Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman...
Transcript of Aplikasi Konsep Ekowisata Dalam Perencanaan Zona ... · Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman...
DAFTAR PUSTAKA Atok, K. 1998. Pemetaan Partisipatif Kawasan Sumber Daya Alam Masyarakat Dayak
Punan di Sekitar dan Kawasan TNBK Kalimantan Barat. Di dalam Usaha Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan Propinsi Kalimantan Barat . Prosiding Lokakarya Rencana Pengelolaan Taman Nasional Bentuang Karimun. Tanggal. Pontianak 29 April -1 Mei 1998. Pontianak. WWF Indonesia : 107 – 123.
[BPS] Biro Pusat Statistik. 2007. Statistik Wisatawan Indonesia Tahun 2006. Jakarta.
www.bpstatistik.com. Dikunjungi 15 November 2007. [BTNBK] Balai Taman Nasional Betung Kerihun. 2006. Statistik Balai Taman
Nasional Betung Kerihun Tahun 2006. Balai Taman Nasional Betung Kerihun. Putussibau.
[BTNTB] Balai Taman Nasional Taka Bonerate. 2004. Zonasi Kawasan Taka
Bonerate. Selayar. www. takabonerate.go.id. dikunjungi 5 januari 2008. Gunn, C.A. 1997. Vacationscape Developing Tourist Areas. Taylor & Francis. United
Stade of America. Crabtree, A. 2001. Interpretation ; Ecotourism’s Fundamental Tool Di dalam The
Right Approach held. Porceedings of the World Ecotourism Conference. Kota Kinabalu,Sabah on 17 – 23 Oktober 1999. Kota Kinabalu Sabah. Syarikat Bumi Yakin :103 – 117.
Dearden, P. 1997. Carrying Capacity and Environmental Aspects of Ecotourism.
Proceedings of Intenternational Seminar Held in Chiang Mai, Thailand. RECOFIC. Chiang Mai.
[Depdagri] Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia, 2000. Pedoman Umum
Pengembangan Ekowisata Daerah. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Direktorat Sumber Daya Daerah. Jakarta.
[Dephut] Departemen Kehutanan Republik Indonesia. 1990. Undang-Undang
Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam hayati dan Ekosistemnya. DEPHUT. Jakarta.
[Dephut] Departemen Kehutanan Republik Indonesia. 2006. Statistik Pengunung
Wisata Kawasan Taman Nasional. DEPHUT. Jakarta www.dephut.org Dikunjungi 1 maret 2008.
[Dephut] Departemen Kehutanan Republik Indonesia. 2006. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor. P. 56/Menhut-II/2006 Tentang Pedoman Zonasi Taman Nasional. DEPHUT. Jakarta.
[Ditjen PHKA] Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2002.
Standar Kriteria Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Alam. Direktorat Wisata Alam dan Jasa Lingkungan – Ditjen PHKA Departemen Kehutanan. Jakarta.
[Ditjen PHKA] Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2001.
Pedoman Pengembangan Pariwisata Alam di Taman Nasional. Direktorat Wisata Alam dan Jasa Lingkungan – Ditjen PHKA Departemen Kehutanan. Jakarta.
[Ditjen PKKH] Direktorat Jenderal Pengendalian Kerusakan Keanekaragaman
Hayati, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. 2001. Kriteria Pengembangan Ekowisata di Taman Nasional dalam rangka pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati di Taman Nasional dan Taman Wisata Alam. Jakarta. www.ekowisata_indonesia.ekowisata.org dikunjungi pada tanggal 20 Agustus 2007.
[Ditjen PHKA] Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, 2006.
Konservasi Keanekaragaman Hayati. Jakarta. www.dephut.org. Dikunjungi 15 Maret 2007.
Erdmann, A.M. 2004. Panduan Sejarah Ekologi Taman Nasional Komodo. The Nature
Conservancy. Jakarta. Erdmann, A.M. 2004. Pengembangan Sistem Pengelolaan Bersama Yang Efektif
Untuk Desentralisasi Pengelolaan Kawasan Konservasi di Indonesia: Studi Kasus Taman Nasional Bunaken. Program Pengelolaan Sumber Daya Alam (NRMP). Jakarta.
