Aplikasi (Sigi-pu) Untuk Mendukung Manajemen Bencanar

10
Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air 2012 Pusat Litbang Sumber Daya Air 1 APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM (SIGI-PU) UNTUK MENDUKUNG MANAJEMEN BENCANA Komang Sri Hartini (1) , Bramantiyo Marjuki (2) (1) Kelapa Seksi Analisa Data, Bidang Pengolahan dan Analisa Data, Pusat Pengolahan Data Kementerian PU (2) Staf Seksi Pengembangan Data Spasial, Balai Pemetaan Tematik Prasarana Dasar, Pusat Pengolahan Data Kementerian PU ABSTRAK Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Pekerjaan Umum (SIGI-PU) merupakan sebuah aplikasi WebGIS yang dikembangkan Pusat Pengolahan Data Kementerian PU sejak tahun 2006.Aplikasi ini dikembangkan sebagai media pelaporan dan penyampaian informasi spasial pembangunan infrastruktur, yang kemudian dikembangkan lebih lanjut agar dapat menjadi alat pendukung pengambilan keputusan.SIGI-PU sejak dari awal pengembangannya pada tahun 2006 sampai sekarang telah mengalami banyak perubahan, baik dari aspek aplikasi yang digunakan, jenis data dan informasi yang tersedia, dan fasilitas analisis spasial yang didukung dalam aplikasi. Makalah ini memaparkan bagaimana potensi SIGI-PU saat ini dalam mendukung manajemen bencana.Hasil analisis memperlihatkan bahwa data dan fitur analisis spasial serta statistik yang ada di dalam SIGI-PU mempunyai potensi untuk digunakandalam kegiatan manajemen bencana, baik pada kegiatan respons, pemulihan, mitigasi maupun kesiapsiagaan. Walaupun demikian,pengembangan ke depan tetap harus dilakukan, terutama mengenai dukungan penyampaian informasi secara realtime (menggunakan GeoRSS),kemudahan dalam membuat peta secara interaktif dan integrasi dengan data dari instansi lain. Kata Kunci : Sistem informasi geografi, infrastruktur, bencana, manajemen bencana, ABSTRACT Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Pekerjaan Umum (SIGI-PU) is a WebGIS application that developed by Data Processing Center of Ministry of Public Works since 2006. This application was developed as reporting media and visualization of infrastructure spatial information that evolved into decision support system tool. Since the beginning of its development in 2006 until today, SIGI-PU has undergone many changes and improvement, starting from type of application engine has been used,availability of data and information, and availability of spatial analysis tools.This paper describes how the potential of SIGI-PU to support disaster management activities. Analysis result shows that either data or analytical features (spatial and statistic) available in SIGI-PUhaspotentialto be used to support disaster management activities, either on response phase, recovery, mitigation or preparedness phase. However further development remains to be done, especially regarding the support to deliver information in real time (using geoRSS) and integration with data from other agencies. Key Words : Geographic Information System, Infrastructure, Disaster, Disaster Management PENDAHULUAN Indonesia secara geologis dan geografis merupakan salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana yang tinggi. Data resmi BNPB menunjukkan telah terjadi peningkatan jumlah kejadian bencana yang signifikan dari 150 kejadian pada tahun 2002 menjadi 1954 kejadian pada tahun 2009 (BNPB, 2009). Perkembangan yang mengkhawatirkan ini mendorong pemerintah indonesia untuk menjadi lebih sadar dan tanggap bencana serta mulai mengimplementasikan manajemen bencana (disaster management). Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain pengesahan Undang - undang no 24 tahun 2007 yang menjadi payung hukum manajemen bencana di Indonesia, Pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan peningkatan kegiatan mitigasi dan pengurangan risiko bencana (BNPB, 2010). Walaupun demikian, penerapan manajemen bencana di Indonesia masih terkendala berbagai masalah, salah satunya adalah masih kurangnya data dan informasi kebencanaan, baik di tingkat masyarakat umum maupun di tingkat pengambil kebijakan (BNPB, 2010). Terbatasnya ketersediaan data dan infornasi spasial kebencanaan merupakan salah satu permasalahan yang menyebabkan manajemen bencana di Indonesia berjalan kurang optimal (BNPB, 2010).Seringkali pengambilan keputusan ketika terjadi bencana sulit dilakukan karena data yang beredar memiliki banyak versi dan sulit divalidasi kebenarannya (BNPB, 2010). Pusat Pengolahan Data Kementerian PU saat ini telah mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis

Transcript of Aplikasi (Sigi-pu) Untuk Mendukung Manajemen Bencanar

Page 1: Aplikasi (Sigi-pu) Untuk Mendukung Manajemen Bencanar

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air 2012  

Pusat Litbang Sumber Daya Air 1  

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS INFRASTRUKTUR PEKERJAAN UMUM (SIGI-PU) UNTUK MENDUKUNG MANAJEMEN BENCANA

Komang Sri Hartini (1), Bramantiyo Marjuki (2)

(1) Kelapa Seksi Analisa Data, Bidang Pengolahan dan Analisa Data, Pusat Pengolahan Data Kementerian PU (2) Staf Seksi Pengembangan Data Spasial, Balai Pemetaan Tematik Prasarana Dasar, Pusat Pengolahan Data

Kementerian PU

ABSTRAK

Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Pekerjaan Umum (SIGI-PU) merupakan sebuah aplikasi WebGIS yang dikembangkan Pusat Pengolahan Data Kementerian PU sejak tahun 2006.Aplikasi ini dikembangkan sebagai media pelaporan dan penyampaian informasi spasial pembangunan infrastruktur, yang kemudian dikembangkan lebih lanjut agar dapat menjadi alat pendukung pengambilan keputusan.SIGI-PU sejak dari awal pengembangannya pada tahun 2006 sampai sekarang telah mengalami banyak perubahan, baik dari aspek aplikasi yang digunakan, jenis data dan informasi yang tersedia, dan fasilitas analisis spasial yang didukung dalam aplikasi. Makalah ini memaparkan bagaimana potensi SIGI-PU saat ini dalam mendukung manajemen bencana.Hasil analisis memperlihatkan bahwa data dan fitur analisis spasial serta statistik yang ada di dalam SIGI-PU mempunyai potensi untuk digunakandalam kegiatan manajemen bencana, baik pada kegiatan respons, pemulihan, mitigasi maupun kesiapsiagaan. Walaupun demikian,pengembangan ke depan tetap harus dilakukan, terutama mengenai dukungan penyampaian informasi secara realtime (menggunakan GeoRSS),kemudahan dalam membuat peta secara interaktif dan integrasi dengan data dari instansi lain.

Kata Kunci : Sistem informasi geografi, infrastruktur, bencana, manajemen bencana,

ABSTRACT

Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Pekerjaan Umum (SIGI-PU) is a WebGIS application that developed by Data Processing Center of Ministry of Public Works since 2006. This application was developed as reporting media and visualization of infrastructure spatial information that evolved into decision support system tool. Since the beginning of its development in 2006 until today, SIGI-PU has undergone many changes and improvement, starting from type of application engine has been used,availability of data and information, and availability of spatial analysis tools.This paper describes how the potential of SIGI-PU to support disaster management activities. Analysis result shows that either data or analytical features (spatial and statistic) available in SIGI-PUhaspotentialto be used to support disaster management activities, either on response phase, recovery, mitigation or preparedness phase. However further development remains to be done, especially regarding the support to deliver information in real time (using geoRSS) and integration with data from other agencies.

Key Words : Geographic Information System, Infrastructure, Disaster, Disaster Management

PENDAHULUAN

Indonesia secara geologis dan geografis merupakan salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana yang tinggi. Data resmi BNPB menunjukkan telah terjadi peningkatan jumlah kejadian bencana yang signifikan dari 150 kejadian pada tahun 2002 menjadi 1954 kejadian pada tahun 2009 (BNPB, 2009). Perkembangan yang mengkhawatirkan ini mendorong pemerintah indonesia untuk menjadi lebih sadar dan tanggap bencana serta mulai mengimplementasikan manajemen bencana (disaster management). Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain pengesahan Undang - undang no 24 tahun 2007 yang menjadi payung hukum manajemen bencana di Indonesia, Pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan peningkatan kegiatan mitigasi dan pengurangan risiko bencana (BNPB, 2010). Walaupun demikian, penerapan manajemen bencana di Indonesia masih terkendala berbagai masalah, salah satunya adalah masih kurangnya data dan informasi kebencanaan, baik di tingkat masyarakat umum maupun di tingkat pengambil kebijakan (BNPB, 2010).

Terbatasnya ketersediaan data dan infornasi spasial kebencanaan merupakan salah satu permasalahan yang menyebabkan manajemen bencana di Indonesia berjalan kurang optimal (BNPB, 2010).Seringkali pengambilan keputusan ketika terjadi bencana sulit dilakukan karena data yang beredar memiliki banyak versi dan sulit divalidasi kebenarannya (BNPB, 2010).

