APLIKASI ERGONOMI

50
ERGONOMI ERGONOMI OLEH : OLEH : Dra. Aztanti Srie Ramandhani Dra. Aztanti Srie Ramandhani Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Bandung Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Bandung

description

ergonomi

Transcript of APLIKASI ERGONOMI

  • ERGONOMIOLEH :Dra. Aztanti Srie RamandhaniBalai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Bandung

  • TUJUAN

    UNTUK MENINGKATKAN :KESEHATANKESELAMATANKESEJAHTERAANEFISIENSI KERJA

  • ERGONOMIERGON : KERJANOMOS : PERATURAN/HUKUMPENGERTIAN ERGONOMI : (Berdasarkan Lokakarya Nasional Penyusunan norma-norma ergonomi di tempat kerja (1978)yaitu ILMU SERTA PENERAPANNYA YANG BERUSAHA MENYERASIKAN PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN TERHADAP ORANG ATAU SEBALIKNYA DENGAN TUJUAN TERCAPAINYA PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI YANG SETINGGI-TINGGINYA MELALUI PEMANFAATAN MANUSIA SEOPTIMAL MUNGKIN

  • METODAMeningkatkan kondisi di tempat kerja :Melalui perancangan dan perancangan ulang kondisi tempat kerja Melalui media penyampaian informasi dengan pendidikan dan Pelatihan pada semua tingkat pengambil keputusan LEVEL MANAJERIAL: investasiLEVEL OPERASIONAL :Menerapkan Prosedur dan Pedoman Kerja

  • SISTEM KERJA

    MANUSIA

    SARANA PRASARANA

    PRODUK&PRODUKTIVITAS

  • 1. Manusia sebagai Tenaga KerjaFaktor dari dalamUmurJenis kelaminKecerdasanKekuatan otot/fisikBentuk dan ukuran tubuhdllFaktor dari luarAsupan giziLingkungan kerjaPenyakitSosial ekonomidll

  • 2. Sarana KerjaSarana kerja yang tidak memadai, tidak adanya keserasian ukuran dan bentuk sarana kerja terhadap tenaga kerja

    Efektifitas dan efisiensi kerja tidak optimal

    Kerugian:Hilangnya jam kerja,terhambatnya / menurunnya produksi dan produktivitas kerja

  • ANTROPOMETRI TENAGA KERJAERGONOMIANTROPOMETRIANTROPOMETRI STATISANTROPOMETRI DINAMISPERANCANGAN PIRANTI KERJADENGAN PEKERJA

  • MANFAAT ANTROPOMETRIBAGI TENAGA KERJABAGI ALAT KERJAPRODUKTIVITASPRODUKPERLNDUNGAN KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KENYAMANAN KERJARELATIF LEBIH AMANKUALITAS DAN KUANTITAS LEBIH BAIKLEBIH BERKUALITAS

  • 3. Prasarana KerjaJalur lalu lintas produksiJalur lalu lintas karyawanTata letak yang sistematikLingkungan kerja

  • LINGKUNGAN KERJAFaktor Fisik 1. Kebisingan : 85 dBA 2. Penerangan : P.M.P No. 7 thn. 1964 3. Iklim Kerja : suhu kering : 24-26 oC suhu basah : 21-30 oC Kelembaban: 65 95 % 4. Getaran : 4 - 5 Hz Organ perut dan tulang belakang 40-80 Hz Ketajaman mata

  • Faktor kimia : Gas, Uap, debu, asap dsbFaktor Fisiologis : sikap dan cara kerja dsb

    Faktor Psikologis : suasana kerja, hubungan kerja dsb)

    Faktor Biologis : bakteri, virus, jamur, cacing,dsb

  • SIKAP KERJASikap tubuh tidak alamiah

    Gerakan tubuh tidak alamiah

    Rasa sakit muncul

    Cepat lelah

    Waktu produksi panjang

    Biaya produksi tinggi

  • SIKAP KERJA ERGONOMISMENGHINDARKAN SIKAP YANG TIDAK ALAMIAH DALAM BEKERJABEBAN STATIS MENJADI SEMINIMAL MUNGKINPEMBUATAN/PENENTUAN KRITERIA DAN UKURAN BAKU PERALATAN KERJA (MEJA, KURSI DLL)DILAKUKAN SIKAP BERDIRI DAN DUDUK SECARA BERGANTIAN

  • SIKAP DUDUKKEUNTUNGAN 1. Kurangnya kelelahan pada kaki 2. Terhindarnya sikap yg tidak alamiah 3. Berkurangnya pemakaian energi KERUGIAN 1. Melembeknya otot perut 2. Melengkungnya punggung 3. Efek buruk bagi organ bagian dalam

