Aplikasi teori absolutivitas untuk kemajuan teknologi komputer dan ilmu falak indonesia

19
Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia 2016 1 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia Rizal Pahlevi E-mail : [email protected] A.LATAR BELAKANG Teori absolutivitas merupakan teori yang dikemukakan penulis mengenai diamnya bumi seperti halnya geosentris akan tetapi lebih mengarah kepada pembuktian ilmiah yang telah ada dan dalam rangka menyempurnakan sistem penanggalan di dunia (ilmu falak), maka penulis berinisisatif untuk mengusulkan suatu penanggalan yang lebih sempurna, yaitu sistem penanggalan qomariah.Sistem penanggalan ini berdasarkan perputaran bulan mengelilingi bumi.Dengan sistem penanggalan tersebut kesalahan perhitungan tanggal tiap tahunnya yang biasa terjadi pada sistem penanggalan masehi dapat dihindari .Dengan demikian, seseorang yang lahir pada tanggal 29 Februari tak perlu bingung dalam menentukan umur nya. Penulis dalam karya ini membandingkan disertai bukti-bukti ilmiah antara teori heliosentris dan teori geosentris yang merupakan dasar dari pembuatan sistem penanggalan pada kalender masehi dan kalender hijriyah.Hal ini bertujuan untuk mencari manakah teori yang paling kuat buktinya antara heliosentris dan geosentris. Berawal dari senangnya penulis mengolah rumus E = mc 2 yang merupakan teori relativitas Einstein tentang kesetaraan massa dan energi, penulis menemukan suatu formula yang dapat menunjukkan jarak satu tahun cahaya secara akurat yakni yang penulis namakan rumus absolutivitas.Fenomena yang melatarbelakangi penulis dalam menulis karya ilmiah ini adalah adanya komentar dari sebuah website yang bingung dengan penentuan umur karena lahir pada tanggal 29 Februari dan adanya suatu fenomena astronomi yang cukup besar yaitu manakah yang benar antara geosentris dan heliosentris.

Transcript of Aplikasi teori absolutivitas untuk kemajuan teknologi komputer dan ilmu falak indonesia

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

1 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

Rizal Pahlevi

E-mail : [email protected]

A.LATAR BELAKANG

Teori absolutivitas merupakan teori yang dikemukakan penulis mengenai diamnya bumi

seperti halnya geosentris akan tetapi lebih mengarah kepada pembuktian ilmiah yang telah ada

dan dalam rangka menyempurnakan sistem penanggalan di dunia (ilmu falak), maka penulis

berinisisatif untuk mengusulkan suatu penanggalan yang lebih sempurna, yaitu sistem

penanggalan qomariah.Sistem penanggalan ini berdasarkan perputaran bulan mengelilingi

bumi.Dengan sistem penanggalan tersebut kesalahan perhitungan tanggal tiap tahunnya yang

biasa terjadi pada sistem penanggalan masehi dapat dihindari.Dengan demikian, seseorang

yang lahir pada tanggal 29 Februari tak perlu bingung dalam menentukan umur nya.

Penulis dalam karya ini membandingkan disertai bukti-bukti ilmiah antara teori

heliosentris dan teori geosentris yang merupakan dasar dari pembuatan sistem penanggalan pada

kalender masehi dan kalender hijriyah.Hal ini bertujuan untuk mencari manakah teori yang

paling kuat buktinya antara heliosentris dan geosentris. Berawal dari senangnya penulis

mengolah rumus E = mc2

yang merupakan teori relativitas Einstein tentang kesetaraan

massa dan energi, penulis menemukan suatu formula yang dapat menunjukkan jarak satu

tahun cahaya secara akurat yakni yang penulis namakan rumus absolutivitas.Fenomena

yang melatarbelakangi penulis dalam menulis karya ilmiah ini adalah adanya komentar dari

sebuah website yang bingung dengan penentuan umur karena lahir pada tanggal 29 Februari dan

adanya suatu fenomena astronomi yang cukup besar yaitu manakah yang benar antara geosentris

dan heliosentris.

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

2 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

Terdapat dua persepsi dalam pengertian dasar ilmu falaq/ilmu hisab/miqat/rasd/hai’ah

yaitu satu beranggapan bahwa dasar perhitungan berdasarkan peredaran matahari dan bulan

adapun yang lain beranggapan bahwa melakukan perhitungan berdasarkan peredaran bumi

terhadap matahari.Adapun metode hisab terdapat beberapa versi, akan tetapi yang penulis ambil

dan perbandingkan ada dua yang kontras yaitu hisab urf dan hisab modern.Dengan mencari

titik temu dan solusi dengan salah satu jalan yaitu teori abs ini diharapkan menjadi pemersatu

bangsa Indonesia dalam penentuan awal hijriyah misalnya.

Adapun jika rumus absolutivitas dikembangkan atau diturunkan rumusannya sesuai

kaidah penulis dan eksperimen maka dapat diterapkan pada pemercepat kemampuan CPU

dan GPU dengan teknik sederhana dan mudah diaplikasikan di masyarakat yaitu dengan

penambahan dan pemanfaatan komponen kipas pada PC.

