Aplikasi Pelayanan Pembuatan Kartu AK....

11
Aplikasi Pelayanan Pembuatan Kartu AK. 1 inas Tenaga Kerja dan D Transmigrasi (Disnakertrans) merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lebak yang memberikan layanan kepada masyarakat. Salah satu bagian dari tugas pokok dan fungsi Disnaker adalah layanan pembuatan kartu pencari kerja atau Kartu Kuning. Pembuatan Kartu Kuning/ Kartu Pencari Kerja sendiri merupakan salah satu persyaratan bagi pencari kerja dalam proses melamar pekerjaan. Kartu Kuning tersebut tidak hanya sekedar dibutuhkan dalam pendaftaran instansi pemerintah namun juga perusahaan swasta. Seiring dengan pertambahan penduduk usia produktif Kabupaten Lebak, maka semakin banyak pencari kerja. Berdasarkan data Laporan Pencari Kerja Kabupaten Lebak tahun 2016, banyaknya pencari kerja yang mendaftarkan diri rata-rata 300 – 1.000 orang perbulan. Para pencari kerja ini berasal dari berbagai wilayah di seluruh Kabupaten Lebak dengan beragam latar jenjang pendidikan dan program studi / jurusan pendidikannya. Momentum tingginya angka pencari kerja terjadi pada periode kelulusan siswa SMU / SMK. Menurut data yang dihimpun oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di tahun 2016 saja pada periode tersebut yaitu sekitar bulan Juni-Juli mencapai angka 3.000 orang pencari kerja. Lonjakan angka pencari kerja juga pada momentum bulan Ramadhan, pasca hari raya Idul Fitri, momentum pemberkasan CPNS dan pasca tahun baru. Bahkan pada momen pendaftaran CPNS di tahun 2018, tercatat sebanyak 2.097 pencari kerja pada bulan Agustus dan September. A. MENGAPA APLIKASI PELAYANAN PEMBUATAN AKI-1? BAPPEDA KABUPATEN LEBAK Direktori Inovasi Pemerintahan Kabupaten Lebak 9

Transcript of Aplikasi Pelayanan Pembuatan Kartu AK....

Aplikasi Pelayanan Pembuatan Kartu AK. 1

inas Tenaga Ker ja dan

DTransmigrasi (Disnakertrans)

m e r u p a k a n s a l a h s a t u

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lebak

yang memberikan layanan kepada masyarakat.

Salah satu bagian dari tugas pokok dan fungsi

Disnaker adalah layanan pembuatan kartu

pencari kerja atau Kartu Kuning. Pembuatan

Kartu Kuning/ Kartu Pencari Kerja sendiri

merupakan salah satu persyaratan bagi pencari

kerja dalam proses melamar pekerjaan. Kartu

Kuning tersebut tidak hanya sekedar dibutuhkan

dalam pendaftaran instansi pemerintah namun

juga perusahaan swasta.

Seiring dengan pertambahan penduduk

usia produktif Kabupaten Lebak, maka semakin

banyak pencari kerja. Berdasarkan data Laporan

Pencari Kerja Kabupaten Lebak tahun 2016,

banyaknya pencari kerja yang mendaftarkan diri

rata-rata 300 – 1.000 orang perbulan. Para

pencari kerja ini berasal dari berbagai wilayah di

seluruh Kabupaten Lebak dengan beragam latar

jenjang pendidikan dan program studi / jurusan

pendidikannya. Momentum tingginya angka

pencari kerja terjadi pada periode kelulusan

siswa SMU / SMK. Menurut data yang

dihimpun oleh Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi di tahun 2016 saja pada periode

tersebut yaitu sekitar bulan Juni-Juli mencapai

angka 3.000 orang pencari kerja. Lonjakan

angka pencari kerja juga pada momentum bulan

Ramadhan, pasca hari raya Idul Fitri ,

momentum pemberkasan CPNS dan pasca tahun

baru. Bahkan pada momen pendaftaran CPNS di

tahun 2018, tercatat sebanyak 2.097 pencari

kerja pada bulan Agustus dan September.

A. MENGAPA APLIKASI PELAYANAN PEMBUATAN AKI-1?

BAPPEDA KABUPATEN LEBAKBAPPEDA KABUPATEN LEBAK

Direktori Inovasi Pemerintahan Kabupaten LebakDirektori Inovasi Pemerintahan Kabupaten Lebak

Suasana Pencari Kerja pada musim PNS dan pasca Ramdhan di Kabupaten Lebak

Terjadinya lonjakan Pendaftar Pencari Kerja

pada momentum tersebut membuat personil

aparatur Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

harus bekerja ekstra daripada biasanya. Dengan

proses pendaftaran pencari kerja yang manual,

hampir seluruh staf Disnaker diikutsertakan

dalam pelayanan pembuatan Kartu Kuning.

Namun jumlah personil yang dimiliki tidak

seimbang dengan jumlah masyarakat yang

datang untuk mendaftar sebagai pencari kerja.

Akibatnya terdapat beberapa masyarakat yang

tidak terlayani secara maksimal. Bahkan pada

suatu waktu, terdapat masyarakat yang tidak

terlayani karena sudah terlalu banyak pendaftar

dan telah melewati batas jam kerja sehingga

tidak terlayani dan harus datang kembali di hari

berikutnya. Hal ini tentunya akan berujung pada

ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan

Kartu Kuning yang dilakukan oleh Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans)

Kabupaten Lebak.

Pada sisi lain, prosedur pendaftaran pencari

k e r j a s e c a r a m a n u a l t e r s e b u t j u g a

mengakibatkan pembuatan laporan dari

database pencari kerja menjadi cukup lama.

Pembuatan laporan Informasi Pasar Kerja (IPK)

membutuhkan waktu 6 hari kerja apabila

menggunakan pendaftaran manual. Begitu pula

dengan penyusunan Laporan Pemetaan Calon

Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang

membutuhkan waktu 3 hari.

Kondisi inilah yang membuat Bapak Rocky

Gumilang - staf Bidang Penempatan Perluasan

Pelatihan Tenaga Kerja dan Transmigrasi -

berfikir perlunya perubahan prosedur pada

pendaftaran Kartu Kuning. Ketika pertama kali

ditempatkan pada Disnakertrans Kabupaten

Lebak, beliau melihat fenomena pendaftaran

pencari kerja menjadi permasalahan yang perlu

dipecahkan. Bapak Rocky melihat prosedur

pendaftaran yang cukup panjang, mulai dari

pencatatan pada buku register, penulisan kartu

kuning, dan penginputan data ke komputer. Hal

ini menginspirasi beliau untuk kemudian

merancang aplikasi pendaftaran pencari kerja

berbasis Microsoft Excel dengan sistem offline.

Aplikasi Pelayanan Pembuatan Kartu AK.1

(Kartu Kuning) ini dibangun secara swadaya

oleh Disnakertrans Kabupaten Lebak dan tanpa

melibatkan bantuan pihak ketiga. Mulai dari

gagasan ide, rancangan aplikasi, dan mekanisme

kerja juga eksekusi pembuatan aplikasi

dilakukan secara mandiri oleh Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak.

109

Aplikasi Pelayanan Pembuatan Kartu AK. 1

inas Tenaga Ker ja dan

DTransmigrasi (Disnakertrans)

m e r u p a k a n s a l a h s a t u

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lebak

yang memberikan layanan kepada masyarakat.

Salah satu bagian dari tugas pokok dan fungsi

Disnaker adalah layanan pembuatan kartu

pencari kerja atau Kartu Kuning. Pembuatan

Kartu Kuning/ Kartu Pencari Kerja sendiri

merupakan salah satu persyaratan bagi pencari

kerja dalam proses melamar pekerjaan. Kartu

Kuning tersebut tidak hanya sekedar dibutuhkan

dalam pendaftaran instansi pemerintah namun

juga perusahaan swasta.

