Apt Kompre Runtas

61
Kumpulan Soal Kompre Apotek 1. Pengarsipan resep Dikelompokan tiap shift, kemudian setelah lengkap 1 hari, dibendel berdasarkan nama dokter, diurutkan berdasarkan nomor. Untuk nama dokter yang sama resep dibendel dalam waktu 1 bulan, kemudian diurutkan tanggal dan nomor resep. Hal ini dilakukan untuk mempermudah penelusuran resep. 2. Pengarsipan faktur faktur yang datang dikelompokkan ke map faktur datang yang belum lunas. faktur dikelompokkan menurut nama PBF, diurutkan tanggal fakturnya kemudian dimasukkan datanya ke dalam komputer dengan data : nama PBF, nama barang, harga, tanggal faktur, dan tanggal jatuh tempo. Bila faktur sudah lunas maka ditulis tanda lunas, kemudian dimasukkan ke dalam kelompok faktur lunas dan dimasukkan ke dalam komputer. 3. Pengarsipan nota Nota dikelompokkan berdasarkan shift, dimasukkan ke dalam komputer dengan data: nama barang, harga. Nota dibendel tiap shift, diurutkan tanggalnya dan dikelompok untuk 1 bulan. Unique Apoteker UGM 2006 1

Transcript of Apt Kompre Runtas

Page 1: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

1. Pengarsipan resep

Dikelompokan tiap shift, kemudian setelah lengkap 1 hari, dibendel

berdasarkan nama dokter, diurutkan berdasarkan nomor. Untuk nama

dokter yang sama resep dibendel dalam waktu 1 bulan, kemudian

diurutkan tanggal dan nomor resep. Hal ini dilakukan untuk

mempermudah penelusuran resep.

2. Pengarsipan faktur

faktur yang datang dikelompokkan ke map faktur datang yang belum

lunas.

faktur dikelompokkan menurut nama PBF,

diurutkan tanggal fakturnya kemudian dimasukkan datanya ke dalam

komputer dengan data : nama PBF, nama barang, harga, tanggal faktur,

dan tanggal jatuh tempo. Bila faktur sudah lunas maka ditulis tanda lunas,

kemudian dimasukkan ke dalam kelompok faktur lunas dan dimasukkan

ke dalam komputer.

3. Pengarsipan nota

Nota dikelompokkan berdasarkan shift, dimasukkan ke dalam komputer

dengan data: nama barang, harga. Nota dibendel tiap shift, diurutkan

tanggalnya dan dikelompok untuk 1 bulan.

4. Apabila dalam apotek ada barang yang ED atau rusak atau salah kirim

bisa dikembalikan (direktur) ke PBF, tetapi sebelumnya sudah ada perjanjian

retur barang yang sudah disepakati pada waktu pembelian. Retur biasanya

ditukar barang juga.

5. Pada waktu retur barang yang harus diperhatikan adalah: adanya

perjanjian retur dengan PBF, keadaan barang yang akan diretur, jumlah

barang, apakah akan diretur, waktu untuk retur barang (3 bulan/ 6 bulan

sebelum ED).

UniqueApoteker UGM 2006

1

Page 2: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

6. Bila barang yang ingin diretur masih dalam keadaan baik, ada jumlah

minimal retur (1 strip, 1 botol) dan ada perjanjian retur sebelumnya maka bisa

saja apotek menerima lagi barang tersebut, tetapi retur hanya dikembalikan

sebagian, dipotong 20 % dari harga jual sebelumnya.

7. Aturan mengganti obat di apotek :

obat paten bisa diganti obat generik atas persetujuan antara

apoteker dan pasien/dokter, asalkan mempunyai kandungan zat aktif dan

khasiat yang sama.

Obat generik bisa diganti obat paten bila obat tersebut tidak

ada/jarang ditemui dipasaran, atas persetujuan apoteker, pasien, dan

dokter.

Obat paten bisa diganti obat paten lain atas persetujuan antara

apoteker dan pasien/dokter asalkan mempunyai kelas terapi .

8. Resep obat yang mengandung narkotika tidak boleh di iter atau diulang. Jadi

bila ditemukan resep ini maka harus di jelaskan ke pasien bahwa obat tidak

bisa ditebus dan mereka disuruh kembali, periksa ke dokter untuk diagnosa

lebih lanjut, apakah akan diberi obat lagi atau tidak. Jadi hal ini untuk

mencegah penyalahgunaan narkotika.

9. Kasus

Pasien minta obat KB oral, untuk pertama kali harus dengan resep

dokter dan berikutnya dapat diulang tiap bulan. Berikan informasi bahwa

penggunaan obat jangan sampai lupa tiap hari, bila lupa maka minum obat

hari itu saja, yang lupa dibiarkan.

Pasien menebus separo obat: berikan obat yang essensial untuk

penyakitnya, bila ada vitamin atau obat penunjang bisa diulangi atau

dibuat kopi resepnya.

Pasien ingin cepat dilayani: maka diberikan pengertian bahwa bila

ada obat racikan yang memerlukan waktu agak lama pasien diminta

menunggu dengan sabar diruang tunggu dan dijelaskan bahwa peracikan

UniqueApoteker UGM 2006

2

Page 3: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

(sedian puyer atau kapsul) perlu waktu dan akan diusahakan secepat

mungkin

Pasien tidak dapat membaca resep dokter maka dijelaskan bahwa

dokter memberi obat apa saja, dan dijelaskan khasiatnya. Tetapi untuk

hal–hal yang mungkin menyebabkan pasien down seperti obat kanker

maka tidak perlu penjelasan ke pasien cukup dijelaskan. Tulisan dokter

yang tidak jelas adalah untuk menjaga kerahasian obat antara dokter dan

apoteker.

Apabila obat yang diminta tidak ada diapotek, maka dijelaskan

kepada pasien agar obat tersebut diganti dengan obat lain yang khasiat

atau zat aktifnya sama atau kita nempil diapotek lain dengan memberikan

informasi di apotek mana obat tersebut dapat diperoleh.

Bila kita terjadi kesalahan dalam pemberian obat kita harus

menggantinya dengan obat yang benar, disertai penjelasan bahwa kita

keliru menyerahkan obat, serta minta maaf kepada pasien.

Beri informasi panggunaan suppo : diletakan/dimasukkan ke dalam

dubur, jelaskan waktu penggunaan, frekuensi penggunaan dan hal–hal

yang perlu diperhatikan ketika menggunakan suppo. Jika vag tab.

Dimasukan kedalam vagina/lubang lahir.

Obat TBC harus diminum sesuai aturan dokter biasanya satu kali

sehari tidak boleh lupa (kepatuhan pasien) dan diberi penjelasan bahwa

pengobatan TBC memerlukan jangka waktu lama 3 – 6 bulan sehingga

bila obat habis dan ada iter, maka harus segera ditebus agar pengobatan

continue.

Obat mengandung sulfa mempunyai efek samping yang merugikan

ginjal (kegagalan ginjal) shg perlu diinformasikan agar pasien banyak

minum untuk mempermudah ekskresi obat, hal ini perlu untuk mencegah

efek samping agar tidak berat.

Pasien bisa konsultasi lewat telepon baik tentang penyakit atau

obat yang diminumnya. Konsultasi dilakukan dengan bahasa yang baik

dan diberikan informasi secara lengkap dan jelas.

UniqueApoteker UGM 2006

3

Page 4: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

Bila pasien merupakan langganan (pasien penyakit kronis)

meminta kita kerumahnya hal ini bisa dilakukan asalkan tidak

mengganggu jam kerja apoteker. Cara ini merupakan cara yang baik untuk

silahturahmi dengan pasien agar kita mendapat pelanggan, tetapi harus

dipertimbangkan biaya, alokasi, jumlah obat yang dihantar sehingga

apotek tidak rugi.

Bila pasien komplain maka kita perlu menanyakan, pelayanan apa

yang kurang baik dan perlu dicatat/didokumentasikan komplain tersebut

kemudian ditindaklanjuti atau diselesaikan.

Bila pasien hanya menderita penyakit ringan maka bisa dipilihkan

obatnya (swamedikasi) tetapi bila kita tidak yakin maka pasien diminta

pergi ke dokter agar diketahui dengan jelas penyakitnya.

Bila obat dikembalikan maka ditanya dulu apa alasannya. Bila ada

kerusakan atau kekeliruan obat maka obat segera kita ganti, tetapi bila

pasien mengeluh obat itu tidak manjur maka kita yakinkan untuk periksa

ke dokter lagi.

10. Pemberian informasi

Lewat tulisan berupa leaflet atau brosur ttg penyakit dan

pengobatannya

Lwt konsul obt scr lgs dg pasien (scr lgs tatap muka, lwt telp,hp &

alat komunikasi laen)

11. Kriteria karyawan utk pelayanan

Mempunyai penampilan baik atau menarik

Ramah sopan & tdk pemarah

Menguasai barang apa saja yg di apotek & hafal letak obat-obat

Mampu m’berikan info yg di butuhkan pasien

12. Pengaturan obat

UniqueApoteker UGM 2006

4

Page 5: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

Obat-obat di kelompokkan menurut btk sediaan : cair, padat, semi

pdat kmdn di pisahkan utk tiap kls terapi/farmakoterapi & diurutkan mnrt

alfabetisnya

Untuk obat bebas diletakkan di etalase yg bisa dilihat pasien serta

diatur menurut khasiatnya kel obt flu, btk, skt perut, sed. sirup, dll

13. Servis unggulan apotek anda utk bersaing dgn apotek

pesaing

Pelayanan obt bebas & obt dgn resep yg cepat disertai denagn

pemberian KIE pd pasien

Pelayanan obt dg scr b’langganan: obt diantar ke rmh, ada diskon

khusus, & p’berian bonus/hadiah

Obt lengkap & ada komoditi aptk yg lbh lengkap

Harga obt yg lbh murah

Fasilitas aptk yg m’berikan kepuasan pasien

Apoteker sll b’ada di aptk & siap melaksanakan tugasnya

14. Pelayanan obt dg fax bs sj dilayani asalkan kt yakin bahwa pasien memang

m’dptkan resep tsb, misalnya dg menelpon dokter yg menuliskan resep tsb.

