APLIKASI INVENTORY MANAGEMENT MULTI DEVICE...

20
APLIKASI INVENTORY MANAGEMENT MULTI DEVICE BERBASIS WEB DI SOLDIERSIDE CLOTHING NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Akbar Hartomo 09.11.3128 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

Transcript of APLIKASI INVENTORY MANAGEMENT MULTI DEVICE...

APLIKASI INVENTORY MANAGEMENT

MULTI DEVICE BERBASIS WEB

DI SOLDIERSIDE CLOTHING

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Akbar Hartomo

09.11.3128

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2013

WEB BASED MULTI DEVICE APLLICATION OF INVENTORY MANAGEMENT

IN SOLDIERSIDE CLOTHING

APLIKASI INVENTORY MANAGEMENT MULTI DEVICE BERBASIS WEB

DI SOLDIERSIDE CLOTHING

Akbar Hartomo Rum Muhamad Andri Kr

Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Soldierside Clothing is a creative convection company, currently has many products on the market. Marketing is done via clothing store and clothing expo that regularly held in cities in Java Island. Data and information management which still manual has many weakness. The data is often missing or not appropriate with the real data. Data report about products in and out, and earning report are not documented well.

Today access to the internet can be do anytime and anywhere easily. With the growing web based application, make it possible for the application accessed via desktop, tablet, or mobile platform. This application will recover all data management requirement in Soldierside Clothing.

With this web based application, data management will be more easy and efficient with easy access and use of the application. Beside that security, integrity, and accuracy of the data will be more protected. So, this application is being expected will increase the productivity of Soldierside Clothing.

Keywords: Multi Device, Online Application, Management, Inventory

1

1. Pendahuluan

Perkembangan dunia teknologi yang pesat telah membawa manfaat luar biasa

bagi kehidupan manusia. Kegiatan yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu

rumit, kini relatif sudah digantikan oleh perangkat mesin otomatis. Dengan ditemukannya

aneka kapasitas komputer, memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan.

Beberapa perangkat teknologi telah tercipta untuk memenuhi kebutuhan

manusia, dari PC, laptop, tablet, dan smartphone yang kini sudah lekat dengan kegiatan

sehari-hari manusia. Bahkan dengan adanya tablet dan smartphone memberikan

kemudahan untuk menjalankan aplikasi dimana saja dan kapan saja.

Kemajuan teknologi juga dibarengi dengan kemajuan aplikasi sebagai media

penghubung antara manusia dengan teknologi komputer. Salah satunya adalah aplikasi

berbasis web yang memanfaatkan teknologi internet yang saat ini sudah mudah untuk

digunakan dimana saja. Dengan perkembangannya saat ini, aplikasi berbasis web

mampu merespon perbedaan ukuran layar. Sehingga memungkinkan untuk membangun

sebuah aplikasi multi device tanpa harus membuat beberapa aplikasi.

Soldierside Clothing adalah sebuah badan usaha yang bergerak di bidang

konveksi, saat ini sudah memiliki produk dalam jumlah yang besar. Produk tersebut

selalu mengalami perubahan kuantitas seiring adanya transaksi yang terjadi. Dengan

banyaknya produk yang masuk dan keluar, manajemen inventaris mutlak diperlukan.

Untuk saat ini, manajemen inventaris di Soldierside Clothing masih

menggunakan cara manual. Hilang dan tidak cocoknya data menjadi beberapa hal yang

sering terjadi. Cara ini juga membutuhkan waktu yang relatif lama, karena banyaknya

produk yang ada.

2. Landasan Teori

2.1 Aplikasi

Aplikasi adalah komponen yang berguna melakukan pengolahan data meupun

kegiatan-kegiatan seperti pembuatan dokumen atau pengolahan data. Aplikasi adalah

bagian PC yang berinteraksi langsung dengan pengguna. Aplikasi berjalan di atas sistem

operasi, sehingga agar aplikasi bisa diaktifkan, kita perlu melakukan instalasi sistem

operasi terlebih dahulu. 1

2.1.1 Business & Office Application

Aplikasi perkantoran dipergunakan untuk menyelesaikan pekerjaan kantor seperti

mengetik (word processing, document management), membuat tabel kerja (worksheet),

membuat database sederhana (MS-Access) ataupun mengolah image/citra sederhana.

