Annual Report BNI Syariah 2010

239
www.bnisyariah.co.id Laporan Tahunan A Decade of Dedication 2010 Annual Report Satu Dekade Berdedikasi Laporan Tahunan 2010 Annual Report KANTOR PUSAT BNI SYARIAH Jl. Jend Sudirman Kav. 1 Lt. 22 Jakarta 10220 Telp. : (021) 572 8773 Fax. : (021) 251 1153 www.bnisyariah.co.id A Decade of Dedication Satu Dekade Berdedikasi Laporan Tahunan 2010 Annual Report PT Bank BNI Syariah

Transcript of Annual Report BNI Syariah 2010

Page 1: Annual Report BNI Syariah 2010

www.bnisyariah.co.id

Laporan Tahunan

A Decade of Dedication 2010Annual Report

Satu Dekade Berdedikasi

Laporan Tahunan2010Annual Report

KANTOR PUSAT BNI SYARIAH Jl. Jend Sudirman Kav. 1 Lt. 22Jakarta 10220Telp. : (021) 572 8773Fax. : (021) 251 1153

www.bnisyariah.co.id

A D

ecade of Dedication Satu D

ekade BerdedikasiLaporan Tahunan 2010 Annual Report

PT Bank BNI Syariah

Page 2: Annual Report BNI Syariah 2010

KINeRJA 2010 2010 Performance Ikhtisar Keuangan Financial Highlights for the Year Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010 Achievements and Significant events in 2010

PROFIL PeRUSAHAAN Company Profile Visi dan Misi Vision and Mission Sejarah Singkat BNI Syariah A Brief History of BNI Syariah Komposisi Pemegang Saham Shareholders’ Composition Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah The Composition of Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board

Struktur Organisasi Organizational Structure Kode etik Code of Conduct LAPORAN MANAJeMeN Reports from Management Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners Laporan Direksi Report of the Board of Directors Laporan Dewan Pengawas Syariah Report of the Syariah Supervisory Board

ANALISIS DAN PeMBAHASAN MANAJeMeN Management Discussion and Analysis Tinjauan Operasional Operational Review Tinjauan Keuangan Financial Review Prospek Bisnis dan Rencana Jangka Panjang Business Prospect and Long-Term PlanningT Manajemen Risiko Risk Management Teknologi Informasi Information Technology

PeNgeMBANgAN SUMBeR DAYA MANUSIA Human Resources Development

Profil Sumber Daya Manusia Human Resources’ ProfilePelatihan & PengembanganTraining & DevelopmentSistem RemunerasiRemuneration System

20.

22.

26.

27.

28.

29.

33.

37.

43.

46.

60.

68.

56.

62.

70.

65.

72.

10.

12.

Daftar IsiTable of Content

19.

31.

45.

67.

09.

Page 3: Annual Report BNI Syariah 2010

2010 Annual Report BNI Syariah

76.

78.

113.

TATA KelolA PeRuSAhAANCorporate Governance

Tata Kelola Perusahaan yang BaikGood Corporate GovernancePelaksanaan Tata Kelola PerusahaanImplementation of Good Corporate Governance

- Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris- Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners- Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi- Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Directors- Kelengkapan dan PelaksanaanTugas Komite- Completeness and Implementation of Task Committees- Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah - Implementation of Duties and Responsibilities of the Sharia Supervisory Board- Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana

dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa- Sharia implementation in Fund Raising, Distribution of Fund and Disbursement

Services- Penanganan Benturan Kepentingan- handling Conflict of Interest- Penerapan Fungsi Kepatuhan- Implementation of the Compliance Function- Penerapan Fungsi Audit Intern- Implementation of Internal Audit Function- Penerapan Fungsi Audit ekstern- Implementation of external Audit Function- Batas Maksimum Penyaluran Dana - Financing limit- Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan- Transparency of Financial and Non Financial Condition

hasil Penilaian Self Assessment Self Assessment Results

TANGGuNG JAwAB SoSIAl PeRuSAhAAN Corporate Social Responsibility

INFoRMASI PeRuSAhAANCorporate Information

Produk dan layanan Kamiour Products and Services

Testimoni Pelanggan Customers’ Testimonials Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile Profil Direksi Board of Directors’ Profile Profil Dewan Pengawas Syariah Syariah Supervisory Board’s Profile

Pejabat SeniorSenior executivesJaringan Kantoroffice Networks

lAPoRAN KeuANGANFinancial Statements

122.

132.

140.

130.

136.

142.

148.

121.

75.

153.

115.

Page 4: Annual Report BNI Syariah 2010

2

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

‘Satu Dekade Berdedikasi’‘A Decade of Dedication’

PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) didirikan pada tanggal 19

Juni 2010 sebagai anak perusahaan dari PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk (BNI). Sebelum beroperasi sebagai

Bank umum Syariah (BuS) yang berdiri secara independen,

BNI Syariah telah beroperasi sebagai unit bisnis BNI selama

10 tahun dengan menawarkan berbagai produk perbankan

syariah.

BNI Syariah saat ini melayani nasabah melalui 59 kantor

cabang di seluruh Indonesia yang didukung oleh jaringan

dan teknologi BNI berupa layanan cabang, ATM, internet

banking, dan call center. lebih dari 750 cabang BNI sebagai

Delivery Channel Perbankan Syariah terhubung melalui

jaringan teknologi canggih di seluruh nusantara.

Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan laporan

Tahunan 2010 yang merupakan laporan tahunan pertama

kami sebagai entitas independen kepada seluruh mitra

bisnis, pejabat Pemerintah Indonesia, media dan masyarakat

luas mengenai kegiatan, operasi dan hasil yang dicapai oleh

Bank.

Kami mengangkat tema “Satu Dekade Berdedikasi” sebagai

wujud ekspresi langsung dari doa dan aspirasi kami untuk

kemajuan dan kesejahteraan BNI Syariah sebagai lembaga

keuangan yang bertanggung jawab kepada Tuhan

Yang Maha esa, para pemegang saham, para pemangku

kepentingan, masyarakat, dan Pemerintah Indonesia.

PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) was established on June 19,

2010 as a subsidiary of PT Bank Negara Indonesia (Persero)

Tbk (BNI). Before operating as an independent Sharia Bank,

BNI Syariah has operated as a business unit of BNI for over

10 years offering a full range of Islamic-friendly banking

products to customers.

BNI Syariah today serves its customer base through

59 branch offices across Indonesia, supported by BNI

network and technology such as branch services, ATMs,

internet banking and call center. More than 750 BNI

Syariah Bank Delivery Channel are connected through

advanced-technology networks throughout the Indonesian

archipelago.

For this 2010 Annual Report, our first as an independent

entity, we respectfully convey to all business partners,

Government of Indonesia officials, media and the public at

large the Bank’s activities, operations and results.

we have settled upon the theme ‘A Decade of Dedication’ the

intent of which is to directly express our most sincere prayers

and aspirations for the advancement and prosperity of BNI

Syariah, as a financial institution responsible to Almighty

God, the shareholders, all stakeholders, society and the

Government of Indonesia.

Page 5: Annual Report BNI Syariah 2010

3

2010 Annual Report BNI Syariah

Tanggung Jawab Laporan Keuangan 2010 Responsibility for the 2010 Financial Report

laporan Tahunan 2010 ini dipersiapkan oleh PT Bank BNI

Syariah termasuk laporan keuangan tahunan, laporan

tata kelola perusahaan, dan informasi lain yang terkait di

dalamnya. Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris

PT Bank BNI Syariah masing-masing membubuhkan tanda

tangan di bawah ini sebagai bentuk pertanggungjawaban

atas kebenaran isi laporan Tahunan 2010.

This 2010 Annual Report, including the annual financial

statements, good corporate governance report and other

information related to the contents thereof, is prepared by

PT Bank BNI Syariah. All members of the Board of Directors

and Board of Commissioners of PT Bank BNI Syariah have

affixed their respective signatures hereunder as a form of

responsibility for the content of the Annual Report 2010.

Achjar IljasKomisaris utama (Independen)

President Commissioner (Independent)

RizqullahDirektur utama

President Director

Sofyan Syafri HarahapKomisaris Independen

Independent Commissioner

Bambang WidjanarkoDirektur Bisnis

Business Director

Acep Riana JayaprawiraKomisaris

Commissioner

Imam Teguh SaptonoDirektur Kepatuhan dan PenunjangRisk, legal and Compliance Director

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Direksi Board of Directors

Page 6: Annual Report BNI Syariah 2010

4

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Amanah

Page 7: Annual Report BNI Syariah 2010

5

2010 Annual Report BNI Syariah

Page 8: Annual Report BNI Syariah 2010

6

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Jamaah

Page 9: Annual Report BNI Syariah 2010

7

2010 Annual Report BNI Syariah

Page 10: Annual Report BNI Syariah 2010

8

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Page 11: Annual Report BNI Syariah 2010

9

2010 Annual Report BNI Syariah

09

Kinerja 2010

Alhamdulillah, dalam kurun waktu 6 (enam) bulan setelah spin off (19 Juni 2010-Desember 2010), BNI Syariah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp36,5 miliar dari target laba sebesar Rp7,181 miliar. laba bersih tersebut antara lain dicapai karena BNI Syariah berhasil mengelola dengan tepat antara dana pihak ketiga dan aktiva produktif.

Alhamdulillah, within 6 (six) months after the spin-off (June 19, 2010-December 2010), BNI Syariah managed to record a nett profit of Rp36, 5 billion from the target Rp7,181 billion. It was achieved because BNI Syariah successfully managed third party funds and earning assets appropriately.

2010 Performance

Page 12: Annual Report BNI Syariah 2010

10

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

Aktiva

Aktiva Produktif

Investasi

Pembiayaan yang diberikan

Dana Pihak Ketiga

Giro

Tabungan

Deposito

5,306,564

5,016,285

1,857,705

3,134,532

4,253,227

438,128

1,661,503

2,153,596

6,394,924

6,017,251

2,419,918

3,558,485

5,162,728

538,690

1,980,627

2,643,411

4,799,247

4,666,382

1,360,957

3,265,445

4,173,245

416,975

1,613,981

2,142,289

4,017,502

3,844,828

697,617

3,132,553

3,041,984

358,139

1,202,191

1,481,654

2,546,844

2,427,118

622,404

1,800,996

1,799,247

210,548

833,492

755,207

1,598,921

1,514,889

379,066

1,132,559

1,124,363

221,752

513,362

389,249

Des 2006 Des 2007 Des 2008 Des 2009 Juni 2010* Des 2010**

UraianDescription

Sebelum spin offBefore spin off

Sesudah spin offAfter spin off

Assets

Earning Assets

Investments

Financing

Third Party Funds

Current Accounts

Savings

Time Deposits

NeracaBalance Sheet

Dalam jutaan RupiahIn million Rupiahs

* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31

Des 2006 Des 2007 Des 2008

UraianDescription

Sebelum spin offBefore spin off

Sesudah spin offAfter spin off

Pendapatan Margin & Bagi Hasil

Beban Bagi Hasil

Pendapatan Margin & Bagi Hasil Bersih

Pendapatan Usaha Lainnya

Pendapatan Operasional

Beban Operasional

Laba sebelum Pajak

Laba bersih

142,924

44,244

98,680

16,307

114,987

88,605

15,217

15,217

180,781

69,741

111,040

22,155

133,195

101,965

19,237

19,237

336,576

141,715

194,861

40,316

235,177

119,341

34,439

34,439

450,260

231,269

218,991

87,427

306,418

114,160

-186,509

-186,509

39,283

16,203

23,080

2,884

25,964

7,100

-53,156

-53,156

417,661

140,106

277,555

30,252

307,807

165,085

36,734

36,512

Margin Revenue & Revenue Sharing

Profit Sharing Expenses

Nett Margin Revenue & Revenue Sharing

Other Operating Income

Operating Income

Operating Expenses

Earnings before tax

Nett Profit

laba RugiProfit loss

Dalam jutaan RupiahIn million Rupiahs

* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31

Juni 2010* Des 2010**Des 2009

Page 13: Annual Report BNI Syariah 2010

11

2010 Annual Report BNI Syariah

Rasio-rasioRatios

Rasio Kecukupan Modal

Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif

Gross Non Performing Financing

Nett Non Performing Financing

Return on Assets (ROA)

Return on Equity (ROE)

Beban Operational terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Cost to Income Ratio (CIR)

Nett Core Operational Margin (NCOM)

Financing to Deposits Ratio (FDR)

25.46%

2.36%

12.43%

9.40%

1.10%

5.10%

91.50%

79.70%

6.40%

100.73%

20.91%

1.54%

6.07%

3.79%

0.80%

6.40%

90.40%

78.10%

4.50%

100.10%

9.40%

1.73%

2.59%

0.57%

0.90%

11.30%

90.70%

51.60%

5.00%

102.98%

28.80%

2.62%

2.35%

0.39%

-3.60%

-18.60%

135.10%

47.90%

5.60%

78.25%

28.80%

2.15%

4.17%

2.55%

-12.02%

-63.72%

304.60%

24.39%

6.11%

73.70%

27.68%

2.02%

3.59%

1.95%

0.61%

3.65%

88.05%

55.79%

5.07%

68.92%

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Provision to Earning Assets

Gross NPF

Nett NPF

ROA

ROE

Operational Efficiency Ratio (OER)

CIR

NCOM

FDR

Des 2006 Des 2007 Des 2008 Des 2009 Juni 2010* Des 2010**

UraianDescription

Sebelum spin offBefore spin off

Sesudah spin offAfter spin off

* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31

Page 14: Annual Report BNI Syariah 2010

12

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010Achievements and Significant Events in 2010

June 18 Soft Launching BNI Syariah

Soft launching BNI Syariah, dihadiri oleh Direktur utama BNI

Gatot M. Suwondo dan Direktur Direktorat Perbankan Syariah

Bank Indonesia Dr. Mulya e. Siregar. Setelah beroperasi

selama 10 tahun sebagai unit usaha Syariah, BNI Syariah

resmi beroperasi dengan status baru sebagai Bank umum

Syariah mulai 19 Juni 2010.

BNI Syariah soft launching, attended by the President

Director of BNI Gatot M. Suwondo and Director of Islamic

Banking Directorate of Bank Indonesia Dr. Mulya e. Siregar.

After operating for 10 years as Syariah Business unit,

BNI Syariah officially operates with a new status as an

independent legal entity starting from June 19, 2010.

August 6Kerjasama Penerimaan Pembayaran Tagihan Listrik

BNI Syariah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan

PT Arindo Pratama dalam rangka penerimaan pembayaran

tagihan listrik pelanggan PlN untuk wilayah luar pulau Jawa.

BNI Syariah signed an agreement with PT Arindo Pratama

on reception of electric billing payment for PlN customers

outside Java.

August 6-8 Halal Expo

BNI Syariah turut berpartisipasi dalam acara Indonesia halal

expo di Balai Kartini tanggal 6 - 8 Agustus 2010. Pada hari

terakhir BNI Syariah memberikan santunan kepada kaum

dhuafa yang disampaikan oleh Direktur utama BNI Syariah,

Rizqullah. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama

dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Dengan

semangat Amanah dan Jamaah, BNI Syariah terus berusaha

untuk membantu kaum Dhuafa dengan bekerjasama

dengan institusi terpercaya seperti BAZNAS.

BNI Syariah participates in Indonesia halal expo at Balai

Kartini on 6 to 8 August 2010. on the last day BNI Syariah

provided assistence for the Dhuafa delivered by the President

Director of BNI Syariah, Rizqullah. This event was held in

cooperation with BAZNAS. In the spirit of Amanah and

Jamaah, BNI Syariah keeps trying to help the Dhuafa by

cooperating with a trusted institution such as BAZNAS.

June 10 - July 11 Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2010

BNI Syariah bergabung bersama BNI mengikuti PRJ 2010 di

Arena PRJ Kemayoran, Jakarta.

BNI Syariah joined with BNI participates in PRJ 2010 at the

Arena PRJ Kemayoran, Jakarta.

July 29 - August 1 Indonesia International Motor Show

BNI Syariah mengikuti Indonesia International Motor Show

dengan bergabung di bawah iB Pavillion Bank Indonesia.

BNI Syariah participates in the Indonesia International Motor

Show under iB Pavilion Bank Indonesia.

Page 15: Annual Report BNI Syariah 2010

13

2010 Annual Report BNI Syariah

September 3 Bazar Sembako Murah Ramadhan

Bazar Sembako Murah Ramadhan diselenggarakan

bekerjasama dengan unit Pengelola Zakat (uPZ) BNI Syariah.

Sembako murah tersebut khusus dijual kepada para kaum

dhuafa yang mempunyai keterbatasan ekonomi untuk

membeli kebutuhan pokok mereka.

Ramadhan Cheap Sembako Bazaar was held in collaboration

with Zakat Management unit of BNI Syariah. The cheap

sembako were specifically sold to the Dhuafa who have

financial limitations to purchase their basic needs.

September 21Mahkamah Agung RI

Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara BNI Syariah

dengan Mahkamah Agung RI mengenai penggunaan produk

dan jasa BNI Syariah.

The signing of agreement between BNI Syariah and

Mahkamah Agung RI about the use of BNI Syariah’s products

and services

September 29 World Zakat Forum

BNI Syariah menandatangani kerjasama dengan institusi

zakat pada konferensi internasional tentang zakat yang

diselenggarakan oleh Forum organisasi Zakat, Indonesia

Magnificent Zakat dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

BNI Syariah signed an agreement with zakat institutions

within an international conference on charity organized by

Forum organisasi Zakat, Indonesia Magnificent Zakat and

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

October 1Kerjasama Pembiayaan Kepemilikan Rumah

BNI Syariah menandatangani perjanjian kerjasama dengan

PT Karya Bangun Mandiri untuk pembiayaan pemilikan

rumah Pesona Telaga Cibinong.

BNI Syariah signed an agreement with PT Karya Bangun

Mandiri for home ownership financing of Pesona Telaga

Cibinong.

Page 16: Annual Report BNI Syariah 2010

14

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

October 12 Halal Bihalal dengan Media

BNI Syariah mengadakan acara halal Bihalal dengan

pemimpin media ternama di Jakarta dalam rangka

mempererat silaturahim dengan para pemimpin media.

BNI Syariah held a ceremony of halal Bihalal, along with the

heads of prominent media in Jakarta in order to strengthen

friendship with the leaders of the media.

October 25Kerjasama Kemenpera

BNI Syariah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan

Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang

penyaluran bantuan pembiayaan perumahan dalam bentuk

fasilitas subsidi perumahan melalui kredit atau pembiayaan

pemilikan rumah.

BNI Syariah signed an agrement with the ministry of Public

housing of the Republic of Indonesia, in terms of the

subsidized mortgage disbursement through house financing.

Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010 Achievements and Significant events in 2010

October 23-31 REI Expo

BNI Syariah bergabung di bawah iB Pavilion Bank Indonesia

berpartisipasi dalam pameran properti ReI expo di Jakarta.

BNI Syariah participates in ReI expo, joined under iB Pavilion,

Bank Indonesia, Jakarta.

October 4 ICSA 2010

BNI Syariah meraih penghargaan Indonesian Customer

Satisfaction Award 2010 dari Majalah SwA dan Frontier

Consulting Group dengan predikat Terbaik dalam Memenuhi

Kepuasan Pelanggan untuk kategori Tabungan Syariah.

BNI Syariah received the Indonesian Customer Satisfaction

Award 2010 from SwA Magazine and Frontier Consulting

Group as The Best in Achieving Total Customer Satisfaction

for Sharia Savings Account category.

October 2 Penandatanganan MoU dengan STEI SEBI

BNI Syariah melakukan penandatanganan Mou dengan

Sekolah Tinggi ekonomi Islam SeBI. Penandatanganan Mou

ini dilakukan oleh Direktur Kepatuhan dan Penunjang, Imam

Teguh Saptono dengan Ketua STeI SeBI Sigit Pramono.

Melalui penandatanganan Mou ini, kedua belah pihak akan

meningkatkan kerjasama di bidang SDM.

BNI Syariah signed Mou with STeI SeBI. The signing of the

Mou was undertaken by the Risk, legal and Compliance

Director, Imam Teguh Saptono with the Chairman of STeI SeBI

Sigit Pramono. Through the signing of this Mou, both sides

will enhance cooperation in the area of human resources.

Page 17: Annual Report BNI Syariah 2010

15

2010 Annual Report BNI Syariah

November 3Kerjasama Pembiayaan Pemilikan Rumah

BNI Syariah menandatangani perjanjian kerjasama dengan

PT Ciputra Resident untuk pembiayaan pemilikan rumah

Perumahan Citra Raya.

BNI Syariah signed an agreement with PT Ciputra Resident for

home ownership financing of Citra Raya Residence.

November 5-6 Lokakarya Wartawan Perbankan Syariah

BNI Syariah mengadakan kegiatan lokakarya wartawan

Perbankan Syariah selama 2 hari di Ciawi – Bogor, Jawa Barat.

BNI Syariah held a workshop for Sharia Banking Journalists for

2 days in Ciawi - Bogor, west Java

November 3-7 Indocomtech

BNI Syariah bergabung di bawah iB Pavillion Bank

Indonesia mengikuti Indocomtech yang merupakan

pameran komputer terbesar di Indonesia. Target pasar

pada pameran ini adalah masyarakat pengguna kartu

pembiayaan.

BNI Syariah joined the iB Pavillion Bank Indonesia in

Indonesia’s largest computer exhibition, Indocomtech.

The target market at the exhibition was credit cards users.

Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010 Achievements and Significant events in 2010

October 23-31 BNI Gelegar Expo

BNI Syariah mengikuti BNI Gelegar expo di Pondok Indah Mall

I dan II.

BNI Syariah joined BNI Gelegar expo in Pondok Indah Mall I

and II.

October 31 Family Gathering

Family Gathering BNI Syariah se-Jabodetabek. Pada

kesempatan ini juga diberikan bantuan melalui Dompet

Dhuafa & BAZNAS untuk korban bencana Merapi, Mentawai,

dan wasior.

The Family Gathering of BNI Syariah for the Jabodetabek area.

In this occasion, Dompet Dhuafa & BAZNAS also distributed

assistance for disaster victims in Merapi, Mentawai and

wasior.

Page 18: Annual Report BNI Syariah 2010

16

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

December 1 Property Expo

BNI Syariah berpartisipasi dalam Property expo, Bandung.

BNI Syariah participated in the Property expo, Bandung.

December 20Kerjasama Pembiayaan Pemilikan Rumah

BNI Syariah menandatangani perjanjian kerjasama dengan

PT Subentra land untuk pembiayaan pemilikan rumah

Perumahan Cibubur Villa 3.

BNI Syariah signed an agreement with PT Subentra land for

the home ownership financing of Cibubur Villa 3 Residence.

December 21 IMZ Award 2010

BNI Syariah meraih IMZ Award 2010 dari Indonesia

Magnificence Zakat sebagai Bank Syariah Terbaik dalam

Keunggulan layanan Zakat.

BNI Syariah won IMZ Award 2010 from Indonesia

Magnificence Zakat as the Best Sharia Banking in Zakat

Service excellence.

November 8 Penandatanganan Kerjasama dengan UIN SUSKA

BNI Syariah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan

universitas Islam Negeri Sultan Syarief Kasim Pekanbaru

dalam hal pembayaran dana pendidikan mahasiswa baru

melalui Student Payment Centre.

BNI Syariah signed an agreement with universitas Islam

Negeri Sultan Syarief Kasim, Pekanbaru, for freshmen fee

payment, through the Student Payment Centre.

November 12-13 Franchise and License Expo Indonesia (FLEI)

BNI Syariah mengikuti Franchise and license expo Indonesia

yang berlangsung di Jakarta Convention Center.

BNI Syariah joined Indonesia Franchise and license expo held

at the Jakarta Convention Center.

November 24Peserta Lelang SBSN

BNI Syariah ditunjuk oleh Menteri Keuangan Republik

Indonesia sebagai peserta lelang Surat Berharga Syariah

Negara (SBSN)

BNI Syariah was appointed by the Minister of Finance of the

Republic of Indonesia to participate in the auction of Surat

Berharga Syariah Negara (SBSN)

Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010 Achievements and Significant events in 2010

Page 19: Annual Report BNI Syariah 2010

17

2010 Annual Report BNI Syariah

December 28Peresmian Kantor Cabang Jakarta Barat

BNI Syariah meresmikan Kantor Cabang Jakarta Barat yang

merupakan kantor cabang ke-28 sehingga saat ini BNI

Syariah memiliki total 59 Kantor Cabang dan Kantor Cabang

Pembantu Syariah. Peresmian ini dilakukan oleh walikota

Jakarta Barat, Drs. h. Burhanuddin, MM, didampingi oleh

Direktur Kepatuhan dan Penunjang, Imam Teguh Saptono.

BNI Syariah inaugurated a branch office in west Jakarta which

is the 28th, currently having a total of 59 BNI Syariah Branch

offices. The event was inaugurated by the mayor of west

Jakarta, Drs. h. Burhanuddin, MM, accompanied by Risk, legal

and Compliance Director, Imam Teguh Saptono.

December 28 Kerjasama Penerimaan dan Pembayaran BPIH

BNI Syariah yang diwakili oleh Direktur Bisnis, Bambang

widjanarko dan Kementrian Agama Republik Indonesia telah

menandatangani perjanjian kerjasama tentang Penerimaan

dan Pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji.

BNI Syariah, represented by the Director of Business,

Bambang widjanarko, signed an agreement on Penerimaan

dan Pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji.

Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010 Achievements and Significant events in 2010

Page 20: Annual Report BNI Syariah 2010

18

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Page 21: Annual Report BNI Syariah 2010

19

2010 Annual Report BNI Syariah

Profil PerusahaanCompany Profile

Sebagai lembaga keuangan yang mencoba untuk membentuk dan membangun hubungan baik dengan berbagai lapisan masyarakat Indonesia, BNI Syariah bangga bila upayanya dalam membantu perkembangan dan pemberdayaan masyarakat menjadikan BNI Syariah sebagai bank pilihan masyarakat.

As a high-profile institution that strives to establish and build positive relationships with every Indonesians, BNI Syariah is proud when its efforts to support the community improvement and development makes it’s becoming the sharia bank of choice.

Page 22: Annual Report BNI Syariah 2010

20

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Visi dan MisiVision and Mission

Visi BNI Syariah adalah “Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja”

The Vision of BNI Syariah is to become the people’s choice in Sharia Banking, which is provenly leading in service and performance.

Misi BNI Syariah • Memberikankontribusipositifkepadamasyarakat

dan peduli pada kelestarian lingkungan.• Memberikansolusibagimasyarakatuntuk

kebutuhan jasa perbankan syariah.• Memberikannilaiinvestasiyangoptimalbagi

investor.• Menciptakanwahanaterbaiksebagaitempat

kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.

• Menjadiacuantatakelolaperusahaanyangamanah.

The mission of BNI Syariah is• Tomakeameaningfulcontributiontosociety,whilesupporting

environmental sustainability.• Toprovidesolutionsforthebenefitofthecommunity,throughthe

medium of Sharia banking.• Todeliveroptimuminvestmentvaluetoallinvestors• Tocreatea‘placeofpride’forworkingandachievingbestperformances

for the staff, as the embodiment of worship.• Toserveasastandardofatrustwortycorporategovernance.

Page 23: Annual Report BNI Syariah 2010

21

2010 Annual Report BNI Syariah

Tata Nilai dan Budaya Kerja BNI Syariah

Dalam menjalankan kewajibannya yang berpedoman

pada dasar hukum Syariah yaitu Al Quran dan hadits,

seluruh insan BNI Syariah juga memiliki tata nilai yang

menjadi panduan dalam setiap perilakunya. Tata nilai

ini dirumuskan dalam budaya kerja BNI Syariah yaitu

Amanah dan Jamaah.

Amanah adalah salah satu sifat wajib Rasulullah SAw

yang secara harfiah berarti “dapat dipercaya”. Dalam

budaya kerja BNI Syariah, amanah didefinisikan sebagai

“Menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh

tanggung jawab untuk memperoleh hasil yang

optimal”.

Nilai Amanah ini tercermin dalam perilaku utama insan

BNI Syariah:

• Profesionaldalammenjalankantugas

• Memegangteguhkomitmendanbertanggung

jawab

• Jujur,adil,dandapatdipercaya

• Menjaditeladanyangbaikbagilingkungan

Jamaah adalah perilaku kebersamaan umat Islam

dalam menjalankan segala sesuatu yang sifatnya

ibadah dengan mengutamakan kebersamaan dalam

satu naungan kepemimpinan. Dalam budaya kerja

BNI Syariah, Jamaah didefinisikan sebagai “Bersinergi

dalam menjalankan tugas dan kewajiban”. Budaya ini

dijabarkan dalam perilaku utama:

• Bekerjasamasecararasionaldansistematis

• Salingmengingatkandengansantun

• Bekerjasamadalamkepemimpinanyangefektif

BNI Syariah Corporate Culture

As BNI Syariah people carry sharia principles, which

refer to Al Quran and hadith, BNI Syariah has a set of

values which gives conduct to its action. The values are

formulated in the work culture of BNI Syariah: Amanah

and Jamaah.

Amanah is one of the Prophet’s behaviors, which

literally means “trustworthiness”. In the corporate culture

of BNI Syariah, Amanah refers to “Responsibly doing the

duties to obtain optimum results”

The Amanah value is reflected in the core behavior of

BNI Syariah people:

• Professionalinperformingduties

• Upholdingstrongcommitmentandresponsibility

• Honest,fair,andtrustworthy

• Arolemodelforthesociety

Jamaah is based on the concept of collectivity in Islam

in doing worship by prioritizing togetherness and the

importance of collective work under one supervision.

In this corporate culture, Jamaah refers to “A synergy in

implementing duties and responsibilities”. This culture is

performed in the core behavior:

• Cooperatesystematicallyandrationaly

• Humblyremindingeachother

• Workingtogetherunderaneffectiveleadership

Page 24: Annual Report BNI Syariah 2010

22

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Sejarah Singkat BNI SyariahA Brief History of BNI Syariah

Pada tahun 2003 dilakukan penyusunan corporate plan BNI Syariah yang di dalamnya termasuk rencana independensi pada tahun 2009-2010. Proses independensi BNI Syariah diperkuat dengan kebijakan otonomi khusus yang diberikan oleh BNI kepada uuS BNI pada tahun 2005. Pada Tahun 2009, BNI membentuk Tim Implementasi Pembentukan Bank umum Syariah, sehingga terbentuk PT Bank BNI Syariah yang efektif beroperasi sejak tanggal 19 Juni 2010.

in 2003 a corporate plan was arranged including the plan for BNI Syariah establishment as an independent entity in 2009-2010. In 2005, the process of independence was strengthened by special autonomy policy issued by BNI for uuS BNI. In 2009, uuS BNI formulated Implementation Team for establishment of Sharia Bank, therefore PT Bank BNI Syariah was established and effectivelly operated since June 19, 2010.

Page 25: Annual Report BNI Syariah 2010

23

2010 Annual Report BNI Syariah

1. Berdirinya Unit Usaha Syariah BNI Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan

ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip syariah

dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan

maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat

terhadap sistem perbankan yang lebih adil.

Pada tahun 1999 dibentuk Tim Proyek Cabang Syariah

dengan tujuan untuk mempersiapkan pengelolaan

bisnis perbankan syariah BNI yang beroperasi pada

tanggal 29 April 2000 sebagai unit usaha Syariah (uuS)

BNI. Pada awal berdirinya, uuS BNI terdiri atas 5 kantor

cabang yakni di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara,

dan Banjarmasin. Pada tahun 2002, BNI Syariah mulai

menghasilkan laba dan pada tahun 2003 dilakukan

penyusunan corporate plan yang di dalamnya termasuk

rencana independensi BNI Syariah pada tahun 2009-

2010. Pada tahun 2005 proses independensi BNI Syariah

diperkuat dengan kebijakan otonomi khusus yang

diberikan oleh BNI kepada uuS BNI. Pada Tahun 2009,

BNI membentuk Tim Implementasi Pembentukan Bank

umum Syariah. Selanjutnya uuS BNI terus berkembang

hingga pada pertengahan tahun 2010 telah memiliki 27

kantor cabang dan 31 Kantor cabang pembantu.

Di samping itu, uuS BNI senantiasa mendapatkan

dukungan teknologi informasi dan penggunaan jaringan

saluran distribusi yang meliputi kantor cabang BNI,

jaringan ATM BNI, ATM link serta ATM Bersama, 24 jam

layanan BNI Call dan juga internet banking.

2. Pemisahan (Spin Off) Unit Usaha Syariah BNI Proses spin off dilakukan dengan beberapa tahapan,

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang

berlaku termasuk ketentuan Bank Indonesia.

Bank Indonesia memberikan persetujuan prinsip untuk

pendirian BNI Syariah, dengan surat nomor 12/2/

DPG/DPbS tanggal 8 Februari 2010 perihal Izin Prinsip

Pendirian PT Bank BNI Syariah.

Pada tanggal 22 Maret 2010 telah ditandatangani Akta

Nomor 159, Akta Pemisahan unit usaha Syariah PT Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk ke dalam PT Bank BNI

Syariah dan Akta Nomor 160, Akta Pendirian PT Bank

BNI Syariah, yang keduanya dibuat di hadapan Aulia

Taufani, sebagai penganti dari Sutjipto, Notaris di Jakarta.

Selanjutnya Akta pendirian tersebut telah memperoleh

pengesahaan melalui Keputusan Menteri hukum dan

hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor Ahu-15574.

Ah.01.01, Tanggal 25 Maret 2010.

Izin usaha diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal

21 Mei 2010, melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia

Nomor 12/41/KeP.GBI/2010 tentang Pemberian Izin

usaha PT Bank BNI Syariah. Selanjutnya BNI Syariah efektif

beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010.

1. The establishment of Syariah Business Unit of BNI The strike of the 1997 financial crisis has proven the

resilience of Islamic banking system. The Islamic banking

principles with 3 (three) pillars, which are fair, transparent

and shared benefit are able to answer people’s needs of a

more equitable banking system.

In 1999 Syariah Branch Project Team was formed to

prepare the management of sharia banking business

of BNI which has been operated as Sharia Business

unit (uuS) since April 29, 2000. In the beginning of its

establishment, uuS BNI has 5 branch offices namely in

Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, and Banjarmasin.

In 2002, uuS BNI started to result on revenues, and in

2003 a corporate plan was arranged including the plan

for BNI Syariah independence in 2009-2010. In 2005, the

process of independence was strengthened by special

autonomy policy issued by BNI for uuS BNI. In 2009, uuS

BNI formulated Implementation Team for establishment

of Sharia Bank. Further, uuS BNI kept growing until in the

middle of 2010, it already has 27 regional offices and 31

branch offices.

In addition, uuS BNI was supported by information

technology and the use of distribution channel networks

including BNI branch offices, BNI ATM, ATM link as well

as ATM Bersama, 24 hours BNI Call service and internet

banking.

2. Spin Off Process of Sharia Business Unit of BNI The spin off process was conducted in several stages

in accordance with regulations applied including

regulations from Bank Indonesia.

Bank Indonesia has agreed on the establishment of BNI

Syariah with decree number 12/2/DPG/DPbS dated

February 8, 2010 about Principle establishment license of

PT Bank BNI Syariah.

on March 22, 2010, Decree number 159, Spin off Decree

of Sharia Business unit of PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk to be PT Bank BNI Syariah and Decree

number 160, establishment Decree of PT Bank BNI Syariah

Tbk, made before Aulia Taufani, as substitute of Stutjipto,

Notary in Jakarta. The Decrees was legalize by Decree of

Ministry of legal and human Right number Ahu-155574.

Ah.01.01, dated March 25, 2010.

Business licenses issued by Bank Indonesia on May

21, 2010, through the Governor of Bank Indonesia

Decree number 12/41/kep.gbi/2010 on the Granting of

Business license to PT Bank BNI Syariah. Next BNI Syariah

effectively operates on June 19, 2010.

Page 26: Annual Report BNI Syariah 2010

24

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Terdapat 2 (dua) hal pendorong bagi BNI untuk

melakukan spin off uuS BNI pada tahun 2010 tersebut,

yakni sebagai berikut:

a. Aspek eksternal Pertimbangan utama dari aspek eksternal adalah

regulasi, pertumbuhan bisnis, dan kesadaran

konsumen yang kian meningkat.

Regulasi untuk industri Perbankan Syariah kian

kondusif dengan dikeluarkannya undang-undang

Nomor 21 Tahun 2008 tanggal 16 Juli 2008 tentang

Perbankan Syariah, undang-undang nomor 19 Tahun

2008 tanggal 7 Mei 2008 mengenai Surat Berharga

Syariah Negara, Peraturan Bank Indonesia Nomor

11/10/2009 tentang unit usaha Syariah, Peraturan

Bank Indonesia nomor 11/3/2009 tentang Bank

umum Syariah dan penyempurnaan ketentuan

pajak termasuk pengenaan pajak pertambahan nilai

(PPN) terhadap produk yang berdasarkan prinsip jual

beli. hal tersebut merupakan langkah strategis bagi

perkembangan industri perbankan syariah di masa

depan.

Di sisi pertumbuhan industri, dalam 5 (lima) tahun

terakhir perbankan syariah menunjukkan angka

pertumbuhan yang sangat signifikan di mana total

pembiayaan, dana dan aset bertumbuh sebesar 34%

per tahun (CAGR 2004-2008). hal ini jauh melampaui

pertumbuhan angka perbankan konvensional

sebesar 19% dan 25% masing-masing untuk dana

dan kredit pada periode yang sama. Namun demikian

jika dibandingkan dengan potensi pasar yang ada,

maka peluang pengembangan syariah masih sangat

terbuka luas.

Aspek eksternal berikutnya adalah dari sisi kesadaran

konsumen yang kian meningkat. Dari hasil survey

yang dilakukan di tahun 2000–2001 di beberapa

propinsi di Jawa dan Sumatera bahwa nasabah masih

meragukan kemurnian prinsip syariah terhadap

bank syariah yang dioperasikan secara Dual Banking

System (uuS). untuk menghindari keragu-raguan dan

persepsi masyarakat tersebut, maka ke depannya

pengelolaan usaha syariah oleh uuS seyogyanya

dikonversi menjadi Bank umum Syariah.

b. Aspek Internal Dari aspek internal uuS BNI, sebagaimana telah

ditetapkan dalam Corporate Plan tahun 2003 bahwa

status uuS bersifat sementara, maka secara bertahap

telah dilakukan persiapan untuk proses pemisahan.

oleh karenanya dalam pengembangan bisnisnya uuS

BNI telah memiliki infrastruktur dalam bentuk sistem,

prosedur dan mekanisme pengambilan keputusan

yang independen.

Sejarah Singkat BNI Syariah A Brief history of BNI Syariah

There are 2 (two) things that drive BNI to do spin off uuS

BNI in 2010, they are:

a. External Aspects The main consideration of the external aspect is the

regulation, business growth, and increasing consumer

awareness.

Regulations for Islamic Banking industry increasingly

conducive to the issuance of Islamic Banking Act

number 21 of 2008 dated July 16, 2008, law number

19 of 2008 dated May 7, 2008 regarding the State

Sharia Securities, Bank Indonesia Regulation number

11/10/2009 regarding Syariah Business unit, Bank

Indonesia Regulation number 3/11/2009 regarding

Islamic Banks and improvement tax provisions

including the imposition of value added tax (VAT) on

products based on the principle of buying and selling.

This is a strategic step for the development of Islamic

banking industry in the future.

In regard to industrial growth, within 5 (five) years

of Islamic banking showed a very significant growth

rates where the total financing, funds and assets

grew by 34% per annum (CAGR 2004-2008). This far

exceeded the growth rate of conventional banking by

19% and 25% respectively for the funds and credits

in the same period. however, when compared with

the existing market potential, then the chances of

developing sharia is still wide open.

The next is the external aspect of the increasing

consumer awareness. From the results of a survey

conducted in 2000-2001 in several provinces in Java

and Sumatera that customers still doubt about the

purity of Islamic principles of sharia banks operated

in Dual Banking System (uuS). For the avoidance of

doubt and public perception, the future of business

management by Islamic Sharia should be converted

to independent Islamic Banks.

b. Internal Aspects From the internal aspect uuS BNI, as stipulated in

the Corporate Plan in 2003 that the status of uuS is

temporary, it has gradually made the preparation

for the spin off process. Therefore, in developing

its business uuS BNI has had the infrastructure in

the form of independent systems, procedures and

decision-making mechanisms.

Page 27: Annual Report BNI Syariah 2010

25

2010 Annual Report BNI Syariah

Di sisi lain uuS BNI juga telah memiliki sumber daya

dalam bentuk jaringan, dukungan teknologi informasi,

serta sumber daya manusia yang memadai dan

kompeten sehingga mampu menjadi sebuah entitas

bisnis yang independen.

Selain itu terdapat alasan yang lebih spesifik untuk

dilakukannya spin off, yakni:

• Memanfaatkankeunggulansebagaisalahsatu

yang pertama dalam industri perbankan syariah.

• Menciptakanprofildipasaruntukmenjaring

investor potensial baik domestik maupun global.

• Mengelolausahayanglebihbersifatindependen

dan strategis.

• Semakinmudahberkompetisi,kianulet,dan

fleksibel dalam mengambil keputusan-keputusan

bisnis ke depannya.

• Pemisahan(spinoff )akanmendorongberjalannya

praktik-praktik terbaik (market best practice)

dan tata kelola perusahaan yang baik dalam

pengelolaan bisnis BNI Syariah sehingga pada

gilirannya akan menciptakan efisiensi dan

produktifitas bisnis yang lebih baik.

Dari aspek strategis dengan dilakukannya spin off

diharapkan akan memberi sejumlah manfaat bagi

seluruh pemangku kepentingan, antara lain sebagai

berikut:

• Akselerasipengembanganusahasyariahyang

lebih mudah

• Meningkatkankualitaskepercayaandancitra

• Meningkatkanproduktifitasdanefisiensi

• Meningkatkanstrukturpermodalan

• Memberikanmanfaatbagipemegangsaham

• Mendukungrencanapercepatanpertumbuhan

perbankan syariah

• Mempertajamkompetensiinsanperbankan

syariah

Sejarah Singkat BNI Syariah A Brief history of BNI Syariah

on the other hand uuS BNI also have resources in the

form of network, information technology support, as

well as competent human resources so as to become

an independent business entity.

In addition there is a more specific reason to do the

spin off, namely:

• ToutilizethefirstmoveradvantagesintheIslamic

banking industry.

• Tocreateaprofileinthemarkettoattract

potential investors, both domestic and global.

• Tomanageamoreindependentandstrategic

business.

• Theeasieritistocompete;moreresilientand

flexible it is in making business decisions in the

future.

• Spinoffwillencouragebestpractices(marketbest

practice) and good corporate governance in BNI

Syariah business management so that in turn will

create efficiency and better business productivity.

From the strategic aspect by doing the spin off

is expected to give a number of benefits for all

stakeholders, including the following:

• Acceleratinganeasierdevelopmentofsharia

business

• Improvingthequalityoftrustandimage

• Increasingproductivityandefficiency

• Improvecapitalstructure

• Providingbenefitstoshareholders

• Supportingtheplanforgrowthaccelerationof

Islamic banking

• SharpeninghumancompetenceinIslamic

banking

Page 28: Annual Report BNI Syariah 2010

26

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Komposisi Pemegang SahamShareholders’ Composition

Komposisi pemegang saham BNI Syariah per 31 Desember

2010 adalah sebagai berikut:

*) Catatan: Nilai Nominal per Saham adalah Rp1.000.000 (satu juta Rupiah)

*) Note: Nominal Value per Sheet is Rp1,000,000 (one million Rupiahs)

The composition of BNI Syariah’s Shareholders per December

31, 2010 is as follows:

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT BNI Life Insurance

Jumlah

1

2

1.000.000

1.000

1.001.000

99,9

0,1

100

Rp 1.000.000.000.000,00

Rp 1.000.000.000,00

Rp 1.001.000.000.000,00

Pemegang Saham Saham (lembar) %Nilai Nominal (Rupiah)NoShareholders Shares (sheet) Nominal Value *

Total

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT BNI life Insurance

99,9%

0,1%

Page 29: Annual Report BNI Syariah 2010

27

2010 Annual Report BNI Syariah

Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas

Syariah BNI Syariah per 31 Desember 2010 adalah sebagai

berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris utama (Independen):

Achjar Iljas

Komisaris Independen :

Sofyan Syafri harahap

Komisaris:

Acep Riana Jayaprawira

Direksi

Direktur utama:

Rizqullah

Direktur Bisnis:

Bambang widjanarko

Direktur Kepatuhan dan Penunjang:

Imam Teguh Saptono

Dewan Pengawas Syariah

Ketua:

K.h. Ma’ruf Amin

Anggota:

hasanudin

The composition of the the Board of Commissioners, Board

of Directors and the Sharia Supervisory Board on December

31, 2010 are as follows:

Board of Commissioners

President Commissioner (Independent):

Achjar Iljas

Independent Commissioner:

Sofyan Syafri harahap

Commissioner:

Acep Riana Jayaprawira

Board of Directors

President Directors:

Rizqullah

Director of Business:

Bambang widjanarko

Director of Risk, legal and Compliance:

Imam Teguh Saptono

Sharia Supervisory Board

Chairman:

K.h. Ma’ruf Amin

Member:

hasanudin

Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas SyariahThe Composition of Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board

Page 30: Annual Report BNI Syariah 2010

28

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Struktur Organisasi Organizational Structure

Berdasarkan Surat Persetujuan Dewan Komisaris nomor

KoM/01 tanggal 13 Agustus 2010 dan Surat Keputusan

Direksi nomor KP/DIR/26/R tanggal 25 Agustus 2010, maka

struktur organisasi BNI Syariah adalah sebagai berikut:

Catatan : Komite di bawah Dewan Komisaris dan Direksi

A. Komite di bawah Dewan Komisaris :

- Komite Audit

- Komite Remunerasi & Nominasi

- Komite Pemantau Risiko

B. Komite di bawah Direksi :

- Komite SDM

- Komite Modal, Investasi & Teknologi

- Komite Kebijakan & Risiko

- Komite AlMA

Note: Committees under Board of Commisioners and Board of Directors

A. Committees under Board of Commissioners :

- Audit Committee

- Remuneration & Nomination Committee

- Risk Monitoring Committee

B. Committees under Board of Directors:

- human Resources Committee

- Capital, invesment and Technology Committee

- Risk and Policy Committee

- AlMA Committee

Based on letter of approval from the Board of Commisioner

number KoM/01 dated August 31, 2010 and Decree of the

Board of Directors KP/DIR/26/R dated August 25, 2010, the

organizational structure of BNI Syariah is as follows:

DEWAN KOMISARISBoard of

Commisioners

DIREKTUR UTAMA

President Director

Executive Vice President

Divisi Keuangan & Operasional

Finance & Operational

Division

Divisi Audit Internal

Internal Audit Division

Divisi Produk & Prosedur

PembiayaanFinancing Product

& Procedure Division

Divisi Manajemen Risiko

Risk Management Division

Divisi Perencanaan &

Kinerja StrategisStrategic Planning

& Performance Division

Divisi Risiko Pembiayaan

Financing Risk Division

Divisi Sumber Daya Manusia

Human Resources Division

Divisi KomersialCommercial

Division

Unit Pembiayaan Khusus

Special Financing Unit

Divisi Hukum, Kepatuhan &

KesekretariatanLegal, Compliance

& Secretary Division

Divisi Komunikasi & Umum

Communication & General Affairs

Division

Divisi Jaringan & Layanan Cabang

Network & Branch Services Division

Divisi Kartu Pembiayaan

Card Financing Division

Divisi TeknologiTechnology

Division

Kantor Cabang Syariah

Sharia Branch Offices

Divisi Tresuri, Dana &

InternasionalTreasury, Funding

& International Division

DIREKTUR BISNIS

Business Director

DIREKTUR KEPATUHAN DAN PENUNJANG

Risk, Legal and Compliance Director

DEWAN PENGAWAS SyARIAH

Sharia Supervisory Board

Page 31: Annual Report BNI Syariah 2010

29

2010 Annual Report BNI Syariah

Kode EtikEthical Principles

BNI Syariah telah menetapkan kode etik sebagai pedoman

untuk setiap insan BNI Syariah. Segenap insan BNI Syariah,

baik frontliner, back office, pejabat senior, Direksi, Dewan

Komisaris, maupun Dewan Pengawas Syariah, diharuskan

untuk mematuhi kode etik yang telah ditetapkan.

Kode etik menguraikan secara singkat perilaku yang dapat

diterima dan menetapkan standar yang dibutuhkan untuk

segenap insan BNI Syariah. Kode etik merupakan salah

satu aspek dalam rangka peningkatan praktik tata kelola

perusahaan yang baik, untuk hari ini dan di masa depan.

Setiap insan BNI Syariah berkomitmen penuh untuk

mematuhi prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang berlaku

sebagaimana yang terkandung dalam kode etik BNI Syariah,

baik di dalam melaksanakan tugas di BNI Syariah maupun

dalam kehidupan pribadi dan perannya dalam masyarakat.

Kode Etik BNI Syariah

1. Menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah,

secara kaffah dan istiqomah

2. Menjalankan kegiatan usaha yang dapat memberikan

kemaslahatan (maslahah) dan berlaku universal

3. Melakukan pencatatan data dan penyusunan laporan BNI

Syariah dengan baik dan benar.

4. Tidak melakukan penyalahgunaan jabatan

5. Menghindari benturan kepentingan

6. Tidak melakukan penyuapan atau menerima dan/atau

memberi imbalan dan cinderamata (Risywah)

7. Menjaga nama baik BNI Syariah

8. Menjaga kerahasiaan Bank

9. Tidak menggunakan corporate identity di luar

kepentingan dinas

10. Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi

11. Menjadi panutan bagi lingkungan

12. Bersikap adil

13. Memberikan informasi yang benar sesuai dengan

ketentuan

14. Menjaga hubungan baik (ukhuwah) antar insan BNI

Syariah

15. Menjadi Pembicara untuk kepentingan BNI Syariah

16. Tidak ikut serta dalam kegiatan partai politik

17. Menjaga keamanan kerja dan kebersihan lingkungan

kerja

18. Menjaga dan menggunakan aset BNI Syariah dengan

benar dan penuh tanggung jawab

19. Mempunyai komitmen terhadap lingkungan dan

kepedulian sosial

BNI Syariah has determined ethical principles to guide its

people. All the people of BNI Syariah ranging from frontliner,

back office, senior management, Board of Directors, Board of

Commissioners, to Sharia Supervisory Board are expected to

obey the ethical principles conducted.

ethical principles outline acceptable behavior and set

standards that are needed for all people in BNI Syariah.

ethical principles are one aspect in enhancing the practice of

good corporate governance, for today and in the future.

everyone in BNI Syariah is fully committed to comply with

the principles and values that are applied as in the ethical

principles of BNI Syariah, either in carrying out tasks in BNI

Syariah and in personal life and his/her role in society.

Ethical Principles of BNI Syariah

1. operation of our business firmly based on the principles

of sharia: kaffah and istiqomah

2. Running our business activities in order to provide full

maslahah universal benefits

3. Record all data and prepare all reports for BNI Syariah

properly

4. Do not abuse your position

5. Avoid conflicts of interest

6. Refuse to accept bribes, gifts or other rewards (Risywah)

7. Defend the good name and reputation of BNI Syariah

8. Maintain the confidentiality of Bank data

9. Do not use corporate identity outside of official interests

10. enhance and improve competencies

11. Become a role model

12. Be fair

13. Disclose information properly based on regulation

14. Maintain healthy human relations (ukhuwah) within BNI

Syariah

15. Speak correctly in your duties in the name of BNI Syariah

16. Refrain from participating in activities of political parties

17. Maintain a safe, hygienic and environmentally-friendly

workplace

18. Maintain and apply Bank assets correctly and responsibly

19. Demonstrate your commitment to environmental and

social concerns

Page 32: Annual Report BNI Syariah 2010

30

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Page 33: Annual Report BNI Syariah 2010

31

2010 Annual Report BNI Syariah

Direksi BNI Syariah merupakan organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengelolaan BNI Syariah sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melakukan pengelolaan tersebut, Direksi BNI Syariah senantiasa mendapatkan masukan dan nasihat dari Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah agar mampu menjadikan BNI Syariah sebagai bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.

BNI Syariah’s Directors are company’s organ which fully responsible for the management of BNI Syariah in accordance with the provisions of the Articles of Association and other regulations. In performing such management, the Board of Directors of BNI Syariah constantly getting feedback and advice from the Board of Commissioners and Sharia Supervisory Board in order to establish BNI Syariah as Sharia Bank of people’s choice, which is leading in service and performance.

Laporan ManajemenReports from Management

Page 34: Annual Report BNI Syariah 2010

32

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Dewan Komisaris menyambut baik pencapaian kinerja yang baik selama tahun 2010 dan meminta kepada Direksi dan seluruh jajarannya untuk menjadikan pencapaian tersebut sebagai landasan untuk peningkatan kinerja ke depan, sejalan dengan visi BNI Syariah untuk menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.

The Board of Commissioners sincerely welcome the achievement of performance during 2010 and encourage the Board of Directors and staffs to make these achievements as the foundation for a better performance in the future, in line with the vision of BNI Syariah to be an excellent Islamic bank of people’s choice in service and performance.

Achjar Iljas Komisaris utama (Independen) President Commisioner (Independent)

Page 35: Annual Report BNI Syariah 2010

33

2010 Annual Report BNI Syariah

Laporan Dewan KomisarisReport of the Board of Commissioners

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SwT atas segala

nikmat, rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya

kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga terlimpah

kepada Nabi Muhammad SAw beserta keluarga, kerabat dan

pengikutnya.

Atas perkenan Allah SwT jua lah pada bulan Juni 2010 BNI

Syariah berhasil membuka lembaran baru meningkat dari

sebuah unit usaha Syariah (uuS) PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk menjadi sebuah Bank umum Syariah (BuS)

yang berdiri sendiri, yaitu PT Bank BNI Syariah. Alhamdulillah,

proses transisi dari uuS menjadi BuS berjalan dengan lancar,

baik yang berkaitan struktur organisasi, mekanisme kerja,

sumber daya manusia maupun yang berkaitan dengan aspek

bisnis dan kinerja perusahaan.

Berkat ridha Allah SwT dan atas dukungan yang solid dari

para pemangku kepentingan khususnya para nasabah,

otoritas, pemegang saham, Direksi, dan segenap pegawai,

berbagai program dan target yang termuat dalam dalam

Rencana Bisnis Bank (RBB) pada umumnya dapat dicapai

dengan baik.

Total aset dan dana pihak ketiga pada akhir tahun 2010

masing-masingnya mencapai Rp6,4 triliun dan Rp5,163

triliun, atau tumbuh sebesar 33% dan 23% dibandingkan

dengan total aset dan dana pihak ketiga pada akhir tahun

2009. Sebagai entitas yang berkeinginan untuk berpartisipasi

aktif dalam menggerakkan ekonomi riil, pada tahun 2010

BNI Syariah telah menyalurkan Rp3,6 triliun pembiayaan

kepada masyarakat. Sementara itu, kualitas aktiva produktif

juga berhasil ditingkatkan, atau 100% dari target. NPF bruto

dan netto per akhir 2010 masing-masing tercatat sebesar

3,59% dan1,95%, secara umum lebih baik dibandingkan

dengan target dalam RBB masing-masing sebesar 3,48%

dan 2,84%. Dalam perspektif hasil usaha, BNI Syariah berhasil

membukukan laba bersih sebesar Rp36,5 miliar, di atas target

yang ditetapkan dalam RBB.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Praise and gratitude to the God Almighty for all the favors,

gifts and graces that had been delegated to us, let us pray for

blessings and greetings to the Prophet Muhammad and the

family, relatives and followers.

with the permission of Allah SwT, on June 2010 BNI

Syariah succeeded in opening new phase of life from a

Sharia Business unit (uuS) of PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk become a Sharia Commercial Bank (BuS),

an independent entity named PT Bank BNI Syariah.

Alhamdulillah, the transition process from uuS to BuS ran

smoothly, ranging from the organizational structure, the

working mechanism, human resources, to all aspects related

to business and performance of the Company.

Thanks to the blessings of Allah SwT and the solid support

from the stakeholders especially customers, authority,

shareholders, the Board of Directors and all employees, the

various programs and target contained in the Bank Business

Plan (RBB) can be achieved very well.

Total assets and third party funds at the end of 2010

respectively reached Rp6.4 trillion and Rp5.163 trillion, an

increase of 33% and 23% compared to total assets and third

party funds at the end of 2009. As an entity that wishes to

actively participate in the real economy dynamic, in 2010 BNI

Syariah has distributed Rp3.6 billion of financing to public.

Meanwhile, asset quality was also successfully increased as of

100% of the target. Gross and net NPF at the end of 2010 was

respectively recorded at 3.59% dan 1.95%, exceed the target

in the RBB which was respectively 3.48% and 2.84%. In the

perspective of the business, BNI Syariah booked net income

of Rp36.5 billion, more than the target set in the RBB

Page 36: Annual Report BNI Syariah 2010

34

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Dewan Komisaris menyambut baik pencapaian kinerja yang

baik selama tahun 2010 dan meminta kepada Direksi dan

seluruh jajarannya untuk menjadikan pencapaian tersebut

sebagai landasan untuk peningkatan kinerja ke depan,

sejalan dengan visi BNI Syariah untuk menjadi bank syariah

pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.

Dalam RBB 2011-2013 telah ditetapkan target-target yang

lebih menantang yang memungkinan BNI Syariah untuk

memberikan kontribusi dan kemanfaatan yang lebih besar

bagi masyarakat serta dapat memberikan layanan yang lebih

berkualitas dan bersahabat kepada masyarakat luas. Dalam

tiga tahun ke depan total aset, DPK dan pembiayaan BNI

Syariah diharapkan mencapai masing-masingnya sebesar

Rp18 triliun, Rp15 triliun dan Rp12 triliun. Pada waktu yang

sama NPF bruto dan netto masing-masingnya dapat ditekan

menjadi 1,34% dan 0,78%.

Ke depan, Dewan Komisaris berpandangan perlu terus

dilakukan beberapa hal penting, diantaranya sebagai berikut:

Pertama, pelaksanaan RBB dengan target-target dimaksud

memerlukan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran

manajemen dan pegawai BNI Syariah dan dengan

senantiasa mencermati perkembangan eksternal seperti

perkembangan ekonomi global, ekonomi nasional serta

perkembangan industri perbankan syariah di dalam negeri.

Fokus bisnis dalam jangka pendek dan menengah di segmen

ritel konsumer perlu dilaksanakan dengan sistematis dan

konsisten, antara lain dengan memperkuat dan memperluas

jaringan dan layanan kantor cabang, termasuk kantor cabang

pembantu serta dengan mempersiapkan sumber daya

manusia yang sesuai dengan kebutuhan.

Kedua, kualitas aktiva produktif perlu terus ditingkatkan,

khususnya dengan mengambil langkah-langkah yang

komprehensif dan tegas untuk menekan NPF, melalui

langkah-langkah penyelesaian, restrukturisasi serta dengan

melakukan ekspansi pembiayaan secara sehat baik di

kantor pusat maupun di kantor cabang. Sementara itu,

penghimpunan DPK, perlu terus ditingkatkan khususnya

melalui perluasan customer base, inovasi produk serta

pemasaran.

Ketiga, seiring dengan visi BNI Syariah dalam memberikan

pelayanan yang prima, peningkatan mutu layanan kepada

nasabah perlu terus ditingkatkan. layanan yang baik dan

tulus tidak saja akan menunjang kinerja bisnis tetapi lebih

dari itu hal tersebut merupakan amal perbuatan yang terpuji

dan sangat dianjurkan. Namun demikian, peningkatan

layanan tersebut agar dilakukan dengan tetap berpegang

pada prinsip kehati-hatian. Sejalan dengan itu, perlu terus

The Board of Commissioners sincerely welcome the

achievement of performance during 2010 and encourage

the Board of Directors and staffs to make these achievements

as the foundation for a better performance in the future, in

line with the vision of BNI Syariah to be an excellent Islamic

bank of people’s choice in service and performance. In RBB

2011-2013, it has been determined the more challenging

targets, which allow BNI Syariah to give wider contribution

and benefits for public as well as to provide more qualified

and friendly services to the community. In the next three

years the total assets, deposits and financing of BNI Syariah

are expected to achieve Rp18 trillion, Rp15 trillion and Rp12

trillion respectively. At the same time, gross and nett NPF

each of which can be reduced to 1.34% and 0.78%.

Ahead, the Board of Commissioners believe that it is

necessary to do some important things, such as:

First, the implementation of RBB along with the targets

requires a strong commitment from the management

and the employees of BNI Syariah, and concerns to the

external developments both global and national economic

development as well as the development of Islamic

banking industry in the country. Short-term and mid-term

business focus in the retail-consumer segments needs

to be implemented consistently and systematically by

strengthening and expanding network and regional office

services, including branch offices as well as preparing the

human resources as needed.

Second, the quality of productive assets needs to be

improved continuously by taking comprehensive and

firm steps to suppress the NPF, through the steps of

completion, restructuring and expanding healthy financing

both in headquarters and in branch offices. whilst, fund

raising from the third parties (DPK) needs to be improved

especially through the expansion of customer base, product

innovations and marketing.

Third, as the new vision of BNI Syariah to provide excellent

services, the quality of services needs to be enhanced.

Good and sincere services not only support business

performance but they are also praiseworthy deeds, which

are highly recommended. however, the increase services

should comply with prudence principles. In addition, the

competency and integrity of human resources especially

concerning to the importance of morality and akhlakul

laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners

Page 37: Annual Report BNI Syariah 2010

35

2010 Annual Report BNI Syariah

ditingkatkan kompetensi dan integritas sumber daya

manusia khususnya dengan menekankan pentingnya moral

dan akhlak yang baik (akhlakul karimah). Selain itu, perlu

terus diupayakan perubahan pola pikir dan budaya kerja uuS

menjadi sebuah BuS yang bertanggung jawab sepenuhnya

atas kemajuan BNI Syariah di masa depan.

Keempat, agar BNI Syariah beserta segenap elemen selalu

menjaga ketaatan terhadap kaidah-kaidah syariah (sharia

compliance), tidak saja yang menyangkut proses bisnis

dan produk bank syariah, tetapi juga yang menyangkut

perbuatan dan perilaku yang jujur dan amanah. Dalam hal

ini, penerapan prinsip zero fraud adalah sebuah keniscayaan

yang tak bisa ditawar. Penerapan prinsip syariah dalam

perbuatan sehari-hari ini akan sangat membantu efektivitas

pengendalian intern (internal control), manajemen risiko (risk

management) maupun pelaksanaan tata kelola perusahaan

yang baik (good corporate governance) di BNI Syariah.

Akhirnya, dengan selalu mengharapkan petunjuk dan

hidayah dari Allah SwT dan dengan dukungan dari segenap

pemangku kepentingan, Dewan Komisaris mengharapkan

agar BNI Syariah dapat memberikan sumbangan dan

manfaat yang lebih besar kepada masyarakat, bangsa, dan

negara tercinta. Amin ya rabbal ‘alamin.

Wabillahi taufik wal hidayah

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

karimah needs to be improved. Besides it is also important

to change mindset and working culture from uuS to BuS

and to be fully responsible for the progress of BNI Syariah in

future.

Fourth, it is expected that BNI Syariah along with all elements

to always comply with sharia principles not only related

to business processes and products of Islamic banks, but

also involves honesty and trustworthiness. In this case, the

implementation of zero fraud principles is a non-negotiable

necessity. The implementation of sharia principles in daily

activities will help the effectiveness of internal control,

risk management as well as the implementation of good

corporate governance in BNI Syariah.

Finally, we always hope for the lead and guidance from Allah

SwT and support from all shareholders in order to make BNI

Syariah able to give wider contributions and benefits to the

community and beloved nation. Amin ya rabbal ‘alamin.

wabillahi taufik wal hidayah

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners

Achjar IljasKomisaris utama (Independen)

President Commisioner (Independent)

Page 38: Annual Report BNI Syariah 2010

36

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Rizqullah Direktur utamaPresident Director

Tugas utama yang diamanahkan kepada Manajemen meliputi upaya-upaya untuk meningkatkan penghimpunan dana murah, melakukan penyaluran dana yang diprioritaskan pada segmen ritel dan konsumer serta melakukan investasi pada aset-aset yang menghasilkan margin optimal, menjaga kualitas aktiva produktif sehingga menghasilkan profitabilitas yang baik, memaksimalkan recovery rate serta memastikan proses transisi berjalan lancar. Alhamdulillah seluruh tugas tersebut dapat kami tunaikan dengan baik.

The main tasks mandated by the Management include efforts to increase low-cost funding, distribution of funds that are prioritized in the retail and consumer segment and to invest in assets that produce optimal margin, maintaining asset quality resulting in better profitability, maximize the recovery rate and to ensure the transition goes smoothly. Alhamdulillah all these tasks can all be accomplished very well.

Page 39: Annual Report BNI Syariah 2010

37

2010 Annual Report BNI Syariah

Laporan Direksi Report of the Board of Directors

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Suatu kehormatan bagi kami dapat menyampaikan laporan

Tahunan BNI Syariah Tahun Buku 2010 beserta laporan

Keuangan Tahun Buku 2010, yang merupakan laporan

Tahunan pertama bagi BNI Syariah sejak operasional pada 19

Juni 2010 yang lalu. laporan ini antara lain memuat Neraca

dan Perhitungan laba Rugi beserta penjelasannya yang telah

diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman

& Surja. Meskipun wujudnya laporan Tahunan, namun isinya

merupakan refleksi kinerja BNI Syariah selama enam bulan

saja sejak BNI Syariah didirikan.

Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, berdasarkan

laporannya nomor RPC-906/PSS/2011 tanggal 21 Februari

2011, berpendapat bahwa “laporan Keuangan telah disajikan

secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan

tanggal 31 Desember 2010, hasil usaha, serta arus kas untuk

tahun yang berakhir di tanggal tersebut, sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia”. laporan

Keuangan tersebut telah kami publikasikan melalui harian

RePuBlIKA pada hari Rabu tanggal 20 April 2011.

Selama periode tahun 2010, tugas utama yang diamanahkan

kepada Manajemen sebagaimana yang telah ditetapkan

dalam Keputusan Para Pemegang Saham sebagai pengganti

Rapat umum Pemegang Saham luar Biasa tanggal 19

Juni 2010 meliputi upaya-upaya untuk meningkatkan

penghimpunan dana murah, melakukan penyaluran dana

yang diprioritaskan pada segmen ritel dan konsumer serta

melakukan investasi pada aset-aset yang menghasilkan

marjin optimal, menjaga kualitas aktiva produktif sehingga

menghasilkan profitabilitas yang baik, memaksimalkan

recovery rate serta memastikan proses transisi berjalan lancar.

Alhamdulillah seluruh tugas tersebut dapat kami tunaikan

dengan baik.

Dari sisi penghimpunan dana selama tahun 2010, kami telah

melakukan hal-hal yang diperlukan guna menyesuaikan

infrastruktur sebagai Bank umum Syariah yang independen,

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

It is an honor for us to present the Annual Report 2010 and

the BNI Syariah Financial Report 2010, which is the first

annual report for BNI Syariah after operating on June 19,

2010. The report consists of the Balance Sheets and Profit

and loss Measures along with an explanation that has

been audited by Public Accountants office, Purwantono,

Suherman & Surja. Although it is in the form of annual report,

but it is a reflection of BNI Syariah performance during the six

months since the spin off.

Public Accountants, Purwantono, Suherman & Surja, based

on their report number RPC-906/PSS/2011 dated February

21, 2011, argued that the “Financial Statements were

presented fairly, in all material respects, the financial position

at 31 December 2010, results of operations, as well as cash

flows for the year ended on that date, in accordance with

accounting principles generally accepted in Indonesia.”

The financial statements have been published through

RePuBlIKA newspaper on wednesday April 20, 2011.

During the period of 2010, the main tasks mandated by

the Management as determined in the Decree of the

Shareholders as a substitute of extraordinary General

Meeting of Shareholders on June 19, 2010 include efforts

to increase low-cost funding, distribution of funds that

are prioritized in the retail and consumer segment and to

invest in assets that produce optimal margin, maintaining

asset quality resulting in better profitability, maximize the

recovery rate and to ensure the transition goes smoothly.

Alhamdulillah all these tasks can be accomplished very well.

In terms of fund raising during 2010, we have done

some necessary actions to adjust the infrastructure as an

independent Sharia Banks, for example, changing the office

Page 40: Annual Report BNI Syariah 2010

38

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

misalnya merubah office channeling menjadi kerjasama

keagenan, memproses status Bank Devisa dan status peserta

kliring/RTGS serta menjadi bank penerima setoran haji. Selain

itu kerjasama dengan berbagai institusi Pemerintah maupun

Swasta di tingkat pusat maupun cabang juga dilakukan

secara agresif, misalnya dalam hal penerimaan pembayaran

tagihan PlN, penerimaan setoran pendidikan ataupun

penyediaan fasilitas cash management bagi korporasi. Pada

tahun 2010, kami juga menerbitkan produk Tabungan iB

Bisnis hasanah untuk menjawab kebutuhan nasabah yang

aktif bertransaksi bisnis. hasilnya adalah penghimpunan

Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp5,163 triliun pada

Desember 2010 dengan komposisi CASA 48,8%.

Sedangkan dari sisi penyaluran dana, kami menetapkan

prioritas pada segmen ritel konsumer, dengan menerbitkan

produk Griya iB hasanah, Talangan haji iB hasanah, Gadai

emas iB hasanah dan iB hasanah Card sebagai produk

unggulan. upaya untuk meningkatkan penyaluran dana

juga dilakukan dengan memperbaiki proses bisnis konsumer

dengan implementasi system electronic Financing

origination (eFo), memperbaiki kualitas dan kuantitas

Consumer Sales Team, memperbanyak kerjasama dengan

pengembang serta meningkatkan kualitas analisa petugas

pembiayaan. Outstanding pembiayaan pada bulan Desember

2010 adalah Rp3,6 triliun dengan kolektibiliti 98,05% (nett),

termasuk didalamnya adalah pembiayaan Griya iB hasanah

dengan outstanding per Desember 2010 adalah Rp1,7 triliun.

Selain produk-produk pembiayaan tersebut, kami juga

memiliki produk iB hasanah Card dengan berbagai

keunggulan. Namun berbeda dengan kartu kredit

konvensional pada umumnya, iB hasanah Card dipasarkan

dengan positioning “memberikan kemudahan dan

kenyamanan bertransaksi”, yang dilengkapi dengan program

belanja bijak, ibadah umroh dan business opportunity untuk

berwirausaha. iB hasanah Card mendapatkan penghargaan

dari Rekor Bisnis Indonesia sebagai kartu kredit pertama yang

menginspirasi untuk berwirausaha.

upaya-upaya untuk menjaga kualitas proses bisnis juga terus

dilakukan antara lain dengan memberikan pelatihan Branch

Financing Management (BFM) untuk petugas pembiayaan

yang baru dan memberikan penyegaran mengenai

permasalahan pembiayaan kepada unsur Pimpinan Cabang.

Selain itu juga telah dilakukan beberapa review terhadap

kebijakan pembiayaan, tarif, limit, dan kewenangan. upaya

untuk mengoptimalkan recovery rate dilakukan dengan

membentuk unit khusus di kantor pusat dan cabang untuk

menangani pembiayaan bermasalah dan pembiayaan yang

telah dihapus buku.

Dalam upaya mendukung masa transisi, maka prioritas

yang dilakukan adalah pada bidang teknologi informasi

dan Sumber Daya Manusia (SDM). Pada bidang SDM selama

channelling into cooperation agency, to process the status of

foreign exchange banks and clearing participant status/RTGS

and to be the recipient bank for hajj deposit. Besides working

with various government and private institutions at central

and branch was also conducted aggressively. For example,

in terms of revenue bills payment of PlN, deposit receipt

of education or the provision of facilities for corporate cash

management. In 2010, we also publishes iB Bisnis hasanah

Savings products to meet customers’ demands who are

actively doing business transaction. The result is a Third Party

Fundraising (DPK) reached Rp5.163 trillion in December 2010

with a composition of CASA 48.8%.