Setelah obt dikirim ke rmh pasien mk resep asli harus diambil untuk

pengecekan.

15. Hal tsb merupakan salah satu usaha pengembangan aptk sehingga aptk bs

survive & m’dpt keuntungan. Praktek dokter & aptk dlm 1 gedung bs saja

dilakukan & blh dilakukan krn dr resep dokter bs menambah omset aptk,

asalkan sdh ada perjanjian antara dokter dan apoteker, ttg pembagian

keuntungan. Selain itu dg cr ini apt bs m’peroleh keuntungan lbh untuk

meningkatkan kesejahteraan karyawan.

16. Boleh saja kt m’jual obt yg hampir ED asal dlm jangka wkt sblm obat tsbt ED

hal ini jg perlu p’berian info pd dokter/pasien agar tdk m’gunakan obat stlh tgl

ED. Untuk obat yg sdh ED sebaiknya tdk di jual krn mungkin akan

UniqueApoteker UGM 2006

5

Page 6: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

b’pengaruh buruk pd pasien, lbh baik obt dimusnahkan atau dikembalikan ke

PBF.

17. Etika bekerja di aptk sesuai dg kode etik profesi aptk dimana apoteker hrs

b’tanggung jwb sbg pimpinan aptk shg mampu mengelola aptk, karyawan &

pasien dg baik. Bila tjd pelanggaran mk apoteker bs dituntut.

18. Peranan nyata apoteker dlm meningkatkan derajat

kesehatan masy:

Adalah apoteker b’kewajiban utk mengelola aptk dg baik shg t’capai 7an aptk

utk:

Menyediakan obat scr lengkap & merata utk masy

M’berikan info obt utk masy

Hal ini akan menunjang derajat kesahatan masy yg optimal

19. Cth pelanggaran etika di aptk ;

Penyalahgunaan narko & psiko spt p’jualan, pemberian obt

narko kpd penyalahgunaan narko, pemberian narko tanpa resep dokter &

tdk m’berikan lap narko yg benar

P’belian obt bkn dr distributor yg resmi ttp dr psr gelap

Rekayasa dlm lap keuangan utk m’hindari p’bayaran pajak

20. Obt keras di luar OWA sebaiknya tdk diserahkan tanpa resep dokter krn

diagnosa peny yg tepat adalah diagnosa dokter. Untuk obt-obt yg keras spt obt

kanker hrs dg resep dokter ttp pd kenyataannya hal ini sering tjd. Dlm hal ini

saya b’pendapat bisa saja obt keras diberikan kpd pasien tanpa resep dokter

asalkan peny. pasien jelas, pasien pernah m’dpt obt tsb. Jd penyerahan obt hrs

dg tanggungjwb bahwa obt tsbt tdk merugikan pasien.

21. Cara mengetahui kekuatan pasar dan pesaing :

dengan melakukan observasi terlebih dahulu mengenai lingkungan sekitar

lokasi apotek. Observasi dilakukan terhadap masyarakat sekitar apotek untuk

UniqueApoteker UGM 2006

6

Page 7: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

mengetahui pasar (berhubungan dengan marketing). Perlu dilakukan juga

analisa pesaing (apotek, rumah sakit dan toko obat disekitarnya), kekuatan

pesaing dilihat dari besar kecilnya apotek/omzet, resep yang masuk dan

fasilitas yang dimiliki oleh pesaing. Hal ini perlu dilakukan agar apotek tetap

survive.

22. Besarnya modal tergantung pada :

a. besar kecilnya apotek yang akan didirikan (luas bangunan,

peralatan, perlengkapan apotek, obat dan perbekalan farmasi yang akan

dibeli, jumlah karyawan yang akan direkrut, sistem manajmen yang

digunakan.

b. Manajemen administrasi dan keuangan yang akan digunakan

(dengan sistem komputerisasi atau manual)

c. Analisa keuangan (BEP, keuntungan/probit, ROI, dan lain-lain.

d. Asal modal pinjaman atau modal sendiri

23. Sumber modal :

a. pinjaman dari bank atau badan keungan lainnya

b. kekayaan / dana pribadi atau hasil patungan beberapa orang

c. deposito

d. saham beberapa orang (CV)

24. Yang perlu diperhatikan dalam peminjaman modal :

a. perjanjian tertulis tentang ketentuan dalam peminjaman, meliputi :

waktu pelunasan, besarnya bunga, besarnya pinjaman dan ketentuan

apabila pembayaran tertunda.

b. Perjanjian sebaiknya ditandatangani di depan notaris agar

mempunyai kekuatan hukum.

c. Hubungan antara peminjam modal dengan pemilik modal harus

jelas, kalau ada permasalahan bagaimana penyelesaiannya.

UniqueApoteker UGM 2006

7

Page 8: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

25. Perlukah Studi kelayakan ?

Studi kelayakan apotek perlu dilakukan di daerah tertentu, misalnya DIY. Hal

ini bertujuan untuk menentukan apakah apotek yang akan didirikan tersebut

layak berdiri atau tidak. Dari studi kelayaka ini dapat diprediksi apakah apotek

dapat bertahan atau tidak. Aspek-aspek yang termasuk dalam studi kelayakan

adalah; lokasi, modal, pertimbangan pendirian, tujuan pendirian apotek,

analisa keuangan termasuk analisa BEP, ROI, dll.

26. Jumlah karyawan tergantung pada: besar kecilnya usaha apotek yang akan

didirikan, dengan mempertimbangkan modal (dana untuk gaji karyawan)

dikaitkan dengan standar minimal gaji di daerah tersebut, jam buka apotek

(jam kerja) berkaitan dengan shift yang diberlakukan.

27. Pembelian obat awal :

a. Melakukan survey di apotek sekitar lokasi mengenai obat-obat

yang sering laku.

b. Mencari data tentang obat yang sering laku berdasarkan pola

penyakit, keadaan ekonomi penduduk, tayangan iklan dan TV, dokter yang

praktek bersama dengan apotek kita.

Cara pembelian awal :

a. Nempil dari apotek lain

Keuntungan: hanya melakukan pembelian obat tertentu yang memang

diperlukan guna menghindari kemungkinan rugi bila obat terlalu banyak

stoknya akibat kerusakan atau ED.

Kerugian: keuntungan yang diperoleh lebih kecil karena tidak langsung

membeli pada PBF, jumlah obat terbatas.

b. Membeli dalam jumlah besar dari PBF dengan surat rekomendasi

pembelian obat ke PBF.

Keuntungan: untung yang diperoleh akan lebih banyak dan jumlah barang

lebih banyak.

Kerugian: bila barang tidak terlalu laku dapat menyebabkan kerudakan

barang/ED ataupun meningkatnya biaya penyimpanan sehingga akan

menyebabkan kerugian.

UniqueApoteker UGM 2006

8

Page 9: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

28. Cara mengantisipasi over stock:

a. barang/obat yang tidak laku di apotek dapat dititipkan ke apotek

lain (apotek jaringan)

b. penawaran kepada dokter agar meresepkan obat tersebut

c. penawaran obat kepada pasien bila meminta dipilihkan obat

d. perencanaan pengadaan barang yang baik, terutama untuk barang-

barang fast moving atau slow moving.

29. Bahan pertimbangan dalam melakukan order:

a. anggaran dana untuk pembelian

b. buku defecta

c. pola peresapan obat dari dokter

d. kriteria PBF yang dipilih

e. berdasarkan trend pasar, iklan, pola penyakit.

30. Yang harus diperhatikan dalam pembelian (berhubungan

dengan PBF):

a. nama obat dan kekuatan obat serta jumlah yang dipesan (dalam

satuan terkecil yang ditentukan oleh PBF, seperti 1 botol, 1 tube, 1 box,

dll)

b. persyaratan pembayaran / inkaso, persyaratan retur barang apabila

barang mendekati ED, rusak atau tidak sesuai pesanan.

31. Penerapan metode EOQ / Metode konsumsi di apotek:

sulit dilakukan karena pola peresepan obat di apotek tidak menentu sehingga

tidak dapat dipastikan berapa penggunaan obat tiap periode tertentu.

32. Jenis ditributor:

a. sole distributor / PBF utama:

i. berhubungan langsung dengan industrinya, hanya menjual

produk dari suatu industri, contohnya : PT. AAM, PT. RNI.

UniqueApoteker UGM 2006

9

Page 10: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

ii. retur barang lebih mudah

iii. kualitas produk lebih baik tetapi jenisnya terbatas

b. sub distributor

i. PBF yang tidak langsung berhubungan dengan suatu

industri tetapi berhubungan dengan sole distributor

ii. retur barang lebih sulit

iii. jenis barang relatif banyak karena berasal dari beberapa

industri.