Pusat Pengolahan Data Kementerian PU saat ini telah mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis

Page 2: Aplikasi (Sigi-pu) Untuk Mendukung Manajemen Bencanar

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air 2012  

Pusat Litbang Sumber Daya Air2  

Web(WebGIS) yang diberi nama Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Pekerjaan Umum (SIGI-PU). Aplikasi ini dikembangkan sejak tahun 2006 dan ditujukan sebagai platform pengelolaan data geospasial infrastruktur pekerjaan umum di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum (Sumadilaga et al, 2011). Dengan disahkannya Undang – undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik, maka peran SIGI-PU bertambah dengan menjadi media utama diseminasi data dan informasi spasial aset infrastruktur Pekerjaan Umum (Sumadilaga et al, 2011). SIGI-PU dikembangkan menggunakan perangkat lunak ArcGIS Server Enterprise versi 9.3.1 untuk manajemen data dan ESRI WebADF Application untuk aplikasi visualisasi data.Pada tahun 2010, SIGI-PU dikembangkan lebih lanjut dengan ditambahkannya beberapa kemampuan analisis spasial dan statistik, untuk menjawab kebutuhan perangkat lunak yang dapat melakukan analisis spasial sekaligus statistik secara efektif dan efisien (laporan akhir SIGI-PU 2011).Selain itu bentuk layanan data yang semula bersifat integratif dengan aplikasi web kini dikembangkan secara terpisah dalam bentuk Map Services, sehingga dapat diakses dan digunakan oleh berbagai macam aplikasi, termasuk aplikasi yang dikembangkan Kementerian/Lembaga lain (laporan akhir SIGI-PU 2011).Dengan adanya pengembangan SIGI ini, perlu dikaji mengenai efektifivitas SIGI dalam mendukung manajemen Bencana.

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Informasi Geografis (SIG) didefinisikan sebagai sebuah sistem mampu memperoleh, menyimpan, memanggil kembali, menganalisis dan menampilkan data spasial (Burrough, 1998).SIG mampu menjawab permasalahan dan pertanyaan mengenai lokasi, kondisi, perkembangan, pola dan pemodelan, (Raju, 2006).Dengan kemampuan melakukan analisis dan pemodelan spasial ini, maka SIG banyak digunakan untuk berbagai macam aplikasi dan memecahkan permasalahan spasial di berbagai bidang seperti manajemen aset, perencanaan, pemantauan lingkungan, demografi, kesehatan, pemetaan bencana (Raju, 2006).SIG pertama kali dikembangkan di Kanada pada Tahun 1962 oleh Roger Tomlinson (Fu, Sun, 2011). Perkembangan internet di awal tahun 1990 turut mengubah cara penggunaan SIG dari yang sebelumnya hanya berbasis komputer desktop menjadi berbasis web (Fu, Sun, 2011). Secara sederhana SIG berbasis web (WebGIS) didefinisikan sebagai SIG yang menggunakan teknologi web untuk melakukan komunikasi antar komponennya (Fu, Sun, 2011). Implementasi SIG berbasis web memungkinkan diseminasi dan analisis data spasial dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas, termasuk yang belum mempunyai akses terhadap SIG berbasis desktop (Fu, Sun, 2011).

Bencana dalam Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007 didefinisikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana menurut karakteristiknya dibagi menjadi bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial (UU24/2007).Bencana alam adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam seperti banjir, tanah longsor, tsunami, dan letusan gunungapi (UU24/2007).Sedangkan yang dimaksud dengan bencana non alam adalah bencana yang disebabkan faktor non alam seperti gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi dan wabah penyakit (UU 24/2007).Adapun yang dimaksud dengan bencana sosial adalah bencana yang disebabkan manusia, diantara konflik dan teror (UU24/2007).

Manajemen bencana adalah serangkaian proses dan program yang dilakukan sebelum, selama dan setelah bencana dengan tujuan menghindari bencana, mengurangi dampaknya, atau memulihkan dari kerugian (Khan et al, 2008). Manajemen Bencana meliputi kegiatan – kegiatan yang terdiri dari respon , pemulihan, mitigasi, dan kesiapsiagaan, dan membentuk siklus yang dinamakan siklus manajemen bencana(O’Brien, 2010).

