arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

download arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018  DIFET.pdf

of 87

Transcript of arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    1/87

    Dr . Silwanus A Sumule, SpOG (K )

    FAK KEDOKTERAN – UNIVERSITAS CENDEDERAWASIH

    DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

    2014

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    2/87

    •Tanah yang kaya …Surga Kecil …di bumi

    • Pertumbuhan

    ekonomi yang sangat

    tinggi (Papua

    Barat, tertinggi diIndonesia; Papua

    tertinggi kedua).

    • Peringkat IPM & PresentaseKemiskinan sangatmemprihatinkan

    • IPM Terendah ( dari 34Provinsi )

    • Kemiskinan tertinggi diIndonesia

    • Mayoritas orang miskin adalahOAP ( Orang Asli Papua ) yangtinggal diKampung, Gunung, Lembah danWilayah Terisolasi

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    3/87

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    4/87

    Papua dalam Kerangka NKRI

    UU no 21 Tahun 2001

    1. Otonomi Khusus adalah kewenangan khusus yang diakui dan diberikan kepada Provinsi Papua

    untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiriberdasarkan aspirasi dan hak-hak dasar masyarakat Papua .

    2. Kewenangan Provinsi Papua mencakup kewenangan dalam seluruh bidang

    pemerintahan, kecuali kewenangan bidang politik luar negeri, pertahanan

    keamanan, moneter dan fiskal, agama, dan peradilan serta kewenangan tertentu di bidang

    lain yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    5/87

    Untuk di renungkan …..

    Kami tidur di atasemas .....berenang di atasminyak ....tapibukan kami punya.....kami hanyamenjual buah-

    buah pinang diNegari ini ....

    Kami tak maubersalah padaanak cucu kami......

    Kami tak mauhitamkulit, keritingrambut hanya

    tinggal cerita .....

    Bagaimana nasib

    Orang Asli Papua

    ????? 

    1. Angka Kematian Ibu 573

    /100.000 KH ( tertinggi kedua diIndonesia ) ( Kemenkes 2013 )

    2. Angka Kematian Bayi 115 / 1000KH ( Kemenkes 2013 )

    3. Cakupan imunisasi : 55 % (nasional : 89,5 %

    4. Prevalensi HIV tertinggi diIndonesia ( 2,3 %.) ( Orang asliPapua : 2,9 %. ( Studi STBP 2013)

    5. Penyakit malaria masih penyakitnomor satu.

    6. Penyakit – penyakit terabaikanseperti Kusta, Frambusia danFilariasis / kaki Gajah mulaibermunculan kembali.

    7. Pelayanan kesehatan dasar dikampung kampung yang sangatmemprihatinkan

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    6/87

    Ini masalah kami ………

    Sumber Daya Manusia

    Management dan organisasi

    Strategi / Metoda pencapaian Program

    Kondisi Geografi / Lingkungan / Alam

    Sarana dan PrasaranaPendanaan

    Kami tidak akan menangisi masalah kami ………………..

    Kami akan bekerja 1000 kali lebih keras, karena kami

    tahu yang bisa menyelamatkan tanah kami, hanyakami ………

    Program Kami adalah Program Trobosan, bukan

    Program dan Kegiatan Rutin …

    Yang kami minta ….. Dukung dan bantu kami sebagai

    sesama bangsa indonesia …….

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    7/87

    Visi Dinkes Prov. Papua2013 - 2018

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    8/87

    INDIKATOR

    RPJP

    RPJMN

    RPJPD

    RPJMD

    VISI MISIAGENDA

    UTAMA

    TUJUAN

    &

    SASARAN

    KEBIJAKAN

    &

    STRATEGI

    PROGRAM

    PRIORITAS

    KEGIATAN

    TAHUNAN

    ANALISIS KONDISI MASA

    LALU & MASA KINI

    ANALISIS :

    1. FAK. INT. & EKS

    STRATEGI

    2. KONDISI YANG

    DIHARAPKAN

    NILAI

    NILAI

    INDIKATOR

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    9/87

    Visi, Misi, Target, Anggaran & Capaian

    1. Visi : Papua Sehat untuk Bangkit, Mandiri danSejahtera.

    2. Misi :1. Kualitas Sumber Daya Manusia Papua yang Sehat, Berprestasi dan

    Berakhlak Mulia1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Papua, melalui

    pemberdayaan masyarakat.

    2. Melindungi kesehatan masyarakat Papua dengan menjamin tersedianyaupaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, terjangkau danberkeadilan

    3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan.

    4. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit menular, tidakmenular, dan penyakit yang terabaikan.

    5. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik di bidang kesehatan.

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    10/87

    Nilai

    1. Perlindungan dan

    Keberpihakan pada Orang

    Asli Papua;

    2. Pemberdayaan Masyarakat;

    3. Keterpaduan Program dan;

    4. Tata Kelola Administrasi

    dan Keuangan yang benar

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    11/87

    Agenda Utama

    • Agende I. Pemantapan hubungan kerja antara DinasKesehatan Provinsi dengan Kementerian KesehatanRI, SKPD Provinsi Papua, Dinas KesehatanKabupaten/Kota, RSUD milik Pemerintah

    Provinsi, Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit Mitra sertaLembaga Mitra Pembangunan Kesehatan denganPrinsip saling percaya dan taat pada hukum danperaturan perundangan.

    • Agenda II. Pembangunan yang bertumpu pada upaya

    Promosi dan Pencegahan dengan memperkuat upayakuratif dan rehabilitative melalui konektivitas FasilitasKesehatan Tingkat Pertama dengan ( FKTP ) denganFasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan ( FKRTL )Regional

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    12/87

    Agenda

    • Agenda III. Pembangunan Kesehatan yang terpadu danterintegrasi ( baik di hulu maupun di hilir ) dengan fokuspada program & kegiatan yang sudah terbukti secara ilmiah( evidence base medicine ) dapat diterapkan di ProvinsiPapua, mudah diukur dan langsung dirasakan oleh

    masyarakat ( quick wins ).• Agenda IV. Pembangunan Kesehatan sesuai dengan wilayah

    adat yang diikuti dengan desentralisasi fiskal / pembiayaankesehatan, desentralisasi fungsi dan tugas pelayanankesehatan serta mempercepat pembangunan prasarana

    (infrastruktur) kesehatan di seluruh tanah Papua• Agenda V. Pengembangan tenaga profesional kesehatan

    yang sebanyak mungkin berasal dari dalam wilayah Papuasendiri, khususnya orang asli Papua

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    13/87

    IPMUHH

    1. Angkat K ematian Ibu ↓

    2. Angka K ematian Bayi ↓

    3. Angka K ematian Balita ↓

    4. Angka K ematian Batita ↓5. % balita k urang gizi ↓

    6. Angka K esakitan ( A ids, T B

    dan Malaria ) ↓

    7. % penduduk yang tidak

    mencapai usia 40 tahun

    K1

    K4

    Pn

    Kf 

    Kn1

    Pk ObstetPk Neo

    Jumlah bayi 29 hari - 12 bulan yang dilayani minimal sekali pada bulan ke-

    2; sekali pada bulan ke 3 - 5; sekali pada bulan ke 6 - 8; dan sekali pada

    bulan ke 9 - 11)

    Jumlah ANAK BALITA umur 12 - 59 bulan, yang dilayani minimal 8 X

    setahun, pemantauan perkembangan 2 x setahun, dan vit A 2 x setahun)

    Jumlah KUNJUNGAN anak balita sakit umur 12 - 59 bulan yang datang

    berobat ke tenaga kesehatan

    Jumlah KUNJUNGAN anak balita sakit yang dilayani dengan MTBS atau

    MTBS-M

    Jumlah peserta KB aktif pada akhir bulan. ( Current User)

    Jumlah Kunjungan Poli Peserta KPS ke Puskesmas

    Jumlah Kunjungan gawat darurat peserta KPS

    Jumlah Peserta KPS yang di rujuk

    Jumlah Cakupan Kampung / Kelurahan UCI

    Cakupan Pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan dari keluarga tidakmampu

    Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan

    Cakupan balita gizi kurang yang mendapat intervensi

    Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit HIV/AIDS

    Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Malaria

    Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC

    Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit yang terlupakan

    ( Filariasis, Kusta dan Frambusia

    Target PembangunanKesehatan di Provinsi

    Papua

    2013 - 2018

    JANGKA PENDEK JANGKA MENENGAH JANGKA PANJANG

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    14/87

    Tujuan

    1. Menjabarkan Visi, Misi, Program Dinas Kesehatan Provinsi Papuakedalam kegiatan untuk waktu lima tahun.

    2. Menyediakan kerangka kerja yang konsisten dalam penyusunan rencanakerja tahunan yang dapat dibuat pada tingkat Provinsi danKabupaten/Kota di seluruh Provinsi Papua.