B.MANFAAT

Manfaat yang dapat diambil dari karya ini yaitu dapat dijadikan salah satu jalan

pemersatu ilmu hisab antar ormas seperti PERSIS, Muhammadiyah dan NU dalam menentukan

awal hijriyah misalnya sehingga masyarakat Indonesia pada umumnya menjadi tercerahkan

dengan kompaknya pelaksanaan hari raya.Kemudian, manfaat lain jika teori abs ini

dikembangkan lagi perumusannya maka akan menghasilkan suatu rumusan fisika yang dapat

menjadi dasar dalam menambah kemampuan CPU-GPU.

C.SPESIFIKASI

Teori berasal dari modifikasi rumus kesetaraan massa dan energi yaitu akan

tetapi berbeda konsep dalam c nya dan juga teori ini lebih menitikberatkan pada geosentris yaitu

bumi sebagai pusat dan diam.Dengan demikian, yang menjadi acuan perhitungan dalam

perhitungan kalender adalah pergerakan matahari, bulan dan bintang.

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

3 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

D.CARA KERJA

Gambar 1.Alur Penerapan Teori Absolutivitas untuk ilmu hisab dan komputer

Alur Penerapan Teori Absolutivitas Output

𝐸 𝑚𝑐

Meningkatkan kemampuan

CPU-GPU dengan rentang

30%-70% sesuai spesifikasi

dengan teknik penambahan

kipas pendingin pada PC

Menentukan jarak satu

tahun cahaya dengan sangat

akurat dengan persentasi

kesalahan 0,05 % jika

diterapkan pada hisab urf

adapun jika diterapkan pada

hisab modern/haqiqi tahqiqi

maka menyimpang 3,16 %

𝐸 𝑚𝑐 𝑚𝑔 𝜆 − 𝜆1

𝑠 𝑐

𝑔

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

4 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

E.KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

Kelebihan dari teori ini adalah merupakan suatu revolusi fisika modern dan astronomi

sekaligus rumusannya dapat diterapkan pada teknik pemercepat prosesor dengan transfer rate

yang lebih tinggi tetapi menggunakan resource prosesor lebih sedikit.Adapun kekurangannya

masih mengandung pro dan kontra terutama masalah geosentris dan heliosentris dan masalah

konstan tidaknya kecepatan cahaya sebesar 300.000 km/s.

F.GAMBAR/FOTO

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

5 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

6 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

7 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

8 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

9 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

10 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

11 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

12 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

13 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

14 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

15 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

16 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

17 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

G.INFORMASI LAINNYA

Berikut ini beberapa metode hisab :

a. Hisab Urfi

“Urfi” berarti kebiasaan atau kelaziman (Farid Ruskanda, 1995: 17). Hisab Urfi adalah hisab

yang melandasi perhitungannya dengan kaidah-kaidah sederhana. Pada system hisab ini,

perhitungan bulan qomariah ditentukan berdasarkan umur rata-rata bulan sehingga umur bulan

dalam setahun qomariah barvariatif diantara 29 dan 30 hari.

Pada system hisab urfi ini, bulan yang bernomor ganjil dimulai dari bulan Muharram berjumlah

30 hari, sedangkan bulan yang bernomor genap dimulai dari bulan Shafar berjumlah 29 hari.

Tetapi khusus bulan Dzulhijjah (bulan ke-12) pada tahun kabisat berjumlah 30 hari. Dalam hisab

urfi juga mempunyai siklus 30 tahun (1 daur) yang di dalamnya terdapat 11 tahun yang disebut

tahun kabisat (panjang) memiliki 355 hari pertahunnya dan 19 tahun yang disebut tahun basithah

(pendek) memilik 354 hari pertahunnya. Tahun kabisat ini terdapat pada tahun ke-2, 5, 7, 10, 13,

16, 18, 21, 24, 26 dan ke-29 dari keseluruhan selama 1 daur (30 hari). Dengan demikian, periode

umur bulan menurut hisab urfi adalah (11 X 355 hari) + (19 X 354 hari) : (12 X 30 tahun) = 29

hari 12 jam 44 menit, walau terlihat sudah cukup teliti, namun yang menjadi masalah adalah

aturan 29 dan 30 hari serta aturan kabisat yang tidak menunjukan posisi bulan yang sebenarnya

dan sifatnya hanya pendekatan saja. Oleh sebab itulah, maka system hisab urfi ini tidak dapat

dijadikan acuan untuk penentuan awal bulan yang berkaitan dengan ibadah misalnya bulan

Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah.

b. Hisab Taqribi

Dalam bahasa arab, “Taqrobu” berarti pendekatan atau aprokmasi. Hisab taqribi adalah sistem

hisab yang sudah menggunakan kaidah-kaidah astronomis dan matematis, namun masih

menggunakan rumus-rumus sederhana sehingga hasilnya kurang teliti. System hisab ini

merupakan warisan dari para Ilmuan Falaq Islam masa lalu dan hingga sekarang system hisab ini

menjadi acuan pembelajaran hisab di berbagai pesantren di Indonesia.

