ANTI PENCUCIAN UANG & PENCEGAHAN PENDANAAN … · Jenis Hasil Analisis (HA) Sesudah Berlakunya UU...

BULLETIN ISSN : 89997

STATISTIKANTI PENCUCIAN UANG & PENCEGAHAN PENDANAAN

TERORISME

EDISIJUNI2018PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

BULLETIN STATISTIKTAHUN 2018

Jl. Ir. H. Juanda No. 35 Jakar ta Pusat | www.ppatk.go.id

.

Halaman

Ringkasan Eksekutif 1

Ringkasan Statistik 2

Laporan Transaksi 3

A. Laporan Transaksi

Keuangan Mencuri-

gakan (LTKM) 3

B. Laporan Transaksi

Keuangan Tunai

(LTKT) 12

C. Laporan Pembawaan

Uang Tunai (LPUT) 14

D. Laporan dari Penyedia

Barang dan Jasa 17

E. Laporan Transfer Dana

dari/ke Luar Negeri 19

F. Laporan Penundaan

Transaksi (LPT) 22

Analisis dan Pemeriksaan 26

A. Hasil Analisis (HA) 26

B. Karakteristik

Terlapor HA 31

C. HA Terkait

Pendanaan Terorisme 34

D. Hasil Pemeriksaan (HP) 37

E. Tindak Lanjut terhadap

HA/HP 39

F. Permintaan Informasi

Kepada PJK/PBJ

Terkait Hasil Analisis 41

G. Pengaduan

Masyarakat 43

Lain-lain 45

A. Putusan Pengadilan

Terkait TPPU 45

B. Keterangan Ahli 48

C. Audit 50

D. Pertukaran

Informasi Antar FIU 52

E. Nota Kesepahaman

(MoU) 54

ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENDANAAN TERORISME

DAFTAR ISI:

D A F T A R I S I :

D A F T A R I S I :

D A F T A R I S I :

D A F T A R I S I :

D A F T A R I S I :

D A F T A R I S I :

D A F T A R I S I :

B U L L E T I N S T A T I S T I K

B u l e t i n S t a t i s t i k







VOLUME 100/THN IX/2018

Juni 2018

RRIINNGGKKAASSAANN EEKKSSEEKKUUTTIIFF

Bulletin Statistik APUPPT disusun secara periodik untuk menyampaikan hasil pelaksanaan tugas dan fungsi PPATK dalam upaya mencegah dan memberantas Tindak Pidana Pencucian Uang di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (selanjutnya disebut UU TPPU) serta Undang-undang Nomor 9 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (selanjutnya disebut UU TPPT). Dalam bulletin ini, statistik yang dihimpun mencakup:

1. Perkembangan aktivitas pelaporan oleh Pihak Pelapor (Penyedia Jasa Keuangan/PJK, Penyedia Barang dan/atau Jasa Lain/PBJ), serta Ditjen Bea Cukai;

2. Penyampaian hasil analisis dan hasil pemeriksaan kepada Apgakum dan/atau penyidik, serta

3. Informasi lainnya yang terkait dengan pelaksanaan tugas PPATK.

Mengakhiri kuartal kedua tahun 2018, jumlah penyampaian laporan ke PPATK semakin terus bertambah. Penerimaan pelaporan terbanyak selama Juni 2018 terutama terkait LTKL (Swift Bank), LTKT, LTKM, dan LTPBJ, yakni masing-masing bertambah sebanyak 547,6 ribu LTKL, 236,0 ribu LTKT, 3,1 ribu LTKM, 1,7 ribu LTPBJ, serta 31 LPUT. Dengan adanya penambahan laporan-laporan tersebut, jumlah keseluruhan laporan yang telah diterima PPATK sejak Januari 2003 telah mencapai 60.120.516 laporan atau meningkat sebanyak 12,8 persen dibandingkan jumlah kumulatif laporan per akhir Desember 2017. Bila diamati perkembangan bulanannya (month-to-month, disingkat m-to-m), penerimaan keseluruhan laporan di Juni 2018 bila dibandingkan penerimaan pada bulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 67,8 persen. Penurunan terjadi pada hampir seluruh jenis laporan, terutama terjadi pada penerimaan LTKL, LTPBJ, dan LTKM, yakni masing-masing turun sebesar 74,6 persen, 44,6 persen, dan 36,4 persen.

Terkait fungsi analisis, selama Juni 2018, PPATK telah menyampaikan Hasil Analisis (selanjutnya disebut HA) kepada penyidik sebanyak 19 HA, dengan 16 HA diantaranya merupakan HA reaktif (permintaan dari penyidik), dan selebihnya sebanyak 3 HA merupakan HA Proaktif (inisiatif dari PPATK). Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Korupsi menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 7 HA (38,2 persen).

Sesuai amanat UU TPPU, selain melakukan fungsi analisis, PPATK juga memiliki fungsi pemeriksaan. Selama Juni 2018, terdapat penambahan 1 Hasil Pemeriksaan (selanjutnya disebut HP) yang disampaikan kepada Penegak Hukum, yaitu ke Penyidik DJP. Dengan demikian, jumlah HP yang telah disampaikan kepada penyidik maupun Kementerian/Lembaga terkait sejak berlakunya UU TPPU, tercatat sebanyak 112 HP, dengan rincian 45 HP diantaranya disampaikan ke Penyidik KPK, 31 HP masing-masing ke Penyidik Kejaksaan dan Kepolisian, 18 HP ke Penyidik DJP, 7 HP ke Penyidik DJBC, 6 HP ke Penyidik BNN, dan 3 HP ke Panglima TNI.

Sementara itu, terkait dengan putusan pengadilan, berdasarkan data terkini, hingga Juni 2018 terdapat 133 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU TPPU. Bila diakumulasikan sejak Januari 2005, jumlah putusan pengadilan terkait TPPU tercatat sudah sebanyak 171 kasus dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup dan denda maksimal Rp32 Miliar.

Semoga buku ini dapat bermanfaat.

Jakarta, Juli 2018

KIAGUS AHMAD BADARUDDIN Kepala PPATK

2

BULLETIN STATISTIK ANTI PENCUCIAN UANG & PENDANAAN TERORISME | JUNI 2018

RINGKASAN STATISTIK

LAPORAN TRANSAKSI

Periode Januari 2003 s.d. Juni 2018:

Jumlah Laporan yang diterima PPATK s.d. Juni 2018

sebanyak 60.120.516 Laporan.

A. LTKM = 387.757 Laporan, bertambah 8,2 persen dibanding posisi Desember 2017.

B. LTKT = 29.902.036 Laporan, bertambah 5,5 persen dibanding posisi Desember 2017.

C. LTPBJ = 289.842 Laporan, bertambah 10,9 persen dibanding posisi Desember 2017.

D. LPUT = 29.981 Laporan yang diperoleh melalui 28 lokasi pelaporan.

E. LTKL = 25.510.900 Laporan (LTKL SWIFT Bank saja terhitung sejak Januari 2014).

Tahun 2018 (s.d. Juni 2018):

Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 6.844.614 Laporan

atau naik 52,4 persen dibandingkan jumlah kumulatif periode yang sama tahun 2017 (c-to-c).

A. LTKM = 29.447 Laporan, naik 5,1 persen (c-to-c).

B. LTKT = 1.546.589 Laporan, naik 16,7 persen (c-to-c).

C. LTPBJ = 28.604 Laporan, naik 65,0 persen (c-to-c).

D. LPUT = 266 Laporan, turun 95,9 persen (c-to-c).

E. LTKL = 5.239.708 Laporan, naik 68,2 persen (c-to-c).

Juni 2018:

Jumlah Laporan yang diterima sebanyak 788.437 Laporan,

atau turun 67,8 persen dibandingkan Mei 2018 (m-to-m),

atau naik 14,6 persen dibandingkan Juni 2017 (y-on-y).

A. LTKM = 3.115 Laporan, turun 44,6 persen (m-to-m), atau turun 29,6 persen (y-on-y).

B. LTKT = 236.000 Laporan, turun 17,1 persen (m-to-m), namun naik 17,4 persen (y-on-y).

C. LTPBJ = 1.711 Laporan, turun 36,4 persen (m-to-m), atau turun 33,4 persen (y-on-y).

D. LPUT = 31 Laporan, naik 29,2 persen (m-to-m), atau naik 210,0 persen (y-on-y).

E. LTKL = 547.580 Laporan, turun 74,6 persen (m-to-m), namun naik 14,1 persen (y-on-y).

HASIL ANALISIS DAN HASIL PEMERIKSAAN

Periode Januari 2003 s.d. Juni 2018:

Hasil Analisis (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan ke Penyidik

Januari 2003 s.d. Juni 2018 sebanyak 4.319 HA yang terkait dengan 15.282 LTKM.

A. HA - Proaktif = 2.119 HA yang terkait dengan 7.172 LTKM.

- Inquiry = 2.200 HA yang terkait dengan 8.110 LTKM.

B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 2.016 IHA.

C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 145 HA yang terkait dengan 463 LTKM.

D. HP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 112 Laporan.

Tahun 2018 (s.d. Juni 2018):

HA yang disampaikan ke Penyidik selama Juni 2018 sebanyak 201 HA

yang terkait dengan 1.958 LTKM.

A. HA - Proaktif = 67 HA yang terkait dengan 872 LTKM.

- Inquiry = 134 HA yang terkait dengan 1.086 LTKM.

B. Informasi Hasil Analisis (IHA) = 234 IHA.

C. HA terkait Pendanaan Terorisme = 13 HA yang terkait dengan 38 LTKM.

D. HP yang disampaikan ke Penyidik/Kementerian/Lembaga Terkait = 6 Laporan.

3


LAPORAN TRANSAKSI KEU ANGAN MENCURIGAKAN (LTKM)

LTKM merupakan laporan yang disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan (selanjutnya disebut PJK) berdasarkan UU TPPU Pasal 23 Ayat (1) huruf a, sesuai kriteria pada Pasal 1 Angka 5.

• Selama Juni 2018, jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK sebanyak 3.115 LTKM, dengan rata-rata penerimaan sebanyak 156 laporan/hari (1 bulan = 20 hari). Pelaporan LTKM selama bulan ini turun 44,6 persen dibandingkan jumlah pada bulan Mei 2018 lalu (m-to-m), atau lebih rendah 29,6 persen dibandingkan dengan jumlah LTKM selama Juni 2017 (y-on-y).

• Secara keseluruhan, jumlah LTKM yang diterima oleh PPATK sejak Januari 2003 s.d. Juni 2018 telah mencapai sebanyak 387.757 LTKM atau bertambah 8,2 persen dibandingkan jumlah kumulatif LTKM pada akhir Desember 2017.

• Peningkatan pelaporan LTKM, terutama terjadi sejak diberlakukannya UU TPPU tanggal 22 Oktober 2010. Jumlah LTKM yang telah diterima PPATK sejak Januari 2011 s.d. Juni 2018 tercatat sebanyak 323.833 LTKM, atau secara rata-rata tahunan meningkat 440,4 persen dibandingkan periode sebelum diberlakukannya UU TPPU.

• Dilihat dari sisi jumlah Pihak Pelapor, selama tahun 2018 (s.d. Juni 2018) tercatat sebanyak 329 PJK telah menyampaikan LTKM kepada PPATK. Sebagian besar LTKM atau sebanyak 50,2 persen LTKM disampaikan oleh PJK Bank, sedangkan 49,8 persen selebihnya disampaikan oleh PJK Non Bank. Mayoritas TKM selama periode ini terjadi di DKI Jakarta (50,5 persen), Jawa Barat (17,2 persen), dan Jawa Timur (6,5 persen).

• Berdasarkan profilnya, sebagian besar atau sebanyak 91,2 persen terlapor LTKM yang disampaikan selama tahun 2018 (s.d. Juni 2018) adalah perorangan, sedangkan 8,8 persen selebihnya merupakan korporasi. Mayoritas terlapor perorangan adalah Laki-laki (62,7 persen), dengan pekerjaan utama sebagai Pegawai Swasta (31,9 persen), serta sebagian besar berada pada usia produktif antara 30-60 tahun (67,7 persen).

• Berdasarkan LTKM selama tahun 2018 (s.d. Juni 2018), diketahui bahwa hanya sebanyak 30,6 persen LTKM saja yang mampu diidentifikasikan oleh Pihak Pelapor terindikasi tindak pidana, dan selebihnya sebanyak 69,5 persen LTKM tidak terisi atau belum mengindikasikan tindak pidana. Indikasi Tindak Pidana Asal yang dominan adalah Penipuan (38,4 persen), Korupsi (20,9 persen), dan Perjudian (7,0 persen).

LAPORAN TRANSAKSI

UU TPPU

Pasal 23 Ayat (1):

“Penyedia jasa keuangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal

17 ayat (1) huruf a wajib

menyampaikan laporan kepada

PPATK yang meliputi:

a. Transaksi Keuangan Mencurigakan;

b. Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah

paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus

juta rupiah) atau dengan mata uang

asing yang nilainya setara, yang dilakukan

baik dalam satu kali Transaksi maupun

beberapa kali Transaksi dalam 1 (satu)

hari kerja; dan/atau

c. Transaksi Keuangan transfer dana dari

dan ke luar negeri.”

Pasal 1 Angka 5:

“Transaksi Keuangan Mencurigakan

adalah:

a. Transaksi Keuangan yang menyimpang

dari profil, karakteristik, atau kebiasaan

pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang

bersangkutan;

b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa

yang patut diduga dilakukan dengan

tujuan untuk menghindari pelaporan

Transaksi yang

c. bersangkutan yang wajib dilakukan oleh

Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan

Undang-Undang ini;

d. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau

batal dilakukan dengan menggunakan

Harta Kekayaan yang diduga berasal dari

hasil tindak pidana; atau

e. Transaksi Keuangan yang diminta oleh

PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor

karena melibatkan Harta Kekayaan yang

diduga berasal dari hasil tindak pidana.”

4


Tabel 1

Perbandingan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU

Berdasarkan Jenis PJK Pelapor

s.d. Juni 2018

Juni-2017Kumulatif

s.d. Juni-2017

Jan-2017 s.d.

Des-2017Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Bank 36,309 123,049 2,668 15,841 31,081 3,046 1,452 14,773 168,903 205,212 132

Ø Bank Umum 36,022 121,167 2,652 15,532 30,626 3,011 1,398 14,510 166,303 202,325 101

¤ Bank Milik Negara 11,096 50,200 960 5,465 9,873 759 380 4,129 64,202 75,298 4

¤ Bank Swasta 12,540 58,073 1,519 8,591 17,708 1,654 861 8,674 84,455 96,995 50

¤ Bank Pembangunan

Daerah

8,614 7,959 75 656 1,640 481 87 1,073 10,672 19,286 26

¤ Bank Asing 2,615 2,592 51 542 906 98 55 515 4,013 6,628 12

¤ Bank Campuran 1,157 2,343 47 278 499 19 15 119 2,961 4,118 9

Ø Bank Perkreditan Rakyat 287 1,882 16 309 455 35 54 263 2,600 2,887 31

Non Bank 27,615 115,203 1,759 12,190 25,053 2,576 1,663 14,674 154,930 182,545 197

Ø Pasar Modal 1,088 3,461 60 617 1,322 142 84 740 5,523 6,611 18

Ø Asuransi 2,939 20,961 182 2,111 4,633 268 210 1,709 27,303 30,242 32

Ø Dana Pensiun 1 13 0 1 3 0 0 3 19 20 1

Ø Lembaga

Pembiayaan/Leasing

1,435 43,286 167 1,336 3,140 326 192 2,048 48,474 49,909 24

Ø Kegiatan Usaha Penukaran

Valuta Asing

22,122 36,839 794 5,623 11,506 1,576 1,017 8,327 56,672 78,794 72

Ø Money Remittance/KUPU 30 9,467 513 2,066 3,663 210 134 1,585 14,715 14,745 34

Ø Perusahaan Perdagangan

Berjangka Komoditi

0 1,084 43 434 778 52 26 257 2,119 2,119 13

Ø Koperasi 0 87 0 1 1 2 0 4 92 92 2

Ø Penyelenggara E-Money 0 5 0 1 6 0 0 1 12 12 1

Ø Perusahaan Modal

Ventura

0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0

Ø Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total LTKM 63,924 238,252 4,427 28,031 56,134 5,622 3,115 29,447 323,833 387,757 329

Tahun 2018Jenis PJK Pelapor

Sebelum

Berlakunya

UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober

2010)*)

Sesudah Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011) Jumlah

Jan 2003

s.d. Juni-

2018

Jumlah PJK

Pelapor 2018

(s.d. Juni-2018)Tahun

2011-2016

Tahun 2017

Jumlah

- Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.

- Data Tahun 2011 s.d.Juni 2018 menggunakan Database SIAPUPPT per 30 Juni 2018.

Grafik 1

Perbandingan Rata-rata LTKM per Tahun

Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU No. 8 Tahun 2010


8,560

11,261

1,423

535

395

347

736

3,640

3

6,463

7,556

1,962

283

12

43,178

1,387

1,568

1,077

327

145

36

136

367

0

179

2,765

4

0

0

7,991

Bank Milik Negara

Bank Swasta

Bank Pembangunan Daerah

Bank Asing

Bank Campuran

Bank Perkreditan Rakyat

Pasar Modal

Asuransi

Dana Pensiun

Lembaga Pembiayaan/Leasing

Pedagang Valuta Asing

Money Remittance/KUPU

Perusahaan Perdagangan…

Pos dan Giro

Total

Sebelum berlakunya UU TPPU

Sesudah berlakunya UU TPPU

5


Grafik 2

Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK per-bulan

Juni 2017 s.d. Juni 2018

- Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan

tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.

