ANNUAL REPORT PT PYRIDAM 2009r - Pyridam Farma Tbk · memisahkan kegiatan produksi farmasi dari...

95

Transcript of ANNUAL REPORT PT PYRIDAM 2009r - Pyridam Farma Tbk · memisahkan kegiatan produksi farmasi dari...

  • 3Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    3

    3 Daftar Isi 3 Table of Content

    4 Ringkasan Data Keuangan4 Financial Highlight

    5 Sambutan Presiden Komisaris34 President Commissioners Statement

    6 Laporan Direktur Utama 35 President Directors Statement

    8 Riwayat Singkat36 Brief History

    9 Visi & Misi37 Vision & Mission

    10 Profil Perusahaan dan Rekam Jejak Perkembangan38 Historical Milestone

    12 Analisa dan Pembahasan Manajemen40 Management Review & Analysis

    18 Tata Kelola Perseroan45 Corporate Governance

    23 Tanggung Jawab & Kegiatan Sosial23 Corporate Social Responsibility

    25 Bagan Struktur Organisasi25 Organization Structure Chart

    26 Riwayat Hidup 26 Curriculum Vitae

    51 Laporan Keuangan51 Financial Report

    Daftar Isi

    Table of Content

  • 4Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    RINGKASAN DATA KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHT

    Dalam jutaan Rupiah, kecuali yang diberi tanda khusus (*)

    * = nilai sebenarnya tidak dalam satuan juta

    Keterangan/Description 2009 2008 2007 2006 2005

    Penjualan Bersih132,001 119,581 86,643 61,336 39,639Net Sales

    Laba Kotor84,244 78,366 55,631 40,240 23,404Gross Profit

    Laba Usaha6,829 6,157 4,160 4,039 2,793Income From Operations

    Laba Bersih3,773 2,308 1,743 1,729 1,328Net Income

    Jumlah Aktiva99,937 98,655 95,157 83,127 76,551Total Assets

    Jumlah Modal Kerja Bersih23,821 16,179 10,857 9,543 5,196Total Net Working Capital

    Jumlah Kewajiban26,911 29,402 28,213 17,926 13,079Total Liabilities

    Jumlah Ekuitas73,026 69,253 66,944 65,200 63,471Total Shareholders Equity

    Jumlah Saham Yang Beredar*535,080,000 535,080,000 535,080,000 535,080,000 535,080,000Number of Outstanding Shares*

    Laba Bersih per Saham*7.05 4.32 3.26 3.23 2.48Number of Outstanding Shares*

    Rasio Laba Terhadap Jumlah Aktiva3.76% 2.34% 1.83% 2.08% 1.74%Net Income per Share*

    Rasio Laba Terhadap Ekuitas5.17% 3.33% 2.60% 2.65% 2.09%Return on Assets

    Rasio Lancar2.09 1.64 1.45 1.69 1.41Current Ratio

    Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas0.37 0.43 0.42 0.27 0.21Leverage Ratio

    Rasio Kewajiban Terhadap Jumlah Aktiva0.27 0.30 0.30 0.22 0.17Liabilities to Assets Ratio

    in millions of rupiah, unless specifically marked (*)

    * = actual value not in million unit

  • 5Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    SAMBUTAN PRESIDEN KOMISARIS

    Para Pemegang Saham yang terhormat,

    Dengan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih atas rakhmatNya sehingga tahun 2009 dapat kita lalui dengan baik, perkenankanlah kami menyampaikan sambutan singkat sebagai pembukaan laporan tahunan PT. Pyridam Farma Tbk. tahun 2009 ini.

    Pada akhir tahun 2008, Direksi masih melihat adanya beberapa beberapa resiko dan hambatan yang diperkirakan dapat menggangu rencana perusahaan, baik yang berupa faktor eksternal maupun yang berupa faktor internal.

    Resiko yang dimaksudkan antara lain:

    yang diberikan dengan resep;

    tidak langsung mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap obat yang dipasarkan;

    direkrut oleh kompetitor;

    melemahnya nilai Rupiah terhadap US Dollar sehingga semakin membebani biaya produksi.

    Beberapa hambatan tersebut telah dapat diatasi oleh Direksi dengan seluruh staf yang terlibat sehingga dampaknya menjadi tidak terlalu signifikan.

    Pada awal tahun 2009 Pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak, premium pada khususnya, dari Rp. 5.500,- per liter menjadi Rp. 4.500,- Meskipun penurunan ini tidak berdampak langsung kepada operasional perusahaan tetapi tetap merupakan berkah yang baik bagi perusahaan sehingga penurunan daya beli masyarakat atas permintaan produk obat tidaklah terlalu drastis.

    Depresiasi nilai rupiah terhadap US Dollar ternyata tidaklah sebesar yang diperkirakan sebelumnya, bahkan dapat dikatakan dalam kondisi stabil sehingga pengaruhnya terhadap biaya impor bahan baku, walaupun mengalami kenaikan, tidaklah terlalu besar.

    Kondisi tersebut di atas membuahkan hasil dimana kinerja Perseroan pada tahun 2009 menjadi positif :

    dari Rp. 119.580.973.204,- menjadi Rp. 132.000.542.048,- ;

    atau peningkatan setara dengan 63,41%.

    Untuk itu Dewan Komisaris memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan Perseroan yang telah bahu membahu bekerja-sama dengan Direksi guna meraih hasil yang positif di atas.

    Namun demikian, strategi Perseroan tahun 2010 tetaplah harus disusun dengan secermat mungkin oleh Direksi. Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN China (ACFTA) dapat menggerus pencapaian yang diperoleh Perseroan bila produk-produk obat dari China dapat menembus pasar Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan tentang kewajiban menggunakan obat generik pada fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah serta Peraturan Menteri Keuangan tentang biaya promosi dan penjualan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dapat menjadi batu sandungan dalam rencana kerja Perseroan untuk mencapai peningkatan target yang diharapkan.

    Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka kami harapkan agar Direksi dapat menyusun strategi yang jitu bagi Perseroan sehingga Perseroan dapat berjalan dengan baik dan dapat mengatasi hambatan-hambatan yang diperkirakan akan timbul di tahun-tahun mendatang.

    Dewan Komisaris PT. Pyridam Farma Tbk. telah menerima dan menyetujui laporan Direksi tahun 2009, demikian halnya telah menerima dan memberikan persetujuan atas rencana kerja Direksi untuk tahun 2010.

    Untuk tahun 2010 ini dan tahun-tahun mendatang, Dewan Komisaris mengharapkan kerjasama yang erat secara vertikal dan horisontal dalam organisasi PT. Pyridam Farma Tbk. dapat terus ditingkatkan, sehingga kinerja perseroan dalam tahun yang satu menjadi lebih baik dari pada tahun yang sebelumnya. Dalam upaya memenuhi upaya tersebut, seluruh lapisan dalam jajaran organisasi PT. Pyridam Farma Tbk., diharapkan untuk dapat memberikan peningkatan performa dan prestasi lebih baik lagi yang pada akhirnya, dapat membuat Perseroan terus menjadi lebih baik dari waktu ke waktu secara berkesinambungan.

    Sebagai akhir kata, Dewan dengan ini mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan kerja sama pihak-pihak yang terkait sehingga perseroan dapat terus meraih keberhasilan sebagaimana telah, dan bahkan diharapkan, melampaui yang semula direncanakan.

    Jakarta, April 2010

    Ir. Sarkri KosasihKomisaris Utama

  • 6Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    LAPORAN DIREKTUR UTAMA

    Dengan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rakhmat dan karuniaNya, sehingga kita dapat menyongsong tahun yang baru, 2010 dengan selamat dan kembali menutup tahun 2009 sebagai tahun keberhasilan.

    PT. Pyridam Farma Tbk., dengan lebih dari 600 sumber daya manusia yang berkomitmen tinggi untuk secara terus-menerus memanfaatkan peluang secara maksimal dalam lingkungan Perusahaan yang mencakup kantor pusat dan pabrik. Dengan kemampuan yang dimiliki untuk berprestasi pada bidangnya masing-masing, mereka telah mencapai hasil gemilang yang ditandai dengan pertumbuhan yang berkesinambungan dari tahun ke tahun.Perusahaan menyadari arti penting dari sumber daya manusia yang dimilikinya sebagai penyumbang keberhasilan dan dengan ini Perusahaan menyampaikan penghargaan kepada mereka semua dan dengan tidak henti-hentinya terus memberikan motivasi untuk mencapai tingkat tertinggi dalam keberhasilan.Pemusatan perhatian dan usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam bidang tehnik, pemasaran dan manajemen adalah suatu upaya yang terus menjadi salah satu kebutuhan utama Perusahaan melalui program pelatihan professional baik yang bersifat internal maupun yang eksternal.

    Dari usaha tersebut yang telah ditempuh Perusahaan sampai saat ini telah memberikan hasil yang menggembirakan dengan ringkasan pencapaian seperti uraian berikut ini.

    Ringkasan kinerja Perusahaan pada tahun 2009:a. Penjualan bersih meningkat sebesar 10,39% menjadi

    Rp. 132.000.542.048,- dari Rp. 119.580.973.204,- pada tahun sebelumnya;

    b. Laba bersih meningkat 63,41% dari semula Rp. 2.308.877.329,- pada tahun 2008 menjadi Rp. 3.772.968.359,-;

    c. Ratio keuangan Perusahaan secara umum mengalami perbaikan dan peningkatan.

    Penurunan daya beli masyarakat yang drastis pada semester ke-2 tidaklah terlalu negatif pengaruhnya terhadap kinerja Perusahaan dalam keseluruhan tahun yang masih berhasil membukukan kenaikan volume penjualan sebesar 10,39%; besaran yang setara dengan kenaikan volume penjualan industri farmasi secara nasional.

    Proyeksi kedepan pertumbuhan industri farmasi di Indonesia tidak menentu; dengan adanya faktor-faktor yang berpengaruh besar, diantaranya adalah nilai tukar Rupiah terhadap Dollar. Apabila Rupiah melemah terhadap Dollar maka banyak industri farmasi berskala kecil akan gulung tikar karena ketergantungan importasi untuk bahan

    baku. Faktor yang lain adalah rencana Pemerintah untuk memangkas harga jual obat generik bermerek oleh Pemerintah yang bertujuan untuk membantu golongan ekonomi lemah dapat menjangkau obat-obatan, baik generik, maupun bermerk. Namun, hal ini dapat dipandang kontroversial, karena sebagian besar industri OGB adalah milik Pemerintah.

    Perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dengan PRC yang effektif mulai berlaku sejak 1 Januari 2010 dapat menjadi sumber penyebab pengurangan karyawan yang dapat diatasi dengan peningkatan produktifitas dan effisiensi Perusahaan melalui kemampuan dan tingkat disiplin sumber daya manusianya. Upaya untuk dapat meningkatkan effisiensi dalam produksi dan penetapan harga yang bersaing terhadap produk luar, produk dari PRC khususnya, hanya dapat diwujudkan apabila Pemerintah dan industri farmasi secara bersama dan konsekwen menerapkan azas pengelolaan Pemerintahan/Perseroan yang baik (good corporate governance) dengan tujuan untuk dapat memangkas ekonomi biaya tinggi yang selalu dan akan mengancam daya saing produk dalam negeri terhadap produk-produk dari PRC dan negara lain yang berbiaya rendah.

    Direksi akan memusatkan perhatian pada upaya-upaya diatas, dimana pengelolaan Perusahaan akan didasarkan pada standard good corporate governance. Komisaris Independen dan Direktur Independen bersama dengan komite Audit yang dipimpin oleh Komisaris Independen merupakan salah satu sarana Perseroan melaksanakan operasi sehari-hari sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan serta norma-norma lain yang sudah digariskan Pemerintah.

    Komisaris Independen mempunyai kewenangan untuk memperoleh informasi, data dan penyelenggaraan audit setiap saat apabila dianggap perlu.

    Perusahaan memberikan bantuan secara berkelanjutan kepada pos-pos pelayanan kesehatan terpadu dan sarana pelayanan masyarakat lainnya disekitar lokasi Perusahaan.Pemberian obat-obatan secara cuma-cuma juga dilakukan oleh Perusahaan kepada klinik-klinik dan badan-badan sosial lainnya sesuai kebutuhan dari waktu ke waktu.

    Dalam bidang finansial, beberapa bank tetap terus memberikan dukungan finansial secara penuh kepada Perusahaan dengan pemberian suku bunga yang menarik. Hal ini merupakan salah satu faktor utama bagi Perusahaan untuk kelancaran operasional sehari-hari dan sarana Perusahaan mencapai target tahunannya. Bank-bank tersebut adalah bank OCBC-NISP, bank BCA, bank Mandiri dan bank HSBC.

  • 7Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    LAPORAN DIREKTUR UTAMA

    Untuk tahun berjalan, para anggota Direksi telah sepakat dan berkomitmen untuk kembali meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan. Target peningkatan penjualan bersih yang moderat sebesar 10% telah disosialisasikan kepada jajaran tingkat Manajer.

    Pada kesempatan ini Direksi menyampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan. Para rekanan dan relasi dagang, finansial, profesi kedokteran dan asosiasi untuk dukungan dan kerja-sama yang baik.

    Salam sejahtera,

    Handoko Boedi SoetrisnoDirektur Utama

    Ucapan terima kasih dari Direksi juga diucapkan kepada para investor yang telah dan tetap memberi kepercayaan kepada Perusahaan untuk tetap menempatkan investasi mereka.

  • 8Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    RIWAYAT SINGKAT

    PT. Pyridam Farma, Tbk. didirikan pada tanggal 27 November 1976 berdasarkan Akta Notaris No. 31 yang dibuat oleh Notaris Tan Tiong Kie dan disahkan oleh Kementrian Kehakiman Indonesia melalui Surat Keputusan No. YA 5/118/3 tertanggal 17 Maret 1977 dengan nama PT. Pyridam. Pengesahan pendirian PT. Pyridam telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 102, Suplemen No. 801 tertanggal 23 Desember 1977.

    Perseroan dibentuk oleh para pendiri dengan tujuan utama untuk memproduksi dan memasarkan produk veteriner.

    Pada tahun 1985 Perseroan mulai memproduksi produk farmasi dan pada tanggal 1 Februari 1993, PT. Pyridam Veteriner didirikan untuk

    memisahkan kegiatan produksi farmasi dari kegiatan produksi veteriner.

    Kantor Pusat Perseroan berlokasi di: Jalan Kemandoran VIII No. 16, Jakarta 12210, sedangkan fasilitas produksi Perseroan di Desa Cibodas, Cianjur, Jawa Barat.

    Fasilitas produksi Perseroan seperti disebutkan diatas, dibangun pada tahun 1995 dan mulai dioperasikan pada tahun 2001.

  • 9Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    VISI & MISI

    VISI

    Menjadi perusahaan farmasi yang dikenal dan terpandang di pasar nasional, regional dan internasional karena terpercaya dan handal dalam kualitas, inovasi dan pelayanan.

    MISI

    Melayani masyarakat nasional, regional dan internasional dengan produk inovatif dan berkualitas untuk meraih kualitas hidup yang lebih baik.

  • 10Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    PROFIL PERSEROAN &REKAM JEJAK PERKEMBANGAN

    Ir. Sarkri Kosasih mendirikan PT. Pyridam pada tanggal 27 Nopember. Kegiatan awal yang menjadi tulang punggung perseroan adalah memproduksi dan memasarkan obat-obatan untuk hewan, dimana pemasarannya dilakukan melalui para agen penjualan yang tersebar di kota-kota besar Indonesia. Usaha ini berhasil dan berkembang pesat.

    PT. Pyridam melakukan diversifikasi sebagai langkah pengembangan dengan memproduksi dan mengembangkan obat-obatan untuk manusia. Dalam kurun waktu yang sama PT. Pyridam juga memperoleh kepercayaan beberapa perseroan luar negeri untuk memasarkan produk alat kesehatan khususnya untuk sektor laboratorium.

    PT. Pyridam Veteriner didirikan untuk berkonsentrasi pada usaha obat-obatan hewan. Sementara, PT. Pyridam berkonsentrasi pada obat-obatan manusia dan peralatan laboratorium.

    PT. Pyridam mengoperasikan pabrik baru yang berlokasi di Pacet, Cianjur. Pada tahun yang sama, PT. Pyridam menyelesaikan Initial Public Offering/IPO atas 120.000.000 saham biasa dan tercatat pada Bursa Efek Jakarta. Nama Perseroan kemudian berubah menjadi PT. Pyridam Farma, Tbk. Pada awalnya, struktur kepemilikan saham perseroan adalah seperti pada tabel dibawah ini:

    Pada tahun 2002, Perseroan memberikan dividen dalam bentuk saham secara proporsional sesuai persentasi kepemilikan saham.

    Sejak pemberian dividen dalam bentuk saham pada tahun 2002 dan sampai dengan saat ini, susunan kepemilikan saham mengalami perubahan seperti pada tabel berikut:

    Catatan:

    perseroan;

    dibawah 5%.

    1976

    1985

    1993

    2001

    2002

    2005

    2006

    2007

    2008

    2009

    PT. Pyridam Farma, Tbk. memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 melalui SGS untuk semua sektor usaha. Dengan demikian, organisasi dan kegiatan perseroan telah sesuai dengan standar internasional.

    PT. Pyridam Farma, Tbk. mulai mengembangkan penjualan ekspor. Filipina manjadi sasaran ekspor pertama dikarenakan pasarnya yang belum jenuh. Perjanjian dengan perseroan distributor utama di Fili-pina kemudian ditandatangani. PT. Pyridam Farma, Tbk. meningkatkan investasi untuk menambah kapasitas produksi minuman berenergi dalam bentuk bubuk dan produk-produk lain yang akan datang.

    Perjanjian dengan beberapa distributor lokal yang mempunyai area pemasaran terbatas berdasarkan provinsi, juga disetujui untuk lebih mengembangkan pemasaran dan penetrasi pasar, diantaranya:

    Dengan penambahan distributor-distributor diatas, maka Perseroan mempunyai 2 distributor nasional dan 16 distributor lokal.

    Pada tahun 2007, sebanyak tujuh (7) distributor lokal baru ditunjuk untuk daerah-daerah Jambi, Batam, Jakarta, Bandung, Manado, Bali dan Kendari.

    PT. Pyridam Farma Tbk. kembali menunjuk tiga (3) distributor lokal untuk memperkuat daya penetrasi pasar, masing-masing untuk daerah Bangka-Belitung, Palu dan Batam. Dengan penunjukan sepuluh (10) distributor lokal yang baru pada tahun 2007 dan 2008, maka jumlah distributor lokal secara keseluruhan menjadi dua puluh enam (26) distributor.

    Perusahaan menunjuk kembali dua (2) distributor lokal untuk daerah Pangkal Pinang dan Nusa Tenggara Barat. Pada tahun 2009, Perseroan juga menghentikan kerja-sama dengan dua (2) distributor lokal yang tidak mencapai taget penjualan dan berpotensi bermasalah dalam pembayaran.

    SUMBER DAYA MANUSIA

    Perseroan memiliki jumlah karyawan tetap sebanyak 647 orang per 31 Desember 2009. Perseroan memberikan pelatihan baik secara internal maupun eksternal dalam rangka meningkatkan kompetensi para karyawan. Adapun pelatihan yang diberikan seperti product knowledge, salesmanship, supervisory skill dan leadership skill.

  • 11Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

  • 12Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    keamanan dan kemanjuran produk, terutama untuk obat-obatan penyakit kritis.

    Sebagai produsen produk farmasi, Perseroan wajib tunduk pada peraturan dan perundangan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah termasuk juga cara pembuatan obat yang baik (CPOB atau dikenal juga sebagai cGMP) yang telah ditetapkan oleh BPOM.

    Perseroan secara internal juga diwajibkan untuk bersedia diperiksa secara mendadak dan berkala untuk memastikan pelaksanaan cGMP secara ketat, sedangkan secara eksternal Perseroan juga diwajibkan mengadakan audit pada perusahaan farmasi yang memproduksi obat-obatan untuk dan atas namaPT. Pyridam Farma Tbk.

    Fasilitas produksi Perseroan menempati dan memiliki area seluas 35.000 m2 di daerah Cianjur dan sekitar 3.000 m2 di Jakarta secara sewa. Luas kedua area cukup memadai untuk kegiatan perseroan secara menyeluruh; mulai dari pengembangan produk, produksi sampai dengan administrasi.Peremajaan dan peningkatan fasilitas produksi yang disarankan oleh BPOM dilaksanakan dan berjalan dengan lancar. Peningkatan kompetensi organisasi juga terus dikembangkan, dengan salah satunya, penunjukan dan penempatan Bapak Edy Herawan sebagai Kepala Pabrik yang baru menggantikan Ibu Lily Iskandar yang telah memasuki masa pensiun setelah lebih dari 30 tahun masa bakti beliau dalam organisasi Perseroan. Tiga tenaga professional juga telah ditunjuk masing-masing untuk memimpin bagian-bagian penelitian dan pengembangan (R&D), pengawasan mutu (QC) dan pemeliharaan sarana (Maintenance).