    3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi program antarruang, antar waktu dan antar fungsi pemerintahan.

    4. Menjadi Pedoman sektor kesehatan untuk menyediakan, menyebarkandan mendayagunakan sumber daya kesehatan yangberkeadilan, efisien, efektif dan berkelanjutan untuk pencapaian visi danmisi pembangunan kesehatan.

    5. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan, pengendalian, pengawasan danevaluasi pembangunan kesehatan.

    6. Memudahkan pemberi bantuan/donor dari dalam dan luar negeri yangpeduli dan terlibat dalam pembangunan kesehatan di Provinsi Papua

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    15/87

    Strategi Pelayanan Kesehatan Prov Papua

    2013 - 2018

    PERATURAN,

    ORGANISASI,

    SDM, ANGGARAN,

    SARPRAS,

    DATA, DAN

    INFORMASI.

    MANAGEMENT

    DAN METODELOGI

    KPS /LAYANAN

    KESEHATAN

    TERBANG,

    TERAPUNG & KAKI

    TELANJANG

    STRATEGI

    PENCAPAIAN

    PROGRAM

    DAN

    KEGIATAN

    Usia HarapanHidup

    dan

    Indeks

    Pembangunan

    Manusia

    1. Angkat K ematian Ibu

    2. Angka K ematian Bayi ↓

    3. Angka K ematian Balita ↓

    4. Angka Kematian Batita ↓

    5. % balita kurang gizi ↓

    6. Angka K esakitan ( Aids, TB

    dan Malaria ) ↓

    7. % penduduk yang tidak

    mencapai usia 40 tahun

    INPUT IMPACTOUTCOMEOUTPUTPROSES

    EVALUASI

    MONITORING, ASSESMENT, AUDIT PROGRAM, PENILAIAN KINERJA DAN

    AKUNTABILITAS

    PROVINSI

    KAB/KOTA

    BERSAMA

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    16/87

    Fokus Strategi Yankes tertuju pada :

    Luas Wilayah 317.062 Km2

    Jumlah Penduduk 3,1 Juta Jiwa ( 2012 )

    Laju Pertumbuhan Penduduk

    ( migrasi )

    5,39 % ( tertinggi di Indonesia )

    Hampir separuh dari total penduduk Papua berdomisili di wilayah Pegunungan ( 1,39

    Juta Jiwa ) dengan 60% bertopografi sulit. Sementara Kepadatan Penduduk Papua 9

    orang per kilometer persegi

    29 Kabupaten/Kota, 389 Distrik dan 3619 Kampung

    • 113 Distrik dan 915 Kampung mudah akses

    • 276 dan 2704 Kampung Sulit Akses

    Luas Wilyah Kerja Puskesmas 825 Km2, Luas wilayah Kerja Rumah Sakit : 12.682 Km2

    Puskesmas : 385 RSU Pemerintah : 25

    Jarak/biaya rata2 Prov ke Kab Rp. 5.252.200

    Jarak/ biaya rata2 Pusk ke desa Rp. 2.044.000

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    17/87

    Indikator 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Cak

    Nasional

    K1 35 63 54 58 58 62 26 56 36 60 59 55 57 90 ( 2011 )

    K4 35 42 44 37 31 30 26 28 42 26 27 28 34 95 ( 2012 )

    Pn 43 35 40 40 33 32 33 30 44 32 25 43 49 87 ( 2012 )

    Kf 43 37 37 30 41 21 22 29 31 38 33 47 31 68 ( 2011 )

    Kn1 37 37 32 41 27 22 31 26 32 30 36 31 75 ( 2010 )

    Pk Obstet 10 16 25 35 25 37 17 25 34 20 60 ( 2011 )

    Pk Neo 9 6 8 8 17 5 6 18 16 23 ( 2010 )

    Indikator 2007 2012 Nasional

    2012

    Keterangan

    Angka Kematian ibu (AKI ) 364 / 100.000 KH 573/100.000

    KH ( 2010 )

    359 Sumber :Kementeran Kesehatan RI

    Catatan :1. Rata-rata semua indikator

    kesehatan selam otsus

    dibawah 50 %.

    2. Indikator MDG’S

    menunjukan :

    “ out of the track “

    Angka Kematian Neonatal 24 27 19

    Angka Kematian Bayi 41 54 32

    Angka Kematian Balita 64 115 40

    Estimasi Jumlah Kematian Neonatal 2012 : 1029

    Estimasi Jumlah Kematian Bayi 2012 : 2059

    Estimasi Jumlah Kematian Balita 2012 : 4385

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    18/87

    • Prevalensi HIV pada populasi umum di Tanah Papua

    adalah 2,3%, masih sama denga prevalensi HIV tahun

    2006.

    • Tidak ada perbedaan prevalensi HIV pada laki-laki &

    perempuan, 2,3% pada laki-laki & 2,2%pada

    perempuan.

    • Prevalensi HIV lebih tinggi pada suku Papua, 2,9 %

    dibandingkan bukan Papua, 0,4 %.

    • Prevalensi HIV jauh lebih tinggi pada laki-laki yang tidak

    disunat, 2,9% dibandingkan dengan laki-laki yangdisunat, 0,1%.

    • Prevalensi Sifilis aktif pada popualsi umum di Tanah

    Papua adalah 4,5% dan tidak ada perbedaan antara laki-

    laki dan perempuan, maupun berdarakan umur.

    • Prevalensi Sifilis aktif lebih tinggi pada suku Papua, 5,7%

    dibandingkan dengan bukan Papua, 0,4%

    • Prevalensi Sifilis aktif juga lebih tinggi pada laki-laki yang

    tidak disunat, 4,8% dibandingkan laki-laki yang

    disunat, 1,1%.

    • Ibu hamil yang melakukan test : 1,1 %

    Papua Barat : Kota Sorong, Sorong

    Selatan, Teluk Bintuni.

    Survei Terpadu Biologi & Perilaku (STBP)

    di Populasi Umum di Tanah Papua 2013

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    19/87

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    20/87

    SDM K

    Farmasi, Alkes danMakanan

    Litbang

    Pemberdayaan

    Masyarakat 

    Manajemen

    Kesehatan

    Pembiayaan

    Kesehatan

    Upaya

    Kesehatan

    Pelkes

    Dasar

     Perpres No 72/2012)

    15 Program

    Prioritas

    Perpres No 71 tahun 2012 tentang

    Sistem Kesehatan Nasional

    Pelkes

    Dasar

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    21/87

    Alokasi Anggaran OTSUS BIDANG KESEHATAN

    berdasarkan Program dan Belanja Bidang Kesehatan Tahun 2014

    JAMINAN PEMBIAYAAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PAPUA

    No Nama Kegiatan Besaran Dana Ket

    1. Pelayanan Kesehatan Dasar ( Pustu, Polindes,

    Puskemas )

    Rp. 463.376.830. 200. 15% Dana otsus bidang

    kesehatan ( dari 80% yang

    ditransv ke 29 kab/Kota )

    2. Pelayanan Rujukan Rp. 250,000,000,000

    • 3 Rumah Sakit milik Pemprov Papua Rp. 95.500.000.000 RSU Dok 2, RSU Abe, RSJAbe

    • 4 Rumah Sakit Mitra KPS Rp. 8.400.000.000 RSU M. Indey, RSU Dian

    Harapan, RSU Bhayangkara,

    RSU Angkatan Laut.

