Anti Aritmia IA - Copy

37
Farmakologi Kardiovaskular Anti Aritmia kelas IA, IB, dan IC Regina Philyria Farin Limanda Mulia Fikri Lukman Hakiem Adams Sophiano Gita Febriany Nahan Yuspina Margareta Ika Nathalia Luh Ade Gina Andriyani Nadilla De Putri Muizzadin Hasani Swansea Tridua Satriyandi Mahmud Nur Amelia Khairiah Kelompok I

description

aritmia

Transcript of Anti Aritmia IA - Copy

Farmakologi KardiovaskularAnti Aritmia kelas IA, IB, dan IC

Regina PhilyriaFarin Limanda MuliaFikri Lukman HakiemAdams SophianoGita Febriany NahanYuspina MargaretaIka Nathalia

Luh Ade Gina AndriyaniNadilla De PutriMuizzadin HasaniSwansea TriduaSatriyandi MahmudNur Amelia Khairiah

Kelompok I

Aritmia • Gangguan pada frekuensi, konduksi, atau asal irama yang

bukan dari nodus sinus.• Menderita aritmia jika terdapat minimal salah satu

berikut: Irama jantung bukan berasal dari nodus sinoatrial (atau

nodus sinus)Frekuensi denyut jantung <60x/menit (bradiaritmia) atau

>150x/menit (takiaritmia) Irama jantung tidak teratur, sekalipun berasal dari nodus

sinusAdanya hambatan konduksi impuls jantung

Anti Aritmia

• Antiaritmia dapat mencegah atau meniadakan gangguan tersebut dengan jalan menormalisasi frekuensi dan ritme pukulan jantung.

• Terbagi menjadi 1A, 1B, dan 1C

Anti AritmiaKelas IA → menghambat arus masuk ion Na+→ menekan depolarisasi fase 0→memperlambat kecepatan konduksi serabut purkinje miokard ke tingkat sedang pada nilai Vmax istirahat normal→efek kuat pada hampir semua jenis sel di jantung

Kuinidin Prokainamid Disopiramid

Kuinidin

• Kuinidin sulfat per oral: diabsorbsi cepat, kadar puncak 60-90 menit

• Kuinidin glukonat per oral: absorbsi lebih lambat, kadar puncak 3-4 jam

• Didistribusi dengan cepat ke hampir semua jaringan, kecuali otak, dan Vd 2-3 L/kg

Kuinidin

• Dimetabolisme di hati, waktu paruh + 6 jam• Difiltrasi di glomeruli dan diekskresi oleh

tubuli proksimal; reabsorbsi ditekan dan ekskresi diperkuat bila pH urin asam.

• Tersedia sediaan per oral ( 200-300 mg) diberi 3 atau 4x/hari

KuinidinES: • kompleks QRS dan interval Q-Tc melebar dengan cepat• blokade/henti SA• blokade AV derajat tinggi• aritmia ventrikel/asistol• Bizarre arrhythmias• Takikardia ventrikel polimorfik• Sinkop/mati mendadak• Hipotensi • Cinchonism ringan (tinitus, tuli, penglihatan kabur, keluhan

sal.cerna)• Sakit kepala, diplopia, fotofobia, kulit terasa panas&merah, mual,

muntah, dll

Kuinidin

• Memperpendek lama kerja: Fenobarbital atau fenitoin

• Bersama nitrogliserin: hipotensi ortostatik

Prokainamid

• Per oral : diabsorbsi cepat dan hampir sempurna, (kecuali dalam minggu ke-1 setelah IMA), kadar puncak 45-70 menit (kapsul)

• Didistribusi cepat ke seluruh jar.tubuh (kec. Otak), Vd + 2 L/kg

• Dieliminasi melalui ekskresi ginjal dan metabolisme di hati

• ↑ pH urin : ↓ ekskresi prokainamid• ↓fungsi instrinsik ginjal : ↑ prokainamid di plasma

Prokainamid

• BSO: tablet & kapsul (250-500 mg), suntikan IM&IV (100 atau 500 mg/mL)

• Untuk terapi oral jangka lama: dosis total 3-6 g/hari

• Waktu paruh: 3 jam (orang normal), 5-8 jam (pasien penyakit jantung)

Prokainamid

ES: • takikardia paradoksal di ventrikel• Hipotensi• Pusing, psikosis, halusinasi & depresi• Mialgia, angioedema, rash, vaskulitis jari,

fenomena Reynaud

Disopiramid

• Per oral: Dimetabolisme di hati dan kadar puncaknya mencapai 1-2 jam setelah pemberian

• Volume distribusi disopiramid sekitar 0,6 liter per kilogram dan waktu paruh eliminasinya adalah 5-7 jam.

