Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang...

51
1 Arang Kaya Manfaat Ramah Lingkungan Oleh : Endang Dwi Hastuti Siwi Tri Utami Arang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari‐hari. Arang merupakan salah satu produk yang dihasilkan dari teknologi arang terpadu yang ramah lingkungan. Arang memiliki banyak manfaat, tidak hanya dijadikan bahan bakar saja tapi juga dapat diaplikasikan dalam berbagi bidang pertanian dan peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan telah mensosialisasikan teknologi ini sejak tahun 2000‐an, pada berbagai instansi terkait, maupun kelompok‐kelompok masyarakat. Beberapa penyuluh kehutanan telah sukses mengaplikasikan teknologi ini. Arang Terpadu, Teknologi Terapan Ramah Lingkungan Arang terpadu merupakan teknologi yang dalam proses dan aplikasinya dilakukan secara terpadu. Arang terpadu adalah teknologi terapan yang ramah lingkungan, karena memanfaatkan berbagai jenis limbah biomassa serta menerapkan teknologi yang rendah emisi.Teknologi arang terpadu selain menghasilkan arang juga arang kompos dan asap cair. Arang dapat diolah lebih lanjut menjadi briket arang untuk energi ሺGambar 1ሻ juga dapat diolah lebih lanjut menjadi arang aktif. Gambar 1. Berbagai bentuk briket arang untuk energi alternatif.

Transcript of Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang...

Page 1: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

1

Arang KayaManfaatRamahLingkungan

Oleh :

EndangDwiHastutiSiwiTriUtami

Arang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari‐hari. Arang merupakan salah satu

produk yang dihasilkan dari teknologi arang terpadu yang ramah lingkungan. Arang

memiliki banyak manfaat, tidak hanya dijadikan bahan bakar saja tapi juga dapat

diaplikasikan dalam berbagi bidang pertanian dan peternakan. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Hasil Hutan telah mensosialisasikan teknologi ini sejak tahun 2000‐an,

pada berbagai instansi terkait, maupun kelompok‐kelompok masyarakat. Beberapa

penyuluhkehutanantelahsuksesmengaplikasikanteknologiini.

ArangTerpadu,TeknologiTerapanRamahLingkungan

Arang terpadu merupakan teknologi yang dalam proses dan aplikasinya dilakukan

secaraterpadu.Arangterpaduadalahteknologiterapanyangramahlingkungan,karena

memanfaatkanberbagaijenislimbahbiomassasertamenerapkanteknologiyangrendah

emisi.Teknologiarangterpaduselainmenghasilkanarangjugaarangkomposdanasap

cair.

Arang dapat diolah lebih lanjut menjadi briket arang untuk energi Gambar 1 juga

dapatdiolahlebihlanjutmenjadiarangaktif.

Gambar 1.  Berbagai bentuk briket arang untuk energi alternatif. 

Page 2: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

2

Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu;

Mengeluarkansedikitasap;Abusisapembakarankecil;Menghasilkankalorpanasyang

tinggidankonstan;Menyalaterustanpadikipas;Ramah lingkungan;serta tersedianya

bahanbakuyangmelimpah.

Beberapa penelitian tentang teknologi arang terpadu pernah dilakukan dengan

mengunakan:

1 drum bekas yang tutup/sungkupnya disambung dengan bambu sepanjang 4

meteryangberfungsisebagaipendinginalami Gambar2 ,yangdisebutdengan

carakonvensionalatautradisional.

Tungkukubahyangterbuatdaribatubata,dilengkapiunitpendingin,

Tungku baja dan tungku sakuraba, masing‐masing dilengkapi dengan unit

pendinginair.

Tungkuarangterpadu3in1terbuatyangdaribahanstainlessstelldengandual

pendinginyangbagiandalamdilapisidenganbata Gambar3 .

p

(foto: gusmailina)

Gambar 2.Tungku konvensional/tradisional dengan pendingin bambu, dalam lingkaran putih terdapat 

botol penampung asap cair 

Penggunaan tungku drum yang diberi sungkup bambu lebih sesuai bagi masyarakat

karena teknologi ini lebih murah dan mudah diaplikasikan. Namun dari beberapa

penelitian penggunaan tungku ini masih ada kelemahanya itu kualitas asap cair

yang dihasilkan masih terlihat kotor dan berwarna hitam, sehingga harus dilakukan

penyulingan.

Page 3: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

3

(foto: gusmailina) 

 Gambar 3.Tungku 3 in 1 (A); Tungku 2 drum dengan pendingin stainless steel (B)  

(sumber foto: gusmailina) 

 Gambar 4.Tungku kubah kapasitas 3 m3 untuk produksi arang dan asap cair 

Asap yang terbentuk dalam proses pembuatan arang, akan mengalami perubahan

bentukmenjadicairanapabila terjadiprosespendinginan.Cairan inidisebutasapcair

ataucukakayu woodvinegar .

ArangSebagaiPembangunKesuburanTanah PKT

Arang atau Biochar merupakan hasil dari pembakaran tidak sempurna sehingga

menyisakan unsur hara yang menyuburkan lahan. Jika pembakaran berlangsung

sempurna,arangberubahmenjadiabudanmelepaskarbon.

Arang bukan pupuk tetapi arang dapat membangun kualitas dan kondisi tanah baik

secarafisik,kimiadanbiologitanah.Arangmemilikiporipadapermukaannyasehingga

jika digunakan sebagai campuranmedia tanam dapatmemperbaiki sirkulasi air dan

udaradidalamtanah.Arangdapatmenyerapdanmenyimpanairdanhara,kemudian

airdanharatersebutakandikeluarkankembalisesuaikebutuhan.Selainituarangdapat

meningkatkan pH tanah. Kondisi ini bagus untuk perkembanganmikroba tanah yang

berfungsidalampenyediaanunsurharadalamtanahuntukdiseraptanaman.Olehsebab

ituarangdisebutsebagaipembangunkesuburantanah.

AB

Page 4: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

4

Beberapa hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penambahan arang pada media

tumbuhdapatmempercepatpertumbuhantanamandipersemaianmaupundilahan.

ArangMeningkatkanpHdanAktivitasMikrorganismeTanah

ArangbersifatalkalidenganpHdiatas8, sehinggaarangdigunakansebagaipengganti

kapur ataudolomit yangharganya lebihmahal. Arangdapatmemperbaiki sifat kimia,

fisikdanbiologitanahsehinggaapabilatanamandiberiarangmakapertumbuhanakan

meningkat,antaralaintinggi,diameterdanproduksi.Pemberianarangpadatanahdapat

meningkatkanphdanaktivitasmikroorganismetanah.

Arangjugadapatmeningkatkankelembabandankesuburantanahdandapatbertahan

ribuan tahun dalam tanah. Arang juga baik sebagai campuran pakan, maupun untuk

meningkatkan higienis, kebersihan dan kesehatan kandang ternak. Arang digunakan

sebagai pelapis alas kandang untuk mengurangi bau, selalu hangat dan menyerap

berbagai penyakit yang akan menyerang ternak, sehingga ternak menjadi sehat dan

lingkunganterjagakebersihannya.

Pertumbuhan dan produktivitas buahnya akan selalu membutuhkan pupuk sebagai

nutrisi dalam jumlah tertentu sehingga ketersediaan pupuk yang memadai harus

terjamin.Namunpenyediaanpupuk dengan jumlah yangmemadaimemerlukan biaya

yangbesar.Disamping itu,pupukpadaumumnyaakanbanyak tercuci/leaching rata‐

rata50% sehinggamenimbulkanbanyakpemborosanyangmerugikan.

Aplikasiarangadalahsalahsatusolusidenganmemanfaatkan limbahbiomasasebagai

bahan baku arang, murah danmudah didapat. Hasil suatu risetmenunjukkan bahwa

keberadaanarangdidalamtanahtidakakanterpengaruhselama130tahunlamanya.

AplikasiArangSudahRatusanTahun

Parailmuwanduniamenemukanunsurarangdalamkandungantanahhitamdilembah

Amazon yang disebut Terra Preta. Diperkirakanmerupakan hasil pengelolaan bangsa

Amerindiansejak500tahunhingga2.500tahunsilam.Selanjutnya,arangjugaterdapat

buku kuno di Jepang dengan istilah pupuk‐api fire‐manure sebagai penyubur

pertanianpadatahun1697.DemikianpuladiChina,tradisimenyuburkanlahansudah

sejak lamadikembangkanmelaluipembakaranbiomassa.Sejak1915penelitian ilmiah

peranarangterhadappertumbuhanbibitpadisudahdikembangkan.

Page 5: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

5

RamahLingkungan

Arang bersifat karbon negatif sehingga telah menjadi tumpuan keberlanjutan sistem

usaha tani dan sekaligusmengurangi dampak perubahan iklim global di negaramaju

danberkembangsepertiIndonesia.Selaindapatmeningkatkanproduktivitaslahandan

tanaman, penggunaan arang juga dapat mengurangi kerusakan lingkungan yang

disebabkanolehkegiatanpertanian.

Di Indonesia, pemanfaatan arang dalam skala luas merupakan hal yang relatif baru.

Masih perlu penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya arang untuk

keberlanjutanusahapertaniandalamartiluas.

MembuatArangSecaraSederhana

Pembuatanarangsecarasederhanasudahbanyakdilakukanolehmasyarakat.Cara ini

sederhana,mudahdanmurah,menggunakandrumbekasminyaktanahatauolidengan

kapasitas200liter.

Bahan baku yang digunakan adalah berbagai jenis limbah biomassa antara lain

tempurungkelapa,tempurungkemiri,limbahkulit,rantingatausebetan.

Prosespembuatanarangsecarasederhanaadalahsebagaiberikut:

Bahanbakudimasukkankedalamdrum,

Dibakardenganpancingandibagianbawahdrumyangtelahdilubangi.

Jikabahanbakusudahmulaiterbakar,yangditandaidengankepulanasaptebal,

drumditutupdenganpenutup,

Pasang bambu sepanjang 4meter yang berfungsi sebagai pendingin alami jika

pengarangandilakukansecarakonvensional.

Arang terbukti memiliki banyakmanfaat danmenjadi solusi berbagai permasalahan

terkaitdenganpeningkatankualitaskesuburanlahandanpencemaranlingkungan.

Cara pembuatan arang juga sangat sederhana dan bahan bakunya banyak tersedia di

sekitarmasyarakat,sertatidakmembutuhkanmodalyangbesar.Olehkarenanya,arang

diharapkandapatmenjadisalahsatukomoditasramahlingkunganyangbermanfaatdan

dapatmeningkatkanpendapatanmasyarakat.

Informasi ini perlu disebarluaskan dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk

meningkatkan pemahamandan kesadarannya terhadap pengelolaan lingkungan yang

Page 6: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

6

baikdanberguna,sertamenumbuhkanlapanganpekerjaandanmenambahpendapatan

keluargayangberujungpadameningkatnyakesejahteraankeluarga.

*) Dirangkum dari Materi Pertemuan Forum Komunikasi Peneliti, Widyaiswara, Penyuluh dan Guru

SKMA tanggal 21 Juli 2016, berjudul “Teknologi Arang Terpadu” oleh Gusmailina, Gustan Pari, Sri

Komarayati & Djeni Hendra

Page 7: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

1

Keterampilan Yang Dibutuhkan Pemimpin Untuk

Menghadapai Perubahan

Oleh : Junaidin, S.Hut, MA.

Widyaiswara Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar

Abstrack

Middle level managers have several characteristics which differ from top level managers such as limited power resource such as communication, network and authority to determine the way of the organizational work. In order to deal with new objections and tasks in public organization, there are four skills of middle level managers which important to deal with this issue: give clear instruction and command, resolve conflicts between the subordinates, encourage employers to improve their skills and set transparent reward and punishment system.

Keyword: middle level manager, new tasks, instruction, motivation, reward

1. Pendahuluan

Perubahan zaman merupakan suatu keniscayaan yang harus dihadapi oleh setiap

organisasi. Sebagai organisasi yang relatif baru, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

(KLHK) yang dibentuk dari peleburan dua Kementerian yakni Kementerian Kehutanan dan

Kementerian Lingkungan Hidup dihadapkan pada persoalan perubahan tugas dan fokus prioritas.

Walaupun telah dilakukan reorganisasi dalam rangka mengatasi perubahan tujuan organisasi,

salah satu persoalan penting yang perlu mendapat perhatian adalah mengoptimalkan kemampuan

kepemimpinan untuk bekerja dengan tujuan dan fokus prioritas yang baru.

Dengan dilakukannya reorganisasi KLHK berimplikasi pada terbentuknya organisasi-

organisasi baru hasil peleburan dari unit-unit kerja dari dua kementerian. Sebagai akibatnya,

unit-unit kerja tersebut akan memiliki tugas dan tanggung jawab baru, sebagai contoh Direkotrat

Jenderal Perubahan Iklim yang merupakan hasil peleburan antara Badan Penanggulangan Emisi

dari Deforestasi dan Degradasi Lahan (BPREDD+) Kementerian Kehutanan dengan Dewan

Nasional Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup.

Page 8: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

2

Untuk dapat menjawab tantangan tugas dan fokus prioritas yang baru kemampuan

pimpinan sangat dibutuhkan terutama untuk menterjemahkan tujuan dan sasaran organisasi dari

level makro ke tingkat operasional. Pada tingkat makro tujuan dan sasaran organisasi masih

dalam bentuk yang sangat umum, oleh karena itu dibutuhkan penjabaran ke level operasional

yang lebih mudah diimplementasikan (Rainey, 2010). Dalam hal ini, peran pimpinan level

mengengah menjadi penting untuk mengartikulasikan tujuan makro organisasi ke dalam langkah-

langkah operasional praktis (Wooldridge, Schmid, & Floyd, 2008).

Tulisan ini bertujuan untuk membahas keterampilan-keterampilan apa saja yang

dibutuhkan oleh pimpinan level menengah untuk menghadapi tugas dan prioritas baru dari unit

kerjanya. Untuk mencapai tujuan penulisan, rumusan masalah dari tulisan ini diformulasikan

sebagai berikut “keterampilan apa yang dibutuhkan oleh manejer level menengah di KLHK

untuk dapat mengantisipasi tujuan dan prioritas baru di unit kerjanya?”. Untuk memudahkan

pembaca memahami tulisan ini, bagian-bagian tulisan akan disusun secara sistematis. Setelah

bagian pendahuluan akan dilanjutkan dengan kajian pustaka tentang peran pemimpin untuk

menghadapi tantangan baru dan peran pimpinan level menengah dalam organisasi pemerintah.