    • 19 RSU Milik Pemerintah Kabupaten Rp. 91.050.000.000

    • RSU yang akan operasional tahun 2014 Rp. 2.167.000.000• Penyiapan alat kedokteran minimal guna

    mendukung kualitan KPS di RSU Regional

    Rp. 45.000.000.000

    • Biaya Operasional KPS Rp 2. 883,000,000 Untuk Pertemuan,

    Sosialisasi ( melalui Mas

    media, Elektronik ),

    monitoring dan Cetak Kartu

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    22/87

    Pembagian dan Alokasi

    Dana Otsus 2014

    22

    NO URAIAN JUMLAH KETERANGAN

    1 DANA OTSUS 2014 4.777.070.975.000

    2 PROSPEK 515.594.870.000

    3 KPS 250.000.000.000

    4 GERBANGMAS 150.000.000.000

    5 BAGIAN YG DIBAGI PROV+3.861.476.105.000

    6 PROV 20%772.295.221.000

    7 KAB/KOTA 80%3.089.180.884.000

    Sumber BPKAD Papua 2014

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    23/87

    Pembagian Dana Otsus ke Kab/Kota

    TA. 2014

    Rata-rata kenaikan Rp20 milyar

    No Kabupaten/Kota Jumlah AlokasiDana Otsus (Rp)

    No Kabupaten/Kota Jumlah AlokasiDana Otsus (Rp)

    1. Kab Merauke 102.513.472.000,00 15. Kabupaten Tolikara 121.144.049.000,00

    2. Kab Jayawijaya 117.040.104.000,00 16. Kabupaten Sarmi 98.877.880.000,00

    3. Kab Jayapura 103.583.972.000,00 17. Kabupaten Keerom 94.899.955.000,00

    4. Kabupaten Nabire 100.989.297.000,00 18. Kabupaten Waropen 100.808.611.000,00

    5. Kab Kepulauan Yapen 94.656.505.000,00 19. Kabupaten Supiori 86.513.444.000,00

    6. Kab Biak Namfor 100.104.193.000,00 20. Kab Memberamo Raya 100.603.895.000,007. Kabupaten Paniai 115.559.753.000,00 21. Kabupaten Nduga 106.591.129.000,00

    8. Kabu Puncak Jaya 128.559.753.000,00 22. Kabupaten Lanny Jaya 126.725.154.000,00

    9. Kabupaten Mimika 100.956.195.000,00 23. Kab Memberamo Tengah 107.773.285.000,00

    10. Kab Boven Digoel 100.456.545.000,00 24. Kabupaten Yalimo 106.342.752.000,00

    11. Kabupaten Mappi 104.091.290.000,00 25. Kabupaten Puncak 120.107.732.000,00

    12. Kabupaten Asmat 105.686.147.000,00 26. Kabupaten Dogiyai 109.139.654.000,00

    13. Kabupaten Yahukimo 110.694.494.000,00 27. Kabupaten Intan Jaya 110.491.536.000,00

    14. Kab Peg Bintang 114.477.328.000,00 28. Kabupaten Deiyai 104.235.693.000,00

    29. Kota Jayapura 95.555.051.000,00

    Jumlah 3.089.178.868.000

    Sumber BPKAD Papua 2014

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    24/87

    Total APBD/Otsus untuk

    Kabupaten/kota tahun 2014

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    25/87

    r

    2

    Papua Sehat untuk Bangkit Mandiri Sejahtera15 Program Prioritas

    2

    3

    4

    5

    1

    Pelibatan Tokoh Adat, Agama, Perempuan dalam pembangunan Kesehatan

    Perluasan Jangkauan Pelayanan sampai dikampung dengan layananKesehatan Terbang, Terapung dan Kaki Telanjang

    Jaminanan Pembiayaan Kesehatan Dasar dan Rujukan

    dengan Kartu Papua Sehat ( KPS )

    Pengembangan Pusat Promosi Kesehatan guna peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBSsampai di Kampung

    Penurunan AKI hingga 275 / 100.000 KH sertaRevitalisai KB khas Papua ( MenjarangkanKehamilan dan membantu yang infertil )

    MRP DPRP GEREJA

    Tim Pengawas Program Prioritaa

    UP2KP

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    26/87

    r

    2

    Papua Sehat untuk Bangkit Mandiri Sejahtera15 Program Prioritas ( 2013 – 2018 )

    7

    8

    9

    10

    6

    Penurunan AKB hingga 34/ 1000 KH serta pencapaian kampung UCI hingga80%

    Penurunan Presentasi Gizi Buruk pada Bayi dan Balita Hingga 13,5%

    Pengendalian Penyakit Menular terfokus ATM ( AIDS, TBCdan Malaria ), Penyakit terlupakan, Penyakit tidak

    menular diikuti dengan Penyehatan Lingkungan

    Peningkatan Ketersediaan Obat, Regensia, Alatkesehatan dan Sarana Kesehatan melalui

    mekanisme satu Pintu

    Pengembangan Sistem InformasiKesehatan terintegrasi melalui BankData

    I

    MRP DPRP GEREJA

    Tim Pengawas Program Prioritas

    UP2KP

    h k k d h

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    27/87

    r

    2

    Papua Sehat untuk Bangkit Mandiri Sejahtera15 Program Prioritas ( 2013 – 2018 )

    12

    13

    14

    15

    11

    Pendirian Pendidikan Kesehatan ( Kolese Pendidikan Kesehatan ) KhasPapua

    Penyiapan 1000 dokter Umum, 1000 Perawat/bidan dengan keahlian

    Khusus, 750 Apoteker & 500 dokter spesialis terutama OAP

    Pendirian dan atau Pengembangan 5 Rumah SakitRegional Tipe B Sesuai Wilayah Adat 

    Pendirian RS Papua Tipe A sebagai Pusat Rujukandi kawasan pasifik dan Pusat Pendidikan

    Kedokteran di Tanah PapuaPendirian dan atau pengembanganRumah Sakit Spesialis; 1. RS. Penyelamat Ibudan Anak; 2. RS Penyakit Tropis; 3. RS

    Trauma dan Onkologi

    I

    MRP DPRP GEREJA

    Tim Pengawas Program Prioritas

    UP2KP

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    28/87

    Program dan Kegiatan quickwins 2014 - 20151. Integrasi Kartu Papua Sehat ( Pergub Nomor 6 tahun

    2014 ) dengan Jaminan Kesehatan Nasional/KartuIndonesia Sehat.

    2. Pendampingan penggunaan 15 % Dana OtonomiKhusus untuk bidang kesehatan ( DOK-BK ) ( Pergubnomor 8 tahun 2014 )

    3. Jaminan 100 hari pertama Kehidupan dalam ProgramGenerasi Emas Papua

    4. Penguatan Sistem Rujukan ( Pergub Nomor 7 tahun2014 )

    5. Penyiapan 500 tenaga medis guna mendukungProgram Kesehatan Terbang, Terapung dan KakiTelanjang.

    6. Penyusunan Konsep Dokter Keluarga khas Papua

    7. Pembentukan Kolese Pendidikan Kesehatan ( KhasPapua ) dan Pengembangan Balai Laboratorium &

    Latihan Kesehatan Papua di 5 Wilayah Adat8. Pembinaan dan Pengawasan Pembangunan Kesehatanbersama dengan UP2KP

    9. Pengembangan 5 ( lima ) Rumah Sakit RujukanRegional berdasarkan wilayah adat

    10. Perencanaan Pembangunan RS Papua Tipe A

    11. Perencanaan Pembangunan Pabrik dan Pusat

    Penelitian Obat Tradisional Papua.

