ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN...

199
v ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN PERKOTAAN KECAMATAN SAMPANG MELALUI PENINGKATAN PELAYANAN DRAINASE Nama Mahasiswa : Prana Dutanegara NRP : 3608100012 Jurusan : Perencanan Wilayah Dan Kota Dosen Pembimbing : Rulli Pratiwi Setiawan, ST., M.Sc. Abstrak Perkotaan Kecamatan Sampang sering mengalami banjir yang sangat besar, disebabkan tingginya curah hujan pada hulu sungai dan berkurangnya daya tampung Sungai Kemoning. Selain itu kondisi fisik saluran drainase yang rusak, kualitas dan kinerja drainase yang buruk karena menumpuknya sampah dan tidak setiap tempat terdapat saluran drainase semakin memperparah wilayah ini dan mengganggu jalannya aktivitas kota. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : analisis distribusi frekuensi dan overlay yang digunakan untuk menentukan tipologi bahaya banjir. Selanjutnya dilakukan analisis Delphi guna menemukan variabel berpengaruh terhadap pelayanan drainase dan setelah itu dilakukan analisis Expert Judgement untuk menghasilkan arahan melalui variabel berpengaruh sesuai dengan tipologi kawasan bahaya banjir. Dalam penelitian ini menghasilkan tipologi kawasan yang terdiri dari tiga tipologi, yaitu sangat bahaya, bahaya, dan cukup bahaya. Setelah itu menghasilkan variabel yang berpengaruh yaitu kepadatan lahan terbangun, kelengkapan fasilitas persampahan, ketinggian kontur, sampah yang menumpuk di saluran drainase, ketersedian dan kondisi bozem, keterserdiaan dan kondisi sistem pintu air, keterserdiaan dan kondisi pompa, dana rutin pemeliharaaan drainase, dana modal pengadaan drainase, aktif peran serta masyarakat, kegiatan masyarakat

Transcript of ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN...

Page 1: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

v

ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASANPERKOTAAN KECAMATAN SAMPANG MELALUI

PENINGKATAN PELAYANAN DRAINASE

Nama Mahasiswa : Prana DutanegaraNRP : 3608100012Jurusan : Perencanan Wilayah Dan KotaDosen Pembimbing : Rulli Pratiwi Setiawan, ST., M.Sc.

AbstrakPerkotaan Kecamatan Sampang sering mengalami banjir

yang sangat besar, disebabkan tingginya curah hujan pada hulusungai dan berkurangnya daya tampung Sungai Kemoning.Selain itu kondisi fisik saluran drainase yang rusak, kualitas dankinerja drainase yang buruk karena menumpuknya sampah dantidak setiap tempat terdapat saluran drainase semakinmemperparah wilayah ini dan mengganggu jalannya aktivitaskota.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian iniantara lain : analisis distribusi frekuensi dan overlay yangdigunakan untuk menentukan tipologi bahaya banjir. Selanjutnyadilakukan analisis Delphi guna menemukan variabelberpengaruh terhadap pelayanan drainase dan setelah itudilakukan analisis Expert Judgement untuk menghasilkan arahanmelalui variabel berpengaruh sesuai dengan tipologi kawasanbahaya banjir.

Dalam penelitian ini menghasilkan tipologi kawasan yangterdiri dari tiga tipologi, yaitu sangat bahaya, bahaya, dan cukupbahaya. Setelah itu menghasilkan variabel yang berpengaruhyaitu kepadatan lahan terbangun, kelengkapan fasilitaspersampahan, ketinggian kontur, sampah yang menumpuk disaluran drainase, ketersedian dan kondisi bozem, keterserdiaandan kondisi sistem pintu air, keterserdiaan dan kondisi pompa,dana rutin pemeliharaaan drainase, dana modal pengadaandrainase, aktif peran serta masyarakat, kegiatan masyarakat

Page 2: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

vi

dalam memelihara drainase, peraturan dan standar prosedur,dan instansi pengelola drainase. Selanjutnya dihasilkan arahanmelalui variabel yang berpengaruh per tipologi kawasan bahayabanjir.

Kata Kunci: Bencana banjir, Pelayanan drainase, KecamatanPerkotaan Sampang

Page 3: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

vii

REFERRALS HANDLING FLOODING IN URBAN DISTRICT OF SAMPANG THROUGH INCREASED

DRAINAGE SERVICES

Student : Prana Duta Negara NRP : 3608100012 Department : Perencanaan Wilayah dan Kota

FTSP-ITS Supervisor : Rulli Pratiwi Setiawan, ST., M.Sc

Abstract

Urban District of Sampang often have very heavy floods, caused by heavy rainfall in the upper reaches of the river and reduced capacity of Kemoning river. In addition, the physical condition of drainage was damaged, quality and performance of drainage was poor due to large amounts of waste and there is not any drainage in every place disrupt the activities of the city.

The method of analysis that used in this study, include: analysis of the frequency distribution and overlay that is used to determine the flood hazard typology. Next, it used Delphi analysis to find variables that affect the drainage service, and then, it used the Expert Judgement analysis for generating leads through influential variables according to the typology of flood hazard areas.

in this study deliver the results that the region typology consisting of three types, namely the very dangers, dangers, and dangers enough. after that, it produces the variable that influence the land density, waste facilities, elevation contours, garbage in drainage channels and the availability and the condition of bozem, and the availability and the condition of the system door water pump, the fund routine of drainage maintenance, capital fund of drainage procurement, active community participation, community activities in maintaining drainage, regulations and standard procedures, and drainage management institutions.

Page 4: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

viii

further analyzes through variables that influence referrals per typology of flood hazard areas.

Keywords: Drainage, Flood, District urban Sampang

Page 5: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

13

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Catchment AreaMenurut istilah bidang Pekerjaan Umum, daerah tangkapan

air atau catchment area adalah suatu daerah yang dibatasi olehpembatas topografi berupa punggung-punggung bukit ataugunung yang menampung air hujan yang jatuh di atasnya dankemudian mengalirkannya melalui anak sungai dan sungai ke lautatau ke danau. Catchment Area diartikan juga sebagai daerahtangkapan air hujan yang merupakan daerah tempat hujanmengalir menuju ke saluran. Biasanya ditentukan berdasarkanperkiraan dengan pedoman garis kontur. Suatu area ataupundaerah tangkapan hujan dimana batas wilayah tangkapannyaditentukan dari titik-titik elevasi tertinggi sehingga akhirnyamerupakan suatu poligon tertutup, yang mana polanyadisesuaikan dengan kondisi topografi, dengan mengikuti arahaliran air.

Daerah Aliran adalah semua daerah dimana semua airnyayang jatuh di daerah tersebut akan mengalir menuju ke dalamsuatu sungai yang dimaksudkan. Aliran air tersebut tidak hanyaberupa air permukaan yang mengalir di dalam alur sungai, tetapitermasuk juga aliran di lereng-lereng bukit yang mengalirmenuju alur sungai sehingga daerah tersebut dinamakan daerahaliran sungai. Daerah ini umumnya dibatasi oleh batas topografi,yang berarti ditetapkan berdasarkan air permukaan. Batas initidak ditetapkan berdasarkan air bawah tanah karena permukaanair tanah selalu berubah sesuai dengan musim dan tingkatkegiatan pemakaian (Sri Harto, 1993). Konsep Daerah AliranSungai (DAS) merupakan dasar dari semua perencanaanhidrologi. Mengingat DAS yang besar pada dasarnya tersusun

Page 6: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

14

dari DAS-DAS kecil, dan DAS kecil ini juga tersusun dari DAS-DAS yang lebih kecil lagi. Secara umum DAS dapat didefinisikansebagai suatu wilayah yang dibatasi oleh batas alam sepertipunggung bukit-bukit atau gunung, maupun batas buatan sepertijalan atau tanggul dimana air hujan yang turun di wilayah tersebutmemberi kontribusi aliran ke titik kontrol (outlet). Menurutkamus Webster, DAS adalah suatu daerah yang dibatasi olehpemisah topografi yang menerima hujan, menampung,menyimpan dan mengalirkan ke sungai dan seterusnya ke danauatau ke laut. Komponen masukan dalam DAS adalah curah hujan,sedangkan keluarannya terdiri dari debit air dan muatan sedimen(Suripin, 2004).

Karakteristik DAS yang berpengaruh besar pada aliranpermukaan meliputi (Suripin, 2004) :

1. Luas dan bentuk DAS2. Topografi3. Tata guna lahanNama sebuah DAS ditandai dengan nama sungai yang

bersangkutan dan dibatasi oleh titik kontrol, yang umumnyamerupakan stasiun hidrometri. Dalam praktek, penetapan batasDAS sangat diperlukan untuk menetapkan batas-batas DAS yangakan dianalisis. Penetapan ini mudah dilakukan dari petatopografi. Peta topografi merupakan peta yang memuat semuaketerangan tentang suatu wilayah tertentu, baik jalan, kota, desa,sungai, jenis tumbuh-tumbuhan, tata guna lahan lengkap dengangaris-garis kontur. Dari peta ditetapkan titik-titik tertinggi disekeliling sungai utama (main stream) yang dimaksud, danmasing-masing titik tersebut dihubungkan satu dengan yanglainnya sehingga membentuk garis utuh yang bertemu ujungpangkalnya. Garis tersebut merupakan batas DAS di titik kontroltertentu (Sri Harto, 1993).

Page 7: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

15

Di daerah yang berbukit atau daerah yang kemiringantanahnya, cukup, masalah pembuangan/pengaliran airnya tidakbegitu sulit pemecahannya, karena perbedaan tingginya di daerahyang datar terutama di daerah pantai yang terkena pengaruhpasang surut, kadang-kadang tidak terdapat beda tinggi yang tidakcukup untuk mengalirkan teta dalam keadaan normal, pengaruhkemiringan yang landai dan kenaikan muka air laut dominan.Pengukuran topografi yang detail mutlak diperlukan untukperencanaan sistem darainase ini (kodoatie, 2005).

Berdasarkan teori diatas terdapat para pakar bahwa yangmenjadi karakteristik kawasan daerah tangkapan air. Menurut SriHarto, (1993) karakteristik kawasan banjir dipengaruhi olehkondisi topografi, menurut Pekerjaan Umum dipengaruhi olehtopografi, sedangkan menurut Suripin, (2004) mengemukakankarakteristik dipengaruhi oleh luas dan bentuk, topografi dan tataguna lahan.

Dalam penelitain ini, pembahasan untuk karakterisktikwilayah daerah tangkapan air adalah kondisi topografi.

2.2 Kebencanaan2.2.1 Definisi Bencana

Ada beberapa pengertian atau definisi tentang bencana,beberapa definisi cenderung merefleksi karakteristik berikut ini(Carter, 1991 dalam Kodoatie dan Sjarief, 2006):

1. Gangguan atau kekacauan pada pola normal kehidupan.Gangguan atau kekacauan ini biasanya hebat, terjadi tiba-tiba, tidak disangka dan wilayah cakupan luas.

2. Dampak ke manusia seperti kehilangan jiwa, luka-luka, dankerugian harta benda.

3. Dampak ke pendukung utama struktur sosial dan ekonomiseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air

Page 8: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

16

bersih, listrik, komunikasi, dan pelayanan utilitas pentinglainnya.

Sedangkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana mendefinisikanbencana sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yangmengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupanmasyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/ataufaktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkantimbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugianharta benda, dan dampak psikologis.

Bencana terdiri dari berbagai bentuk. UU No. 24 tahun2007 mengelompokan bencana kedalam tiga kategori yaitu :1. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh

peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan olehalam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunungmeletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

2. Bencana non-alam adalah bencana yang diakibatkan olehperistiwa atau rangkaianperistiwa non-alam yang antara lainberupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, danwabah penyakit.

3. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan olehperistiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan olehmanusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atauantar komunitas masyarakat, dan teror.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitandengan bencana (Sukandarrumidi, 2010):

1. Bencana dapat terjadi sesuai dengan keadaan geografi dangeologi setempat. Gempa vulkanik dan vulkanisme terjadi didaerah ring of fire; gempa tektonik terjadi di daerah

Page 9: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

17

subduksi; tsunami terjadi di daerah pantai; banjir terjadi didaerah aliran sungai; kebakaran hutan terjadi di daerahhutan; kekeringan terjadi di daerah dengan hutan rendah;tanah longsor terjadi di daerah gundul, dengan keadaangeologi tertentu dan curah hujan yang berlebihan.

2. Besaran korban yang ditimbulkan oleh bencana ditentukanoleh jumlah manusia yang bermukim di tempat sekitarsumber bencana. Makin banyak penduduk bermukim ditempat tersebut, kemungkinan korban bencana akan makinbanyak.

3. Munculnya bencana kadang-kadang dimulai dengan tanda-tanda awal, kadang-kadang datang secara tiba-tiba padasiang hari, sore, maupun malam.

4. Penanganan bencana memerlukan suatu tindakan yang cepatdan holistic.

2.2.2 BanjirBanjir adalah meluapnya aliran sungai akibat air melebihi

kapasitas tampungan sungai sehingga meluap dan menggenagidataran atau daerah yang lebih rendah di sekitarnya (Yulaelawatidan Syihab, 2008). Sebagai langkah awal dalam penanggulanganbencana adalah identifikasi karakteristik bencana. MenurutHarjadi et. al (2007), ada dua pengertian mengenai banjir, yaitu:1. Aliran air sungai yang tingginya melebihi muka air normal

sehingga melimpas dari palung sungai menyebabkan adanyagenangan pada lahan rendah disisi sungai. Aliran air limpasantersebut yang semakin meninggi, mengalir dan melimpasimuka tanah yang biasanya tidak dilewati aliran air;

2. Gelombang banjir berjalan ke arah hilir sistem sungai yangberinteraksi dengan kenaikan muka air di muara akibat badai.

Page 10: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

18

Peningkatan jumlah penduduk akan mengikuti dengankebutuhan lahan yang semakin besar. Artinya, pertambahanpenduduk meningkat kepadatan lingkungan fisik sehinggadibutuhkan lahan untuk bermukim. akibatnya juga dibutuhkanperubahan tata guna lahan untuk bermukim (Kodoatie, dkk,2002). Soemarwoto (1997) menyatakan bahwa kenaikankebutuhan perumahan yang disertai oleh belum diindahkannyaperaturan dan rendahnya kesadaran lingkungan, mengakibatkanmakin berkurangnya luas jalur hijau dan taman. Pengembanganlahan akan diikuti oleh penambahan lapisan kedap air sehinggapermukaan tanah yang kedap air pun bertambah, hal ini berakibatpada makin sedikitnya air hujan yang dapat meresap ke dalamtanah. Menurut Argyantoro, dkk. (2001), perubahan fungsi danperuntukan lahan akan mengurangi kapasitas infiltrasi danmeningkatkan kecepatan maupun volume limpasan permukaan.Hal ini mengakibatkan perubahan terhadap tingkat kebutuhansarana drainase perkotaan.

Banjir didefinisikan sebagai peristiwa terbenamnya daratanyang biasanya kering karena volume air yang meningkat (KamusBesar Bahasa Indonesia, 1990), atau didefinisikan sebagai jumlahbesar air yang menutupi wilayah yang biasanya kering, sebagaihasil dari aliran air sungai atau laut yang melebihi batasumumnya (Pedoman Pengendalian Banjir, DPU). Banjir jugadiartikan sebagai aliran yang relitif tinggi dan tidak tertampungoleh alur sungai atau saluran (SK SNI M-18-1989-F).

Berdasarkan Rencana Nasional Penanggulangan Bencana2010-2014, air yang berlebihan/banjir dapat dikategorikan dalamtiga kategori berdasarkan sumber airnya yaitu:1. Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat yang melebihi

kapasitas penyaluran sistem pengaliran air yang terdiri darisistem sungai alamiah dan sistem drainase buatan manusia.

Page 11: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

19

2. Banjir yang disebabkan meningkatnya muka air di sungaisebagai akibat pasang laut maupun meningginya gelombanglaut akibat badai.

3. Banjir yang disebabkan oleh kegagalan bangunan air buatanmanusia seperti bendungan, bendung, tanggul, dan bangunanpengendalian banjir.

Pada umumnya, banjir terjadi pada musim hujan. Banjir diwilayah DAS sangat tergantung pada waktu hujan, lama hujan,dan banyaknya curah hujan. Banjir di wilayah DAS dapatdiprediksi dengan tanda-tanda terjadi hujan lebat di wilayah DAShulu, air sungai menjadi keruh akibat proses erosi di bagian hulusungai, dan air sungai mulai menghanyutkan serasah atau ranting-ranting kayu.

Secara umum penyebab terjadinya banjir diklasifikasikandalam dua katagori, yaitu (Kodoatie, dkk., 2002) :1. Banjir disebabkan oleh sebab alami, seperti curah hujan yang

tinggi, erosi dan sedimentasi, kapasitas sungai dan salurandrainase yang tidak memadai, dan pengaruh pasangsungai/laut.

2. Banjir yang disebabkan oleh tindakan manusia, perubahankondisi daerah pengaliran aliran sungai, kawasan kumuh,sampah, kerusakan bangunan pengendalian banjir, sertaperencanaan sistem pengendalian banjir yang tidak tepat.

Sedangkan menurut Masduki (1998) penyebab banjirdibedakan berdasarkan kondisi saluran pengaliran, yaitu :1. Banjir makro

Terjadi akibat meluapnya saluran makro yaitu yangmempunyai daerah pengaliran yang besar dan melintasiDaerah Perencanaan Drainase (DPD) dengan ujung hulunyaberada di luar DPD (Masuki, 1988).

2. Banjir Mikro

Page 12: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

20

Terjadi akibat terhalangnya outlet drainase dalam DPD olehnaiknya level permukaan badan air penerima karena banjirmakro (Masduki, 1988).

Beberapa karakteristik yang berkaitan dengan banjir,diantaranya (Kodoatie dan Sjarief, 2006) :1. Waktunya tergantung dari besarnya banjir, bisa lama atau

singkat. Pengertian ini bisa sesaat dalam hitungan menitnamun datangnya tiba-tiba, bisa menggenang atau membanjirisuatu wilayah dengan proses pelahan

2. Genangan bisa sesaat, berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu dan datangnya pun bisa cepat atau perlahan-lahan

3. Kecepatan datang secara perlahan-lahan atau langsung, bisamenjadi banjir bandang, bahkan dalam kondisi tertentu akibatdaya rusak air yang besar bisa berupa banjir air bercampurlumpur, batu besar dan kecil serta benda lainnya.

4. Pola banjirnya musiman5. Akibat yang ditimbulkan adalah terjadinya genangan, erosi,

dan sedimentasi. Sedangkan akibat lainnya terisolasinyadaerah permukiman dan diperlukan evakuasi penduduk.

Pada pendapat lainnya, Yusadi (2007) mengemukakanbahwa karakteristik banjir dapat dilihat dari luas genangan, durasigenangan dan kedalaman genangan. Selain itu, Mislan (2011)berpendapat bahwa banjir dapat dikategorikan berbahayaberdasarkan (1) luas genangan (km2, hektar), (2) kedalaman atauketinggian air banjir (meter) (3) lamanya waktu genangan (jam,hari, bulan).

Dalam mengklasifikasikan karakteristik banjir, Yusadi(2007) menggunakan teknik data kuartil sehingga dapat diketahuiparamater karakteristik tersebut.

Page 13: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

21

a. Luas GenanganLuas genangan didefinisikan sebagai luasan dataran yangtergenang air banjir. Adapun luas genangan dapat dibagimenjadi (1) luas genangan minimum (rendah), (2) Luasgenangan rata-rata (sedang) (3) Luas genangan maksimum(tinggi) (Yusadi, 2007).

b. Kedalaman GenanganYusadi (2007) mengemukakan dampak (gangguan) padakawasan permukiman akibat banjir dengan kedalamantertentu. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1Dampak pada Kawasan Permukiman Akibat Banjir dengan

Kedalaman TertentuKedalamanGenangan

Keselamatan Jiwa

Kelayakantinggalsementaradi rumah

Keamananterhadapbarangberharga

Kesempatanuntukmenyelamatkanbarang berharga

H < 0,3 m Aman Masih bisa Masihaman

Dapatdiselamatkan

0,3 H < 0,5 m Sebagianbesar tidakaman,terutamaanak-anak

Tidak bisa Sebagianbesartidakaman

Sebagian besarsudah tidak bisadiselamatkan

H > 0,5 m Tidakaman

Tidak bisa Tidakaman

Tidak bisadiselamatkan

(Sumber: peedoman pengendalian banjir, Dep.PU,1996 dalam Soewignyo,2009)

c. Durasi GenanganSemakin lama suatu kawasan tergenang banjir, maka semakinmenimbulkan berbagai dampak negatif, termasuk kesehatan(Yusadi, 2007). Adapun klasifikasi durasi genangan menurut

Page 14: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

22

Pedoman Pengendalian Banjir (dalam Soewignyo) dapatdibedakan sebagai berikut:

Tabel 2.2Klasifikasi Durasi Genangan

Durasi Genangan Lama Genangan (Jam)

Tidak lama 1 – 2Sedang 2 – 4Lama 4 - 8Sangat Lama > 8

(Sumber: peedoman pengendalian banjir,Dep.PU,1996 dalam Soewignyo, 2009)

Berdasarkan teori diatas pendapat para pakar bahwa yangmenjadi karakteristik banjir.Menurut Kodoatie dan Syarif, 2006karakteristik banjir terdiri dari waktu yang tergantung daribesarnya banjir, genangan, pola banjir yang masiman, dankecepatan datang secara perlahan-lahan atau langsung. Sedangkanmenurut Yusadi (2007) mengemukakan bahwa karakteristikbanjir dapat dilihat dari luas genangan, durasi genangan, dankedalaman genangan, yang dimana itu juga dikemukakan olehMislan (2011).

Dalam penelitian ini, pembahasan untuk karakteristik banjiradalah luas genangan, kedalaman genangan, dan durasi genangan.

2.3 Infrastruktur DrainaseMenurut Haryono (1999), drainase adalah suatu ilmu

tentang pengeringan tanah. Drainase (drainage) berasal dari katato drain yang berarti mengeringkan atau mengalirkan air danmerupakan terminologi yang digunakan untuk menyatakansistem-sistem yang berkaitan dengan penanganan masalahkelebihan air, baik di atas maupun di bawah permukiman tanah.Pengertian drainase tidak terbatas pada teknis pembuangan air

Page 15: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

23

yang berlebihan namun lebih luas lagi menyangkut keterkaitannyadengana spek kehidupan yang berada di dalam kawasan diperkotaan. Semua hal yang menyangkut kelebihan air yang beradadi kawasan kota sudah pasti dapat menimbulkan permasalahanyang cukup kompleks. Dengan semakin kompleksnyapermasalahan drainase perkotaan maka di dalam perencanaan danpembangunannya tergantung pada kemampuan masing-masingperencana. Dengan demikian di dalam proses pekerjaannyamemerlukan kerjasama dengan beberapa ahli di bidang lain yangterkait.

Menurut Suripin (2004) drainase mempunyai artimengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secaraumum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan airyang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihanair dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapatdifungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usahauntuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengansalinitas.

Drainase yaitu suatu cara pembuangan kelebihan air yangtidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-carapenanggulangan akibat yang ditimbulkan oleh kelebihan airtersebut (Suhardjono, 1948).

Pemahaman secara umum mengenai drainase perkotaanadalah suatu ilmu dari drainase yang mengkhususkan pengkajianpada kawasan perkotaan, yaitu merupakan suatu sistempengeringan dan pengaliran air dari wilayah perkotaan yangmeliputi pemukiman, kawasan industri dan perdagangan, sekolah,rumah sakit, lapangan olahraga, lapangan parkir, instalasi militer,instalasi listrik dan telekomunikasi, pelabuhan udara, pelabuhanlaut, serta tempat-tempat lainnya yang merupakan bagian darisarana kota yang berfungsi mengendalikan kelebihan air

Page 16: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

24

permukaan, sehingga menimbulkan dampak negatif dan dapatmemberikan manfaat bagi kegiatan kehidupan manusia.

Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satuunsur dari prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat kotadalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih,dan sehat. Prasarana drainase di sini berfungsi untuk mengalirkanair permukaan ke badan air (sumber air permukaan dan bawahpermukaan tanah) dan atau bangunan resapan. Selain itu jugaberfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengantindakan untuk memperbaiki daerah becek, genangan air danbanjir.

Drainase perkotaan terbagi menjadi dua, yaitu drainase airhujan (stormwater drainage) dan drainase air limbah (sewerdrainage). Drainase air hujan terletak di atas permukaan tanahdan drainase air limbah terletak di bawah permukaan tanah.Adanya pemisahan antara drainase air hujan dan air limbah inidikarenakan air hujan yang turun ke bumi masih dapat digunakanuntuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, karenatidak mengandung partikel-partikel atau zat-zat yang merugikan.Sedangkan untuk air limbah yang mengandung partikel-partikelatau zat-zat yang merugikan harus dibuat sistem drainasetersendiri di bawah permukaan tanah, agar tidak mengganggukelangsungan hidup makhluk hidup.

Berdasarkan fisiknya sistem drainase terdiri atas saluranprimer, sekunder, dan tersier.1. Sistem saluran primer

Adalah saluran utama yang menerima masukan aliran darisaluran sekunder dengan dimensi saluran relatif besar

2. Sistem saluran sekunderAdalah saluran terbuka atau tertutup yang berfungsi menerimaaliran air dari saluran tersier dan limpasan air permukaan

Page 17: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

25

sekitarnya, dan meneruskan aliran ke sauran primer. Dimensisaluran tergantung pada debit yang di alirkan.

3. Sistem saluran drainaseAdalah saluran drainase yang menerima air dari salurandrainase lokal.

Dalam penelitian ini, infrastruktur drainase merupakanobjek analisis, sehingga infrastruktur drainase yang dimaksuddalam penelitian adalah kondisi bangunan drainase. Kondisibangunan drainase yang berfungsi sebagai mengurangi danmembuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehinggadapat difungsikan secara optimal.

