Antibodi monoklonal

20
Antibodi monoklonal Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas pembuatan antibodi monoklonal Antibodi monoklonal adalah antibodi monospesifik yang dapat mengikat satu epitop saja. [1] Antibodi monoklonal ini dapat dihasilkan dengan teknik hibridoma . [2] Sel hibridoma merupakan fusi sel dan sel. [2] Pembuatan sel hibridoma terdiri dari tiga tahap utama yaitu imunisasi , fusi , dan kloning . [1] Imunisasi dapat dilakukan dengan imunisasi konvensional, imunisasi sekali suntik intralimpa , maupun imunisasi in vitro . [1] Fusi sel ini menghasilkan sel hibrid yang mampu menghasilkan antibodi seperti pada sel limpa dan dapat terus menerus dibiakan seperti sel myeloma . [1] Frekuensi terjadinya fusi sel ini relatif rendah sehingga sel induk yang tidak mengalami fusi dihilangkan agar sel hasil fusi dapat tumbuh. [2] Frekuensi fusi sel dapat diperbanyak dengan menggunakan Polietilen glikol (PEG), DMSO, dan penggunaan medan listrik. [2] PEG berfungsi untuk membuka membran sel sehingga mempermudah proses fusi. [2] Sel hibrid kemudian ditumbuhkan pada media pertumbuhan. [2] Penambahan berbagai macam sistem pemberi makan dapat meningkatkan pertumbuhan sel hibridoma. [2] [sunting ] Referensi 1. ^ a b c d (Inggris) Harlan. 2009. Hybridoma development. Diakses pada 10 Juni 2010.

Transcript of Antibodi monoklonal

Page 1: Antibodi monoklonal

Antibodi monoklonalDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

pembuatan antibodi monoklonal

Antibodi monoklonal adalah antibodi monospesifik yang dapat mengikat satu epitop saja.[1] Antibodi monoklonal ini dapat dihasilkan dengan teknik hibridoma.[2] Sel hibridoma merupakan fusi sel dan sel.[2]

Pembuatan sel hibridoma terdiri dari tiga tahap utama yaitu imunisasi, fusi, dan kloning.[1] Imunisasi dapat dilakukan dengan imunisasi konvensional, imunisasi sekali suntik intralimpa, maupun imunisasi in vitro.[1] Fusi sel ini menghasilkan sel hibrid yang mampu menghasilkan antibodi seperti pada sel limpa dan dapat terus menerus dibiakan seperti sel myeloma.[1] Frekuensi terjadinya fusi sel ini relatif rendah sehingga sel induk yang tidak mengalami fusi dihilangkan agar sel hasil fusi dapat tumbuh.[2]

Frekuensi fusi sel dapat diperbanyak dengan menggunakan Polietilen glikol (PEG), DMSO, dan penggunaan medan listrik.[2] PEG berfungsi untuk membuka membran sel sehingga mempermudah proses fusi.[2] Sel hibrid kemudian ditumbuhkan pada media pertumbuhan.[2] Penambahan berbagai macam sistem pemberi makan dapat meningkatkan pertumbuhan sel hibridoma.[2]

[sunting] Referensi

1. ^ a b c d (Inggris) Harlan. 2009. Hybridoma development.Diakses pada 10 Juni 2010.2. ^ a b c d e f g Sjahrurachman A. 1995. Perkembangan teknik hibridoma. Cermin

Dunia Kedokteran 104: 52-56.