4,427 4,028 5,148 4,781 4,892 5,057 4,197 5,302 4,802 4,983 5,623 5,622 3,115

-9.0

27.8-7.1

2.33.4

-17.0

26.3 -9.43.8

12.80.0

-44.6

-50.0

-40.0

-30.0

-20.0

-10.0

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

Jun-17 Jul-17 Aug-17 Sep-17 Oct-17 Nov-17 Dec-17 Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18 May-18 Jun-18

2018

LTKM per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)

Grafik 3

Jumlah dan Persentase Kumulatif LTKM

Menurut Jenis PJK Pelapor

Juni 2018

Bank

14,773 50%Non Bank

14,674 50%

29,447LTKM

Grafik 4

Jumlah dan Persentase Kumulatif PJK Pelapor

yang Menyampaikan LTKM

Juni 2018

Bank

132 40%

Non Bank

197 60%

329PJK

6


Grafik 5

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKM

Januari 2014 s.d. Juni 2018

Catatan : - Jumlah Kumulatif dihitung sejak Januari 2003

- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir

sejak tahun 2014 s.d. Juni 2018

Grafik 6

Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun dan Rata-rata Penerimaan per-Bulan


Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir

sejak tahun 2014 s.d. Juni 2018

196,775 253,508302,176

358,310387,757

39,688 56,733 48,668 56,134 29,447

28.8%

19.2%

18.6%

8.2%

2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah Kumulatif Jumlah Per-tahun Perkembangan Kumulatif (%)

39,688

56,733

48,668

56,134

29,447

3,307 4,728 4,056 4,678 4,908

2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah Per-tahun Rata-rata per-bulan

7


Grafik 7

Perkembangan Jumlah LTKM per-tahun Berdasarkan Jenis PJK


Catatan : - Jumlah LTKM per tahun dihitung berdasarkan penerimaan LTKM oleh PPATK pada

tahun berjalan.

- Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun

2014 s.d.Juni 2018

Grafik 8

Perkembangan Rata-rata Penerimaan LTKM per-Bulan


Catatan : - Perkembangan LTKM yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun

2014 s.d. Juni 2018

39,688

56,733

48,668

56,134

29,447

23,790 26,56725,507

31,081

14,77315,898

30,166

23,16125,053

14,674

2014 2015 2016 2017 2018

Bank + Non Bank Bank Non Bank

3,307.3

4,727.8

4,055.7

4,677.8

4,907.8

0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000

2014

2015

2016

2017

2018

8


Tabel 2

Perkembangan Jumlah LTKM yang Diterima PPATK

Berdasarkan Propinsi Domisili Kantor Penyedia Jasa Keuangan Pelapor Kejadian Transaksi

s.d. Juni 2018

Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018

m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Aceh 22 165 387 33 8 213 0.7 -75.8 -63.6 29.1

Sumatera Utara 150 947 1,952 172 77 957 3.2 -55.2 -48.7 1.1

Sumatera Barat 14 121 198 21 10 95 0.3 -52.4 -28.6 -21.5

Sumatera Selatan 87 771 1,321 88 47 416 1.4 -46.6 -46.0 -46.0

Bengkulu 7 45 164 9 0 36 0.1 -100.0 -100.0 -20.0

Jambi 28 117 290 22 7 154 0.5 -68.2 -75.0 31.6

Riau 48 347 552 79 19 327 1.1 -75.9 -60.4 -5.8

Kepulauan Riau 65 437 1,191 112 48 502 1.7 -57.1 -26.2 14.9

Lampung 21 287 522 43 66 404 1.4 53.5 214.3 40.8

Kep Bangka Belitung 4 40 86 15 17 53 0.2 13.3 325.0 32.5

Banten 169 1,114 2,405 186 82 926 3.1 -55.9 -51.5 -16.9

DKI Jakarta 2,059 13,823 27,007 2,571 1,552 14,882 50.5 -39.6 -24.6 7.7

Jawa Barat 962 5,072 10,377 1,060 537 5,057 17.2 -49.3 -44.2 -0.3

Jawa Tengah 137 772 1,546 169 82 917 3.1 -51.5 -40.1 18.8

Jawa Timur 356 1,770 3,544 417 262 1,926 6.5 -37.2 -26.4 8.8

DI Yogyakarta 34 316 592 38 29 238 0.8 -23.7 -14.7 -24.7

Bali 35 206 448 75 23 286 1.0 -69.3 -34.3 38.8

Nusa Tenggara Barat 15 91 162 9 24 78 0.3 166.7 60.0 -14.3

Nusa Tenggara Timur 1 96 138 4 2 27 0.1 -50.0 100.0 -71.9

Maluku 3 22 80 8 2 36 0.1 -75.0 -33.3 63.6

Maluku Utara 3 6 44 9 0 23 0.1 -100.0 -100.0 283.3

Kalimantan Barat 26 170 366 31 40 178 0.6 29.0 53.8 4.7

Kalimantan Timur 16 191 542 64 33 277 0.9 -48.4 106.3 45.0

Kalimantan Tengah 4 40 81 12 5 64 0.2 -58.3 25.0 60.0

Kalimantan Selatan 15 136 277 41 5 166 0.6 -87.8 -66.7 22.1

Kalimantan Utara 1 21 29 1 0 12 0.0 -100.0 -100.0 -42.9

Sulawesi Utara 21 96 217 10 10 116 0.4 0.0 -52.4 20.8

Sulawesi Selatan 71 504 934 91 51 484 1.6 -44.0 -28.2 -4.0

Sulawesi Tengah 7 72 156 19 19 113 0.4 0.0 171.4 56.9

Sulawesi Tenggara 19 84 176 19 15 117 0.4 -21.1 -21.1 39.3

Sulawesi Barat 1 3 8 0 0 0 0.0 n.a. -100.0 -100.0

Gorontalo 2 16 31 26 4 46 0.2 -84.6 100.0 187.5

Papua 18 118 280 157 36 300 1.0 -77.1 100.0 154.2

Papua Barat 6 15 31 11 3 21 0.1 -72.7 -50.0 40.0

Total LTKM 4,427 28,031 56,134 5,622 3,115 29,447 100.0 -44.6 -29.6 5.1

Propinsi Kantor PJK Pelapor

Kejadian Transaksi

Jumlah LTKM% Distribusi

Kumulatif s.d.

Juni-2018

Perkembangan Juni-2018

(dalam Persen)

Catatan: - Angka tidak mencerminkan kejadian tindak pidana pada wilayah pelaporan

- Angka ”0.0” mencerminkan tidak adanya PJK yang melaporkan adanya transaksi keuangan

mencurigakan pada wilayah tersebut atau dalam pelaporan tidak disebutkan wilayah kejadian

sehingga dihitung sebagai laporan dari kantor pusat (DKI Jakarta).

- Peningkatan month-to-month (disingkat m-to-m) merupakan perbandingan jumlah pada bulan

tertentu terhadap jumlah pada bulan sebelumnya.

- Peningkatan year-on-year (disingkat y-on-y) merupakan perbandingan jumlah pada bulan tertentu

terhadap jumlah pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

- Peningkatan cummulative-to-cummulative (disingkat c-to-c) merupakan perbandingan jumlah

kumulatif tahunan hingga bulan tertentu terhadap jumlah kumulatif pada periode yang sama tahun

sebelumnya.

9


Ga

mb

ar

1.

Pe

me

taa

n P

rop

insi

Me

nu

rut

Ka

teg

ori

Pe

rse

nta

se K

um

ula

tif LT

KM

Tah

un

20

18

(s.

d. Ju

ni 20

18

)

LTK

M M

en

uru

t P

rov

insi

Ke

jad

ian

Te

rla

po

r

Ja

nu

ari

20

03

s.d

. M

are

t 2

01

3

LTK

M M

en

uru

t P

rov

insi

Ke

jad

ian

Te

rla

po

r

Ja

nu

ari

20

03

s.d

. M

are

t 2

01

3

LTK

M M

en

uru

t P

rov

insi

Ke

jad

ian

Te

rla

po

r

Ja

nu

ari

20

03

s.d

. M

are

t 2

01

3

LTK

M M

en

uru

t P

rov

insi

Ke

jad

ian

Te

rla

po

r

Ja

nu

ari

20

03

s.d

. M

are

t 2

01

3

LTK

M M

en

uru

t P

rov

insi

Ke

jad

ian

Te

rla

po

r

Ja

nu

ari

20

03

s.d

. M

are

t 2

01

3

LTK

M M

en

uru

t P

rov

insi

Ke

jad

ian

Te

rla

po

r

Ja

nu

ari

20

03

s.d

. M

are

t 2

01

3

LTK

M M

en

uru

t P

rov

insi

Ke

jad

ian

Te

rla

po

r

Ja

nu

ari

20

03

s.d

. M

are

t 2

01

3

Ca

tata

n :

Ju

mla

h L

TKM

dih

itu

ng

be

rda

sark

an

Lo

ka

si P

ela

po

ran

. Ju

mla

h L

TKM

tid

ak M

en

ce

rmin

ka

n T

erja

din

ya

Tin

da

k P

ida

na

.

10


Tabel 3


Berdasarkan Kategori Terlapor

s.d. Juni 2018

Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Perorangan 3,826 25,102 50,430 5,118 2,892 26,844 91.2 -43.5 -24.4 6.9

Ø Laki-Laki 2,396 15,940 31,826 3,229 1,812 16,830 62.7 -43.9 -24.4 5.6

Ø Perempuan 1,430 9,162 18,604 1,889 1,080 10,014 37.3 -42.8 -24.5 9.3

Perusahaan/Korporasi 601 2,929 5,704 504 223 2,603 8.8 -55.8 -62.9 -11.1

Total LTKM 4,427 28,031 56,134 5,622 3,115 29,447 100.0 -44.6 -29.6 5.1

Jenis Kategori Terlapor


Kumulatif s.d.

Juni-2018


(dalam Persen)

Tabel 4


Berdasarkan Jenis Pekerjaan Terlapor Perseorangan

s.d. Juni 2018

Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Ø Pegawai Swasta 1,364 8,145 16,736 1,618 894 8,553 31.9 -44.7 -34.5 5.0

Ø Pengusaha/Wiraswasta 968 5,785 11,080 1,051 528 5,784 21.5 -49.8 -45.5 0.0

Ø PNS (termasuk pensiunan) 388 2,171 4,687 598 298 2,669 9.9 -50.2 -23.2 22.9

Ø Ibu Rumah Tangga 229 1,616 3,387 380 266 2,012 7.5 -30.0 16.2 24.5

Ø Pedagang 112 1,073 2,339 248 151 1,457 5.4 -39.1 34.8 35.8

Ø Pelajar/Mahasiswa 133 1,169 2,305 212 148 1,040 3.9 -30.2 11.3 -11.0

Ø TNI/Polri (termasuk

pensiunan)87 663 1,211 124 90 671 2.5 -27.4 3.4 1.2

Ø Pejabat Lembaga Legislatif

dan Pemerintah69 497 951 160 74 668 2.5 -53.8 7.2 34.4

Ø Pegawai BI/BUMN/BUMD

(termasuk pensiunan)60 481 1,033 131 64 657 2.4 -51.1 6.7 36.6

Ø Profesional dan Konsultan 74 366 859 110 67 580 2.2 -39.1 -9.5 58.5

Ø Pengajar dan Dosen 29 229 414 34 14 180 0.7 -58.8 -51.7 -21.4

Ø Buruh, Pembantu Rumah

Tangga dan Tenaga

Keamanan

10 91 159 27 24 122 0.5 -11.1 140.0 34.1

Ø Petani dan Nelayan 10 83 164 26 8 92 0.3 -69.2 -20.0 10.8

Ø Pengurus dan pegawai

yayasan/lembaga berbadan

hukum lainnya

13 128 276 18 8 69 0.3 -55.6 -38.5 -46.1

Ø Pegawai Bank 5 49 126 6 7 67 0.2 16.7 40.0 36.7

Ø Ulama/Pendeta/Pimpinan

organisasi dan kelompok

keagamaan

4 17 38 3 4 27 0.1 33.3 0.0 58.8

Ø Pengurus Parpol 2 15 29 3 1 11 0.0 -66.7 -50.0 -26.7

Ø Pengurus/Pegawai

LSM/organisasi tidak

berbadan hukum lainnya

0 3 7 1 0 9 0.0 -100.0 n.a. 200.0

Ø Pegawai Money Changer 0 2 3 0 0 1 0.0 n.a. n.a. -50.0

Ø Pengrajin 0 1 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

Ø Tidak Teridentifikasi dll 269 2,518 4,624 368 246 2,175 8.1 -33.2 -8.6 -13.6

Total Terlapor Perseorangan 3,826 25,102 50,430 5,118 2,892 26,844 100.0 -43.5 -24.4 6.9

Jenis Pekerjaan Utama

Terlapor Perseorangan


Kumulatif s.d.

Juni-2018


(dalam Persen)

11


Tabel 5


Berdasarkan Kelompok Umur Terlapor Perseorangan

s.d. Juni 2018

Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Ø Usia Dibawah 30 tahun 1,030 6,294 12,820 1,209 749 6,689 24.9 -38.0 -27.3 6.3

Ø Usia 30 - 40 tahun 1,102 7,189 14,263 1,457 794 7,722 28.8 -45.5 -27.9 7.4

Ø Usia 40 - 50 tahun 889 5,932 12,043 1,251 734 6,502 24.2 -41.3 -17.4 9.6

Ø Usia 50 - 60 tahun 540 3,822 7,576 798 411 3,939 14.7 -48.5 -23.9 3.1

Ø Usia Diatas 60 tahun 216 1,537 3,102 345 171 1,684 6.3 -50.4 -20.8 9.6

Ø Tidak Teridentifikasi 49 328 626 58 33 308 1.1 -43.1 -32.7 -6.1

Total Terlapor Perseorangan 3,826 25,102 50,430 5,118 2,892 26,844 100.0 -43.5 -24.4 6.9

Kategori Umur

Terlapor Perseorangan


Kumulatif s.d.

Juni-2018


(dalam Persen)

Tabel 6


Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal

s.d. Juni 2018

Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Terkait Tindak Pidana 984 7,514 14,699 1,615 817 8,981 30.5 -49.4 -17.0 19.5

Ø Penipuan 441 3,315 6,212 566 305 3,453 38.4 -46.1 -30.8 4.2

Ø Korupsi 246 1,669 3,346 328 186 1,878 20.9 -43.3 -24.4 12.5

Ø Perjudian 13 547 1,156 47 81 626 7.0 72.3 523.1 14.4

Ø Terorisme 126 518 1,107 155 48 591 6.6 -69.0 -61.9 14.1

Ø Narkotika 25 237 399 96 24 565 6.3 -75.0 -4.0 138.4

Ø Di Bidang Perpajakan 24 274 581 158 28 501 5.6 -82.3 16.7 82.8

Ø Di Bidang Perbankan 40 162 369 77 25 337 3.8 -67.5 -37.5 108.0

Ø Penyuapan 23 207 479 58 20 277 3.1 -65.5 -13.0 33.8

Ø Penggelapan 2 90 249 17 11 177 2.0 -35.3 450.0 96.7

Ø Penyelundupan Imigran 0 0 0 1 0 59 0.7 -100.0 n.a. n.a.

Ø Penyelundupan Barang 0 3 12 8 3 18 0.2 -62.5 n.a. 500.0

Ø Di Bidang Asuransi 0 0 2 2 0 16 0.2 -100.0 n.a. n.a.

Ø Pencurian 0 5 19 4 0 7 0.1 -100.0 n.a. 40.0

Ø Perdagangan Manusia 2 32 36 0 1 6 0.1 n.a. -50.0 -81.3

Ø Di Bidang Lingkungan Hidup 0 78 83 1 0 4 0.0 -100.0 n.a. -94.9

Ø Pemalsuan Uang 0 1 3 0 3 4 0.0 n.a. n.a. 300.0

Ø Penyelundupan Tenaga

Kerja3 3 6 0 0 4 0.0 n.a. -100.0 33.3

Ø Di Bidang Kehutanan 1 50 57 0 1 3 0.0 n.a. 0.0 -94.0

Ø Psikotropika 0 1 11 1 0 3 0.0 -100.0 n.a. 200.0

Ø Di Bidang Kelautan 6 145 167 0 0 1 0.0 n.a. -100.0 -99.3

Ø Di Bidang Pasar Modal 1 8 12 0 0 1 0.0 n.a. -100.0 -87.5

Ø Perdagangan Senjata

Gelap1 1 6 0 0 1 0.0 n.a. -100.0 0.0

Ø Prostitusi 0 3 5 0 0 1 0.0 n.a. n.a. -66.7

Ø Penculikan 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Tindak pidana lain yang

diancam dengan pidana penjara

4 tahun atau lebih

30 165 382 96 81 448 5.0 -15.6 170.0 171.5

Tidak Teridentifikasi Tindak

Pidana/dll3,443 20,517 41,435 4,007 2,298 20,466 69.5 -42.7 -33.3 -0.2

Total LTKM 4,427 28,031 56,134 5,622 3,115 29,447 100.0 -44.6 -29.6 5.1

Dugaan Tindak Pidana Asal


Kumulatif s.d.

Juni-2018


(dalam Persen)

12


LAPORAN TRANSAKSI KEU ANGAN TUNAI (LTKT)

LTKT adalah laporan atas transaksi yang dilakukan dengan

menggunakan uang kertas dan/atau uang logam yang

dilaporkan oleh PJK. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU,

Pasal 23.

• Jumlah LTKT yang disampaikan PJK kepada PPATK selama

Juni 2018 sebanyak 236.000 LTKT, dengan rata-rata

penerimaan sebanyak 11.800 laporan/hari (1 bulan = 20

hari). Dibandingkan jumlah LTKT pada bulan sebelumnya,

jumlah tersebut turun 17,1 persen (m-to-m), namun tercatat

naik 17,4 persen jika dibandingkan jumlah pada Juni 2017

(y-on-y).

• Dengan demikian, jumlah penerimaan LTKT selama tahun

2018 (s.d. Juni 2018) telah sebanyak 1.546,6 ribu laporan

yang dilaporkan oleh 411 PJK.

• Bila diakumulasikan sejak Januari 2003 s.d. Juni 2018, PPATK

mencatat telah menerima sebanyak 25,5 juta LTKT.

• Dilihat berdasarkan jenis industri PJK pelapor, mayoritas LTKT

disampaikan oleh PJK Bank (99,3 persen), utamanya PJK

Bank Umum (98,0 persen).

