Aplikasi Khusus Sistem Kontrol

30
APLIKASI KHUSUS SISTEM KONTROL PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aplikasi Khusus Sistem Kontrol Disusun oleh: M. Ameer Hakim 105060307111005 Haris Setyawan 105060300111028 Wirangga Luvianca 115060300111029 Yudhanto Iman N 115060307111017 Syahriel Yahya 115060307111035 Wildan Wahyu R 115060300111063 Ardyanto Dwi K 115060300111022 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO MALANG 2013

description

Reaktor Fisi Nuklir

Transcript of Aplikasi Khusus Sistem Kontrol

  • APLIKASI KHUSUS SISTEM KONTROL

    PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR

    Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

    Aplikasi Khusus Sistem Kontrol

    Disusun oleh:

    M. Ameer Hakim 105060307111005

    Haris Setyawan 105060300111028

    Wirangga Luvianca 115060300111029

    Yudhanto Iman N 115060307111017

    Syahriel Yahya 115060307111035

    Wildan Wahyu R 115060300111063

    Ardyanto Dwi K 115060300111022

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    FAKULTAS TEKNIK

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    MALANG

    2013

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha

    Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan

    makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi

    Tugas Mata Kuliah Aplikasi Khusus Sistem Kontrol. Bersama dengan makalah ini

    penyusun turut membuat presentasi.

    Terima kasih penulis sampaikan kepada dosen Pengampu mata kuliah

    Aplikasi Khusus Sistem Kontrol dan semua pihak yang telah membantu kelancaran

    penyusunan makalah ini.

    Demikian makalah ini disusun agar dapat memenuhi tugas mata kuliah

    Aplikasi Khusus Sistem Kontrol. Penyusun juga berharap agar makalah ini dapat

    menambah refrensi pembaca mengenai pengendalian reaktor fisi nukir.

    Malang, 28 April 2014

    Penyusun.

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 1

    PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR

    1. Pendahuluan

    Dalam ruang reaktor, proses fisi adalah tubrukan neutron yang

    menghasilkan energi, yaitu tenaga panas yang sebanding dengan fluks neutron dan

    makroskopik fisi. Saat reaktor beroperasi, penampang makroskopik menurun

    sebanding jumlah fisi nuklida yang menurun. Namun, selama periode dasarnya

    singkat, penampang tetap konstan, dan kekuatan diasumsikan berubah hanya

    dengan fluks neutron. Dalam kebanyakan situasi reaktor dikontrol dengan

    memvariasikan fluks neutron. Diantara metode umum yang tersedia, penyisipan

    dan penarikan penyerap neutron yang paling umum digunakan dalam reaktor daya.

    Bahan yang digunakan sebagai penyerap kontrol memiliki penampang penyerapan

    yang besar, seperti boron , kadmium atau hafnium. Peredam yang kuat dalam inti

    bersaing dengan bahan fisil untuk neutron. Dengan kata lain, neutron yang diserap

    oleh kontroler tidak lagi tersedia untuk menginduksi fisi, sehingga mengurangi

    daya.

    2. Nuklir

    Nuklir adalah suatu tinjauan terhadap bagian atomik dari benda (tinjauan

    atomik). Sesuatu yang berkaitan dengan nuklir behubungan dengan atom. Atom

    disebut sebagai bagian terkecil dari suatu benda, meski atom terdiri atas proton,

    neutron, dan elektron.

    Nuklir adalah benda tergolong baru, sehingga jumlahnya sedikit teknologi

    manusia yang mampu menguak rahasia nuklir. Sebenarnya dengan logika

    sederhana kita bisa berpikir bahwa setiap benda tersusun atas atom (nuklir), dengan

    kata lain kita bisa merekayasa semua benda yang ada di bumi dengan merubah

    struktur atom (proton, neutron, elektron). Teknologi nuklir manusia zaman

    sekarang lebih banyak berkaitan dengan energi. melalui fusi (hidrogen) atau fisi

    (uranium). jadi paradigma bahwa nuklir adalah bom itu diakibatkan banyaknya

    propaganda dan besarnya pemberitaan media yang berkaitan dengan nuklir. Hal ini

    disebabkan teknologi nuklir yang kita miliki sudah cukup untuk membuat benda

    (bom) yang memiliki daya ledak sangat besar.

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 2

    Gambar 1. Komponen Atom

    Energi Nuklir adalah energi yang dihasilkan dengan mengendalikan reaksi

    nuklir. Energi nuklir merupakan salah satu sumber energi di alam ini yang diketahui

    manusia bagaimana mengubahnya menjadi energi panas dan listrik. Sejauh ini,

    energi nuklir adalah sumber energi yang yang paling padat dari semua sumber

    energi di alam ini yang bisa dikembangkan manusia. Artinya, kita dapat

    mengekstrak lebih banyak panas dan listrik dari jumlah yang diberikan

    dibandingkan sumber lainnnya dengan jumlah yang setara. Sebagai pembanding, 1

    kg batu bara dan uranium yang sama - sama berasal dari perut bumi. Jika

    mengekstrak energi listrik dari 1 kg batubara, kita dapat menyalakan lampu bohlam

    100W selama 4 hari. Dengan 1 kg uranium, dapat menyalakan bohlam paling

    sedikit selama 180 tahun.

    Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua

    nuklir atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari

    produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel

    yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel

    tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin dalam level

    energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi. Secara umum, energi

    nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme, yaitu pembelahan inti atau

    reaksi fisi dan penggabungan beberapa inti melalui reaksi fusi. Reaksi fusi nuklir

    adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan

    menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi nuklir

    adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan

    menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi

    elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma

    yang sangat berbahaya bagi manusia.

