Antropologi Budaya

5
Antropologi Budaya Ilustrasi antropologi budaya Manusia sebagai makhluk sosial tentunya tidak terlepas dari budaya. Manusia bisa dikatakan sebagai makhluk yang berbudaya, yaitu yang berakal budi dan memiliki pengetahuan tentang bahasa, agama atau kepercayaan, adat istiadat, kebiasaan, hukum atau norma yang berlaku di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Antropologi Budaya atau juga biasa disebut antropologi sosial budaya erat kaitannya dengan hal tersebut. Cabang ilmu sosial ini mempelajari tentang hubungan manusia dengan pola hidup yang berkembang, seperti cara berperilaku, nilai-nilai, dan tradisi di sekitarnya dan menurun ke generasi-generasi selanjutnya. Antropologi Budaya, Cabang Antropologi Bidang Budaya Antropologi Budaya merupakan cabang ilmu dari Antropologi. Antropologi sendiri merupakan cabang dari ilmu sosial yang belajar lebih jauh mengenai sosial serta budaya suatu golongan masyarakat. Hadirnya cabang ilmu sosial yang satu ini tidak lepas dari rasa ingin tahu masyarakat Eropa untuk mengetahui aneka budaya yang ada di luar Benua Eropa. Ketika membicarakan Antropologi Budaya, Antropologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Informasi yang berkenaan dengan Antropologi menjadi hal penting ketika akan belajar mengenai Antropologi Budaya. Istilah Antropologi sendiri berasal dari bahasa Yunani. Anthropos yang artinya manusia atau orang dan logos yang artinya penalaran atau ilmu. Dapat disimpulkan bahwa Antropologi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari seluk-beluk manusia baik secara sosial maupun biologis. Pengertian mengenai Antropologi banyak diutarakan oleh para ahli. Dari banyaknya pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Antropologi merupakan ilmu yang menyuguhkan segala macam informasi tentang segala aspek yang ada pada diri manusia. Aspek- aspek tersebut meliputi fisik maupun non-fisik.

