Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

59
Anti Korupsi dan Integritas Oktober 2010 KEBIJAKAN DAN STRATEGI Kerangka Kerja Kami

Transcript of Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

Page 1: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

Asian Development BankADB 6 Avenue, Mandaluyong City1550 Metro Manila, Filipinawww.adb.org/IntegrityISBN: 978-92-9092-463-0 Publication Stock No.114058

Anti Korupsi dan IntegritasOktober 2010

Kebi

jaKa

n d

an S

trat

egi K

eran

gka

Kerj

a Ka

mi

Anti Korupsi dan Integritas: Kerangka Kerja Kebijakan dan Strategi

Penerbitan ini terdiri dari dua dokumen Asian Development Bank (ADB) yakni Prinsip-prinsip dan Pedoman Integritas (Mei 2010) dan Kebijakan Anti Korupsi (Juli 1998).

Kantor Anti Korupsi dan Integritas ADB menyelidiki dugaan kecurangan, korupsi, praktek pemerasan, kolusi, konflik kepentingan, tindakan menghalang-halangi dan tindakan pelanggaran lain dalam kegiatan-kegiatan yang didanai ADB sejalan dengan Prinsip-prinsip dan Pedoman Integritas ADB.

Kebijakan Anti Korupsi ADB mensyaratkan agar semua pihak termasuk staf ADB, peminjam, penerima manfaat, peserta lelang, pemasok dan kontraktor untuk mentaati standar etika tertinggi ketika berpartisipasi dalam kegiatan yang didanai ADB. Kebijakan ini mendukung kewajiban ADB, sesuai dengan Pasal 14 (xi) dari Persetujuan Pendirian Asian Development Bank, untuk menjamin agar hasil dari pendanaan ADB hanya dimanfaatkan untuk maksud-maksud yang telah ditentukan.

Penerbitan ini menggantikan keseluruhan Anti Korupsi dan Integritas, edisi pertama (terlihat pada gambar disamping).

Tentang Asian Development Bank

ADB memiliki visi untuk mewujudkan kawasan Asia dan Pasifik yang bebas dari kemiskinan. Misinya adalah untuk membantu negara-negara berkembang yang menjadi anggotanya untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup penduduk mereka. Meskipun kawasan ini telah mencapai banyak keberhasilan, namun kawasan ini masih dihuni oleh dua pertiga dari seluruh penduduk miskin di dunia: 1,8 milyar penduduk hidup dengan penghasilan kurang dari $2 per hari termasuk 903 juta penduduk hidup dengan susah payah dengan penghasilan kurang dari $1,25 per hari. ADB berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan pertumbuhan yang berkelanjutan secara lingkungan dan integrasi regional.

Kantor pusat ADB berkedudukan di Manila. ADB saat ini dimiliki oleh 67 negara anggota, termasuk 48 diantaranya dari kawasan Asia Pasifik. Untuk membantu negara-negara berkembang yang menjadi anggotanya, ADB menggunakan instrumen-instrumen utama yaitu dialog kebijakan, pemberian pinjaman, penyertaan modal, penjaminan, hibah, dan bantuan teknis.

Dicetak di Filipina

Anti Korupsi dan IntegritasOktober 2010

Kebi

jaKa

n d

an S

trat

egi K

eran

gka

Kerj

a Ka

mi

Page 2: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

Anti Korupsi dan IntegritasOktober 2010

Kebi

jaKa

n d

an S

trat

egi K

eran

gka

Kerj

a Ka

mi

Page 3: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

© 2010 Asian Development Bank

Dilindungi oleh hak cipta, diterbitkan tahun 2010Dicetak di Filipina

ISBN 978-92-9092-463-0Stok Publikasi No TIM114058

Tergolong Data Publikasi

Anti Korupsi dan IntegritasMandaluyong, Filipina, Asian Development Bank, 2010.

1. Korupsi. 2. Tata Kelola Pemerintahan. 3. Proyek Pembangunan. I. Bank Pembangunan Asia.

Pandangan yang diungkapkan dalam publikasi ini adalah dari penulis dan tidak mencerminkan pandangan dan kebijakan Bank Pembangunan Asia (ADB) atau Dewan Gubernur atau pemerintah yang diwakilinya.

ADB tidak menjamin akurasi data yang tercantum dalam publikasi ini dan tidak bertanggung jawab atas konsekuensi apapun akibat dari penggunaannya.

Acuan pada suatu wilayah atau wilayah geografis tertentu, atau penggunaan istilah ”negara” dalam dokumen ini, tidak menyiratkan penilaian ADB mengenai status hukum atau status lain dari setiap wilayah atau daerah.

ADB memperbolehkan pencetakan atau penyalinan informasi semata mata untuk penggunaan pribadi dan nonkomersial dengan ijin ADB. Pengguna dilarang menjual, mendistribusikan, atau menciptakan karya turunan untuk tujuan komersial tanpa meminta izin tertulis pada ADB.

Catatan:Dalam publikasi ini, ”$” mengacu pada dolar AS.

Asian Development BankADB 6 Avenue, Mandaluyong City1550 Metro Manila, FilipinaTelp +63 2 632 4444Fax +63 2 636 2444www.adb.org

Untuk pemesanan, silakan hubungi:Departemen Hubungan Eksternal Fax +63 2 636 [email protected]

Dokumen ini telah diterjemahkan dari Bahasa Inggris untuk menjangkau pengguna yang lebih luas. Meskipun ADB telah berusaha untuk memastikan ketepatan dari penerjemahan, namun, bahasa resmi Asian Development Bank (ADB) adalah Bahasa Inggris dan hanya dokumen asli yang ditulis dalam Bahasa Inggris yang merupakan teks yang otentik (resmi dan otoritatif). Segala sitiran harus mengacu ke dokumen aslinya dalam Bahasa Inggris.

Page 4: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

DAFTAR ISI

PRINSIP-PRINSIP DAN PANDUAN INTEGRITAS (MEI 2010) 1

I. PRINSIP-PRINSIP DAN PANDUAN-PANDUAN LEMbAGA-LEMbAGA KEUANGAN INTERNASIoNAL UNTUK PENyIDIKAN 3Preambul 3Prinsip-prinsip umum 4Definisi 8Hak-hakdankewajiban 8Kantor penyidikan 10Panduan prosedural 11Temuan-temuan penyidikan 13Perujukan kepada pihak-pihak berwenang di tingkat nasional 14Tinjauan dan perubahan 14Publikasi 14

II. SANKSI 15Landasan dilakukannya tindakan remedial 15Pemberitahuan kepada para subjek 15Tindakan remedial 16Jangka waktu pemberlakuan daftar hitam 19banding 21Pemulihan 22Pengungkapan 23Pemberlakuan daftar hitam secara silang 23

KEBIJAKANANTIKORUPSIADB(2JULI1998) 25

DAFTAR SINGKATAN 26I. PENDAHULUAN 27II. TANGGAPAN ADb 30III. DEFINISI KoRUPSI 31Iv. KERUGIAN-KERUGIAN yANG DIAKIbATKAN KoRUPSI 33v. PoSISI ADb TERHADAP ISU-ISU ANTI KoRUPSI 37

Tujuan no. 1: Mendukung pasar-pasar yang berdaya saing dan administrasipublikyangefisien,efektif,akuntabeldantransparan 37Tujuan no. 2: Mendukung upaya-upaya anti korupsi yang menjanjikan atas dasar kasus per kasus dan meningkatkan dialog tentang masalah-masalah tata pemerintahan 41

Page 5: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

iv Daftar Isi

Tujuan no. 3: Memastikan agar proyek-proyek dan staf ADb mematuhi standar-standar etika tertinggi 42

VI. KESIMPULANDANREKOMENDASI 48vII. LAMPIRAN 50

Page 6: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

Prinsip-Prinsip dan Panduan Integritas Mei 2010

Page 7: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

3Prinsip-Prinsip Dan Panduan Integritas (Mei 2010)

I. PRInSIP-PRInSIP DAn PAnDuAn-PAnDuAn LembAgA-LembAgA KeuAngAn InTeRnASIonAL unTuK PenyIDIKAn1

PReAmbuL

Lembaga-lembaga yang telah bersama-sama menyepakati prinsip pedoman penyidikan yang dilakukan oleh satuan penyidikan masing-masing:

• Kelompok bank Pembangunan Afrika (African Development Bank Group) • bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank) • bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (European Bank for Reconstruction and Development) • Kelompok bank Investasi Eropa (European Investment Bank Group) • Kelompok bank Pembangunan Antar-Amerika (Inter-American Development Bank Group) • Kelompok bank Dunia

Prinsip-prinsip dan panduan-panduan ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai arahan dalam pelaksanaan penyidikanberkaitandengankebijakan,aturan,peraturan,dankeistimewaandankekebalanyangberlakudalamorganisasi tersebut.2

Di dalam dokumen ini, penggunaan istilah “Organisasi” mencakup semua lembaga/institusi yang merupakanbagian dari atau berkaitan dengan lembaga-lembaga yang disebutkan di atas. Maka satuan-satuan penyidikan di masing-masingOrganisasidisebutsebagai“KantorPenyidikan”.

Untuk ADb: Prinsip-prinsip dan panduan ini akan berlaku bagi Kantor Anti Korupsi dan Integritas (Office of Anticorruption and Integrity/OAI),parastafnya,segalapihakyangmendapatwewenangdarioAI atau yang ditunjuk Presiden untuk melakukan penyidikan yang semestinya dilakukan oleh OAI,semuastafADBsertaparakonsultan,kontraktoryangdilibatkanolehADBdanpihak-pihakketiga lain yang terlibat dalam aktivitas-aktivitas3 yang berkaitan dengan ADb dalam menegakkan Kebijakan Anti Korupsi.4

1 Prinsip-Prinsip dan Panduan-Panduan Lembaga-Lembaga Internasional untuk Penyidikan (International Financial Institutions Principles and Guidelines for Investigations),yangdiadopsiolehlembaga-lembagatersebutdiatas,disertakansebagaiBagianIdariPrinsip-PrinsipdanPanduan-PanduanIntegritasinidenganselipan paragraf khusus terkait dengan ADb.

2 Panduan ini tidakbermaksudmemberikan,memaksakan,ataumenyiratkanpadaOrganisasiyangmelaksanakanpenyidikan tugas,kewajiban,atauhak-hakyangmemiliki dasar hukum di pengadilan atau di dalam proses administratif. Tidak ada satu pun dalam panduan yang harus ditafsirkan bisa mempengaruhi hak dan kewajiban setiapOrganisasi seperti yang tercantum dalam aturan-aturan, kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedurmasing-masing, ataupun hak istimewa dankekebalan yang diberikan oleh traktat internasional kepada masing-masing organisasi dan hukum masing-masing anggota.

3 “AktivitasyangberkaitandenganADB”didefinisikandiparagraf1.C,infra.4 MakalahDewanR-89-98,KebijakanAntiKorupsi(Anticorruption Policy),disetujui2Juli1998,sesuaiklarifikasidalamMakalahDewanR185-04,KebijakanAntiKorupsi:

MengusulkanKlarifikasidanPerubahanterkaitdenganPanduanKonsultansidanPengadan(Anticorruption Policy: Proposed Clarifications and Related Changes to Consulting and Procurement Guidelines),disetujuipada11November2004,danMakalahDewanR179-06,KebijakanAntiKorupsi:DefinisiyangDiselaraskantentangPraktik-Praktik Korupsi dan Kecurangan (Anticorruption Policy: Harmonized Definitions of Corrupt and Fraudulent Practices),disetujui8September2006.

Page 8: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

4 Anti Korupsi dan Integritas

PRInSIP-PRInSIP umum

1. Setiap organisasi harus mempunyai satu Kantor Penyidikan yang bertanggung jawab untuk melakukan penyidikan.

2. Tujuan dilakukannya penyidikan oleh Kantor Penyidikan tersebut adalah untuk memeriksa dan menentukan kebenaran dugaan-dugaan praktik-praktik korupsi atau kecurangan seperti yang diartikan oleh masing-masing lembaga termasuk yang berkenaan dengan, namun tidak terbatas pada, proyek-proyek yang didanai olehOrganisasi,sertadugaan-dugaanPerilakuMelanggar(misconduct) oleh staf organisasi.

Untuk ADb: 1.A. oAI merupakan poin kontak dan kantor penyidikan pertama untuk dugaan pelanggaran- pelanggaran integritas yang melibatkan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan ADb atau staf ADb.

1.B. “Pelanggaranintegritas”adalahsegalatindakanyangmelanggarKebijakanAntiKorupsiADB,termasukpraktikkorupsi,kecurangan,pemaksaanataukolusi,penyalahgunaan,konflikkepentingan,danpraktikmenghambat,sepertididefinisikandidalampanduanini.

1.C. “AktivitasyangberkaitandenganADB”mencakupaktivitasyangdidanai,diselenggarakanataudidukungolehADB,atausegalaaktivitasyangsecaramaterialberdampakataubisa berdampak atau relevan pada ADb.

Untuk ADb:2.A. Pelanggaran-pelanggaran integritas yang bisa menjadi sasaran penyidikan oAI antara lain adalah:

i. Praktikkorupsi,yaitumenawarkan,memberikan,menerima,ataumeminta,secaralangsungmaupuntidaklangsung,segalasesuatuyangmempunyainilaiuntukmempengaruhitindakan-tindakan pihak lain secara tidak semestinya;

ii. Praktikkecurangan,yaitusegalatindakanataukelalaiantermasuksalahtafsirbaikdisengajaatautidak,menyesatkan,atauberupayauntukmenyesatkansatupihakuntukmendapatkanmanfaatfinansialataumanfaatlainatauuntukmenghindarisatukewajiban;

iii. Praktikpemaksaan,yaitumerusakmerugikan,ataumengancamuntukmerusakataumerugikan,secaralangsungmaupuntidaklangsung,segalapihakataupropertipihaktersebutuntuk mempengaruhi tindakan-tindakan pihak tersebut secara tidak semestinya;

iv. Praktikkolusi,yaitukesepakatanantaraduapihakataulebihyangdirancanguntukmewujudkansatutujuanyangtidaksemestinya,termasukmempengaruhitindakan-tindakanpihaklainsecaratidak semestinya;5

v. Penyelewengan,yaitupencurian,pemborosan,ataupenyalahgunaanaset-asetyangberkaitandenganaktivitasADB,baikyangdilakukansecarasengajaataukarenakelalaianyangtidakbertanggung jawab;

vi. Konflikkepentingan,yaitusegalasituasidimanasatupihakmempunyaikepentingan-kepentinganyang secara tidak semestinya mempengaruhi kinerja pihak tersebut dalam menjalankan tugas-tugasatautanggungjawab-tanggungjawabresmi,kewajiban-kewajibansesuaikontrak,ataukepatuhannya pada hukum dan peraturan yang berlaku;

5 Definisikorupsi,kecurangan,pemaksaandankolusidiselaraskandenganbank-bankpembangunanmultilaterallainnyadandiadopsiolehADBmenurutMakalahDewanR179-06 (supra di catatan kaki 3).

Page 9: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

5Prinsip-Prinsip Dan Panduan Integritas (Mei 2010)

3. Kantor Penyidikan akan menjaga objektivitas, tidak berpihak dan bersikap adil dalam seluruh prosespenyidikan dan melakukan semua aktivitasnya secara berkompeten dan dengan tingkat integritas tertinggi. Secara khusus, Kantor Penyidikan akanmelaksanakan semua tugasnya secara independen dari pihak-pihakyang bertanggung jawab terhadap atau terlibat dalam aktivitas-aktivitas operasional dan dari para staf yang layak menjadi sasaran penyidikan dan juga harus terbebas dari segala pengaruh yang tidak semestinya dan ketakutan akan aksi pembalasan.

4. Ketikamenyidikisuatukasus,stafKantorPenyidikanharusmengungkapkantepatpadawaktunyakepadaseorangpenyeliasegalakonflikkepentinganataupotensikonflikkepentinganyangmungkindimilikinyadalampenyidikantersebut,danparapenyeliaharusmelakukantindakanyangtepatuntukmengatasikonfliktersebut.

UntukADB: 4.A. PengungkapankonflikkepentinganharusditujukankepadaPimpinanOAIataupetugasyang ditunjuk oleh Pimpinan oAI segera setelah adanya temuan dan sebelum penyidikan dilakukan.KonflikkepentinganyangmelibatkanPimpinanOAIharusdiberitahukankepadaPresiden.Segalatindakanuntukmengelolakonflikkepentinganharusdilakukandalambentuktertulis.Tindakan-tindakanuntukmengatasikonflikkepentinganbisamencakup,namuntidakterbataspada,tidakdisertakannyapihakyangbersangkutandalampenyidikansertapembatasanakses terhadap catatan dan informasi kasus.

vii. menghambat,mencakup(a)secarasengajamenghancurkan,memalsukan,mengubahataumenyembunyikan barang bukti dalam satu penyidikan ADb; (b) membuat pernyataan palsu kepada parapenyidikagarsecaramaterialmenghambatsatupenyidikanolehADB;(c)mengancam,melecehkan atau mengintimidasi pihak mana pun untuk mencegah pihak tersebut mengungkapkan apa yang diketahuinya tentang hal-hal yang relevan dengan penyidikan atau dalam upaya dilakukannyapenyidikan,atau(v)secaramaterialmenghambathak-hakADBsesuaikontrakuntukmelakukan audit atau mengakses informasi.

viii. Pelanggaran terhadap sanksi-sanksi ADb; ix. Pelanggaran-pelanggaranlainterhadapKebijakanAntiKorupsiADB,termasukkegagalanuntuk

mematuhi standar-standar etika tertinggi; x. Aksipembalasanterhadapparapengungkapfaktaatausaksi,yaitusegalatindakanyangmerugikan

langsungmaupuntidaklangsungyangdirekomendasikan,diancamataudilakukanterhadapseorangpengungkap fakta atau saksi atau orang yang terkait dengan seorang pengungkap fakta atau saksi yang bersifat material terhadap satu pengaduan karena laporan atau kerja sama yang dilakukan denganpenyidikanADB,yangakandisidiksesuaidenganPerintahAdministratif(AO)2.10.6

2.b. Penyidikan bisa mencakup upaya-upaya melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap integritas. 2.C. Dugaan-dugaanadanyaperilakumelanggarolehstafADBtermasukpelanggaran-pelanggaran

terhadap integritas atau aksi pembalasan terhadap para pengungkap fakta atau saksi akan disidik olehOAIsesuaidenganPrinsip-PrinsipdanPedomanIntegritas,Lampiran2dariAO2.047 dan Ao 2.10.

2.D. oAI bisa melakukan penyidikan terhadap segala pelanggaran perilaku lain sesuai dengan Ao 2.04 ataspermintaanPresidenatauDirekturJendralDepartemenSistemAnggaran,PersonaliadanManajemen.

6 Whistleblower and Witness Protection [Perlindungan terhadap Pengungkap Fakta dan Saksi].7 Disciplinary Measures and Procedures [Tindakan-Tindakan dan Prosedur-Prosedur Disipliner].

Page 10: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

6 Anti Korupsi dan Integritas

5. Prosedur-prosedur yang tepat akan dibentuk untuk menyelidiki dugaan-dugaan Pelanggaran Perilaku oleh staf satu Kantor Penyidikan.

6. Setiap Organisasi akanmempublikasikanmandat dan/atau kerangka acuan Kantor Penyidikanmerekamasing-masingsertalaporantahunanyangmemberipenekananpadaaktivitas-aktivitasintegritas,antikecurangandan tindakan korupsi yang dilakukan Kantor Penyidikan masing-masing sesuai dengan kebijakan mereka tentang pengungkapan informasi.

Untuk ADb: 5.A. Laporan-laporan tentang dugaan kemungkinan pelanggaran integritas atau pelanggaran perilakustafmanajerialdiOAIatauDepartemenSistemAnggaran,Personalia,danManajemen(BPMSD)dapatdisampaikankepadaWakilPresiden(KeuangandanAdministrasi),sesuaidenganAO2.10,pasal4.3.

5.b. Laporan-laporan dugaan kemungkinan pelanggaran integritas oleh Wakil Presiden dapat disampaikankepadaPresiden,sesuaidenganA.O.2.10,pasal4.4.

5.C. Laporan-laporandugaankemungkinanpelanggaranintegritasolehstafOAIlainnya,parakonsultan atau kontraktor dapat disampaikan langsung kepada Pimpinan atau Direktur oAI.

UntukADB: 6.A. OAI,parastafnya,segalapihakyangmendapatwewenangdariOAIatausiapapunyangditunjukPresidenuntukmelakukanpenyidikanyangsemestinyadilakukanolehOAI,harusmengkaji dugaan dan melakukan penyidikan dengan segera dan secara seksama menurut prinsip-prinsipdanpanduanini,sertamerekomendasikantindakan-tindakanadministratifyangbisadilakukan ADb untuk menanganinya.

6.B. DibawahKerangkaAcuanini,PimpinanOAIsecaralangsungbertanggungjawabterhadapPresiden. Ia melaporkan aktivitas-aktivitas penting dan capaian-capaian oAI langsung kepada Presiden,danmelaluiPresiden,kepadaKomiteAuditDewanDirektur.Dalammelaksanakantugas-tugasOAI,PimpinandanstafyangmendapatwewenangdiOAIharusmemilikiaksespenuhdantak terbatas pada (dan bisa untuk sementara memiliki atau mempunyai kendali atas) informasi dan catatan-catatantentangsemuaaktivitasADB,parapersonilADB,danpropertifisikADB.Tanggungjawab utama oAI adalah:

■ MeningkatkankesadarantentangKebijakanAntiKorupsiADB,denganbekerjasamadengandepartemen-departemen/kantor-kantoryangrelevan.

■ Setelahmelaluikonsultasidengandepartemen-departemen/kantor-kantor,mengusulkandanmeninjau prosedur-prosedur yang tepat menurut Kebijakan Anti Korupsi untuk memastikan bahwa semua staf dan proyek mematuhi standar-standar tertinggi untuk menjaga integritas dalam melawan korupsi.

■ Bertindaksebagaipoinkontakawaluntuksemuadugaankejadiankecurangan,korupsiataupenyelewengansepertididefinisikanADBsejalandenganKebijakanAntiKorupsiADB,dalamsemuaaktivitasyangdidanaiADB,termasukparastafnya.

■ Melakukanpenyidikanyangbersifatindependendanobyektifterhadapkecurangandankorupsi,praktikkolusi,konflikkepentingandanpenyalahgunaansejalandenganKebijakanAntiKorupsiADByangdiketahuiataudiidentifikasiolehOAI.

■ Dengan bekerja sama dengan Kantor Auditor Jendral (Office of the Auditor General/OAG)melakukan tinjauan-tinjauan yang berkaitan dengan pengadaan proyek dalam aktivitas-aktivitas yangdidanaiADBuntukmembantumencegahdanmendeteksikecurangan,korupsiatau penyalahgunaan

Page 11: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

7Prinsip-Prinsip Dan Panduan Integritas (Mei 2010)

7. Kantor Penyidikan harus melakukan langkah-langkah yang masuk akal untuk melindungi kerahasiaan atas segalainformasinonpublikterkaitdengansatupenyidikan,termasukidentitaspihak-pihakyangmenjadisasaranpenyidikan dan pihak-pihak yang memberikan kesaksian atau bukti. Penyimpanan dan penyediaan informasi untuk semua pihak di dalam setiapOrganisasi atau pihak-pihak lain di luarOrganisasi, termasuk pihak berwenangnasional,diaturolehaturan-aturan,kebijakan-kebijakan,danprosedur-prosedurOrganisasi.

8. Temuan-temuanpenyidikanharusdidasarkanpadafakta-faktadananalisis-analisisyangterkait,yangbisatermasuk asumsi yang masuk akal.

UntukADB: 7.A. OAIakanmenyimpansemuainformasidancatatandibawahpengawasanfisik,elektronikdan prosedural yang memadai. oAI akan membatasi peredaran informasi tentang satu penyidikan khususbagimerekayangperlumengetahuinyasaja.Tergantungpadasifattiapkasus,OAIbisa mengungkap bukti khusus tentang subjek sebuah penyidikan8 sedemikian rupa dengan mempertimbangkan perlunya melindungi para pengungkap fakta dan saksi sesuai dengan Ao 2.10.

7.b. Hanya oAI dan Presiden yang bisa mengakses arsip-arsip dan catatan-catatan oAI. oAI atau Presiden bisa menentukan apakah arsip atau catatan oAI boleh dibagikan kepada pihak lain tanpadisuntingataudisusunkembali,sesuaidenganAO2.04,AO2.10,KebijakanKomunikasi-KomunikasiPublik,danaturan-aturanADBlainygrelevan.

■ Memberikan temuan-temuan penyidikan yang harus ditangani seperti termaktub dalam Prinsip-Prinsip dan Panduan Integritas ini.

■ Dalammelaksanakanpenyidikan,berkoordinasidenganManajemen,KantorPenasehatUmum (Office of the General Counsel/OGC),BPMSD,dandepartemen-departemen/kantor-kantorlainsesuaidengankeperluan,danmengadopsiprosedur-proseduryangtepatuntukmenentukanapakahmenurutKebijakanAntiKorupsisuatukecurangan,korupsiataupenyalahgunaantelahterjadi; mengumpulkan bukti yang memadai; menyusun prosedur-prosedur yang harus diikuti dalamupayamengidentifikasiparapelaku,tingkatkecurangandankorupsiataupenyalahgunaan;menentukan apakah pengendalian perlu diterapkan atau diperkuat untuk mengurangi kerentanan; danmenyusunmekanisme-mekanismeuntukmembantumengungkapadanyakecurangan,korupsi atau penyalahgunaan serupa.

■ Melakukan penyidikan terhadap perilaku melanggar oleh staf yang mencakup pelanggaran terhadapKebijakanAntiKorupsiADB(termasukpraktik-praktikkecurangan,praktik-praktikkorupsiataukonflikkepentingan)ataupenyalahgunaan(pencurian,pemborosanataupenggunaanasetADBsecaratidaksemestinya,baiksecarasengajaataukarenakelalaianyangsembrono),sejalandengan Prinsip-Prinsip dan Panduan Integritas ini dan Lampiran 2 dari Ao 2.04.

