Antikoagulan, Anti Trombolitik, Antianemia...

download Antikoagulan, Anti Trombolitik, Antianemia...

of 56

description

kkkk

Transcript of Antikoagulan, Anti Trombolitik, Antianemia...

  • ANTIKOAGULAN, ANTI

    TROMBOLITIK, ANTIANEMIA

  • ANTIKOAGULAN

  • Pengertian

    Antikoagulansia adalah obat yang digunakan

    untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan

    menghambat pembentukan atau menghambat

    fungsi beberapa faktor pembekuan darah.

    Atas dasar ini anti koagulan diperlukan untuk

    mencegah terbentuk dan meluasnya trombus

    atau emboli,maupun untuk mencegah bekunya

    darah diluar tubuh pada pemeriksaan

    laboratorium atau transfusi.

  • Proses pembekuan darah berlangsung melalui

    beberapa tahap

    1) Aktivasi tromboplastin

    2) Pembentukan trombin dari protrombin

    3) Pembentukan fibrin dari fibrinogen.

    Anti trombolitik adalah obat yang digunakan untuk

    menghambat agregasi trombosit sehingga

    menyebabkan terhambatnya pembentukan trombus

    yang terutama sering ditemukan pada sistem arteri.

  • Pengelompokan obat anti koagulansia

    1. heparin

    2. anti koagulan oral

    3. anti koagulan yg bekerja mengikat ion kalsium

  • Antikoagulan Oral dan Heparin menghambat

    pembentukan fibrin sebagai pencegahan untuk

    mengurangi insiden tromboemboli terutama

    pada vena

  • 1.Heparin

    Heparin merupakan anti koagulan suntikan yang

    bekerja cepat dan sering digunakan untuk kasus

    darurat penghambat pembentukan trombus.

    Heparin merupakan campuran glikosaminoglikan

    anionik rantai lurus dengan dengan berat molekul

    rata rata 15000.

    Bersifat asam kuat karena adanya grup sulfat dan

    asam karboksilat .

  • Penggunaan obat ini pasien harus sellu dipantau

    Pemberian parenteral :nyeri tempat suntikan dan

    adanya hematoma disekitar tempat suntikan

    Merupakan molekul yang besar sehinga sulit

    menembus placenta dan air susu

  • farmakokinetikAbsorbsi

    Heparin harus diberikan secara parenteral dengan

    suntikan subkutan atau intravena karena obat ini

    tidak mudah melewati membran.

    Heparin sering diberikan intravena sebagai bolus

    untuk mendapatkan anti koagulan cepat diikuti

    oleh dosis yang lebih rendah atau infuse.

  • Dalam darah heparin terikat pada banyak protein

    yang menetralkan aktivitasnya dan dapat

    menyebabkan resistensi pada obat tersebut.

  • Farmakodinamik Heparin bekerja tidak langsung dengan terikat pada

    antitrombin III menyebabkan efek anti koagulan yang

    cepat.

    pengikatan heparin pada anti trombin III menyebabkan

    perubahan bentuk yang memudahkan anti trombin

    menyatu dengan menghambat trombin kecuali yang sudah

    terikat pada fibrin.

    Pemberian jangka panjang dapat menyebabkan

    penurunan aktivitas antitrombin III sehingga meningkatkan

    resiko trombosis, untuk mengurangi ini baiasanya

    dilakukan terapi dengan heparin dosis rendah.

  • Indikasi

    Merupakan suatu mukopolisakarida yang

    mengandung sulfat. Zat ini disintesa didalam sel

    mast dan terutama banyak terdapat di paru.

    Berguna untuk pencegahan dan pengobatan

    tromboemboli baik pada arteri maupun pada vena

    heparin merupakan obat anti trombotik utama untuk

    pengobatan trombosis vena profunda dan

    embolisme paru

    Merupakan antikoagulan pilihan untuk mengobati

    perempuan hamil dengan katup jantung prostetik

    karena tidak melewati plasenta.