Seiring dengan pertambahan penduduk

usia produktif Kabupaten Lebak, maka semakin

banyak pencari kerja. Berdasarkan data Laporan

Pencari Kerja Kabupaten Lebak tahun 2016,

banyaknya pencari kerja yang mendaftarkan diri

rata-rata 300 – 1.000 orang perbulan. Para

pencari kerja ini berasal dari berbagai wilayah di

seluruh Kabupaten Lebak dengan beragam latar

jenjang pendidikan dan program studi / jurusan

pendidikannya. Momentum tingginya angka

pencari kerja terjadi pada periode kelulusan

siswa SMU / SMK. Menurut data yang

dihimpun oleh Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi di tahun 2016 saja pada periode

tersebut yaitu sekitar bulan Juni-Juli mencapai

angka 3.000 orang pencari kerja. Lonjakan

angka pencari kerja juga pada momentum bulan

Ramadhan, pasca hari raya Idul Fitri ,

momentum pemberkasan CPNS dan pasca tahun

baru. Bahkan pada momen pendaftaran CPNS di

tahun 2018, tercatat sebanyak 2.097 pencari

kerja pada bulan Agustus dan September.

A. MENGAPA APLIKASI PELAYANAN PEMBUATAN AKI-1?

BAPPEDA KABUPATEN LEBAKBAPPEDA KABUPATEN LEBAK

Direktori Inovasi Pemerintahan Kabupaten LebakDirektori Inovasi Pemerintahan Kabupaten Lebak

Suasana Pencari Kerja pada musim PNS dan pasca Ramdhan di Kabupaten Lebak

Terjadinya lonjakan Pendaftar Pencari Kerja

pada momentum tersebut membuat personil

aparatur Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

harus bekerja ekstra daripada biasanya. Dengan

proses pendaftaran pencari kerja yang manual,

hampir seluruh staf Disnaker diikutsertakan

dalam pelayanan pembuatan Kartu Kuning.

Namun jumlah personil yang dimiliki tidak

seimbang dengan jumlah masyarakat yang

datang untuk mendaftar sebagai pencari kerja.

Akibatnya terdapat beberapa masyarakat yang

tidak terlayani secara maksimal. Bahkan pada

suatu waktu, terdapat masyarakat yang tidak

terlayani karena sudah terlalu banyak pendaftar

dan telah melewati batas jam kerja sehingga

tidak terlayani dan harus datang kembali di hari

berikutnya. Hal ini tentunya akan berujung pada

ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan

Kartu Kuning yang dilakukan oleh Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans)

Kabupaten Lebak.

Pada sisi lain, prosedur pendaftaran pencari

k e r j a s e c a r a m a n u a l t e r s e b u t j u g a

mengakibatkan pembuatan laporan dari

database pencari kerja menjadi cukup lama.

Pembuatan laporan Informasi Pasar Kerja (IPK)

membutuhkan waktu 6 hari kerja apabila

menggunakan pendaftaran manual. Begitu pula

dengan penyusunan Laporan Pemetaan Calon

Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang

membutuhkan waktu 3 hari.

Kondisi inilah yang membuat Bapak Rocky

Gumilang - staf Bidang Penempatan Perluasan

Pelatihan Tenaga Kerja dan Transmigrasi -

berfikir perlunya perubahan prosedur pada

pendaftaran Kartu Kuning. Ketika pertama kali

ditempatkan pada Disnakertrans Kabupaten

Lebak, beliau melihat fenomena pendaftaran

pencari kerja menjadi permasalahan yang perlu

dipecahkan. Bapak Rocky melihat prosedur

pendaftaran yang cukup panjang, mulai dari

pencatatan pada buku register, penulisan kartu

kuning, dan penginputan data ke komputer. Hal

ini menginspirasi beliau untuk kemudian

merancang aplikasi pendaftaran pencari kerja

berbasis Microsoft Excel dengan sistem offline.

Aplikasi Pelayanan Pembuatan Kartu AK.1

(Kartu Kuning) ini dibangun secara swadaya

oleh Disnakertrans Kabupaten Lebak dan tanpa

melibatkan bantuan pihak ketiga. Mulai dari

gagasan ide, rancangan aplikasi, dan mekanisme

kerja juga eksekusi pembuatan aplikasi

dilakukan secara mandiri oleh Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lebak.

109

Struktur Sistem Aplikasi Pelayanan

Pembuatan Kartu AK.1 (kartu kuning) dirangkai

secara sistematis menggunakan bahasa

pemrograman Visual Basic yang diformulasi

dengan Microsoft Excel sebagai basis data, dan

juga dihubungkan dengan Microsoft Word

dalam pencetakan kartu kuning.

Penggunaan Aplikasi Pelayanan Pembuatan

Kartu AK.1 ini memiliki beberapa tujuan yang

ingin dicapai . Tujuan per tama adalah

mengurangi waktu layanan pembuatan kartu

Kuning. Selain itu dengan adanya aplikasi

pendaftaran tersebut, basis data pencari kerja

dapat terintegrasi dengan Pelaporan Informasi

Pasar Kerja (IPK) dan pemetaan Calon Tenaga

Kerja Indonesia (CTKI). Sehingga melalui

penggunaan aplikasi tersebut, diharapkan dapat

berdampak kepada pengurangan waktu

pembuatan Laporan Informasi Pasar Kerja

(IPK) dan pemetaan Calon Tenaga Kerja

Indonesia (CTKI) oleh pegawai Disnaker.

Dengan demikian, tidak hanya masyarakat

sebagai pihak penerima layanan mendapatkan

manfaat, namun juga pegawai Disnaker dalam

pengolahan data pencari kerja.

B. BERKENALAN DENGAN APLIKASI

PELAYANAN KARTU AK-1

Aplikasi Pelayanan Pembuatan Kartu AK.1

(kartu kuning) merupakan sebuah sistem

pendaftaran pencari kerja yang dikembangkan

oleh Bapak Rocky Gumilang yang merupakan

staf Bidang Penempatan Perluasan Pelatihan

Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans

Kabupaten Lebak. Sejak pertama kali

ditempatkan pada Disnakrertrans, beliau merasa

kerepotan dan kewalahan setiap kali pelayanan

pembuatan Kartu Kuning. Pelayanan Kartu

Kuning nyang sebelumnya dilakukan secara

manual membuat waktu pelayanan cukup lama

dan kesulitan dalam pengolahan datanya.

Apalagi jika pada momen lulusan SMA/SMK,

setelah Hari Raya Idul Fitri, dan saat rekruitmen

CPNS dibuka. Ribuan pencari kerja dapat

menumpuk pada bulan-bulan tersebut untuk

mengantri di depan loket Disnakertrans guna

mendapatkan Kartu Kuning.

Aplikasi Pelayanan Kartu AK-1 dibuat

menggunakan Microsoft Excel (Ms. Word)

dengan bahasa pemrograman Visual Basic dan

dihubungkan dengan aplikasi Microsoft Word

(Ms. Word). Secara tampilan sebenarnya

aplikasi ini cukup sederhana untuk digunakan

karena petugas Disnakertrans hanya cukup

mengisi kolom-kolom Data Pencari Kerja.

Aplikasi ini cukup inovatif dikarenakan

menggunakan Ms. Excel sebagai database

pencari kerja. Microsoft Excel merupakan

software yang cukup dikenal luas oleh pegawai,

sehingga keputusan pembuatan aplikasi

Pelayanan Kartu AK-1 berbasis Excel dirasa

cukup tepat. Hal ini dikarenakan pengolahan

database pencari kerja akan menjadi lebih

mudah dan praktis untuk dilakukan pegawai

Disnakertrans Lebak daripada harus menginput

data dari aplikasi yang bukan berbasis Ms.

Excel.

BAPPEDA KABUPATEN LEBAKBAPPEDA KABUPATEN LEBAK

Direktori Inovasi Pemerintahan Kabupaten LebakDirektori Inovasi Pemerintahan Kabupaten Lebak

Selain penggunaaan Ms. Excel terdapat

beberapa aspek kreatif dari aplikasi ini. Aspek

kreatif kedua Nampak pada pengunaan kertas

dan format baru dalam pencetakan Kartu

Kuning. Format Kar tu Kuning yang

dikembangkan oleh Disnakertrans cukup

ringkas dan hanya membutuhkan 1 sisi kertas.

Hal ini berbeda dengan format Kartu Kuning

biasanya yang tercetak pada dua (2) sisi kartu.

Kemudian terdapat perbedaan bahan

kertas dari yang biasanya digunakan. Kartu

Kuning biasanya menggunakan kertas karton

tebal berwarna kuning, tetapi Disnakertrans

Kabupaten Lebak berkreasi dengan penggunaan

kertas HVS tipis sebagai bahan pembuatan

Kartu Kuning. Hal ini dilakukan guna

mempercepat pencetakan kartu kuning melalui

aplikasi yang dibangun tanpa membutuhkan

printer dengan spesifikasi tertentu. Format dan

bahan pembuatan kartu kuning tersebut telah

disetujui oleh Disnakertrans Provinsi Banten

dan mereka sangat mendukung inovasi tersebut.

