Apriori 1

download Apriori 1

of 20

description

j

Transcript of Apriori 1

  • IMPLEMENTASI DATA MINING MENGGUNAKAN ATURAN ASOSIASI

    DENGAN ALGORITMA APRIORI TERHADAP PENYUSUNAN

    LAYOUT MAKANAN PADA RUMAH MAKAN PADANG

    MURAH MERIAH

    Naskah Publikasi

    diajukan oleh :

    Oliver Zakaria

    11.21.0610

    kepada

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

    AMIKOM

    YOGYAKARTA

    2012

  • 2

  • 3

    IMPLEMENTATION OF DATA MINING USING ASSOCIATION RULES WITH APRIORI

    ALGORITHM FOR LAOUT PREPARATION FOOD AT PADANG RESTAURANT

    MURAH MERIAH

    IMPLEMENTASI DATA MINING MENGGUNAKAN ATURAN ASOSIASI

    DENGAN ALGORITMA APRIORI TERHADAP PENYUSUNAN LAYOUT MAKANAN PADA RUMAH MAKAN PADANG

    MURAH MERIAH

    Oliver Zakaria Jurusan Teknik Informatika

    STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

    ABSTRACT

    Padangs Restaurants is a buffet restaurant with a concept that requires a person

    to take their own food they want to eat according to their individual needs. Padangs Restaurants MURAH MERIAH, preparation of food layout is random and there are no rules that govern the preparation of this buffet food

    Any computer-based transactions, preferably stored into the database. The

    database will hold all the data and can be further processed to produce a useful information. A restaurant store transactions into the database, the diversity of cuisine or food (products) purchased by each visitor. Using data mining association algorithm, the saved data can be extracted and processed to obtain a new information. With the discovery of this new information is expected to help the manager of the restaurant to determine the pattern of the preparation of the new layout of the buffet food.

    The application development using data mining techniques apriori algorithm

    association rules can create or define new layout buffet food. Applications perform calculations with the parameter value of support and confidence. Layout new formulation is no longer random by using this application, but the decision to set the remains on the manager of the restaurant. These applications include decision support system, which is directed to the manager to make the layout of the new food.

    Keywords: Data Mining, Padangs Restaurants, Food Layout.

  • 4

    1 PENDAHULUAN

    Rumah makan padang adalah rumah makan dengan konsep prasmanan yang

    menuntut seseorang untuk mengambil sendiri makanan yang ingin mereka makan sesuai

    dengan kebutuhan mereka masing-masing. Pada Rumah Makan Padang Murah Meriah,

    penyusunan layout makanan dilakukan secara acak dan tidak ada aturan yang mengatur

    dalam penyusunan makanan prasmanan ini

    Suatu rumah makan menyimpan transaksinya ke dalam database, yaitu

    keanekaragaman masakan atau makanan(produk) yang dibeli oleh setiap pengunjung.

    Dengan menggunakan Data Mining algoritma asosiasi, data yang tersimpan tersebut

    dapat digali dan diolah sehingga mendapatkan sebuah informasi baru. Dengan

    penemuan informasi baru ini, diharapkan dapat membantu pihak Manajer rumah makan

    untuk menentukan pola penyusunan layout makanan prasmanan yang baru.

    Pembuatan aplikasi dengan menggunakan teknik data mining aturan asosiasi

    algoritma apriori dapat membuat atau menentukan layout makanan prasmanan yang

    baru. Aplikasi melakukan perhitungan dengan parameter nilai support dan confidence.

    Layout penyusunan baru sudah tidak acak lagi dengan menggunakan aplikasi ini, tetapi

    keputusan untuk mengatur tetap ada di pihak manager rumah makan. Aplikasi ini

    termasuk system penunjang keputusan, yang mana ditujukan kepada pihak manager

    untuk membuat layout makanan yang baru.

    2 DASAR TEORI

    2.1 Konsep Sistem Penunjang

    Sistem Penunjang Keputusan sering disebut dengan istilah Decision Support

    System. Sesuai dengan namanya, secara umum sistem ini akan memberikan

    kemampuannya, baik itu dalam memecahkan masalah maupun sebagai media

    komunikasi untuk masalah semi terstruktur. Hubungannya dengan penelitian ini adalah

    bagaimana suatu sistem yang mendukung peran seorang Manajer Rumah makan dalam

    memecahkan masalah yang ada dengan cara memberikan informasi atau usulan yang

    menuju suatu keputusan tertentu. Decision Support System bisa berbentuk manual

    maupun komputerisasi.

