Anti hipertensi

48
ANTIHIPERTENSI ANTIHIPERTENSI

description

kesehataan

Transcript of Anti hipertensi

Page 1: Anti hipertensi

ANTIHIPERTENSI ANTIHIPERTENSI

Page 2: Anti hipertensi

JENIS HIPERTENSI JENIS HIPERTENSI

Hipertensi dapat dibagi menjadi : Hipertensi dapat dibagi menjadi : Hipertensi primer artinya hipertensi yang Hipertensi primer artinya hipertensi yang

belum diketahui penyebabnya dengan belum diketahui penyebabnya dengan jelas. Berbagai faktor diduga turut jelas. Berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti bertambahnya umur, stres primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan hereditas (keturunan). psikologis, dan hereditas (keturunan).

Page 3: Anti hipertensi

Faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan Faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan atas :atas :1. tidak dapat dikontrol (seperti keturunan, 1. tidak dapat dikontrol (seperti keturunan, jenis kelamin, dan umur) jenis kelamin, dan umur) 2. dapat dikontrol (seperti kegemukan, 2. dapat dikontrol (seperti kegemukan, kurang olahraga, merokok, serta kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam). konsumsi alkohol dan garam).

Page 4: Anti hipertensi

Mekanisme terjadinya hipertensiMekanisme terjadinya hipertensi

terbentuknya angiotensin II dari terbentuknya angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I-angiotensin I oleh angiotensin I-converting enzyme (ACE). converting enzyme (ACE).

ACE memegang peran fisiologis ACE memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung angiotensinogen Darah mengandung angiotensinogen yang diproduksi di hati.yang diproduksi di hati.

Page 5: Anti hipertensi

Selanjutnya oleh hormon, renin Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang menjadi angiotensin I. Oleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadi angiotensin II. diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama. tekanan darah melalui dua aksi utama.

Page 6: Anti hipertensi

1. meningkatkan sekresi hormon antidiuretik 1. meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus. ADH diproduksi di (ADH) dan rasa haus. ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja hipotalamus (kelenjar pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH, sangat Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya. pekat dan tinggi osmolalitasnya.

Page 7: Anti hipertensi

Untuk mengencerkannya, volume Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya, volume darah intraseluler. Akibatnya, volume darah meningkat, yang pada akhirnya akan meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah. meningkatkan tekanan darah.

Page 8: Anti hipertensi

2. stimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. 2. stimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron merupakan hormon steroid yang Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal. memiliki peranan penting pada ginjal. Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal.dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal.Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada gilirannya akan ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah.meningkatkan volume dan tekanan darah.

Page 9: Anti hipertensi

3. Ambang Batas Rasa 3. Ambang Batas Rasa

Na dan Cl ion utama cairan ekstraseluler. Na dan Cl ion utama cairan ekstraseluler. Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat. meningkat. Untuk menormalkannya, cairan intraseluler ditarik Untuk menormalkannya, cairan intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat.meningkat.Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya volume darah, menyebabkan meningkatnya volume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi. sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi.

Page 10: Anti hipertensi

disarankan untuk mengurangi konsumsi disarankan untuk mengurangi konsumsi natrium/sodium. Sumber natrium/sodium yang natrium/sodium. Sumber natrium/sodium yang utama adalah natrium klorida (garam dapur), utama adalah natrium klorida (garam dapur), penyedap masakan (monosodium glutamat = penyedap masakan (monosodium glutamat = MSG), dan sodium karbonat. MSG), dan sodium karbonat.

Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram per hari, yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram per hari, setara dengan satu sendok teh. Dalam setara dengan satu sendok teh. Dalam kenyataannya, konsumsi berlebih karena kenyataannya, konsumsi berlebih karena budaya masak-memasak masyarakat kita yang budaya masak-memasak masyarakat kita yang umumnya boros menggunakan garam. umumnya boros menggunakan garam.