Selain itu, terdapat diskresi yang

diberikan pada aplikasi tersebut berupa

tandatangan digital pengesahan Kartu Kuning.

Sehingga petugas Kartu Kuning tidak perlu

membuat pencari kerja menunggu lama

dikarenakan petugas mengumpulkan setumpuk

kartu kuning baru diserahkan kepada pejabat

yang bersangkutan untuk menandatanganinya.

Aplikasi tersebut juga semakin inovatif

dengan penambahan SMS Gateway sebagai fitur

tambahan. Melalui SMS Gateway tersebut,

Disnakertrans Kabupaten Lebak memberikan

informasi kepada pencari kerja yang telah

mendaftar, bahwa terdapat perusahaan yang

sedang membuka lowongan dan sesuai dengan

klasifikasi pendidikan pencari kerja tersebut.

Proses otomatisasi pembuatan kartu

kuning tersebut telah memotong waktu layanan

dari sebelumnya secara manual dengan

penulisan tangan membutuhkan waktu 6 menit,

kini dapat dilakukan hanya cukup 1 menit saja.

Sebelum inovasi ini di lakukan proses

pembuatan kartu kuning secara manual harus

menempuh proses yang panjang, yakni; (a)

pencatatan buku register secara manual selama

1,5 menit, (b) penulisan data pencari kerja pada

kartu kuning selama minimal 4,5 menit, dan (c)

menunggu proses tandatangan pengesahan

Kartu Kuning yang seringkali membutuhkan

waktu yang cukup lama.

Kini setelah inovasi aplikasi AK-1

dilaksanakan, petugas kartu kuning cukup

menginput data pencari kerja melalui fotokopi

KTP dan Ijazah yang diserahkan pencari kerja

saat mendaftar di loket. Kemudian petugas dapat

mencetak kartu kuning, lalu distempel basah dan

ditempelkan pasfoto pencari kerja. Proses

tersebut telah memotong birokrasi layanan yang

sebelumnya melalui 3 langkah registrasi secara

manual menjadi cukup 2 langkah saja, yakni

menginput data ke komputer dan pencetakan

kartu kuning secara otomatis.

C. MEKANISME KERJA INOVASI

A P L I K A S I P E L A Y A N A N

PEMBUATAN KARTU AK.1

Penggunaan apl ikas i Pe layanan

Pembuatan Kartu AK.1 te lah berhasi l

memperpendek waktu layanan Kartu Kuning

dari sebelumnya minimal 6 menit menjadi

cukup 1 menit per-pemohon. Penggunaan

aplikasi berbasis Ms. Excel tersebut juga

memudahkan petugas untuk pengolahan data

dan pembuatan beberapa laporan terkait

ketenagakerjaan. Sebelum kita menguraikan

prosedur layanan Kartu Kuning melalui aplikasi

tersebut, terlebih dahulu perlu dijelaskan

mengenai fitur dan bagian yang terdapat dalam

Ms. Excel aplikasi tersebut.

1211

Struktur Sistem Aplikasi Pelayanan

Pembuatan Kartu AK.1 (kartu kuning) dirangkai

secara sistematis menggunakan bahasa

pemrograman Visual Basic yang diformulasi

dengan Microsoft Excel sebagai basis data, dan

juga dihubungkan dengan Microsoft Word

dalam pencetakan kartu kuning.

Penggunaan Aplikasi Pelayanan Pembuatan

Kartu AK.1 ini memiliki beberapa tujuan yang

ingin dicapai . Tujuan per tama adalah

mengurangi waktu layanan pembuatan kartu

Kuning. Selain itu dengan adanya aplikasi

pendaftaran tersebut, basis data pencari kerja

dapat terintegrasi dengan Pelaporan Informasi

Pasar Kerja (IPK) dan pemetaan Calon Tenaga

Kerja Indonesia (CTKI). Sehingga melalui

penggunaan aplikasi tersebut, diharapkan dapat

berdampak kepada pengurangan waktu

pembuatan Laporan Informasi Pasar Kerja

(IPK) dan pemetaan Calon Tenaga Kerja

Indonesia (CTKI) oleh pegawai Disnaker.

Dengan demikian, tidak hanya masyarakat

sebagai pihak penerima layanan mendapatkan

manfaat, namun juga pegawai Disnaker dalam

pengolahan data pencari kerja.

B. BERKENALAN DENGAN APLIKASI

PELAYANAN KARTU AK-1

Aplikasi Pelayanan Pembuatan Kartu AK.1

(kartu kuning) merupakan sebuah sistem

pendaftaran pencari kerja yang dikembangkan

oleh Bapak Rocky Gumilang yang merupakan

staf Bidang Penempatan Perluasan Pelatihan

Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans

Kabupaten Lebak. Sejak pertama kali

ditempatkan pada Disnakrertrans, beliau merasa

kerepotan dan kewalahan setiap kali pelayanan

pembuatan Kartu Kuning. Pelayanan Kartu

Kuning nyang sebelumnya dilakukan secara

manual membuat waktu pelayanan cukup lama

dan kesulitan dalam pengolahan datanya.

Apalagi jika pada momen lulusan SMA/SMK,

setelah Hari Raya Idul Fitri, dan saat rekruitmen

CPNS dibuka. Ribuan pencari kerja dapat

menumpuk pada bulan-bulan tersebut untuk

mengantri di depan loket Disnakertrans guna

mendapatkan Kartu Kuning.

Aplikasi Pelayanan Kartu AK-1 dibuat

menggunakan Microsoft Excel (Ms. Word)

dengan bahasa pemrograman Visual Basic dan

dihubungkan dengan aplikasi Microsoft Word

(Ms. Word). Secara tampilan sebenarnya

aplikasi ini cukup sederhana untuk digunakan

karena petugas Disnakertrans hanya cukup

mengisi kolom-kolom Data Pencari Kerja.

Aplikasi ini cukup inovatif dikarenakan

menggunakan Ms. Excel sebagai database

pencari kerja. Microsoft Excel merupakan

software yang cukup dikenal luas oleh pegawai,

sehingga keputusan pembuatan aplikasi

Pelayanan Kartu AK-1 berbasis Excel dirasa

cukup tepat. Hal ini dikarenakan pengolahan

database pencari kerja akan menjadi lebih

mudah dan praktis untuk dilakukan pegawai

Disnakertrans Lebak daripada harus menginput

data dari aplikasi yang bukan berbasis Ms.

Excel.

BAPPEDA KABUPATEN LEBAKBAPPEDA KABUPATEN LEBAK

Direktori Inovasi Pemerintahan Kabupaten LebakDirektori Inovasi Pemerintahan Kabupaten Lebak

Selain penggunaaan Ms. Excel terdapat

beberapa aspek kreatif dari aplikasi ini. Aspek

kreatif kedua Nampak pada pengunaan kertas

dan format baru dalam pencetakan Kartu

Kuning. Format Kar tu Kuning yang

dikembangkan oleh Disnakertrans cukup

ringkas dan hanya membutuhkan 1 sisi kertas.

Hal ini berbeda dengan format Kartu Kuning

biasanya yang tercetak pada dua (2) sisi kartu.

Kemudian terdapat perbedaan bahan

kertas dari yang biasanya digunakan. Kartu

Kuning biasanya menggunakan kertas karton

tebal berwarna kuning, tetapi Disnakertrans

Kabupaten Lebak berkreasi dengan penggunaan

kertas HVS tipis sebagai bahan pembuatan

Kartu Kuning. Hal ini dilakukan guna

mempercepat pencetakan kartu kuning melalui

aplikasi yang dibangun tanpa membutuhkan

printer dengan spesifikasi tertentu. Format dan

bahan pembuatan kartu kuning tersebut telah

disetujui oleh Disnakertrans Provinsi Banten

dan mereka sangat mendukung inovasi tersebut.

Selain itu, terdapat diskresi yang

diberikan pada aplikasi tersebut berupa

tandatangan digital pengesahan Kartu Kuning.