Setelah itu, karakkteristik-karakteristik pimpinan level menengah dalam menghadapi tugas dan

prioritas baru akan dijabarkan.

2. Kepemimpinan untuk menghadapai tantangan baru

Pemimpin (leader) merupakan istilah dengan banyak pengertian. Pemimpin didefenisikan

sebagai seseorang yang memiliki kemampuan untuk mendorong dan menggerakan orang lain

untuk mencapai tujuan tertentu (Rainey, 2010). Alban-Metcalfe et al., (2007) mendefenisikan

seorang pemimpin adalah seseorang yang memiliki kualitas untuk mengarahkan, memotivasi dan

menggerakan pengikutnya untuk mencapai tujuan bersama.

Menurut Beinecke (2009), untuk menghadapi situasi yang serba tidak pasti, seorang

pemimpin tidak saja harus mempersiapkan dirinya untuk beradaptasi dengan kondisi yang penuh

ketidakpastian namun juga harus meningkatkan kapasitasnya untuk memotivasi bawahannya

untuk beradptasi terhadap situasi yang dinamis. Terdapat lima kemampuan yang harus dimiliki

oleh pemimpin pada organisasi publik untuk dapat menghadapi yang dinamis yaitu (1)

kemampuan intrapersonal, seperti kemampuan mengelola kecerdasan emosional dan spiritual,

daya tahan dan etika (2) kemampuan interpersonal, seperti keterampilan komunikasi, manajemen

Page 9: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

3

konflik dan negosiasi (3) kemampuan transaksional, seperti keterampilan manajemen sumber

daya manusia (4) kemampuan transformasional, seperti keterampilan mengarahkan, menangani

situasi kompleks dan pengaturan tujuan organisasi, dan, (5) pengetahuan terhadap kebijakan dan

program organisasi.

3. Peran manajer level menengah dalam organisasi pemerintah

Pimpinan pada level menengah memiliki peran yang berbeda dengan pimpinan pada level

atas karena pimpinan level menengah memiliki keterbatasan sumberdaya kekuasaan, jaringan

komunikasi dan otoritas untuk menentukan jalannya organisasi (Gatenby, Rees, Truss, Alfes, &

Soane, 2014). Namun, secara umum, pimpinan level menengah berfungsi untuk menterjemahkan

strategi dari pimpinan diatasnya kedalam langkah-langkah operasional yang dapat berupa (1)

merumuskan taktik dan mengelola anggaran untuk pencapaian tujuan, (2) mengevaluasi kinerja

bawahannya, dan (3) melakukan revisi tindakan ketika hasil kegiatan berada dibawah target yang

diharapkan (Floyd & Wooldridge, 1994). Lassen, Waehrens, & Boer (2009) menjabarkan peran

penting pimpinan level menegah dalam hirarki organisasi publik yakni untuk menyeimbangkan

rencana dan kegiatan organisasi, melakukan integrasi teknologi, dan melakukan pembahasan

gagasan-gagasan baru untuk diimplementasikan dalam kegiatan organisasi.

Dalam organisasi publik, pimpinan level menengah berperan penting untuk

meningkatkan kinerja organisasi pada tingkat pekerjaan operasional dan pelaksanaan kegiatan

teknis (Floyd & Wooldridge, 1997). Dalam konteks pemerintahan lokal, pimpinan level

menengah memberikan efek yang signifikan untuk menjaga keberlanjutan pelaksanaan program-

program karena pimpinan level menengah memilik keterampilan teknis khusus sehingga mereka

dapat lebih mudah untuk berinteraksi dan berfokus untuk berhubungan dengan masyarakat

(Wang, Van Wart, & Lebredo, 2014).

4. Kepemimpinan level menengah dan tantangan perubahan

Dalam kasus Kementerian LHK peran pemimpin level menengah berperan penting untuk

menyelaraskan tujuan, strategi dan kebijakan baru dari organisasi diatasnya dan menterjemahkan

dalam kegiatan-kegiatan operasional dan teknis. Selain itu, para manejer level menengah harus

mengusahakan agar pelaksanaan kegiatan-kegiatan operasional teknis tersebut terlaksana dengan

baik. Oleh karena itu, dibutuhkan karakteristik kepemimpinan yang mengkombinasikan antara

Page 10: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

4

gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional. Seorang pemimpin yang bertipe

transaksional adalah seseorang yang kuat dalam perencanaan dan manajemen organisasi,

efisiensi kerja, kompetensi kerja dan sistematisasi pekerjaan. Sementara itu, pemimpin dengan

tipe transformasional adalah pemimpin yang berfokus pada kekuatan membangun hubungan

personal, kerjasama, komunikasi, kerativitas, motivasi bawahan dan menjunjung tinggi

kejujuran, integritas dan rendah hati (Beinecke, 2009).

Oleh karena itu, terdapat empat keterampilan pemimpin level menengah untuk

menghadapi tantangan perubahan yaitu: (1) keterampilan untuk memberikan perintah dan

intruksi yang jelas, (2) keterampilan membuat sistem penghargaan dan hukuman yang transparan

(3) keterampilan manajemen konflik, dan (4) keterampilan memotivasi bawahannya untuk

meningkatkan kapasitas bawahannya. Keterampilan yang dibutuhkan pemimpin level menengah

digambarkan pada tabel 1.

Tabel 1. Tabel keterampilan pimpinan level menengah untuk menghadapi tantangan baru

Gaya kepemimpinan Keterampilan Pemimpin level menengah

Tujuan

Kepemimpinan

transaksional

Memberikan perintah dan intruksi yang jelas

Menghindari kesalah pahaman

Meningkatkan efisiensi kerja

Membuat sistem penghargaan dan hukuman yang transparan

Menjaga kinerja bawahan

Kepemimpinan

transformasioanl

Manajemen konflik Menghindari perpecahan

bawahan

Membangun komitmen

Motivasi bawahan Meningkatkan sikap kerja

positif bawahan

Pertama, pemimpin level menengah harus dapat memberikan perintah dan instruksi yang

jelas pada bawahannya mengenai pekerjaan yang ditugaskan kepadanya (Heifetz & Laurie,

1997). Kejelasan dalam memberikan perintah dan instruksi sangat dibutuhkan ketika bawahan

harus melakukan pekerjaan yang baru dan belum pernah dilakukan sebelumnya. Disaat pekerja

Page 11: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

5

memiliki keterbatasan informasi mengenai pekerjaan yang akan mereka lakukan, seorang

pemimpin harus dapat mengarahkan bawahannya sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan

efisiensi pekerjaan bawahannya (Bens, 2006).

Kedua, pimpinan level menengah harus memiliki keterampilan untuk membuat sistem

pengahrgaan dan hukuman yang transparan. Pada organisasi level menengah yang berurusan

dengan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis, keterampilan pemimpin untuk

mengkompromikan pengakuan dan sanksi bagi bawahan merupakan kemampuan penting untuk

meningkatkan kinerja bawahan. Dengan memberikan apresiasi kepada pekerja atas pencapaian

yang dilakukannya akan meningkatkan kepercayaan diri pekerja untuk lebih meningkatkan

kinerjanya. Sementara itu, dengan memberikan teguran dan hukuman bagi bawahan yang

menyalahi aturan akan mengirimkan pesan pada pekerja lain bahwa tidak ada toleransi bagi yang

menyalahi aturan dalam jalannya organisasi (Hornsby, Kuratko, & Zahra, 2002).

Ketiga, keterampilan untuk melakukan manajemen konflik merupakan kemampuan yang

penting untuk dimiliki pimpinan level menengah untuk menghadapi tantangan baru. Ketika

organisasi publik memiliki tugas dan fungsi yang berbeda dari sebelumnya, akan ada masalah

yang hadir diantara para pekerja. Beberapa pekerja yang sudah nyaman dengan kondisi

pekerjaan yang lama akan menjadi resisten untuk mengubah rutinitasnya mengikuti irama kerja

yang baru. Sementara itu, organisasi dengan tugas dan fungsi yang baru akan memunculkan

pekerja yang akan melihat tugas dan fungsi yang baru ini sebagai peluang untuk menunjukan

kemampuan mereka. Perbedaan persepsi diantara para bawahan ini jika tidak dimediasi dengan

baik akan menimbulkan konflik kepentingan diantara mereka. Oleh karena itu, pimpinan pada

organisasi dengan tugas dan fungsi yang baru harus memilik keterampilan manajemen konflik

yang tidak hanya penting untuk memediasi kepentingan para pekerja namun juga penting untuk

membangun mental pembelajaran kelompok (Heifetz & Laurie, 1997).

Keempat, keterampilan memberikan motivasi kepada bawahan untuk meningkatkan

kemampuan teknisnya juga merupakan kemampuan penting yang harus dimiliki pimpinan

organisasi level menengah di KLHK untuk menghadapi prioritas pekerjaan baru. Ketika atasan

memberikan motivasi kepada bawahan akan meningkatkan keterampilan kerjanan akan

menumbuhkan sikap kerja positif seperti kepuasan kerja dan komitmen dalam pekerjaan

(Goleman, 2004). Selain itu, dengan memberikan motivasi kepada bawahan akan membuat para

Page 12: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

6

bawahan lebih terangsang secara intelektual untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan

pendekatan yang berbeda (Bass, Waldman, Avolio, & Bebb, 1987). Oleh karena itu, ketika

pimpinan memberikan motivasi kepada bawahan untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan teknisnya akan memudahkan organisasi menghadapi tantangan baru.

5. Kesimpulan

Untuk menghadapi tugas dan fungsi yang baru, pimpinan level menengah pada KLHK

memainkan peran penting untuk menterjemahkan tujuan, strategi dan kebijakan KLHK kedalam

kegiatan-kegiatan operasional. Agar dapat menghadapi tantangan tugas dan fungsi yang baru,

seorang pemimpin level menengah setidaknya harus memiliki empat keterampilan penting yaitu

keterampilan untuk memberikan perintah dan instruksi yang jelas, keterampilan untuk membuat

sistem penghargaan dan hukuman yang transparan, keterampilan manajemen konflik dan

keterampilan memberikan motivasi kepada bawahan untuk meningkatkan keterampilan kerjanya.

6. Rekomendasi

Sebagai tindak lajut tulisan ini, diperlukan kajian empirik untuk membuktikan pengaruh

gaya kepemimpinan pada organisasi level menengah di KLHK terhadap kinerja organisasi dan

kepuasan pekerja.

Daftar Pustaka

Alban-Metcalfe, J., Samele, C., Bradley, M., Mariathasan, J., Alban-Metcalfe, J., Camara, J., … Straw, R. (2007). The impact of leadership factors in implementing change in complex health and social care environments: NHS Plan clinical priority for mental health crises resolution teams.

Bass, B. M., Waldman, D. A., Avolio, B. J., & Bebb, M. (1987). Transformational Leadership and the Falling Dominoes Effect. Group & Organization Management, 12(1), 73. http://doi.org/10.1177/105960118701200106

Beinecke, R. H. (2009). Introduction: Leadership for Wicked Problems. Innovation Journal, 14(1), 1–17. Retrieved from http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&db=buh&AN=37167844&site=ehost-live

Bens, I. (2006). Facilitating to lead!: Leadership strategies for a networked world. John Wiley & Sons.

Floyd, S. W., & Wooldridge, B. (1994). Dinosaurs or dynamos? Recognizing middle management’s strategic role. Academy of Management Executive, 8(4), 47–57. http://doi.org/10.5465/ame.1994.9412071702

Page 13: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

7

Floyd, S. W., & Wooldridge, B. (1997). Middle Management Strategic Influence and Organizational Performance. Journal of Management Studies, 34(May), 22–2380. http://doi.org/10.1111/1467-6486.00059

Gatenby, M., Rees, C., Truss, K., Alfes, K., & Soane, E. (2014). Managing change, or changing managers? the role of middle managers in UK public service reform. Public Management Review, 17(8), 1124–1145. http://doi.org/10.1080/14719037.2014.895028

Goleman, D. (2004). What makes a leader? Harvard Business Review, 82(1), 82–91.

Heifetz, R. A., & Laurie, D. L. (1997). The work of leadership. Harvard Business Review, 75, 124–134.

Hornsby, J. S., Kuratko, D. F., & Zahra, S. A. (2002). Middle managers’ perception of the internal environment for corporate entrepreneurship: assessing a measurement scale. Journal of Business Venturing, 17(3), 253–273.

Lassen, A. H., Waehrens, B. V., & Boer, H. (2009). Re-orienting the Corporate Entrepreneurial Journey: Exploring the Role of Middle Management. Creativity and Innovation Management, 18(1), 16–23. http://doi.org/10.1111/j.1467-8691.2009.00508.x

Rainey, H. (2010). Understanding and Managing Public Organizations (4th ed.). San Fransisco: Jossey-Bass. Retrieved from https://books.google.com/books?id=_-APAQAAMAAJ

Wang, X., Van Wart, M., & Lebredo, N. (2014). Sustainability Leadership in a Local Government Context. Public Performance & Management Review, 37(3), 339–364. http://doi.org/10.2753/PMR1530-9576370301

Wooldridge, B., Schmid, T., & Floyd, S. W. (2008). The Middle Management Perspective on Strategy Process: Contributions, Synthesis, and Future Research. Journal of Management (Vol. 34). SAGE Publications. http://doi.org/10.1177/0149206308324326

Page 14: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGKARAN

BURUNG JALAK BALI (Leucopsar rotschildi)

Oleh:

Sri Harteti1 dan Kusumoantono2 1Widyaiswara Pusat Diklat SDM LHK 2Widyaiswara Balai Diklat LHK Bogor

 

Abstract

Indonesia has a high level of biodiversity. But now, the degradation of biodiversity in Indonesia keeps happening. Because of that, many plants and wild animals extinct, one of them is Balinese Starling bird (Leucopsarrotschildi). The government already made some policies to solve the population degradation of wild animals, one of it is Policy of Forestry Minister P.19/Menhut-II/2005 I about the Captive Breeding of Plant and Wild Animals. This policy is already done by CV. SA Citeureup BF since December, 2012. The purpose of this study is to analyze the policy’s implementation of Balinese Starling at CV. SA Citeureup BF. This study was done at February, 2017. The data’s collection method is through observation, interview, and literature review. Data’s analysis is done by policy’s analysis and descriptive analysis. This study showed that CV. SA Citeureup BF already did captive breeding activity in a controlled environment. The origins of these birds are legal and there are 19 couples of them. The bird’s marking activity was done through ring’s placementand documented through sertificates. This captive breeding activity is done by proffesionals. The restocking of Balinese Starling to West Bali National Park was done and it is in line with government’s policy P.19/Menhut-II/2005 about the Captive Breeding of Plants and Wild Animals.