    RINGKASAN OPERASIONAL

    Penjualan bersih mengalami peningkatan sebesar 10,39% dan laba sebelum pajak mengalami pertumbuhan sebesar 48,94% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Tingkat keuntungan atas dasar perbandingan antara laba sebelum pajak dan penjualan bersih dalam persen, maka tahun 2009 meningkat menjadi 4,11% dibandingkan 3,04% dalam tahun sebelumnya walaupun persaingan dipasar sangat berat. Sedangkan tingkat perolehan laba meningkat dibandingkan dengan tahun yang lalu sebesar 63,41%.

    RINGKASAN KEUANGAN

    ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

    PERUSAHAAN DAN KEGIATAN USAHA

    PT. Pyridam Farma Tbk. adalah salah satu dari industri menengah lapisan atas yang memasok obat-obatan untuk masyarakat dan sektor swasta dengan keaneka-ragaman jenis produk yang terjangkau dan untuk berbagai macam golongan penyakit.

    Didukung oleh kualitas produk yang prima, tenaga pemasaran yang handal dan pendistribusian melalui distributor nasional dan lokal, Perseroan telah berhasil mencapai angka penjualan 3 kali lipat dalam kurun waktu 5 tahun.

    Direksi, dalam menjalankan operasional perusahaan, menitik-beratkan pada segmen pasar obat-obatan resep dokter.

    Jenis obat-obatan bebas tidak sejalan dengan strategi pemasaran Perseroan, karena biaya promosinya yang sangat tinggi akan mengganggu pertumbuhan penjualan produk utamanya.Dilain pihak, Direksi berpendapat bahwa penjualan obat-obatan dengan resep dokter memberikan tingkat laba yang lebih baik dan berkembang lebih pesat dibandingkan dengan penjualan obat-obatan bebas.

    Persaingan dalam industri farmasi obat generik adalah sangat tajam, dimana faktor utamanya adalah keberhasilan untuk mendapatkan ijin dari Pemerintah yang terkait dengan proses produksi, pendanaan dan pemasaran. Didalam pasar domestik, Perseroan harus bersaing dengan 200 industri yang sejenis.

    Perseroan secara berkesinambungan terus mengembangkan jenis obat-obatan baru dan sedikitnya ada 3 produk baru yang akan dipasarkan dalan paruh I tahun 2010, yakni:

    Sebagaimana telah diketahui, industri farmasi adalah industri yang sarat dengan peraturan. Sederet persyaratan ketat harus dipenuhi oleh setiap industri farmasi dimulai dengan registrasi produk, formulasi produk, proses produksi, pemasaran dan distribusi. Sebagaimana persyaratan yang berlaku, produk obat-obatan dan peralatan kesehatan yang dipasarkan oleh Perseroan juga harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan mendapat persetujuan dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan Departemen Kesehatan. Peraturan dan ketentuan tersebut sudah barang tentu berpengaruh pada proses registrasi, proses produksi, keamanan, pemasangan label, pengemasan, penyimpanan, pengiklanan dan administrasi penjualan produk yang bersangkutan. Permohonan ijin adalah suatu prosedur yang memakan waktu lama dan melibatkan cukup banyak tenaga dan waktu dari berbagai bagian organisasi Perseroan.

    Waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh ijin dari Badan Pemerintah yang berwenang bergantung pada kelengkapan dokumen yang dimiliki, diantaranya adalah:

    kemanjuran produk;

  • 13Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

    KINERJA OPERASIONAL

    Dalam tahun 2009, divisi farmasi dan maklon (toll-in) menyumbangkan Rp. 127.952.204.069,- atau 96,93% dari hasil penjualan bersih secara keseluruhan.Hasil penjualan bersih dari produk farmasi meningkat dua digit, namun perolehan bersih maklon menyusut sebesar 17,86%. Penurunan hasil perolehan bersih divisi maklon disebabkan oleh penurunan permintaan PT. Kimia Farma Tbk. sebagai produsen obat generik tanpa merk dan merupakan mata rantai dari penurunan pesanan dari proyek-proyek Pemerintah.

    Beberapa produk baru yang telah dipasarkan dalam tahun 2009:

    Dalam rangka memperkuat jaringan distribusi produk, Perseroan telah menunjuk dua distributor lokal baru:

    Dilain pihak, beberapa produk telah dihentikan produksi dan pemasarannya yaitu Procere 4.5, Ratax, Fuson Ointment dengan pertimbangan bahwa produk-produk tersebut menunjukkan volumepenjualan yang rendah, marjin yang sangat tipis dan alasan lainnya.

    Perseroan juga telah menjual kepemilikan Antrotik dan Zantron yang sudah tidak dipasarkan kepada PT. Jaya Nusantara Dipa Husada dengan perjanjian bahwa kedua produk tersebut harus diproduksi oleh PT. Pyridam Farma Tbk.

    Selama tahun 2009, Perseroan menghadapi kendala melemahnya daya beli masyarakat dan dengan menjadikan hal tersebut sebagai pertimbangan, maka Perseroan hanya menaikkan harga jual dari 6 jenis produk saja, walaupun biaya produksi untuk semua jenis produk semakin meningkat. Keadaan yang demikian sangat berpengaruh terhadap profitabilitas Perseroan.

    Pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan pada tahun 2010, mengalokasikan dana sebesar Rp. 5,125 triliun untuk Jamkesmas bagi 76,4 juta rakyat miskin yang diambil dari data tahun 2008 dibanding dengan Rp. 4,6 triliun pada tahun 2009. Disamping itu, mewajibkan para dokter untuk memberikan resep obat generik tanpa merk.

    Walaupun harga obat-obatan generik tanpa merk telah dipangkas dan dibatasi oleh Pemerintah, namun Perseroan tetap meningkatkan produksi aneka ragam produk generik tanpa merk untuk mengikuti perkembangan dengan meregistrasikan beberapa jenis produk generik tanpa merk pada BPOM.

    Divisi Biomedilab yang memasarkan peralatan kesehatan telah menunjukkan pertumbuhan sebesar 56,28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan penjualan dengan bilangan dua digit tersebut dimungkinkan oleh karena konsumen mulai mengadakan

    pemesanan jenis-jenis produk baru yang pemasarannya telah dirintis sejak pertengahan tahun lalu. Dengan keaneka-ragaman produk yang luas dan kualitas produk yang tinggi, maka konsumen baru, terutama sektor industri, menjadi sasaran perluasan penjualan produk Divisi Biomedilab yang berupa alat-alat kesehatan.

    Perseroan merencanakan perluasan daerah pemasaran baik didalam maupun diluar negeri dan secara bersamaan meningkatkan perolehan laba yang lebih tinggi lagi. Dalam bulan April 2009, Perseroan telah melaksanakan ekspor perdananya ke Filipina dengan produk jenis Radol. Ekspor ke Filipina adalah faktor penunjang utama peningkatan nilai penjualan ekspor sebesar 201,76% menjadi Rp. 399.852.193,- . Sedangkan ekspor dengan tujuan Hongkong pada tahun 2009 ini menurun. Penurunan pangsa pasar ekspor di Hongkong dipengaruhi oleh membanjirnya produk-produk murah dari India dan negara-negara Eropa timur.

    Perseroan juga telah berhasil mendapatkan ijin dari Pemerintah Filipina atas beberapa produk lain yang akan segera dipasarkan dalam waktu dekat.

    PANDANGAN KEDEPAN

    Perseroan mempunyai harapan besar akan pulihnya daya beli masyarakat. Dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta, Indonesia adalah pasar yang sangat potensial. Namun, harapan akan kecerahan masa depan dengan membaiknya daya beli masyarakat terhalangi oleh kebijakan Pemerintah yang melalui peraturan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/MENKES/068/I/2010 mewajibkan fasilitas kesehatan Pemerintah untuk meresepkan obat-obatan generik tanpa merk (obat generik berlogo).

    Kalangan industri farmasi juga dikejutkan dengan terbitnya peraturan Menteri Keuangan No. 104/PMK.03/2009 tertanggal 10 Juni 2009 yang membatasi biaya promosi menjadi maksimal 2% dari penjualan bersih atau Rp. 25 milyar dalam jumlah. Suatu peraturan yang sangat tidak menunjang bagi pertumbuhan industri farmasi di Indonesia dan mendapat penolakan dari kalangan industri farmasi. Peraturan ini pada akhirnya dicabut dan diganti dengan peraturan Menteri Keuangan No. 02/PMK.03/2010 tertanggal 8 Januari 2010 yang lebih dapat diterima kalangan industri farmasi Indonesia walaupun berakibat penambahan beban pajak.

    Atas dasar hal-hal yang telah disebutkan diatas, Direksi telah mengambil kebijaksanaan untuk meningkatkan produksi obat-obatan generik tanpa merk (obat generik berlogo). Permohonan registrasi beberapa produk generik tanpa merk (obat generik berlogo) telah diajukan kepada BPOM untuk mendapatkan persetujuan.Disisi pemasaran, Perseroan akan berkoordinasi dengan para distributor untuk dapat memasarkannya pada rumah-rumah sakit swasta dan Pemerintah.Pangsa pasar produk jenis ini cukup besar dan namun karena tingkat harganya yang rendah maka untuk mensiasati hal tersebut, perseroan akan memproduksikan dalam jumlah besar yang mendorong peningkatan produktifitas dan pemanfaatan kapasitas terpasang.

  • 14Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

    Perseroan berusaha secara maksimal untuk dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui pelatihan internal dan eksternal.

    Direksi dan Dewan Komisaris sependapat bahwa tahun 2010 mempunyai hambatan-hambatan tersendiri yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan juga sepakat untuk secara bersama mengatasinya dengan cara:

    dan mengantisipasi kebutuhan mereka dan terus mengembangkan produk serta meningkatkan kualitas produk dengan tiada henti;

    perencanaan yang cermat dan pensosialisasian strategi secara komunikatif;

    keputusan dalam dan antar divisi;

    berkesanggupan untuk memberikan kualitas produk yang tinggi dan pelayanan pelanggan yang memuaskan.

    TATA KELOLA PERSEROAN YANG BAIK

    PT. Pyridam Farma Tbk. telah memastikan dalam mengintegrasikan tata kelola perseroan yang baik dan bertanggung jawab atas pengelolaan Perseroan, termasuk juga pengangkatan Komisaris dan Direktur Independen.

    DireksiDireksi mempunyai fungsi pengawasan penuh atas kegiatan operasional. Fungsi dan tanggung-jawab Direksi mencakup:

    dibawahnya;

    dan reputasi Perseroan;

    dan rencana Perseroan;

    perundangan dan peraturan.