Page 3: Aplikasi (Sigi-pu) Untuk Mendukung Manajemen Bencanar

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air 2012  

Pusat Litbang Sumber Daya Air 3  

Gambar 1.Disaster Management Cycle

Implementasi manajemen bencana yang baik sangat tergantung pada ketersediaan data dan informasi yang integratif dari berbagai sumber agar program – program yang disusun dapat lebih sesuai dan tepat sasaran dengan situasi dan permasalahan di lokasi bencana (Johnson, 2000).Selain itu, kebanyakan data yang diperlukan dalam manajemen bencana mempunyai karakteristik spasial dan bisa dipetakan (Johnson, 2000).Hal ini yang mendasari pemanfaatan SIG untuk mengelola data dan menghasilkan informasi guna menyusun program – program manajemen bencana (Smara et al, 2005). Pemanfaatan SIG dalam manajemen bencana antara lain untuk analisis bahaya dan risiko dalam tahap mitigasi, perencanaan jalur evakuasi dalam tahap kesiapsiagaan, penentuan daerah relokasi dalam tahap respons, dan analisa kerusakan dalam tahap pemulihan (Smara et al 2005, Johnson, 2000).

METODE

Dalam penentuan ekfektivitas dan kegunaan SIGI-PU untuk manajemen bencana, kerangka analisa yang digunakan adalah pembahasan mengenai tiga aspek dari SIGI-PU, yaitu aspek Perangkat lunak (software), isi data dan informasi (content), dan fitur serta kemampuan analisa (features and tools). Sebelumnya diuraikan dulu mengenai kronologi perkembangan dari SIGI-PU sendiri, sehingga dapat diketahui sejarah dan perkembangannya dari waktu ke waktu.Dari setiap aspek kemudian diuraikan mengenai gambaran potensi dalam mendukung kegiatan manajemen bencana. Selain itu juga diidentifikasi kekurangan dan kemungkinan pengembangan ke depan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Sejarah dan Perkembangan SIGI-PU

Sistem Informasi Geografis Infrastruktur – Kementerian Pekerjaan Umum (SIGI-PU) merupakan sebuah Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web yang didesain untuk menampilkan informasi infrastruktur yang telah dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum secara spasial. Data dan informasi yang tersimpan dalam SIGI mencakup aset-aset infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum di bidang Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya, dan Penataan Ruang yang berada di seluruh wilayah Indonesia.

Pengembangan Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum yang selanjutnya disebut SIGI-PU, dimulai pada tahun anggaran 2006 hingga tahun anggaran sekarang ini (2012).Pada tahun 2006 sampai 2009, pengembangan SIGI-PU menggunakan perangkat lunak open source yang bernama GIS Executive, yang kemudian pada tahun anggaran 2010 digantikan perangkat lunak produk dari ESRI yakni ArcGIS Server Enterprise 9.3.1. Rekapitulasi pengembangan SIGI mulai dari tahun 2006 sampai 2012 disajikan pada tabel 1.

Mitigation

Preparedness

Early warning

Damages, Losses &Needs Assessment, and Master Plan/Action Plan Formulation

Emergency Responses/

Humanitarian Relief

Rehabilitation

Reconstruction

RISK MANAGEMENT

CRISIS MANAGEMENT

Protection

Recovery

Page 4: Aplikasi (Sigi-pu) Untuk Mendukung Manajemen Bencanar

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air 2012  

Pusat Litbang Sumber Daya Air4  

Tabel 1. Perkembangan SIGI-PU Tahun Perangkat Lunak Jenis Data Fitur Aplikasi Tahun 2006

GIS Executive (Desktop)

Data Infrastruktur eksisting Bidang Bina Marga, Cipta Karya, Sumberdaya Air, Penataan Ruang

Navigasi Peta Identify Query Pengukuran Eksport dan Printing

Tahun 2007

GIS Executive (Desktop)

Pemutakhiran Data untuk Pulau Jawa dan Sumatera Tahun 2007

Idem

Tahun 2008

GIS Executive (Desktop)

Pemutakhiran Data untuk Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua

Idem

Tahun 2009

GIS Executive (Desktop)

Pemutakhiran data Tahun 2009 untuk wilayah Jawa, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara

Idem

Penambahan data dan informasi Bencana Tahun 2010

ArcGIS Server 9.3.1 dan ArcGIS Server WebADF (Web)

Pemutakhiran data untuk tahun 2010 Idem Penambahan data citra satelit Landsat

Tahun 2011

ArcGIS Server 9.3.1 dan ArcGIS Server WebADF (Web)