Key words: policy’s implementation, captive breeding. Balinese Starling bird

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Namun saat ini, penurunan

keanekaragaman hayati terus terjadi di Indonesia. Akibatnya banyak tumbuhan dan satwa liar

yang punah. Oleh karena itu perlu upaya berbagai pihak untuk melestarikan tumbuhan dan

satwa liar yang hampir punah tersebut. Salah satu jenis satwa liar yang hampir punah adalah

burung jalak Bali (Leucopsar rotschildi). Penyebab utama terancamnya keberadaan burung

ini adalah kerusakan hutan yang merupakan habitatnya dan meningkatnya intensitas

perburuan terhadap burung tersebut.

Menurut Kemenhut (2008), jalak Bali merupakan satwa endemik Bali (khususnya daerah

bagian barat-utara) dan memiliki sebaran terbatas dengan jumlah populasi alami yang sangat

kecil. Habitat mengalami penyusutan drastis baik kualitas maupun kuantitas. Ancaman utama

terhadap populasi berasal dari perburuan. Jalak Bali dimasukkan kedalam kategori Kritis oleh

Page 15: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

International Union for Conservation of Nature (IUCN) dan terdaftar dalam Apendiks I

Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora

(CITES).

Beberapa kebijakan telah dikeluarkan pemerintah untuk mengatasi penurunan populasi

burung jalak Bali. Kebijakan tersebut diantaranya adalah Peraturan Menteri Kehutanan

Nomor P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar, Peraturan

Menteri Kehutanan Nomor: P.57/Menhut-II/2008 tentang Arahan Strategis Konservasi

Spesies Nasional 2008 – 2018, dan Rencana Induk (Grand Design) Pelestarian Curik Bali di

Taman Nasional Bali Barat 2013 – 2017.

Salah satu kebijakan yang telah diimplementasikan adalah penangkaran jalak Bali.

Penangkaran jalak Bali telah dilakukan oleh CV. SA Citeureup BF. CV. SA Citeureup BF

sejak bulan Desember 2012 telah melakukan kegiatan penangkaran tersebut. Lokasi

penangkaran berada di Bogor, Jawa Barat. Penangkaran tersebut bertujuan untuk

meningkatkan ekonomi dan ikut serta dalam kegiatan konservasi. Untuk menilai

implementasi penangkaran yang dilakukan CV. SA Citeureup BF, perlu dikaji kesesuaian

implementasi kebijakan penangkaran yang dilakukan tersebut dengan peraturan perundangan

terkait.

B. Rumusan Masalah

Penangkaran jalak Bali harus dilakukan secara profesional yaitu dengan manajemen yang

baik, penguasaan teknik penangkaran yang tepat dan kesediaan sarana dan prasarana yang

memadai sehingga mencapai target yang diinginkan yaitu peningkatan populasi. Untuk

mendapatkan informasi menyeluruh tentang implementasi penangkaran burung jalak Bali di

CV. SA Citeureup BF, perlu dikaji bagaimana kebijakan penangkaran jalak Bali

diimplementasikan. Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam kajian ini

adalah: “Bagaimana kebijakan penangkaran jalak Bali diimplementasikan?”

C. Tujuan

Kajian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan penangkaran jalak Bali

di CV. SA Citeureup BF.

Page 16: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

II. METODOLOGI KAJIAN

Kajian ini dilakukan di CV. SA Citeureup BF yang berada di Bogor, Jawa Barat. Kajian

ini dilaksanakan pada bulan Februari 2017.

Alat yang digunakan dalam kajian ini adalah alat tulis, meteran, perekam suara, dan

kamera. Instrumen yang digunakan dalam kajian ini adalah panduan wawancara.

Jenis data yang dikumpulkan dalam kajian berupa data primer dan sekunder. Data primer

diperoleh melalui wawancara dan observasi. Wawancara menggunakan panduan wawancara

dengan unit sampel yaitu direktur, komisaris, dan karyawan CV. SA Citeureup BF dan

petugas Balai Besar Konservasi SumberDaya Alam Jawa Barat. Jumlah responden sebanyak

8 orang. Kegiatan observasi dilakukan terhadap aktivitas penangkaran jalak Bali yang

dilakukan penangkar. Selain itu dilakukan pengumpulan data sekunder melalui studi pustaka.

Pustaka dikumpulkan melalui Laporan Rencana Kerja Tahun 2017, laporan bulanan dan

peraturan perundangan terkait penangkaran tumbuhan dan satwa liar.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumen peraturan perundang-

undangan. Teknik analisis data dilakukan melalui analisis peraturan dan analisis deskriptif.

Analisis peraturan perundang-undangan dilakukan terhadap P.19/Menhut-II/2005 tentang

Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar.

III. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGKARAN JALAK BALI

Implementasi kebijakan penangkaran Jalak Bali dianalisis dengan peraturan perundangan

yaitu P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar. Hasil analisis

peraturan diuraikan di bawah ini:

A. Bentuk Penangkaran

Kegiatan penangkaran yang dilakukan CV. SA Citeureup BF adalah pengembangbiakan

satwa. Hal ini sesuai dengan pasal 1 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005

bahwa “pengembangbiakan satwa adalah kegiatan penangkaran berupa perbanyak individu

melalui cara reproduksi kawin maupun tidak kawin dalam lingkungan buatan dan atau semi

alami serta terkontrol dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya”.

Menurut pasal 4 bahwa penangkaran tumbuhan dan satwa liar berbentuk:

pengembangbiakan satwa, pembesaran satwa dan perbanyakan tumbuhan secara buatan

dalam kondisi yang terkontrol. Adapun pengembangbiakan satwa terdiri dari:

pengembangbiakan satwa dalam lingkungan terkontrol (captive breeding) dan pengembangan

populasi berbasis alam (wild based population management). Berdasarkan pasal 4 tersebut

Page 17: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

maka bentuk penangkaran burung jalak Bali yang dilakukan CV. SA Citeureup BF adalah

pengembangbiakan satwa dalam lingkungan terkontrol (captive breeding).

Pengembangbiakan satwa dalam lingkungan terkontrol merupakan kegiatan

memperbanyak individu anakan melalui cara-cara reproduksi dari spesimen induk baik kawin

(sexual) maupun tidak kawin (asexual) di dalam lingkungan terkontrol. Lingkungan

terkontrol merupakan lingkungan buatan di luar habitat alaminya, yang dikelola untuk tujuan

memproduksi jenis-jenis satwa tertentu dengan membuat batas-batas yang jelas untuk

mencegah keluar masuknya satwa, telur atau gamet, baik berupa kandang, kolam dan sangkar

maupun lingkungan semi alam. Lingkungan terkontrol berupa kandang, kolam dan sangkar.

Syarat lingkungan terkontrol untuk pengembangbiakan satwa adalah:

1) Adanya fasilitas yang berbeda untuk penempatan induk dan keturunannya serta

penempatan spesimen yang sakit.

CV. SA Citeureup BF memiliki 4 jenis kandang yaitu kandang inkubator, kandang

pembesaran, kandang peraga dan kandang kawin. Namun untuk burung yang sakit belum

disediakan kandang khusus. Perlakuan untuk burung yang sakit adalah dilakukan

perawatan makan, minum, obat dan vitamin.

Empat jenis kandang yang dimiliki CV. SA Citeureup BF adalah:

a. Anak burung jalak Bali (piyik) yang berumur 7-30 hari ditempatkan di kandang

inkubator yang berukuran panjang 50 cm, lebar 90 cm dan tinggi 67 cm (Gambar 1).

Suhu pada inkubator berkisar antara 30–31oC. Tujuan penempatan piyik pada

kandang inkubator adalah membesarkan piyik agar bulu badannya tumbuh rapat

sehingga mampu hidup di luar kandang inkubator.

Gambar 1. Kandang inkubator

b. Anak burung jalak Bali yang berumur 1-2 bulan ditempatkan di kandang pembesaran

yang tidak permanen (Gambar 2). Fungsi kandang pembesaran adalah untuk melatih

anak burung agar bisa makan sendiri dan badannya lebih kuat.

Page 18: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

Gambar 2. Kandang pembesaran

c. Anak burung jalak Bali yang berumur lebih dari 2 bulan ditempatkan di kandang

peraga (Gambar 3). Kandang ini berukuran panjang 2.5 m, lebar1,7 m dan tinggi 2.5

m. Kandang ini berfungsi untuk membesarkan burung agar siap dijual dan dijadikan

induk.

Gambar 3. Kandang peraga

d. Induk burung jalak Bali yang berumur 2 tahun ditempatkan di kandang kawin yang

dibangun permanen dengan ukuran panjang 3 m, lebar 1 meter dan tinggi 3 meter

(Gambar 4). Fungsi kandang tersebut adalah tempat berkembang biak. Jumlah

kandang yang tersedia sebanyak 28 unit yang diisi satu pasang burung jalak Bali per

kandang.

Page 19: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

Gambar 4. Kandang kawin

2) Adanya pembuangan limbah, fasilitas kesehatan, perlindungan dari predator dan

penyediaan pakan.

Limbah yang dihasilkan dari kegiatan penangkaran jalak Bali di CV. SA Citeureup BF

adalah kotoran burung dan sisa pakan. Limbah ini dikumpulkan dan dibuang ke dalam

lubang untuk dijadikan pupuk. Fasilitas kesehatan yang disediakan adalah obat-obatan

dan vitamin (Gambar 5).

Gambar 5. Obat-obatan dan vitamin untuk burung jalak Bali

Menurut Mas’ud (2010) bahwa, faktor penting lain yang harus diperhatikan adalah

makanan, karena makanan merupakan unsur penting bahkan sebagai faktor pembatas

bagi usaha penangkaran. Jenis-jenis makanan burung jalak Bali adalah pisang kepok,

pepaya, pur, dan jangkrik (Gambar 6). Untuk induk burung jalak Bali di kandang kawin

diberikan 1 buah pisang kepok dan 1 potong pepaya, serta 30-40 ekor jangkrik setiap

hari. Sesuai dengan pernyataan Dimitra dkk (2013), Pakan nabati yang diberikan yaitu

pisang atau pepaya diberikan setiap hari pada pagi hari setelah kandang dibersihkan.

Page 20: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

Untuk piyik diberikan pur yang dicampur dengan air panas. Pemberian makanan kepada

piyik dilakukan dengan menyedokkan makanan tersebut ke mulutnya.

Gambar 6. Pakan burung jalak Bali

3) Memberikan kenyamanan, keamanan dan kebersihan lingkungan sesuai dengan

kebutuhan spesimen yang ditangkarkan.

Kegiatan membersihkan kandang di . SA Citeureup BF dilakukan setiap hari mulai jam

07.00-11.00 WIB. Kandang kawin disemprot 1 bulan 1 kali dengan obat agar kandang

dalam kondisi steril. Tempat minum dan mandi burung jalak Bali yang terbuat dari

keramik dilakukan pergantian air setiap pagi hari.

B. Pengadaan dan Legalitas Asal Induk

Asal usul induk burung Jalak Bali CV. SA Citeureup BF adalah pembelian sah dari hasil

penangkaran jalak Bali. Jumlah induk awalnya adalah 19 pasang jalak Bali. Dengan demikian

asal usul induk burung Jalak Bali CV. SA Citeureup BF sudah sesuai dengan pasal 6

Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005. Bunyi peraturan tersebut yaitu

“induk satwa untuk keperluan pengembangbiakan dapat diperoleh dari: penangkapan satwa

Page 21: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

dari habitat alam; sumber-sumber lain yang sah seperti: hasil penangkaran, luar negeri,

rampasan, penyerahan dari masyarakat, temuan, lembaga konservasi”.

C. Pelaksanaan Pengembangbiakan

Pasal 16 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran

Tumbuhan dan Satwa Liar menyatakan “untuk menjaga kemurnian jenis satwa,

pengembangbiakan satwa dilakukan dengan jumlah paling sedikit dua pasang atau bagi jenis-

jenis satwa yang poligamus minimal dua ekor jantan”. Hal ini sudah dipenuhi oleh CV. SA

Citeureup BF yaitu jumlah induk burung yang digunakan CV. SA Citeureup BF adalah 19

(Sembilan belas) pasang burung jalak Bali.

D. Penandaan dan Sertifikasi

Penandaan pada hasil penangkaran merupakan pemberian tanda bersifat permanen pada

bagian tumbuhan dan satwa dengan menggunakan teknik tagging/banding, cap (marking),

transponder, pemotongan bagian tubuh, tattoo dan label yang mempunyai kode berupa

nomor, huruf atau gabungan nomor dan huruf. Tujuan penandaan adalah untuk membedakan

antara induk dengan induk lainnya, antara induk dengan anakan dan antara anakan dengan

anakan lainnya serta antara spesimen hasil penangkaran dengan spesimen dari alam.

Pasal 59 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran

Tumbuhan dan Satwa Liar menyatakan “tanda untuk jenis-jenis burung hidup berbentuk

cincin tertutup”. Penandaan dengan cincin ini telah dilakukan oleh CV. SA Citeureup BF.

Pemberian tanda ini merupakan kartu identitas bagi status satwa yang dikoleksi. Mengingat

pentingnya kepastian status hukum Tumbuhan Satwa Liar, maka kegiatan penandaan menjadi

salah satu prioritas bagi Balai Konservasi Sumber Daya Alam yang di wilayahnya terdapat

individu, lembaga konservasi, penangkar, dan pusat penyelamatan satwa (PPS) yang

mengoleksi satwa liar. CV. SA Citeureup BF melakukan pemasangan cincin pada piyik

berumur 7 hari yang dipasang pada kaki kanannya.

Sertifikasi hasil penangkaran dilaksanakan oleh unit penangkaran dan disahkan oleh

Kepala BKSDA. Kegiatan sertifikasi hasil penangkaran adalah: pemeriksaan asal usul,

pemeriksaan identitas individu spesimen dan pendokumentasian dalam sertifikat. CV. SA

Citeureup BF telah mendokumentasikan kegiatan tersebut dalam bentuk sertifikat (Gambar 7)

Page 22: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

Gambar 7. Sertifikat burung jalak Bali

E. Standar Kualifikasi Penangkaran

Standar kualifikasi penangkaran merupakan standar bagi hasil penangkaran yang

dinyatakan telah layak untuk dijual. Menurut pasal 64 Peraturan Menteri Kehutanan No.