    Direksi mempunyai kewenangan untuk mengakses informasi, catatan, dokumentasi dan aset Perseroan serta mendapatkan laporan lengkap mengenai seluruh kegiatan operasional Perseroan sebagai dasar pengambilan keputusan yang tepat.Sekretaris Perseroan mempunyai tugas untuk memberikan informasi kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya secara aktual dalam rangka penegakan keterbukaan Perseroan.

    Auditor InternalAuditor Internal mempunyai seorang pimpinan dan dua orang anggota dengan tugas membantu Direktur Utama dalam upaya untuk memastikan bahwa semua prosedur operasional dilaksanakan dan harta/aset Perseroan terjaga keutuhannya.Auditor Internal bekerja penuh waktu.

    Keanggotaan Auditor Internal:

    Komite Manajemen ResikoDireksi telah membentuk Komite Manajemen Resiko dengan tugas utamanya untuk membantu Direksi dengan memberikan sumbang saran melalui analisa yang mendalam tentang resiko yang mungkin timbul pada setiap jenjang dan tingkatan organisasi Perseroan dan saran untuk meminimalisir dampak yang dapat timbul akibat resiko tersebut. Analisa dan sumbang saran Komite Manajemen Resiko mempunyai peranan penting, terutama sebelum pengambilan keputusan.

    Keanggotaan Komite Manajeman Resiko:

    Kelestarian lingkungan dan keselamatan kerjaPerseroan senantiasa berupaya untuk melaksanakan ketetapan yang diberlakukan oleh Pemerintah, baik pada tingkat pusat maupun daerah; diantaranya yang mengatur pembuangan limbah, baik padat, cair ataupun yang berbentuk gas.

    Perseroan juga menjaga keselamatan dan kesehatan kerja dengan ketat sesuai undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja.

    Pelestarian lingkungan dengan penghijauan adalah salah satu prioritas kerja Perseroan.Pemeriksaan kesehatan seluruh karyawan dilaksanakan secara berkala dan terus menerus untuk memastikan tidak adanya sumber kontaminasi produk yang berasal dari karyawan.

  • 15Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    Laba bersih perseroan tahun 2009 meningkat sebesar 63,41% atau mencapai Rp. 3,77 milyar dibandingkan dengan tahun 2008 yang mencapai sebesar Rp. 2,31 milyar.

    Aktiva lancar per 31 Desember 2009 mencapai Rp. 45,49 milyar atau naik sebesar 10,17% dibandingkan per 31 Desember 2008 sebesar Rp. 41,29 milyar.

    Aktiva tidak lancar per 31 Desember 2009 mencapai Rp.54,45 milyar atau mengalami penurunan sebesar 5,09% dibandingkan per 31 Desember 2008 yang mencapai sebesar Rp. 57,36 milyar.

    Jumlah aktiva per tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp. 99,94 milyar, naik sebesar 1,30% dibanding per tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp. 98,66 milyar.

    Jumlah kewajiban lancar mengalami penurunan sebesar 13,71% dari Rp. 25,11 milyar per 31 Desember 2008 menjadi sebesar Rp. 21,67 milyar per 31 Desember 2009. Penurunan kewajiban lancar terutama disebabkan turunnya biaya yang masih harus dibayar sebesar 97,93% dari Rp. 1,46 milyar per 31 Desember 2008 menjadi Rp. 30,24 juta per 31 Desember 2009.

    ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

    ANALISA KEUANGAN

    Dalam tahun buku 2009 Perseroan berhasil meraih penjualan bersih sebesar Rp. 132,00 milyar atau naik sebesar 10,39% dari tahun 2008 yang mencapai Rp. 119,58 milyar. Kenaikan penjualan ini didukung oleh kenaikan penjualan produk farmasi dan jasa maklon sebesar 9,47%, dan kenaikan penjualan produk alat kesehatan sebesar 56,28%.

    Tahun 2009 laba usaha mencapai Rp. 6,83 milyar meningkat 10,91% dari tahun 2008 yang mencapaiRp. 6,16 milyar.

    Beban usaha tahun 2009 mencapai Rp. 77,41 milyar atau meningkat sebesar 7,21% dari tahun 2008 yang mencapai sebesar Rp. 72,21 milyar.

  • 16Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    ANALISA & PEMBAHASAN MANAJEMEN

    Jumlah kewajiban tidak lancar mengalami kenaikan sebesar 22,18% dari Rp. 4,29 milyar per 31 Desember 2008 menjadi sebesar Rp. 5,24 milyar per 31 Desember 2009. Kenaikan ini terutama adanya kenaikan pada sewa pembiayaan sebesar 197,86%.

    Jumlah kewajiban mengalami penurunan sebesar 8,47% dari Rp. 29,40 milyar per 31 Desember 2008 menjadi sebesar Rp. 26,91 milyar per 31 Desember 2009.

    ANALISIS KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANGDAN KOLEKTIBILITAS PIUTANG USAHA

    Sepanjang tahun 2009 perseroan selalu memenuhi pembayaran hutang dan tidak pernah gagal bayar. Perseroan sangat berhati-hati dalam hal penambahan hutang baru, agar penambahan hutang baru tidak memberikan dampak negatif terhadap operasional Perseroan.

    Rasio hutang Perseroan relatif masih cukup wajar. Per 31 Desember 2009 Debt to Total Asset Ratio mencapai 26,93% dan Debt to Equity Ratio mencapai 36,85%. Kemampuan Perseroan dalam membayar hutang secara baik selama ini tidak terlepas dari pengelolaan piutang usaha yang cukup ketat. Tingkat kolektibilitas piutang dapat dikatakan mencapai 100%. Per 31 Desember 2009 cadangan piutang usaha ragu-ragu pihak ketiga sebesar Rp. 65,46 juta atau sebesar 0,37% dari total piutang usaha pihak ketiga yang mencapai Rp. 17,83 milyar. Per 31 Desember 2009 tidak ada piutang usaha terhadap pihak yang memiliki hubungan istimewa.

    INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAHTANGGAL LAPORAN AKUNTAN

    Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

    KEBIJAKAN DIVIDEN

    Selama tahun buku 2007 dan 2008 perseroan tidak membagikan dividen. Laba yang diperoleh pada kedua tahun buku tersebut diakumulasikan ke dalam laba yang ditahan, sehubungan adanya kebutuhan investasi.

  • 17Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

  • 18Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    TATA KELOLA PERSEROAN

    Perseroan memiliki tiga orang Direksi yang mana salah satu diantaranya adalah Direktur yang tidak terafiliasi yaitu Direktur Marketing. Direktur Utama berfungsi sebagai pemimpin Perseroan. Direktur Utama bersama dengan direksi lainnya bertanggung jawab mengelola perseroan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai Visi dan Misi Perseroan. Direksi berkewajiban untuk berkonsultasi dengan Dewan Komisaris sebelum mengambil keputusan strategis seperti antara lain: meminjam dana, menjual aset perseroan dan membayar dividen dan bonus. Pengangkatan dan pemberhentian anggota direksi perseroan tetap dilakukan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sesuai UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

    Direktur Marketing perseroan bertanggung-jawab atas strategi penjualan dan memonitor pelaksanaannya. Direktur Marketing mempunyai kewajiban mencapai target penjualan, khususnya pada pangsa pasar peresepan dengan budget promosi yang telah ditentukan oleh Direksi. Di lain pihak, Direktur Marketing juga mempunyai tugas dalam manajemen produk, termasuk di dalamnya memberi masukan kepada divisi Riset dan Pengembangan atas produk baru yang menjanjikan untuk dipasarkan.

    Direktur Produksi dijabat rangkap oleh Direktur Utama. Dalam pelaksanaan harian, Direktur Utama dibantu oleh seorang Deputi Direktur Produksi. Tanggung jawab intinya adalah menyediakan produk yang bermutu sesuai dengan kebutuhan tim pemasaran.

    Direktur Keuangan dan Administrasi mengelola departemen-departemen pendukung lainnya, antara lain: Personalia, Keuangan, Akunting, IT, Umum, dan Pembelian. Fungsinya sangat strategis karena bila ada gangguan dalam salah satu departemen, maka seluruh roda Perseroan akan terpengaruh.

    Tingkat kehadiran Direksi selaku Dewan Eksekutif yang bertanggung jawab dan pelaksana operasional Perseroan adalah 100%, yang berarti Anggota Direksi hadir setiap hari kecuali bila berhalangan atau berdinas luar (baik dalam ataupun luar negeri). Prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota direksi ditentukan oleh Dewan Komisaris. Selama tahun 2009 Direksi telah mengikuti beberapa pelatihan eksternal seperti leadership dan seminar-seminar untuk meningkatkan kompetensi.

    Pertemuan Direksi dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan. Pada tahun 2009, pertemuan dilaksanakan sejumlah 4 kali dengan kehadiran penuh para anggotanya.

    Dewan Komisaris selaku Pengawas adalah bagian yang tak terpisahkan dalam struktur kepengurusan Perseroan, selain Direksi yang merupakan Eksekutif. Dewan Komisaris mempunyai 3 orang anggota, yakni seorang Komisaris Utama, seorang Komisaris dan seorang Komisaris Independen.Tugas Dewan Komisaris dalam tata kelola perseroan meliputi pengawasan pengambilan kebijaksanaan dalam pengelolaan perseroan dan pelaksanaannya agar sesuai dengan Visi dan Misi perseroan dan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dan juga memberikan konsultasi dan persetujuan kepada Direksi yang dipimpin oleh Direktur Utama sebelum pengambilan keputusan strategis, antara lain untuk melakukan pinjaman dan penjualan aset perseroan serta pembagian dividen dan bonus.

    Dewan Komisaris bertanggungjawab kepada pemegang saham, baik pemegang saham mayoritas maupun minoritas. Remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris ditetapkan melalui penetapan yang umum berlaku pada perseroan sejenis dan atas persetujuan antara perseroan, yang diwakili oleh pemegang saham mayoritas, dan anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan.Dewan Komisaris dengan 3 Komisaris anggotanya hadir setiap hari terkecuali berhalangan atau berdinas luar (baik dalam negeri maupun luar negeri). Dalam Tahun 2009 Dewan Komisaris telah mengadakan pertemuan sebanyak 3 kali dengan kehadiran penuh para anggotanya.

    Selaras dengan azas Tata Kelola Perseroan Yang Baik (Good Corporate Governance atau disingkat GCG), keberadaan Komisaris Independen adalah mutlak diperlukan dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan GCG.

    Perseroan memiliki seorang Komisaris Independen dan dengan demikian komposisi Komisaris Independen adalah 33% dalam Dewan Komisaris. Dalam pelaksanaan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang keanggotaannya terdiri dari 3 orang dimana Komisaris Independen duduk sebagai Ketua Komite Audit dengan 2 orang anggota yang membantunya.

