APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id...

125
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DP2KAD) KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Disusun Oleh: RIA AYU MAHARANI D 0108142 Disusun Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id...

Page 1: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN

PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (DP2KAD)

KABUPATEN KARANGANYAR

SKRIPSI

Disusun Oleh:

RIA AYU MAHARANI

D 0108142

Disusun Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Administrasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Page 3: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Page 4: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Page 5: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Page 6: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Page 7: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Page 8: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Page 9: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Page 10: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Page 11: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Page 12: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Page 13: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Page 14: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Page 15: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional yang berkesinambungan dapat terlaksana apabila

terpenuhinya berbagai faktor pendukung pembangunan. Salah satu faktor tersebut

adalah dengan menciptakan iklim yang mendukung agar mampu meningkatkan

penerimaan sumber dana pembiayaan pembangunan yang dihimpun melalui

lembaga-lembaga keuangan yang efektif dan dapat dipercaya oleh masyarakat.

Pembangunan daerah merupakan salah satu rangkaian dasar keberhasilan

dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan

kesejahteraan rakyat. Pemerintah daerah juga memiliki tugas yang sama dalam

pembangunan, walaupun dalam jangkauan relatif lebih kecil dengan pusat. Daerah

memiliki tanggung jawab terhadap keberlangsungan terhadap keberlangsungan

pembangunan di daerahnya sehingga beban pusat dapat berkurang dan

penggunaan sumber penerimaan dapat diarahkan pada bidang lain.

Pelaksanaan pembangunan secara efektif dan efisien akan mewujudkan

tercapainya kemandirian daerah diarahkan juga untuk pelaksanaan otonomi

daerah yang nyata dan bertanggung jawab. Dalam rangka pengembangan sistem

otonomi daerah telah muncul undang undang yaitu Undang-Undang No.32 tahun

1

Page 16: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2004 tentang pemerintah daerah dan UU No.33 tahun 2004 tentang perimbangan

keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Konsekuensi dari pelaksanaan kedua UU tersebut adalah bahwa daerah

harus mampu mengembangkan otonomi daerah secara luas, nyata dan

bertanggung jawab dalam rangka pemberdayaan masyarakat, lembaga ekonomi,

lembaga politik, lembaga hukum, lembaga keagamaan, dan lembaga swadaya

masyarakat serta seluruh potensi masyarakat dalam wadah Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Disisi lain, saat ini kemampuan keuangan beberapa

pemerintah daerah masih sangat tergantung pada penerimaan yang berasal dari

pemerintah pusat. Oleh karena itu bersamaan dengan semakin sulitnya keuangan

negara dan pelaksanaan otonomi daerah itu sendiri, maka kepada setiap daerah

dituntut harus dapat membiayai diri melalui sumber sumber keuangan yang

dikuasainya. Peranan pemerintah daerah dalam menggali dan mengembangkan

berbagai potensi daerah sebagai sumber penerimaan daerah akan sangat

menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas pemerintah, pembangunan dan

pelayanan masyarakat di daerah.

Terkait dengan penyelenggaraan pengelolaan keuangan di daerah, maka

berdasarkan PP 105 Tahun 2000, Pemerintah Daerah dapat mengatur pengelolaan

keuangan dengan harapan terjadinya keseimbangan yang lebih transparan dan

akuntabel dalam pendistribusian kewenangan, pembiayaan, dan penataan sistem

pengelolaan keuangan yang lebih baik dalam mewujudkan pelaksanaan otonomi

secara optimal sesuai dinamika dan tuntutan aspirasi masyarakat yang

berkembang.

Page 17: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Saat ini daerah sudah diberi kewenangan yang utuh dan bulat untuk

merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi maupun

mengevaluasi kebijakan-kebijakan daerah. Otonomi yang dibedakan kepada

daerah yang dilaksanakan dengan memberi wewenang yang luas, nyata dan

bertanggungjawab kepada pemerintah daerah secara proporsional. Pelimpahan

tanggungjawab akan diikuti oleh pengaturan pembagian, pemanfaaatan sumber

daya daerah yang berkeadilan dan berimbang. Dengan demikian, pemerintah

daerah diharapkan lebih mengerti dan memenuhi aspirasi masayarakat di

daerahnya agar dapat mendorong timbulnya prakarsa dan pelaksanaan

pembangunan yang merupakan prasyarat keberhasilan pelaksanaan daerah.

Hal tersebut yang menyebabkan usaha-usaha meningkatkan pendapatan

daerah menjadi sangat penting agar proses pembangunan di daerah tetap berjalan

lancar dan berkelanjutan, sehingga upaya untuk mencari atau menggali sumber-

sumber pembiayaan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan, upaya

tersebut harus didukung dengan kemampuan untuk mengelola dan

memberdayakan berbagai sumber pembiayaan oleh Pemerintahan Daerah

sehingga optimalisasi penerimaan pendapatan daerah dapat tercapai.

Kabupaten Karanganyar sebagai salah satu daerah otonom di Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah, mengalami peningkatan dalam kebutuhan daerahnya

sehingga diperlukan juga peningkatan penerimaan untuk menopang kebutuhan

yang terus meningkat tersebut. Dan pendapatan daerah adalah salah satu pos yang

harus selalu diupayakan kreativitasnya untuk ditingkatkan.

Page 18: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah (DP2KAD)

Kabupaten Karanganyar adalah unsur pelaksana pemerintah daerah dibidang

pendapatan daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan bertanggung

jawab kepada Bupati Karanganyar. DP2KAD merupakan alat yang penting bagi

pemerintah daerah dalam melaksanakan fungsi otonomi dalam mengelola

pendapatan maupun keuangan dan aset daerah. Dengan demikian pelaksanaan

fungsi otonom oleh pemerintah daerah khususnya Pemerintah Kabupaten

Karanganyar adalah cukup berat, karena harus diikuti pencarian dana untuk

menuju ke otonomi yang dinamis, nyata, dan bertanggung jawab. DP2KAD

Kabupaten Karanganyar mempunyai Tugas Pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang

Pendapatan Daerah, sedangkan fungsi DP2KAD Kabupaten Karanganyar yaitu :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan

dan aset daerah;

b. Perencanaan yang meliputi segala usaha dalam kegiatan untuk

merencanakan, mempersiapkan, mengolah, menelaah dan penyusunan

rumusan kebijakan teknis dibidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan

aset daerah;

c. Pelaksanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk

menyelenggarakan pemungutan dan pemasukan pendapatan daerah;

Page 19: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

d. Penatausahaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan dibidang

tatalaksana dan hubungan masyarakat, hukum dan perundang-undangan,

kepegawaian, keuangan dan tata usaha umum;

e. Koordinasi yang meliputi segala usaha dan kegiatan guna mewujudkan

kesatuan gerak, keserasian yang berhubungan dengan peningkatan

pendapatan daerah;

f. Pengawasan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan

pengamanan teknis pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang

ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bertitik tumpu pada pentingnya fungsi manajeman di dalam Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ( DP2KAD) antara lain

melakukan perencanaan, koordinasi, pelaksanaan dan pengawasan, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana aplikasi fungsi

manajemen oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(SP2KAD) Kabupaten Karanganyar.

B. Rumusan Masalah:

Dari uraian latar belakang masalah di atas maka dalam penelitian ini

penulis membatasi penelitiannya pada DP2KAD Kabupaten Karanganyar dengan

permasalahan yang diajukan adalah:

1. Bagaimana aplikasi fungsi manajemen oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (DP2KAD)?

Page 20: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

C. Tujuan Penelitian:

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Tujuan Operasional

a. Untuk mengetahui aplikasi fungsi manajemen oleh Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(DP2KAD)Kabupaten Karanganyar

2. Tujuan Fungsional

Untuk memberikan gambaran mengenai aplikasi fungsi manajemen

oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(DP2KAD) Kabupaten Karanganyar.

3. Tujuan Individual

Merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana S1 pada jurusan

Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk

penulis, instansi dan bagi masyarakat. Manfaat yang diharapkan dari

penelitian ini adalah:

Page 21: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

1. Bagi penulis

Dengan adanya penelitian ini, penulis dapat menerapkan

disiplin ilmu yang didapat selama di bangku kuliah dan

menambah pengetahuan serta wawasan tentang masalah yang

terjadi secara nyata di dalam instansi khususnya masalah yang

ada di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah (DP2KAD) Kabupaten Karanganyar.

2. Bagi instansi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan di

DP2KAD Kabupaten Karanganyar.

3. Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

referensi untuk penelitian sejenis yang lebih mendalam.

Page 22: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Keuangan Daerah

1. Tinjauan tentang Manajemen

Manajemen merupakan unsur utama dalam sebuah organisasi.

Organisasi bisa dikatakan berhasil, apabila sudah mengatur anggota-

anggotanya untuk menjalankan tugasnya masing-masing. Menurut

Andrew F. Sikula manajemen adalah:

Management in general refers to planning, organizing, controlling, staffing, leading, motivating, communicating and decision making activities performade by any organization in order to coordinate the varied resources of the enterprise so as to bring an efficient creation of some product to service.

Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas

perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan,

pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan

oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai

sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan

suatu produk atau jasa secara efisien (dalam Hasibuan,1996:2).

Berdasarkan definisi di atas, manajemen merupakan kegiatan untuk

mengatur suatu perencanaan supaya tujuan organisasi tercapai dengan

baik. Dalam melakukan kegiatan manajemen, terdiri dari adanya proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, penempatan,

dan motivasi. Sehingga tercipta koordinasi yang baik sesama anggota yang

melaksanakan organisasi tersebut.

8

Page 23: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Sejalan dengan definisi di atas, menurut G.R Terry manajemen adalah:

Management is a distinc proses consisting of planning, organizing, actuating and controlling performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human being and other resources. Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari

tindakan-tindakanperencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-

sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia

dan sumber-sumber lainnya (Terry dalam Hasibuan,1996:2).

Berdasarkan definsi di atas, manajemen merupakan suatu kegiatan

untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi.

Peranan manajemen dalam organiasi merupakan mengatur tingkah laku

anggota-anggotanya untuk melaksanakan kegiatan yang telah

diperintahkan. Dalam bidang pemerintahan kepala dinas memliki

kewenangan mengatur kegiatan-kegiatan yang sejalan dengan definisi-

definisi di atas, menurut Harol Koontz and Cyril

adalah:

Management is getting things done through people. In bringing about this coordinating of group activity, the manager, as a manager plens, organizes, staffs, direct and control the activities other people.

Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui

kegiatan orang lain. Dengan demikian manajer mengadakan koordinasi

atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian (dalam

Hasibuan,1996:3).

Page 24: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Pendapat tersebut di atas, mengemukakan bahwa manajemen

merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam

organisasi. Kegiatan-kegiatan yang diperintahkan oleh manajer kepada

anggotannya untuk mencapai tujuan organisasi yang diinginkan. Di bidang

pemerintahan manajemen merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

seorang kepala dinas dalam mengadakan koordinasi atas sejumlah

aktivitas aparatur untuk mencapai tujuan organisasi.

Sejalan dengan definisi di atas, Ernie Tisnawati Sule dan

Kurniawan Saefullah mengemukakan, bahwa manajemen adalah sebuah

proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui

rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

dan pengendalian orang-orang serta umber daya organisasi lainnya (Ernie

dan Saefullah, 2006:6).

Berdasarkan pendapat di atas, bahwa manajemen merupakan

kegiatan yang dilaksanakan oleh anggota untuk mencapai tujuan

organisasi. Manajemen merupakan kegiatan untuk mengatur anggotanya

supaya mau melakukan kegiatan yang dibebankan kepadanya.

Fungsi-fungsi manajemen yang berarti adalah segenap kegiatan yang

dilaksanakan untuk mencapai kegiatan yang telah ditetapkan dengan cara

yang diatur sedemikian rupa dan sistematis sehingga tujuan dapat tercapai

secara tertib, efektif dan efesien. Menurut Dessler dalam bukunya

Manajemen personalia, bahwa fungsi manajemen ada 5, yaitu :

Page 25: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

1. Perencanaan. 2. Pengorganisasian. 3. Penstafan. 4. Pemimpinan. 5. Pengendalian. (Dessler, 1997: 2)

Berdasarkan fungsi manajemen diatas, perencanaan merupakan

dasar fundamental manajeman yang terlebih dahulu dibuat dan

direncanakan untuk masa akan datang, agar resiko yang ditanggung relatif

kecil. Adapun Fungsi manajemen menurut G.R. Terry dalam bukunya

yang berjudul Prinsip-prinsip Manajemen sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planing) 2. Pengorganisasian (Organizing) 3. Penggerakan (Actuating) 4. Pengawasan (Controlling) (Terry, 2008: 77-78) Adapun fungsi manajemen menurut Malayu SP. Hasibuan dalam bukunya

yang berjudul Manajemen sumber daya manusia sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning) Perencanaan adalah sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan itu.

2. Pengorganisasian (Organizing) Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokkan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

3. Pengarahan (Actuating) Pengarahan adalah suatu proses mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dalam mencapai suatu tujuan.

4. Pengendalian (Controlling) Pengendalian adalah proses pengamatan terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

5. Pengadaan (procurement) Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Page 26: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

6. Pengembangan (development) Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoretis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.

7. Kompensasi (compensation) Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.

8. Pengintegrasian Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.

9. Pemeliharaan (maintenance) Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.

10. Kedisiplinan Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.

11. Pemberhentian (separation) Pemberhentian adalah putusnya hubungan seseorang dari suatu perusahaan. (Hasibuan, 1996:95) Berdasarkan pendapat diatas, fungsi manajemen tersebut dapat

dijadikan sebagai tolak ukur untuk merumuskan pelaksanaan kegiatan

dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.

2. Tinjauan tentang Keuangan Daerah

Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam

rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan

uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan

dengan hak dan kewajiban daerah tersebut (Pasal 1 butir 5 PP Tahun 2005)

Pengertian keuangan daerah menurut PP No 58 Tahun 2005

mempunyai ruang lingkup yang lebih luas yaitu meliputi:

a. Hak daerah untuk memungut pajak daerah dan rerribusi daerah serta melakukan pinjaman

Page 27: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

b. Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan membayar tagihan pihak ketiga

c. Penerimaan daerah d. Pengeluaran daerah e. Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain

berupa uang, surat berharga, piutang, barang serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan daerah.

f. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum

Pengertian keuangan daerah sebagaimana dimuat dalam penjelasan

pasal 156 ayat 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah adalah sebagai berikut :

Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang dan segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Berdasarkan pengertian tersebut pada prinsipnya keuangan daerah

mengandung unsur pokok yaitu:

- Hak Daerah

- Kewajiban Daerah

- Kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban tersebut.

Pengertian keuangan daerah menurut Bahrullah Akbar (2002) adalah:

Semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah, dalam kerangka anggaran dan pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Oleh karena itu, pengertian keuangan daerah selalu melekat dengan

pengertian APBD yaitu; suatu rencana keuangan tahunan daerah yang

ditetapkan berdasarkan peraturan. Selain itu, APBD merupakan salah satu

Page 28: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

alat untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat

sesuai dengan tujuan otonomi daerah yang luas, nyata dan

bertanggungjawab. Dari definisi keuangan daerah tersebut melekat 4

(empat) dimensi:

1. Adanya dimensi hak dan kewajiban; 2. Adanya dimensi tujuan dan perencanaan; 3. Adanya dimensi penyelenggaraan dan pelayanan publik; dan 4. Adanya dimensi nilai uang dan barang (investasi dan

inventarisasi). (Bahrullah Akbar, 2002)

Tujuan keuangan daerah menurut Nick Devas, (1989):

1. Akuntabilitas (Accountability) Pemda harus mempertanggungjawabkan tugas keuangan kepada lembaga atau orang yang berkepentingan dan sah. Lembaga atau orang yang dimaksud antara lain, adalah Pemerintah Pusat, DPRD, Kepala Daerah, masyarakat dan kelompok kepentingan lainnya (LSM);

2. Memenuhi kewajiban Keuangan Keuangan daerah harus ditata sedemikian rupa sehingga mampu melunasi semua ikatan keuangan, baik jangka pendek maupun jangka panjang;

3. Kejujuran Urusan keuangan harus diserahkan pada pegawai profesional dan jujur, sehingga mengurangi kesempatan untuk berbuat curang.

4. Hasil guna (effectiveness) dan daya guna (efficiency) kegiatan daerah Tata cara pengurusan keuangan daerah harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap program direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dengan biaya serendah-rendahnya dengan hasil yang maksimal.

