Antibiotik Farmakologi

25
KELOMPOK 9 INAS KHAIRANI G1F011060 SITI SARAH G1F014063 YOGIE PRASTOWO G1F014065 ANTIBIOTIK

description

antibiotik

Transcript of Antibiotik Farmakologi

Page 1: Antibiotik Farmakologi

KELOMPOK 9INAS KHAIRANI G1F011060

SITI SARAH G1F014063YOGIE PRASTOWO G1F014065

ANTIBIOTIK

Page 2: Antibiotik Farmakologi

Pengertian Antibiotik

ANTI artinya Lawan            BIOS artinya Hidup Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik

alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri (Craig., 1998).

Page 3: Antibiotik Farmakologi

Bakteri penyebab infeksi

Page 4: Antibiotik Farmakologi

Apa itu resistensi??

Resisten= kebalResistensi antibiotik adalah kekebalan

bakteri terhadap suatu antibiotikJika sudah resisten, maka pengobatan suatu

penyakit dengan antibiotik tertentu tidak akan mampu membunuh bakteri. Diperlukan antibiotik lain yang lebih efektif (berbeda struktur kimianya) dari antibiotik yang sebelumnya.

Page 5: Antibiotik Farmakologi

Apa penyababnya???

Pemakaian antibiotik yang tidak tepat indikasinya dan tidak tepat penggunaan merupakan penyebab utama timbulnya resistensi antibiotik.

Jadi, penting untuk menggunakan antibiotik dengan tepat agar penyebaran bakteri resisten dapat dikendalikan.

Page 6: Antibiotik Farmakologi

Bagaimana cara pencegahannya??

1. Gunakan antibiotik hanya bila benar-benar diperlukan.2. Tanyakan petugas kesehatan apakah antibiotik akan bermanfaat bagi

penyakit yang sedang dialami.3. Hindari mengonsumsi antibiotik untuk infeksi virus seperti pilek atau flu.4. Hindari menyimpan antibiotik untuk digunakan lagi saat Anda kembali sakit.

Singkirkan semua sisa obat dan antibiotik setelah menyelesaikan program pengobatan yang harus Anda jalani.

5. Minum antibiotik sesuai resep yang diberikan. Jangan sampai melewatkan waktu pemberian antibiotik.Tetap selesaikan program pengobatan yang telah ditentukan meskipun Anda merasa sudah lebih baik.Jika Anda menghentikan pengobatan terlalu cepat, beberapa bakteri dapat bertahan hidup dan bisa menginfeksi kembali.

6. Hindari minum antibiotik yang diresepkan untuk orang lain karena bisa jadi antibiotik tersebut tidak sesuai untuk penyakit Anda.

7. Jika petugas kesehatan yakin bahwa Anda tidak mengalami infeksi bakteri, minta saran tentang cara meringankan gejala yang sedang dialami

Page 7: Antibiotik Farmakologi

Klasifikasi antibiotik

Daya kerja

• Bakterisid

• BakteriostatikSpekt

rum kerja

• Luas• Sempi

tCara kerja

• Menghambat sintesis dinding sel

• Mengganggu sintesis protein

• Inhibitor membran sel

• Inhibitor tanskripsi dan RNA dan DNA

Struktur

kimia

• β- laktam• Aminoglikosida• Glikopeptida• Polipeptida• Sulfonamid• Qinolon• Tetrasiklin• Kloramfenikol• Klindamisin

Page 8: Antibiotik Farmakologi

Antibiotik

Penghambat sintesis dinding sel bakteri

Gol. B-lactam

Gol. Polipeptida

Penghambat sintesis protein

aminoglikosida

tetrasiklin

kloramfenikol

makrolida

kindamisin

Antagonis folat

Quinolon

Page 9: Antibiotik Farmakologi

Mekanisme

Page 10: Antibiotik Farmakologi

B-Lactam

Mekanisme:

Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih pada ikatan penisilin-protein, sehingga menyebabkan penghambatan pada tahapan akhir transpeptidase sintesis peptidoglikan  dalam dinding sel bakteri, akibatnya biosintesis dinding sel terhambat, dan sel bakteri menjadi pecah

Golongan B-lactam:1. Penisilin2. Sefalosporin3. Karbapenem4. Monobaktam

Page 11: Antibiotik Farmakologi

ß-LactamPENISILIN

AMOKSISILIN

Efek Samping:mual dan muntah, sakit perut, diare, gangguan pencernaan (dispepsia), dubur gatal dan reaksi alergi.

