Aplikasi Perhitungan Pak
-
Upload
heryadi-rahman -
Category
Documents
-
view
348 -
download
0
Transcript of Aplikasi Perhitungan Pak
Aplikasi Penghitungan Kredit Poin untuk Pengajuan Kenaikan Pangkat Guru di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pitu Kota Ngawi
Naskah Publikasi
Diajukan oleh
Halim Bayuaji Sumarna 06.12.1940
Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2010
NASKAH PUBLIKASI
Aplikasi Penghitungan Kredit Poin untuk Pengajuan Kenaikan
Pangkat Guru di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pitu Kota Ngawi
disusun oleh
Halim Bayuaji Sumarna 06.12.1940
Dosen Pembimbing
Kusrini, M.Kom NIK. 190302106
Tanggal, 3 Agustus 2010
Ketua Jurusan Sistem Informasi
Drs. Bambang Sudaryatno, MM. NIK.
Calculation of Credit Points Application for submission of Rank Increase Teacher in UPT Education District Pitu Ngawi City
Aplikasi Penghitungan Kredit Poin untuk Pengajuan Kenaikan
Pangkat Guru di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pitu Kota Ngawi
Halim Bayuaji Sumarna Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The proliferation of computer usage really change the life of their activities,
especially relating to employment agencies. Jobs in an increasingly accumulate agencies
that create an agency to change the old system which is still done manually by using the
new system is already based computer. This was done to help reduce the constraints
faced by institutions in data processing, such as errors in the calculation because it is still
done manually.
The Credit number is a number that is given based on the evaluation of work
performance has been reached a point work on the details of teachers in activities that
are used as one of the requirements for appointment in the rank and / or professorships.
To obtain a relevant and rapid calculation, the agency requires an application system to
facilitate the agency in the computation and data retrieval. Appraiser in charge of
counting the credit number currently still use the manual. Therefore we need a
computerized system to ensure effective performance and efficient. Things like this is
what needs to be done so that the assessment team can perform calculations and give a
decision in giving recommendations for submission of promotion of teachers to the Head
of Provincial Office of Education and District.
Keyword : Credit Number, teachers, calculation, recommendations, submission
1. Pendahuluan Komputer merupakan alat pengolahan data dengan akses yang cepat tepat
dan akurat dibandingkan dengan otak manusia. Dengan adanya sistem
komputerisasi maka akan membantu kelancaran dan mempermudah dalam
pengolahan data. Pemanfaatan teknologi juga dapat diterapkan dalam penghitungan
kredit poin para guru yang mengajukan pangkat.
Penghitungan masih dilakukan secara manual, walaupun ada pula yang
telah menggunakan komputer dengan memanfaatkan perangkat lunak(software)
Microsoft excel sebagai alat bantu memang cukup akurat namun dengan
penggunaan software tersebut ada kekurangan yaitu dalam hal keefisienan dan
kecepatan dalam pengolahan data. Berdasarkan permasalahan yang ada maka
akan dibuat suatu aplikasi untuk menghitung kredit poin yang efektif dan lebih baik
dalam pengolahan data.
2. Landasan Teori 2.1 Sistem
Istilah sistem berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Systema”. Ditinjau dari
sudut katanya, sistem berarti sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama untuk
menghasilkan kesatuan metode, prosedur, teknik yang digabungkan dan diatur
sedemikan rupa sehingga menjadi satu kesatuan yang berfungsi untuk mencapai
suatu tujuan. Sistem terdiri dari berbagai unsur elemen yang saling melengkapi
dalam mencapai tujuan atau sasaran. Elemen-elemen yang terdapat di dalam
sistem itulah yang disebut dengan nama subsistem. Subsistem-subsistem tersebut
harus selalu berhubungan dan berinteraksi melalui komunikasi yang relevan
sehingga sistem dapat bekerja secara efektif dan efisien.
2.2 Guru Guru adalah Pegawai negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang, dan
tanggung-jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pendidikan di
sekolah(termasuk hak yang melekat dalam jabatan).
2.3 Angka Kredit Angka kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas
prestasi kerja yang telah dicapai seorang guru dalam mengerjakan butir rincian
kegiatan yang digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dalam
pangkat dan atau jabatan guru.
Penetapan angka kredit bagi jabatan guru, adalah dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu dan prestasi dalam
bentuk.
1. Merangsang guru untuk meningkatkan kemampuan profesional dan
prestasi kerja secara optimal dengan dihargai dalam bentuk angka kredit
yang dipergunakan untuk kenaikan pangkat/jabatan.
