APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN ...

15
Komarudin, S. Yudo : Aplikasi Undang-Undang Tentang Informasi dan…. JAI Vol 5. No. 2 2009 190 APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN PUBLIK DALAM KASUS SISTEM INFORMASI TEKNOLOGI PENGELOLAAN AIR BERSIH DAN LIMBAH CAIR Komarudin* dan Satmoko Yudo** *Pusat Pengkajian Kebijakan Difusi Teknologi, BPP Teknologi **Pusat Teknologi Lingkungan, BPP Teknologi Jl. MH. Thamrin No. 8, Jakarta Abstract The Law of Information and Electronics Transaction, the Law of Public Information Transparency, the Law of Ombudsman of the Republic of Indonesia, and the Law of Public Services is a part of the legal system related to information and public services. These four laws should be scrutinized in terms of technology application. To create prime services in the management of clean water and waste water, it has been developed the technology information system of clean water and waste water processing (SITPABLC). SITPABLC is the information system to provide information and technology services due to supporting the implementation of these four laws. Keywords: informasi, transaksi elektronik, informasi publik, keterbukaan informasi publik, pelayanan publik, ombudsman, dan good governance. 1. PENDAHULUAN Substansi “informasi” dan “pelayanan publik” muncul pada empat UU, yaitu UU tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), UU tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), UU tentang Ombudsman Republik Indonesia, dan UU tentang Pelayanan Publik. Undang-undang ini mengamanatkan PP dan Perpres sebagai acuan pelaksanaan. UU ITE dilahirkan atas pertimbangan globalisasi informasi, kemajuan teknologi informasi, dan upaya penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi secara optimal, merata dan menyebar, dalam rangka menjaga, memelihara, dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. UU KIP dibentuk mengingat keterbukaan informasi publik merupakan pondasi dalam membangun tata pemerintahan yang baik (good governance) yang transparan, terbuka dan partisipatoris dalam seluruh proses pengelolaan kenegaraan, termasuk seluruh proses pengelolaan sumber daya publik sejak dari proses pengambilan keputusan, sampai dengan pelaksanaan serta evaluasi. Pasal 28F UUD 1945 (amandemen kedua) menegaskan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. UU Ombudsman RI dibuat mengacu pada UUD NRI 1945, UU 28/1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN, dan UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah. UU Pelayanan Publik ditetapkan untuk makin mendorong partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas serta penciptaan pelayanan publik yang prima. Keempat undang-undang tersebut merupakan acuan, panduan dan aturan main bagaimana informasi dan pelayanan publik diterapkan oleh setiap warga negara Indonesia baik itu perorangan, organisasi atau lembaga baik swasta maupun negara. Permasalahan utama yang sering dihadapi oleh masyarakat pada umumnya adalah rendahnya aksesibilitas terhadap berbagai sumber produktif, termasuk ‘informasi dan pelayanan teknologi’. Di lain pihak, berbagai hasil temuan, penelitian dan inovasi/ pengembangan di perguruan tinggi, lembaga litbang (pemerintah/swasta) ataupun LSM serta potensi kemampuannya (misalnya keahlian dan/atau fasilitas) dinilai masih belum sepenuhnya (dapat) disampaikan dengan efektif dan efisien kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan memanfaatan teknologi informasi yang saat ini sudah berkembang dengan pesat. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen, mempunyai tupoksi (tugas pokok dan fungsi) melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Transcript of APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN ...

Page 1: APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN ...

Komarudin, S. Yudo : Aplikasi Undang-Undang Tentang Informasi dan…. JAI Vol 5. No. 2 2009

190

APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANANPUBLIK DALAM KASUS SISTEM INFORMASI TEKNOLOGI PENGELOLAAN

AIR BERSIH DAN LIMBAH CAIR

Komarudin* dan Satmoko Yudo**

*Pusat Pengkajian Kebijakan Difusi Teknologi, BPP Teknologi**Pusat Teknologi Lingkungan, BPP Teknologi

Jl. MH. Thamrin No. 8, Jakarta

Abstract

The Law of Information and Electronics Transaction, the Law of Public InformationTransparency, the Law of Ombudsman of the Republic of Indonesia, and the Law ofPublic Services is a part of the legal system related to information and public services.These four laws should be scrutinized in terms of technology application. To create primeservices in the management of clean water and waste water, it has been developed thetechnology information system of clean water and waste water processing (SITPABLC).SITPABLC is the information system to provide information and technology services dueto supporting the implementation of these four laws.

Keywords: informasi, transaksi elektronik, informasi publik, keterbukaan informasi publik,pelayanan publik, ombudsman, dan good governance.

1. PENDAHULUAN

Substansi “informasi” dan “pelayananpublik” muncul pada empat UU, yaitu UU tentangInformasi dan Transaksi Elektronik (ITE), UUtentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), UUtentang Ombudsman Republik Indonesia, danUU tentang Pelayanan Publik. Undang-undangini mengamanatkan PP dan Perpres sebagaiacuan pelaksanaan.

UU ITE dilahirkan atas pertimbanganglobalisasi informasi, kemajuan teknologiinformasi, dan upaya penggunaan danpemanfaatan teknologi informasi secara optimal,merata dan menyebar, dalam rangka menjaga,memelihara, dan memperkokoh persatuan dankesatuan bangsa.

UU KIP dibentuk mengingatketerbukaan informasi publik merupakan pondasidalam membangun tata pemerintahan yang baik(good governance) yang transparan, terbuka danpartisipatoris dalam seluruh proses pengelolaankenegaraan, termasuk seluruh prosespengelolaan sumber daya publik sejak dariproses pengambilan keputusan, sampai denganpelaksanaan serta evaluasi. Pasal 28F UUD1945 (amandemen kedua) menegaskan bahwasetiap orang berhak untuk berkomunikasi danmemperoleh informasi untuk mengembangkanpribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhakuntuk mencari, memperoleh, memiliki,menyimpan, mengolah, dan menyampaikaninformasi dengan menggunakan segala jenissaluran yang tersedia.

UU Ombudsman RI dibuat mengacupada UUD NRI 1945, UU 28/1999 tentang

Penyelenggara Negara yang Bersih dan BebasKKN, dan UU 32/2004 tentang PemerintahanDaerah. UU Pelayanan Publik ditetapkan untukmakin mendorong partisipasi, transparansi, danakuntabilitas serta penciptaan pelayanan publikyang prima.

Keempat undang-undang tersebutmerupakan acuan, panduan dan aturan mainbagaimana informasi dan pelayanan publikditerapkan oleh setiap warga negara Indonesiabaik itu perorangan, organisasi atau lembagabaik swasta maupun negara.

Permasalahan utama yang seringdihadapi oleh masyarakat pada umumnya adalahrendahnya aksesibilitas terhadap berbagaisumber produktif, termasuk ‘informasi danpelayanan teknologi’. Di lain pihak, berbagaihasil temuan, penelitian dan inovasi/pengembangan di perguruan tinggi, lembagalitbang (pemerintah/swasta) ataupun LSM sertapotensi kemampuannya (misalnya keahliandan/atau fasilitas) dinilai masih belumsepenuhnya (dapat) disampaikan dengan efektifdan efisien kepada pihak-pihak yangmembutuhkan.

Salah satu solusi untuk mengatasipermasalahan di atas adalah denganmemanfaatan teknologi informasi yang saat inisudah berkembang dengan pesat.

Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi (BPPT) sebagai Lembaga PemerintahNon Departemen, mempunyai tupoksi (tugaspokok dan fungsi) melaksanakan tugaspemerintahan di bidang pengkajian danpenerapan teknologi sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 2: APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN ...

Komarudin, S. Yudo : Aplikasi Undang-Undang Tentang Informasi dan…. JAI Vol 5. No. 2 2009

191

Salah satu fungsinya adalah melakukanpelayanan terhadap kegiatan instansi pemerintahdan swasta di bidang pengkajian dan penerapanteknologi dalam rangka inovasi, difusi, danpengembangan kapasitas, serta membina alihteknologi. Sedangkan salah satu wewenangnyaadalah melakukan penetapan sistem informasi dibidangnya(1).

Sistem informasi di bidang lingkungankhususnya sistem informasi teknologipengelolaan air bersih dan limbah cair adalahsalah satu sistem informasi yang ada di BPPTyang dibangun untuk memberikan informasitentang teknologi yang berhubungan denganpengelolaan sumberdaya air, pengolahan airbersih dan limbah cair serta untuk kebutuhanmasyarakat akan informasi dan pelayananteknologi yang telah dikaji, diterapkan dandikembangkan selama ini.

2. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dari penulisan ini adalah untukmembandingkan keterkaitan dan sinergibeberapa substansi empat undang-undang yangterkait dengan informasi dan pelayanan publikdalam contoh kasus pelayanan informasiteknologi pengelolaan air bersih dan limbah cair.

3. SUBSTANSI UU ITE, UU KIP, UUOMBUDSMAN RI, DAN UU YANLIK

3.1. UU Tentang Informasi dan TransaksiElektronik (ITE)(6)

UU 11/2008 tentang ITE berisi 13 babdan 54 pasal. Dua puluh tiga pengertian tentangITE terdiri atas informasi elektronik, transaksielektronik, teknologi informasi, dokumenelektronik, sistem elektronik, penyelenggaraansistem elektronik, jaringan sistem elektronik,agen elektronik, sertifikat elektronik,penyelenggaraan sertifikasi elektronik, lembagasertifikasi keandalan, tanda tangan elektronik,penandatanganan, komputer, akses, kode akses,kontrak elektronik, pengirim, penerima, namadomain, orang, badan usaha, dan pemerintah.Asas pemanfaatan teknologi ITE meliputikepastian hukum, manfaat, kehati-hatian, itikadbaik, dan kebebasan memilih teknologi ataunetral teknologi.

Tujuannya, mencerdaskan kehidupanbangsa dalam rangka pembangunan masyarakatinformasi, mengembangkan perdagangan danperekonomian nasional, meningkatkan efektivitasdan efisiensi pelayanan publik, memajukanpemikiran dan kemampuan penggunaan danpemanfaatan teknologi informasi, sertamemberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian

hukum bagi pengguna dan penyelenggarateknologi informasi.

Informasi elektronik adalah satu atausekumpulan data elektronik, termasuk tetapitidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta,rancangan, foto, electronic data interchange(EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram,teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda,angka, kode akses, simbol, atau perforasi yangtelah diolah yang memiliki arti atau dapatdipahami oleh orang yang mampumemahaminya. Transaksi elektronik adalahperbuatan hukum yang dilakukan denganmenggunakan komputer, jaringan komputer,dan/atau media elektronik lainnya.

UU ini menegakkan kepastian hukumbagi pengguna dan pemanfaat teknologiinformasi. UU ITE menganut “asas yurisdiksiekstra teritorial”, asas kebebasan memilihteknologi atau netral tekologi, dengan cakupanmateri, antara lain pengakuan informasi dan/ataudokumen elektronik sebagai alat bukti hukumyang sah, pengakuan atas tanda tanganelektronik, penyelenggaraan sertifikasi elektronikdan sistem elektronik, nama domain, hakkekayaan intelektual dan perlindungan hakpribadi, perbuatan yang dilarang serta ketentuanpidananya (2).

Ada sembilan Rancangan PeraturanPemerintah yang harus dibuat, yaitu RPPtentang Lembaga Sertifikasi Keandalan (Psl 10),Tanda Tangan Elektronik (Psl 11),Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (Psl 13),Penyelenggaraan Sistem Elektronik (Psl 16),Transaksi Elektronik (Psl 17), PenyelenggaraAgen Elektronik (Psl 22), Pengelola NamaDomain (Psl 24), Lawful Interception (Psl 31),dan PP Lembaga Data Strategis (Psl 40).

Kata-kata kunci undang-undang ini,meliputi teknologi informasi, media, daninformatika (telematika), teknologi informasi,transaksi elektronik, informasi dan transaksielektronik (ITE) yang aman, andal, danbertanggungjawab, kejahatan baru (cyber crime),dunia “tanpa batas” (borderless), hukum siber(cyber law), hukum teknologi informasi (law ofinformation), hukum dunia maya (virtual worldlaw), hukum mayantara, jaringan sistemkomputer dan sistem komunikasi internet, sisteminformasi, sistem perdagangan secara elektronik(electronic commerce, e-commerce), ruang siber(cyber space), wilayah hukum (yurisdiksi), asas-asas pemanfaatan teknologi informasi dantransaksi elektronik, sertifikasi keandalan,tandatangan elektronik, penyelenggara (orang,badan usaha, dan/atau masyarakat), pilihanhukum (choice of law), hukum perdatainternasional, forum mengadili sengketa(pengadilan, arbitrase, atau lembagapenyelesaian sengketa lainnya), asas tempat

Page 3: APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN ...

Komarudin, S. Yudo : Aplikasi Undang-Undang Tentang Informasi dan…. JAI Vol 5. No. 2 2009

192

tinggal tergugat (the basis of presence), tempatharta benda tergugat (principle of effectiveness),personal identification number (PIN), namadomain, karya intelektual, hak cipta, paten,merek, rahasia dagang, desain industri,perlindungan data pribadi dan hak pribadi(privacy right), sistem pengamanan, intersepsiatau penyadapan, dan perbuatan hukum yangdilakukan korporasi (corporate crime).

Pasal 27 sampai dengan pasal 37mengatur perbuatan yang dilarang, antara laindengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikandan/atau mentransmisikan dan/atau membuatdapat diaksesnya informasi elektronik dan/ataudokumen elektronik yang memiliki muatan yangmelanggar kesusilaan, memiliki muatanperjudian, memiliki muatan penghinaan dan/ataupencemaran nama baik, dan memiliki muatanpemerasan dan/atau pengancaman.

Penyelesaian sengketa, peranpemerintah dan masyarakat, dan penyidikan,diatur dengan tegas dalam undang-undang ini.Sanksi yang diberikan bisa mencapai Rp 12miliar.

3.2. UU Tentang Keterbukaan InformasiPublik (KIP) (7)

Pejabat Departemen Komunikasi danInformatika, Freddy Tolung, mengemukakanfilosofi dasar UU KIP, yaitu hak memperolehinformasi merupakan hak asasi manusia yangtelah dijamin dalam Pasal 28 F UUD 1945 Pasal28F (2).

UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang KIPmengatur tentang informasi, informasi publik,badan publik, komisi informasi, sengketainformasi publik, mediasi, ajudikasi, pejabatpublik, pejabat pengelola informasi dandokumentasi, pengguna dan pemohon informasipublik. Informasi publik adalah informasi yangdihasilkan, disimpan, dikelola dan/ataudikirim/diterima oleh suatu badan publik yangberkaitan dengan penyelenggara danpenyelenggaraan negara dan/atau penyeleng-gara dan penyelenggaraan badan publik lainnyayang sesuai dengan undang-undang ini sertainformasi lain yang berkaitan dengankepentingan publik.

Badan Publik adalah lembaga eksekutif,legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsidan tugas pokoknya berkaitan denganpenyelenggaraan negara, yang sebagian atauseluruh dananya bersumber dari AnggaranPendapatan dan Belanja Negara dan/atauAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,atau organisasi nonpemerintah sepanjangsebagian atau seluruh dananya bersumber dariAnggaran Pendapatan dan Belanja Negaradan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atausumber luar negeri.

Mediasi merupakan penyelesaiansengketa informasi publik antara para pihakmelalui bantuan mediator komisi informasi.Ajudikasi adalah proses penyelesaian sengketainformasi publik antara para pihak yang diputusoleh komisi informasi. Pejabat Publik adalahorang yang ditunjuk dan diberi tugas untukmenduduki posisi atau jabatan tertentu padabadan publik. Pengguna Informasi Publik adalahorang yang menggunakan informasi publiksebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.Pemohon Informasi Publik adalah warga negaradan/atau badan hukum Indonesia yangmengajukan permintaan Informasi Publiksebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Asas KIP menyebutkan, setiap informasipublik bersifat terbuka dan dapat diakses daninformasi publik yang dikecualikan bersifat ketatdan terbatas (maximum access limitedexemption). Informasi Publik harus dapatdiperoleh secara cepat dan tepat waktu, biayaringan, dan cara sederhana.

Tujuan KIP, menjamin hak warga negarauntuk mengetahui segala sesuatu yang berkaitandengan kebijakan publik, mendorong partisipasimasyarakat, meningkatkan peran aktifmasyarakat, mewujudkan penyelenggaraannegara yang baik, mengembangkan ilmupengetahuan dan mencerdaskan kehidupanbangsa, dan meningkatkan pengelolaan danpelayanan informasi di lingkungan Badan Publik.

UU ini menegaskan 1) hak dankewajiban pemohon dan pengguna informasipublik; dan 2) hak dan kewajiban badan publik.