description

Antropologi Budaya________________________________________Ilustrasi antropologi budayaManusia sebagai makhluk sosial tentunya tidak terlepas dari budaya. Manusia bisa dikatakan sebagai makhluk yang berbudaya, yaitu yang berakal budi dan memiliki pengetahuan tentang bahasa, agama atau kepercayaan, adat istiadat, kebiasaan, hukum atau norma yang berlaku di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.Antropologi Budaya atau juga biasa disebut antropologi sosial budaya erat kaitannya dengan hal tersebut. Cabang ilmu sosial ini mempelajari tentang hubungan manusia dengan pola hidup yang berkembang, seperti cara berperilaku, nilai-nilai, dan tradisi di sekitarnya dan menurun ke generasi-generasi selanjutnya.Antropologi Budaya, Cabang Antropologi Bidang BudayaAntropologi Budaya merupakan cabang ilmu dari Antropologi. Antropologi sendiri merupakan cabang dari ilmu sosial yang belajar lebih jauh mengenai sosial serta budaya suatu golongan masyarakat. Hadirnya cabang ilmu sosial yang satu ini tidak lepas dari rasa ingin tahu masyarakat Eropa untuk mengetahui aneka budaya yang ada di luar Benua Eropa.Ketika membicarakan Antropologi Budaya, Antropologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Informasi yang berkenaan dengan Antropologi menjadi hal penting ketika akan belajar mengenai Antropologi Budaya.Istilah Antropologi sendiri berasal dari bahasa Yunani. Anthropos yang artinya manusia atau orang dan logos yang artinya penalaran atau ilmu. Dapat disimpulkan bahwa Antropologi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari seluk-beluk manusia baik secara sosial maupun biologis.Pengertian mengenai Antropologi banyak diutarakan oleh para ahli. Dari banyaknya pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Antropologi merupakan ilmu yang menyuguhkan segala macam informasi tentang segala aspek yang ada pada diri manusia. Aspek-aspek tersebut meliputi fisik maupun non-fisik.Lebih mengerucut kemudian dijelaskan bahwa Antropologi dibedakan menjadi dua, yakin Antropologi Fisik serta Antropologi Sosial dan Budaya.Antropologi BudayaSudah dijelaskan di atas bahwa Antropologi Budaya merupakan cabang dari Antropologi. Tergambar sudah cakupan bahasan yang ada pada Antropologi Sosial, yakni tentang variasi kebudayaan yang ada di kalangan masyarakat. Serta ikut menjadi landasan ilmu berkaitan dengan hubungan antara proses ekonomi dan politik global kepada budaya.Keberadaan Antropologi Budaya di era sekarang ini tidak lepas dari ucapan seorang antropologis, Sir Edward Burnett Tylor. Ucapan tersebut kemudian dituliskan dalam sebuah buku yang terbit di akhir abad 18, tepatnya pada 1897. Berikut kutipan Edward Burnett Tylor tentang antropologi sosial yang dimaksudnya."Kebudayaan, atau peradaban, diambil dalam artinya yang luas dan etnografis, adalah keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, kesusilaan, hukum, adat-istiadat dan kemampuan dan kebiasaan lain mana pun yang didapati manusia sebagai anggota masyarakat.Istilah "peradaban" di kemudian hari diganti definisi oleh V. Gordon Childe, di mana "kebuyaan" menjadi istilah perangkum dan "peradaban" satu jenis khusus kebudayaan.Masyarakat memiliki latar belakang budaya yang berbeda-beda. Oleh karena itu, masyarakat belajar tentang budaya melalui enculturation dan sosialisasi. Pada akhir abad 19, perkembangan tentang antropologi budaya pun terjadi. Para ahli antropologi berpikir lebih jauh berkenaan dengan hal ini.Ilmu yang Menyertai AntropologiDalam pendekatan dan penerapan ilmu Antropologi Budaya, ada beberapa cabang ilmu lain yang mendukungnya. Ilmu pendukung yang membuat Antropologi Budaya semakin menarik untuk dibahas ini memiliki peranan yang berbeda. Yang jelas, ketika sebuah ilmu memiliki cabang, ilmu tersebut akan mendapat dukungan dari ilmu-ilmu lain yang berperan untuk mempertegas peran cabang ilmu tersebut di masyarakat.Lalu, ilmu apa saja yang mendukung Antropologi Budaya? Berikut ini di antaranya:1. FilsafatLogika berpikir yang menjadi

Transcript of Antropologi Budaya

Page 1: Antropologi Budaya

Antropologi Budaya

Ilustrasi antropologi budaya

Manusia sebagai makhluk sosial tentunya tidak terlepas dari budaya. Manusia bisa dikatakan sebagai makhluk yang berbudaya, yaitu yang berakal budi dan memiliki pengetahuan tentang bahasa, agama atau kepercayaan, adat istiadat, kebiasaan, hukum atau norma yang berlaku di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.

Antropologi Budaya atau juga biasa disebut antropologi sosial budaya erat kaitannya dengan hal tersebut. Cabang ilmu sosial ini mempelajari tentang hubungan manusia dengan pola hidup yang berkembang, seperti cara berperilaku, nilai-nilai, dan tradisi di sekitarnya dan menurun ke generasi-generasi selanjutnya.

Antropologi Budaya, Cabang Antropologi Bidang Budaya

Antropologi Budaya merupakan cabang ilmu dari Antropologi. Antropologi sendiri merupakan cabang dari ilmu sosial yang belajar lebih jauh mengenai sosial serta budaya suatu golongan masyarakat. Hadirnya cabang ilmu sosial yang satu ini tidak lepas dari rasa ingin tahu masyarakat Eropa untuk mengetahui aneka budaya yang ada di luar Benua Eropa.

Ketika membicarakan Antropologi Budaya, Antropologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Informasi yang berkenaan dengan Antropologi menjadi hal penting ketika akan belajar mengenai Antropologi Budaya.