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    29/87

    REFORMASI

    BIROKRASI

    GENERASI EMAS

    PAPUA

    PEMBERDAYAAN

    EKONOMI

    • Restrukturisasi

    • Refungsionalisasi

    • Revitalisasi

    •   Tuntas Buta Aksara &Wajar 9 thn

    •   Jam inan 1000 hr pertam a 

    kehidupan 

    •   Prestasi Olah raga, Seni &

    Budaya

    •   Pengembangan Daya Saing SDM

    Papua

    •   Prospek (Prog Strategis

    Pemb. Ek. &Kelembagaan

    Kampung)

    •  Pengwilayahan Komoditas

    •   Tanam ,petik, olah, jual

    •   Transportasi

    (Darat, Laut, Udara,ASDP)

    •   Penyediaan Energi Listrik

    •   Perumahan Layak Huni

    •   Penyediaan Air Bersih

    INFRASTRUKTUR

      PRASARANA

    DASAR

    GERB NG M S H SR T

    P PU

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    30/87

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    31/87

    Bentuk Kegiatan yang di TawarkanTINGKAT

    PROVINSI:

    1. Dukungan kesehatan reproduksi remaja dan pra-kehamilan

    2. Pendidikan formal, non-formal dan in-formal kesehatan reproduksi

    bagi remaja dengan pendekatan yang populer dan inovatif khas

    anak muda

    3. Gerakan Imunisasi TT bagi wanita usia subur (15 – 39 tahun)

    4. Promosi kesehatan pra-kehamilan untuk bagi pasangan pra-

    pernikahan

    1. Dukungan pencapaian kunjungan pemeriksaan kehamilan-K4

    2. Promosi dan pendekatan pelayanan melalui posyandu

    3. Penyediaan mikro nutrient (vitamin, asam folat, zat besi, zink, dst)

    4. Dukungan bantuan bagi Ibu Hamil Papua (replikasi Program

    1. Dukungan Pertolongan kelahiran

    2. Pertolongan kelahiran oleh tenaga medis

    3. Program keluarga berencana1. Dukungan promosi Air Susu Ibu (ASI)

    2. Inisiasi Menyusui Dini sesaat setelah kelahiran

    3. Promosi ASI Ekslusif (hanya ASI dan ASI) 6 bulan usia bayi

    4. Promosi makanan pendamping (MP) ASI bayi diatas 6 bulan

    5. Promosi tetap MP dengan ASI sampai bayi 24 bulan

    6. PMT Balita di Posyandu

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    32/87

    Bentuk Kegiatan yang di Tawarkan

    TINGKATKABUPATEN: 1. Layanan kesehatan reproduksi remaja dan pra-kehamilan2. Pendidikan formal, non-formal dan in-formal kesehatan

    reproduksi bagi remaja dengan pendekatan yang populer dan

    inovatif khas anak muda

    3. Gerakan Imunisasi TT bagi wanita usia subur (15 – 39 tahun)

    4. Promosi kesehatan pra-kehamilan untuk bagi pasangan pra-

    pernikahan1. Pencapaian kunjungan pemeriksaan kehamilan-K4

    2. Promosi dan pendekatan pelayanan melalui posyandu

    3. Penyediaan mikro nutrient (vitamin, asam folat, zat besi, zink,

    dst)

    4. Dukungan bantuan bagi Ibu Hamil Papua (replikasi Programkeluarga harapan/PKH)

    1. Pertolongan kelahiran

    2. Pertolongan kelahiran oleh tenaga medis

    3. Program keluarga berencana

    1. Promosi Air Susu Ibu (ASI)

    2. Inisiasi Menyusui Dini sesaat setelah kelahiran

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    33/87

    Upaya Preventif mengatasi Masalah Kesehatan

    No Nama Program Nama Kegiatan Bentuk Intervensi

    1. 1000 Hari kehidupan Pelayanan kesehatan

    Ibu hamil

    1. ANC berkualitas (10 T)

    a. Timbang BB dan Ukur Tinggi Badan

    b. Tensi

    c. Tentukan Tinggi Fundus Uteri

    d. Tahu status Gizi (Ukur Lila)

    e. Tahu letak dan detak jantung janin

    f. Toxoid Tetanus (Imunisasi )

    g. Test Malaria, HIV dan IMS

    h. Terapi kasus Malaria, HIV dan IMS

    i. Tablet tambah darah (Besi ) j. Temu Wicara (Rencana Persalinan &

    Keluarga Berencana)

    2. Pemberian Multimicronutrient

    3. Pemberian makanan tambahan

    4. Management komplikasi abortus

    5. Deteksi dan pengobatan bakteriuri

    asimptomatis.

    6. Penggunanaan Kelambu berinsektisida

    7. Deteksi, Intervensi dan Pemantauan

    Kehamilan Risiko Tinggi

    8. Kelas Ibu Hamil

    9. Rumah Tunggu

    10. Kemitraan Bidan Dukun

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    34/87

    No Nama Program Nama Kegiatan Bentuk Intervensi

    Pelayanan kesehatan ibu

    bersalin

    1. Persalinan dirumah yang aman (Penanganan Tali Pusat dan

    Persalinan Bersih)

    2. Pelacakan kasus kematian ibu bersalin termasuk otopsi

    verbal

    Pelayanan kesehatan ibu nifas 1. Kunjungan Ibu Nifas

    2. Deteksi, Intervensi dan Pemantauan ibu nifas risiko tinggi

    3. Pelacakan kasus kematian ibu nifas termasuk otopsi verbal

    Pelayanan Kesehatan

    Nenonatus

    1. Kunjungan Neonatus

    2. Pemantauan Neonatus

    3. Dukungan masyarakat dalam perawatan berat badan lahir

    rendah

    4. Dukungan masyarakat dalam penanganan sepsis neonatal

    5. Pelacakan Kematian neonates termasuk otopsi verbal

    Pelayanan Kesehatan Bayi

    kurang dari 2 tahun

    1. Posyandu

    2. Sweeping

    3. Deteksi, pemantaun dan intervensi dini bayi risiko tinggi

    4. Pemberian Vitamin A

    5. Imunisasi Rutin, Tambahan dan dasar

    Tatalaksana gizi 1. Ibu Hamil

    a. Suplementasi besi folat

    b. Pemberian Makanan tambahan (PMT) bagi bumil KEKc. Penanggulanan kecacingan bagi bumil

    2. Kelompok 0-6 Bulan

    a. Promosi menusui (konseling individu dan kelompok)

    3. Kelompok 7-23 Bulan

    a. Promosi menyusui

    b. KIE perubahan perilaku untuk perbaikan MP-ASI

    c. Suplementasi Zink

    d. Zink untuk manajemen diare

    e. Pemberian obat Cacing

    f. Fortifikasi Besi

    Upaya Preventif mengatasi Masalah Kesehatan

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    35/87

    No Nama Program Nama Kegiatan Bentuk Intervensi

    Pendidikan gizi 1. PMT Penyuluhan

    2. Penyuluhan Gizi3. Konseling ASI- MP ASI

    Pelayanan gizi 1. Posyandu

    2. Sweeping Gizi Kurang/Buruk

    3. Pemantau Status Gizi

    4. Survey

    Imunisasi Rutin 1. Pemberian Imunisasi Rutin pada kegiatan didalam dan luar gedung

    2. Sweeping imunisasi melengkapi cakupan sebelum bayi mencapai

    usia 1 tahun

    3. Pelayanan Imunisasi pada daerah yang sulit terjangkau

    4. Kampanye Imunisasi

    2. Pelayanan Imunisasi Imuniasi lanjutan 1. Pelayanan Imunisasi pada daerah yang sulit terjangkau

    2. Kampanye Imunisasi

    3. Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)

    a. DT & Campak (Kelas I)

    b. Td (Kelas II dan III)

    Imunisasi Tambahan 1. Subpin

    2. Out Break Respon Imunisasi (KLB)

    3. Pelayanan Kesehatan Balita 1. Posyandu

    2. Sweeping3. Pemberian Vitamin A

    4. Deteksi, Intervensi dan Pemantauan balita risiko tinggi dengan

    management terpadu balita sakit (MTBSM)

    5. Penemuan dan tatalaksana kasus penyebab utama kematian balita

    dengan management terpadu balita sakit berbasis masyarakat

    (MTBS-M)

    4. Pencegahan dan Pemberatasan

    Penyakit

    Mengendalikan penyebaran

    dan menurunkan jumlah kasus

    baru HIV/AIDS

    1. Inisiatif test dan konseling dari tenaga kesehatan.

    2. Promosi Pengetahuan komprehensif HIV/AIDS.

    3. Penanganan komprehensif Penderita HIV

    Upaya Preventif mengatasi Masalah Kesehatan

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    36/87

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    37/87

    •2 Pekerja seks Asli Papua

    •4 Nelayan asal Thailand

    • HIV/AIDS menyebar 2,4% populasi umum

    ( Generalize Epidemic )

    • OAP : 3,4 %

    1. 12.187 penderita HIV/AIDS ( HIV : 5090 AIDS :7097 di Prov Papua

    2. 90,7% usia reproduksi ( 15 s/d 49 ), 49,9 adalah

    wanita

    3. Di perkirakan 9422, wanita usia reproduksi

    terinfeksi, 5317 yang ditemukan 4105 yang harus

    ditemukan

    Sikap Gubernur Papua Lukas Enembe SIP MH

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    38/87

    2

    Sikap Gubernur Papua, Lukas Enembe SIP,MH

    1

    2

    3

    HIV/AIDS adalah ancaman sangat serius bagi kita

    di Papua khususnya untuk Orang Asli Papua

    Harus ada langkah – langkah serius dan strategis

    untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini

    Jika kita gagal, kita berhadapan dengan

    kematian massal di seluruh penjuru Papua –

    mulai dari pantai sampai ke pedalaman, dari

    perkotaan sampai ke daerah-daerah pedesaan

    yang terpencil.