In terms of fund disbursements, we prioritized the

consumer retail segment, by issuing products such as

Griya iB hasanah, Talangan haji iB hasanah, Gadai emas iB

hasanah dan iB hasanah Card as our superior products. our

efforts to improve the distribution of funds were also done

by improving the consumer business processes with the

implementation of electronic Financing origination (eFo)

System, improving the quality and quantity of the Consumer

Sales Team, increasing cooperation with developers

and improving the quality of analysis of finance officer.

outstanding financing in December 2010 was Rp3.6 trillion

by collectability 98.05% (nett), which includes financing Griya

iB hasanah with outstanding as of December, 2010 is Rp1.7

trillion.

In addition to these financing products, we also have iB

hasanah Card with many advantages. unlike conventional

credit cards in general, iB hasanah Card is marketed by

positioning “to provide an easy and convenient transactions,”

which comes with wise spending program, umroh and

business opportunity for entrepreneurship. iB hasanah Card

received an award from the Indonesian Business Records as

the first credit card to inspire entrepreneurship.

The efforts to maintain the quality of business processes

continue to be conducted for example by providing Branch

Financing Management (BFM) training for new finance

officers and provide knowledge on financing issues to the

elements of Branch Manager. It also has conducted several

reviews of the financing policy, tariffs, limits, and authority.

The efforts to optimize the recovery rate are demonstrated

by forming a special unit at headquarters and branches to

handle financing problems and financing that have been

written off.

In an effort to support the transition period, then the priority

is carried out in the field of information technology and

human resources (hR). In the field of hR during 2010,

laporan Direksi Report of the Board of Directors

Page 41: Annual Report BNI Syariah 2010

39

2010 Annual Report BNI Syariah

tahun 2010, sebanyak 139 (seratus tiga puluh sembilan)

pegawai baru telah direkrut, yang terdiri atas 119 (seratus

sembilan belas) pegawai baru dan 20 (dua puluh) orang

profesional atau tenaga berpengalaman, sedangkan

jumlah pegawai yang pensiun 3 (tiga) orang dan yang

mengundurkan diri 7 (tujuh) orang sehingga total pegawai

BNI Syariah mencapai 888 (delapan ratus delapan puluh

delapan) orang.

Pada bidang teknologi informasi, berdasarkan keputusan

Rapat umum Pemegang Saham sebagai pengganti Rapat

umum Pemegang Saham luar Biasa tanggal 19 Juni 2010,

BNI Syariah menggunakan Information Technology Platform

BNI, yang dikenal dengan IT sharing. Pada saat spin off, Core

Banking System telah dikembangkan sehingga transaksi

antara BNI dengan BNI Syariah dapat dilakukan melalui

settlement antar bank dengan sarana rekening vostro dan

nostro.

Kemudian, dalam rangka membangun image perusahaan

telah dibangun corporate website dan email BNI Syariah

dengan alamat www.bnisyariah.co.id. Di masa mendatang

teknologi informasi akan terus dikembangkan sehingga

dapat menjadi salah satu katalis kemajuan bisnis BNI Syariah.

Selanjutnya, sebagai Bank umum Syariah yang baru, kami

senantiasa melakukan penyempurnaan kebijakan-kebijakan

di segala bidang termasuk kebijakan manajemen risiko dan

kepatuhan, sehingga pelaksanaan kegiatan usaha berjalan

lancar dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Dalam mengembangkan manajemen risiko, kami

berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia nomor 11/25/

PBI/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia

nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko

Bagi Bank umum serta dokumen-dokumen dari Basel

Committee on Banking Supervision, serta best practices dari

perbankan internasional.

Dari hasil penilaian profil risiko per Desember 2010, inherent

risk BNI Syariah memperoleh predikat rendah dengan tingkat

pengendalian risiko kuat, sehingga risiko komposit BNI

Syariah berada pada posisi rendah dibandingkan dengan

profil risiko September 2010, profil risiko Desember 2010

menunjukan tren risiko yang meningkat. Kondisi ini telah

menjadi perhatian dan konsentrasi manajemen BNI Syariah

dalam mengelola risiko agar tetap terkendali.

Alhamdulillah, hal-hal tersebut di atas mendukung

pencapaian profitabilitas dan kesehatan keuangan BNI

Syariah, dimana dalam kurun waktu 6 (enam) bulan setelah

spin off (19 Juni 2010-Desember 2010), kami berhasil

membukukan laba bersih sebesar Rp36,5 miliar dari target

a total of 139 (one hundred thirty nine) new employees

were recruited, consisting of 119 (one hundred nineteen)

new employees and 20 (twenty) professional or experienced

personnel, while the number of employees who retired are

3 (three) and who resigned are 7 (seven) people so that the

total employees of BNI Syariah reach 888 (eight hundred

eighty eight) people.

In term of information technology, based on the decision

of the General Meeting of Shareholders in subtitution of

extraordinary General Meeting of Shareholders on June 19,

2010, BNI Syariah uses Information Technology (IT) Platform

of BNI, known for its IT sharing. At the time of the spin-off,

the Core Banking System has been developed so that the

transactions between BNI and BNI Syariah can be done

through inter-bank settlement by means of a vostro and

nostro accounts.

Then, in order to build the image of the Company,

a corporate website has been built including email with

the address www.bnisyariah.co.id BNI Syariah. In the future

information technology will continue to be developed so

as to become one of the catalysts business progress of BNI

Syariah.

Furthermore, as the new Islamic Bank, we constantly

improve our policies in all areas including risk management

and compliance policies, so that the execution of business

activities run smoothly with due regard to applicable

regulations.

In developing the risk management, we are guided by Bank

Indonesia Regulation number 11/25/PBI/2009 concerning

Amendment to Bank Indonesia Regulation number 5/8/

PBI/2003 on Implementation of Risk Management for

Commercial Banks and the documents from the Basel

Committee on Banking Supervision, and the best practices of

international banking.

From the results of assessment of the risk profile per

December 2010, the inherent risk of BNI Syariah was in

low predicate with a strong level of risk control, so that the

composite risk BNI Syariah be in a low position compared

to the risk profile of September 2010, the risk profile in

December 2010 showed a trend of increasing risk. This

situation has been the attention and concentration of BNI

Syariah management in managing risk.

Alhamdulillah, the above descriptions support the

achievement of profitability and financial health of BNI

Syariah, which within 6 (six) months after the spin-off (June

19, 2010-December 2010), we managed to record a nett

profit of Rp36.5 billion from the target Rp7.181 billion. Nett

laporan Direksi Report of the Board of Directors

Page 42: Annual Report BNI Syariah 2010

40

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

laba sebesar Rp7,181 miliar. laba bersih tersebut antara

lain dicapai karena BNI Syariah berhasil mengelola dengan

tepat antara dana pihak ketiga dan aktiva produktif.

hal ini pencapaian tersendiri mengingat BNI Syariah

masih mencatatkan kerugian yang cukup signifikan saat

dilakukannya spin off.

Atas pencapaian kinerja tahun 2010 tersebut, BNI Syariah

menerima 3 (tiga) penghargaan dari pihak eksternal, yaitu:

1. Rekor Bisnis dari Yayasan Tera dan harian Seputar

Indonesia sebagai Kartu Kredit Pertama yang

MenginspirasiBerwirausaha(iBHasanahCard);

2. Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2010

dari Majalah SwA dan Frontier Consulting Group sebagai

The Best in Achieving Total Customer Satisfaction untuk

kategoriShariaSavingsAccount;

3. IMZ Award 2010 dari Indonesia Magnificence Zakat

sebagai Best Sharia Banking in Zakat Service excellence.

Perkenankan kami menyampaikan rasa terimakasih dan

penghargaan setinggi-tingginya kepada segenap pemangku

kepentingan yang telah mendukung pencapaian tersebut,

terutama dukungan para nasabah dan mitra usaha, serta

komitmen yang tinggi dari segenap pegawai untuk merajut

masa depan BNI Syariah yang lebih baik dimasa mendatang.

Prestasi ini memacu kami untuk senantiasa meningkatkan

kapabilitas bisnis dengan tetap mematuhi peraturan

perundang-undangan yang berlaku serta prinsip-prinsip

Good Corporate Governance (GCG). Terkait hal ini, BNI Syariah

telah melakukan self assesment terhadap penerapan GCG

tahun 2010. hasil self assesment pelaksanaan GCG tahun 2010

memperoleh nilai komposit sebesar 1.625 (satu poin enam

dua lima) dengan kategori “BAIK” dan telah disampaikan

kepada Bank Indonesia. hasil dari self assesment tersebut

akan menjadi prioritas bagi upaya penyempurnaan secara

berkesinambungan di kemudian hari.

Dalam konteks perkembangan jangka panjang, kami akan

melakukan beragam perbaikan struktural. Khususnya

seperti sentralisasi pembiayaan konsumer, pengembangan

trade finance dan remittance, pengelolaan call center, dan

peningkatan kapabilitas dan kompetensi pembiayaan.

Kami menatap masa mendatang dengan optimis melalui

penyusunan Rencana Bisnis Bank 5 (lima) tahun. Dalam

peningkatan profitabilitas, kami akan lebih memperkuat

lini bisnis strategis yaitu: kartu pembiayaan, pembiayaan

perumahan, trade finance, transaksional dan bisnis

pembiayaan komersial. untuk mendukung pencapaian

tersebut, beberapa bidang penting akan disempurnakan

seperti:budayakerjaAmanahdanJamaah;peningkatan

kompetensisertajumlahpegawai;pengembanganJaringan

income was achieved because BNI Syariah successfully

managed third party funds and earning assets appropriately.

This is a distinctive achievement considering BNI Syariah still

recorded a significant loss when doing a spin off.

From the achievement in 2010 performance, BNI Syariah

received 3 (three) awards from external parties they are:

1. Business Records from Yayasan Tera and harian

Seputar Indonesia as the First Credit Card Inspiring

Entrepreneurship(iBHasanahCard);

2. Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2010

from SwA Magazine and Frontier Consulting Group as the

Best in Achieving Total Customer Satisfaction for Sharia

categorySavingsAccount;

3. IMZ Award 2010 from Indonesia Magnificence Zakat as

Best Sharia Banking in Zakat Service excellence.

Allow us to express our thanks and appreciation to all

stakeholders who have supported these achievements,

especially the support of our customers and business

partners, and high commitment from all staff members to

knit the better future of BNI Syariah.

This achievement encourages us to continuously improve

our business capabilities to remain in compliance

with regulations and the principles of Good Corporate

Governance (GCG). Related to this, BNI Syariah has conducted

self assessment of the implementation of GCG in 2010. The

result of self assessment GCG in 2010 obtained a composite

score of 1.625 (one point six two five) with the category of

“GooD” and has been submitted to Bank Indonesia. The

result of the self assessment will be a priority for continuous

improvement efforts in the future.

In the context of long-term development, we will perform

a variety of structural improvements. especially like the

centralization of consumer financing, development of

trade finance and remittance, call center management, and

financing capabilities and competencies enhancement.

we look at the future with optimism through the preparation

of the Business Plan 5 (five) years. The increase in profitability,

we will further strengthen the strategic business lines

namely: financing card, house finance, trade finance,

transactional and commercial finance business. To support

these achievements, some important areas will be improved,

suchas:AmanahandJamaahworkculture;improvingthe

competence and number of employees, development of

branchnetworksandservices,launchingnewproducts;

laporan Direksi Report of the Board of Directors

Page 43: Annual Report BNI Syariah 2010

41

2010 Annual Report BNI Syariah

danlayanancabang;Peluncuranprodukbaru;independensi

sistemteknologiinformasi;sertapenguatanbrand awareness,

image dan reputasi BNI Syariah.

Demikianlah laporan kami mengenai kinerja tahun buku

2010 dan Rencana BNI Syariah pada tahun 2011. Semoga

ke depan BNI Syariah akan terus mampu memberikan

yang terbaik sesuai kaidah kepada segenap pemangku

kepentingan, Insya Allah.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

theindependenceofinformationtechnologysystems;and

strengthening brand awareness, image and reputation of BNI

Syariah.

These are our reports about the performance of fiscal year

2010 and the Plan of BNI Syariah in 2011. hopefully in the

future, BNI Syariah will continue to serve the best service

based on the sharia principles to all stakeholders, Insya Allah.

wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

RizqullahDirektur utama

President Director

laporan Direksi Report of the Board of Directors

Page 44: Annual Report BNI Syariah 2010

42

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

K.H. Ma’ruf Amin HasanudinKetua Chairman

Anggota Member

Berdasarkan hasil pengawasan DPS selama tahun 2010 melalui uji petik di Kantor Pusat dan beberapa kantor cabang BNI Syariah, dengan ini DPS menyatakan bahwa secara global keseluruhan operasional BNI Syariah telah memenuhi ketentuan syariah berdasarkan Fatwa DSN-MuI dan opini DPS.

under the supervision of DPS during the years 2010 through sampling at the head office and multiple branches of BNI Syariah, we hereby declare that generally the overall operational of BNI Syariah is in compliance with Islamic Sharia based on Fatwa DSN-MuI and DPS opinions.

Page 45: Annual Report BNI Syariah 2010

43

2010 Annual Report BNI Syariah

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SwT Yang Maha Mencukupi. Shalawat

dan Salam semoga senantiasa melimpah atas Rasul-Nya

Muhammad SAw. Mudah-mudahan taufiq dan hidayah Allah

SwT tercurah bagi kita semua.

Dewan Pengawas Syariah (DPS) BNI Syariah telah

menjalankan fungsi dan tugasnya dalam melakukan

pengawasan–yang meliputi juga pemberian opini atas

penerbitan produk baru dalam rangka memastikan bahwa

operasional bank secara keseluruhan, khususnya dalam hal

penghimpunan dana pihak ketiga, penyaluran pembiayaan

dan pemberian layanan jasa-jasa bank lainnya, sejalan

dengan ketentuan syariah berdasarkan Fatwa Dewan Syariah

Nasional–Majelis ulama Indonesia (DSN-MuI) dan ketentuan

syariah lainnya.

Berdasarkan hasil pengawasan DPS selama tahun 2010

melalui uji petik di Kantor Pusat dan beberapa kantor cabang

BNI Syariah, dengan ini DPS menyatakan bahwa secara

global keseluruhan operasional BNI Syariah telah memenuhi

ketentuan syariah berdasarkan Fatwa DSN-MuI dan opini

DPS.

Namun demikian, penyempurnaan pelaksanaan operasional

Bank harus senantiasa dilakukan untuk menuju bank syariah

pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Praise be to Allah SwT. Shalawat and greetings are hopefully

always delegated on his Messenger, Muhammad SAw.

hopefully the guidance of Allah SwT shed for us all.

Sharia Supervisory Board (DPS) BNI Syariah has performed

functions and duties of supervision, which includes the

provision of opinions on the issuance of new products

in order to ensure that the bank’s operations as a whole,

particularly in the case of third party funding, distribution of

financing and provision of other bank services, which are in

line with the provisions of Sharia principles based on fatwa

of the National Islamic Council - ulama Indonesia (DSN-MuI)

and other provisions of sharia.

under the supervision of DPS during the years 2010 through

sampling at the head office and multiple branches of

BNI Syariah, we hereby declare that generally the overall

operational of BNI Syariah is in compliance with Islamic

Sharia based on Fatwa DSN-MuI and DPS opinions.

however, the improvement of the implementation of the

Bank operations should always be conducted to move

forward to be an Islamic bank of people’s choice, which is

excellent in services and performance.

Laporan Dewan Pengawas SyariahReport of the Syariah Supervisory Board

K.H. Ma’ruf AminKetua

Chairman

Page 46: Annual Report BNI Syariah 2010

44

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Page 47: Annual Report BNI Syariah 2010

45

2010 Annual Report BNI Syariah

Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Tahun 2010 menjadi tantangan bagi Manajemen dan segenap pegawai BNI Syariah dalam mencapai visi, misi dan Rencana Bisnis Bank ke depan untuk memberikan hasil optimal kepada seluruh pemangku kepentingan BNI Syariah.

2010 became a year of challenge for the management and all employees of BNI Syariah in achieving the vision, mission and business plan ahead to provide optimal results to all stakeholders of BNI Syariah.

Page 48: Annual Report BNI Syariah 2010

46

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Tinjauan OperasionalOperational Review

Tahun 2010 merupakan tahun yang penting dan bersejarah

bagi BNI Syariah karena di tahun ini BNI Syariah berdiri

sebagai entitas tersendiri menjadi Bank umum Syariah (BuS)

yang beroperasi sejak tanggal 19 Juni 2010. oleh karena

itu tahun 2010 menjadi tantangan bagi Manajemen dan

segenap pegawai BNI Syariah dalam mencapai visi, misi

dan Rencana Bisnis Bank ke depan untuk memberikan hasil

optimal kepada seluruh pemangku kepentingan BNI Syariah.

Pada saat akhir operasi uuS BNI total aset per Desember

2009 sebesar Rp4,799 triliun. Pada saat spin off, aset yang

dibukukan per 18 Juni 2010 sebesar Rp5,322 triliun.

Selanjutnya, pada awal operasional BNI Syariah yaitu per akhir

Juni 2010, total aset tercatat sebesar Rp5,307 triliun. Pada

akhir Desember 2010 BNI Syariah berhasil membukukan aset

sebesar Rp6,395 triliun.

Sepanjang tahun 2010 tercatat pertumbuhan bisnis yang

menggembirakan, Dana Pihak Ketiga (DPK) per Desember

2010 mencapai Rp5,163 triliun dibandingkan dengan

posisi Desember 2009 sebesar Rp4,173 triliun. Sementara

pembiayaan per Desember 2010 sebesar Rp3,558 triliun

dibandingkan dengan posisi Desember 2009 sebesar

Rp3,265 triliun.

hasil yang dicapai tersebut didukung oleh strategi bisnis

yang tepat, penyempurnaan proses bisnis, dan peningkatan

kualitas sumber daya manusia, serta didukung dengan

berbagai usaha penyempurnaan secara terus-menerus

dalam bidang kepatuhan atas tata kelola perusahaan, sistem

manajemen risiko, sistem audit internal, organisasi, teknologi,

dan pengembangan jaringan.

Sesuai kebijakan Bank Indonesia, nasabah bank syariah juga

dapat dilayani di outlet kantor cabang BNI yang dikenal

dengan istilah Kerjasama Keagenan - Delivery Channel atau

yang dulu dikenal sebagai Syariah Channeling outlet (SCo).

Sampai saat ini telah tercatat sebanyak 28 kantor cabang, 31

kantor cabang pembantu, 1 kantor kas dan lebih dari 750

cabang BNI sebagai Delivery Channel Perbankan Syariah.

2010 represents an important and historic year for BNI

Syariah due to its stand alone as an independent entity

to be an Islamic Bank (BuS), which has operated since

June 19, 2010. Therefore, in 2010 is as a challenge for the

management and all employees of BNI Syariah in achieving

the vision, mission and business plan ahead to provide

optimal results to all stakeholders of BNI Syariah.

At the end of the operation uuS BNI total assets as of

December 2009 amounted to Rp4.799 trillion. At the time

of the spin-off, the assets recorded as of June 18, 2010

amounting to Rp5.322 trillion. Furthermore, at the beginning

of operations of BNI Syariah as the end of June 2010, total

assets stood at Rp5.307 trillion. At the end of December 2010

BNI Syariah booked assets Rp6.395 trillion.

Throughout the year 2010 an exciting business growth

was recorded, the Third Party Funds (DPK) as of December

2010 reached Rp5.163 trillion, compared to December 2009

of Rp4.173 trillion. while financing as of December 2010

amounted to Rp3.558 trillion, compared to December 2009

of Rp3.265 trillion.

The results are supported by appropriate business strategy,

business process improvement, improving the quality

of human resources, and supported by various business

improvement continuously in the field of compliance on

corporate governance, risk management systems, internal

audit systems, organizations, technology, and network

development.

At the discretion of Bank Indonesia, the customers can

also be served at the outlet branches of BNI known as the

Cooperation Agency - Delivery Channel or formerly known

as Sharia Channeling outlet (SCo). until recently had been

listed as many as 28 branches, 31 sub-branches, 1 cash office

and more than 750 branches as Sharia Banking Delivery

Channel.

Page 49: Annual Report BNI Syariah 2010

47

2010 Annual Report BNI Syariah

Kantor Cabang

Kantor Cabang Pembantu

Kantor Kas

Delivery Channel Cabang BNI

28

31

1

787

26

31

0

700

Jaringan 20102009Networks

Branch Office

Sub Branch Office

Cash Office

BNI Branch Delivery Channels

BNI Syariah juga menyediakan layanan Phone Banking bagi nasabahnya melalui fasilitas BNI Call 500046 atau 68888 melalui ponsel. layanan ini dapat diakses selama 24 jam dari seluruh Indonesia.

BNI Syariah also provided Phone Banking sevice to support its customer through BNI Call 500046 or 68888 from cellular phone. This service can be access 24 hours from all over Indonesia.

Page 50: Annual Report BNI Syariah 2010

48

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Tinjauan operasional operational Review

Sebagai perusahaan yang menjalankan fungsi intermediasi

antara nasabah yang menyimpan atau menginvestasikan

dananya dan nasabah yang menerima pembiayaan serta

melayani transaksi jasa perbankan sesuai kaidah syariah,

secara garis besar lini bisnis strategis BNI Syariah terdiri dari:

1. Pendanaan

Pada tahun 2010, telah dilakukan berbagai inisiatif untuk

meningkatkan dana pihak ketiga. Setelah spin off, BNI

Syariah melakukan perubahan nama produk tabungan

menggunakan kata hasanah. Sebagai contoh, tabungan

BNI iB Plus berubah nama menjadi Tabungan iB hasanah.

Selain itu, pada tahun 2010 diluncurkan produk baru untuk

memfasilitasi nasabah yang aktif bertransaksi bisnis, yaitu

Tabungan iB Bisnis hasanah. Tabungan iB Bisnis hasanah

adalah tabungan yang diperuntukkan bagi nasabah yang

bergerak dalam dunia bisnis usaha, dimana detail mutasi

setiap transaksi sangat diperlukan. Kelebihan tabungan

iB Bisnis hasanah ini dilengkapi dengan deskripsi dan

keterangan transaksi yang jelas.

Bisnis penghimpunan dana BNI Syariah tahun 2010

tumbuh berkat strategi pemasaran produk unggulan serta

pengembangan jaringan. Produk unggulan penghimpunan

dana adalah Tabungan iB hasanah dan Tabungan iB Bisnis

hasanah. Produk Tabungan iB hasanah memiliki keunggulan

kompetitif yaitu bagi hasil yang bersaing dengan produk

sejenis bank syariah lainnya, mendapatkan BNI Syariah

Card yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Kartu Debit.

Selain itu dilengkapi dengan fasilitas e-banking terlengkap

dan coverage area layanan yang luas. Strategi utama untuk

memasarkannya adalah dengan cara member get member

melalui program “Silaturahmi Mendulang Rezeki”, program

“TabunganKu iB Masuk Sekolah” serta pemberian hadiah

langsung untuk setiap pembukaan rekening. Selain itu untuk

lebih mendekatkan diri kepada masyarakat, BNI Syariah

juga membuka gerai pada acara-acara pameran baik skala

nasional maupun lokal.

Keunggulan kompetitif produk BNI iB Bisnis di samping bagi

hasil yang bersaing, mendapatkan BNI Syariah Card Gold

yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Kartu Debit, fasilitas

e-banking terlengkap serta coverage area layanan yang luas,

juga fasilitas executive lounge di Bandara. Strategi utama

pemasaran produk ini adalah melalui pemberian hadiah

langsung pada waktu pembukaan rekening serta program

promosi “Cahaya Rezeki Belanja Bulanan”.

As a company that runs the function of intermediary

between customers who save or invest funds and customers

that receive financing and service transactions according to

the rules of Islamic banking services, the general strategic

business lines of BNI Syariah consists of:

1. Funding

In 2010, we have conducted various initiatives to enhance

third-party funds. After the spin off, BNI Syariah made

changes to savings product names using the word hasanah.

For example, BNI iB Plus savings changed its name to iB

hasanah Savings. In addition, in 2010 the Bank launched

new products to facilitate customers who actively transact

business, namely iB Business hasanah Savings. IB Business

hasanah Savings is intended for customers who engaged

in the world of business, in which mutation detail for each

transaction is needed. The advantage of savings iB Business

hasanah Savings is equipped with a clear description of

transactions.

BNI Syariah fund-raising business in 2010 grew thanks

to an excellent product marketing strategy and network

development. The featured products for fund-raising are

iB hasanah Savings and iB Business hasanah Savings. iB

hasanah Savings products have a competitive advantage,

namely the competitive profit sharing compared to other

similar sharia products, BNI Syariah Card that functions as

an ATM card and Debit Card. Also equipped with the most

complete e-banking facilities and services and a wide

coverage area. The main strategy to market is by a member

get member through the “Silaturahmi Mendulang Rezeki”,

the program “TabunganKu iB Masuk Sekolah” and direct

prize to each of the account. In addition, to get closer to the

community, BNI Syariah also opened outlets in exhibition

events both national and local scale.

The competitive advantages of BNI iB Business are not only

for its competitive profit sharing, BNI Syariah Gold Card that

serves as an ATM card and Debit Card, complete e-banking

facility and extensive service area coverage, but also

executive lounges facilities in airports. The main strategy of

marketing these products is through direct prize at the time

of account opening and promotion program “Cahaya Rezeki

Belanja Bulanan”.

Page 51: Annual Report BNI Syariah 2010

49

2010 Annual Report BNI Syariah

Tinjauan operasional operational Review

Strategi pendukung lainnya guna meningkatkan

penghimpunan dana adalah pengembangan jaringan. untuk

tahun 2010 pengembangan jaringan dilakukan dengan

melakukan penambahan 2 (dua) kantor cabang yaitu Kantor

Cabang Batam (Februari 2010) dan Jakarta Barat (Desember

2010) serta Kantor Kas universitas Islam Sultan Agung.

optimalisasi kerjasama keagenan dengan BNI sebagai induk

menjadi inisiatif lainnya yang sangat strategis.

Bagi para nasabah, BNI Syariah telah berhasil

mengimplementasikan program loyalitas untuk

mempertahankan nasabah yang berpotensi. upaya untuk

menjaring nasabah baru juga telah dilaksanakan, antara

lain melalui inisiatif penjualan proaktif di cabang-cabang

serta penyelenggaraan kegiatan penjualan melalui

kerjasama dengan pihak ketiga. hal ini didukung dengan

pengembangan kapasitas sumber daya manusia sebagai

bagian yang terintegrasi dari strategi tersebut.

Total DPK yang berhasil dihimpun BNI Syariah per Desember

2010 sebesar Rp5,163 triliun, selama 6 bulan meningkat

sebesar Rp910 miliar dari Rp4,253 triliun pada bulan Juni

2010.

Komposisi realisasi DPK tahun 2010 terdiri dari Rp538,7 miliar

Giro wadiah (10,4%), Rp105,9 miliar Tabungan wadiah (2,0%),

Rp1,874 triliun Tabungan Mudharabah (36,3%), dan Rp2,643

triliun Deposito Mudharabah (51,2%).

Total akun meningkat 48% dari sebanyak 357.000 akun di

tahun 2009 menjadi lebih dari 530.000 akun di akhir 2010,

yang terdiri atas Giro lebih dari 4.400 akun, Tabungan lebih

dari 508.000 akun dan Deposito lebih dari 17.000 akun.

other supporting strategies to improve funding are network

development. For the year 2010 network development of

was conducted by addition of 2 (two) branch namely Batam

Branch (February 2010) and west Jakarta (December 2010)

and the Cash office of universitas Islam Sultan Agung. The

optimization of agency cooperation with BNI as a parent

became other initiatives that were very strategic.

For our customers, BNI Syariah has successfully implemented

loyalty programs to maintain potential customer. The efforts

to attract new customers have also been implemented,

including proactive sales initiatives in the branches and

organizing sales activities through cooperation with third

parties. This is supported by human resource capacity

development as an integrated part of the strategy.

BNI Syariah have collected the Third Party Fund as of

December 2010 amounted to Rp5.163 trillion, for 6 months

increased by Rp910 billion from Rp4.253 trillion in June 2010.

The composition of Third Party Fund realization in 2010

consisted of Rp538.7 billion wadiah current account

(10.4%), Rp105.9 billion wadiah savings (2.0%), Rp1.874

trillion Mudharabah savings (36.3%), and Rp2.643 trillion

Mudharabah Deposit (51.2%).

Total accounts increased 48% from 357,000 accounts in 2009

to more than 530,000 accounts at the end of 2010, which

consists of more than 4,400 current accounts, more than

508,000 savings accounts and more than 17,000 deposit

accounts.

Dana Pihak KetigaThird Party Fund

Giro

Tabungan

Deposito

Jumlah

416,975

1,613,981

2,142,289

4,173,245

438,128

1,661,503

2,153,596

4,253,227

538,690

1,980,627

2,643,411

5,162,728

Current Accounts

Savings

Time Deposits

Total

Des 2009 Juni 2010* Des 2010**

UraianDescription

Sebelum spin offBefore spin off

Sesudah spin offAfter spin off

Dalam jutaan RupiahIn million Rupiahs

* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31

Page 52: Annual Report BNI Syariah 2010

50

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

2. Pembiayaan

Segmentasi pembiayaan BNI Syariah dibagi menjadi

komersial, ritel produktif, ritel konsumtif, dan kartu

pembiayaan. Strategi penyaluran dana tahun 2010 yaitu

difokuskan pada bisnis ritel konsumer. Guna menunjang

strategi tersebut maka ditetapkan beberapa produk

unggulan yaitu Griya iB hasanah, Gadai emas iB hasanah,

iB hasanah Card, Talangan haji iB hasanah, dan wirausaha

iB hasanah. Keunggulan kompetitif oleh masing-masing

produk adalah proses aplikasi yang cepat, persyaratan yang

mudah, dan pricing yang bersaing.

Strategi utama yang digunakan produk Griya iB hasanah

adalah pengembangan sistem angsuran suka-suka,

optimalisasi sales team, memperluas kerjasama dengan

pengembang, penggunaan sistem electronic Financing

origination (eFo).

Strategi utama produk Gadai emas iB hasanah adalah biaya

penyimpanan yang bersaing dan kerjasama dengan toko-

toko emas.

Strategi utama produk iB hasanah Card, yaitu pemasaran

pada nasabah Premium, penataan sales team corporate, dan

independensi proses persetujuan.

a. Giro

Total dana BNI Syariah yang berasal dari Giro sampai

dengan Desember 2010 sebesar Rp538,7 miliar

meningkat sebesar Rp100 miliar selama 6 bulan sejak Juni

2010. Giro tersebut terdiri dari Giro wadiah Rupiah dan

Valas. Pertumbuhan jumlah Giro dapat dijadikan sebagai

indikator peningkatan aktivitas bisnis nasabah.

b. Tabungan

Total dana yang berasal dari tabungan sampai dengan

Desember 2010 sebesar Rp1,980 triliun meningkat cukup

signifikan dari bulan Juni 2010. Perolehan penghimpunan

dana dari Tabungan tersebut terdiri dari Tabungan iB

hasanah, Tabungan iB Prima hasanah, Tabungan iB Bisnis

hasanah, TabunganKu iB, Tabungan iB ThI hasanah dan

Tabungan iB Tapenas hasanah.

c. Deposito

Total dana yang berasal dari deposito sampai dengan

Desember 2010 sebesar Rp2,643 triliun meningkat

hampir Rp500 miliar dibandingkan posisi Juni 2010.

Perolehan penghimpunan dana tersebut berasal dari

Deposito Rupiah dan Valas. Pertumbuhan Deposito

didukung oleh loyalitas dan meningkatnya kepercayaan

nasabah kepada BNI Syariah.

a. Current Accounts

Total funds from BNI Syariah Current Accounts until

December 2010 amounted to Rp538.7 billion, an increase

of Rp100 billion during the 6 months since June 2010. It

consists of wadiah Rupiah and Foreign exchange current

accounts. Demand growth can be used as an indicator of

increased business activities of customers.

b. Savings

Total funds derived from savings until December 2010

amounted to Rp1.980 trillion, increased significantly from

June 2010. obtaining funding from the consisting of iB

hasanah Savings, iB Prima hasanah Savings, iB Business

hasanah Savings, TabunganKu iB, iB ThI hasanah Savings

and iB Tapenas hasanah Savings.

c. Deposit

Total funds derived from deposits until December

2010 amounted to Rp2.643 trillion, increased by almost

Rp500 billion compared to the position in June 2010.

The funding comes from deposits in Rupiah and Foreign

exchange. Deposit growth is supported by the loyalty

and increasing customer confidence to BNI Syariah.

2. Financing

BNI Syariah financing is divided into commercial, retail

productive, consumer retail, and financing card. Fund

distribution strategy in 2010 focused on the Retail-Consumer

business. To support this strategy some excellent products

was established namely Griya iB hasanah, Gadai emas

iB hasanah, iB hasanah Card, Talangan haji iB hasanah

and wirausaha iB hasanah. The competitive advantage

of each product is the application process is fast, simple

requirements, and competitive pricing.

The main strategies Griya iB hasanah product used is the

preferable installment system development, optimizing the

sales team, expand cooperation with developers, the use of

an electronic Financing origination (eFo).

The main strategy of Gadai emas iB hasanah products are

competitive cost and cooperative storage with gold shops.

The main strategy of iB hasanah Card products is marketing

on the Premium clients, structuring corporate sales team,

and the independence of the approval process.

Tinjauan operasional operational Review

Page 53: Annual Report BNI Syariah 2010

51

2010 Annual Report BNI Syariah

Berdasarkan akad atau skim pembiayaannya, pembiayaan

BNI Syariah sampai dengan Desember 2010 didominasi

oleh pembiayaan dengan skim murabahah, yaitu sebesar

71,75% dari total pembiayaan, atau sebesar Rp2,553 triliun.

Selanjutnya pembiayaan dengan skim musyarakah sebesar

Rp624,8 miliar atau dengan porsi 17,56%. Sedangkan

pembiayaan dengan skim mudharabah sebesar Rp87,3 miliar

atau dengan porsi 2,45%.

Berdasarkan sektor usahanya, pembiayaan BNI Syariah per

Desember 2010 disalurkan kepada sektor-sektor potensial

dan prospektif seperti jasa dunia usaha sebesar 9,63%,

konstruksi 7,43% dan perdagangan 6,84%. Pembiayaan sektor

lain-lain terdiri dari sektor perumahan, kendaraan, alat-alat

rumah tangga dan lainnya. Porsi terbesar terdapat pada

subsektor perumahan yaitu sebesar 79,45% dari total sektor

lain-lain.

Based on the contract or funding schemes, BNI Syariah

financing until December 2010 was dominated by

murabaha financing scheme, which represents 71.75% of

total financing, or Rp2.553 trillion. Furthermore Musharaka

financing scheme for Rp624.8 billion or 17.56% portion.

while financing the scheme amounted to Rp87.3 billion

mudharabah, with a portion of 2.45%.

Based on the business sector, financing as of December 2010

BNI Syariah was distributed to potential and prospective

business sectors such as services at 9.63%, construction

7.43% and 6.84% of trade. other financing sectors were the

housing sectors, vehicles, tools and other household. The

biggest portion contained in the housing sub-sector that is

equal to 79.45% of total other sectors

Strategi utama produk Talangan haji iB hasanah adalah

kerjasama dengan Kelompok Bimbingan Ibadah haji dan Biro

Perjalanan haji.

Pembiayaan BNI Syariah selama tahun 2010 untuk semua

segmen usaha mencapai Rp3,558 triliun, dimana pada tahun

2009 sebesar Rp3,265 triliun. Mengalami peningkatan yang

cukup signifikan sebesar hampir Rp425 miliar dibandingkan

posisi Juni 2010 saat dilaksanakannya spin off. Pembiayaan

didominasi oleh segmen ritel konsumtif sebesar Rp2,163

triliun (60,81%) dari seluruh pembiayaan. hal ini sesuai

dengan Rencana Bisnis Bank untuk merealisasikan visi dan

melaksanakan misi BNI Syariah dengan fokus kegiatan bisnis

untuk jangka pendek dan jangka menengah adalah ritel

konsumer.

Tinjauan operasional operational Review

The main strategy of Talangan haji iB hasanah product is

cooperation with the hajj Guidance Group and hajj Travel

Agents.

BNI Syariah financing during the year 2010 for all business

segments achieved Rp3.558 trillion, which in 2009 amounted

to Rp3.265 trillion, experienced a significant increase of

almost Rp425 billion compared to the position in June 2010

at the time of spin off. Financing is dominated by retail

consumer segment amounted to Rp2.163 trillion (60.81%)

of all loans. This is in accordance with Bank’s Business Plan to

implement the vision and mission of BNI Syariah with a focus

on business activities for short and medium term, which is

the retail-consumer.

Murabahah

Mudharabah

Musyarakah

Lainnya

2,553,092

87,327

624,820

293,249

2,323,349

93,921

492,374

224,888

2,473,721

84,7413

516,844

190,167Others

Pembiayaan Berdasarkan Skim Pembiayaan Financing Based on Financing Scheme

Des 2009 Juni 2010* Des 2010**

UraianDescription

Sebelum spin offBefore spin off

Sesudah spin offAfter spin off

Dalam jutaan RupiahIn million Rupiahs

* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31

Page 54: Annual Report BNI Syariah 2010

52

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

a. Pembiayaan Komersial

untuk mendukung pertumbuhan pembiayaan bank

syariah, BNI Syariah membantu nasabah komersial

(menengah) dalam menyalurkan pembiayaan baik untuk

investasi maupun modal kerja dengan pembiayaan lebih

dari Rp10 miliar. Total pembiayaan komersial yang telah

disalurkan kepada nasabah sampai dengan Desember

2010 sekitar Rp672,2 milliar, meningkat sebesar Rp166

miliar dibandingkan saat dilaksanakannya spin off bulan

Juni 2010. Porsi pembiayaan komersial adalah sebesar

18,89% dari total pembiayaan BNI Syariah. Sedangkan

sektor usaha yang dibiayai mencakup sektor prospektif

dan sedang berkembang seperti pertambangan,

konstruksi dan sektor pengangkutan, pergudangan dan

komunikasi.

Dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah

komersial, BNI Syariah berusaha selektif memilih

sektor usaha dan meningkatkan prinsip prudential

banking. Selain itu BNI Syariah juga berusaha menjaga

pembiayaan yang telah berjalan dengan melakukan

komunikasi secara aktif dan berkesinambungan serta

melakukan kunjungan secara intensif untuk mengetahui

permasalahan yang dihadapi. hal ini semata-mata agar

dapat meminimalisasikan risiko dan permasalahan yang

mungkin timbul.

BNI Syariah bekerjasama dengan bank-bank syariah

lainnya seperti BSM dan Bank Muamalat dalam rangka

pembiayaan sindikasi kepada beberapa perusahaan

untuk sektor komunikasi, jasa, perdagangan, dan sektor

transportasi udara. Total pembiayaan sindikasi per

Desember 2010 sebesar Rp92,8 miliar

b. Pembiayaan Ritel Produktif

Pembiayaan ritel produktif BNI Syariah terdiri

dari wirausaha iB hasanah dan Branch Financing

Management (BFM). wirausaha iB hasanah adalah fasilitas

pembiayaan produktif yang ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan pembiayaan usaha-usaha produktif (modal

kerja dan investasi) dan disalurkan kepada pengusaha

yang baru merintis usahanya. Penyaluran pembiayaan

wirausaha iB hasanah didominasi oleh sektor

perdagangan. BFM adalah pembiayaan yang ditujukan

untuk usaha (produktif ) nasabah yang sepenuhnya

dikelola oleh cabang dengan pembiayaan sampai

dengan sebesar Rp10 miliar.

Penyaluran produk wirausaha iB hasanah mengalami

peningkatan sebesar 31,9% atau sebesar Rp75,438 miliar

menjadi Rp311,534 miliar dari posisi Juni 2010 sebesar

Rp236,096 miliar.

Produk ini memiliki keunggulan yaitu syarat pengajuan

yang sederhana dan proses yang cepat.

a. Commercial Financing

To support the growth of sharia bank financing, BNI

Syariah helps commercial customers (medium) in

the channeling of funding both for investment and

working capital to finance more than Rp10 billion. Total

commercial financing that has been distributed to

customers until December 2010 approximately Rp672,2

billion, an increase of Rp166 billion compared to the

current implementation of spin off in June 2010. The

portion of commercial financing amounted to 18.89%

of the total financing of BNI Syariah. while the business

sector financed include prospective and emerging

sectors such as mining, construction and transportation,

warehousing and communications.

In providing financing to commercial customers, BNI

Syariah was trying to selectively choose the business

sector and improving prudential banking principles. In

addition, BNI Syariah also tried to keep the financing

that has been run by an active and continuous

communication and conduct an intensive visit to

discover the issues faced. It is solely to minimize the risks

and problems that may arise.

BNI Syariah cooperated with other sharia banks such as

BSM and Bank Muamalat in term of syndicated financing

to several companies for the communications sector,

services, trade and air transport sectors. The total of

syndicated financing as of December 2010 amounting to

Rp92.8 billion

b. Retail Financing Productive

BNI Syariah productive retail financing consists

of wirausaha iB hasanah and Branch Financing

Management (BFM). wirausaha iB hasanah is a productive

financing facility aimed at meeting the financing needs of

productive enterprises (working capital and investment)

and distribute it to businessmen who pioneer a new

business. The distribution of wirausaha iB hasanah is

dominated by the trade sector. BFM is aimed at financing

businesses (productive) customers a fully managed by a

branch with financing up to Rp10 billion.

The distribution of wirausaha iB hasanah products

increased by 31.9% or by Rp75.438 billion to Rp311.534

billion from the position in June 2010 amounted to

Rp236, 376 billion.

The advantages of this product are the filing requirement

is simple and quick process.

Tinjauan operasional operational Review

Page 55: Annual Report BNI Syariah 2010

53

2010 Annual Report BNI Syariah

Total pembiayaan ritel produktif per Desember 2010

sebesar Rp722,4 miliar atau memiliki porsi 20,3% dari

total pembiayaan BNI Syariah. Pembiayaan wirausaha iB

hasanah dan BFM ini diproses di segenap kantor cabang

BNI Syariah. Sedangkan untuk pembiayaan BFM posisi

Desember 2010 sebesar Rp410,9 miliar.

c. Pembiayaan Ritel Konsumtif

Pembiayaan Ritel Konsumtif BNI Syariah terdiri dari Griya

iB hasanah, Gadai emas iB hasanah, Talangan haji iB

hasanah, iB hasanah Card dan lainnya (termasuk Qard).

Total pembiayaan ritel konsumtif tahun 2010 sebesar

Rp2,163 triliun memiliki porsi 60,81% dibandingkan total

pembiayaan, meningkat sebesar Rp259,2 miliar dalam

6 bulan sejak spin off. Posisi Desember 2009 sebesar

Rp1,851 triliun. Griya iB hasanah mendominasi komposisi

pembiayaan ritel konsumtif dengan persentase sebesar

76,55% dari total pembiayaan ritel konsumtif atau

sebesar Rp1,656 triliun. hal ini seiring dengan adanya

peningkatan permintaan rumah baik sebagai kebutuhan

tempat tinggal maupun untuk investasi.

Perkembangan pembiayaan ritel konsumtif ini dipengaruhi

beberapa faktor antara lain tingginya permintaan konsumen

yang didorong oleh meningkatnya daya beli dan kecepatan

proses serta besaran angsuran yang relatif terjangkau.

i. Griya iB hasanah

untuk lebih meningkatkan ekspansi pembiayaan

ritel konsumtif, BNI Syariah telah mengembangkan

sistem otomasi untuk proses pembiayaan ritel

konsumtif sehingga dapat lebih mempersingkat proses

pembiayaan. Selain itu dilakukan kerja sama dengan

pengembang antara lain PT Ciputra Residence (Ciputra

Group), PT Sinar Puspa Persada (Intiland Group), PT Karya

Bangun Mandiri dan masih banyak yang lainnya untuk

memenuhi kebutuhan rumah bagi para nasabah dengan

dengan berbagai pilihan tipe, harga, dan lokasi. Selain

itu BNI Syariah juga menjalin kerjasama dengan agen

properti dalam meningkatkan pemasaran produk Griya

iB hasanah. Posisi Desember 2010, pembiayaan Griya

iB hasanah sebesar Rp1,656 triliun atau sebesar 76,55%

dari total pembiayaan ritel konsumtif. Pembiayaan Griya

iB hasanah telah meningkat lebih dari Rp200 miliar

dibandingkan posisi Juni 2010 sebesar Rp1,448 triliun.

Sedangkan pada tahun 2009 total portofolio pembiayaan

Griya iB hasanah sebesar Rp1,394 triliun.

ii. Gadai emas iB hasanah

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, BNI Syariah

memberikan layanan gadai emas atau disebut juga

pembiayaan rahn. Gadai emas iB hasanah dapat dilayani

di seluruh kantor cabang BNI Syariah. Sampai dengan

Desember 2010 total pembiayaan Gadai emas iB hasanah

sebesar Rp44,9 miliar, meningkat Rp12 miliar selama

6 bulan dari posisi Juni 2010 sebesar Rp32,9 miliar. Per

Desember 2009 portofolio Gadai emas iB hasanah

sebesar Rp20,2 miliar.

Tinjauan operasional operational Review

Total productive retail financing as of December 2010

amounted to Rp722.4 billion, or has its share of 20.3% of

the total financing of BNI Syariah. wirausaha iB hasanah

and BFM were processed in all branches of BNI Syariah.

As for financing BFM of December 2010 amounted to

Rp410.9 billion.

c. Consumer Retail Financing

BNI Syariah Consumer Retail Financing consists of Griya

iB hasanah, Gadai emas iB hasanah, Talangan haji iB

hasanah, iB hasanah Card and others (includes Qard).

Total consumer retail financing in 2010 amounted to

Rp2.163 trillion has its share of 60.81% compared to total

financing, an increase of Rp259.2 billion in 6 months since

the spin off. As of December 2009 amounted to Rp1.851

trillion. Griya iB hasanah dominated the composition of

consumer retail financing with percentage of 76.55% of

total consumer retail financing or Rp1.656 trillion. This is

in line with the increase in housing demand as both a

residence requirement or for investment.

The development of consumer retail financing was

influenced by several factors including strong demand fueled

by increasing consumer purchasing ability and the process

speed as well as a relatively affordable installment scale.

i. Griya iB hasanah

To further enhance the expansion of retail consumer

financing, BNI Syariah has developed automated

systems for retail consumer financing process so as to

further shorten the process of financing. Cooperation

with developers, such as PT Ciputra Residence (Ciputra

Group), PT Sinar Puspa Persada (Intiland Group), PT Karya

Bangun Mandiri and many others was also conducted to

meet the housing needs for our customers with a wide

selection of types, prices and locations. In addition, BNI

Syariah also formed a partnership with real estate agents

in improving the marketing of Griya iB hasanah. As of

December 2010, financing Griya iB hasanah was Rp1.656

trillion or 76.55% of total consumer retail financing. Griya

iB hasanah financing has increased more than Rp200

billion compared to the position in June 2010 amounted

to Rp1.448 trillion. whereas in 2009 the total financing

portfolio Griya iB hasanah Rp1.394 trillion.

ii. Gadai emas iB hasanah

To meet the needs of the community, BNI Syariah provide

gold mortgage financing called rahn. Gadai emas iB

hasanah can be served in all branches of BNI Syariah.

until December 2010 the total financing of the Gadai

emas iB hasanah was Rp44.9 billion, an increase of Rp12

billion for 6 months from the position in June 2010

amounted to Rp32.9 billion. As of December 2009 the

portfolio of Gadai emas iB hasanah was Rp20.2 billion.

Page 56: Annual Report BNI Syariah 2010

54

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

BNI Syariah akan mengembangkan outlet-outlet di

beberapa lokasi dan memberikan layanan Gadai emas

iB hasanah pada kantor cabang pembantu syariah yang

jumlahnya akan terus bertambah. untuk selanjutnya BNI

Syariah berusaha menyempurnakan produk Gadai emas

iB hasanah melalui penyempurnaan fitur, pelayanan,

sistem, dan prosedur serta program promosi dan

sosialisasi.

iii. Talangan haji iB hasanah

Bagi nasabah BNI Syariah yang sudah memiliki Tabungan

iB ThI hasanah dapat mengajukan fasilitas pembiayaan

Talangan haji iB hasanah. Pembiayaan tersebut dapat

digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya setoran

awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji (BPIh) yang

ditentukan oleh Departemen Agama, agar mendapatkan

nomor seat porsi haji pada pendaftaran ke SISKohAT.

Total pembiayaan Talangan haji iB hasanah sampai

dengan Desember 2010 sebesar Rp59,3 miliar meningkat

sebesar Rp22,8 miliar dari posisi Juni 2010 sebesar Rp36,5

miliar. Posisi Desember 2009 sebesar Rp25 miliar.

iv. iB hasanah Card

Produk iB hasanah Card adalah kartu pembiayaan

syariah yang dapat digunakan seperti kartu kredit. iB

hasanah Card merupakan kartu pembiayaan terbesar di

Indonesia saat ini dan menjadi produk unggulan bagi BNI

Syariah. iB hasanah Card sangat diminati nasabah karena

memiliki keunikan kesesuaian dengan syariah, biaya yang

transparan, dan didukung dengan jaringan transaksi yang

luas.

Guna memberikan kenyamanan kepada Pemegang Kartu,

saat ini iB hasanah Card bekerjasama dengan Jaringan

MasterCard International, yang Insya Allah Pemegang

Kartu tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan iB

hasanah Card di seluruh merchant yang memasang logo

MasterCard International, baik di dalam negeri maupun di

luar negeri.

Tahun 2010 BNI Syariah juga meluncurkan tambahan

fasilitas untuk melengkapi fitur dari iB hasanah Card, yaitu

Smart Transfer Ziswaf. untuk mengoptimalkan produk

fitur baru ini, BNI Syariah bekerjasama dengan beberapa

lembaga penyelenggara zakat, infaq, sedekah dan wakaf

uang.

Pencapaian Kinerja

Dalam usia yang masih relatif muda, jika dibandingkan

dengan para pelaku di industri yang sama, iB hasanah

Card terus melakukan inovasi, baik dalam bentuk

program, fitur maupun pricing, yang tujuannya tidak lain

untuk memberikan loyalitas, kepuasan dan kenyamanan

bagi Pemegang Kartu dalam menggunakan dan

bertransaksi untuk kebutuhan sehari-hari.

Tinjauan operasional operational Review

BNI Syariah will develop outlets in many locations and

provide Gadai emas iB hasanah services on Sharia Branch

office which numbers will continue to grow. Further,

BNI Syariah tries to improve Gadai emas iB hasanah

product by improving the features, services, systems and

procedures and promotional programs and socialization.

iii. Talangan haji iB hasanah

For BNI Syariah customers who already have a iB ThI

hasanah Savings may file a Talangan haji iB hasanah

financing facility. The financing can be used to meet the

needs of the initial deposit fee hajj operation Costs (BPIh)

determined by the Ministry of Religious Affairs, in order

to get a seat number on the registration portion of the

pilgrimage to SISKohAT. Total Talangan haji iB hasanah

financing until December 2010 amounted to Rp59.3

billion, an increase of Rp22.8 billion from the position in

June 2010 amounted to Rp36.5 billion. As of December

2009 amounted to Rp25 billion.

iv. iB hasanah Card

iB hasanah Card is a card of sharia financing that can

be used like a credit card. iB hasanah Card is the largest

financing card in Indonesia today and become a superior

product for BNI Syariah. iB hasanah Card is in great

demand because it has a unique customer compliance

with sharia, the cost is transparent and supported by an

extensive network transactions.

In order to give comfort to the Cardholders, the current iB

hasanah Card Network is in cooperation with MasterCard

International, which Insya Allah, the Cardholder should

not hesitate anymore to use iB hasanah Card at all

merchants who put up the logo MasterCard International,

both domestically and abroad.

In 2010 BNI Syariah also launched additional facilities to

complement the features of the iB hasanah Card, the

Smart Transfer Ziswaf. To optimize the new features of

this product, BNI Syariah is in cooperation with several

institutions of zakat, infaq, sedekah and wakaf.

Performance Achievements

In a relatively young age, when compared with the

others in the same industry, iB hasanah Card continues to

innovate, whether in the form of programs, features and

pricing, whose purpose is to give loyalty, satisfaction and

comfort to the Cardholders in use and transactions for

their daily needs.

Page 57: Annual Report BNI Syariah 2010

55

2010 Annual Report BNI Syariah

Pada posisi per Desember 2010, jumlah Pemegang Kartu

telah mencapai 25.609 orang, meningkat signifikan

dibandingkan posisi Desember 2009 sebesar 11.242

orang. Beberapa strategi program, baik yang bersifat ad

hoc maupun long term, terus dilakukan dalam upaya

pencapaian target jumlah Pemegang Kartu 50.000 orang

sampai dengan akhir Desember 2011.

Pada bulan Mei 2010, iB hasanah Card mendapatkan

penghargaan sebagai kartu kredit pertama yang

menginspirasi ber-wirausaha. Penghargaan dari Rekor

Bisnis (ReBi) ini merupakan hasil kerjasama antara harian

Seputar Indonesia dengan TeRA Foundation yang

bertujuan untuk memacu prestasi para pelaku usaha di

tanah air. Penghargaan ini diperoleh karena ReBi melihat

iB hasanah Card merupakan satu-satunya produk Kartu

Pembiayaan yang dapat memberikan solusi terhadap

kebutuhan masyarakat atau pemegang kartu, khususnya

bagi mereka yang ingin memulai atau memiliki usaha.

Bekerjasama dengan lebih dari 20 pemilik Business

opportunity dan Franchise, Pemegang Kartu iB hasanah

Card sudah dapat memilih jenis usaha apa yang ingin

mereka miliki. Tidak hanya itu, pembelian atas hak usaha

tersebut dapat dilakukan dengan cara cicilan 0% selama

12 bulan, tanpa dikenakan biaya.

Dari sisi outstanding sampai dengan Desember 2010,

telah berhasil mencapai Rp81,1 miliar, meningkat dari

posisi Desember 2009 sebesar Rp25,5 miliar. outstanding

tersebut merupakan kontribusi dari berbagai jenis

transaksi, misalnya department store, supermarket, fitur

serta dari program Paket umroh Ramadhan 1432 h.

Kondisi ini menunjukan semakin tingginya kepercayaan

nasabah untuk menggunakan iB hasanah Card.

v. lainnya

Pembiayaan ritel konsumtif selain yang disebutkan di

atas, dimasukkan dalam pembiayaan lainnya yang terdiri

dari pembiayaan kendaraan, pembiayaan fleksi dan

multiguna dengan jumlah outstanding per Desember

2010 sebesar Rp507,5 miliar meningkat Rp51,4 miliar dari

posisi Juni 2010 sebesar Rp456 miliar. Pada Desember

2009 pembiayaan lainnya sebesar Rp457 miliar.

3. Jasa (Fee Based Income)

Dalam rangka memberikan kemudahan kepada nasabahnya,

BNI Syariah juga melayani transaksi jasa-jasa sehingga dapat

menyumbang fee based income yang berasal dari biaya

administrasi, biaya transaksi valas/derivatif dan lainnya.

Selama 6 bulan sampai dengan Desember 2010, fee based

income telah mencapai Rp24,42 miliar.

Tinjauan operasional operational Review

In the position as of December 2010, the number of the

Cardholders has reached 25,609 people, a significant

increase compared to the December 2009 of 11,242

people. Several program strategies, either ad hoc or long

term, are continued to be conducted in order to achieve

the target number of 50,000 people Cardholders until the

end of December 2011.

In May 2010, iB hasanah Card was awarded as the first

Credit Card Inspiring entrepreneurship. The award

from Business Record (ReBi) is the result of cooperation

between Seputar Indonesia daily with TeRA Foundation

which aims to accelerate achievement of business actors

in the homeland. This award was obtained since ReBi saw

iB hasanah Card is the only card product that can provide

financing solutions to the needs of the community or

the Cardholders, especially for those who want to start

or have a business. working with more than 20 owners

and Franchise Business opportunity, the Cardholders of iB

hasanah had to choose what kind of business they want

to have. In addition to this, the purchase of operating

rights can be made in installments 0% for 12 months, free

of charge.

From the outstanding until December 2010 managed

to reach Rp81.1 billion, an increase from the position in

December 2009 amounted to Rp25.5 billion. outstanding

is the contribution of various types of transactions, such

as department stores, supermarkets, and the program

of Paket umroh Ramadhan 1432 h. This shows the

increasing customer confidence to use iB hasanah Card.

v. others

Beside the consumer retail financing mentioned above

are included in other financings consisting of vehicles

financing, flexion and multipurpose financing with the

amount of outstanding as of December 2010 amounted

to Rp507.5 billion increase of Rp51.4 billion from the

position in June 2010 amounted to Rp456 billion. In

December 2009 other financings amounted to Rp457

billion.

3. Services (Fee-Based Income)

In order to provide convenience to its customers, BNI

Syariah also serves transaction services so as to contribute

to fee based income derived from administration fees,

transaction costs of foreign exchange/derivatives and

others. over 6 months up to December 2010, fee based

income has reached Rp24.42 billion.

Page 58: Annual Report BNI Syariah 2010

56

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

a. Aktiva Produktif

Total aktiva produktif per 31 Desember 2010 mencapai

Rp6,017 triliun, meningkat 19,96% atau sebesar Rp1,001

triliun dari posisi Juni 2010 sebesar Rp5,016 triliun. Posisi

Desember 2009 sebesar Rp4,666 triliun. Aktiva produktif

tersebut terdiri dari pembiayaan, surat berharga, SBIS/

FASBI, penempatan pada bank lain dan rekening

administratif.

Pembiayaan yang diberikan merupakan komponen

terbesar aktiva produktif yang mencapai Rp3,558

triliun atau 59,13% dari total aktiva produktif. Fungsi

intermediasi cukup berjalan baik sebagaimana tampak

pada rasio FDR yang mencapai hampir 68,92% per

Desember 2010 dan akan terus ditingkatkan pada masa

mendatang sesuai dengan FDR ideal.

1. Neraca

Total aktiva pada Desember 2010 sebesar Rp6,395

triliun,meningkat sebesar Rp1,088 triliun dari posisi Juni

2010 sebesar Rp5,307 triliun. Posisi Desember 2009 sebesar

Rp4,799 triliun. Peningkatan aktiva tersebut salah satunya

didukung oleh pertumbuhan DPK pada tahun 2010 sebesar

21,38%.

a. earning Assets

Total assets as of December 31, 2010 reached Rp6.017

trillion, an increase of 19.96%, or Rp1.001 trillion from

the position in June 2010 amounting to Rp 5.016 trillion.

As of December 2009 amounted to Rp4.666 trillion.

earning assets consist of financing, securities, SBIS/

FASBI, placements with other banks and administrative

accounts.

Provided financing is the largest component of

productive assets which reached Rp3.558 trillion or

59.13% of total earning assets. Intermediation functions

worked well enough as it appeared on the FDR ratio

which reached almost 68.92% as of December 2010 and

will continue to be improved in the future in accordance

with FDR ideal.

1. Balance

Total assets as of December 2010 amounted to Rp6.395

trillion, an increase of Rp1,088 trillion from the position in

June 2010 amounting to Rp5.307 trillion. As of December

2009 amounted to Rp4.799 trillion. The increasing asset is

supported by growth in third party fund in 2010 amounted

to 21.38%.

Tinjauan KeuanganFinancial Review

Pertumbuhan NeracaBalance Sheet Growth

Aktiva

Aktiva Produktif

Investasi

Pembiayaan yang diberikan

Dana Pihak Ketiga

Giro

Tabungan

Deposito

5,306,564

5,016,285

1,857,705

3,134,532

4,253,227

438,128

1,661,503

2,153,596

6,394,924

6,017,251

2,419,918

3,558,485

5,162,728

538,690

1,980,627

2,643,411

4,799,247

4,666,382

1,360,957

3,265,445

4,173,245

416,975

1,613,981

2,142,289

Assets

Earning Assets

Investments

Financing

Third Party Funds

Current Accounts

Savings

Time Deposits

Des 2009 Juni 2010* Des 2010**

UraianDescription

Sebelum spin offBefore spin off

Sesudah spin offAfter spin off

Dalam jutaan RupiahIn million Rupiahs

* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31

Page 59: Annual Report BNI Syariah 2010

57

2010 Annual Report BNI Syariah

Aktiva Produktifearning Assets

Pembiayaan

Surat Berharga

SBISI/FASBIS

Penempatan pada Bank Lain

Rekening Administratif

Total Aktiva Produktif

3,558,485

1,250,355

885,000

284,563

38,848

6,017,251

3,134,532

1,415,413

215,000

227,292

24,048

5,016,285

3,265,445

441,167

350,000

569,790

39,980

4,666,382

FInancing

Marketable Securities

SBIS/FASBIS

Placement with Other Banks

Administrative Accounts

Total Productive Assets

Des 2009 Juni 2010* Des 2010**

UraianDescription

Sebelum spin offBefore spin off

Sesudah spin offAfter spin off

Dalam jutaan RupiahIn million Rupiahs

* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31

b. ekuitas

ekuitas BNI Syariah per Desember 2010 sebesar Rp1,051

triliun meningkat sebesar Rp103,6 miliar dari posisi Juni 2010

sebesar Rp947,8 miliar. hal tersebut diperoleh dari adanya

peningkatan laba BNI Syariah.

c. Modal Saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp1.001.000

juta, dengan perincian :

- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk:

Rp1.000.000 juta (99,9%)

- PT BNI life Insurance:

Rp1.000 juta (0,1 %)

2. Realisasi Laba Rugia. Pendapatan operasional

Total pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan

margin dan bagi hasil, penempatan dan investasi dan fee

based income pada Desember 2010 sebesar Rp447,9 miliar,

meningkat sebesar Rp405,7 miliar dari posisi Juni 2010

sebesar Rp42,2 miliar. Posisi Desember 2009 sebesar Rp537,7

miliar.

Sementara itu pendapatan operasional tahun 2010 terdiri

dari:

- Marjin dan bagi hasil : Rp394,2 miliar

- Penempatan dan investasi : Rp23,4 miliar

- Fee based income : Rp30,3 miliar

b. Beban usaha

Total beban usaha yang berasal dari beban bagi hasil terdiri

dari beban bonus nasabah Simpanan wadiah, beban bagi

hasil nasabah tabungan dan deposito. Pada Desember 2010

total beban bagi hasil sebesar Rp140,1 miliar, meningkat

sebesar Rp123,9 miliar dari posisi Juni 2010 sebesar Rp16,2

miliar. Posisi Desember 2009 sebesar Rp231,3 miliar.

b. equity

BNI Syariah equity as of December 2010 amounted to

Rp1,051 trillion, an increase of Rp103,6 billion from the

position in June 2010 amounted to Rp947,8 billion. This is

obtained from an increase in BNI Syariah profit.

c. Share Capital

Issued and fully paid for Rp1.001.000 million, with the details:

- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk:

Rp1,000,000 million (99.9%)

- PT BNI life Insurance:

Rp1,000 million (0.1%)

2. Actual Profit Lossa. operating Income

Total operating income consists of earnings margin &

revenue sharing, placement and investment and fee based

income in December 2010 amounted to Rp447.9 billion,

an increase of Rp405.7 billion from the position in June

2010 amounted to Rp42.2 billion. As of December 2009

amounted to Rp537.7 billion.

Meanwhile, operating income in 2010 consisted of:

- Margin & profit sharing: Rp394.2 billion

- Placement & Investment: Rp23.4 billion

- Fee based income: Rp30.3 billion

b. operating expenses

Total operating expenses arising from the expenses of

revenue sharing consists of expenses of bonuses from

wadiah deposits customers, revenue sharing expense

savings and deposit customers. In December 2010 the

total of revenue sharing was Rp140.1 billion, an increase of

Rp123.9 billion from the position in June 2010 amounted to

Rp16.2 billion. As of December 2009 amounted to Rp231,3

billion.

Page 60: Annual Report BNI Syariah 2010

58

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

c. laba Bersih

BNI Syariah pada Desember 2010 mampu membukukan

laba bersih (laba setelah pajak) sebesar Rp36,5 miliar,

meningkat sebesar Rp89,7 miliar dari posisi Juni 2010 rugi

sebesar Rp53,2 miliar. Posisi Desember 2009 rugi sebesar

Rp186,5 miliar.

c. Nett Profit

BNI Syariah in December 2010 recorded net profit (profit

after tax) amounted to Rp36.5 billion, an increase of Rp89.7

billion from the position in June 2010 loss amounted to

Rp53.2 billion. Position in December 2009 loss amounted to

Rp186.5 billion.

Rasio Keuangan utamaKey Financial Ratio

Tinjauan Keuangan Financial Review

3. Rasio Keuangan

a. Rasio Kecukupan Modal (CAR)

Per Desember 2010 CAR BNI Syariah sebesar 27,68%,

menurun sebesar 1,12% dari posisi Juni 2010 sebesar

28,80%. Posisi Desember 2009 CAR BNI Syariah sebesar

28,80%.

b. Non Performing Financing (Gross)

Per Desember 2010 Non Performing Financing (Gross)

BNI Syariah mencapai 3,59%, menurun sebesar 0,58%

dari posisi Juni 2010 sebesar 4,17%. Posisi Desember

2009 sebesar 2,35%. Kedepannya BNI Syariah berusaha

meningkatkan kualitas pembiayaan sehingga dapat

menekan rasio Non Performing Financing.

c. Return on Assets (RoA) dan Return on equity (Roe)

Rasio RoA sebesar 0,61% di tahun 2010, mengalami

peningkatan sebesar 12,63% dibandingkan posisi Juni

2010 sebesar -12,02%. Posisi RoA per Desember 2009

adalah sebesar -3,60%. Demikian juga dengan Roe yang

3. Financial Ratios

a. Capital Adequacy Ratio (CAR)

As of December 2010 CAR BNI Syariah reached at 27.68%,

decreased by 1.12% from the position in June 2010

amounted to 28.80%. December 2009 Position CAR of

28.80% BNI Syariah.

b. Non-Performing Financing (Gross)

As of December 2010 Non-Performing Financing

(Gross) BNI Syariah reached 3.59%, down by 0.58% from

the position in June 2010 amounted to 3.40%. As of

December 2009 of 2.35%. In the future BNI Syariah will

improve the quality of financing so as to suppress the

ratio of Non Performing Financing.

c. Return on Assets (RoA) and Return on equity (Roe)

ROAratioamountedto0.61%in2010;anincreaseof

12.63% compared to the position in June 2010 amounted

to -12.02%. RoA position as of December 2009 amounted

to -3.60%. Similarly, Roe increased significantly from

Des 2009 Juni 2010* Des 2010**

UraianDescription

Sebelum spin offBefore spin off

Sesudah spin offAfter spin off

Rasio Kecukupan Modal

Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif

Gross Non Performing Financing

Nett Non Performing Financing

Return on Assets (ROA)

Return on Equity (ROE)

Beban Operational terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Cost to Income Ratio (CIR)

Nett Core Operational Margin (NCOM)

Financing to Deposits Ratio (FDR)

28.80%

2.62%

2.35%

0.39%

-3.60%

-18.60%

135.10%

47.90%

5.60%

78.25%

28.80%

2.15%

4.17%

2.55%

-12.02%

-63.72%

304.60%

24.39%

6.11%

73.70%

27.68%

2.02%

3.59%

1.95%

0.61%

3.65%

88.05%

55.79%

5.07%

68.92%

Capital Adequacy Ratio (CAR)

Provision to Earning Assets

Gross NPF

Nett NPF

ROA

ROE

Operational Efficiency Ratio (OER)

CIR

NCOM

FDR

* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31

Page 61: Annual Report BNI Syariah 2010

59

2010 Annual Report BNI Syariah

Tinjauan Keuangan Financial Review

laporan Distribusi Bagi hasil per 31 Desember 2010Profit loss Distribution Report as of Desember 31, 2010 Porsi Pemilik Dana

Giro Wadiah

a.Bank

b.Non Bank

-Rupiah

-Valas

Tabungan Mudharabah

a.Bank

b.Non Bank

Deposito Mudharabahs

a.Bank Bank - 1 Bulan 1 month- 3 Bulan 3 months- 6 Bulan 6 months- 12 Bulan 12 months

b.Non Bank non Bank1. Rupiah Rupiahs

- 1 Bulan 1 month- 3 Bulan 3 months- 6 Bulan 6 months- 12 Bulan 12 months

2. Valas Foreign Currency- 1 Bulan 1 month- 3 Bulan 3 months- 6 Bulan 6 months- 12 Bulan 12 months

JumlahTotal

14,622

573,828

25,702

-

1,717,259

- - - -

1,353,854 203,983 125,579 747,768

6,553 1,341 5,887 3,310

4,779,686

122

5,145

55

-

14,937

- - - -

12,248 1,829 1,123 6,752

16 4

14 9

42,254

-

-

-

-

30%

- - - -

64%66%68%70%

15%15%15%15%

12

515

5

-

4,481

- - - -

7,839 1,207 764

4,727

2 1 2 1

19,556

1.00%

1.08%

0.25%

-

3.13%

6.95%7.10%7.30%7.59%

0.44%0.60%0.43%0.48%

Jenis Penghimpunan Saldo Rata-rataTypes of Fund Accumulation

Fund Owner’s Portion

Average Balance

Pendapatan yang Harus Dibagi Hasil

Income which should be shared

Jumlah Bonus dan Bagi Hasil

Amount of Bonuses and Revenue Sharing

Indikasi Rate of Return

Indicated Rate of Return

NisbahRatios

Wadiah Current Account

a. Bank

b. Non Bank

- Rupiahs

- Foreign Currency

Mudharabah Savings

a. Bank

b. Non Bank

Mudharabah Time Deposits

Dalam jutaan RupiahIn million Rupiahs

meningkat secara signifikan dari -63,72% di Juni 2010

menjadi 3,65% pada tahun 2010. Posisi Desember 2009

Roe sebesar -18,60%.

d. Beban operational terhadap Pendapatan operasional

(BoPo)

BoPo pada tahun 2010 sebesar 88,05%, menurun sebesar

216,55% dari posisi Juni 2010 sebesar 304,60%. Posisi

Desember 2009 sebesar 135,10%.

e. Financing to Deposit Ratio (FDR)

FDR per 31 Desember 2010 sebesar 68,92%, mengalami

penurunan sebesar 4,78% dibandingkan posisi Juni 2010

sebesar 73,70%. Posisi FDR per Desember 2009 sebesar

78,25%.

4. Realisasi dan Metode Perhitungan Bagi HasilRealisasi dan metode perhitungan bagi hasil dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

-63.72% in June 2010 to 3.65% in 2010. Position in

December 2009 Roe of -18.60%.

d. operational efficiency Ratio (BoPo)

BoPo in 2010 amounted to 88.05%, decreased by

216.55% from the position in June 2010 amounted to

304.60%. As of December 2009 amounted to 135.10%.

e. Financing to Deposit Ratio (FDR)

FDR as of December 31, 2010 amounted to 68.92%,

decreased by 4.78% compared to the position in June

2010 amounted to 73.70%. FDR position as of December

2009 amounted to 78.25%.

4. Realization and Profit Sharing Calculation MethodRealization and profit sharing calculation methods can be

seen in the table as follows:

Page 62: Annual Report BNI Syariah 2010

60

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

1. Prospek Bisnis 2011

Perbankan syariah Indonesia selama tahun 2010 terus

menunjukkan perkembangan yang positif yang tercermin

dari pertumbuhan bisnis di atas rata-rata industri perbankan

nasional. hal ini didorong oleh beberapa faktor antara lain

seperti pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang tinggi,

regulasi perpajakan yang lebih kondusif, pendirian bank-bank

syariah baru, dan meningkatnya pemahaman masyarakat

tentang ekonomi dan perbankan syariah. Faktor pendorong

lain adalah implementasi atas penetapan arah kebijakan Bank

Indonesia pada tahun 2010 yang secara spesifik diarahkan

untuk meningkatkan peran dan fungsi intermediasi

perbankan syariah terhadap perekonomian secara nasional

dan peningkatan ketahanan sistem perbankan.

Semakin berkembangnya perbankan syariah juga tidak

lepas dari kerja keras industri perbankan syariah sendiri yang

terus berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat dan

terus melakukan inovasi produk dan peningkatan jaringan

guna memudahkan akses masyarakat terhadap pemenuhan

kebutuhannya.

Dengan proyeksi kondisi perekonomian Indonesia tahun

2011 yang lebih baik, di mana diperkirakan akan tumbuh

pada kisaran 6,2%-6,5%, maka diharapkan perkembangan

perbankan syariah akan lebih baik lagi dibandingkan tahun

2010.