Sehingga petugas Kartu Kuning tidak perlu

membuat pencari kerja menunggu lama

dikarenakan petugas mengumpulkan setumpuk

kartu kuning baru diserahkan kepada pejabat

yang bersangkutan untuk menandatanganinya.

Aplikasi tersebut juga semakin inovatif

dengan penambahan SMS Gateway sebagai fitur

tambahan. Melalui SMS Gateway tersebut,

Disnakertrans Kabupaten Lebak memberikan

informasi kepada pencari kerja yang telah

mendaftar, bahwa terdapat perusahaan yang

sedang membuka lowongan dan sesuai dengan

klasifikasi pendidikan pencari kerja tersebut.

Proses otomatisasi pembuatan kartu

kuning tersebut telah memotong waktu layanan

dari sebelumnya secara manual dengan

penulisan tangan membutuhkan waktu 6 menit,

kini dapat dilakukan hanya cukup 1 menit saja.

Sebelum inovasi ini di lakukan proses

pembuatan kartu kuning secara manual harus

menempuh proses yang panjang, yakni; (a)

pencatatan buku register secara manual selama

1,5 menit, (b) penulisan data pencari kerja pada

kartu kuning selama minimal 4,5 menit, dan (c)

menunggu proses tandatangan pengesahan

Kartu Kuning yang seringkali membutuhkan

waktu yang cukup lama.

Kini setelah inovasi aplikasi AK-1

dilaksanakan, petugas kartu kuning cukup

menginput data pencari kerja melalui fotokopi

KTP dan Ijazah yang diserahkan pencari kerja

saat mendaftar di loket. Kemudian petugas dapat

mencetak kartu kuning, lalu distempel basah dan

ditempelkan pasfoto pencari kerja. Proses

tersebut telah memotong birokrasi layanan yang

sebelumnya melalui 3 langkah registrasi secara

manual menjadi cukup 2 langkah saja, yakni

menginput data ke komputer dan pencetakan

kartu kuning secara otomatis.

C. MEKANISME KERJA INOVASI

A P L I K A S I P E L A Y A N A N

PEMBUATAN KARTU AK.1

Penggunaan apl ikas i Pe layanan

Pembuatan Kartu AK.1 te lah berhasi l

memperpendek waktu layanan Kartu Kuning

dari sebelumnya minimal 6 menit menjadi

cukup 1 menit per-pemohon. Penggunaan

aplikasi berbasis Ms. Excel tersebut juga

memudahkan petugas untuk pengolahan data

dan pembuatan beberapa laporan terkait

ketenagakerjaan. Sebelum kita menguraikan

prosedur layanan Kartu Kuning melalui aplikasi

tersebut, terlebih dahulu perlu dijelaskan

mengenai fitur dan bagian yang terdapat dalam

Ms. Excel aplikasi tersebut.

1211

1) Fitur atau Bagian Aplikasi Pelayanan

Pembuatan Kartu AK-1

Pada aplikasi Pelayanan Kartu AK-1 ini,

terdapat terdapat setidaknya 5 sheet atau 5

bagian yang menjadi fiturnya. Sheet pertama

adalah kotak Input Data Pencari Kerja.

Setelah mendapatkan berkas ijazah dan

persyaratan yang dibawa pemohon, petugas

Disnakertrans Kabupaten Lebak memasukkan

data pencari kerja pada kotak Input Data Pencari

Kerja. Data yang dimasukkan ke dalam kotak

tersebut selanjutnya akan secara otomatis masuk

ke dalam sheet berikutnya yakni sheet Data.

Pada sheet Data tersebut, dapat

diketahui informasi detail mengenai pencari

kerja yang telah mendaftar pada Disnakertrans

Kabupaten Lebak. Informasi yang dikumpulkan

dalam sheet Data ini meliputi; Nomor Induk

Kependudukan (NIK) Pencari Kerja, tanggal

dan tempat lahir, alamat, agama, status

pernikahan, dan tingkat pendidikan terakhir

beserta nomor ijazah pencari kerja Sheet inilah

yang menjadi database keseluruhan pendaftar

Kartu Kuning Kabupaten Lebak dalam satu

tahun. Setelah informasi masuk ke dalam sheet

Data, maka selanjutnya informasi tersebut akan

otomatis terolah pada sheet Laporan Tingkat

Us ia Pencar i Ker ja . Shee t t e r s ebu t

memperlihatkan komposisi usia dan jenis

kelamin pencari kerja yang mendaftar pada

Disnakertrans Kabupaten Lebak secara time

series dari Bulan Januari hingga Desember pada

tahun yang bersangkutan.

BAPPEDA KABUPATEN LEBAKBAPPEDA KABUPATEN LEBAK

Direktori Inovasi Pemerintahan Kabupaten LebakDirektori Inovasi Pemerintahan Kabupaten Lebak

Kemudian, data yang terkumpul pada Sheet

Data dan Tingkat Usia Pencari Kerja akan

berlanjut pada Sheet Rekapitulasi Tingkat

Pendidikan Pencari Kerja. Sheet ini

memperlihatkan komposisi pencari kerja

berasarkan kelompok usia dan tingkat

pendidikan terakhir yang dicapainya. Selain

itu pada sheet tersebut juga dipilah jumlah

pencari kerja berdasarkan kecamatan alamat

asalnya.

Data pada ketiga sheet sebelumnya tersebut,

yang kemudian secara otomatis menjadi data

bagi pembuatan laporan Calon Tenaga Kerja

Indonesia (CTKI) dan Resume Ikhtisar

Statistik Antar Kerja atau yang lebih sering

disebut Informasi Pasar Kerja (IPK). Sheet

keempat dalam aplikasi ini merupakan sheet

laporan CTKI, sedangkan sheet kelima

adalah sheet laporan IPK. Sheet Laporan

CTKI memuat data lengkap mengenai

pencari kerja Kabupaten Lebak yang dinilai

cukup potensial menjadi TKI. Sedangkan

pada sheet laporan IPK memuat informasi

tentang seberapa banyak pencari kerja yang

telah mendapatkan pekerjaan dan masih

menganggur, seberapa banyak pekerja yang

telah ditempatkan atau belum. Laporan

Informasi Pasar Kerja merupakan laporan

b u l a n a n y a n g w a j i b d i b u a t o l e h

Disnakertrans Kabupaten Lebak guna

memetakan informasi ketenagakerjaan

secara umum.

1413

1) Fitur atau Bagian Aplikasi Pelayanan

Pembuatan Kartu AK-1

Pada aplikasi Pelayanan Kartu AK-1 ini,

terdapat terdapat setidaknya 5 sheet atau 5

bagian yang menjadi fiturnya. Sheet pertama

adalah kotak Input Data Pencari Kerja.

Setelah mendapatkan berkas ijazah dan

persyaratan yang dibawa pemohon, petugas

Disnakertrans Kabupaten Lebak memasukkan

data pencari kerja pada kotak Input Data Pencari

Kerja. Data yang dimasukkan ke dalam kotak

tersebut selanjutnya akan secara otomatis masuk

ke dalam sheet berikutnya yakni sheet Data.

Pada sheet Data tersebut, dapat

diketahui informasi detail mengenai pencari

kerja yang telah mendaftar pada Disnakertrans

Kabupaten Lebak. Informasi yang dikumpulkan

dalam sheet Data ini meliputi; Nomor Induk

Kependudukan (NIK) Pencari Kerja, tanggal

dan tempat lahir, alamat, agama, status

pernikahan, dan tingkat pendidikan terakhir

beserta nomor ijazah pencari kerja Sheet inilah

yang menjadi database keseluruhan pendaftar

Kartu Kuning Kabupaten Lebak dalam satu

tahun. Setelah informasi masuk ke dalam sheet

Data, maka selanjutnya informasi tersebut akan

otomatis terolah pada sheet Laporan Tingkat

Us ia Pencar i Ker ja . Shee t t e r s ebu t

memperlihatkan komposisi usia dan jenis

kelamin pencari kerja yang mendaftar pada

Disnakertrans Kabupaten Lebak secara time

series dari Bulan Januari hingga Desember pada

tahun yang bersangkutan.