    Kebijakan saya dalam mengendalikan

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    39/87

    2

    Kebijakan saya …….dalam mengendalikanpenyebaran HIV/AIDS

    1. Jika Semua orang dewasa di Papua, setia pada

    pasangannya, tidak berganti-ganti

    pasangan, maka risiko tertular HIV/AIDS di Papuadapat di tekan sampai di atas 90 persen.

    2. Yang memiliki perilaku beresiko tertular HIV/AIDS

    harus bertobat, selanjutnya secara sadar

    memeriksakan diri ke pusat-pusat kesehatan yang

    memiliki fasilitas pemeriksaan HIV/AIDS

    3. Penderita HIV/AIDS usianya dapat diperpanjang

    dengan mengkonsumsi ARV secara teratur

    4. Pencegahan HIV/AIDS dapat dengan cara

    sirkumsisi / sunat pada laki-laki dimana akan

    menekan risiko penularan hingga 70 persen

    PERTAMA DI INDONESIA5. Pemprov Papua bersama dengan DPRP, MRP

    telah menyiapkan perdasus tentang pelarangan

    Miras di Prov Papua yang saat ini masih

    berproses di Kemendagri.

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    40/87

    1. Pendidikan

    2. 4 Tungku / Pilar Pembangunan• Adat

    • Perempuan

    • Gereja / Agama

    • Pemerintah

    1. Pusat

    • Kemenkes

    • KPA Pusat

    2. Provinsi

    • Dinkes Prov & Jar

    • KPA Prov

    3. Kabupaten /Kota

    • Dinkes Kab/Kota

    • KPA Kab/Kota

    • Puskesmas dan

    Jaringannya

    • Rumah Sakit

    Hulu

    Hilir

    Majelis

    Rakyat

    Papua

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    41/87

    1. Pencegahan

    1. Abstinensia, Be faithfull2. Condom, Drug ( Pengobatan untuk

    Pencegahan )

    3. Sirkumsisi

    4. Transmisi penularan dari Ibu ke anak

    dalam kandungan

    2. Perkuatan Jejaring Internal & Eksternal

    1. KPA2. Fasyankes

    3. Masyarakat

    3. Pengobatan

    1. Perluasan testing ( Pasien

    IMS, Penasun, Ibu Hamil

    HIV, Pasangan

    Serodiskordan, KoinfeksiTB, Penderita Hepatitis B & C )

    2. Inisiasi ARV dini pada populasi

    kunci, Ibu hamil, koinfeksiTB, Koinfeksi Hepatitis B & C )

    Hulu

    Hilir

    1. Terbukti Secara Ilmiah

    2. Mampu di Kerjakan

    3. Masyarakat mau

    menerima

    Evidance Base yang

    Manusiawi

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    42/87

    Kondisi terkini s/d Sep 20141. Penyusunan

    Rekomendasi

    tambahan menuKegiatan 2015

    2. Penyusunan

    Rencana Definitif

    DPA Provinsi/

    Kabupaten / Kota

    2015

    3. Evaluasi terhadapPerdasus no 8

    4. Program

    Coordinating

    Committee

    Australia –

    Indonesia

    parthership for HIV

    2008 – 2015

    5. Pelaksanaan 4 (

    empat ) studi

    percepataan

    layanan HIV di

    Provinsi Papua

    1. Peningkatan pengetahuan komprehensif di populasi umum denganstrategi komunikasi yg lebih efektif melalui berbagai media massa

    dan media sosial2. Penguatan promosi dan pencegahan, serta ketersediaan kondom

    3. Melaksanakan Sunat Medis Sukarela Pria.

    4. Peningkatan penemuan (one day service) dan penatalaksanaan OTHA

    5. Peningkatan cakupan dan penatalaksanaan IMS secara rasional,termasuk kelompok WPS

    6. Memperkuat penjangkauan dan penyediaan layanan bagi WPS

    7. Mendorong “klinik laki-laki” dan/atau “layanan spesifik gender untukHIV/IMS” sehingga populasi LSL dapat merasa nyaman untuk datangke klinik.

    8. Memperkuat Program dan Layanan IMS, termasuk IVA (inspeksivisual asam asetat) untuk deteksi dini kanker mulut rahim, dan HIVsecepatnya di seluruh Kabupaten/Kota, terutama di Pegunungan.

    9. Memonitor prevalensi infeksi HIV/IMS, perilaku berisiko, cakupanprogram

    10. Melakukan mitigasi stigma dan diskriminasi

    11. Dinas Kesehatan Kab/Kota menyediakan dan melakukan perbaikaninfastruktur secara umum

    12. Mengalokasikan anggaran pengendalian HIV AIDS dan IMS yangmemadai

    13. Membuat kesepakatan pembagian tugas bersama(KPAK, LSM,Fasyankes, Dinkes, BKKBN) yang saling mendukung.

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    43/87

    Pelaksanaan 4 ( empat ) studi percepatan

    Layanan HIV di Provinsi Papua

    1. Sunat Medis Laki-laki di TanahPapua: Percobaan Lapangan untukMenilai Penerimaan, Kelayakandan Efektivitas Biaya

    2. Faktor-Faktor Apa yangBertanggung Jawab untuk

    Kegagalan Retensi Pengobatan HIVyang Tinggi di Tanah Papua ?

    3. Insentif Ekonomi Bersyarat danPengendalian IMS di KalanganWanita Pekerja Seks di TanahPapua, Indonesia

    4. Menilai Potensi untukMenggunakan Tetes Darah Keringsebagai Pengganti Plasma untukPemantauan Viral Load di kalanganPasien ART di Tanah Papua

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    44/87

    Latar Belakang

    Tahapan-tahapan esensial

    dalam pengobatan HIV :1) Tes HIV,

    2) Penilaian persyaratan untuk

    menjalani ART,

    3) Layanan pra-ART,

    4) Inisiasi ART dan5) Layanan

    mempertahankankan

    pengobatan ART jangka

    panjang dengan titik akhir

    adalah penekanan kadar

    virus secara menyeluruh.

    Data terbaru

    1. Cakupan pengobatan mencapai 42% di

    Propinsi Papua dan 38% Propinsi PapuaBarat,  rendah dibandingkan rata-rata

    global.

    2. Terkait retensi ( pasien yang bertahan

    dalam pengobatanselama tiga tahun )

    65%.

    3. Data kohort kumulatif derajat retensi

    adalah sebesar 57% di Propinsi Papuadan 55% di Papua Barat, akan tetapi rata-

    rata lamanya pengamatan diperkirakan

    kurang dari tiga tahun (yang berarti angka

    retensi selama tiga tahun akan lebih

    rendah).