• Sediaan, dosis dan cara pemberian : Tersedia dalam bentuk tablet 100 atau 150 mg basa. Dosis total harian adalah 400-800 .

• Disopiramid memiliki sifat antikolinergik yang kuat dan memberikan efek samping mulut kering, konstipasi, retensi urin, pandangan kabur dan hipotensi, nyeri abdomen, muntah, diare, dan depresi miokard

Disopramid

Anti Aritmia IB (Lemah)• Sedikit sekali mengubah depolarisasi fase 0 dan

kecepatan konduksi di serabut Purkinje bila Vm normal.• Mempercepat repolarisasi membran

Efek Elektrofisiologik jantung• Automatisitas• Mengurangi kemiringan depolarisasi fase 4 pada

serabut purkinje• ↓ arus pacu ; ↑arus ion K

Efek Elektrofisiologik jantung• Tokainid dan Meksiletin : menggeser potensial

ambang ke arah nilai Vm (+)

• Lidokain dan Fenitoin : efektif meniadakan triggered activity pada delayed after depolarization yangdisebabkan oleh digitalis

Efek Elektrofisiologik jantungEksitabilitas, kesigapan dan konduksi• Lidokain : sedikt mengubah hubungan yang mantap

antara Vmax dan Vm di serabut purkinje• Mempengaruhi kecepatan konduksi dalam sistem

His-Purkinje dan otot ventrikel• Pd jaringan terdepolarisasi oleh regangan / bila

Kalium ekstra sel yang rendah, lidokain menyebabkan hiperpolarisasi ↑ kecepatan konduksi

Efek Elektrofisiologik jantungEksitabilitas, kesigapan dan konduksi• Mempengaruhi kecepatan konduksi dalam

sistem His-Purkinje dan otot ventrikel• Pd jaringan terdepolarisasi oleh regangan / bila

Kalium ekstra sel yang rendah, lidokain menyebabkan hiperpolarisasi ↑ kecepatan konduksi

Efek Elektrofisiologik jantung

• Tidak mempengaruhi EKG• Masa refrakter nodus AV memendek atau

tak berubah• Refrakter efektif pd system His-Purkinje

memendek selama pengobatan.

Lidokain• Diserap dengan baik setelah pemberian peroral• Mengalami metabolisme yang ekstensif sewaktu

melewati hati• Hanya sepertiga yang dapat mencapai sirkulasi

sistemik• Distribusi berlangsung cepat, volume distribusi

adalah 1 liter per kilogram• Tidak ada Lidokain yang diekskresi secara utuh

dalam urin. • Waktu paruh eliminasi adalah sekitar 100 menit.

Sediaan, Dosis, Cara Pemberian• Pemberian intravena dalam larutan infus• Dosis : 0,7-1,4 mg/kgBB • Dosis berikutnya diperlukan 5 menit jumlah tidak lebih

dari 200-300mg dalam waktu 1 jamPenggunaan Terapi

• Pengobatan aritmia ventrikel diruang perawatan intensif• Aritmia ventrikel o.k infark miokard akut, bedah jantung terbuka

dan digitalis

• Absorbsi Fenitoin dari saluran cerna berlangsung lambat dan tak menentu. Absorpsi setelah suntikan intramuskular juga lambat dan tak sempurna. • Sekitar 90% Fenitoin dalam plasma diikat oleh

albumin• Dieliminasi melalui hidroksilasi di hati & metabolit

yang terbentuk tidak berkhasiat di antiaritmia. • Metabolisme berlangsung lambat & tidak dipengaruhi

oleh perubahan aliran darah hati. Karenanya, waktu paruh eliminasi adalah tergantung dosis & toksisitas dapat muncul secara tak terduga