2.3.1 Aspek-aspek Yang Mempengaruhi PelayananInfrastruktur DrainaseDalam aspek teknis menurut Suripin (2002), faktor

topografi yang mempengaruhi erosi umumnya dinyatakan dalamkemiringan dan panjang lereng. Erosi akan meningkat sesuaidengan bertambahnya kemiringan dan panjang lereng. Topografisangat mempengaruhi kondisi drainase dan permukaan air.Akumulasi bahan organik biasanya terjadi jika keadaan drainasetanah jelek, sehingga tanah yang kekurangan oksisgen padakondisi ini akan mengawetkan bahan organik, terutama jika airtergenang. Pada daerah yang kemiringannya besar sering terjadierosi tanah secara terus menerus sehingga subsoil akan munculkepermukaan tanah. Akibatnya tanah-tanah pada kemiringan yangbesar akan memiliki solum tipis, kandungan bahan organik yangrendah bila dibandingkan dengan tanah-tanah bergelombang dandatar.

Pasaribu (2008) dalam thesisnya yang berjudul KonsepPengelolaan Drainase Kota Medan Secara Terpadu menjelaskanbahwa drainase perkotaan sebagai salah satu prasarana kota

Page 18: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

26

memiliki keterkaitan dengan prasarana kota lainnya sehinggaapabila penangannya tidak terpadu maka sulit untuk menjagatingkat pelayanan yang baik.

Adapun aspek- aspek yang mempengaruhi lemahnyapelayanan drainase adalah (Kodoatie, 2005) :1) Sampah domestik yang banyak menumpuk sehingga

mengakibatkan pengurangan kapasitas dan penyumbatansaluran.

2) Kurangnya dana untuk pemeliharaan rutin.3) Drainase masih dipandang sebagai proyek yang menyulitkan

keterlibatan aktif masyarakat karena drainase sering dipandangtempat kumuh dan berbau.

4) Adanya pembangunan sistem lain yang tidak terpadu dan tidakmelihat keberadaan sistem drainase seperti jalan, kabel,Telkom, pipa PDAM.

Sedangkan menurut Suripin (2004), aspek yangmempengaruhi pelayanan infrastruktur drainase, yaitu :1. Aspek Teknis

Permasalahan yang dihadapi dalam implemenasipembangunan atau perbaikan sistem drainase di perkotaanadalaha) Tuntutan genangan yang terjadi harus lebih kecil

dibandingkan dengan daerah pedesaan.b) Pembebasan lahan dan relokasi penduduk lebih sulit

dilaksanakan dibandingkan dengan daerah pedesaan yangjarang penduduknya

c) Diperlukan penyesuaian-penyesuaian berkaitan denganadanya limbah domestik dan limbah industri

d) Diharapkan sistem drainase yang di bangun/diperbaikiharus sesuai dengan lingkungan perkotaan.

Page 19: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

27

2. Aspek Ekonomi dan FinansialProyek adalah suatu kegiatan yang menggunakan modal ataufaktor produksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sehinggamemberikan manfaat (benefit) setelah suatu jangka waktutertentu. Untuk mengetahui tingkat manfaat suatu investasi(proyek) perlu dilakukan evaluasi kelayakan proyek. Salahsatu bentuk evaluasi kelayakan proyek adalah analisisekonomi. Adapun hal-hal yang mempengaruhi aspek eknomidalam investasi proyek peningkatan drainase adalahpeningkatan nilai lahan, peningkatan kegiatan ekonomimasyarakat, peningkatan kesehatan lingkungan danmasyarakat, pengurangan gangguan lalu lintas, penghematanpemeliharaan jalan, pengurangan kerugian akibat genangan airatau banjir pada infrastruktur lain.

3. Aspek Sosial BudayaUntuk meningkatkan keterlibatan dan rasa memiliki darimasyarakat terhadap fasilitas yang akan dikembangkan perludiperhatikan aspek sosial budaya masyarakat. Hal ini perludilakukan untuk menghilangkan kesan pertentangan tujuanantara pihak pemerintah dan pihak masyarakat. Adapun hal-hal yang mempengaruhi aspek sosial budaya adalah kebiasaanmasyarakat dalam memelihara pengelolaan drainase,keterlibatan masyarakat dan peran serta masyarakat dalamkaitannya dengan pelayanan infrastruktur drainase.

4. Aspek Legalitas atau PerundanganUntuk dapat melaksanakan konsep penanganan banjir melaluipeningkatan pelayanan infrastruktur drainase diperlukanseperangkat peraturan dan ordonansi. Dalam ordonansitersebut harus meluputi filosofi manajemen air danimplementasinya ke dalam peningkatan teknis susunan

Page 20: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

28

institusi finansial perilaku masyarakat yang di harapkan dansanksi pihak-pihak yang melanggar peraturan. Peraturan harusdisusun sedemikian rupa sehingga mudah dipahami olehpengelola dan masyarakat yang menjadi stakeholders.

5. Aspek KelembagaanOrganisasi atau lembaga pengelolaan infrastruktur perkotaanharus di bentuk tidak hanya pada kawasan perkotaan saja,tetapi juga diseluruh daerah aliran air. Institusi ini mempunyaitanggung jawab terhadap pengembangan rencana danprogram, persiapan dan implementasi sistem pembangunan,melakukan pengoperasian dan pemeliharaan, menajemenkeuangan, dan menjaga sistem pendukung pengambilankeputusan.

6. Aspek LingkunganUntuk menjamin kelangsungan suatu upaya peningkatanpelayanan infrastruktur drainase, perlu diperhatikan pula aspeklingkungan, baik lingkungan fisik, biologi, kimia, sehinggatidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkugan.

Menurut Situmorang (1999), pengelolaan sistem drainasedipengaruhi pula oleh pelaksanaan otonomi daerah yangdimaksudkan untuk pemberdayaan daerah, baik dalam mengelolapendapatan asli daerah maupun permasalahan yang ada di daerah.Salah satu permasalahan yang sering timbul didaerah adalahbanjir, baik di perkotaan, kawasan permukiman, maupun dipedesaan (areal pertanian), dimana memerlukan penanganansecara teknis maupun pendanaan yang besar, yang harusdilaksanakan oleh pemerintah dan peran serta masyarkat.

Selain itu peran masyarakat juga ikut mempengaruhi perandari sebuah infrastruktur, khususnya untuk drainase. Masyarakatyang dimaksud disini yaitu seluruh masyarakat yang ada baik dipedesaan, perkotaan, di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS)

Page 21: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

29

maupun di hilir, kaya atau miskin, akademis atau non akedemis,bahkan semua insan yang mempunyai hubungan dengan air.Pelayanan manajemen dalam membangun saluran draianse akansangat berpengaruh pada kualitas draianse dan pelayanan dikemudian hari (Sobriyah dan Wignyosukarto, 2001).

Partisipasi masyarakat akan berpengaruh dalam setiaptahap pembangunan (sistem jaringan drainase) menurut PranotoSA (2005). Adapun aspek lain dapat diuraikan sebagi berikut :

1. Operasi dan biaya pemeliharaan2. Kurangnya lahan untuk pembangunan sistem drainase.3. Kesulitan teknis sering timbul pada pemeliharaan saluran

karena bagian atas sudah ditutup oleh bangunan sehinggapada waktu pengerukan tidak bisa dinormalisir seluruhsistem yang ada.

4. Monitoring dan evaluasi, memberikan data yang nyata dilapangan tentang dapak yang terjadi pasca pembangunan.

Page 22: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

30

“Halaman ini sengaaja dikosongkan”

Page 23: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

31

Tabel 2.3Sintesa Teori Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Pelayanan Infrastruktur Drainase

No AspekSumber Teori

Pasaribu (2008) Kodoatie (2005) Suripin (2004)Situmorang

(1999)Wignyosukarto

(2001)Pranoto (2005)

1 Teknis

Keterpaduandengan

infrastrukturyang lain

Pembangunansistem lain yang

tidak terpadu

Pembebasanlahan

-Pelayanan

manajemen proyekKeterbatasan lahan

Kondisitopografi

2 Ekonomi -Kurangnya dana

pemeliharaan rutin

Modal danpeningkatan nilai

lahan

Pendanaan yangbesar

-Operasi dan biaya

pemeliharaan

3 Sosial Budaya -Keterlibatanmasyarakat

Penilaian danevaluasi

masyarakat-

Peran sertamasyarakat

Partsisipasi masyarakat

4 Perundangan - -Perangkatperaturan

Pelaksanaanotonomi daerah

- -

5 Kelembagaan - -Lembagapengelola

infrastruktur- - -

6 Lingkungan -Sampah domestikyang menumpuk

Lingkungansebagai unsur

pendukung- -

Kondisi lingkungan yangmempersulit pemeliharaan

Sumber : Hasil Komparasi Teori, 2013

Page 24: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

32

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 25: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

33

Dari komparasi teori-teori di atas, dapat diketahui bahwa tiapteori memberikan argumen yang berbeda pada tiap aspek. Kodoatie(2005), Suripin (2004), dan Pranoto (2005) memberikan argumenbahwa aspek yang mempengaruhi pelayanan infrastruktur drainasesebagian besar ada pada tiap aspek mulai dari aspek ekonomi sampaipada lingkungan, sedangkan menurut Pasaribu (2008), yangmempengaruhi pelayanan infrastruktur drainase hanya pada aspekteknis. Bahkan menurut Wignyosukarto (2001), aspek teknis berupapelayanan manajemen proyek dalam pembuatan infrastrukturdrainase juga ikut mempengaruhi. Menurut Sitomorang (1999),aspek perundangan yakni pelaksanaan otonomi daerah jugamempengaruhi bagus tidaknya pelayanan infrastruktur drainase.

Berdasarkan definisi yang dikemukakan mengenai aspek-aspek yang mempengaruhi pelayanan infrastruktur drainase, makadefinisi tersebut disintesakan untuk mendapatkan aspek yangmempengaruhi perubahan pelayanan infrastruktur drainase. aspek-aspek tersebut dapat dijadikan acuan dalam penelitian yang akandilakukan terutama ketika menganalisis aspek-aspek yangmempengaruhi pelayanan infrastruktur drainase.

Sintesa yang didapat dari membandingkan definisi padatabulasi di atas adalah bahwa indikator yang mempengaruhipelayanan infrastruktur drainase dapat dilihat dari aspek ekonomi,sosial budaya, perundangan, kelembagaan, lingkungan.1) Aspek Teknis

Indikator dari aspek teknis yang mempengaruhi pelayanandrainasi adalah keterbatasan lahan, keterpaduan infrastruktur lain,dan kondisi topografi.

2) Aspek EkonomiIndikator dari aspek ekonomi yang mempengaruhi pelayananinfrastruktur drainase antara lain kurangnya dana pemeliharaanrutin, pendanaan yang besar, Operasi dan biaya pemeliharaan

Page 26: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

34

3) Aspek Sosial BudayaIndikator dari aspek sosial budaya yang mempengaruhi pelayananinfrastruktur drainase antara lain keterlibatan masyarakat, peranserta masyarakat.

4) Aspek PerundanganIndikator dari aspek perundangan yang mempengaruhi pelayananinfrastruktur drainase, antara lain perangkat peraturan.

5) Aspek KelembagaanIndikator dari aspek kelembagaan yang mempengaruhi pelayananinfrastruktur drainase yakni lembaga pengelolaan infrastruktur

6) Aspek LingkunganIndikator dari aspek lingkungan yang mempengaruhi pelayananinfrastruktur drainase antara lain sampah domestik yangmenumpuk.

2.3.2 Dampak Buruknya Pelayanan Infrastruktur DrainaseDampak yang mungkin timbul dari tidak tersedianya drainase

(Suripin, 2004), antara lain :1. Genangan permanaen dalam saluran/waduk. Pada musim

kemarau pada umumnya hanya menampung air limbah, yangdebitnya tidak besar. Secara teoritis seharusnya tidak terjadigenangan, namun kenyataanya banyak saluran drainase di sekitarkita yang menggenang dan menjadi saran nyamuk. Ada duakemungkinan penyebabnya, yaitu timbunan sampah dan kotorandalam saluran, sedimentasi, serta dasar saluran yang naik turun.

2. Pencemaran air tanah. Pada musim kemarau, air di dalam saluranberasal dari limbah domestik dan limbah industri.

Menurut Haryo (2009), buruknya sistem drainase dapatmengakibatkan dampak negatif. Ketika hujan tiba, air bisa dipastikanmenggenang di sebagian jalanan. Akibatnya banjir tak terhindarkan,kemudian berimbas pada rusaknya fasilitas jalan umum. Seharusnyahal itu bisa ditanggulangi bila sistem drainase yang ada di kanan kiri

Page 27: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

35

jalan berfungsi baik. Studi kasus dalam hal ini adalah salurandrainase di Kota Jakarta.

Selain itu, menurut Haryo (2009), buruknya drainase telahmerespon pemerintah untuk memperbaikinya, namun perbaikantersebut tidak diikuti oleh perbaikan jalan yang merupakaninfrastrukutur pendukung dari drainase sehingga seringkali perbaikantersebut bersifat tambal sulam dan menghabiskan anggaran yangtelah dianggarkan.

Operasi dan sistem pemeliharaan drainase menjadi tanggungjawab masyarakat perkotaan. Sampah merupakan masalah utamabagi kelancaran berfungsinya aliran pembuangan di saluran danpembangunan drainase. Kebiasaan masyarakat membuang sampahtidak pada tempatnya mengakibatkan saluran pembuangan padadrainase kota banyak menjadi tersumbat dan akhirnya masuk kesungai dan sungai pun penuh dengan sampah (Suripin, 2004).

Pada musim penghujan sampah ini akan mengganggu aliranair dan dapat merusak sarana dan prasarana jaringan drainase kotadan mengakibatkan air balik dan terjadi banjir. Banyaknya bangunanillegal diatas saluran juga merupakan hambatan kontrol dan kegiatanpemeliharaan terhadap saluran. Banyak bekisting pelat beton yangdibangun tidak dibongkar kembali setelah selesai sehingga sampahtersangkut dan akhirnya menyebabkan banjir (Sony, 2009).

Kondisi saluran drainase yang sangat buruk, seperti bangunansaluran yang masih alami dan pola jaringan yang bersifat alamiahkarena belum tertata dengan baik menyebabkan arah aliran darisaluran drainase industri dan permukiman bertemu di satu titik danlangsung menuju ke arah aliran drainase yang sama yaitu ke arahsungai-sungai di sekitar permukiman. Akibatnya, air pada salurandrainase yang telah tercemar mencemari air dan tanah di kawasanpermukiman di sekitar kawasan tersebut, termasuk sumber mata air.(Hadi dan Frisca, 2012).

Berdasarkan komparasi teori diatas, terdapat beberapa pakaryang menyatakan bahwa dampak dari buruknya pelayanan drainase

Page 28: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

36

akan memberikan efek negatif pada kegiatan-kegiatan masyarakat.menurut Sony (2009) serta Hadi dan Frisca (2012), sepakatmengatakan bahwa dampak yang dihasilkan dari buruknya drainaseadalah pencemaran lingkungan berupa menumpuknya sampah didrainase dan pencemaran air tanah. Sedangkan menurut Suripin(2004), mengutarakan bahwa dampaknya berupa banjir danpencemaran air tanah. Haryo (2009) mengungkapkan bahwadampaknya adalah banjir dan pemborosan biaya pemeliharaan,karena prinsipnya pemeliharaan drianase adalah tambal sulam.

2.4 Pelayanan infrastruktur drainaseArahan peningkatan pelayanan sangat perlu diperlukan untuk

meningkatkan keefektifan dari fungsi infrastruktur drainase agardampak positif lebih besar dirasakan oleh masyarakat. Adapunarahan dalam peningkatan pelayanan sistem drainase (Yudha, 2010),ialah :

1. Harus dapat diatasi dengan biaya ekonomis2. Pelaksanaannya tidak menimbulkan dampak sosial yang besar3. Dapat dilaksanakan dengan teknologi sedehana4. Memanfaatkan semaksimal mungkin saluran yang ada5. Jaringan drainase harus mudah pengoperasian dan

pemeliharaannya.

Sedangkan menurut Suripin (2004), arahan dalam peningkatankualitas fungsi dari infrastruktur drainase adalah :1. Kebijakan penanganan drainase

a) Pemantapan keterpaduan penanganan pengendalian banjir dansektor/sub sektor terkait lainnya berdasarkan keseimbangantata air

b) Peningkatan pelibatan seluruh stakeholder berdasarakanhirarki sistem drainase

c) Peningkatan kapasitas kelembagaan, peraturan danperundangan

d) Pengembangan alternatif pembiayaan

Page 29: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

37

2. Peningkatan pelibatan seluruh stakeholder berdasarkan hirarkisistem drainasea) Menentukan kewenangan, peran dan tanggung jawab

pemerintah, swasta dan masyarakatb) Optimalisasi pemanfaatan prasarana dan sarana drainasec) Menyiapkan prioritas dan tahapan pemanfaatan drainase

3. Peningkatan kapasitas kelembagaan peraturan dan perundangana) Meningkatkan status dan kapasitas institusi pengelolab) Meningkatkan koordinasi antar instansi dan seluruh

stakeholderc) Meningkatkan pelayanan dan kualitas SDMd) Meningkatkan kelengkapan peraturan dan produk

hukum/NSPMe) Mendorong sistem pengawasan dan penerapan sanksi secara

konsisten4. Pengembangan alternatif pembiayaan

a) Mengembangkan sumber pembiayaan melalui retribusilingkungan

b) Menyamakan presepsi para pengambil keputusan

Kebijakan dan strategi terkait peningkatan infrastrukturdrainase (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor/PRT/M/2006)adalah:1. Penyelenggaraan/penanganan terpadu dengan sektor terkait

terutama pengendalian banjir, air limbah dan sampah.2. Mengoptimalkan sistem yang ada, disamping pembangunan baru.3. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dunia usaha dan

masyarakat.4. Mendorong pemkab pemkot dalam pembangunan S dan P

drainase untuk melancarkan perekonomian regional dan nasionalserta meningkatkan tenaga kerja.

Page 30: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

38

Menurut Hadi dan Frisca (2012), strategi dalam pengelolaaninfrastruktur drainase adalah sebagai berikut :1. Peningkatan aliran permukaan akibat perubahan tata guna lahan

harus dikendalikan secara terpadu oleh instansi terkait(kehutanan, pertanian, tata ruang).a) Penyiapan rencana induk sistem drainase yang terpadu antara

sistem drainase utama, lokasi dengan pengaturan danpengelolaan sungai.

b) Mengembangkan sistem drainase yang berwawasanlingkungan.

2. Optimalisasi prasrana dan sarana sitem drainase yang ada perlumendapat prioritas dan dukungan dari seluruh pemangkukepentingan (stakeholders). Baru ke tahap berikutnyapengembangan dan pembangunan baru.a) Pengembangan kapasitas operasi dan pemeliharaan saran dan

prasarana terbangun : kejelasan tanggung jawab danketersediaan SOP.

b) Menyiapkan prioritas optimalisasi sistem.c) Mengembangakan kampanye peningakatan peran masyarakat.d) Upaya menyadarkan dan mendorong masyarkat dalam

memelihara dan membersihkan lingkungan yang meliputioperasi dan pemeliharaan saluran drainase serta konsevasisumber daya air.

3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan pengelola prasarana dansarana drainase, swasta/ dunia usaha dan peran serta masyarakat.a) Peningkatan koordinasi antar dinas salah satu penyebab

menurunnya fungsi drainase yang ada.b) Pengembangan kapasitas SDM. Peningkatan SDM yang

menangani sistem drainase perkotaan.4. Mendorong dan memfasilitasi pemerintah kabupaten /kota dalam

pengembangan sistem drainase yang efektif, efesien danberkelanjutan.a) Menyiapkan peraturan perundang-undangan.

Page 31: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

39

b) Perkuatan institusi.c) Mengembangkan sumber pendanaan.d) Mendorong swasta/masyarakat ikut berpartisipasi dalam

pengelolaan drainase.

Suripin (2004), Hadi dan Frisca (2012), masing-masingsepakat bahwa arahan peningkatan pelayanan infrastruktur drainasedapat dilakukan dengan peningkatan partisipasi masyarakat,kapasitas kelembagaan dan kelengkapan peraturan dan SOP. Namunmenurut Yudha (2010), peningkatan pelayanan infrastruktur drainasedapat melalui alternatif pembiayaan yang efisien dan kemudahanpemeliharaan infrastruktur. Namun dari beberapa sumber, mayoritaslebih mengarah kepada peningkatan kualitas dari elemen danstakholders untuk pemeliharaan draianse yang berkelanjutan sepertipeningkatan partisipasi masyarakat, kapasitas kelembagaan,kelengkapan peraturan SOP.

Dari komparasi teori tersebut, indikator dalam peningkatanpelayanan infrastruktur drainase adalah arahan, strategi daninstrumen peningkatan pelayanan infrastruktur drainase.

2.5 Sintesa Tinjauan PustakaDrainase yang berfungsi sebagai media pembuangan air dan

mengalirkan air dengan tujuan agar lahan di permukaan tidak terjadigenangan dan pencemaran lingkungan sehingga dapat dioptimalkan.Dampak yang dihasilkan dari buruknya infrastruktur drainase adalahbanjir. Adapun karakteristik banjir dapat dibedakan menjadi tigavariabel yaitu luas genangan, kedalaman genangan dan durasigenangan. Parahnya karakteristik banjir pada suatu kawasan akanmenimbulkan berbagai macam dampak negatif. Salah satupenanganan banjir adalah melalui peningkatan pelayanan drainase,yang dimana pelayanan drainase tersebut terdiri dari aspekteknis/fisik, aspek ekonomi, aspek sosial budaya, aspek perundangandan aspek kelembagaan. Untuk aspek lingkungan digabung di dalamaspek teknis/fisik.

Page 32: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

40

Sehingga dibutuhkan bentuk arahan penanganan banjir melaluipeningkatan pelayanan drainase. Dalam penelitian ini, didapatkanvariabel – variabel dari sumber teori yang dapat digunakan dalammenghasilkan arahan peningkatan pelayanan draianse. Adapunvariabel tersebut secara jelas, ditampilkan pada Tabel 2.4.

Page 33: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

41

Tabel 2.4Sintesa Tinjauan Pustaka

No Sintesa Teori Aspek Indikator VariabelDaerah Tangkapan Air Kondisi Fisik Topogafi Kontur

Infrastruktur drainase Teknis Pelayanan Drainase Luas drainase

Banjir Banjir Karakteristik banjir

Luas Genangan

Kedalaman genangan

Durasi Genangan

Aspek-aspek yangmempengaruhi pelayananinfrastruktur drainase

Teknis/Fisik

Keterbatasan LahanKepadatan lahanterbangun

Keterpaduan infrastruktur lainSampah/infrastruktursampah

Kondisi topografi Kontur

Sampah domestik yang menumpukSampah yangmenumpuk disaluran drainase

EkonomiDana pemeliharaan

Dana rutinpemeliharaandrainase

Dana pengadaanDana modalpengadaan drainase

Sosial Budaya Peran serta masyarakat Aktifnya peran serta

Page 34: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

42

No Sintesa Teori Aspek Indikator Variabelmasyarakat

Kebiasaan masyarakat dalam memelihara drainaseKegiatan masyarakatdalam memeliharadrainase

Perundangan Perangkat peraturanPeraturan danStandar Prosedur

KelembagaanLembaga pengelolaan infrastruktur drainase

Lembagapengelolaan drainase

Sumber : Hasil Kajian Teori, 2013

Page 35: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

43

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan PenelitianPenelitian ini menggunakan pendekatan positivistik dengan

menggunakan metode theoritical analytic dan empirical analytic.Pendekatan tersebut digunakan dalam menguji empirik obyekspesifikasi, berpikir tentang empirik yang teramati, yang terukurdan dapat dieliminasikan serta dapat dimanipulasikan, dilepaskandari satuan besarnya (Muhadjir, 1990). Metode theoriticalanalytic menggunakan konstruksi teori untuk melandasipengembangan infrastruktur permukiman perkotaan untukmenunjang kegiatan ekonomi. Kemudian metode empiricalanalytic menjadikan teori sebagai batasan lingkup kemudianmengidentifikasi faktor empiris sebagai faktor yang jugaberpengaruh dalam peningkatan infrastruktur.

Dalam persiapan penelitian, terlebih dulu dirumuskan teoripembatasan lingkup, definisi secara teoritik, empirik yangberkaitan dengan identifikasi faktor peningkatan infrastrukturpermukiman perkotaan, dan penelitian yang pernah dikemukakan.Selanjutnya, teori-teori tersebut dirumuskan menjadi sebuahkonseptualisasi teoritik yang melahirkan variabel penelitian.Tahap yang terakhir adalah tahap generalisasi hasil, yangbertujuan menarik sebuah kesimpulan berdasarkan hasil analisisdan didukung dengan teori infrastruktur permukiman perkotaandan kenyataan empirik yang muncul dari hasil analisis.

3.2 Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah deskriptif yang bersifat

kualitatif-kuantitatif. Jenis penelitian deskriptif ini diartikansebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

Page 36: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

44

menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitianpada masa saat ini berdasarkan fakta-fakta yang tampak ataukondisi faktual yang terjadi di lapangan. Data tersebut berasaldari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, serta dokumenresmi lainnya (Moloeng, 1998 dalam Endang, 2005).

Pada pendekatan kualitatif, peneliti membuat suatugambaran kompleks, laporan terinci dari pandangan responden,dan melakukan studi pada situasi yang dialami (Creswell, 1998).Bogdan dan Taylor mengemukakan bahwa jenis kualitatifmerupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptifdari situasi yang diamati (Moeloeng, 2007). Dalam penelitian ini,menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif terkait dengantujuan dari penelitian ini, yaitu merumuskan arahanpengembangan infrastruktur permukiman perkotaan untukmenunjang kegiatan ekonomi di Kecamatan Sampang yangmembutuhkan gambaran kompleks, terperinci, faktual, sertaakurat dalam melukiskan keadaan yang terjadi pada masa saat iniberdasarkan fakta-fakta yang tampak/kondisi faktual yang terjadidi Kecamatan Sampang.

3.3 Variabel PenelitianVariabel penelitian adalah faktor atau hal yang diteliti yang

memiliki ukuran, baik ukuran yang bersifat kuantitatif maupunkualitatif.

Page 37: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

45

Tabel 3.1Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

No Sasaran Aspek Indikator Variabel Definisi Operasional

1

Menentukanprioritaskawasanpenangananbanjir diPerkotaanKecamatanSampang sesuaidengan Tipologiwilayah

Kondisi Fisik Topografi Kontur

Tingkatan Tinggi rendahnya suatulahan berdasarkan kondisi geogafissuatu wilayah diukur dari permukaanair laut (dpal)

Banjir Karakteristik Banjir

Luas genangan Luas kawasan yang tergenang air

Kedalaman genanganKetinggian air yang menggenangikawasan

Durasi genanganSatuan waktu yang digunakan untukmengukur lamanya genangan

2

Menganalisavariabel-variabel yangberpengaruhpada pelayanandrainase.

