ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI...

85
i ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI MAHASISWA AKUNTANSI SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang Oleh Eva Yuliana NIM. 7101415019 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Transcript of ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI...

Page 1: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

i

ANTESEDEN

KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI

MAHASISWA AKUNTANSI

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Eva Yuliana

NIM. 7101415019

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 13 Maret 2019

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Pembimbing

Ahmad Nurkhin, S.Pd, M.Si Drs. Heri Yanto, MBA, Ph.D

NIP. 198201302009121005 NIP. 196307181987021001

Page 3: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :

Hari : Rabu

Tanggal : 24 April 2019

Penguji I

Amir Mahmud S.Pd., M.Si

NIP. 197212151998021001

Penguji II Penguji III

Ita Nuryana, S.Pd., M.Pd Drs. Heri Yanto, MBA, Ph.D

NIP. 198603102015042001 NIP. 196307181987021001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi

Drs. Heri Yanto, MBA, Ph.D

NIP. 196307181987021001

Page 4: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

iv

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Eva Yuliana

NIM : 7101415019

Tempat Tanggal Lahir : Pekalongan, 23 Juli 1997

Alamat : Rt/Rw 02/03 Desa Mejasem, Kec. Siwalan, Kab.

Pekalongan

menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya

sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.

Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau

dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini

adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Semarang, April 2019

Eva Yuliana

NIM 7101415019

Page 5: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

1. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu

telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sunguh-sungguh

(urusan) yang lain. (QS. Al-Insyirah: 6-7)

2. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain (HR.

Ahmad, Thabrani, Daruqutni)

3. Jangan ragu mencoba karena takut gagal, tidak apa terkadang berbuat

salah, semua orang pernah melakukannya. Kamu hanya perlu menjadi

lebih baik setelah menyadarinya (Eva Yuliana).”

Persembahan

Dengan segenap rasa syukur kepada Allah SWT

atas segala rahmat dan karunia-Nya, skripsi ini

penulis persembahkan untuk:

1. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan doa

dan restunya

2. Teman-teman Pendidikan Akuntansi A 2015

3. Sahabat Komunitas Ilmiah Mahasiswa

Ekonomi yang saling berbagi ilmu

kepenulisan dan belajar bersama

4. Universitas Negeri Semarang

Page 6: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Anteseden

Kompetensi Komunikasi dan Negosiasi Mahasiswa Akuntansi”, dalam rangka

menyelesaiakan studi strata I untuk mencapai gelar sarjana pendidikan di

Universitas Negeri Semarang.

Penulis menyadari skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan

dari berbagai pihak. Sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang

telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan studi di

Program Studi Pendidikan Akuntansi FE UNNES

2. Drs. Heri Yanto, MBA, Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomi sekaligus sebagai

dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan motivasi, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Ahmad Nurkhin, S.Pd. M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah

memberikan kemudahan dalam perizinan melakukan penelitian.

4. Rediana Setiyani, M.Si., Dosen Wali Pendidikan Akuntansi A 2015 yang selalu

memberikan arahan, saran dan motivasi dalam menempuh studi.

5. Amir Mahmud S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji I dan Ita Nuryana S.Pd.,

M.Pd., selaku dosen penguji II yang telah bersedia menguji dan memberikan

arahan

Page 7: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

vii

6. Bapak/Ibu dosen dan staf administrasi jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah membimbing, mengarahkan

dan memberikan ilmu pengetahuan selama masa studi

7. Mahasiswa Akuntansi angkatan 2015 atas kerjasama dan kesediaannya telah

menjadi responden dalam penelitian ini.

8. Teman-teman Pendidikan Akuntansi A 2015 terimakasih atas kebersamaannya

selama ini

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis senantiasa mendapatkan

balasan dari Allah SWT. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sebagai referensi penelitian

selanjutnya.

Semarang, April 2019

Page 8: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

viii

SARI

Yuliana, Eva. 2019. “Anteseden Kompetensi Komunikasi dan Negosiasi

Mahasiswa Akuntansi”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi.

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. Heri Yanto, MBA, P.hD.

Kata Kunci: Kompetensi, Komunikasi dan Negosiasi, Self-efficacy, Self-

Regulated, Student Engagement.

Kompetensi komunikasi dianggap penting bagi lulusan akuntansi untuk

bekerja di era global. Banyaknya perusahaan yang melakukan operasi bisnis di

luar batas negaranya, menunjukkan arah perkembangan operasi bisnis yang

bersifat global. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh self-

efficacy (SE) dan self-regulated (SR) terhadap keterlibatan mahasiswa (SEC,

SEE dan SEI). Pengaruh keterlibatan mahasiswa terhadap kompetensi komunikasi

dan negosiasi mahasiswa akuntansi (CNC) dan pengaruh self-efficacy terhadap

self-regulated.

Populasi dalam penelitian yang digunakan adalah mahasiswa jurusan

akuntansi Universitas Negeri Semarang. Pemilihan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik probability sampling yaitu simple random sampling

sehingga diperoleh sebanyak 149 unit analisis. Teknik analisis data yang

digunakan adalah analisis statistik deskriptif dengan path alalysis menggunakan

AMOS 22.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi komunikasi dan

negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

dan keterlibatan dalam PKL dan KKN, sedangkan keterlibatan dalam ekstra

kampus tidak berpengaruh terhadap kompetensi komunikasi dan negosiasi. Self-

efficacy mempengaruhi self-regulated, keterlibatan dalam perkuliahan, dan

keterlibatan dalam PKL dan KKN, namun self-effcacy tidak berpengaruh terhadap

keterlibatan dalam ekstra kampus. Self-regulated berpengaruh terhadap

keterlibatan dalam perkuliahan, sedangkan keterlibatan ekstra kampus dan

keterlibatan dalam PKL, KKN tidak dipengaruhi oleh self-regulated. Hasil juga

menunjukkan bahwa keterlibatan perkuliahan mempengaruhi keterlibatan ekstra

kampus dan keterlibatan dalam PKL dan KKN, keterlibatan ekstra kampus

mempengaruhi keterlibatan PKL dan KKN.

Simpulan penelitian ini yaitu dari tiga belas hipotesis, sembilan hipotesis

diterima dan empat hipotesis ditolak. Keempat hipotesis yang ditolak tersebut

adalah pengaruh SE terhadap SEE, pengaruh SR terhadap SEE, pengaruh SR

terhadap keterlibatan SEI, pengaruh SEE terhadap CNC. Hipotesis yang diterima

adalah pengaruh SE terhadap SR, pengaruh SE terhadap SEC, pengaruh SR

terhadap SEC, pengaruh SEC terhadap SEE, pengaruh SE terhadap SEI, pengaruh

SEE terhadap SEI, pengaruh SEC terhadap SEI, pengaruh SEC terhadap CNC dan

pengaruh SEI terhadap CNC. Saran ditujukan untuk Universitas perlu

mengoptimalkan kegiatan SEE dalam membentuk CNC serta mempertahankan

serta meningkatkan kualitas kegiatan SEI dan SEC yang telah mampu membentuk

CNC. Memberikan edukasi serta penyuluhan melalui kegiatan workshop kepada

mahasiswa agar mampu mengarahkan SR dalam meningkatkan SEI.

Page 9: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

ix

ABSTRACT

Yuliana, Eva. 2019. “Antecedent Communication and Negotiation Competencies

Among Accounting Students at Semarang State University. Economics Education,

Semarang State University. Advisor: Drs. Heri Yanto, MBA, Ph.D.

Keywords: Competencies; Communication and Negotiation; Self-efficacy;

Self-regulated; Student Engagement

Communication and negotiation competencies are very important for

accounting graduates to work in the global era. Many companies operate outside

the borders of the country, it shows the direction of the development of global

business operations. The purpose of this research is to examine the influence of

self-efficacy and self-regulated to student engagement. The influence of student

engagement to communication and negotiation competencies, and the influence of

self-efficacy to self-regulated.

The population in this study are accounting students department at Semarang

State University. Sample selection in this study was the probability sampling

technique and used simple random sampling, the study obtained 149 units of

analysis. The data analysis technique used descriptive statistical analysis and path

analysis.

The results showed that communication and negotiation competencies are

influenced by student engagement in classroom lecture (SEC) and student

engagement in an internship (SEI), while the student engagement in extra campus

(SEE) does not affect the communication and negotiation competencies. The self-

efficacy affects the self-regulated, SEC and SEI but self-efficacy does not affect

SEE. The self-regulated affects the SEC, while the self-regulated does not affect

SEE and SEI. The results showed that SEC is influenced by SEE and SEI, and

then SEE effects on SEI

The conclusion of this study is that of thirteen hypotheses, nine hypotheses are

accepted and four hypotheses are rejected. The four rejected hypotheses were the

effect of self-efficacy on SEE, the effect of self-regulated on SEE, the effect of

self-regulated on SEI, then the effect of SEE on CNC. The nine hypotheses are

accepted were the effect of SE on SR, , the effect of SE on SEC, , the effect of SR

on SEC, the effect of SEC on SEE, , the effect of SE on SEI, , the effect of SEE

on SEI, , the effect of SEC on SEI, , the effect of SEC on CNC, , the effect of SEI

on CNC. Suggestions aimed at universities need to optimize SEE activities in

forming CNC as well as maintaining and improving the quality of SEI and SEC

activities that have been able to form CNC. Providing education and

understanding troungh workshop activity to students to be able to direct SR in

improving SEI.

Page 10: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

x

DAFTAR ISI

JUDUL ............................................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii

PERNYATAAN ..................................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

PRAKATA .......................................................................................................... vi

SARI ........................................................................................................ viii

ABSTRACT .......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah ............................................................................... 12

1.3. Cakupan Masalah Penelitian .................................................................. 13

1.4. Perumusan Masalah ................................................................................ 13

1.5. Tujuan Penelitian .................................................................................... 14

1.6. Kegunaan Penelitian ............................................................................... 16

1.6.1. Kegunaan Teoritis ........................................................................... 16

1.6.2. Kegunaan Praktis ............................................................................ 16

1.7. Orisinalitas Penelitian ............................................................................. 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN ......................... 18

2.1. Kajian Teori Utama (Grand Theory) ...................................................... 18

2.1.1. I-E-O Model .................................................................................... 18

2.2. Kajian Variabel Penelitian ...................................................................... 21

2.2.1. Self-Efficacy .................................................................................... 21

2.2.2. Self-Regulated Learning.................................................................. 26

2.2.3. Student Engagement ........................................................................ 31

2.2.4. Work Related Learning/ Work Integrated Learning ....................... 36

2.2.5. Kompetensi Komunikasi dan Negosiasi ......................................... 37

Page 11: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

xi

2.4. Kerangka Berfikir ................................................................................... 41

2.5. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 41

2.5.1. Pengaruh Self-Efficacy Mahasiswa terhadap Self-Regulated

Mahasiswa ....................................................................................... 41

2.5.2. Pengaruh Self-Efficacy terhadap keterlibatan mahasiswa (student

engagement) dalam kegiatan perkuliahan ....................................... 43

2.5.3. Pengaruh Self-Regulated terhadap keterlibatan mahasiswa dalam

kegiatan perkuliahan ....................................................................... 44

2.5.4. Pengaruh Self-Efficacy terhadap keterlibatan mahasiswa dalam

kegiatan ekstra kampus ................................................................... 45

2.5.5. Pengaruh Self-Regulated terhadap keterlibatan mahasiswa dalam

kegiatan ekstra kampus ................................................................... 47

2.5.6. Pengaruh keterlibatan mahasiswa (student engagement) dalam

perkuliahan terhadap keterlibatan (student engagement) mahasiswa

dalam kegiatan ektra kampus .......................................................... 48

2.5.7. Pengaruh Self-Efficacy terhadap keterlibatan mahasiswa dalam

kegiatan PKL dan KKN .................................................................. 50

2.5.8. Pengaruh keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra kampus

terhadap keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PKL dan KKN .. 51

2.5.9. Pengaruh Self-Regulated terhadap keterlibatan mahasiswa dalam

kegiatan PKL dan KKN .................................................................. 52

2.5.10. Pengaruh keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan

terhadap keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PKL dan KKN .. 54

2.5.11. Pengaruh keterlibatan kegiatan perkuliahan terhadap kompetensi

komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi............................. 55

2.5.12. Pengaruh keterlibatan kegiatan ektra kampus terhadap kompetensi

komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi............................. 56

2.5.13. Pengaruh keterlibatan kegiatan PKL dan KKN terhadap kompetensi

komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi............................. 58

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 60

3.1. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................... 60

3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ............................. 60

3.2.1. Populasi dan Sampel ....................................................................... 60

3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel........................................................... 61

3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel.......................... 61

3.3.1. Kompetensi komunikasi dan Negosiasi Mahasiswa Akuntansi ...... 62

Page 12: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

xii

3.3.3. Self-Efficacy .................................................................................... 65

3.4. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 68

3.4.1 Metode Kuesioner ........................................................................... 68

3.5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 69

3.5.1. Uji Validitas .................................................................................... 69

3.5.3. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 85

4.1. Hasil Penelitian ....................................................................................... 85

4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................ 85

4.1.2. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................ 85

4.1.2. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 93

4.2. Pembahasan .......................................................................................... 106

4.2.1. Pengaruh Self-Efficacy Mahasiswa berpengaruh terhadap Self

Regulated....................................................................................... 106

4.2.2. Pengaruh Self-Efficacy terhadap keterlibatan mahasiswa (student

engagement) dalam perkuliahan ................................................... 107

4.2.3. Pengaruh Self-Regulated terhadap keterlibatan mahasiswa (Student

engagement) dalam perkuliahan ................................................... 109

4.2.4. Penngaruh Self-Efficacy terhadap keterlibatan mahasiswa (Student

engagement) dalam kegiatan ekstra kampus ................................. 110

4.2.5. Pengaruh Self-Regulated terhadap keterlibatan mahasiswa (Student

engagement) dalam kegiatan ekstra kampus ................................. 112

4.2.6. Pengaruh keterlibatan mahasiswa (student engagement) dalam

perkuliahan terhadap keterlibatan mahasiswa (student engagement)

dalam kegiatan ekstra kampus ...................................................... 114

4.2.7. Pengaruh Self-Efficacy terhadap keterlibatan mahasiswa (Student

engagement) dalam kegiatan PKL dan KKN ................................ 116

4.2.8. Pengaruh keterlibatan mahasiswa (student engagement) dalam

kegiatan ekstra kampus terhadap keterlibatan mahasiswa (student

engagement) dalam kegiatan PKL dan KKN ................................ 118

4.2.9. Pengaruh Self-Regulated terhadap keterlibatan mahasiswa (Student

engagement) dalam kegiatan PKL dan KKN ................................ 119

4.2.10. pengaruh keterlibatan mahasiswa (student engagement) dalam

perkuliahan terhadap keterlibatan mahasiswa (student engagement)

dalam kegiatan PKL dan KKN ..................................................... 120

Page 13: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

xiii

4.2.11. Pengaruh keterlibatan mahasiswa (student engagement) dalam

perkuliahan terhadap kompetensi komunikasi dan negosiasi ....... 121

4.2.12. Pengaruh keterlibatan mahasiswa (student engagement) dalam

kegiatan ekstra kampus terhadap kompetensi komunikasi dan

negosiasi ........................................................................................ 123

4.2.13. Pengaruh keterlibatan mahasiswa (student engagement) dalam

kegiatan PKL dan KKN terhadap kompetensi komunikasi dan

negosiasi ........................................................................................ 125

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 127

5.1. Simpulan ............................................................................................... 127

5.2. Saran ..................................................................................................... 129

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 130

LAMPIRAN.........................................................................................................136

Page 14: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu.. ...................................................................... 38

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel.. ........................................................ 66

Tabel. 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel Self-Efficacy.. ..................................... 70

Tabel. 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Self-regulated ..................................... 70

Tabel. 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Keterlibatan Perkuliahan (Student

engagement in classroom lecture).. .................................................. 71

Tabel. 3.5 Variabel Keterlibatan Kegiatan Ekstra (Student engagement in

Extra campus)... .............................................................................. 72

Tabel. 3.6 Variabel Keterlibatan Kegiatan PKL dan KKN (Student engagement

in an Internship).. ............................................................................ 73

Tabel 3.7 Variabel Kompetensi Komunikasi dan Negosiasi (Communication

and Negotiation Competencies).. ..................................................... 74

Tabel 3.8 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian.. ............................................. 75

Tabel 3.9 Jenjang kriteria Variabel Self-efficacy.. ........................................... 76

Tabel 3.10 Jenjang kriteria Variabel Self-regulated.. ........................................ 77

Tabel 3.11 Jenjang kriteria Variabel Keterlibatan Perkuliahan ......................... 77

Tabel 3.12 Jenjang kriteria Variabel Keterlibatan Ekstra Kampus .................... 78

Tabel 3.13 Jenjang kriteria Variabel Keterlibatan PKL dan KKN .................... 78

Tabel 3.14 Jenjang kriteria Variabel Kompetensi Komunikasi dan Negosiasi .. 79

Tabel 3.15. Indeks Fit Model dan Nilai Batas Penerimaannya ........................... 83