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 3

    Contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di hampir semua inti

    bintang di alam semesta. Senjata bom hidrogen juga memanfaatkan prinsip reaksi

    fusi tak terkendali.

    Contoh reaksi fisi adalah ledakan senjata nuklir dan pembangkit listrik

    tenaga nuklir. Unsur yang sering digunakan dalam reaksi fisi nuklir adalah

    Plutonium dan Uranium (terutama Plutonium-239, Uranium-235), sedangkan

    dalam reaksi fusi nuklir adalah Lithium dan Hidrogen (terutama Lithium-6,

    Deuterium, Tritium).

    2.1 Uranium- 238

    Uranium ditemukan oleh Martin Heinrich Klaproth , seorang kimiawan

    Jerman , dalam bijih-bijih uranium mineral (terutama campuran uranium oksida)

    pada 1789 .

    Gambar 2. Penampang Uranium-238

    Uranium adalah unsur kimia metalik putih keperakan dalam seri aktinida

    dari tabel periodik, dengan simbol U dan nomor atom 92. Sebuah atom uranium

    memiliki 92 proton dan 92 elektron, dimana 6 adalah elektron valensi. Uranium

    lemah radioaktif karena semua isotop tidak stabil (dengan waktu paruh dari 6 isotop

    alami dikenal, U-233 sampai dengan U - 238, bervariasi antara 69 tahun dan 4

    milyar tahun) . Isotop yang paling umum dari uranium adalah uranium-238 (yang

    memiliki 146 neutron dan menyumbang hampir 99,3 % dari uranium yang

    ditemukan di alam) dan uranium-235 (yang memiliki 143 neutron, akuntansi untuk

    0,7 % dari elemen yang ditemukan secara alami). Uranium memiliki berat atom

    kedua tertinggi dari unsur-unsur primordial terjadi, lebih ringan daripada

    plutonium dengan kepadatan sekitar 70% lebih tinggi dari timbal, tapi tidak padat

    seperti emas atau tungsten. Hal ini terjadi secara alami dalam konsentrasi rendah

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 4

    beberapa bagian per juta dalam tanah, batuan dan air, dan komersial diekstrak dari

    mineral uranium - bearing seperti uraninit .

    Di alam, uranium ditemukan seperti uranium-238 (99, 2739-99, 2752%),

    uranium-235 (0,7198 - 0,7202%), dan jumlah yang sangat kecil dari uranium-234

    (0,0050-0,0059%) Uranium meluruh. Perlahan-lahan dengan memancarkan

    partikel alpha. Waktu paruh uranium-238 adalah sekitar 4470000000 tahun dan

    bahwa uranium-235 adalah 704 juta tahun, berguna dalam berpacaran usia Bumi.

    Banyak menggunakan kontemporer uranium mengeksploitasi sifat unik

    nuklirnya. Uranium-235 memiliki perbedaan menjadi hanya terjadi secara alami

    isotop fisil. Uranium-238 adalah fisi oleh neutron cepat, dan subur, yang berarti

    dapat ditransmutasikan untuk fisil plutonium-239 dalam reaktor nuklir. Lain isotop

    fisil, uranium-233, dapat diproduksi dari torium alam dan juga penting dalam

    teknologi nuklir. Sementara uranium-238 memiliki probabilitas kecil untuk fisi

    spontan atau bahkan diinduksi fisi dengan neutron cepat, uranium-235 dan untuk

    tingkat yang lebih rendah uranium-233 memiliki fisi yang jauh lebih tinggi

    penampang neutron untuk lambat. Pada konsentrasi yang cukup , isotop

    memelihara reaksi berantai nuklir berkelanjutan. Ini menghasilkan panas dalam

    reaktor nuklir, dan menghasilkan bahan fisil untuk senjata nuklir.

    3. Proses Fisi

    Reaksi fisi adalah proses reaksi nuklir yang terjadi karena inti atom terbelah

    menjadi partikel-partikel inti yang lebih ringan karena tertumbuk oleh partikel inti

    lain. Reaksi fisi merupakan reaksi nuklir eksotermis yang akan menghasilkan

    partikel inti yang lebih ringan (sering disebut produk fisi), beberapa partikel

    neutron, gelombang elektromagnetik dalam bentuk radiasi sinar gamma, dan

    sejumlah energi.

    Pada Gambar c melukiskan proses reaksi fisi dari inti atom uranium-235

    yang tertumbuk oleh sebuah neutron dengan kecepatan rendah (neutron kecepatan

    rendah sering disebut sebagai neutron termal). Reaksi fisi uranium-235

    menghasilkan produk fisi berupa barium-141 dan kripton-92, tiga buah neutron

    cepat (masing-masing neutron memiliki energi kinetik ~2 MeV), dan sejumlah

    energi.

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 5

    Gambar 3. Reaksi Fisi Nuklir

    Produk fisi dari reaksi fisi uranium-235 bisa saja tidak berupa barium-141

    dan kripton-92, tetapi barium-144 dan kripton-90, atau zirkonium-94 dan telurium-

    139.

    Reaksi fisi uranium-235 sangat terkenal karena reaksi nuklir ini mendasari

    beroperasinya reaktor nuklir yang banyak beroperasi di Dunia. Selain reaksi fisi

    uranium-235, masih banyak unsur lain yang dapat berfisi. Pada dasarnya semua

    isotop unsur dalam golongan aktinida yang mempunyai jumlah neutron ganjil pada

    intinya dapat berfisi. Isotop aktinida yang dapat berfisi tersebut antara lain adalah

    plutonium-241, kurium-243, uranium-232, kalifornium-241, Amerisium-242,

    kalifornium-251, kurium-245, plutonium-239, uranium-233, kurium-247, uranium-

    235.

