Apa Itu Roseola Infantum

4
Apa Itu Roseola infantum? Image by : Dokumentasi Ayahbunda Bercak merah mirip bunga mawar ini sama sekali tak membuat indah kulit bayi. Roseola infantum. Nama cantik seperti bunga mawar ini adalah penyakit infeksi pada bayi yang gejalanya antara lain timbul bercak-bercak kemerahan di kulit seperti bunga mawar (sehingga disebut roseola). Infeksi ini kebanyakan diderita bayi umur 6 bulan sampai 2 tahun (infant). Namun, angka kejadian paling tinggi ditemukan pada bayi umur 6-12 bulan. Penyakit ini dikenal juga dengan nama exanthem subitum. Ulah virus. Virus herpes tipe 6 (HHV-6) dan 7 (HHV-7) adalah biang keladi penyakit ini. Lebih dari 75% roseola infantum di Indonesia disebabkan virus herpes tipe 6 (HHV-6). Penularan penyakit ini biasanya akibat terkena percikan ludah penderita. Misalnya, tertular dari bayi lainnya ketika Anda membawa bayi periksa kesehatan rutin atau imunisasi di dokter. Bayi yang mungkin menularkan penyakit ini belum tentu menunjukkan gejala. Sebaliknya, bayi yang tertular akan menunjukkan gejala-gejala berikut.

Transcript of Apa Itu Roseola Infantum

Page 1: Apa Itu Roseola Infantum

Apa Itu Roseola infantum?

Image by : Dokumentasi Ayahbunda

Bercak merah mirip bunga mawar ini sama sekali tak membuat indah kulit bayi.

Roseola infantum. Nama cantik seperti bunga mawar ini adalah penyakit infeksi pada bayi yang gejalanya antara lain timbul bercak-bercak kemerahan di kulit seperti bunga mawar (sehingga disebut roseola). Infeksi ini kebanyakan diderita bayi umur 6 bulan sampai 2 tahun (infant). Namun, angka kejadian paling tinggi ditemukan pada bayi umur 6-12 bulan. Penyakit ini dikenal juga dengan nama exanthem subitum.

Ulah virus. Virus herpes tipe 6 (HHV-6) dan 7 (HHV-7) adalah biang keladi penyakit ini. Lebih dari 75% roseola infantum di Indonesia disebabkan virus herpes tipe 6 (HHV-6). Penularan penyakit ini biasanya akibat terkena percikan ludah penderita. Misalnya, tertular dari bayi lainnya ketika Anda membawa bayi periksa kesehatan rutin atau imunisasi di dokter. Bayi yang mungkin menularkan penyakit ini belum tentu menunjukkan gejala. Sebaliknya, bayi yang tertular akan menunjukkan gejala-gejala berikut.

Demam antara 39–40°C selama 3 hari. Bila ada riwayat kejang dalam keluarga, demam dapat disertai kejang. Bayi seringkali terlihat lemah tidak bertenaga, rewel, dan cepat mengantuk.

Ruam kemerahan muncul setelah demam turun. Ruam bisa muncul di seluruh tubuh, atau hanya pada bagian tertentu seperti sekitar wajah, leher dan dada. Bila bercak tersebut ditekan, akan terlihat bekas seperti halo (berbentuk bulat berwarna putih seperti awan). Ruam ini tidak berubah menjadi bernanah atau timbul cairan, dan tidak gatal. Mata bayi biasanya berair dan terlihat kemerahan, bibir pecah-pecah. Umumnya, bercak akan berubah warna menjadi hitam kecokelatan, hilang dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu.

Lainnya: diare, batuk, pilek dan radang tenggorokan.

Page 2: Apa Itu Roseola Infantum

Komplikasi. Selain kejang, komplikasi lain yang mungkin timbul –meski sangat jarang terjadi– adalah pembengkakan kelenjar limfa di leher dan radang selaput otak (meningitis). Selain itu, dapat pula terjadi komplikasi yang berat seperti radang paru (pneumonia), yang dapat berakibat fatal.

Bedanya dengan campak. Ruam pada roseola infant timbul setelah demam anak turun, sementara pada campak muncul pada saat demam sedang tinggi.

Atasi dengan:

Turunkan demamnya. Beri obat penurun demam yang aman untuk anak, seperti asetominofen dan ibuprofen, baik dalam bentuk obat tetes atau sirup. Jangan gunakan aspirin, sebab bila bereaksi dengan virus dapat memicu timbulnya sindroma Reye (menyebabkan pembengkakan hati dan otak).

Kompres si kecil. Gunakan handuk atau lap bersih yang dibasahi air hangat. Tidak disarankan mengompres dengan es batu, air dingin, atau alkohol. Juga, jangan memandikan si kecil dengan air dingin.

Beri banyak cairan, untuk mencegah dehidrasi akibat demam tinggi dan berkeringat. Cairan yang diberikan bisa berupa ASI, air putih, larutan gula garam, cairan elektrolit (oralit) atau kaldu.

Bawa ke dokter atau rumah sakit, bila si kecil kejang, kesadarannya menurun, sesak napas, atau tidak mau makan dan minum.

Masa inkubasi penyakit ini rata-rata 5–15 hari, dan umumnya akan sembuh dalam waktu sekitar 1 minggu.

Roseola infantum sering disebut sebagai penyakit ke-6 atau sixth disease. Sebab, gejalanya yang berupa bercak kemerahan pada kulit, mirip dengan lima jenis penyakit lainnya. Urutan lima jenis penyakit yang memiliki gejala serupa itu adalah campak (penyakit 1), penyakit Dukes (penyakit 2), campak Jerman (penyakit 3), penyakit Scarlet (penyakit 4), dan eritrema infeksiosum (penyakit 5). Dari kelima jenis penyakit tersebut, roseola infantum kerap salah didiagnosa dan dianggap penyakit campak Jerman.

Untuk pemastian sebaiknya Anda memeriksakan kondisi bayi Anda ke dokter anak.

Namun bintik/ bercak merah yang timbul pada bayi setelah demam turun memang merupakan gejala khas pada Roseola infantum.

Roseola merupakan infeksi virus herpes tipe 6 dan 7 (bukan infeksi menular seksual) yang biasa menyerang anak anak berusia 6 bulan hingga 2 tahun pertama kehidupannya.

Roseola ini merupakan infeksi virus dengan gejala khas yaitu :

Demam tinggi (bisa mencapai 39 derajat Celsius) selama 2-3 hari.

Walaupun terlihat menakutkan tapi biasanya anak masih cukup aktif dan tidak terlihat terlalu sakit.

Page 3: Apa Itu Roseola Infantum

Yang diikuti oleh turunnya demam pada hari ke-4 disertai bercak kemerahan (yang bisa menghilang bila ditekan) pada seluruh tubuh bayi (punggung, dada, muka tangan dan kaki).

Gejala bercak kemerahan ini akan menghilang dengan sendirinya pada hari ke 7-hari ke 10.

Pembengkakan KGB di leher Merasa mengantuk terus.

Penanganan yang bisa dilakukan antara lain :

1. Istirahat cukup2. Makan gizi seimbang3. Minum cukup cairan4. Mandi dengan air suam kuku.5. Minum obat pereda demam seperti paracetamol.

Periksakan dengan seksama kondisi bayi Anda, jika bercak kemerahan tidak menghilang bila ditekan atau timbul demam saat bercak bertambah banyak maka periksaakan kondisi bayi Anda ke dokter. Gejala tersebut bisa merupakan tanda dari infeksi virus lain seperti :

1. Dengue 2. Measles 3. Rubella 4. dll.