2. Memberikan penghargaan yang sama kepada guru pada semua jenjang
dan jenis pendidikan dengan memberikan kemungkinan menduduki
pangkat/jabatan maksimal sebagai Pegawai Negeri Sipil.
2.4 Sistem Basis Data Sistem Basis Data pada dasarnya adalah komputerisasi sistem
Penyimpanan catatan. Basis data itu sendiri dapat dianggap sebagai jenis almari
arsip elektronik; yaitu: adalah sebuah tempat penyimpanan atau wadah untuk
koleksi komputerisasi data arsip. Pengguna sistem ini dapat melakukan beragam
operasi terhadap berkas. Data disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan,
pengambilan, modifikasi, dan penghapusan data dapat dilakukan dengan mudah
dan terkendali.
Salah satu ciri khas basis data adalah selalu bertambah dan berkembang.
Perubahan dan pengembangan tersebut memerlukan pengaturan dan penyusunan
kembali yang diusahakan sedapat mungkin untuk tidak merubah dan mempengaruhi
jalannya program.
2.5 SQL SQL adalah bahasa yang digunakan untuk memperoleh data/informasi
tertentu dari suatu database dengan perintah-perintah tertentu. Berdasar
kegunaannya, perintah-perintah dari SQL dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu
DDL dan DML.
1. Data Definition Language (DDL)
DDL adalah perintah-perintah dari SQL yang digunakan untuk
mendefinisikan data dan objek yang ada di database.
Tabel 1.1 Perintah-perintah dalam DDL
Perintah Keterangan
CREATE Membuat objek baru, yang meliputi database, tabel, view
ALTER Mengubah struktur suatu tabel
DROP Menghapus objek tabel atau database
2. Data Manipulation Language (DML)
DML adalah perintah-perintah dari SQL yang digunakan untuk
memanipulasi data. Perintah-perintah ini berhubungan langsung dengan
perubahan data pada tabel.
Tabel 1.2 Perintah-perintah dalam DML
Perintah Keterangan
SELECT Memilih atau menampilkan data yang dipilih dari tabel atau view
INSERT Memasukkan data pada tabel
DELETE Menghapus data pada tabel
UPDATE Mengubah isi data-data pada tabel
2.6 Pemrograman Visual Basic 6.0
Visual Basic terdiri dari dua kata yaitu visual dan basic. Visual berarti cara
yang digunakan dalam membuat GUI(Graphical User Interface), tidak perlu
menuliskan instruksi pemrograman dalam kode baris tetapi dapat melakukan drag
dan drop obyek-obyek yang akan digunakan. Sedangkan, basic menunjukkan
bahasa pemrograman BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic Instruction Code)
yang digunakan untuk menyusun aplikasi.
Visual basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang bersifat even
driven (pemrograman terkendali kejadian).Hal tersebut mengandung pengertian
bahwa program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa event
(kejadian) tertentu. Ketika event terdeteksi, kode yang berhubungan dengan event
(procedure event) akan dijalankan. Ada banyak fasilitas dalam visual basic yang
sangat berguna bagi para pengembang program. Visual basic menyediakan fasilitas
antarmuka penulisan kode program yang lebih mudah dimengerti dan dipakai
sehingga berbagai tipe program dapat dikembangkan di dalamnya, misalnya EXE,
DLL, dan OCX, bahkan program yang berbasis internet.
2.7 Microsoft SQL Server 2000 SQL Server 2000 ialah Perangkat lunak Relation Database Management
System (RDBMS) yang handal. Didesain untuk mendukung proses transaksi yang
besar (seperti order entri yang online, inventory, akuntansi atau manufaktur). SQL
Server 2000 dapat dijalankan pada NT 4.0 atau Microsoft 2000 Server, dan dapat
diinstal juga pada personal desktop di Windows 2000 Profesional, Windows 98,
Windows ME, dan Windows XP Professional.
SQL Server terdiri atas enam edisi berbeda yang tersedia pada CD yang
berbeda, yaitu Standard Edition, Enterprise Edition, Personal Edition, Developer
Edition, Windows CE Edition, dan Microsoft Desktop Engine (MDE). SQL Server
2000 mempunyai fasilitas tambahan yang membuat ia memiliki kemampuan penuh
dalam mendukung pembuatan aplikasi web.