Page 11: Anti hipertensi

4. Imbangi Kalium4. Imbangi KaliumBerbeda halnya dengan natrium, kalium Berbeda halnya dengan natrium, kalium (potassium) merupakan ion utama di dalam (potassium) merupakan ion utama di dalam cairan intraseluler. Cara kerja kalium adalah cairan intraseluler. Cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium. Konsumsi kalium yang kebalikan dari natrium. Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya di banyak akan meningkatkan konsentrasinya di dalam cairan intraseluler, sehingga cenderung dalam cairan intraseluler, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan menurunkan tekanan darah. menurunkan tekanan darah.

Page 12: Anti hipertensi

Tujuan dan strategi pengobatan Tujuan dan strategi pengobatan HTHT

Tujuan : menurunkan mortalitas dan morbiditas Tujuan : menurunkan mortalitas dan morbiditas kardiovaskularkardiovaskular

Strategi : dimulai dengan perubahan gaya Strategi : dimulai dengan perubahan gaya hidup ( diet rendah garam, stop smoke, no hidup ( diet rendah garam, stop smoke, no alkohol, aktifitas fisik yg teratur, penurunan BBalkohol, aktifitas fisik yg teratur, penurunan BB

Perubahan life style juga dapat meningkatkan Perubahan life style juga dapat meningkatkan evektifitas obat dan menurunkan resiko evektifitas obat dan menurunkan resiko kardiovaskularkardiovaskular

Page 13: Anti hipertensi

Mekanisme tekanan darahMekanisme tekanan darah

berdasar pada sistem susunan syaraf berdasar pada sistem susunan syaraf pusat yang terdiri dari pusat yang terdiri dari BaroreseptorBaroreseptor (pusat pengatur tekanan) yang ada di (pusat pengatur tekanan) yang ada di dasar otak, dan susunan syaraf otonom dasar otak, dan susunan syaraf otonom yang menyebar mengikuti sumsum yang menyebar mengikuti sumsum tulang belakang :tulang belakang :

Page 14: Anti hipertensi

Siklus Baroreseptor > Hormon > Siklus Baroreseptor > Hormon > Pembuluh darah merupakan Pembuluh darah merupakan siklus mekanisme Tekanan darah siklus mekanisme Tekanan darah “Primer”.“Primer”.

Sedangkan Siklus Sistem syaraf Sedangkan Siklus Sistem syaraf Otonom (SSO) > Jantung – Ginjal Otonom (SSO) > Jantung – Ginjal > Pembuluh darah adalah siklus > Pembuluh darah adalah siklus mekanisme Tekanan darah mekanisme Tekanan darah “Sekunder”“Sekunder”

Page 15: Anti hipertensi
Page 16: Anti hipertensi

Kedua mekanisme di atas nampaknya memberikan Kedua mekanisme di atas nampaknya memberikan penguatan pada “Pembuluh darah”, untuk penguatan pada “Pembuluh darah”, untuk melaksanakan pengaturan Tekanan darah, yaitu melaksanakan pengaturan Tekanan darah, yaitu saling mengimbangi, sehingga tekanan darah saling mengimbangi, sehingga tekanan darah senantiasa selalu berada dalam keadaan yang senantiasa selalu berada dalam keadaan yang seimbang tidak mengalami kenaikan dan atau seimbang tidak mengalami kenaikan dan atau penurunan yang drastis. Karena kenaikan dan penurunan yang drastis. Karena kenaikan dan penurunan yang drastis (di atas 30 satuan untuk penurunan yang drastis (di atas 30 satuan untuk Sistolik dan di atas 15 satuan untuk Diastolik) Sistolik dan di atas 15 satuan untuk Diastolik) menyebabkan pembuluh darah menjadi “Rapuh” dan menyebabkan pembuluh darah menjadi “Rapuh” dan mudah mengalami pecah. Hal mana akan sangat mudah mengalami pecah. Hal mana akan sangat berdampak buruk terutama bagi pembuluh darah otak berdampak buruk terutama bagi pembuluh darah otak yang begitu halus (1/7 X dari tipisnya sehelai rambut), yang begitu halus (1/7 X dari tipisnya sehelai rambut), dan mudah pecah sehingga akan menyebabkan dan mudah pecah sehingga akan menyebabkan STROKE pendarahan. STROKE pendarahan.