• Sejak diberlakukannya UU TPPU, jumlah LTKT telah mengalami

penambahan sebesar 108,5 persen atau sebanyak 16,9 juta

laporan dibandingkan dengan sebelum berlakunya UU TPPU.

Grafik 9

Perkembangan dan Peningkatan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK per-bulan

s.d. Juni 2018

201,0

93

271,8

78

253,9

81

238,8

60

247,1

79

258,6

40

255,9

02

315,2

21

218,6

13

241,7

60

250,3

85

284,6

10

236,0

00

35.2-6.6

-6.0 3.54.6 -1.1

23.2

-30.6

10.63.6

13.7-17.1

-40.0

-30.0

-20.0

-10.0

0.0

10.0

20.0

30.0

40.0

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000


2018

LTKT per Bulan % Perkembangan Bulanan (month-to-month)

UU TPPU

Pasal 1 Angka 6 :

“Transaksi Keuangan Tunai adalah

Transaksi Keuangan yang dilakukan

dengan menggunakan uang kertas

dan/atau uang logam.”

13


Tabel 7

Perbandingan Jumlah LTKT yang Diterima PPATK Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU


s.d. Juni 2018

Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Bank 8,620,893 12,417,477 199,686 1,314,376 2,830,771 282,391 234,858 1,535,483 16,783,731 25,404,624 294

Ø Bank Umum 8,619,074 12,402,484 199,381 1,312,769 2,827,121 281,974 234,456 1,516,253 16,745,858 25,364,932 106

Ø Bank Perkreditan Rakyat 1,819 14,993 305 1,607 3,650 417 402 19,230 37,873 39,692 188

Non Bank 10,530 56,232 1,407 11,047 21,092 2,219 1,142 11,106 88,430 98,960 117

Ø Pasar Modal 44 39 0 0 3 1 0 16 58 102 3

Ø Asuransi 165 867 0 186 187 0 0 346 1,400 1,565 3

Ø Dana Pensiun 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ø Lembaga

Pembiayaan/Leasing

3 804 1 48 68 0 0 12 884 887 2

Ø Kegiatan Usaha Penukaran

Valuta Asing

9,972 49,614 1,333 10,124 19,809 1,952 1,031 9,633 79,056 89,028 93

Ø Money Remittance/KUPU 346 4,611 73 689 1,025 266 111 1,099 6,735 7,081 16

Ø Pos dan Giro 0 3 0 0 0 0 0 0 3 3 0

Ø Koperasi 0 87 0 0 0 0 0 0 87 87 0

Ø Pegadaian 0 207 0 0 0 0 0 0 207 207 0

Ø Perusahaan Perdagangan

Berjangka Komoditi

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total LTKT 8,631,423 12,473,709 201,093 1,325,423 2,851,863 284,610 236,000 1,546,589 16,872,161 25,503,584 411

Tahun 2017 Tahun 2018

Tahun 2011-

2016

Jumlah

PJK

Pelapor

Tahun 2018

(s.d. Juni-

2018)

Jumlah

Jenis Pihak Pelapor

Jumlah Jan

2003 s.d.

Juni-2018

Sebelum

Berlakunya

UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober

2010)*)


No. 8 Thn 2010 (sejak Januari 2011)

- Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010

Grafik 10

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LTKT



- Perkembangan LTKT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2014

s.d.Juni 2018.

16,121,14718,347,896

21,105,13223,956,995

25,503,584

1,851,086 2,226,749 2,757,236 2,851,863 1,546,589

13.8%

15.0%

13.5%

6.5%

2014 2015 2016 2017 2018

Kumulatif LTKT LTKT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)

14


LAPORAN PEMBAWAAN

UANG TUNAI

(LPUT)

LPUT merupakan laporan atas pembawaan uang tunai ke dalam

atau ke luar daerah kepabeanan Indonesia. Penyampaian LPUT

dilakukan oleh Direktorat Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK,

dan mulai efektif per Januari 2006.

• Selama Juni 2018, terdapat 31 LPUT yang disampaikan Direktorat

Jendral Bea dan Cukai RI kepada PPATK.

• Dengan adanya penambahan LPUT selama Juni 2018, maka

jumlah total LPUT yang diterima PPATK sejak Januari 2006 s.d.

Juni 2018 tercatat sebanyak 22.407 laporan dengan

penerimaan laporan terbanyak berasal dari Soekarno Hatta

(60,1 persen) dan Batam (34,2 persen).

• Selain menerima LPUT, PPATK juga telah menerima pelaporan

pelanggaran pembawaan uang tunai dari Dirjen Bea dan Cukai

RI. Hingga Juni 2018, tercatat terjadi 304 pelanggaran

pembawaan uang tunai yang terjadi di 19 lokasi pelaporan.

Berdasarkan lokasinya, sebagaian besar pelanggaran

pembawaaan uang tunai terjadi di Ngurah Rai Denpasar, yakni

sebanyak 45,1 persen atau sebanyak 137 pelanggaran.

Tabel 8

Perbandingan Jumlah LPUT Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU

Berdasarkan Lokasi Pelaporan

s.d. Juni 2018

Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Ø Batam 2,683 1,617 0 3,309 3,368 0 0 2 4,987 7,670

Ø Soekarno Hatta 2,866 7,278 0 2,857 3,329 0 0 0 10,607 13,473

Ø Bandung 3 4 2 4 7 0 0 0 11 14

Ø Tanjung Balai Karimun 0 34 0 17 19 0 0 0 53 53

Ø Tj. Pinang 97 16 0 2 3 0 0 0 19 116

Ø Ngurah Rai Denpasar 50 113 0 180 465 21 30 249 827 877

Ø Dumai 1 4 0 0 0 0 0 0 4 5

Ø Teluk Bayur 7 2 0 0 0 0 0 0 2 9

Ø Teluk Nibung 1 0 0 1 1 0 0 0 1 2

Ø Medan 3 1 0 3 3 0 0 0 4 7

Ø Balikpapan 0 3 1 4 4 0 0 0 7 7

Ø Pontianak 0 4 0 9 9 0 0 0 13 13

Ø Pekanbaru 0 2 0 6 8 3 0 7 17 17

Ø Semarang (Tj. Emas) 0 6 0 2 5 0 0 0 11 11

Ø Lombok 0 12 0 0 0 0 0 0 12 12

Ø Palembang 0 2 0 0 4 0 0 0 6 6

Ø Yogyakarta 0 4 0 3 3 0 0 0 7 7

Ø Mataram 0 5 0 2 8 0 0 0 13 13

Ø Ent ikong 0 4 0 8 15 0 0 0 19 19

Ø Kuala Namu 0 1 7 27 36 0 1 3 40 40

Ø Juanda 0 14 0 11 14 0 0 0 28 28

Ø Tarakan 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1

Ø Atambua 0 0 0 0 2 0 0 1 3 3

Ø Kupang 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1

Ø Nunukan 0 0 0 0 0 0 0 3 3 3

Ø Makassar 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1

Ø Sintete 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2

Ø Banda Aceh 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1

Total LPUT 5,711 9,126 10 6,445 7,304 24 31 266 16,696 22,407

Lokasi Pelaporan



Jumlah Jan 2006

s.d. Juni-2018Tahun

2011-2016

Sebelum

Berlakunya UU

TPPU

No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober

2010)*)

Tahun 2017

Jumlah

Tahun 2018


UU TPPU

Pasal 34 Ayat (1) :

“Setiap orang yang membawa

uang tunai dalam mata uang

rupiah dan/atau mata uang asing,

dan/atau instrumen pembayaran

lain dalam bentuk cek, cek

perjalanan, surat sanggup bayar,

atau bilyet giro paling sedikit

Rp100.000.000,00 (seratus juta

rupiah) atau yang nilainya setara

dengan itu ke dalam atau ke luar

daerah pabean Indonesia wajib

memberitahukannya kepada

Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai.“

Pasal 35 Ayat (1) :

“Setiap orang yang tidak

memberitahukan pembawaan

uang tunai dan/atau instrumen

pembayaran lain sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1)

dikenai sanksi administratif berupa

denda sebesar 10% (sepuluh

perseratus) dari seluruh jumlah

uang tunai dan/atau instrumen

pembayaran lain yang dibawa

dengan jumlah paling banyak

Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta

rupiah).”

15


Grafik 11

Perbandingan Jumlah LPUT Berdasarkan Lokasi Pelaporan


Grafik 12

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif LPUT



- Perkembangan LPUT yang disajikan hanya dibatasi selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2014 s.d.

Juni 2018.

7,67013,473

1453116

877592771317111267131940281313121

0 5,000 10,000 15,000

BatamSoekarno Hatta

BandungTanjung Balai Karimun

Tj. PinangNgurah Rai Denpasar

DumaiTeluk Bayur

Teluk NibungMedan

BalikpapanPontianak

PekanbaruSemarang (Tj. Emas)

LombokPalembangYogyakarta

MataramEntikong

Kuala NamuJuandaTarakan

AtambuaKupang

NunukanMakassar

SinteteBanda Aceh

13,902 13,920 14,837

22,141 22,411

1,470 18 917 7,304 266

0.1%6.6%

49.2%

1.2%

2014 2015 2016 2017 2018

Kumulatif LPUT LPUT Per-Tahun Perkembangan Kumulatif (%)

16


Tabel 9

Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai

Menurut Lokasi Pelaporan


(1) (2) (3)

Ngurah Rai Denpasar 137 45.1%

Soekarno Hatta 60 19.7%

Batam 49 16.1%

Kuala Namu 13 4.3%

Pekan Baru 8 2.6%

Pontianak 8 2.6%

Medan 6 2.0%

Tarakan 4 1.3%

Dumai 3 1.0%

Bandung 3 1.0%

Tj. Pinang 2 0.7%

Teluk Bayur 2 0.7%

Tj. Balai Karimun 2 0.7%

Halim Perdana Kusumah 1 0.3%

Teluk Nibung 1 0.3%

Juanda 1 0.3%

Mataram 1 0.3%

Palembang 1 0.3%

Atambua 2 0.7%

Total Pelanggaran

Pembawaan Uang Tunai304 100.0%

%Lokasi Pelaporan

Jumlah

Jan-2006

s.d. Juni-2018

Grafik 13

Perbandingan Jumlah Kumulatif Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai

Menurut Lokasi Pelaporan


137

60

49

13

8

8

6

4

3

3

2

2

2

1

1

1

1

1

2

Ngurah Rai Denpasar

Soekarno Hatta

Batam

Kuala Namu

Pekan Baru

Pontianak

Medan

Tarakan

Dumai

Bandung

Tj. Pinang

Teluk Bayur

Tj. Balai Karimun

Halim Perdana Kusumah

Teluk Nibung

Juanda

Mataram

Palembang

Atambua

17


LAPORAN TRANSAKSI DARI

PENYEDIA BARANG DAN JASA

(LTPBJ)

Laporan Transaksi dari PBJ telah diatur dalam UU TPPU, Pasal 17 ayat

(1). Laporan Transaksi dari PBJ mulai efektif diterima PPATK sejak Mei

2012.

• Jumlah Laporan Transaksi dari PBJ (LTPBJ) yang disampaikan

kepada PPATK selama Juni 2018 tercatat bertambah sebanyak

1.711 Laporan, atau turun sebesar 36,4 persen

(m-to-m) dibandingkan jumlah pada bulan sebelumnya, atau

lebih rendah 33,4 persen dibandingkan jumlah pada Juni 2017.

• Dengan adanya penambahan tersebut, bila diakumulasikan

sejak Mei 2012, maka jumlah LTPBJ yang diterima PPATK hingga

Juni 2018 telah mencapai 218.311 laporan yang berasal dari 751

PBJ.

• Dari sejumlah LTPBJ yang dilaporkan selama Mei 2012 s.d. Juni

2018, sebagian besar laporan transaksi yang dilaporkan berasal

dari PBJ di bidang Properti, yaitu sebanyak 132.583 laporan atau

60,7 persen, diikuti oleh Pedagang Kendaraan Bermotor

sebanyak 80.137 laporan atau 36,7 persen, Pedagang

Perhiasan/Logam Mulia sebanyak 4.075 laporan atau 1,9 persen,

Balai Lelang sebanyak 1.450 laporan atau 0,7 persen, dan

Pedagang Barang Seni/Antik sebanyak 4 laporan atau 0,0

persen.

Tabel 10

Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari Penyedia Barang dan Jasa (PBJ)

Mei 2012 s.d. Juni 2018

Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Ø Perusahaan Properti 90,629 1,045 10,353 23,472 1,237 710 18,482 132,583 492

Ø Pedagang Kendaraan

Bermotor52,326 1,395 6,688 18,398 1,321 924 9,413 80,137 182

Ø Pedagang

Perhiasan/logam mulia3,294 10 118 454 55 29 327 4,075 10

Ø Balai Lelang 465 120 182 603 76 48 382 1,450 57

Ø Barang Seni / Antik 4 0 0 0 0 0 0 4 10

Ø Tidak terklasifikasi 62 0 0 0 0 0 0 62 0

Total LTPBJ 146,780 2,570 17,341 42,927 2,689 1,711 28,604 218,311 751

Jumlah PBJ

Pelapor Mei

2012 s.d. Juni-

2018

Jenis Perusahaan

Penyedia Barang dan Jasa

Lainnya (PBJ)

Tahun

2012-2016

Tahun 2017Jumlah LTPBJ

Mei 2012 s.d.

Juni-2018

Tahun 2018

Catatan : Laporan dari PBJ diterima sejak Mei 2012, setelah diundangkannya UU TPPU (Oktober 2010).

UU TPPU

Pasal 17 Ayat (1) : ”Pihak Pelapor meliputi: a. penyedia jasa keuangan:

1. bank; 2. perusahaan pembiayaan; 3. perusahaan asuransi dan

perusahaan pialang asuransi; 4. dana pensiun lembaga

keuangan; 5. perusahaan efek; 6. manajer investasi; 7. kustodian; 8. wali amanat; 9. perposan sebagai penyedia

jasa giro; 10. pedagang valuta asing; 11. penyelenggara alat

pembayaran menggunakan kartu;

12. penyelenggara e-money dan/atau e-wallet;

13. koperasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam;

14. pegadaian; 15. perusahaan yang bergerak

di bidang perdagangan berjangka komoditi; atau

16. penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang.

b. penyedia barang dan/atau jasa lain:

1. perusahaan properti/agen properti;

2. pedagang kendaraan bermotor;

3. pedagang permata dan perhiasan/logam mulia;

4. pedagang barang seni dan antik; atau

5. balai lelang.”

18


Grafik 14

Perbandingan Jumlah Kumulatif Laporan Transaksi dari PBJ dan Jumlah PBJ Pelapor

Mei 2012 s.d. Juni 2018

Grafik 15

Jumlah dan Persentase Laporan Transaksi dari PBJ

Tahun 2018 (s.d. Juni 2018)

492

182

10

57

10

132,583

80,137

4,075

1,450

4

Perusahaan Properti

Pedagang Kendaraan

Bermotor

Perhiasan / logam mulia

Balai Lelang

Barang Seni / Antik

Jumlah Laporan Transaksi Jumlah PBJ

Perusahaan

Properti

18,482

65%

Pedagang

Kendaraan

Bermotor

9,413

33%

Perhiasan /

logam mulia

129

5%

Balai Lelang

382

1%

Barang Seni

/ Antik

0

0%

19


LAPORAN TRANSAKSI

KEUANGAN TRANSFER DANA

DARI/KE LUAR NEGERI

(LTKL)

Pelaksanaan kewajiban pelaporan LTKL mulai berlaku pada tanggal 14 Januari 2014 untuk Bank Umum dan 1 Desember 2015 untuk PJK selain Bank Umum. Kewajiban ini sesuai dengan UU TPPU, Pasal 23 Angka 1 huruf c.

• Hingga akhir Juni 2018 sebanyak 187 PJK telah menyampaikan LTKL kepada PPATK, yang terdiri dari 94 PJK Bank Umum dan 93 PJK selain Bank Umum. Dominasi pelaporan LTKL berasal dari Bank Umum, yakni sebesar 51,3 persen dari keseluruhan LTKL.

• Dilihat berdasarkan jenis laporan, mayoritas LTKL disampaikan oleh Bank Umum melalui LTKL SWIFT (28 persen), diikuti NON SWIFT oleh selain Bank Umum (38 persen), dan KUPU (34 persen).

• Jumlah LTKL SWIFT yang disampaikan PJK Bank kepada PPATK selama Januari 2014 s.d. Juni 2018 sebanyak 29,5 juta LTKL, dengan rata-rata penerimaan per bulan sebanyak 546,5 ribu laporan atau sebanyak 27,3 ribu laporan/hari (1 bulan = 20 hari).

• Dilihat berdasarkan jumlah laporan, sebagian besar LTKL SWIFT merupakan LTKL Incoming, yakni sebanyak 18,6 juta Laporan atau 62,9 persen sedangkan LTKL Outgoing sebanyak 10,9 juta Laporan atau 37,1 persen. Secara total, bila dilihat berdasarkan nilai dana yang ditransaksikan pada LTKL SWIFT, total nilai transfer dana yang masuk dari luar negeri (Incoming) cenderung lebih besar daripada total nilai transfer dana ke luar negeri (Outgoing). Namun demikian, nilai rata-rata transfer dana Outgoing per transaksi masih lebih besar daripada Incoming, yakni masing-masing sebesar Rp1.623 juta untuk setiap LTKL Outgoing dan Rp1.053 juta untuk setiap LTKL Incoming.

UU TPPU

Pasal 23 Angka 1 :

“Penyedia jasa keuangan

sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 17 ayat (1) huruf a wajib

menyampaikan laporan kepada

PPATK yang meliputi:

c. Transaksi Keuangan transfer

dana dari dan ke luar negeri..”

Peraturan Kepala PPATK No: PER-

12/1.02/PPATK/06/13 tentang Tata

Cara Penyampaian LTKL bagi

Penyedia Jasa Keuangan

Pasal 1 Angka 4:

Transfer Dana Dari dan Ke Luar

Negeri adalah rangkaian kegiatan

yang dimulai dengan perintah dari

Pengirim Asal yang bertujuan

memindahkan sejumlah Dana dari

dan ke luar wilayah Indonesia

kepada Penerima yang disebutkan

dalam Perintah Transfer Dana

sampai dengan diterimanya Dana

oleh Penerima.

