Antitusif

39
Antitusif

description

ssda

Transcript of Antitusif

  • Antitusif

  • Antitusif yang Bekerja di PeriferMenekan batuk dengan mengurangi iritasi lokal di reseptor iritan perifer dengan cara anestesi langsung atau secara tidak langsung mempengaruhi lendir saluran napas

    Obat:Obat-obat anastesi lokalObat anastesi yang diberikan secara topikalDemulcent

  • Obat anastesi lokal

    Cth: benzokain, benzilalkohol, fenol, dan garam fenol

    Fungsi: mengurangi batuk akibat rangsang reseptor iritan di pharing, tetapi hanya sedikit manfaatnya untuk mengatasi batuk akibat kelainan saluran napas bawah

  • Obat anastesi yang diberikan secara topikal

    Cth: lidokain, tetrakain, kokain

    Fungsi: menghambat batuk akibat prosedur pemeriksaan bronkoskopi

  • Demulcents

    Fungsi: melapisi mukosa faring dan mencegah kekeringan selaput lendir, dipakai sebagai pelarut antitusif lain atau sebagai lozenges yang mengandung madu, akasia, gliserin dan anggur

  • Antitusif yang Bekerja di Sentralmenekan batuk dengan meninggikan ambang rangsang yang dibutuhkan untuk merangsang pusat batuk

    Golongan narkotik (opiat):KodeinHidrokodon

    Golongan non-narkotik (non-opiat):DekstrometorfanButamirat sitratNoskapinDifenhidramin

  • Fungsi: analgesik, antitusif, sedatif, menghilangkan sesak karena gagal jantung kiri, anti diare, mengurangi efek pembersihan mukosilier dengan menghambat sekresi kelenjarmukosa bronkus dan aktivitas silia

    Efek samping: penekanan pusat napas, konstipasi, kadang-kadang mual dan muntah, serta efek adiksi, terjadinya bronkospasme karena penglepasan histaminGolongan narkotik (opiat):

  • KodeinDosis tunggal orang dewasa: 20 60 mg atau 40 160 mg per hariKeuntungan: hanya sedikit menimbulkan ketergantunganEfek samping: pada dosis agak besar dapat timbul mual, muntah, konstipasi, pusing, sedasi, palpitasi, gatal-gatal, banyak keringat dan agitasi

  • Hidrokodon

    Efek samping: sedasi, penglepasan histamin, konstipasi dan kekeringan mukosa. Obat ini tidak lebih unggul dari kodein

  • Golongan non-narkotik (non-opiat)DekstrometorfanTidak mempunyai efek analgesik dan ketergantungan,Efektif bila diberikan dengan dosis 30 mg setiap 4 8 jam.Dosis dewasa 10 20 mg, setiap 4 jamAnak-anak umur 6 11 tahun 5 -10 mgAnak-anak umur 2 6 tahun 2,5 5 mg setiap 4 jam

  • Butamirat sitratBekerja secara sentral dan perifer. Pada sentral obat ini menekan pusat refleks dan di perifer melalui aktivitas bronkospasmolitik dan aksi antiinflamasi. Ditoleransi dengan baik oleh penderita dan tidak menimbulkan efek samping konstipasi, mual, muntah dan penekanan susunan saraf pusat. Mempunyai efektivitas yang sama dengan kodein dalam menekan batuk.

  • Dapat digunakan dalam jangka panjang tanpa efek samping dan memperbaiki fungsi paru yaitu meningkatkan kapasitas vital (KV) dan aman igunakan pada anak-anakDosis dewasa adalah 3 x 15 mlDosis anak-anak umur 6 - 8 tahun 2 x 10 mlAnak berumur lebih dari 9 tahun dosisnya 2 x 15 ml.

  • Noskapin

    Tidak memiliki efek adiksiEfek samping: pusing, mual, rinitis, alergi akut dan konjungtivitis.Dosis dewasa 15-30 mg setiap 4- 6 jam, dosis tunggal 60 mg aman dalam menekan batuk paroksismal. Anak berumur 2 - 12 tahun dosisnya 7,5 - 15 mg setiap 3 - 4 jam dan tidak melebihi 60 mg per hari

  • DifenhidraminTermasuk golongan antihistamin, dapat mengurangi batuk kronik pada bronkitis. Efek samping: mengantuk, kekeringan mulut dan hidung, menimbulkan perangsangan susunan saraf pusat. Dosis sebagai obat batuk ialah 25 mg setiap 4 jam tidak melebihi 100 mg/hari untuk dewasa. Dosis untuk anak berumur 6-12 tahun ialah 12,5 mg setiap 4 jam dan tidak melebihi 50 mg/hariDosis anak 2 - 5 tahun ialah 6,25 mg setiap 4 jam dan tidak melebihi 25 mg/hari

  • ASMA BRONKIAL

  • DEFINISIPeningkatan respon trakea dan bronkus terhadap berbagai stimulus dan terjadi karena penyempitan jalan napas secara luas.

  • Tanda-tanda klinis asma :BatukNapas pendekRasa sesak di dadaSusah bernapas

    Perubahan patologis :Kontraksi otot polos jalan napasPenebalan mukosa karena edemaInfiltrasi selulerPengentalan mukus tidak normal

  • Patogenesis asmaAntigen + antibodi (IgE) permukaan sel mastosit granul sel mastosit membebaskan mediator, ex : histamin, triptase, dll difusi ke dinding saluran napas HIPERREAKTIVITAS kontraksi otot, edema, infiltrasi seluler dan perubahan sekresi mukus.