1 Ali Zaki & Smitdev Community. 2007, Cara Mudah Perakit PC. Hal 11.

2

2.1.2 Database Application

Aplikasi yang digunakan dalam pengolahan data baik yang berukuran kecil

maupun besar bisa digunakan secara stand-alone (tunggal) maupun dalam sistem

berbasis jaringan lokal client-server maupun web-base (intranet maupun internet).

2.2 Konsep Dasar Manajemen

Menurut Hasibuan (1991) manajemen adalah ilmu dan seni yang mengatur

proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara

efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu. 2

Sebagai ilmu pengetahuan manajemen adalah bersifat universal dan sistematis,

yakni mencakup kaidah-kaidah, prinsip, dan konsepsi. Sebagai seni manajemen adalah

“bagaimana” cara memimpin sebuah kelompok orang atau tim kerja dalam suatu

organisasi. Dan organisasi tersebut sebagai kerangka kerja (frame of work) dari suatu

proses manajemen yang menunjukkan adanya pembagian tugas (job description) dan

memenuhi syaratan (spesifikasi teknis) tertentu yang jelas bagi setiap personal dalam

melakukan pekerjaannya masing-masing dalam suatu organisasi.

Fungsi pokok atau tahapan-tahapan dalam manajemen, yaitu proses dari

tindakan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Perencanaan

Perencanaan yang mencakup penetapan tujuan dan standar, penentuan dan

prosedur, pembuatan rencana serta ramalan (prediksi) yang diperkirakan akan

terjadi. Schermerhorn, Jr (1999) mengatakan perancanaan merupakan proses untuk

menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil

untuk mencapainya. Lewat perencanaan, seorang manajer mengidentifikasi hasil

kerja yang diinginkan serta mengidentifikasi cara-cara untuk mencapainya.

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan proses pemberian tugas, pengalokasian sumber daya

serta pengaturan kegiatansecara terkoordinasi kepada setiap individu dan kelompok

untuk menerapkan rencana. Fungsi pengorganisasian di sini meliputi pemberian

tugas yang terpisah kepada masing-masing pihak, membentuk bagian,

mendelegasikan dan menetapkan jalur suatu wewenang/tanggung jawab dan sistem

komunikasi, serta mengkoordinasi kerja setiap karyawan di dalam suatu tim kerja

yang solid dan terorganisasi.

c. Penyusunan Staff

Fungsi ini meliputi penentuan dan persyaratan personel yang dipekerjakan, menarik

dan memilih calon karyawan, menentukan job description dan persyaratan teknis

2 Tommy Suprapto. 2009, Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Hal 122-126.

3

suatu pekerjaan, penilaian dan pelatihan termasuk pengembangan kualitas dan

kuantitas setiap fungsi dalam manajemen organisasi.

d. Pengarahan

Pengarahan adalah proses untuk menumbuhkan semangat pada karyawan supaya

bekerja giat serta membimbing meraka melaksanakan rencana dalam mencapai

tujuan. Fungsi pengarahan meliputi membuat orang lain melakukan pekerjaan,

mendorong dan memotivasi bawahan, serta menciptakan iklim atau suasana

pekerjaan yang kondusif, khususnya dalam metode komunikasi dari atas ke bawah

dan sebaliknya, diharapkan timbulnyasaling pengertian dan kepercayaan yang baik.

Menumbuhkankembangkan disiplin kerja dan sense belonging pada setiap

karyawannya serta jajaran manajemen.

e. Pengawasan

Fungsi terakhir manajemen ini mencakup, persiapan suatu standar kualitas dan

kuantitas hasil kerja, baik berbentuk produk maupun jasa yang diberikan

perusahaan/organisasi dalam upaya pencapaian tujuan kepuasan bersama,

produktivitas dan terciptanya citra yang positif. Dalam hubungan ini, Schemerhorn Jr

mengatakan bahwa fungsi ini merupakan pengukuran kinerja, membandingkan

antara hasil yang sesungguhnya dengan rencana serta mengambil tindakan

pembetulan yang diperlukan.