■ Melakukan penyidikan terhadap dugaan-dugaan pelanggaran yang dirujuk oleh Divisi Sumber Daya Manusia sejalan dengan Ao 2.04.

■ Menyusun dan menyampaikan laporan tahunan kepada Presiden yang berisi rangkuman aktivitas-aktivitas.

■ berkonsultasi dan bekerja sama dengan bank-bank pembangunan multilateral dan lembaga-lembagakeuanganinternasionallainsertapihak-pihakyangrelevanuntuksalingberbagigagasan,pengalamanpraktis,danwawasantentangbagaimanamenanganikecurangan,korupsiataupenyalahgunaan,secarainternalataueksternal.

8 “Subjek”sebuahpenyidikanadalahpihakyangdidugatelahterlibatdalamsebuahpelanggaranintegritasdan/atauperilakumelanggaryangsedangdisidikolehOAI.

Page 12: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

8 Anti Korupsi dan Integritas

9. Kantor Penyidikan harus membuat rekomendasi-rekomendasi yang tepat kepada manajemen organisasi yang merupakan asal dari temuan-temuan penyidikan.

10. Semua penyidikan yang dilakukan oleh Kantor Penyidikan bersifat administratif.

DeFInISI

11. Perilaku melanggar adalah kegagalan seorang staf untuk mematuhi aturan-aturan atau standar-standar perilaku yang ditentukan oleh organisasi.

12. Standar pembuktian yang akan digunakan untuk menentukan apakah sebuah pengaduan mempunyai landasan untuk ditindaklanjuti dengan penyidikan diartikan sebagai informasi yang, secara keseluruhan,menunjukkan bahwa hal itu lebih mungkin daripada tidak.

HAK-HAK DAn KeWAJIbAn

Saksi dan subjek

13. Seorangstafyangmemenuhikualifikasisebagaiseorang“pengungkapfakta”menurutaturan,kebijakandanprosedur organisasi harus bebas dari tindakan pembalasan oleh organisasi. organisasi akan memperlakukan tindakan pembalasan sebagai satu tindakan Pelanggaran Perilaku yang terpisah.

14. Organisasibisamensyaratkanstafuntukmelaporkankecurigaanakanadanyatindakankecurangan,korupsi,atau bentuk-bentuk perilaku melanggar lain.

Untuk ADb: 11.A. Aturan-aturan main dan standar-standar perilaku ADb dapat dilihat di Ao 2.02.9 Aturan-aturan ADb yang menjelaskan tentang pelanggaran perilaku dapat dilihat di Ao 2.04.

UntukADB: 12.A. ADBbisamerujukpadastandarpembuktianinisebagaibuktiyanglebihberbobot,ataubuktiyangmemadaiuntukmendukungsatukeyakinanyangmasukakal,denganmempertimbangkansemuafaktor-faktordankondisiyangrelevan,bahwabesarkemungkinansuatupihaktertentutelahmelakukan pelanggaran.

Untuk ADb: 13.A. Perlindungan terhadap pengungkap fakta dan saksi diatur oleh Ao 2.10.

Untuk ADb: 14.A. Staf ADb diwajibkan untuk melaporkan segala dugaan tentang pelanggaran integritas kepadaOAI.StafdianjurkanuntukmelaporkandugaanperilakumelanggarlainkepadaBPMSD,sesuai dengan Ao 2.10. Tidak diperlukan persetujuan atau pemberian wewenang apa pun kepada staf untuk melaporkan dugaan pelanggaran integritas atau pelanggaran perilaku.

9 PernyataanKebijakanKepegawaiandanTugas,HakdanTanggungJawabStaf(Personnel Policy Statement and Duties, Rights and Responsibilities of Staff Members).

Page 13: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

9Prinsip-Prinsip Dan Panduan Integritas (Mei 2010)

15. organisasi akan meminta staf untuk bekerja sama dalam satu penyidikan dan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan memenuhi permintaan untuk memberikan informasi.

16. SetiapOrganisasiharusmengadopsiaturan-aturan,kebijakan-kebijakandanprosedur-prosedur,dan,sejauhdimungkinkan secara hukum dan komersial, menambahkan ketentuan-ketentuan dalam kontrak-kontraknyadengan pihak-pihak ketiga bahwa para pihak yang terlibat dalam proses penyidikan harus bekerja sama dalam sebuah penyidikan.

17. Sebagaibagiandariprosespenyidikan,subjeksatupenyidikanharusdiberikesempatanuntukmenjelaskanperilakunya dan menyampaikan informasi atas namanya sendiri. Penentuan mengenai kapan kesempatan tersebut diberikankepadasubjekdiaturolehaturan-aturan,kebijakan-kebijakandanprosedur-prosedurOrganisasi.

Untuk ADb: 15.A. Staf ADb mempunyai kewajiban untuk bekerja sama secara penuh dalam segala penyaringan atau penyidikan jika diminta oleh oAI untuk melakukannya. Kerja sama tersebut mencakup,namuntidakterbataspadaberikutini:

■ bersedia untuk diwawancarai dan menjawab dengan lengkap dan sejujurnya semua pertanyaan yang diajukan.

■ MemberikansemuabarangyangdimintaOAIyangberadadalamkendalistaftermasuk,namuntidakterbataspada,dokumen-dokumendanobyek-obyekfisiklain.

■ KerjasamadalamsegalatesyangdimintaolehOAI,termasuknamuntidakterbataspadaidentifikasisidikjari,analisistulisantangan,penggunaanteskadaralkoholdalamnafas,danpemeriksaandananalisisfisik.

■ Menjaga dan melindungi kerahasiaan semua informasi yang dibahas dengan oAI dan bPMSD. 15.b. Seorang staf yang menjadi subjek penyidikan harus mengijinkan agar informasi

keuangannyadiberikansecaralangsungkepadaOAIjikadiminta.AtaspermintaanOAI,subjekharus memberikan persetujuan tertulis yang ditujukan kepada lembaga keuangannya untuk tujuan ini,melepaskansegalahak-hakatasprivasiataukerahasiaanyangmungkindimilikiolehsubjekterkait dengan informasi yang akan diungkap.

15.C. Seorangstafyangmenjadisubjeksatupenyidikanbisamemintauntukdidampingiolehstaf lain selama wawancara yang dilakukan sebagai bagian dari satu penyidikan sepanjang permintaantersebuttidakmenundaataumenghambatpenyidikan.Walaupundemikian,stafyangmendampingitidakbolehberasaldariOAI,OGC,KantorSekretaris,OAG,KantorLayananAdministratif atau bPMSD. baik subjek maupun saksi bisa berkonsultasi dengan penasehat hukum luar,denganbiayamerekasendiri,mengenaiperkarayangsedangdalampenyidikannamuntidakboleh didampingi oleh penasehat hukum seperti itu di wilayah kantor ADb atau selama wawancara yang dilakukan sebagai bagian dari penyidikan. Konsultasi seperti itu tidak boleh menunda pelaksanaan wawancara atau pemenuhan staf terhadap kewajiban-kewajiban lain menurut aturan-aturanini,kecualidiijinkanolehOAI.

15.D. Jikaseorangstaftidakmematuhikewajibanuntukbekerjasama,ADBbisamengambilkesimpulannegatifataspenolakantersebut.Dalamkasus-kasussepertiitu,OAIbisamerujukperkara kepada bPMSD untuk dilakukan tindakan disipliner yang tepat. Kegagalan untuk bekerja sama mencakup tidak adanya tanggapan secara lengkap dan tepat waktu terhadap penyelidikanOAI,kegagalanuntukmemberikandokumenataubuktilainataspermintaanOAI,menghancurkanataumenyembunyikanbarangbukti,ataumenyampaikanfaktayangtidakbenar,ataumenghambatpenyampaianfakta,selamapenyidikanolehOAI.

Page 14: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

10 Anti Korupsi dan Integritas

KAnToR PenyIDIKAn

18. Penyidikan harus dilakukan dengan segera dengan semua keterbatasan sumber daya yang tersedia.

19. Kantor Penyidikan harus menyelidiki baik informasi yang memberatkan maupun yang meringankan.

20. Kantor Penyidikan harus menyimpan dan menjaga catatan yang memadai tentang penyidikan yang dilakukan dan informasi yang dikumpulkan.

21. Staf Kantor Penyidikan harus melakukan tindakan-tindakan yang tepat untuk mencegah pengungkapan informasi penyidikan secara tidak sah.

22. Kantor Penyidikan akan mendokumentasikan temuan-temuan dan kesimpulan-kesimpulan dari penyidikan yang dilakukannya.

23. Untuk keperluan pelaksanaan satu penyidikan, Kantor Penyidikan harus mempunyai akses penuh danlengkappadasemuainformasi,catatan,personil,danpropertiyangrelevanmilikOrganisasi,sesuaidenganaturan-aturan,kebijakan-kebijakan,danprosedur-prosedurOrganisasi.

24. Sejauh dimungkinkan oleh aturan-aturan, kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur Organisasi dankontrak-kontrakyangrelevan,KantorPenyidikanharusmempunyaiwewenanguntukmemeriksadanmenyalinbuku-bukudancatatan-catatanproyekyangrelevan,badan-badanpelaksana,perorangan,atauperusahaanyang

Untuk ADb: 20.A. oAI akan menyimpan ■ Arsip-arsip penyidikan yang berkaitan dengan staf ADb selama paling tidak lima tahun setelah staf

meninggalkanADB,tergantungdariusiaataukondisidimanaADBtidakakanmempertimbangkanuntuk memperkerjakan kembali staf tersebut;

■ Arsip-arsip tentang penyidikan-penyidikan lain selama paling tidak sepuluh tahun setelah menerima pengaduan;

■ Arsip-arsip tentang tinjauan-tinjauan yang berkaitan dengan pengadaan proyek selama lima tahun setelah dikeluarkannya laporan;

■ Kontrak-kontrak yang berkaitan dengan audit dan konsultan-konsultan penyidikan yang pernah bekerja untuk ADb selama paling tidak lima tahun setelah penghentian kontrak;

■ Korespondensi,termasukmemo-memoantarkantordanrekomendasi-rekomendasikepadamanajemen selama paling tidak lima tahun; dan

■ Laporan-laporan tahunan oAI kepada Presiden secara permanen.

UntukADB: 23.A. AO1.02,10yangberlakubagiOAI,danKerangkaAcuanOAI,memberikanaksespenuhdan tak terbatas kepada oAI akan informasi dan catatan-catatan yang berkaitan dengan semua aktivitasADB.OAIbisamemeriksasetiapdansemuaarsip,catatan,buku,data,tulisan,dansegalabahanADBlainyangberkaitandenganaktivitas-aktivitasADB,jikaperludanapabiladianggapperlu;secarafisikmengambilsemuabahanuntuksementara;danmembuatsalinan.

23.b. Permintaan-permintaan untuk mengakses email harus dilakukan sesuai dengan Ao 4.05.11

10 buletin organisasi (Organizational Bulletin).11 Prinsip-Prinsip Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information and Communication Technology Principles).

Page 15: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

11Prinsip-Prinsip Dan Panduan Integritas (Mei 2010)

berpartisipasi atau berupaya untuk berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas yang didanai organisasi atau segala entitas lain yang berpartisipasi dalam penyaluran dana-dana organisasi.

25. Kantor Penyidikan bisa melakukan konsultasi dan bekerja sama dengan organisasi-organisasi dan lembaga-lembagainternasionalsertapihak-pihaklainyangrelevanuntuksalingberbagigagasan,pengalamanpraktis,danwawasan tentang cara terbaik untuk menangani isu-isu yang menjadi kepedulian bersama.

26. Kantor Penyidikan bisa memberikan bantuan kepada dan berbagi informasi dengan Kantor-Kantor Penyidikan lain.

PAnDuAn PRoSeDuRAL

Sumber Pengaduan

27. KantorPenyidikanakanmenerimapengaduan-pengaduantanpamelihatsumbernya,termasukpengaduandari sumber-sumber tanpa nama atau rahasia.

28. Apabila bisa dilaksanakan, setelah menerima pengaduan, Kantor Penyidikan akan mengirimkanpemberitahuan bahwa pengaduan telah diterima.

Penerimaan Pengaduan

29. Semua pengaduan akan didaftar dan ditinjau untuk menentukan apakah pengaduan tersebut masuk dalam juridiksi atau kewenangan Kantor Penyidikan.

evaluasi Awal

30. Begitupengaduantelahdidaftar,KantorPenyidikanakanmelakukanevaluasiuntukmenentukankredibilitas,materialitas dan dapat tidaknya pengaduan tersebut diverifikasi. Dari sini, pengaduan akan ditelaah untukmenentukan apakah ada landasan yang sahih untuk dilakukannya satu penyidikan.

UntukADB: 26.A. OAIatauPresidenbisamenentukanapakahinformasi,termasukinformasiyangdiperolehketikamelakukanpenyidikan,dapatdibagikepadaorganisasi-organisasiinternasionallain,perwakilanataubadan-badannegara-negaraanggotaADB,ataupihak-pihaklainyangmempunyaikebutuhanuntukmengetahuiinformasisepertiitudemikepentingankerjasama,harmonisasi,ataupertimbangan-pertimbanganlainyangrelevan,denganmematuhiAO2.04,AO2.10,KebijakanKomunikasiPublik,danaturan-aturanADBlainyangrelevan.JikaOAImelakukanhalitu,iaakanmensyaratkan penerima informasi tersebut untuk melindungi kerahasiaan informasi tersebut dan hanya menggunakannya sesuai dengan tujuan oAI mengungkapkan informasi.

26.B. OAIbisabekerjasamadalampenyidikandenganorganisasi-organisasi,kantor-kantorataupihak-pihak lain dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak mempengaruhi idenpendensi dan obyektivitas oAI atau mengganggu keistimewaan dan kekebalan ADb.

Page 16: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

12 Anti Korupsi dan Integritas

Penetapan Prioritas terhadap Kasus

31. Keputusan-keputusantentangpenyidikanmanayangakandilakukandiambilsesuaidenganaturan-aturan,kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur organisasi; keputusan-keputusan tentang aktivitas-aktivitas penyidikan mana yang akan digunakan untuk satu kasus tertentu merupakan wewenang Kantor Penyidikan.

32. Perencanaan dan pelaksanaan satu penyidikan dan sumber daya-sumber daya yang dialokasikan untuk penyidikan tersebut harus mempertimbangkan tingkat keseriusan dugaan dan kemungkinan hasil-hasilnya.

Aktivitas Penyidikan

33. KantorPenyidikanharus,sedapatmungkin,mengupayakanverifikasiterhadapinformasiyangdimilikinya.

34. Untukkeperluanpanduan ini,AktivitasPenyidikanmencakuppengumpulandananalisis informasidalambentukdokumen,video,audio,foto,danelektronikataubahan-bahanlain,wawancaraparasaksi,pengamatanolehparapenyidik,danteknik-teknikpenyidikanlainyangdiperlukanuntukmelakukansebuahpenyidikan.

UntukADB: 34.A. Sejalandengankebijakannya,OAIbisamengumpulkanbuktidalambentukdomunen,video,fotografis,forensikkomputer,ataurekamantanpapemberitahuan,sebagaisubjekpenyidikan,sepanjangaktivitas-aktivitastersebutsejalandenganaturan-aturanADB.

UntukADB: 30.A. OAImengevaluasi,atau“menyaring,”pengaduan-pengaduandenganmenggunakankriteria berikut untuk menentukan apakah perlu dilakukan penyidikan lebih lanjut atas pengaduan-pengaduan tersebut. Pengaduan harus berisi dugaan-dugaan atau informasi yang:

■ berada dalam mandat oAI – berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang menjadi kewenangan oAI untuk melakukan penyidikan;

■ kredibel – bahwa ada kemungkinan yang masuk akal akan adanya pelanggaran; ■ bisadiverifikasi–adacara-carayangdapatdilakukanuntukmendapatkanbuktiyangmemadai

untuk menentukan kebenaran dugaan-dugaan berdasarkan pertimbangan akan kemungkinan; ■ bersifat material – perkara mempunyai arti yang cukup penting untuk memberikan alasan kuat

akan perlunya penyidikan dan tindakan remedial; dan ■ pertimbangan-pertimbanganlainnyayangrelevan,misalnyaapakahperkaradapatsecaraefektif

ditangani dengan menggunakan pilihan-pilihan yang tersedia untuk ADb. 30.B. Padawaktukesimpulansebuahpenyaringandiambil,stafOAIharusmemberikan

rekomendasi ditutupnya satu pengaduan atau perlunya penyidikan lebih lanjut kepada Pimpinan oAI atau yang ditunjuk. Keputusan-keputusan untuk menutup satu kasus pada waktu kesimpulan penyaringanharusdidokumentasikanmelaluisatuLaporanPenutupanyangdisetujui,yangmenyajikan alasan-alasan pengambilan keputusan tersebut. Informasi yang berkaitan dengan pengaduan-pengaduan yang ditutup akan disimpan di arsip-arsip oAI. Rekomendasi untuk melakukan penyidikan lebih lanjut akan didokumentasikan melalui satu Rencana Penyidikan yang disetujui untuk memeriksa kebenaran dugaan-dugaan.

30.C. JikasebuahpengaduanmelibatkanstafADB,OAIbisamengkoordinasikantindakan-tindakanpenyidikanyangdilakukandenganBPMSD,denganmempertimbangkanAO-AOyangrelevantermasuk sifat perilaku pelanggaran yang mungkin terjadi. oAI harus melakukan hal ini sesuai dengan kebijakannya dan sedemikian rupa sehingga tidak mempengaruhi independensi dan objektivitas oAI.

Page 17: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

13Prinsip-Prinsip Dan Panduan Integritas (Mei 2010)

35. Aktivitas Penyidikan dan keputusan-keputusan yang penting harus didokumentasikan secara tertulis dan ditinjau bersama para manajer Kantor Penyidikan.

36. Sesuaidenganaturan-aturan,kebijakan-kebijakan,danprosedur-prosedurOrganisasi,setiapsaatselamaPenyidikan, jikaKantorPenyidikanmenganggapbahwaakanlebihbijaksanasebagai langkahpencegahanatausebagaiperlindunganinformasi,agaruntuksementaramelarangstafyangmenjadisubjekpenyidikanmengaksesarsip-arsip atau kantor atau merekomendasikan bahwa staf tersebut diberhentikan untuk sementara dari tugas-tugasnya dengan atau tanpa gaji dan tunjangan atau merekomendasikan penetapan pembatasan-pembatasan lain tentangaktivitas-aktivitasnya,makaKantorPenyidikanharusmerujukhal inikepadapihakberwenangdidalamorganisasi untuk melakukan tindakan yang tepat.

37. Sedapatmungkin,wawancarayangdilaksanakanolehKantorPenyidikanharusdilakukanolehduaorang.

38. TergantungdarikebijakanKantorPenyidikan,wawancarabisadilakukandalambahasayangdigunakanolehorang yang diwawancarai dan apabila perlu menggunakan penterjemah.

39. Kantor Penyidikan tidak akan membayar seorang saksi atau seorang subjek penyidikan untuk mendapatkan informasi.Denganmengacupadaaturan-aturan,kebijakan-kebijakandanprosedur-prosedurOrganisasi,KantorPenyidikan bisa memikul tanggung jawab atas pengeluaran yang masuk akal yang dikeluarkan oleh para saksi atau sumber informasi lain untuk bertemu dengan Kantor Penyidikan.

40. Kantor Penyidikan bisa melibatkan pihak-pihak eksternal untuk membantu dalam penyidikan-penyidikan yang dilakukannya.

TemuAn-TemuAn PenyIDIKAn

41. Jika Kantor Penyidikan tidak menemukan informasi yang memadai selama penyidikan atas kebenaran pengaduan,iaakanmendokumentasikantemuan-temuanitu,mengakhiripenyidikandanmemberitahukanpihak-pihakyangrelevan,secarasemestinya.

42. JikaKantorPenyidikanmendapatkan informasi yangmemadaiuntukmemverifikasipengaduan, iaakanmendokumentasikan temuan-temuan penyidikannya dan merujuk temuan-temuan tersebut kepada pihak-pihak berwenang di dalam Organisasi, sejalan dengan aturan-aturan, kebijakan-kebijakan, dan prosedur-prosedurorganisasi.

43. Jika temuan-temuan Kantor Penyidikan menunjukkan bahwa sebuah pengaduan diketahui sebagai pengaduanpalsu,KantorPenyidikanharus,jikaperlu,merujukhaltersebutkepadapihak-pihakberwenangyangrelevan di dalam organisasi.

Untuk ADb: 41.A. Pimpinan oAI dan Direktur oAI harus menyetujui penutupan satu penyidikan. Dalam kasus-kasusdimanasecarafisiktidakmungkinuntukmendapatkanpersetujuandarikeduanyadalamwaktuyangmasukakal,seorangstafOAIsenioryangditunjukbisadiberiwewenanguntukmemberikan keputusan sebagai pihak berwenang kedua yang bisa memberikan persetujuan mewakili Pimpinan atau Direktur oAI.

Page 18: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

14 Anti Korupsi dan Integritas

44. Apabila temuan-temuan Kantor Penyidikan menunjukkan bahwa ada kegagalan seorang saksi atau subjek penyidikanuntukmemenuhikewajibanyangadadalamprosespenyidikan,KantorPenyidikanbisamerujukhaltersebut kepada pihak-pihak berwenang di dalam organisasi.

PeRuJuKAn KePADA PIHAK-PIHAK beRWenAng DI TIngKAT nASIonAL

45. Kantor Penyidikan bisa mempertimbangkan apakah sebaiknya informasi yang berkaitan dengan pengaduan dirujuk kepada pihak-pihak berwenang yang tepat di tingkat nasional dan Kantor Penyidikan akan mengupayakan kewenangan internal yang diperlukan untuk melakukannya jika diperlukan perujukan.

TInJAuAn DAn PeRubAHAn

46. Segala perubahan terhadap Panduan ini akan diadopsi oleh organisasi menurut konsensus.

PubLIKASI

47. organisasi mana pun bisa mempublikasikan Prinsip dan Panduan ini sesuai dengan kebijakan-kebijakan organisasi tentang pengungkapan informasi.

Page 19: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

15Prinsip-Prinsip Dan Panduan Integritas (Mei 2010)

II. SAnKSI

LAnDASAn DILAKuKAnnyA TInDAKAn RemeDIAL

48. Segala pelanggaran terhadap integritas bisa menjadi landasan bagi ADb untuk melakukan satu tindakan remedial,termasuksanksi.Halinimencakuppelanggaran-pelanggaranyangbisajaditidakmelibatkanaktivitasyang terkait dengan ADb.

49. Sesuai dengan Kesepakatan Penegakan bersama Keputusan-Keputusan Pemberlakukan Daftar Hitam (Agreement for Mutual Enforcement of Debarment Decisions),12 ADb bisa ikut memberlakukan daftar hitam kepada pihak-pihakyangtelahmasukdaftarhitamlembagalainyangberpartisipasidalamkesepakatantersebut,13 dan lembaga lain yang ikut dalam kesepakatan tersebut bisa ikut memberlakukan daftar hitam pihak-pihak yang secara publik telah diumumkan berada dalam daftar hitam ADb. oAI harus bertanggung jawab untuk memberitahukan lembaga-lembaga lain yang ikut dalam kesepakatan tersebut tentang setiap keputusan pemberlakukan daftar hitam yang diambil oleh ADb sesuai dengan kesepakatan tersebut dan segala perubahannya.

50. ADb bisa memutuskan bahwa jika satu lembaga keuangan internasional atau badan hukum atau regulatori lainmemutuskan,bahwasuatupihaktelahgagaluntukmematuhistandar-standaretikasepertiyangditetapkanolehprinsip-prinsip,aturan-aturanataukewajiban-kewajibansuatusistemyangtelahmapan,termasukhukumatauperaturansuatunegara,berartipihaktersebutgagaluntukmempertahankanstandar-standaretikatertinggisepertiyang disyaratkan oleh Kebijakan Anti Korupsi ADb. Pihak tersebut bisa dikenakan tindakan remedial sesuai dengan Prinsip-Prinsip dan Panduan-Panduan Integritas ini.

51. Suatu pihak bisa dianggap bertanggung jawab terhadap semua tindakan atau upaya tindakan yang akan menjadilandasandilakukannyatindakanremedialolehsatupihaklain,termasukparapegawai,paraagenatauwakilmerekayangbertindakatasnamapihaktersebut,tanpamemandangapakahtindakantersebuttelahsecarakhusus mendapat wewenang untuk dilakukan atau tidak.

52. ADBakanmemastikanproses,keadilandankonsistensiyangtepatyangdisediakantanpaproseshukumyang berbelit-belit untuk pihak-pihak yang dituduh melakukan korupsi atau kecurangan menurut sistem hukum atau judisial. Prosedur-prosedur ADb bersifat administratif dan bukan merupakan satu proses hukum atau judisial ataupun proses quasi-hukum atau quasi-judisial.

53. ADb tidak bermaksud untuk membuat perusahaan-perusahaan14 atau perorangan kehilangan bisnis mereka setelah mendapat sanksi namun walaupun resiko ini bisa terjadi hal ini tidak akan menghalangi ADb untuk mengenakan sanksi yang tepat.

PembeRITAHuAn KePADA PARA SubJeK

Staf ADb

54. Pemberitahuan kepada staf yang menjadi subjek penyidikan akan diatur oleh Ao 2.04.

12 Ditandatanganipada9April2010,dandiamandemendariwaktukewaktu.13 Lembaga-lembaga lain yang ikutmenyepakati adalahKelompokBankPembangunanAfrika,BankEropauntukRekonstruksi danPembangunan,KelompokBank

PembangunanAntar-Amerika,danKelompokBankDunia.14 “Perusahaan”digunakansecaragenerikdanmencakupkorporasi,lembaga,organisasi,danentitas-entitaslainyangmungkinmempunyaistatushukumindependen

atau sebaliknya bisa dibedakan dari perorangan-perorangan tertentu yang ada di dalamnya.