33. Sumber-sumber pemasukan apotek:

penjualan, kredit nota, potongan harga, piutang dagang, dan bunga bank.

34. Jika pendapatan apotek belum mencukupi inkaso:

-- sebelumnya perlu diperhatikan manajemen waktu pembayaran inkaso agar

pada waktu tersebut telah tersedia pendapatan untuk pembayaran inkaso.

-- apabila ternyata tidak cukup juga, maka dapat digunakan uang dari

cadangan modal.

-- apabila tetap tidak ada..... hehehe nombok dong pakai uang sendiri.

35. Supaya BEP tidak terlalu lama tercapai:

maka kita harus meningkatkan laba usaha sehingga dapat menutupi biaya

operasional. Hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan omzet melalui

peningkatan penjualan sehingga laba meningkat. Usahanya bisa melalui

(catatan pengembangan apotek keluar dan kedalam).

36. Jika BEP tidak terjadi dalam 3 bulan pertama maka:

a. mengurangi pembelian obat yang slow moving atau kurang laku

b. mengurangi biaya operasional yang tidak perlu misalnya

penghematan biaya listrik, telpon dll.

c. meningkatkan pemasukan melalui penjualan obat dan komoditi

lain yang laku sehingga laba meningkat.

37. Penambahan jumlah karyawan tergantung pada:

UniqueApoteker UGM 2006

10

Page 11: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

a. laba yang diperoleh; apakah cukup untuk menutupi biaya

operasional gaji karywan baru (kemampuan menggaji karyawan baru)

b. jumlah karyawan yang sudah ada; apakah sudah mampu

melakukan semua kegiatan apotek dengan efektif dan efesien

c. jam kerja yang berlakuk di apotek

d. adanya perluasan usaha apotek

38. Kenaikan gaji karyawan:

a. minimal kerja dari karyawan lebih dari 2 tahun dapat diberikan

kenaikan gaji (terserah apotekernya)

b. kenaikan gaji karyawan diusahakn bersama dengan kenaikan UMR

atau kenaikan harga.

c. bila karyawan mempunyai kinerja yang baik, maka dapat diberikan

bonus atau insentif.

39. Hal yang perlu diperhatikan sebelum bekerja sama dengan

PSA:

a. perjanjian antara apoteker dan PSA yang jelas dan ditandatangani

di depan notaris

b. perjanjian dibuat selengkap dan sejelas mungkin meliputi: jangka

waktu perjanjian, sistem manajemen, keuangan (gaji), SDM, jam kerja,

serta hak, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing pihak.

40. Bagaimana penggolongan obat di apotek? Contohnya?

a. obat narkotika dan psikotropika, contohnya; narkotika (kodein,

pulv.doveri, codipront); psikotropika (diazepam, luminal, klordiazepoksid,

dll)

b. obat keras, contohnya: glibenklamid, furosemid, INH, ISDN,dll.

c. Obat bebas terbatas, contohnya: CTM, dll

d. Obat bebas, contohnya: parasetamol, dll

UniqueApoteker UGM 2006

11

Page 12: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

41. Tanda peringatan pada kemasan obat keras dan obat

bebas terbatas?

Tanda peringatan obat keras: tidak boleh diulang tanpa resep dokter.

Tanda peringatan untuk obat bebas terbatas sesuai dengan SK Menkes RI

Nomor 6355/DIRJEN/SK/69 tanggal 28 Oktober 1969 sebagai berikut:

P-1 : Awas obat keras, bacalah aturan memakainya

P-2 : Awas obat keras, hanya untuk kumur, jangan ditelan

P-3 : Awas obat keras, hanya untuk bagian luar dan badan

P-4 : Awas obat keras, hanya untuk dibakar

P-5 : Awas obat keras, tidak boleh ditelan

P-6 : Awas obat keras, obat wasir, jangan ditelan

42. Tujuan penyimpanan obat narkotika dengan sistem 2

pintu?

Menjaga keamanan untuk menghindari terjadinya pencurian.

43. Obat yang disimpan di kulkas dan berdasarkan apa

penyimpanannya?

Contoh obat :

-- Injeksi tertentu. Contoh :...............................

-- Suppo. Contoh : anusol suppo, dulcolax suppo, stesolid.

-- Obat-obat lain yang harus disimpan pada kulkas.

Alasan :

-- karena obat mudah terhidrolisis pada suhu yang lebih tinggi,

-- obat tersebut efektif pada suhu dingin (vaksin),

-- kestabilan obat

-- untuk mempertahankan bentuk.

44. Siapa yang berhak/dapat melakukan distribusi obat ke

apotek ? peraturan perundang-undangannya?

Obat dapat didistribusikan melalui :

a. Pabrik obat

UniqueApoteker UGM 2006

12

Page 13: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

b. Pedagang Besar Farmasi

c. Apotek

d. Rumah Sakit

e. Toko Obat Berijin

f. Importir (untuk obat2 dengan pemesanan khusus misalnya obat

kanker)

Undang-undangnya ....................gak tau

45. Apakah di apotek boleh menjual mie instan/telur? kenapa?

bagaimana kalau menjual bensin ? dasarnya ?

Boleh, karena pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No

922/MENKES/PER/X/1993 Bab IV pasal 6 ayat 3 menyebutkan bahwa

apotek dapat melakukan kegiatan pelayanan komoditi lainnya diluar sediaan

farmasi.

46. Sanksi jika tidak menjalankan masa bakti ?

Secara legal sebetulnya sanksi tertulis apoteker melaksanakan masa bakti itu

tidak ada hanya konsekuensinya apabila tidak melaksanakan masa bakti maka

apoteker tersebut tidak terdata dalam DinKes setempat.

47. Anda seorang APA di apotek di Madiun yg sedang

menjalankan masa bakti selama 1 thn, anda ingin pindah ke

Makasar, apa yg hrs anda lakukan agar anda dpt melanjutkan

masa bakti anda yg telah berjalan 1 thn tanpa hrs memulai

dari awal lagi ?

Menghubungi DinKes setempat untuk meminta surat keterangan mutasi atau

pindah ke tempat lain dalam hal meneruskan masa baktinya.

UniqueApoteker UGM 2006

13

Page 14: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

48. Berapa lama & dimana saja apoteker dpt menjalankan

masa baktinya? Peraturan perundang-undangan ?

Masa bakti adalah suatu masa tertentu dimana kita mengabdikan diri sesuai

dengan profesi kita (tenaga kita dibutuhkan oleh pemerintah).

Masa bakti dilakukan selama 3 tahun (2 tahun untuk Papua). Masa bakti dapat

dilakukan dimana saja kecuali Jakarta.

Peraturan perundang-undangnya Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun

1990

49. Pelanggaran-2 apa saja yg menyebabkan apotek ditutup ?

Terdapat pada Kepmenkes RI No 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Ketentuan

dan Tata Cara Pemberian Ijin Apotik, pada pasal 25 dan 26.

Pasal 25

(1) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat mencabut surat izin apotik

apabila :

a. Apoteker sudah tidak lagi memenuhi ketentuan yang dimaksud pasal 5

dan atau;

b. Apoteker tidak memenuhi kewajiban dimaksud dalam Pasal 12 dan

Pasal 15 ayat (2) dan atau;

c. Apoteker Pengelola Apotik terkena ketentuan dimaksud dalam pasal

19 ayat (5) dan atau;

d. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-

undangan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dan atau;

e. Surat Izin Kerja Apoteker Pengelola Apotik dicabut dan atau;

f. Pemilik sarana Apotik terbukti terlibat dalam pelanggaran

Perundangundangan di bidang obat, dan atau;

g. Apotik tidak lagi memenuhi persyaratan dimaksud dalam pasal 6 .

(2) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebelum melakukan pencabutan

sebagaimana dimaksud ayat (1) berkoordinasi dengan Kepala Balai POM

setempat.

Pasal 26

UniqueApoteker UGM 2006

14

Page 15: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

(1) Pelaksanaan Pencabutan Izin Apotik sebagaimana dimaksud dalam Pasal

25 huruf (g) dilakukan setelah dikeluarkan :

a. Peringatan secara tertulis kepada Apoteker Pengelola Apotik sebanyak

3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu masing-masing 2

(dua) bulan dengan menggunakan contoh Formulir Model APT-12.

b. Pembekuan Izin Apotik untuk jangka waktu selama-lamanya 6 (enam)

bulan sejak dikeluarkannya penetapan pembekuan kegiatan Apotik

dengan menggunakan contoh Formulir Model APT-13.

(2) Pembekuan Izin Apotik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf (b),

dapat dicairkan kembali apabila Apotik telah membuktikan memenuhi

seluruh persyaratan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan ini dengan

menggunakan contoh Formulir Model APT-14.;

(3) Pencairan Izin Apotik dimaksud dalam ayat (2) dilakukan setelah

menerima laporan pemeriksaan dari Tim Pemeriksaan Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota setempat.

50. Pemberian informasi obat oleh apoteker adalah wajib

dilakukan, diatur dlm perundang-2an no berapa?

Terdapat pada Kepmenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang

Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek

51. Apakah pegawai apotek (bukan AA atau apoteker) dpt

mengantarkan obat kerumah pasien? dasar peraturannya?

Tidak boleh. Seperti tercantum dalam Kepmenkes RI Nomor

1027/Menkes/SK/IX/2004 menjelaskan bahwa pelayanan residensial (Home

care) adalah pelayanan apoteker sebagai care giver dalam pelayanan

kefarmasian di rumah-rumah khususnya untuk kelompok lansia dan pasien

dengan pengobatan terapi kronis lainnya.