Page 2: Antibodi monoklonal

Antibodi monoklonal adalah zat yang diproduksi oleh sel gabungan tipe tunggal yang memiliki kekhususan tambahan. Ini adalah komponen penting dari sistem kekebalan tubuh. Mereka dapat mengenali dan mengikat ke antigen yang spesifik. Pada teknologi antibodi monklonal, sel tumor yang dapat mereplikasi tanpa henti digabungkan dengan sel mamalia yang memproduksi antibodi. Hasil penggabungan sel ini adalah hybridoma, yang akan terus memproduksi antibodi. Antibodi monoklonal mengenali setiap determinan yang antigen (bagian dari makromolekul yang dikenali oleh sistem kekepalan tubuh / epitope). Mereka menyerang molekul targetnya dan mereka bisa memilah antara epitope yang sama. Selain sangat spesifik, mereka memberikan landasan untuk perlindungan melawan patogen. Antibodi monoklonal sekarang telah digunakan untuk banyak masalah diagnostik seperti : mengidentifikasi agen infeksi, mengidentifikasi tumor, antigen dan antibodi auto, mengukur protein dan level drug pada serum, mengenali darah dan jaringan, mengidentifikasi sel spesifik yang terlibat dalam respon kekebalan dan mengidentifikasi serta mengkuantifikasi hormon.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1811523-antibodi-monoklonal-strategi-melawan-kanker/#ixzz1MHbko5E8

Page 3: Antibodi monoklonal

ANTIBODI MONOKLONALAntibody monoklonal adalah antibody yang melawan protein di daerah dan atau sel kanker. Antibodi monoklonal dibuat di laboratorium khusus untuk melawan antigen tertentu. Karena tiap jenis kanker mengeluarkan antigen yang berbeda, maka berbeda pula antibodi yang digunakan.

Antibodi monoklonal juga dapat mempengaruhi cell growth factors, karenanya dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel-sel tumor. Jika dipadu dengan radioisotop, obat kemoterapi, atau imunotoksin, setelah menemukan antigen yang dicari antibodi monoklonal langsung membunuh sel pembuatnya (kanker).Beberapa jenis antibodi monoklonal yang banyak dipergunakan antara lain rituximab (untuk non-Hodgkin�s lymphoma), trastuzumab (untuk kanker payudara), alemtuzumab (leukemia limfositik kronis), bevacizumab (kanker usus besar), cetuximab (kanker usus besar), gemtuzumab ozogamicin (leukemia myelogenik akut), ibritumomab tiuxetan (non Hodgkin�s lymphoma). Antibodi monoklonal untuk berbagai jenis kanker lainnya sedang dalam tahap uji klinis.

Trastuzumab (Herceptin), yang digunakan pada kanker payudara yang telah menyebar adalah salah satu contoh antibody yang melawan protein HER-2, protein yang bertanggung jawab atas pertumbuhan sel kanker payudara pada 15 � 25% kasus. Penambahan Trastuzumab pada kemoterapi terbukti menurunkan tumbuh kembalinya kanker dan mengurangi angka kematian pada perempuan penderita kanker payudara yang memiliki protein tersebut.

Page 6: Antibodi monoklonal

Antibodi Monoklonal

06/27/2010 sarmoko Leave a comment Go to comments

2 Votes

Oleh: Sarmoko Apt

Sebelumnya kita bahasa perbedaaan antibodi poliklonal dan monoklonal

Antibodi poliklonal

Yaitu di dalam suatu populasi antibodi terdapat lebih dari 1 macam antibodi, atau campuran antibodi yang mengenal epitop yang berbeda pada antigen yang sama.

Proses yang terjadi pada antibodi poliklonal:

1. Diproduksi dengan imunisasi hewan dengan antigen yang tepat.2. Imunisasi atau vaksinasi adalah suatu prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas seseorang

terhadap patogen tertentu atau toksin. Imunisasi yang ideal adalah yang dapat mengaktifkan sistem pengenalan imun dan sistem efektor yang diperlukan. Hal tersebut dapat diperoleh dengan pemberian antigen yang tidak patogenik.

3. Serum dari hewan terimunisasi dikumpulkan

4. Antibodi dalam serum dapat dimurnikan lebih lanjut.

5. Karena satu antigen menginduksi produksi banyak antibodi maka hasilnya berupa ‘polyclonal’ /campuran antibodi.

Antibodi Monoklonal (MAb)

Yaitu antibodi homogen yang dengan spesifitas yang sama diproduksi dari klon tungal dari sel yang menghailkan antibodi. Klon adalah segolongan sel yang berasal dari satu sel karena secara gentiknya identik.