5. Pengendalian Adanya pengendalian yang dilakukan agar dalam pengelolaan keuangan tidak terjadinya kecurangan-kecurangan. Fungsi manajemen terbagi atas tiga tahapan utama, yaitu: adanya

proses perencanaan, adanya tahapan pelaksanaan, dan adanya tahapan

pengendalian/pengawasan. Oleh karena itu fungsi manajemen keuangan

Page 29: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

daerah terdiri dari unsur-unsur pelaksanaan tugas yang dapat terdiri dari

tugas (Bahrullah Akbar, 2002) :

1. Pengalokasian potensi sumber-sumber ekonomi daerah; 2. Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 3. Tolok ukur kinerja dan Standarisasi; 4. Pelaksanaan Anggaran yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Akuntansi; 5. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kepala Daerah; dan 6. Pengendalian dan Pengawasan Keuangan Daerah. (sumber: Diklat Pembentukan Auditor Terampil Sistem Administrasi Keuangan Daerah I, BPKP 2007: 4)

Dalam arti sempit manajemen keuangan daerah merupakan tugas

kebendaharawanan, dari peran kas daerah atau bendahara umum daerah

sampai dengan peran bendaharawan proyek, bendaharawan penerima,

bendaharawan barang. Secara garis besarnya, ada dua hal tugas pokok atau

bidang yang harus disadari bagi seorang manajer keuangan daerah, yaitu:

pekerjaan penganggaran dan pekerjaan akuntansi, dimana dalam

pelaksanaan keduanya berinteraksi dan saling melengkapi terutama dalam

rangka pengendalian dan pengawasan manajemen (Bidang Auditing).

Secara aplikatif dua tugas pokok tersebut terekam dalam Kepmendagri No.

29 Tahun 2 Pertanggungjawaban dan

Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD,

Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan

Hak daerah dalam rangka keuangan daerah adalah segala hak yang melekat pada Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang digunakan dalam usaha pemerintah daerah mengisi kas daerah.

Page 30: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Hak Daerah tersebut meliputi antara lain :

1. Hak menarik pajak daerah (UU No. 18 Tahun 1997 dan UU No. 34

Tahun 2000).

2. Hak untuk menarik retribusi/iuran daerah (UU No. 18 Tahun 1997 dan

UU No. 34 tahun 2000).

3. Hak mengadakan pinjaman (UU No. 33 tahun 2004 ).

4. Hak untuk memperoleh dana perimbangan dari pusat (UU No. 33

tahun 2004).

Berdasarkan hak daerah diatas, pertama hak menarik pajak daerah.

Daerah berhak melakukan penarikan pajak sesuai dengan pajak yang

termasuk kedalam pendapatan asli daerah. Kedua, hak untuk menarik

retribusi, setiap daerah berhak menarik retribusi yang merupakan bagian

dari pendapatan asli daerah. Ketiga, hak mengadakan pinjaman, setiap

daerah berhak melakukan pinjaman baik kepada pemerintah pusat maupun

pada pihak lain atau pihak asing melalui prosedur tertentu. Keempat,

setiap daerah berhak mendapatkan dana perimbangan dari pusat dimana

dana perimbangan merupakan dana yang disediakan pemerintah pusat

untuk daerah.

3. Tinjauan Tentang Manajemen Keuangan Daerah

Manajemen keuangan daerah merupakan bagian dari Manajemen

Pemerintahan Daerah selain Manajemen Kepegawaian dan manajemen

teknis dari tiap-tiap instansi yang berhubungan dengan pelayanan publik,

Page 31: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

atau kita sebut dengan Manajemen Pelayanan Publik dan Manajemen

Administrasi Pembangunan Daerah.

Pengertian Manajemen keuangan daerah menurut Bahrullah Akbar (2002)

adalah:

Mencari sumber-sumber pembiayaan dana daerah melalui potensi dan kapabilitas yang terstruktur melalui tahapan perencanaan yang sistematis, penggunaan dana yang efisien dan efektif serta pelaporan tepat waktu.

Pengertian keuangan daerah menurut Bahrullah Akbar (2002) adalah: Semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah, dalam kerangka anggaran dan pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Oleh karena itu, pengertian keuangan daerah selalu melekat dengan

pengertian APBD yaitu; suatu rencana keuangan tahunan daerah yang

ditetapkan berdasarkan peraturan. Selain itu, APBD merupakan salah satu

alat untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat

sesuai dengan tujuan otonomi daerah yang luas, nyata dan

bertanggungjawab. Dari definisi keuangan daerah tersebut melekat 4

(empat) dimensi (Bahrullah Akbar, 2002):

1. Adanya dimensi hak dan kewajiban; 2. Adanya dimensi tujuan dan perencanaan; 3. Adanya dimensi penyelenggaraan dan pelayanan publik; dan 4. Adanya dimensi nilai uang dan barang (investasi dan inventarisasi).

Keterkaitan keuangan daerah yang melekat dengan APBD merupakan

pernyataan bahwa adanya hubungan antara dana daerah dan dana pusat

atau dikenal dengan istilah perimbangan keuangan pusat dan daerah. Dana

Page 32: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

tersebut terdiri dari dana dekonsentrasi (PP No. 104 Tahun 2000 tentang

Dana Perimbangan) dan dana Desentralisasi. Dana dekonsentrasi

berbentuk dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus.

Sedangkan yang dimaksud dana desentralisasi adalah yang bersumber dari

pendapatan asli daerah (PAD).

Tujuan keuangan daerah menurut Nick Devas, et.al, (1989):

1. Akuntabilitas (Accountability)

Pemda harus mempertanggungjawabkan tugas keuangan

kepada lembaga atau orang yang berkepentingan dan sah. Lembaga

atau orang yang dimaksud antara lain, adalah Pemerintah Pusat,

DPRD, Kepala Daerah, masyarakat dan kelompok kepentingan lainnya

(LSM);

2. Memenuhi kewajiban Keuangan

Keuangan daerah harus ditata sedemikian rupa sehingga

mampu melunasi semua ikatan keuangan, baik jangka pendek maupun

jangka panjang;

3. Kejujuran

Urusan keuangan harus diserahkan pada pegawai profesional

dan jujur, sehingga mengurangi kesempatan untuk berbuat curang.

4. Hasil guna (effectiveness) dan daya guna (efficiency) kegiatan daerah

Tata cara pengurusan keuangan daerah harus sedemikian rupa

sehingga memungkinkan setiap program direncanakan dan

Page 33: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dilaksanakan untuk mencapai tujuan dengan biaya serendahrendahnya

dengan hasil yang maksimal.

5. Pengendalian

Manajer keuangan daerah, DPRD dan aparat fungsional

pemeriksaan harus melakukan pengendalian agar semua tujuan dapat

tercapai. Harus selalu memantau melalui akses informasi mengenai

pertanggungjawaban keuangan.

Fungsi manajemen terbagi atas tiga tahapan utama, yaitu: adanya

proses perencanaan, adanya tahapan pelaksanaan, dan adanya tahapan

pengendalian/ pengawasan. Oleh karena itu fungsi manajemen keuangan

daerah terdiri dari unsur-unsur pelaksanaan tugas yang dapat terdiri dari

tugas (Bahrullah Akbar, 2002) :

1) Pengalokasian potensi sumber-sumber ekonomi daerah; 2) Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 3) Tolok ukur kinerja dan Standarisasi; 4) Pelaksanaan Anggaran yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Akuntansi; 5) Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Kepala Daerah; dan 6) Pengendalian dan Pengawasan Keuangan Daerah.

Angka 1 dan 2 merupakan bagian dari fungsi perencanaan dimana

melekat pengertian adanya partisipasi publik; Angka 3 dan 4 merupakan

fungsi pelaksanaan dan Angka 5 dan 6 merupakan fungsi pengendalian

dan pengawasan. Keseluruhannya akan bermuara pada terciptanya sistem

informasi keuangan daerah yang transparan dan akuntabel.

Dalam arti sempit manajemen keuangan daerah merupakan tugas

kebendaharawanan, dari peran kas daerah atau bendahara umum daerah

Page 34: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

sampai dengan peran bendaharawan proyek, bendaharawan penerima,

bendaharawan barang. Secara garis besarnya, ada dua hal tugas pokok atau

bidang yang harus disadari bagi seorang manajer keuangan daerah, yaitu:

pekerjaan penganggaran dan pekerjaan akuntansi, dimana dalam

pelaksanaan keduanya berinteraksi dan saling melengkapi terutama dalam

rangka pengendalian dan pengawasan manajemen (BidangAuditing).

B. Pendapatan Daerah

Di dalam keuangan daerah terdapat hak-hak daerah yang dapat dinilai

dengan uang yang tercermin dalam pendapatan daerah. Pendapatan daerah

yang dipungut oleh pemerintah daerah, dimaksudkan untuk membiayai

lembaga pengeluaran pemerintah yang berhubungan dengan

tanggungjawabnya.

Pendapatan daerah pada dasarnya merupakan penerimaan daerah dalam

bentuk peningkatan aktiva atau penurunan utnag berbagai sumber dalam

periode tahun anggaran yang bersangkutan. Untuk mendapatkan pengertian

yang lebih jelas dan tepat mengenai pendapatan, di bawah ini dikemukakan

beberapa definisi mengenai pendapatan daerah.

Menurut Indra Bastian dan Gatot Soepiyanto (200283-84) yang

mengungkapkan bahwa:

Pendapatan daerah adalah arus masuk bruto manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas atau kegiatan operasi entittas pemerintah selama satu periode yang mengakibatkan kenaikan ekuitas dan bukan berasal dari pinjaman yang harus dikembalikan.

Sedangkan pengertian pendapatan daerah menurut Abdul Halim

(2002:66):

Page 35: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Pendapatan adalah penambahan dalam manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset/aktiva, atau pengurangan utang/kewajiban yang mengakibatkan penambahan ekuitas dana yang berasal dari kontribusi peserta ekuitas dana.

Dalam konteks laporan kinerja keuangan, pendapatan daerah merupakan

salah satu sumber data yang digunakan oleh daerah untuk membiayai

aktivitas-aktivitasnya yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan

publik.

Indra Bastian (2002:53-54) juga mengemukakan bahwa:

Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber pendapatan dan pusat pertanggungjawaban. Sumber pendapatan dirinci berdasarkan bagian atau fungsi dan untuk organisasi pemerintah daerah.

Menurut UU RI No, 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah pasal 1

ayat 15 diungkapkan pengertian pendapatan daerah, yaitu: pendapatan daerah

adalah semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih

dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.

Sedangkan menurut Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang perubahan

atas Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah pasal 1 ayat 50 mengungkapkan pengertian tentang pendapatan

daerah, yaitu pendapatan daerah adalah hak pemerintah daerah sebagai

penambah nilai kekayaan bersih.

Dari beberapa pengertian tersebut maka dapat diambil kesimpulan, yaitu

sebagai berikut:

1. Penerimaan kas daerah yang timbul dari aktivitas operasi daerah yang

meliputi pendapatan dari pemilikan aktiva, pedanaan suatu entitas

(pemilikan saham BUMD), dan pendapatan dari aktivitas daerah

Page 36: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

berupa pajak daerah, retribusi daerah, dan lain-lain pendapatan yang

sah)

2. Dalam periode ahun anggaran tertentu

3. Pendapatan yang timbul dari aktivitas peningkatan atas nama pihak

ketiga bukan merupakan pendapatan karena tidak menghasilkan

manfaat ekonomi kenaikan ekuitas

4. Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber pendapatan dan

pertanggungjaawaban

Maka sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku yaitu

UU RI No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah pasal 157, sumber-

sumber pendapatan daerah dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. PAD, yaitu:

1. Hasil pajak daerah

2. Hasil retribusi daerah

3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

4. Lain-lain PAD ayang sah

b. Dana Perimbangan

1. Bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak

2. Dana Alokasi Umum

3. Dana Alokasi Khusus

4. Bagi hasil pajak dan bantuan keuangan dari provinsi

c. Lain-lain Pendapatan yang Sah

(Sumber UU RI No 32 Tahun 2004)

Page 37: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

C. Tinjaun tentang DP2KAD

1. Pengertian DP2KAD

Secara umum dinas daerah sebagai sebagai pelaksana Pemerintah

Daerah mampu untuk berfungsi secara konsisten dalam usaha pembangunan

daerahnya, dapat mengidentifikasikan potensi dari daerah yang mempunyai

efek dongkrak (Leverge effect) bagi peningkatan pembangunan dan

merencanakan serta melaknsanakan kegiatan pembangunan, dijelaskan oleh

Bintoro dalam bukunya Pengantar Administrasi Pembangunan bahwa sehatnya

porsi dari penerimaan PAD diberikan lebih besar kepada pembiayaan

pembangunan daerah maka peningkatan keuangan daerah akan tercermin dari

meningkatnya bagian yang dapat dipergunakan bagi pengeluaran pembiayaan

pembangunan. (Bintoro:1974)

Dan juga DJ Mamesah yang mengatakan dalam bukunya Sistem

Administrasi Keuangan Daerah mengatakan:

kin meningkatnya pendapatan daerah memberikan indikasi yang baik bagi kemampuan daerah dalam mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri terutama dalam pelaksanaan tugas-tugas pelayanan kepada masyarakat, serta percepatan dan peningkatan pembangunan di d

Dari sumber-sumber pendapatan daerah tersebut diharapkan memberi

sumbangan yang besar bagi pelaksanaan pembangunan di daerah karena

dengan keuangan yang kuat maka pembangunan dan pelayanan kepada

Page 38: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik, seperti yang dikemukaakan oleh

Irawan Soeyatno yaitu:

-tugas yang sangat luas itu dengan baik maka daerah harus memiliki keuangan daerah yang

Dalam pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada faktor-faktor

yang benar-benar dapat menjamin daerah yang bersangkutan secara nyata

mampu mengurus rumah tangganya sendiri serta memperlancar pembangunan

yang tersebar di seluruh pelosok negara dan serasi dengan pemerintahan pusat

serta dapat menjamin perkembangan dan pembangunan daerah.

Dari dua pendapat tersebut dapat dilakukan bahwa keuangan daerah

itu sangat penting dalam pembangunan suatu daerah sehingga diperlukan saru

dinas tersendiri untuk mengelolanya. DP2KAD sebagai dinas daerah

mempunyai fungsi pokok dalam pengelolaan keuangan daerah sehingga

membuat DP2KAD menjadi layaknya jantung bagi suatu daerah.

Dalam menopang pembangunan di daerah berdasarkan undang-

undang otonomi daerah ada beberapa sumber pendapatan yang dapat

diandalkan antara lain PAD, Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, dan Lain-

lain pendapatan yang sah.

2. Tugas, Pokok dan Fungsi DP2KAD

DP2KAD Kabupaten Karanganyar mempunyai Tugas Pokok

melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas

Page 39: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

pembantuan dibidang Pendapatan Daerah, sedangkan fungsi DP2KAD

Kabupaten Karanganyar yaitu :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan

dan aset daerah;

b. Perencanaan yang meliputi segala usaha dalam kegiatan untuk

merencanakan, mempersiapkan, mengolah, menelaah dan penyusunan

rumusan kebijakan teknis dibidang pendapatan daerah, keuangan dan aset

daerah;

c. Pelaksanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk

menyelenggarakan pemungutan dan pemasukan pendapatan daerah;

d. Penatausahaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan dibidang tata

laksana dan hubungan masyarakat, hukum dan perundang-undangan,

kepegawaian, keuangan dan tata usaha umum;

e. Koordinasi yang meliputi segala usaha dan kegiatan guna mewujudkan

kesatuan gerak, keserasian yang berhubungan dengan peningkatan

pendapatan daerah;

f. Pengawasan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk melaksanakan

pengamanan teknis pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang

ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 40: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

D. Aplikasi Fungsi Manajemen oleh DP2AKD

Berdasarkan Tupoksi aplikasi fungsi manajemen oleh DP2KAD, meliputi:

a. Perencanaan

Pereencanaan dalam arti luas adalah suatu proses mempersiapkan

secara sistematis kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai

suatu tujuan. Handoko (1999:15) mengemukakan bahwa

perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi

dan penentuan strategi, kebiajkan, proyek, program, prosedur,

metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan. Dalam fungsi manajemen, tindakan dan

perencanaan sangat memegang peranan penting karena

perancanaan yang baik akan menjamin terlaksananya kegiatan

selanjutnya dalam suatu organisasi.

Untuk menyusun rencana yang baik, dibutuhkan adanya data dan

informasi yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan dan

dijabarkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan dalam organisasi.

Lembaga Administrasi Negara (1999:9) merumuskan pengertian

perencanaan sebagai beriikut:

a. Perencanaan dalam arti seluas-luasnya tidak lain adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

b. Perencanaan adalah proses penentuan tujuan, penentuan kegiatan dan penentuan aparat pelaksana kegiatan untuk mencapai tujuan.

c. Perencanaan adalah usaha yang diorganisasikan berdasarkan perhitungan-perhitungan untuk memajukan perkembangan tertentu.