    Contoh masalah semi terstruktur pada sebuah Rumah Makan, seperti : control

    bahan baku, penjadwalan pembelian bahan baku masakan, manajemen uang,

    perencanaan menu baru, konsep tata letak makanan (prasmanan), dan sebagainya.

    2.2 Konsep Aturan Asosiasi dengan Algoritma Apriori

    Analisis Asosiasi atau Association rule mining adalah sebuah teknik data mining

    yang digunakan untuk menemukan aturan asosiatif antara suatu kombinasi item. Contoh

  • 5

    dari aturan asosiatif dari analisa pembelian disuatu swalayan adalah diketahuinya berapa

    besar kemungkinan seorang pelanggan membeli roti bersamaan dengan susu. Dengan

    pengetahuan tersebut, pemilik swalayan dapat mengatur letak barang tersebut,

    mengkombinasikannya sehingga dapat meningkatkan peluang jual dalam setiap

    transaksi. Analisis asosiasi menjadi terkenal karena aplikasinya untuk menganalisis isi

    keranjang belanja di swalayan. Analisis asosiasi ini juga sering disebut dengan istilah

    Market Basket Analysis.

    Ada dua metode utama dalam merepresentasikan tipe data dalam market basket

    analysis yaitu format data transaksi dan format data tabular. Format data transaksi

    membutuhkan dua field, field ID dan field isi, dimana tiap record merepresentasikan

    hanya satu item.

    Tabel 2.1 Format Data Transaksi

    Field ID Field Isi

    1 1 2 . . .

    Item 1 Item 2 Item n

    .

    .

    .

    Format data transaksi sedikit berbeda dengan format data tabular. Dalam format

    data tabular, tiap record merepresentasikan transaksi terpisah, dimana flag field 0/1

    sebanyak itemnya.

    Tabel 2.2 Format Data Tabular

    Transaksi Item 1 Item 2 Item n

    1 2 3 . . .

    1 1 0 . . .

    0

    1

    1

    .

    .

    0

    0

    0

    .

    .

    0

    1

    1

    .

    -

    2.3 Frequent Itemset, Support, dan Cofidence

    Aturan asosiasi berkenaan dengan studi tentang apa bersama apa. Aturan

    asosiasi juga ingin memberikan informasi tersebut dalam bentuk hubungan if-then atau

    jika-maka. Aturan ini dihitung dari data yang sifatnya probabilistik (Santoso, 2007: 225-

    226).

    Pencarian dengan metode asosiasi ini akan mendapatkan hasil yang sesuai dan

    akurat dengan menggunakan parameter-parameter yang telah ditetapkan sebagai

    batasannya, diantaranya adalah Frequent Itemset, Support, dan Cofidence.

  • 6

    Dalam asosiasi terdapat istilah antecedent dan consequent, antecedent untuk

    mewakili bagian jika dan consequent untuk mewakili bagian maka. Dalam analisis

    ini, antecedent dan consequent adalah sekelompok item yang tidak punya hubungan

    secara bersama (Santoso, 2007: 226).

    1. Frequent Itemset

    Itemset adalah set item yang berisi didalam I, dan k-itemset adalah itemsek yang

    berisi k items. Itemset frequency adalah jumlah transaksi yang berisi itemset

    tertentu. Frequent itemset adalah itemset yang terjadi paling sedikit pada jumlah

    tertentu, mempunyai itemset frequency . Misalkan, = 4, itemset yang terjadi

    lebih dari 4 disebut frequent. Notasi set of frequent k-itemsets adalah Fk.

    2. Support

    Support adalah ukuran yang merepresentasikan tingkat kemunculan atau

    dominasi suatu barang atau itemset dari keseluruhan transaksi. Kaitannya

    dengan antecedent dan consequent , maka support merupakan rasio antara

    jumlah transaksi yang memuat antecedent dan consequent dengan jumlah

    transaksi.

    3. Confidence

    Confidence adalah ukuran yang merepresentasikan hubungan kondisional antar

    dua barang (missal seberapa sering susu dibeli ketika orang membeli roti pada

    sebuah transaksi). Dengan kata lain Confidence adalah rasio antara jumlah

    transaksi yang meliputi semua item dalam antecedent dan consequent dengan

    jumlah transaksi yang meliputi semua item dalam antecedent.