Grafik 17

Jumlah LTKL

Menurut Jenis Pihak Pelapor

BANK

UMUM

51.3%

NON

BANK

UMUM

48.7%

Grafik 16

Jumlah Pihak Pelapor LTKL

Menurut Jenis Pihak Pelapor

BANK

UMUM

94

50%

NON

BANK

UMUM

93

50%

20


Grafik 18

Persentase Komposisi LTKL Menurut Jenis Laporan

Periode Januari 2014 s.d. Juni 2018

Grafik 19

Jumlah LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan


Grafik 20

Total Nilai LTKL SWIFT Menurut Jenis Laporan


SWIFT

28%

NON

SWIFT

38%

KUPU

34%

Outgoing10,934,483 LTKL

37%Incoming

18,576,417 LTKL63%

OutgoingRp17,747,357,089,845,700

48%Incoming

Rp19,557,393,130,393,800 52%

21


Grafik 21

Perkembangan Jumlah LTKL SWIFT Bank (dalam Ribu Laporan)

Periode Juni 2017 s.d. Juni 2018

Grafik 22

Perkembangan Total Nilai (dalam Triliun Rupiah) LTKL SWIFT Bank


Grafik 23

Perkembangan Rata-rata Nilai (dalam Juta Rupiah) per Laporan LTKL SWIFT Bank


182 210 212 197 212 226 212 228 186 226 218 229 165

298 358 336 322 356 346 341 403 364466 449

1,924

383


Outgoing

Incoming

267

325 343334 339

377 386 376357

427402

414

302288

341356 358 354

404 394416

372

432410

439

349


Outgoing Incoming

1,464 1,5461,620

1,6951,604 1,673

1,821

1,650

1,923 1,891 1,840 1,810 1,833

967952

1,060 1,112994

1,166 1,155

1,034 1,024927 912

228

912


Outgoing Incoming

22


LAPORAN

PENUNDAAN TRANSAKSI

(LPT)

Sesuai UU TPPU Pasal 26, Penyedia jasa keuangan dapat

melakukan penundaan Transaksi paling lama 5 (lima) hari kerja

terhitung sejak penundaan Transaksi dilakukan. Berikut ini

perkembangan pelaporan LPT sampai dengan Juni 2018.

• Jumlah LPT yang dilaporkan oleh PJK kepada PPATK selama

Juni 2018 tercatat hanya sebanyak 1 Laporan, atau turun

88,9 persen dibandingkan dengan jumlah laporan yang

diterima pada Mei 2018 yang sebanyak 9 laporan.

• Dengan adanya penambahan tersebut, jumlah keseluruhan

LPT yang diterima PPATK sejak tahun 2013 hingga Juni 2018

tercatat sebanyak 2.920 laporan.

• Mayoritas penundaan transaksi selama tahun 2018

(s.d. Juni 2018) dilakukan oleh PJK Bank (97,5 persen),

terutama Bank Negara (49,4 persen) dan BPD (25,3 persen).

Sebagian besar transaksi yang ditunda berupa Transfer

(40,95 persen). Dilihat dari profil terlapor, mayoritas terlapor

adalah perorangan (97,5 persen) dengan profesi utama

sebagai Pengusaha/Wiraswasta (49,4 persen), Pegawai

Swasta (16,5 persen), dan Ibu Rumahtangga (11,4 persen).

• Bila dilihat dari besaran nominalnya, sebagian besar transaksi

yang ditunda selama tahun 2018 (s.d. Juni 2018) bernilai

dibawah Rp100 juta (84,8 persen). Sejalan dengan hal

tersebut, berdasarkan pemenuhan aspeknya, sebagian

besar LPT selama periode tersebut atau sebanyak

89,9 persen telah memenuhi aspek formil, namun disisi lain

belum memenuhi aspek materil.

• Bila dilihat menurut domisili PJK Penunda Transaksi, mayoritas

dari transaksi yang ditunda selama tahun 2018 (s.d. Juni

2018) terjadi di Propinsi DKI Jakarta (53,2 persen), Jawa Barat

(15,2 persen), dan Sumatera Selatan (13,9 persen).

• Alasan Penundaan Transaksi: Terdapat 38,0 persen transaksi

yang ditunda oleh PJK belum teridentifikasi dengan jelas

alasan yang menjadi pertimbangan penundaan transaksi

sesuai ketentuan UU TPPU. Sedangkan dari sejumlah transaksi

yang telah teridentifikasi alasan penundaannya, sebagian

besar LPT didasari atas pertimbangan bahwa Pengguna

Jasa memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan

yang berasal dari hasil tindak pidana

(20,3 persen).

UU TPPU

Pasal 26

Ayat (1) :

(1) Penyedia jasa keuangan dapat

melakukan penundaan

Transaksi paling lama 5 (lima)

hari kerja terhitung sejak

penundaan Transaksi dilakukan.

(2) Penundaan Transaksi

sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dilakukan dalam hal

Pengguna Jasa:

a. melakukan Transaksi yang

patut diduga menggunakan

Harta Kekayaan yang

berasal dari hasil tindak

pidana sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 ayat

(1);

b. memiliki rekening untuk

menampung Harta

Kekayaan yang berasal dari

hasil tindak pidana

sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2 ayat (1); atau

c. diketahui dan/atau patut

diduga menggunakan

Dokumen palsu.

(3) Pelaksanaan penundaan

Transaksi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dicatat

dalam berita acara penundaan

Transaksi.

(4) Penyedia jasa keuangan

memberikan salinan berita

acara penundaan Transaksi

kepada Pengguna Jasa.

(5) Penyedia jasa keuangan wajib

melaporkan penundaan

Transaksi kepada PPATK

dengan melampirkan berita

acara penundaan Transaksi

dalam waktu paling lama 24

(dua puluh empat) jam

terhitung sejak waktu

penundaan Transaksi dilakukan.

(6) Setelah menerima laporan

penundaan Transaksi

sebagaimana dimaksud pada

ayat (5) PPATK wajib

memastikan pelaksanaan

penundaan Transaksi dilakukan

sesuai dengan Undang-Undang

ini.

(7) Dalam hal penundaan Transaksi

telah dilakukan sampai dengan

hari kerja kelima, penyedia jasa

keuangan harus memutuskan

akan melaksanakan Transaksi

atau menolak Transaksi

tersebut.

23


Grafik 24

Perkembangan Bulanan Jumlah LPT yang Diterima PPATK

Juni 2017 s.d. Juni 2018

Tabel 11

Perkembangan Jumlah LPT yang Diterima PPATK


s.d. Juni 2018

Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Bank 6 125 219 9 1 77 97.5 -88.9 -83.3 -38.4

Ø Bank Negara 0 22 31 1 1 39 49.4 0.0 n.a. 77.3

Ø Bank Swasta 1 16 22 2 0 12 15.2 -100.0 -100.0 -25.0

Ø BPD 4 86 163 3 0 20 25.3 -100.0 -100.0 -76.7

Ø Bank Asing 1 1 3 2 0 4 5.1 -100.0 -100.0 300.0

Ø Bank Campuran 0 0 0 1 0 2 2.5 -100.0 n.a. n.a.

Non Bank 0 3 8 0 0 2 2.5 n.a. n.a. -33.3

Ø Asuransi 0 3 7 0 0 2 2.5 n.a. n.a. -33.3

Ø Pasar Modal 0 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Total LPT 6 128 227 9 1 79 100.0 -88.9 -83.3 -38.3


(Dalam Persen)

Jenis Pihak Pelapor

Jumlah LPT% Distribusi

Kumulatif s.d.

Juni-2018

Tabel 12


Berdasarkan Pemenuhan Aspek Formil dan Aspek Materil

s.d. Juni 2018

Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Aspek Formil dan Aspek

Materil terpenuhi0 4 4 0 1 3 3.8 n.a. n.a. -25.0

Aspek Formil terpenuhi,

namun Aspek Materil tidak

terpenuhi

6 122 212 9 0 71 89.9 -100.0 -100.0 -41.8

Aspek Formil tidak terpenuhi,

namun Aspek Materil

terpenuhi

0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Aspek Formil dan Aspek

Materil tidak terpenuhi0 2 11 0 0 5 6.3 n.a. n.a. 150.0

Total LPT 6 128 227 9 1 79 100.0 -88.9 -83.3 -38.3

Pemenuhan Aspek Formil

dan Aspek Materil

Laporan Penundaan Transaksi


Kumulatif s.d.

Juni-2018


(Dalam Persen)

Keterangan:

(1) Aspek formil terpenuhi bila Berita Acara/Pernyataan telah dilakukan penundaan transaksi dibuat tidak lebih dari 24

jam setelah transaksi ditunda.

(2) Aspek materil terpenuhi bila transaksi yang ditunda bernilai Rp100 juta atau lebih.

6

50

18

6 6 5

14 13

1922

15

9

1

Jun-17 Jul-17 Aug-17Sep-17 Oct-17 Nov-17Dec-17Jan-18 Feb-18 Mar-18 Apr-18May-18Jun-18

24


Tabel 13


Berdasarkan Jenis Transaksi Yang Ditunda

s.d. Juni 2018

Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Transfer 3 83 135 6 0 32 40.5 -100.0 -100.0 -61.4

Tarik/Setor Tunai 0 10 15 0 1 8 10.1 n.a. n.a. -20.0

Incoming Valas 1 1 1 0 0 4 5.1 n.a. -100.0 300.0

Remittance 0 0 0 1 0 4 5.1 -100.0 n.a. n.a.

Penukaran Valas 0 0 0 0 0 2 2.5 n.a. n.a. n.a.

Polis Asuransi 0 1 3 0 0 2 2.5 n.a. n.a. 100.0

Internet Banking 0 3 3 1 0 1 1.3 -100.0 n.a. -66.7

SMS/Mobile Banking 0 4 7 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

Redemption penyertaan 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Saham 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Pembayaran 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Kirim Valas 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Lainnya 2 18 39 0 0 14 17.7 n.a. -100.0 -22.2

Tidak Terisi 0 8 24 1 0 12 15.2 -100.0 n.a. 50.0

Total LPT 6 128 227 9 1 79 100.0 -88.9 -83.3 -38.3

Jenis Transaksi Yang Ditunda

Jumlah LPT % Distribusi

Kumulatif s.d.

Juni-2018


(Dalam Persen)

Tabel 14


Berdasarkan Jenis Terlapor dan Jenis Pekerjaan Utama Terlapor Perorangan

s.d. Juni 2018

Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Perorangan 6 127 226 9 1 77 97.5 -88.9 -83.3 -39.4

Ø Pengusaha/Wiraswasta 2 43 80 4 1 39 49.4 -75.0 -50.0 -9.3

Ø Pegawai Swasta 0 24 43 0 0 13 16.5 n.a. n.a. -45.8

Ø Ibu Rumahtangga 2 13 27 4 0 9 11.4 -100.0 -100.0 -30.8

Ø Pedagang 1 8 10 0 0 5 6.3 n.a. -100.0 -37.5

Ø Pelajar/Mahasiswa 0 11 25 0 0 3 3.8 n.a. n.a. -72.7

Ø Buruh 1 14 20 1 0 2 2.5 -100.0 -100.0 -85.7

Ø PNS 0 7 9 0 0 1 1.3 n.a. n.a. -85.7

Ø Profesional 0 1 1 0 0 1 1.3 n.a. n.a. 0.0

Ø TNI/POLRI (Termasuk

Pensiunan)0 1 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

Ø TKW 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø PEPS 0 3 5 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

Ø Pengajar/Dosen 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Belum/Tidak Bekerja 0 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Ø Tidak Teridentifikasi 0 2 3 0 0 4 5.1 n.a. n.a. 100.0

Korporasi 0 1 1 0 0 2 2.5 n.a. n.a. 100.0

Total LPT 6 128 227 9 1 79 100.0 -88.9 -83.3 -38.3

Jenis Terlapor dan

Pekerjaan Utama

Terlapor Perorangan


(Dalam Persen)Jumlah LPT % Distribusi

Kumulatif s.d.

Juni-2018

Tabel 15


Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi Yang Ditunda

s.d. Juni 2018

Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Ø Dibawah Rp100 juta 6 119 212 8 0 67 84.8 -100.0 -100.0 -43.7

Ø Rp100 juta s.d. Rp1 miliar 0 5 11 1 0 9 11.4 -100.0 n.a. 80.0

Ø Diatas Rp1 miliar 0 4 4 0 1 3 3.8 n.a. n.a. -25.0

Total LPT 6 128 227 9 1 79 100.0 -88.9 -83.3 -38.3


Kumulatif s.d.

Juni-2018

Kategori Nominal Transaksi


(Dalam Persen)

25


Tabel 16


Berdasarkan Propinsi Kantor PJK Pelapor Penundaan Transaksi

s.d. Juni 2018

Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

DKI JAKARTA 2 35 53 6 1 42 53.2 -83.3 -50.0 20.0

JAWA BARAT 0 3 4 1 0 12 15.2 -100.0 n.a. 300.0

SUMSEL 3 80 156 0 0 11 13.9 n.a. -100.0 -86.3

JAWA TIMUR 0 1 2 1 0 3 3.8 -100.0 n.a. 200.0

DIY 0 0 0 0 0 3 3.8 n.a. n.a. n.a.

KEPRI 0 0 0 0 0 2 2.5 n.a. n.a. n.a.

KEP BABEL 0 0 0 0 0 1 1.3 n.a. n.a. n.a.

SUMUT 0 0 0 0 0 1 1.3 n.a. n.a. n.a.

BANTEN 0 1 1 0 0 1 1.3 n.a. n.a. 0.0

KALSEL 0 0 0 0 0 1 1.3 n.a. n.a. n.a.

KALTIM 1 3 3 0 0 1 1.3 n.a. -100.0 -66.7

NTB 0 2 2 1 0 1 1.3 -100.0 n.a. -50.0

KALTENG 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

SULTRA 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

SULSEL 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

KALBAR 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

SUMBAR 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

MALUKU 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

GORONTALO 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

BALI 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

SULTENG 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

NAD 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

SULUT 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

JAWA TENGAH 0 0 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

JAMBI 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

PAPUA 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

NTT 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

RIAU 0 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

BENGKULU 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

SULBAR 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

LAMPUNG 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Total LPT 6 128 227 9 1 79 100.0 -88.9 -83.3 -38.3


Kumulatif s.d.

Juni-2018


(Dalam Persen)Propinsi Kantor PJK

Penunda Transaksi

Tabel 17


Berdasarkan Jenis Alasan Penundaan Transaksi

s.d. Juni 2018

Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Pertimbangan (1) dan (2) 0 3 7 0 0 7 8.9 n.a. n.a. 133.3

Pertimbangan (1) dan (3) 0 0 0 0 0 3 3.8 n.a. n.a. n.a.

Pertimbangan (2) dan (3) 0 0 0 0 0 4 5.1 n.a. n.a. n.a.

Pertimbangan (1) saja 3 31 51 3 0 10 12.7 -100.0 -100.0 -67.7

Pertimbangan (2) saja 1 24 40 2 0 16 20.3 -100.0 -100.0 -33.3

Pertimbangan (3) saja 0 2 4 2 0 9 11.4 -100.0 n.a. 350.0

Tidak Teridentifikasi 2 68 125 2 1 30 38.0 -50.0 -50.0 -55.9

Total LPT 6 128 227 9 1 79 100.0 -88.9 -83.3 -38.3

Alasan Penundaan Transaksi


Kumulatif s.d.

Juni-2018


(Dalam Persen)

Keterangan: (1) Pengguna Jasa melakukan transaksi yang patut diduga menggunakan Harta Kekayaan yang berasal dari hasil

tindak pidana; (2) Pengguna Jasa memiliki rekening untuk menampung Harta Kekayaan yang berasal dari hasil tindak pidana; (3) Penguna Jasa diketahui dan/atau patut diduga menggunakan Dokumen palsu.

26


HASIL ANALISIS

(HA)

• Selama Juni 2018, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 34 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 249 laporan, yang terdiri dari:

o HA Proaktif sebanyak 14 HA (41,2 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 38 laporan, dan

o HA Inquiry sebanyak 20 HA (58,8 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 211 laporan.

• Selama tahun 2018 (s.d. Juni 2018), PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 201 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 1.958 laporan, yang terdiri dari:

o HA Proaktif sebanyak 67 HA (33,3 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 872 laporan, dan

o HA Inquiry sebanyak 134 HA (66,7 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 1.086 laporan.

• Setelah berlakunya UU TPPU s.d. Juni 2018, PPATK telah menyampaikan kepada Penyidik sebanyak 2.888 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 12.172 laporan, yang terdiri dari:

o HA Proaktif sebanyak 947 HA (32,8 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 4.321 laporan, dan

o HA Inquiry sebanyak 1.941 HA (67,2 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 7.851 laporan.

• Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d. Juni 2018, jumlah HA (tidak termasuk Hasil Pemeriksaan) yang disampaikan kepada Penyidik sudah mencapai 4.319 HA dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 15.282 laporan, yang terdiri dari:

o HA Proaktif sebanyak 2.119 HA (49,1 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 7.172 laporan, dan

o HA Inquiry sebanyak 2.200 HA (50,9 persen) dengan jumlah LTKM terkait sebanyak 8.110 laporan.

• Berdasarkan jumlah HA selama tahun 2018 (s.d. Juni 2018), dugaan tindak pidana Korupsi masih menjadi tindak pidana yang paling dominan dalam HA, yaitu sebanyak 93 HA (46,3 persen). Jumlah HA dengan dugaan tindak pidana Korupsi tersebut naik 20.8 persen jika dibandingkan jumlah HA selama periode yang sama tahun 2017 yang berjumlah sebanyak 46 HA. Sementara itu, jumlah HA dengan dugaan tindak pidana Penipuan yang merupakan tindak pidana dominan berikutnya juga mengalami peningkatan sebesar 66,7 persen jika dibandingkan jumlah HA selama periode yang sama tahun 2017.