  • SIKAP BERDIRIKEUNTUNGAN : Otot perut tidak kendor, sehingga vertebra tidak rusak bila mengalami pembebanan

    KERUGIAN :Otot kaki cepat lelah

  • Pemenuhan kondisi kerja berdiriDiperlukan mobilitas atau jalan berpindah tempatDiperlukan jangkauan tangan yang lebih panjangTerjadi kecenderungan mengerahkan tenaga yang besarRuang kerja yang cukup luas untuk selonjor kaki pekerja bila harus duduk

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi Kerja angkat-angkutBeban yang diperkenankanKondisi lingkungan kerjaKeterampilan bekerjaPeralatan kerja serta keamanannya

  • Prinsip kerja angkat-angkutPegangan harus kuatLengan berada sedekat-dekatnya dengan badan dan dalam posisi lurusPunggung harus lurusPosisi kaki dibuat sdemikian rupa shg mampu mengimbangi momentum yg terjadi pada posisi mengangkatBerat badan dimanfaatkan untuk menarik dan mendorong serta untuk gerakan dan perimbangan

  • SISTEM KERJA ANGKAT ANGKUTBerdasarkan :Kepmenakertranskop No. 01/Men/1978Tentang Keselamatan Kerja dan Kesehatan kerja dalam penebangan dan pengangkutan kayu

  • SISTEM KERJA ANGKAT DAN ANGKUT

    DeskripsiTK DewasaTK MudaPria(Kg)Wanita(Kg)Pria(Kg)Wanita(Kg)Sekali-sekali40151510-12Terus-menerus15-181010-156-9

  • KELELAHANYAITU : KEADAAN TENAGA KERJA YANG MENGAKIBATKAN TERJADINYA PENURUNAN VITALITAS DAN PRODUKTIVITAS KERJA AKIBAT FAKTOR PEKERJAAN

  • Jenis Kelelahan Kelelahan OtotGejala :Berkurangnya tekanan fisikMakin rendahnya gerakanMeningkatnya kesalahan dllKelelahan UmumGejala :Kelelahan seluruh tubuhKelelahan mentalKelelahan syaraf dll

  • FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KELELAHANIntensitas dan durasi kerja fisik dan mentalLingkungan kerjaIrama metabolisme tubuhMasalah PsikologisPenyakitGizidll

  • kelelahanMetabolisme tubuhLingkungan KerjaKinerja fisik dan mentalPsikologisPenyakitGiziPenyembuhanSumber : Grandjean,1988, Fitting the task to the man

  • Posisi yang menghasilkan kelelahanMisalnya :Mengangkat berulang-ulang pada posisi yang mengharuskan pekerja mendongkakPekerjaan dengan objek yang letaknya diatas kepala pekerja dan dalam waktu yang lamaPosisi tubuh membungkuk untuk waktu cukup lama

  • PENGUKURAN KELELAHANWaktu reaksiUji Finger tappingUji ficker FusionUji Bourdon WiersmaPemeriksaan Tremor pada tanganSkala Kelelahan dari IFRC (Industrial Fatique Research Committee )

  • Pencegahan terhadap kelelahanMenggunakan secara benar waktu istirahat kerjaMelakukan koordinasi yang baik antara pimpinan dan karyawanMengusahakan kondisi lingkungan kerja sehat, aman, nyaman dan selamatMengusahakan sarana kerja yg ergonomisMemberikan kesejahteraan dan perhatian yg memadaiMerencanakan rekreasi bagi seluruh karyawan

  • C T D(CUMMULATIVE TRAUMA DISORDER)

    Muncul karena : Terkumpulnya kerusakan kecil akibat trauma berulang yang membentuk kerusakan cukup besar untuk menimbulkan rasa sakit

  • Trauma jaringan timbul karena:Everexertion Proses penggunaan berlebihanEverstretching Proses peregangan berlebihEvercompression Proses penekanan berlebih

  • Contoh-contoh CTD Tendinitis (tendon yang meradang & nyeri)Rotator Cuff Tendinitis (satu atau lebih RCT pd bahu meradang)Tenosynovitis (pembengkakan pd tendon & sarung tendon

    Carpal Tunnel SyndromeEpicondylitis (peradangan pada tendon di sikuWhite finger (pembuluh darah di jari rusak

  • PRINSIP PENERAPAN ERGONOMIBentuk dan ukuran alat serta fasilitas agar disesuaikan dng bentuk dan ukuran tubuh tenaga kerjaMenghindari kontraksi statis sedapat mungkin tak melebihi 15 % kekuatan maksimalUsahakan posisi dan sikap tubuh yg alamiah waktu bekerjaSedapat mungkin menghindari sikap berdiri diam saat bekerjaPengaturan irama kerja agar sesuai dengan irama pemulihan

  • ************************************************