Anti Bodi

18
by : Drs. H. Hasyim Barium, M. Si.,Apt ANTIBODI A. Imunoglobulin G (Ig G) IgG merupakan komponen utama imunoglobulin serum. BM = 160.000 dalton. Kadarnya dalam serum sekitar 13 mg/ml, merupakan 75 % dari semua imunoglobulin. IgG ditemukan dalam berbagai cairan, antara lain cairan serebrospinal (CSS) dan juga urin. i. IgG dapat menembus plasenta masuk ke janin dan berperan pada imunitas bayi sampai umur 6-9 bulan. ii. IgG dan komplemen bekerja saling membantu sebagai opsonin (memudahkan fagositosis) pada pemusnahan antigen. iii. IgG memiliki sifat opsonin yang efektif karena sel-sel fagosit, monosit, dan makrofag, mempunyai reseptor untuk fraksi Fc dari IgG (Fcy-R) sehingga Kadar IgG meninggi pada infeksi kronis dan penyakit autoimun. iv. IgG berperan pada imunitas selular karena dapat merusak antigen sel .

Transcript of Anti Bodi

Page 1: Anti Bodi

by : Drs. H. Hasyim Barium, M. Si.,Apt

ANTIBODI

A. Imunoglobulin G (Ig G)IgG merupakan komponen utama imunoglobulin serum. BM = 160.000 dalton.Kadarnya dalam serum sekitar 13 mg/ml, merupakan 75 % dari semua imunoglobulin. IgG ditemukan dalam berbagai cairan, antara lain cairan serebrospinal (CSS) dan juga urin.i. IgG dapat menembus plasenta masuk ke janin dan berperan

pada imunitas bayi sampai umur 6-9 bulan.ii. IgG dan komplemen bekerja saling membantu sebagai

opsonin (memudahkan fagositosis) pada pemusnahan antigen.

iii. IgG memiliki sifat opsonin yang efektif karena sel-sel fagosit, monosit, dan makrofag, mempunyai reseptor untuk fraksi Fc dari IgG (Fcy-R) sehingga Kadar IgG meninggi pada infeksi kronis dan penyakit autoimun.

iv. IgG berperan pada imunitas selular karena dapat merusak antigen sel .

IgG merupakan imunoglobulin terbanyak dalam darah, CSS dan peritoneal. IgG pada manusia terdiri atas 4 subkelas yaitu IgG1, IgG2, IgG3, dan IgG4 yang berbeda dalam sifat dan aktivitas biologik.

B. Imunoglobulin A (Ig A) BM = 165.000 dalton Kadar dalam serum sedikit, tetapi tinggi dalam cairan sekresi ,

sal. nafas, sal. cerna, sal. kemih, air mata, keringat, ludah, dan air susu ibu lebih tinggi dalam bentuk Ig A sekretori (sIgA) yang merupakan bagian terbanyak. Komponen sekretori melindungi IgA dari protease mamalia. Peranan :i. sIgA melindungi tubuh dari patogen oleh karena dapat

bereaksi dengan molekul adhesi dari patogen potensial

Page 2: Anti Bodi

sehingga mencegah adherens dan kolonisasi patogen tersebut dalam sel pejamu.

ii. IgA bekerja sebagai opsonin, oleh karena neutrofil, monosit , dan makrofag memiliki reseptor untuk Fcα (Fcα-R) sehingga dapat meningkatkan efek bakteriolitik komplemen dan menetralisasi toksin. IgA juga diduga berperan pada imunitas cacing pita.

iii. IgA dalam serum dapat mengaglutinasikan kuman, mengganggu motilitasnya sehingga memudahkan fagositosis (opsonisasi) oleh sel polimorfonuklear.

iv. Mencegah kontak antara toksin dengan sel sasaran.v. Menetralisir virus dan mencegah masuknya virus ke dalam

sel sasaranvi. Mengganggu motilitas mikroorganisme.vii. Mengaktifkan komplemen melalui jalur klasik.Molekul IgA yang polimerik dan rantai J yang dibentuk sel plasma di dalam sel epitel lamina propria selaput lendir. Defisiensi IgA sering disertai dengan adanya antibodi terhadap antigen makanan dan inhalan pada alergiKadar Ig yang tinggi dalam serum ditemukan pada infeksi kronik saluran nafas dan cerna, seperti tuberkolosis, sirosis alkoholik, penyakit coeliac, kolitis ulseratif dan penyakit crone. Ada 2 subkelas yaitu:

