APLIKASI KAJI ULANG HASIL PENILAIAN INDIVIDU UNTUK...

17
i APLIKASI KAJI ULANG HASIL PENILAIAN INDIVIDU UNTUK SEKSI EKTENSIFIKASI PADA KPP PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA Naskah Publikasi diajukan oleh Mahandy Aris Nugraha 08.01.2418 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Transcript of APLIKASI KAJI ULANG HASIL PENILAIAN INDIVIDU UNTUK...

i

APLIKASI KAJI ULANG HASIL PENILAIAN INDIVIDU

UNTUK SEKSI EKTENSIFIKASI PADA KPP PRATAMA JAKARTA

SAWAH BESAR DUA

Naskah Publikasi

diajukan oleh

Mahandy Aris Nugraha

08.01.2418

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

2012

ii

iii

APPLICATION REVISION INDIVIDUAL VALUE

FOR SECTION EXTENSIFICATION AT

KPP PRATAMA JAKARTA

SAWAH BESAR DUA

APLIKASI KAJI ULANG HASIL PENILAIAN INDIVIDU

UNTUK SEKSI EKSTENSIFIKASI PADA KPP PRATAMA JAKARTA

SAWAH BESAR DUA

Mahandy Aris Nugraha Jurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Development of communication technology and information systems are

growing rapidly, so the more information the system needs. One application is

the development of information systems office. Programming language J2SE

(Java 2 Standard Edition) is more implementing for desktop applications. By

implementing application programs required in the office will facilitate the

processing of data and information and work efficiency.

Tax Office has undergone a modernization of systems and organizational

structure to function-oriented institution, was no longer on the type of tax. One

section of the tax which became the spearhead for the Directorate General of

Taxation (DGT) is a Section Extensification. The main role of formulating and

implementing policies and technical standardization in the field of extension and

the tax assessment. To the authors would like to develop applications that can

simplify the data processing utilizing desktop applications with Java technology.

As a final project, the writer wanted the user or the employee section of the

recount can facilitate the extension of individual values for the determination of

Tax Object Sale Value (NJOP) as the basis for the imposition of the PBB at KPP

Pratama Jakarta Sawah Besar Dua.

Keyword: Application Desktop, J2SE, Netbeans 7.1, Revision Individual

1

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah

Seiring dengan teknologi yang berkembang begitu pesat, didukung kebutuhan

akan informasi yang meningkat pula. Maka telah membuka peluang bagi seluruh

institusi pemerintah maupun swasta memanfaatkan perkembangan teknologi informasi

tersebut. Dengan potensi yang begitu besar dapat dimanfaatkan pemerintah dalam

mengolah data dan informasi dengan lebih baik serta meningkatkan pelayanan akan

pengelolaan yang sangat cepat dan tepat. Sehingga dapat mendukung hubungan

pemerintah dengan masyarakat sebagai peningkatan pelayanan publik.

Implementasi perkembangan teknologi informasi pada instansi pemerintahan

saat ini sudah sangat banyak diterapkan baik di kota atau di desa, akan tetapi belum

terpenuhi secara detail pada tiap seksi. Khususnya Kementerian Keuangan Republik

Indonesia Direktorat Jenderal Pajak yang menjadi ujung tombak pendapatan negara

selalu mengikuti perubahan keadaan yang terjadi di lingkungan, sehingga muncul

perubahan pada ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan pemerintah untuk menunjang

pelayanan yang sesuai dengan lingkungan masyarakat.

Melihat perkembangan yang yang ada penulis mencoba untuk memberikan

solusi terhadap permasalahan yang muncul pada perubahan ketetapan pemerintah.

Seperti belum tersedianya aplikasi pengolahan data sehingga membuat pegawai

melakukan proses pembuatan laporan secara manual. Peningkatan pelayanan publik,

efisiensi waktu, tenaga dan kemudahan pegawai dalam pengolahan data menjadi

dorongan penulis dalam pembuatan “Aplikasi Kaji Ulang Hasil Penilaian Individu

Pada Seksi Ekstensifikasi KPP Pratama Jakarta Sawah Besar Dua”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka dapat dirumuskan

kebutuhan yang diperlukan yaitu “Bagaimana membangun aplikasi kaji ulang hasil

penilaian individu untuk seksi ekstensifikasi pada KPP Pratama Jakarta Sawah Besar

Dua ?”.