• Selain menyampaikan Hasil Analisis, PPATK juga menyampaikan Informasi Hasil Analisis kepada pihak-pihak yang telah menjalin kerjasama pertukaran informasi dengan PPATK. Selama tahun 2018 (s.d. Juni 2018), jumlah IHA yang telah disampaikan telah sebanyak 234 IHA. IHA terbanyak disampaikan kepada DJP, yaitu sebanyak 47 IHA (20,1 persen).

ANALISIS & PEMERIKSAAN

UU TPPU

Pasal 44 Ayat (1) :

“Dalam rangka melaksanakan fungsi

analisis atau pemeriksaan laporan dan

informasi sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat: a. meminta dan menerima laporan dan

informasi dari Pihak Pelapor;

b. meminta informasi kepada instansi atau

pihak terkait;

c. meminta informasi kepada Pihak Pelapor

d. berdasarkan pengembangan hasil analisis

PPATK;

e. meminta informasi kepada Pihak Pelapor

f. berdasarkan permintaan dari instansi

penegak hukum atau mitra kerja di luar

negeri;

g. meneruskan informasi dan/atau hasil

analisis kepada instansi peminta, baik di

dalam maupun di luar negeri;

h. menerima laporan dan/atau informasi dari

i. masyarakat mengenai adanya dugaan

tindak pidana Pencucian Uang;

j. meminta keterangan kepada Pihak

Pelapor dan pihak lain yang terkait

dengan dugaan tindak pidana Pencucian

Uang;

k. merekomendasikan kepada instansi

penegak hukum mengenai pentingnya

melakukan intersepsi atau penyadapan

atas informasi elektronik dan/atau

dokumen elektronik sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-

undangan;

l. meminta penyedia jasa keuangan untuk

m. menghentikan sementara seluruh atau

sebagian Transaksi yang diketahui atau

dicurigai merupakan hasil tindak pidana;

n. meminta informasi perkembangan

penyelidikan dan penyidikan yang

dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal

dan tindak pidana Pencucian Uang;

o. mengadakan kegiatan administratif lain

dalam lingkup tugas dan tanggung jawab

sesuai dengan ketentuan Undang-Undang

ini; dan

p. meneruskan hasil analisis atau

pemeriksaan kepada penyidik.”

27


Tabel 18

Jumlah HA yang Disampaikan ke Penyidik dan Jumlah LTKM yang menjadi Dasar Analisis (Terkait)

Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis HA


Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

PROAKTIF

Ø Hasil Analisis 1,172 750 3 53 130 14 14 67 947 2,119

Ø LTKM Terkait 2,851 2,042 7 318 1,407 152 38 872 4,321 7,172

INQUIRY**)

Ø Hasil Analisis 259 1,523 16 114 284 28 20 134 1,941 2,200

Ø LTKM Terkait 259 4,626 182 902 2,139 260 211 1,086 7,851 8,110

TOTAL

Ø Hasil Analisis 1,431 2,273 19 167 414 42 34 201 2,888 4,319

Ø LTKM Terkait 3,110 6,668 189 1,220 3,546 412 249 1,958 12,172 15,282

Tahun

2011-2016

Tahun 2017

Jumlah

Jenis Hasil Analisis (HA)



Jumlah Jan

2003 s.d. Juni-

2018

Sebelum

Berlakunya UU

TPPU

No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober

2010)*)

Tahun 2018

Keterangan :

- Cut off data per 30 Juni 2018.

- Proaktif adalah HA yang disampaikan atas insiatif PPATK.

- Inquiry adalah HA yang disampaikan sebagai jawaban atas permintaan dari Apgakum.


- HA Inquiry Januari 2004 sampai dengan Desember 2008, hanya diperhitungkan sebagai catatan biasa dan tidak

diperhitungkan sebagai HA.

Grafik 25

Perkembangan Jumlah HA per-Tahun yang Disampaikan ke Penyidik

Berdasarkan Jenis HA


456

362

435414

201

73

110 103130

67

383

252

332

284

134

2014 2015 2016 2017 2018

HA per-Tahun Proaktif Inquiry

28


Tabel 19

Jumlah Kumulatif HA yang Disampaikan ke Penyidik Berdasarkan Jenis Penyidik


Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Ø KEPOLISIAN SAJA 0 832 6 77 189 16 16 85 1,106 1,106

Ø KEJAKSAAN SAJA 104 414 3 19 47 3 4 20 481 585

Ø KPK SAJA 0 587 5 43 114 13 7 58 759 759

Ø KEPOLISIAN, KEJAKSAAN DAN

KPK

0 99 0 0 0 0 0 0 99 99

Ø KEPOLISIAN DAN KEJAKSAAN 1,327 52 0 0 0 0 0 0 52 1,379

Ø KEPOLISIAN DAN KPK 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2


BNN

0 2 0 0 0 0 0 0 2 2


DITJEN PAJAK

0 5 0 0 0 0 0 0 5 5

Ø KEJAKSAAN DAN KPK 0 7 0 0 0 0 0 0 7 7

Ø DITJEN PAJAK 0 214 1 22 43 9 3 24 281 281

Ø DITJEN BEA DAN CUKAI 0 14 2 3 10 0 1 5 29 29

Ø BADAN NARKOTIKA NASIONAL

(BNN)

0 45 2 3 11 1 3 9 65 65

JUMLAH HA 1,431 2,273 19 167 414 42 34 201 2,888 4,319

Penyidik

Sebelum

Berlakunya UU

TPPU

No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober

2010)*)



Jumlah Jan

2003 s.d. Juni-

2018Tahun

2011-2016

Tahun 2017

Jumlah

Tahun 2018

Catatan : Jumlah Inquiry belum memperhitungkan inquiry Januari 2004 s.d. Desember 2008, sebanyak 295 laporan.

Tabel 20

Jumlah HA yang Disampaikan ke Penyidik

Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal


Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Ø Korupsi; 580 1,166 7 77 196 18 13 93 1,455 2,035

Ø Penyuapan; 40 59 1 9 14 1 0 4 77 117

Ø Narkotika; 47 93 3 12 29 3 6 20 142 189

Ø Di bidang perbankan; 46 41 0 1 5 0 0 2 48 94

Ø Di bidang Pasar Modal 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1

Ø Di bidang perasuransian; 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Ø Kepabeanan; 9 20 1 2 9 0 1 5 34 43

Ø Terorisme/Pendanaan

Teorisme;

19 74 0 9 23 4 8 13 110 129

Ø Pencurian; 4 5 0 0 0 0 0 0 5 9

Ø Penggelapan; 42 64 1 9 16 0 1 4 84 126

Ø Penipuan; 419 278 1 15 49 6 0 25 352 771

Ø Pemalsuan; 5 5 0 0 0 1 0 2 7 12

Ø Perjudian; 17 40 0 1 1 0 0 1 42 59

Ø Prost itusi; 4 2 0 0 0 0 0 0 2 6

Ø Di bidang perpajakan; 7 197 1 22 43 9 3 24 264 271

Ø Di bidang kehutanan; 6 7 0 0 1 0 0 2 10 16

Ø Di bidang kelautan dan

perikanan;

0 0 0 1 3 0 0 0 3 3

Ø Perdagangan orang; 0 7 1 2 8 0 0 4 19 19

Ø Pidana lain yang diancam

dengan penjara 4 tahun atau lebih

0 26 1 4 13 0 2 2 41 41

Ø Tidak Teridentifikasi / dll 185 188 2 3 4 0 0 0 192 377

JUMLAH HA 1,431 2,273 19 167 414 42 34 201 2,888 4,319

Sebelum

Berlakunya UU

TPPU

No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober

2010)*)



Jumlah Jan

2003 s.d. Juni-

2018

Tahun 2017Dugaan Tindak Pidana Asal

JumlahTahun

2011-2016

Tahun 2018

29


Tabel 21

Jumlah HA yang Tidak Ditemukan Indikasi berkaitan dengan Tindak Pidana

dan Tidak disampaikan ke Penyidik (HA database)

Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU


Hasil

Analisis

LTKM

Terkait

Sebelum

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(s/d Oktober 2010)*

Januari 2003 -

Desember 2010 553 938

2011-2013 255 504

2014 36 63

2015 1 1

2016 - -

2017 - -

2018

(s.d. Juni) - -

Jumlah 292 568

845 1,506 Jumlah Tahun 2003 s.d. Juni 2018

Tahun

Setelah

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(s/d Oktober 2010)*

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010

Catatan : HA dimasukan dalam database karena tidak terindikasi terkait dugaan tindak

pidana, dianggap sesuai dengan profil dan memiliki underlying yang wajar

serta keterbatasan data.

Grafik 26

Perkembangan Jumlah HA per-Tahun yang Tidak Terindikasi Tindak Pidana (HA database)

dan Jumlah HA yang disampaikan ke Penyidik


36 1 0 0 0

456

362

435414

201

2014 2015 2016 2017 2018

HA Database HA ke Penyidik

30


Tabel 22

Jumlah Informasi Hasil Analisis (IHA) Terkait dengan Pemberian Informasi sesuai dengan

MoU dengan Lembaga/Instansi#) Terkait Berdasarkan Lembaga/Instansi Penyampaian IHA


Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Ø Komisi Pemberantasan Korupsi 378 81 2 19 55 7 4 37 173 551

Ø Badan Pengawas Pemilu 9 4 0 0 0 3 9 12 16 25

Ø Komisi Yudisial 5 23 0 0 2 0 0 4 29 34

Ø Tim Tas TIPIKOR

(Bubar Tgl 11/06/2007)

1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Ø BAPEPAM-LK (Menjadi OJK Th.

2012)

34 14 0 0 0 0 0 0 14 48

Ø Bank Indonesia 8 20 0 5 6 0 1 5 31 39

Ø Dirjen Pajak 47 92 4 11 26 11 8 47 165 212

Ø Kementerian Luar Negeri 1 0 0 0 1 0 0 0 1 2

Ø Kementerian Kehutanan 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Ø Badan Pemeriksa Keuangan 13 15 0 0 6 0 0 2 23 36

Ø Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan

6 0 0 2 5 0 0 1 6 12

Ø Kementerian Keuangan 39 134 0 15 27 2 0 6 167 206

Ø Lembaga Penjamin Simpanan 1 6 0 0 1 0 0 0 7 8

Ø Dit jen Bea dan Cukai 1 1 0 1 1 0 0 1 3 4

Ø Badan Narkotika Nasional 12 7 0 1 2 1 0 1 10 22

Ø Kementerian Hukum dan

HAM

1 20 0 1 2 0 0 2 24 25

Ø Kementerian Dalam Negeri 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1

Ø Ombudsman 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2

Ø Kementerian

Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi

0 3 0 0 0 0 0 0 3 3

Ø Kementerian Koordinator

Bidang Polit ik, Hukum, dan

Keamanan

0 4 0 0 0 0 0 0 4 4

Ø KPPU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Ø Otoritas Jasa Keuangan

(OJK)

0 18 0 2 4 1 0 5 27 27

Ø Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan RI

0 4 4 4 4 0 0 0 8 8

Ø Kementerian Kelautan dan

Perikanan RI

0 11 0 3 4 0 1 4 19 19

Ø Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian RI

0 1 0 0 0 0 0 0 1 1

Ø Kementerian Komunikasi dan

Informatika RI

0 9 0 0 0 0 1 2 11 11

Ø Kementerian Agama RI 0 1 0 3 3 0 0 0 4 4

Ø Tentara Nasional Indonesia 0 15 2 4 9 1 0 2 26 26

Ø BNPB 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1

Ø Kementerian Pertahanan 0 7 0 1 1 0 0 0 8 8

Ø Bappenas 0 4 0 0 1 0 0 0 5 5

Ø Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat

0 2 0 2 3 2 0 3 8 8

Ø Badan Kepegawaian Negara 0 1 0 0 1 0 0 0 2 2

Ø Kementerian Kesehatan 0 1 0 0 1 0 0 0 2 2

Ø Kementerian Agraria dan

Tata Ruang / Badan

Pertanahan Nasional

0 1 0 0 0 0 0 1 2 2

Ø Badan Intelijen Negara 0 7 0 2 4 1 0 3 14 14

Ø Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan

0 0 0 1 1 0 0 0 1 1

Ø Kementerian Perhubungan 0 0 0 2 3 0 0 0 3 3

Ø Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah

Tert inggal dan Transmigrasi

0 0 0 3 7 1 0 1 8 8

Ø Kementerian Badan Usaha

Milik Negara RI

0 0 0 1 1 0 0 0 1 1

Ø Kementerian Riset, Teknologi,

dan Pendidikan Tinggi

0 0 0 4 23 1 3 14 37 37

Ø Badan Pengawasan Obat

Makanan

0 0 0 1 1 1 0 1 2 2

Ø SKK Migas 0 0 0 0 1 0 0 1 2 2

Ø Kementerian Pemuda dan

Olahraga

0 0 0 0 0 1 0 1 1 1

Ø Badan Siber dan Sandi

Negara

0 0 0 0 0 1 0 1 1 1

Ø Mahkamah Agung 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1

Ø LKPP 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1

Ø Lainnya 6 327 20 96 176 16 12 75 578 584

JUMLAH IHA 563 837 32 184 382 51 40 234 1,453 2,016

Tahun 2018

Tahun

2011-2016

Sebelum

Berlakunya UU

TPPU

No. 8 Thn 2010

(s.d. Oktober

2010)*)



Jumlah Jan

2003 s.d. Juni-

2018

Tahun 2017Instansi

Jumlah

*) Data Tahun 2010 dihitung s.d. Desember 2010.

#) Pada periode sebelum berlakunya UU TPPU No.8 Tahun 2010, Instansi KPK, Ditjen Pajak, BNN, Ditjen Bea dan Cukai

belum dinyatakan sebagai instansi yang berwenang untuk menerima HA dari PPATK.

31


KARAKTERISTIK TERLAPOR

BERDASARKAN HASIL ANALISIS

(HA)

• Berdasarkan register data HA Proaktif selama tahun 2018

(s.d. Juni 2018) yang berjumlah sebanyak 67 HA, mayoritas

terlapor HA proaktif adalah perorangan

(79,1 persen atau sebanyak 53 HA).

• Dilihat berdasarkan nominal transaksinya, mayoritas HA

proaktif selama tahun 2018 (s.d. Juni 2018) bernominal di

atas Rp5 Miliar, yakni sebesar 25,4 persen atau sebanyak 17

HA.

• Berdasarkan lokus kejadiannya, diketahui bahwa sebagian

besar kasus dugaan TPPU dalam HA proaktif terjadi di

Propinsi DKI Jakarta (37,3 persen atau 25 HA), Jawa Timur

(19,4 persen atau 13 HA), dan Papua (11,9 persen atau 8

HA).

Tabel 23

Perkembangan HA Proaktif Berdasarkan Kategori Terlapor

s.d. Juni 2018

Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Perorangan 3 46 109 11 13 53 79.1 18.2 333.3 15.2

Ø Laki-Laki 3 37 92 7 8 37 55.2 14.3 166.7 0.0

Ø Perempuan 0 9 17 4 5 16 23.9 25.0 n.a. 77.8

Non Perorangan/Korporasi 0 7 21 3 1 14 20.9 -66.7 n.a. 100.0

Total HA Proaktif 3 53 130 14 14 67 100.0 0.0 366.7 26.4

Kategori Terlapor

Jumlah HA % Distribusi

Kumulatif

s.d. Juni-

2018


(Dalam Persen)

Grafik 27

Persentase HA Proaktif Berdasarkan Kategori Nominal Transaksi HA

Tahun 2018 (s.d. Juni 2018)

Dibawah

Rp1 Miliar

10.4

20%

Rp1 Miliar -

Rp2 Miliar

7.5

14%Rp2 Miliar -

Rp3 Miliar

6.0Rp3 Miliar -

Rp4 Miliar

1.5

3%

Rp4 Miliar -

Rp5 Miliar

1.5

Di atas Rp 5

Miliar

25.4

UU TPPU

Pasal 1 Angka 9 :

“Setiap Orang adalah orang

perseorangan atau Korporasi.”

32


Tabel 24

Perkembangan HA Proaktif

Menurut Locus (Tempat Kejadian) Indikasi Terjadinya Tindak Pidana

s.d. Juni 2018

Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017

s.d. Des-

2017

Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif

s.d. Juni-

2018


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Aceh 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Sumatera Utara 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Sumatera Barat 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Sumatera Selatan 0 1 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

Bengkulu 0 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Jambi 0 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Riau 0 0 2 0 0 1 1.5 n.a. n.a. n.a.

Kepulauan Riau 0 3 8 0 1 5 7.5 n.a. n.a. 66.7

Lampung 0 0 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Kep Bangka Belitung 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Banten 0 0 3 0 1 2 3.0 n.a. n.a. n.a.

DKI Jakarta 2 33 77 4 5 25 37.3 25.0 150.0 -24.2

Jawa Barat 0 0 0 3 0 5 7.5 -100.0 n.a. n.a.

Jawa Tengah 1 3 8 0 0 3 4.5 n.a. -100.0 0.0

Jawa Timur 0 0 2 5 7 13 19.4 40.0 n.a. n.a.

DI Yogyakarta 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Bali 0 1 1 1 0 1 1.5 -100.0 n.a. 0.0

Nusa Tenggara Barat 0 3 3 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

Nusa Tenggara Timur 0 1 1 1 0 1 1.5 -100.0 n.a. 0.0

Maluku 0 1 1 0 0 2 3.0 n.a. n.a. 100.0

Maluku Utara 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Kalimantan Barat 0 2 3 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

Kalimantan Timur 0 1 2 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

Kalimantan Tengah 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Kalimantan Selatan 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Sulawesi Utara 0 0 1 0 0 1 1.5 n.a. n.a. n.a.