Page 20: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

16 Anti Korupsi dan Integritas

Pihak Lain

55. Jika hasil-hasil sebuah penyidikanmenunjukkan bahwa ada pelanggaran integritas oleh peserta lelang,konsultan,kontraktor,pemasokataupihakketigalaindarinonpemerintah,OAIakanmelakukansemualangkahyang masuk akal untuk menyampaikan temuan-temuannya dan merekomendasikan sanksi-sanksi kepada subjek serta memberikan kesempatan kepada subjek untuk memberikan tanggapan. Ketika menghubungi pihak-pihak tertentu,OAIbisamengandalkankeakurataninformasikontakyangtelahdiberikanolehparapihaktersebutkepadaADb. Meskipun oAI akan melakukan segala upaya yang masuk akal untuk menghubungi pihak atau para pihak yangmenjadiobyekpenyidikan,kegagalanuntukmenghubungipihaktersebut,meskipuntelahdilakukanupaya-upayatersebut,tidakakanmenghalangiADBuntukmengenakansanksipadapihaktersebut.

56. Ketikamenyampaikantemuan-temuannyakepadaperusahaanyangmenjadisubjekpenyidikan,OAIakanmemberitahukan perusahaan tersebut bahwa ADb bisa melakukan tindakan remedial kepada para pejabat tinggi perusahaan dan para pihak lain yang berasosiasi atau berkaitan. oAI juga akan memberitahukan dan menyajikan temuan-temuan dan rekomendasi-rekomendasinya secara langsung kepada pejabat-pejabat tinggi itu atau pihak-pihak terkait yang berasosiasi atau berkaitan tentang tindakan remedial apa yang akan diterapkan.

57. Pihak pihak tersebut akan diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap segala dugaan dan bukti yang memberatkan mereka. oAI bisa menyimpan bukti atau informasi khusus apabila ada alasan yang masuk akalyangmenyimpulkanbahwamengungkapbuktiatauinformasibisamengancamjiwa,kesehatan,keselamatan,ataukesejahteraanorangatauentitas,termasukparapengungkapfakta,ataukarenabersifatsensitifdanrahasia.

58. Pihak-pihaktersebutakandiberikurunwaktuyangmasukakal,yangumumnyatidakkurangdaritigapuluh(30)harikalendermenyusulditerimanyatemuan-temuandanrekomendasisanksi,untukmenyampaikanbahantertulis yang berisi tanggapan berikut bukti, jika ada.Atas permintaan dan sesuai denganmaksud baik yangdiperlihatkan,OAIbisamengijinkanperpanjangantenggangwaktuyangmasukakal.

59. Subjek bisa juga mengajukan permohonan agar diberi kesempatan untuk memberikan penjabaran lisan kepada oAI dengan memberikan alasan-alasan khusus yang mendasari permintaan tersebut.

60. Jika seorang subjekmenolak untukmenerima pemberitahuan dari OAI, ataumenerima pemberitahuannamuntidakmemberikantanggapan,OAIakanmengambilkesimpulannegatifataspenolakanataupengabaiantersebut. Penolakan atau pengabaian tersebut bisa dianggap sebagai kondisi yang memberatkan.

61. oAI akan mengevaluasi kembali sebuah kasus setelah menerima tanggapan dan bisa melakukan penyidikan lebihlanjutdan/ataumemintatambahaninformasidarisubjekpenyidikan.

TInDAKAn RemeDIAL

Pemerintah

62. Jika temuan-temuan penyidikan menunjukkan bahwa seorang pegawai pemerintah melakukan atau terlibatdalamsatupelanggaran integritas,OAIakanmelaporkan temuan-temuannyakepadaManajemen.OAIakan bekerja dengan Manajemen dan departemen-departemen operasional untuk mengkaji cara-cara yang bisa digunakanADBuntukmemberikantanggapansesuaidenganKebijakanAntiKorupsi,aturan-aturan,kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur ADb lainnya.

Page 21: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

17Prinsip-Prinsip Dan Panduan Integritas (Mei 2010)

Staf ADb

63. Jika temuan-temuan penyidikan menunjukkan bahwa seorang staf ADb melakukan satu pelanggaran integritas atau perilakumelanggar lainnya, danOAImenyimpulkan bahwaBPMSDharusmempertimbangkanuntuk menerapkan tindakan disipliner menurut AO 2.04, OAI akan melaporkan temuan-temuannya kepadaBPMSD.BPMSDmenjadisatu-satunyapenanggungjawabdalamprosesdisiplinermenurutAO2.04,meskipunoAI bisa memberikan saran dan dukungan kepada bPMSD selama proses disipliner.

Pihak-Pihak Lain

64. Apabilapesertalelang,konsultan,kontraktor,pemasokataupihakketigadarinonpemerintahlainnyayangdidapati oAI telah melakukan satu pelanggaran integritas memperdebatkan temuan-temuan penyidikan oAI atau sanksi-sanksiyangdirekomendasikannyaatauapabilatidakadatanggapanterhadaptemuan-temuan,OAIharusmemberikan laporan tentang penyidikannya kepada Komite Pengawas Integritas (Integrity Oversight Committee) bersertasemuadokumentasiyangrelevan,termasuktanggapanpihaktersebutterhadaptemuanapabilaada.

65. Apabila pihak tersebut memberikan tanggapan terhadap temuan-temuan penyidikan dan sanksi yang direkomendasikanOAIdan tidakmemperdebatkan temuan-temuanatausanksiyangdirekomendasi,OAIbisamemutuskan agar ADb menerapkan sanksi-sanksi seperti yang ditentukan dalam bagian ini.

66. Komite Pengawas Integritas terdiri dari tiga anggota tetap yang memiliki hak suara dan hingga enam anggota pengganti untuk mengganti kekosongan yang mungkin terjadi di antara para anggota tetap karena ketidakhadiran atau konflik kepentingan. PimpinanOAI akanmenominasikan danPresiden harusmenunjuk para anggota diantaraparastafseniorADB,termasuksatuorangsebagaiKetua,untukjangkawaktutertentu.15Staf,termasukpara perwakilan dari Kantor PelayananOperasional Pusat danKantor PenasehatHukum, bisa diminta untukmemberikan nasihat kepada Komite Pengawas Integritas. Keputusan-keputusan Komite Pengawas Integritas akan diambil berdasarkan suara terbanyak . Direktur oAI bertindak sebagai sekretariat bagi Komite Pengawas Integritas.

67. Pengungkapan konflik kepentingan harus disampaikan kepada Komite Pengawas Integritas melaluisekretariat. Seorang anggota atau penasehat Komite Pengawas Integritas akan melepaskan diri untuk tidak berperan serta dalam segala pembahasan atau pengambilan keputusan tentang segala hal di mana dirinya memilikikonflikkepentingan.Jikaadaperbedaanpendapattentangapakahadakonflikkepentinganatautidak,keputusan harus diambil oleh para anggota lain dalam Komite Pengawas Integritas. Pernyataan untuk tidak terlibat dalamprosespembahasanataupengambilankeputusankarenakonflikkepentingandankeputusantentangkonflikkepentingan akan didokumentasikan secara tertulis oleh sekretariat.

68. Untukmenunjukkan bahwa seorang subjekmelanggar KebijakanAnti KorupsiADB, Komite PengawasIntegritas harus menentukan apakah ada landasan untuk mengenakan tindakan remedial berdasarkan bukti-bukti utama,berdasarkanlaporanOAIdansegalainformasiyangmungkindimintaatauditerimaolehKomitePengawasIntegritas. Komite Pengawas Integritas bisa memberi rekomendasi operasional yang berkaitan dengan kasus-kasus yangsedangdalampertimbangandanbisajugamempertimbangkanapakahkomite,dalamkasus-kasusistimewa,akan mempublikasikan nama perusahaan atau perorangan yang masuk daftar hitam sesuai dengan paragraf 100.

69. Komite Pengawas Integritas atau oAI bisa memutuskan apakah suatu pihak tidak lagi memenuhi syarat untukberpartisipasidalamaktivitas-aktivitasyangdidanai,diselenggarakanataudidukungolehADB:

(i) Daftar hitam (debarment): Daftar hitam mencerminkan keputusan administratif untuk tidak menjalin kerja sama dengan dengan suatu pihak yang menurut pertimbangan ADb tidak memenuhi

15 Jangkawaktuiniumumnyaadalah24bulan,namunPimpinanOAIdan/atauPresidenbisamenetapkanjangkawaktuyangberbeda.

Page 22: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

18 Anti Korupsi dan Integritas

standar-standar etika tertinggi. Penetapan daftar hitam biasanya tidak berpengaruh terhadap kewajiban-kewajiban sesuai kontrak yang ada namun Komite Pengawas Integritas dan oAI bisa merekomendasikan pembatalan kewajiban-kewajiban kontrak yang ada.

Daftarhitam,selaindaftarhitamtanpabataswaktu,akanmencakupsatukurunwaktuminimumtertentu.Setelah kurunwaktu sanksi selesai, pemulihan (reinstatement) tidak bersifat otomatis namun pihak yang masuk daftar hitam harus mengajukan permohonan pemulihan. Setelah menerima permintaan untuk pemulihan, ADB, melalui OAI, akan mengkaji kembali sanksitersebut untuk menentukan apakah ADb akan memulihkan pihak yang masuk daftar hitam atau memperpanjang jangka waktu (misalnya jika pihak tersebut diketahui telah terlibat dalam pelanggaranintegritasselamajangkawaktusanksi),sesuaidengangarisbesarprosedur-prosedurtentang pemulihan di bawah ini.

(ii) Daftar hitam dengan pemulihan bersyarat (debarment with conditional reinstatement): Komite Pengawas Integritas atau oAI bisa memutuskan bahwa suatu pihak akan masuk daftar hitam namun menetapkan persyaratan-persyaratan khusus yang akan mengurangi jangka waktu daftar hitam apabila dipenuhi. Persyaratan-persyaratan tersebut antara lain bisa mencakup: (i) perbaikan integritas dan/atau kendali korporasi, atau pelaksanaan satu program kepatuhankorporasi; (ii) tindakan-tindakanyangdiambil untukmendisiplinkan/menghentikanmerekayangbertanggung jawab atas pelanggaran integritas; (iii) koreksi terhadap kerugian yang disebabkan oleh pelanggaran integritas melalui pemulihan atau restitusi.

Pihak-pihak yang masuk daftar hitam dengan pemulihan bersyarat bisa mengajukan permintaan pemulihan dengan menunjukkan kepatuhan. oAI akan memeriksa apakah persyaratan-persyaratan telah dipenuhi dan berdasarkan temuan-temuannya, menentukan apakah daftar hitam akandicabut atau tidak.

(iii) nondaftar hitam bersyarat (conditional non-debarment): Komite Pengawas Integritas atau oAI bisa menetapkan apakah daftar hitam tidak diperlukan dengan syarat pihak tersebut melakukan tindakan-tindakantertentu.Dalamkasus-kasussepertiitu,suatupihakyangterkenasanksitidakmasuk daftar hitam namun diharuskan untuk mematuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan oleh Komite Pengawas Integritas atau oAI selama jangka waktu tertentu. Apabila pihak yang terkena sanksi gagal menunjukkan kepatuhan kepada persyaratan-persyaratan selama jangka waktuyangditetapkan,makadaftarhitamakansegeradiberlakukanbaginyauntukjangkawaktuminimum yang telah ditetapkan oleh Komite Pengawas Integritas atau oAI ketika nondaftar hitam bersyarat ditentukan.

70. Sanksi-sanksi lain yang bisa ditetapkan Komite Pengawas Integritas atau oAI untuk diterapkan ADb adalah:

(iv) Teguran (reprimand): Sebuah teguran adalah sebuah kecaman terhadap tindakan-tindakan suatu pihak dan sebuah peringatan bahwa pelanggaran-pelanggaran selanjutnya akan mengakibatkan penalti yang lebih besar. Sebuah teguran tertulis tepat dilakukan untuk satu kejadian tersendiri yangdisebabkankurangnyapengawasan,ataudimanapelanggaranintegritasatauperanpihakitu dalam pelanggaran tersebut kecil.

(v) Restitusi (restitution) atau Pemulihan (remedy): Restitusi dan penggantian keuangan lain bisa digunakan apabila ada jumlah yang bisa dihitung yang harus dikembalikan kepada negara yang menjadi klien atau proyek. Ini bisa direkomendasikan secara terpisah atau sebagai gabungan dengan sanksi-sanksi lain.

71. Komite Pengawas Integritas atau oAI bisa juga menetapkan bahwa ADb akan melakukan tindakan remedial lainyangtidakmerupakansanksi, termasuksurat-suratperingatan(caution),misalnyaketikasuatupihaktelahmelakukan kesalahan kecil yang tidak sebesar pelanggaran integritas (misalnya kelalaian biasa).

Page 23: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

19Prinsip-Prinsip Dan Panduan Integritas (Mei 2010)

72. Sebuah teguran, pemberitahuan, atau peringatan tidak mempengaruhi eligibilitas satu pihak untukberpartisipasidalamaktivitasyangdidanai,diselenggarakanataudidukungolehADB.

73. Dalam kasus-kasus yang melibatkan kerja sama beberapa pihak, termasuk usaha patungan, KomitePengawas Integritas atau oAI akan memberlakukan sanksi kepada pihak yang melakukan pelanggaran integritas apabila bisa ditentukan akuntabilitasnya.

74. Komite Pengawas Integritas atau oAI bisa menetapkan bahwa sanksi-sanksi juga harus diberlakukan atas pihakyangberasosiasiatauparapejabattinggi(sepertipemilik,direktur,stafyangbertugasataupemegangsahamutama)sebuahperusahaan,dan/ataupihak-pihak lainyang terkait, jikadianggapperlu,bahkanwalaupunpihakyang terkait tidak terlibat secara langsung dalam pelanggaran. Pihak-pihak yang terlibat bisa termasuk mereka yang:

(i) mempunyai hubungan keluarga;

(ii) mempunyai kemampuan untuk mengendalikan atau mempunyai pengaruh penting terhadap pihak lain baik secara langsung maupun tidak;

(iii) mempunyai kepemilikan, managemen, atau kontrol bersama atau terkait, yang tidak dengansendirinya berkaitan dengan persentase tertentu atas kepemilikan atau hak;

(iv) mempunyaikesepakatanatauketergantungan,misalnyasebuahusahapatungan,denganpihaklain.

75. Dalammenetapkansanksi-sanksibagiparapihakyangberasosiasi,parapejabatataupihak-pihakterkait,Komite Pengawas Integritas atau oAI akan mempertimbangkan antara lain hal-hal berikut:

(i) Struktur manajemen dan kelembagaan;

(ii) jika pihak terkait terlibat dalam atau mempengaruhi pelanggaran integritas, atau merupakanpenerima manfaat dari tindakan-tindakan seperti itu;

(iii) kemungkinan bahwa subjek bisa menghindar dari sanksi melalui pihak terkait, denganmempertimbangkan pengaruh subjek penyidikan terhadap satu pihak yang terkait dan apakah subjek bisa mendapatkan manfaat melalui pihak terkait.

76. Jika perlu, Komite Pengawas Integritas atauOAI bisamemutuskan untuk tidakmemberlakukan sanksikepada para pihak (selain staf ADb) yang bersedia bekerja sama dalam penyidikan oAI.

JAngKA WAKTu PembeRLAKuAn DAFTAR HITAm

77. Sanksi dasar untuk pelanggaran integritas adalah pemberlakuan daftar hitam selama 3 tahun. Komite PengawasIntegritasatauOAIbisamemberlakukanjangkawaktuyanglebihlamaataulebihpendek,tergantungpada setiap kasus. Komite Pengawas Integritas atau oAI harus mempertimbangkan antara lain faktor-faktor berikut dalam memberlakukan sanksi-sanksi yang lebih lama atau lebih pendek:

(i) kerugianataupotensikerugianyangdiakibatkan,baikbagikeselamatandan/ataukesejahteraanumum,proyekatauperkarayangsedangditangani,ataukepentingan-kepentinganADB;

(ii) kecanggihanpelanggaran integritasyangdilakukan,misalnyatataranperencanaan,keragamanteknisyangdigunakan,tingkatpenyembunyian, jumlahdanjenisorang/organisasiyangterlibat,durasipelanggaran,sebarangeografispelanggaranintegritas;

(iii) tingkat keterlibatan manajemen atau kelembagaan atau tingkat pengawasan;

(iv) pentingnya peran yang dimainkan pihak tersebut dalammelaksanakan pelanggaran integritas,yaituapakahsebagaipemimpin,pentingataukecil;

Page 24: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

20 Anti Korupsi dan Integritas

(v) apakah pihak tersebut terus melakukan pelanggaran integritas setelah mengetahui adanya penyidikanolehOAI,atauapakahpihaktersebutberhentimelakukanpelanggaransecarasukarela;

(vi) tingkat kerja sama yang ditunjukkan selama penyidikan atau hambatan terhadap penyidikan;

(vii) apakah pihak tersebut sebelumnya pernah mendapat sanksi dari ADb atau mendapat sanksi oleh atau masuk daftar hitam lembaga atau badan lain;

(viii) latarbelakangpihak,ataudirekturperusahaan,stafyangbertugas (officer),ataupejabat tinggilainnya;

(ix) keterlibatan dan peran pejabat publik atau staf ADb dalam pelanggaran integritas;

(x) segala restitusi dan tindakan yang diambil untuk mengatasi perkara;

(xi) keberadaan, pembentukan, perbaikan, atau pelaksanaan langkah-langkah tata kelola internal untukmemperkuat kendali internal dan untuk mencegah berulangnya pelanggaran-pelanggaran integritas; dan

(xii) apabila bank pembangunan multilateral atau organisasi internasional lain telah memberlakukan daftar hitam atas pihak tersebut.

78. Dengan mengakui bahwa kepemilikan, struktur kelembagaan, dan/atau manajemen perusahaan bisaberubahsetelahjangkawaktutertentu,ADBakanmemasukkanperusahaandalamdaftarhitamuntukjangkawaktuyangtaktertentuhanyadalamsituasi-situasisangatluarbiasa(misalnyapelanggaranintegritasberulang,kerugianluar biasa terhadap kepentingan-kepentingan ADb). Karena perubahan karakter perorangan lebih cenderung untuk tidak terjadi,ADBbisamemasukkanperoranganyang telahmelakukanpelanggaran integritaskedalamdaftarhitam selama jangka waktu tidak terbatas.

79. Dalam menentukan apakah akan diberlakukan daftar hitam dalam jangka waktu yang lebih lama atau lebih singkat,KomitePengawasIntegritasatauOAIakandipanduolehkisaranberikut:

(i) Daftar hitam pertama kali, termasuk kasus-kasus dimana suatu pihak sebelumnya telahmendapatkan teguran:a) perorangan: 1 tahun hingga tak tertentub) perusahaan: 1 hingga 7 tahun

(ii) Daftar hitam kedua:a) perorangan: hingga jangka waktu tak tertentub) perusahaan: hingga 10 tahun

(iii) Daftar hitam selanjutnya:a) perorangan: hingga jangka waktu tak tertentub) perusahaan: hingga 20 tahun

80. Direktur oAI akan menyampaikan keputusan-keputusan Komite Pengawas Integritas atau oAI termasuk segalatindakanremedial,kepadasubjek(-subjek)dan,jikaperlu,kepadaManajemenataudepartemen-departemenoperasional. Dalam semua kasus dimana Komite Pengawas Integritas telah memutuskan untuk memberlakukan tindakanremedial,OAIakanmemberitahukanpihakyangterkaitmengenaihakuntukmengajukanbandingsesuaidengan kriteria yang ada dalam Prinsip-Prinsip dan Panduan Integritas ini. Apabila oAI tidak mempunyai kemungkinan untukmemberitahukan suatu pihak tentang keputusan Komite Pengawas Integritas, OAI akanmengumumkankeputusan tersebut di situs web ADb dengan menggunakan prosedur-prosedur tersebut di bawah ini.

81. Bekerja sama denganManajemen dan departemen/kantor terkait, OAImenjamin adanya kendali untukmenegakkan tindakan-tindakan remedial.

Page 25: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

21Prinsip-Prinsip Dan Panduan Integritas (Mei 2010)

bAnDIng

82. Seorang peserta lelang, konsultan, kontraktor, pemasok, atau pihak ketiga lain yang mendapat sanksidari ADb bisa mengajukan banding terhadap keputusan Komite Pengawas Integritas kepada Komite banding Sanksi (Sanction Appeals Committee) dalam jangka waktu 90 hari sejak tanggal pemberitahuan oAI tentang keputusan Komite Pengawas Integritas. Pihak yang terkena sanksi yang tidak bisa dihubungi untuk mendapat pemberitahuan dari oAI tentang sanksi tersebut – yang bukan merupakan kesalahan pihak tersebut – namun yang kemudianmengetahuitentangsanksitersebut,bisamengajukanbandingdalamjangkawaktuyangselayaknya.Segala permohonan banding harus diajukan tertulis dan dengan jelas dan singkat menyebutkan alasan-alasan diajukannya permintaan peninjauan terhadap keputusan oAI dan menjelaskan alasan-alasan mengapa oAI tidak berhasilmenghubungipihakyangterkenasanksi,jikaada.

83. Penetapan daftar hitam sebagai konsekuensi pelanggaran terhadap sanksi tidak bisa dibawa ke tingkat banding dankeputusanKomitePengawasIntegritasatauOAIyangberlaku,merupakankeputusanfinal.

84. Komite Banding Sanksi akan mempertimbangkan banding-banding yang mengandung informasi baru,sepanjang:

(i) informasitersebutbelumadaatautidakdiketahui,atausecaramasukakalbelumdiketahuiolehpihakyang terkena sanksi pada saat oAI meminta penjelasan pada pihak yang terkena sanksi; dan

(ii) informasi tersebut ada hubungannya dengan kasus yang ada dan mungkin ada hubungannya dengan keputusan untuk pemberlakuan sanksi.

85. Komite banding Sanksi bisa mengurangi atau mencabut sanksi yang diberlakukan ADb berdasarkan bandingtersebut.KomiteBandingSanksibisa,sebagailangkahalternatif,memintaKomitePengawasIntegritasuntuk mempertimbangkan kembali sebuah kasus jika Komite memutuskan bahwa bukti-bukti yang disampaikan harus dikaji ulang.

86. KomiteBandingSanksiharusterdiridariduaatautigawakilpresiden,tergantungpadasifatkasusdanlamapemberlakuan sanksi.16 Pimpinan oAI adalah sekretariat Komite. Wakil presiden dengan masa jabatan terlama akan menjadi ketua Komite banding Sanksi. Pimpinan oAI harus memilih para anggota Komite dan akan hadir dan berperan sebagai penasehat. Penasehat Umum bisa hadir sebagai penasehat. Dalam kasus-kasus yang sederhana,PimpinanOAIbisamengirimkansuatukasusbandingkepadaKomiteBandingSanksidengandasartanpa keberatan. Dalam kasus seperti itu Komite banding Sanksi harus terdiri dari dua wakil presiden kecuali salah satu dari dua anggota Komite banding Sanksi meminta agar wakil presiden ketiga dilibatkan dalam memutuskan banding tersebut.

87. Komite banding Sanksi akan mengambil keputusan hanya dengan berdasarkan konsensus para anggotanya. ApabilaKetuaKomiteBandingSanksimemutuskanbahwakomitetidakmampuuntukmencapaikonsensus,ketuaakan meminta keterlibatan Presiden. Presiden akan membantu menyelesaikan perbedaan pendapat dan meminta KomiteBandingSanksiuntukmencapaikeputusanbersamaatau,apabilahalitutidakmungkindilakukan,makaPresidenakanmengambilkeputusanfinal.

88. Keputusan-keputusan Komite banding Sanksi terhadap semua permohonan banding dan keputusan-keputusan Komite Pengawas Integritas tentang kasus-kasus yang dikirimkan kembali oleh Komite banding Sanksimerupakankeputusanfinaldanmengikat,danbandinglebihlanjuttidakbisadiajukan.

16 Jikasifatsanksimembutuhkanpertimbangan3wakilpresiden,danSekretariatmemutuskanbahwatidaklahmungkinuntukmelakukanpertemuantigawakilpresidendalamjangkawaktuyangmasukakal,Ketuabisamenunjuksatupimpinanataudeputipimpinandepartemenataukantoruntukbertindaksebagaianggotakomiteketiga.

Page 26: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

22 Anti Korupsi dan Integritas

PemuLIHAn

89. Pihak-pihak yang masuk daftar hitam bisa meminta pemulihan setelah berakhirnya masa daftar hitam. oAI bisa berusaha untuk memberitahukan pihak-pihak tersebut mengenai kesempatan untuk meminta pemulihan kira-kira 45 hari sebelum akhir masa sanksi minimum.

90. Permintaan-permintaan untuk mendapat pemulihan harus:

(i) diajukansecaratertulis,ditujukankepadaDirekturOAI;

(ii) mengacu kepada alasan dikenakannya sanksi; dan

(iii) memberikan landasan mengapa ADb harus mempertimbangkan untuk melakukan pemulihan.

91. oAI mengkaji kredibilitas permintaan pemulihan dan akan mengkaji manfaat dari pemulihan suatu pihak. Faktor-faktor yang bisa menjadi bahan pertimbangan oAI antara lain:

(i) pemenuhan ketentuan-ketentuan yang diberlakukan sesuai dengan paragraf 69(b);

(ii) alasan(-alasan) diberlakukannya sanksi;

(iii) restitusi;

(iv) perubahan-perubahandalammanajemenataukepemilikansebuahperusahaan,danapakahparapejabatnya telah dan masih terkena sanksi;

(v) mekanisme-mekanismeyangbisadiverifikasiuntukmemperbaikitatakelolausaha;

(vi) tindakan administratif, sipil atau kriminal yang efektif yang dilakukan pihak yangmasuk daftarhitam untuk memperbaiki pelanggaran integritas;

(vii) segala informasi lain yang menunjukkan bahwa pihak yang terlibat dalam pelanggaran integritas setelah mendapat sanksi dari ADB, termasuk sanksi-sanksi yang dikenakan oleh organisasi-organisasi lain; dan

(viii) hasil-hasil penyidikan administratif atau kriminal.