Istilah Antropologi sendiri berasal dari bahasa Yunani. Anthropos yang artinya manusia atau orang dan logos yang artinya penalaran atau ilmu. Dapat disimpulkan bahwa Antropologi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari seluk-beluk manusia baik secara sosial maupun biologis.

Pengertian mengenai Antropologi banyak diutarakan oleh para ahli. Dari banyaknya pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Antropologi merupakan ilmu yang menyuguhkan segala macam informasi tentang segala aspek yang ada pada diri manusia. Aspek-aspek tersebut meliputi fisik maupun non-fisik.

Lebih mengerucut kemudian dijelaskan bahwa Antropologi dibedakan menjadi dua, yakin Antropologi Fisik serta Antropologi Sosial dan Budaya.

Antropologi Budaya

Sudah dijelaskan di atas bahwa Antropologi Budaya merupakan cabang dari Antropologi. Tergambar sudah cakupan bahasan yang ada pada Antropologi Sosial, yakni tentang variasi kebudayaan yang ada di kalangan masyarakat. Serta ikut menjadi landasan ilmu berkaitan dengan hubungan antara proses ekonomi dan politik global kepada budaya.

Keberadaan Antropologi Budaya di era sekarang ini tidak lepas dari ucapan seorang antropologis, Sir Edward Burnett Tylor. Ucapan tersebut kemudian dituliskan dalam sebuah buku yang terbit di akhir abad 18, tepatnya pada 1897. Berikut kutipan Edward Burnett Tylor tentang antropologi sosial yang dimaksudnya.

Page 2: Antropologi Budaya

"Kebudayaan, atau peradaban, diambil dalam artinya yang luas dan etnografis, adalah keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, kesusilaan, hukum, adat-istiadat dan kemampuan dan kebiasaan lain mana pun yang didapati manusia sebagai anggota masyarakat.

Istilah "peradaban" di kemudian hari diganti definisi oleh V. Gordon Childe, di mana "kebuyaan" menjadi istilah perangkum dan "peradaban" satu jenis khusus kebudayaan.

Masyarakat memiliki latar belakang budaya yang berbeda-beda. Oleh karena itu, masyarakat belajar tentang budaya melalui enculturation dan sosialisasi. Pada akhir abad 19, perkembangan tentang antropologi budaya pun terjadi. Para ahli antropologi berpikir lebih jauh berkenaan dengan hal ini.

Ilmu yang Menyertai Antropologi

Dalam pendekatan dan penerapan ilmu Antropologi Budaya, ada beberapa cabang ilmu lain yang mendukungnya. Ilmu pendukung yang membuat Antropologi Budaya semakin menarik untuk dibahas ini memiliki peranan yang berbeda. Yang jelas, ketika sebuah ilmu memiliki cabang, ilmu tersebut akan mendapat dukungan dari ilmu-ilmu lain yang berperan untuk mempertegas peran cabang ilmu tersebut di masyarakat.

Lalu, ilmu apa saja yang mendukung Antropologi Budaya? Berikut ini di antaranya:

1. Filsafat

Logika berpikir yang menjadi dasar ilmu filsafat dipergunakan dalam pendekatan antropologi budaya suatu wilayah. Hubungan antara kedua ilmu ini akan membawa Anda pada penjelasan yang rumit tentang filsafat dan hubungannya dengan Antropologi Sosial.

Seperti yang diketahui bahwa filsafat merupakan sebuah pandangan terhadap hidup yang dimiliki oleh seseorang. Pandangan ini menjadi dasar tentang kehidupan yang ideal menurutnya. Dan ketika ini dikaitkan dengan Antropologi Budaya, pandangan seseorang terhadap budaya akan menjadi suatu hal yang menarik untuk disimak.

2. Sosiologi

Merupakan bagian dari ilmu filsafat yang mempelajari tentang masyarakat termasuk hubungan antara manusia satu dan manusia lainnya baik secara individu maupun kelompok. Sosiologi bisa jadi merupakan cabang ilmu terdekat dengan Antropologi Sosial. Mengingat kedua ilmu ini fokus terhadap masalah sosial, meskipun cara pandang dan fokusnya berbeda.