3. Analisis 3.1 Sejarah UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pitu
Sebelum menjadi UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pitu, mula-mula
bernama Kantor Pendidikan dan kebudayaan atau disingkat Kantor DEPDIKBUD
Kec. Pitu Kab. Ngawi. Seiring berjalannya waktu, Kantor Pendidikan dan
Kebudayaan Kecamatan Pitu dipecah menjadi dua bagian, yaitu Kantor
DEPDIKBUD dan Kantor Ranting Dinas P dan K Kecamatan. Keduanya mempunyai
tugas yang berbeda.DEKDIPBUD mengurusi pendidikan (Edukatif) dan Kantor
Ranting Dinas P dan K mengurusi ketenagaan (Man), keuangan (Money), dan
materi (Material).
Nama Ranting Dinas P dan K diubah lagi menjadi Cabang Dinas P dan K.
Setelah itu Kantor DEPDIKBUD kecamatan di merger dengan Cabang Dinas P dan
K menjadi Dinas P dan K Kecamatan. Dinas P dan K Kecamatan diubah menjadi
UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan. Kemudian UPT Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan, namanya diubah lagi menjadi UPT Dinas
Pendidikan Kecamatan sampai sekarang. Sedangkan Kebudayaan bergabung
dengan Dinas Pariwisata menjadi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
3.2 Tugas UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Pitu Tugas dari UPT Dinas Pedidikan Kecamatan adalah membantu Dinas
Pendidikan Kabupaten dalam mengurusi Man, Money, Material, dan Teknis Edukatif
di daerah Kecamatan.
Adapaun definisi tugas dari UPT Dinas Pendidikan Kecamatan adalah
sebagai berikut :
1. Man
Mengangkat, mengatur, menilai, mengawasi, dan melaksanakan
pembinaan guru khususnya Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.
2. Money
Mengurusi keuangan dan gaji.
3. Material
Mengurusi Pengadaan gedung sekolah, sarana dan Prasarana.
4. Teknik Edukatif
Mengurusi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar berjalan
dengan baik.
3.3 Jabatan Guru Jabatan guru adalah jabatan fungsional dan jabatan guru hanya dapat
dijabat oleh mereka yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.
3.4 Jenjang Jabatan, Pangkat, dan Golongan Ruang Jenjang jabatan guru, pangkat dan golongan ruang dari yang terendah
sampai dengan yang tertinggi adalah seperti tersebut pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.1 Tabel Jabatan dan Pangkat
NO Jabatan guru Pangkat dan Golongan Ruang
1 2 3
1 Guru Pratama Pengatur Muda, II/a
2 Guru Pratama Tingkat I Pengatur Muda Tingkat I, II/b
3 Guru Muda Pengatur, II/c
4 Guru Muda Tingkat I Pengatur Tingkat I, II/d
5 Guru Madya Penata Muda, III/a
6 Guru Madya Tingkat I Penata Muda Tingkat I, III/b
7 Guru Dewasa Penata, III/c
8 Guru Dewasa Tingkat I Penata Tingkat I, III/d
9 Guru Pembina Pembina, IV/a
10 Guru Pembina Tingkat I Pembina Tingkat I, IV/b
11 Guru Utama Muda Pembina Utama Muda, IV/c
12 Guru Utama Madya Pembina Utama Madya, IV/d
13 Guru Utama Pembina Utama, IV/e
3.5 Jenis Guru 1. Berdasarkan sifat tugas dan kegiatannya, guru digolongkan dalam 4 jenis
sebagai berikut : a. Guru Kelas, ialah guru yang mempunyai tugas, wewenang dan tanggung
jawab dalam proses belajar mengajar seluruh mata pelajaran di kelas
tertentu di TK, SD, SDLB dan SLB Tingkat Dasar kecuali mata pelajaran
pendidikan jasmani dan kesehatan serta agama.
b. Guru Bidang Studi, ialah guru yang mempunyai tugas, wewenang dan
tanggung jawab dalam proses belajar mengajar pada satu mata pelajaran
tertentu di sekolah.
c. Guru Praktek, ialah guru yang mempunyai tugas, wewenang dan tanggung
jawab dalam proses belajar mengajar pada kegiatan praktek di sekolah
kejuruan atau di BPLT.
d. Guru bimbingan dan penyuluhan, ialah guru yang mempunyai tugas,
wewenang dan tanggungjawab dalam kegiatan bimbingan dan penyuluhan
terhadap sejumlah peserta didik sekolah.