    TATA KELOLA PERSEROAN YANG BAIK

    Tata Kelola Perseroan Yang Baik (Good Corporate Governance atau disingkat GCG) adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh perseroan guna memberikan nilai tambah bagi perseroan secara berkesinambungan dalam jangka panjang bagi Pemegang saham dengan memperhatikan Stakeholders lainnya, berlandaskan peraturan, perundangan dan norma yang berlaku.

    Setiap perseroan wajib memastikan bahwa azas GCG diterapkan pada semua jajaran dan pada setiap jenjang dalam organisasi perseroan.

    1. Transparansi (Transparency)2. Akuntabilitas (Accountability)3. Responsibilitas (Responsibiity)4. Independensi (Independency)5. Kewajaran dan kesetaraan (Fairness)

    1. TranparansiPrinsip dasar:Untuk menjaga obyektifitas dalam menjalankan bisnis, perseroan wajib menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perseroan harus mengambil insiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.Pedoman Pokok Pelaksanaan:

  • 19Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    TATA KELOLA PERSEROAN

    1. Perseroan harus menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya;

    2. Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak terbatas pada visi, misi, sasaran usaha dan strategi perseroan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi Pengurus, Pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh Anggota Direksi. Demikian halnya dengan kepemilikan saham oleh Anggota Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya dalam perseroan dan perseroan lainnya. Sistem manajemen risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan GCG serat tingkat kepatuhannya dan kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi perseroan juga penting untuk diungkapkan;

    3. Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak bertentangan dengan ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan dan hak pribadi;

    4. Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proporsional dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan.

    Prinsip dasar:Perseroan harus dapat mempertanggung-jawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perseroan harus mempunyai tata-kelola yang benar, terukur dan sesuai kepentingan dengan tetap memperhitungkan kepentingan Pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

    Pedoman Pokok Pelaksanaan:1. Perseroan harus menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab

    masing-masing bagian dan semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi dan nilai-nilai perseroan (corporate values) serta strategi perseroan;

    2. Perseroan harus mayakini, bahwa semua bagian dan semua karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan perannya;

    3. Perseroan harus memastikan adanya sistem pengendalian internal yang effektif dan sistem pengelolaan usaha;

    4. Perseroan harus memiliki ukuran kinerja untuk semua jajarannya yang konsisten dengan sasaran usaha perseroan serta memiliki sistem penghargaan dan sanksi (reward and punishment system);

    5. Dalam melaksanakan tugas serta tanggung-jawabnya setiap bagian dari perseroan dan semua karyawan harus berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (coce of conduct).

    Prinsip dasar:Perseroan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan dapat pengakuan sebagai good corporate citizen.

    Pedoman Pokok Pelaksanaan:1. Semua bagian dari perseroan harus berpegang pada prinsip

    kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, anggaran dasar dan peraturan perusahaan milik perseroan;

    2. Perseroan harus melaksanakan tanggung jawab sosial dengan atara lain, peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan milik perseroan dan juga harus membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai.

    4. IndependensiPrinsip dasar:Untuk melancarkan pelaksanaan azas GCG, perseroan harus dikelola secara independen dan masing masing bagian tidak saling mendominasi serta tidak dapat diintervensi pihak lain.

    Pedoman Pokok Pelaksanaan:1. Masing-masing bagian dari perseroan harus menghindari

    terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak terpengaruhi oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif;

    2. Masing-masing bagian harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan/atau melempar tanggung jawab antara yang satu dan yang lain.

    Prinsip dasar:Perseroan harus senantiasa memperhatikan kepentingan Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan azas kewajaran dan kesetaraan.

    Pedoman pokok Pelaksanaan:1. Perseroan harus memberikan kesempatan kepada pemangku

    kepentingan untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan perseroan serta membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam lingkungan kedudukan masing-masing;

    2. Perseroan harus memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perseroan;

    3. Perseroan harus memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan pelaksanaan tugas secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender dan kondisi fisik.

  • 20Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    TATA KELOLA PERSEROAN

    Organ Perseroan di Indonesia yang berperan penting dalam pelaksanaan GCG:

    1. RUPS;2. Dewan Komisaris: sebagai pengawas dan penasehat dan dalam

    pelaksanaan tugasnya dibantu oleh:2.1. Komite Audit,2.2. Komite lain-lain;2.3. Direksi sebagai Dewan Eksekutif.

    Adapun fungsi dari Komite Audit dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi dan informasi profesional yang independen kepada Dewan Komisaris dalam memastikan ketransparansian dan akuntabilitas pengelolaan keuangan perseroan dan pengimplementasian prinsip GCG lainnya.

    Penyebab kegagalan penerapan prinsip GCG pada perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, antara lain:

    1. Mekanisme kontrol internal yang lemah;2. Adanya potensi benturan kepentingan;3. Intervensi Pemegang saham pengendali dalam pengambilan

    keputusan Eksekutif perseroan;4. Fungsi pengawasan Dewan Komisaris yang tidak/kurang effektif;5. Pengelolaan usaha perseroan yang tidak transparan;6. Tidak adanya perhatian terhadap kepentingan Stakeholders;7. Adanya keraguan terhadap independensi Auditor.

    GCG menuntut Dewan Komisaris dan Direksi untuk mengimplementasikan ke-5 prinsip GCG sebagaimana diuraikan diatas.

    Dewan Komisaris dalam pemastian penerapan GCG dibantu oleh:

    (A) KOMITE AUDIT DAN AUDITOR INTERNAL

    Keberadaan Komite Audit dilandasi oleh tuntutan implementasi GCG, secara khusus untuk memperkuat Dewan dalam hal akuntabilitas dimata pemegang saham dan pemegang kepentingan yang dituangkan dalam kehandalan laporan keuangan. Oleh karenanya, GCG adalah fondasi keberadaan Komite Audit yang merupakan rujukan dan pertimbangan dalam pembentukan organisasi, struktur dan proses kerja Komite Audit.

    Komite Audit dalam pelaksanaan tugasnya memfokuskan diri pada implementasi GCG, manajemen risiko, Internal control dan Audit. Komite Audit melaporkan hasil seluruh kegiatannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham. Dasar hukum dan acuan untuk PT. Pyridam Farma, Tbk. adalah:

    1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh perseroan, seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya;

    2. Menelaah independensi dan obyektifitas Akuntan Publik;

    3. Melakukan penelaahan atas efektifitas pengendalian intern perseroan;

    4. Menelaah tingkat kepatuhan perseroan publik terhadap perundang-undangan dibidang pasar modal dan peraturan /perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perseroan;

    5. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan kesalahan pada keputusan rapat Direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan keputusan Direksi, baik sendiri maupun oleh pihak independen yang ditunjuk oleh Komite Audit atas biaya perseroan;

    6. Menyampaikan laporan hasil penelaahan kepada semua anggota Dewan Komisaris, selambat-lambatnya dua (2) hari setelah selesainya laporan penelaahan yang dilakukan;

    7. Menyampaikan aktifitasnya kepada Dewan Komisaris, sekurang-kurangnya setiap tiga (3) bulan sekali.

    Komisaris Independen;

    2. Ridwan Aksama.

    Komite Audit dalam tahun 2009 telah mengadakan pertemuan sebanyak 3 kali yang dihadir para anggotanya secara penuh, sedangkan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam keseluruhan tahun adalah 40% diluar kehadiran saat Komite Audit mengadakan pertemuan.Kegiatan Komite Audit yang telah dilaksanakan dalam tahun 2009 antara lain adalah:

    yang baru disahkan dalam tahun 2009;

    dan memberikan masukan untuk lebih mengeffektifkan fungsi masing-masing;

    audit tahunan dilaksanakan;

    disusun oleh Auditor eksternal.

    Melalui pengamatan, kegagalan tata-kelola perseroan, baik yang berada di Indonesia maupun diluar negeri, bersumber pada faktor-faktor berikut ini:

    Dengan melihat uraian di atas, maka sebaiknya perseroan dapat menitik-beratkan pada peran Auditor Internal dan Komite Audit untuk lebih mengefektifkan fungsi Internal Kontrol perseroan.Internal Kontrol merupakan tumpuan dalam mewujudkan perseroan yang sehat dan berhasil. Banyak pihak yang mengandalkan peran Auditor Internal dalam mengembangkan dan menjaga efektifitas Kontrol Internal dan dengan demikian, Kontrol Internal dapat memberikan nilai tambah

  • 21Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    (added value) kepada perseroan.Komite Audit dan Kontrol Internal mempunyai persamaan, pada dasarnya, keduanya menjalankan fungsi pengawasan. Perbedaannya adalah dalam alur kewenangan dan alur pertanggung-jawaban.

    Komite Audit sudah diatur dalam peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Pasar Modal; diangkat dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Pembentukan dan pelaksanaan kerja Komite Audit berfungsi membantu Komisaris dalam melaksanakan tugas-nya (peraturan Bapepam No. IX.1.5.) dan memfokuskan diri pada implementasi Good Corporate Governance (GCG). Komite Audit melaporkan hasil seluruh kegiatannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang saham.

    Audit Internal diangkat oleh dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama, menjadi keharusan bagi perseroan publik (peraturan Bapepam No. VII.G.11). Unit Audit Internal diharapkan dapat berperan maksimal membantu Direksi Emiten atau perseroan publik dalam melaksanakan tanggung jawabnya berkaitan dengan pengendalian Internal perseroan, manajemen resiko dan GCG.

    departemen Sistem, Kontrol dan Prosedur dan Legal serta anggota Manajemen Resiko

    2. Emil SusantoHubungan Audit Internal dan Komite Audit dalam tugas, tanggung jawab dan wewenang adalah menjalin kerja sama, melakukan komunikasi secara langsung dan mengadakan pertemuan secara berkala selama Komite Audit mengadakan penelaahan atas pemeriksaan yang dilakukan oleh Audt Internal. Dalam melaksanakan wewenang dan tugasnya, Komite Audit bekerja sama dengan pihak yang melaksanakan fungsi Audit Internal. Anggota Audit Internal hadir setiap hari dan melaksanakan tugas audit rutin dan audit khusus atas permintaan Direksi.

    (B) KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

    Komite Nominasi mendampingi Dewan Komisaris dalam mengembangkan kebijakan dan sistem pemilihan anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Saat ini, keberadaan Komite Nominasi dan Remunerasi belumlah diperlukan, mengingat fungsi dan tugasnya masih dapat dicakup oleh Dewan Komisaris. Seiring dengan perkembangan waktu dan perkembangan organisasi beserta kegiatannya pada masa mendatang, PT. Pyridam Farma, Tbk. pada saat yang dirasa tepat, akan melengkapi organisasi dengan dua Komite tersebut.