    CONTINUUM•ART

    • Kespro remaja

    (PKPR)

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    45/87

    OF CARE

    Pemeriksaan

    Kehamilan

    Pelayanan bagi

    bayi

    Pelayanan

    bagi balita

    Pelayanan

    bagi anak SD

    Pelayanan bagi

    anak SMP/A &

    remaja

    • ANC terpadu

    (gizi, ATM, PTM, IMS, imu

    nisasi)

    • Tes HIV (TIPK)

    • ART

    • Konseling persalinan

    aman, pemberian

    makanan pada bayi, KB

    pasca persalinan

    •Persalinan aman:

    partus normal/SC

    •ART

    •Konseling menyusui

    (manajemen laktasi)

    • IMD

    •ASI eksklusif 

    •KB pasca persalinan

    •Pemberian makanan

    pada bayi: ASI

    eksklusif/pengganti

    ASI• Imunisasi dasar

    lengkap

    •ARV profilaksis

    •Kotrimoksasol

    profilaksis

    •Diagnosis HIV

    •ART

    • ART

    • Pemantauan

    pertumbuhan &

    perkembangan

    • PMT

    •Penyiapan pengungkapan

    status HIV

    (PKPR)

    • Konseling: Gizi

    HIV/AIDS,NAPZA

    dll

    • ABAT

    • ART

    Pelayanan

    PUS & WUS Lansia

    • Kualitas

    • ART

    • Degenerasi

    • Konseling Kespro

    • KIE Kespro Catin

    • Pelayanan KB

    • Perencanaan

    kehamilan

    Persalinan, nifas

    & neonatal

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    46/87

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    47/87

    1.AspekKepesertaan

    2.AspekPembiayaan

    3. Aspek Jejaring

    PemberiLayanan

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    48/87

    Masalah dan Tantangan Jaminan Kesehatan Nasional

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    49/87

    • Untuk mencapai Total Coverage hanyadibutuhkan dana : Rp . 119,221,500,000

    • Masalah : Tidak semua ( khususnya OAP )memegang kartu No kartu / Nodata, No Services.

    • Tantangan Kartu ( By Name, ByAddress

    Cat : OAP : Orang Asli Papua

    Masalah dan Tantangan Jaminan Kesehatan Nasional

    di Provinsi Papua

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    50/87

    Rumah Sakit Rujukan Regional

    “ Mamta “

    Rumah Sakit Rujukan Regional

    “ Mee Pago“ Rumah Sakit Rujukan Regional

    “ La Pago “

    Rumah Sakit Rujukan Regional

    “Saireri

    Rumah Sakit Rujukan Regional

    “ Ha Anim “

    Papua General Hospital

    Balai Lab & Latihan

    Kesehatan

    Masalah dan Tantangan Jaminan Kesehatan Nasional

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    51/87

    No KABUPATEN / KOTAKANTOR

    CABANG

    1 Kabupaten Jayapura Jayapura

    2 Keerom Jayapura

    3 Sarmi Jayapura

    4 Jayawijaya Jayapura

    5 Yahukimo Jayapura

    6 Tolikara Jayapura7 Mamberamo Tengah Jayapura

    8 Yalimo Jayapura

    9 Nduga Jayapura

    10 Kota Jayapura Jayapura

    11 Mimika Jayapura

    12 Puncak Jaya Jayapura

    13 Lanny Jaya Jayapura

    14 Pegunungan Bintang Jayapura

    15 Puncak Jayapura

    16 Biak Numfor Biak

    17 Supiori Biak18 Kepulauan Yapen Biak

    19 Nabire Biak

    20 Waropen Biak

    21 Paniai Biak

    22 Dogiyai Biak

    23 Deiyai Biak

    24 Intan Jaya Biak

    25 Mamberamo Raya Biak

    26 Merauke Merauke

    27 Mappi Merauke

    28 Boven Digoel Merauke

    29 Asmat Merauke

    Masalah dan Tantangan Jaminan Kesehatan Nasional

    di Provinsi Papua

    1. Kompetensi2. Distribusi

    3. Jumlah

    Brain Vs Heart

    =Nakes terstandar

    kerja di

    Kampung

    Tantangan SDM KesehatanPapua

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    52/87

    Rumah Sakit Tipe A / RSU Cikini

    Jakarta

    Rumah Sakit Tipe B / RSUD

    Jayapura

    Rumah Sakit Tipe C / RSUD

    Abepura

    Rumah Sakit Tipe D / RSU bergerak

    / RSU TNI/POLRI/MITRA KPS

    Puskesmas Non Perawatan, Puskesmas Perawatan, Puskesmas Mampu PONED

    Pustu Polindes PuskeskamKlinik Kesehatan

    Ibu / Swasta /

    Individu

    Balai Pengobaan /

    Individu/ Swasta /

    Gereja

    Anggota Masyarakat / Kader

    Dokter Umum / Bidan

    Praktek Swasta

    1. Rumah Sakit

    Jiwa Daerah

    Abepura.

    2. Labkesda Dok 2

     jayapura

    3. Kesehatanpelabuhan

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    53/87

    Regional La Pago

    RSUD Wamena

    Regional Saireri

    RSUD Biak Numfor

    Regional Ha Anim

    RSUD Merauke

    Regional Mee

    Pago

    RSUD Nabire

    Regional 5

    RSUD Mimika

    Regional Mamta

    RSUD Abepura &

    RSUD Yowari

    1. Kab.

    Jayawijaya.

    2. Kab. Yalimo.3. Kab.

    Tolikara.

    4. Kab.

    Mamberamo

    Tengah.

    5. Kab. Nduga.

    6. Kab Lanny

    Jaya.

    7. Kab.

    Yahukimo

    1. Kab. Biak

    Numfor.

    2. Kab. Supiori3. Kab. Yapen.

    4. Kab. Waropen

    1. Kab. Merauke.

    2. Kab. Mappi.

    3. Kab. BovenDigoel

    1. Kab. Paniai

    2. Kab. Dogiai.

    3. Kab. Deiyai

    4. Kab. Intan Jaya

    5. Kab. Nabire.

    1. Kab. Mimika

    2. Kab. Asmat.3. Kab. Puncak

    1. Kt. Jayapura

    2. Kab. Jayapura

    3. Kab. Kerom

    4. Kab. Sarmi.

    5. Kab. Puncak

    Jaya.

    6. Kab. Peg.

    Bintang1. Pusat Rujukan Provinsi : RSU Dok 2 Jayapura

    2. Rujukan antar Provinsi : RSU Cikini Jakarta

    Masalah dan Tantangan Jaminan Kesehatan Nasional

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    54/87

    Masalah dan Tantangan Jaminan Kesehatan Nasional

    di Provinsi Papua

    Pely. Primer Kapitasi

    Pely. SekunderDRG/INA CBG’SPely. Tertier

    Tantangan :1. Faskes Tk I : Distribusi Peserta tidak merata

    2. Diskrepensi Jumlah Kapitasi per Puskesmas

    Masalah dan Tantangan Jaminan Kesehatan Nasional

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    55/87

    Masalah dan Tantangan Jaminan Kesehatan Nasional

    di Provinsi Papua

    Pely. Primer Kapitasi

    Pely. SekunderDRG/INA CBG’SPely. Tertier

    SELISIH TARIF LAYANAN

    TAHUN 2014

    JANUARI FEBRUARI MARET

    TARIF RSDH 797.983.130 825.289.186 918.775.518TARIF BPJS 615.747.339  733.202.323  745.938.492

    SELISIH TARIF 182.235.791  92.086.863  172.837.026 

    Tantangan :1. 95 % RSU di Papua belum mempunyai aplicasi Billing

    2. Selisih tarif ?????

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    56/87

    Sinkronisasi Jaminan Pembiayaan dan Kartu

    Papua Sehat ?

    • Sesuai Perda / Perdasus Kesehatan No 7Tahun 2014, OAP berhak mendapat 2Jaminan Pembiayaan baik sebagai warganegara RI dan OAP.

    • KPS digunakan sebagai “ CostSharing/Komplemen “ pada komponen yangtidak ditanggung ATAU kurang dalam jaminan Pembiayaan tersebut agar tidakterjadi “ pembohongan publik “ bagi OrangAsli Papua.