92. Padawaktumenyimpulkansebuahtinjauanataupenyidikan,OAIharusmenentukanapakahsuatupihakakandipulihkan.JikaOAImenetapkanbahwasuatupihak tidakakandipulihkan,OAIakanmenyusunsebuahlaporan kepada Komite Pengawas Integritas dengan rekomendasi atas keputusan tersebut. Komite Pengawas Integritas bisa memutuskan untuk memulihkan eligibilitas atau memperpanjang sanksi untuk satu jangka waktu minimumtertentu,dimanasetelahitupihakyangterkenasanksibisamengajukankembalipermohonanpemulihan.

93. Dalamkasus-kasusdimanaADBmemasukkankedalamdaftarhitampihak-pihakyangberasosiasi,parapejabat tinggi atau pihak-pihak terkait lain dengan perusahaan yang terkena sanksi pelanggaran Kebijakan Anti KorupsiADB,tinjauandanrekomendasi-rekomendasiOAIsertakeputusanterhadappermintaanpemulihanjugabisa mencakup pemulihan pihak-pihak tersebut.

94. OAIakanmenyampaikansecara tertulis keputusan tentangpermohonanpemulihan, termasuk landasankeputusan untuk memperpanjang sanksi selama jangka waktu tambahan minimum tertentu. Jika Komite Pengawas Integritasmemutuskanuntukmemperpanjangsanksiselama jangkawaktu tambahanminimum tertentu,pihakyang terkena sanksi bisa mengajukan banding pada Komite Pengawas Integritas sesuai dengan prosedur-prosedur pengajuan banding.

Page 27: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

23Prinsip-Prinsip Dan Panduan Integritas (Mei 2010)

95. Pihak yang terkena sanksi yang tidak dapat dihubungi untuk mendapat pemberitahuan tentang temuan-temuandansanksiolehOAIyangbukanmerupakankesalahanpihaktersebut,namunyangkemudianmengetahuitentangsanksitersebut,bisamengajukanpemulihankembalisewaktuwaktu,dalamhalinipihaktersebutharusmenyertakansegalainformasidanpenjelasanuntukmendukungpermohonanini,termasukmengapapihaktersebuttidak bisa dihubungi untukmendapat pemberitahuan. Dalam kasus seperti itu, permohonan untuk pemulihankembali harus dipertimbangkan oleh Komite Pengawas Integritas. Keputusan-keputusan seperti itu harus bersifat final,mengikat,dantidakbisamenjadisasaranbandinglebihlanjut.

96. oAI bisa secara sepihak mengawali satu penjajagan tentang manfaat pemulihan satu pihak atau sebaliknya mengeluarkannya dari daftar hitam pihak-pihak yang dinyatakan tidak memenuhi persyaratan oleh ADb. oAI bisa melakukanhaliniuntukmencegahkesalahanhukum,atauuntukmenghindarikeusangandatadaftarhitamADB.

PengungKAPAn

97. Daftarhitampihak-pihakyangterkenasanksiADBtidakdipublikasikan,sesuaidenganKebijakanKomunikasiPublik (Public Communications Policy)ADB.Walaupundemikian, daftar tersebut tidakbersifat rahasia karenaADBdapatmemberikandaftartersebutkepadapihak-pihakyangmenunjukkankebutuhanuntukmengetahuinya,termasuk, namun tidak terbatas kepada, Dewan DirekturADB, badan-badan pemerintah yang terlibat dalamaktivitas-aktivitasADB,lembaga-lembagapembangunanmultilaterallainnya,danlembaga-lembagapenyandangdana bilateral.

98. oAI akan memberitahukan pihak-pihak yang dinyatakan oleh ADb sebagai tidak memenuhi syarat atau masuk daftarhitam,bahwaADB tidakakanmempublikasikannama-namamereka,namunupayauntukberpartisipasidalamaktivitas-aktivitasyangdidanai,diselenggarakanataudidukungADBsementaramerekatidakmemenuhisyarat akan mengakibatkan perpanjangan jangka waktu sanksi dan nama-nama mereka akan dipublikasikan dalam situs web ADb dan diikuti dengan dimasukkannya ke dalam daftar hitam oleh lembaga-lembaga lain sesuai dengan Kesepakatan Penegakan bersama Keputusan-Keputusan Pemberlakuan Daftar Hitam. oAI juga akan mempublikasikan nama-nama pihak yang masuk daftar hitam sesuai dengan paragraph 79(b) dan (c). Publikasi tidakakandilakukansampaiberakhirnyajangkawaktupengajuanbanding,ataupenolakanbanding,jikaada.

99. Jika upaya-upaya yang layak untuk berkomunikasi dengan subjek tentang keputusan penetapan daftar hitam tidakberhasildilakukan(misalnyakarenasubjekmenolakmenerimakorespondensi,atautelahpindahketempatlainatautidakdapatditemukan),KomitePengawasIntegritasatauOAIbisamenyetujuiuntukmemuatinformasi,termasuknamasubjekdisituswebADB,yangkemudianakanmengakibatkanpemberlakukandaftarhitamsecarasilang sesuai dengan Kesepakatan Penegakan bersama Keputusan-Keputusan Pemberlakuan Daftar Hitam.

100. KomitePengawasIntegritasbisa,dalamkasus-kasusistimewasepertikasus-kasuspelanggaranintegritasyangsangatserius,menentukanbahwasanksiharusdipublikasikanwalaupunhaltersebutmerupakanpelanggaranpertama.

PembeRLAKuAn DAFTAR HITAm SeCARA SILAng

101. Sesuai dengan Kesepakatan Penegakan Bersama Keputusan-Keputusan Pemberlakuan Daftar Hitam,sebuah keputusan pemberlakuan daftar hitam yang diambil oleh satu lembaga yang ikut dalam kesepakatan tersebutakanmemenuhikualifikasiolehlembaga-lembagalainyangikutdalamkesepakatantersebutjika

Page 28: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

24 Anti Korupsi dan Integritas

(i) Keputusandilandasi,sepenuhnyaatausebagian,olehtemuansebuahkomisitentangadanyasatupraktikataulebihyangbisaterkenasanksimenurutdefinisiKerangkaBersamauntukMencegahdan Memerangi Kecurangan dan Korupsi (Uniform Framework for Preventing and Combating Fraud and Corruption) tanggal 17 September 2006, yaitu praktik-praktik korupsi, kecurangan,pemaksaan dan kolusi;

(ii) Keputusan dipublikasikan oleh Lembaga yang Memberlakukan Sanksi;

(iii) Jangka waktu pemberlakuan daftar hitam awal lebih dari satu tahun;

(iv) Keputusan diambil setelah diberlakukan kesepakatan terkait dengan Lembaga yang Memberi Sanksi;

(v) Keputusan oleh Lembaga yang Memberlakukan Sanksi diambil dalam waktu sepuluh tahun sejak tanggal dilakukannya praktik yang bisa terkena sanksi; dan

(vi) Keputusan lembaga yang memberlakukan sanksi tidak dibuat dengan mengakui keputusan yang diambil di forum nasional atau forum internasional lainnya.

102. Direktur oAI akan memberitahukan lembaga-lembaga yang ikut dalam kesepakatan tentang setiap sanksi ADByangmemenuhikualifikasikesepakatansertasegalaperubahannya.Pemberitahuantersebutharusberisi(i)namadanalamatpihak-pihakyangterkenasanksiyangbisadihubungi,(ii)praktik-praktikyangdapatterkenasanksi yang ditemukan telah dilakukan oleh suatu pihak , dan (c) ketentuan pemberlakuan daftar hitam atausegalaperubahannya.SesuaidenganKesepakatandanprosedurpublikasitentangsanksi-sanksi,pemberitahuanharus terbatas pada sanksi-sanksi yang dimuat di situs web ADb dan hanya dikirimkan setelah dimuat di situs webtersebut.SegalakeputusanselanjutnyauntukmenghapussanksidarisituswebADB,misalnya jikasuatupihakyangpadaawalnyatidakdapatdihubungikemudianbisaditemukan,harusberupamodifikasiyangakanmenghapussanksiyangtercakupdalamKesepakatan,walaupunsanksitersebuttetapdiberlakukannamuntidakdipublikasikan.

103. Jikasanksi-sanksiyangmemenuhikualifikasiKesepakatanPenegakanBersamaatasKeputusan-KeputusanPemberlakuan Daftar Hitam diberlakukan oleh suatu lembaga-lembaga yang ikut serta dalam kesepakatan tersebut,makaPimpinan danDirekturOAI akanmenyaring daftar sanksi tersebut untukmenentukan apakahADb harus ikut memberlakukannya. Penyaringan tersebut harus mempertimbangkan aturan-aturan eligibilitas ADBtentangkewarganegaraan,dengantidakmenyertakansanksi-sanksiyangmungkintidakmemenuhisyaratkarenaalasankewarganegaraan,danapakahpemberlakuandaftarhitamsecarasilangakantidaksejalandenganpertimbangan-pertimbangan hukum ADb dan pertimbangan-pertimbangan kelembagaan lainnya. Jika keputusan untukmemberlakukandaftarhitamsecarasilangdiambil,pemberlakuantersebutakandipublikasikandisituswebADB,yangberlakusejaktanggalpublikasitersebut.Segalakeputusanuntuktidakmemberlakukandaftarhitamsilang atas satu perusahaan atau perorangan yang memenuhi syarat untuk berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas yang didanai oleh ADb harus direkomendasikan oleh Pimpinan oAI kepada Presiden.

104. Jika sanksi terhadap satu pihak yang terkena daftar hitam silang dicabut oleh lembaga yang ikut serta dalam kesepakatanpemberisanksi,pemberlakuandaftarhitamsecarasilangolehADBdengandemikian jugaharusdicabut.

Page 29: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

Kebijakan Anti Korupsi ADb 2Juli1998

Page 30: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

26 Anti Korupsi dan Integritas

DAFTAR SINGKATAN

ADb Asian Development Bank bank Pembangunan AsiabPMSD Budget, Personnel and Management Systems

DepartmentDepartemenSistemAnggaran,PersonaliadanManajemen

COSO Central Operations Services Office Kantor Layanan operasi PusatDMC Developing Member Country negara berkembang yang menjadi anggotaGDP Gross Domestic Product Produk Domestik bruto (PDb)IMF International Monetary Fund Dana Moneter Internasional MDb multilateral development bank bank pembangunan multilateralNGo Non-Government Organization organisasinonpemerintah/lembagaswadaya

masyarakat oAS Organization of American States organisasi Negara-Negara AmerikaOECD Organisation for Economic Co-operation and

Developmentorganisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi

oGA Office of the General Auditor Kantor Auditor JendralOGC Office of the General Counsel Kantor Penasehat HukumSPD Strategy and Policy Department Departemen Strategi dan KebijakanTA Technical Assistance bantuan teknis

Page 31: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

27Kebijakan Anti Korupsi ADb(2Juli1998)

I. PenDAHuLuAn

1. Masalahkorupsi,yangdalamkebijakaninidiartikansebagaipenyalahgunaanjabatanpublikatauswastauntukkeuntunganpribadi,telahmenjadisalahsatudilemayangberkepanjanganyangdihadapiolehpemerintah-pemerintah sepanjang sejarah. Walaupun mungkin terdapat perbedaan-perbedaan dalam sifat dan cakupan dari perilakukorup,dansejauhmanatindakan-tindakanantikorupsiditegakkan,fenomenatersebutdapatditemukansetiap saat dan pada hakekatnya dalam semua sistem politik. Perilaku korupsi juga dapat ditemukan dalam sektor swasta.Memang, hubungan antara korupsi di sektor publik dan swastamerupakan suatu bidang yang perluperhatiankhususbaikuntuknegara-negaramajumaupunnegara-negaraberkembangdikawasanAsiaPasifik.

2. Secarahistoris,keprihatinantentangmasalahkorupsicenderungberlangsungdalamsiklus,dimanapenyingkapantentang penyalahgunaan jabatan telah memicu kampanye anti korupsi dan tindakan-tindakan administratif yang kemudian menghilang dari pandangan sampai adanya putaran skandal berikutnya yang memberikan dorongan lebih lanjut untuk melakukan pembaharuan. Keinginan untuk mengurangi atau menghilangkan korupsi merupakan inti dari inovasi yang bertahan lama untuk menciptakan tata pemerintahan yang baik. Reformasi-reformasi administrasi publik utamapadaakhirabadsembilanbelasdanawalabadduapuluh,sepertipenerapansistempelayananmasyarakatyangbersifatmeritokratik,manajemenprofesionalpadakementriandandepartemenpemerintah,ataupembentukanproses-prosesdaninstansi-instansipenganggaran,pengadaan,danaudityanglebihresmi,berasalpadakeinginanuntuk menghindari pemberian uang pelicin dan patronase politik yang terjadi sebelumnya.

3. Akhir-akhirini,upayauntukmemerangikorupsitelahmenjadipusatperdebatantentangtatapemerintahanyang baik dan pertumbuhan ekonomi. Faktor pendorong di balik peralihan ini datang dari banyak sumber. Di pihak donor,berakhirnyaPerangDingintelahmengurangikeinginannegara-negarapemberibantuanuntukmengabaikanketidaklayakan keuangan demi kepentingan-kepentingan geopolitis yang lebih luas. Kejenuhan pihak donor telah menempatkan tekanan yang semakin meningkat pada badan-badan bantuan asing untuk menunjukkan bahwa mereka memberikan nilai maksimal dengan uang yang terbatas. banyak perusahaan multi-nasional yang yakin bahwa kepentingan-kepentingan mereka dilayani dengan lebih baik melalui persaingan yang terbuka dan transparan. Pada tingkatanyangekstrem,contohnegatiftentangsegelintirrezim“pencuri”telahmenggarisbawahibahayakeruntuhanpolitik dan sosial apabila korupsi yang menyebar luas dibiarkan semakin memburuk tanpa dicegah.

4. Daripihakpenerimabantuan,dinegara-negarakawasanAsiadanPasifik,masyarakattelahmengisyaratkanbahwa mereka tidak bersedia lagi memberikan toleransi kepada penyalahgunaan kepercayaan masyarakat secara besar-besaran untuk keuntungan pribadi. Liberalisasi pers di banyak belahan di dunia telah memungkinkan para jurnalis untuk menulis secara lebih bebas tentang perbuatan-perbuatan pemerintah yang tidak bijaksana. Perbaikan-perbaikan di bidang pendidikan serta meningkatnya arus informasi antar negara telah membuat masyarakat mereka lebih menyadari akan adanya upaya-upaya anti korupsi di negara-negara lain dan tidak ingin lagi memberikan toleransi kepada penyalahgunaan sistematis di dalam negerinya. Munculnya lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM) dunia yang baru yang membaktikan diri untuk memerangi korupsi telah membantu memunculkan dan mempertahankan masalahtersebutdalamsorotan,baikdinegara-negaramajumaupunnegara-negaraberkembang.

5. banyak dari dinamika-dinamika tersebut tampaknya akan terus berlangsung sekurang-kurangnya selama dekadeyangakandatangataubahkanlebih lama,yangakanmenghasilkansuatuperubahanmendasardalamkonteks dimana bank-bank pembangunan multilateral beroperasi. Tuntutan untuk melakukan langkah-langkah yang lebih aktif untuk melawan penyogokan dan korupsi tampaknya tidak lagi bersifat terpisah dan sporadis. Seperti halnya masalah-masalahyangberhubungandenganlingkunganatauperempuandalampembangunan,parapemilihyangberpengaruh dan memiliki hubungan yang kuat baik di dalam maupun di luar komunitas bank-bank Pembangunan Multilateral (MDb) akan berusaha keras untuk memastikan agar masalah-masalah korupsi dan tata pemerintahan yang bersih tetap menjadi satu unsur yang penting dan berkesinambungan dalam debat tentang pembangunan.

Page 32: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

28 Anti Korupsi dan Integritas

6. Menanggapi tekanan-tekanan tersebut, sejumlah besar organisasi-organisasi internasional mengambiltindakan-tindakan anti korupsi yang lebih tegas:

(i) Dalam sebuah Pertemuan Puncak Negara-NegaraAmerika pada Mei 1994, Organisasi Negara-Negara Amerika (Organisation of American States/OAS) berjanji akanmelarang penyuapan lintasperbatasandan“pemupukankekayaansecaratidaksah”olehpegawai-pegawaipemerintahdibelahanduniatersebut.PadaMaret1996,21negaraanggotaOASmenandatanganiKonvensiKarakas,yangmemintadilakukannyatindakankolektifyangenergikdiempatbidangutama,yaitu:tindakan-tindakanpencegahan dan kerjasama internasional, penyuapan antarnegara, pemupukan kekayaan secaratidaksah,danekstradisi.KonvensiKarakassaatinitelahberlakudiantaranegara-negarayangtelahmeratifikasinya,yaitu:Bolivia,KostaRika,Ekuador,Meksiko,Paraguay,PerudanVenezuela.

(ii) Dewan Menteri organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD)telahmenyetujuisuaturesolusiyangmendorongnegara-negara anggotanya untuk mengakhiri pengurangan pajak dari penyuapan dan komisi asing untuk perusahaan-perusahaanmultinasionalmereka padaMei 1996. Setahun kemudian, dewantersebut menyetujui serangkaian lengkap rekomendasi untuk menganggap penyuapan antarnegara sebagaitindakkriminal,memberlakukanpersyaratanakuntansidanpengawasanauditeksternaldaninternalyanglebihketat,pengadaanuntuksektorpemerintahyanglebihketat,sertapengawasaninternasionalyanglebihditingkatkan.PadaDesember1997,OECDmeratifikasisuatukonvensiyangmenganggappenyuapanpetugasasingsebagai tindakankriminal,sebandingdenganpenyuapanpetugas pemerintahan setempat di negara di tempat kedudukan perusahaan tersebut.

(iii) Kamar Dagang dan Industri Internasional baru-baru ini menyetujui revisi aturan-aturan perilaku yang melarang penyuapan dan merekomendasikan agar para asosiasi-asosiasi yang menjadi anggotanyadiseluruhdunia,danperusahaan-perusahaanyangmenjadianggotanya,mengadopsidan menerapkan aturan-aturan yang lebih ketat ini.

(iv) Pada Desember 1996, Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan Deklarasimelawan Korupsi dan Penyuapan dalam Transaksi-Transaksi Komersial Internasional (Declaration Against Corruption and Bribery in International Commer cial Transactions).

7. Salah satu pendukung yang paling kuat akan sikap yang teguh dalam menghadapi isu-isu anti korupsi adalah presidenWorldBank,JamesWolfensohn.Padapertemuan-pertemuantahunanBankDuniadanDanaMoneterInternasional (International Monetary Fund/IMF)padaOktober1996,Wolfensohnmenggambarkankorupsisebagaisuatu“kanker”bagiekonomiglobaldanmenekankanbahwasudahwaktunyauntuk“memberigigi”padaupaya-upaya BankDunia untukmenangani hal tersebut. Direktur Pelaksana IMF,Michel Camdessus,menunjukkanketerusterangan yang sama dan menyatakan bahwa pegawai-pegawai IMF mulai saat itu akan mengemban tugas untuk menggencarkan reformasi-reformasi anti korupsi di negara-negara yang bermaksud untuk meminjam uang. Menyusul pertemuan-pertemuan tahunan tersebut, sebuah kelompok kerja dibentuk di bawahWakil PresidenPembangunanEkonomiBankDuniauntukmengembangkansatustrategiantikorupsiterpadu.Laporanakhir,danpanduan-panduanbagistaf,ditandatanganiolehDewanDirekturEksekutifBankDuniapada2September1997.

8. Pendekatan bank Dunia mendambakan satu strategi yang seimbang dalam memerangi korupsi yang bertumpu pada empat tonggak: (i) mencegah kecurangan dan korupsi di proyek-proyek yang didanai bank Dunia; (ii) membantu negara-negara yang meminta dukungan bank Dunia dalam upaya-upaya mereka untuk mengurangikorupsi;(iii)mempertimbangkankorupsisecaralebiheksplisitdalamstrategi-strategibantuannegara,dialogkebijakan,kerjaanalitis,danpemilihansertaperancanganproyek-proyek;dan(iv)lebihmenyuarakandanmendukung upaya-upaya internasional untuk mengurangi korupsi.1

1 LihatWorldBank.1997.HelpingCountriesCombatCorruption:TheRoleoftheWorldBank,Washington,DC.

Page 33: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

29Kebijakan Anti Korupsi ADb(2Juli1998)

9. PadabulanAgustus, IMFmengambil langkah luar biasadenganmenangguhkan tahap keduadari satuFasilitas Penyesuaian Struktural yang Disempurnakan (Enhanced Structural Adjustment Facility) ketika salah satu dari negara-negara anggotanya tidak berhasil menunjukkan telah berusaha mengurangi masalah korupsi. bank Dunia memberikan dukungan kuat pada gerakan IMF ini dan memperingatkan bahwa pinjaman bank Dunia akan“dikurangisecarasubstansial”apabilatidakadatindakantegasyangdiambilolehpemerintahnegarayangbersangkutan.2Padapertemuan-pertemuantahunanBankDuniadanIMFdiHongKong,CinapadaSeptember1997,kedualembagatersebutmenyatakankembalidengantegaskomitmenmerekauntukmemerangikorupsi.

10. PertemuanpuncakKelompokTujuhnegara-negaraindustripada1997diDenver,AmerikaSerikat,khususmenekankan peran bank-bank Pembangunan Multilateral dalam memerangi korupsi. Pengumuman resmi dari pertemuan pendahuluan para menteri keuangan dan pemimpin bank sentral pada bulanApril berketetapan,“mengingatakibatburuksecaraumumyangditimbulkandaripenyuapandankorupsidalammencapaipertumbuhandanstabilitaspembangunanekonomi yangberkelanjutan,atasnama lembaga-lembagakeuangandanOECDkamimenyambutbaik semakinmeningkatnyaperhatian kepadamasalah-masalah ini.”PadaJuni, pernyataandari akhir pertemuan puncak tersebut mendesak IMF dan para MDb memperkuat aktivitas-aktivitas mereka untuk membantu negara-negara memerangi korupsi, termasuk langkah-langkah untuk menentukan aturan hukum,meningkatkanefisiensidanakuntabilitassektorpublik,sertameningkatkankapasitasdanefisiensikelembagaan.Lembaga-lembaga keuangan internasional juga didorong untuk meningkatkan tata pemerintahan yang bersih di bidang-bidang kompetensi mereka masing-masing dan untuk bekerja sama sepenuhnya dalam upaya bank Dunia untuk menciptakan pedoman pengadaan yang memenuhi standar-standar transparansi dan keketatan tertinggi.

11. banyak negara-negara berkembang yang menjadi anggota ADb telah memainkan peran yang sangat pentingdalamgerakanantikorupsiyangberkembang.DiAsiaTimur,beberapanegarayangtelahmenikmatitingkatpertumbuhan yang tinggi di waktu-waktu yang lalu mengungkapkan keprihatinan bahwa persepsi tentang korupsi dapatmenghambatkemampuanmerekauntukmenarikpenanamanmodaldimasayangakandatang.Pada1995,RepublikRakyatCinamengesahkanperaturanperundanganyangmewajibkankaderpimpinanPartaiKomunisdiatas tingkat negara untuk mengumumkan penghasilan mereka. Perdana Menteri Thailand berjanji pada Januari 1997untukmembersihkanDepartemenKepabeanan,yangmenciptakanberbagai “biayasiluman”bagiorang-orangasingyanginginberbisnisdiThailand.Padabulanyangsama,PresidenFilipinamenggambarkan“mimpiburuk korupsi di bidang pelayananmasyarakat” sebagai salah satu kemalangan yang paling berkepanjangandi negaranya dan memerintahkan semua departemen pemerintah untuk memberikan laporan bulanan tentang kemajuan upaya perjuangan mereka melawan korupsi di kantor-kantor mereka.

12. Disub-benuaAsiaSelatan,masalahkorupsitelahmenjadisalahsatumasalahyangpalingmendesakyangdihadapiolehparapemimpinpemerintahansaat ini.DiPakistan,PerdanaMenteri telahmembuatupayauntukmembersihkan pemerintah sebagai salah satu tujuan kunci pemerintahannya yang baru. Presiden India baru-baru ini menggambarkan korupsi sebagai salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh negara ini.3

2 Dikutip di oxford Analytica. 1997. Asia Pacific Daily Brief, 14 Augustus. Masalah-masalah lain yang dikutip oleh IMF termasuk kegagalan untuk mengadili para pelaku kecurangankecurangan keuangan berjuta-juta dollar; ketidakberesan yang melingkupi pemberian kontrak untuk dua proyek tenaga listrik; dan penggunaan dana di luar anggaran untuk membeli pesawat jet presiden dan untuk membangun lapangan terbang internasional di kota kelahiran sang presiden.

3 K.R.Narayanan.1997.“NextanIndiaforAll,TolerantandUncorrupt,”editorial,Interna tional Herald Tribune, 13 Agustus.

Page 34: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

30 Anti Korupsi dan Integritas

II. TAnggAPAn ADb

13. Sebagai sebuah institusi pembangunan multilateral yang besar dan salah satu dari sumber pembiayaan pembangunanutamadiAsia,ADBmenyambutbaikpenekananpadaupayamemerangikorupsiinisebagaibagiandari pekerjaannya yang lebih luas dalam masalah-masalah tata pemerintahan dan pengembangan kapasitas. Makalah Dewan Direktur ADb berjudul Governance: Sound Development Management [Tata Pemerintahan: Manajemen Pembangunan yang Dapat Diandalkan] mengakui pentingnya akuntabilitas bagi pegawai-pegawai pemerintah,dantransparansisertaketeraturandalamkegiatan-kegiatanpemerintah,merupakanprinsip-prinsipyang sangat penting dalam memerangi korupsi.4 Kebijakan tersebut menekankan pada penguatan prasyarat yang paling penting untuk terciptanya administrasi publik yang efektif. Kebijakan tersebut dirancang untuk memastikan adanyapedomandasaryangkuatuntukadministrasiyang transparan, teraturdanakuntabel.Pedomandasartersebut mencakup suatu kerangka kerja hukum yang tepat serta mekanisme-mekanisme penegakan hukum yangefektif;layananpublikyangprofesional,kompeten,termotivasidanmeritokratik;praktik-praktikpengadaanyang transparan; sistem-sistem kendali internal yang efektif; serta suatu kantor audit independen yang berfungsi dengan baik. Partisipasi, yang merupakan prinsip utama keempat dalam kebijakan tata pemerintahan ADB,jugamerupakansuatufaktoryangrelevan.PengalamanHongKong,CinadanSingapuramenunjukkanbahwadukungan masyarakat merupakan suatu aset yang sangat penting dalam perjuangan jangka panjang melawan penyalahgunaan jabatan.

