A.PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

5
1 A.PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dilihat dari kegiatan usaha di sektor jasa keuangan pada saat sekarang ini sedang mengalami perkembangan dan kemajuan, hal itu dapat terlihat dari besarnya antusias masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan jasa keuangan yang kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta menjamurnya pendirian-pendirian perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan. Hal ini tentunya dapat memberikan imbas yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia. Di Indonesia sudah banyak bursa jual beli asset crypto. Dalam karya tulis ini mengapa membahas mengenai tokocrypto salah satunya adalah pertama karena Indonesia adalah market yang sangat luas, sehingga sangat memungkinkan untuk menjadi sarang bagi perkembangan bisnis asset kripto, bursa aset kripto pun kian hari kian banyak sehingga memberikan banyak pilihan kepada para penggunanya. Kedua, Transaksi aman, mudah, simple dan instan, keamanan dalam bertransaksi asset kripto tentu saja menjadi satu kunci utama. Ketiga, didukung dengan tokocrypto didukung dengan ekosistem yang memadai, misalnya saja dengan adanya tokonews yang berfungsi sebagai agrigator berita seputar perkembangan blockchain dan cryptocurrency, kemudian ada outreach untuk menjangkau dan mengembangkan komunitas, serta ada juga Launchpad untuk coin baru yang akan listing. Keempat, program Refferal Code di tokocrypto berlaku selamanya, ini adalah hal yang sangat menarik, dimana dengan satu referral code yang dibagikan kepada teman dan kerabat bisa menjadikan mendapatkan passif income dan itu untuk selamanya. Kelima, deposit dan withdrawl fee gratis, di tokocrypto, proses deposit maupun withdrawl tidak dikenakan biaya sama sekali, hanya saja ada trading fee kecil 0.2% ketika melakukan proses jual maupun beli. Keenam, banyak promo menarik seperti total hadiah di group Telegram Tokocrypto. Cryptocurrency atau teknologi cryptocurrency merupakan mata uang virtual sebagai mata uang lain yang mana mata uang tersebut diperdagangkan menggunakan cara kriptografi. Sebagian besar cryptocurrency ini terdesentralisasi dalam jaringan berbasis komputer berdasarkan teknologi peer-to-peer. Kriptografi

Transcript of A.PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Page 1: A.PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

1

A.PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dilihat dari kegiatan usaha di sektor jasa keuangan pada saat sekarang ini

sedang mengalami perkembangan dan kemajuan, hal itu dapat terlihat dari

besarnya antusias masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan jasa keuangan yang

kemudian diiringi juga dengan penyediaan produk-produk inovatif serta

menjamurnya pendirian-pendirian perusahaan yang bergerak di bidang jasa

keuangan. Hal ini tentunya dapat memberikan imbas yang positif terhadap

pertumbuhan ekonomi nasional bangsa Indonesia.

Di Indonesia sudah banyak bursa jual beli asset crypto. Dalam karya tulis

ini mengapa membahas mengenai tokocrypto salah satunya adalah pertama karena

Indonesia adalah market yang sangat luas, sehingga sangat memungkinkan untuk

menjadi sarang bagi perkembangan bisnis asset kripto, bursa aset kripto pun kian

hari kian banyak sehingga memberikan banyak pilihan kepada para penggunanya.

Kedua, Transaksi aman, mudah, simple dan instan, keamanan dalam bertransaksi

asset kripto tentu saja menjadi satu kunci utama.

Ketiga, didukung dengan tokocrypto didukung dengan ekosistem yang

memadai, misalnya saja dengan adanya tokonews yang berfungsi sebagai agrigator

berita seputar perkembangan blockchain dan cryptocurrency, kemudian ada

outreach untuk menjangkau dan mengembangkan komunitas, serta ada juga

Launchpad untuk coin baru yang akan listing. Keempat, program Refferal Code di

tokocrypto berlaku selamanya, ini adalah hal yang sangat menarik, dimana dengan

satu referral code yang dibagikan kepada teman dan kerabat bisa menjadikan

mendapatkan passif income dan itu untuk selamanya. Kelima, deposit dan

withdrawl fee gratis, di tokocrypto, proses deposit maupun withdrawl tidak

dikenakan biaya sama sekali, hanya saja ada trading fee kecil 0.2% ketika

melakukan proses jual maupun beli. Keenam, banyak promo menarik seperti total

hadiah di group Telegram Tokocrypto.

Cryptocurrency atau teknologi cryptocurrency merupakan mata uang

virtual sebagai mata uang lain yang mana mata uang tersebut diperdagangkan

menggunakan cara kriptografi. Sebagian besar cryptocurrency ini terdesentralisasi

dalam jaringan berbasis komputer berdasarkan teknologi peer-to-peer. Kriptografi

Page 2: A.PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

2

open source yang bukan bergantung dengan otoritas pusat seperti halnya bank

sentral atau lembaga administratif lain.

