ANTIINFEKSI - · PDF fileANTI JAM UR • Infeksi oleh jamur disebut mikosis. • Infeksi...
Transcript of ANTIINFEKSI - · PDF fileANTI JAM UR • Infeksi oleh jamur disebut mikosis. • Infeksi...
1
A N TIIN F E K SIA N TIIN F E K SIA N TIIN F E K SIA N TIIN F E K SI(A ntijam ur, A ntiam eba, M alaria, A ntelm intik )
dr. dr. dr. dr. A gungA gungA gungA gung B iw oroB iw oroB iw oroB iw oro , , , , M .K esM .K esM .K esM .K es
B agian F arm akologi F K U nlam
A N TI JA M U RA N TI JA M U RA N TI JA M U RA N TI JA M U R
• Infeksi oleh jamur disebut mikosis.
• Infeksi jamur dibagi menjadi 2 :
- Infeksi superfisial (infeksi dermatofit dan infeksi
mukokutan)
- Infeksi sistemik (infeksi jaringan dan organ yang
lebih dalam)
Infeksi superfisial umumnya diterapi dengan preparat lokal(dermatologi), kadang dengan obat sistemik.
Infeksi sistemik lebih sulit diobati, perlu terapi jangkapanjang dan obat yang tersedia sering menyebabkan efeksamping yang berat.
2
Obat antijamur terdiri dari :
- Kelompok polyene (amfoterisin B, nistatin, natamisin)
- kelompok azol (ketokonazol, ekonazol, klotrimazol,
mikonazol, flukonazol, itrakonazol)
- allilamin (terbinafin)
- griseofulvin, dan
- flusitosin.
Obat-obat untuk infeksi jamur superfisial
Griseofulvin :
• menghambat mitosis jamur dengan berikatan denganmikrotubulus dan menghambat polimerisasi tubulin menjadimikrotubulus.
• tidak larut air.
• diberikan per oral, dan hanya sekitar 50% dosis oral yang masuk sirkulasi.
• Absorbsi meningkat bila diberikan bersama lemak.
• Infeksi kulit dan rambut memerlukan terapi 4-6 minggu, kuku tangan sampai 6 bulan, dan kuku kaki 1 tahun terapi
• menghambat jamur dari spesies Microsporum, Tricophyton, dan Epidermophyton.
• Griseofulvin tersedia dalam bentuk tablet 125, 250, dan 500 mg, dan suspensi 125 mg/ml.
3
Azol :• kelompok obat sintesis dengan aktivitas spektrum yang
luas.
• termasuk kelompok ini :
– Ketokonazol
– Ekonazol
– Kloritmazol
– Tiokonazol
– Mikonazol
– Flukonazol
– itrakonazol.
• Pada jamur yang tumbuh aktif � menghambat 14-α-demetilase (enzim yang bertanggung jawab untuk sintesisergosterol)
• Pada konsentrasi tinggi, menyebabkan K+ dan komponenlain bocor keluar dari sel jamur.
Ketokonazol :
• diberikan per oral atau topikal.
• Sebagian besar diekskresi bersama cairan empeduke lumen usus dan hanya sebagian kecil yang keluar bersama urine.
• Efek samping pada pemberian oral � mual danmuntah.
• Bahaya utama � toksisitas hati.
• Diindikasikan pada Paracoccidioidesbrasiliensis, thrush (kandidiasis faringeal), kandidiasis mukokutan, dan dermatofit(termasuk yang resisten terhadap griseofulvin).
4
Mikonazol :
• Spektrum aktivitas antijamurnya hampir samadengan ketokonazol, termasuk dermatofit.
• Mikonazol bisa diberikan per oral atau topikal. Obat ini diindikasikan secara topikal untukdermatofitosis dan kandidiasis.
Klotrimazol, ekonazol, dan tiokonazol :
• digunakan hanya untuk penggunaan topikal.