UU ini mengatur informasi yang wajibdisediakan dan diumumkan. Informasi publikyang dapat diakses, meliputi informasi yangwajib disediakan dan diumumkan secara berkala,informasi yang wajib diumumkan secara sertamerta, informasi yang wajib tersedia setiap saat,informasi publik yang wajib disediakan olehBUMN, BUMD dan/atau badan usaha lainnyayang dimiliki oleh negara, informasi publik yangwajib disediakan oleh partai politik, informasipublik yang wajib disediakan oleh organisasinonpemerintah. dan informasi yang diperolehberdasarkan permintaan. Di samping itu, diaturjuga informasi yang dikecualikan.

Mekanisme untuk memperoleh informasipublik meliputi pemerolehan informasi publikdidasarkan pada prinsip cepat, tepat waktu, danbiaya ringan. Setiap Pemohon Informasi Publikdapat mengajukan permintaan untukmemperoleh informasi publik kepada BadanPublik secara tertulis atau tidak tertulis. BadanPublik yang bersangkutan wajib menyampaikanpemberitahuan terkait informasi publik yangdiminta paling lambat 10 hari kerja.

Page 4: APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN ...

Komarudin, S. Yudo : Aplikasi Undang-Undang Tentang Informasi dan…. JAI Vol 5. No. 2 2009

193

Undang-Undang ini mengaturpembentukan Komisi Informasi (Pusat 7 orangdan Daerah 5 orang), merupakan lembagamandiri yang berfungsi menjalankan Undang-Undang ini dan peraturan pelaksanaannya,menetapkan petunjuk teknis standar layananinformasi publik dan menyelesaikan SengketaInformasi Publik melalui Mediasi dan/atauAjudikasi nonlitigasi. Setiap Pemohon InformasiPublik dapat mengajukan keberatan secaratertulis kepada atasan Pejabat PengelolaInformasi dan Dokumentasi apabila tidakdipenuhinya permintaan atas informasi publik.Apabila setelah mengajukan keberatan kepadaatasan Pejabat Pengelola Informasi danDokumentasi belum mendapatkan jawaban yang

memuaskan, pemohon informasi publik dapatmelakukan upaya penyelesaian sengketainformasi publik yang diajukan kepada KomisiInformasi.

Dalam undang-undang ini diatur tentanghukum acara komisi dan gugatan ke pengadilandan kasasi. Penyelesaian sengketa informasipublik oleh Komisi Informasi dilakukan melaluiproses Mediasi dan/atau Ajudikasi nonlitigasi.Dalam proses Mediasi, anggota Komisi Informasiberperan sebagai mediator. Pengajuan gugatandilakukan melalui pengadilan tata usaha negaraapabila yang digugat adalah Badan Publiknegara.

Tabel 1. Jenis-jenis informasi publikNo Kategori Informasi Contoh Jenis Informasi

1Informasi yang wajibdisediakan dandiumumkan secaraberkala

• informasi yang berkaitan dengan badan publik;• informasi mengenai kegiatan dan kinerja badan publik terkait;• informasi mengenai laporan keuangan; dan• informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

2Informasi yang wajibdiumumkan secaraserta merta

• informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum.

3 Informasi yang wajibtersedia setiap saat

• daftar seluruh informasi publik yang berada di bawah penguasaannya, tidaktermasuk informasi yang dikecualikan;

• hasil keputusan badan publik dan pertimbangannya;• seluruh kebijakan yang ada berikut dokumen pendukungnya;• rencana kerja proyek termasuk di dalamnya perkiraan pengeluaran tahunan badan

publik;• perjanjian badan publik dengan pihak ketiga;• informasi dan kebijakan yang disampaikan pejabat publik dalam pertemuan yang

terbuka untuk umum;• prosedur kerja pegawai badan publik yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat;

dan• laporan mengenai pelayanan akses informasi publik sebagaimana diatur dalam

undang-undang ini.

4Informasi yang wajibdisediakan BUMN/BUMD dan badanusaha lainnya

• nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta jenis kegiatan usaha, jangkawaktu pendirian, dan permodalan, sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar;

• nama lengkap pemegang saham, anggota Direksi, dan anggota Dewan KomisarisPerseroan;

• laporan tahunan, laporan keuangan, neraca laporan laba rugi, dan laporan tanggungjawab sosial perusahaan yang telah diaudit;

• hasil penilaian oleh eksternal auditor, lembaga pemeringkat kredit dan lembagapemeringkat lainnya;

• sistem dan alokasi dana remunerasi anggota komisaris/dewan pengawas dan direksi;• mekanisme penetapan direksi dan komisaris/dewan pengawas;• kasus hukum yang berdasarkan undang-undang terbuka sebagai informasi publik• pedoman pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik berdasarkan prinsip-prinsip

transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran;• pengumuman penerbitan efek yang bersifat utang;• penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan;• perubahan tahun fiskal perusahaan;• kegiatan penugasan pemerintah dan/atau kewajiban pelayanan umum atau subsidi;• mekanisme pengadaan barang dan jasa.• informasi lain yang ditentukan oleh Undang-Undang yang berkaitan dengan Badan

Usaha Milik Negara/ Badan Usaha Milik Daerah.

Page 5: APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN ...

Komarudin, S. Yudo : Aplikasi Undang-Undang Tentang Informasi dan…. JAI Vol 5. No. 2 2009

194

5Informasi yang wajibdisediakan partaipolitik

• asas dan tujuan;• program umum dan kegiatan partai politik;• nama, alamat dan susunan keengurusan dan perubahannya;• pengelolaan dan penggunaan dana yanag bersumber dari anaggarana pendapatan

dan belanja Negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah;• mekanisme pengambilan keputusana partai;• keputusan partai: hasil muktamar/kongres/munas/dan keputusan lainnya yang

menurut aanggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai terbuka untuk umum;dan/atau

• informasi lain yang ditetapkan oleh undang-undang yang berkaitan dengan partaipolitik;

6Informasi yangwajib disediakanorganisasi nonpemerintah

• asas dan tujuan;• program dan kegiatan organisasi;• nama, alamat, susunan kepengurusan, dan perubahannya;• pengelolaan dan penggunaan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbanganmasyarakat, dan/atau sumber luar negeri

• mekanisme pengambilan keputusan organisasi;• keputusan-keputusan organisasi; dan• informasi lain yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan.

7 Informasi yangdiperolehberdasarkanpermintaan

• Informasi publik yang tidak tercantum dalam klasifikasi informasi yang wajibdisediakan dan diumumkan (secara berkala, secara serta-merta, tersedia setiap saat,BUMN/BUMD, Parpol, Ornop, dan informasi yang dikecualikan).

8 Informasi yangdikecualikan

• Informasi yang apabila dibuka dapat menghambat proses penegakan hukum;• Informasi yang apabila dibuka dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak

atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat;• Informasi yang apabila dibuka dapat membahayakan pertahanan negara dan

keamanan negara;• Informasi yang apabila dibuka dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia;• Informasi yang apabila dibuka dapat merugikan ketahanan ekonomi nasional;• informasi yang apabila dibuka dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri;• Informasi yang apabila dibuka dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat

pribadi dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang;• Informasi yang apabila dibuka dapat mengungkap rahasia pribadi;• Memorandum atau surat-surat antar badan publik atau intra badan publik, yang

menurut sifatnya dirahasiakan kecuali atas putusan Komisi Informasi ataupengadilan;

• Informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan Undang-Undang;• Informasi yang dikecualikan tidak bersifat permanen; dan• Ketentuan lebih lanjut mengenai jangka waktu pengecualian diatur dengan Peraturan

Pemerintah.

3.3. UU Tentang Ombudsman RepublikIndonesia(8)

UU Nomor 37 Tahun 2008 tentangPelayanan Publik menegaskan bahwa pelayanankepada masyarakat dan penegakan hukum,pengawasan pelayanan, merupakan bagian tidakterpisahkan dari upaya menciptakanpemerintahan yang baik, bersih, dan efisien.Untuk mewujudkan aparatur negara yang efektif,efisien, jujur, bersih, terbuka, dan bebas KKN,perlu dibentuk lembaga Ombudsman RI(Ombudsman).

Ombudsman Republik Indonesia yangselanjutnya disebut Ombudsman adalahlembaga negara yang mempunyai kewenangan

mengawasi penyelenggaraan pelayanan publikbaik yang diselenggarakan oleh penyelenggaranegara dan pemerintahan termasuk yangdiselenggarakan oleh Badan Usaha MilikNegara, Badan Usaha Milik Daerah, dan BadanHukum Milik Negara serta badan swasta atauperseorangan yang diberi tugas menyelenggara-kan pelayanan publik tertentu yang sebagianatau seluruh dananya bersumber dari anggaranpendapatan dan belanja negara dan/atauanggaran pendapatan dan belanja daerah.Penyelenggara Negara adalah pejabat yangmenjalankan fungsi pelayanan publik yang tugaspokoknya berkaitan dengan penyelenggaraannegara sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Page 6: APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN ...