IgA1 (93 %) IgA2 (7%)

C. Imunoglobulin M (IgM),,=Macroglobulin BM = 900.000 dalton.

Kadarnya yang meningkat dalam umbilikus menunjukkan sudah terjadinya infeksi sebelum lahir. Peranan :i. IgM merupakan Ig yang predominan diproduksi janin.ii. IgM merupakan Ig paling efisien dalam aktivasi komplemen

(jalur klasik)iii. Mencegah gerakan mikroorganisme patogeniv. Memudahkan fagositosis

Page 3: Anti Bodi

v. Sebagai aglutinator kuat terhadap antigenTidak terdapat subkelas = ada 2 subtipe= Yi 1 dan 2. Bentuk pentamer = 5 kesatuan Ig yang dihubungkan oleh rantai disulfida dan rantai J.

D. Imunoglobulin D (IgD) BM = 180.000 dalton. Kadar dalam serum sangat rendah. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena IgD tidak dilepas sel plasma dan sangat rentan terhadap degradasi oleh proses proteolitik IgD tidak mengikat komplemen, mempunyai aktivitas antibodi terhadap antigen berbagai makanan dan autoantigen seperti komponen nukleus serta diduga juga mencegah toleransi sel.

E. Imunoglobulin E (IgE) BM = 200.000 dalton. Kadar dalam serum 0,05 mg/d dan meningkat pada penyakit alergi (seperti asma, rinitis alergi, dan dermatitis atopi)/infeksi cacing/skistosomiasis/trikinosis. Sebagai antibodi reaginikProteksi terhadap invasi cacingToksis terhadap parasit akibat pelepasan granul.

F. Antibodi MonoklonalKlon adalah segolongan sel yang berasal dari satu sel dan

karenanya identik secara genetik. Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diproduksi oleh sel-sel yang berasal dari satu klon sel. Kloning dapat dilakukan dengan cara pengenceran.Larutan sel secara seri hingga diperoleh satu sel dalam biakan kemudian tiap sel difusikan ke sel lain.

Page 4: Anti Bodi

Contoh : Sel plasma dg sel mieloma menjadi 1 sel dsbt hibridoma yang mempunyai sifat dr kedua sel asal dan akan membentuk antibodi monoklonal.Protein mieloma adalah protein/imunoglobulin yang diproduksi neoplasma sel plasma.Manfaat : Memproduksi antibodi monoklonal mc melalui rekayasa genetika dalam jumlah besar untuk digunakan dalam terapi berbagai macam penyakit.

Jan, 03 06

By : Usmar, S.Apt.Karnen GB., 2002, Imun. Dasar , FK UI hal 258-289

AUTOIMUNITAS

Autoimunitas adlah respon imun terhadap antigen jaringan sendiri yang disebabkan oleh hilangnya toleransi. Autoimunitas terjadi akibat gagalnya mekanisme normal yang berperan untuk mempertahankan self-tolerance sel B, sel T atau keduanya. Potensi untuk autoimunitas ditemukan pada semua individu oleh karena selama perkembangannya, limfosit dapat mengekspresikan reseptor spesifik untuk banyak self-antigen yang mudah terpajan dengan sistem imun.

Autoimunitas terjadi oleh karena dikenalnya self antigen yang menimbulkan aktivasi, ploriferasi serta diferensiasi sel T

Page 5: Anti Bodi

autoreaktif menjadi sel efektor yang menimbulkan kerusakan jaringan.

Antigen disebut autoantigen, sedangkan antibodi disebut autoantibodi. Sel autoreaktif adalah limfosit yang mempunyai reseptor untuk aotu-antigen. Bila sel tersebut memberikan respons autoimun, disebut Sel Limfosit Reaktif (SLR).Pada orang normal, meskipun SLR terpajan dengan autoantigen, tidak selalu terjadi respons autoimun oleh karena ada sistem yang mengontrol reaksi autoimun. Pada sebagian orang, autoantibodi dapat ditemukan tanpa menimbulkan penyakit. Respons terhadap autoantigen melibatkan komponen2 yg juga bekerja dalam respon imun seperti antibodi, komplemen, kompleks imun dan CMI. Antigen yang berperan pada penyakit autoimun pada umumnya belum diketahui.