  • Kontra-indikasi

    - perdarahan

    - Tidak boleh diberikan selama atau setelah

    operasi mata, otak atau medulla spinal, dan

    penderita-penderita yang mengalami fungsi

    lumbal atau anestesi blok.

    - Peminum alcohol

    - Wanita hamil

    - Hipersensitif.

  • Efek samping dan intoksikasi.

    Terjadi pendarahan; kejadian ini dapat dikurangi dengan :

    Mengawasi/mengatur dosis

    Hindari pemakaian bersama obat yang mengandung aspirin

    Seleksi penderita

    Perhatikan kontraindikasi

    resistensi atau toleransi pada tromboemboli akut

    hematuria atau pendarahan saluran cerna

    hematom.

    reaksi alergi atau hipersensitif :

    menggigil, demam, urtikaria atau syok anafilaksis

    mialgia, nyeri tulang dan osteoporosis (pada pemakaian jangka panjang).

    Nekrosis kulit terjadi pada tempat penyuntikan

    Perdarahan maternal, lahir mati dan lahir premature (pada penggunaan heparin pada

    masa kehamilan).

  • Dosis & Sediaan Heparin tersedia sebagai larutan untuk pemakaian parenteral

    dengan kekuatan 1000-40.000 unit/ml, dan depot heparin

    dengan kekuatan 20.000-40.000 unit/ml.

    Pemberian I.V biasanya dimulai dengan 5000 unit dan

    selanjutnya 5000-10.000 unit untuk tiap 4-6 jam, tergantung dari

    berat badan dan respons penderita. Untuk anak dimulai dengan

    50 unit/kg BB dan selanjutnya 100 unit/kg BB tiap 4 jam.

    Pada infus IV, heparin 20.000-30.000 unit dilarutkan dalam 1 liter

    larutan glukosa 5 % atau NaCl 0,9 % dan diberikan dalam 24

    jam. Untuk mempercepat timbulnya efek, dianjurkan

    menambahkan 5000 unit langsung ke dalam pipa infus

    sebelumnya.

  • 2. Antikoagulan oral

    Antikoagulan oral terdiri dari:

    Warfarin dan kumarin

    Berguna untuk pencegahan dan pengobatan Tromboemboli.

    Antikoagulan oral pada dasarnya merupakan antagonis vitamin

    K.

    Umumnya digunakan dalam jangka panjang.

    Terhadap Trombosis vena, efek Antikoagulan oral sama dengan

    Heparin, tetapi Tromboemboli arteri, antikoagulan oral kurang

    efektif.

  • Farmakokinetik

    Absorbsi

    Dikumarol : absorpsi lambat dan tidak sempurna.

    Warfarin ;:absorpsi lebih cepat dan hampir sempurna dan dapat diberikan secara I.M dan I.V

    Dalam darah hampir seluruhnya (dikumarol dan warfarin) terikat pada albumin plasma, dengan ikatan yang lemah dan mudah digeser oleh obat tertentu seperti fenilbutazon dan asam mefenamat. Ditumpuk terutama dalam paru,hati, limpa dan ginjal. Masa paruh warfarin 48 jam dan masa paruh dikumarol 10-30 jam.

    Nasib Ekskresi dalam urin terutama dalam bentuk metabolit; difenadion dan

    anisindion dapat menyebabkan urin berwarna merah jingga. Bagian yang tidak diabsorpsi diekskresi melalui tinja.

    Kumarin dapat melewati sawar uri dan obat obat ini juga disekresi ke dalam ASi

  • Farmakodinamik Beberapa faktor protein ikut dalam reaksi koagulansi

    yang bergantung pada vit k sebagai kofaktor dalam

    sintesisinya dihati.

    Penggunaan warfarin atau dikumarol menghasilkan

    faktor pembekuan yang tidak aktif ,karena tidak

    mempunyai rantai samping y-karboksiglutamat.