52. Apa yg dimaksud dgn kode etik? Contoh pelanggaran?

Kode etik profesi adalah kumpulan kendala yg disusun sendiri oleh himpunan

profesi, sebagai pengontrol gerak-gerik anggotanya dlm melaksanakan

UniqueApoteker UGM 2006

15

Page 16: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

profesi, yg sarat dgn larangan-2, yg menjamin agar mjd panduan dan pedoman

bahwa orang yg menjalankan profesi itu tdk menyimpang dr tujuan utamanya,

serta menerapkan pengetahuannya utk sebaik-2nya kehidupan sesama

manusia; demikian juga utk menjaga agar tumbuh tekanan-2 dr pihak

pengguna jasa yg dpt merugikan citra profesi akibat pendapat pengguna jasa

yg menilai jasa profesi sebagai komoditi biasa yg hrs dibayar dgn nominasi

uang semata, bkn dgn kehormatan (honorare).

Contoh pelanggaran:

mengganti obat tanpa persetujuan dokter dan pasien

mengambil keuntungan yang tidak sesuai dgn peraturan yg berlaku.

53. Apa yg dimaksud dgn standar keprofesian?

Standar pelayanan jasa keprofesian yg dapat diberikan oleh profesi tsb kpd

masyarakat/klien dan standar keahlian khusus berdasarkan spesialisasi

keahlian profesi tsb.

54. Apa itu malpraktek? Contoh di apotek?

Pekerjaan yg tdk sesuai dgn standar operasional prosedur atau kelalaian dari

profesi tsb dan menimbulkan kerugian bagi pasien.

Contoh: tidak memberikan informasi pada waktu menyerahkan obat ke pasien

sehingga menimbulkan kerugian pasien misalnya : penggunaan ibuprofen

yang diberikan sebelum makan yang dapat mengiritasi lambung

55. Mengapa apoteker hrs disumpah?

a. Sumpah farmasi menekankan pada tugas kemasyarakatan seorang

apoteker, sebagai profesional yang mengemban tugas kemasyarakatan

(mengutamakan kesejahteraan manusia dan pembebasan penderitaan

manusia), maka apoteker harus menggunakan pengetahuan dan keahlian

yg dimiliki dengan penuh tanggung jawab.

b. Mengucapkan sumpah secara simbolis adalah sebuah langkah

formal proses sosialisasi profesional.

UniqueApoteker UGM 2006

16

Page 17: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

c. Sumpah biasanya diatur pada permulaan pelaksanaan/ upacara

pemberian lisensi.

d. Dengan mengucapkan sumpah berarti calon apoteker akan selalu

menjaga standar sikap moral dan etika yang tertinggi dalam pelaksanaan

profesinya dan sebagai jalan pembuka/ perjalanan seorang apoteker

sebagai profesi.

56. Mengapa apoteker hrs mempunyai kode etik & standar

profesi?

Apoteker harus mempunyai kode etik dan standar profesi karena Apoteker

adalah profesional kesehatan yang membantu individu dalam mempergunakan

pengobatan yang terbaik. Kode etik dimaksudkan untuk menyatakan prinsip-2

yang membentuk basis fundamental peranan dan tanggung jawab apoteker.

Prinsip-2 tersebut didasarkan pada sifat dan kewajiban moral ditetapkan untuk

membimbing para apoteker dalam berhubungan dengan pasien, profesional

kesehatan dan masyarakat.

57. Sebutkan contoh-2 pelangaran sumpah/janji apoteker !

Mencemarkan nama baik profesi apoteker.

Melakukan pengelolaan, penyimpanan dan distribusi narkotika tanpa

dilaporkan ke DinKes setempat.

58. Apa kewajiban-2 apoteker (berdasarkan kode etiknya)?

a. Seorang apoteker wajib menghormati hubungan perjanjian antara

pasien dan apoteker.

b. Seorang apoteker wajib menjunjung kebaikan atas setiap pasien

dalam cara yang santun, penuh cinta kasih dan ramah.

c. Seorang apoteker wajib menghormati otonomi dan martabat setiap

pasien.

d. Soerang apoteker wajib bertindak dengan kejujuran dan integritas

dalam hubungan profesional.

e. Seorang apoteker harus menjaga kompetensi profesional.

UniqueApoteker UGM 2006

17

Page 18: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

f. Seorang apoteker wajib menghormati kemampuan nilai dan

kemampuan teman sejawat dan para profesional kesehatan lainnya.

g. Seorang apoteker wajib melayani kebutuhan individu, komunitas

dan kemasyarakatan.

h. Seorang apoteker wajib mencari keadilan di dalam sebaran sumber

daya kesehatan.

59. Apa yg dimaksud dgn visum, SP, SIA & SIK? Bedanya? UU

yg menjelaskan/mengaturnya?

Visum: Surat ijin kerja untuk apoteker yang akan bekerja diluar apotek

SP: Surat pengakuan dari pemerintah bahwa kita seorang apoteker.

SIA: Surat izin yg diberikan oleh Menteri Kesehatan kepada apoteker atau

apoteker bekerjasama dengan pemilik sarana untuk menyelenggarakan

apotek disuatu tempat tertentu.

SIK: Surat izin kerja yang berlaku di tempat kita bekerja.

Berdasarkan PP No 41 thn 1990.

60. Syarat-2 menjadi apoteker pendamping?

Syarat-syarat untuk menjadi apoteker pendamping sama dengan syarat2

menjadi APA yaitu :

a. Ijasahnya telah terdaftar pada Departemen Kesehatan

b. Telah mengucapkan Sumpah/janji sebagai Apoteker

c. Memiliki Surat Ijin Kerja dari Menteri

d. Memenuhi syarat-syarat kesehatan fisik dan mental untuk

melaksanakan tugasnya sebagai Apoteker

e. Tidak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi

Apoteker Pengelola Apotik di apotik lain.

61. Kepmenkes 1332/tahun 2002 apakah apotek wajib

memiliki apoteker pendamping selain APA?

Pasal 19

UniqueApoteker UGM 2006

18

Page 19: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

(1) Apabila Apoteker Pengelola Apotik berhalangan melakukan tugasnya

pada jam buka Apotik, Apoteker Pengelola Apotik harus menunjuk

Apoteker pendamping.;

(2) Apabila Apoteker Pengelola Apotik dan Apoteker Pendamping karena

hal-hal tertentu berhalangan melakukan tugasnya, Apoteker Pengelola

Apotik menunjuk Apoteker Pengganti;

(3) Penunjukan dimaksud dalam ayat (1) dan (2) harus dilaporkan kepada

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan tembusan Kepada

Kepala Dinas Kesehatan Propinsi setempat dengan menggunakan

contoh Formulir Model APT.9;

(4) Apoteker Pedamping dan Apoteker Pengganti wajib memenuhi

persyaratan dimaksud dalam Pasal 5;

(5) Apabila Apoteker Pengelola Apotik berhalangan melakukan tugasnya

lebih dari 2 (dua) tahun secara terus menerus, Surat Izin Apotik atas

nama Apoteker bersangkutan dicabut.

Jadi apotek wajib memiliki apoteker pendamping apabila APA

berhalangan hadir.

62. Kasus: Jika terdapat apotek yg saling

berhadap-2an/bersebelahan maka hal ini termasuk dlm

pelanggaran apa?

Menurut Kepmenkes No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tidak ada ketentuan

yang melarang apotek didirikan berhadap-2an/ bersebelahan. Jadi hal ini tidak

termasuk dalam pelanggaran.

63. Apakah apotek dpt melakukan promosi atau mengiklankan

apoteknya? dasar per-UUnya?

Apotek dapat melakukan promosi/ mengiklankan apoteknya hanya pada saat

apotek baru berdiri dan saat apotek pindah ke lokasi lain.

Dasar per UU-nya ...................gak tau

UniqueApoteker UGM 2006

19

Page 20: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

64. Sebutkan macam-2 OWA dan contohnya (generik, paten

dan cara kerja)!

OWA 1 (nomor 347/Menkes/SK/VII/1990)

1. Alat kontrasepsi

Contoh : Linestrenol (Exluton)

Levonorgestrel – etinil estradiol (Mikrodiol)

Norgestrel – etinil estradiol (Microgynon, Cyclo progynova)

2. Obat saluran cerna

a. Antasid : Mg trisilikat + Al hidroksida koloidal + papaverin +

klordiazepoksid (Sanmag)

b. Antispasmodik : papaverin (Decamag), ekstrak belladone

(Spasmal)

c. Antispasmodik – analgesik : metampiron, belladone, papaverin

d. Antimual : metoklorpamide HCl (Damaben, Primperan)

e. Laksan : bisakodil supp (Dulcolax, Bicolax, Laxsamex)

3. Obat mulut dan tenggorokan

Contoh : hexetidine (Bactidol, Hexadol); triamcinolone acetonide

(Kenacort, Kenalog in orabase)

4. Obat saluran napas

a. Obat asma : aminophillin supp (Amicain); ketotifen

(Pehatifen, Prevas); terbutalin sulfat (Bricasma, Nairet);

salbutamol (Salbron, Teosal, Salbufen, Ventolin)

b. Sekretolitik – Mukolitik : bromheksin (Bisolvon,

Halmezin, Mucohexin, Mucosulvan, Woods Ekpektoran);

Karbosistein (Mucopront, Mocotab); Asetilsiatein (Sistenol,

Fluimucyl); Oksolamin Sitrat.