Page 17: Anti hipertensi

Komplikasi HT dan resiko kardiovaskularKomplikasi HT dan resiko kardiovaskular

Dapat menimbulkan resiko kerusakan Dapat menimbulkan resiko kerusakan organ pada jantung, otak,ginjal, mata organ pada jantung, otak,ginjal, mata dan pembuluh darah periferdan pembuluh darah perifer

Jantung : hipertrofi ventrikel sampai Jantung : hipertrofi ventrikel sampai gagal jantung gagal jantung

Otak : stroke, krn pemb.darah serebral Otak : stroke, krn pemb.darah serebral pecahpecah

Mata : retinopati hipertensif Mata : retinopati hipertensif

Page 18: Anti hipertensi

hipertrofi ventrikelhipertrofi ventrikel ( penebalan otot ventrikel ( penebalan otot ventrikel kanan )kanan )

Page 19: Anti hipertensi

retinopati hipertensifretinopati hipertensif

Page 20: Anti hipertensi
Page 21: Anti hipertensi
Page 22: Anti hipertensi

Obat Anti Hipertensi Obat Anti Hipertensi

Ada 5 gol utama :Ada 5 gol utama : DiuretikDiuretik Penyekat reseptor beta adrenergik ( Penyekat reseptor beta adrenergik ( ββ--

blocker )blocker ) Penghambat angiotensin-converting Penghambat angiotensin-converting

enzyme ( ACE- inhibitor )enzyme ( ACE- inhibitor ) Penghambat reseptor angiotensin Penghambat reseptor angiotensin Antagonis kalsium Antagonis kalsium

Page 23: Anti hipertensi

Sedangkan 4 lainnya merupakan Sedangkan 4 lainnya merupakan alternatif yang dapat digunakan setelah alternatif yang dapat digunakan setelah penderita mendapatkan obat pilihan penderita mendapatkan obat pilihan pertama, yaitu : 1. α blockerpertama, yaitu : 1. α blocker2. agonis α-2 sentral2. agonis α-2 sentral3. inhibitor adrenergik3. inhibitor adrenergik4. vasodilator.4. vasodilator.

Page 24: Anti hipertensi

1. Diuretik1. Diuretik

Bekerja dengan cara menyebabkan Bekerja dengan cara menyebabkan diuresis, meningkatkan ekskresi Na, Cl, diuresis, meningkatkan ekskresi Na, Cl, dan air sehingga volume plasma dan air sehingga volume plasma berkurang dan terjadi penurunan curah berkurang dan terjadi penurunan curah jantung (jantung (cardiac outputcardiac output) yang pada ) yang pada akhirnya menyebabkan penurunan akhirnya menyebabkan penurunan tekanan darah. tekanan darah.

Page 25: Anti hipertensi

Obat-obatan diuretik diberikan pada Obat-obatan diuretik diberikan pada pagi hari untuk single dose, atau pada pagi hari untuk single dose, atau pada pagi dan sore hari untuk 2 kali pagi dan sore hari untuk 2 kali pemberian. Hal ini untuk mencegah pemberian. Hal ini untuk mencegah terjadinya nokturia diuresis.terjadinya nokturia diuresis.

NokturiaNokturia adalah sering berkemih adalah sering berkemih pada malam hari. pada malam hari.

Page 26: Anti hipertensi

Ada 4 kelompok diuretik, yaitu :Ada 4 kelompok diuretik, yaitu : Diuretik Tiazid : HCT (hidroklorotiazid), Diuretik Tiazid : HCT (hidroklorotiazid),

Klortalidon, Indapamid, dan Metolazone. Klortalidon, Indapamid, dan Metolazone. Loop diuretik : Furosemide, Bumetanide, dan Loop diuretik : Furosemide, Bumetanide, dan

Torsemide. Torsemide. Diuretik hemat kalium : Amilorid, Triamteren. Diuretik hemat kalium : Amilorid, Triamteren.