Pemutakhiran data untuk tahun 2011 Idem Penambahan data Citra resolusi tinggi

Tahun 2012

ArcGIS Server 9.3.1 dan ArcGIS Javascript API (Web)

Pemutakhiran data dan penambahan foto dan video Navigasi Peta Penambahan Citra satelit resolusi tinggi. Identify

Query Pengukuran Eksport dan Printing Pilihan Peta dasar Analisis spasial (Buffer) Analisis Statistik Routing Geotagging Foto dan Video Penggambaran (drawing)

Perubahan antar muka dari SIGI-PU dari tahun ke tahun disajikan dalam gambar 2 sampai 5.

Gambar 2. SIGI PU Tahun 2006 – 2009, menggunakan aplikasi GIS Executive (desktop)

Page 5: Aplikasi (Sigi-pu) Untuk Mendukung Manajemen Bencanar

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air 2012  

Pusat Litbang Sumber Daya Air 5  

Gambar 3. SIGI-PU Tahun 2010, menggunakan aplikasi ArcGIS Server 9.3.1 dan Aplikasi Web berbasis ASP.NET

Gambar 4. SIGI PU Tahun 2011, menggunakan ArcGIS Server 9.3.1 dan Aplikasi Web berbasis ASP.NET

Gambar. 5. SIGI PU Tahun 2012, menggunakan ArcGIS Server 9.3.1 dan Aplikasi Web Berbasis Javascript API

Page 6: Aplikasi (Sigi-pu) Untuk Mendukung Manajemen Bencanar

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air 2012  

Pusat Litbang Sumber Daya Air6  

Dari tabel 1 dan gambar 2 –5, dapat dilihat adanya peningkatan SIGI baik dari segi jenis data dan informasi yang disimpan, platform aplikasi yang digunakan maupun fitur yang didukung dalam aplikasinya sendiri. Pada tahun 2006 sampai 2009 SIGI menggunakan aplikasi berbasis desktop dengan fitur SIG standar yang meliputi fitur navigasi peta, identifikasi atribut, query, pengukuran, dan eksport peta/printing. Walaupun sudah dianggap cukup untuk sebuah aplikasi SIG standar, tapi pengembangan yang dilakukan di lingkungan komputer desktop membuat SIGI waktu itu kurang praktis, terutama di aspek diseminasi data dan informasi, dimana pengguna harus melakukan instalasi program dan datanya yang mempunyai ukuran cukup besar. Selain itu updating data juga tidak mudah dilakukan karena arsitektur aplikasi yang bersifat tertutup.

Pada tahun 2010 diputuskan SIGI diubah menjadi berbasis web dengan mengunakan ArcGIS Server versi 9.3.1 sebagai aplikasi pengelolaan data spasial di dalam server dan ArcGIS WebADF Web Mapping Application sebagai aplikasi penampil peta.Perubahan dari versi desktop ke versi web memungkinkan SIGI untuk dapat diakses dan dimanfaatkan informasinya secara lebih luas.Updating data dan informasi juga lebih mudah dilakukan melalui web karena pengelola tinggal melakukan pembaruan data dan uploading di server dan secara otomatis pengguna akan mendapat data dan informasi terbaru ketika aplikasi diakses.

Seiring dengan perkembangan Infrastruktur Data Spasial Nasional dimana Kementerian PU menjadi salah satu simpul jaringan dan fungsi PUSDATA PU sebagai unit kliring JDSN (KepMen PU 489A/2007), maka SIGI diharapkan dapat mempunyai kompatibilitas dan interoperabilitas dengan aplikasi WebGIS yang dikembangkan oleh Kementerian dan Lembaga lain. Namun demikian aplikasi WebGIS PU eksisting belum mampu mendukung integrasi dengan data dan layanan peta eksternal. Selain itu meningkatnya jumlah akses membuat aplikasi sering mengalami keterlambatan pemrosesan (lag) yang akhirnya berdampak pada proses loading data yang lambat. Terlebih pada tahun 2011 semakin disadaripentingnya fitur analisis spasial (buffer, overlay, routing), analisis statistik, peta infrastruktur multimedia (foto dan video), dan penggambaran (drawing) yang mana kebutuhan tersebut tidak dapat didukung oleh aplikasi eksisting.

