Apapun Gelarnya, Kerjanya Di Bank

5
6/5/2014 Apapun Gelarnya, Kerjanya di Bank http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/11/14/apapun-gelarnya-kerjanya-di-bank-508198.html 1/5 Kompasiana Kompas.com Cetak ePaper Kompas TV Bola Entertainment Tekno Otomotif Fe m ale Health Properti Urbanesia Images More Berita Politik Humaniora Ekonomi Hiburan Olahraga Lifestyle Wisata Kesehatan Tekno Media Muda Green Jakarta Fiksiana Freez Vera ..Never think to be the best but always think to do the best in order selengkapnya TERVERIFIKASI Jadikan Teman | Kirim Pesan Home Lifestyle Catatan Artikel Catatan HEADLINE ARTICLES Pepih Nugraha | | 04 June 2014 | 14:11 Memahami Skenario Koalisi [Bagian 1] … Ben Baharuddin Nur REGISTRASI | MASUK FEATURED ARTICLE Jangan Main Minta Hapus Tulisan di … Walaupun Berbeda Tetap Satu Jogja! … OPINI | 14 November 2012 | 12:49 Dibaca: 7895 Komentar: 13 0 Apapun Gelarnya, Kerjanya di Bank Sebelumnya Saya ingin mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika ada beberapa pihak yang tersinggung dengan judul di atas. Tulisan ini terinspirasi dari kejenuhan yang melanda Saya sekarang. Ketika sedang membuat tugas kuliah yang begitu menumpuk dan menjemukan, Saya iseng-iseng membuka akun facebook dan memperhatikan beberapa akun teman sekolah dan kuliah yang kini sudah bisa terbilang sukses. Ada yang bekerja di perusahaan hebat, berprofesi yang sesuai dengan jurusan semasa kuliah dan yang yang terakhir dan paling banyak tertulis di timelinenya adalah bekerja di Bank bla bla bla. Jujur, Saya tidak bermaksud menyindir apalagi menyinggung beberapa rekan yang berprofesi sebagai pegawai bank. Ini hanya sedikit cerita yang Saya temukan dalam kehidupan pribadi dimana banyaknya teman-teman seangkatan Saya yang berprofesi sebagai pegawai bank padahal bidang keahlian semasa kuliah bukan perbankan. Adalah kisah teman SD Saya yang masih ‘keep in touch’ dengan Saya hingga sekarang. Semasa kuliah dia menggeluti jurusan psikologi dan menyabet predikat cumlaude di jurusannya. Dulu, dia pun sempat menganggur dua bulan hingga tak lama panggilan bekerja di bank pun datang. Setelah melewati masa tes dan training, kini dia menjadi front liner di sebuah Bank terkenal dan tertua di Indonesia. Keren. Ada lagi cerita beberapa orang teman kuliah yang sekelas dan seangkatan dengan saya dulu. Kini mereka menjadi back officer dan front liner di bank-bank terkenal di Indonesia. Dari jurusan keguruan mencoba banting stir ke dunia perbankan dengan alasan ingin mendapatkan penghasilan lebih baik dan besar daripada hanya menjadi seorang guru. Hmm. Senior semasa SMP saya pun tak luput dari kisah ini. Dia adalah mahasiswi terbaik di jurusan pendidikan Fisika di kampusnya. Kini, dia menjabat sebagai manager salah satu divisi yang ada di Bank swasta terkemuka di Indonesia. Hebat. Sahabat SMA pun demikian, berbulan-bulan tak mendapat panggilan di beberapa kantor yang dilamarnya, panggilan Bank pun datang. Kini, dia menjadi pegawai salah satu Cabang Bank ternama di daerah. Padahal dia alumni satu-satunya perguruan tinggi negeri di Bogor lho yang jelas-jelas jurusannya pun tak ada hubungannya dengan dunia perbankan. Waah. Sejujurnya masih banyak kisah dan cerita dari banyak orang yang Saya kenal yang kini berperan penting di dunia perbankan. Namun, kebanyakan dari mereka tidak bergelar Sarjana Ekonomi. Mereka semua menempa pendidikan semasa kuliahnya di jurusan- jurusan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan perbankan. Mulai dari Hukum, Pendidikan, Psikologi, Pertanian, Peternakan, MIPA, Ilkom, Teknik dan masih banyak lagi jurusan yang jauh dari bau-bau perbankan. Hanya saja, gelar yang tak pernah Saya temui bekerja di Bank itu adalah semacam S.Ked. (yaiyalah ngapain juga kuliah kedokteran melenceng jadi pegawai bank, hehehe) Mengapa begitu?