BAPPEDA KABUPATEN LEBAKBAPPEDA KABUPATEN LEBAK

Direktori Inovasi Pemerintahan Kabupaten LebakDirektori Inovasi Pemerintahan Kabupaten Lebak

Kemudian, data yang terkumpul pada Sheet

Data dan Tingkat Usia Pencari Kerja akan

berlanjut pada Sheet Rekapitulasi Tingkat

Pendidikan Pencari Kerja. Sheet ini

memperlihatkan komposisi pencari kerja

berasarkan kelompok usia dan tingkat

pendidikan terakhir yang dicapainya. Selain

itu pada sheet tersebut juga dipilah jumlah

pencari kerja berdasarkan kecamatan alamat

asalnya.

Data pada ketiga sheet sebelumnya tersebut,

yang kemudian secara otomatis menjadi data

bagi pembuatan laporan Calon Tenaga Kerja

Indonesia (CTKI) dan Resume Ikhtisar

Statistik Antar Kerja atau yang lebih sering

disebut Informasi Pasar Kerja (IPK). Sheet

keempat dalam aplikasi ini merupakan sheet

laporan CTKI, sedangkan sheet kelima

adalah sheet laporan IPK. Sheet Laporan

CTKI memuat data lengkap mengenai

pencari kerja Kabupaten Lebak yang dinilai

cukup potensial menjadi TKI. Sedangkan

pada sheet laporan IPK memuat informasi

tentang seberapa banyak pencari kerja yang

telah mendapatkan pekerjaan dan masih

menganggur, seberapa banyak pekerja yang

telah ditempatkan atau belum. Laporan

Informasi Pasar Kerja merupakan laporan

b u l a n a n y a n g w a j i b d i b u a t o l e h

Disnakertrans Kabupaten Lebak guna

memetakan informasi ketenagakerjaan

secara umum.

1413

S a t u h a l l a i n n y a y a n g c u k u p

mempercepat layanan adalah otomatisasi

pencetakan kartu kuning. Segera setelah data

pencari kerja diinput oleh petugas melalui kotak

Input Data Pencari Kerja, maka petugas dapat

mencetak Kartu Kuning pencari kerja pada

aplikasi Ms. word yang terhubung dengan

database pada Ms. Excel. Terdapat beberapa

keunikan terkait pencetakan kartu kuning pada

Disnakertrans Kabupaten Lebak, apabila

dibandingkan dengan kondisi sebelumnya yang

bersifat manual. Pertama format Kartu Kuning

tidak seperti kartu kuning selama ini yang

berbentuk 2 sisi berisi tulisan dengan bahan

kertas khusus berwarna kuning. Pada kabupaten

Lebak mereka merubah formatnya menjadi

cukup 1 sisi dengan bahan kertas HVS berwarna

putih. Format ini telah disetujui oleh

Disnakertrans Provinsi Banten dan mereka

sangat mendukung inovasi tersebut. Kedua

mereka tidak menuliskan dengan bolpoint

secara manual pada kartu kuning, melainkan

secara otomatis dapat dicetak melalui data yang

telah diinput. Otomatisasi ini termasuk

tandatangan digital pengesahan Kartu Kuning.

Sehingga tidak perlu membuat pencari kerja

menunggu lama d ikarenakan pe tugas

mengumpulkan setumpuk kartu kuning baru

diserahkan kepada pejabat yang bersangkutan

untuk melegalisasinya.

2) P r o s e d u r L a y a n a n A p l i k a s i

Pelayanan Pembuatan Kartu AK-1

Penggunaan Apl ikas i Pelayanan

Pembuatan Kartu AK-1 telah memotong

prosedur layanan manual yang sebelumnya

dilakukan oleh Disnakertrans Kabupaten Lebak.

Terdapat beberapa langkah yang mesti dilalui

saat pelayanan masih diselenggarakan secara

manual yakni:

1. P e n c a t a t a n k e b u k u r e g i s t e r

membutuhkan waktu minimal 1,5 menit.

Proses pencatatan diawali dengan

penyerahan berkas seperti KTP dan

ijazah oleh para pencari kerja. Beberapa

item dicatat secara manual dalam buku

register antara lain; (a) nama, (b) alamat

lengkap sesuai KTP, (c) gender, (d)

jenjang pendidikan, (e) jenis kejuruan,

dan (f) tahun kelulusan.

2. Penulisan kembali data pencaker pada

k a r t u k u n i n g s e c a r a m a n u a l ,

pemasangan foto dan pengesahan

menghabiskan waktu selama 4,5 menit.

Pada saat penulisan kembali data diri

p e n c a k e r d i k a r t u p e n c a k e r

membutuhkan waktu yang lama juga

ketelitian, karena penulisan pada kartu

kuning harus jelas terbaca dan alamat

serta atribut data lainnya harus lengkap

berdasarkan dokumen yang menjadi

persyaratan. Terkadang antara data dari

dokumen ijazah dan KTP tidak sama,

disitulah perlu adanya jeda tambahan

waktu untuk mengkonfirmasi dan

verifikasi oleh pengguna layanan dan

akibatnya menambah waktu pelayanan.

Jika terjadi kesalahan penulisan di kartu

kuning, maka harus menulis kembali

data pencari kerja, pemborosan waktu

dan tenaga juga material kartu kuning itu

sendiri.

3. Proses penandatanganan pengesahan

Kartu Kuning yang telah ditulis petugas.

Proses penandatanganan seringkali

membutuhkan waktu lama dikarenakan

petugas sengaja menumpuk Kartu

K u n i n g s e b e l u m d i m i n t a k a n

t a n d a t a n g a n k e p a d a p e j a b a t

bersangkutan. Proses pengesahan ini

bisa memakan waktu lebih dari 10 menit.

BAPPEDA KABUPATEN LEBAKBAPPEDA KABUPATEN LEBAK

Direktori Inovasi Pemerintahan Kabupaten LebakDirektori Inovasi Pemerintahan Kabupaten Lebak

4. Lalu, terdapat proses legalisir (stempel

basah) dan pemberian pasfoto yang

dilakukan setelah Kartu Kuning

mendapatkan tandatangan. Proses ini

bisa memakan waktu mulai dari 5 menit

atau bahkan lebih lama.

Tahapan pelayanan kartu kuning

menjadi lebih pendek melalui penggunaan

aplikasi, antara lain;

1. Proses pendaftaran tidak lagi dilakukan

secara manual ke dalam buku register,

namun cukup input ke dalam aplikasi.

Proses pengisian data pencari kerja

dilakukan oleh petugas pada sheet

pertama Ms. Excel yakni kotak Input

Data Pencari Kerja . Proses ini

membutuhkan waktu yang lebih cepat

daripada sebelumnya yakni cukup 20

detik.

2. Pada sebelumnya proses pencetakan

dilakukan secara manual dengan

menulis ulang data yang terdapat pada

buku register ke dalam Kartu Kuning.

Setelah menggunakan aplikasi, petugas

cukup mencetak dari data yang telah

diinput sebelumnya pada kota Input

Data Pencari Kerja. Proses pencetakan

ini hanya membutuhkan waktu sebanyak

1 - 3 d e t i k . P a d a t a h a p i n i ,

penandatanganan dilakukan secara

digital dan tidak perlu lagi menunggu

mendapat pengesahan dari pejabat yang

berwenang.

3. Setelah Kartu Kuning dicetak dan

ditandangani, petugas Disnakertrans

Kabupaten Lebak cukup menempelkan

pasfoto dan memberikan stempel pada

kartu kuning yang telah tercetak. Proses

penempelan pasfoto dan stempel ini

dilakukan dalam waktu kurang lebih 7

detik.

Proses pendaftaran dengan aplikasi

otomatis ini bisa dilakukan dengan lebih cepat

daripada secara manual. Terjadi pengurangan

waktu layanan yang cukup signifikan dari yang

sebelumnya 6 menit menjadi cukup 30 detik.

Setelah dilakukan inovasi, terdapat

beberapa perubahan dan manfaat yang dapat

dirasakan oleh petugas layanan Kartu Kuning

antara lain:

1. Tidak memerlukan pencatatan di buku

register, dengan menghilangkan satu

point pekerjaan berulang-ulang yang

tidak perlu. Hal ini dapat meningkatkan

efisiensi waktu dan kertas serta tenaga.

Petugas Disnakertrans Lebak membuka data pada Buku Register

Petugas menuliskan kembali data pencarikerja di Buku Register pada kartu kuning.