P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar, standar kualifikasi

penangkaran ditetapkan berdasarkan pertimbangan:

a. Batas jumlah populasi jenis tumbuhan dan satwa liar hasil penangkaran

Jenis burung yang ditangkarkan CV. SA Citeureup BF adalah jalak Bali yang merupakan

jenis satwa yang dilindungi. Berdasarkan data pada tahun 2015 bahwa CV. SA Citeureup

BF telah memiliki induk jantan 25 ekor dan induk betina 26 ekor. Pada tahun 2016

produksi jalak Bali adalah F3 sebanyak 39 ekor, F4 sebanyak 50 ekor dan F5 sebanyak

66 ekor (CV. SA Citeureup BF, 2017). Kondisi tersebut menunjukkan kemampuan

reproduksi atau pembiakan jalak Bali di penangkaran terus terjadi setiap tahun.

b. Profesionalisme kegiatan penangkaran

Struktur organisasi CV. SA Citeureup BF yaitu tenaga ahli 1 orang, perawat

satwa/keeper 2 orang dan tenaga administrasi 1 orang. Kondisi tersebut menunjukkan

bahwa CV. SA Citeureup BF telah mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman.

Berdasarkan observasi di penangkaran, maka sarana prasarana yang tersedia kandang

inkubator, kawin/perkembangbiakan, pembesaran dan pemeliharaan. Legalitas asal induk

sudah terpenuhi yaitu berasal dari hasil penangkaran yang telah memiliki izin. Kegiatan

penandaan dilakukan dengan pemasangan cincin dan pemberian sertifikat.

Page 23: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

c. Tingkat kelangkaan jenis tumbuhan dan satwa yang ditangkarkan

Berdasarkan tingkat kelangkaan maka status perlindungan adalah burung dilindungi yang

merupakan satwa endemik di Pulau Bali. Populasi di alam menunjukkan penurunan.

Keadaan populasi di penangkaran pada bulan Desember tahun 2016 adalah F3 sebanyak

73 ekor, F4 sebanyak 107 ekor dan F5 sebanyak 130 ekor

F. Pengembalian ke Habitat Alam (Restocking) dan Status Purna Penangkaran

Pasal 71 Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran

Tumbuhan dan Satwa Liar menyatakan “setiap penangkar yang melakukan penangkaran

wajib melakukan pengembalian ke habitat alamnya spesimen tumbuhan dan satwa liar hasil

penangkaran dari jenis yang dilindungi yang telah memenuhi standar kualifikasi penangkaran

sedikitnya 10% dari hasil penangkaran. Pengembalian tumbuhan dan satwa liar hasil

penangkaran dilakukan bila: nilai genetik tinggi, mendekati induk, bibit atau benihnya;

populasi di alam rendah; bebas penyakit; tidak cacat fisik; mampu bertahan di alam; habitat

pelepasan merupakan daerah penyebaran; habitat pelepasan secara teknis mampu

mengakomodasi kehidupan satwa; memperhatikan perilaku satwa”. Saat ini hasil

penangkaran Jalak Bali CV. SA Citeureup BF telah dimanfaatkan untuk restocking atau

pengembalian ke habitat alaminya yaitu Taman Nasional Bali Barat.

IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Hasil kajian ini menunjukkan bahwa CV. SA Citeureup BF telah melaksanakan kegiatan

penangkaran burung jalak Bali yang sesuai dengan peraturan perundangan yaitu

P.19/Menhut-II/2005 tentang Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar. Bentuk penangkaran

yang dilakukan adalah pengembangbiakan satwa dalam lingkungan terkontrol (captive

breeding). Asal usul induk burung jalak Bali legal dari hasil penangkaran dengan jumlah

induk 19 pasang burung. Kegiatan penandaan melalui pemasangan cincin pada piyik telah

dilakukan dan didokumentasikan melalui sertifikat. Jumlah populasi burung jalak Bali yang

ditangkarkan mengalami peningkatan. Kegiatan penangkaran dilakukan oleh tenaga ahli yang

profesional. Kegiatan pengembalian ke habitat alam (restocking) telah dilakukan ke Taman

Nasional Bali Barat.

Page 24: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

B. Rekomendasi

Rekomendasi dari hasil kajian ini adalah:

1. Perlu menyediakan kandang khusus untuk burung jalak Bali yang sakit.

2. Perlu upaya pendataan populasi burung jalak Bali yang lebih detil yaitu laju kematian,

daya tetas telur dan perkembangbiakan induk sehingga bisa ditentukan tingkat

keberhasilan penangkaran secara detil.

DAFTAR PUSTAKA

CV. SA Citeureup BF. 2017. Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2017 Penangkaran

Burung Jalak Bali (Leucopsar Rothschildi) yang Dilindungi UU Generasi F2 dan Seterusnya Milik CV. SA Citeureup BF. CV. SA Citeureup BF. Bogor.

Dimitra A., Mustofa I., Kusnoto, Legowo,D., Kusumawati D., Setiawan B. 2013. Studi

Perilaku Pasangan Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) pada Kandang Breeding di Kebun Binatang Surabaya. Veterinaria Medika. 6(1):61-67.

Kementerian Kehutanan 2005. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.19/Menhut-II/2005

tentang Penangkaran Tumbuhan dan Satwa Liar. Kementerian Kehutanan. Jakarta. Kementerian Kehutanan. 2008. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.57/Menhut-II/2008

tentang Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008 – 2018. Kementerian Kehutanan. Jakarta.

Kementerian Kehutanan. 2012. Rencana Induk (Grand Design) Pelestarian Curik Bali di

Taman Nasional Bali Barat 2013 – 2017. Taman Nasional Bali Barat, Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Kementerian Kehutanan. Jembrana.

Mas’ud B. 2010. Teknik Menangkarkan Burung Jalak di Rumah. IPB Press. Bogor.

Page 25: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

Jadi PARALEGAL? Penyuluh Kehutanan juga bisa....

 Oleh : 

Yumi Angelia

Saat ini “paralegal” sedang menjadi “tren” pembicaraan di Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan. Pembicaraan tentang paralegal seringkali dikaitkan dengan program Perhutanan Sosial. Apa sebenarnya palalegal dan peranannya dalam Perhutanan Sosial? Mengapa akhir-

akhir ini begitu sering dibicarakan? Siapa saja yang dapat menjadi paralegal?

Target program nasional Perhutanan

Sosial 12,7 juta hektar yang dicanangkan

oleh Presiden Jokowi menjadi PR berat

bagi Kementerian Lingkunan Hidup dan

Kehutanan. Sampai dengan tahun 2017,

dalam kurun waktu dua tahun pencapaian

target tersebut baru 4% (510.200 hektar –

Kompas, Oktober 2017).

Sedangkan proses pemetaan batas

kawasan secara partisipatif telah mencapai

68,20% menurut Koordinator Jaringan

Pemetaan Partisipatif tetapi masih

menyisakan konflik. Berbagai kendala dan

permasalahan dikemukakan, di antaranya

masih lemahnya pendampingan di tingkat

tapak.

Untuk meningkatkan pendampingan

masyarakat dalam Perhutanan Sosial

termasuk di antaranya pencegahan dan

pendampingan pasca konflik di masyarakat

sangat diperlukan peran paralegal.

Paralegal adalah seorang yang bukan

advokat namun memiliki pengetahuan di

bidang hukum, dengan pengawasan

advokat atau organisasi bantuan hukum

berperan membantu masyarakat pencari

keadilan. Paralegal dapat bekerja sendiri di

dalam komunitasnya atau bekerja untuk

organisasi bantuan hukum atau firma

hukum.

Page 26: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

Peran Paralegal

Fungsi dan peran paralegal antara

lain: (a) memberikan bantuan hukum

kepada masyarakat pencari keadilan, (b)

melakukan penguatan organisasi

masyarakat, (c) melakukan investigasi/

monitoring terhadap suatu kasus, (d)

melakukan pendokumentasian hukum

(kronologi suatu kasus), (e) pengumpulan

bukti-bukti dan pencatatan sejarah kasus,

dan (f) melakukan pelaporan-pelaporan.

Dikaitkan dengan konflik tenurial

yang sering ditemui dalam program

Perhutanan Sosial, peran paralegal antara

lain: (a) mendidik dan meningkatkan

kesadaran masyarakat mengenai hak-

haknya; (b) memberikan informasi hukum

yang dapat melindungi mereka; (c)

memberikan informasi mengenai skema

Perhutanan Sosial yang dapat menjadi

salah satu solusi untuk konflik tenurial; (d)

memberikan penjelasan bagaimana

masyarakat dapat berpartisipasi dalam

program Perhutanan Sosial untuk

meningkatkan kesejahteraan mereka.

Siapa yang dapat menjadi paralegal dan

apa syaratnya?

Untuk menjadi paralegal, syarat

paling utama adalah mengikuti pendidikan

dasar dan pendidikan lanjutan

keparalegalan. Setiap paralegal harus

memegang kode etik, antara lain: (a)

menjunjung tinggi nilai keadilan,

kebenaran dan hak-hak asasi manusia; (b)

memiliki rasa percaya diri dan keberanian

untuk menegakkan keadilan dengan

berbagai resiko; dan (c) tidak

menyalahgunakan peranannya untuk

kepentingan pribadi maupun kelompok.

Siapa saja dapat menjadi paralegal,

tidak harus seorang sarjana hukum atau

mengenyam pendidikan hukum di

perguruan tinggi. Misalnya pemimpin

komunitas, ketua adat, pemuka agama,

tokoh pemuda, mahasiswa, guru, penyuluh

dan lainnya asalkan telah memperoleh

pengetahuan dan ketrampilan dasar

keparalegalan.

Penyuluh sangat potensial menjadi

paralegal

Program Perhutanan Sosial tidak

pernah lepas dari permasalahan konflik

tenurial. Menurut data dari Direktorat

Penanganan Konflik dan Hutan Adat,

Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan

Lingkungan jumlah pengaduan konflik

tenurial kawasan hutan dan hutan adat

sampai dengan Mei 2017 sebanyak 220

kasus. Ini baru jumlah yang dilaporkan,

masih banyak yang tidak dilaporkan.

Konflik tenurial hutan adalah

berbagai bentuk perselisihan atau

pertentangan klaim penguasaan

pengelolaan, pemanfaatan dan

penggunaan kawasan hutan. Dalam

melaksanakan tugas pendampingan

masyarakat di tingkat tapak, Penyuluh

Kehutanan seringkali menemui

permasalahan konflik tenurial di tengah-

tengah masyarakat. Namun karena

Page 27: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

ketidakpahamannya seringkali Penyuluh

mengambil sikap menghindar dan bukan

mencari solusi.

Penyuluh Kehutanan di seluruh

Indonesia saat ini berjumah 3.202 orang

yang tersebar ke 34 provinsi, UPT

Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan serta di Pusat Penyuluhan.

Penyuluh Kehutanan selama ini hidup

bersama dan mendampingi masyarakat

sehingga tidak menemui kesulitan dalam

berinteraksi dengan masyarakat.

Penyuluh Kehutanan Prov. Kalimantan Barat sedang melakukan peran paralegal: “berdialog dengan KTH

tentang permasalahan konflik tenurial”

Memperhatikan peran paralegal

dalam masyarakat sebagaimana diuraikan

di atas, beberapa peran paralegal sama

dengan tugas pokok Penyuluh Kehutanan

yang selama ini telah dilakukan. Penyuluh

kehutanan memiliki tugas untuk

membentuk dan membina organisasi

Kelompok Tani Hutan (KTH) di tingkat

tapak. Dengan demikian penyuluh

kehutanan sudah memiliki modal untuk

berperan sebagai paralegal yaitu

mengorganisasikan masyarakat.

Bagaimana Penyuluh Kehutanan dapat

menjadi paralegal?

Pertama-tama Penyuluh Kehutanan

perlu memiliki sertifikat paralegal sebagai

bukti penguasaan pengetahuan dan

ketrampilan mengenai keparalegalan.

Memang belum banyak pelatihan paralegal

diadakan oleh Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan. Saat ini Direktorat

Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan

Adat (PKTHA), Ditjen Perhutanan Sosial

dan Kemitraan Lingkungan yang

memfasilitasi kegiatan pelatihan paralegal.

Kedua Penyuluh Kehutanan perlu

meningkatkan pemahaman mengenai : (a)

kasus hukum perdata/pidana, (b) alur dan

proses pemeriksaan hukum, (c) kedudukan

hak dan kewajiban terkait pemeriksaan

hukum; dan (d) asas hukum yang berlaku

baik proses hukum skema litigasi (melalui

peradilan) maupun non litigasi.

Penyuluh Kehutanan harus

memahami dan menguasai peraturan

perundangan terkait permasalahan yang

dihadapi masyarakat. Terkait program

Perhutanan Sosial, khususnya penanganan

konflik tenurial dan hutan adat, Penyuluh

Kehutanan wajib memahami: (1) Undang-

Undang No.7 tahun 2012 tentang

Penanganan Konflik Sosial, (2) Peraturan

MenLHK No. P.32/Menhut-Setjen/2015

tentang Hutan Hak; (3) Peraturan

MenLHK No. 84/Menlhk-Setjen/2015

tentang Penanganan Konflik Tenurial di

Kawasan Hutan; (4) Peraturan MenLHK

No. 83/Menlhk-Setjen/2016 tentang

Page 28: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

Perhutanan Sosial; (5) Peraturan Dirjen

PSKL Nomor : P.1/PSKL/Set/Kum.1/2/2016

tentang Tata Cara Verifikasi dan Validasi

Hutan Hak; (6) Peraturan Dirjen PSKL

Nomor : P.4/PSKL/SET/PSL.1/4/2016

tentang Mediasi Penanganan Konflik

Tenurial Kawasan Hutan; dan (7)

Peraturan Dirjen PSKL Nomor :

P.6/PSKL/Set/Kum.1/5/2016 tentang

Pedoman Asesmen Konflik Tenurial dan

Hutan Adat.

Ketika akan memilih penyelesaian

kasus dengan litigasi, perlu diketahui skema

litigasi kasus perdata berbeda dengan

pidana. Kasus perdata dimulai dengan

pendaftaran, pengajuan gugatan,

pemeriksaan dan tawaran perdamaian

(mediasi), persidangan dan eksekusi.

Sedangkan kasus pidana dimulai dengan

pelaporan, penyidikan, penuntutan,

persidangan, dan eksekusi putusan

pengadilan. Penyuluh kehutanan seringkali

memilih skema non litigasi, yaitu

penyelesaian dengan cara kekeluargaan,

negosiasi, mediasi dan arbitrasi.