    Isotop yang dapat berfisi disebut sebagai bahan fisil (fissile material). Dari

    sekian banyak bahan fisil, empat bahan fisil uranium-233, uranium-235, plutonium-

    239, plutonium-241 mempunyai arti penting karena sudah diterapkan dalam proses

    reaksi nuklir di reaktor nuklir. Uranium-235, plutonium-239 dan plutonium-241

    digunakan dalam bahan bakar reaktor termal dan reaktor pembiak yang

    memanfaatkan daur bahan bakar uranium, sedangkan uranium-233 digunakan

    dalam reaktor yang memanfaatkan daur bahan bakar thorium.

    Reaksi fisi uranium-235 tidak akan terjadi dengan begitu saja, terdapat

    beberapa prasyarat kondisi yang harus dipenuhi agar reaksi fisi uranium-235 terjadi.

    Salah satu prasyarat yang harus dipenuhi adalah kecepatan atau energi kinetik

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 6

    neutron yang menumbuknya. Neutron dengan kecepatan rendah (energi kinetiknya

    rendah) mempunyai probabilitas yang lebih tinggi untuk menimbulkan reaksi fisi

    pada uranium-235 dibandingkan degan neutron dengan energi kinetik yang lebih

    tinggi.

    Dari reaksi fisi uranium-235 dihasilkan 2 hingga 3 buah neutron dengan

    energi ~2 MeV. Sesuai gambar di atas, energi neutron hasil fisi setinggi ~2 MeV

    sangat kecil untuk menimbulkan reaksi fisi jika menumbuk inti atom uranium-235

    yang lain.

    3.1 Reaksi Fisi Berantai

    Reaksi fisi berantai sangat penting dalam mewujudkan pemanfaatan energi

    hasil reaksi fisi dalam sebuah reaktor nuklir. Jika kontinuitas reaksi fisi dalam

    reaktor nuklir terhenti maka dapat berhentinya produksi energi, sehingga produksi

    energi menjadi diskontinu, suatu kondisi yang tidak diinginkan.

    Gambar 4. Rantai Radioaktif dari Uranium

    Pada awalnya sebuah neutron menumbuk inti uranium-235 (U-235) dan

    menimbulkan reaksi yang menghasilkan produk fisi (Ba-141 dan Kr-92) serta 3

    buah neutron. Dua dari tiga neutron hasil reaksi fisi itu kemudian menumbuk inti

    U-235 lainnya dan menimbulkan reaksi fisi berikutnya (reaksi fisi generasi kedua).

    Neutron hasil fisi dari reaksi fisi kedua ini diharapkan akan menimbulkan reaksi fisi

    berikutnya (reaksi fisi generasi ketiga), dan selanjutnya kan terjadi reaksi fisi dari

    generasi ke generasi secara kontinu. Persoalan dalam mewujudkan reaksi fisi

    berantai timbul karena untuk mewujudkan reaksi fisi U-235 diperlukan neutron

    lambat, sedangkan neutron yang dihasilkan dari reaksi fisi U-235 adalah neutron

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 7

    cepat yang sangat sulit untuk memicu reaksi fisi generasi ke generasi. Dalam

    reaktor nuklir, persoalan ketersediaan neutron lambat dengan energi kinetik rendah

    diwujudkan dengan menyediakan medium yang bertugas memperlambat

    (memoderasi) kecepatan neutron, yaitu berupa air. Dengan adanya air sebagai

    moderator neutron, maka neutron cepat yang dihasilkan dari reaksi fisi U-235

    diperlambat kecepatannya sehingga dapat digunakan untuk melangsungkan reaksi

    fisi berantai dari generasi ke generasi. Bila suatu saat air sebagai bahan moderator

    menghilang dari dalam reaktor nuklir (oleh karena suatu sebab, misalnya

    kecelakaan) maka dengan sendirinya reaksi fisi berantai terhenti dan produksi

    energi juga berhenti dengan sendirinya.

    Satu buah neutron lambat (disebut juga neutron termal) dalam reaktor nuklir

    akan menimbulkan reaksi fisi U-235 yang menghasilkan energi panas ~200 MeV

    (~8,9 x 10-18 kWh). Ini berarti bahwa sebuah neutron lambat setara dengan ~8,9 x

    10-18 kWh. Apabila dari generasi ke generasi jumlah neutron termal dapat

    dikendalikan sesuai dengan kebutuhan energi, maka realisasi pengendalian reaksi

    fisi dapat terwujud. Proses pengendalian reaksi fisi berantai ini terjadi dalam sebuah

    reaktor nuklir. Keberlangsungan reaksi fisi berantai dalam reaktor nuklir sangat

    labil, sedikit saja kecelakaan yang menguapkan moderator (berupa air), maka reaksi

    fisi berantai terhenti, demikian pula dengan pembangkitan energi.

    Reaksi fisi berantai dapat pula dilangsungkan dalam waktu sangat cepat

    dengan pelipatan jumlah reaksi yang sangat tinggi, dengan cara ini pembangkitan

    energi meningkat sangat besar dalam waktu yang sangat singkat. Hasilnya adalah

    sebuah ledakan nuklir yang dahsyat. Mewujudkan suatu ledakan nuklir dengan

    uranium-235 tidaklah mudah, harus dilakukan upaya ketersediaan dan peningkatan

    jumlah neutron dengan energi kinetik yang cocok dalam jumlah besar dalam waktu

    sesingkat-singkatnya.