1.3 Batasan Masalah

Pemanfaatan programming mempunyai ruang lingkup yang sangat luas sesuai

fungsi penerapannya. Penulis memfokuskan pembahasan dengan membatasi ruang

lingkup yang lebih sempit yaitu bagaimana memanfaatkan programming untuk

membangun suatu aplikasi programming untuk mempermudah pekerjaan pegawai

khususnya seksi ekstensifikasi pada KPP Pratama Jakarta Sawah Besar Dua.

2

Untuk menyederhanakan masalah dan pembahasan yang terlalu luas serta

memfokuskan pada perancangan sistem pengolahan data berbasis java maka dibuat

batasannya sebagai berikut :

1. Software yang digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah netbeans 6.9,

jdk-6u32-linux-i586-rpm.bin, xampp for linux dan visual paradigm for uml 9.0.

2. Aplikasi yang dihasilkan dapat berjalan di komputer desktop.

3. Input dari program berupa data penanggung jawab, data klas bumi, data klas

bangunan dan data kaji ulang.

4. Output dari program berupa invoice atau laporan kaji ulang.

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah diatas, maka penelitian mempunyai maksud

dan tujuan untuk :

1. Sebagai persyaratan kelulusan program D III Teknik Informatika STMIK AMIKOM

YOGYAKARTA.

2. Membuat sistem aplikasi pengolahan data dan dokumen berbasis java pada KPP

Pratama Jakarta Sawah Besar Dua yang diharapkan dapat meningkatkan

pelayanan terhadap masyarakat.

3. Memberikan solusi serta mempermudah dalam urusan pengelolaan data kaji

ulang dan pencetakan laporan kaji ulang yang tadinya secara manual

dikembangkan menggunakan teknologi secara komputerisasi.

4. Menambah wawasan secara langsung melalui perancangan suatu aplikasi

programming, sehingga diharapkan nantinya dapat bersaing di era globalisasi.

3

2 LANDASAN TEORI

2.1 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modelling Language(UML) adalah salah satu alat bantu yang sangat

handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek (Munawar, 2005). UML

merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object

Modelling Technique(OMT) dan Object Oriented Software Engineering(OOSE). Metode

Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented.

Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam empat tahapan iteratif, yaitu :

identifikasi kelas-kelas dan objek-objek, identifikasi semantik dari hubungan objek dan

kelas tersebut, perincian interface dan implementasi.

Diagram UML yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 4 buah karena

telah cukup untuk menjelaskan tentang sistem yang akan dibangun. Diagram-diagram

tersebut adalah :

2.1.1 Use Case Diagram

Diagram use case adalah diagram yang menampilkan aktor, use case dan

hubungan yang terjadi antara aktor dan use case. Use case adalah teknik untuk

merekam persyaratan fungsional sebuah sistem. Use case mendeskripsikan interaksi

tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah

narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. Aktor merupakan sebuah peran

yang dimainkan seorang pengguna dalam kaitannya dengan sistem (Munawar, 2005).

2.1.2 Class Diagram

Diagram class adalah diagram yang mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam

sistem dan berbagai macam hubungan statis yang terdapat di antara objek-objek

tersebut. Diagram class juga menunjukkan properti dan operasi sebuah class dan

batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut (Munawar,

2005). Notasi atribut dan operasi dari suatu class dapat dituliskan dalam sintaks UML

atau sintaks bahasa pemrograman tertentu.

2.1.3 Sequence Diagram

Diagram sequence menjabarkan perilaku sebuah skenario. Skenario adalah

rangkaian langkah-langkah yang menjabarkan sebuah interaksi antara seorang

pengguna dengan sebuah sistem. Diagram sequence menunjukkan sejumlah objek

contoh dan pesan-pesan yang melewati objek-objek tersebut di dalam use case

(Munawar, 2005). Pesan dapat berupa sinyal atau panggilan terhadap suatu operasi.

Notasi pesan untuk panggilan terhadap suatu operasi dapat dituliskan dalam sintaks

UML atau sintaks bahasa pemrograman tertentu.

4

2.1.4 Activity Diagram

Diagram activity adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses

bisnis dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram activity memainkan peran mirip

sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram activity dan notasi diagram

alir adalah diagram ini mendukung perilaku paralel (Munawar, 2005).