Remember : - Reaktifitas imun yang didapai terhadap autoantigen yang menimbulkan kerusakan jaringan.

- Respon imun terhadap autoantigen jaringan sendiri karena hilangnya toleransi.

- Sel autoreaktif = limfosit yang mempunyai reseptor untuk autoantigen, bila memberi respons autoimun disebut Sel Limfosit Reaktif (SLR).

Penyebab :1. Teori Forbidden Clones (Jerne & Burneth)

- Normal : Self-antigen dalam sirkulasi mask. Sistem limfoid yang belum matang dikenal sebagai self (milik sendiri), tidak terjadi respons imun (self-tolerance)

- Dalam fase ini terjadi seleksi klon dari limfosit, yang terpapan autoantigen akan dihancurkan (Clonal abortion).

- Autoimunitas : eliminasi klon tidak sempurna. Autoantigen dianggap asing, timbul reaktivitas.

2. Infeksi dan reaksi silang dengan Ag bakteri (mimikri molekuler).

Page 6: Anti Bodi

3. Antigen milik sendiri yang diubah (pada orang yang fotosensitif) paparan sinar UV matahari dapat mengubah protein dalam kulit, disebabkan mirip Ag sendiri.

4. Pengaruh Obat-obatanObat dan zat tertantu dapat diubah self-Ag Metildopa bereaksi dengan permukaan eritrosit sehingga tampak asing bagi sistem imun, sehingga reaktif.

5. Faktor KeturunanTerjadi penyakit autoimun karena predisposisi genetik, adanya hubungan antara penyakit dan HLA dan kurangnya gen Ir.

Faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit autoimun

Genetik : Beberapa penyakit berhubungan dengan HLAKelamin : Wanita lebih cenderung menderita penyakitInfeksi : Beberapa infeksi umum (EBV, streptococcus, malaria)Sifat : Sering antigen utuh (heat shock protein dan autoantigen enzim)Obat : Beberapa obat (Prokainamid,hidralazin,Metildopa) menginduksi gejala x:LESUsia : Insiden lebih tinggi pada usia lanjut.

Pembagian Penyakit Autoimun

1. Menurut Spesifitas Organ Penyakit autoimun spesifik organ

Penyakit AntigenPenyakit Addison Protein mikrosom sel

adrenalAnemia hemolitik Membran sel darah

merahAnemia pernisiosa Faktor intrinsikSindroma Good pasture Kolagen membran

basalis

Page 7: Anti Bodi

IDDM Sel Langerhans pankreas

Penyakit Grave Reseptor TSHTiroiditis Hashimoto TiroglobulinMiastenia Gravis Reseptor asetilkolinSindroma Sjogren Sel epitel saluran

kelenjar salivaPolimiositis Otot

Penyakit autoimun non-spesifik organ Penyakit AntigenHepatitis kronik aktif Nukleus, DNAMultiple sklerosis Otak, protein mielinArtritis rematoid IgG jaringan ikatSkleroderma Nukleus, sentromer,

topisomerase

2. Menurut Mekanisme Via Antibodi Anemia hemolitik autoimun (AHA)

Miastenia gravisTirotoksikosis (Penyakit Grave, Hipertiroidism)

Via Kompleks Imun Lupus Eritematosus Sistemik (LES)Artritis reumatoidSicca complexSindrom Good PastureAnemia PernisiosaDemam ReumaPenyakit DresslerSklerodermaTrombositopenia idiopatik (TSI)Penyakit Bulosa (vesikular)

Page 8: Anti Bodi

Via Faktor Humoral dan Seluler Diabetes melitus Tipe I (IDDM)Tiroiditis kronis (Tiroiditis Hashimoto)Polimiositis

Via Sel T Multiple sclerosisEnsefalomielitis diseminasi akut (EMDA)Sindrom Gullian-BarreGoiter

Contoh Penyakit Autoimun dan Gejalanya

Penyakit graves : Ab menyebabkan kel. Tiroid kelurkan hormon tiroid berlebih, akibatkan timbul rasa gelisah, berat badan merosot, mata menonjol, detak jantung cepat.