description

ulasan motivasi lulusan sarjana apapun bisa bekerja di bank

Transcript of Apapun Gelarnya, Kerjanya Di Bank

Page 1: Apapun Gelarnya, Kerjanya Di Bank

6/5/2014 Apapun Gelarnya, Kerjanya di Bank

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/11/14/apapun-gelarnya-kerjanya-di-bank-508198.html 1/5

Kompasiana Kompas.com Cetak ePaper Kompas TV Bola Entertainment Tekno Otomotif Female Health Properti Urbanesia Images More

Berita Politik Humaniora Ekonomi Hiburan Olahraga Lifestyle Wisata Kesehatan Tekno Media Muda Green Jakarta Fiksiana Freez

Vera

..Never think to be the best but always think to do the best in

order selengkapnya

TERVERIFIKASI

Jadikan Teman | Kirim Pesan

Home Lifestyle Catatan Artikel

Catatan

HEADLINE ARTICLES

Pepih Nugraha | | 04 June 2014 | 14:11

Memahami Skenario Koalisi[Bagian 1] …

Ben Baharuddin Nur

REGISTRASI | MASUK

FEATURED ARTICLE

Jangan Main Minta Hapus

Tulisan di …

Walaupun Berbeda Tetap Satu

Jogja! …

OPINI | 14 November 2012 | 12:49 Dibaca: 7895 Komentar: 13 0

Apapun Gelarnya, Kerjanya di Bank

Sebelumnya Saya ingin mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jikaada beberapa pihak yang tersinggung dengan judul di atas. Tulisan ini terinspirasi darikejenuhan yang melanda Saya sekarang. Ketika sedang membuat tugas kuliah yangbegitu menumpuk dan menjemukan, Saya iseng-iseng membuka akun facebook danmemperhatikan beberapa akun teman sekolah dan kuliah yang kini sudah bisaterbilang sukses. Ada yang bekerja di perusahaan hebat, berprofesi yang sesuaidengan jurusan semasa kuliah dan yang yang terakhir dan paling banyak tertulis ditimelinenya adalah bekerja di Bank bla bla bla. Jujur, Saya tidak bermaksud menyindirapalagi menyinggung beberapa rekan yang berprofesi sebagai pegawai bank. Inihanya sedikit cerita yang Saya temukan dalam kehidupan pribadi dimana banyaknyateman-teman seangkatan Saya yang berprofesi sebagai pegawai bank padahalbidang keahlian semasa kuliah bukan perbankan.

Adalah kisah teman SD Saya yang masih ‘keep in touch’ dengan Saya hinggasekarang. Semasa kuliah dia menggeluti jurusan psikologi dan menyabet predikat

cumlaude di jurusannya. Dulu, dia pun sempat menganggur dua bulan hingga tak lamapanggilan bekerja di bank pun datang. Setelah melewati masa tes dan training, kini dia

menjadi front liner di sebuah Bank terkenal dan tertua di Indonesia. Keren.

Ada lagi cerita beberapa orang teman kuliah yang sekelas dan seangkatan dengansaya dulu. Kini mereka menjadi back officer dan front liner di bank-bank terkenal diIndonesia. Dari jurusan keguruan mencoba banting stir ke dunia perbankan denganalasan ingin mendapatkan penghasilan lebih baik dan besar daripada hanya menjadiseorang guru. Hmm.

Senior semasa SMP saya pun tak luput dari kisah ini. Dia adalah mahasiswi terbaik di

jurusan pendidikan Fisika di kampusnya. Kini, dia menjabat sebagai manager salahsatu divisi yang ada di Bank swasta terkemuka di Indonesia. Hebat.

Sahabat SMA pun demikian, berbulan-bulan tak mendapat panggilan di beberapakantor yang dilamarnya, panggilan Bank pun datang. Kini, dia menjadi pegawai salahsatu Cabang Bank ternama di daerah. Padahal dia alumni satu-satunya perguruantinggi negeri di Bogor lho yang jelas-jelas jurusannya pun tak ada hubungannya dengandunia perbankan. Waah.