Fandeli, C. 2000. Pengusahaan Ekowisata. Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah
Mada. Jakarta. Fennell, D.A. 2002. Ecotourism An Introduction. Routledge Taylor and Francis
Group. London and New York.
Gold, S.M. 1980. Recreation Planning and Design. McGraw Hill Co. New York. Gunn, C.A. 1994. Tourism Planning Basics, Concepts, Cases. Third Edition. Tylor &
Francis Ltd. London. Hani, A.H. 2000. Ecotourism di Indonesia Harus Punya Nilai Tambah. PT.
Pertja. Jakarta.
[Himakova IPB] Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata Institut Pertanian Bogor. Laporan Surili 2005 ; Studi Ilmiah Hubungan Keanearagaman Hayati dengan Masyarakat Adat sebagai Dasar Pengembangan dan Pengelolaan Ekowisata. Himakova IPB – TBI Indonesia. Bogor.
Husein, R. 2006. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Komunitas elearning
Ilmu Komputer. Jakarta. www.ilmukomputer.com. Dikunjungi 19 Pebruari 2007. Inskeep, E. 1991. Tourism Planning : an Integrated and Sustainable Development
Approach. Van Nostrand Reinhold. New York. Jaya, I.N.S. 2002. Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Kehutanan: Penuntun
Praktis Menggunakan Arc Info dan Arc View. IPB PRESS. Bogor. Kinabalu National Park. 2005. Mount Kinabalu.Sabah Malaysia .Kinabalu National
Park. www.kinabalunp.com. Dikunjungi 11 januari 2008. Lastaryono, E. 2000. Awas, Turis Dunia Bisa Merusak Lingkungan Hidup. PT.
Pertja. Jakarta. Lindberg, K. 1995. Ekoturisme ; Petunjuk untuk Perencana dan Pengelola. PACT -
ALAMI. Penerjemah PACT – ALAMI. Terjemahan dari Ecotourism : A Guide For Planners and Managers. Jakarta.
MacKinnon. 1993. Pengelolaan Kawasan yang Dilindungi di Daerah Tropika. Gadjah
Mada University Press. Yogjakarta. Ngo, M. 1998. Profil Kelompok-kelompok Dayak dan Pengembangan Partisipasi
di Taman Nasional Bentuang Karimun Kalimantan Barat. Di dalam Usaha Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan Propinsi Kalimantan Barat . Prosiding Lokakarya Rencana Pengelolaan Taman Nasional Bentuang Karimun. Tanggal. Pontianak 29 April -1 Mei 1998. WWF Indonesia. Pontianak : 124 – 149.
Nurisyah, S. 2003. Daya Dukung Dalam Perencanaan Tapak. Program Studi
Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rahzen, T. 2000. Strategi Pengembangan Ekoturisme Taman Nasional Bentuang
Karimun. Di dalam Usaha Mengintegrasikan Konservasi Keanekaragaman Hayati Dengan Pembangunan Propinsi Kalimantan Barat . Prosiding Lokakarya Rencana Pengelolaan Taman Nasional Bentuang Karimun. Tanggal. Pontianak 29 April -1 Mei 1998.WWF Indonesia. Pontianak : 228 - 248.
Rahardjo, B. 2005. Ekotourisme Berbasis Masyarakat dan Pengelolaan Sumber Daya
Alam. Pustaka Latin. Bogor.
Scheyvens, R. 1999. Ecotourism and the empowerment of local communities. Tour Manag 20: 245 – 249.
Scouting Tim. 2003. Laporan Survei Kegiatan Arung Jeram Taman Nasional Betung
Kerihun. Yayasan WWF Indonesia. Putussibau. Sekartjakrarini, S, dan Legoh. 2003. Teknik Interpretasi. IDEA. Jakarta.
Simonds, J.O. 1983. Landscape Architecture. McGraw-Hill Book Co. New York.
Soedarto, G. 1999. Ekowisata ; Wahana Pelestarian Alam, Pengembangan Ekonomi
Berkelanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yayasan Kalpataru Bahari – Yayasan Kehati. Bekasi.