    Efek antikoagulan warfarin tidak terlihat sampai 8-

    12jam setelah pemberian obat,efek pemberian

    warfarin dapat diatasi dengan pemberian vitamin

    k.tetapi perubahan oleh vitamin k memerlukan waktu

    sekitar 24jam.

  • Indikasi

    Penyakit dengan kecenderungan

    timbulnya Tromboemboli, seperti:

    - Infark miokard,

    - Penyakit jantung rematik,

    - Serangan iskemia selintas,

    - Trombosis vena,

    - Emboli paru.

  • Kontra-indikasi

    1.penyakit-penyakit dengan kecenderungan perdarahan:

    diskrasia darah, ulkus saluran cerna, keguguran,

    operasi otak dan medulla spinalis, anestesi lumbal.

    2.defisiensi vitamin K, serta penyakit hati dan ginjal yang

    berat.

    3.alkoholisme

    4.pengobatan intensif dengan salisilat

    5 .hipertensi berat dan tuberculosis aktif.

    6.wanita hamil

    7.penderita payah jantung; menjadi lebih sensitive

    terhadap antikoagulan.

  • Efek Samping

    dikumarol dan warfarin dapat menyebabkan

    anoreksia, mual, muntah, lesi kulit berupa

    purpura dan urtikaria, alopesia, nekrosis kelenjar

    mama dan kulit; kadang-kadang jari kaki menjadi

    ungu.

    Terjadinya Pendarahan .

  • Dosis & sediaan

    Bishidroksikumarin (kumarin, dikumarin)

    Dosis :pada hari pertama diberikan 200-300 mg

    dilanjutkan dengan 25-200 mg pada hari-hari

    berikutnya tergantung dari respons terapeutik.

    Natrium warfarin

    Dosis awal 40-60 mg, dosis penunjang 2-15

    mg/hari atau

    Dosis awal 10-15 mg/hari dan dosis penunjang 2-

    15 mg/hari

  • Antikoagulan Pengikat ion Kalsium

    Natrium Sitrat dalam darah akan mengikat Kalsium menjadikompleks kalsium sitrat. Banyak digunakan dalam darah untuktransfusi, karena tidak tosik. Tetapi dosis terlalu tinggi padatransfusi darah sampai 1.400 ml dapat menyebabkan depresijantung.

    Asam oksalat dan senyawa oksalat lainnya digunakan untukantikoagulan di luar tubuh (in vitro), sebab terlalu toksis untukpenggunaan in vivo (di dalam tubuh).

    Natrium Edetat mengikat Kalsium menjadi kompleks danbersifat sebagai Antikoagulan.

    Untuk mengatasi perdarahan akibat penggunaan antikoagulandigunakan:

    -Protamin Sulfat

  • Natrium Sitrat

    Natrium Sitrat(Trisodium Citrat) yang digunakan berbentuk larutan3,2 % dan 3,8%. Antikogulan ini mencegah pembekuan dengancara mengikat ion kalsium. Antikoagulan Natrium Sitrat tidak toksissehingga dapat juga digunakan untuk transfusi darah.

    Banyaknya Natrium Sitrat yang Digunakan

    1.Larutan Natrium Sitrat 3,2 % digunakan untuk pemeriksaan soal-soal proses pembekuan darah (Koagulasi) dan agregasi trombosit,

    Volume: 1 volume antikoagulan : 9 volume darah

    2. Larutan Natrium Sitrat 3,8 % digunakan pemeriksaan Laju EndapDarah dan Eritrosit Sedimen Rate (ESR),

    Volumenya : 1 volume antikoagulan : 4 volume darah

    Saat ini sudah tersedia Tabung darah/tabung hampa udara(vacutainer tube) yang berisi Natrium sitrat. Tabung sitrat 3,2% bertutup biru terang dan tabung sitrat 3,8% bertutup hitam.

  • .Natrium Oxalat

    Bekerja dengan menikat ion Ca, sehingga terbentuk

    Ca Oxalat yang mengendap. Na oxalat yang

    digunakan berbentuk larutan 0.1 N

    Banyaknya Na-Oxalat yang Digunakan:

    1.-Pemeriksaan Plasma Protrombin Time (PPT)

    2.Pemeriksaan Hematologi yang Menggunakan

    Antikoagulan Na-Oxalat.