Page 41: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Pengertisn perencanaan tadi memperlihatkan bahwa terdapat

unsur-unsur penting dalam suatu perencanaan sebagai berikut

Rahardjo (2011:22)

a. Penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan-tujuan konkrit yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu atas dasar nilai-nilai yang dimiliki msyarakat yang bersangkutan.

b. Pilihan diantara alternatiif yang efisien serta rasional guna mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Harold Koontz dan

menyatakan bahwa

Planning is the function of a manager which involves the selection among alternatives of objectives, policies, procedures, and program.

an

salah satu fungsi manager yang berkaitan dengan pemilihan dia

natara beebagai alternatif untuk mencapai tuujuan, kebijaksanaan,

prosedur, dan program.

Pengertian perencanaa menurut Y. Dror (dalam Kunarjo,2000:7):

Perencanaan didefinisikan sebagai suatu proses penyiapan seperangkat keputusan untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang yang diarahkan pada pencapaian saasaran tertentu. Adapun pendapat Christopher S. Armstrong (2011:1)

mengatakan bahwa:

erature that links tax planning with top executive incentive (e.g., Desai & Dharmapala, Dyreng et al., 2010). Although these studies show that both the incentive of top managment and corporate culture have a significant impact on effective tax rates, it is not clear wheter top management directly engages in tax planning or wheter

Page 42: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

the documented tax effect are a by product of the investing,

Hasil penelitian diatas menghubungkan perancanaan pajak

dengan peningkatan pajak eksekutif atas kompensasi

eksekutif/budaya perusahaan. Meskipun studi tersebut

menunjukkan bahwa baik peningkatan manajemen puncak dan

budaya organisasi mempunyai dampak yang signifikan pada tarif

pajak yang berlaku. Selain itu juga dipengaruhi oleh pembiayaan,

investasi dan keputusan perencanaan dalam suatu organisasi.

Menurut Tjihno Windaryanto (1999:48) ada beberapa

alasan arti pentingnya perencanaan harus dilakukan sebelum

kegiatan itu dijalankan:

Dari segi cara dan alat pencapaian tujuan: 1. Perencanaan dapat dijadikan arahan kegiatan dan pedoman

bagi pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan 2. Dapat melakukan forcasting terhadap hal-hal yang akan

dilakukan mengenai potensi dan prospek-proepek perkembangan di masa yang akan datang

3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih kombinasi tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi tentang cara yang terbaik

4. Perencanaan dapat melakukan pemilihan prioritas atau urutan-urutan yang berdasarkan pencapaian tujuan

5. Perencanaan dapat dijadikan tolok ukur atau standar keberhasilan atau pengawasan

Dari segi operasional: 1. Perencanaan diharapkan terdapatnya arahan bagi pelaksana

kegiatan 2. Dengan adanya perencanaan dapat mengetahui apakah

pelaksanaan dapat mencapai sasaran atau yang telah ditetapkan 3. Dapat menghindari pemborosan-pemborosan terhadap sumber-

sumber daya yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan

Page 43: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Lingkup dari perencanaan ini memfokuskan pada

pengambilan keputusan, karena dalam proses perencanaan

dilakukan pemilihan dan penentuan langkah yang akan datang.

Perencanaan yang tepat dan sistematis biasanya memperhatikan

faktor obyektif, dengan demikian menurut Tjihno Windaryanto

(1999:49) perencanaan mempunyai fungsi:

1. Sebagai sarana komunikasi bagi semua pihak penyelenggara 2. Dasar pengaturan alokasi sumber daya yang dimiliki oleh

organisasi 3. Alat untuk mendorong perencana dan pelaksana melihat ke

depan dan menyadari pentingnya unsur waktu 4. Sebagai pegangan dan tolok ukur fungsi pengendalian

Menurut Bintoro Tjokroamidjojo (1998:15) ada tiga unsur

penting daripada perencanaan yaitu:

1. Perlunya koordinasi 2. Konsistensi antara berbagai variabel sosial ekonomi suatu

masyarakat 3. Penetapan skala priorotas

Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

perencanaan adalah suatu usaha yang berhubungan dengan

pemilihan alternatif-alternatif kegiatan yang akan dikerjakan di

masa yang akan datang guna meningkatkan kesejahteraan dan

pembinaan potensi daerah.

b. Koordinasi

1) Pengertian Koordinasi

Pengertian koordinasi menurut Manulang (2008:12):

Coordinating atau mengkoordinasikan merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar

Page 44: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatupadukan, dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi.

Menurut Handoko (1998:19):

Koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Selain itu menurut Terry (2006:19): Coordinating merupakan sinkronisasi yang teratur dari usaha-usaha individu yang berhubungan dengan jumlah, waktu dan tujuan mereka sehingga dapat diambil tindakan yang secara serempak menuju sasaran yang telah ditetapkan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat diambil

kesimpulan mengenai koordinasi adalah proses menyatukan dan

menyinkronkan berbagai kegiatan dan usaha sehingga terdapat

kerjasama yang terarah menuju sasaran atau tujuan yang ditetapkan.

2) Ciri-ciri Koordinasi

Ciri-ciri koordinasi yang baik menurut Fayol (dalam Ibnu

Syamsi, (1995:113) yaitu:

1. Antara unit dan sub unit dengan unit atau sub unit lainnya dapat bekerjas sama secara serasi

2. Masing-masing unit dan sub unit telah mengetahui bagian tugas yang mana yang harus bekerja sama dengan unit lainnya

3. Unit dan sub unit harus dapat menyesuaikan diri dengan jadwal waktu kerjasama dengan unit sub unit lainnya

Syarat koordinasi yang baik menurut Ibnu Syamsi (1995:113)

yaitu:

Page 45: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

1. Adanya pembagian tugas dan pekerjaan yang jelas dalam organisasi

2. Adanya suasana persaudaraan dan semangat kerjasama yang besar dalam organisasi

3. Adanya kontak-kontak dan komunikasi yang cukup diantara orang-orang dalam organisasi

4. Koordinasi ditetapkan dan dilaksanakan sebagai kesatuan dalam perencanaan, pembimbingan dan pengendalian

3) Gejala-gejala kurangnya koordinasi dan pencegahaannya

Kurangnya koordinasi dalam suatu organisasi atau usaha kerja

sama akan nampak dari gejala-gejala berikut:

1. Petugas atau pejabat masing-masing atau satuan-satuan organisasi berselisih menurut wewenang atau bidang kerja yang masing-masing menganggap sebagai termasuk dalam yuridiksinya

2. Terdapat saling pelemparan tanggung jawab, karena masing-masing merasa bahwa sesuatu wewenang atau bidang kerja tidak termasuk dalam lingkupnya

3. Gejala yang lain nampak pada adanya suatu keputusan yang ternyata dibuat dengan kurang sempurna karena tidak terhimpun secara lengkap segenap keterangan pada satuan-satuan organisasi yang bersangkutan (dari tingkat bawahannya)

4. Tumbuhnya banyak badan khusus atau satuan-satuan organisasi nonstruktural misalnya panitia, komisi, tim, satgas, dan sebagainya yang masing-masing berdiri sendiri untuk menyelesaikan tugas yang sebetulnya telah dapat dicakup atau dimasukkan ke dalam susunan organisasi yang sudah ada (Pariatra Westra, 1983:55)

Untuk mencegah kemungkinan benarnya gejala-gejala di atas

sebagai kurangnya koordinasi dan agar aktivitas pengkoordinasian

efektif hendaknya perlu diperhatikan hal-hal berikut:

1. Diadakan pembagian kerja yang jelas dalam organisasi atau program

2. Semangat bekerjasama yang besar diantara para pejabat atau pekerja (hubungan informal yang sehat dalam organisasi yang bersangkutan) hendaknya dibina terus

Page 46: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

3. Fasilitas kontak dan tata hubungan yang cukup bagi semua pihak dalam organisasi maupun luar usaha kerja sama itu dipupuk dikembangkan

4. Koordinasi hendaknya telah disiapkan sejak tahap-tahap permulaan kegiatan atau program yang bersangkutan dan kemudian dipertahankan sebagai proses yang menerus (Pariatra Westra, 1983:55)

4) Macam-macam Koordinasi

Dalam melakukan koordinasi paling tidak dikenali tiga macam

koordinasi khususnya dalam hubungan penyelenggaraan hubungan

kepemerintahan:

1. Koordinasi hirarkis atau vertikal yaitu oleh atasan yang secara operasional membawahinya

2. Koordinasi fungsional horisontal yaitu koordinasi oleh suatu instansi yang secara fungsional bertanggung jawab atas suatu masalah atau program terhadap instansi lain yang turut terlibat

3. Koordinasi fungsional diagonal yaitu koordinasi oleh instansi yang lebih tinggi yang secara formal bukan atasannya, tetapi secara fungsional harus mengkoordinasikannya (Muhadjir Darwin, 2005:743)

Sedangkan menurut Ibnu Syamsi (1995:115) koordinasi dapat

dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Koordinasi vertiikal yaitu koordinasi yang dilakukan oleh atasan kepada para bawahannya

2. Koordinasi horisontal yaitu koordinasi yang dilakukan dalam unit-unit yang sederajat atau antar isntansi yang sederajat

Oleh karena itu koordinasi yang dilakukan oleh DP2KAD

meliputi koordinasi vertikal yang dilakukan oleh pimpinan DP2KAD

dalam melakukan pengarahan, penyatuan kegiatan-kegiatan terhadap

satuan-satuan kerja yang ada di bawah tanggung jawabnya dan

Page 47: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

koordinasi horisontal yaitu koordinasi DP2KAD dengan instansi-

instansi atau badan-badan lain dalam rangka mengarahkan dan

menyatukan tindakan dalam meningkatkan PAD.

5) Cara Mengadakan Koordinasi

Supaya koordinasi dapat terhindar dari hal-hal yang tidak

diinginkan maka pelaku koordinasi harus mengetahui cara-cara

untuk mengadakan koordinasi. Soewarno Handayaningrat

(1991:124) mengutarakan bahwa koordinasi dapat dilakukan melalui

metode dan teknik yaitu:

1. Koordinasi melalui wewenang 2. Koordinasi melalui konsesus 3. Koordinasi melalui pedoman kerja 4. Koordinasi melalui suatu forum 5. Koordinasi melalui konferensi

Menurut Sutarto (2006:152) koordinasi dapat dilakukan

dengan cara:

1. Mengadakan pertemuan informal dengan para pejabat 2. Mengadakan pertemuan formal yang biasa dinamakan rapat 3. Membuat edaran berantai 4. Mengadakan penyebaran kartu 5. Membuat buku pedoman organisasi 6. Mengangkat koordinator 7. Berhubungan melalui alat penghubung 8. Membuat tanda-tanda 9. Membuat simbol 10. Membuat kode 11. Menyanyi bersama

Page 48: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

6) Arti Pentingnya Koordinasi

Dari berbagai hal yang telah dikemukakan di atas, maka kita

dapat menarik suatu pernyataan bahwa koordinasi mutlak diperlukan

untuk pencapaian tujuan yang diharapkan. Menurut Patiatra Westra

au

usaha kerjasama karena adanya perbedaan-perbedaan (satuan,

dikarenakan keharusan untuk mengadakan pembagian tugas,

pekerjaan, spesialisasai, dan tanggung jawab sebagai konsekuensi

berorganisasi atau bekerjasama. Itulah sebabnya tanpa koordinasi

ada tendensi atau kemungkinan masing-masing spesialis itu akan

berjalan sendiri yang bisa saja menuju ke berbagai arah atau tidak

pernah bertemu dengan tujuan yang sama.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dinyatakan bahwa

koordinasi mempunyai sasaran agar organisasi dapat mencapai

tujuannya dengan seefisien mungkin. Untuk mencapai tujuan

organisasi yang bersangkutan merupakan suatu sistem dimana di

dalamnya terdapat unit-unit atau bagian-bagian yang paling

berkaitan satu dengan yang lainnya. Setiap unit walaupun

mempunyai fungsi yang berlainan satu dengan lainnya tidak dapat

saling melepaskan diri dalam menjalankan fungsinya dengan baik

tanpa bantuan unit lainnya, dan oleh karena itu maka setiap unit

Page 49: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

mempunyai kewajiban untuk mendukung pelaksanakan fungsi di

unit lainnya untuk mencapai tujuan.

Menurut Malayu Hasibuan (2007:89) pentingnya koordinasi

yaitu:

1. Koordinasi memungkinkan suatu penyelesaian secara menyeluruh atas akses bagian-bagian individu yang membentuk total itu

2. Masing-masing bagian yang membentuk keseluruhan menjadi sangat penting di bawah koordinasi

3. Koordinasi menekankan pentingnya unsur-unsur manusia 4. Salah satu konsep koordinasi adalah mengikat menjadi satu

kesatuan integral berbagai macam tingkatan unit

Dari arti penting koordinasi di atas diketahui bahwa koordinasi

mempunyai manfaat untuk mencapai tujuan yang optimal. Adapun

manfaat koordinasi menurut Sutarto (2006:152)

1. Dengan koordinasi dapat dihindarkan perasaan lepas satu sama lain antara satuan-satuan organisasi atau antara pejabat yang ada dalam organisasi

2. Dengan koordinasi dapat dihindarkan timbulnya rebutan fasilitas

3. Dengan koordinasi dapat dihindarkan timbulnya pertentangan antar organisasi atau jabatannya merupakan yang paling penting

4. Dengan koordinasi dapat dihindarkan terjadinya kekosongan pekerjaan oleh satuan-satuan organisasi atau antara pejabat yang ada dalam organisasi

c. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar

semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai

dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi

pelaksanaan artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja

Page 50: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk

mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Pelaksanaan disebut juga

untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur-

unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat

tercapai.

Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating)

merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi

perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan

aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi pelaksanaan

justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung

dengan orang-orang dalam organisasi. Dalam hal ini, George R. Terry

(1986) mengemukakan bahwa:

Pelaksanaan merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran organisasi dan sasaran anggota-anggota organisasi tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran tersebut.

Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain

merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan,

dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap

karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan

peran, tugas dan tanggung jawabnya.

Page 51: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating)

ini adalah bahwa seorang pegawai akan termotivasi untuk mengerjakan

sesuatu jika :

a. Merasa yakin akan mampu mengerjakan

b. Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi

dirinya

c. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain

yang lebih penting, atau mendesak

d. Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan

Fungsi dari Pelaksanaan (actuating) adalah sebagai berikut:

1. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan

pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara

efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan

2. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan

3. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

4. Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh

pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak

tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh

kesadaran dan produktivitas yang tinggi.

Page 52: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

d. Pengawasan

1) Pengertian Pengawasan

Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan, pemborosan dan

penyelewengan dalam keuangan daerah, maka Pemerintahan Daerah

harus melakukan pengawasan.

Pengawasan menurut Victor M. Situmorang dan Jusuf Juhir

(1994:21) adalah:

Setiap usaha dan tindakan dalam rangka untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tugas yang dilaksanakan menurut ketentuan dan sasaran yang hendak dicapai. Selanjutnya, dinyatakan bahwa pengawasan, merupakan suatu proses dengan mana prestasi pekerjaan dipantau.

Pandangan lain tentang pengawasan dikemukakan oleh Sondang P.

Siagian (1980:135), menyatakan pengawasan adalah:

Proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

Sementara itu menurut Djamaluddin Tanjung dan Supardan (1999:82),

menyatakan bahwa:

Pengawasan adalah salah satu fungsi manajemen untuk menjamin agar pelaksanaan kerja berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

Menurut Harahap (2001:10), menyatakan bahwa:

Pengawasan mencakup upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan, prinsip yang dianut dan juga dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan agar dapat dihindari kejadiannya dikemudian hari.

Page 53: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Dengan pengawasan dapat diketahui sejauhmana penyimpangan,

penyalahgunaan, kebocoran, pemborosan, kemubaziran, penyelewengan

dan lain-lain kendala di masa yang akan datang. Jadi keseluruhan

pengawasan adalah aktivitas membandingkan apa yang sedang atau

yang sudah dikerjakan dengan apa yang direncanakan sebelumnya,

karena itub perlu kriteria, norma, standar, dan ukuran tentang hasil yang

ingin dicapai.

Dalam pengertian awam, pengawasan dapat diartikan sebagai

perbuatan untuk melihat dan memonitor terhadap orang agar ia berbuat

sesuai dengan kehendak yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan

dalam ilmu manajemen, pengawasan adalah merupakan salah satu

fungsi manajemen yang merupakan faktor penentu bagi kelangsungan

hidup suatu organisasi.

Pengawasan mempunyai arti penting bagi setiap perusahaan.

Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secara

berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif), sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pengawasan adalah kegiatan manajer yang mengusahakan agar

pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan

dan atau hasil yang dikehendaki (Lubis, 1985:154).

Menurut Manullang (1990:173), pengawasan adalah suatu proses

untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya

Page 54: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

dan mengoreksi bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan rencana-rencana semula. Pendapat ahli lain,

pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar

pelaksanaan kerja dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem

informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar

yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur

penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakankoreksi yang

diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan

dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian

tujuan-tujuan perusahaan (Handoko, 1995:360-361).

Pengendalian / Pengawasan adalah proses mengarahkan

seperangkat variable / unsure ( manusia, peralatan, mesin, organisasi )

kearah tercapainya suatu tujuan atau sasaran manajemen. Pengendalian

dan pengawasan diperlukan untuk mengetahui apakah pelaksanaan suatu

kegiatan dalam organisasi sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah

digariskan atau ditetapkan.

Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak

kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak

akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Dalam hal ini, Louis E.

Boone dan David L. Kurtz (1984) memberikan rumusan tentang

the process by which manager determine

Page 55: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Dari beberapa pendapat di atas adanya hubungan yang erat antara

pengawasan dan perencanaan, karena pengawasan dianggap sebagai

aktivitas untuk menentukan, mengoreksi penyimpangan-penyimpangan

dalam pelaksanaan dan hasil yang dicapai dari aktivitas-aktivitas yang

direncanakan. Dalam hubungan in, Harold Koontz dan Cyriel P. Donnel

(1980:136), berpendapat bahwa Perencanaan dan pengawasan

merupakan dua sisi mata uang yang sama.

Dengan demikian jelasa bahwa tanpa rencana, pengawasan tidak

mungkin dilaksanakan, karena tidak ada pedoman untuk melakukan

pengawasan itu, sebaliknya rencana tanpa pengawasan akan cenderung

memberi peluang timbulnya penyimpangan-penyimpangan dan

penyelewengan dan lain-lain kebocoran, tanpa ada alat untuk mencegah,

oleh karena itu diperlukan adanya pengawasan.

Pengawasan merupakan salah satu dari fungsi manajemen yang sangat

penting, sehingga berbagai ahli manajemen dalam memberikan

pendapatnya selalu menempatkan unsur pengawasan sebagai fungsi

yang penting. Kasus-kasus yang terjadi dalam banyak organisasi adalah

tidak diselesaikannya suatu penugasan, tidak ditepatinya waktu

penyelesaian (deadline) suatu anggaran yang berlebihan dan kegiatan-

kegiatan lain yang menyimpang dari rencana.

Begitu pentingnya pengawasan dalam suatu organisasi sehingga

keberhasilan atau kinerja suatu organisasi menjadi ukuran, sejauh mana

Page 56: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

pelaksanaan pengawasan terhadap organisasi tersebut. Bahkan dalam

praktek manajemen modern pengawasan tidak dapat lagi dipisahkan

dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya.

Ada berbagai faktor yang membuat pengawasan yang diperlakukan oleh

setiap organisasi. Faktor-faktor itu adalah (Rahardjo, 2010:129):

1. Perubahan lingkungan organisasi. Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadu terus-menerus dan tak dapat dihindarkan, seperti munculnya inovasi produk dan pesaing baru, diketemukannya bahan baku baru, adanya peraturan pemerintahan baru, dan sebagainya. Melalui fungsi pengawasan manajer mendeteksi perubahan-perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa organisasi, sehingga mampu mengahadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan yang diciptakan perubahan-perubahan yang terjadi.

2. Peningkatan kompleksitas organisasi. Semakin besar organisasi semakin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin bahwa kualitas dan profitabilitas tetap terjaga, penjualan eceran pada para penyalur perlu dianalisa dan dicatat secara tepat; bermacam-macam pasar organisasi, luar dan dalam negeri, perlu selalu dimonitor. Di samping itu organisasi sekarang lebih bercorak desentraslisasi, dengan banyak agen-agen ataua cabang0cabang penjualan dan kantor-kantor pemasaran, pabrik-pabrik yang secara terpisah secara geografis, atau fasilitas-fasilitas penelitian yang tersebar luas. Semuanya memerlukan pelaksanaan fungsi pengawasan dengan lebih efisien dan efektif.

3. Kesalahan-kesalahan. Bila para bawahan tidak pernah membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana melakukan fungsi pengawasan. Tetapi kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan-kesalahan memesan barang atau komponen yang salah, membuat penentuan harga yang terlalu rendah, maslaah-masalah didiagnosa secara tidak tepat. Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan-kesalahan tersebut sebelum menjadi kritis.

4. Kebutuhan Manajer untuk mendelegasikan Wewenang. Bila manjer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab atasan itu sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menentukan apakah bawahan telah melakukan tugas-tugas yang telah dilimpahkan kepadanya adalah dengan mengimplementasikan sistem pengawasan. Tanpa sistem tersebut, manajer tidak dapat memeriksa pelaksanaan tugas bawahan.

Page 57: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

2) Maksud dan Tujuan Pengawasan

Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan dan untuk mencapai

tujuan yang telah direncanakan, maka perlu ada pengawasan, karena

dengan pengawasan tersebut tujuan yang akan dicapai yang dapat dilihat

dengan berpedoman pada rencana (planning) yang telah ditetapkan

terlebih dahulu.

Pada prinsipnya pengawasan itu sangat penting dalam melaksanakan

tugas dan pekerjaan, sehingga pengawasan diadakan dengan maksud

yakni (Rahardjo, 2010:131):

a. Mengetahui jalannya pekerjaan, apakah lancar atau tidak b. Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai

dan mengadakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan-kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan-kesalahan yang baru

c. Mengetahui apakah penggunaan anggaran (budget) yang telah ditetapkan dalam rencana terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang telah direncanakan

d. Mengetahui rencana kerja sesuai dengan program (fase tingkat pelaksanaan) seperti yang telah ditentukan dalam planning atau tidak

e. Mengetahui hasil pekerjaan dibanding dengan yang telah ditetapkan dalam planning

Dalam Instruksi Presiden RI Nomor 15 Tahun 1983 tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengawasan dikemukakan bahwa:

Pengawasan bertujuan mendukung kelancaran dan ketetapan pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Terhadap rumusan pengawasan memang tercakup dalam fungsi controlling itu mempunyai sasaran yakni, agar seluruh aspek penyelenggaraan manajemen berjalan dengan lancar serta berdaya guna dan berhasil guna, sehingga pencapaian tujuan organisasi dapat lebih terjamin.

Page 58: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Untuk itu secara singkat dapat disimpulkan bahwa tujuan pengawasn

adalah:

a. Menjamin ketetapan pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana,

kebijaksanaan dan perintah

b. Melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan

c. Mencegah pemborosan dan penyelewengan

d. Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang dan

jasa yang dihasilkan

e. Membina kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan

organisasi (pemerintah)

3) Jenis-jenis Pengawasan

Ditinjau dari berbagai aspek, pada dasarnya terdapat berbagai

macam pengawasan yang dibedakan dalam (1) subjek pengawasan, (2)

objek pengawasan, dan (3) waktu pengawasan

1. Dari Segi Subjek Pengawasan

Ditinjau dari segi subjek atau yang melaksanakan pengawasan,

maka fungsi dan kegiatan pengawasan dibedakan dalam dua jenis,

yakni:

a. Pengawasan internal, ialah yang dilakukan oleh suatu

badan/lemabaga pengawasan terhadap organ-organ dalam

Page 59: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

tubuh suatu organisasi. Sebagai conntoj mengenai pengawasan

internal ini dikemukakan oleh Sujamto (1986:62) yaitu BPKP

ditinjau dari sudut pengertian pemerintah dalam arti luas,

Inspektorat Jenderal Departemen yang bersangkutan,

Inspektorat Wilayah Kabupaten/Kota ditinjau dari propinsi dan

kabupaten/kota masing-masing

b. Pengawasan eksternal, adalah pengawasan yang dilakukan oleh

perangkat, pejabat atau lembaga pengawasan di luar satu unit

Kedua jenis pengawasan tersebut di atas (internal dan eksternal)

disebut pengawasan formal, sebab yang melakukan pengawasan ini

adalah badan/lembaga yang mempunyai kedudukan formal (legal),

seperti Badan Pengawas Keuangan (BPK).

2. Dari Segi Objek Pengawasan

Manullang yang mengutip Beishline (1983:177), membedakan

objek pengawasan yaitu yaitu: (a) pengawasan operatif, dan (b)

pengawasan administratif. Pengawasan operatif untuk bagian terbesar

berurusan dengan tindakan, akan tetapi pengawasan administrasi

berurusan baik dengan tindakan maupun dengan pikiran.

Dari segi pelaksanaannya, objek pengawasan dapat dibedakan

dalam 2 jenis kegiatan pengawasan, yakni:

Page 60: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

a. Pengawasan langsung adalah pengawasan yang dilakukan oleh

aparat pengawasan (pimpinan) dalam suatu organisasi terhadap

bawahannya secara langsung dalam melaksanakan pekerjaan di

tempat berlangsungnya pekerjaaan (on the spot). Sistem

pengawasan langsung yang dilakukan oleh atasan ini disebut

Built of Control. Dengan demikian, hal ini mencakup

pengertian pemeriksaan (inspection).

b. Pengawasan tidak langsung adalah pengawasan yang dilakukan

oleh aparat atau pimpinan organisasi tanpa mendatangi objek

yang diawasi/diperiksa. Lazimnya, aparat atau pimpinan yang

melakukan pengawasan tidak langsung, memeriksa

pelaksanaan pekerjaan berdasarkan laporan yang tiba

kepadanya dengan mempelajari serta menganalisis laporan atau

dokumen yang berhubungan objek yang diawali.

3. Dari Segi Waktu Pengawasan

Yang dimaksud dengan waktu pengawasan adalah berdasarkan

saatnya pengawasan dilaksanakan atau pengawasan dilakukan pada

suatu waktu tertentu. Ditinjau dari segi waktu pelaksanaan pengawasan,

pengawasan dibedakan dalam dua jenis yaitu:

a. Pengawasan preventif, adalah pengawasan yang dilakukan

sebelum pekerjaan dilaksanakan, dengan tujuan untuk

menghindari berbagai penyelewengan, penyimpangan dan

Page 61: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

kesalahan yang mungkin dapat terjadi. Dengan kata lain,

pengawasasn preventif adalah tindakan pencegahan terhadap

hal-hal yang tidak dikehendaki terjadi dalam suatu pekerjaan.

b. Pengawasan represif, ialah pengawasan yang dilakukan setelah

adanya pelaksanaan pekerjaan, dengan maksud untuk

menjamin kelangsungan pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya

sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

4) Tipe dan Ciri Pengawasan

Tipe dan ciri pengawasan dalam pelaksanaannya seperti dikemukakan

oleh Sondang P. Siagian (1980:137) adalah sebgai berikut:

a. Pengawasan harus bersifat pelaksanaan fungsi pengawasan harus menemukan fakta-fakta tentang bagaimana tugas dijalankan dalam organisasi

b. Pengawasan harus bersifat preventif, yang artinya bahwa proses pengawasan itu dijalankan untuk mencegah timbulnya penyimpangan dan penyelewengan dari rencana yang telah ditentukan.

c. Pengawasan diarahkan kepada masa sekarang, yang berarti bahwa pengawasan hanya dapat ditujukan terhadap kegiatan-kegiatan yang kini sedang dilaksanakan

d. Pengawasan hanyalah sekedar alat untuk meningkatkan efisiensi. Pengawasan tidak boleh dipandang sebagai tujuan

e. Pelaksanaan pengawasan itu harus mempermudah tercapainya tujuan f. Proses pelaksanaan pengawasan harus efisien, dalam arti jangan

sampai terjadi pengawasan yang menghambat usaha peningkatan efisiensi

g. Pengawasan bukan untuk menentukan siapa yang salah, tetapi untuk menemukan apa yang tidak betul

h. Pengawasan harus bersifat membimbing agar supaya para pelaksana meningkatkan kemampuannya untuk melakukan tugas yang ditentukan baginya

Dengan demikian dalam pelaksanaannya pengawasan mempunyai

tipe dan ciri yang lebih mengutamakan untuk menemukan apa yang

Page 62: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

tidak betul dan bukan mencari siapa yang salah, dan memberikan

petunjuk untuk memperbaikinya, sehingga pelaksanaan pekerjaan sesuai

dengan rencana dan dapat meningkatkan kemampuan aparat DP2KAD

untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

Sistem pengawasan yang berlaku di lingkungan Pemerintah

Republik Indonesia, dikenal dua jenis pengawasan utama, yaitu:

pengawasan atasan langsung dan pengawasan fungsional. Dalam

perkembangan selanjutnya dikenalnya pengawasan legislatif dan

pengawasan masyarakat.

Pengawasan atasan langsung dan pengawasan fungsional

ditetapkan berdasarkan Instruksi Prsiden No. 15 Tahun 1983 tentang

pedoman pelaksanaan pengawasan. Dalam peraturan tersebut dijelaskan

bahwa pengawasan bertujuan mendukung kelancaran dan ketepatan

pelaksanaan kegiatan pemerintah dan pembangunan. Untuk pimpinan

semua satuan organisasi, termasuk pimpinan proyek pembangunan di

lingkungan Departemen/lembaga/instansi lainnya menciptakan

pengawasan meningkatkan mutu pengawasan tersebut di lingkungan

tugasnya masing-masing.

Page 63: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Menurut Handoko (2003:361-362), ada tiga tipe dasar pengawasan

yaitu:

1. Pengawasan Pendahuluan (Feedfoward Control) Pengawasan yang dirancang untuk mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan-penyimpangan standar atau tujuan dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu diselesaikan.

2. Pengawasan Concurrent Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan. Tipe pengawasan seperti ini merupakan proses dimana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu, atau syarat tertentu harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kegiatan tersebut dilakukan untuk mencapai suatu ketepatan dari pelaksanaan tujuan.

3. Pengawasan umpan balik (Feedback Control) Pengawasan yang dilakukan untuk mengukur hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.

Ketiga bentuk pengawasan tersebut sangat berguna bagi

manajemen, khususnya pengawasan pendahuluan dan pengawasan

concurrent, dimana memungkinkan manajemen untuk membuat

tindakan koreksi dan tetap mencapai tujuan. Akan tetapi perlu

dipertimbangkan disamping kegunaan dua bentuk pengawasan yaitu :

a. Biaya keduanya mahal.

b. Banyaknya kegiatan tidak memungkinkan dirinya dimonitor secara

terus menerus.

c. Pengawasan yang berlebihan akan menjadikan produktivitas

berkurang.

Proses pengawasan terdiri dari beberapa tindakan (langkah pokok)

tertentu yang bersifat fundamental bagi semua pengawasan manajerial.

Adapun langkah-langkah pokok ini meliputi :

Page 64: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

1. Standar berguna antara lain sebagai alat pembanding di dalam

pengawasan, alat pengukur untuk menjawab pertanyaan berapa suatu

kegiatan atau sesuatu hasil telah dilaksanakan, sebagai alat untuk

membantu pengertian yang lebih cepat antara pengawasan dengan

yang diawasi, sebagai cara untuk memperbaiki uniformitas.

2. Penilaian atau pengukuran terhadap pekerjaan yang sudah atau

senyatanya dikerjakan. Ini dapat dilakukan dengan melalui antara lain

: laporan (lisan atau tertulis), buku catatan harian tentang itu tentang

bagan jadwal atau grafik produksi, inspeksi atau pengawasan

langsung, pertemuan/konperensi dengan petugas-petugas yang

bersangkutan, survei yang dilakukan oleh tenaga staf atas badan

tertentu.

3. Perbandingan antara pelaksanaan pekerjaan dengan ukuran atau

standar yang telah ditetapkan untuk mengetahui penyimpangan-

penyimpangan yang terjadi. Ini dilakukan untuk pembandingan antara

hasil pengukuran tadi dengan standar, dengan maksud untuk

mengetahui apakah diantaranya terdapat suatu perbedaan dan jika ada

seberapa besarnya perbedaan itu, kemudian untuk menentukan

perbedaan itu perlu diperbaiki atau tidak.

4. Perbaikan atau pembetulan terhadap penyimpangan-penyimpangan

yang terjadi sehingga pekerjaan tadi sesuai dengan apa yang telah

direncanakan. Bila hasil analisa menunjukkan adanya tindakan

Page 65: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

koreksi, tindakan ini harus diambil. Tindakan koreksi dapat diambil

dalam berbagai bentuk. Standar mungkin diubah, pelaksanaan

diperbaiki, atau keduanya dilakukan bersamaan. (Lubis, 1985:160).