Fenitoin

Sediaan, Dosis, Cara Pemberian• Pemberian peroral atau intravena scr intermitten• Rancangan waktu suntikan : 100 mg tiap 5menit;

kecepatan suntikan : tdk boleh lebih dr 50 mg/menit• Dosis : 700 mg• Hari 1 : 15 mg/kgBB; hari 2 : 7,5 mg/kgBB; dosis

pemeliharaan 4-6 mg/kgBB (300-400 mg/hari)Penggunaan Terapi• Aritmia ventrikel dan atrium o.k digitalis• Aritmia ventrikel o.k intoksikasi digitalis• Takikardia ventrikel yg menetap pada pasien PJK,

takiaritmia yg menyertai sindrom Q-T

• Diabsorpsi dengan sempurna setelah pemberian peroral• Kadar puncak dalam plasma muncul dalam waktu 1-2

jam. • Sekitar 40% tokainid diekskresi dalam urin dalam

bentuk utuh. • Waktu paruh dalam plasma adalah 11-15 jam, dan ini

naik dua kali lipat pada penderita gagal ginjal atau gagal hati.

Tokanoid

Sediaan, Dosis, Cara Pemberian

• Tablet 400mg dan 600mg

• Dosis oral 400-600 mg tiap 8 jam

• Tidak boleh melebihi 2.400 mg/hari dan harus diturunkan

< 1.200 mg pd pasien ggn fungsi ginjal atau hati

Penggunaan Terapi

• Aritmia ventrikel

• Pada pemberian peroral, Meksiletin diabsorpsi dengan baik dan bioavailabilitas sistemiknya adalah sekitar 90%• Dieliminasi melalui metabolisme hati, sekitar 10%

dosis ditemui dalam bentuk yang tak berubah dalam urin. • Waktu paruh adalah kira-kira 10 jam.

Meksiletin

Sediaan, Dosis, Cara Pemberian

• Kapsul 150, 200, 250 mg

• Dosis oral 200-300 mg (max 400 mg) tiap 8 jam

Penggunaan Terapi

• Aritmia ventrikel

• Menekan takikardia ventrikel

Efek samping1.LidokainGejala SSP :• Disosiasi• Parestesia (perioral)• Mengantuk• Pendengaran menurun• Kedutan otot• Kejang

2.FenitoinGejal SSP :• Mengantuk• Nistagmus• Vertigo• Ataksia• Mual

3.Tokainid dan MeksiletinGejala SSP :• Pusing• Ringan kepala dan tremor• Mual• Muntah• Anoreksia

Antiaritmia IC

Efek Elektrokardiografi• Pada kadar terapi mempunyai efek yang kecil

terhadap frekuensi denyut jantung, akan tetapi efeknya besar terhadap interval P – R dan lama kompleks QRS.

• Interval P – R dapat mencapai 0,3 detik dan kompleks QRS dapat diperpanjang menjadi 0,18 detik

Flekainid

• Diabsorpsi hampir sempurna setelah pemberian per oral

• Kadar puncak dalam plasma muncul dalam waktu 3 jam.

• Dimetabolisme di hati, sekitar 40% diekskresi dalam urin dalam bentuk tak berubah

• Waktu paruh eliminasi rata – rata 11 jam• Pemberian obat setiap 12 jam

Efek Samping:

• Pandangan kabur• Pusing• Dyspnea• Sakit kepala• Tremor• Mual

Enkainid

• Diabsorpsi hampir sempurna setelah pemberian per oral

• Tetapi bioavailabilitasnnya turun menjadi 30% melalui metabolisme lintas pertama di hati

• Enkainid dimetabolisme oleh sitokrom P450 hati dan mempunyai waktu paruh 2 – 3 jam

Enkainid

Ada dua metabolit aktif yang tebentuk : – O-desmethylencaidine (ODE) dengan waktu paruh 3 -4 jm dan – 3–methoxy-O-desmethylencaidine (MODE) dengan waktu paruh 6

– 12 jam.

Kedua metabolit ini yang menunjukkan efek aritmia (yang lebih poten daripada enkainid)

Diperlukan 3 -5 hari menilai pada setiap pemberian dosis tertentu efek farmakologik enkainid atau metabolitnya

Propafenon

• Propafenon, dimana secara structural mirip dengan propanolol (beta blocker).

• Memiliki aktivitas beta blocking yang lemah dan memiliki efek samping konstipasi dan metallic taste.

Daftar Pustaka• Departemen Farmakologi dan Teraupetik FK UI.

Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Editor Sulistia Gan Gunawan [et al]. Jakarta : Balai Penerbit FK UI, 2008