    3.- Pemeriksaan Plasma Protrombin Time (PPT)

  • RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

    FARMAKOLOGI

    ANEMIA

  • RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

    Pengertian:

    Anemia didefinisikan sebagai suatu keadaan

    dimana jumlah sel darah merah, kuantitas/kadar

    Hemoglobin, dan volume pada sel darah merah

    (hematokrit) kurang dari keadaan normal.

  • RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

    Gejala yang biasa timbul

    Pucat, konjungtiva anemis, sakit kepala, lemah

    dan cepat lelah

    Pada anemia berat: anoreksia, muntah, diare,

    stomatitis, pingsan, tinitus ( telinga berdengung)

  • RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

    PENATALAKSANAAN TERAPI

    Anemia Defisiensi Besi

    Mengatasi penyebab pendarahan kronik

    Misalnya : pada ankilostomiasis diberikan

    antelmintik yang sesuai

    Memberikan preparat Fe

  • RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

    PENATALAKSANAAN TERAPI

    Anemia pada penyakit kronik/keganasan

    Terapi penyakit dasarnya

    Bila sudah parah dilakukan transfusi darah merah

    seperlunya

    Pemberian kobalt dan eritropoetin

  • RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

    PENATALAKSANAAN TERAPI

    Anemia Pernisiosa (defisiensi Vitamin B12)

    Pemberian vitamin B12 1000mg/hari selama 5-7 hari, diulang 1 kali tiap bulan

    Anemia karena perdarahan

    Perdarahan Akut

    Mengatasi perdarahan

    Mengatasi renjatan dengan transfusi darah atau pemberian cairan perinfus

    Perdarahan kronik

    Mengobati sebab perdarahan

    Memberikan preparat Fe

  • RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

    PENATALAKSANAAN TERAPI

    Anemia Hemolitik

    Disesuaikan dengan penyababnya

    Jika disebabkan karena toksis imunologik, maka

    diberikan obat sitostatik seperti klorambusil dan

    siklofosfamid

  • RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

    PENATALAKSANAAN TERAPIAnemia aplastik

    Transfusi darah

    Atasi komplikasi dengan antibiotik (mencegah infeksi)

    Pemberian kortikosteroid pada perdarahan akibat trombositopenia

    Androgen, seperti fluoks, mesteron, testosterone

    Efek samping : virilisasi, retensi air dan garam, perubahan hati, amenoroe

    Imunosupresif, seperti : siklosporin, globulin antitimosit

    Transplantasi sumsum tulang

  • RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

    Obat-obat yang digunakan pada anemia

    adalah : Riboflavin (vitamin B2)

    Dosis : 10 mg/hari peroral atau im

    Piridoksin (vitamin B6)

    Sebagai co-enzim perangsang pertumbuhan Hem

    Tembaga

    Diberikan jika anemia defisiensi Cu, karena jika Cu kurang maka absorpsi Fe juga kurang

    Cobalt

    Fungsinya/mekanisme: merangsang pembentukan eritroentin

    Dimana dapat meningkatkan absorpsi Fe di usus. Namun harus diwaspadai juga efek toksiknya.

  • ANTITROMBOSIT

  • ANTITROMBOSIT

    Obat yang menghambat agregasi trombosit

    terhambatnya pembentukan trombus yang terutama sering

    ditemukan pada sistem arteri.