Sejujurnya masih banyak kisah dan cerita dari banyak orang yang Saya kenal yang kiniberperan penting di dunia perbankan. Namun, kebanyakan dari mereka tidak bergelarSarjana Ekonomi. Mereka semua menempa pendidikan semasa kuliahnya di jurusan-jurusan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan perbankan. Mulai dariHukum, Pendidikan, Psikologi, Pertanian, Peternakan, MIPA, Ilkom, Teknik dan masihbanyak lagi jurusan yang jauh dari bau-bau perbankan. Hanya saja, gelar yang takpernah Saya temui bekerja di Bank itu adalah semacam S.Ked. (yaiyalah ngapain jugakuliah kedokteran melenceng jadi pegawai bank, hehehe)

Mengapa begitu?

Page 2: Apapun Gelarnya, Kerjanya Di Bank

6/5/2014 Apapun Gelarnya, Kerjanya di Bank

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/11/14/apapun-gelarnya-kerjanya-di-bank-508198.html 2/5

Arif L Hakim | | 04 June 2014 | 12:07

Irwan Bajang | | 04 June 2014 | 13:31

Yaslis Ilyas | | 04 June 2014 | 11:31

Kompasiana | | 21 May 2014 | 16:25

TRENDING ARTICLES

Khus Indra | 16 jam lalu

Muhammad Yunus | 16 jam lalu

Samandayu | 18 jam lalu

Iswanto Junior | 18 jam lalu

Herry B Sancoko | 18 jam lalu

INDEX

INFO & PENGUMUMAN KONTAK KOMPASIANA

Fakta: Terungkap, Tabungan

Saya yang Hilang …

Drg Rp 2.000,-/Bulan?

Wajarkah? Siapa Untung …

Peserta [Test Drive] Rally

Wisata bareng New …

Bung Bowo dan Bung Joko, Ini

Serius …

Habis Manis Sepah Dibuang

Ekonomi Kerakyatan …

Perbandingan Pidato Prabowo

dan Jokowi …

Cak Imin dan Dahlan, Berani

Mundur dari …

Saatnya Mengalah untuk

Menang, yang …

Jakarta Fair Kemayoran 2014 vs Pekan …

Calon Presiden Independen untuk Pemilu …

Mengkritisi Jokowi-Kalla atau …

Ma, Bolehkah Aku Melakukan Sex?

Deklarasi Damai Prabowo Mengubah Pilihan Saya

Gaya Pidato Jokowi Memang ‘Ndeso’

Maaf, Akhirnya Kuputuskan Dukung PencapresanPrabowo

Surat Cinta untuk Calon Presiden

Bingung Pilih Jokowi atau Prabowo, Lihat Diri Sendiridan …

Jangan Main Minta Hapus Tulisan di Kompasiana!

Fitnah

Overdosis Sang Fanatik

Tikus-tikus Haji

Subscribe and Follow Kompasiana:

Sebenarnya Saya tidak pernah mengambil pusing akan kenyataan ini. Toh, yangnamanya rejeki masing-masing orang sudah diatur sama Allah SWT dan masing-masing orang punya keahlian dan kemampuan tersendiri. Bisa dikatakan mereka tidak

mengambil jurusan ekonomi atau perbankan tapi kan semasa training, merekadiajarkan bagaimana menjadi pegawai bank yang baik dan benar, bagaimanamelayani nasabah dan bercumbu dengan dunia baru yang selama ini tak pernahmereka temukan dan bagaimana berpenampilan menarik dan terus tersenyumsehingga nasabah tidak kabur apalagi sampai melaporkan pada pimpinannya. Ha ha.

Tapi fenomena ini semacam kelatahan. Banyak fresh graduate yang berbondong-bondong melamar ke bank-bank ternama di Indonesia. Hal ini lantaran jurusan apapunbisa diserap oleh si Bank. Memang sih, proses ini disaring sebegitu ketatnya karenahanya yang mampu yang bisa diterima. Hal ini secara tak langsung memaksa sipelamar banting stir dari jurusan yang mungkin tak sama semasa kuliahnya. Salut.