Pemphigus vulgaris : Ciri berupa pelepuhan pada kulit dan mulut.

Diabetes melitus : Penghancuran sel-sel pulau-pulau langerhans pankreas penghasil insulin (DM tipe I).

Myasthenia gravis : Sel-sel sistem imun serang pertemuan otot-saraf, terutama pada mata dan otot-otot wajah.

Psoriasis : Ciri berupa plak tebal bersisik pada kulit. Sarcoidosis : Kumpulan lokal sel-sel radang

(granuloma) terjadi pada paru-paru, hati, mata, dan kulit.

Multiple sclerosis : Sel-sel sistem imun serang sarung myelin, tutup pelindung putih SSP. Menimbulkan kesemutan, kelemahan otot, gangguan penglihatan, kehilangan koordinasi.

Lupus eritematosus sistemik (LES) : Lupus mempengaruhi jaringan ikat dalam berbagai organ, a.l.

Page 9: Anti Bodi

otot, tulang,kulit,darah, sistem saraf, jantung, paru-paru, mata, ginjal.

Rheumatoid arthritis : Sel-sel sistem imun serang lapisan sendi, timbulkan nyeri dan cacat.

Jan, 17 th 06

Page 10: Anti Bodi

IMUNISASI(Imunoprofilaksis vaksinasi)

Imunisasi / vaksinasi adl prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas, memberikan imunitas protektif dengan menginduksi respons memori terhadap patogen tertentu/toksin dengan menggunakan preparat antigen nonvirulen/nontoksik

Imunoprofilaksis adl pemeliharaan sistem kekebalan tubuh agar dapat bekerja secara optimal.

Pengobatan dalam imunologi dapat dibagi menjadi: Anti-inflamasi nonsteroid Imunorestorasi adl suatu cara untuk mengembalikan

fungsi sistem imun yang terganggu dengan memberikan berbagai komponen sistem imun.

Imunostimulasi adl cara memperbaiki sistem imun dg menggunakan bahan yang merangsang sistem tersebut.

Imunosupresi adl suatu tindakan untuk menekan respons imun.

Imunomodulasi adl gab. mekanisme antara imunosupresi & imunostimulasi.

Tujuan dari imunisasi adl terbentuknya / tersedianya antibodi di dalam tubuh.

Imunisasi1. Alamiah

Pasif : antibodi, via plasenta,& kolostrum. Aktif : infeksi & kuman

2. Buatan Pasif : antitoksin & antibodi Aktif : Toksoid & vaksinasi

A. Imunisasi Pasif1. Pasif alamiah

Page 11: Anti Bodi

Imunitas maternal melalui plasenta : adanya antibodi dalam darah ibu merupakan proteksi pasif terhadap janin.

Imunitas maternal melalui kolostrum : ASI mengandung berbagai komponen sistem imun. Antibodi ditemukan dalam ASI dan kadarnya lebih tinggi dalam kolostrum (ASI pertama segera setelah partus).

Serum hepatitis / serum kuda (antibodi tetanus)2. Pasif buatan

Immune Serum Globulin (ISG) nonspesifik : digunakan 4 brbagai pxkit/ 4 perawatan pasien imunokompromais dan pada saat keadaan trtentu. ISG juga diberikan kepada penderita purpura trombositopeni idiobatik (ITP).

ISG spesifik : plasma/ serum yg diperoleh dari donor yg dipilih sesudah imunisasi dr suatu penyakit, misalnya Tetanus Immune Glubolin (TIG).

B. Imunisasi Aktif1. Aktif alamiah

Terjadi saat tubuh mengalami infeksi oleh mikroba secara alami. Ketika terjadi infeksi pertama maka sistem antibodi membuat memori, agar ketika antibodi itu menyerang kembali, tidak terlalu berbahaya bagi tubuh.

2. Aktif buatan / vaksinasi Cairan yang mengandung mikroorganisme yang sudah

dilemahkan untuk disuntikkan kepada tubuh sehingga tubuh membuat memori dan antibodi

Page 12: Anti Bodi