    C/: Aspirin, Sulfinpirazon, Dipiridamol dan Dekstran,

    Prostaksiklin, PGI2 dan Tiklopidin

    - Asam Asetil Salisilat:

    Mekanisme Kerja: Asetilasi protein membran trombosit dan

    protein plasma , terutama kerja enzim siklooksigenase

    sintesis

    Tromboksan A2 Postaksiklin , maka diberikan Dosis

    rendah

  • Indikasi: Infark miokard akut

    - Mencegah kambuh miokard infark yang fatal / nonfatal

    - Mengurangi kekambuhan Transient ischemic attacks

    - Stroke karena penyumbatan

    - Kematian akibat gangguan pembuluh darah

  • SULFINPIRAZON:

    Mekanisme Kerja: Memperpanjang waktu hidup trombosit

    (yang diperpendek secara patologis)

    Indikasi:

    Pada prevensi sekunder infark miokard akut , kematian

    mendadak menurun dan mengurangi kekambuhan

    Tidak efektif infark miokard akut penderita angina tak stabil

    Efek Samping:

    - Gangguan GIT, ruam kulit, diskrasia darah, nefritis

    intertisial akut, kolik ginjal, gagal ginjal akut

    Interaksi :

    Warfarin efek meningkat bersama Sulfinpirazon

    Dosis:

    Prevensi sekunder setelah infark miokard akut 800 mg/hari

  • DIPIRIDAMOL

    Mekanisme Kerja: Memperkuat kerja penghambatan agregasi yang dimiliki adenosin &

    prostaglandin E, disamping itu menghambat fosfodiesterase trombositpembebasan mediator trombosit ditekan

    Menghambat ambilan dan metabolisme adenosin oleh eritrosit dan selendotel pembuluh darah, dengan demikian meningkatkan kadarnyadalam plasma. Adenosin menghambat fungsi trombosit denganmerangsang adenilat siklase dan merupakan vasodilator.

    Memperbesar efek antiagregasi Prostasiklin

    Dosis normal : 10 % mengalami Flushing dan sakit kepala

    Maka diberi : Kombinasi Dosis digunakan Kecil

    Dipiridamol + Aspirin :

    Infark miokard akut untuk Prevensi sekunder dan pasien TIA untukmencegah Stroke

    Dipiridamol + Antikoagulan Oral

  • Efek Samping:

    - Sakit kepala

    -Pusing

    - Sinkop

    - Gangguan TGI

    Farmakokinetik:

    Bioavailabilitas bervariasi

    90% berikatan dengan Protein Plasma

    Mengalami siklus enetro hepatik

    t1/2 : 1- 12 jam

    Dosis:

    - Profiklaksis Jangka Panjang Katup Jantung buatan : 400 mg/ hari

    bersama Warfarin

    - Mencegah aktivasi trombosit selama operasi by pass : 400 mg dimulai 2 hari sebelum operasi

  • Dekstran Sebagai profilaksis untuk pasien dengan kecenderungan

    komplikasi tromboemboli (ex. pada waktu melahirkan, frakturfemur, pembedahan).

    Mekanisme Kerja:

    Menghambat perlengketan trombosit dan mencegahbendungan pada pembuluh darah dengan mempengaruhialiran darah

    Na-EPOPROSTENOL (PROSTASIKLIN, PGI2)

    Mekanisme Kerja:

    - Menghambat agregasi trombosit

    - Vasodilatasi

    Efek Samping:

    Flushing, sakit kepala, nausea, muntah,gelisah, cemas,hipotensi, refleks takikardia

  • TIKLOPIDIN

    Mekanisme Kerja:

    Diduga perubahan pada membran trombosit

    Hasil Penelitian:

    Mengurangi kambuhnya

    - Stroke

    - Infark miokard

    - Kematian pasien yang baru menderita Stroke karena tromboemboli

    Efek Samping:

    - Gangguan TGI - Leukopenia

    - Komplikasi Perdarahan - Agranulositosis

    - Urtikaria - Ikterus kolestatik

    - Ruam kulit - LDL & VLDL kolesterol meningkat

    - Gangguan Fungsi Hati

  • TROMBOLITIK:

    Kerja Melarutkan Trombus yang sudah terbentuk

    Digunakan pada saat trombus sudah terbentuk. Obat ini bekerjadengan cara berdifusi ke dalam bekuan darah dan mengaktifkanplasminogen yang digunakan untuk menghancurkan gumpalan-gumpalan pada kondisi seperti trombosis vena, emboli paru,trombosis retina, juga infark miokard.