Dapat menyebabkan hiperkalemia, terutama Dapat menyebabkan hiperkalemia, terutama pada pasien penyakit ginjal kronik, diabetes dan pada pasien penyakit ginjal kronik, diabetes dan terapi kombinasi dengan ACEI, ARB, AINS, atau terapi kombinasi dengan ACEI, ARB, AINS, atau suplemen kalium. suplemen kalium.

Antagonis Aldosteron, juga termasuk diuretik Antagonis Aldosteron, juga termasuk diuretik hemat kalium : Spironolakton, Eplerenone. hemat kalium : Spironolakton, Eplerenone. Spironolakton dapat menyebabkan ginekomastia Spironolakton dapat menyebabkan ginekomastia pada 10% pasien. pada 10% pasien.

Page 27: Anti hipertensi

GGinekomastiainekomastia adalah pembengkakan pada adalah pembengkakan pada jaringan payudara pada laki-laki, yang jaringan payudara pada laki-laki, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon

Page 28: Anti hipertensi

Reseptor Adrenergik: Reseptor yg menerima signal dari SSP menuju

target organ

Ada 4 tipe reseptor adrenergik:α 1: pada otot polos arteriol dan vena; efek vasokonstriksiα 2: ujung saraf adrenergik; umpan balik menghambat pelepasan noradrenalinβ1: – pacemaker jantung (= pemacu jantung ):

denyut jantung meningkat– miokardium: kontraktilitas meningkat– korteks ginjal: sekresi renin meningkat

β2: otot polos bronkus; bronkodilatasi

Page 29: Anti hipertensi

LOKASI RESEPTOR ADRENERGIK

Page 30: Anti hipertensi

ASPEK KLINIS RESEPTOR ADRENERGIK

Page 31: Anti hipertensi

2. β blocker2. β blocker Mekanisme kerjanya tidak diketahui tetapi Mekanisme kerjanya tidak diketahui tetapi

dapat melibatkan menurunnya curah dapat melibatkan menurunnya curah jantung.jantung.

menghambat reseptor beta adrenergik pengurangan denyut jantung dan

kontraktilitas miokard

Page 32: Anti hipertensi

Penggolongan β blocker berdasar Penggolongan β blocker berdasar sifatnya :sifatnya :

a. Kardioselektifa. KardioselektifBekerja selektif pada reseptor β1 di jantungBekerja selektif pada reseptor β1 di jantungcontoh : Atenolol, Bisoprolol, Metoprolol, Betaxolol. contoh : Atenolol, Bisoprolol, Metoprolol, Betaxolol. b. Nonselektifb. Nonselektif Bekerja pada reseptor β1 dan β2Bekerja pada reseptor β1 dan β2Contoh : Nadolol, Propanolol, Timolol, dan Sotalol.Contoh : Nadolol, Propanolol, Timolol, dan Sotalol.Tidak boleh digunakan pada pasien asma / bronkhitis. Tidak boleh digunakan pada pasien asma / bronkhitis. Mengapa ?????Mengapa ?????c. Memiliki Aktivitas Simpatomimetik Intrinsikc. Memiliki Aktivitas Simpatomimetik Intrinsikcontoh :Acebutolol, Carteolol, Penbutolol, dan Pindolol. contoh :Acebutolol, Carteolol, Penbutolol, dan Pindolol. d. Campuran α dan β blockerd. Campuran α dan β blockerContoh : Karvedilol, Labetolol.Contoh : Karvedilol, Labetolol.

Page 33: Anti hipertensi
Page 34: Anti hipertensi

Efek samping blokade reseptor β pada Efek samping blokade reseptor β pada miokardium adalah bradikardi (miokardium adalah bradikardi (penurunan penurunan detak jantung ),detak jantung ), ketidaknormalan konduksi ketidaknormalan konduksi atrioventrikular (AV), dan gagal jantung akut.atrioventrikular (AV), dan gagal jantung akut.

Penghentian β blocker secara cepat dapat Penghentian β blocker secara cepat dapat menyebabkan angina tidak stabil, infark miokard, menyebabkan angina tidak stabil, infark miokard, dan bahkan kematian pada pasien-pasien dan bahkan kematian pada pasien-pasien dengan resiko tinggi penyakit koroner.dengan resiko tinggi penyakit koroner.