Dalam rangka merealisasikan visi dan melaksanakan misi

BNI Syariah, maka manajemen memutuskan bahwa fokus

kegiatan bisnis pada tahun 2011 masih mempertahankan

fokus ritel konsumer. Pertimbangan faktor eksternal dan

asumsi kondisi ekonomi dalam pemilihan fokus bisnis

ini adalah pasar dalam negeri yang masih cukup besar,

pertumbuhan pembiayaan konsumer yang konsisten

meningkat dan tingkat NPF konsumer yang cenderung

rendah.

Pertimbangan faktor internal dalam pemilihan fokus bisnis

ini adalah kapabilitas internal BNI Syariah yang lebih siap

mengelola pembiayaan ritel konsumer dibandingkan

dengan pembiayaan produktif.

1. 2011 Business Outlook

During 2010, Indonesia Sharia Banking continued to show

positive development reflected in business growth above the

average national banking industry. This was driven by several

factors, such as high economic growth in the country, which

is more conducive taxation regulations, the establishment

of new Islamic banks, and increasing public understanding

about economics and Islamic banking. Another driving factor

is the implementation of setting the policy direction of Bank

Indonesia in 2010 which are specifically directed to enhance

the role and function of Islamic banking intermediation

to the national economy and increased resilience of the

banking system.

The continued development of Islamic banking cannot be

separated from the hard work of its own Islamic banking

industry that strives to educate the public and continues to

make product innovations and increases network to facilitate

public access to meet their needs.

with projections of the better Indonesian economy in

2011, which is expected to grow at around 6.2% -6.5%, the

expected growth of Islamic banking would be a lot better

than in 2010.

In order to realize its vision and mission of BNI Syariah,

the management decided to focus on business activity

in 2011 still in maintaining the focus of retail-consumer.

Consideration of external factors and assumptions of

economic conditions in the selection of the focus of this

business is the domestic market which is still quite large,

consistent growth in consumer lending increased and the

level of consumers NPF which tend to be low.

Consideration of internal factors in the selection of this

business focus is the internal capabilities of BNI Syariah

more prepared to manage the retail consumer financing as

compared to financing productive.

Prospek Bisnis dan Rencana Jangka PanjangBusiness Prospect and Long-Term Planning

Page 63: Annual Report BNI Syariah 2010

61

2010 Annual Report BNI Syariah

2. Strategi 2011

langkah-langkah strategis yang akan dilakukan pada

tahun 2011 untuk mendukung pencapaian visi dan misi

perusahaan serta target tahun 2011 adalah sebagai berikut:

1. Internalisasi budaya kerja amanah dan jamaah sehingga

larut menjadi perilaku.

2. Strategi penghimpunan dana dilakukan melalui

pengembangan bisnis (akuisisi & retensi) melalui

kerjasamapihakketigadanunitbisnisBNI;

pengembangan dan pelaksanaan program-program

seperti loyalty,hadiah,promo,danlainsebagainya;

pembentukan sales team Kantor Cabang Syariah dan

Delivery Channel;pengembanganfiturproduk;dan

marketing communication.

3. Peningkatan fee based income antara lain melalui

pengembangan remittance & trade finance,

pengembangan produk iB hasanah Card dan fitur-fitur

produk lainnya.

4. Strategi pengembangan pembiayaan melalui

pengembangan outlet micro banking sebagai bagian dari

organisasikantorcabang;pengembangankerjasama

denganinstitusibisnis;implementasiEFOdiKantor

CabangSyariahyangbaru;pengembanganoutlet

rahn;pengembanganprodukdanfiturproduk;club

dealdenganindukperusahaan;sindikasidenganbank

umumsyariahlainnya;sertaoptimalisasikapabilitasSDM

pembiayaan.

5. Strategi peningkatan kualitas pembiayaan dilakukan

melalui peningkatan kualitas advis pembiayaan,

peningkatan monitoring pembiayaan, optimalisasi

unit Collection & Remedial, dan pelatihan Collection &

Recovery.

2. 2011Strategy

The strategic steps to be undertaken in 2011 to support the

achievement of corporate vision and mission as well as the

target year 2011 is as follows:

1. Internalization of Amanah and Jamaah work culture.

2. Conducting Funding strategy through business

development (acquisition & retention) through third-

partycooperationandBNIbusinessunits;development

and implementation of programs such as loyalty, gift,

promo,etc.;establishmentofKCSandSCOteams,

developmentofproductfeatures;andmarketing

communication.

3. Increasing fee-based income through the development

of remittance and trade finance, product development of

iB hasanah Card and other product features.

4. Financing development strategy through the

development of micro banking outlets as part of the

organization’sbranchoffices;thedevelopmentof

cooperationwithbusinessentities;implementation

ofEFOinthenewShariaBranchOffice;rahnoutlet

development, product and product features

development;clubdealwiththemothercompany;

syndicatedwithothercommercialshariabanks;and

optimization of financing human resources capabilities.

5. The strategy for improving the quality of the financing

is conducted through improving the quality of financial

advice, increased financing monitoring, optimization

& remedial collection units, and collection & recovery

training.

Page 64: Annual Report BNI Syariah 2010

62

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Pengelolaan risiko di BNI Syariah mencakup seluruh lingkup

aktivitas usaha BNI Syariah berdasarkan kebutuhan akan

keseimbangan antara fungsi usaha dengan pengelolaan

risikonya. BNI Syariah berusaha membangun kerangka

sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal

yang terpadu dan komprehensif yang diarahkan untuk

memberikan informasi dini kepada BNI Syariah tentang

adanya potensi risiko dan selanjutnya mengambil langkah-

langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko.

Penerapan manajemen risiko BNI Syariah mengacu pada

regulasi nasional maupun internasional yaitu Peraturan Bank

Indonesia (PBI) tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi

Bank umum, serta dokumen-dokumen yang diterbitkan oleh

Basel Committee on Banking Supervision (BCBS).

Struktur Manajemen Risiko Secara organisasi, Direktur yang bertanggungjawab

dalam pengelolaan risiko adalah Direktur Kepatuhan

dan Penunjang, membawahi Satuan Kerja Manajemen

Risiko yakni Divisi Manajemen Risiko. Divisi Manajemen

Risiko bertindak independen terhadap Divisi/unit yang

menjalankan fungsi bisnis/operasional maupun fungsi audit

serta tidak mengambil keputusan operasional.

untuk membantu pelaksanaan proses dan sistem

manajemen risiko, BNI Syariah juga telah membentuk

Komite-komite di bawah Direksi serta Komite di bawah

Dewan Komisaris. Komite di bawah Direksi terdiri dari

Komite Kebijakan dan Risiko (KKR), Komite Assets liabilities

Management (KAlMA), Komite Modal, Investasi dan

Teknologi (KMIT) serta Komite Sumber Daya Manusia (KSDM).

Komite di bawah Dewan Komisaris terdiri dari Komite Audit,

Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Pemantau

Risiko.

Kebijakan Manajemen RisikoPengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi dalam hal

manajemen risiko antara lain dituangkan dalam beberapa

kebijakan yaitu Kebijakan umum Manajemen Risiko,

Kebijakan Pembiayaan Bank, dan Kebijakan Aktiva Produktif

Pasar uang dan Pasar Modal.

Dalam menjamin kelangsungan operasional, BNI Syariah

menerapkan Business Continuity Plan (BCP) dan Crisis

Management Protocol (CMP) yang telah diatur dalam

Kebijakan umum Manajemen Risiko.

Risk Management covers the entire scope of BNI Syariah

business activities based on the need to balance between

business functions and risk management. BNI Syariah is

trying to build an integrated and comprehensive framework

of risk management systems and internal control structure

that is directed to provide early information to the Bank

about the potential risks and then take appropriate steps to

minimize the impact of risk.

BNI Syariah implementation of risk management refers to

the national and international regulation of Bank Indonesia

Regulation (PBI) on the Application of Risk Management for

Commercial Banks, as well as documents issued by the Basel

Committee on Banking Supervision (BCBS).

Risk Management Structureorganizationally, the Director responsible for risk

management is the Compliance and Supporting Director,

overseeing Risk Management unit called Risk Management

Division. Risk Management Division acts independently

of the division/unit which performs business functions/

operations as well as audit functions and take no actions on

operational decisions.

To assist in the implementation process and risk

management systems, BNI Syariah also has established

Committees under the Board of Directors and the

Committees under the Board of Commissioners. The

committee under the Board of Directors consists of Risk and

Policy Committee (KKR), Assets and liabilities Management

Committee (KAlMA), Committee on Capital, Investment

and Technology (KMIT) and human Resources Committee

(KSDM). Committee under the Board of Commissioners

consists of the Audit Committee, Remuneration and

Nomination Committee and Risk Monitoring Committee.

Risk Management PolicyAn active supervision of the Board of Commissioners and

Directors in risk management is mentioned in some of

the policies of the Public Policy Risk Management, Bank

Financing Policy, and Policy earning Assets Money Market

and Capital Market.

In order to guarantee the continuity of operations of the

Bank, BNI Syariah implements a Business Continuity Plan

(BCP) and Crisis Management Protocol (CMP) which has been

stipulated in the Public Policy Risk Management.

Manajemen RisikoRisk Management

Page 65: Annual Report BNI Syariah 2010

63

2010 Annual Report BNI Syariah

Penerapan Manajemen Risiko Bank Indonesia mewajibkan penerapan manajemen risiko

paling kurang untuk 4 (empat) jenis risiko yaitu risiko

pembiayaan, risiko pasar, risiko operasional dan risiko

likuiditas. BNI Syariah selain menerapkan manajemen risiko

atas 4 (empat) risiko tersebut juga menerapkannya untuk

4 (empat) jenis risiko yang lain yaitu risiko hukum, risiko

reputasi, risiko kepatuhan dan risiko strategis.

untuk menciptakan kondisi yang selaras dengan arah

strategi dan kebijakan bank serta bisnis bank yang sehat,

BNI Syariah telah menerapkan standar sertifikasi terhadap

seluruh Standar operasi Perusahaan (SoP). Standar sertifikasi

dilakukan bertujuan agar setiap SoP yang ada memiliki

kecukupan aspek pengelolaan risiko serta kepatuhan

terhadap ketentuan internal maupun eksternal.

Terkait dengan ketentuan Bank Indonesia tentang kewajiban

sertifikasi manajemen risiko bagi Pejabat Bank pada Agustus

2011, telah dilakukan percepatan proses sertifikasi terhadap

pegawai-pegawai yang wajib memiliki sertifikasi baik untuk

Dewan Komisaris dan Direksi maupun Pejabat di bawahnya.

Jumlah Pejabat yang wajib memiliki sertifikasi manajemen

risiko sebanyak 176 orang dengan jumlah level sertifikasi

yang wajib dilakukan sebanyak 332 level sertifikasi. Sampai

dengan 31 Desember 2010 BNI Syariah telah menyelesaikan

100 level sertifikasi dari level 1 sampai level 4 atau sebesar

30,12% dari keseluruhan kewajiban level sertifikasi yang wajib

dilakukan. Keseluruhan kewajiban sertifikasi ini direncanakan

dapat dipenuhi pada tahun 2011.

Asesmen Risiko Produk dan Aktivitas Baru Sesuai yang dipersyaratkan Bank Indonesia, BNI Syariah telah

melakukan asesmen risiko dan pelaporan ke Bank Indonesia

terhadap produk dan aktivitas baru atau produk dan aktivitas

yang wajib dimintakan izin ulang kepada Bank Indonesia.

Pada tahun 2010 BNI Syariah telah melakukan 3 (tiga)

asesmen risiko dan melaporkannya kepada Bank Indonesia.

Profil Risiko BNI SyariahSesuai pedoman yang dikeluarkan Bank Indonesia, BNI

Syariah berkewajiban melakukan asesmen risiko dengan

menyusun dan melaporkan profil risiko setiap triwulanan

kepada Bank Indonesia. Penilaian profil risiko ditentukan

dengan mengkombinasikan hasil penilaian risiko yang

melekat pada aktivitas fungsional (inherent risk) dengan

kecukupan sistem pengendalian risiko (risk control system).

Selama tahun 2010 telah dilakukan 3 (tiga) kali pelaporan

profil risiko yaitu pada bulan Juni (sesaat setelah BNI Syariah

spin off ), September, dan Desember.

Implementation of Risk Management Bank Indonesia requires the application of risk management

at least for 4 (four) types of risks namely financing risks,

market risks, operational risks and liquidity risks. BNI Syariah

in addition to implementing risk management on the 4 (four)

risks also applies to 4 (four) other types of risks namely legal

risks, reputation risks, compliance and strategic risks.

To create the conditions in line with bank policy direction

and strategy as well as a healthy bank business, BNI Syariah

has applied certification standards to all Standard operating

Companies (SoP). The certification standard is intended

for each SoP as sufficient aspects of risk management and

internal and external compliance.

Related to Bank Indonesia regulation on the obligation of

risk management certification for Bank officer in August

2011, it has been accelerating the process of certification

of employees who are required to have a good certification

to the Board of Commissioners and Directors and officers

overseen. The number of officials who are required to have

risk management certification is 176 people with a number

of certification levels that must be conducted for 332 levels

of certification. As of December 31, 2010 BNI Syariah has

completed 100-level certification from level 1 to level 4 or

equivalent 30.12% of the total liability of certification levels

that must be done. The entire obligation of certification is

planned to be met by 2011.

Risk Assessment of New Products and Activities As required by Bank Indonesia, BNI Syariah has conducted

risk assessments and reporting to Bank Indonesia on new

products and activities or products and activities that must

be re-requested permission to Bank Indonesia. In 2010 BNI

Syariah has conducted three (3) the risk assessment and

report to Bank Indonesia.

Risk Profile of BNI SyariahAccording to the guidelines issued by Bank Indonesia,

BNI Syariah is obliged to conduct an assessment of risk by

setting and quarterly report the risk profile to Bank Indonesia.

Assessment of the risk profile is determined by combining

the results of risk inherent in the functional activity (inherent

risk) to the adequacy of risk control system (risk control

system).

During the year 2010 has made 3 (three) times reports in risk

profile in June (shortly after BNI Syariah spin off ), September,

and December.

Page 66: Annual Report BNI Syariah 2010

64

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Profil Risiko BNI SyariahBNI Syariah Risk Profile

Penilaian Profil Risiko BNI Syariah Posisi Desember 2010Evaluation of BNI Syariah Risk Profile on December 2010

Pembiayaan

Portofolio Pembiayaan: 83, 08%

Portofolio Tresuri & International:16,96%

Pasar

Likuiditas

Operasional

Hukum

Reputasi

Strategik

Kepatuhan

Predikat Risiko Bank Secara Keseluruhan

60,54

54,66

89,35

70,96

79,84

87,50

90,00

65,25

74,50

87,06

80,00

85,47

75,61

88,38

78,91

82,88

79,17

78,92

22,50%

12,50%

15,00%

15,00%

10,00%

10,00%

7,50%

7,50%

100%

22,50%

12,50%

15,00%

15,00%

10,00%

10,00%

7,50%

7,50%

100%

13,62

8,87

11,98

13,13

9,00

6,53

5,59

6,53

75,23

18,00

10,68

11,34

13,26

7,89

8,29

5,94

5,92

81,32

Sedang

Sedang

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Sedang

Rendah

Rendah

Rendah

Kuat

Kuat

Kuat

Kuat

Kuat

Kuat

Kuat

Kuat

Kuat

Sedang ke Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Sedang ke Rendah

Rendah

Rendah

Rendah

Jenis RisikoType of Risk

Skor Bobot Skor x Bobot Tingkat Risiko

Risiko Inheren/ MelekatInherent Risk

Skor Bobot Skor x Bobot Pengendalian

Sistem Pengendalian RisikoRisk Control System

RisikoKompositComposit Risk

Financing

Financing Portfolio

Treasury & International Portfolio

Market

Liquidity

Operational

Law

Reputation

Strategic

Compliance

Overall Bank Risk Predicate

Tingkat Risiko Tahun 2010Risk level in 2010

Tingkat Risiko Rendah Rendah Rendah

DesemberSeptemberJuni

Risk Level Low Low Low

Predikat risiko inheren mencerminkan potensi timbulnya

risiko pada bank, yang terdiri dari predikat rendah (low),

moderat (moderate) dan tinggi (high). Predikat kecukupan

pengendalian risiko (risk control system) terdiri dari predikat

lemah (weak), dapat diandalkan (acceptable) dan kuat

(strong). Kombinasi dari penilaian risiko inheren dan sistem

pengendalian risiko menghasilkan predikat risiko komposit

menjadi tiga predikat yaitu rendah (low), moderat (moderate)

dan tinggi (high).

Dari hasil penilaian profil risiko Desember 2010, inherent risk

BNI Syariah memperoleh predikat ReNDAh dengan tingkat

pengendalian risiko KuAT, sehingga risiko komposit BNI

Syariah berada pada posisi ReNDAh.

Dalam upaya mendapatkan profil risiko yang lebih akurat,

pada tahun 2011 direncanakan akan dilakukan review

terhadap seluruh parameter yang digunakan dalam

pengukuran profil risiko.

Inherent risk predicate reflects potential risks in the bank,

which consists of low, moderate and high predicates.

Adequacy predicates of risk control (risk control system)

consist of weak, acceptable and strong predicates. The

combination of inherent risk assessment and risk control

systems produce a composite risk predicate into three

predicates namely low, moderate and high.

From the results of the risk profile assessment in December

2010, BNI Syariah inherent risk obtained the level of low

predicate with STRoNG risk control, so the risk of BNI Syariah

composites are low.

To obtain a more accurate risk profile, in 2011 BNI Syariah

plans to conduct a review of all the parameters used in

measuring the risk profile.

Manajemen Risiko Risk Management

Page 67: Annual Report BNI Syariah 2010

65

2010 Annual Report BNI Syariah

Pemanfaatan teknologi informasi dewasa ini merupakan

hal yang sangat penting untuk mendukung proses bisnis,

operasional dan layanan sebuah perusahaan. Sebelum

spin off, BNI Syariah sebagai Strategic Business unit

memanfaatkan teknologi informasi BNI yang telah dikenal

keandalan dan jangkauannya yang luas di seluruh nusantara.

Penyelarasan strategi teknologi informasi dengan strategi

bisnis menjadi pertimbangan utama sehingga penyusunan

Information Technology Strategic Plan (ITSP) disusun untuk

menciptakan sinergi dan fokus dalam pengembangan

teknologi informasi bagi layanan dan kepuasan nasabah BNI.

Sebagaimana best practice dalam tataran manajemen risiko,

maka BNI Syariah pada bulan Juni 2010 membentuk Komite

Modal, lnvestasi dan Teknologi (KMIT).

Komite telah menetapkan strategi teknologi informasi

BNI Syariah. Atas pertimbangan untuk mempertahankan

tingkat layanan yang memuaskan bagi nasabah dan fokus

perusahaan dalam meningkatkan pangsa pasar, maka

BNI Syariah dalam kurun waktu dua tahun masih tetap

mempergunakan teknologi informasi yang sama dengan

induk perusahaan melalui model share service. Pemanfaatan

teknologi informasi dengan cara ini disepakati bersama

antara BNI Syariah dengan BNI dalam Technical Service

Agreement.

Dengan share service tersebut maka Kantor Cabang dan

outlet BNI yang menjadi Delivery Channel BNI Syariah masih

tetap dapat melayani transaksi perbankan syariah. Nasabah

juga tetap dapat memanfaatkan electronic channel seperti

layanan ATM, Internet Banking dan SMS Banking untuk

memenuhi kebutuhan transaksinya.

Secara bertahap teknologi informasi BNI Syariah akan

dibangun sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan menuju

teknologi informasi yang independen dan sepenuhnya

mendukung peningkatan kinerja perusahaan.

Guna mendukung Business Continuity Plan (BCP) dan

Disaster Recovery Plan (DRP), maka BNI Syariah telah

menyiapkan Disaster Recovery Center yang berpusat di

Purwakarta bersama-sama dengan induk Perusahaan.

Apabila terjadi permasalahan pada server induk, maka secara

otomatis server cadangan yang ada akan segera berfungsi.

Setiap aktivitas pada server induk akan di-back up secara

otomatis dan real time pada server cadangan, serta back up

harian ke dalam media penyimpan data.

Today, the utilization of Information Technology (IT) is very

important to support business processes, operations and

services of a company. Before the spin off, BNI Syariah, as a

Strategic Business unit BNI, utilized information technology

that has been known for reliability and extensive coverage

throughout the country.

Aligning IT strategy with business strategy is the main

consideration so that the preparation of Information

Technology Strategic Plan (ITSP) is able to create synergy

and focus in the development of information technology for

services and customer satisfaction of BNI.

As best practice in risk management level, then BNI Syariah

in June 2010 established the Capital, Investment and

Technology Committee (KMIT).

The Committee has adopted a strategy of information

technology for BNI Syariah. Based on the consideration to

maintain a satisfactory level of services for our customers and

the company’s focus in increasing market share, then BNI

Syariah in the past two years still uses the same information

technology with the mother company through shared

services model. The use of information technology in this

manner is agreed between the BNI Syariah and BNI IN the

Technical Service Agreement.

with the share service, branches and outlets, which became

Delivery Channel BNI of BNI Syariah, can still serve the Islamic

banking transactions. Customers also continue to take

advantage of electronic service channels like ATMs, Internet

Banking and SMS Banking to fulfill the transaction.

Gradually BNI Syariah information technology will be

built in accordance with company business goals toward

independent information technology and fully supports the

improvement of company performance.

To support the Business Continuity Plan (BCP) and Disaster

Recovery Plan (DRP), then BNI Syariah has prepared a Disaster

Recovery Center, based in Purwakarta, together with the

mother company. If there are problems at the mother’s

server, then automatically the back-up server will soon

work. Any activity on the mother’s server will be backed up

automatically and in real time on the back-up server, and

back-up daily in the data storage media.

Teknologi Informasi Information Technology

Page 68: Annual Report BNI Syariah 2010

66

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Page 69: Annual Report BNI Syariah 2010

67

2010 Annual Report BNI Syariah

Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Development

Pertumbuhan industri perbankan syariah yang pesat membawa konsekuensi adanya kebutuhan yang besar akan sumber daya manusia yang kompeten dalam bisnis perbankan syariah baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Dalam menyikapi kondisi tersebut BNI Syariah telah memiliki strategi dan menempatkan pengembangan sumber daya manusia sebagai salah satu kunci sukses memenangkan persaingan.

The rapid growth of sharia banking industry brings consequence to the major need of competent human resources in sharia banking business in terms of quantity and quality. In addressing these conditions, BNI Syariah has already had a strategy and put human resources development as one key success to win the competition.

Page 70: Annual Report BNI Syariah 2010

68

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Profil Sumber Daya Manusia Human Resources’ Profile

Sebagai sebuah perusahaan yang baru berdiri dalam industri

perbankan syariah yang baru tumbuh, peran sumber daya

manusia menjadi salah satu faktor kunci sukses. Salah satu

misi BNI Syariah ingin menjadikan Perusahaan sebagai

wahana terbaik untuk bekerja dan beribadah bagi segenap

pegawai.

BNI Syariah sebagai bank yang sedang berkembang

menghadapi persaingan yang ketat baik dalam industri

perbankan syariah sendiri maupun dengan industri

perbankan secara umum. Pertumbuhan industri perbankan

syariah yang pesat membawa konsekuensi adanya

kebutuhan yang besar akan sumber daya manusia yang

kompeten dalam bisnis perbankan syariah baik dari sisi

kuantitas maupun kualitas. Dalam menyikapi kondisi tersebut

BNI Syariah telah memiliki strategi dan menempatkan

pengembangan sumber daya manusia sebagai salah satu

kunci sukses memenangkan persaingan.

Secara organisatoris, BNI Syariah telah memiliki Komite

Remunerasi dan Nominasi serta Komite Sumber Daya

Manusia yang mengatur kebijakan dan strategi sumber daya

manusia dalam berbagai tingkat.

Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan Sumber Daya Manusia didasarkan dari Rencana

Bisnis Bank 2010-2012. Perencanaan tersebut merupakan

sinkronisasi dari strategi bisnis dalam 3 tahun ke depan.

Pada tahun 2010, jumlah pegawai BNI Syariah diproyeksikan

mencapai 900 orang dan terealisasi sejumlah 888 orang. BNI

Syariah juga telah menetapkan standar kompetensi yang

wajib dipenuhi bagi unsur pimpinan.

Rekrutmen dan Seleksi

BNI Syariah memberikan peluang seluas-luasnya bagi lulusan

lembaga pendidikan terbaik yang ingin mengembangkan

perbankan syariah sebagai pilihan karir. BNI Syariah telah

menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan

terbaik sebagai sumber calon talenta di BNI Syariah. Selain

itu, BNI Syariah juga memberi peluang bagi profesional untuk

mengembangkan karir.

As a newly established company in the growing Islamic

banking industry, the role of human resources is one of the

key success factors. one mission of BNI Syariah is to make the

best of the Company as a friendly environment for work and

worship for all staff members.

BNI Syariah as a growing bank is facing competition either

in the sharia banking industry itself or with banking industry

in general. The rapid growth of banking industry brings

consequence to the major need of competent human

resources in Islamic banking business in terms of quantity

and quality. In addressing these conditions, BNI Syariah

has already had a strategy and put human resources

development as one key success to win the competition.

organizationally, BNI Syariah has had a Remuneration and

Nomination Committee and human Resources Committee

that set policy and strategy of human resources in various

levels.

Human Resource Planning

human Resources Planning is based on the Bank’s Business

Plan 2010-2012. The planning is synchronized with the

business strategy within the next 3 years.

In 2010, the number of employees of BNI Syariah is projected

to reach 900 people and recovered some 888 people. BNI

Syariah has also set a standard of competence that must be

fulfilled for the elements of leadership.

Recruitment and Selection

BNI Syariah provides the widest opportunities for graduates

from the best educational institutions that wish to develop

Islamic banking as a career choice. BNI Syariah has formed a

partnership with the best educational institutions as a source

of potential talent in BNI Syariah. In addition, BNI Syariah also

provides opportunities for professionals to develop their

careers.

Page 71: Annual Report BNI Syariah 2010

69

2010 Annual Report BNI Syariah

Komposisi pegawai berdasarkan usiaComposition of employees based on age

20 - 24

25 - 29

30 - 34

35 - 39

40 - 44

45 - 49

50 - 54

55 - 59

Jumlah

226

190

202

133

111

26

-

-

888

52

155

197

115

140

12

18

7

696

Usia 20102009Age

Total

Pada tahun 2010 sejak spin off, BNI Syariah mulai melakukan

banyak rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan organisasi.

Selama tahun 2010 jumlah pegawai telah mencapai 888

orang dengan komposisi pegawai di kantor pusat sebanyak

185 pegawai dan di kantor cabang sebanyak 703 pegawai.

Pada tahun 2010 jumlah pegawai di kantor pusat meningkat

60,3% dan di Kantor Cabang sebanyak 21,2%. Pada tahun-

tahun mendatang kebutuhan pegawai akan semakin banyak

seiring dengan pertumbuhan bisnis.

In the year 2010 since the spin off, BNI Syariah started doing

a lot of recruitment to meet the needs of the organization.

During the year 2010 the number of employees has reached

888 people with the composition of 185 employees at

headquarters and 703 employees at the branch office. In

2010 the number of employees at headquarters increased

60.3% and at branch offices as of 21.2%. In the years ahead

the demand of employees will be more in line with business

growth.

Page 72: Annual Report BNI Syariah 2010

70

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Pelatihan & PengembanganTraining and Employees Development

BNI Syariah juga memberi peluang bagi pegawai untuk melanjutkan pendidikan formal dengan program beasiswa bekerja sama dengan lembaga pendidikan berkualitas. Selain itu, BNI Syariah juga secara pro aktif mengirim pegawai untuk mengikuti pelatihan-pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri.

BNI Syariah also provides opportunities for employees to continue their formal education with a scholarship program in cooperation with qualified educational institutions. In addition, BNI Syariah also proactively sends employees to attend training courses both local and abroad.

Page 73: Annual Report BNI Syariah 2010

71

2010 Annual Report BNI Syariah

Sebagai organisasi yang berbasis kompetensi maka

pengembangan dan pelatihan pegawai BNI Syariah ditujukan

untuk meningkatkan soft competence yang sesuai dan

kompetensi teknis yang dibutuhkan oleh pengembangan

bisnis.

BNI Syariah juga memberi peluang bagi pegawai untuk

melanjutkan pendidikan formal dengan program beasiswa

bekerja sama dengan lembaga pendidikan berkualitas. Selain

itu, BNI Syariah juga secara pro aktif mengirim pegawai untuk

mengikuti pelatihan-pelatihan baik di dalam maupun di luar

negeri.

Penilaian Kinerja

BNI Syariah telah memiliki sistem penilaian pegawai

yang sejalan dengan penilaian kinerja perusahaan dan

kinerja unit. Sistem penilaian telah dirancang agar mampu

mengidentifikasi pegawai yang berprestasi dan merupakan

talenta bagi perusahaan.

Sistem Nominasi dan Mutasi

Pada tahun 2010, BNI Syariah berupaya untuk

mengembangkan Talent Management yang akan menjamin

keberlangsungan bisnis perusahaan dengan sumber daya

manusia yang berkualitas. Nominasi dan Mutasi pegawai

mempertimbangkan kompetensi dan kinerja pegawai serta

kebutuhan pengembangan organisasi.

As a competency-based organization, the development and

training of employees of BNI Syariah are intended to increase

soft competence and technical competencies required by

business development.

BNI Syariah also provides opportunities for employees to

continue their formal education with a scholarship program

in cooperation with qualified educational institutions. In

addition, BNI Syariah also proactively sends employees to

attend training courses both local and abroad.

Performance Assessment

BNI Syariah has had a system of employees’ appraisal in

line with the assessment of the Company’s performance

and units. Scoring system has been designed to be able

to identify employees who excel and are talented for the

company.

Nomination and Mutation System

In 2010, BNI Syariah seeks to develop a Talent Management

that will ensure the sustainability of the Company with

quality human resources. Nomination and Mutation of

employees measure competence, performance and

organizational development needs.

Page 74: Annual Report BNI Syariah 2010

72

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Sejalan dengan misi perusahaan, manajemen memiliki

komitmen untuk selalu memberi perhatian yang besar agar

standar remunerasi BNI Syariah memiliki posisi yang baik di

pasar.

Sistem remunerasi yang diterapkan adalah clean wages

dengan asas pay for performance dan pay for position.

Remunerasi terdiri dari gaji dan berbagai fasilitas yang

ditujukan untuk merangsang kinerja unggul pegawai. Sistem

remunerasi diarahkan agar memperbesar porsi variable pay

dibandingkan dengan fixed pay.

In line with the Company mission, management is

committed to always put an eye on the standard of

remuneration to make BNI Syariah have a good position in

the market.

The remuneration system applied is clean wages with

pay-per-performance and pay for position basis. The

remuneration consists of salary and other facilities aimed at

stimulating excellent performance of the employees. The

remuneration system is directed to enlarge the portion of

variable pay than fixed pay.

Sistem RemunerasiRemuneration System

Komposisi Pegawai berdasarkan JabatanComposition of employees based on position

1

21

106

316

444

-

888

4

16

82

229

357

8

696

Jabatan 20102009Position

EVP

AVP

Manajer

Asisten Manajer

Asisten

PGD

Jumlah

EVP

AVP

Manager

Assistant Manager

Assistant

PGD

Total

Komposisi Pegawai berdasarkan Jenjang PendidikanComposition of employees based on educational level

117

633

138

-

888

97

458

137

4

696

Jenjang Pendidikan 20102009Educational Level

S2

S1

D3

SMA

Jumlah

Post Graduate

Undergraduate

Diploma

Senior High

Total

Page 75: Annual Report BNI Syariah 2010

73

2010 Annual Report BNI Syariah

Komposisi pegawai berdasarkan jenis kelaminComposition of employees based on sex

laki-laki Male

Perempuan Female

410 orang

478 orang

2010

laki-laki Male

Perempuan Female

316 orang

380 orang

2009

Page 76: Annual Report BNI Syariah 2010

74

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Page 77: Annual Report BNI Syariah 2010

75

2010 Annual Report BNI Syariah

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Dalam kegiatan usahanya, BNI Syariah senantiasa mempedomani peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan Good Corporate Governance (GCG). BNI Syariah telah melakukan self-assesment terhadap penerapan GCG tahun 2010. Kelemahan yang ditemukan sebagai hasil dari self-assesment tersebut akan menjadi prioritas bagi upaya penyempurnaan secara berkesinambungan.

In its business, BNI Syariah always complies with the regulations applied relating to the GCG principles. BNI Syariah has conducted a self-assessment to the implementation of GCG in 2010. The weaknesses found in the self-assessment become the priority for BNI Syariah to continuously improve.

Page 78: Annual Report BNI Syariah 2010

76

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Tata Kelola Perusahaan yang BaikGood Corporate Governance

BNI Syariah dalam melakukan kegiatan usaha berkomitmen untuk menerapkan Good Corporate Governance dengan menerapkan 2 (dua) prinsip yaitu prinsip spiritual berlandaskan pada sifat nabi (shidik, fathonah, amanah dan tabligh) dan prinsip dasar tata kelola perusahaan yang baik yaitu keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibillity), profesional (professional), dan kewajaran (fairness).

In conducting its day-to-day business, BNI Syariah is committed to implementing Good Corporate Governance through applying four spiritual principles, handed down by the Prophet: Shidik, Fathonah, Amanah and Tabligh and basic principles of good corporate governance, which are transparency, accountability, responsibility and fairness.

Page 79: Annual Report BNI Syariah 2010

77

2010 Annual Report BNI Syariah

Penerapan secara konsisten dan berkelanjutan terhadap

prinsip spiritual dan prinsip dasar tata kelola yang baik

diharapkan dapat memperkuat posisi daya saing BNI Syariah,

memaksimalkan nilai perusahaan, mengelola sumber

daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, yang pada

gilirannya akan mencapai bisnis yang berkesinambungan

dan memperkokoh kepercayaan pemegang saham dan

pemangku kepentingan.

untuk mendukung hal tersebut seluruh jajaran Dewan

Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah beserta

segenap pegawai BNI Syariah berkomitmen penuh untuk

melaksanakan Good Corporate Governance di seluruh

tingkatan dan jenjang organisasi sebagaimana telah

diwujudkan dalam Pedoman Pelaksanaan Good Corporate

Governance yang telah dituangkan dalam surat keputuan

bersama Dewan Komisaris dan Direksi nomor KP/DIR/397–

KP/10/DK/2010 tanggal 21 Desember 2010, sebagai

pedoman operasional BNI Syariah.

Sesuai Peraturan Bank Indonesia nomor 11/33/PBI/2009

tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank

umum Syariah dan Surat edaran Bank Indonesia nomor

12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan

Good Corporate Governance bagi Bank umum Syariah dan

unit usaha Syariah, BNI Syariah dalam melaksanakan

kegiatan usahanya telah mewujudkan Good Corporate

Governance dalam :

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi

3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite-Komite

4. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan

Pengawas Syariah

5. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam kegiatan

penghimpunan dana dan penyaluran dana serta

pelayanan jasa

6. Penanganan benturan kepentingan

7. Penerapan fungsi kepatuhan

8. Penerapan fungsi audit intern

9. Penerapan fungsi audit ekstern

10. Batas maksimum penyaluran dana, dan

11. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan

Through consistent and sustainable implementation of

the four above principles the competitive position of

BNI Syariah will strengthen, maximizing corporate value,

managing resources and dealing with risks more efficiently

and effectively, which in turn will ensure a sustainable

business and strengthen the confidence of shareholders and

stakeholders.

In support of this credo, the entire Board of Commissioners,

Board of Directors, Sharia Supervisory Board and

all employees of BNI Syariah are fully dedicated to

implementing Good Corporate Governance at all levels of

the organization, as embodied in the Guidelines for Good

Corporate Governance as stated in the Directive from the

Board of Commissioners and Directors Number KP/DIR/397 -

KP/10/DK/2010, dated December 21, 2010, as the operational

guidelines of BNI Syariah.

In accordance with Bank Indonesia No. PBI. Corporat 11/33/

PBI/2009 on the Implementation of Good Governance in

Islamic Banks and Bank Indonesia Circular letter No. 12/13/

DPbs April 30, 2010 concerning the Implementation of

Good Corporate Governance for Islamic Banks and Sharia

Division, BNI Syariah in carrying out its business activity has

manifested as follows in Good Corporate Governance:

1. Implementation of duties and responsibilities of the

Board of Commissioners

2. Implementation of duties and responsibilities of the

Board of Directors

3. Completion and implementation of Committee tasks

4. Implementation of duties and responsibilities of the

Sharia Supervisory Board

5. Implementation of Sharia in the activities of fund

collection and disbursement of funds and services

6. handling conflicts of interest

7. Implementation of the compliance function

8. Implementation of the internal audit function

9. Implementation of the external audit function

10. The maximum distribution limit of funds, and

11. Transparency of financials and non-financials

Page 80: Annual Report BNI Syariah 2010

78

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Dewan Komisaris

Sesuai dengan Akta Pendirian dan Keputusan Para Pemegang

Saham Sebagai Pengganti Rapat umum Pemegang Saham

luar Biasa (RuPS sirkuler) tanggal 19 Juni 2010, Dewan

Komisaris BNI Syariah berjumlah 3 (tiga) orang yaitu:

• AchjarIljas,KomisarisUtama(Independen)

• SofyanSyafriHarahap,Komisaris

• AcepRianaJayaprawira,KomisarisIndependen

Keseluruhan anggota Dewan Komisaris ini sebelumnya

telah lulus uji Kepatutan dan Kelayakan dari Bank Indonesia

sebagaimana surat nomor 12/2/DpG/ DPbS tanggal 8

Februari 2010 dan surat nomor 12/7/GBI/DPbS tanggal 7 Mei

2010.

Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia

dan bebas dari pengaruh pemegang saham pengendali,

dengan masa jabatan sampai dengan RuPS kelima setelah

tahun pengangkatan, kecuali apabila ditentukan lain.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertugas sebagai organ perusahaan

yang bertanggungjawab secara kolektif dalam melakukan

pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta

memastikan bahwa Perusahaan melaksanakan GCG.

Dewan Komisaris memantau dan melakukan evaluasi

terhadap pelaksanaan kebijakan strategis BNI Syariah serta

tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan

operasional BNI Syariah, kecuali dalam hal penyediaan dana

kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam

Anggaran Dasar dan atau peraturan perundang-undangan

yang berlaku dalam rangka fungsi pengawasan.

Board of Commissioners

Based on the establishment decree and the shareholders’

deed as a substitute of extraordinary General Meeting of

Shareholders (circular eGMS) on June 19, 2010, there are

3 (three) members of the Board of Commissioners of BNI

Syariah

• AchjarIljas,PresidentCommissioner(Independent)

• SofyanSyafriHarahap,Commissioner

• AcepRianaJayaprawira,IndependentCommissioner

All members of the Board of Commissioners has passed

Fit and Proper Test from Bank Indonesia as stated in letter

number 12/2/DpG/ and letter no 12/7/GBI/DPbS on May 7,

2010.

All Members of the Board of Commissioners are domiciled

in Indonesia, and each Commissioner is free of any influence

from controlling shareholders, with a term of office until the

AGM to five after years of appointment, unless otherwise

specified.

Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners

The Board of Commissioners works as the organ in charge

of the Company, collectively responsible for supervising and

providing advice to the Board of Directors and for ensuring

that the Company implements GCG.

The Board of Commissioners monitors and evaluates the

implementation of strategic policy of BNI Syariah and is

not involved in decision-making operations of BNI Syariah,

except in the case of loans granted to related parties and

other matters set forth in the Articles of Association and /

or legislation which applies in the context of its supervisory

function.

Pelaksanaan Tata Kelola PerusahaanImplementation of Good Corporate Governance

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Implementation of Good Corporate Governance

Page 81: Annual Report BNI Syariah 2010

79

2010 Annual Report BNI Syariah

Dewan Komisaris meminta Direksi untuk menindaklanjuti

temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit

internal, audit eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia,

dan Dewan Pengawas Syariah.

Dewan Komisaris memberitahukan kepada Bank Indonesia

paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan

pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang

keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan

keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha

BNI Syariah.

Dalam rangka pelaksanaan tugasnya Dewan Komisaris telah

memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk waktu kerja

dan rapat sebagaimana tercantum dalam Pedoman Tata

Tertib Kerja Direksi dan Dewan Komisaris serta menyediakan

waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya secara optimal.

untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan

tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk

Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite

Remunerasi dan Nominasi. Pengangkatan anggota Komite

telah dilakukan Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan

Komisaris.

Dewan Komisaris secara proaktif telah melaksanakan

pengawasan atas terselenggaranya GCG dalam setiap

kegiatan usaha pada seluruh jenjang tingkatan organisasi.

Pengawasan dilakukan secara langsung maupun tidak

langsung termasuk dengan memantau tindak lanjut yang

telah direkomendasikan Dewan Komisaris kepada Direksi.

Rapat Dewan Komisaris

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia nomor 11/33/

PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance

pada Bank umum Syariah dan unit usaha Syariah, sejak

operasional BNI Syariah sampai dengan Desember 2010,

Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi telah terselenggara

21 (dua puluh satu) kali, sedangkan rapat internal Dewan

Komisaris sendiri terselenggara 15 (lima belas) kali.

Dewan Komisaris BNI Syariah menyelenggarakan rapat

setiap minggu, pada hari Selasa. Seluruh keputusan

rapat tersebut telah dituangkan dalam risalah rapat dan

didokumentasikan dengan baik serta disampaikan oleh

Dewan Komisaris kepada Direksi sebagai rekomendasi.

The Board of Commissioners has asked the Board of Directors

to follow up on audit findings and recommendations of the

internal audit unit, external audit, the results of supervision of

Bank Indonesia and the Sharia Supervisory Board.

The Board of Commissioners is to inform Bank Indonesia

no later than 7 (seven) working days after any violations

of legislation found in finance and banking, when the

circumstances or estimates indicate that it can endanger the

survival of BNI Syariah.

In the framework of the implementation of duties of the

Board of Commissioners, where guidelines and work

procedures already apply, including working and meeting

times as stated in the Board Manual, providing sufficient time

to carry out its duties and responsibilities optimally.

To support the effective performance of its duties and

responsibilities, the Board of Commissioners has established

an Audit Committee, a Risk Committee and a Remuneration

& Nomination Committee. Appointment of members of the

Committees has been conducted based on the decision of

the Board of Commissioners meeting.

The Board of Commissioners has proactively implemented

supervision of the implementation of GCG in business

activities and at all levels of the organization. Supervision

is carried out directly or indirectly, including by follow-up

monitoring, which has been recommended to the Board of

Directors of the Board of Commissioners.

Board of Commissioners Meetings

Bank Indonesia Regulation No. 11/33/PBI/2009 on the

Implementation of Good Corporate Governance on Islamic

Banks and Islamic Business units has set about organizing

meetings of the Board of Commissioners at least once in

twomonths;thesemeetingscanbeeitherinternalmeetings

of the Board of Commissioners or Board of Commissioners

Meetings with the Board of Directors.

BNI Syariah Board of Commissioners holds meetings on

Tuesdays of each week. All these resolutions have been set

forth in the Minutes of Meetings and properly documented

and submitted by the Board of Commissioners to the Board

of Directors as a recommendation.

Page 82: Annual Report BNI Syariah 2010

80

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Transparansi Dewan Komisaris

Seluruh anggota Dewan Komisaris telah mengungkapkan

kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima persen)

atau lebih, baik pada BNI Syariah sendiri maupun pada

perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan luar negeri

serta mengungkapkan hubungan keuangan dan hubungan

keluarga sampai derajat kedua dengan sesama anggota

Dewan Komisaris, Pemegang saham pengendali dan/atau

dengan anggota Direksi.

Seluruh Dewan Komisaris bertempat tinggal di Indonesia,

sehingga mempermudah koordinasi antara Direksi dengan

Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris mempunyai kompetensi dan reputasi

keuangan yang memadai. Dewan Komisaris tidak mengambil

dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BNI Syariah

selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan dalam

Rapat umum Pemegang Saham.

Transparency of the Board of Commissioners

The Board of Commissioners has declared no ownership

reaching 5% (five percent) or more in BNI Syariah. The

Board of Commissioners has asserted that it has no family

relationship to the second degree with fellow members of

theBoardofCommissionersandDirectors;

All Board of Commissioners reside in Indonesia, making

coordination between the Board of Directors by the Board of

Commissioners easier.

The Board of Commissioners has both competence and

an adequate financial reputation. Members of the Board of

Commissioners do not receive and / or receiving personal

benefits from BNI Syariah other than remuneration and other

facilities set forth in the General Meeting of Shareholders.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Daftar Rapat Internal Dewan Komisarislist of Internal Meetings of the Board of Commissioners

Achjar Iljas

Sofyan Syafri Harahap

Acep Riana Jayaprawira

In Annual Number of Meetings

15

11

15

15

Dewan Komisaris KehadiranBoard of Commissioners Attendance

Number of Total Meetings

Daftar Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi list of Meetings of the Board of Commissioners with the Board of Directors

Achjar Iljas

Acep Riana Jayaprawira

Sofyan Syafri Harahap

Number of Total Meetings

19

21

13

21

Dewan Komisaris KehadiranBoard of Commissioners Attendance

Number of Total Meetings

Page 83: Annual Report BNI Syariah 2010

81

2010 Annual Report BNI Syariah

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Data Remunerasi dan Manfaat Dewan Komisaris adalah: Remuneration and Benefits Data of the Board of Commissioners are:

Remunerasi

Fasilitas lainnya (dinilai dalam ekivalen Rupiah)

A. yang dapat dimiliki

B. yang tidak dapat dimiliki

Total

3

3

454

0

29

483

Tipe Remunerasi dan FasilitasJumlah diterima dalam 1 tahun *

Jumlah Dewan Komisaris Dalam jutaan RupiahType of Remuneration and Benefits

amount received in 1 year *)

Number of Board of Commissioners In millions Rupiah

Remuneration

Other facilities (assessed in equivalent Rupiahs)

A. which could be owned

B. that cannot be owned

Total

*) Perhitungan sejak tanggal 19 Juni 2010

*) The calculation since June 19, 2010

Direksi

Sesuai dengan Akta Pendirian dan Keputusan Para

Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat umum

Pemegang Saham luar Biasa tanggal 19 Juni 2010, Direksi

BNI Syariah berjumlah 3 (tiga) orang, yaitu:

•Rizqullah,DirekturUtama

•BambangWidjanarko,DirekturBisnis

•ImamTeguhSaptono,DirekturKepatuhandanPenunjang

Seluruh anggota Direksi telah lulus uji Kepatutan dan

Kelayakan sebagaimana surat Bank Indonesia nomor 12/2/

DpG/DPbS tanggal 8 Agustus 2010.

Jumlah anggota Direksi sebanyak 3 (tiga) orang telah sesuai

dengan ketentuan yang berlaku dan salah satunya diangkat

sebagai Direktur Kepatuhan yang tidak membawahi kegiatan

operasional dan bertugas memastikan bahwa BNI Syariah

mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Masa jabatan Direksi sampai dengan RuPS kelima setelah

tahun pengangkatan, kecuali apabila ditentukan lain dalam

RuPS.

Directors

Based on the establishment decree and eGMS deed on June

19, 2010, the Board of Directors of BNI Syariah consists 3

(three) members, they are:

•Rizqullah,PresidentDirector

•BambangWidjanarko,BusinessDirector

•ImamTeguhSaptono,ComplianceandSupportingDirector

All members of the Board of Directors has passed Fit and

Proper Test as stated in Bank Indonesia letter number 12/2/

DpG/DPbS on August 8, 2010.

At least 3 (three) members of the Board of Directors have met

theconditionsassetbyBNISyariah;onewasappointedas

Director of Compliance not in charge of operations and in

charge of ensuring that the BNI Syariah comply with all laws

and regulations.

The term of office of Directors is five years, calculated from

the date of appointment, or until the AGM, except when

otherwise provided in the GMS.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Directors

Page 84: Annual Report BNI Syariah 2010

82

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi

senantiasa berpedoman pada Anggaran Dasar dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Tugas dan tanggung

jawab Direksi tercantum dalam Anggaran Dasar antara lain:

• MengelolaBNISyariahberdasarkanprinsipkehati-hatian

dan Prinsip Syariah

• MengelolaBNISyariahsesuaikewenangandantanggung

jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Melaksanakanprinsip-prinsipGCGdalamsetiapkegiatan

usaha BNI Syariah pada seluruh tingkatan atau jenjang

organisasi.

• Menindaklanjutitemuanauditdanrekomendasidari

satuan kerja audit internal, auditor eksternal, hasil

pengawasan Bank Indonesia, Dewan Pengawas Syariah

dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.

• MembentukSatuanKerjaAuditInternal,SatuanKerja

Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko dan

Satuan Kerja Kepatuhan.

• Menyediakandatadaninformasiyangakurat,relevan,

dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.

• Memilikikejelasantugasdantanggungjawabsesuai

bidangnya, dan memiliki pedoman dan tata tertib kerja

yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi.

• SetiapkeputusanDireksitelahbersifatmengikatdan

menjadi tanggung jawab seluruh anggota Direksi.

• Setiapkebijakandankeputusanstrategistelah

diputuskan melalui rapat Direksi.

• Direksidapatmengendalikansumberdayayangdimiliki

oleh perusahaan secara efektif dan efisien.

• Direksitelahmemperhatikankepentinganyangwajardari

pemangku kepentingan.

• Direksitelahmemberikankuasakhususkepada

divisi/satuan/unit yang dibentuk untuk mendukung

pelaksanaan tugasnya atau kepada pegawai BNI Syariah

untuk melaksanakan tugas tertentu, namun tanggung

jawab tetap berada pada Direksi.

untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan

tanggung jawabnya, Direksi telah membentuk Komite antara

lain Komite Modal, Investasi dan Teknologi, Komite Assets

liabilities Management, Komite Sumber Daya Manusia dan

Komite Kebijakan Risiko.

Rapat Direksi

Direksi telah menetapkan kebijakan dan keputusan strategis

melalui mekanisme rapat Direksi, yang telah diatur dalam

Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi dan Dewan Komisaris,

dilaksanakan setiap hari Rabu, atau sewaktu-waktu apabila

diperlukan.

Duties and Responsibilities of the Board of Directors

In carrying out its duties and responsibilities, the Board of

Directors always adheres to the Articles of Association, and

relevant regulations. Their duties and responsibilities include:

• ManagementofBNISyariahbasedontheprincipleof

prudence and Sharia

• ManagementofBNISyariahwithappropriateauthority

and responsibilities as stipulated in applicable statutes

and regulations.

• ImplementationofGCGprinciplesineachbusiness

activity at the Bank at all levels of the organization.

• Follow-uponauditfindingsandrecommendationsof

the internal audit unit of the Bank, external auditors, the

results of supervision of Bank Indonesia and / or other

supervisory authorities.

• EstablishmentofInternalAudit,RiskManagementand

Risk Management Committees and a Compliance unit.

• Providedataandinformationthatisaccurate,relevant

and timely to the Board of Commissioners.

• Havingclearrolesandresponsibilitiesaccordingto

each area of competence, and has guidelines and code

of conduct that binds every member of the Board of

Directors.

• EverydecisionisbindingandtheBoardofDirectors

has the responsibility of all members of the Board of

Directors.

• Eachpolicyandstrategicdecisionhasbeendecidedbya

meeting of the Board of Directors.

• Directorscancontroltheresourcesofthecompany

effectively and efficiently.

• TheBoardofDirectorsisresponsivetotheinterestsof

stakeholders.

• BoardofDirectorshasdelegatedspecialpowerstothe

divisions/units established to support the execution of

their duties or to employees of the Bank to carry out

certain tasks, but the ultimate responsibility remains with

the Board of Directors.

To support effective execution of their duties and

responsibilities, the Board of Directors has established

Committees include the Capital Committee, Investment and

Technology Committee, Asset and liability Management

Committee, human Resources and Risk Policy Committee.

Board of Directors Meeting

The Board of Directors has established a policy and strategic

decisions through the mechanism of Directors’ meetings, as

stipulated in the Board Manual, held every wednesday, or at

any time if necessary.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Page 85: Annual Report BNI Syariah 2010

83

2010 Annual Report BNI Syariah

Implementasi Rapat Internal DireksiImplementation of the Internal Board of Directors Meeting

Number of Total Meetings

Rizqullah

Bambang Widjanarko

Imam Teguh Saptono

Number of Total Meetings

27

26

29

29

Direksi KehadiranBoard of Directors Attendance

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Implementasi Rapat Direksi dengan Dewan KomisarisImplementation of Board of Directors meeting along with Board of Commissioners

Rizqullah

Bambang Widjanarko

Imam Teguh Saptono

Number of Total Meetings

13

18

21

21

Direksi KehadiranBoard of Directors Attendance

Number of Total Meetings

hasil rapat Direksi telah dituangkan dalam risalah rapat

Direksi dan didokumentasikan dengan baik. Keputusan rapat

Direksi disampaikan kepada masing-masing divisi/satuan/

unit untuk ditindaklanjuti dan diimplementasikan.

Transparansi Direksi

Seluruh anggota Direksi telah mengungkapkan kepemilikan

saham yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih, baik

pada BNI Syariah sendiri maupun pada perusahaan

lain yang berkedudukan di dalam dan luar negeri serta

mengungkapkan hubungan keuangan dan hubungan

keluarga sampai derajat kedua dengan sesama anggota

Direksi, Pemegang saham pengendali dan/atau dengan

anggota Dewan Komisaris.

Anggota Direksi tidak mengambil dan/atau menerima

keuntungan pribadi dari BNI Syariah selain remunerasi dan

fasilitas lainnya yang ditetapkan oleh RuPS.

The results of the Board of Directors meetings have been set

forth in the minutes of meetings of Directors and properly

documented. Decisions of Board of Directors meeting are

submitted to each division/unit to be followed up and

implemented.

Directors Transparency

All members of the Board of Directors have declared their

holdings in and ownership of companies that amount to 5%

(five percent) or more, both in BNI Syariah itself as well as in

other companies incorporated domestically and overseas, as

well as disclosing any financial or family ties to the second

degree with fellow members of the Board of Directors,

controlling shareholders and / or members of the Board of

Commissioners.

Members of the Board of Directors did not take and / or

receive personal gain from the bank other than remuneration

and other facilities established by the GMS.

Page 86: Annual Report BNI Syariah 2010

84

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Remunerasi dan Fasilitas Direksi Remuneration and Directors Facilities

Remunerasi

Fasilitas lainnya (dinilai dalam ekivalen Rupiah)

A. yang dapat dimiliki

B. yang tidak dapat dimiliki

Total

3

3

761

55

13

829

Tipe Remunerasi dan FasilitasJumlah diterima dalam 1 tahun *

Jumlah Direksi Dalam jutaan RupiahType of Remuneration and Benefits

amount received in 1 year *)

Number of Board of Directors In millions Rupiah

Remuneration

Other facilities (assessed in equivalent Rupiahs)

A. which could be owned

B. that cannot be owned

Total

*) Perhitungan sejak tanggal 19 Juni 2010

*) The calculation since June 19, 2010

Komite di bawah Dewan Komisaris

Dalam rangka kelancaran tugas Dewan Komisaris, telah

dibentuk 3 (tiga) komite, yaitu:

a. Komite Pemantau Risiko

b. Komite Remunerasi & Nominasi

c. Komite Audit

a. Komite Pemantau Risiko (KPR)

Komite Pemantau Risiko bertugas membantu Dewan

Komisaris dalam melakukan evaluasi kesesuaian antara

kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya serta

melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas

Komite Kebijakan dan Risiko yang berada di bawah Direksi.

Sesuai dengan fungsi tersebut Komite Pemantau Risiko

memiliki tugas sebagai berikut:

• Mengevaluasikebijakandanstrategimanajemenrisiko

yang disusun oleh manajemen setiap tahun

• Mengevaluasikesesuaianantarakebijakanmanajemen

risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut

• MengevaluasipelaksanaantugasKomiteManajemen

Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.

Committees under the Board of Commissioners

In order to smooth the tasks of the Board of Commissioners,

has created 3 (three) committees, namely:

a. Risk Monitoring Committee

b. Remuneration & Nomination Committee

c. Audit Committee

Risk Monitoring Committee

The Risk Monitoring Committee assists the Board of

Commissioners in evaluating the suitability of its risk

management policy with its implementation and monitoring

and evaluation of the risk management committee duties.

In accordance with its functions the Risk Management

Committee has the following tasks:

• Evaluateriskmanagementpoliciesandstrategieswhich

have been prepared by management every year

• Evaluatetheappropriatenessofriskmanagementpolicy

with the implementation of the policy

• EvaluatetheperformanceofdutiesofRiskManagement

Committee and Risk Management unit

Kelengkapan Dan Pelaksanaan Tugas Komite Completeness And Implementation Task Committees

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Page 87: Annual Report BNI Syariah 2010

85

2010 Annual Report BNI Syariah

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

• MengevaluasilangkahyangdiambilolehDireksidalam

rangka memenuhi peraturan Bank Indonesia dan

peraturan perundang-undangan lain yang berlaku dalam

rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian, khususnya

yang berkaitan dengan manajemen risiko dan kepatuhan

• MengevaluasihasilpemantauanDireksiterhadap

kegiatan usaha BNI Syariah agar tidak menyimpang dari

ketentuan yang berlaku

• MengevaluasihasilpemantauanataskepatuhanBNI

Syariah terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang

dibuat oleh Direksi kepada Bank Indonesia

• MengevaluasipermohonanatauusulanDireksiyang

berkaitan dengan transaksi atau kegiatan usaha yang

melampaui batas kewenangan Direksi untuk dapat

digunakan oleh Dewan Komisaris sebagai dasar

pengambilan keputusan

• MengevaluasikepatuhanterhadapketentuaninternalBNI

Syariah berdasarkan, namun tidak terbatas pada, laporan

pemeriksaan Divisi Audit Internal dan Direktur Kepatuhan

• Melakukantugas-tugaslainyangdimintaolehDewan

Komisaris.

Komposisi Komite Pemantau Risiko The composition of Risk Monitoring Committee

Acep Riana Jayaprawira

Achjar Iljas

Ibrahim Husain

NamaName

Bidang Keahlian Expertise

Rangkap JabatanMultiple Position

RepresentasiRepresentation

Manajemen Risiko

Perbankan

Manajemen Risiko

Komisaris Independen

Komisaris Utama

Pihak Independen

Anggota KomiteRemunerasi dan Nominasi

Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi

-

Risk Management

Banking

Risk Management

Independent Commissioner

President Commissioner

Independent Party

Member of the Remuneration and Nomination Committee

Chairman of the Remuneration and Nomination Committee

-

Rangkap jabatan pada Komite Pemantau Risiko telah

memperhatikan kompetensi, kriteria independensi,

kerahasiaan, kode etik dan pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab. Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko merupakan

pihak independen dan anggotanya tidak memiliki hubungan

keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau

hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/

atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan

BNI Syariah yang dapat mempengaruhi kemampuannya

untuk bertindak independen.

Dual positions on the Risk Monitoring Committee have been

considering the competence, criteria of independence,

confidentiality, codes of conduct and performance of duties

and responsibilities. All members of the Risk Committee

are independent and their members do not have financial,

management, share ownership and / or family relationships

with the Board of Commissioners, Directors and / or

controlling shareholders or any relationships with the Bank

that could affect its ability to act independently.

• EvaluatethestepstakenbytheDirectorsinorderto

comply with Bank Indonesia and other legislation

applicable in the context of implementing the principle

of prudence, especially with regard to risk management

and compliance

• EvaluatetheresultsofmonitoringoftheBoardof

Directors of the Bank’s business activities so as not to

deviate from the provisions in force

• Evaluatetheresultsofmonitoringofcompliancewithall

agreements and commitments made by the Directors to

Bank Indonesia

• EvaluatetherequestorsuggestionofDirectorsrelatingto

transactions or business activities beyond the authority

of the Board of Directors to be used by the Board of

Commissioners as a basis for decision making

• EvaluatecompliancewithinternalregulationsBNISyariah

based, but not limited to, inspection reports of the

Internal Audit Division and Director of Compliance

• PerformothertasksrequestedbytheBoardof

Commissioners.

Page 88: Annual Report BNI Syariah 2010

86

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau Risiko

Selama tahun 2010 Komite Pemantau Risiko telah

melaksanakan tugasnya antara lain sebagai berikut:

• Menyusunprogramkerjatahunan.

• MelaksanakanrapatinternalataurapatbersamaDewan

Komisaris atau manajemen.

• Mengevaluasikebijakandanstrategimanajemenrisiko

yang disusun oleh manajemen.

• Mengevaluasilaporan-laporaninternalberkaladari

Direksi, Divisi Manajemen Risiko, Divisi hukum, Kepatuhan

dan Kesekretariatan, hasil pemeriksaan Bank Indonesia.

hasil dari evaluasi laporan-laporan tersebut digunakan

sebagai alat pemantau kinerja manajemen dan jika

dianggap perlu, sebagai dasar rekomendasi kepada

Dewan Komisaris mengenai langkah-langkah yang perlu

dilakukan Dewan Komisaris dalam melakukan tugasnya.

• Melakukankajiandandiskusimengenaihal-halyang

berkaitan dengan rencana kerja Komite Pemantau Risiko

dan mengevaluasi kinerja Komite di tahun 2010.

• Mengevaluasiproseskebijakanpenyaluranpembiayaan.

• Mengevaluasiprosesmanajemenrisikooperasional,

antara lain aktivitas operasional cabang, penanganan

pegawai yang terlibat kasus, fraud dan transaksi yang

mencurigakan, serta operasional sistem teknologi.

• Membuatrekomendasidanmemberikanmasukan

kepada Dewan Komisaris antara lain yang berkaitan

dengankebijakandanprosedurpembiayaan;organisasi

manajemen risiko BNI Syariah dalam menerapkan Four

eyes Principle dalam proses persetujuan pembiayaan.

• Membuatrekomendasidanmemberikanmasukan

kepada Dewan Komisaris atas action plan Direksi

berkaitan dengan penyelesaian pelampauan Batas

Maksimum Penyaluran Dana.

• Mengevaluasidanmemberikanrekomendasipada

Dewan Komisaris terkait tugas utama Dewan Komisaris,

pemetaan tugas dan tanggung jawab Komite-Komite di

bawah Dewan Komisaris.

• MengevaluasistrukturdanisiRencanaKerjadan

Anggaran Perusahaan serta Rencana Bisnis BNI Syariah.

• MemberikanmasukankepadaDewanKomisarisatas

penerapan Business Risk Review.

b. Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN)

Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas membantu

Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan

terhadap BNI Syariah, khususnya untuk memastikan bahwa

sistem/kebijakan remunerasi dan nominasi BNI Syariah

telah disusun dan dilaksanakan berdasarkan azas keadilan

dan transparansi serta patuh kepada peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Tasks of the Risk Monitoring Committee

During 2010, Risk Monitoring Committee has implemented

their duties and responsibilities as follows:

• Developanannualworkprogram.

• CarryoutinternalmeetingsormeetingswiththeBOCor

management.

• Evaluateriskmanagementpoliciesandstrategies,which

have been prepared by management.

• EvaluateperiodicinternalreportsoftheDirectors,Risk

Management Division, legal Division and Secretariat, the

results of Bank Indonesia. The results of the evaluation

reports are used as a monitoring management

performance tool and, if deemed necessary, as the basis

for recommendations to the Board of Commissioners

regarding the steps that need to be taken for the Board of

Commissioners in their duties.

• Conductstudiesanddiscussionsonmattersrelatingto

the Risk oversight Committee work plan and evaluation

of the performance of the Committee in 2010.

• Evaluatethedistributionoffinancingthepolicyprocess.

• Evaluationofoperationalriskmanagementprocesses,

including operational activities of branches, employees

involved handling of fraud cases, cases of fraud

and suspicious transactions, the implementation of

technology systems.

• MakerecommendationsandadvisestotheBoardof

Commissioners, among others, relating to financing of

policiesandprocedures;riskmanagementorganization

of BNI Syariah in applying the ‘Four eyes Principle’ in the

process of financing approval.

• MakerecommendationsandadvisetotheBoardof

Commissioners on their action plan to resolve the

Directors relating to Disbursement limit.

• EvaluateandproviderecommendationstotheBoard

of Commissioners on the main task of the Board of

Commissioners, the mapping of tasks and responsibilities

of the Committees under the Board of Commissioners.

• EvaluatethestructureandcontentoftheWorkPlanand

Corporate Budget and Business Plan BNI Syariah.

• ProvidinginputtotheBoardofCommissionersforthe

implementation of the Business Risk Review.

b. Remuneration & Nomination Committee

The Remuneration & Nomination Committee assists the

Board of Commissioners in terms of Remuneration and

Nomination policy based on fairness and transparency

principles, and complies with regulations.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Ibrahim HusainAnggota Komite Pemantau Risiko Member of Risk Monitoring Committee

Page 89: Annual Report BNI Syariah 2010

87

2010 Annual Report BNI Syariah

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Tugas komite terkait dengan kebijakan remunerasi adalah

sebagai berikut:

• Mengevaluasikebijakanremunerasi

• Mengevaluasikesesuaianantarakebijakanremunerasi

dengan pelaksanaan kebijakan tersebut

• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris

mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris,

Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat eksekutif dan

pegawai secara keseluruhan.

Tugas komite terkait kebijakan nominasi adalah:

• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris

mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau

penggantian anggota Dewan Komisaris, Direksi dan

Dewan Pengawas Syariah

• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris

mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/

atau Dewan Pengawas Syariah, memberikan rekomendasi

kepada Dewan Komisaris mengenai calon pihak

independen yang akan menjadi anggota Komite.

Tanggung Jawab dan Lingkup Tugas Komite

Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah

melakukan evaluasi serta menyusun dan memberikan

rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem/

kebijakan remunerasi dan nominasi bagi Dewan Komisaris,

Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat eksekutif dan

Pegawai BNI Syariah secara menyeluruh.

Ruang lingkup tugas Komite Remunerasi dan Nominasi

berdasarkan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi

antara lain:

• Mengevaluasisistem/kebijakanremunerasibagiDewan

Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat

Senior dan pegawai secara keseluruhan.

• Mengevaluasikesesuaianantarakebijakanremunerasi

dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.

• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris

mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris,

Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat Senior dan

pegawai secara keseluruhan.

• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris

mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau

penggantian Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan

Pengawas Syariah.

• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris

mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/

atau Dewan Pengawas Syariah.

• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris

mengenai calon pihak independen yang akan menjadi

anggota Komite Audit dan anggota Komite Pemantau Risiko.

• MelaksanakantugaslainnyayangdiberikanolehDewan

Komisaris.

Regarding Committee Duties related to the remuneration

policy, the Committee shall:

• Evaluateremunerationpolicy

• Evaluatethematchbetweentheremunerationpolicy

with policy implementation

• ProviderecommendationstotheBoardofCommissioners

on remuneration policy for the Board of Commissioners,

Directors, Sharia Supervisory Board, executive officers and

employees as a whole.

Policy-related Nomination Committee tasks are to:

• ProviderecommendationstotheBoardofCommissioners

concerning the system and election procedures and / or

replacement of members of the Board of Commissioners,

Directors and Syariah Supervisory Board

• ProviderecommendationstotheBoardofCommissioners

on prospective members of the Board of Commissioners,

Directorsand/ortheShariaSupervisoryBoard;provide

recommendations to the Board of Commissioners on

independent candidates who will become members of

the Committee.

Responsibilities and Scope of Duties of the Committee

The responsibilities of Remuneration and Nomination

Committee are to give recommendations to the Board of

Commissioners about remuneration and nomination system/

policy for the Board of Directors, the Board of Commissioners,

Sharia Supervisory Board, Senior executives and employees

of BNI Syariah as a whole.

Scopes of duties of the Remuneration and Nomination

Committee are based on Remuneration and Nomination

Committee Charter, including:

• Makeevaluationtothesystem/policyofremuneration

for the Board of Commissioners, the Board of Directors

and Sharia Supervisory Board, Senior executives, and all

employees as a whole.

• Makeanadjustmentbetweenthepolicyandthe

implementation of the remuneration system.

• GiverecommendationstotheBoardofCommissioners

about remuneration policy for the Board of

Commissioners, the Board of Directors and Sharia

Supervisory Board, Senior executives, and all employees

as a whole.

• GiverecommendationstotheBoardofCommissioners

about selection procedures and/or replacement of the

Board of Commissioners, the Board of Directors and

Sharia Supervisory Board.

• GiverecommendationstotheBoardofCommissioners

about the candidates for the members of the Board

of Commissioners, the Board of Directors and Sharia

Supervisory Board.

• GiverecommendationstotheBoardofCommissioners

about independent parties to be Audit Committee and

members of Risk Monitoring Committee.

• UndertakeothertasksrequestedoftheBoardof

Commissioners.

Page 90: Annual Report BNI Syariah 2010

88

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi Composition of Remuneration and Nomination

Sofyan Syafri Harahap

Achjar Iljas

Acep Riana Jayaprawira

Bambang Sutrisno

Idayu Nilawati

NamaName

Bidang Keahlian Expertise

Rangkap JabatanMultiple Position

RepresentasiRepresentation

Akuntansi

Perbankan

Manajemen Risiko

HR Manajemen

HR Manajemen

Komisaris Independen

Komisaris Utama

Komisaris Independen

Pemimpin Divisi SDM

Pihak Independen

Ketua Komite Audit

Anggota Komite Pemantau Risikodan Anggota Komite Remunerasi

dan Nominasi

Ketua Komite Pemantau Risiko

-

-

Accounting

Banking

Risk Management

HR Management

HR Management

Independent Commissioner

President Commissioner

Independent Commissioner

Head of HR Division

Independent Party

Chairman of Audit Committee

Member of Risk Monitoring Committeeand Member of Remuneration

and Nomination Committee

Chairman of Risk Monitoring Committee

Pihak Independen yang menjadi anggota Komite

Remunerasi dan Nominasi tidak memiliki hubungan

keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau

hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/

atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan

BNI Syariah yang dapat mempengaruhi kemampuannya

untuk bertindak independen.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab

Selama periode sejak operasional BNI Syariah, Komite

Remunerasi dan Nominasi telah melakukan hal-hal sebagai

berikut:

• MenyusunPiagam,PedomandanTataTertibserta

Program Kerja Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi

Tahun 2010

• MengevaluasiRemunerasiDireksidanDewanKomisaris.

• MenyusunSistemNominasiDireksidanDewanKomisaris

• Melakukanreviewsistemremunerasipegawaisecara

keseluruhan.

• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris

mengenai calon pihak-pihak independen bukan anggota

Dewan Komisaris yang akan diangkat oleh Dewan

Komisaris menjadi anggota Komite Pemantau Risiko dan

Komite Audit.

Independent Parties who are members of the Remuneration

and Nomination Committee have no financial, management,

shareholding, and/or family relationship with the Board of

Commissioners, Directors and/or controlling shareholders or

the relationship with BNI Syariah, which may affect its ability

to act independently.

Implementation Roles and Responsibilities

During the period since the operation BNI Syariah,

Remuneration and Nomination Committee has conducted

duties as follows:

• ArrangeKRNCharter,GuidelinesandKRNProcedureson

work and KRN work Program Year 2010

• ReviewonRemunerationoftheBoardofDirectorsand

the Board of Commissioners.

• DevelopNominationSystemfortheBoardofDirectors

and the Board of Commissioners

• Conductareviewofremunerationsystemforemployees

as a whole.

• ProviderecommendationstotheBoardofCommissioners

on prospective independent parties who are not

members of the Board of Commissioners who shall

be appointed by the Board of Commissioners to be

members of the Risk oversight Committee and Audit

Committee.

Idayu NilawatiAnggota Komite Remunerasi dan Nominasi Member Remuneration and Nomination

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Page 91: Annual Report BNI Syariah 2010

89

2010 Annual Report BNI Syariah

Komposisi Komite Audit Composition of the Audit Committee

Sofyan Syafri Harahap

Achjar Iljas

Alexander Zulkarnaen

NamaName

Bidang Keahlian Expertise

Rangkap JabatanMultiple Position

RepresentasiRepresentation

Akuntansi

Perbankan

Akunting dan Keuangan

Komisaris Independen

Komisaris Utama

Pihak Independen

Ketua KomiteRenumerasi dan Nominasi

Ketua Komite Risiko

-

Accounting

Banking

Accounting and Finance

Independent Commissioner

President Commissioner

Independent Party

Chairman of the Remuneration and Nomination Committee

Chairman of Risk Committee

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Komite Audit secara kolektif mempunyai kompetensi

dan pengalaman dalam bidang akuntansi keuangan, dan

perbankan syariah.