Teknis

Keterbatasan LahanKepadatan lahanterbangun

Kepadatan lahan terbangun diPerkotaan Kecamatan Sampang,semakin pada pembangunan, makapembangunan untuk pembuatandrainse sermakin berkurang

Keterpaduaninfrastruktur lain

Kelengkapan fasilitaspersampahan

Pengelolaan sampah yang terdapat diPerkotaan Kecamatan Sampang

Kondisi Topografi Ketinggian Kontur Ketinggian kontur

Page 38: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

46

No Sasaran Aspek Indikator Variabel Definisi Operasional

Sampah domestikyang menumpuk

Sampah yangmenumpuk di salurandrainase

Ada tidaknya sampah yang menyumbatsaluran drainase

EkonomiDana pemeliharaan

Dana rutinpemeliharaan

Jumlah dana yang digunakan untukpemeliharaan infrastruktur drainase

Dana pengadaan Dana modal pengadaanJumlah dana yang digunakan untukmembangun infrastruktur drainase

Masyarakat

Kebiasaanmasyarakat dalammemeliharadrainase

Adanya kegiatanmasyarakat dalammemelihara drainase

Kegiatan rutin masyarakat sepertigotong royong yang dilakukan untukpemeliharaan drainase

Peran sertamasyarakat

Aktifnya peran sertamasyarakat

Jenis keaktifan masyarakat dalammerawat, memelihara dan memberikanevaluasi pada infrastruktur drainase

Perundangan Perangkat peraturan

Peraturan dan StandarProsedur pengelolandan pengawasandrainase

Keefektifan peran peraturan danStandar Operasional sebagai pedomandalam mengelola dan mengawasifungsi infrastruktur drainase

KelembagaanInstansi pengelolaaninfrastrukturdrainase

Adanya Instansipengelolaaninfrastruktur drainase

Keefektifan peran instansi pengelolaaninfrastruktur drainase yang berfungsimengelola dan mengawasi fungsiinfrastruktur drainase

3Merumuskanarahanpenangan banjir

Output dariSasaran 2

Output dari Sasaran2

Output dari sasaran 2Pada sasaran 3 ini menggunakan hasildari sasaran sebelumnya untuk prosesanalisa

Page 39: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

47

No Sasaran Aspek Indikator Variabel Definisi Operasionaldi KawasanPerkotaanKecamatanSampangmelaluipeningkatanpelayanandrainase

Sumber : Hasil Kajian Teori, 2013

Page 40: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

48

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 41: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

49

3.4 Metode Penelitian3.4.1 Metode Penentuan Responden3.4.1.1 Analisis Stakeholders

Untuk dapat memperoleh informasi yang interpretatif makadiperlukan stakeholders utama yang memiliki kapasitas dankompetensi di dalam lingkup infrastruktur wilayah dan tata ruangwilayah khususnya di Perkotaan Kecamatan Sampang. Stakeholderyang dipilih haruslah memiliki kejelasan peran atau kontribusi dalambidang yang dibutuhkan pada penelitian ini (dalam hal ini adalahinfrastruktur yang dibutuhkan di wilayah penelitian), haruslahmemiliki kejelasan kapasitas apa yang mereka punya danstakeholder tersebut juga harus memiliki rasa kepedulian terhadapobyek atau bidang penelitian. Bentuk stakeholder mapping dapatdilihat pada tabel dan gambar di bawah ini.

Tabel 3.2Stakeholder Mapping

Pengaruh Rendah Pengaruh Tinggi

KepentinganRendah

Kelompok stakeholder yangpaling rendah prioritasnya

Kelompok yang bermanfaatuntuk merumuskan ataumenjembatani keputusan danopini

KepentinganTinggi

Kelompok Stakeholderyang penting namunbarangkali perlupemberdayaan

Kelompok Stakeholders yangpaling kritis

Sumber: Tools to Support Participatory Urban Decision Making Process (UNHabitat), 2001

Page 42: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

50

Proses analisa Stakeholder bisa dilihat pada lampiran 1,dengan responden terpilih dari hasil analisa adalah :

Tabel 3.3Stakeholder Penelitian

No Stakeholder Dinas1 Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Cipta Karya dan Tata

Ruang2 Kepala Bidang Tata Ruang Bagian

Drainase PerkotaanBAPPEDA

3 Kepala Bidang Pengairan Dinas PU Pengairan4 Kepala Bidang Bencana BPBD5 Ahli infrastruktur drainase Akademisi6 Bapak Chandra Kirana Tokoh Masyarakat

Sumber : Penulis, 2013.

3.4.2 Metode Pengumpulan DataProses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

teknik survei data sekunder dan primer. Pengumpulan data sekunderbersumber dari dokumen yang dimiliki oleh instansi antara lain :Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Sampang,Kantor Kecamatan Sampang, Badan Pusat Statistik, Dinas PekerjaanUmum, dan instansi lainnya. Pengumpulan data yang dilakukandalam penelitian ini menggunakan beberapa metode – metode yaitu :A. Metode Pengumpulan Data Primer

Survei primer adalah metode pengumpulan data denganmelakukan pengamatan secara langsung (observasi lapangan),wawancara serta kuesioner. Survei primer bertujuan untukmendapatkan gambaran kondisi lingkungan dan perubahan-perubahan yang terjadi dengan melihat dan mendengar fakta yangada tanpa harus mengambil sampel ataupun dengan mengambilsampel. Survei primer dilakukan sebagai upaya melengkapi datasekunder yang telah ada. Survei data primer terdiri atas wawancarayang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur.Wawancara terstruktur digunakan saat analisis Delphi dalammengeksplorasi variabel-variabel yang didapat dari analisis Delphi.

Page 43: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

51

Tabel 3.4Data dan Perolehan Data Primer

No Data Sumber Data Teknik PengambilanData

1Variabel-variabel yangmempengaruhi pelayananinfrastruktur drainase

Informasi danpendapat daristakeholders

wawancara

Sumber : Penulis, 2011

B. Metode Pengumpulan Data SekunderMetode pengumpulan data sekunder merupakan pengumpulan

data, informasi dan peta kepada sejumlah instansi dan literaturterkait. Pengumpulan data sekunder terdiri atas:

1) Survei InstansiSurvei instansi dilakukan untuk mengumpulkan data-datayang diperlukan seperti data sekunder atau data-data yangbersifat pelengkap. Pada penelitian ini survei instansidilakukan pada instansional yang memiliki relevansi denganpembahasan seperti Badan Perencanaan dan PembangunanDaerah Kabupaten Sampang, Badan Pusat Statistik, DinasPerkerjaan Umum, dan sumber-sumber lainnya.

2) Survei LiteraturStudi literatur atau kepustakaan dilakukan dengan meninjauisi dari literatur yang bersangkutan dengan tema penelitianini, di antaranya berupa buku, hasil penelitian, dokumenrencana tata ruang, tugas akhir, serta artikel di internet danmedia massa. Studi literatur dilakukan dengan membaca,merangkum dan kemudian menyimpulkan semua referensitentang peningkatan infrastruktur Permukiman. Adapunperolehan data sekunder secara rinci dapat dilihat padaTabel 3.5.

Page 44: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

52

Tabel 3.5Data dan Perolehan Data Sekunder

No Jenis Data Sumber Data Instansi Penyedia Data1 Kondisi fisik

DrainaseProfil Drainase Bappeda

2 Kondisi FisikKecamatan Sampang

RDTRKKota Sampang

Cipta Karya dan Tata Ruang

3 Data Kependudukan Kecamatan Sampangdalam Angka

BPS (badan Pusat Statistik

4 Data Banjir danKondisi DAS

DAS BPBD

5 Kejadian BencanaBanjir

Laporan KejadianBencana

Dinas Pekerjaan Umum danPengairan

Sumber : Penulis, 2013

3.4.3 Teknik Analisis3.4.3.1 Menentukan tipologi kawasan penanganan bahaya banjir

di perkotaan Kecamatan SampangSasaran ini dimaksudkan untuk mencari tipologi kawasan

bahaya banjir di perkotaan kecamatan sampang. Dalam sasaran inimenggunakan alat analisis Distrubsi frekuensi dan Analisis Overlay.

Analisis distribusi frekuensi digunakan untuk melakukanpengelompokan data ke dalam beberapa kelas parameter dankemudian dihitung banyaknya pengamatan yang masuk ke dalamtiap kelas. Berikut ni adalah beberapa langkah dalam melakukananalisa distribusi frekuensi:

1. Mengurutkan data2. Menentukan jumlah/banyaknya intervel kelas yang

diperlukan atau dapat juga dengan menggunakan rumusSturges:

K : Jumlah Kelas IntervalN : Jumlah data

3. Menentukan rentangan/wilayah data (R) dengan rumus :R=Nilai data tertinggi-Nilai data terendah

K = 1 + 3,3logn

Page 45: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

53

4. Membagi wilayah tersebut dengan banyaknya kelas untukmenduga lebar (c) dengan rumus:

R = Nilai data tertinggi-nilai data terendahK = Jumlah kelas intervalSebelum melakukan klasifikasi nilai parameter, perludilakukan penentuan jumlah interval kelas yang akandigunakan. Jumlah interval kelas ini akan menjadi standarjumlah interval untuk semua variabel dan hasil analisadalam penelitian agar hasil dari tiap tahapan overla dalampenelitian ini terstandar dan tidak bias. Analisa sturgessdigunakan dalam menentukan jumlah interval kelasdalam penelitian ini dengan jumlah data diasumsikanmengikuti jumlah desa/kelurahan, karena sebagian besardata dalam variabel penelitian dikelompokkan dalamkelompok administrasi. Berikut ini adalah analisastrurgess yang digunakan untuk menentukan jumlahinterval kelas dalam penelitian:

Jadi, jumlah interval kelas dalam penelitian ini adalahsebanyak 3 interval kelas. Jumlah interval ini juga sesuaidengan ketentuan visualisasi karakteristik bahaya dankerentanan dalam Pedoman Penyusunan RencanaPenanggulangan Bencana. Bakornas PenanggulanganBencana (2006, dalam Rosita, 2010: Hal.67) danbeberapa penelitian kajian studi terkait diantaranya,Vulnerability concepts in Hazard And Risk Assessment(Kumpulainen, 2006), Vulnerability Analysis and RiskAssessment for Seismic And Flood Hazard In Turialba

C = R/K

K = 1 + 3,33 log n ;n = jumlah desa = 7K = 1 + 3,33 Log 7K = 2,79 = 3

Page 46: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

54

City, Costa Rica. NHS (Marfia dan Njagih), dan HazardVulnerability Analysis (McLaughlin, 2001)

Setelah dilakukan analisis diatas maka dilakukan analisisOverlay, yang dimana data Overlay yang didapatkan dari hasilAnalisis Distrubusi frekuensi. Bertujuan untuk mentipologikankawasan bahaya banjir berdasarkan varibel.

3.4.3.2 Menganalisa Variabel-Variabel yang Berpengaruh padaPelayanan DrainaseDalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi

pelayanan infrastruktur drainase di Kecamatan Sampangmenggunakan dua analisis, yaitu pertama adalah analisis deskriptifdan analisis delphi.1. Analisis Deskriptif

Dalam menganalisis faktor mempengaruhi pelayananinfrastruktur drainase dilakukan dengan menggunakan metodedeskriptif di mana variabel yang didapatkan dari hasil kajian pustakaakan dibandingkan dengan studi literatur dan kondisi eksisting diwilayah penelitian. Variabel yang memiliki kemiripan akandikelompokkan dan akan membentuk beberapa faktor yangmerupakan faktor mempengaruhi pelayanan infrastruktur drainase.

Variabel yang akan diolah dengan menggunakan analisisdeskriptif adalah :

a. Kepadatan lahan terbangunb. Kelengkapan fasilitas persampahanc. Ketinggian Konturd. Sampah yang menumpuk di saluran drainasee. Dana rutin pemeliharaanf. Dana modal pengadaang. Aktifnya peran serta masyarakath. Adanya kegiatan masyarakat dalam memelihara drainasei. Adanya kebijakan daerah terkait drainasej. Adanya instansi pengelolaan infrastruktur drainase

Page 47: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

55

2. Analisis DelphiTeknik Delphi adalah metode yang banyak digunakan dan

diterima untuk mengumpulkan data dari pakar. Teknik ini dirancangsebagai proses komunikasi kelompok yang bertujuan untuk mencapaikonvergensi pendapat tentang masalah tertentu (Hsu dan Sandford,2007).

Teknik Delphi adalah proses iteratif yang dirancang untukmencapai konsensus di antara sekelompok ahli pada topik tertentu.Teknik Delphi adalah cara yang paling efektif untukmengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan rencanaimplementasi perkotaan rinci. Hal ini sangat berguna dalam situasi dimana tidak ada kriteria standar yang ada untuk evaluasi (Taleai danMansuorian, 2008).

Dalam penelitian ini, teknik Delphi digunakan untukmendapatkan kesepakatan dari para pakar mengenai faktor-faktoryang mempengaruhi pelayanan infrastruktur drainase di KecamatanSampang. Data yang dibutuhkan dalam analisis delphi ini adalahfaktor mempengaruhi pelayanan infrastruktur drainase KecamatanSampang.

3.4.3.3 Merumuskan Arahan Penanganan Banjir di Kawasanperkotaan Kecamatan Sampang Melalui peningkatanpelayanan drainaseDalam analisis arahan penanganan banjir melalui

peningkatan pelayanan drainase, teknik analisis yang digunakanadalah analisis deskriptif kualitatif dengan Expert Judgement.Setelah diketahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelayanandrainase maka dapat dirumuskan arahan penanganan banjir melaluipeningkatan pelayanan drainase.

Expert judegement tergantung pada pakar / ahli(pengetahuan, pengalaman, kepentingan), pengetahuan tentang topikdan diskusi antara ahli dan peneliti. Jadi menurut Cooke, expertjudgement merupakan suatu alat analisa yang sangat penting untukmerepresentasikan suatu ketidakmungkinan (Cooke,1991).

Page 48: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

56

Dua metode pertama yang digunakan expert judgementdikembangkan oleh RAND Corporation di Amerika Serikat-setelahPerang Dunia II [Cooke, 1991] adalah Skenario Analysis dan metodeDelphi

Expert Judgement merupakan pendapat berdasarkan pakarpada pengetahuan dan pengelaman dari pada ahli/stakeholder untukmerespon suatu permasalahan. Analisa Expert Judgement dapatdigunakan karena memiliki tujuan untuk merumuskan suatukonsensus atau pemecahan permasalahan. Arahan yang ditanyakankepada ahli berdasarkan masalah dan kondisi empiri dari kawasanyang terdampak banjir, dalam pemberian arahan ahli akan diberi katakunci untuk diarahkan ke jenis arahan yang disarankan peneliti. Ahlibisa setuju atau tidak dengan kata kunci arahan sehingga didapatpendapat yang obyektif (Wikita, 1984:132).

Adapun tahapan dalam melakukan analisa Expert Judgmentsebagai berikut :

a. Tahap pertama yang perlu dilakukan adalah merumuskan,menggambarkan dan mengidentifikasi input yang akandiberikan kepada ahli.

b. Tahap kedua memberikan hasil penentuan.c. Tahap ketiga mengumpulkan dan menganalisa hasil arahan.d. Tahap terakhir adalah menyimpulkan arahan untuk

meningkatkan pelayanan drainase di Kecamatan Sampanguntuk mengatasi banjir.

3.5 Tahapan PenelitianSecara umum tahapan penelitian dilakukan dalam lima tahap.

Adapun tahapan penelitian akan dijelaskan seperti di bawah ini :1) Perumusan Masalah

Infrastruktur sangat penting dalam pertumbuhan kota danwilayah, namun infrastruktur drainase di Kecamatan Sampangbeberapa ada yang rusak berat sehingga pelayanannya tidakoptimal. Hal tersebut dapat menyebabkan Kecamatan Sampang

Page 49: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

57

menjadi kawasan yang rawan banjir, sehingga menyebabkankegiatan ekonomi di Kecamatan Sampang terganggu.

2) Tinjauan PustakaPada tahap ini dilakukan kegiatan mengumpulkan informasi yangberkaitan dengan penulisan yang berupa teori dan konsep, studikasus, dan hal-hal lain yang relevan. Dari studi literaturdidapatkan rumusan variabel-variabel penelitian yang menjadidasar dalam melakukan analisa.

3) Pengumpulan DataKebutuhan data disesuaikan dengan analisa dan variabel yangdigunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, pada tahap inidilakukan dua teknik pengumpulan data, yaitu survei sekunderyang terdiri dari survei instansi serta survei literatur dan surveiprimer melalui observasi dan wawancara dengan kuesioner.

4) AnalisaSetelah data-data yang dibutuhkan dalam penelitian diperoleh,tahap selanjutnya yang dilakukan adalah proses analisis datatersebut. Analisis yang dilakukan mengacu pada teori yangdihasilkan dari studi literatur sehingga sesuai dengan desainpenelitian yang telah dibuat di awal.

5) Penarikan KesimpulanPenarikan kesimpulan merupakan menentukan jawaban atasrumusan permasalahan yang telah ditentukan sebelumnyaberdasarkan hasil dari proses analisa di atas. Dalam prosespenarikan kesimpulan ini, diharapkan dapat tercapai tujuan akhirpenelitian. Berdasarkan kesimpulan dari seluruh proses penelitianakan dirumuskan rekomendasi dari penelitian ini.

Page 50: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

58

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 51: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

59

Tabel 3.6Teknik Analisa Data

No Sasaran Input Data Alat Analisis Output

a                  Ketinggian kontur

b                Luas Genangan

c                  Ketinggian genangan

d                Kedalaman Genangan

e                  Luas drainase

a. Kepadatan lahan terbangun

b.Kelengkapan fasilitas persampahan

c. Ketinggian Kontur

d.Sampah yang menumpuk di saluran drainase

e. Dana rutin pemeliharaan

f. Dana modal pengadaan

g.Aktifnya peran serta masyarakat

h. Adanya kegiatan masyarakat dalam memelihara drainase

i.  Adanya kebijakan daerah terkait drainase

j.  Adanya instansi pengelolaan infrastruktur drainase

3

Merumuskan arahan penanganbanjir di Perkotaan KawasanKecamatan Sampang Melaluipeningkatan pelayanan drainase.

Hasil dari sasaran dua Analisis Expert judgmentArahan penangan banjir di Kawasan

Perkotaan Kecamatan Sampang melaluipeningkatan pelayanan drainase.

2Menganalisa faktor-faktor yang

mempengaruhi banjir terkaitpelayanan drainase

Analisis DelphiFaktor-faktor yang berpengaruh terhadap

pelayanan infrastruktur drainase.

1Menentukan tipologi kawasanpenanganan bahaya banjir diperkotaan Kecamatan Sampang

Mentipologikan tingkat kawasan bahayabanjir

Analisis Distribusi Frekuensi

Overlay: Overlay weighted

Page 52: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

60

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 53: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

61

Gambar 3.1Tahapan Penelitian

InfrastrukturDrainase

Sasaran 3 :Merumuskan arahanpenanganan banjir diKawasan perkotaan

Kecamatan Sampang

Analisis GIS (overlay)dan analisis distribusi

frekuensi

Merumuskan arahan penanganan banjir di Kawasan Perkotaan KecamatanSampang melalui peningkatan pelayanan drainase

Analisis

Tinjauan Pustaka

Tujuan

Banjir di Kawasan perkotaan Kecamatan Sampang

Merumuskan arahan penanganan banjir di Kawasan perkotaanKecamatan Sampang melalui peningkatan pelayanan drainase

Karakteristikbanjir

Variabel-variabelyang

mempengaruhibanjir terkait

pelayananinfrastruktur

drainase

Karakteristikkawasandaerah

tangkapan air

Sasaran 1 : MenentukanTipologi Kawasan

Penanganan BahayaBanjir terkait pelayanan

drainase

Sasaran 2 :Menganalisa variabelyang mempengaruhi

banjir terkaitpelayanan drainaseberpengaruh pada

pelayanan drainase

AnalisisDelphi

AnalisisExpert

judgment

Pengumpulandata

Page 54: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

62

“Halaman ini sengaja dikosongkan.”

Page 55: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

63

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian4.1.1 Gambaran Umum Perkotaan Kecamatan Sampang

Wilayah penelitian berada pada Perkotaan KecamatanSampang. Secara administrasi Perkotaan Kecamatan Sampangyang dibagi menjadi 6 wilayah administrasi perkotaan KecamatanSampang dengan batas wilayah perkotaan meliputi :

Sebelah Utara : Desa Tanggumong, Desa Paseyan,dan Desa Panggung, KecamatanSampang;

Sebelah Selatan : Selat Madura Sebelah Timur : Desa Gunung Maddah, dan

Kecamatan Camplong Sebelah Barat : Desa Demongan Kecamatan

Pangerangan dan Kecamatan Torjun.

Luas seluruh wilayah administrasi di Kawasan PerkotaanKecamatan Sampang sebesar 2.477,32 Ha. Luas wilayah terbesaradalah Kelurahan Polagan sebesar 665,43 ha, dan luas wilayahterkecil adalah Kelurahan Dalpenang. Luas masing-masingDesa/Kelurahan di kawasan perkotaan dapat dilihat pada Tabel4.1

Tabel 4.1Persentase Luas Desa/Kelurahan

Kelurahan Luas Kelurahan(Ha) Prosentase %Polagan 665,43 9,05Banyuanyar 380,51 5,18Rongtengah 144,61 1,97Dalpenang 110,27 1,50

Page 56: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

64

Kelurahan Luas Kelurahan(Ha) Prosentase %KarangDalem 437,59 5,95GunungSekar 315,07 4,29Tanggumong 423,84 5,76

Jumlah 2477,32 33,70Sumber: Kecamatan Sampang dalam angka, 2011

Gambar 4.1Presentasi Luas Desa/Kelurahan

Sumber: Kecamatan Sampang dalam angka, 2011

4.1.2 Curah HujanPada musim penghujan 2009/2010 rata-rata curah hujan di

Kecamatan Sampang adalah 208,5 mm. Curah hujan bulanandapat diklasifikasikan menjadi 5 (lima) kelas yaitu : 10-15 mm(sangat ringan), 16-85 mm (ringan), 86-295 mm (sedang), 296-545 mm (lebat), dan 546-845 mm (sangat lebat). Berdasarkanklasifikasi tersebut maka rata-rata curah hujan bulanan padaKecamatan Sampang berada pada kategori hujan sedang (86-295mm). Namun dengan curah hujan sedang, pada wilayah PerkotaanKecamatan Sampang sudah tergenang banjir dengan rata-rata 1,3meter. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Page 57: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

65

Tabel 4.2Curah Hujan (mm) di Kecamatan Sampang pada Musim

Penghujan Oktober 2009-April 2010Bulan Curah Hujan

Oktober 301

Nopember 258Desember 262Januari 142Feberuari 279Maret 124

April 289Rata-rata 208,5

Sumber: Kabupaten Sampang dalam angka, 2011

Gambar 4.2Curah Hujan Kecamatan Sampang

Sumber: Kabupaten Sampang dalam angka, 2011

4.1.3 HidrologiDi wilayah penelitian dilalui oleh sungai yang cukup besar

dan mempunyai kondisi aliran yang bervariasi sesuai denganaliran berasaal dari utara menuju ke arah selatan (KaliKemoning/Kali Sampang). Pada umunya aliran sungai tersebutdimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan berbagai kepentinganpenduduk setempat seperti mengairi sawah, pembuangan/muara,

Page 58: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

66

limbah, air hujan dan kepentingan-kepentingan lainnya kondisiyang ada saat ini pada sungai dan terjadi penumpukan sedimenpada daerah tertentu. Selanjutnya terjadi genangan sementara(banjir) yang terkonsentrasi di Kelurahan Dalpenang danKelurahan Rongtengah dengan ketinggian genangan berkisar 0,8-2,2 m. Genangan ini sementara terjadi 2-3 kali per tahun.

Untuk kedalaman air tanah di kawasan penelitian relatifdangkal yaitu 2-4 m dari permukaan tanah dengan kualitas airagak payau, bahkan pada daerah tertentu sudah mulai dipengaruhi oleh kapilaritas air laut sehingga rasanya menjadi asin.Sumber air yang ada di wilayah penelitian hanya sumber airRubaru di Kelurahan Banyuanyar, yang dimanfaatkan untuk airbaku/minum dengan wilayah pelayanan di bagian selatan.Sedangkan sumber air lainnya yang digunakan sebagai sumber airminum adalah sumber air Omben yang melayani wilayah bagianutara (Sumber: RP4D Kecamatan Sampang).