    Analisis asosiasi dikenal juga sebagai salah satu teknik data mining yang

    menjadi dasar dari berbagai teknik data mining lainnya. Khususnya salah satu tahap dari

    analisis asosiasi yang disebut analisis pola frequensi tinggi (frequent pattern mining) yang

    sering digunakan untuk menghasilkan algoritma yang efisien.

    Keterangan :

    S = Support

    = Jumlah transaksi yang mengandung antecedent dan

    consequencent

    (T) = Jumlah transaksi

  • 7

    Keterangan :

    C = Confidence

    = Jumlah transaksi yang mengandung antecedent dan

    Consequencent

    (Ta) = Jumlah transaksi yang mengandung antecedent

    Langkah pertama algoritma apriori adalah support dari setiap item dihitung

    dengan melihat isi dari database. Setelah support dari setiap item didapat, item yang

    memiliki support lebih besar dari minimum support dipilih sebagai pola frekuensi tinggi

    dengan panjang 1 atau sering disingkat 1-itemset. Singkatan k-itemset berarti satu set

    yang terdiri dari k item.

    Iterasi kedua menghasilkan 2-itemset yang tiap set-nya memiliki dua item.

    Pertama dibuat kandidat 2-itemset dari kombinasi semua 1-itemset. Lalu untuk tiap

    kandidat 2-itemset ini dihitung support-nya dengan melihat kembali database. Support

    artinya jumlah transaksi dalam database yang mengandung kedua item dalam kandidat

    2-itemset. Setelah support dari semua kandidat 2-itemset didapatkan, kandidat 2-itemset

    yang memenuhi syarat minimum support dapat ditetapkan sebagai 2-itemset yang juga

    merupakan pola frekuensi tinggi dengan panjang 2. (Pramudiono, 2007)

    Untuk selanjutnya iterasi iterasi ke-k dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian:

    1. Pembentukan kandidat itemset

    Kandidat k-itemset dibentuk dari kombinasi (k-1)- itemset yang didapat dari iterasi

    sebelumnya. Algoritma apriori dapat dikenali dengan adanya peringkasan kandidat k-

    itemset yang subset-nya berisi k-1 item, tidak termasuk dalam pola frekuensi tinggi

    dengan panjang k-1.

    2. Penghitungan support dari tiap kandidat k-itemset

    Support dari tiap kandidat k-itemset didapat dengan memeriksa satu persatu database

    untuk menghitung jumlah transaksi yang memuat semua item di dalam kandidat k-itemset

    tersebut.

    3. Tetapkan pola frekuensi tinggi

    Pola frekuensi tinggi yang memuat k-item atau k-itemset ditetapkan dari kandidat k-

    itemset yang support-nya lebih besar dari minimum support. Kemudian dihitung

    confidence masing-masing kombinasi item. Iterasi berhenti ketika semua item telah

    dihitung sampai tidak ada kombinasi item lagi.

  • 8

    2.4 Tinjauan Umum

    Rumah Makan Padang Murah Meriah sudah cukup terkenal di kawasan

    Yogyakarta. Rumah Makan ini sudah memiliki cabang baik dalam kota maupun luar kota,

    dengan manajer dan manajemen yang berbeda-beda, tetapi masih dalam satu badan

    usaha Murah Meriah Group. Cabang-cabangnya diantaranya MM Temon, MM Jl.

    Parangtritis, MM UMY Ring Road Barat, MM Wonosari, MM Gamping, MM Jl. Solo, MM

    Jl. Taman Siswa, dan masih banyak lagi.

    Rumah Makan Padang terkenal dengan konsep prasmanan, dimana para

    pengunjung bisa mengambil sendiri makanan yang ingin mereka makan, layaknya

    sebuah pasar swalayan dimana pengunjung membeli barang yang mereka beli lalu

    membayarnya di kasir.

    Rumah Makan Padang Murah Meriah ini memiliki hampir 45 jenis masakan yang

    menjadi menu sajian rumah makan ini. Jenis-jenis makanan tersebut disajikan di dua

    tempat, yaitu didepan (rak susun) dan di meja samping.