2. Dengan adanya penggolongan jenis guru tersebut maka pada :
a. Taman Kanak-Kanak tersebut Guru Kelas.
b. Sekolah Dasar, Sekolah Dasar Percobaan, Sekolah Dasar Luar Biasa, dan
Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar terdapat Guru Kelas dan Guru Bidang
Studi.
c. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Umum dan Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas Umum terdapat Guru Bidang Studi dan Guru Bimbingan dan
Penyuluhan.
d. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kejuruan dan Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas Kejuruan terdapat Guru Bidang Studi, Guru Praktek, dan Guru
Bimbingan dan Penyuluhan.
3.6 Bidang Kegiatan Guru Bidang Kegiatan guru agar mendapatkan kesempatan untuk mengumpulkan
angka kredit, terdiri dari :
a. Pendidikan, yang meliputi :
1. Mengikuti dan memperoleh ijazah pendidikan formal.
2. Mengikuti dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan
(STTPL) Kedinasan.
b. Proses belajar mengajar atau bimbingan dan penyuluhan, yang meliputi :
1. Melaksanakan proses belajar mengajar atau praktek atau melaksanakan
proses bimbingan dan penyuluhan.
2. Melaksanakan tugas di daerah terpencil.
3. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.
c. Pengembangan profesi, yang meliputi :
1. Melakukan kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan.
2. Membuat alat pelajaran/alat peraga.
3. Menciptakan karya seni
4. Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan.
5. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
d. Penunjang proses belajar mengajar atau bimbingan dan penyuluhan, yang
meliputi :
1. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat.
2. Melaksanakan kegiatan pendukung pendidikan.
3.7 Angka Kredit Minimal Yang Harus Dipenuhi Guru Jumlah angka Kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pegawai negeri sipil untuk dapat diangkat menjadi guru, adalah :
1. Guru Pratama : 25 Angka Kredit
2. Guru Pratama : 40 Angka Kredit
3. Guru muda : 60 Angka kredit
4. Guru Muda Tingkat 1 : 80 Angka Kredit
5. Guru Madya : 100 Angka Kredit
6. Guru Madya Tingkat 1 : 150 Angka Kredit
7. Guru Dewasa : 200 Angka Kredit
8. Guru Dewasa Tingkat 1 : 300 Angka Kredit
9. Guru Pembina : 400 Angka Kredit
10. Guru Pembina Tingkat 1 : 550 Angka Kredit
11. Guru Utama Muda : 700 Angka Kredit
12. Guru Utama Madya : 850 Angka Kredit
13. Guru Utama : 1000 Angka Kredit
3.8 Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pengertian Daftar Penilaian PelaksanaanPekerjaan (DP3) adalah penilaian
yang diberikan atasan bertujuan untuk memperoleh bahan-bahan pertimbangan
yang obyektif dalam pembinaan PNS, dan dilaksanakan dalam kurun waktu sekali
setahun oleh pejabat penilai, yang dituangkan dalam daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan (DP3). Sebelum menghitung angka kredit perlu diketahui terlebih dahulu
apakah guru yang mengajukan pangkat nilai DP3 nya mempunyai nilai yang bagus.
Apabila rata-rata nilai DP3 minimal mendapatkan nilai cukup, maka guru yang
bersangkutan baru bisa dihitung angka kreditnya. Dalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan unsur-unsur yang dinilai adalah :
1. Kesetiaan
2. Prestasi Kerja
3. Tanggung Jawab
4. Ketaatan
5. Kejujuran
6. Kerjasama
7. Prakarsa, dan
8. Kepemimpinan
Nilai Pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai
berikut :
Amat baik .............................= 91 - 100
Baik.......................................= 76 - 90
Cukup ...................................= 61 - 75
Kurang ..................................= 51 - 60
Kurang Sekali .......................= 50 Ke bawah
3.9 Analisis Sistem Analisis sistem (System Analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan
maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya
(Jogiyanto,2005).
Tahap analisis sistem dilakukan setelah perencanaan sistem (system
planning) dan sebelum tahap desain sistem (sistem design). Tahap analisis
merupakan tahap yang sangat penting, karena kesalahan ditahap ini akan
menyebabkan kesalahan ditahap berikutnya(Jogiyanto,2005).
Dalam analisis, pengidentifikasian masalah merupakan tahap awal yang
harus dilakukan. Masalah (problem) dapat didefinisikan sebagai suatu hal yang
menghambat proses untuk mencapai tujuan. Permasalahan yang ada harus ditindak
lanjuti untuk ditemukan pemecahannya sebagai suatu alternatif agar suatu sistem
dapat berjalan sesuai yang diharapkan dan tujuan sistem dapat tercapai.