Tabel.4.1 Analisis Statistik Deskriptif Self-efficacy ........................................ 86

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Self-efficacy....................................................... 86

Tabel 4.3 Analisis Statistik Deskriptif Self-regulated...................................... 87

Tabel 4.4 Analisis Deskriptif Self-regulated .................................................... 87

Tabel 4.5 Analisis Statistik Deskriptif Student Engagement in Classroom

Lecture (Perkuliahan) ...................................................................... 88

Tabel 4.6 Analisis Deskriptif Student Engagement in Classroom Lecture

(Perkuliahan).. ................................................................................... 88

Tabel 4.7 Analisis Statistik Deskriptif Student Engagement-Ekstra kampus ... 89

Tabel 4.8 Analisis Deskriptif Student Engagement- Ekstra Kampus .............. 90

Tabel 4.9 Analisis Statistik Deskriptif Student Engagement in Internship

Page 15: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

xv

(PKL dan KKN).. ............................................................................. 90

Tabel 4.10 Analisis Deskriptif Student Engagement in Internship (PKL dan

KKN) ................................................................................................ 91

Tabel 4.11 Analisis Statistik Deskriptif Kompetensi Komunikasi dan Negosiasi

(Communication and negotiation competencies) ............................. 92

Tabel 4.12 Analisis Deskriptif Communication and negotiation

competencies.. ................................................................................ 92

Tabel 4.13 Hasil Goodness of Fit Model ........................................................... 93

Tabel 4.14. Regression Weights: Hasil Estimasi Tidak Terstandarisir

Standardized Regression Weights: (Group number 1 – Default

model) .............................................................................................. 96

Tabel 4.15. Hasil Analisis Standardized Regression Weight Standardized

Regression Weights: (Group number 1 - Default model) ................ 96

Tabel 4.16. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Parameter Model .......................... 101

Tabel 4.17. Koefisien Determinasi (Squared Multiple Correlation) ................ 101

Page 16: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model I-E-O Astin.. ........................................................................ 20

Gambar 2.2 Kerangka berpikir.. .......................................................................... 41

Gambar 4.1 Path Diagram.. ............................................................................... 105

Page 17: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Penelitian.. ..................................... 137

Lampiran 2 Angket Uji Coba Instrumen Penelitian.. ....................................... 139

Lampiran 3 Tabulasi data uji coba instrumen penelitian.. ............................... 144

Lampiran 4 Output SPSS Uji validitas dan Reliabilitas.. ................................ 150

Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian.. .................................................... 154

Lampiran 6 Angket Penelitian .. ...................................................................... 156

Lampiran 7 Tabulasi Data Penelitian per Variabel.. ........................................ 161

Lampiran 8 Outpus SPSS statistik deskriptif.. ................................................. 197

Lampiran 9 Hasil Goodness of Fit.. ................................................................. 199

Lampiran 10 Hasil Uji Hipotesis.. ..................................................................... 201

Page 18: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Globalisasi membuat jarak dan waktu dalam segala bidang menjadi

semakin tidak terbatas. Menurut Kanter 1995 ada 4 proses globalisasi, yaitu: (1)

mobility; Globalisasi memungkinkan mobilitas modal, manusia dan ide-ide ke

seluruh dunia, (2) simultaneity; Globalisasi menyebabkan barang dan jasa dapat

diperoleh darimana saja dan dimana saja pada waktu bersamaan, (3) bypass;

Globalisasi menyebabkan kompetisi cross border yang dimungkinkan oleh

kemudahan transportasi internasional, deregulasi, dan privatisasi monopoli

pemerintah, sehingga meningkatkan alternatif, dan (4) pluralism; Globalisasi

adalah proses menurunnya monopoli pusat dan penyebaran keahlian dan pengaruh

pada berbagai pusat diseluruh dunia (Giri, 2008).

Salah satu wujud globalisasi adalah berlakunya kerjasama ekonomi

antarnegara di kawasan Asia yang disebut Masyarakat Ekonomi Asia (MEA)

(Trianton, 2015). ASEAN (Association of South East Asia Nations) sebagai pasar

tunggal dan basis produksi yang memiliki lima elemen utama yaitu; aliran bebas

barang, aliran bebas sektor jasa, aliran bebas investasi, aliran bebas modal, dan

aliran bebas tenaga kerja terampil (Kemlu, 2015). Implementasi MEA basis

elemen tenaga kerja terampil terdapat delapan profesi yang terkena dampak

kebijakan pasar bebas yang tertuang dalam ASEAN Mutual Recognition

Arrangement (MRA), salah satu diantaranya adalah profesi Akuntan (Riyandi,

2017).

Page 19: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

2

Profesi akuntan merupakan salah satu profesi yang terkena dampak dari

berlakunya MEA karena terdaftar sebagai tenaga kerja terampil pada program

Mutual Recognition Arrangement (MRA) yang disusun oleh para menteri

ekonomi ASEAN. MRA adalah salah satu perkembangan yang lebih baru dalam

kerjasama ASEAN di bidang perdagangan jasa. MRA memungkinkan kualifikasi

pemasok jasa profesional untuk saling diakui oleh negara-negara anggota

penandatangan, karenanya facilitating pergerakan penyedia layanan profesional di

kawasan ASEAN (Rafaelita, 2015).

Standar untuk profesi akuntan telah disusun oleh Internantional Ethics

Standards Board of Accountants (IESBA) dan dipublikasikan oleh International

Federation of Accountants (IFAC). IESBA adalah badan penyusun standar

yang independen untuk mengembangkan kode etik bagi Akuntan profesional,

sedangkan IFAC adalah organisasi profesi akuntan internasional (Indriastuti,

2012). Secara tidak langsung Masyarakat Ekonomi ASEAN telah menantang

setiap perguruan tinggi untuk menghasilkan akuntan professional yang siap

untuk memasuki dunia kerja dalam persaingan global (Putro, 2017).

International Education Standards (IES) didirikan oleh Internantional

Ethics Standards Board of Accountants (IESBA), yang merupakan standar

pengaturan badan independen di bidang pendidikan akuntansi profesional. IES

adalah salah satu standar paling penting yang mempengaruhi pengembangan

pendidikan akuntansi untuk mempersiapkan siswa untuk bergabung dengan

profesi akuntansi (Suttipun, 2014).

Page 20: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

3

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sebagaimana diatur

dalam Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang pengaturan standar

pendidikan tinggi, berdasarkan standar pendidikan internasional, merupakan

pernyataan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang penjenjangan

kualifikasinya didasarkan pada tingkat kemampuan yang dinyatakan dalam

rumusan capaian pembelajaran (learning outcomes) (Arifin & Rahmawati, 2012).

Dengan mengacu pada KKNI, sumber daya manusia Indonesia diharapkan

akan memiliki kompetensi kerja yang berkualitas (Hatta, 2016). Kurikulum

akuntansi yang dikembangkan oleh departemen akuntansi universitas terkemuka

di Indonesia mengacu pada kerangka kompetensi internasional. Namun demikian,

kerangka kompetensi lulusan akuntansi masih dalam proses pengembangan ( IAI,

2016)

Trend pendidikan Akuntansi di Indonesia menurut Ketua Dewan Pengurus

Nasional (DPN) IAI, Mardiasmo menyatakan bahwa Indonesia pada saat ini

memiliki lebih dari 265.000 mahasiwa akuntansi aktif yang berasal dari 589

perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Data dari World Bank tahun 2014

menyatakan lulusan mahasiswa Akuntansi dari seluruh negara ASEAN rata-rata

setiap tahun adalah berjumlah 77.330 orang. Peringkat pertama terbanyak

penghasil lulusan Akuntansi adalah Indonesia yang berkontribusi 45% dari

seluruh lulusan mahasiswa Akuntansi ASEAN, karena setiap tahun, Indonesia

meluluskan lebih dari 35.000 mahasiswa akuntansi. Jumlah ini menunjukkan

Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara dengan profesi akuntan

terkuat di regional .Hal tersebut menjadi peluang sekaligus tantangan bagi

Page 21: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

4

Indonesia dalam meghadapi persaingan tenaga kerja terampil di era global (IAI,

2016).

Asosiasi profesional akuntan di beberapa negara maju telah membentuk

kerangka kompetensi akuntansi untuk menjadi tolok ukur bagi para akademisi

dalam melengkapi lulusan akuntansi dengan kompetensi. AICPA (2006)

menetapkan kerangka kompetensi inti pra-sertifikasi AICPA yang terdiri dari tiga

kelompok kompetensi, yaitu kompetensi akuntansi, kompetensi profesional, dan

kompetensi bisnis, meskipun pemerintah melalui Direktorat Pendidikan Tinggi

telah memberikan panduan untuk pengembangan kurikulum di universitas,

kurikulum yang dikembangkan oleh masing-masing universitas tampaknya

beragam. Dengan demikian, kompetensi internasional akuntansi masih

menggunakan kerangka kompetensi yang digunakan oleh negara-negara maju

(Yanto, 2015).

American Accounting Association mendefinisikan kompetensi siswa

akuntansi yang ideal yang memiliki kemampuan berpikir kreatif, belajar untuk

belajar, pembelajaran seumur hidup, dan keterampilan komunikasi (Suttipun,

2014). Kompetensi akuntansi menurut peneliti Yanto et al. (2018) yaitu

kompetensi Intelektual dan Pengambilan Keputusan, Kompetensi Komunikasi dan

Negosiasi, Kompetensi Operasional, Kompetensi Teknologi dan Kompetensi

Manajerial.

Penelitian ini berfokus pada salah satu kompetensi inti akuntansi yaitu

kompetensi komunikasi dan negosiasi. Di era global kompetensi komunikasi dan

negosiasi menjadi sangat penting, mengingat banyaknya perusahaan yang

Page 22: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

5

melakukan operasi bisnis di luar batas negaranya, menunjukkan arah

perkembangan operasi bisnis yang bersifat global (Immanuela, 2009).

Memasuki era globalisasi atau yang dikenal dengan pasar bebas menuntut

setiap individu untuk mempersiapkan sumberdaya yang handal terutama dibidang

komunikasi (Handayani, 2016). Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Cervone (2014) menemukan bahwa keterampilan komunikasi memiliki pengaruh

signifikan terhadap keberhasilan suatu proyek, dengan memahami apa yang

menghalangi kesuksesan, tim proyek dapat lebih efektif menerapkan teknik yang

dapat membantu memfasilitasi kesuksesan yang lebih besar.

Komunikasi penting kaitannya dengan bidang pekerjaan yang

membutuhkan lobi dan negosiasi (Evelina 2004). Penelitian di perusahaan

perbankan menemukan bahwa komunikasi berkontribusi dalam meningkatkan

keberhasilan suatu inovasi (Lievens, Moenaert, & Jegers, 2006). Kompetensi

komunikasi juga memainkan peran dalam hubungan antara kinerja pekerjaan (Yu

& Ko, 2016), selain itu dalam organisasi perusahaan, komunikasi berperan

penting dalam peningkatan kinerja perusahaan (Ansen, 2013). Studi-studi

tersebut memberikan bukti bahwa kompetensi komunikasi dianggap penting bagi

lulusan akuntansi untuk bekerja dengan rekan kerja dan untuk meningkatkan

kinerja kerja mereka.

Komunikasi dan negosiasi adalah dua kompetensi yang tidak dapat

dipisahkan. Kompetensi ini diperlukan karena dalam melakukan pekerjaannya,

karyawan bertindak sebagai pengusaha sering menghadapi perbedaan pendapat

dan persepsi dengan rekan kerja. Ketika perbedaan ini menjadi lebih intens, hal

Page 23: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

6

tersebut dapat mengarah pada konflik, mengakibatkan penurunan kinerja kerja

karyawan dan organisasi (Jen, 2013).

Menurut Gray (2010) di Selandia Baru, iklan mengenai lowongan

pekerjaan akuntan secara teratur menentukan kemampuan lisan dan tulisan dari

sepuluh keterampilan komunikasi, dan dalam hal ini kompetensi lisan ditekankan

di web situs New Zealand Institute of Chartered Accountants (NZICA) sebagai

persyaratan mendaftar. Pentingnya keterampilan komunikasi untuk akuntan telah

ditekankan dalam literatur, Roy dan MacNeill melaporkan tentang pengetahuan

umum yang dimiliki oleh Certified Public Accountant (CPA) di AS harus dimiliki

di awal karirnya. Dalam konteks ini penulis menyebutkan bahwa kekurangan dari

lulusan perguruan tinggi adalah ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara

lisan atau tertulis (Siriwardane & Durden, 2014).

Sebagai seorang mahasiswa yang bersiap-siap untuk memulai karir

pilihannya, harus mengambil kesempatan dalam setiap kegiatan yang

mengembangkan keterampilan komunikasi dalam aspek yang lebih luas dan

lengkap sehingga keterampilan komunikasi dapat sepenuhnya dikembangkan

(Iksan, Zakaria, & Meerah, 2012). Mahasiswa perlu berupaya untuk

mengembangkan keterampilan komunikasi mereka untuk dapat berhasil dalam

profesi yang mereka pilih (Ihmeideh, Al-Omari, & Al-Dababneh, 2010), tidak

terkecuali para mahasiswa Akuntansi. Oleh karena itu, universitas harus

menyediakan lebih banyak kegiatan untuk mengembangkan keterampilan

komunikasi siswa dalam rangka memenuhi tantangan dunia global (Iksan et al.,

2012).

Page 24: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

7

Pembentukan sebuah kompetensi khususnya kompetensi komunikasi dan

negosiasi memerlukan adanya keterlibatan mahasiswa (student engagement).

Menurut teori I-E-O Astin pengembangan kompetensi dipandang melalui tiga

konstruk pendidikan yaitu Input-Environment-Outcome dimana dalam penelitian

ini komponen environment dalam model tersebut menggunakan student

engagement sebagai bentuk dari proses akademik yang akan diuji hubungannya

dengan outcome yaitu kompetensi komunikasi dan negosiasi dan input nya adalah

mahasiswa.

Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Semarang dipilih sebagai objek

karena berdasarkan data tracer study banyak dari mereka yang setelah lulus,

bekerja sebagai akuntan, dari 150 lulusan 94 diantaranya bekerja sebagai akuntan.

Visi dari jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

adalah menjadi jurusan/program studi akuntansi yang unggul dan terkemuka,

mampu menghasilkan lulusan sarjana akuntansi yang kompeten dan berdaya

saing, berkarakter jujur, bertanggung jawab, santun dan cerdas. Selain itu,

mahasiswa akuntansi khusunya minimal semester tujuh telah secara kompetensi

atau keilmuan, memperoleh semua materi akuntansi seperti mata kuliah praktik

(Praktik Kerja Lapangan) dan KKN (Kuliah Kerja Nyata). Dari mata kuliah PKL

dan KKN ini tentunya mahasiswa akuntansi memperoleh banyak pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian menggunakan student

engagement yang diuji hubungannya dengan outcome pendidikan salah satunya

Page 25: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

8

adalah menurut National Survey of Student Engagement (NSSE) di AS bahwa

student engangent berkontribusi dalam menghasilkan output suatu universitas

(Ching, 2014). Berdasarkan studi yang dilakukan NSSE terdapat lima komponen

didalam student engagement, yaitu 1) academic challenge (tantangan akademik),

2) active learning (pembelajaran yang aktif), 3) student – staff interaction

(interaksi dengan tenaga pengajar), 4) enriching educational experience

(pengayaan pengalaman pendidikan), 5) supportive learning environment

(lingkungan belajar yang mendukung), namun berdasarkan Australasian Survey

of Student Engagement (AUSSE) terdapat enam komponen, yaitu ditambah

dengan komponen 6) Work integrated learning (pembelajaran yang terintegrasi

kerja) (Radloff & Coates, 2010).

Kompetensi dari mahasiswa merupakan bagian dari outcome termasuk

kompetensi komunikasi dan negosiasi. Ulum & Yanto (2017) mengemukakan

bahwa student engagement (SE) signifikan berkorelasi dengan kompetensi

akuntansi, dimana student engagement ini merupakan bentuk dari partisipasi

mahasiswa dalam proses pembelajaran yang ada di dalam dan di luar perkuliahan.

Sa’adah & Ariati (2018) juga menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara student engagement dengan prestasi akademik. Dimana prestasi

akademik ini dapat menunjukkan kompetensi yang dicapai mahasiswa.

Yanto, Mula, & Kavanagh, (2011b) menyatakan bahwa Academic

Challenge (AC) berpengaruh terhadap semua faktor kompetensi mahasiswa

akuntansi. Selanjutnya AUSSE juga menyatakan bahwa AC adalah faktor dari

Page 26: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

9

student engagement yang mempengaruhi outcome pendidikan berupa nilai atau

kompetensi mahasiswa (Radloff & Coates, 2010).

AUSSE mengungkapkan bahwa Active Learning (AL) berpengaruh

terhadap outcome yaitu nilai rata-rata mahasiswa yang merupakan salah satu

bentuk dari kompetensi yang dimiliki mahasiswa (Radloff & Coates, 2010).

Mutmainah, (2008) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif mampu

mengasah karakter dan keterampilan (skill) mahasiswa. Selain itu, berbeda dengan

Yanto et al. (2011b) yang mengemukakan bahwa AL tidak berkontribusi secara

signifikan terhadap Personal Competency yang merupakan bagian dari

kompetensi mahasiswa akuntansi.