14. Padatingkatanyangseluas-luasnya,sikapADBterhadapisu-isuantikorupsibertujuanuntukmengurangibeban yang ditimbulkan oleh korupsi yang menyebar luas dan sistematis pada pemerintahan dan perekonomian di kawasan.Secaralebihspesifik,pendekatanADBterpusatpadatigatujuan,yaitu:

(i) mendukung pasar yang kompetitif dan administrasi publik yang efisien, efektif, akuntabel dantransparan sebagai bagian dari kerja ADb yang lebih luas untuk terciptanya tata pemerintahan yang bersih dan pengembangan kapasitas;

(ii) mendukung upaya-upaya anti korupsi yang menjanjikan secara kasus per kasus dan meningkatkan mutu dialog kami dengan negara-negara berkembang yang menjadi anggota tentang sejumlah isu tatapemerintahan,termasukkorupsi;dan

(iii) memastikan agar proyek-proyek dan staf ADb mematuhi standar-standar etika yang tertinggi.

15. bagian III dan Iv akan memberi landasan untuk diskusi tentang tujuan-tujuan tersebut dengan membahas tentangdefinisidisekitar topik tersebutdanbiaya-biayayangharusditanggungpembangunankarenakorupsi.bagian-bagian lain dari makalah ini akan membahas tanggapan ADb. bagian v menggambarkan pendirian ADb sehubungan dengan isu-isu korupsi dan menggambarkan program-program ADb saat ini dengan komponen- komponen anti korupsi yang penting. bagian tersebut juga menegaskan implikasi-implikasi kebijakan anti korupsi ADb bagi operasi-operasi ADb saat ini. bagian terakhir ditutup dengan penegasan tentang langkah-langkah khusus berikutnya yang akan diambil oleh ADb dalam melaksanakan kebijakan ini.

4 R151-95: Governance: Sound Development Management [Tata Kelola Pemerintah: Pengelolaan Pembangunan yang Dapat Diandalkan], 17 Agustus.

Page 35: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

31Kebijakan Anti Korupsi ADb(2Juli1998)

III. DeFInISI KoRuPSI

16. Istilah“korupsi”dipergunakansebagaisuatuacuansingkatuntukserangkaiantindakan-tindakanterlarangatau melawan hukum yang luas. Walaupun tidak ada definisi umum atau menyeluruh tentang apa yangdimaksud dengan perilaku korup, definisi-definisi yang paling menonjol memberikan penekanan yang samapada penyalahgunaan kekuasaan atau jabatan publik untuk keuntungan pribadi. Oxford Unabridged Dictionary mendefinisikankorupsisebagai“penyimpanganatauperusakanintegritasdalampelaksanaantugas-tugaspublikdenganpenyuapanataubalasjasa.”Miriam Webster’s Collegiate Dictionarymendefinisikannyasebagai“bujukanuntukberbuatsalahdengancara-carayangtidakpantasataumelawanhukum(sepertipenyuapan).”PengertianringkasyangdipergunakanolehBankDuniaadalah“penyalahgunaanjabatanpublikuntukkeuntunganpribadi.”DefinisiiniserupadenganyangdipergunakanolehTransparansiInternasional(TI),LSMpentingdalamupayaantikorupsiglobal,yaitu:

“Korupsimelibatkanperilakuparapegawaidisektorpublik,baikpolitikusataupegawaipemerintah,dimanamerekamemperkayadirimerekasendirisecaratidakpantasdanmelawanhukum,ataupihakyangdekatdenganmereka,denganmenyalahgunakankekuasaanpublikyangdipercayakankepadamereka.”5

17. Deinisi-definisitersebutbermanfaat,akantetapi,menurutpenilaianADB,tidakmemberikanperhatianyangcukup kepada masalah korupsi di sektor swasta atau kepada peran sektor swasta dalam mendorong korupsi di sektorpublik.Sebagaipengertianpintas,ADBmengartikankorupsisebagai“penyalahgunaanjabatanpublikatauswastauntukkeuntunganpribadi.”Definisiyanglebihmenyeluruhadalahsebagaiberikut:

Korupsi mencakup perilaku pegawai sektor publik dan swasta, dimana mereka secara tidakpantas dan melawan hukum memperkaya diri mereka sendiri dan/atau orang-orang yang dekatdenganmereka,ataumembujukoranglainuntukmelakukanhaltersebut,denganmenyalahgunakanjabatan dimana mereka ditempatkan.

18. Sebuahdaftartentangperilakutidaksahyangbiasanyadiacusebagai“korupsi”disajikandalamBoks1.Katalog tersebut tidak bersifat menyeluruh dan dimaksudkan untuk menggambarkan bidang-bidang yang paling menyolok dan mendapat perhatian dari ADb. beberapa jenis korupsi bersifat internal karena mengganggu kemampuansebuahinstansipemerintahdalammerekrutataumengelolastafnya,dalammempergunakansumberdaya-secaraefisien,ataudalammelakukanpenyidikanmenyeluruhdidalaminstansinya.Jenis-jeniskorupsiyanglain bersifat eksternal karena melibatkan upaya-upaya untuk memanipulasi atau memeras uang dari para klien atau pemasok,atauuntukmengambilkeuntungandari informasiorangdalam.Jenis-jeniskorupsiyanglainnyajugamelibatkancampurtanganyangtidakberalasandalamkegiatan-kegiatanpasar,sepertipenggunaankekuasaannegara untuk membatasi persaingan secara semu serta mendapatkan keuntungan dari monopoli.

19. Seringdiperlukandefinisi-definisikorupsiyang lebihsempituntukmembahas tentang jenis-jenisperilakuyangmelanggarhukum.Dibidangkecuranganpengadaan,misalnya,BankDuniamengartikanpraktikkorupsisebagai“menawarkan,memberikan,menerimaataumemintaapapunyangmempunyainilaiuntukmempengaruhitindakanseorangpegawaipemerintahdalamprosespengadaanataupelaksanaankontrak.”Praktikkecurangandidefinisikansebagai“suatupemberianfaktayangkelirudalamatauuntukmempengaruhisuatuprosespengadaanataupelaksanaankontrakyangmerugikanpihakpenerimapinjaman,dantermasukpraktik-praktikkolusidiantarapara pihak yang memberikan penawaran... yang ditujukan untuk memberikan harga penawaran pada tingkat yang

5 LihatBankDunia1997,hal.8.Lihat jugaTransparency International.1996.The TI Sourcebook, disuntingolehJeremyPope.Berlin:TI,hal.1.DefinisiBankDuniamencakup aktivitas-aktivitas agen-agen pribadi yang menyelewengkan kebijakan-kebijakan dan proses-proses publik untuk keuntungan kompetitif.

Page 36: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

32 Anti Korupsi dan Integritas

semu dan tidak bersaing serta untuk tidak memberikan kesempatan kepada penerima pinjaman agar memperoleh keuntungandaripersainganyangbebasdanterbuka.”6

20. Pentinghalnyamembedakanantarakorupsiyangbesaryangbiasanyamelibatkanpejabat-pejabattinggi,keputusan-keputusan atau kontrak-kontrak besar, dan pertukaran sejumlah besar uang, dengan korupsi kecil-kecilan,yangmelibatkanpegawai-pegawairendahan,pengadaanjasadanbarangsecararutin,danjumlahuangyang kecil.Penting jugahalnyadibedakanantara korupsi yang sistemis, yangmelibatkan seluruhpemerintahataukementrian,dengankorupsiperorangan,yanglebihbersifatterpisahdansporadis.Padaakhirnya,pentinghalnya dibedakan antara korupsi tersindikasi dimana sistem-sistem yang rumit direncanakan untuk menerima dan menyebarkan uang suap, dengan korupsi yang tak tersindikasi, dimana pegawai-pegawai secara peroranganmencari atau bersaing untuk mendapatkan uang suap secara ad hoc serta tidak terkoordinasi.

6 Dalamgerakanuntukmenyelaraskanstandar-standarpengadaanADBdenganstandar-standarBankDuniatentangtopikkorupsi,definisi-definisijugabisadiadopsioleh ADb. LIhat bagian terakhir dari bab ini.

boks 1. Daftar ilustrasi perilaku-perilaku korup

■ Perencanaan atau pemilihan proyek-proyek yang tidak ekonomis karena kesempatan untuk mendapatkan komisi dan dukungan politik.

■ Kecuranganpengadaan,termasukkolusi,biayaberlebihan,ataupemilihankontraktorpemasokdankonsultan tidak berdasarkan kriteria penawar responsif dengan terendah secara substansial.

■ Pembayaran-pembayaran“uangpelicin”yangtidaksahkepadapegawai-pegawaipemerintahuntukmemudahkanpenyerahanbarangataujasasecaratepatwaktuyangmerupakanhakpenuhmasyarakat,sepertiizindanperizinan.

■ Pembayaran-pembayaran tidak sah kepada pegawai-pegawai pemerintah untuk memudahkan akses untuk mendapatkanbarang-barang,jasa,dan/atauinformasiyangbukanmenjadihakmasyarakat,atauuntukmenolakakses masyarakat untuk mendapatkan barang dan jasa yang secara hukum merupakan hak masyarakat.

■ Pembayaran-pembayaran tidak sah untuk mencegah penerapan peraturan dan perundang-undangan secara adildankonsisten,khususnyadibidang-bidangyangmenyangkutkeselamatanumum,penegakanhukumatau pengumpulan pendapatan.

■ Pembayaran-pembayaran kepada pegawai-pegawai pemerintah untuk mengembangkan atau mempertahankan akses pasar yang bersifat monopoli atau oligopoli tanpa adanya suatu alasan ekonomi yang mendukung pembatasan-pembatasan semacam itu.

■ Penyalahgunaaninformasirahasiauntukkeuntunganpribadi,sepertipemanfaatanpengetahuantentang penentuan jalur transportasi umum untuk menanamkan modal di bidang lahan (real estate) yang kemungkinan akan meningkat nilainya.

■ Penyingkapan secara sengaja informasi palsu atau menyesatkan tentang status keuangan perusahaan-perusahaan yang dapat mencegah para calon penanam modal untuk menilai harga perusahaan-perusahaan tersebutsecaraakurat,sepertikelalaianuntukmengungkapkankewajiban-kewajibanyangbelumdibayarataumenilai aset di bawah nilai yang sebenarnya di perusahaan-perusahaan yang didaftarkan untuk privatisasi.

■ Pencurian atau kecurangan harta atau uang milik umum. ■ Penjualantempat,jabatan,ataukenaikanpangkatkepegawaian;nepotisme;atautindakan-tindakanlain

yang melemahkan penciptaan layanan masyarakat yang profesional dan meritokratik. ■ Pemerasandanpenyalahgunaanjabatanpublik,sepertipenggunaanancamanpemeriksaanpajakatau

sanksi hukum untuk memeras keuntungan pribadi. ■ Tindakan menghalang-halangi proses peradilan dan campur tangan dalam tugas-tugas instansi-instansi

yangditugaskanuntukmemeriksa,menyelidikidanmenuntutperilakuyangmelanggarhukum.

Page 37: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

33Kebijakan Anti Korupsi ADb(2Juli1998)

Iv. KeRugIAn-KeRugIAn yAng DIAKIbATKAn KoRuPSI

21. Korupsi tidakselaludianggapberdampaknegatifbagipembangunan.Selamadekade-dekade terdahulu,ada pendapat-pendapat yang mengatakan bahwa korupsi dapat membawa efek-efek yang menguntungkan. Di negara-negara dimana gaji di sektor publik sering rendah dan dalam beberapa kasus bahkan mungkin tidak cukup untukhidup,sebagianorang tetapberpendapatsudahsewajarnyabagipegawaipemerintahuntukmenaikkangaji mereka dengan cara-cara lain. Saat itu korupsi dianggap dapat memajukan efisiensi ekonomi denganmembantu memulihkan harga-harga yang semu yang ditentukan secara administratif sampai pada tingkat-tingkat kliringpasar.Sebagian lagimenyatakanbahwakorupsimemainkanperanyangbermanfaatdalamredistribusi,yaitu menyalurkan sumber daya dari perorangan-perorangan dan perusahaan-perusahaan kaya ke pihak-pihak yang lebih sederhana, atau dapat berguna sebagai suatu alat integrasi nasional denganmengizinkan elit-elityangberkuasauntukmembujukataumerangkulkelompok-kelompokpolitik,etnisataukeagamaanyang tidakpuas.Padaakhirnya,sejumlahkaumcendekiaberpendapatbahwakorupsimerupakansatutahapanyangalamidari pembangunan. Mereka melihat bahwa korupsi secara umum menyebar luas di banyak negara maju sampai beberapa waktu yang lalu ketika korupsi dikurangi (tetapi tidak dihilangkan) melalui pemberlakuan pembaharuan sektor-sektor publik secara bertahap sepanjang abad lalu.

22. RobertKlitgaard,salahseorangilmuwanyangpalingtajamdalammasalahkorupsidalampembangunan,mencatat bahwa pendapat-pendapat tersebut memiliki beberapa ciri yang sama.7

Pertama,pendapat-pendapat

tersebut sering mengacu pada keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari tindakan-tindakan terlarang tertentu yang tidak sah dan tidak mempertimbangkan dampak sistemis dari korupsi. Meskipun suatu peristiwa atau transaksitertentumungkinmemilikihasil-hasilpositif,korupsidapatjugamenghasilkaneksternalitasnegatifyangmenurunkan kinerja sistem tersebut sebagai suatu kesatuan danmembahayakan efisiensi dinamika ekonomijangka panjang.

23. Kedua,manfaat-manfaatyangdikatakanberasaldarikorupsi,sepertipenyederhanaantransaksi-transaksipemerintahataupeningkatangajipegawaipemerintah,hanyatampakdemikiansedangkandibelakangsemuaitu terdapat suatu sektor publik yang gagal berfungsi secara efektif. Pengalaman perekonomian seperti Singapura menunjukkan bahwa upaya yang sabar dan gigihmenujumanajemen sektor publik yang lebih baik, denganpenyederhanaan prosedur kepabeanan atau dengan membayar gaji pegawai negri yang bersaing dengan sektor swasta, misalnya, lama kelamaan akan membawa manfaat-manfaat yang lebih besar daripada membiarkankorupsi yang relatif tingkat tinggi untuk menutupi kekurangan-kekurangan tersebut.

24. Ketiga,korupsimendorongoranguntukmenghindariperaturan-peraturanyangbaikmaupunyangburuk.Tidak ada jaminan bahwa seorang importir yang menyuap seorang petugas pabean untuk mempercepat ijin mengeluarkan obat-obatan yang sangat dibutuhkan minggu ini tidak akan menyuap petugas tersebut untuk mempercepat ijin mengeluarkan obat-obatan terlarang minggu berikutnya.

25. Tugas untuk menilai dampak nyata dari korupsi pada pembangunan suatu negara merupakan tugas yang rumit yang sekarang semakin menjadi perhatian para cendekia. Walaupun ada contoh-contoh dimana tindakan-tindakan melanggarhukumdapatmeningkatkanprofitabilitasekonominasional,adasegudangbuktiyangmenunjukkanbahwa tindakan korup secara khusus menimbulkan lebih banyak kerugian dari pada manfaat. Sebuah kajian tentang korupsidisebuahnegaraAfrika,misalnya,menyimpulkanbahwakorupsi telahmeningkatkan intensitaskonfliketnis,merusakefisiensipemerintahankotamadyadaninstansi-instansifederal,melumpuhkansistemnilaidalampenerimaandankenaikanpangkatpegawai,danmenciptakansuatu“suasanaketidakpercayaanyangmelingkupi

7 RobertKlitgaard.1988.Controlling Corruption. BerkeleyandLosAngeles:UniversityofCaliforniaPress,hal.32.

Page 38: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

34 Anti Korupsi dan Integritas

semuatingkatanadministrasi.“SebuahkajianterhadapsebuahnegaraAsiamenemukanbahwadiantarakasus-kasusyangdikajitidakadasatukasuspundimanauangyangdiperolehdengankorupsi“diinvestasikansecaralangsungdanproduktif.”8 Sebuah kajian ekstensif tentang korupsi di sebuah negara Asia lainnya menyimpulkan sebagai berikut:

Suapdankorupsisangatberdampaknegatifterhadapupaya-upayapembangunan,bertentangandenganapayangdisebutsebagai“hipotesapembaharu”(“revisionist hypothesis”)yanglazimdiBaratyang menganggap korupsi sebagai suatu langkah yang diperlukan dalam proses pembangunan atau punsebagaisuatucarauntukmempercepatnya.Sebaliknya, [penelitiankami]menemukanbahwakorupsiberujungpadapemberianperlakuanistimewakepadaparaprodusenyangyangtidakefisien,pembagiansumberdaya-sumberdayapublicyanglangkasecaratidakadildantidakmerata,sertakebocoranpendapatandarikaspemerintahketanganperorangan.Walaupuntidaksecaralangsung,korupsi sangat merugikan dan dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan terhadap pemerintah.9

26. Setelah dilihat secara lebih dekat, anggapan yang mengatakan bahwa korupsi memberikan manfaatdistributif,eifisiensidanpolitikternyatahanyasebuahilusi.Bukannyameningkatkandistribusipendapatansecaralebihmerata,namunkorupsijustrumendistorsialokasisumberdayasosialsehinggadialihkandarimerekayangsecarasahberhakatasnyakepadaorang-orangkaya,penguasa,danorang-orangyangmemilikirelasi-relasipolitikyangkuat.Alih-alihmemberikankompensasi terhadapgajipegawai-pegawaipemerintahyang rendah,korupsijustru melemahkan sistem nilai dan merugikan profesionalisme pelayanan dan semangat kesatuan (esprit de corps).Padasaatnya,korupsibahkanmenimbulkanketidakefisienandisektorpublik.10 Ketimbang memperkuat loyalitaspolitik,korupsilebihseringmemupuksinismedankebencianpublikterhadapprosespolitiksertahal-halyang berhubungan dengannya.

27. banyak kajian tentang akibat korupsi dalam kasus-kasus tersendiri melukiskan sebuah gambar yang mengganggutentangsumberdayayanghilang,terbuangataudiberikanuntukpenggunaanyangkurangoptimal:

(i) Sejumlah perkiraan memperhitungkan bahwa sebanyak $30 milyar bantuan untuk Afrika berakhir di dalam rekening-rekening bank asing. Jumlah ini dua kali lipat dari gabungan jumlah Produk DomestikBruto/PDB(gross domestic product/GDP)Ghana,KenyadanUganda.11

(ii) Selama20tahunterakhir,salahsatunegaraAsiaTimurdiperkirakantelahkehilangan$48milyarkarenakorupsi,yangmelebihijumlahseluruhhutangluarnegerinyayangberjumlah$40,6milyar.12

(iii) Sebuah laporan internal dari pemerintah negara Asia lainnya menemukan bahwa selama satu dekadeterakhir,nilaiaset-asetnegaraturunlebihdari$50milyar,terutamakarenapejabat-pejabatyang korup telah dengan sengaja memberikan nilai yang lebih rendah atas aset-aset tersebut saat menjual properti-properti negara yang besar untuk kepentingan swasta tertentu atau kepada para penanam modal asing untuk mendapatkan imbalan hadiah.13

(iv) DisalahsatunegaraAsiaSelatan,laporan-laporanpemerintahbaru-baruinimenunjukkanbahwa$50 milyar setiap harinya disalahgunakan karena ketidakberesan manajemen dan korupsi. Perdana

8 KutipantentangAfrikaadalahdariHerbertWerlin.1979.“TheConsequencesofCorruption:TheGhanaianExperience,”inMondayU.Ekpo,ed.Bureaucratic Corruption in Sub-Saharan Africa: Toward a Search for Causes and Consequences. Washington,DC:UniversityPressofAmerica,hal.253.KutipankeduaadalahdariKangSintaek.1978.“ConclusionsandRecommendations,”dalamsebuahtulisanyangdisusununtukPertemuanKerjaKeempattentangPerilakuBirokratisdanPembangunan(Fourth Working Meeting on Bureaucratic Behavior and Development),HongKong,China,Agustus,dikutipdalamKlitgaard.1988.hal.37.

9 LedivinaV.CarinoandJosieH.deLeon.1983.Final Report for the Study of Graft and Corruption, Red Tape and Inefficiency in Government, dikutip dalam Klitgaard. 1988.hal.38.

10 DisalahsatunegaraAfrika,sebagaicontoh,setiappengapalankontainerimporharusmelewatiinspeksitigakaliolehpetugasbeacukaidan,bukandenganmelakukanpemeriksaanmendadakberdasarkanpadasejarahterdahulusangimportir,sepertipraktikyangdilakukanolehbanyaknegaralain.Halitudilakukanuntukmendapatkanpeluang untuk penyogokan dan uang pelicin.

11 MichelleCelarier.1996.“TheSearchfortheSmokingGun,”Euromoney (September): 49.12 EstimasiPhilippineGovernment, dikutip dariReuter Newswire. 1997. “PhilippinesCorruption a ‘Nightmare’ -Ramos,” 11 Januari. Lihat jugaPhilippine Star. 1997.

“CommissiononAudit:P1.2BLosttoGraftEachYear,”12Juni.13 Laporaninternal,dikutipdariBusiness Week. 1993.“TheDestructiveCostsofGreasingPalms,”6December,hal.133.

Page 39: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

35Kebijakan Anti Korupsi ADb(2Juli1998)

Menteri negara tersebut telah menyatakan secara umum baru-baru ini bahwa mayoritas birokrat dan perangkat administratif dari atas sampai ke bawah bersifat korup.14

(v) Di sebuah kota diAmerikaUtara, perusahaan dapatmenghemat $330 juta dari suatu tagihanpembuangan limbah tahunan sebesar $1,5 milyar dengan melepaskan industri sampah daridominasiMafia.Masalahkhususdisiniadalahmasuknyakejahatanterorganisasikedalambadan-badan regulatori.15

(vi) Sejumlah kajian tentang dampak korupsi terhadap kebijakan-kebijakan pengadaan pemerintah di beberapa negara Asia mengungkapkan bahwa pemerintah-pemerintah tersebut telah membayar 20 hingga 100 persen lebih banyak untuk barang dan jasa daripada yang seharusnya mereka bayar.16

(vii) Korupsi dapat merugikan banyak pemerintah sebesar kurang lebih 50 persen dari pemasukan pajak mereka.KetikaparapetugaspabeandisebuahnegaraAmerikaLatindiizinkanuntukmenerimapersentasedariapayangmerekatagih,pemasukandaripabeannaik60%dalamsatutahun.17

(viii) Sejumlah perkiraan tentang peran korupsi di sebuah negara Eropa menyimpulkan bahwa korupsi telah melambungkan jumlah hutang pemerintah negara tersebut sebesar 15 persen atau $200 milyar. Disebuahkota,prakarsa-prakarsaantikorupsitelahmengurangiongkospengeluaraninfrastruktursebesar35–40persen,yangmemungkinkankota tersebutuntukmeningkatkanpengeluarannyauntukpemeliharaansekolah-sekolah,jalan-jalan,lampu-lampujalandanpelayanansosial.18

28. Meskipunhampirtidakmungkinuntukmemberikanpenilaiansecaraakurat,kerugiantidaklangsungakibatkorupsi seringkali dapat jauh melebihi kerugian yang langsung. Sumber daya-sumber daya langka disiasiakan untuk proyek-proyekyangtidakekonomiskarenapotensimerekauntukmenghasilkanimbalanyangmenguntungkan,dan sektor-sektor prioritas seperti pendidikan atau kesehatan sangat dirugikan. Kegiatan usaha yang sah dihambat atau ditekan. Keselamatan publik menjadi terancam oleh produk-produk dan konstruksi yang di bawah standar. Modal dialihkan ke tempat-tempat penanaman modal yang lebih transparan dan bisa diramalkan. orang-orang yang sebenarnya tidak bermaksud untuk terlibat dalam perilaku curang akhirnya memutuskan bahwa mereka tidak punya alternatif lain dan energi intelektual dialihkan dari usaha-usaha yang lebih produktif menjadi usaha-usaha untukmencaricarauntuk“menghindarisistem.”Dalamkasus-kasusyangekstrem,keabsahansektorpubliksendiridipertanyakan dan pemerintah dapat terbentur pada ketidakstabilan atau keruntuhan politik.

29. Meskipunkorupsimemakanbiaya,dampaknyapadapembangunan tidaklahseragam.Sejumlahnegaradapat memberikan toleransi pada tingkat penyuapan dan penyogokan yang relatif tinggi dan tetap mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang membanggakan, sementara negara-negara lain tidak. Beberapa faktormempengaruhi seberapa jauh korupsi berperan sebagai sebuah rem bagi proses pembangunan. Pada tingkat yang palingdasar,basissumberdayaalamsebuahnegaradansumber-sumberkeuntungankomparatifnyamemainkanperan yang sangat penting dalam kemampuannya menarik penanaman modal.19 Faktor kedua adalah bentuk korupsi yang dipraktikkan. Di sejumlah negara, korupsi sangatmenjadi rutinitas. Imbalan umumnya diketahuisebelumnya dan dipusatkan di tingkat atas dengan cara dipusatkan di satu tempat. Pendekatan semacam itu dapat mengurangi biaya transaksi dan menambah kepastian dalam pengambilan keputusan dalam penanaman modal. Hal itu membuat negara tersebut secara inheren lebih menarik dibanding negara-negara lain dimana banyak

14 The News. 1997. 28 Maret.15 The Financial Times. 1997. 6 Juni.16 Thinapan Nakata. 1978. “Corruption in the Thai Bureaucracy.Who GetsWhat, How andWhy in Its Public Expenditures.” Thai Journal of Public Administration

18(January):102–128;CliveGray.1979.“CivilServiceCompensationinIndonesia.Bulletin of Indonesian Economic Studies 15(March):85–113;andRobertWade.1982.“TheSystemofAdministrativeandPoliticalCorruption:CanalIrrigationinIndia.”Journal of Development Studies 18(April):287–328. CitedinKlitgaard.1988.hal. 39–40.