2.3 Inventory

Inventory adalah suatu teknik yang berkaitan dengan penetapan terhadap

besarnya persediaan barang yang harus diadakan untuk menjamin kelancaran dalam

kegiatan operasi produksi, serta menetapkan jadwal pengadaan dan jumlah pemesanan

barang yang seharusnya dilakukan. 3

Perlunya manajemen inventori dilaksanakan dengan baik yaitu mengetahui

secara pasti data persediaan barang yang ada. Disamping itu untuk menjamin lancarnya

arus lintas barang, maka perlu diadakan pencatatan terhadap segala penerimaan barang

yang berasal dari supplier dan barang yang dikirim ke pihak distro, bila segala transaksi

tersebut tidak dicatat dengan baik maka akan menemui kesulitan untuk mengetahui

berapa jumlah persedian barang yang ada dan yang sudah dipasarkan.

2.4 Multi Device

Dengan perkembangan teknologi saat ini memunculkan banyak perangkat baru

yang semakin mudah untuk digunakan kapan saja dan dimana saja. Kebutuhan

penggunaan aplikasi tidak lagi terbatas pada perangkat desktop saja, namun sudah

banyak aplikasi yang diciptakan untuk dapat digunakan di perangkat lain seperti tablet,

3 Agus Ristono, 2009, Manajemen Persediaan.

4

dan smartphone. Sehingga dapat mempermudah kegiatan yang membutuhkan mobilitas

tinggi.

Aplikasi multi device adalah sebuah aplikasi yang dapat digunakan melalui

beberapa perangkat yang berbeda, tanpa dibatasi oleh platform sistem operasi, maupun

perbedaan ukuran layar monitor antara satu perangkat dengan perangkat lain.

Salah satu cara untuk membuat aplikasi multi device saat ini adalah dengan

menggunakan teknologi berbasis web. Dengan berkembangnya bahasa pemrograman

web saat ini, memungkinkan untuk membuat sebuah aplikasi yang dapat beradaptasi

dengan berbagai perangkat. Namun untuk mengakses aplikasi tersebut, perangkat yang

digunakan harus terhubung dengan jaringan internet.

2.5 Responsive Web Design

Merupakan suatu teknik desain yang membuat sebuah website dapat tampil

dengan baik dan dapat menyesuaikan ukuran di berbagai browser dengan ukuran layar

yang berbeda. Sebuah website yang didesain responsif dapat menyesuaikan ukuran

lebarnya sesuai dengan ukuran lebar browser. Salah satu teknik yang biasa digunakan

untuk membuat responsive web design saat ini adalah dengan menggunakan metode

“media queries” (CSS).

Teknik ini sudah mulai banyak digunakan dikalangan desainer web dan memiliki

beberapa keuntungan, salah satunya adalah penghematan penggunaan sub domain.

Selain itu dapat mengurangi jumlah development menjadi satu saja untuk dipakai semua

devices.

5

3. Analisis dan Perancangan

3.1 Analisis Sistem

Menurut Al Fatta analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang

menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-

bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka (44).

Di tahap analisis akan dijelaskan mengenai tahapan dan hasil dari analisis

perangkat lunak aplikasi manajemen inventori multi device berbasis web. Analisis

merupakan tahapan awal dan sangat penting, karena kesalahan pada tahap ini akan

menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

3.1.1 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara

sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan. Analsis ini didasarkan pada

logika dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats)

(Rangkuti, 2010).

Analsisis SWOT mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal peluang dan

ancaman yang dihadapi dunia bisnis serta lingkungan internal kekuatan dan kelemahan.

Analisis ini membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor

internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu

keputusan strategis suatu organisasi.

Dalam analisis SWOT ini akan dianalaisa aplikasi non-multi-device, dari hasil

analisis ini akan diketahui kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang ada

pada aplikasi tersebut.