Rangkap jabatan telah memperhatikan kompetensi, kriteria

independensi, kerahasiaan, kode etik dan pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab. Seluruh anggota Komite Audit

merupakan pihak independen dan anggotanya tidak

memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan

saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan

Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali

atau hubungan dengan bank yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen.

Komite Audit bertugas sekurang-kurangnya melakukan

evaluasi atas pelaksanaan audit internal dalam rangka menilai

kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan

proses pelaporan keuangan, dan melakukan koordinasi

dengan Kantor Akuntan Publik dalam rangka efektivitas

pelaksanaan audit ekstern.

Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Komite Audit paling

kurang melakukan hal-hal sebagai berikut:

• Mengevaluasipelaksanaantugasyangdilaksanakan

oleh fungsi audit internal, pelaksanaan tindak lanjut oleh

Direksi atas hasil temuan audit dan/atau rekomendasi

dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor intern,

Dewan Pengawas Syariah, dan/atau auditor ekstern, guna

memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.

• Memberikanrekomendasimengenaipenunjukan

Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada

Dewan Komisaris.

Audit Committee members collectively have competence

and experience in the field of accounting, finance and sharia

banking.

Dual positions have been accounted for in terms of

competence, criteria of independence, confidentiality, code

of conduct and performance of duties and responsibilities.

All members of the Audit Committee are independent and

its members do not have financial, management, share

ownership and/or family relationships with the Board of

Commissioners, Directors and/or controlling shareholders or

any relationship with the Bank that could affect its ability to

act independently.

The Audit Committee of at least evaluate the implementation

of internal audit in order to assess the adequacy of internal

controls including the adequacy of the financial reporting

process, and to coordinate with the Public Accountant in the

effectiveness of external audit.

In order to perform its duties, the Audit Committee at least

do the following things:

• Evaluatetheperformanceofdutiesundertakenbythe

internal audit function, the follow up by the Board of

Directors on audit findings and / or recommendations

of the monitoring results of Bank Indonesia, internal

auditors, the Sharia Supervisory Board, and / or external

auditors, to provide recommendations to the Board

Commissioners.

• Providerecommendationsontheappointmentof

Certified Public Accountants and Public Accountants

Board of Commissioners.

Alexander ZulkarnaenAnggota Komite AuditMember Audit Committee

c. Komite Audit

Dalam rangka melaksanakan pengelolaan perusahaan yang

baik, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit.

c. Audit Committee

In order to implement good corporate governance, the

Board of Commissioners have established Audit Committee.

Page 92: Annual Report BNI Syariah 2010

90

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Sofyan Syafri Harahap

Achjar Iljas

Alexander Zulkarnaen

Number of Total Meetings

6

6

6

6

Komite Audit KehadiranAudit Committe Attendance

Number of Total Meetings

Jika dipandang perlu rapat juga dihadiri oleh Dewan

Komisaris, Direksi, Pemimpin Divisi, Pemimpin Satuan

Pengawasan Intern, dan wakil dari auditor ekstern.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab

Komite Audit selama tahun 2010 telah melaksanakan tugas

sesuai Piagam Komite Audit sebagai berikut:

• Melakukanpenelaahanatasinformasikeuanganyang

akan diterbitkan seperti laporan keuangan, proyeksi

dan informasi keuangan lainnya dengan secara aktif

melakukan diskusi dengan akuntan publik dan dengan

manajemen berkenaan dengan laporan keuangan yang

diaudit tahun 2010, hal mana sesuai dengan Standar

Audit Seksi 380 (PSA No.48) perihal komunikasi dengan

Komite Audit.

• Mengevaluasiefektivitaspelaksanaanauditdari

auditor ekstern termasuk menelaah independensi dan

objektivitas auditor ekstern serta menelaah kecukupan

pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan

semua risiko yang penting telah dipertimbangkan.

• MelakukanpenelaahanatasketaatanBNISyariah

terhadap perundang-undangan lainnya yang

berhubungan dengan kegiatan BNI Syariah, antara lain

menelaah laporan Kepatuhan, yang disampaikan dalam

bentuk laporan Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan.

• Melakukanpenelaahanterhadapkompensasiyang

diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris,

dengan hasil bahwa tidak terdapat pelanggaran dalam

pelaksanaan pemberian kompensasi kepada Direksi dan

Dewan Komisaris.

If deemed necessary a meeting also attended by the Board

of Commissioners, Directors, Division head, Internal Control

unit leader, and representatives from external auditors.

Implementation Roles and Responsibilities

Audit Committee during the year 2010 has been carrying out

duties according to the Audit Committee Charter as follows:

• Reviewthefinancialinformationtobepublishedsuch

as financial reports, projections and other financial

information by actively conduct discussions with external

auditors and with management regarding the audited

financial statements for 2010, on which in accordance

with Auditing Standards Section 380 (PSA No. 48)

regarding communications with the Audit Committee.

• Evaluatetheeffectivenessofauditoftheexternalauditor,

including reviewing the independence and objectivity of

the external auditor and review the adequacy of the audit

done to ensure all significant risks have been considered.

• ReviewthecomplianceoftheBNISyariahagainst

other legislation relating to the activities of BNI Syariah,

including review the Compliance Report, which is

delivered in the form of Task execution Report of Director

of Compliance.

• Conductareviewofthecompensationgiventothe

Board of Directors and Board of Commissioners, with the

result that there are no violations in the implementation

of the compensation to Directors and Board of

Commissioners.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Dewan Komisaris telah menetapkan Piagam Komite Audit

(Audit Committee Charter) sebagai panduan bagi Komite

Audit dan anggotanya dalam melaksanakan tugas. Piagam

Komite Audit telah dituangkan dalam Keputusan Dewan

Komisaris nomor KeP/07/DK/2010 tanggal 5 oktober 2010.

Komite Audit mengadakan rapat secara berkala. Menurut

Piagam Komite Audit, rapat dilakukan sedikitnya 1 bulan

sekali. Sejak operasional BNI Syariah, telah dilakukan 6 kali

rapat Komite Audit. Jumlah kehadiran masing-masing

anggota Komite adalah sebagai berikut:

Board of Commissioners has designated Audit Committee

Charter (Charter of the Audit Committee) as a guide for

the Audit Committee and its members in carrying out their

duties. Audit Committee Charter has been outlined in the

Board of Commissioners of the number KeP/07/DK/2010

october 5, 2010.

The Audit Committee meets periodically. According to the

Charter of the Audit Committee, the meeting place at least

once a month. Since the operation BNI Syariah, have been 6

meetings of the Audit Committee. Total attendance of each

member of the Committee are as follows:

Page 93: Annual Report BNI Syariah 2010

91

2010 Annual Report BNI Syariah

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

• Melakukanpemantauandanevaluasiatasperencanaan

dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak

lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan proses

pelaporan keuangan, dengan melakukan pemantauan

dan evaluasi terhadap :

(i) Pelaksanaan tugas Divisi Audit Internal

(ii) Kesesuaian pelaksanaan audit oleh kantor akuntan

publik dengan standar yang berlaku

(iii) Kesesuaian laporan keuangan dengan standar yang

berlaku

(iv) Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil

temuan Divisi Audit Internal, akuntan publik, Dewan

Pengawas Syariah dan hasil pengawasan Bank

Indonesia

• Memberikanrekomendasimengenaipenunjukkan

Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada

Dewan Komisaris.

• MelakukanpenelaahandanmelaporkankepadaDewan

Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan

perseroan.

• MenelaahLaporanPelaksanaanGCGPerseroan.

• MelakukanreviewLaporanKeuanganPublikasidan

laporan Tahunan tahun 2010.

• TurutmelakukanpembahasanhasilauditDivisiAudit

Internal sesuai kebutuhan.

• MelaksanakantugaslainyangdiberikanolehKomisaris,

antara lain memberikan pengarahan pada Business Risk

Review.

Komite di bawah Direksi

Dalam rangka kelancaran tugas Direksi, telah dibentuk 4

(empat) komite, yaitu:

1. Komite Sumber Daya Manusia

2. Komite Modal, Investasi dan Teknologi

3. Komite Kebijakan dan Risiko

4. Komite Assets, liabilities Management

1. Komite Sumber Daya Manusia (KSDM)

Komite Sumber Daya Manusia merupakan komite permanen

di BNI Syariah yang beranggotakan seluruh Direksi, Pemimpin

Divisi Sumber Daya Manusia, Pemimpin Divisi Audit Internal,

Pemimpin Divisi Jaringan dan layanan, Pemimpin Divisi

Perencanaan dan Kinerja Strategis dan Pemimpin Divisi

Komunikasi dan umum.

Committee under the Board of Directors

In order to smooth the task of Directors, BNI Syariah has

established 4 (four) committees, namely:

1. human Resources Committee

2. Capital, Investment and Technology Committee

3. Risk and Policy Committee

4. Management Assets, liabilities Committee

1. Human Resources Committee (KSDM)

human Resources Committee is a permanent committee

in BNI Syariah consisting of Board of Directors members,

head of human Resources Division, head of Internal Audit

Division, head of Network and Services Division, head of

Strategic Planning and Performance Division and head of

Communications and General Division.

• Conductmonitoringandevaluationforplanningand

executing audits and monitoring of follow-up results of

the audit in order to assess the adequacy of the financial

reporting process, by monitoring and evaluation of:

(i) Implementation of Internal Control unit

(ii) Audit compliance by public accountant with the

applied standards

(iii) Compliance with financial reporting standards

(iv) Implementation of a follow-up by the Board on

the findings of the Internal Audit Division, a public

accountant, Sharia Supervisory Board and the

supervision of Bank Indonesia

• ProviderecommendationsonthedesignationofCertified

Public Accountants and Public Accounting Firm to the

Board of Commissioners.

• ReviewandreporttotheBoardofCommissionerson

complaints relating to the Company.

• ReviewtheGCGImplementationReport.

• ReviewofFinancialStatementsandAnnualReport2010.

• DiscusstheauditresultsoftheInternalAuditDivisionas

needed.

• UndertakeothertasksgivenbytheCommissioner,such

as provide guidance on the business review.

Arief Adhi SanjayaStaf Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Staff

Page 94: Annual Report BNI Syariah 2010

92

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Dalam menjalankan tugasnya, KSDM memiliki kewenangan

tertinggi dalam:

1. Memutuskan penyempurnaan kebijakan dan sistem

manajemen SDM yang meliputi 6 (enam) elemen kunci

pengelolaan SDM, sebagai berikut:

a. PerencanaanSDM;

b. RekrutmendanSeleksi;

c. PelatihandanPengembanganPegawai;

d. PenilaianPrestasidanPotensiPegawai;

e. ManajemenJalurKarir;dan

f. PengelolaanSistemPenggajiandanlmbalan;

2. Memutus persetujuan atas usulan perencanaan SDM,

baik usulan program rekrutmen dan seleksi, maupun

program pelatihan dan pengembangan pegawai.

3. Mengevaluasi dan memutus persetujuan pelaksanaan

program mutasi/rotasi/promosi untuk posisi-posisi

jabatan strategis dan atau tenaga pimpinan BNI Syariah.

4. Memutus kebijakan dan rumusan mengenai budaya kerja

BNI Syariah yang bersifat strategis.

5. Memutuskan hukuman dalam rangka penegakan disiplin.

6. Memutuskan kebijakan, standar dan pengelolaan kualitas

layanan.

untuk mencapai misi komite dalam menetapkan kebijakan,

sistem dan prosedur manajemen SDM serta layanan yang

berkualitas dan adaptif terhadap perkembangan lingkungan

usaha dalam rangka menunjang pencapaian visi dan misi BNI

Syariah secara optimal, KSDM memiliki tugas dan tanggung

jawab dalam 4 (empat) bidang sebagai berikut:

1. PengelolaanStafKunci;

Pengelolaan staf kunci antara lain dilakukan dengan

memastikan dilakukannya evaluasi kinerja terhadap

staf-staf kunci di BNI Syariah seperti pemimpin divisi/unit,

pemimpin cabang, manajer dan jabatan lainnya serta

pegawai-pegawai yang termasuk dalam kategori talent/

think tank.

2. Formulasikebijakandanpengelolaandisiplin;

Tugas ini dilakukan antara lain dengan cara memastikan

bahwa reward dan punishment telah dibuat dan

dilaksanakan dengan baik, telah terlaksananya

implementasi budaya kerja sesuai dengan corporate

culture yang islami dan sebagainya.

3. Formulasi kebijakan dan pengelolaan sumber daya

manusia;

Formulasi kebijakan dan pengelolaan sumber daya

manusia antara lain dilakukan dengan me-review

Manpower Plan jangka pendek maupun jangka

panjang, serta memutuskan kebijakan terbaik dalam

penyelesaian kekurangan maupun kelebihan pegawai,

me-review Training Master Plan dan memprioritaskan

implementasinya, mereview dan menyetujui mutasi,

rotasi, promosi, demosi dan sebagainya.

4. Formulasi kebijakan dan pengelolaan layanan.

Tugas ini dilakukan dengan me-review dan menetapkan

standar layanan serta Memantau dan menetapkan

keputusan strategis terkait dengan peningkatan kualitas

layanan.

In performing its duties, KSDM has the highest authority in:

1. Deciding improvement policy and human resources

management system that includes 6 (six), key elements of

human resources management, as follows:

a. HRplanning;

b. RecruitmentandSelection;

c. EmployeesTrainingandDevelopment;

d. AssessmentofAchievementsandPotentialEmployees;

e. CareerPathManagement;and

f. ManagementofPayrollSystemandRewards;

2. Breaking the approval of the proposed human resources

planning, whether the proposed program of recruitment

and selection, as well as employees training and

development programs.

3. evaluating and deciding on approval of the mutation/

rotation/promotions program to strategic positions and/

or labor leaders of BNI Syariah.

4. Breaking the formulation of policies and strategical work

culture of BNI Syariah.

5. Deciding the punishment in order to enforce discipline.

6. Deciding policies, standards and quality management

services.

To achieve the mission of the committee in establishing

policies, systems and procedures for human resources

management and service quality and adaptive to the

development of the business environment in order to

support achievement of the vision and mission of BNI Syariah

optimally, KSDM have the duties and responsibilities within 4

(four) areas as follows:

1. KeyStaffManagement;

Management of key staff is conducted by ensuring the

performance evaluation of key staff in BNI Syariah as the

leader of the division/unit, branch leaders, managers and

other positions as well as employees who are included in

the category of talent/think tank.

2. Policyformulationandmanagementdiscipline;

This task is done for example by ensuring that the reward

and punishment have been made and implemented,

corporate work culture has been implemented in

accordance with the Islamic culture and so forth.

3. Policyformulationandmanagementofhumanresources;

Policy formulation and management of human resources

among others, by reviewing the short and long term

Manpower Plan, and decide the best policies in the

completion of deficiency or excess employees, review

the Training Master Plan and prioritize implementation,

review and approve the transfer, rotation, promotion,

demotion and forth.

4. Policy formulation and management services.

This task is done by reviewing and setting service

standards and monitor and by settng the strategic

decisions related to improving the quality of service.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Page 95: Annual Report BNI Syariah 2010

93

2010 Annual Report BNI Syariah

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah

dilaksanakan KSDM tahun 2010, meliputi:

a. Menetapkan jenjang jabatan seluruh unit organisasi BNI

Syariah

b. Memutuskan rotasi, mutasi dan promosi tenaga

pimpinan

c. Memutuskan hukuman jabatan

2. Komite Modal, Investasi dan Teknologi (KMIT)

Komite Modal, Investasi dan Teknologi merupakan komite

permanen di BNI Syariah yang beranggotakan seluruh

Direksi, Pemimpin Divisi Keuangan dan operasional,

Pemimpin Divisi Jaringan dan layanan, Pemimpin Divisi

Perencanaan dan Kinerja Strategis, Pemimpin Divisi

Teknologi, Pemimpin Divisi Tresuri, Dana dan Internasional,

Pemimpin Divisi Komunikasi dan umum, Pemimpin Divisi

Produk dan Prosedur Pembiayaan dan Pemimpin Divisi Kartu

Pembiayaan.

Dalam melaksanakan tugasnya, KMIT memiliki kewenangan

sebagai berikut:

1. Mengevaluasi pencapaian target pendapatan dan biaya

(opex dan Capex) serta rencana kerja unit-unit di BNI

Syariah.

2. Memberikan rekomendasi keputusan strategis dalam

hal penyempurnaan kebijakan dan sistem manajemen

penganggaran BNI Syariah, perubahan target pendapatan

dan biaya (opex dan Capex) dan langkah-langkah

strategis dalam rangka pencapaian kinerja.

3. Merumuskan, menetapkan kebijakan dan strategi

pengembangan teknologi informasi BNI Syariah.

untuk mengoptimalkan kualitas pengelolaan anggaran dan

rencana kerja serta memastikan sistem informasi BNI Syariah

mampu memenuhi kebutuhan internal maupun eksternal

BNI Syariah, maka KMIT memiliki tugas dan tanggung jawab

sebagai berikut:

1. Melakukan review pencapaian target pendapatan

dan biaya (opex dan Capex), penyempurnaan

dan pengembangan kualitas kebijakan dan sistem

manajemen peranggaran BNI Syariah yang efisien, efektif

dan adaptif terhadap perkembangan lingkungan usaha.

2. Merekomendasikan keputusan strategis terutama dalam

hal perubahan target maupun Opex/Capex yang tidak/

belum diakomodasi dalam Rencana Bisnis Bank/Business

Plan Bank.

3. Mengevaluasi pencapaian pendapatan dan biaya BNI

Syariah secara keseluruhan sesuai Rencana Bisnis Bank/

Business Plan Bank.

4. Mengevaluasi pencapaian eksekusi rencana kerja unit,

termasuk realisasi anggaran.

5. Merekomendasikan langkah-langkah strategis dalam

rangka pencapaian kinerja sesuai Rencana Bisnis Bank/

Business Plan Bank.

The duties and responsibilities that have been implemented

by KSDM in 2010, include:

a. Define the hierarchy of all organizational units of BNI

Syariah

b. Deciding rotation, transfer and promotion of leadership

c. Decide punishment positions

2. Capital, Investment and Technology (KMIT) Committee

Capital, Investment and Technology Committee is a

permanent committee in BNI Syariah consisting members

of the Board of Directors, head of Finance and operations

Division, head of Network and Services Division, head

of Strategic Planning and Performance Division, head

of Technology Division, head of Treasury, Fund and

International Division, head of Communications and General

Division, head of Products and Financing Procedures

Division, and head of Financing Card Division

In performing its duties, KMIT have authority as follows:

1. evaluate the achievement of target revenue and

expenses (opex and Capex) and work plan units in BNI

Syariah.

2. Provide recommendations of strategic decisions in terms

of improving policy and budgetary management systems

of BNI Syariah, change the target revenue and expenses

(opex and Capex) and strategic steps in the achievement

of the performance.

3. Formulate and establish policies and strategies for

developing information technology BNI Syariah.

To optimize the quality of the management of budgets and

work plans and to ensure BNI Syariah information system is

capable of meeting the needs of internal and external of BNI

Syariah, then KMIT have duties and responsibilities as follows:

1. Review the achievement of target revenue and expenses

(opex and Capex), improvement and development of

quality policies and budget management systems of

BNI Syariah an efficient, effective and adaptive to the

development of the business environment.

2. Recommend the strategic decisions, especially in terms of

changes in target and opex/Capex which has/not been

accommodated in the Business Plan.

3. evaluate the achievement of income and expenses in

accordance with BNI Syariah overall Business Plan.

4. evaluate achievement of work plan execution units,

including the realization of the budget.

5. Recommend the strategic steps in the achievement of

performance against Business Plan.

Page 96: Annual Report BNI Syariah 2010

94

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

6. Mengendalikan proses perubahan anggaran baik dalam

bentuk redistribusi maupun realokasi terutama terhadap

hal-hal yang menyangkut perubahan target dan strategi

dalam rangka pencapaian kinerja.

7. Memastikan pengembangan sistem, pemeliharaan,

prosedur standar operasional teknologi searah/konsisten

dengan strategi bisnis (pengembangan master plan lT,

updated master plan lT, penentuan standar service level).

8. Melakukan review dan diskusi atas permasalahan

dukungan lT di segenap unit bisnis dengan bertindak

sebagai penengah atas permasalahan yang terjadi

antar unit dan Service level Agreement yang belum

terselesaikan.

9. Memastikan proses pengembangan/perubahan lT

telah terkoordinasi dengan baik dan sesuai dengan user

requirement (memonitor jadwal implementasi proyek dan

pengembangan MIS)

10. Memastikan review dan persetujuan proyek lT yang

berdampak besar terhadap alokasi keuangan BNI Syariah.

11. Mengantisipasi pelampauan/pelanggaran risiko teknologi

dan penyimpangan pencapaian sasaran dengan

menetapkan, menyesuaikan kebijakan dan strategi

pengembangan teknologi.

12. Melakukan review atas rencana pengembangan jaringan

cabang yang berdampak pada kebutuhan biaya investasi.

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah

dilaksanakan KMIT tahun 2010, meliputi:

a. Memutuskan rencana kerja dan anggaran perusahaan

tahun 2010

b. Memutuskan IT Strategic Plan

c. Memutuskan proyek-proyek prioritas selama tahun 2010

3. Komite Kebijakan dan Risiko (KKR)

Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan risiko

BNI Syariah secara keseluruhan, BNI Syariah membentuk

Komite Kebijakan dan Risiko, yang beranggotakan seluruh

Direksi, eVP, Pemimpin Divisi Manajemen Risiko, Pemimpin

Divisi Audit Internal, Pemimpin Divisi Perencanaan dan

Kinerja Strategis, Pemimpin Divisi Produk dan Prosedur

Pembiayaan, Pemimpin unit Pembiayaan Khusus, Pemimpin

Divisi Kartu Pembiayaan, Pemimpin Divisi hukum, Kepatuhan

dan Kesekretariatan, Pemimpin Divisi Tresuri, Dana dan

Internasional, Pemimpin Divisi Risiko Pembiayaan, Pemimpin

Divisi Jaringan dan layanan, Shariah Financing Approval dan

Pemimpin Divisi Komunikasi dan umum.

Dalam melaksanakan tugasnya, KKR memiliki kewenangan

sebagai berikut:

1. Menetapkan kebijakan dan pengelolaan manajemen

risiko diseluruh unit organisasi.

2. Menetapkan kebijakan dan pengelolaan risiko

pembiayaan untuk menciptakan kualitas portfolio

Pembiayaan yang sehat dan profitable.

6. Control the process of budget changes either in the

form of redistribution or reallocation, especially on

matters relating to changes in target and strategy in the

achievement of the performance.

7. ensure system development, maintenance, standard

operating procedures for technology direction/consistent

with business strategy (master plan development of

IT, updated master plan IT, the determination of the

standard service level).

8. Review and discuss problems in the IT support in all

business units by acting as a mediator for problems that

occur between the unit and service level agreements that

have not been resolved.

9. ensuring process development and IT changes that has

been coordinated in accordance with user requirements

(monitor project implementation schedule and

development MIS)

10. ensure review and approval of IT projects affecting the

financial allocations of BNI Syariah.

11. Anticipate overrun/violations and irregularities

technologyriskbysettingatarget;adjustpoliciesand

strategies for technology development.

12. Review the branch network development plan that

impact on investment cost.

The duties and responsibilities that have been implemented

KMIT in 2010, include:

a. Decided on a work plan and budget of the Company in

2010

b. Decided IT Strategic Plan

c. Decided on priority projects during the year 2010

3. Risk and Policy Committee (KKR)

In order to improve the quality of risk management as a

whole, BNI Syariah established Risk and Policy Committee,

which consists of all Directors, eVP, head of Risk Management

Division, head of Internal Audit Division, head of Strategic

Planning and Performance Division, head of Product

and Procedure Financing Division, Special Finance unit,

Financing Card Division, legal Division, Compliance and

Secretariat, head of Treasury Division, Fund and International

Division, head of Risk Financing Division, Network and

Services Division, Shariah Financing Approval and head of

Communication and General Division.

In performing its duties, KKR has the authority as follows:

1. establish policy and risk management across

organizational units.

2. establish risk management policies and funding to create

a quality portfolio of a healthy and profitable financing.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Page 97: Annual Report BNI Syariah 2010

95

2010 Annual Report BNI Syariah

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

untuk mencapai misi dalam menetapkan tingkat risiko

dan memformulasikan kebijakan serta parameternya

maupun meningkatkan kualitas dan profitabilitas portfolio

pembiayaan, KKR memiliki tugas dan tanggung jawab

sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi seluruh jenis risiko yang berasal dari

segenap kegiatan usaha unit-unit BNI Syariah.

2. Menetapkan kebijakan dan strategi risk metrics dan

indikator-indikator manajemen risiko yang digunakan.

3. Membangun mekanisme manajemen risiko di setiap

jenis risiko, termasuk akuntabilitas (accountability) dan

pertanggungjawaban (responsibility) setiap unit.

4. Menetapkan kebijakan dan strategi sebagai langkah

antisipasi apabila ditemukan pelampauan, pelanggaran

maupun deviasi dari limit yang sudah ditetapkan.

5. Menetapkan overall exposure limit di tingkat perusahaan

(bank wide).

6. Menetapkan sistem alokasi aktiva berisiko (risk asset) dan

modal ke setiap unit bisnis.

7. Mengevaluasi dan menyetujui usulan kebijakan, sistem

manajemen dan prosedur pembiayaan yang telah ada

maupun yang baru.

8. Menetapkan dan menyetujui persetujuan khusus

(exception) terhadap kebijakan dan prosedur yang dapat

diberikan kepada nasabah dengan tetap menjaga kualitas

pembiayaan.

9. Memperbaiki kebijakan dan prosedur pembiayaan

atas dasar laporan dari Divisi Manajemen Risiko dan

memberikan arahan khususnya yang berkenaan dengan

ketaatan terhadap kebijakan dan prosedur pembiayaan

yang berlaku.

10. Menetapkan portfolio/exposure/sectoral limit untuk

masing-masing industri.

11. Menyampaikan laporan tertulis secara berkala kepada

Direksi dengan tembusan kepada Dewan Komisaris,

mengenai hasil pengawasan atas penerapan dan

pelaksanaan Kebijakan Pembiayaan Bank.

12. Memberikan saran langkah-langkah perbaikan kepada

Direksi dengan tembusan kepada Dewan Komisaris

mengenai hal-hal yang terkait dengan hasil pengawasan

atas penerapan dan pelaksanaan Kebijakan Pembiayaan

Bank.

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah

dilaksanakan KKR tahun 2010, meliputi:

a. Menetapkan limit dan kewenangan pengadaan dan

kewenangan memutus pembiayaan BNI Syariah

b. Menetapkan kebijakan produk dan prosedur pembiayaan

c. Melakukan evaluasi asesmen profil risiko

To achieve the mission in determining the level of risk and

formulate policies and parameters as well as improve the

quality and profitability of financing portfolio, the KKR has the

duties and responsibilities as follows:

1. Identify all types of risk that comes from all business

activities in BNI Syariah units.

2. establish policies and strategies on risk metrics and risk

management indicators.

3. Build a risk management mechanism in each type of risk,

including accountability and responsibility of each unit.

4. establish policies and strategies as a precaution if found

to overrun, violation or deviation from a predefined limit.

5. overall exposure limit Setting at the enterprise level

(bank wide).

6. Define asset allocation system at risk (risk assets) and

capital to each business unit.

7. evaluate and approve the proposed policy, management

systems and procedures for financing existing and new.

8. establish and approve special approval (exception) to the

policies and procedures that can be given to borrowers/

customers while maintaining the quality of financing.

9. Improve policies and procedures for financing on the

basis of reports from the Division of Risk Management

and provide direction especially with respect to

adherence to policies and procedures applicable

financing.

10. establish portfolio/exposure/sectoral limits for each

industry.

11. Submit a written report periodically to the Board of

Directors with copies to the Board of Commissioners,

regarding the supervision of the implementation and

execution of Bank Financing Policy.

12. Advise remedial measures to the Directors with copies

to the Board of Commissioners on matters related to the

supervision of the implementation and execution of Bank

Financing Policy.

The duties and responsibilities that have been conducted

crusades in 2010, include:

a. Set limits and authority for procurement and financing

authority to decide BNI Syariah

b. established products policies and financing procedures

c. evaluated the risk profile assessment

Page 98: Annual Report BNI Syariah 2010

96

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

4. Assets Liabilities Management Committee (KALMA)

To anticipate the risks faced by BNI Syariah in maintaining

and managing financial assets and liabilities of the bank,

then BNI Syariah formed Asset liabilities Management

Committee consisting of all Directors, head of Treasury, Fund

and International Division, head of Finance and operations

Division, head of Strategic Planning and Performance

Division, head of Network and Services Division, head

of Product and Financing Procedure Division, head of

Commercial Division, head of Financing Cards Division and

head of Risk Management Division.

In performing its duties, KAlMA has the authority to establish

policies and management of assets and liabilities, which

include:

1. liquidity Management

2. PositionManagement(GapManagement);

3. ForeignExchangeManagement;

4. earning & lnvestment Management.

To maximize the quality and profitability of assets and

liabilities management within the framework of an

acceptable commercial risk as well as the proprietary

investment portfolio according to the authority, KAlMA has

the duties and responsibilities as follows:

1. Set goals and objectives of the Asset liabilities

Management (KAlMA) of BNI Syariah and formulate

policies and strategies needed.

2. Provide asset and liability management guidance of BNI

Syariah.

3. establish and maintain appropriate number of liquid

tools as needed in liquidity and the provision of Bank

Indonesia.

4. Maintain the balance of the use of funds by source of

funds.

5. establish policies placement either through money

market funds and capital markets.

6. Analyze the balance sheet structure and assess all risks

arising from exposure owned by BNI Syariah in the form

of credit risk, market risk and liquidity risk.

7. evaluate progress and prospects of economic indicators

and analyze their impact on the position of deposits and

loans, foreign currency positions, profit sharing, foreign

currency exchange rates and profitability of BNI Syariah.

8. Calculate the estimated expenses for the results and

determine the profit-sharing demand deposits, savings

and time deposits.

9. Set the price of internal funds transfer (FTP).

The duties and responsibilities that have been implemented

Kalma in 2010, include:

a. Decided pricing and product ratio of BNI Syariah

b. Set a limit cash.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

4. Komite Aset Liabilities Management (KALMA)

untuk mengantisipasi risiko yang dihadapi BNI Syariah dalam

menjaga serta mengelola aktiva dan kewajiban keuangan

bank, maka BNI Syariah membentuk Komite Aset liabilities

Management yang beranggotakan seluruh Direksi, Pemimpin

Divisi Tresuri, Dana dan Internasional, Pemimpin Divisi

Keuangan dan operasional, Pemimpin Divisi Perencanaan

dan Kinerja Strategis, Pemimpin Divisi Jaringan dan layanan,

Divisi Produk dan Prosedur Pembiayaan, Pemimpin Divisi

Komersial, Pemimpin Divisi Kartu Pembiayaan dan Pemimpin

Divisi Manajemen Risiko.

Dalam melaksanakan tugasnya, KAlMA memiliki

kewenangan untuk menetapkan kebijakan dan pengelolaan

kekayaan dan kewajiban, yang meliputi:

1. ManajemenLikuiditas(LiquidityManagement);

2. ManajemenPosisi(GapManagement);

3. ManajemenNilaiTukar(ForeignExchangeManagement);

4. Manajemen Pendapatan dan lnvestasi (earning &

lnvestment Management).

untuk memaksimalkan kualitas dan profitabilitas pengelolaan

aset dan liabilities dalam kerangka risiko komersial yang

acceptable serta proprietary investment portfolio sesuai

kewenangan, KAlMA memiliki tugas dan tanggung jawab

utama sebagai berikut:

1. Menetapkan tujuan dan sasaran Komite Asset liabilities

Management (KAlMA) BNI Syariah serta merumuskan

kebijakan dan strategi yang diperlukan.

2. Memberikan petunjuk pengelolaan aset dan kewajiban

BNI Syariah.

3. Menetapkan dan menjaga jumlah alat likuid sesuai

kebutuhan likuiditas dan ketentuan Bank lndonesia.

4. Menjaga keseimbangan penggunaan dana dengan

sumber dana.

5. Menetapkan kebijakan penempatan dana baik melalui

money market maupun capital market.

6. Menganalisis struktur neraca dan mengkaji semua risiko

yang muncul dari exposure yang dimiliki oleh BNI Syariah

berupa risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas.

7. Mengevaluasi perkembangan dan prospek indikator-

indikator ekonomi dan menganalisis dampaknya

terhadap posisi simpanan dan pinjaman, posisi valuta

asing, revenue sharing, nilai tukar valuta asing dan

profitabilitas BNI Syariah.

8. Menghitung perkiraan beban bagi hasil dan menetapkan

revenue sharing giro, tabungan dan deposito.

9. Menetapkan internal funds transfer price (FTP).

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah

dilaksanakan KAlMA tahun 2010, meliputi:

a. Memutuskan pricing dan nisbah produk-produk BNI

Syariah

b. Menetapkan limit pagu kas

Page 99: Annual Report BNI Syariah 2010

97

2010 Annual Report BNI Syariah

Dewan Pengawas Syariah (DPS)

DPS BNI Syariah berjumlah 2 (dua) orang yang terdiri dari

1 (satu) orang Ketua dan 1 (satu) orang anggota. Formasi

DPS BNI Syariah telah memenuhi syarat minimum jumlah

keanggotaan yang ditetapkan dalam PBI Nomor 11/3/

PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, yaitu minimal 2 (dua)

orang dan maksimal 50% dari jumlah Direksi.

Sesuai dengan Akta Pendirian dan Keputusan Para Pemegang

Saham Sebagai Pengganti Rapat umum Pemegang Saham

luar Biasa (RuPS sirkuler) tanggal 19 Juni 2010, anggota DPS

BNI Syariah adalah sebagai berikut:

• K.H.Ma’rufAmin,Ketua

• Hasanudin,anggota.

Seluruh anggota DPS BNI Syariah, sebelum diangkat telah

mendapat Rekomendasi dan Penetapan dari DSN-MuI

nomor u-260/DSN-MuI/VII/2009 tanggal 30 Juli 2009 dan

lulus uji Kepatutan dan Kelayakan dari Bank Indonesia

sebagaimana surat nomor 12/2/DpG/DPbS tanggal 8

Februari 2010.

Seluruh anggota DPS memiliki integritas, kompetensi dan

reputasi yang memadai dalam rangka melakukan tugasnya

mengawasi dan memastikan operasional BNI Syariah

senantiasa sesuai dengan ketentuan Syariah berdasarkan

Fatwa DSN-MuI dan ketentuan Syariah lainnya.

Sharia Supervisory Board (DPS)

DPS BNI Syariah numbers 2 (two) consisting of 1 (one)

Chairman and 1 (one) member. DPS BNI Syariah meets

the minimum requirements of membership as set out in BI

Regulation No. 11/3/PBI/2009 dated 29 January 2009, i.e. at

least 2 (two) people and a maximum of 50% of the total BoD.

In accordance with the deed and decision of GMS on June

19, 2010, members of BNI Syariah DPS are as follows:

• K.H.Ma’rufAmin,Chairman

• Hasanudin,Member.

All members of the DPS BNI Syariah, before being appointed

has received recommendations and Determination of the

DSN-MuI number u-260/DSN-MuI/VII/2009 July 30, 2009 and

passed fit and proper test of the Bank of Indonesia as a letter

12/2/DpG number / DPbS February 8, 2010.

All members of the DPS have the integrity, competence

and reputation in order to perform their duties, adequately

supervise and ensure the operational BNI Syariah consistent

with the provisions of Sharia based on Fatwa DSN-MuI and

other Sharia provisions.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS) Implementation of Duties and Responsibilities of the Sharia Supervisory Board (DPS)

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Susunan DPS BNI Syariah sebagai berikut:DPS The composition of BNI Syariah as follows:

K.H. Ma’ruf Amin

Hasanudin

Ketua

Anggota Chairman

Members

NamaName

JabatanPosition

DPS term of office in accordance with article 16 paragraph 1

of the Articles of Association of BNI Syariah, is set for 5 (five)

yearsandexpiresafteraperiodofoffice;themembermaybe

reappointed.

Masa jabatan DPS sampai dengan RuPS kelima setelah tahun

pengangkatan, dan setelah periode jabatan berakhir dapat

diangkat kembali.

Page 100: Annual Report BNI Syariah 2010

98

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Tugas dan Tanggung Jawab DPS

DPS mempunyai tugas untuk senantiasa mengawasi kegiatan

usaha BNI Syariah agar sesuai dengan prinsip syariah.

Tugas dan tanggungjawab DPS telah dimuat dalam

Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance yang

telah dituangkan dalam surat keputusan bersama Dewan

Komisaris dan Direksi Nomor KP/DIR/397 – KP/10/DK/2010

tanggal 21 Desember 2010.

untuk kelancaran tugasnya, DPS dibantu oleh seorang

staf yang mempunyai kompetensi di bidang syariah yang

bertugas sebagai penghubung dan mengadministrasikan

serta mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan

dengan kegiatan DPS.

Selama periode tahun 2010, DPS telah melaksanakan

tugasnya, antara lain sebaagi berikut:

• Memberikanopinitentangkesesuaiansyariahterhadap

operasional BNI Syariah

• Me-review pelaksanaan penyaluran pembiayaan,

penghimpunan dana dan jasa lainnya

• Memberikanpendapatterhadapprodukbaruantaralain

Tabungan iB Bisnis hasanah

• Memberikanpendapat,saranterhadapskimpembiayaan

maupun penghimpunan dana melalui diskusi secara

berkala.

• Me-review kebijakan penyaluran pembiayaan.

• MenyampaikanhasiltemuanDPSkepadaDireksi,Dewan

Komisaris dan Bank Indonesia serta Dewan Syariah

Nasional

hasil review DPS periode semester 2 (dua) 2010, telah

disampaikan kepada Direksi, Dewan Komisaris dan kepada

Bank Indonesia pada tanggal 24 Februari 2011.

Rapat DPS

Sejak operasional BNI Syariah, DPS telah mengadakan rapat

sebanyak 22 (dua puluh dua) kali, termasuk di dalamnya

disertai kehadiran Direksi dan Dewan Komisaris. Secara

umum rapat diadakan dalam rangka memberikan opini

terhadap operasional BNI Syariah.

hasil Rapat atau diskusi DPS telah dituangkan dalam risalah

rapat, selanjutnya menjadi rekomendasi dan opini syariah

yang dipedomani dalam operasional BNI Syariah di samping

Fatwa DSN-MuI, Peraturan Bank Indonesia dan ketentuan

perundang-undangan lainnya.

b. Duties and Responsibilities DPS

DPS has the duty of maintaining the Bank’s business activities

in line with Islamic principles.

Duties and responsibilities of the DPS has been disclosed

in the Implementation of Good Corporate Governance

Guidelines that have been set forth in the joint decree Board

Number KP/DIR/397 - KP/10/DK/2010 December 21, 2010.

The DPS is assisted by one staff member competent in the

field of sharia he will serve as a liaison and administer and

document everything related to the activities of the DPS.

During 2010, DPS has implemented their duties, as follows:

• GivingopiniononthesyariahsuitabilityofBNISyariah

operatonal

• Reviewingtheimplementationofthedistributionof

financing, fund raising and other services

• DeliveringopinionsonnewproductssuchasiBBusiness

• Givingopinions&adviceongoodschemesoffinancing

and funding through regular discussions

• Reviewingthedistributionoffinancingpolicy.

• DeliveringthefindingsoftheDPStotheBoardof

Directors, Board of Commissioners and the Bank

Indonesia and the National Sharia Board

The DPS review for semester 2 (two) 2010: DPS has been

submitted to the Board of Directors, Board of Commissioners

and to Bank Indonesia on February 24, 2011.

DPS Meeting

DPS BNI Syariah held meetings 22 (twenty two) times,

including jointly with the presence of the Board of Directors

and Board of Commissioners. In general, meetings were held

in order to give an opinion on the operations of BNI Syariah.

Results of DPS meetings or discussions have been written

down in the minutes of meetings, recommendations and

opinions hereinafter are to be followed in operation of BNI

Syariah beside Fatwa DSN-MuI, PBI and other statutory

provisions.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Page 101: Annual Report BNI Syariah 2010

99

2010 Annual Report BNI Syariah

Pelaksanaan Rapat DPS DPS Implementation Meeting

K.H. Ma’ruf Amin

Hasanudin

Number of Total Meetings

4

22

22

DPS KehadiranDPS Attendance

Number of Total Meetings

Transparansi DPS

Seluruh anggota Dewan Pengawas Syariah telah

mengungkapkan rangkap jabatan sebagai anggota DPS

pada lembaga keuangan syariah lain.

Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009,

DPS diperbolehkan rangkap jabatan di Bank Syariah maupun

lembaga non bank maksimal 4 (empat) lembaga, dalam

hal ini khusus untuk ketua DPS BNI Syariah K.h. Ma’ruf Amin

merangkap jabatan lebih dari 4 (empat) lembaga.

Anggota DPS tidak memanfaatkan BNI Syariah untuk

kepentingan pribadi, keluarga dan/atau pihak lain yang

mengurangi aset dan mengurangi keuntungan BNI Syariah.

Anggota DPS tidak mengambil dan/atau menerima

keuntungan pribadi dari BNI Syariah selain remunerasi dan

fasilitas lainnya yang telah ditetapkan oleh Direksi.

DPS Transparency

All members of the Sharia Supervisory Board have revealed

their dual position as a board member of other Islamic

financial institutions.

In the PBI Number 11/33/PBI/2009, DPS allowed dual

positions in Islamic Banking and non-banking institutions of

up to 4 institutions, in this case specifically for the Chairman

of DPS BNI Syariah, Kh Ma’ruf Amin served concurrently

with more than four institutions. Sharia Supervisory Board

Members have not taken advantage of the Bank for personal,

family and / or other parties to reduce the assets or reduce

profits of the Bank.

Sharia Supervisory Board Member has not taken and/

or received personal gain from the Bank other than

remuneration and other facilities established by the GMS.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Renumerasi dan Fasilitas Dewan Pengawas Syariah Remuneration and Sharia Supervisory Board Facilities

Remunerasi

Fasilitas lainnya (dinilai dalam ekivalen Rupiah)

A. yang dapat dimiliki

B. yang tidak dapat dimiliki

Total

2

2

111

0

0

111

Tipe Remunerasi dan FasilitasJumlah diterima dalam 1 tahun *

Jumlah Dalam jutaan RupiahType of Remuneration and Benefits

amount received in 1 year *)

Number of People In millions Rupiah

Remuneration

Other facilities (assessed in equivalent Rupiahs)

A. which could be owned

B. that cannot be owned

Total

*) Perhitungan sejak tanggal 19 Juni 2010

*) The calculation since June 19, 2010

Page 102: Annual Report BNI Syariah 2010

100

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

BNI Syariah memiliki komitmen untuk menjalankan

kegiatan operasional perbankan sesuai ketentuan syariah

sebagaimana yang diatur dalam Fatwa DSN MuI.

Produk baru yang diterbitkan oleh BNI Syariah baik terkait

pembiayaan, penghimpunan dana maupun pelayanan jasa,

senantiasa mempedomani Fatwa DSN MuI.

Produk baru yang akan diterbitkan, terlebih dahulu

dimintakan opini DPS terhadap kesesuaian syariah atas skim

maupun prosedur terkait dengan produk baru, selanjutnya

dimintakan izin pelaksanannya pada Bank Indonesia.

Demikian pula halnya ketika terjadi pengembangan produk,

maka terlebih dahulu dimintakan pendapat DPS agar tidak

terjadi pelanggaran syariah dalam pelaksanaannya.

DPS secara berkala melakukan review terhadap produk

dan kegiatan operasional BNI Syariah, untuk memastikan

pemenuhan prinsip syariah dan selanjutnya hasil review

tersebut disampaikan pada Direksi, Dewan Komisaris dan

Bank Indonesia.

BNI Syariah has a commitment to conduct banking

operations in accordance with sharia principles as stipulated

in DSN MuI Fatwa.

New products issued by BNI Syariah, both related to

financing, fund raising and service provision, refer to the DSN

MuI fatwa.

New products to be issued, an opinion of the

appropriateness of sharia top DPS scheme and procedures

related to new products is first requested, then permission

of its implementation is requested from Bank Indonesia.

Similarly, when there is product development, the opinion

of the DPS is sought in advance to avoid abuses in the

implementation of sharia.

DPS periodically conducts reviews of products and

operations of BNI Syariah, to ensure compliance with Islamic

principles and the subsequent results of the review are

submitted to the Board of Directors, Board of Commissioners

and Bank Indonesia.

Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Sharia Implementation in Fund Raising and Disbursement Activities and also Services

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Page 103: Annual Report BNI Syariah 2010

101

2010 Annual Report BNI Syariah

Penanganan Benturan Kepentingan Handling Conflicts of Interest

Sebagai langkah preventif dalam penanganan benturan

kepentingan BNI Syariah telah mempunyai aturan mengenai

hal tersebut dalam Kode etik Insan BNI Syariah, yaitu pada

butir 5 dan 6, sebagai berikut:

Butir 5: Menghindari benturan kepentingan, dengan tidak

melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Melakukan transaksi, kontrak maupun investasi dengan

mitra kerja, nasabah atau rekanan yang mempunyai

keterkaitan bisnis dengan BNI Syariah baik secara

langsung maupun tidak langsung yang bertujuan untuk

memberi keuntungan bagi insan BNI Syariah dan atau

merugikan kepentingan BNI Syariah dan atau dapat

mempengaruhi pengambilan keputusan terkait dengan

jabatannya.

b. Memberikan kontrak atau pekerjaan atau informasi yang

terkait dengan kontrak kepada pihak lain tanpa melalui

prosedur yang berlaku di BNI Syariah.

c. Mengambil keuntungan dengan menggunakan aset

BNI Syariah, jabatan dan informasi yang seharusnya

merupakan keuntungan BNI Syariah.

d. Bertindak selaku perantara bagi pihak lain untuk

mendapatkan pekerjaan, proyek atau fasilitas dari BNI

Syariah yang merugikan bila merangkap jabatan sebagai:

• PengurusFungsionarisPartaiPolitik;

• PejabatUmummeliputiNotaris/PPAT;

• PejabatEksekutifmeliputiKepalaDaerah,KepalaDesa;

• PejabatLegistatifmeliputiDPD,DPRatauDPRD;

• PejabatYudikatifmeliputiHakimAdHoc;

• Pejabatpadajabatanlainyangmensyaratkantidak

adanya rangkap jabatan.

• PengurusOrganisasiMasabekerjauntukkepentingan

mitra kerja atau nasabah yang akan atau sedang

melakukan kontrak dengan BNI Syariah antara lain

sebagai konsultan kecuali mendapat penugasan dari

BNI Syariah

• Memegangjabatanpadalembaga-lembagaatau

institusi lain dalam bentuk apapun yang dapat

mempengaruhi tugas dan kewajibannya di BNI

Syariah kecuali telah mendapat persetujuan dari

Direksi.

As a preventive step in the handling of conflicts of interest,

BNI Syariah already has rules in the ethic Code of BNI Syariah:

Item 5: Avoiding conflicts of interest, by avoiding things as follows:

a. Transactions, or investment contracts with partners,

customers or partners who have a business relationship

with BNI Syariah, either directly or indirectly in order to

provide benefits for insan BNI Syariah and BNI Syariah or

are detrimental to the interests and / or can influence

decisions related to tenure.

b. Providing contracts or a job or information related to the

contract to another party without going through the

procedures in force in BNI Syariah.

c. Taking advantage of the assets of BNI Syariah, titles and

information that would be advantageous to BNI Syariah.

d. Acting as intermediaries for other parties to secure a job,

project or facility from BNI Syariah “concurrent position” as:

• ExecutivePoliticalpartyfunctionaries;

• PublicOfficialsincludeNotary/PPAT;

• RegionalChiefExecutiveOfficersincluding,Headof

theVillage;

• LegislativeofficialsincludingCouncil,theParliament

ortheParliament;

• JudiciaryofficialscoveringAdHocpositions;

• Officialsatotherpositionsthatrequirenodouble

post.

• TheOrganizationCommitteeworksfortheinterests

of partners or customers who will or are carrying

out contracts with BNI Syariah, among others, as a

consultant, unless on assignment with BNI Syariah

• Holdingpositionsininstitutionsorotherinstitutions

of any kind in a manner than can affect their duties

and obligations in BNI Syariah, unless approved by the

Board of Directors.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Page 104: Annual Report BNI Syariah 2010

102

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Butir 6: Tidak melakukan penyuapan atau menerima dan/atau

memberi imbalan dan cinderamata (Risywah), dengan tidak

melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Menerima imbalan secara langsung maupun tidak

langsung dalam bentuk apapun dari pihak manapun

yangterkaitdengantugasdantanggungjawab;

b. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun

dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan

pribadi,golonganataupihaklain;

c. Memberikan, menjanjikan atau menawarkan secara

langsung atau tidak langsung hadiah dalam bentuk

apapun kepada pegawai negeri atau penyelenggara

negara secara pribadi dengan tujuan agar instasi tersebut

melakukantransaksidenganBNISyariah;

d. Memberikan hadiah, perjamuan atau fasilitas lain

(misalnya tiket, penginapan dan sebagainya) kepada

mitra kerja, rekan kerja, dan nasabah diluar kebijakan

yang ditetapkan BNI Syariah.

Adapun pengecualian atas larangan pada butir 6 Kode etik

Insan BNI Syariah adalah sebagai berikut:

• Penerimaanataupemberianbarang-barangpromosi

seperti agenda, kalender maupun trofi dengan

mencantumkanlogoBNISyariah;

• Penerimaanjamuandan/atauentertainment dari mitra

kerja dan nasabah jika acara tersebut terkait dengan

bisnis BNI Syariah serta dihadiri oleh mitra kerja dan

nasabahdenganbiayayangwajar;

• Sepanjangdiperbolehkanatautidakdilarangoleh

ketentuan yang mengatur mengenai tindak pidana

korupsi.

Selama periode Juni sampai dengan Desember 2010 tidak

terdapat transaksi benturan kepentingan di BNI Syariah.

Item 6: No bribery, and accepting and/or giving rewards and

souvenirs (Risywah) from anyone at BNI Syariah, is prohibited:

a. Receiving benefits directly or indirectly, in any form from

anypartyrelatedtotheirdutiesandresponsibilities;

b. Imposing unauthorized levis in any form in performing

theirdutiesforpersonal,grouporpartybenefit;

c. Give, promise or offer directly or indirectly any gift in any

form to civil servants or state officials privately with the

aim that these would facilitate conducting transactions

withBNISyariah;

d. Giving gifts, banquets or other facilities (such as tickets,

lodging, etc.) to partners, colleagues, and customers

outside the established policies of BNI Syariah.

The exceptions to the prohibition in paragraph 6 of the

ethical Principles of Insan BNI Syariah is as follows:

• Receiptordeliveryofpromotionalitemssuchasagendas,

calendarsandtrophiesincludingthelogoofBNISyariah;

• Receptionofentertainmentand/orentertainmentfrom

business partners and customers if the event associated

with BNI Syariah business and attended by partners and

customersatareasonablecost;

• Aslongasallowedornotprohibitedbythoseprovisions

subject to the criminal laws governing corruption.

During the period from June until December 2010 there was

no conflict of interest in BNI Syariah.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Page 105: Annual Report BNI Syariah 2010

103

2010 Annual Report BNI Syariah

unit kepatuhan yang terdapat pada Divisi hukum, Kepatuhan

dan Kesekretariatan dibentuk sebagai bagian dari strategi

GCG BNI Syariah, sekaligus memenuhi ketentuan Peraturan

Bank Indonesia.

Fungsi pokok unit Kepatuhan adalah untuk memastikan

kepatuhan pada setiap unit terhadap kebijakan dan prosedur

perusahaan;memastikanpelaksanaanaktivitasusahayang

wajar;memastikankepatuhankegiatanoperasionaldisetiap

divisi/unit/kantor cabang melalui Quality Assurance (QA) di

bawah supervisi Divisi Audit Internal, serta penerapan prinsip

Anti Pencucian uang dan Terorisme sebagai bagian dari

upaya BNI Syariah dalam mengantisipasi pencucian uang.

Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, unit Kepatuhan

telah melakukan uji kepatuhan atas setiap rancangan

kebijakan, sistem dan prosedur melalui proses validasi

serta melakukan uji kepatuhan atas setiap persetujuan

pembiayaan serta pengadaan barang dan jasa yang menjadi

kewenangan Direksi. Terhadap persetujuan pembiayaan

serta pengadaan barang dan jasa di bawah nominal tertentu,

uji kepatuhan dilaksanakan oleh unit yang bersangkutan

dengan menggunakan checklist yang dikembangkan oleh

unit Kepatuhan.

Sealin itu, unit Kepatuhan juga menyampaikan informasi

terkait peraturan baru yang berkaitan dengan kegiatan usaha

BNI Syariah kepada divisi/unit terkait.

unit Kepatuhan juga bertanggung jawab atas penerapan

Anti Pencucian uang dan Pendanaan Terorisme, yang

saat ini melalui sistem iCoNS mengidentifikasi transaksi

keuangan mencurigakan, mendeteksi transaksi keuangan

tunai dalam jumlah tertentu, serta sebuah alert system

untuk mengidentifikasi calon nasabah yang dianggap

mempunyai risiko tinggi, calon nasabah yang berasal dari

negara yang tergolong sebagai negara berisiko tinggi, serta

mengidentifikasi bisnis berisiko tinggi yang kemungkinan

digunakan dalam aktivitas pencucian uang maupun

pembiayaan teroris.

untuk meningkatkan tingkat pemahaman atas penerapan

anti pencucian uang dan pendanaan terorisme, maka

dilakukan pelatihan terhadap pegawai mengenai Anti

Pencucian uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme,

yang saat ini diutamakan untuk pegawai baru.

Compliance functions contained in the legal Division and

Secretariat were established as part of BNI Syariah GCG

strategy, as well as complying with Bank Indonesia.

The compliance principal function is to ensure compliance

byeveryunitwiththeCompany’spoliciesandprocedures;

ensuring proper execution of business activities, ensuring

compliance with operational activities in each division / unit

/ branch office through the Quality Assurance (QA) under the

supervision of the Special Audit Division, and the application

of the Anti-Money laundering and Terrorism principle as

part of an effort to BNI Syariah in anticipation of money

laundering.

In carrying out its responsibilities, the Compliance unit of the

legal Division and Secretariat has conducted tests on each

draft policy compliance, systems and procedures through a

validation process and tested compliance with the approval

of each financing and procurement of goods and services

through the authority of the Board of Directors. Against

the approval of financing and procurement of goods and

services under certain nominal conditions, the compliance

test is conducted by the units concerned with using the

checklist developed by the Compliance unit of the legal

Division and Secretariat.

Relevant information of new regulations relating to the

business activities of BNI Syariah to the Division/unit

concerned is available.

The compliance function is also responsible for the

implementation of Anti Money laundering and Financing

of Terrorism, which currently through the iCoNS system

identifies suspicious financial transactions, cash financial

transactions to detect a certain amount, and an alert system

to identify potential customers who are considered high

risk, prospective customers coming from countries that are

categorized as high risk countries, and identifying high-risk

business that may be used in money laundering activities

and terrorist financing.

To increase the level of understanding of the application

of anti-money laundering and terrorism financing, the

compliance unit of the legal Division and Secretariat, in

collaboration with the human Resources Division provides

training to employees regarding the Anti Money laundering

and Terrorism Financing Prevention, which are currently

prescribed for new employees.

Penerapan Fungsi Kepatuhan Implementation of the Compliance Function

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Page 106: Annual Report BNI Syariah 2010

104

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Dalam rangka memantau kepatuhan BNI Syariah, Direktur

Kepatuhan dan Penunjuang telah menyampaikan laporan

Kepatuhan setiap bulan kepada Direktur utama dengan

tembusan kepada Dewan Komisaris dan Divisi Audit Internal,

serta laporan semesteran tentang tugas dan tanggung jawab

Direktur Kepatuhan dan Penunjang yang untuk pertama

kalinya disampaikan pada bulan Januari 2011 kepada Bank

Indonesia.

Dalam laporan Kepatuhan semester 2 (dua) yang

disampaikan kepada Bank Indonesia, tercermin bahwa BNI

Syariah selama periode Juni sampai dengan Desember 2010

memenuhi ketentuan pemenuhan GwM Rupiah rata-rata di

atas 5% (lima persen), GwM valas rata-rata di atas 1% (satu

persen), CAR di atas 8 % (delapan persen), Posisi Devisa Netto

(NoP) di bawah 20% (dua puluh persen), NPF netto di bawah

5% (lima persen).

In order to monitor compliance with BNI Syariah, the

Compliance and Supporting Director has submitted

compliance reports every month to the President Director,

with copies to the Board of Commissioners and the Division

of Internal Audit, as well as a semi-annual report on the

role and responsibilities of the Compliance and Supporting

Director for the first time submitted to the Bank Indonesia in

January 2011.

In Compliance Report semester 2 (two) delivered to Bank

Indonesia, BNI Syariah reflected that during the period of

June to December 2010 compliance with the provisions of

the GwM Rupiah averaged above 5%, the average foreign

exchange reserves were over 1% (one percent), CAR above

8% (eight percent), net open position (NoP) below 20%

(twenty percent), NPF net below 5% (five percent).

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia nomor 1/6/

PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan

Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan

Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank umum, BNI

Syariah telah membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)

yang disebut Divisi Audit Internal (DAI).

Pemimpin DAI bertanggung jawab langsung kepada Direktur

utama dan memiliki jalur komunikasi langsung dengan

Dewan Komisaris. Divisi Audit Internal dalam menjalankan

fungsinya sesuai dengan Piagam Audit yang ditetapkan

Direksi dan Dewan Komisaris. Piagam Audit (Internal Audit

Charter) telah menjadi pedoman dasar yang mengatur

tentang kedudukan, wewenang dan tanggung jawab,

serta metode kerja dan pelaporan DAI dalam menjalankan

tugasnya mewujudkan sistem pengawasan intern BNI

Syariah. Piagam Audit Internal terbit pada tanggal 10 Agustus

2010 dengan kerangka garis besar yang mencakup :

a. Visi dan Misi DAI

b. Tujuan dan Ruang lingkup Kegiatan DAI

c. Struktur dan Kedudukan DAI

d. Tugas dan Tanggung Jawab DAI

e. wewenang DAI

f. Kode etik

g. Pelaporan dan Dokumentasi

h. Perlindungan hukum

In accordance with Bank Indonesia Regulation.1/6/

PBI/1999 dated 20 September 1999 on the Assignment of a

Compliance Director and the Application of Internal Audit

Function Standards for a Commercial Bank, BNI Syariah has

established Internal Audit Group (IAG), which is called the

Internal Audit Division (DAI), formed since the early formation

of BNI Syariah.

DAI leaders are directly responsible to the Managing Director

and have a direct line of communications with the Board of

Commissioners. DAI carries out its functions in accordance

with the Audit Charter which established the Board of

Directors and Board of Commissioners. The Audit Charter

(Internal Audit Charter) has become the basic guideline

governing the status, authority and responsibility, and

working methods and reporting of DAI in carrying out its

duties to realize the internal control system of BNI Syariah.

Internal Audit Charter was published on August 10, 2010

with a skeleton outline includes:

a. Vision and Mission DAI

b. objectives and Scope of Activities DAI

c. Structure and Position of DAI

d. Duties and Responsibilities DAI

e. DAI Authority

f. Code of Conduct

g. Reporting and Documentation

h. legal Protection

Penerapan Fungsi Audit Intern Implementation of Internal Audit Function

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Page 107: Annual Report BNI Syariah 2010

105

2010 Annual Report BNI Syariah

Sesuai dengan Piagam Audit tersebut, fungsi dan tugas DAI

sebagai berikut :

• MenyusunRencanaAuditdanKonsultasiperiodik

• MelaksanakankegiatanAuditdanKonsultasisesuai

dengan Rencana Audit dan Konsultasi

• MelaporkanrealisasiRencanaAuditdanKonsultasi

Tahunan setiap semester kepada Direktur utama dan

Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur

yang membawahi Kepatuhan

• Membuatlaporanhasilauditdanmenyampaikanlaporan

tersebut kepada Direktur utama dan Dewan Komisaris

dengan tembusan kepada Direktur yang membawahi

Kepatuhan.

• Menyampaikanlaporanhasilaudityangterkaitdengan

pemenuhan Prinsip Syariah kepada Dewan Pengawas

Syariah.

• MemberikanjasakonsultasikepadapihakinternBNI

Syariah untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan

terhadap internal control, governance process dan risk

management.

• Melakukanauditinvestigasidan/atauauditforensik

apabila diperlukan atau jika terjadi dugaan kecurangan

dan penyalahgunaan wewenang.

• Melaksanakanpemantauantindaklanjutauditdan

melaporkan kepada Direktur utama dan Dewan Komisaris

setiap triwulan.

• Melaporkansegerasetiaptemuanaudityang

diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha

bank kepada Direktur utama dan Dewan Komisaris.

• MenyiapkanLaporanPelaksanaandanPokok-pokokHasil

Audit dan menyampaikan kepada Bank Indonesia melalui

Direksi.

• MengajukanAnggaranTahunanuntuktahunyang

berikutnya dan melaporkan realisasinya kepada Direktur

utama dan Dewan Komisaris setiap semester dengan

tembusan kepada Direktur yang membawahi Kepatuhan.

• Menyusunkebijakandanprosedurtertulissebagai

pedoman bagi Auditor Intern dalam melaksanakan

tugasnya.

• Menyusunprogramuntukmengevaluasidanpenjaminan

mutu kegiatan audit yang dilakukan.

• Melaksanakanpendidikansecaraberkelanjutanbagi

segenap Auditor sesuai dengan kompetensi yang

dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas auditor.

• BekerjasamadenganKomiteAuditdalammelaksanakan

fungsi audit internal dan pelaksanaan audit eksternal.

Dalam menjalankan tugasnya DAI menjunjung tinggi kode

etik profesi yaitu :

1. Memiliki Integritas

a. Jujur, bertanggung jawab dan bekerja secara

profesional sesuai dengan kompetensi

b. Tidak melakukan tindakan yang dapat merusak

kredibilitas DAI dan profesi internal audit.

c. Mendukung tujuan BNI Syariah dan DAI

In accordance with the Charter of the Audit, DAI functions

and duties as follows:

• DeveloptheAuditPlanandperiodicconsultations

• Conductingauditsandconsultationinaccordancewith

the Audit Plan and Consultation

• ReporttherealizationoftheAuditPlanandAnnual

Consultation of each semester to the Managing Director

and Board of Commissioners with a copy to the Director

in charge of Compliance

• MakeanauditreportandsubmitthereporttotheCEO

and Board of Commissioners with a copy to the Director

in charge of Compliance.

• Deliveringtheauditreportrelatingtocompliancewith

Sharia principles to the Sharia Supervisory Board.

• ProvideinternalconsultingservicestotheBNISyariah

Bank to add value and improve the internal control,

governance and risk management process.

• Conductinganauditinvestigationand/orforensicaudit

if necessary or if there is alleged fraud and abuse of

authority.

• Implementmonitoringandfollow-upauditreporttothe

Ceo and the Board of Commissioners of each quarter.

• Reportimmediatelyanyauditfindingsareexpectedto

disrupt the survival of a bank to the President Director

and Board of Commissioners.

• PreparingreportsandthePrinciplesofImplementation

of Audit Results and submitted to Bank Indonesia by the

Board of Directors.

• SubmittheAnnualBudgetfornextyearandreport

its realization to the President Director and Board of

Commissioners of each semester, with copies to the

Director in charge of Compliance.

• Developwrittenpoliciesandproceduresasguidelinesfor

Internal Auditors in performing their duties.

• Developprogramstoevaluateandauditquality

assurance activities are carried out.

• CarryouteducationonanongoingbasisforallAuditors

in accordance with the competencies needed to improve

the quality of auditors.

• CollaboratewiththeAuditCommitteeincarryingoutthe

internal audit function and external audit.

In carrying out its duties DAI with a highly professional code

of ethics, namely:

1. hold to Integrity

a. honest, responsible and professional work in

accordance with the competencies

b. Take no action that could damage the credibility of

the DAI and the internal audit profession.

c. Support the objectives of BNI Syariah and DAI

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Page 108: Annual Report BNI Syariah 2010

106

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Penerapan Fungsi Audit Ekstern Implementation of External Audit Function

Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai

Pengganti Rapat umum Pemegang Saham luar Biasa

tanggal 19 Juni 2010 telah ditunjuk Kantor Akuntan Publik

Purwantono, Suherman dan Surja (a member firm of ernst

& Young Global limited) sebagai auditor independen

untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan BNI

Syariah tahun buku 2010. Kantor Akuntan Publik tersebut

merupakan KAP yang telah terdaftar di Bank Indonesia.

Based on the GMS circular dated 19 June 2010 has been

designated CPA firm Purwantono, Suherman and Surya

(a member firm of ernst & Young Global limited) as

an independent auditor conducts an audit of financial

statements of BNI Syariah fiscal year 2010, the firm is a firm

that has been registered with Bank Indonesia.

2. Bersifat Independen dan objektif

a. Tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat

menimbulkan konflik kepentingan

b. Tidak menerima apapun yang berdampak terhadap

professional judgment

c. Mengungkapkan semua fakta yang diketahui dan

membuat pengungkapan sesuai dengan ketentuan

3. Menjaga Kerahasian

a. Menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam

pelaksanaan tugas

b. Tidak menggunakan informasi untuk kepentingan

siapapun dan/atau dengan cara apapun yang akan

bertentangan dengan hukum dan/atau ketentuan

organisasi

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

2. Independent and objective nature

a. Not engage in activities that could create conflicts of

interest

b. Not receiving any influence on professional

judgments

c. Disclose all known facts and make disclosures in

accordance with the provisions of

3. Maintain Confidentiality

a. Maintain confidentiality of information obtained in

performance of duties

b. Do not use the information for the benefit of anyone

and/or in any way that would be contrary to law and/

or organizational requirements

Page 109: Annual Report BNI Syariah 2010

107

2010 Annual Report BNI Syariah

Batas Maksimum Penyaluran Dana Financing Limit

BNI Syariah telah memiliki kebijakan dan prosedur untuk

menjaga penerapan prinsip kehati-hatian dalam rangka

penyediaan dana dengan mengacu pada Batas Maksimum

Penyediaan Dana yang diatur dalam Kebijakan Pembiayaan

Bank (KPB) yang akan di-review setiap tahun sekali.

Penyediaan dana kepada pihak terkait wajib mendapat

persetujuan Dewan Komisaris. Keputusan penyediaan

dana kepada pihak terkait diputuskan secara independen

tanpa intervensi pihak manapun dan mengedepankan

kelayakan calon nasabah sebagai pihak terkait. Penyediaan

dana kepada Pihak terkait tersebut selalu berdasarkan

kemampuan permodalan BNI Syariah dan mengacu pada

Peraturan Bank Indonesia nomor 7/13/PBI/2005 tentang

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Syariah serta

memperhatikan diversifikasi portofolio.

Terhadap pihak terkait yang telah menerima penyaluran

dana telah dilakukan pendataan dan didokumentasikan

dalam daftar rincian pihak terkait yang selalu dilakukan

review secara berkala. Kegiatan penatausahaan tersebut juga

terkait dengan tertib administrasi agar pelaporan berkala

kepada Bank Indonesia berupa laporan Bulanan Bank umum

Syariah (lBBuS) dan laporan Daftar Rincian Pihak Terkait

setiap semester terlaksana tepat waktu.

Pelaporan Batas Maksimum Pemberian Dana (BMPD) kepada

Bank Indonesia, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank

Indonesia nomor 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum

Pemberian Kredit (BMPK) telah disampaikan pada Bank

Indonesia pada Januari 2011.

Selama periode berjalan Juni sampai dengan Desember

2010, BNI Syariah belum pernah melanggar ketentuan BMPK.

BNI Syariah has policies and procedures to safeguard the

application of the precautionary principle in the provision

of funds by reference to limit Provision of Funds set forth

in Bank Financing Policy (KPB), which will be reviewed once

every year.

Provision of funds to related parties must obtain the approval

of the Board of Commissioners, the decision of the provision

of funds to related parties decided independently without

intervention of any party and forward the feasibility of

prospective customers as stakeholders. Provision of funds

to related parties are always based on the ability of capital

of the Bank Indonesia Regulation No.. 7/13/PBI/2005

concerning the Minimum Capital Islamic Bank as well as

attention to portfolio diversification.

To related parties which have been receiving the funds

and have performed data collection and documented in a

detailed list its periodic reviews. Administration activities are

also associated with the orderly administration for regular

reporting to Bank Indonesia in the form of Monthly Reports

of Islamic Banks (lBBuS) and Consolidated list of Related

Parties The details of each semester done on time.

Reporting of legal lending limits (BMPK) to Bank Indonesia,

as provided for in Regulation No.7/3/PBI/2005 on legal

lending limits (BMPK) was submitted to Bank Indonesia in

January 2011.

During the period June to December 2010, BNI Syariah has

not once violated the provisions of the BMPK.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Pihak Terkait 27 1,227

Penyediaan DanaJumlah

Nasabah Dalam jutaan RupiahProvision of Funds

Total

Customer In millions Rupiah

Related Party

Page 110: Annual Report BNI Syariah 2010

108

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Transparancy on Financial and Non Financial Conditions

BNI Syariah sebagai lembaga keuangan syariah yang

mengemban kepercayaan masyarakat, terus berupaya

memberikan informasi yang relevan dan akurat tentang

kondisi keuangan dan non keuangan kepada para pemangku

kepentingan.

Selama periode Juni sampai dengan Desember 2010,

transparansi kondisi keuangan dan non keuangan telah

diwujudkan dengan bentuk kegiatan sebagai berikut :

a. Transparansi Kondisi keuangan :

1. BNI Syariah telah menyampaikan laporan keuangan

secara tepat waktu.

2. Mengumumkan laporan Keuangan Publikasi

Triwulanan bulan Juni 2010 dan September 2010

pada surat kabar Investor Daily tanggal 28-29

Agustus dan 27-28 November 2010.

3. Menyampaikan laporan Consolidated Financial

Statement (CFS) kepada Bank Indonesia dan

selanjutnya dimuat dalam homepage Bank Indonesia.

b. Transparansi non keuangan :

1. Produk :

BNI Syariah telah melaksanakan transparansi

informasi produk melalui media cetak seperti leaflet/

brosur/spanduk promosi dan media elektronik seperti

iklan di stasiun TV, Radio dan Internet, dan dalam

waktu dekat akan didukung dengan kemudahan

akses website BNI Syariah.

Penggunaan data pribadi nasabah untuk kegiatan

usaha terlebih dahulu mendapat persetujuan dari

nasabah dan memenuhi tata cara ketentuan yang

berlaku.

2. Pengaduan Nasabah dan Mediasi Perbankan

Pengaduan Nasabah pada BNI Syariah dapat

dilakukan melalui kantor cabang/kantor pusat

dan website, yang dikelola oleh Divisi Jaringan dan

layanan, sedangkan mediasi perbankan ditangani

oleh Divisi hukum, Kepatuhan dan Kesekretariatan.

Setiap pengaduan Nasabah akan ditangani sesegera

mungkin dan ditangani dengan baik sesuai tata

cara dan prosedur mengenai pengaduan nasabah.

Prosedur Pengaduan Nasabah dan mediasi perbankan

akan dituangkan secara tertulis.

3. Pelaporan internal

Pelaporan internal telah berjalan cukup baik,

otomatisasi terhadap pelaporan internal sedang

disiapkan secara bertahap, dengan menggunakan

sumber daya manusia dan Information Technology

Security System yang memadai.

BNI Syariah as an Islamic financial institution which carries

out public confidence, continues to provide relevant and

accurate information about financials and non financial

conditions to the parties that have interests with BNI Syariah

(stakeholders).

During the period from June to December 2010, the

transparency of financial and non financial condition has

been realized with the form of activities as follows:

a. Transparency of Financial Condition:

1. BNI Syariah has submitted financial statements in a

timely manner.

2. Announces Quarterly Published Financial Statements

for June 2010 and September 2010 in the Investor

Daily newspaper, reported on August 28 to 29 and 27

to 28 November 2010.