3.10 Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan pada UPT
Dinas Pendidikan Kecamatan Pitu, dapat diidentifikasi bahwa sistem penghitungan
kredit point para guru yang dijalankan kurang efektif. Hal ini dapat dilihat dari cara
menghitung yang masih dikerjakan secara manual,masih perlu melihat tabel PAK
(Penilaian Angka Kredit), pencarian data sebelumnya, dan pembuatan laporan yang
masih dilakukan secara manual. Mekanisme kerja dari sistem tersebut
membutuhkan waktu yang cukup lama.
3.11 Analisis Kelemahan Sistem Analisis kelemahan sistem adalah untuk menguraikan kelemahan yang
terdapat di sistem lama.
3.11.1 Analisis PIECES Untuk mengetahui kelemahan sistem maka diperlukan analisis yang terdiri
dari enam aspek yang biasa dikenal dengan PIECES, yaitu analisis kinerja
(performance), informasi (Information), ekonomi (Economic), pengendalian (Control),
efisiensi (Effeciency), dan pelayanan (Services).
1. Analisis Kinerja (Performance) Kinerja merupakan bagian dalam kelancaran proses kerja dalam suatu
organisasi. Masalah kerja dapat terjadi dalam suatu organisasi ketika tugas-tugas
operasional dijalankan terlalu lambat dalam mencapai sasaran yang diinginkan.
Kinerja diukur dengan Througput dan waktu Response time, Througput yaitu jumlah
dari pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam waktu tertentu. Response time yaitu
rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu untuk
menanggapi pekerjaan tersebut.
Tabel 3.1 Analisis Kinerja
Sistem Lama Sistem Baru yang diharapkan
- jumlah pekerjaan yang dilakukan
kurang efektif.
- rata-rata waktu pekerjaan banyak
yang tertunda karena kurangnya
response untuk menanggapi
pekerjaan.
- Banyak menghabiskan waktu.
- Penghitungan kurang akurat
karena masih dengan cara manual
- Kinerja dari UPT Dinas Pendidkan
Kec. Pitu khususnya dalam
penghitungan kredit point masih
kurang efektif dengan cara manual.
- Jumlah pekerjaan yang dilakukan
lebih efektif.
- Rata-rata waktu pekerjaan
mengalami peningkatan response
untuk menanggapi pekerjaan
yang tertunda.
- Tidak banyak menghabiskan
waktu
- Penghitungan lebih akurat
- Kinerja dari UPT Dinas
Pendidikan Kecamatan Pitu
pada penghitungan kredit point
akan lebih efektif dengan
menggunakan sistem aplikasi
khusus penghitungan kredit point
Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja dari instansi kurang cepat
dan membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk melakukan suatu penghitungan.
Diharapkan dengan adanya sistem baru, kinerja yang dihasilkan lebih efektif (tepat
waktu) karena pekerjaan yang diselesaikan sudah lebih cepat dari sistem
sebelumnya.
2. Analisis Informasi (Information) Informasi merupakan hal terpenting bagi seorang pengguna akhir pada
suatu sistem dalam mengambil keputusan untuk melakukan proses penghitungan
yang sudah memenuhi syarat jumlah kredit yang telah ditentukan agar dapat naik
pangkat. Dengan informasi yang berkualitas seperti detail kegiatan apa saja yang
telah dilakukan para guru di harapkan dapat memudahkan penilai dalam
memberikan angka kredit dan juga dalam memberikan bonus angka kredit.
Tabel 3.2 Analisis Informasi
Sistem Lama Sistem Baru yang diharapkan
- Sistem lama yang digunakan
masih mengandalkan kinerja
penilai yang menghitung itu
sendiri
- Proses penghitungan juga
dilakukan secara manual
sehingga memungkinkan untuk
tejadinya kesalahan dalam
penghitungan
- Sistem baru yang diusulkan
mengkalikan nilai dengan waktu jam
mengajar sehingga apabila ada
kelebihan jam mengajar akan mudah
dalam mengetahui bonus angka kredit
- Semua perhitungan dilakukan oleh
sistem maka kecil kemungkinan
adanya kesalahan dalam menghitung
3. Analisis Ekonomi (Economic) Nilai suatu informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu biaya dan manfaat untuk
mendapatkan informasi tersebut. Parameter dari segi biaya adalah pada sistem
lama masih membutuhkan waktu yang lama sehingga biaya SDM juga meningkat
seperti kerja lembur untuk menyelesaikan pekerjaan penghitungan karena
penghitungannya masih manual. Dengan kemampuan yang diberikan oleh sistem
baru secara optimal biaya yang dikeluarkan relative lebih rendah karena pengolahan
data dilakukan secara komputerisasi.