Ketiga menjalin hubungan kerja

dengan organisasi dan kelompok lain

untuk mendapatkan dukungan terhadap

masalah-masalah yang dihadapi

masyarakat. Penyuluh Kehutanan

umumnya sudah memiliki jaringan kerja

yang cukup luas di masyarakat. Jejaring

kerja ini perlu terus dipelihara bahkan

diperluas sehingga dapat dimanfaatkan

untuk membantu menyelesaikan konflik-

konflik di masyarakat.

Penyuluh Kehutanan Prov. Sulawesi Utara bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mendampingi masyarakat pengurusan ijin HKm sebagai salah

satu solusi konflik tenurial.

Keempat Penyuluh kehutanan

dapat mewakili, mendampingi dan atau

memberikan bantuan hukum pada

masyarakat dalam penyelesaian kasus di

hadapan pemerintah, pengadilan atau

forum pengadilan lainnya.

Penyuluh kehutanan dapat

membantu masyarakat membuat surat

laporan kasus/masalah yang dihadapi oleh

masyarakat yang didampinginya. Tidak

ada format baku untuk surat laporan

tersebut, tetapi minima harus memuat: (1)

nama Pelapor; (2) Jabatan; (3) Waktu

kejadian; (4) tempat kejadian; (5) akibat

yang ditimbulkan; dan (6) langkah yang

diambil.

Dengan kata lain, inti laporan

memuat 5W 1 H (Who, What, When,

Where, Why dan How). Who: siapa

pelaku dan siapa yang mengalami

kejadian. What : apa yang terjadi secara

detail dalam kejadian tersebut. When :

kapan waktu terjadinya kejadian. Where:

dimana lokai terjadinya kejadian. Why:

Page 29: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

kenapa kejadian tersebut terjadi. How:

bagaimana kejadian tersebut bisa terjadi.

Kelima penyuluh kehutanan dapat

membimbing, memberi nasehat hukum

dan melakukan mediasi dalam perselisihan

yang terjadi di antara anggota masyarakat.

Permasalahan

Percepatan pencapaian target

Perhutanan Sosial tidak dapat

mengesampingkan dukungan Sumber Daya

Manusia (SDM). Peningkatan jumah

personil dan kompetensi pendamping di

tingkat tapak perlu mendapat perhatian.

Keragaman permasalahan di tingkat tapak

membutuhkan tenaga pendamping yang

handal. Penambahan tenaga pendamping

dengan meningkatkan keterlibatan

penyuluh kehutanan dan Penyuluh

Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM)

perlu mendapat prioritas.

Demikian juga pengadaan tenaga

paralegal dari tokoh agama, tokoh masya-

masyarakat, generasi muda di masyarakat

dapat menjadi solusi bagi pencegahan dan

penanganan konflik dalam kegiatan

Perhutanan Sosial.

Perekrutan tenaga pendamping dan

tenaga paralegal serta penyelenggaraan

pelatihan untuk peningkatan kompetensi

SDM dimaksud perlu mendapat alokasi

anggaran yang cukup. Hal ini menjadi

salah satu titik lemah dalam kegiatan

Perhutanan Sosial. Menitikberatkan LSM

sebagai pendamping dan paralegal semata

akan sulit mengejar ketinggalan pencapaian

target untuk 2 tahun ke depan.

Sudah saatnya semua unit kerja di

Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan bersatu saling bahu membahu

mendukung pencapaian target program

nasional. Slogan Forum Perhutanan Sosial

Nusantara “Sudah saatnya untuk Rakyat”

membutuhkan kepedulian dan komitmen

bersama seluruh unsur Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk

mewujudkannya.

Pelatihan paralegal tanggal 11-13 September 2017 bagi 40 orang Penyuluh Kehutanan di Pusat dan Provinsi difasilitasi Direktorat Penangan Konflik Tenurial dan Hutan Adat, Ditjen PSKL bekerja sama dengan Conflict

Resolution Unit (CRU) dan World Resources Institute (WRI).

Page 30: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

1  

Penerapan Payment for Environmental

Service (PES) di Indonesia

Oleh

Anna Indria Witasari

Widyaiswara Pusat Diklat SDM Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Abstract

Payment for environment services (PES) is a scheme to provide incentive to manage and to

protect environment in order to maintain environmental function, to sell carbon credit, to

maintain biodiversity and water service at a national as well as at an international level, and

other functions. PES is market-based. Despite the positive outcomes of the implementation of

PES scheme in several countries including in Indonesia such as increased forest cover

recovery and water conservation, there are also several things need to be taken into account

during the implementation. They include: inconsistent and overlapped policies, insecure

property rights, non voluntary participation, and issue of sustainability.

Key words: PES, environmental service, incentive, voluntary participation.

Pendahuluan

Ekosistem adalah kombinasi interaksi antara: komponen biologi seperti hewan,

tanaman, mikroorganisme, dan sebagainya dengan komponen fisik seperti air, udara, tanah

dan sebagainya (Herbert, Vonada, Jenkins, & Bayon, 2010).

Ekosistem menyediakan berbagai manfaat yang meliputi: keaneka ragaman hayati,

sumber daya air, mengatur iklim mikro, mengendalikan penyakit, dan lain sebagainya. Karena

perannya yang sangat penting untuk mendukung seluruh kehidupan, maka ekosistem harus

tetap dipertahankan kualitasnya. Ke semua manfaat tersebut disebut: jasa lingkungan.

Herbert, Vonada, Jenkins, & Bayon, (2010) mendefinisikan jasa lingkungan sebagai berbagai

kondisi dan proses dimana ekosistem alam dan spesies yang merupakan bagian dari ekosistem

mempertahankan dan memenuhi kehidupan manusia. Atau dengan kata lain, manfaat yang

diperoleh manusia dari ekosistem.

Manfaat lingkungan yang merupakan manfaat tidak langsung dari hutan antara lain:

jasa karbon, transportasi air, konservasi air, perlindungan tanah bagian atas (topsoil), dan

perlindungan terhadap banjir. Manfaat tidak langsung tersebut lebih tinggi nilainya daripada

Page 31: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

2  

nilai ekonomi hutan seperti: hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu (Prasetyo,

Soewarno, Purwanto, & Hakim, 2009). Terkait manfaat lingkungan dari keberadaan hutan di

Indonesia, manfaat lingkungan tersebut tidak terbatas pada tingkat nasional saja, namun juga

pada tingkat internasional. Terutama fungsi hutan sebagai penyedia karbon.

Namun, sejalan dengan perkembangan waktu, hutan alam di Indonesia semakin

mengalami kerusakan. Kebakaran hutan yang terjadi beberapa tahun belakangan juga semakin

memperburuk kondisi hutan di Indonesia. Pada tahun 2015, hutan yang terbakar adalah seluas

261.060,44 hektar (Anonim, 2016) Demikian pula, kerusakan hutan akibat pembalakan liar.

Dengan rusaknya hutan maka manfaat yang dapat diperoleh akan semakin berkurang, baik

manfaat langsung seperti hasil hutan kayu maupun hasil hutan bukan kayu.

Upaya yang dilakukan guna merehabilitasi hutan dan mewujudkan pengelolaan hutan

yang berkelanjutan antara lain dengan menerapkan skema pembayaran untuk jasa lingkungan

(Payment for Environmental Services). Payment for environment services (PES) adalah suatu

skema untuk menyediakan insentif baik dalam bentuk uang atau bukan uang bagi pengelola

lahan untuk mengelola dan melindungi lingkungan guna mempertahankan fungsi ekosistem

yaitu berupa supply karbon, keaneka ragaman hayati dan jasa air di tingkat nasional dan

internasional, keindahan alam, perlindungan daerah aliran sungai, dan sebagainya. Skema

PES berbasis mekanisme pasar dan bersifat sukarela dalam pengelolaan dan perlindungan

lingkungan (Herbert, Vonada, Jenkins, & Bayon, 2010; Montagnini & Finney, 2011).

Seperti halnya di negara-negara lain, skema PES juga semakin populer di Indonesia

guna mengatasi masalah lingkungan. Dengan kata lain skema PES digunakan untuk

melindungi lingkungan. Pemerintah setempat dan masyarakat tertarik dengan skema PES

karena: kegagalan penerapan kebijakan yang sifatnya perintah dan mengendalikan dari

Pemerintah Pusat. Dengan desentralisasi yang membuat pemerintah setempat memiliki

wewenang mengatur daerahnya sendiri, maka skema PES dianggap suatu alternatif untuk

mengelola sumber daya alam. Selain itu, pada skema PES masyarakat diikutsertakan dalam

pelaksanaannya (Fauzi & Anna, 2013).

Walau konsep PES semakin populer diterapkan di banyak negara termasuk Indonesia

guna melindungi lingkungan, perlu diidentifikasi isu yang ada di tingkat lapangan

berdasarkan penerapan PES yang telah dilakukan di beberapa lokasi di Indonesia. Hal ini

bertujuan agar penerapan PES dapat mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.

Page 32: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

3  

Lokasi Penerapan PES di Indonesia

Konsep PES pertama kali diperkenalkan pada tahun 2002 di Indonesia dengan

beberapa lokasi proyek percontohan seperti di Cidanau (propinsi Banten), Brantas (propinsi

Jawa Timur), dan Lombok Barat (propinsi Nusa Tenggara Barat). Selanjutnya, proyek-proyek

percontohan juga dilaksanakan di Sumber Jaya (propinsi Lampung), Kuningan-Cirebon

(propinsi Jawa Barat), Sungai Wain (propinsi Kalimantan Timur) , dan sebagainya (Fauzi

and Anna, 2013).

Beberapa lokasi diinisiasi oleh The World Agroforestry Centre (ICRAF) melalui

program Rewarding Upland Poor for Environmental Services (RUPES) (Amalia & Syahril,

2016). Sebagian besar skema PES dilaksanakan di areal pengelolaan hutan dan daerah aliran

sungai yang melibatkan berbagai sektor dan berbagai tingkat pengelolaan (Fauzi & Anna,

2013).

Dalam pelaksanaan skema PES di Indonesia, dapat terjadi beberapa instansi terlibat

ataupun hanya antara penyedia (seller) dan pengguna (buyer). Pada lokasi PES di Cidanau

Banten sebagai contoh, ada beberapa instansi yang berkerjasama (Amalia & Syahril, 2016)

yang disebut Forum Komunikasi DAS Cidanau (FKDC). Instansi-instansi tersebut adalah:

Krakatau Tirta Industri (KTI), Kementerian Pekerjaan Umum, Kelompok Tani Hutan (KTH),

LSM Rekonvasi Bhumi, PDAM, dan PLN (Amalia and Syahril, 2016). Selain itu Skema PES

di Gunung Rinjani Lombok yang melibatkan: LP3ES yang dilanjutkan WWF dan KONSEPSI

(LSM), masyarakat di hulu sungai, masyarakat kota Mataram, PDAM, dan Dinas Kehutanan

(Amalia & Syahril, 2016; Fauzi & Anna, 2013; Prasetyo, Soewarno, Purwanto, & Hakim,

2009). Sementara itu, yang langsung antara penyedia dan pengguna PES antara lain: skema

PES di Sumber Jaya Lampung antara Pembangkit Listrik Tenaga Air Way Besai dan

masyarakat yang tinggal di hulu sungai (Fauzi & Anna, 2013).

Isu-isu Pelaksanaan PES di Tingkat Tapak

Sejak PES diinisiasi di Indonesia tahun 2002 antara lain oleh the World Agroforestry

Centre (ICRAF) melalui program Rewarding Upland Poor for Environmental Services

(RUPES) hingga 2016, beberapa hal yang ditemukan di tingkat tapak adalah:

1. Peraturan dan Fiskal

Menurut Fauzi & Anna (2013), berdasarkan riset yang dilakukan di dua lokasi

pelaksanaan PES yaitu: di Sumber Jaya – Lampung dan Gunung Rinjani – Lombok, masalah

yang dominan adalah: peraturan dan fiskal selain hak kepemilikan (property right). Skema

PES pada umumnya dilaksanakan di areal hutan negara. Terutama di hutan lindung dan

Page 33: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

4  

konservasi, masalah klasik yang dihadapi adalah adanya peraturan yang tumpang tindih dan

kadang bertentangan satu sama lain. Peraturan-peraturan tersebut dikeluarkan oleh berbagai

instansi. Peraturan-peraturan tersebut adalah: Undang-undang No. 5/1960 tentang Undang-

undang Pokok Agraria, Undang-undang No.41/1999 tentang Kehutanan, Undang-undang No.

26/2007 tentang Tata Ruang, Undang-undang No. 32/2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan, Undang-undang No. 7/2004 tentang Sumber Daya Air, Undang-

undang No. 32/2004 tentang Otonomi Wilayah., Undang-undang No. 4/2009 tentang

Batubara dan Tambang, Undang-undang No. 17/2003 tentang Pengelolaan Keuangan

Negara, Undang-undang No. 28/2009 tentang Pajak Daerah, Undang-undang No. 20/1997

tentang Penghasilan Bukan Pajak, Undang-undang No. 33/2004 tentang Keseimbangan Fiskal

antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Undang-undang No. 9/1985 tentang Konservasi Sumber

Daya Alam dan Ekosistem, Peraturan Pemerintah No. 34/2002 tentang Perencanaan dan

Pemanfaatan Hutan, Peraturan Pemerintah No. 3/2008 tentang Pemerintahan Kehutanan,

Peraturan Pemerintah No. 10/2010 tentang Perubahan Penggunaan Lahan di Areal Hutan,

Peraturan Pemerintah No. 42/2009 tentang Pembiayaan Hutan, Peraturan Pemerintah No.

22/1997 tentang Penghasilan Bukan Pajak (Fauzi & Anna, 2013).

Beberapa peraturan tersebut dalam pelaksanaannya kadang kala saling bertentangan.

Sebagai contoh: untuk pelaksanaan skema PES yang tidak melibatkan pemerintah,

pembayaran antara penjual dan pembeli dapat dilakukan langsung tanpa perlunya dasar

aturan. Namun, bila skema PES tersebut semi publik (melibatkan pemerintah) maka akan ada

masalah fiskal. Peraturan No. 28/2009, No. 17/2003, dan No. 20/1997 tidak mengakui

adanya pendapatan dari jasa lingkungan. Dengan demikian pendapatan dari PES dianggap

pendapatan lain. Akibatnya, pendapatan yang diperoleh dari PES disimpan pada Dinas

Kehutanan dan dapat digunakan untuk kepentingan lain selain jasa lingkungan (Fauzi &

Anna, 2013). Maka, dana tersebut dapat tidak mencapai sasarannya yaitu untuk keperluan jasa

lingkungan.