3. File a Report Consolidated Financial Statement (CFS)

at Bank Indonesia and subsequently published in the

homepage of BI.

b. Transparency of Non-Financials:

1. Product:

BNI Syariah implements transparency of product

information through print media such as leaflets/

brochures/promotional banners and electronic media

such as advertising on TV stations, radio and the Internet,

in the near future supported by easy access to the

website of BNI Syariah.

use of Personal Customer Data for business activities

requires prior approval from the customer and meets

applicable ordinance provisions.

2. Customer Complaints and Mediation Banking

Customer Complaint on BNI Syariah can be done through

a branch office / head office and website, which is

managed by the Network and Services Division, while the

banking mediation is handled by the legal Division and

Secretariat. Any Customer complaints will be handled

as soon as possible and handled properly according

to the ordinances and procedures regarding customer

complaints. Customer Complaints Procedure and banking

mediation will be set forth in writing.

3. Internal Reporting

Internalreportinghasbeenprogressingsatisfactorily;

automation of internal reporting is being prepared in

stages, using human resources and properly-secured IT

systems.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Page 111: Annual Report BNI Syariah 2010

109

2010 Annual Report BNI Syariah

Telah Selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)

Dalam proses persidangan

Jumlah

5

3

8

-

-

-

Permasalahan HukumLegal Case

JumlahTotal

PerdataCivil

PidanaCriminal

A judgment handed down (permanent legal force)

In the process of trial

Total

4. Pelaporan GCG

BNI Syariah sebagai Bank umum Syariah baru

pertama kali akan melaporkan GCG pada tahun

2011.

5. Penyimpangan Internal (Internal Fraud)

Selama BNI Syariah beroperasi sejak bulan Juni

sampai dengan Desember 2010, tidak terdapat

peristiwa penyimpangan/kecurangan baik yang

dilakukan oleh Dewan komisaris, Direksi, pegawai

tetap, dan/atau pegawai tidak tetap (honorer dan

outsourcing) yang mempengaruhi kondisi keuangan

BNI Syariah secara signifikan sebagaimana diatur

dalam Surat edaran Bank Indonesia nomor 12/13/

DPbS tanggal 30 April 2010.

4. GCG Reporting

As a new Islamic Bank, BNI Syariah will report its GCG for

the first time in 2011.

5. Internal deviation (Internal Fraud)

From June to December 2010, there were no irregular

events / fraud, whether committed by the Board of

Commissioners, Directors, employees, and/or temporary

employees (contract and outsourcing) that might affect

BNI Syariah’s financial condition as stipulated in SeBI

Number 12/13/DPbS April 30, 2010.

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Page 112: Annual Report BNI Syariah 2010

110

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

6. Pendapatan Non halal dan Penggunaannya

BNI Syariah dalam operasionalnya selama periode Juni

sampai dengan Desember 2010 telah memperoleh

pendapatan non halal yang berasal dari late charge

dan denda dari pengguna iB hasanah Card, atas

perolehan pendapatan non halal ini tidak dibuku

sebagai pendapatan, namun langsung disalurkan

pada unit Pengelola Zakat (uPZ) Bank BNI Syariah,

yang digunakan untuk kepentingan sosial.

7. Penyaluran Dana untuk Kegiatan Sosial

Sesuai dengan misi BNI Syariah berkomitmen

untuk selalu memberikan kontribusi positif kepada

masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan,

maka selama periode Juni sampai dengan

Desember 2010 BNI Syariah telah melakukan

kegiatan sosial berikut :

6. Revenue and utilization of Non halal

In its operation during the period from June to

December 2010 BNI Syariah has obtained non-halal

income derived from late charges and penalties from

users of the hasanah Card. Any non-halal revenue

is not booked as a revenue but directly channelled

to the Zakat Management unit (uPZ ) of BNI Syariah,

where it is used for social purposes.

7. Distribution of Funds for Social work

In accordance with the mission of BNI Syariah to

be committed to providing a positive contribution

to society and care about the environment, then

during the period from June until December 2010

BNI Syariah has been carrying out social activities as

follows:

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Jumlah Fraud

Telah Diselesaikan

Dalam Proses Penyelesaian di Internal Bank

Belum diupayakan penyelesaiannya

Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Nihil

Internal Fraud dalam 1 tahunInternal Fraud in 1 year

Komisaris & DireksiBOC & BOD

Pegawai TetapFixed Employee

Pegawai Tdk TetapContract Employee

Jumlah Kasus yang dilakukan olehNumber of cases conducted by

Th.Sblnyayear Before

Th.Sblnyayear Before

Th.Sblnyayear Before

Th.brjlnyear After

Th.brjlnyear After

Th.brjlnyear After

Total Fraud

Has Completed

In the Settlement Process in Internal Bank A

Not yet attempted solution

Have been followed up through the legal process

Page 113: Annual Report BNI Syariah 2010

111

2010 Annual Report BNI Syariah

Pemberian bantuan berupa buku-buku kepada anak-anak dhuafa di BekasiPemberian bantuan berupa buku-buku kepada anak-anak dhuafa di Bekasi

Bazar Ramadhan, pelaksanaan bazar sembako murah dengan sistem subsidi dari BNI Syariah yang ditujukan kepada para dhuafa dengan harga per paket Rp 20 ribu (subsidi Rp 30 ribu). Pemberian santunan kepada kaum dhuafa senilai Rp100 juta yang disalurkan melalui 27 kantor cabang BNI Syariah di seluruh wilayah Indonesia.bazar sembako murah dengan sistem subsidi dari BNI Syariah yang ditujukan kepada para dhuafa dengan harga per paket Rp 20 ribu (subsidi Rp 30 ribu). Pemberian santunan kepada kaum dhuafa senilai Rp100 juta yang disalurkan melalui 27 kantor cabang BNI Syariah di seluruh wilayah Indonesia.

Sekolah Tunas Mulia Bantar Gebang BekasiSekolah Tunas Mulia Bantar Gebang Bekasi

Kaum dhuafa di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah (KCS) se-IndonesiaKaum dhuafa di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah (KCS) se-Indonesia

Jumlah buku +/- 17.000 buah

270 juta

1

2

NoNo

Nama KegiatanActivity

Pihak PenerimaRecipients

Jumlah Dana (Rp)Amount (Rp)

Pemberian santuan pada acara Halal Expo di Balai Kartini, JakartaPemberian santuan pada acara Halal Expo di Balai Kartini, Jakarta

Pemberian sumbangan korban bencana alam Gunung Merapi di yogyakarta bekerjasama dengan UPZ dan Kantor Cabang Syariah yogya, bantuan korban bencana Mentawai yang disalurkan melalui Kantor Cabang Syariah Padang, dan korban bencana Wasior yang disalurkan melalui Kantor Cabang Syariah Makassar (termasuk biaya publikasi) yang diberikan pada acara Family Gathering BNI Syariah tanggal 31 Oktober 2010.Pemberian sumbangan korban bencana alam Gunung Merapi di yogyakarta bekerjasama dengan UPZ dan Kantor Cabang Syariah yogya, bantuan korban bencana Mentawai yang disalurkan melalui Kantor Cabang Syariah Padang, dan korban bencana Wasior yang disalurkan melalui Kantor Cabang Syariah Makassar (termasuk biaya publikasi) yang diberikan pada acara Family Gathering BNI Syariah tanggal 31 Oktober 2010.

Pemberian sumbangan korban bencana alam Gunung Merapi bekerjasama dengan UPZ. Bantuan diserahkan melalui Kantor Cabang Syariah yogyaPemberian sumbangan korban bencana alam Gunung Merapi bekerjasama dengan UPZ. Bantuan diserahkan melalui Kantor Cabang Syariah yogya

Kaum dhuafaKaum dhuafa

Korban bencana alam Gunung Merapi yogya, Mentawai dan WasiorKorban bencana alam Gunung Merapi yogya, Mentawai dan Wasior

Korban Bencana Alam Gunung Merapi yogyaKorban Bencana Alam Gunung Merapi yogya

5,5 juta

64 juta

25 juta

3

4

5

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Page 114: Annual Report BNI Syariah 2010

112

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Sedangkan rasio gaji tertinggi dan gaji terendah di

BNI Syariah secara keseluruhan dapat diungkapkan

sebagai berikut :

The ratio of the highest salaries to the lowest salary in

BNI Syariah as a whole can be expressed as follows:

Keterangan :

• Gajiyangdimaksudyangditerimaperbulan.

• PegawaiadalahpegawaitetapBNISyariah.

Description:

• Salaryisearnedpermonth.

• EmployeelevelsrangefrompermanentemployeesofBNISyariahtoseniorBankexecutives.

8. Tingkat Kisaran Remunerasi dan Rasio Gaji

Kebijakan renumerasi dan fasilitas Dewan Komisaris,

Direksi dan DPS, berdasarkan perbandingan dan

pengelompokkan tingkat penghasilan adalah sebagai

berikut :

8. level Range of Remuneration and Salary Ratio

Remuneration policies and facilities of the Board of

Commissioners, Directors and DPS, based on the

comparison and grouping of income levels are as

follows:

*) Perhitungan sejak 19 Juni 2010

*) The calculation since June 19, 2010

Di atas Rp2 miliar

Di atas Rp1 miliar s/d Rp2 miliar

Di atas Rp. 500 Juta s/d Rp1 miliar

Rp. 500 Juta ke bawah

0

0

0

3

0

0

0

3

0

0

0

2

Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun *)Total Remunerationper person in 1 year *)

Jumlah Dewan Komisaris

Number of BOC

Jumlah DPS

Number of Sharia Supervisory Board

Jumlah Direksi

Number of BOD

Above Rp2 Billion

Above Rp1 billion to Rp2 Billion

Above Rp500 million to Rp1 Billion

Rp500 million to under

Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah

Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah

Rasio gaji anggota Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendah

Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi

Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai terendah

1

2

3

4

5

16.26

1.11

1.09

1.71

27.87

NoNo

KeteranganDescription

RasioRatio

Ratio of salaries of the highest and lowest

Ratio of salary of the highest and lowest BOD

Ratio of salary of the highest and lowest Commissioner

Ratio of the highest salaries of Directors and employees of the highest

The ratio of the highest salaries of Directors and employees of the lowest

Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance

Page 115: Annual Report BNI Syariah 2010

113

2010 Annual Report BNI Syariah

Gambaran Umum Pelaksanaan GCG BNI Syariah

Berdasarkan kertas kerja Self Assessment dan Ringkasan

Perhitungan Nilai Komposit Self Assesment, dapat

disimpulkan pelaksanaan GCG pada BNI Syariah telah

dilaksanakan dengan baik, sebagaimana pelaksanaan

masing-masing faktor sebagai berikut :

a. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan

Komisaris mendapatkan nilai peringkat 1 (satu) atau

sangat sesuai.

b. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

mendapatkan nilai peringkat 2 (dua) atau sesuai.

c. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite

mendapatkan nilai peringkat 1 (satu) atau sangat sesuai.

d. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan

Pengawas Syariah (DPS) mendapatkan nilai peringkat 1

(satu) atau sangat sesuai.

e. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan

Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta

Pelayanan Jasa BNI Syariah mendapatkan nilai peringkat 2

atau sesuai.

f. Penanganan Benturan Kepentingan mendapatkan nilai

peringkat 2 (dua) atau sesuai.

g. Penerapan Fungsi Kepatuhan mendapatkan nilai

peringkat 2 atau sesuai.

h. Penerapan Fungsi Audit Intern mendapatkan nilai

peringkat 2 (dua) atau sesuai.

k. Transparansi Kondisi BNI Syariah, laporan Good Corporate

Governance dan laporan Internal mendapat penilaian

dengan predikat 2 (dua) atau sesuai.

Nilai Komposit Dan Predikat Nilai

Berdasarkan self assessment terhadap 11 aspek pelaksanaan

GCG, setelah dilakukan perhitungan diperoleh nilai komposit

pada angka 1,625 (satu koma enam dua lima), dengan nilai

angka tersebut sesuai ketentuan yang ditetapkan Bank

Indonesia dikategorikan tergolong BAIK.

Overview of the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) at BNI Syariah

Based on the Self Assessment and Summary of Self

Assessment Composite Score Calculation working paper, it

can be concluded BNI Syariah GCG has been successfully

executed, as the implementation of each factor is as follows:

a. Implementation Roles and Responsibilities of the Board

of Commissioners each gets a value rating of 1 (one) or as

appropriate.

b. Implementation of Duties and Responsibilities of

Directors is awarded a total score of 2 (two) or as

appropriate.

c. Completion and Implementation of Committee Tasks

scored a rating of 1 (one) or very appropriate.

d. Implementation Roles and Responsibilities of the Sharia

Supervisory Board (DPS) based on the description above

is the ranking of 1 (one) or very appropriate.

e. Sharia Implementation in Activities of Deposits and Funds

Distribution Services and BNI Syariah based on the above

description: there are at rank 2 or appropriate.

f. handling Conflicts of Interest of Interest is 2 (two) or is

available.

g. Implementation of the Compliance Function based

on the description above: they are at rank 2 or as

appropriate.

h. Implementation of Internal Audit Function

Implementation of Internal Audit Function is 1 (one) or

very appropriate.

k. Transparency of BNI Syariah, Report Good Corporate

Governance and Internal Reports rating with the notation

2 (two) or appropriate.

Composite Value And Predicate Value

Based on self-assessment of 11 aspects of the GCG

implementation of the above, after the calculation of

composite values obtained on 1625 figures, with the value of

that number according to the provisions stipulated by Bank

Indonesia classified in a GooD Category.

Hasil Penilaian Self Assessment Self Assessment Results

Page 116: Annual Report BNI Syariah 2010

114

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Page 117: Annual Report BNI Syariah 2010

115

2010 Annual Report BNI Syariah

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

BNI Syariah secara tegas berkomitmen untuk menempatkan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai bagian dari operasional kegiatan usaha. Sepanjang tahun 2010, kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan BNI Syariah lebih banyak diwujudkan melalui aktivitas penyantunan, charity, dan kegiatan-kegiatan yang diwarnai oleh semangat beramal. hal ini ditujukan kepada masyarakat tidak mampu ataupun korban bencana alam.

BNI Syariah is strongly committed to prioritizing corporate social responsibility as a part of business operations. During 2010, CSR activities were implemented by giving helps, charity and other social activities. This is intended for less fortunate people or disaster victims.

Page 118: Annual Report BNI Syariah 2010

116

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Sebagai entitas yang sudah independen, BNI Syariah

berupaya untuk menyisihkan laba Perusahaan untuk kegiatan

sosial bersama-sama dengan dana ziswaf (zakat, infak,

shadaqah, dan wakaf) yang dikumpulkan oleh unit Pengelola

Zakat BNI Syariah. BNI Syariah telah menyalurkan dana dalam

bentuk bantuan tunai maupun non-tunai untuk masyarakat

di sekitar kantor-kantor BNI Syariah, korban letusan Gunung

Merapi, tsunami di Mentawai, dan gempa di wasior.

Bagi lembaga keuangan syariah, kepedulian sosial sangat

penting karena prinsip dasar Islam menekankan kasih sayang

dan perhatian bagi mereka yang kurang beruntung.

BNI Syariah memandang bahwa tanggung jawab sosial

perusahaan adalah suatu tugas dan tanggung jawab yang

luas yang di dalamnya termasuk kegiatan penyaluran zakat,

infak, shadaqah, dan wakaf dan yang dikumpulkan dari

pegawai BNI Syariah yang dermawan.

Kebijakan tanggung jawab sosial perusahaan BNI Syariah

pada tahun 2010 meliputi bidang-bidang berikut:

• Pengembanganmasyarakat

• Pemeliharaanmitrabisnis

• PengembanganPendidikan

• Perbaikankesehatan

• Dukunganuntukseni&budaya

• Keberlanjutanlingkungan,manajemen&pelestarian

As an independent entity, BNI Syariah uses both the

Company’s profit and ziswaf fund (zakat, infak and shadaqah

and wakaf ) collected by Zakat Management unit of BNI

Syariah. BNI Syariah have distributed helps in the form of cash

or non-cash for the victims of Mount Merapi erution, tsunami

in Mentawai, and earthquake in wasior.

For a Syariah-based financial institution this is particularly

important, as basic tenets of Islam emphasize compassion

and caring for the less fortunate.

BNI Syariah believes that corporate social responsibility is a

duty in which the distribution of ziswaf and collected from

generous BNI Syariah employees are included.

The CSR policy of BNI Syariah in 2010 includes some fields of

the following:

• Communitydevelopment

• Nurturingbusinesspartners

• Educationaldevelopment

• Healthimprovement

• Supportforart&culture

• Environmentalsustainability,management&preservation

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Page 119: Annual Report BNI Syariah 2010

117

2010 Annual Report BNI Syariah

Sebagai sebuah perusahaan yang berdasarkan kepada

prinsip Syariah, tanggung jawab sosial perusahaan di BNI

Syariah dipandang sebagai aspek penting dari keseluruhan

sikap BNI Syariah kepada masyarakat luas.

BNI Syariah secara tegas berkomitmen untuk menempatkan

tanggung jawab sosial perusahaan sebagai bagian dari

operasional kegiatan usaha.

Beberapa program tanggung jawab sosial perusahaan yang

telah dilaksanakan antara lain pemberdayaan ekonomi

masyarakat miskin yang bertujuan untuk meningkatkan

standar hidup dari mustahik (penerima zakat), sehingga

mereka dapat hidup sebagai muzakki (pembayar zakat).

Sebagai contoh, kegiatan pemberian bantuan dalam bentuk

17.000 buku yang dibagikan kepada anak-anak yatim di

Sekolah Bantar Gebang Bekasi.

Kami juga mengadakan Bazar Ramadhan, yaitu bazar

makanan pokok dengan subsidi murah bagi kaum dhuafa

di mana sembako dengan harga normal Rp50.000 dijual

dengan harga Rp20.000 per paket. Bazar berlangsung di 27

kantor cabang BNI Syariah di seluruh wilayah Indonesia.

BNI Syariah juga memberikan santunan kepada masyarakat

kurang mampu dalam acara halal expo di Balai Kartini,

Jakarta.

As a Sharia-based company, corporate social responsibility in

BNI Syariah is viewed as an important aspect of BNI Syariah

overall attitude to public at large.

BNI Syariah is strongly committed to put CSR as a part of

operational business activities.

Some of the implemented CSR program are economic

empowerment of impoverished communities aims at raising

the living standard of the mustahik (recipient of zakat), so

that they may live as a blessed muzaki (donor) existence. As

an example, consider the provision of assistance in the form

of 17,000 books distributed to orphan children in Bekasi

Bantar Gebang Schools.

we also conducted a Ramadan Bazaar, a staple food bazaar

with subsidized price for Dhuafa people where the staple

foods normaly priced at Rp50.000 were sold for only

Rp20.000 per package. This bazaar was held at 27 BNI Syariah

branches in Indonesia.

BNI Syariah also gave charity for less fortunate people in halal

expo di Balai Kartini, Jakarta.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Page 120: Annual Report BNI Syariah 2010

118

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

BNI Syariah juga menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial

kepada pegawai di mana pada tahun 2010 telah dihimpun

dana sosial dari segenap pegawai untuk disalurkan bersama

dengan dana perusahaan, terutama untuk bantuan darurat

pada saat terjadi bencana alam. BNI Syariah menanamkan

kepada seluruh pegawainya mengenai nilai-nilai untuk

memahami dan mempersiapkan dirinya untuk turut aktif

dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.

Manajemen BNI Syariah terus mencari cara untuk

memberikan kontribusi yang bermakna kepada masyarakat

pada umumnya - terutama ketika bencana alam melanda.

Pada saat-saat yang dibutuhkan, seperti setelah gempa bumi

dan tsunami Mentawai baru-baru ini di Sumatera Barat, dan

letusan gunung Merapi di Jawa Tengah, BNI Syariah berperan

dalam memberikan bantuan dengan menggandeng

lembaga Swadaya Masyarakat.

Korban letusan Gunung Merapi diberi bantuan yang

disalurkan melalui Kantor Cabang BNI Syariah Yogyakarta.

Mereka yang menderita karena tsunami Mentawai menerima

bantuan melalui Kantor Cabang BNI Syariah Padang, dan

korban bencana wasior menerima bantuan melalui Kantor

Cabang BNI Syariah Makassar.

Pasca bencana, BNI Syariah berusaha untuk menghidupkan

kembali ekonomi mikro daerah yang terkena dampak

bencana, melalui kegiatan praktis seperti peternakan domba

yang dapat dijual pada saat dibutuhkan.

BNI Syariah also instills social solidarity values to employees.

In 2010 social funds have been collected from all staff

members to be distributed along with the Company funds,

mainly for emergency aid in times of natural disasters.

BNI Syariah instills to all employees about the values to

understand and prepare themselves to participate actively

in implementing corporate social responsibility. The

management of BNI Syariah is constantly investigating

ways to meaningfully contribute to the community at

large – particularly when natural disasters strike. In such a

time of need, such as the aftermath of the recent Mentawai

earthquake and Tsunami in west Sumatra, and the Mount

Merapi eruption in Central Java, BNI Syariah extends

emergency support, both in supplies for victims and cash

donations, through established NGos.

The victims of the Mount Merapi eruption were assisted

with donations channeled through BNI Syariah Yogya. Those

afflicted by the Mentawai tsunami received funds from BNI

Syariah Padang, and wasior disaster victims received funds

through BNI Syariah Makassar.

Post-disaster, BNI Syariah strived to find ways to revive the

micro-economies of affected areas, through such practical

activities as breeding sheep to sell when needed.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Page 121: Annual Report BNI Syariah 2010

119

2010 Annual Report BNI Syariah

Demikian pula, program pengentasan daerah kumuh secara

bertahap dilakukan untuk meningkatkan standar hidup

masyarakat yang terjebak dalam kemiskinan melalui bantuan

bergulir agar perekonomian masyarakat berjalan baik.

BNI Syariah bermaksud untuk melanjutkan pendanaan

sosial untuk pendidikan, kesehatan, bantuan bencana, dan

kegiatan yang bermanfaat lainnya, memberikan bantuan

berupa beasiswa kepada para mahasiswa, fasilitas sosial

dan tujuan pendidikan sejenis. BNI Syariah juga pemberian

bantuan pendidikan kepada anak-anak pegawai dasar, dalam

bentuk beasiswa untuk siswa SMP dan SMA.

Semoga Allah SwT memberikan kemudahan dan

kelapangan pada kegiatan usaha BNI Syariah sehingga kami

bisa berkontribusi lebih banyak lagi pada aktivitas sosial.

Similarly, slum eradication programs emphasize gradual

improvement in the standard of living of citizens trapped in

poverty through rotating assistance to make the economy of

the community run well.

BNI Syariah intends to continue funding for worthwhile

educational, health, disaster relief and other socially

beneficial activities, making university students of

contributions to cover scholarships, social facilities and

similar educational goals. BNI Syariah also gives donations for

education of children of basic level employees in the form of

scholarships for high school students.

May Allah SwT give us blessings in every business activity

of BNI Syariah so as to make us able to contribute more and

more in social activities.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Page 122: Annual Report BNI Syariah 2010

120

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Page 123: Annual Report BNI Syariah 2010

121

2010 Annual Report BNI Syariah

Informasi PerusahaanCorporate Info

BNI Syariah menyediakan rangkaian produk dan layanan yang lengkap dan didukung dengan jaringan distribusi yang luas serta dukungan sumber daya manusia yang beintregitas tinggi.

BNI Syariah provides a complete series of products and services supported by a wide coverage distribution network and an highly-integrated human resources.

Page 124: Annual Report BNI Syariah 2010

122

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Produk dan Layanan kamiOur Products & Services

BNI Syariah memiliki berbagai jenis produk dan jasa yang relatif lengkap untuk memenuhi kebutuhan individu, usaha kecil, dan institusi. Produk dan jasa yang tersedia untuk individu, usaha kecil maupun institusi meliputi produk pembiayaan, produk investasi, produk simpanan, dan jasa-jasa perbankan. Keseluruhan produk tersebut dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan etnis maupun agama.

BNI Syariah has relatively complete, various types of products and services to meet the needs of individuals, small businesses, and institutions. The products and services available for individuals, small businesses and institutions include financing products, investment products, deposit products and banking services. The entire products can be used by all levels of society regardless of ethnics or religions.

Page 125: Annual Report BNI Syariah 2010

123

2010 Annual Report BNI Syariah

Produk Individu Individual Products

iB Hasanah Card, merupakan Kartu Pembiayaan yang

berfungsi seperti kartu kredit berdasarkan prinsip syaraiah

sebagaimana diatur dalam fatwa Dewan Syaraiah Nasional

(DSN) nomor 54/DSN-MuI/IX/2006 tentang Syariah Card.

Griya iB Hasanah, merupakan fasilitas pembiayaan yang

diberikan kepada individu untuk membeli, membangun,

merenovasi rumah (termasuk ruko, rusun, rukan, apartemen

dan sejenisnya), dan membeli tanah kavling serta rumah

indent, yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan

pembiayaan dan kemampuan membayar kembali masing-

masing calon nasabah.

Gadai Emas iB Hasanah atau disebut juga pembiayaan rahn

merupakan penyerahan hak penguasaan secara fisik atas

barang berharga berupa emas (lantakan dan atau perhiasan

beserta aksesorisnya) dari nasabah kepada bank sebagai

agunan atas pembiayaan yang diterima.

Talangan Haji iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan

konsumtif yang ditujukan kepada nasabah untuk memenuhi

kebutuhan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji

(BPIh) yang ditentukan oleh Departemen Agama, untuk

mendapatkan nomor seat porsi haji dengan menggunakan

akad ijarah. Talangan haji iB hasanah dapat diberikan kepada

nasabah yang sudah memiliki Tabungan iB ThI hasanah.

Tabungan iB THI HasanahTabungan iB haji hasanah didesain untuk membantu

individu dalam merencanakan pemenuhan Biaya

Penyelengaraan Ibadah haji.

Tabungan iB HasanahTabungan iB hasanah hadir untuk memenuhi kebutuhan

Anda dalam mengelola dana serta melakukan transaksi

sehari-hari. Tabungan iB hasanah dilengkapi dengan kartu

ATM yang berfungsi juga sebagai kartu debit yang dapat

dipergunakan untuk bertransaksi pada merchant berlogo

MasterCard di seluruh dunia. Selain itu, Tabungan iB hasanah

juga dapat diakses melalui internet banking, SMS banking, dan

phone banking. Tabungan iB hasanah dapat dibuka, tarik, dan

setor di seluruh cabang BNI.

Tabungan iB Prima HasanahTabungan iB Prima hasanah adalah produk turunan dari

Tabungan iB hasanah yang ditujukan untuk individu yang

menginginkan layanan lebih dan diberikan fasilitas executive

lounge di bandara kota-kota besar di Indonesia.

iB Hasanah Card, a Financing Card that functions like credit

card based on the principle sharia as stipulated in the Fatwa

of Sharia National Council (DSN) nomor 54/DSN-MuI/IX/2006

about Sharia Card.

Griya iB Hasanah, consumer-oriented financing for

purchasing, building or renovating homes (including shops,

apartments, shophouses and the like), as well as land

purchases with or without houses on them. The amount of

the financing depends on the needs and ability to repay of

each candidate.

Gadai Emas iB Hasanah is a rahn (“pawn”) financing

scheme, also known as “physical mastery conveyance”

over gold items (bullion, jewelry, etc.), which the customer

deposits with the Bank as collateral for financing received.

Talangan Haji iB Hasanah refers to consumer financing

that will cover the down payment for the hajj (Islamic

Pilgrimage), as determined by the Department of Religion, to

be granted a portion of the transportation costs through an

Ijarah contract. Talangan haji iB hasanah can be handed over

Tabungan iB ThI hasanah holder.

iB THI Hasanah Savings

iB ThI hasanah Savings is designed to assist individuals in

planning for the fulfillment of hajj travel costs.

iB Hasanah SavingsA product designed to meet daily needs in managing

funds and completing transactions. iB hasanah Savings is

equipped with ATM card functioning as debit card that can

be used for transaction at merchants with MasterCard logo

all over the world. In addition, Tabungan iB hasanah can be

accessed through internet banking, SMS banking and phone

banking. It can be opened, withdrawn, and deposited in all

BNI branches.

iB Prima Hasanah SavingsiB Prima hasanah Savings is a derivative of iB hasanah

Savings, for those requiring a broader array of services.

executive lounge is provided in airports in major cities of

Indonesia.

Page 126: Annual Report BNI Syariah 2010

124

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Tabungan iB Tapenas HasanahTabungan iB Tapenas hasanah adalah tabungan

perencanaan dalam mata uang Rupiah yang digunakan

untuk mewujudkan rencana masa depan, misalnya untuk

dana pendidikan, umroh, pernikahan, dan liburan.

Multiguna iB Hasanah, merupakan fasilitas pembiayaan

konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk

membeli barang kebutuhan konsumtif dengan agunan

berupa barang yang dibiayai (apabila bernilai material) dan

atau aset tetap yang ditujukan untuk kalangan profesional

dan pegawai aktif yang memiliki sumber pembayaran

kembali dari penghasilan tetap dan tidak bertentangan

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta

tidak termasuk kategori yang diharamkan dalam syariah

Islam.

Selain produk-produk individu tersebut di atas, BNI

Syariah juga menyediakan produk pembiayaan kendaraan

bermotor, produk pembiayaan multijasa, pembiayaan

untuk pendidikan, kiriman uang, kliring, RTGS, remittance,

TabunganKu iB, dan Deposito iB hasanah.

iB Tapenas Hasanah SavingsiB Tapenas hasanah is a deposited savings denominated in

Rupiah used to support your future plan, such as education

fund, umroh, wedding, and recreation.

Multiguna iB Hasanah, hire purchase of consumer goods

with the collateral being the goods being purchased (to

an approximate value) and/or fixed assets intended for

professionals and active employees with a fixed source of

income, in a manner which does not violate the tenets of

Islamic Sharia.

In addition to the products for individuals above, BNI Syariah

provides vehicles financing products, multi-services financing

products, financing for education, clearing, RTGS, remittance,

TabunganKu iB, and Deposito iB hasanah.

Produk dan layanan kami our Products & Services

Page 127: Annual Report BNI Syariah 2010

125

2010 Annual Report BNI Syariah

Tabungan iB Bisnis HasanahTabungan iB Bisnis hasanah adalah produk yang

ditujukan untuk usaha kecil atau usaha perorangan

yang menginginkan catatan mutasi rekening yang lebih

detail dalam buku tabungan. Tabungan iB Bisnis hasanah

dilengkapi dengan kartu ATM yang berfungsi juga sebagai

kartu debit yang dapat dipergunakan untuk bertransaksi

pada merchant berlogo MasterCard di seluruh dunia. Selain

itu, Tabungan iB Bisnis hasanah juga dapat diakses melalui

internet banking, SMS banking, dan phone banking. Tabungan

iB Bisnis hasanah dapat dibuka, tarik, dan setor di seluruh

cabang BNI. Tabungan ini dilengkapi dengan fasilitas

executive lounge.

Giro iB Hasanah adalah rekening giro yang dilengkapi

dengan fasilitas cek/bilyet giro untuk menunjang bisnis

usaha kecil atau usaha perorangan. Giro iB hasanah

dapat diandalkan karena mempunyai banyak fasilitas dan

keunggulan.

Wirausaha iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan

produktif yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan

pembiayaan usaha-usaha produktif (modal kerja dan

investasi) yang tidak bertentangan dengan syariah dan

ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Tunas Usaha iB Hasanah adalah pembiayaan modal kerja

dan atau investasi yang diberikan untuk usaha produktif

yang feasible namun belum bankable dengan prinsip syariah

dalam rangka mendukung pelaksanaan Instruksi Presiden

nomor 6 tahun 2007.

CCF iB Hasanah, merupakan pembiayaan yang dijamin

dengan cash, yaitu dijamin dengan simpanan/investasi

dalam bentuk deposito, giro, dan tabungan yang diterbitkan

BNI Syariah.

Linkage Program iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan

dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan

pembiayaan dengan pola executing kepada lembaga

Keuangan Syariah (lKS) seperti BMT, BPRS, KJKS, dan lainnya

untuk disalurkan kepada end user (pengusaha mikro, kecil,

dan menengah syariah). Kerjasama dengan lKS dapat

dilakukan secara langsung ataupun melalui lembaga

pendamping.

iB Bisnis Hasanah SavingsiB Business hasanah Savings is a product for those who has

small businesses or individual businesses wishing to list a

more detail account mutation into saving book. iB Bisnis

hasanah Savings is equipped with ATM card functioning as

debit card that can be used for transaction at merchants with

MasterCard logo all over the world. In addition, Tabungan

iB hasanah can be accessed through internet banking, SMS

banking and phone banking. It can be opened, withdrawn,

and deposited in all BNI branches. This savings is equipped

with executive lounge facilities.

Giro iB Hasanah is equipped with check/giro facilities in

supporting small businesses or individual businesses. Giro iB

hasanah is reliable due to its many facilities and advantages.

Wirausaha iB Hasanah entrepreneurial financing facility to

meet the needs of productive enterprises, as working capital

and investment, in a way that does not violate the tenets of

Islamic Sharia.

CCF iB Hasanah, financing secured by cash deposited with

BNI Syariah, in a way that does not violate the tenets of

Islamic Sharia.

Business Tunas iB Hasanah is financing for working capital

or investment, which is lent to plan businesses in order to

support the implementation of Presidential Instruction No.

6 of 2007.

Linkage Program iB Hasanah is a facility through which BNI

Syariah, as the owner, works to channel funds by executing

it to lembaga Keuangan Syariah (lKS) Islamic financial

institutions (BMT, SRB, KJKS etc.) to be forwarded to the end-

user (SMe-Islamic). Cooperation with the BlM can be either

direct or through a partner institution.

Produk Usaha Kecil Small Business Products

Produk dan layanan kami our Products & Services

Page 128: Annual Report BNI Syariah 2010

126

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Kopkar/Kopeg iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan

mudharabah produktif di mana BNI Syariah sebagai pemilik

dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing

kepada Koperasi Karyawan (Kopkar)/Koperasi Pegawai

(kopeg) untuk disalurkan secara prinsip syariah kepada end

user/karyawan.

Usaha Kecil iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang

digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun

investasi) kepada pengusaha kecil berdasarkan prinsip-

prinsip pembiayaan syariah.

Selain produk-produk usaha kecil tersebut di atas, BNI Syariah

juga menyediakan produk Garansi Bank, SKBDN, SKB-DK,

kiriman uang, kliring, RTGS, dan Deposito iB hasanah.

Kopkar/Kopeg iB Hasanah offers financing facilities

through which BNI Syariah is the owner, to employee

cooperatives (KopKar / Kopeg) to be distributed within

Islamic principles to end users (employees).

Usaha Kecil iB Hasanah is sharia finance used for

productive purposes (working capital or investment) to small

businessmen based on principles of Islamic financing.

In addition to the above products, BNI Syariah provides other

products, such as Garansi Bank, SKBDN, SKB-DK, remittance,

clearing, RTGS, and Deposito iB hasanah.

Produk dan layanan kami our Products & Services

Page 129: Annual Report BNI Syariah 2010

127

2010 Annual Report BNI Syariah

Usaha Besar iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang

digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun

investasi) kepada pengusaha berbadan hukum yang berada

pada skala menengah dan besar dalam mata uang Rupiah

maupun valas.

Sindikasi iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan

oleh BNI Syariah bersama dengan perbankan lainnya untuk

membiayai suatu proyek/usaha yang berskala sangat

besar dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sama,

menggunakan dokumen yang sama dan diadministrasikan

oleh Agen yang sama pula.

Multifinance iB Hasanah adalah penyaluran pembiayaan

langsung dengan pola executing, kepada multifinance untuk

usahanya di bidang perusahaan pembiayaan sesuai dengan

prinsip syariah.

Pembiayaan Kerjasama dengan Dealer iB Hasanah,

merupakan pola kerjasama pemasaran dengan dealer

dilatarbelakangi oleh adanya potensi pembiayaan kendaraan

bermotor secara kolektif yang melibatkan end user dalam

jumlah yang cukup banyak.

Fleksi iB Hasanah, adalah kerjasama dengan perusahaan/

lembaga/instansi dalam rangka pembiayaan kepada

pegawainya. Dalam kerjasama ini perusahaan melakukan

pendebetan gaji untuk kepentingan angsuran pegawai.

Cash Management, adalah jasa pengelolaan seluruh

rekening seperti corporate internet banking yang dapat

digunakan oleh perusahaan/lembaga/instansi. Produk ini

dilengkapi dengan fasilitas virtual account.

Payment Center, adalah kerjasama BNI Syariah dengan

perusahaan dalam hal jasa penerimaan pembayaran untuk

kepentingan perusahaan. Jasa ini dapat digunakan untuk

penerimaan pembayaran uang kuliah, tagihan listrik dan

sebagainya.

Payroll Gaji, adalah layanan pembayaran gaji yang dilakukan

oleh BNI Syariah atas dasar perintah dari perusahan/instansi

pembayar gaji untuk mendebet rekeningnya dan mengkredit

rekening karyawannya.

Selain produk-produk institusi tersebut di atas, BNI Syariah

juga menyediakan pembiayaan onshore, pembiayaan anjak

utang dan anjak piutang, pembiayaan ekspor, l/C impor,

Garansi Bank, SKBDN, SKB-DK, kiriman uang, kliring, RTGS, dan

Deposito iB hasanah.

Usaha Besar iB Hasanah is Islamic financing used as

working capital or investment to entrepreneurs handling

medium and large businesses, in Rupiah or forex.

Sindikasi iB Hasanah is finance provided by two or

more financial institutions to fund a project, with shared

and identical terms and conditions, based on identical

documents and administered by the same agent.

Multifinance iB Hasanah channels direct financing through

a pattern to Multifinance to use for financing of companies in

accordance with Shariah principles.

Pembiayaan Kerjasama dengan Dealer iB Hasanah

operates through a dealer pattern of marketing cooperation,

with the potential of collective financing of motor vehicles

involving end user in large numbers.

Fleksi iB Hasanah, which covers consumer finance

for employees of a company or institution. within this

cooperation, the Company. In this partnership the company

debits the employees’ payment for the installment purposes.

Cash Management, is the entire account management

services such as corporate Internet banking used by

companies/institutions/agencies. This product is equipped

with virtual accounts.

Payment Center, a joint venture between BNI Syariah with

companies in terms of payment acceptance services. This

service can be used for tuition payment receipts, utility bills

and so forth.

Payroll Gaji, is payroll services performed by BNI Syariah on

the basis of orders from paymaster companies/institutions to

debit their accounts and credit their employees’ accounts.

Besides the products mentioned above, BNI Syariah also

provide onshore financing, debt factoring financing and

factoring, export finance, import l/C, Garansi Bank, SKBDN,

SKB-DK, remittances, clearing, RTGS, and Deposito iB

hasanah.

Produk InstitusiInstitution Products

Produk dan layanan kami our Products & Services

Page 130: Annual Report BNI Syariah 2010

128

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

iB Hasanah Card iB Hasanah Card

Bisnis kartu kredit di Indonesia mengalami perkembangan

yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah

kartu yang beredar saat ini telah mencapai lebih dari 10

juta kartu yang diterbitkan oleh 21 bank dan lembaga

pembiayaan. Berbagai macam penawaran yang menarik, dari

sisi joint promo maupun fitur.

Penerbitan iB hasanah Card didasarkan pada fatwa Dewan

Syariah Nasional (DSN) No.54/DSN-MuI/X/2006 mengenai

Syariah Card dan surat persetujuan dari Bank Indonesia

No.10/337/DPbs tangal 11-03-2008.

Sesuai dengan fatwa diatas, Syariah Card didefinisikan

sebagai kartu yang berfungsi seperti Kartu Kredit yang

hubungan hukum antara para pihak berdasarkan prinsip

syariah sebagaimana diatur dalam fatwa.

The credit card business in Indonesia has experienced

rapid growth in recent years, with the number of cards in

circulation reaching more than 10 million, issued by 21 banks

and financial institutions. They compete for existing and

potential business with various attractive offers, in terms of

joint promotions, discount activities and other features.

The issuance of the iB hasanah Card is based on a National

Shariah Council (DSN) No.54/DSN-MuI/X/2006 fatwa

concerning Sharia Cards and a letter of approval from Bank

Indonesia No.10/337/DPbs, dated 11-03-2008.

In accordance with Sharia fatwa No.54/DSN-MuI/X/2006 the

DSN Card is defined as a card that serves as a Credit Card

where the legal relationship established between the parties

is based on sharia principles, as stipulated in the fatwa.

Produk dan layanan kami our Products & Services

Page 131: Annual Report BNI Syariah 2010

129

2010 Annual Report BNI Syariah

Kafalah

Qard

Ijarah

BNI Syariah adalah penjamin bagi pemegang kartu iB

hasanah Card terhadap merchant atas semua kewajiban

bayar yang timbul dari transaksi antara pemegang kartu

dengan merchant dan atau penarikan uang tunai di Bank

lain.

BNI syariah adalah pemberi pinjaman kepada pemegang

iB hasanah Card atas seluruh transaksi penarikan tunai

dengan menggunakan iB hasanah Card dan transaksi

pinjaman dana.

BNI Syariah adalah penyedia jasa sistem pembayaran

dan pelayanan terhadap pemegang kartu. Atas ijarah ini,

pemegang kartu dikenakan fee (ujrah).

BNI Syariah is the guarantor for the cardholders of iB

hasanah Card to the merchants of all obligations to pay

that arising from transactions between the cardholder and

merchant and/or cash withdrawals at other banks.

BNI Syariah is the lender to cardholders of iB hasanah Card

on all cash withdrawal transaction using hasanah iB Card

and loan transaction.

BNI Syariah is the provider for payment system and service

to the cardholders. For this Ijarah, the cardholders are

obligated to pay fee (ujrah).

Akad iB hasanah Card Fatwa DSN No 54/DSN-MuI/X/2006 Akad iB hasanah Card Fatwa DSN No 54/DSN-MuI/X/2006

“hasanah” berarti:

• Kebajikan/kebaikan

• Keamanan

• Kesehatanjasmani

• Cukupharta

• Keluargasakinah

• Ungguldalampersaingan

Penghargaan yang telah diraih oleh iB hasanah Card:

• PeloporKartuKreditPertamayanghanyabisa

bertransaksi di Gerai halal (versi Majalah Properti & Bank,

tahun 2009)

• SebagaiKartuKreditPertamayangMenginspirasi

Berwirausaha (versi Rekor Bisnis, Mei 2010)

Keunggulan iB hasanah Card dibandingkan produk kartu

kredit yang lain:

• SesuaiSyariah

Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional MuI,

iB hasanah Card telah menggunakan akad yang

sesuai dengan Fatwa MuI. hal ini Insya Allah akan

memberikan kenyamanan kepada Pemegang Kartu

dalam menggunakan iB hasanah Card untuk kebutuhan

transaksi sehari-hari sesuai dengan Syariah.

• Adil,TransparandanKompetitif

Pembebanan biaya yang diterapkan di iB hasanah Card

tidak menggunakan sistem perhitungan bunga. Sistem

perhitungan biayanya bersifat fix, sehingga diharapkan

akan lebih adil, transparan dan kompetitif.

• TidakdapatdigunakanditempatyangNonHalal

Fitur lain yang dimiliki oleh iB hasanah Card, bahwa

produk ini tidak dapat digunakan di tempat-tempat yang

tidak sesuai dengan Syariah, misalnya tempat perjudian,

toko minuman keras dan tempat hiburan malam.

“hasanah” means:

• Virtue/goodness

• Security

• Healthagency

• Sufficientproperty

• SakinahFamily

• Excellingincompetition

Awards that have been achieved by iB hasanah Card:

• FirstcreditcardthatcanonlytransactinGeraiHalal

(Property & Bank magazine version, 2009)

• Forfirstcreditcardinspiringentrepreneurship(Business

Record version, May 2010)

iB hasanah Card differs from other credit card products in

terms of:

• UnderSharia

Based on fatwa of the National Islamic Council of MuI,

iB hasanah Card has used an appropriate agreement

with MuI Fatwa. Insha Allah this will give comfort to the

Cardholder in using iB hasanah Card to the needs of daily

transactions in accordance with Sharia.

• Fair,TransparentandCompetitive

Imposition of fees applied in iB hasanah cards does not

use interest calculation system. The cost calculation

system is fixed, expected to be more fair, transparent and

competitive.

• CannotbeusedNon-Halalplaces

Another feature owned by iB hasanah Card is that the

card cannot be used in places that are not in accordance

with Sharia, such as gambling places, liquor shops and

night life.

Produk dan layanan kami our Products & Services

Page 132: Annual Report BNI Syariah 2010

130

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Testimoni PelangganCustomers’ Testimonials

“Sejak saya mengambil pembiayaan empat tahun yang lalu dengan BNI Syariah, Alhamdulillah Grup bisnis kami telah berkembang dengan pesat.

Di mata kami, BNI Syariah tidak hanya menyediakan dukungan finansial tetapi juga menjadi mitra bisnis yang saling menguntungkan.

Terima kasih dan sukses untuk BNI Syariah.”

“ BNI Syariah adalah Bank Syariah yang tanggap dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan perusahaan kami.

Sebagai perusahaan pembiayaan yang membiayai barang-barang modal untuk keperluan usaha dan produktif, BNI Syariah telah menyediakan fasilitas pembiayaan Musyarakah yang kami butuhkan untuk mendukung usaha kami”

“Since I received financing from BNI Syariah four years ago, Alhamdulillah our business group has grown rapidly.

In our vantage point, BNI Syariah not only provides financial support but has also become a mutually beneficial business partner.

Thank you and success to BNI Syariah.”

“BNI Syariah is a sharia bank that has a quick response to meet our needs in financing our company.

As a financing company providing finance for business and productive needs, we have acquired Musyarakah financing facilities from BNI Syariah that we need to support our business.”

Bintang JuliarsoPT Moga InternationalPT Moga International

Rizano LoekmanPresiden Direktur, PT Capitalinc FinancePresident Director, PT Capitalinc Finance

Page 133: Annual Report BNI Syariah 2010

131

2010 Annual Report BNI Syariah

“Saya tertarik untuk menggunakan layanan perbankan Syariah karena memberikan nilai tambah, melalui sistem bagi hasil yang cukup menarik, kompetitif dan menguntungkan.

layanan yang diberikan membuat saya merasa nyaman dan saya percaya dengan pengaturan keuangan BNI Syariah. Keunikannya telah mendorong saya untuk tetap setia kepada BNI Syariah.”

“Dari pengalaman kami dengan BNI Syariah sejauh ini, Alhamdulillah kami merasa nyaman, karena BNI Syariah telah memberikan banyak bimbingan kepada kami khususnya dalam hal pengetahuan keuangan.

Kami berharap semuanya akan sesuai dengan syariah, tidak hanya ibadah kami tetapi juga gaya hidup kami dan keuangan. Kami percaya bahwa ketika hidup kita semua didasarkan pada syariah akhirnya akan baik. “

“My preference to use Islamic banking services was that it provides added value, through a revenue-sharing system that is interesting, competitive and profitable.

The level of services makes me comfortable and I trust the financial arrangements of BNI Syariah. Its uniqueness has encouraged me to remain loyal to BNI Syariah.”

”From our experience with BNI Syariah thus far, Alhamdulillah we feel comfortable, because BNI have been guided us, specifically in terms of financial knowledge.

In the future we hope everything will be according to sharia, not only our worship but also our lifestyle and finances. we believe that when our lives are all based on sharia it must ultimately be good.”

Masahiro NabetaniDirektur, PT Keiai wisma IndonesiaDirector, PT Keiai wisma Indonesia

Heri WidodoDirektur, Satrio Bongkar JagatDirector, Satrio Bongkar Jagat

Page 134: Annual Report BNI Syariah 2010

132

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profiles

Achjar IljasKomisaris utama (Independen)President Commissioner (Independent)

Sofyan Syafri HarahapKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Acep Riana JayaprawiraKomisarisCommissioner

Page 135: Annual Report BNI Syariah 2010

133

2010 Annual Report BNI Syariah

Achjar Iljas lahir di Maninjau, Sumatera Barat tahun 1948. Beliau memperoleh gelar Sarjana ekonomi dari universitas Indonesia dan

Master of Arts in economics dari Duke university, Durham, North Carolina, Amerika Serikat serta gelar Magister hukum dari universitas

Padjadjaran, Bandung. Beliau memulai karir di BNI Cabang Kramat tahun 1967 dan kemudian bergabung dengan Citibank Jakarta

tahun 1974. Tahun 1975 beliau bergabung dengan Bank Indonesia sebagai staf dan terakhir menjabat sebagai Deputi Gubernur yang

membidangi riset dan kebijakan moneter, statistik moneter, hukum, kredit serta luar negeri hingga tahun 2002. Selama 27 tahun

bertugas di Bank Indonesia beliau antara lain pernah bertugas sebagai staf perencanaan kredit, pemeriksa kredit, cabang Palembang

dan Pekanbaru serta pengembangan usaha kecil. Beliau juga pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Neraca Pembayaran, Direktur

Statistik Moneter dan Direktur Riset ekonomi dan Kebijakan Moneter serta pernah ditugaskan sebagai Asisten Direktur eksekutif

IMF (1986-1990). Secara ex-officio, beliau pernah menjabat sebagai Alternate Governor world Bank, Board of Directors SeACeN dan

executive Committee APRACA. Setelah mengabdi di Bank Indonesia, beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris Independen

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan BNP Paribas Indonesia. Beliau aktif mengajar di lPPI dan beberapa perguruan tinggi di

Indonesia dan juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Majelis ekonomi PP Muhammadiyah, Ketua Majelis ekonomi &

Kewirausahaan PP Muhammadiyah, Penasihat IAeI (Ikatan Ahli ekonomi Islam), ASBISINDo (Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia) dan

ABSINDo (Asosiasi BMT Indonesia). Beliau menjabat sebagai Komisaris utama (Independen) BNI Syariah sejak Juni 2010.

Achjar Iljas was born in Maninjau, west Sumatra in 1948. he earned his Bachelor’s Degree in economics from universitas Indonesia,

Master of Arts in economics from Duke university, Durham, North Carolina, u.S. and Master Degree in law from Padjajaran

university, Bandung. he started his career at Kramat Branch of BNI in 1967, and then joined with Citibank Jakarta in 1974. In 1975

he worked in Bank Indonesia as a staff and served as Governor Deputy in research and monetary policy, monetary statistics,

law, credit, and foreign affairs until 2002. For 27 years working for Bank Indonesia, he had served as credit planning staff, credit

inspector, Palembang and Pekanbaru branches, as well as small business development. he also had served as head Division

of Payments of Balance, Director of Monetary Statistics, Director of economic Research and Monetary Policy, and assigned as

executive Director Assistant of IMF (1986-1990). In terms of ex-officio, he had served as

Alternate Governor world Bank, Board of Directors SeACeN and executive Committee APRACA. After dedicating himself in Bank

Indonesia, he had served as Independent Commissioner of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk and BNP Paribas Indonesia.

he is actively teaching at lPPI and some high educational institutions in Indonesia and had served as Chairman for Dewan Pakar

Majelis ekonomi PP Muhammadiyah, Chairman for Majelis ekonomi & Kewirausahaan PP Muhammadiyah, IAeI Advisor (Association

of expertise in Islamic economy), ASBISINDo (Association of Islamic Banking of Indonesia) and ABSINDo (Association of BMT

Indonesia). he has served as President Commissioner (Independent) of BNI Syariah since June 2010.

Achjar Iljas Komisaris utama (Independen)President Commisioner (Independent)

Page 136: Annual Report BNI Syariah 2010

134

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Sofyan Syafri harahap lahir di Sipangko, Tapanuli Selatan, Sumatera utara tahun 1956. Beliau

memperoleh gelar Sarjana dari universitas Sumatera utara dan gelar Master dari universitas

Illinois, Chicago. Gelar Doktor diperoleh beliau dari universitas Adelaide, Australia, dengan

topik disertasi “Pengawasan Bank Indonesia terhadap Bank Komersial”. Beliau memulai karirnya

di Bank Duta di Medan (1984-1985), dan kemudian bekerja pada beberapa perusahaan

akuntansi yang berbeda di Medan sampai dengan tahun 1992. Beliau adalah Sekretaris

Perusahaan dan Controller pada Bank Muamalat (1991-1992). Beliau menjabat pada sebuah

komite untuk pengembangan perbankan Syariah di Bank Indonesia (2005-2007), Komisaris

Independen di Bank Syariah Mandiri (2002-2007), dan juga mengajar di universitas Trisakti

dalam bidang Islamic economic and Finance (2004 - sekarang). Beliau menjadi Dosen Tamu

di INCeIF, Bank Negara Malaysia (2006 - sekarang) dan external examiner di university of

Malaysia, Kuala lumpur (2006 - sekarang), la Trobe university, Australia, dan sebagainya. Beliau

menjabat sebagai Komisaris Independen BNI Syariah sejak Juni 2010.

Sofyan Syafri harahap was born in Sipangko, South Tapanuli, North Sumatra in 1956. he

earned his Bachelor’s Degree from universitas Sumatera utara, Master’s Degree from the

university of Illinois in Chicago. his Doctor’s Degree was earned from university of Adelaide,

Australia, with dissertation topic, “Bank Indonesia’s Supervisory on Commercial Banks”. he

started his career at Bank Duta in Medan (1984-1985), and then worked with several different

accounting firms in Medan, until 1992. he was a Corporate Secretary and Controller at Bank

Muamalat Indonesia (1991-1992). he served as a committee to develop Syariah banking in

Bank Indonesia (2005-2007), Independent Commissioner at Bank Syariah Mandiri (2002-2007),

and has also taught at universitas Trisakti, in Islamic economics and Finance (2004-present).

he has been a Visiting Faculty Member at INCeIF, Bank Negara Malaysia (2006-present) and

an external examiner at the university of Malaysia, Kuala lumpur (2006-present). la Trobe

university, Australia, etc. he has served as Independent Commissioner of BNI Syariah since

June 2010.

Sofyan Syafri Harahap Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profiles

Page 137: Annual Report BNI Syariah 2010

135

2010 Annual Report BNI Syariah

Acep Riana Jayaprawira lahir di Medan, Sumatera utara tahun 1963. Beliau memperoleh gelar

Insinyur dari Institut Teknologi Bandung, gelar Magister Sains dari universitas Indonesia, dan

gelar Doktor dari Institut Pertanian Bogor dengan disertasi “Perancangan Model Portfolio

Risiko Korporasi Agroindustri Kelapa Sawit”. Beliau memulai karir di bidang manufaktur

sebagai Junior engineer pada PT Industri Altindo di Bandung, engineer di Corporate Banking

Group PT Bank Duta (1989-1994), sebagai Kepala Kantor Pusat operasional dan Kepala Divisi

Pembiayaan di Bank Muamalat Indonesia Tbk (1994 - 1999), serta beberapa posisi lain di

perusahaan tersebut. Tahun 1999-2005 bergabung dengan PT Permodalan Nasional Madani

(Persero) sebagai Kepala Divisi Kredit Program dan Direktur Administrasi dan Treasury PT

PNM Venture Capital. Beliau juga pada tahun 2005-2007 pernah menjabat sebagai Direktur

Perencanaan, Pengembangan dan Informasi dan Direktur umum & Sumber Daya Manusia di

PT Jamsostek (Persero). Sebagai Direktur utama PT Score Consulting Indonesia (2008 - 2010),

Komisaris Independen PT Persada Ventura Syariah (2008 - 2010). Saat ini beliau menjabat

sebagai Komisaris BNI Syariah sejak bulan Juni 2010. Beliau menjadi dosen di School of

Business & Management ITB dan Teknik Industri universitas Trisakti.

Acep Riana Jayaprawira was born in Medan, North Sumatra in 1963. he earned his Bachelor’s

Degree in engineering from Institut Teknologi Bandung, Master’s Degree in sains from

universitas Indonesia and Doctorate from Institut Pertanian Bogor with the dissertation

“Design of Corporate Risk Portfolio Models of oil Palm Agroindustry”. he began his career as

a Junior engineer at PT Industri Altindo in Bandung, engineer in Corporate Banking Group

PT Bank Duta (1989-1994), as Chief operating of head office and Chief of Finance Division

at Bank Muamalat Indonesia Tbk (1994-1999), and held other positions in the institution. In

1999-2005 he joined PT Permodalan Nasional Madani (Persero) as head of the Credit Program

Division and Director of Administration and Treasury of PT PNM Venture Capital. In 2005-2007

he also served as Director of Planning, Development and Information and Director of General

Affairs and human Resource of PT Jamsostek (Persero). he served as President Director of PT

Score Consulting Indonesia (2008-2010), Independent Commissioner at PT Persada Ventura

Syariah (2008-2010). Currently serves as Commissioner of BNI Syariah since June 2010. he

becomes a lecturer at the School of Business & Management ITB and Industrial engineering

university of Trisakti.

Acep Riana JayaprawiraKomisarisCommissioner

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profiles

Page 138: Annual Report BNI Syariah 2010

136

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Profil DireksiBoard of Directors’ Profiles

RizqullahDirektur utamaPresident Director

Bambang WidjanarkoDirektur BisnisBusiness Director

Imam Teguh SaptonoDirektur Kepatuhan dan PenunjangRisk, legal and Compliance Director

Page 139: Annual Report BNI Syariah 2010

137

2010 Annual Report BNI Syariah

Rizqullah lahir di Serang, Jawa Barat tahun 1957. Beliau memperoleh gelar Sarjana dari

universitas Islam Indonesia dan gelar Master dari Baldwin wallace College, ohio. Beliau

memulai karir di BNI Cabang wonogiri, Jawa Tengah tahun 1980. Beliau pernah menjabat

sebagai Counterpart Konsultan Booz, Allen and hamilton, BNI (1986-1987) dan tahun-tahun

berikutnya bekerja sebagai Correspondent Manager di Divisi Internasional BNI, kemudian di

jabatan yang sama di hong Kong. Beliau juga pernah menjabat sebagai Pemimpin Cabang

di Padang dan Medan pada pertengahan tahun 90an sebelum ditugaskan sebagai General

Manager BNI Cabang london. Beliau pernah menjabat sebagai Pemimpin wilayah Jawa

Timur (2000-2002), dan kemudian menjabat sebagai Pemimpin Divisi unit usaha Syariah BNI

(2002-2005). Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur PT Sarana Multigriya Finansial

(Persero) (2005-2007). Beliau juga sebagai dosen pascasarjana di universitas Trisakti sejak tahun

2006. Beliau menjabat sebagai Project Manager Tim Implementasi Pembentukan Bank umum

Syariah di BNI, dan selanjutnya beliau menjabat sebagai Direktur utama BNI Syariah sejak Juni

2010.

Rizqullah was born in Serang, west Java in 1957. he earned his Bachelor’s Degree from

universitas Islam Indonesia and Master’s Degree from Baldwin wallace College, ohio. he

began his career at the wonogiri, Central Java Branch of BNI in 1980. he was a counterpart

consultant Booz, Allen and hamilton, BNI (1986-1987) and in subsequent years worked as

Correspondent Manager at the International Division of BNI, then at a similar post in hong

Kong. Rizqullah held the position as Branch Manager in Padang and Medan in the mid-90s

before being assigned to the BNI london office, as General Manager. he was Regional head

for BNI in east Java (2000-2002), and then took over the BNI Syariah unit (2002-2005). he has

also been a Director of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (2005-2007). he has been a

lecturer at universitas Trisakti since 2006. he served as Project Manager of Implementation of

Sharia Bank establishment Team in BNI, and now he has served as President Director of BNI

Syariah since June 2010.

RizqullahDirektur utamaPresident Director

Page 140: Annual Report BNI Syariah 2010

138

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Bambang widjanarko lahir di Jakarta tahun 1954. Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi

dari universitas Trisakti dan gelar Master dari Institut Manajemen Prasetya Mulya dan Asian

Institute Manajemen, Manila. Beliau memulai karir di BNI sejak tahun 1979. Beliau menjabat

sebagai Pemimpin wilayah Padang dan Surabaya (1998-2003) sebelum beliau ditugaskan

sebagai Direktur Keuangan di PT Asuransi Tri Pakarta (2003-2004). Beliau kembali ke BNI

sebagai Pemimpin wilayah BNI di Jakarta (2004-2007), kemudian menjabat sebagai Pemimpin

Divisi Dana & Jasa Institusi (2007-2008) dan Pemimpin Divisi Kepatuhan (2008-2009) sebelum

bergabung dengan Tim Implementasi Pembentukan Bank umum Syariah tahun 2009. Beliau

menjabat sebagai Direktur Bisnis BNI Syariah sejak Juni 2010.

Bambang was born in Jakarta in 1954. he earned his Bachelor’s Degree in Accounting from

universitas Trisakti and Master’s Degree from Institut Manajemen Prasetya Mulya and the

Asian Institute of Management, Manila. he began his career at BNI since 1979. he had served

as Regional head in Padang and Surabaya (1998-2003) before he was assigned as Finance

Director at PT Asuransi Tri Pakarta (2003-2004). he then came back to BNI as Regional head

of BNI in Jakarta, then served as the head of Division of Fund & Institution Services and head

Division of BNI’s Compliance before joining the team at the Syariah unit in 2009. he has served

as Business Director of BNI Syariah since June 2010.

Bambang Widjanarko Direktur BisnisBusiness Director

Profil Direksi Board of Directors’ Profiles

Page 141: Annual Report BNI Syariah 2010

139

2010 Annual Report BNI Syariah

Imam Teguh Saptono lahir di Jakarta tahun 1969. Beliau memperoleh gelar Sarjana, Master,

dan Doktor dari Institut Pertanian Bogor. Beliau memulai karir sebagai Management Instructor

Trainee di PT Garuda Indonesia. Beliau bergabung dengan BNI pada tahun 1996 di Divisi

Perencanaan Strategis. Beliau pernah menjabat sebagai Senior Asisten Manajer hubungan

Investor dan Riset Pasar Modal di BNI (1996-1998), melanjutkan karir sebagai head of Investor

Relations di Bank Permata (2003-2005), Vice President of Corporate Secretary Bank Permata

(2005-2007). Beliau kembali bergabung dengan BNI sebagai wakil Koordinator Pertumbuhan

Non-organik sejak 2007 sebelum bergabung dengan Tim Implementasi Pembentukan

Bank umum Syariah tahun 2009. Beliau juga aktif mengajar di MM – IPB, lMKA, Me –Trisakti

dan sejumlah institusi pelatihan lainnya. Beliau menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan

Penunjang BNI Syariah sejak Juni 2010.

Imam Teguh Saptono was born in Jakarta in 1969. he earned his Bachelor’s, Master’s, and

Doctor’s Degree from Institut Pertanian Bogor. he began his career as a Management

Instructor Trainee at PT Garuda Indonesia. he joined BNI in 1996 in the Strategic Planning

Section. he was a Senior Assistant Manager for the Investor Relations and Stock Market

Research at BNI (1996-1998), then continued as head of Investor Relations and Vice President

Corporate Secretary at Bank Permata (2003-2007). he came back to BNI as Vice Coordinator

of Non-organic Growth at BNI since 2007 before joining the team for Sharia Banking

Implementation in 2009. he actively gives lecture at MM – IPB, lMKA, Me – universitas Trisakti

and numbers of other training institutions. he has served as Risk, legal and Compliance

Director of BNI Syariah since June 2010.

Imam Teguh SaptonoDirekturKepatuhan & PenunjangRisk, legal and Compliance Director

Profil Direksi Board of Directors’ Profiles

Page 142: Annual Report BNI Syariah 2010

140

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Profil Dewan Pengawas SyariahSharia Supervisory Board – Profiles

K.h. Ma’ruf Amin lahir di Tangerang tahun 1943. Beliau menyelesaikan pendidikan di berbagai pesantren di Jombang dan Banten.

Beliau memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas ushuluddin universitas Ibnu Chaldun, Jakarta. Sejak tahun 1964 beliau aktif di

kepengurusan PB Nu, terakhir beliau menjabat sebagai Rois Syuriah PB Nu sejak 2004 hingga saat ini.

Beliau mengawali karir dengan mengajar di beberapa sekolah di daerah Jakarta utara (1966-1970), dan pernah menjadi dosen

Fakultas Tarbiyah universitas Nahdatul ulama Jakarta utara (1968-1971). Beliau juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD

DKI Jakarta (1971-1982). Sejak tahun 1990 beliau aktif di MuI Pusat sebagai anggota pleno hingga kemudian mendapat amanah

untuk menjabat sebagai Ketua MuI Pusat (2005 – sekarang). Beliau pernah menjabat sebagai anggota MPR (1997- 2004). Beliau

juga menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah di beberapa lembaga keuangan syariah. Beliau juga mendapat amanah

untuk menjadi Ketua harian Dewan Syariah Nasional (DSN) MuI (2003 - sekarang). Beliau menjadi anggota Badan Pertimbangan

Kesehatan dan Syara’ Departemen Kesehatan (2003 - sekarang). Sejak 2006 sampai dengan sekarang, beliau dipercaya menjadi

Ketua dari tim yang dibentuk oleh MuI yaitu Tim Penanggulangan Terorisme dan Tim Pengawalan Ruu Anti Pornografi dan

Pornoaksi. Beliau juga menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2007 - sekarang). Beliau menjabat sebagai Ketua Dewan

Pengawas Syariah BNI Syariah sejak Juni 2010.

K.h. Ma’ruf Amin was born in Tangerang. he completed his education at various pesantren (Islamic boarding school) in Jombang

and Banten. he earned his Bachelor’s Degree from Fakulty of ushuluddin, universitas Ibnu Chaldun, Jakarta. Since 1964 he was

active in the management of NT Nu, most recently serving as Rois Syria NT Nu, a post he has held since 2004.

HisearlycareerbeganwithteachingatseveralschoolsinNorthJakarta(1966-1970);hewasauniversitylecturerattheFacultyof

Tarbiyah, universitas Nahdatul ulama, North Jakarta (1968-1971). he was a member of the house of representative from DKI Jakarta

(1971-1982). Since 1990, he has been active in the head quarter of MuI as a member of the plenary and was given the mandate

to serve as Chairman of the MuI (2005-present). he was a member of the Assembly (1997- 2004). he is also serving as Sharia

Supervisory Board in several sharia financial institutions. he was given a mandate to become Chairman of the National Islamic

Council (DSN) MuI (2003-present), also serving as a member of the Advisory Board of health and Personality, Ministry of health

(2005 - present). Since 2006 until present, he is entrusted to be Chairman of the teams made by MuI, namely Terrorism Response

Team and the Bill Anti-Pornography and Porno-Action escort Team (2007-present). he is also a Member of the President’s Advisory

Council (2007- present). he has served as Chairman of Sharia Supervisory Board of BNI Syariah since June 2010.

K.H. Ma’ruf AminKetuaChairman

Page 143: Annual Report BNI Syariah 2010

141

2010 Annual Report BNI Syariah

hasanudin lahir di Cirebon tahun 1961. Beliau memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Syariah IAIN Syarif hidayatullah, Jakarta.

Beliau memperoleh gelar Master Agama dan Doktor di bidang Pengkajian Islam (Konsentrasi Syariah) pada universitas yang sama.

Sejak tahun 1990 beliau sudah aktif mengajar sebagai dosen hukum Islam (fikih) di Fakultas Syariah IAIN Syarif hidayatullah, Jakarta

dan sejak tahun 1992 di Fakultas Syari’ah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), Jakarta. Beliau menjabat sebagai Dekan Fakultas Syari’ah

IIQ, Jakarta pada tahun 1993-1997 dan 1999-2002. Beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi Fatwa Majelis ulama Indonesia

(MuI) (1997 –sekarang). Beliau juga aktif di MuI sebagai wakil Sekretaris Badan Pelaksana harian Dewan Syariah Nasional (BPh-

DSN) MuI (1999 – sekarang). Beliau juga menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah di beberapa lembaga keuangan

syariah. Pada tahun 2006 beliau juga dipercaya menjadi anggota Komite Akuntansi Syariah (KAS)-IAI dan anggota Tim Kerja Tim

Penyusunan Peraturan tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal Bapepam-lK Departemen Keuangan. Sejak tahun 2006

hingga saat ini, beliau mendapat amanah sebagai Anggota Tim Ahli lP.PoM-MuI. Beliau menjabat sebagai anggota Dewan

Pengawas Syariah sejak Juni 2010.

hasanudin was born in Cirebon in 1961. he earned his Bachelor’s Degree from Faculty of Sharia IAIN Syarif hidayatullah, Jakarta, he

earned his Master’s Degree in Religious education and Doctor’s Degree in the Islamic Studies Program (Syariah Concentration), at

the same university.

Since 1990 he has been active as a lecturer of Islamic law (fikih) at IAIN Syarif hidayatullah, Jakarta, and since 1992 at the Faculty of

Sharia, Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), Jakarta. he served as Dean of the Faculty of Shari’ah IIQ Jakarta from 1993-1997 & 1999-2002. he

is serving as Secretary of the Fatwa Commission of the Indonesian ulema Council (1997-present). he is also active in MuI as Vice

Secretary of the National Islamic Council (BPh-DSN) MuI (1999-present). he is also serving as member of Sharia Supervisory Board

in several Islamic financial institutions. In 2006, he was entrusted to be a Member of Sharia Accounting (KAS)-IAI Committee and a

Member of the Rules Preparation Team on the Implementation of Sharia in capital market regulation, Capital Markets Department

of Finance. Since 2006 until today he is given mandate to serve as a Member of the lP.PoM-MuI expert Team. he has served as a

Member of Sharia Supervisory Board since June 2010.

HasanudinAnggotaMember

Page 144: Annual Report BNI Syariah 2010

142

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Pejabat SeniorSenior Executives

Moch. Mujib Mas’ud, Drs., MM. lahir pada tanggal 22 April 1955. Beliau memperoleh gelar

Sarjana dari universitas Brawijaya, Malang dan gelar Magister dari unKris. Beliau bergabung

dengan BNI pada tahun 1982 sebagai Dealer yang dilanjutkan dengan penugasan sebagai

Treasury Manager BNI Cabang london dan Singapore. Selanjutnya beliau ditunjuk sebagai

wakil Pemimpin Divisi Tresuri, Pemimpin wilayah Manado, Surabaya dan Jakarta. Kemudian

beliau dipromosikan sebagai Pemimpin Divisi wealth Management dan sejak 19 Juni 2010

menjabat sebagai executive Vice President Jaringan Distribusi BNI Syariah. Keahlian khusus

beliau adalah Treasury Management dan wealth Management.

Moch. Mujib Mas’ud, Drs., MM.was born on April 22, 1955. he holds a Bachelor’s Degree

from universitas Brawijaya, Malang and a Master’s Degree from unKris. he joined with BNI

in 1982 as a dealer, followed by assignment as Treasury Manager of BNI for london and

Singapore Branches. Subsequently he was appointed as Deputy leader of the Treasury

Division, Regional leader of Manado, Surabaya and Jakarta. later he was promoted as head

of wealth Management Division and since June 19, 2010 served as executive Vice President

for Distribution Network of BNI Syariah. his specialty is in Treasury Management and wealth

Management.

Moch. Mujib Mas’ud, Drs., MM executive Vice President executive Vice President

Bambang Sutrisno S.Psi., MM, lahir 17 Mei 1970. lulusan S1 Jurusan Psikologi dan S2

Management Accounting universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Karirnya dimulai dengan

menjadi hRD Staff dari PT united Tractor Jakarta tahun 1995, kemudian di BNI (1995-2010).

Berbagai posisi yang ditempati antara lain Analis Kredit, Task Force Tim Proyek Cabang Syariah,

Analis Tresuri, Manajer Pembiayaan Besar, Manajer Risiko Pembiayaan, Pengelola SDM,

Pemimpin Cabang Syariah Jakarta utara. Sejak 2010 bergabung dengan BNI Syariah sebagai

Pemimpin Divisi SDM.

Bambang Sutrisno S.Psi., MM. was born on May 17, 1970. he holds a Bachelor’s Degree in

Psychology and a Master’s Degree in Management Accounting, universitas Gajah Mada

university, Yogyakarta. his career began with the hRD Staff of PT united Tractors Jakarta in

1995, then in the BNI (1995-2010). he has occupied various positions, such as, Credit Analyst,

Task Force Sharia Branch Project Team, Treasury Analyst, large Financing Manager, Risk

Financing Manager, hR Manager, leader of North Jakarta Sharia Branch. Since 2010 he joined

BNI Syariah as head of human Resources Division.