Pengawasan dapat dilakukan dengan mempergunakan cara-cara sebagai

berikut :

1. Pengawasan langsung

Pengawasan dilakukan oleh manajer pada waktu kegiatan-kegiatan sedang

berjalan. Pengawasan langsung dapat berbentuk :

a. Inspeksi langsung

b. Observasi ditempat (on the spot observation)

c. Laporan ditempat (on the spot report), berarti penyampaian

keputusan ditempat bila diperlukan.

2. Pengawasan tidak langsung

Pengawasan dari jarak jauh melalui laporan yang disampaikan oleh para

bawahan. Laporan ini dapat berbentuk :

a. Laporan tertulis

b. Laporan lisan. (Lubis, 1985: 163)

4) Fungsi Pengawasan dalam Manajemen

Page 66: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Fungsi pengawasan tidak dapat dipisahkan dari fungsi manajemen,

seperti perencanaan dan pelaksanaan. Keberadaan fungsi pengawasan

dalam organisasi bukan hanya sekedar pelengkap tetapi sama

pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemn lainnya dalam rangka

pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan, pandangan ini bertitik

tolak dari pendapat G.R Terry sebagaimana dikutip Winardi (1983:28)

yang merumuskan kegiatan-kegiatan dalam manajemen dengan urutan

sebagai berikut: yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling.

Jadi pengawasan selain sebagai fungsi manajemen sekaligus berada

dalam proses manajemen.

Menurut Winardi lebih lanjut (1983:379):

Pengawasan terdapat pada setiap tingkat manajemen, apabila fungsi-fungsi fundamental manajemen lainnya, baik perencanaan, pengorganisasian dan penggerakan dilaksanakan dengan sempurna, maka pengawasan tidak banyak lagi diperlukan. Tetapi hal tersebut jarang sekali terjadi.

Dari pendapat ini diketahui bahwa pengawasan dalam aktivitas

manajemen juga mengandung muatan yang cukup besar seperti halnya

kegiatan dalam fungsi manajemen lainnya, baik perencanaan dan

pengorganisasian maupun penggerakan hal ini bertolak dari penegasan

Winardi pada bagian lain, bahwa:

Pengawasan dalam arti manajemen yang diformalkan tidak akan terdapat tanpa adanya perencanaan, pengorganisasian, dan penggerakan sebelumnya. Pengawasan tidak dapat terjadi dalam sebuah kondisi yang vakum. Ia berkaitan dengaan, dan ia merupakan bagian dari output ketiga macam fungsi manajemen lainnya, makin dekat kaitan tersebut makin efektif pengawasan.

Page 67: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Dengan demikian, pengawasan merupakan salah satu rangkaian

yang dinamis dalam proses manajemen seiring dengan kegiatan yang

berlangsung dalam ketiga fungsi manajemen lainnya. Jelasalah bahwa

pengawasan adalah bagian dari proses manajemn di samping merupakan

fungsi manajemen itu sendiri. Oleh karena pelaksanaan pembangunan

adalah proses kegiatan manajemen, maka pengawasan haruslah melekat

di dalamnya dalam arti pengawasn merupakan bagian dari aktivitas

pembangunan itu sendiri.

Dari pandangan-pandangan tentang hakikat pengawasan dalam

dimensi pemerintah dan pembangunan dimaksudkan agar segenap

rangkaian pelaksanaan dan mekanisme pembangunan dapat mencapai

sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sejalan dengan

pemikiran dan pertimbangan yang tertuang dalam Instruksi Presiden

Republik Indonesia No. 15 Tahun 1983 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pengawasan, bahwa:

Pengawasan merupakan slah satu unsur penting dalam rangka peningkatan pendayagunaan aparatur negara dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan menuju terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

Page 68: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir digunakan sebagai dasar atau landasan dalam

pengembangan berbagai konsep dan teori yang digunakan dalam peneliitian ini,

serta hubungannya dengan perumusuan masalah yang telah dirumuskan. Mengacu

pada konsep dan teori di atas, maka kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu daerah yang mempunyai

potensi menjadi daerah otonom. Penelitian yang dilakukan ini, bertujuan untuk

menganalisis tentang bagaimana aplikasi fungsi manajemen oleh DP2KAD

Kabupaten Karanganyar.

Dalam rangka untuk mengelola pendapatan daerah serta berbagai hal yang

berpengaruh faktor pendukung maupun faktor penghambat yang ada di DP2KAD

Kabupaten Karanganyar dibutuhkan manajemen keuangan daerah yang baik.

Maka peniliti tertarik untuk menggunakan 4 fungsi manajemen antara lain

perencanaan, koordinasi, pelaksanaan dan pengawasan.

Page 69: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Gambar 2.1

Skema Kerangka Berpikir

Aplikasi Fungsi Manajemen oleh DP2KAD:

1. Perencanaan 2. Koordinasi 3. Pelaksanaan 4. pengawasan

Faktor pendukung dan penghambat

Pengelolaan keuangan daerah yang lebih baik

Usaha memperbaiki pengelolaan keuangan daerah

Page 70: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong

(2000:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik,

dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

ilmiah. Dalam penelitian jenis ini, peneliti berusaha mengembangkan konsep

dan menghimpun fakta dengan cermat tanpa melakukan hipotesa akan tetapi

perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuham.

2. Lokasi Penelitian

Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Karanganyar dipilih sebagai lokasi penelitian dimana Karanganyar sebagai

daerah yang mempunyai berbagai potensi seperti halnya industri, objek

pariwisata dan lain sebagainya harus diolah dengan sebaik-baiknya, sehingga

potensi-potensi yang dipunyai dapat dioptimalkan dalam hasil dan

pemanfaatannya.

56

Page 71: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Informan

Dalam hal ini yang menjadi sumber data penelitian ini adalah hasil

wawancara kepada informan yang terdiri dari:

- Sekretaris

- Kepala Sub Bagian Perencanaan

- Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan

b. Dokumen resmi dan arsip yang berhubungan dengan masalah penelitian

Yaitu berupa data-data, dokumen-dokumen yang sekiranya berhubungan

dengan penelitian.

c. Observasi yang berhubungan dengan masalah penelitian

Data ini diperoleh melalui pengamatan langsung di Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Karanganyar

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh sumber data-data yang diperlukan guna mendukung

penelitian ini, diperlukan teknik sebagai berikut:

Page 72: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

a. Wawancara

Merupakan kegiatan untuk mendapatkan informasi dengan cara

bertanya langsung kepada responden, dimana peneliti membuat

kerangka dan garis-garis besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam

proses wawancara. Dalam penelitian ini dilakukan dengan

mengadakan tanya jawab yang mendalam yang diarahkan pada

masalah tertentu dengan para informan yang sudah dipilih untuk

mendapatkan data yang diperlukan. Teknik wawancara ini tidak

dilakukan dengan struktur yang ketat dan formal agar informasi yang

dikumpulkan memiliki kapasitas yang cukup, hanya saja untuk

memberikan pedoman dalam mengadakan wawancara maka penulis

membuat pedoman wawancara.

b. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara mencatat data-data, dokumen-

dokumen, dalam rangka mengumpulkan data-data yang berkaitan

dengan objek penelitian yang diambil dari beberapa sumber demi

kesempurnaan penganalisaan. Data tersebut berupa buku-buku, arsip-

arsip, tabel-tabel, dan bahan dokumentasi lainnya yang bermanfaat

sebagai sumber penelitian.

c. Observasi

Teknik pengumpilan data dengan cara pengamatan langsung dengan

menggunakan alat indera pendengaran dan penglihatan terhadap

Page 73: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

fenomena sosial dan gejala-gejala yang terjadi. Artinya data diperoleh

dengan cara memandang, melihat dan mengamati objek, sehinggga

dengan itu peneliti memperoleh pengetahuan mengenai apa yang

dibutuhkan.

5. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik penarikan sample dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Dalam purposive sampling, peneliti cenderung untuk memilih informan yang

dianggap mengetahui informasi dan permasalahannya secara mendalam dan

dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. (H.B Sutopo,

2002:56). Penelitian sample ini diarahkan pada sumber data yang dipandang

memiliki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang

diteliti. Selain itu juga digunakan teknik snowball sampling dimana pemilihan

informasi di mana pemilihan informasi pada waktu di lokasi penelitian

berdasarkan petunjuk dari informan sebelumnya, dan seterusnya bergulir

sehingga didapat data yang lengkap dan akurat.

6. Validitas Data

Dimaksudkan sebagai pembuktian bahwa data yang diperoleh peneliti sesuai

dengan apa yang benar-benar terjadi di lapangan. Untuk menguji validitas

data, peneliti menggunakan metode triangulasi yang mana untuk

mendapatkan data tidak hanya diambil dari satu melainkan dari beberapa

sumber. Untuk menguji validitas data menggunakan teknik triangulasi data

atau sumber. Menurut H.B Sutopo (2002:79) triangulasi data atau sumber

Page 74: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

memanfaatkan sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang

sejenis. Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pembanding

terhadap data tersebut. Dalam penelitian ini digunakan triangulasi data atau

sumber, yang mana peneliti bisa memperoleh informasi dari narasumber yang

berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara mendalam, sehingga

informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan dengan informasi dari

narasumber lainnya.

7. Teknis Analisa Data

Analisa data ialah langkah selanjutnya untuk mengolah hasil penelitian

menjadi data, dimana data yang diperoleh dikerjakan dan dimanfaatkan

sedimiikian rupa sehingga dapat menyimpulkan persoalan yang disajikan

dalam menyusuun hasil peenlitian. Teknik analisa data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model analisis interaktif (interactive model of analysis).

Dalam model ini terdapat 3 komponen pokok. Menurut Miles dan Huberman

dalam H.B Sutopo (2002:94-96), ketiga komponen tersebut adalah:

a. Reduksi data

Merupakan proses pemilihan, pemusatan, dan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang

dilaksanakan selama proses penelitian dan mengatur data sehingga

dapat ditarik kesimpulan akhir.

Page 75: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

b. Penyajian data

Sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan

adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan, dengan

melihat suatu penyajian data dapat diketahui apa yang terjadi dan

kemungkinan untuk mengerjakan sesuatu pada analisa ataupun

tindakan penyajian data itu sendiri dapat berupa kalimat-kalimat,

cerita-cerita, maupun tabel-tabel. Secara singkat dapat berarti cerita

sistematis dan logis supaya makna peristiwanya menjadi lebih mudah

dipahami.

c. Penarikan Kesimpulan

Sejak permulaan pengumpulan data dilakukan pencatatan peraturan-

peraturan, pernyataan-pernyataan, konfigurasi yang mungkin, arahan

sebab akibat dan proporsi untuk mengetahui apa arti dari hal-hal yang

kemudian ditarik kesimpulan, kesimpulan yang diverifikasi dapat

berupa pengumpulan yang cepat, sebagai pemikiran kedua yang timbul

melintas pada waktu melihat kembali catatan lapangan, sehingga

aktivitas tersebut merupakan suatu siklus yang digambarkan sebagai

berikut:

Page 76: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Gambar 3.1

Komponen-komponen Analisis Data

Sumber: HB Sutopo 2002:37

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Page 77: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi

1. Keadaan Geografis

Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di

provinsi Jawa Tengah yang terletak di ujung paling timur dari wilayah

Jawa Tengah. Kabupaten Karanganyar mempunyai luas wilayah

secara keseluruhan 77.378,6374 Ha atau 773,7 km2. Dimana daerah

ini memiliki ketinggian rata-rata 511 meter di atas permukaan laut

serta beriklim tropis dengan temperatur 22o-31o C. Bila dilihat dari

garis bujur dan garis lintang, maka Kabupaten Karanganyar terletak

antara 110o - 110o o -

Karanganyar berbatasan dengan provinsi Jawa Timur serta empat

kabupaten dan satu kotamadya yang mengelilinginya. Untuk lebih

jelasnya, di bawah ini akan diperinci batas-batas Kabupaten

Karanganyar.

Batas-batas wilayah Kabupaten Karanganyar:

- Sebelah utara : Kabupaten Sragen

- Sebelah timur : Provinsi Jawa Timur

- Sebelah selatan : Kabupaten Wonogiri

Kabupaten Sukoharjo

63

Page 78: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

- Sebelah barat : Kabupaten Boyolali

Kota Surakarta

2. Pembagian Wilayah Administrasi

Kabupaten Karanganyar terdiri dari 17 kecamatan yang melipuuti

177 desa/kelurahan (15 kelurahan). Desa/kelurahan tersebut terdiri dari

1.091 dusun, 2.313 dukuh, 1.835 RW, dan 6.020 RT. Klasifikasi

desa/kelurahan terdiri dari swadaya 12 desa/kelurahan, swakarya 140

desa/kelurahan, dan swasembada 25 desa/kelurahan.

Daerah Kabupaten Karanganyar terdiri dari:

1. Kecamatan Gondangrejo

2. Kecamatan Colomadu

3. Kecamatan Karanganyar

4. Kecamatan Tasikmadu

5. Kecamatan Jaten

6. Kecamatan Kebakkramat

7. Kecamatan Mojogedang

8. Kecamatan Karangpandan

9. Kecamatan Matesih

10. Kecamatan Tawangmangu

11. Kecamatan Ngargoyoso

12. Kecamatan Kerjo

Page 79: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

13. Kecamatan Jenawi

14. Kecamatan Jumapolo

15. Kecamatan Jumantono

16. Kecamatan Jatiyoso

17. Kecamatan Jatipuro

3. Kependudukan

Jumlah penduduk Karanganyar berdasarkan registrasi tahun 2008

sebanyak 851.366 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 421.717 jiwa

(49,53%) dan 429.649 jiwa (50,47%).

Gambaran tentang DP2KAD (Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah)

1. Sejarah Pendirian dan Perkembangan DP2KAD Kabupaten

Karanganyar

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang nomor 32 tahun 2004, bahwa pemberian

otonomi kepada daerah kabupaten dan kota didasarkan atas asas

desentralisasi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan

bertanggungjawab. Berdasarkan asas desentralisasi tersebut, pemerintah

Kabupaten Karanganyar selaku pelaksana otonomi, mempunyai hak

dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri

dalam rangka menggali potensi daerah guna meningkatkan daya guna

Page 80: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta

pelayanan kepada masyarakat sekaligus sebagai upaya peningkatan

stabilitas politik dan kesatuan bangsa.

Untuk melaksanakan pengelolaan sumber pendapatan daerah

sebagai pendapatan daerah, maka Pemerintah Daerah Kabupaten

Karanganyar membentuk Dinas Pendapatan Daerah yang sekarang

berubah menjadi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah (DP2KAD). DP2KAD Kabupaten Karanganyar dibentuk untuk

melaksanakan tugas di bidang pengelolaan kekayaan daerah Kabupaten

Karanganyar, termasuk di dalamnya mengelola sumber pendapatan

yang ada di Kabupaten Karanganyar, DP2KAD bertanggungjawab

sebagai koordinator kegiatan memantau dan melaporkan semua

penerimaan yang diperoleh.

Terbentuknya DP2KAD di Kabupaten Karanganyar ini merupakan

wujud pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 tahun 1950 tentang

pembentukan daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan provinsi Jawa

Tengah. Sebelum berubah menjadi DP2KAD, tahun 1971 hanyalah

Kabupaten Karanganyar. Kemudian atas dasar Keputusan Menteri Dalam

Negeri Nomor 363 Tahun 1977, tentang pedoman pembentukan susunan

organisasi dan tata kerja dinas daerah di bawah Bupati. Yang menjadi

dasar DP2KAD yaitu Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Kpud

7/12/41/101, tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pendapatan

Page 81: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Daerah Kabupaten/Kota. Dengan adanya kepurtusan tersebut, maka

dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 7

Tahun 1979, kemudian diperbaharui kembali dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Karanganyar Nomor 9 Tahun 2001. Untuk maksud tersebut

perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati No. 100 tahun 2009

tentang Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural pada DP2KAD

Kabupaten Karanganyar.

2. Fungsi, visi, misi, sasaran dan tujuan dari DP2KAD

DP2KAD Kabupaten Karanganyar mempunyai Tugas

Pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas

otonomi dan tugas pembantuan dibidang Pendapatan Daerah,

sedangkan fungsi DP2KAD Kabupaten Karanganyar yaitu :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan, pengelolaan

keuangan dan aset daerah;

b. Perencanaan yang meliputi segala usaha dalam kegiatan untuk

merencanakan, mempersiapkan, mengolah, menelaah dan

penyusunan rumusan kebijakan teknis dibidang pendapatan

daerah, keuangan dan aset daerah;

c. Pelaksanaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk

menyelenggarakan pemungutan dan pemasukan pendapatan

daerah;

d. Penatausahaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan

dibidang tata laksana dan hubungan masyarakat, hukum dan

Page 82: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

perundang-undangan, kepegawaian, keuangan dan tata usaha

umum;

e. Koordinasi yang meliputi segala usaha dan kegiatan guna

mewujudkan kesatuan gerak, keserasian yang berhubungan

dengan peningkatan pendapatan daerah;

f. Pengawasan yang meliputi segala usaha dan kegiatan untuk

melaksanakan pengamanan teknis pelaksanaan tugas sesuai

dengan kebijakan yang ditetapkan sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

VISI:

Menjadi dinas yang profesional di bidang pengelolaan sumber-sumber

pendapatan darah melalui program intesifikasi dan ekstensifikasi dalam

rangka mendukung Kabupaten Karanganyar menuju tingkat pendapatan

terkemuka di Jawa Tengah.

