Apakah Purchase Order

1
1. Apakah Purchase Order (PO) atau Order Pembelian sudah dibuat dengan benar dan di tandatangani oleh pihak yang berwenang yaitu Manajer Pembelian setelah ada Purchase Requisition (PR) dari Gudang ketika Bahan baku telah sampai ke titik Reorder Point (ROP). 2. Apakah Metode Persediaan yang digunakan perusahaan dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu oleh perusahaan (Metode FIFO, Rata-rata tertimbag dll) 3. Apakah laporan penerimaan dibuat oleh bagian penerimaan ketika bahan baku yang dipesan sudah diterima dan dilampiri dokumen- dokumen terkait misalnya faktur dari vendor. 4. Apakah catatan perpetual mengenai persediaan Bahan Baku, Barang Dalam Proses, maupun Barang jadi sudah memadai sehingga dapat mencerminkan persediaan yang sesungguhnya yang ada di gudang. 5. Apakah catatan Akuntansi Biaya mengenai bahan baku, Tenaga Kerja, maupun Biaya Overhead sudah dibuat dengan benar oleh perusahaan dengan bukti-bukti pendukung yang kuat mengenai masing-masing catatan tersebut 6. Apakah perusahaan menghitung persediaan di gudang secara fisik dan membandingkannya dengan catatan perpetual dalam selang waktu tertentu, misalnya tiga bulan sekali, 6 bulan sekali dan minimal 1 tahun sekali. 7. Apakah persediaan Barang Jadi Perusahaan dipisahkan dari tempat produksi dan akses ke barang jadi tersebut terbatas hanya diberikan kepada orang-orang tertentu.

description

jjj

Transcript of Apakah Purchase Order

1. Apakah Purchase Order (PO) atau Order Pembelian sudah dibuat dengan benar dan di tandatangani oleh pihak yang berwenang yaitu Manajer Pembelian setelah ada Purchase Requisition (PR) dari Gudang ketika Bahan baku telah sampai ke titik Reorder Point (ROP).2. Apakah Metode Persediaan yang digunakan perusahaan dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu oleh perusahaan (Metode FIFO, Rata-rata tertimbag dll)3. Apakah laporan penerimaan dibuat oleh bagian penerimaan ketika bahan baku yang dipesan sudah diterima dan dilampiri dokumen-dokumen terkait misalnya faktur dari vendor.4. Apakah catatan perpetual mengenai persediaan Bahan Baku, Barang Dalam Proses, maupun Barang jadi sudah memadai sehingga dapat mencerminkan persediaan yang sesungguhnya yang ada di gudang.5. Apakah catatan Akuntansi Biaya mengenai bahan baku, Tenaga Kerja, maupun Biaya Overhead sudah dibuat dengan benar oleh perusahaan dengan bukti-bukti pendukung yang kuat mengenai masing-masing catatan tersebut6. Apakah perusahaan menghitung persediaan di gudang secara fisik dan membandingkannya dengan catatan perpetual dalam selang waktu tertentu, misalnya tiga bulan sekali, 6 bulan sekali dan minimal 1 tahun sekali.7. Apakah persediaan Barang Jadi Perusahaan dipisahkan dari tempat produksi dan akses ke barang jadi tersebut terbatas hanya diberikan kepada orang-orang tertentu.