4.1.4 Kondisi Topografi4.1.4.1 Ketinggian Topografi

Di Kecamatan perkotaan Sampang terletak pada daerahpesisir pantau yang secara umum mempunyai ketinggian lahanberkisar 0-8%. Pada kawasn bagian timur agak berbukit danbagian utara agak bergelombang. Ketinggian lahan berada pada1,9-3,65 mdpl. Untuk wilayah tertinggi adalah KelurahanTanggumong dan lokasi terendah berada di KelurahanGunungsekar. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi ketinggiantopografi di wilayah penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 59: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

67

Tabel 4.3Ketinggian Topografi dari atas permukaan laut perkotaan

Kecamatan SampangNo Kelurahan Tinggi (m)1 Polagan (-02)-102 Banyuanyar 0-743 Rongtengah 4-644 Dalpenang 4-435 KarangDalem (-02)-386 GunungSekar 2-147 Tanggumong 4-39

Sumber: Kabupaten Sampang dalam angka, 2011

4.1.4.2 Kelerengan TopografiKelerengan topografi pada wilayah penelitian tidak

menunjukkan adanya pebedaan kelerengan lahan yang menyolok.Hal ini terlihat dari klasifikasi kelerengan lahan yang sebagianbesar berada pada kalsifikasi kelerengan yang datar. Berikutadalah penjabaran tabel kelerengan topografi :

Tabel 4.4Kelerengan Topografi Kecamatan Sampang

No KelurahanKlasifikasi Kelerangan (ha)

0-8% 8-15% 15-45% >45%Datar Bergelombang Terjal -

1 Polagan 387,02 - - -2 Banyuanyar 167,098 - - -3 Rongtengah 132,75 - - -4 Dalpenang 97,594 - - -5 KarangDalem 239,4 - - -6 GunungSekar 411,975 - - -7 Tanggumong 326,486 - - -

Total 1762,323 - - -Sumber: Kabupaten Sampang dalam angka, 2011

Page 60: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

68

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 61: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

69

Gambar 4.3Peta Ketinggian Kontur Kawasan Perkotaan Sampang

Page 62: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

70

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 63: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

71

4.1.5 Kependudukan4.1.5.1 Jumlah Penduduk

Secara keseluruhan jumlah penduduk di kawasanperkotaan Sampang sebesar 51.332 jiwa. Jumlah pendudukterbesar berada di Kelurahan Gunung Sekar dan Rongtengah.Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk di kawasan perkotaandapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Per Kelurahan

KelurahanJenis Kelamin (Jiwa)

JumlahLaki-Laki Perempuan

Polagan 2.136 2.471 4.607Banyuanyar 3.265 3.244 6.509Rongtengah 3.928 3.813 7.741Karang dalam 3.659 3.752 7.411Gunung sekar 6.445 6.329 12.774Dalpenang 3.118 3.199 6.317Tanggumong 2.941 3.032 5.973

Jumlah 25.492 25.840 51.332Sumber: Kecamatan Sampang dalam angka, 2011

Gambar 4.4Jumlah Penduduk Kecamatan Sampang

Sumber: Kecamatan Sampang dalam angka, 2011

Page 64: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

72

Secara keseluruhan jumlah penduduk di kawasanperkotaan sampang sebesar 51.332 jiwa. Pada jumlahpenduduk laki-laki sebesar 25.492 jiwa sedangkan perempuansebesar 25.840 jiwa.

4.1.5.2 Kepadatan PendudukKepadatan penduduk Kawasan Perkotaan Sampang

paling besar berada di Kelurahan Dalpenang sebesar 6.446jiwa/km2. Sedangkan kepadatan terendah di kelurahanPolagan dengan kepadatan penduduk sebesar 1.190 jiwa/km2.Yang dapat di lihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6Kepadatan Penduduk Per Kelurahan

Kelurahan PendudukLuas(ha)

KepadatanPenduduk

Polagan 4.607 665,43 6,92Banyuanyar 6.509 380,51 17,10Rongtengah 7.741 144,61 53,53Karang dalam 7.411 437,59 16,93Gunung sekar 12.774 315,07 40,54Dalpenang 6.317 110,27 57,28Tanggumong 5.973 423,84 14,09

Jumlah 51.332 2477,32 206,41Sumber: Kecamatan Sampang dalam angka, 2011

Page 65: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

73

Gambar 4.5Kepadatan Penduduk Kecamatan SampangSumber: Kecamatan Sampang dalam angka, 2011

4.1.5.3 Sosial KependudukanSosial kependudukan Kecamatan Perkotaan sampang

didominasi oleh penduduk lokal kecamatan tersebut, denganjenis mata pencaharian adalah pedagang, pegawai negeri sipildan petani, namun yang mendominasi adalah pedagang.

4.1.6 Sistem dan Pola Jaringan Utilitas/Prasarana4.1.6.1 Sistem Pematusan

Jaringan drainase di wilayah penelitian terdiri daridrainase terbuka dan tertutup yang bersifat permanen dan nonpermanen. Berfungsi sebagai saluran drainase primer adalahsungai yang banyak terdapat di wilayah penelitian, untuk jenissaluran drainase sekunder ini memiliki dimensi yangbervariasi dari yang berukuran lebar 0,25 m sampai lebih dari1 m, tergantung pada kondisi jalan dan lebar jalan.

Sungai Kamuning ini memiliki beberapa permasalahanantara lain morfologi sungainya yang berkelok-kelok,penampang sungai yang tidak mampu menampung debit

Page 66: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

74

banjir dan juga posisi ketinggian sungai yang hampir sejajardengan daerah di sekelilingnya sehingga seringkali padamusim penghujan terjadi banjir di daerah Banyuanyar,Kelurahan Polagan, bahkan jika terjadi banjir besar satu KotaSampang bisa terkena bahayanya.

Di Kawasan Perkotaan Kecamatan Sampang, drainaseutama dapat dikelompokkan menjadi 7 bagian, meliputi:1. Kali Sampang (primer drainase)2. Kali Madegan3. Kali Geluran4. Saluran Drainase Sekunder/saluran samping jalan5. Saluran Drainase Tersier6. Kolam penampungan banjir(bozem)

Ketersediaan saluran drainase di Perkotaan Sampangbelum cukup mampu mengatasi limpasan air hujan yangdatang tiap tahunnya. Selain disebabkan oleh tingginya curahhujan, sistem drainase di Kota Sampang belum teratur dantidak memadai. Secara teknis tidak memadainya salurandrainase disebabkan karena lubang inlet drainase terlalu kecil,kondisi saluran tertutup oleh sampah dan banyak sedimenpada saluran. Rusaknya saluran drainase juga merupakanpenyebab fungsi saluran drainase tidak optimal, seperti di Jl.Jaksa Agung Suprapto, Jl. Wachid Hasyim, dan Jl. TeukuUmar. Adapun peta jaringan drainase, yang dapat dilihat padaPeta 4.6

Page 67: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

75

Gambar 4.6 Peta Saluran Drainase

Page 68: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

76

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 69: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

77

Gambar 4.7Peta Bozem, Kali Kemuning, Madegan, dan Geluran

Page 70: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

78

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 71: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

79

Gambar 4.8Tinggi Air Sungai Kamuning Saat Musim Hujan

Sumber : Survey Primer, 2013

Sumber : Survey Primer, 2013

Gambar 4.9Banjir di Pusat Kota Sampang

Page 72: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

80

4.1.7 Fasilitas persampahanSampah pada kawasn perkotaan berasal dari sampah

pasra, permukiman, komersil, perkantoran dan industri.Sampah biasa ditangani dengan cara dibuang ke TPS, ditimbun atau di bakar.Hingga tahun 2007, kabupaten sampang mempunyai 2 unittempat pembuangan akhir (TPA) yang ada didukung oleh 14unit TPS, 1 unit trasfer depo seluas 0,05 ha dan saranpengangkut sampah. Sarana pengangkut sampah yangdioprasikan yakni 1 unit mini truck berkapasitas 2 m2 denganrotasi 1 x/hari, 4 unit dump truck besasr berkapasitas 4 m2dengan rotasi 1x/hari, 4 unit dump truck kecil berkapasitas4m3, dan 5 unit arm roll besar berkapasitas 6 m2 denganrotasi 1x/hari.

4.1.8 Dana Tentang drainasePemerintah Daerah Perkotaan Kecamatan Sampang

telah melakukan alokasi anggaran dana untuk kegiatanpemeliharaan dan kegiatan pengadaan saluran drainase.Berikut adalah penjabaran dana alokasi anggaran untukmasing-masing kegiatan drainase :

Tabel 4.7Penggunaan Dana Drainase di perkotaan Kecamatan SampangNo Tahun Kegiatan Dana1 2004 Normalisasi dan Kegitaan Rutin

saluranRp.259.224.300

2 2005 Pemeliharaan Rutin Saluran Rp.374.998.246

3 2006 Pemeliharaan Rutin danNormalisasi

Rp.275.000.000

Sumber : Masterplan Drainase Kota Sampang Tahun 2007

Page 73: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

81

Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah KecamatanPerkotaan Sampang telah melakukan pemeliharaan danperbaikan terhadap kebutuhan saluran drainase. Pada tahun2004 total dana untuk kegiatan normalisasi sebesar Rp259.224.300, tahun 2005 sebesar Rp 374.998.246, dan padatahun 2006 sebesar Rp 275.000.000. Anggaran APBD yangterdapat di Kabupaten Sampang sebesar Rp904.201.099.770,00 dengan realisasi pendapatan KabupatenSampang pada tahun 2006 adalah 814.952.403.945,33.Prosentase penggunaan alokasi dana untuk drainase sebesar0,033%

4.1.9 Kepadatan Lahan TerbangunUntuk data penggunaan lahan dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:Tabel 4.8

Penggunaan Lahan TerbangunKelurahan Permukiman (ha)

Polagan 85,18Banyuanyar 55,2Rongtengah 56,25Karang dalam 55,18Gunung sekar 149,27Dalpenang 183,37Tanggumong 83,93

Jumlah 668,38

Page 74: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

82

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 75: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

83

Gambar 4.10Peta Penggunaan Lahan

Page 76: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

84

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 77: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

85

4.1.10 Kondisi Luas Genangan, Kedalaman Genangan,dan Durasi Genangan di Perkotaan KecamatanSampangKabupaten Sampang terdiri atas 14 Kecamatan, salah

satunya Kecamatan Sampang yang menjadi batas substansiwilayah penelitian. Kecamatan Sampang yang dimaksudadalah Perkotaan Kecamatan Sampang. Pada wilayahperkotaan ini terdapat luas genangan, kedalaman genangan,dan durasi genangan. Adapun data-data dapat dilihat padatabel di bawah.

Tabel 4.9Luas Genangan pada kecamatan Sampang

No KelurahanLuas

Genangan(ha)

Prosentase Luas genanganpermukiman perkotaan

yang terdampak banjir (%)1 Polagan 665.43 29.012 Banyuanyar 380.51 11.993 Rongtengah 144.61 39.504 Dalpenang 110.27 45.055 Karangdalem 437.59 9.916 Gunungsekar 315.07 100.537 Tanggumung 423.84 39.82

Sumber : Dinas PU Pengairan, 2012

Luas genangan yang paling luas terdapat padakelurahan Gunungsekar. Dilihat dari prosentase luas genanganpermukiman perkotaan perluas wilayah yang paling besarterdapat di Kecamatan Dalpenang sebesar 40,85%. Untukmelihat luas ganangan dapat dilihat pada peta 4.10 dibawahini:

Page 78: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

86

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 79: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

87

Gambar 4.11Peta Luas Genangan

Page 80: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

88

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 81: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

89

Tabel 4.10Kedalaman Genangan

No Kelurahan Kedalaman (m)1 Polagan 12 Banyuanyar 0,63 Rongtengah 24 Dalpenang 2,25 Karangdalem 1,56 Gunungsekar 1,27 Tanggumung 0,8

Sumber : Dinas PU Pengairan, 2012

Kedalaman genangan yang paling dalam terdapat diKelurahan Dalpenang. Adapun rata-rata kedalaman genanganyang terdapat di Perkotaan Kecamatan Sampang mencapai 1,3meter.

Tabel 4.11Durasi Genangan

No KelurahanDurasi

Genangan(jam)

1 Polagan ±142 Banyuanyar ±123 Rongtengah ±204 Dalpenang ±245 Karangdalem ±186 Gunungsekar ±167 Tanggumung ±12Sumber : Dinas PU Pengairan, 2012

Durasi genangan yang paling lama terdapat padaKelurahan Dalpenang.

Page 82: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

90

4.2 Menentukan Tipologi Kawasan Penanganan BahayaBanjir di Perkotaan Kecamatan Sampang

a. Lama GenanganMenurut pedoman penyusunan peta resiko dalam lestari

(2011) dijelaskan bahwa penyusunan peta resiko berdarkanvariabel lama genangan yang dijabarkan dalam rentang waktu,klasifikasi, dan skor tingkat bahaya yang dapat dilihat padatabel 4.12

Tabel 4.12Pedoman Penyusunan Peta Resiko

Variabel BesaranDeskripsi

Klasifikasi Skor

LamaGenangan

0-5 menit Tidak bahaya 15-10 menit Sedikit bahaya 2

10-30 menit Cukup bahaya 330-60 menit Bahaya 4>60 menit Sangat bahaya 5

Sumber : Pedoman Penyusunan peta resiko dalam restari,2011

Berikut ini adalah data lama genangan yang terdapat padawilayah penelitian. Yang dimana durasi genangan paling lamaterdapat pada Kelurahan Dalpenang, dengan durasi ±24jam,sedangkan Kelurahan yang mempunyai durasi genangan yangpaling rendah terdapat Kelurahan Tanggumung, yaitu sebesar±12 jam.

Tabel 4.13Data Penelitian Lama Genangan

No KelurahanDurasi

Genangan(jam)

1 Polagan ±142 Banyuanyar ±123 Rongtengah ±20

Page 83: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

91

No KelurahanDurasi

Genangan(jam)

4 Dalpenang ±245 Karangdalem ±186 Gunungsekar ±167 Tanggumung ±12

Sumber : Dinas PU Pengairan, 2012

Berdasarkan data di atas yang diadopsi dari pedomanpenyusunan peta resiko dalam Lestari (2011), maka semuadurasi genangan masuk dalam kategori bahaya, maka untukkepentingan penelitian durasi genangan tersebut dibagimenjadi 3 tingkat bahaya sesuai analisis Sturges berikutadalah proses analisis.

K : Jumlah Kelas IntervalN : Jumlah data

Setelah itu dilakukan pembagian tingkat bahaya danpenentuan interval pertingkat bahaya berdasarkan analisisfrekuensi distribusi, yang menggunakan rumus :

R = Nilai data tertinggi – Nilai data terendah

K = 1 + 3,33 log n ;n = jumlah desa = 7K = 1 + 3,33 Log 7K = 2,79 = 3

Page 84: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

92

Hasil dari proses analisis di atas dapat dilihat pada tabeldi bawah ini:

Tabel 4.14Interval Lama Genangan

Tingkat Bahaya IntervalCukup Bahaya 12-15 jamBahaya 16-19 jamSangat bahaya 20-24 jam

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Setelah dilakukan analisis pembagian interval,selanjutnya dilakukan Skoring. Hasil Skoring dapat dilihatpada tabel di bawah ini:

Tabel 4.15Skor Tingkat Bahaya Lama Genangan

Kelurahan Skor Tingkat Bahaya

Banyuanyar 3Dalpenang 1

Gunungsekar 2Karangdalem 2

Polagan 3Rongtengah 1

Tanggumung 3Sumber: Hasil Analisis, 2014

Keterangan:1. Sangat bahaya2. Bahaya3. Cukup Bahaya

Page 85: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

93

Gambar 4.12Peta Lama Genangan

Page 86: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

94

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 87: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

95

b. Ketinggian GenanganMenurut pedoman penyusunan peta resiko dalam Lestari

(2011) dijelaskan bahwa penyusunan peta resiko berdarkanvariabel ketinggian genangan yang dijabarkan dalam rentangwaktu, klasifikasi, dan skor tingkat bahaya yang dapat dilihatpada tabel 4.16

Tabel 4.16Pedoman Penyusunan Peta Resiko

Variabel BesaranDeskripsi

Klasifikasi Skor

TinggiGenangan

0-25 cm Tidak bahaya 125-60 cm Sedikit bahaya 260-100 cm Cukup bahaya 3

100-200 cm Bahaya 4>200 cm Sangat bahaya 5

Sumber : Pedoman Penyusunan peta resiko dalam restari,2011

Berikut ini adalah data ketinggian genangan yang terdapatpada wilayah penelitian. Yang dimana ketinggian genanganpaling tinggi terdapat pada Kelurahan Dalpenang, denganketinggian 2,2 meter, sedangkan kelurahan yang mempunyaiketinggian genangan yang paling rendah terdapat KelurahanBanyuanyar, yaitu sebesar 0,6 meter.

Tabel 4.17Data Penelitian Ketinggian Genangan

No Kelurahan Kedalaman (m)1 Polagan 12 Banyuanyar 0,63 Rongtengah 24 Dalpenang 2,25 Karangdalem 1,56 Gunungsekar 1,27 Tanggumung 0,8

Page 88: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

96

. Berdasarkan data di atas yang diadopsi dari pedomanpenyusunan peta resiko dalam Lestari, maka semua durasigenangan masuk dalam katagori bahaya, maka untukkepentingan penelitian durasi genangan tersebut dibagimenjadi 3 tingkat bahaya sesuai analisis Sturges. berikutadalah proses analisis:

K : Jumlah Kelas IntervalN : Jumlah data

Setelah itu dilakukan pembagian tingkat bahaya danpenentuan interval pertingkat bahaya berdasarkan analisisfrekuensi distribusi, yang menggunakan rumus :

R = Nilai data tertinggi – Nilai data terendah

Hasil dari proses analisis diatas dapat dilihat pada tabeldbawah ini

Tabel 4.18Interval Ketinggian Genangan

Tingkat Bahaya IntervalCukup Bahaya 0,6 - 1,14Bahaya 1,14 - 1,68Sangat bahaya 1,68 - 2,22

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Setelah dilakukan analisis pembagian interval,selanjutnya dilakukan Skoring. Hasil Skoring dapat dilihatpada tabel dibawah ini

K = 1 + 3,33 log n ;n = jumlah desa = 7K = 1 + 3,33 Log 7K = 2,79 = 3

Page 89: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

97

Tabel 4.19Skor Ketinggian Genangan

KelurahanSkor Tingkat

Bahaya

Banyuanyar 3

Dalpenang 1

Gunungsekar 2

Karangdalem 2

Polagan 3

Rongtengah 2

Tanggumung 3

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Keterangan:1. Sangat bahaya2. Bahaya3. Cukup Bahaya

Page 90: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

98

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 91: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

99

Gambar 4.13Peta Ketinggian Genangan

Page 92: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

100

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 93: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

101

c. Luas GenanganBerikut ini adalah data luas genangan yang terdapat pada

wilayah penelitian. Yang dimana luas genangan paling tinggiterdapat pada Kelurahan Gunungsekar, dengan luas genangansebesar 100 m2, sedangkan Kelurahan yang mempunyai luasgenangan yang paling rendah terdapat KelurahanKarangdalem, sebesar 9,91 m2.

Tabel 4.20Data Penelitian Luas Genangan

No KelurahanLuas Genangan

(m2)1 Polagan 29,012 Banyuanyar 11,993 Rongtengah 39,54 Dalpenang 45,055 Karangdalem 9,916 Gunungsekar 1007 Tanggumung 39,82

Sumber : Dinas PU Pengairan, 2012

Dilakukan penentuan tingkat bahaya dan interval. Untukpenentuan tingkat bahaya banjir menggunakan Sturges. Yangmenghasilkan tiga tingkatan.

Setelah itu dilakukan pembagian tingkat bahaya danpenentuan interval pertingkat bahaya berdasarkan analisisfrekuensi distribusi, yang menggunakan rumus :

R = Nilai data tertinggi – Nilai data terendah

K = 1 + 3,33 log n ;n = jumlah desa = 7K = 1 + 3,33 Log 7K = 2,79 = 3

Page 94: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

102

Hasil dari analisis distribusi frekuensi dapat dilihat padatabel di bawah:

Tabel 4.21Interval Luas Genangan

Tingkat Bahaya IntervalCukup Bahaya 9 - 23,2 m2

Bahaya 39,5 - 69,5 m2

Sangat bahaya 69,5 - 101 m2

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Setalah dilakukan analisis pembagian intervalselanjutnya dilakukan skoring. Hasil skoring dapat dilihatpada tabel dibawah ini:

Tabel 4.21Skor Luas Genangan

No KelurahanSkor tingkat

bahaya1 Polagan 32 Banyuanyar 33 Rongtengah 34 Dalpenang 15 Karangdalem 36 Gunungsekar 17 Tanggumung 3

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Keterangan:1. Sangat bahaya2. Bahaya3. Cukup Bahaya

Page 95: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

103

Gambar 4.14Peta Luas Genangan

Page 96: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

104

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 97: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

105

d. TopografiTopografi di wilayah penelitian berdasarkan DKP (2011).

Untuk menentukan dan membagi tingkat bahaya berdasarkanDKP (2011) :

Skor TingkatBahaya

Ketinggian Kontur Tingkat Bahaya

Skor 5 0-2 m Sangat bahayaSkor 4 2-5 m bahayaSkor 3 5-10 m Cukup bahayaSkor 2 10-15 m Sedikit bahayaSkor 1 >15 m Tidak bahaya

Sumber: DKP, 2011

Kondisi topografi yang terdapat di perkotaan KecamatanSampang mulai dari (-02) sampai dengan 74 m dari dpal.

Tabel 4.22Data Topografi

No Kelurahan Kontur1 Polagan (-02)-10m2 Banyuanyar 0-74m3 Rongtengah 4-64m4 Dalpenang 4-34m5 Karangdalem (-02)-38m6 Gunungsekar 2-14m7 Tanggumung 4-39m

Sumber : Dinas PU Pengairan, 2012

Berdasarkan kondisi topografi di atas, maka untukkepentingan penelitian ketinggian topografi tersebut dibagimenjadi 3 tingkat bahaya sesuai analisis Sturges.

K = 1 + 3,33 log n ;n = jumlah desa = 7K = 1 + 3,33 Log 7K = 2,79 = 3

Page 98: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

106

Pembagian tingkat bahaya dan penentuan intervalpertingkat bahaya berdasarkan analisis frekuensi distribusi,yang menggunakan rumus :

R = Nilai data tertinggi – Nilai data terendah

Hasil dari analisis distribusi frekuensi dapat dilihat padatabel dibawah:

Tabel 4.23Interval Topografi

Tingkat Bahaya IntervalCukup Bahaya <7

Bahaya 7 - 15Sangat Bahaya >15

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Setelah dilakukan analisis pembagian interval,selanjutnya dilakukan Skoring. Hasil Skoring dapat dilihatpada tabel dibawah ini

Tabel 4.24Skor Topografi

Kelurahan Skor TingkatBahaya

Banyuanyar 3Dalpenang 1

Gunungsekar 2Karangdalem 1

Polagan 1Rongtengah 3

Tanggumung 3

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Keterangan:1. Sangat bahaya 2. Bahaya 3. Cukup Bahaya

Page 99: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

107

Gambar 4.15Peta Topografi Genangan

Page 100: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

108

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 101: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

109

e. Luas DrainaseLuas drainase yang terdapat di Perkotaan Kecamatan

Sampang telah dibagi per kelurahan. Untuk melihat hasilpembagian luas drainase yang sudah diprosentasekan dapatdilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.25Data Penelitian Luas Drainase

No Kelurahan Luas Drainase (m2)1 Banyuanyar 0,692 Dalpenang 0,063 Gunungsekar 10,494 Karangdalem 5,135 Polagan 0,516 Rongtengah 9,787 Tanggumung 0,97

Sumber : Dinas PU Pengairan, 2012

Pada wilayah penelitian perkotaan kecamatan sampangmempunyai luas drainase dari 0,06-10,56%. Selanjutnyadilakukan analisis kuartil dan Sturges. Adapaun analisisSturges, yaitu:

Pembagian kuartil berdasarkan rumus :

R = Nilai data tertinggi – Nilai data terendah

Maka hasil pembagian tingkat bahaya dan interval dapatdilihat pada tabel di bawah ini

K = 1 + 3,33 log n ;n = jumlah desa = 7K = 1 + 3,33 Log 7K = 2,79 = 3

Page 102: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

110

Tabel 4.26Interval Luas Drainase

Tingkat Bahaya IntervalCukup Bahaya 7,06-10,56%Bahaya 3,56-7,06%Sangat bahaya 0,06-3,56%

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Setelah dilakuksn analisis pembagian interval selanjutnyadilakukan skoring. Hasil skoring dapat dilihat pada tabeldibawah ini:

Tabel 4.27Skor Luas Drainase

Kelurahan Skor TingkatBahaya

Banyuanyar 1Dalpenang 1

Gunungsekar 3Karangdalem 2Polagan 1Rongtengah 3Tanggumung 1

Sumber: Hasil Analisis, 2014

Keterangan:1. Sangat bahaya2. Bahaya3. Cukup Bahaya

Page 103: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

111

Gambar 4.16Peta Luas Drainase

Page 104: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

112

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 105: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

113

Gambar 4.17Peta Tipologi Kawasan Bahaya Banjir

Page 106: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

114

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 107: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

115

Berdasarkan Peta diatas yang telah dilakukan analisisoverlay weighted dihasilkan kawasan tipologi berdasarkantingkat bahaya. Untuk Tipologi satu yang berkatagori sangatbahaya, didominasi pada Kelurahan Dalpenang (78,13%).Tipologi dua yang berkatagori bahaya terdapat di KelurahanTanggumung, Karangdalem, Gunung sekar, Polagan,Banyuanyar, dan Rongtengah. Sedangkan pada tipologi tigayang berkatagori cukup bahaya sebagian besar terdpat padaKelurahan Banyuanyar (36%) dan Kelurahan Tanggumung(32%).

4.3 Analisa Variabel yang Berpengaruh dalam PelayananDrainase di Perkotaan Kecamatan SampangVariabel yang berpengaruh dalam pelayanan drainase

pada Perkotaan Kecamatan Sampang didapatkan denganmenggunakan teknik analisis delphi. Melalui analisis delphi,memungkinkan peneliti untuk dapat mengeksplorasi pendapatmasing-masing responden terhadap setiap variabel yangdiajukan dalam pertanyaan.

Responden dalam analisis Delphi ini didapatkan darihasil teknik stakeholder mapping, dimana penelitimenggunakan kriteria responden untuk membantu dalammendapatkan responden yang memahami wilayah dan objekpenelitian. Selanjutnya responden tersebut berperan untukmenentukan variabel yang berpengaruh dalam pelayanandrainase di Perkotaan Kecamatan Sampang. Respondenanalisis Delphi dalam peneliian ini dapat dilihat pada tabel4.28

Page 108: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

116

Tabel 4.28Responden Analisis Delphi

No Nama Responden Pekerjaan/Profesi1 Atik Himawan Kepala Bidang Cipta Karya Kabupaten

Sampang2 Barrul Alim Kepala Bidang BAPPEDA Kabupaten

Sampang3 Soeliman Kepala Bidang PU Pengairan4 Imam Sanusi Kepala Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kabupaten Sampang5 Sri Akademisi6 Chandra Kirana Tokoh Masyarakat

Sumbe r: Hasil Analisis, 2014

4.3.1 Wawancara Eksplorasi Analisis DelphiDalam mengeksplorasi pendapat responden, peneliti

menggunakan kuesioner wawancara dan panduan diskusiuntuk membantu peneliti dalam proses wawancara.Penggunaan kuesioner wawancara tersebut memungkinkanresponden untuk dapat mengungkapkan pendapatnya secaralangsung dan lebih mendalam. Hal tersebut membantu penelitidalam menentukan kecenderungan pendapat respondenterhadap suatu variabel akan pengaruhnya pada pelayanandrainase di Perkotaan Kecamatan Sampang.