MISI:

1) Meningkatkan sumber daya pengelolaan pendapatan daerah

yang optimal

2) Meningkatkan pelayanan masyarakat di bidang pendapatan

3) Meningkatkan pendapatan setiap tahun anggaran

4) Meningkatkan koordinasi dan kerja sama yang harmonis

dengan semua pihak yang terkait dalam peningkatan

pendapatan daerah

Page 83: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

3. Susunan Organisasi DP2KAD Kabupaten Karanganyar

Susunan organisasi DP2KAD Kabupaten Karanganyar sesuai

Peraturan Bupati No. 100 Tahun 2009 tentang pedoman uraian tugas dan

fungsi jabatan struktural pada DP2KAD Kabupaten Karanganyar:

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, terdiri dari:

1. Sub Bagian Perencanaan

2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

c. Bidang Pendaftaran dan Pendataan, terdiri dari:

1. Seksi Pendaftaran

2. Seksi Pendataan

d. Bidang Penetapan dan Penagihan, terdiri dari:

1. Seksi Penetapan

2. Seksi Penagihan

e. Bidang Anggaran, terdiri dari:

1. Seksi Perencanaan dan Penyusunan Anggaran

2. Seksi Pengendalian Anggarn

f. Bidang Perbendaharaan dan Kas, terdiri dari:

1. Seksi Perbendaharaan dan Pengendalian Kas

2. Seksi Penerimaan dan Pengeluaran

g. Bidang Akuntansi dan Aset Daerah, terdiri dari:

1. Seksi Akuntansi

Page 84: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

2. Seksi Aset daerah

h. Unit Pelaksana Teknis

i. Kelompok Jabatan Fungsional

Di bawah ini akan diuraikan tugas pokok dari kepala dinas,

sekertariat, kepala bidang pendaftaran dan pendataan, kepala bidang

penetapan dan penagihan, kepala bidang anggaran, kepala bidang

perbendahaaraan dan anggaran, kepala bidang akuntansi dan aset daerah.

Tugas pokok dari Kepala Dinas mencakup:

a. Merumuskan program kegiatan dinas berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia

sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan

b. Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik secara lisan

maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas

c. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait baik secara langsung

maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta

untuk pengevaluasian permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang

optimal

d. Merumuskan kebijakan Bupati di bidang pendapatan, pengelolaan

keuangan dan aset daerah berdasarkan wewenang yang diberikan

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku

e. Menyusun kebijakan teknis bimbingan dan pembinaan pendapatan

pengelolaan keuangan dan aset daerah berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku agar mampu meningkatkan

Page 85: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

penyelenggaraan di bidang pendapatan pengelolaan keuangan dan aset

daerah

f. Merumuskasn rancangan keputusan, instruksi, edaran, petunjuk

pelaksanaan/ petunjuk teknis Bupati di bidang pendapatan dan belanja

untuk digunakan sebagai pedoman pengelolaan keuangan daerah

g. Mengendalikan pengujian terhadap pemungutan pajak daerah, retribusi

daerah agar realisasi pendapatan sesuai target

h. Mengendalikan pengujian kebenaran penagihan Surat Perintah

Membayar (SPM), Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

dan membina perbendaharaan selaku SKPD

i. Merumuskan rencana anggaran pendapatan, sumber-sumber

pendapatan dalam rangka penyusunan rancangan dan perubahan

rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

j. Melaksanakan pengawasan atas pekerjaan penagihan pajak daerah, dan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) lainnya serta penagihan Pajak Bumi dn

Bangunan (PBB) yang dilimpahkan oleh Mentreri Keuangan kepada

daerah

k. Mengendalikan penerimaan setoran semua jenis pendapatan daerah

baik berupa uang tunai atau surat berharga

l. Mengendalikan penyetoran uang dan surat berharga milik daerah

kepada bank yang ditunjuk atas nama rekening kas umum daerah

m. Melaksanakan dan pengendalian operasional di bidang penyuluhan,

pendaftaran, pendataaan, penetapan, pembukuan, pelaporan dan

Page 86: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

penagihan pajak daerah, retribusi daerah, pendapatan lain yang sah,

pajak bumi dan bangunan berdasarkan perencanaan dan pelaksanaan

operasional yang agar benar-benar terkendali

n. Mengendalikan tata pengelolaan keuangan daerah dengan selektif

terhadap berbagai naskah yang masuk guna tercapainya tertib

administrasi

o. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja

p. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan

q. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan secara lisan

maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan

tugas

r. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya

Tugas pokok dari sekretaris, mencakup:

a. Merumuskan program kegiatan sekretariat berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia

sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan

Page 87: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

b. Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan tugas sesuai denga

ketentuan yang berlaku

c. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya,

memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna

meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas

d. Melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang lingkungan dinas baik

secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan,

informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil

kerja yang optimal

e. Merumuskan konsep kebijakan kepala dinas sesuai bidang tugas di

sekretariat

f. Merumuskan program kegiatan dinas berdasarkan hasil rangkuman

rencana kegiatan bidang-bidang

g. Melaksanakan pelayanan pengelolaan kegiatan administrasi umum,

kepegawaian, keuangan, kearsipan, perpustakaan, perlengkapan,

rumah tangga sesuai ketentuan ynag berlaku guna kelancaran tugas

h. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran

(RKA)/ Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) atau Dokumen

Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA) sesuai dengan ketentuan

yang berlaku

i. Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Akuntabilitas kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas, Laporan Keterangan

Page 88: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ) dan laporan sejenisnya sesuai

dengan ketentuan yang berlaku

j. Melaksanakan bimbingan teknis fungsi-fungsi pelayanan administrasi

perkantoran sesuai pedoman dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku agar kegiatan kesekretariatan dilaksanakan secara efektif dan

efisien

k. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menialai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penialaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja

l. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan

m. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara

lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran

pelaksanaan tugas

n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya

Tugas Kepala Bidang Pendaftaran dan Pendataan, mencakup:

a. Merumuskan program kegiatan bidang pendaftaran dan pendataan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber

data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan

Page 89: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

b. Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

c. Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik secara lisan

maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas

d. Melaksanakan koordinasi dengan sekretaris dan kepala bidang

lingkungan dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal

e. Merumuskan rencana kerja dan program kegiatan bidang pendaftaran

dan pendataan obyek dan subyek pajak dan retribusi daerah serta

pendataan PBB

f. Merumuskan rencana kerja dan program kegiatan pendataan ijin HO,

ijin bangunan dan ijin perumahan

g. Merumuskan rencana kerja dan kegiatan pendataan notaris/PPAT dan

Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

h. Mengkoordinasikan kegiatan pendataan dan pemeliharaan data Pajak

Bumi dan Bangunan (PBB) dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama

i. Mengevaluasi dan menganalisa data obyek dan subyek serta wajib

pajak untuk dicek kebenarannya

j. Memeriksa pelaksanaan tugas bawahan di bidang pendaftaran dan

pendataan dengan memantau dan meneliti hasil kerja bawahan untuk

Page 90: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

mengetahui kebenaran material dan formil serta untuk mengetahui

kesulitan, hambatan yang dihadapi dan memberikan jalan keluar

k. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja

l. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan

m. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan

maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan

tugas

n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya

Tugas pokok Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan, mencakup:

a. Merumuskan program kegiatan di bidang penetapan dan penagihan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber

data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan

b. Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

c. Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik secara lisan

maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas

Page 91: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

d. Melaksanakan koordinasi dengan sekretaris dan kepala bidang di

lingkungan dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal

e. Merumuskan rencana kerja dibidang penetapan, penghitungan dan

penetapan pajak dan retribusi daerah yang terhutang serta

penghitungan besarnya angsuran atas permohonan wajib pajak dan

wajib retribusi daerah, kegiatan administrasi tentang ketetapan PBB

yang penagihannya dilimpahkan kepada daerah berdasarkan Surat

Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) dan Daftar Himpunan

Ketetetapan Pajak (DHKP) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebagai

pedoman pelaksanaan tugas

f. Merumuskan rencana kegiatan di bidang penagihan pajak daerah dan

retribusi daerah yang telah jatuh tempo, melayani keberatan dan

permohonan banding mengumpulkan dan mengolah data sumber

penagihan, data sumber penerimaan daerah lainnya di luar pajak

daerah dan retribusi daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas

g. Merumuskan rencana kerja di bidang di bidang pembukuan,

pelaksanaan pembukuan dan pelaporan mengenai realisasi penerimaan

dan tunggakan pajak daerah dan retribusi daerah dan Pajak Bumi dan

Bangunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas

h. Melaksanakan penghitungan dan penetapan besar kecilnya pajak dan

retribusi daerah yang harus dibayar/dilunasi oleh wajib pajak dan

Page 92: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

wajib retribusi dengan mengkaji data yang masuk sesuai pedoman

yang berlaku

i. Merekomendasikan surat perjanjian yang ada hubungannya dengan

tontonan untuk pemberian saran teknis pembayaran pajaknya

j. Mengkonsep surat keputusan ketetapan pajak dan retribusi daerah yang

akan diberikan kepada wajib pajak dan wajib retribusi agar diketahui

besarnya pajak dan retribusi

k. Melaksanakan tata pembukuan secara sistematis dan kronologis

mengenai realisasi penerimaan dan tunggakan pajak dan retribusi

daerah dan PBB sesuai kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis di

bidang pembukuan untuk tertib administrasi dan kelancaran

pelaksanaan tugas

l. Melaksanakan pelaporan mengenai realisasi penerimaan dan tunggaka

pajak dan retribusi daerah, Pajak Bumi dan Bangunan dan pengelolaan

benda-benda berharga sebagai bahan pengambilan

keputusan/kebijaksanaan selanjutnya

m. Melaksanakan penagihan pajak dan retribusi daerah yang telah

melampui jatuh tempo sesuai peraturan yang berlaku agar pembayaran

pajak dan retribusi daerh tertib dan lancar

n. Melaksankan pelayanan terheadap keberatan dan permohonan banding

dari wajib pajak dan retribusi daerah sesuai peraturan yang berlaku

Page 93: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

o. Menghimpun laporan kegiatan program penagihan dengan rekapitulasi

laporan yang masuk sebagai bahan penyempurnaan dan perencanaan

yang akan datang

p. Mengkoordinasikan pelaksanakan tugas bawahan di bidang

penghitungan, penetapan, pembukuan dan pelaporan dengan

pemantauan dan meneliti hasil kerja bawahan untuk mengetahui

kebenaran materiil dan formil serta untuk mengetahui kesulitan

hambatan yang dihadapi dan pemberian jalan keluar

q. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja

r. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan

s. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan

maupun tertulis sebgai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan

tugas

t. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya

Tugas pokok Kepala Bidang Anggaran, mencakup:

a. Merumuskan program kegiatan di bidang anggaran berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang

tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan

Page 94: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

b. Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

c. Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik secara lisan

maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas

d. Melaksanakan koordinasi dengan sekretaris dan kepala bidang

lingkungan dinas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal

e. Melaksankan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan APBD dan

perubahan APBD perkembangan sebagai bahan perumusan kebijakan

atasan

f. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan bidang perencanaan

penyusunan dan pengendalian anggaran

g. Menyusun konsep rencana belanja daerah, baik belanja langsung

maupun belanja tidak langsung berdasarkan data Satuan Kerja

Perangkat Daerah dalam rangka penetapan APBD

h. Menyiapkan penyusunan rancangan APBD dan perubahan APBD

beserta lampirannya dan hasil pembahasan TAPD, dikirim ke dewan

untuk pembahasan lebih lanjut

i. Merumuskan penyusunan rancangan Perda dak Keputusan Bupati

tentang Pelaksanaan Perda APBD dan perubahan APBD

Page 95: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

j. Merumuskan rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD

beserta lampirannya yang akan disampaikan pada rapat paripurna

dewan

k. Merumuskan konsep perda penetapan dan perubahan APBD beserta

lampirannya yang akan disampaikan pada rapat paripurna dewan

l. Menyusun nota keuangan APBD dan perubahan APBD

m. Melaporkan hasil pembahasan penyusunan RAPBD dan perubahan

kepada gubernur sebagai bahan evaluasi

n. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja

o. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan

p. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan

maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan

tugas

q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya

Tugas pokok Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kas:

a. Merumuskan program kegiatan bidang perbendaharaan dan kas

berdasaarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber

data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan

Page 96: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

b. Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturn perundang-undangan

c. Melaksanakan koordinasi dengan sekretaris dan kepala bidang di

lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal

d. Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik secara lisan

maupun tertulis guna kelancaran pelaksnaan tugas

e. Menyusun konsep peraturan, kepustusan dan edaran serta petunjuk

pelaksanaan dan petunjuk teknis bupati dalam rangka pelaksanaan

APBD

f. Merumuskan petunjuk teknis tentang perbendaharaan dan kas untuk

dasar pelayanan bagi para petugas dan bawahan

g. Menginventaris permasalahan bidang perbendaharaan dan ganti rugi

serta mengkoordinasi penyelesaiaannya

h. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian

yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja

i. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan

j. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan

maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan

tugas

Page 97: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya

Tugas pokok Kepala Bidang Akuntansi dan Aset Daerah:

a. Merumuskan program kegiatan ini akuntansi dan aset daerah

berdasarkan peraturan perunang-undangan yang berlaku dan sumber

data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan

b. Menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan

peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

c. Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik secara lisan

maupun tertulis guna kelancaran pelaksnaan tugas

d. Melaksanakan koordinasi dengan sekretaris dan kepala bidang di

lingkungan dinas baik secara langsung maupun tidak langsung ubtuk

mendapatkan masukan, informasi, serta untuk mengevaluasi

permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal

e. Mengkoordinasi pelaksanaan baik langsung maupun tidak langsung

dengan bidang dan UPTD di lingkungan dinas maupun bendahara

pada SKPD terhadap keabsahan setoran pendapatan daerah maupun

terhadap SP2D, pengeluaran, dan pembiayaan yang telah diambil

(sesuai pembebanan rekening)

Page 98: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

f. Memberi pembinaan teknis akuntansi dan aset pada semua SKPD

seKabupaten Karanganyar sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku

g. Menyusun laporan berkala/realisasi anggaran semesteran, tahunan,

neraca, aliran kas, dan catatan atas laporan keuangan daerah serta

laporan saet daerah

h. Melaksanakan pengawasan pembukuan secara sistematis dan

kronologis realisasi penerimaan pendapatan, belanja dan pembiayaan

serta aset daerah

i. Melaksanakan pengumpulan data dari Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) dan Satuan Kerja Pengolah Keuangan Daerah (SKPKD)

untuk dikompilasi/penggabungan guna penyusunan Laporan

Pertanggungjawaban Pelaksanan APBD

j. Mengkoordinasikan pelaksanaan penghapusan barang/aset daerah

sesuai peraturan perundangan yang berlaku

k. Menyiapkan bahan untuk penyusunan Laporan Pertanggungjawaban

Pelaksnaan APBD ke DPRD Kabupaten Karanganyar

l. Melaksanakan monitorong, evaluasi, dan menilai prestasi kerja

pelaksanaan tugas pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui

sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja

m. Membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar

pengambilan kebijakan

Page 99: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

n. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan

maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan

tugas

o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya

Adapun gambar/bagan struktur orpanisasi DP2KAD adalah sebagai berikut:

Page 100: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Page 101: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

4. Kepegawaian Dinas Pendapatan Pengelolaaan Keuangan dan Aset Daerah

Kabupaten Karanganyar

DP2KAD Kabupaten Karanganyar dalam menjalankan misinya didukung

oleh 101 pegawai, yang terdiri dari seorang kepala dinas, 25 pegawai di bidang

sekretariat, 13 pegawai di bidang pendaftaran dan pendataan, 19 pegawai di

bidang penetapan dan penagihan, 12 pegawai di bidang anggaran, 15 pegawai

di bidang perbendaharaan dan kasn, 16 pegawai di bidang akuntansi dan aset

daerah. Di bawah ini akan disajikan tabel tentang jumlah dan klasifikasi

pegawai menurut golongan, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin.