2. SIGI-PU Saat Ini

SIGI-PU saat ini dikembangkan menggunakan ArcGIS Server versi 9.3.1 dan Framework ArcGIS Javascript API sebagai dasar pengembangan aplikasi webGIS SIGI (gambar 5).Arsitektur framework Javascript yang bersifat terbuka dan mudah dikelola dibandingan dengan framework ASP.NET memungkinkan semua kendala dan kebutuhan yang belum terpenuhi dapat ditambahkan dan diperbaiki.Beberapa fitur yang ditambahkan pada SIGI-PU saat ini antara lain fitur analisis spasial buffer dan routing, analisis statistik, fitur penggambaran peta (perlu login agar fitur bisa dimunculkan), analisis statistik (termasuk didalamnya visualisasi diagram dan grafik), dan fitur multimedia untuk memunculkan foto dan video di dalam peta. Dari sisi antar muka, aplikasi SIGI menggunakan antar muka dockable, sehingga dapat dilakukan pemindahan letak dan pengubahan ukuran menu secara fleksibel sesuai dengan keinginan pengguna.SIGI-PU dapat diakses melalui alamat URL http://www.sigi.pu.go.id/sigi/#.

Gambar 6.Fasilitas Pemetaan Berbasis Foto/Video di dalam SIGI-PU

Page 7: Aplikasi (Sigi-pu) Untuk Mendukung Manajemen Bencanar

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air 2012  

Pusat Litbang Sumber Daya Air 7  

Dari aspek data, data yang disimpan sampai saat ini sebanyak 30 jenis data yang meliputi bidang Bina Marga, Cipta Karya, Sumberdaya Air, Penataan Ruang dan data geospasial dasar pendukung. Daftar data yang ada dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Jenis Data Yang Ada Di Dalam SIGI-PU Saat Ini

Bidang Jenis Data Data Geospasial Dasar ‐ Batas Administrasi Provinsi sampai Desa

‐ Ibukota Negara sampai Desa ‐ Garis Pantai ‐ Batas Laut Teritorial dan ZEE

Perhubungan ‐ Bandara Primer ‐ Pelabuhan Laut Internasiona, dan Nasional ‐ Jalan Kereta Api

Bina Marga ‐ Jalan Nasional dan Rencana Jalan Nasional ‐ Jalan Provinsi ‐ Jalan Tol dan Rencana Jalan Tol ‐ Lokasi Penyimpanan Alat Berat Ditjen Bina Marga

Cipta Karya ‐ Instalasi Air Minum ‐ Instalasi Pengolah Limbah Tinja (IPLT) dan Instalasi Pengolahan Air Limbah

(IPAL) ‐ Tempat Pembuangan Akhir (TPA) ‐ Kawasan Agropolitan ‐ Rusunawa

Sumberdaya Air ‐ Bendungan ‐ Bendung ‐ Embung ‐ Danau ‐ Sungai

Penataan Ruang ‐ Kawasan Andalan Darat ‐ Kawasan Andalan Laut ‐ Hutan Lindung Nasional ‐ Hutan Suaka Alam Nasional ‐ Hutan Mangrove ‐ Taman Nasional ‐ Taman Laut

Selain data tematik per satminkal, SIGI-PU juga mampu menampilkan berbagai macam peta dasar dari berbagai sumber seperti peta jalan dan citra satelit resolusi tinggi dari layanan Microsoft Bing (Gambar 7), Peta Topografi, Peta Bayangan Gunung (Hillshading) dari ESRI, layanan Peta Dasar dari Portal GeoSpasial INA-SDI (http://maps.ina-sdi.or.id) dan layanan lain apabila diperlukan.

Page 8: Aplikasi (Sigi-pu) Untuk Mendukung Manajemen Bencanar

Koloki 

 

Data smemuKemendan LKehutaserupa

3. SI

Manajdua kespasia

ium Hasil Penel

spasial di dalamngkinkan data nterian dan LemLembaga lain anan (http://wea.