17 Business Week. 1993.“TheDestructiveCostsofGreasingPalms.”6 December,hal.134–135.18 Business Week. 1993.“TheDestructiveCostsofGreasingPalms.”6 December,hal.135.19 Negara-negara yang mempunyai sumber daya alam yang langka atau berharga umumnya dapat menarik lebih banyak investasi daripada mereka yang mencoba

bersaing sebagai negara dengan sumber daya manufaktur dengan upah rendah dan padat karya. Ironisnya negara-negara kaya sumber daya alam seperti itu seringkali mempunyaitingkatpertumbuhanyanglebihrendahdibandingkanrekananmerekayanglebihmiskin.LihatPhilipR.LaneandAaronTornell.1996.“Power,GrowthandtheVoracityEffect.”Journal of Economic Growth, 1 (June): 213–241.

Page 40: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

36 Anti Korupsi dan Integritas

petugas yang berbeda-beda dapat meminta pembayaran yang tidak ditentukan dan tidak diperkirakan sebelumnya. Akhirnya,sejauhmanauangtetapberadadidalamnegarayangbersangkutandanditanamkandalamkegiatanekonomiyangproduktif,ataumengalirkeluarnegerikedalamrekening-rekeningbankasing,akanjugamembawadampak terhadap kemampuan suatu negara dalam memberikan toleransi pada tingkat korupsi yang relatif tinggi sembari tetap menikmati tingkat pertumbuhan ekonomi yang layak.

30. Walaupundemikian,penelitianempirisyangterbarudaninovatifmenunjukkanbahwa--bahkanmengkoreksivariabel-variabelsepertiefisiensibirokrasi--negara-negarayangmemberikantoleransipadatingkatkorupsiyangrelatif tinggi tidak mungkin juga mencapai kinerja yang sama baiknya dengan apabila mereka tidak mentoleransi korupsi.Dalamsatukajiantentanglebihdari70negaraselamaakhir1970-andanawal1980-an,ahliekonomiIMF,PaoloMauro,mendapatibahwakorupsi“sangatberhubunganeratsecaranegatifdengantingkatinvestasi,berapapun biaya birokrasi (red tape)yangharusdibayarkan.”ModelMauromenunjukkanbahwasatuperbaikandeviasistandard dalam “indeks korupsi” akanmenghasilkan peningkatanProdukDomestikBruto sebesar 2,9 persendalamtingkatinvestasidankenaikantingkatpertumbuhanPDBpertahunsebesar1,3persen.20

31. Analisis ini didukung oleh kajian-kajian terkini lainnya. Dengan menggunakan data dari 39 negara industri dannegarasedangberkembangyangtelahmengendalikanpembiasanpemasukan,pendidikandankebijakan,dua orang peneliti bank Dunia menemukan bahwa negara-negara yang dianggap memiliki tingkat korupsi yang relatifrendahselalulebihdapatmenarikinvestasisecarasignifikandaripadanegara-negarayangdianggaplebihrentan terhadap kegiatan korup atau tidak sah. Hasil tersebut terbukti benar baik untuk negara-negara dimana korupsi sangat tersindikasi dan dapat diperkirakan maupun untuk negara-negara dimana korupsi tidak tersindikasi atau tidak dapat diperkirakan.21

Kajianterkinilainnya,yangmempergunakananalisisekonometrikuntukmenelaah

dampakkorupsiterhadapinvestasiasinglangsungdiAsiaTimur,menemukanbahwapersepsi-persepsikorupsimemberikandampakyangkuatdannegatifterhadaparusinvestasiasing.Menuruttemuan-temuankajiantersebut,Asia Timur dalam hal ini tidak berbeda dengan wilayah-wilayah lain.22

20 PaoloMauro.1995.“CorruptionandGrowth.”Quarterly Journal of Economics. (August):681–711.Kutipanberasaldarihalaman695dan683,secaraberurutan.Perludicatatbahwabanyakdarikajian-kaijanekonometrilintasnegarainididasarkanpadatingkatkorupsiyangdiperkirakan(versusaktual),danbahwakajian-kajiansepertiitu bisa menghadapi masalah dalam memilah-milah efek-efek korupsi dari efek-efek variabel-variabel lain yang berkaitan dengan kualitas tata pemerintahan.

21 Analisis dilakukan oleh Jose Eduardo Campos dan Sanjay Pradhan berkenaan dengan Laporan Pembangunan Dunia 1997 (1997 World Development Report). Washington,DC:WorldBank,hal.102–109.

22 Shang-JinWei.1997.“HowTaxingisCorruptiononInternationalInvestors.”Working Paper 6030, NationalBureauofEconomicResearch,Cambridge,MA.

Page 41: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

37Kebijakan Anti Korupsi ADb(2Juli1998)

v. PoSISI ADb TeRHADAP ISu-ISu AnTI KoRuPSI

32. Mengingat hal-hal tersebut di atas, ADB menegaskan bahwa perilaku korup dan melanggar hukummerupakan satu hambatan serius bagi proses pembangunan. ADb menolak pendapat bahwa dampak-dampak menguntungkan dari korupsi mengalahkan akibat-akibat negatifnya, atau bahwa lembaga-lembaga keuanganinternasional tidak sepantasnya menangani permasalahan tersebut. ADb mencatat bahwa pengalaman yang didapatdarikawasanAsiadanPasifiksertawilayah-wilayahlainnyamenunjukkanbahwakemajuanyangberartidalam perjuanganmelawan korupsi dapat diraih apabila reformasi hukum, kelembagaan dan kebijakan telahdilaksanakan. ADb menyambut baik fokus yang semakin tajam terhadap permasalahan-permasalahan anti korupsisebagaibagiandariupayanyayanglebihluasuntukmemajukanprinsip-prinsiptransparansi,keteraturan,akuntabilitas dan partisipasi di bawah kebijakan tata pemerintahannya.

33. Pada tingkat yang seluas-luasnya, sikap ADB tentang permasalahan anti korupsi bertujuan untukmengurangi beban yang meluas dan sistemis yang ditimbulkan oleh korupsi pada perekonomian kawasan tersebut danpembangunannegara-negaraberkembanganggotaADB.SesuaidenganPasal36(2)AnggaranDasarADB,inisiatif-inisiatif ADb tentang korupsi akan didasarkan semata-mata pada pertimbangan-pertimbangan ekonomi dan kepedulian terhadap manajemen pembangunan yang bertanggung-jawab. Inisiatif-inisiatif tersebut tidak akan campur tangan dalam urusan-urusan politik negara-negara berkembang anggota ADb ataupun dipengaruhi oleh karakter politiknya.

34. Secaralebihspesifiklagi,pendekatanADBterpusatpadatigatujuandasar,yaitu:

(i) mendukungpasar-pasaryangberdayasaingdanadministrasipublikyangefisien,efektif,akuntabeldan transparan sebagai bagian dari kerja ADb yang lebih luas dalam tata pemerintahan yang baik serta pengembangan kapasitas;

(ii) mendukung upaya-upaya anti korupsi yang menjanjikan atas dasar kasus per kasus dan meningkatkan mutu dialog dengan negara-negara berkembang anggota ADb tentang permasalahan tatapemerintahan,termasukkorupsi;dan

(iii) memastikan agar proyek-proyek dan staf ADb mematuhi standar keuangan dan etika yang tertinggi.

Tujuan no. 1: mendukung pasar-pasar yang berdaya saing dan administrasi publik yang efisien, efektif, akuntabel dan transparan

35. Sebagai suatu kebijakan, fokus utama upaya anti korupsi ADB akan menangani masalah ini sebagaisuatu bagian dari kerjanya yang lebih luas dalam bidang tata pemerintahan dan pengembangan kapasitas. ADb mencoba untuk menggunakan pendekatan yang proaktif dan memberikan perhatian yang khusus pada upayayangberkesinambunganuntukmeningkatkanefisiensipasardanmutusektorpubliksecarakeseluruhan.Fokus pada pencegahan ketimbang penuntutan ini mencerminkan keyakinan bahwa kebanyakan inisiatif tata pemerintahan yang menjadi prioritas memiliki dampak-dampak positif yang berarti dalam perjuangan melawan korupsi.Keberhasilanjangkapanjangtampaknyaakanlebihdapatdihasilkandarireformasiekonomi,hukumdan

Page 42: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

38 Anti Korupsi dan Integritas

kelembagaan yang penuh kesabaran dan gigih daripada dari upaya-upaya jangka pendek dan umumnya bersifat reaktif untuk menghukum orang-orang yang bersalah.23

36. Ada dua bidang prioritas dimana ADb akan mengkonsentrasikan upaya-upayanya dalam tata pemerintahan secara lebih luas yakni dialog kebijakan yang ditujukan ke arah liberalisasi ekonomi dan reformasi administrasi publik.Mengenaihalpertama,ADBakanmenggunakandialognyadengannegara-negaraberkembanganggotaADb untuk mengajukan rekomendasi-rekomendasi kebijakan yang akan membantu menghilangkan distorsi pasar danmengurangipeluangpihakperusahaanataupunpegawaipemerintahuntukmencarirente.Liberalisasirezimperijinan,pembukaanakseskepasarmatauangasing,penguranganharga-hargayangdikendalikan,perluasanpeluangkredituntukpetani-petanidanparapelakuusahakecil,penghapusansubsididanpinjamanlunakuntukperusahaan-perusahaantertentuyangmendapatperlakuan istimewa,danpengenalansuatupembedaanyangjelas antara fungsi-fungsi produksi dan regulatori.Ini merupakan cara-cara yang dapat membantu agar perubahan-perubahan kebijakan dapat membuat kesetaraan dalam arena persaingan dan mengurangi kesempatan untuk terjadinya perilaku yang korup dan melanggar hukum. ADb sudah mengupayakan banyak dari inisiatif-inisiatif ini dalam dialognya dengan negara-negara berkembang anggota ADb (boks 2).

37. Adaberbagaicaradimanakerja-kerjaADBdalamreformasiperusahaandanpengembanganpasarfinansial,sertaoperasi-operasisektorswastanya,berperanbagimeningkatnyadayasaing,transparansidanakuntabilitas.ADb mendukung serangkaian reformasi yang berbasis kebijakan di sejumlah besar negara yang dimaksudkan untuk mengubah peraturan-peraturan perbankan untuk memberi kesempatan bagi persaingan yang lebih besar

23 Deteksidanpenuntutanaktivitas-aktivitasyangmelanggarhukumtelahmenjadisatubagianpentingdalamupaya-upayaantikorupsiyangberhasil.Walaupundemikian,pendekatan-pendekatan yang paling efektif adalah menggabungkan upaya-upaya untuk menyeret pelaku ke pengadilan dengan penekanan yang lebih kuat pada pencegahan. Pengalaman ADb sendiri dan keunggulan komparatif sangat condong pada sisi pencegahan.

boks 2. Contoh-contoh Pinjaman dan Hibah ADb yang menunjang Liberalisasi Pasar dan Reformasi Kebijakan

Loan 1444 dan TA 2587: Proyek Rehabilitasi Jalan di Kirgistan dan Penguatan Kelembagaan Sektor Jalan (Kyrgyz Road Rehabilitation Project and Institu tional Strengthening of the Road Sector):PadaJuni1996,Dewan Direktur menyetujui pinjaman sebesar $50 juta kepada Republik Kirgistan untuk rehabilitasi jalan. Salah satu bagian dari proyek dan bantuan teknis (technical assistance/TA)yangterkaitdenganproyektersebutdirancanguntuk membuka kesempatan untuk bersaing di sektor transportasi. Dengan demikian para konsumen bebas untuk memilihdiantarapilihan-pilihanyangbersaingberdasarkanhargadanmutupelayanan,dantidakadadiskriminasiPemerintah(melaluiperaturan-peraturan,pengendalianharga,praktik-praktikperizinandiskriminatif,ataubentuk-bentuk campur tangan lainnya) antara operator-operator jasa transportasi milik Pemerintah dan swasta. Loan 1506: Program manajemen Sumber Daya Sektor Publik gujarat (Gujarat Public Sector Resource Management Program):PadabulanDesember1996,DewanDirekturtelahmenyetujuipinjamansebesar$250jutadanhibahBantuanTeknistambahankepadaNegaraBagianGujarat,Indiauntukmeningkatkanmutumanajemensektor publik gunamenunjang privatisasi beberapa badan usahamilik negara terpilih, dan untukmemperbaikiinfrastruktur. Salah satu tujuan yang sangat penting dari dialog kebijakan ADb adalah untuk merubah dampak dari kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan di masa lalu yang mendiskriminasikan peran serta sektor swasta dalaminfrastruktur,termasukkurangnyatransparansidalamsistempengambilankeputusan;tidakadanyaperaturantentangpartisipasi,evaluasipenawarandantender;masalah-masalahyangberkaitandenganpenentuanhargadanpermasalahan regulatoridalamkondisi-kondisimonopolistik; sertakelemahansistemhukum,penyelesaiansengketa dan arbitrase. Tujuannya adalah untuk mengurangi keterlibatan sektor publik dalam pengadaan barang danjasatertentusecaralangsung,sambilmelakukanorientasiulangdanmemperkuatperanregulatorinyadalammemastikan adanya suatu arena permainan yang setara bagi operasi-operasi sektor publik-swasta.

Page 43: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

39Kebijakan Anti Korupsi ADb(2Juli1998)

dan untuk mengurangi pemberian pinjaman yang diarahkan (directed lending) sambil memperkuat kemampuan instansi-instansiregulatori.Halinijugaberlakudibidangpasarmodal,dimanaADBberupayauntukmeningkatkanpraktik-praktik keterbukaan dan meningkatkan pengawasan pasar. Melalui operasi-operasi sektor swastanya,ADB menanamkan modal dalam proyek-proyek katalitis seperti agen-agen pemeringkat, yang memberikantransparansi di pasar modal dengan menerbitkan penilaian-penilaian independen terhadap mutu penanaman modal dari instrumen-instrumen utang sehingga membantu para penanam modal untuk membuat keputusan-keputusan penanaman modal berdasarkan informasi yang tersedia. ADb juga menjadi semakin terlibat dalam upaya penguatan tata kelola perusahaan di perusahaan-perusahaan swasta dan dana-dana investasi dimana ADb memiliki suatu kepentingan ekuitas. Menyusul krisis keuangan yang melanda banyak negara di kawasan AsiaPasifik,upaya-upayainitengahdikembangkandengancepat.ADBjugasedangmempertimbangkanuntukmemberikan dukungan bagi inisiatif-inisiatif baru di bidang-bidang seperti pencucian uang.

38. Perhatian khusus harus diberikan dalam menangani masalah-masalah privatisasi. Seringkali ada alasan-alasan keuangan dan ekonomi yang kuat bagi negara untuk melepaskan kepentingannya dari kegiatan-kegiatan dimananegaramemiliki keuntungankomparatif yangkecil.Penelitianpendahuluan jugamenunjukkanbahwa,apabiladilakukandenganbenar,privatisasidapatjugamembantumenurunkantingkatkorupsi.24 Meskipundemikian,dibeberapanegaraprosesprivatisasiseringdipenuhidengandugaanpenyuapan,pencurian,dankecurangan.Untuk menghindari masalah ini, sangatlah penting untuk menerapkan prosedur-prosedur yang transparan,seimbang dan secara penuh dapat diperdebatkan dalam penjualan aset-aset milik negara. Apabila penjualan tersebutmelibatkanmonopolialami,pentingpulauntukmendirikanbadan-badanregulatoriyangindependenuntukmemberikan pengawasan yang cukup sebelum privatisasi. Isu-isu tentang praktik unggulan yang melibatkan tata kelola perusahaan juga akan merupakan suatu komponen penting dalam pinjaman dan hibah bantuan teknis ADb yangmenanganipermasalahanprivatisasi,korporatisasi,danmanajemenperusahaanpublik.

39. banyak reformasi administrasi publik dasar di akhir abad ke-sembilan belas dan awal abad ke-dua puluh terjadi sebagai tanggapan terhadap penyalahgunaan jabatan. Dengan memfokuskan pada reformasi sektor publik yang komprehensif sebagai prioritas pertama,ADB dapatmembantu negara-negara berkembang anggotanyauntuk mencapai perubahan-perubahan yang akan membuat perilaku korup lebih sulit untuk dilakukan dan lebih mudah dideteksi begitu perilaku tersebut muncul muncul. Sebuah rincian tentang inisiatif-inisiatif reformasi yang lebih luas dengan komponen-komponen anti korupsi yang penting disajikan di Lampiran 1.

40. Pertama kita bahas terlebih dahulu tentang cabang eksekutif. Ada beberapa bidang-bidang prioritas dimana upaya-upaya untuk meningkatkan mutu dari administrasi publik suatu negara akan memberikan keuntungan yang berartidalamperjuanganmelawankorupsi.Upaya-upayauntukmemperkuatsistem-sisteminformasi,khususnyayangberkaitandenganmanajemenkeuangan,akanmeningkatkantrasparansidanakuntabilitas,sertamemperkuatkapasitas pemerintah untuk memantau belanja mereka. Tindakan-tindakan untuk memperkuat fungsi-fungsi audit internal dan untuk memastikan pengawasan yang memadai terhadap pencairan dana dapat memainkan peran ganda dalam membantu memantau dan meningkatkan kinerja sambil mendeteksi dengan lebih mudah pencurian dan penggelapan. Reformasi pengadaan, yang tengah diupayakan oleh ADB di beberapa negara-negaraberkembanganggotaADB,dapatmenekanbiaya-biayadansekaligusmembuatkecurangandanpenyalahgunaanlebih sulit untuk dilakukan.

41. bidang lain dimana dapat dicapai kemajuan yang berarti adalah reformasi kepegawaian. Sebagaimana tertulisdalammakalahDewanDirekturADB,Governance: Sound Development Manage ment [Tata Pemerintahan: ManajemenPembangunanYangDapatDiandalkan],akibatgabungandarigajiyangkecil,semangatkerjadanproduktifitasyangrendah,masadepanperkembangankariryangtidakpasti,sertakaitanantarajasadankenaikanpangkat yang buruk dapat mendorong korupsi yang meluas di kalangan para pegawai pemerintah.

24 DanielKaufmannandPaulSiegelbaum.1996.“PrivatisasidanKorupsidalamEkonomiTransisi”(“PrivatizationandCorruptioninTransitionEconomies.”),Journal of International Affairs 50(2):419–458.

Page 44: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

40 Anti Korupsi dan Integritas

42. ADb dapat mendukung sejumlah inisiatif untuk mengatasi masalah-masalah ini. Tindakan-tindakan untuk memperkuat manajemen dan pengawasan terhadap posisi-posisi pegawai pemerintah akan membantu untuk menjamin agar tidak ada “pegawai siluman” dalam daftar gaji. Upaya-upaya untuk mengembangkan skalapengupahan dan meningkatkan kondisi kepegawaian di seluruh jajaran pelayanan masyarakat akan mengurangi terjadinya perilaku curang. Inisiatif-inisiatif untuk mengurangi jumlah pengecualian dan tunjangan khusus akan membuat pemberian upah menjadi lebih transparan. Tindakan-tindakan untuk memperbaiki prosedur penerimaan pegawai dan kenaikan pangkat akan membantu menghidarkan penyalahgunaan dukungan, nepotisme, danfavoritisme,sertamembantuuntukmengembangkanterciptanyasuatupelayananmasyarakatyangindependendan meritokratik. Upaya-upaya untuk menyusun dan menegakkan suatu kode etik akan mempertegas apa yang diharapkan dari para pegawai pemerintah dan memastikan kepatuhan pada norma-norma perilaku yang baik.

43. Akhirnya,meningkatkanefisiensidanefektivitasdisektorpublikdapatdilakukansecarabersamaansembarimengurangi peluang korupsi dengan mempersempit cakupan intervensi. Di dalam kementerian-kementerian,badan-badandandepartemen-departemen,salahsatupendekatanterbaikadalahmerekayasakembaliproses-proses bisnis. Sejalan dengan penyederhanaan dan pelurusan prosedur, kebutuhan akan pembayaran “uangpelicin”untukmemperlancarpelayananmenghilang.Padatingkatanyang lebih luas,deregulasi,komersialisasidanprivatiasi,dalamkeadaantepat,dapatmencapai tujuan-tujuanyangserupa.Seiringdenganberkurangnyaruanglingkupkegiatannegara,biasanyakesempatanuntukmemintasuapjugaakanmenurun.

44. Beberapa inisiatif “tata pemerintahan yang baik” yang berkaitan dengan cabang-cabang legislatif danperadilan dapat juga membantu perjuangan melawan korupsi. Salah satu cara yang penting untuk meningkatkan akuntabilitas adalah dengan memperkuat fungsi pengawasan parlemen dan meningkatkan kemampuan lembaga-lembagaparlementer,sepertibadanaudittertinggi,agarberfungsisecaraefektif.Langkah-langkahuntukreformasihukumdanperadilan,sepertiupaya-upayauntukmengurangitimbunanpekerjaanperadilanmelaluiteknik-teknikpenyelesaiansengketaalternatif,atauuntukmeningkatkanmanajemenpengadilanuntukmemastikanagarperkara-perkara dapat disidangkan tepat padawaktunya, atau untukmeningkatkan independensi dan profesionalismelembagaperadilan,semuanyaituakanmembawahasil-hasilyangpositifdalamperjuanganmelawankorupsi.Halyang sama juga berlaku dalam upaya-upaya untuk mengurangi kesenjangan ketrampilan yang menentukan di bidang-bidang seperti akuntansi dan audit.

45. Inisiatif-inisiatif ini tidaklah kontroversial dan dikenal secara luas sebagai bagian-bagian utama manajemen sektor publik yang kuat. ADb sudah mengupayakan sejumlah inisiatif seperti itu dalam portofolio pinjaman dan hibah bantuan Teknis yang ada (boks 3). Inisiatif-inisiatif tersebut juga akan menjadi inti dari upaya anti korupsi ADb sebagai bagian dari programnya yang lebih luas untuk memperkuat tata pemerintahan dan pengembangan kapasitas.

boks 3. Contoh-contoh pinjaman dan hibah ADb untuk tata pemerintahan yang baik dengan komponen anti korupsi

ReTA 5688: Program Pelatihan Audit Jangka Panjang Regional untuk Anggota organisasi Lembaga Audit Agung Asia:Inisiatifsebesar$1,0jutainitelahdisetujuiolehDewanDirekturpadaJuni1996.Inisiatiftersebutmerencanakan suatu program 5 tahun untuk memperkuat program-program pelatihan regional untuk lembaga-lembaga audit tertinggi dan untuk peningkatan ketrampilan pelatihan dan audit teknis masing-masing lembaga-lembaga audit. TA 2186: Penguatan Kerangka Kerja Hukum untuk Administrasi Kepabeanan di Republik Rakyat Cina: BantuanTeknis2186:MemperkuatKerangkaKerjaHukumuntukAdministrasiKepabeanandiRepublikRakyatCina:ProgramBantuanTeknissebesar$646.000initelahdisetujuiolehDewanDirekturpadaOktober1994.Tujuannya adalah untuk membantu Administrasi Umum Kepabeanan (Customs General Administration/CGA)dalam (i) mengajukan perundangan dan peraturan baru yang efektif yang berkaitan dengan pengendalian

Page 45: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

41Kebijakan Anti Korupsi ADb(2Juli1998)

Tujuan no. 2: mendukung upaya-upaya anti korupsi yang menjanjikan atas dasar kasus per kasus dan meningkatkan dialog tentang masalah-masalah tata pemerintahan

46. ADb dapat juga diminta untuk membantu negara-negara berkembang anggotanya dalam mengupayakan program-program anti korupsi yang nyata. bantuan seperti itu dapat mencakup upaya-upaya untuk menyusun satu strategi anti korupsi nasional; meningkatkan kemampuan pengadilan untuk menyidangkan perkara-perkara korupsi; memberikan tanggapan terhadap permintaan-permintaan dari para lembaga legislatif dan pejabat pemerintahan untuk memberikan bantuan hukum atau teknis dalam merancang undang-undang atau aturan perilaku profesional anti korupsi; memperkuatmekanisme hukum untukmeninjau kembali tindakan administratif, seperti misalnyapembentukan suatu ombudsman atau aturan untuk tinjauan judisial; atau meningkatkan kemampuan dari lembaga-lembaga anti korupsi untuk mendeteksi atau mendakwa perilaku yang melanggar hukum.

47. ADb akan mempertimbangkan secara cermat setiap permintaan bantuan dari negara-negara berkembang anggotanya dalam mengembangkan upaya anti korupsi. Mengingat kegiatan-kegiatan tersebut dapat bersifat sensitif secara politis dan membutuhkan pengetahuan yang mendetil tentang keadaan-keadaan khusus setiap perkara, ADB akan memberikan keleluasaan dan wewenang kepada staf untuk melakukan penilaian dalammengupayakaninisiatif-inisiatiftersebutatasdasarkasusperkasus.BantuanADBharusdipanduolehtigaprinsip,yaitu: (i) bantuan harus diminta oleh pemerintah negara-negara berkembang anggotanya; (ii) permintaan tersebut haruslah sesuai dengan strategi operasional negara ADb yang lebih luas serta upaya-upaya yang tengah dilakukan di bidang tata pemerintahan dan pengembangan kapasitas; serta (iii) permintaan tersebut harus tercakup dalam bidang dimana ADb memiliki atau dapat memberikan keahlian yang relevan.