Bambang Sutrisno S.Psi., MMPemimpin Divisi Sumber Daya Manusia head of human Resources Division

Iwa Kustiwa S.T., lahir 13 September 1970. lulusan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi

Bandung. Karirnya dimulai sebagai konsultan (1994-1996). Kemudian, tahun 1996-2010

bergabung dengan BNI. Posisi yang ditempati antara lain sebagai Analis, Manajer, hingga

Pemimpin Kelompok di Bisnis Kartu BNI. Sejak 2010 bergabung dengan BNI Syariah sebagai

Pemimpin Divisi Kartu Pembiayaan.

Iwa Kustiwa S.T., was born on 13 September 1970. he holds a Bachelor’s Degree in Civil

engineering from Institut Teknologi Bandung. his career began as a consultant (1994-1996).

Then, in 1996-2010 joined at BNI. The positions occupied by, are as an Analyst, Manager, and as

Group leader for BNI Business Card. Since 2010 joined with BNI Syariah as head of Financing

Card Division.

Iwa Kustiwa S.T.Pemimpin Divisi Kartu Pembiayaan head of Card Financing Division

Page 145: Annual Report BNI Syariah 2010

143

2010 Annual Report BNI Syariah

Agus hery Subagyo, Drs., MM., lahir tanggal 26 Agustus 1955. Mendapatkan gelar sarjana

dari universitas Brawijaya dan gelar magister dari IPB Bogor. Pada tahun 1980 bergabung

dengan BNI sebagai analis kredit dan Pemimpin Cabang Tasikmalaya dan Cabang Padang.

Bergabung di BNI Syariah sejak bulan oktober 2010, beliau memiliki keahlian khusus di

bidang pembiayaan dan manajemen risiko. Sebelumnya, beliau adalah wakil Pemimpin Divisi

Korporasi dan Manajemen Risiko di BNI. Saat ini menjabat sebagai Senior Financing Approval

(SFA).

Agus hery Subagyo, Drs., MM., born on August 26, 1955. he holds a Bachelor’s Degree from

universitas Brawijaya and Master’s Degree from IPB Bogor. Joined BNI at 1980 as Credit Analyst

and leader of Tasikmalaya and Padang Branch office. Joined with BNI Syariah since october

2010, he has special expertise in the field of financing and risk management. Previously,

he was Deputy head of Risk Management Division at BNI. Currently serves as the Senior

Financing Approval (SFA).Agus Hery Subagyo, Drs., MMSenior Financing ApprovalSenior Financing Approval

Zefri Ananta Se. AK, MP, CIA, lahir tanggal 24 Maret 1969. lulusan S1 Akuntansi FeuI dan S2

IPB. Memiliki kapabilitas sebagai Certified Internal Audit (CIA), beliau memulai karir di KAP

hTM sebagai auditor (1994-1996). Kemudian bergabung dengan BNI sebagai Internal Audit.

Berbagai posisi saat di BNI sebagai Auditor, Auditor Madya Pengembangan Sistem, Pemimpin

Kelompok Penunjang Satuan Pengawas Intern. Bergabung dengan BNI Syariah mulai bulan

Juni 2010 sebagai Pemimpin Divisi Audit Internal.

Zefri Ananta Se. AK, MP, CIA was born on March 24, 1969. he holds a Bachelor’s Degree in

Accounting FeuI and a Master’s Degree from IPB. his expertise is as a Certified Internal Audit

(CIA). his career began in KAP hTM as an auditor (1994-1996). Then he joined BNI as Internal

Audit. Various positions at BNI were as Auditor, Senior Auditor, MGR System Development,

leader of Internal Control unit Supporting Group. Joining BNI Syariah since June 2010 as head

of Internal Audit Division.Zefri Ananta SE. AK, MP, CIAPemimpin Divisi Audit Internal head of Internal Audit Division

wahyu Avianto S.T., MM, lahir tanggal 7 Juli 1972. Menyelesaikan S-1 di jurusan Teknik

Planologi ITB dan S-2 pada Program Magister Manajemen konsentrasi Keuangan di universitas

Indonesia. Beliau adalah Alumni Sespibank Angkatan 50 yang lulus Peringkat-1. Beliau

memulai karir di BNI pada tahun 1996 sebagai Analis umum, Analis Manajemen dan Pengelola

Manajemen Proyek. Pada tahun 2004 sebagai Manajer Pengembangan Produk dan Pemimpin

Kelompok Perencanaan dan Pengembangan Divisi usaha Syariah. Spesialisasi keahliannya

adalah Pengembangan organisasi, Rekayasa Proses Bisnis, Manajemen Proyek, Perencanaan

Strategis dan Transformasi. Sejak Juni 2010 beliau menjabat sebagai Pemimpin Divisi

Perencanaan dan Kinerja Strategis BNI Syariah.

wahyu Avianto S.T., MM, was born on July 7, 1972. he holds a Bachelor’s Degree in Plan

environment engineering, ITB and a Master’s Degree in Financial Management at universitas

Indonesia. he is Alumni of Sespibank Batch 50 passed with first rank. he started his career

at BNI in 1996 as Analyst and Project Management Manager. In 2004 as Manager of Product

Development and Planning and Development Group head of Sharia Business Division.

his expertise is in organizational Development, Business Process engineering, Project

Management, Strategic Planning and Transformation. Since June 2010 he became head of

Strategic Planning and Performance Division BNI Syariah.

Wahyu Avianto S.T., MMPemimpin Divisi Perencanaan dan Kinerja Strategis head of Strategic Planning and Performance Division

Page 146: Annual Report BNI Syariah 2010

144

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Pejabat Senior Senior executives

Bayi Rohayati Sh, lahir 28 Juli 1968. Menyelesaikan S-1 di universitas Padjajaran, Bandung.

Perjalanan karirnya dimulai sebagai Ahli hukum (Yurist) di Divisi Korporasi, kemudian menjadi

Pengelola hukum dan Pengelola Administrasi Pembiayaan di Divisi usaha Syariah BNI.

Kekhususan beliau adalah di bidang hukum Pembiayaan dan Perikatan. Pada Juni 2010 beliau

menjabat sebagai Pemimpin Divisi hukum Kepatuhan dan Kesekretariatan.

Baby Rohayati was born on July 28, 1968. She holds a Bachelor’s Degree from universitas

Padjadjaran, Bandung. She started her career as a legal expert (Jurist) in the Division of

Corporations, and became Manager of law and Finance Administration Manager at Syariah

Business unit of BNI. her expertise is in the field of law and Financing Commitments. In June

2010 she served as head of legal, Compliance and Secretary Division.

Bayi Rohayati S.H.Pemimpin Divisi hukum, Kepatuhan dan Kesekretariatan head of legal, Compliance and Secretary Division

Andrianto Daru Kurniawan, S.Si, MM, lahir tanggal 31 Maret 1970. Alumnus Sarjana (S1),

Jurusan Matematika, FMIPA, universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan Magister Aktuaria

universitas Indonesia. Berkarir di BNI sejak Januari 1995-Juni 2010 pada berbagai posisi antara

lain Asisten Manajer pada Divisi Tresuri, diperbantukan sebagai manajer Aktuaria pada PT

Asuransi BNI Jiwasraya (sekarang PT BNI life Insurance), Manajer Pengembangan Kinerja,

dan terakhir sebagai Pemimpin Kelompok Penunjang Divisi usaha. Saat ini beliau menjabat

sebagai Pemimpin Divisi Manajemen Risiko. Keahlian khusus beliau adalah manajemen risiko,

aktuaria dan manajemen tresuri.

Andrianto Daru Kurniawan, S.Si, MM, was born on March 31, 1970. he holds a Bachelor’s

Degree in Department of Mathematics, Faculty of Mathematics & Natural Sciences, universitas

Gadjah Mada, Yogyakarta, and a Master’s Degree in Actuarial from university of Indonesia.

Starting in January 1995 to June 2010, he served in BNI in various positions such as Assistant

Manager Treasury Division, Actuarial Manager (conjunct at PT BNI life Insurance), Performance

Development Manager and leader of Business Support Division. Currently serves as head of

Risk Management Division. his special expertise are Risk Management, Actuarial and Trasury

Management.

Andrianto Daru Kurniawan, MMPemimpin Divisi Manajemen Risiko head of Risk Management Division

edwin Fitrianto, Ir., MM, lahir 28 Desember 1967. Alumnus Sarjana (S1), Manajemen

Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, dan Magister Manajemen (S2), Keuangan dan Perbankan,

Magister Manajemen, Fakultas ekonomi, universitas Airlangga Surabaya (1997). Karirnya

dimulai di BNI (1995-1998) dan menempati berbagai posisi antara lain Analis Kredit, Penyelia

Pemasaran, Pemimpin Bidang operasional Kantor Cabang Syariah Banjarmasin dan Pemimpin

Kantor Cabang Syariah Yogyakarta, Jakarta Selatan, dan Surabaya. Sejak Juni 2010 bergabung

dengan BNI Syariah dan saat ini sebagai Pemimpin Divisi Produk dan Prosedur Pembiayaan

edwin Fitrianto, Ir., MM, was born on December 28, 1967. he holds a Bachelor’s Degree in

Management of Forestry, Institut Pertanian Bogor, and a Master’s Degree in Management,

Banking and Finance, Faculty of economics, universitas Airlangga, Surabaya (1997). he began

his career at BNI (1995-1998) in various positions such as Credit Analyst, Marketing Supervisor,

oprational leader of Syariah Branch office Banjarmasin and leader of Syariah Branch office in

Yogyakarta, South Jakarta, and Surabaya. Since June 2010 he joined BNI Syariah and currently

as head of Financing Product and Procedure Division.

Edwin Fitrianto, Ir., MMPemimpin Divisi Produk dan Prosedur Pembiayaan head of Financing Product and Procedure Division

Page 147: Annual Report BNI Syariah 2010

145

2010 Annual Report BNI Syariah

Pejabat Senior Senior executives

endang Rosawati, Ir., M.AG.eCoN, lahir 17 Desember 1965. Alumnus S1 dari Institut Pertanian

Bogor dan S2 university of Massey. Karirnya dimulai sebagai Analis Kredit di Customer Analysis

unit (CAu) BNI, Manajer Risiko Kredit di Divisi Manajemen Risiko BNI kemudian Pemimpin

Bidang operasional Cabang BNI Syariah Jakarta Selatan, Pemimpin Kantor Cabang BNI Syariah

Jakarta Timur, Pengelola Promosi dan Komunikasi di Divisi usaha Syariah. Semenjak 2010

menjabat sebagai Pemimpin Divisi Komunikasi dan umum BNI Syariah.

endang Rosawati, Ir., M.AG.eCoN was born on December 17, 1965. She holds a Bachelor’s

Degree from Institut Pertanian Bogor and a Master’s Degree from university of Massey.

She began her career as a Credit Analyst in the Customer Analysis unit (CAu) BNI, Credit

Risk Manager in Risk Manajemen Division of BNI and then as head of operations of BNI

Syariah South Jakarta Branch, head of BNI Syariah east Jakarta Branch, Promotions and

Communications Manager at the Sharia Business unit. Since 2010 has served as head of

Communications and General Affairs Division of BNI Syariah.

Endang Rosawati, Ir., M.AG.ECONPemimpin Divisi Komunikasi dan umumhead of Communication and General Affairs Division

Joko Pramono, Drs., MM, lahir 23 Januari 1958. lulusan S1 Jurusan Accounting STIe Jakarta

dan S2 Agribisnis Institut Pertanian Bogor. Ia pernah menempati berbagai posisi di BNI antara

lain sebagai Asisten Sistem Akuntasi, Analis otomasi wholesale, Pengelola Sistem Teknologi,

Pemimpin Kelompok Pengelolaan Modul I, Pemimpin Kelompok Pengendalian Mutu,

Pemimpin Kelompok Conversion, Pemimpin Kelompok Switching Interchange. Pada Juni 2011

menjabat sebagai Pemimpin Divisi Teknologi di BNI Syariah.

Joko Pramono Drs., MM, was born on January 23, 1958. he holds a Bachelor’s Degree in

Accounting STIe and a Master’s Degree in Agribusiness Institut Pertanian Bogor. he has held

various positions at BNI, including as Accounting Systems Assistant, wholesale Automation

Analyst, Technology Systems Manager, Group leader of Module I Management , Quality

Control Group leader, Conversion Group leader, Switching Interchange Group leader. In June

2010 served as head of Technology Division at BNI Syariah.Joko Pramono, Drs., MMPemimpin Divisi Teknologi head of Technology Division

Jon Sujani Pasaribu, Drs, lahir 24 Juli 1966, adalah alumnus S1 ekonomi dan Studi

Pembangunan universitas Islam Sumatra utara. Sebelum bergabung ke BNI Syariah, beliau

mengembangkan karir di BNI sebagai Analis Kredit dan Pengelola Pemasaran. Kemudian

beliau menjabat sebagai Pemimpin Bidang operasional Cabang BNI Syariah Semarang, dan

Pemimpin Cabang Syariah Bumi Serpong Damai. Pada Juni 2010 menjabat sebagai Pemimpin

unit Pembiayaan Khusus. Keahlian beliau adalah dalam bidang restrukturisasi, penyelesaian,

dan penyelamatan pembiayaan.

Jon Sujani Pasaribu, Drs was born on July 24, 1966. he holds a Bachelor’s Degree in economics

and Development Studies from of universitas Islam Sumatra utara. Before joining at BNI

Syariah, he developed a career in BNI as a Credit Analyst and Marketing Manager. later he

served as operational head of Syariah Branch office Semarang and head of Syariah Branch

office Bumi Serpong Damai. In June 2010 served as head of Special Financing unit. his

expertise is in the field of restructuring, settlement and rescue financing.

Jon Sujani Pasaribu, DrsPemimpin Divisi unit Pembiayaan Khusus head of Special Financing unit

Page 148: Annual Report BNI Syariah 2010

146

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Moh. Toyib Se., MM. lahir, 10 Maret 1965. Alumnus S2 Agribisnis Institut Pertanian Bogor.

Dalam perkembangan karirnya, beliau pernah menempati berbagai posisi di BNI antara

lain sebagai Pengelola Pemasaran, Pengelola likuiditas VA, Pengelola Pembinaan Bisnis dan

operasional Cabang luar Negeri, dan Pemimpin Kelompok likuiditas Divisi Tresuri BNI. Sejak

Juni 2010, beliau menjabat sebagai Pemimpin Divisi Tresuri, Dana dan Internasional BNI

Syariah.

Muhammad Yamin Yahya Ir., MM., lahir 5 September 1968. Alumnus S2 Agribisnis Institut

Pertanian Bogor. Karirnya dimulai di BNI sebagai Analis, Senior Card Product & Distribusi Divisi

Bisnis Kartu. Kemudian karirnya berlanjut menjadi General Manager Kantor Cabang Syariah

Yogyakarta, serta Pemimpin Kantor Cabang Syariah Makasar dan Pekanbaru. Sejak Juni 2010

beliau menjabat sebagai Pemimpin Divisi Komersial BNI Syariah.

Moh. Toyib was born on March 10, 1965. he holds a Master’s Degree from Institut Pertanian

Bogor. In the development of his career, he has held various positions at BNI, including as

Marketing Manager, VA liquidity Management, Business Development and operations

Manager overseas Branches, and head of BNI Treasury liquidity Group. Since June 2010, he

serves as head of Treasury, Funding and International Division of BNI Syariah.

Muhammad Yamin Yahya Ir., MM., was born on September 5, 1968. he holds a Master’s Degree

in Agribusiness from Institut Pertanian Bogor. his career began as an analyst at BNI, Senior

Card Product & Distribution Card Business Division. Then his career continues to become

General Manager Syariah Branch office Yogyakarta, and leader of the Syariah Branch office

Makasar and Pekanbaru. Since June 2010 he serves as head of Commercial Division of BNI

Syariah.

Moh. Toyib SE., MM

Muhammad yamin yahya Ir., MM

Pemimpin Divisi Tresuri, Dana, dan Internasional head of Treasury, Funding and International Division

Tavip Budhy Prihanto, Drs. lahir, 12 oktober 1964. Alumnus S1 Manajemen universitas

Pembangunan Nasional (uPN) Veteran, Yogyakarta. Beliau bergabung dengan BNI pada tahun

1992. Beliau pernah menduduki beragam posisi saat di BNI, sebagai Analis Kredit, Pengelola

Perencanaan, Manager Kredit Analyst, MCo Pemasaran Bisnis Korporasi dan AVP unit Supervisi

Cabang Divisi usaha Syariah. Sejak Juni 2010, beliau menjabat sebagai Pemimpin Divisi Risiko

Pembiayaan BNI Syariah.

Budhy Prihanto Tavip was born on october 12, 1964. he holds a Bachelor’s Degree in

Management from universitas Pembangunan Nasional (uPN) Veteran, Yogyakarta. he joined

BNI on 1992. he has held various positions at the BNI, as a Credit Analyst, Planning Manager,

Credit Analyst Manager, MCo Corporate Business Marketing and AVP Supervision unit Sharia

Business unit Branch. Since June 2010, he served as head of Risk Financing Division of BNI

Syariah.Tavip Budhy Prihanto, DrsPemimpin Divisi Risiko Pembiayaan head of Risk Financing Division

Pemimpin Divisi Komersial head of Commercial Division

Pejabat Senior Senior executives

Page 149: Annual Report BNI Syariah 2010

147

2010 Annual Report BNI Syariah

Yuwono Banukisworo, Drs., MM, lahir di Yogyakarta, 23 April 1958. Menyelesaikan S1 di

Fakultas ekonomi – universitas Gajah Mada dan S2 di Magister Manajemen Fakultas ekonomi

universitas Gajah Mada, dengan bidang keahlian manajemen keuangan. Sebelum bergabung

dengan BNI Syariah, berkarir di BNI sebagai Pemimpin Kelompok Pengadaan Teknologi,

Pemimpin Kelompok Private Banking Divisi Investasi & Jasa Keuangan, Pemimpin Cabang

Blitar, Pemimpin Cabang Jakarta Kota, serta wakil Pemimpin Bidang Bisnis, wakil Pemimpin

Divisi Bidang Penunjang pada Divisi usaha Syariah. Sejak spin off, beliau bergabung dengan

BNI Syariah sebagai Pemimpin Divisi Keuangan dan operasional.

Yuwono Banukisworo, Drs., MM was born in Yogyakarta on 23 April 1958. he holds a Bachelor’s

Degree in economics from universitas Gajah Mada university and a Master’s Degree in

Management from university of Gajah Mada, with areas of financial management expertise.

Before join BNI SYariah, he joined BNI in various position such as head of Technology

Purchasing Team, head of Private Banking, Invesment & Financial Service Division, leader

of Blitar Branch office, leader of Jakarta Kota Branch office, and also as Deputy of Business

Division, Deputy of Supporting Division on Sharia Business Division. After Spin off, he joined

BNI Syariah as head of Finance and operational Division.

yuwono Banukisworo, Drs., MMPemimpin Divisi Keuangan dan operasionalhead of Finance and operational Division

Pejabat Senior Senior executives

Page 150: Annual Report BNI Syariah 2010

148

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

JAWA

BANDUNGPemimpin Cabang: Ida Triana widowati

Jl. Buah Batu No.157 C

Bandung

T: (022)-7314546, 7323142, 7323143

F: (022)-7323141

Cabang Pembantu Syariah Cianjur

Jl. Dr.Muwardi No.70 Cianjur

T: (0263)-273003

F: (0263)-273003

Cabang Pembantu Syariah Cigondewah

Taman Kopo Indah II Blok

Ruko B.1 No.18 Desa Rahayu

Kec.Margaasih Kab. Bandung

T: (022)-5425718, 5423497

F: (022)-5423031

Cabang Pembantu Syariah Dago

Jln. Ir. h. Djuanda No. 298 Kel. Dago

Kec. Coblong Kodya Bandung 40286

T: (022)-2517152

F: (022)-2504946

BEKASIPemimpin Cabang: Nurfi Majidi

Komp.Sentra Niaga

Jl. Jend.Ahmad Yani Blok A6

No.3-3A, Bekasi

T: (021)88962828 (hunting)

F: (021)88966464

BOGORPemimpin Cabang: Muhammad utsman

Jl. Pajajaran Raya No.27 A-B

Bogor

T: (0251)-337306, 337620, 337687, 337828, 349308

F: (0251)384968

Cabang Pembantu Syariah Tajur

Jl. Raya Tajur No.88 D Bogor

T: (0251)-392871

F: (0251)-353662

Jaringan KantorOffice Networks

BUMI SERPONG DAMAIPemimpin Cabang: Georgie Syaffei

Jl. Pahlawan Seribu ITC BSD

No.33A & 35 Tangerang

T: 53153155, 53153144, 53161601

F: 53161611

Cabang Pembantu Syariah Cimone

Jl. Merdeka No.21 D

Tangerang

Cabang Pembantu Syariah Pasar Serpong

Jl. Raya Puspitek Serpong

Tangerang

T: (021) 75881818, 75881819

F: (021) 75882020

CIREBONPemimpin Cabang: Supratignyo

Jl. Sisingamangaraja No.28

Cirebon

T: (0231)-246063, 246064, 246065, 246102, 246104

F: (0231)246105

JAKARTA BARATPemimpin Cabang: Achmad Djamiat Pitoyo

Ruko Meditarania

Jl. Meruya Raya No.1

Jakarta Barat

T: (021) 5866388, 5865715, 5865719

F: (021) 58901202

JAKARTA SELATANPemimpin Cabang: Supardi Najamudin

Komplek ITC Dutamas

Fatmawati Blok A1.2-3

Jl. R.S Fatmawati

Jakarta Selatan

T: (021)-72798266, 72798267, 72798268

F: (021)-72798733

Cabang Pembantu Syariah Jakarta Pusat

BNI JPu Jl. Jend.Sudirman

Kav.1 Jakarta 10220

T: (021)-5729751 ext.2359

F: (021)5729751

Page 151: Annual Report BNI Syariah 2010

149

2010 Annual Report BNI Syariah

Cabang Pembantu Syariah uIN Syarif hidayatullah

Kampus uIN Syarief

hidayatullah, Jl. Ir. Juanda -Ciputat

T: (021)-74416484

F: (021)-74716485

Cabang Pembantu Syariah Depok

Jl. Margonda Raya No.222 e

Kemiri Muka, Beji, Depok 16423

T: (021)-77204489

F: (021)77205903

JAKARTA TIMURPemimpin Cabang: Dody Rukadi

Komplek Graha Mas Pemuda

Blok AB1 dan AB2

Jl. Pemuda, Rawamangun

Jakarta Timur

T: (021)-47882681-84

F: (021)47882685

Cabang Pembantu Syariah Kalimalang

Jl. Kalimalang Blok N No.12/h12

Jakarta Timur

T: (021)86607205, 86607206

F: (021)86610553

JAKARTA UTARAPemimpin Cabang: Ali Muafa

Jl. Boulevard Raya QA.I/1

Kelapa Gading Jakarta utara

T: 4500695, 4500694, 45841585

F: 4514121

Cabang Pembantu Syariah Koja

Ruko Kramat Jaya Permai blok

A No.8, Jl. Kramat Jaya, Koja

T: (021)-4368233

F: (021)-4369811

JEMBERPemimpin Cabang: M. Ibrahim Paturrusi

Jl. Ahmad Yani No.39

Jember

T: (0331)-489500,420018, 420061

F: (0331) 487617

KEDIRIPemimpin Cabang: A. Muhammad hatta

Ruko hayam wuruk Trade Centre

Blok A.5-6, Jl. hayam wuruk

Kediri

T: (0354)-680966, 680952, 680977, 672677

F: (0354) 672627

MALANGPemimpin Cabang: M.M.A Pitra Ardiati

Jl. Jaksa Agung Suprapto No.48

Malang 65111

T: (0341)-359129, 359130

F: (0341)-359128

Cabang Pembantu Syariah Pasuruan

Jl. Panglima Sudirman No.32A

Pasuruan

T: (0343)-415017

F: (0343)-415018

Cabang Pembantu Syariah Batu

Jl. Panglima Sudirman No.56

Batu, Malang.

T: (0341)-590145

F: (0341) 590146

PEKALONGANPemimpin Cabang: Adimar

Masjid Syuhada

Jl. Pemuda No.52-54

Pekalongan

T: (0285)-434918, 434919

F: (0285)-434920

Cabang Pembantu Syariah Tegal

Jl. Mayjen Sutoyo No.50

Tegal 52113

T: (0283)-340715

Fax:(0283)-340716

PRIMA JAKARTAPemimpin Cabang: Adjat Djatnika Basarah

Gedung wisma Kyoie Prince lt.2 & 5

Jl. Jend.Sudirman Kav.3

Jakarta Pusat

T: (021)-5723039, 5723105

F: (021)5724148

Cabang Pembantu Syariah Departemen Agama

Gedung Departemen Agama

Jl. lapangan Banteng Barat

No.3-4, Jakarta Pusat

T: (021)3518875, 3518902

F: (021) 3518902

Cabang Pembantu Syariah Mahkamah Agung

Gedung Mahkamah Agung

Jl. Medan Merdeka utara

No.9-13, Jakarta Pusat

T: (021)3840382

F: (021) 3448031

Page 152: Annual Report BNI Syariah 2010

150

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

SEMARANGPemimpin Cabang: Ichwan Razoki lubis

Jl. Ahmad Yani 152

Semarang

T: (024)-8313247,8315027

F: (024)-8313217

Cabang Pembantu Syariah Jepara

Jl. Veteran No.37 Jepara

Jepara

T: (0291)-591532

F: (0291)-591532

Cabang Pembantu Syariah universitas Sultan Agung

(unissula)

Jl. Raya Kaligawe Km.04, Semarang

T: (024)6592916

F: (024)6592915

SURABAYAPemimpin Cabang: Imam hidayat Sunarto

Jl. Bukit Darmo Boulevard

No.8A - 8B, Surabaya

T: (031)-7328840, 7329870,

7327350

F: (031)-7385678

Cabang Pembantu Syariah Rajawali

Jl. Rajawali No.16, Surabaya

T: (031)3529328

F: (031)3529328

SURAKARTAPemimpin Cabang: Arief Mursidi

Jl. Slamet Riyadi No.318

Surakarta

T: (0271)-731014, 736674

F: (0271)736718

Cabang Pembantu Syariah Sragen

Komplek Atrium Plaza Blok F

Jl. Raya Sukowati No.302-304

Sragen

T: (0271)691999

F: (0271)694600

YOGYAKARTAPemimpin Cabang: Ahmad Rizini

Jl. Kusumanegara No.112

umbulharjo

Yogyakarta 55165

T: (0274)-417222, 417555, 450374

F: (0274)-417111

Cabang Pembantu Syariah Bulaksumur

Jl. Bulaksumur No.h-4

Yogyakarta

T: (0274)-557088

F: (0274)557088

Cabang Pembantu Syariah Godean

Jl. Godean Km.5 No.23

Yogyakarta

T: (0274)-551577

F: (0274)-551577

SUMATERA

BANDA ACEHPemimpin Cabang: Ahmad Yusuf widodo

Jl. Tgk. Daud Beureueh No.33

Banda Aceh

T: (0651)-32313, 32314, 32301, 32308, 32298

F: (0651)-32317

BATAMPemimpin Cabang: Nirwan Purnama

Kompleks Regency Park Blok II

No.15, Jl. Teuku umar, Pelita,

Batam

T: (0778)429054,429057,429058

F: (0778)429060

MEDANPemimpin Cabang: Darmayanti

Jl. Kapten Maulana lubis No.12

Medan 20112

T: (061)-4559520, 4559521

F: (061)-4522608

Cabang Pembantu Syariah Sisingamangaraja

Jl. Sisingamangaraja No.4D

Medan 20213

T: (061)-7320002

F: (061)-7320002

Cabang Pembantu Syariah Binjai

Pertokoan Maju Bersama Blok

A No.3, Jl. Sukarno-hatta Binjai Timur

T: (061)8830585

F: (061)8829976

PADANGPemimpin Cabang: utep Triatna

Jl. Pattimura No.10

Padang

T: (0751)-841818, 841819

F: (0751)-841808

Jaringan Kantor office Networks

Page 153: Annual Report BNI Syariah 2010

151

2010 Annual Report BNI Syariah

Cabang Pembantu Syariah Bukittinggi

Jl. Perintis Kemerdekaan No.2 G

Bukittinggi

T: (0752)-628500

F: (0752)-628766

PALEMBANGPemimpin Cabang: Sunhaji

Jl. Jend.Sudirman No.67-68

Palembang (30126)

T: (0711)-315999, 310751

F: (0711)310752

Cabang Pembantu Syariah lubuk linggau

BNI lubuklinggau

Jl. Yos Sudarso No.288

lubuk linggau 31621

T: (0733)-323707

F: (0733)-323707

Cabang Pembantu Syariah Demang

Jl. Demang lebar Daun No.507

eF, Kota Palembang

T: (0711)-358120, 358123

F: (0711)358201

Cabang Pembantu Syariah Sungai Danau

Desa Sungai Danau, Kec.Satui

Kab. Kotabaru, Kalimantan Selatan

T: (0512)-61550, 2702568

F: (0512)-61550

PEKANBARUPemimpin Cabang: Sunandar

Jl. Jend.Sudirman No.484

Pekanbaru

(0761)-859819, 859697

T: 859698, 859694, 859695

F: (0761)-859697

TANJUNGKARANGPemimpin Cabang: Agam Ajatullah

Jl. Jend.Sudirman No.62

Tanjungkarang, lampung

T: (0721) 242430, 242528, 242517, 242394

F: (0721)242432

KALIMANTAN

BALIKPAPANPemimpin Cabang: wahsi Prasodjo

Jl. Jend Sudirman No.43 D-e,

Balikpapan

T: (0542)-731354, 732679, 737734

F: (0542)737733

BANJARMASINPemimpin Cabang: Dade Darmawan

Jl. Jend.Ahmad Yani KM.4, No.385

Banjarmasin

T: (0511)-3256746, 3256946, 3259146, 3259446

F: (0511)-3251346

Cabang Pembantu Syariah Banjarbaru

Jl. Ahmad Yani Km.35, Banjarbaru,

Banjarmasin

T: (0511) 4778176

F: (0511) 4778176

SULAWESI

MAKASSARPemimpin Cabang: heru Mulyadi Ramdhan

Jl. Andi Pangeran Pettarani

Komp.Ruko Business Center

Sardony No.1/2, Panakukkang

Makassar

T: (0411)-421188, 443558, 421388

F: (0411)-443890

Cabang Pembantu Syariah Gowa

Ruko Graha Satelit Blok B No.2

Jl. Sultan hasanudin Gowa

T: (0411)-881167

F: (0411)-881167

Cabang Pembantu Syariah Bulusaraung

Jl. Gunung Bulusaraung No.2-2A

Makassar

T: (0411)328665

F: (0411)328663

Jaringan Kantor office Networks

Page 154: Annual Report BNI Syariah 2010

152

laporan Tahunan BNI Syariah 2010

Page 155: Annual Report BNI Syariah 2010

153

2010 Annual Report BNI Syariah

Laporan Keuangan

Dengan laporan Auditor IndependenTahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember 2010

with Independent Auditor’s ReportYears endedDecember 31, 2010

Financial Report

Page 156: Annual Report BNI Syariah 2010

halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionaly left blank

Page 157: Annual Report BNI Syariah 2010

PT Bank BNI Syariah Laporan keuangan beserta laporan auditor independen periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010/ Financial statements with independent auditors’ report period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

Page 158: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in

the Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN KEUANGAN

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PERIODE DARI 22 MARET 2010

(TANGGAL PENDIRIAN) SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2010

PT BANK BNI SYARIAH FINANCIAL STATEMENTS

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT PERIOD FROM MARCH 22, 2010

(INCEPTION) THROUGH DECEMBER 31, 2010

Daftar Isi Halaman/ Page

Table of Contents

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Neraca ……………………………………………… 1-4 ………………………………………. Balance Sheet Laporan Laba Rugi ……………………………….. 5 ……………………………….. Statement of Income Laporan Perubahan Ekuitas ............................... 6 ….Statement of Changes in Stockholders’ Equity Laporan Arus Kas................................................ 7-8 ………………………… Statement of Cash Flows Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil………………………………………………….

9

Statement of Reconciliation of Income and …………………………………… Revenue Sharing

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat.. 10 …. Statement of Sources and Uses of Zakat Funds Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan……………………………………………

11

Statement of Sources and Uses of Qardhul Hasan ………………………………………………….. Funds

Catatan atas Laporan Keuangan………………… 12-79 ………...………Notes to the Financial Statements

***************************

Page 159: Annual Report BNI Syariah 2010
Page 160: Annual Report BNI Syariah 2010
Page 161: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these

financial statements.

1

PT BANK BNI SYARIAH NERACA

31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH BALANCE SHEET December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah) Catatan/ Notes 2010

ASET ASSETS

KAS 2a 39.193 CASH GIRO DAN PENEMPATAN PADA CURRENT ACCOUNTS AND BANK INDONESIA 2a,2d,4 1.247.846 PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA GIRO PADA BANK LAIN 2a,2b,2c CURRENT ACCOUNTS WITH 2e,5,38 OTHER BANK Pihak ketiga - Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 153.563 Related party

Jumlah giro pada bank lain 153.563 Total current accounts with other bank Penyisihan kerugian (1.536) Allowance for possible losses

Bersih 152.027 Net

PENEMPATAN PADA BANK LAIN 2a,2c,2f PLACEMENT WITH OTHER BANKS 6 Pihak ketiga 131.000 Third parties Penyisihan kerugian (1.310) Allowance for possible losses

Bersih 129.690 Net

INVESTASI PADA EFEK/SURAT BERHARGA 2c,2g,7 INVESTMENT IN SECURITIES/ MARKETABLE SECURITIES termasuk selisih nilai perolehan Including unamortized dibanding nilai nominal difference of acquisition cost yang belum diamortisasi and nominal value sebesar Rp 22 of Rp22 Pihak ketiga Third parties Tersedia untuk dijual 805.333 Available-for-sale Dimiliki hingga jatuh tempo 445.022 Held-to-maturity

Jumlah investasi pada efek/surat berharga 1.250.355 Total investment on securities Penyisihan kerugian (19.300) Allowance for possible losses

Bersih 1.231.055 Net

PIUTANG MURABAHAH 2b,2c,2h MURABAHAH RECEIVABLES setelah dikurangi pendapatan 8,38 - net of deferred margin keuntungan yang ditangguhkan income of Rp1,826,680 sebesar Rp1.826.680 Pihak ketiga 2.552.913 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 179 Related parties

Jumlah piutang murabahah 2.553.092 Total murabahah receivables Penyisihan kerugian (58.751) Allowance for possible losses

Bersih 2.494.341 Net

PINJAMAN QARDH 2b,2c,2i FUNDS OF QARDH 9,38 Pihak ketiga 214.172 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 3.232 Related parties

Jumlah pinjaman qardh 217.404 Total funds of qardh Penyisihan kerugian (5.637) Allowance for possible losses

Bersih 211.767 Net

Page 162: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these

financial statements.

2

PT BANK BNI SYARIAH NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH BALANCE SHEET (continued)

December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)

Catatan/ Notes 2010

PEMBIAYAAN MUDHARABAH 2c,2j,10 MUDHARABAH FINANCING Pihak ketiga 87.327 Third parties Penyisihan kerugian (4.126) Allowance for possible losses

Bersih 83.201 Net

PEMBIAYAAN MUSYARAKAH 2c,2j,11 MUSYARAKAH FINANCING Pihak ketiga 624.820 Third parties Penyisihan kerugian (30.254) Allowance for possible losses

Bersih 594.566 Net

ASET YANG DIPEROLEH 2k,12 ASSETS ACQUIRED FOR UNTUK IJARAH - BERSIH 75.842 IJARAH - NET ASET TETAP 2l,13 FIXED ASSETS Biaya perolehan 56.466 Acquisition cost Akumulasi penyusutan (32.819) Accumulated depreciation

Nilai Buku - Bersih 23.647 Book value - net

ASET PAJAK TANGGUHAN - BERSIH 2u,20 14.381 DEFERRED TAX ASSETS - NET ASET LAIN-LAIN 2b,2m,14,38 OTHER ASSETS Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 32.720 Related party Pihak ketiga 64.647 Third parties

Jumlah aset lain-lain 97.367 Total other assets

JUMLAH ASET 6.394.923 TOTAL ASSETS

Page 163: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these

financial statements.

3

PT BANK BNI SYARIAH NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH BALANCE SHEET (continued)

December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)

Catatan/ Notes 2010

KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH LIABILITIES, TEMPORARY SYIRKAH TEMPORER, DAN EKUITAS FUNDS, AND STOCKHOLDERS’ EQUITY

KEWAJIBAN LIABILITIES

KEWAJIBAN SEGERA 2n,15 OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY Pihak ketiga 22.372 Third parties

BAGI HASIL YANG BELUM DIBAGIKAN 16 31.461 UNDISTRIBUTED REVENUE SHARING SIMPANAN 2b,2o DEPOSITS Giro wadiah 17,38 Wadiah demand deposits Pihak ketiga 533.385 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa 5.305 Related party

Jumlah giro wadiah 538.690 Total wadiah demand deposits

Tabungan wadiah 18 Wadiah saving deposits Pihak ketiga 105.934 Third parties

Jumlah simpanan 644.624 Total deposits SIMPANAN DARI BANK LAIN 2o,19 DEPOSITS FROM OTHER BANKS Pihak ketiga 12.325 Third parties HUTANG PAJAK 2u,20 24.450 TAXES PAYABLE ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN ESTIMATED LOSSES ON DAN KONTINJENSI 2c,35 484 COMMITMENTS AND CONTINGENCIES KEWAJIBAN LAIN-LAIN 2b,2s,2t OTHER LIABILITIES Pihak yang mempunyai hubungan 21,36,38 Istimewa 14.298 Related party Pihak ketiga 75.355 Third parties

Jumlah kewajiban lain-lain 89.653 Total other liabilities

JUMLAH KEWAJIBAN 825.369 TOTAL LIABILITIES

Page 164: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these

financial statements.

4

PT BANK BNI SYARIAH NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH BALANCE SHEET (continued)

December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)

Catatan/ Notes 2010

DANA SYIRKAH TEMPORER 2b,2p TEMPORARY SYIRKAH FUNDS Dana syirkah temporer dari bukan bank: Non-bank temporary syirkah funds: Tabungan mudharabah 22,38 Mudharabah saving deposits Pihak ketiga 1.873.317 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1.376 Related parties

Jumlah tabungan mudharabah 1.874.693 Total mudharabah saving deposits

Deposito mudharabah 23,38 Mudharabah time deposits Pihak ketiga 2.626.271 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 17.140 Related parties

Jumlah deposito mudharabah 2.643.411 Total mudharabah time deposits

JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER 4.518.104 TOTAL TEMPORARY SYIRKAH FUNDS

EKUITAS STOCKHOLDERS’ EQUITY

MODAL SAHAM - nilai nominal CAPITAL STOCK - nominal value Rp1 per saham Rp1 per share Modal dasar - 4.004.000 saham Authorized - 4,004,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully-paid capital- penuh - 1.001.000 saham 24 1.001.000 1,001,000 shares

KEUNTUNGAN YANG BELUM DIREALISASI DARI UNREALIZED GAIN ON INVESTASI PADA EFEK/SURAT AVAILABLE-FOR-SALE BERHARGA YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL SECURITIES INVESTMENT SETELAH DIKURANGI PAJAK TANGGUHAN 2g 13.938 NET OF DEFERRED TAX SALDO LABA 36.512 RETAINED EARNINGS

EKUITAS - BERSIH 1.051.450 STOCKHOLDERS’ EQUITY - NET

TOTAL LIABILITIES, TEMPORARY JUMLAH KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH SYIRKAH FUNDS, AND TEMPORER, DAN EKUITAS 6.394.923 STOCKHOLDERS’ EQUITY

Page 165: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these

financial statements.

5

PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN LABA RUGI

Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 *)

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF INCOME

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 *)

(Expressed in million of Rupiah)

Catatan/ Notes 2010

PENDAPATAN PENGELOLAAN 2q,8,9,10 INCOME FROM FUND DANA OLEH BANK SEBAGAI 11,12 MANAGEMENT BY THE BANK MUDHARIB AS MUDHARIB Pendapatan dari jual beli 25 214.411 Income from sales and purchase Pendapatan bagi hasil 26 47.216 Income from revenue sharing Pendapatan dari sewa - bersih 27 1.263 Income from leasing - net Pendapatan usaha utama lainnya 28 154.771 Other main operating income

Jumlah pendapatan pengelolaan dana Total revenue from fund management oleh Bank sebagai mudharib 417.661 by the Bank as mudharib THIRD PARTIES’ SHARE ON HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL RETURN OF TEMPORARY DANA SYIRKAH TEMPORER 2r,29 (140.106) SYIRKAH FUNDS

HAK BAGI HASIL MILIK BANK 277.555 BANK’S SHARE IN PROFIT SHARING

PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 2s,30 24.420 OTHER OPERATING INCOME BEBAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING EXPENSES Gaji dan tunjangan 2t,31 (77.280) Salaries and benefits Umum dan administrasi 32 (64.746) General and administrative Beban bonus wadiah 2o (4.474) Wadiah bonus expense Lain-lain 2b, 38 (23.059) Others

Jumlah beban operasional lainnya (169.559) Total other operating expenses Beban penyisihan kerugian aset Provisions for possible losses on produktif 2c,33 (96.331) earning assets

LABA USAHA 36.085 INCOME FROM OPERATION PENDAPATAN NON-OPERATING INCOME - NET NON-OPERASIONAL - BERSIH 34 649

LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) INCOME BEFORE INCOME TAX PAJAK PENGHASILAN 36.734 BENEFIT (EXPENSE)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2u,20 INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Kini (19.249) Current Tangguhan 19.027 Deferred

Jumlah beban pajak penghasilan - bersih (222) Total income tax expense - net LABA BERSIH 36.512 NET INCOME

*) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010 dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010

*) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010 and started its operation on June 19, 2010

Page 166: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these

financial statements.

6

PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 *)

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF CHANGES IN

STOCKHOLDERS’ EQUITY Period from March 22, 2010 (inception)

through December 31, 2010 *) (Expressed in million of Rupiah)

Keuntungan yang Belum Direalisasi dari Investasi Pada Efek/ Surat Berharga Tersedia untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan/ Modal Saham Unrealized Ditempatkan dan Gain On Disetor Penuh/ Available-for-Sale Issued and Fully- Securities Ekuitas - Bersih/ Catatan/ Paid Capital Investment Net of Saldo Laba/ Stockholders’ Notes Stock Deferred Tax Retained Earnings Equity - Net

Balance as of Saldo 22 Maret 2010 - - - - March 22, 2010 Penerbitan saham 1a,3,24 1.001.000 - - 1.001.000 Shares issuance Keuntungan yang belum direalisasi dari investasi pada Unrealized gain on efek/surat berharga available-for-sale tersedia untuk dijual - securities investment setelah dikurangi - net of pajak tangguhan 2g - 13.938 - 13.938 deferred tax Laba bersih untuk periode Net income for 22 Maret 2010 the period from sampai dengan March 22, 2010 through 31 Desember 2010 - - 36.512 36.512 December 31, 2010

Balance as of Saldo 31 Desember 2010 1.001.000 13.938 36.512 1.051.450 December 31, 2010

*) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010

dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010 *) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010

and started its operation on June 19, 2010

Page 167: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these

financial statements.

7

PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN ARUS KAS

Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 *)

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF CASH FLOW

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 *)

(Express in million of Rupiah) Catatan/ Notes 2010

CASH FLOWS FROM OPERATING ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ACTIVITIES Penerimaan pendapatan pengelolaan dana 404.609 Receipt of income from fund management Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer (125.860) Payment of profit sharing for temporary syirkah funds Penerimaan pendapatan usaha lainnya 24.420 Receipt of other operating income Pembayaran beban usaha lainnya (73.646) Payment of other operating expense Penerimaan pendapatan non-operasional - bersih 656 Receipt of non-operational income - net

Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan Cash flows before changes in kewajiban operasi 230.179 operating assets and liabilities Perubahan dalam aset dan kewajiban operasi: Changes in operating asset and liabilities: Penurunan (kenaikan) aset operasi: Decrease (increase) in operating assets: Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia dan bank lain (1) and other bank Surat-surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo 6.250 Held-to-maturity securities Surat – surat berharga tersedia untuk dijual 18.584 Available-for-sale securities Piutang murabahah (210.853) Murabahah receivable Aset yang diperoleh untuk ijarah (29.673) Aset acquired for ijarah Pembiayaan mudharabah (27.562) Mudharabah financing Pembiayaan musyarakah (141.203) Musyarakah financing Pinjaman qardh (74.482) Funds of qardh Aset lain-lain (50.139) Other assets Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi: Increase (decrease) in operating liabilities: Kewajiban segera 2.327 Obligation due immediately Simpanan 136.050 Deposits Simpanan dari bank lain (3.147) Deposits from other Bank Hutang pajak (19.249) Taxes payable Kewajiban lain-lain 8.328 Other liabilities Dana syirkah temporer 22,23 797.610 Temporary syirkah funds

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Net Cash Provided by Operating Operasi 643.019 Activities

CASH FLOWS FROM INVESTING ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ACTIVITIES Penjualan dan pembelian obligasi Pemerintah: Sales and purchase of Government bonds Penjualan 663.598 Sales Pembelian (550.882) Purchases

Pembelian obligasi Pemerintah - bersih 112.716 Purchases of Government bonds - net Perolehan aset tetap 13 (4.054) Acquisition of fixed assets

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Net Cash Provided by Investing Investasi 108.662 Activities

Page 168: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these

financial statements.

8

PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN ARUS KAS (lanjutan)

Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 *)

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF CASH FLOWS (continued)

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 *)

(Expressed in million of Rupiah)

Catatan/ Notes 2010

KENAIKAN BERSIH KAS DAN NET INCREASE IN CASH AND SETARA KAS 751.681 CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL PERIODE 818.921 AT BEGINNING OF THE PERIOD

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR PERIODE 1.570.602 AT END OF THE PERIOD

Cash and cash equivalents at Kas dan setara kas akhir periode terdiri dari: end of the period consist of: Kas 39.193 Cash Giro dan penempatan pada Bank Indonesia 4 1.247.846 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 5 153.563 Current accounts with other bank Penempatan pada bank lain 6 130.000 Placement with other banks

Jumlah 1.570.602 Total

PENGUNGKAPAN INFORMASI SUPLEMENTAL DISCLOSURES OF TAMBAHAN ARUS KAS CASH FLOWS INFORMATION Aktivitas yang tidak mempengaruhi Activities not affecting arus kas: cash flows: Aset bersih yang dialihkan dari UUS BNI Net assets transferred from UUS BNI sebagai setoran modal 3 1.000.000 as paid up capital Keuntungan yang belum direalisasi dari investasi pada efek/surat berharga Unrealized gain on yang tersedia untuk dijual setelah available-for-sale securities dikurangi pajak tangguhan 13.938 investment net of deferred tax

*) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010

dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010 *) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010

and started its operation on June 19, 2010

Page 169: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these

financial statements.

9

PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN REKONSILIASI PENDAPATAN

DAN BAGI HASIL Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 *) (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF RECONCILIATION

OF INCOME AND REVENUE SHARING Period from March 22, 2010 (inception)

through December 31, 2010 *) (Expressed in million of Rupiah)

Catatan/ Notes 2010

Pendapatan Usaha Utama (Akrual) 2a Main Operating Income (Accrual) Pendapatan dari jual beli 25 214.411 Income from sales and purchase Pendapatan bagi hasil 26 47.216 Income from revenue sharing Pendapatan dari sewa - bersih 27 1.263 Income from leasing - net Pendapatan usaha utama lainnya 28 154.771 Other main operating income

Jumlah 417.661 Total

Pengurang Deduction Pendapatan periode berjalan yang kas Current period income in which atau setara kasnya belum diterima: the cash and cash equivalents were not received: Pendapatan keuntungan murabahah 4.577 Murabahah margin income Hak bagi hasil Revenue sharing share Pembiayaan mudharabah - Mudharabah financing Pembiayaan musyarakah 10 Musyarakah financing Pendapatan sewa 19.146 Lease income Pendapatan usaha utama lainnya 54.963 Other main operating income

Jumlah 78.696 Total

Penambah Addition Pendapatan periode sebelumnya yang Prior period income in which the cash kasnya diterima pada periode berjalan: were received during current period: Penerimaan pelunasan pendapatan Settlement receipt from murabahah keuntungan murabahah 209.833 margin receivables Penerimaan piutang bagi hasil: Receipt from revenue sharing: Pembiayaan mudharabah 6.976 Mudharabah financing Pembiayaan musyarakah 40.230 Musyarakah financing Penerimaan pendapatan sewa 8.731 Receipt of lease income Pendapatan usaha utama lainnya 99.584 Other main operating income

Jumlah 365.354 Total

Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil 704.319 Available income for revenue sharing Bagi hasil yang menjadi hak Bank Syariah 564.213 Sharia Bank’s share from revenue sharing

Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana 29 140.106 Fund owners’ share from revenue sharing

Dirinci atas: Details to: Hak pemilik dana atas bagi hasil yang Fund owners’ share on sudah didistribusikan 108.645 distributed revenue sharing Hak pemilik dana atas bagi hasil yang Fund owners’ share on belum didistribusikan 16 31.461 undistributed revenue sharing

140.106 *) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010

dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010 *) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010

and started its operation on June 19, 2010

Page 170: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these

financial statements.

10

PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN

DANA ZAKAT Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 *) (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF SOURCES AND USES

OF ZAKAT FUNDS Period from March 22, 2010 (inception)

through December 31, 2010 *) (Expressed in million of Rupiah)

Catatan/ Note 2010

Source of Zakat Funds at Sumber Dana Zakat Pada Awal Periode 2a - Beginning of the Period Sumber Dana Zakat Source of Zakat Funds Zakat dari pihak luar bank 298 Zakat from non-bank parties

Jumlah 298 Total

Penggunaan Dana Zakat Uses of Zakat Funds Disalurkan melalui UPZ BAZNAS 298 Distributed through UPZ BAZNAS BNI Syariah BNI Syariah Disalurkan sendiri - Self-distributed

Jumlah 298 Total

Kenaikan Dana Zakat - Increase in Zakat Funds

Source of Zakat Funds Sumber Dana Zakat Pada Akhir Periode - at End of the Period *) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010

dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010 *) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010

and started its operation on June 19, 2010

Page 171: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these

financial statements.

11

PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN

DANA KEBAJIKAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 *) (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF SOURCES AND USES

OF QARDHUL HASAN FUNDS Period from March 22, 2010 (inception)

through December 31, 2010 *) (Expressed in million of Rupiah)

Catatan/ Note 2010

Source of Qardhul Hasan Funds Sumber Dana Kebajikan Pada Awal Periode 2a - at Beginning of the Period Sumber Dana Kebajikan Source of Qardhul Hasan Funds Infaq dan shadaqah 15 Infaq and shadaqah Denda - Penalty Sumbangan/hibah - Donations/Grant Pendapatan non-halal - Non-halal income

Jumlah 15 Total

Penggunaan Dana Kebajikan Uses of Qardhul Hasan Funds Disalurkan melalui UPZ BAZNAS 15 Distributed through UPZ BAZNAS BNI Syariah BNI Syariah Sumbangan - Donation Biaya administrasi - Administration expense

Jumlah 15 Total

Kenaikan Sumber Dana Kebajikan - Increase in Qardhul Hasan Funds

Source of Qardhul Hasan Funds Sumber Dana Kebajikan Pada Akhir Periode - at End of the Period *) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010

dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010 *) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010

and started its operation on June 19, 2010

Page 172: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

12

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Bank dan Informasi Umum a. Bank Establishment and General Information

PT Bank BNI Syariah (“BNI Syariah” atau “Bank”) didirikan dengan Akta Pendirian No. 160 tanggal 22 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-15574.AH.01.01.tahun 2010 tanggal 25 Maret 2010 dan telah diubah dengan Akta No. 226 tanggal 29 Juni 2010 yang laporannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-20149 tahun 2010 tanggal 6 Agustus 2010. Penyetoran modal sebagaimana tercantum dalam akta pendirian dilakukan oleh Pendiri dari hasil pemisahan (spin-off) yang efektif dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010.

PT Bank BNI Syariah (“BNI Syariah” or “the Bank”) was established based on Establishment Deed No. 160 dated March 22, 2010 and was notarized by Aulia Taufani, S.H. as the substitute of Sutjipto S.H., notary in Jakarta. The establishment deed has been approved by the the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-15574.AH.01.01.year 2010 dated March 25, 2010 and was further amended by Deed No. 226 dated June 29, 2010, in which the report has been received and recorded by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-20149 year 2010 dated August 6, 2010. The capital contribution as stated on the establishment deed was conducted by the founders as a result of the spin-off on June 19, 2010.

Bank merupakan bank umum syariah hasil pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“UUS BNI”) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“Bank BNI”). Proses pendiriannya telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank BNI tanggal 5 Oktober 2009, yang diaktakan dengan Akta No. 37 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H. Pemisahan dilakukan dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 11/10/PBI/2009 tentang Unit Usaha Syariah. Pendirian tersebut dilakukan dengan izin Bank Indonesia melalui dua tahap, yaitu persetujuan izin prinsip dan izin usaha. Pada tanggal 8 Februari 2010, Bank telah mendapatkan izin prinsip dari Bank Indonesia untuk melaksanakan pemisahan UUS BNI berdasarkan surat No. 12/2/DpG/Dpbs. Pemisahan UUS BNI dilakukan dengan Akta Pemisahan No. 159 tanggal 22 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta.

The Bank is a commercial sharia bank created from of the spin-off of sharia business unit of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ("UUS BNI") from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ("Bank BNI"). The establishment of the process has been approved at the Stockholders’ Extraordinary General Meeting of Bank BNI on October 5, 2009, and was notarized by notarial deed No.37 of Notary Fathiah Helmi, S.H. The spin-off was made with reference to Bank Indonesia Regulation No.11/10/PBI/2009 regarding Sharia Business Unit. The establishment has been approved by Bank Indonesia in two stages, the approval of the consent principle and the business license. On February 8, 2010, BNI Syariah has received its consent principle from Bank Indonesia to conduct the separation of UUS Bank BNI based on the letter No. 12/2/DpG/Dpbs. The spin-off of UUS Bank BNI was made under Spin-off Deed No. 159 dated March 22, 2010 and was notarized by Aulia Taufani, S.H., as the substitute of Sutjipto S.H., Notary in Jakarta.

Page 173: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

13

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Bank dan Informasi Umum (lanjutan)

a. Bank Establishment and General Information (continued)

Pada tanggal 21 Mei 2010, Bank memperoleh

izin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/41/KEP.GBI/2010 tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank BNI Syariah. Selanjutnya pemisahan terjadi secara efektif pada tanggal 19 Juni 2010, yakni pertama kalinya Bank melakukan kegiatan usaha, sebagaimana yang dilaporkan kepada Bank Indonesia dengan surat No. Dir/1/03 tanggal 19 Juni 2010 perihal Laporan Pelaksanaan Pembukaan Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan.

On May 21, 2010, Bank has received its business license from Bank Indonesia based on the Decision Letter No. 12/41/KEP.GBI/2010 of the Governor of Bank Indonesia regarding the approval of the business license of PT Bank BNI Syariah. Furthermore the spin-off became effective on June 19, 2010, and started its operational activity on the same day, as reported to Bank Indonesia through letter No. Dir/1/03 dated June 19, 2010 regarding the Report on the Implementation of the Opening of Commercial Sharia Bank Resulting from the Spin-Off.

Terkait dengan pemisahan (spin-off) UUS BNI,

pemberitahuan atas rancangan spin-off kepada karyawan, nasabah dan pihak ketiga telah diumumkan di surat kabar nasional pada tanggal 12 Agustus 2009, sedangkan pemberitahuan atas rencana pengalihan hak dan kewajiban UUS BNI telah diumumkan di surat kabar nasional pada tanggal 15 Februari 2010.

In connection with the separation of UUS BNI, the announcement to employees, debtors and third parties regarding the spin-off was made through the national newspaper on August 12, 2009 while the announcement regarding the transfer of the rights and obligations of UUS Bank BNI has been made through the national newspaper on February 15, 2010.

Berdasarkan Pasal 3 Akta Pendirian Bank,

maksud dan tujuan Bank sebagai bank umum syariah hasil pemisahan yaitu menyelenggarakan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Based on Article 3 of the Deed of Establishment of the Bank, the aims and objectives of the Bank as a commercial sharia bank resulted from spin-off is to operate the business based on sharia principles in accordance with the prevailing laws.

Bank menjalankan kegiatan operasional

sebagai bank devisa dimulai pada tanggal 9 Juli 2010 berdasarkan Salinan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 12/5/KEP.DpG/2010 tertanggal 9 Juli 2010.

The Bank started its operational activities as a foreign exchange bank on July 9, 2010 based on the copy of the Decision Letter No.12/5/KEP.DpG/2010 of the Governor of Bank Indonesia dated July 9, 2010

Kantor pusat Bank berlokasi di Jl. Jend.

Sudirman Kav. 1, Jakarta. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, Bank memiliki 28 (dua puluh delapan) Kantor Cabang Syariah (KCS) dan 31 (tiga puluh satu) Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) yang seluruhnya berlokasi di Indonesia.

The Bank head office is located in Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta. As of December 31, 2010, BNI Syariah has 28 (twenty eight) Sharia Branches (KCS) and 31 (thirty one) Sharia Sub-Branches (KCPS) which are all located around Indonesia.

Page 174: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

14

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Karyawan

b. Board of Commissioners, Directors, Sharia Supervisory Committees and Employees

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank

pada tanggal 31 Desember 2010, ditetapkan berdasarkan Akta Pendirian Bank adalah sebagai berikut:

The composition of Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010, as stated based on the deed of the establishment of the Bank are as follows:

Dewan Komisaris/Board of Commissioners

Komisaris Utama Achjar Iljas President Commissioner Komisaris Independen Sofyan Syafri Harahap Independent Commissioner Komisaris Independen Acep Riana Jayaprawira Independent Commissioner

Direksi/Board of Directors

Direktur Utama Rizqullah President Director Direktur Bambang Widjanarko Director Direktur Kepatuhan dan Penunjang Imam Teguh Saptono Compliance and Support Director

Susunan Dewan Pengawas Syariah Bank

pada tanggal 31 Desember 2010 ditetapkan berdasarkan Akta Pendirian Bank adalah sebagai berikut:

The composition of the Sharia Supervisory Board as of December 31, 2010 is based on the deed of estabilshment of the Bank, are as follows:

Dewan Pengawas Syariah/Board of Sharia Supervisory

Ketua KH. Ma’ruf Amin Chairman Anggota Dr. Hasanuddin, M.Ag. Member

Susunan Komite Audit, Komite Pemantau

Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

The composition of Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee established by the Board of Commissioner are as follows:

Komite Audit/Audit Committee

Ketua Sofyan Syafri Harahap Chairman Anggota Achjar Iljas Member Anggota Acep Riana Jayaprawira Member Anggota Alexander Zulkarnain Member

Komite Pemantau Risiko/Risk Monitoring Committee

Ketua Acep Riana Jayaprawira Chairman Anggota Achjar Iljas Member Anggota Sofyan Syafri Harahap Member Anggota Ibrahim Husein Member

Komite Remunerasi dan Nominasi/Remuneration and Nomination Committee

Ketua Sofyan Syafri Harahap Chairman Anggota Achjar Iljas Member Anggota Acep Riana Jayaprawira Member Anggota Ida Ayu Nilawati Member

Page 175: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

15

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Karyawan (lanjutan)

b. Board of Commissioners, Directors, Sharia Supervisory Committees and Employees (continued)

Jumlah karyawan tetap Bank pada tanggal

31 Desember 2010 adalah 833 (delapan ratus tiga puluh tiga) orang (tidak diaudit).

As of December 31, 2010 the Bank has 833 (eight hundred thirty three) permanent employees (unaudited).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan a. Basis of Financial Statements Presentation

Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), yaitu PSAK No. 101 tentang “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 tentang “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 105 tentang “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106 tentang “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107 tentang “Akuntansi Ijarah”, yang menggantikan PSAK No. 59, “Akuntansi Perbankan Syariah” yang berkaitan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan untuk topik tersebut, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI), prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan jika diperlukan, menggunakan praktik yang lazim berlaku dalam industri perbankan serta pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia.

The financial statements have been prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”). The standards applied by the Bank are: PSAK No. 101, "Presentation of Sharia Financial Statements", PSAK No. 102, "Accounting for Murabahah", PSAK No. 105, "Accounting for Mudharabah”, PSAK No. 106, "Accounting for Musyarakah", and PSAK No. 107, "Accounting for Ijarah" which supersedes PSAK No. 59, "Accounting for Sharia Banking" which is related to recognition, measurement, presentation and disclosure of the respective topics and Indonesia Sharia Banking Accounting Guidelines (PAPSI). The Bank also applied generally accepted accounting principles issued by Indonesian Institute of Accountants (IAI), and where applicable, with the prevailing banking industry practice as well as accounting and reporting guidelines set by the Indonesia banking industry authorities.

Berdasarkan PSAK No. 101, laporan

keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:

Based on PSAK No. 101, a complete sharia bank financial statements consist of the following components:

(i) Neraca; (ii) Laporan laba rugi; (iii) Laporan perubahan ekuitas; (iv) Laporan arus kas; (v) Laporan perubahan dana investasi terikat; (vi) Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi

hasil; (vii) Laporan sumber dan penggunaan dana

zakat; (viii) Laporan sumber dan penggunaan dana

kebajikan; dan (ix) Catatan atas laporan keuangan.

(i) Balance sheets; (ii) Statement of income; (iii) Statement of cash flows; (iv) Statement of changes in stockholders’

equity; (v) Statement of changes in restricted

invesments; (vi) Statement of reconciliation of income

and revenue sharing; (vii) Statement of sources and uses of zakat

funds; (viii) Statement of sources and uses of

qardhul hasan funds; and (ix) Notes to the financial statements.

Page 176: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

(lanjutan) a. Basis of Financial Statements Presentation

(continued)

Neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial Bank.

Balance sheet, statement of income, cash flows, and changes in stockholders’ equity are the financial statements reflecting commercial Bank activities.

Laporan keuangan disajikan berdasarkan nilai

historis, kecuali disebutkan lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut, dan disusun dengan dasar akrual.

Financial statements are presented based on the historical cost unless stated otherwise as described in the accounting policy for each account and prepared on an accrual basis.

Laporan arus kas disusun dengan

menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, kecuali untuk beberapa arus kas dalam aktivitas operasional dan pendanaan yang disusun dengan menggunakan metode tidak langsung. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS) yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan dari tanggal akuisisi.

The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities, except for some cash flows in operating and financing activities which are prepared using the indirect method. For the presentation of cash flow statement, cash and cash equivalents consist of cash, current account with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, and Bank Indonesia Sharia Deposit Facility (FASBIS) with maturities of 3 (three) months from the date of acquisition .

Laporan perubahan dana investasi terikat

merupakan laporan keuangan yang mencerminkan perubahan dalam investasi terikat yang dikelola oleh Bank untuk kemanfaatan pihak-pihak lain berdasarkan akad mudharabah atau agen investasi.

The statements of changes in restricted investments are the financial statements reflecting the changes in the restricted investments that are managed by the Bank for other parties-benefit based on mudharabah contract or investment agent.

Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh Bank sebagai agen investasi berdasarkan akad mudharabah muqayyadah. Investasi terikat bukan merupakan aset maupun kewajiban Bank karena Bank tidak mempunyai hak untuk menggunakan atau mengeluarkan investasi tersebut serta Bank tidak memiliki kewajiban mengembalikan atau menanggung risiko investasi. Bank mendapatkan imbalan berupa fee atas penyaluran dana tersebut.

Restricted investments represent restricted investments from the fund owner and the similar which were managed by the Bank as an investment agent based on mudharabah muqayyadah contract. Restricted investments are neither Bank assets nor liabilities since the Bank is not entitled to use or disburse the investments and the Bank does not have an obligation to return or take the investment risk. The Bank receives fees based on the funds distributed.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010,

Bank belum melakukan pengelolaan dana investasi terikat sehingga tidak menyajikan laporan perubahan dana investasi terikat.

Up to December 31, 2010 the Bank did not managed any restricted investment fund therefore the Bank did not prepare the statement of restricted investment fund.

Page 177: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

(lanjutan) a. Basis of Financial Statements Presentation

(continued)

Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil merupakan rekonsiliasi antara pendapatan bank syariah yang menggunakan dasar akrual (accrual basis) dengan pendapatan yang dibagihasilkan kepada pemilik dana yang menggunakan dasar kas (cash basis).

The statement of reconciliation of income and revenue sharing represents reconciliation between income of sharia bank under accrual basis and income distributed to funds owner under cash basis.

Laporan sumber dan penggunaan dana zakat

dan dana kebajikan merupakan laporan keuangan yang mencerminkan peran Bank sebagai pemegang amanah dana kegiatan sosial yang dikelola secara terpisah.

The statement of sources and uses of zakat funds and qardhul hasan funds represents the financial statements reflecting the Bank’s role as the mandate holder of social activity funds which are separately managed.

Laporan sumber dan penggunaan dana zakat

merupakan laporan yang menunjukkan sumber penggunaan dana zakat dalam jangka waktu tertentu, serta dana zakat yang belum disalurkan pada tanggal tertentu.

The statement of sources and uses of zakat funds is the statement showing the source and uses of zakat funds for a period of time, and the undistributed zakat funds in a particular date.

Laporan sumber dan penggunaan dana

kebajikan merupakan laporan yang menunjukkan sumber dan penggunaan dana kebajikan dalam jangka waktu tertentu serta saldo dana kebajikan pada tanggal tertentu.

The statement of sources and uses of qardhul hasan funds is the statement showing the sources and uses of qardhul hasan funds for a period of time, and qardhul hasan funds balance in a particular date.

Bank tidak secara langsung menjalankan fungsi

pengelolaan dana zakat dan dana kebajikan. Dana yang terkumpul oleh Bank seluruhnya disalurkan kepada Unit Pelaksana Zakat (UPZ) BAZNAS PT Bank BNI Syariah yang dibentuk oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berdasarkan keputusan No. KEP.020/BP/E/BAZNAZ/VIII/2010 tanggal 31 Agustus 2010.

The Bank is not directly involved in the management of zakat and qardhul hasan funds. All funds collected by the Bank have been distributed to Unit Pelaksana Zakat (UPZ) BAZNAS PT Bank BNI Syariah, which was established by Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) based on the decision No. KEP.020/BP/E/BAZNAZ/VIII dated August 31, 2010.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam

laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan kecuali bila dinyatakan secara khusus, adalah dibulatkan dalam jutaan Rupiah.

The reporting currency used in the financial statements is Rupiah (Rp). The figures presented in the financial statements, unless otherwise stated, are rounded in millions of Rupiah.

Transaksi dalam Mata Uang Asing Transaction in Foreign Currency

Bank dan cabang-cabangnya menyelenggarakan

pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang selain Rupiah yang terjadi di sepanjang periode pelaporan dicatat dengan nilai kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan.

The Bank and its branches maintain their accounting records in Rupiah. The transactions in other currencies other than Rupiah that occurred during the reporting period were recorded at the rates prevailing at the time of the transaction.

Page 178: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

(lanjutan) a. Basis of Financial Statements Presentation

(continued)

Penjabaran Aset dan Kewajiban dalam Mata Uang Asing

Translation of Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currencies

Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban

moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs Reuters pada pukul 16:00 WIB pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dicatat dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into the currency exchange rate quoted by Reuters at 16.00 pm on that date. Gains or losses arising from translation of assets and liabilities denominated in foreign currencies are recorded in the current statement of income.

Pada tanggal 31 Desember 2010, kurs mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):

As of December 31, 2010, foreign currency exchange rates against the Rupiah were as follows (in total):

2010

1 Dolar Amerika Serikat 9.010 United States Dollar 1 1 Pound Sterling Inggris 13.941 British Pound Sterling 1 1 Real Arab Saudi 2.403 Saudi Arabian Real 1 1 Euro Eropa 12.018 European Euro 1 1 Dolar Hong Kong 1.159 Hong Kong Dollar 1

b. Transaksi dengan Pihak-pihak yang

Mempunyai Hubungan Istimewa b. Transactions with Related Parties

Jenis transaksi dan saldo yang signifikan

dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dinyatakan di PSAK No. 7, "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa", apakah dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam laporan keuangan.

The nature of significant transactions and balances of accounts with related parties as defined under PSAK No.7, “Related Party Disclosures”, whether or not transacted at normal terms and conditions similar to those with non-related parties, are disclosed in the financial statements.

Transaksi antara Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah lain, dan institusi lain yang terkait dengan Pemerintah Republik Indonesia dan karyawan, kecuali dewan komisaris, direksi, dan karyawan kunci tidak diperhitungkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Transactions between the Bank and the State Owned Enterprises/Regional government owned enterprises, and other institutions associated with the Government of the Republic of Indonesia and employees, except for the Board of Commissioners, Directors, and key employees are not considered as transactions with related parties under PSAK No. 7, "Related Party Disclosures".

Page 179: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan

Aset Non-Produktif c. Allowance for Possible Losses on Earning

and Non-Earning Assets

Saldo aset produktif terdiri dari giro pada Bank Indonesia dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, investasi pada efek/surat berharga, piutang murabahah, pinjaman qardh, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, aset yang diperoleh untuk ijarah, serta komitmen dan kontinjensi yang berisiko kredit, seperti garansi bank.

Earning assets consist of current account with Bank Indonesia, placements with Bank Indonesia in the form of Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities (FASBIS), current accounts with other bank, placements with other banks, investment in securities/marketable securities, murabahah receivables, funds of qardh, mudharabah financing, musyarakah financing, assets acquired for ijarah, and commitments and contingencies which carry credit risk, such as bank guarantee.

Komitmen dan kontinjensi yang berisiko kredit

antara lain terdiri dari, namun tidak terbatas pada penerbitan jaminan, letters of credit dan standby letters of credit.

Commitments and contingencies with credit risks, consist of, but not limited to the issuance of guarantees, letters of credit and standby letters of credit.

Aset non-produktif adalah aset selain aset

produktif yang memiliki potensi kerugian, dan antara lain terdiri dari rekening antar kantor dan suspense accounts.

Non-earning assets are Bank’s assets other than the earning assets, which have a potential loss, among other in the form of inter-office accounts, and suspense accounts.

Rekening antar kantor adalah tagihan yang

timbul dari transaksi antar kantor yang belum diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

Inter-office accounts are claims arising from inter-office transactions that have not been completed within a specified period.

Suspense account adalah akun yang tujuan

pencatatannya tidak teridentifikasi atau tidak didukung dengan dokumentasi pencatatan yang memadai sehingga tidak dapat diklasifikasikan dalam akun yang seharusnya.

Suspense account are accounts that its recording purposes have not yet identified or not supported by adequate documentation therefore can not be classified in the appropriate account.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia

(PBI), Bank mengklasifikasikan aset produktif ke dalam satu dari lima kategori dan aset non-produktif ke dalam satu dari empat kategori. Aset produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus”, sedangkan aset produktif bermasalah (non-performing) diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Kategori untuk aset non-produktif terdiri dari “Lancar”, “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”.

In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI), the Bank classifies earning assets into one of five categories and non-earning assets into one of four categories. Performing earning assets are categorized as “Current” and “Special Mention”, while non-performing earning assets are categorized into three categories: “Substandard”, “Doubtful”, and “Loss”. Non-Earning assets are divided into “Current”, “Substandard”, “Doubtful”, and “Loss”.

Page 180: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan

Aset Non-Produktif (lanjutan) c. Allowance for Possible Losses on Earning

and Non-Earning Assets (continued)

Penilaian kualitas aset bank umum berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 yang mana dalam pasal-pasal tertentunya telah diubah dengan PBI No. 10/24/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008 dan PBI No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007 tentang “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah”.

Assesment of assets quality of commercial banks under sharia principle is regulated by Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/21/PBI/2006 dated October 5, 2006 whereby certain articles are amended with PBI No. 10/24/PBI 2008 dated October 16, 2008 and PBI No. 9/9/PBI/2007 dated June 18, 2007 regarding “Assesment of the Quality of Commercial Bank Assets which Operates under Sharia Principles”.