Sulawesi Selatan 0 2 3 0 0 0 0.0 n.a. n.a. -100.0

Sulawesi Tengah 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Sulawesi Tenggara 0 0 1 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Sulawesi Barat 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Gorontalo 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Papua 0 2 9 0 0 8 11.9 n.a. n.a. 300.0

Papua Barat 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Total HA Proaktif 3 53 130 14 14 67 100.0 0.0 366.7 26.4

Propinsi

Jumlah HA % Distribusi

Kumulatif

s.d. Juni-

2018


(Dalam Persen)

Catatan :

- Provinsi kejadian terlapor merupakan locus (tempat kejadian) dugaan tindak pidana yang berindikasi dalam HA terdiri

dari seluruh dugaan tindak pidana, dan juga dari seluruh profil pekerjaan.

33


Ca

tata

n :

Te

rka

it d

en

ga

n s

elu

ruh

tin

da

k p

ida

na

se

ba

ga

ima

na

dim

aksu

d d

ala

m p

asa

l 2 U

U N

o.8

ta

hu

n 2

01

0, ta

np

a m

em

be

da

ka

n p

rofile

te

rla

po

r.

Ga

mb

ar

2. P

em

eta

an

Pro

pin

si M

en

uru

t K

ate

go

ri P

ers

en

tase

Lo

cu

s (T

em

pa

t K

eja

dia

n)

Du

ga

an

Tin

da

k P

ida

na

ya

ng

Te

rin

dik

asi

ka

n d

ala

m H

A P

roa

ktif

Tah

un

20

18

(s.

d. J

un

i 20

18

)

Pe

me

taa

n M

en

uru

t Lo

cu

s (t

em

pa

t k

eja

dia

n)

du

ga

an

tin

da

k p

ida

na

ya

ng

te

rin

dik

asi

ka

n d

ala

m H

A

Jan

ua

ri 2

00

3 s

.d. M

are

t 2

01

3

Pe

me

taa

n M

en

uru

t Lo

cu

s (t

em

pa

t k

eja

dia

n)

du

ga

an

tin

da

k p

ida

na

ya

ng

te

rin

dik

asi

ka

n d

ala

m H

A

Jan

ua

ri 2

00

3 s

.d. M

are

t 2

01

3

Pe

me

taa

n M

en

uru

t Lo

cu

s (t

em

pa

t k

eja

dia

n)

du

ga

an

tin

da

k p

ida

na

ya

ng

te

rin

dik

asi

ka

n d

ala

m H

A

Jan

ua

ri 2

00

3 s

.d. M

are

t 2

01

3

Pe

me

taa

n M

en

uru

t Lo

cu

s (t

em

pa

t k

eja

dia

n)

du

ga

an

tin

da

k p

ida

na

ya

ng

te

rin

dik

asi

ka

n d

ala

m H

A

Jan

ua

ri 2

00

3 s

.d. M

are

t 2

01

3

Pe

me

taa

n M

en

uru

t Lo

cu

s (t

em

pa

t k

eja

dia

n)

du

ga

an

tin

da

k p

ida

na

ya

ng

te

rin

dik

asi

ka

n d

ala

m H

A

Jan

ua

ri 2

00

3 s

.d. M

are

t 2

01

3

Pe

me

taa

n M

en

uru

t Lo

cu

s (t

em

pa

t k

eja

dia

n)

du

ga

an

tin

da

k p

ida

na

ya

ng

te

rin

dik

asi

ka

n d

ala

m H

A

Jan

ua

ri 2

00

3 s

.d. M

are

t 2

01

3

Pe

me

taa

n M

en

uru

t Lo

cu

s (t

em

pa

t k

eja

dia

n)

du

ga

an

tin

da

k p

ida

na

ya

ng

te

rin

dik

asi

ka

n d

ala

m H

A

Jan

ua

ri 2

00

3 s

.d. M

are

t 2

01

3

34


HASIL ANALISIS (HA)

PENDANAAN TERORISME

• Sepanjang tahun 2018 (s.d. Juni 2018), terdapat 13 HA yang

terkait dengan dugaan tindak pidana terorisme dan/atau

pendanaan terorisme.

• Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d. Juni 2018, jumlah

seluruh HA yang telah disampaikan kepada penyidik terkait

dengan dugaan tindak pidana terorisme sebanyak

145 HA, yang terdiri dari:

o HA Proaktif : sebanyak 77 HA

o HA Inquiry : sebanyak 68 HA (sudah termasuk Inquiry

pada periode Januari tahun 2007 s.d. Desember 2008

dimana pada periode tersebut belum dicatat sebagai

HA)

• Jumlah LTKM yang disampaikan PJK kepada PPATK terkait

dengan HA dengan dugaan tindak pidana terorisme sejak

Januari 2003 s.d. Juni 2018 sebanyak 463 LTKM.

Tabel 25

Jumlah HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme

Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU Berdasarkan Jenis HA


Proaktif Inquiry

Sebelum

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(s/d Oktober 2010)*

Januari 2003 -

Desember 20108 27 35 35

2011-2013 12 9 21 56

2014 3 6 9 65

2015 11 4 15 80

2016 13 16 29 109

2017 17 6 23 132

2018

(s.d. Juni)13 0 13 145

Jumlah 69 41 110 145

77 68 145

Tahun

Hasil AnalisisJumlah

HA

Jumlah

Kumulatif

HA

Sesudah

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(Sejak Januari 2011)

Jumlah Jan-2003 s.d. Juni-2018


- HA Inquiry Januari 2004 sampai dengan Desember 2008, hanya diperhitungkan sebagai

catatan biasa dan tidak diperhitungkan sebagai HA.

UU TPPU

Pasal 2 Ayat (2) :

“Harta Kekayaan yang diketahui

atau patut diduga akan digunakan

dan/atau digunakan secara

langsung atau tidak langsung untuk

kegiatan terorisme, organisasi

teroris, atau teroris perseorangan

disamakan sebagai hasil tindak

pidana sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf n.”

Pasal 93:

“Dalam hal ada perkembangan

konvensi internasional atau

rekomendasi internasional di bidang

pencegahan dan pemberantasan

tindak pidana Pencucian Uang dan

pendanaan terorisme, PPATK dan

instansi terkait dapat melaksanakan

ketentuan tersebut sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-

undangan.”

35


Grafik 28

Perkembangan Jumlah per-Tahun dan Kumulatif HA

Terkait dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme


Catatan : Jumlah Kumulatif pada tahun 2010 dihitung sejak Januari 2003.

Grafik 29

Perkembangan Jumlah per-Tahun dan Kumulatif LTKM

Terkait dengan HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme


Catatan : Jumlah Kumulatif pada tahun 2010 dihitung sejak Januari 2003.

65

80

109

132145

9 15 29 23 13

2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah Kumulatif Jumlah Per-Tahun

230 242271

425

463

26 12 29 154 38

2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah Kumulatif Jumlah per Tahun

36


Grafik 30

Jumlah dan Persentase Kumulatif

HA yang Disampaikan ke Penyidik, Terkait dengan

Dugaan Tindak Pidana Terorisme


Tabel 26

Jumlah LTKM Yang Disampaikan PJK Kepada PPATK

Terkait Dengan HA dengan Dugaan Tindak Pidana Terorisme Sebelum dan Sesudah Berlakunya UU TPPU


Jumlah LTKMJumlah

Kumulatif LTKM

Sebelum

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(s/d Oktober 2010)*

Januari 2003 -

Desember 2010128 128

2011-2013 76 553

2014 26 230

2015 12 242

2016 29 271

2017 154 425

2018

(s.d. Juni)38 463

Jumlah 335 463

463

Tahun

Sesudah

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010


Jumlah Jan-2003 s.d. Juni-2018


Proaktif

77

53%

Inquiry

68

47%

37


HASI L PEMERIKSAAN

(HP)

• Selama Juni 2018, terdapat penambahan penyampaian

1 Hasil Pemeriksaan (HP) dari PPATK kepada Penegak Hukum,

yaitu kepada Penyidik DJP.

• Dengan adanya penambahan HP tersebut, maka jumlah

keseluruhan HP yang telah disampaikan oleh PPATK ke

Penyidik sejak berlakunya UU TPPU hingga Juni 2018 tercatat

sebanyak 112 HP, dengan perincian: 45 HP diantaranya

disampaikan ke Penyidik KPK, 31 HP masing-masing ke

Penyidik Kejaksaan dan Kepolisian, 18 HP ke Ditjen Pajak, 7

HP ke Ditjen Bea Cukai, 6 HP ke Penyidik BNN, 3 HP masing-

masing ke Gubernur BI dan Panglima TNI, serta 1 HP masing-

masing ke Ketua Dewan OJK, Kemendagri, dan Kementerian

Koperasi dan UKM.

• Berkaitan dengan perkara TPPU yang telah diperiksa oleh

PPATK sejak berlakunya UU TPPU, pemeriksaan telah

dilakukan setidaknya terhadap 9.689 rekening Pihak Terkait

yang tersebar pada 1.163 PJK.

Tabel 27

Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang disampaikan oleh PPATK per Bulan


Kepolisian Kejaksaan KPK BNN DJP DJBCGubernu

r BI

Panglim

a TNI

Ketua

Dewan

OJK

KemendagriKemenkop

& UKM

Tahun 2011 5 5 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0

Tahun 2012 13 7 10 5 1 0 0 2 0 0 0 0

Tahun 2013 10 4 4 6 0 1 0 0 0 0 0 0

Tahun 2014 19 2 7 7 1 4 1 1 1 1 1 1

Tahun 2015 20 1 3 9 1 6 0 0 0 0 0 0

Tahun 2016 19 6 1 3 1 4 3 0 1 0 0 0

Tahun 2017 20 4 1 9 1 2 2 0 1 0 0 0

Januari 2017 1 - - - - - 1 - - - - -

Maret 2017 2 - - 1 - - - - 1 - - -

Mei 2017 1 1 - - - - - - - - - -

Juli 2017 3 1 - 1 1 - - - - - - -

September 2017 3 - 1 2 - - - - - - - -

Oktober 2017 2 1 - 1 - - - - - - - -

November 2017 3 - - 1 - 1 1 - - - - -

Desember 2017 5 1 - 3 - 1 - - - - - -

Tahun 2018 6 2 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0

Januari 2018 0 - - - - - - - - - - -

Februari 2018 1 - - - - - 1 - - - - -

Maret 2018 3 2 - 1 - - - - - - - -

Mei 2018 1 - - - 1 - - - - - - -

Juni 2018 1 - - - - 1 - - - - - -

Jumlah 112 31 31 45 6 18 7 3 3 1 1 1

Periode Jumlah HP

Jumlah HP ke Penyidik Jumlah IHP ke Penyidik Lainnya Jumlah IHP ke Instansi Lainnya

UU TPPU

Pasal 1 Angka 8 :

“Hasil Pemeriksaan adalah penilaian

akhir dari seluruh proses identifikasi

masalah, analisis dan evaluasi

Transaksi Keuangan Mencurigakan

yang dilakukan secara independen,

objektif, dan profesional yang

disampaikan kepada penyidik.”

Pasal 90 Ayat (1) :

“Dalam melakukan pencegahan

dan pemberantasan tindak pidana

Pencucian Uang, PPATK dapat

melakukan kerja sama pertukaran

informasi berupa permintaan,

pemberian, dan penerimaan

informasi dengan pihak, baik dalam

lingkup nasional maupun

internasional, yang meliputi:

a. instansi penegak hukum;

b. lembaga yang berwenang

melakukan pengawasan terhadap

penyedia jasa keuangan;

c. lembaga yang bertugas

memeriksa pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan negara;

d. lembaga lain yang terkait dengan

pencegahan dan pemberantasan

tindak pidana Pencucian Uang atau

tindak pidana lain terkait dengan

tindak pidana Pencucian Uang; dan

e. financial intelligence unit negara

lain.”

Pasal 47 Ayat (1) dan Ayat (2) :

”PPATK membuat dan

menyampaikan laporan

pelaksanaan tugas, fungsi, dan

wewenangnya secara berkala

setiap 6 (enam) bulan.”

“Laporan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) disampaikan kepada

Presiden dan Dewan Perwakilan

Rakyat.“

38


Tabel 28

Jumlah HP Berdasarkan Tahun Penyampaian


Tahun Jumlah HP Jumlah PJKJumlah

Rekening

2014 19 95 1,410

2015 20 200 1,831

2016 19 261 1,774

2017 20 339 1,853

2018

(s.d. Juni)6 77 1,433

Jumlah Kumulatif 112 1,163 9,689

Grafik 31

Perkembangan Jumlah HP, Jumlah PJK, dan Jumlah Rekening yang Diperiksa


19 20 19 20 695

200261

339

77

1,410

1,8311,774

1,853

1,433

2014 2015 2016 2017 2018

(s.d. Juni)

Jumlah HP Jumlah PJK Jumlah Rekening

39


TINDAK LANJUT TERHADAP

HA/HP/INFORMASI

• Terhadap HA dan/atau HP dan/atau Informasi Hasil Analisis

(IHA) yang telah disampaikan kepada penyidik, PPATK telah

melakukan pemantauan tindak lanjut (feedback). Tindak

lanjut oleh penyidik tersebut diantaranya dapat berupa

pengumpulan bahan dan keterangan/penelahaan,

penyelidikan, penyidikan, dalam proses penuntutan,

pemeriksaan di persidangan, ataupun sudah berkekuatan

hukum tetap. HA/HP/IHA PPATK juga digunakan untuk

mendukung proses pelacakan aset, mendorong

peningkatan pendapatan negara melalui optimalisasi

penerimaan pajak, serta mendukung validitas LHKPN.

• Tindak lanjut terhadap HA/HP/IHA yang disampaikan

kepada penyidik dalam publikasi ini merupakan informasi

tindak lanjut atas HA/IHA yang telah disampaikan oleh PPATK

kepada Penyidik, selama periode Januari 2015 s.d. Juni 2018

serta tindak lanjut atas HP periode Januari 2015 s.d. Juni 2018.

• Berdasarkan register feedback HA/HP, diketahui bahwa

penerimaan feedback HA/HP/IHA dari Instansi Penyidik TPPU

masih belum sepenuhnya optimal. Tingkat rasio

penyampaian feedback atas HA, HP, dan Informasi Proaktif

secara rata-rata sebesar 39,8 persen, dengan rasio feedback

tertinggi adalah terkait HP sebesar 96,9 persen, diikuti oleh HA

Inquiry sebesar 56,7 persen, HA Proaktif sebesar

53,2 persen, dan IHA sebesar 17,2 persen.

• Dilihat berdasarkan bentuk tindak lanjut atas feedback

selama Januari 2015-Juni 2018, mayoritas status tindak

lanjutnya masih dalam tahap penyelidikan, yaitu sebesar

31,4 persen.

Grafik 32

Komposisi Jumlah Feedback HA/HP/IHA*) yang Diterima PPATK menurut Jenis HA/HP/IHA


HA-

Proaktif

218

21%

HA-

Inquiry

568

54%

IHA

198

19%

HP

63

6%

UU TPPU

Pasal 44 Ayat (1) : “Dalam rangka melaksanakan fungsi analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 huruf d, PPATK dapat :

j. meminta informasi perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal dan tindak pidana Pencucian Uang.”

40


Grafik 33

Perbandingan Jumlah HA/HP/IHA dengan Feedback yang Diterima


Grafik 34

Persentase Bentuk Tindak Lanjut atas Feedback HA/HP?IHA yang diterima

Januari 2015 – Juni 2018

410

1,0021,151

65

2,628

218

568

19863

1,04753.2%

56.7%

17.2%

96.9%

39.8%

0.0%

20.0%

40.0%

60.0%

80.0%

100.0%

0

400

800

1,200

1,600

2,000

2,400

2,800

HA-Proaktif HA-Inquiry IHA HP Total

Jumlah HA/HP/INF Jumlah Feedback Rasio Feedback

Pemeriksaan

23.8%

Penyelidikan

31.4%

Penyidikan

27.2%

Henti

Penyidikan

0.7%

Penuntutan

3.3%

Persidangan

2.5%

Putusan

Hakim

11.1%

41


PERMINTAAN INFORMASI

KEPADA PJK/PBJ

TERKAIT HA

• Terkait kegiatan analisis transaksi keuangan, selama Juni

2018, PPATK telah menyampaikan sebanyak

195 permintaan informasi, dengan rincian 166 permintaan

informasi kepada PJK Bank, dan 29 permintaan informasi

kepada PJK Non Bank.

• Dengan demikian, jumlah permintaan informasi yang

disampaikan kepada PJK/PBJ/instansi lainnya dalam

rangka mendukung penyusunan HA sejak Januari 2010 s.d.

Juni 2018 telah mencapai sebanyak 25.230 permintaan.

• Sebagian besar permintaan informasi selama Januari 2010

s.d. Juni 2018 disampaikan kepada PJK Bank

(84,7 persen atau 21.373 permintaan), kepada PJK Non

Bank (14,9 persen atau 3.765 permintaan), serta kepada

regulator/instansi lainnya (0,4 persen atau 92 permintaan).

Tabel 29

Jumlah Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ Berdasarkan Jenis PJK/PBJ/Instansi


Tahun Bank Non Bank

Regulator/

Instansi

Lainnya

Jumlah

2010-2013 5,262 1,077 21 6,360

2014 2,756 284 8 3,048

2015 3,205 616 4 3,825

2016 3,969 799 48 4,816

2017 3,949 580 10 4,539

2018

(s.d. Juni)2,232 409 1 2,642

Jumlah

2010 s.d. Juni 201821,373 3,765 92 25,230

% Distribusi 84.7 14.9 0.4 100.0

42


Grafik 35

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ


Grafik 36

Perkembangan Jumlah Permintaan Informasi Kepada PJK /PBJ per tahun

Berdasarkan Jenis PJK/PBJ


13,233

18,049

22,588

3,048 3,825 4,816 4,539 2,642

40.7%

36.4%

25.1%

11.7%

2014 2015 2016 2017 2018

(s.d. Juni)

Jumlah Kumulatif Jumlah per Tahun

2,756

3,205

3,969 3,949

2,232

284

616799

580409

8 4 48 10 1

2014 2015 2016 2017 2018

(s.d. Juni)

Bank Non Bank Regulator/

Instansi Lainnya

43


PENGADUAN MASYARAKAT

(DUMAS)

• Sejak Januari 2013 s.d. Juni 2018, PPATK telah menerima 622

Dumas, dengan 79 Dumas diantaranya disampaikan

selama tahun 2017, dan 47 Dumas disampaikan selama

Januari-Juni 2018.