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

18 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

Hasil hisab Taqribi akan mudah dikenali pada saat penentuan ijtima dan tinggi hilal menjelang

tanggal satu bulan qomariah, yaitu terlihatnya selisih yang cukup besar apabila dibandingkan

dengan perhitungan astronomis modern.

Beberapa kitab ilmu falaq yang berkembang di Indonesia yang termasuk kategori hisab taqribi

ini adalah Sullam An-Nayiroin, Ittifadzatilal-Banin, Fathul Ar-rufdiul mannan, Al-qiwaid Al-

falaqiyah dan lain sebagainya.

c. Hisab Haqiqi

Haqiqi berarti realitas atau yang sebenarnya, system hisab haqiqi ini sudah mulai menggunakan

kaidah-kaidah astronomis dan matematis serta rumus-rumus terbaru dilengkapi dengan data-data

astronomis terbaru sehingga memiliki tingkat ketelitian standar. Hanya saja, kelemahan dari

system hisab ini ketika menggunakan kalkulator yang mengekibatkan digit angka hasil hisab

kurang sempurna karena banyak bilangan yang terpotong akibat jumlah digit kalkulator yang

terbatas. Beberapa system hisab haqiqi yang berkembang di Indonesia diantaranya adalah: Hisab

haqiqi, Tadzkiroh Al-ihwan Badi’ah Al-mitsal dan Menara Qudus An-nahij Al-hamidiyah Al-

khuasial Wafiyah dan lain sebagainya.

d. Hisab Haqiqi Tahqiqi

Hisab ini Merupakan pengembangan dari system hisab haqiqi yang diklaim oleh penyusunnya

memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi sehingga mencapai derajat pasti. Derajat pasti ini

sudah dibuktikan secara ilmiah dengan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah juga. Dan

perhitungannya telah menggunakan system komputerisasi sehingga bilangan angka tidak ada

yang terpotong. Contoh hisab haqiqi tahqiqi adalah Alfalaqiyah Nurul Anwar.

e. Hisab Kontemporer/Modern

System hisab ini menggunakan alat Bantu komputer yang canggih dengan rumus-rumus

algoritma. Sebenarnya, system hisab ini dilakukan oleh program komputer yang telah menjadi

softwere dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi (hight quality accuration). Contoh

Aplikasi Teori Absolutivitas untuk Persatuan Ilmu Falaq dan Kemajuan TI Indonesia

2016

19 Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi KEPRI

softwerenya adalah: Jean Meeus, New Comb, Astronomical Almanac, Mawaqit Ascrip dan lain

sebagainya.

(Sumber : https://mutiary.wordpress.com/2010/12/01/metode-hisab-dan-metode-rukyat/)

Ditinjau dari segi asronomi, sistem penanggalan masehi didasarkan pada perputaran bumi

mengelilingi matahari (kalender Julian-Gregorian), sedangkan kalender hijriyyah dihitung

beradasarkan perputaran bulan dalam mengelilingi bumi.Dalam sejarahnya kalender Julian-Gregorian ini

memilki kelemahan untuk menentukan jumlah hari dalam satu tahun yang mengakibatkan terjadinya

kesalahan penentuan jumlah hari.Oleh karena itu penulis berinisiatif untuk menganjurkan pemakaian

kalender qomariyyah yang dalam sejarahnya belum pernah terjadi kesalahan untuk menentukan jumlah hari

dalam 1 tahun.

Dalam ilmu fisika dijelaskan bahwa matahari sebagai pusat tata surya yang kita kenal sebagai teori

heliosentris yang dipaparkan oleh Copernicus dengan anggapan bahwa matahari diam dan tidak bergerak sama

sekali, dasar teori ini diperkuat oleh beberapa teori fisika yang dianggap sebagai postulat seperti teori

Keppler dan teori Titius-Bode .Sedangkan teori yang kedua adalah yang kita kenal sebagai geosentris adalah

teori yang memaparkan bahwa bumi yang menjadi pusat tata surya, bulan dan planet-planet lainnya

termasuk matahari berputar mengelilingi bumi, sehingga bumi diam dan tidak bergerak sama sekali, teori

ini diperkuat oleh beberapa ilmuwan pada abad sebelum dicetuskannya teori heliosentris.

Berikut ini akan penulis paparkan beberapa landasan yang menjadi dasar pada pembuatan

kalender masehi yaitu paparan yang mendukung teori heliosentris.Sejarah mencatat bahwa awal

mulanya gagasan teori heliosentris adalah sejak pemuka Yahudi menyarankan kepada Rajanya untuk

menghadiahkan paketan buku ilmu filsafat ke kerajaan Islam (<13 Masehi) sehingga diterjemahkan ke

dalam bahasa Arab dan ilmu filsafat mulai dipelajari dalam kalangan pelajar Arab, sehingga pada abad ke-13

seorang syi'ah Nashruddin al Thusi membuat sebuah model planet al Thusi yang kemudian disebarkan

pengetahuan tersebut di Maragha, kemudian pada abad ke-16 pengetahuan ini mendapat penyempurnaan dari

ahli Matematika Polandia yaitu Copernicus yang kemudian didukung oleh seorang filsuf ugustine de Hippo

yang naskahnya dipelajari oleh Galileo.