Khotimah (2018) menyatakan bahwa Student-Staff Interaction mempunyai

pengaruh signifikan terhadap masing-masing faktor kompetensi internasional

akuntansi. Hamzah (2015) menemukan bahwa hubungan dosen dan mahasiswa

berpengaruh positif signifikan terhadap semua faktor kompetensi internasional

akuntansi forensik. Pendapat tersebut diperkuat oleh AUSSE yang menyatakan

bahwa SSI merupakan faktor penting dari student engagement bagi outcome

mahasiswa akuntansi (Radloff & Coates, 2010).

AUSSE menyatakan bahwa Enriching Educational Experience (EEE)

tidak berpengaruh terhadap nilai rata-rata secara keseluruhan (Radloff & Coates,

2010). Hasil penelitian yang dilakukan Yanto et al., (2011b) juga menunjukkan

bahwa EEE tidak memiliki pengaruh terhadap kompetensi mahasiswa akuntansi.

Berbeda dengan penapat Hamzah (2015) yang menyatakan bahwa pengayaan

Page 27: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

10

pengalaman berpengaruh signifikan terhadap enhanced skills yang merupakan

faktor kompetensi internasional akuntansi forensik.

Yanto et al., (2011b) mengungkapkan bahwa Supportive Learning

Environment (SLE) merupakan faktor penting dalam pembentukan kompetensi

mahasiswa akuntansi. Suwardi (2012) mengemukakan bahwa lingkungan belajar

mempengaruhi hasil belajar. Berbeda dengan penelitian Khotimah (2018)

menyatakan bahwa SLE tidak memiliki pengaruh terhadap masing-masing faktor

pemahaman akuntansi. Sehingga variabel supportive learning environment ini

perlu diteliti kembali untuk membuktikan pengaruhnya terhadap kompetensi

komunikasi dan negosiasi mahasiswa jurusan akuntansi.

Mu’ayati, (2014) menyatakan bahwa praktik kerja industri berpengaruh

terhadap kesiapan kerja siswa akuntansi. Perdana (2013) mengungkapkan bahwa

terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh kuliah kerja nyata terhadap

keterampilan sosial mahasiswa. Menurut AUSSE rata-rata skor Work Integrated

Learning untuk Australasia adalah 45,2. Skor naik dari rata-rata 39,6 untuk siswa

tahun pertama menjadi 50,0 untuk siswa tahun berikutnya - tren yang sama

dengan yang ditemukan pada tahun 2008. Skala ini unik untuk AUSSE dan,

akibatnya, tidak ada nilai referensi NSSE yang tersedia untuk perbandingan,

sehingga Work Integrated Learning menarik untuk diteliti. Dalam penelitian ini

menggunakan proksi dari keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan praktik kerja

lapangan dan kuliah kerja nyata.

Salah satu faktor yang mempengaruhi student engagement adalah self-

efficacy. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Halimah et al (2017) yang

Page 28: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

11

memaparkan bahwa siswa yang memiliki keterlibatan rendah dipengaruhi oleh

kurangnya keyakinan siswa akan kemampuannya untuk berprestasi di sekolah,

namun penelitian tersebut tidak sejalan dengan Wahyuni (2018) yang menyatakan

bahwa self-efficacy berpengaruh positif terhadap kompetensi akuntansi namun

student engagement tidak memoderasi pengaruh self-eficacy terhadap kompetensi

akuntansi.

Mahasiswa yang memiliki self-regulated yang baik akan memiliki

keterlibatan kognitif yang tinggi. Selain itu menurut Vrugt dan Oort dalam

Handbook of Research on Student Engagement (2012) menjelaskan seseorang

yang memiliki self-regulated learning akan berusaha lebih keras ketika belajar,

memiliki ketekunan, dan akan mengerjakan tugas tepat waktu. Hal itu didukung

dengan hasil penelitian Wahyuni (2018b) self-regulated learning dimoderasi oleh

student engagement terhadap kompetensi akuntansi.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas yang menyajikan fenomena dan

penelitian yang dilakukan oleh Yanto et al (2011b), Radloff & Coates (2010),

Mutmainah (2008), Khotimah (2018), Hamzah (2015), Suwardi (2012), Mu’ayati

(2014), Perdana et al (2013), Halimah et al. (2017), Wahyuni (2018) dan Vrugt

dan Oort dalam Handbook of Research on Student Engagement (2012) dapat

dijadikan dasar diperlukannya pengembangan pendidikan yang berkaitan dengan

kompetensi mahasiswa akuntansi melalui peran dari Student Engagement. Oleh

karena itu, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Anteseden

Kompetensi Komunikasi dan Negosiasi Mahasiswa Akuntansi”.

Page 29: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

12

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Pentingnya kompetensi akuntansi, khususnya kompetensi komunikasi dan

negosiasi di era global, terlebih karena semakin banyaknya bisnis yang

memerlukan lobi dan negosiasi, serta tantangan Indonesia menghadapi pasar-

pasar baru serta kondisi ekonomi yang berkembang setelah adanya perjanjian

internasional.

2. Kebutuhan terhadap tenaga akuntan profesional meningkat serta hal ini juga

harus diimbangi dengan upaya penyedia lulusan akuntan profesional untuk

mencetak tenaga-tenaga yang memiliki kualifikasi kompetensi akuntan

internasional.

3. Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan diantaranya UNNES

harus membuat mahasiswanya memiliki kompetensi yang baik. Salah satu

kompetensi yang harus dimiliki mahasiswa jurusan akuntansi adalah

kompetensi komunikasi dan negosiasi, dimana menurut data Tracer terbaru

mahasiswa jurusan akuntansi UNNES sebagian besar setelah lulus bekerja

sebagai akuntan.

4. Kompetensi akuntansi dipengaruhi oleh student engagement. Menurut teori I-

E-O keterlibatan menjadi proksi dari environment dimana semakin besar

keterlibatan mahasiswa berupa energi fisik dan psikologis yang dicurahkan,

maka semakin besar pula pengalaman akademik yang didapatkan oleh

mahasiswa.

Page 30: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

13

1.3. Cakupan Masalah Penelitian

Ruang lingkup yang akan dikaji dalam penelitian ini didasarkan pada latar

belakang dan identifikasi masalah sehingga perlu diadakan penelitian mengenai

pengaruh student engagement yang dibagi menjadi keterlibatan dalam

perkuliahan, keterlibatan dalam kegiatan ekstra, keterlibatan dalam PKL dan KKN

dengan proksi Academic Challenge (AC), Active and Cooperative Learning

(ACL), Student-Staff Interaction (SI), Enriching Educational Experience (EE),

Supportive Learning Environment (SL) dan Work Integrated Learning (WIL)

terhadap kompetensi komunikasi dan negosiasi pada mahasiswa jurusan

akuntansi. Objek penelitian dalam penulisan ini dibatasi yaitu mahasiswa

akuntansi tingkat akhir, minimal semester tujuh Universitas Negeri Semarang

yang telah menempuh seluruh mata kuliah akuntansi dan praktik kerja.

1.4. Perumusan Masalah

Selanjutnya masalah yang diteliti dalam penelitian ini dirumuskan sebagai

berikut:

1. Apakah self-efficacy berpengaruh terhadap self –regulated ?

2. Apakah self-efficacy berpengaruh terhadap keterlibatan mahasiswa dalam

kegiatan perkuliahan ?

3. Apakah self -regulated berpengaruh terhadap terhadap keterlibatan

mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan ?

4. Apakah self-efficacy berpengaruh terhadap keterlibatan mahasiswa dalam

kegiatan ekstra kampus ?

Page 31: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

14

5. Apakah self -regulated berpengaruh terhadap keterlibatan mahasiswa dalam

kegiatan ekstra kampus ?

6. Apakah keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan berpengaruh

terhadap terhadap keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra ?

7. Apakah self efficacy berpengaruh terhadap keterlibatan mahasiswa dalam

kegiatan PKL dan KKN ?

8. Apakah keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra kampus berpengaruh

terhadap keterlibatan mahasiswa dalam PKL dan KKN ?

9. Apakah self -regulated berpengaruh terhadap keterlibatan mahasiswa dalam

PKL dan KKN ?

10. Apakah keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan berpengaruh

terhadap keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PKL dan KKN ?

11. Apakah keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan berpengaruh

terhadap kompetensi komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi ?

12. Apakah keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra berpengaruh terhadap

kompetensi komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi ?

13. Apakah keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PKL dan KKN berpengaruh

terhadap kompetensi komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi ?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh self-efficacy terhadap self regulated

Page 32: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

15

2. Untuk menganalisis pengaruh self-efficacy terhadap keterlibatan mahasiswa

dalam kegiatan perkuliahan

3. Untuk menganalisis pengaruh self-regulated terhadap keterlibatan mahasiswa

dalam kegiatan perkuliahan

4. Untuk menganalisis pengaruh self-efficacy terhadap keterlibatan mahasiswa

dalam kegiatan ekstra kampus

5. Untuk menganalisis pengaruh self-regulated terhadap keterlibatan mahasiswa

dalam kegiatan ekstra kampus

6. Untuk menganalisis pengaruh keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan

perkuliahan terhadap keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra kampus

7. Untuk menganalisis pengaruh self-efficacy terhadap keterlibatan mahasiswa

dalam kegiatan PKL dan KKN

8. Untuk menganalisis pengaruh keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra

terhadap keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PKL dan KKN

9. Untuk menganalisis pengaruh self-regulated terhadap keterlibatan mahasiswa

dalam kegiatan PKL dan KKN

10. Untuk menganalisis pengaruh keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan

perkuliahan terhadap keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PKL dan KKN

11. Untuk menganalisis pengaruh keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan

perkuliahan terhadap kompetensi komunikasi dan negosiasi mahasiswa

akuntansi

12. Untuk menganalisis pengaruh keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra

terhadap kompetensi komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi

Page 33: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

16

13. Untuk menganalisis pengaruh keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PKL

dan KKN terhadap kompetensi komunikasi dan negosiasi mahasiswa

akuntansi

1.6. Kegunaan Penelitian

1.6.1. Kegunaan Teoritis

Aspek teoritis dari penelitian ini menguji model I-E-O dalam

mengembangkan kompetensi komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi.

Sehingga dapat menunjukkan model yang tepat dalam mengembangkan

kompetensi komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi yang berguna bagi

dunia pendidikan untuk lebih mengembangkan kurikulum dan konsep

pembelajaran yang melibatkankan mahasiswa yang paling tepat dalam

meningkatkan kompetensi komunikasi dan negosiasi yang telah

diharmonisasikan dengan standar kompetensi internasional akuntan, sehingga

dapat memberikan kontribusi lebih terhadap para lulusan akuntansi.

1.6.2. Kegunaan Praktis

Aspek praktis dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi

kepada para praktisi akuntansi dalam bidang pendidikan maupun non pendidikan,

dimana para praktisi dapat lebih mengembangkan kompetensi Internasional

akuntan khususnya dalam kompetensi komunikasi dan negosiasi sesuai kebutuhan

kerja. Serta untuk para pendidik dapat menjadi referensi praktik pembelajaran

sesuai hasil penelitian yang akan dilakukan.

Page 34: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

17

1.7. Orisinalitas Penelitian

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini

mengembangkan penelitian-penelitian terdahulu dengan membuat model

penelitian yang berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Dimana

penelitian Yanto et al., (2011b) dan Hamzah (2015) menggunakan analisis

kanonik SPSS. Penelitian ini mengambil variabel berdasarkan salah satu

kompetensi akuntansi internasional, yaitu kompetensi komunikasi dan negosiasi

dari peneliti Yanto et al (2018). Selain itu variabel student engagement yang

digunakan dalam penelitian ini dijadikan variabel intervening. Penelitian ini

menggunakan teori I-E-O Astin untuk menguji model yang dapat

mengembangkan kompetensi komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi

dengan alat analisis AMOS 22.

Page 35: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

18

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1. Kajian Teori Utama (Grand Theory)

2.1.1. I-E-O Model

Kompetensi komunikasi dan negosiasi dapat ditelaah dalam tiga konstruk

pendidikan, yaitu Input, Environment dan Outcome (I-E-O). Menggunakan

model I-E-O, perubahan atau pertumbuhan siswa di universitas ditentukan dengan

membandingkan Outcome dengan input, ditambah penilaian dampak dari berbagai

pengalaman universitas untuk menentukan apakah siswa tumbuh atau berubah

secara berbeda dalam berbagai kondisi lingkungan (Tam, 2010). Environment

dalam I-E-O diadaptasi dari teori involvement, siswa akan belajar dengan cara

melibatkan diri terhadap lingkungan belajar untuk mendapatkan pengalaman

belajar baik melalui kegiatan kurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler (Astin,

1984).

Input meliputi karakteristik siswa pada awal masuk perguruan tinggi,

termasuk hasil ujian pra-universitas, alasan menghadiri universitas, status sosial

ekonomi, tujuan hidup lainnya dan demografi. Environment mencakup berbagai

program, kebijakan, fakultas, teman sebaya, dan pengalaman pendidikan yang

yang berdampak pada siswa (Astin dalam Tam, 2010), outcome yang berupa

karakter, pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai-nilai yang ada setelah

menempuh proses pembelajaran. Penelitian ini akan menguji model I-E-O

untuk mengembangkan kompetensi komunikasi dan negosiasi mahasiswa

akuntansi.

Page 36: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

19

Beberapa penelitian memaparkan tentang I-E-O. Model I-E-O dianggap

valid sebagai kerangka pengembangan kompetensi akuntansi internasional

(Yanto, Mula, & Kavanagh, 2011a). Komives (2009) menunjukkan model I-E-O

mengeksplorasi sejauh mana keterlibatan kurikuler, peran kepemimpinan, dan

kontribusi partisipasi dalam program kepemimpinan pada mahasiswa perempuan

dan pria terhadap kapasitas kepemimpinan tanggung jawab secara sosial.

Keterlibatan (Student Engagement) dalam organisasi siswa dan keterlibatan

masyarakat adalah variabel lingkungan yang paling signifikan terhadap kapasitas

kepemimpinan tanggung jawab secara sosial bagi wanita, penelitian tersebut

membuktikan bahwa environment khususnya keterlibatan (Student Engagement)

berpengaruh terhadap output.

Dalam model I-E-O, hasil belajar siswa (outcome) dianggap menjadi

fungsi dari interaksi input dan lingkungan (environment), yang meliputi persepsi

dan perilaku siswa juga manusia, keuangan, dan lembaga sumber daya fisik (Hu

& Kuh, 2003). Whitmire (1998) melakukan penelitian mengenai pengaruh

pengembangan keterampilan berpikir kritis pada mahasiswa sarjana menggunakan

I-E-O model dengan input; student background characteristics, environment;

academic library experience, experiences with faculty,course lerning, experience

in writing, dengan outcome adalah pengembangan keterampilan berpikir kritis

pada mahasiswa sarjana. Hasil menunjukkan bahwa input dan environment

berpengaruh terhadap outcome.

Page 37: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

20

Gambar 2.1, memperlihatkan hubungan antar komponen di dalam

teori Astin I-E-O. Di dalam gambar ini terlihat bahwa outcome siswa ditentukan

oleh input dan environment, pada waktu yang sama, input dan environment

juga mempengaruhi outcome. Astin juga menjelaskan bahwa hubungan antara

environment dan outcome tidak dapat dipisahkan pengaruhnya dari input.

Model I-E-O berbeda dengan Teori Proses yang tidak memperhatikan

hubungan antara input dengan output.

The I-E-O Model

Gambar 2.1 Model I-E-O Astin

Sumber : Astin (1993)

Pendapat Astin (1993) menunjukkan bahwa perkembangan akademis

mahasiswa tidak hanya dipengaruhi oleh kegiatan akademis yang dijalankan,

tetapi juga kegiatan non akademis menjadi sebuah faktor penentu

perkembangan kompetensi mahasiswa.

Menurut Kuh (2010) US’s National Survey of Student Engagement

penelitian mengenai faktor Student Engagement yang terdiri dari lima dimensi

yaitu tantangan akademis (Academic Challenge), pembelajaran aktif (Active

Learning Student), dan kolaboratif, interaksi siswa-staf (Student-Staff

Input

Self Efficacy

Self Regulated

Outcome

Communication

and negotiation

competence

Environment

Student

Engagement

Page 38: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

21

Interaction), memperkaya pengalaman pendidikan (enriching education

experiences), dan lingkungan kampus yang mendukung (supportive learning

environment).

Sedangkan Australian survey of student engagement (AUSSE)

mengungkapkan enam dimensi student engagement yaitu mencakup tantangan

akademis (Academic Challenge), pembelajaran aktif (Active Learning Student),

interaksi siswa dan staf (Student-Staff Interaction), memperkaya pengalaman

pendidikan (enriching education experiences), lingkungan belajar yang

mendukung (supportive learning environment), dan pembelajaran yang

terintegrasi kerja (work integrated learning) (AUSSE 2010). Input yang diteliti

dalam penelitian ini adalah self efficacy dan self regulated yang merupakan bagian

dari karakteristik dan perilaku, Environment diukur dengan student engagement

yang merupakan proksi dari proses kegiatan pembelajaran di sekolah dan

outcome berupa hasil belajar yang berupa kompetensi komunikasi dan negosiasi

mahasiswa akuntansi.