5. Obat yang mempengaruhi sistem neuromusculer

a. Analgetik – antipiretik : metampiron (Neuralgin, Dolo-neurobion,

Cetalgin, Novalgin); asam mefenamat (Ponstan, Mefinal);

metampiron + klordiazepoksida/ diazepam (Hedix, Hufralgin)

b. Antihistamin : mebhidrolin (Histapan, Interhistin), pheniramin

hidrogen maleat; astemizol (Comaz, Sines); oxomemazine

UniqueApoteker UGM 2006

20

Page 21: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

(Comtusi, Toplexil); homochlorcyclizine HCl (Homoclomin);

dexklorpheniramine maleat (Alpara, Celestamine, Dextamine,

Intunal)

6. Antiparasit

Contoh : mebendazol (Gavox, Vercid, Trivexan)

7. Obat kulit topikal

a. Antibiotik : tetrasiklin (Dumocycline); kloramfenikol (Kemikort,

Erlamicetine); framisetina (Sofra tulle, Daryant tulle); neomicin

(Apolar-N, Benoson-N, Betason-N); Gentamisin (Digenta,

Garamycin, Dermagen); erytromicin (Erysanbe, Aknemycin,

Erybiotic)

b. Kortikosteroid : hydrokortison (Enkacort, Bufacort);

fluprednilidena (Decoderm, Gentacortin); Triamsinolon

(Kenacort, Kenalog in orabase); deksametason (Betason, Benoson,

Digenta); fluokortolon (Ultraproct); desoksimetason (Esperson,

Inerson)

c. Antiseptik lokal : heksaklorofen (Dermisan, Dermol)

d. Antifungi : mikonazole nitrat (Benoson-M, Daktazol); nistatin

(Candistin, Kanditatin, Mycostatin); tolnaftat (Naftate); ekonazol

e. Anestesi lokal : lidokain (Colme, Lidodex)

f. Enzim antiradang topikal kombinasi : heparinoid

g. Pemucat kulit : hidroquinon (Bioquin, Mediquin, Melanox);

hidroquinon + PABA (Vitaquin)

OWA 2 (ada 34 item obat) nomor 924/Menkes/Per/X/1993

1. Albendazol

2. Bacitracin

3. Benorilate

4. Bismuth subcitrate

5. Clindamicin

6. dexametason

7. Ibuprofen

8. Ketoconazole

UniqueApoteker UGM 2006

21

Page 22: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

9. Omeperazole

10. Piroxicam

11. Prednisolon

12. Urea, dll

OWA 3 (nomor 1176/Menkes/SK/X/1999)

1. Saluran Pencernaan dan Metabolisme

- Famotidin (antiulkus peptik)

- Ranitidin (anti ulkus peptik)

2. Obat kulit

- Asam azelat (anti acne)

- asam fusidat (anti mikroba)

- motretinida (anti acne)

- tolsiklat (anti fungi)

- tretionin (anti acne)

3. Anti infeksi umum

- Isoniazid

- Rifampisin

- Pirazinamid Anti tuberkulosa

- Etambutol

- Streptomisin

4. Sistem Muskoloskeletal

- Alopurinol (anti gout)

- Diklofenak natrium (anti inflamasi dan anti rematik)

- Piroksikam (anti inflamasi dan anti rematik)

5. Sistem saluran pernapasan

- Klemastin (anti histamin)

- Mequitazin (anti histamin)

- Orsiprenalin (anti asma)

- Prometazin toeklat (anti histamin)

- Setirizin (anti histamin)

- Siproheptadin (anti histamin)

6. Organ-organ sensorik

UniqueApoteker UGM 2006

22

Page 23: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

- Gentamisin (obat mata)

- Kloramfenikol (Obat mata)

- Kloramfenikol (obat telinga)

65. Macam-macam SP (Surat Pesanan)

a. Surat Pesanan Untuk Obat Non Psikotropika dan Non Narkotika

Format SP bebas (tidak ditentukan) jadi ukuran dan bentuk

tergantung masing-masing apotek, jumlah item obat dalam tiap SP bebas,

diberi nomor urut SP sesuai apotek, identitas apotek, tanggal, nama dan

jumlah obat, tandatangan APA dan cap apotek. Surat pesanan biasanya

dibuat rangkap 2 atau 3 sama seperti untuk psikotropika.

b. Surat Pesanan Untuk Obat Narkotika

Format sudah ditentukan oleh Departemen Kesehatan untuk

seluruh apotek dengan model N-9. Dalam satu lembar SP hanya boleh

memesan satu item obat narkotika, dimana yang bertanggung jawab

adalah Apoteker dan ditandatangani oleh Apoteker, diberi nomor urut SP

sesuai nomor apotek, serta cap apotek. Surat pesanan untuk narkotika

dibuat rangkap 5, yaitu asli untuk PBF, Manajer Kimia Farma, Dinas

Kesehatan, Balai POM dimana ketiganya (Manager Kimia Farma, DinKes

dan Balai POM) yang mengirim PBF, dan arsip apotek.

c. Surat Pesanan Untuk Obat Psikotropika

Format, ukuran dan bentuk sama dengan SP untuk narkotika yaitu

sudah ditentukan oleh Departemen Kesehatan, tetapi bisa dicetak sendiri.

Untuk Apotek WIPA menggunakan model N-6. untuk SP psikotropika

tidak ada aturan jadi satu lembar SP untuk satu distributor boleh memuat

beberapa item obat, diberi nomor SP, ditandatangani oleh APA dan cap

apotek. Surat pesanan psikotropika dibuat rangkap 3, yaitu asli untuk PBF,

saat terima barang dan arsip apotek.

66. Mengapa almari narkotika harus ditempel (dilekatkan) di

dinding ?

Untuk keamanan sehingga menghindari terjadinya pencurian.

UniqueApoteker UGM 2006

23

Page 24: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

67. Perhitungan BEP, ROI, margin ?

1. Break Even Point (BEP)

Adalah suatu teknik analisa yang menunjukkan suatu keadaan

usaha tidak mengalami keuntungan atau pun kerugian. Fungsi dari analisa

BEP antara lain digunakan untuk perencanaan laba, sebagai alat

pengendalian, alat pertimbangan dalam menentukan harga jual dan alat

pertimbangan dalam mengambil keputusan (Anief, 2001).

Rumus BEP :

BEP = Break Even Point

FC = Fixed Cost (Biaya tetap)

VC = Variable Cost (Biaya Variabel)

TR = Total Revenue (Hasil Penjualan)

Semakin kecil waktu balik modal, maka semakin prospektif

pendirian apotek, hal ini menandakan semakin besar tingkat pengembalian

modal dan keuntungan bersih rata-rata juga besar.

2. Return On Investmen (ROI) dan Pay Back Periode

Untuk mengetahui apakah modal yang ditanam di apotek lebih

menguntungkan daripada investasi di bank maka dapat digunakan ROI

(Return on Investment) dan Pay Back Period untuk mengetahui berapa

lama modal akan kembali dari usaha apotek yang dilakukan.

Rumus Return On Investmen (ROI)

Rumus Pay Back Periode (PBP)

UniqueApoteker UGM 2006

24

1BEP = X FC 1- VC/TR

Laba BersihROI = X 100 %

Total Investasi

Total Investasi PBP =

Laba Bersih

Page 25: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

3. Margin (index)

Jika obat bebas (HV) index umumnya dikalikan 1,1

Jika obat keras index umumnya dikalikan 1,3

Maksimal index tidak boleh melebihi HET

68. Perbedaan OGB dan OG ?

OGB adalah Obat Generik Berlogo dan diproduksi oleh industri farmasi yang

sudah memenuhi standar CPOB.

OB adalah Obat Generik (tidak pake logo) dan diproduksi oleh industri

farmasi yang masih belum memenuhi standar CPOB.

69. Kasus : apakah obat luar negeri boleh apa tidak

dikonsinyasi ?

Obat luar negeri boleh dilakukan konsinyasi apabila sudah mendapatkan

registrasi dari DepKes RI.

70. Buku defecta apa saja yang dicatat ?

Buku Defecta merupakan buku yang digunakan untuk mencatat

barang/obat yang harus dipesan (habis atau menipis) untuk memenuhi

kebutuhan ketersediaan barang/obat. Fungsi buku ini untuk mengecek barang

dan stok barang, untuk menghindari kelupaan pemesanan kembali barang,

sehingga kemungkinan terjadinya stock out bisa dihindari.

Yang dicatat dalam buku ini adalah nama barang yang habis, jumlah barang

sisa, nama PBF/industri.

71. Strategi pengembangan apotek ?

UniqueApoteker UGM 2006

25

Page 26: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

Strategi pengembangan apotek ada dua macam yaitu intensifikasi dan

ekstensifikasi. Pengembangan apotek intensifikasi meliputi :

1. Pelayanan baik.

2. Ramah, mau bergaul, penuh pengabdian, mampu bekerjasama dengan

pasien.

3. Resep bisa diantar, konsultasi obat gratis, cek tekanan darah.

4. Administrasi mudah.

5. Pelayanan cepat.

6. Karyawan.

Untuk mengembangkan sebuah apotek tidak terlepas dari peran karyawan,

maka diperlukan pengelolan SDM dengan baik, karyawan harus dibina

untuk meningkatkan prestasi. Metode reward & punishment bisa memacu

karyawan untuk disiplin dalam bekerja. Agar pelayanan obat di apotek

juga dapat dilaksanakan dengan cepat maka perlu dipertimbangkan jumlah

karyawan yang cukup, tentu saja hal ini juga mempertimbangkan faktor

cost dan benefit.