Kehadiran bitcoin merupakan tonggak penting dalam meningkatnya

popularitas mata uang kripto. Kehadiran bitcoin tidak lepas dari munculnya

permasalahan atas peran lembaga keuangan dalam sebuah transaksi. Peran

lembaga keuangan merupakan wujud model / sistem kepercayaan dua pihak yang

sepakat untuk melakukan transaksi jual beli. Meski begitu, sistem / model trust

yang ada dapat mempersulit dan mempercepat proses transaksi jika terdapat

perbedaan antar lembaga keuangan, terutama dalam hal pemrosesan transaksi.

Hilangnya peran lembaga keuangan / pemerintah merupakan keuntungan dari

cryptocurrency / bitcoin. Hal inilah yang membuat bitcoin belum tentu diakui oleh

banyak negara di dunia sebagai alat tukar seperti mata uang yang kita kenal.

Berbicara tentang blockchain tidak lepas dari kemunculan bitcoin. Bitcoin

sendiri merupakan fenomena awal munculnya mata uang digital yang tidak

terkoneksi sama sekali dengan mata uang yang dikenal digunakan saat ini. Bitcoin

juga dikenal sebagai cryptocurrency (mata uang kripto) atau mata uang terenkripsi.

Kehadiran bitcoin menjadi jawaban atas kebutuhan transaksi online yang cepat,

mudah dan transparan serta diterima oleh kedua belah pihak yang sepakat untuk

melakukan transaksi. Secara sederhana, munculnya bitcoin dapat diartikan sebagai

gangguan digital pada sistem keuangan, terutama pada sistem keuangan yang ada.

Penggunaan Cryptocurrency pertama kali dicatat pada tahun 2009 yaitu

mata uang yang dikenal dengan Bitcoin. Mata uang tersebut ditemukan oleh

seseorang atau kelompok yang menggunakan nama samaran Satoshi Nakamoto

dalam sebuah publikasi berjudul "Bitcoin: Sistem Uang Elektronik Peer-to-Peer".

Pada awalnya, Bitcoin bernilai kurang dari satu dolar hingga Februari 2011 tetapi

sejak itu telah meningkat mencapai level tertinggi sepanjang masa sebesar $ 1151

/ koin pada tanggal 4 Desember 2013 (Farell, 2015). Sejak kemunculan Bitcoin,

kemudian Cryptocurrency lain bermunculan seperti Ethereum, Ripple dan Litecoin

dengan mekanisme dan harga yang berbeda. Hingga saat ini, terdapat ratusan

Cryptocurrency yang ada dan dapat bertambah kapan saja. Penambahan mata uang

tersebut juga dibarengi dengan peningkatan Kapitalisasi Pasar seluruh

Cryptocurrency. Pada April 2013 Market Cap semua cryptocurrency berada pada

Page 3: A.PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

3

kisaran 1,6 miliar dolar, kemudian terjadi peningkatan menjadi sekitar 17 miliar

dolar pada Januari 2017 (coinmarketcap.com).

Sifat cryptocurrency yang terdesentralisasi berarti mata uang yang beredar

bergantung sepenuhnya pada pasar dan tidak memiliki otoritas pusat yang dapat

mengaturnya. Peredaran dan kemunculan Cryptocurrency yang sangat cepat di

seluruh dunia berpotensi besar mempengaruhi perekonomian dunia.

Dikhawatirkan harga dan sirkulasi yang sangat fluktuatif dapat mempengaruhi

stabilitas ekonomi internasional jika dibiarkan.

Hal ini menghasilkan tanggapan beragam dari negara-negara di seluruh

dunia. Ada beberapa negara yang mengkhawatirkan dan sepenuhnya melarang

peredaran Cryptocurrency, seperti China, dengan alasan mencegah pencucian uang

dan sebagai pencegahan terhadap kejahatan lainnya (forbes.com, 2017). Namun,

ada juga negara yang justru mendukung peredaran Cryptocurrency. Dukungan

disini dapat tercermin dalam banyak hal, baik dukungan verbal maupun non verbal,

maupun melalui tindakan nyata. Salah satu contoh negara yang mendukung

penggunaan Cryptocurrency adalah Khazakstan dengan mengeluarkan

Cryptocurrencynya sendiri (cnbc.com, 2017). Kemudian kekhawatiran tentang

penggunaan Cryptocurrency tidak hanya dialami oleh negara, organisasi antar

pemerintah seperti International Monetary Fund (IMF) juga perlu

mempertimbangkan dan merespon fenomena ini.