Tabel 3.3 Analisis Ekonomi
Sistem Lama Sistem Baru yang diharapkan
Terjadinya peningkatan biaya
operasional karena data yang
diolah bersifat manual dan
membutuhkan waktu yang cukup
lama, sehingga biaya SDM juga
Diharapkan pengolahan data monitoring
dilakukan dengan cepat karena
menggunakan sistem komputerisasi
sehingga biaya operasional yang
dikeluarkan relative lebih rendah.
meningkat, misalnya karena harus
lembur untuk menyelesaikan
pekerjaan itu.
4. Analisis Pengendalian (Control)
Analisis pengendalian (Control) adalah tahapan analisis yang bertujuan
untuk mencegah, mendeteksi penyalahgunaan maupun kesalahan sistem, serta
menjamin keamanan data dan informasi. Untuk mencegah adanya kecurangan-
kecurangan data dan informasi yang ada pada instansi, maka melalui sistem baru
keamanan data dikontrol dengan password sehingga yang bisa mengakses
hanyalah pihak yang berwenang saja.
Tabel 3.4 Analisis Pengendalian
Sistem Lama Sistem Baru yang diharapkan
Keamanan informasi belum
terjamin sehingga memungkinkan
terjadinya penyalahgunaan data
ataupun manipulasi terhadap data
penilaian yang ada
Pengendalian terhadap keamanan
data sudah lebih baik karena sudah
terproteksi dengan password sehingga
orang yang tidak berkepentingan tidak
dapat mengakses data tersebut.
5. Analisis Efisiensi (Efficiency)
Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Efisiensi berhubungan dengan
bagaimana sumber daya digunakan dengan biaya paling minimum. Dari hasil
pengamatan pada sistem yang sedang berjalan dapat di nilai bahwa
pendayagunaan anggota masih kurang efisien karena penggunaan beberapa
anggota untuk membantu dalam proses perhitungan nilai dan masih dikerjakan
secara manual. Berbeda dengan sistem lama, sistem baru cukup menggunakan
minimal anggota penilai untuk mengoperasikan sistem yang akan membantu dalam
proses perhitungan nilai, koreksi nilai sampai dengan proses pembuatan laporan.
Tabel 3.5 Analisis Efisiensi
Sistem Lama Sistem baru yang diharapkan
Sistem lama dalam mendayagunakan
SDM belum efisien karena penggunaan
beberapa pegawai untuk membantu
dalam proses perhitungan nilai yang
masih dikerjakan secara manual
Dengan sistem baru diharapkan cukup
dengan penggunaan minimal anggota
penilai untuk mengoperasikan sistem
yang akan membantu dalam proses
perhitungan angka kredit
6. Analisis Pelayanan (Services) Proses perhitungan yang lama menyebabkan proses pembuatan laporan
yang digunakan oleh penilai untuk selanjutnya dikirim ke dinas pendidikan
kabupaten kemudian juga ke tingkat propinsi memerlukan waktu yang juga lama.
Sistem baru yang diusulkan mampu memberikan pelayanan kepada penilai
kecamatan dengan melakukan pembuatan laporan dalam waktu yang cukup singkat
dengan data yang akurat sehingga penilai dengan segera dapat mengirim laporan
ke dinas pendidikan tingkat kabupaten dan propinsi. Selain itu guru yang
mengajukan kenaikan pangkat juga tidak terlalu lama untuk menunggu hasil
perhitungan dari penilai.
3.12 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan sistem dilakukan agar mengetahui semua yang
dibutuhkan untuk mendukung proses pembuatan dan penerapan sistem. Adapun
kebutuhan – kebutuhan sistem yang diperlukan meliputi :
1. Kebutuhan Perangkat Keras Sistem memerlukan perangkat keras yang digunakan sebagai sarana untuk
mengoperasikan sistem. Analisis kebutuhan perangkat keras dapat mengetahui
secara tepat spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan oleh sistem. Perangkat
keras yang dibutuhkan sistem antara lain :
a. Satu unit komputer dengan spesifikasi minimal :
• Processor Intel Pentium / Kompetibel 2,4GHz
• Motherboard yang kompetibel
• Hardisk 80GB
• Memory 512MB
• Optical Drive
• Keyboard + Mouse
• Stabilizer
• Monitor
b. Satu unit printer
2. Kebutuhan Perangkat Lunak Selain membutuhkan perangkat keras, sistem ini juga membutuhkan
perangkat lunak. Perangkat lunak yang dibutuhkan yaitu :
a. Microsoft Windows XP sebagai sistem operasi.
b. Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai bahasa pemrograman.
c. Microsoft SQL Server 2000 sebagai DBMS
3. Kebutuhan Informasi Sistem perhitungan kredit poin ini memerlukan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk proses perhitungan kredit poin
dalam pengajuan kenaikan pangkat guru.