Hasil eksplorasi pendapat masing-masing respondendalam menentukan variabel yang berpengaruh pada pelayanandrainase di Perkotaan Kecamatan Sampang dapat dilihat padaLampiran B, sedangkan hasil eksplorasi pendapat respondensecara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.29 berikut.

Page 109: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

117

Tabel 4.29Hasil Eksplorasi Analisa Delphi Tahap I117-118

Indikator VariabelResponden

R1 R2 R3 R4 R5 R6Keterbatasan Lahan Kepadatan lahan terbangun S S S S S SKeterpaduan infrastruktur lain Kelengkapan fasilitas persampahan S S TS S S SKondisi Topografi Kontur S S S S S SSampah Domestik Sampah yang menumpuk disaluran drainase S S S S S SDana Pemeliharaan Dana Rutin pemeliharaaan drainase S S S S S SDana Pengadaan Dana Modal pengadaan drainase S S S S S SPeran serta Masyarakat Aktif Peran serta masyarakat S S S S S SKebiasaan Masyarakat dalam memeliharadrainase

Kegiatan masyarakat dalam memeliharadrainase

S S S S S S

Perangkat Peraturan Peraturan dan Standart Prosedur S S S S S SInstansi Pengelola infrastruktur drainase Instansi pengelola drainase S S S S S S

Page 110: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

118

Keterangan:S : SetujuTS: Tidak Setuju

R1: Ir. Atik Himawan R4: Drs. Imam Sanusi, M.Pd

R2: Ir M. Barrul Alim M.T R5: SriR3: Soeliman R6: Chandra Kirana

Berdasarkan hasil eksplorasi Delphi tahap 1 tersebuttelah disepakati 9 variabel yang memiliki pengaruh signifikanterhadap penelitian dan 1 variabel yang belum disepakati yaitukelengkapan fasilitas persampahan.

Dari hasil eksplorasi Delphi tahap 1, dapat disimpulkanbahwa variabel yang mengalami konsensus pendapat para ahliadalah :

1. Kepadatan lahan terbangun. Semua respondensetuju bahwa Kepadatan lahan terbangun merupakanvariabel yang berpengaruh terhadap pelayanandrainase di Perkotaan Kecamatan Sampang. Denganlahan yang semakin padat akan menyebabkan airhujan yang terserap ke dalam tanah semakin sedikitdan mengakibatkan drainase yang ada sebelumnyatidak bisa menampung air hujan tersebut. Drainaseyang sebelumnya mencukupi dimensinya semakinlama semakin tidak memenuhi untuk menampung airpada saat hujan. Sehingga akan mengakibatkangenangan air hujan yang lama.

2. Sampah yang menumpuk disaluran drainase.Semua responden setuju bahwa sampah yangmenumpuk disaluran drainase merupakan variabel

Tidak Konsensus

Page 111: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

119

yang berpengaruh terhadap pelayanan drainase diPerkotaan Kecamatan Sampang. Sampah yangterdapat pada saluran drainase menghambat air yangada disaluran drainase. Sehingga kinerja drainasemenjadi tidak optimal.

3. Kontur. Semua responden setuju bahwa ketinggiankontur merupakan variabel yang berpengaruhterhadap pelayanan drainase di Perkotaan KecamatanSampang. Ketinggian kontur yang landai dan sungaisebagai drainase yang lebih tinggi dari wilayahpermukiman dapat mempengaruhi run off air.

4. Dana rutin pemeliharaan drainase. Semuaresponden setuju dana rutin pemeliharaan drainasemerupakan variabel yang berpengaruh terhadappelayanan drainase di Perkotaan KecamatanSampang. Dengan adanya dan pemeliharaan yangrutin penting bagi drainase di Sampang. Terutamapada saluran primer. Dimana biaya untuk pengerukanhanya bisa mencakup satu kali dalam setahun.

5. Dana modal pengadaan drainase. Semua respondensetuju dana modal pengadaan drainase merupakanvariabel yang berpengaruh terhadap pelayanandrainase di Perkotaan Kecamatan Sampang.Pembangunan dan rehabilitas drainase membutuhkandana yang tidak sedikit. Untuk memenuhi kapasitasdari adanya daya tampung drainase. Dan untukmemenuhi drainase yang diikuti perkembangankawasan, khususnya di Perkotaan KecamatanSampang.

6. Aktif peran serta masyarakat. Semua respondensetuju aktif peran serta masyarakat merupakan

Page 112: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

120

variabel yang berpengaruh terhadap pelayanandrainase di Perkotaan Kecamatan Sampang.Masyarakat sampang terbiasa untuk membuangsampah sembarangan di saluran drainase, salahsatunya di sungai. Masyarakat ikut berperan aktifdalam menjaga drainase supaya tetap berfungsi baikakan mendukung kelangsungan drainase dalam jangkawaktu lama. Masyarakat minimal memahami untukmenjaga drainse di sekitar lingkungannya sendiri.Dengan adanya kondisi kontur yang ada di suatukawasan dapat dibuat dengan pemecahan masalahmelalui pembuatan pada fasilitas drainase gunamengatur kinerja drainase.

7. Kegiatan masyarakat dalam memelihara drainase.Semua responden setuju kegiatan masyarakat dalammemelihara drainase merupakan variabel yangberpengaruh terhadap pelayanan drainase diPerkotaan Kecamatan Sampang. Dengan adanyakebiasaan masyarakat maka masyarakat kansenantiasa menjaga lingkungannya, khususnya padalingkungan drainase. Jadi semua beban untuk menjagalingkungan drainase tidak hanya pada instansi terkaitsaja tetapi masyarakat ikut menjaga juga denganadanya kegiatan masyarakat dalam memeliharadrainase.

8. Peraturan dan perundangan prosedur. Semuaresponden setuju peraturan dan perundangan prosedurmerupakan variabel yang berpengaruh terhadappelayanan drainase di Perkotaan KecamatanSampang. Perlu adanya batasan kewenangan dalampenanganan drainase/saluran primer, sekunder dan

Page 113: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

121

tersier pada masing-masing institusi dan upaya untukmengadopsi dan mengacu pada peraturan ituberpengaruh. Karena dalam SOP dan standarpelayanan sudah diatur disitu sebagai landasankedinasan melaksanakan tugas-tugasnya.

9. Instansi pengelola drainase. Semua respondensetuju instansi pengelola drainase merupakan variabelyang berpengaruh terhadap pelayanan drainase diPerkotaan Kecamatan Sampang. Untuk membagitugas sesuai dengan tupoksi dalam pelayanandrainase, agar tidak terjadi overload pada setiapinstansi pengelola. Dan diharapkan dengan adanyakoordinasi antar instansi pengelola dapat mengatasiperamasalahan banjir.

Selain itu terdapat stakeholder yang menyatakan bahwaada variabel lain yang berpengaruh selain variabel di atas,variabel tersebut antara lain kelengkapan dan kondisi bozem,ketersediaan dan kondisi pompa, dan ketersediaan dan kondisipintu air.

4.3.2 Wawancara Iterasi 1 Analisis DelphiSetelah didapatkan hasil eksplorasi analisis Delphi,

maka dilakukan pengembangan kuesinoer pada tahapselanjutnya. Variabel yang belum mencapai konsensus danpenambahan variabel pada tahap eksplorasi sebelumnyadijadikan basis dalam penyusunan kuesioner wawancara ditahap iterasi. Kuesioner wawancara Delphi pada tahap iterasiini pada dasarnya sama dengan kuesioner tahap 1, namunvariabel yang ditanyakan merupakan variabel yang belummencapai konsensus dan variabel baru.

Page 114: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

122

Responden dalam tahap ini sama dengan respondendalam tahap sebelumnya. Pada tahap ini, diperlukanpenggalian pendapat responden terhadap variabel-variabelyang belum mencapai konsensus dan variabel tambahan.Pendapat masing-masing responden dalam tahap iterasi inidapat dilihat pada Lampiran B, sedangkan hasil iterasipendapat responden secara keseluruhan dapat dilihat padatabel 4.30.

Tabel 4.30Hasil Iterasi 1 Analisa Delphi

Indikator VariabelResponden

R1 R2 R3 R4 R5 R6Keterpaduaninfrastrukturlain

Kelengkapanfasilitaspersampahan

S S S S S S

KelengkapanFasilitasDrainase

Bozem S S S S S SPompa S S S S S SPintu Air S S S S S S

Sumber : Hasil Analisis, 2014

Keterangan:R1: Ir. Atik Himawan R4: Drs. Imam Sanusi,R2: Ir M. Barrul Alim M.T R5: SriR3: Soeliman R6: Chandra Kirana

S: SetujuTS: Tidak Setuju

Berdasarkan hasil di atas, analisis Delphi terkaitvariabel yang berpengaruh dalam pelayanan drainase diPerkotaan Kecamatan Sampang telah mencapai konsensus ditahap iterasi I, dimana satu variabel yang belum mencapaikonsensus pada putaran sebelumnya telah mencapaikonsensus pada putaran ini. Variabel kelengkapan fasilitas

Page 115: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

123

persampahan harus ada di Perkotaan Kecamatan Sampang,guna meminimalisir sampah yang akan dibuang sembarangan,khususnya pada saluran drainase. Dan saluran drainase dapatberfungsi dengan baik/berfungsi secara optimal. Dan salurandrainase yang ada di Perkotaan Kecamatan Sampang harusmempunyai kelengkapan fasiltias drainase, seperti adanyabozem, pintu air, dan pompa. Yang mana fasilitas itu bergunauntuk membantu kinerja run off air bila terjadai banjir atauterjadi kelebihan debit pada waktu hujan atau terjadi limpasanair dari hulu. Untuk mengatur banjir.

Berikut merupakan hasil analisis Delphi terkait variabelyang berpengaruh dalam pelayanan drainase di PerkotaanKecamatan Sampang.

Tabel 4.31Variabel yang Berpengaruh dalam Pelayanan Drainase di

Perkotaan Kecamatan SampangVariabel Berpengaruh

AspekTeknis/Fisik

Kepadatan lahan terbangunKelengkapan fasilitas persampahanKetinggian konturSampah yang menumpuk disaluran drainaseKetersedian dan kondisi BozemKeterserdiaan dan kondisi sistem Pintu AirKeterserdiaan dan kondisi Pompa

Aspek Ekonomi Dana Rutin pemeliharaaan drainase

Dana Modal pengadaan drainaseAspek SosialBudaya

Aktif Peran serta masyarakatKegiatan masyarakat dalam memelihara drainase

AspekPerundangan

Peraturan dan Standart Prosedur

AspekKelembagaan

Instansi pengelola drainase

Page 116: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

124

4.4 Arahan Penanganan Banjir di Kecamatan PerkotanSampang Melalui Peningkatan Pelayanan DrainaseExpert judegement tergantung pada pakar / ahli

(pengetahuan, pengalaman, kepentingan), pengetahuantentang topik dan diskusi antara ahli dan peneliti. Jadimenurut Cooke, expert judgement merupakan suatu alatanalisa yang sangat penting untuk merepresentasikan suatuketidakmungkinan (Cooke,1991).

Dua metode pertama yang digunakan expert judgementdikembangkan oleh RAND Corporation di Amerika Serikat-setelah Perang Dunia II [Cooke, 1991] adalah SkenarioAnalysis dan metode Delphi

Expert Judgement merupakan suatu analisaberdasarkan pada pendapat dan pengetahuan para ahli untukmerespon suatu permasalahan yang ada. Hasil dari ExpertJudgement tergantung pada pakar/ahli yang didasarkanpengetahuan dan pengalaman mereka. Analisa ExpertJudgement ini menggunakan kuesioner ke stakeholder terkaitarahan penanganan banjir di Perkotaan Kecamatan Sampang,melalui peningkatan pelayanan drainase tanpa melalui iterasi.

1. Tahap IMengidentifikasi variabel yang perlu dikembangkanuntuk di setiap tipologi-nya. Pada keseluruhan variabelterdapat 10 variabel yang mempengaruhi.

2. Tahap IIPada tahap II dilakukan eksplorasi mengenai arahanpenanganan banjir di Perkotaan Kecamatan Sampangmelalui peningkatan pelayanan drainase denganstakeholder. Menggunakan kuesioner berdasarkanvariabel yang mempengaruhi pelayanan drainase.

Page 117: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

125

Tabel 4.32Stakeholder

No Stakeholder Dinas1 Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Cipta Karya dan Tata

Ruang2 Kepala Bidang Tata Ruang bagian

drainase perkotaanBAPPEDA

3 Kepala Bidang Pengairan Dinas PU Pengairan4 Kepala Bidang Bencana BPBD5 Ahli infrastruktur drainase Akademisi6 Bapak Chandra Kirana Tokoh Masyarakat

3. Tahap IIIPada Tahap III dilakukan analisa terhadap arahanpenanganan banjir melalui peningkatan pelayanandrainase dari jawaban jawaban atau pendapatstakeholder dengan mengekplor kondisi eksisting.Kondisi eksisting digunakan untuk pembuatan arahanuntuk setiap variabel pada tipologi area. Kompilasihasil analisa Expert Judgement dapat dilihat pada tabeldi bawah.Berdasarkan pada hasil expert judgements berikut ini

merupakan arahan peningkatan pelayanan drainase. Arahanini diiklasifikasikan menyesuaikan tipologis menurut rankingprioritas berdasarkan klasifikasi luas genangan, kedalamangenangan,durasi genangan dan kondisi topografi.

Page 118: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

126

“Halaman ini sengaja dikosongkan.”

Page 119: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

127

Tabel 4.33Kompilasi Hasil Analisa Expert Judgement

No. Variabel KarakteristikHasil diskusi Arahan

Tipologi1 Tipologi 2 Tipologi 31. Kepadatan

LahanTerbangun

Luasnya lahanterbangun yangmenyebabkanberkurangnya daerahresapan

Di perkotaan kecamatan sampang mempunyai luaskepadatan terbangun sebesar 668,38 ha. maka perludilakukan suatu penerapan peraturan zonasi untukmenetapkan kawsan tipologi.

Penerapan peraturan zonasi dengan menetapkan kawasan Tipologi 1menjadi kawasanpembangunan terlarang melalui pelarangan perijinan pendirian bangunanPenerapan peraturan zonasi dengan menetapkan kawasan tipologi 1, 2 dan 3 menjadi kawasanpembangunan berbatas melalui pembatasan perijinan pendirian bangunan.

2 KelengkapanFasilitasPersampahan

Kurang lengkapnyafasilitas pendukungpersampahan

Untuk memudahkan masyarakat Sampang dapatmembuang sampah pada tempatnya maka harusmempuyai kelengkapan fasilitas persampahan. Makaperlu dilakukan penyediaan fasilitas teknologi aplikatifuntuk penanganan sampah beserta dukungan sosialisasibagi masysrakat sekitar untuk menggunakanpersampahan secara benar

Penyediaan fasilitas maupun teknologi yang aplikatif untuk penanganan sampah besertadukungan sosialisasi bagi masyarakat sekitar untuk penggunaan fasilitas persampahan denganoptimal

3 KetinggianKontur

Mempunyaiketinggian konturyang berbeda beda,sehinggamembentukperbukitan tinggi

Di wilayahpenelitianmempunyaiketinggian kontur (-2) dpal.

Kondisi kontur sangat mempengaruhi sekali dalamtangkpan air. Kondisi kontur yang sangat rendah dapatmenyebabkan genangan air dan kondisi kontur yangtinggi dapat mengalirkan air ke daerah rendah,sehingga daerah yang rendah itu terjadi banjir.Maka dengan kondisi seperti itu harus dilakukannormalisasi kontur yang curam.Kondisi bangunan kontur yang terdapat di wilayahlandai/datar dapat di buat kontruksi bangunanpanggun,n khususnya pada bangunan permukiman.Karena daerah perkotaan sampang banyak sekalidaerah permukiman.Rata-rata kondisi sungai kemuning letakny lebih tinggidibangdingkan dengan dataran sehingga disepanjangpinggir aliran sungau dibuat pelengsengan atau tanggulyang kokoh, dan dbuat relitif tinggi. Untukmengantisipasi jika air sungai meluap.

Dilakukan penghijauan disekitar pelengsengan.Yang bertujuan membantu menyerap air danmengantisipasi terjadinya erosi dan tanah longsor.

Dilakukan normalisasi kontur/kondisi topografi sesuai dengan penggunaanya. Disepanjang pinggir aliran sungai mulai dari hulu sampai (tipologi2 dan 3)

dengan muarasungai Kemoning dibuat pelengsengan atau tanggul yang kokoh, relatiftinggi dan tidak mudah rusak. Jika debit (jumlah) air sungai banyak dan ketinggian airsungai semakin bertambah, maka airnya tidak akan meluber kemana-mana (tetap berada dialiran sungai).

Disekitar pelengsengan dilakukan penghijauan, bertujuan membuat indah, rindang danhijau kawasan sungai. bertujuan air akan diserap dan disimpan oleh tanaman, sehingga bisamengantisipasi secara dini peluang terjadinya erosi dan tanah longsor di sepanjang aliransungai

4 Ketersedian Efektivitas daya Di wilayah perkotaan kecamatan Sampang mempunyai Pembangunan Untuk tipologi 2 dan 3 tidak perlu dilakukan pembuatan bozem , karena

Page 120: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

128

No. Variabel KarakteristikHasil diskusi Arahan

Tipologi1 Tipologi 2 Tipologi 3dan kondisiBozem

tampung bozem diperkotaaanKecamatanSampang kurangbaik.

jumlah prosentaseluas drainase yangsangat minim diwilayah tipologi 1

kontur yang tinggi mencapai 73m dan diperparahdengan porsentase jumlah prosentase darainase yangmasih sangat minim. Kondisi seperti ini bisamempengaruhi aliran air ke daerah yang landai, untukmengantisipasi masalah ini, maka perlut dilakukanpembangunan bozem di pinggiran kawasan yangmempunyai kawasan rawan banjir dan disesuikandengan daya tampung.

Bozem dengankapasitas dayatampung air yanglebih besar sesuaidengan kondisikontur ataukelerenganwilayah tipologipertama.

kodisi wilayah tersebut mempunyai ketinggian kontur yang tinggi danmempunyai prosentasi drainase yang luas

5 Ketersediaandan kondisisistem Pompa

Tidak adanya sistempompa

Di perkotaaan Kecamtan Sampang tidak memilikiketersediaan pompa air. Padahal ini salah satu saranauntuk membantu banjir dan mengalirkan air yangdimana air tidak dapat mengalir.Makanya perlu dilakukan pengadaan pompa pad asaluran drainase utama yang bermuara ke sungaikemuning.

Pengadaan pompa pada outfall saluran drainase utama yang brmuara di sungai Kamuning yangdisesuai dengan kebutuhan urutan tipolgi

6 Keterserdiaandan kondisipintu Air

Pintu air di beberapaoutlet saluran drainasekota sampang sudahtidak berfungsi lagi.

Salah satu prasarana-sarana drainase adaahketersediaan pintu air yang berguna untuk mengaturdan menahana aliran aliran. Jadi aliran air nanti tidaklangsung jatuh pada satu titik dan terjadi genanganbesar. Kondisi di wilayah penelitian keterserdiaanpompa air sudah ada, namun kondisinya sudah tidakberfungsi lagi, makanya perlu dilakukan perawatan danoptimalisasi pada pintu air yang telah dibangun ataudilakukan penambahan pintu air ditiap ujung salurandrainase yang bermuara ke saluran sungai besar.

Optimalisasipembuatan pintuair baru danrevitalisasi pintuair yang telahdibangun

Pembuatan pintu air baru dan revitalisasi pintu air yang telah dibangundan disesuaikan dengan kondisi arah aliran air

7 Sampah yangmenumpuk disalurandrainase

Terdapat banyaksampah pada salurandrainase

Sampah pasti sangat mempengaruhi kinerja drainase.Dan kondisinya masih terdapat sampah/ sedimentsediment yang menyumbat dan menumpuk disalurandraianse, maka dengan ini harus dilakukan normalisasipengerukan sampah dan pembersihan sediment yangada.

Normalisasi saluran drainase melalui pengerukan sampah secara berkala yang dilakukan olehmasyarakat dalam bentuk kerja bakti maupun oleh pemerintah sekaligus memperketat laranganpembuangan sampah disaluran drainase melalui pemberian disinsentif kepada masyarakatyang membuang sampah di saluran drainase dan insentif bagi masyarakat yang melakukanperawatan jaringan drainase

8 Kegiatanmasyarakatdalam

Kurangnyakesadaranmasyarakat dalam

Kebiasaan masyarakat sampang membuang sampahsembarangan dapat menyebabkan banjir karena kurangoptimalnya saluran drainase yang terdpat sampah dan

Page 121: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

129

No. Variabel KarakteristikHasil diskusi Arahan

Tipologi1 Tipologi 2 Tipologi 3pemeliharaandrainase

memelihara drainase Masyarakat selalu

menganggap biasamembuang sampangsembarangan,padahal sampahsalah satu penyebabbanjir

sediment , makanya dengan ini perlu dilkukanpemberian insentif bagi masyarakat yang melalakukanperawatan jaringan drainase. Dan memperketatmembuat sampah sembarangan

9 Peran sertamasyarakat

Masyarakat kurangberperan aktif dalampengembangan salurandrainase

Mayarakat di perkotaan mempunyai kegiatan sendiri-sendiri dengan kesibukan sebagai masyarakatperkotaan. Dengan adalah kegiatan tersebut dapatmembuat masyarakat kurang perperan aktif dalammemelihara dan mengembangkan drainase, makadalam hal ini masyarakat perlu adanya penyuluhanterkait semua tentang kebersihan drainase dan drainase,Dan untuk memacu supaya masyarakat mau melakukankegiatan tersebut maka dilakukan penggalakkan lombakebersihan

- Penggalakan lomba kebersihan lingkungan- Penyuluhan terkait kebersihan drainase- Pentingnya menjaga kebersihan drainase

10 Dana rutinpemeliharandrainase

Dana pemeliharaanmenurun

Dana pemeliharaan yang terdapat di perkotaan untukdrainase kurang di prioritaskan yang berakibat danatersebut menurun khususnya pada bidan drainase,makanya dengan ini pemrintah perlu meningkatkandana APBD untuk pengemangan drainase dari segalahal.

Peningkatan dana APBD untuk pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sertaperawatan saluran drainase, diantaranya dalam bentuk rehabilitasi atau memperbesar salurandrainase

11 Dana modalpengadaandrainase

Keterbatasan danakarena prioritaspembangunan bukanpada infrastrukturdrainase sehinggakondisi salura semakinmemburuk

12 Peraturan danstandarprosedur

Tidak adanya standarprosedur pengelolaandan pengawasandrainase/kurangnyaketegasan peraturan

Tidak adanya standar prosedur pengelolaan danpengawasan drainase/kurangnya ketegasan peraturanmaka harus dilakukan Penyusunan peraturan danstandar prosedur pembangunan, pengembangan danpemeliharaan saluran drainase

Penyusunan peraturan dan standar prosedur pembangunan, pengembangan dan pemeliharaansaluran drainase

13 Instansipengelola

Kurangnya keseriusandari pemerintah diukur

Instansi pengelola drainase di perkotaan kecamatansampang kurang memperhatikan. Karena kondisi

Membuat model kerjasama dan koordinasi antar instansi dan masyarakat yang disusundalam suatu pedoman, peraturan dan perundangan

Page 122: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

130

No. Variabel KarakteristikHasil diskusi Arahan

Tipologi1 Tipologi 2 Tipologi 3drainase dari lemahnya

koordinasi dan kerjasama antar dinas

drainase yang ada tidak mempengaruhi secara besarbahaya banjir. Dengan kondisi seperti ini harusnya adakerjasama dan koordinasi antar instansi dan masyarakatyang disusun dalam suatu pedoman.

Mendorong dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dengan memberi suatu wadah/badansehingga dapat megarahkan dan membina kreativitas produktivitas masyarakat yang adauntuk mendukung kegiatan pembangunan.

Page 123: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

139

LAMPIRAN ATabel 1

Pemetaan Stakeholders Menurut Kepentingan dan PengaruhKelompokStakeholder

InterestStakeholderTerhadapPerumusan Arahanpeningkatanpelayanan drainasedi perkotaanKecamatanSampang

Pengaruh(Influence)StakeholderterhadapPerumusan Arahanpeningkatanpelayanan drainasedi perkotaanKecamatanSampang

DampakProgramterhadapInterest(+) (0) (-)

Kepentingan(Importance)StakeholderterhadapKesuksesanProgram 1 = little/no importance 2 =some importance 3= moderateimportance 4 =very importance 5= critical player

Pengaruh (Influence)Stakeholder terhadapProgram 1 = little/ noinfluence 2 = someinfluence 3 =moderate influence 4= significant influence5 = very influence

Dinas Cipta KaryaDan Tata Ruang

Perumus kebijakanteknis di bidang tatakota danpermukiman

Perumus kebijakanteknis di bidang tatakota dan permukiman,maka mampumemberikanpertimbanganmengenaipengembangan suatuinfrastruktur,

+ 5 5

Page 124: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

140

KelompokStakeholder

InterestStakeholderTerhadapPerumusan Arahanpeningkatanpelayanan drainasedi perkotaanKecamatanSampang

Pengaruh(Influence)StakeholderterhadapPerumusan Arahanpeningkatanpelayanan drainasedi perkotaanKecamatanSampang

DampakProgramterhadapInterest(+) (0) (-)

Kepentingan(Importance)StakeholderterhadapKesuksesanProgram 1 = little/no importance 2 =some importance 3= moderateimportance 4 =very importance 5= critical player

Pengaruh (Influence)Stakeholder terhadapProgram 1 = little/ noinfluence 2 = someinfluence 3 =moderate influence 4= significant influence5 = very influence

khususnya padadrianse

BPBD Penanggulangan-dan Pencegahan

bencana

Penanggulangan-dan Pencegahan

bencana. Mampumengatasi bencana.