    4. Metode Pengendalian Reaktor

    4.1 Control Rods

    Perubahan reaktivitas disebabkan oleh gerakan kontrol batang disebut

    control rod worth. Efek maksimum dari kontrol batang ialah penyisipan reaktivitas

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 8

    paling negatif di lokasi dimana fluks reaktor memiliki nilai maksimum. Batang

    kendali (control rod) digunakan untuk:

    Pengontrolan perubahan reaktivitas untuk menurunkan atau

    meninggikan daya reaktor agar tetap pada periode yang stabil. Kontrol

    rod didefinisikan sebagai besarnya reaktivitas yang diperlukan untuk

    memberikan periode pengamatan.

    Menjaga dan menjauhkan nilai kritis reaktor dengan mengontrol

    perubahan dari reaktor selamawaktu operasi. Kontrol rod mengukur

    perubahan faktor multiplikasi neutron yang dapat dikontrol.

    Batang kendali dapat dimasukkan sepenuhnya atau sebagian. Dalam salah

    satu dari dua kasus yaitu fluks neutron yang terganggu dan daya reaktor berubah.

    Berikut dua bagian untuk mengatasi efek penyisipan batang kendali dan penarikan

    laju fisi, akibat distribusi fluks reaktor dan perubahan daya yang dihasilkan.

    4.1.1. Pengaruh Dimasukkan Batang Kendali Sepenuhnya pada Fluks

    Neutron di Reaktor Thermal

    Bahan yang digunakan untuk batang kendali bervariasi tergantung pada

    desain reaktor. Umumnya, bahan batang kendali harus memiliki daya serap yang

    tinggi serta mampu bertahan lama dalam reaktor ( tidak terbakar terlalu cepat ).

    Sebuah batang kendali yang menyerap neutron pada semua kejadian bagian

    dasarnya adalah disebut sebagai "black" absorber dan menghasilkan depresi fluks

    besar (lihat Gambar 1). Sedangkan "grey" absorber menyerap hanya sebagian kecil

    dari insiden neutron.

    Gambar 5. Efek Kontrol Rod pada perubahan fluks

    Sementara itu grey absorber dan black absorber memberikan efek

    reaktivitas yang berbeda, batang abu-abu sering lebih memberikan efek peredam

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 9

    karena menyebabkan depresi fluks yang lebih kecil di sekitar batang kendali. Hal

    ini mengarah pada fluks neutron yang dihasilkan datar dan distribusi lebih merata

    di seluruh inti. Saat keadaan neutron termal umumnya kerapatan fluks berada

    puncak di tengah reaktor, di sinilah batang kendali dengan efisiensi tinggi

    umumnya ditempatkan.

    Sebuah reaktor silinder dalam keadaan kritis dengan kontrol batang kendali

    dijelaskan oleh persamaan difusi neutron satu kecepatan:

    Hasil faktor perkalian sama dengan kesatuan , diberikan oleh:

    Jika batang kendali dapat menyerap sepenuhnya saat dimasukkan ke dalam

    inti fluks, fluks neutron akan berubah seperti ditunjukkan pada Gambar 1 karena

    penyerapan neutron tinggi di batang. Distribusi fluks dapat dituliskan sebagai.

    Ketika kontrol batang kendali dimasukkan ke faktor perkalian, maka:

    Diamati bahwa perubahan inti tekuk dengan batang penyisipan kendali dan

    perubahan faktor perkalian akan memberikan reaktivitas.

    Nilai batang kendali, pw, didefinisi, adalah sama dengan besarnya ini

    perubahan reaktivitas

    Dalam rangka untuk mendapatkan kontrol batang yang bernilai sesuai,

    Persamaan harus diselesaikan untuk mendapatkan tekuk untuk kedua kasus. Dalam

    inisialisasi kritis reaktor tanpa batang kendali tekuk diberikan

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 10

    Namun, perhitungan tekuk ketika batang kendali dimasukkan cukup sulit

    karena geometri yang rumit dan karena adanya penyerap yang kuat cenderung

    untuk merusak fluks sehingga pendekatan difusi ini tidak berlaku. Dalam hal ini ,

    solusi dapat diperoleh dengan asumsi bahwa d merupakan jarak diekstrapolasi dan

    bahwa fluks memenuhi syarat batas pada permukaan kontrol batang

    Hasil akhir untuk jarak ekstrapolasi dan batang kendali yang sesuai adalah

    (melalui derivasi)

    dimana mana a dalah jari-jari batang kendali , R diekstrapolasi radius inti

    silinder dan H adalah tingginya ekstrapolasi , adalah difusi koefisien dan

    adalah penampang makroskopik. Penampang dan koefisien difusi adalah bahan

    yang mengelilingi batang kendali yang diasumsikan penyerap hitam (black

    absorber).

    4.1.2. Nilai Kontrol Rods pada Reakto Cepat

    Bahan yang paling menjanjikan untuk digunakan sebagai penyerap kontrol

    pada reaktor cepat adalah boron-karbida (B4C) diperkaya 10B, karena tidak seperti

    bahan lainnya, penyerapan penampang untuk boron masih signifikan pada tinggi

    energi neutron. Meskipun jauh lebih tinggi daripada bahan lain, penyerapan

    penampang boron pada energi yang besar dalam reaktor cepat (0.1 MeV sampai 0,4

    MeV) hanya 0,27 b. Oleh karena itu, penyerapan neutron dapat bebas dilakukan

    dalam kandungan medium boron dengan besar kepadatan atom boron adalah 0,087

    x 1024 atom/cm3 dan kepadatan dari B4C adalah 2 g/cm3 memberi = 42,6 cm. Ini

    jauh lebih besar dari diameter ukuran kontrol batang yang digunakan dalam reaktor

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 11

    cepat yang berarti bahwa fluks neutron dalam batang kendali kurang lebih sama

    seperti di sekitarnya. Oleh karena itu boron yang terkandung dalam batang dapat

    diasumsikan seragam dengan distribusi dalam reaktor. Asumsi ini hanya akan

    mempengaruhi perhitungan faktor penggunaan bahan bakar dalam menentukan

    nilai batang kendali layak.