Uang elektronik adalah uang rupiah dalam bentuk elektronik dan menurut

Peraturan Bank Indonesia No. 11 / PBI / 2009 pasal 4, uang elektronik adalah nilai

uang yang disimpan secara elektronik pada suatu media yang dapat ditransfer

untuk keperluan transaksi pembayaran dan / atau transfer dana. Mata uang kripto

adalah mata uang digital tetapi bukan uang elektronik karena pengertian uang

elektronik yang berlaku di Indonesia adalah bentuk lain mata uang rupiah dengan

mekanisme pengelolaan yang berbeda. Uang elektronik, berdasarkan Peraturan

Bank Indonesia No. 11 / PBI / 2009 pasal 3 ayat 3 huruf a dan d, menyatakan

bahwa uang elektronik adalah uang rupiah yang harus disetorkan terlebih dahulu

oleh pemegangnya kepada penerbit dan nilai uang yang disetorkan oleh pemegang

dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan deposito sebagaimana dimaksud

dalam undang-undang. hukum perbankan. Secara garis besar dapat disimpulkan

Page 4: A.PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

4

bahwa mata uang kripto adalah mata uang yang bukan merupakan mata uang dan

nilai tukar yang sah menurut peraturan yang berlaku dan tidak termasuk dalam

golongan uang elektronik. Penggunaan mata uang kripto seperti bitcoin tidak

dilarang oleh Bank Indonesia, walaupun tidak dilarang, risiko yang timbul dari

penggunaan cryptocurrency menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan.

Berdasarkan regulasi yang berlaku, cryptocurrency tersebut tidak memiliki

dasar hukum. Dengan demikian, mata uang kripto seperti bitcoin tidak dikenali

sebagai media pertukaran dan mata uang yang sah. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia tertanggal 6 bulan 2 tahun 2014.

Walaupun secara legal mata uang kripto tidak diakui sebagai alat tukar dan mata

uang yang sah, namun Bank Indonesia tidak melarang masyarakat Indonesia untuk

menggunakan mata uang kripto. Risiko penggunaan cryptocurrency oleh

masyarakat Indonesia merupakan tanggung jawab pribadi mereka. Uang elektronik

tidak bisa disamakan dengan mata uang kripto meskipun itu elektronik atau digital.

Bank Indonesia menyatakan bahwa Bitcoin dan mata uang virtual lainnya

bukan merupakan mata uang atau alat pembayaran yang sah di Indonesia, mengacu

pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, Undang-Undang

Nomor. 23 Tahun 1999, serta Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 (Bank

Indonesia, 2014). Ketiadaan regulasi yang jelas dari pemerintah inilah yang

kemudian menimbulkan kebingungan di kalangan pengguna Cryptocurrency di

Indonesia.

Sebenarnya pemerintah atau organisasi juga dapat memanfaatkan

kelebihan yang dimiliki oleh blockchain dalam hal komunikasi dan pengolahan

data antar bagian organisasi atau pemerintah. Blockchain dapat digunakan untuk

menjaga integritas data dari pencatatan transaksi, peristiwa, sertifikat, dan aktivitas

kepemilikan dalam organisasi atau pemerintahan.

Oleh karena itu penulis ingin mengambil benang merah atau dampak dari

Cryptocurrency terhadap sektor jasa keuangan di Indonesia pada umumnya dan

akan menjadi sebuah tesis yang berjudul “ANALISIS PERKEMBANGAN

BISNIS CRYPTOCURRENCY SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN

SEKTOR JASA KEUANGAN (Study Pada PT. Crypto Indonesia Berkat)”.

Page 5: A.PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

5

2. Perumusan Masalah

Melalui latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk merumuskan masalah

sebagai berikut :

a. Bagaimana proses bisnis komiditas kripto di PT Crypto Indonesia Berkat?

b. Bagaimana kinerja bisnis komiditas cryptocurrency pada PT Crypto Indonesia

Berkat?

3. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penelitian

ini sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui proses bisnis komiditas kripto di PT Crypto Indonesia

Berkat.

b. Untuk mengetahui kinerja bisnis komiditas cryptocurrency pada PT Crypto

Indonesia Berkat.

4. Manfaat Penelitian

Di akhir penelitian setelah pengujian dan analisis terlaksana guna

menjawab semua pertanyaan serta tercapai tujuan, diharapkan penelitian ini dapat

bermanfaat untuk:

a. Bagi kampus, karya ini sebagai tambahan literature dan untuk mengisi

kekosongan teori terkait faktor-faktor yang melandasi dukungan dan

penolakan suatu negara atas sistem keuangan internasional, khususnya sistem

keuangan berbasis cryptocurrency. Penelitian ini juga diharapkan dapat

memperkaya kajian terkait era baru dalam keuangan internasional.

b. Bagi penulis, karya ini menambah ilmu pengetahuan serta

mengaplikasakannya dalam kehidupan di masa yang akan datang.

c. Bagi pemerintah diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan

bagi para pembuat kebijakan keuangan.

d. Bagi Tokocypto, karya ini dapat dijadikan bahan evaluasi mengingat saran

yang disampaikan penulis.

e. Bagi masyarakat, penulisan tesis ini dapat mengedukasi agar lebih memahami

sistem keuangan berbasis cryptocurrency.