Karena itu dosis harus diturunkan perlahan-lahan Karena itu dosis harus diturunkan perlahan-lahan selama 1-2 minggu sebelum penghentian.selama 1-2 minggu sebelum penghentian.

Page 35: Anti hipertensi

3. ACEI (3. ACEI ( Angiotensin Converting Enzyme Angiotensin Converting Enzyme InhibitorInhibitor ))

ACEI menghambat AT I menjadi AT II, dimana ACEI menghambat AT I menjadi AT II, dimana AT II adalah vasokronstrikstor poten yang juga AT II adalah vasokronstrikstor poten yang juga merangsang sekresi aldosteron. merangsang sekresi aldosteron.

ACEI juga memblok degradasi bradikinin dan ACEI juga memblok degradasi bradikinin dan merangsang sintesa zat-zat yang menyebabkan merangsang sintesa zat-zat yang menyebabkan vasodilatasi, termasuk prostaglandin E2 dan vasodilatasi, termasuk prostaglandin E2 dan prostasiklin.prostasiklin.

Yang termasuk dalam kelompok ACEI adalah: Yang termasuk dalam kelompok ACEI adalah: Kaptopril, Benazepril, Delapril, Enalapril, Kaptopril, Benazepril, Delapril, Enalapril, Fosinopril, Lisinopril, Perindopril, Kuainapril, Fosinopril, Lisinopril, Perindopril, Kuainapril, Ramipril, dan Ilazapril.Ramipril, dan Ilazapril.

Page 36: Anti hipertensi

Penggunaan kaptopril sebaiknya pada saat Penggunaan kaptopril sebaiknya pada saat perut kosong, karena absorbsinya dapat perut kosong, karena absorbsinya dapat berkurang 30-40% jika diberikan bersama berkurang 30-40% jika diberikan bersama makanan.makanan.

Efek samping pada penggunaan ACEI yaitu : Efek samping pada penggunaan ACEI yaitu : batuk kering (pada 20% pasien), batuk kering (pada 20% pasien), hiperkalemia (monitoring), neutropenia, hiperkalemia (monitoring), neutropenia, agranulosit, glomerulonefritis, proteinuria, dan agranulosit, glomerulonefritis, proteinuria, dan gangguan fungsi ginjal. ACEI gangguan fungsi ginjal. ACEI dikontaindikasikan pada wanita hamil dan dikontaindikasikan pada wanita hamil dan pasien dengan riwayat angioedema.pasien dengan riwayat angioedema.

Page 37: Anti hipertensi

4. ARB (Angiotensin Reseptor II Blocker)4. ARB (Angiotensin Reseptor II Blocker)

ARB menghambat langsung reseptor AT II tipe 1 ARB menghambat langsung reseptor AT II tipe 1 (ATI) yang memediasi efek AT II yang sudah (ATI) yang memediasi efek AT II yang sudah diketahui pada manusia: vasokonstriksi, diketahui pada manusia: vasokonstriksi, pelepasan aldosteron, aktivasi simpatetik, pelepasan aldosteron, aktivasi simpatetik, pelepasan hormon antidiuretik dan kontriksi pelepasan hormon antidiuretik dan kontriksi arteriol dari glomerulus. arteriol dari glomerulus.

ARB tidak memblok reseptor AT II tipe 2 (AT2). ARB tidak memblok reseptor AT II tipe 2 (AT2). Jadi efek yang menguntungkan dari stimulus Jadi efek yang menguntungkan dari stimulus AT2 (seperti vasodilatasi, perbaikan jaringan AT2 (seperti vasodilatasi, perbaikan jaringan dan penghambatan pertumbuhan sel) tetap utuh dan penghambatan pertumbuhan sel) tetap utuh dengan menggunakan ARB.dengan menggunakan ARB.