    Indikasi:

    - Infark miokard akut

    -Trombosis Vena

    - - Emboli Paru

    - - Tromboemboli Arteri

    - Melarutkan bekuan darah pada katup jantung buatan dan

    kateter Vena

  • STREPTOKINASE:

    Pengobatan fase dini emboli paru akut dan infark miokard

    akut

    Mekanisme Kerja:

    Mengaktifasi plasminogen dengan cara tidak langsung yaitu:

    Dengan bergabung terlebih dulu dengan plasminogen untuk

    membentuk kompleks aktivator mengkatalisis

    perubahan plasminogen bebas menjadi plasmin.

    Umumnya Pasein memiliki antibodi terhadap Streptokinase

    akibat terinfeksi Streptokokus

    Dosis : 1 juta IU tidak efektif tidak digunakan.

    Kinetik: t bifasik : Fase cepat 11-13 menit, lambat 23 menit

  • UROKINASE:

    Diisolasi dari Urin Manusia

    Langsung mengaktifkan Plasminogen

    Indikasi:

    - Emboli Paru,

    - Tromboemboli Vena

    - Tromboemboli Arteri

    Urokinase + Heparin insidens Perdarahan 45 %

    Heparin insiden Perdarahan 27 %

    KI:

    - Usia >> 50 thn

    - Sejarah penyakit kardiopulmonal

    Kinetik:

    Infus, iv, bersihan cepat oleh hati, t1/2 20 menit,

    Ekskresi: Empedu dan Urin

  • Antidot:

    Keracunan Urokinase / perdarahan akibat pemberian

    trombolitik perlu diberikan obat antifibrinolitik:

    - Asam aminokaproat

    - Aprotinin

    - Asam Traneksamat dapat melawan aksi trombolitik (namun

    keamanan pemberian obat ini secara bersamaan belum

    didapatkan).

    Asam aminokaproat: Penghambat yang bersaing dengan

    aktivator plasminogen dan penghambat plasmin.

  • HEMOSTATIK

  • HEMOSTATIK

    Zat atau obat untuk menghentikan pendahrahan

    1. HEMOSTATIK LOKAL:

    Pembagian

    Hemostatik Serap (Absorbable Hemostatics)

    Menghentikan Perdarahan dengan pembentukan suatu

    bekuan buatan / memberikan jala serat-serat yang

    mempermudah pembukuan bila diletakkan langsung

    pada permukaan yang berdarah. Berguna untuk

    mengatasi perdarahan yang berasal dari pembuluh

    darah kecil saja

    - Spon gelatin, Oksisel (selulosa Oksida), Busa Fibrin

    Insani (human fibrin foam)

  • ASTRINGEN

    Bekerja lokal dengan mengendapkan protein darah sehinggaperdarahan dapat dihentikan.

    Dinamakan styptic, antara lain feri klorida, nitras argenti, asam

    tenat

    Untuk menghentikan perdarahan kapiler

    KOAGULAN

    Penggunaan lokal menimbulkan hemostasis dengan dua cara, yaitu

    - mempercepat perubahan protrombin menjadi trombin

    - secara langsung mengumpulkan fibrinogen.

    VASOKONSTRIKTOR

    Epinefrin dan norepinefrin berefek vasokonstriksi, dapat digunakan

    untuk menghentikan perdarahan kapiler suatu permukaan.

  • Memberikan transfusi darah, sering dapat menghentikan perdarahan dengan segera. Terjadi karena penderita mendapatkan semua faktor

    pembekuan darah yang terdapat dalam transfusi.

    Faktor Antihemofilik (Faktor VIII) dan Cryoprecipitated

    antihemophilic factor

    Kedua zat ini bermanfaat untuk mencegah atau mengatasi

    perdarahan pada penderita hemofilia A (defisiensi faktor VIII yang

    sifatnya heriditer) dan pada penderita yang darahnya mengandung

    inhibitor faktor VIII.