• Sebagian besar Dumas selama Januari 2013 s.d. Juni 2018

disampaikan oleh Pelapor Individu, yakni sebanyak 449

Dumas atau sebesar 67,1 persen. Sedangkan Dumas yang

disampaikan oleh Lembaga sebanyak 220 Dumas saja atau

sebesar 32,9 persen.

• Terhadap 669 laporan Dumas yang telah disampaikan oleh

Pelapor kepada PPATK selama Januari 2013 s.d. Juni 2018,

tercatat keseluruhan Laporan atau sebesar 100,0 persen

Dumas telah ditindaklanjuti.

Tabel 30

Jumlah Pengaduan Masyarakat yang Disampaikan Kepada PPATK


Individu Lembaga Total

2013 33 54 87

2014 219 63 282

2015 99 17 116

2016 47 11 58

2017 33 46 79

2018 (s.d. Juni-2018) 18 29 47

Jumlah

Jan-2013 s.d. Juni-2018449 220 669

PeriodeJenis Pelapor

Grafik 37

Distribusi Pengaduan Masyarakat yang DIsampaikan Kepada PPATK

Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor


Individu

431

69%

Lembaga

191

31%

44


Tabel 31

Rasio Tindak Lanjut Laporan Pengaduan Masyarakat oleh PPATK

Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Dumas



Jumlah Laporan Dumas 449 220 669

Jumlah Dumas yang

DitindaklanjutI449 220 669

Rasio Tindak Lanjut

Dumas100.0% 100.0% 100.0%

Pengaduan Masyarakat

Jan-2013 s.d. Juni-2018

Jenis Pelapor

Grafik 38

Perbandingan Jumlah Dumas yang diterima terhadap

Jumlah Dumas yang telah ditindaklanjuti oleh PPATK

Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor Dumas


431

191

622

431

191

622


Jumlah Laporan Dumas Jumlah Dumas yang DitindaklanjutI

45


PUTUSAN PENGADILAN

TERKAIT TPPU

• Berdasarkan data terkini, telah terdapat 171 perkara TPPU

yang telah diputus oleh Pengadilan sejak Januari 2005 s.d.

Juni 2018.

• Selama periode tersebut, sebagian besar Putusan

Pengadilan terkait TPPU diputus oleh Pengadilan (mencakup

Pengadilan Negeri/Tipikor, Pengadilan Tinggi, dan atau

Mahkamah Agung) di wilayah DKI Jakarta, yaitu sebanyak

71 putusan atau 41,5 persen.

• Putusan yang telah diputus oleh Pengadilan terkait TPPU

adalah hukuman maksimal selama seumur hidup dan denda

maksimal sebesar Rp32 Miliar.

• Sebagian besar putusan Pengadilan perkara TPPU terkait

dengan tindak pidana asal Korupsi, yakni sebanyak 46

putusan atau 26,9 persen dari total keseluruhan putusan

TPPU.

Tabel 32

Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait Tindak Pidana Pencucian Uang

Menurut Propinsi


Propinsi

Kumulatif

2005 s.d. 2018

(s.d. Juni)

%

Distribusi

DKI Jakarta 71 41.5

Jawa Tengah 19 11.1

Jawa Barat 12 7.0

Sumatera Utara 11 6.4

Jawa Timur 7 4.1

Bali 6 3.5

Kalimantan Selatan 5 2.9

Kalimantan Timur 5 2.9

Kalimantan Barat 4 2.3

Banten 4 2.3

Banda Aceh 4 2.3

Riau 4 2.3

Kepri 3 1.8

Sumatera Selatan 2 1.2

Jambi 2 1.2

Bengkulu 2 1.2

Papua 2 1.2

Lampung 1 0.6

Sulawesi Utara 1 0.6

Papua Barat 1 0.6

Sulawesi Tengah 1 0.6

Sulawesi Barat 1 0.6

Kalimantan Utara 1 0.6

Kalimantan Tengah 1 0.6

Sulawesi Selatan 1 0.6

Jumlah 171 100.0

LAIN-LAIN

UU TPPU

Pasal 69:

“Untuk dapat dilakukan penyidikan,

penuntutan, dan pemeriksaan di

sidang pengadilan terhadap tindak

pidana Pencucian Uang tidak wajib

dibuktikan terlebih dahulu tindak

pidana asalnya.”

Pasal 77:

“Untuk kepentingan pemeriksaan di

sidang pengadilan, terdakwa wajib

membuktikan bahwa Harta

Kekayaannya bukan merupakan

hasil tindak pidana.”

46


Grafik 39

Perbandingan Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal


46

40

19

19

17

9

5

4

2

2

2

1

1

1

1

1

1

Korupsi

Narkotika

Penipuan

Penggelapan

Perbankan

Pemalsuan

Tindak Pidana Lain yang berkaitan…

Perjudian

Psikotropika

Pencurian

Transfer Dana

Perdagangan

Pemerasan

TP Perpajakan

Penyuapan

Pelanggaran Pembawaan Uang Tunai

Kehutanan

Tabel 33

Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Dugaan Tindak Pidana Asal


Tindak Pidana Asal

Kumulatif

2005 s.d. 2018

(s.d. Juni)

%

Distribusi

Korupsi 46 26.9

Narkotika 40 23.4

Penipuan 19 11.1

Penggelapan 19 11.1

Perbankan 17 9.9

Pemalsuan 9 5.3

Perjudian 4 2.3

Psikotropika 2 1.2

Pencurian 2 1.2

Perdagangan 1 0.6

Transfer Dana 2 1.2

Pemerasan 1 0.6

TP Perpajakan 1 0.6

Penyuapan 1 0.6

Pelanggaran Pembawaan

Uang Tunai 1 0.6

Kehutanan 1 0.6

Tindak Pidana Lain yang

berkaitan dengan TPPU 5 2.9

Jumlah 171 100.0

47


Tabel 34

Putusan Pengadilan Terkait TPPU Menurut Tahun Putusan dan Hukuman


Minimal Maksimal Minimal Maksimal

Sebelum

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(s/d Oktober 2010) *

Januari 2003 -

Desember 201038 5 (bulan) 17 5,000,000 15,000,000,000 72,555,000,000

2011 4 7 10 300,000,000 500,000,000 8,300,000,000

2012 51 1 13 50,000,000 10,000,000,000 12,600,000,000

2013 12 - - - - -

2014 22 - 18 - 32,000,000,000 -

2015 10 -Seumur

Hidup- - -

2016 7 - - - - -

2017 24 - - - - -

2018

(s.d. Juni)3 - 18 - - -

Jumlah 133 1Seumur

Hidup50,000,000 32,000,000,000 20,900,000,000

171 5 (bulan)Seumur

Hidup5,000,000 32,000,000,000 93,455,000,000

Total Denda

(dalam rupiah)

Sesudah

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010


Jumlah

TahunJumlah

Putusan

Hukuman Penjara

(dalam Tahun)

Hukuman Denda

(dalam Rupiah)


Grafik 40

Perkembangan Jumlah Putusan Pengadilan Terkait TPPU Berdasarkan Dugaan Tindak Pidana Asal


127

137144

168 171

22 10 7 24 3

2014 2015 2016 2017 2018

Kumulatif Putusan Jumlah Putusan

48


PEMENUHAN

KETERANGAN AHLI

• Dalam mendukung proses penegakan hukum TPPU, PPATK

turut berkontribusi dalam memberikan keterangan ahli.

Berdasarkan data terkini selama tahun 2018 (s.d. akhir Juni

2018) tercatat sebanyak 81 permintaan keterangan ahli

telah dipenuhi oleh PPATK.

• Bila diakumulasikan sejak Januari 2008 s.d. Juni 2018, tercatat

sebanyak 1.167 permintaan Keterangan Ahli dari beberapa

instansi yang telah dipenuhi PPATK.

• Mayoritas permintaan Keterangan Ahli selama Tahun 2018

(s.d. Juni 2018) tersebut berasal dari Kepolisian, yakni

sebanyak 703 permintaan atau 60,2 persen dari seluruh

permintaan yang telah dipenuhi oleh PPATK.

• Bila dilihat berdasarkan periode berlakunya UU TPPU, PPATK

telah memenuhi permintaan keterangan ahli sebanyak

1.108 permintaan sejak tahun 2011. Selama periode ini,

sebagian besar permintaan keterangan ahli yang dapat

dipenuhi oleh PPATK juga berasal dari Kepolisian, yakni

sebanyak 670 permintaan atau sebanyak 60,5 persen dari

keseluruhan permintaan yang telah dipenuhi oleh PPATK.

Tabel 35

Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Dari PPATK Berdasarkan Instansi Pemohon


2011-

20132014 2015 2016 2017

2018

(s.d. Juni)Jumlah

BADAN RESERSE DAN KRIMINAL

(BARESKRIM)14 45 19 19 15 42 17 157 171

KEPOLISIAN DAERAH (POLDA) &

RESOR (POLRES)19 86 86 71 122 106 42 513 532

KEJAKSAAN AGUNG RI 26 106 49 33 41 51 12 292 318

KOMISI PEMBERANTASAN

KORUPSI (KPK)0 5 1 1 0 5 0 12 12

BADAN NARKOTIKA NASIONAL

(BNN)0 45 10 7 34 21 9 126 126

KOMISI INFORMASI PUSAT (KIP) 0 1 0 0 0 0 0 1 1

PENGADILAN MILITER 0 1 0 0 0 1 1 3 3

DITJEN PAJAK 0 0 0 2 1 0 0 3 3

DITJEN BEA & CUKAI 0 0 0 0 0 1 0 1 1

Jumlah 59 289 165 133 213 227 81 1,108 1,167

Jumlah

Tahun 2008

s.d. Juni-

2018

Instansi

Sesudah

Berlakunya UU TPPU No. 8 Thn 2010


Sebelum

Berlakunya UU TPPU No.

8 Thn 2010

(s/d Oktober 2010)*


49


Grafik 41

Perbandingan Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Kepada PPATK

Berdasarkan Instansi Pemohon


Grafik 42

Perkembangan Jumlah Permintaan Keterangan Ahli Kepada PPATK dan

Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan Terkait TPPU


171

532

318

12

126

1 3 3 1

BARESKRIM POLDA &

POLRES

KEJAKSAAN KPK BADAN

NARKOTIKA

NASIONAL

(BNN)

KOMISI

INFORMASI

PUSAT (KIP)

PENGADILAN

MILITER

DITJEN PAJAK DITJEN PAJAK

513

646

859

1,086 1,167

165 133 213 227 81

127 137 144 168 171

-

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah Kumulatif Keterangan Ahli

Jumlah Keterangan Ahli per Tahun

Jumlah Kumulatif Putusan Pengadilan

50


AUDIT KEPATUHAN

TERHADAP PIHAK PELAPOR

• Dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan terhadap

kepatuhan Pihak Pelapor, PPATK berwenang melakukan

kegiatan Audit Kepatuhan dan Audit Khusus terhadap Pihak

Pelapor, baik secara off-site maupun secara on-site kepada

Pihak Pelapor Penyedia Jasa Keuangan maupun Penyedia

Barang/Jasa Lainnya. Sepanjang tahun 2018 (s.d. akhir Juni

2018), PPATK secara berkala melakukan monitoring secara off-

site kepada Pihak Pelapor dan telah melakukan audit secara

on-site kepada 40 Pihak Pelapor.

• Berdasarkan data akumulasi kegiatan audit selama tahun 2018

(s.d. Juni 2018), sebagian besar audit yang dilakukan adalah

terhadap 17 Perusahaan Properti/Agen Properti (42,5 persen),

12 KUPVA (30,0 persen), dan 10 Bank (20,0 persen).

• Bila diakumulasi sejak Januari 2005, jumlah keseluruhan

pelaksanaan audit yang telah dilakukan oleh PPATK terhadap

PJK/PBJ s.d. Juni 2018 telah mencapai 1.144 audit.

UU TPPU

Pasal 43:

“Dalam rangka melaksanakan

fungsi pengawasan terhadap

kepatuhan Pihak Pelapor

sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 40 huruf c, PPATK berwenang:

c. melakukan audit kepatuhan

atau audit khusus;

d. menyampaikan informasi dari

hasil audit kepada lembaga

yang berwenang melakukan

pengawasan terhadap Pihak

Pelapor;”

Tabel 36

Jumlah Pihak Pelapor yang telah di Audit*) Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor

s.d. Juni 2018

Tahun

2005-2016Juni-2017

Kumulatif

s.d. Juni-

2017

Jan-2017 s.d.

Des-2017Mei-2018 Juni-2018

Kumulatif s.d.

Juni-2018m-to-m y-on-y c-to-c

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

PENYEDIA JASA KEUANGAN:

Bank 303 3 7 13 10 0 10 25.0 -100.0 -100.0 42.9

Perusahaan Pembiayaan 63 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Perusahaan Asuransi dan

Pialang Asuransi96 0 0 0 0 0 0 0.0

n.a. n.a. n.a.

Dana Pensiun Lembaga

Keuangan0 0 0 0 0 0 0 0.0

n.a. n.a. n.a.

Perusahaan Efek dan

Manajer Investasi128 0 0 0 0 0 0 0.0

n.a. n.a. n.a.

Perposan 1 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Kegiatan Usaha Penukaran

Valuta Asing108 0 7 10 1 0 12 30.0

n.a. n.a. 71.4

Koperasi Simpan Pinjam 7 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Pegadaian 1 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Penyelenggara Kegiatan

Usaha Pengiriman Uang32 0 0 0 0 0 0 0.0

n.a. n.a. n.a.

PENYEDIA BARANG DAN JASA:

Perusahaan Properti/Agen

Properti183 6 33 65 0 0 17 42.5

-100.0 -100.0 -48.5

Pedagang Kendaraan

Bermotor72 2 5 9 0 0 1 2.5

-100.0 -100.0 -80.0

Pedagang Permata dan

Perhiasan/Logam Mulia13 0 0 0 0 0 0 0.0

n.a. n.a. n.a.

Pedagang Barang Seni dan

Antik0 0 0 0 0 0 0 0.0

n.a. n.a. n.a.

Balai Lelang 0 0 0 0 0 0 0 0.0 n.a. n.a. n.a.

Total Audit 1,007 11 52 97 11 0 40 100.0 -100.0 -100.0 -23.1


(Dalam Persen)

Jenis Pihak Pelapor

Jumlah Audit% Distribusi

Kumulatif s.d.

Juni-2018

*) Mencakup audit kepatuhan dan audit khusus.

51


Grafik 43

Perkembangan Jumlah per-tahun dan Kumulatif Audit Kepada Pihak Pelapor


Grafik 44

Perbandingan Jumlah Pihak Pelapor yang telah di Audit Berdasarkan Jenis Pihak Pelapor


754880

1,0071,104 1,144

16.7%

14.4%

9.6%3.6%

96 126 127 97 40

2014 2015 2016 2017 2018

Jumlah Kumulatif Perkembangan (%) Jumlah per-Tahun

316

63

96

0

128

1

118

7

1

32

248

81

13

0

0

0 50 100 150 200 250 300 350

Bank

Perusahaan Pembiayaan

Perusahaan Asuransi dan Pialang Asuransi

Dana Pensiun Lembaga Keuangan

Perusahaan Efek dan Manajer Investasi

Perposan

Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing

Koperasi Simpan Pinjam

Pegadaian

Penyelenggara Kegiatan Usaha…

Perusahaan Properti/Agen Properti

Pedagang Kendaraan Bermotor

Pedagang Permata dan Perhiasan/Logam…

Pedagang Barang Seni dan Antik

Balai Lelang

52


PERTUKARAN INFORMASI

ANTAR FIU

• Selama tahun 2018 (s.d. Juni 2018), terdapat

32 pertukaran informasi yang dilakukan antara PPATK

dengan Financial Intellegence Unit (FIU) lain, yang

mayoritas terdiri dari 26 pertukaran informasi yang bersifat

Outgoing Information (81,3 persen). Dalam hal ini, PPATK

memberikan informasi kepada FIU lain atas permintaan

informasi dari FIU lain.

• Dengan adanya penambahan tersebut, maka jumlah

keseluruhan pertukaran informasi sejak berlakunya UU TPPU

pada tanggal 22 Oktober 2010 s.d. Juni 2018 tercatat

sebanyak 1.042 pertukaran informasi, dengan 434 kali atau

41,7 persen merupakan penyampaian informasi dari PPATK

atas permintaan informasi dari FIU lain (Incoming Mutual

Request).

• Dengan demikian, sejak Januari 2003 s.d Juni 2018,

pertukaran informasi yang melibatkan FIU lain sebanyak

1.448 pertukaran informasi. Sebagian besar pertukaran

informasi, didominasi oleh informasi yang berasal Incoming

Mutual Request (Outgoing Information), yaitu sebanyak 632

informasi atau sebesar 43,6 persen.

Tabel 37

Jumlah Pertukaran Informasi per Tahun Berdasarkan Jenis Pertukaran Informasi


Sebelum

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(s/d Oktober 2010)*

Januari 2003 -

Desember 2010

2011-

20132014 2015 2016 2017

2018

(s.d. Juni)Jumlah

1

Outgoing Mutual

Request

(Incoming

Information)

163 77 15 15 31 - - 138 301 20.8

2

Incoming Mutual

Request

(Outgoing

Information)

198 157 46 71 84 50 26 434 632 43.6

3 Spontaneous

Incoming Information 37 23 43 194 105 - - 365 402 27.8

4 Spontaneous

Outgoing Information 8 1 4 9 14 71 6 105 113 7.8

406 258 108 289 234 121 32 1,042 1,448 100.0

% Distribusi

Jumlah

No.Jenis Pertukaran

Informasi

Sesudah

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010


Jumlah

Tahun 2003

s.d. Juni

2018


Keterangan:

1. Outgoing Mutual Request (Incoming Information) : PPATK mengirimkan permintaan informasi kepada FIU lain, dan

PPATK menerima informasi yang diminta.