Peraturan lainnya terkait dengan biaya penggunaan air. Undang-undang No. 28/2009

mengijinkan pengenaan biaya air baik di permukaan atau di dalam tanah. Namun, Peraturan

Pemerintah No. 34/2002 menyatakan bahwa pemanfaatan air merupakan bentuk jasa

lingkungan. Sehingga air yang berada di areal hutan merupakan pendapatan kehutanan.

Undang-undang No. 7 tahun 2004 yang menyatakan bahwa air untuk kebutuhan dasar dan

pertanian tidak dikenakan biaya. Akibatnya, sangat sulit untuk menetapkan pembayaran untuk

penggunaaan air (Fauzi & Anna, 2013). Demikian juga peraturan-peratuan lain yang saling

Page 34: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

5  

tumpang tindih dan bertentangan. Karenanya, hal ini menyulitkan pelaksanaan PES dan

pelaksanaan PES tidak mecapai tujuannya secara optimal.

Terkait peraturan yang saling bertentangan atau tumpang tindih seperti yang dikemukan

oleh Fauzi & Anna (2013), pada kenyataannya hal tersebut tidak hanya terjadi pada

pelaksanaan program PES saja. Namun juga program-program lainnya. Sebagai contoh: pada

program Rehabilitasi Lahan yang dilaksanakan pada tahun 2000 awal (Witasari, 2010)

dimana baik Pemerintah Pusat dan Daerah memiliki kebijakan yang berbeda-beda mengenai

rehabilitasi hutan Negara. Sehingga petani yang berpartisipasi dalam program Rehabilitasi

Lahan tidak mendapatkan kepastian hukum.

Masalah ketidak konsistenan peraturan serta tumpang tindihnya peraturan merupakan

masalah klasik yang selalu muncul dalam pelaksanaan suatu program. Hal ini mengakibatkan

program-program pemerintah tidak dapat mencapai tujuan secara optimal. Terutama terkait

dengan masyarakat karena kebijakan yang tidak konsisten dan tumpang tindah mengurangi

kepercayaan masyarakat (Witasari, 2010).

2. Status Kepemilikan Lahan

Lahan hutan di Indonesia sebagian besar berada dalam otoritas negara. Luas hutan

negara adalah sebagai berikut: luas daratan hutan: 120.773.441, 71 hektar. Daerah Aliran

Sungai dari hulu ke hilir dalam pelaksanaan program PES sebagian besar adalah areal hutan

negara. Konsekuensi dari status kepemilikan yang merupakan hutan negara adalah dapat

berakibat pada ketidakpastian yang dirasakan oleh masyarakat yang berpartisipasi dalam

program tersebut. Hal ini terjadi juga pada program-program lainnya, walaupun program

tersebut tidak selalu bermitra dengan negara (Witasari, 2010). Kepemilikan dan pengelolaan

sumber daya hutan oleh masyarakat akan meningkatkan jaminan pengelolaan hutan jangka

panjang yang berkesinambungan karena masyarakat mendapatkan jaminan akses terhadap

sumber daya hutan (Patunru & Haryoko, 2015). Hal ini dikarenakan adanya keyakinan bahwa

ada keterkaitan yang kuat antara penjaminan hak kepemilikan, pertumbuhan ekonomi lokal

dan perlindungan lingkungan dengan asumsi: pelaku ekonomi mencari keuntungan dan

kesejahteraan pribadi serta jaminan hak kepemilikan membuat masyarakat berorientasi pada

keuntungan jangka panjang yang berasal dari sumber daya alam. Hal serupa dikemukakan

oleh Fauzi & Anna (2013) berdasarkan studi yang dilakukan di Sumberjaya – Lampung

bahwa pola kepemilikan menentukan perilaku. Karena kerumitan kepemilikan lahan dan

sistim pengelolaan lahan, terjadi ketidakpastian dalam skema PES. Pada kasus di Sumberjaya

– Lampung, program Hutan Kemasyarakatan dalam pelaksanaan PES dilaksanakan sebagai

Page 35: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

6  

alternatif dimana masyarakat tidak memiliki status hak milik pada hutan negara (Fauzi &

Anna, 2013).

3. PES tidak bersifat sukarela (voluntary)

Secara teori seperti yang diungkapkan oleh Wunder (2008; halaman 280), PES bersifat

sukarela (voluntary). Namun pada prakteknya di Indonesia, PES dapat dikatakan bersifat

mandatatory. Terutama terhadap pembeli (buyer) (Amalia & Syahril, 2016; Prasetyo,

Soewarno, Purwanto, & Hakim, 2009). Sebagai contoh: pelaksanaan PES di Lombok dan

Hutan Lindung Sungai Wain di Kalimantan berdasarkan studi yang dilakukan oleh Prasetyo,

Soewarno, Purwanto, & Hakim (2009).

Di Lombok, Daerah Aliran Sungai (DAS) Rinjani sangat penting peranannya sebagai

penyedia jasa air bagi masyarakat disekitarnya. Suply air berkurang akibat perubahan lahan

menjadi areal pertanian, degradasi hutan, dan kegiatan wisata. Untuk mengatasi hal tersebut,

maka WWF Indonesia bersama NGO setempat yaitu: KONSEPSI serta pemerintah daerah

menerapkan skema PES. Masyarakat pengguna PDAM yang berasal dari sumber air dari

Gunung Rinjani diwajibkan membayar biaya konservasi sumber air sebesar Rp. 1.000,- tiap

bulan. Walaupun proses tersebut didahului dialog dengan masyarakat, namun masyarakat

pengguna diwajibkan membayar untuk air yang digunakan dari mata air tersebut. Demikian

juga yang terjadi di Hutan Lindung Sungai Wain Kalimantan. PERTAMINA, yang tergantung

pada pasokan air dari hutan lindung tersebut diwajibkan untuk membayar biaya kompensasi

guna pengelolaan hutan lindung.

Dalam kedua kasus diatas, pengguna juga telah teridentifikasi dengan jelas (Prasetyo,

Soewarno, Purwanto, & Hakim, 2009). Oleh karenanya, konsep sukarela untuk berpartisipasi

tidak ditemukan dalam pelaksanaan skema PES di kedua lokasi tersebut dan juga beberapa

tempat lain (lihat: Amalia & Syahril, 2016).

Dengan demikian, untuk kondisi di Indonesia, PES yang sifatnya sukarela (voluntary)

seperti yang dinyatakan Wunder (2008) dapat dikatakan hampir tidak dapat terpenuhi (Amalia

& Syahril, 2016). Namun, untuk Indonesia pada saat ini untuk skema PES yang bersifat

mandatory adalah relevan untuk diterapkan dengan mengingat latar belakang sosial, budaya

dan faktor-faktor lainnya.

4. Keberlanjutan

Pertanyaan lain mengenai pelaksanaan skema PES yang dilakukan di Indonesia adalah:

isu keberlanjutan. Keberlanjutan merupakan salah satu kriteria PES (additionality) yang tidak

Page 36: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

7  

termasuk dalam salah satu kriteria Wunder (2008). Namun, keberlanjutan perlu

dipertimbangkan dalam pelaksanan PES di Indonesia.

Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan skema PES di suatu lokasi . Salah

satunya adalah komitmen baik dari pihak penyedia ataupun pengguna jasa. Komitmen dari

pihak penyedia jasa adalah secara terus menerus melakukan pengelolaan lahan yang baik

sehingga jasa lingkungan dapat diperoleh oleh pengguna jasa (Amalia & Syahril, 2016).

Selain itu, komitmen pengguna jasa lingkungan dalam memberikan reward berdasarkan

kesepakatan juga sangat menentukan keberhasilan skema PES di lokasi tersebut.

Kondisi-kondisi tersebut diatas perlu menjadi bahan pemikiran untuk upaya tindak

lanjut agar penerapan skema PES di masa yang akan datang dapat mencapai hasil sesuai yang

diharapkan. Kondisi tersebut terutama terkait kebijakan yang tidak konsisten, tumpang tindih

dan seringkali bertentangan satu sama lain. Karena isu kebijakan pada umumnya

teridentifikasi sebagai faktor penyebab yang dominan sehingga program tidak dapat

dilaksanakan secara optimal (Fauzi & Anna, 2013; Witasari, 2010). Selain itu, koordinasi

antar instansi sangat dibutuhkan terkait kebijakan.

Kesimpulan

Pelaksanaan skema PES di Indonesia telah dilakukan di beberapa lokasi. Pada

umumnya skema PES tersebut adalah berupa pengelolaan sumber daya air dengan pendekatan

Daerah Aliran Sungai (DAS).

Berdasarkan penerapan PES tersebut, ada beberapa hal yang perlu dicatat, yaitu:

peraturan dan fiskal; status kepemilikan lahan; PES tidak bersifat sukarela (voluntary); dan

keberlanjutan.

Terkait dengan peraturan dan fiskal, masalah umum yang diidentifikasi di lapangan

adalah: adanya peraturan yang tumpang tindih dan tidak konsisten. Terkait status kepemilikan

lahan, umumnya lokasi pelaksanaan PES adalah lahan negara. Hal ini menimbulkan ketidak

pastian bagi masyarakat. Maka, disiasati dengan pemberian hak kelola seperti halnya di

Lampung. Sementara itu, pelaksanaan PES yang tidak bersifat sukarela disebabkan karena

pengguna telah teridentifikasi dengan jelas. Selain itu, pengguna juga diwajibkan untuk

membayar kompensasi bagi penyedia jasa lingkungan. Selanjutnya, isu keberlanjutan

terutama ditentukan oleh komitmen baik penyedia maupun pengguna lingkungan.

Page 37: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

8  

Saran

Agar penerapan skema PES dapat mencapai tujuan yang optimal, kondisi-kondisi

tersebut harus ditindak lanjuti untuk perbaikan terutama kebijakan yang tidak konsisten dan

sering kali tumpang tindih serta bertentangan satu dengan yang lain.

Koordinasi antar instansi diperlukan untuk mengurangi terjadinya kebijakan yang

tumpang tindih dan seringkali bertentangan satu dengan yang lain.

Penerapan PES di Indonesia yang sifatnya mandatory terutama bagi pengguna jasa

lingkungan untuk saat ini sesuai dengan kondisi di Indonesia. Oleh karenanya, hal tersebut

sebaiknya dilanjutkan agar tujuan konservasi dan kesejahteraan masyarakat di hulu tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, M., & Syahril, S. (2016). Overview of the Payment for the Environmental Services

Implementation in Indonesia. Worldfish.

Anonim. (2016). Rekapitulasi Luas Kebakaran Hutan dan Lahan (Ha) per Provinsi di Indonesia

Tahun 2011-2016. Retrieved from http://sipongi.menlhk.go.id/hotspot/luas_kebakaran

Anonim. (2017). Badan Pusat Statistik. Retrieved September 6, 2017, from

https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1716

Dirhantoro, T. (2016, Maret 10). Pemerintah Tak Konsisten Benahi Tata Kelola Hutan. Retrieved

Agustus 21, 2017, from https://geotimes.co.id/berita/abaikan-svlk-pemerintah-tidak-konsisten/

Fauzi, A., & Anna, Z. (2013). The complexity of the institution of payment for environmental

services: a case study of two Indonesian PES Scheme. Ecosystem Services, 6, 54-63.

Herbert, T., Vonada, R., Jenkins, M., & Bayon, R. (2010). Environmental funfs and payments for

ecosystem services.

Montagnini, F., & Finney, C. (2011). Payments for environmental services in Latin America as a tool

for restoration and rural development. AMBIO, 40, 285-297.

Patunru, A. A., & Haryoko, A. (2015). CIPS Policy Recommendations No. 2: June 2015: Kepemilikan

dan Pengelolaan Hutan di Indonesia. Centre for Indonesian Policy Studies.

Prasetyo, F. A., Soewarno, A., Purwanto, & Hakim, R. (2009). Making policies work payment for

environmental services (PES): an evaluation of the experience for formulating conservation

policies in districts of Indonesia. Journal of Sustainable Forestry, 28, 415-433.

Witasari, A. I. (2010). Changing practices: negotiation, identity and social capital in protected area

management – Lampung, Indonesia. University of Melbourne. Australia. PhD Thesis. Tidak

dipublikasikan.

Wunder, S. (2008). Payments for environmental services and the poor: concepts and preliminary

evidence. Environment and Development Economics, 13, 279–297.

doi:doi:10.1017/S1355770X08004282

Page 38: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

PEMANFAATAN TANAMAN LERAK SEBAGAI ZAT ADIKTIF PADA SABUN

Oleh : Slamet Supriyadi

I. PENDAHULUAN

Tanaman lerak (Sapindus rarak DC) merupakan tanaman industri yang berasal dari Asia

Tenggara yang dapat tumbuh dengan baik pada hampir semua jenis tanah dan keadaan iklim.

Sebaranya meliputi India dan Sri Lanka di area barat, China dan Taiwan di utara dan Indonesia di

selatan. Nama spesies diambil dari nama Malaysia yaitu rerak atau rerek. Di Indonesia tanaman ini

mempunyai nama yang berbeda pada setiap daerah, seperti di Palembang disebut lamuran, di Jawa

lerak/klerek dan di Jawa Barat sering disebut rerek.

Lerak atau Klerek termasuk dalam famili Sapindaceae, tumbuh dengan baik pada di Pulau

Jawa sebagai tanaman liar, dengan tinggi mencapai 42 m dan berdiameter batang 1 m. Kayunya

ringan dan biasa digunakan sebagai papan cor, batang korek api dan kerajinan dari kayu. Kulit

batang dapat digunakan sebagai pembersih rambut, buahnya yang bulat dapat dimanfaatkan sebagai

pengganti sabun untuk mencuci berbagai macam kain, biasa digunakan dalam industri batik.

Taksonomi tanaman lerak yaitu:

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledons

Sub kelas : Rosidae

Bangsa : Sapindales

Suku : Sapindaceae

Marga : Sapindus

Jenis : Sapindus mukorossi

Tanaman lerak memiliki bentuk daun bulat telur/oval, perbungaan majemuk, malai, terdapat

di ujung batang warna putih kekuningan. Bentuk buah seperti kelereng jika sudah tua atau masak,

berwarna coklat kehitaman, permukaan buah licin atau mengkilat, bijinya bundar berwarna hitam.

Daging buah sedikit berlendir dan aromanya wangi.