48. Dengan cara yang serupa,ADBakanmempertimbangkan untukmendukung upaya-upaya anti korupsi;lokakarya,seminar,konperensi,dankegiatanpelatihan;penelitiandanpublikasiyangberkaitandenganisu-isuantikorupsi; dan kemungkinan kerjasama dengan lembaga-lembaga swadaya masyarakat lokal maupun internasional yang mempunyai misi atau program kerja untuk memajukan inisiatif-inisiatif serupa.

perbatasanterhadaphakkepemilikaninternasional,bea-beakompensasianti-dumping,langkah-langkahantikecurangankomersial,danauditeksternal;(ii)membuatsistiminformasihukumbagiperundang-undangandanperaturankepabeanan;dan(iii)pelatihanuntukstafCGAdalammelaksanakantindakan-tindakantersebut.TA 2616: Reformasi Administrasi Publik di Sri Lanka: bantuan Teknis 2616: Reformasi Administrasi Sektor PublikdiSriLanka:PadaJuli1996,Presidentelahmenyetujuisebuahhibahsenilai$275.000kepadaPemerintahSri Lanka untuk membantu membalikkan penurunan yang berkepanjangan dalam kualitas dan kemampuan sektor publik. Dua diantara tujuan-tujuan inisiatif ini adalah untuk merasionalisasikan kader-kader di sektor publik dan untuk meningkatkan akuntabilitas pegawai pemerintah dengan memperkenalkan sistem manajemen dan prosedur-prosedur yang berdasarkan hasil. Loan 1513: bantuan untuk Program Reformasi Sektor Publik di Republik Kepulauan marshall: Pada Januari1997,DewanDirekturmenyetujuipinjamansenilai$12jutauntukmendukungpelaksanaanprogramreformasidisektorpublikdenganmaksudmenstabilkankeadaankeuanganpemerintah,memperbaikikeefisienansektorpubliknya,danmemperbaikikemampuannyauntukmenyediakansuasanakondusifbagipertumbuhansektor swasta. Ketentuan-ketentuan dalam tahapan (tranche) ketiga pinjaman memberikan penekanan penting untuk menjadikan prosedur-prosedur pemberian ijin usaha dan penanaman modal asing menjadi lebih transparan dan dapat diprediksi. Ketentuan-ketentuan tersebut juga mengatur didirikannya Kantor ombudsman untuk menjamin arbitrase yang adil dan independen dalam persengketaan antara pemerintah dan masyarakat luas.

Page 46: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

42 Anti Korupsi dan Integritas

49. Staf harus berhati-hati dalam menangani serangkaian inisiatif yang biasanya tetap akan berada di luar jangkauan keterlibatan ADb. Ini termasuk upaya-upaya untuk mempengaruhi perdebatan domestic di negara-negara berkembang anggota ADb tentang strategi anti korupsi tertentu atau serangkaian inisiatif anti korupsi; program-program anti korupsi yang sangat dipolitisasi dan menyasar individual atau sebuah partai politik tertentu; dan inisiatif-inisiatif yang pada dasarnya hanya bersifat kosmetik dan dirancang untuk memberikan kesan semu adanya kemajuan tanpa substansi. ADb tidak boleh memberikan bantuan untuk langkah-langkah anti korupsi kecuali setelah ada kesepahaman dengan negara-negara berkembang anggotanya tentang sifat dan cakupan inisiatif-inisiatif tersebut dan arti pentingnya dalam strategi pembangunan negara tersebut secara keseluruhan.

50. ADb memiliki sejumlah mekanisme untuk melakukan dialog dengan negara-negara berkembang anggotanya dalampermasalahantatapemerintahan(termasukkorupsi),daridiskusitentangstrategioperasionalnegaradanprogrambantuannegara,sampaimisi-misipembahasanportofolionegara,penilaianproyek-proyek,pelaksanaandan misi-misi peninjauan kembali. Staf ADb yang bertanggung-jawab atas strategi negara dan penyusunan program,termasukrancangandokumen-dokumenstrategidanprogramnegara,sertastafyangbertanggungjawabatasproyek-proyekpinjamanatauBantuanTeknis,harusmembahaskorupsidalamkontekstatapemerintahandan permasalahan pengembangan kapasitas yang lebih luas. Mereka harus memiliki pengetahuan tentang isu-isukorupsidandampaknyadalamcakupanoperasionalgeografisdan/atausektoralmereka.Merekaakanmenggunakan mekanisme-mekanisme tersebut untuk membahas dan merekomendasikan cara-cara yang dapat membantuADBmemajukanprinsip-prinsipmanajemenpembangunanyangbaik,termasuklangkah-langkahyangdapatmembantumemerangikorupsi,dinegaramanapundimanakorupsimembawadampakterhadapproyek-proyek ADb dan prospek-prospek pertumbuhan ekonomi negara tersebut secara umum.

51. Misi untuk tinjauan portofolio dan proyek ADb memberikan kesempatan yang berguna untuk membahas kebijakandanpraktek-praktekyangmenghambatpelaksanaanproyekADBsecaraefisien.Dalamkebanyakankasus,stafyangmencurigaitelahterjadiatausedangterjadikorupsidiproyektertentuharusmengikutiprosedurpada paragraph 64 dan melaporkan masalah tersebut kepada Kantor Penasehat Umum ADb (the Office of the Auditor General/OGA). Kantor tersebut akan menentukan langkah-langkah optimal yang harus diambil. Dalam beberapakasusyangjarangterjadidimanatindakanlanjutanyangcepatperlusegeradiambil,stafbisamenanganimasalah tersebut secara langsung dengan perusahaan dan lembaga pelaksana yang bersangkutan serta lembaga-lembaga penyelidik yang tepat setelah mendapatkan ijin dari direktur mereka dan oGA. Tetapi setiap diskusi denganperusahaanataulembagatertentuyangterlibatdalamkasusini,harusdibatasihanyapadakegiatanatauserangkaian kegiatan tertentu yang terkait dengan ADb.

52. Sesuai dengan Panduan Media (Media Guidelines)ADB,Presiden,parawakilpresiden,sertaparakepalakantor atau departemen dapat berbicara kepada pers tentang permasalahan korupsi sebagaimana mereka anggap perlu dalam pelaksanaan operasi-operasi ADb. Staf ADb lainnya dapat secara bebas membahas isu-isu korupsi pada umumnya, dengan ketentuan bahwamereka harusmengikuti posedur yang ditetapkan dalamPanduanMedia.Walaupundemikian,merekatidakdiperkenankanuntukberbicarakepadapersbaiktentangcontoh-contohkorupsi yangspesifikdiantarapemasokBankataudi negara-negaraberkembanganggotaADB.Mereka jugatidak bisa bicara tentang tingkat korupsi pada umumnya dalam suatu perusahaan atau negara sebelum mendapat persetujuandariwakilpresidenterkaitatau,tanpakehadiranpejabatpeneranganADB.

Tujuan no. 3: memastikan agar proyek-proyek dan staf ADb mematuhi standar-standar etika tertinggi

53. Agar usaha ADb untuk mengurangi perilaku yang melanggar hukum antara negara-negara berkembang anggota ADb dan para pemasok dan kontraktor bisa dipercaya maka sangat penting agar staf ADb tidak bisa

Page 47: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

43Kebijakan Anti Korupsi ADb(2Juli1998)

tersentuh dan peraturan serta prosedur-prosedur internal ADb mendukung standar-standar etika tertinggi. Untuk mencapaitujuantersebut,tonggakketigadarikebijakanantikorupsiADBmemerlukantindakan-tindakaninternalyang lebih tegas untuk memperkuat integritas operasi-operasi ADb. Upaya-upaya tersebut akan dilaksanakan dalam lima dimensi: (i) menjaga integritas operasi-operasi ADb dalam pemberian pinjaman dan bantuan Teknis; (ii) memperkuat kebijakan pengadaan ADb; (iii) memperbaharui Kode Perilaku (Code of Conduct) ADb dan menciptakan mekanisme-mekanisme pelaporan internal yang independen untuk menangani dugaan-dugaan korupsi di antara staf ADb atau dalam operasi-operasi ADb; (iv) meningkatkan mutu dari pengawasan dan pengelolaan pinjaman dan hibah bantuan Teknis ADb; dan (v) memastikan bahwa semua staf ADb paham tentang kebijakan anti korupsi dan bertindak sejalan dengan isi teks maupun makna sesungguhnya dari kebijakan ini.

1. mempertahankan Integritas operasi Pinjaman dan bantuan Teknis ADb. 54. Apabila terdapat bukti yang dapat dipercaya tentang korupsi dalam pinjaman atau hibah bantuan Teknis yangdibiayaiADB,makaADBakanmembahasnyadengannegarayangbersangkutandalammisi-misipeninjauanproyek atau misi-misi tinjauan portofolio negara. Pelanggaran terhadap peraturan-peraturan atau perjanjian pinjaman tertentu dapat berakibat pada keputusan Manajemen untuk memasukkan perusahaan yang terlibat ke dalamdaftarhitam,menangguhkanpencairandana,ataumembatalkanpemberianpinjaman.

55. SesuaidenganperkembanganpraktikDanaMoneterInternasional(IMF)danBankDunia,Manajemendanstaf akan mempertimbangkan masalah korupsi secara lebih eksplisit dalam penyusunan strategi dan program negara. Dapat terjadi kasus dimana korupsi telah mencapai tingkatan yang sedemikian rupa sehingga merupakan hambatan yang berarti terhadap integritas operasi-operasi ADb atau pencapaian tujuan-tujuan utama pembangunan baginegarayangbersangkutan.Dalamkeadaaansepertiitu,Manajemendapatmemilihuntukmengurangiataumenangguhkan operasi-operasi peminjaman dan bantuan Teknis ADb untuk negara tersebut setelah berkonsultasi dengan negara tersebut dan Dewan Direktu ADb.

56. Sebaliknya, dapat pula terjadi keadaan dimana suatu negara tertentu telah mencapai kemajuan yangberarti dalammemperbaiki efisiensi, efektifitas, dan integritas di sektor publik dan swastanya.Dalam keadaan-keadaanyangdemikian,Manajemendapatmemilihuntukmempercepatprogrampemberianpinjamanatauuntukmemberikan sumber daya bantuan Teknis tambahan untuk memastikan adanya keberlanjutan dari pembaharuan yang dilaksanakan.

57. Mengingatsifatkorupsiyangkompleksdansangatberbeda-beda,sangatlahpentingagarManajemendanstafADb diberikan keleluasaan tertentu dalam menangani setiap kasus dalam batasan-batasan yang telah ditetapkan dalamkebijakanini.Meskimengakuiperlunyakeadilandankonsistensidalamkegiatanoperasi-operasinya,dandengan tegasmenyatakanpentingnyakebijakan “tanpa toleransi”apabila terdapatbukti yangdapatdipercayatentangadanyakorupsidiantarastafatauproyek-proyekyangdidanainya,ADBmenekankanbahwajenis-jeniskorupsi yang berbeda memerlukan tanggapan-tanggapan yang berbeda pula. Diperlukan penilaian yang hati-hati berdasarkan informasi yang akurat dan kondisi-kondisi khusus dari tiap-tiap situasi. Upaya anti korupsi ADb akan menitikberatkan pada penerapan tindakan-tindakan pencegahan yang praktis dan efektif dari segi biaya dan dengancarayangsesuaidenganPrinsip“ekonomidankeefisienan”dalamAnggaranDasarRumahTanggaADB.

2. Reformasi pengadaan58. Suatu Satuan Tugas Anti Korupsi yang diketuai oleh Kantor Pelayanan operasi Pusat (Central Operations Services Office/COSO)baru-baruinibertemuuntukmemeriksakebijakanpengadaanADB.SatuanTugastersebutmembahasberbagailangkah-langkahantikorupsiyangtelahdiadopsiolehWorlBankpadaJuli1996,dimanaBankDuniamewajibkanparapenerimapinjaman,pihakyangmengajukanpenawaran,pemasok,dankontraktoruntuk

Page 48: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

44 Anti Korupsi dan Integritas

“mentaatistandaretikatertinggi”dalampengadaandanpelaksanaankontrak.25 Dalam melaksanakan pendekatan ini,BankDuniaakan:

(i) menolak usulan untuk memberikan kontrak apabila bank Duniaberketetapan bahwa pihak yang direkomendasikan untuk menerima kontrak telah terlibat dalam praktik-praktik korupsi atau kecurangan dalam persaingan untuk memperoleh kontrak tersebut;

(ii) membatalkan bagian dari pinjaman yang dialokasikan bagi sebuah kontrak untuk barang atau jasa apabila sewaktu-waktu bank Duniaberketetapan bahwa praktik-praktik korupsi atau kecurangan dilakukan oleh wakil-wakil penerima pinjaman atau penerima manfaat pinjaman selama pengadaan atau pelaksanaan dari kontrak tersebut tanpa adanya upaya dari pihak penerima pinjaman untuk mengambil tindakan yang tepat waktu dan semestinya yang dianggap memuaskan oleh bank Duniauntuk memperbaiki keadaan;

(iii) menyatakansebuahperusahaantidakmemenuhisyarat,baikuntukwaktuyangtidakditentukanatau untuk suatu jangkawaktu tertentu, untukmemperoleh kontrak yang didanaiWorld Bank,apabila bank Duniasewaktu-waktu menemukan bahwa perusahaan tersebut telah terlibat dalam praktik-praktik korupsi atau kecurangan dalam persaingan untuk memenangkan, atau dalampelaksanaan kontrak-kontrak yang dibiayai World bank; dan

(iv) berhak untuk mewajibkan agar dalam setiap kontrak yang didanai oleh pinjaman dari bank Duniadimasukkan suatu ketentuan yang mewajibkan para pemasok dan kontraktor agar mengijinkan bank Duniauntuk memeriksa rekening dan pembukuan mereka yang berkaitan dengan pelaksanaan kontrak dan untuk meminta dilakukannya audit terhadap mereka oleh auditor yang ditunjuk oleh World bank.

59. Ketentuan-ketentuan serupa telah diperkenalkan dalam pedoman bank Duniauntuk Pemilihan dan Penggunaan Konsultan (Guidelines for Selection and Employment of Consultants). Pada 2 September 1997,DewanDirekturBankDuniamenyetujuiperubahantentangpedomanpengadaanuntukmemuatsuatu“jaminantidakadasuap”dalamformulirtender,yangdapatdimasukkankedalamproyek-proyekyangdidanaiBankDuniaatas permintaan penerima pinjaman dan akan mewajibkan perusahaan-perusahaan untuk mematuhi undang-undang setempat terkait hal pemberian suap kepada para pejabat pemerintah.

60. SatuanTugas tersebut telahmempertimbangan langkah inidan langkah lainnya,yang telahdibicarakandengan Manajemen. Sesuai dengan rekomendasi dari Kelompok Tujuh negara-negara industri, dan setelahmempertimbangkan manfaat dari penyelarasan praktik diantara para bank Pembangunan Multilateral (MDb) dalam halpengadaandanpenggunaanparakonsultan,ADBakanmemperkenalkanketentuan-ketentuanantikorupsiyang secara praktis sama dengan yang ditetapkan oleh BankDuniatentang penolakan proposal, pembatalanpinjaman, pernyataan tidak memenuhi syarat, dan hak pemeriksaan, sebagaimana disebutkan di halamansebelumnya.ADBjugaakanmemperkenalkan“pernyataanjaminantidakadasuap”sebagaiopsidalamformulirpenawaran yang serupa dengan yang dimiliki World bank. Setelah kertas kerja kebijakan anti korupsi disetujui oleh Dewan Direktur ADb maka perubahan-perubahan dalam konteks ini akan dimasukkan dalam Panduan untuk Pengadaan (Guidelines for Procurement) ADb dan Panduan Penggunaan Konsultan oleh ADb dan Para Penerima Pinjamannya (Guidelines on the Use of Consultants by the Asian De velopment Bank and its Borrowers) dan akan diajukan kepada Dewan Direktur ADb untuk disetujui. Teks perubahan-perubahan tersebut terdapat dalam Lampiran 2. Panduan tersebut akan dilengkapi lebih lanjut dengan ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pinjaman (Loan Regulations) ADb yang memungkinkan ADb untuk membatalkan pinjaman-pinjaman apabila terdapat bukti

25 R96-112/1[UsulanAmandemendalamDokumen-DokumenPinjamanBankuntukTujuanMembuatnyaLebihEfektifdalamPerangMelawanKecurangandanKorupsi],InternationalBankforReconstructionandDevelopment,23July1996.

Page 49: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

45Kebijakan Anti Korupsi ADb(2Juli1998)

adanya korupsi atau kecurangan sehubungan dengan pemberian kontrak yang didanai oleh ADb.26 Teks dari perubahan-perubahan tersebut dimuat dalam Lampiran 3.

61. Selain memperkenalkan langkah-langkah baru tersebut, panduan-panduan ADB yang berlaku saat iniakan diterapkan dengan lebih ketat dan sistematis untuk menjamin keadilan dan transparansi yang lebih besar dalam proses pengadaan. Perhatian khusus akan diberikan untuk menghilangkan penundaan dan permintaan untukperpanjangandalamtahappra-kualifikasi,penilaianpenawaran,pemberiankontrak,uangmuka,permulaanproyek,dantahappembayaransesuaidengankemajuanpelaksanaanproyek.Upaya-upayaakanditingkatkanpulauntukmencermatijumlahdancakupandariperubahanpermintaan,termasukpengenalanauditacakdengantujuan untuk menjamin kewajaran dari permintaan-permintaan tersebut. Apabila kontrak sebagian atau sepenuhnya akan dibiayai oleh ADb maka dokumen-dokumen kontrak akan menyertakan persyaratan bagi kontraktor bahwa tidakadabiaya-biayajasa,uangterimakasih,potongan,pemberian,komisiataupembayaran-pembayaranlainnya,selainyangterteradalampenawaran,yangakandiberikanatauditerimasehubungandenganprosespengadaanatau dalam pelaksanaan kontrak.

62. Sehubungandenganoperasi-operasiADBdisektorswasta,masalahpengadaanadalahyangpalingrelevandalam kaitannya dengan proyek-proyek infrastruktur. Konsisten dengan Tinjauan operasi-operasi Sektor Swasta (Review of Private Sector Operations),parasponsorproyek-proyekinfrastrukturharustelahdipiliholehpemerintahtuanrumahdengancarayangtransparan,lebihbaiklagimelaluilelangpenawaranyangkompetitif.Apabilaproyekyang bersangkutan adalah proyek yang telah dinegosiasikan,maka kontrak untuk pekerjaan teknik rekayasa,pengadaan dan pembangunan untuk proyek tersebut haruslah ditawarkan secara bersaing melalui tender.

3. Pembaharuan kode perilaku dan pembuatan mekanisme-mekanisme pelaporan internal yang independen

63. Kantor Penasehat Umum (OGC) ADB, dengan berkonsultasi dengan Departemen Sistem Anggaran,PersonaliadanManajemen(BPMSD),telahmembuatrancanganperubahan-perubahanterhadapBagian4dariPerintah Administratif (Administrative Order/AO) No. 2.02 untuk memperluas cakupannya agar meliputi hal-hal yangberkaitandenganafiliasibisnisdankegiatanpribadi,kepentingankeuangan,aktivitas-aktivitasinvestasidanperdagangan,danpengungkapantentangkepentingankeuangandanbisnis.Tujuandariperubahan-perubahantersebutadalahuntukmencegahterjadinyabenturan,ataunampakterjadinyabenturanantarakepentinganpribadistafdengantugas-tugasdantanggung-jawabmerekasebagaistaf.Pada28Mei1998,Manajemenmenyetujuiperubahan-perubahantersebut,danBagian4kinitelahmenjadiKodePerilakumenyeluruhyangberlakuuntuksemua staf ADb.

64. Langkah-langkah tambahan juga diperlukan untuk memastikan agar kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur internal ADb untuk menangani permasalahan perilaku korup atau yang melanggar hukum sesuai dengan yang dimiliki bank-bank Pembangunan Multilateral (MDb) lainnya dan mengembangkan praktik unggulan. Saat ini tidak saluran-saluran independen yang dipublikasikan dimana insiden korupsi bisa dilaporkan untuk diselidiki. Berdasarkankebijakanini,KantorAuditorJendral(OGA)akanberfungsisebagaititikkontakawaluntukdugaan-dugaan kecurangan dan korupsi dalam proyek-proyek atau di kalangan staf ADb. Dengan berkonsultasi dengan KantorStrategidanKebijakan(SPD),OGC,BPMSD,KantorPelayananOperasiPusat(COSO)dandepartemen-departemen terkait, maka OGA akan mempertimbangkan langkah-langkah yang tepat yang akan dilakukanmenurut kebijakan ini untuk memastikan bahwa semua staf dan proyek-proyek ADb menuruti standar-standar perilaku etika tertinggi.

26 OGC1986.(Peraturan-peraturan Pinjaman Operasi Biasa) Ordinary Operations Loan Regulations. ADB,Manila.OGC.1982.(Peraturan-peraturan Pinjaman operasi Khusus) Special Operations Loan Regulations. ADB,Manila.

Page 50: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

46 Anti Korupsi dan Integritas

65. Apabila staf ADb atau pihak-pihak luar tidak puas dengan temuan-temuan awal oGA tentang satu kasus tertentu,merekadapatmembawanyakepadaManajemenyangakanmenentukanapakahkasustersebutdapatdiserahkankembalikepadaOGAuntukditinjaulebihlanjut,diserahkankepadaseorangpenyidikatauperusahaanauditindependenuntukdiselidiki,ataudiabaikanapabilatidakperluditindaklanjuti.Sejumlahkasuspotensiallainjugadapatmemenuhi kualifikasi untukdipertimbangkanolehKomite Inspeksi (Inspection Committee), denganketentuan bahwa kasus-kasus tersebut memenuhi kriteria pemeriksaan sebagaimana diatur dalam badan Fungsi Inspeksi (Estab lishment of an Inspection Function ) dan Prosedur-Prosedur Inspeksi ((Inspection Procedures) yang disetujui oleh Dewan Pemeriksa tanggal 9 oktober 1996.27

4. Peningkatan mutu Pengawasan66. ADb akan mengambil sejumlah langkah untuk meningkatkan mutu pemantauan dan audit proyek. Langkah-langkahiniakandapatmemperbaikisecarakeseluruhanmutusertaefektifitasproyek-proyekyangdidanaiADBsehingga akan menjamin integritas operasi-operasi ADb dan membuat perilaku korup atau melanggar hukum lebih sulit untuk dilakukan dan lebih mudah untuk diketahui jika terjadi.

67. Kapasitas oGA akan diperkuat untuk memungkinkannya menangani permasalahan anti korupsi secara lebih efektif. Pelatihan yang dikhususkan dalam bidang akutansi forensik dan teknik-teknik penyidikan lainnya akan diberikan dan dikembangkan untuk para analis keuangan dan petugas pelaksana proyek yang terpilih. Staf tambahan yang memiliki ketrampilan di bidang-bidang khusus ini akan direkrut. Upaya-upaya oGA yang sedang berjalan untuk menyederhanakan prosedur-prosedur kerja internal agar bisa menyediakan lebih banyak sumber daya untuk melakukan audit di bidang-bidang yang berisiko tinggi dan berdampak luas akan dilanjutkan. oGA akan meluangkan lebih banyak waktu untuk melakukan audit terhadap aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pengadaanproyek, yangakanmembantumencegahdanmendeteksi korupsiataubentuk-bentukkecuranganlainnya. Dengan bekerjasama dengan lembaga-lembaga tinggi audit di negara-negara berkembang anggota ADb maka oGA juga akan memulai serangkaian audit secara acak terhadap proyek-proyek ADb untuk memantau kepatuhandalampenggunaandanpelaporankeuangansertakemajuanfisikdariproyek-proyektersebut.OGAakanmeningkatkan pertukaran informasi dengan lembaga-lembaga tinggi audit di negara-negara berkembang anggota ADB,dan–denganbekerjasamadengandepartemen-departemen lainnyadidalamADB–akanmemainkanperan aktif dalam mengkaji perlunya peningkatan kemampuan audit lembaga-lembaga tersebut. oGA juga akan mempertimbangkan cara-cara agar laporan-laporan audit proyek lebih terjangkau dan lebih mudah dipahami oleh staf operasi. Keefektifan langkah-langkah tersebut akan dievaluasi setelah tahun pertama dan langkah-langkah selanjutnya akan dipertimbangkan sesuai kebutuhan.

68. Dalamkonteks rekomendasidariSatuanTugas tersebutuntukPerbaikanKualitasProyek, telahbanyaktersediasumberdayauntukmemperbaikifrekuensi,jangkawaktudanmutudarimisi-misiadministrasiproyek.28 beragam upaya akan dilakukan untuk memperluas keahlian teknis misi-misi ini dan untuk memastikan agar staf yangmemilikikualifikasiyangterkaitikutserta,terutamastafdalambidangkeuangan,manajerial,dankebijakan.Meskipun tidakakanmungkinmeningkatkankualitaspengawasanuntuksemuaproyek, sumberdaya-sumberdaya tambahan akan diarahkan untuk perbaikan pengawasan proyek-proyek yang secara khusus berisiko dan untuk memulai pelaksanaan program audit secara acak untuk memantau pelaksanaan proyek.29

69. bagian-bagian yang terkait dengan hal ini dalam Instruksi Administrasi Proyek (Project Administration Instructions) dan buku Pegangan tentang Pencairan Pinjaman (Loan Disbursement Handbook) akan direvisi yang

27 Doc.R225-95,Establishment of an Inspection Function. 10 November. Karena dalam banyak bidang dimana korupsi paling mungkin terjadi (seperti pengadaan atau pemilihankonsultan)beradadiluarmandatKomiteInspeksiADB,stafmengantisipasibahwasepertinyarelatifhanyaakanadasegelintirdugaankorupsiyangakandibawa ke Komite.