2.2. Kajian Variabel Penelitian

2.2.1. Self-Efficacy

2.2.1.1. Definisi Self-Efficacy

Albert Bandura (1998) mendefinisikan self-efficacy sebagai keyakinan

seseorang tentang kemampuan untuk menghasilkan tingkat kinerja yang

ditentukan yang mempengaruhi aktivitas kehidupan mereka. Keyakinan self-

efficacy menentukan bagaimana orang merasakan, berpikir, memotivasi diri

sendiri dan berperilaku. Keyakinan semacam itu menghasilkan berbagai efek

Page 39: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

22

melalui empat proses utama, termasuk proses kognitif, motivasi, afektif dan

seleksi. Keyakinan self-efficacy merupakan faktor kunci sumber tindakan

manusia (human egency), apa yang orang pikirkan, percaya, dan rasakan

mempengaruhi bagaimana mereka bertindak.

Self-efficacy adalah keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai situasi

dan memproduksi hasil positif (Sandtrock 2007 dalam Rachmawati, 2012).

Sedangkan menurut Niu (2010) dalam Rachmawati (2012) self-efficacy

merupakan hasil interaksi antara lingkungan eksternal, penyesuaian mekanisme

diri serta kemampuan personal, pengalaman dan pendidikan. Alwisol (2004)

dalam Permana (2016) menjelaskan self-efficacy adalah keyakinan terhadap diri

sendiri dengan penuh percaya diri serta harapan untuk dapat memecahkan

masalah tanpa rasa putus asa. Ketika individu dihadapkan pada stress yang akan

timbul maka efikasi dirinya meyakinkan akan terjadinya reaksi terhadap suatu

situasi antara reaksi emosi dan usahanya dalam menghadapi kesukaran. Efikasi

diri yang dimiliki individu itu dapat membuat individu mampu untuk menghadapi

berbagai situasi

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa self-

efficacy merupakan keyakinan dan kepercayaan individu terhadap kemampuan

diri sendiri untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan apa yang diyakini,

diinginkan, atau diharapkan.

2.2.1.2. Sumber Self-Efficacy

Bandura (1977) dalam Wicaksono (2015) mengemukakan bahwa sumber

self-efficacy yaitu pengalaman kesuksesan atau kegagalan menguasai sesuatu

Page 40: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

23

prestasi (performance accomplishment), pengalaman mengamati perilaku orang

lain (vicarious learning), dorongan atau motivasi yang meyakinkan dari orang

lain (verbal persuation), tingkat ketegasan emosi dalam menghadapi situasi yang

penuh dengan tantangan dan hambatan (physiological/ emotional states).

Performance accomplishment (pengalaman dimasa lalu) sangat kuat

mempengaruhi self-efficacy, apabila seseorang terbiasa dengan mudah

mendapatkan keberhasilan dan kesuksesan maka ketika mengalami kegagalan

akan mudah putus asa. Ketahanan untuk terus yakin membutuhkan pengalaman

dalam menghadapi rintangan dengan gigih. Kesulitan yang dihadapi seseorang

untuk mencapai tujuannya akan mengajarkan bahwa kesuksesan membutuhkan

usaha yang berkelanjutan. Setelah orang yakin bahwa mereka memiliki apa yang

dibutuhkan untuk sukses maka seseorang akan tetap tekun ketika menghadapi

kesulitan dan dapat bangkit dari kegagalan.

Vicarious learning (pengalaman vikarius) merupakan pengalaman yang

diperoleh individu melalui model sosial. Self-efficacy akan meningkat ketika

individu mengamati keberhasilan orang lain, sebaliknya self-efficacy akan

menurun jika mengamati orang dengan kurang lebih kemampuannya sama

dengan dirinya dan mengalami kegagalan.

Verbal persuation (persuasi sosial) yaitu penguatan dari orang lain bahwa

individu memiliki kemampuan untuk mencapai apa yang diharapkan. Seseorang

yang mendapatkan persuasi sosial akan memiliki derajat self-efficacy lebih tinggi

dibandingkan dengan individu yang tidak mendapatkannya. Orang yang

diyakinkan oleh orang lain untuk meguasai kegiatan yang dilakukan akan

Page 41: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

24

cenderung berusaha mempertahankan apa yang ingin dicapai ketika menghadapi

rintangan.

Emotinal arousal/Physiological States (tingkat emosi dan psikis)

mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap kemampuan yang dimiliki.

Seseorang yang menginterpretasikan reaksi stres dan ketegangan sebagai simbol

yang menunjukan rasa tersakiti sehingga menunjukkan kurang maksimalnya

perilaku yang ditampilkan. Suasana hati akan berdampak pada penilaian

seseorang terhadap keyakinan dirinya. Semakin positif dan baik suasana hati

seseorang maka akan semakin meningkat pemahaman self-efficacy, sedangkan

suasana hati yang buruk akan menurunkannya. Meningkatkan kebugaran fisik,

mengurangi stres dan kecenderungan emosi negatif serta mengklarifikasi

kesalahpahaman penilaian tentang dirinya akan dapat meningkatkan self-efficacy.

2.2.1.3. Aspek-Aspek Self-Efficacy

A Bandura (1977) menyatakan bahwa self-efficacy yang dimiliki setiap

individu berbeda didasarkan atas tiga dimensi yaitu Magnitute, strength, dan

generality. Dimensi Tingkat (Magnitude) mengacu pada persepsi tentang

masalah yang berkaitan dengan derajat kesulitan tugas individu. Persepsi

tentang derajat kesulitan tugas ini dipengaruhi oleh kompetensi yang dimiliki

oleh individu tersebut. Dimensi Magnitude berdampak pada pemilihan perilaku

yang akan dicoba oleh individu berdasar ekspektasi efikasi pada tingkat kesulitan

tugas. Individu akan berupaya mengerjakan tugas tertentu yang dirasa mampu

dilaksanakannya dan ia akan menghindari situasi atau perilaku yang dirasa

berada di luar batas kemampuannya.

Page 42: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

25

Dimensi Generalisasi (generality) berkaitan dengan taraf keyakinan dan

kemampuan individu dalam menggeneralisasikan tugas dan pengalaman

sebelumnya. Dimensi ini juga berkaitan dengan cakupan luas bidang tingkah

laku dimana individu merasa yakin terhadap kemampuan dirinya. Individu dapat

merasa yakin terhadap kemampuan dirinya tergantung pada pemahaman

kemampuan dirinya yang terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau

pada serangkaian aktivitas dan situasi yang lebih luas dan beragam.

Dimensi Kekuatan (Strength), berkaitan dengan kekuatan pada

keyakinan individu atas kemampuannya ketika menghadapi suatu tugas atau

permasalahan. Individu yang memiliki keyakinan kuat akan tekun pada

usahanya meskipun melalui banyak tantangan. Pengharapan yang kuat dan

mantap pada individu akan mendorong untuk gigih dalam berupaya mencapai

tujuan, walaupun mungkin belum memiliki pengalaman-pengalaman yang

menunjang. Sebaliknya pengharapan yang lemah dan ragu-ragu akan kemampuan

diri akan mudah digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang tidak menunjang.

Jika dilihat dari dimensi-dimensi tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek

self-efficacy yaitu tingkat keyakinan akan kemampuan yang dimiliki sehingga

berdampak pada persepsi seseorang tentang tingkat kesulitan tugas atau materi,

aspek kekuatan keyakinan dan aspek generalisasi yang diartikan keyakinan

seseorang akan kemampuannya untuk memahami dan menguasai berbagai bidang

yang beragam.

Page 43: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

26

Pada penelitian ini peneliti menggunakan proksi yang dirumuskan oleh A

Bandura (1977) karena menurut peneliti, indikator yang dirumuskan merupakan

indikator yang representatif atau yang dapat menggambarkan atau mengukur self-

efficacy seseorang. Indikator tersebut adalah dimensi tingkat (Magnitude),

dimensi kekuatan (strength), dan dimensi generalisasi (generality).

2.2.2. Self-Regulated Learning

2.2.2.1. Definisi Self-Regulated Learning

Self-regulated learning diartikan regulasi diri pembelajaran, dan

pengelolaan diri dalam belajar. Menurut Pintrich dalam Handbook of Research

on Student Engagement (2012) self-regulated learning adalah suatu proses aktif

konstruktif dimana siswa membentuk tujuan belajarnya dan kemudian berusaha

memonitor, meregulasi dan mengontrol kognisi, motivasi, perilaku, dan karakter

konteks lingkungan belajar guna mencapai tujuan belajarnya tersebut. Sedangkan

menurut Zimmerman (1989) self-regulation adalah proses dimana siswa

mengaktifkan dan mempertahankan kognisi, perilaku, dan perasaan yang secara

sistematis diorientasikan pada pencapaian tujuan mereka.

Berbeda dengan Snowman & Mc.Cown yang mengungkapkan bahwa self-

regulated learning merupakan segala bentuk pikiran, perasaan, atau perbuatan

yang sengaja dilakukan dan dikendalikan oleh siswa untuk memaksimalkan

pembelajaran, pengetahuan dan keterampilannya untuk menyelesaikan tugas

yang diberikan dan menyesuaikan diri dalam kondisi tertentu (Martha &

Pudjiastuti 2016).

Page 44: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

27

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

self-regulated learning adalah suatu proses dimana siswa mengaktifkan kognisi,

perilaku, dan perasaannya untuk membuat tujuan belajar, memonitor, meregulasi

dan mengontrol kognisi, motivasi, perilaku, dan karakter konteks lingkungan

belajar guna mencapai tujuan belajarnya.

2.2.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Self-Regulated Learning

Menurut Zimmerman (1989) setidaknya terdapat tiga faktor yang

mempengaruhi self-regulated learning adalah faktor pribadi (personal influences),

perilaku (behavior influences), dan lingkungan (environmental influences). Faktor

Pribadi (Personal Influences), merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

self- regulated learning siswa, dalam hal ini efikasi diri siswa menjadi bagian

penting yang mempengaruhinya pengetahuan siswa mulai dari proses

metakognitif, penentuan tujuan dan dampak yang diperolehnya. Siswa harus

mampu melakukan proses metakognitif termasuk membuat tujuan, mengontrol,

memonitor dan mengevaluasi. Jika siswa memiliki kepribadian yang mudah

mengalami kecemasan dan rendahnya self-efficacy maka hal itu dapat

melemahkan proses metakognitif dan pengaturan tujuan jangka panjang.

Faktor Perilaku (Behavior Influences), mempengaruhi self-regulated

learning, hal itu dapat dilihat melalui tiga komponennya yaitu self-observation,

self-judgment dan self-reaction. Self-observation melalui tahap ini siswa dapat

mengamati perilakunya, melalui ini siswa dapat mengetahui sejauh mana

tujuannya dapat dicapai dari hal yang sudah dilakukan. Self-observation

dipengaruhi oleh proses metakognitif, seperti menentukan tujuan dan perencanaan

Page 45: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

28

dan pengaruh dari perilaku siswa. Self-judgment adalah tahap dimana siswa

membandingkan hasil dengan standar tujuan yang ingin dicapai. Self-reaction

adalah proses siswa merespon dari hasil tahap sebelumnyaa, respon siswa ini

dipengaruhi salah satunya oleh perilaku yang dihasilkan.

Faktor Lingkungan (Environmental Influences), dukungan sosial dan

pengalaman siswa selama dilingkungan memberikan pengaruh pada self-regulated

learning. Berdasarkan perilaku yang diamati dan pengalaman siswa akan

menentukan strategi belajarnya. Sedangkan menurut Alwisol dalam Alfiana

(2013) faktor yang mempengaruhi regulasi diri yaitu ekternal dan internal. Faktor

eksternal dalam hal ini adalah lingkungan berinteraksi dengan pengaruh-

pengaruh pribadi, membentuk standar evaluasi diri seseorang. Interaksi

lingkungan mempengaruhi standar evaluasi tingkah laku individu yang pada

akhirnya turut mempengaruhi regulasi diri.

Faktor internal yang mempengaruhi regulasi diri yaitu observasi diri,

proses penilaian (judgemental process), dan reaksi diri afektif (self-response).

Observasi diri dilakukan berdasarkan faktor kualitas penampilan, kuantitas

penampilan, orisinal tingkah laku diri, dan seterusnya. Judgemental process ialah

proses melihat kesesuaian tingkah laku dengan standar pribadi, membandingkan

tingkah laku dengan norma standar atau dengan tingkah laku orang lain,

menilai berdasarkan pentingnya suatu aktivitas, dan memberi atribusi

performansi. Self-response dilakukan berdasarkan pengamatan dan judgement

itu, orang mengevaluasi diri sendiri positif atau negatif, dan kemudian

menghadiahi atau menghukum dirinya sendiri.

Page 46: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

29

2.2.2.3. Aspek Self-Regulated Learning

Wolters, Pintrich, & Karabenick (2003) membagi aspek-aspek self-

regulated learning kedalam tiga aspek. Aspek kognitif berkaitan dengan strategi

kognitif yang berbeda setiap individu, dapat digunakan untuk belajar dan

melakukan tugas serta strategi metakognitif yang dapat digunakan individu untuk

mengontrol dan mengatur kognisi mereka. Selain itu, baik pengetahuan konten

dan pengetahuan strategis termasuk dalam kolom kognitif.

Aspek motivasi dan pengaruh menyangkut berbagai keyakinan motivasi

yang mungkin dimiliki individu mengenai diri mereka sendiri dalam hubungannya

dengan tugas seperti keyakinan self-efficacy dan nilai-nilai untuk tugas tersebut.

Selain itu, minat atau kesukaan pada tugas akan dimasukkan dalam kolom ini

serta reaksi afektif positif dan negatif terhadap diri atau tugas tersebut. Akhirnya,

setiap strategi yang dapat digunakan individu untuk mengendalikan dan mengatur

motivasi dan pengaruhnya akan dimasukkan dalam kolom ini.

Aspek perilaku mencerminkan upaya umum yang dapat dilakukan individu

pada tugas serta kegigihan, pencarian bantuan, dan perilaku pilihan, Aspek dari

regulasi diri yang melibatkan usaha siswa untuk mengontrol perilaku tampak

mereka. Dimana perilaku merupakan aspek dari orang tersebut, walaupun “diri”

internal itu tidak diwakili oleh kognisi, motivasi, dan pengaruh. Namun demikian,

siswa dapat mengamati perilaku mereka sendiri, memonitor, dan mencoba untuk

mengontrol dan mengaturnya, dengan demikian aktvitas ini dapat dianggap

regulasi diri bagi siswa.

Page 47: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

30

Sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zimmerman,

(1990) self-regulated learning terdiri dari 3 aspek umum yaitu kognisi, motivasi

dan perilaku. Kognisi, dalam proses aspek kognisi ini memungkinkan individu

untuk menyadari diri, banyak mengetahui dan menentukan pendekatan dalam

belajar. Kognisi dalam self-regulated learning adalah kemampuan siswa

merencanakan, menetapkan tujuan, mengatur, memonitor diri, dan mengevaluasi

diri pada berbagai sisi selama proses penerimaan. Dimana kognisi berupa

kesadaran dan pengetahuan tentang pengetahuan berfikir, yang mengacu pada

kesadaran siswa tentang apa yang diketahui dan bagaimana untuk mencapai

tujuan individu (Savira & Suharsono, 2013).

Motivasi, dalam self-regulated learning yaitu dimana siswa merasakan

self-efficacy yang tinggi, atribusi diri dan berminat pada tugas intrinsik

(Zimmerman, 1990). Motivasi, mengatur diri sendiri peserta didik menganggap

diri mereka kompeten, mampu, dan mandiri (Zimmerman, 1986).Selain itu

motivasi dalam konteks self-regulated learning adalah self motivation yang

merupakan motivasi berasal dari diri sendiri terhadap kapasitasnya untuk belajar

(Savira & Suharsono, 2013).

Perilaku, dalam self-regulated learning ini merupakan upaya siswa untuk

memilih, menstruktur, dan menciptakan lingkungan yang mengoptimalkan

belajar. Mereka mencari nasihat, informasi dan tempat dimana mereka yang

paling memungkinkan untuk belajar (Zimmerman, 1990). Aspek perilaku pun

berkaitan dengan upaya individu untuk mengatur diri, menyeleksi, dan

memanfaatkan maupun menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas

Page 48: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

31

belajar seperti memperhatikan pelajaran dari guru, mencatat, berkonsentrasi, dan

lain-lainnya (Savira & Suharsono, 2013).

Dapat simpulkan bahwa aspek-aspek self-regulated learning yaitu kognisi,

aktivitas kognitif dan metakognitif yang mana siswa mengunakannya untuk

beradaptasi dan mengubah kognisi mereka. Motivasi yaitu dimana siswa

merasakan self-efficacy yang tinggi, atribusi diri dan berminat pada tugas

intrinsik. Sedangkan perilaku berkaitan usaha siswa mengontrol perilaku tampak

dari diri sendiri.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan proksi yang dirumuskan oleh

Wolters et al., (2003) dan Zimmerman (1990) karena menurut peneliti, indikator

yang dirumuskan merupakan indikator yang representatif atau yang dapat

menggambarkan atau mengukur self-efficacy seseorang. Indikator tersebut adalah

kognisi, motivasi, dan perilaku.