Dosis: Dewasa, remaja, dan anak-anak (berat> = 40 kg): 500 mg setiap 12

jam atau 250 mg setiap 8 jam. Anak-anak dan bayi> 3 bulan (berat <40 kg): 20 mg / kg / hari,

diberikan dalam dosis sama setiap 8 jam atau 25 mg / kg / hari diberikan dalam dosis  sama setiap 12 jam.

Neonatus dan bayi <= 3 bulan: dosis maksimum yang disarankan adalah 30 mg / kg / hari, diberikan dalam dosis sama setiap 12 jam.

Contoh lain: MEZLOSILIN, METHISILIN

Page 12: Antibiotik Farmakologi

ß-LactamSEFALOSPORIN

SEFAKLOR Efek samping:

Demam, kejang, ruam, pruritus, sindrom Steven Johnson, diare, mual, muntah, kram perut, anoreksia, kolitis psudomembran, kandidiasis oral, vaginitis, peningkatan transaminase, hepatitis, eosinofilia, neutropenia, leukopenia, trombositopenia, trombositosis, flebitis, anafilaksis

Dosis: Anak : 25 - 100 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 6-8 jam, maksimum 6 g/hari. Dewasa : 250 mg - 2 g setiap 6-12 jam (biasanya 8 jam, tergantung keparahan infeksi; dosis maksimum 12 g/hari.

Contoh lain: SEFOTAKSIM, SEFEPIM  

Page 13: Antibiotik Farmakologi

Penggolongan sefalosporin

Page 14: Antibiotik Farmakologi
Page 15: Antibiotik Farmakologi

ß-LactamKARBAPENEM

MEROPENEMEfek Smaping:

gangguan pembuluh darah perifer, sakit kepala, nyeri, ruam, pruritis, diare, mual, konstipasi, glositis, steven johnson syndrome.

Dosis:usia 0-7 hari: 20 mg/kg/dosis setiap 12 jam. >7 hari: berat 1,2 kg-2 kg: 20 mg/kg/dosis setiap 12 jam; berat > 2 kg: 20 mg/kg/dosis setiap 8 jam. Anak ≥3 bulan: IV: 60 kg/kg/hari dibagi dalam setiap 8 jam , maksimum 6 g/hari. Dewasa: 1,5-6 g/hari dibagai dalam setiap 8 jam.

Contoh lain: EMIPENEM 

Page 16: Antibiotik Farmakologi

ß-LactamMONOBAKTAM

AZTREONAMEfek samping:

Mual, muntah, diare, kram perut,; ulkus mulut, gangguan pengecapan; jaundice dan hepatitis; reaksi hipersensitifitas; gangguan darah (termasuk trombositopenia, dan neutropenia); ruam, reaksi tempat injeksi; jarang : hipotensi, kejang, astenia, kebingungan, pusing, sakit kepala, bau mulut, nyeri payudara; sangat jarang: colitis karena antibiotik, perdarahan saluran cerna dan toksik epidermal nekrolisis. 

Dosis:Melalui injeksi intramuskular atau injeksi intravena selama 3-5 menit atau infus intravena, 1 gram setiap 8 jam atau 2 gram setiap 12 jam; 2 gram setiap 6-8 jam untuk infeksi beratANAK lebih dari 1 minggu, melalui injeksi intravena atau infus, 30 mg/kg setiap 6-8 jam ditingkatkan pada infeksi berat. pada anak 2 tahun atau lebih tua sampai 50 mg/kg setiap 6-8 jam; maksimal 8 gram sehari.