    Cryoprecipitated antihemophilic factor didapat dari plasma donor

    tunggal dan kaya akan faktor VIII, fibrinogen dan protein plasma lain.

    2. Hemostatik Sistemik

  • Efek samping

    Reaksi hipersensitivitas , Hepatitis virus, anemia hemolitik,

    hiperfibrinogenemia, menggigil dan demam.

    Posologi

    Kadar faktor antihemofilik 20-30% dari normal yang diberikan IV biasanya diperlukan untuk mengatasi perdarahan pada penderitahemofilia.

    KOMPLEKS FAKTOR IX

    Sedian mengandung faktor II, VII, IX dan X, serat sejumlah kecil

    protein plasma lain, digunakan untuk:

    - pengobatan hemofilia B, atau

    - bila diperlukan faktor-faktor yang terdapat dalam sedian untuk

    mencegah perdarahan,

    Jangan diberikan pada penderita nonhemofilia.

  • Efek Samping

    Trombosis

    Demam

    Menggigil

    Sakit kepala

    Flushing

    Reaksi hipersensitivitas berat

    Posologi

    Kebutuhan tergantung keadaan penderita.

    Lakukan pemeriksaan pembekuan sebelum dan selama pengobatan

    untuk menentukan dosis.

    DESMOPRESIN

    Merupakan vasopresin sintetik , dapat meningkatkan kadar

    faktor VIII dan vWf untuk sementara. Peningkatan kadar faktor

    pembekuan tersebut paling besar terjadi 1-2 jam dan menetap sampai

    dengan 6 jam.

  • Efek samping :

    Sakit kepala, mual, flushing, sakit & pembengkakkan di tempat suntikan

    FIBRINOGEN INSANI

    Sedian ini hanya digunakan bila dapat ditentukan kadar fibrinogen

    dalam darah penderita, dan daya pembekuan sebenarnya.

    VITAMIN K

    Sebagai Hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk dapat menimbulkanefek, sebab vitamin K harus merangsang pembentukan

    faktor-faktor pembekuan darah lebih dahulu.

    ASAM AMINOKAPROAT

    Penghambat bersaing dari aktivator plasminogen dan penghambat plasmin.

    Plasmin berperan menghancurkan fibrinogen, fibrin dan faktor pembekuan

    darah lain.

    Farmakokinetik :

    Absorpsi baik per oral dan dapat diberikan IV. Ekskresi cepat melalui urin,

    sebagian besar dalam bentuk asal. Kadar puncak 2 jam , dosis tunggal.

  • Indikasi :

    Mengatasi hematuria yang berasal dari kandung kemih, prostat atau

    uretra.

    Efek samping :

    Pruritus, eritema, ruam kulit, hipotensi dispepsia, mual, diare, inhibisi

    eyakulasi, eritema konyungtiva, dan hidung tersumbat. yang paling

    Berbahaya trombosis umum.

    Teratogenisitas :

    Tidak didapatkan abnormalitas yang bermakna, meskipun asam

    aminokaproat sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan trimester

    pertama dan kedua, kecuali memang benar-benar diperlukan.

    Posologi :

    Dosis dewasa dimulai dengan 5-6 g per oral atau infus IV secara lambat,

    lalu 1 g tiap jam atau 6 g tiap 6 jam bila fungsi ginjal normal.

  • Indikasi dan mekanisme kerja sama dengan asam aminokaproat tetapi 10 kali lebih poten dan efek samping

    lebih ringan.

    Farmakokinetik :

    Cepat diasorpsi dari saluran cerna.

    Posologi :

    Dosis yang dianjurkan 0,5-1 g, diberikan 2-3 kali sehari secara

    IV

    Lambat, sekurang-kurangnya dalm waktu 5 menit.

    ASAM TRANEKSAMAT

  • TUGAS

    Rangkumlah dan bedakalah setiap senyawa

    dalam golongan yang sama.