Komarudin, S. Yudo : Aplikasi Undang-Undang Tentang Informasi dan…. JAI Vol 5. No. 2 2009

195

Maladministrasi adalah perilaku atauperbuatan melawan hukum, melampauiwewenang, menggunakan wewenang untuktujuan lain dari yang menjadi tujuan wewenangtersebut, termasuk kelalaian atau pengabaiankewajiban hukum dalam penyelenggaraan

pelayanan publik yang dilakukan olehPenyelenggara Negara dan pemerintahan yangmenimbulkan kerugian materiil dan/atauimmaterial bagi masyarakat dan orangperseorangan.

Tabel 2. Perbandingan Substansi UU ITE, UU KIP, UU OMBUDSMAN RI, DAN UU YANLIK

No UU ITE UU KIP UU OMBUDSMAN UU YANLIK1 Ketentuan Umum Ketentuan Umum Ketentuan Umum Ketentuan Umum2 Asas dan Tujuan Asas dan Tujuan Sifat, Asas, dan Tujuan Maksud, Tujuan, Asas, dan

Rglingkup3 Informasi, Dokumen,

dan TandatanganElektronik

Hak dan KewajibanPemohon dan PenggunaInformasi Publik serta Hakdan Kewajiban BadanPublik

Tempat Kedudukan Pembina,Org.Penyelenggara, danPenataan Yanlik

4 PenyelenggaraanSertifikasi Elektronik danSistem Elektronik

Informasi yang WajibDisediakan dandiumumkan

Fungsi, Tugas danWewenang

Hak, Kewajiban danLarangan

5 Transaksi Elektronik Informasi yangDikecualikan

Susunan dan KeanggotaanOmbudsman

Penyelenggaraan Yanlik

6 Nama Domain, HakKekayaan Intelektual,dan PerlindunganHukum Pribadi

Mekanisme MemperolehInformasi

Laporan Peran Serta Masyarakat

7 Perbuatan yangDilarang

Komisi Informasi, Tata Cara Pemeriksaandan Penyelesaian Laporan

Penyelesaian Pengaduan

8 Penyelesaian Sengketa Keberatan danPenyelesaian Sengketamelalui Komisi Informasi

Laporan Berkala danLaporan Tahunan

Ketentuan Sanksi

9 Peran Pemerintah danPeran Masyarakat

Hukum Acara Komisi Perwakilan Ombudsman diDaerah

Ketentuan Peralihan

10 Penyidikan Gugatan ke Pengadilandan Kasasi

Ketentuan Pidana Ketentuan Penutup

11 Ketentuan Pidana Ketentuan Pidana Ketentuan Peralihan12 Ketentuan Peralihan Ketentuan Lain-lain Ketentuan Penutup13 Ketentuan Penutup Ketentuan Peralihan14 Ketentuan Penutup

Laporan adalah pengaduan ataupenyampaian fakta yang diselesaikan atauditindaklanjuti oleh Ombudsman yangdisampaikan secara tertulis atau lisan oleh setiaporang yang telah menjadi korbanmaladministrasi. Pelapor adalah warga negaraIndonesia atau penduduk yang memberikanlaporan kepada Ombudsman. Terlapor adalahpenyelenggara negara dan pemerintahan yangmelakukan maladministrasi yang dilaporkankepada Ombudsman. Rekomendasi adalahkesimpulan, pendapat, dan saran yang disusunberdasarkan hasil investigasi Ombudsman,kepada atasan Terlapor untuk dilaksanakandan/atau ditindaklanjuti dalam rangkapeningkatan mutu penyelenggaraan administrasipemerintahan yang baik.

Ombudsman merupakan lembaganegara yang bersifat mandiri dan tidak memilikihubungan organik dengan lembaga negara daninstansi pemerintahan lainnya, serta dalammenjalankan tugas dan wewenangnya bebasdari campur tangan kekuasaan lainnya. AsasOmbudsman adalah kepatutan, keadilan, non-diskriminasi, tidak memihak, akuntabilitas,keseimbangan, keterbukaan, dan kerahasiaan.

Beberapa pengertian yang diatur,meliputi maladministrasi, laporan, pelapor,terlapor, dan rekomendasi. OmbudsmanRepublik Indonesia yang selanjutnya disebutOmbudsman adalah lembaga negara yangmempunyai kewenangan mengawasipenyelenggaraan pelayanan publik baik yangdiselenggarakan oleh penyelenggara negara danpemerintahan termasuk yang diselenggarakan

Page 7: APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN ...

Komarudin, S. Yudo : Aplikasi Undang-Undang Tentang Informasi dan…. JAI Vol 5. No. 2 2009

196

oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan UsahaMilik Daerah, dan Badan Hukum Milik Negaraserta badan swasta atau perseorangan yangdiberi tugas menyelenggarakan pelayanan publiktertentu yag sebagian atau seluruh dananyabersumber dari anggaran pendapatan danbelanja negara dan/atau anggaran pendapatandan belanja daerah.

Ombudsman merupakan lembaganegara yang bersifat mandiri dan tidak memilikihubungan organik dengan lembaga negara daninstansi pemerintahan lainnya, serta dalammenjalankan tugas dan wewenangnya bebasdari campur tangan kekuasaan lainnya.Ombudsman dalam menjalankan tugas danwewenangnya berasaskan: a) kepatutan; b)keadilan; c) non-diskriminasi; d) tidak memihak;e) akuntabilitas; f) keseimbangan; g)keterbukaan; dan h) kerahasiaan.

Tujuan Ombudsman adalah 1)mewujudkan negara hukum yang demokratis,adil, dan sejahtera; 2) mendorongpenyelenggaraan negara dan pemerintahanyang efektif dan efisien, jujur, terbuka, bersih,serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme;3) meningkatkan mutu pelayanan negara disegala bidang agar setiap warga negara danpenduduk memperoleh keadilan, rasa aman, dankesejahteraan yang semakin baik; 4) membantumenciptakan dan meningkatkan upaya untukpemberantasan dan pencegahan praktik-praktikmaladministrasi, diskriminasi, kolusi, korupsi, dannepotisme; dan 5) meningkatkan budaya hukumnasional, kesadaran hukum masyarakat, dansupremasi hukum yang berintikan kebenaranserta keadilan. Ombudsman berkedudukan diibukota negara dan dapat dibentuk di pemerintahdaerah.

Ombudsman berfungsi mengawasipenyelenggaraan pelayanan publik yangdiselenggarakan oleh penyelenggara negara danpemerintahan baik di pusat maupun di daerahtermasuk yang diselenggarakan oleh BadanUsaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah,dan Badan Hukum Milik Negara serta badanswasta atau perseorangan yang diberi tugasmenyelenggarakan pelayanan publik tertentu(Psl 6). Di samping itu diatur tugas danwewenang Ombudsman.

Setiap Warga Negara Indonesia ataupenduduk berhak menyampaikan Laporankepada Ombudsman. Penyampaian Laporandimaksud tidak dipungut biaya atau imbalandalam bentuk apa pun. Undang-undang inimengatur tata cara pemeriksaan danpenyelesaian laporan, laporan berkala danlaporan tahunan, perwakilan ombudsman didaerah, ketentuan pidana, ketentuan peralihan,dan ketentuan penutup.

Tiga PP diamanatkan UU ini, yaitu PPtentang Pembentukan, Susunan dan Tata KerjaPerwakilan Ombudsman di Daerah, PP tentangSistem Manajemen SDM Ombudsman, dan PPtentang Hak atas Penghasilan, UangKehormatan, dan Hak-hak lain Ketua, WakilKetua, dan Anggota Ombudsman. Satu Perpresharus dibuat, yaitu Perpres tentang SusunanOrganisasi, Fungsi, Tugas, Wewenang, danTanggungjawab Sekretariat Jenderal.