    • KPS menopang pelaksanaan JaminanKesehatan Nasional

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    57/87

    Integrasi KPS kedalam KIS/JKN

    Rangkuman & Rekomendasi Rakerkesda ke III Dinkes Prov Papua30 Nov s/d 4 Des 2014 di Jayapura :

    • Rangkuman : Integrasi Jaminan Kesehatan Nasional/Kartu Indonesia Sehat dan Kartu PapuaSehat harus dilakukan paling lambat triwulan II tahun 2015

    • Rekomendasi :

     –Agar semua OAP menjadi peserta JKN/KIS, maka perlu ada komitmen dariBPJS/Kementerian Kesehatan RI untuk mempermudah syarat-syarat Kepesertaan

     – Pemerintah Provinsi Papua akan membayar Kepesertaan JKN/KIS bagi seluruh OAPdengan nilai Premi Rp. 25.500 ( normal premi : Rp. 19.225 )

     – Berdasarkan premi tersebut maka kompensasi yang diharapkan :

    • Kapitasi bagi Pelayanan Kesehatan dasar diharapkan naik 100%

    • Tarif Ina CBG’s diatur sebagai berikut

     –Untuk RS Bergerak / Tipe D mengikuti tarif INA CBGs RS tipe C

     – Untuk RS tipe C mengikut mengikuti tarif INA CBGs RS tipe B

     – Untuk RS Tipe B mengikut mengikuti tarif INA CBGs RS Rujukan Nasional atauTipe A

     – Tim Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan Perwakilan dari RS/Dinkes sesuai denganwilayah adat akan bertemu dengan Pusat Pembiayaan dan Jaminan KesehatanKementerian Kesehatan serta BPJS Pusat untuk membicarakan soal integrasi KIS/KPSpada minggu ke 2 ( dua ) Desember 2014

    d l k

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    58/87

    Upaya Pemprov Papua dalam memperkuat

    Faskes dalam mendukung JKN/KIS

    1. Faskes Dasar1. 15 % Dana Otsus bid Kesehatan diperuntukan utk layanan

    kesehatan dasar.

    2. Menyiapkan Program Strategis Program Papua Sehat (PPS ) dengan 4 Kegiatan prioritas

    1. Layanan Kesehatan terbang, terapung & kaki telanjang

    2. Dukungan BOK bagi Puskesmas

    3. Dukungan Peralatan minimal di Puskesmas

    4. Dukungan Manajemen Dinkes Kab/Kota oleh Provinsi

    3. Bantuan sosial bagi Lembaga Penerbangan milik gereja

    untuk mempermudah rujukan pasien dari kampung.4. Bantuan Hibah bagi faskes dasar milik Gereja / LSM peduli

    kesehatan

    U P P d l k

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    59/87

    2. Faskes Lanjutan.1. Menyiapakan Bantuan Keuangan Daerah & atau Bantuan

    Hibah bagi Rumah Sakit pelaksana KPS

    2. Menyiapakan 7 Rumah Sakit Regional sesuai wilayahadat untuk menopang RSUD Jayapura.

    3. Menyiapakan 2 RS sub regional di masing-masing wilayahadat untuk menopang RS Regional.

    4. Memberikan technical asistance bagi RSUD Jayapurasebagai salah satu RS Rujukan Nasional.

    5. Memberikan bantuan Hibah peralatan kedokteran bagiRS Regional.

    6. Membuat MOU dengan sejumlah RS Rujukan Nasionalguna memperkuat sistem rujukan terpadu.

    Upaya Pemprov Papua dalam memperkuat

    Faskes dalam mendukung JKN/KIS

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    60/87

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    61/87

    20.976

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    62/87

    Upaya Pemprov mengatasi kesulitan akses1. Layanan Kesehatan

    Terbang, terapung, Kaki telanjang

    2. MOU dengan Penerbangan milik

    Keagamaan.

    3. Mengembangkan sistim rujukan khas

    papua dengan Rumah Tunggu.

    SDM KESEHATAN PAPUA

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    63/87

    SDM KESEHATAN PAPUA

    Tahun 2015

    1. Peningkatan Koordinasi dengan InstitusiPendidikan Kesehatan

    1. Fakultas Kedokteran Uncen

    2. Prodi Keperawatan FK – Uncen

    3. Fakultas Kesehatan Masyarakat Uncen

    4. Politeknik Kesehatan ( Poltekes ) Papua

    termasuk kelas jarak jauh diBiak, Timika, Nabire dan Wamena

    2. Perekrutan 500 tenaga kontrak untukProgram Kesehatan terbang, terapung dankaki telanjang

    3. Beasiswa tenaga kesehatan ( PNS ) sesuaiwilayah adat tahun 2015 ( ± 200 orang )

    4. Pendirian Kolese Pendidikan Kesehatan KhasPapua di 5 Wilayah Adat

    5. Pengembangan Balai laboratorium danLatihan Kesehatan di 5 Wilayah adat

    6. Penyusunan Konsep Dokter Keluarga KhasPapua

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    64/87

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    65/87

    Kedudukan UP2KP

    • Berada dibawah dan

    bertanggung jawab

    langsung kepada

    Gubernur

    • Up2KP di pimpin oleh

    seorang DirekturEksekutif

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    66/87

    Kenapa harus ada UP2KP ?

    1. Untuk menyusun langkah-langkah konkrit danterencana guna mempercepat tercapainyapeningkatan derajat kesehatan masyarakat yanglebih baik

    2. Pelayanan kesehatan di Provinsi Papuamemerlukan percepatan serta peningkatan danoptimalisasi guna mewujudkan cita-cita

    pelaksanaan Otonomi Khusus di Provinsi Papua3. Mewujudkan visi dan misi Pemerintah Prov

    Papua tahun 2013 – 2018

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    67/87

    Tugas dan Fungsi

    • Membantu Gubernur dalammelaksanakan pengawasandan pengendalianpembangunan kesehatansehingga Rencana Strategis

    bidang Kesehatan mencapaisasaran denganpenyelesaian penuh.

    •Membantu Gubernur dalampengendalian 15 ( LimaBelas ) Program PrioritasBidang Kesehatan

    Perencanaan dan Pembangunan Pusat

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    68/87

    Perencanaan dan Pembangunan Pusat

    Penelitian dan Pabrik Obat Tradisional

    Mengapa ?

    1.Papua sangat kaya akan sumberobat tradisional

    2. Menjamin pengelolaan potensi

    alam Papua sbg sumberekonomi masyarakat dandevisa negara

    3. Komoditi unggul yg memberimulti manfaat yaitu

    meningkatkan ekonomimasyarakat, memberikanpeluang kesempatan kerja &mengurangi kemiskinan

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    69/87

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    70/87

    •2 Pekerja seks Asli Papua

    •4 Nelayan asal Thailand

    • HIV/AIDS menyebar 2,4% populasi umum

    ( Generalize Epidemic )

    • OAP : 3,4 %

    1. 12.187 penderita HIV/AIDS ( HIV : 5090 AIDS :7097 di Prov Papua

    2. 90,7% usia reproduksi ( 15 s/d 49 ), 49,9 adalah

    wanita

    3. Di perkirakan 9422, wanita usia reproduksi

    terinfeksi, 5317 yang ditemukan 4105 yang harus

    ditemukan

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    71/87

    • Prevalensi HIV pada populasi umum di Tanah Papua

    adalah 2,3%, masih sama denga prevalensi HIV tahun

    2006.

    • Tidak ada perbedaan prevalensi HIV pada laki-laki &perempuan, 2,3% pada laki-laki & 2,2%pada

    perempuan.

    • Prevalensi HIV lebih tinggi pada suku Papua, 2,9 %

    dibandingkan bukan Papua, 0,4 %.

    • Prevalensi HIV jauh lebih tinggi pada laki-laki yang tidak

    disunat, 2,9% dibandingkan dengan laki-laki yang

    disunat, 0,1%.

    • Prevalensi Sifilis aktif pada popualsi umum di Tanah

    Papua adalah 4,5% dan tidak ada perbedaan antara laki-

    laki dan perempuan, maupun berdarakan umur.

    • Prevalensi Sifilis aktif lebih tinggi pada suku Papua, 5,7%

    dibandingkan dengan bukan Papua, 0,4%

    • Prevalensi Sifilis aktif juga lebih tinggi pada laki-laki yangtidak disunat, 4,8% dibandingkan laki-laki yang

    disunat, 1,1%.

    • Ibu hamil yang melakukan test : 1,1 %

    Papua Barat : Kota Sorong, Sorong

    Selatan, Teluk Bintuni.

    Survei Terpadu Biologi & Perilaku (STBP)

    di Populasi Umum di Tanah Papua 2013

    Kondisi Imunisasi di Papua

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    72/87

    Kondisi Imunisasi di Papua

    s/d tahun 2013

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    73/87

    Kasus Campak 2012 s/d 2014

    NO PUSKESMAS

    KOTA JAYAPURA

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    74/87

    • Berdasarkan Lokasi dan Waktu kejadian (minggu Epidemiologi) terlihatbeberapa kejadian telah meningkat dan menjadi Suspek KLB.