    TATA KELOLA PERSEROAN

    (C) SEKRETARIS PESEROAN

    Sekretaris Perseroan berperan sebagai penghubung utama antara Perseroan dengan pihak eksternal. Pada tahun 2009, posisi sekretaris Perseroan dijabat oleh Bapak Ryan Arvin dengan biografi sebagai berikut:

    Universitas Katolik Parahyangan;

    Farma dari tahun 1992 sampai 1996. Lalu bergabung dengan PT. Soho Industri Pharmasi dari tahun 1996 sampai 2001. Dan sejak Januari 2003 bergabung dengan PT. Pyridam Farma Tbk. dan menduduki jabatan Manajer Keuangan.

    Adapun tugas yang diemban Sekretaris Perseroan adalah:1. Memonitor perkembangan dan perubahan peraturan-peraturan di

    bidang pasar modal;2. Memberikan informasi kepada masyarakat pemegang saham

    publik dan Instansi Pemerintah terkait dengan kondisi Perseroan;3. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi UU Pasar

    Modal dan peraturan-peraturan yang berlaku;4. Menjadi penghubung antara Perseroan dengan pihak Bapepam.

  • 22Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    TATA KELOLA PERSEROAN

    (D) INFORMASI PERSEROAN

    Nama Perseroan : PT. Pyridam Farma Tbk.

    Presiden Komisaris : Ir. Sarkri KosasihKomisaris : Rani TjandraKomisaris Independen : Lianny Suraja

    DireksiPresiden Direktur : M. Handoko Boedi SoetrisnoDirektur : Indrawati Kosasih Andreas Herman Oslan

    : Tanubrata Sutanto dan Rekan Prudential Tower, Lantai 17. Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta 12910 - Indonesia

    Biro Administrasi Efek : PT. Sinartama Gunita Plaza BII Menara 3, Lantai 12 Jl. MH. Thamrin No. 51 Jakarta 10350

    Kantor Pusat Perseroan :Jl. Kemandoran VIII No. 16 Jakarta 12210Telp. (62-21) 53690112 (hunting) 5307551 - 52 Fax. (62-21) 5329049E-mail : [email protected] Website : www.pyridam.com

    Komposisi Pemegang SahamKomposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2009 adalah

  • 23Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    TANGGUNG JAWAB DAN KEGIATAN SOSIALCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

    Hubungan baik dengan azas saling membutuhkan merupakan suatu hubungan yang perlu dipelihara dan dipupuk antara Perseroan dan masyarakat disekitarnya. Perseroan., sejak awal pendiriannya sudah menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar, sehingga Perseroan dapat hidup berdampingan dengan mereka, baik di lingkungan pabrik maupun kantor pusat.

    Sebagai bentuk perwujudan nyata kepedulian terhadap masyarakat sekitar, terutama yang kurang mampu, Perseroan telah melakukan berbagai macam kegiatan sosial. Obat-obatan disumbangkan secara cuma-cuma dan rutin kepada beberapa Poliklinik dan Balai Pengobatan yang berada disekitar lokasi, baik pabrik maupun kantor pusat Perseroan. Pembuatan pangkalan ojek, pemberian sumbangan untuk Posyandu dan pemberian sumbangan hewan kepada masyarakat sekitar pabrik adalah beberapa kegiatan sosial yang telah dilakukan oleh Perseroan dalam tahun 2009 lalu.

    Kegiatan sosial semacam ini tetap dan terus dilakukan oleh Perseroan sejak berdirinya Perseroan dan beroperasinya pabrik.

    Keberadaan Perseroan tidak dapat dipisahkan dari alam sekitar yang telah menyediakan lahan, sumber air baku dan kebutuhan dasar lainnya. Pemeliharaan lingkungan dengan menjaga keasriannya adalah bentuk tanggung-jawab Perseroan dengan pengelolaan air limbah berteknologi modern sehinggga air yang dialirkan kembali ke alam sekitar aman bagi lingkungan. Ikan-ikan yang hidup subur dalam kolam penampungan air limbah merupakan bukti yang nyata. Demikian halnya kehijauan dan keasrian daerah perbukitan disekitar pabrik juga terpelihara dengan baik

    Good relationship on the basis of mutual benefit with the people living in the vicinity of the factory and in the surroundings has been a long historical tradition, which has also been well maintained. The same good relationship with the people living in its head office neighborhood has been and is always the Companys concern too.

    Various social activities and charities had filled out the Company social program as a token of gesture and care to the villagers who live within the Companys vicinity.Several polyclinics, public health service centers located in the neighborhood and neighboring villages in the factory, as well as in the head office area, had continually received free medicines as donation. For Motorbike public transport service the Company has set-up a pool post. Financial support for public health service centers at village level had been another Companys social activities in the year 2009.

    Such social program had been started since the founding of the Company and will remain as an evergreen program in the future.

    The inseparability of the Company from its environment is self-explanatory, since it had provided the Company with the land, the labors and the natural resources. Maintaining the environment is without doubt the Companys responsibility. For this purpose, the Company among others deploys a wastewater treatment system with a modern technology, in which the treated wastewater is safe to be released back to nature. The fast growing fishes kept in the wastewater collecting pond-in weight and in numbers- is the evidence of the good quality of wastewater. The surrounding greenery is also well maintained.

  • 24Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

  • 25Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    BAGAN STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE CHART

  • 26Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    RIWAYAT HIDUPCURRICULUM VITAE

    Bapak Ir. Sarkri KosasihKomisaris Utama

    Mr. Ir. Sarkri KosasihPresident Commissioner

    DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS

    Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Sumatera Barat pada tahun 1938. Meraih gelar Sarjana Kimia dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1967. Awal karir dimulai pada tahun 1967 pada PT. Krikas, membidangi trading kimia hingga tahun 1971. Kemudian dari tahun 1971 hingga tahun 1977 menjabat sebagai Sales Manager PT. Merck Indonesia. Pada tahun 1976 mendirikan PT. Pyridam dan menjabat sebagai Direktur Utama sampai dengan tahun 2000. Sejak Desember 2000 menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.

    Indonesian Citizen, born in West Sumatra in the year 1938. Obtained Bachelor Degree in Chemical Engineering from Bandung Institute of Technology (ITB) in 1967. Started his career in 1967 with PT. Krikas, in charge of chemical trading until 1971. From 1971 to 1977 worked as Sales Manager at PT. Merck Indonesia. In 1976, he founded PT. Pyridam and held the position as President Director until the year 2000. Starting from December 2000, he holds the position as the President Commissioner of the Company.

  • 27Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    RIWAYAT HIDUPCURRICULUM VITAE

    Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pangkal Pinang pada tahun 1943. Lulus Sarjana Muda pada tahun 1965 di Universitas Parahyangan. Pada tahun 1976 mendirikan PT. Pyridam. Sejak tahun 1977 hingga tahun 2000 menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan dan sejak Desember 2000 menjabat sebagai Komisaris Perseroan.

    Indonesian Citizen, born in Pangkal Pinang in the year 1943. She is a Bachelor degree holder from Parahyangan University earned in 1965 and co-founded PT. Pyridam in 1976. From 1977 to 2000 held the position as President Commissioner and since December 2000 holds the position as Commissioner of the Company.

    KomisarisMrs. Rani TjandraCommissioner

  • 28Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    Komisaris IndependenMrs. Lianny SurajaIndependent Commissioner

    Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pangkal Pinang pada tahun 1947. Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia dan memiliki sertifikat Manajemen dari Unversitas Jayabaya. Berpengalaman kerja sebagai Financial Controller pada sebuah perseroan farmasi dari tahun 1970 s/d 1975. Kemudian sebagai General manager dan Direktur Utama pada perseroan telekomunikasi dan paging system dari tahun 1976 s/d 1999. Dilanjutkan dari tahun 1999 s/d 2002 pada PT. Pyridam dengan kedudukan sebagai General Manager. Sejak tahun 2003 s/d sekarang sebagai Komisaris Independen merangkap sebagai Ketua Komite Audit dalam organisasi PT. Pyridam Farma, Tbk.

    Indonesian Citizen, born in Pangkal Pinang in the year 1947. She graduated in Accounting at University of Indonesia and holder of certificate in management from Jayabaya University. Working experience started in 1970 as Financial Controller at a pharmaceutical company till 1975. From 1976 to 1999 as General Manager and President Director of a telecommunication and paging system company, followed with the career at PT. Pyridam as General Manager from 1999 to 2002. Starting from 2003 till now she is in charge as Independent Commissioner and Head of Audit Committee at PT. Pyridam Farma, Tbk.

    RIWAYAT HIDUPCURRICULUM VITAE

  • 29Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Purwokerto pada tahun 1963. Lulusan University of Oregon, USA pada tahun 1986 dengan gelar Bachelor of Science (BSc). Pada tahun 1994 meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Indonesia. Awal karir dimulai dari tahun 1986 hingga tahun 1996 pada PT. Indomobil Suzuki International. Tahun 1996 s/d 2000 menjabat sebagai Direktur Perseroan dan sejak Desember 2000 menjabat sebagai Direktur Utama merangkap sebagai Direktur Produksi perseroan.

    Direktur UtamaMr. Michael Handoko Boedi SoetrisnoPresident Director

    Indonesian Citizen, born in Purwokerto in the year 1963. He was graduated from University of Oregon, USA with Bachelor degree of Science (BSc). In 1994, he earned Magister Management degree from University of Indonesia. He started his career when he worked for PT. Indomobil Suzuki International from 1986 to 1996. From 1996 to 2000 held the position as Director of the Company and since December 2000 holds the position as President Director and Director of Manufacture.

    DIREKSI BOARD OF DIRECTORS

    RIWAYAT HIDUPCURRICULUM VITAE

  • 30Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun 1969. Memperdalam ilmu bisnis di Griffith University, Queensland, Australia hingga tahun 1992. Pada tahun 1996 s/d 2000 menjabat sebagai Komisaris perseroan dan sejak Desember 2000 menjabat sebagai Direktur Administrasi & Keuangan perseroan.

    Direktur Administrasi & KeuanganMrs. Indrawati KosasihFinance and Administration Directrese

    Indonesian Citizen, born in Jakarta in the year 1969. She studied business commerce at Griffith University, Queensland, Australia until 1992. From 1996 to 2000 held the position as Commissioner of the Company and since December 2000 holds the position as Finance and Administration Director.