1615

S a t u h a l l a i n n y a y a n g c u k u p

mempercepat layanan adalah otomatisasi

pencetakan kartu kuning. Segera setelah data

pencari kerja diinput oleh petugas melalui kotak

Input Data Pencari Kerja, maka petugas dapat

mencetak Kartu Kuning pencari kerja pada

aplikasi Ms. word yang terhubung dengan

database pada Ms. Excel. Terdapat beberapa

keunikan terkait pencetakan kartu kuning pada

Disnakertrans Kabupaten Lebak, apabila

dibandingkan dengan kondisi sebelumnya yang

bersifat manual. Pertama format Kartu Kuning

tidak seperti kartu kuning selama ini yang

berbentuk 2 sisi berisi tulisan dengan bahan

kertas khusus berwarna kuning. Pada kabupaten

Lebak mereka merubah formatnya menjadi

cukup 1 sisi dengan bahan kertas HVS berwarna

putih. Format ini telah disetujui oleh

Disnakertrans Provinsi Banten dan mereka

sangat mendukung inovasi tersebut. Kedua

mereka tidak menuliskan dengan bolpoint

secara manual pada kartu kuning, melainkan

secara otomatis dapat dicetak melalui data yang

telah diinput. Otomatisasi ini termasuk

tandatangan digital pengesahan Kartu Kuning.

Sehingga tidak perlu membuat pencari kerja

menunggu lama d ikarenakan pe tugas

mengumpulkan setumpuk kartu kuning baru

diserahkan kepada pejabat yang bersangkutan

untuk melegalisasinya.

2) P r o s e d u r L a y a n a n A p l i k a s i

Pelayanan Pembuatan Kartu AK-1

Penggunaan Apl ikas i Pelayanan

Pembuatan Kartu AK-1 telah memotong

prosedur layanan manual yang sebelumnya

dilakukan oleh Disnakertrans Kabupaten Lebak.

Terdapat beberapa langkah yang mesti dilalui

saat pelayanan masih diselenggarakan secara

manual yakni:

1. P e n c a t a t a n k e b u k u r e g i s t e r

membutuhkan waktu minimal 1,5 menit.

Proses pencatatan diawali dengan

penyerahan berkas seperti KTP dan

ijazah oleh para pencari kerja. Beberapa

item dicatat secara manual dalam buku

register antara lain; (a) nama, (b) alamat

lengkap sesuai KTP, (c) gender, (d)

jenjang pendidikan, (e) jenis kejuruan,

dan (f) tahun kelulusan.

2. Penulisan kembali data pencaker pada

k a r t u k u n i n g s e c a r a m a n u a l ,

pemasangan foto dan pengesahan

menghabiskan waktu selama 4,5 menit.

Pada saat penulisan kembali data diri

p e n c a k e r d i k a r t u p e n c a k e r

membutuhkan waktu yang lama juga

ketelitian, karena penulisan pada kartu

kuning harus jelas terbaca dan alamat

serta atribut data lainnya harus lengkap

berdasarkan dokumen yang menjadi

persyaratan. Terkadang antara data dari

dokumen ijazah dan KTP tidak sama,

disitulah perlu adanya jeda tambahan

waktu untuk mengkonfirmasi dan

verifikasi oleh pengguna layanan dan

akibatnya menambah waktu pelayanan.

Jika terjadi kesalahan penulisan di kartu

kuning, maka harus menulis kembali

data pencari kerja, pemborosan waktu

dan tenaga juga material kartu kuning itu

sendiri.

3. Proses penandatanganan pengesahan

Kartu Kuning yang telah ditulis petugas.

Proses penandatanganan seringkali

membutuhkan waktu lama dikarenakan

petugas sengaja menumpuk Kartu

K u n i n g s e b e l u m d i m i n t a k a n

t a n d a t a n g a n k e p a d a p e j a b a t

bersangkutan. Proses pengesahan ini

bisa memakan waktu lebih dari 10 menit.

BAPPEDA KABUPATEN LEBAKBAPPEDA KABUPATEN LEBAK

Direktori Inovasi Pemerintahan Kabupaten LebakDirektori Inovasi Pemerintahan Kabupaten Lebak

4. Lalu, terdapat proses legalisir (stempel

basah) dan pemberian pasfoto yang

dilakukan setelah Kartu Kuning

mendapatkan tandatangan. Proses ini

bisa memakan waktu mulai dari 5 menit

atau bahkan lebih lama.

Tahapan pelayanan kartu kuning

menjadi lebih pendek melalui penggunaan

aplikasi, antara lain;

1. Proses pendaftaran tidak lagi dilakukan

secara manual ke dalam buku register,

namun cukup input ke dalam aplikasi.

Proses pengisian data pencari kerja

dilakukan oleh petugas pada sheet

pertama Ms. Excel yakni kotak Input

Data Pencari Kerja . Proses ini

membutuhkan waktu yang lebih cepat

daripada sebelumnya yakni cukup 20

detik.

2. Pada sebelumnya proses pencetakan

dilakukan secara manual dengan

menulis ulang data yang terdapat pada

buku register ke dalam Kartu Kuning.

Setelah menggunakan aplikasi, petugas

cukup mencetak dari data yang telah

diinput sebelumnya pada kota Input

Data Pencari Kerja. Proses pencetakan

ini hanya membutuhkan waktu sebanyak

1 - 3 d e t i k . P a d a t a h a p i n i ,

penandatanganan dilakukan secara

digital dan tidak perlu lagi menunggu

mendapat pengesahan dari pejabat yang

berwenang.

3. Setelah Kartu Kuning dicetak dan

ditandangani, petugas Disnakertrans

Kabupaten Lebak cukup menempelkan

pasfoto dan memberikan stempel pada

kartu kuning yang telah tercetak. Proses

penempelan pasfoto dan stempel ini

dilakukan dalam waktu kurang lebih 7

detik.

Proses pendaftaran dengan aplikasi

otomatis ini bisa dilakukan dengan lebih cepat

daripada secara manual. Terjadi pengurangan

waktu layanan yang cukup signifikan dari yang

sebelumnya 6 menit menjadi cukup 30 detik.

Setelah dilakukan inovasi, terdapat

beberapa perubahan dan manfaat yang dapat

dirasakan oleh petugas layanan Kartu Kuning

antara lain:

1. Tidak memerlukan pencatatan di buku

register, dengan menghilangkan satu

point pekerjaan berulang-ulang yang

tidak perlu. Hal ini dapat meningkatkan

efisiensi waktu dan kertas serta tenaga.

Petugas Disnakertrans Lebak membuka data pada Buku Register

Petugas menuliskan kembali data pencarikerja di Buku Register pada kartu kuning.

1615

2. Waktu layanan berkurang dari 6 menit

men jad i cukup 30 de t ik . P roses

penginputan data pencari kerja secara

komputerisasi, print out kartu kuning

sampai pemasangan foto dan pengesahan

hanya menghabiskan waktu selama 30

detik. Penginputan data pencari kerja

hanya dilakukan satu kali dan data

tersebut bisa dikembangkan untuk

berbagai keperluan pelaporan.

3. Proses revisi data pencari kerja yang

cukup praktis. Jika ada revisi data, kini

petugas tidak harus menulis kembali di

kartu kuning, tetapi cukup diedit pada

lembar kerja/ worksheet.

4. Sistem pengolahan data secara otomatis.

Tidak ada penginputan raw data kembali

pasca terbuatnya kartu kuning, karena

penginputan data pencari kerja sudah

dilakukan diawal dan otomatis diolah

menjadi data laporan. Sehingga proses

input data tidak perlu dilakukan berulang.

Melalui penggunaan Aplikasi pelayanan

pembuatan AK-1, proses pendataan dan

pembuatan Laporan Informasi Pasar

Kerja (IPK) hanya membutuhkan waktu

30 menit daripada sebelumnya yang

membutuhkan waktu 7 hari kerja.

Lamanya proses pembuatan tersebut

d i k a r e n a k a n p e t u g a s h a r u s

menguraikanklasifikasi data per lokasi

kecamatan, jenis kelamin, status dan umur

pencaker, jenis pendidikan dan tahun

kelulusan. Sedangkan untuk pembuatan

Laporan Calon Tenaga Kerja Indonesia

(CTKI), dapat direduksi menjadi 30 menit

daripada sebelumnya yang masih

dilaksanakan secara manual dengan

pengetikan biasa, dan menghabiskan

waktu sebanyak 3 hari kerja.