3.1.1.1 Strength

Kekuatan (strength) yang ada pada aplikasi non-multi device adalah sebagai

berikut:

a. Fitur optimal

Aplikasi yang dirancang khusus untuk sebuah perangkat tertentu akan

memaksimalkan fitur yang ada pada perangkat tersebut.

b. Desain interface konsisten

Desain tampilan interface akan tetap sama pada perangkat yang berbeda.

3.1.1.2 Weakness

Kelemahan (weakness) yang ada pada aplikasi non-multi device adalah sebagai

berikut:

6

a. Desain interface tidak responsive

Aplikasi non-multi device tidak dapat menyesuaikan ukuran lebar aplikasi dengan

ukuran layar monitor perangkat yang berbeda.

b. Kompatibilitas aplikasi

Aplikasi hanya dapat digunakan pada perangkat tertentu, dan harus membuat lagi

aplikasi yang sama untuk perangkat dengan platform berbeda.

3.1.1.3 Opportunities

Kesempatan (opportunities) dari aplikasi non-multi device adalah sebagai berikut:

a. Teknologi sudah familiar

Aplikasi semacam ini sudah umum digunakan, jadi tidak diperlukan penyesuaian

teknologi lagi untuk penggunaanya.

b. Dukungan teknologi

Teknologi yang mendukung aplikasi non-multi device saat ini sudah tersedia dan

mudah untuk ditemukan.

3.1.1.4 Threats

Ancaman (threats) dari aplikasi non-multi device adalah sebagai berikut:

a. Citra perusahaan

Aplikasi non-multi device tidak dapat mencakup seluruh lapisan konsumen yang

menggunakan berbagai macam perangkat mobile. Yang berimbas pada citra

perusahaan karena kurang mengikuti perkembangan teknologi.

3.1.2 Analisis Kebutuhan

Tujuan analisis kebutuhan ini adalah untuk memhami dengan sebenar-benarnya

kebutuhan dari sistem yang baru, dan hasilnya adalah keputusan apakah sistem yang

ada sekarang akan dikembangkan atau dipertahankan.

A. Kebutuhan Fungsional

a. Aplikasi harus dapat menyesuaikan ukuran lebar dengan ukuran layar dan dapat

digunakan pada beberapa perangkat yang berbeda:

1) Aplikasi dapat digunakan di desktop (komputer dan laptop).

2) Aplikasi dapat digunakan di tablet.

3) Aplikasi dapat digunakan di smartphone.

b. Aplikasi harus dapat dibuka melalui beberapa web browser:

1) Aplikasi dapat dibuka melalui Google Chrome.

2) Aplikasi dapat dibuka melalui Safari.

3) Aplikasi dapat dibuka melaui Mozilla Firefox.

4) Aplikasi dapat dibuka melalui Opera.

7

c. Aplikasi harus dapat melakukan entri data barang:

1) Admin bisa memasukkan berbagai jenis barang beserta dengan kode barang,

jenis, warna, nama, harga, dan jumlah berdasarkan ukurannya.

2) Admin dapat menampilkan barang berdasarkan jenis barang.

3) Admin dapat merubah data barang.

4) Admin dapat menghapus data barang.

5) Aplikasi dapat menampilkan jumlah barang secara otomatis.

d. Aplikasi harus dapat melakukan pendataan supplier:

1) Admin dapat memasukkan data supplier.

2) Admin dapat merubah data supplier.

3) Admin dapat menghapus data supplier.

e. Aplikasi harus dapat melakukan pendataan distro:

1) Admin dapat memasukkan data distro.

2) Admin dapat merubah data distro.

3) Admin dapat menghapus data distro.

f. Aplikasi harus dapat melakukan pendataan barang masuk:

1) Admin dapat memasukkan data barang yang baru masuk.

2) Aplikasi dapat menambahkan jumlah total data secara otomatis.

g. Aplikasi harus dapat melakukan pendataan barang keluar:

1) Admin dapat memasukkan data barang yang yang akan dikirim.

