Annual Report Bank Jabar Banten 2008

download Annual Report Bank Jabar Banten 2008

of 124

Transcript of Annual Report Bank Jabar Banten 2008

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    1/124

    1B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    PT

    SekilasBank Jabar BantenBank Jabar Banten in Brief

    PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

    dengan sebutan Bank Jabar Banten merupakan bank

    umum milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan

    Pemerintah Provinsi Banten bersama-sama dengan

    pemerintah kota/kabupaten se-Jawa Barat dan Banten.

    PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten

    which is called name Bank Jabar Banten is a bank

    owned by the Provincial Governments of West Java and

    Banten jointly with regency/city administration

    throughout West Java and Banten provinces.

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    2/124

    2 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    SEKILAS BANK JABAR BANTENBANK JABAR BANTEN IN BRIEF

    Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa

    Barat (Jabar) dan Banten merupakan bank

    milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan

    Pemerintah Provinsi Banten bersama-sama

    dengan pemerintah kota/kabupaten se-Jawa

    Barat dan Banten. Dasar pendiriannya adalah

    Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia

    (RI) Nomor 33 Tahun 1960 tentang Penentuan

    Perusahaan di Indonesia Milik Belanda yang

    Dinasionalisasi.

    Salah satu perusahaan milik Belanda yang

    berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi

    adalah NV Denis (De Erste Nederlansche

    Indische Shareholding), bergerak di bidang

    bank hipotek.

    Sebagai tindak lanjut dari PP Nomor 33 Tahun

    1960, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan

    Akta Notaris Noezar Nomor 152 Tanggal

    21 Maret 1961 dan Nomor 184 Tanggal 13

    Mei 1961 serta dikukuhkan dengan Surat

    Keputusan (SK) Gubernur Provinsi Jawa Barat

    Nomor 7/GKDH/BPD/61 Tanggal 20 Mei 1961

    mendirikan PT Bank Karya Pembangunan

    dengan modal dasar untuk pertama kali

    berasal dari kas daerah sebesar Rp2.500.000.

    Sebagai upaya untuk menyempurnakan

    kedudukan hukum Bank Karya Pembangunan

    Daerah Jabar, dikeluarkan Peraturan Daerah

    (Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor 11/PD-

    DPRD/72 Tanggal 27 Juni 1972 tentang

    Kedudukan Hukum Bank Karya Pembangunan

    Daerah Jawa Barat sebagai perusahaan daerah

    (PD) yang berusaha di bidang perbankan.

    Selanjutnya, melalui Perda Provinsi Jawa Barat

    Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Barat

    (Jabar) and Banten is a bank owned by the

    Provincial Governments of West Java and

    Banten jointly with regency/city administration

    throughout West Java and Banten provinces.

    The incorporation is based on the Government

    Regulation (PP) of the Republic of (RI) Number

    33 of the Year 1960 on Establishment of ex-

    Dutch Nationalized Companies in Indonesia.

    One of the companies formerly owned by the

    Dutch headquartered in Bandung that has been

    nationalized is NV Denis (De Erste

    Nederlansche Indische Shareholding),

    operational in mortgage bank.

    In a follow-up to the PP Number 33 of the Year

    1960, the Provincial Government of West Java,

    with the Deeds of Notary Noezar Number 152

    Dated March 21, 1961 and Number 184 Dated

    May 13, 1961 and ratified by the Decree of

    (SK) of the West java Governor Number 7/

    GKDH/BPD/61 Dated May 20, 1961 has been

    incorporated PT Bank Karya Pembangunan with

    authorized capital of Rp2,500,000 by the

    provincial administration.

    Strengthening the legal base of Bank Karya

    Pembangunan Daerah Jabar, a decree was

    issued in form of By-Law (Perda) of West Java

    Province Number 11/PD-DPRD/72 Dated June

    27, 1972 on Legal Status of Bank Karya

    Pembangunan Daerah Jabar as a Province-

    owned Company (PD) operational in banking.

    Further, under the West Java Province Decree

    Number 1/DP-040/PD/1978 Dated June 27,

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    3/124

    3B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    SEKILAS BANK JABAR BANTENBANK JABAR BANTEN IN BRIEF

    Nomor 1/DP-040/PD/1978 Tanggal 27 Juni

    1978, nama PD Bank Karya Pembangunan

    Daerah Jabar diubah menjadi BPD Jabar.

    Seiring kebutuhan nasabah maka pada tahun

    1992 aktivitas BPD Jabar ditingkatkan menjadi

    bank umum devisa berdasarkan SK. Direksi

    Bank Indonesia (BI) Nomor 25/84/KEP/DIR

    Tanggal 2 November 1992. Selanjutnya,

    berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995,

    bank ini mempunyai sebutan Bank Jabar

    dengan logo baru.

    Mengikuti perkembangan perekonomian

    dan perbankan, berdasarkan Perda Nomor

    22 Tahun 1998 dan Akta Pendirian Nomor 4

    Tanggal 8 April 1999 berikut Akta PerbaikanNomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah

    disahkan oleh Menteri Kehakiman RI pada

    tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank

    Jabar diubah dari PD menjadi perseroan

    terbatas (PT).

    Untuk memenuhi permintaan masyarakat akan

    jasa layanan perbankan yang berlandaskan

    syariah, sesuai dengan izin BI Nomor 2/18/

    DpG/DPIP Tanggal 12 April 2000, sejak tanggal15 April 2000, Bank Jabar menjadi BPD pertama

    di Indonesia yang menjalankan dual banking

    system, yaitu memberikan layanan perbankan

    dengan sistem konvensional dan sistem

    syariah.

    Agar lebih leluasa melaksanakan ekspansi

    usaha, berdasarkan hasil rapat umum

    pemegang saham (RUPS) tanggal 16 April

    2001, disetujui peningkatan modal dasar

    1978, PD Bank Karya Pembangunan Daerah

    Jabar was renamed into BPD Jabar.

    In line with the customer needs, in 1992 activi-

    ties and legal status of BPD Jabar were upgraded

    into a foreign exchange commercial bank based

    on the central bank Decree of Bank Indonesia

    (BI) Number 25/84/KEP/DIR Dated November 2,

    1992. In further developments, the By-Law

    Number 11 of the Year 1995 has authorized

    renaming it into Bank Jabar carrying a new logo.

    Keeping abreast with economic and banking

    developments, based on the By-Law Number 22

    of the Year 1998 and Incorporation Act Number

    4 Dated April 8, 1999 as well as Amendment ActNumber 8 Dated April 15, 1999 as has been

    ratified by the Justice Minister on April 16, 1999,

    the legal status of Bank Jabar was upgraded

    from PD to a limited liability company (Perseroan

    Terbatas /PT).

    In respond to the growing public needs for

    sharia banking services, in conformity with the

    license from the central bank BI Number 2/18/

    DpG/DPIP Dated April 12, 2000, as from April15, 2000, Bank Jabar has been the first

    provincial bank (BPD) in Indonesia to carry out

    dual banking system, providing both

    conventional and sharia system banking.

    For higher flexibility in business expansion,

    based on the results of the shareholders

    general meeting (RUPS) on April 16, 2001, the

    authorized capital of Bank Jabar was increased

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    4/124

    4 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    SEKILAS BANK JABAR BANTENBANK JABAR BANTEN IN BRIEF

    Bank Jabar menjadi Rp1 triliun. Selanjutnya,

    berdasarkan hasil keputusan RUPS yang

    diselenggarakan pada tanggal 14 April 2004

    dengan Akta Nomor 10 Tanggal 14 April 2004,

    modal dasar Bank Jabar dinaikkan dari Rp1

    triliun menjadi Rp2 triliun.

    Melihat perkembangan yang terus meningkat

    dan prospek usaha yang terus membaik,

    pada RUPS tanggal 5 April 2006 ditetapkan

    bahwa modal dasar Bank Jabar naik dari

    Rp2 triliun menjadi Rp4 triliun. Pada bulan

    November 2007, menyusul dikeluarkannya SK.

    Gubernur BI Nomor 9/63/kep.gbi/2007 tentang

    Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT BPD

    Jabar Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT BPD

    Jabar dan Banten, dilaksanakan penggantiancall namedari Bank Jabar menjadi Bank Jabar

    Banten.

    to Rp1 trillion. Based on the shareholders

    meeting decision on April 14, 2004 by the Act

    Number 10 Dated April 14, 2004, the

    authorized capital of Bank Jabar was doubled

    from Rp1 trillion to Rp2 trillion.

    Taking the banks continuous growth and

    improved business prospects into account, the

    shareholders general meeting on April 5, 2006

    decided to double the authorized capital of

    Bank Jabar from Rp2 trillion to Rp4 trillion. In

    November 2007, following the issuance of the

    central bank Governors Decree Number 9/63/

    kep.gbi/2007 on Business License Amendment

    of PT BPD Jabar into Business License under

    the name PT BPD Jabar dan Banten, the callname of Bank Jabar was changed into Bank

    Jabar Banten.

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    5/124

    5B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    No. Uraian DESEMBER DESEMBER DESEMBER DESEMBER DESEMBER

    2004 2005 2006 2007 2008 (Audit ed)

    A Jum lah Aset 13.265.066 15.588.333 21.290.573 23.124.534 26.113.653

    B Penyal uran Dana 11.659.327 13.745.654 18.407.616 19.496.680 23.224.217

    1 Kredit yang diberikan (termasuk kredit bank lain) 8.746.282 10.074.504 11.763.535 13.047.515 16.429.069

    2 Penempatan pada Bank Lain 1.604.331 2.562.045 1.697.254 2.095.747 2.387.795

    3 SSB termasuk SBI 1.303.830 1.104.221 4.940.543 4.344.559 4.373.542

    4 Penyertaan 4.884 4.884 6.284 8.859 33.811

    C Pengh imp unan Dana 11.544.623 13.350.999 18.371.222 19.909.813 22.388.581

    C.1. Dana Pihak Keti ga 10.302.313 11.526.331 15.540.826 16.485.382 18.347.050

    1 Giro 3.870.922 5.463.497 6.621.528 6.563.062 7.405.206

    2 Tabungan 1.612.520 1.803.527 2.172.886 2.709.291 3.139.322

    3 Simpanan Berjangka 4.818.871 4.259.307 6.746.412 7.213.029 7.802.522

    C.2. Dana Lain nya 1.242.310 1.824.668 2.830.396 3.424.431 4.041.531

    1 Simpanan Dari Bank Lain 38.590 781.151 795.618 1.681.756 2.322.237

    2 Obligasi yang diterbitkan 1.146.628 962.674 1.958.302 1.681.980 1.683.408

    3 Pinjaman yang diterima 57.092 80.843 76.476 60.695 35.886

    D Ekui tas 1.230.273 1.554.008 1.854.042 2.235.604 2.554.654

    1 Modal Disetor 861.342 1.073.034 1.264.475 1.495.597 1.541.101

    Propinsi Jawa Barat 468.499 568.499 618.499 718.499 718.499

    Propinsi Banten 67.150 91.501 96.501 119.147 122.147

    Kota & Kab. se - Jawa Barat 238.865 306.706 405.074 500.650 525.154

    Kota & Kab. se - Banten 86.828 106.328 144.401 157.301 175.301

    IPO (Initial Offering)- Go Public - - - - -

    2 Saldo Laba 368.931 480.974 589.567 740.007 1.013.553

    E Modal Bank 1.232.841 1.546.638 1.871.781 2.220.936 2.430.818

    1 Modal Inti 1.133.286 1.425.510 1.726.041 2.071.396 2.263.400

    2 Modal Pelengkap 104.439 125.081 150.714 156.212 197.476

    3 Penyertaan ( - / - ) (4.884) (3.953) (4.974) (6.672) (30.058)

    F Akti va Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) 8.352.079 10.006.506 12.057.097 12.496.954 15.798.106

    G Kualitas Aktiva Produktif (termasuk SBI)

    1 Lancar 11.699.677 13.715.425 18.872.698 20.324.387 23.545.084

    2 Dalam Perhatian Khusus 13.127 76.842 62.441 300.779 494.838

    3 Kurang Lancar 16.788 8.944 11.372 13.048 13.987

    4 Diragukan 6.901 11.777 12.352 21.436 19.860

    5 Macet 5.062 26.006 26.620 59.815 101.124

    H Laba Rugi

    1 Pendapatan Bunga 1.759.505 2.074.421 2.384.432 2.459.590 3.079.494

    2 Beban Bunga 617.935 795.238 1.289.443 1.246.368 1.253.624

    3 Pendapatan Bunga Bersih 1.141.570 1.279.183 1.094.989 1.213.222 1.825.870

    4 Pendapatan Operasional Lainnya 109.748 78.938 196.570 219.749 174.708

    5 Beban Operasional Lainnya 869.468 885.334 787.264 873.599 1.187.995

    6 Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya (759.720) (806.396) (590.694) (653.850) (1.013.287)

    7 Pendapatan Non Operasional 29.127 16.091 26.360 17.219 29.510

    8 Beban Non Operasional 72.409 41.989 28.318 15.917 10.699

    9 Pendapatan (Beban) Non Operasional (43.282) (25.898) (1.958) 1.302 18.811

    10 Laba Sebelum Pajak 338.568 446.889 502.337 560.674 831.394

    11 Pajak 145.139 190.253 201.267 184.431 275.666

    12 Laba Bersih 193.429 256.636 301.070 376.243 555.728

    13 Laba Rugi Awal Tahun 281.041 368.931 480.974 589.567 740.007

    Dividen dan lainnya (105.539) (144.593) (192.477) (225.803) (282.182)

    14 Saldo Laba Rugi 368.931 480.974 589.567 740.007 1.013.553

    Ikhtisar Keuangan

    Financial Highlight

    Description

    Total Asset

    Credit

    Disbursed Loan

    Placement in Other Banks

    Securities incl. BI Certificates

    Placement

    Funding

    Third party Fund

    Current Account

    Saving

    Time Deposit

    Other Funding

    Saving from Other Banks

    Bonds issued

    Borrowings

    Equity

    Paid-up Capital

    West Java Province

    Banten Province

    All West Java City and Regency

    All Banten City and Regency

    Initial Public Offering (IPO)- Go Public

    Profit Balance

    Bank Capital

    Core Capital

    Supplementary Capital

    Investments (- / -)

    Risk Weighted Asset

    Earning Asset Qualit y (incl. SBI)

    Current

    Special Mention

    Substandard

    Doubtful

    Loss

    Profit (Loss)

    Interest Income

    Interest Expense

    Net Interest Income

    Other Operating Income

    Other Operating Expense

    Other Operating Income (expense)

    Non Operating Income

    Non Operating Expense

    Non Operating Income (Expense)

    Profit Before Tax

    Tax

    Net Profit

    Profit (Loss) as at beginning year

    Dividend and Others

    Profit (Loss) Balance

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    6/124

    6 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    No. PEMEGANG SAHAM DESEMBER DESEMBER SHAREHOLDER

    2007 2008

    A. PEMERINTAH PROPINSI JAWA BARAT 718.498.683.250,00 718.498.683.250,00 PROVINCIAL GOVERNMENT OF WEST JAVA

    B. PEMERINTAH KOTA/KAB. SEJABAR 500.649.990.000,00 525.153.399.542,00 ALL-WEST JAVA CITY/REGENCY GOVERNMENT

    KOTA 113.590.829.750,00 124.844.239.292,00 CITY

    1. KOTA BANDUNG 29.000.001.500,00 29.000.001.500,00 BANDUNG CITY

    2. KOTA CIREBON 3.155.562.000,00 4.259.907.469,00 CIREBON CITY

    3. KOTA SUKABUMI 7.205.130.000,00 8.205.130.000,00 SUKABUMI CITY

    4. KOTA BEKASI 9.674.256.000,00 12.674.256.000,00 BEKASI CITY

    5. KOTA BOGOR 8.410.388.250,00 10.059.452.323,00 BOGOR CITY

    6. KOTA CIMAHI 21.000.000.000,00 23.500.000.000,00 CIMAHI CITY

    7. KOTA DEPOK 13.895.492.000,00 14.895.492.000,00 DEPOK CITY

    8. KOTA BANJAR 8.250.000.000,00 8.250.000.000,00 BANJAR CITY

    9. KOTA TASIKMALAYA 13.000.000.000,00 14.000.000.000,00 TASIKMALAYA CITY

    KABUPATEN 387.059.160.250,00 400.309.160.250,00 REGENCY

    1. KAB. BANDUNG 170.226.741.750,00 170.226.741.750,00 BANDUNG REGENCY

    2. KAB. CIREBON 9.402.270.000,00 11.402.270.000,00 CIREBON REGENCY

    3. KAB. KARAWANG 8.579.661.000,00 9.579.661.000,00 KARAWANG REGENCY

    4. KAB. CIAMIS 6.430.274.250,00 7.180.274.250,00 CIAMIS REGENCY

    5. KAB. TASIKMALAYA 29.738.450.000,00 30.738.450.000,00 TASIKMALAYA REGENCY

    6. KAB. SUKABUMI 18.500.000.000,00 18.500.000.000,00 SUKABUMI REGENCY

    7. KAB. SUBANG 9.561.118.500,00 9.561.118.500,00 SUBANG REGENCY

    8. KAB. INDRAMAYU 13.611.976.750,00 15.611.976.750,00 INDRAMAYU REGENCY

    9. KAB. BEKASI 16.387.626.000,00 16.387.626.000,00 BEKASI REGENCY

    10. KAB. SUMEDANG 11.513.171.000,00 11.513.171.000,00 SUMEDANG REGENCY

    11. KAB. BOGOR 38.364.516.500,00 43.364.516.500,00 BOGOR REGENCY

    12. KAB. CIANJUR 25.604.190.000,00 25.604.190.000,00 CIANJUR REGENCY

    13. KAB. KUNINGAN 5.877.030.000,00 6.377.030.000,00 KUNINGAN REGENCY

    14. KAB. MAJALENGKA 8.865.667.250,00 8.865.667.250,00 MAJALENGKA REGENCY

    15. KAB. GARUT 5.591.674.500,00 5.591.674.500,00 GARUT REGENCY

    16. KAB. PURWAKARTA 8.804.792.750,00 9.804.792.750,00 PURWAKARTA REGENCY

    C. PEMERINTAH PROPINSI BANTEN 119.147.464.000,00 122.147.464.000,00 BANTEN PROVINCIAL GOVERNMENT

    D. PEMERINTAH KOTA/KAB. SEBANTEN 157.300.979.000,00 175.300.979.000,00 ALL- BANTEN CITY/REGENCY GOVERNMENT

    KOTA 36.117.228.500,00 39.117.228.500,00 CITY

    1. KOTA TANGERANG 26.617.228.500,00 26.617.228.500,00 TANGERANG CITY

    2. KOTA CILEGON 9.500.000.000,00 12.500.000.000,00 CILEGON CITY

    KABUPATEN 121.183.750.500,00 136.183.750.500,00 REGENCY

    1. KAB. SERANG 31.077.812.750,00 36.077.812.750,00 SERANG REGENCY

    2. KAB. TANGERANG 54.826.547.250,00 64.826.547.250,00 TANGERANG REGENCY

    3. KAB. LEBAK 8.974.788.500,00 8.974.788.500,00 LEBAK REGENCY

    4. KAB. PANDEGLANG 26.304.602.000,00 26.304.602.000,00 PANDEGLANG REGENCY

    J U M L A H 1.495.597.116.250,00 1.541.100.525.792,00 Total

    Ikhtisar Saham

    Stock Highlight

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    7/124

    7B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    Pembagian Deviden

    Distribution of Dividend

    DIVIDEN DIVIDEN KENAIKA NNO. PEMEGANG SAHAM TAHUN BUKU TAHUN BUKU (PENURUNAN)

    2007 2008 (RUPIAH) ( % )

    A PEMERINTAH PROPINSI 134,290,454,822.00 175,924,594,410.48 41,634,139,588.48 31.00% JAWA BARAT

    B PEMERINTAH KOTA 95,121,728,944.00 125,158,322,613.04 30,036,593,669.04 31.58% & KABUPATEN SE - JAWA BARAT

    PEMERINTAH KOTA 20,625,156,400.00 28,973,793,810.81 8,348,637,410.81 40.48%

    SE - JAWA BARAT1 Kota Bandung 5,356,325,734.00 7,100,658,109.37 1,744,332,375.37 32.57%

    2 Kota Cirebon 658,527,964.00 795,173,471.71 136,645,507.71 20.75%

    3 Kota Sukabumi 1,190,592,183.00 1,886,603,137.53 696,010,954.53 58.46%

    4 Kota Bekasi 1,897,166,540.00 2,858,444,698.26 961,278,158.26 50.67%

    5 Kota Bogor 1,649,064,073.00 2,259,208,666.02 610,144,593.02 37.00%

    6 Kota Depok 2,656,353,155.00 3,422,719,114.78 766,365,959.78 28.85%

    7 Kota Cimahi 4,034,634,714.00 5,447,918,440.06 1,413,283,726.06 35.03%

    8 Kota Tasikmalaya 2,365,130,694.00 3,183,053,470.59 817,922,776.59 34.58%

    9 Kota Banjar 817,361,343.00 2,020,014,702.49 1,202,653,359.49 147.14%

    PEMERINTAH KAB UPATEN 74,496,572,544.00 96,184,528,802.22 21,687,956,258.22 29.11% SE - JAWA BARAT

    1 Kabupaten Bandung 33,176,538,693.00 41,680,063,162.71 8,503,524,469.71 25.63%

    2 Kabupaten Cirebon 1,579,546,274.00 2,751,040,475.72 1,171,494,201.72 74.17%

    3 Kabupaten Karawang 1,738,300,327.00 2,243,561,608.75 505,261,281.75 29.07%4 Kabupaten Ciamis 1,202,795,772.00 1,589,757,508.48 386,961,736.48 32.17%

    5 Kabupaten Tasikmalaya 5,597,384,386.00 7,424,296,744.14 1,826,912,358.14 32.64%

    6 Kabupaten Sukabumi 3,860,728,045.00 4,529,729,938.92 669,001,893.92 17.33%

    7 Kabupaten Subang 1,925,728,103.00 2,341,042,417.25 415,314,314.25 21.57%

    8 Kabupaten Indramayu 2,492,842,917.00 3,496,129,652.52 1,003,286,735.52 40.25%

    9 Kabupaten Bekasi 3,019,915,622.00 4,012,514,601.08 992,598,979.08 32.87%

    10 Kabupaten Sumedang 2,402,660,665.00 2,819,002,993.01 416,342,328.01 17.33%

    11 Kabupaten Bogor 8,006,214,333.00 9,801,645,885.43 1,795,431,552.43 22.43%

    12 Kabupaten Cianjur 3,847,689,914.00 6,269,192,757.02 2,421,502,843.02 62.93%

    13 Kabupaten Kuningan 1,191,684,317.00 1,510,407,025.68 318,722,708.68 26.75%

    14 Kabupaten Majalengka 1,850,158,433.00 2,170,760,993.02 320,602,560.02 17.33%

    15 Kabupaten Garut 975,618,096.00 1,369,122,994.13 393,504,898.13 40.33%

    16 Kabupaten Purwakarta 1,628,766,647.00 2,176,260,044.36 547,493,397.36 33.61%C PEMERINTAH 21,320,147,490.00 29,234,500,935.80 7,914,353,445.80 37.12% PROPINSI BANTEN

    D PEMERINTAH KOTA 31,449,486,410.00 40,167,926,004.64 8,718,439,594.64 27.72% & KABUPATEN SE - BANTEN

    PEMERINTAH KOTA 7,172,028,303.00 9,169,780,063.02 1,997,751,760.02 27.85% SE - BANTEN

    1 Kota Tangerang 5,554,696,284.00 6,517,235,504.19 962,539,220.19 17.33%

    2 Kota Cilegon 1,617,332,019.00 2,652,544,558.83 1,035,212,539.83 64.01%

    PEMERINTAH KAB UPATEN 24,277,458,107.00 30,998,145,941.62 6,720,687,834.62 27.68% SE - BANTEN

    1 Kabupaten Serang 5,803,852,573.00 8,323,557,360.64 2,519,704,787.64 43.41%

    2 Kabupaten Tangerang 11,250,345,301.00 14,036,420,398.56 2,786,075,097.56 24.76%

    3 Kabupaten Lebak 1,733,805,375.00 2,197,479,360.21 463,673,985.21 26.74%

    4 Kabupaten Pandeglang 5,489,454,858.00 6,440,688,822.21 951,233,964.21 17.33%

    J U M L A H 282,181,817,666.00 370,485,343,963.95 88,303,526,297.95

    SHARE HOLDER

    ALL-WEST JAVA

    PROVINCIAL GOVT

    ALL-WEST JAVA

    CITY/ & REGENCY

    GOVT

    ALL-WEST JAVA

    CITY GOVT

    Bandung City

    Cirebon City

    Sukabumi City

    Bekasi City

    Bogor City

    Depok City

    Cimahi City

    Tasikmalaya City

    Banjar City

    ALL-WEST JAVA

    REGENCY GOVT

    Bandung Regency

    Cirebon Regency

    Karawang RegencyCiamis Regency

    Tasikmalaya Regency

    Sukabumi Regency

    Subang Regency

    Indramayu Regency

    Bekasi Regency

    Sumedang Regency

    Bogor Regency

    Cianjur Regency

    Kuningan Regency

    Majalengka Regency

    Garut Regency

    Purwakarta Regency

    BANTEN

    PROVINCIAL GOVT

    ALL-BANTEN CITY &

    REGENCY GOVT

    ALL-BANTEN

    CITY GOVT

    Tangerang City

    Cilegon City

    ALL-BANTEN

    REGENCY GOVT

    Serang Regency

    Tangerang Regency

    Lebak Regency

    Pandeglang Regency

    TOTAL SHARES

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    8/124

    8 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    Beberapa peritiwa penting selama 2008:

    Januari

    16 - RUPS Bank Jabar Banten di

    Menara Bank Jabar Banten.

    18 - Keikutsertaan BJB dalam proyek

    sindikasi tol Bekasi Cawang

    Kampung Melayu.

    Februari

    20 - Bank Jabar Banten menjadi

    Agen ORI.

    28 - RUPS Bank Jabar Banten di

    Menara Bank Jabar Banten.

    Maret

    4 - Bank Jabar Banten mendapatkanpenghargaan Kriya Pranala

    Mahakarya.

    April

    1 - Bank Jabar Banten bekerjasama

    dengan ARTAJASA.

    8 - Bank Jabar Banten bekerjasama

    dengan Standard Chartered.

    Some significant events in 2008:

    J a n u a r y

    16 - BJB Shareholders General

    Meeting at Bank Jabar Banten Tower.

    18 - BJB participation in the Bekasi

    Cawang Kampung Melayu toll road

    project syndication.

    F e b r u a r y

    20 - Bank Jabar Banten as an autho

    rized Agent for ORI bonds.

    28 - BJB Shareholders General

    Meeting Bank Jabar Banten Tower.

    Ma r c h

    4 - Bank Jabar Banten won KriyaPranala Mahakarya award.

    A p r i l

    1 - Bank Jabar Banten cooperation.

    agreement with ARTAJASA.

    8 - Bank Jabar Banten cooperation

    agreement with Standard Chartered.

    Kilas Balik 2008

    Flash Back of 2008

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    9/124

    9B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    KILAS BALIK 2008MILESTONE 2008

    21 - Dalam rangka melindungi

    nasabahnya, Bank Jabar Banten

    bekerjasama dengan CIGNA

    Asuransi.

    Juni

    5 - Peresmian Kantor Cabang

    Padalarang.

    9 - Bank Jabar Banten bekerjasama

    dengan AIG Life.

    15 - Bank Jabar Banten bekerja sama

    dengan Polda JABAR.

    Juli

    4 - Bank Jabar Banten bekerja sama

    dengan beberapa perusahaan

    sekuritas yaitu Danareksa, Bahana,

    Syailendra dan Trimegah.

    17 - Peresmian Kantor Cabang

    Syariah Bekasi.

    Desember

    3 - Peresmian Kantor Cabang Banjar.

    21 - For customer protection

    enhancement, Bank Jabar Banten

    fostered cooperation with CIGNA

    insurance.

    J u n e

    5 - Padalarang Branch Inauguration.

    9 - Bank Jabar Banten cooperation

    agreement with AIG Life.

    15 - Bank Jabar Banten cooperation

    agreement with West Java Police.

    J u l y

    4 Bank Jabar Banten cooperation

    agreement with Danareksa and

    securitas companies.

    17 Bekasi Sharia Branch

    Inauguration.

    D e c em b e r

    3 - Banjar Branch Inauguration.

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    10/124

    10 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    Penghargaan

    Awards

    PENGHARGAAN YANG TELAH

    DIDAPATKAN PADA TAHUN 2008

    InfoBank Awards 2008 Kinerja

    Keuangan Sangat Bagus.

    Bisnis Indonesia Efficiency Awards

    Kategori Bank Pembangunan Daerah.

    Bank Jabar Banten mendapatkan

    penghargaan Kriya Pranala Mahakarya

    (Bank Teraktif dalam Linkage Program).

    AW A R DS WO N I N 2 0 0 8

    InfoBank Awards 2008 for Excellent

    Financial Performance.

    Bisnis Indonesia Efficiency Awards for

    Provincial Development Bank category.

    Bank Jabar Banten won Kriya Pranala

    Mahakarya award (Most Active Bank in

    Linkage Program).

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    11/124

    11B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    V I S I O N

    One of the 10 largest banks with high

    performance in Indonesia.

    M I S SI ON AND FUNCT I ONS

    Mover and motivator for accelerating

    provincial developments.

    Provincial cash depository.

    A source of provincial income.

    THE PARTN ER FOR W ELFARE

    A statement of corporate culture. Bank Jabar

    Banten have pillars of corporate culture as

    the main pillar to be an esential reference for

    the whole levels within Bank Jabar Banten in

    managing the business.

    PILLARS OF CORPORATE CULTURE

    BANK JABAR BANTEN

    a. Market oriented.

    b. Human Resource Quality development.

    c. Fulfillment of Stakeholder interests.

    d. Performance Quality Improvement.

    ESSENT I A L PO I NTS

    CORPORATE CULTURE BEHAV I OR :

    a. Working hard with sense of

    responsibility, honesty and self-

    discipline as a realization of faith in the

    Almighty God.

    b. Proficiency in the systems and

    procedures, product and service

    knowledge, selling skills and acting as

    a marketer.

    VISI

    Menjadi 10 Bank terbesar dan berkinerja baik di

    Indonesia.

    MISI DAN FUNGSI

    Penggerak dan pendorong laju

    pembangunan di daerah.

    Melaksanakan penyimpanan uang daerah.

    Salah satu sumber pendapatan asli daerah.

    MITRA USAHA MENUJU SEJAHTERA

    Sebagai pernyataan dari budaya perusahaan,

    Bank Jabar Banten memiliki pilar-pilar budaya

    perusahaan yang merupakan penjabaran atas

    pilar utama di atas sebagai acuan pokok

    bagaimana perilaku seluruh jajaran Bank Jabar

    Banten dalam melakukan pengelolaan bisnisnya.

    PILAR-PILAR BUDAYA PERUSAHAAN

    BANK JABAR BANTEN

    a. Orientasi kepada pasar.

    b. Pengelolaan dan pengembangan kualitas

    Sumber Daya Manusia.

    c. Pemenuhan kepentingan semua pihak

    (stakeholder).

    d. Peningkatan kualitas kinerja.

    INTISARI BUTIR-BUTIR

    PERILAKU BUDAYA PERUSAHAAN:

    a. Bekerja keras dengan penuh tanggung

    jawab, jujur dan berdisiplin sebagai wujud

    dari keimanan dan ketakwaan kepada

    Tuhan Yang Maha Esa.

    b. Menguasai sistem dan prosedur,

    pengetahuan produk dan jasa Bank serta

    menguasai keterampilan menjual serta

    berperan sebagai pemasar.

    Visi, Misi dan Budaya Perusahaan

    Vision, Mission and Corporate Culture

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    12/124

    12 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    VISI DAN MISI BANK JABAR BANTENVISION AND MISSION

    c. Bekerja sebagai wirausahawan, inovatif,

    kreatif, dinamis dan proaktif.

    d. Memelihara semangat kerja tim.

    e. Mampu memberi layanan secara cepat,

    teliti dan ramah.

    f. Selalu berusaha memperluas wawasan,

    pengetahuan dan keterampilan kerja

    sebagai kontribusi terbaik demi kemajuan

    Bank.

    g. Peduli terhadap masalah yang muncul dan

    menyelesaikannya secara tepat dan cepat.

    h. Terbuka terhadap perubahan dengan tetap

    menjaga pengendalian diri.

    i. Bersikap tertib, selalu tampil rapi, tepat

    waktu, tepat janji dan menjunjung tinggi

    etika pergaulan.

    j. Bekerja secara profesional sesuai sistemdan prosedur.

    k. Bersikap terbuka, memiliki rasa

    kebersamaan, toleran, dan menjaga

    keharmonisan antarsesama pegawai.

    l. Memahami dan menguasai ketentuan-

    ketentuan yang mengatur tentang rahasia

    Bank, rahasia perusahaan dan rahasia

    jabatan.

    PRINSIP-PRINSIP OPERASIONAL:

    1. Kehati-hatian: prinsip kehati-hatian

    sebagai dasar utama dalam menentukan

    setiap langkah dan tindakan guna

    mewujudkan misi Bank.

    2. Terpercaya: prinsip untuk menjadikan

    Bank Jabar Banten sebagai bank

    kepercayaan masyarakat.

    3. Kebersamaan: prinsip kebersamaan

    yang selalu dibina untuk menjadikan

    c. Working as an enterpreneur,

    innovative, creative, dynamic and pro-

    active.

    d. Maintaining teamwork spirit.

    e. Ability to provide efficient, accurate

    and friendly services.

    f. Always striving for gaining more

    knowledge, occupational skill as

    the best contribution to the Bank

    development.

    g. Caring for any incoming problems and

    making a correct, efficient solution.

    h. Open to changes while maintaining

    self-control.

    i. Compliant, descent appearance, on-

    time, keeping promise and upholding

    social ethics.j. Working professionally pursuant to the

    system and procedure.

    k. Open mind, sense of brotherhood,

    tolerant, and keeping harmony among

    colleagues.

    l. Understanding and compliant to the

    prevailing regulations about bank

    secrecy, company confidentiality, and

    professional confidentiality.

    OPERAT I ONAL PR I NC I P LES :

    1. Prudence: principles of prudence as

    the main foundation for taking any

    step and action towards Bank mission

    achievement.

    2. Reliable: the principle to make Bank

    Jabar Banten the bank for the public to

    rely on.

    3. Togetherness: the spirit of

    togetherness to be nurtured for making

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    13/124

    13B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    VISI DAN MISI BANK JABAR BANTENVISION AND MISSION

    Bank Jabar Banten sebagai bank

    kebanggaan masyarakat.

    4. Kemitraan: prinsip untuk terus

    menjaga dan menjalin hubungan

    yang baik dan saling menguntungkan

    dengan para nasabah.

    5. Dinamis: kedinamisan dalam setiap

    kegiatan dan tindakan dalam upaya

    memberikan pelayanan yang terbaik

    bagi nasabah.

    6. Keandalan dan kekuatan yang

    dimiliki dari dalam perusahaan,

    telah menjadikan Bank Jabar Banten

    menjadi bank yang kuat dan tetap

    bertahan.

    Bank Jabar Banten a bank od pride for

    the public.

    4. Partnership: the principle to

    consistently maintain and foster good

    and mutually beneficial relations with

    the customers.

    5. Dynamic: be dynamic in every activity

    and action for providing the customers

    with the best services.

    6. Reliability and strength gained from

    within the company has made Bank

    Jabar Banten strong and stable.

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    14/124

    14 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    Struktur Organisasi

    Organization Structure

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    15/124

    15B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    Kemampuan Bank Jabar Banten dalam menghadapi krisis

    membuktikan bahwa bank tersebut memiliki daya tahan yang

    sangat baik dalam menghadapi peristiwa risiko (risk event),khususnya yang berkaitan dengan risiko pasar yang bersifat

    sistematis (generalor systematic market risk).

    Bank Jabar Bantens smooth survival against the crisis has proven

    that the bank holds an excellent resistance against risk event,

    particularly related to general or systematic market risk.

    LaporanDewan KomisarisCommissioner Board Report

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    16/124

    16 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    LAPORAN DEWAN KOMISARISCOMMISSIONER BOARD REPORT

    Assalamualaikum warahmatullahi

    wabarakatuh,

    Sebuah kehormatan dan kebahagiaan bagi

    kami, atas nama Dewan Komisaris PT Bank

    Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

    (Bank Jabar Banten), untuk menyampaikan

    hasil usaha dan perkembangan utama Bank

    Jabar Banten selama tahun 2008.

    Turbulensi ekonomi yang terjadi pada tahun

    2008 khususnya sejak semester kedua2008 yang menerpa sektor finansial global,

    telah berdampak pada perekonomian

    Indonesia, baik secara langsung maupun tidak

    langsung. Keadaan tersebut mempengaruhi

    industri perbankan nasional, tidak terkecuali

    Bank Jabar Banten. Akibat utama dari krisis

    finansial global terhadap industri perbankan

    adalah pengetatan likuiditas, peningkatan suku

    bunga, kenaikan nilai tukar, serta tendensi

    peningkatan non performing loans(NPL).

    A ss a la m u a la ik u m w a r a h m a t u l l a h i

    w a b ar a k a t u h ,

    It is an honor and pleasure for us, on behalf of

    the Board of Commissioners of PT Bank

    Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten

    (Bank Jabar Banten), to present the 2008

    report on the main business and development

    of Bank Jabar Banten.

    Economic turbulence happening in 2008

    especially in the secondsemesterof 2008that hampered the global financial business

    has affected Indonesian economy, both directly

    and indirectly. The situation also affected

    national banking performance, not an

    exception toBank Jabar Banten. The main

    consequence of the global financial crisis on

    the banking industry are tighter liquidity, rising

    interest rates, currency exchange upsurge, and

    upwards trend in non performing loans (NPL).

    Lex Laksamana Zainal Lan

    Komisaris Utama

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    17/124

    17B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    LAPORAN DEWAN KOMISARISCOMMISSIONER BOARD REPORT

    Meskipun demikian, peningkatan praktik kehati-

    hatian perbankan yang diterapkan Bank Jabar

    Banten serta kekuatan fondasi bisnis yang

    dimilikinya mengantarkan Perseroan menembus

    gelombang badai yang menerpa. Hal itu juga

    telah menjadikan Perseroan secara internal

    makin kokoh. Dewan Komisaris mencatat

    bahwa hal serupa pernah terjadi saat krisis

    tahun 1997, di mana Bank Jabar Banten (pada

    waktu itu masih bernama Bank Jabar) mampu

    melewati badai krisis yang melanda.

    Kemampuan Bank Jabar Banten dalam mengha-

    dapi krisis membuktikan bahwa bank tersebut

    memiliki daya tahan yang sangat baik dalam

    menghadapi peristiwa risiko (risk event),

    khususnya yang berkaitan dengan risiko pasaryang bersifat sistematis (generalor systematic

    market risk). Hal ini meyakinkan kami, Dewan

    Komisaris, bahwa upaya bisnis yang dilakukan

    manajemen Bank Jabar Banten berada pada

    jalur yang benar (on the track). Walau

    demikian, perbaikan di segala bidang masih

    perlu dilakukan. Kewaspadaan terhadap

    perubahan kondisi lingkungan eksternal harus

    ditingkatkan, dan sikap berpuas diri perlu

    dihindari. Dengan dilandasi sikap tersebut,Dewan Komisaris mencatat, manajemen Bank

    Jabar Banten sudah memenuhi sasaran usaha

    sebagaimana dituangkan dalam Rencana Kerja

    dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2008 yang

    ditetapkan Direksi dan disetujui Dewan

    Komisaris.

    Beberapa pencapaian tersebut mencakup:

    Aset meningkat 12,93% menjadi Rp26

    triliun.

    However, banking practices are increasingly

    prudent as have been implemented by Bank

    Jabar Banten and its solid business base has

    enabled the bank to survive the unfavorable

    waves. The changing situation has also made

    the Company internally stronger. The Board of

    Commissioners has noted that similar

    situations happened during the 1997 crisis,

    when Bank Jabar Banten (previously known as

    Bank Jabar) survived the crisis outbreak.

    Bank Jabar Bantens smooth survival against

    the crisis has proven that the bank holds an

    excellent resistance against risk event,

    particularly related to general or systematic

    market risk. This has further made us, theBoard of Commissioners more confident that

    the business strategies developed by the

    management of Bank Jabar Banten remains on

    the right track. Nonetheless, improvements in

    all aspects are still needed. Careful anticipation

    towards external conditions should be

    improved, while self-contentment should be

    prevented. Based on such a strategy, the

    Board of Commissioners noted that the

    management of Bank Jabar Banten hasreached its business targets just as stipulated

    in the Company Annual Work and Budget Plan

    2008 as has been prepared by BoD and

    approved by BoC.

    A c h i ev em e n t s p o s t e d i n c l u d e :

    Asset rise by 12.93% to Rp26 trillion.

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    18/124

    18 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    LAPORAN DEWAN KOMISARISCOMMISSIONER BOARD REPORT

    Laba sebelum pajak bertambah 48,28%

    menjadi Rp831 miliar.

    Penghimpunan dana nasabah naik 11,29%

    menjadi Rp18 triliun.

    Kredit (bank konvensional) berkembang

    25,92% menjadi Rp16 triliun sedangkan

    pembiayaan syariah meningkat 82,66%

    menjadi Rp593 miliar.

    Sejumlah pencapaian usaha tersebut diraih

    ketika kondisi ekonomi nasional tersendat,

    tetapi masih dalam tataran tidak memburuk.

    Hal ini dapat terlihat dari pertumbuhan produk

    domestik bruto (PDB) nasional pada tahun

    2008 yang mencapai 6,0%, laju inflasi 11,06%,

    serta suku bunga acuan (BI Rate) yang pada

    tanggal 31 Desember 2008 tercatat 9,25%yang kemudian diturunkan menjadi 8,75%

    pada awal tahun 2009.

    Bila kami mencermati prospek bisnis pada

    tahun 2009 serta tahun-tahun sesudahnya

    mengindikasikan bahwa perbankan dituntut

    makin cerdas,prudent, dan profesional. Hal ini

    tidak lepas dari kondisi eksternal yang terus

    berubah mencari titik keseimbangan baru.

    Selain persoalan ekonomi, nuansa politik yangdiakibatkan pemilihan umum (pemilu) nasional

    2009 perlu dimasukkan sebagai pertimbangan

    variabel bisnis. Demikian pula stimulus fiskal

    yang diancangkan pemerintah untuk dilakukan

    pada tahun 2009 memungkinkan terjadinya

    crowding-outsehingga berpotensi menekan

    kondisi likuiditas perbankan. Ketatnya likuiditas

    dan fenomenaprisonersdilemmapun

    menyebabkan terjadinya kelembaban suku

    bunga, sehingga penurunan BI Rate kurang

    Pre-tax profit up by 48.28% to Rp831

    billion.

    Customer funding up by 11.29% to Rp18

    trillion.

    Credit (conventional bank) growth by

    25.92% to Rp16 trillion, and sharia

    financing up by 82.66% to Rp593 billion.

    Such business growth was achieved amidst

    slowdown in the national economy, but the

    general condition is not worsening. This is

    readable from the national gross domestic

    product (GDP) growth in 2008 at 6,0%,

    inflation rate 11.06%, and BI Rate that stood

    at 9.25% on December 31, 2008 was lowered

    to 8.75% in early 2009.

    Taking business prospects in 2009 and later

    years into account, banking industry is

    required to be more intelligent, prudent and

    professional . This is closely related to the

    external changes that keep on searching for

    a new balance point. Apart from economic

    issues, political atmosphere colored by thegeneral elections in 2009 should be a point

    of consideration in business variables.

    Likewise, the fiscal stimulus announced by

    the government in 2009 may create

    crowding-out that leads to potential

    pressure on the banking l iquidity. Tight

    liquidity and prisoners dilemma

    phenomenon may lead to interest rate

    saturation, so that a cut-down in the BI

    Rate may not be effective enough to drag

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    19/124

    19B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    LAPORAN DEWAN KOMISARISCOMMISSIONER BOARD REPORT

    down credit and third party fund interest

    rates.

    In addition, economic slowdown may affect

    credit disbursement and trigger an increase

    in NPL that affects banking performance in

    general. Efforts to shift priority into micro,

    small and medium enterprises, increase in

    fee based activities, and improvement in

    business efficiency has altogether adequately

    tackled the rising challenges. Anticipation

    towards national economic recession has also

    formulated accurately and systematically

    within the entity of Bank Jabar Banten. For

    this reason, behind the worries, there are

    signs of self-confidence and optimism to face

    the future.

    Another note we have made is that in 2008

    Bank Jabar Banten determined 19 points of

    policy statement in performing its business

    activities to improve company performance.

    Such a policy oriented to comprehensive

    improvement, in corporate management can

    be divided into four main categories as

    follows:

    Policy aimed at improving Company

    operational management.

    Policy aimed at supporting the

    achievement of target company

    performance and profitability.

    Policy aimed at prioritizing of to market

    and customer corporate-centric

    competitiveness.

    efektif untuk menurunkan suku bunga kredit

    dan dana pihak ketiga (DPK).

    Selain itu, perlambatan ekonomi bakal mempe-

    ngaruhi penyaluran kredit dan menimbulkan

    tren peningkatan NPLyang berimbas pada

    kinerja perbankan secara keseluruhan. Upaya

    pengalihan prioritas terhadap usaha mikro,

    kecil, dan menengah (UMKM), peningkatan

    aktivitas feebased, dan peningkatan efisiensi

    usaha telah mampu menjawab sebagian

    tantangan yang dihadapi. Antisipasi terhadap

    memburuknya kondisi perekonomian nasional

    juga telah dilakukan secara saksama dan

    sistematis di dalam entitas Bank Jabar Banten.

    Oleh karena itu, di balik kekhawatiran yang

    dirasakan, masih merebak rasa percaya diri danoptimisme dalam menatap masa depan.

    Yang juga menjadi catatan kami, pada tahun

    2008 Bank Jabar Banten menerapkan 19 butir

    kebijakan manajemen ataupolicy statement

    dalam menjalankan aktivitas usaha untuk

    meningkatkan kinerja perusahaan. Kebijakan

    yang mengarah pada perbaikan, peningkatan,

    dan penyempurnaan pengelolaan perseroan ini

    dapat digolongkan dalam empat kategoriutama, yaitu:

    Kebijakan yang bertujuan meningkatkan

    penguasaan serta pengendalian

    kepengurusan Perseroan.

    Kebijakan yang menopang pencapaian sa-

    saran kinerja serta profitabilitas perseroan.

    Kebijakan yang mengedepankan mutu

    layanan maupun daya saing perseroan

    sebagai bank yang berorientasi pasar dan

    nasabah (market and customer-centric).

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    20/124

    20 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    LAPORAN DEWAN KOMISARISCOMMISSIONER BOARD REPORT

    Policy aimed at improvement of the

    corporate functions and roles as a financial

    intermediary institution and regional

    economy power-motor.

    The Board of Commissioners continuously

    monitors the management and development of

    the Company in line with the preset direction

    and strategies. In this connection, the Board of

    Commissioners is assisted by permanent

    committees currently consisting of the audit

    committee, risk monitoring committee, and the

    remuneration and nomination committee.

    In harmony with the roles and function of the

    permanent committees, the board of

    commissioners of Bank Jabar Banten upholdscommitment to good corporate governance

    (GCG) encompassing the principles of

    transparency, accountability, responsibility and

    independence, and fairness. In conformity with

    the regulation of Bank Indonesia (BI) Number

    8/4/PBI/2006 Dated October 5, 2006 on the

    implementation of Good Corporate Governance

    in Commercial Banks, the Company has

    administered self assessment of GCG of which

    the results have been reported to BI.

    In closing, on behalf of other member

    commissioners, we would like to express our

    sincere thanks to:

    The Governor of West Java, The Governor

    of Banten, Regents and Mayors throughout

    West Java and Banten for their continued

    support, confidence and guidance to us in

    performing the functions and roles as the

    Kebijakan yang mengacu pada fungsi dan

    peran Perseroan sebagai lembaga

    intermediasi keuangan dan motor

    penggerak perekonomian daerah.

    Dewan Komisaris terus memantau

    kepengurusan serta perkembangan Perseroan

    sesuai dengan arah dan strategi yang telah

    ditetapkan. Terkait dengan hal itu, Dewan

    Komisaris dibantu komite tetap dewan

    komisaris yang saat ini terdiri atas komite

    audit, komite pemantau risiko, dan komite

    remunerasi dan nominasi.

    Sejalan dengan peran dan fungsi masing-

    masing komite tetap dewan komisaris, Bank

    Jabar Banten memiliki komitmen danmenjunjung tinggi prinsip dasar tata kelola

    perusahaan yang baik (good corporate

    governanceatau GCG) mencakup transparansi,

    akuntabilitas, tanggung jawab, independensi,

    dan kewajaran. Sesuai dengan Peraturan Bank

    Indonesia (BI) Nomor 8/4/PBI/2006 Tanggal 5

    Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good

    Corporate Governancebagi Bank Umum,

    Perseroan melakukan selfassessment

    pelaksanaan GCG yang hasilnya telahdisampaikan kepada BI.

    Akhir kata, perkenankan kami atas nama

    anggota komisaris yang lain mengucapkan

    terima kasih kepada:

    Bapak Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ibu

    Gubernur Banten, Bapak dan Ibu Bupati,

    serta Walikota se-Jabar dan Banten yang

    telah memberikan dukungan, kepercayaan,

    dan arahan kepada kami dalam

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    21/124

    21B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    LAPORAN DEWAN KOMISARISCOMMISSIONER BOARD REPORT

    Board of Commissioners of Bank Jabar

    Banten.

    BI, Ministry of Finance Republic of

    Indonesia (RI), capital market authorities,

    and parliament members, both at the

    central and provincial, for consistently

    supporting the business growth of the

    company.

    May Allah SWT bless on our efforts to reach

    sustainable growth for Bank Jabar Banten and

    all stakeholders through to the years ahead.

    Wa billahit-taufiq wal-hidayah

    Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa

    barakatuh.

    L e x L a k s am a n a Z a i n a l L a n

    P r e si d e n t C om m i s si o n e r .

    menjalankan fungsi dan peran sebagai

    Dewan Komisaris Bank Jabar Banten.

    BI, Departemen Keuangan (Depkeu)

    Republik Indonesia (RI), otoritas pasar

    modal, dan para pejabat legislatif, baik

    pusat maupun daerah, yang senantiasa

    mendukung pertumbuhan perseroan

    selama ini.

    Semoga Allah SWT memberkati upaya kita

    untuk meraih pertumbuhan yang berkesinam-

    bungan bagi Bank Jabar Banten dan para

    stakeholderspada tahun-tahun mendatang.

    Wa billahit-taufiq wal-hidayah

    Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa

    barakatuh.

    Ttd

    Lex Laksamana Zainal Lan

    Komisaris Utama.

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    22/124

    22 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    Lex Laksamana Zainal Lan

    Lahir pada tanggal 19 Oktober 1952 diBandung. Menjabat sebagai KomisarisUtama Bank Jabar Banten sejak tahun

    2005. Saat ini juga menjabat sebagaiSekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat.Memiliki pengalaman yang luas dalam

    menangani berbagai proyek saatbergabung bersama DepartemenPekerjaan Umum. Jabatan terakhirnya

    sebelum bergabung dengan BankJabar Banten adalah AsistenPerekonomian Setda Provinsi Jawa

    Barat.

    L e x L a k s am ana Z a i n a l La n

    Born on 19 October 1952 in Bandung.Assuming President Commissioner ofBank Jabar Banten position since

    2005. Currently is also the RegionalSecretary of the West Java ProvincialGovernment. Extensive experiences in

    handling various projects duringservice term at the Ministry of PublicWorks. Latest position prior to joining

    Bank Jabar Banten is Economic AffairAssistant to the Regional Secretariatof the West Java Province.

    Achmad Baraba

    Lahir pada tanggal 3 Maret 1955 diSolo. Menjabat sebagai Komisaris

    Independen Bank Jabar Banten sejaktahun 2007. Sebelumnya pernahmenjabat sebagai Direktur/SeniorManager di Ernst & Young, dan aktif di

    Bank Indonesia sebagai anggota timpewawancarafit and proper testdananggota Komite Ahli Pengembangan

    Perbankan Syariah Bank Indonesia.Aktif juga di Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia sebagai dosen

    tidak tetap.

    A c hma d B a r a b a

    Born on March 3, 1955 in Solo.Independent Commissioner of Bank

    Jabar Banten since 2007. Previouspositions include Director/SeniorManager at Ernst & Young, activemember of the fit and proper test

    team at Bank Indonesia and memberof Bank Indonesias Sharia BankingExpert Committee. Also active non-

    permanent lecturer at the EconomicsFaculty of Universitas Indonesia.

    Muryanto

    Lahir pada tanggal 10 Oktober 1949 di

    Yogyakarta. Menjabat sebagaiKomisaris Independen Bank JabarBanten sejak tahun 2007. Sebelumnya

    berkarir di Bank Mandiri sejak tahun1974 - Maret 2003. Terakhir menjabat

    sebagai AVP Kacab Kelas H2, BankMandiri.

    Mu r y a n t o

    Born on October 10, 1949 in

    Yogyakarta. IndependentCommissioner of Bank Jabar Bantensince 2007. Previous banking career

    with Bank Mandiri from 1974 to March2003. Last position held is AVP Branch

    Head H2, Bank Mandiri.

    Profil Dewan Komisaris

    Board of Comissioners Profile

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    23/124

    23B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    LaporanDewan DireksiDirector Board Reports

    Dalam skema tata kelola perusahaan yang baik, Bank Jabar Banten telah

    menerapkan sistem manajemen risiko berupa pengawasan internal dan tata

    kelola perusahaan yang sejalan dengan kaidah standar yang berlaku secara

    nasional maupun internasional antara lain peraturan perundangan yang

    berlaku, dan rekomendasi kelompok kerja perbankan dari komite nasional

    kebijakan Good Corporate Governance.

    In good corporate governance scheme, Bank Jabar Banten has implemented

    risk management system in form of internal control and corporate governance

    in compliance with the national and international standards includingcompliance to the prevailing laws and regulations, recommendation from

    banking task force of the Good Corporate Governance policy national

    committee.

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    24/124

    24 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    Assalamualaikum warahmatullahi

    wabarakatuh,

    Dengan mengucapkan puji syukur atas berkahdan rahmat Allah SWT, perkenankan kami,

    mewakili Direksi, menyampaikan kinerja dan

    hasil usaha PT Bank Pembangunan Daerah Jawa

    Barat dan Banten (Bank Jabar Banten) untuk

    tahun buku yang berakhir 31 Desember 2008,

    sesuai dengan rencana bisnis Bank Jabar Banten

    yang ditetapkan dan disetujui oleh Dewan

    Komisaris.

    Di tengah tantangan yang tidak ringan sebagaiakibat dari krisis surat utang subprimemortgage

    di Amerika Serikat telah mendorong terjadinya

    gejolak di pasar uang internasional dan mening-

    katnya harga minyak dunia. Namun demikian,

    kinerja perekonomian di Indonesia sampai de-

    ngan akhir tahun 2008 masih cukup stabil, walau-

    pun terjadi perlambatan. Di tengah tantangan

    tersebut selama tahun 2008 Bank Jabar Banten

    tetap terpacu untuk senantiasa tumbuh dan

    berkembang serta menjalankan fungsi interme-

    A s sa l am u a l a ik um w a r a hm a t u l l ah i

    w a b a r ak a t u h ,

    Thanking God the Almighty for all blessings,allow us, on behalf of the Board of Directors to

    present a report on the corporate and business

    performance of PT Bank Pembangunan Daerah

    Jawa Barat dan Banten (Bank Jabar Banten) for

    the year ended December 31, 2008, in

    conformity with the business plan of Bank Jabar

    Banten as approved by the Board of

    Commissioners.

    Subprime mortgage crisis outbreak in theUnited States that has triggered global

    financial market recession and steep oil price

    increase worldwide have altogether create

    more challenges to face. However,

    Indonesian economic performance until the

    year-end of 2008 remained stable regardless

    of a slowdown. Throughout the year 2008,

    Bank Jabar Banten was motivated to

    consistently grow and succeed in running its

    intermediary role as a commercial bank with

    Agus Ruswendi

    Direktur Utama

    LAPORAN DEWAN DIREKSIDIRECTOR BOARD REPORTS

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    25/124

    25B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    diasi sebagaimana layaknya suatu bank umum

    dengan tetap menekankan pentingnya pelayanan

    dan ketersediaan produk yang berkualitas serta

    memegang teguh prinsip kehati-hatian.

    Dalam rangka mendekatkan layanan kepada

    nasabah dan memperluas jaringan bisnis serta

    meningkatkanpangsa pasar baik penghimpunan

    dana pihak ketiga maupun penyaluran kredit,

    sepanjang tahun 2008 kami telah menambah

    jaringan Kantor Cabang, sehingga total keselu-

    ruhan jaringan sebanyak 37 Kantor Cabang

    konvensional. Salah satu diantaranya telah

    dibuka di luar Jawa Barat dan Banten yaitu kota

    Surabaya, serta 6 Kantor Cabang Syariah, 63

    Kantor Cabang Pembantu, 29 Kantor Kas, dan

    32 Payment Point,28office channeling dan 130

    jaringan ATM.

    Untuk meningkatkan kinerja Bank Jabar Banten,

    kami telah mengambil inisiatif strategis dan

    program, antara lain sebagai berikut:

    1. Meningkatkan fungsi bank sebagai lembaga

    intermediasi dengan menerapkan prinsip

    kehati-hatian serta tata kelola perusahaan

    yang baik sehingga sisi supplydan demand

    dapat tumbuh secara signifikan, seimbangdan sehat.

    2. Meningkatkan kinerja bank melalui

    peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam

    operasional bank.

    3. Memperkuat permodalan bank dari

    pemegang saham maupun internal bank.

    4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sum-

    ber daya manusia yang memiliki integritas,

    komitmen dan kompetensi yang tinggi.

    emphasis service and product quality as well

    as strong commitment to prudential banking

    principles.

    Getting closer to the customers and

    expanding business networks as well as

    market share in term of third party funding

    and credit disbursement, throughout the year

    2008 we have add more branches to the

    existing network so as to reach a total of 37

    Conventional Branch Offices. One of them

    located in Surabaya or outside West Java

    and Banten, 6 Sharia Branch Offices, 63 Sub-

    Branch Offices, 29 Cash Offices, and 32

    Payment Points, 28 office channeling units

    and a network of 130 ATM units.

    In support of Bank Jabar Banten

    performance, we have taken strategic

    initiatives and programs such as:

    1. Improvement in bank function as an

    intermediary institution by implementing

    prudential banking principles and good

    corporate governance that altogether

    insure a significant, balanced and soundequilibrium of supply and demand.

    2. Enhancement of bank performance

    through increased effectiveness and

    efficiency of bank operations.

    3. Strengthening the bank capital from both

    internal source and shareholders.

    4. Improving the quality and size of human

    resource with high commitment and

    competence.

    LAPORAN DEWAN DIREKSIDIRECTOR BOARD REPORTS

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    26/124

    26 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    LAPORAN DEWAN DIREKSIDIRECTOR BOARD REPORTS

    5. Membangun budaya kerja dan budaya

    perusahaan untuk memberikan pelayanan

    terbaik.

    6. Membangun Sistem Informasi Manajemen

    dan menetapkan standar mutu organisasi,

    menuju manajemen yang terintegrasi,

    efektif dan efisien berdasarkan kompetensi,

    integritas, transparansi, akuntabilitas dan

    kebersamaan.

    7. Mengembangkan produk yang berorientasi

    kepada keinginan dan kebutuhan masyara-

    kat/pasar dengan mengoptimalkan tekno-

    logi informasi serta memberikan pelayanan

    unggul untuk meningkatkan competitive

    advantagesdan corporate image.

    8. Melakukan sosialisasi dan edukasi baik

    internal maupun eksternal serta promosi.9. Memperluas jaringan layanan dan fasilitas

    fisik.

    10. Mengoptimalkan proses penerapan

    manajemen risiko yang mencakup:

    a) Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan

    Direksi.

    b) Kecukupan kebijakan, prosedur dan

    penetapan limit toleransi risiko.

    c) Kecukupan proses identifikasi, pengukur-

    an, pemantauan dan pengendalian risikoserta sistem informasi manajemen risiko.

    d) Sistem pengendalian intern secara

    menyeluruh.

    11. Mengoptimalkan pelaksanaan kepatuhan

    bank.

    12. Meningkatkan penanganan pengaduan

    nasabah dan penyelesaian masalah hukum.

    13. Meningkatkan kuantitas dan kualitas

    pengawasan dengan menerapkan Risk

    Based Audit (RBA) serta pemantauan tindak

    5. Developing work ethics and corporate

    culture for the best in services.

    6. Developing Management Information

    System and preparing organization

    quality standard towards integrated,

    effective and efficient management on

    the basis of competence, integrity,

    transparency, accountability and

    togetherness.

    7. Developing products with orientation to

    the needs and wants of the public/

    market by optimizing the use of

    information technology and providing

    excellent services to improve competitive

    advantages and corporate image.

    8. Conducting socialization and education

    as well as promotion, both internally andexternally.

    9. Expanding service and facility networks.

    10. Optimizing the process of risk

    management, encompassing:

    a) BoC and BoD Active supervision.

    b) Adequacy in policies, procedures and

    transaction limit risk tolerance.

    c) Adequacy in the process of

    identification, measurement, and riskmanagement information system.

    d) Comprehensive internal control.

    11. Optimizing the bank compliance

    implementation.

    12. Improving customer complaint handling

    and legal settlement.

    13. Improving the quantity and quality of

    supervision by implementing Risk Based

    Audit (RBA) as well as monitoring the

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    27/124

    27B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    LAPORAN DEWAN DIREKSIDIRECTOR BOARD REPORTS

    lanjut atas hasil pemeriksaan internal

    maupun eksternal.

    14. Meningkatkan penyertaan modal baik

    kepada PD. BPR maupun anak perusahaan

    menurut kebutuhan dan kemampuan

    perseroan berdasarkan perhitungan cost

    and benefit.

    15. Menertibkan administrasi dan

    penyempurnaan peraturan intern yang

    sudah tidak sesuai.

    16. Memanfaatkan secara optimal aset-aset

    yang dimiliki untuk menunjang pelaksanaan

    kegiatan bank.

    17. Meningkatkan fee based income.

    18. Melaksanakan persiapan spin offDivisi

    Usaha Syariah menjadi Bank Umum

    Syariah.

    Strategi pengembangan tersebut di atas

    merupakan upaya seluruh jajaran manajemen

    dalam mempertahankan dan meningkatkan

    kinerja Bank Jabar Banten secara

    berkesinambungan. Selain itu, kami terus

    mengupayakan peningkatan penyaluran kredit

    produktif secara optimal guna mendorong

    pertumbuhan ekonomi di daerah khususnya di

    Jawa Barat dan Banten. Hal ini terbukti denganmeningkatnya komposisi kredit produktif.

    Kinerja Keuangan Bank

    Volume usaha Bank Jabar Banten meningkat

    sebesar 12,93% dari Rp23,12 triliun di tahun

    2007 menjadi Rp26,11 triliun di akhir 2008.

    Dari sisi penghimpunan dana, Bank Jabar Banten

    berhasil menghimpun dana sebesar Rp22,38

    triliun meningkat sebesar Rp2,47 triliun, atau

    12,45%, dari Rp19,90 triliun di tahun 2007.

    follow-up actions to the internal and

    external audit reports.

    14. Increasing the capital placement in the

    provincial government, micro-credit

    banks and subsidiary companies in line

    with the needs and capacity of the

    company and is based on cost and benefit

    analysis.

    15. Improving administrative management

    and updating internal regulations.

    16. Optimizing the benefits of own assets in

    support of bank operations.

    17. Increasing fee based income.

    18. Preparing for spin off of the Sharia

    Division into Sharia General Bank.

    The aforementioned strategy represents

    concerted efforts of the management in

    maintaining and improving the performance of

    Bank Jabar Banten continuously. In addition, we

    keep on channeling productive credits in support

    of regional economic development, particularly in

    West Java and Banten. This is well proven with

    the increase in productive credit disbursement.

    Ban k F in a n c i a l P e r f o rm an c e

    Business volume of Bank Jabar Banten rose

    by 12.93% from Rp23.12 trillion in 2007 to

    Rp26.11 trillion in the year-end of 2008.

    In term of funding, Bank Jabar Banten

    succeeded to reach Rp22.38 trillion, up by

    Rp2.47 trillion or up by 12.45% from

    Rp19.90 trillion in 2007. Funding was

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    28/124

    28 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    Penghimpunan dana dilakukan secara simultan

    melalui upaya pemasaran yang terpadu, antara

    lain melalui promosi, peningkatan pelayanan

    kepada nasabah, diversifikasi produk serta

    pengembangan berbagai fitur yang berbasis

    teknologi, melalui kerjasama dengan bank

    ataupun perusahaan jasa di luar perbankan.

    Dalam hal penyaluran dana telah terjadi

    peningkatan LDR dari 79,02% menjadi 89,44%

    per akhir tahun 2008. Hal ini adalah salah satu

    target yang tercapai dalam tahun 2008.

    Adapun perbandingan antara kredit produktif

    dengan kredit konsumtif yang pada tahun 2007

    adalah 11,4% berbanding 88,6% menjadi

    27,17% berbanding 72,83%.

    Kami sangat bersyukur atas pencapaian hasil

    usaha Bank Jabar Banten untuk tahun buku

    2008. Pencapaian laba sebelum pajak tercatat

    sebesar Rp831,39 miliar di tahun 2008,

    meningkat sebesar 48,28% dari Rp560,67 miliar

    di tahun 2007. Bank Jabar Banten mencatat ROA

    dan ROE masing-masing sebesar 3,36% dan

    25,53% di tahun 2008, dibandingkan dengan

    2,44% dan 19,58% pada tahun 2007.

    Di luar perbaikan yang masih harus diupayakan

    secara umum Bank Jabar Banten berhasil mem-

    perkokoh landasan bisnisnya sebagaimana dapat

    diukur dari beberapa rasio keuangan lainnya.

    Rasio kredit bermasalah terhadap total kredit

    adalah 0,78% sedangkan NPL netto adalah

    0,11%, hal tersebut masih termasuk kriteria

    sehat. Rasio kecukupan modal

    (memperhitungkan risiko kredit) turun dari

    17,77% menjadi 15,39%. Bila memperhitungkan

    pursued simultaneously through integrated

    marketing, including promotions, customer

    service improvement, product diversification

    and development of various technology-

    based product features in cooperation with

    other banks or non-bank institutions.

    In term of fund extension, the LDR rose from

    79.02% to 89.44% as the year-end of 2008,

    reflecting achievement of the 2008 target.

    The comparison of productive credit and

    consumer credit on 2007 were 11.4%

    proportioned 88.6% become 27.17%

    proportioned 72.83%.

    We are sincerely grateful for all the

    achievements of Bank Jabar Banten for the

    year 2008. Pre-tax profit stood at Rp831.39

    billion in 2008, up by 48.28% compared to

    Rp560.67 billion in 2007. Bank Jabar Banten

    posted ROA and ROE respectively at 3.36%

    and 25.53% in 2008, compared to 2.44%

    and 19.58% in 2007.

    Apart from further improvements in need, in

    general Bank Jabar Banten has strengthened

    its business base just as measured by other

    financial ratios. The NPL to total credit ratio

    was 0.78% while net NPL was 0.11%,

    indicating its financially sound level. The

    capital adequacy ratio (credit risk

    considered) decreased by 17.77% to

    15.39%. When credit and market risks are

    considered, then the CAR decreased by

    LAPORAN DEWAN DIREKSIDIRECTOR BOARD REPORTS

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    29/124

    29B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    risiko kredit dan risiko pasar maka CAR turun

    dari 17,66% menjadi 15,29% jauh di atas keten-

    tuan Bank Indonesia untuk CAR sebesar 8%.

    Fokus pada pertumbuhan dan Tata Kelola

    Perusahaan yang baik

    Sebagai bank umum milik daerah, tentunya

    Bank Jabar Banten mempunyai tujuan untuk

    meningkatkan perannya sebagai penggerak laju

    perekonomian daerah Jawa Barat dan Banten.

    Untuk itu, kami fokus pada empat hal utama,

    yaitu:

    1. Pengembangan produk perkreditan, baik

    konvensional maupun prinsip syariah.

    2. Pengembangan sentra-sentra Usaha

    Menengah Kecil Mikro (UMKM) Mitra Utama

    Bank Jabar Banten.3. Penyaluran kredit, kepada sektor UMKM,

    pola linkage programmelalui lembaga

    keuangan.

    4. Penyediaan layanan office channeling

    syariah bagi masyarakat yang

    membutuhkan jasa perbankan syariah.

    Dalam skema tata kelola perusahaan yang baik,

    Bank Jabar Banten telah menerapkan sistem

    manajemen risiko berupa pengawasan internaldan tata kelola perusahaan yang sejalan dengan

    kaidah standar yang berlaku secara nasional

    maupun internasional antara lain peraturan

    perundangan yang berlaku, dan rekomendasi

    kelompok kerja perbankan dari komite nasional

    kebijakan Good Corporate Governance.

    Menghadapi tahun 2009, secara umum segenap

    manajemen Bank Jabar Banten optimis untuk

    dapat meraih sukses kembali. Untuk itu, kami

    17.66% to 15.29% or far above the

    minimum CAR of 8% set by Bank Indonesia.

    Fo c u s o n G r ow t h a n d G o o d Co r p o r a t e

    Go v e r n a n c e

    As a commercial bank owned by the province,

    Bank Jabar Banten certainly aims to improve its

    role as economic motor power for West Java and

    Banten. For this reason we are focusing on four

    points as follows:

    1. Credit product development, both in

    conventional and sharia systems.

    2. Expansion of centers for Micro-SME

    businesses, Mitra Utama Bank Jabar Banten

    3. Credit extension to the micro-SME sectors,

    and linkage program through financial

    institutions.

    4. Establishment of sharia office channeling for

    the public in need of sharia banking

    services.

    Under its good corporate governance scheme,

    Bank Jabar Banten has implemented risk

    management system in form of internal controland corporate governance in compliance with the

    national and international standards including

    compliance to the prevailing laws and

    regulations, recommendation from banking task

    force of the Good Corporate Governance policy

    national committee.

    Onwards to the year of 2009, in general the

    management of Bank Jabar Banten is optimistic

    about gaining repeat success. Accordingly, we

    LAPORAN DEWAN DIREKSIDIRECTOR BOARD REPORTS

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    30/124

    30 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    sangat mengharapkan peran serta dari

    pemegang saham, nasabah, maupun

    masyarakat umumnya. Kami percaya, dengan

    sinergi yang baik ini, hasil kerja kita akan lebih

    baik lagi.

    Pada kesempatan ini, kami atas nama Direksi

    mengucapkan banyak terima kasih kepada

    seluruh stakeholderatas dukungan serta

    komitmennya yang tidak pernah surut bagi

    pertumbuhan Bank Jabar Banten selama ini.

    Bank Jabar Banten selalu berharap akan

    senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan

    bagi para nasabah, meningkatkan nilai lebih bagi

    para pemegang saham serta memenuhi

    kewajibannya kepada karyawan.

    Semoga kerjasama yang telah terjalin bersama

    Bank Jabar Banten, dapat meningkatkan

    kesejahteraan di masa yang akan datang.

    Wassalamualaikum warahmatullahi

    wabarakatuh

    TTD

    Agus RuswendiDirektur Utama

    highly hope for confidence from the

    shareholders, customers, and the public. We

    believe that with this good synergy our

    performance will be even better.

    On this occasion, on behalf of the Board of

    Directors, we thank all stakeholders on their

    continued support and commitment to the

    growth of Bank Jabar Banten.

    Bank Jabar Banten always hopes and strives for

    service quality improvement, create more added

    values for the shareholders and meet all

    obligations to the employees.

    May the long-standing cooperation with Bank

    Jabar Banten gain further improvement in the

    future.

    Wa s s al am u a la ik u m w a r a hm a t u l la h i

    w a b a r ak a t u h

    A g u s R u sw e n d i P r e s id e n t D i r e c t o r

    LAPORAN DEWAN DIREKSIDIRECTOR BOARD REPORTS

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    31/124

    31B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    Agus Ruswendi

    Lahir pada tanggal 5 Mei 1961 di

    Bandung. Menjabat Direktur Utama

    Bank Jabar Banten sejak tahun 2007.

    Sebelumnya, menjabat Direktur Dana

    dan Jasa Bank Jabar Banten. Berkarier

    di Bank Jabar Banten sejak tahun1985.

    A g u s Ru sw e n d i

    Born on May 5, 1961 in Bandung.

    President Director of Bank Jabar

    Banten since 2007. Previously

    assuming the position of Director of

    Funding and Services of Bank Jabar

    Banten. His career at Bank JabarBanten began in 1985.

    Entis Kushendar

    Lahir di Sukabumi, Jawa Barat, pada

    tanggal 16 Mei 1961. Menjabat

    Direktur Kredit Bank Jabar Bantensejak tahun 2007. Bekerja di Bank

    Jabar Banten sejak tahun 1985 dan

    jabatan terakhirnya sebelum diangkat

    sebagai direktur adalah pemimpin

    divisi umum.

    En t i s K u s h e n d a r

    Born on May 16, 1961 in Sukabumi,

    West Java. Director of Credit of Bank

    Jabar Banten since 2007. Joining BankJabar Banten since 1985 with previous

    position as General Affairs Division

    Head.

    Tatang Sumarna

    Lahir di Bandung pada tanggal 7

    Januari 1961. Menjabat Direktur Dana

    dan Jasa Bank Jabar Banten sejak

    tahun 2007. Bekerja di Bank Jabar

    Banten pada tahun 1985 dan jabatan

    terakhirnya sebelum bertanggung

    jawab sebagai direktur adalah

    pemimpin divisi akuntansi.

    T at a n g S uma r n a

    Born on January 7, 1961 in Bandung.

    Director of Funding and Services of

    Bank Jabar Banten since 2007.

    Working at Bank Jabar Banten since

    1985 with prior title as Accounting

    Division Head.

    Profil Dewan Direksi

    Board of Directors Profile

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    32/124

    32 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    Dadang Agus Suryanto

    Lahir di Garut pada tanggal 12

    Februari 1962. Menjabat Direktur

    Operasional Bank Jabar Banten sejak

    tahun 2007. Bekerja di Bank Jabar

    Banten sejak tahun 1981 dan

    menjabat pemimpin divisi SDM

    sebelum menjadi direktur.

    Da d a n g A g u s S u r y a n t o

    Born on February 12, 1962 in Garut

    Operations Director of Bank Jabar

    Banten since 2007. Joining Bank Jabar

    Banten since 1981 with previous

    position as HRD Division Head.

    Herry Achmad Buchory

    Lahir di Bandung pada tanggal

    26 Juni 1957. Menduduki posisi

    Direktur Kepatuhan dan Manajemen

    Risiko Bank Jabar Banten sejak tahun

    2007. Berkarier di Bank Jabar Banten

    sejak tahun 1976 dan menjabat

    sebagai Pemimpin Divisi Perencanaan

    dan Pengembangan sebelum

    diangkat sebagai direktur.

    He r r y A chm a d B u ch o r y

    Born on June 26, 1957 in Bandung.

    Compliance and Risk Management

    Director of Bank Jabar Banten since

    2007. Career with Bank Jabar Banten

    since 1976 and was promoted to

    Planning and Development Division

    Head prior to his current position.

    PROFIL DEWAN DIREKSIDIRECTOR BOARD PROFILE

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    33/124

    33B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    Tata KelolaPerusahaanGood Corporate Governance

    Sejak bulan Juni 2007, Bank Jabar Banten telah

    merancang dan menyempurnakan pedoman kebijakan

    serta panduan implementasi GCGsesuai dengan

    ketentuan BI dalam Peraturan Bank Indonesia.

    Since of June 2007, Bank Jabar Banten has prepared

    and updated the guideliness of policy and GCG

    implementation, according with central bank regulations.

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    34/124

    34 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    Prinsip-Prinsip Utama

    Penerapan GCG di Bank Jabar Banten berpedo-

    man pada lima prinsip utama, yaitu keterbukaan,

    tanggung jawab, akuntabilitas, kewajaran, dan

    independensi. Kelima prinsip ini menjadi dasar

    dalam penetapan Kebijakan Umum Direksi

    Tahunan (KUDT). Dokumen KUDT tersebut

    merupakan pedoman penyusunan Rencana Bisnis

    Bank Jabar Banten yang disusun setiap tahun

    dan merupakan landasan pelaksanaan tugas selu-

    ruh unit organisasi Bank Jabar Banten di kantor

    pusat maupun kantor cabang. Tertuangnya

    prinsip utama GCG dalam dokumen yang disusun

    dengan tujuan untuk mewujudkan keseragaman,

    kesatuan bahasa, kesamaan pandangan, dan

    kesatuan gerak langkah operasional tersebut

    memastikan bahwa seluruh jajaran Bank JabarBanten akan selalu berpedoman pada GCG dalam

    menjalankan pekerjaannya sehari-hari.

    Dalam rangka meningkatkan penerapan praktik

    GCG secara menyeluruh di Bank Jabar Banten,

    seperti yang disyaratkan oleh Bank Indonesia

    (BI) mulai bulan Juni 2007, Bank Jabar Banten

    telah merancang dan menyempurnakan pedo-

    man kebijakan serta panduan implementasi GCG

    sesuai dengan ketentuan BI dalam PeraturanBank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 Tanggal

    30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah

    dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 Tanggal 5

    Oktober 2006 tentang Pelaksanaan Good

    Corporate Governance(GCG) bagi Bank Umum.

    Struktur Tata Kelola Perusahaan

    Pelaksanaan tata kelola perusahaan di Bank

    Jabar Banten berlandaskan pada komitmen

    bersama dari seluruh jajaran manajemen dan

    Ma i n P r i n c i p l e

    GCG implementation in Bank Jabar Banten is

    based on five core principles consisting of

    transparency, responsibility, accountability,

    fairness and independence. These five

    principles represent the base for formulating

    the Board of Directors Annual General Policy.

    That document is the guideline for designing

    the Bank Jabar Banten business plan every

    year and the reference for operational activities

    of organization units within Bank Jabar Banten

    both at the head office and across branches.

    Inclusion of GCG core principles into the

    document aims to ensure of shared standard in

    expression, perception and actions in

    operational activities of all functional lines

    under Bank Jabar Banten that altogether mustalways refer to GCG in performing daily duties.

    Ensuring comprehensive implementation of

    GCG in Bank Jabar Banten, just as required by

    the central bank (Bank Indonesia - BI), as of

    June 2007, Bank Jabar Banten has prepared

    and updated the guideliness of policy and GCG

    implementation, according with central bank

    regulations (PBI) No. 8/4/PBI/2006 datedJanuary 30, 2006 as has been replaced with

    PBI No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006

    concerning implementation of Good Corporate

    Governance (GCG) in commercial banks.

    GCG S t r u c t u r e

    Good Corporate Governance implementation by

    Bank Jabar Banten is based on a shared

    commitment of all management and staff

    TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    35/124

    35B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    staf untuk tunduk dan patuh pada seluruh

    peraturan dan perundangan yang berlaku di

    sektor perbankan. Hal ini dimulai dari puncak

    kepengurusan Bank Jabar Banten yang dilakukan

    oleh dewan komisaris dan direksi yang

    independen dan profesional. Secara garis besar,

    dewan komisaris melakukan fungsi pengawasan,

    sedangkan direksi bertanggung jawab atas

    penentuan dan penerapan strategi untuk

    mencapai sasaran dan tujuan usaha perseroan.

    Dewan Komisaris

    Tugas Dewan Komisaris sebagai berikut.

    1. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan

    good corporate governance(GCG) dalam

    setiap kegiatan usaha Perseroan padaseluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

    2. Melakukan pengawasan, pengarahan, dan

    evaluasi kepengurusan bank oleh direksi,

    serta memberikan persetujuan atas rencana

    bisnis perseroan.

    3. Mengkaji dan menyetujui kebijakan-

    kebijakan yang diusulkan oleh direksi,

    kebijakan penyertaan modal dan penyertaan

    modal sementara.

    4. Menentukan dan melaksanakan sistemnominasi, evaluasi, dan remunerasi yang

    transparan bagi direksi dengan

    mempertimbangkan hasil kajian komite

    remunerasi dan nominasi.

    5. Mengevaluasi laporan tahunan yang

    dipersiapkan oleh direksi sebelum

    pelaksanaan RUPS.

    6. Mengusulkan penunjukkan akuntan publik

    atas rekomendasi komite audit untuk mela-

    kukan audit atas laporan keuangan bank.

    members to compliance with all the prevailing

    regulations and laws in the banking sector.

    Implementation started with the top manage-

    ment of Bank Jabar Banten encompassing the

    boards of commissioners and of directors in

    independent and professional manners. In

    general, the board of commissioners performs

    supervisory functions while the board of

    directors is responsible on the preparation and

    implementation of strategies for achieving the

    corporate business targets and goals.

    B o a r d o f Com m i ss io n e r s

    Duties of the Board of Commissioners are.

    1. Ensuring effective implementation of good

    corporate governance (GCG) in each

    business activities of the Company in everylevel of the organization.

    2. Conducting supervision, guidance and

    evaluation of bank management by the

    board of directors, and approving of

    corporate business plans.

    3. Reviewing and approving of policies

    including policies on placement and interim

    placement of capital submitted by the

    board of directors.

    4. Deciding and implementing the nomina-tion, evaluation and remuneration systems

    transparent to the board of directors by

    considering committee review summary on

    remuneration and nomination.

    5. Evaluating the annual report prepared by

    the board of directors ahead of the

    shareholders general meeting.

    6. Proposing a public accountant recom

    mended by the audit committee to audit

    the bank financial reports.

    TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    36/124

    36 B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    Komisaris Independen

    Pada RUPS tanggal 28 Maret 2007

    memutuskan mengangkat Achmad Baraba

    dan Muryanto sebagai Komisaris Independen

    Bank Jabar Banten. Hal ini sesuai dengan

    peraturan BI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30

    Januari 2006 sebagaimana telah diubah

    dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/

    PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang

    Pelaksanaan Good Corporate Governance

    (GCG) bagi bank umum.

    Dalam ketentuan tersebut yang dimaksud

    dengan Komisaris Independen adalah anggota

    Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan

    keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham

    dan atau hubungan keluarga dengan anggotaDewan Komisaris lainnya, Direksi dan atau

    pemegang saham pengendali atau hubungan lain

    yang dapat mempengaruhi kemampuannya

    untuk bertindak independen.

    Direksi

    Bank Jabar Banten memiliki lima direksi yang

    terdiri atas Direktur Utama dan empat orang

    Direktur. Dalam hal ini Direksi Bank Jabar Banten

    memiliki tanggung jawab untuk menetapkan arahstrategis bisnis perusahaan serta memantau dan

    memastikan bahwa arah strategis tersebut

    dijalankan demi tercapainya sasaran dan tujuan

    kewajiban Perseroan. Direksi juga berhak

    mengangkat dan memberhentikan pegawai, serta

    menetapkan susunan organisasi dan tata kerja

    Perseroan dengan persetujuan Komisaris. Tata

    tertib dan tata cara menjalankan fungsi dan

    tugas Direksi diatur dalam keputusan Komisaris

    sesuai dengan peraturan perundangan yang

    I n d e p e n d e n t Com m i ss io n e r s

    On March 28, 2007 the Shareholders General

    Meeting decided to appoint Achmad Baraba and

    Muryanto to be Independent Commissioners of

    Bank Jabar Banten. This decision is pursuant to

    the BI Regulation No. 8/4/PBI/2006 dated

    January 30, 2006 as has been ammended with

    Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006

    dated October 5, 2006 on Implementation of

    Good Corporate Governance (GCG) in

    commercial banks.

    Under the regulation, Independent

    Commissioner is a member of the Board of

    Commissioners without any managerial,

    ownership and family relationship with other

    members of the Board of Commissioners,majority shareholders or another type of

    relationship that may influence their

    independence.

    B o a r d o f D i r e c t o r s

    Bank Jabar Banten has five directors consisting

    of President Director and four Directors. Bank

    Jabar Banten Board of Directors holds

    responsibility on mapping company businessstrategies, monitoring and ensuring that the

    strategies are implemented effectively to reach

    for the targets and goals of the company. The

    Board holds the right to appoint and terminate

    employment, establish company organization

    and administration upon approval from

    Commissioners. Systems and procedures of

    director functions and duties are governed

    under a Commissioner decision in compliance

    with the prevailing regulations. Description on

    TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE

  • 7/22/2019 Annual Report Bank Jabar Banten 2008

    37/124

    37B A N K J A B A R B A N T E N A N N U A L R E P O R T 2 0 0 8

    berlaku. Penjabaran tugas, tanggung jawab dan

    fungsi Direksi Bank Jabar Banten telah mengacu

    pada ketentuan dan panduan Komite Nasional

    Kebijakan GCG dan berpedoman kepada

    Ketentuan Bank Indonesia.

    Adapun susunan Direksi adalah sebagai berikut:

    Agus Ruswendi Direktur Utama.

    Herry Achmad Buchory Direktur.

    Tatang Sumarna - Direktur.

    Dadang Agus Suryanto - Direktur.

    Entis Kushendar - Direktur.

    Direktur Kepatuhan

    dan Manajemen Risiko

    Salah seorang dari Direksi tersebut yaitu Herry

    Achmad Buchory, telah ditunjuk sebagai Direktur

    Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Dalampraktiknya, direksi ini bertanggung jawab

    memastikan diterapkannya tata kelola perusaha-

    an yang baik dan dipatuhinya peraturan Bank

    Indonesia dan peraturan perundang-undangan

    lain yang berlaku di sektor perbankan.

    Tugas Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko

    sebagai berikut:

    Menetapkan langkah-langkah yang diperlu-

    kan untuk memastikan bahwa Perseroantelah memenuhi seluruh Peraturan Bank

    Indonesia maupun ketentuan perundang-

    undangan lain yang berlaku dalam rangka

    menegakkan prinsip kehati-hatian

    (prudential banking).

    Memantau serta menjaga agar seluruh

    kegiatan usaha Perseroan tidak menyimpang

    dari ketentuan yang berlaku.

    duties, responsibilities and functions of Bank

    Jabar Banten directors refer both to the

    guidelines set by the GCG National Committee

    and Bank Indonesia regulations.

    The Board of Directors consists of:

    Agus Ruswendi President Director.

    Herry Achmad Buchory Director.

    Tatang Sumarna - Director.

    Dadang Agus Suryanto - Director.

    Entis Kushendar - Director.

    Com p l i a n c e a n d R i sk

    M a n a g em e n t D ir e c t o r

    One of the Directors, Herry Achmad Buchory,

    has been appointed as the Director of

    Compliance and Risk Management. In practice,the director is responsible on effective

    implementation of good corporate governance

    and compliance to the central bank regulations

    and other banking laws.

    Duties of the Director of Compliance and Risk

    Management are:

    Taking on steps necessary to ensure

    that the Company has been incompliance with all regulations issued

    by the central bank and with other

    prevailing laws in support of prudential

    banking principles.

    Monitoring and assuring that all business

    activities of the Company are in line with

    the existing laws