Yang lumayan mengganjal bagi Saya adalah “Mengapa mereka mengambil jurusanyang berbeda jika mereka ingin kerja di Bank?”. Maksud Saya begini, jika memangpada akhirnya ingin dan tertarik bekerja di Bank, kuliah lah di jurusan yang sejalurdengan itu. Misalnya ambil saja jurusan Ekonomi yang jelas-jelas linear dengan duniaperbankan. Tak usah menuntut ilmu di Institut Pertanian, Peternakan, Perikanan dankawan-kawannya. Tak usah kuliah di keguruan jika memang tak niat jadi guru. Yah,memang sih, banyak kisah tentang tidak semua yang jadi guru pada awalnya tertarikjadi guru (termasuk Saya). Tak usah susah-susah kuliah Hukum dan Teknik jikaakhirnya akan kerja di Bank. Menurut Saya, dua jurusan ini lumayan ribet dan rumitkarena Saya sendiri tidak menguasainya dan tak mudah untuk menjadi bagian darikedua jurusan itu. Bukankah kuliah itu sudah cukup meletihkan dan menguras tenagadan pikiran? Lalu mengapa kalian tidak mengambil profesi yang sejalur dengan apayang sudah kalian ampu semasa kuliah?

Atau mungkin saja dulunya mereka hanya iseng melamar pekerjaan dimana-manatermasuk di bank lalu mereka terpanggil dan karena sudah ada kesempatan, sungguhmubazir jika tidak dipergunakan sebaik-baiknya. Oh, iya mungkin saja ya seperti itu.#mencoba menerka dan menganalisa#

Mungkin juga, semakin maraknya orang yang bekerja di profesi linear membuatmereka berpikir lagi untuk bersaing di dunia yang sudah banyak penghuninya. Sebutsaja, yang bekerja sebagai penegak hukum sudah banyak sehingga mereka tidak maulagi bekerja di dunia hukum. Bekerja di dunia pertanian, perikanan dan peternakansungguh tidak mudah jika tidak dengan modal yang cukup jadi mereka pun mencobamencari modal dahulu sebelum mengembangkan keahlian mereka. Tapi lama-kelamaan mereka malah semakin cinta dengan profesi perbankan itu. Jadi, lebih baikkerja di dunia perbankan yang jelas-jelas membutuhkan banyak pegawai dari segalajurusan. Apalagi mencari pekerjaan di zaman sekarang ini susahnya minta ampun deh,jadi jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang jarang muncul lebih dari sekaliitu.

Mungkin saja, seperti kasus beberapa teman seangkatan Saya, mereka inginberpenghasilan lebih dari sekedar menjadi guru. Daripada menajdi guru, kerja capekdengan gaji kecil mendingan jadi pegawai bank saja. Rapihnya sama, disiplinnya jugasama, tapi penghasilan yang membedakan. Tapi kalian lupa kawan, menjadi guru itulebih banyak waktu senggangnya, bisa ikutan libur di saat para murid libur dan quality

time dengan keluarga itu lebih terasa. Lagipula, banyak kok mereka di luar sana yangjelas-jelas bukan lulusan keguruan malah berduyun-duyun ingin menajdi guru. Menurutmereka, “lebih baik jadi guru daripada tak ada kerjaan”. Hey, kalian salah besar. Apamenurut kalian menjadi guru itu gampang, hah? Maaf, guru bukan profesi buangan yah.Jangan kalian anggap dengan tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang kalian inginkanlantas kalian bisa dengan mudahnya menjadi guru? Sebenarnya orang-orang yangseperti itulah yang perlu pembinaan sebelum mereka memutuskan terjun ke duniapendidikan.

Kembali ke dunia perbankan.

Baiklah, mungkin dunia perbankan menawarkan penghasilan besar, penampilan yangdipandang hebat oleh masyarakat awam, masa depan cerah dan fasilitas yangdisiapkan khusus pegawai-pegawainya. Itu adalah pilihan. Mau jadi apa saja bisa. Maujadi apa saja boleh. Selama kita mampu, selama kita mau kita bisa menjadi apa sajayang kita inginkan. Dan sudah bukan menjadi keheranan publik jika gelar yang terteradi belakang nama tak ada unsur-unsur aroma perbankannya. Apapun gelarnya, yangpenting kerjanya di Bank. He he..