    Makanan yang berada di rak susun depan, merupakan menu makanan yang

    biasa atau umum berada di rumah makan padang seperti ikan, ayam, rending, dan

    berbagai sayuran. Menu disamping adalah menu yang sudah disajikan dalam bentuk

    piring seperti gulai kepala ikan, gulai otak, dan sebagainya. Menu disamping ini memang

    sudah dipiringkan untuk memudahkan pengunjung agar langsung mengambil sesuai

    porsi yang sudah disediakan, apabila tidak diporsikan makan pengunjung pun akan

    mengambil sesuka hati mereka, dan pihak kasir akan kebingungan dalam mengkalkulasi

    ketika terjadi pembayaran.

    Kedua layout sajian prasmanan yang berada di rumah makan padang ini

    dilakukan secara manual dan sudah ada sejak dulu. Cara penyajian dilakukan ketika ada

    makanan yang sudah selesai proses masak didapur, kemudian segera disajikan di

    depan. Dalam proses penataan dilakukan secara bertingkat dan sesuai dengan rak yang

    tersedia, yaitu ada dua tingkat. Tingkat pertama sesuai dengan konsep rumah makan

    padang pada umumnya, bahwa semua makanan saji yang bersifat kering(goreng)

    diletakkan pada rak secara bersusun dengan berjajar empat baris selang-seling, dan

    yang berkuah seperti sayur dan aneka sambal berada di tingkat kedua yaitu paling

    bawah.

    Berikut adalah gambar mengenai tata layout sajian makan (menu depan) yang

    terdapat pada Rumah Makan Padang Murah Meriah.

  • 9

    Gambar 2.1 Layout sajian Makanan (menu depan)

    3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

    Konsep penyajian makanan dengan metode prasmanan, adalah salah satu

    metode yang menuntut seorang customer atau pembeli memilih secara langsung apa

    yang hendak mereka beli atau makan. Seluruh sajian atau menu makan disusun

    sedemikian rupa, dan pembeli dapat memilih sesuai dengan selera dan kebutuhan

    mereka. Proses pemilihan makanan inilah yang akan menimbulkan kepadatan disekitar

    area pengambilan makanan.

    Dengan sebuah analisis dengan metode apriori, akan membentuk sebuah pola

    kebiasaan para pembeli dalam mengambil makanan yang sudah disajikan. Pola

    kebiasaan ini akan terekam dan disimpan secara berkelanjutan, sehingga dapat menjadi

    sebuah rekomendasi kepada pemilik Rumah Makan untuk menata layout makanan

    sesuai dengan pola kebiasaan para pembeli tersebut.

    3.1 Analisis Data

    Dalam setiap kegiatan transaksi yang berlangsung pada Rumah Makan Padang

    Murah Meriah akan tercatat ke dalam database. Database akan menampung semua data

    transaksi yang terjadi. Data yang tersimpan meliputi no transaksi, tanggal pembelian,

    menu dan jumlah yang dibeli, harga, dan total harga yang harus dibayar. Data transaksi

    inilah yang digunakan dalam perhitungan apriori yang nantinya akan merujuk pada

    keputusan hasil desain layout menu makanan.

    3.2 Analisis Kebutuhan Sistem

    Kebutuhan sistem dalam pembangunan aplikasi Data Mining Algoritma Apriori

    pada penjualan di Rumah Makan Padang Murah Meriah ini meliputi kebutuhan

    perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), informasi dan beberapa

    kebutuhan lain yang akan menunjang pembuatan aplikasi ini.

  • 10

    3.3 Analisis Kebutuhan fungsional

    Kebutuhan fungsional berisi proses-proses apa saja yang akan dilakukan oleh

    system atau perumpamaan mengenai fitur-fitur yang ada pada aplikasi ini. Fitur-fitur

    tersebut diantaranya:

    1. Menginput data transaksi

    2. Mengolah data transaksi

    3. Mengolah data menu

    4. Mencetak layout (perhitungan asosiasi)

    5. Mencari hubungan kedekatan

    3.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

    Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan

    system. Kebutuhan yang dimaksud diantaranya:

    3.4.1 KEBUTUHAN PERANGKAT KERAS (HARDWARE)

    Spesifikasi perangkat keras pada laptop (computer) yang digunakan untuk

    membangun aplikasi ini adalah sebagai berikut :

    1. Procesor : Pentium(R) Dual-Core CPU T4500 @ 2.30GHz

    2. Memory : 3,072.00 MB DDR3

    3. VGA : Mobile Intel(R) 4 Series Express Chipset Family (DX11)

    4. Harddisk : 305244 MB SATA

    5. Display : 14 HD (LED)

    3.4.2 KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE)

    Dalam proses pembangunan sistem, dibutuhkan beberapa perangkat lunak.