2.2 Pemrograman Java

2.2.1 Pengertian Permrograman Java

Java adalah bahasa pemrograman serbaguna. Dikembangkan oleh Sun

Microsystem pada Agustus 1991, dengan nama semula Oak. Oak adalah pohon

semacam jati yang terlihat dari jendela tempat pembuatnya, James Gosling bekerja. Ada

yang mengatakan Oak adalah Object Apllication Kernel, tetapi ada yang menyatakan hal

itu muncul setelah nama Oak diberikan. Pada januari 1995, karena Nama Oak dianggap

kurang komersial, maka diganti menjadi Java (Kadir, 2005).

Java dibagi menjadi tiga kategori. Setiap kategori memiliki tujuan aplikasi

masing-masing (Suyoto, 2005).

Java 2 Platform, Standart Edition(J2SE)

Kategori ini digunakan untuk menjalankan dan mengembangkan aplikasi-aplikasi

Java pada level Personal Computer(PC).

Java 2 Platform, Micro Edition(J2ME)

Kategori ini digunakan untuk menjalankan dan mengembangkan aplikasi-aplikasi

Java pada handheld devices.

Java 2 Platform, Enterprise Edition(J2EE)

Kategori ini digunakan untuk menjalankan dan mengembangkan aplikasi-aplikasi

Java Lingkungan enterprise.

Java 2 platform Standart Edition (J2SE)

Java 2 Standart Edition ini adalah yang biasa dikenal sebagai bahasa Java dan

merupakan teknologi Java yang dirancang untuk berjalan diatas PC dan workstation

yang dapat berjalan di platform system operasi Linuk, Machintosh, Windows dan lain –

lain. Sun Microsystem secara resmi membagi J2SE menjadi dua bagian besar, yaitu

J2SE Core dan J2SE Desktop. J2SE Core memiliki teknologi turunan lainya meliputi

tecnologi security, tecnologi debugging, teknologi dokumentasi, teknologi database dan

banyak lagi turunan lainya, sedangkan J2SE desktop memiliki beberapa teknologi yang

meliputi JRE (java runtime environment), JFC (java foundation class). Java sound API

dan lain – lain.

5

2.3 Perangkat Lunak yang digunakan

Perangkat lunak (software) adalah perangkat computer yang bebentuk program

atau instruksi yang dikenali computer. Software yang diguanakan dalam pembuatan

aplikasi simpan pinjam dengan bahasa java ini adalah MySQL Database Server, bahasa

pemrograman Java dengan netbeans IDE 6.8.

2.3.1 MySQL

MySQL merupakan database yang paling digemari dikalangan Programmer,

dengan alasan bahwa program ini merupakan database yang sangat kuat dan cukup

stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data (Nugroho, 2004). Sebagai

sebuah database server yang mampu untuk memanajemen database dengan baik,

MySql terhitung merupakan database yang paling digemari dan paling banyak digunakan

dibanding database lainnya. Selain MySQL masih terdapat beberapa jenis database

server yang juga memiliki kemampuan yang juga tidak bisa dianggap enteng, database

itu adalah Oracle dan PostgreSQL.

2.3.2 NetBeans IDE 6.9.1

Netbeans adalah IDE yang dikembangkan menggunakan teknologi swing,

teknologi yang sama yang digunakan Borland untuk mengembangkan JBuilder. Dimana

swing merupakan sebuah teknologi Java yang standar yang mengikuti spesifikasi yang

diciptakan Sun. Netbeans IDE standar memungkingkan untuk membuat proyek-proyek

Java dengan cepat dan gratis, karena Netbeans adalah IDE Open Source.

Netbeans dibuat dengan teknologi Swing, yaitu teknologi Java untuk

pengembangan aplikasi desktop. Tim Sun mengeluarkan dua versi dari Netbeans yaitu

Netbeans Platform dan Netbeans IDE, dimana Netbeans IDE adalah Netbeans Platform

dengan module IDE. Netbeans memiliki kemampuan yang tidak dimiliki Eclipse standar,

yaitu adanya GUI Designer yang membuat pembuatan aplikasi Java desktop menjadi

lebih cepat.

2.4 Pola Pemanggilan Kelas Menggunakan MVC (model, view, controller).

2.4.1 Sejarah MVC

Model View Controller (MVC) pertama kali diperkenalkan oleh Trygve

Reenskaug, pengembang software Smalltalk pada Xerox Palo Alto Research Center

pada tahun 1979. Konsep ini membantu memisahkan antara akses data (data access)

dengan logika bisnis (business logic). Secara lebih detail, MVC dibagi menjadi 3

komponen yaitu :

1. Model

Model mewakili data dan aturan yang berkaitan dengan akses dan perubahan terhadap

data.