• diindikasikan untuk dermatofitosis dankandidiasis.
Itrakonazol :
• Spektrum aktivitas antijamurnya sama
dengan ketokonazol, plus Aspergillus.
• diberikan per oral, setelah diabsopsi akan
mengalami metabolisme hati yang
ekstensif.
• diindikasikan untuk tinea, infeksi Candida
mukokutan dan infeksi sistemik.
5
Flukonazol :
• Spektrum aktivitas antijamurnya sama
dengan ketokonazol.
• dapat diberikan per oral atau iv.
• larut air dan cepat diabsorpsi sesudah
pemberian oral
• diindikasikan untuk infeksi sistemik dan
kandidiasis mukokutan.
Nistatin :
• tidak diserap dari membran mukosa atau
dari kulit. Obat ini terlalu toksik untuk
pemberian parenteral. Bila diberikan per
oral, absorpsinya sedikit sekali dan
kemudian diekskresi melalui feses.
• efektif untuk kandidiasis oral, kandidiasis
vaginal dan esofagitis karena Candida.
6
Terbinafin :
• Mekanisme kerjanya � menghambat squalenepoksidase, (enzim untuk mengkonversi squalenmenjadi squalen epoksid)
• diberikan per oral, dan diabsorpsi baik darisaluran cerna, dengan kadar puncak dalamplasma tercapai dalam 2 jam.
• sangat aktif terhadap dermatofit, denganaktivitas lebih baik daripada itrakonazol.
• Obat ini diindikasikan pada jamur dan kuku.
Beberapa sediaan topikal lain
�Tolnaftat � digunakan untuk Tinea pedis.
�Salep Whitfield � digunakan untuk Tinea
pedis.
�Asam undesilinat � aktif terhadap dermatofit.
�Haloprogin � efektif terhadap dermatofit dan
Candida.
�Siklopiroksolamin � efektif untuk infeksi
dermatofit dan kandidiasis kutan.
7
Obat Untuk Infeksi Jamur Sistemik
Amfoterisin B
• Amfoterisin mempunyai spektrum aktivitas terhadapAspergillus, B. dermatitidis, Candida, C. neoformans, C. immitis. H. capsulatum, Mucor, P. brasiliensis.
• tidak larut dalam air, dan tidak diabsorpsi dari saluran cerna.
• diberikan secara iv lambat pada infeksi sistemik, intratekauntuk meningitis, iritasi vesika urinaria untuk sistitis. Amfoterisin juga dapat diberikan secara topikal.
• ABLC (amphotericin B lipid complex): formula amfoterisin B non-liposomal yang digabungkan dengan 2 fosfolipid.
• Efek samping : toksisitas ginjal.
• diindikasikan untuk infeksi jamur sistemik, meningitis karenajamur, dan ISK karena jamur, secara topikal efektif terhadapkeratitis mitotik.
• drug of choice untuk terapi sebagian besar infeksi jamur yang berat.
Flusitosin (5-fluorositosin)
• Flusitosin adalah obat antimetabolit yang mengalamimetabolisme intrasel menjadi bentuk aktif, yang kemudian mengakibatkan inhibisi sintesis DNA.
• Flusitosin mempunyai spektrum aktivitas antijamurterhadap Candida, C. neoformans, Cladosporium, Phialophora.
• Flusitosin diberikan per oral dan diabsorpsi baik darisaluran cerna serta terdistribusi secara luas pada tubuh, dengan kadar LCS 70-85% dari kadar plasma.
8
A N TIA M E B AA N TIA M E B AA N TIA M E B AA N TIA M E B A
• Entamoeba hystolytica menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi feces
• menyebabkan amebiasis usus (disentri ameba) ataupun amebiasis ekstraintestinal (misalnya amebiasis hati)
• E. hystolitica hidup di lingkungan anaerob dan rentan terhadap metronidazol.