2.2.3. Student Engagement

2.2.3.1. Definisi Student Engagement

Student engagement (keterlibatan siswa) didefinisikan sebagai waktu dan

usaha siswa yang dicurahkan untuk kegiatan yang secara empiris terkait

dengan hasil yang diharapkan dari lembaga dan perguruan tinggi untuk

mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut (Kuh, 2009).

Hazel et al. Albanes (2013) dalam mendefinisikan Student engagement

merupakan meta konstruksi multi dimensi yang mewakili afiliasi dan investasi

yang dimediasi secara internal dan eksternal siswa dengan sekolah. Keterlibatan

sekolah siswa adalah fenomena biopsikososial, terjadi dalam dan menanggapi

Page 49: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

32

konteks lingkungan dalam lintasan perkembangan. Sedangkan Jennifer A

Fredricks, Blumenfeld, Paris, & Fredricks (2009) yang mengungkapkan bahwa

keterlibatan siswa (Student engagement) adalah usaha siswa untuk belajar yang

dapat dilihat melalui perilaku, kognitif dan emosi yang ditampilkan siswa di kelas.

Sebagai prediktor dari pembelajar yang baik, student engagement ini

penting karena memperlihatkan tingkat perhatian, usaha, persistensi, emosi positif

dan komitmen seorang pembelajar dalam proses belajarnya. Tanpa student

engagement yang baik, maka proses belajar yang baik pun sulit terlaksana. Luen

(2014) menunjukkan bahwa keterlibatan dalam jenis kegiatan tertentu memang

membantu siswa mengembangkan keterampilan umum, kognitif, dan sosial

mereka. Studi ini juga membantu menunjukkan berbagai nilai tambah dari

partisipasi kegiatan yang dilakukan siswa, terlebih lagi, terlibat dalam hal yang

tidak mengancam dan memotivasi kegiatan yang dirancang untuk pembelajaran.

Jadi dapat disimpulkan bahwa keterlibatan mahsiswa adalah usaha untuk

belajar pemahaman, atau menguasai pengetahuan, keterampilan akademik yang

terlihat melalui perilaku, emosi dan kognitif siswa selama aktivitas perkuliahan,

diluar perkuliahan dan pelatihan yang berhubungan dengan kerja.

2.2.3.2. Dimensi Student Engagement

Menurut Fredricks et al. (2009) keterlibatan dalam belajar merupakan

interaksi dari tiga dimensi, dimensi keterlibatan perilaku (behavioral), keterlibatan

perilaku sering didefinisikan dalam tiga cara. Definisi pertama keterlibatan

perilaku adalah Inisiasi memerlukan perilaku positif, seperti mengikuti aturan dan

mematuhi norma-norma di kelas, serta tidak adanya perilaku yang mengganggu

Page 50: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

33

seperti bolos sekolah dan mendapat masalah (Fredricks et al., 2009). Definisi

kedua keterlibatan perilaku menyangkut dalam tugas-tugas pembelajaran dan

akademik dan mencakup perilaku seperti usaha, kegigihan, konsentrasi, perhatian,

bertanya pertanyaan, dan berkontribusi pada diskusi kelas (Fredricks et al., 2009).

Definisi ketiga melibatkan partisipasi dalam kegiatan terkait sekolah seperti

atletik atau tata kelola sekolah (Fredricks et al., 2009)

Keterlibatan Emosi, merupakan keterlibatan dengan mengacu pada reaksi

afektif siswa di kelas, termasuk minat, kebosanan, kebahagiaan, kesedihan, dan

kecemasan (Fredricks et al., 2009). Beberapa peneliti menilai keterlibatan

emosional dengan mengukur reaksi emosional terhadap sekolah dan guru

(Fredricks et al., 2009). Beberapa mengkonseptualisasikannya sebagai identifikasi

dengan sekolah (Fredricks et al., 2009). Finn mendefinisikan keterlibatan

emosional merupakan identifikasi sebagai milik (perasaan menjadi penting bagi

sekolah) dan nilai (penghargaan atas keberhasilan dalam hasil terkait sekolah)

(Fredricks et al., 2009).

Keterlibatan kognitif, Newmann et al (1992) Fredricks et al. (2009).

mendefinisikan keterlibatan dalam pekerjaan akademik sebagai investasi

psikologis dan upaya siswa yang diarahkan pada pembelajaran, pemahaman,

menguasai pengetahuan, keterampilan, atau kerajinan yang ingin dikembangkan

oleh karya akademik. Demikian pula, Wehlage et al mendefinisikan keterlibatan

merupakan investasi psikologis yang diperlukan untuk memahami dan menguasai

pengetahuan dan keterampilan secara eksplisit (Fredricks et al., 2009).

Page 51: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

34

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Australian Survey of Student

engagement (AUSSE), terdapat lima komponen di dalam student engagement,

yaitu:

1. Academic Challenge (Tantangan akademik), Sejauh mana harapan dan

penilaian tantang siswa untuk belajar (Coates, 2009). Tantangan akademik

mempunyai pengaruh yang positif terhadap motivasi siswa dalam

berprestasi. Siswa akan lebih bersungguh-sungguh dalam belajar dan

menempatkan lebih banyak upaya untuk memastikan mereka akan dapat

memenuhi harapan dan tantangan.

2. Active Learning (Pembelajaran yang aktif), Active Learning merupakan upaya

aktif siswa untuk membangun pengetahuan mereka (Coates, 2009).

Pembelajaran yang aktif membuat siswa merasa sangat terlibat dalam

pedidikan sehingga siswa akan menunjukkan kemajuan yang lebih besar

dalam keterlibatannya di kelas. Keterlibatan mahasiswa tersebut dapat

ditunjukkan dengan berpartisipasi aktif dalam setiap diskusi yang ada di

dalam kelas. Keterlibatan mahasiswa dalam proses akademik juga akan

membuat mahasiswa tersebut lebih banyak belajar dan berfikir mengenai apa

yang telah mereka pelajari (Kuh, 2009)

3. Student - staff interaction (Interaksi dengan tenaga pengajar), Student - staff

interaction merupakan tingkat dan sifat kontak siswa dengan staf pengajar

(Coates, 2009). Interaksi yang dibangun antara guru dengan siswa tidak

hanya di dalam kelas namun juga di luar kelas. Interaksi antara siswa dan

guru ini sangat penting karena dapat membantu siswa meningkatkan motivasi

Page 52: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

35

dan keterlibatan mereka.

4. Enriching Education Experiences (Memperkaya pengalaman belajar),

Enriching Education Experiences merupakan tingkat partisipasi dalam

memperluas kegiatan pendidikan (Coates, 2009). Siswa perlu mendapatkan

kesempatan untuk mengembangkan potensi dirinya untuk meningkatkan

kualitas pribadinya. Partisipasi siswa dalam kegiatan sekolah, organisasi

sekolah, ekstrakulikuler dan sebagainya akan membantu siswa dalam hidup

bermasyarakat.

5. Supportive Learning Environment (Lingkungan belajar yang mendukung),

Supportive Learning Environment adalah perasaan legitimasi dalam komunitas

universitas kerja (Coates, 2009). Astin (1984) dalam model I-E-O

menyebutkan bahwa lingkungan merupakan mediator dari proses

pembentukan input menjadi outcome. Dalam hal ini mahasiswa merupakan

input yang paling penting dari proses terbentuknya outcome dari lingkungan

belajar.

Sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana untuk semua siswa guna

memastikan mereka dapat mencapai tujuan mereka. Supportive learning

environment akan membuat siswa puas dan nyaman, hal ini akan berdampak

pada tingkat paritisipasi yang tinggi dalam belajar serta pembelajaran yang

terintegrasi. Seorang siswa yang memiliki keterlibatan tinggi dengan sekolah

akan cenderung lebih berkomitmen pada sekolahnya.

Page 53: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

36

2.2.4. Work Related Learning/ Work Integrated Learning

Work related learning (WRL) atau biasa disebut Work integrated learning

(WIL) adalah topik yang seringkali dijadikan pertimbangan yang menarik dan

bisa menjadi fokus pelatihan dan pembelajaran yang berhubungan dengan

pekerjaan sehari-hari bagi para pekerja. WIL ini sendiri dikembangkan dengan

pembelajaran berkelompok, individu maupun tim.

Sejak awal 1990-an, pembelajaran yang terkait dengan pekerjaan (sekali

lagi) telah menerima banyak minat dari pelatih dan sejumlah besar peneliti dari

berbagai disiplin ilmu. Fenwick (2002), misalnya, menyatakan bahwa sosiolog,

ahli teori organisasi, ekonom dan peneliti budaya bergabung dengan pendidik dan

semakin terlibat dalam hal ini. Alasan utama untuk minat berbasis luas ini adalah,

menurut pendapat Fenwick, perubahan besar dalam sifat pekerjaan dan maknanya

bagi pekerja abad kedua puluh satu, yang telah menyebabkan tantangan signifikan

terhadap model pembelajaran tradisional dan peran dari pendidik (Streumer,

2006).

Dalam kurikulum 2013 tujuan Pendidikan Nasional dikemas dalam 3

aspek sebagai SKL (Standar Kompetensi Lulusan) yaitu aspek pengetahuan, aspek

keterampilan dan aspek sikap (Cahyani, et al 2014). Dalam kompetensi akuntansi

khususnya kompetensi komunikasi dan negosiasi muatan work integrated

learning atau praktek ini terdiri dari praktik pengalaman lapangan (PKL) dan

kuliah kerja nyata (KKN). Mahasiswa yang telah melakukan PKL dan KKN telah

menempuh serangkaian kegiatan pembelajaran sebelum terjun dalam praktik,

Page 54: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

37

sehingga ilmu pegetahuan, keterampilan, sikap dan nilai dapat diterapkan dalam

praktik.

Kompetensi akuntansi yang dimiliki oleh mahasiswa dalam pembelajaran

diberikan berdasarkan kurikulum yang disusun oleh IAI yang telah disesuaikan

dengan IFAC. Sehingga IAI membuat kurikulum standar yang dibutuhkan oleh

para akuntan Indonesia untuk lebih mengikuti perkembangan internasional yang

kemudian mereka aplikasikan dengan lapangan yang ada melalui kegiatan praktik

pengalaman lapangan (PKL) dan kuliah kerja nyata (KKN).

2.2.5. Kompetensi Komunikasi dan Negosiasi

Komunikasi menurut Rogers dan Agarwala-Rogers adalah proses di mana

sebuah ide ditransfer dari sumber ke penerima dengan maksud mengubah tingkah

lakunya (Lievens, Moenaert, & Jegers 2006). Sedangkan menurut Handoko

Komunikasi merupakan proses pemindahan pengertiaan dalam bentuk gagasan

atau informasi dari seorang ke orang lain. Pemindahaan pengerian tersebut

melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan tetapi

juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vocal dan sebagainya (Ansen 2013).

Sedangkan efektivitas komunikasi dalam organisasi menurut Raymon Lesikar

dalam Ansen (2013) dipengaruhi oleh saluran komunikasi formal, struktur

organisasi, spesialisasi jabatan dan pemilikan informasi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi komunikasi dan negosiasi

merupakan kemampuan menttransfer ide atau informasi menggunakan bahasa

verbal maupun non-verbal kepada penerima dengan tujuan mengubah

perilakunya.

Page 55: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

38

Menurut Yanto et al. (2018) Indikator kompetensi komunikasi dan

negosiasi dalam lulusan kompetensi Internasional lulsan akuntansi adalah; (1)

berkomunikasi dengan baik secara tertulis, (2) beradaptasi dengan lingkungan

kerja, (3) berkomunikasi dengan baik secara lisan, (4) memberikan ide-ide

dibanyak forum formal, (5) berkomunikasi secara informal, (6) melakukan

negosiasi, (7) komunikasi lisan dan tertulis dalam bahasa asing. Dalam penelitian

ini penulis menggunakan indikator kompetensi komunikasi dan negosiasi dari

Yanto et al., (2018)

2.3. Kajian Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya yang dijadikan landasan. Hasil penelitin terdahulu disajikan pada

Tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Peneliti/

Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian

1 Ansen

/2013

Pengaruh Komunikasi

Organisasi Terhadap

Peningkatan Kinerja

Perusahaan : Suatu

Tinjauan Literatur

(a) komunikasi berperan penting

dalam peningkatan kinerja

perusahaan, (b) sistem komunikasi

dievaluasi secara berkala, (c)

penyampaian informasi harus tepat

sasaran, (d) pendekatan “human

relation’ dalam penyampaian

informasi, (e) perlu pembinaan

secara periodik kepada karyawan.

2 Yu & Ko

(2016)

Communication

competency as a

mediator in the self-

leadership to job

performance

relationship

Kompetensi kepemimpinan dan

komunikasi berkorelasi positif

dengan kinerja keperawatan.

Kompetensi komunikasi

memainkan peran mediasi parsial

dalam hubungan antara

kepemimpinan diri perawat dan

kinerja pekerjaan. Diskusi: Ada

Page 56: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

39

pengaruh mediasi yang signifikan

dari kompetensi komunikasi pada

hubungan antara kepemimpinan diri

perawat dan kinerja pekerjaan.

3 F.

Elizabeth

Specific Oral

Communication Skills

Temuan yang dilaporkan dalam

penelitian ini menawarkan panduan

Gray

(2010)

Desired in New

Accountancy

Graduates

penting mengenai keterampilan

komunikasi lisan lulusan baru yang

akan berguna di tempat kerja

akuntansi Selandia Baru dan

menyarankan arahan yang berguna

bagi siswa akuntansi internasional.

4 Suttipun

(2014)

The Readiness of Thai

Accounting Students for

the ASEAN Economic

Community: An

Exploratory Study

Kesiapan Mahasiswa

Akuntansi Thailand

untuk Masyarakat

Ekonomi ASEAN:

Sebuah Studi

Eksplorasi

Hubungan positif yang signifikan

antara kemampuan mahasiswa

Akuntansi, Pengetahuan,

kompetensi Etis dan Hubungan, dan

tingkat kesiapan mereka untuk

MEA.

5 Yanto

(2015)

Internationalizing The

Accounting Graduates’

Competencies Through

The Improvement Of

Student Engagement

Keterlibatan mahasiswa

mempengaruhi Kompetensi

internasional lulusan akuntansi

6 Yanto

(2018)

Graduates’ Accounting

Competencies In

Global Business:

Perceptions Of

Indonesian

Practitioners And

Academics

Intelektual dan Pengambilan

Keputusan, Kompetensi,

Komunikasi dan Negosiasi

Kompetensi personal, Kompetensi

Operasional, Kompetensi Teknologi

berpengaruh terhadap kompetensi

akuntansi yang disyaratkan oleh

lulusan untuk bekerja di tingkat

lokal dan internasional

7 Hamzah

(2015)

Kompetensi

Internasional Akuntansi

Forensik Lulusan

Akuntansi Pada

Beberapa Universitas

Di Semarang

AC (Academic Challenge) dan SSI

(Student - Staff Interaction) yang

berpengaruh

signifikan terhadap ETC

(Essentials Traits And

Chararacteristic), CS (Core Skills)

8 Alfina

(2013)

Regulasi Diri

Mahasiswa Ditinjau

Dari Keikutsertaan

Hasil penelitian menyatakan

mahasiswa yang mengikuti

organisasi memiliki tingkat regulasi

Page 57: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

40

Dalam Organisasi

Kemahasiswaan

diri yang lebih tinggi.

9 Martha

&

Pudjiastu

ti

(2016)

Hubungan Self-

Regulated Learning

Dengan Hasil Belajar

Pendidikan Jasmani

Adaptif Siswa

Tunadaksa

Self regulated dengan hasil belajar

pendidikan jasmani disesuaikan

siswa dengan cacat fisik YPAC

Surabaya memiliki tingkat

hubungan yang sangat rendah.

10 Cervone

(2014)

Effective

communication for

project success

kegagalan komunikasi

mempengaruhi keberhaslilan

proyek

11 (Lievens

et al.,

1999)

Linking communication

to innovation success in

the financial services

industry: a case study

analysis

komunikasi internal dan eksternal

tergantung pada tingkat

intangibility, heterogenitas,

simultanitas dan perishability dari

penawaran layanan baru.

12 Wahyuni

(2018)

Peran Student

Engagement Dalam

Memoderasi Pengaruh

Self-Efficacy Dan Self-

Regulated Learning

Terhadap Kompetensi

Akuntansi

self-efficacy berpengaruh positif

terhadap kompetensi akuntansi

namun student engagement tidak

memoderasi pengaruh self-eficacy

terhadap kompetensi akuntansi.