+ 5 5

Badan perencanaanpembangunandaerah

Melaksanakanpenyusunan danpelaksanaankebijakan daerahbidang perencanaanpembangunan

Mengkoordinasi danmemberipertimbangan dalamsuatu perencanaanpembangunan kota

+ 5 5

Dinas Pekerjaan Melaksanakan Mengkoordinasi dan + 5 5

Page 125: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

141

KelompokStakeholder

InterestStakeholderTerhadapPerumusan Arahanpeningkatanpelayanan drainasedi perkotaanKecamatanSampang

Pengaruh(Influence)StakeholderterhadapPerumusan Arahanpeningkatanpelayanan drainasedi perkotaanKecamatanSampang

DampakProgramterhadapInterest(+) (0) (-)

Kepentingan(Importance)StakeholderterhadapKesuksesanProgram 1 = little/no importance 2 =some importance 3= moderateimportance 4 =very importance 5= critical player

Pengaruh (Influence)Stakeholder terhadapProgram 1 = little/ noinfluence 2 = someinfluence 3 =moderate influence 4= significant influence5 = very influence

Umum pengairan penyusunan danpelaksanaankebijakan yangberkaitan denganpengairan

memberipertimbanganmengenai pengairandi kecamatanperkotaan sampangSampang

Bina Marga Perumus kebijakanteknis di bidang binamarga danpematusan.

Mampu memberikanpertimbanganmengenai lingkungandari perkotaan sepertisarana dan prasarana.

+ 3 3

BLH KotaSampang

BLH mengetahuibanyak tentang

BLH mengetahuibanyak tentang

+ 3 3

Page 126: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

142

KelompokStakeholder

InterestStakeholderTerhadapPerumusan Arahanpeningkatanpelayanan drainasedi perkotaanKecamatanSampang

Pengaruh(Influence)StakeholderterhadapPerumusan Arahanpeningkatanpelayanan drainasedi perkotaanKecamatanSampang

DampakProgramterhadapInterest(+) (0) (-)

Kepentingan(Importance)StakeholderterhadapKesuksesanProgram 1 = little/no importance 2 =some importance 3= moderateimportance 4 =very importance 5= critical player

Pengaruh (Influence)Stakeholder terhadapProgram 1 = little/ noinfluence 2 = someinfluence 3 =moderate influence 4= significant influence5 = very influence

lingkungan, sepertibagaimanamengendalikan danpemanfaatanlingkungan.

lingkungan, sepertibagaimanamengendalikan danpemanfaatanlingkungan.

Akademisi 1. Memilikipandangan idealterhadappelayanandrainaseperkotaan.

Mampu memberikaninformasi terkaitdengan pelayanandrainase

+ 5 5

Tokoh Masyarakat Masyarakat adalahorang-orang yang

Memberi aspirasi. + 5 5

Page 127: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

143

KelompokStakeholder

InterestStakeholderTerhadapPerumusan Arahanpeningkatanpelayanan drainasedi perkotaanKecamatanSampang

Pengaruh(Influence)StakeholderterhadapPerumusan Arahanpeningkatanpelayanan drainasedi perkotaanKecamatanSampang

DampakProgramterhadapInterest(+) (0) (-)

Kepentingan(Importance)StakeholderterhadapKesuksesanProgram 1 = little/no importance 2 =some importance 3= moderateimportance 4 =very importance 5= critical player

Pengaruh (Influence)Stakeholder terhadapProgram 1 = little/ noinfluence 2 = someinfluence 3 =moderate influence 4= significant influence5 = very influence

paling mengertidengan lingkungantempat tinggalmereka sendiri

Keterangan:Pengaruh Stakeholder0 = Tidak diketahui pengaruhnya1 = Agak berpengaruh2 = pengaruhnya kecil/ tidak ada3 = Berpengaruh

Pentingnya Aktivitas Stakeholder0 = Tidak diketahui kepentingannya1 = Kecil/ tidak penting2 = Agak penting3 = Penting

Page 128: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

144

4 = Sangat berpengaruh5 = Sangat berpengaruh sekali

4 = Sangat penting5 = Sangat penting sekali

INFLUENCEOFSTAKEHOLDER

IMPORTANCE OF ACTIVITY TO STAKEHOLDERSLittle/ NoImportance

SomeImportance

ModerateImportance

Very bigImportance

Critical Player

Little/ NoInfluenceSome InfluenceModerateInfluence

Bina Marga BLH KotaSampang

SignificantInfluenceVery bigInfluence

Dinas CiptaKarya dan TataRuang

Tabel 2Pemetaan Stakeholder Berdasarkan Pengaruh (Influence) dan Kepentingan (Importance)

Page 129: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

145

INFLUENCEOFSTAKEHOLDER

IMPORTANCE OF ACTIVITY TO STAKEHOLDERSLittle/ NoImportance

SomeImportance

ModerateImportance

Very bigImportance

Critical Player

Dinas BadanPemerintahDaerah Dinas PU

Pengairan Akademisi Tokoh

Masyarakat

Sumber: Hasil Analisis StakeHolder

Page 130: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

146

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 131: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

147

LAMPIRAN B

KUESIONER ANALISIS DELPHIARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASANPERKOTAAN KECAMATAN SAMPANG MELALUIPENINGKATAN PELAYANAN DRAINASE

Prana DutaNegara3608100012Program Studi Perencanaan Wilayah dan KotaInstitut Teknologi Sepuluh Nopember2014

Bapak/Ibu/Saudara/i yang saya hormati,Sehubungan dengan penyusunan tugas akhir, saya Prana

DutaNegara selaku mahasisiwa mata kuliah Tugas Akhir ProgramStudi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi SepuluhNopember Surabaya, memohon kesediaan dariBapak/Ibu/Saudara/i untuk berkenan menjadi responden dalampenelitian saya yang berjudul “Arahan Penanganan Banjir diKawasan Perkotaan Kecamatan Sampang MelaluiPeningkatan Pelayanan Drainase”. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk merumuskan arahan penanganan banjir di KawasanPerkotaan Kecamatan Sampang melalui peningkatan pelayanandrainase.

Latar Belakang PenelitianDi Kecamatan Perkotaan Sampang terdapat banjir yang

disebabkan oleh banyak faktor. Secara topografi KecamatanSampang mempunyai kemiringan lereng rata-rata antara 2-25%.

Page 132: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

148

Topografi seperti ini sangat mendukung terjadinya proses erositanah yang pada intinya membawa sedimen-sedimen dari bagianhulu mengendap dibagian hilir dan didukung oleh kondisi hutanbagian hulu sudah di tebang, menyebabkan hutan gundul yangberakibat terjadinya lahan kritis dan percepatan erosi sehinggadengan adanya masalah yang disebabkan faktor diatas terjadipendangkalan sungai akibat sedimen-sedimen yang dibawa daribagian hulu dan mengendap dibagian hilir. Selain itu penyebabbanjir diperparah dengan tingginya curah hujan yang turun padahulu sungai.

Dilihat dari kondisi fisik drainase sebesar 34% dariseluruh drainase sekunder. Kondisi seperti ini, dapatmengakibatkan kualitas, kinerja dalam mengalirkan kelebihan airpermukaan menjadi kurang optimal. Kemudian diperparahdengan adanya tumpukan sampah dan kondisi drainase yangtertutup.

Pada aspek kelembagaan permasalahan yang dihadapikurangnya perawatan rutin dari instansi pemerintah yang terkait,tidak ada perhatian dari pihak pemerintah, dan kurangnya danapemeliharaan.

Oleh karena itu dibutuhkan identifikasi faktor-faktor yangmempengaruhi kurang optimalnya pelayanan drainase, sehinggadiperoleh arahan penanganan banjr di kawasan perkotanKecamatan Sampang melalui peningkatan pelayanan drainase

Tujuan Wawancara Dan Penyebaran KuesionerDalam mencapai tujuan penelitian, salah satu tahapan

yang dilakukan adalah menentukan variabel yang berpengaruhterhadap pelayanan drainase. Pertanyaan yang disusun dalamkuesioner ini merupakan variabel-variabel yang didapat dari hasilkajian pustaka yang dilakukan peneliti terkait dengan pelayanan

Page 133: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

149

drainase. Oleh karenanya, kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i menjadiresponden dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikanjawaban dari pertanyaan-pertanyaan terkait variabel apa saja yangberpengaruh dalam menentukan faktor-faktor yang berpengaruhpada pelayanan drainase.

Page 134: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

150

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Page 135: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

151

EKSPLORASI PENDAPAT RESPONDENKUESIONER ANALISIS DELPHI TAHAP I

Judul Penelitian:ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN

PERKOTAAN KECAMATAN SAMPANG MELALUIPENINGKATAN PELAYANAN DRAINASE

Project Name :Project Number :Version : 1Exec in Charge : RPS

Nama Responden :Alamat :

RT: RW:Kecamatan:

Kelurahan/Desa: Kabupetan/Kota:No HP :Pekerjaan :Alamat E-mail :

Nama Interviewer :Tgl/bln/thn wawancara :Jam mulai :Jam selesai :Lama waktu wawancara:

Sesuai dengan tujuan wawancara dan kuesioner ini, menurutBapak/Ibu/Saudara/i apakah variabel berikut merupakan variabel

Page 136: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

152

Aspek Teknis/Fisik

yang berpengaruh dalam pelayanan drainase di Kecamatanperkotaan Sampang?

Indikator: Keterbatasan LahanVariabel anggota 1: Kepadatan Lahan Terbangun

Dengan mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhipelayanan drainase salah satu indikator dari aspek teknis adalahketerbatasan lahan

Sebagai kawasan yang mempunyai pusat kegiatan lokal,jaringan drainase di Kabupaten Sampang harus mampumemenuhi kapasitas dalam menerima air yang berasal dari airhujan atau limpasan dari hulu. Lahan yang telah terbangunmempengaruhi penurunan space dalam membangun drainase.

Oleh karenanya, apakah variabel proporsi lahan tebangunmerupakan variabel yang berpengaruh pelayanan drainase diKecamatan perkotaan Sampang?

o Setuju o Tidak Setuju

Alasan:

Indikator: Keterpaduan infrastruktur lainVariabel: Kelengkapan Fasilitas Persampahan

Berdasarkan aspek yang mempengaruhi pelayanan drainasedari segi teknis adalah keterpaduan infrastruktur lain.

Pengukuran indikator keterpaduan infrastruktur lain dalampenelitian ini menggunakan variabel kelengkapan fasilitaspersampahan. Penggunaan indikator ini dimaksudkan untuk dapat

Page 137: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

153

memberikan informasi tentang keterpaduan infrastruktur lainyang ada di Kecamatan perkotaan Sampang.

Oleh karenanya, apakah variabel kelengkapan infrastrukturlain merupakan variabel yang berpengaruh terhadap pelayanandrainase?

o Setuju o Tidak Setuju

Alasan:

Indikator: Kondisi TopografiVariabel: Ketinggian KonturKondisi topografi salah satu aspek teknis yang mempengaruhipelayanan drainase. Perkotaan Kecamatan sampang mempunyaikondisi topografi yang sangat rendah, sehingga aliran air yangmelimpas dari hulu atau perbukitan tinggi akan mengalir kedaerah rendah.

Oleh karena itu, apakah kondisi topografi berpengaruhterhadap pelayanan drainase di Kecamatan Sampang?

o Setuju o Tidak Setuju

Alasan:

Indikator: Sampah domestikVariabel: Sampah yang menumpuk di saluran drainase

Page 138: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

154

Aspek Ekonomi

Sampah merupakan masalah utama bagi lancarnya aliranpembuangan di saluran dan pembangunan drainase. Kebiasaanmasyarakat membuang sampah tidak pada tempatnya dansebagain besar dibuang pada saluran drainase mengakibatkansaluran drainase perkotaan sampang menjadi tersumbat, dan danbahkan dengan kondisi seperti ini juga akan berdampak padapenumpukan sampah pada sungai-sungai yang menjadi porosutama untuk mengalirkan limpahan air hujan. Penumpukan inilahyang menjadi salah sau pokok permasalahan meluapnya air darisungai ke permukiman warga yang menyebabkan banjir tahunandi setiap musim penghujan.

Oleh karena itu, apakah sampah yang menumpuk di salurandrainase merupakan variabel yang berpengaruh terhadappelayanan drainase di Kecamatan Sampang?

o Setuju o Tidak Setuju

Alasan:

Indikator: Dana PemeliharaanVariabel: Dana Rutin Pemeliharaan Drainase

Penyediaan dana rutin untuk pemeliharaan drainasemerupakan salah satu aspek yang berpengaruh dalampembangunan dan pemeliharaan sistem jaringan drainase,berdasarkan konsep dan strategi yang tertuang dalam masterplandrainase Kota Sampang, penyediaan dana menjadi salah satukonsep dan strategi dalam menangani permasalahn drainase.

Page 139: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

155

Dengan adanya dukungan dana yang cukup untuk pembangunandan pemeliharaan jaringan drainase diharapakan dapat menjagafungsi jaringan drainase dengan baik. Namun apabila terdapatkekurangan dana untuk pemeliharaan rutin akan menyebabkanlemahnya pelayanan drainase

Oleh karena itu, apakah variabel dana rutin pemeliharaandrainase berpengaruh dalam pelayanan drainase?

o Setuju o Tidak Setuju

Alasan:

Indikator: Dana PengadaanVariabel: Dana modal Pengadaan drainase

Dana modal pengadaan drainase merupakan aspek yangmempengaruhi pelayanan infrastruktur drainase, karena suatuproyek membutuhkan modal atau faktor produksi untuk mencapaisuatu tujuan tertentu sehingga memberikan manfaat setelahjangka waktu tertentu.

Melihat dari kondisi eksisting yang ada, pembangunan salurandrainase di kawasan perkotaan Kecamatan Sampang sudahbanyak dikembangkan..

Oleh karena itu, apakah variabel dana modal pengadaandrainase berpengaruh dalam pelayanan drainase?

o Setuju o Tidak Setuju

Page 140: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

156

Aspek Sosial Budaya

Alasan:

Indikator: Peran Serta MasyarakatVariabel: Aktif Peran Serta Masyarakat

Partisipasi masyarakat akan berpengaruh dalam setiap tahappembangunan dan pemeliharaan jaringan drainase yang bersifatberkelanjutan untuk meningkatkan keefektifan dari fungsiinfrastruktur drainase agar dampak positif lebih besar dirasakanoleh masyarakat itu sendiri.

Aktifnya masyarakat Kecamatan Sampang dalam merawat,memelihara dan memberikan evaluasi pada infrastruktur drainaseyang ada akan sangat mempengaruhi keberlanjutan drainase diKecamatan Sampang.

Oleh karena itu, apakah peran serta aktif masyarakatmerupakan variabel yang berpengaruh terhadap pelayanandrainase di Kecamatan Sampang?

o Setuju o Tidak Setuju

Alasan:

Indikator: Kebiasaan masyarakat dalam memeliharadrainaseVariabel: Kegiatan masyarakat dalam memelihara drainase

Page 141: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

157

AspekPerundangan

Untuk meningkatkan keterlibatan dan rasa memiliki darimasyarakat terhadap fasilitas yang akan dikembangkan perludiperhatikan aspek sosial budaya masyarakat. Hal ini perludilakukan untuk menghilangkan kesan pertentangan tujuan antarapihak pemerintah dan pihak masyarakat. Adapun hal-hal yangmempengaruhi aspek sosial budaya adalah kebiasaan masyarkatdalam memelihara pengelolaan drainase, keterlibatan masyarakatdan peran serta masyarakat dalam kaitannya dengan pelayananinfrastruktur drainase.

Dengan melihat pentingnya peran serta masyarakat dalambentuk kegiatan-kegiatan rutin pengelolaan drainase serta melihatkondisi drainase di Kecamatan Sampang yang masih dibutuhkanperbaikan, maka peran serta masyarakat sangat dibutuhkan.

Oleh karena itu, apakah adanya kegiatan masyarakat dalammemelihara drainase merupakan variabel yang berpengaruhterhadap pelayanan drainase di Kecamatan Sampang?

o Setuju o Tidak Setuju

Alasan:

Indikator: Perangkat PeraturanVariabel: Peraturan dan Standart Prosedur

Untuk dapat melaksanakan konsep penanganan banjir melaluipeningkatan pelayanan infrastruktur drainase diperlukanseperangkat peraturan dan prosedur penanganan yang terstruktur.Berdasarkan keputusan menteri pekerjaan umum nomor239/KPTS/1987 tentang pembagian tugas, wewenang dan

Page 142: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

158

Aspek Kelembagaan

tanggung jawab pengaturan, pembinaan dan pengembangandrainase kota atau SNI 02-2406-1991 tentang perencanaan umumdrainase perkotaan . Hal ini bertujuan untuk dapat mengantisipasiterjadinya kegagalan dalam implemetasi pembangunan danpemeliharaan jaringan drainase. Harapannya dengan adanyaketentuan tersebut, maka institusi seharusnya mempunyaitanggung jawab yang lebih besar terhadap pengembangan danpelaksanaan rencana dan program tersebut serta dalampemeliharaannya.

Oleh karena itu, apakah variabel peraturan dan standarprosedur berpengaruh dalam pelayanan drainase?

o Setuju o Tidak Setuju

Alasan:

Indikator: Instansi pengelola infrastruktur drainaseVariabel: instansi pengelola drainase

Pada dasarnya setiap sektor harus ada institusi yangbertanggung jawab. Untuk memastikan bahwa rencana bisadilakukan dan di implementasikan. Institusi yang berwenangmenurut tupoksinya di kabupaten Sampang adalah dinas CiptaKarya dan Tata Ruang. Namun pada kondisi eksisting pelayanandrainase masih belum optimal, hal ini diindikasikan masihterdapat banjir yang belum tertangani di wilayah KecamatanSampang..

Page 143: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

159

Oleh karena itu, apakah variabel institusi yang mempunyaitupoksi dalam pengelolaan drainase berpengaruh dalampelayanan drainase?

o Setuju o Tidak Setuju

Alasan:

Page 144: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

160

LAMPIRAN C

Hasil Kompilasi Eksplorasi Analisis Delphi Tahap 1

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

KeterbatasanLahan

Kepadatanlahanterbangun

1 V “iya kepadatan lahanyang terbangun memangberpengaruh mas.Banyaknya jumlahbangunan yangterbangun menyebebkansusahnya pembangunandrinase baru”

2 V Dengan lahan yangsemakin padat akanmenyebabkan air hujanyang terserap ke dalamtanah semakin sedikitdan mengakibatkandrainase yang adasebelumnya tidak bisamenampung air hujantersebut. Otamatiskanpembangunan barudrainase akan susahmas, dengan tidakadanya lahan lagi“

3 V Sangat berpengaruh

Page 145: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

161

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

mas...kalau bisaketerkaitan semuainfrastruktur itu salingberkaitan.Pembangunan lahanterbangun harusmenyediakan lahanuntuk pembuatandrainase. Disana hal initidak terlalu dipentingkan sehinggamenjadi masalah sepele.

4 V Berpengaruh sekalimas....semakin pedatbangunan menyebabkansusahnya pembangunanbaru drainase, denganini seharusnya dari awalharus ada kebijakanmasalah drainase, untukrunoff air”

5 V “Iya pengaruh sekalimas. Karena apabilasemakin banyak daerahterbangun di daerahtersebut, maka secaraotomatis kemampuandaya serap dan

Page 146: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

162

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

kapasitasnya semakinberkurang. Dan dari halitu akan menimbulkangenangan yang apabilamasih diteruskan akanmenjadi banjir di daerahtersebut, makanyasetidaknya harus adalahan yang disediakanuntuk pembangunandrianse baru”

6 V “Pengaruh lah mas..penyediaan darinasebaru harus dilakuakan,apalagi di daerah yangpadat terbangun, yaguna kebaikankelancaran arah aliranair dan menampung airhujan ,ya sebagaimanafungsi drainase”

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

Keterpaduaninfrastrukturlain

Kelengkapanfasilitaspersampahan

1 V “Masalah sampah ya.Kalo melihat fasilitassampah, pasti semakinbaik fasilitasnya semakin

Page 147: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

163

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

baik pula pengelolaansampahnya. Jadi menurutsaya itu jugaberpengaruh. Jikafasilitas persampahankurang, akanmenyebabkan masalah disaluran drainase yangbisa menyebabkan banjiryang relative lama”

2 V Berpengaruhmas...dengan semakinbaiknya fasilitaspersampahan akansemakin menurunkanjumlah sampah yangterbuang di drainase.Terutama ketika adabanjir, banjir akanmembawa sampah dalamjumlah yang banyak danakan semakinmenghambat drainaseyang ada

3 V Tidak berpengaruhmas..,.Sampah disampang sudah relatifbaik penanganannya

Page 148: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

164

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

terutama yang terkaitdengan banjir hanyaberpegaruh jika sampahyang ada di sungaiKemuning itu menumukyang akhirnyamenghambat aliran air.

4 V “berpengaruhmas....kalau kondisifasilitas persampahanyalengkap atau bagus,kondisi lingkungan pastijuga akan baguskan..kedua..qlo tidak adaperlengkapan fasilitaspersampahan , bisa-bisananti sampahnyaterbuangsembarangankanmas...sehingga kualitasnylingkungan akanmenurun, terutama padadrainase”

5 V “ya pengaruh. Makanyaitu pentingnyapengelolaan sampah yangbaik mas. Semakin baikpengelolaannya maka

Page 149: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

165

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

semakin membantukinerja penyerapan sistemdrainase juga”

6 “Ya berpengaruhmas....kalau tidak adakelengkapan fasilitapersampahan sampahotomatis terbuangdisembarang tempat,salah satunya di salurandrainase.”

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

KondisiTopografi

KetinggianKontur

1 V “ya berpengaruh mas, kalausemakin banyak daerahperbukitan dan perkotaankecamatan sampang daerahpaling rendah maka dapatmengakibatkan banjir.Sebenernya ini perludilakukan pengadaanfasilitas drainase mas,seperti pembuatan pintu air,atau dam yang bergunauntuk mengatur danmenahan limpisan darikontur yang lebih tinggi “

Page 150: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

166

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS2 V “pengaruh mas, karena run

off air pasti akan mengalirdari daerah yang tinggi kedaerah yang rendah”

3 V “setuju mas, dengan adanyaketinggian kontur, bisamengetahuiketinggianmasing-masing wilayah”

4 V “Berpengaruh mas, diperkotaan kecamatanSampang mempunyaitopografi yang sangatrendah. Ini salah satupenyebab banjir”

5 V “ya mas setuju ituberpengaruh, karena bilakita mengetahui kondisitopografi suatu kawasandapat memberikan masukanbagaiaman cara mengatasilimpasan air dengan kondisitopografi yang bervariasi”

6 V “Berpengaruh mas, dapatmengetahui ketinggiankontur”

Page 151: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

167

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

SampahDomestik

Sampahyangmenumpukdisalurandrainase

1 “iya mas itu berpengaruh,sampah yang tidak terkelolaatau menumpuk bisamenjadi salah satu alasankenapa banjir itu tidaksurut-surut apalagi kalausampah itu menyumbatsaluran drainase. DiSampang sampah pertanianjuga memiliki perananbesar dalam kaitannyadengan penyumbatandrainase”

2 V sampah yang menumpukakan menghambat lajupembuangan air hujan danmemperlama waktugenangan. Dengan adanyasampah yang tidak terkeloladengan baik dan terbawabanjir akan meyumbatsaluran drainase yang ada.

3 V Ya mempengaruhimas....Sampah yang ada disaluran drainasemenghambat air yang adadi saluran sekunder untuk

Page 152: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

168

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

mengalir di saluran primer,dalam artian memeperlamamasa genangan, makasampah ini sangatberpengaruh sekali masbagi runoff air

4 V “ya ini juga berpengaruhmas....kalo limbahnyadibuang sembarangan ya,misalnya ke salurandrainase, otomatis kanterjadi penyumbatandrainase. Saluran drainaseyang tadinya berfungsidengan baik akan menjaditersumbat danmenyebabkan pendangkalanpada saluran drainase,menyebabkan banjir”

5 V “berpengaruh. Itu jugatergantung dari bagaimanapengelolaan sampahnya.Kalau sampah yangmenumpuk dibiarkan dantidak segera dibersihkan,semakin lama akan semakintertimbun sehingga bisamenghambat kinerja

Page 153: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

169

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

drainasenya”6 V Berpengaruh

mas....drainase fungsinyauntuk mengalirkan air, kaloterdapat sampah yangmenumpuk pada salurandrainase, otomatis kinerjaakan terganggu. Dan itupastinya akanmempengaruhi mas...danbisa berdampak padapencemaran lingkungan..

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

DanaPemeliharaan

Dana Rutinpemeliharaaandrainase

1 V “Adanya dana rutinmemang memilikiperanan penting mas.Jika semakin sedikitdana yang bisadikucurkan untukpemeliharaan akanmenyebabkankurangnyapemeliharaan bagidrainase dansebaliknya. Namunsemuanya juga ada di

Page 154: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

170

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

anggaran tahunanpastinya”

2 V “Setuju mas...danayang cukup untukpemeliharaan drainasesangat penting dalammenjaga drainse dalamwaktu yang relativelama. Dana yang cukupakan sangatmemepengauhi kinerjadrainse tiap tahunnya.Termasuk untuk biayapengerukan dansebagainya”

3 V “Ya setuju mas...danarutin untukpemeliharaan sangatpenting bagi drainase diSampang. Terutmapada saluran lrimeer.Dimana biaya untukpengerukan hanya bisamencakup satu kalidalam setahun.Sedangkan dibutuhkanlebih dari satu kali

Page 155: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

171

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

pengerukan dalamsetahun”

4 V “Berpengaruhmas....memang inisangat butuh sekaliuntuk biaya perawatanrutin, mulai dariperawatan untukdrainase yang rusakdan sebagainya. Tapitetep sebenernya harusdi list juga drainaseyang butuh prioritaspenanganan dan yangtidak butuh prioritasyang bertujuan untukmengatasi masalahyang butuh penangananprioritas”

5 V “Pengaruh mas, kanpasti ada anggaranuntuk dana rutinpemeliharaan. Tapiapabila dana tersebuttidak mencukupi,sebenarnya bisamisalkan dilakukanperbaikan pada dana

Page 156: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

172

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

turun selanjutnya. Tapimengundur perbaikanberdampak padakinerja juga”

6 V “ya berpengaruhmas....kalau danapemeliharaan ini tidakada otomatispemeliharaan ini akanterhenti, maka danapemeliharaan sangatperlu sekali untukmenjaga kondisidrainase tetap berfungsibaik”

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

DanaPengadaan

DanaModalpengadaandrainase

1 V Dana pengadaan danpengembangan drainasememang sangat penting mas.Mengingat semakin lamasemakin banyak airlimpasan yang harusditampung oleh drainase.Sehingga perlu adanyapenningkatan dari segidimensi dan kapasitas

Page 157: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

173

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

drainase kedepannya.