Pedoman pembentukan penyisihan kerugian

aset produktif berdasarkan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut:

The guidelines in determining the allowance for possible losses on earning assets based on Bank Indonesia regulations are as follows:

a. Cadangan umum, sekurang-kurangnya

sebesar 1% dari aset produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan surat berharga yang diterbitkan pemerintah berdasarkan prinsip syariah, serta bagian aset produktif yang dijamin dengan jaminan pemerintah dan agunan tunai berupa giro, tabungan, deposito berjangka, setoran jaminan, dan/atau emas yang diblokir dan disertai dengan surat kuasa pencairan.

a. General reserve shall be no less than 1% of total earning assets classified as current, excluding Bank Indonesia Syariah Certificates and securities issued by the government based on sharia principles, and part of earning assets guaranteed by government and cash collateral in the form of demand deposits, saving deposits, time deposits, guarantee deposits, and/or gold which are pledged accompanied with the power of attorney to liquidate.

b. Cadangan khusus, sekurang-kurangnya sebesar:

b. Special reseve, shall be at least:

1). 5% dari aset produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi agunan; dan

2). 15% dari aset produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi agunan; dan

3). 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi agunan; dan

4). 100% dari aset produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi nilai agunan.

1). 5% of earning asset classified as special mention after deducting collateral value; and

2). 15% of earning asset classified as substandard after deducting collateral value; and

3). 50% of earning asset classified as doubtful after deducting collateral value; and

4). 100% of earning asset classified as loss after deducting collateral value.

c. Kewajiban untuk membentuk penyisihan kerugian aset produktif tidak berlaku bagi aset produktif untuk transaksi sewa dengan akad ijarah dan atau ijarah muntahiyah bittamlik. Bank wajib membentuk penyusutan/amortisasi terhadap aset ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik.

c. The obligation to provide allowance for possible losses on earning assets is not applicable to assets for lease with ijarah or ijarah muntahiyah bittamlik agreement. The Banks is required to establish depreciation/amortization for ijarah and ijarah muntahiyah bittamlik assets.

Page 181: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan

Aset Non-Produktif (lanjutan) c. Allowance for Possible Losses on Earning

and Non-Earning Assets (continued)

Surat-surat berharga dan penempatan pada bank lain kualitasnya ditetapkan menjadi 3 (tiga) golongan yaitu:

Securities and placements with other banks rating quality are determined for 3 (three) groups, namely:

a. Lancar, apabila: a. Current if:

1). Memiliki peringkat investasi atau lebih tinggi dari lembaga pemeringkat (rating agency) yang diakui oleh Bank Indonesia dan diterbitkan dalam waktu satu tahun terakhir;

2). Pembayaran bagi hasil/marjin/fee yang berkala atau kewajiban lain yang sejenis dilakukan dalam jumlah dan waktu yang tepat, sesuai dengan akad;

3). Belum jatuh tempo.

1). Having an investment rating or having a higher rating than the rating agency which is recognized by Bank Indonesia and was published in the past one year;

2). Payment for profit sharing/margins/ periodic fees or other similar obligations were made in the amount and the right time, in accordance with the contract;

3). Not yet mature.

b. Kurang Lancar, apabila: b. Substandard if 1). Memiliki peringkat investasi atau lebih

tinggi dari lembaga pemeringkat (rating agency) yang diakui oleh Bank Indonesia dan diterbitkan dalam waktu satu tahun terakhir;

2). Terdapat penundaan pembayaran bagi hasil/marjin/fee berkala atau kewajiban lain yang sejenis;

3). Belum jatuh tempo.

1). Having an investment rating or having a higher rating than the rating agency which is recognized by Bank Indonesia and published in the past one year.

2). There is a postponement on the payment of profit sharing/margins/ periodic fees or other similar obligations;

3). Not yet mature.

c. Macet, apabila surat berharga tidak memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud di atas.

c. Loss, if the securities do not meet the criteria referred to above.

Penyisihan penghapusan aset untuk komitmen

dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban di neraca pada akun Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi.

Allowance for losses on commitments and contingencies are recorded as a liability in the balance sheet under account Estimated Losses on Commitments and Contingencies.

Persentase penyisihan penghapusan aset di

atas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin dengan agunan non-tunai, dimana persentase penyisihan penghapusan aset diterapkan terhadap saldo aset produktif yang bersangkutan dan komitmen dan kontinjensi.

The above percentage are applied to earning assets after deducting the collateral value, in accordance with Bank Indonesia Regulation, except for earning assets categorized as current secured by non-cash collateral, where the rate is applied directly to the outstanding balance of earning assets, commitments and contingencies.

Page 182: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan

Aset Non-Produktif (lanjutan) c. Allowance for Possible Losses on Earning

and Non-Earning Assets (continued)

Adapun penggunaan nilai agunan sebagai faktor pengurang dalam perhitungan penyisihan penghapusan aset di atas tidak dapat dilakukan untuk aset non-produktif.

The use of collateral as deductible factor in computing the allowance for possible losses calculation is not applicable in the case of non-earning assets.

Bank dalam melakukan perhitungan

penyisihan penghapusan belum memperhitungkan seluruh agunan yang ada antara lain karena jangka waktu penilaian agunan yang dilakukan telah melampaui jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan atau telah terjadi penurunan nilai agunan.

In computing the allowance for losses, the Bank does not consider all the existing collaterals because among other reasons the appraisal date of such assets had already exceeded the 24 (twenty four) month period or the collateral value is already impaired.

Saldo aset produktif yang memiliki kualitas

macet dihapusbukukan dengan penyisihan penghapusan asetnya pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif sulit untuk direalisasi atau ditagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan aset produktif selama tahun berjalan. Jika penerimaan melebihi nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan margin.

The outstanding balances of earning assets classified as loss is written off against the respective allowance for losses when management believes that recovery is no longer possible. Recovery of earning assets previously written off is recorded as an addition to allowance for losses on earning assets during the year of recovery. If recovery exceeds the principal amount, the excess is recognized as margin income.

Penyisihan kerugian penghapusan untuk aset

non-produktif berdasarkan PBI No. 8/21/PBI/2006 adalah sebagai berikut:

Allowance for possible losses on non-earnings assets based on PBI No.8/21/PBI/2006 are as follows:

Persentase Penyisihan Kerugian/ Allowance for Possible Losses Klasifikasi Percentage Classification Agunan yang diambil alih dan Foreclosed assets and properti terbengkalai abandoned properties ≤ 1 tahun 1% ≤ 1 year > 1 - 3 tahun 15% > 1 - 3 years > 3 - 5 tahun 50% > 3 - 5 years > 5 tahun 100% > 5 years Rekening antar kantor dan Inter-office accounts and suspense account suspense accounts ≤ 180 hari 1% ≤ 180 days > 180 hari 100% > 180 days d. Penempatan pada Bank Indonesia d. Placements with Bank Indonesia

Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan.

Placements with Bank Indonesia are stated at their outstanding balances.

Page 183: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Giro pada Bank Lain e. Current Accounts with Other Bank

Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo

giro dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bonus yang diterima Bank dari bank umum syariah diakui sebagai pendapatan usaha lainnya. Penerimaan jasa giro dari bank umum konvensional (jika ada) tidak diakui sebagai pendapatan Bank dan digunakan untuk dana kebajikan (qardhul hasan).

Current accounts with other banks are stated at their outstanding balances, net of allowance for possible losses. Bonuses received from sharia commercial banks are recognized as other operating income. Interest income from conventional commercial banks (if any) are not recognized as the Bank’s income but are used as part of the qardhul hasan funds.

f. Penempatan pada Bank Lain f. Placements with Other Banks

Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana Bank pada bank syariah lainnya dalam bentuk-bentuk penempatan berdasarkan prinsip syariah. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi penyisihan kerugian.

Placements with other bank are placements of funds to other sharia banks in the form of placement based on sharia principles. Placements with other bank are stated at their outstanding balances, net of allowance for possible losses.

g. Investasi pada Efek/Surat Berharga g. Investment in Securities/Marketable

Securities

Surat Berharga Syariah adalah surat bukti investasi berdasarkan prinsip syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang syariah dan/atau pasar modal syariah antara lain obligasi syariah, sukuk dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip syariah.

Sharia Securities are proofs of investment based on sharia principles that are commonly traded in the sharia money market and/or sharia capital markets, including sharia bonds, sukuk and other securities following sharia principles.

Investasi pada efek/surat berharga diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat pembelian efek-efek tersebut didasarkan atas klasifikasi sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” sebagai berikut:

Investment in securities/marketable securities are classified based on management intention at the date of purchase in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) on "Financial Instruments: Recognition and Measurement” as follows:

1) Dimiliki hingga jatuh tempo disajikan

sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Premi dan diskonto diamortisasi selama periode hingga jatuh tempo.

1) Held-to-maturity securities are stated at cost, adjusted by unamortized premium and/or discount. Premium and discount are amortized over the period until maturity.

1) Tersedia untuk dijual, yang dinyatakan

sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui dan disajikan sebagai komponen ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dikreditkan atau dibebankan pada saat realisasi pada operasi tahun berjalan.

2) Available-for-sale securities are stated at fair values. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value, net of tax, are recognized and presented as stockholders’ equity component. Such gains or losses are recognized in statements of income upon realization.

Page 184: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Investasi pada Efek/Surat Berharga

(lanjutan) g. Investment in Securities/Marketable

Securities (continued) 3) Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba

rugi, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan. Atas penjualan efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, perbedaan antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai keuntungan atau kerugian penjualan pada periode dimana efek tersebut dijual.

3) Measured at fair value through profit and loss are stated at fair values. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair values are presented in current year statement of income. Upon sale of securities measured at fair value through profit and loss, the difference between the selling price and the purchase price is recognized as a gain or loss on sale in the period when the securities were sold.

Penyisihan kerugian wajib diakui sesuai dengan pedoman dari Bank Indonesia dan disajikan sebagai pengurang saldo investasi pada efek/surat-surat berharga.

Allowance for possible losses must be recognized in accordance with the guidelines of Bank Indonesia and are stated as a deduction of investment in securities/ marketable securities.

h. Piutang Murabahah h. Receivables Murabahah

Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yakni saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian. Keuntungan murabahah yang ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang murabahah.

Murabahah is sales transactions for goods revealing purchase price and margin agreed by both buyer and seller. Murabahah receivables are stated at net realizable value, that is the balance of the receivables less allowance for possible losses. Deferred murabahah margin is presented as a contra account of murabahah receivables.

i. Pinjaman Qardh i. Funds of Qardh

Pinjaman qardh adalah pinjam meminjam

dana tanpa imbalan yang diperjanjikan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Pinjaman qardh meliputi hawalah dan rahn.

Funds of qardh is borrowing fund without a contracted promised of benefits where the borrower is obligated to repay the principal all at once or in installment in certain periods. Funds of qardh consists of hawalah and rahn.

Hawalah merupakan akad pemindahan utang

piutang nasabah kepada Bank dan atas transaksi ini Bank mendapat ujrah (imbalan) dan diakui pada saat diterima.

Hawalah is a transfer of debt from the indebted party (customer) to the Bank and for this transaction the Bank obtained an ujrah (fee) and are recognized upon receipt.

Page 185: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Pinjaman Qardh (lanjutan) i. Funds of Qardh (continued)

Rahn merupakan transaksi menggadaikan

barang atau harta dari nasabah kepada Bank dengan uang sebagai gantinya. Barang atau harta yang digadaikan tersebut dinilai sesuai harga pasar dikurangi persentase tertentu dan sebagai imbalannya Bank mendapatkan ujrah (imbalan) dan diakui berdasarkan basis akrual.

Rahn is the pawn of goods or assets from customers to the Bank with the money as a subtitute. Goods or assets being pawned are valued in accordance with the market price less a certain percentage and in exchange for the Bank to obtain ujrah (benefits) and are recognized based on accrual basis.

Pinjaman qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat terjadinya. Kelebihan penerimaan dari pinjaman atas qardh yang dilunasi diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya. Pinjaman qardh disajikan sebesar saldonya dikurangi penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian qardh berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo.

Fund of qardh is recognized at the amount lent at the transaction date. Any excess amount paid by the borrower in repaying a qardh is recognized as revenue upon realization.Fund of qardh is stated at its outstanding balance less allowance for possible losses. The Bank provides allowance for possible losses on qardh based on the review quality of the individual outstanding balances.

j. Pembiayaan j. Financing

Pembiayaan mudharabah adalah penanaman

dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan menggunakan bagi laba (profit sharing) atau metode bagi hasil usaha (gross profit margin) antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Bank mengenakan bagi hasil berdasarkan metode bagi hasil usaha (gross profit margin).

Mudharabah financing is investment of funds from the owner of funds (shahibul maal) to the fund manager (mudharib) to conduct certain business activity, with profit sharing or net revenue sharing method between the two parties based on a mutually agreed predetermined ratio. The Bank uses profit sharing scheme based on gross profit margin method.

Pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar

saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan. Apabila sebagian pembiayaan mudharabah hilang sebelum dimulainya usaha karena adanya kerusakan atau sebab lainnya tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana, maka rugi tersebut mengurangi saldo pembiayaan mudharabah dan diakui sebagai kerugian Bank. Apabila sebagian pembiayaan mudharabah hilang setelah dimulainya usaha tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pengelola dana maka rugi tersebut diperhitungkan pada saat bagi hasil. Kerugian pembiayaan mudharabah akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi pembiayaan mudharabah.

Mudharabah financing is stated at the outstanding balance, net of allowance for possible losses. The Bank provides allowance for possible losses based on the financing quality as determined by a review of each account. In the event that a portion of the mudharabah financing is lost prior to the start of operations owing to damage or any other reasons without negligence or error on the part of the fund manager, the loss shall be deducted from mudharabah financing balance and shall be recognized as a loss by the Bank. If the financing is partly lost after the commencement of business without the negligence or fault, the fund manager at the time loss is taken into account for the result. Loss on mudharabah financing for reason related to negligence or error on the part of the fund manager shall be charged to the fund manager and shall not reduce the mudharabah financing balance.

Page 186: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Pembiayaan (lanjutan) j. Financing (continued)

Pembiayaan musyarakah adalah akad

kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan, sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana. Dana tersebut meliputi kas atau aset non-kas yang diperkenankan oleh syariah.

Musyarakah financing is an agreement between two or more parties to a particular business, in which each party contributes funds provided that the profits are divided according to the agreement, while losses are based on the portion of fund contributions. The fund consists of cash or non-cash assets allowed by sharia.

Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar

saldo pembiayaan dikurangi dengan saldo penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan.

Musyarakah financing is stated at their outstanding balances, net of allowance for possible losses. The Bank provides allowance for possible losses based on the financing quality as determined by a review of each account.

k. Aset yang Diperoleh untuk Ijarah k. Assets Acquired for Ijarah

Aset yang diperoleh untuk ijarah merupakan

aset yang menjadi objek transaksi sewa (ijarah) dan dicatat di neraca sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Aset dalam transaksi ijarah disusutkan sesuai dengan jangka waktu sewa.

Assets acquired for ijarah represent object of leased assets and are recorded in the balance sheets at the acquisition cost, net of accumulated depreciation. Assets in ijarah transaction are depreciated over the lease period.

Ijarah muntahiyah bittamlik adalah sewa

menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan dengan opsi perpindahan hak milik objek sewa baik dengan jual beli atau pemberian (hibah) pada saat tertentu sesuai akad sewa.

Ijarah muntahiyah bittamlik is a lease transaction between the lessor and lessee to obtain fee from the object leased with the option of transferring the title through purchase or grant at certain time in accordance with the lease agreement.

Perpindahan hak milik objek sewa kepada

penyewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik dapat dilakukan dengan cara :

(i) hibah; (ii) penjualan sebelum akad berakhir

sebesar harga yang sebanding dengan sisa cicilan sewa;

(iii) penjualan pada akhir sewa dengan

pembayaran tertentu yang disepakati pada awal akad; dan

(iv) penjualan secara bertahap sebesar

harga tertentu yang disepakati dalam akad.

The transfer of title of the leased object to the lessee in ijarah muntahiyah bittamlik can be conducted through: (i) a grant; (ii) sale prior to the end of contract for an

amount equivalent to the remaining lease installment;

(iii) sale prior to the end of the contract at a

specified amount as agreed at the inception of the contract; and

(iv) installment sales at a specific price as

agreed in the contract.

Page 187: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Aset Tetap l. Fixed Assets

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan, (jika ada). Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses (if any). Acquisition cost includes the cost of replacing parts of fixed assets when the cost incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement, if the recognition criteria are fullfiled (if any). All other repairs and maintenance cost that do not meet the recognition criteria are recognized in the statements of income as incurred. At end of the period, residual value, usefull life, and depreciation method are reviewed and if appropriate with the condition, adjusted prospectively.

Semua aset tetap kecuali tanah, disusutkan

berdasarkan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:

All fixed assets except land, are depreciated on a straight line basis over the estimated useful lives of the fixed assets which are estimated as follows:

Tahun/Years

Bangunan 15 Buildings Kendaraan bermotor dan perlengkapan kantor 5 Motor vehicles and office equipment

Perlengkapan kantor terdiri dari perabotan dan

perlengkapan, instalasi, perangkat lunak dan perangkat keras komputer, peralatan komunikasi dan peralatan kantor lainnya.

Office equipments consist of furniture and fixture, installation, computer software and hardware, communication and other office equipment.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan

pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan kedalam laporan laba rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying amount of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the fixed assets (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the assets) is included in the statements of income in period when the assets is derecognized.

Sesuai PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”, Bank menelaah apakah terdapat indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset, Bank mengestimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.

According to PSAK No.48 on "Impairment of Assets", the Bank reviews whether there are indications of impairment on the balance sheet date. If there are any indications of impairment, the Bank estimates the recoverable amount of the asset. Impairment losses are charged to statements of income.

Page 188: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Aset Lain-lain m. Other Assets

Aset lain-lain antara lain terdiri dari tagihan

transaksi non-ATM kepada Bank BNI, biaya dibayar dimuka, piutang pendapatan bagi hasil, persediaan alat tulis kantor dan lain-lain.

Other assets consist of non-ATM transaction bills to Bank BNI, prepaid expenses, revenue sharing receivables, office stationeries and stamps and others.

Biaya-biaya yang dibayarkan dimuka kepada

pihak lain dan diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

Prepayments to other parties are amortized over the useful life of each expense using the straight-line method.

n. Kewajiban Segera n. Obligations Due Immediately

Kewajiban segera merupakan kewajiban Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Kewajiban segera dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada pemberi amanat.

Obligations due immediately represent Bank’s obligations to other parties which should be settled immediately based on predetermined instructions by those having the authority. Obligations due immediately are stated at the amounts of Bank liabilities to the entruste.

o. Simpanan dari Nasabah dan Bank Lain o. Deposits from Customers and Other Banks

Simpanan merupakan titipan pihak lain berdasarkan prinsip wadiah yadh dhamanah dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah.

Deposits represent other parties deposits based on the wadiah yadh dhamanah principle in the form of wadiah demand deposit and wadiah saving deposit.

Giro wadiah merupakan giro wadiah yadh dhamanah yakni titipan dana pihak lain dimana pemilik dana mendapatkan bonus berdasarkan kebijakan BNI Syariah. Giro wadiah dicatat sebesar nilai titipan pemegang giro wadiah.

Wadiah demand deposit is a yadh dhamanah demand deposit which the funds owner will get a bonus based on BNI Syariah policy. Wadiah deposits are stated at the amount of wadiah demand deposit value.

Tabungan wadiah merupakan simpanan pihak

lain yang hanya bisa ditarik sesuai dengan kondisi tertentu yang disepakati. Tabungan wadiah dinyatakan sebesar nilai simpanan pemegang tabungan di Bank.

Wadiah saving deposit is other party deposit fund that can only be withdrawn in accordance with certain agreed condition. Wadiah saving deposits are stated at the amount due to the depositors.

Simpanan dari bank lain adalah simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah.

Deposit from other banks are sharia deposit in the form of wadiah demand deposit.

p. Dana Syirkah Temporer p. Temporary Syirkah Funds

Dana syirkah temporer merupakan investasi dengan akad mudharabah mutlaqah, yaitu pemilik dana (shahibul maal) memberikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/Bank) dalam pengelolaan investasinya dengan keuntungan dibagikan sesuai kesepakatan. Dana syirkah temporer terdiri dari tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.

Temporary syirkah funds represent investments from other parties conducted on the basis mudharabah mutlaqah contract in which the owners of the funds (shahibul maal) entrust to the fund manager (mudharib/Bank), the management of their investments while profit will be distributed based on the contract. Temporary syirkah funds consist of mudharabah savings deposits and mudharabah time deposits.

Page 189: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Dana Syirkah Temporer (lanjutan) p. Temporary Syirkah Funds (continued)

Tabungan mudharabah merupakan investasi yang hanya bisa ditarik sesuai dengan persyaratan tertentu yang disepakati. Tabungan mudharabah dinyatakan sebesar saldo tabungan nasabah di Bank.

Mudharabah savings deposits represent investment which only can be withdrawn based on certain agreed terms. Mudharabah savings deposits are stated based on the customer’s savings deposit balance.

Deposito mudharabah merupakan investasi yang hanya bisa ditarik pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito mudharabah dengan Bank. Deposito mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito dengan Bank.

Mudharabah time deposits represent investment that can be withdrawn only at a certain point in time based on the agreement between the customer and the Bank. Mudharabah time deposits are stated at nominal amount as agreed by the savings deposit holder and the Bank.

Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai kewajiban. Hal ini karena Bank tidak berkewajiban untuk mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi ketika mengalami kerugian. Di sisi lain dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dana tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non-investasi (current and other non-investment accounts).

Temporary syirkah fund cannot be classified as liability. This was due to the Bank does not have any liability to return the fund to the owners, except for losses due to the Bank’s management negligence or misrepresentation. On the other hand, temporary syirkah fund also cannot be classified as stockholders’ equity, because of the existence of maturity period and the depositors do not have the same rights as the stockholders’ such as voting rights and the rights of realized gain from current assets and other non-investment accounts.

Pemilik dana syirkah temporer mendapatkan imbalan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang ditetapkan.

The owner of temporary syirkah funds receives a return from the profit sharing based on a predetermined ratio.

q. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank

sebagai Mudharib q. Revenue from Fund Management by The

Bank as Mudharib

Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib terdiri atas pendapatan dari jual-beli transaksi murabahah, pendapatan bagi hasil dari mudharabah, musyarakah, pendapatan dari sewa (ijarah) dan pendapatan usaha utama lainnya.

Revenue from fund management by the Bank as mudharib consists of income from buy-sell murabahah transactions, profit sharing from mudharabah and musyarakah financing, income from lease (ijarah), and other main operating income.

Bank menetapkan kebijakan tingkat risiko

berdasarkan ketentuan internal. Bank melakukan penghentian amortisasi pendapatan ditangguhkan pada saat pembiayaan diklasifikasikan sebagai non-performing. Pendapatan Bank dari transaksi usaha yang diklasifikasikan sebagai non-performing dicatat sebagai pendapatan yang akan diterima non-lancar pada laporan komitmen dan kontinjensi.

The Bank prescribes the risk rate policies based on the internal regulation. The Bank terminates the amortization of deferred income at the time its financing is classified as non-performing. The Bank’s income from business transactions that are classified as non-performing is recorded as revenue to be received in the statement of commitments and contingencies.

Page 190: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

q. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank

sebagai Mudharib (lanjutan) q. Revenue from Fund Management by The

Bank as Mudharib (continued)

Pengakuan keuntungan transaksi murabahah dengan pembayaran tangguh atau angsuran menggunakan metode anuitas dan flat (proporsional). Pendapatan ijarah diakui selama masa akad menggunakan metode anuitas dan flat (proporsional).

Income recognition from murabahah transaction with deferred payment or installment is conducted with annuity and flat method (proportional). Income from ijarah is recognized over the period of contract with annuity and flat (proporsional) method.

Pendapatan bagi hasil mudharabah dan

musyarakah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.

Profit sharing revenue for mudharabah and musyarakah is recognized during the period of profit sharing in accordance with the agreed profit sharing ratio.

r. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana

Syirkah Temporer r. Third Parties' Share on Returns of

Temporary Syirkah Funds

Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi hasil milik nasabah yang didasarkan pada prinsip mudharabah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Bank. Pendapatan yang dibagikan adalah yang telah diterima (cash basis).

Third parties’ share on returns of temporary syirkah funds represents customer’s share on the income of Bank derived from the management of their funds by Bank under mudharabah principles. Income that will be distributed is the cash received (cash basis) from the share.

Pembagian hasil usaha dilakukan berdasarkan

prinsip bagi hasil usaha yaitu dari pendapatan bank yang diterima berupa laba kotor (gross profit margin).

The distribution of revenue is based on profit sharing scheme that is the bank’s gross profit margin.

Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas

pembiayaan yang diberikan dan atas aset produktif lainnya akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Bank dihitung secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang disalurkan. Selanjutnya, jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul maal dan Bank sebagai mudharib sesuai porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil dari pembiayaan dan aset produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya menjadi milik Bank, termasuk pendapatan dari investasi bank berbasis imbalan.

Margin income and profit sharing on financing facilities and other earning assets for distribution to fund owners and the Bank are computed proportionally based on the allocation of funds from owners and the Bank, which are used in the financing facilities and other earning assets. The total available margin and profit sharing are distributed to customers and depositors as shahibul maal and to the Bank as mudharib in accordance with a predetermined profit sharing ratio. Customer demand deposits and savings deposits under wadiah contract can be granted as bonuses according to the Bank’s policy. Margin income and profit sharing from financing facilities and other earning assets using the Bank's funds are entirely recognized by the Bank, including income from Bank's fee-based investments.

Page 191: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Pendapatan Provisi dan Komisi s. Fees and Commisions

Pendapatan provisi dan komisi jumlah tertentu yang berkaitan langsung dengan kredit yang diberikan/pembiayaan dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Saldo provisi dan komisi sehubungan dengan pembiayaan yang diberikan yang diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat penyelesaian. Provisi dan komisi lainnya diluar yang dijelaskan di atas diakui pada saat transaksi dilakukan.

Significant fees and commissions directly related to lending activities or having specific time periods are deferred and amortized using the straight-line method over their respective periods. Unamortized fees and commissions on commitments settled prior to maturity are recognized as income at the date of settlement. Other fees and commissions other than mentioned above are recognized at the transaction date.

t. Kewajiban Imbalan Kerja t. Provision for Employee Benefits

Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-Term Employee Benefits

Imbalan kerja jangka pendek seperti upah, iuran jaminan sosial, cuti jangka pendek, bonus dan imbalan non-moneter lainnya diakui selama periode jasa diberikan. Imbalan kerja jangka pendek dihitung sebesar jumlah yang tidak didiskontokan.

Short-term employee benefits such as wages, social security contributions, short term leave, bonuses and non monetary benefits are recognized over the service period. Short-term employee benefits are calculated at their undiscounted amounts.

Program Pensiun Iuran Pasti Defined Contribution Pension Plan

Iuran kepada dana pensiun sebesar persentase tertentu gaji pegawai yang menjadi peserta program pensiun iuran pasti BNI Syariah dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai-pegawai tersebut. Pembayaran dikurangkan dari hutang iuran. Iuran terhutang dihitung berdasarkan jumlah yang tidak didiskontokan.

Contribution payable to a pension fund equivalent to a certain percentage of salaries of qualified employees under BNI Syariah’s defined contribution plan is accrued and recognized as expense when services have been rendered by qualified employees. Actual payments are deducted from the contribution payable. Contribution payable is measured using undiscounted amounts.

Program Imbalan Pasti dan Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

Defined Benefit Plans and Other Long-Term Employee Benefits

Imbalan pasca-kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya seperti cuti panjang dan penghargaan dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai yang menjadi peserta program pensiun BNI Syariah. Imbalan kerja ditentukan berdasarkan peraturan BNI Syariah dan persyaratan minimum Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003, mana yang lebih tinggi.

Post-employment benefits and other long-term employee benefits such as long service leave and awards are accrued and recognized as expense when services have been rendered by qualified employees. The benefits are determined based on the BNI Syariah’s regulations and the minimum requirements of Labor Law No. 13/2003, whichever is higher.

Page 192: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Kewajiban Imbalan Kerja (lanjutan) t. Provision for Employee Benefits

(continued)

Program Imbalan Pasti dan Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya (lanjutan)

Defined Benefit Plans and Other Long-Term Employee Benefits (continued)

Imbalan pasca-kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya secara aktuaria ditentukan berdasarkan metode Projected Unit Credit. Perkiraan kewajiban pada tanggal neraca merupakan nilai kini imbalan pasti pada tanggal neraca, dikurangi nilai wajar aktiva program dan keuntungan aktuaria yang tidak diakui yang disesuaikan, biaya jasa masa lalu yang belum diakui, biaya pemutusan kontrak kerja dan keuntungan/kerugian kurtailmen.

The post-employment benefits and other long-term employee benefits are actuarially determined using the Projected Unit Credit Method. The estimated liability at balance sheet date represents the present value of the defined benefits obligation at balance sheet date, less the fair value of plan assets, and adjusted for unrecognized actuarial gains or losses, non-vested past service costs, termination costs and curtailment gain or loss.

Biaya imbalan pasca-kerja yang diakui selama periode berjalan terdiri dari biaya jasa kini, bunga atas kewajiban, keuntungan dan kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu dan dikurangi dengan iuran pegawai dan hasil yang diharapkan dari aset program.

The post-employment benefits expense recognized during the current period consists of current service cost, interest on obligation, actuarial gains or losses and past service costs and reduced by employees’ contributions and expected return on plan assets.

Keuntungan dan kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa tahun jasa pegawai yang masuk program pensiun BNI Syariah.

Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the value of the defined benefit obligation at the beginning of the period are amortized and recognized as an expense or gain over the average remaining employee service who entered the pension plan of BNI Syariah.

Biaya imbalan masa lalu diakui sebagai biaya kecuali untuk biaya jasa masa lalu yang belum menjadi hak (vested) yang diamortisasi dan diakui sebagai biaya selama periode hak.

Past service costs benefits are recognized as expense except for non vested past service costs, which are amortized and recognized as expense over the vesting period.

u. Pajak Penghasilan u. Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on taxable income for the period calculated using the prevailing tax rates.

Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban untuk pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.

All temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for the financial reporting with its tax base are recognized as deferred tax using the liability method. The prevailing tax rate is used to determine deferred tax.

Page 193: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

u. Pajak Penghasilan (lanjutan) u. Income Tax (continued)

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dapat dikompensasikan dengan aset pajak tangguhan yang diakui tersebut. Manfaat pajak yang akan datang, seperti rugi pajak yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable income will be available against which the assets can be utilized.

Future tax benefits, such as the carry-foward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. The tax effects for the year are allocated to current operations, except for the tax effect from transactions, which are directly charged or credited to stockholders’ equity.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is measured using the prevailing tax rates or substantially have enacted at the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the income statement, except for deferred tax charged or credited directly to stockholders’ equity.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed or objected against, the result of appeal and objection has been determined.

v. Informasi Segmen v. Segment Information

Bank menyajikan informasi pelaporan segmen

berdasarkan wilayah geografis operasi. Pendapatan dan beban untuk setiap wilayah geografis dicatat sesuai dengan pendapatan dan beban sebenarnya pada cabang-cabang pada segmen wilayah bersangkutan.

The Bank presented its segment of operation based on operating geographical region. Income and expense for each geographical region are recorded based on actual income and expense at the branches in related segment region.

w. Penggunaan Estimasi w. Use of Estimates

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi aset, kewajiban, komitmen dan kontinjensi yang dilaporkan. Karena adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi, dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan.

The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect the assets, liabilities, commitments and contingencies reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might be based on amounts which differ from those estimates.

Page 194: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

x. Sumber dan Penggunaan Dana Zakat dan

Kebajikan x. Sources and Uses of Zakat and Qardhul

Hasan Funds

Sumber dan penggunaan dana zakat dan kebajikan, pengelolaannya diserahkan kepada UPZ BAZNAS BNI Syariah.

The management of sources and uses of zakat and qardhul hasan funds is delegated to UPZ BAZNAS BNI Syariah.

Denda/sanksi diberikan kepada nasabah yang mampu membayar, tetapi menunda-nunda pembayaran dengan disengaja dikenakan berupa denda sejumlah uang yang besarnya tidak ditentukan atas dasar kesepakatan dan tidak dibuat saat akad ditandatangani. Dana yang berasal dari denda/sanksi diperuntukkan untuk dana sosial/kebajikan.

Penalties/sanctions were charged to debtors who are able to pay, but deliberately delay payments, in the amount that are not agreed and not determined on the contract. The funds from penalties/sanctions will be used for charity funds/qardhul hasan funds.

3. PEMISAHAN USAHA (SPIN-OFF) 3. SEPARATION OF BUSINESS (SPIN-OFF)

Pemisahan usaha (spin-off) UUS BNI efektif dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010. Akibat dari pemisahan tersebut, terhitung sejak tanggal efektif pemisahan maka:

Separation of business (the spin-off) of UUS BNI effective was conducted on June 19, 2010. As a result of that separation, commencing on the effective date:

a. Semua aset dan kewajiban UUS BNI yang

dimiliki oleh Bank BNI pada tanggal efektif pemisahan usaha beralih karena hukum kepada dan menjadi hak/kepunyaan BNI Syariah, serta kewajiban/beban dari UUS BNI dan akan dijalankan oleh dan atas tanggungan BNI Syariah selaku perseroan yang menerima pemisahan.

a. All assets and liabilities of UUS BNI in possesion of Bank BNI at spin-off effective date due to law have been transferred and became the rights or ownership, and obligation or expenditures from UUS BNI and will be operated under BNI Syariah responsibility as the receiving entity.

b. Semua hak, piutang, wewenang dan kewajiban UUS BNI berdasarkan perjanjian, tindakan atau peristiwa apapun yang telah ada, dibuat, dilakukan atau terjadi pada atau sebelum tanggal efektif pemisahan usaha termasuk tetapi tidak terbatas pada yang tercatat dalam daftar aset dan kewajiban UUS BNI dengan pihak lain karena hukum beralih kepada dan akan dijalankan atau dilaksanakan oleh BNI Syariah atas keuntungan atau kerugian dan tanggungan BNI Syariah.

b. All of UUS BNI’s rights, claims, authorities, and obligations based on any agreements, actions or existing events made, performed, or happened on or before the effective date of the spin-off, including but not limited to the stated list of assets and liabilities of UUS BNI, and all legal relations between UUS BNI and other parties by operation of law have been transferred to and/or operated under the BNI Syariah benefit, loss, and responsibility.

c. Semua operasi, usaha, kegiatan, dan aktivitas

UUS BNI beralih karena hukum kepada dan akan diusahakan oleh BNI Syariah atas keuntungan, kerugian, dan tanggungan BNI Syariah.

c. All of UUS BNI’s operations, business, and office activities by operation of law have been transferred to and/or operated under the BNI Syariah’s benefit, loss, and responsibility.

d. Seluruh kantor cabang dan kantor cabang

pembantu UUS BNI sejak tanggal efektif menjadi kantor cabang dan kantor cabang pembantu BNI Syariah.

d. All branches and sub branches of UUS BNI since the effective date became branches and sub-branches of BNI Syariah.

Page 195: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

35

3. PEMISAHAN USAHA (SPIN-OFF) (lanjutan) 3. SEPARATION OF BUSINESS (SPIN-OFF) (continued)

Sesuai dengan ketentuan Surat Keputusan

Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 43/KMK.03/2008 tertanggal 13 Maret 2008, tentang “Penggunaan Nilai Buku Atas Pengalihan Harta Dalam Rangka Penggabungan, Peleburan, atau Pemekaran Usaha”, pemisahan ini dilakukan berdasarkan nilai buku dari aset dan kewajiban UUS BNI.

Based on decision letter from Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 43/KMK.03/2008 dated March 13, 2008, regarding "The Use of Book Value on Transfer of Assets in the Merger, Consolidation, or Business Expansion", the separation is based on the book value of assets and liabilities of UUS BNI.

Berikut adalah rangkuman nilai buku bersih atas jumlah aset, kewajiban dan dana syirkah temporer yang diserahkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai setoran modal kepada BNI Syariah:

Below is a summary of the net book value of total assets, liabilities and temporary syirkah fund transferred from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk as a capital contribution to BNI Syariah:

19 Juni 2010/ June 19, 2010

Jumlah aset 5.322.954 Total assets Jumlah kewajiban 601.460 Total liabilities Jumlah dana syirkah temporer 3.721.494 Total temporary syirkah funds

Aset bersih yang dialihkan sebagai Net asset transferred as setoran modal a Contribution Capital of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk untuk BNI Syariah (Catatan 24) 1.000.000 to BNI Syariah (Note 24)

4. GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK

INDONESIA 4. CURRENT ACCOUNT AND PLACEMENT WITH

BANK INDONESIA a. Berdasarkan Jenis: a. By Type: 2010

Giro pada Bank Indonesia 362.846 Current acount with Bank Indonesia Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Bank Indonesia Sharia Deposit Syariah (FASBIS) 885.000 Facilities (FASBIS)

1.247.846

b. Berdasarkan Jangka Waktu: b. By Time Period:

Seluruh penempatan pada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 mempunyai jangka waktu kurang atau sama dengan (≤) 1 (satu) bulan.

All placements with Bank Indonesia as of December 31, 2010 have maturities of less than or equal to (≤) 1 (one) month.

c. Rata-rata tingkat bonus tahunan serta rasio

Giro Wajib Minimum (GWM) adalah sebagai berikut:

c. The average annual bonus rate, and Minimum Statutory Reserve Requirement (GWM) ratio are as follows:

2010

Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities (FASBIS) 5,5% (FASBIS) Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) (tidak diaudit) 7,42% Statutory Reserve (GWM) ratio (unaudited)

Page 196: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

36

4. GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA (lanjutan)

4. CURRENT ACCOUNT AND PLACEMENT WITH BANK INDONESIA (continued)

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia

No. 6/21/PBI/2004 tanggal 3 Agustus 2004 tentang “Giro Wajib Minimum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah” sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/23/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 10/23/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008, setiap Bank diwajibkan memelihara GWM dalam Rupiah dan valuta asing yang besarnya ditetapkan masing-masing sebesar 5% dan 1% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta asing.

Based on Bank Indonesia Regulation No.6/21/PBI/2004 dated August 3, 2004 regarding “Minimum Statutory Reserve Requirements in Rupiah and Foreign Currencies of Commercial Banks under Sharia Principle” as amended, by Bank Indonesia Regulation No. 8/23/PBI/2006 dated October 5, 2006 and No. 12/23/PBI/2008 dated October 16, 2008, every bank are required to maintain Minimum Statutory Reserve Requirements (GWM) in Rupiah and foreign currencies equivalent to 5% and 1% of its third party funds denominated in Rupiah and foreign currencies, respectively.

Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk

memenuhi persyaratan GWM dari Bank Indonesia. Balance of current accounts with Bank Indonesia is

provided to meet the Minimum Statutory Reserve Requirements (GWM) from Bank Indonesia.

Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia

tentang GWM per tanggal 31 Desember 2010. Bank has complied with the Bank Indonesia

regulation regarding the GWM as of December 31, 2010.

5. GIRO PADA BANK LAIN 5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANK Giro pada bank lain terdiri dari: Current accounts with other bank consist of: 2010

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Related Party

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 38) (Note 38) Rupiah 49.378 Rupiah Dolar Amerika Serikat 104.185 United States Dollar

Jumlah 153.563 Total Penyisihan kerugian (1.536) Allowance for possible losses

152.027

Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh giro pada bank lain diklasifikasikan “Lancar”.

As of December 31, 2010, all current accounts with other banks are classified as “Current”.

Perubahan penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:

The movements of allowance for possible losses on current accounts with other bank are as follows:

2010

Saldo awal periode - Balance at beginning of the period Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 33) 1.537 Provision during the period (Note 33) Selisih kurs (1) Exchange rate difference

Saldo akhir periode 1.536 Balance at end of the period

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian giro pada bank lain yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah memadai dan telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

Management believes that the allowance for possible losses on current accounts with other bank at December 31, 2010 is adequate and in compliance with Bank Indonesia regulations.

Bank tidak memperoleh pendapatan jasa giro atas seluruh penempatan giro pada bank lain tersebut.

The Bank does not obtain revenue from all the current accounts with other banks.

Page 197: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

37

6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN 6. PLACEMENT WITH OTHER BANKS a. Berdasarkan Jenis: a. By Type: 2010

Pihak ketiga Third parties Deposito mudharabah Mudharabah time deposits PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 70.000 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank BRISyariah 40.000 PT Bank BRISyariah PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk - Unit Usaha Syariah 20.000 (Persero) Tbk – Sharia Business Unit PT BPRS Harta Insan Karimah 500 PT BPRS Harta Insan Karimah PT BPRS PNM Al Masoem 500 PT BPRS PNM Al Masoem

Jumlah 131.000 Total Penyisihan kerugian (1.310) Allowance for possible losses

129.690

Tingkat bagi hasil per tahun untuk deposito mudharabah yang diterima Bank berkisar antara setara 6,75% sampai dengan 13,22%.

Annual profit sharing rate for mudharabah time deposits received by the Bank ranges from 6.75% to 13.22%.

b. Berdasarkan Jangka Waktu: b. By Time Period:

Rincian penempatan pada bank lain

berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:

Details of placements with other banks based on contractual time period are as follows:

2010

≤ 1 Bulan 50.000 ≤ 1 Month 1 Bulan 80.000 1 Month 6 Bulan 500 6 Months 12 Bulan 500 12 Months

131.000

c. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: c. By Maturity: 2010

≤ 1 Bulan 130.000 ≤ 1 Month 1 - 3 Bulan - 1 - 3 Months 3 - 12 Bulan 1.000 3 - 12 Months

131.000

d. Berdasarkan Kolektibilitas: d. By Collectibility:

Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh penempatan pada bank lain diklasifikasikan “Lancar”.

As of December 31, 2010 all placements with other banks are classified as current.

Page 198: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

38

6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN (lanjutan) 6. PLACEMENTS WITH OTHER BANK (continued)

e. Perubahan penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:

e. The movements of allowance for possible losses on placements with other bank are as follows:

2010

Saldo awal periode 1.360 Balance at beginning of the period Pembalikan penyisihan selama periode Reversal of allowance during of the period berjalan (Catatan 33) (50) (Note 33)

Saldo akhir periode 1.310 Balance at end of the period

Jumlah minimum penyisihan kerugian

penempatan pada bank lain yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

The minimum allowance for possible losses on placements with other bank that should be provided is in compliance with Bank Indonesia regulation.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah

penyisihan kerugian penempatan pada bank lain yang dibentuk telah memadai.

Management believes that the allowance for possible losses on placements with other bank is adequate.

7. INVESTASI PADA EFEK/SURAT BERHARGA 7. INVESTMENT IN SECURITIES/MARKETABLE

SECURITIES

a. Berdasarkan Tujuan: a. By Purpose:

2010

Tersedia untuk dijual (nilai wajar) Available-for-sale (fair value) Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 163.459 Sharia Based Government Securities (SBSN) Sukuk Ritel Negara - SR 002 641.874 Government Sukuk Retail - SR002

Jumlah tersedia untuk dijual 805.333 Total available-for-sale Dimiliki hingga jatuh tempo (nilai perolehan) Sukuk Korporasi Held-to-maturity (acquisition cost) termasuk selisih nilai perolehan Corporate Sukuk including unamortized dibanding nilai nominal yang differences of acquisition cost and belum diamortisasi sebesar Rp22 nominal value of Rp22 as of pada tanggal 31 Desember 2010 445.022 December 31, 2010

Jumlah 1.250.355 Total Penyisihan kerugian (19.300) Allowance for possible losses

1.231.055

b. Berdasarkan Kolektibilitas: b. By Collectibility:

Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh investasi pada efek/surat berharga diklasifikasikan sebagai berikut:

As of December 31, 2010, all investments on securities/marketable securities are classified as follows:

2010

Pokok/ Penyisihan/ Principal Allowance

Lancar 1.235.355 4.300 Current Macet 15.000 15.000 Loss

1.250.355 19.300

Page 199: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

39

7. INVESTASI PADA EFEK/SURAT BERHARGA (lanjutan)

7. INVESTMENT IN SECURITIES/MARKETABLE SECURITIES (continued)

c. Berdasarkan Penerbit: c. By Issuer: Pemerintah Republik Indonesia 805.333 Government of Republic of Indonesia Korporasi 430.022 Corporates Bank 15.000 Bank

Jumlah 1.250.355 Total Penyisihan kerugian (19.300) Allowance for possible losses

1.231.055

d. Berdasarkan Peringkat: d. By Rating:

Peringkat/ Nilai Wajar/ Rating Fair Value Pemeringkat/

Rating Company 2010 2010

Tersedia untuk dijual Available-for-sale Surat Berharga Syariah Negara Sharia Based Goverment Securities (SBSN) *) - 163.459 (SBSN) *) Sukuk Ritel Negara - SR 002 *) Government Sukuk Retail - 641.874 - SR 002 *)

Jumlah tersedia untuk dijual 805.333 Total available-for-sale

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Sukuk Korporasi Corporate Sukuk Indosat III Pefindo idAA+(sy) 75.000 Indosat III Titan Petrokimia I Fitch A+(idn) 50.000 Titan Petrokimia I PLN III Seri A Pefindo idAA+(sy) 40.000 PLN III Seri A Indosat I Pefindo idAA+(sy) 30.000 Indosat I Indosat II Pefindo idAA+(sy) 30.000 Indosat II Pupuk Kaltim I Pefindo idAA(sy) 30.000 Pupuk Kaltim I Salim Ivomas Pratama I Pefindo idAA-(sy) 25.000 Salim Ivomas Pratama I Medium Term Notes (MTN) Medium Term Notes (MTN) PTPN III Syariah Pefindo idAA-(sy) 20.022 PTPN III Syariah Berlian Laju Tanker Pefindo idA-(sy) 20.000 Berlian Laju Tanker Mayora Indah I Pefindo idAA-(sy) 20.000 Mayora Indah I Mitra Adiperkasa I Pefindo idA+(sy) 20.000 Mitra Adiperkasa I Medium Term Notes (MTN) Medium Term Notes (MTN) Arpeni Pratama Ocean Line II Pefindo idD(sy) 15.000 Arpeni Pratama Ocean Line II Bank Muamalat Indonesia Fitch idA- 15.000 Bank Muamalat Indonesia PLN II Pefindo idAA+(sy) 14.000 PLN II Aneka Gas Industri I Fitch BBB 11.000 Aneka Gas Industri PLN III Seri B Pefindo idAA+(sy) 10.000 PLN III Seri B Matahari Putra Prima II Seri A Pefindo idA+(sy) 10.000 Matahari Putra Prima II Seri A Metrodata Electronics I Fitch idA3 5.000 Metrodata Electronics I Matahari Putra Prima II Seri B Pefindo idA+(sy) 5.000 Matahari Putra Prima II Seri B

Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 445.022 Total held-to-maturity

1.250.355 Penyisihan kerugian (19.300) Allowance for possible losses

1.231.055

*) Tanpa peringkat *) Non-rated

Page 200: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

40

7. INVESTASI PADA EFEK/SURAT BERHARGA (lanjutan)

7. INVESTMENT IN SECURITIES/MARKETABLE SECURITIES (continued)

e. Berdasarkan Jangka Waktu (sesuai perjanjian): e. By Period (based on agreement):

2010

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Kurang dari 1 tahun - Less than 1 year 1 - 5 tahun 360.022 1 - 5 years 5 - 10 tahun 85.000 5 - 10 years

445.022

Tersedia untuk dijual Available-for-sale Kurang dari 1 tahun - Less than 1 year 1 - 5 tahun 647.794 1 - 5 years 5 - 10 tahun 157.539 5 - 10 years

805.333

Jumlah investasi pada efek/ 1.250.355 Total investment in securities/ surat berharga marketable securities Penyisihan kerugian (19.300) Allowance for possible losses

Bersih 1.231.055 Net

f. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: f. By Remaining Period to Maturity:

2010

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Kurang dari 1 tahun 45.000 Less than 1 year 1 - 5 tahun 361.022 1 - 5 years 5 - 10 tahun 39.000 5 - 10 years

445.022

Tersedia untuk dijual Available-for-sale Kurang dari 1 tahun - Less than 1 year 1 - 5 tahun 647.794 1 - 5 years 5 - 10 tahun 157.539 5 - 10 years

805.333

Jumlah investasi pada efek/ 1.250.355 Total investment in securities/ surat berharga marketable securities Penyisihan kerugian (19.300) Allowance for possible losses

Bersih 1.231.055 Net

g. Perubahan penyisihan kerugian investasi pada efek/surat berharga adalah sebagai berikut:

g. The changes of the allowance for possible losses on investment in securities are as follows:

2010

Saldo awal periode 19.463 Balance at beginning of the period Pembalikan penyisihan selama periode Reversal of allowance during the period (Note 33) berjalan (Catatan 33) (163)

Saldo akhir periode 19.300 Balance at the end of the period

Page 201: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

41

7. INVESTASI PADA EFEK/SURAT BERHARGA (lanjutan)

7. INVESTMENT IN SECURITIES/MARKETABLE SECURITIES (continued)

g. Perubahan penyisihan kerugian investasi pada efek/surat berharga adalah sebagai berikut: (lanjutan)

g. The changes of the allowance for possible losses on investment in securities are as follow: (continued)

Jumlah minimum penyisihan kerugian investasi

pada efek/surat berharga yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

The amount of the minimum allowance for losses on securities/marketable securities that should be provided as of December 31, 2010 is in compliance with Bank Indonesia regulation.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah

penyisihan kerugian investasi pada efek/surat berharga yang dibentuk telah memadai.

Management believes that the allowance for possible losses of investment in securities/marketable securities is adequate.

h. Keuntungan yang belum direalisasi dari investasi pada efek/surat berharga yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan sebesar Rp13.938 dicatat pada ekuitas

h. Unrealized gain on available-for-sale securities investment net of deferred tax amounting to Rp13,938 are recorded in the stockholders’ equity.

8. PIUTANG MURABAHAH 8. MURABAHAH RECEIVABLES

a. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas:

a. Based On Economic Sector and Collectibility

2010

Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/ Current Mention Substandard Doubtful Loss Total Rupiah Rupiah Industri 31.016 4.005 59 - - 35.080 Manufacturing Perdagangan 113.807 15.201 4.397 2.400 - 135.805 Trading Jasa usaha 153.803 11.226 3.652 1.735 392 170.808 Business services Pengangkutan 47.212 13.536 - - - 60.748 Transportation Pertanian 26.413 790 1.525 1.091 2.665 32.484 Agriculture Konstruksi 18.079 70 937 - - 19.086 Construction Listrik, gas dan air 59 2.202 - - - 2.261 Electricity, gas, and water Pertambangan 79.491 - 611 - - 80.102 Mining Sosial/masyarakat 102.304 10.830 10.253 45 - 123.432 Social/public Lainnya 1.657.212 197.155 26.202 9.348 1.194 1.891.111 Others Jumlah 2.229.396 255.015 47.636 14.619 4.251 2.550.917 Total Dolar United States Amerika Serikat Dollar Pertambangan 2.175 - - - - 2.175 Mining Jumlah 2.231.571 255.015 47.636 14.619 4.251 2.553.092 Total Allowance for possible Penyisihan kerugian (22.316) (7.786) (21.851) (2.826) (3.972) (58.751) losses . 2.209.255 247.229 25.785 11.793 279 2.494.341

b. Berdasarkan Jangka Waktu (sesuai perjanjian):

b. By Period (based on agreement):

2010

Rupiah Rupiah ≤ 1 tahun 14.111 ≤ 1 year > 1 - 5 tahun 373.064 > 1 - 5 years > 5 tahun 2.163.742 > 5 years

2.550.917

Page 202: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

42

8. PIUTANG MURABAHAH (lanjutan) 8. MURABAHAH RECEIVABLES (continued)

2010

Dolar Amerika Serikat United States Dollar > 1 - 5 tahun 2.175 > 1 - 5 years

Jumlah 2.553.092 Total Penyisihan kerugian (58.751) Allowance for possible losses

2.494.341

c. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: c. By Remaining Period to Maturity:

2010

Rupiah Rupiah ≤ 1 bulan 2.312 ≤ 1 month > 1 - 3 bulan 5.209 > 1 - 3 months > 3 - 12 bulan 52.976 > 3 - 12 months > 1 - 5 tahun 904.638 > 1 - 5 years > 5 tahun 1.585.782 > 5 years

2.550.917 Dolar Amerika Serikat United States Dollar > 1 - 5 tahun 2.175 > 1 - 5 years

Jumlah 2.553.092 Total Penyisihan kerugian (58.751) Allowance for possible losses

2.494.341

d. Informasi Penting Lainnya: d. Other Significant Information:

1) Piutang murabahah kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pinjaman kepada karyawan kunci, yaitu sebesar Rp179 pada tanggal 31 Desember 2010.

1) Murabahah receivables to related parties represents loans to key employees, which amounted to Rp179 as of December 31, 2010.

2) Tingkat marjin keuntungan murabahah per tahun berkisar antara setara 13,00% sampai dengan 17,00% pada tahun 2010.

2) The equivalent annual profit margin rate of murabahah ranges from 13.00% to 17.00% in 2010.

3) Perubahan penyisihan kerugian piutang murabahah adalah sebagai berikut:

3) The movement of allowance for possible losses on murabahah receivables are as follows:

2010

Saldo awal periode 138.071 Balance at beginning of the period Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 33) 55.710 Provisions during the period (Note 33) Penerimaan kembali hapus buku 39.381 Recovery of written-off Penghapusbukuan selama periode berjalan (174.411) Written-off during the period

Saldo akhir periode 58.751 Balance at end of the period

Piutang murabahah yang telah

dihapusbukukan oleh Bank dicatat secara ekstra-komtabel di dalam rekening administratif. Bank terus melakukan usaha-usaha penagihan atas piutang murabahah yang telah dihapusbukukan tersebut.

Murabahah receivables which was written off by the Bank are recorded as extra - comtable in the administrative account. The Bank continues to pursue the collection of murabahah receivable that was previously written off.

Page 203: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

43

8. PIUTANG MURABAHAH (lanjutan) 8. MURABAHAH RECEIVABLES (continued)

d. Informasi Penting Lainnya: (lanjutan) d. Other Significant Information: (continued)

4) Jumlah minimum penyisihan kerugian piutang yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Manajemen Bank berpendapat bahwa penyisihan kerugian piutang yang dibentuk telah memadai.

4) The minimum amount of allowance for possible losses on receivables that should be provided as of December 31, 2010 is in compliance with Bank Indonesia regulation. Management believes that the allowance for possible losses is adequate.

5) Piutang murabahah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito mudharabah (Catatan 23) atau jaminan lain yang umumnya dapat diterima oleh Bank.

5) Murabahah receivables are collateralized by registered mortgages or power of attorney to mortgage and sell, mudharabah time deposits (Note 23) or by other guarantees acceptable to the Bank.

6) Tabel jumlah piutang Non-Performing

Financing (NPF) terdiri dari piutang dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet adalah sebagai berikut:

6) The table of total Non-Performing Financing (NPF) on receivables which consist of receivables classified as substandard, doubtful, and loss are as follows:

2010

NPF - Kotor 66.506 NPF - Gross Persentase 2,60% Percentage NPF - Bersih 37.858 NPF - Net Persentase 1,52% Percentange

9. PINJAMAN QARDH 9. FUNDS OF QARDH a. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas: a. By Type and Collectibility

2010

Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah Current Mention Substandard Doubtful Loss Total Qardh 89.676 1.533 - 118 - 91.327 Qardh Rahn 44.055 771 - - 77 44.903 Rahn Kartu Hasanah 70.052 6.690 825 1.395 2.212 81.174 Hasanah card

Jumlah 203.783 8.994 825 1.513 2.289 217.404 Total Allowance for possible Penyisihan kerugian (2.037) (450) (123) (738) (2.289) (5.637) losses 201.746 8.544 702 775 - 211.767

Page 204: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

44

9. PINJAMAN QARDH (lanjutan) 9. FUNDS OF QARDH (continued)

b. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas:

b. By Economic Sector and Collectibility:

2010

Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar Diragukan/ Macet/ Jumlah Current Mention Substandard Doubtful Loss Total Perdagangan 38 - - - - 38 Trading Pertanian 128 - - - - 128 Agricultural Sosial/masyarakat 255 - - - - 255 Social/public Lainnya 203.362 8.994 825 1.513 2.289 216.983 Others Jumlah 203.783 8.994 825 1.513 2.289 217.404 Total Allowance for possible Penyisihan kerugian (2.037) (450) (123) (738) (2.289) (5.637) losses .

201.746 8.544 702 775 - 211.767

c. Berdasarkan Jangka Waktu (sesuai

perjanjian): c. By Period (based on agreement):

2010

≤ 1 tahun 126.208 ≤ 1 year > 1 - 5 tahun 2.126 > 1 - 5 years > 5 tahun 89.070 > 5 years

Jumlah 217.404 Total Penyisihan kerugian (5.637) Allowance for possible losses

211.767

d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: d. By Remaining Period to Maturity:

2010

≤ 1 bulan 8.475 ≤ 1 month > 1 - 3 bulan 117.740 > 1 - 3 months > 3 - 12 bulan 195 > 3 - 12 months > 1 - 5 tahun 2.455 > 1 - 5 years > 5 tahun 88.539 > 5 years

Jumlah 217.404 Total Penyisihan kerugian (5.637) Allowance for possible losses

211.767

e. Informasi Penting Lainnya: e. Other Significant Information:

1) Pinjaman qardh kepada pihak yang

mempunyai hubungan istimewa merupakan pinjaman kepada komisaris dan karyawan kunci, yaitu sebesar Rp3.232 pada tanggal 31 Desember 2010.

1) Funds of qardh to related parties represents loans to commissioners and key employees, which amounted to Rp3,232 as of December 31, 2010.

Page 205: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

45

9. PINJAMAN QARDH (lanjutan) 9. FUNDS OF QARDH (continued)

e. Informasi Penting Lainnya: (lanjutan) e. Other Significant Information: (continued)

2) Perubahan penyisihan kerugian pinjaman qardh adalah sebagai berikut:

2) The changes in the allowance for possible losses of funds of qardh are as follow:

2010

Saldo awal periode 2.742 Balance at the beginning of the period Penyisihan selama periode berjalan Provisions during the period (Catatan 33) 3.120 (Note 33) Penghapusbukuan selama periode berjalan (225) Written off during the period

Saldo akhir periode 5.637 Balance at the end of the period

3) Jumlah minimum penyisihan kerugian

yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Manajemen Bank berpendapat bahwa penyisihan kerugian pinjaman qardh yang dibentuk telah memadai.

3) The minimum amount of allowance for possible losses that should be provided as of December 31, 2010 is in compliance with Bank Indonesia regulation. Management believes that the allowance for fund of qardh losses is adequate.

4) Tabel jumlah pinjaman qardh Non-Performing Financing (NPF) terdiri dari pinjaman dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet adalah sebagai berikut:

4) The table of total Non Performing Funds of Qardh (NPF) consists of loans classified as substandard, doubtful and loss are as follows:

2010

NPF - Kotor 4.627 NPF - Gross Persentase 2,13% Percentage NPF - Bersih 1.477 NPF - Net Persentase 0,70% Percentage

10. PEMBIAYAAN MUDHARABAH 10. MUDHARABAH FINANCING

a. Berdasarkan Sektor Ekonomi: a. By Economic Sector:

2010

Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar Diragukan/ Macet/ Jumlah Current Mention Substandard Doubtful Loss Total

Industri 3.583 - - - - 3.583 Manufacture Jasa usaha 36.017 - 1.386 - 7.730 45.133 Business services Pengangkutan 1.510 - - - - 1.510 Transportation Konstruksi 2.300 - - - - 2.300 Construction Perdagangan 18.461 750 - - - 19.211 Trading Pertanian 1.442 - - - - 1.442 Agriculture Sosial/masyarakat 7.909 - - - - 7.909 Social/society Lainnya 5.439 800 - - - 6.239 Others Jumlah 76.661 1.550 1.386 - 7.730 87.327 Total Allowance for possible Penyisihan kerugian (767) (21) (246) - (3.092) (4.126) losses

Bersih 75.894 1.529 1.140 - 4.638 83.201 Net

Page 206: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

46

10. PEMBIAYAAN MUDHARABAH (lanjutan) 10. MUDHARABAH FINANCING (continued)

b. Berdasarkan Jangka Waktu (sesuai perjanjian):

b. By Period (based on agreement):

2010

≤ 1 tahun 6.922 ≤ 1 year > 1 - 5 tahun 62.872 > 1 - 5 years > 5 tahun 17.533 > 5 years

Jumlah 87.327 Total Penyisihan kerugian (4.126) Allowance for possible losses

83.201

c. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: c. By Remaining Period to Maturity:

2010

≤ 1 bulan 3.158 ≤ 1 month > 1 - 3 bulan 5.624 > 1 - 3 months > 3 - 12 bulan 16.265 > 3 - 12 months > 1 - 5 tahun 54.250 > 1 - 5 years > 5 tahun 8.030 > 5 years

Jumlah 87.327 Total Penyisihan kerugian (4.126) Allowance for possible losses

83.201

d. Informasi Penting Lainnya: d. Other Significant Information:

1) Jenis pembiayaan mudharabah yang diberikan adalah modal kerja.

1) Type of mudharabah financing granted is working capital.

2) Tidak terdapat pembiayaan mudharabah yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010.

2) There is no mudharabah financing granted to related parties as of December 31, 2010.

3) Tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah yang diterima berkisar antara setara 15,00% sampai dengan 17,00% pada tahun 2010.

3) The equivalent annual profit sharing rate on mudharabah financing ranges from 15.00% to 17.00% in 2010.

4) Perubahan penyisihan kerugian pembiayaan mudharabah adalah sebagai berikut:

4) The movement of allowance for possible losses on mudharabah financing are as follows:

2010

Saldo awal periode 3.027 Balance at beginning of the period Penyisihan selama periode berjalan Provisions during the period (Catatan 33) 5.822 (Note 33) Penerimaan kembali hapus buku 360 Recovery of written off Penghapusbukuan selama periode berjalan (5.083) Written-off during the period

Saldo akhir periode 4.126 Balance at the end of the period

Pembiayaan mudharabah yang telah

dihapusbukukan oleh Bank dicatat secara ekstra-komtabel di dalam rekening administratif. Bank terus melakukan usaha-usaha penagihan atas pembiayaan mudharabah yang telah dihapusbukukan tersebut.

Mudharabah financing that has been written off by the Bank are recorded as extra-comtable in the administrative accounts. The Bank continues to pursue collection of mudharabah financing that was previously written off.

Page 207: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

47

10. PEMBIAYAAN MUDHARABAH (lanjutan) 10. MUDHARABAH FINANCING (continued)

d. Informasi Penting Lainnya: (lanjutan) d. Other Significant Information: (continued)

5) Jumlah minimum penyisihan kerugian pembiayaan mudharabah yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Manajemen Bank berpendapat bahwa penyisihan kerugian pembiayaan mudharabah yang dibentuk telah memadai.

5) The minimum allowance for possible losses on mudharabah financing that should be provided is in compliance with Bank Indonesia regulation. Management believes that the allowance for possible losses on mudharabah financing is adequate.

6) Pembiayaan mudharabah dijamin dengan

agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito mudharabah (Catatan 23) atau jaminan lain yang umumnya dapat diterima oleh Bank.

6) Mudharabah financing are collateralized by registered mortgage or power of attorney to mortgage and sell, mudharabah time deposits (Note 23) or by other guarantees acceptable to the Bank.

7) Tabel jumlah pembiayaan mudharabah

Non-Performing Financing (NPF) terdiri dari pembiayaan dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet adalah sebagai berikut:

7) The table of total Non-Performing Financing (NPF) on mudharabah financing which consist of financing classified as of substandard, doubtful and loss are as follows:

2010

NPF - Kotor 9.116 NPF - Gross Persentase 10,44% Percentage

NPF - Bersih 5.778 NPF - Net Persentase 6,94% Percentage

11. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH 11. MUSYARAKAH FINANCING

a. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas:

a. By Economic Sector and Collectibility:

2010

Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar Diragukan/ Macet/ Jumlah Current Mention Substandard Doubtful Loss Total

Rupiah Rupiah Industri 38.395 147 - - - 38.542 Manufacture Perdagangan 86.315 2.110 - - - 88.425 Trading Jasa usaha 117.022 3.221 513 - 6.000 126.756 Business services Pengangkutan 2.965 - - - - 2.965 Transportation Pertanian 11.991 - 150 - - 12.141 Agricultural Konstruksi 200.164 2.052 40.911 - - 243.127 Construction Pertambangan 79.754 - - - - 79.754 Mining Sosial/masyarakat 4.792 - - - - 4.792 Social /public Lainnya 10.451 - - - - 10.451 Others 551.849 7.530 41.574 - 6.000 606.953 Dolar United States Dollar Amerika Serikat Industri 4.181 - - - - 4.181 Manufacturing Pertambangan 13.686 - - - - 13.686 Mining 17.867 - - - - 17.867 Jumlah 569.716 7.530 41.574 - 6.000 624.820 Total Allowance for possible Penyisihan kerugian (5.697) (243) (21.914) - (2.400) (30.254) losses

Bersih 564.019 7.287 19.660 - 3.600 594.566 Net

Page 208: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

48

11. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (lanjutan) 11. MUSYARAKAH FINANCING (continued)

b. Berdasarkan Jangka Waktu (sesuai perjanjian):

b. By Period (based on agreement):

2010

Rupiah Rupiah ≤ 1 tahun 125.719 ≤ 1 year > 1 - 5 tahun 364.832 > 1 - 5 years > 5 tahun 116.402 > 5 years

606.953 Dolar Amerika Serikat United States Dollar ≤ 1 tahun 814 ≤ 1 year > 1 - 5 tahun 17.053 > 1 - 5 years

17.867

Jumlah 624.820 Total Penyisihan kerugian (30.254) Allowance of possible losses

594.566

c. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: c. By Remaining Period to Maturity: 2010

Rupiah Rupiah ≤ 1 bulan 47.831 ≤ 1 month > 1 - 3 bulan 77.882 > 1 - 3 months > 3 - 12 bulan 141.881 > 3 - 12 months > 1 - 5 tahun 336.585 > 1 - 5 years > 5 tahun 2.774 > 5 years

606.953 Dolar Amerika Serikat United States Dollar > 1 - 3 bulan 814 > 1 - 3 months > 1 - 5 tahun 17.053 > 1 - 5 years

17.867

Jumlah 624.820 Total Penyisihan kerugian (30.254) Allowance of possible losses

594.566

d. Informasi Penting Lainnya: d. Other Significant Information:

1) Tidak terdapat pembiayaan musyarakah

yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010.

1) There is no musyarakah financing granted to related parties as of December 31, 2010.

2) Tingkat bagi hasil pembiayaan

musyarakah berkisar antara setara 15,00% sampai dengan 17,00% pada tahun 2010.

2) The annual profit sharing rate of

musyarakah ranges from 15.00% to 17.00% in 2010.

Page 209: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

49

11. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (lanjutan) 11. MUSYARAKAH FINANCING (continued)

d. Informasi Penting Lainnya: (lanjutan) d. Other Significant Information: (continued)

3) Perubahan penyisihan kerugian pembiayaan musyarakah adalah sebagai berikut:

3) The movement of allowance for possible losses on musyarakah financing are as follows:

2010

Saldo awal periode 24.325 Balance at beginning of the period Penyisihan selama periode berjalan Provisions during the period (Catatan 33) 30.459 (Note 33) Penerimaan kembali hapus buku 5.389 Recovery of written-off Penghapusbukuan selama periode berjalan (29.917) Written-off during the period Selisih kurs (2) Exchange rate differences

Saldo akhir periode 30.254 Balance at the end of the period

4) Jumlah minimum penyisihan kerugian

pembiayaan musyarakah yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian pembiayaan musyarakah yang dibentuk telah memadai.

4) The minimum allowance for possible losses on musyarakah financing that should be provided is in compliance with Bank Indonesia regulation. Management believes that the allowance for possible losses on musyarakah financing is adequate.

5) Pembiayaan musyarakah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito mudharabah (Catatan 23) atau jaminan lain yang umumnya dapat diterima oleh Bank.

5) Musyarakah financing are collateralized by registered mortgages or power of attorney to mortgage and sell, mudharabah time deposits (Note 23) or by other guarantees acceptable to the Bank.

6) Tabel jumlah pembiayaan musyarakah Non-Performing Financing (NPF) terdiri dari pembiayaan dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet adalah sebagai berikut:

6) The table of total Non-Performing Financing (NPF) on musyarakah financing which consist of financing classified as substandard, doubtful and loss are as follows:

2010

NPF - Kotor 47.574 NPF - Gross Persentase 7,61% Percentage NPF - Bersih 23.260 NPF - Net Persentase 3,91% Percentage

12. ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH 12. ASSETS ACQUIRED FOR IJARAH Rincian aset yang diperoleh untuk ijarah adalah

sebagai berikut: Details of assets acquired for ijarah are as follows:

2010

Ijarah multijasa 68.945 Ijarah multi service Ijarah muntahiyah bittamlik 50.000 Ijarah muntahiyah bittamlik

118.945 Akumulasi Penyusutan (43.103) Accumulated Depreciation

Bersih 75.842 Net

Page 210: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

50

12. ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH (lanjutan)

12. ASSETS ACQUIRED FOR IJARAH (continued)

Ijarah mutijasa sebagian besar terdiri dari pembiayaan ijarah untuk tujuan pendidikan, talangan haji, dan lain-lain. Ijarah muntahiyah bittamlik merupakan aset pesawat terbang.

Ijarah multi service mostly represents ijarah financing for educational purpose, hajj bridging loan, etc. Ijarah muntahiyah bittamlik consist of aeroplanes.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia

No. 9/9/PBI/2007 pasal 39 ayat 3 dan 4, pembentukan penyisihan kerugian aset tidak berlaku untuk aset produktif dengan transaksi sewa berupa akad ijarah dan atau ijarah muntahiyah bittamlik.

Based on Bank Indonesia regulation No.9/9/PBI/2007 article 39 paragraph 3 and 4, the formation of allowance for possible loss of assets does not apply to earning assets with lease transactions under ijarah and or ijarah muntahiyah bittamlik contract.

Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba

rugi untuk periode berjalan adalah sebesar Rp26.614 (Catatan 27).

Depreciation charged to statements of income for the current period amounted to Rp26,614 (Note 27).

13. ASET TETAP 13. FIXED ASSETS Aset tetap terdiri dari: Fixed assets consist of:

2010 Transfer Aset Tetap dari UUS BNI/ Saldo Awal/ Fixed Assets Saldo Akhir/ Beginning Transferred Penambahan/ Pengurangan/ Ending Balance From UUS BNI Addition Deduction Balance Biaya Perolehan Acquisition Cost Tanah - 4.041 - - 4.041 Land Bangunan - 6.024 - - 6.024 Building Kendaraan bermotor dan Motor vehicles and perlengkapan kantor - 42.347 4.054 - 46.401 office equipment Jumlah Biaya Perolehan - 52.412 4.054 - 56.466 Total Acquisitions Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan - 1.611 234 - 1.845 Building Kendaraan bermotor dan Motor vehicles and perlengkapan kantor - 27.685 3.289 - 30.974 office equipment Jumlah Akumulasi Penyusutan - 29.296 3.523 - 32.819 Total Accumulated Depreciation Nilai buku - bersih - 23.116 23.647 Book value - net

Bank telah mengasuransikan aset tetap (tidak

termasuk hak atas tanah) untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan yang menurut manajemen adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan sebesar Rp29.458.

Bank has insured its fixed assets (except for landrights) to cover possible losses against fire, theft, and other risks under blanket policies. The total insurance coverage amounting to Rp29,458 according to management is adequate to cover possible losses on fixed assets.

Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak

terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap tersebut di atas.

Based on management review, there is no indication of impairment in the value of fixed assets.

Page 211: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

51

14. ASET LAIN-LAIN 14. OTHER ASSETS Aset lain-lain terdiri dari: Other assets consist of: 2010

Pihak ketiga Third parties Biaya dibayar dimuka 34.407 Prepaid expense Piutang pendapatan bagi hasil 19.611 Revenue sharing receivables Persediaan alat tulis kantor 1.604 Office supplies and stamps Lain-lain 9.025 Others

64.647 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Related party Tagihan transaksi non-ATM (Catatan 38) 32.720 Non-ATM transaction receivables (Note 38)

Jumlah 97.367 Total

15. KEWAJIBAN SEGERA 15. OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY

Kewajiban segera terdiri dari: Obligations due immediately consist of: 2010

Simpanan sementara 21.910 Temporary deposit transaction Kiriman uang 450 Remittances Transaksi kliring 12 Clearing transaction

22.372

Simpanan sementara merupakan simpanan untuk membukukan transaksi-transaksi yang berasal dari produk dan jasa yang disediakan Bank yang belum dapat diproses lebih lanjut menunggu berlakunya kondisi (syarat dan ketentuan) untuk masing-masing produk dan jasa tersebut.

Temporary deposit is a deposit to record the transactions that come from products and services provided by the Bank that can not be processed further and waiting for enactment of the stipulations(terms and conditions) for each product and service.

16. BAGI HASIL YANG BELUM DIBAGIKAN 16. UNDISTRIBUTED REVENUE SHARING Akun ini merupakan bagi hasil yang belum

dibagikan oleh Bank kepada shahibul maal atas bagian keuntungan hasil usaha Bank yang telah disisihkan dari pengelolaan dana mudharabah.

This account represents the undistributed share of the customer (shahibul maal) on income generated by Bank from managing mudharabah funds.

Bagi hasil yang belum dibagikan Bank pada

tanggal 31 Desember 2010 adalah bagi hasil untuk deposito mudharabah sebesar Rp31.461.

Undistributed revenue sharing which has not shared by the Bank as of December 31, 2010 for mudharabah time deposits amounted to Rp31,461.

17. GIRO WADIAH 17. WADIAH DEMAND DEPOSITS 2010

Pihak ketiga 533.385 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 38) 5.305 Related party (Note 38)

538.690

Giro wadiah merupakan giro wadiah yad-dhamanah yaitu titipan dana pihak lain yang dapat diberikan bonus berdasarkan kebijakan Bank. Bonus untuk giro wadiah Rupiah periode 2010 berkisar antara 0% sampai dengan 3%.

Wadiah demand deposits represent wadiah yad-dhamanah in which depositors are entitled to receive bonuses in accordance with the Bank’s policy. Annual bonuses for Rupiah wadiah demand deposit for the period 2010 ranges from 0% to 3%.

Page 212: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

52

18. TABUNGAN WADIAH 18. WADIAH SAVINGS DEPOSITS

2010

Pihak ketiga 105.934 Third parties

Tabungan wadiah merupakan simpanan dana

dalam mata uang Rupiah yang dapat diberikan bonus berdasarkan kebijakan Bank.

Wadiah savings deposits represent deposits in Rupiah currency which are entitled to receive bonuses in accordance with the Bank’s policy.

19. SIMPANAN DARI BANK LAIN 19. DEPOSITS FROM OTHER BANKS 2010

Pihak ketiga 12.325 Third parties

Simpanan dari bank lain yang ditempatkan pada

Bank merupakan simpanan giro wadiah. Deposits from other banks represents wadiah

demand deposits.

Bonus untuk giro wadiah Rupiah periode 2010 berkisar antara 0% sampai dengan 3%.

Annual bonuses for Rupiah wadiah demand deposits for the period 2010 ranges from 0% to 3%.

20. HUTANG PAJAK 20. TAXES PAYABLE

a. Hutang Pajak: a. Taxes Payable:

Pada tanggal 31 Desember 2010, rincian hutang pajak adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010, details of tax payable are as follows:

2010

Hutang pajak penghasilan Income tax payable Pasal 21 658 Article 21 Pasal 4 ayat 2 4.339 Article 4 (2) Pasal 22 1 Article 22 Pasal 23 78 Article 23 Pasal 26 125 Article 26 Pasal 29 19.249 Article 29

24.450

b. Beban Pajak Penghasilan Badan: b. Corporate Income Tax Expense:

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi dengan laba fiskal untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Reconciliation between income before income tax as stated in the statement of income with taxable income for the period ended December 31, 2010 are as follows:

2010

Laba sebelum pajak penghasilan sesuai Income before income tax based dengan laporan laba rugi 36.734 on the statement of income

Beda Tetap: Permanent differences: Kesejahteraan karyawan 554 Employee benefit Lain-lain 5.104 Others Beda Temporer: Temporary differences: Penyisihan kerugian atas: Allowance for possible losses on:

- Pembiayaan dan piutang 33.253 Financing and receivables - - Non-pembiayaan dan piutang 1.218 Non-financing and receivable -

Penyusutan aset tetap (1.638) Depreciation of fixed asset Kewajiban imbalan kerja 1.770 Estimated liabilities of employee benefit

Penghasilan kena pajak 76.995 Taxable income

Page 213: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

53

20. HUTANG PAJAK (lanjutan) 20. TAXES PAYABLE (continued)

b. Beban Pajak Penghasilan Badan: (lanjutan) b. Corporate Income Tax Expense: (continued) 2010

Taksiran beban pajak penghasilan 19.249 Estimated income tax expense

Pajak dibayar dimuka - pasal 25 - Prepaid tax - article 25 Hutang pajak penghasilan Income taxes payable pasal 29 19.249 article 29

Perhitungan taksiran penghasilan kena pajak

untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 tersebut di atas digunakan sebagai dasar penyajian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan tahun 2010.

The calculation of estimated taxable income for the period ended December 31, 2010 are used as basis of Annual Corporate Income Tax Return (SPT) for the year 2010.

c. Rekonsiliasi atas beban pajak penghasilan Bank

dengan perkalian laba akuntansi Bank sebelum manfaat/(beban) pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

c. The reconciliation between the Bank’s income tax expense with the calculation of the accounting income before income tax benefit/(expense) and the prevailing tax rate is as follows:

2010

Laba sebelum manfaat/(beban) Income before income tax pajak penghasilan 36.734 benefit/(expense) Beban pajak penghasilan yang dihitung dari laba sebelum Income tax expense calculated from manfaat/(beban) pajak income before income tax penghasilan (9.183) benefit/(expense) Pengaruh pajak atas beda tetap (1.415) Effect of tax on permanent differences Koreksi pajak tangguhan atas pengalihan Deferred tax correction for the transfered aset dan kewajiban UUS BNI 10.376 of assets and liabilities from UUS BNI

Beban pajak - bersih (222) Tax expense - net

d. Pengaruh pajak atas beda temporer yang

signifikan antara pelaporan komersial dan pajak (dicatat pada akun aset pajak tangguhan) adalah sebagai berikut:

d. Tax effect on significant temporary differences between commercial reporting and tax reporting (recorded in deferred tax assets account) are as follows:

Penambahan dalam Periode Saldo Awal/ Berjalan/ Beginning Balance Addition during Saldo Akhir/ Current Period Ending Balance

Pajak tangguhan Deferred tax current periode berjalan: period: Kewajiban imbalan Estimated liabilities of kerja - 443 443 employee benefit Aset tetap - (409) (409) Fixed assets

Penyisihan kerugian Allowance for possible atas: losses on: Pembiayaan dan Financing and piutang - 8.313 8.313 receivables Non-pembiayaan - 304 304 Non - Financing dan piutang and receivables

Page 214: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

54

20. HUTANG PAJAK (lanjutan) 20. TAXES PAYABLE (continued) Penambahan dalam Periode Saldo Akhir/ Saldo Awal/ Berjalan/ Ending Balance Beginning Balance Addition during Current Period

Koreksi pajak tangguhan Deferred tax correction atas pengalihan for the transferred aset dan kewajiban assets and liabilities UUS BNI: from UUS BNI: Keuntungan yang belum direalisasi dari investasi pada efek/surat berharga Unrealized gain of yang tersedia untuk available-for-sale dijual - (4.646)*) (4.646) securities investment Kewajiban imbalan Estimated liabilities of kerja - 6.684 6.684 employee benefit Aset tetap (107) (107) Fixed assets Penyisihan kerugian atas Allowance for possible non-pembiayaan dan losses on non- piutang financing and - 3.799 3.799 receivables

Aset pajak tangguhan Deferred tax - bersih - 14.381 14.381 assets - net *) dicatat pada ekuitas *) recorded in stockholders’ equity Manajemen Bank berpendapat bahwa aset pajak

tangguhan dapat terpulihkan seluruhnya di masa pajak yang akan datang.

The Bank’s management believes that deferred tax assets can be recovered in the future taxable years.

21. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 21. OTHER LIABILITIES

Kewajiban lain-lain terdiri dari: Other liabilities consist of: 2010

Pihak ketiga Third parties Biaya yang masih harus dibayar 34.259 Accrued expenses Kewajiban imbalan kerja (Catatan 36) 28.505 Estimated liabilities of employee benefit (Note 36) Pendapatan diterima dimuka 5.529 Deferred income Setoran jaminan 4.533 Guarantee deposits Nota kredit dalam penyelesaian 2.083 Credit memo in process Lain-lain 446 Others

75.355 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Related party Kewajiban transaksi ATM (Catatan 38) 14.298 ATM transaction liabilities (Note 38)

Jumlah 89.653 Total

22. TABUNGAN MUDHARABAH 22. MUDHARABAH SAVING DEPOSITS

a. Berdasarkan Jenis Produk: a. By Product:

2010

Bukan Bank Non-Bank Tabungan iB Hasanah 1.642.372 iB Savings Hasanah Tabungan Haji iB Hasanah 92.564 iB Savings Hajj Hasanah Tabungan Prima iB Hasanah 33.939 iB Prima Savings Hasanah Tapma iB Hasanah 35.214 iB Tapma Hasanah

Page 215: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

55

22. TABUNGAN MUDHARABAH (lanjutan) 22. MUDHARABAH SAVING DEPOSITS (continued)

a. Berdasarkan Jenis Produk: (lanjutan) a. By Product: (continued) Tapenas iB Hasanah 24.860 iB Tapenas Hasanah Tabungan iB Bisnis 44.436 iB Savings Business Tabungan iB Hasanah Classic 1.308 iB Savings Hasanah Classic

1.874.693

b. Berdasarkan Keterkaitan: b. By Relationship:

2010

Bukan Bank Non-Bank Pihak ketiga 1.873.317 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan Related parties (Note 38) istimewa (Catatan 38) 1.376

1.874.693

Tabungan mudharabah merupakan simpanan

dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.

Mudharabah saving deposits represent deposits from third parties which are entitled to receive a share in the revenue derived by the Bank from the use of such funds based on a predetermined ratio.

Nisbah dan tingkat bagi hasil rata-rata untuk

tabungan mudharabah untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

The average rate of ratio and profit sharing for mudharabah saving deposits for the period ended December 31, 2010, are as follows:

2010

Tingkat Bagi Hasil (%)/ Nisbah (%)/ Profit Sharing Ratio (%) Rate (%)

Tabungan mudharabah 34 : 66 3,56 Mudharabah saving deposits Tabungan haji mudharabah 25 : 75 2,64 Mudharabah hajj saving deposits

23. DEPOSITO MUDHARABAH 23. MUDHARABAH TIME DEPOSITS

a. Berdasarkan Keterkaitan: a. By Relationship:

2010

Bukan Bank Non-Bank Pihak ketiga 2.626.271 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan Related parties (Note 38) istimewa (Catatan 38) 17.140

2.643.411

b. Berdasarkan Jangka Waktu: b. By Period:

2010

1 bulan 1.471.784 1 month 3 bulan 197.032 3 months 6 bulan 129.595 6 months 12 bulan 845.000 12 months

2.643.411

Page 216: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

56

23. DEPOSITO MUDHARABAH (lanjutan) 23. MUDHARABAH TIME DEPOSITS (continued)

c. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: c. By Remaining Period to Maturity: 2010

≤ 1 bulan 756.417 ≤ 1 month > 1 - 3 bulan 492.622 > 1 - 3 months > 3 - 12 bulan 1.347.305 > 3 - 12 months > 12 bulan 47.067 > 12 months

2.643.411

d. Pada tanggal 31 Desember 2010, deposito mudharabah yang dijadikan jaminan atas piutang dan pembiayaan yang diberikan oleh Bank masing-masing berjumlah Rp 25.099 dan Rp1.320.

d. As of December 31, 2010, mudharabah deposits that was used as collateral for Bank’s receivable and financing amounted to Rp25,099 and Rp1,320, respectively.

e. Deposito mudharabah merupakan investasi

pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.

e. Mudharabah time deposits represent other parties investment which are entitled to received a share in the income derived by the Banks from the use of such funds based on a predetermined ratio.

Nisbah dan tingkat bagi hasil rata-rata untuk

deposito mudharabah untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

The average rate of ratio and profit sharing for mudharabah time deposits for the period ended December 31, 2010, are as follows:

2010

Tingkat Bagi Hasil (%)/ Nisbah (%)/ Profit Sharing Ratio (%) Rate (%)

1 Bulan 64 : 36 6,75 1 month 3 Bulan 66 : 34 6,96 3 months 6 Bulan 68 : 32 7,17 6 months 12 Bulan 70 : 30 7,39 12 months

24. MODAL SAHAM 24. CAPITAL STOCK Berdasarkan Akta Pendirian No. 160 yang dibuat

dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 22 Maret 2010, modal dasar BNI Syariah adalah sebesar Rp4.004.000.000.000 (nilai penuh) yang terdiri atas 4.004.000 (nilai penuh) lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh terdiri atas 1.001.000 (nilai penuh) lembar saham dengan rincian sebesar Rp1.000.000.000 (nilai penuh) merupakan setoran tunai PT BNI Life Insurance dan sebesar Rp1.000.000.000.000 (nilai penuh) dalam bentuk transfer aset, kewajiban dan dana syirkah temporer yang berasal dari UUS BNI. Tidak terdapat perbedaan antara nilai buku dan nilai wajar dan aset, kewajiban dan dana syirkah temporer yang ditransfer oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Based on the deed of establishment No. 160, dated March 22, 2010 of Notary Aulia Taufani, S.H, substitute of Notary Sutjipto, S.H., that BNI Syariah’s capital is amounted of Rp4,004,000,000,000 (full amount) consisting of 4,004,000 (full amount) shares with a nominal value of Rp1,000,000 (full amount) per share. Capital placed and fully paid consist of 1,001,000 (full amount) per share with the details of Rp1,000,000,000 (full amount) in the form of transfer of assets, liabilities, and temporary syirkah fund which were derived from UUS BNI. There is no difference between book value and fair value of assets, liabillites and fund temporary syirkah which was transferred by PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Page 217: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

57

24. MODAL SAHAM (lanjutan) 24. CAPITAL STOCK (continued)

Susunan pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

The composition of the Bank’s stockholders as of December 31, 2010 are as follows:

2010

Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Jumlah Modal (Rp)/ Disetor Penuh/ Pemilikan/ Amount of Issued and fully Ownership Capital Pemegang Saham paid stock Percentage (Rp) Stockholders

PT Bank Negara Indonesia 1.000.000 99,9 % 1.000.000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk PT BNI Life Insurance 1.000 0,1 % 1.000 PT BNI Life Insurance

1.001.000 100 1.001.000

25. PENDAPATAN DARI JUAL BELI 25. INCOME FROM SALES AND PURCHASE Pendapatan dari jual beli terdiri dari: Income from sales and purchases consists of: 2010

Pendapatan murabahah 214.411 Income from murabahah

26. PENDAPATAN BAGI HASIL 26. INCOME FROM REVENUE SHARING Pendapatan bagi hasil terdiri dari: Income from revenue sharing consists of: 2010

Pendapatan bagi hasil musyarakah 40.241 Musyarakah revenue sharing income Pendapatan bagi hasil mudharabah 6.975 Mudharabah revenue sharing income

47.216

27. PENDAPATAN DARI SEWA 27. INCOME FROM LEASING Pendapatan dari sewa terdiri dari: Income from leasing consists of:

2010

Pendapatan ijarah multijasa 21.746 Income from ijarah multiservice Pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik 6.131 Income from ijarah muntahiyah bittamlik Beban penyusutan aset yang diperoleh Depreciation expense of assets untuk ijarah (Catatan 12) (26.614) acquired for ijarah (Note 12)

1.263

28. PENDAPATAN USAHA UTAMA LAINNYA 28. OTHER MAIN OPERATING INCOME Pendapatan usaha utama lainnya terdiri dari: Other main operating income consists of:

2010

Pendapatan bagi hasil investasi pada Profit sharing income from efek/surat berharga 118.539 investment in securities/marketable securities Pendapatan bagi hasil penempatan Profit sharing income from placements pada bank lain 23.413 with other bank Pendapatan lain-lain 12.819 Other income

154.771

Page 218: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

58

29. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER

29. THIRD PARTIES’ SHARE ON RETURN OF TEMPORARY SYIRKAH FUNDS

Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah

temporer terdiri atas: Third parties’ share on return of temporary syirkah

funds consist of: 2010

Deposito mudharabah 108.370 Mudharabah time deposits Tabungan mudharabah 31.736 Mudharabah saving deposits

140.106

30. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 30. OTHER OPERATING INCOME Pendapatan operasional lainnya terdiri dari: Other operating income consist of: 2010

Provisi dan komisi 11.996 Fees and commissions Jasa administrasi 8.456 Administration fees Lain-lain 3.968 Others

24.420

31. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN 31. SALARIES AND BENEFITS Beban gaji dan tunjangan terdiri dari: Salaries and benefits consist of: 2010

Gaji dan upah 39.036 Salaries and wages Tunjangan karyawan 35.499 Employee allowances Pendidikan dan pelatihan 2.745 Education and training

77.280

32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 32. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Beban umum dan administrasi terdiri dari: General and administrative expenses consist of: 2010

Promosi 16.229 Promotion Sewa 13.960 Rent Outsourcing 9.598 Outsourcing Penyusutan aset tetap (Catatan 13) 3.523 Depreciation of fixed assets (Note 13) Pemeliharaan dan perbaikan 3.522 Service and maintenance Keperluan kantor 2.182 Office supplies Listrik, air, dan gas 2.181 Electricity, water and gas Komunikasi 1.884 Communication Perjalanan dinas 1.589 Business travel Honorarium tenaga ahli 915 Experts fees Transportasi 543 Transportation Asuransi 431 Insurance Lain-lain 8.189 Others

64.746

Lain-lain terdiri dari biaya pekerjaan dan pelayanan

kantor, dan beban operasional lainnya. Others consist of operating expenses, office

services and other operational expense.

Page 219: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

59

33. BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN ASET PRODUKTIF

33. PROVISIONS FOR POSSIBLE LOSSES ON EARNING ASSETS

Beban penyisihan kerugian aset produktif terdiri

dari: Provision (reversal of allowance) for possible

losses on earning assets, consists of: 2010

Giro pada bank lain (Catatan 5) 1.537 Current account with other bank (Note 5) Penempatan pada bank lain (Catatan 6) (50) Placements with other banks (Note 6) Investasi pada efek/surat berharga (Catatan 7) (163) Investment in securities/marketable securities (Note 7) Piutang murabahah (Catatan 8) 55.710 Murabahah Receivables (Note 8) Pinjaman qardh (Catatan 9) 3.120 Funds of Qardh (Note 9) Pembiayaan mudharabah (Catatan 10) 5.822 Mudharabah Financing (Note 10) Pembiayaan musyarakah (Catatan 11) 30.459 Musyarakah FInancing (Note 11) Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Estimated losses on commitments and contingencies (Catatan 35) (104) (Note 35)

96.331

34. PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - BERSIH 34. NON-OPERATING INCOME - NET 2010

Pendapatan non-operasional 1.275 Non-operating income Beban non-operasional (626) Non-operating expenses

Jumlah pendapatan non-operasional bersih 649 Total non-operating income - net

35. INFORMASI MENGENAI KOMITMEN DAN

KONTINJENSI 35. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

INFORMATIONS

a. Bank memiliki tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:

a. The Bank has receivables and payables on commitments and contingencies as follows:

2010

Fasilitas pembiayaan kepada nasabah yang Unused financing facilities belum digunakan 172.897 Irrevocable letters of credit yang masih berjalan 25.892 Oustanding Irrevocable letters of credit

Kewajiban Komitmen 198.789 Commitments Payable

Pendapatan dalam penyelesaian 4.980 Income from non-performing receivables/financing Lainnya 37 Others

Tagihan Kontinjensi 5.017 Contingencies Receivable

Garansi yang diterbitkan dalam bentuk: Guarantees issued in the form of: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Related parties Performance bonds (Catatan 38) 362 Performance bonds (Note 38) Pihak ketiga Third parties Performance bonds 7.903 Performance bonds Bid bonds 581 Bid bonds Garansi bank lainnya 4.110 Other Bank guarantees

Kewajiban kontinjensi 12.956 Contingencies Payable

Page 220: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

60

35. INFORMASI MENGENAI KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

35. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES INFORMATIONS (continued)

b. Transaksi komitmen dan kontinjensi yang

mempunyai risiko kredit berdasarkan kolektibilitas adalah sebagai berikut:

b. Commitment and contingent transactions that have credit risk by collectibility were as follows:

2010

Lancar 38.127 Current Dalam perhatian khusus 61 Special Mention Kurang lancar 660 Substandard Jumlah 38.848 Total Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi (484) Estimated losses of commitment and contingencies

Bersih 38.364 Net

c. Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit adalah sebagai berikut:

c. Estimated losses of commitment and contingencies that have credit risk by collectibility were as follows:

2010

Letters of credit yang masih berjalan 259 Outstanding letters of credit

Garansi bank yang diterbitkan 225 Bank guarantees issued

Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 484 Estimated losses of commitment and contingencies

d. Perubahan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:

d. Changes in estimated losses on commitments and contingencies are as follows:

2010

Saldo awal periode 588 Balance at the beginning of the period Pembalikan selama periode berjalan Reversal during the period (Catatan 33) (104) (Note 33)

Saldo akhir periode 484 Balance at the end of the period

36. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA 36. ESTIMATED LIABILITIES ON EMPLOYEE BENEFIT

Bank telah mencatat kewajiban dan beban imbalan

pasca-kerja (post employment benefit) dan imbalan kerja jangka panjang lainnya berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 11 Februari 2011.

The Bank has recorded liabilities and expenses on post-employment benefits and other long term employee benefits based on actuarial calculation performed by PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), independent actuary based on its report dated February 11, 2011.

Perhitungan aktuaris tersebut menggunakan

metode Projected Unit Credit dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:

The actuarial calculations used “Projected Unit Credit” method with underlying assumptions are as follows:

2010

Tingkat diskonto per tahun 9% Annual discount rate Tingkat kenaikan gaji per tahun 9% Annual salary increasing rate Tabel mortalita TMI’99 Mortality table Usia pensiun 55 tahun / years Retirement age

Page 221: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

61

36. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) 36. ESTIMATED LIABILITIES ON EMPLOYEE BENEFIT (continued)

a. Beban yang diakui dalam laporan laba rugi

adalah sebagai berikut: a. Expenses recognized in statements of income

are as follows: 2010

Biaya jasa kini 2.365 Current service cost Keuntungan aktuaria bersih yang diakui Net actuarial gains recognized in pada periode berjalan 266 the current period

Beban bersih yang diakui dalam laporan Net expense recognized in the statements laba rugi 2.631 of income

b. Kewajiban yang diestimasi atas imbalan kerja

terdiri dari: b. Estimated liabilities on employee benefit are,

consist of: 2010

Nilai kini kewajiban manfaat 28.919 Current employee benefit obligation Keuntungan aktuaria yang belum diakui (414) Unrecognized actuarial gains

Kewajiban yang diakui dalam neraca 28.505 Liabilities recognized in the balance sheet

c. Perubahan kewajiban diestimasi atas imbalan

kerja adalah sebagai berikut: c. The movement of estimated liabilities on

employee benefits are as follows: 2010

Kewajiban awal periode - Liabilities at the beginning of the period Beban bersih yang diakui dalam laporan Net expense recognized in statement laba rugi 2.631 of income Kewajiban imbalan kerja yang ditransfer Employee benefit liabilities which were dari UUS BNI 26.735 transferred from UUS BNI Pembayaran imbalan kerja selama Payment of employee benefits during periode berjalan (861) current period

Kewajiban bersih akhir periode 28.505 Net liabilities at end of the period

Sehubungan dengan pelaksanaan spin-off, maka karyawan dan peserta trainee UUS BNI yang telah menandatangani surat pernyataan menerima penawaran dan surat permohonan pindah hubungan kerja akan menjadi karyawan BNI Syariah dengan ketentuan semua fasilitas, manfaat, kebijakan/peraturan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan serta perhitungan masa kerja masing-masing karyawan yang bersangkutan akan tetap diperhitungkan dan dilanjutkan oleh BNI Syariah.

In connection with the implementation of the spin-off, the former UUS BNI employees and trainee participants who have signed a declaration accepting the offer and moving of work letter will become employees of BNI Syariah, provided all the facilities, benefits, policies/regulations related to employment and working time calculations each employee will still be calculated and continued by BNI Syariah.

Semenjak spin-off dari Bank BNI, program pensiun

karyawan BNI Syariah dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI). Sebelumnya program pensiun karyawan dibedakan menjadi dua kriteria. Untuk karyawan tetap yang dipekerjakan mulai tanggal 1 September 2005, program pensiun dikelola langsung oleh DPLK BNI dengan kontribusi iuran sebesar 11,5% dari gaji atas beban Bank dan 3,5% atas beban karyawan.

Since the spin-off from Bank BNI, BNI Syariah employee pension program is administered by the Pension Fund of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI). Previously, pension plans are divided into two criteria. For permanent employees which were hired starting September 1, 2005, the pension program is managed directly by DPLK BNI with contribution 11.5% of salary become the cost of the Bank and 3.5% burdened by the employees.

Page 222: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

62

36. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) 36. ESTIMATED LIABILITIES ON EMPLOYEE BENEFIT (continued)

Untuk karyawan tetap yang dipekerjakan sebelum

tanggal 1 September 2005, program pensiun dikelola dengan dua cara, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti melalui Dana Pensiun PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan benefit tambahan program pensiun melalui DPLK BNI. Pada saat spin-off, program pensiun yang dikelola Dana Pensiun dialihkan ke DPLK BNI dan benefit tambahan program pensiun dihentikan. Besarnya iuran program pensiun selanjutnya disesuaikan dengan karyawan tetap yang dipekerjakan mulai tanggal 1 September 2005 yaitu 11,5% atas beban Bank dan 3,5% atas beban karyawan.

For employees hired before September 1, 2005, pension plans are managed in two ways, through the Defined Benefit Pension Fund conducted by PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pension Fund and additional pension benefits through DPLK BNI. At the time of the spin-off, pension funds which is managed by Dana Pensiun were transferred to the DPLK BNI and additional pension benefits terminated. The amount of pension contributions was further adjusted for the permanent employees who work from September 1, 2005 of 11.5% become the cost of the Bank and 3.5% burdened by the employees.

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya Other Long Term Employee Benefit Kewajiban atas imbalan kerja jangka panjang

lainnya meliputi uang jasa, uang pisah, dan pesangon sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 dan kompensasi lainnya.

Liabilities for other long-term employee benefits consist of service pay, severance, and severance pay in accordance with the Labor Law No. 13/2003 and other compensation.

Karyawan tetap memiliki hak atas Program Pensiun

Iuran Pasti atau manfaat yang disediakan sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 mana yang lebih tinggi.

Permanent employees still have the right to contribution pension plans or benefits provided for under the Labor Law No. 13/2003, whichever is higher.

Jumlah pegawai BNI Syariah yang memiliki hak

atas imbalan kerja adalah 833 (delapan ratus tiga puluh tiga) orang pada tanggal 31 Desember 2010.

The number of employees of BNI Syariah who have the right to employee benefits are 833 (eight hundred thirty three) employees as of December 31, 2010.

37. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP

KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM 37. GOVERNMENT GUARANTEES ON

OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan

No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000, sebagaimana diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 84/KMK.06/2004 tanggal 27 Februari 2004 dan No. 189/KMK.06/2004 tanggal 8 April 2004, Pemerintah menjamin kewajiban tertentu dari Bank berdasarkan program penjaminan yang berlaku bagi bank umum. Jaminan Pemerintah ini berlaku sampai dengan tanggal 21 September 2005.

Based on Minister of Finance Decision No. 179/KMK.017/2000 dated May 26, 2000, as amended by Minister of Finance Decision No. 84/KMK.06/2004 dated February 27, 2004 and No. 189/KMK.06/2004 dated April 8, 2004, the Government guarantees certain liabilities from Bank based on prevailed guarantee program that is valid for commercial banks. This Government Guarantee is valid until September 21, 2005.

Berdasarkan Undang-undang No. 24 tanggal

22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.

Based on Law No. 24, dated September 22, 2004, effective as of September 22, 2005, as amended by Government Regulation of the Republic of Indonesia for Substitute of Law No.3 dated October 13, 2008, the Government established Deposit Insurance Institution (LPS) to guarantee certain liabilities from commercial banks based on the prevailed guarantee program, in which the guaranteed amount may change if they meet certain specified criterias.

Page 223: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

63

37. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan)

37. GOVERNMENT GUARANTEES ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS (continued)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang “Besarnya Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan”, maka pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 10,00% pada tanggal 31 Desember 2010.

Based on the Government Regulation of the Republic Indonesia No. 66 year 2008, dated October 13, 2008, regarding “the Amount of Public Saving Guaranteed by the Indonesia Deposit Insurance Institution”, as of December 31, 2010, the amount of savings that are guaranteed by LPS are up to Rp2,000,000,000 for each customer for each bank. Savings are guaranteed only if the interest rate is same or under 10.00% as of December 31, 2010.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank adalah

peserta dari program penjaminan tersebut. As of December 31, 2010, the Bank is a participant

of the guarantee programs.

38. TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

38. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

terdiri dari manajemen atau pegawai kunci Bank dan entitas yang secara langsung atau tidak langsung dimiliki oleh pemegang saham Bank.

Related parties consist of management or key employees of the Bank and entities which are directly or indirectly owned by the Bank’s stockholders.

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

secara entitas dan/atau manajemen: Related parties to the entity and/or management

are: Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Sifat dari Hubungan Istimewa/ Related parties Nature of related parties

- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - Pemegang saham/stockholders - PT BNI Life Insurance - Pemegang saham/stockholders Dalam kegiatan perbankan, Bank melakukan

transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

In banking activities, the Bank has performed the following significant transactions with related parties:

2010

Aset Assets

Giro pada bank lain (Catatan 5) Current account with other bank (Note 5) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 153.563 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Piutang murabahah (Catatan 8) Murabahah receivables (Note 8) Karyawan kunci 179 Key employees Pinjaman qardh (Catatan 9) Fund of Qardh (Note 9) Karyawan kunci 3.082 Key employees Komisaris 150 Commisioners Aset lain - lain (Catatan 14) Other Assets (Note 14) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 32.720 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Jumlah aset dari pihak-pihak yang Total asset from related parties mempunyai hubungan istimewa 189.694

Persentase jumlah aset dari pihak-pihak Percentage of total asset from yang mempunyai hubungan istimewa related parties to total asset terhadap jumlah aset 2,97%

Page 224: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

64

38. TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

38. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

2010

Kewajiban Liabilities Giro wadiah (Catatan 17) Wadiah demand deposits (Note 17) PT BNI Life Insurance 5.305 PT BNI Life Insurance Kewajiban lain-lain (Catatan 21) Other liabilities (Note 21) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 14.298 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Jumlah kewajiban dari pihak-pihak Total liabilities from related parties yang mempunyai hubungan istimewa 19.603

Persentase jumlah kewajiban dari Percentage of total liabilities from related parties pihak-pihak yang mempunyai hubungan to total liabilities istimewa terhadap jumlah kewajiban 2,38%

Dana Syirkah Temporer Dana Syirkah Temporer

Tabungan mudharabah (Catatan 22) Mudharabah saving deposits (Note 22) Karyawan kunci 592 Key employees Komisaris 784 Commisioners

1.376 Deposito mudharabah (Catatan 23) Mudharabah time deposits (Note 23) PT BNI Life Insurance 14.940 PT BNI Life Insurance Komisaris 2.200 Commisioners

17.140 Jumlah dana syirkah temporer dari Total temporary pihak-pihak yang mempunyai syirkah funds from hubungan istimewa 18.516 related parties

Persentase jumlah dana syirkah Percentage of total related parties temporer dari pihak-pihak yang temporary syirkah funds mempunyai hubungan istimewa to total temporary terhadap jumlah dana syirkah temporer 0,41% syirkah funds Kewajiban kontinjensi Contingent payable Garansi bank (Catatan 35) Bank guarantee (Note 35) PT BNI Life Insurance 362 PT BNI Life Insurance

Persentase jumlah kewajiban kontinjensi Percentage of total contingent dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan liabilities to related parties istimewa terhadap jumlah kontinjensi 0,94% to total contingencies

Beban lain-lain Other Expense Beban penggunaan fasilitas Expense from utilization of facilities PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 11.550 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Persentase jumlah beban penggunaan fasilitas Percentage of total expense from utilization dari pihak - pihak yang mempunyai hubungan of facilities to related parties istimewa terhadap jumlah beban lain-lain 50,09% to total other expense 39. ANALISA JATUH TEMPO 39. MATURITY ANALYSIS

Jatuh tempo aset dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan waktu yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Maturity of assets and liabilities as of December 31, 2010 based on the remaining period to maturity are as follows:

2010

1 bulan 3 bulan Lainnya Sampai sampai sampai Lebih yang tidak dengan dengan dengan dari memiliki 1 bulan/ 3 bulan/ 1 tahun/ 1 tahun/ jatuh tempo/ Up to 1 month 3 months More Other that 1 month up to up to than have Jumlah/ Keterangan 3 months 1 year 1 year no maturities Total Descriptions

Aset Assets Kas 39.193 - - - - 39.193 Cash Penempatan pada Placements with Bank Indonesia 1.247.846 - - - - 1.247.846 Bank Indonesia

Page 225: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

65

39. ANALISA JATUH TEMPO (lanjutan) 39. MATURITY ANALYSIS (continued)

2010

1 bulan 3 bulan Lainnya Sampai sampai sampai Lebih yang tidak dengan dengan dengan dari memiliki 1 bulan/ 3 bulan/ 1 tahun/ 1 tahun/ jatuh tempo/ Up to 1 month 3 months More Other that 1 month up to up to than have Jumlah/ Keterangan 3 months 1 year 1 year no maturities Total Descriptions

Current accounts Giro pada bank lain 153.563 - - - - 153.563 with other banks Penyisihan kerugian - - - - (1.536) (1.536) Allowance for possible losses Penempatan pada bank lain 130.000 - 1.000 - - 131.000 Placements with other bank Penyisihan kerugian - - - - (1.310) (1.310) Allowance for possible losses Investasi pada Investment in securities/ efek/surat berharga - - 45.000 1.205.355 - 1.250.355 marketable securities Penyisihan kerugian - - - - (19.300) (19.300) Allowance for possible losses Piutang murabahah 2.312 5.209 52.976 2.492.595 - 2.553.092 Murabahah Receivable Penyisihan kerugian - - - - (58.751) (58.751) Allowance for possible losses Pinjaman qardh 8.475 117.740 195 90.994 - 217.404 Funds of Qardh Penyisihan kerugian - - - - (5.637) (5.637) Allowance for possible losses Pembiayaan mudharabah 3.158 5.624 16.265 62.280 - 87.327 Mudharabah financing Penyisihan kerugian - - - - (4.126) (4.126) Allowance for possible losses Pembiayaan musyarakah 47.831 78.696 141.881 356.412 - 624.820 Musyarakah financing Penyisihan kerugian - - - - (30.254) (30.254) Allowance for possible losses Aset yang diperoleh untuk ijarah - bersih - 774 18.263 56.805 - 75.842 Assets acquired for ijarah-net Aset tetap - bersih - - - - 23.647 23.647 Fixed assets-net Aset pajak tangguhan-bersih - - - - 14.381 14.381 Deferred tax asset-net Aset lain-lain 52.388 1.604 10.261 33.114 - 97.367 Other assets

Jumlah aset 1.684.766 209.647 285.841 4.297.555 (82.886) 6.394.923 Total assets

Kewajiban Liabilities Kewajiban segera 22.372 - - - - 22.372 Obligations due immediately Bagi hasil yang belum dibagikan 31.461 - - - - 31.461 Undistributed revenue sharing Simpanan 644.624 - - - - 644.624 Deposits Simpanan dari bank lain 12.325 - - - - 12.325 Deposits from other banks Hutang pajak 24.450 - - - - 24.450 Taxes payable Estimasi kerugian Estimated losses on komitmen dan commitments and kontinjensi - - - - 484 484 contingencies Kewajiban lain-lain 42.346 6.198 4.655 36.454 - 89.653 Other liabilities

Jumlah kewajiban 777.578 6.198 4.655 36.454 484 825.369 Total Liabilities

Dana Syirkah Temporer Temporary Syirkah Funds Tabungan mudharabah 1.874.693 - - - - 1.874.693 Mudharabah saving deposits Deposito mudharabah 756.417 492.622 1.347.305 47.067 - 2.643.411 Mudharabah time deposits

Jumlah dana Syirkah temporer 2.631.110 492.622 1.347.305 47.067 - 4.518.104 Total temporary syirkah funds

Perbedaan jatuh tempo (1.723.922) (289.173) (1.066.119) 4.214.034 (83.370) 1.051.450 Maturity gap

40. INFORMASI SEGMEN 40. SEGMENT INFORMATION Informasi segmen usaha Bank berdasarkan

wilayah geografis adalah sebagai berikut: Segment information of the Bank based on

geographical area, are as follows :

2010

Jabotabek/ Jawa/ Luar Jawa/ Jumlah/ Jabotabek Java Outside Java Total Aset produktif (gross) 3.721.775 1.316.346 979.130 6.017.251 Earning assets (gross) Jumlah aset 3.592.786 1.460.946 1.341.191 6.394.923 Total assets Simpanan dan simpanan Deposits from customer dari bank lain 279.088 168.751 209.110 656.949 and other banks Dana syirkah temporer 2.200.165 1.238.003 1.079.936 4.518.104 Temporary syirkah funds Ekuitas 1.051.450 - - 1.051.450 Stockholders’ equity Pendapatan pengelolaan dana Revenue from fund management oleh Bank sebagai mudharib 233.603 98.741 85.317 417.661 by the Bank as Mudharib Hak bagi hasil milik bank 157.832 64.762 54.961 277.555 Bank’s share in profit sharing Laba (rugi) bersih (31.040) 40.994 26.558 36.512 Net income (loss)

Page 226: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

66

41. MANAJEMEN RISIKO 41. RISK MANAGEMENT Seiring dengan berhasilnya program spin-off dari

induknya yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, maka BNI Syariah dituntut melakukan tata kelola perusahaan yang lebih mandiri dari berbagai aspek. Salah satu aspek pengelolaan perbankan adalah terciptanya strategi pengelolaan risiko sebagai sebuah keharusan dalam pengelolaan lembaga keuangan.

Along with the success of the spin-off from its parent company, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, then BNI Syariah is charged with corporate governance that is more independent from various aspects. One of the aspects is the creation of the Bank’s risk management strategy as a necessity in the management of a financial institution.

Sebagai perusahaan yang telah berpisah dengan

induknya (spin-off), BNI Syariah telah berusaha untuk mempersiapkan diri dan melengkapi organisasi manajemen risiko dimulai sebelum spin-off dengan membentuk Tim Manajemen Risiko sebagai cikal bakal terbentuknya Divisi Manajemen Risiko. Pengelolaan risiko di BNI Syariah mencakup seluruh lingkup aktivitas usaha BNI Syariah.

As a company that has been separated from its parent (a spin-off), BNI Syariah has been trying to prepare and complement the organization's risk management which has started before the spin-off by forming a Risk Management Team as the seed of the formation of the Risk Management Division. Risk management in BNI Syariah covers all business activities of the bank.

Berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan

antara fungsi usaha dengan pengelolaan risikonya, manajemen risiko diarahkan menjadi strategic partner dari unit bisnis yang ada untuk mengoptimalkan pendapatan dari operasional perusahaan.

Based on the need for balance between business functions and its risk management, risk management was directed to become strategic partner of the existing business units to optimize revenue of the bank’s operations.

Sistem pengelolaan manajemen risiko perbankan

syariah memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan perbankan konvensional. Namun demikian, secara umum masih memiliki banyak kesamaan sebagai lembaga/instansi yang bergerak di bidang keuangan. BNI Syariah berusaha membangun kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif yang diarahkan untuk memberikan informasi dini kepada Bank tentang adanya potensi risiko dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, kewenangan, limit-limit transaksi, ketentuan-ketentuan dan berbagai perangkat manajemen risiko lainnya yang berlaku di seluruh aktivitas usaha Bank.

Sharia banking risk management system has its own uniqueness when compared with conventional banking. However, in general sharia banking still have a lot of similarities as an institutions which engaged in the financial industry. BNI Syariah is trying to build a framework of risk management systems and internal control structure that is integrated and comprehensive that is aimed to provide early information to the Bank about the potential risks and then take appropriate steps to minimize the impact of these risks. This risk management framework was outlined in policies, procedures, authorities, transaction limits, regulations and various other risk management tools applicable to the Bank’s entire operations.

Penerapan manajemen risiko BNI Syariah tetap

mengacu dan menyelaraskan dengan regulasi nasional maupun internasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI), Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) dan regulasi lain di luar ketentuan Bank Indonesia (BI) yang berkaitan dengan manajemen risiko. Selain itu juga mengacu kepada regulasi internasional yang bersumber dari dokumen-dokumen yang diterbitkan oleh Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) serta dokumen-dokumen regulasi lain yang dijadikan acuan.

The implementation of BNI Syariah’s risk management still refers and aligns with national and international regulations as stipulated in Bank Indonesia Regulation (PBI), Circular Letter of Bank Indonesia (SEBI) and other rules outside of Bank Indonesia (BI) related to risk management. It also refers to the international regulations originating from the document issued by the Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) and other regulatory documents that are used as reference.

Page 227: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

67

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued) Beberapa strategi dan kebijakan yang telah diambil

dalam penerapan manajemen risiko di BNI Syariah antara lain sebagai berikut:

Some of the strategies and policies that have been taken in the implementation of risk management in BNI Syariah are as follows:

- Pembentukan Divisi Manajemen Risiko yang

berada langsung dibawah Direktur Kepatuhan dan Penunjang, sehingga memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas dan independen dalam kaitan pengelolaan manajemen risiko Bank.

- Establishment of the Risk Management

Division which is directly under the Compliance and Support Director so that it has clear duties and responsibilities and is independent in terms of Bank risk management.

- BNI Syariah juga membangun organisasi

manajemen risiko yang antara lain terdiri dari Komite Kebijakan dan Risiko (KKR), Satuan Kerja Manajemen Risiko di Divisi Manajemen Risiko, Komite Asset and Liabilities Manajemen (KALMA) yang melaksanakan fungsi pengendalian risiko bagi hasil, risiko nilai tukar, dan risiko likuiditas. Disamping itu BNI Syariah juga membentuk Komite Sumber Daya Manusia dan Komite Investasi, Modal dan Teknologi.

- BNI Syariah also developed a risk management organization, consisting of Risk Policy Committee (KKR), Risk Management Unit in the Division of Risk Management, Asset and Liability Management Committee (KALMA) which performs the function of revenue sharing control risk, foreign exchange risk, and liquidity risk. In addition, BNI Syariah also established the Human Resources Committee and Investment, Capital and Technology Committee.

Pada level komisaris juga telah dibentuk 3

komite terpisah meliputi Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Pemantau Risiko.

At the commissioners level, there are also has three separate committees consisting of Audit Committee, Remuneration and Nomination Committee and Risk Oversight Committee.

Komite Kebijakan dan Risiko (KKR)

merupakan komite yang memiliki kewenangan dan fungsi antara lain:

Komite Kebijakan dan Risiko (KKR) is a committee whose authority and functions include:

a. Penetapan kebijakan dan pengelolaan

manajemen risiko diseluruh unit organisasi.

a. Determination of policy and risk management across organizational units.

b. Penetapan kebijakan dan pengelolaan risiko pembiayaan untuk menciptakan kualitas portofolio pembiayaan yang sehat dan menguntungkan.

b. Determination of risk management policies and funding to create a healthy financing and profitable portfolio.

- Dalam pengembangan pengelolaan

manajemen risiko, saat ini BNI Syariah berusaha memperkuat infrastruktur penerapan manajemen risiko dengan menyusun arsitektur manajemen risiko BNI Syariah.

- In the development of risk management, now BNI Syariah is currently trying to strengthen the infrastructure of risk management by developing a risk management architecture of BNI Syariah.

Page 228: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

68

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

- Meskipun menurut PBI No. 11/25/PBI/2009 tentang Perubahan atas PBI No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum pasal 4 butir (3) mewajibkan Bank Umum Syariah menerapkan Manajemen Risiko paling kurang untuk 4 (empat) jenis risiko, namun BNI Syariah menerapkan risiko untuk 8 (delapan) jenis risiko. Empat jenis risiko diluar yang diwajibkan oleh Bank Indonesia adalah penting bagi BNI Syariah yakni (i) risiko hukum untuk mengurangi kemungkinan kerugian dari tuntutan hukum atau kelemahan perikatan seperti tidak terpenuhinya syarat kontrak; (ii) risiko reputasi untuk mengurangi kemungkinan kerugian dari publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank; (iii) risiko kepatuhan untuk mengurangi kemungkinan kerugian dari Bank karena ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku; dan (iv) risiko strategis untuk mengurangi kemungkinan kerugian dari penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan yang tidak tepat atau strategi yang kurang responsif terhadap perubahan eksternal. Disamping itu kebijakan untuk melakukan pengelolaan atas 8 (delapan) risiko dilakukan untuk menyelaraskan dengan laporan profil risiko yang juga dilakukan oleh Bank BNI selaku induk perusahaan.

Although according to PBI No.11/25/PBI/2009 concerning the amendment of PBI No.5/8/PBI/2003 regarding implementation of Risk Management for sharia commercial bank article 4 point (3) which requires commercial sharia bank to implement a Risk Management for at least 4 (four) types of risks, but BNI Syariah applied for 8 (eight) types of risks. The four types of risk beyond what is required by Bank Indonesia are important for BNI Syariah namely (i) the legal risk to reduce the risk of loss from lawsuits or weakness of the engagement such as unfulfillment of contract terms; (ii) reputational risk to reduce the risk of loss from negative publicity associated with the Bank's business activities; (iii) compliance risk to reduce the risk of losses from the bank due to incompliance with laws and regulations and other applicable provisions; and (iv) strategic risks to reduce potential losses from the establishment and implementation of inappropriate Bank strategy, inappropriate decisions or strategies that are less responsive to external changes. Besides that, the policy to take over the management of 8 (eight) risks, is to aligned with the risks profile report which is also made by the Bank BNI as the parent company.

- Alokasi modal dengan mengidentifikasi dan

menilai risiko Bank, menghitung dan mengintegrasikan seluruh risiko, mengembangkan strategi mitigasi dan menghitung alokasi modal untuk masing-masing jenis risiko, eksposur risiko dan kecukupan modal BNI Syariah secara keseluruhan. Alokasi modal dan penetapan limit risiko mengacu pada eksposur risiko dan korelasi antara risiko dan pendapatan (risk-return trade off) dan kinerja unit bisnis.

- The allocation of capital by identifying and assessing the Bank’s risk, calculate and integrate all the risks, develop mitigation strategies and calculate the allocation of capital for each type of risks, risk exposures and capital adequacy of BNI Syariah as a whole. Capital allocation and establishment of risk limits based on risk exposure and the correlation between risks and income (risk-return trade off) and business unit performance.

a. Risiko Pasar a. Market Risk Metode pengukuran menggunakan

metode pengukuran Standardized Approach (SA) dimana total beban modal dihitung dari penjumlahan seluruh beban modal setiap klasifikasi risiko.

The measurement method uses the Standardized Approach (SA) where the total capital charge is calculated from the amount of all capital costs of each classification of risk.

b. Risiko Kredit b. Credit risk Metode pengukuran menggunakan

metode pengukuran Standardized Approach (SA).

RWA (Ratio Weighted Asset) = bobot risiko x nilai nominal aset

Kebutuhan modal minimum = RWA x capital ratio

The measurement method uses the Standardized Approach (SA). RWA (Ratio Weighted Asset) = risk weight x nominal value of assets Minimum capital requirements = RWA x capital ratio.

Page 229: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

69

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko Operasional c. Operational Risk Metode pengukuran menggunakan

metode pengukuran Basic Indicator Approach (BIA). Indikator eksposur risiko pada BIA adalah total gross income Bank.

The measurement method uses the Basic Indicator Approach (BIA). The indicators of risk exposure to BIA is the total gross income of the Bank.

- Tersedianya Buku Pedoman Perusahaan

(BPP) mengenai kebijakan dan prosedur pengelolaan manajemen risiko serta kelengkapan organisasi yang berbasis risiko.

- Availability of the Standard Operational Procedure (BPP) which consist of policies and procedures for the management of risks and the risk based instruments of organization.

- Tersedianya beberapa kebijakan yang

berbasis manajemen risiko antara lain: - Availability of several policy which are based

on risk management among others:

a. Kebijakan Manajemen Risiko (KMR) b. Kebijakan Pembiayaan Bank (KPB) c. Kebijakan Umum Penempatan Surat

Berharga (KUPSB)

a. Risk Management Policy (KMR) b. Bank Financing Policy (KPB) c. General Policy Placement Securities

(KUPSB)

- Ditetapkan beberapa kebijakan terkait limit risiko yang disesuaikan juga dengan ketersediaan permodalan yang dimiliki Bank.

- Defined the policies related to limit of risk which is also adjusted with availability of capital owned by the Bank.

- Penerapan budaya sadar risiko sebagai

langkah penerapan manajemen risiko yang efektif dan efisien sehingga nilai-nilai dan persepsi manajemen dan pegawai terhadap risiko sama dan sekaligus menjadi perekat yang dapat mempersatukan seluruh sumber daya manusia untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan Bank.

- Implementation of risk awareness culture as an effective and efficient application of risk management so that the values and perceptions of management and employees concerning the risks are the same, in addition, as an element that can unite all human resources to achieve the stated objectives of the Bank.

Risiko Pembiayaan Financing Risk Tujuan pengelolaan risiko pembiayaan Bank selain

untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan oleh peraturan Bank Indonesia, juga untuk mengelola risiko pembiayaan itu sendiri sehingga diharapkan kemungkinan kerugian dari tidak dibayarnya pembiayaan yang diberikan dan kontrak keuangan lainnya seminimal mungkin, baik pada tingkat individual maupun portofolio pembiayaan secara keseluruhan.

The objectives of managing the Bank’s financing risk instead of to meet the requirements set by Bank Indonesia regulation, and also to manage risk financing itself so that the possibility of losses from unpaid financing facilities and other financial contracts is at a minimum level, both on an individual and overall financing portfolio level.

Pengelolaan pembiayaan Bank diarahkan untuk

melakukan ekspansi pembiayaan dan mengelola kualitas setiap pembiayaan sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi untuk mencegah pembiayaan tersebut menjadi non-performing (NPF). Pengelolaan pembiayaan yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko pembiayaan.

The management of the Bank’s financing is directed for its expansions financing and managing the quality of its financing service since first granted until paid is to prevent it from becoming non-performing (NPF). Effective management of the fund can minimize losses and optimize the use of capital allocated to risk financing.

Page 230: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

70

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Pembiayaan (lanjutan) Financing Risk (continued)

Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur pembiayaan tertulis yang dituangkan dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) dan Keputusan Komite Kebijakan dan Risiko (KKR). Kebijakan-kebijakan tersebut memberikan pedoman secara lengkap dan terperinci atas kegiatan manajemen pembiayaan dari saat pengajuan pembiayaan, proses analisis, persetujuan, pemantauan, pendokumentasian, pengendalian, dan penyelamatan/restrukturisasi. Dalam rangka mendukung proses pemberian pembiayaan yang lebih hati-hati, BNI Syariah melakukan penelaahan dan penyempurnaan kebijakan pembiayaan secara periodik sesuai dengan perkembangan bisnis terkini.

The Bank’s has written financing policies and procedures referred to the Standards Operating Procedure (BPP) and Decision and Risk Policy Committee (KKR). This policy provides comprehensive and detailed guidance regarding the financing of management activities from the financing proposal, analysis process, approval, monitoring, documentation, control, and rescue / restructuring. In order to support the financing process more carefully, BNI Syariah conducts the review and improvement of financing policies periodically in accordance with current business developments.

Pengendalian risiko pembiayaan diterapkan pada tingkat pembiayaan perorangan dan tingkat portofolio. Pada tingkat transaksi diterapkan four-eyes principles, yaitu setiap keputusan pemberian pembiayaan melibatkan Unit Usaha dan Unit Risiko yang independen untuk menjamin objektivitas. Mekanisme persetujuan pembiayaan dilakukan dengan 2 (dua) model yaitu melalui sirkulasi dan melalui rapat Komite Pemutus Pembiayaan. Keputusan pemberian pembiayaan dilakukan oleh pemutus pembiayaan yang terdiri dari pejabat yang berwenang dari Unit Usaha dan Unit Risiko yang memiliki integritas, kemampuan dan kompetensi yang sesuai. Dengan demikian, proses pemberian pembiayaan menjadi lebih komprehensif dan hati-hati.

Financing risk control is applied at the individual level and the level of financing portfolio. At the transaction level it is applied to the four-eyes principle, meaning that every decision for financing granted should involve Business Unit and independent Unit Risk to ensure the objectivity of the mechanism of financing approval using 2 (two) models. It is through the circulation and through the Financing Decision Committee. The decision to grant a financing is conducted by financing decision makers which consist of authorized officials of the Business Unit and Risk Unit that has integrity, ability and competence. As such, the financing process becomes more comprehensive and prudent.

Pembiayaan yang bermasalah dikelola oleh Unit Pembiayaan Khusus agar penyelamatan/penyelesaian dapat dilakukan secara lebih baik dan memampukan unit usaha untuk dapat fokus pada pengelolaan nasabah lancar dan melakukan ekspansi pembiayaan.

Non-performing financing issues are managed by the Special Finance Unit so that rescue/settlement can be done better and allow business units to focus on managing current customers and expand the financing.

Pengembangan manajemen risiko pembiayaan dilakukan secara bertahap sesuai dengan pola waktu yang ditetapkan Bank Indonesia. Khusus untuk pengukuran risiko pembiayaan pada saat ini dilakukan dengan metodologi standardized approach. Sistem pengelolaan manajemen risiko pembiayaan Bank telah dibakukan dalam suatu Buku Pedoman Perusahaan (BPP).

The development of financing risk management is carried out gradually in accordance with the time set by Bank Indonesia. Spesific for the measurement of risk financing at this time is conducted through the standard methodology approach. The Bank financing risk management system has been formalized in the Standards Operating Procedure (BPP).

Risiko Pasar Market Price

BNI Syariah memfokuskan pengelolaan risiko pasar pada risiko pergerakan nilai tukar, risiko imbal hasil dan risiko pergerakan harga pada portfolio banking book. Sesuai karakteristik perbankan syariah, BNI Syariah tidak memiliki portfolio trading book karena Bank tidak diperkenankan untuk memiliki portofolio untuk tujuan diperdagangkan.

BNI Syariah is focusing the management of market risk on the risk of exchange rate movements, the risk of yield and volatility of price risk in the banking book portfolio. In line with the characteristics of sharia banking, BNI Syariah does not have a trading book portfolio because the Bank is not allowed to have a portfolio for trading purposes.

Page 231: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

71

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Pasar (lanjutan) Market Price (continued)

BNI Syariah mengembangkan kerangka kerja, metodologi dan kebijakan pengelolaan risiko pasar secara kesinambungan agar pengelolaan risiko dan kepentingan bisnis dapat berjalan selaras.

BNI Syariah develop a sustainability framework, methodology and policies for managing market risk in order to harmonize the risk management and business interests.

Saat ini BNI Syariah sedang mengembangkan

sasaran dan target manajemen risiko pasar sebagai berikut:

Currently, BNI Syariah’s is developing the management of market risk strategy as follows:

1. Mengembangkan sistem manajeman risiko pasar yang terintegrasi dengan manajemen treasuri untuk pengelolaan risiko nilai tukar, risiko imbal hasil, dan risiko harga.

1. Developing market risk management system that is integrated with treasury management to manage exchange rate risk, the risk of yield and price risk.

2. Untuk keperluan internal, BNI Syariah menggunakan metode value at risk dalam mengukur risiko pasar dan menetapkan limit risiko, sedangkan untuk menilai akurasi metodologi yang digunakan, dilakukan back testing secara periodik.

2. For internal purposes, BNI Syariah is using risk value method for measuring market risk and risk limits. BNI Syariah conducted back testing periodically to assess the accuracy of the methodology used,

3. Mengoptimalkan implementasi kebijakan market risk limit untuk aktivitas treasuri. Limit risiko pasar yang diimplementasikan adalah Value-at-Risk (VaR), Capital-at-Risk (CaR) dan Secondary Reserve (SR Ideal).

3. Optimizing the implementation of market risk limits for treasury activities. Market risk limits which were implemented are Value-at-Risk (VaR), Capital-at-Risk (CaR) and the Secondary Reserve (SR Ideal).

4. BNI Syariah telah melakukan perhitungan

beban risiko pasar menggunakan model standar sebagai komponen penghitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang disyaratkan oleh regulator.

4. BNI Syariah has calculated the load of market risk using the standard model as a component of the calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR) as required by the regulator.

5. Mengembangkan dan menyempurnakan sistem pelaporan risiko pasar.

5. Develop and enhance the market risk reporting system.

Risiko Operasional Operational Risk Mempedomani Peraturan Bank Indonesia

No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan New Basel II Capital Accord yang memasukkan risiko operasional dalam perhitungan regulatory capital, BNI Syariah telah menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko operasional.

Following Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 and the New Basel Capital Accord II, which is adding operational risk in the calculation of regulatory capital, BNI Syariah has applied the principles of operational risk management.

Dengan dukungan dari Bank BNI sebagai induk

perusahaan, BNI Syariah telah menggunakan sistem informasi manajemen atau PERISKOP (Perangkat Risiko Operasional) untuk mengelola risiko operasional di setiap unit kerja. Sistem ini mengintegrasikan unit-unit kerja di kantor pusat dan kantor-kantor cabang dengan unit manajemen risiko sehingga proses identifikasi, pengukuran serta pelaporan untuk risiko operasional menjadi lebih akurat dan cepat.

With support from Bank BNI as parent company, BNI Syariah uses management information systems or PERISKOP (Perangkat Risiko Operational) to manage operational risk in each work unit. This system integrates units at central offices and branch offices with the risk management unit so that the process of identification, measurement and reporting for operational risk become more accurate and faster.

Page 232: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

72

41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)

Risiko Operasional (lanjutan) Operational Risk (continued)

PERISKOP mempunyai beberapa modul seperti Self Assesment, Loss Event Data Base dan Action Plan, yang memungkinkan proses identifikasi risiko dilakukan sendiri oleh unit kerja, peristiwa kejadian di 8 (delapan) lini bisnis dan tindak lanjut untuk memitigasi risiko operasional lebih termonitor.

PERISKOP has several modules such as Self Assessment, Loss Event Data Base and Action Plan, which enables risk identification process carried out solely by the work unit, the incidence of events in the 8 (eight) lines of business and follow-up are monitored to reduce the operational risks.

Untuk mengantisipasi terhadap kejadian-kejadian yang dapat mengganggu operasional Bank, sebagai akibat faktor internal seperti gangguan pada sistem teknologi informasi dan faktor eksternal seperti bencana alam, kerusuhan, dan kebakaran, BNI Syariah mengembangkan Business Continuity Management, Disaster Recovery Plan, dan Crisis Management Protocol.

To anticipate events that can disrupt the operations of the Bank, as a result of internal factors such as disturbances in information technology systems and external factors such as natural disasters, riots, and fires, BNI Syariah developed a Business Continuity Management, Disaster Recovery Plan and Crisis Management Protocol.

Kesiapan dalam penerapan manajemen risiko

operasional, di seluruh jenjang organisasi Bank akan mendorong pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kinerja Bank sehingga menghasilkan nilai tambah bagi para stakeholder.

Readiness in the implementation of operational risk management, at all levels of organization in the Bank will encourage business growth and improve the performance of the Bank, thus to produce added value for its stakeholders.

42. INFORMASI PENTING LAINNYA 42. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION

a. Pada tanggal 31 Desember 2010, rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/10/DPbS tanggal 7 Maret 2006. Rasio KPMM tersebut adalah sebagai berikut:

a. As of December 31, 2010, Minimum Required Capital Adequacy Ratio (CAR) provision of minimum capital (KPMM) of the Bank is calculated based on Bank Indonesia Circular Letter No. 8/10/DPbS March 7, 2006. CAR are as follows:

2010

Modal inti Core capital Modal disetor 1.001.000 Paid-in-capital Laba bersih periode berjalan 18.157 Net income in the current period

Jumlah modal inti 1.019.157 Total core capital

Modal pelengkap (maksimum 100% dari Supplementary capital (maximum 100% modal inti) over core capital) Cadangan umum penyisihan kerugian General reserves of allowance for aset produktif (maksimum possible losses of earning assets 1,25% dari ATMR) 38.315 (maximum 1.25% of ATMR)

Jumlah modal pelengkap 38.315 Total suplementary capital

Jumlah modal 1.057.472 Total capital

Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risk Weighted Assets (RWA) Risiko Kredit dan Risiko Pasar 3.820.048 for Credit Risk and Market Risk

Rasio KPMM Bank 27,68% Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR)

Rasio KPMM yang diwajibkan 8% Minimum CAR

Page 233: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

73

42. INFORMASI PENTING LAINNYA (lanjutan) 42. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION (continued)

Pada tanggal 10 Juni 2005, Bank Indonesia

mengeluarkan Peraturan No. 7/13/PBI/2005 sebagaimana telah diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/7/PBI/2006 tentang ”Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah”. Berdasarkan peraturan tersebut Bank Umum Syariah wajib menyediakan rasio KPMM sebesar 8%. Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank telah memenuhi persyaratan KPMM.

As of June 10, 2005, Bank Indonesia issued Regulation No. 7/13/PBI/2005 as amended by Bank Indonesia regulation No. 8/7/PBI/2006 regarding “Minimum Required Capital Adequacy for Commercial Bank under Sharia Principle”. Under the regulation, Sharia Commercial Bank is required to provide CAR of at least 8%. The Bank has complied with CAR requirement as of December 31, 2010.

b. Pada tanggal 31 Desember 2010 rasio aset

produktif yang diklasifikasikan terhadap jumlah aset produktif adalah sebesar 2,71% (tidak diaudit).

b. As of December 31, 2010, the ratio of classified earning assets to total earning assets is 2.71% (unaudited).

c. Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005, yang selanjutnya diubah terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, Bank wajib mengelola dan memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) setinggi-tingginya 20% dari modal Tier I dan Tier II. PDN secara keseluruhan adalah angka yang merupakan penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari selisih bersih aset dan kewajiban dalam neraca untuk setiap valuta asing ditambah dengan selisih bersih tagihan dan kewajiban baik yang merupakan komitmen maupun kontinjensi dalam rekening administratif untuk setiap valuta asing.

c. According to Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004, as amended by Bank Indonesia Regulation. 7/37/PBI/2005 date 30 September 2005, and further amended by Bank Indonesia Regulation No. 12/10/PBI/2010 July 1, 2010, the Bank is required to manage and maintain the Net Open Position (NOP) at the maximum 20% of capital Tier I and Tier II. Agregate NOP is a number that represents the sum of the absolute values for the amount of net foreign assets and liabilities on the balance sheet for each foreign currency plus the net difference between receivables and liabilities of both commitments and contingencies, which is the administrative account for each foreign currency.

Berikut adalah PDN pada tanggal

31 Desember 2010 per mata uang (dalam ekuivalen capital Rupiah) sesuai dengan peraturan Bank Indonesia:

The NOP as of December 31, 2010 per each currency (in Rupiah equivalent) in accordance with the Bank Indonesia Regulation:

31 Desember/December 31, 2010

Aset/ Kewajiban/ Posisi Devisa Neto/ Mata Uang Assets Liabilities Net Open Position Currencies

KESELURUHAN (NERACA AGGREGATE BALANCE SHEET AND DAN REKENING ADMINISTRATIF) ADMINISTRATIVE ACCOUNTS Dolar Amerika Serikat 123.397 59.035 64.362 United States Dollar Euro Eropa 204 - 204 European Euro Dolar Kanada 321 - 321 Canadian Dollar Dolar Australia 218 - 218 Australian Dollar Dolar Singapura 2.671 - 2.671 Singapore Dollar Franc Swiss 38 - 38 Switzerland Franc Poundsterling Inggris 24 - 24 British Poundsterling Dolar Hongkong 41 - 41 Hongkong Dollar Real Arab Saudi 222 - 222 Saudi Arabian Real

Jumlah 68.101 Total

Page 234: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

74

42. INFORMASI PENTING LAINNYA (lanjutan) 42. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION (continued)

31 Desember/December 31, 2010

Aset/ Kewajiban/ Posisi Devisa Neto/ Mata Uang Assets Liabilities Net Open Position Currencies

NERACA BALANCE SHEET

Dolar Amerika Serikat 123.397 59.035 64.362 United States Dollar Euro Eropa 204 - 204 European Euro Dolar Kanada 321 - 321 Canadian Dollar Dolar Australia 218 - 218 Australian Dollar Dolar Singapura 2.671 - 2.671 Singapore Dollar Franc Swiss 38 - 38 Franc Swiss Poundsterling Inggris 24 - 24 British Poundsterling Dolar Hongkong 41 - 41 Hongkong Dollar Real Arab Saudi 222 - 222 Saudi Arabian Real

Jumlah 68.101 Total

Jumlah modal – 31 Desember 2010 1.057.472 Total Capital – December 31, 2010

Rasio PDN (Keseluruhan) 6,44% NOP Ratio (Aggregate) Rasio PDN (Neraca) 6,44% NOP Ratio (Balance Sheet)

Rasio PDN pada tanggal 31 Desember 2010 jika menggunakan modal per 30 November 2010 adalah sebagai berikut:

The NOP ratio as of December 31, 2010 if using the capital as of November 30, 2010 is as follows:

Jumlah modal - 30 November 2010 1.052.544 Total capital - November 30, 2010 Rasio PDN (Keseluruhan) 6,47% NOP Ratio (Aggregate) Rasio PDN (Neraca) 6,47% NOP Ratio (Balance Sheet))

d. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010, tidak terdapat piutang, ijarah, pinjaman qardh dan pembiayaan yang melanggar/melampaui ketentuan BMPK.

d. Based on Legal Lending Limit (BMPK) submitted as of December 31, 2010 to Bank Indonesia no receivable, ijarah, funds of qardh and financing which breached or excedeed the Legal Lending Limit Regulation.

43. OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH 43. OPINION OF THE SHARIA SUPERVISORY

BOARD Berdasarkan surat No. DPS BNISy/06 tanggal

18 Februari 2011, untuk periode dari 19 Juni 2010 sampai dengan 31 Desember 2010, Dewan Pengawas Syariah (DPS) BNI Syariah menyatakan bahwa secara umum aspek syariah dalam operasional PT Bank BNI Syariah sudah sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai syariah.

Based on Letter No. DPS BNISy/06, February 18, 2011 for the period from June 19, 2010 to December 31, 2010, the Sharia Supervisory Board (DPS) of BNI Syariah expressed opinion that in general the sharia aspects in the operation of PT Bank BNI Syariah have complied with principles and sharia values.

44. STANDAR AKUNTANSI BARU 44. NEW ACCOUNTING STANDARDS Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan relevan untuk Bank, yang belum berlaku efektif pada tanggal penyelesaian laporan keuangan:

The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) which were issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) and are relevant to the Bank, and not yet effective up to the date of completion of the financial statements:

Page 235: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

75

44. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 44. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)

Efektif berlaku pada 1 Januari 2011: Effective on January 1, 2011: a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan

Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

a. PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity’s financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.

b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus

Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.

b. PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period into operating, investing and financing activities.

c. PSAK No. 3 (Revisi 2010), ”Laporan

Keuangan Interim”, menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.

c. PSAK No. 3 (Revised 2010), ”Interim Financial Reporting”, prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.

d. PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan

Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

d. PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in Subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as an additional information.

e. PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”,

mensyaratkan pengungkapan informasi segmen untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

e. PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, requires disclosure of segment information to enable the users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environment in which it operates.

f. PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan

Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara tersendiri. Penerapan dini diperkenankan.

f. PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.

Page 236: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

76

44. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 44. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)

Efektif berlaku pada 1 Januari 2011: (lanjutan) Effective on January 1, 2011: (continued)

g. PSAK No. 8 (Revisi 2010), ”Peristiwa Setelah Periode Laporan”, menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.

g. PSAK No. 8 (Revised 2010), ”Events after the Reporting Period”, prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. It provides that an entity shall not prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.

.

h. PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tidak Berwujud”, menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tidak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tidak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tidak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan.

h. PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. It requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.

i. PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.

i. PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.

j. PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”,

mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.

j. PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. It prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. It provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.

k. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai

Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

k. PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are not recorded at more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.

l. PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran provisi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

l. PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to regulate the recognition and measurement of provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.

Page 237: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

77

44. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 45. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)

Efektif berlaku pada 1 Januari 2011: (lanjutan) Effective on January 1, 2011: (continued)

m. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 14, “Aset Tidak Berwujud - Biaya Situs”, mensyaratkan bahwa situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset tidak berwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010).

m. Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) No. 14, “Intangible Assets - Website Costs”, provides that the website that results from internal research and development, and may be internally or externally accessed represents intangible assets. The internal costs to produce and operate the website will be recorded in accordance with PSAK No. 19 (Revised 2010).

n. ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan”,

menjelaskan mengenai perlakuan akuntansi oleh entitas yang memberikan poin penghargaan kepada pelanggannya.

n. ISAK No. 10, “Customers Loyalty Programs”, describes the accounting treatment for an entity that gives reward points to its customers.

o. ISAK No. 17, ”Laporan Keuangan Interim dan

Penurunan Nilai”, mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.

o. ISAK No. 17, ”Interim Financial Reporting and Impairment”, requires that an entity shall not reverse an impairment loss recognized in a previous interim period in respect of goodwill or an investment in either an equity instrument or a financial asset carried at cost.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal

1 Januari 2012: Effective on or after January 1, 2012:

a. PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan

Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

a. PSAK No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establishes the accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This Standard complements PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.

b. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.

b. PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establishes the accounting and disclosures for employee benefits.

c. PSAK No. 34 (Revisi 2010), “Akuntansi Kontrak Konstruksi”, mengatur perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi.

c. PSAK No. 34 (Revised 2010), “Accounting for Construction Contracts”, prescribes the accounting treatment of revenue and costs associated with construction contracts.

d. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

d. PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.

Page 238: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

78

44. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 44. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)

Effective on or after January 1, 2012: (continued)

e. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen

Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

e. PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.

f. PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.

f. PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”, specifies the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.

g. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

g. PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.

h. PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”, diterapkan untuk akuntansi, dan pengungkapan, atas hibah pemerintah dan pengungkapan atas bentuk lain bantuan pemerintah.

h. PSAK No. 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”, applies in the accounting for, and in the disclosures of, government grants and in the disclosures of other forms of government assistance.

i. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.

i. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.

j. ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”, menetapkan bantuan pemerintah kepada entitas yang memenuhi definisi hibah pemerintah dalam PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”, bahkan jika tidak ada persyaratan yang secara spesifik terkait dengan aktivitas operasi entitas selain persyaratan untuk beroperasi pada daerah atau sektor industri tertentu.

j. ISAK No. 18, “Government Assistance-No Specific Relation to Operating Activities”, prescribes government grants to entities that meet the definition of government grants in PSAK No. 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”, even if there are no conditions specifically relating to the operating activities of the entity other than the requirement to operate in certain regions or industry sectors.

Page 239: Annual Report BNI Syariah 2010

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK BNI SYARIAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)

sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)

PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS

Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010

(Expressed in million of Rupiah)

79

44. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 44. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal

1 Januari 2012: (lanjutan) Effective on or after January 1, 2012:

(continued)

k. ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.

k. ISAK No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.

Bank sedang mengevaluasi dampak dari Standar

yang direvisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangannya.

The Bank are presently evaluating and have not yet determined the effects of these revised Standards on their financial statements.

45. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 45. COMPLETION OF FINANCIAL STATEMENTS Manajemen Bank bertanggung jawab dalam

penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 21 Februari 2011.

The Bank’s management is responsible for the preparation of the financial statements that were completed on February 21, 2011.