3.4. UU Tentang Pelayanan Publik(9)

UU Nomor 25 Tahun 2009 tentangPelayanan Publik diharapkan dapat memberikejelasan dan pengaturan mengenai pelayananpublik, antara lain (a) pengertian dan batasanpenyelenggaraan pelayanan publik; (b) asas,tujuan, dan ruang lingkup penyelenggaraanpelayanan publik; (c) pembinaan dan penataanpelayanan publik; (d) hak, kewajiban, danlarangan bagi seluruh pihak yang terkait dalampenyelenggaraan pelayanan publik; (e) aspekpenyelenggaraan pelayanan publik yang meliputistandar pelayanan, maklumat pelayanan, sisteminformasi, sarana dan prasarana, biaya/tarifpelayanan, pengelolaan pengaduan, danpenilaian kinerja; (f) peran serta masyarakat; (g)penyelesaian pengaduan dalam penyelengga-raan pelayanan; dan (h) sanksi.

Ketentuan Umum, berisi pengertiantentang pelayanan publik, penyelenggarapelayanan publik, atasan satuan kerjapenyelenggara, organisasi penyelenggarapelayanan publik, pelaksana pelayanan publik,masyarakat, standar pelayanan, maklumatpelayanan, sistem informasi pelayanan publik,mediasi, ajudikasi, menteri, dan ombudsman.Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaiankegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhanpelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara danpenduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayananadministratif yang disediakan olehpenyelenggara pelayanan publik.

Penyelenggara pelayanan publik yangselanjutnya disebut Penyelenggara adalah setiapinstitusi penyelenggara negara, korporasi,lembaga independen yang dibentuk berdasarkanundang-undang untuk kegiatan pelayanan publik,dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.Organisasi Penyelenggara Pelayanan Publikyang selanjutnya disebut OrganisasiPenyelenggara adalah satuan kerjapenyelenggara pelayanan publik yang berada dilingkungan institusi penyelenggara, korporasi,lembaga independen yang dibentuk berdasarkanundang-undang untuk kegiatan pelayanan publik,

Page 8: APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN ...

Komarudin, S. Yudo : Aplikasi Undang-Undang Tentang Informasi dan…. JAI Vol 5. No. 2 2009

197

dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.

Pelaksana pelayanan publik yangselanjutnya disebut Pelaksana adalah pejabat,pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerjadi dalam organisasi penyelenggara yangbertugas melaksanakan tindakan atauserangkaian tindakan pelayanan publik. Standarpelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakansebagai pedoman penyelenggaraan pelayanandan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagaikewajiban dan janji penyelenggara kepadamasyarakat dalam rangka pelayanan yangberkualitas, cepat, mudah, terjangkau, danterukur. Maklumat pelayanan adalah pernyataantertulis yang berisi keseluruhan rincian kewajibandan janji yang terdapat dalam standarpelayanan.

Mediasi adalah penyelesaian sengketapelayanan publik antarpara pihak melaluibantuan, baik oleh ombudsman sendiri maupunmelalui mediator yang dibentuk olehombudsman. Ajudikasi adalah prosespenyelesaian sengketa pelayanan publikantarpara pihak yang diputus oleh ombudsman.

Ombudsman adalah lembaga negarayang mempunyai kewenangan mengawasipenyelenggaraan pelayanan publik sebagaimanaditetapkan dalam UU Nomor 37 Tahun 2009tentang Ombudsman Republik Indonesia.

Undang-undang tentang pelayananpublik dimaksudkan untuk memberikan kepastianhukum dalam hubungan antara masyarakat danpenyelenggara dalam pelayanan publik. Tujuanundang-undang ini, a) terwujudnya batasan danhubungan yang jelas tentang hak,tanggungjawab, kewajiban, dan kewenanganseluruh pihak yang terkait denganpenyelenggaraan pelayanan publik; b)terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayananpublik yang layak sesuai dengan asas-asasumum pemerintahan dan korporasi yang baik; c)terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publiksesuai dengan peraturan perundang-undangan;dan d) terwujudnya perlindungan dan kepastianhukum bagi masyarakat dalam penyelenggaraanpelayanan publik.

Asas penyelenggaraan pelayanan publikadalah kepentingan umum, kepastian hukum,kesamaan hak, keseimbangan hak dankewajiban, keprofesionalan, partisipatif,persamaan perlakuan/tidak diskriminatif,keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas danperlakuan khusus bagi kelompok rentan,ketepatan waktu, serta kecepatan, kemudahan,dan keterjangkauan. Ruang lingkup pelayananpublik meliputi pelayanan barang publik dan jasapublik serta pelayanan administratif yang diaturdalam peraturan perundang-undangan.

UU ini mengatur tentang pembina,organisasi penyelenggara, dan penataanpelayanan publik. Pembina terdiri atas a)pimpinan lembaga negara, pimpinankementerian, pimpinan lembaga pemerintahnonkementerian, pimpinan lembaga komisinegara atau yang sejenis, dan pimpinan lembagalainnya; b) gubernur pada tingkat provinsi; c)bupati pada tingkat kabupaten; dan d) walikotapada tingkat kota. Penanggungjawab adalahpimpinan kesekretariatan lembaga atau pejabatyang ditunjuk Pembina. Dalam rangkamempermudah penyelenggaraan berbagaibentuk pelayanan publik, dapat dilakukanpenyelenggaraan sistem pelayanan terpaduyang diatur lebih lanjut dalam peraturanpemerintah.

Penyelenggara berkewajiban melaksa-nakan evaluasi terhadap kinerja pelaksana dilingkungan organisasi secara berkala danberkelanjutan, melakukan penyeleksian danpromosi pelaksana secara transparan, tidakdiskriminatif, dan adil sesuai dengan peraturanperundang-undangan, memberikan penghargaandan sanksi. Dalam rangka meningkatkanefisiensi dan efektivitas pelayanan, dapatdilakukan kerja sama antar penyelenggara,meliputi kegiatan teknis operasional pelayanandan/atau pendukung pelayanan dan dapatmeminta bantuan kepada penyelenggara lain(dalam keadaan darurat). Penyelenggara dapatmelakukan kerjasama dalam bentuk penyerahansebagian tugas penyelenggaraan pelayananpublik kepada pihak lain yang berbadan hukumIndonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan, sepanjang tidak menambah bebanbagi masyarakat. Penyelenggara juga dapatmelakukan kerjasama tertentu dengan pihak lainuntuk menyelenggarakan pelayanan publik.

Hak, kewajiban, dan larangan bagipenyelenggara, kewajiban dan larangan bagipelaksana, serta hak dan kewajiban masyarakat,juga diatur. Penyelenggara berkewajibanmenyusun dan menetapkan standar pelayanandengan memperhatikan kemampuanpenyelenggara, kebutuhan masyarakat, dankondisi lingkungan, wajib mengikutsertakanmasyarakat dan pihak terkait (dengan prinsiptidak diskriminatif, terkait langsung dengan jenispelayanan, memiliki kompetensi danmengutamakan musyawarah, sertamemperhatikan keberagaman), dan menerapkanstandar pelayanan. Penyusunan standarpelayanan diatur lebih lanjut dalam peraturanpemerintah.

Komponen standar pelayanan sekurang-kurangnya meliputi dasar hukum, persyaratan;sistem, mekanisme, dan prosedur; jangka waktupenyelesaian, biaya/tariff, produk pelayanan;sarana, prasarana, dan/atau fasilitas; kompetensi

Page 9: APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN ...

Komarudin, S. Yudo : Aplikasi Undang-Undang Tentang Informasi dan…. JAI Vol 5. No. 2 2009

198

pelaksana, pengawasan internal; penangananpengaduan, saran, dan masukan; jumlahpelaksana, jaminan pelayanan yang memberikankepastian pelayanan dilaksanakan sesuaidengan standar pelayanan, jaminan keamanandan keselamatan pelayanan dalam bentukkomitmen untuk memberikan rasa aman, bebasdari bahaya, dan risiko keragu-raguan; danevaluasi kinerja pelaksana.

Penyelenggara berkewajiban menyusundan menetapkan maklumat pelayanan,mengelola sarana, prasarana dan/atau fasilitas,menyediakan sarana pengaduan, melakukanpenilaian kinerja, memberikan pelayanan denganperlakuan khusus dan pelayanan berjenjang.Pelayanan berjenjang, harus memenuhiketentuan tentang proporsi akses dan pelayanankepada kelompok masyarakat berdasarkan asaspersamaan perlakuan, keterbukaan, sertaketerjangkauan masyarakat. Ketentuanmengenai proporsi akses dan kategori kelompokmasyarakat dimaksud, diatur lebih lanjut dalamperaturan pemerintah.

Biaya/tarif pelayanan publik padadasarnya merupakan tanggungjawab negara(dibebankan kepada negara apabila diwajibkandalam peraturan perundang-undangan)dan/atau masyarakat (penerima pelayananpublik). Penyelenggara berhak mendapatkanalokasi anggaran sesuai dengan tingkatkebutuhan pelayanan dan penyelenggara dapatmemperoleh anggaran dari pendapatan hasilpelayanan publik.