Petugas Disnakertrans Lebak menginput data pencari kerja pada kota Input Data Pencari Kerja

Setelah data diinput, petugas mencetak kartukuning pemohon dan menempelkan pasfoto serta menstempelnya.

Tampilan Kartu Kuning yang telah disahkan

Pelayanan Kartu Kuning menggunakan

Aplikasi

BAPPEDA KABUPATEN LEBAKBAPPEDA KABUPATEN LEBAK

Direktori Inovasi Pemerintahan Kabupaten LebakDirektori Inovasi Pemerintahan Kabupaten Lebak

5. Jika sebelumnya terjadi kesalahan penulisan di kartu kuning, maka petugas harus menulis kembali data pencari kerja, pemborosan waktu dan tenaga juga material kartu kuning itu sendiri.

6. Pemenuhan kebutuhan logistik kartu pencaker harus di cetak melalui percetakan atau pihak ketiga. Kini dengan penggunaan kertas HV sebagai bahan pembuatan kartu kuning, maka Disnakertrans Lebak tidak memerlukan pengadaan pihak ketiga. Efisiensi biaya dapat dicapai melalui penggunaan aplikasi tersebut.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manfaat penggunaan aplikasi tidak hanya dirasakan pencari kerja sebagai penerima layanan pembuatan kartu kuning oleh Disnakertrans Lebak namun juga para petugas. Melalui aplikasi ini, terjadi efisensi biaya pembuatan kartu kuning dan waktu penyusunan laporan

D. SEJARAH PEMBUATAN APLIKASI AK-1 KABUPATEN LEBAK (Mekanisme Inovasinya)

Aplikasi Pelayanan Pembuatan Kartu AK.1 (kartu kuning) merupakan sebuah sistem pendaftaran pencari kerja yang dikembangkan oleh Bapak Rocky Gumilang yang merupakan staf Bidang Penempatan Perluasan Pelatihan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans Kabupaten Lebak. Sejak pertama kali ditempatkan pada Disnakrertrans pada bulan Februari 2016, beliau merasa kerepotan dan kewalahan setiap kali pelayanan pembuatan Kartu Kuning. Pelayanan Kartu Kuning yang sebelumnya dilakukan secara manual membuat waktu pelayanan cukup lama dan kesulitan dalam pengolahan datanya. Apalagi jika pada momen lulusan SMA/SMK, setelah Hari Raya Idul Fitri, dan saat rekruitmen CPNS dibuka. Ribuan pencari kerja dapat menumpuk pada bulan-bulan tersebut untuk mengantri di depan loket Disnakertrans guna mendapatkan Kartu

Kuning.

Beliau berfikir bahwa pencatatan kartu kuning bisa lebih dipermudah apabila menggunakan aplikasi sederhana yang dapat dipakai oleh orang awam seperti Microsoft Excel. Melalui penggunaan Microsoft Excel sekaligus untuk penciptaan dan pengolahan database tenaga kerja. Beliau kemudian mencari tutorial bagaimana membuat aplikasi berbasis Microsoft Excel yang terdapat di youtube. Beliau mulai belajar mengenai source code, kode-kodenya dan perintah-perintah dalam pembuatan apl ikasi . Bel iau kemudian menentukan menu-menu, form-form, dan laporan apa saja yang akan secara otomatis dihasilkan dari aplikasi tersebut. Beliau mengidentifikasi perlunya otomatisasi laporan Calon Tenaga Kerja Indonesia dan Informasi Pasar Kerja yang dihasilkan melalui aplikasi layanan pembuatan AK-1. Beliau kemudian mulai merancang aplikasi tersebut di awal tahun 2016.

Beliau menyampaikan ide mengenai aplikasi yang tengah dibangun tersebut, kepada Bapak Yono, Kepala Bidang Penempatan Perluasan Pelatihan Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Bpk. H. Maman Suparman, S.ST., M.Si. selaku Kepala Disnakertrans Lebak pada tahun 2016. Keduanya menyambut dengan antusias ide Bapak Rocky dalam pembuatan aplikasi tersebut. Keduanya sangat mensupport pembuatan aplikasi tersebut selama mampu memudahkan pekerjaan pegawai.

Pada bulan Juli dan Agustus 2016, prototype aplikasi diujicoba ketika terdapat banyak pencari kerja. Saat momen yang sama juga terdapat permintaan dari perusahaan swasta yang membutuhkan data khusus terkait pencari kerja. Pada bulan-bulan terakhir 2016, Bapak Rocky terus merevisi prototype aplikasi dengan sesuai dengan permintaan pencari kerja dan perusahaan pemberi kerja. Hingga pada akhirnya di awal tahun 2017, aplikasi tersebut dapat berjalan sepenuhnya.

1817

2. Waktu layanan berkurang dari 6 menit

men jad i cukup 30 de t ik . P roses

penginputan data pencari kerja secara

komputerisasi, print out kartu kuning

sampai pemasangan foto dan pengesahan

hanya menghabiskan waktu selama 30

detik. Penginputan data pencari kerja

hanya dilakukan satu kali dan data

tersebut bisa dikembangkan untuk

berbagai keperluan pelaporan.

3. Proses revisi data pencari kerja yang

cukup praktis. Jika ada revisi data, kini

petugas tidak harus menulis kembali di

kartu kuning, tetapi cukup diedit pada

lembar kerja/ worksheet.

4. Sistem pengolahan data secara otomatis.

Tidak ada penginputan raw data kembali

pasca terbuatnya kartu kuning, karena

penginputan data pencari kerja sudah

dilakukan diawal dan otomatis diolah

menjadi data laporan. Sehingga proses

input data tidak perlu dilakukan berulang.

Melalui penggunaan Aplikasi pelayanan

pembuatan AK-1, proses pendataan dan

pembuatan Laporan Informasi Pasar

Kerja (IPK) hanya membutuhkan waktu

30 menit daripada sebelumnya yang

membutuhkan waktu 7 hari kerja.

Lamanya proses pembuatan tersebut

d i k a r e n a k a n p e t u g a s h a r u s

menguraikanklasifikasi data per lokasi

kecamatan, jenis kelamin, status dan umur

pencaker, jenis pendidikan dan tahun

kelulusan. Sedangkan untuk pembuatan

Laporan Calon Tenaga Kerja Indonesia

(CTKI), dapat direduksi menjadi 30 menit

daripada sebelumnya yang masih

dilaksanakan secara manual dengan

pengetikan biasa, dan menghabiskan

waktu sebanyak 3 hari kerja.

Petugas Disnakertrans Lebak menginput data pencari kerja pada kota Input Data Pencari Kerja

Setelah data diinput, petugas mencetak kartukuning pemohon dan menempelkan pasfoto serta menstempelnya.

Tampilan Kartu Kuning yang telah disahkan

Pelayanan Kartu Kuning menggunakan

Aplikasi

BAPPEDA KABUPATEN LEBAKBAPPEDA KABUPATEN LEBAK

Direktori Inovasi Pemerintahan Kabupaten LebakDirektori Inovasi Pemerintahan Kabupaten Lebak

5. Jika sebelumnya terjadi kesalahan penulisan di kartu kuning, maka petugas harus menulis kembali data pencari kerja, pemborosan waktu dan tenaga juga material kartu kuning itu sendiri.

6. Pemenuhan kebutuhan logistik kartu pencaker harus di cetak melalui percetakan atau pihak ketiga. Kini dengan penggunaan kertas HV sebagai bahan pembuatan kartu kuning, maka Disnakertrans Lebak tidak memerlukan pengadaan pihak ketiga. Efisiensi biaya dapat dicapai melalui penggunaan aplikasi tersebut.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manfaat penggunaan aplikasi tidak hanya dirasakan pencari kerja sebagai penerima layanan pembuatan kartu kuning oleh Disnakertrans Lebak namun juga para petugas. Melalui aplikasi ini, terjadi efisensi biaya pembuatan kartu kuning dan waktu penyusunan laporan

D. SEJARAH PEMBUATAN APLIKASI AK-1 KABUPATEN LEBAK (Mekanisme Inovasinya)

Aplikasi Pelayanan Pembuatan Kartu AK.1 (kartu kuning) merupakan sebuah sistem pendaftaran pencari kerja yang dikembangkan oleh Bapak Rocky Gumilang yang merupakan staf Bidang Penempatan Perluasan Pelatihan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans Kabupaten Lebak. Sejak pertama kali ditempatkan pada Disnakrertrans pada bulan Februari 2016, beliau merasa kerepotan dan kewalahan setiap kali pelayanan pembuatan Kartu Kuning. Pelayanan Kartu Kuning yang sebelumnya dilakukan secara manual membuat waktu pelayanan cukup lama dan kesulitan dalam pengolahan datanya. Apalagi jika pada momen lulusan SMA/SMK, setelah Hari Raya Idul Fitri, dan saat rekruitmen CPNS dibuka. Ribuan pencari kerja dapat menumpuk pada bulan-bulan tersebut untuk mengantri di depan loket Disnakertrans guna mendapatkan Kartu

Kuning.