    RIWAYAT HIDUPCURRICULUM VITAE

  • 31Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    Bpk. Andreas Herman OslanDirektur Marketing Untuk Produk Etikal

    Mr. Andreas Herman OslanMarketing Director For Ethical Products

    Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Padang pada tahun 1958. Berkarir dan berpengalaman selama 25 tahun di dunia farmasi dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Marketing pada PT. Sanbe Farma. Sejak September 2005 bergabung dengan PT. Pyridam Farma, Tbk. dan menduduki jabatan Direktur Marketing produk etikal.

    Indonesian Citizen, born in Padang in the year 1958. He has 25 years of working career in the pharmaceutical business with his last position held as the Marketing Director at PT. Sanbe Farma. Starting September 2005, he joined PT. Pyridam Farma, Tbk. as the Marketing Director in charge of ethical products.

    RIWAYAT HIDUPCURRICULUM VITAE

  • 32Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    KOMITE AUDIT

    Anggota Komite

    Warga Negara Republik Madagaskar, meraih gelar Sarjana Ekonomi dari California State University, Fullerton, USA dan Sarjana bidang keuangan dan kredit dari Kishiniev State University, Moldavia. Berkarya dibidang konsultasi sebagai konsultan dalam bidang manajemen dan training, sebagai penasehat teknik, sebagai manajemen audit industri farmasi, sebagai dosen di Universitas Bina Nusantara dan sebagai anggota Komite Audit PT. Pyridam Farma, Tbk. sejak tahun 2003 s/d sekarang.

    AUDIT COMMITTEE

    Mr. Dominique RazafindrambininaCommittee Member

    Citizen of the Republic of Madagascar, gradated from California State University, Fullerton, USA majoring in Economics and also graduated from Kishiniev State University, Moldavia majoring in monetary and credit system. His career started in consultancy in the fields of management and training, technical advisory, pharmaceutical industry audit management, lecturing at Bina Nusantara University and as Audit Committee Member of PT. Pyridam Farma, Tbk. from 2003 until to date.

    Anggota Komite

    Warga Negara Indonesia, Sarjana jurusan akuntansi Universitas Tarumanegara. Berpengalaman kerja sebagai Akuntan pada Kantor Akuntan Drs. Andi, Wisnu & Co. mulai tahun 1992. Kemudian sebagai Kepala Internal Audit pada PT. Pyridam Farma, Tbk. s/d 2003. Sejak tahun 2003 s/d sekarang menjabat sebagai anggota Komite AuditPT. Pyridam Farma, Tbk.

    Bpk. Ridwan AksamaCommittee Member

    Indonesian Citizen, graduated from Tarumanegara University majoring in Accounting. He has experience as Accountant since 1992 at Drs. Andi, Wisnu & Co. Accounting Firm and thereafter, assigned as the Head of Internal Audit at PT. Pyridam Farma, Tbk. till 2003. Since the year 2003 he is assigned as Audit Committee member of the Company.

    RIWAYAT HIDUPCURRICULUM VITAE

  • 33Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

  • 34Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    PRESIDENT COMMISSIONERS STATEMENT

    Dear Shareholders,

    With thanks and gratefulness to our merciful Lord for His blessings we have been given in the past year 2009 that we have been able to close it as another successful year for PT. Pyridam Farma Tbk., please allow me to start this Annual Report with my brief statement as follows.

    By the end of the year 2008, the Board of Directors has still foreseen a number of risk factors - both external and internal. These factors could become obstacles for the success of the company to strive its goal. Those factors were, among others:

    particularly, for prescribed medicines;

    on the local market, which has generally reduced peoples confidence on the medicines traded on the market;

    dependent, and additionally, the weakening of Rupiahs exchange rate against US Dollars.

    It has been fortunate for us that the Board of Directors, together with its staffs involved, has succeeded to overcome those obstacles in such a way that the final impact has not been so significant.

    Early in 2009, the Indonesian Government has lowered the price of fuel - premium type especially - from Rp. 5,500.00 to Rp. 4,500.00 per liter. Although it did not bring direct influence to the company operational costs, yet it helped make the decrease of demand on pharmaceutical products to be not so drastically.

    The depreciation of Rupiah against US Dollar, in the end, has not been as high as estimated, which could even be considered as stable. This also has helped stabilize the import prices of raw materials with only a slight increase.

    Such good overall business environment has brought a positive contribution to the company in its performance as reflected in the following result:

    The Board of Commissioners hereby wishes to extend its appreciation highly to all employees of PT. Pyridam for their joined efforts with the Board of Directors in achieving such result that all of us can be proud of.

    There will still be many obstacles down the line of the year 2009. The most important to be mentioned is the free trade agreement between Mainland

    achievement, when Chinese pharmaceutical products will flood the local market.Secondly, the regulation introduced by the Ministry of Health in which the use of generic products in government public health service facilities since then is mandatory, and furthermore, the latest regulation released by the Ministry of Health, which allows the promotion and sales costs to be used as deductibles in taxation, would be the other obstacles. By taking the aforementioned factors into consideration, it is once again

    with its obstacles down the line and beyond.

    It goes without saying that good and close cooperation, vertically and

    each and every company. Therefore, this should always be the working spirit of PT. Pyridam Farma Tbk., with continuous improvement whenever and wherever possible. Insodoing, PT. Pyridam Farma Tbk., will be in the position to make each year bring better result than the previous one.The Board of Commissioners has received and approved the report of the Board of Directors for the year 2009, as well as the work plans and programs

    Last but not least, the Board of Commissioners would like to take this occasion to sincerely thank all business partners and all parties for their supports and cooperations during the year 2009 and hopes to maintain such good business relationship in the future for mutual benefits and, whenever possible, to intensify it even more. Good business relation as such is one of many important factors that will form the ground for the Company to perform well, and hopefully, better than what has been planned, in the years to come.

    Ir. Sarkri KosasihPresident Commissioner

  • 35Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    PRESIDENT DIRECTORS STATEMENT

    Dear Shareholders,

    By the grace and blessings of the Lord the almighty, we have safely arrived

    successful year.

    employees, which has been maximizing opportunities across our corporate office and plant. The potential and ability to deliver consistently is established by our remarkable team, evident from our consistent growth. The company recognizes the importance and contribution of human capital and therefore appreciates and motivates them to pursue excellence. Focused efforts to develop and nurture human capital through in-house, external professional development programs are used for upgrading technical, marketing and management skills. The fruitful result of which is as noted below.

    Companys performance in the year 2009 is summarized as follows:

    c. Company has, in general, better financial ratios.

    The sharp decrease on the peoples buying power at the second semester of last year, which effects in the end was not so negative to the overall companys performance, still enabled the net yearly income of the

    pharmaceutical industries growth.

    The future growth of the generics industry in Indonesia is uncertain, and is arguably dependent on a number of factors. The first of these is the value of the Rupiah against the US dollar; if the Rupiah devaluates against the dollar, many smaller generic companies could go out of business, as the market is heavily reliant on imported raw materials. Another factor is Governments plan to cut prices of branded generics, which are intended to give economically weak citizens access to generic as also to branded drugs. However, the price cuts could also be viewed as biased towards the Government itself, which owns most of the non-branded drugs.

    implication can be avoided if the Corporate can increase its productivity, its workers competency and discipline attitudes. Efforts to increase efficiency in production process and set up a more competitive pricing policy can effectively be done if both the Government conducts concepts of good governance and the Corporation implements good corporate governance as otherwise, high cost economy will still be existing, and this, as it hasbeen in the past, will be an additional threat to the local products competitiveness against the Chinese in particular, and other low-cost countries products in general.

    The Board of Directors will focus on the above-said efforts in whichCorporate Governance will be implemented according to Good Corporate Governance standards. Independent Director and Commissioner including audit committee under Independent Commissioner control are organization instruments of the Company, pursuant to compliance with the Governmental laws and regulations as also pursuant to other standards commonly applied in company organizations. The Independent

    time deemed to be appropriate and necessary.

    free of charge our products to clinics and other social entities on a need-based and case to case basis. To help the Company reach its goals, the banks are continuing to offer their financial supports and services to the Company enabling it to source

    Bank Mandiri and Bank HSBC to operate daily business and additional investments in order to advance growth.

    Directors are fully committed to increase the Companys performance and value by achieving Corporate annual target. A modest target of increase in

    The Board of Directors wishes to thank all stakeholders and business partners, financial institutions, medical profession and business associates for their continued support and valuable co-operation. The Directors also wish to express their gratitude to investors for their trusts that they continue to repose in the Company.

    With our best regards,

    Handoko Boedi SoetrisnoPresident Director

  • 36Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    BRIEF HISTORY

    Kie and approved by the Ministry of Justice through its letter of decree

    incorporation approval of PT. Pyridam was published in the State Gazette

    The Company was established by the founders to principally manufacture and market veterinary products.

    with the aim to separate the pharmaceutical manufacturing activities from the veterinary.

    Factory is located at Desa Cibodas, Cianjur, West Java.

    The Companys Factory as mentioned before, that housed the production

  • 37Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    VISION & MISSION

    VISIONTo be prominent, recognizable and respectable on domestic, regional and international market as a reliable and dependable pharmaceutical

    MISSIONTo serve the domestic, regional and inter-national communities by the

  • 38Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    COMPANY PROFILE &HISTORICAL MILESTONES

    early stage, the main activities of PT. Pyridam were producing and marketing veterinary products all over big cities in Indonesia through sales agents. These activities were the backbone business of the Company. The business was successful and recorded a rapid growth year by year.

    PT. Pyridam diversified its business by producing and marketing human medicines as the initial stage of its business expansion. At the same time, the Company was also honored by several overseas principals with the rights

    business while PT. Pyridam continued its focus on human medicine and

    PT. Pyridam occupied and started operating in the new factory located in Pacet,

    to PT. Pyridam Farma, Tbk. and at the initial stage, share holding ratio was as shown in the following tabulation.

    In the year 2002, the Company distributed dividend in the form of shares proportionally to the share holding ratio.

    Since the distribution of share dividend in the year 2002, the share holding ratio had accordingly changed and remained up to this date as the figures shown in the table below.

    all sectors of its businesses. The organization and all business activities of the company are therefore, in conformity with the international standard.

    PT. Pyridam Farma, Tbk. started to explore the export market. The Philippines was selected as the initial country of destination, due to its unsaturated market. An agreement for distributorship was entered into with the top distribution company of the Philippines. PT. Pyridam Farma, Tbk. increased investment for

    form, also the future products.