    • Pada periode Semester I (minggu 1 – 25) Suspek KLB ditemukan di PuskesmasKotaraja Kota Jayapura, Puskesmas Biak Kota dan Puskesmas Mopah, Merauke.

    KOTA_JAYAPURA

    1 KOTARAJA   1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1

    2 JYP UTARA   1 1 1 1 2 2 1

    3 ELLY UYO   1 1 1 1 1

    4 HAMADI   1 1 1 1 2 1 3

    5 KOYA BARAT   1 1 1 1 6 2 2 1

    6 HEDAM   1 1 3 1 1 1

    7 ELLY UYO   1 1 1 1 2 2 1

    8 WAENA   3 1 2 1 2 2 2 4 5 1 2 2

    9 TANJUNG RIA   1 2 1 1 2

    10 ABE_PANTAI   1

    BIAK_NUMFOR

    1 BIAK_KOTA   2 1 2 1 1 2 2 1 3 5 7 1 2 2 2 1 1

    2 RIDGE   1 1 1

    3 SUMBERKER   1 1 1 1 1 1

    4 WUNDI   1

    5 PASI   1

    6 BOSNIK   1

    MERAUKE

    1 MOPAH   1 1 1 3 1 4 3 2 2 3 1 12 KUPRIK   1

    3 ULILIN   1 4 5

    4 NAUKENJERAL   2 4

    5 RIMBA JAYA   1 1 1

    WAMENA

    WAMENA KOTA   1 1 4 3 5 4 4 2 4 1 10 5 4

    HOM-HOM   1 1

    ASOLOGAIMA   1 4 2 8

    MAPPI

    KEPPI   1 4 3 7 6 3 4

    INGGU   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

    Penyakit yang terlupakan

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    75/87

    Penyakit yang terlupakan

    Frambusia, Kusta, dan Filariasis

    Gambaran kasus Kusta per Kabupaten sampai dengan

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    76/87

    No. Kab/Kota Penduduk

    CDR /

    100.000

    New

    cases MB %

    Cacat tk

    2 %

    Tot. cacat

    tk 2 Anak %

    Total

    kasuschild

    1 Kota Jayapura 264.406 112,7 298 74 3 9 21 63

    2 Kab Jayapura 115.301 20,8 24 71 6 2 13 3

    3 Keerom 49.992 106 53 85 6 3 26 14

    4 Sarmi 33.960 91,3 31 42 3 3 35 11

    5 Biak Numfor 130.602 156,2 204 64 6 12 30 62

    6Kepulauan

    Yapen85.440 95,9 82 55 34 28

    7 Waropen 25.378 31,5 8 50

    8 Jayawijaya 201.968 33,17 67 76 6 4 31 21

    9 Merauke 201.587 29,3 59 61 19 11

    10 Boven Digoel 57.458 26,1 15 87 20 3

    11 Mappi 84.108 30,9 26 58 12 3 12 3

    p p p g

    Desember 2012

    Gambaran kasus Kusta per Kabupaten sampai dengan

    Desember 2012

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    77/87

    No. Kab/Kota Penduduk CDR /100.000

    Newcases

    MB % Cacat tk 2%

    Tot. cacattk 2

    Anak %

    Total

    kasus

    child

    12 Asmat 78.874 109,9 86 88

    13 Mimika 187.461 17,6 33 100 9 3

    14 Nabire 133.970 22,4 30 80 33 10

    15 Paniai 158.035 42,4 67 63 15 10

    16Mamberamo

    Raya40.723 306 58 53 36 21

    17 Kabupaten lain 1.153.409 - - - - - - -

    TOTAL 2.918.564 39,1 1.141 70 3 34 23 263

    TARGET :

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    78/87

    TAHUN KAB.YANG JUMLAH KASUS JUMLAH DIOBATI ANGKA

    MELAPOR DILAPORKAN TERMASUK KONTAK PREVALENSI

    2006 5 446 763 1,9

    2007 7 159 223 0,7

    2008 10 342 435 1,4

    2009 10 281 448 1,2

    2010 12 1045 1335 4,4

    2011 9 357 914 3,9

    2012 14 815 855 1,2

    PREVALENSI FRAMBUSIA PAPUA TAHUN 2006 - 2012

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    79/87

    Kasus Kronis Filariasis Provinsi Papua Tahun 2005 s/d 2011

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    Kasus Kronis

    2005

    2006

    20072008

    2009

    2010

    2011

    l k d

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    80/87

    Upaya Eliminasi Penyakit Endemis

    Filariasis

    1. SURVEI CEPAT

    2. SURVEI PEMETAANENDEMISITAS

    3. PEMBERIAN OBAT MASSALPENCEGAH FILARIASIS (POMP)

    4. SURVEI EVALUASI MID TERMMIKROFILARIA RATE POMPSETELAH PENGOBATANMASSAL 2,4 & 5 TAHUN

    BERTURUT-TURUT5. SURVEI SERTIFIKASI SETELAH

    PENGOBATAN MASSAL 5 TAHUN

    Kusta & Frasambusia

    Peningkatan Kemampuan

    petugas dalam

    1. Survey desa kantong

    Frambusia, dan Kusta,

    2. Tatalaksana dan

    management kasus

    termasuk

    3. Monitoring dan evaluasi.

    Kebijakan Dinkes Papua terkait kerjasama

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    81/87

    dengan Lembaga Mitra Pembangunan

    Kesehatan ( LMPK )

    1. LMPK tidak membawa strategi program baru

    2. LMPK bekerja untuk membantu, mendorongdan memperkuat program/kegiatan yang telah

    di susun oleh Kementrian Kesehatan / DinasKesehatan Provinsi dan atau Dinas KesehatanKabupaten/Kota

    3. Wilayah kerja LMPK di tentukan oleh DinasKesehatan Provinsi Papua

    4. Selama bekerja, LMPK wajib memberipenguatan minimal satu LMPK lokal.

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    82/87

    Hampir separuh dari total penduduk Papua berdomisili di wilayah

    Pegunungan ( 1,39 Juta Jiwa )

    60 % penduduk Papua berdomisili di daerah yang bertopografi Sulit

    Kepadatan Penduduk Papua 9 orang per kilometer persegiKepadatan tertinggi di Kota Jayapura ( 332 orang per kilometer

    persegi) sementara yang paling jarang adalah Kab Mamberamo

    Raya ( 1 orang per kilometer persegi )

    A di d k ?

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    83/87

    Apa yang di dukung ?

    Sumber Daya Manusia ?

    Management dan organisasi ?

    Strategi / Metoda pencapaian Program ?

    Sarana dan Prasarana ?

    Pendanaan ?

    1. Terbukti Secara Ilmiah

    2. Mampu di kerjakan & mempunyai daya

    ungkit terhadap perbaikan layanan

    kesehatan di Papua

    3. Diterima oleh Masyarakat Papua

    Kenapa Wilayah adat Mee Pago dan

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    84/87

    p y g

    La Pago

    • Hampir separuh dari total penduduk Papuaberdomisili di wilayah Pegunungan ( 1,39 Juta

    Jiwa ). 60 % penduduk berdomisili di daerah

    yang bertopografi Sulit.• Indikator indikator kesehatan di wilayah ini

    belum menujukan hasil yang menggembirakan

    bahkan masih di bawah standar.

    • Sudah ada “ kaki tangan “ Dinkes di wilayah

    Pegunungan Tengah UP2KP

    T t t k Wil h S i i

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    85/87

    Tantangan untuk Wilayah Saireri

    1. LMPK yang bekerjasangat “ minim

    2. Evaluasi s/d Nov2014, jumlah kematianibu dan bayi sangat

    tinggi serta kasus HIVterus menunjukan trendyang meningkat

    3. SDM kesehatan cukuptersedia.

    4. Faskes relatif ( dasar danrujukan cukup lengkap )

    5. Geografis wilayah relatiflebih mudah.

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    86/87

  • 8/16/2019 arah dan strategi pembanguna kesehatan papua 2014 - 2018 DIFET.pdf

    87/87