Penyelenggara harus berperilaku adildan tidak diskriminatif, cermat, santun danramah; tegas, andal, dan tidak memberikanputusan yang berlarut-larut; profesional, tidakmempersulit, patuh pada perintas atasan yangsah dan wajar, menjunjung tinggi nilai-nilaiakuntabilitas dan integritas institusipenyelenggara; tidak membocorkan informasiatau dokumen yang wajib dirahasiakan sesuaidengan peraturan perundang-undangan, terbukadan menyalahgunakan sarana dan prasaranaserta fasilitas pelayanan publik, tidakmemberikan informasi yang salah ataumenyesatkan dalam menanggapi permintaaninformasi serta proaktif dalam memenuhikepentingan masyarakat; tidakmenyalahgunakan informasi, jabatan, dan/ataukewenangan yang dimiliki, sesuai dengankepantasan dan tidak menyimpang dariprosedur.

Pengawasan penyelenggaraanpelayanan publik dilakukan oleh pengawasinternal (atasan langsung, pengawasanfungsional) dan pengawas eksternal(pengawasan oleh masyarakat, ombudsman,dan DPR dan DPRD Provinsi, dan DPRDKabupaten/Kota). Peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan publik dimulai sejakpenyusunan standar pelayanan sampai denganevaluasi dan pemberian penghargaan,diwujudkan dalam bentuk kerjasama,pemenuhan hak dan kewajiban masyarakat,serta peran aktif dalam penyusunan kebijakanpelayanan publik. Masyarakat dapat membentuklembaga penyelenggaraan pelayanan publik.Tatacara pengikutsertaan masyarakat dalampenyelenggaraan pelayanan publik diatur lebihlanjut dalam peraturan pemerintah.

Penyelesaian pengaduan, berisipengaturan tentang pengaduan, penyelesaianpengaduan oleh Ombudsman, penyelesaianpengaduan oleh penyelenggara pelayananpublik, dan pelanggaran hukum dalampenyelenggaraan pelayanan publik. MengenaiOmbudsman, pelajari Undang-Undang Nomor 37Tahun 2008 tentang Ombudsman RepublikIndonesia. Ombudsman wajib menerima danberwenang memproses pengaduan darimasyarakat mengenai penyelenggaraanpelayanan publik sesuai dengan undang-undangini. Ombudsman wajib menyelesaikanpengaduan masyarakat (jika pengadumenghendaki penyelesaian pengaduan tidakdilakukan oleh penyelenggara), wajibmembentuk perwakilan di daerah yang bersifathierarkhis (paling lambat 3 tahun sejak undang-undang ini diundangkan), wajib melakukanmediasi dan konsiliasi dalam menyelesaikanpengaduan atas permintaan para pihak.

Penyelenggara wajib memeriksapengaduan dari masyarakat mengenaipelayanan publik yang diselenggarakannya,berpedoman pada prinsip independen,nondiskriminasi, tidak memihak, dan tidakmemungut biaya, dan wajib menjagakerahasiaan (tidak gugur setelah pimpinanpenyelenggara berhenti atau diberhentikan darijabatannya). Dalam menyelesaikan ganti rugi,ombudsman dapat melakukan mediasi,konsiliasi, dan ajudikasi khusus (dilaksanakanpaling lambat 5 tahun sejak undang-undang inidiundangkan). Mekanisme pembayaran gantirugi, diatur lebih lanjut dalam peraturan presiden.

Masyarakat dapat menggugatpenyelenggara atau pelaksana melalui peradilantata usaha negara apabila pelayanan yangdiberikan menimbulkan kerugian di bidang tatausaha negara. Masyarakat juga dapatmengajukan gugatan ke pengadilan terhadappenyelenggara yang melakukan perbuatanmelawan hukum dalam penyelenggaraanpelayanan publik. Penyelenggara yang didugamelakukan tindak pidana dalampenyelenggaraan pelayanan publik, dapatdiadukan oleh masyarakat kepada pihak yangberwenang.

Page 10: APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN ...

Komarudin, S. Yudo : Aplikasi Undang-Undang Tentang Informasi dan…. JAI Vol 5. No. 2 2009

199

Penyelenggara atau Pelaksana yangmelanggar ketentuan pada Pasal-pasal danAyat-ayat undang-undang ini, dikenai sanksiteguran tertulis, pembebasan dari jabatan,penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gajiberkala untuk paling lama 1 tahun, penurunanpangkat pada pangkat yang setingkat rendahuntuk paling lama 1 tahun, pemberhentiandengan hormat tidak atas permintaan sendiri,pemberhentian tidak dengan hormat, pembekuanmisi dan/atau izin yang diterbitkan oleh instansipemerintah, dan/atau pencabutan izin yangditerbitkan oleh instansi pemerintah.Penyelenggara atau Pelaksana yang atasperbuatannya mengakibatkan timbulnya luka,cacat tetap, atau hilangnya nyawa bagi pihaklain, dikenai sanksi pidana sebagaimana diaturdalam peraturan perundang-undangan (tidakmembebaskan dirinya membayar ganti rugi bagikorban dan besaran ganti rugi bagi korbanditetapkan berdasarkan putusan pengadilan).

Penyelenggara atau Pelaksana yangtidak melakukan kewajiban sebagaimana diaturpada Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 28 ayat (1),dan ayat (4) yang atas perbuatan tersebutmengakibatkan kerugian negara, dikenai denda(yang ditetapkan berdasarkan putusanpengadilan). Sanksi bagi penyelenggara,dikenakan kepada pimpinan penyelenggara.Pimpinan penyelenggara dan/atau pelaksanayang dikenai sanksi dapat dilanjutkanpemrosesan perkara ke lembaga peradilanumum apabila penyelenggara melakukanperbuatan melawan hukum dan/ataupenyelenggara melakukan tindak pidana.

Lima peraturan pemerintah dan satuperaturan presiden harus ditetapkan palinglambat 6 (enam) bulan sejak undang-undang iniditetapkan. Enam dokumen tersebut adalah PPtentang Ruang Lingkup Pelayanan Publik, PPtentang Sistem Pelayanan Terpadu, PP tentangStandar Pelayanan Publik, PP tentang ProporsiAkses, dan PP tentang Tata CaraPengikutsertaan Masyarakat dalamPenyelenggaraan Pelayanan Publik, sertaPerpres tentang Ganti Rugi.

4. SINERGI DAN APLIKASI EMPATUNDANG-UNDANG DALAM PENERAPANTEKNOLOGI

Dari uraian substansi empat undang-undang tersebut, terlihat keterkaitan tentanginformasi, pelayanan publik, badan publik,penyelenggara pelayanan publik, sisteminformasi, transparansi, akuntabilitas, peran sertamasyarakat, demokrasi, dan upaya penciptaantata pemerintahan yang baik (good governance).Menkominfo Muhammad Nuh menegaskanbahwa perbuatan hukum di dunia maya

merupakan fenomena yang sangatmengkhawatirkan, mengingat tindakan carding,hacking, cracking, phising, booting, viruses,cybersquating, perjudian, penipuan, terorisme,dan penyebaran informasi destruktif telahmenjadi bagian dari aktivitas pelaku kejahatan didunia maya. UU ITE memberikan kepastianhukum dalam mengatasi perbuatan tersebut.

KIP mempunyai makna yang luas,meliputi badan publik eksekutif, legislatif, danyudikatif. Dengan UU KIP, dibedakan informasiyang wajib disediakan secara berkala, wajibdiumumkan secara serta merta, wajib tersediasetiap saat, dan informasi yang dikecualikan. UUKIP mngamanatkan agar pengelolaan informasiharus transparan, akuntabel, dan menegakkanprinsip good governance.

UU Ombudsman memberi kesempatankepada setiap orang untuk melaporkanpelayanan publik yang tidak sesuai denganundang-undang dan petunjuk pelaksanaannya.Penyelenggara dan pelaksana pelayanan publikharus mengubah mind-set dan cultural-set,karakter, jati diri, budaya kerja, etika, dan disiplin;serta tidak gagap dalam pemanfaatan teknologiinformasi. Sejalan dengan itu, pemerintah wajibmemberikan perhatian, antara lain pendanaan,dalam mendukung kelancaran pelayanan publik.