7. Ketersediaan

Diusahakan semua obat yang dibutuhkan pasien tersedia lengkap sehingga

apotek tidak akan pernah menolak resep dari pasien untuk menghindari

kekecewaan pasien.

8. Fasilitas

Untuk memuaskan hati pelanggan apotek, fasilitas yang tersedia di apotek

sangat menunjang, di antaranya timbangan berat badan, ruang tunggu

yang nyaman (dilengkapi TV).

Pengembangan apotek secara ekstensifikasi meliputi :

1. Diferensiasi produk

Produk obat yang tersedia jangan hanya berasal dari satu pabrik, karena

biasanya resep-resep yang datang berasal dari produk yang berbeda.

2. OTC formula buatan sendiri

Apotek boleh menyediakan OTC formula buatan sendiri salah satunya

sebagai usaha diferensiasi produk. Obat-obatan buatan sendiri yang

UniqueApoteker UGM 2006

26

Page 27: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

memberi khasiat baik bagi pasien akan memberikan kepercayaan lebih

bagi apotek, hal ini dapat menambah pelanggan.

3. Konseling digalakkan

Perannya Apoteker disini sangat diperlukan karena merupakan salah satu

kewajiban untuk memberikan informsi yang bukan hanya sekedar

pemberitahuan cara penggunaannya, tetapi perlunya Apoteker

memberitahukan kepada pasien dalam bentuk konseling terutama untuk

obat-obat yang memberikan resiko lebih.

4. Pembukaan cabang

Salah satu cara yang baik untuk pengembangan apotek dengan pembukaan

cabang, apalagi bila apotek tersebut sudah cukup dikenal oleh masyarakat

karena keramahan atau dalam pelayanan ke pasien baik.

5. Kerja sama dengan instansi

Kerja sama ini akan menambah pendapatan apotek, dan memberikan

kepercayaan bahwa Apoteker tersebut baik, maka akan terjadi kerja sama

dengan instansi tersebut.

6. Diferensiasi usaha

Usaha untuk pengembangan apotek yang dikelola bukan hanya apotek

saja, tetapi bisa membuka poliklinik, laboratorium klinik, optic, dan lain-

lain, dimana usaha tersebut dibuka di dekat apotek.

72. Dasar pembelian barang

Pembelian dilakukan dengan 3 (tiga) cara yaitu :

1. Pembelian Berencana

Merencanakan pembelian berdasarkan penjualan per minggu atau

per bulan. Keuntungannya apotek dapat mengetahui obat-obat yang

bersifat fast moving dan slow moving sehingga memudahkan dalam

pengadaan. Metode ini biasanya digunakan untuk apotek yang telah

berjalan. Cara ini biasa digunakan untuk membeli barang yang sukar

diperoleh karena PBF berada di luar kota.

2. Pembelian Spekulatif

UniqueApoteker UGM 2006

27

Page 28: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

Pembelian dilakukan dalam jumlah yang lebih besar dari

kebutuhan dengan harapan akan ada kenaikan harga dalam waktu dekat

atau adanya diskon atau bonus. Pengadaan secara spekulatif ini

hendaknya harus diperhitungkan sesuai dengan kebutuhan sehingga

tidak terjadi penumpukan yang dapat menyebabkan kerugian.

3. Pembelian dalam Jumlah Terbatas (hand by mount buying)

Pembelian dilakukan sesuai dengan kebutuhan dalam jangka

pendek atau pembelian dilakukan jika dana yang tersedia terbatas dan

PBF berada dalam satu kota. Biasanya digunakan pada apotek yang baru

buka atau memiliki modal yang terbatas.

73. Pemesanan obat sebelum memiliki SP (Surat Penugasan)

Apoteker wajib meminta rekomendasi dari Departemen Kesehatan untuk

diperbolehkan melakukan pembelian obat ke PBF.

74. Hubungan ROI dan BEP

Semakin cepat BEP dicapai maka semakin cepat pula pencapaian ROI.

75. Bagaimana cara meningkatkan laba apotek ?

o Meningkatkan index keuntungan

o Mengurangi biaya tetap

o Meningkatkan omzet

o Mempunyai karyawan yang ideal dan dapat dipercaya

o Mampu melihat kedepan – ekspektasi customer

o Aktif berkomunikasi dengan pasien

o Instrospeksi SDM yang ada atau yang bakal ada

o Mempunyai fasilitas yang lebih dari apotek yang lain

76. Menghitung HNA jika obat nempil dari apotek lain

Bila apotek A nempil obat dari apotek B, maka apotek B akan memberikan

discount 10% dari harga jual apotek lepada apotek A.

UniqueApoteker UGM 2006

28

Page 29: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

Misalnya apotek B index keuntungannya 1,3, maka untuk menjual obat

keapotek A maka apotek B hanya mengambil keuntungan 1,17.

Jadi HNA apotek A : harga beli dari apotek B

1,17

77. Macam-2 pajak

Berdasarkan kelompoknya pajak ada beberapa macam dan semuanya

harus dibayar oleh apotek meliputi :

1. Pajak Daerah

Pajak daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya berada

pada pemerintah daerah baik tingkat propinsi maupun kabupaten. Pajak

daerah ditentukan oleh masing-masing daerah, dan macam pajak yang

harus dibayar adalah :

a. Pajak Barang Inventaris

Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah terhadap barang

yang digunakan di apotek atau barang inventaris milik apotek seperti

pajak televisi (sekarang sudah tidak ada) dan pajak kendaraan

bermotor.

b. Pajak reklame/iklan

Pajak reklame adalah pajak yang dikenakan terhadap

pemasangan papan nama apotek di luar atau di dalam lingkungan

apotek. Pajak tergantung lokasi dan besar papan nama apotek. Jika

nama apotek ditulis/disertakan di dalam papan nama suatu perusahaan

tertentu, pajak reklame akan ditanggung oleh perusahaan tersebut.

c. Surat Keterangan Ijin Tempat Usaha.

d. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).

2. Pajak Pusat

Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat.

Pajak pusat meliputi :

a. Pajak Tidak Langsung

UniqueApoteker UGM 2006

29

Page 30: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya bisa

dilimpahkan pada pihak lain.

1) Bea Materai, untuk kuitansi lebih dari Rp. 250.000,00 dikenakan

biaya materai Rp. 3000,00.

2) Pajak Pertambahan Nilai (PPN), merupakan pajak tak langsung

yang dikenakan pada setiap pembelian berapa pun jumlah rupiah

yang dibelanjakan. Besarnya pajak yang harus dibayar sebesar

10% dari jumlah pembelian. Misalnya untuk setiap pembelian obat

khususnya untuk PBF yang PKP (Pengusaha Kena Pajak) maka

dikenai PPN sebesar 10%.

b. Pajak Langsung

Pajak langsung adalah pajak yang harus dipikul sendiri oleh

wajib pajak yang bersangkutan. Pajak langsung meliputi :

1) Pajak Penghasilan (PPh)

Menurut Undang-undang Perpajakan Nomor 17 tahun

2000, ada beberapa pajak yang dikenakan untuk usaha apotek.

a) PPh 21

Pasal 21 Undang-undang Perpajakan Nomor 17 tahun

2000, menyatakan bahwa pajak ini merupakan pajak pribadi

(penghasilan karyawan tetap) terhadap gaji karyawan setiap tahun

yang telah dikurangi penghasilan tidak kena pajak (PTKP). Pajak

ini dikenakan pada karyawan tetap yang telah melebihi PTKP dan

dibayarkan sebelum tanggal 15 setiap bulan. Keterlambatan

pembayaran dikenai denda sebesar Rp 50.000,00 ditambah 2%

dari nilai pajak yang harus dibayarkan. Penghasilan Tidak Kena

Pajak (PTKP) yaitu :

Rp 2.880.000 untuk diri wajib pajak

Rp 1.440.000 tambahan untuk wajib pajak kawin

Rp 1.440.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga (anak)

paling banyak 3 orang.

Pengurangan yang diperbolehkan adalah biaya jabatan

sebesar 5% dengan jumlah maksimal Rp. 1.296.000,00/tahun atau

UniqueApoteker UGM 2006

30

Page 31: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

Rp. 108.000,00/bulan dan iuran yang terkait dengan gaji yang

dibayar oleh pegawai kepada dana pension sebesar 5% maksimal

Rp. 432.000,00/tahun atau Rp. 36.000,00/bulan.

b) PPh 23

Apabila apotek dimiliki suatu persero maka selain pajak

diatas, dikenakan pula ketentuan PPh pasal 23 yang mengatur

bahwa keuntungan bersih yang dibagikan kepada persero dikenai

15% dari saham yang dibagikan tersebut (Anonim, 2000). PPh 23

merupakan pajak yang dikenakan pada badan usaha berdasarkan

pembagian deviden.

c) PPh 25

Berupa pembayaran pajak yang berupa cicilan tiap bulan

sebesar 1/12 dari perhitungan pajak satu tahun sebelumnya.

Pembayaran dilakukan setiap bulan sebelum tanggal 15 dan pada

akhir tahun diperhitungkan dengan besar pajak yang

sesungguhnya yang harus dibayar. Pajak keuntungan bersih

dihitung berdasarkan undang-undang perpajakan No. 17 tahun

2000 menyatakan bahwa ketentuan yang berlaku dalam

perhitungan pajak sesuai PPh 25 :

i) Untuk Badan Usaha

(1) Jika keuntungan suatu perusahaan < Rp 50 juta maka

dapat dikenai pajak sebesar 10%

(2) Jika keuntungan suatu perusahaan diatas Rp 50 juta –

Rp100 juta maka dapat dikenai pajak sebesar 15%.