Page 17: Antibiotik Farmakologi

Polipeptidaanti biotik non-ß laktam

VANCOMISINMekanisme

Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan cara menghambat polimerasi glikopeptida melalui ikatan yang kuat kepada D-alanyl-D-alanyn pada prekursor dinding sel.

Efek samping:Mulut pahit, mual ,muntah, stomatitis, eosinopilia, nefritis interstisial, ototoksisitas, gagal ginjal, ruam kulit, trombositopenia, vaskulitis, hipotensi eritematus pada wajah dan bagian tubuh atas.

Dosis:dosis lazim : untuk bayi >1bulan dan anak-anak : 10-15mg/kg setiap 6 jam. Dewasa : IV: 2-3g/hari ( 20-45mg/kg/hari) dalam dosis terbagi setiap 6-12 jam, maksimum 3 g/hari.

Contoh lain: BASITRASIN  (unguentum)

Page 18: Antibiotik Farmakologi

AMINOGLIKOSIDA

Amikasin (contoh lain: gentamisin, tobramisin, neomisin)Mekanisme:

(1) penghambatan sintesis protein dari bakteri. Setelah memasuki sel aminoglikosida akan mengikatkan diri dengan reseptor pada 30s ribosom bakteri, kemudian menghambat pengikatan dari aminoasil-tRNA dan mengakibatkan kesalahan pembacaan mRNA, sehingga protein yang tidak berfungsi yang disintesis(2) mengganggu kompleks awal pembentukan peptida(3) menyebabkan suatu pemecahan polisom menjadi monosom yang tidak berfungsi

Efek samping: 1% - 10% :;Susunan saraf pusat : Neurotoksisitas;Telinga :Ototoksisitas (auditor), Ototoksis (vestibular);Ginjal : nefrotoksisitas;<1% :;Reaksi alergi, dispnea, eosinofilia

Dosis:amikasina (amikacin) diberikan secara intravena, intramuskular atau nebulizer sehari 15 mg/KgBB dibagi dalam 2 dosis, bayi baru lahir atau bayi prematur, dosis awal : 10 mg/KgBB dibagi dalam 2 dosis

(contoh lain: gentamisin, tobramisin, neomisin)

Page 19: Antibiotik Farmakologi

TETRASIKLIN

TetrasiklinMekanisme:

Menghambat sintesis protein bakteri dengan berikatan pada 30S dan mungkin juga 50S ribosom sub unit pada bakteri yang sensitif; kemungkinan juga menghasilkan perubahan pada membran sitoplasma bakteri.

Efek samping:mual, muntah, diare, sakit kepala ringan, glositis, alergi, kadang-kadang juga dapat memberi dampak yang lebih parah, seperti eritema dan edema. Dan perubahan warna gigi pada anak-anak

Dosis: Dosis tetrasiklin yang paling sering digunakan pada anak adalah 250 mg diberikan setiap 6 jam sekali dan penggunaannya sampai 5-7 hari saja. Pemberian ini akan menghasilkan kadar plasma puncak dalam tubuh sekitar 2-3 µg/ml.

Contoh lain: oksitetrasiklin, klortetrasiklin, doksisiklin.

Page 20: Antibiotik Farmakologi

KLORAMFENIKOL

Mekanisme: bekerja menghambat sintesis protein bakteri obat dengan mudah masuk ke dalam sel melalui proses difusi terfasilitasi obat mengikat secara reversible unit ribosom 50S, sehingga mencegah ikatan asam

amino yang mengandung ujung aminoasil t-RNA dengan salah satu tempat berikatannya di ribosom

pembentukan ikatan peptida dihambat selama obat berikatan dengan ribosom kloramfenikol juga dapat menghambat sistesis protein mitokondria sel mamalia  karena

ribosom mitokondria mirip dengan ribosom bakteriEfek samping: depresi sumsung tulang dan anemia aplastik, mual, muntah,  diare, glositis, dan

enterokolitis, sindrom grayDosis:      Dewasa : 50 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam.      Anak : 50-75 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam.