Tentang kelembagaan dan peningkatanperan Ombudsman, samakan pengertian tentangmediasi, konsiliasi, ajudikasi, dan ajudikasikhusus, sehingga tindak lanjut penanganansengketa dan ganti rugi bisa diselesaikandengan baik, ada kejelasan sanksi untukmemberikan efek jera, dan kejelasan siapa yangharus melakukan pembayaran ganti rugi.Tentang tata cara pengikut-sertaan masyarakat,perlu dicermati jenis pelayanan publik, siapayang berpartisipasi, representasi, replikasi, padatahap mana perlu partisipasi, dan apa bentukpartisipasi.

Permenpan Nomor 20 Tahun 2006tentang Standar Pelayanan, bisa ditingkatkanmenjadi materi PP Standar Pelayanan Publik.Bagaimana peran Depkeu dan DPRD dalampenetapan biaya dan tarif, bagaimana kontrakpelayanan atau maklumat pelayanan di sampingstandar pelayanan, pelibatan pemangkukepentingan (stakeholders), penggunaan bahasayang sederhana dan mudah dimengerti,memerankan pihak ketiga sebagai fasilitator,batas waktu penetapan standar pelayanan, danketegasan standar pelayanan harusimplementatif dan aplikatif.

Pelayanan terpadu harus dapatmemudahkan pengguna layanan. Pelayananberjenjang adalah pelayanan harus sama, yangberbeda dan berjenjang adalah pemberipelayanannya, perubahan paradigma pelayananpublik, ruang diskresi, kejelasan tolok ukur

Page 11: APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN ...

Komarudin, S. Yudo : Aplikasi Undang-Undang Tentang Informasi dan…. JAI Vol 5. No. 2 2009

200

pelayanan atau kejelasan unsur-unsur standarpelayanan, dan kejelasan pengertian masyarakatrentan. Pelayanan bagi masyarakat ekonomilemah jangan sampai tergusur dengan adanyaexcellence of services atau pelayanan VIP dansegala hal tentang pelayanan publik harusmudah diketahui dan diakses.

Agar pelaksanaan empat undang-undang dalam penerapan teknologi (difusi,inovasi, dan peningkatan daya saing), termasukteknologi lingkungan dan teknologi pengelolaanair bersih berjalan lancar, maka perluditingkatkan kesiapan dan pemantapanpengumpulan data (identifikasi, inventarisasi),pengolahan data, pengelolaan sistem informasi,komputerisasi serta sarana dan prasaranateknologi informasi lainnya, penciptaanpelayanan serba cepat dan akurat, sertadilakukan upaya peningkatan peran sertamasyarakat. Para penyelenggara dan pelaksanapelayanan publik dan badan publik hendaknyaberusaha menegakkan tujuh asaspenyelenggaraan negara yang bersih dan bebasdari KKN (kepastian hukum, tertibpenyelenggaraan negara, kepentingan umum,keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas,dan akuntabilitas).

Pemahaman terhadap pengertianundang-undang ini perlu ditingkatkan dandisamakan, asas-asas harus ditegakkan,kelembagaan harus ditata dengan baik, kualitasSDM harus ditingkatkan, sistem, mekanisme danprosedur kerja harus ditegakkan, sarana danprasarana teknologi informasi harus memadai,dan sanksi harus dipahami (sanksi administratifdan sanksi pidana). Sejalan dengan itu,internalisasi dan sosialisasi undang-undangharus lebih diintensifkan.

5. SISTEM INFORMASI TEKNOLOGIPENGELOLAAN AIR BERSIH DANLIMBAH CAIR

BPPT adalah lembaga yang melakukanpenerapan dan pengembangan teknologi yangberdomisili di Jakarta dan Serpong. Hal inimenyebabkan keterbatasan dalam penyebaranpaket-paket teknologi ke daerah-daerah lainnya,sehingga masyarakat pada umumnya tidakmengetahui apa saja yang telah dilakukan BPPTserta dirasakan masih sulitnya memperolehinformasi teknologi yang mereka butuhkan.

Sistem informasi teknologi pengelolaan airbersih dan limbah cair (SITPABLC) adalahsistem informasi yang bertujuan memberikanpelayanan informasi dan teknologi untukmempercepat mencari, memperoleh /mengakses, mengadopsi/memanfaatkan danmemasyarakatkan teknologi yang telah dikaji dan

dikembangkan oleh BPPT. Situs SITPABLCdapat diakses di www.kelair.bppt.go.id

SITPABLC mempunyai lingkup kegiatansebagai berikut :1. Pemanfaatan, pengembangan dan

penguasaan teknologi pengelolaan sumberair, meliputi air tanah, air permukaan dandaerah aliran sungai.

2. Pemanfaatan, pengembangan danpeguasaan teknologi pengolahan air bersihdan air limbah, untuk daerah perkotaan,pedesaaan dan air untuk keperluan industri.

3. Pemanfaatan, pengembangan danpenguasaan teknologi pengolahan limbahcair untuk rumah tangga, perkantoran, rumahsakit, industri dan sektor jasa lainnya diperkotaan dan pedesaan.

4. Pelayanan jasa dan konsultasi teknologi dibidang pengelolaan sumberdaya air,teknologi pengolahan air bersih dan limbahcair.

Beberapa produk paket teknologi (patek)dan pelayanan serta publikasi yang telahdihasilkan, antara lain(10) :

1. Paket Teknologi Pengolahan Air Bersi danAir Minum Paket Teknologi Filter Air Untuk

Menghilangkan Zat Besi (Fe) DanMangan (Mn) – FILTRA.

Paket Teknologi Pengolahan Air SumurSiap Minum – ARSINUM.

Paket Teknologi Pengolahan AirSederhana Dengan Sistem SaringanPasir Lambat “Up-Flow” – SARPALAM.

Paket Teknologi Pengolahan Air GambutSistem Batch– TP2AS.

Paket Teknologi Pengolahan Air GambutPayau/Asin Sistem Kontinyu–ROBIOFIL.

Paket Teknologi Pengolahan AirPayau/Asin Dengan Sistem OsmosisBalik (RO) Statisioner – ROSTATIS.

Paket Teknologi Pengolahan AirPayau/Asin Dengan Sistem OsmosisBalik Mobile – ROMOBIL.

Paket Teknologi Pengolahan Air Bersihdengan Sistem Ultrafiltrasi – ULTRAFIL.

Paket Teknologi Pengolahan Air Minumdengan Sistem Biofiltrasi, Ultrafiltrasi &Reverse Osmosis – ROBIOULTRAFIL.

Paket Teknologi Pengolahan Air Minumdengan Sistem Ultrafiltrasi & ReverseOsmosis – ROULTRAFIL.

Paket Teknologi Pengolahan Air Re-useLimbah Cair dengan Sistem ReverseOsmosis – ROREUSE.

2. Paket Teknologi Pengolahan Air Limbah Paket Teknologi Pengolahan Limbah

Cair Rumah Sakit Sistem Biofilter Aerob-

Page 12: APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN ...

Komarudin, S. Yudo : Aplikasi Undang-Undang Tentang Informasi dan…. JAI Vol 5. No. 2 2009

201

Anaerob – LIMBRS. Paket Teknologi Pengolahan Limbah

Cair Domestik Sistem Individu/KomunalBiofilter Aerob-Anaerob – LIMBRT.

Paket Teknologi Pengolahan LimbahCair Industri (Makanan, PelapisanLogam, Tekstil Pencucian Jeans, RumahPotong Hewan, Amonia, Kertas,Otomotif, dll.).

Paket Teknologi Pengelolaan LimbahCair B3.

3. Paket Teknologi Pengembangan PerangkatLunak Sistem Informasi Sumber Daya Air –

SISDA. Sistem Informasi Teknologi Pengolahan

Air (Lingkungan) – SITPA. Sistem Informasi Manajeman

Lingkungan – SIMLING. Sistem Informasi Pengelolaan Drainase

Kota – DRAINASE. Sistem Online Monitoring Kualitas Air –

ONLIMO. Database Sumber Daya Air – DBSDA. Database Kualitas Air – DBKwaair. Pengelolaan Air Tanah Dengan Sistem

Informasi Geografis – PATGIS. Pemetaan Potensi Air Tanah Dengan

Geolistrik – GEOLISTRIK.4. Paket Teknologi Pelatihan Profesional

Teknologi Pengelolaan Air Bersih. Teknologi Pengolahan Limbah Cair. Pengelolaan Limbah B3. Sistem Informasi Geografis Untuk

Pengelolaan Air Tanah. Pengembangan Sistem Informasi

Sumber Daya Air. Pengembangan Jaringan Komputer

Menggunakan Open Source.5. Jasa dan Pelayanan Publik

Disain dan konstruksi sistem teknologipengelolaan air bersih.