6

2. View

View menerjemahkan isi dari model. View mendefinisikan bagaimana data dari model

akan ditampilkan. Jika data dari model berubah, view harus meng-update tampilan yang

dibutuhkan.

3. Controller

Controller menerjemahkan interaksi pengguna (user) dengan view ke dalam aksi yang

terhadap model.

Gambar 2.5 Struktur Model, View, Controller.

7

3 GAMBARAN UMUM

3.1 TINJAUAN UMUM

3.1.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Secara bertahap sejak tahun 2002, Kantor Pelayanan Pajak telah mengalami

modernisasi sistem dan struktur organisasi menjadi instansi yang berorientasi pada

fungsi, bukan lagi pada jenis pajak. Kantor Pelayanan Pajak modern juga merupakan

penggabungan dari Kantor Pelayanan Pajak Konvensional dan Kantor Pemeriksaan dan

Penyidikan Pajak. Pada tahun 2002 tersebut, dibentuk 2 KPP WP Besar atau LTO (Large

Tax Office). KPP ini menangani 300 WP Badan Terbesar di seluruh Indonesia dan hanya

mengadministrasikan jenis pajak PPH dan PPN. Pada tahun 2003 dibentuk 10 KPP

Khusus yang meliputi KPP BUMN, Perusahaan PMA, WP Badan dan Orang Asing, dan

Perusahaan Masuk Bursa. Kemudian tahun 2004 dibentuk pula KPP Madya atau MTO

(Medium Tax Office). Sedangkan KPP Modern yang menangani WP terbanyak adalah

KPP Pratama atau STO (Small Tax Office). KPP Pratama baru dibentuk pada tahun 2006

s.d 2008. Perbedaan utama antara KPP LTO, KPP MTO, dan KPP STO adalah adanya

Seksi Ekstensifikasi pada KPP STO, sehingga dapat dikatakan pula KPP STO

merupakan ujung tombak bagi DJP untuk menambah rasio perpajakan di Indonesia.

3.1.2 Profil KPP Pratama Jakarta Sawah Besar Dua

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) adalah unit kerja dari Direktorat Jenderal Pajak yang

melaksanakan pelayanan kepada masyarakat baik yang telah terdaftar sebagai Wajib

Pajak maupun tidak. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Sawah Besar Dua

beralamat di Jalan Gunung Sahari Raya No. 25 Jakarta Pusat.

Tugas pokok dari Kantor Pelayanan Pajak adalah melakukan kegiatan operasional di

bidang pajak Negara di wilayahnya masing-masing berdasarkan undang-undang

perpajakan dan peraturan yang berlaku. Adapun pajak-pajak yang dimaksud adalah

Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang

Mewah (PpnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Bangunan (BPHTB), dan Pajak Tidak Langsung Lainnya (PPTL).

Adapun beberapa fungsi dari KPP Pratama Jakarta Sawah Besar Dua yang telah

ditetapkan oleh Direktorat Jendral Pajak sebagai berikut :

1. Pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan,

penggalian potensi pajak, serta ekstensifikasi Wajib Pajak.

8

2. Penatausahaan dan pengecekan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan serta

berkas Wajib Pajak.

3. Penatausahaan dan Pengecekan SPT Masa, pemantauan dan penyusunan

laporan Masa PPN, PPh, PPnBM, dan PTLL.

4. Penatausahaan, penerimaan, penagihan, penyelesaian keberatan dan

restitusi PPN, PPh, PPnBM,PBB & BPHTB dan PTLL.

5. Verifikasi dan penerapan sanksi pajak

6. Pengutusan pemberian Surat Ketetapan Pajak (SKP).

7. Pengutusan tata usaha dari rumah tangga Kantor Pelayanan Pajak

3.1.3 Struktur Organisasi

KPP Pratama Jakarta Sawah Besar Dua membentuk suatu struktur organisasi

agar lebih mempermudah pelayanan kepada Wajib Pajak, sehingga dalam pelaksanaan

tugas pokoknya dapat terorganisir dengan baik. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan

Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 535/KM.01/2001 tentang Susunan dan

Tugas Koordinator Pelaksana di Lingkungan Ditjen Pajak, dan Surat Keputusan Menteri

Keuangan Republik Indonesia Nomor 443/KMK.01/2001 tentang Organisasi dan Tata

kerja Kantor Wilayah Dirjen Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak

Bumi dan Bangunan, Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak, dan Kantor Penyuluhan

dan Pengamatan Potensi Perpajakan.