    Dalam desain reaktor yang sebenarnya, batang kendali layak dihitung

    menggunakan komputer kode dan pendekatan Multigrup. Berikut ini adalah satu

    estimasi yang disederhanakan untuk perkiraan kontrol batang kendali dalam reaktor

    cepat. Faktor perkalian untuk reaktor cepat diberikan oleh

    Karena reaksi di reaktor cepat merata memiliki efek hanya pada faktor

    pemanfaatan bahan bakar, nilai batang kendali untuk mengurangi

    didapatkan

    4.1.3. Dampak Sebagian Control Rod Tersisip pada Fluks Neutron di

    Reaktor Thermal

    Pada saat start-up reaktor, semua atau sebagian besar, batang kendali

    sepenuhnya dimasukkan. Setelah start-up, mereka ditarik secara perlahan untuk

    menjaga reaktor kritis sebagai bahan bakar yang dikonsumsi dan produk fisi

    menumpuk. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui nilai batang kendali layak

    sebagai fungsi penyisipan jarak. Satu pendekatan kelompok yang digunakan untuk

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 12

    menggambarkan Perhitungan batang kendali layak untuk batang dimasukkan

    sebagian dalam reaktor thermal.

    Untuk reaktor silinder:

    pw (x): nilai dari satu atau lebih batang kendali yang dimasukkan pada

    jarak x sejajar dengan sumbu dari inti reaktor dengan tinggi total H

    pw (H): nilai dari batang kendali dimasukkan sepenuhnya.

    Gambar 6. Integral batang kendali bernilai seperti yang diberikan oleh Persamaan pw (x)

    Efek yang tepat dari kontrol batang pada reaktivitas dapat ditentukan secara

    percobaan. Misalnya, batang kendali dapat ditarik dalam nilai kecil yang bertahap,

    dan perubahan reaktivitas ditentukan untuk setiap kenaikan penarikan. Dengan

    memplot hasil reaktivitas terhadap posisi batang, grafik mirip dengan yang

    ditunjukkan pada Gambar 2 diperoleh. Grafik menggambarkan bagian integral

    batang kendali senilai dari berbagai macam penarikan batang. Integral batang

    kendali bernilai mewakili reaktivitas bernilai total batang pada saat itu tingkat

    penarikan tertentu

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 13

    Gambar 7. Diferensial batang kendali bernilai seperti yang diberikan oleh Persamaan.

    Pada kemiringan kurva, dan karenanya jumlah reaktivitas dimasukkan per

    unit penarikan, sangat besar bila batang kontrol tengah keluar dari inti. Hal ini

    karena fluks neutron maksimum dekat dengan pusat inti , sehingga tingkat

    penyerapan neutron juga terbesar di daerah ini. Jika lereng dari kurva untuk batang

    senilai integral dalam Gambar 2, hasilnya adalah nilai untuk laju perubahan batang

    kendali layak sebagai fungsi posisi. Gambar Diferensial nilai batang kendali layak,

    ditunjukkan pada Gambar 3. Di bagian bawah inti ada beberapa neutron sehingga

    gerakan batang memiliki pengaruh yang kecil, sehingga perubahan batang senilai

    lebih dari jarak hampir konstan. Sebagai batang yang dekat pusat inti efeknya

    menjadi lebih besar, dan perubahan batang senilai per jarak menjadi signifikan.

    Pada pusat inti, nilai batang diferensial paling besar dan bervariasi sedikit dengan

    gerak batang. Dari pusat inti ke atas, nilai batang per jarak adalah kebalikan dari

    nilai batang per jarak dari pusat ke bawah.

    Nilai integral batang yang diberikan adalah penjumlahan dari seluruh batang

    diferensial bernilai sampai ke titik penarikan dan juga daerah di bawah diferensial

    batang senilai kurva pada setiap posisi penarikan yang diberikan. Perbedaan kontrol

    batang kendali layak diperoleh sebagai turunan dari

    4.2. Chemical Shim (Bahan Kimia Penyerap)

    Air reaktor dikelola dan didinginkan merupakan bagian pngendalian, selain

    untuk mengontrol sistem batang, dengan memvariasikan konsentrasi borat acid

    (H3BO3) dalam pendingin. Ini disebut chemical shim. Karena respon terhadap

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 14

    perubahan konsentrasi pelarut tidak secepat diperoleh oleh penyisipan batang

    kendali, bahan chemical shim tidak dapat digunakan untuk mengontrol reaktivitas

    insersi besar. Oleh karena itu selalu digunakan bersama dengan sistem batang

    kendali. Dalam reaktor terdapat dua sistem kontrol:

    Batang kendali digunakan untuk memberikan kontrol reaktivitas untuk

    shutdown yang cepat, dan kompensasi reaktivitas varians karena

    perubahan suhu.

    Chemical shim digunakan untuk menjaga reaktor kritis selama xenon

    transien, dan untuk mengimbangi menipisnya bahan bakar dan

    penumpukan fisi produk selama masa hidup reaktor.

    Penggunaan chemical shim mengurangi jumlah batang kendali yang

    diperlukan dalam reaktor. Karena sistem kontrol batang yang mahal, adanya

    penurunan jumlah batang kendali mengurangi total biaya reaktor. Chemical shim

    hampir merata di inti dan dengan demikian kurang distribusi perturbasi daya

    konsentrasi asam borat berubah. Chemical shim dalam reaktor termal terutama

    mempengaruhi termal (bahan bakar) faktor pemanfaatan. Oleh karena itu, chemical

    shim dapat dihitung dari hubungan

    Dengan memasukkan Persamaan nilai

    reaktivitas disederhanakan menjadi

    Konsentrasi asam borat biasanya ditentukan dalam satuan ppm (parts per

    million) air,maka ppm mewakili 1 g boron per 106 g air. Oleh karena itu, jika C

    mewakili konsentrasi dalam ppm, maka rasio dari massa boron terhadap massa air

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 15

    didapatkan

    maka persamaan pw nilai dari chemical shim menjadi

    5. FISSION PRODUCT POISONING (PRODUK RACUN FISI)

    Produk fisi dan produk peluruhan menyerap neutron sampai batas tertentu.