Disain dan konstruksi sistem teknologipengolahan limbah cair industri.

Disain dan konstruksi paket instalasipengolahan air limbah rumah sakit

Disain dan konstruksi teknologidesalinasi untuk pengolahan airasin/payau menjadi air tawar atau airsiap minum.

Merancang unit pengolahan air minumsesuai dengan air baku dan kondisikualitas setempat.

Konsultasi bidang Pengelolaan AirTanah Dataran Pantai.

Konsultasi bidang Sistem InformasiGeografi (GIS) khususnya untuk bidangteknologi pengolahan dan pengelolaansumber daya air.

Konsultasi bidang Pengelolaan SumberDaya Air.

Pengembangan database lingkungan. Pengembangan database sumber daya

air. Pengembangan database kualitas air. Eksploitasi dan eksplorasi air tanah. Pendidikan dan latihan bidang teknologi

pengolahan air bersih dan limbah cair. Pendidikan dan latihan di bidang

pengelolaan air tanah menggunakansistem informasi geografis.

Pendidikan dan latihan di bidangpengelolaan dan pengembangan sisteminformasi sumber daya air.

6. Publikasi Buku, Jurnal dan CD-ROM Pelayanan Informasi Elektronik Untuk

Paket Teknologi Pengolahan Air. Perancangan Sistem Basis Data Sumber

Daya Air. Kesehatan Masyarakat dan Teknologi

Peningkatan Kualitas Air. Kualitas Air Minum dan Dampaknya

Terhadap Kesehatan. Aplikasi Biofilter Untuk Pengolahan Air

Limbah Industri Kecil Tekstil. Uji Performance Pengolahan Air Limbah

Rumah Sakit Dengan Proses BiofilterTercelup.

Sistem Pengolahan Limbah B3 diIndonesia.

Himpunan Peraturan PerundanganPengelolaan Limbah B3.

Teknologi Pengolahan Limbah CairIndustri.

Jurnal Air Indonesia. Jurnal Teknologi Lingkungan. CD-ROM Cara Pengolahan Air Sumur

Untuk Kebutuhan Air Minum. CD-ROM Teknologi Pengolahan Air

Bersih Dengan Proses Saringan PasirLambat Up Flow.

CD-ROM Pengolahan Air Asin atauPayau Dengan Sistem Osmosis Balik.

CD-ROM Pengolahan Limbah RumahTangga Semi Komunal KombinasiBiofilter Anaerob-Aerob.

CD-ROM Teknologi Pengolahan LimbahRumah Sakit Dengan Sistem BiofilterAnaerob-Aerob.

CD-ROM Teknologi Pengkajian SistemPengelolaan Air Tanah Di CekunganSemarang.

CD-ROM Jurnal Teknologi Lingkungan2000, 2001, 2002, 2003.

CD-ROM Himpunan Peraturan BidangLingkungan.

Page 13: APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN ...

Komarudin, S. Yudo : Aplikasi Undang-Undang Tentang Informasi dan…. JAI Vol 5. No. 2 2009

202

Paket-paket teknologi tersebut secaralengkap baik merupakan foto/gambar, maupunspesifikasi dan cara pembuatan, dapat diakseskapanpun dan dimanapun. Pelayanan dankonsultasi dapat dilakukan melalui e-mail,telepon atau fasilitas lainnya (Gambar 1, 2, 3, 4& 5).

Jurnal Teknologi Lingkungan dan JurnalAir Indonesia, materi-materi hasil seminar,pelatihan dan perundang-undangan di bidanglingkungan dapat diunduh (download) secaramudah dan relatif cepat (Gambar 6 & 7).

Pameran dan pelatihan secara periodikdilaksanakan untuk memasyarakatkan hasil-hasilkajian dan pengembangan teknologi selama ini.Selain itu melalui rubrik teknologi di layar kacadan di radio, serta di media cetakpemasyarakatan teknologi pengolahan air bersihdan limbah cair juga dilakukan.

Gambar 1. Pemilihan produk paket teknologi

Gambar 2. Paket-paket teknologi pengolahan airbersih

Gambar 3. Site map sistem informasi teknologipengelolaan air bersih dan limbah cair

Gambar 4. Jaringan sistem informasi sumberdaya air

Page 14: APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN ...

Komarudin, S. Yudo : Aplikasi Undang-Undang Tentang Informasi dan…. JAI Vol 5. No. 2 2009

203

Gambar 5. Paket-paket teknologi pengolahanlimbah cair

Gambar 6. Jurnal Air Indonesia edisi tahun 2000s.d. 2008

Gambar 7. Kumpulan Perundangan di bidanglingkungan (UU-PP-Kepmen-SK.Gub)

Gambar 8. Lokasi aplikasi berbagai jenisteknologi pengolahan air bersih/minum di seluruh

Indonesia

5. KESIMPULAN

Beberapa kesimpulan dari tulisan di atasantara lain :1. Substansi empat undang-undang tersebut

mempunyai keterkaitan tentang informasi,pelayanan publik, badan publik,penyelenggara pelayanan publik, sisteminformasi, transparansi, akuntabilitas, peranserta masyarakat, demokrasi, dan upayapenciptaan tata pemerintahan yang baik(good governance).

2. Transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi,merupakan unsur penting good governance,yang ditonjolkan dalam UU ITE, UU KIP, UUOmbudsman, dan UU Pelayanan Publik.Penyelenggaran yang transparan, meng-akibatkan kebohongan sulit disembunyikandan keterbukaan akan memudahkanpenegakan aturan dan keadilan. Perubahanmind-set dan cultural-set, disiplin, budayakerja, dan etika para penyelenggara danpelaksana pelayanan publik dan badanpublik mutlak diperlukan agar terciptapelayanan publik prima, berkualitas, cepat,tepat, dan akurat, bermoral danbertanggungjawab.

3. Dengan penerapan empat undang-undangini kita berharap agar tata kelolapemerintahan yang baik (good publicgovernance) dan tata kelola perusahaanyang baik (good corporate governance)segera terwujud.

4. Salah satu usaha yang telah dilakukan BPPTdalam memenuhi apa yang disiratkan olehempat undang-undang tersebut adalahdengan membangun Sistem InformasiTeknologi Pengelolaan Air Bersih danLimbah Cair (SITPABLC).

Page 15: APLIKASI UNDANG-UNDANG TENTANG INFORMASI DAN PELAYANAN ...

Komarudin, S. Yudo : Aplikasi Undang-Undang Tentang Informasi dan…. JAI Vol 5. No. 2 2009

204

5. Paket-paket teknologi pengolahan airtersebut dikaji dan dikembangkan untukmengatasi permasalahan dalam memenuhikebutuhan masyarakat akan air bersih danair minum. Teknologi ini disesuaikan dengankondisi permasalahan sumber air baku yangada di setiap daerah.

6. Paket-paket teknologi pengolahan limbahcair dikaji dan dikembangkan untukmengatasi dan menurunkan pencemaranlingkungan, baik dari limbah cair domestikmaupun dari limbah cair industri.

7. Pelayanan informasi dan konsultasi untukmengatasi permasalahan pengelolaan airbersih dan limbah cair bagi masyarakatdapat secara mudah diperoleh melaluiSITPABLC.

DAFTAR PUSTAKA

1. BPP Teknologi, Situs Resmi BPPTHttp://www.bppt.go.id/, 2010

2. Suprawoto, Kepala Badan Informasi Publik,Depkominfo, “Sosialisasi di KPK: UU14/2008 tentang KIP dan UU 11/2008tentang ITE”, Jakarta, Maret 2008.

3. Freddy H.Tolung, Depkominfo, “SosialisasiUU 14/2008”, Pertemuan Bakohumas se-Sumatera, Palembang, 26-27 Mei 2008.

4. Komarudin, “Implementasi UU 14/2008tentang KIP di lingkungan DepartemenKesehatan”, Pertemuan Nasional HumasKesehatan di Surabaya, 20 Oktober 2008dan Diklat Puskomlik DepartemenKesehatan di Bandung, 15 November 2008.

5. Komarudin, “RPP Standar Pelayanan PublikTindak Lanjut UU 25/2009 tentangPelayanan Publik”. Makalah binteknaspejabat pemerintah daerah, Denpasar, 7Desember 2009.

6. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

7. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008tentang Keterbukaan Informasi Publik.

8. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009tentang Ombudsman Republik Indonesia.

9. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009tentang Pelayanan Publik.

10. Kelompok Air BPPT, Situs Resmi KelompokFungsional Teknologi Pengelolaan Air Bersihdan Limbah Cair Http://www.kelair.bppt.go.id/,2010