Data-data yang dibutuhkan oleh sistem ini sebagai berikut :
a. Data Eksternal merupakan data yang berasal dari luar sistem. Data
eksternal yaitu data guru.
b. Data Internal merupakan data yang berasal dari dalam sistem. data
internal yang dibutuhkan meliputi data kredit point, data jabatan,
data kegiatan, data tempat mengajar guru yang bersangkutan, dan
data DP3
Dari data-data internal dan eksternal tersebut akan diproses dan
menghasilkan suatu informasi yang berupa hasil penghitungan kredit point oleh
penilai.
4. Kebutuhan Pengguna Sistem ini memerlukan seorang operator dari bagian pengajuan tingkat
berkala untuk memasukkan data-data internal dan eksternal serta penilai kecamatan
yang bertugas untuk meneliti kembali antara data kredit poin guru yang mengajukan
dengan berkas-berkas yang mendukung pemberian kredit point tersebut sehingga
menghasilkan sebuah informasi yang benar.
Namun sebelum itu akan dilakukan pelatihan terhadap pengguna untuk
memperkenalkan cara penggunaan aplikasi perhitungan ini.
3.13 Analisis Kelayakan Sistem Analisis kelayakan bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan sistem
baru yang akan dibuat. Beberapa hal yang perlu dianalisis untuk mengetahui
kelayakan dari suatu sistem, sebagai berikut :
1. Kelayakan Teknologi Untuk merancang sistem yang baru ini dibutuhkan sarana komputer dan
perangkat lunak yang sudah ada dipasaran dan secara umum sudah dimiliki oleh
instansi-instansi pada masa ini. Teknologi yang sudah ada pada umumnya adalah
teknologi manual sehingga relatif masih mudah untuk diganti dengan sistem
terkomputerisasi sehingga tidak ada masalah dengan pengintegrasian ini. Hal ini
jauh lebih sulit bila sudah ada sistem terkomputerisasi lama yang sudah berjalan
dan harus diintegrasikan dengan sistem yang baru. Sistem lama yang dilakukan
dengan cara manual seluruhnya akan dilakukan dengan sistem komputer.
2. Kelayakan Hukum Secara hukum, sistem ini dapat dinyatakan layak karena dalam pembuatan
sistem tidak ada hal-hal yang menyimpang dan kecurangan-kecurangan selain itu
dalam proses penelitian sistem ini sudah mendapatkan izin dari instansi terkait
dengan mengeluarkan surat izin penelitian dan memperbolehkan proses
pangambilan data sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku pada instansi
tersebut.
3. Kelayakan Operasional Penggunaan sistem ini diharapkan lebih mengoptimalkan sumber daya yang
ada dengan pendayagunaan waktu secara efisien, dapat mengurangi beban kerja,
mampu melakukan pengendalian dari kesalahan dalam perhitungan, dan dapat
memberi nilai positif bagi penggunanya.
3.14 Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan bagian penting dalam pembuatan sebuah
sistem informasi. Rancangan sistem yang dibuat bertujuan untuk memberikan
ketentuan bentuk dan proses pada perangkat lunak yang dibuat agar pembuatan
program tidak menyimpang dari aturan dan hasil analisis yang telah diterapkan pada
perancangan program. Selain itu, rancangan sistem juga merupakan gambaran
umum yang ditujukan kepada user tentang sistem yang baru atau sistem yang
diusulkan.
3.14.1 Perancangan Proses Perancangan proses dilakukan untuk mengetahui aliran data yang keluar
masuk sistem. Dengan melakukan perancangan proses juga dapat diketahui apa
saja dan bagaimana sistem melakukan tugasnya untuk membantu menyelesaikan
masalah dalam hal ini membantu dalam proses kredit point untuk kenaikan pangkat
guru.
3.14.2 Perancangan Basis Data Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya juga sebagai salah satu komponen utama
aplikasi penghitungan kredit poin ini yang juga harus dirancang dengan baik
sehingga nantinya dapat mendukung proses penghitungan kredit poin kenaikan
pangkat guru sesuai data dan informasi yang dibutuhkan.