Page 38: Anti hipertensi

Yang termasuk kelompok ARB adalah: Yang termasuk kelompok ARB adalah: Kandesartan, Eprosartan, Irbesartan, Kandesartan, Eprosartan, Irbesartan, Losartan, Olmesartan, Telmisartan, dan Losartan, Olmesartan, Telmisartan, dan Valsartan.Valsartan.

Efek sampingnnya adalah insufisiensi ginjal, Efek sampingnnya adalah insufisiensi ginjal, hiperkalemia, dan hipotensi ortostatik. ARB hiperkalemia, dan hipotensi ortostatik. ARB tidak menyebabkan batuk seperti ACEI, tidak menyebabkan batuk seperti ACEI, karena tidak mencegah pemecahan karena tidak mencegah pemecahan bradikinin. Tidak boleh digunakan pada bradikinin. Tidak boleh digunakan pada wanita hamil.wanita hamil.

Page 39: Anti hipertensi

5. CCB (5. CCB ( Calcium Channel BlockerCalcium Channel Blocker ))

CCB bekerja dengan menghambat influx CCB bekerja dengan menghambat influx kalsium sepanjang membran sel. kalsium sepanjang membran sel.

Menghambat masuknya ion Ca2+ melewati slow channel yang terdapat pada membran sel

dilatasi arteriol perifer dan koroner --> tahanan perifer ↓

menghambat kontraksi otot jantung

Page 40: Anti hipertensi

Ada dua subkelas CCB, yaitu:Ada dua subkelas CCB, yaitu:1. Dihidropiridin: Amlopidin, Felopidin, 1. Dihidropiridin: Amlopidin, Felopidin,

Isradipin, Lekardipin, Nicardipin, Nifedipin, Isradipin, Lekardipin, Nicardipin, Nifedipin, dan Nisolpidin. dan Nisolpidin.

Efek samping dari dihidropiridin adalah Efek samping dari dihidropiridin adalah pusing, flushing, sakit kepala, hiperplasia pusing, flushing, sakit kepala, hiperplasia gusi, edema perifer, perubahan mood, gusi, edema perifer, perubahan mood, dan gangguan gastrointestinal. Nifedipin dan gangguan gastrointestinal. Nifedipin dapat meningkatkan resiko dapat meningkatkan resiko kardiovaskular. kardiovaskular.

Page 41: Anti hipertensi

2. Non dihidropiridin: Diltiazem dan Verapamil.2. Non dihidropiridin: Diltiazem dan Verapamil. Menurunkan denyut jantung dan Menurunkan denyut jantung dan

memperlambat konduksi nodal memperlambat konduksi nodal atriventrikular. atriventrikular.

Efek sampingnya adalah anorexia, nausea, Efek sampingnya adalah anorexia, nausea, edema perifer, dan hipotensi. Verapamil edema perifer, dan hipotensi. Verapamil menyebabkan konstipasi pada 7% pasien menyebabkan konstipasi pada 7% pasien

Page 42: Anti hipertensi

6. α blocker6. α blocker

Yang termasuk α blocker adalah Yang termasuk α blocker adalah Doxazosin, Prazosin, dan Terazosin.Doxazosin, Prazosin, dan Terazosin.

Bekerja pada pembuluh darah perifer dan Bekerja pada pembuluh darah perifer dan menghambat pengambilan katekolamin menghambat pengambilan katekolamin pada sel otot halus, menyebabkan pada sel otot halus, menyebabkan vasodilatasi dan menurunkan tekanan vasodilatasi dan menurunkan tekanan darah.darah.

Page 43: Anti hipertensi

7. Agonis α-2 sentral7. Agonis α-2 sentral Klonidin dan Metildopa menurunkan tekanan Klonidin dan Metildopa menurunkan tekanan

darah terutama dengan merangsang reseptor darah terutama dengan merangsang reseptor adrenergik di otak. adrenergik di otak.

Perangsangan ini menurunkan aliran simpatetik Perangsangan ini menurunkan aliran simpatetik dari pusat vasomotor di otak dan meningkatkan dari pusat vasomotor di otak dan meningkatkan tonus vagal. tonus vagal.