Gambar

GI-PU untuk M

emen bencana egiatan pra benal sangat diperlu

litian dan Peng

Gambar

m SIGI dipublika spasial yang mbaga lain. De seperti BAKebgis.dephut.go

. 8 Tampilan D

Manajemen B

meliputi empatncana yaitu mitukan guna mend

gembangan Sum

7. Berbagai P

asikan dalam fodipublikasikan mikian pula SIG

KOSURTANAL o.id/ArcGIS/rest

Daftar Map Se

Bencana

t tahapan yang igasi dan kesiadukung tercapa

mber Daya Air 2

Peta Dasar Ya

rmat layanan pdi dalam SIGI

GI mampu mem (http://geosert/services) dan

ervices dalam

terdiri dari dua apsiagaan.Dalaainya tujuan dan

2012

ng Tersedia d

eta (Map Servic dapat dipangg

manggil dan mervice.bakosurtan Kementerian

SIGI yang da

kegiatan pascam setiap tahapn sasaran kegia

Pus

di Dalam SIGI-

ces). Diseminasgil dan dimanfaemanfaatkan Mnal.go.id/arcgis lain yang tela

apat dimanfaat

a bencana yaitu pan kegiatan, keatan. Informasi s

sat Litbang Sum

-PU

si dalam bentukaatkan oleh ap

Map Services das/rest/services),ah mengemba

tkan aplikasi la

respons dan peeberadaan dataspasial skenario

mber Daya Air8

k Map Servicesplikasi WebGISari Kementerian, Kementerianngkan aplikasi

ain

emulihan, sertaa dan informasio jalur evakuasi

8

s S n n i

a i i

Page 9: Aplikasi (Sigi-pu) Untuk Mendukung Manajemen Bencanar

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air 2012  

Pusat Litbang Sumber Daya Air 9  

akan dapat memberikan gambaran efektivitas program kesiapsiagaan. Informasi spasial kawasan rawan bencana akan dapat menjadi panduan dalam menyusun strategi mitigasi bencana. SIGI-PU pada awalnya didesain hanya untuk visualisasi dan pelaporan data dan informasi pembangunan infrastruktur secara spasial telah berkembang menjadi alat pendukung dalam kegiatan pengambilan keputusan (decision support system) dengan memasukkan berbagai macam kemampuan analisis spasial, analisis statistik dan pengayaan jenis data yang tersimpan di dalamnya.Dengan kemampuan sebagai alat pendukung pengambilan keputusan, SIGI PU dapat pula dimanfaatkan sebagai alat pendukung pengambilan keputusan dalam kegiatan manajemen bencana. Dalam kegiatan respons/tanggap darurat, SIGI – PU mempunyai kemampuan untuk melakukan analisis pencarian lokasi sumberdaya terdekat dari lokasi bencana guna mendukung kegiatan evakuasi.Sebagai contoh, di dalam SIGI terdapat data sebaran lokasi penyimpanan alat berat yang dengan didukung kemampuan pencarian lokasi terdekat, maka ketika terjadi bencana penanganan dapat dilakukan secara lebih cepat karena sebaran sumberdaya pendukung dan aksesbilitasnya sudah diketahui.Dalam kegiatan pemulihan, SIGI dapat digunakan antara lain dalam monitoring distribusi bantuan, identifikasi lokasi – lokasi yang belum terdistribusi dengan menggunakan fitur drawing dan eksport/printing peta. Dalam kegiatan mitigasi, SIGI dapat digunakan untuk visualisasi data dan informasi kawasan rawan bencana dan kawasan yang pernah mengalami bencana.Kemampuan analisis statistik dalam SIGI juga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi dan mengiventarisir infrastruktur pekerjaan umum yang termasuk dalam kawasan rawan, sehingga dapat dilakukan upaya mitigasi yang sesuai, Dalam kegiatan kesiapsiagaan, SIGI dapat digunakan antara lain dalam pemodelan jalur evakuasi. Adanya fitur analisis spasial routing dan informasi jaringan jalan dari tingkat nasional sampai kabupaten dapat digunakan untuk melakukan simulasi dan perencanaan jalur evakuasi terhadap bencana tertentu. Kemampuan SIGI untuk melakukan geotagging foto dan video juga dapat dimanfaatkan untuk memetakan sebaran kerusakan bangunan beserta foto dan videonya. Monitoring proses pemulihan dan rekonstruksi juga dapat dipantau dengan menggunakan fitur pemetaan berbasis foto/video ini. Kemampuan lain dari SIGI yang tak kalah penting terkait dengan manajemen bencana adalah SIGI dapat memanggil layanan data dari Kementerian dan Lembaga lain yang mengembangkan aplikasi serupa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat ini juga mengembangkan aplikasi webGIS bencana menggunakan ArcGIS Map Services. Dengan kesamaan platform ini, SIGI dapat memanggil dan menggunakan data spasial kebencanaan yang diterbitkan BNPB melalui portal mereka, lalu dianalisis bersama data infrastruktur dalam SIGI, serta menggunakan fitur – fitur yang ada di dalam SIGI, sehingga dapat dihasilkan informasi keluaran yang integratif dan komprehensif guna mendukung pengambilan keputusan terkait kebencanaan di Kementerian Pekerjaan Umum.