2. Incoming Mutual Request (Outgoing Information) : PPATK menerima permintaan informasi dari FIU lain, dan PPATK

memberikan informasi yang diminta.

3. Spontaneous Incoming Information : PPATK menerima informasi dari FIUs secara spontan (tanpa diminta).

4. Spontaneous Outgoing Information : PPATK memberikan informasi kepada FIU lain secara spontan (tanpa diminta.

Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip berdasarkan EGMONT Group yang merupakan wadah perhimpunan FIU seluruh dunia.

UU TPPU Pasal 88 Ayat (1) dan Ayat (2) : “Kerja sama nasional yang dilakukan PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal.” “Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang di Indonesia.” Pasal 89 Ayat (1) dan Ayat (2) : “Kerja sama internasional dilakukan oleh PPATK dengan lembaga sejenis yang ada di negara lain dan lembaga internasional yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang.” “Kerja sama internasional yang dilakukan PPATK dapat dilaksanakan dalam bentuk kerja sama formal atau berdasarkan bantuan timbal balik atau prinsip resiprositas. Pasal 90 Ayat (1): “Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, ….”

53


Grafik 45

Perkembangan Jumlah Pertukaran Informasi per-Tahun Berdasarkan Jenis Pertukaran Informasi


Grafik 46

Jumlah dan Persentase Kumulatif Pertukaran Informasi Antara PPATK Dengan FIU Lain

Berdasarkan Jenis Informasi


15 15

31

0 0

46

71

84

50

26 43

194

105

0

0

4 9 14

71

6

2014 2015 2016 2017 2018

Outgoing Mutual Request (Incoming Information)

Incoming Mutual Request (Outgoing Information)

Spontaneous Incoming Information

Spontaneous Outgoing Information

Outgoing

Mutual Request

(Incoming

Information)

301

21%

Incoming

Mutual Request

(Outgoing

Information)

632

43%

Spontaneous

Incoming

Information

402

28%

Spontaneous

Outgoing

Information

113

8%

54


NOTA KESEPAHAMAN

(MOU) • Selama Juni 2018, tidak terdapat penandatangan

MoU/Nota Kesepahaman baru antara PPATK dengan FIU

luar negeri maupun Lembaga/Instansi dalam negeri.

• Dengan tidak adanya penambahan MoU baru selama Juni

2018, maka sejak Januari 2003 s.d. Juni 2018, terdapat

sebanyak 153 Nota Kesepahaman yang telah

ditandatangani oleh PPATK, dengan 54 MoU diantaranya

merupakan MoU dengan FIU luar negeri serta 99 MoU

merupakan MoU dengan Lembaga/Instansi di dalam

negeri.

• Bila dilihat berdasarkan periode penandatanganannya,

terdapat 75 MoU ditandatangani setelah berlakunya UU

TPPU pada 22 Oktober 2010, yang terdiri dari 17 MoU

dengan FIU dan 58 MoU dengan Lembaga/Instansi dalam

negeri. Sementara itu, 78 MoU ditandatangani sebelum

berlakunya UU TPPU, dengan 37 MoU dengan FIU dan 41

MoU dengan Lembaga/Instansi dalam negeri.

Tabel 38

Jumlah MoU Berdasarkan Tahun Penandatangan Antara PPATK dengan FIU

atau Instansi/Lembaga,


Internasional

(FIU)

Nasional

(Instansi/

Lembaga)

Jumlah %

Distribusi

Sebelum

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(s/d Oktober 2010)*

Januari 2003 -

Desember 201037 41 78 51.0

2011-2013 9 28 37 24.2

2014 3 7 10 6.5

2015 1 9 10 6.5

2016 2 6 8 5.2

2017 0 8 8 5.2

2018

(s.d. Juni)2 0 2 1.3

Jumlah 17 58 75 49.0

54 99 153 100.0

Tahun

Sesudah

Berlakunya UU TPPU

No. 8 Thn 2010

(sejak Januari 2011)

Jumlah


UU TPPU Pasal 88: (1) Kerja sama nasional yang dilakukan

PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal.

(2) Pihak yang terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pihak yang mempunyai keterkaitan langsung atau tidak langsung dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang d Indonesia.

Pasal 90 ayat (1): “Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang, PPATK dapat melakukan kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi dengan pihak, baik dalam lingkup nasional maupun internasional, yang meliputi: a. instansi penegak hukum; b. lembaga yang berwenang

melakukan pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan;

c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;

d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana Pencucian Uang; dan

e. financial intelligence unit negara lain.”

55


Grafik 47

Perkembangan Jumlah MoU yang Telah Ditandatangani antara

PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga,


Grafik 48

Jumlah dan Persentase Kumulatif MoU yang Telah Ditandatangani antara

PPATK dengan FIU atau Instansi/Lembaga,


Tabel 39

FIU dari Negara ASEAN Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK

Tempat Tanggal/Bulan/Tahun

1 Thailand Bangkok 24 Maret 2003

2 Malaysia Malaysia 31 Juli 2003

3 Philippines Brunei Darussalam 5 Oktober 2004

4 V ietnam Jakarta 18 Agustus 2010

5 Myanmar Jakarta 14 November 2006

6 Brunei Darussalam Jakarta 17 Desember 2008

Singapore 17 September 2013

Jakarta 25 September 2013

8 Kamboja Jakarta 22 September 2015

9 Laos Bali 11 Agustus 2016

Ket

7 Singapura

No. Negara (FIU)

Penandatangan Nota Kesepahaman

33

5

7

5

5

54

5

2 23

12

0

2

54

1 1

7

5

12

6

9

11

87

9

6

8

02003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

FIU Dalam Negeri

Internasional

(FIU)

54

35%Nasional

(Instansi/

Lembaga)

99

65%

56


Tabel 40

Lembaga/Organisasi Domestik Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK

Tempat Tanggal Keterangan

1 Bank Indonesia Jakarta 5 Februari 2003 Diperbaharui pada 18 Maret 2010 dan 5 Maret 2015 (disertai Perjanjian

Kerjasama pada 5 Maret 2015)

2 Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Jakarta 20 Oktober 2003

3 Ditjen Pajak Jakarta 28 Oktober 2003 Diperbaharui pada 19 Oktober 2011 dan 24 Agustus 2017

(Juknis PPATK – Ditjen Pajak)

4 Ditjen Lembaga Keuangan (LK) Jakarta 28 Oktober 2003

5 Ditjen Bea & Cukai Jakarta 31 Oktober 2003 Diperbaharui pada 21 Agustus 2017

6 Center For International Forestry Research Jakarta 16 Januari 2004

7 Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta 29 April 2004 Diperbaharui pada 12 Februari 2015

8 Kepolisian Negara RI Jakarta 16 Juni 2004 Diperbaharui pada 18 April 2011 dan 25 Januari 2017

9 Kejaksaan Agung RI Jakarta 27 September 2004 Diperbaharui pada 18 April 2011

10 Departemen Kehutanan Jakarta 28 Maret 2005

11 Badan Pemeriksa Keuangan Jakarta 25 September 2006 Diperbaharui pada 24 Februari 2015

12 Itjen Departemen Keuangan Jakarta 12 Januari 2007

13 Komisi Yudisial Jakarta 1 Februari 2007

14 Ditjen Administrasi Hukum Umum Jakarta 6 Maret 2007

15 Ditjen Imigrasi Jakarta 6 Maret 2007

16 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Jakarta 19 April 2007

17 Badan Narkotika Nasional Jakarta 13 Juni 2007 Diperbaharui pada 14 Oktober 2011 dan 11 Januari 2017

18 Pemerintah Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Banda Aceh 15 Agustus 2007

19 Universitas Surabaya Jakarta 17 April 2008

20 STIE Perbanas Surabaya Surabaya 31 Juli 2008

21 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 17 September 2008 Diperbaharui pada 16 November 2015

22 Badan Pengawas Pemilu Jakarta 6 November 2008 Diperbaharui pada 7 Juli 2010

23 Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Jakarta 7 November 2008

24 Universitas Soedirman Purwokerto 23 Januari 2009

25 Badan Pertanahan Nasional Jakarta 17 April 2009Diperbaharui pada 23 Mei 2017 (MoU dengan Kementerian Agraria

dan Tata Ruang/BPN)

26 Universitas Andalas Padang 18 Mei 2009

27 Ditjen Pos dan Telekomunikasi Jakarta 12 Juni 2009

28 Universitas Hasanuddin Makassar 23 Juni 2009

29 Institut Teknologi Bandung Bandung 25 Juni 2009

30 Universitas Diponogoro Semarang 12 Agustus 2009

31 Lembaga Penjamin Simpanan Jakarta 17 November 2009 Diperbaharui pada 16 Juni 2015

32 Universitas Muhammadiyah Surakarta Solo 20 November 2009

33 Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan Jakarta 3 Desember 2009 Diperbaharui pada 14 Agustus 2017 (Kerja Sama dalam mewujudkan

Sistem Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik)

34 Universitas Indonesia Jakarta 7 Desember 2009

35 Universitas Jember Jakarta 7 Desember 2009 Diperbaharui pada 20 November 2015

36 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Jakarta 14 April 2010

37 Universitas Padjajaran Bandung 22 Juni 2010

38 Ditjen Kesatuan Bangsa dan Politik Jakarta 7 Juli 2010

39 Universitas Mataram Mataram 27 Juli 2010

40 Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 8 Oktober 2010

41 Setjen Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK) Jakarta 29 Desember 2010

42 Kementerian Perhubungan RI Jakarta 27 Januari 2011

43 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban Jakarta 18 April 2011

44 Universitas Pattimura Ambon 5 Mei 2011

45Universitas Indonesia & Bank Indonesia (terkait pendirian

Pusat Kajian TPPU di UI)Jakarta 29 Juli 2011

46 Ombudsman RI Jakarta 11 Agustus 2011

47 Universitas Sriwijaya Palembang 12 September 2011

48 Universitas Udayana Denpasar 4 Oktober 2011

49 PT. Pertamina (Persero) Jakarta 19 Oktober 2011

50 Universitas Bina Nusantara Jakarta 19 Oktober 2011

51 Universitas Esa Unggul Jakarta 10 januari 2012

52 Universitas Sumatera Utara Jakarta 30 Januari 2012

53 Universitas Airlangga Surabaya 28 Februari 2012

54 Itjen Kementerian Pekerjaan Umum Jakarta 11 April 2012

55 Itjen Kementerian Hukum dan HAM Jakarta 23 Oktober 2012

56 Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 5 November 2012

57 Universitas Cendrawasih Jayapura 29 November 2012

58 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Surabaya 3 Desember 2012

59 Satgas REDD Jakarta 20 Desember 2012

60 NCB Interpol Indonesia Jakarta 21 Desember 2012

61 Itjen Kementerian Agama Jakarta 26 Desember 2012

62 Setjen Mahkamah Konstitusi Jakarta 7 Januari 2013

63 LPSE Kementerian Keuangan Jakarta 5 Februari 2013

64 Sisminbakum DJAHU Kementerian Hukum & HAM Jakarta 15 Februari 2013

65 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jakarta 18 Juni 2013

66 Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Jakarta 21 Juni 2013

67

Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil

Kementerian Dalam Negeri RI Jakarta 30 Juli 2013

68 Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta 27 Agustus 2013

69 Itjen Kemendikbud Jakarta 30 September 2013

70Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil

(Perjanjian Kerja Sama)Jakarta 30 Januari 2014

71Keputusan Bersama antara PPATK dengan Bawaslu, KPU,

KPK, dan KIPJakarta 4 April 2014

72 Komisi Pemilihan Umum Jakarta 4 Februari 2014

73 Badan Pengawasan Obat Makanan Jakarta 26 Mei 2014

74 PT. Indonesia Power Jakarta 17 Oktober 2014

75 PT. PLN (persero) Jakarta 19 November 2014

76 Itjen Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta 18 Desember 2014

77 Kementerian Kelautan dan Perikanan Jakarta 5 Januari 2015

78 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Jakarta 22 Januari 2015

79 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Samarinda 12 Maret 2015

80 Kementerian Pemuda dan Olahraga Jakarta 25 Maret 2015

81PT Elang Mahkota Teknologi TbK (SCTV, Indosiar dan

Liputan6.com)Jakarta 17 April 2015

82 Kementerian Kesehatan Jakarta 30 April 2015

83 Badan SAR Nasional (BASARNAS) Jakarta 12 Mei 2015

84 Kementerian PPN/BAPPENAS Jakarta 3 Juli 2015

85 Lembaga Sandi Negara Jakarta 9 November 2015 disertai Perjanjian Kerjasama pada 9 November 2015

86 Kementerian Pertahanan Jakarta 14 Maret 2016

87Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah (LKPP)Jakarta 2 Mei 2016

88 UIN Alauddin Makassar Gowa 15 Juli 2016

89 Badan Intelijen Negara Jakarta 4 Agustus 2016

90 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Jakarta 17 Oktober 2016

91Kesepakatan Bersama antara Kementerian Keuangan,

Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan PPATKJakarta 24 Oktober 2016

92 Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Jakarta 7 Maret 2017

93 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Jakarta 12 April 2017

94 Badan Pengawas Berjangka Komoditi (Bappebti) Jakarta 2 Mei 2017 Perjanjian Kerjasama

95 TNI Angkatan Udara Jakarta 9 Mei 2017

96 Kementerian Perhubungan Jakarta 9 Juni 2017 disertai Perjanjian Kerjasama pada 9 Juni 2017

97Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu

Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)Jakarta 6 Juli 2017

98 Universitas Jayabaya Jakarta 26 September 2017

99 Universitas Brawijaya Malang 4 Desember 2017

Tahun 2010

No. Nama Lembaga / OrganisasiPenandatanganan Nota Kesepahaman

Tahun 2003

Tahun 2004

Tahun 2005

Tahun 2006

Tahun 2007

Tahun 2008

Tahun 2009

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

57


Ga

mb

ar

3. F

IU y

an

g T

ela

h M

em

ilik

i M

oU

de

ng

an

PPA

TK

58


Tabel 41

FIU Yang Telah Memiliki MoU dengan PPATK

Tempat Tanggal/Bulan/Tahun

1 Thailand Bangkok 24 Maret 2003

2 Malaysia Malaysia 31 Juli 2003

3 Korea Jakarta 20 Oktober 2003

4 Australia Bali 4 Februari 2004

5 Philippines Brunei Darussalam 5 Oktober 2004

6 Romania Bucharest 12 Oktober 2004

Jakarta 1 Februari 2005

Brussels 26 Januari 2005

8 Italy Rome 17 Februari 2005

9 Poland Washington 29 Juni 2005

10 Spain Washington 29 Juni 2005

Sofia 6 Oktober 2005

Jakarta 18 Oktober 2005

12 China Jakarta 29 Mei 2006

13 Mexico Limassol - Cyprus 14 Juni 2006

Ottawa 12 Oktober 2006

Jakarta 16 Oktober 2006

15 Myanmar Jakarta 14 November 2006

Jakarta 24 November 2006

Pretoria 29 November 2006

17 Cayman Island Grand Cayman 27 November 2006

Jakarta 18 Desember 2006

Tokyo 19 Desember 2006

19 Bermuda Bermuda 31 Mei 2007

20 Mauritius Bermuda 31 Mei 2007

21 New Zealand Jakarta 18 Juli 2007

Ankara 8 Agustus 2007

Jakarta 13 Agustus 2007

23 Finland Helsinki 27 September 2007

24 Georgia Georgia 10 Maret 2008

25 Croatia Jakarta 21 April 2008

26 Moldova Seoul 28 Mei 2008


Washington 6 Oktober 2008

28 Brunei Darussalam Jakarta 17 Desember 2008

29 Bangladesh Jakarta 16 Maret 2009

31 Sri Lanka Doha 27 Mei 2009

32 Macau Brisbane 10 Juli 2009

33 Fiji Island Brisbane 10 Juli 2009

34 Solomon Island Wollonggong 22 Februari 2010

35 Qatar Cartagena 30 Juni 2010

36 United Arab Emirate Cartagena 30 Juni 2010

37 V ietnam Jakarta 18 Agustus 2010

38 India New Delhi 25 Januari 2011

39 Netherlands Aruba 15 Maret 2011

40 Luxembourg Yerevan-Armenia 12 Juli 2011

41 Saudi Arabia Yerevan-Armenia 12 Juli 2011

42 Samoa Yerevan-Armenia 12 Juli 2011

43 Ukraine Saint Petersburg 10 Juli 2012

44 Russia Saint Petersburg 11 Juli 2012

45 Kazakhstan Astana 2 September 2013

Singapore 17 September 2013


47 Timor Leste Dilli 21 February 2014

48 United Kingdom of Great Britain London 25 February 2014

Jakarta 14 July 2014

Amman 10 August 2014

50 Cambodia Jakarta 22 September 2015

51 Tajikistan Jakarta 1 Agustus 2016

52 Lao PDR Bali 11 Agustus 2016

53 Argentina Argentina 14 Maret 2018

54 Ghana Argentina 14 Maret 2018

Tahun 2006

No. Negara (FIU)Penandatangan Nota Kesepahaman

Tahun 2003

Tahun 2004

Tahun 2005

7 Belgium

11 Peru

14 Canada

16 South Africa

18 Japan

Tahun 2007

22 Turkey

Tahun 2008

27 United States of America

Tahun 2009

Tahun 2010

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

46 Singapore

Tahun 2016

Tahun 2014

49 Jordan

Tahun 2015

Tahun 2018

BULLETIN ISSN : 89997

STATISTIKANTI PENCUCIAN UANG & PENCEGAHAN PENDANAAN

TERORISME

EDISIJUNI2018PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

BULLETIN STATISTIKTAHUN 2018

Jl. Ir. H. Juanda No. 35 Jakar ta Pusat | www.ppatk.go.id

ANTI PENCUCIAN UANG & PENCEGAHAN PENDANAAN … · Jenis Hasil Analisis (HA) Sesudah Berlakunya UU...

Documents

Transcript of ANTI PENCUCIAN UANG & PENCEGAHAN PENDANAAN … · Jenis Hasil Analisis (HA) Sesudah Berlakunya UU...