(3) Jika keuntungan suatu perusahaan > Rp 100 juta maka

dapat dikenai pajak sebesar 30%.

ii) Untuk Pajak Perseorangan :

(1) Jika keuntungan suatu perusahaan < Rp 25 juta maka

dapat dikenai pajak sebesar 5%.

UniqueApoteker UGM 2006

31

Page 32: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

(2) Jika keuntungan suatu perusahaan diatas Rp 25 juta – Rp

50 juta maka dapat dikenai pajak sebesar 10%.

(3) Jika keuntungan suatu perusahaan diatas Rp 50 juta – Rp

100 juta maka dapat dikenai pajak sebesar 15%.

(4) Jika keuntungan suatu perusahaan diatas Rp 100 juta

sampai Rp 200 juta maka dapat dikenai pajak sebesar

25%.

(5) Jika keuntungan suatu perusahaan diatas Rp 200 juta

maka dapat dikenai pajak sebesar 35%.

d) PPh 28

Apabila pajak yang terhutang untuk satu tahun pajak

ternyata lebih kecil dari jumlah kredit pajak (PPh 25) maka setelah

dilakukan perhitungan, kelebihan pembayaran pajak dikembalikan

setelah dilakukan pemeriksaan dengan hutang pajak berikut

sanksi-sanksinya.

e) PPh 29

Apabila pajak yang terhutang untuk satu tahun pajak

ternyata lebih besar dari jumlah kredit pajak yang sudah dilakukan

perhitungan, maka kekurangan pajak yang terhutang harus

dilunasi selambat-lambatnya tanggal 25 bulan ketiga setelah tahun

pajak berakhir bagi Wajib Pajak sebelum surat pemberitahuan

disampaikan.

2) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Pajak Bumi dan Bangunan dikenakan setiap tahun dan

besarnya tergantung dari luas tanah, luas bangunan, serta lokasi

apotek yang ditempati apotek sebagai sarana usaha.

3) Pengusaha Kena Pajak (PKP)

UniqueApoteker UGM 2006

32

Page 33: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

Merupakan pajak yang dikenakan kepada badan usaha

atau orang pribadi yang melakukan usaha. Pengusaha kecil dengan

kemampuan sendiri dapat mengajukan permohonan untuk menjadi

PKP.

78. Pengelolaan narkotika dan psikotropika

1. Pengelolaan Narkotika

Narkotika merupakan salah satu obat yang diperlukan dalam

bidang pengobatan dan ilmu pengetahuan untuk tujuan pendidikan,

pengembangan ilmu dan penerapannya. Narkotika dapat menimbulkan

ketergantungan yang sangat merugikan apabila digunakan tanpa

pembatasan dan pengawasan ketat. Penanggung jawab dalam pengelolaan

obat narkotika adalah seorang AA yang ditunjuk oleh APA. Pembuatan,

penyimpanan, pengedaran dan penggunaan narkotika tanpa pembatasan

dan pengawasan yang seksama dan bertentangan dengan peraturan yang

berlaku merupakan kejahatan yang sangat merugikan perorangan,

masyarakat dan merupakan bahaya yang besar bagi kehidupan manusia

dan kehidupan negara dibidang politik, keamanan, ekonomi, sosial budaya

serta ketahanan nasional bangsa Indonesia. Dimana pengelolaan narkotika

di Apotek WIPA sudah sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh peraturan

perundang-undangan. Pengelolaan narkotika ini meliputi :

a. Pengadaan/pembelian Narkotika

Pasal 5 ayat 1 UU Nomor 9 tahun 1976 disebutkan bahwa

Menteri Kesehatan memberi izin kepada apotek untuk membeli,

meracik, menyediakan, memiliki atau menyimpan untuk persediaan,

menguasai, menjual menyalurkan, menyerahkan, mengirim dan

membawa atau mengangkut narkotika untuk kepentingan pengobatan.

Pembelian obat narkotika dilakukan dengan menggunakan surat

pesanan narkotika model N-9 ke PBF PT Kimia Farma (PBF yang

mendapat ijin dari pemerintahan untuk menyalurkan obat narkotika)

dan dibuat 5 lembar untuk PBF, Dinas Kesehatan Wilayah, Balai

Besar POM, Manager Kimia Farma Pusat, dan arsip apotek. Setiap

UniqueApoteker UGM 2006

33

Page 34: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

satu SP hanya dapat digunakan untuk satu item/satu jenis narkotika.

Dimana kertas SP ini dapat dibeli di Kimia Farma, karena apotek tidak

boleh membuat sendiri.

b. Penyimpanan Narkotika

Penyimpanan obat narkotika dan psikotropika dilakukan secara

khusus. Untuk penyimpanan narkotika diletakkan pada lemari khusus

yang tidak tembus cahaya, dengan ukuran 40x80x100 cm dan

memiliki dua bagian dengan dua pintu serta lemari tersebut dilekatkan

pada dinding. Satu bagian untuk tempat penyimpanan stok dan

dilengkapi dengan kartu stok, bagian yang lain untuk menyimpan obat

yang digunakan sehari-hari dan dilengkapi dengan kartu stelling.

Lemari tersebut dikunci dan tidak diberi penandaan apapun untuk

menghindari pencurian.

c. Pelayanan Narkotika

Obat golongan narkotika hanya dapat diberikan kepada pasien

bila menggunakan resep dokter atau kopi resep dengan tanda nedet

dari apotek yang menyimpan resep asli. Hal ini sesuai dengan surat

edaran Ditjen POM Nomor 336/E/SE/77 disebutkan sesuai pasal 7

ayat 2 UU RI Nomor 9 tahun 1976 tentang narkotika, apotek dilarang

mengulangi menyerahkan narkotika atas resep yang sama dari seorang

dokter atau atas dasar salinan resep.

Resep-resep tersebut kemudian disimpan secara terpisah.

Setiap pengeluaran dicatat di kartu stelling lengkap dengan nomor

resepnya, kemudian dicatat di buku narkotika dan psikotropika. Resep

yang mengandung narkotika diberi tanda garis merah, kemudian

dipisahkan untuk dicatat dalam buku register narkotika. Pencatatan

meliputi tanggal, nomor resep, tanggal pengeluaran, jumlah obat,

nama pasien, alamat pasien, dan nama dokter. Dilakukan pencatatan

tersendiri untuk masing-masing nama obat narkotika.

Pengecekan resep dengan pengeluaran obat tersebut dilakukan

setiap bulan untuk kemudian dibuat laporan bulanan. Untuk setiap

penggunaan abat golongan narkotika dan psikotropika maka dicatat

UniqueApoteker UGM 2006

34

Page 35: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

jumlah pengeluaran dan sisa yang ada, jika ada perbedaan maka

dilakukan kontrol lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk menghindari

adanya terjadi penyalahgunaan obat dan juga digunakan untuk

membuat laporan.

d. Pelaporan Narkotika

Apotek berkewajiban untuk menyusun dan mengirimkan

laporan bulanan kepada Menteri Kesehatan mengenai pemasukan dan

pengeluaran narkotika yang ada dalam pengawasannya sesuai dengan

pasal 18 ayat 2 UU Nomor 9 tahun 1976. Laporan narkotika berisi

nomor urut, nama sediaan, satuan, sediaan awal bulan, pemasukan,

persediaan akhir bulan, dan keterangan. Dilaporkan setiap bulan

selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya Laporan harus

ditanda tangani oleh APA disertai dengan nama terang dan nomor

SIK, serta cap apotek. Pelanggaran terhadap ketentuan mengenai

penyimpanan dan pelaporan dapat dikenakan sanksi administratif oleh

Menteri Kesehatan berupa teguran, peringatan, denda administratif,

penghentian sementara kegiatan dan pencabutan izin. Adapun contoh

sedian jadi obat narkotika yang dilaporkan Apotek WIPA tiap bulan

adalah codein 10 mg dan 20 mg, codipront syrup, doveri 100 mg dan

200 mg, dan tinctura opii crocata.

e. Pemusnahan Narkotika

Pemusnahan obat golongan narkotika dapat dilakukan karena

kadaluarsa dan tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada

pelayanan kesehatan. Pemusnahan resep dilakukan dengan membuat

berita acara yang memuat nama, jenis, sifat, dan jumlah narkotik;

keterangan tempat jam hari, tanggal, bulan dan tahun; tanda tangan

dan identitas pelaksana dan pejabat yang menyaksikan dalam hal ini

yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan. Ketentuan lebih lanjut syarat

dan tata cara pemusnahan diatur dengan Keputusan Menteri Kesehatan

2. Pengelolaan Psikotropika

Psikotropika diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997

dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 688/MENKES/VII/1997.

UniqueApoteker UGM 2006

35

Page 36: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

Obat keras tertentu adalah zat psikotropika alamiah maupun sintesis yang

dalam penggunaannya menimbulkan ketergantungan baik secara fisik

maupun psikis dan ada kemungkinan disalahgunakan.