Tata kerja semua unit struktur organisasi dalam melaksanakan tugasnya

menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, sedangkan mekanisme

hubungan antar unit diatur berdasarkan azas organisasi garis dan staf.

3.1.4 Visi dan Misi

Visi KPP Pratama Jakarta

Menjadi Institusi pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi

perpajakan modern yang efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan

integritas dan profesionalisme yang tinggi.

Misi KPP Pratama Jakarta

Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan Undang-Undang

Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara melalui sistem administrasi perpajakan yang

efektif dan efisien.

9

4 IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

4.1 Mendefinisikan masalah

Proses pembuatan aplikasi program berorientasi objek ini harus sesuai dengan

apa yang diharapkan pengguna dan mudah dalam penggunaannya. Dalam

mendefinisikan masalah, hal yang perlu diperhatikan adalah masalah yang dihadapi

pengguna dan peran pengguna agar program bisa optimal. Tujuan dari definisi masalah

agar aplikasi yang dibuat bisa memberikan penyelesaian masalah seperti yang

diharapkan oleh pengguna.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan di KPP Pratama Jakarta Sawah

Besar Dua bahwa proses penyimpanan, pencarian dan pengolahan data Kaji Ulang,

Klasifikasi NJOP Bumi dan Bangunan masih menggunakan formulir hardcopy dan

aplikasi standar Ms Excel. Java sebagai salah satu dari komputerisasi diharapkan dapat

mengoptimalkan dalam proses pengolahan, pencatatan dan pencarian data serta dapat

merangkum semua aktifitas kaji ulang dan klasifikasi NJOP Bumi dan Bangunan dalam

satu laporan.

Interaksi pegawai dengan aplikasi program diharapkan dapat meningkatkan

pelayanan kepada wajib pajak dan dapat membantu kinerja pegawai pajak khususnya

Seksi Ekstensifikasi KPP Pratama Jakarta Sawah Besar Dua.

4.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem antara lain :

1. Desain Input

Penanggung Jawab

Penanggung jawab berfungsi sebagai pencatatan dan penyimpanan data

penilai, peneliti dan penanggung jawab. Inputan ini wajib diisikan pada saat

kegiatan pendaftaran, pendataan dan penilaian objek pajak dan subjek

pajak.

Klasifikasi NJOP Bumi dan Bangunan

Klasifikasi NJOP bumi dan bangunan berfungsi untuk mendata dan

menginputkan nilai yang terkandung dalam NJOP bumi dan bangunan. Hal

ini bertujuan agar mempermudah dalam mengatur berkas dan pembuatan

10

laporan. Inputan ini diisikan pada saat kegiatan pendaftaran, pendataan

dan penilaian objek dan subjek pajak.

Kaji Ulang

Kaji ulang berperan utama dalam aplikasi ini yang berfungsi untuk

mendata dan menginputkan hasil penilaian individu berdasarkan

pendataan dan penilaian objek pajak dan subjek pajak pada tahun

tersebut. Inputan ini mempermudah pegawai dalam pengolahan,

pengaturan dan penyimpanan berkas.

2. Data Output

Klasifikasi NJOP Bumi dan Bangunan

Laporan Klasifikasi Njop Bumi dan Bangunan yang berfungsi untuk

mengetahui daftar NJOP pada tahun tersebut baik NJOP Bumi maupun

NJOP Bangunan.

Kaji Ulang

Laporan Kaji Ulang mempunyai fungsi utama dalam kegiatan penilaian

hasil individu yang akan dilaporkan sebagai bukti adanya perubahan fisik

bangunan sebagai dasar pengenaan PBB.

Analisis Kebutuhan Non Fungsional Sistem berkaitan dengan software yang

digunakan dalam membangun aplikasi kaji ulang. Netbeans 6.9, mysql, jdk-6u32-linux-

i586-rpm.bin, XAMPP for linux dan Visual Paradigm for UML 9.0 merupakan software

yang terlibat langsung dalam pembuatan aplikasi ini. Pembuatan aplikasi menggunakan

Netbeans 6.9 dan media penyimpanan data menggunakan XAMPP . Aplikasi ini

membutuhkan komputer dengan spesifikasi antara lain : prosesor intel Pentium 4, RAM

512, Harddisk 80 GB dan lainnya. Spesifikasi minimum diterapkan agar aplikasi program

dapat berjalan dengan normal. Untuk maintenance aplikasi dan database memerlukan

seorang admin untuk melakukannya. Sebagai keamanan program maka dilakukan

pemaketan file. exe.

