ansin-2
-
Upload
gigih-sanjaya-putra -
Category
Documents
-
view
217 -
download
3
description
Transcript of ansin-2
LAPORAN ANALISA SINTESA
TINDAKAN KEPERAWATAN HECTING
Nama psien : Tn.S (17 tahun)
Diagnosa medis : Vulnus laserasi digiti V
Tanggal masuk : 25 Februari 2015
1. Diagnosa Keperawatan dan Dasar Pemikiran
a. Diagnose keperawatan
Pengkajian ABCD
Airway
Jalan napas paten
Breathing
Pernapasan spontan, frekuensi 18x/mnt, irama teratur, tidak menggunakan
otot pernapasan.
Circulation
Cyanosis dan diaporesis tidak ada, mukosa lembab, akral hangat, suhu
36,40C, turgor elastis, nadi teraba jelas, frekuensi 80x/m. Klien tampak
pucat, konjunctiva tidak anemis. Tekanan darah 110/80 mmHg.
Disability and drug
Kondisi klien baik, tingkat kesadaran compos mentis, telapak kaki kanan
terdapat luka tersayat karena tertabrak motor, klien berbaring ditempat
tidur. Sebelumnya klien tidak ada menggunakan obat-obatan.
Analisa data:
1) Ds:
Klien mengatakan luka terasa nyeri dan pegal, merasa ngeri karena
darah terus keluar dari luka kakinya.
Do:
Klien tampak tenang sesekali meringis kesakitan.
Diagnosa keperawatan :
Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor mekanik
gesekan dan tekanan pada kulit
2) Ds:
Klien mengatakan area luka terasa nyeri sekali
Do:
Klien tampak meringis kesakitan
Diagnosa keperawatan :
Nyeri b/d terputusnya kontinuitas tulang dan jaringan.
Ds: ---
Do:
Telapak kaki kanan harus dijahit karena terbuka akibat luka
kecelakaan tertabrak motor. Jumlah jahitan luar 5 buah. Kondisi luka
bersih.
Diagnosa keperawatan:
Risiko infeksi b/d tindakan invasif yang dilakukan.
b. Dasar pemikiran
Luka sayat/ laserasi dengan penyebab benda tajam ukuran besar/berat.
Luka membentuk lingkaran sesuai dengan organ yang dipotong.
Perdarahan hebat, resiko infeksi tinggi, terdapat gejala pathom limb.
Vulnus yang terjadi dapat menimbulkan beberapa tanda dan gejala seperti
bengkak, krepitasi, shock, nyeri, dan deformitas atau bisa juga
menimbulkan kondisi yang lebih serius
2. Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan
Melakukan tindakan penutupan jaringan (hecting) untuk menghentikan
perdarahan dan menyatukan kembali jaringan yang terputus serta
meningkatkan proses penyambungan dan penyembuhan jaringan dan juga
mencegah luka terbuka yang akan mengakibatkan masuknya
mikroorganisme/infeksi.
3. Prinsip-Prinsip Tindakan
a. Steril
b. Tindakan dilakukan secara tepat dan benar
c. Tindakan dilakukan sesuai dengan indikasi/advis dokter
d. Prosedur pelaksanaan
1) Pesiapan Alat Hecting:
- Spuit 5 cc
- Kapas Alkohol 70%
- Lidokain 1%
- Pengalas
- Kasa steril
- Gunting benang
- Nalpoeder
- Pinset anatomis
- Korentang
- Jarum kulit
- Jarum otot (bila perlu)
- Benang kulit (side)
- Benang otot/ catgut(bila perlu)
- Nierbekken (bengkok)
- Larutan antiseptik/ garam faal
- Kom
- Sarung tangan steril
- Waskom berisi larutan chlorine 0,5 %
-
2) Persiapan pasien dan perawat:
- Memberitahu klien tindakan yang akan dilakukan
- Memasang sampiran/penutup/tirai
- Mengatur posisi klien senyaman mungkin
- Mencuci tangan dengan sabun dan di air mengalir, kemudian
keringkan dengan handuk bersih atau hand dryer.
- Memasang perlak dan pengalasnya
3) Penatalaksanaan:
- Memakai sarung tangan
- Mengkaji luka, kedalaman, luasnya dan keadaan luka
- Membersihkan luka dengan larutan antiseptik atau larutan garam
faal. Gunakan kassa terpisah untuk setiap usapan, membersihkan
luka dari area yang kurang terkontaminasi ke area lebih bersih.