Tabel 4.1

Klasifikasi dan Jumlah Pegawai Menurut Pangkat/Golongan

Di DP2KAD Kabupaten Karanganyar

No. Golongan PNS CPNS

1. IV B 2 -

2. IV A 4 -

3. III D 11 -

4. III C 13 -

5. III B 28 1

6. III A 14 -

7. II D 6 10

8. II C 5 -

9 II B 1 3

Page 102: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

10. II A 2 -

11. I D 1 -

T o t a l 101

Sumber: DP2KAD Kabupaten Karanganyar

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah pegawai di DP2KAD

paling banyak bergolongan IIIB dan paling sedikit bergolongan I D.

Tabel 4.2

Klasifikasi dan Jumlah Pegawai Menurut Jenis Kelamin di DP2KAD

Kabupaten Karanganyar

Jeenis Kelamin Jumlah

Laki-laki 60

Perempuan 41

Jumlah total 101

Sumber: DP2KAD Kabupaten Karanganyar

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai yang ada di

DP2KAD Kabupaten Karanganyar adalah laki-laki.

Page 103: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Tabel 4.3

Klasifikasi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan di DP2KAD

Kabupaten Karanganyar

Tingkat Pendidikan Jumlah

Pasca Sarjana/S2 21

Sarjana/S1 34

Diploma/D3 17

SMA 24

SMP 3

SD 2

Jumlah total 101

Sumber:DP2KAD Kabupaten Karaanganyar

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan pegawai

DP2KAD paling banyak adalah sarjana/S1, dan yang paling sedikit berpendidikan

SD.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Aplikasi Fungsi Manajemen oleh DP2KAD

Melihat beberapa fungsi yang menjadi kewenangan DP2KAD,

sesuai dengan Peraturan Bupati No. 100 tahun 2009 yang antara lain

adalah melakukan perencanaan, koordinasi, dan pelaksanaan atas

pekerjaan penagihan pajak, retribusi, dan pendapatan daerah lainnya dan

merencanakan serta mengendalikan operasional pajak, retribusi daerah dan

Page 104: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

pendapatan daerah lainnya dan peran tersebut dapat dilihat sejauh mana

kesiapan daerah dalam pelaksanaan otonomi karena yang menjadi salh

satu tolok ukurrnya adalah aspek finansial dan aspek tersebut terspesifik

menjadi seberapa besar kontribusi dari Pendapatan Daerah terhadap

Anngaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang mana dengan melihat hal

tersebut akan dapat mencerminkan tingkat ketergantungan dari

pemerintahan daerah terhadap pemerintahan pusat. Oleh sebab itu

peningkatan pendaptan daerah menjadi masalah yang cukup sentral yang

harus disikapi oleh pemerintah daerah.

Melihat besarnya peran yang diemban oleh DP2KAD demi

mewujudkan visi

pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah melalui program

intesifikasi dan ekstensifikasi dalam rangka mendukung Kabupaten

maka diperlukan suatu upaya yang bersifat rutin, khusus dan terfokus

untuk dapat merealisasikan visi tersebut.

Mengetahui realitas pertumbuhan pendapatan daerah, maka perlu

diketahui mengenai bagaimana aplikasi fungsi manajemen oleh DP2KAD

Kabupaten Karanganyar khususnya aparat yang bekerja di dalamnya

dalam rangka melakukan upaya pengelolaan pendapatan daerah sehingga

dapat mencapai target-target yang telah direncanakan

Page 105: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

a. Perencanaan

Dalam menjalankan perannya, DP2KAD melaksanakan salah

satu fungsinya yaitu perencanaan. Dalam kegiatan ini DP2KAD

menyerahkan segala target penerimaan yang akan dicapai kepada

masing-masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) pengelola

pendapatan daerah. Hal tersebut dilaksanakan karena SKPD lebih

mengetahui detail operasionalisasi dari bidang yang dikelola.

Dalam kegiatan perencanaan DP2KAD selalu memanggil

masing-masing SKPD untuk memberikan laporan mengenai target

yang akan dicapai SKPD tersebut, yang kemudian setelah melihat

hasil dari perencanaan dan realisasi, dilakukan analisis potensi.

Kemudian ditetapkan dan kegiatan pemungutan pendapatan daerah

dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak

Hendro Pranoto selaku Kasubag Perencanaan.

oleh SKPD terkait sehingga akan diketahui secara detail bentuk-bentuk potensi yang akan digali, namun kemudian DP2KAD melakukan analisis potensi dengan melihat kondisi lapangan dan realitas tahun-31 Maret 2012)

Sehingga dengan kegiatan tersebut akan lebih obyektif dalam

kegiatan pengelolaan pendapatan daerah. Dalam perencanaan juga

akan ditindak lanjuti dengan pertemuan setiap jangka waktu 3

bulan sekali. Hal tesebut dipaparkan oleh Bapak Hendro Pranoto

selaku Kasubag Perencanaan.

Page 106: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

tercapainya realisasi pendapatan daerah kami selalu melakukan pertemuan setiap tiga bulan sekali,mbak. Di pertemuan itu nanti kita akan membahas tiga

Untuk lebih memudahkan dalam penghitungan pencapaian

target pendapatan daerah, DP2KAD selalu membagi target tersebut

menjadi target perbulannya. Hal tersebut juga dikatakan oleh

Kasubag Perencanaan.

(Wawancara 31 Maret 2012)

Dengan begitu memudahkan untuk SKPD maupun DP2KAD

sendiri dalam mencapai target yang telah ditentukan. Setiap bulan

bisa tidak menyulitkan untuk memantau apakah target sudah

terealisasi atau belum.

b. Koordinasi

Koordinasi merupakan langkah yang dilakukan oleh DP2KAD

Kabupaten Karanganyar dalam melaksankan fungsinya untuk

menjalin kerjasama dan integritas antar dinas di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Karanganyar.

Dalam rangka untuk meningkatkan Pendapatan Daerah

Kabupaten Karanganyar, dilakukan koordinasi secara bertahap. Tahap

pertama adalah dengan merumuskan program kerja anggaran artinya

yaitu dengan menyerahkan ke masing-masing SKPD yang mengelola,

hal ini dilakukan untuk menjamin objektivitas di lapangan, setelah

Page 107: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

rencana dari masing-msing dinas pengelola salah satunya dengan

melihat realisasi penerimaan tahun lalu dari masing-masing SKPD

maupun potensi. Setelah terjadi kesepakatan kemudian diajukan ke

DPRD untuk memperoleh legalitas untuk dilaksanakan.

Tahap kedua adalah melaksanakan program kerja tersebut dan

memberikan laporannya setiap tiga bulan sekali dalam satu tahun

anggaran terhadap DP2KAD mengenai capaian hasil program kerja,

apakah perlu diadakan penyesuaian atau tidak. Hal tersebut seperti

yang dikemukakan oleh Sekertaris, Bapak Handoko.

atau sudah melebihi target maka harus disesuaikan sehingga dalam bulan berikutnya mampu memperoleh peningkatan. Nah dalam hal pencapaian target ketika tidak mampu mencapai dan hal tersebut masih masih dalam koridor eksternal maka maka dapat disesuaikan sesuai tingkat

Dalam rapat koordinasi dengan SKPD pengelola setiap 3 bulan

sekali, yaitu untuk mengklarifikasi mengenai pencapaian target,

diadakan audit mengenai mengenai hasil yang dicapai. Jika tidak

mencapai target, harus diadakan penyuluhan kepada personel/SKPD

yang mengelola untuk dapat mencapai target.

Adapun SKPD yang berkoordinasi dengan DP2KAD antara

lain seperti terlihat dalam tabel di bawah ini:

Page 108: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Tabel 4.4 SKPD/Instansi Pengelola Pendapatan Asli Derah yang Berkoordinasi dengan

DP2KAD

No Nama Instansi Bidang dalam Koordinasi

1. Dinas Kesehatan - Ret. Pelayanan Kesehatan - Ret. Pelayanan Perbaikan & Pemeliharaan Alat Kesehatan - Ret. Pelayanan Laboratorium Kesehatan

2. DKP (Dinas Kebersihan & Pertamanan) - Ret. Pelayanan Persampahan/Kebersihan - Ret. Pelayanan Pemakaman & Pengabuan Mayat - Ret. Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus

3. Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil)

- Ret. Penggantian Biaya KTP & Akta Catatan Sipil

4. BPPT (Badan Pelayanan Perijinan Terpadu)

- Ret. Ijin Gangguan/Keramaian - Ret. Ijin Lokasi - Ret. Ijin Tower - Ret. Ijin Perfilman & VCD - Ret. Ijin Lembaga Pelatihan Kerja - Ret. Ijin Penggunaan Jalan - Ret. Ijin Usaha Pengelolaan Pariwisata

5. Dinas Pariwisata - Retribusi Tempat Rekreasi & Olah Raga 6. DISPERINDAGKOP (Dinas

Perindustrian, Perdagangan, & Koperasi) - Retribusi Pelayanan Pasar - Retribusi Surat Ijin Usaha Perdagangan

7. Dinas Peternakan & Perikanan - Ret. Rumah Potong Hewan 8. PLN - Pajak Penerangan Jalan 9. BPN (Badan Pertanahan Nasional) - Ret. Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah

10. Dinas Pertanian - Ret. Ijin Penggilingan Padi 11. Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informasi - Ret. Pelayanan Parkkir di Tepi Jalan Umum - Ret. Pengujian Kendaraan Bermotor - Ret. Terminal - Ret. Tempat Khusus Parkir - Ret. Tempat Khusus Parkir - Ret. Ijin Trayek

Sumber: DP2KAD Kabupaten Karanganyar

Dalam hal ini DP2KAD tidak hanya melakukan dengan

koordinasi eksternal saja (SKPD lain), tetapi juga melakukan

koordinasi secara internal antar bagian maupun bidang. Hal ini sesuai

dengan yang dikatakan oleh Sekertaris, Bapak Handoko.

Page 109: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Koordinasi antar secara internal antar bidang maupun bagian untuk setiap kegiatan yang dikoordinir oleh Sekertaris dan dilakukan pengawasan oleh bapak Kepala Dinas. Biasanya

Koordinasi internal tersebut dilakukan satu bulan sekali pada

akhir bulan tujuannya sebagai evaluasi kegiatan, dalam koordinasi

tersebut diikuti oleh para kepala bidang dan kepala seksi. Dengan

hasil dari dilaksanakannya koordinasi tersebut dapat mendeteksi

kendala-kendala dalam pemungutan maupun pencapaian target yang

harus dipenuhi.

c. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan salah satu tindakan untuk

mengaplikasikan perencanaan agar mencapai target yang diinginkan.

Setelah DP2KAD menetapkan target Pendapatan Daerah, tugas

selanjutnya adalah melaksankan agar target tersebut terealisasi.

DP2KAD berusaha keras agar target yang telah ditentukan

tersebut bisa terealisasinya. Salah satunya yaitu melalui pendekatan

dengan para wajib pajak. Hal itu dikatakan oleh Kepala Bidang

Penetapan dan Penagihan, Bapak Joko Dwihanto.

kalau kita masih beranggapan seperti itu nanti wajib pajak malah terkesan ditekan dengan membayar pajak. Jadi harus

Dengan melakukan pendekatan personal dengan masyarakat atau

wajib pajak maka akan timbul kesadaran dari msyarakat untuk

Page 110: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

membayar pajak tepat waktu. Dengan membayar pajak tepat waktu

maka akan meningkatkan jumlah pendapatan daerah.

DP2KAD sangat mengeliminir adanya tunggakan. Jika ada

wajib pajak yang akan jatuh tempo bisanya DP2KAD langsung

melakukan penagihan. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bidang

Penetapan dan Penagihan, Bapak Joko Dwihanto.

Karna kalau ada tunggakan akan sulit juga. Tunggakan tetap ada pasti. Tapi kita melakukan pendekatan-pendekatan secara individu. Sistem kita untuk jatuh tempo biasanya satu bulan. Untuk minggu ke dua kita konfirmasi, sanggup kapan. Disitu

Wawancara 31 Maret 2012)

Di tahun 2011 ini DP2KAD mampu mencapai realisasi PBB

(Pajak Bumi dan Bangunan) 116%. Hal tersebut merupakan prestasi

yang sangat bagus mengingat di tahun-tahun sebelumnya PBB tidak

bisa mencapai 100%.

Dalam pelaksanaan DP2KAD tidak dapat bekerja sendiri

untuk mencapai target pendapatan daerah, harus selalu bersinergi

dengan dinas-dinas yang lain agar lebih mudah melakukan upaya-

upaya dalam meningkatkan pendapatan daerah. Di tahun 2011

DP2KAD mampu mencapai target 117%.

Dalam rangka merealisasikan target yang telah ditetapkan,

direncanakan sebelumnya dan melaksanakan tugas serta fungsinya

serta mampu mengatasi masalah yang timbul pada waktu perencanaan

yang merupakan peran dari DP2KAD, masalah yang dimaksud adalah

Page 111: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

masalah yang akan dihadapi oleh DP2KAD diantaranya adalah

rendahnya ketaatan dan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak

dan retribusi daerah. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Joko

Widahanto, selaku Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan,

tan dan kesadaran wajib pajak. Kesadaran masyarakat kita bagi menjadi dua. Masyarakat pedesaan dan perkotaan. Kan ada dua itu. Untuk pedesaan saya yakin sudah

2012)

Masyarakat di pedesaan memiliki kesadaran membayar pajak

lebih tinggi dibandingkan masyarakat perkotaan. Masyarakat

perkotaan mempunyai kesibukan yang sangat tinggi, seehingga tidak

ada waktu. DP2KAD menyiasati hal tersebut dengan jemput bola,

agar target pendapatan daerah bisa tercapai.

Kendala tersebut dapat memberikan pandangan dalam kegiatan

perencanaan DP2KAD untuk mempelajari berbagai kekurangan dan

kelebihan dari pengalaman sebelumnya yang kemudian dituangkan ke

dalam strategi/kebijakan yang bertujuan untuk lebih mengoptimalkan

peran yang diembannya dalam meraih target penerimaan pendapatan

daerah. Hal ini senada seperti yang diungkapkan oleh Bapak Hendro

Pranoto selaku Kasubag Perencanaan.

penerimaan pendapatan kami mendasarkan pada kendala-kendala yang terjadi pada waktu lalu sehingga kami bisa melakukan antisipasi melalui suatu strategi untuk dapat mengeliminir kendala

Page 112: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah secara rutin

yaitu dengan melaksanakan kegiatan yang selama ini dilakukan yaitu

kegiatan yang bersifat rutinitas dan terfokus pada kegiatan

intensifikasi mekanisme pengelolaan pendapatan yang diharapkan

dengan lebih mengintensifkan kegiatan rutinitas tersebut dapat

mengatasi berbagai kendala yang dihadapi sebelumnya sehingga dapat

memperlancar tugas serta mampu mendorong peningkatan pendapatan

daerah. Adapun aktivitas kegiatan rutinitas tersebut antara lain:

a. Intensifikasi pendataan objek pajak dan retribusi guna menjamin

aktualisasi database yang dimiliki

b. Intensifikasi penagihan pajak dan retribusi baik melalui mekanisme

panggilan maupun penagihan langsung oleh petugas pungut

c. Intensifikasi kegiatan penyuluhan pajak dan retribusi

d. Intensifikasi pengawasan internal baik yang dilaksanakan secara

langsung oleh pimpinan unit maupun melalui dari eksternal seperti

BPK maupun Inspektorat Provinsi maupun Kabupaten.

Kegiatan rutinitas ini memang mengalami peningkatan, yaitu

lebih intensif, karena dari kegiatan yang dulunya hanya berorientasi

dikemukan oleh Bapak Joko Dwihanto, selaku Kabid Penetapan &

Penagihan.

objek pajak di kantor. Tetapi sekarang petugas melakukan pengecekan langsung ke lokasi atau jemput bola. Kalau di kebijakan PBB adala istilah operasi sisir, dimana kita melakukan

Page 113: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

penyisiran kepada masyarakat. Karena proses PBB kan panjang.

2012)

Dari sini terlihat adanya pengupayaan dalam arti bahwa aparat

DP2KAD secara proaktif mau melaksanakan kegiatan yang lebih baik

atau bekerja keras secara lebih baik dalam meningkatkan pengelolaan

pendapatan daerah.