Kandungan kimiawi tanaman lerak antara lain sebagai berikut : daging buah mengandung

triterpen, alkaloid, steroid, antrakinon, tanin, fenol, flavonoid, dan minyak atsiri. Selain itu kulit

buah, biji, kulit batang dan daun lerak mengandung saponin dan flavonoid, sedangkan kulit buah

juga mengandung alkaloida dan polifenol. Kulit batang dan daun tanaman lerak mengandung tanin.

Senyawa aktif yang telah diketahui dari buah lerak adalah senyawa–senyawa dari golongan saponin

dan sesquiterpen.

Page 39: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

Saponin merupakan senyawa glikosida triterpenoida ataupun glikosida steroida yang

merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun serta dapat dideteksi berdasarkan

kemampuannya membentuk busa dan menghemolisa sel darah merah. Pola glikosida saponin

kadang-kadang rumit, banyak saponin yang mempunyai satuan gula sampai lima dan komponen

yang umum ialah asam glukuronat (Harborne, 1996).

Saponin banyak ditemukan dalam tumbuhan. Saponin memiliki karakteristik berupa buih.

Sehingga ketika direaksikan dengan air dan dikocok, akan terbentuk buih yang dapat bertahan lama.

Saponin mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter.

Saponin memiliki rasa pahit menusuk dan menyebabkan bersin serta iritasi pada selaput

lendir. Saponin merupakan racun yang dapat menghancurkan butir darah atau hemolisis pada darah.

Saponin bersifat racun bagi hewan berdarah dingin dan banyak diantaranya digunakan sebagai

racun ikan. Saponin yang bersifat keras atau racun biasa disebut sebagai Sapotoksin. Sapotoksin

pada biji lerak berpotensi sebagai insektisida, mengurangi jerawat dan kudis.

II. Pemanfaatan Tanaman Lerak Sebagai Sabun

Sabun adalah garam logam alkali yang berfungsi sebagai pencuci dan pengemulsi, dengan

dua komponen utama yaitu asam lemak (rantai karbon C16 ) dan sodium (Na) atau potassium (K).

Sabun dibuat dengan mereaksikan kalium (K) atau natrium (Na) dengan asam lemak, baik minyak

nabati atau lemak hewani melalui proses saponifikasi dan netralisasi minyak.

Saponifikasi adalah proses pembuatan sabun melalui reaksi hidrolisis lemak/minyak dengan

menggunakan basa kuat seperti Natrium Hidroksida (NaOH) atau Kalium Hidroksida (KOH)

sebagai alkali. Sedangkan, Netralisasi ialah proses pemisahan asam lemak bebas (ALB) dari minyak

atau lemak, menggunakan basa kuat (NAOH atau KOH). Sabun yang dibuat dengan alkali NaOH

menghasilkan sabun keras (hard soap), sedangkan alkali KOH menghasilkan sabun lunak (soft

soap).

Kemampuan sabun menurunkan tegangan permukaan air, memungkinkan air membasahi

bahan yang dicuci dengan lebih efektif. Kotoran dan lemak yang menempel di badan dan pakaian

tidak larut dalam air, sehingga tidak dapat dihilangkan dengan air biasa. Sabun mempunyai dua

bagian, yaitu bagian yang menyerap air dan bagian yang menyerap lemak. Dengan menggunakan

bantuan sabun, air dapat masuk ke dalam lemak kotoran. Akibatnya, lemak kotoran yang semula

tidak dapat bercampur dengan air kini dapat bercampur dengan air, sehingga menjadi mudah

dibersihkan.

Sabun merupakan pembersih yang sangat baik karena kemampuannya bertindak sebagai

agen pengemulsi. Sabun memiliki gugus non polar (gugus –R) yang dapat mengikat kotoran, dan

Page 40: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

gugus –COONa yang dapat mengikat air. Kotoran tidak dapat lepas karena terikat pada sabun dan

sabun terikat pada air.

Sabun merupakan iritan lemah. Penggunaan yang lama dan berulang akan menyebabkan

iritasi dan beberapa efek samping pada kulit, yaitu pembengkakan dan pengeringan kulit, denaturasi

protein dan ionisasi, antimikrobial, antiperspiral, dan lain sebagainya. pH yang terlalu tinggi

disinyalir sebagai salah satu penyebab daya iritasi sabun pada kulit. Sehingga komposisi alkali dan

minyak yang sesuai, yang sesuai (ideal) harus dikontrol dengan cermat. Pada kemasan sabun harus

dicantuman masa kadaluarsa sabun. Penggunaan sabun yang telah kadaluarsa meningkatkan resiko

iritasi kulit.

A. Proses Pembuatan Sabun

Sabun dapat dibuat melalui dua proses, yaitu:

1. Saponifikasi

Saponifikasi melibatkan hidrolisis ikatan ester gliserida yang menghasilkan pembebesan asam

lemak dalam bentuk garam dan gliserol. Garam dari asam lemak berantai panjang adalah sabun

(Stephen, 2004).

Reaksi kimia pada proses saponifikasi adalah sebagai berikut:

2. Netralisasi

Netralisasi adalah proses untuk

memisahkan asam lemak bebas dari

minyak atau lemak, dengan cara

mereaksikan asam lemak bebas dengan

basa atau pereaksi lainnya sehingga

membentuk sabun (Ketaren, 2008).

Page 41: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

Reaksi kimia pada proses saponifikasi adalah sebagai berikut:

Lemak dan minyak adalah sama-sama memiliki senyawa ester non-polar, yaitu sama-sama tidak

larut di dalam air. Lemak dan minyak mempunyai

dua jenis ikatan, yaitu ikatan jenuh dan ikatan tak

jenuh dengan atom karbon 8-12. Secara umum,

reaksi antara kaustik dengan gliserol dapat

membentuk sabun melalui reaksi saponifikasi.

Perbedaan kadar asam lemak dalam minyak atau

lemeak menyebabkan sabun yang terbentuk

mempunyai sifat yang berbeda. Minyak dengan

kandungan asam lemak rantai pendek dan ikatan

tak jenuh akan menghasilkan sabun cair.

Sedangkan rantai panjang dan jenuh menghasilkan

sabun yang tak larut pada suhu kamar.

Sabun mandi merupakan senyawa natrium atau

kalium dengan asam lemak yang digunakan sebagai bahan pembersih tubuh, berbentuk padat,

berbusa, dengan atau penambahan lain serta tidak menyebabkan iritasi pada kulit (SNI, 1994).

Dalam pembuatan sabun, lemak dipanasi dalam ketel besi yang besar dengan larutan natrium

hidroksida dalam air, sampai lemak itu terhidrolisis sempurna. Pereaksi semacam itu sering disebut

penyabunan (latin, sapo adalah sabun), karena reaksi itu telah digunakan sejak zaman Romawi kuno

untuk mengubah lemak dan minyak menjadi sabun. Persamaan untuk reaksi itu adalah:

(RCO2)3C3H3 + 3NaOH 3RCO2Na + C3H5(OH)3

Jika lemak/minyak dihidrolisis, akan terbentuk gliserol

dan asam lemak yang dengan adanya Na(NaOH) akan

terbentuk sabun karena sabun merupakan garam Na atau

K dari asam lemak. Sabun Na dan K larut dalam air,

sedangkan Ca dan Mg tidak larut. Sabun Na (sabun

keras) digunakan untuk mencuci dan sabun K (sabun

lunak) digunakan untuk sabun mandi.

Page 42: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

B. Khasiat Sabun Lerak

Senyawa saponin dalam sabun lerak bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit, antara lain

sebagai berikut :

a. Obat Skabies

Skabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infestasi dan sensitasi Sarcoptes

scabiei varian hominis dan produknya. Penyakit ini disebut juga the itch, seven year itch,

Norwegian itch, gudikan, gatal agogo, budukan atau penyakit ampere

Skabies disebabkan oleh tungau kecil berkaki delapan, dan didapatkan melalui kontak fisik

yang erat dengan orang lain yang menderita penyakit ini. Tungau skabies (Sarcoptes scabiei)

berbentuk oval, dengan ukuran 0,4 x 0,3 mm pada jantan dan 0,2 x 0,15 pada betina.

Gejala utama skabies adalah gatal, yang secara khas terjadi di malam hari. Terdapat dua tipe

utama lesi kulit pada skabies, yaitu terowongan dan ruam. Terowongan terutama ditemukan

pada tangan dan kaki, khususnya bagian samping jari tangan dan kaki, sela- sela jari,

pergelangan tangan dan punggung kaki. Masing- masing terowongan panjangnya beberapa

millimeter hingga beberapa centimeter, biasanya berliku- liku dan ada vesikel pada salah

satu ujung yang berdekatan dengan tungau yang sedang menggali terowongan, seringkali

disertai eritema ringan.

Racun dalam saponin yang disebut Sapotoksin yang terdapat dalam tumbuhan lerak

berfungsi sebagai insektisida berperan aktif dalam menekan laju pertumbuhan dan

perkembangan tungau Sarcoptes scabiei. Sehingga dapat digunakan sebagai obat sakit

Skabies.

b. Obat Jerawat

Jerawat, atau acne vulgaris, adalah suatu kondisi kulit yang terjadi saat folikel rambut

tersumbat dengan kulit mati dan minyak yang mengakibatkan peradangan. Kelenjar

penghasil minyak di bawah kulit disebut dengan kelenjar sebasea dan lubang pada kulit

disebut dengan pori–pori. Folikel rambut menghubungkan pori–pori dengan kelenjar

sebasea. Jerawat dapat berupa bintil merah ringan hingga jerawat kistik yang nyeri. Jerawat

biasanya terdapat pada wajah, pundak, punggung, dan dada.

Senyawa Saponin, Alkaloid, Ateroid, dan Triterpen berfungsi sebagai antijamur, antiseptik,

antioksidan dan antivirus yang sangat bermanfaat untuk wajah berjerawat. Senyawa-

senyawa tersebut dapat mempercepat proses penyembuhan jerawat dan mencegah infeksi

lanjutan jerawat.

Page 43: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

III. BUDIDAYA TANAMAN LERAK

1) Potensi Tanaman Lerak

Tanaman lerak paling sesuai pada iklim tropik

dengan kelembaban tinggi, berdrainase baik, subur

dan mengandung banyak humus. Lerak tumbuh

pada ketinggian di bawah 1.500 m di atas

permukaan laut, dengan pertumbuhan paling baik

pada daerah berbukit dataran rendah dengan

ketinggian 0 - 450 m di atas permukaan laut, curah

hujan rata-rata 1.250 mm/tahun. Lerak termasuk

dalam kelas Dicotyledone, berakar tunggang

dengan perakaran yang kompak sehingga dapat

digunakan sebagai pengendali erosi dan penahan

angin. Tanaman lerak mulai berbuah pada umur 5 – 15 tahun, dan musim berbuah pada awal musim

hujan (November-Januari) yang menghasilkan buah sebanyak 10000–15000 biji/pohon.

Setiap satu kg biji lerak diperkirakan berjumlah 350 biji. Biji lerak kering dapat disimpan

selama satu tahun. Rata-rata setiap pohon menghasilkan 28 - 43 kg. Jika harga setiap kilogram buah

lerak berkisar antara Rp 15.000 – Rp 40.000 maka nilai ekonomis buah setiap pohon lerak adalah

Rp 420.000 – Rp 1.720.000. Beberapa daerah penghasil lerak terbesar di Indonesia adalah Kediri,

Banten, dan Madura. Setiap bulan Kediri mampu mengirim tiga ton (hasil produksi hutan-hutan

setempat) ke berbagai industri. Kediri bahkan sanggup memasok enam ton lagi setiap bulan. Lerak

atau juga dikenal sebagai rerek (Jawa Barat) atau lamuran (Palembang) adalah tumbuhan yang

dikenal karena kegunaan bijinya yang dipakai sebagai deterjen tradisional. Tanaman lerak tersebar

di berbagai daerah Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tanaman ini belum

dibudidayakan secara luas dan masih terbatas sebagai tanaman sampingan.

2) Budidaya

Budidaya tanaman lerak dapat dilakukan secara

generatif dengan biji. Buah lerak tersusun dalam tandan

dengan jumlah 8 – 12 buah, berbentuk bulat dengan

ukuran 2 cm, berwarna hijau tua dan biji berwarna hitam.

Biji yang akan digunakan untuk perbanyakan harus sudah

cukup tua dan sehat. Biji disimpan di tempat teduh dan

dibasahi secara teratur sebelum disemaikan, kemudian

biji disemaikan hingga menjadi benih dan dapat dipindah

Page 44: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

ke lapangan pada umur 3 bulan.

Perbanyakan secara generatif dengan biji. Buah lerak tersusun dalam tandan dengan jumlah 8

- 12 biji, berbentuk bulat dengan ukuran 2,0 cm, berwarna hijau tua dan biji berwarna hitam. Biji

yang akan digunakan untuk perbanyakan harus sudah cukup tua dan sehat. Biji disimpan di tempat

teduh dan dibasahi secara teratur sebelum disemaikan, kemudian biji disemaikan hingga menjadi

benih.

3) Bercocok tanam

Jarak tanam untuk tanaman lerak, adalah 6 x 6 m, 8 x 8 m atau 10 x 10 m. Benih berasal dari

biji, dan dapat dipindah ke lapangan pada umur 3 bulan dengan tinggi 30 - 40 cm dengan cara

membuka tanaman dari polibeg dan dimasukkan ke dalam lubang tanam dengan ukuran 40 x 40 x

40 cm. Pupuk kandang yang diberikan sebanyak 5 kg/lubang tanam. Cara pemeliharaan tanaman

lerak tidak memerlukan penanganan khusus. Penyiangan dan pembumbunan dilakukan sampai

tanaman berumur 2 tahun. Panen buah Tanaman lerak mulai berbuah pada umur 5 - 10 tahun,musim

berbuah setiap tahunnya yaitu pada setiap awal musim hujan bulan Nopember-Januari. Bentuk buah

lerak bulat kelereng, berukuran diameter 2 cm, berkulit tipis dengan permukaan licin, tangkai

pendek. Buah masak ditandai dengan warna hijau tua sampai cokelat. Panen buah dilakukan

dengan memotong tangkai buah yang telah matang dengan galah bambu yang diberi pisau atau

dibiarkan jatuh. Buah yang telah dipetik dikeringkan dengan cara dijemur sehingga kulit biji

berkerut keriput.