Sujito. 1999. Rencana Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun. WWF
Indonesia – ITTO - Departemen Kehutanan. Pontianak. Surono, A. 2005. Arung Jeram Bukan Olah Raga Maut. www.ajeram.com. Dikunjungi
28 November 2007.
Tosun, C. 2001. Challenges of sustainable tourism development in the developing world: the case of Turkey. Tour Manag 22: 289 – 303.
Wilkinson, P.F. 1990. Carrying Capacity in Tourism Planning. Toronto Ontario.
Faculty of Envronmental Studies York University. Canada. Wood, M.E. 2002. Ecotourism ; Principle, Practices and Policies for Sustainability.
UNEP. Paris. Yoeti. 2000. Ecotourisme Pariwisata Berwawasan Lingkungan. PT. Pertja. Jakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kriteria Standart Penilaian Objek dan Daya Tarik Wisata Alam A. Objek Wsata Berbentuk Darat
Jenis Objek : Jalan Setapak (jalur tracking) Lintas Borneo Tanggal Penilain : 6 Juli 2007 Penilai : Junaidi, Mustarrudin, Louren, Taha
No UNSUR/SUB UNSUR NILAI 1 2 3 1 Keindahan Alam : Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Pandangan lepas dalam objek b. Variasi pandangan dalam objek c. Pandangan lepas menuju objek 30 25 20 15 10
d. keserasian warna objek
e. Pandangan dalam l
ingkungan objek 2 Keunikan Sumber Daya Alam Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Sumber Air panas b. Gua c. Sungai/Air terjun 30 25 20 15 10 d. Flora fauna e. Adat istiadat 3 Banyaknya potensi SDA Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 Yang menonjol : a. Batuan b. Flora 30 25 20 15 10 c. Fauna d. Air e. Gejala Alam
4
Keutuhan Sumber Daya Alam
Ada 5
Ada 4
Ada 3
Ada 2
Ada 1
a. Batuan b. Flora c. Fauna 30 25 20 15 10 d. Ekosistem
e. Kualitas
5 Kepekaan Sumber Daya Alam Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Batuan b. Flora c. Fauna 30 25 20 15 10 d. Erosi e. Ekosistem
6 Jenis Kegiatan Wisata Alam lebih 7 ada 6-7 ada 4-5 ada 2
- 3 ada 1 a. Trecking b. Mendaki
c. Rafting 30 25 20 15 10 d. Camping e. Pendidikan f. Religius g. Hiking h. dll
7 Kebersihan udara dan lokasi bersih tidak ada
Tidak ada ada 1-2 ada 3-4
ada 5-6 ada7
Pengaruh dari : a. Alam b. Industri c. Jalan ramai motor/mobil 30 25 20 15 10 d. Pemukiman penduduk e. Sampah f. Binatang g. Coret-coret (vandalisme) 8 Kerawanan kawasan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Perambahan b. kebakaran 10 15 20 25 30 c. Gangguan terhadap flora fauna d. Masuknya flora fauna eksotik e. Ancaman lain Jumlah
Sumber : Standart – Kriteria ODTW , Ditjen PHKA
B. Objek Wisata berbentuk Sungai Nama Lokasi : Sungai Kapuas Tanggal Pengamatan : 12 Juli 2007 Penilai : Junaidi, Mustarrudin, Heriansyah, Simon
No UNSUR/SUB UNSUR NILAI 1 2 3
1
Aktifitas memanfaatkan sungai dan panorama sekitarnya Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Arung Jeram b. Penjelajahan sungai c. Photografi 30 25 20 15 10 d. Jelajah hutan (tracking)
e. lain-lain (memancing,
renang, camping) 2 Jenis Riam : Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Under Cut (air terjun) b. Hidrolic (pusaran air) c. Hole (lubang) 30 25 20 15 10 d. Standing wive (ombak) e. Flat (datar berarus)
3 Keragaman panorama kiri/kanan sungai Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Hutan primer b. Hutan sekunder c. Variasi batuan 30 25 20 15 10 d. Lintasan Satwa e. Perkampungan