3.14.3 Perancangan Tampilan (Interface) Perancangan tampilan merupakan bagian dari perancangan sebuah sistem
informasi yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemakai untuk
melakukan input data dan sebagai acuan bagi programmer dalam pembuatan
sistem.
4 Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian dan pembahasan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
bahwa komponen-komponen dari system telah berfungsi sesuai dengan yang
diharapkan. Tujuan lain dari penelitian dan pembahasan ini adalah untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan atau kesalahan yang ada perlu untuk diperbaiki.
Beberapa hal yang dilakukan antara lain :
a. Kemampuan sistem dalam mengakses kebutuhan informasi.
Sistem baru telah berjalan dengan baik dan sudah dapat memenuhi
sebagian permintaan yang di inginkan. Yaitu dapat memenuhi kebutuhan informasi
data dan proses penghitungan angka kredit yang dihasilkan oleh program sesuai
dengan hasil perhitungan nilai angka kredit secara manual.
Dilakukan dengan menginputkan data dan mengklik tombol-tombol pilihan
yang di sediakan, pengguna dapat mengetahui informasi mengenai berapa nilai angka
kredit di setiap kegiatan pada tabel master kegiatan yang sudah ada, menghasilkan
laporan-laporan sesuai dengan kebutuhan.
b. Kemampuan Sistem Untuk Menghasilkan Informasi Yang Akurat dan Efisien
Sistem baru di buat dan di rancang untuk menghasilkan informasi yang
akurat dan efisien. Dalam hal ini kemampuan sistem sudah dapat memenuhi sebagian
permintaan yang diinginkan.
Sistem baru sudah dapat menghasilkan informasi dengan cukup akurat
sesuai dengan angka-angka kredit yang telah dimasukkan sebelumnya sebagai acuan
pemberian nilai angka kredit bagi guru. Sistem baru dikatakan cukup efisien dengan
penggunaan minimal anggota penilai sudah dapat melakukan proses penghitungan
kredit point.
5 Kesimpulan Berdasarkan hasil uraian penjelasan dan pembahasan yang telah dilakukan
maka diperoleh kesimpulan mengenai pembuatan aplikasi penghitungan kredit poin
untuk kenaikan pengajuan kenaikan pangkat guru antara lain :
1. Pembuatan aplikasi penghitungan kredit poin untuk kenaikan pangkat guru
memberikan kemudahan dalam proses penghitungan kredit poin guru.
2. Proses pembuatan laporan yang masih manual, dapat tergantikan dengan
menggunakan sistem yang terkomputerisasi.
3. Aplikasi penghitungan kredit poin yang dibangun, secara umum telah
memenuhi kebutuhan yang diinginkan yaitu kebutuhan mengenai informasi
hasil angka kredit guru.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan
Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta : Andi Offset.
C.J. Date. 2000. Database System : An Introduction to Database System, seventh
Edition. by Addison Wesley Longman, Inc, New Jersey.
http://kaltimbkd.info/index.php/id/brosur-layanan-kepegawaian/266-daftar-penilaian-
pelaksanaan-pekerjaan-dp3-pegawai-negri-sipil.
Diakses 08 Mei 2010, 15.14 WIB
Jogiyanto H.M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori
dan praktik aplikasi bisnis. Yogyakarta : Andi Offset.
Kristiono, Privida. 2008. Pemrograman Database Tingkat Lanjut dengan VB6. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Kusrini dan Koniyo, Andri. 2007. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi
Akuntansi dengan Visual Basic & Microsoft SQL Server. Yogyakarta : Andi Offset.
MADCOM. 2005. Program Aplikasi Terintegrasi Inventory & Hutang Piutang dengan
Visual Basic 6.0 dan Crystal Report. Yogyakarta : Andi Offset.
Marlinda, Linda. S.Kom. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : Andi Offset.
Martina, Inge, Ir. 2003. 36 Jam Belajar Komputer Microsoft SQL Server 2000. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Putra, Indra. 2004. Membuat Program Aplikasi Nyata dengan Visula Basic 6.0.
Yogyakarta: Andi Offset.
Robi’in, Bambang. 2005. Manajemen dan Administrasi Database menggunakan SQL
Server 2000. Yogyakarta : Andi Offset.
Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL.
Yogyakarta : Andi Offset.
Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 143/MPK/1990 Tanggal : 5
Juli 1990
Utami, Ema. 2006. Relation Database Management System Using MS SQL Server 2000.
Yogyakarta : NRAR.NET Publisher.
Wahana Komputer. 2006. Pemrograman Visual Basic.Net 2005. Yogyakarta : Andi
Offset.