2) Aplikasi dapat mengurangi jumlah total data secara otomatis.

h. Aplikasi harus dapat menghasilkan laporan data barang:

1) Aplikasi dapat menghasilkan laporan data barang secara keseluruhan yang

dikelompokkan berdasarkan jenis barang.

2) Aplikasi dapat menghasilkan laporan semua barang masuk dari supplier.

3) Aplikasi dapat menghasilkan laporan semua barang keluar ke distro.

B. Kebutuhan Non Fungsional

a. Kebutuhan Perangkat Keras

Aplikasi ini dirancang untuk beberapa perangkat: PC, laptop, tablet dan smartphone

dengan spesifikasi minimal:

1) Layar monitor dengan resolusi minimal 320px

2) Internet/wi-fi adapter untuk koneksi ke internet

3) Keyboard eksternal/internal untuk entri data

Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan aplikasi manajemen barang

berbasis web ini adalah sebuah laptop dengan spesifikasi:

1) Intel Core 2 Duo CPU P8600 @2.4GHz

8

2) Memory RAM 4GB

3) Hard disk 250GB

b. Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi manejemen barang

berbasis web ini adalah sebagai berikut:

1) Windows 7 Ultimate 64-bit

2) Adobe Photoshop CS6

3) Notepad++

4) XAMPP

5) Web browser (Google Chrome, Mozilla Firefox, Safari dan Opera)

6) Responsinator

3.1.3 Analisis Kelayakan

Setelah mengetahui kelemahan dan kebutuhan sistem, tahapan yang dilakukan

selanjutya adalah analisa kelayakan. Hal ini dilakukan untuk menentukan apakah

kebutuhan sistem layak untuk dilanjutkan menjadi sistem baru atau tidak.

Ada beberapa bagian dari analisis kelayakan, yaitu:

A. Kelayakan Teknis

Aplikasi ini secara teknis sudah sangat layak karena perangkat yang dibutuhkan

untuk menjalankan aplikasi ini sudah tersedia, yaitu sebuah komputer, laptop, tablet,

smartphone, dan printer. Kebutuhan perangkat pelengkap lainnya seperti router 3G yang

berguna untuk menyebarkan koneksi internet mudah didapatkan.

Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengakses aplikasi manajemen barang

berbasis web ini yaitu web browser: Google Chrome, Safari dan Mozilla Firefox yang

mendukung responsive web sudah tersedia di semua perangkat.

SDM yang nantinya akan menjadi admin dari aplikasi manajemen ini sudah

terbiasa menggunakan perangkat keras yang akan digunakan. Selain itu juga SDM

sudah mempunyai pengetahuan dasar menggunakan perangkat lunak yang dibutuhkan

untuk menggunakan aplikasi manajemen ini.

3.2 Perancangan Sistem

Setelah tahapan analisis selesai, usulan kebutuhan sistem yang sudah tersusun

harus diterjemahkan dengan spesifikasi proyek secara lengkap. Perancangan sistem

merupakan tahapan awal dari proses pembuatan sistem informasi. Tahapan ini bertujuan

untuk menyederhanakan cara mengkomunikasikan proses-proses yang harus dilakukan

sistem. Serta menjaga agar proyek tidak menyimpang dari usulan perancangan yang

telah dibuat.

9

3.2.1 Rancangan Model

Rancangan model dilakukan untuk mempresentasikan visualisasi bentuk sistem

yang ingin dibangun, karena hasil akhir dari perancangan sistem diturunkan dari model

tersebut.

3.2.1.1 Flowchart

Flowchart merupakan bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan

langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.

3.2.1.2 Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan salah satu metode pemodelan proses yang bertujuan untuk

mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah

diantara aktivitas-aktivitas tersebut.

3.2.1.3 Entity Relation Diagram (ERD)

ERD berfungsi untuk menunjukkan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan

dalam sistem.

10

3.2.1.4 HIPO

HIPO telah dirancang dan dikembangkan secara khusus untuk menggambarkan

suatu struktur bertingkat guna memahami fungsi-fungsi dari modul-modul suatu sistem,

dan HIPO juga dirancang untuk menggambarkan modul-modul yang harus diselesaikan

oleh pemrogram.