Self-regulated learning tidak

berpengaruh terhadap kompetensi

akuntansi, akan tetapi student

engagement memoderasi pengaruh

self-regulated learning terhadap

kompetensi akuntansi

13 Wirianat

a (2017)

Kompetensi Mahasiswa

Jurusan Akuntansi Dan

Kesiapannya

Dalam Menghadapi

Dunia Kerja Era

Masyarakat Ekonomi

Asean (Mea)

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa mahasiswa jurusan

akuntansi FE Untar telah memiliki

kompetensi etika, kemampuan,

hubungan, dan analisis yang

cukup memadai namun masih

kurang memadai dalam

kompetensi pengetahuan.

Kompetensi etika, pengetahuan,

dan kemampuan berpengaruh

signifikan terhadap kesiapan

mahasiswa jurusan akuntansi,

sementara kompetensi hubungan

dan analisis tidak berpengaruh

signifikan terhadap kesiapan

mahasiswa jurusan akuntansi dalam

menghadapi dunia kerja era MEA.

Sumber : Penelitian Terdahulu

Page 58: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

41

2.4. Kerangka Berfikir

Berdasarkan landasan teori dan beberapa penelitian terdahulu pada bab

sebelumnya maka dibuat kerangka pemikiran penelitian yangdapat dilihat pada

gambar berikut :

Gambar 2.2 Kerangka berfikir

Sumber : Data penulis diolah

2.5. Hipotesis Penelitian

2.5.1. Pengaruh Self-Efficacy Mahasiswa terhadap Self-Regulated

Mahasiswa

Model I-EO Astin (input-environment-outcome) mengungkapkan hasil

belajar (outcome) dapat menjadi fungsi interaksi dari input dan environment

(Tam, 2010), dalam penulisan ini menggunakan self-efficacy dan self–regulated

sebagi input dari karakteristik mahasiswa. Menurut Bandura (1998) self-efficacy

sebagai keyakinan tentang kemampuan yang dimiliki untuk mengatur dan

melakukan serangkaian tindakan yang diperlukan dalam mencapai keinginannya.

Self

Regulated

SE (Ekstra

Kampus)

SE (PKL dan

KKN)

SE (Perkuliahan)

Kompetensi

komunikasi

dan

negosiasi

H2

H4

H7

H3

H5

H9

H11 H10

H13

H6

H12 H8

H1

Self

Efficacy

Page 59: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

42

Snowman dan Mc.Cown dalam Martha & Pudjiastuti (2016) yang

mengungkapkan bahwa self-regulated learning merupakan segala bentuk pikiran,

perasaan, atau perbuatan yang sengaja dilakukan dan dikendalikan oleh siswa

untuk memaksimalkan pembelajaran, pengetahuan dan keterampilannya untuk

menyelesaikan tugas yang diberikan dan menyesuaikan diri dalam kondisi

tertentu. Pengaturan mandiri terdiri dari proses seperti menetapkan tujuan untuk

belajar, menghadiri dan berkonsentrasi pada pengajaran, menggunakan strategi

yang efektif untuk mengatur, kode, dan melatih informasi yang akan diingat,

membangun lingkungan kerja yang produktif, menggunakan sumber daya secara

efektif, memantau kinerja, mengelola waktu secara efektif , mencari bantuan

ketika dibutuhkan, memegang keyakinan positif tentang kemampuan seseorang,

nilai pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran dan hasil

tindakan yang diantisipasi, dan mengalami kebanggaan dan kepuasan dengan

upaya seseorang.

Adanya keyakinan mampu melakukan sesuatu dalam diri mahasiswa,

dapat mempengaruhi usaha dan perilaku untuk mewujudkan keyakinan tersebut.

Sehingga mahasiswa memiliki pandangan optimis dan berusaha keras

mewujudkannya dengan meregulasi diri melakukan atau tidak melakukan sesuatu

untuk dapat mencapai tujuannya.

H1 : Self-Efficacy mahasiswa berpengaruh signifikan terhadap self-

regulated mahasiswa.

Page 60: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

43

2.5.2. Pengaruh Self-Efficacy terhadap keterlibatan mahasiswa (student

engagement) dalam kegiatan perkuliahan

Teori I-E-O Astin (input-environment-outcome) mengungkapkan hasil

belajar (outcome) dapat menjadi fungsi interaksi dari input dan environment

(Tam, 2010). Input meliputi karakteristik siswa, dalam penelitian ini yang

termasuk input adalah self-efficacy. Sedangkan environment mencakup berbagai

program, kebijakan, fakultas, teman sebaya, dan pengalaman pendidikan yang

berdampak pada siswa, dalam penelitian ini environment menggunakan proksi

student engagement, yaitu keterlibatan dalam kegiatan perkuliahan.

Bandura (1998) mengngkapkan self-efficacy sebagai keyakinan tentang

kemampuan yang dimiliki untuk mengatur dan melakukan serangkaian tindakan

yang diperlukan dalam mencapai keinginannya. Belajar tidak hanya membaca

buku dan mempelajari referensi perkuliahan, akan tetapi belajar juga

membutuhkan usaha yang lebih dari kedua hal tersebut, dengan cara terlibat aktif

dalam setiap perkuliahan atau dalam kegiatan diskusi yang dilakukan dalam

proses perkuliahan (Yanto et al., 2011b). AUSSE menjelaskan bahwa tantangan

akademik mempengaruhi output dari pendidikan yang berupa nilai atau

kompetensi dari mahasiswa itu sendiri (Hamzah & Yanto 2015). Penelitian

yang dilakukan oleh Halimah et al (2017) yang memaparkan bahwa siswa yang

memiliki keterlibatan rendah dipengaruhi oleh kurangnya keyakinan siswa akan

kemampuannya untuk berprestasi di sekolah.

Self-efficacy dapat mendorong intensitas mahasiswa terlibat dalam

kegiatan yang mendukung mewujudkan keinginanya. Dengan keyakinan dan

Page 61: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

44

optimisme yang kuat mahasiswa dalam melakukan usaha dapat memotivasi,

memberikan harapan mahasiswa terhadap hasil perkuliahan, sehingga mahasiswa

mampu memberikan usaha terbaik dengan tergantung bagaimana usaha mereka

melibatkan diri dalam kegiatan perkuliahan.

H2 : Self-Efficacy berpengaruh signifikan terhadap keterlibatan

mahasiswa (student engagement) dalam kegiatan perkuliahan

2.5.3. Pengaruh Self-Regulated terhadap keterlibatan mahasiswa dalam

kegiatan perkuliahan

Teori I-E-O Astin (input-environment-outcome) mengungkapkan hasil

belajar (outcome) dapat menjadi fungsi interaksi dari input dan environment

(Tam, 2010). Input meliputi karakteristik siswa, dalam penelitian ini yang

termasuk input adalah self-regulated. Sedangkan environment mencakup berbagai

program, kebijakan, fakultas, teman sebaya, dan pengalaman pendidikan yang

berdampak pada siswa, dalam penelitian ini environment menggunakan proksi

student engagement, yaitu keterlibatan dalam kegiatan perkuliahan.

Menurut Pintrich dalam Handbook of Research on Student Engagement

(2012) self-regulated learning adalah suatu proses aktif konstruktif dimana siswa

membentuk tujuan belajarnya dan kemudian berusaha memonitor, meregulasi dan

mengontrol kognisi, motivasi, perilaku, dan karakter konteks lingkungan belajar

guna mencapai tujuan belajarnya tersebut. Menurut Wolters, Pintrich, &

Karabenick (2003) mahasiswa yang memiliki self-regulated learning akan

berusaha lebih keras ketika belajar, memiliki ketekunan, dan akan mengerjakan

tugas tepat waktu. Hal itu didukung dengan hasil penelitian Wahyuni (2018b) self-

Page 62: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

45

regulated learning dimoderasi oleh student engagement terhadap kompetensi

akuntansi.

Mahasiswa yang memiliki self-regulated yang baik akan memiliki

keterlibatan kognitif yang tinggi, dimana siswa mampu mengontrol dan

meregulasi diri agar selalu terlibat dengan kegiatan perkuliahan dan

menginginkan hasil yang baik. Disiplin dalam pelaksanaan tugas, berusaha lebih

keras ketika belajar, memiliki ketekunan, dan akan mengerjakan tugas tepat

waktu. Mahasiswa meregulasi atau melakukan pengendalian diri dengan

karakteristik diri yang baik. Sehingga dapat disimpulkan Self-Regulated diduga

berpengaruh terhadap keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan

H3 : Self-Regulated berpengaruh signifikan terhadap keterlibatan

mahasiswa (student engagement) dalam kegiatan perkuliahan

2.5.4. Pengaruh Self-Efficacy terhadap keterlibatan mahasiswa dalam

kegiatan ekstra kampus

Teori I-E-O Astin (input-environment-outcome) mengungkapkan hasil

belajar (outcome) dapat menjadi fungsi interaksi dari input dan environment

(Tam, 2010). Input meliputi karakteristik siswa, dalam penelitian ini yang

termasuk input adalah self-efficacy. Sedangkan environment mencakup berbagai

program, kebijakan, fakultas, teman sebaya, dan pengalaman pendidikan yang

berdampak pada siswa, dalam penelitian ini environment menggunakan proksi

student engagement, yaitu keterlibatan dalam kegiatan ekstra.

Kegiatan ekstra kampus adalah partisipasi mahasiswa dalam

memperbanyak pengalaman pendidikan. AUSSE mengungkapkan bahwa ada

Page 63: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

46

banyak bentuk keterlibatan mahasiswa, mulai dari sifatnya yang sangat umum

sampai pada sifat yang spesifik (Radloff & Coates, 2010). Keterlibatan secara

umum bisa terjadi pada keterlibatan dalam program akademik maupun non

akademik. Non akademik yang dimaksud contohnya adalah ekstrakurikuler,

organisasi, dan pelatihan-pelatihan softskill. Semakin banyak keterlibatan

mahasiswa dalam program akademik maupun non akademik maka semakin

banyak pengalaman yang diperoleh.

Patton dalam Permana et al., (2016), menjelaskan self-efficacy adalah

keyakinan terhadap diri sendiri dengan penuh optimisme serta harapan untuk

dapat memecahkan masalah tanpa rasa putus asa. Ketika individu dihadapkan

pada stress yang akan timbul maka efikasi dirinya meyakinkan akan terjadinya

reaksi terhadap suatu situasi antara reaksi emosi dan usahanya dalam menghadapi

kesukaran. Efikasi diri yang dimiliki individu itu dapat membuat individu mampu

untuk menghadapi berbagai situasi. Penelitian yang dilakukan Halimah et al

(2017) memaparkan bahwa siswa yang memiliki keterlibatan rendah dipengaruhi

oleh kurangnya keyakinan siswa akan kemampuannya untuk berprestasi di

sekolah

Karena seseorang memiliki keyakinan akan kemampuan yang

dimilikinya, mahasiswa akan merasa mampu serta termotivasi dalam menghadapi

berbagai kegiatan ektra kampus diantaranya ekstrakurikuler, organisasi, dan

pelatihan-pelatihan softskill dan yakin atas konsekuensinya. Sehingga mampu

memberikan kontribusi terbaiknya yang dapat memperkaya pengalaman

pendidikan

Page 64: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

47

H4 : Self-Efficacy berpengaruh signifikan terhadap keterlibatan

mahasiswa (student engagement) dalam kegiatan ektra kampus

2.5.5. Pengaruh Self-Regulated terhadap keterlibatan mahasiswa dalam

kegiatan ekstra kampus

Teori I-E-O Astin (input-environment-outcome) mengungkapkan hasil

belajar (outcome) dapat menjadi fungsi interaksi dari input dan environment

(Tam, 2010). Input meliputi karakteristik siswa, dalam penelitian ini yang

termasuk input adalah self-regulated. Sedangkan environment mencakup berbagai

program, kebijakan, fakultas, teman sebaya, dan pengalaman pendidikan yang

berdampak pada siswa, dalam penelitian ini environment menggunakan proksi

student engagement, yaitu keterlibatan dalam kegiatan ekstra.

Kegiatan ekstra kampus adalah partisipasi mahasiswa dalam

memperbanyak pengalaman pendidikan. AUSSE mengungkapkan bahwa ada

banyak bentuk keterlibatan mahasiswa, mulai dari sifatnya yang sangat umum

sampai pada sifat yang spesifik (Radloff & Coates, 2010). Keterlibatan secara

umum bisa terjadi pada keterlibatan dalam program akademik maupun non

akademik. Non akademik yang dimaksud contohnya adalah ekstrakurikuler,

organisasi, dan pelatihan-pelatihan softskill. Semakin banyak keterlibatan

mahasiswa dalam program akademik maupun non akademik maka semakin

banyak pengalaman yang diperoleh.

Wolters et al., (2003) dan Zimmerman (1990) membagi aspek-aspek self-

regulated learning, salah satunya adalah aspek kognisi yang mampu mengingat

serta memecahkan masalah. Vrugt dan Oort dalam Handbook of Research on

Page 65: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

48

Student Engagement (2012) menjelaskan seseorang yang memiliki self-regulated

learning akan berusaha lebih keras ketika belajar, memiliki ketekunan, dan akan

mengerjakan tugas tepat waktu. Hal itu didukung dengan hasil penelitian

Wahyuni (2018b) self-regulated learning dimoderasi oleh student engagement

terhadap kompetensi akuntansi.

Mahasiswa yang memiliki self-regulated yang baik akan memiliki

keterlibatan kognitif yang tinggi. Aspek kognisi yang mampu megingat serta

memecahkan masalah, mendukung mahasiswa aktif dalam kegiatan diluar

perkuliahan semakin aktif mendorong mahasiswa terlibat dalam kegiatan

pemecahan masalah. Terdapat aspek motivasi dimana mahasiswa didorong oleh

alasan tertentu dalam mengikuti kegiatan ekstra serta aspek perilaku yang

memungkinkan mahasiswa mengatur jadwal belajar, sehingga mampu

memperkaya pengalaman pendidikan.

H5 : Self-Regulated berpengaruh signifikan terhadap keterlibatan

mahasiswa (student engagement) dalam kegiatan ekstra kampus

2.5.6. Pengaruh keterlibatan mahasiswa (student engagement) dalam

perkuliahan terhadap keterlibatan (student engagement) mahasiswa

dalam kegiatan ektra kampus

Teori I-E-O Astin (input-environment-outcome) mengungkapkan hasil

belajar (outcome) dapat menjadi fungsi interaksi dari input dan environment

(Tam, 2010). Input meliputi karakteristik siswa, sedangkan environment

mencakup berbagai program, kebijakan, fakultas, teman sebaya, dan pengalaman

pendidikan yang berdampak pada siswa, dalam penelitian ini environment

Page 66: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

49

menggunakan proksi student engagement, yaitu keterlibatan dalam kegiatan

perkuliahan dan keterlibatan dalam kegiatan ekstra kampus.

Belajar tidak hanya membaca buku dan mempelajari referensi perkuliahan,

akan tetapi belajar juga membutuhkan usaha yang lebih dari kedua hal tersebut,

dengan cara terlibat aktif dalam setiap perkuliahan atau dalam kegiatan diskusi

yang dilakukan dalam proses perkuliahan (Yanto et al., 2011b). AUSSE

menjelaskan bahwa tantangan akademik mempengaruhi output dari pendidikan

yang berupa nilai atau kompetensi dari mahasiswa itu sendiri (Hamzah &

Yanto 2015).

Kegiatan ekstra kampus adalah partisipasi mahasiswa dalam

memperbanyak pengalaman pendidikan. AUSSE mengungkapkan bahwa ada

banyak bentuk keterlibatan mahasiswa, mulai dari sifatnya yang sangat umum

sampai pada sifat yang spesifik (Radloff & Coates, 2010). Keterlibatan secara

umum bisa terjadi pada keterlibatan dalam program akademik maupun non

akademik. Non akademik yang dimaksud contohnya adalah ekstrakurikuler,

organisasi, dan pelatihan-pelatihan softskill. Semakin banyak keterlibatan

mahasiswa dalam program akademik maupun non akademik maka semakin

banyak pengalaman yang diperoleh.

Siswa yang aktif dalam kegiatan akademik cenderung menginginkan

kompetensi dan skill yang tidak disediakan dalam kegiatan akademik, atau

menjadikan kegiatan ekstra sebagai sarana aktualisasi diri. Sesuai dengan

pendapat Hamsa & Hartoto (2016), ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang

ditujukan untuk membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan,

Page 67: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

50

potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan. Sehingga diduga

terdapat hubungan antara keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan

terhadap keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra.

H6 : keterlibatan mahasiswa (student engagement) dalam kegiatan

perkuliahan berpengaruh signifikan terhadap keterlibatan mahasiswa (student

engagement) dalam kegiatan ekstra kampus

2.5.7. Pengaruh Self-Efficacy terhadap keterlibatan mahasiswa dalam

kegiatan PKL dan KKN

Teori I-E-O Astin (input-environment-outcome) mengungkapkan hasil

belajar (outcome) dapat menjadi fungsi interaksi dari input dan environment

(Tam, 2010). Input meliputi karakteristik siswa, dalam penelitian ini yang

termasuk input adalah self-efficacy. Sedangkan environment mencakup berbagai

program, kebijakan, fakultas, teman sebaya, dan pengalaman pendidikan yang

berdampak pada siswa, dalam penelitian ini environment menggunakan proksi

student engagement, yaitu keterlibatan dalam kegiatan PKL dan KKN.