    Perangkat lunak tersebut digunakan untuk menghasilkan aplikasi yang sesuai dengan

    perencanaan. Perangkat lunak tersebuat antara lain :

    1. Netbeans 7.2 dan Jasper Report

    2. XAMPP 1.7.1

    3. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 32 bit

  • 11

    3.5 Analisis Model

    Data input berupa data masukan ketika terjadi transaksi. Berikut adalah contoh

    data input yang digunakan untuk proses data mining dalam bentuk tabel item transaksi,

    sebagai berikut:

    Tabel 3.1 Contoh Data Input Data Transaksi

    IdTransaksi NoTransaksi IdMenu NamaMenu Banyak

    1 1 44 Telur Bulat Balado/G 1

    2 1 17 Kepala Tengiri Super 1

    3 1 45 Telur Dadar 1

    4 1 15 Ikan Bilih 1

    5 2 47 Cucut/Kakap/Tenggiri 1

    6 2 5 Ayam Spesial 2

    7 2 51 Udang Goreng Sate 1

    8 3 5 Ayam Spesial 1

    9 3 2 Ayam Goreng 1

    10 3 45 Telur Dadar 1

    Berikut akan dijelaskan mengenai tahap-tahap dalam pembentukan layout menu

    makan berdasarkan data mining algoritma apriori. Data sebelumnya telah dipisahkan dan

    dipilih yang memenuhi criteria yang telah dijelaskan sebelumnya. Tahap-tahap adalah

    sebagai berikut :

    1. Menyiapkan Data

    Data yang telah dirapikan kurang lebih menjadi seperti berikut ini :

    Tabel 3.2 Tabel Tampilan Data

    IdTransaksi NoTransaksi NoMenu NamaMenu Banyak

    1 1 44 Telur Bulat Balado/G 1

    2 1 5 Ayam Spesial 1

    3 1 46 Tempe 2

    4 1 51 Udang Goreng Sate 1

    5 2 44 Telur Bulat Balado/G 1

    6 2 5 Ayam Spesial 1

    7 2 39 Pergedel Kentang 3

    8 3 44 Telur Bulat Balado/G 1

    9 3 39 Pergedel Kentang 2

    10 3 46 Tempe 2

    11 3 40 Rendang Daging 1

    12 4 44 Telur Bulat Balado/G 1

    13 4 39 Pergedel Kentang 2

  • 12

    14 5 46 Tempe 1

    15 5 122 Tahu (1) 1

    16 6 44 Telur Bulat Balado/G 1

    17 6 5 Ayam Spesial 1

    18 7 5 Ayam Spesial 1

    19 7 40 Rendang Daging 1

    20 7 122 Tahu (1) 2

    2. Memisahkan masing-masing Item yang dibeli

    Dilakukan pemisahan item-item apa saja yang ada pada tabel tersebut.

    Tabel 3.3 Item-item yang terbeli

    Item yg dibeli

    Telur Bulat Balado/G

    Ayam Spesial

    Tempe

    Udang Goreng Sate

    Pergedel Kentang

    Rendang Daging

    Tahu (1)

    3. Membuat tabel dengan field data diatas dan menghitung jumlahnya.

    Tabel 3.4 Tabel baru beserta jumlahnya

    Transaksi Telur Bulat Balado/G

    Ayam Spesial Tempe

    Udang Goreng Sate

    Pergedel Kentang

    Rendang Daging Tahu (1)

    1 1 1 1 1 0 0 0

    2 1 1 0 0 1 0 0

    3 1 0 1 0 1 1 0

    4 1 0 0 0 1 0 0

    5 0 0 1 0 0 0 1

    6 1 1 0 0 0 0 0

    7 0 1 0 0 0 1 1

    5 4 3 1 3 2 2

    4. Menentukan nilai minimum ( )

    Ditetapkan bahwa = 3, maka semua itemset yang frekuensi kemunculannya

    lebih dari atau sama dengan 3 kali disebut frequent.