Namun, alangkah indahnya jika gelar yang didapat bisa bermanfaat dan berguna demikalian sendiri dan orang lain. Misalnya S.Pd, nah alangkah indahnya jika gelar inidisetarakan dengan pekerjaan kalian sebagai guru atau pekerjaan lain yangbersangkutan dengan dunia pendidikan. Ilmu semasa kuliah bisa terasah dan pastinyalebih terasa manfaat dari letihnya kuliah selama 4 tahun tersebut. Tapi jika pilihankalian ada di dunia perbankan ya sudahlah tak mengapa. Selama kalian siap dansanggup ya silahkan. Ini hanya sedikit tulisan kekurangpuasan Saya saja. Tidakbermaksud untuk menyinggung mereka yang bekerja di bank saat ini, tidak juga

TERAKTUAL

INSPIRATIF

BERMANFAAT

MENARIK

Page 3: Apapun Gelarnya, Kerjanya Di Bank

6/5/2014 Apapun Gelarnya, Kerjanya di Bank

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/11/14/apapun-gelarnya-kerjanya-di-bank-508198.html 3/5

Tags:

Siapa yang menilai tulisan ini?

14 November 2012 13:17:54

Bank itu hebat sangat pandai menggunakan kesempatan dengan menjaring tenaga2Sarjana jurusan apa saja asal saja Smart. Test Masuk Bank itu setahu saya kalau di BIsampai 8 (delapan) tingkat..banyak yang gugur. Jadi kalau yang lolos artinya SUPER !.Sesudah diterima mereka dimasukkan Crash Program Pendidikan selama 6 bulan !!jadilah mereka faham bidang Perbankan ! Sebaliknya yang lulusan EKONOMI atauAkutansi ..juga tidak semua berhasil melaluyi tahapan Test 8 tingkat ini. Jadi Rugi…akhirnya bekerja di Toko, Cafe, Mall, dll. karena itu kalau mengambil jurusan selainEkonomi..TETAP masih bisa kerja di Bank kalau mau….

0 Balas

Laporkan Komentar

C Surtiw a

14 November 2012 14:12:24

ooh gitu..teman2 saya itu kebanyakan keterima di bank yang selain BI sih..hehee..Vera

Tweet 3

Artikel ini belum ada yang menilai.

menghujat. Malah Saya ingin memberi apresiasi kepada mereka yang bekerja diBank. Mereka yang bekerja dari pagi hingga sore bahkan jika lembur bisa samadengan mereka yang bekerja di perusahaan. Mereka kuat dan hebat terutama merekayang sebelumnya tidak memiliki latar belakang pendidikan perbankan.

Bukankah semuanya tergantung niat?

Jika niatnya karena ingin berpenghasilan lebih baik dan demi masa depan, mungkinkalian benar. Namun, jika niatnya hanya karena ingin terlihat lebih keren dan wowdibandingkan profesi yang seharusnya kalian ambil sesuai jurusan kuliah kalian,mungkin kalian salah. Setiap profesi memiliki tingkat ‘ke-keren-an’ dan ‘ke-wow-an’masing-masing. Ada kelebihan dan kekurangan di balik setiap profesi yang ada.

Sebagai contoh, pemulung dan petugas pengangkut sampah. Mari Saya katakanmereka sebagai profesi. Jika tak ada pemulung, mungkin takkan ada yang maumengambil limbah plastik untuk di daur ulang. Jika tak ada pengangkut sampah,mungkin dunia ini sudah menjadi lautan sampah. Mereka mungkin bekerja di tempatkotor dalam arti yang sebenarnya tapi mereka mulia bukan. Kalau tak ada mereka, apakita mau menajdi seperti itu? Oleh karena itu, jangan menganggap kerja di tempatwangi dan berdandan keren itu sebagai profesi yang paling mulia dan hebat dibandingprofesi lainnya.

Kutipan dari seorang teman “Daripada berwirausaha karena tak ada pekerjaan yangsesuai jurusan, yah mendingan kerja di bank. Jelas dan keren”. Lalu Saya bandingkandengan kutipan dari seorang pemulung “Saya lebih baik kerja di tempat kotor denganuang yang wangi daripada bekerja di tempat wangi dengan uang yang kotor”.

Jadi, apapun, dimanapun bekerja ada baiknya kita bekerja dengan sebaik-baiknyadan menjalankan peran sesuai kemampuan dan kemauan kita. Linear tak linear bukanmasalah namun ada baiknya sejalur dan bermanfaat. Akan tetapi, jika tak linear pun takmengapa asalkan kita mampu dan mau belajar lagi. Jangan pernah meremehkanpekerjaan orang lain karena kita belum tentu lebih baik dari mereka.