    Akumulasi peredam parasit selama operasi reaktor cenderung mengurangi faktor

    multiplikasi neutron.

    Akumulasi di antara semua bahan non-fisi selama operasi reaktor, dua bahan

    yang terpenting untuk reaktor termal: 135Xe and 149Sm (dengan besar thermal

    neutron penyerapan penampang). Karena penampang penyerapan menurun dengan

    cepat dengan meningkatkan energi neutron, efek keracunan tidak terlalu penting

    dalam reaktor cepat. Perubahan faktor multiplikasi neutron dengan bahan racun

    hadir dalam reaktor termal dibahas sebagai berikut.

    Neutron faktor multiplikasi ditulis sebagai

    Dimana P merupakan kedudukan termal dan kecepatan neutron dari

    probabilitas non-kebocoran. Jika bahan racun (penyerap kuat) ditambahkan:

    Probabilitas non-kebocoran berubah sedikit karena berbanding terbalik

    dengan

    2 = 1/3

    Pesatnya Faktor fisi tetap tidak berubah, =

    Faktor reproduksi tidak berubah karena hanya fungsi dari sifat bahan bakar

    ( = v/

    )

    Resonansi probabilitas p dapat berubah tergantung pada penampang bahan

    keracunan (lihat Gambar 4).

    Faktor penggunaan bahan bakar berbanding terbalik dengan penampang

    penyerapan dan dengan demikian perubahan drastis.

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 16

    Gambar 8. Penampang Radioaktif untuk 135Xe and 149Sm

    Efek dari bahan racun pada perubahan reaktivitas

    Karena probabilitas non-kebocoran tidak berubah secara signifikan dengan

    penambahan bahan racun, P/P ~ 1 dan persamaan di atas tereduksi menjadi

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 17

    Jika total penampang penyerapan , maka

    5.1. Xenon Poisoning

    5.1.1. Produksi dan Penghapusan 135Xe Selama Operasi Reaktor

    Xenon-135 (135Xe) adalah racun produk fisi yang menjadi perhatian dan

    memiliki dampak yang luar biasa pada operasi reaktor nuklir. Maka diperlukan

    untuk mengetahui produksi dan tingkat removal untuk memprediksi bagaimana

    reaktor akan menanggapi perubahan tingkat daya. Xenon-135 adalah peredam non-

    l/v (lihat Gambar 4) dengan neutron termal menangkap radiasi (penyerapan parasit)

    penampang 2.6 x l06 b.

    Gambar 9. Produksi 135Xe dalam Reaktor Termal

    Tellurium-135 (135Te) rantai peluruhan adalah metode produksi primer dari

    135Xe, namun dapat diproduksi langsung dari fisi (lihat Gambar 5). Hasil fisi 135Xe

    adalah sekitar 0,3%, dan sekitar 6% untuk 135Te. 135Xe merupakan produk

    peluruhan dari 135I yang dibentuk oleh fisi dan oleh peluruhan 135Te. Telurium-

    135 adalah produk fisi, tetapi juga dapat terbentuk dari peluruhan dari 135Sb (juga

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 18

    merupakan produk fisi). Hampir 95% dari semua 135Xe dihasilkan selama operasi

    reaktor berasal dari pembusukan 135I.

    Untuk yi mewakili hasil fraksi isotop i (fraksi fragmen fisi yang

    menjadi isotop i), dan = f menjadi tingkat produksi isotop i,

    dan mengikuti skema pembusukan pada Gambar 5.

    Waktu pembusukan dari 135Sb dan 135Te sangat pendek. Dengan

    demikian, kita bisa mengasumsikan bahwa semua 135Sb dan 135Te

    adalah 135I dengan mendefinisikan

    Nuklida terakhir dalam rantai peluruhan memiliki waktu paruh yang

    sangat panjang. Dengan demikian, nuklida stabil dapat diambil dari

    analisis dan dapat menyederhanakan rantai peluruhan sebagai berikut

    Dalam kasus reaktor termal homogen konsentrasi yodium dapat

    ditentukan sebagai

    Dengan asumsi yang sama, perubahan konsentrasi xenon dapat

    ditentukan oleh:

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 19

    Pada kondisi mapan perubahan tingkat konsentrasi kedua nuklida

    adalah konstan (setelah reaktor telah beroperasi selama beberapa

    waktu, konsentrasi kesetimbangan dicapai), sehingga dengan

    menetapkan persamaan sama dengan nol konsentrasi kesetimbangan

    dapat diperoleh.

    Konsentrasi kesetimbangan 135I

    Penyerapan penampang untuk 135I sangat kecil di wilayah energi panas

    (lihat Gambar 6) sehingga persamaan di atas dapat disederhanakan

    dengan mengabaikan tingkat penyerapan. Konsentrasi kesetimbangan

    135I sebanding dengan laju reaksi fisi dan tingkat daya.

    Konsentrasi kesetimbangan 135Xe

    Konsentrasi kesetimbangan 135Xe meningkatkan dengan daya karena

    pembilang sebanding dengan laju reaksi fisi. Karena fluks termal dalam

    penyebut melebihi 1012 neutron/cm2 sec maka fluks menjadi dominan.