Untuk memonitor penggunaan obat psikotropika, dilakukan

pencatatan resep yang berisi obat golongan psikotropika (OKT) dalam

buku register. Buku ini memuat nomor urut, nama sediaan OKT, satuan,

persediaan awal, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran, sisa akhir bulan

dan keterangan. Adapun OKT yang harus dilaporkan antara lain adalah

diazepam, diazepin, bromozepam, nitrozepam, benzodiazepin, dll

a. Pengadaan/pembelian Psikotropika

Pengadaan produk obat psikotropika dilakukan dengan

menggunakan surat pesanan khusus psikotropika, yang dibuat tiga

rangkap, satu lembar untuk PBF dan dua lembar untuk apotek WIPA.

Pemesanan psikotropika dilakukankan ke PBF yang telah memiliki

izin khusus sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berbeda dengan SP narkotika, SP psikotropika diperbolehkan

memesan lebih dari satu jenis untuk setiap lembar SP, selain itu

jumlah PBF yang menjual obat psikotropika lebih dari satu. SP

psikotropika harus mencantumkan nama, alamat apotek, nama dan

tandatangan APA serta nomor SIK, nama dan alamat distributor.

b. Penyimpanan Psikotropika

Obat psikotropika disimpan dalam rak tersendiri atau lemari

khusus dan disusun menurut alfabetis. Untuk kartu stelling obat

psikotropika disimpan di rak khusus dan pengeluaran psikotropika

diawasi melalui pembukuan pengeluaran psikotropika.

c. Pelayanan Psikotropika

Resep yang mengandung obat psikotropika diberi garis bawah

biru atau garis hitam dan penggunaannya dimonitor dengan

melakukan pencatatan yang berisi psikotropika atau Obat Keras

Tertentu (OKT) ke dalam buku khusus yaitu buku catatan OKT harian

dan bulanan. Pada buku catatan OKT harian dituliskan tanggal

keluarnya obat, nomor resep, kode, nama obat, bentuk sediaan obat,

UniqueApoteker UGM 2006

36

Page 37: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

nama dan alamat pasien, nama dan alamat dokter, dikeluarkan

berdasarkan resep atau permintaan dari apotek lain, jumlah obat.

Sedangkan pada buku catatan OKT bulanan dilakukan pencatatan

terhadap tiap jenis obat psikotropika meliputi bualan dan tahun

dikeluarkannya OKT, tanggal, nomor resep, nama dan alamat pasien,

nama dokter, keterangan (untuk penambahan stok obat), jumlah obat

yang keluar, sisa stok obat.

d. Pelaporan Psikotropika

Penggunaan psikotropika perlu dilakukan monitoring dengan

mencatat resep-resep yang berisi obat psikotropika dalam buku

register yang berisi nomor, nama sediaan, satuan, persediaan awal,

jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran, sisa akhir bulan dan

keterangan. Pencatatan dan pelaporan dilaporkan ke Dinas Kesehatan

Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Balai POM.

Pelanggaran terhadap pencatatan dan pelaporan dapat dikenakan

sanksi administrasi berupa teguran lisan dan tertulis (peringatan),

denda administratif, penghentian sementara kegiatan, pencabutan izin.

e. Pemusnahan Psikotropika

Pemusnahan psikotropika dapat dilakukan bila kadaluwarsa,

tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan kesehatan.

Pemusnahan dilakukan dengan membuat berita acara yang memuat

nama, jenis, sifat dan jumlah, keterangan tempat, jam, hari, tanggal,

bulan dan tahun, tandatangan dan identitas pelaksanaan dan pejabat

yang menyaksikan ditunjuk oleh Menteri Kesehatan, serta dilakukan

dalam waktu tujuh hari setelah mendapat kepastian.

Untuk memonitor penggunaan obat psikotropika dilakukan

dengan pencatatan resep-resep yang berisi obat psikotropika dalam

buku register. Buku ini memuat nomor urut, nama sediaan OKT,

satuan, persediaan awal, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran, sisa

akhir bulan dan keterangan. Adapun OKT yang harus dilaporkan

antara lain adalah Diazepam, Diazepin, Bromozepam, Nitrozepam,

Benzodiazepin, dll. Psikotropika dapat diperoleh dari PBF yang

UniqueApoteker UGM 2006

37

Page 38: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

berizin, industri farmasi berizin, apotek lainnya. Apotek dapat

menyerahkan psikotropika kepada :

a. Rumah sakit, permintaan tertulis yang ditandatangani dokter atau

direktur rumah sakit.

b. Puskesmas, permintaan tertulis yang ditandatangi dokter atau

kepala puskesmas.

c. Apotek lainnya, permintaan tertulis yang ditandatangani Apoteker.

d. Balai pengobatan, permintaan tertulis yang ditandatangani oleh

dokter penanggungjawab.

e. Dokter, dengan resep dokter.

f. Pasien, dengan resep dokter.

79. Perbedaan kartu stok dan stelling

o Kartu stok adalah blangko stok barang yang ada di

gudang dan setiap lembar hanya tertulis satu item barang. Harus dibuat

selengkap mungkin seperti tanggal, PBF, no. batch, ED, keluar masuknya,

no. faktur.

o Stok depan/stelling card merupakan kartu stok yang

terdapat di ruang racik/tempat sirkulasi obat dan diletakkan berdekatan

dengan barang. Kartu stelling merupakan kartu pengendali sehingga lebih

mudah dalam pengontrolan. Yang tertulis dalam kartu ini tidak selengkap

seperti kartu stok yaitu meliputi tanggal, jumlah keluar, jumlah masuk

dan sisa.

80. Contoh obat bebas, bebas terbatas, OWA, narkotika dan

psikotropika

o Obat bebas : Bodrex, Neozep, Paracetamol, Vitamin IPI, Aspirin

o Obat bebas terbatas : Ultraflu, Sanaflu, Inza

o OWA : Mikroginon, Salbutamol, Aminophillin suppo, Piroxicam

o Obat narkotika : Doveri, Codein

o Obat psikotropika : Sanmag. Phenobarbital, Diazepam

UniqueApoteker UGM 2006

38

Page 39: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

81. Menghitung HPP

HPP (Harga Pokok Penjualan) = persediaan awal + pembelian – persediaan

akhir

82. Kasus iter

o Resep narkotika tidak boleh di iter

o Resep psikotropika dan resep umum boleh di iter

83. Contoh obat analgetik yang dikombinasi dengan diazepam

Proneuron dan Neiropion

84. Evaluasi apotek

Evaluasi apotek yang dilakukan antara lain :

a. Menghitung BEP

b. Menghitung ROI dan Pay Back Periode

c. Menghitung laporan laba-rugi

d. Membuat neraca

85. Menghitung laba bersih dari index {1,3 (R/) dan 1,1 (HV)}

o Laba bersih = HJA – HNA

86. Obat suntik apakah bisa dibeli tanpa resep atau tidak

Tidak, karena obat suntik biasanya merupakan obat keras yang harus dibeli

dengan resep dokter.

87. Menurut UU copy R/ obat non narkotika bisa dilayani apa

tidak ?

Menurut UU no.

88. Untuk obat yang tidak laku apa yang harus dilakukan

o Dijual ke apotek lain (kerjasama)

o Kembalikan ke PBF (sesuai perjanjian yang disepakati)

UniqueApoteker UGM 2006

39

Page 40: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

o Coba menawarkan kepada pasien dengan alasan obat yang dibeli pasien

mempunyai indikasi dan khasiat yang sama dengan obat yang diminta

pasien.

89. Apakah obat generik bisa diganti dengan branded ?

alasannya

Tidak diizinkan untuk mengganti obat generik yang ditulis dalam resep

dengan obat paten. Bisa diganti jika obat generik itu di apotek kita dan

sekitarnya sedang kosong (kosong dari pabriknya). Berdasarkan

PERMENKES No. 922/MENKES/PER/X/1993 pasal 15 ayat 2.

90. Kalo obat generik kosong dari pabrik, bagaimana buktinya

jika diperiksa ?

Apotek wajib membuat laporan yang menyatakan bahwa obat generik sedang

mengalami kekosongan (mulai dari tanggal....sampai tanggal obat tersebut

tersedia kembali).

91. Bagaimana konseling pada pasien yang tidak bisa diajak

kerjasama ?

Hanya diberikan informasi yang penting saja mengenai aturan pakai, cara

penyimpanan, dan efek samping.

92. Nomor registrasi

Nomor pendaftaran sediaan farmasi dan alkes yang dikeluarkan oleh Badan

POM bahwa sediaan farmasi dan alkes tersebut sudah terdaftar sehingga

terjamin mutu dan keamanannya untuk dikonsumsi.

93. Laporan statistika obat generik berlogo

Laporan ini memuat jumlah lembar resep per bulan yang masuk, persentase

resep generik berlogo dibandingkan dengan resep seluruhnya untuk

mengetahui keberhasilan resep generik terhadap patenserta laporan generik

berlogo yang mengalami kekosongan. Dilaporkan tiap bulan ke Dinas

UniqueApoteker UGM 2006

40

Page 41: Apt Kompre Runtas

Kumpulan Soal Kompre Apotek

Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai Besar POM, Dinas Kesehatan

Kesejahteraan Propinsi dan arsip apotek.

94. Kasus : ada waria yang meminta pil KB, menurut anda?

Kita tidak bisa memberikan Pil KB, karena penggunaan kontrasepsi oral

pertama kali harus dibeli dengan resep dokter.

95. UU ketenagakerjaan No 13/2003 pasal 77 & 78 tentang jam

verja?

??????????????

96. Perhitungan resep paten dan generik berlogo ?

?????????????

UniqueApoteker UGM 2006

41