Sekali lagi mohon maaf jika banyak pihak yang merasa termasuk dalam kategoritulisan ini. Tiada bermaksud apa-apa selain berbagi kisah. Tulisan ini hanya opinipribadi, jika ada yang ingin menambahkan, mengurangi atau mengkritik silahkan.

Well,, setiap yang terpilih adalah pilihan dan pilihan hidup kita ada di tangan kitamasing-masing sebagai pemilih dan tentunya dengan seizin Allah SWT sang penentutakdir.

MizVe105Ra..

Kompasiana adalah Media Warga. Setiap berita/opini di Kompasianamenjadi tanggung jawab Penulis.

KOMENTAR BERDASARKAN : TANGGAL

88Recommend Laporkan Tanggapi

0

Page 4: Apapun Gelarnya, Kerjanya Di Bank

6/5/2014 Apapun Gelarnya, Kerjanya di Bank

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/11/14/apapun-gelarnya-kerjanya-di-bank-508198.html 4/5

0 Balas

Laporkan Komentar

14 November 2012 13:34:29

sy dr fak ekonomi tp ga pernah masukin lamaran ke bank kecuali Bank Indonesia.Mbayangin jam kerjanya yg sampe malam aja sudah bikin capek, apalagi beneran kerja di

situ…

0 Balas

Laporkan Komentar

Lila Esty

14 November 2012 14:18:10

Iya,, bener.. jam kerja’y itu lho bikin salut deh..0 Balas

Laporkan Komentar

Vera

22 December 2012 09:16:51

Alhamdulillah lamar ke bank g ada yg ketrimaklo di bank syariah saya apresiasi, tapi bank konvensionalharap hati2, Allah dan Rasulnya membenci riba dan upahnya

1 Balas

Laporkan Komentar

Primadi

Wicaksana

22 December 2012 18:11:13

yupz,, alhamdulillah jg sudah berkenan berbagi pengalaman’y dsini..trims n slmkenal ^__^

0 Balas

Laporkan Komentar

Vera

1 January 2013 08:46:59

http://blog.djarumbeasiswaplus.org/ainunnimatu/2012/12/31/bukan-asal-kerja-tapi-lanjut-s2/

saya juga pernah nulis tentang ini, saya sendiri dr Komunikasi dan sekrg dapat kerja diBank daerah setelah lulus 6 tahap tes dari ribuan peserta, jadi saya rasa it’s not really a bigthing kalau kita risau soal jurusan-kerja, semuanya perlu disyukuri dan saya tetap bangga

1 Balas

Laporkan Komentar

Ainun

Rohmah

9 January 2013 09:29:29

waah,, trims sudah sharing pengalaman di sini..^___^

tetap bersyukur dan bangga atas apa yg sudah diperoleh sekarang..

0 Balas

Laporkan Komentar

Vera

9 January 2013 00:26:24

saya juga dapat tawaran kerja di BANK tp saya lagi pikir2, soalnya utk saat ini saya udahkerja disalah satu sekolah swasta dg jurusan pend.matematika. yang jadi pertimbangansaya berkah atau tidak uang yg saya terima, jika saya bekerja di BANK?tp saya juga punya istri utk di nafakohi, tekadang timbul pertanyaan dalam hati yg palingdalam :”tegakah KAMU menafakohi istri dan anakmu dg uang yg belum jelaskeberkahannya?”.MOHON MAAF jk kata2 saya ada yg tersinggung, tulisan ini hanya ungkapan hati yg sedangbimbang.

0 Balas

Laporkan Komentar

Tri

Mulyanto

9 January 2013 09:31:33

terima kasih Mas Tri atas pengalaman’y..sy trut mndoakan apapun yg mjd pilihan Mas Tri,, semoga itulah yg terbaik utk MasTri dan clon keluarga nanti’y..amiiiiin..terima kasih ^__^

0 Balas

Laporkan Komentar

Vera

Komentar Berikutnya

Page 5: Apapun Gelarnya, Kerjanya Di Bank

6/5/2014 Apapun Gelarnya, Kerjanya di Bank

http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2012/11/14/apapun-gelarnya-kerjanya-di-bank-508198.html 5/5

© 2008-2014

About Kompasiana | Terms & Conditions | Tutorial | FAQ | Contact Us | Kompasiana Toolbar

Submit Cancel

Tulis Tanggapan Anda