Penurunan aktivitas simpatetik, bersamaan Penurunan aktivitas simpatetik, bersamaan dengan meningkatnya aktivitas parasimpatetik, dengan meningkatnya aktivitas parasimpatetik, dapat menurunkan denyut jantung, dapat menurunkan denyut jantung, cardiac cardiac outputoutput, total peripheral resistance, aktivitas , total peripheral resistance, aktivitas plasma rennin, dan reflex baroreseptor.plasma rennin, dan reflex baroreseptor.

Page 44: Anti hipertensi

Efek sampingnya adalah sedasi dan Efek sampingnya adalah sedasi dan mulut kering. Penggunaan kronis dapat mulut kering. Penggunaan kronis dapat menyebabkan retensi natrium.menyebabkan retensi natrium.

Penghentian agonis α-2 sentral secara Penghentian agonis α-2 sentral secara tiba-tiba dapat menyebabkan tiba-tiba dapat menyebabkan rebound rebound hypertensionhypertension. Efek ini diduga . Efek ini diduga disebabkan oleh meningkatnya disebabkan oleh meningkatnya pelepasan norepinefrin sewaktu pelepasan norepinefrin sewaktu klonidin diberhentikan tiba-tiba.klonidin diberhentikan tiba-tiba.

Page 45: Anti hipertensi

8. Inhibitor adrenergik8. Inhibitor adrenergik

Reserpin menurunkan tekanan darah Reserpin menurunkan tekanan darah dengan mengosongkan norepinefrin dengan mengosongkan norepinefrin dari ujung saraf simpatetik dan dari ujung saraf simpatetik dan memblok perjalanan norepinefrin ke memblok perjalanan norepinefrin ke granul penyimpanannya.granul penyimpanannya.

Reserpin juga mengosongkan Reserpin juga mengosongkan katekolamin dari otak dan miokardium, katekolamin dari otak dan miokardium, mengakibatkan sedasi, depresi, dan mengakibatkan sedasi, depresi, dan berkurangnya curah jantung.berkurangnya curah jantung.

Page 46: Anti hipertensi

Efek sampingnya adalah depresi (pada Efek sampingnya adalah depresi (pada dosis > 0,25 mg/hari), hidung dosis > 0,25 mg/hari), hidung tersumbat, meningkatnya sekresi asam tersumbat, meningkatnya sekresi asam lambung, diare, dan bradikardi. Dapat lambung, diare, dan bradikardi. Dapat menyebabkan resistensi natrium yang menyebabkan resistensi natrium yang signifikan sehingga harus dikombinasi signifikan sehingga harus dikombinasi dengan diuretik tiazid.dengan diuretik tiazid.

Page 47: Anti hipertensi

9. Vasodilator9. Vasodilator

Efek antihipertensi dari hidralazin dan Efek antihipertensi dari hidralazin dan minoksidil disebabkan oleh relaksasi minoksidil disebabkan oleh relaksasi langsung otot polos arteriolar tetapi langsung otot polos arteriolar tetapi tidak menyebabkan vasodilatasi ke tidak menyebabkan vasodilatasi ke pembuluh darah vena. pembuluh darah vena.

Kedua obat juga menyebabkan Kedua obat juga menyebabkan penurunan tekanan perfusi yang kuat penurunan tekanan perfusi yang kuat yang mengaktifkan refleks yang mengaktifkan refleks baroreseptor. baroreseptor.

Page 48: Anti hipertensi

Pengaktifan dari baroreseptor Pengaktifan dari baroreseptor menyebabkan meningkatnya aliran menyebabkan meningkatnya aliran simpatetik, sehingga meningkatkan denyut simpatetik, sehingga meningkatkan denyut jantung, curah jantung, dan pelepasan jantung, curah jantung, dan pelepasan renin. Akibatnya terjadi takifilaksis, efek renin. Akibatnya terjadi takifilaksis, efek hipotensi akan hilang dengan pemakaian hipotensi akan hilang dengan pemakaian seterusnya. Efek ini dapat diatasi dengan seterusnya. Efek ini dapat diatasi dengan penggunaan bersama β blocker atau penggunaan bersama β blocker atau diuretik.diuretik.