3.2.1.5 Relasi Antar Tabel

11

3.2.1.6 Struktur Tabel

Di dalam database yang menyimpan data barang di Soldierside Clothing terdiri

dari beberapa tabel yang saling terhubung (berelasi) satu dengan lainnya.

3.2.1.7 Perancangan Interface

4. Implementasi dan Pembahasan

4.1 Implementasi

Implementasi aplikasi manejemen inventori multi device berbasis web ini

dilakukan untuk memastikan bahwa aplikasi dapat berjalan sesuai dengan rancangan

dan sesuai dengan kebutuhan fungsional yang telah ditetapkan, yaitu dapat digunakan

untuk mempermudah proses manajemen inventori di Soldierside Clothing dan dapat

digunakan pada beberapa perangkat yang berbeda.

4.1.1 Uji Coba Sistem dan Program

4.1.1.1 Uji Coba Sistem

Tujuan dari uji coba sistem adalah untuk mengetahui sejauh mana sistem

berjalan dan memastikan jika sistem sudah siap untuk dijalankan. Tahap pengujian ini

digunakan untuk menguji setiap modul dalam aplikasi apakah sudah berjalan dengan

baik.

Pada tahap uji coba sistem ini menggunakan 2 jenis pengujian, yaitu:

a. White Box Testing

Merupakan metode perancangan pengujian yang menggunakan struktur kontrol dari

perancangan secara prosedural. Pengujian dengan white box testing pada aplikasi

12

manajemen inventori multi device ini salah satunya dilakukan pada validasi input data

jenis produk, dan validasi input data item.

Saat melakukan proses tambah data jenis produk, input tidak boleh dikosongkan.

Dan jika terjadi input belum terisi saat eksekusi pengiriman data, maka akan muncul

peringatan yang menunjukkan input yang harus diisi dengan merubah warna outline

pada input tersebut.

Jika semua input sudah terisi saat menambah data jenis produk, data akan

tersimpan di database dan akan muncul pemberitahuan bahwa data tersebut sudah

tersimpan.

13

Kode item terdiri dari kode produk dan 3 digit angka urut. Input kode item akan

otomatis terisi dengan kode produk saat memilih produk dari daftar. Jika input kode

item belum terisi, akan muncul peringatan.

Jika semua input yang diperlukan sudah terisi dan data dikirim, data akan tersimpan

di database dan muncul pemberitahuan data sudah tersimpan.

b. Black Box Testing

Pengujian pada metode ini lebih fokus pada aplikasi secara fungsional. Pengujian

dilakukan dengan dengan menjalankan semua modul, kemudian diamati apakah

modul aplikasi sudah berfungsi sesuai dengan yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya

berikut hasil dari black box testing.

14

No. Nama Modul Jenis Testing unit Hasil

1 Login Proses login Sukses

2 Produk Tampilan, tambah, edit, hapus Sukses

3 Item Tampilan, tambah, edit, hapus,

pencarian Sukses

4 Supplier Tampilan, tambah, edit, hapus Sukses

5 Item masuk Tampilan, tambah Sukses

6 Distro Tampilan, tambah, edit, hapus Sukses

7 Item keluar Tampilan, tambah Sukses

8 Laporan stok item Tampilan, unduh file Sukses

9 Laporan item masuk Tampilan, unduh file Sukses

10 Laporan item keluar Tampilan, unduh file Sukses

11 Logout Proses Logout Sukses

12 Katalog Tampilan, pencarian Sukses

4.1.1.2 Uji Coba Program

Pengujian program aplikasi manajemen inventori multi device berbasis web ini

dilakukan pada beberapa macam perangkat, antara lain adalah:

a. Desktop (PC dan laptop)

Perangkat yang digunakan untuk menguji aplikasi ini adalah sebuah laptop dengan

resolusi layar monitor 1280 x 800 px.

b. Tablet

Perangkat yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebuah tablet dengan resolusi

layar monitor 768 x 1024 px (potrait).

c. Smartphone

Perangkat yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebuah smartphone dengan

resolusi layar monitor 320 x 568 px (potrait).