4.3 Pengujian Sistem

Pengujian Aplikasi Kaji Ulang terhadap beberapa sistem operasi yang beredar

bertujuan untuk mengetahui apakah sistem aplikasi yang dibuat mamppu berjalan

11

sempurna pada semua sistem operasi. Sistem operasi yang digunakan untuk pengujian

adalah Windows 7 dan Linux Ubuntu 10.10.

4.3.1. Windows 7

Pengujian dengan menggunakan sistem operasi Windows 7 berjalan dengan

sangat baik. Pada saat aplikasi dijalankan terasa ringan dan cepat ketika form dan

laporan ditampilkan, metode pengolahan data juga berjalan normal.

Gambar 4.1 Tampilan sistem Aplikasi Kaji Ulang Menggunakan Windows 7

4.3.2. Linux Ubuntu 10.10

Pengujian dengan menggunakan sistem operasi Linux Ubuntu 10.10 juga

berjalan dengan baik. Dengan asumsi bahwa sistem ini di bangun pada sistem operasi

Linux maka semua akses terhadap menu yang terdapat pada aplikasi dapat dibuka

dengan lancar dan ringan.

Gambar 4.2 Tampilan sistem Aplikasi Kaji Ulang Menggunakan Ubuntu

12

4.3.3. Uji Coba Sistem

Tujuan uji coba sistem sebagai dasar kelayakan. Jika uji coba program

memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan pembuatan program maka rancangan

program dikatakan layak dan dapat diimplementasikan ke dalam sistem.

Berikut adalah uji coba yang saya lakukan pada sistem.

No Tujuan Aksi Hasil

1 Menguji kesesuaian

data login pada form

login

Memasukan username

dan password

Memasukan, merubah dan

menghapus data pengguna

2 Menguji form Admin Memasukan, merubah

dan menghapus data

pengguna

Data pengguna terupdate

(masukkan, merubah,

menghapus data)

3 Menguji Tampilan

Utama

Memasukan, merubah

dan menghapus data kaji

ulang, klasifikasi njop

bumi, klasifikasi njop

bangunan dan

pengesahan

Data kaji ulang, klasifikasi

njop bumi, klasifikasi njop

bangunan dan pengesahan

terupdate (masukkan,

merubah, menghapus

data)

4 Mencoba Melakukan

pencarian

Melakukan pencarian

pada form kaji ulang,

klasifikasi njop bumi,

klasifikasi njop

bangunan, pengesahan

dan data pengguna

Pencarian data

pengiriman berhasil

ditemukan

5 Mencoba Mencetak

laporan

Mencetak laporan Laporan berhasil

dicetak

Tabel 4.1 Pengujian aplikasi kaji ulang pada kedua sistem operasi

13

5 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dan penjelasan semua materi pada bab-bab yang

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Menggunakan sistem baru dapat memperoleh informasi secara cepat, tepat,

akurat sehingga mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak seksi

ekstensifikasi.

2. Menggunakan sistem baru dapat meningkatkan produktifitas kerja para

pegawai yang tentunya berdampak bagi kenaikan aktifitas dan pelayanan

publik di instansi perpajakan.

3. Menggunakan sistem baru dapat menyimpan laporan-laporan sehingga tidak

akan takut rusak ataupun hilang.

4. Menggunakan sistem baru mempermudah pegawai ekstensifikasi dalam

penyimpanan dan pemrosesan data sehingga menghemat tempat

penyimpanan berkas, efektif dan efisien.

14

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, Dasar Pemrograman JAVA 2, Yogyakarta : Andi Offset, 2005

Ema Utami dan Sukrisno, Konsep Dasar Pengolahan dan Pemrograman dengan

SQL Server, Ms. Access dan Visual Basic, Yogyakarta : Andi Offset, 2005

Hanif Al Fatta, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan

Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, Yogyakarta : Andi Offset,

2007

Jogiyanto, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori

dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi Offset, 1999

John Burch and Gery Grudnitski, Information System : Theory and Practice, New

York : John Wiley and Sons, 1986

http://netbeans.org

http://jeni.or.id