IV. PENUTUP

Tanaman lerak memiliki manfaat yang cukup potensial untik dikembangkan, menjadi

tanaman industry skala bisnis dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Lerak mempunyai manfaat

yang cukup potensial sebagai bahan pengganti sabun dan atau bahan adiktif pada sabun. Kandungan

senyawa kimia yang berfungsi sebagai insektisida dan nematisida serta antiseptik pada pengobatan

kudis, dan jerawat, diharapkan dapat menarik minat investasi corporate atau perusahaan sabun

serius mengembangkan riset pada tanaman lerak.

Selain itu tanaman Lerak dapat dikembangkan sebagai tanaman konservasi dan penghijauan.

Tanaman lerak dapat ditanam sebagai tanaman peneduh di tepi jalan, dan tanaman pekarangan.

DAFTAR PUSTAKA :

Iskandar, Rifki.2006. Prospek Lerak Tanaman Industri Pengganti Sabun. Jakarta: Pustaka Baru Press

Gunawan, Dadit dan Sri Mulyani. 2004. Ilmu obat Alam (Farmakognosi) Jilid I. Jakarta : Penebar Swadaya

Page 45: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

Fatmawati, Lerak. 2014. Efektivitas Buah Lerak (Sapindus Rarak DC) sebagai Bahan Pembersih Logam Perak, Perunggu, dan Besi. Surabaya : Balai Pelestarian Budaya Jawa Timur.

Hart, H. dan L. Craine. 2003. Kimia Organik. Edisi II. Penerbit Erlangga. Jakarta Widowati, L. 2003. Sapindus rarak DC. In: Lemmens RHMJ. Bunyapraphastsara, N. (Eds). Plant

Resources of South-East Asia. Medicinal and Poisonous Plants. Prosea Foundation. Bogor. Sungkar S. 2000. Skabies. Jakarta: Yayasan Penerbit Ikatan Dokter Indonesia. Boediardja S. 2003. Skabies pada Bayi dan Anak. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia

Page 46: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

I Wayan Sudarma : Bekerja dan Berdarma Oleh : Ryke L.S. Siswari

Seperti juga di daerah lain, jumlah penyuluh Kehutanan PNS di Kabupaten Karangasem masih jauh dari mencukupi. Untuk 8 kecamatan yang meliputi 78 kelurahan, Kabupaten Karangasem hanya memiliki 17 orang penyuluh kehutanan PNS. Para penyuluh tersebut berada pada KPH Bali Timur yang meliputi Kabupaten Karangasem

dan Kabupaten Bangli. Dengan kondisi yang demikian, kehadiran penyuluh kehutanan swadaya masyarakat atau PKSM sebagai mitra penyuluh kehutanan PNS menjadi sangat penting. PKSM dapat membantu mengisi kekosongan yang tidak bisa dijangkau oleh PK PNS bahkan kadang-kadang malah menjadi andalan dalam kegiatan penyuluhan.

Salah satu PKSM yang sangat aktif di Kabupaten Krangasem adalah I Wayan Sudarma. Kiprahnya dalam penyuluhan dan pembangunan kehutanan secara umum mengantarkannya sebagai PKSM terbaik II nasional pada Lomba Wana Lestari tahun 2017. Dari Kaki Gunung Agung Yang Sejuk dan Berkabut Wayan, begitu ia biasa dipanggil, lahir dan besar di Desa Menanga, Rendang, Karangasem. Desa yang terletak di kaki Gunung Agung ini sebenarnya merupakan tanah perbukitan yang subur. Namun sangat banyak lahan terlantar dan terbengkalai yang tidak dimanfaatkan. Masyarakat hanya mengandalkan hidup dari padi gogo yang ditanam di ladang dan di panen satu kali setahun.

Wayan sering berpikir untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong tersebut guna menambah penghasilan keluarganya. Namun sebagai anak petani yang serba kekurangan dan hanya menamatkan pendidikan tingkat SLTP, ia tidak tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana memulainya. Sempat menjadi supir mobil jenazah dan bergabung dengan kelompok peternak ayam ternyata tidak memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya.

Page 47: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

Beruntung Wayan luwes dalam bergaul dan aktif dalam kegiatan masyarakat di desanya. Hal ini mengantarnya berkenalan dengan penyuluh pertanian yang kemudian mengajarkannya untuk bertani sayuran. Dari pertemanan dengan penyuluh pertanian ini kemudian ia bertemu dengan Made Suastana, seorang penyuluh kehutanan. Made Suastanalah yang mengajarinya bahwa untuk bisa berhasil dalam bertani diperlukan air dan kondisi lingkungan yang terjaga kelestariannya. Bersama-sama mereka mulai mengajak masyarakat desa Menanga untuk tidak sekedar bertanam sayuran tapi juga melakukan konservasi tanah melalui penanaman pohon, penanaman bambu dan enau pada tebing-tebing serta pembuatan terasering. Sejak saat itulah sebenarnya Wayan sudah melakukan kegiatannya sebagai PKSM.

Wayan juga mulai membentuk kelompok tani dengan kegiatan bertani sayuran serta mengembangkan hutan rakyat dengan tanaman albizia dan kajimas. Kelompok Taninya sempat memperoleh dana Kebun Bibit Rakyat (KBR) pada 2010. Pada tahun itu juga, Made yang melihat potensi dan kesungguhan Wayan dalam mengembangkan kelompok dan kegiatan fisik di desa Menanga, merekomendasikannya sebagai peserta yang mewakili Kabupaten Karangasem untuk mengikuti pelatihan budidaya lebah madu Apis cerana di Soe, NTT. Maju Bersama Madu Selesai pelatihan, Wayan mulai mengembangkan budidaya lebah madu di kelompoknya. Sayangnya kelompok tidak terlalu antusias melaksanakannya. Pada saat yang sama juga terjadi konflik yang menyebabkan perpecahan dalam kelompok. Wayan bertekad untuk memulai kelompok baru yang harus lebih sukses dari kelompok sebelumnya. Dari sinilah terbentuk Kelompok Tani Hutan Satya Loka Parama Sidhi yang diketuainya. Ia ingin kelompok ini nantinya tidak hanya bertani sayuran, membangun dan mengembangkan hutan rakyat tetapi juga memiliki usaha lain untuk meningkatkan kesejahterannya.

Page 48: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

Budidaya lebah Trigona oleh Kelompok Tani Hutan Binaan I Wayan Sudarma (dokumentasi pribadi)

Wayanpun memulainya dengan diri sendiri. Selain membudidayakan Apis cerana, ia

menemukan bahwa di Menanga juga terdapat lebah dari jenis Trigona yang hasil madunya dikenal dengan madu kala. Madu kala ini banyak dicari pembeli dan belum ada yang membudidayakannya. Harga madu kala juga lebih tinggi bila dibandingkan dengan madu Apis cerana. Wayan mencoba-coba sendiri membudidayakan lebah trigona ini berbekal ilmu yang pernah diperoleh digabungkan dengan pengalaman dan upaya mencari informasi dari berbagai pihak.

Ketekunannya membuahkan hasil. Dengan harga jual yang mencapai Rp 250.000 – Rp 400.000 rupiah per botol berukuran 350 ml, anggota kelompok dan masyarakat mulai mengikuti langkahnya. Saat ini KTH Satya Loka Parama Sidhi telah memiliki 1200 stup lebah Trigona. Bila digabungkan dengan milik kelompok lain dan masyarakat sekitar yang

dibina Wayan, jumlah stup lebah Trigona telah mencapai lebih dari 5000 dengan produksi lebih dari 200 botol per tahun. Untuk kestabilan harga, pemasaran madu Trigona Desa Menanga dilakukan melalui KTH Satya Loka Purnama Sidhi. Dari setiap botol yang terjual, kelompok memperoleh keuntungan Rp 5.000.

Keberhasilan Wayan membudidayakan lebah trigona mengantarnya memperoleh penghargaan Sipakara Nugaraha 2014 dari Bappeda Bali untuk Kreativitas dan

Page 49: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

Inovasi Tehnologi Masyarakat dalam Penyepihan Lebah Trigona. Saat ini Wayan juga merupakan instruktur tetap untuk pelatihan-pelatihan bididaya lebah trigona yang diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Bali. Hutan Rakyat Berkembang, Rejekipun Datang Selain madu, KTH Satya Loka Purnama Sidhi tetap mengembangkan hutan rakyat. Saat ini hutan rakyat di Menanga telah mencapai 233 ha dari jenis albiziaa, kajimas, mahoni, gmelina dan jabon. Kelompok maupun masyarakat binaan Wayan telah memiliki pasar tetap yaitu industri pengolahan kayu di Jawa yang membeli langsung di lokasi.

Hutan Rakyat di Desa Menanga (dokumentasi : I Wayan Sudarma)

Di bawah tegakan juga dikembangan tanaman kunyit dan jahe, yang oleh Kelompok Wanita Tani binaan diolah menjadi minuman kesehatan dan dipasarkan dalam kemasan

botol. Selain kunyit dan jahe, kelompok mengembangkan tanaman nilam yang mencapai

luasan 10 ha. Pada 2012 kelompok memperoleh bantuan mesin penyulingan nilam dari Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karangasem. Saat ini kelompok rata-rata memproduksi 40- 50 kg minyak nilam yang di suplai ke industri kosmetik di Bangli secara rutin. Harga minyak nilam mencapai Rp 800.000 per kg.

Berkembangnya hutan rakyat dan berbagai ussaha semakin memantapkan

kelompok ini dan mengundang datangnya berbagai fasilitasi. Diantaraya adalah bantuan

Page 50: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

ternak sapi. Dari peternakan sapi, Wayan beserta kelompoknya mengolah limbah peternakannya menjadi pupuk organik. Usaha pupuk ini berkembang dengan pesat hingga akhirnya menampung juga limbah peternakan masyarakat sekitar sebagai bahan baku. KTH Satya Loka Parama Sidhi bahkan dipercaya untuk mensuplai kebutuhan pupuk bersubsidi bagi Provinsi Bali dengan omzet 350 ton per tahun. Harga jual pupuk untuk pemerintah provinsi mencapai Rp 1000/kg, sedangkan bila dijual kepada rekanan harganya mencapai Rp 1.200/kg

Wayan juga melihat bahwa desa Menanga memiliki potensi untuk budidaya bunga Marigold di pekarangan masyarakat. Kebutuhan Marigold sebagai bagian dari perangkat upacara di Bali memang sangat tinggi. Saat ini Desa Menanga mampu memproduksi lebih dari 50 ton bunga Marigold per bulan dengan harga sekitar Rp 30.000 per kg. Bunga tersebut diproduksi untuk memenuhi kebutuhan kabupaten Karangasem, Klungkung dan Kota Denpasar. Bekerja dan Berdarma Bekerja dan berdarma menjadi motto Wayan dalam menjalani kehidupan. Bekerja adalah kewajiban yang harus dilakukan untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga. Di saat yang bersamaan Wayan juga ingin selalu bisa berdarma atau memberikan kebaikan dan manfaat bagi sesama.

Sebagai PKSM, Wayan telah melakukan keduanya. Ia berharap dan terus berusaha untuk dapat melaksanakan motto kehidupannya tersebut. Itu sebabnya Wayan tidak sebatas berkarya pada kegiatan fisik saja. Ia membantu menumbuhkan dan membina kelompok-kelompok tani di Menanga dengan kegiatan serupa serta mengkader masyaraat untuk menularkan ilmu melalui penyuluhan sebagaimana yang dilakukannya. Saat ini

Wayan membina 5 Kelompok Tani Hutan dan 1 Kelompok Tani Wanita, serta menumbuhkan 5 PKSM lain di Kecamatan Rendang.

Budidaya bunga marigold di pekarangan (dokumentasi :I Wayan Sudarma)

Page 51: Arang - BP2SDM-MENLHKbp2sdm.menlhk.go.id/emagazine/Edisi_3_Tahun_2017.pdf · 2 Briket Arang memiliki beberapa kelebihan antara lain : Bersih dan tidak berdebu; Mengeluarkan sedikit

Wayan juga tak henti meningkatkan kapasitas dirinya. Setelah menelesaikan Paket C, saat ini ia sedang menempuh kuliah semester 5 di STKIP Agama Hindu di Amlapura. Ia tak berhenti dengan peningkatan kapasitas dirinya sendiri tetapi juga berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat Menanga khususnya dan Kecamatan Rendang umumnya. Untuk itulah Wayan aktif dalam berbagai organisasi masyarakat dan organisasi profesi seperti Pengurus Badan Pelestarian Hutan Desa Menanga, Pengurus Karang Lanjut Usia, Ketua Gapoktan Menanga, Sekretaris Koperasi Yowana Satya Kerti, Komite Pada Pusat Kegiatan belajar Masyarakat (PKBM) Yowana Sastra dan anggota IPKINDO.

Menurut Wayan, aktif berkegiatan di berbagai organisasi tersebut merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam melakukan kegiatannya sebagai PKSM. Dari berbagai organisasi tersebut Wayan dapat berkomunikasi dan bertukar pengalaman dengan pengurus maupun anggota lainnya untuk lebih meningkatkan pengetahuannya. Kunci sukses lainnya adalah membangun jejaring kerja dengan berbagai pihak. Mulai dari pemerintahan desa, kecamatan hingga instansi pemerintah kabupaten serta para pengusaha. Dukungan instansi pembina dan penyuluh kehutanan pendamping merupakan kunci berikutnya dalam melaksanakan kegiatannya sebagai PKSM maupun sebagai ketua kelompok. Khusus untuk PKBM Yowana Sastra, Wayan juga berperan sebagai instruktur pada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan lembaga ini. PKBM Yowana Sastra yang merupakan tempat belajar mandiri bagi masyarakat tidak hanya menggelar pelatihan-pelatihan teknis seperti perlebahan, pembibitan dan pembuatan barang-barang kerajinan tetapi juga mengenai kelembagaan kelompok, bahasa Inggris dan bahasa Jepang, juga kejar Paket A, Paket B dan Paket C. Lembaga ini telah mengantar masyarakat Menanga meningkatkan keterampilan dan pendidikannya.

Dari aspek ekologi, sosial maupun ekonomi, Wayan telah melakukan darmanya. Kegiatan yang dilakukannya tidak saja memperbaiki lingkungan tetapi juga meningkatkan kapasitas dan pendapatan masyarakat desanya. Prestasi sebagai PKSM terbaik kedua tingkat nasional pada Lomba Wana Lestari 2017 bukanlah merupakan tujuan utamanya. Baginya, yang terpenting adalah terus berkarya agar hutan dan lingkungan desa Menanga terjaga kelestariannya dan masyarakatnya menjadi lebih sejahtera