KESIMPULAN

1. SIGI-PU merupakan aplikasi webGIS yang ditujukan untuk menampilkan data spasial pembangunan infrastruktur dan memberikan fungsi pendukung pengambilan keputusan (decision support system) melalui fitur – fitur analisis dan manipulasi data yang ada di dalamnya.

2. SIGI-PU dapat digunakan dalam kegiatan – kegiatan manajemen bencana (respons, pemulihan, mitigasi, kesiapsiagaan) untuk menampilkan data dan informasi infrastruktur dan kebencanaan secara spasial, sekaligus juga mampu mendukung apabila diperlukan analisis terhadap data – data tersebut guna menghasilkan informasi baru.

SARAN

1. Saat ini perkembangan diseminasi data kejadian bencana sudah mampu dilakukan secara real time dengan menggunakan teknologi GeoRSS. Beberapa institusi sudah mengembangkan teknologi tersebut seperti USGS di Amerika dan BNPB di Indonesia. SIGI perlu dikembangkan lebih lanjut agar dapat mendukung pembacaan GeoRSS sehingga diseminasi informasi bencana dapat dilakukan secara lebih cepat dan efisien.

2. Perlu ditambahkan fasilitas upload dan editing data secara online ke dalam SIGI. Fasilitas ini dirasa cukup penting terutama apabila satker – satker Kementerian Pekerjaan Umum di daerah ingin mengkonstribusikan data yang dikelola masing – masing satker ke dalam SIGI. Fasilitas editing data online juga dapat memperluas kemampuan SIGI untuk mendukung pemetaan partisipatif.

3. Perlu dilakukan kajian lebih mendalam mengenai kebutuhan data dan informasi spasial yang penting dan strategis di masing – masing direktorat jenderal di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum, agar peran SIGI sebagai alat pendukung pengambilan keputusan dapat lebih optimal.

Page 10: Aplikasi (Sigi-pu) Untuk Mendukung Manajemen Bencanar

Kolokium Hasil Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air 2012  

Pusat Litbang Sumber Daya Air10  

DAFTAR PUSTAKA

BNPB. 2009. Data Bencana Indonesia Tahun 2009. Jakarta: BNPB.

BNPB. 2010. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2010 – 2014. Jakarta: BNPB

Burrough, P.A,. McDonnell, R,. 1998. Principles of Geographic Information System 2nded. New York:Oxford University Press.

Fu, Pinde,. Sun, Jiulin. 2011. WebGIS; Principles and Application. Redlands : ESRI Press.

Geoff O'Brien, Phil O'Keefe, Zaina Gadema, Jon Swords,. 2010. Approaching disaster management through social learning.Disaster Prevention and Management, Vol. 19 Iss: 4, pp.498 – 508.

Johnson, R. 2000. GIS Technology for Disasters and Emergency Management.ESRI White Paper. Redlands: ESRI

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 49A/KPTS/2007 tentang Penunjukan Unit Kliring Data dan Informasi Departemen Pekerjaan Umum. Menteri Pekerjaan Umum, ditetapkan di Jakarta, tanggal 30 November 2007.

Khan, H., Vasilescu, L.G, Khan, A,. 2008. Disaster Management Cycle - A Theoritical Approach. Management & Marketing Volume VI-2008.http://www.mnmk.ro/documents/2008/2008-6.pdf

Pusat Pengolahan Data Kementerian PU. 2011. Laporan Akhir Pengembangan SIGI-PU Tahun Anggaran 2011. Jakarta:PUSDATA PU

P.L.N Raju. 2006. Fundamentals of Geographical Information System”.http://www.wamis.org/agm/pubs/agm8/Paper-6.

Sumadilaga, D.H., Rinny, M., Hartini, K.S. 2011.Geospatial Data for Supporting Infrastructures Development and Management.10th Annual Asian Conference & Exhibition on Geospatial Information Technology & Application Proceedings.

Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4723) . Presiden Republik Indonesia, disahkan dan diundangkan di Jakarta, tanggal 26 April 2007

Youcef Smara, Aichouche Belhadj-Aissa and Mostefa Belhadj-Aissa. 2005. Application of GIS and Remote Sensing Technologies in Disaster Management in Algeria. International Conference of the Global Spatial Data Infrastructure-8. Egypt.