Mu’ayati , (2014) menyatakan bahwa praktik kerja industri berpengaruh

terhadap kesiapan kerja siswa akuntansi. Perdana (2013) mengungkapkan bahwa

terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh kuliah kerja nyata terhadap

keterampilan sosial mahasiswa. Menurut Albert Bandura (1998) self-efficacy

sebagai keyakinan seseorang tentang kemampuan untuk menghasilkan tingkat

kinerja yang ditentukan yang mempengaruhi aktivitas kehidupan mereka, hal

tersebut penting dalam kegiatan PKL dan KKN. Menurut Linnenbrink E.A. &

Page 68: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

51

Pintrich P.R. (2003) siswa yang memiliki efikasi diri akan memiliki kemampuan

untuk mengerjakan tugas dengan kerja keras.

Efikasi diri membuat seseorang terdorong untuk memiliki keyakinan

positif pada sasaran penyelesaian tugas yang terdapat dalam PKL dan KKN.

Karena seseorang memiliki keyakinan akan kemampuan yang dimilikinya,

mahasiswa akan merasa mampu serta termotivasi dalam menghadapi berbagai

kegiatan PKL dan KKN, sehingga mampu memberikan kontribusi terbaiknya

yang dapat memperkaya pengalaman pendidikan

H7 : Self-Efficacy berpengaruh signifikan terhadap keterlibatan

mahasiswa (student engagement) dalam kegiatan PKL dan KKN

2.5.8. Pengaruh keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ekstra kampus

terhadap keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PKL dan KKN

Teori I-E-O Astin (input-environment-outcome) mengungkapkan hasil

belajar (outcome) dapat menjadi fungsi interaksi dari input dan environment

(Tam, 2010). Input meliputi karakteristik siswa, sedangkan environment

mencakup berbagai program, kebijakan, fakultas, teman sebaya, dan pengalaman

pendidikan yang berdampak pada siswa, dalam penelitian ini environment

menggunakan proksi student engagement, yaitu keterlibatan dalam kegiatan ekstra

kampus dan keterlibatan dalam kegiatan PKL dan KKN.

AUSSE mengungkapkan bahwa ada banyak bentuk keterlibatan

mahasiswa, mulai dari sifatnya yang sangat umum sampai pada sifat yang spesifik

(Radloff & Coates, 2010). Keterlibatan secara umum bisa terjadi pada keterlibatan

dalam program akademik maupun non akademik. Kegiatan ektra kampus

Page 69: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

52

membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat

(Hamsa & Hartoto, 2016), sedangkan Fenwick (2006) berpendapat bahwa

pemahaman tentang pembelajaran kerja dalam teori pengembangan sumber daya

manusia (SDM) dapat diperkaya dengan lebih memasukkan perspektif berbasis

praktik.

Kegiatan ekstra yang telah dilakukan mahasiswa dengan berbagai

pengalamannya dalam ekstrakurikuler, organisasi, dan pelatihan-pelatihan softskill

diharapkan mampu berkontribusi dalam keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan

PKL dan KKN. Adanya PKL dan KKN dalam kegiatan mahasiswa juga memberi

pegalaman dalam praktik dunia kerja dan bagaimana mulai mempersiapkan diri

berada ditengah masyarakat ketika telah mengakhiri studinya dan keterampilan

yang dimiliki induvidu yang dibentuk dari segala kegiatan pengembangan yang

diikutinya akan digunakan.

H8 : keterlibatan mahasiswa (student engagement) dalam kegiatan ekstra

kampus berpengaruh signifikan terhadap keterlibatan mahasiswa (student

engagement) dalam kegiatan PKL dan KKN

2.5.9. Pengaruh Self-Regulated terhadap keterlibatan mahasiswa dalam

kegiatan PKL dan KKN

Teori I-E-O Astin (input-environment-outcome) mengungkapkan hasil

belajar (outcome) dapat menjadi fungsi interaksi dari input dan environment

(Tam, 2010). Input meliputi karakteristik siswa, dalam penelitian ini yang

termasuk input adalah self-regulated. Sedangkan environment mencakup berbagai

program, kebijakan, fakultas, teman sebaya, dan pengalaman pendidikan yang

Page 70: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

53

berdampak pada siswa, dalam penelitian ini environment menggunakan proksi

student engagement, yaitu keterlibatan dalam kegiatan PKL dan KKN.

Mu’ayati , (2014) menyatakan bahwa praktik kerja industri berpengaruh

terhadap kesiapan kerja siswa akuntansi. Perdana (2013) mengungkapkan bahwa

terdapat hubungan yang signifikan antara pengaruh kuliah kerja nyata terhadap

keterampilan sosial mahasiswa. Bandura dalam Alfiana, (2013) menjelaskan

perubahan tingkah laku manusia dipengaruhi oleh adanya pola interaksi manusia

serta adanya kemampuan manusia dalam berfikir dan mengatur perilakunya

sendiri. Dimana salah satu dasar dari teori ini adalah pengaturan diri dan berfikir

(self-regulated).

Interaksi dalam menjalankan tugas yang ada dalam praktik PKL dan KKN

dapat mengembangkan keterampilan mahasiswa, disiplin dalam pelaksanaan tugas

dan prosedur dipengaruhi oleh perilaku mahasiswa sendiri atau pengendalian diri

yang baik. Mahasiswa yang memiliki self-regulated yang baik akan memiliki

keterlibatan kognitif yang tinggi. Aspek kognisi yang mampu megingat serta

memecahkan masalah, mendukung mahasiswa aktif dalam kegiatan PKL dan

KKN semakin aktif mendorong mahasiswa terlibat dalam kegiatan pemecahan

masalah. Terdapat aspek motivasi dimana mahasiswa didorong oleh alasan

tertentu dalam mengikuti kegiatan PKL dan KKN serta aspek perilaku yang

memungkinkan mahasiswa mengatur jadwal belajar, sehingga mampu

memperkaya pengalaman pendidikan.

H9 : Self-Regulated berpengaruh signifikan terhadap keterlibatan

mahasiswa (student engagement) dalam kegiatan PKL dan KKN

Page 71: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

54

2.5.10. Pengaruh keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan

terhadap keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan PKL dan KKN

Teori I-E-O Astin (input-environment-outcome) mengungkapkan hasil

belajar (outcome) dapat menjadi fungsi interaksi dari input dan environment

(Tam, 2010). Sedangkan environment mencakup berbagai program, kebijakan,

fakultas, teman sebaya, dan pengalaman pendidikan yang berdampak pada siswa,

dalam penelitian ini environment menggunakan proksi student engagement, yaitu

keterlibatan dalam kegiatan perkuliahan dan keterlibatan dalam kegiatan PKL dan

KKN.

Belajar tidak hanya membaca buku dan mempelajari referensi perkuliahan,

akan tetapi belajar juga membutuhkan usaha yang lebih dari kedua hal tersebut,

dengan cara terlibat aktif dalam setiap perkuliahan atau dalam kegiatan diskusi

yang dilakukan dalam proses perkuliahan (Yanto et al., 2011b). AUSSE

menjelaskan bahwa tantangan akademik mempengaruhi output dari pendidikan

yang berupa nilai atau kompetensi dari mahasiswa itu sendiri (Hamzah &

Yanto 2015). Menurut AUSSE keaktifan belajar (active learning) mahasiswa ini

dapat dilihat dari frekuensi serta kontribusi mahasiswa dalam proses diskusi di

kelas, dan tingkat kerja (Hamzah & Yanto, 2015).

Tantangan akademik yang ada dalam perguruan tinggi juga dapat

menciptakan budaya etik yang kuat, dimana perguruan tinggi dapat

menghasilkan lulusan yang memiliki karakter, etika serta moral yang baik dan

siap dalam dunia kerja secara professional (Weber 2014) Sehingga apa yang

Page 72: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

55

dipelajari dalam perkuliahan sangat berguna saat memasuki dunia kerja. Diduga

semakin mahasiswa terlibat dalam kegiatan perkuliahan maka mahasiswa akan

semakin aktif terlibat dalam kegiatan PKL dan KKN

H10 : keterlibatan mahasiswa (student engagement) dalam kegiatan

perkuliahan berpengaruh signifikan terhadap keterlibatan mahasiswa (student

engagement) dalam kegiatan PKL dan KKN

2.5.11. Pengaruh keterlibatan kegiatan perkuliahan terhadap kompetensi

komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi

Teori I-E-O Astin (input-environment-outcome) mengungkapkan hasil

belajar (outcome) dapat menjadi fungsi interaksi dari input dan environment

(Tam, 2010). Input meliputi karakteristik siswa, dalam penelitian ini yang

termasuk environment mencakup berbagai program, kebijakan, fakultas, teman

sebaya, dan pengalaman pendidikan yang berdampak pada siswa, dalam

penelitian ini environment menggunakan proksi student engagement, yaitu

keterlibatan dalam kegiatan perkuliahan dengan outcome adalah kompetensi

komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi

AUSSE menjelaskan bahwa tantangan akademik mempengaruhi output

dari pendidikan yang berupa nilai atau kompetensi dari mahasiswa itu sendiri

(Hamzah & Yanto 2015). Menurut AUSSE keaktifan belajar (active learning)

mahasiswa ini dapat dilihat dari frekuensi serta kontribusi mahasiswa dalam

proses diskusi di kelas, dan tingkat kerja (Hamzah & Yanto, 2015). Yanto

(2012) menyatakan bahwa student engagement berpengaruh terhadap

terbentuknya kompetensi akuntansi. Hal ini didukung oleh pendapat Astin (1984)

Page 73: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

56

bahwa keterlibatan mampu membentuk kompetensi. Rodiah Idris menyatakan

bahwa komunikasi sebagai keterampilan non-verbal, memberikan umpan balik,

menyajikan ide secara lisan dan tertulis, melakukan presentasi dan bernegosiasi

untuk mencapai tujuan dan mendapatkan dukungan / kesepakatan (Iksan et al.,

2012).

Sehingga dalam kegiatan perkuliahan frekuensi serta kontribusi

mahasiswa dalam proses diskusi di kelas, dan tingkat kerja, mahasiswa

diberikan kesempatan dalam mengembangkan kemampuan komunikasinya.

Sehingga pengalaman memperkaya pendidikan dengan melibatkan diri dalam

kegiatan perkuliahan diduga dapat meningkatkan kompetensi komunikasi dan

negosiasi mahasiswa akuntansi

H11 : keterlibatan mahasiswa (student engagement) dalam kegiatan

perkuliahan berpengaruh signifikan terhadap kompetensi komunikasi dan

negosiasi mahasiswa akuntansi

2.5.12. Pengaruh keterlibatan kegiatan ektra kampus terhadap kompetensi

komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi

Teori I-E-O Astin (input-environment-outcome) mengungkapkan hasil

belajar (outcome) dapat menjadi fungsi interaksi dari input dan environment

(Tam, 2010). Input meliputi karakteristik siswa, dalam penelitian ini yang

termasuk environment mencakup berbagai program, kebijakan, fakultas, teman

sebaya, dan pengalaman pendidikan yang berdampak pada siswa, dalam

penelitian ini environment menggunakan proksi student engagement, yaitu

Page 74: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

57

keterlibatan dalam kegiatan ekstra dengan outcome adalah kompetensi

komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi.

AUSSE mengungkapkan bahwa ada banyak bentuk keterlibatan

mahasiswa, mulai dari sifatnya yang sangat umum sampai pada sifat yang spesifik

(Radloff & Coates, 2010). Keterlibatan secara umum bisa terjadi pada keterlibatan

dalam program akademik maupun non akademik. Kegiatan ektra kampus

membantu perkembangan peserta didik, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat

(Hamsa & Hartoto, 2016). Yanto (2012) menyatakan bahwa student engagement

berpengaruh terhadap terbentuknya kompetensi akuntansi. Hal ini didukung oleh

pendapat Astin (1984) bahwa keterlibatan mampu membentuk kompetensi.

Rodiah Idris menyatakan bahwa komunikasi sebagai keterampilan non-verbal,

memberikan umpan balik, menyajikan ide secara lisan dan tertulis, melakukan

presentasi dan bernegosiasi untuk mencapai tujuan dan mendapatkan dukungan /

kesepakatan (Iksan et al., 2012).

Lingkungan yang termasuk student engagement sebagai proksi dalam

penelitian ini dapat memperluas pemahaman tentang bagaimana berbagai

pengalaman dapat berkontribusi terhadap hasil (outcome), dalam penelitian ini

hasilnya adalah kompetensi. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan diluar

kampus lingkungan organisasi mampu memberikan pengalaman lebih kepada

mahasiswa.

H12 : keterlibatan mahasiswa (student engagement) dalam kegiatan ekstra

kampus berpengaruh signifikan terhadap kompetensi komunikasi dan negosiasi

mahasiswa akuntansi

Page 75: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

58

2.5.13. Pengaruh keterlibatan kegiatan PKL dan KKN terhadap kompetensi

komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi

Teori I-E-O Astin (input-environment-outcome) mengungkapkan hasil

belajar (outcome) dapat menjadi fungsi interaksi dari input dan environment

(Tam, 2010). Input meliputi karakteristik siswa, dalam penelitian ini yang

termasuk environment mencakup berbagai program, kebijakan, fakultas, teman

sebaya, dan pengalaman pendidikan yang berdampak pada siswa, dalam

penelitian ini environment menggunakan proksi student engagement, yaitu

keterlibatan dalam kegiatan PKL dan KKN dengan outcome adalah kompetensi

komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi.

Tema tempat kerja sebagai lingkungan belajar memiliki sejarah panjang,

contoh paling terkenal dalam sejarah adalah guild abad pertengahan. Melalui

sistem latihan, di bawah pengawasan seorang profesional, seorang magang

mampu mencapai status pekerja harian kemudian memperoleh posisi profesional

dengan mengirimkan karya (Streumer, 2006). Mu’ayati , (2014) menyatakan

bahwa praktik kerja industri berpengaruh terhadap kesiapan kerja siswa akuntansi.

Perdana (2013) mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

pengaruh kuliah kerja nyata terhadap keterampilan sosial mahasiswa.

Work integreted learning merupakan suatu bentuk proses dan

lingkungan belajar bagi para mahasiswa di perguruan tinggi. Pengalaman praktik

lapangan tentunya memberikan kompetensi lebih kepada mahasiswa dimana

mahasiswa ditempatkan ditegah masyarakat Work integrated learning merupakan

salah satu komponen dari environment dalam model I-E-O Astin (1984) yang

Page 76: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

59

mampu mempengaruhi Outcome yang yaitu kompetensi komunikasi dan

negosiasi. Dengan memperkaya pengalaman melibatkan diri dalam kegiatan PKL

dan KKN diduga mampu meningkatkan kompetensi komunikasi dan negosiasi

mahasiswa akuntansi

H13 : keterlibatan mahasiswa (student engagement) dalam kegiatan PKL

dan KKN berpengaruh signifikan terhadap kompetensi komunikasi dan negosiasi

mahasiswa akuntansi

Page 77: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

127

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Berdasarkan pada hasil pengujian dan pembahasan yang penulis sajikan,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kompetensi komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi Universitas

Negeri Semarang memiliki nilai rata-rata 50,527 yang berarti kompetensi

komunikasi dan negosiasi berada pada kategori tinggi.

2. Self efficacy memiliki rata-rata 37,362, dengan kategori sangat tinggi. Self

regulated memiliki rata-rata 32,013 dengan kategori tinggi. Student

engagement perkuliahan memiliki rata-rata 37,081 dengan kategori tinggi,

ekstra kampus 27,772 dengan kategori cukup tinggi, PKL dan KKN

sebesar 34,604 dengan kategori tinggi.

3. Hasil deskripsi self-regulated yang tinggi menurut hasil koefisien

determinasi mampu dipengaruhi oleh self-efficacy sebesar 33,2%.

4. Hasil analisis menunjukkan bahwa kompetensi komunikasi dan negosiasi

mahasiswa akuntansi Universitas Negeri Semarang mampu didukung oleh

keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan sebesar 33,6% dan

kegiatan PKL, KKN sebesar 47,3%, sedangkan keterlibatan mahasiswa

dalam kegiatan ekstra kampus belum mampu mendukung kompetensi

komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi Universitas Negeri

Semarang.

Page 78: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

128

5. Keterlibatan mahasiswa akuntansi universitas negeri semarang dalam

kegiatan perkuliahan dipengaruhi oleh self efficacy sebesar 37,7% dan self

regulated sebesar 34,1% dari mahasiswa

6. Self efficacy dan self regulated tidak berpengaruh terhadap keterlibatan

mahasiswa dalam kegiatan ekstra kampus, namun keterlibatan ekstra

kampus didukung oleh keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan

sebesar 54,9%.