    To widen its market coverage as also to intensify its market penetration, PT. Pyridam Farma, Tbk. had entered into distributorship agreements with several local distributors which market areas are limited within provincial boundary, among others are:

    By the inclusion of above listed distributors, the Company markets its products

    additional local distributors for Jambi, Batam, Jakarta, Bandung, Manado, Bali and Kendari areas.

    existing number of local distributors for the areas of Bangka- Belitung, Palu and Batam, in order to farther strengthen market penetration power. With the

    Another two local distributors have been appointed to market Companys product - one is for the area of Pangkal Pinang while the other one for Bali and Lombok islands. In the same year, the Company had terminated its contractual

    collection problem.

    WORK FORCE

    1976

    1985

    1993

    2001

    2002

    ShareholdersNumber of In Value Stocks

    Shares % (Rp)

    PT. Pyridam Internasional 288.119.974 53,85 28,811,997,400.00

    Ir. Sarkri Kosasih 61.740.000 11,54 6,174,000,000.00

    Rani Tjandra 61.740.000 11,54 6,174,000,000.00

    Masyarakat 123.480.026 23,07 12,348,002,600.00

    ShareholdersNumber of In Value Stocks

    Shares % (Rp)

    PT. Pyridam Internasional 280.000.000 53,85 28,000,000,000.00

    Ir. Sarkri Kosasih 60.000.000 11,54 6,000,000,000.00

    Rani Tjandra 60.000.000 11,54 6,000,000,000.00

    Masyarakat 120.000.000 23,07 12,000,000,000.00

    2005

    2006

    2007

    2008

    2009

  • 39Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

  • 40Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    MANAGEMENT REVIEW AND ANALYSIS

    THE COMPANY AND ITS NATURE OF BUSINESS

    PT Pyridam Farma Tbk is one of Indonesias mid-size leading providers of medicines to the public and private sectors. The company offers a broad range of affordable products across numerous disease categories.

    excellent distribution through independent national and local distributors has assisted the business to positively grow to achieve net revenue three times higher compared to the number five years ago.

    The Board of Directors decided to focus on prescription pharmaceutical

    with the Companys strategic direction, due to high promotion cost. This might jeopardize its main business growth. The Directors believed that prescription pharmaceutical business contributes more margins and grows

    Competition in the generic pharmaceutical industry is intense and such pharmaceutical industry is dependent on its ability to obtain governmental

    The Company continues to explore new therapeutic classes by bringing new products to the market. There are at least three products that will be

    st

    Pharmaceutical industry is known as highly regulated business. There are many stringent regulations that must be compliantly followed by every pharmaceutical company, from products registration, formulation,

    regulatory clearances or approvals prior to commercialization. In particular,

    statutes and regulations also influence the manufacturing, safety, labeling, packaging, advertising, storage, registration, and recordkeeping related to marketing of such products. Regulatory approval is a lengthy process and involves the expenditure of substantial resources. Approval time depends on the data sufficiency that we provide - among others are:

    evidence of safety and efficacy in life-saving drugs.

    We as manufacturer is obliged to comply with government mandated

    Drug manufacturers are subject to on-going and periodic unannounced

    obligated to audit the performance of third-party contractors that produce drugs on behalf of our company too.

    product development, manufacturing and administrative activities.

    been progressing smoothly. A new strong manufacturing organization with more experienced personnel was implemented. A new Plant Manger was appointed as our new Plant Manager to replace his predecessor who

    Managers were appointed to head Research & Development Division, Quality Control and Maintenance.

    OPERATIONAL HIGHLIGHT

    comparison with the previous corresponding period, are a few highlights of year 2009 operation.

    increasingly competitive generic pharmaceutical market.

    FINANCIAL SUMMARY

    OPERATING PERFORMANCE

    Last year, Pharmaceuticals and Toll Manufacturing Division contributed

    sales value of pharmaceutical products grew by double digits, but contrary,

    to this lower toll manufacturing figures was the decline of orders from PT Kimia Farma Tbk which produces non-branded generic products as a side effect of the declining order from the government project to PT. Kimia Farma Tbk.

    Three new products were launched to the market in the year 2009:

    market had been appointed:

    islands.

    Ratios 2009 2008

    Total debt to total asset 26.93% 29.80%

    Total debt to total equity 36.85% 42.46%

  • 41Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    MANAGEMENT REVIEW AND ANALYSIS

    However, the Company also terminated distribution agreement with two local distributors, which were not performing well according to our

    identified of having high risk potency on collection.

    During the period of 2009 the Company discontinued the marketing of

    sales volume as also because of other reasons. The Company sold the ownership of Antrotik and Zantron which are no longer marketed to PT.

    an agreement that those two products should be manufactured by PT. Pyridam Farma Tbk.

    During this period the pharmaceutical industry experienced effects of the declining buying power of the people. Due to this reason, the Company

    kept going up. This has had a significant impact on the profitability of the Company.

    the doctors prescribe non-branded generic product. Even though the price of non-branded generic products was capped very low by the government nontheless, the Company has responded by increasing its portfolio

    accommodate the trend.

    compared to the same period last year. The positive and double digits growth was spurred by new customers that starting to place order to new product range that had been marketed since mid of previous year. With

    those in the industrial segment has been targeted.

    The Company is now poised to deliver strong profit growth and expand the companys market to new territories domestically and overseas. In April 2009, for the first time the Company exported Radol to Philippines. It was

    on the other hand export to Hong Kong is lowered, as recently, Hong Kong market was flooded by cheap products made in India and Eastern Europe countries. Moreover, some products, which had been approved by the Philippines Food & Drug Administration, are ready to be marketed in the Philippines by us in the near future.

    THE FUTURE

    We are confident that the buying power of the people will improve.

    opportunity. However, there are also some threats to the prosperity of pharmaceutical industries in Indonesia, namely the issuance of regulation

    government health facilities.

    Last year, Indonesian pharmaceutical businessmen were caught by surprise

    revenue or Rp. 25 billion maximum. This regulation was not favourable to pharmaceutical industry. It had been recently revoked and replaced

    that is a little more suitable. However, this regulation still means that the Company must reserve additional money to pay extra taxes on its promotion expenses.

    Based on the above reasons, the Board of Director has a plan to increase its portfolio of non-branded generic products. Product registration for

    We will make coordination with national distributor to promote these products to private and state hospitals. The potential market of this segment is promising and to cope with low selling price, we are planning to

    implication on the increase of plant productivity and capacity utilization.

    The Company strives to commit on upgrade of the human resource competences by internal and external trainings.

    The Board of Directors and Commissioners agreed that down the line of

    Companys growth. However, all of us committed to overcome the obstacles hand in hand with the following actions:

    their needs with innovation and improvement of products;

    planned and clearly communicated strategies;

    product and service.

    CORPORATE GOVERNANCE

    PT. Pyridam Farma Tbk. committed to integrity and accountability in terms of its corporate governance practices, including the appointment of Independent Director and Commissioner.

    Board of directors The board of Directors has full control over the Companys daily operational. Its functions and responsibilities include:

    Companys assets and reputation;

    and business plans;

    regulations.

    The directors have access to all Company informations, records, and documents and property. Directors receive detailed informations on all operating affairs to facilitate effective and decision preparation and decision making.

  • 42Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    The Company secretary has the duty to inform stakeholders and shareholders any important issues at the most appropriate time to support the openness of the Company.

    Internal AuditorThe Internal Audit body consists of one head and two members with the function to assist the President Director assuring that all procedures are strictly implemented and Companys assets, stocks of goods are safeguarded through a good auditing practice in depth. Internal Auditors are empowered to have full access to all documents, records and all Company personnel for the purpose of getting the necessary data and

    Internal Auditors work on full day basis and co-operates with Audit Committee. Audit Committee in which the Audit Committee evaluates the result of the audit activities and gives feedback and advices to Internal

    Internal Auditor members:

    Risk Management Committee The Board has established a Risk Management Committee, with the duty to ensure that an effective internal risk control framework exists within the entity in such way that all Companys undertaking risks are thoroughly analyzed. More importantly, foreseeable risks should be minimized prior to decision making and also existing risks at all level of Companys activities.

    The Boards risk management strategy includes matters relating to enterprise risk, which also comprises strategic, operational, financial and compliance risks.

    The Risk Management Committee members during the full financial period of 2009 were:

    Environment Safety & Protection We always try to be comprehensively compliant to the state and local environmental laws and regulations that govern, among others, all emissions, waste water discharge and solid and hazardous waste disposal, and the remediation of contamination associated with generation,

    handling and disposal activities. All of our operations are performed under strict environmental and

    Administration and the Environmental Protection Agency. Protecting natural environment is one of our working priorities. Regular medical check-up for every staff is continually performed to assure that no environment hazards occur within the plant area or any personal disease contaminated the products.

    FINANCIAL ANALYSIS

    in the year 2008. This increase was contributed by the increases of the sales of pharmaceutical products and toll manufacture as much as

    increase.

    year.

    Name Position

    Steven A. A. Setiawan Head of Internal Auditor

    Thea Arabella Member

    Emil Susanto Member

    Name PositionMeeting

    Remark Attendance

    Handoko Boedi Soetrisno Chairman 4

    Lianny Suraja Member 4

    Indrawati Kosasih Member 4

    Andreas Herman Oslan Member 4

    Fransiscus Ong Member 4

    Lily Iskandar Member 2 (retired May 2009)

    Henny Herliani Member 1 (resigned April 2009)

    Steven A. A. Setiawan Member 4

    MANAGEMENT REVIEW AND ANALYSIS

  • 43Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    recorded in 2008.

    Rp. 5.24 billion this year was the main reason for the aforementioned increase.

    year.

    ANALYSIS ON THE ABILITY OF DEBT SETTLEMENT AND COLLECTABILITY OF ACCOUNT PAYABLE

    During the year 2009, the Company had never failed to fulfill its payment obligations. The Company had always taken prudence and cautious approach to new debt commitments, in order to avoid any negative impacts to its operation in terms of finance.

    A reasonable and therefore, acceptable debt ratio can be reported, whereby

    INFORMATION AND MATERIAL FACT AFTER THE DATE OF FINANCIAL REPORT

    There is neither information nor material fact that can be reported.

    DIVIDEND POLICY

    profit generated in both years and accumulated as retained earnings for the purpose of investment funding.

    MANAGEMENT REVIEW AND ANALYSIS

  • 44Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

  • 45Annual Report 2009 - PT. Pyridam Farma Tbk.

    CORPORATE GOVERNANCE

    The Board of Directors of the Company consists of three Directors as members where one of them is an unaffiliated Director, which is the Marketing Director. The President Director is the lead executive and jointly with other Executive members, he is responsible for the entire operation of the Company in accordance with the business strategies and in line with the Companys

    Commissioners of the Company prior to decision making that is influential to the Company operation, such as to incur debts, to sell assets and to pay dividend and bonuses just to name a few.

    The Marketing Director of