  • Pengobatan asmaMethylxantineMenghambat enzim fosfodiesterase agonisMerelaksasikan otot polos dan meningkatkan cAMP.Antikolinergik (parasimpatolitik)Obat antimuskarinik anti inflamasi dan kortikosteroid

  • OBAT METILXANTINTeofilinEfektifitas tinggi.TeobrominKafein

    Sumber utama = minuman (teh, kopi, coklat).

  • Mekanisme kerjaATPTeofilin Perangsangan betaFosfodiesterase Adenililsiklase 5-AMPcAMPBronkodilatasi, vasodilatasi, penghambatan pelepasan mediator --

  • Farmakodinamik SSP Kafein meningkatkan kewaspadaan dan memperlambat kelelahan.KardiovaskulerSaluran cernaMerangsang sekresi asam lambungGinjalEfek diuteril lemahOtot polosBronkodilatasi dan menghambat pembebasan histamin dari jaringan yang diinduksi antigenOtot rangkaMemperkuat kontraksi otot rangka

  • OBAT SIMPATOMIMETIKFungsi agonis adrenoseptor :Relaksasi otot polos saluran napasMenghambat pembebasan zat bronkokonstriksi sel mastositMeningkatkan transpor mukosiliar, mempengaruhi komposisi sekresi mukus

    Contoh : epinefrin, efedrin, isoproterenol dan obat 2 selektif.

  • EpinefrinBronkodilator efektif, maksimal dicapai 15 menit setelah inhalasi dan berakhir setelah 60-90 menit. Efek samping : takikardia, aritmia, dsb.EfedrinMasa kerja lebih lama, jarang digunakan.Isoproterenol Bronkodilator kuat, mengakibatkan aritmia jantung.Agonis selektif 2Short acting (3-6 jam) : Metaproterenol, albuterol, terbutalin dan bitolterol inhalasi. Long acting(>12 jam) : formoterol dan salmoterol. Kelarutan dalam lemak lebih tinggi.

  • ANTAGONIS MUSKARINIKMekanisme kerjaAntagonis muskarnik menghambat efek asetilkolin di reseptor muskarinik menghambat kontraksi otot polos dan meningkatkan sekresi mukus Penggunaan klinisAtropin

  • KROMOLIN DAN NEDROKOMILProfilakEfektif menghambat asma yang diinduksi oleh antigen dan asma akibat latihan fisikPemakaian menahun (4x sehari) dapat mengurangi derajat reaktivitas bronkialNamun tidak berefek pada tonus otot polos saluran napasTidak efektif dalam pemulihan bronkospasme asmatik

  • Harus diberikan secara topikal = krna sangat sulit diabsorpsi dri saluran cernaInhalasi dan oral : diabsorpsi kurang di 10 %

  • MUKOLITIK

  • Adalah obat untuk mengencarkan sekret saluran nafas

    Cara Kerja: Memecah benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida dari sputum

  • Contoh mukolitik:BromheksinAmbroksolAsetilsistein

  • BromheksinIalah derivat sintetik dari vasicine, suatu zat aktif dari adhota vasicaDigunakan sbg mukolitik pada bronkitis atau kelainan saluran nafas yang lain.Efek samping: mual dan peninggian transaminaseDosis: 3 kali sehari 4-8 mg sehari

  • AMBROKSOLMerupakan suatu metabolit bromheksin, cara kerja danggunaanya sama dengan bromheksinObat ini sedang diteliti tentang kemungkinan manfaatnya pada keratokonjungtivitas sika dan sebagai perangsang produksi surfaktan pada anak baru lahir prematur dengan sindrom pernapasan.

  • ASETILSISTEINDi berikan secara semprotan (nebulization) atau obat tetes hidungCara kerja: menurunkan viskositas sekret paru pada pasien radang paru dg melepaskan ikatan disulfidanya Efek samping:spasme bronkus (pada pasien asma),mual, muntah, stomatitis, pilek, hemoptisis, dan terbentuknya sekret berlebihan.Obat ini tidak boleh diberikan tanpa penyedot lendir napas.

  • KORTIKOSTEROID

  • Merelaksasi otot polos saluran napasMengurangi obtruksi saluran napa dengan mempotensiasi efek agonis reseptror betaMemodifikasi respon peradangan dalam saluran napas- dengan cara menghambat pembebasan asam arakidonat

  • Penggunaan klinikEfek samping berat bila diberikan secara kronis kortikosteroid per oral bagi pasien yg tidak mengalami perbaikan adekuat dgn bronkodilatorPengobatan dimulai dengan prednison per oral dengan dosis 30-60 mg/hari atau dengan metilprednisolon intravena 1mg/kg BB tiap 6 jamSetelah ada perbaikan obstruksi sal napas dosis diturunkan berangsur angsur

  • Dosis harian : 2 semprotan 4x sehari / 4 semprotan 2x sehari sama efektifnya dengan kosrtikosteroid oralSteroid inhalasi dosis tinggi efek sistemik, tapi efek lebih kecil dibanding prednison per oralKortikosteroid topikal inhalasi kandidiasis orofaringealResiko dapat dikurangi dengan berkumur dengan air dan meludahkan setiap kali habis inhalasi

  • Penggunaan kosrtikosteroid secara menahun efektif menguragi gejala dan memperbaiki fungsi paru pada apsien asma ringanPenggunaan koertikosteroid inhalasi secara menahun dapat mengurangi reaktivitas bronkial (setelah 2-4 minggu)

  • Mengurangi efek samping : pemberian secara aerosol kosrtikosteroid yg larut lipid yaitu beklometason, triamsinolon, budesonid, dan flunisolid efektif membebaskan koertikosteroid ke sal napas dengan absorbsi dan efek samping minimum