2 V “Setuju juga mas....danapengembangan sangatmempengaruhi kapasitasdari daya tampung drainase,tentunya dengan drainaseyang cukup dan pengelolaanyang benar akanmemperlancar drainsedalam menampung airlimpasan”

3 V “Hal ini sangat penting mas,mengingat draisae yangsudah ada ternyata belumoptimal dan masih terjadbanjiri. Maka pengadaandrainase baru itu sangatperlu dilakukan”

4 V “Ya berpengaruh juga mas...kota kecamatan sampang itukan kedepannya pasti bakalberkembang mas..perkembangan jalan danperumahan akan bertambahdan diikuti denganpembangunan drainase jugakan, nah bisa diambil dari

Page 158: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

174

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

dana pengadaan drainasemas”

5 V “Perlu mas, apalagi melihatdari kondisi saat ini yangmasih sering banjir. Tapi yakalau untuk pengadaanmemang tidak semudahpemeliharaan. Jadi ya tidakbisa saat ini juga langsungada dananya. Perlu prosesyang lumayan lama danrumit juga”

6 V “Ya bisa berpengaruhmas....karena seperti yangsaya tahu drainase tersieryang terdapat di daerahpermukiman tidakada/jarang. Itu kan bisadibantu/ditambahkandengan menggunakan danapengadaan untuk membuatkelengkapan fungsi drainasesemakin optimal.”

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

Peran sertaMasyarakat

AktifPeran serta

1 “Benar mas. Masyarakatadalah actor utama.

Page 159: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

175

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

masyarakat Masyarakat harus mengertibetapa pentingnya drainasedan bagaimanamemeliharanya. Tidakmungkin semua drainasebisa tertangani oleh dinasyang terkait, tapimasyarakat juga harusturut serta dalammemelihara terutamadrainase yang adadiligkungan masyarakat”

2 V “Setuju mas....masyarakatsampan sudah mulaiterbiasa untuk tidakmembuang sampah disungai atau salurandrainase lainnya.Masyarakat yang ikutberperan aktif dalammenjaga drainase supayatetap berfungsi baik akanmendukung kelangsungandrainase dalam jangkawaktu lama. Masyarakatminimal memahami untukmenjaga drainse di sekitarlingkungannya sendiri”

Page 160: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

176

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS3 V “Setuju mas...peran serta

aktif masyarakat dalampemeliharaan terutama, itusangat penting. Dimanakebiasaan masyarakat yangmembuang sampah disungai dan tidak merawatdrainase di sekitarlingkungannya itumempengaruhi banjir yangada di Sampang”

4 V “Berpengaruh jugamas....untuk menjagakondisi drainase dalammenjaga dan memeliharasaluran drainase”

5 V “Iya mas, peran serta aktifmasyarakat dalam merawatdrainase juga akanmengurangi banjir yangterjadi di Sampang. Jadisebenarnya dalam halpemeliharaan infrastrukturdi daerahnya itu tidakhanya pemerintah saja,tetapi masyarakat jugadiharapkan untuk ikutberperan aktif”

Page 161: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

177

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS6 V “Ya setuju mas.... guna

masyarakat mengetahuikeadaan drainase yang adadan menjaga selalu kondisidrainase supaya berfungsibaik sesuai denganfungsinya”

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

KebiasaanMasyarakatdalammemeliharadrainase

Kegiatanmasyarakatdalammemeliharadrainase

1 V “benar mas....Adanyakegiatan masyarakatDalam kaitannya dengandrainase itu bisaberpengaruh, karena inijuga bisa membuat semakinsadar akan lingkungan.Kegiatan-kegiatan yangpositif dan rutin perludigalakkan mas”

2 V “Ya berpengaruhmas....kegiatan dalamkaitannya pemeliharaanyang melibatkanmasyarakat akan sangatberpengaruh terhadap baikapa tidaknya kualitasdrainase. Terutama

Page 162: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

178

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

drainase sekunder yangada di lingkunganpermukiman sangat perluperhatian dari masyarakatsendiri. Kedinasanmenggalakkan kompetisikebersihan lingkungan tiaptahunnya”

3 V “Kegiatan untukmemelihara drainase bagimasyarakat itu pentingminimal masyarakat bisamemelihara drainase disekitar lingkungannya danmenjadi sadar untuk tidakmembuang sampah disaluran drainase”

4 “Ya saya setujumas..dengan adanyakegiatan masyarakat akanmeringankan pekerjaaninstitusi, jadi tidak hanyadari pihak pemerintah sajayang mengawasi danmerawat drainase, tetapipihak masyarakat jugamembantu dengan adanyakegiatan perawatan

Page 163: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

179

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

drainase”5 V “Berpengaruh, dan

masyarakat merupakankunci utama dalampemeliharaan drainase.Apabila masyarakat sadaruntuk membuang sampahpada tempatnya saja, itusudah merupakan kegiatanpartisipasi denganmembantu dalampemeliharaan drainase”

6 V “Berpengaruh mas...dengan adanya kebiasaanmasyarakat makamasyarakat kan senantiasamenjaga lingkungannya,khususnya pada lingkungandrainase. Jadi semua bebanuntuk menjaga lingkungandrainase tidak hanya padainstansi terkait saja tetapimasyarakat ikut menjagajuga.”

Page 164: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

180

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

PerangkatPeraturan

PeraturandanStandartProsedur

1 V “adanya perenacanaan dankonsep yang benar tentangpengelolaan drainase itumemang penting mas.Bagaimana pun jugapengelolaan drainase itumemang harus mengacupada pedoman yang benar.Hal ini juga penting dalamkaitannya denganpenanganan banjir. Harusada studi dan peraturan yangterarah bagaimanamengatasinya”

2 V “Ya setuju mas....upayauntuk mengadopsi danmengacu pada peraturan ituberpengaruh. Karena dalamSOP dan standar pelayanansudah diatur disitu sebagailandasan kedinasanmelaksanakan tugas-tugasnya. Namun memangmasih banyak daerah yangperlu ditangani dengan baikdrainasenya”

3 V “Acuan untuk pengelolaandrainase dari segi fungsinya

Page 165: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

181

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

itu memang seharusnyamengacu pada standart yangada. Hal ini juga sudahdilaksanakan di drainaseSampang. Namun dalm segipemeliharaan, upaya yangdilakukan sebatas menanganipermasalahan yang ada.Misal neh mas..pengerukandan pembersihan drainasesekunder dilakukan oleh PUpengairan”

4 V “Berpengaruh jugamas...untuk menjaga kondisidrainase tetap padafungsinya”

5 V “Iya pengaruh. Peraturan itukan bisa menjadi acuan ataudasar serta standarpelayanan dan pengelolaandrainase. Jadi memangsudah seharusnya peraturantersebut ada. Supaya pihakpemerintah, masyarakat,maupun swasta kalau adatidak sembarangan untukmengambil alihpemeliharaan atau

Page 166: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

182

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

melakukan pengelolaan yangtidak sesuai standar”

6 V “Menurut saya berpengaruhmas....dengan adanyaperaturan dapat mengaturdan menjaga fungsi drainaseyang sebagai mana sudahditetapkan dan dapatdiimplementasikan fungsidrainase sesuai denganperaturan yang telah ada”

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

InstansiPengelolainfrastrukturdrainase

Instansipengeloladrainase

1 V “Bener mas. Harus adapembagian tugas yang jelasjuga antar dinas yangterkait, sebagaimana yangada di Sampang juga sepertiitu. Dari segi teknis dansebagainya harus dikoordinasikan denganpembagian tugas yang jelasmas.Di sampang jugaalhamdulilah bisa berjalandengan baik, namun tentusaja harus lebih optimal lagi

Page 167: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

183

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

kedepannya dalamkaitannya denganpengelolaan banjir”

2 V Ya setuju mas....adanyapembagian wewenang dalampengelolaan drainase itujelas berpengaruh. Karenakebersihan lingkungan tidaksepenuhnya menjaditanggung jawab masyarkattetapi pada daerah-daerahyang tidak trjangkau ataudrainase bukan padawilayah permukiman ituharus dikelola oleh dinasyang terkait

3 V Ya saya setuju mas...karenakewenangn terhadapdrianase sampang memangmilik cipta karya. Namundalam koordinasinya denganinstansi yang lain jugasangat perlu dilkukan,misalny dengan instansi kita.Jika atidak ada pemagiantugas yang jelas makaditakutkan terjadi overloadtugas pada satu instansi.

Page 168: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

184

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

Misal PU pengairan hanyabisa melakukanpembeneahan 10% peadhalbaru 5 tahun rusak dan ada72 anak sungai yang harusdibenahi (daerah hulu).

4 V “Pengaruh mas....denganadanya instansi pengelolamaka fungsi dan keberadaandrainase akan selalu adadalam pengawasan pihaktinstansi yang terkait dengantupoksi”

5 V “Kelembagaan bisa dibilangmerupakan pihak intim yangberwenang untuk melakukansegala hal dalampemeliharaan danpengelolaan sistem drainase,termasuk pembuat regulasidan sebagainya. Merekajuga merupakan pihak yangmengkoordinasi segala yangberkaitan pada infrastrukturdaerah. Jadi apabilakelembagaan yang ada tidakbekerja sesuai dengantupoksinya, maka bisa

Page 169: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

185

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

mempengaruhi kinerja dariinfrastruktur yang dalam halini adalah drainase”

6 V “Ya pastinya berpengaruhmas....untuk mengaturdrainase dan pembagiantugasnya sesuai dengantupoksinya, sehingga tidakterjadi overload untukpembagian tugas setiapinstansi pengelola”

Page 170: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

186

LAMPIRAN D

EKSPLORASI PENDAPAT RESPONDENKUESIONER ANALISIS DELPHI TAHAP ITERASI/TAHAP 2

Judul Penelitian:ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI

KAWASAN PERKOTAAN KECAMATANSAMPANG MELALUI PENINGKATAN

PELAYANAN DRAINASE

Project Name : Sustain MinLa – DELPHIProject Number :Version : 1Exec in Charge : RPS

Nama Responden :Alamat :

RT: RW:Kecamatan:

Kelurahan/Desa: Kabupetan/Kota:No HP :Pekerjaan :Alamat E-mail :Nama Interviewer :Tgl/bln/thn wawancara :Jam mulai :Jam selesai :Lama waktu wawancara:

Page 171: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

187

Sesuai dengan tujuan wawancara dan kuesioner ini,menurut Bapak/Ibu/Saudara/i apakah variabel berikut merupakanvariabel yang berpengaruh dalam pelayanan drainase diKecamatan perkotaan Sampang?

Hasil Iterasi Analisis Delphi Tahap 2

Indikator VariabelTahapan

AlasanR S TS

Keterpaduaninfrastrukturlain

Kelengkapanfasilitaspersampahan

1 V “Berpengaruh tetapmas.. Jika fasilitaspersampahan kurang,akan menyebabkanmasalah di salurandrainase yang bisamenyebabkan banjiryang relative lama”

2 V “Tetap berpengaruhmas...untuk melengkapifasilitas infrasttruktur”

3 V “iya mas memangberpengaruh..kanketerpaduaninfrastruktur lain ituharus mempunyaikelengkapan fasilitaspersampahan jugaya..makanya tak pikir-pikir oh iya yakelengkapan fasilitaspersampahanmempengaruhi kinerja

Page 172: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

188

Indikator VariabelTahapan

AlasanR S TS

drainase, cumanmenurut saya sampaisaat ini pengelolaanatau fasilitas sampahbaik-baik saja”

4 V ”kalau saya itukelengpakaninfrastruktru fasilitaspersampahn itu penting.Kalau hanya sekedarmelihat dari drainasesaya malah tidak bisaberjalan dengan baiknanti kinerja drainase,ndak bisa menjalankanfungsi drainase secaraoptimal kan. Kalau adaketerkataitan kanotomatis nanti kinerjadrainase pastiberkembang dansampah yang ada tidakmengganggu drainaseyang ada”

5 V “ya memangpengalaman kalau tidakmemperhatikanketerpaduan

Page 173: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

189

Indikator VariabelTahapan

AlasanR S TS

infrastruktur lain akanmengakibatkan dampaknegatif, seperti banjir”

6 V “ya mempengaruhmas...jusru denganadanya keterpaduaninfrastruktur lain iniakan sangat membantusekali kinerja drainase,tidak ada kegiatan kerjasampai dua kali sangatterintergrasi”

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

KelengkapanFasilitasDrainase

Ketersediandan kondisiBozemPompanisasi

1 V “setuju mas, dapatmengurangi limpasan airyang mengalir daridaerah hulu”

2 V “berpengaruh mas,semakin banyaknyajumlah bozem yangtersedia akanmeminimalisir banjir”

3 V “pengaruh mas, sebagaipelengkapn fasilitasdrainase”

4 V “setuju mas, untuk

Page 174: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

190

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

mengatur ataumengurangi banjir”

5 V “berpengaruh mas, gunamemecahkanpermasalahan banjir”

6 V “setujua mas, sebagaisarana untuk menunjangkebutuhanpenanggulangan banjir”

Tanggapan AlasanR S TS

KelengkapanFasilitasDrainase

Ketersediaandan kondisisystempompanisasi

1 V “berpengaruh mas,untuk melancarkanaliran air di kecamatanperkotaan sampang”

2 V “pengaruh, supaya untukmenyedot air yang didataran yang lebihrendah ke aliran sungai”

3 V “setuju, guna mencapaipemecahanpermasalahan banjir”

4 V “pengaruh mas, karenakalo dilihat dari segipompanisasi bisamembantu sistem run offair supaya menjadilancar”

Page 175: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

191

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS5 V “setuju, guna

memperlancar run offair”

6 V “pengaruh mas, untukmengatasi meminimalisirbanjir kecamatanperkotaan Sampang”

Tanggapan AlasanR S TS

KelengkapanFasilitasDrainase

Keterserdiaandan kondisipintu Air

1 V Iya mas keberadaan pintuair berpengaruh mas.Kalo pintu air tidakterkelola dengan baik,otomatis penyaluran airlimpasan tidak lancar danterjadi genangan,makanya pemeliharaansecara rutin itu jugapenting

2 V Berpengaruh mas.Apalagi kalau pintu airitu kondisinya banyaksampah itu berbahayasekali danmengakibatkan genanganbanjir itu tidak cepatsurut.

3 V Iya mas bisa. Terutama

Page 176: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

192

Indikator VariabelTanggapan

AlasanR S TS

pintu air di drainaseprimer ya mas. Itu harusdalam kondisi bagus danbebas penyumbatan

4 V Oh berpengaruh mas.Pintu air terutama disungai yang besarkapasitasnya itu harusterpelihara, tidak bolehada sampah dansejenisnya di pintu air

5 V Berpengaruh mas.Dengan pintu air yangtersedia dengan baik ituakan membantu dalampendistribusian airlimpasan dari daerahhulu. Juga bisa mengaturdebit arus air sungai

6 V Bener mas, pintu airmemang penting. Asaljangan banyak sampah..tapi secara umumkeberadaan pintu air itusangat berpengaruh

Page 177: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

193

LAMPIRAN E

A. RESPONDEN 1No. Variabel Karakteristik Arahan

Tipologi 1 Tipologi 2 Tipologi 31. Kepadatan Lahan

TerbangunLuasnya lahan terbangun yangmenyebabkan berkurangnya daerahresapan

Pengaturan zonasi padakawasan tipologi 1 yangberupa pembatasanuntuk pengadaanbangunan baru

Menzonasi pada kawasan tipologi 2 dan 3 untuk memberlakukanpembatasan pada pembangunan bangunan baru

Mengevaluasi danmerevisi pola danstruktur ruang

Penambahan RTH yang ada sekaligus sebagai tempat evakuasi

Pengkajian kembali ataurelokasi keberadaansumber potensi bahaya

Peremajaan kota atau pembangunan kembali kawasan kumuh

2 Kelengkapanfasilitaspersampahan

Kurang lengkapnya fasilitaspendukung persampahan

Optimalisasi fasilitas persampahan serta penggunaan fasilitas persampahan yang paling efektif danterencanaOptimasi penyediaan prasana dan fasilitas-fasilitas ketahanan terhadap potensi bahaya banjirMengembangkan peraturan insentif dan disinsentif untuk prasana persampahan

3 Ketinggian Kontur Mempunyai ketinggian kontur yangberbeda beda, sehingga membentukperbukitan tinggi

Penghijauan di sepanjang sempadan sungai kali kemuning untuk membentuk kontur antara sungaidengan daratanPenanaman pohon didaerah rawan banjir untuk membentuk kontur sebagai antisipasi awal, tujuannyauntuk menyerap aliran arus sungaiMempertahankn bentuk terrasiring yang dilengkapi dengan penanaman pohon untuk menaikkan erosi

4 Ketersedian dankondisi Bozem

Efektivitas daya tampung bozem diperkotaaan Kecamatan Sampangkurang baik.

Pembangunan bozem yangdisesuikan dengan kapasitastangkapan air

Mempertahankan bozem yangada

Mempertahankan bozem yang ada

Memprioritaskanpenambahan bozem

Pengkajian kembali kapasitasbozem di prioritas tipologi 2

Pengkajian kembali kapasitasbozem di prioritas tipologi 3

Penambahan bozem baruyang disesuaikan dengankapasitas kawasan tipologi

Penambahan bozem baru yangdisesuaikan dengan kapasitaskawasan tipologi 2

Penambahan bozem baru yangdisesuaikan dengan kapasitaskawasan tipologi 3

Page 178: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

194

No. Variabel Karakteristik ArahanTipologi 1 Tipologi 2 Tipologi 3

Ketersediaan dankondisi sistemPompanisasi

Tidak adanya sistem pompanisasi Optimalisasi dan revitalisasipompa yang ada

Optimalisasi pompa sesuaikebutuhan prioritas kawasan 2

Optimalisasi pompa sesuaikebutuhan prioritas kawasan 2

Optimalisasi dana untukpengadaan pompa dengankualitas terbaik

Mengembangkan danimplementasi mekanismepenyediaan pompa dalammengembangkan strategimitigasi sesuai kebutuhantipologi 2

Mengembangkan danimplementasi mekanismepenyediaan pompa dalammengembangkan strategi mitigasisesuai kebutuhan prioritas tipologi3

Pengadaan pompa baruterutama pada drainaseprimer

Pengadaan pompa baru terutamapada drainase primer dandrainase sekunder yang adadilingkungan sekitar penduduk

Pengadaan pompa baru terutamapada drainase primer dan drainasesekunder yang ada dilingkungansekitar penduduk serta melibatkanperanserta masyarakat dalampemeliharaannya

Keterserdiaan dankondisi pintu Air

Pintu air di beberapa outlet salurandrainase kota sampang sudah tidakberfungsi lagi.

Pembuatan pintu air baruselain adanya pintu air yangsudah ada

Pembuatan pintu air baru dan revitalisasi pintu air yang telah dibangunsesuai dengan kebutuhan kawasan prioritas 2 dan 3

Pembuatan pintu air denganbahan kualitas terbaiksupaya tahan dalam jangkawaktu lama

Memprioritaskan optimalisasi pada pintu air yang masih berfungsi

Mengembangkan teknologiterbaru dalam pembuatanpintu air

Bekerjasama dengan pihak professional untuk mengembangkan pintuair sesuai standar untuk tahan bencana

Sampah yangmenumpuk disaluran drainase

Terdapat banyak sampah padasaluran drainase

Pembersihan drainse terutama sungai kemuning dari sampah yang ada di sungai serta meningkatkanperan aktif masyarakat dalam pemeliharaan drainse

Kegiatanmasyarakat dalampemeliharaan

Kurangnya kesadaran masyarakatdalam memelihara drainase

Mengembangkan pelatihan dan pembinaan masyarakat dalam mempersiapkan diri akan terjadinyabencana

Page 179: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

195

No. Variabel Karakteristik ArahanTipologi 1 Tipologi 2 Tipologi 3

drainase Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui berbagai program yang efektif seperti penyuluhanAktif peran sertamasyarakat

Masyarakat kurang berperan aktifdalam pengembangan salurandrainase

- Mengadakan kompetisi rutin tentang kebersihan- Pengadaan himbauan yang teratur tentang penuyluhan dan pencerdasan masyarakat mengenai

mitigasi bencana

Dana rutinpemeliharandrainase

Dana pemeliharaan menurun Mengalokasikan dana yang lebih besar tiap tahunnya sesuai dengan prakiraan kebutuhan dana padatahun sebelumnya

Dana modalpengadaan drainase

Keterbatasan dana karena prioritaspembangunan bukan padainfrastruktur drainase sehinggakondisi salura semakin memburuk

Mempermudah ijin untuk pengajuan revisi anggaran tahunan

Adanya peningkatan anggaran mitigasi bencana dari tahun ke tahun

Peraturan danstandar prosedur

Tidak adanya standar prosedurpengelolaan dan pengawasandrainase/kurangny ketegasanperaturan

Pengadaan peraturan yang jelas dan terstruktur tentang drainase

Mengadakan study kelayakan dari usaha mitigasi pada drainase

Meningkatkan persyaratan peraturan/perijinan dan penertiban dengan dilandasi konsep mitigasibencana

Instansi pengeloladrainase

Kurangnya keseriusan daripemerintah diukur dari lemahnyakoordinasi dan kerja sama antardinas

Peningkatan koordinasi antar instansi yang terkait

Melibatkan semua elemen stakeholder terkait masyarakat pemerintah dan swasta dalampengelolaan drainse

Mengidentifikasi seluruh instansi yang terkait dengan mitigasi bencana, termasuk pihak non-pemerintah maupun swasta

Membentuk forum atau workshop mengenai mitigasi bencana untuk meningkatkan peran aktifseluruh pihak

Page 180: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

196

B. RESPONDEN 2No. Variabel Karakteristik Arahan

Tipologi 1 Tipologi 2 Tipologi 31. Kepadatan Lahan

TerbangunLuasnya lahan terbangun yangmenyebabkan berkurangnya daerahresapan

Adanya zonasi yangmenyebutkan bahwapada kawasan prioritas 1tidak boleh, atau bolehdibangun tapi dengansuatu batasan dan syarattertentu jika adapembangunan baru

Menetapkan zonasi untuk kawasan tipologi 1 dan 2 yang memnyebtukanbahwa adanya pembatasan yang jelas untuk pembangunan kedepannya

Pengkajian kembalitataguna lahan diKecamatan Sampang

Meminimalisir limpasan air hujan dengan memperbanyak lahan hijau

Mengidentifikasikembali sumber bencanabanjir

Mengevaluasi pola ruang di prioritas tipologi 2 dan 3

Kelengkapanfasilitaspersampahan

Kurang lengkapnya fasilitaspendukung persampahan

Adanya pengoptimalan fasilitas persamapahan dan tekonologi yang memadahi serta adanya dukunganmasyarakat.Pengadaan fasilitas persampahan berdasarkan jenisnyaMemberlakukan aturan ketat untuk menjaga fasilitas persampahan yang ada

Ketinggian Kontur Mempunyai ketinggian kontur yangberbeda beda, sehingga membentukperbukitan tinggi

Untuk kawasan sepanjang bantaran sungai yang terletak dikawasan permukiman perlu adanyapengendalian sempadan bangunan untuk mempertahankan fungsi sungai sebagai penampung aliranair hujanMelakukan konservasi dan penghijauan kawasan sekitar permukiman guna membantu menyerap air.

Sampang memiliki kondisi topografi yang rendah maka daerah yang mempunyai dataran tinggi harudilakukan normalisasi kontur sesuai dengan ketinggian kontur

Ketersedian dankondisi Bozem

Efektivitas daya tampung bozem diperkotaaan Kecamatan Sampangkurang baik.

Memelihara bozem secaraberkala

Meminimalisir kemungkinanhilangnya bozem akibatpembangunan

Meminimalisir kemungkinanhilangnya bozem akibatpembangunan

Mempertahankan bozemyang ada

Pengoptimalan bozem sesuaidengan kapasitas di prioritastipologi 2

Pengoptimalan bozem sesuaidengan kapasitas di prioritastipologi 3

Pengadaan bozem baruyang disesuaikan dengankebutuhan di kawasan

Pengadaan bozem baru yangdisesuaikan dengan kebutuhan dikawasan tipologi 2

mempertahankan bozem baruyang disesuaikan dengankebutuhan di kawasan tipologi 3

Page 181: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

197

No. Variabel Karakteristik ArahanTipologi 1 Tipologi 2 Tipologi 3

tipologi 1Ketersediaan dankondisi sistemPompanisasi

Tidak adanya sistem pompanisasi Optimalisasi pompa Penggunaan pompa sesusaidengan kebutuhan di kawasanprioritas tipologi 2

Penggunaan pompa sesuai dengankebutuhan di kawasan prioritastipologi 3

Optimalisasi pengadaanpompa

Optimalisasi pengadaan pompasesuai dengan kebutuhan dikawasan prioritas 2

OPtimalisasi pengadaan pompasesuai dengan kebutuhan dikawasan prioritas 3

Pengadaan pompa untuksaluran drainse terutamapada sungai Kemuningsesuai dengan kebutuhanpada kawasan 1

Pengadaan pompa untuk salurandrainse terutama pada sungaiKemuning sesuai dengankebutuhan pada tipologi 2

Pengadaan pompa untuk salurandrainse terutama pada sungaiKemuning sesuai dengankebutuhan pada tipologi 3

Keterserdiaan dankondisi pintu Air

Pintu air di beberapa outlet salurandrainase kota sampang sudah tidakberfungsi lagi.