    Dengan demikian, hampir 1015 neutron/cm2 sec konsentrasi 135Xe

    mendekati nilai batas.

    Reaktivitas setara efek keracunan kesetimbangan xenon (dengan

    mengabaikan kehadiran bahan kontrol) dapat ditulis dalam bentuk berikut.

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 20

    Gambar 9. Penampang Radiasi untuk 135I

    dimana

    Untuk menggambarkan perubahan reaktivitas akibat akumulasi xenon,

    maka dihitung reaktor termal homogen berbahan bakar with 2 % 235U pada

    Dengan menggunakan data ini, persamaan sebelumnya dapat ditulis ulang

    dalam bentuk yang disederhanakan berikut

    Untuk nilai fluks l015 neutrons/cm2s, nilai keracunan dapat diabaikan (-6 x

    10-4). Untuk fluks yang sepuluh kali lebih tinggi, keracunan masih rendah yaitu -

    0.005, atau 0,5% dari seluruh neutron termal yang diserap oleh seluruh

    kesetimbangan xenon. Namun, untuk fluks lebih besar dari 1016 neutrons/cm2s nilai

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 21

    keracunan meningkat pesat, seperti ditunjukkan pada Gambar 7. dan nilai batas

    diperoleh untuk fluks 1019 neutrons/cm2s. Keseimbangan 135I dan konsentrasi 135Xe

    sebagai fungsi dari fluks neutronyang diilustrasikan pada Gambar 8.

    Gambar 10. Reaktivitas setara keseimbangan konsentrasi 135Xe untuk reaktor termal

    5.1.2. Xenon Poisioning Setelah Reaktor Shutdown

    Ketika reaktor shutdown, fluks neutron pada dasarnya berkurang hingga nol

    dan 135Xe bukan lagi produk dari fisi atau tidak dapat lagi dihapus oleh bahan

    penyerap. Mekanisme produksi yang tersisa adalah pembusukan dari 135I yang

    berada di inti pada saat shutdown. Mekanisme penghapusan untuk 135I ialah

    pembusukan. Oleh karena itu, jika ts adalah waktu setelah shutdown, maka

    perubahan tingkat konsentrasi xenon dapat ditulis dalam persamaan tereduksi

    berikut.

    Solusi untuk Persamaan memberikan

    konsentrasi xenon selama waktu setelah reaktor shutdown

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 22

    Gambar 11. Konsentrasi kesetimbangan dari 135I dan 135Xe sebagai fungsi dari fluks neutron

    Waktu dimana konsentrasi maksimum dapat dicapai oleh pengaturan sama

    dengan nol

    Karena tingkat peluruhan 135I lebih cepat daripada laju peluruhan 135Xe, pada

    puncak 135Xe. Nilai puncak tercapai ketika yang di sekitar 10 sampai

    11 jam untuk reaktor termal. Produksi xenon dari pembusukan yodium lebih lama

    dari penghapusan xenon oleh pembusukan. Hal ini menyebabkan konsentrasi 135Xe

    berkurang. Konsentrasi 135I saat shutdown juga lebih besar untuk fluks yang lebih

    besar sebelum shutdown yang juga mempengaruhi konsentrasi puncak 135Xe.

    Gambar 9 mengilustrasikan perubahan konsentrasi relatif 135Xe saat pemadaman

    reaktor sebagai fungsi fluks neutron dan waktu setelah shutdown. Hal ini dapat

    dilihat bahwa puncak konsentrasi 135Xe dicapai sekitar 10 jam setelah shutdown,

    konsentrasi akan menurun pada tingkat yang dikontrol saat peluruhan 135I dan C.

    Menurut Contoh perhitungan yang diberikan dapat menggambarkan akumulasi

    xenon setelah reaktor ditutup dan menjelaskan Gambar 9 waktu setelah Shutdown.

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 23

    Gambar 12. Konsentrasi relatif 135Xe (Xe / Xeo) setelah reaktor ditutup sebagai fungsi dari

    fluks neutron.

    5.2. Samarium Poisioning

    5.2.1. Produksi dan Penghapusan 149Sm selama Operasi Reaktor

    Racun produk fisi yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap

    operasi reaktor, selain 135Xe adalah samarium -149 (149Sm). Efek yang dihasilkan

    secara signifikan berbeda dari 135Xe. Samarium- 149 memiliki radiasi termal

    neutron dengan penampang penangkapan 4,1 x 104 b ( lihat Gambar 10 ).

    Dihasilkan dari pembusukan dari 149Nd yang merupakan fragmen fisi seperti

    ditunjukkan pada Gambar 10. Saat pembusukan 149Nd cukup cepat dibandingkan

    149Pm, dapat diasumsikan bahwa 149Pm diproduksi langsung dari reaksi fisi dengan

    hasil YPm.

    Laju perubahan konsentrasi kemudian ditentukan oleh persamaan berikut

    Pm - konsentrasi 149Pm

    - peluruhan radioaktif konstanta 149Pm

    Gambar 10. Produksi 149Sm dalam reaktor termal

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 24

    Samarium-149 adalah isotop stabil dan sehingga hanya dihapus oleh

    penangkap radiasi neutron.

    dimana

    Sm - konsentrasi 149Sm

    - peluruhan konstan radioktif 149Sm

    - penyerapan thermal neutron penampang 149Sm

    Pemecahan untuk menghasilkan kesetimbangan konsentrasi kesetimbangan

    dari dua isotop

    Dapat dilihat dari persamaan diatas, bahwa konsentrasi kesetimbangan

    149Sm bebas pada fluks neutron dan tingkat daya tertentu. Dengan perubahan

    tingkat daya , konsentrasi keseimbangan 149Sm mencapai nilai transien/ peralihan

    dan segera kembali ke nilai aslinya.