Mono: Satu Klone: strain sel yang diturnkan dari satu sel.

Page 7: Antibodi monoklonal

Antibodi monoklonal diproduksi dari fusi sel B dan sel myeloma membentuk hibridoma.

Antibodi monoklonal hanya mengenal satu epitop.

Gambar 1.

Tahapan dalam produksi antibodi monoclonal:

1. Produksi dan seleksi hibridoma yang diharapkan2. Amplifikasi MAb dari sel hibridoma terpilih

1. Produksi ascites

2. Fermentasi melalui kultur sel

1. Purifikasi MAbs

1. Filtrasi

2. Ultrasentrifugasi

3. Kromatografi afinitas

2. Proses penambahan: disebut konjugasi

3. Formulasi dan sterilisasi

Page 8: Antibodi monoklonal

Gambar 2.

Gambar 3.

So, why  make monoclonal antibodies anyhow?

Antibodi monoklonal dapat digunakan untuk tiga tujuan berikut:

Page 9: Antibodi monoklonal

1. pemurnian reagen untuk tes atau penelitian

2. sebagai penanda pada deteksi assays

3. untuk eksperimental terapi

Aplikasi terapi dari Antibodi monoklonal

1. Induksi imunisasi pasif2. Diagnostik imaging

3. Diagnostik nolekular

4. Monitoring terapi obat (untuk live-saving drug)

5. Sistem penghantaran obat (DDS)

6. Isolasi dan atau purifikasi obat baru

7. Terapi kanker

Toksin yang biasa dikonjugasikan dengan antibodi monoklonal persiapan untuk penggunaan klinik sebagai agen antikanker:

1. ricin2. pokeweed

3. gelonin

4. Pseudomonas endotoksin

5. Diptheria toksin

6. abrin

7. protein antiviral

Antibodi monoklonal untuk tujuan terapetik:

Page 10: Antibodi monoklonal

Murine antibodi monoklonal pertama dikembangkan sebagai alat diagnostic di tahun 1970an (Milstein san Brown).

Efikasi terapetik yang terbatas untuk pengembangan HAMA (Human Anti-Mouse Antibodies) ~ 14 hari, 50-80 % pasien

Chimeric dan humanised antibodi monoklonal mencegah perkembangan HAMA.

Monoclonal Antibodies in Oncology

Page 11: Antibodi monoklonal

Rituxan,  Herceptin, Campath, Zevalin tiuxetan, Mylotarg are full prescribing Information

Antibodi monoklonal pada B-Cell Lymphomas

Rituximab : Naked chimeric monoclonal antibody against CD20 antigen CD20 on cell surface of most B-cell malignancies except primitive B-cell ALL and post-mature

myeloma cells

Key features of Rituximab

Chimeric anti-CD20 MoAb Activates complement mediated cytotoxicity & Antibody Dependent Cellular Cytotoxicity (ADCC)

Mempunyai efek anti-tumor langsung

Aktivitas sinergis dengan kemoterapi

Sensitises chemoresistant cell lines

Page 12: Antibodi monoklonal

Chimeric dan humanized antibodi (dibandingkan dengan murine Ab)

1. Menurunkan tingkat imunogenitas secara signifikan (80% à 5%)2. Waktu paruh di serum yang lebih lama (14-23 hari dibandingkan dengan 30-40 jam), sehingga

frekuensi pemberian bisa dikurangi

3. Allow activation of various Fc-mediated functions eg. Activation of complement

Penutup

Full Prescribing

rituxan-prescribing

herceptin-prescribing

Campath

Zevalin_PI_Website

herceptin.doc

DNA Fingerprinting.doc

RESEPTOR TIROSIN KINASE

Share this: Facebook

Email

Categories: BIOTECHNOLOGY, IMMUNOLOGY Like

Be the first to like this post.