7. Keterlibatan dalam PKL, KKN didukung oleh self regulated berpengaruh

sebesar 15,9% dan self efficacy berpengaruh sebesar 45,9%, keterlibatan

perkuliahan berpengaruh terhadap keterlibatan PKL dan KKN sebesar

17,9% sedangkan ekstra kampus tidak mampu mendukung keterlibatan

dalam PKL dan KKN.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan diatas, maka saran yang dapat

diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa keterlibatan ekstra kampus tidak

mendukung terbentuknya kompetensi komunikasi dan negosiasi. Sehingga

universitas perlu mengoptimalkan kegiatan organisasi ekstra kampus yang

dapat mendukung serta mengembangkan kompetensi komunikasi dan

negosiasi khususnya mahasiswa akuntansi Universitas Negeri Semarang

melalui audiensi dengan para aktivis kampus baik untuk

menyelenggarakan perlombaan akuntansi atau mengikuti berbagai

perlombaan akuntansi diluar universitas.

Page 79: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

129

2. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa kompetensi komunikasi dan

negosiasi mahasiswa akuntansi Universitas Negeri Semarang mampu

didukung oleh keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan dan

kegiatan PKL, KKN. Sehingga Universitas perlu membina mahasiswa

untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas kegiatan PKL

dan KKN, serta mempertahankan dan meningkatkan kualitas pembelajaran

perkuliahan.

3. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa self-regulated mahasiswa

akuntansi belum mampu mendukung keterlibatan mahasiswa dalam

kegiatan PKL dan KKN, sehingga mahasiswa perlu menerima masukan,

pengertian serta edukasi mengenai pentingnya meregulasi dan mengatur

diri dalam kegiatan PKL dan KKN melalui kegiatan pembekalan atau

workshop sebelum pelaksanaan PKL dan KKN sehinnga self-regulated

mahasiswa yang saat ini menurut hasil deskriptif dengan ketegori tinggi

mampu disalurkan dalam kegiatan PKL dan KKN.

4. Bagi peneliti selanjutnya variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian

ini dapat dijadikan referensi dalam mengembangkan penelitian selanjutnya

sehingga dapat menemukan faktor-faktor lain dalam mengembangkan

kompetensi komunikasi dan negosiasi mahasiswa akuntansi, selain yang

telah disebutkan dalam penelitian ini.

Page 80: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

130

DAFTAR PUSTAKA

AICPA. (2006). Reference guide The AICPA Pre-certification Core Competency

Framework Accounting competencies Business competencies Professional.

Retrieved from

https://www.aicpa.org/interestareas/accountingeducation/resources/corecomp

etency.html%0A%0A

Albanes, J. (2013). Student school engagement as a potential predictor of high

school completion. Dissertation Abstracts International: Section B: The

Sciences and Engineering, 74(3–B(E)). Retrieved from

http://ezproxy.library.ubc.ca/login?url=http://search.ebscohost.com/login.asp

x?direct=true&db=psyh&AN=2013-99180-313&site=ehost-live&scope=site

Alfiana, A. D. (2013). Regulasi Diri Mahasiswa Ditinjau dari Keikutsertaan dalam

Organisasi Kemahasiswaan. JPIT (Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan), 01(02),

245–259.

Ansen, Y. (2013). Peningkatan Kinerja Perusahaan :, X(3), 14–21.

Arifin, Z., & Rahmawati, L. E. (2012). Snpt- And Kkni-Based Curriculum

Organization, (20).

Astin, A. W. (1984). Student Involvement : A Development Theory for Higher

Education. Journal of College Student Development, 25(4), 297–308.

https://doi.org/10.1016/0263-

AUSSE 2010 University of Tasmania Executive Summary Report Introduction

Population and sample summary. (2010).

Bandura, A. (1977). Autoeficacia: hacia una teoría unificadora del cambio de

comportamiento. Revisión Psicológica, 84(2), 191–215.

https://doi.org/10.1037/0033-295X.84.2.191

Bandura, A. (1998). Self-Efficacy, 4(1994), 71–81.

Cahyani, R., Rustaman, N. ., Arifin, M., & Hendriani, Y. (2014). Kemampuan

kognisi,kerja ilmiah dan sikap mahasiswa non IPA melalui pembelajaran

inkuiri berbantuan multimedia, 3(1), 1–4.

Cervone, H. F. (2014). Effective communication for project success.

https://doi.org/10.1108/OCLC-02-2014-0014

Ching, G. S. (2014). Factors affecting student engagement: An analysis on how

and why students learn, (May 2012).

Coates, H. (2009). Development of the Australasian survey of student, 1–17.

https://doi.org/10.1007/s10734-009-9281-2

Evelina, L., & Nego-, E. D. (2004). Pentingnya Keterampilan Berkomunikasi

Dalam Lobi Dan Negosiasi, 1(2), 50–58.

Page 81: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

131

Fenwick, T. (2006). Toward Enriched Conceptions of Work Learning:

Participation, Expansion, and Translation Among Individuals With/In

Activity, 5(3), 285–302. https://doi.org/10.1177/1534484306290105

Fredricks, J. A., Blumenfeld, P. C., Paris, A. H., & Fredricks, J. A. (2009). School

Enganement: Potential of the Concept, State of the Evidence, 74(1), 59–109.

https://doi.org/10.3102/00346543074001059

Ghozali. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progrm IBM SPSS 21.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali. (2016). Konsep dan Aplikasi Dengan Program AMOS 22.0 Update

Bayesian SEM. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Giri, E. F. (2008). Konvergensi Standar Akuntansi Dan Dampaknya Terhadap

Pengembangan Kurikulum Akuntansi Dan Proses Pembelajaran Akuntansi

Di Perguruan Tinggi Indonesia. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia,

6(2), 7–22. Retrieved from

http://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view/930

Gray, F. E. (2010). Business Communication Quarterly.

https://doi.org/10.1177/1080569909356350

Halimah, L., Kusdiyati, S., & Susandari, S. (2017). Pengaruh Konteks Teman

Sebaya Terhadap Keterlibatan Belajar Dengan Mediator Self-System

Processes. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 4(2), 265.

https://doi.org/10.15575/psy.v4i2.1612

Hamsa, M., & Hartoto, S. (2016). Survey Minat Siswa Kelas Vii Dan Viii Di

Smpn 1 Bangil Dalam Mengikuti Ekstrakurikuler Renang, 783–788.

Hamzah, M. R. G. N. B. ., & Yanto, H. (2015). Kompetensi Internasional

Akuntansi Forensik Mahasiswa Akuntansi Di Beberapa Universitas Di

Semarang. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan Program Studi Akuntansi

Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia,

3(3), 768–785. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.17509/jrak.v3i3.6620

Hanafy, S. (2014). Konsep belajar dan pembelajaran, 17(1), 66–79.

Handayani, S. (2016). Pentingnya Kemampuan Berbahasa Inggris Sebagai Dalam

Menyongsong Asean, 3, 102–106.

Handbook of Research on Student Engagement. (2012).

https://doi.org/10.1007/978-1-4614-2018-7

Hatta, M. (n.d.). hatta Prosiding SNA 19.pdf.

Hu, S., & Kuh, G. D. (2003). Maximizing What Students Get Out of College :

Testing a Learning Productivity Model, 44(2), 185–203.

https://doi.org/10.1353/csd.2003.0016

Ihmeideh, F. M., Al-Omari, A. A., & Al-Dababneh, K. A. (2010). Attitudes

Page 82: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

132

toward Communication Skills among Students ’ -Teachers ’ in Jordanian

Public Universities. Journal of Teacher Education, 35(4), 1–11.

https://doi.org/10.14221/ajte.2010v35n4.1

Iksan, Z. H., Zakaria, E., & Meerah, T. S. . (2012). Communication skills among

university students, 59, 71–76. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.09.247

Immanuela, I. (2009). Adopsi Penuh Dan Harmonisasi Standar Akuntansi

Internasional Intan Immanuela, 1–14.

Indriastuti, M. (2012). Review Standar Iapi 2009, 1(1), 1–10.

Jen, C. T. (2013). The influence of conflict centrality and task interdependency on

individual performance and job satisfaction.

https://doi.org/10.1108/10444061311316762

Kemlu. (2015). Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Retrieved from

https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/asean/Pages/Masyarakat-Ekonomi-

ASEAN-(MEA).aspx

Khotimah, & Yanto, H. (2018). Peran Student Engagement Dalam Meningkatkan

Pemahaman Konsep Akuntansi Siswa Smk Negeri 2 Pekalongan, 7(3).

Komives, S. R. (2009). Predicting the Individual Values of the Social Change

Model of Leadership Development : The Role of College Students ’

Leadership and Involvement Experiences, 7(3), 133–166.

Kuh, G. D. (2009). What Student Affairs Professionals Need to Know About

Student Engagement, 50(6), 683–706. https://doi.org/10.1353/csd.0.0099

Kuh, G. D. (2010). Change : The Magazine of Higher Learning What We ’ re

Learning About Student Engagement From NSSE : Benchmarks for

Effective Educational Practices Educational Practices, (October 2014), 37–

41. https://doi.org/10.1080/00091380309604090

Lievens, A., Moenaert, R. K., & Jegers, R. S. (2006). Linking communication to

innovation success in the financial services industry : a case study analysis.

Linnenbrink E.A., & Pintrich P.R. (2003). the Role of Self-Efficacy Beliefs

Instudent Engagement and Learning Intheclassroom. Reading and Writing

Quarterly, 19(May 2013), 119–137.

https://doi.org/10.1080/10573560308223

Luen, Y. (2014). Taiwan student engagement model : Conceptual framework and

overview of psychometric properties Taiwan student engagement model :

Conceptual framework and overview of psychometric properties, (May).

https://doi.org/10.5861/ijrse.2012.v1i1.19

Martha, B. W., & Pudjiastuti, E. (2016). Jurnal Pendidikan Khusus Hubungan

Self-Regulated Learning Dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Adaptif

Siswa Tunadaksa Diajukan kepada Universitas Negeri Surabaya, 1–7.

Page 83: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

133

Mu’ayati, & Margunani. (2014). Pengaruh Praktik Kerja Industri (Prakerin),

Penguasaan Mata Diklat Produktif Akuntansi Dan Minat Kerja Siswa

Terhadap Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja Siswa Smk Program Keahlian

Akuntansi Di Smk N 1 Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014, 3(2), 327–335.

Mutmainah, S. (2008). Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif

Berbasis Kasus yang Berpusat pada Mahasiswa Terhadap Efektifvitas

Pembelajaran Akuntansi Keperilakuan.

Perdana, Nurmalisa, & Holilulloh. (2013). Pengaruh Pelaksanaan Kuliah Kerja

Nyata (Kkn) Terhadap Keterampilan Sosial Mahasiswa Program Studi Ppkn

Universita Lampung Tahun 2013, 1–15.

Permana, H., Harahap, F., & Astuti, B. (2016). Hubungan Antara Efikasi Diri

dengan Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Pada Siswa Kelas IX di MTS

Al Hikmah Brebes. Jurnal Hisbah., 13(1), 51–68.

Putro, D. A. (2017). Evaluasi Kesiapan Kerja Mahasiswa Program Studi

Akuntansi Stie Perbanas Surabaya Di Era Masyarakat Ekonomi Asean

(Mea).

Rachmawati, Y. E. (2012). Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Kematangan

Karir Pada Mahasiswa Tingkat Awal Dan Tingkat Akhir Di Universitas

Surabaya, 1(1), 1–25.

Radloff, A., & Coates, H. (2010). Doing more for learning : enhancing

engagement and outcomes : Australasian Survey of Student Engagement :

Australasian Student Engagement Doing more for learning : Enhancing

engagement and outcomes.

Rafaelita, M. (2015). ASEAN Economic Community 2015: Labor Mobility and

Mutual Recognition Arrangements on Professional Services.

Riyandi, S. (2017). 8 Profesi ini banyak saingan dalam pasar bebas ASEAN. 19

Januari 2017. Retrieved from https://www.merdeka.com/uang/8-profesi-ini-

banyak-saingan-dalam-pasar-bebas-asean.html

Sa’adah, U., & Ariati, J. (2018). Hubungan Antara Student Engagement (

Keterlibatan Siswa ) Dengan Prestasi Akademik Mata Pelajaran Matematika

Pada Siswa Kelas Xi Sma Negeri 9 Semarang, 7(Nomor 1).

Savira, F., & Suharsono, Y. (2013). Self-Regulated Learning (Srl) Dengan

Prokrastnasi Akademik Pada Siswa Akselerasi, 01(01), 66–75.

Siaran Pers - IAI ICAEW Seminar. (2016). Kejar Ketertinggalan Akuntan di

ASEAN IAI Siapkan Sertifikasi dan Penataan Profesi. Retrieved from

http://iaiglobal.or.id/v03/berita-kegiatan/detailberita-895=siaran-pers--iai-

icaew-seminar-

Siregar, S. (2016). Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Page 84: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

134

Siriwardane, H. P., & Durden, C. H. (2014). Accounting Education : An

International The Communication Skills of Accountants : What we Know

and the Gaps in our Knowledge The Communication Skills of Accountants :

What we Know and the Gaps in our Knowledge, (September 2014), 37–41.

https://doi.org/10.1080/09639284.2013.847329

Streumer, J. N. (2006). Work-Related Learning. Netherlands: springer. Retrieved

from www.springer.com

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Suttipun, M. (2014). The readiness of thai accounting students for the ASEAN

economic community: An exploratory study. Asian Journal of Business and

Accounting, 7(2), 139–157.

Suwardi. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Kompetensi Dasar Ayat Jurnal Penyesuaian Mata Pela- Jaran Akuntansi

Kelas Xi Ips Di Sma Negeri 1 Bae Kudus, 1(2).

Tam, M. (2010). Journal of Higher Education University Impact on Student

Growth : A quality measure ?, (December 2014), 37–41.

https://doi.org/10.1080/1360080022000013527

Trianton, T. (2015). Strategi pemertahanan identitas dan diplomasi budaya

melalui pengajaran sastra etnik bagi penutur asing, 608–614.

Ulum, M. ., & Yanto, H. (2017). Kontribusi Motivasi Berprestasi, IPK dan

Student Engagement dalam Membangun Kompetensi Mahasiswa Akuntansi,

6(2), 106–113.

Wahyudin, A. (2015). Metodologi penelitian Penelitian Bisnis & Pendidikan.

Semarang: UNNES PRESS.

Wahyuni, E. A., & Sukirman. (2018). Peran Student Engagement Dalam

Memoderasi Pengaruh Self-Efficacy Dan Self-Regulated Learning Terhadap

Kompetensi Akuntansi, 7(1), 92–106.

Weber, J. (2014). Implementing an Organizational Ethnics Program in an

Academic Environment: the Challenges and Opportunities for the Duquesne

University Schools of Business, 65(1), 23–42.

https://doi.org/10.1007/sl0551-005-3970-2

Whitmire, E. (1998). Development of Critical Thinking Skills : An Analysis of

Academic Library Experiences and Other Measures, (May), 266–273.

Wicaksono, L. (2015). Keefektivan Pemodelan Terhadap Peningkatan Efikasi-

Diri Akademik Siswa Smp ( Kajian Teoritik Aplikasi Teori Bandura ), 1404–

1419.

Page 85: ANTESEDEN KOMPETENSI KOMUNIKASI DAN NEGOSIASI …lib.unnes.ac.id/35805/1/7101415019_Optimized.pdf · negosiasi mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam perkuliahan

135

Wolters, A., Pintrich, P. R., & Karabenick, stuart A. (2003). Assessing Academic

Self-regulated Learning Christopher. Vasa, 2003(April).

https://doi.org/10.1007/b100487

Yanto, H. (2012). Towards International Competence of Indonesian Accounting

Undergraduates: a Systems Approach To Identify Inter- Education Process a

Dissertation Submitted By. University Of Southern Queensland, 1–322.

Yanto, H. (2015). Internationalizing The Accounting Graduates ’ Competencies

Through The Improvement Of Student, 527–537.

Yanto, H., Fam, S., Teknikal, U., Baroroh, N., Semarang, U. N., Jati, K. W., &

Semarang, U. N. (2018). Graduates ’ Accounting Competencies In Global

Business : Perceptions Of Indonesian, 22(3), 1–17.

Yanto, H., Mula, J. M., & Kavanagh, M. H. (2011a). Developing student’s

accounting competencies using Astin’s I-E-O model: An identification of

key educational inputs based on Indonesian student perspectives.

Yanto, H., Mula, J. M., & Kavanagh, M. H. (2011b). Does Student Engagement

Matter in Building Students’ Accounting Competencies? Evidence from

Indonesian Universities. Ssrn, 2012, 1–18.

https://doi.org/10.2139/ssrn.3173440

Yu, S., & Ko, Y. (2016). Communication competency as a mediator in the self-

leadership to job performance relationship. Collegian.

https://doi.org/10.1016/j.colegn.2016.09.002

Yulianti, E. (2015). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Grand Fatma

Hotel Di Tenggarong Kutai Kartanegara, 3(4), 900–910.

Zimmerman, B. J. (1986). Becoming a Self-Regulated Learner : Key Su

bprocesses ? Which Are the, 313, 307–313.

Zimmerman, B. J. (1989). A social cognitive view of self-regulated academic

learning. Journal of Educational Psychology, 81(3), 329–339.

https://doi.org/10.1037/0022-0663.81.3.329

Zimmerman, B. J. (1990). Self-Regulated Learning and Academic Achievement:

An Overview Barry. Educatioal Psychologist.

https://doi.org/10.1207/s15326985ep2501