    5.2.2. Samarium Poisoning Setelah Reaktor Shutdown

    Setelah reaktor dimatikan maka 149Sm mengurangi produksi sesuai

    Memecahkan persamaan diferensial sederhana diatas memberikan

    hubungan untuk konsentrasi samarium sebagai fungsi waktu setelah dimatikan

    dimana Smo dan Pmo adalah konsentrasi saat shutdown. Karena 149Sm adalah isotop

    stabil , tidak dapat dihapus oleh pembusukan, yang membuat perilakunya setelah

    reaktor shutdown yang sangat berbeda dari 135Xe, yang diilustrasikan pada Gambar

    10. Kesetimbangan tercapai setelah sekitar 20 hari (500 jam). Konsentrasi induk

    149Sm dasarnya konstan selama reaktor operasi (karena bukan efek negatif

    radioaktif). Ketika reaktor shutdown, konsentrasi meningkat dari akumulasi

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 25

    pembusukan 149Pm. Peningkatan setelah penutupan tergantung pada tingkat daya

    sebelum reaktor shutdown. Konsentrasi 149Sm tidak mencapai puncaknya seperti

    135Xe, melainkan meningkat perlahan ke nilai maksimum dari Smo + Pmo. Setelah

    shutdown, jika reaktor dioperasikan lagi, 149Sm terbakar dan konsentrasi kembali

    ke nilai kesetimbangan. Samarium poisoning adalah benda yang lebih kecil bila

    dibandingkan dengan xenon poisoning.

    Gambar 13. 149Sm meningkat sebagai fungsi waktu setelah penutupan

    6. Dampak Radiasi Nuklir

    Kecelakaan nuklir yang disebabkan oleh energi yang terlalu besar seringkali

    sangat berbahaya. Dalam sejarahnya, insiden pertama yang melibatkan paparan

    radiasi fatal. Marie Curie meninggal karena anemia aplastik yang dihasilkan dari

    paparan nuklir tingkat tinggi. Dua peneliti Amerika, Harry Daghlian dan Louis

    Slotin, meninggal karena salah penanganan massa plutonium. Tidak seperti senjata

    konvensional, cahaya yang kuat, panas, dan daya ledak bukan satu-satunya

    komponen mematikan senjata nuklir. Sekitar setengah dari korban meninggal di

    Hiroshima dan Nagasaki meninggal setelah dua sampai lima tahun setelah paparan

    radiasi dari bom atom.

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 26

    Radiologi dan kecelakaan nuklir kebanyakan melibatkan tenaga nuklir sipil.

    Yang paling umum adalah paparan nuklir untuk karyawannya akibat kebocoran

    nuklir. Kebocoran nuklir adalah istilah yang mengacu pada bahaya serius dalam

    pelepasan bahan nuklir ke lingkungan. Yang paling terkenal adalah kasus Three

    Mile Island di Pennsylvania dan Chernobyl di Ukraina. reaktor Militer mengalami

    hal yang sama adalah kecelakaan Windscale di Inggris dan SL-1 di Amerika

    Serikat.

    Kecelakaan militer biasanya melibatkan hilangnya senjata nuklir atau bahan

    peledak yang tidak diharapkan. Percobaan Puri Bravo pada tahun 1954 untuk

    menghasilkan ledakan yang tak terduga, yang terkontaminasi pulau terdekat,

    sebuah kapal nelayan berbendera Jepang (dengan satu kematian), dan

    meningkatkan kekhawatiran tentang kontaminasi ikan di Jepang. Pada tahun 1950

    sampai 1970-an, beberapa bom nuklir yang hilang dari kapal selam dan pesawat,

    beberapa di antaranya belum pernah ditemukan. Selama 20 tahun terakhir telah

    begitu berkurang kasus itu.

    Dampak radiasi pun bermacam-macam, ada yang bisa dirasakan seketika

    dan ada yang baru muncul dalam jangka panjang.

    a. Rambut

    Efek paparan radioaktif membuat rambut akan menghilang dengan

    cepat bila terkena radiasi di 200 Rems atau lebih. Rems merupakan satuan

    dari kekuatan radioaktif.

    b. Otak

    Sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena

    radiasi berkekuatan 5000 Rems atau lebih. Seperti halnya jantung, radiasi

    membunuh sel-sel saraf dan pembuluh darah dan dapat menyebabkan

    kejang dan kematian mendadak.

    c. Kelenjar Gondok

    Kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif. Dalam

    jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau

    seluruh bagian teroid.

    d. Sistem Peredaran Darah

    Ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems, jumlah limfosit

    darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap infeksi.

    Gejala awal mirip seperti penyakit flu. Menurut data saat terjadi ledakan

    Nagasaki dan Hiroshima, menunjukan gejala dapat bertahan selama

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 27

    sepuluh tahun dan mungkin memiliki risiko jangka panjang seperti

    leukimia dan limfoma.

    e. Jantung

    Jika seseorang terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000

    Rems akan mengakibatkan kerusakan langsung pada pembuluh darah dan

    dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.

    f. Saluran Pencernaan

    Radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan kerusakan

    pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan diare

    berdarah.

    g. Saluran Reproduksi

    Radiasi akan merusak saluran reproduksi cukup dengan kekuatan

    di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban radiasi akan

    mengalami kemandulan.

  • PENGENDALIAN REAKTOR FISI NUKLIR 28

    SUMBER REFERENSI

    Jevremovic, Tatjana. 2005. Nuclear Principles in Engineering. New York:

    Springer Science Business Media, Inc.

    whatisnuclear.com, diakses pada 23 April 2014.

    www.youtube.com/how-nuclear-energy-work,s diakses pada 23 April 2014.