- Menyiapkan injeksi lidokain 1 %.
- Lakukan desinfeksi pada ujung luka / daerah yang akan disuntik
dengan menggunakan alkohol 70% secara sirkuler dengan
diameter kerang lebih 5 cm
- Menyuntikan lidokain secara sub cutan di sekitar tepi luka.
- Melakukan aspirasi, apabila tidak ada darah masukan lidokain
secara perlahan-lahan sambil menarik jarum dan memasukan obat
sepanjang tepi luka. Lakukan pada tepi luka yang lainnya.
- Tunggu 2 menit agar lidokain berreaksi
- Sambil menungu reaksi obat, siapkan nalpoeder, jarum dan
benang.
- Uji reaksi obat dengan menggunakan pinset
- Jahit luka kurang lebih 1 cm diatas ujung luka dan ikat, gunting
benang sisakan kira-kira 1 cm. jahit satu persatu dengan jarak
jahitan satu dengan yang lainnya kurang lebih 1 cm
- Teruskan sampai semua luka terjahit.
- Berikan antiseptik pada luka
- Tutup luka dengan kassa steril dan rekatkan dengan plester
- Rapikan pasien
- Bereskan alat
- Buka sarung tangan dan rendam dalam larutan chlorin 0,5%
bersama alat-alat lainnya selama 10 menit
- Cuci tangan.
-
4) Analisa Tindakan Keperawatan
Penjahitan luka bertujuan untuk menyatukan jaringan yang terputus
serta meningkatkan proses penyambungan dan penyembuhan jaringan dan
juga mencegah luka terbuka yang akan Mengakibatkan masuknya
mikroorganisme/infeksi. Ukuran kulit yang yang diambil dari kedua tepi luka
harus sama besarnya. Tempat tusukan jarum sebaiknya sekitar 1-3 cm dari
tepi lukia.. Jarak antara dua jahitan sebaiknya kurang lebih sama dengan
tusukan jarum dari tepi luika. Tepi luka diusahakan dalam keadaan terbuka
keluar (evferted) setelah penjahitan.
Luka dengan pendarahan yang cukup deras, cukup kita tekan
menggunakan kain bersih sebagai pengganti kasa pembalut. Jangan sekali-
kali melakukan pengikatan pada bagian organ tubuh sebagai upaya
menghentikan pendarahan sebab tindakan ini justru beresiko menyebabkan
kematian jaringan yang ada di sekitar luka karena tidak menerima suplai darah
akibat pengikatan tadi..
5) Bahaya Yang Mungkin Muncul
- Jika jahitan terlalu tegang dapat menyebabkan avaskularisasi
sehingga menyebabkan kematian jaringan
- Jika teknik penjahitan yang dilakukan tidak steril maka dapat terjadi
infeksi
- Pembersihan luka yang kurang teliti juga dapat menimbulkan infeksi jika
masih ada benda asing yang tertinggal pada luka
-
6) Hasil Yang Didapat dan Maknanya
S:
Klien mengatakan tidak merasakan nyeri saat luka dijahit
O:
Luka sayat pada telapak kaki kanan dijahit sebanyak 6 jahitan dibalut
dengan kasa steril
A:
Masalah risiko infeksi tidak muncul
P:
- Anjurkan klien untuk kontrol 2 hari lagi di poli ortopedi
- Anjurkan klien untuk menjaga luka agar tidak basah
- Anjurkan klien untuk tidak pantang memakan apapun kecuali
memiliki alergi
-
7) Tindakan Keperawatan Lain Yang Dapat Dilakukan Untuk Mengatasi
Diagnose Keperawatn Diatas (Mandiri dan Kolaboratif)
- Injeksi IM tetagam 250 iu
- Pemberian obat antibiotik dan anti nyeri
-
8) Evaluasi Diri
Tindakan yang dilakukan pada Tn.S sudah sesuai dengan prosedur.
9) Kepustakaan
- Mansjoer, Arif . 2000. Kapita selekta kedokteran. Ed.3 jilid 2. Jakarta :
FKUI
- Nanda Diagnosis Keperawatan 2012-2014