Pintu yang lama dibenahiPengadaan pintu air barudan pengembangan pintu airpada lokasi strategisbencana

Pengadaan pintu air baru dan peremajaan pintu air yang sudah ada

Pembersihan dan perawatanpintu air secara berkala

Revitalisasi pintu air

Pengadaan pintu air sesuaistandar peraturan

Mendata dan mengkaji kebutuhan pintu air di kawasan tipologi 2 dan3

Sampah yangmenumpuk disaluran drainase

Terdapat banyak sampah padasaluran drainase

Pengadaan perawatan rutin pada drainase terutama sungai kemuning dengan melakukan pemeliharaanrutin dengan pengerukan dan mengadakan himbuan kepada masyarakat tentang pentingnyamembuang sampah pada tempatnya serta pemeliharaan drainase oleh dilingkungan masyarakat

Kegiatanmasyarakat dalampemeliharaandrainase

Kurangnya kesadaran masyarakatdalam memelihara drainase

Senantiasa melakukan himbauan kepada masyarakat terkait denngan mitigasi bencana banjir

Sering mengadakan kegiatan penyuluhanAktif peran sertamasyarakat

Masyarakat kurang berperan aktifdalam pengembangan salurandrainase

- Pengadaan kegiatan yang bersifat kompetisi- Penyuluhan dan dana insentif

Dana rutinpemeliharandrainase

Dana pemeliharaan menurun Penganggaran dana yang sesuai dengan kebutuhan untuk perawatan drainase secara berkelanjutantermasuk biaya perwatan dan pengembangan drainse baru

Dana modal Keterbatasan dana karena prioritas

Page 182: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

198

No. Variabel Karakteristik ArahanTipologi 1 Tipologi 2 Tipologi 3

pengadaan drainase pembangunan bukan padainfrastruktur drainase sehinggakondisi salura semakin memburuk

Menganggarkan dana yang lebih untuk kegiatan mitigasi bencana

Mempermudah ijin pengajuan dana mitigasi bencana

Peraturan danstandar prosedur

Tidak adanya standar prosedurpengelolaan dan pengawasandrainase/kurangny ketegasanperaturan

Pembuatan peraturan dan prosedur secara terperinci terkait drainse setelah melalui pengkajian drainsesecara seksama

Pembuatan peraturan dengan sanksi yang tegas dalam kaitannya dengan pengelolaan drainase

Menyertakan keharusan untuk mengelola drainse dengan baik bagi semua pihak terutama masyarakatsekitar drainase

Instansi pengeloladrainase

Kurangnya keseriusan daripemerintah diukur dari lemahnyakoordinasi dan kerja sama antardinas

Membentuk suatu pengkoordinasian antara instansi yang terkait dimana itu berisikan tentang SOP Membentuk kerjasama antara berbagai pihak, baik dari pemerintah, swasta maupun masyarakat.

Mengembangkan prosedur koordinasi dari tiap pihak

Mengidentikasi seluruh pihak yang terkait dengan mitigasi bencana termasuk kelemahan dankekuatan guna pembagian tugas yang semakin baik

Page 183: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

199

C. RESPONDEN 3No. Variabel Karakteristik Arahan

Tipologi 1 Tipologi 2 Tipologi 31. Kepadatan Lahan

TerbangunLuasnya lahanterbangun yangmenyebabkanberkurangnyadaerah resapan

-Pelarangan/pembatasanpembangunan

-PeyusunanRDTR yangmengaturpenataan lahan

-Penetapanwilayah inisebagai daerahresapan

Diperbolehkan adanya pembangunan di wilayah ini, namun jumlahnya dibatasi, mengikuti keseuaianlahan.

Pembatasan bangunan yang disesuaikan dengang fungsi perkotaan

2. Kelengkapanfasilitaspersampahan

Kuranglengkapnyafasilitaspendukungpersampahan

Mendorong pemerintah untuk menyediakan fasilitas maupun teknologi penanganan sampah dan disertai dengan sosialisasibagi masyarakat sekitar untuk penyediaan fasilitas persampahan lainnya secara swadaya serta sosialisasi penggunaanfasilitas persampahan dengan optimal

3 Ketinggiankontur

Membuat kebijakan terkait penangan drainase terkait dengan kondisi topografi yang terjadi pada wilyah catchment area.

Normalisasi terkait dengan ketinggian kontur , mulai dari menanam pohon dan melakukan pengendalian banjir pada daerahdi kontur rendah

4 Ketersedian dankondisi Bozem

Efektivitas dayatampung bozem diperkotaaanKecamatanSampang kurangbaik.

Perawatan bozem-bozem yang sudah ada agar bermanfaat optimal, didukung dan pembangunan bozem yang baru yangmemiliki kapasitas daya tampung air yang lebih besar, khususnya diwilayah yang dianggap sebagai wilayah prioritas.Terlebih lagi, kebutuhan perawatan dan pembangunan bozem ini sebaiknya disesuaikan dengan kondisi topografi masing-masing wilayah

5. Ketersediaan dankondisi sistemPompanisasi

Tidak adanyasistempompanisasi

- Pemerintah menyusun anggaran khusus untuk menyediakan fasilitas pompa pada setiap daerah, dan khusus padakawasan prioritas, fasilitas pompa disediakan yang lebih banyak dibandingkan kawasan lainnya, serta perawatan bagipompa-pompa yang telah dibangun.

Page 184: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

200

No. Variabel Karakteristik ArahanTipologi 1 Tipologi 2 Tipologi 3

6. Keterserdiaandan kondisi pintuAir

Pintu air dibeberapa outletsaluran drainasekota sampangsudah tidakberfungsi lagi.

- Perbaikan padapintu air yangtelah terbangun

- Pembangunanpintu air baru

Pembuatan pintu air baru dan revitalisasi pintu air yang telah dibangun

7. Sampah yangmenumpuk disaluran drainase

Terdapat banyaksampah padasaluran drainase

Pengerukan saluran drainase untuk mencegah sedimentasi baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat yang didukungdengan skema insentif dan disinsentif.

8. Kegiatanmasyarakatdalampemeliharaandrainase

Kurangnyakesadaranmasyarakat dalammemeliharadrainase

9 Dana rutinpemeliharandrainase

Danapemeliharaanmenurun

- Peningkatan anggaran daerah untuk pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan serta perawatan saluran drainase.- Membuat skema pembiayaan yang didukung pihak swasta dalam upaya pembangunan dan perawatan saluran

10. Dana modalpengadaandrainase

Keterbatasan danakarena prioritaspembangunanbukan padainfrastrukturdrainase sehinggakondisi salurasemakinmemburuk

11. Aktif peran sertamasyarakat

Masyarakatkurang berperanaktif dalampengembangansaluran drainase

- Pengadaan lomba kerbersihan lingkungan- Sosialisasi terkait upaya-upaya pencegahan banjir- Penyuluhan terkait kebersihan drainase

Page 185: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

201

No. Variabel Karakteristik ArahanTipologi 1 Tipologi 2 Tipologi 3

12. Peraturan danstandar prosedur

Tidak adanyastandar prosedurpengelolaan danpengawasandrainase/kurangnyketegasanperaturan

Penyusunan peraturan dan standar prosedur pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan saluran drainase

13. Instansipengeloladrainase

Kurangnyakeseriusan daripemerintah diukurdari lemahnyakoordinasi dankerja sama antardinas

Membangun kerjasama dan koordinas antar instansi dan

Menyusun peratursn perundangan terkait koordinasi antar instansi

Mendorong dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dengan memberi suatu wadah/badan sehingga dapat megarahkandan membina kreativitas produktivitas masyarakat yang ada untuk mendukung kegiatan pembangunan.

Page 186: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

202

D. RESPONDEN 4No. Variabel Karakteristik Arahan

Tipologi 1 Tipologi 2 Tipologi 31. Kepadatan Lahan

TerbangunLuasnya lahanterbangun yangmenyebabkanberkurangnyadaerah resapan

-Penyusunanrencana zonasidiwilayah inisebagai wilayahserapan

-Pembatasan ijinpendirianbangunan

Pemerintah mengatur ijin pendirian bangunan berbatas

2. Kelengkapanfasilitaspersampahan

Kuranglengkapnyafasilitaspendukungpersampahan

Pembangunan fasilitas beserta dukungan sosialisasi bagi masyarakat sekitar untuk penggunaan fasilitas persampahandengan optimal.

Penyediaan teknologi yang aplikatif untuk penanganan sampah

3 KetinggianKontur

Mempunyaiketinggian konturyang berbedabeda sehinggamembentukperbukitan tinggi.

Normalisasi kontur dengan cara menambah penghijauan di daerah tinggi guna membantu memperlambat arus air

Pembangunan bangunan penahan arus air disekitar kawasan permkiman guna menghindari air yang masuk ke dalamperkotaan secara cepat.

Ketersedian dankondisi Bozem

Efektivitas dayatampung bozemdi perkotaaanKecamatanSampang kurangbaik.

PembangunanBozem dengankapasitas dayatampung air yanglebih besar sesuaidengan kondisikontur ataukelerenganwilayah urutanprioritas tipologipertama.

PembangunanBozem dengankapasitas dayatampung air yangsesuai dengankondisi kontur ataukelerengan wilayahurutan prioritastipologi kedua.

Pembangunan Bozem dengan kapasitas daya tampung air yang sesuai dengankondisi kontur atau kelerengan wilayah urutan prioritas tipologi ketiga.

4 Ketersediaan dan Tidak adanya Pembangunan pompa pada outfall saluran drainase utama

Page 187: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

203

No. Variabel Karakteristik ArahanTipologi 1 Tipologi 2 Tipologi 3

kondisi sistemPompanisasi

sistempompanisasi

5. Keterserdiaandan kondisi pintuAir

Pintu air dibeberapa outletsaluran drainasekota sampangsudah tidakberfungsi lagi.

Perbaikan padapintu-pintu airyang ada

Pembuatan pintu air baru dan revitalisasi pintu air yang telah dibangun

6. Sampah yangmenumpuk disaluran drainase

Terdapat banyaksampah padasaluran drainase

Pembersihan sampah disaluran yang memiliki sampah yang menumpuk serta didukung pemberian insentif dan disinsentifbagi masyarakat

7. Kegiatanmasyarakatdalampemeliharaandrainase

Kurangnyakesadaranmasyarakat dalammemeliharadrainase

8. Dana rutinpemeliharandrainase

Danapemeliharaanmenurun

Pemerintah meningkatkan anggaran khusus untuk pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan saluran drainase Dan meningkatkan dana APBD untuk pembangunan infrastruktur Pendaan khusunya untuk pembiayaan operasional pemeliharaan

9. Dana modalpengadaandrainase

Keterbatasan danakarena prioritaspembangunanbukan padainfrastrukturdrainase sehinggakondisi salurasemakinmemburuk

10. Aktif peran sertamasyarakat

Masyarakatkurang berperanaktif dalam

- Penggalakan lomba kerbersihan lingkungan- Penyuluhan terkait kebersihan drainase

Page 188: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

204

No. Variabel Karakteristik ArahanTipologi 1 Tipologi 2 Tipologi 3

pengembangansaluran drainase

11. Peraturan danstandar prosedur

Tidak adanyastandar prosedurpengelolaan danpengawasandrainase/kurangnyketegasanperaturan

Penyusunan peraturan dan standar prosedur pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan saluran drainase

12. Instansipengeloladrainase

Kurangnyakeseriusan daripemerintah diukurdari lemahnyakoordinasi dankerja sama antardinas

Membuat model kerjasama dan koordinas antgar instansi dan masyarakat yang disusun dalam suatu pedoman, peraturandan perundangan

Mendorong dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dengan memberi suatu wadah/badan sehingga dapat megarahkan danmembina kreativitas produktivitas masyarakat yang ada untuk mendukung kegiatan pembangunan.

Page 189: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

205

E. RESPONDEN 5No. Variabel Karakteristik Arahan

Tipologi 1 Tipologi 2 Tipologi 31. Kepadatan Lahan

TerbangunLuasnya lahan terbangun yangmenyebabkan berkurangnya daerahresapan

Diperlukan penerapan berupa peraturan zonasi dengan penetapan tipologi kawasan sesuai denganTingkat bahaya yang telah ditetapkan kemudian ditentukan menjadi kawasan terbatas bangunan untukpendirian bangunan dan kawasan pembangunan berbatas.Pembangunan didaerah tipologi satu boleh dibangun asalkan mempunyai fungsi bangunan sebagaidaerah resapan

Kelengkapanfasilitaspersampahan

Kurang lengkapnya fasilitaspendukung persampahan

Diperlukan adanya penyediaan fasilitas persampahan serta sistem pengolaan sampah yang baiksehingga dapat mengoptimalkan kinerja dari saluran darinase itu sendiri.

Ketinggian Kontur Mempunyai ketinggian kontur yangberbeda beda, sehingga membentukperbukitan tinggi

Diperlukan pengadaan jaringan drainase sesuai dengan bentuk kontur yang dimiliki oleh masing-masing Tipologi

Ketersedian dankondisi Bozem

Efektivitas daya tampung bozem diperkotaaan Kecamatan Sampangkurang baik.

Diperlukan adanya pembangunan Bozem sesuai dengan kondisi kontur masing-masing Tipologi agarkinerja dari Bozem tadi tidak kurang pada kapasitas daya tampung airnya akibat tidak sesuai dengankontur yang dimiliki.

Ketersediaan dankondisi sistemPompanisasi

Tidak adanya sistem pompanisasi Melakukan penyesuaiansistem pompanisasi padawilayah prioritas pertama.

Melakukan penyesuaian sistempompanisasi pada wilayahTipologi kedua

Melakukan penyesuaian sistempompanisasi pada wilayah tipologiketiga

Pengadaan pompa padaoutfall saluran drainaseutama yang brmuara disungai Kamuning denganjumlah yang lebih banyakdibandingkan catchmentlainnya. Sesuai dengankebutuhan urutan prioritasTipologi 1.

Pengadaan pompa pada outfallsaluran drainase utama yangbermuara di sungai Kamuningsesuai dengan kebutuhan urutanTipologi kawasan 2.

Pengadaan pompa pada outfallsaluran drainase utama yangbermuara di sungai Kamuningsesuai dengan kebutuhan urutanTipologi kawasan 3.

Keterserdiaan dankondisi pintu Air

Pintu air di beberapa outlet salurandrainase kota sampang sudah tidakberfungsi lagi.

Pengembangan serta peningkatan sebagai upaya optimalisasikinerja pintu air

Sampah yangmenumpuk disaluran drainase

Terdapat banyak sampah padasaluran drainase

pemberian disinsentif kepada masyarakat yang membuang sampah disaluran drainase dan insentifbagi masyarakat yang melakukan perawatan jaringan drainase

Page 190: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

206

No. Variabel Karakteristik ArahanTipologi 1 Tipologi 2 Tipologi 3

Kegiatanmasyarakat dalampemeliharaandrainase

Kurangnya kesadaran masyarakatdalam memelihara drainase

Upaya peningkatan kesadaran masyarakat dengan cara seperti pengadaan program bersama berupakerja bakti atau lomba kebersihan, atau bisa juga berupa penyuluhan mengenai pentingnya perandrainase serta dampaknya terhadap lingkungan sehingga juga dapat meningkatkan keaktifanmasyarakat dalam ikut serta memelihara drainase.Aktif peran serta

masyarakatMasyarakat kurang berperan aktifdalam pengembangan salurandrainase

Dana rutinpemeliharandrainase

Dana pemeliharaan menurun

Diperlukan penambahan dana APBD sebagai anggaran untuk biaya pembangunan, pemeliharaan,serta pengelolaan saluran drainase.

Dana modalpengadaan drainase

Keterbatasan dana karena prioritaspembangunan bukan padainfrastruktur drainase sehinggakondisi salura semakin memburuk

Peraturan danstandar prosedur

Tidak adanya standar prosedurpengelolaan dan pengawasandrainase/kurangny ketegasanperaturan

Diperlukan pengadaan regulasi dan prosedur terkait dengan pelolaan sistem drainase sertapeningkatan pengawasan terhadap kinerja drainase sesuai dengan regulasi terkait.

Instansi pengeloladrainase

Kurangnya keseriusan daripemerintah diukur dari lemahnyakoordinasi dan kerja sama antardinas

Mendorong dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dengan memberi suatu wadah/badan sehinggadapat megarahkan dan membina kreativitas produktivitas masyarakat yang ada untuk mendukungkegiatan pembangunan.

Melakukan kerja sama untuk bisa menyusun peraturan terkait dengan draianse dan bahaya banjir

Page 191: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

207

F. RESPONDEN 6No. Variabel Karakteristik Arahan

Tipologi 1 Tipologi 2 Tippologi 31. Kepadatan Lahan

TerbangunLuasnya lahan terbangun yangmenyebabkan berkurangnya daerahresapan

Penetapan berupa daerah pemabtasan bangunan untuk diadakan pembangunan pada Tipologi 1, sertadaerah terbatas untuk diadakan pembangunan di dalamnya pada Tipologi 2 dan Tipologi 3sesuaidengan skala prioritas dimana ketetapan tersebut dapat termasuk dalam peraturan zonasi.

Kelengkapanfasilitaspersampahan

Kurang lengkapnya fasilitaspendukung persampahan

Pengadaan dan penambahan fasilitas persampahan untuk mendukung kinerja drainase sertapeningkatan pelayanan dari sistem persampahan itu sendiri.

Ketinggian Kontur Mempunyai ketinggian kontur yangberbeda beda, sehingga membentukperbukitan tinggi

Pengadaan sistem drainase yang layak sesuai dengan tipologi untuk mengatasi tingkat permasalahanyang berbeda-beda dengan kontur yang berbeda pula yang dimiliki oleh masing-masing daerahtipologi

Ketersedian dankondisi Bozem

Efektivitas daya tampung bozem diperkotaaan Kecamatan Sampangkurang baik.

Pengadaan Bozem dengan kapasitas daya tampung air yang lebih untuk mendukung kinerja dariprasarana drainase pada masing-masing daerah tipologi sesuai dengan skala prioritas.

Ketersediaan dankondisi sistemPompanisasi

Tidak adanya sistem pompanisasi Pengadaan pompanisasi baru untuk kebutuhan mengatasi banjir yang disesuaikan dengan tinkatbahaya pertipologi

Pembuatan pompa diprioritas tipologi 1.

Pembuatan pompa ditipologikedua

Pembuatan pompa tipologi ke tiga

Keterserdiaan dankondisi pintu Air

Pintu air di beberapa outlet salurandrainase kota sampang sudah tidakberfungsi lagi.

Perbaikan fisik pintu air untuk mendukung sistem drainase serta pengadaan pintu air tambahanapabila pelayanannya masih belum tercukupi.

Sampah yangmenumpuk disaluran drainase

Terdapat banyak sampah padasaluran drainase

Dilakukan perawatan rutin pada sakuran drainase guna menjaga kebersihn pada saluran drainase.

Kegiatanmasyarakat dalampemeliharaandrainase

Kurangnya kesadaran masyarakatdalam memelihara drainase

Memberikan pencerahan kepada masyarakat akan pentingnya keaktifan masyarakat dalam ikut sertamemelihara serta dalam pengembangan prasarana drainase, sehingga secara tidak langsung juga dapatmeningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi.Aktif peran serta

masyarakatMasyarakat kurang berperan aktifdalam pengembangan salurandrainase

Dana rutinpemeliharan

Dana pemeliharaan menurun Permintaan anggaran tambahan pada APBD untuk pemelihataan dan pengadaan prasarana drainasemelihat dari kondisinya saat ini.

Page 192: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

208

No. Variabel Karakteristik ArahanTipologi 1 Tipologi 2 Tippologi 3

drainaseDana modalpengadaan drainase

Keterbatasan dana karena prioritaspembangunan bukan padainfrastruktur drainase sehinggakondisi salura semakin memburuk

Peraturan danstandar prosedur

Tidak adanya standar prosedurpengelolaan dan pengawasandrainase/kurangny ketegasanperaturan

Pembuatan peraturan untuk standar prosedur pengelolaan dan pengawasan untuk menghindari adanyakesalahan dari masyarakat atau pihak pemerintah tanpa ada tindak lanjut dari pemegang peraturan.

Instansi pengeloladrainase

Kurangnya keseriusan daripemerintah diukur dari lemahnyakoordinasi dan kerja sama antardinas

Kerja sama antar pihak instansi Memberikan sosialisasi ke pada masyrakat dari pihak instansi

Page 193: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

209

BIODATA PENULIS

Prana DutaNegara adalah namalengkap penulis yang dilahirkan diBaturaja, pada tanggal 04 april1990dan merupakan anak pertama dari tigabersaudara. Pendidikan formal yangtelah ditempuh penulis adalah SDN 22Baturaja (1996-2002), SMPN 4Palembang (2002-2005), dan SMANegeri 18 Palembang (2005-2008).Penulis yang hobi jalan-jalan dan

berolahraga mempunyai keinginan untuk memilikimembahagiakan orang tua ini akhirnya melanjutkan pendidikandi Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota – Fakultas TeknikSipil dan Perencanaan – Institut Teknologi Sepuluh Nopember(ITS) Surabaya melalui PMDK Mandiri.

Semasa perkuliahan, penulis aktif di beberapa organisasiantara lain mengikuti kegiatan UKM Basket ITS (2009/2010).Penulis selalu berprinsip bahwa “Semangat pantang menyerah”.Email pribadi penulis dapat diakses [email protected].

Page 194: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

131

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KesimpulanBerdasarkan hasil dari analisis bab sebelumnya, maka

dapat disimpulkan:1. Dalam Penentuan tipologi kawasan banjir menghasilkan

3 tipologi, yaitu sangat bahaya, bahaya, dan cukupbahaya. Dalam Penentu Untuk Tipologi satu yangberkatagori sangat bahaya didominasi pada kelurahanDalpenang (78,13%). Tipologi dua yang berkatagoribahaya terdapat di kelurahan tanggumung, karangdalem,Gunung sekar, Polagan, Banyuanyar, dan Rongtengah.Sedangkan pada tipologi tiga yang berkatagori cukupbahaya terdapat pada kelurahan Banyuanyar (36%) dankelurahan tanggumung (32%).

2. Variabel-Variabel yang berpengaruh dalam pelayanandrainase di perkotaan Kecamatan Sampang adalahsebagai berikut:Kepadatan lahan terbangun,Kelengkapan fasilitas persampahan, Ketinggian kontur,Sampah yang menumpuk disaluran drainase, Ketersediandan kondisi Bozem, Keterserdiaan dan kondisi sistemPintu Air, Keterserdiaan dan kondisi Pompa, Dana RutinPemeliharaan, Dana Modal pengadaan drainase, Peranserta masyarakat, Kegiatan masyarakat dalammemelihara drainase, Peraturan dan Standart Prosedur,Instansi pengelola drainase

3. Arahan penanganan banjir di Kawasan PerkotaanKecamatan Sampang melalui peningkatan pelayanandrainase berdasarkan tipologi:

Page 195: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

132

Arahan Tipologi yang mempunyai Arahan sama:1) Kepadatan Lahan Terbangun:

Penerapan peraturan zonasi dengan menetapkankawasan Tipologi 1menjadi kawasanpembangunan terlarang melalui pelaranganperijinan pendirian bangunan Penerapan peraturanzonasi dengan menetapkan kawasan tipologi 1, 2dan 3 menjadi kawasan pembangunan berbatasmelalui pembatasan perijinan pendirian bangunan

2) Kelengkapan Fasilitas Persampahan Penyediaan fasilitas maupun teknologi yang

aplikatif untuk penanganan sampah besertadukungan sosialisasi bagi masyarakat sekitaruntuk penggunaan fasilitas persampahan denganoptimal

3) Ketinggian Kontur Dilakukan normalisasi kontur/kondisi topografi

sesuai dengan penggunaanya. Disepanjang pinggir aliran sungai mulai

dari hulu sampai (tipologi2 dan 3)dengan muarasungai Kemoning dibuatpelengsengan atau tanggul yang kokoh, relatiftinggi dan tidak mudah rusak. Jika debit (jumlah)air sungai banyak dan ketinggian air sungaisemakin bertambah, maka airnya tidak akanmeluber kemana-mana (tetap berada di aliransungai)

Disekitar pelengsengan dilakukan penghijauan,bertujuan membuat indah, rindang dan hijau

Page 196: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

133

kawasan sungai. bertujuan air akan diserap dandisimpan oleh tanaman, sehingga bisamengantisipasi secara dini peluang terjadinyaerosi dan tanah longsor di sepanjang aliran sungai

4) Ketersediaan dan kondisi sistem Pompa Pengadaan pompa pada outfall saluran drainase

utama yang brmuara di sungai Kamuning yangdisesuai dengan kebutuhan urutan tipolgi

5) Sampah yang menumpuk di saluran drainase dankegiatan masyarakat dalam pemeliharaandrainase Normalisasi saluran drainase melalui pengerukan

sampah secara berkala yang dilakukan olehmasyarakat dalam bentuk kerja bakti maupun olehpemerintah sekaligus memperketat laranganpembuangan sampah disaluran drainase melaluipemberian disinsentif kepada masyarakat yangmembuang sampah di saluran drainase daninsentif bagi masyarakat yang melakukanperawatan jaringan drainase

6) Peran serta masyarakat Penggalakan lomba kebersihan lingkungan Penyuluhan terkait kebersihan drainase Pentingnya menjaga kebersihan drainase

7) Dana rutin pemeliharan drainase dan Dana modalpengadaan drainase Peningkatan dana APBD untuk pembangunan,

pengembangan dan pemeliharaan serta perawatansaluran drainase, diantaranya dalam bentukrehabilitasi atau memperbesar saluran drainase

Page 197: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

134

8) Peraturan dan standar prosedur Penyusunan peraturan dan standar prosedur

pembangunan, pengembangan dan pemeliharaansaluran drainase

9) Instansi pengelola drainase Membuat model kerjasama dan koordinasi antar

instansi dan masyarakat yang disusun dalam suatupedoman, peraturan dan perundangan

Mendorong dan memfasilitasi partisipasimasyarakat dengan memberi suatu wadah/badansehingga dapat megarahkan dan membinakreativitas produktivitas masyarakat yang ada untukmendukung kegiatan pembangunan

Arahan Tipologi yang mempunyai Arahan tipologi 2 dantipologi 3:1. Ketersedian dan kondisi Bozem:

kodisi wilayah tersebut mempunyai ketinggiankontur yang tinggi dan mempunyai prosentasidrainase yang luas

2. Keterserdiaan dan kondisi pintu Air: Pembuatan pintu air baru dan revitalisasi pintu air

yang telah dibangun dan disesuaikan dengankondisi arah aliran air

5.2 SaranDari penelitian yang dilakukan, saran yang dapat

diberikan adalah:1. Dalam menangani banjir di perkotaan Kecamatan

Sampang, penanganan banjir melalui peningkatan

Page 198: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

135

pelayanan drainase dapat dijadikan sebagai informasi awaldan masukan untuk pihak pemerintah

2. Diperlukan adanya studi lanjutan mengenai pengelolaandrainase secara terintegrasi dengan merumuskan konsepintegrasi yang tepat dalam pengembangan infrastrukturdrainase.

Page 199: ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN …repository.its.ac.id/81905/1/3608100012-Undergraduate-Thesis.pdfseperti kerusakan infrastruktur: sistem jalan, sistem air. 16 bersih, listrik,

136

“Halaman ini sengaja dikosongkan”