4.1.2 Manual Program

Halaman utama dari aplikasi manajemen inventori ini adalah halaman dashboard

seperti gambar 4.6. Untuk mengakses halaman dashboard harus sudah dalam keadaan

login. Jika belum, maka akan diarahkan ke halaman login.

Setelah berhasil login, pengguna akan masuk ke halaman dashboard. Untuk

mengakses halaman lain, pengguna dapat menggunakan jalan pintas (shortcut) seperti

pada gambar berikut.

15

Selain menggunakan jalan pintas yang ada di halaman dashboard, pengguna

juga dapat menggunakan menu utama yang berada di bagian atas untuk mengakses

halaman lain.

Untuk input item masuk yang harus dialakukan adalah memilih supplier dan item,

serta jumlah item per ukuran itemnya. Ulangi proses tersebut sampai seluruh item yang

masuk dari supplier terdaftar semua. Kemudian klik tombol “SIMPAN” untuk menyimpan

data ke dalam database.

Laporan stok item menampilkan semua item dari semua kategori produk. Untuk

mengunduh file laporan, pengguna memilih jenis file yang diinginkan lalu klik tombol

“CETAK DATA”.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pembahasan Listing Program

Aplikasi ini dirancang agar dapat digunakan dengan baik pada beberapa

perangkat yang berbeda, untuk mewujudkan itu digunakan teknologi “media queries” dari

bahasa CSS (Cascading Style Sheets), dan berikut ini adalah baris kode yang membuat

aplikasi berbasis web ini dapat menyesuaikan ukuran:

16

@media screen and (min-width: 1024px) {

.menu, .sub-menu, #area-form, #konten, #detail-area, .footer { width: 80%; }

.katalog-item { width: 25%; } }

@media screen and (max-width: 1024px) and (min-width: 690px) {

.menu, .sub-menu, #area-form, #konten, #detail-area, .footer { width: 90%; }

.katalog-item { width: 33.333%; } }

@media screen and (max-width: 690px) {

.menu, .sub-menu, #area-form, #konten, #detail-area, .footer { width: 96%; }

.katalog-item { width: 50%; } }

@media screen and (max-width: 380px) {

.logo { width: 40px !important;

background-position: 0 -120px !important;

text-indent: -400% !important;

} .katalog-item { width: 100%; } }

Baris kode di atas berfungsi untuk mendeteksi ukuran resolusi monitor dari

perangkat yang digunakan, kemudian mengatur ukuran dari beberapa elemen.

17

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Seri Penuntun Praktis : Trik Cepat Dreamweaver CS3. Jakarta: Elex

Media Komputindo.

Anonim. 2010. Panduan Praktis Desain Grafis Profesional dengan Adobe Photoshop CS4. Yogyakarta: Andi Offset.

Dauly, M S. 2007. Mengenal Hardware-Software dan Pengelolaan Instalasi Komputer.

Yogyakarta: Andi Offset.

Fatta, H A. 2007. Analisis & Perancangan system Informasi untuk keunggulan bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi offset.

Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi

Offset.

Ristono, A. 2009. Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Riyanto. 2010. Membuat Sendiri Sistem Informasi Penjualan dengan PHP dan MySQL.

Yogyakarta: Gava Media.

Sunyoto, A. 2007. AJAX Membangun Web dengan Teknologi Asynchronouse Javascript & XML. Yogyakarta: Andi Offset.

Suprapto, T. 2009. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Media

Pressindo.

Sutaji, D. 2012. Sistem Inventory Mini market dengan PHP & jQuery. Yogyakarta: Loko

Media.

Yuhefizar. 2009. 10 Jam Menguasai Internet: Teknologi dan Aplikasinya. Jakarta: Elex

Media Komputindo.

Zaki, A. dan Community, S. 2007. Cara Mudah Merakit PC. Jakarta: Elex Media

Komputindo

Anonim. 2009. Screen Size and Resolution Comparisons. www.prismo.ch/comparisons/,

diakses tanggal 6 Maret 2013.