    Berikut adalah tabel k = 2 (2 unsur):

  • 13

    Tabel 3.5 Calon 2-Itemset

    Kombinasi jumlah

    Telur Bulat Balado/G , Ayam Spesial 3

    Telur Bulat Balado/G , Tempe 2

    Telur Bulat Balado/G , Udang Goreng Sate 1

    Telur Bulat Balado/G , Pergedel Kentang 3

    Telur Bulat Balado/G , Rendang Daging 1

    Telur Bulat Balado/G , Tahu (1) 0

    Ayam Spesial , Tempe 1

    Ayam Spesial , Udang Goreng Sate 1

    Ayam Spesial , Pergedel Kentang 1

    Ayam Spesial , Rendang Daging 1

    Ayam Spesial , Tahu (1) 1

    Tempe , Udang Goreng Sate 1

    Tempe , Pergedel Kentang 1

    Tempe , Rendang Daging 1

    Tempe , Tahu (1) 1

    Udang Goreng Sate , Pergedel Kentang 0

    Udang Goreng Sate , Rendang Daging 0

    Udang Goreng Sate , Tahu (1) 0

    Pergedel Kentang , Rendang Daging 1

    Pergedel Kentang , Tahu (1) 0

    Rendang Daging , Tahu (1) 1

    Kombinasi dari itemset dalam F2, dapat kita gabungkan menjadi calon 3-itemset.

    Itemset-itemset yang dapat digabungkan adalah itemset-itemset yang memiliki

    kesamaan dalam k-1 item pertama. Dari data diatas yang memiliki kesamaan

    adalah {Telur Bulat Balado/G , Ayam Spesial} dan {Telur Bulat Balado/G,

    Pergedel Kentang}, maka dapat digabung menjadi berikut ini:

    Tabel 3.6 Calon 3-Itemset

    Kombinasi Jumlah

    Telur Bulat Balado/G , Ayam Spesial , Pergedel Kentang 1

    Dari tabel-tabel di atas, didapat F3 = { }, karena tidak ada >= sehingga F4,

    F5, F6 dan F7 juga merupakan himpunan kosong.

    5. Pembentukan Aturan Asosiasi

    Berikut adalah aturan yang didapat. Perlu diketahui bahwa Jika A maka B tidak

    berarti Jika B maka A.

  • 14

    Tabel 3.7 Aturan Asosiasi

    Kombinasi Support Confident

    Telur Bulat Balado/G -> Ayam Spesial 42.86% 60%

    Ayam Spesial -> Telur Bulat Balado/G 42.86% 75%

    Telur Bulat Balado/G -> Tempe

    28.57% 40%

    Tempe -> Telur Bulat Balado/G 28.57% 67%

    Telur Bulat Balado/G -> Udang Goreng Sate 14.29% 20%

    Udang Goreng Sate -> Telur Bulat Balado/G 14.29% 100%

    Telur Bulat Balado/G -> Pergedel Kentang 42.86% 60%

    Pergedel Kentang -> Telur Bulat Balado/G 42.86% 100%

    Telur Bulat Balado/G -> Rendang Daging 14.29% 20%

    Rendang Daging -> Telur Bulat Balado/G 14.29% 50%

    Ayam Spesial -> Tempe 14.29% 25%

    Tempe -> Ayam Spesial 14.29% 33%

    Ayam Spesial -> Udang Goreng Sate 14.29% 25%

    Udang Goreng Sate -> Ayam Spesial 14.29% 100%

    Ayam Spesial -> Pergedel Kentang 14.29% 25%

    Pergedel Kentang -> Ayam Spesial 14.29% 33%

    Ayam Spesial -> Rendang Daging 14.29% 25%

    Rendang Daging -> Ayam Spesial

    14.29% 50%

    Ayam Spesial -> Tahu (1) 14.29% 25%

    Tahu (1) -> Ayam Spesial 14.29% 50%

    Tempe -> Udang Goreng Sate 14.29% 33%

    Udang Goreng Sate -> Tempe 14.29% 100%

    Tempe -> Pergedel Kentang 14.29% 33%

    Pergedel Kentang -> Tempe 14.29% 33%

    Tempe -> Rendang Daging 14.29% 33%

    Rendang Daging -> Tempe 14.29% 50%

    Tempe -> Tahu (1) 14.29% 33%

    Tahu (1) -> Tempe 14.29% 50%

    Pergedel Kentang -> Rendang Daging 14.29% 33%

    Rendang Daging -> Pergedel Kentang 14.29% 50%

    Rendang Daging -> Tahu (1) 14.29% 50%

    Tahu (1) -> Rendang Daging 14.29% 50%

    Telur Bulat Balado/G -> Ayam Spesial -> Pergedel Kentang 14.29% 33%

    Ayam Spesial -> Pergedel Kentang -> Telur Bulat Balado/G 14.29% 100%

    Telur Bulat Balado/G -> Pergedel Kentang -> Ayam Spesial 14.29% 33%

    6. Membentuk layout berdasarkan aturan

  • 15

    Untuk membentuk layout, data diambil dari aturan asosiasi yang sudah terbentuk

    dengan menambahkan parameter (filter) nilai minimum support dan minimum

    confident. Misalkan support = 40% dan confident 60%, maka didapat penjelasan

    sebagai berikut:

    -> Jika mengambil [Telur Bulat Balado/G] maka juga akan mengambil

    [Ayam Spesial], dengan nilai Support = 42.857143% dan nilai Confident

    = 60.000004%

    -> Jika mengambil [Telur Bulat Balado/G] maka juga akan mengambil

    [Pergedel Kentang], dengan nilai Support = 42.857143% dan nilai

    Confident = 60.000004%

    Lalu untuk Layout, tampilan sebagai berikut :

    Urutan makanan yang direkomendasikan berdasarkan perhitungan :

    1. [Pergedel Kentang] [Telur Bulat Balado/G] [Ayam Spesial]

    2. [Ayam Spesial] [Telur Bulat Balado/G] [Pergedel Kentang]

    3. [Ayam Spesial] [Telur Bulat Balado/G] [Pergedel Kentang]

    4. [Pergedel Kentang] [Telur Bulat Balado/G] [Ayam Spesial]

    5. [Ayam Spesial] [Telur Bulat Balado/G] [Pergedel Kentang]

    3.6 Rancangan Layout

    Tampilan Layout berupa tulisan (teks) dan bukan gambar, karena tampilan

    adalah hasil dari perhitungan apriori sebelumnya, berikut tampilannya:

    Urutan makanan yang direkomendasikan berdasarkan perhitungan :

    1. [Rekomendasi Item 1] [Rekomendasi Item 2] [Rekomendasi Item ]

    2. [Rekomendasi Item 1] [Rekomendasi Item 2] [Rekomendasi Item ]

    3. [Rekomendasi Item 1] [Rekomendasi Item 2] [Rekomendasi Item ]

    4. [Rekomendasi Item 1] [Rekomendasi Item 2] [Rekomendasi Item ]

    5. [Rekomendasi Item 1] [Rekomendasi Item 2] [Rekomendasi Item ]

    3.7 Rancangan Laporan

    Laporan yang akan dibuat meliputi laporan data layout, data menu, dan

    transaksi. Ketiga laporan tersebut memiliki desain tampilan yang sama, dan yang

    membedakan hanyalah isi dari masing-masing laporan tersebut.

  • 16

    LOGO

    LAPORAN

    Hal.

    Gambar 3.1 Desain Laporan

    4 IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

    Form Desain Layout merupakan hasil rekomendasi layout sajian makan

    berdasarkan perhitungan menggunakan metode data mining dengan algoritma Apriori.

    Gambar 4.1 Form Desain Layout

    Min Support adalah nilai minimal support yang diinginkan, dan min Confident

    adalah nilai minimal confident yang diinginkan. Kedua inputan hanya bisa menerima

    inputan berupa anga dengan digit keberadaan dua. Tombol proses untuk melakukan

    perhitungan, dan tombol reset akan menghapus data pada tab hasil dan layout.

    Tampilan hasil proses adalah sebagai berikut:

  • 17

    Gambar 4.2 Output proses

    Pada gambar diatas dapat dilihat ada tiga tab yaitu Tabel transaksi, Hasil, dan

    Layout. Dua buah textfield sebagai inputan pengguna. Tab Hasil merupakan hasil proses

    prhitungan apriori yang dilakukan oleh sistem. Tab Layout merupakan tampilan dari tabel

    tmp dengan pemilihan secara acak. Tabel tmp adalah penjabaran dari tabel hitungan,

    yaitu hasil dari proses perhitungan sistem per itemnya.

    Dari tab hasil dapat dilihat seperti gambar berikut.