Kemudian selain kegiatan pengintesifan diatas upaya yang

lebih bersifat internal juga dilakukan yaitu dengan menjalin koordinasi

yang kooperatif antar unit bidang guna membentuk sinergi yang lebih

solid dalam pelaksnaan tugas, adanya mekanisme kerja yang

menjamin adanya sistem pelayanan yang cepat dan tepat, serta aspek

tersedianya sarana dan pra sarana untuk kelancaran tugas. Adapun

perlengkapan yang terdapat di DP2KAD antara lain:

Tabel 4.5 Tabel Daftar Inventaris DP2KAD s/d Januari 2012

No. Jenis Inventaris Jumlah 1. Bangunan Gedung 1 unit 2. Kendaraan Roda Dua 54 unit 3. Kendaraan Empat 10 unit 4. Komputer 10 unit 5. Printer 6 unit Sumber: DP2KAD Kabupaten Karanganyar

Perlengkapan tersebut dirasa telah memadai dengan perawatan,

penggantian yang diperlukan, untuk kendaraan roda dua sudah cukup

memadai karena diperlukan dalam rangka pemantauan dan sosialisasi

maka dalam kegiatan pelaksanaan tersebut dibutuhkan kunjungan

Page 114: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

secara langsung dan hal ini merupakan salah satu langkah proaktif dari

DP2KAD dalam peningkatan penendapatan daerah.

Dalam melakukan kegiatan sosialisasi, dilakukan untuk

meningkatkan pemahaman serta kesadaran dari masyarakat terhadap

hak dan kewajiban yang harus dipenuhi, yang mana secara tidak

langsung dapat mendongkrak penerimaan pendapatan daerah karena

adanya pemahaman yang nyata mengenai pajak dan retribusi.

Kemudian mengenai pengawasan terhadap internal personel telah

mengalami suatu tingkat pengintensifan, hal ini dilakukan untuk

mengantisipasi aparat yang kurang tanggap akan tugas dan

kewajibannya, mangkir serta aparat yang secara sengaja ingin

melakukan tindakan korupsi sehingga dapat mencemari DP2KAD dan

akan mempengaruhi kinerja pencapaian target penerimaan pendapatan

daerah.

d. Pengawasan

Dalam pelaksanaan DP2KAD juga tidak lepas dari

pengawasan internal maupun eksternal. Pengawasan dari internal

dilakukan oleh Kepala Dinas sedangkan pengawasan eksternal

dilakukan oleh BPK ( Badan Pengawas Keuangan) dan Inspektorat

Kabupaten maupun Inspektorat Provinsi.

Pengawasan internal selalu dilakukan setiap satu bulan sekali,

tetapi pengawasan ekternal yaitu oleh BPK atau Inspektorat

Kabupaten maupun Provinsi tergantung oleh lembaga tersebut.

Page 115: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Sehingga DP2KAD harus siap apabila sewaktu-waktu BPK maupun

Inspektorat memeriksa.

Untuk memudahkan dalam pengawasan perkembangan dari

setiap pendapatan, DP2KAD mempunyai program SIMDA yaitu

Sistem Informasi Manajamen Daerah, terdiri dari tiga yaitu SIM

(Sistem Informasi Manajemen) Keuangan Daerah mengelola

keuangan daerah, SIM PBB mengelola tentan Pajak Bumi dan

Bangunan, dan MAPADA (Manual Pendapatan Daerah). Dengan

adanya program tersebut setiap perkembangan yang terjadi dapat

dipantau terus-menerus. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak

Handoko selaku Sekertaris:

Saya biasanya memantau perkembangan pendapatan daerah hanya dengan melalui SIMDA dan SIM PBB. Jadi setiap detik maupun menit saya tahu perkembangannya bagaimana.

Sayangnya, masih ada pegawai DP2KAD yang masih buta

akan teknologi yang dipergunakan dalam pengelolaan pendapatan

daerah tersebut.

Dalam hal ini DPRD khususnya komisi C juga melaksanakan

kegiatan pengawasan pengenaan objek pajak dan retribusi baru, serta

kelancaran pengelolaan pendapatan daerah.

Page 116: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

C. Analisis Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Karanganyar

Pendapatan daerah merupakan sumber daya yang harus digali

secara optimal. Kemampuan pemerintah daerah dalam meningkatkan

sumber pendapatan daerah yaitu dengan melakukan peningkatan PAD

(Pendapatan Asli Daerah). Di setiap daerah pasti menginginkan

peningkatan Pendapatan Asli Daerah yang selalu meningkat. Masing-

masing daerah memiliki potensi yang berbeda-beda dalam meningkatakan

penerimaan PADnya.

Dalam setiap tahunnya total penerimaan PAD Kabupaten

Karanganyar selalu mengalami peningkatan. Walaupun pada tahun 2010

penerimaan PAD tidak mencapai target. Berikut disajikan mengenai PAD

dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, terlihat tahun capaian realisasi dari

target yang direncanakan serta kenaikan dari tahun ke tahun.

Tabel 4.6 Target dan Realisasi PAD tahun 2007-2011

No Tahun Target Realisasi Prosentase Realisasi 1. 2007 44.317.357.000 45.655.741.180 103,02% 2. 2008 51.365.016.000 52.495.046.350 102,20% 3. 2009 69.524.990.000 73.397.531.940 105,57% 4. 2010 78.436.531.000 75.420.216.512 96,10% 5. 2011 88.251.346.000 104.080.774.286 116,00%

Penurunan secara signifikan terjadi pada tahun 2010 yaitu realisasi

target kurang dari seratus persen, yakni 96,1%. Padahal di tahun

sebelumnya selalu terealisasi di atas seratus persen. Di tahun 2011

DP2KAD berusaha keras sehingga penerimaan PAD bisa mencapai 116%.

Page 117: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Di bawah ini akan disajikan tabel mengenai prosentase

peningkatan PAD dari tahun ke tahun.

Tabel 4.7 Tabel Prosentase Peningkatan PAD

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa prosentase peningkatan

PAD dari tahun ke tahun selalu meningkat. Prosentase peningkatan PAD

yang paling signifikan adalah dari tahun 2008 ke 2009. Sedangkan

prosentase peningkatan PAD yang paling sedikit adalah di tahun 2009 ke

tahun 2010. Kecenderungan yang dapat tercermin dari hal diatas adalah

DP2KAD selaku dinas yang mengelola pendapatan, keuangan dan aset

daerah di Kabupaten Karanganyar mampu berperan dalam upaya

peningkatan PAD.

D. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pendapatan Daerah

1. Faktor Pendukung

a. Peraturan dan Prosedur Pengelolaan Pendapatan Daerah

Organisasi dalam bekerja selalu menggunakan peraturan atau

prosedur yang menjadi pedoman pelaksanaan tugas yang harus dilakukan,

dan setiap ayat dalam pendapatan daerah juga menggunakan aturan dan

prosedur tertentu dalam pelaksanaannya , karena setiap ayat tersebut

No. Tahun Realisasi Prosentase Peningkatan PAD

1. 2.

2007 2008

45.655.741.180 52.495.046.350

13,03%

3. 2009 73.397.531.940 28,47% 4. 2010 75.420.216.512 2,68% 5. 2011 104.080.774.286 27,54%

Page 118: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

mempunyai objek tersendiri dan berbagai karakteristik yang berbeda-beda

begitu juga dengan pengelolanya. Memang dalam pemungutan masing-

masing pendapatan daerah telah menggunakan aturan tersendiri.

b. Kesempatan untuk mengikuti pendidikan teknis fungsional

Salah satu upaya yang dilakukan oleh DP2KAD dalam rangka

untuk lebih meningkatkan daya apresiasi dan kemampuan yang bemuara

pada terciptanya SDM yang handal dan mampu mengatasi segala

permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dari

DP2KAD, yaitu dengan memberikan kesempatan untuk mengikuti

pendidikan baik itu bersifat formal maupun teknis fungsional kepada para

pegawai.

Berikut disajikan data mengenai diklat yang merupakan pendidikan

teknis fungsional yang pernah diikuti oleh pegawai DP2KAD Kabupaten

Karanganyar.

Tabel 4.8 Pendidikan Teknis Fungsional yang Diikuti Pegawai DP2KAD

No Nama Pangkat/Golongan Jabatan Tahun Diklat

1. Drs. Tatag Prabawanto B, M.M. Pembina Tk I (IV/b)

Ka. DP2KAD Diklatpim II 2009

2. Christiani Nurendah W, S.H,M.M Pembina Tk I (IV/b)

Kabid. Pendaftaran & Pendataan

Diklatpim III 2010

3. RM. Handoko, S.H Pembina (IV/a) Sekertaris Diklatpim III 2010

c. Kesempatan Melanjutkan Pendidikan Formal

Sejalan dengan tuntutan pelaksanaan fngsi DP2KAD dalam

meningkatkan kualitas dibutuhkan pendidikan yang memadai karena

Page 119: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

dirasakan makin komples dan banyaknya masalah yang ditimbulkan dalam

upaya meningkatkan penerimaan pendapatan daerah. Dalam kualitas ini

anggota DP2KAD diberikan kesempatan untuk melanjutkan pada

pendidikan formal yang lebih tinggi, seperti yang dikemukakan oleh

Sekertaris, Bapak Handoko.

kesempatan kepada pegawai untuk melanjutkan pendidikan formal, misal dari SMA bisa melanjutkan ke jenjang

Berikut disajikaan data mengenai pegawai yang melanjutkan

pendidikan formal di DP2KAD Kabupaten Karanganyar.

Tabel 4.9 Jumlah Pegawai DP2KAD Kabupaten Karanganyar yang

Melanjutkan Pendidikan Formal (2007-2011)

No. Yang melanjutkan pendidikan formal Jumlah 1. SMA melanjutkan ke S1 5 2. D3 melanjutkan S1 10 3. S1 melanjutkan S2 7

Sumber:DP2KAD Karanganyar

Dengan adanya perbedaan tingkat pendidikan pegawai, tidak

menjadi alasan utnuk lebih menonjolkan diri sebagi bagian dari DP2KAD

yang mempunyai nilai lebih dalam berbagai hal. Karena di DP2KAD

semua mempunyai kedudukan dan kesempatan yang sama dalam

memberikan sumbangan sebagai wujud pengabdian, sehingga apabila

terdapat perbedaan dalam tingkat pendidikan tidak menjadi halangan,

namun justru akan memacu semangat dalam meningkatkan prestasi

sehingga pegawai dapat membekali dirinya agar tercapai peningkatan

kualitas dalam DP2KAD.

Page 120: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Evaluasi yang juga dilakukan untuk lebih meningkatkan kinerja

dari pegawai, yaitu dengan pimpinan memberikan promosi berdasarkan

prestasinya. Hal tersebut dikatakan oleh Sekertaris.

prestasi pegawai, kalau prestasinya bagus, mereka akan ditempatkan ke posisi yang

Penerimaan pegawai DP2KAD dilaksanakan melalui penerimaan

pegawai negri, yang dilakukan sesuai kebijakan dari pemerintah daerah.

d. Adanya layanan mobil PARYATTI

Dalam rangka meningkatkan penerimaan Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB) di Kabupaten Karanganyar, Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Karanganyar

bersama Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa/ Kelurahan dan

BPR BKK kecamatan melaksanakan kegiatan jemput bola.

Pembayaran PBB sore hari dari pukul 16.00-19.00 melalui Program

PARYATTI (Pajak Rakyat Terurusi Tenteram Indonesia).

Layanan Program PARYATTI dilakukan melalui mobil

layanan yang berkeliling dari satu daerah kedaerah lain, sehingga

memudahkan mayarakat di daerah yang ingin membayar Pajak PBB.

PARYATTI diresmikan pada tanggal 19 Agustus 2009

Diharapkan dengan Program PARYATTI ini, masyarakat dengan

mudah dapat terlayani dan mempunyai kesadaran yang dalam

pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan dan dapat meningkatkan PAD.

Page 121: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

e. Menjalin kemitraan dengan kelompok kegiatan

Kelompok kegiatan disini terdiri dari dari perkumpulan para

objek pajak antara lain PHRI (Pengusaha Restoran dan Hotel

Indonesia), IPAD (Ikatan Pembuat Akta tanah Daerah), dan

Paguyuban PKL.

Menjalin kemitraan dengan kelompok kegiatan dapat

memudahkan dalam melakukan sosialisasi. PHRI misalnya dengan

begitu dapat meningkatkan penerimaan retribusi hotel dan restoran.

f. Membentuk Kelompok Kerja Tim Audit

Pembentukan tim audit dengan memberdayakan sumber daya

manusia dalam rangka pemeriksaan pajak dan retribusi dengan maksud

mendeteksi kebenaran pembayaran pajak maupun retribusi serta

sweeping tunggakan. Cakupan objek pemeriksaan dari tim ini meliputi

kewajiban pajak dan retribusi yang harus dibayar oleh pengushaa yang

diperiksa. Sehingga jangka panjang dapat tercipta suasana yang

kondusif untuk pemungutan pajak dan retribusi daerah dalam arti dapat

menghilangkan tunggakan dan meningkatkan kesadaran wajib pajak

dan retribusi sehingga target pendapatan daerah dapat tercapai.

g. Strategi menangani tunggakan

Strategi ini adalah jenis kebijakan yang berorientasi pada

upaya merealisasikan tunggakan baik dengan persuasuive maupun law

enforcement.

Page 122: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

a. Kepada PPAT yang berhasil memasukkan pajak PBB diberikan

fee operasional 0,05% dari perolehan pajak PBB tersebut

b. Membentuk tim pembentukan reklame untuk melakukan

pembongkaran reklame yang tidak berijin atau tidak dibayar

pajaknya

c. Sosialisasi perpajakan daerah kepada objek pajak dan retribusi

melalui sarasehan kelurahan dan paguyuban

2. Faktor Penghambat

a. Belum tersedianya jadwal layanan mobil PARYATTI

Layanan mobil PARYATTI disediakan untuk memudahkan

masyarakat dalam membayar PBB. Tetapi pihak DP2KAD belum

memberikan jadwal yang pasti mengenai jadwal dimana dan kapan

mobil tersebut memberikan pelayanan.

b. Partisipasi Masyarakat dalam Membayar Pajak

Kesadaran masyarakat akan membayar pajak sangat menentukan

dalam pengelolaan pendapatan daerah. Kesadaran masyarakat

dibedakan menjadi dua, dimana kesadaran masyarakat pedesaan

dalam membayar pajak lebih tinggi jika dibandingkan dengan

masyarakat perkotaan.

Page 123: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

c. Masih banyak pegawai yang kurang menguasai teknologi

Semakin pesatnya perkembangan teknologi harus diimbangi

dengan kualitas Sumber Daya Manusia agar dapat mengoperasikan

teknologi tersebut. Sudah tersedianya sistem informasi manajemen

yang memadai di DP2KAD seperti SIMDA maupun SIM PBB

juga harus diikuti dengan kemampuan mengoperasikan teknologi

tersebut.

Page 124: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pemabahasan pada bab sebelumnya maka

dapat diambil kesimpulan bahwa DP2KAD sudah mengaplikasikan fungsi

manajemen dengan baik, antara lain;

1. Dalam perencanaan, DP2KAD sudah menjalankan dengan baik. Hal

tersebut terbukti karena DP2KAD dengan melakukan perancanaan

secara rutin maka didapatkan detail operasionalisasi dari bisang-

bidang yang mengelola pendapatan daearah.

2. Sementara itu koordinasi juga sudah dilakukan dengan baik oleh

DP2KAD. Yaitu dengan melakukan koordinasi internal di setiap

bulannya dan koordinasi ekternal setiap tiga bulan sekali. Dengan

koordinasi tersebut dapat meminimalisir kendala-kendala dalam

pencapaian pengelolaan pendapatan daerah.

3. Dalam hal pelaksanaan, DP2KAD juga sudah melaksanaan dengan

baik. Usaha yang paling nyata dilakukan adalah dengan mengurangi

tunggakanm yaitu dengan melakukan jemput bola ke wajib pajak

maupun retribusi.

4. Pengawasan terdiri dari pengawasan internal maupun pengawasan

eksternal. Dimana pengawasan internal rutin dilakukan oleh Kepala

110

Page 125: APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN .../Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN OLEH DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Dinas dengan memantau perkembangan pendapatan daerah melalui

SIMDA, SIM PBB maupun MAPADA. Sedangkan, pengawasan

eksternal dilakukan oleh BPK, Inspektorat Kabupatan maupun

Inspektorat Provinsi dan DPRD.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran kepada

DP2KAD antara lain:

a. Meningkatkan kemampuan pegawai DP2KAD dalam pengoperasian

teknologi. Yaitu dengan memberikan pelatihan mengenai

pengoperasian komputer, supaya semua pegawai dapat menguasai

akan teknologi SIMDA maupun SIM PBB.

b. Layanan program Mobil PARYATTI yang ada sudah memudahkan

wajib pajak dalam membayar PBB, tetapi jadwal pelayanan mobil

tersebut belum mengumumkan jadwal yang pasti. Hendaknya

DP2KAD memberikan kepastian jadwal dimana dan kapan mobil

PARYATTI memberikan layanan.