Comments (0) Trackbacks (0) Leave a comment Trackback

1. No comments yet.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Name

Page 14: Antibodi monoklonal

METABOLOMICS

MISCLENOUS

NATURAL PRODUCT

ONCOLOGY

ORGANIC CHEMISTRY

PHARMACEUTICAL MARKETING

o Company Profile

o Drug Review

PHARMACEUTICS

o Biopharmaceutics

o Drug Delivery System

o Nanotechnology

PHARMACOLOGY

o Drug Interaction

o Molecular Pharmacology

o Pharmacokinetics

QUALITY

o Analythical Method Development

o Quality Assurance

o Stability

RESEARCH AND DEVELOPMENT

SCIENTIFIC PAPER

SPECTROSCOPY

TOXICOLOGY

TROPICAL MEDICINES

Tulisan Teratas SAKIT TENGGOROKAN: FG Troches, SP Troches, Degirol, atau Strepsils? CATAFLAM : NSAID (Tinjauan Produk)

Page 15: Antibodi monoklonal

JAMU, OBAT HERBAL TERSTANDAR (OHT) DAN FITOFARMAKA

Analisis SWOT PT Sanbe Farma

18 Imunomodulator, pilih yang mana?

ANALISIS SWOT KALBE FARMA

Penggolongan Obat

Antibodi Monoklonal

Glikosida Antrakinon

Teknologi dan Formulasi Sediaan Steril

Evaluasi Hubungan Strategi Marketing Mix dan Kepuasan Pelanggan: Studi pada Kuku Bima Ener-G

Kromatografi Cair-Vakum Dalam Skrining Fitokimia Daun Sambiloto ( Androgaphis paniculata )

Tulisan Terbaru COCAINE, Biang Ketagihan d-LIMONEN: SENYAWA MENARIK DARI GOLONGAN MONOTERPEN

Cara Benar Penggunaan Obat Herbal

FROM GENE TO PROTEIN: TRANSKRIPSI DAN TRANSLASI

Love and Other Drug

Mari Membaca Journal

Diversifikasi Fasilitas Umum

Kebenaran Bahan pada Obat Herbal

Interaksi Obat Herbal

Desain Obat

Proteasom Inhibitor untuk Terapi Kanker

Nasi Goreng Kantor Notaris-Kotabaru

Tubulin dan Mikrotubul sebagai target obat antikanker

TERAPI ASAM NUKLEAT

“Borrowed science” dan Fitoekivalensi : Dapatkah dua macam produk herbal dikatakan ekivalen?

Page 17: Antibodi monoklonal

Bioteknologi Dalam Kedokteran Dan Produksi Obat1. Antibodi Monoklonaladalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon sel-sel b sejenis. Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda; penghasil sel b Limpa dan sel mieloma) yang dikultur.Bertindak sebagai antigen yang akan menghasilkan anti bodi adalah limpa. Fungsi antara lain diagnosis penyakit dan kehamilan

2.Terapi Genadalah pengobatan penyakit atau kelainan genetik dengan menyisipkan gen normal

3.AntibiotikDipelopori oleh Alexander Fleming dengan penemuan penisilin dari Penicillium notatum.- Penicillium chrysogenum Þ memperbaiki penisilin yang sudah ada.…………………………………Dilakukan dengan mutasi secara …………………………………iradiasi ultra violet dan sinar X.- Cephalospurium ………………Þ penisilin N.- Cephalosporium ………………Þ sefalospurin C.- Streptomyces …………………Þ streptomisin, untuk pengobatan TBC

4.InterferonAdalah antibodi terhadap virus. Secara alami hanya dibuat oleh tubuh manusia. Proses pembentukan di dalam, tubuh memerlukan waktu cukup lama (dibanding kecepatan replikasi virus), karena itu dilakukan rekayasa genetika.

5.VaksinContoh: Vaksin Hepatitis B dan malaria.Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan atau pemberian bahan kimia.Dengan bioteknologi dilakukan fusi atau transplantasi gen.

Page 18: Antibodi monoklonal