5
Lama pengarungan dengan perahu dalam satu hari (trip)
5 - 4 jam 4 – 3 jam 3 – 2 jam 2 – 1 jam < 1 jam
30 25 20 15 10
6 Variasi kegiatan sepanjang sungai Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Tracking
b. Pengamatan satwa dan tumbuhan liar
c. Mengamati Kegiatan masyarakat sekitar kawasan 30 25 20 15 10
d. Camping / bermalam
di pinggir sungai e. Photografi
7
Keaslian Sungai dan panorama sepanjang sungai Asli
Perubahan lahan sebagian
Perubahan lahan seluruhnya
Tercemar temporer Tercemar
30 25 20 15 10 Jumlah
Sumber : Standart – Kriteria ODTW , Ditjen PHKA yang dimodifikasi Nama Lokasi : Sungai Bungan Tanggal Penilaian : 14 Juli 2007 Penilai : Junaidi, Mustarudin, Heriansyah, Lery
No UNSUR/SUB UNSUR NILAI 1 2 3
1
Aktifitas memanfaatkan sungai dan panorama sekitarnya Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Arung Jeram b. Penjelajahan sungai c. Photografi 30 25 20 15 10 d. Jelajah hutan (tracking)
e. lain-lain (memancing,
renang, camping) 2 Jenis Riam : Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Under Cut (air terjun) b. Hidrolic (pusaran air) c. Hole (lubang) 30 25 20 15 10 d. Standing wive (ombak) e. Flat (datar berarus)
3 Keragaman panorama kiri/kanan sungai Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Hutan primer b. Hutan sekunder c. Variasi batuan 30 25 20 15 10 d. Lintasan Satwa e. Perkampungan
5
Lama pengarungan dengan perahu dalam satu hari (trip)
5 - 4 jam 4 – 3 jam 3 – 2 jam 2 – 1 jam < 1 jam
30 25 20 15 10
6 Variasi kegiatan sepanjang sungai Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Tracking
b. Pengamatan satwa dan tumbuhan liar
c. Mengamati Kegiatan masyarakat sekitar kawasan 30 25 20 15 10
d. Camping / bermalam
di pinggir sungai e. Photografi
7
Keaslian Sungai dan panorama sepanjang sungai Asli
Perubahan lahan sebagian
Perubahan lahan seluruhnya
Tercemar temporer Tercemar
30 25 20 15 10 Jumlah
Sumber : Standart – Kriteria ODTW , Ditjen PHKA yang dimodifikasi
C. Objek Wisata yang Berbentuk Gua
Nama Objek : Gua Diang Kaung Tanggal : 16 Juli 2007 Penilai : Junaidi, Mustarrudin, Heriansyah, Tuci, Louren
No UNSUR/SUB UNSUR NILAI 1 2 3
1 Keunikan dan Kelangkaan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Sulit ditemukan
ditempat lain b. Memiliki daya pesona
c. Ada bentuk-bentuk
yang aneh 30 25 20 15 10
d. Bertingkat dan
panjang/lebar
2 Keaslian Asli Ada Vandalism
Kerusakan Ornamen
Gua fosil
Rusak Berat
30 25 20 15 10 3 Keindahan/keragaman : > 5 Ada 5 - 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Konfigurasi yang
menarik b. Ada banyak stalaktit c. Ada banyak stalaknit 30 25 20 15 10
d. Ada travertin yang
luas e. Ada pilaris
f. Ada sungai/danau di
bawah
g. Ada peninggalan
purbakala
4 Keutuhan tata lingkungan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Masih terlindung hutan
b. Ada binatang goa
yang menarik
c. Tidak dipengaruhi oleh pemukiman penduduk yang padat 30 25 20 15 10
d.Tidak dipengaruhi
kegiatan industri
e.Tidak ada pengaruh
lain yang merusak 5 Peninggalan Prasejarah Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada1 a. Tulisan Purbakala b. Perhiasan
c. Perabotan/alat
(keramik, logam) 30 25 20 15 10 d. Kuburan e. Dll