• metronidazol efektif terhadap trofozoit E. Hystolitica, tidak mengeradikasi kista
• paramomisin, iodokuinol, atau diloksanid furoatbisa diberikan secara bersamaan dengan metronidazol, tetapi hanya digunakan sendirian untuk terapi infeksi E. hystolitica yang asimtomatik.
Obat untuk Entamoeba hystolytica Metronidazol:
• spektrum aktivitas yang luas terhadap bakteri anaerob dan protozoa
• dengan cepat dan lengkap diabsorpsi sesudah pemberian per oral, mencapai kadar puncak dalam plasma dalam 1 jam
• efek samping : mual, muntah, diare, dan rasa logam; neurotoksisitas, termasuk pusing dan mati rasa
Paramomisin
• Paramomisin sulit diabsorpsi melalui pemberian oral
• Efek samping : gangguan sal. cerna dan diare
• Sedikit paramomisin yang diserap menyebabkan ototoksisitas dan nefrotoksisitas
9
Iodokuinol :
• Iodokuinol dikontraindikasikan pada pasien
yang alergi yodium
• efek samping rash, gatal pada anus, jerawat,
sedikit pembesaran pada kelenjar tiroid,
mual, dan diare
Diloksanid furoat :
• bersifat amebisida langsung
• efek samping mual, muntah, diare,
flatulensi, pruritus dan urtikaria
O B A T M A L A R IAO B A T M A L A R IAO B A T M A L A R IAO B A T M A L A R IA
KLOROKUIN
- Efektif terhadap parasit dalam fase eritrosit.
- Efektivitasnya sangat tinggi terhadap P.vivax danP.falcifarum, juga gamet P.vivax.
- Efek samping : sakit kepala ringan, gangg. pencernaan, gangg. Penglihatan, gatal-gatal.
PRIMAKUIN
- Menyembuhkan radikal malaria vivaks dan ovale, Metabolisme cepat.
- Efek samping : anemia hemolitik akut
10
Terapi Malaria
Obat untuk mengatasi serangan akut tergantungdari : geografi daerah kontak, bentukeksoeritrosit, kehamilan dan intoleransi terhadapobat.
• Obat untuk serangan akut umumnya klorokuinyang bersifat skizontosid, untuk P. falciparumyang resisten terhadap klorokuin digunakankuinin.
• Obat yang aman untuk wanita hamil dan anak<1 tahun � klorokuin dan proguanil.
A N TE L M IN TIKA N TE L M IN TIKA N TE L M IN TIKA N TE L M IN TIK
• Dietilkarbamazin
- Digunakan untuk mikrofilaria W. bancrofti, B. malayii danLoa-loa.
- Menyebabkan paralisis dan perubahan pada permukaanmembran mikrofilaria.
- Cepat diabsorbsi di usus
• Mebendazol
- Efektif mengobati cacing gelang, cacing kremi, cacing
tambang dan T. trichiura, cacing pita.
- Merusak struktur subseluler dan menghambat sekresi
asetilkolinesterase cacing.
- Absorbsi oral buruk, ekskresi melalui urine.
11
• Piperazin
- Efektif terhadap A. lumbricoides dan E. vermicularis.
- Menyebabkan blokade respon otot cacing terhadap
asetilkolin � paralisis.
- Absorbsi melalui saluran cerna baik, ekskresi melalui
urine.
• Pirantel Pamoat
- Untuk memberantas cacing gelang, cacing kremi dan
cacing tambang.
- Menimbulkan depolarisasi pada otot cacing dan
meningkatkan frekuensi infus.
- Absorbsi melalui usus tidak baik, ekskresi sebagian
besar melalui tinja.
• Tiabendazol
- Efektif terhadap Strongyloidiasis, askariasis dan
larva migrans kulit.
- Menghambat enzim fumarat eduktase cacing dan
enzim asetilkolinesterase cacing.
- Absorbsi lewat usus, ekskresi melalui urine.