Sosiologi belajar tentang keadaan sosial yang terjadi di masyarakat. Secara murni tanpa ada “campur tangan” dari ilmu lain. Sementara budaya dalam Antropologi Budaya, budaya dilihat dari kacamata Antropologi.

3. Psikologi

Sebagai subdisiplin ilmu antropologi, psikologi menjembatani kepribadian individu dengan kebudayaan yang melingkupi lingkungan hidup masyarakat. Proses mental seperti emosi,

Page 3: Antropologi Budaya

kemampuan kognitif, cara pandang, dan motivasi yang terbentuk di suatu lingkungan masyarakat akan berpengaruh pada penerimaan budayanya.

Pelaku kebudayaan adalah manusia, dan ketika membahas tentang manusia, hal-hal baik fisik maupun psikis, juga menarik untuk dibicarakan. Khusus untuk psikis atau psikologi, hal itu memiliki hubungan yang cukup erat.

Seperti yang kita ketahui bahwa secara sederhana, budaya adalah hasil dari proses berpikir dan merasa terhadap hal-hal yang terjadi di sekitar. Jadi ketika membicarakan budaya, secara tidak langsung, pemikiran dan perasaan manusia mengenai hal itu turut dibicarakan.

4. Ekonomi

Cabang ilmu sosial ini memberikan pengaruh yang sangat kuat dalam mempelajari kebiasaan masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi seperti produksi, distribusi, konsumsi barang dan jasa serta manajemen pendapatan. Budaya bukan hanya berkaitan dengan produk-produk seni, budaya juga berkaitan dengan kegiatan suatu masyarakat itu sendiri. Kegiatan itu salah satunya mencakup kegiatan ekonomi.

5. Politik

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat mengenal bahkan melakukan politik. Seperti misalnya dalam adat kebudayaan di suatu wilayah tertentu, ada ketua adat yang menjadi pembuat keputusan, decision maker, dalam menentukan regulasi atau aturan yang berlaku atas sukunya. Politik lebih mengacu kepada pemerintahan yang mengepalai dan mengatur negara.

Hubungan antara politik dan budaya sudah “terjalin” sejak lama. Keduanya menjadi bidang yang boleh dikatakan merupakan elemen pembangun sebuah negara. Budaya menjadi identitas bagi sebuah negara dan politik menjadi tonggak berjalannya sistem pemerintahan sebuah negara.

6. Linguistik

Ilmu kebahasaan ini merupakan pendekatan yang cukup efektif terhadap pemahaman adat, budaya, dan kebiasaan dalam pola hidup yang berkembang di suatu masyarakat. Komunikasi termasuk di dalamnya, ada interaksi antarkelompok manusia sehingga timbul hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi satu sama lain.

Linguistik sangat mendukung ilmu Antropologi Budaya ini. Perannya seperti apa sudah dijelaskan secara singkat. Tentu, ketika mencoba memahami sebuah budaya, dalam hal ini Antropologi Budaya, bahasa yang baik dan benar diperlukan sebagai pengantar.

Antropologi budaya juga membahas tentang akulturasi budaya, yaitu bercampurnya dua budaya menjadi satu tanpa meninggalkan ciri khas budaya lama.

Akulturasi budaya merupakan proses sosial yang biasa terjadi ketika ada satu atau lebih unsur kebudayaan asing mencoba masuk ke kebudayaan sekelompok masyarakat tertentu. Lambat laun budaya asing tersebut dapat diterima, namun unsur kebudayaan lama dari kelompok itu tidak hilang dan tetap dipertahankan.

Page 4: Antropologi Budaya

Antropologi Budaya pada akhirnya menjadi cabang ilmu yang meluas hingga ke bidang ilmu lain yang secara teoritis tidak memiliki hubungan. Tertarik mengetahui informasi mengenai Antropologi Budaya ini lebih lanjut? Anda bisa belajar dari banyak hal!