1 2 3 6 Kepekaan : Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Ada nilai pengetahuan
b. Ada nilai sejarah/
kebudayaan c. Ada nilai pengobatan 30 25 20 15 10 d. Ada nilai kepercayaan e. Lain-lain Jumlah
Sumber : Standart – Kriteria ODTW , Ditjen PHKA yang dimodifikasi
Nama Objek : Gua Diang Balu Tanggal Penilaian : 17 Juli 2007 Penilai : Junaidi, Mustarrudin, Heriansyah, Tuci, Louren
No UNSUR/SUB UNSUR NILAI 1 2 3
1 Keunikan dan Kelangkaan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Sulit ditemukan
ditempat lain b. Memiliki daya pesona
c. Ada bentuk-bentuk
yang aneh 30 25 20 15 10
d. Bertingkat dan
panjang/ lebar
2 Keaslian Asli Ada Vandalisme
Kerusakan Ornamen
Gua Fosil
Rusak Berat
Ada 1 30 25 20 15 10 3 Keindahan/keragaman : > 5 Ada 5 - 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Konfigurasi yang
menarik b. Ada banyak stalaktit c. Ada banyak stalaknit 30 25 20 15 10
d. Ada travertin yang
luas e. Ada pilaris
f. Ada sungai/danau di
bawah
g. Ada peninggalan
purbakala
4 Keutuhan tata lingkungan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Masih terlindung hutan
b. Ada binatang goa
yang menarik
c. Tidak dipengaruhi oleh pemukiman penduduk yang padat 30 25 20 15 10
d. Tidak dipengaruhi
kegiatan industri
e. Tidak ada pengaruh
lain yang merusak 5 Peninggalan Prasejarah Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada1
Tulisan Purbakala (painting cave)
a. Perhiasan
b. Perabotan/(keramik,
logam) 30 25 20 15 10 c. Kuburan
d. Dll
1 2 3 6
Kepekaan :
Ada 5
Ada 4
Ada 3
Ada 2
Ada 1
a. Ada nilai pengetahuan
b. Ada nilai sejarah/ kebudayaan
c. Ada nilai pengobatan 30 25 20 15 10 d. Ada nilai kepercayaan e. Lain-lain Jumlah
Sumber : Standart – Kriteria ODTW , Ditjen PHKA yang dimodifikasi
Nama Objek : Gua Diang Tahapun Tanggal Penilaian : 18 Juli 2007 Penilai : Junaidi, Mustarrudin, Heriansyah, Tuci, Louren
No UNSUR/SUB UNSUR NILAI 1 2 3 1 Keunikan dan Kelangkaan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Sulit ditemukan ditempat
lain b. Memiliki daya pesona
c. Ada bentuk-bentuk yang
aneh 30 25 20 15 10
d. Bertingkat dan panjang/
lebar
2 Keaslian Asli Ada Vandalisme
Kerusakan Ornamen
Gua Fosil
Rusak Berat
30 25 20 15 10 3 Keindahan/keragaman : > 5 Ada 5 - 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Konfigurasi yang menarik b. Ada banyak stalaktit c. Ada banyak stalaknit 30 25 20 15 10 d. Ada travertin yang luas e. Ada pilaris
f. Ada sungai/danau di
bawah
g. Ada peninggalan
purbakala 4 Keutuhan tata lingkungan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Masih terlindung hutan
b. Ada binatang goa yang
menarik
c. Tidak dipengaruhi oleh pemukiman penduduk yang padat 30 25 20 15 10
d.Tidak dipengaruhi
kegiatan industri
e.Tidak ada pengaruh lain
yang merusak 5 Peninggalan Prasejarah Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada1 a.Tulisan Purbakala b.Perhiasan
C.Perabotan/alat (keramik,
logam) 30 25 20 15 10 d.Kuburan 6 Kepekaan : Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Ada nilai pengetahuan b. Ada nilai sejarah/ budaya c. Ada nilai pengobatan 30 25 20 15 10 d. Ada nilai kepercayaan e. Lain-lain Jumlah
Sumber : Standart – Kriteria ODTW , Ditjen PHKA yang dimodifikasi
D. Objek Wisata Berbentuk Jeram