Bayi < 2 minggu : 25 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis terbagi tiap 6 jam. Berikan dosis lebih tinggi untuk infeksi lebih berat. Setelah umur 2 minggu bayi dapat menerima dosis sampai 50 mg/kgBB/ hari dalam 4 dosis tiap 6 jam. Dengan cara pakai untuk dewasa 50 mg/kg BB atau 1-2 kapsul 4 kali sehari.

Page 21: Antibiotik Farmakologi

MAKROLIDA

EritromisinMekanisme:

Antibiotik makrolida dapat menghambat biosintesis protein bakteri dengan cara mencegah peptidiltransferase melekatkan peptidil dengan tRNA pada asam amino berikutnya. Makrolida juga dapat menghambat translokasi ribosom. Mekanisme lainnya adalah dengan berikatan secara reversible dengan subunit 50S ribosom bakteri sehingga mengganggu sintesis protein atau menghambat sintesis protein bakteri.

Dosis:Anak-anak sampai 20 kg : 30-50 mg/kg berat badan/hari dibagi dalam jumlah yang sama tiap 6 jam.Dewasa dan anak-anak diatas 20 kg : 1 kapsul ,250 tiap 6 jam atau 1 kaplet 500 tiap 12 jam

Efek samping: Gangguan pada saluran pencernaan seperti mual. muntah, diare.Reaksi-reaksi kepekaan seperti urtikaria, ruam kulit, reaksi anafilaksis dapat terjadi pada penderita yang hiper-sensitivitas.

Contoh lain: azitromisin, claritromisin 

Page 22: Antibiotik Farmakologi

KLINDAMISIN

Mekanisme:menghambat proses transpeptidasi dan translokasi pada sintesis protein.

Efek samping:mual, muntah dan kolitis pseudomembranous, pruritus, rash, urtikaria, jaundice, abnormalitas test fungsi hati, disfungsi ginjal (azotemia, oliguria, proteinuria), neutropenia sementara (leukopenia), eosinofilia, agranulositosis, thrombositopenia, polyarthritis

Dosis:Dewasa : Infeksi serius 150-300 mg tiap 6 jamAnak-anak : Infeksi serius 8-16 mg/kg/hari dalam dosis terbagi 3-4

Page 23: Antibiotik Farmakologi

ANTAGONIS FOLAT

SULFONAMIDMekanisme:

Menghambat sintesa asam folat, dimana gol obat sulfonamid menjadi kompetitor dari PABA (prekursor asam folat) sehingga tidak dapat terbentuk asam folat.

Efek samping:agranulositosis dan anemia hemolitis. Reaksi alergi , gangguan saluran cerna(mual,muntah, diare dan sebagainya). Bahaya kristaluria.

Dosis:Sulfonamide kerja singkat rata-rata digunakan 50-100 mg/kg bobot badan per hari secara oralSulfonamide kerja sedang rata-rata digunakan 25-50 mg/kg bobot badan per hari secara oral Sulfonamide kerja panjang rata-rata digunakan 10-20 mg/kg bobot badan per hari secara oral

Contoh lain: sulfasetamid, sulfasazalin, sulfadiazin, sulfapiridin.

Page 24: Antibiotik Farmakologi

QUINOLON

Mekanisme:menghambat DNA gyrase sehingga dapat menghambat proses sintesin DNA bakteri.

Efek samping:meliputi mual, muntah, dispepsia, nyeri lambung, diare (jarang, kolitis terkait antibiotik), sakit kepala, pusing, gangguan tidur, ruam (sindroma Stevens-Johnson dan nekrolisis epidermal toksik), dan pruritus.

Dosis: 1 gram tiap 6 jam selama 7 hari.Untuk infeksi kronis: 500 mg tiap 6 jam. ANAK di atas 3 bulan, maksimum 50 mg/kg bb/hari dalam dosis terbagi. Untuk jangka panjang, 30 mg/kg bb/hari.

Contoh obat: ciprofloksacin, onoksacin, ofloksacin.

Page 25: Antibiotik Farmakologi