Beliau berfikir bahwa pencatatan kartu kuning bisa lebih dipermudah apabila menggunakan aplikasi sederhana yang dapat dipakai oleh orang awam seperti Microsoft Excel. Melalui penggunaan Microsoft Excel sekaligus untuk penciptaan dan pengolahan database tenaga kerja. Beliau kemudian mencari tutorial bagaimana membuat aplikasi berbasis Microsoft Excel yang terdapat di youtube. Beliau mulai belajar mengenai source code, kode-kodenya dan perintah-perintah dalam pembuatan apl ikasi . Bel iau kemudian menentukan menu-menu, form-form, dan laporan apa saja yang akan secara otomatis dihasilkan dari aplikasi tersebut. Beliau mengidentifikasi perlunya otomatisasi laporan Calon Tenaga Kerja Indonesia dan Informasi Pasar Kerja yang dihasilkan melalui aplikasi layanan pembuatan AK-1. Beliau kemudian mulai merancang aplikasi tersebut di awal tahun 2016.

Beliau menyampaikan ide mengenai aplikasi yang tengah dibangun tersebut, kepada Bapak Yono, Kepala Bidang Penempatan Perluasan Pelatihan Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Bpk. H. Maman Suparman, S.ST., M.Si. selaku Kepala Disnakertrans Lebak pada tahun 2016. Keduanya menyambut dengan antusias ide Bapak Rocky dalam pembuatan aplikasi tersebut. Keduanya sangat mensupport pembuatan aplikasi tersebut selama mampu memudahkan pekerjaan pegawai.

Pada bulan Juli dan Agustus 2016, prototype aplikasi diujicoba ketika terdapat banyak pencari kerja. Saat momen yang sama juga terdapat permintaan dari perusahaan swasta yang membutuhkan data khusus terkait pencari kerja. Pada bulan-bulan terakhir 2016, Bapak Rocky terus merevisi prototype aplikasi dengan sesuai dengan permintaan pencari kerja dan perusahaan pemberi kerja. Hingga pada akhirnya di awal tahun 2017, aplikasi tersebut dapat berjalan sepenuhnya.

1817

Direktori Inovasi Pemerintahan Kabupaten LebakDirektori Inovasi Pemerintahan Kabupaten Lebak

Pembenahan layanan Kartu Kuning (AK-1) tersebut tidak berhenti pada pembuatan aplikasi. Pada tahun 2017, dibuat kembali fitur tambahan dari Aplikasi Pelayanan Pembuatan AKI-1 yakni SMS Gateway. Melalui fitur ini, para pencari kerja mendapatkan informasi dari Disnakertrans Lebak, apabila terdapat perusahaan yang menawarkan lowongan kerja. Namun mengingat aplikasi pembuatan layanan AK-1 berbasis Excel, fitur SMS Gateway dilakukan secara manual sesuai database pencari kerja . Aplikasi dan SMS Gateway ini rencananya akan dikembangkan lebih lanjut oleh bapak Rocky Gemilang di tahun 2019 menjadi aplikasi online dan otomatis.

E. KESIMPULAN DAN LESSON LEARNED

Aplikasi Pelayanan Pembuatan AKI-1 merupakan sebuah inovasi yang berupaya memperbaiki proses layanan pembuatan kartu kuning pada Disnakertrans Kabupaten Lebak. Inovasi tersebut telah memperpendek prosedur layanan dari 3 langkah pendaftaran menjadi cukup 2 langkah saja. Selain itu inovasi ini berdampak kepada pengurangan waktu layanan kartu kuning dari semula 6 menit menjadi cukup 30 detik. Selain itu inovasi ini bertujuan untuk mempercepat proses penyusunan laporan k e t e n a g a k e r j a a n seperti Laporan Calon T e n a g a K e r j a Indonesia (CTKI) dan Laporan Informasi Pasar Kerja (IPK). Proses penyusunan Laporan CTKI dan IPK dapat dikurangi dari semula 7 dan 3 hari menjadi cukup 30 menit. Di luar hal t e r s e b u t , D i s n a k e r t r a n s Kabupaten Lebak juga

menghemat biaya pengadaan kartu kuning dari sebelumnya menggunakan pihak ketiga menjadi cukup menggunakan kertas HVS.

Dari beberapa fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa inovasi ini memberikan beberapa dampak yang secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut.

Aplikasi ini juga menunjukkan kepada kita bahwa inovasi tidak selalu berbiaya mahal dan menggunakan bantuan pihak ketiga. Pembuatan aplikasi layanan pembuatan AK-1 oleh Bapak Rocky Gemilang ini cukup dengan penggunaan Microsoft Excel dengan bahasa pemrograman Visual Basic. Penggunaan Microsoft Excel juga menunjukkan bahwa inovasi berbentuk teknologi informasi tidak selalu menggunakan aplikasi yang baru namun cukup dengan aplikasi yang lumrah diketahui oleh masyarakat. Upaya Bapak Rocky dalam mempelajari pembuatan aplikasi melalui tutorial yang tersebar di dunia maya menunjukkan bahwa selama terdapat kemauan keras, inovasi dapat dilaksanakan dengan efisiensi biaya. Namun dengan syarat bahwa sang innovator diberikan keleluasaan waktu untuk berfikir kreatif dan merancang inovasi yang digagas dan mendapat dukungan penuh dari atasan seperti yang telah diutarakan Bapak Rocky.

BAPPEDA KABUPATEN LEBAKBAPPEDA KABUPATEN LEBAK

A. Latar Belakang

Hadirnya Undang-Undang No.6 Tahun

2014 tentang Desa, telah menempatkan desa

sebagai ujung tombak dalam pembangunan dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat. Desa telah

diberikan kewenangan dan sumber dana yang

memadai agar dapat mengelola potensi yang

dimiliki, guna meningkatkan ekonomi dan

kesejahtaraan masyarakat. Dalam pelaksanaannya,

s e t i a p t a h u n P e m e r i n t a h P u s a t t e l a h

menganggarkan Dana Desa yang cukup besar

untuk diberikan kepada Desa (berjumlah 72.944

Desa), dimana hal ini telah berjalan sejak Tahun

2015 lalu.

Berdasarkan data di tahun 2015, Dana Desa

telah dianggarkan sebesar Rp 20,7 triliun, dengan

rata-rata setiap desa mendapatkan alokasi sebesar

Rp 280 juta. Pada tahun 2016, anggaran Dana Desa

meningkat menjadi Rp 46,98 triliun dengan rata-

rata setiap desa sebesar Rp 628 juta, dan hingga di

tahun 2017 kembali meningkat anggaran Dana

Desa menjadi Rp 60 Triliun dengan rata-rata setiap

desa sebesar Rp 800 juta. Selama tiga tahun

pelaksanaan, telah dilakukan evaluasi terhadap

penggunaan Dana Desa in i , yang te lah

menghasilkan bukti berupa sarana/prasarana yang

bermanfaat bagi masyarakat, antara lain berupa

terbangunnya lebih dari 95,2 ribu kilometer jalan

desa; 914 ribu meter jembatan; 22.616 unit

sambungan air bersih; 2.201 unit tambatan perahu;

14.957 unit PAUD; 4.004 unit Polindes; 19.485

unit sumur; 3.106 pasar desa; 103.405 unit drainase

dan irigasi; 10.964 unit Posyandu; dan 1.338 unit

embung dalam periode 2015-2016.

KADE (Klinik KonsultasiDana Desa)

1

Kementerian Keuangan RI. Buku Pintar Dana Desa. Jakarta: Kementerin Keuangan RI. Hal. iv.1

2019