Nama Lokasi : Sungai Kapuas Tanggal Pengamatan : 21 Juli 2007 Penilai : Junaidi, Mustarrudin, Heriansyah, Simon
No UNSUR/SUB UNSUR NILAI 1 2 3 2 Jenis Riam : Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Under Cut (air terjun) b. Hidrolic (pusaran air) c. Hole (lubang) 30 25 20 15 10 d. Standing wive (ombak) e. Datar berarus 3 Tingkat Kesulitan Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1 a. Grade V b. Grade IV c. Grade III 30 25 20 15 10 d. Grade II e. Grade I
4 Panorama kiri/kanan sungai Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Hutan primer b. Hutan sekunder c. Variasi batuan 30 25 20 15 10 d. Lintasan Satwa e. Perkampungan
5
Lama pengarungan dengan perahu karet dalam satu hari (trip)
5 - 4 jam 4 – 3 jam 3 – 2 jam 2 – 1 jam < 1 jam
30 25 20 15 10
6 Variasi kegiatan selain Arung Jeram Ada 5 Ada 4 Ada 3 Ada 2 Ada 1
a. Tracking b. Photografi c. Camping 30 25 20 15 10
d. Kegiatan masyarakat tradisonal Sepanjang sungai
e. Lain-lain (renang,
camping)
7 Kondisi Air sungai Selalu jernih
Jernih - Keruh
Keruh setiap saat
Tercemar temporer Tercemar
30 25 20 15 10 Jumlah
Sumber : Standart – Kriteria ODTW , Ditjen PHKA yang dimodifikasi Keterangan : Objek berbentuk sungai : Nilai 0 – 360 (tidak baik); 361 – 720 (baik); 721 – 1080 (sangat baik) Objek berbentuk darat : Nilai 0 – 480 (tidak baik); 481 – 960 (baik); 961 – 1440 (sangat baik) Objek berbentuk gua : Nilai 0 – 360 (tidak baik); 361 – 720 (baik); 721 – 1080 (sangat baik) Objek berbentuk jeram : Nilai 0 – 360 (tidak baik); 361 – 720 (baik); 721 – 1080 (sangat baik)
Lampiran 2. Peta Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun
Lampiran 3. Peta Rencana Areal Wisata dalam Zona Pemanfaatan Wilayah Seksi Bungan Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun
Lampiran 4. Peta Atraksi Wisata Lintas Borneo
Lampiran 5. Peta Atraksi Penelusuran Gua Prasejarah
Lampiran 6. Peta Atraksi Wisata penjelajahan Sungai (White Water Cruise) Di Wilayah Seksi Bungan Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun
Lampiran 7. Peta Atraksi Arung Jeram di Sungai Kapuas
Lampiran 8. Peta Overlay Rute Perjalanan Wisata Wilayah Seksi Bungan Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun
Lampiran 9. Sketsa Jalur Interpretasi Lintas Borneo
Camp II
Camp I
Jalur Tracking
DS. Tj. Lokang
Batas Kaltim _ Kalbar Sepanjang jalur perjalanan berupa ekosistem Dipterocarpaceae Dataran Tinggi habitat berbagai satwa, salah satunya endemik yaitu Owa (Hylobathes mullerii).
Camp VI
Camp V Camp IV
Camp III
Menuju S. Kapuas
Batas Taman Nasional
DS. Bungan
120Lampiran 10. Sketsa Jalur Interpretasi Penelusuran Gua Prasejarah
Menuju Kalimantan Timur
Gua Diang Tahapun
Gua Diang Balu
Gua Diang Kaung
DS. Tj. Lokang
Menuju S. Kapuas
DS. Bungan
Batas Taman Nasional
121 Lampiran 11. Sketsa Jalur Interpretasi Penjelajahan Sungai
S. Bungan
DS. Tj. Lokang
Camp II
Menuju Hulu S. Kapuas
S. Kapuas
Camp I
DS. Bungan
Batas Taman Nasional
122Lampiran 12. Sketsa Jalur Interpretasi Arung Jeram
Batas Taman Nasional
Menuju Hulu S. Kapuas
DS. Bungan
S. Kapuas
Camp I
Camp II
S. Bungan
Jalur Tracking
Jalur Tracking
1. Matahari 2. Mokotori 3. Pelangan 4. Pulas 5. Bang Be 6. Menuhut 7. Apin 8. Batu Lintang
Nama Riam :
1
2
3
4
5
6
7 8