28 ADb. 1995. Report of the Task Force on Improving Project Quality. Manila,hal.22–26.29 AkandikeluarkanpanduanuntukpelaksanaanusulanKebijakanAntiKorupsi.Sebelumnya,stafakanmenelaahcara-carauntukmenyederhanakanoperasi-operasi

ADb dan langkah-langkah yang efektif dari segi biaya untuk memperkuat pemantauan dan pengawasan proyek dapat diperkenalkan.

Page 51: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

47Kebijakan Anti Korupsi ADb(2Juli1998)

mensyaratkan agar lembaga penanggung jawab dan pelaksana proyek merekrut (para) akuntan yang memenuhi syarat dan membentuk sistem kendali internal dan sistem akutansi yang ketat sebelum pinjaman dapat dicairkan. Pertimbanganakandiberikanuntukperancangandanpenggunaanindikator-indikatorefisiensiyangtepatuntukmemantaukemajuankeuangandanfisikproyekpadar tiapcaturwulan.Selain itusetiapadaperbedaanataukesenjanganantarakinerjaefisiensiyangmenjadisasarandengankinerjayangnyataharusdipertanggungjawabkan.Kualitas sistem-sistem informasi manajemen ADb akan ditingkatkan untuk memberikan informasi kepada para manajersecara lebih tepatwaktuuntukmemantaupemrosesanproyek,administrasipinjamandanstatusdaripenggunaan anggaran untuk misi.

70. Apabila terdapat bukti yang meyakinkan bahwa kegiatan-kegiatan korup atau melanggar hukum telah menghambatefektifitasproyek-proyekADBataumengurangi tingkatpendapatannya,masalah iniharusdicatatsecaraeksplisitdalamdokumentasiBank,termasukdalamlaporan-laporanpengawasanproyek,laporan-laporanpenyelesaianproyek, laporan-laporanevaluasi proyek, laporan-laporanaudit kinerja, sertadokumentasi terkaitlainnya sehingga tindakan-tindakan perbaikan dapat dipertimbangkan. Para manajer dan staf harus menghindari penggunaan bahasa yang tidak jelas atau yang diperhalus yang dapat mengaburkan sifat permasalahan.30

5. meningkatkan kesadaran staf71. Langkah-langkah tersebut tidak akan efektif apabila staf ADb tidak mengenal baik ketentuan-ketentuan dalam kebijakan Anti Korupsi dan Kode Perilaku ADb atau lalai dalam mematuhi ketentuan-ketentuan tersebut pada saat melaksanakan tugas-tugas mereka. Meskipun kebijakan ini tidak bermaksud untuk menjadikan staf ADb sebagai “polisi”ataumenempatkan tujuanpemberantasankorupsidiatas tujuan-tujuanpembangunan lainnya,semua departemen dan staf memiliki kewajiban yang penting untuk menjamin integritas operasi-operasi ADb dalam cakupantanggungjawabmasing-masing.StafADBdiwajibkanuntukmengenalisikebijakaninisertapanduanstaf,dan harus siap untuk menanggapinya secara tepat sebagaimana diperlukan.

72. IntegritasstafADBmerupakansalahsatuasetterbesarlembagaini,danpelanggaranolehstafterhadapKode Perilaku atau panduan-panduan terkait akan ditindak tegas. Setiap tuduhan korupsi atau perilaku tidak sah oleh stafADB harus diserahkan kepadaOGA, yang, bersama dengan departemen-departemen terkait dalamADB,akanmenentukansejauhmanatuduhan-tuduhantersebutdapatdipercayadanperludiselidikilebihlanjut.Klaim-klaimyangdapatdipercayaakandiselidikidengansegera,secaramenyeluruh,dansecararahasiaolehOGAdanBPMSD,yangdapatdapatditanganiolehkeahliantambahanbaikdaridalamataupundari luarADBsebagaimana diperlukan. Sesuai dengan prosedur-prosedur disipliner yang dijelaskan dalam Perintah Administratif (AO)No.2.04,stafyangdinyatakanbersalahatasperilakutersebutakandikenakansejumlahsanksi,termasukpemindahan, penurunan jabatan, pemberhentian sementara tanpagaji, penggantiandan/ataudendadari gaji,pemutusan hubungan kerja dan pemecatan langsung.31 Sanksi-sanksi tersebut berlaku juga dalam situasi di mana staf secara tidakwajaratau tidaksahmemperkayadirinyadan/ataumerekayangdekatdenganmereka,dankeadaan-keadaan dimana mereka membujuk orang lain untuk berbuat demikian.

73. Untukmeningkatkankesadaranstaf,SPD,OGC,OGA,danBPMSDakanbekerjasamauntukmenggelarserangkaian lokakarya pelatihan dan seminar-seminar internal untuk menginformasikan kebijakan ADb kepada staf dan untuk membahas isu-isu dan jalan keluar yang berkaitan dalam membantu upaya-upaya pemerintah-pemerintah negaranegara-negaraberkembanganggotaADB,parapemasok,danparakontraktoruntukmemerangikorupsi.

30 Contohluarbiasatentangbagaimanakorupsidapatditanganisecaraterbukanamundiplomatisadadalamdokumen-dokumenBank.LihatPost-EvaluationOffice.1997.Special Study on Issues Pertaining to the Engagement of Consultants in Bank Loan Projects and Their Effect on Project Performance. ADB,Manila.

31 bagian 5 dari Perintah Administratif (Ao) No. 2.04 berisi ketentuan tentang prosedur-prosedur banding ke Komite banding dan akhirnya ke Tribunal Administratif.

Page 52: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

48 Anti Korupsi dan Integritas

vI. KeSImPuLAn DAn ReKomenDASI

74. Makalah ini memberikan rekomendasi sejumlah langkah konkret untuk membuat kebijakan ADb tentang anti korupsi.Langkah-langkahinidapatdibagidalamtigajalur:revisiterhadapkebijakandanpanduanstafADB,inisiatif-inisiatifbarudalampenyusunanprogramdanmanajemenproyek,danperubahan-perubahanadministratifinternal.

75. Rekomendasi-rekomendasi kebijakan berikut ini diajukan untuk dipertimbangkan dan disetujui oleh Dewan Direktur:

(i) Menerapkan pendekatan dan rekomendasi-rekomendasi yang terkandung dalam dokumen ini sebagai satu kertas kebijakan dan sebagai suatu arahan dari Manajemen dalam bentuk instruksi untuk staf.

(ii) Menyetujui perubahan-perubahan terhadap panduan ADb untuk pengadaan dan penggunaan konsultan,danusulanamandementerhadapperaturan-peraturanpinjamanoperasi-operasiumumdan khusus ADb seperti disampaikan dalam Lampiran 2 dan 3.

(iii) Mempertimbangkan perubahan-perubahan tambahan dalam Instruksi Administrasi Proyek (Project Administration Instructions) dan buku Pegangan Pencairan Pinjaman (Loan Disbursement Handbook) untuk memperkuat kontrol keuangan dan memperbaiki persyaratan dalam pelaporan.

76. Tulisan ini merekomendasikan perubahan-perubahan berikut dalam penyusunan program dan manajemen proyek ADb:

(i) MelanjutkanperluasanbantuanADBuntukisu-isutatapemerintahandanpengembangankapasitas,dengan perhatian khusus untuk memajukan liberalisasi pasar dan reformasi administrasi publik.

(ii) Memberikan penekanan yang lebih besar dalam memperkuat lembaga-lembaga kunci untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di negara-negara berkembang anggota ADb (sepertilembaga-lembagatinggiaudit,badan-badanpengadaan,badan-badanregulatori,kantorombudsman,dsb.). InimerupakanbagiandariupayaADBuntuk lebihmemberikanpenekananpada pada tata pemerintahan dan pengembangan kapasitas.

(iii) Jikaperlu,mendukung inisiatif-inisiatifdanpenelitianregionaluntukmeningkatkanakuntabilitasdantransparansidikawasanAsiadanPasifikmelaluihibah-hibahBantuanTeknis.

(iv) Meningkatkan mutu pengawasan selama pelaksanaan proyek dan memperkuat misi-misi tinjauan proyek,denganpenekanankhususpadaproyek-proyekyangpalingberisiko.

(v) Mengadakanserangkaianseminarpelatihan,lokakarya,dsb.,tentangkebijakanantikorupsiADBdan tentang cara terbaik yang dapat diterapkan oleh staf untuk meningkatkan integritas dalam operasi-operasi ADb dan dalam kerjasama dengan negara-negara berkembang anggota ADb.

(vi) Menerbitkan brosur dan bahan-bahan informasi lain yang disederhanakan yang menggambarkan kebijakan anti korupsi ADb untuk disebarluaskan kepada masyarakat umum.

77. Akhirnya,makalahinimerekomendasikanperubahan-perubahanadministratifdalamoperasi-operasiADBpadatingkatdepartemen/kantorsebagaiberikut:

(i) Menegakkan pedoman pengadaan yang telah ada sekarang secara lebih tegas untuk menghindari penundaan yang tidak perlu, perpanjangan-perpanjangan dan perubahan-perubahan perintahyang berlebihan.

Page 53: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

49Kebijakan Anti Korupsi ADb(2Juli1998)

(ii) Menunjuk oGA sebagai titik awal kontak tentang dugaan kejadian-kejadian korupsi diantara proyek-proyekdanstafADB,danmemerintahkanOGAuntukmengembangkanprosedur-proseduryang tepat untuk melaksanakan fungsi ini dengan mengadakan konsultasi dengan departemen-departemen terkait dalam ADb.

(iii) DenganberkonsultasidenganBPMSD,mempertimbangkanpenambahananggotastafOGAagardapat melaksanakan tanggung jawabnya menurut kebijakan ini dengan lebih baik.

(iv) DenganberkonsultasidenganBPMSDdanCOSO,mempertimbangkancara-carayangefektifdarisegi biayauntukmemperkuat pemantauandanpengawasanproyek, dan segala sumber dayatambahan yang mungkin diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.

(v) Memerintahkan oGA dan bPMSD untuk bekerjasama dalam memberikan pelatihan akutansi forensik dan teknik-teknik penyidikan lainnya untuk memilih staf OGA, analis keuangan, danpetugas pelaksana proyek.

(vi) MemerintahkanKantorPenasehatUmum(OGC)danDepartemenSistemAnggaran,Personalia&Manajemen(BPMSD)untukmengadakanserangkaianseminardan/ataukegiatanyangbersifatpemberian informasi lainnya untuk memberitahukan kepada staf ADb tentang perubahan-perubahan dalam Administrative OrderNo.2.02;Bagian4tentangKodePerilakustaf,yangtelahdisetujuiolehManajemenpada28Mei1998.

78. Untuk memantau dan mengkoordinasikan upaya-upaya ADb terkait dengan inisiatif-inisiatif dan program-programantikorupsi,departemen-departemendankantor-kantorterkaitakandimintauntukmenyediakanlaporanpenilaian secara berkala tentang cara-cara yang mereka gunakan dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan kebijakankepadaSPD,OGAdanOGC (sehubungandengankerangkakerjadanpermasalahanhukumyangberkaitan dengan bidang-bidang tindakan lainnya)

79. Setelah memperoleh persetujuan Dewan Direktur atas kebijakan operasional ADb tentang isu-isu anti korupsi, sebuah kertas kerja Dewan akan diedarkan pada waktunya yangmenganalisis pengalamanADB dibidangkebijakanantikorupsi,mengajukanperubahan-perubahanterhadappendekatanoperasionalsebagaimanadiperlukan,danmenunjukkanimplikasi-implikasiyanglebihspesifikpadaanggarandanpadasumberdaya-sumberdaya lainnya.

Page 54: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

50 Anti Korupsi dan Integritas

vII. LAmPIRAn

1. Rincian Inisiatif- Inisiatif Tata Pemerintahan dan Pengembangan Kapasitas dengan Elemen-Elemen Anti Korupsi

2. Usulan Revisi Panduan ADb untuk Pengadaan yang berkaitan dengan Anti Korupsi

3. Usulan Amandemen terhadap Peraturan-Peraturan Pinjaman operasi-operasi Umum dan Khusus

Page 55: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

51

Lampiran1,halaman1

Rincian Inisiatif-Inisiatif Tata Pemerintahan dan Pengembangan Kapasitas dengan elemen-elemen Anti Korupsi yang Kuat

Sasaran Entitas Jenis intervensi ContohCabang eksekutifKomisi Pelayanan Publik

• Merevisi gaji dan tunjangan untuk memastikan komparibilitas dengan peluang-peluang kerja lain

TA 2616 untuk Sri Lanka untuk Reformasi Administrasi Publik

• Memperkuat langkah-langkah untuk pembentukan dan pengendalian

• Mengembangkan dan menyebarluaskan kode etik pegawai pemerintah

KementerianKeuangan/Kementerian Pembangunan

• Memperkuat sistem-sistem pengendalian manajemen dan informasi

TA2538–PengelolaanAnggaranyangLebih baik di Mikronesia

• Memperkuat pemantauan dan pengendalian pengeluaran

Loan 1506 untuk India – Program Pengelolaan Sumber daya Sektor Publik Gujarat

• Mendukung penguatan panduan untuk pengadaan

TA 2701 – Penguatan Kelembagaan Kantor Nasional untuk Evaluasi Pengadaan di vietnam

Berbagaikementerian,badan,dan departemen eksekutif

• Penyederhanaan dan perancangan ulang proses-proses bisnis untuk mengurangi peluang pembayaran uang pelicin

TA2186–PenguatanKerangkaKerjaHukum untuk Admnistrasi Kepabeanan di RepublikRakyatCina

Cabang Legislatif badan Audit Tertinggi

• Melakukan langkah-langkah untuk membuat hubunganantarbadan/masyarakatlebihtransparan dan ramah bagi pengguna melalui tandapengenalyangdisematkan,persyaratandokumen,daftarbiayayangresmiyangdicantumkan

TA 2459 – bantuan teknis untuk Nepal untukPeningkatanEfisiensiOperasiKepabeanan

• Meningkatkan kapasitas dan kemandirian badan Audit Tertinggi

RETA5688–ProgramPelatihanAuditJangka Panjang untuk Anggota-Anggota organisasi Lembaga Audit Tertinggi AsiaTA 2463 untuk Penguatan Kelembagaan Kantor Auditor Jendral di Kepulauan Fiji

Lembaga-lembaga penelitian parlementer

• Memperkuat kapasitas Parlemen untuk menjalankan fungsi pengawasan independen

Upaya-UpayaUSAID/CRSuntukMemperkuat Kapasitas Parlementer dalam Perekonomian pada masa Transsisi

Kantor ombudsman dll. • Memperkuat akses masyarakat untuk mendapatkan penanganan independen terhadap pengaduan

TA 2599 Pelaksanaan Reformasi Kepegawaian untuk Kepulauan Marshall Proyek UNDP untuk Koordinasi dan Tata KelolaPemerintahandiPasifikSelatan

Cabang Judisial Mengurangi penumpukan kasus

• Mengembangkan mekanisme-mekanisme untuk penyelesaian sengketa alternatif

TA 2521 untuk Penyelesaian Sengketa Alternatif di India

Memperkuat lembaga-lembaga primer: kejaksaan dan Kementerian Kehakiman

• Mendukung pendidikan berkelanjutan untuk para hakim dan pengacara

TA 2727 Restrukturisasi dan Pengembangan Kapasitas di Kementerian Kehakiman Mongolia

Memperkuat lembaga-lembaga sekunder: sekolah hukum dan penelitian hukum lokal

• Memperkenalkan sistem-sistem manajemen pengadilan dan informasi yang diperbaharui

masyarakat SipilDewan bisinis-pemerintah

• Memberikan simpul umpan balik antara antara bisnis dan pemerintah tentang isu-isu tata pemerintahan yang baik secara umum

Page 56: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

52

Lampiran2,halaman1

usulan Revisi terhadap Panduan ADb untuk Pengadaan yang berkaitan dengan Anti Korupsi32

Sejalandenganpraktikterbaikyangberkembangdikalanganbank-bankpembangunanmultilateral,Bagian2.14,2.15,dan2.16dariPanduanuntukPengadaan(Guidelines for Procurement) ADb akan diubah sebagai berikut:

Penyelewengan dan Korupsi

2.14 Kebijakan ADb mensyaratkan agar para peminjam (termasuk para penerima manfaat penerima pinjamanADB)danparapesertalelang/pemasok/kontraktordibawahkontrak-kontrakyangdidanaiADBuntukmematuhi standar etika tertinggi selama pengadaan dan pelaksanaan kontrak-kontrak tersebut. Sejalan dengan kebijakanini,ADB:

(a) menetapkan,untuktujuanketentuanini,istilah-istilahsebagaiberikut:

(i) ”praktik korup (corrupt practice)” adalah perilaku pejabat/petugas sektor publik atau swastadimana mereka secara tidak semestinya dan dengan melanggar hukum memperkaya diri mereka sendiridan/ataupihak-pihakyangdekatdenganmereka,ataumembujukorang-oranglainuntukmelakukannya, dengan menyalahgunakan jabatan mereka, dan ini termasuk menawarkan,memberikan,menerima,ataumemintasegalahalyangbernilaiuntukmempengaruhitindakanpejabat/petugassepertidiatasdalamprosespengadaanataupelaksanaankontrak;dan

(ii) ”praktikkecurangan(fraudulent practice)”berartipenyampaianfakta-faktasecarasalahuntukmempengaruhi proses pengadaan atau pelaksanaan sebuah kontrak sehingga merugikan peminjam, dan termasuk praktik-praktik kolusi antar para peserta lelang (sebelum atausesudah penyampaian penawaran) yang dirancang untuk menetapkan harga-harga penawaran pada tingkat yang semu dan tidak kompetitif serta menghilangkan peluang peminjam untuk mendapatkan manfaat dari persaingan yang bebas dan terbuka;

(b) akan menolak sebuah proposal untuk memberikan kontrak kepada pihak tertentu jika menemukan bahwa peserta lelang yang direkomendasikan untuk mendapatkan kontrak telah terlibat dalam praktik-praktik korupsi dan kecurangan dalam bersaing untuk mendapatkan kontrak;

(c) akan membatalkan porsi pinjaman yang dialokasikan untuk sebuah kontrak untuk barang dan jasa jika sewaktu-waktu menemukan bahwa praktik korup atau kecurangan dilakukan oleh para wakil penerima pinjaman atau penerima manfaat pinjaman selama pengadaan atau pelaksanaan kontraktersebut,jikatidakadaupayapeminjamuntukmengambiltindakanyangsemestinyadantepat pada waktunya yang dianggap memuaskan oleh ADb untuk memperbaiki keadaan;

(d) Akan mengumumkan bahwa sebuah perusahaan tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan kontrak yang didanai ADb baik untuk jangka waktu yang tidak ditentukan atau untuk jangka waktu tertentu, jika sewaktu-waktuADBmenentukan bahwa perusahaan tesebut telah terlibat dalampraktik-praktikkorupataukecurangandalambersainguntukmendapatkan,ataumelaksanakan,sebuah kontrak yang didanai ADb; dan

(e) Akan mempunyai hak untuk mewajibkan adanya satu ketentuan dalam kontrak-kontrak yang didanai pinjaman ADb yang mensyaratkan para pemasok dan kontraktor untuk mengijinkan ADb

32 Ketentuan-ketentuan serupa akan diselipkan ke dalam Panduan ADb tentang Penggunaan Konsultan oleh bank Pembangunan Asia dan Para Peminjamnya (Guidelines on the Use of Consultants by the Asian Development Bank and its Borrowers).

Page 57: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

53

memeriksa rekening-rekening dan pembukuan mereka yang berkaitan dengan kinerja kontrak dan untuk mewajibkan mereka diaudit oleh para auditor yang ditunjuk oleh ADb.

2.15 DenganpersetujuankhususADB,peminjamdapatmenambahkan,dalamformulir-formulirpenawaranuntuk kontrak-kontrakbesar yangdidanaiADB, satupernyataan tentang tanggung jawabpeserta lelang yangbersaing untukmendapatkan ataumelaksanakan sebuah kontrak, untukmematuhi, hukum negaramengenaikecurangandankorupsi(termasukpenyuapan),sebagaimanatercantumdalamdokumen-dokumenpenawaran.Sebuah catatan kaki harus disertakan ke dalam dokumen-dokumen dimana janji atau pernyataan tersebut dimasukkan dengan menyatakan bahwa janji atau pernyataan tersebut dimasukkan ke dalam dokumen atas permintaan dari peminjam.

2.16 ApabilakontrakakandidanaisepenuhnyaatausebagianolehADB,dokumen-dokumenkontrakharusmencantumkankewajibankontraktoryangmensyaratkanbahwatidakadapembayaranjasa,tandaterimakasih,potongan, hadiah, komisi atau pembayaran-pembayaran lain, yang telah diberikan atau diterima sehubungandengan proses pengadaan atau dalam pelaksanaan kontrak selain yang ditunjukkan dalam penawaran.

Lampiran2,halaman1

Page 58: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

54

Lampiran3,halaman1

usulan Amandemen terhadap Peraturan-Peraturan Pinjaman operasi-operasi umum dan Khusus

Bagian8.03dariPeraturan-PeraturanPinjamanOperasi-OperasiUmumdanKhususakandiamandemensehinggamenjadi sebagai berikut. bagian-bagian revisi yang relevan telah digarisbawahi.

Bagian8.03.Pembatalan oleh ADb. Apabila (i) hak Penerima Pinjaman untuk melakukan penarikan dari Rekening Pinjaman ditangguhkan dalam jumlah berapapun selama jangka waktu tigapuluh (30) hari terus menerus,atau(ii)kapanpunADBmenetapkan,setelahmengadakankonsultasidenganPenerimaPinjaman,bahwa sejumlah dana dari Pinjaman tidak diperlukan untuk keperluan proyek, atau (iii) kapan pun ADb menentukan,sehubungandengankontrakmanapunyangakandidanaidarihasilpinjaman,bahwaparawakilPenerima Pinjaman atau penerima manfaat dari Pinjaman melakukan tindakan-tindakan korup atau kecurangan selamapengadaan/seleksikonsultanataupelaksanaankontraksemacamitutanpaadaupayayanglayakdantepatwaktudariPenerimaPinjamanyangdapatditerimaolehADBuntukmemperbaikikeadaan,atau (iv) kapan pun ADb menentukan bahwa pengadaan kontrak apa pun yang akan didanai dari hasil Pinjaman tidak konsisten dengan prosedur-prosedur yang ditetapkan atau dimaksud dalam Perjanjian Pinjaman atau (v) hingga tanggal yang tercantum dalam Perjanjian Pinjaman sebagai tanggal penarikan terakhir sejumlah dana dari Pinjaman masih belum ditarik dari Rekening Pinjaman, maka ADB dapat melalui pemberitahuan kepada PenerimaPinjamandanPenjamin,apabilaada,mengakhirihakPenerimaPinjamanuntukmelakukanpenarikan terkaitdengan jumlah atau kontrak tersebut.Setelahmenyampaikanpemberitahuan tersebut, jumlahPinjamanatau bagian dari pinjaman yang terkait tersebut akan dibatalkan.

Page 59: Anti Korupsi dan Integritas: Kebijakan dan Strategi

Asian Development BankADB 6 Avenue, Mandaluyong City1550 Metro Manila, Filipinawww.adb.org/IntegrityISBN: 978-92-9092-463-0 Publication Stock No.114058

Anti Korupsi dan IntegritasOktober 2010

Kebi

jaKa

n d

an S

trat

egi K

eran

gka

Kerj

a Ka

mi

Anti Korupsi dan Integritas: Kerangka Kerja Kebijakan dan Strategi

Penerbitan ini terdiri dari dua dokumen Asian Development Bank (ADB) yakni Prinsip-prinsip dan Pedoman Integritas (Mei 2010) dan Kebijakan Anti Korupsi (Juli 1998).

Kantor Anti Korupsi dan Integritas ADB menyelidiki dugaan kecurangan, korupsi, praktek pemerasan, kolusi, konflik kepentingan, tindakan menghalang-halangi dan tindakan pelanggaran lain dalam kegiatan-kegiatan yang didanai ADB sejalan dengan Prinsip-prinsip dan Pedoman Integritas ADB.

Kebijakan Anti Korupsi ADB mensyaratkan agar semua pihak termasuk staf ADB, peminjam, penerima manfaat, peserta lelang, pemasok dan kontraktor untuk mentaati standar etika tertinggi ketika berpartisipasi dalam kegiatan yang didanai ADB. Kebijakan ini mendukung kewajiban ADB, sesuai dengan Pasal 14 (xi) dari Persetujuan Pendirian Asian Development Bank, untuk menjamin agar hasil dari pendanaan ADB hanya dimanfaatkan untuk maksud-maksud yang telah ditentukan.

Penerbitan ini menggantikan keseluruhan Anti Korupsi dan Integritas, edisi pertama (terlihat pada gambar disamping).

Tentang Asian Development Bank

ADB memiliki visi untuk mewujudkan kawasan Asia dan Pasifik yang bebas dari kemiskinan. Misinya adalah untuk membantu negara-negara berkembang yang menjadi anggotanya untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup penduduk mereka. Meskipun kawasan ini telah mencapai banyak keberhasilan, namun kawasan ini masih dihuni oleh dua pertiga dari seluruh penduduk miskin di dunia: 1,8 milyar penduduk hidup dengan penghasilan kurang dari $2 per hari termasuk 903 juta penduduk hidup dengan susah payah dengan penghasilan kurang dari $1,25 per hari. ADB berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan pertumbuhan yang berkelanjutan secara lingkungan dan integrasi regional.

Kantor pusat ADB berkedudukan di Manila. ADB saat ini dimiliki oleh 67 negara anggota, termasuk 48 diantaranya dari kawasan Asia Pasifik. Untuk membantu negara-negara berkembang yang menjadi anggotanya, ADB menggunakan instrumen-instrumen utama yaitu dialog kebijakan, pemberian pinjaman, penyertaan modal, penjaminan, hibah, dan bantuan teknis.

Dicetak di Filipina

Anti Korupsi dan IntegritasOktober 2010

Kebi

jaKa

n d

an S

trat

egi K

eran

gka

Kerj

a Ka

mi