    Gambar 4.3 Hasil perhitungan

    Dari tampilan ini dapat diketahui bahwa hasil perhitungan sistem, sama dengan

    hasil perhitungan manual yang telah dihitung sebelumnya pada bab III, yang hasil

    perhitungannya sebagai berikut:

    - Telur Bulat Balado/G -> Ayam Spesial , Support = 42.857143%, Confident =

    60.000004%

    - Telur Bulat Balado/G -> Pergedel Kentang , Support = 42.857143%, Confident =

    60.000004%

  • 18

    Laporan layout makanan saji merupakan select antara tabel tmp dan tabel menu,

    sehingga menghasilkan urutan layout makanan yang direkomendasikan mulai dari no

    satu.

    5 KESIMPULAN

    Dari hasil uji coba yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sistem pembuatan

    layout dengan data mining algoritma apriori assosiasi ini mampu untuk membuat susunan

    layout makanan saji agar lebih teratur dan sesuai dengan aturan asosiasi. Dengan hasil

    layout yang dibuat, maka penyususnan layout tidak lagi secara acak seperti yang

    dilakukan sebelumnya.

    Dengan teknik data mining algoritma apriori assosiasi, mampu menggali data

    transaksi yang tersimpan dalam database sehingga dapat ditemukan pola hubungan

    kedekatan antar makanan (yang terbeli) satu dengan yang lain. Hasil perhitungan sistem

    sudah sama dengan perhitungan yang dilakukan secara manual.

  • 19

    Perhitungan untuk membentuk layout makanan saji diseleksi berdasarkan nilai

    support dan confidence. Semakin tinggi nilai support dan confidence, semakin kuat

    hubungan antar menu tersebut. Perhitungan data mining meliputi data transaksi.

    Tampilan layout berupa urutan list menu.

    6 SARAN

    Dalam pembuatan sistem ini, masih ada kekurangan salah satunya adalah tidak

    diberikannya izin dari pihak Rumah Makan untuk mengakses database mereka, sehingga

    aplikasi ini menggunakan database baru, dan data transaksi diinputkan secara manual.

    Dari kesimpulan dan masalah yang ada, penulis memberikan saran-saran

    sebagai berikut:

    1. Dalam membuat aplikasi, peran database sebagai pusat data sangatlah

    penting. Sebaiknya penulis dapat melihat dan menggunakan struktur

    database yang sudah ada agar dapat langsung mengakses data-data yang

    diperlukan.

    2. Print layout makanan saji hanya berupa teks dan urutan makanan saja.

    Dapat dikembangkan kemudian hari agar dapat menghasilkan gambar

    makanan tersebut.

    3. Kekuatan perhitungan apriori adalah ketika nilai support dan confidence

    semakin tinggi, maka hubungan kedekatan antar makanan tersebut semakin

    kuat. Untuk itu, penulis menyarankan agar pengguna melakukan beberapa

    kali penginputan nilai support dan confidence sampai ditemukan hubungan

    pola urutan yang sesuai.

  • 20

    DAFTAR PUSTAKA

    Du, Hangbo, 2010. Data Mining Techniques and aplications : An Introduction. Brendan

    George, C&C Offset.

    Fatta, Hanif Al, 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan

    Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Penerbit Andi, Yogyakarta.

    Helmy, dan Ridwan Sanjaya, 2003. Pengolahan Database SQL Server 2000 dengan

    Java 2. PT Elex Media Komputindo.

    Hermawan, Julius, 2005. Membangun Decision Support System. Penerbit Andi,

    Yogyakarta.

    Kusrini, 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Penerbit Andi,

    Yogyakarta.

    Kusrini, 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Penerbit Andi,

    Yogyakarta.

    Kusrini, dan Emha Taufik Luthfi, 2009. Algoritma Data Mining. Penerbit Andi,

    Yogyakarta.

    Luthfi Taufiq Emha, 2009. Penerapan Data Mining Algoritma Asosiasi Untuk

    Meningkatkan Penjualan. STMIK Amikom, Yogyakarta.

    PENDAHULUANDASAR TEORIKonsep Sistem PenunjangKonsep Aturan Asosiasi dengan Algoritma AprioriFrequent Itemset, Support, dan CofidenceTinjauan Umum

    Analisis DAN PERANCANGANAnalisis DataAnalisis Kebutuhan SistemAnalisis Kebutuhan fungsionalAnalisis Kebutuhan Non FungsionalKebutuhan Perangkat Keras (hardware)Kebutuhan Perangkat Lunak (software)

    Analisis ModelRancangan LayoutRancangan Laporan

    IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASANKesimpulanSaranDaftar Pustaka