ANNIVERSARY - mpmgroup.co.idmpmgroup.co.id/public/uploads/2018/04/MPMX_Corsec_045_Penyampaian... ·...

A N N I V E R S A R Y

TH

1FUTURE NOW

PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk 2017 Annual Report

Di awal tahun 2017, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk atau selanjutnya disebut sebagai “MPM” atau "MPMX" atau “Perseroan”, memulai perjalanan transformasinya dengan visi barunya untuk memberikan dampak positif pada kehidupan melalui smart mobility dan integrasi sosial. Kami menandai langkah ini dengan peluncuran logo baru kami. Sepanjang tahun ini, kami terus berfokus untuk mengintegrasi smart solutions yang dibangun pada jaringan dan ekosistem yang lebih kuat, sehingga memungkinkan kami untuk memacu kinerja positif di tengah kondisi makroekonomi yang masih menantang. Melalui kapabilitas yang teruji, kami mampu menjalankan bisnis otomotif ‘end-to-end’, dan saat ini kami telah menjadi ‘smart mobility company’ yang siap menghadapi tantangan di masa depan.

At the beginning of 2017, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, hereafter referred to as “MPM” or "MPMX" or “The Company”, embarked upon a transformational journey to pursue our new vision of positively impacting lives through smart mobility and social integration. We marked this step with the launch of our new logo. Throughout the year we focused on integrating smart solutions built on more robust networks and ecosystems, enabling us to drive positive performance in the midst of a still very challenging macroeconomic climate. Having already proved capable of positioning ourselves as an ‘end-to-end’ automotive business, we are now becoming a more relevant and future-ready ‘smart mobility company'.

P R A W A C A N A F O R E W O R D

2 PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk Laporan Tahunan 2017

FUTURE NOW

Cont

ents

DAFT

AR IS

I

PRAWACANAForeword

1

DAFTAR ISIContents

2

IKHTISAR KINERJA Performance HighlightsBRAND BARU KAMIOur New Brand

7

KINERJA UTAMA TAHUN 20172017 Performance in Brief

8

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights

10

IKHTISAR KINERJA SAHAMShare Performance Summary

12

PERISTIWA PENTINGSignificant Events

13

LAPORAN MANAJEMEN Management ReportLAPORAN DIREKSIReport from the Board of Directors

19

LAPORAN DEWAN KOMISARIS Report from the Board of Commissioners

28

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARISTENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2017PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA TBKBoard of Directors and Board of Commissioners’ Statement on the Responsibility for the 2017 Annual Report of PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk

34

SEKILAS PERUSAHAAN COMPANY IN BRIEFDATA PERUSAHAANCorporate Data

38

PENDIDIKAN DAN/ATAU PELATIHAN DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, KOMITE-KOMITE, SEKRETARIS PERUSAHAAN,DAN UNIT AUDIT INTERNALEducation and/or Training of the Board of Commissioners, Board of Directors, Committees, Corporate Secretary andInternal Audit Unit

75

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSISTINJAUAN MAKRO EKONOMIMacroeconomic Overview

80

TINJAUAN INDUSTRIIndustry Overview

80

TINJAUAN PER SEGMEN USAHAReview By Business Segment

83

TINJAUAN KEUANGANFinancial Overview

100

TINJAUAN FUNGSI PENDUKUNGOverview of Supporting Functions

118

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

118

Teknologi InformasiInformation Technology

126

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCEPENDAHULUANIntroduction

130

PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN GCGCorporate Governance Principles

130

STRUKTUR DAN MEKANISME GCGCorporate Governance Structure and Mechanism

132

FUTURENOW

PROFIL SINGKATBrief Profile

39

BIDANG USAHAType of Business

41

TONGGAK SEJARAHMilestones

44

AREA OPERASIONALOperation Area

46

STRUKTUR ORGANISASIOrganizational Structure

48

STRUKTUR KORPORASICorporate Structure

48

VISI, MISI DAN NILAI-NILAIVision, Mission and Values

50

PROFIL DEWAN KOMISARISProfile of the Board of Commissioners

52

PROFIL DIREKSIProfile of the Board of Directors

56

KOMPOSISI DAN PELATIHAN KARYAWANEmployee Composition and Training

61

INFORMASI PEMEGANG SAHAMShareholder Information

64

INFORMASI ENTITAS ANAKSubsidiaries’ Information

66

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAMShare Listing Chronology

68

KRONOLOGIS PENERBITAN EFEK LAINNYAOther Listing Chronology

68

LEMBAGA DAN JASA PENUNJANGSupporting Institutions and Services

69

INFORMASI PADA SITUS WEB PERUSAHAANInformation on the Company’s Website

69

PENGHARGAANAwards

70

3FUTURE NOW


IMPLEMENTASI KEGIATAN GCG TAHUN 2017GCG Implementation in 2017

133

HASIL PENILAIAN PENERAPAN GCG 2017Results of GCG Implementation in 2017

133

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)General Meeting of Shareholders (GMS)

134

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

141

DIREKSIBoard of Directors

149

PENILAIAN TERHADAP KINERJADEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIPerformance Assessment of the Board ofCommissioners and Board of Directors

156

KEBIJAKAN REMUNERASI BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIRemuneration Policy of the Board of Commissioners and the Board of Directors

158

PENGUNGKAPAN HUBUNGAN AFILIASI ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN/ATAU PENGENDALI DAN/ATAU ANAK PERUSAHAANAffiliated Relationship of the Board of Commissioners, Board of Directors, Major and/or Controling Shareholders and/or Subsidiaries

160

KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARISCommittees Under the Board of Commissioners

161

Komite AuditAudit Committee

161

Komite Nominasi dan Remunerasi(“KNR”)Nomination and Remuneration Committee (“NRC”)

166

Komite Tata Kelola Perusahaan ("GCG")Corporate Governance Committee ("GCG")

171

SEKRETARIS PERUSAHAANCoporate Secretary

175

HUBUNGAN INVESTORInvestor Relations

178

UNIT AUDIT INTERNALInternal Audit Unit

179

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL (SPI)Internal Control System (ICS)

182

AUDITOR EKSTERNALExternal Auditor

186

MANAJEMEN RISIKORisk Management

187

PERKARA HUKUM TAHUN 2017Litigation in 2017

194

SANKSI ADMINISTRATIFAdministrative Sanction

194

AKSES DAN TRANSPARANSI INFORMASIAccess to and Transparency of Information

194

PEDOMAN PERILAKU DAN BUDAYA PERSEROANCode of Conduct and Values of the Company

195

SISTEM PELAPORAN PELANGGARANViolation Reporting System

196

PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NO. 32/SEOJK.04/2015TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKAPrinciples of Listed Companies Governance Circular Letter of OJK No.32/SEOJK.04/2015 Pertaining Public Company’s Guideline of Corporate Governance

200

Laporan Tahunan 2017 dapat dilihat di:This 2017 Annual Report also available at:

www.mpmgroup.co.id

37SEKILAS PERUSAHAANCOMPANY IN BRIEF

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYTANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

212

CSR TERHADAP LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (LK3)CSR Toward Health, Safety and the Environment (HSE)

213

CSR DI BIDANG KEMASYARAKATANCSR Toward Community

216

CSR TERHADAP KONSUMENCSR Toward Consumers

219

PENDANAANFunding

220

RENCANA KE DEPANCooperative Approach Going Forward

220

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANCONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS


FUTURE NOW

Performance

IKHTISAR KINERJA


FUTURE NOW

5FUTURE NOW


IKHTISAR KINERJA

Kami berhasil membukukan kinerja sesuai dengan target yang telah dicanangkan di awal tahun 2017.

We were able to deliver on the guidance we issued at the beginning of 2017.

5FUTURE NOW



FUTURE NOW IKHTISAR KINERJAIKHTISAR KINERJA6 PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk

Laporan Tahunan 2017FUTURE NOW

7FUTURE NOW

PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk 2017 Annual ReportPERFORMANCE HIGHLIGHTS

Identitas baru kami menandakan bahwa MPM sedang bergerak maju ke arah yang baru. Gaya visual logo tersebut sengaja dibuat sederhana yang berangkat dari keinginan kami untuk mengarahkan orang-orang menuju titik temu yang baru. Dengan demikian, logo tersebut haruslah mudah dipahami, diterima secara universal, dan tidak menimbulkan interpretasi lain.

Our new identity signals that MPM is moving forward in a new direction. The visual style of the logo has been kept deliberately simple. This stems from our desire to guide people towards a new rally point. As such, the logo must be easy to decode and universally acceptable, leaving no room for any other interpretation.

BRAND BARU KAMI Our New Brand

Huruf “P” atau bendera berada di tengah-tengah logo yang melambangkan titik pertemuan MPM yang juga mewakili ‘Kekuatan Kolektif’. Bendera adalah penanda universal yang digunakan di seluruh dunia untuk identifikasi dan arahan. Dalam logo baru kami, bendera melambangkan perpaduan antara orang-orang dan ide-ide yang menggambarkan masa depan baru bagi MPM.

The letter “P” or the flag is at the center of our new logo, symbolizing the rallying point of MPM as well as our Collective Power. Flags are universal signaling devices, used worldwide for identification and direction. In our new logo, the flag symbolizes the meeting of people and ideas that portrays a new future for MPM.


FUTURE NOW IKHTISAR KINERJA

KINERJA UTAMA TAHUN 2017 2017 Performance in Brief

USD150 juta/million&

Rp1,25 triliun/trillion

Mampu mempertahankan kinerja yang baik di tengah lesunya pasar yang terlihat dari meningkatnya EBITDA konsolidasian menjadi Rp1.370 miliar untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2017, atau naik sebesar 6,3% dari periode yang sama tahun lalu.

Maintaining a strong performance despite relatively sluggish market conditions, as reflected in a YoY consolidated EBITDA growth of 6.3 % to Rp1,370 billion for the year ended 31 December 2017.

Penandatanganan Club Deal Dual Tranche Facility Agreement sebesar USD 150 juta dan Rp1,25 triliun dari Mandated Lead Arrangers yang terdiri dari 8 bank terkemuka.

Signed Club Deal Dual Tranche Facility Agreement of USD 150 million and Rp1.25 trillion with 8 reputable banks as Mandated Lead Arrangers.

Laba utama naik sebesar 15,5% menjadi Rp403 miliar mencerminkan kinerja bisnis utama yang tinggi. Laba utama merupakan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di luar pos laba rugi yang sekali waktu, tidak berulang dan tidak tercantum di laporan keuangan konsolidasian.

Core earnings grew by 15.5% to Rp403 billion, indicating strong performance of core business. Core earnings is net profit attributable to owners of the Company, excluding one-time, non-recurring profit and loss items and not stated in the consolidated financial statements.

Divestasi 20% saham pada PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMFinance) kepada mitra strategis kami dan perusahaan pembiayaan terkemuka dari Jepang, yaitu JACCS Co., Ltd. (JACCS). Divestasi ini memungkinkan kami untuk berfokus serta mengembangkan bisnis kami di bidang smart mobility dimana JACCS juga berkesempatan untuk mengoptimalkan pertumbuhan bisnis MPMFinance ke tingkat selanjutnya serta memanfaatkan potensi pertumbuhan sektor pembiayaan secara maksimal.

Divested 20% of our stake in PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (MPMFinance) to our strategic partner and Japan’s prominent financing company, JACCS Co., Ltd. (JACCS). The divestment allowed us to focus and grow our business in smart mobility while allowing JACCS to bring MPMFinance’s business to the next level and to take full advantage of the sector’s potential growth.

PERTUMBUHAN EBITDA KONSOLIDASIAN

Consolidated EBITDA Growth

6,3%

DIVESTASI SAHAMDivested Stake

LABA UTAMACore Earnings

20%

15,5%

CLUB DEAL DUAL TRANCHE FACILITY AGREEMENT

9FUTURE NOW


PEMBAYARAN DIVIDENDividends Payment

PENGHARGAANAwards

Rp443miliar/billion

Sebagai wujud komitmen untuk terus meningkatkan nilai kepada setiap pemegang saham serta membangun masa depan yang berkelanjutan, Perseroan mampu memberikan imbal hasil kepada Pemegang Saham melalui pembagian dividen interim sebesar Rp105 per saham atau Rp443 miliar secara total di bulan November, dengan yield tertinggi di sektor.

As our commitment to consistently grow shareholder’s value and create a sustainable future, the Company was able to deliver a healthy return to the shareholders by paying out an interim dividend of Rp105 per share or Rp443 billion in total in November, with highest yield in the sector.

Beragam penghargaan sepanjang 2017, seperti Forbes Indonesia’s 50 Best of the Best Companies, Indonesia’s Top 100 Most Valuable Brands 2017 oleh majalah SWA, serta Top 5 Best Companies at Investor Relations oleh FinanceAsia dan Top Emiten di ajang Top Capital Market Awards 2017 dari harian Bisnis Indonesia dan Asia Business Research Center.

Winning an array of awards in 2017, including Forbes Indonesia’s 50 Best of the Best Companies, Indonesia’s Top 100 Most Valuable Brands 2017 from SWA magazine, Top 5 Best Companies at Investor Relations by FinanceAsia, as well as Top Issuer at Top Capital Market Awards 2017 by Bisnis Indonesia daily news and Asia Business Research Center.



IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights

Angka-angka pada tabel & grafik ini menggunakan notasi Bahasa Indonesia 2015 2016 2017 Numerical notations in tables & graphs

are in Indonesian

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian (dalam miliar Rupiah)

Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

(in billion Rupiah)

Pendapatan Neto 15.530 16.605 16.086 Net RevenuesLaba Bruto 1.621 1.785 1.835 Gross ProfitLaba Usaha 684 742 796 Profit from OperationsLaba Tahun Berjalan 308 410 413 Profit for the YearLaba Bersih yang Dapat Diatribusikan Kepada: Net Profit Attributable to: Pemilik Entitas Induk 285 361 384 Owners of the Company Kepentingan Non-Pengendali 23 49 29 Non-Controlling Interests Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan

114 418 495 Total Comprehensive Income for the Year

Jumlah Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada:

Total Comprehensive Income for the Year Attributable to:

Pemilik Entitas Induk 85 398 470 Owners of the Company Kepentingan Non-Pengendali 29 20 25 Non-Controlling Interests Laba Per Saham Dasar - (dalam Rupiah penuh) 65 84 89 Basic Earnings Per Share (in whole Rupiah)EBITDA Konsolidasian 1.160 1.289 1.370 EBITDA ConsolidatedLaba Utama*) 237 349 403 Core Earnings*)

*) Laba Utama merupakan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di luar pos laba rugi yang sekali waktu, tidak berulang dan tidak tercantum di laporan keuangan konsolidasian.

Core earnings is net profit attributable to owners of the Company, excluding one-time, non-recurring profit and loss items and not stated in the consolidated financial statements.

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (dalam miliar Rupiah)

Consolidated Statements of Financial Position

(in billion Rupiah)

Modal Kerja Bersih 2.405 1.291 1.017 Net Working CapitalInvestasi pada Entitas Asosiasi 47 55 936 Investments in AssociatesJumlah Aset 14.480 14.926 9.741 Total AssetsJumlah Aset Lancar 6.454 5.719 3.178 Total Current AssetsJumlah Aset Tidak Lancar 8.026 9.207 6.563 Total Non-Current AssetsJumlah Liabilitas 9.140 9.279 5.116 Total LiabilitiesJumlah Liabilitas Jangka Pendek 4.049 4.428 2.161 Total Current LiabilitiesJumlah Liabilitas Jangka Panjang 5.091 4.851 2.955 Total Non-Current LiabilitiesJumlah Ekuitas 5.340 5.647 4.625 Total EquityJumlah Ekuitas yang DapatDiatribusikan Kepada:

Total Equity Attributable to:

Pemilik Entitas Induk 4.591 4.877 4.521 Owners of the CompanyKepentingan Non-Pengendali 749 770 104 Non-Controlling Interest

Saham Beredar (dalam jutaan saham) 4.463 4.463 4.463 Issued Shares (in million shares)

Rasio Keuangan Financial RatioMargin Laba Bruto 10,4% 10,7% 11,4% Gross Profit MarginMargin Laba Usaha 4,4% 4,5% 4,9% Operating Profit MarginMargin Laba Bersih 2,0% 2,5% 2,6% Net Profit MarginLaba Bersih terhadap Aset 2,1% 2,7% 4,2% Return on AssetsLaba Bersih terhadap Ekuitas 5,8% 7,3% 8,9% Return on EquityRasio Lancar 1,6x 1,3x 1,5x Current RatioJumlah Liabilitas terhadap Jumlah Aset 0,6x 0,6x 0,5x Total Liabilities to Total AssetsJumlah Liabilitas terhadap Jumlah Ekuitas 1,7x 1,6x 1,1x Total Liabilities to Total EquityTingkat Perputaran Jumlah Aset 1,1x 1,1x 1,3x Total Assets TurnoverRasio Gearing Bersih 1,1x 1,1x 0,4x Net Gearing Ratio

11FUTURE NOW


2015 2016 2017

2015 2016 2017

2015 2016 2017

2015 2016 2017

2015 2016 2017

2015 2016 2017

Pendapatan NetoNet Revenues

Semua angka dalam miliar RupiahAll numbers are in billion Rupiah

*) Laba Utama merupakan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di luar pos laba rugi yang sekali waktu, tidak berulang dan tidak tercantum di laporan keuangan konsolidasian.

Core earnings is net profit attributable to owners of the Company, excluding one-time, non-recurring profit and loss items and not stated in the consolidated financial statements.

EBITDA KonsolidasianEBITDA Consolidated

Laba Utama*) Core Earnings*)

Jumlah Aset Total Assets

Jumlah LiabilitasTotal Liabilities

Laba Tahun BerjalanProfit for the Year

16.086

1.160

9.140

16.605

1.289

9.279

308

14.48014.926

410

15.530

413

403

9.741

1.370

5.116

237

349



IKHTISAR KINERJA SAHAMShare Performance Summary

Diperdagangkan dengan kode saham “MPMX”, saham Perseroan pada perdagangan hari terakhir tahun 2017 ditutup di level Rp970 dengan volume perdagangan sebesar 4.023.400 lembar saham sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp4.329.074.377.720. Pergerakan saham Perseroan per triwulan dalam dua tahun terakhir dapat dijabarkan sebagai berikut:

Trading under the stock code “MPMX”, the Company’s shares closed at Rp970 on the last day of trading in 2017 at a volume of 4,023,400 shares, while market capitalization reached Rp4,329,074,377,720. Share movements per quarter for the last two years are shown below:

Suspensi dan/atau DelistingTidak terdapat suspensi maupun delisting atas saham Perseroan sepanjang tahun 2017.

Suspension and/or DelistingThe Company’s shares were not suspended or delisted during 2017.

PERIODEPERIOD

PEMBUKAANOPEN

TERTINGGIHIGHEST

TERENDAHLOWEST

PENUTUPANCLOSE

JUMLAH SAHAMTOTAL SHARES

VOLUME PERDAGANGAN

TRADING VOLUME

KAPITALISASI PASAR (RP JUTA)

MARKET CAPITALIZATION (MILLION RP)

1 Januari – 31 Desember 2016 1 January – 31 December 2016Q1 489 560 435 490 4.462.963.276 48.776.400 2.186.852.005.240Q2 490 500 424 430 4.462.963.276 88.260.100 1.919.074.208.680Q3 428 700 428 665 4.462.963.276 121.560.400 2.967.870.578.540Q4 665 865 660 820 4.462.963.276 44.991.600 3.659.629.886.320

PERIODEPERIOD

PEMBUKAANOPEN

TERTINGGIHIGHEST

TERENDAHLOWEST

PENUTUPANCLOSE

JUMLAH SAHAMTOTAL SHARES

VOLUME PERDAGANGAN

TRADING VOLUME

KAPITALISASI PASAR (RP JUTA)

MARKET CAPITALIZATION (MILLION RP)

1 Januari – 31 Desember 2017 1 January – 31 December 2017Q1 795 900 785 855 4.462.963.276 47.598.600 3.815.833.600.980Q2 835 910 770 840 4.462.963.276 27.059.300 3.748.889.151.840Q3 835 910 810 900 4.462.963.276 97.187.100 4.016.666.948.400Q4 900 1.140 795 970 4.462.963.276 136.292.200 4.329.074.377.720

Angka-angka pada tabel & grafik ini menggunakan notasi Bahasa Indonesia Numerical notations in tables & graphs are in Indonesian

Harga PenutupanClosing Price

Volume PerdaganganTrading Volume

0

200

400

600

800

1.000

Q1 2016 Q2 2016 Q3 2016 Q4 2016 Q1 2017 Q2 2017 Q3 2017 Q4 20170

30.000.000

60.000.000

90.000.000

120.000.000

150.000.000

Harga Penutupan Closing Price (Rp) Volume Perdagangan Trading Volume (juta/million)

Obligasi, Sukuk, atau Obligasi Konversi Perseroan tidak menerbitkan obligasi, sukuk, ataupun obligasi konversi di tahun buku 2017 dan 2016. Pada tanggal 31 Desember 2017 tidak ada obligasi, sukuk, ataupun obligasi konversi yang beredar, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan melalui MPM Global Pte. Ltd. mempunyai Senior Notes senilai USD200 juta yang diterbitkan di tahun buku 2014.

Bonds, Sukuk, or Convertible Bonds The Company did not issue any bonds, sukuk, or convertible bonds in fiscal year 2017 and 2016. As of 31 December 2017 there were no outstanding balance of bonds, sukuk, or convertible bonds, while as of 31 December 2016, the Company through MPM Global Pte. Ltd. had Senior Notes amounted USD200 million issued in fiscal year 2014.

13FUTURE NOW


PERISTIWA PENTINGSignificant Events

31 JanuariJanuary

MPMRent mengumumkan divestasi seluruh saham yang dimilikinya di PT FPG Insurance Indonesia, sebuah perusahaan asuransi umum di bawah Zuellig Group. MPMRent melakukan transaksi tersebut pada tanggal 16 Desember 2016 dan memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 30 Desember 2016 dengan pengesahan dokumen oleh OJK diterima oleh MPMRent pada tanggal 25 Januari 2017. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas dari MPMRent untuk mewujudkan nilai dari investasinya dan berfokus pada pengembangan bisnis, inovasi berkelanjutan, dan menciptakan bisnis baru yang dapat memberikan nilai tambah di sektor logistik.

MPMRent announced the divestment of its entire shares owned in PT FPG Insurance Indonesia, a general insurance company under Zuellig Group. MPMRent conducted the transaction on 16 December 2016 and obtained approval from the Financial Services Authority (OJK) on 30 December 2016 with document validation by OJK received on 25 January 2017. The initiative is part of MPMRent’s effort as part of a broader effort to drive value from its investments and focus on business development, continuous innovation, and creating new, value-added business in the logistics sector.

03-05 MaretMarch

MPMRent berpartisipasi dalam acara Jakarta International Java Jazz 2017 melalui layanan HOP Daily Rent dimana paket promo spesial ditawarkan bagi seluruh pelanggan HOP serta pengunjung Java Jazz yang membutuhkan layanan kendaraan yang aman dan nyaman menuju tempat acara.

MPMRent participated in the Jakarta International Java Jazz Festival 2017 through the HOP Daily Rent service, by offering a special promo package to all HOP customers and Java Jazz attendees who required a safe and convenient vehicle service to get to the venue.

13 MaretMarch

Grup MPM meluncurkan logo barunya sebagai bagian dari transformasi ke MPM yang baru. Identitas baru tersebut menggambarkan tujuan baru kami yaitu “Collective Power”. Hal tersebut menandai komitmen kami untuk terus bergerak maju dan membangun masa depan yang lebih baik dan cerah sebagai “One MPM”.

MPM Group launched its new logo as it transformed to new MPM. The new identity represents our new direction of “Collective Power”. It marked a new commitment to keep MPM moving forward and building a better and brighter future, as “One MPM”.

10 AprilApril

MPMFinance mendapat perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi senilai Rp700 miliar untuk jangka waktu tiga tahun. PT Bank Central Asia Tbk menjadi pimpinan pinjaman sindikasi dengan porsi pinjaman sebesar Rp350 miliar, yang diikuti oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) sebesar Rp250 miliar, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) sebesar Rp100 miliar.

MPMFinance obtained a syndicated loan facility worth Rp700 billion for a three-year period. PT Bank Central Asia Tbk is the lead lender, loaning Rp350 billion, followed by PT Bank Pembangunan Daerah West Java and Banten (Bank BJB) with Rp250 billion, and PT Bank Pembangunan Daerah Central Java (Bank Jateng) with Rp100 billion.



17 MeiMay

MPM menjual 20% atau setara dengan 244.895 saham biasa di MPMFinance senilai Rp453 miliar kepada mitra strategisnya yaitu JACCS Co.,Ltd., perusahaan pembiayaan ternama dari Jepang yang tercatat di Bursa Efek Tokyo.

MPM completed its 20% stakes sale transaction, equivalent to 244,895 common shares in MPMFinance to its strategic partner JACCS Co., Ltd., a leading Japanese financing company listed on the Tokyo Stock Exchange, for a total of Rp453 billion.

07 JuniJune

MPMInsurance dinobatkan sebagai “The 1st Best General Insurance Award 2017” untuk kategori perusahaan dengan total ekuitas sebesar Rp150-Rp250 miliar. Penghargaan tersebut diberikan oleh Media Asuransi.

MPMInsurance claimed the 1st Best General Insurance Award 2017 for the category of companies with Rp150-Rp250 billion equity. The award was given by Media Asuransi.

Juli – DesemberJuly – December

MPM bekerja sama dengan Palm Hill Golf Club menggelar kejuaraan golf amatir bertajuk MPM Ultimate Series Golf Tournament 2017 sebagai bentuk dukungannya terhadap perkembangan dunia olahraga di Indonesia.

MPM joined with Palm Hill Golf Club to organize an amateur golf championship, the MPM Ultimate Series Golf Tournament 2017, as a show of support for the development of sports in Indonesia

07 AgustusAugust

- MPMFinance membuka kantor cabang ke-83 di Ruko Rafflesia Complex di Batam Center, yang merupakan bagian dari target pembukaan 5 kantor cabang di tahun 2017.

- MPMFinance dan JACCS menandatangani perjanjian kerja sama dengan Standard Chartered Bank (SCB) dalam hal layanan penagihan regular Sistem Kliring Nasional (SKN) Bank Indonesia

(BI) Generasi II, di mana Bank bertindak sebagai Bank Penagih terhadap tagihan yang dikeluarkan oleh MPMFinance (Biller) untuk para nasabahnya. SCB menyediakan suatu platform elektronik yang terintegrasi yaitu Straight2Bank sebagai media penagihan regular ini.

- MPMFinance opened its 83rd branch at Ruko Rafflesia Complex in Batam Center, another step towards the company’s target of opening 5 new branches in 2017.

- MPMFinance and JACCS signed a cooperation agreement with Standard Chartered Bank (SCB) for regular billing services through Bank Indonesia’s Generation II National Clearing System (SKN), where SCB acts as the billing bank for bills issued by MPMFinance (the biller) to its customers. SCB offers an integrated electronic platform, Straight2Bank, as the media for regular billing of this kind.

16 AgustusAugust

MPM secara resmi menandatangani Club Deal Dual Tranche Facility sebesar USD 150 juta dan Rp1,25 triliun dari Mandated Lead Arrangers yang terdiri dari 8 bank, yaitu The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. yang juga bertindak sebagai Facility Agent dan Paying Agent, DBS Bank Ltd. dan PT Bank DBS Indonesia, Citibank, N.A., PT Bank ANZ Indonesia, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan PT Bank OCBC NISP Tbk, serta Sumitomo Mitsui Banking Corporation, untuk pembayaran kembali Surat Utang (Notes) Senior.

MPM signed a Dual Tranche Club Deal Facility agreement for USD 150 million and Rp1.25 trillion. Eight banks were acting as Mandated Lead Arrangers, namely the Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., which is also the Facility Agent and Paying Agent; DBS Bank Ltd. and PT Bank DBS Indonesia; Citibank, N.A.; PT Bank ANZ Indonesia; Oversea-Chinese Banking Corporation Limited and PT Bank OCBC NISP Tbk; and Sumitomo Mitsui Banking Corporation, to prepay Senior Notes.

15FUTURE NOW


31 AgustusAugust

MPM masuk daftar “50 Best of the Best Companies 2017” oleh Forbes Indonesia, atas kinerja perusahaan yang sangat baik berdasarkan berbagai tolak ukur jangka panjang.

MPM was named one of the 50 Best of the Best Companies 2017 by Forbes Indonesia for its strong performance based on various long-term benchmarks.

04 SeptemberSeptember

Dalam rangka memperingati Hari Pelanggan Nasional (HARPELNAS), MPMRent juga turut memberikan perhatian spesial kepada pelanggan setia, yakni dengan melakukan kunjungan manajemen serta menyerahkan Plakat Penghargaan dan bingkisan kecil kepada para pelanggan setia.

To mark National Customers Day (HARPELNAS), MPMRent focused special attention on its most loyal customers, with visits by management and the presentation of an appreciation plaque and a small gift basket to the most loyal customers.

OktoberOctober

MPM Lelang meluncurkan Program ”MPM LELANG ROAD SHOW – GOES TO MALL” yang bertujuan untuk memperluas jangkauan area customer dan peningkatan frekuensi lelang.

MPM Lelang launched the”MPM LELANG ROAD SHOW – GOES TO MALL” program, which was aimed at expanding the customer catchment area and increasing the frequency of auctions.

01 OktoberOctober

Bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan Polrestabes Surabaya, MPMulia menyelenggarakan serangkaian acara sebagai bagian dari inisiatif Honda Safety Riding di Surabaya yang berlangsung mulai bulan Oktober sampai dengan akhir Desember 2017.

Together with the Surabaya local authorities and police department, MPMulia organized a series of events as part of Honda Safety Riding initiative in Surabaya, which ran from October to December 2017.

29 NovemberNovember

MPM melakukan pembagian dividen tunai interim sebesar Rp105, per lembar saham atau setara dengan dividend yield 10,1%, dengan harga saham sebesar Rp1.040 pada saat itu.

MPM paid an interim cash dividend of Rp105 per share, equivalent to a dividend yield 10.1% with share price of Rp1,040 at the time.

04 DesemberDecember

Grup MPM memperingati HUT yang ke-30. Dengan mengusung tema perayaan: The Race Is On, Perseroan berkomitmen untuk terus bergerak maju dan membangun masa depan yang lebih baik dan cerah sebagai “One MPM” serta memfokuskan diri pada teknologi sebagai inovasi kami. Oleh karena itu, Perseroan menetapkan tema HUT yang ke-30 tersebut yang juga menjadi tema Laporan Tahunan 2017, yaitu FUTURE NOW.

MPM Group celebrated its 30th years of Anniversary. With the title of celebration: The Race Is On, the Company is committed to keep moving forward and building a better and brighter future as one MPM and focusing on technology as our innovation. Therefore the Company set its 30th Anniversary theme, which also become the 2017 Annual Report theme, FUTURE NOW.


FUTURE NOW

Management

LAPORAN MANAJEMEN

Dalam setahun, kami terus memperkuat fundamental perusahaan dan melihat bahwa strategi utama pertumbuhan jangka panjang telah menunjukkan hasilnya.

In a year, when we continued to strengthen the fundamentals and saw our key long-term growth strategies begin to gain traction.

17FUTURE NOW


LAPORAN MANAJEMEN


FUTURE NOW LAPORAN MANAJEMEN

Rudy HalimDirektur UtamaPresident Director

19FUTURE NOW

PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk 2017 Annual ReportMANAGEMENT REPORT

LAPORAN DIREKSIReport from the Board of Directors

Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp16,1 triliun, yang sebagian besar dikontribusikan dari segmen Distribusi dan Ritel. The Company booked total revenues of Rp16.1 trillion, with the major contribution derived from Distribution and Retail segment.

Para Pemegang saham yang terhormat,

Pertama-tama, perkenankanlah saya atas nama Direksi Perseroan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas tuntunannya dalam meraih pencapaian baru di tahun 2017.

Kondisi Makro Ekonomi

Di tahun 2017, kondisi makro ekonomi Indonesia tetap stabil. Perekonomian tumbuh positif yang diindikasikan dari kenaikan PDB menjadi 5,1% dibandingkan tahun sebelumnya menurut Badan Pusat Statistik. Meskipun demikian, terdapat beberapa tantangan khususnya dalam hal belanja konsumen dikarenakan rendahnya tingkat kepercayaan yang pada gilirannya dipengaruhi oleh sejumlah inisiatif yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia secara agresif yang bertujuan untuk meningkatkan dana kas dalam rangka membiayai pembangunan infrastruktur nasional. Pendapatan domestik meningkat dan permintaan konsumen melemah karena adanya antisipasi terhadap pengurangan subsidi dan/atau peningkatan pajak tidak langsung yang dilakukan Pemerintah. Sehubungan dengan hal tersebut, inflasi tergolong jinak sepanjang tahun 2017 dan defisit anggaran turun menjadi 2,6%. Hal ini juga memberikan tekanan pada kemampuan produsen untuk meningkatkan harga.

Situasi ekonomi makro tersebut berdampak terhadap banyak industri dan sektor, khususnya industri manufaktur dan bisnis konsumer termasuk otomotif dan industri pendukungnya. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan mobil pada 2017 tercatat sebanyak 1.079.534 unit, sedikit meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 1.062.716 unit.

Sementara itu, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) justru mencatatkan penurunan penjualan tahunan sebesar 0,8% menjadi 5,9 juta unit pada akhir tahun 2017 yang didominasi oleh Honda dengan pangsa pasar sebesar 74,5%.

On behalf of the Board of Directors of the Company,

I would like to firstly express our gratitude to God Almighty for guiding us and the Company to another successful year in 2017.

Macroeconomic Conditions

In 2017, Indonesia’s macroeconomic conditions were generally stable. There was a positive growth in the economy, as evident from the rise in GDP to 5.1% compared to the previous year according to Statistics Indonesia. However, there were challenges especially in the form of delayed consumer spending due to lower confidence level which in turn was influenced by the Government of Indonesia’s aggressive roll-out of initiatives targeted at increasing its treasury in order to finance national infrastructure building. National savings went up and consumer demands became softer as they anticipated that the Government would reduce subsidies and/or increase indirect taxes. Accordingly, inflation was benign throughout 2017 and budget deficit declined to 2.6%. This in turn also created pressure on the producers’ ability to increase prices.

The aforesaid market conditions impacted many industries and sectors, but especially the manufacturing industry and consumer businesses including automotive and the associated industries. According to data from the Indonesian Automotive Industry Association (GAIKINDO), car sales reached 1,079,534 units in 2017 representing only a slight increase from 1,062,716 units in the previous year.

At the same time, the Indonesian Motorcycle Industry Association (AISI) recorded a 0.8% decline in annual sales to 5.9 million units as of the end of 2017, with Honda maintaining its dominance of the market with a 74.5% market share.



Di sisi lain, industri oli produk roda dua dan roda empat masih mengalami pertumbuhan volume penjualan. Meningkatnya kebutuhan minyak pelumas kendaraan bermotor secara keseluruhan ini tentunya membuka peluang bisnis yang bagus bagi produsen minyak pelumas di Indonesia.

Berdasarkan data OJK, piutang pembiayaan industri multifinance tumbuh 7,05% secara tahunan (YoY) menjadi Rp414,8 triliun dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp387,5 triliun. Porsi pembiayaan terbesar masih disalurkan ke pembiayaan multiguna sebesar Rp244,1 triliun atau sebesar 58,8% dari total piutang pembiayaan.

Di bidang asuransi umum, sektor ini mencatatkan pendapatan premium sebesar Rp63,1 triliun pada tahun 2017, meningkat 2,7% dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp61,9 triliun.

Perkembangan Kinerja Perseroan

Dalam setahun kami terus memperkuat fundamental perusahaan dan melihat bahwa strategi utama pertumbuhan jangka panjang telah menunjukkan hasilnya. Secara keseluruhan, kami berhasil membukukan kinerja sesuai dengan rencana dan target-target yang telah dicanangkan di awal tahun 2017 dimana sebagian besar segmen-segmen bisnis Perseroan melampaui target, namun ada pula yang sedikit berada di bawah target.

Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp16,1 triliun, yang dikontribusikan dari segmen Distribusi dan Ritel sebesar Rp14,4 triliun, segmen Aftermarket sebesar Rp2,0 triliun, Transportasi sebesar Rp1,3 triliun dan segmen Anak Usaha Lainnya sebesar Rp0,2 triliun seluruhnya sebelum eliminasi. Walaupun secara keseluruhan pendapatan Perseroan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, namun laba utama tumbuh 15,5% menjadi Rp403 miliar. Laba utama merupakan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di luar pos laba rugi yang sekali waktu, tidak berulang dan tidak tercantum di laporan keuangan konsolidasian.

Di segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua, Perseroan melalui MPMulia dan MPMMotor mencatatkan pendapatan sebesar Rp14,0 triliun atau turun 3,1% dibanding tahun 2016, sebagai akibat dari rendahnya kepercayaan konsumen dan kondisi ekonomi dalam negeri. Pada akhir tahun 2017, MPMulia berhasil menjual sebanyak 843.368 unit motor Honda.

Pada bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda empat, Perseroan melalui MPMAuto menjual sebanyak 1.711 unit mobil merek Nissan-Datsun atau menurun sebanyak 64,0% dibandingkan tahun sebelumnya, yang sebagian besar disebabkan oleh peluncuran produk yang terbatas dan penurunan skala operasional untuk meningkatkan efisiensi Perseroan sehingga pada akhirnya berdampak pada penurunan pendapatan sebesar 48,5%.

On the other hand, the sales of automotive lubricants for both 2-wheel and 4-wheel vehicles still experienced volume growth . This rising demand for automotive lubricants overall has offered promising opportunities for lubricant oil producers in Indonesia.

Data from the Financial Services Authority (OJK) indicated that multifinance industry financing receivables grew by 7.05% year-on-year to Rp414.8 trillion, from Rp387.5 trillion in 2016. The multipurpose segment continued to account for the largest share of this total, at Rp244.1 trillion or 58.8% of total financing receivables.

The general insurance sector booked premium income of Rp63.1 trillion in 2017, increasing 2.7% from Rp61.9 trillion in 2016.

Company Performance

In a year when we continued to strengthen the fundamentals and saw our key long-term growth strategies begin to gain traction, we were able to deliver on the guidance we issued at the beginning of 2017 with most of our business segments exceeded their targets, while others were slightly below.

The Company booked total revenues of Rp16.1 trillion, with Distribution and Retail segment delivering Rp14.4 trillion, After Market contributing Rp2.0 trillion, Transportation contributing Rp1.3 trillion and Others segment generating Rp0.2 trillion all before elimination. While we saw a marginal decline on the top line compared to prior year, core earnings grew by 15.5% to Rp403 billion. Core earnings is net profit attributable to owners of the Company, excluding one-time, non-recurring profit and loss items and not stated in the consolidated financial statements.

Our two-wheeler distribution and retail business, operated through MPMulia and MPMMotor, posted revenue of Rp14.0 trillion, down 3.1% from 2016, a result that was impacted by the low consumer confidence and local economic conditions. As of year-end 2017, MPMulia had sold 843,368 Honda motorcycles.

Through MPMAuto, our four-wheeler distribution and retail business, sold 1,711 Nissan-Datsun cars in 2017, down 64.0% compared to the prior year, largely due to the absence of expected product launches from the principal and scaled-down of operations to increase the Company's efficiency. As a result, revenue was down by 48.5%.

21FUTURE NOW


Pada tahun 2017, kami masih melanjutkan tiga inisiatif strategis, yang terdiri dari Cost Leadership, Collaborative Economy, dan New Growth. In 2017 we continued to advance our three strategic initiatives, Cost Leadership, Collaborative Economy, and New Growth.

Dari segmen Aftermarket, MPMLubricants melalui PT Federal Karyatama (FKT), perusahaan induk pelumas Federal Oil dan Federal Mobil, mencatat penjualan 61,3 juta liter pelumas, turun 3,1% dibandingkan tahun lalu. Di saat yang bersamaan, FKT, memulai produksinya dari pabrik baru di Cilegon. Laba bersih relatif stabil, hanya turun 0,2% menjadi Rp272 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Namun demikian, FKT terus berupaya meningkatkan pangsa pasarnya di area pelumas kendaraan roda dua dan roda empat. FKT juga menorehkan prestasi di tahun 2017 dengan meraih beberapa penghargaan, di antaranya Best Company to Work For in Asia dari HR Asia Awards 2017, sementara produk Federal Oil menerima beberapa penghargaan di antaranya Indonesia Best Brand Award (IBBA) dari majalah SWA dan lembaga riset ternama di Indonesia, MARS.

Untuk bisnis transportasi, MPMRent mencapai target-targetnya dengan membukukan pendapatan sebesar Rp1.323 miliar atau meningkat 20,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih tercatat tumbuh signifikan sebesar 81,2% dari tahun sebelumnya. Pencapaian ini didorong oleh berbagai langkah efisiensi operasional dan peningkatan produktivitas aset.

Di segmen anak usaha lainnya, MPMFinance dekonsolidasi dari laporan keuangan Grup MPM mulai bulan Mei 2017. Keuntungan dari 40,0% kepemilikan akan tercatat di dalam “share of profit of associates” dalam laporan Laba Rugi. MPMFinance menunjukkan kinerja yang kuat dengan membukukan peningkatan 27,3% dalam jumlah new bookings yang didorong oleh pertumbuhan pembiayaan kendaraan baru. Laba MPMFinance juga tercatat naik sebesar 22,9% menjadi Rp98 miliar di samping tingkat Non-Performing Loans (NPL) yang turun menjadi 2,4% dari 2,7% pada tahun 2016.

Di segmen bisnis asuransi, MPMInsurance mencatatkan pertumbuhan gross premium sebesar 25,4% menjadi Rp483 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan meningkat 59,9% menjadi Rp211 miliar, sementara laba bersih tumbuh 65,1% menjadi Rp67 miliar pada akhir tahun 2017.

In the After Market segment, MPMLubricants under PT Federal Karyatama (FKT), manufacturer of Federal Oil and Federal Mobil lubricants, booked a total sales volume of 61.3 million liters, down 3.1% from the previous year. This coincided with the commencement of production from FKT's new factory in Cilegon. Although net profit stayed stable with 0.2% decrease from the previous year to Rp272 billion. Moreover, FKT continued to expand its share of the 2-wheel and 4-wheel lubricant market. FKT distinguished itself by winning the Best Company to Work For in Asia title at the HR Asia Awards 2017, while Federal Oil received some awards, among others, an Indonesia Best Brand Award (IBBA) from SWA magazine and leading Indonesian research institute, MARS.

In the transportation business, MPMRent posted a 20.9% year-on-year revenue increase to Rp1,323 billion, as well as a net profit growth of 81.2% from the prior year. This was driven by various operational efficiency measures and increased asset productivity.

In the others business segment, MPMFinance, was deconsolidated from MPM Group's financial statement, effective from May 2017. The gains from our 40.0% ownership stake will be recorded under “share of profit of associates” in the Profit and Loss statement. MPMFinance turned in a robust performance, recording a 27.3% increase in new bookings on the back of growth in new vehicle financing. MPMFinance also saw profits increase by 22.9% to Rp98 billion, while Non-Performing Loans (NPL) decreased to 2.4% from 2.7% in 2016.

In the insurance business, MPMInsurance successfully grew gross premiums by 25.4% year-on-year to Rp483 billion. Revenue increased 59.9% to Rp211 billion, while net profit improved by 65.1% to Rp67 billion at the end of 2017.



Pada tahun ini Perseroan melalukan buyback program untuk meningkatkan imbal hasil kepada para pemegang saham seiring dengan kenaikan laba per saham.

In this year, the Company conducted a share buyback program to increase returns to shareholders while increasing earnings per share.

Selain itu, perlu kami sampaikan juga rasa syukur kami atas beragam penghargaan yang diterima oleh Perseroan sepanjang tahun 2017 di antaranya adalah 50 Best of the Best Companies dari Forbes Indonesia, Indonesia’s Top 100 Most Valuable Brands 2017 oleh majalah SWA magazine, serta Top 5 Best Companies at Investor Relations oleh FinanceAsia.

Strategi dan Inisiatif 2017

Pencapaian tersebut tidak lepas dari inisiatif-inisiatif cost leadership yang dilakukan dalam beberapa aspek utama, seperti kompensasi dan benefit, iklan dan promosi, serta transportasi dan penyimpanan. Selain itu, kami juga mendirikan treasury center di level perusahaan induk untuk keperluan efisiensi manajemen kas dan pinjaman modal kerja antar perusahaan sehingga memungkinkan biaya pendanaan yang lebih rendah. Strategi cost leadership tersebut juga merupakan bagian dari upaya kami untuk mempersiapkan bisnis menjadi lebih disiplin dalam operasional dan menjadi lebih gesit dalam menanggapi tantangan dan peluang eksternal.

Pada tahun ini, kami masih terus melanjutkan tiga inisiatif strategis, yang terdiri dari Cost Leadership, Collaborative Economy, dan New Growth yang dapat diuraikan sebagai berikut:1. Memperbaiki fundamental Difokuskan untuk memperkuat faktor-faktor utama kinerja

operasional Perseroan termasuk Cost Leadership guna meraih arus kas yang positif dan terus bertumbuh yang memungkinkan kami untuk melakukan investasi di bisnis baru sekaligus meningkatkan margin Perseroan dan imbal hasil kepada para pemegang saham.

2. ACE (Accelerated Collaborative Economy) Merupakan inisiatif cross-selling dan up-selling di antara

perusahaan-perusahaan yang beroperasi yang mampu membawa kita lebih dekat dengan pendekatan “One MPM” bagi para pelanggan. Penguatan kolaborasi ini memungkinkan kami untuk meningkatkan produktivitas dan menghasilkan nilai-nilai yang baru.

3. New Growth Pertumbuhan baru akan muncul dari platform yang telah kami

siapkan, yaitu perubahan model bisnis, penggunaan aset-aset yang kami miliki. Platform ini akan menjadi ekosistem dimana para pelanggan, bisnis dan perolehan pendapatan kami dapat menciptakan dampak yang berlipat ganda untuk bisnis dengan memanfaatkan teknologi yang dapat memungkinkan hal tersebut.

We were also greatly honored by the recognition we received this year from industry observers. The Company was again chosen as one of the 50 Best of the Best Companies by Forbes Indonesia, cited as one of Indonesia’s Top 100 Most Valuable Brands 2017 by SWA magazine, and voted among the Top 5 Best Companies at Investor Relations by FinanceAsia.

Strategies and Initiatives in 2017

Our performance in 2017 was achieved on the back of cost leadership initiatives in key aspects of the business, particularly compensation and benefits, advertising and promotion, and transportation and storage. We also established a treasury center at the holding company level to enable efficient cash management and inter-company working capital lending hence enabling lower funding costs. These cost leadership strategies were among the initiatives we took to prepare the business to become more discipline in its operations and become more agile to respond to external challenges and opportunities.

In 2017, we have continued to enforce our three strategic initiatives, namely Cost Leadership, Collaborative Economy, and New Growth. They are essentially as follows:1. Improving the fundamentals This was focused around strengthening the Company’s key

operational levers, including cost leadership, to achieve a positive and growing cash flow that enabled us to improve our margins, increase returns to the shareholders and to invest in new growth opportunities.

2. ACE (Accelerated Collaborative Economy) This is the cross-selling and up-selling initiatives between the

operating companies that brings us closer to the “One MPM” approach for our customers. Strengthening this collaboration will generate productivity improvements and deliver new value across the Group.

3. New Growth New growth will be generated by the platform we are building

by reinventing our business model and leveraging our existing assets. This platform will be an ecosystem in which our customers, our networks, our businesses and our revenues will create a multiplier effect to the business, leveraging technology as an enabler.

23FUTURE NOW


Aksi Korporasi Perseroan

Perlu kami laporkan bahwa Perseroan telah melakukan divestasi dan menurunkan porsi kepemilikannya di MPMFinance dari 60,0% ke 40,0% dan dengan demikian MPMFinance dekonsolidasi dari Laporan Keuangan Perseroan. Aksi ini merupakan upaya kami untuk mencapai struktur modal yang optimal bagi Perseroan secara keseluruhan. Dengan adanya divestasi ini, JACCS Co.,Ltd., sebagai mitra strategis jangka panjang MPM, telah menambah porsi sahamnya dari 40,0% menjadi 60,0%. Kami percaya bahwa dengan dilakukannya aksi korporasi tersebut, MPMFinance akan mampu mengoptimalkan bisnis serta memanfaatkan potensi pertumbuhan di sektor pembiayaan.

Selain itu, Perseroan juga melakukan program buyback saham sebanyak-banyaknya Rp120 miliar dengan nilai pembelian kembali saham maksimal senilai Rp1.200 per saham. Aksi buyback ini dilakukan karena harga saham Perseroan dianggap sudah terlalu murah dan berada di bawah harga IPO dimana hal ini berisiko dapat menurunkan kepercayaan investor. Langkah buyback saham ini kami ambil untuk meningkatkan imbal hasil kepada para pemegang saham seiring dengan kenaikan laba per saham. Selama periode pembelian kembali saham Perseroan di tahun 2017, Perseroan telah melakukan pembelian kembali sebanyak 123.855.100 saham dan karenanya berdasarkan Daftar Pemegang Saham tanggal 31 Desember 2017 jumlah keseluruhan Saham Tresuri Perseroan sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 adalah 264.316.585 saham.

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Kami menyadari bahwa mempertahankan kualitas pelaksanaan GCG yang efektif dan efisien sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya dibidang pasar modal menjadi salah satu tanggung jawab Perseroan sebagai perusahaan publik dan kontribusi kepada pemangku kepentingan. Untuk itu, kami berupaya untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas pelaksanaan GCG di seluruh tingkatan organisasi dalam Perseroan.

Dalam menjalankan seluruh kegiatan bisnis Perseroan, kami menjunjung tinggi kelima prinsip GCG, termasuk upaya kami untuk memastikan transparansi dalam mengungkapkan informasi kepada publik. Perseroan berinisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya informasi atau isu yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal-hal penting yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya. Semua keterbukaan informasi yang kami lakukan dapat diakses oleh publik melalui situs resmi Perseroan dan Bursa Efek Indonesia serta melalui jalur komunikasi Perseroan, yaitu Hubungan Investor dan Corporate Communication.

Corporate Actions

In 2017 we took the strategic step of divesting part of our stake in MPMFinance, reducing our ownership from 60.0% to 40.0% and thereby deconsolidating the subsidiary from our financial statements. Taking this action was our effort towards achieving an optimal capital structure for the Company as a whole. With this divestment, MPM’s longtime strategic partner, JACCS Co., Ltd., has increased its ownership stake from 40.0% to 60.0%. We believe that under this arrangement, MPMFinance will be able to optimize its business and capitalize on the potential growth in the financing sector.

During the year, the Company also conducted a share buyback program valued at Rp120 billion, with a repurchase price of a maximum Rp1,200 per share. The buyback was prompted by our belief that the Company’s shares were undervalued; with the share price having fallen below the IPO price, we risked a drop in investor confidence. We therefore took the decision to buy back our stock to increase returns to shareholders while increasing earnings per share. During the buyback period in 2017, the Company had repurchased 123,855,100 shares and for the entire total Treasury Stock of the Company based on Shareholders Registry as of 31 December 2017 is 264,316,585 shares.

Good Corporate Governance

We recognize that maintaining the quality of effective and efficient good corporate governance implementation in accordance with prevailing rules and regulations, particularly those concerning the capital market, is our responsibility as a public company and also as contribution to the stakeholders. In this regard, we are setting out to increase and improve quality on the GCG implementation to all levels of the organization.

In all of our business activities, we uphold the five principles of good corporate governance, which include our effort to ensure transparency in all our disclosures to the public. The Company has taken the initiative of disclosing not only the information required by law, but also any other important matters that could influence the decisions taken by our shareholders, creditors and other stakeholders. All of the information is accessible by the public both on our Company website, from the Indonesia and Stock Exchange as well as through our communication channels of Investor Relations and Corporate Communication.



Selain itu, sebagai bagian dari pemenuhan regulasi yang ditetapkan oleh otoritas pasar modal, Perseroan juga memiliki komite-komite yang berfungsi mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, seperti Komite Audit, Komite GCG, dan Komite Nominasi dan Remunerasi serta satuan-satuan kerja di bawah Direksi, yaitu Unit Internal Audit, Risk Management Team dan Sekretaris Perusahaan.

Selain itu, baik Direksi maupun Dewan Komisaris juga bertekad untuk memenuhi ketentuan minimum terkait penyelenggaraan rapat internal. Sepanjang tahun 2017, Direksi and Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan mengenai rapat berkala yang diwajibkan termasuk Rapat Gabungan dengan Dewan Komisaris setiap empat bulan sekali.

Sepanjang tahun 2017, kami mengembangkan kepatuhan dan praktik GCG kami dengan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka yang dikeluarkan OJK pada November 2015. Penjelasan lebih lanjut mengenai pemenuhan penerapan rekomendasi OJK terkait GCG tersebut telah disajikan dalam Bab Tata Kelola Perusahaan pada halaman 200 di Laporan Tahunan ini.

Perubahan Komposisi Direksi

Pada tanggal 15 Desember 2017, Bapak Troy Parwata mengundurkan diri dari posisinya sebagai Direktur Perseroan. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kontribusi beliau selama bergabung dengan Perseroan. Kami juga menyambut baik bergabungnya Ibu Beatrice Kartika sebagai Direktur Perseroan menggantikan Bapak Troy Parwata sesuai dengan hasil keputusan RUPS Luar Biasa yang telah diselenggarakan pada tanggal 15 Desember 2017. Komitmen terhadap Karyawan dan Masyarakat

Kami senantiasa berupaya menjaga komitmen terhadap para karyawan sebagai aset utama Perseroan terkait dengan pengembangan karakter, kualifikasi serta potensi para karyawan yang diwujudkan dengan beragam pelatihan yang diadakan untuk diikuti oleh para karyawan Perseroan sepanjang tahun.

Sedangkan komitmen terhadap masyarakat diterjemahkan dalam sebuah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR). Sepanjang tahun 2017, kami lebih memfokuskan diri untuk menyempurnakan fundamental Perseroan, namun untuk ke depannya kami akan berupaya menciptakan manfaat bersama Creating Shared Value (CSV) yang sifatnya lebih berkelanjutan agar dapat memberikan manfaat yang jauh lebih baik dalam membantu mengembangkan individu dan ekosistem yang berkembang dan tangguh, dan mendukung penghidupan yang lebih baik.

Kami sedang berproses untuk meninggalkan model CSR yang hanya berfokus pada donasi semata dan mulai menuju pada pengembangan para pemangku kepentingan yang berada di

In respect to the regulations set by the capital market authorities, the Company has a number of committees that support the tasks and responsibilities of the Board of Commissioners, such as the Audit Committee, the GCG Committee, and the Nomination and Remuneration Committee, in addition to the unit of works under the Board of Directors, which are Internal Audit Unit, Risk Management Team and Corporate Secretary.

Furthermore, both the Board of Directors and the Board of Commissioners are determined to meet the requirements relating to internal meetings. During 2017, the Board of Directors and the Board of Commissioner has met all requirements on the mandatory meetings including the Joint Meetings with the Board of Commissioners on every four months.

During the year, we also improved our GCG practices and compliances towards with the Corporate Governance Guidelines for Public Companies issued by the OJK in November 2015. Further explanation of our compliance with the OJK’s recommendations on corporate governance is presented in the chapter on Good Corporate Governance, beginning on page 200 of this Annual Report.

Changes in the Composition of the Board of Directors

Mr. Troy Parwata had resigned from his position as a Director of the Company on 15th December 2017. We would like to take this occasion to thank him for his contribution to the Company. We would also like to welcome Mrs. Beatrice Kartika, who was appointed as Mr. Troy Parwata’s successor on the Board of Directors by the Extraordinary Meeting of Shareholders held on 15th December 2017.

Our Commitment to Our Employees and the Public

One of the key priorities for the Company is our commitment to continuously develop the characters, qualifications, as well as potential of our employees, as they are our most important asset. During the year, we provided a broad range of competency development opportunities for employees across the Company.

Our commitments to the community are delivered through our Corporate Social Responsibility (CSR) activities. Although in 2017 we primarily focused on improving the fundamentals of the Company, we have been looking at ways to go beyond CSR towards Creating Shared Value, or CSV, through a more sustainable approach that will have greater and more long-term impacts to develop thriving and resilient individual and ecosystem, and support better livelihoods for those we live and work with.

We are therefore in the process of transitioning away from the traditional CSR model of charitable donations and moving towards a platform for more meaningful development for the

25FUTURE NOW


dalam ekosistem kami dengan cakupan yang lebih luas. CSV telah menjadi visi baru Perseroan untuk memberikan dampak positif pada kehidupan melalui smart mobility dan integrasi sosial yang mana visi memiliki makna yang lebih dalam dibandingkan misi sebelumnya yang hanya berfokus pada kepuasan pelanggan.

Imbal Hasil Bagi Pemegang Saham

Walaupun kondisi bisnis tergolong tidak kondusif, Perseroan tetap mampu mempertahankan komitmennya untuk memberikan imbal hasil kepada Pemegang Saham melalui pembagian dividen interim sebesar Rp105 per saham di bulan November. Pembagian dividen ini mencerminkan komitmen Perseroan untuk terus meningkatkan nilai kepada setiap pemegang saham serta membangun masa depan yang berkelanjutan.

Prospek Bisnis Tahun 2018

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,4% dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Namun demikian, terdapat sejumlah tantangan baik dari internal maupun eksternal untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi tersebut.

Tahun 2018 bisa dikatakan tahun pesta demokrasi karena adanya pemilihan kepala daerah serentak pada pertengahan tahun 2018. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Di satu sisi, kita patut bersyukur karena Pemerintah juga akan berupaya memperbaiki pengeluaran pemerintah dan konsumsi rumah tangga agar pertumbuhan ekonomi meningkat serta berkomitmen menghilangkan sejumlah hambatan, meningkatkan daya saing, mendorong inovasi, dan sejumlah langkah lain yang diperlukan.

stakeholders in our ecosystem. CSV is an integral part of the Company’s new vision of positively impacting lives through smart mobility and social integration, incorporating but going far beyond our previous mission of delivering customer satisfaction.

Returns to the Shareholders

Despite the somewhat unfavorable business conditions, the Company was able to deliver a healthy return to the shareholders, paying out an interim dividend of Rp105 per share in November. This dividend reflects our commitment to consistently grow shareholder value and create a sustainable future.

Business Prospects in 2018

In its 2018 Budget, the government is targeting economic growth of 5.4%. However, there may be challenges, both internal and external, to achieve this level of growth.

2018 will see considerable political activities, with several regional elections being held simultaneously in the middle of the year. While this potentially raises a number of concerns for national economy, we expect to see the government take measures to increase spending and household consumption in order to drive economic growth, improve competitiveness and stimulate innovation, among other needed steps.



Industri otomotif diperkirakan akan mengalami pertumbuhan di tahun 2018 dan berpotensi menjadi tulang punggung pemerintahdalam mewujudkan target pertumbuhan industri sebesar 5,7%.

Kami merasa cukup optimis dengan prospek bisnis Perseroan dan anak-anak usahanya disertai dengan harapan adanya dukungan Pemerintah dalam hal regulasi yang mampu mendorong pertumbuhan bisnis.

Di tahun 2018, kami melihat adanya peluang untuk membuka potensi nilai Perseroan, tidak hanya dari bisnis kami yang sudah ada, namun juga melalui merger dan akuisisi, kemitraan strategis, serta kemitraan teknologi. Adapun tema pertumbuhan utama Perseroan adalah pengembangkan rantai pasokan (supply chain) dan meninggalkan bisnis model pipeline serta beralih ke model bisnis platform. Untuk mengakomodir strategi ini, kami sedang membentuk sebuah Ekosistem yang diberi nama MPM Planet, di mana kami menciptakan sebuah “window” bagi masyarakat untuk mengaksesnya dalam bentuk aplikasi RallyPoints.

Sebagai perusahaan induk, kami menargetkan adanya pertumbuhan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar 5-10% dan 15-20%. Selain itu, Perseroan juga memiliki target kapitalisasi pasar sebesar USD1 miliar dalam lima tahun mendatang, Untuk mencapai hal tersebut, kami tengah berusaha mengurangi ketergantungan akan penjualan kendaraan konvensional dan berupaya melakukan inovasi serta mengembangkan bisnis baru melalui penggunaan teknologi guna memberikan hasil yang berlipat ganda bagi bisnis kami.

Perjalanan transformasi Perseroan sejauh ini telah membawa kami pada fundamental yang lebih kuat, sebuah langkah penting demi meraih tujuan kami dalam mengoptimalkan efisiensi operasional dan modal, meningkatkan profitabilitas, serta membangun bisnis jangka panjang yang berkelanjutan. Untuk ke depannya, kami akan tetap berupaya menjaga momentum positif ini, menambah sumber baru untuk pengembangan bisnis, serta melanjutkan misi kami dalam membawa imbal hasil yang bernilai bagi masyarakat

Sejak 30 tahun berdirinya, Perseroan telah memasuki babak baru dalam persaingan dunia usaha dimana terdapat dua hal terbesar yang menyebabkan bisnis Perseroan berada di titik perubahan atau inflection point. Hal pertama adalah perubahan demografi yang menyebabkan Perseroan melakukan transformasi pada cara berpikir, pola bekerja, dan strategi serta taktik berbisnis yang mengikuti perubahan paradigma agar dapat menghadapi bisnis konsumen grassroots di kemudian hari. Hal kedua adalah perkembangan teknologi yang sangat signifikan yang menuntut Perseroan untuk memanfaatkan teknologi guna mengintegrasikan jaringan-jaringan yang sudah dibangun selama 30 tahun menjadi sebuah platform, dimana MPM Planet sebagai sebuah ekosistem baru dibangun, sehingga pada akhirnya dapat menciptakan manfaat bersama melalui shared value.

The automotive industry is expected to return to growth in 2018 and has the potential to be a key support in achieving the government’s targeted growth of 5.7% for the industrial sector.

We are therefore reasonably optimistic about the prospects of the Company and its subsidiaries. However, we hope to see more support from the government in the form of regulations that are favorable to business growth.

In 2018, we will be looking for opportunities to unlock the Company’s potential values, not only from our existing business but also through mergers and acquisitions, as well as strategic and technology partnerships. A key growth theme will be the development of our supply chain as we move away from a ‘pipeline’ business model to a ‘platform’ model. To house this strategy, we are establishing an Ecosystem that we call MPM Planet, to which we created a “window” for people to access this planet in the form of our RallyPoints application.

As a holding company, we are targeting revenue and net profit growth of 5-10% and 15-20%, respectively. In addition, we have set a market capitalization target of USD1 billion in the next five years. To achieve this, we will gradually decrease our dependence on conventional sales of vehicles as we seek to innovate and grow new businesses, using technology to create a multiplier effect on our businesses.

Our transformation journey thus far has enabled us to strengthen our fundamentals, a crucial step towards optimizing our operational and capital efficiency, increasing our profitability and building a sustainable business for the long term. Looking ahead, we will make every effort to carry this positive momentum forward as we identify new sources of business growth and continue to pursue our mission of delivering value to the people.

After 30 years in business, the Company has entered a new phase of competition, where there are two key phenomena that will bring the business to an inflection point. The first of these is a demographic shift that is causing us to change our way of thinking, our work patterns, and our strategies and tactics in line with the paradigm shift in order to address the grassroots consumer business as we go forward. The second phenomenon is the huge technological advances that require us to utilize technology to integrate the networks that have been developed over a period of 30 years into a single platform on which our new ecosystem, MPM Planet, will be built so that we can ultimately create added value through shared values.

27FUTURE NOW


Rudy HalimDirektur Utama

President Director

Menapaki tahun 2018, Perseroan telah meraih masa depan dengan mengusung visi dan logo baru guna memberikan dampak positif pada kehidupan melalui smart mobility dan integrasi sosial.

Apresiasi

Menutup laporan ini, atas nama Direksi, kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dewan Komisaris dan seluruh karyawan Perseroan atas dedikasi, komitmen dan kerja keras untuk merealisasikan kinerja yang cukup memuaskan sepanjang tahun 2017. Kami juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemegang saham atas kepercayaan yang telah diberikan,dan kepada para mitra bisnis serta pelanggan kami yang juga telah menaruh kepercayaan yang besar kepada kami. Kami berharap agar dukungan penuh tetap diberikan kepada Perseroan di tahun-tahun yang akan datang.

Atas nama Direksi

As we go into 2018, the Company is ready to win the future, with our new vision and logo signaling our determination to positively impact lives through smart mobility and social integration.

Appreciation

In closing this report, I would, on behalf of the Directors, like to convey our deepest appreciation to the Board of Commissioners and all our employees for their dedication, commitment and hard work to deliver a satisfactory performance in 2017. We would also like to express our sincere gratitude to the shareholders, business partners, and customers for placing their trust in us. We look forward to your continued support in the coming years.

On behalf of the Board of Directors



LAPORAN DEWAN KOMISARISReport from the Board of Commissioners

Dewan Komisaris menilai secara keseluruhan Direksi telah menunjukkan kinerja yang memuaskan dan mampu menjaga profitabilitas usaha Perseroan ditengah kondisi makroekonomi dan perekonomian nasional yang kurang baik.

In our assessment, the Board as a whole has done well to maintain the profitability of the business despite the unfavorable macro and national economic conditions.

Para Pemegang saham dan pemangku kepentingan yang terhormat, Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris menyampaikan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingannya sehingga Perseroan mampu menghadapi beragam tantangan bisnis dan menutup tahun 2017 dengan berbagai pencapaian yang cukup memuaskan.

Selanjutnya, atas nama Dewan Komisaris, izinkanlah kami menyampaikan kegiatan usaha Perseroan untuk tahun buku 2017.

Kondisi Makroekonomi dan Kinerja Perseroan di Tahun 2017

Kondisi perekonomian nasional bisa dikatakan relatif stabil dan tumbuh sebesar 5,1% (sumber: Badan Pusat Statistik). Sedangkan inflasi tercatat mengalami kenaikan menjadi 3,6% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 3,0% dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat terdepresiasi yang ditutup pada level Rp13.548 (sumber: Bank Indonesia).

Meskipun bisa dikatakan stabil, kondisi sepanjang tahun 2017 masih diliputi ketidakpastian. Namun demikian, Perseroan mampu mencatat pendapatan sebesar Rp16,1 triliun, yang dikontribusikan dari segmen Distribusi dan Ritel sebesar Rp14,4 triliun, segmen Aftermarket sebesar Rp2,0 triliun, segmen Transportasi sebesar Rp1,3 triliun dan segmen Anak usaha lainnya sebesar Rp0,2 triliun seluruhnya sebelum eliminasi. Walaupun secara keseluruhan pendapatan Perseroan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, namun Perseroan berhasil meningkatkan profitabilitas dengan membukukan kenaikan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik induk menjadi Rp384 miliar.

Dear Valued Shareholders and Stakeholders,

On this occasion, allow me on behalf of the Board of Commissioners to offer our gratitude for the blessings and guidance of God Almighty as the Company overcame a number of challenges to the business and closed 2017 with several notable achievements.

Further, on behalf of the Board, let me present our report on the company’s business for fiscal year 2017.

Macroeconomic Conditions and Company Performance in 2017

With the domestic macroeconomic climate relatively stable, the economy grew by 5.1% (source: Statistics Indonesia). Inflation rose slightly to 3.6% from 3.0% in the previous year, while the Rupiah depreciated against the US Dollar, closing the year at the level of Rp13,548 (source: Bank Indonesia).

Despite the relative stability, the year was nevertheless characterized by uncertainty. Against this backdrop, the company posted total revenue of Rp16.1 trillion, of which Rp14.4 trillion was contributed by the Distribution and Retail segment, Rp2.0 trillion by the After Market segment, Rp1.3 trillion by the Transportation segment and Rp0.2 trillion by the Others segment, all before elimination. Although the overall revenue figure represents a decline compared to the previous year, profitability improved, with the company booking an increase in net profit attributable to the owners of the parent entity of Rp384 billion.

29FUTURE NOW


Edwin SoeryadjayaKomisaris Utama

President Commissioner



Penilaian atas Kinerja Direksi

Kinerja keuangan yang memuaskan mengindikasikan kinerja jajaran Direksi yang patut diapresiasi. Dewan Komisaris menilai secara keseluruhan Direksi telah menunjukkan kinerja yang memuaskan dan mampu menjaga profitabilitas usaha Perseroan ditengah kondisi makroekonomi dan perekonomian nasional yang kurang baik, serta berhasil mengimplementasikan inisiatif strategis dalam mengelola Perseroan secara efektif dan efisien melalui penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik.

Dewan Komisaris juga ingin menyoroti beberapa penghargaan yang telah diraih oleh Perseroan sepanjang tahun 2017 seperti predikat 50 Best of the Best Companies dari Forbes Indonesia, Indonesia’s Top 100 Most Valuable Brands 2017 oleh majalah SWA, serta Top 5 Best Companies at Investor Relations oleh FinanceAsia. Beberapa anak perusahaan seperti FKT, MPMInsurance, dan MPMulia juga meraih beragam penghargaan berdasarkan performa kinerja keuangan di industri masing-masing. Pencapaian-pencapaian tersebut patut dihargai mengingat iklim bisnis yang penuh dengan tantangan sepanjang tahun 2017.

Pengawasan Terhadap Penerapan Strategi

Sepanjang tahun 2017, Dewan Komisaris telah bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan kegiatan bisnis Perseroan yang dilakukan oleh Direksi. Terkait dengan hal tersebut, Dewan Komisaris secara rutin berupaya memberikan arahan serta masukan kepada Direksi tentang pelaksanaan strategi bisnis melalui rapat-rapat gabungan yang diselenggarakan sebanyak 4 (empat) kali sepanjang tahun 2017. Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah menjalankan kegiatan bisnis Perseroan sesuai dengan rencana strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Di tahun 2017, Dewan Komisaris telah memberikan nasihat untuk menopang kinerja positif Direksi dan para karyawan sebagai berikut:

1) Melanjutkan sinergi antar perusahaan yang tergabung dalam Grup MPM melalui Accelerated Collaborated Economics dengan platform MPM Planet dalam rangka meningkatkan pendapatan dan penyempurnaan kualitas layanan kepada para pelanggan dan karyawan.

2) Memastikan produktivitas, cost leadership dan arus kas operasi yang positif dengan disiplin yang tinggi untuk investasi di masa depan.

3) Memperkuat dan menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik di seluruh lini bisnis, terus berupaya menemukan cara-cara pendekatan terbaik untuk memberikan pelayanan kepada para pelanggan secara efektif dan efisien dengan mempertimbangkan lingkup ekonomi dan mengintegrasikan channel dan pengetahuan kepada para pemangku kepentingan.

Performance Assessment of the Board of Directors

We appreciate the efforts of the Board of Directors in delivering in this satisfactory performance. In our assessment, the Board as a whole has done well to maintain the profitability of the business despite the unfavorable macro and national economic conditions, and has succeeded in implementing their strategic initiatives in managing the Company effectively and efficiently by taking into account Good Corporate Governance principles.

We would also like to highlight a number of recognitions the company received in 2017, which includes being named one of the 50 Best of the Best Companies by Forbes Indonesia, one of Indonesia’s Top 100 Most Valuable Brands 2017 by SWA magazine, and among the Top 5 Best Companies at Investor Relations by FinanceAsia. The Company’s subsidiaries, including FKT, MPMInsurance and MPMulia, also won a number of industry awards for their financial performance. Such achievements were commendable considering the challenging business climate throughout 2017.

Supervision of Strategic Execution

One of the Board of Commissioners’ key responsibilities during the year was to exercise oversight over the Directors’ management of the business activities. In relation to this, we routinely offered guidance and input on the business strategic execution to the Board of Directors through our joint meetings, which were held 4 (four) times in 2017. In overall, as per the assessment by the Board of Commissioners, the Board of Directors has carried out the business activities in accordance with the strategic plans that were determined.

In 2017, the Board of Commissioners also gave advice to sustain the positive performance of the Board of Directors and the employees:1) To continue the intra-company synergy in the MPM Group

through Accelerated Collaborated Economics with the MPM Planet platform, in order to increase the revenue and the improvement in service quality to the consumers and employees.

2) To ensure positive productivity, cost leadership and operational cash flow with strong discipline for future investment.

3) To implement and strengthen Good Corporate Governance principles in all business lines, to keep on finding the best approaches to effectively and efficiently service our customers by considering the economics of scope as well as to integrate the channel and knowledge of our stakeholders.

31FUTURE NOW


Dewan Komisaris meyakini bahwa Direksi akan mampu memanfaatkan peluang yang ada, membuat terobosan dan pertumbuhan bisnis baru guna meningkatkan kinerja Perseroan di tahun mendatang.

We are confident that the Board of Directors will be capable of capitalizing on the opportunities that arise, continuing to innovate and growing new business that will take the Company’s performance to the next level over the coming year.

Implementasi Tata Kelola Perusahaan

Sebagai salah satu emiten pasar modal, Perseroan berkomitmen untuk memastikan bahwa implementasi praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) di lingkungan Perseroan telah berjalan secara efektif dan konsisten di tahun 2017. Seluruh elemen Perseroan terus berupaya untuk menyempurnakan mekanisme, struktur dan organ tata kelola serta melakukan evaluasi terhadap implementasi GCG tersebut secara berkelanjutan agar dapat berkembang lebih baik di tahun-tahun mendatang.

Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Good Corporate Governance (Komite GCG) dalam hal-hal terkait GCG dan mengandalkan rekomendasi dari Komite GCG tersebut sebagai sarana pemantauan atas penerapan GCG yang sesungguhnya.

Sumber Daya Manusia dan Nilai-nilai Sosial Perseroan

Dewan Komisaris juga memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan program-program pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia serta pengembangan kemasyarakatan yang telah dijalankan sepanjang tahun 2017. Manajemen dianggap memiliki komitmen yang kuat untuk secara konsisten meningkatkan kompetensi SDM melalui MPM Academy serta Young Talent Program. Sementara itu, terkait dengan pengembangan kemasyarakatan, beragam inisiatif tanggung jawab sosial juga telah dimanifestasikan dalam bentuk rangkaian program yang memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Secara keseluruhan, Dewan Komisaris berpendapat bahwa Manajemen telah mengeksekusi program-program tersebut sesuai dengan target-target yang telah ditetapkan di awal tahun.

Corporate Governance Implementation

As one of the listed companies in the capital market, the company is fully committed to ensuring that Good Corporate Governance (GCG) practices were implemented effectively and consistently within the company throughout 2017. Continuous efforts have been made to refine the mechanisms, structure and organs that make up our governance framework and continuously evaluate their implementation with the goal of further strengthening our governance in the future.

The Board of Commissioners was assisted by the Good Corporate Governance Committee on GCG-related matters, and takes into account their recommendations in monitoring the actual implementation of corporate governance.

Human Resource Development and Corporate Social Value

The Board of Commissioners has also paid particular attention to the competency and community development programs that have been conducted during the year. In our opinion, the management has demonstrated strong commitment to consistently improve the competencies of the company’s human resources through MPM Academy and Young Talent Program. At the same time, a number of corporate social responsibility initiatives have also been manifested in the form of community development programs that are positively impacting the quality of lives in the communities in which we work. We are confident that the management has executed these programs in line with the targets set at the beginning of the year.



Penilaian Kinerja Komite di Bawah Dewan Komisaris

Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite GCG serta Komite Remunerasi dan Nominasi. Setiap tahun, Dewan Komisaris melakukan evaluasi terhadap komite-komite tersebut berdasarkan laporan pelaksanaan tugas masing-masing Komite yang telah disampaikan kepada Dewan Komisaris. Berdasarkan hasil penilaian yang telah kami lakukan, komite-komite tersebut telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan prinsip-prinsip GCG serta pedoman kerja (charter) masing-masing komite.

Pengelolaan Whistleblowing System (WBS)

Terkait dengan WBS ini, Dewan Komisaris berperan dalam melakukan pemantauan terhadap efektivitas pengelolaan WBS di lingkungan Perseroan. Dewan Komisaris melihat bahwa selama tahun 2017, pelaksanaan Whistleblowing System di Perseroan sudah berjalan sebagaimana mestinya dimana Internal Audit telah membuat sejumlah inisiatif yang terencana guna membangun kesadaran karyawan akan keberadaan WBS ini. Dewan Komisaris juga telah memberikan masukan agar implementasi WBS dapat terus ditingkatkan, khususnya terkait dengan mekanisme pengaduan pelanggaran.

Susunan Keanggotaan Dewan Komisaris

Pada kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan bahwa susunan keanggotaan Dewan Komisaris tidak mengalami perubahan sampai dengan akhir tahun 2017. Dengan demikian, komposisi Dewan Komisaris yang ada tetap dipertahankan sejak perubahan terakhir yang dilakukan pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2015.

Pandangan atas Prospek Usaha

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan berada di kisaran 5% pada tahun 2018. Sejumlah sektor usaha di dinilai masih baik sehingga memiliki potensi untuk menopang pertumbuhan ekonomi di tahun 2018. Dewan Komisaris menyambut baik optimisme yang ditunjukkan oleh Direksi dalam menyongsong tahun mendatang, dan Dewan Komisaris meyakini bahwa Direksi akan mampu memanfaatkan peluang yang ada, membuat terobosan dan pertumbuhan bisnis baru guna meningkatkan kinerja Perseroan di tahun mendatang. Setelah melakukan pengkajian terhadap rencana kerja serta strategi bisnis yang telah disusun dan disampaikan oleh Direksi, Dewan Komisaris merasa optimis bahwa prospek usaha yang telah disusun oleh Direksi telah mempertimbangkan kondisi dan perkembangan usaha Perseroan.

Ulang tahun yang ke-30 ini merupakan sebuah rekam jejak yang patut dibanggakan. Dewan Komisaris mengapresiasi upaya Direksi yang secara intensif akan memimpin perjalanan transformasi digital pada tahun 2018 dan berharap bahwa dalam waktu tidak lebih dari 2 tahun ke depan akan terwujud sebuah perusahaan berbasis digital yang mempunyai ekosistem yang sangat massive di Indonesia.

Performance Assessment of the Board of Commissioners’ Committees

In carrying out our supervisory function, the Commissioners are assisted by the Audit Committee, the GCG Committee, and the Remuneration and Nomination Committee. Every year, we evaluate the performance of the committees primarily on the basis of implementation reports each committee submits to us. As indicated by our assessment, all committees have executed their tasks and responsibilities in accordance with GCG principles and their respective committee charters in 2017.

Management of the Whistleblowing System (WBS)

The Board of Commissioners plays a crucial role in the company’s Whistleblowing system by monitoring how effectively it is managed. We see that the WBS has been running well throughout 2017, and we have noted a planned series of initiatives made by the Internal Audit to raise employees’ awareness about the system. We have also provided our input on various aspects of the system that can be further improved, particularly in relation to the mechanism for reporting violations.

Composition of the Board of Commissioners

At this point we would like to report that the membership of the Board of Commissioners did not undergo any changes during 2017. As such, the composition of the Board remains as it has been since the Annual General Meeting of Shareholders in 2015, when the most recent change was made.

Opinion on the Business Prospects

Indonesia’s economic growth is projected to be in the 5% range in 2018. A number of sectors are deemed to be in a sufficiently strong position to support this economic growth during the year. The Board of Commissioners is pleased to note the Board of Directors’ optimism for the coming year, and we are confident that they will be capable of capitalizing on the opportunities that arise, continuing to innovate and growing new business that will take the Company’s performance to the next level over the coming year. Having reviewed the work plan and business strategies proposed by the Board of Directors, we believe that in their assessment of the prospects for the business, they have carefully considered the Company’s current condition and development.

This 30th anniversary represents a track record that we can be proud of. The Board of Commissioners now looks forward to the intensive efforts of the Board of Directors in leading the digital transformation journey in 2018, and we hope that in no more than two years we will see MPM transformed into a digital-based company with one of the biggest ecosystems in Indonesia.

33FUTURE NOW


Edwin SoeryadjayaKomisaris Utama

President Commissioner

Frekuensi dan Cara Pemberian Nasihat kepada Anggota Direksi Dalam Rapat Gabungan dengan Direksi sebanyak 4 (empat) kali sepanjang tahun 2017, Dewan Komisaris juga secara aktif langsung memberikan nasehat dan rekomendasi kepada Direksi mengenai hal-hal yang terkait dengan kegiatan operasional dan pencapaian target Perseroan.

Penutup

Menutup sambutan ini, Dewan Komisaris ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pemegang saham, mitra bisnis dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Selain itu, Dewan Komisaris juga memberikan apresiasi atas dedikasi dan kerja keras yang telah ditunjukkan oleh Direksi, Manajemen dan seluruh karyawan atas pencapaian kinerja Perseroan yang patut diberikan apresiasi ini. Dewan Komisaris berharap dengan adanya visi baru yang disandang disertai dengan logo baru, seluruh jajaran manajemen dan karyawan dapat termotivasi untuk terus memberikan yang terbaik sehingga pencapaian kinerja Perseroan di tahun-tahun mendatang dapat melampaui target-target yang dicanangkan.

Atas nama Dewan Komisaris

Frequency and Method Providing Advice to the Board of DIrectors

In their Joint Meetings with the Board of Directors that held for 4 (four) times in 2017, the Board of Commissioners actively provides advice and recommendations to the Board of Directors regarding matters related to the operational activities and target achievement of the Company.

Closing

In closing this report, the Board of Commissioners would like to express our deep appreciation to our shareholders, business partners and other stakeholders for their support and trust. In addition, we would also like to acknowledge the hard work demonstrated by the Board of Directors, the management and all the employees into delivering the company’s laudable performance during the year. It is our hope that, inspired by the new vision and logo, the entire company will be motivated to continue to do their best to ensure that MPM reaches new heights in the years to come.

On behalf of the Board of Commissioners,



SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2017

PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA TBKBoard of Directors and Board of Commissioners’ Statement on

The Responsibility for the 2017 Annual Report of PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk tahun 2017 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We, the undersigned, hereby declare that all information contained in the 2017 Annual Report of PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk has been presented in its entirety, and that we assume full responsibility for the accuracy of the contents of the Company’s Annual Report.

This statement is hereby made in all integrity.

Jakarta, April 2018

DireksiBoard of Directors

Rudy HalimDirektur Utama | President Director

Beatrice KartikaDirektur | Director

Agung Cahyadi KusumoDirektur | Director

Andi EsfandiariDirektur | Director

Titien SupenoDirektur Independen | Independent Director

35FUTURE NOW


SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2017

PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA TBKBoard of Directors and Board of Commissioners’ Statement on

The Responsibility for the 2017 Annual Report of PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Edwin SoeryadjayaKomisaris Utama | President Commissioner

Tossin HimawanKomisaris | Commissioner

Danny WallaKomisaris | Commissioner

Lee Chul JooKomisaris | Commissioner

Simon HalimKomisaris Independen | Independent Commissioner

Istama Tatang SiddhartaKomisaris Independen | Independent Commissioner

SEKILAS PERUSAHAAN


FUTURE NOW

in Brief

SEKILAS PERUSAHAAN

Pada tahun 2017, Grup MPM meluncurkan logo baru beserta Visi dan Misi yang baru sebagai wujud transformasi menuju MPM yang baru.

In 2017, MPM Group launched its new logo as well as its new Vision and Mission as part of its transformation into the new MPM.

37FUTURE NOW



FUTURE NOW SEKILAS PERUSAHAAN

DATA PERUSAHAANCorporate Data

Nama PerusahaanCompany Name

Tanggal PendirianDate of Establishment

Bidang UsahaBusiness Lines

Kepemilikan SahamShare Ownership

Dasar Hukum PendirianLegal Basis

Modal DasarAuthorized Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Fully Paid-up Capital

Pencatatan di Bursa SahamStock Exchange Listing

Kode SahamStock Code

Alamat Kantor PusatHead Office Address

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk

2 November 1987 2 November 1987

Perdagangan, Jasa, Industri, dan Pengangkutan DaratTrading, Services, Industry, and Land Transportation

• Claris Investments Pte. Ltd. 6,8% • Morninglight Investments S.A.R.L 15,3% • PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. 48,6% • Lain-lain & Publik/Others & Public 29,3%

Akta notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, SH., di Jakarta No. 2 tanggal 2 November 1987 dan diubah dengan akta No. 6 tanggal 1 Juli 1988; akta-akta ini disetujui berdasarkan keputusan Menteri Kehakiman No. C2-7013.HT.01.01 Th 88 tanggal 11 Agustus 1988, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Utara dengan No. 241/Leg/1988 tanggal 29 Agustus 1988, dan diumumkan dalam Tambahan No. 1025 pada Berita Negara No. 77 tanggal 23 September 1988. Deed No. 2 of Notary Ms. Rukmasanti Hardjasatya, SH., in Jakarta dated 2 November 1987 and amended by deed No. 6 dated 1 July 1988; these deeds were approved on the basis of the decision of the Minister of Justice No. C2-7013.HT.01.01 Th 88 dated 11 August 1988, registered with the Secretariat of the North Jakarta District Court under No. 241/Leg/1988 dated 29 August 1988, and published in Supplement No. 1025 of the State Gazette No. 77 dated 23 September 1988.

Rp5.000.000.000.000Rp5,000,000,000,000

Rp2.231.481.638.000, Nilai nominal: Rp500 per lembar sahamRp2,231,481,638,000, Face (par) value: Rp500 per share

Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Mei 2013Listed on the Indonesia Stock Exchange on 29 May 2013

MPMX

Lippo Kuningan, Lantai 26/26th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-12, Karet KuninganJakarta 12940, Indonesia T.: +62 21 2971 0170 F.: +62 21 2911 0320 www.mpmgroup.co.id

39FUTURE NOW

PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk 2017 Annual ReportCOMPANY IN BRIEF

PROFIL SINGKATBrief Profile

Perseroan didirikan pada tahun 1987 dan memulai usahanya pertama kali di bidang distribusi sepeda motor. Seiring dengan berjalannya waktu, Perseroan resmi menyandang status Perseroan Terbatas (“PT”) di tahun 1988 dan gesit melakukan ekspansi bidang usaha, termasuk dalam hal penjualan ritel sepeda motor dan suku cadang konsumen. Selanjutnya, guna menjaga keberlangsungan pertumbuhan usahanya maka di akhir tahun 2010 Perseroan melakukan transformasi strategi bisnisnya dengan mengalihkan fokus operasional perusahaan dari yang semula berbasis agen menjadi berbasis prinsipal melalui pendirian PT Mitra Pinasthika Mulia (“MPMulia”). Melalui aksi korporasi tersebut, Perseroan berhasil merekapitalisasi usahanya di tahun 2011 dan merealisasikan beberapa inisiatif strategis untuk mengembangkan dan memperkuat usahanya dengan mengakuisisi PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (“MPMRent”), sebuah perusahaan rental mobil dan sebuah perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor bernama PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (“MPMFinance”) pada Januari 2012. Selanjutnya di bulan Mei 2012, Perseroan kembali mengembangkan bisnis usahanya dengan mendirikan sebuah perusahaan asuransi baru bernama PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (“MPMInsurance”). Kemudian di bulan Desember 2012, Perseroan menjalin kemitraan bersama sebuah perusahaan kredit konsumen terkemuka di Jepang yang juga merupakan anggota Mitsubishi UFJ Financial Group, JACCS Co., Ltd. (JACCS). Melalui kemitraan ini, JACCS menanamkan investasi yang besar pada entitas anak Perseroan yang bergerak di bidang pembiayaan sepeda motor yaitu PT Sasana Artha Finance (“SAF”) yang selanjutnya pada bulan Mei 2014 menjadi bagian dari brand MPMFinance.

The Company, was established in 1987 and began operating initially in the field of motorcycle distribution. The Company acquired Limited Company (“PT”) status in 1988 and quickly expanded the scope of the business, including a move into retail sales of motorcycles and consumer spare parts. To ensure the continued growth of the business, at the end of 2010 the Company undertook a transformation of its business strategy by shifting the operational focus from an agency-based business to that of a principal through the establishment of PT Mitra Pinasthika Mulia (“MPMulia”). Through this corporate action, the Company successfully recapitalized the business in 2011 and went on to take several strategic initiatives to develop and strengthen the business with the acquisition of PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (“MPMRent”), a car rental company, and a motor vehicle financing company, PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (“MPMFinance”) in January 2012. Later in May 2012, the Company further reinforced the business by establishing a new insurance company, PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (“MPMInsurance”). Furthermore in December 2012, the Company entered into a partnership with a leading consumer credit company in Japan and a member of the Mitsubishi UFJ Financial Group, JACCS Co., Ltd. (JACCS). Through this partnership, JACCS made a significant investment in the Company’s subsidiary that operates in motorcycle financing, PT Sasana Artha Finance (“SAF”), which in May 2014 became part of the MPMFinance brand.

Di akhir tahun 2010 Perseroan melakukan transformasi strategi bisnisnya dengan mengalihkan fokus operasional perusahaan dari yang semula berbasis agen menjadi berbasis prinsipal.

At the end of 2010 the Company undertook a transformation of its business strategy by shifting the operational focus from an agency-based business to that of a principal.



Selanjutnya, dalam rangka memperkuat struktur permodalan serta guna mengembangkan lini bisnis perusahaan, maka berdasarkan surat efektif No. S-136/D.04/2013 tanggal 20 Mei 2013 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Perseroan resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 29 Mei 2013 dengan kode ticker MPMX sejumlah 970.000.000 lembar saham dengan harga penawaran saham perdana sebesar Rp1.500 per saham, setelah sebelumnya Perseroan menetapkan penawaran perdana saham dengan nilai nominal Rp500.

Paska terdaftar di lantai bursa, Perseroan kembali gesit menangkap peluang bisnis dengan mendirikan entitas anak usaha bernama PT Putra Mustika Prima (“PMP”) atau “MPMParts” di tahun 2015 dan mendirikan entitas anak usaha lainnya bernama PT Ananta Cipta Tama (“ACT”) di tahun 2016. Selanjutnya pada tahun 2017, Perseroan terus mengembangkan ekosistem dan memanfaatkan jalur bisnisnya dengan mendirikan PT Mitra Pinasthika Mustika Logistik (“MPMLogistics”) pada bulan Februari 2017.

Subsequently, in order to strengthen the Company’s capital structure and expand the scope of its business, on the basis of letter No. S-136/D.04/2013 dated 20 May 2013 from the Financial Services Authority (OJK), the Company listed its shares for the first time on the Indonesia Stock Exchange (IDX) on 29 May 2013 under the ticker code MPMX, listing a total of 970,000,000 shares at the initial offering price of Rp1,500 per share, having previously set the initial share price at a face (par) value of Rp500.

Following the listing, the Company again moved quickly to capture new business opportunities by establishing a subsidiary, PT Putra Mustika Prima (“PMP”) or “MPMParts”, in 2015, and another subsidiary, PT Ananta Cipta Tama (“ACT”), in 2016. Furthermore, in 2017, the Company is continously developing its ecosystem and leveraging its business lines, through, among others, the launch of PT Mitra Pinasthika Mustika Logistik (“MPMLogistics”) in February 2017.

Melalui seluruh entitas anak usahanya, Perseroan senantiasa menghadirkan produk dan layanan smart mobility yang inovatif dan inspiratif bagi masyarakat Indonesia.

Through its subsidiaries, the Company consistently offers innovative and inspiring smart mobility products and services for the people of Indonesia.

41FUTURE NOW


BIDANG USAHAType of Business

CORPORATE BUSINESS ACTIVITIES

According to Article 3 of the Articles of Association, the Company’s business activities are as follows:• The Company’s purpose and objectives are to undertake

business activities in the areas of trading, services, industry and land transportation. a. To realize these objectives, the Company’s core business

include the following:

• Car and Motorcycle Trading;• Export, Import and Trading of Car and Motorcycle

Spare Parts and Accessories;• Motor Vehicle Spare Parts Industry;• Motor Vehicle Accessories Industry;• Operating businesses in the fields of business,

management and administrative consultancy and investing through direct or indirect participation in other businesses;

• Information Technology Consulting Services;• Transportation.

b. To support the core business above, the Company also operates other supporting businesses: • Motor vehicle equipment, maintenance and repair

services;• Motor vehicle rental and hire purchase services;• Car and Motorcycle Fuel Sales Services.

PRODUCTS AND SERVICES

As of the end of 2017, the Company had 11 (eleven) subsidiaries: PT Mitra Pinasthika Mulia (“MPMulia”), PT Federal Karyatama (”FKT”), PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (“MPMRent”), PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (“MPMInsurance”), PT Mitra Pinasthika Mustika Auto (“MPMAuto”), PT Mitra Pinasthika Mustika Mobil (“MPMMobil”), PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (“MPMFinance”), PT Putra Mustika Prima (“MPMParts”), PT Ananta Cipta Tama (“ACT”), MPM Global Pte Ltd (In Member’s Voluntary Liquidation) and PT Mitra Pinasthika Mustika Logistik (MPMLogistics).

Through these subsidiaries, the Company consistently offers innovative smart mobility products and services to inspire and provide mobility solutions for the people of Indonesia. These operating activities rest on four business pillars:

KEGIATAN USAHA PERUSAHAAN

Dengan berpedoman pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maka kegiatan usaha Perseroan adalah sebagai berikut:• Maksud dan tujuan Perseroan ialah menjalankan

kegiatan usaha di bidang perdagangan, jasa, industri dan pengangkutan darat. a. Guna merealisasikan maksud dan tujuan tersebut,

Perseroan menjalankan kegiatan usaha utamanya, antara lain:• Perdagangan Mobil dan Motor;• Ekspor Impor dan Perdagangan Sparepart dan

Aksesoris Mobil-Motor;• Industri Spare Parts Kendaraan Bermotor;• Industri Aksesoris Kendaraan Bermotor;• Menjalankan usaha-usaha di bidang jasa konsultasi

bisnis, manajemen dan administrasi dan melakukan investasi dengan cara melakukan penyertaan pada perusahaan lain secara langsung maupun tidak langsung;

• Jasa Konsultan Teknologi Informasi;• Transportasi pengangkutan.

b. Guna menunjang kegiatan utama di atas, Perseroan juga menjalankan kegiatan usaha penunjang lainnya, yaitu: • Jasa Pemeliharaan, perawatan dan perbaikan

peralatan kendaraan bermotor;• Jasa persewaan dan sewa beli kendaraan bermotor;• Jasa Penjualan Bahan Bakar Mobil dan Motor.

PRODUK DAN JASA

Sampai dengan akhir 2017, Perseroan telah memiliki 11 (sebelas) anak perusahaan, di antaranya PT Mitra Pinasthika Mulia (“MPMulia”), PT Federal Karyatama (“FKT”), PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (“MPMRent”), PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (“MPMInsurance”), PT Mitra Pinasthika Mustika Auto (“MPMAuto”), PT Mitra Pinasthika Mustika Mobil (“MPMMobil”), PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (“MPMFinance”), PT Putra Mustika Prima (“MPMParts”), PT Ananta Cipta Tama (“ACT”), MPM Global Pte Ltd (In Member’s Voluntary Liquidation dan PT Mitra Pinasthika Mustika Logistik (MPMLogistics).

Melalui seluruh entitas anak usahanya tersebut, Perseroan senantiasa menghadirkan produk dan layanan smart mobility yang inovatif agar dapat menginspirasi dan memberi solusi mobilitas masyarakat Indonesia. Perseroan memiliki 4 (empat) pilar bisnis dalam menjalankan kegiatan usahanya, yaitu:



1. Distribution & Retail The Company’s Distribution & Retail business is operated by

2 (two) subsidiaries, MPMulia and MPMAuto.

Through our subsidiary MPMulia, the Company is still the sole distributor for Honda motorcycles in East Java and East Nusa Tenggara, while our Honda motorcycle retail business is conducted through an operating division of MPM under retail outlets branded “MPMMotor”. MPMAuto, meanwhile, provides sales and after-sales service for Nissan and Datsun cars all over Indonesia.

2. After Market Our After Market business is operated by 2 (two) subsidiaries,

FKT under the “MPMLubricants” brand and PMP under the brand name “MPMParts”.

FKT engages in the production, promotion and distribution of

“Federal Oil” branded motorcycle lubricating oil and “Federal Mobil” branded lubricants for cars. In addition, FKT blends and packages lubricants under the brand name “AHM Oil”, which is used exclusively as the OEM lubricant for Honda motorcycles in Indonesia.

Meanwhile, MPMParts provides and distributes a wide range

of two-wheel and four-wheel After Market parts and services.

3. Transportation The Company’s Transportation business is operated by

MPMRent and MPMLogistics.

1. Distribusi & Ritel Pilar bisnis Perseroan dalam hal Distribusi & Ritel dijalankan

oleh 2 (dua) anak usahanya yaitu MPMulia dan MPMAuto.

Melalui entitas anak MPMulia, Perseroan masih menjadi distributor tunggal sepeda motor bermerek Honda khusus untuk wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. Sedangkan bisnis ritel Honda motor Perseroan dijalankan oleh divisi operasi MPM di bawah gerai ritel bermerek “MPMMotor”. Sementara itu, MPMAuto merupakan entitas anak Perseroan yang menyediakan jasa penjualan dan purnajual untuk mobil dengan merek Nissan dan Datsun ke seluruh Indonesia.

2. Aftermarket Pilar bisnis Perseroan di bidang Aftermarket dijalankan

oleh 2 (dua) anak usahanya yaitu FKT melalui brand “MPMLubricants” dan PMP melalui brand bernama “MPMParts”.

FKT menjalankan kegiatan usaha dalam hal produksi, promosi, dan distribusi minyak pelumas/oli untuk sepeda motor bermerek “Federal Oil” dan oli untuk mobil bermerek “Federal Mobil”. Selain kedua oli tersebut, FKT juga membuat campuran dan mengemas oli bermerek “AHM Oil” yang khusus dipakai sebagai oli sepeda motor OEM/Honda di Indonesia.

Sementara itu, MPMParts merupakan entitas anak Perseroan yang menyediakan dan mendistribusikan berbagai suku cadang dan layanan Aftermarket dua roda dan empat roda.

3. Transportasi Pilar bisnis Perseroan di bidang Jasa Transportasi dijalankan

anak usahanya yang bernama MPMRent dan MPMLogistics.

43FUTURE NOW


MPMRent menyediakan jasa rental kendaraan bermotor jangka pendek dan jangka panjang serta layanan lainnya, terutama bagi konsumen korporat.

MPMLogistics merupakan salah satu penyedia jasa solusi supply chain. Perusahaan menggabungkan produk utamanya yang bergerak di bidang transportasi darat, ekspor/impor dan pengiriman domestik melalui pengiriman laut dan solusi end-to-end yang terpadu serta terintegrasi secara global. Berbekal pengalaman profesional di bidang logistik & pengetahuan yang mendalam mengenai rantai pasokan di industri logistik dan didukung juga dengan adanya Sistem Manajemen Transportasi yang telah disesuaikan oleh MPMLogistics untuk mengelola kebutuhan rantai pasokan pelanggan yang dinilai cukup kompleks. Oleh karena itu, guna meningkatkan kualitas semua layanan tersebut, ke depan, MPMLogistics akan mulai merambah bisnis distribusi pergudangan dan logistik agar dapat memberikan pengalaman operasional terbaik untuk berbagai industri.

4. Anak Usaha Lainnya Bisnis Perseroan dalam hal Anak Usaha Lainnya dijalankan

oleh 2 (dua) anak usahanya yaitu MPMInsurance dan MPMFinance.

MPMInsurance menawarkan produk-produk asuransi umum non-jiwa, seperti asuransi kebakaran, konstruksi dan properti beserta isinya, kendaraan bermotor, alat berat, kargo dan pengangkutan, kecelakaan diri dan risiko-risiko pertanggungan umum. Sementara itu, MPMFinance merupakan perusahaan multifinance independen yang menawarkan jasa pembiayaan mobil, sepeda motor baru maupun bekas, barang-barang konsumsi umum, penyewaan barang modal, termasuk alat-alat berat dan layanan anjak piutang.

MPMRent provides short and long-term motor vehicle rental services and other services, principally for corporate consumers.

MPMLogistics is one of new providers of supply chain solutions. The company combines its core products of land transport, export/import and domestic ocean freight to deliver domestically and globally integrated, tailor-made end-to-end solutions. Strengthened by seasoned logistics & supply chain professionals with in-depth industry know-how, as well as a customized Transport Management System, MPMLogistics manages the complex needs of its customers' supply chains. In order to enhance all these services, MPMLogistics intends to enter the warehousing and logistics distribution business to provide the best operational experience for a wide range of all industries.

4. Others Our others business is operated by 2 (two) subsidiaries,

MPMInsurance and MPMFinance.

MPMInsurance offers general non-life insurance products, such as fire, construction, property (including contents), motor vehicle, heavy equipment, cargo and transportation insurance, personal accident insurance and general liability risks. MPMFinance, meanwhile, is an independent multifinance company that offers financing for new and used cars and motorcycles, general consumer goods, and capital goods leasing, including heavy equipment, and factoring services.



TONGGAK SEJARAHMilestones

MPM yang merupakan cikal bakal PT Mitra Pinasthika Mustika, pertama kali didirikan oleh William Soeryadjaya. MPM originated as PT Mitra Pinasthika Mustika, which was established by William Soeryadjaya.

Perseroan mendirikan PT Federal Karyatama (”FKT”) yang bergerak di bidang pabrikasi dan pengemasan minyak pelumas/oli bermerek “Federal Oil” untuk sepeda motor dan “Federal Mobil” untuk mobil. Selain kedua oli tersebut, juga membuat campuran dan mengemas oli bermerek “AHM Oil” yang khusus dipakai sebagai oli sepeda motor OEM/Honda di Indonesia.

The Company established PT Federal Karyatama (”FKT”), which operates in the manufacturing and packaging of lubricant under the “Federal Oil” brand for motorcycles and the “Federal Mobil” brand for cars. In addition to these two lubricants, FKT also blends and packages oil under the “AHM Oil” brand, which is used is used specifically for OEM/Honda motorcycles in Indonesia.

• Perseroan mengakuisisi PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (“MPMRent”) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (“MPMFinance”) beserta anak-anak perusahaannya pada bulan Januari.

• Pada bulan Mei, Perseroan mendirikan PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (“MPMInsurance”).

• Sementara, pada bulan Desember, JACCS Co., Ltd., mengakuisisi 40% saham SAF dengan opsi untuk membeli saham tambahan.

• The Company acquired PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (“MPMRent”) and PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (“MPMFinance”) and their subsidiaries in January.

• In May, the Company established PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (“MPMInsurance”).

• In December, JACCS Co., Ltd. acquired 40% of the shares of SAF with the option to purchase additional shares.

Perseroan mengakuisisi saham PT Sasana Arta Finance (“SAF”).

The Company acquired shares in PT Sasana Arta Finance (“SAF”).

Perseroan membuka gerai ritel MPMMotor pertama untuk menjalankan penjualan langsung sepeda motor.

The Company opened its first MPMMotor retail outlet for direct motorcycle sales

Perseroan mendirikan MPMulia dan mengalihkan kegiatan distribusi sepeda motor Perseroan yang semula dijalankan oleh MPM kepada MPMulia.

The Company established MPMulia, which took over the Company’s motorcycle distribution activities from MPM.

1987 2010

1988 1994 2012

1992

45FUTURE NOW


• Perseroan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan resmi menyandang status Perusahaan Terbuka (“Tbk”) pada bulan Mei.

• Pada bulan Agustus, salah satu anak perusahaan Perseroan yaitu PT Mitra Pinasthika Mustika Auto (“MPMAuto”) resmi ditunjuk sebagai diler nasional kedua oleh PT Nissan Motor Distributor Indonesia (“NMDI”).

• The Company was listed on the Indonesia Stock Exchange, formally becoming a Limited Company (“Tbk”) in May.

• In August, one of the Company’s subsidiaries, PT Mitra Pinasthika Mustika Auto (“MPMAuto”) was officially appointed as the second national dealer by PT Nissan Motor Distributor Indonesia (“NMDI”).

• Februari: Perseroan mendirikan PT Mitra Pinasthika Mustika Logistik ("MPMLogistics").

• Maret: Grup MPM meluncurkan logo baru beserta Visi dan Misi yang baru sebagai wujud transformasi menuju MPM yang baru.

• Mei: Melakukan penyelesaian transaksi penjualan 20% saham MPM di MPMFinance kepada JACCS Co., Ltd.

• Agustus: MPM menandatangani Club Deal Dual Tranche Facility Agreement bersama 8 bank dengan nilai sebesar USD150 juta dan Rp1,25 triliun.

• September: Melakukan Repaid Senior Notes dengan nilai sebesar USD200 juta, yang dikeluarkan oleh MPM Global Pte Ltd.

• Oktober: MPM melakukan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2017 dengan nilai sebesar Rp105/saham, dimana hal ini menjadi rekor baru di dalam sejarah pembagian dividen perusahaan.

• November: MPM merayakan hari jadi yang ke-30 tahun.

Perseroan mendirikan PT Putra Mustika Prima (“PMP”) atau “MPMParts”.

The Company established PT Putra Mustika Prima (“PMP”) or “MPMParts”.

Perseroan memasuki tahap finalisasi penggabungan MPMFinance dan SAF.

The Company finalized the merger of MPMFinance and SAF.

• Perseroan mendirikan PT Ananta Cipta Tama (“ACT”) pada bulan Mei.

• Pada bulan Agustus, Perseroan terpilih sebagai “50 Best Companies” oleh majalah Forbes Indonesia.

• The Company established PT Ananta Cipta Tama (“ACT”) in May.

• In August, the Company was named one of the “50 Best Companies” by Forbes Indonesia magazine.

• February: The Company launched PT Mitra Pinasthika Mustika Logistik (“MPMLogistics”).

• March: MPM Group launched its new logo as well as its new Vision and Mission as part of its transformation into the new MPM.

• May: MPM completed the sale of a 20% stake in MPMFinance to JACCS Co., Ltd.

• August: MPM signed a Club Deal Dual Tranche Facility Agreement of USD150 million and Rp1.25 trillion with 8 banks.

• September: MPM repaid Senior Notes worth USD200 million issued by MPM Global Pte Ltd.

• October: MPM distributed the interim dividend for fiscal year 2017 of Rp105/share, which set a new record in the Company’s dividend history.

• November: MPM’s 30th anniversary.

2013

2017

2017

2014 2016

2015



AREA OPERASIONALOperation Area

Jaringan Bisnis Grup MPMMPM Group Business Network per Desember 2017/as of December 2017

MPMulia 285 Diler/Dealers

MPMMotor 40 Outlet Ritel/Retail Outlets

MPMAuto 5 Diler/Dealers

FKT 49 Distributor untuk Federal Oil & Federal Mobil/Distributors for Federal Oil & Federal Mobil

MPMRent 27 Kantor & Perwakilan Layanan/Offices & Service Representatives

MPMFinance 90 Kantor & Outlet/Offices & Outlets

MPMInsurance 26 Kantor & Outlet/Offices & Outlets

47FUTURE NOW




STRUKTUR ORGANISASIOrganizational Structure

STRUKTUR KORPORASICorporate Structure

GM- New Business DevelopmentDARMA PUTERA

GM- Corporate Investor RelationsLAURA LU

GM- Business Development (M&A)ADHI K. PAISOSEPUTRA

VP- Corporate LegalSUSAN ONG

VP- Corporate Marketing Strategy

BONNIE M. MAMANUA

GM - Head of AnalyticsVACANT

GM - Corporate Internal AuditERNEST ALTO

GM - Corporate Business Strategy (PMO)

FELIX ALIWARGA

GM - Corporate Secretary

F.B. CONNY PONTO

Strategic Performance Unit

GM- Corporate CommunicationNATALIA LUSNITA

Managing DirectorAGUNG CAHYADI KUSUMO

President DirectorRUDY HALIM

48,6%

15,3%

6,8%

29,3

% PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. 48,6%2.169.770.735 saham/shares

Morninglight Investments S.A.R.L 15,3%684.227.847 saham/shares

Claris Investments PTE. LTD 6,8%303.338.347 saham/shares

Masyarakat & Lain-lain/Public & Others 29,3%(Lain-lain/Others <5%)1.305.626.347 saham/shares

Angka-angka pada grafik ini menggunakan notasi Bahasa Indonesia/Numerical notations in graphs are in Indonesian

per 2017 | as of 2017

49FUTURE NOW


GM- Corporate FinanceVACANT

GM- Corporate Information Technology

JAMES R. KOSASIHGM- Corporate Organization

Development & Talent AcquisitionTRIATMOKO NJ

GM- Corporate Accounting, Tax & Reporting

ANG AMELIA GM- Corporate People

DevelopmentARIFAN RACHMAN

GM- Corporate Reward Strategy & HR Services

EVY EVIANTI KRISWANDI

GM- Corporate TreasuryHENDRAWAN TJIO

Finance & IT DirectorBEATRICE KARTIKA

Human Resources DirectorTITIEN SUPENO

DirectorANDI ESFANDIARI

PT Mitra Pinasthika Mustika TbkMPMX

per 2017 | as of 2017

PT Mitra Pinasthika Mustika Rent

MPMRent

DISTRIBUTION & RETAIL OTHERSTRANSPORTATIONAFTER MARKET

PT Mitra Pinasthika Mustika Auto

MPMAuto

PT Mitra Pinasthika Mustika Mobil

MPMMobil

PT Mitra Pinasthika Mulia

MPMulia

99,90%

PT Putra Mustika Prima

MPMParts

PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika

MPMInsurance

PT Federal Karyatama

FKT

PT Mitra Pinasthika Mustika Finance

MPMFinance99,99% 99,99% 40%99,99%

99,99% 99,99% 56,87%

PT Mitra Pinasthika Mustika Oto

MPMOto

PT Surya Anugerah Kencana

SAK

PT Grahamitra Lestarijaya

GL

PT Balai Lelang Asta Nara JayaBLANJA

PT Mitra Pinasthika Mustika Logistik

MPMLogistics

PT Dayakarya Solusi Sejati

DSS

99.80%

99,96%

99,99%PT Ananta Cipta Tama

ACT99,99%

PT Armada Solusi Kencana

ASK

PT Ananta Karya TamaAKT

PT Armada Maha Karya

AMK

99,95%

99,99%

99,99%

99,80%

99,99%

99%

MPM Excelsior Pte. Ltd.*

MPM Global Pte. Ltd.*

100%

100%

*) In member’s voluntary liquidation



VisiMemberikan dampak positif pada kehidupan melalui mobilitas yang cerdas dan integrasi sosial.

MisiMenciptakan ekosistem untuk ide-ide terbaik (inovasi yang membawa perubahan besar) yang dihadirkan melalui produk dan layanan yang paling relevan (memahami orang dengan lebih baik) dengan cara yang paling efektif (model bisnis yang dioptimalkan dan cross selling) oleh orang-orang yang paling berbakat (dengan kultur untuk menampilkan kinerja terbaik) di industri kita.

VisionTo positively impact lives through smart mobility and social integration.

MissionTo create ecosystems of the best ideas (game-changing innovation) delivered through the most relevant products and services (understanding people better) in the most effective ways (optimised business models and cross selling), by the most talented people (high performance culture) in our industry.

VISI, MISI DAN NILAI-NILAIVision, Mission and Values

Visi, misi, dan nilai-nilai Perseroan telah diajukan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan pada pertengahan tahun 2016 sebagai landasan dalam menentukan kebijakan strategi bisnis kami serta menjadi pedoman dalam menjalankan kegiatan usaha kami. The Company’s vision, mission and values had been proposed by the Board of Directors and were approved by the Board of Commissioners in mid 2016. They provide the foundation for our strategic business policy and guide the operation of our business.

SEKILAS PERUSAHAAN50 PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk Laporan Tahunan 2017

FUTURE NOW

51FUTURE NOW


NILAI-NILAI & BUDAYA KERJA PERUSAHAANDalam menjalankan peranan, tugas, dan tanggung jawabnya, Perseroan menerapkan nilai-nilai serta budaya kerja yang tertuang dalam 3 (tiga) elemen CREDO berikut ini:

CORPORATE VALUES AND WORKING CULTUREIn carrying out its roles, duties and responsibilities, the Company applies values and corporate cultures that contained in these following 3 (three) CREDO elements:

COMPANY IN BRIEF 51FUTURE NOW


Progressive Thinking

Kami percaya pada kekuatan ide. Tidak peduli dari mana pun ide itu berasal, kami merangkul ide-ide dan pengetahuan baru yang membantu kami maju.

We believe in the power of ideas. No matter where they come from, we embrace new ideas and new knowledge to help us progress.

Active Ownership

Kami percaya tindakan kami akan berpengaruh bagi orang lain. Penuh semangat dalam mengendalikan diri atas tindakan kami dan menjadi proaktif akan menuntun pada kesuksesan ekosistem kita.

We believe our actions will impact others. Being excited to take personal ownership of our actions and being proactive will lead to the success of our ecosystem.

Collaboration

Kami percaya bahwa realisasi impian yang paling berpengaruh terjadi saat kita bekerja bersama-sama dan menghilangkan kendala untuk memberikan kekuatan kolektif masyarakat kita.

We believe that the most impactful realization of our dreams happens when we work jointly together and remove our constraints to deliver the collective power of our people.



PROFIL DEWAN KOMISARISProfile of the Board of Commissioners

Beliau meraih gelar Bachelor of Business Administration dari University of Southern California (1974).

Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau sudah berpengalaman dan memulai karier profesionalnya di PT Astra Internasional Tbk sejak tahun 1978 dan pada tahun 1993 Beliau mengundurkan diri dari jabatan terakhirnya sebagai Wakil Direktur Utama untuk akan mendirikan sebuah perusahaan yang berfokus pada Sumber Daya Alam, Infrastruktur dan Produk Konsumen. Selanjutnya, pada tahun 1998, Beliau mendirikan Saratoga Capital, sebuah perusahaan investasi yang menyediakan layanan beragam seperti pertambangan, infrastruktur, minyak, gas, jalan tol, perkebunan, pelabuhan dan kapal pesiar.

Saat ini, selain menjadi Komisaris Utama Perseroan, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. sejak tahun 1997, PT Adaro Energy Tbk sejak 2008, dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk sejak 2009. Selain itu, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Merdeka Copper Gold Tbk sejak tahun 2016 dan Ketua (Non-Eksekutif) dari Interra Resources Ltd sejak Desember 2004.

Di luar karier profesionalnya, Beliau turut aktif dalam kegiatan amal melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri dan Yayasan William Soeryadjaya dan Yayasan Ora Et Labora (bertugas sebagai Dewan Penasehat).

Beliau pernah mendapatkan penghagaan sebagai “Ernst & Young Entrepreneur of the Year" pada tahun 2010.

Sebagai Komisaris Utama, Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham utama namun tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi.

He was awarded a Bachelor of Business Administration degree by the University of Southern California (1974).

Before joining the Company, he had experiences and has commenced his professional career in PT Astra Internasional Tbk since 1978 and in 1993 he resigned from his position as the Vice President Director, to establish an enterprise which engaged in the natural resources, infrastructure and consumer goods. Furthermore, in 1998, he co-founded Saratoga Capital, an investment company diversified into mining, infrastructure, oil, gas, toll roads, plantations, ports and cruises.

He also serves concurrently as the President Commissioner of PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. since 1997, President Commissioner of PT Adaro Energy Tbk since 2008, and PT Tower Bersama Infrastructure Tbk since 2009. In addition, he is also the President Commissioner of PT Merdeka Copper Gold Tbk since 2016 and the Chairman (Non-Executive) of Interra Resources Ltd since December 2004.

Outside his professional career, he is active in charity activities through Adaro Bangun Negeri Foundation and William Soeryadjaya Foundation (co-founding) and Ora Et Labora Foundation (serving on the Advisory Board).

He was awarded as Entrepreneur of the Year in 2010 by Ernst & Young.

As a President Commissioner, he has affiliation with the ultimate shareholder but does not have any affiliations with fellow members of the Board of Commissioners, or members of the Board of Directors.

Edwin Soeryadjaya Komisaris Utama President Commissioner

Warga Negara Indonesia, 68 tahun, berdomisili di Jakarta. Indonesian Citizen, 68 years old, domiciled in Jakarta.

Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 2010 berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Perseroan tanggal 22 Desember 2010. Selanjutnya berdasarkan keputusan Dewan Komisaris, Beliau juga diangkat menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR) Perseroan pada Juni 2015.

Has served as the Company’s President Commissioner since 2010, based on the Shareholders’ (Circular) Resolutions of the Company dated 22 December 2010. Based on decision of the Board of Commissioner, he was appointed as a member of the Company’s Nomination and Remuneration Committee (NRC) in June 2015.

53FUTURE NOW


Tossin Himawan Komisaris Commissioner


Bergabung dengan Perseroan dan menjabat sebagai Presiden Direktur pada tahun 2010 dan kemudian menjabat sebagai Komisaris Perseroan, berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 20 September 2013. Pada 26 Juni 2015, Dewan Komisaris Perseroan menunjuk Tossin Himawan sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR).

He joined the Company as a President Director in 2010 and afterwards serves as a Commissioner of the Company, based on the Resolution of the Extraordinary General Meeting of the Company on 20 September 2013. On 26 June 2015, the Board of Commissioners of the Company appointed Tossin Himawan as the member of the Nomination and Remuneration Committee (NRC).

Beliau meraih gelar Doktor di bidang Manajemen Perusahaan dari Universitas Parahyangan, Bandung (1973).

Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau sudah berpengalaman selama lebih dari 40 tahun di industri kendaraan bermotor dan pendanaan konsumen memulai karier profesionalnya di Grup Astra (1972-2009) dengan jabatan terakhir sebagai Komisaris Utama PT Astra Otopart Tbk. Sebelumnya, Beliau telah menduduki berbagai jabatan strategis di Grup Astra, antara lain Direktur PT Federal Motor hingga transformasinya menjadi PT Astra Honda Motor (1987) dan di saat yang bersamaan, Beliau juga ditunjuk menjadi Direktur Utama bersama. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk, Komisaris PT Federal International Finance, Komisaris PT Astra Credit Companies, serta Komisaris Utama PT Astra Honda Motor.

Sebagai Komisaris, Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.

He was awarded a Doctorate in Corporate Management from Parahyangan University, Bandung (1973).

He has more than 40 years’ experience in the automotive and consumer financing industries, starting his professional career at the Astra Group (1972-2009), where his final position was as President Commissioner of PT Astra Otopart Tbk. Prior to that, he held several strategic positions in the Astra Group, including as a Director of PT Federal Motor until its transformation into PT Astra Honda Motor (1987), when he was appointed as joint CEO. He also served as a Director of PT Astra International Tbk, a Commissioner of PT Federal International Finance, a Commissioner of PT Astra Credit Companies, and as President Commissioner of PT Astra Honda Motor.

As a Commissioner, he does not have any affiliations with fellow members of the Board of Commissioners, or members of the Board of Directors, nor with the ultimate shareholder.



Danny Walla Komisaris Commissioner


Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris sejak tahun 2010 dan diangkat kembali sebagai Komisaris Perseroan, sesuai dengan Keputusan Pemegang Saham Perseroan tanggal 13 Februari 2013. Sejak 19 Februari 2013, Beliau juga diangkat sebagai anggota Komite Tata Kelola Perusahaan (GCG) berdasarkan keputusan Dewan Komisaris Perseroan.

He joined the Company as the Commissioner since 2010 and he has been reappointed as the Commissioner of the Company, pursuant to Shareholders’ Resolutions of the Company dated 13 February 2013. Since 19 February 2013, he was also appointed as a member of the Company’s Good Corporate Governance (GCG) Committee based on the resolution of the Board of Commissioners of the Company.

Lee Chul JooKomisaris Commissioner

Warga Negara Hong Kong, 45 tahun, berdomisili di Hong Kong. Hong Kong Citizen, 45 years old, domiciled in Hong Kong.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 22 Mei 2015.

Serves as a Commissioner of the Company, based on a decision of the Annual General Meeting of Shareholders on 22 May 2015.

Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut Teknologi Bandung (1971).

Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau dikenal sebagai salah satu pendiri PT Federal Motor, yang kemudian berganti nama menjadi PT Astra Honda Motor dan sudah berpengalaman selama kurang lebih 34 tahun di Grup Astra. Beliau pernah menduduki sejumlah posisi Presiden Direktur di beberapa anak perusahaan Grup Astra antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Astra Otopart Tbk.


Meraih gelar Bachelor of Applied Math and Economics dari Universitas Brown, dengan magna cum laude (1995) dan mendapatkan gelar Master of Business Administration dari Harvard Business School (2000).

Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau pernah bekerja di Divisi Investment Banking Morgan Stanley & Co.Inc. (New York, Hong Kong, dan Seoul) (1995–1998), Whitney & Co (Hong Kong) (2000–2001), UBS Capital Asia (2001–2004). Saat ini, Beliau juga menjabat sebagai Managing Partner Affinity Equity Partners (HK) Limited sejak tahun 2004.


He earned a degree in Mechanical Engineering from the Bandung Institute of Technology (1971).

Prior to joining the Company, he was one of the founders of PT Federal Motor, which later became PT Astra Honda Motor. With his career at the Astra Group spanning some 34 years, he has served as CEO in several of its subsidiaries, including PT Astra Agro Lestari Tbk and PT Astra Otopart Tbk.


He obtained Bachelor of Applied Math and Economics degree from Brown University, with magna cum laude (1995) and Master of Business Administration from Harvard Business School (2000).

Before joining the Company, he worked in the Investment Banking Division at Morgan Stanley & Co.Inc. (New York, Hong Kong and Seoul) (1995–1998), Whitney & Co (Hong Kong) (2000–2001), UBS Capital Asia (2001–2004). Currently, he also serves as the Managing Partner of Affinity Equity Partners (HK) Limited since 2004.


55FUTURE NOW


Istama Tatang Siddharta Komisaris Independen Independent Commissioner


Beliau menjabat sebagai Komisaris Independen berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Perseroan tanggal 13 Februari 2013. Beliau juga diangkat sebagai Ketua Komite Audit dan Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi pada tanggal 19 Februari 2013.

He serves as the Independent Commissioner pursuant to the Shareholders’ Resolutions of the Company dated 13 February 2013. He also appointed as the Head of Audit Committee and the Head of Nomination and Remuneration Commmitee in 19 February 2013.

Simon HalimKomisaris Independen Independent Commissioner


Menjabat sebagai Komisaris Independen berdasarkan Keputusan Pemegang Saham Perseroan tanggal 13 Februari 2013 dan pada tanggal 19 Februari 2013, Beliau diangkat sebagai anggota Komite Audit dan Komite GCG Perseroan.

Serves as an Independent Commissioner pursuant to Shareholders’ Resolutions of the Company dated 13 February 2013 and on 19 Feburary 2013 he was appointed as member for both the Company’s Audit Committee and GCG Committee.

Beliau meraih gelar Magister Akuntansi dari Universitas Indonesia. Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau menjabat sebagai Kepala KAP Siddharta Siddharta & Widjaja yang merupakan partner lokal bagi kantor akuntan internasional KPMG. Saat ini, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (sejak 2004) dan Presiden Direktur PT Amalgamated Tricor (sejak 2009).

Di luar karier profesionalnya, Beliau merupakan anggota Institut Akuntan Publik Indonesia.

Sebagai Komisaris Independen, Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.

Beliau meraih gelar Doktorandus dari Universitas Katolik Parahyangan (1986) dan gelar Magister Akuntansi dari Universitas Indonesia (2010).

Saat ini, Beliau menjabat sebagai Managing Partner di Arghajata Consulting, perusahaan konsultan strategis berbasis di Indonesia. Sebelum mendirikan Arghajata, Beliau menduduki beberapa posisi senior termasuk Chief Executive Officer Ernst & Young Indonesia, Executive Partner dan Specialist Partner Perbankan dan Energi di KPMG Indonesia serta sempat menjabat sebagai Direktur di sebuah perusahaan telekomunikasi patungan dari perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat dan Indonesia.

Sebagai Komisaris Independen, Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, maupun dengan anggota Direksi, atau dengan pemegang saham utama.

He obtained a Master degree in Accounting from the University of Indonesia.

Prior to joining the Company, he headed the public accounting firm Siddharta Siddharta & Widjaja, a local partner of international accountants KPMG. He currently serves as the Commissioner of PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (since 2004) and President Director of PT Amalgamated Tricor (since 2009).

Outside his professional career, he is a member of the Indonesian Institute of Public Accountants.

As an Independent Commissioner, he does not have any affiliations with fellow members of the Board of Commissioners, or members of the Board of Directors, nor with the ultimate shareholder.

He obtained a Bachelor’s degree from Parahyangan Catholic University (1986) and a Master of Accounting degree from the University of Indonesia (2010).

He is currently the Managing Partner of Arghajata Consulting, an Indonesian based strategic consulting firm. Prior to co-founding Arghajata, he held several senior positions, including Chief Executive Officer of Ernst & Young Indonesia, Executive Partner and Specialist Partner for Banking and Energy of KPMG Indonesia and Director of a joint venture telecom company between US and Indonesian companies.

As an Independent Commissioner, he does not have any affiliations with fellow members of the Board of Commissioners, or members of the Board of Directors, nor with the ultimate shareholder.



PROFIL DIREKSIProfile of the Board of Directors

Beliau meraih gelar Double Degrees in Law and Commerce (dengan 2 jurusan kuliah yaitu di bidang Akuntansi & Keuangan) dari University of Sydney (1997) dan mendapatkan gelar Master of Business Administration dari Booth School of Business, The University of Chicago (2014).

Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau yang sudah memiliki pengalaman profesional selama lebih dari 2 (dua) dekade di berbagai sektor mulai dari baja, otomotif, telekomunikasi, minyak dan gas hingga infrastruktur pernah menjabat sebagai Direktur Utama dan CEO PT DSSP Energi Mas Utama (2011– 2016) dan Deputy President Director serta Energy Business Head PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (Sinarmas Group) (2012 –2016). Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur dan Direktur Pengelola di beberapa perusahaan investasi bisnis dan manajemen aset (private equity) di London, Malaysia dan Singapura yang berfokus pada pengembangan energi di Indonesia, Afrika dan Amerika Selatan.

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, maupun dengan anggota Dewan Komisaris, atau dengan pemegang saham utama.

He obtained double degrees in Bachelor of Laws and Commerce (with double majors in Accounting & Finance) from the University of Sydney (1997) and a Master of Business Administration degree from the University of Chicago Booth School of Business (2014).

His professional resume, which spans more than 2 (two) decades in various sectors, including steel, automotive, telecommunications, oil and gas, and infrastructures, includes appointments as President Director and CEO of PT DSSP Energi Mas Utama (2011–2016) and Deputy President Director and Energy Business Head of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (Sinarmas Group) (2012–2016). He has also served as Director and Managing Director at various private equity companies in London, Malaysia and Singapore, focusing on the energy sector in Indonesia, Africa and South America.

He has no affiliated relationship with other members of the Board of Directors, Board of Commissioners, or the Ultimate Shareholders.

Rudy HalimDirektur Utama dan CEO Grup President Director and Group CEO


Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan dan CEO Grup berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 31 Mei 2016.

Serves as the Company’s President Director and Group CEO pursuant to the Decision of the Annual General Meeting of Shareholders on 31 May 2016.

57FUTURE NOW


Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti (1997).

Beliau telah bergabung dengan Grup Saratoga sejak tahun 2008. Pada perjalanan kariernya di Grup Saratoga, Beliau ditunjuk sebagai Kepala Departemen Keuangan (2013) dan diangkat sebagai Direktur Keuangan di beberapa anak perusahaan Grup Saratoga (2015). Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau telah menjadi Auditor di Kantor Akuntan Publik, Hans Tuanakota & Mustofa (anggota Deloitte) (1997-2000) dan selama 8 (delapan) tahun telah mensupervisi Divisi Akuntansi, Anggaran, dan Pelaporan di Grup PT Apac Inti Corpora.


She was graduated from the Trisakti University, Jakarta majoring in Accounting (1997).

She has been joining the Saratoga Group since 2008. In Saratoga Group, Beatrice has been appointed as the Head of Finance Department (2013) and also as the Finance Director in the companies which are members of the Saratoga Group (2015). Previously, Beatrice Kartika had experiences as an Auditor at a Public Accountant Office, Hans Tuanakota & Mustofa (member of Deloitte) (1997-2000) and for 8 (eight) years had supervised the accounting, budget and reporting division in PT Apac Inti Corpora Group.

She has no affiliated relationship with other members of the Board of Directors, Board of Commissioners, or the Ultimate Shareholders

Beatrice KartikaDirektur Keuangan Finance Director

Warga Negara Indonesia, 43 tahun, berdomisili di Jakarta. Indonesian citizen, 43 years old, domiciled in Jakarta.

Menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 15 Desember 2017 dan saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan.

Serves as the Director of the Company based on the resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 15 December 2017, and now serves as Finance Director.



Beliau meraih gelar Bachelor of Science in Electrical Engineering dari Purdue University, USA (2000) dan Masters of Science in Industrial Engineering dari Purdue University (2005).

Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau yang sudah berpengalaman selama 17 tahun di bidang pengembangan usaha, merger dan akuisisi lintas negara, serta strategi, dan perencanaan korporat di berbagai industri, pernah bekerja di General Electric dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Presiden Pengembangan Usaha GE Capital untuk wilayah Asia Pasifik (2006–2013). Sebelumnya, Beliau ditunjuk sebagai Electrical Engineer di Delphi Automotive USA (2001–2004), dan pernah menjadi sebagai Konsultan di SKHA Indonesia (2005–2006). Saat ini, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama di FKT, Komisaris di MPMAuto, MPMInsurance, PMP dan MPMLogistics serta Direktur Utama ACT dan ASK.


He holds a Bachelor of Science degree in Electrical Engineering from Purdue University, USA (2000) and a Master of Science degree in Industrial Engineering, also from Purdue University (2005).

Before joining the Company, he had amassed 17 years of experience in the field of business development, transnational mergers and acquisitions, and strategic and corporate planning in various companies, including General Electric, where his last position was as Vice President of Business Development at GE Capital for the Asia-Pacific region (2006–2013). Before that, he was an Electrical Engineer at Delphi Automotive USA (2001–2004), and served as a Consultant at SKHA Indonesia (2005–2006). He serves concurrently as President Commissioner of FKT, as a Commissioner at MPMAuto, MPMInsurance, PMP and MPMLogistics, and as President Director of ACT and ASK.

He has no affiliated relationship with other members of the Board of Directors, Board of Commissioners, or the Ultimate Shareholders.

Agung Cahyadi KusumoDirektur Pengelola Managing Director


Menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 Desember 2013 dan saat ini menjabat sebagai Direktur Pengelola.

Appointed as a Director of the Company pursuant to a decision of the Extraordinary Meeting of Shareholders on 10 December 2013, and now serves as Managing Director.

59FUTURE NOW


Beliau meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Trisakti (1996).

Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau sudah berpengalaman selama lebih dari 19 tahun di bidang pengelolaan sumber daya manusia dan analisis pemasaran, pernah menjabat sebagai Vice President Sumber Daya Manusia di PT Anugerah Pharmindo Lestari, Zuellig Pharma Company (2009-2013), sebagai General Manager Sumber Daya Manusia di PT Heinz ABC (2008-2009), dan pernah menduduki berbagai posisi manajerial di PT HM Sampoerna (Philip Morris International) (2003-2008). Beliau juga menjabat sebagai Komisaris MPMulia dan MPMMobil serta Direktur AMK dan AKT.


She holds a Master of Management degree from Trisakti University (1996).

Prior to joining the Company, she had more than 19 years of experience in human resource management and market analysis, serving as Vice President of Human Resources at PT Anugerah Pharmindo Lestari, Zuellig Pharma Company (2009-2013), as General Manager of Human Resources at PT Heinz ABC (2008-2009), and held several managerial positions at PT HM Sampoerna (Philip Morris International) (2003-2008). She is also a Commissioner of MPMulia and MPMMobil, as well as a Director of AMK and AKT.

She has no affiliated relationship with other members of the Board of Directors, Board of Commissioners, or the Ultimate Shareholders.

Titien SupenoDirektur Independen Independent Director


Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan berdasarkan Keputusan Rapat Pemegang Saham tanggal 13 Februari 2013 dan sampai saat ini menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia.

Serves as an Independent Director of the Company, pursuant to a Decision of the General Meeting of Shareholders on 13 February 2013, and is currently the Human Resources Director.



Beliau meraih gelar Sarjana Teknik dari Universitas Indonesia (1992) dan Master of Business Administration di bidang Keuangan dari Case Western Reserve University (1996).

Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau sudah memiliki pengalaman profesional di bidang investasi dan eksekutif, serta memiliki kemampuan analisis transaksi hingga eksekusi dan mempunyai keahlian dalam hal pengawasan. Selain itu, berbekal pengalaman sebagai Direktur Keuangan, beliau telah memperkaya ilmu pengetahuannya terutama dalam hal perencanaan strategis, keuangan dan manajemen risiko, internal audit, dan komunikasi dengan pemegang saham. Pengalaman beliau sebelumnya termasuk pernah menjabat di sejumlah perusahaan, antara lain PT Austindo Nusantara Jaya Agri (Chief Financial Officer) (2000–2010), Olympus Capital Holdings Asia (Associate) (1998–2000), PT Peregrine Sewu Securities (Senior Analyst) (1997–1998), dan Citibank, N.A. (Management Associate) (1996). Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (2014–sekarang) dan menjabat juga sebagai Direktur/Komisaris di beberapa anak perusahaannya (2014–sekarang). Selain itu, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama di MPMInsurance (2012–sekarang), dan Komisaris di MPMFinance (2016–sekarang).

Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya, maupun dengan anggota Dewan Komisaris. Beliau memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham utama.

He holds a Bachelor of Engineering degree from the University of Indonesia (1992) and a Master of Business Administration degree specializing in Finance from Case Western Reserve University (1996).

Before joining the Company, he gained professional experience in the investment and corporate world, and has expertise ranging from transaction analysis to execution. His experience as a Chief Financial Officer has given him in-depth knowledge of strategic planning, financial and risk management, internal audit, and shareholder communication. His resume includes periods at PT Austindo Nusantara Jaya Agri (Chief Financial Officer) (2000– 2010), Olympus Capital Holdings Asia (Associate) (1998–2000), PT Peregrine Sewu Securities (Senior Analyst) (1997–1998), and Citibank, N.A. (Management Associate) (1996). He is also concurrently a Director of PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (2014–present) and a Director/Commissioner in several of its subsidiaries (2014–present). In addition, he also serves as President Commissioner of MPMInsurance (2012 – present) and as Commissioner of MPMFinance (2016–present).

He has no affiliated relationship with other members of the Board of Directors, Board of Commissioners. He has affiliation with the ultimate shareholders.

Andi EsfandiariDirektur Director


Menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 22 Mei 2015.

Appointed as a Director of the Company pursuant to the decision of the Annual General Meeting of Shareholders on 22 May 2015.

61FUTURE NOW


KOMPOSISI DAN PELATIHAN KARYAWANEmployee Composition and Training

EMPLOYEE PROFILE

As of the end of 2017, the Company had a total workforce of 5,002; consisting of 2,296 permanent employees and 2,706 contract employees. This represents a decrease of 38.3% compared to the previous year’s total of 8,110 people due to deconsolidation of MPMFinance. The tables below show the comparative employee composition for the last 2 (two) years by company, employment status, position/level, educational level, age group and length of service:

Berdasarkan Status KepegawaianBy Employment Status 2016 2017*

Karyawan TetapPermanent Employees

4.161 2.296

Karyawan KontrakContract Employees

3.949 2.706

Total 8.110 5.002

*) Data tahun 2017 tidak termasuk MPMFinance Data of 2017 excludes MPMFinance

PROFIL KOMPOSISI KARYAWAN

Hingga akhir 2017, total karyawan Perseroan tercatat sebanyak 5.002 orang yang terdiri dari 2.296 karyawan tetap dan 2.706 karyawan kontrak. Jumlah karyawan Perseroan hingga akhir tahun 2017 menunjukkan penurunan sebesar 38,3% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 8.110 orang dikarenakan dekonsolidasi MPMFinance. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini perbandingan komposisi karyawan Perseroan dalam kurun 2 (dua) tahun terakhir berdasarkan masing-masing perusahaan, status kepegawaian, level jabatan, level pendidikan, kelompok usia, dan masa jabatan:

Berdasarkan PerusahaanBy Company 2016 2017*

MPM 97 94 MPMulia 467 424 MPMMotor 787 760 MPMAuto 398 178 FKT 362 268 PMP 72 79 MPMRent 3.212 2.920 MPMInsurance 171 207 ACT Group - 28 MPMFinance 2.544 -MPMLogistics - 44 Total 8.110 5.002

*) Data tahun 2017 tidak termasuk MPMFinance Data of 2017 excludes MPMFinance

Perseroan memandang bahwa ketersediaan SDM yang profesional merupakan aset penting bagi perusahaan dalam menyokong keberlangsungan bisnis Perseroan agar tetap memiliki daya saing di kemudian hari. Oleh karenanya, Perseroan senantiasa memberikan pelatihan secara berkala kepada seluruh karyawannya sesuai dengan bidang perkerjaannya masing-masing guna meningkatkan kapabilitas dan kualitas seluruh SDM yang dimiliki Perseroan.

The Company believes that the availability of professional human resources is a key asset in sustaining our business and retaining our competitive edge in future. We therefore provide regular to all employees according to their jobs in order to continuously improve the capabilities and quality of all our employees.



Berdasarkan Level Jabatan**By Position** 2016 2017*

Direksi/Directors 26 26

General Manager & Vice President 58 41

Manager & Senior Manager 161 152

Supervisor & Associate Manager 501 372

Karyawan & Staf/Staff & Officer 4.888 2.029Total 5.634 2.620

Berdasarkan Kelompok Usia**By Age Group** 2016 2017*

≤ 25 786 378

26 - 30 1.589 700

31 - 40 2.405 1.126

41 - 50 739 343

51 - 55 97 60

> 55 18 13Total 5.634 2.620

PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM

Guna menjamin kualitas seluruh karyawannya, Perseroan telah menyelenggarakan serangkaian kegiatan pelatihan secara berkesinambungan bagi seluruh karyawan dari berbagai level jabatan dan departemen/divisi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan setiap karyawan. Program pelatihan yang diselenggarakan oleh Perseroan senantiasa mempertimbangkan kebutuhan pengembangan SDM di masing-masing divisi/departemen. Perseroan menilai bahwa kegiatan pengembangan karyawan merupakan salah satu hal penting yang dapat mendukung aktivitas bisnis dan operasional perusahaan dalam merealisasikan target Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan secara berkala menyediakan berbagai program/kegiatan pelatihan kepada setiap karyawan, mulai dalam hal pelatihan peningkatan kualitas kepemimpinan maupun softskill hingga pengembangan peran khusus. Di sepanjang tahun 2017, Perseroan telah menginvestasikan biaya pelatihan sebesar Rp10.257.250.648 atau setara dengan sekitar Rp2,7 juta/karyawan tetap yang tercatat di Perseroan. Pada tabel di bawah ini dapat dilihat daftar pelatihan/seminar/workshop karyawan Perseroan di sepanjang tahun 2017:

Berdasarkan Level Pendidikan**By Educational Level** 2016 2017*

S1 atau selanjutnya/Undergraduate degree or above 2.719 1.225Diploma 732 284Lain-lain/Others 2.183 1.111

Total 5.634 2.620

Berdasarkan Masa Jabatan**By Length of Employment** 2016 2017*

≤ 1 1.312 652

> 1 – 5 2.747 1.096

> 5 - 10 940 532

> 10 - 15 392 189

> 15 243 151

Total 5.634 2.620

HR COMPETENCY DEVELOPMENT POLICY

To continuously develop quality among all our people, we conduct a wide range of employee training activities at various levels across the Company which are aimed at building knowledge and skills throughout our workforce. Our training programs are designed to take into account the human resource needs in each division and department. We believe that the development of our employes is one of the keys to supporting the Company’s business and operations and achieveing our targets. The Company therefore regularly provides a range of training programs/activities for every employee, from improving leadership quality to developing soft skills and preparation for specific roles. In 2017, the Company invested Rp10,257,250,648 in training, equivalent to around Rp2.7 million per permament employee on the Company’s payroll. The table below shows training/seminars/workshops our employees participated in during 2017:

Keterangan/Notes:*) Data tahun 2017 tidak termasuk MPMFinance/Data of 2017 excludes MPMFinance**) Data tidak termasuk Pengemudi MPMRent /Data excludes MPMRent Drivers

63FUTURE NOW


Pelatihan/Seminar/Workshop Karyawan Perseroan Tahun 2017Employee Training/Seminars/Workshops in 2017

NO AKTIVITAS PELATIHAN TRAINING ACTIVITY

TANGGAL PELAKSANAAN PELATIHAN

DATE OF TRAINING

LOKASILOCATION

JENIS PELATIHANTYPE OF

TRAINING

PESERTAPARTICIPANT(S)

BIAYA PELATIHAN (Rp)TRAINING COST (Rp)

1 Strategic Marketing Analytics

12-13 Juni/June Hong Kong ProfesionalProfessional

Direksi/BODMarketing & Communication

98.800.000

2 Fraud Master Class 10 Agustus/August Jakarta UmumGeneral

Audit Internal PerseroanCorporate Internal Audit

500.000

3 IIA Indonesia 2017 National Conference

10–11 Oktober/October Bandung KonferensiConference


4.500.000

4 Auditor in Charge 15–17 November Jakarta Pelatihan TeknisTechnical Training


5.500.000

5 COSO Based Internal Auditing

22–23 November Jakarta Pelatihan TeknisTechnical Training


3.500.000

6 Annual Tax Seminar 2017 5 Desember/December Jakarta UmumGeneral

Komite AuditAudit Committee

Gratis Compliment/Free

of charge7 The Digital Economy 6 Desember/December Jakarta Umum

GeneralAudit Internal PerseroanCorporate Internal Audit

1.000.000

8 Beginning Auditor Tools & Techniques

6–8 Desember/December Jakarta Pelatihan TeknisTechnical Training


5.500.000

9 Business Valuation Seminar With Aswath Damodaran

7–8 Desember/December Jakarta ProfesionalProfessional

Direksi/BODBusiness Development

77.000.000

MPMParts Sales Academy

Angka-angka pada tabel & grafik ini menggunakan notasi Bahasa Indonesia

Numerical notations in tables & graphsare in Indonesian



INFORMASI PEMEGANG SAHAMShareholder Information

Komposisi Pemegang Saham Perseroan per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

The Company's Shareholders composition as of December 31, 2017 were as follows:

PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDER NAME

JUMLAH SAHAMNUMBER OF SHARES TOTAL PAR VALUE PERSENTASE

PERCENTAGE

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. 2.169.770.735 1.084.885.367.500 48,6

Morninglight Investments S.a.r.l 684.227.847 342.113.923.500 15,3

Claris Investments Pte Ltd 303.338.347 151.669.173.500 6,8

Saham Tresuri/Treasury stocks 264.316.585 132.158.292.500 5,9

Pemegang saham lainnya/Other shareholders (<5%) 1.041.309.762 520.654.881.000 23,4

TOTAL 4.462.963.276 2.231.481.638.000 100

Sebagai wujud pemenuhan komitmen Perseroan untuk mematuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan Saham atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka. Perseroan telah menetapkan dan menerapkan kebijakan penyampaian informasi mengenai kepemilikan saham, dan/atau perubahannya, yang dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi.

As a fulfillment of the Company's commitment to comply with the provisions of Financial Services Authority (OJK) No. 11/POJK.04/2017 concerning Stock Ownership Reports or Any Changes to Share Ownership in Public Companies, the Company has established and implemented an information delivery policy regarding share ownership and/or its amendments owned by the Board of Commissioners and the Board of Directors.

48,6%

15,3%

6,8%

29,3

% PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. 48,6%2.169.770.735 saham/shares

Morninglight Investments S.a.r.l 15,3%684.227.847 saham/shares

Claris Investments PTE. LTD 6,8%303.338.347 saham/shares

Masyarakat & Lain-lain/Public & Others 29,3%(Lain-lain/Others <5%)1.305.626.347 saham/shares

Angka-angka pada tabel & grafik menggunakan notasi Bahasa Indonesia/Numerical notations in tables & graphs are in Indonesian

65FUTURE NOW


Kepemilikan Saham oleh Dewan Komisaris dan DireksiShare Ownership by the Board of Commissioners and Board of Directors



PERCENTAGE

Dewan Komisaris/Board of Commissioners

Edwin Soeryadjaya 130.000 65.000.000 0,0

Tossin Himawan 68.289.100 34.144.550.000 1,5

Danny Walla 51.978.000 25.989.000.000 1,2

Total 120.397.100 60.198.550.000 2,7

Direksi/Board of Directors

Rudy Halim 5.459.100 2.729.550.000 0,1

Agung Cahyadi Kusumo 653.600 326.800.000 0,0

Beatrice Kartika 101.000 50.500.000 0,0

Total 6.213.700 3.106.850.000 0,1

Jenis Kepemilikan SahamType of Share Ownership



PERCENTAGE

Kepemilikan oleh Institusi lokal (27)Ownership by local institutions (27)

2.538.302.710 1.269.151.121.355 56,9

Kepemilikan oleh Institusi asing (76)Ownership by foreign institutions (76)

1.521.740.933 760.870.559.467 34,1

Kepemilikan oleh individu lokal (949)Ownership by local individuals (949)

397.109.633 198.554.957.817 8,9

Kepemilikan oleh Institusi asing (14)Ownership by foreign individuals (14)

5.810.000 2.905.000 0,1

Total (1.066) 4.462.963.276 2.231.481.638.000 100



INFORMASI ENTITAS ANAKSubsidiaries’ Information

NAMA PERUSAHAANCOMPANY NAME

TAHUN BERDIRI

YEAR ESTABLISHED

BIDANG USAHALINE OF BUSINESS

TOTAL ASET SEBELUM ELIMINASI

(dalam jutaan Rupiah)

TOTAL ASSETS BEFORE

ELIMINATION (in million Rupiah)

KEPEMILIKAN SAHAM

(%)SHARE

OWNERSHIP(%)

STATUSSTATUS

ALAMATADDRESS

DISTRIBUSI & RITEL DISTRIBUTION & RETAIL

PT Mitra Pinasthika Mulia (“MPMulia”)

2010 Penjualan kendaraan roda dua dan komponen pendukungSales of two-wheel vehicles and its supporting components

1.603.652 99,99 Beroperasi Operating

Jl. Simpang Dukuh No. 42-44Surabaya 60275www.mpm-motor.co.id

PT Mitra Pinasthika Mustika Auto (“MPMAuto”)

2013 Penjualan kendaraanroda empat dankomponen pendukungSales of four-wheel vehicles and its supporting components.

311.414 99,99 Beroperasi Operating

Jl. Jalur Sutera Kav.9A Alam Sutera, Tangerangwww.mpm-auto.com

PT Mitra Pinasthika Mustika Mobil (“MPMMobil”)

2014 Perdagangan kendaraanbermotor dan bekas dan komponen pendukungTrading of new and used motor vehicles and supporting components.


AFTERMARKET AFTER MARKET

PT Federal Karyatama (”FKT”) or “MPMLubricants”

1988 Pabrikasi dan pengemasan minyakpelumas Manufacturing and packaging of oil lubricant


The Prominence Office Tower, Lantai 29Jl. Jalur Sutera Barat Kav. 15Alam Sutera Tangerang 15143www.federaloil.co.id

PT PutraMustika Prima(“PMP”) or “MPMParts”

2015 Distribusi minyakpelumasDistribution of lubricant


Jl. Jalur Sutera Kav.9A Alam SuteraTangerangwww.mpm-parts.com

TRANSPORTASI TRANSPORTATION

PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (“MPMRent”)

2008 Penyewaan kendaraanVehicle rental


Sunburst, CBD Lot II No. 10Jl. Kapten Soebijanto Djojohadikusumo, BSD CityTangerang 15322www.mpm-rent.com

Per Desember 2017 | as of December 2017

67FUTURE NOW


NAMA PERUSAHAANCOMPANY NAME

TAHUN BERDIRI

YEAR ESTABLISHED

BIDANG USAHALINE OF BUSINESS

TOTAL ASET SEBELUM ELIMINASI

(dalam jutaan Rupiah)

TOTAL ASSETS BEFORE

ELIMINATION (in million Rupiah)

KEPEMILIKAN SAHAM

(%)SHARE

OWNERSHIP(%)

STATUSSTATUS

ALAMATADDRESS

ANAK USAHA LAINNYA OTHERS

PT Mitra Pinasthika Mustika Finance (“MPMFinance”)1)

1990 Pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan anjak piutang Consumer financing,leasing and factoring

- 40 Beroperasi Operating

Lippo Kuningan, Lantai 25Jl. H.R. Rasuna said Kav. B-12Jakarta 12940www.mpm-finance.com

PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (“MPMInsurance”)

2012 Asuransi umumGeneral insurance


Wisma Slipi, Lantai 5Jl. Jend. S. Parman Kav.12 Jakarta Barat 11480Indonesiawww.mpm-insurance.com

PT Ananta Cipta Tama (“ACT”)

2016 Investasi, konsultasimanajemen danlayanan konsultasiInvestment, management consultancy and advisory services

7.546 99,99 BeroperasiOperating

Lippo Kuningan, Lantai 26Jl. H.R. Rasuna said Kav. B-12Jakarta 12940

MPM Global Pte. Ltd. (“MPM Global”)

2014 KeuanganFinance

1.223.410 100 In Member's Voluntary

Liquidation

Singapore

Catatan: 1) Di Mei 2017, Perseroan menjual 20% kepemilikan sahamnya

dan setelahnya berhenti mengkonsolidasi MPMFinance.2) Penjelasan lebih rinci mengenai informasi profil dan kinerja

seluruh entitas anak Perseroan dapat dilihat pada Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen, di halaman 84-99.

Notes:1) In May 2017, the Company sold its 20% share ownership

and deconsolidated MPMFinance afterwards.2) A more detailed description of the subsidiaries’ profile and

performance information can be seen in the Management's Discussion and Analysis section, on page 84-99.



TANGGALDATE

KETERANGANREMARKS

NOMINAL/SAHAM (Rp)PAR VALUE/SHARE (Rp)

JUMLAH LEMBAR SAHAM

NUMBER OF SHARES

JUMLAH SAHAM BEREDAR

NUMBER OF OUTSTANDING SHARES

BURSASTOCK

EXCHANGE

20 Mei/May 2013

Perseroan melakukan penawaran umum perdana atas sahamnya dan mendapatkan surat pemberitahuan atas efektivitas pernyataan pendaftaran No. S-136/D.04/2013 dari Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) untuk melakukan penawaran umum perdana saham biasa sebanyak 970.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp500 (dalam Rupiah penuh) per saham di Bursa Efek Indonesia. Adapun harga penawaran saham tersebut sebesar Rp1.500 (dalam Rupiah penuh) per saham.

The Company conducted an initial public offering after obtaining notification of the effective registration No. S-136/D.04/2013 from the Financial Services Authority (“OJK”) to implement an IPO of 970,000,000 shares at a face (par) value of Rp500 (in whole Rupiah) per share on the Indonesia Stock Exchange. The shares were offered at a price of Rp1,500 (in whole Rupiah) per share.

500 970.000.000 4.462.963.276 Bursa EfekIndonesiaIndonesia Stock Exchange

KRONOLOGIS PENERBITAN EFEK LAINNYAOther Listing ChronologyLaporan Obligasi yang Telah Dilunasi Oleh Perseroan

TANGGALDATE

KETERANGANREMARKS NO. ISIN TOTAL USD JATUH TEMPO

MATURITYKUPON

COUPON

19 September 2014

Perseroan menerbitkan Senior Notes melalui MPM Global Pte.Ltd (anak perusahaan yang seluruh kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Perseroan) di Bursa Efek Singapura (SGX-ST).

The Company issued a Senior Notes through MPM Global Pte.Ltd (a wholly owned subsidiary of the Company) on the Singapore Exchange – Securities Trading (SGX-ST)

XS1109694221 USD200.000.000 19 September 2019

6,75%

Catatan:MPM Global Pte Ltd, sebagai penerbit Senior Notes telah mengeksekusi call option right-nya, oleh karena itu Perseroan telah mencairkan dan membatalkan semua Notes yang terhutang. Penyelesaian pembayaran dilakukan pada tanggal 19 September 2017.

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAMShare Listing Chronology

Reports on Bonds Already Paid-Off by the Company

Note:MPM Global Pte Ltd, as the Issuer of the Senior Notes had exercised its call option right and therefore redeemed and cancelled all of the outstanding Notes. The settlement of the redemption was paid on 19 September 2017.





69FUTURE NOW


LEMBAGA DAN JASA PENUNJANGSupporting Institutions and Services

INFORMASI PADA SITUS WEB PERUSAHAANInformation on the Company’s Website

The Company’s official website can be found at http://www.mpmgroup.co.id/. As part of the Company’s commitment to transparency in all our business activities, the site is regularly updated to ensure that transparent, relevant and reliable information is readily available, in order to protect the interests of our shareholders and other stakeholders. Our official website always has the most recent information regarding the Company, including:

1. Shareholder Information.2. Brief profile of the Company.3. History of the Company.4. Organizational Structure of the Company and the Group.5. Vision, Mission and Corporate Values.6. Code of Conduct.7. Information on the General Meetings of Shareholders (GMS).8. Annual financial reports.9. Profiles of the Board of Commissioners and Board of Directors.10. Profile of the Corporate Secretary.11. Charters of the Board of Commissioners, Board of Directors,

Committees, and Internal Audit Unit.

Situs web resmi Perseroan dapat dikunjungi pada halaman http://www.mpmgroup.co.id/. Sebagai wujud komitmen Perseroan dalam mengimplementasikan aspek transparansi di setiap aktivitas bisnis perusahaan maka situs tersebut selalu diperbaharui secara berkala oleh Perseroan guna menjamin ketersediaan informasi yang transparan, relevan, dan anda untuk melindung kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Situs resmi Persereoan senantiasa memuat berbagai informasi terkini yang berhubungan dengan Perseroan, antara lain:

1. Informasi Pemegang Saham.2. Riwayat Singkat Perseroan.3. Tonggak Sejarah Perseroan.4. Struktur Organisasi dan Grup Perseroan.5. Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan.6. Pedoman Perilaku.7. Informasi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).8. Laporan keuangan tahunan.9. Profil Dewan Komisaris dan Direksi.10. Profil Sekretaris Perusahaan.11. Charter Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, dan Unit

Audit Internal.

NAMA & ALAMATNAME & ADDRESS

JASASERVICES

KOMISIFEE

PERIODE PENUGASANASSIGNMENT PERIODS

SIDDHARTA WIDJAJA & REKAN

Wisma GKBI, 33rd FloorJl. Jend. Sudirman 28 Jakarta 10210, IndonesiaTel.: (62 21) 574 2333/574 2888

KANTOR AKUNTAN PUBLIK Registered Public Accountants

USD 115.500 2017

PT DATINDO ENTRYCOM

Jl. Hayam Wuruk No. 28 Lt. 2Jakarta 10120, IndonesiaTel. : (62-21) 350 8077 (Hunting)Fax : (62-21) 350 8078

BIRO ADMINISTRASI EFEKShare Registrar

Rp40.000.000 2017



PENGHARGAANAwards

Reflecting the Company’s successful management of the business during the year, we received a number of awards from various independent institutions in 2017, including:

Sebagai bukti nyata atas keberhasilan Perseroan dalam mengelola bisnis usahanya di sepanjang tahun 2017, pada tahun ini Perseroan berhasil meraih sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga independen, antara lain:

MPMX

Asia’s Best Managed Companies 2017Top 5 Best at Investor RelationsFinanceAsia24 Juli/July 2017

Best of the Best Awards 201750 Best of the Best Companies 2017 for consecutive yearsForbes Indonesia19 Oktober/October 2017

Top 100 Most Valuable Indonesian BrandsMPM meraih peringkat ke-32 dengan Total Nilai Merek & Nilai Brand mencapai US$181.000.000MPM is ranked 32nd with a US$181 million Brand Value & A Brand RatingBrand Finance & Swa Magazine24 Mei/May 2017

Indonesia Most Powerful Companies Award 2017Kategori/Category: WholesaleWarta Ekonomi27 Oktober/October 2017

Top Capital Market 2017Top Emiten in IndonesiaBusiness News Indonesia & Asia Business Research Center10 November/November 2017

The 9th IICD Corporate Governance Conference & Appreciation 2017Top 50 Mid Market Capitalization Public Listed CompaniesIndonesian Institute for Corporate Dictatorship (IICD)27 November/November 2017

71FUTURE NOW


MPMulia

The 11th Astra Honda Safety Riding Instructors Competition 2017• 1st winner – Group Main Dealer Category• 1st winner – Instructor Category Sport• 2nd winner – Instructor Category Matic• 1st winner – Community Advisor Category

Sports• 3rd winner – Community Advisor Category

Matic

Service People of The Year 2017 (Surabaya)Kategori/Category: Motorcycle DealerDari/From: MARKPLUS.INC11 Juli/July 2017

Award from Astra Honda Motor (AHM)• Runner Up Main Dealer Region III 2017 Untuk

MD Malang (M3Z)• 3rd Winner Main Dealer Region III 2017 Untuk

MD Surabaya (M2Z)Astra Honda Motor (AHM)Februari/February 2017

The 18th Safety Japan Instructors Competition 2017• The 3rd Winner MSX 125 All Category• The 2nd Winner MSX 125 Category OverseasAstra Honda Motor (AHM)19 Oktober/October 2017

Safety Riding Achievement Award AHM 2017• Best Safety Riding Publication• Best Safety Riding Report• Best Safety Riding AchievementAstra Honda Motor (AHM)6 Desember/December 2017

The 24th Astra Honda Technical Skill Contest 2017• The 1st Winner Service AdvisorAstra Honda Motor (AHM)2 Agustus/August 2017

Innovation Main Dealer Award (IMaD)• 3rd Winner – Non Technical IdeaAstra Honda Motor (AHM)9 November/November 2017

#Cari_Aman Campaign Competition•1st winner – Video Competition Safety Riding•1st winner – Photo Competition Safety Riding9 November/November 2017

Kontes Layanan Nasional 2017 •The 1st Winner Delivery Man Dealer Wing•The 3rd Winner Delivery Man Dealer Reguler•The 1st Winner PIC Dealer Reguler•The 3rd Winner PIC Dealer RegulerAstra Honda Motor (AHM)12 Desember/December 2017



Top Brand Award 20172-Wheel LubricantsFrontier Consulting Group & Majalah/Magazine Marketing 23 Februari/February 2017

Superbrands Indonesia 2017Automotive LubricantsSuperbrands Indonesia6 Juni/June 2017

Indonesia Best Brand Award – Best Brand 2017The Most Valuable Brand in Indonesia: Motorcycle LubricantMajalah/Magazine SWA dan MARS4 Oktober/October 2017

Indonesia Best Brand Award – Best Brand Gold 2017Indonesian Best Brand Award for 3 Consecutive Years (2015–2017): Matic Motorcycle LubricantMajalah/Magazine SWA dan MARS4 Oktober/October 2017

WOW Brand Award 2017Silver Champion - Motorcycle LubricantMarkplus, Inc.9 Maret/March 2017

HR Asia Awards 2017The HR Asia Best Companies to Work For in Asia 2017HR Asia19 Mei/May 2017

FKT

Received ISO 9001:2015 Certificate for Logistics and Warehouse Management 12 Desember/December 2017

Certificate of Approval

Lloyd's Register Group Limited, its affiliates and subsidiaries, including Lloyd's Register Quality Assurance Limited (LRQA), and their respective officers, employees or agents are, individually and collectively, referred to in this clause as'Lloyd's Register'. Lloyd's Register assumes no responsibility and shall not be liable to any person for any loss, damage or expense caused by reliance on the information or advice in this document or howsoever provided, unless thatperson has signed a contract with the relevant Lloyd's Register entity for the provision of this information or advice and in that case any responsibility or liability is exclusively on the terms and conditions set out in that contract.Issued By: PT. Lloyd's Register Indonesia, LRQA Indonesia, Dea Tower 1 12th Floor, Kawasan Mega Kuningan, Jl. Mega Kuningan Barat IX Kav. E4.3 No.1, Jakarta 12950, Indonesia for and on behalf of: Lloyd's Register QualityAssurance Limited, 1 Trinity Park, Bickenhill Lane, Birmingham B37 7ES, United Kingdom

Page 1 of 2

This is to certify that the Management System of:

PT Mitra Pinasthika MuliaJl. Simpang Dukuh No. 42-44, Surabaya, 60275, East Java, Indonesia

has been approved by LRQA to the following standards:

ISO 9001:2015

Basem Obaid - Area Operations Manager

Issued By: PT. Lloyd's Register Indonesia

for and on behalf of: Lloyd's Register Quality Assurance Limited

This certificate is valid only in association with the certificate schedule bearing the same number on which the locations applicable to this approval are listed.

Current Issue Date: 4 January 2018 Original Approvals:Expiry Date: 3 January 2021 ISO 9001 – 4 January 2018Certificate Identity Number: 10046517

Approval Number(s): ISO 9001 – 00011866

The scope of this approval is applicable to:Logistics and Warehouse Management.

73FUTURE NOW


BOSCH Awarding of AppreciationTop Customer Maintenance Free Battery 2017 – 1st PositionBOSCHNovember 2017

Penghargaan Kecelakaan Nihil 2017Zero Accident Award 2017Pemerintah Kota Tangerang Selatan/Mayor of South Tangerang13 September 2017

Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Penghargaan Kecelakaan Nihil –Tingkat Provinsi Banten Tahun 2017Occupational Health and Safety Award and Zero Accident Award – Banten Province 2017Gubernur Banten/Governor of Banten23 Februari/February 2017

MPMRent

Social Media Award 20172-Wheel Engine LubricantsMediaWave dan Majalah Marketing1 November 2017

Indonesia Best Company in Creating Leaders from Within 2017Indonesia’s Best Company at Creating Leaders from within 2017Majalah/Magazine SWA & NBO Group 15 November 2017

Stellar Workplace Award 20172017 Stellar Workplace in Employee Commitment and 2017 Stellar Workplace in Employee SatisfactionKontan dan PT GML Performance Consulting31 Oktober/October 2017

MPMParts



14th Indonesia Most Admired Companies Award 2017Special Mention as the Most Selected General Insurance, category: InsuranceWarta Ekonomi19 Mei/May 2017

2017 Insurance Awards 1st Best General InsuranceEkuitas Rp150 miliar – Rp250 miliar/ Equity of Rp150 – Rp250 billionMedia Asuransi7 Juni/June 2017

Investor Awards Best Insurance 2017Asuransi Umum Terbaik 2017Aset di atas Rp250 miliar – Rp1 triliunThe Best General Insurance in 2017Asset above Rp250 billion - Rp1 trillionBerita Satu25 Juli/July 2017

18th Insurance Awards 2017Asuransi yang Berpredikat "Sangat Bagus"Insurance with “Very Good” predicateMajalah/Magazine Infobank20 Juli/July 2017

MPMInsurance

Infobank Multifinance Award 2017Perusahaan Multifinance Terbaik dengan Jumlah Total Aset antara Rp5-Rp10 triliunBest Multifinance Company with Total Assets of Rp5-10 trillionMajalah/Magazine Infobank 14 September 2017

Perusahaan Tertib Administrasi dan Tepat Waktu Bayar IuranGood Administration and Timely Subscription PaymentBPJS Ketenagakerjaan27 Juli/July 2017

Indonesia Multifinance Consumer Choice Award 2017Multifinance Company With Very Good Performance Category: Asset between Rp5-10 trillionWarta Ekonomi31 Oktober/October 2017

MPMFinance

75FUTURE NOW


PENDIDIKAN DAN/ATAU PELATIHAN DEWAN KOMISARIS, DIREKSI, KOMITE-KOMITE, SEKRETARIS PERUSAHAAN, DAN UNIT AUDIT INTERNAL Education and/or Training of the Board of Commissioners, Board of Directors, Committees, Corporate Secretary and Internal Audit Unit

Pada tahun 2017, Dewan Komisaris, Direksi, Komite-Komite, Sekretaris Perusahaan, dan Unit Audit Internal Perseroan telah mengikuti sejumlah kegiatan pendidikan/pelatihan/seminar/lokakarya yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas masing-masing individu demi mewujudkan visi, misi, dan tujuan Perseroan, antara lain:

Pendidikan dan/atau Pelatihan Dewan Komisaris

NAMANAME

JABATANPOSITION

JENIS PELATIHAN/SEMINAR/LOKAKARYATYPE OF TRAINING/SEMINAR/WORKSHOP

PENYELENGGARAORGANIZER

TANGGALDATE

Edwin Soeryadjaya

Komisaris UtamaPresident Commissioner

Public Speaking Erwin Parengkuan Pelatihan PrivatPrivate Training Maret/March 2017

Tossin Himawan KomisarisCommissioner

- - -

Danny Walla KomisarisCommissioner

- - -

Lee Chul Joo KomisarisCommissioner

- - -

Istama Tatang Siddharta

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

- - -

Simon Halim Komisaris IndependenIndependent Commissioner

- - -

Pendidikan dan/atau Pelatihan Direksi

NAMANAME

JABATANPOSITION



TANGGALDATE

Rudy Halim Direktur UtamaPresident Director

- - -

Beatrice Kartika Direktur KeuanganFinance Director

- - -

Agung Cahyadi Kusumo

Direktur PengelolaManaging Director

Strategic Marketing Analytics Chicago Booth 12–13 Juni/June 2017

The 4th International Conference on Glob-al Insurance

Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia

27–29 Juli/July 2017

Business Valuation Seminar with Aswath Damodaran

Deloitte Indonesia 7–8 Desember/December 2017

Titien Supeno Direktur IndependenIndependent Director

Lesson From Disney U : Culture Transformation, Leadership, Branding

PT. Kreasi Cipta Asia 17–19 Mei/May 2017

Andi Esfandiari DirekturDirector

The 4th International Conference on Glob-al Insurance

Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia

27–29 Juli/July 2017

In 2017, the Board of Commissioners, Board of Directors, Committees, Corporate Secretary, and the Internal Audit Unit attended a number of educational and training activities/seminars/workshops intended to strengthen the competencies and capabilities of each individual in respect of realizing the Company’s vision, mission and objectives, including:

Education and/or Training of the Board of Commissioners

Education and/or Training of the Board of Directors



Pendidikan dan/atau Pelatihan Komite Audit

NAMANAME

JABATANPOSITION



TANGGALDATE

Kurniawan Tedjo Anggota Komite AuditAudit Committee Member

Cyber Risk and The Board Governance KPMG 24 Oktober/October 2017

Annual Tax Seminar 2017 IFA/KPMG 5 Desember/ December 2017

Pendidikan dan/atau Pelatihan Komite Nominasi dan Remunerasi

Di sepanjang tahun 2017, Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR) Perseroan tidak mengikuti pelatihan dalam bentuk apapun, kecuali Bapak Edwin Soeryadjaya sebagai anggota KNR yang juga merupakan Komisaris Utama Perseroan, sebagaimana dapat dilihat pada tabel sebelumnya.

Pendidikan dan/atau Pelatihan Sekretaris Perusahaan

NAMANAME

JABATANPOSITION



TANGGALDATE

F.B. Conny Ponto Sekretaris PerusahaanCorporate Scretary

Diskusi Panel: Sustainable Finance and Investment, Green Index Reference, and Sustainability ReportingPanel Discussion: Sustainable Finance and Investment, Green Index Reference, and Sustainability Reporting

Yayasan Keanekaragaman Hayati IndonesiaIndonesian Biodiversity Conservation Trust Fund

8 Desember/December 2017

Seminar Pemakai Jasa KSEI Tahun 20172017 KSEI Service Users Seminar

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

20 November 2017

Dialog PERPU No. 1 tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan Untuk Kepentingan Perpajakan Bagi Perusahaan Emiten, Sekuritas, Perbankan dan PMA Dialog on PERPU No. 1/2017 regarding Access to Financial Information for Tax Purposes for Issuers, Securities Companies, the Banking sector and PMAs

Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA) and KADIN Jakarta

6 Oktober/October 2017

Sosialiasasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Hasil Konversi Peraturan Bapepam atau Bapepam-LKDissemination of OJK Rules resulting from the Conversion of Bapepam or Bapepam-LK Rules

Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA) dan Bursa Efek Indonesia (BEI)/Indonesia Stock Exchange (IDX)

5 Oktober/October 2017

Sosialisasi Peraturan OJK No. 13/POJK.03/2017 dan Peraturan OJK No. 51/POJK.03/2017Dissemination of OJK Rule No. 13/POJK.03/2017 and OJK Rule No. 51/POJK.03/2017

Indonesia Public Listed Companies Association (AEI) dan Bursa Efek Indonesia (BEI)/Indonesia Stock Exchange (IDX)

6 September 2017

Workshop Penyampaian Pernyataan Pendaftaran dan Aksi Korporasi Secara ElektronikWorkshop on Submitting Registration and Corporate Action Statements Electronically

Otoritas Jasa Keuangaan (OJK)The Financial Service Authority (FSA)

10 Agustus/August 2017

Education and/or Training of the Audit Committee

Education and/or Training of the Nomination and Remuneration Committee

In 2017, the members of the Nomination and Remuneration Committee (NRC) did not undergo any training in any form, except Mr. Edwin Soeryadjaya as a member of NRC who is also the President Commissioner of the Company, as can be seen in the previous table.

Education and/or Training of the Corporate Secretary

77FUTURE NOW


Pendidikan dan/atau Pelatihan Unit Audit Internal

NAMANAME

JABATANPOSITION



TANGGALDATE

Ernest Alto Ketua Unit Internal AuditHead of Internal Audit Unit

Fraud Master Class Grant Thornton Indonesia


IIA Indonesia 2017 National Conference IIA 10-11 Oktober/October 2017

COSO Based Internal Auditing IIA 22-23 November 2017

The Digital Economy IIA 6 Desember/December 2017

Abdul Rosyid Anggota Unit Internal AuditInternal Audit Unit Member

Auditor In Charge IIA 15-17 November 2017

Beginning Auditor Tools & Techniques IIA 6-8 Desember/December 2017

Education and/or training of the Internal Audit Unit

Education and/or training of the GCG Committee

In 2017, the members of the Company’s GCG Committee did not undergo any training in any form.

Pendidikan dan/atau Pelatihan Komite GCG

Di sepanjang tahun 2017, Komite GCG Perseroan tidak mengikuti pelatihan dalam bentuk apapun.


FUTURE NOW

ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Management Discussion and

79FUTURE NOW


ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Perseroan memiliki empat segmen operasi yang menawarkan produk dan jasa yang berbeda, dengan satu misi dan visi Grup MPM yang sama untuk smart mobility.

The Company has four operating segments, each of which offers different products and services with one vision and mission of MPM group in smart mobility


FUTURE NOW ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

TINJAUAN MAKRO EKONOMIMacroeconomic Overview

Pertumbuhan ekonomi dunia tumbuh di kisaran 3%, sedikit lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya dengan sumber pertumbuhan yang lebih merata, baik dari negara maju maupun negara berkembang.

Sementara itu di dalam negeri, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat konsumsi rumah tangga nasional berada di level 4,95% di sepanjang 2017. Capaian tersebut lebih rendah dari asumsi dasar dalam APBN yang ditetapkan sebesar 5,2%, namun demikian angka tersebut sedikit lebih tinggi dari realisasi tahun 2016 yang hanya 5,01%. Konsumsi rumah tangga memiliki kontribusi yang paling tinggi dalam struktur pertumbuhan ekonomi, yakni sebesar 56,13%, disusul oleh PMTB atau investasi sebesar 32,16%, lalu ekspor sebesar 20,37%. Perlambatan tingkat konsumsi rumah tangga pada tahun 2017 juga seiring dengan beberapa toko ritel yang tutup. Sementara itu, tingkat inflasi tercatat sebesar 3,61%, bisa dikatakan masih jauh di bawah asumsi APBN-P yang ditetapkan sebesar 4,3%.

Sepanjang tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5,07%. Angka ini sebenarnya menunjukkan pertumbuhan ekonomi RI tengah berada dalam tren penguatan sejak tahun 2014 yang tumbuh 5,01%, kemudian pada tahun 2015 turun menjadi 4,88%, dan meningkat ke level 5,03% di tahun 2016, namun demikian, kondisi ekonomi tersebut belum bisa dikatakan stabil.

TINJAUAN INDUSTRIIndustry Overview

Kondisi makro ekonomi yang masih belum pulih sepenuhnya memberikan tantangan kepada dunia usaha, termasuk industri otomotif. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat beragam, sebagaimana terlihat dari penjualan kendaraan bermotor domestik sebagai indikator pasar ritel domestik.

Berdasarkan data AISI, jumlah penjualan sepeda motor baru secara nasional pada tahun 2017 hanya sebesar 5,8 juta unit atau turun 0,8% dibandingkan 5,9 juta unit di tahun 2016. Penurunan penjualan sepeda motor tersebut diyakini karena daya beli masyarakat segmen menengah ke bawah yang masih perlu bergulat dengan melemahnya bisnis dan pemenuhan kebutuhan pokok sehingga menunda pembelian sepeda motor.

Global economic growth improved slightly compared to the previous year, reaching around 3%, and the sources of growth were more equitably spread between developed and developing countries.

According to the Central Bureau of Statistics (BPS), meanwhile, domestic household consumption remained around the 4.95% level throughout 2017. This was below the state budget assumption of 5.2%, and below the level of consumption in the previous year, which reached 5.01%. Household consumption is the biggest contributor to Indonesia’s economic growth, accounting for 56.13%, followed by investment at 32.16%, and exports at 20.37%. The slowing down of household consumption in 2017 was reflected in the closure of a number of retail outlets. Inflation stood at 3.61% in 2017, well below the revised state budget assumption of 4.3%.

Indonesia’s economy grew at a rate of 5.07% in 2017. This figure indicates that economic growth has been on an upward trend since 2014, when it reached 5.01%, before falling to 4.88% in 4.88%, and strengthening again to 5.03% in 2016. However, economic conditions cannot yet be said to be stable.

The lack of a full recovery in macroeconomic conditions posed a challenge for business, including the automotive industry. The impact was felt at various levels of society, as could be seen from domestic motor vehicle sales, which are an indicator of the state of the domestic retail market. According to AISI data, 5.8 million new motorcycles were sold nationally in 2017, down 0.8% compared to 5.9 million units sold in 2016. The decline in motorcycle sales is believed to be due to the lower purchasing power of the mid-to-low income segment: they are grappling with trying to meet their basic needs and are therefore holding off on motorcycle purchases.

81FUTURE NOW

PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk 2017 Annual ReportMANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS

Sebaliknya, penjualan mobil baru secara nasional tercatat tumbuh 1,6% menjadi 1,08 juta unit pada tahun 2017 dari 1,06 juta unit pada tahun 2016. Ini menunjukkan bahwa masyarakat kelas menengah masih memiliki daya beli yang dapat bertahan terhadap berbagai kondisi yang menantang, baik domestik maupun global. Hal ini juga dapat menjadi indikator bahwa pasar mobil di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar mengingat penetrasi pasar yang masih rendah. Sementara itu, segmen LCGC turun 0,3% yang disebabkan karena rendahnya daya beli segmen menengah ke bawah, sedangkan penjualan sedan juga mengalami penurunan sebesar 34%.

Di pasar consumer parts, terutama kendaraan roda dua masih belum stabil seiring dengan melambatnya pertumbuhan penjualan sepeda motor. Sementara itu, dari segi pelanggan, saat ini terjadi perubahan perilaku konsumen dimana masyarakat cenderung untuk tidak membelanjakan uang yang dimiliki ke dalam bentuk barang, tetapi kegiatan-kegiatan yang lebih bersifat lifestyle dan leisure.

Menurut Mordor Intelligence, pasar pelumas tercatat sebanyak 39.762,66 kilo ton di tahun 2017 yang diperkirakan akan membukukan CAGR sebesar 2,2% untuk proyeksi tahun 2018 sampai dengan 2023. Otomotif dan transportasi lainnya mendominasi pasar di tahun 2017. Pasar pelumas sudah semakin tersegmentasi secara geografis di Asia Pasifik, Amerika Utara, Eropa, Amerika Selatan, Timur Tengah dan Afrika. Asia Pasifik mendominasi pasar dalam hal konsumsi karena adanya pertumbuhan permintaa dari industri otomotif di negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India dan Vietnam.

Sementara itu, menurut Euromonitor International, penyewaan mobil mencatat pertumbuhan 5% di tahun 2017 yang dikarenakan adanya kecenderungan dari banyak sektor bisnis yang bersikap hati-hati terhadap pengeluaran anggaran mereka guna mengurangi biaya operasi. Banyak perusahaan yang cenderung mengesampingkan anggaran untuk pembelian kendaraan dan beralih ke penyewaan kendaraan guna mengurangi biaya modal dan biaya pengemudi. Atas dasar itulah, bisnis penyewaan mobil untuk kepentingan bisnis tumbuh lebih kuat dibandingkan untuk rekreasi.

Menurut Zion Market Research, pasar global penyewaan mobil diperkirakan akan mencapai sekitar USD125 miliar di tahun 2022 dengan pertumbuhan CAGR sekitar 13,6% antara tahun 2017 dan 2022. Pasar penyewaan mobil terutama didorong oleh meningkatnya industri pariwisata. Pertumbuhan ekonomi yang sehat dan meningkatnya pendapatan yang siap dibelanjakan di negara-negara berkembangkan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pasar di tahun mendatang. Selain itu, permintaan yang tinggi terhadap internet dan teknologi pintar membantu menggerakkan pasar tersebut dengan cepat.

In contrast, new car sales nationwide increased by 1.6% to 1.08 million units in 2017 from 1.06 million units in 2016. This suggests that the purchasing power of the middle class has been able to withstand the various challenges, both domestic and global. It could also be an indicator of the significant growth potential of the car market in Indonesia, given the current low market penetration. At the same time, the low cost green car (LCGC) segment decreased by 0.3% due to the lower purchasing power of the mid-to-low income segment. Meanwhile, the sedan sales also declined by 34% due to the higher taxes.

In the consumer parts market, the two-wheel vehicle segment has not yet stabilized, in line with the slowing growth of motorcycle sales. At the same time, we are seeing a shift in consumer behavior, with people tending to spend their money not on goods, but on more lifestyle and leisure-oriented activities.

As for lubricants market, it was valued at 39,762.66 kilo tons in 2017 and is expected to register a CAGR of 2.2%, during the forecast period (2018-2023), according to Mordor Intelligence. Automotive and other transportation dominated the market in 2017. The lubricants market has been further segmented geographically into Asia-Pacific, North America, Europe, South America, Middle-East, and Africa. Asia-Pacific dominated the market, in terms of consumption, owing to the growing demand from the automotive industry in developing economies, such as China, India, and Vietnam.

Meanwhile, according to Euromonitor International, car rental recorded current value growth of 5% in 2017 as many businesses were careful on where they spent their budget, in order to reduce their operating costs. Thus, there was a trend of corporations discarding their vehicle purchasing budgets and shifting to vehicle rental companies instead to reduce the capital expense as well as the driver’s costs. Hence, business car rental saw stronger current value growth than leisure car rental in 2017.

According Zion Market Research, the global car rental market is expected to reach approximately USD125 billion by 2022, growing at a CAGR of around 13.6% between 2017 and 2022. The car rental market is primarily driven by rising tourism industry. Healthy economic growth and rising disposable income in developing countries are expected to propel the market growth during the year to come. Furthermore, high demand for the internet and smart technology helps to drive this market at the fast pace.



Menurut OJK, permodalan lembaga jasa keuangan terpantau kuat sampai Desember 2017 terlihat dari Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan sebesar 23,2%, Risk-Based Capital (RBC) industri asuransi umum dan asuransi jiwa juga berada di level tinggi, yaitu 310% dan 492%, dan gearing ratio perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 3,0 kali, jauh di bawah threshold sebesar 10 kali.

Kuatnya permodalan perbankan ini juga diikuti dengan likuiditas yang memadai dimana rasio Alat Likuid per Non-Core Deposit (AL/NCD) perbankan tercatat sebesar 90,5%, di atas threshold sebesar 50%, sementara excess reserve perbankan tercatat di kisaran Rp626 triliun. Kondisi ini didukung tingkat risiko kredit yang terkendali dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) 2,6% Gross (1,1% net), dengan tren yang menurun. Rasio Non-Performing Financing (NPF) perusahaan pembiayaan juga mengalami penurunan menjadi 3,0%.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tercatat sebesar Rp5.289 triliun atau tumbuh 9,4% YoY. Pertumbuhan intermediasi perbankan juga diikuti dengan tren penurunan suku bunga. Sepanjang 2017, suku bunga deposito turun sebesar 65 bps, dan suku bunga kredit turun sebesar 77 bps. Kinerja intermediasi sektor jasa keuangan berada pada level positif, terutama didukung penghimpunan dana di pasar modal yang telah mencapai Rp257,0 triliun. Angka tersebut jauh melebihi target tahun 2017 yang sebesar Rp217,0 triliun.

Di sisi lain, piutang pembiayaan yang disalurkan perusahaan pembiayaan sebesar Rp415 triliun atau tumbuh 7,1% yoy. Pendapatan premi industri asuransi jiwa dan perusahaan asuransi umum masing-masing sebesar Rp184 trilun dan Rp64 triliun, atau tumbuh masing-masing sebesar 33,4% dan 3,1%. Menguatnya tingkat permodalan, ketersediaan likuiditas yang memadai, serta terkendalinya tingkat risiko memberikan landasan yang kuat bagi sektor jasa keuangan untuk lebih proaktif dalam menyediakan sumber pendanaan untuk mendorong percepatan pertumbuhan perekonomian domestik.

According to OJK, the capitalization of financial services institutions remained strong up to December 2017, as reflected in the capital adequacy ratio (CAR) of 23.2%. Risk-based capital (RBC) in the general insurance and life insurance industries was also at a high level, at 310% and 492%, respectively, and financing companies’ gearing ratio of was 3.0 times, well below the threshold of 10 times.

This strength in banking capital was accompanied by adequate liquidity, with the banks’ liquid instruments per non-core deposit (AL/NCD) ratio at 90.5%, well above the threshold of 50%, while the excess reserve in the banking sector was recorded at Rp626 trillion. This was supported by credit risk being kept under control, with a non-performing loan (NPL) ratio of 2.6% gross (1.1% net), showing a downward trend. In addition, the non-performing financing ratio (NPF) of financing companies decreased to 3.0%.

Meanwhile, third-party funds in the banking sector grew 9.4% YoY to Rp5,289 trillion. The growth in banking intermediation was also accompanied by declining interest rates. During 2017, the deposit rate fell by 65 bps, while the lending rate dropped 77 bps. The intermediary performance of the financial services sector was positive, largely supported by fund raising in the capital market, which reached Rp257.0 trillion, far exceeding the 2017 target of Rp217.0 trillion.

Financing receivables disbursed by financing companies grew 7.1% yoy to Rp415 trillion. Premium income in the life insurance and general insurance industries stood at Rp184 trillion and Rp64 trillion, respectively, representing a respective growth of 33.4% and 3.1%.The strengthening of capitalization, the availability of adequate liquidity, and the controlled risk provides a strong platform for the financial services sector to be more proactive in providing financing to drive an acceleration of domestic economic growth.

83FUTURE NOW


TINJAUAN PER SEGMEN USAHAReview By Business Segment

Perseroan memiliki empat segmen operasi yang menawarkan produk dan jasa yang berbeda, dan dikelola secara terpisah karena perbedaan model bisnis dan strategi pemasaran namun dengan satu misi dan visi Grup MPM yang sama untuk smart mobility. Keempat segmen tersebut adalah:1. Distribusi dan Ritel termasuk pembelian, penjualan dan jasa

atas kendaraan bermotor roda dua dan empat.2. Aftermarket termasuk manufaktur dan penjualan minyak

pelumas serta Aftermarket suku cadang dan servis kendaraan bermotor roda dua dan empat.

3. Tranportasi termasuk penyediaan solusi atas transportasi.

4. Anak usaha lainnya termasuk pembiayaan konsumen, otomotif dan barang modal serta produk asuransi umum non jiwa.

DISTRIBUSI DAN RITEL

Pilar bisnis Perseroan dalam hal Distribusi dan Ritel dijalankan oleh 2 (dua) anak usahanya yaitu MPMulia dan MPMAuto.

Profitabilitas Segmen Distribusi dan Ritel

Angka-angka pada tabel ini menggunakan notasi Bahasa Indonesia(dalam jutaan Rupiah)

Numerical notations in tables are in Indonesian(in million Rupiah)

URAIANDESCRIPTION 2017 2016 PERTUMBUHAN(%)

GROWTH (%)

Pendapatan neto/Net revenues 14.405.914 15.234.969 (5,4%)

Biaya pokok pendapatan/Cost of revenues (13.614.842) (14.395.452) (5,4%)

Laba bruto/Gross profit 791.072 839.517 (5,8%)

Laba usaha/Operating expenses (541.455) (577.243) (6,2%)

Pendapatan (biaya) keuangan neto/Net Finance income (costs) 13.194 (7.750) 270%

Pendapatan lainnya/Other income 71.149 64.424 10,4%

Beban lainnya/Other expenses (17.282) (2.019) 756,0%

Laba sebelum pajak/Profit before tax 316.678 316.929 (0,1%)

Beban pajak penghasilan/Income tax expenses (96.229) (81.223) 18,5%

Laba segmen yang dilaporkan/Reportable segment profit 220.449 235.706 (6,5%)

The Company has four operating segments, each of which offers different products and services and is managed separately due to their differing business models and marketing strategies, with one vision and mission of MPM Group in smart mobility. The four segments are as follows:1. Distribution and Retail, which includes the purchasing, sale

and services of two- and four-wheel motor vehicles.2. After Market, this includes the manufacture and sale of

lubricant oil as well as After Market parts and services for two- and four-wheel motor vehicles.

3. Transportation, which includes the provision of transportation solutions.

4. Others, which also includes consumer, automotive and capital goods financing as well as non-life insurance products.

DISTRIBUTION AND RETAIL

The Company’s Distribution and Retail business is operated by 2 (two) subsidiaries, MPMulia and MPMAuto.

Profitability of the Distribution and Retail Segment



MPMulia

MPMulia merupakan distributor tunggal dan terpercaya, serta berperan sebagai penyedia layanan purna jual dan suku cadang sepeda motor Honda khusus untuk wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.

Hingga akhir tahun 2017, MPMulia berkontribusi sekitar 19% dari total penjualan ritel nasional Honda dan melayani hampir 40 juta penduduk melalui 285 diler yaitu sebanyak 257 diler tersebar di Jawa Timur dan 28 diler tersebar di NTT. Adapun bisnis ritel motor Perseroan dijalankan oleh MPMMotor yang menyediakan jasa layanan penjualan, perbaikan, dan layanan purna jual roda dua di 29 gerai yang tersebar di wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur, serta 11 gerai lainnya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pada tahun 2017, MPMulia membukukan penjualan sebanyak 843.368 unit atau turun 7,5% dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 912.132 unit.

Pendapatan MPMulia menurun 4,4% dari Rp12,6 triliun menjadi Rp12,1 triliun terutama dikarenakan rendahnya tingkat kepercayaan konsumen dan kondisi ekonomi lokal di tahun 2017.

Inisiatif Strategis dan Inovasi yang Dilakukan Sepanjang 2017Dalam perjalanannya, MPMulia dan MPMMotor berkomitmen untuk terus berkontribusi terhadap perkembangan industri otomotif roda dua serta secara konsisten meningkatkan kualitas bisnis usaha dan pelayanannya khususnya kepada para pelanggan produk Honda yang berada di wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.

Di tahun 2017, MPMulia mengimplementasikan sejumlah strategi bisnis guna mengoptimalkan kinerjanya, di antaranya dengan membangun gudang di Jombang, mengembangkan wilayah distribusi menjadi 5 poin (Surabaya, Malang, Jombang, Probolinggo dan Kupang), mulai merancang sistem TI yang komprehensif yang nantinya akan diterapkan di semua diler MPMulia mengingat tren digital yang kian berkembang pesat, dan bermigrasi menjadi satu domain. Selain itu, MPMulia juga menjalin kerjasama dengan Honda untuk membuka Bengkel AHASS 7 hari nonstop sebagai bagian dari upaya keduanya untuk memberikan solusi bagi pengguna sepeda motor Honda yang ingin melakukan perawatan motornya tidak hanya di hari kerja, namun juga di akhir pekan.

Produk Baru Pada tahun 2017 MPMulia meluncurkan beberapa produk baru Honda yaitu sebagai berikut:

MPMulia

MPMulia is the exclusive and trusted distributor, as well as the supplier of after sales service and parts, for Honda motorcycles in East Java and East Nusa Tenggara.

As of the end of 2017, MPMulia contributed around 19% of Honda domestic retail sales and served almost 40 million people through 285 dealers, 257 dealers of which were in East Java and 28 in East Nusa Tenggara. The Company’s motorcycle retail business is operated by MPMMotor, which provides two-wheel sales, repair and after-sales services from 29 outlets throughout East Java and East Nusa Tenggara, as well as a further 11 outlets all over Indonesia.

In 2017, MPMulia booked sales of 843,368 units, a decrease of 7.5% from 912,132 units in the previous year.

MPMulia’s revenue decrease by 4.4% from Rp12.6 trillion to Rp12.1 trillion, mostly due to the low consumer confidence and the local economic condition of 2017.

Strategic Initiatives and Innovations in 2017MPMulia and MPMMotor are committed to contributing to the development of the two-wheel automotive industry and to consistently improving the quality of their business and service, particularly to Honda customers in the East Java and East Nusa Tenggara areas.

In 2017, MPMulia executed a number of strategies to optimize its performance, which included the construction of the warehouse in Jombang, expanding the distribution area to five places (Surabaya, Malang, Jombang, Probolinggo and Kupang), beginning to design a comprehensive IT system that will eventually be used by all MPMulia dealers in view of the rapid development in digital trends, and migrating to a single domain. In addition, MPMulia entered into cooperation with Honda to open the AHASS 7 day non-stop workshop, a joint initiative to provide a solution for Honda owners who want to be able to get their motorcycles serviced at weekends as well as on weekdays.

New ProductsMPMulia launched several new Honda products in 2017, as follows:

85FUTURE NOW


Strategi Pemasaran dan Pangsa PasarHonda telah sukses meningkatkan pangsa pasar di Indonesia dalam dekade terakhir dengan capaian yang signifikan di Jawa Timur. Untuk mempertahankan pangsa pasar yang tinggi ini, Perseroan akan fokus memperbaiki pangsa pasar produk yang masih lemah di berbagai kategori serta menyediakan layanan purna jual bermutu tinggi.

Proyeksi dan Target 2018Ke depan, MPMulia akan terus mengeksekusi sejumlah strategi bisnis agar senantiasa memiliki daya saing tinggi di industri perdagangan kendaraan bermotor baru dan bekas dan komponen pendukung.

MPMAuto

MPMAuto menjalankan kegiatan usaha sebagai diler otomotif berskala besar yang menyediakan jasa penjualan dan purna jual untuk mobil dengan merek Nissan dan Datsun. Sebagaimana diketahui, pada tanggal 23 Agustus 2013 MPMAuto resmi ditunjuk oleh Nissan Motor Indonesia sebagai diler resmi Nasional ke-2 untuk Nissan Datsun dan telah memiliki 5 (lima) kantor diler. Per 31 Desember 2017, MPMAuto berhasil menjual 1.711 unit yang terdiri dari 1.081 unit merek Nissan dan 630 unit mobil merek Datsun.

Inisiatif Strategis dan Inovasi yang Dilakukan Sepanjang 2017MPMAuto memfokuskan diri pada peningkatan efisiensi penjualan guna meningkatkan closing ratio, melalui peningkatan kualitas dan kompetensi tenaga penjualan. MPMAuto juga berupaya meningkatkan kerjasama dengan korporasi (corporate sales) serta mengadakan program-program purna jual yang terbukti dapat meningkatkan kinerjanya, seperti memberi makan siang dan cuci mobil secara gratis, waktu operasional yang lebih lama di akhir pekan, serta perawatan mesin.

Marketing Strategy and Market ShareHonda has been successful in increasing market share in Indonesia in the past decade and owns a significant share of the market in East Java. Going forward, the Company will continue to focus on maintaining high penetration rate in the region by offering and promoting products in various categories and also providing high quality after-sale services.

Projections and Targets for 2018In the future, MPMulia will continue to execute strategies to ensure that it maintains its strong competitiveness in the new and used motor vehicle and components businesses.

MPMAuto

MPMAuto operates as a large scale auto dealer that provides sales and after sales services for Nissan and Datsun cars. MPMAuto was formally appointed by Nissan Motor Indonesia as the second official national dealer for Nissan Datsun on 23 August 2013, and now has 5 (five) dealerships. As of 31 December 2017, MPMAuto had sold 1,711 units, of which 1,081 were Nissan cars and 630 were Datsun cars.

Strategic Initiatives and Innovations in 2017MPMAuto focused on improving sales efficiency by targeting improvement in the closing ratio through enhancing the competence and quality of the sales force. MPMAuto also sought to boost corporate sales and offered aftersales programs that have been proven to strengthen aftersales performance, such as providing free lunch and car washing, longer opening hours during weekends, and engine maintenance.

CRF250 Rally

New Scoopy CMX Rebel 500

SH150iCRF150L All New PCX



Strategi Pemasaran dan Pangsa PasarMPMAuto berfokus untuk memaksimalkan penjualan mobil baru melalui para pelanggan purna jual untuk mendapatkan penjualan retensi di merek Nissan, dan juga penjualan mobil bekas pada saat tidak adanya produk baru. Tingkat kepuasan pelanggan mengindikasikan semua cabang MPMAuto selalu berada pada Top 20% untuk seluruh diler Nissan.

Di tahun 2017, pangsa pasar Nissan turun menjadi 2,3% dari tahun sebelumnya sebesar 3,6%.

AFTERMARKET

Segmen bisnis ini dijalankan oleh 2 (dua) anak usaha Perseroan yaitu FKT melalui merek “MPMLubricants” dan PMP melalui merek bernama “MPMParts”.

Total penjualan naik 2,4% menjadi Rp2,0 triliun dari Rp1,96 triliun di tahun 2016, yang memberikan kontribusi 12,5% terhadap total pendapatan MPM.

Profitabilitas Segmen Aftermarket Profitability of the After Market Segment




GROWTH (%)

Pendapatan neto/Net revenues 2.007.164 1.959.935 2,4%

Biaya pokok pendapatan/Cost of revenues (1.375.440) (1.343.639) 2,4%

Laba bruto/Gross profit 631.724 616.296 2,5%

Laba usaha/Operating expenses (284.379) (276.067) 3,0%

Pendapatan keuangan neto/Net Finance income 2.462 6.674 (63,1%)

Pendapatan lainnya/Other income 3.829 7.690 (50,2%)

Beban lainnya/Other expenses (767) (631) 21,6%

Laba sebelum pajak/Profit before tax 352.869 353.962 (0,3%)


Laba segmen yang dilaporkan/Reportable segment profit 264.647 269.636 (1,9%)

Marketing Strategy and Market ShareMPMAuto focused on maximizing new car sales from after sales customers to generate Nissan retention sales, as well as used car sales during a pause in new products launch. Customer satisfaction level demonstrated that all branches of MPMAuto always remained on Top 20% of all Nissan dealers.

In 2017, Nissan’s market share decreased to 2.3% from 3.6% year on year

AFTER MARKETThis segment is operated by 2 (two) subsidiaries, FKT under the “MPMLubricants” brand, and PMP under the “MPMParts” Brand.

Total sales grew by 2.4% to Rp2.0 trillion from Rp1.96 trillion in 2016, contributing 12.5% of MPM’s total revenues.

87FUTURE NOW


FKT

FKT atau dikenal sebagai MPMLubricants merupakan salah satu entitas anak Perseroan yang sudah berpengalaman selama 3 (tiga) dekade di industri pelumas dan merupakan Original Equipment Manufacturer (OEM). FKT memproduksi, serta mempromosikan, dan mendistribusikan minyak pelumas bermerek “Federal Oil” untuk sepeda motor dan “Federal Mobil” untuk mobil yang diluncurkan pada bulan April 2015. Selain itu, FKT juga memproduksi dan mengemas minyak pelumas bermerek AHM Oil, yaitu merek pelumas OEM motor untuk sepeda motor Honda di Indonesia. Pada tahun 2010, FKT bertransformasi dan tidak lagi menjadi OEM, melainkan menciptakan dan membangun brand sendiri dan menjadi perusahaan marketing dan branding. Paska transformasi bisnis tersebut, kinerja FKT mengalami peningkatan signifikan dengan mampu mengoptimalkan total penjualan pelumas.

Sepanjang tahun 2017, FKT mempertahankan kinerja yang stabil dan di saat yang bersamaan, memulai produksinya dari pabrik baru di Cilegon. FKT mencatatkan volume penjualan sebesar 61,3 juta liter pelumas, turun sekitar 3,1% dibandingkan tahun lalu, sesuai dengan kondisi pasar secara keseluruhan. Namun demikian, pertumbuhan pelumas sepeda motor matik dan mobil tercatat positif, yang mengindikasikan tumbuhnya pasar dan efektifnya penerapan strategi pemasaran. Hingga saat ini, minyak pelumas FKT masih menjadi produk unggulan yang paling banyak diminati oleh pengguna kendaraan bermotor di Indonesia. Dengan berbekal pengalaman panjang dan kemampuan teknis yang sudah teruji di bidang Lube Oil Blending Plant (LOBP), serta didukung oleh teknologi modern dan kemampuan Research & Development (R&D) yang mumpumi menjadi sebuah keunggulan kompetitif tersendiri bagi FKT yang menjadi kunci utama dalam mendorong kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap produk-produk FKT.

Inisiatif Strategis dan Inovasi Tahun 2017Sepanjang tahun 2017, FKT telah mengeksekusi beberapa inisiatif strategis sebagai berikut:Federal Oil:1. Memaksimalisasi perkembangan outlet SFOC/FOC di

antaranya dengan meningkatkan kompetensi mekanik dari outlet tersebut. Dalam rangka menghasilkan tenaga-tenaga mekanik tersertifikasi, Federal Oil secara reguler mengadakan mekanik akademi yang bekerjasama dengan badan sertifikasi nasional.

2. Peluncuran lini produk baru Federal Matic Forcemaxx 1 liter yang akan memenuhi kebutuhan motor sport terutama motor merek Yamaha NMAX yang populasinya cenderung meningkat..

FKT

FKT, also known as MPMLubricants, is a wholly owned subsidiary of the Company that has almost three decades of experience in the lubricants industry and as an Original Equipment Manufacturer (OEM). FKT manufactures, promotes and distributes “Federal Oil” branded lubricants for motorcycles and “Federal Mobil” branded lubricants for cars which were launched in April 2015. FKT also produced and packaged AHM Oil, the OEM lubricant brand for Honda motorcycles in Indonesia. In 2010, FKT underwent a transformation, shifting from being an OEM to creating and developing its own brands and becoming a marketing and branding company. Following the transformation, FKT’s performance has improved significantly, increasing its total lubricant sales.

FKT delivered a stable performance in 2017, and began production from its new plant in Cilegon. The company booked volume sales of 61.3 million liters, down around 3.1% compared with prior year’s volume sales. The result was in line with overall market condition. However, FKT posted positive growth on its motorcycle matic lubricants and passenger car products, reflecting the growth of the market and the strong execution of marketing strategies.

Today, FKT continues to be the lubricant oil of choice for motor vehicle users in Indonesia. With its long experience and proven technical expertise in the Lube Oil Blending Plant (LOBP) sector, supported by modern technology and strong research & development (R&D) capabilities, FKT has a competitive advantage that has been key to strengthening Indonesia’s trust in its products.

Strategic Initiatives and Innovations in 2017Throughout 2017, FKT has executed various strategic initiatives, which are as follows:Federal Oil:1. Maximizing the development of SFOC/FOC outlets among

which by improving the mechanical competence from these outlets. In order to produce certified mechanics, Federal Oil regularly holds a mechanics academy in conjunction with the national certification board.

2. Launching a new product line named Federal Matic Forcemaxx 1 liter that will meet the needs of motor sports particularly Yamaha NMAX motorcycles whose population continues to rise.



3. Program peningkatan outlet aktif dari setiap register outlet yang terdapat di seluruh area penjualan Federal Oil (FO). Program ini diinisiasi dengan penetapan KPI yang jelas mengenai target peningkatan outlet aktif yang diharapkan, sedangkan monitoring dilakukan secara harian dan didukung teknologi yang menghubungkan jaringan FO di seluruh Indonesia.

Federal Mobil:1. Mengembangkan jaringan distribusi penjualan di mana

hingga akhir tahun 2017, Federal Mobil sudah berkolaborasi dengan 10 distributor di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

2. Memperkuat kehadiran produk-produk Federal Mobil di pasar dengan terus menjaga index brand awareness dan menaikkan penggunaan merek promotor di outlet terpilih.

3. Memperluas segmen bisnis pelumas di area B2B yang meliputi area pulau Sumatera (Sumatera Selatan), Pulau Kalimantan yang dimulai di Kalimantan Timur dan sebagian area pulau Jawa.

4. Meluncurkan oli segmen B2B sebanyak 13 varian yang meliputi Engine Oil, Hydraulics Oil dan Gear Oil dengan brand Federal Mobil Duratrans.

Produk BaruFederal Matic Forcemaxx 40–1 liter merupakan pelumas sintetik yang khusus diformulasikan untuk pemakai motor matik skala menengah (150cc), yang tumbuh pesat terutama di kota-kota besar. Produk baru FKT tersebut ditawarkan untuk menjawab kebutuhan akan gaya hidup, baik dari segi spesifikasi dan kualitas, maupun dari segi kepraktisan saat penggantian oli.

Dalam rangka mempromosikan produk baru tersebut, selama masa launching, diberikan penggantian oli gratis untuk 10 motor di SFOC/FOC yang bekerjasama dengan Federal Oil secara khusus.

Strategi Pemasaran dan Pangsa PasarFKT melalui Federal Oil mampu mempertahankan dominasi pangsa pasar pelumas motor di Indonesia sebesar lebih dari 20% di tahun 2017 berdasarkan internal survei.

Pemasaran Federal Oil didukung oleh jaringan distribusi yang luas, meliputi berbagai area di seluruh Indonesia. Jaringan yang kuat tersebut didukung oleh 28 distributor yang melayani 38 wilayah distribusi. Selain itu terdapat lebih dari 3.200 outlet khusus dilengkapi dengan sarana perbengkelan Special Federal Oil Centers (SFOC) dan Federal Oil Centers (FOC) yang khusus menyediakan produk-produk Federal Oil, di luar lebih dari 10.000 outlet independen di seluruh Indonesia.

3. Conducting active outlet improvement program from every registered outlet in all sales areas of Federal Oil (FO). This program is initiated with a clear KPI determination about the expected active outlet improvement target, while the monitoring is conducted daily and supported by technology that connects FO networks nationwide.

Federal Mobil:1. Developing sales distribution networks in which, until

the end of 2017, Federal Mobil has collaborated with 10 distributors in Java, Sumatera, and Kalimantan.

2. Strengthening the presence of Federal Mobil products in the market by continuously maintaining the index brand awareness and raising the usage of pro-motor brands in selected outlets.

3. Widening the lubricant business segment in B2B areas that cover areas such as Sumatera (South Sumatera), Kalimantan that started in East Kalimantan and some areas in Java.

4. Launching the B2B segment oil as many as 13 variants that cover Engine Oil, Hydraulics Oil and Gear Oil with the brand Federal Mobil Duratrans.

New ProductsFederal Matic Forcemaxx 40–1 liter is a synthetic lubricant specially formulated for mid-size automatic motorcycles (150cc), a category that has seen rapid growth, especially in larger cities. This new FKT product was offered to meet the ‘lifestyle’ needs of motorcycle users in terms of specification and quality, as well as for its practicality during oil changes.

As a special promotion during the launched period, free oil changes were given to 10 motorcycle users at SFOC/FOC that collaborate specifically with Federal Oil.

Marketing Strategy and Market Share With Federal Oil, FKT was able to maintain its dominant share of the motorcycle lubricant market in Indonesia at more than 20% in 2017, according to the company’s internal survey.

Federal Oil’s marketing is supported by an extensive distribution network which covers several parts of Indonesia and is supported by 28 distributors serving 38 distribution areas. In addition, there are more than 3,200 Special Federal Oil Centers (SFOC) and Federal Oil Centers (FOC) with specialist facilities that deal exclusively with Federal Oil products, out of more than 10,000 independent outlets all over Indonesia.

89FUTURE NOW


Proyeksi dan Target 2018Saat ini, FKT siap untuk meningkatkan pertumbuhan di sektor otomotif. Anak perusahaan ini menargetkan pertumbuhan di atas rata-rata industri untuk mempertahankan posisinya di pasar pelumas sepeda motor dan meningkatkan daya tarik di pasar pelumas mobil penumpang. Selain itu, dengan memperkuat penjualannya ke segmen B2B, FKT yakin dapat meningkatkan volume penjualannya dari para pelanggannya. Untuk pasar OEM, FKT percaya bahwa pertumbuhan pasar otomotif yang menjanjikan juga akan membawa pertumbuhan positif untuk pasar pelumasnya. Secara keseluruhan, FKT menargetkan pertumbuhan volume penjualan dua digit di tahun 2018.

MPMParts

MPMParts merupakan salah satu entitas anak Perseroan yang memasok dan mendistribusikan berbagai suku cadang dan layanan Aftermarket kendaraan roda dua dan roda empat.

Walaupun pasar Aftermarket, terutama roda dua masih belum stabil di sepanjang tahun 2017, MPMParts tetap dapat membukukan kinerja yang positif yang ditunjukkan dari peningkatan volume penjualan tahunan sebesar 291%. Pertumbuhan didorong oleh permintaan yang tinggi untuk pemeliharaan kendaraan termasuk penggantian suku cadang. Selain itu, merk yang dijual oleh MPMParts juga mulai lebih dikenal oleh pasar.

Inisiatif Strategis dan Inovasi Tahun 2017MPMParts telah menjalankan sejumlah strategi bisnis guna mengoptimalkan kinerjanya, di antaranya:1. Memfokuskan penjualan ke produk-produk fast moving baik

untuk segmen kendaraan roda dua maupun roda empat. 2. Menginisiasi penjualan ke unit usaha Business to Business

(B2B) dengan memasok stok ke internal Grup MPM (MPMRent dan MPMInsurance).

3. Menambah portofolio produk melalui kerjasama dengan principal-principal baru dan menambah jumlah SKU sehingga bisa menjadi mitra pilihan bagi principal dan trader.

4. Menambah depo dan kantor pemasaran di beberapa titik di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur untuk meningkatkan kualitas dan mempersingkat waktu pelayanan ke konsumen di daerah.

5. Menjalankan kegiatan marketing yang sejalan dengan target, dengan fokus pada peningkatan loyalty rewards kepada konsumen yang sudah setia terhadap produk-produk MPMParts.

Projections and Targets for 2018FKT is now poised to leverage the growth in the automotive sector. The company is targeting growth ahead of the industry average in order to maintain its leadership position in the motorcycle lubricants market, and to gain traction in the passenger car lubricants market. In addition, by strengthening its sales force into the B2B segment, FKT is confident that it will gain meaningful volume sales from its fleet customers. As for the OEM market, FKT believes that the promising growth of the automotive market will bring similar positive growth for its lubricants market. Overall, the company is targeting double-digit sales volume growth in 2018.

MPMParts

MPMParts is a subsidiary of the Company that supplies and distributes a range of After Market parts and services for two-wheel and four-wheel vehicles.

Although the After Market, particularly the two-wheel segment, was still somewhat volatile in 2017, MPMParts delivered a positive performance, as reflected in the year-on-year spareparts sales volume growth of 291%. This was driven by the ongoing demand for vehicle maintenance, including spare parts replacement. At the same time, the brands sold by MPMParts began to gain wider recognition in the market.

Strategic Initiatives and Innovations in 2017MPMParts executed a number of business strategies to optimize its performance, including the following: 1. Kept the sales focus on fast-moving products in both the

two-wheel and four-wheel segments. 2. Initiated Business to Business (B2B) sales by supplying

stock to other MPM Group companies (MPMRent and MPMInsurance).

3. Grew the product portfolio through cooperation with new principals and increased the number of SKUs in order to become the preferred partner for principals and traders.

4. Added depots and marketing offices in several locations in West Java, Central Java and East Java to increase service speed and quality for consumers in these regions.

5. Ensured that marketing activities were aligned with the targets, with a focus on increasing loyalty rewards to customers who consistently use MPMParts products.



Produk BaruDi samping merek-merek yang ada, pada tahun 2017 MPMParts menambahkan barisan produk baru sebagai berikut: • Daytona UltraNano Air Filter & Oil Filter• Daytona UltraDrive Gear Set, Belt, and Roller Set• Autofit–Pembersih injektor.• Kobe–Ban kendaraan roda dua. • Leo–baterai kendaraan roda dua.• NGS–baterai kendaraan roda empat.• Bosch–produk kendaraan roda empat.

Produk-produk tersebut merupakan suku cadang dengan keunggulan dan kualitas yang bersaing dengan harga yang menarik bagi konsumen dan trader. Untuk mempromosikan produk-produk tersebut, MPMParts mengadakan kegiatan seperti pameran, gathering, konferensi pers, serta pemajangan display di outlet-outlet yang bertujuan untuk meningkatkan awareness end user agar produk tersebut bisa lebih dikenal masyarakat.

Strategi Pemasaran dan Pangsa PasarSelama 2017, MPMParts aktif melakukan kegiatan marketing BTL yang berfokus pada customer influencers di titik penjualan, di antaranya kegiatan Tumplek Blek (program untuk meningkatkan kesadaran pengguna akhir terhadap produk) dan Gerebek Bengkel (program untuk meningkatkan penjualan di point of sale).

MPMParts juga secara aktif memperkenalkan produk-produknya ke toko-toko dan mekanik sebagai endorser, serta menjalankan program-program yang menarik untuk meningkatkan customer loyalty, seperti kegiatan program Dahsyat.

Walaupun pasar didominasi oleh merek-merek yang kuat, namun MPMParts berhasil menguasai pangsa pasar dengan cukup baik, terutama pada kategori produk aki dan busi karena kualitas dan harga produk yang ditawarkan kepada konsumen.

Proyeksi dan Target 2018Perkembangan bisnis suku cadang di Indonesia akan semakin menarik ke depannya dengan hadirnya berbagai merek lokal dan global. Kesempatan untuk bersaing di pasar ini tetap terbuka luas selama Perseroan mampu menjual barang-barang berkualitas tinggi yang bisa dengan mudah ditemukan di pasar serta memberikan layanan pelanggan yang istimewa.

Kepuasan pelanggan merupakan kunci untuk berkembangnya sebuah bisnis, mengingat karakteristik konsumen di Indonesia yang masih memilih produk suku cadang berdasarkan rekomendasi mekanik atau orang di sekitarnya.

Berkembangnya teknologi digital saat ini bisa menjadi kesempatan untuk mengembangkan bisnis dan mempercepat

New ProductsIn addition to the existing brands sold by MPMParts, the new products line up in 2017 are: • Daytona UltraNano Air Filter & Oil Filter• Daytona UltraDrive Gear Set, Belt, and Roller Set• Autofit injection cleaner• Kobe two-wheel tyre• Leo two-wheel battery• NGS four-wheel battery• Bosch four-wheel full range products.

These are quality, competitive spare parts that are priced attractively for both consumers and traders. To promote them, MPMParts organized a series of exhibitions, gatherings, press conferences and displays at outlets aimed at increasing end user awareness of the products and raising their profile among the public.

Marketing Strategy and Market ShareIn 2017, MPMParts actively engaged in BTL marketing, focusing on customer influencers at its point of sale. These activities included Tumplek Blek (a program aimed at increasing end user awareness of the product) and Gerebek Bengkel (to drive sales at the point of sale).

In addition, MPMParts actively introduced its products to stores and mechanics, engaging them as endorsers, and ran a number of exciting activations to boost customer loyalty, such as the Dahsyat program.

Although the market is dominated by major brands, MPMParts was able to secure a satisfactory market share, primarily in the battery and spark plug categories, due to the quality and price of the products offered to consumers.

Projections and Targets for 2018With the presence of both local and global brands, the spare parts business in Indonesia will become increasingly attractive in future. Our opportunities to compete in this market will remain wide open as long as the Company is able to offer high quality products with good supply and availability, while prioritizing excellent customer service.

Customer satisfaction is the key to the growth of the business, given that Indonesian consumers typically choose spare parts products on the recommendation of their mechanic or their peers.

Current developments in digital technology provide an opportunity to develop the business and accelerate the Company’s growth.

91FUTURE NOW


pertumbuhan perusahaan. Teknologi dapat digunakan sebagai media pemasaran yang efektif menjangkau konsumen, maupun media transaksi yang lebih efisien.

Untuk menghadapi tantangan pasar ke depannya, MPMParts memfokuskan diri pada kualitas produk, kekuatan merek, harga yang kompetitif, dan ketersediaan barang yang merupakan kunci untuk mendapatkan loyalitas konsumen dan bersaing di pasar suku cadang. Untuk itu, MPMParts akan menjalankan beberapa strategi di tahun 2018 antara lain: 1. Meningkatkan pertumbuhan bisnis melalui pengembangan

segmen B2B dan suku cadang kendaraan roda 4, mengembangkan wilayah cakupan melalui pembukaan depo dan kantor penjualan, serta penambahan jumlah principal dan SKU.

2. Mengoptimalkan proses pengiriman dan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen.

3. Mengadakan kegiatan-kegiatan pemasaran yang menarik bagi konsumen suku cadang, seperti kegiatan balapan atau kegiatan lain yang bisa menunjukan kelebihan kualitas suku cadang yang dijual oleh MPMParts.

4. Efisiensi dan pemantauan penggunaan anggaran, arus kas, serta melakukan inisiatif-inisiatif cost leadership.

5. Optimalisasi infrastruktur dan pengembangan aplikasi Teknologi Informasi yang dapat menunjang bisnis.

6. Meningkatkan kompetensi dan kualitas sumber daya manusia.

TRANSPORTASI

Segmen bisnis Perseroan di bidang Transportasi ini dijalankan anak usahanya, MPMRent.

Profitabilitas Segmen Transportasi Profitability of the Transportation Segment




GROWTH (%)

Pendapatan neto/Net revenues 1.323.861 1.094.563 20,9%

Biaya pokok pendapatan/Cost of revenues (1.012.204) (807.763) 25,3%


Laba usaha/Operating expenses (129.631) (144.296) (10,2%)

Biaya keuangan neto /Net Finance costs (137.873) (171.999) (19,8%)

Pendapatan lainnya/Other income 11.880 45.738 (74,0%)


Laba sebelum pajak/Profit before tax 31.575 5.762 448,0%

Beban pajak penghasilan/Income tax expenses (27.268) (3.385) 705,6%%

Laba segmen yang dilaporkan/Reportable segment profit 4.307 2.377 81,2%

Technology can be harnessed as an effective marketing medium to reach consumers, and to make transactions more efficient.

To address future market challenges, MPMParts will focus on product quality, brand equity, competitive pricing, and product availability, all of which are keys to gaining customer loyalty and being competitive in the spare parts market. To this end, MPMParts will roll out a number of strategies in 2018, including:

1. Growing the business through the development of the B2B and four-wheel spare parts segments, expanding coverage by opening sales offices and depots, and adding principals and SKUs.

2. Optimizing the delivery process and enhancing customer service.

3. Conducting marketing programs to attract spare parts consumers, such as racing events or other activities that can showcase the superior quality of MPMParts products.

4. Monitoring and driving efficiency in budget utilization and cash flow, and implementing cost leadership initiatives.

5. Optimizing infrastructure and developing information technology applications to support the business.

6. Enhancing the competence and quality of the human resources.

TRANSPORTATION

The Company’s Transportation segment is operated by its subsidiary, MPMRent.



MPMRent

MPMRent telah berpengalaman selama 1 (satu dasawarsa di industri jasa penyewaan. Secara keseluruhan, lingkup kegiatan MPMRent tidak terbatas hanya dalam hal penyewaan kendaraan saja karena memiliki 5 (lima) kegiatan inti usaha. Pertama, dalam hal layanan sewa kendaraan jangka panjang (bulanan hingga tahunan), MPMRent menyediakan beragam jenis kendaraan mulai dari kendaraan penumpang, kendaraan niaga hingga kendaraan 4WD dari berbagai macam merek. Sementara untuk layanan sewa kendaraan jangka pendek MPMRent menyediakan jasa layanan sewa harian dengan atau tanpa pengemudi, pick-up/drop-off bandara, dan bus services.

MPMRent juga menyediakan jasa layanan pengemudi yang profesional dan sudah terlatih baik dalam penguasaan wilayah, etika pelayanan serta sikap positif dalam melayani beragam tipe pelanggan. Di samping itu, MPMRent juga menyediakan jasa pengelolaan manajemen transportasi yang terdiri dari penyewaan kendaraan dan pengemudi, manajemen pemakaian kendaraan, manajemen biaya operasional, hingga manajemen servis kendaraan, dimana MPMRent telah menggunakan software yang didesain khusus untuk dapat memberikan laporan serta evaluasi kinerja secara berkala. Guna menyediakan jasa layanan lelang, MPMRent memiliki rumah lelang yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Selanjutnya, MPMRent memiliki layanan diler mobil bekas yang dapat memberikan penilaian dan menawarkan harga pembelian yang menarik bagi keuntungan kepada pemilik kendaraan.

Per akhir tahun 2017, MPMRent memiliki 27 gerai layanan dan bengkel, dengan jumlah kendaraan sewa ketiga terbanyak di seluruh Indonesia. Kontribusi MPMRent terhadap pendapatan Grup MPM adalah sebesar 8,2%. Pendapatan MPMRent dikontribusikan dari sewa kendaraan (66,9%) terutama untuk jenis mobil Avanza, Xenia dan Innova yang dapat menampung banyak penumpang, yang diikuti oleh Jasa Pengemudi (24,95%) dan penjualan mobil (5,73%).

Inisiatif Strategis dan Inovasi Tahun 20171. Berpartisipasi sebagai salah satu official transport partner

GIIAS 2017 untuk yang ke-3 kalinya bersama 4 (empat) perusahaan transportasi kendaraan ternama lainnya di Indonesia.

2. Melakukan Management Visit serta menyerahkan plakat penghargaan dan bingkisan kepada para pelanggan setia.

3. Untuk memperluas jangkauan area pelanggan dan peningkatan frekuensi lelang, unit usaha MPMRent mengadakan Program ”MPMLELANG ROAD SHOW – GOES TO MALL” dengan membawa seluruh stok unit yang akan dilelang dan melakukan proses pelaksanaan lelang di pusat-pusat keramaian.

MPMRent

MPMRent has a decade of experience in the rental services sector. Through its five core businesses, the scope of MPMRent’s activities extends beyond vehicle rental. Firstly, through its long-term (monthly/yearly) vehicle rental services, MPMRent offers a range of vehicle types, from passenger vehicles and commercial vehicles to 4WDs of various makes. Meanwhile, for short-term rentals, MPMRent offers daily rentals with or without drivers, airport pick-up/drop-off and bus services.

MPMRent also offers professional drivers who are well-trained in good driving practices, local area knowledge, and ethical, friendly and positive conduct to accommodate all types of customers. In addition, MPMRent provides transportation management services that range from the provision of vehicles and drivers to vehicle utilization management, operational cost management and vehicle service management, using specially designed software to provide regular reports and performance evaluation. MPMRent also provides auction services through its auction houses in several cities across Indonesia. Moreover, MPMRent’s used car dealer services provide valuation and offer competitive prices to benefit vehicle owners.

As of the end of 2017, MPMRent had 27 service and workshop outlets, as well as the third largest fleet of rental vehicles in Indonesia, and contributes 8.2% of the MPM Group’s revenue. The largest share of MPMRent’s revenue is contributed by vehicle rentals (66.9%), with the Avanza, Xenia and Innova models being particularly popular as they can accommodate several passengers, followed by driver services (24.95%) and car sales (5.73%).

Strategic Initiatives and Innovations in 20171. Participated as one of the official transport partners for

GIIAS 2017 for the third time, alongside four other leading transportation companies in Indonesia.

2. Conducted management visits and presented appreciative plaques and small gift packages to loyal customers.

3. To extend customer reach and increase auction frequency, MPMRent organized the ”MPMLELANG ROAD SHOW – GOES TO MALL” program, bringing its entire stock of auction lots and holding auctions in busy shopping centers.

93FUTURE NOW


Strategi Pemasaran Untuk meningkatkan level layanan pelanggan, startegi utama MPMRent adalah:1. Operation Excellence2. Cost Leadership3. Account Management

Untuk mendukung strategi tersebut, MPMRent akan mengembangkan dan menerapkan sistem operasi manajemen armada yang baru dan sistem produk aplikasi lainnya.

Proyeksi dan Target 2018Di tahun 2018, MPMRent menargetkan peningkatan pendapatan di seluruh unit usahanya termasuk kendaraan penumpang, kendaraan komersial dan pertambangan serta kendaraan mewah. Target MPMRent adalah industri di bidang manufaktur, pertanian, perdagangan, konstruksi, pertambangan, teknologi informasi, telekomunikasi dan logistik. MPMRent masih akan memfokuskan diri pada wilayah Jabodetabek, Sumatera, Java, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.

ANAK USAHA LAINNYA

Selain ketiga segmen tersebut di atas, Perseroan juga menawarkan jasa keuangan melalui segmen Anak Usaha Lainnya termasuk produk asuransi umum non jiwa melalui MPMInsurance dan produk pembiayaan melalui MPMFinance.

Profitabilitas Segmen Anak Usaha Lainnya Profitability of the Others Segment




GROWTH (%)

Pendapatan neto/Net revenues 218.269 132.149 65,2%

Biaya pokok pendapatan/Cost of revenues (82.619) (50.167) 64,7%


Laba usaha/Operating expenses (80.944) (52.569) 54,0%

Pendapatan keuangan neto /Net Finance income 19.634 16.512 18,9%


Beban lainnya/Other expenses (73) (17) 329,4%

Laba sebelum pajak/Profit before tax 77.853 48.645 60,0%


Laba segmen yang dilaporkan/Reportable segment profit 61.811 40.542 52,5%

Marketing Strategy To increase customer service level, MPMRent key strategies are:

1. Operation Excellence2. Cost Leadership3. Account Management

To support the above strategies, MPMRent will develop and implement initiatives on new fleet management operating system and other application product system.

Projections and Targets for 2018In 2018, MPMRent is targeting growth in all business units, including passenger vehicles, commercial and mining vehicles and luxury vehicle. MPMRent’s target industries are manufacturing, agriculture, trade, construction, mining, information technology, telecommunications and logistics, and the company will continue to focus on the areas of Jabodetabek, Sumatera, Java, Kalimantan, Sulawesi and Bali.

OTHERS

Beside those three segments, the Company also offers financial services through Others segment. This includes non-life insurance products through MPMInsurance and financing products through MPMFinance.



MPMInsurance

MPMInsurance merupakan salah satu entitas anak Perseroan yang sudah 5 (lima) tahun menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi umum dan menyediakan beberapa fasilitas asuransi, di antaranya asuransi kendaraan, asuransi harta benda, asuransi konstruksi, asuransi uang, asuransi pengangkutan, dan asuransi rangka kapal.

Hingga akhir tahun 2017, MPMInsurance sudah memiliki 26 kantor perwakilan yang tersebar di kota besar di Indonesia.

Tahun 2017 menandai 5 tahun beroperasinya MPMInsurance yang telah tumbuh secara berkesinambungan dari tahun ke tahun baik dari segi premi maupun keuntungan.

Meskipun persaingan yang begitu ketat dalam industri asuransi kerugian, namun MPMInsurance dapat membukukan perolehan premi hampir mencapai Rp500 miliar dan keuntungan sekitar Rp67 miliar. Kantor-kantor perwakilan MPMInsurance menunjukkan performa yang sangat baik dari nilai premi maupun profit.

Inisiatif Strategis dan Inovasi Tahun 2017Beberapa inisiatif strategis yang dilakukan MPMInsurance sepanjang tahun 2017, di antaranya:• Mengembangkan sumber bisnis baru.• Meluncurkan produk baru.• Peningkatan bisnis dari sumber yang sudah ada.• Fokus pada profitabilitas.

Produk BaruDi tahun 2017, MPMInsurance mengeluarkan produk baru yang ditujukan bagi perusahaan-perusahaan leasing dan Bank, yaitu Asuransi Jiwa Kredit. Produk ini dapat memberikan manfaat meninggal dunia dengan pertanggungan menurun sebesar sisa pinjaman sesuai dengan Tabel Penurunan Uang Pertanggungan (tidak termasuk bunga keterlambatan atau denda).

Strategi Pemasaran dan Pangsa PasarMPMInsurance menjalankan strategi pemasaran yang efektif sepanjang tahun 2017 sebagai berikut:• Fokus pada jaringan bisnis melalui kemitraan dengan

broker, agen, leasing dan bank.• Meningkatkan dan menjaga tingkat layanan penerbitan

polis.• Meningkatkan dan menjaga tingkat layanan penanganan

klaim.

MPMInsurance

MPMInsurance is a subsidiary of the Company with five years in the general insurance business and provides various insurance facilities, including vehicle insurance, property insurance, con-struction insurance, financial insurance, transportation insur-ance, and vessel insurance.

At the end of 2017, MPMInsurance had 26 representative offices in Indonesia’s major cities.

MPMInsurance marked its fifth year in operation in 2017, having grown consistently from year to year in terms of both premiums and profits.

Despite fierce competition in the insurance industry, MPMInsurance was able to book almost Rp500 billion in premium income, with profits of approximately Rp67 billion. MPMInsurance’s representative offices demonstrated remarkable performances in terms of premium value and profit.Strategic Initiatives and Innovations in 2017

Strategic Initiatives and Innovations in 2017MPMInsurance took several strategic initiatives in 2017, including:• Developing new sources of business.• Launching new products.• Increasing business from existing sources.• Focusing on profitability.

New Products In 2017, MPMInsurance filed Credit Life Insurance, a new product aimed at leasing companies and banks. This product offers death benefits with decreasing cover on outstanding loans in accordance with the Decrease in Sum Assured table (excluding interest on delays or fines).

Marketing Strategy and Market ShareMPMInsurance executed the following effective marketing strategies in 2017:• Focused on business channels through our partnerships

with brokers, agents, leasing companies and banks.• Improved and maintained the quality of policy publishing

services.• Improved and maintained the quality of claim handling

services.

95FUTURE NOW


Berdasarkan data AAUI (Asosiasi Asuransi Umum Indonesia), produksi premi bruto tahun 2017 industri asuransi kerugian mengalami kenaikan sebesar 2,7% dibandingkan tahun 2016. Meskipun secara keseluruhan pertumbuhan pasar kurang baik, MPMInsurance berhasil mencatat pertumbuhan premi bruto sebesar 25,4% dari tahun sebelumnya.

Proyeksi dan Target Tahun 2018Peluang untuk bertumbuh di bisnis ini masih ada seiring kondisi makroekonomi dan kesadaran masyarakat dalam berasuransi. Untuk itu, dalam rangka meningkatkan pendapatan premi di tahun mendatang, MPMInsurance telah berencana untuk mengambil langkah-langkah strategis sebagai berikut:• Memperkenalkan produk baru seperti Credit Life Insurance.• Meningkatkan perolehan premi dari Bank dan Leasing.• Memperluas jaringan kantor pemasaran.• Menempatkan dana investasi pada instrumen keuangan

yang memberikan hasil investasi yang lebih baik.• Mendapatkan back up treaty yang lebih baik.• Menjajaki penjualan produk asuransi melalui sistem online.

MPMFinance

Pada bulan Mei 2017, Perseroan menjual 20% kepemilikan sahamnya atas MPMFinance, ke rekan strategisnya, JACCS Co., Ltd., Japan, sebagai bagian dari strategi Perseroan untuk berfokus dan meningkatkan pertumbuhan bisnis utamanya di bidang bisnis kendaraan konsumen.

Oleh karena itu, MPMFinance dekonsolidasi dari laporan keuangan MPMX mulai bulan Mei 2017 dan keuntungan dari 40% kepemilikan akan tercatat di dalam “share of profit of associates” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

MPMFinance menjalankan kegiatan usaha di bidang jasa pembiayaan selama lebih dari 2 (dua) dekade. Saat ini, jenis layanan MPMFinance meliputi pembiayaan untuk kepemilikan kendaraan roda empat dan roda dua, sewa pembiayaan untuk barang-barang modal, hingga pembiayaan multiguna. Dalam menjalankan kegiatan bisnis usaha dan operasionalnya sehari-hari, MPMFinance senantiasa mengimplementasikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik bagi perusahaan pembiayaan.

Sebagai wujud komitmennya dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada para konsumen, di sepanjang tahun 2017, MPMFinance membuka 4 (empat) jaringan baru di wilayah Batam, Cikarang, Surabaya, dan Kudus. Dengan demikian, saat ini MPMFinance genap memiliki 86 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

According to data from the Indonesian General Insurance Association (AAUI), gross premium production by the insurance sector in 2017 increased by 2.7% from 2016. Despite sluggish growth in the overall market, MPMInsurance has managed to achieve gross premium growth of 25.4% from previous year figure.

Projections and Targets for 2018Growth opportunities in this business will increase as macroeconomic conditions and the public’s awareness of insurance improve. To this end, MPMInsurance plans to take a number of strategic measures to drive premium income in the coming year:• Launch new products, such as Credit Life Insurance.• Increase premium income from banks and leasing.• Expand the marketing office network.• Place investment funds in financial instruments that give

better returns.• Secure better back up treaties.• Explore online sales of insurance products.

MPMFinance

In May 2017, the Company sold its 20% share ownership in MPMFinance, to its current strategic partner, JACCS Co., Ltd., Japan, based on the Company’s strategy to focus and grow its core consumer automotive business.

As a result, the revenue of MPMFinance will not be consolidated into the group’s overall number while the profit of the 40% ownership will be recorded under “share of profit of associates” in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income.

MPMFinance has been operating in the financial services sector for more than 2 (two) decades. MPMFinance’s services currently include new two-wheel vehicle financing, new and used four-wheel vehicle financing, multipurpose financing and finance lease. In its business and its day-to-day operations, MPMFinance consistently upholds the principles of good corporate governance as they apply to financing companies.

Reflecting its commitment to delivering optimum service to consumers, in 2017, MPMFinance opened 4 (four) new branches in Batam, Cikarang, Surabaya, and Kudus areas. As such, MPMFinance now has 86 branch offices nationwide.



Meskipun indikator makroekonomi Indonesia pada tahun 2017 sudah menunjukkan tren yang membaik dibandingkan tahun sebelumnya, namun masih belum sepenuhnya memberikan dampak yang positif pada industri kendaraan bermotor di Indonesia. MPMFinance tetap menunjukkan daya tahannya dalam melewati berbagai tantangan dengan mempertahankan kinerja yang tetap baik terutama dari sisi pertumbuhan profitabilitas dan mempertahankan kesinambungan bisnisnya. MPMFinance berhasil meningkatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 22,9% dari Rp80,1 miliar menjadi Rp98,5 miliar pada tahun 2017.

Pembiayaan baru MPMFinance tumbuh 30,7% menjadi Rp3.756 miliar di tahun 2017. Dari total tersebut, Perusahaan berhasil meningkatkan pembiayaan mobil baru sebesar 150,7% menjadi Rp2,084 miliar dibandingkan tahun lalu, sedangkan pembiayaan mobil bekas turun 23,6% menjadi Rp529 miliar. Untuk segmen sepeda motor baru, Perusahaan dapat meningkatkan pembiayaan baru menjadi Rp678 miliar atau naik 38,7% dari Rp489 miliar tahun sebelumnya di tengah penurunan sebesar 0,76% pada penjualan sepeda motor baru secara nasional. Sedangkan pembiayaan baru untuk barang eletronik dan multiproduk menurun sebesar 35,7% menjadi Rp33 miliar.

Dari sisi pembiayaan korporasi, MPMFinance mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar 19% menjadi Rp1.356 miliar pada tahun 2017, yang memberikan kontribusi sebesar 27% pada pembiayaan baru tahun 2017.

Inisiatif Strategis dan Inovasi Tahun 2017Beberapa inisiatif strategis MPMFinance yang dilakukan sepanjang tahun 2017 adalah:a) Pengembangan Produk yang Kompetitif dan Dinamis MPMFinance meluncurkan produk pembiayaan yang lebih

kompetitif untuk memenuhi kebutuhan konsumen, baik konsumen ritel maupun konsumen korporasi, antara lain sebagai berikut: 1) Pembiayaan Konsumen

a. Pembiayaan Kendaraan Roda Dua Meningkatkan kolaborasi ekonomi dengan diler

MPMMotor dan MPMulia, yang mana berkontribusi dalam meningkatkan penjualan produk pembiayaan roda dua.

b. Pembiayaan Kendaraan Roda Empat Meningkatkan kolaborasi ekonomi dengan

MPMAuto dan mengembangkan pembiayaan unit kendaraan roda empat untuk multi-merek kendaraan penumpang seperti Suzuki, Daihatsu, Mitsubishi dan Toyota, yang berkontribusi dalam meningkatkan penjualan produk pembiayaan kendaraan roda empat.

Although Indonesia’s macroeconomic indicators showed signs of improvement in 2017 compared to the previous year, the motor vehicle industry in Indonesia has yet to feel the benefit. MPMFinance continued to demonstrate its resilience in the face of various challenges by maintaining its strong performance, particularly in terms of improving profitability and ensuring the continuity of the business. MPMFinance boosted its net profit by 22.9% from Rp80.1 billion in 2016 to Rp98.5 billion in 2017.

MPMFinance’s new financing grew by 30.7% to Rp3,756 billion in 2017. Of this total, new car financing increased by 150.7% year-on-year to Rp2,084 billion, while used car financing decreased 23.6% to Rp529 billion. In the new motorcycle segment, the company increased its financing to Rp678 billion, an increase of 38.7% from Rp489 billion a year earlier amid a 0.76% decline in new motorcycle sales nationally. New financing for electronic goods and multipurpose products fell by 35.7% to Rp33 billion.

MPMFinance also booked an increase in corporate financing of 19% to Rp1,356 billion in 2017, contributing for 27% of new financing in 2017.

Strategic Initiatives and Innovations in 2017MPMFinance’s strategic initiatives in 2017 included the following:

a) Competitive and Dynamic Product Development MPMFinance launched a number of competitive financing

products to meet both retail and corporate consumer needs, including:

1) Consumer Financing a. Two-wheel Vehicle Financing We strengthened our collaborative economy

with MPMMotor dealers and MPMulia, which contributed to an increase in sales of two-wheel financing products.

b. Four-wheel Vehicle Financing We also strengthened our collaborative economy

with MPMAuto and developed a multi-brand strategy for four-wheel financing for various brands, including Suzuki, Daihatsu, Mitsubishi and Toyota, which helped to drive sales of four-wheel financing products.

97FUTURE NOW


2) Pembiayaan Korporasi a. Diversifikasi industri yang berkelanjutan

(pertambangan, jasa, manufaktur dan pembangunan pemerintah).

b. Pembiayaan aset yang bervariasi seperti alat berat, mesin dan properti.

c. Melanjutkan penguatan sinergi bisnis dengan Grup Saratoga yang telah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan segmen pembiayaan korporasi.

b) Aktivitas PendanaanMPMFinance memperoleh pendanaan sebesar Rp700 miliar dari bank lokal dan pinjaman sindikasi asing dalam mata uang USD114 juta dan JPY8,5 miliar.Peringkat MPMFinance dari PT Fitch Rating Indonesia naik menjadi:1. Peringkat Nasional Jangka Panjang Perusahaan naik

menjadi ‘AA-(idn)’ Outlook Stabil dari ‘A+(idn)’ Outlook Positif.

2. Peringkat Nasional Jangka Pendek naik menjadi ‘F1+(idn)’ dari ‘F1(idn)’.

c) Perbaikan Tingkat Piutang Pembiayaan BermasalahNPL tercatat sebesar 2,41% di tahun 2017, lebih baik dibanding pencapaian tahun lalu sebesar 2,69%. Penurunan ini diakibatkan oleh peran aktif manajemen risiko dan inisiatif penagihan yang lebih efektif yang meliputi:1) Good Book and Bad Book Portfolio Management

a. Membagi portofolio pembiayaan menjadi good book Portofolio dan bad book portofolio, berdasarkan riwayat pembayaran sebelumnya.

b. Menerapkan pendekatan dan metode penagihan yang berbeda untuk setiap kategori portofolio dengan cara yang lebih efektif dan tepat.

2) Melaksanakan survei independen dan televerifikasi untuk melakukan fungsi independen dan terpisah.

3) Menjalankan strategi penagihan untuk lebih fokus pada bucket awal.

4) Perubahan insentif penagihan untuk fokus pada roll-back ke bucket current.

5) Menetapkan kebijakan agen eksternal untuk pengendalian yang lebih baik dan efektif.

d) Efisiensi Penggunaan Anggaran Serta Peningkatan Profitabilitas ProdukPerencanaan dan pengawasan beban usaha dilakukan secara sistematis guna meningkatkan laba. Perbaikan proses bisnis difokuskan pada peningkatan produktifitas, efisiensi, kualitas dan pelayanan pelanggan dilakukan untuk peningkatan profitabilitas produk.

2) Corporate Financinga. Diversified into sustainable industries (mining,

services, manufacturing and government development).

b. Provided financing for diverse asset types such as heavy equipment, machinery and property.

c. Continuously strengthened business synergies with Saratoga Group, which contributed to the growth of the corporate finance segment.

b) Funding Activities MPMFinance obtained funding of Rp700 billion from

local banks as well as foreign syndicated loan facilities of USD114 million and JPY8.5 billion.

MPMFinance’s ratings from PT Fitch Rating Indonesia improved:1. The Company’s National Long-Term Rating rose to ‘AA-

(idn)’ Outlook of Stable, from ‘A+(idn)’ Positive.

2. The Short-Term National Rating improved to ‘F1+(idn)’ from ‘F1(idn)’.

c) Improving Non-Performing Loans NPL stood at 2.41% in 2017, improving from 2.69% a year

earlier. This was attributable to more active risk management and more effective billing initiatives that included:

1) Good Book and Bad Book Portfolio Managementa. Divided the financing portfolios into ‘good book’

and ‘bad book’ portfolios, based on previous payment history.

b. Applied different billing approaches and methods for each portfolio category more effectively and appropriately.

2) Carried out independent surveys and tele-verification to conduct independent function and separately.

3) Operated a billing strategy with a greater focus on the initial bucket.

4) Adjusted billing incentives to focus on roll-back to the current bucket.

5) Established an external agent policy for more effective control.

d) Efficient Use of Budget and Increasing Product Profitability Operational expenses were planned and supervised

systematically to increase profits. Business process improvements focused on improving productivity, efficiency, quality and customer service to enhance product profitability.



Produk di 2017 Pada tahun 2017, MPMFinance fokus pada peningkatan produk-produk yang ada.

Strategi Pemasaran dan Pangsa Pasara) Business Process Improvement Melakukan pembenahan proses bisnis dari perspektif

produktivitas, efisiensi, kualitas, teknologi, dan layanan untuk meningkatkan produktivitas, mendukung kegiatan pembiayaan serta meningkatkan efisiensi, terutama proses akuisisi dan end to end process dengan metodologi six sigma.

b) Strategi Pembiayaan• Fokus pembiayaan dilakukan untuk kendaraan

roda empat baru/bekas untuk tujuan konsumtif (Pembiayaan Multiguna).

• Melakukan perubahan segmen untuk pembiayaan roda empat yang sebelumnya pada kendaraan komersial menjadi kendaraan penumpang.

• Pembiayaan kendaraan roda dua baru dilakukan hanya pada cabang-cabang tertentu yang memiliki potensi pasar tinggi.

• Memperluas dan mempererat kerjasama dengan pemasok/dealer dengan memberikan perhatian khusus pada akuisisi pembiayaan dengan kualitas tinggi.

• Pembiayaan investasi dan modal kerja akan fokus ke segmen UMKM untuk konsumen baru. Segmen korporasi akan fokus ke konsumen yang masih aktif dan partner strategis di Grup MPM.

c) Menjalin Kemitraan dengan Dealer/Pemasok MPMFinance terus berupaya mempertahankan hubungan

yang baik serta meningkatkan kepercayaan dan kepuasan mitra bisnis perusahaan, baik dealer maupun agen-agen pemasaran untuk meningkatkan kontribusi pembiayaan.

Pangsa pasar MPMFinance atas pembiayaan kendaraan bermotor baru dibandingkan penjualan baru kendaraan bermotor di pasar domestik adalah 0,66% untuk motor baru dan sebesar 1,07% untuk mobil baru.

Products in 2017In 2017, MPMFinance was focusing on the promotions of the existing products offerings.

Marketing Strategy and Market Share a) Business Process Improvement Improved the business process, including productivity,

efficiency, quality, technology, and services in order to upgrade the productivity, support the financing activities as well as to increase efficiency, mainly acquisition process and end to end process with six sigma methodology.

b) Financing Strategy• Focused on multipurpose financing for new and used

four-wheel vehicles.

• Shifted the focus of the four-wheel financing segment from commercial vehicles to passenger vehicles.

• Offered financing for new two-wheel vehicles only at certain branches with high market potential.

• Expanded and strengthened cooperation with suppliers and dealers by placing special attention on high quality financing.

• Investment and working capital financing will continuously focus on the SME segment for new consumers. The corporate segment will focus on the active consumers and strategic partners in the MPM Group.

c) Partnerships with Dealers MPMFinance continued to work hard to maintain good

relationships and increase the level of trust and satisfaction among dealers and marketing agents with a view to increasing the contribution of the financing segment.

MPMFinance’s market share on new vehicles’ financing against new vehicles’ sales in domestic market reached 0.66% in new motorcycles and 1.07% in new cars.

99FUTURE NOW


Proyeksi dan Target 2018MPMFinance optimis dapat meningkatkan pertumbuhan kinerja secara progresif, sehat dan berkelanjutan. Pembiayaan baru dan total aset ditargetkan meningkat beberapa persen dari tahun 2017.

Sejalan dengan program pemerintah untuk memberikan ketersediaan akses pembiayaan dan pilihan pembiayaan pada konsumen, pengembangan jaringan kantor pemasaran baru di tahun 2018 dilakukan dengan pembukaan kantor cabang sebanyak 7 kantor yaitu di Cibubur, Ciputat, Tegal, Tuban, Jombang, Banyuwangi dan Maros serta pembukaan kantor pemasaran Tarakan.

Di tahun 2018, MPMFinance juga berinisiatif untuk melakukan pendaftaran Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) dari OJK agar dapat mengakses sistem informasi debitur. Sistem informasi debitur diperlukan untuk melakukan pengecekan kualitas pembayaran debitur tersebut di lembaga pembiayaan bank dan non-bank. Data tersebut akan digunakan sebagai salah satu indikator penilaian terhadap kriteria kelayakan konsumen (risk acceptance criteria) dengan menggunakan sistem skoring. Skoring yang didesain adalah application scoring yaitu menilai kelayakan konsumen baru mencakup pada kemampuan konsumen membayar kewajibannya setiap bulan, karakter bayar konsumen di tempat lain, aset yang dimiliki dan kondisi lingkungan di mana konsumen tinggal. Penggunaan skoring diupayakan untuk meningkatkan kualitas pembiayaan konsumen baru dengan tetap menjaga komitmen service level of agreement (SLA) MPMFinance kepada konsumen untuk memberikan kepastian persetujuan pembiayaan yang cepat.

Dari sisi strategi penagihan, MPMFinance memberlakukan segmentasi terhadap portofolio dengan mengkategorikan portofolio dalam kriteria good book dan bad book. Pengkategorian tersebut berdasarkan konsistensi dari kualitas pembayaran konsumen yang tepat waktu. Strategi penagihan yang diberlakukan akan berbeda antara kriteria good book dan bad book. Penanganan penagihan bad book memiliki intensitas lebih banyak sejak sebelum tanggal jatuh tempo, mengupayakan pertemuan langsung dengan konsumen, dan jika diperlukan penanganan melibatkan pihak ketiga – agensi penagihan untuk kasus tertentu.

Projections and Targets for 2018MPMFinance is optimistic that it will be able to deliver healthy, sustainable and progressive growth. We are targeting an increase in new financing as well as total assets by several percent from the 2017 figure.

In line with the government’s program to provide greater access to, and options for, consumer financing, we will expand the marketing network in 2018 by opening seven new branch offices in Cibubur, Ciputat, Tegal, Tuban, Jombang, Banyuwangi and Maros, as well as a marketing office in Tarakan.

In 2018, MPMFinance will also take the initiative of registering with OJK’s Financial Information Services System (SLIK) in order to access the debtor information system. This will enable us to check the quality of debtor’s payments at other bank and non-bank financing institutions. The data will be used as one of the indicators in the consumer risk acceptance criteria. This will be done by using a scoring system that assesses the credit worthiness of new customers, taking into consideration their ability to make monthly payments, their payment behavior elsewhere, their assets and the environment in which they live. The use of the scoring system is aimed at improving the quality of new consumer financing while upholding MPMFinance’s service level of agreement (SLA) commitment to consumers to provide rapid finance approval.

With regard to its billing strategy, MPMFinance has taken the initiative of segmenting its portfolio according to good book and bad book criteria. This categorization is based on the consistency of prompt consumer payments. Different billing strategies will be applied for the good book and the bad book. Bad book billing will feature more intensive engagement before the due date, direct meetings with consumers, and, if necessary, the involvement of third party billing agencies to handle particular cases.



TINJAUAN KEUANGANFinancial Overview

Analisis dan Pembahasan Manajemen mengenai kinerja keuangan ini didasarkan atas data-data keuangan yang disajikan sesuai dengan kaidah yang tertuang dalam Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) Indonesia. Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tanggal dan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan dengan penanggung jawab Harry Widjaja, S.E., CPA dalam laporannya tertanggal 28 Maret 2018 dengan opini tanpa modifikasian.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN



URAIANDESCRIPTION 2017 2016

PERSENTASE PERUBAHAN

PERCENTAGE VARIANCE

Jumlah Aset/Total Assets 9.740.576 14.926.225 (34,7%)

Jumlah Aset Lancar/Total Current Assets 3.177.639 5.718.584 (44,4%)

Jumlah Aset Tidak Lancar/Total Non-Current Assets 6.562.937 9.207.641 (28,7%)

Jumlah Liabilitas/Total Liabilities 5.115.531 9.278.753 (44,9%)

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek/Total Current Liabilities 2.161.452 4.427.840 (51,2%)

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang/Total Non-Current Liabilities 2.954.079 4.850.913 (39,1%)

Jumlah Ekuitas/Total Equity 4.625.045 5.647.472 (18,1%)

Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Induk/Total Equity Attributable to the Owners of the Company

4.521.249 4.876.987 (7,3%)

Kepentingan Non-Pengendali/Non-Controlling Interests 103.796 770.485 (86,5%)

Aset

Pada tahun 2017, total aset turun sebesar 34,7% menjadi Rp9.741 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp14.926 miliar, terutama karena dekonsolidasi MPMFinance sehubungan dengan pelepasan 20% saham Perseroan kepada JACCS.

Aset LancarAset lancar mengalami penurunan 44,4% menjadi Rp3.178 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp5.719 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh dihapuskannya Piutang Pembiayaan Konsumen dan Piutang Sewa Pembiayaan karena dekonsolidasi MPMFinance.

This Management Discussion and Analysis of the Company’s financial performance is based on the financial data presented in accordance with the standards set out in the Indonesian Financial Accounting Standards. The following analysis and discussion refers to the Company’s Consolidated Financial Statements as of and for the year ended 31 December 2017 which were audited by the Public Accounting Firm Siddharta Widjaja & Rekan, led by, Harry Widjaja, S.E., CPA, provided a report dated 28 March 2018 with an unmodified opinion.

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

Assets

In 2017, total assets declined by 34.7% to Rp9,741 billion, from Rp14,926 billion in the prior year, largely due to the deconsolidation of MPMFinance through the sale of 20% Company’s share ownership to JACCS.

Current Assets Current assets decreased by 44.4% to Rp3,178 billion, from Rp5,719 billion in the previous year. This was mainly due to removal of Consumer Financing and Finance Lease Receivable due to deconsolidation of MPMFinance.

101FUTURE NOW


Aset Tidak LancarPada tahun 2017, Aset Tidak Lancar mencapai Rp6.563 miliar atau mengalami penurunan sebesar 28,7% dari tahun 2016 sebesar Rp9.207 miliar yang disebabkan oleh dihapuskannya Piutang Pembiayaan Konsumen dan Piutang Sewa Pembiayaan dari MPMFinance karena karena dekonsolidasi MPMFinance.

Liabilitas

Per 31 Desember 2017, total liabilitas turun sebesar 44,9% menjadi Rp5.116 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp9.279 miliar, terutama karena dekonsolidasi MPMFinance.

Liabilitas Jangka PendekLiabilitas jangka pendek pada akhir tahun 2017 tercatat sebesar Rp2.161 miliar. Posisi tersebut lebih rendah 51,2% dari tahun sebelumnya yang tercatat senilai Rp4.428 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan adanya penghapusan pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam setahun yang dikontribusikan oleh MPMFinance karena dekonsolidasi MPMFinance.

Liabilitas Jangka PanjangLiabilitas jangka panjang mengalami penurunan sebesar 39,1% menjadi Rp2.955 miliar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp4.851 miliar. Hal tersebut terutama disebabkan oleh adanya penghapusan pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam setahun yang dikontribusikan oleh MPMFinance karena dekonsolidasi MPMFinance.

Utang Bank Jangka PendekPada tahun 2017, utang bank jangka pendek turun sebesar 57,4% menjadi Rp233 miliar dibanding tahun sebelumnya dari Rp 547 miliar karena penurunan penggunaan fasilitas cerukan (overdraft facility) dari Treasury Centre.

Pinjaman Jangka PanjangPada tahun 2017, Perseroan mendapatkan pinjaman club deal dari gabungan beberapa bank yang digunakan untuk membiayai kembali fasilitas Senior Notes dan tujuan umum lainnya.

Utang ObligasiPada tanggal 19 September 2017, Perseroan melakukan penarikan sepenuhnya atas saldo Notes yang terutang pada harga 103,4% dari nilai pokok, ditambah bunga yang belum dibayar hingga tanggal penarikan.

Non-Current Assets Non-current assets reached Rp6,563 billion in 2017, or a decrease of 28.7% compared to Rp9,207 billion, mainly as a result of removal of Consumer Financing and Finance Lease Receivable due to deconsolidation of MPMFinance.

Liabilities

Per 31 December 2017, total liabilities declined by 44.9% to Rp5,116 billion from Rp9,279 billion in the previous year, due to the deconsolidation of MPMFinance.

Current Liabilities Current liabilities at the end of 2017 stood at Rp2,161 billion. This was 51.2% lower than the prior year, when the Company recorded of Rp4,428 billion. The decline was largely attributable to removal current maturities of long term borrowings from MPMFinance, due to deconsolidation of MPMFinance.

Non-Current Liabilities Non-current liabilities decreased 39.1% to Rp2,955 billion, compared to Rp4,851 billion in 2016, due to the removal of long-term borrowings, net of current maturities portion contributed by MPMFinance, due to deconsolidation of MPMFinance.

Short-term Bank LoansIn 2017, short-term bank loans declined by 57.4% compared to the previous year, from Rp547 billion to Rp233 billion, due to the utilization of the overdraft facility from Treasury Centre.

Long-Term Borrowings In 2017, the Company obtained a club deal loan from several banks mostly to repay the Senior Notes facility and other general purposes.

Bonds PayableOn 19 September 2017, the Company fully redeemed its Notes payable balance at a price of 103.4% of the principal amount, plus unpaid interest up to the redemption date.



Ekuitas Angka-angka pada tabel ini menggunakan notasi Bahasa Indonesia(dalam jutaan Rupiah)




PERCENTAGE VARIANCE

Modal saham/Share capital 2.231.482 2.231.482 0,0%

Tambahan modal disetor/Additional paid-in capital 1.470.582 1.468.694 0,1%

Saham tresuri/Treasury stocks (250.207) (159.503) 56,9%

Komponen ekuitas lainnya/Other equity components (433.095) (583.281) (25,7%)

Saldo laba/Retained earnings 1.502.487 1.919.595 (21,7%)

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada:/Equity attributable to:

Pemilik entitas induk/Owners of the Company 4.521.249 4.876.987 (7,3%)

Kepentingan Non-Pengendali/Non-controlling interests 103.796 770.485 (86,5%)

Jumlah ekuitas/Total equity 4.625.045 5.647.472 (18,1%)

Jumlah liabilitas dan ekuitas/Total liabilities and equity 9.740.576 14.926.225 (34,7%)

Sampai akhir tahun 2017, ekuitas Perseroan menurun sebesar 18,1% dari Rp5.647 miliar menjadi Rp4.625 miliar, terutama karena menurunnya kepentingan nonpengendali (dikarenakan dekonsolidasi MPMFinance).

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN





PERCENTAGE VARIANCE

Pendapatan bersih/Net revenues 16.086.087 16.605.462 (3,1%)

Biaya pokok pendapatan/Cost of revenues (14.250.889) (14.820.717) (3,8%)

Laba bruto/Gross profit 1.835.198 1.784.745 2,8%

Beban usaha/Operating expenses (1.126.093) (1.150.184) (2,1%)



Laba usaha/Operating profit 796.088 742.493 7,2%

Laba tahun berjalan/Profit for the period 412.626 410.296 0,6%

Laba Utama/Core Earnings**) 403.255 349.119 15,5%

Laba yang dapat diatribusikan kepada:/Income attributable to:

Pemilik entitas induk/Owners of the Company 384.404 360.751 6,6%

Kepentingan nonpengendali/Non-controlling interests 28.222 49.545 (43,0%)

Laba per saham dasar (dalam Rupiah penuh)/Basic earnings per share (in whole Rupiah)

89 84 6,0%

Note:*) Disajikan kembali di Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan terlampir (lihat Catatan 3t) As restated in the attached Company Consolidated Financial Statement (see Note 3t)**) Laba Utama merupakan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di luar pos laba rugi yang sekali waktu, tidak berulang

dan tidak tercantum di laporan keuangan konsolidasian. Core earnings is net profit attributable to owners of the Company, excluding one-time, non-recurring profit and loss items and not stated in the

consolidated financial statements.

Equity

As at the end of 2017, the Company’s equity declined by 18.1% from Rp5,647 billion to Rp4,625 billion, mainly due to the decrease in non-controlling interest (deconsolidation of MPMFinance).

CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

103FUTURE NOW


Pendapatan BersihPerseroan membukukan pendapatan bersih yang menurun sebesar 3,1% dari Rp16.605 miliar menjadi Rp16.086 miliar pada tahun 2017 yang disebabkan karena menurunnya penjualan kendaraan roda dua dan roda empat.

Biaya Pokok PendapatanBiaya pokok pendapatan tercatat sebesar Rp14.251 miliar atau turun sebesar 3,8% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp14.821 miliar selaras dengan menurunnya pendapatan.

Laba BrutoLaba bruto Perseroan tercatat meningkat sebesar 2,8% dari posisi per tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp1.785 miliar menjadi Rp1.835 miliar di tahun 2017.

Beban UsahaBeban usaha menurun sebesar 2,1% dari Rp1.150 miliar di tahun 2016 menjadi Rp1.126 miliar pada tahun 2017, terutama disebabkan oleh adanya upaya Perseroan untuk meningkatkan efisiensi biaya operasional.

Pendapatan LainnyaPendapatan lainnya meningkat sebesar 9,2% menjadi Rp136 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp125 miliar terutama disebabkan laba selisih kurs mata uang.

Beban LainnyaBeban lainnya meningkat sebesar 192,3% dari Rp17 miliar menjadi Rp49 miliar terutama disebabkan karena beban pajak sehubungan dengan partisipasi Perseroan dalam program pengampunan pajak (tax amnesty).

Pendapatan KeuanganPendapatan keuangan mengalami penurunan sebesar 5,2% menjadi Rp99 miliar dari Rp104 miliar di tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh berkurangnya jumlah deposito Perseroan dan rendahnya suku bunga deposito untuk MPMulia.

Biaya KeuanganBiaya keuangan mengalami kenaikan sebesar 30,4% dari Rp335 miliar menjadi Rp437 miliar disebabkan karena denda pelunasan atas utang obligasi.

Penghasilan Komprehensif LainPenghasilan komprehensif lain meningkat sebesar 908,5% dari Rp8 miliar menjadi Rp82 miliar disebabkan karena perubahan nilai wajar neto dari lindung nilai atas arus kas.

Net RevenuesThe Company’s net revenues decreased 3.1% from Rp16,605 billion to Rp16,086 billion in 2017 as a result of the decline in two-wheel and four-wheel sales.

Cost of RevenuesCost of revenues stood at Rp14,251 billion, a decline of 3.8% compared to the previous year’s Rp14,821 billion, in line with the decline in revenue.

Gross ProfitGross profit grew by 2.8% from the 31 December 2016 position of Rp1,785 billion to Rp1,835 billion in 2017.

Operating ExpensesOperating expenses fell by 2.1% from Rp1,150 billion in 2016 to Rp1,126 billion in 2017, largely as a result of the Company’s efforts to drive operational cost efficiencies.

Other IncomeOther income grew by 9.2% to Rp136 billion from Rp125 billion in the prior year, which was primarily attributable to the gain on forex.

Other ExpensesOther expenses increased by 192.3% from Rp17 billion to Rp49 billion, mainly due to tax expense as a result of the Company’s participation in the tax amnesty program.

Finance IncomeFinance income decreased by 5.2% to Rp99 billion from Rp104 billion in the previous year, mainly due to less deposit amount from the Company and lower interest rate for deposit for MPMulia.

Finance CostsFinance costs increased by 30.4% from Rp335 billion to Rp 437 billion, dues to penalties on the settlement of bonds payable.

Other Comprehensive IncomeOther comprehensive income grew by 908.5% from Rp8 billion to Rp82 billion due to net changes in the fair value of cash flow hedges.



Laba UtamaLaba utama naik sebesar 15.5% menjadi Rp403 miliar mencerminkan kinerja bisnis utama yang tinggi. Laba Utama merupakan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di luar pos laba rugi yang sekali waktu, tidak berulang dan tidak tercantum di laporan keuangan konsolidasian.

Laba Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas IndukPada tahun 2017, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar 6,6% menjadi Rp384 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp361 miliar.

Laba Per SahamMeningkatnya laba bersih berdampak pada kenaikan laba per saham Perseroan pada tahun 2017 sebesar 6% dari Rp84 menjadi Rp89.

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN




Kas neto dari aktivitas operasi/Net cash from operating activities 388.351 219.351

Kas neto dari (digunakan untuk) aktivitas investasi/Net cash from (used in) investing activities

236.855 (560.939)

Kas neto dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan/Net cash from (used in) financing activities

(669.178) 143.080

Kas dan setara kas, awal tahun/Cash and cash equivalents, beginning of year 1.285.079 1.483.587

Kas dan setara kas, akhir tahun/Cash and cash equivalents, end of year 1.241.107 1.285.079

Perseroan mencatat adanya penurunan sebesar 3,4% pada nilai arus kas akhir tahun 2017 menjadi Rp1.241 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1.285 miliar, terutama disebabkan karena biaya restrukturisasi utang obligasi dengan pinjaman sindikasi.

Kas Neto Dari Aktivitas OperasiKas neto yang berasal dari aktivitas operasi yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 tercatat sebesar Rp388 miliar, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp219 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh efisiensi biaya karyawan dan aktivitas operasi lainnya.

Kas Neto Dari Aktivitas InvestasiKas neto yang berasal dari aktivitas investasi yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 meningkat menjadi Rp237 miliar, dari tahun sebelumnya sebesar Rp (561) miliar, terutama disebabkan oleh keuntungan dari dekonsolidasi MPMFinance.

Core EarningsCore earnings grew by 15.5% to Rp403 billion, indicating strong performance of core business. Core earnings is net profit attributable to owners of the Company, excluding one-time, non-recurring profit and loss items and not stated in the consolidated financial statements.

Income Attributable To Owners Of The CompanyIn 2017, income attributable to the owners of the Company increased by 6.6% to Rp384 billion, compared to Rp361 billion in the previous year.

Earnings Per Share The increase in net income led to a 6% growth of the Company’s earnings per share from Rp84 to Rp89 in 2017.

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

The Company recorded a decrease of 3.4% in cash flow value at the end of 2017 to Rp1,241 billion, compared to Rp1,285 billion in the prior year, which was mainly due to the restructuring of bonds payable with syndicated loan.

Net Cash From Operating ActivitiesNet cash from operating activities for the period ended on 31 December 2017 stood at Rp388 billion, compared to Rp219 billion in the prior year. This increase was mainly due to efficiency in employee cost and other operating activities.

Net Cash From Investing Activities Net cash from investing activities for the period ended on 31 December 2017 increased to Rp237 billion from Rp(561) billion in the previous year, largely as a result of gain on deconsolidated of MPMFinance.

105FUTURE NOW


Kas Neto Dari Aktivitas PendanaanKas neto yang berasal dari aktivitas pendanaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 tercatat sebesar Rp(669) miliar, menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp143 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan restrukturisasi utang obligasi dengan pinjaman sindikasi.

RASIO KEUANGAN

Profitabilitas

Angka-angka pada tabel ini menggunakan notasi Bahasa Indonesia Numerical notations in tables are in Indonesian


Laba kotor terhadap pendapatan bersih (%)/Gross profit margin 11,4% 10,7%

Laba usaha terhadap pendapatan bersih (%)/Operating income margin 4,9% 4,5%

Laba bersih terhadap pendapatan bersih (%)/Net profit margin 2,6% 2,5%

Laba bersih terhadap jumlah aset (%)/Return on assets 4,2% 2,7%

Laba bersih terhadap jumlah ekuitas (%)/Return on equity 8,9% 7,3%

Likuiditas URAIAN

DESCRIPTION 2017 2016

Rasio kas/Cash Ratio 0,57 0,29

Rasio lancar/Current ratio 1,5 1,3

Solvabilitas URAIAN

DESCRIPTION 2017 2016

Rasio gearing /Geraing ratio 0,4x 1,1x

Rasio hutang terhadap jumlah aset/Debt to asset ratio 0,3x 0,5x

Rasio hutang terhadap jumlah ekuitas/Debt to equity ratio 0,7x 1,3x

Kemampuan Membayar Utang Jangka Pendek/Tingkat LikuiditasTingkat likuiditas Perseroan diukur dengan menggunakan metode rasio lancar, yaitu perbandingan antara aset lancar dengan liabilitas jangka pendek. Pada tahun 2017, rasio lancar MPM sebesar 1,5 atau lebih tinggi dibanding tahun 2016 sebesar 1,3 sehingga menunjukkan bahwa MPM memiliki tingkat likuiditas yang membaik dan cukup untuk melunasi liabilitas jangka pendeknya.

Kemampuan Membayar Utang/Tingkat SolvabilitasRasio ini disebut juga rasio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemilik perusahaan dengan dana yang dipinjam dari kreditur (utang). Ada dua pendekatan yang digunakan yaitu rasio utang terhadap modal (debt to equity atau DER) dan rasio utang terhadap aset (debt to asset ratio).

Pada tahun 2017, MPM memiliki DER sebesar 0,7 dan rasio utang terhadap aset sebesar 0,3 yang relatif membaik dibandingkan tahun 2016.

Net Cash From Financing Activities Net cash from financing activities for the period ended on 31 December 2017 stood at Rp(669) billion, compared to Rp143 billion in the previous year. This decrease was mainly due to restructure bonds payable with club deal loan.

FINANCIAL RATIOS

Profitability

Liquidity

Solvency

Liquidity LevelThe Company’s liquidity level is measured using the current ratio method, namely by comparing current assets and current liabilities. In 2017, MPM’s current ratio stood at 1.5, higher than the 2016 position of 1.3, indicating that MPM liquidity is improving and is sufficient to meet its short-term liabilities.

Solvency and Collectability LevelThese ratios are also known as leverage ratios, as they compare the equity from the Company’s owners to the funds borrowed from creditors (debts). Two approaches are used, namely the debt to equity (DER) and the debt to asset ratio.

In 2017, MPM had a DER of 0.7 and a debt to asset ratio of 0.3, showing some improvement compared to 2016.



Tingkat Kolektibilitas PiutangTingkat kolektibilitas piutang Perseroan dapat dilihat melalui rasio lama penagihan rata-rata (average collection period) yang mengindikasikan waktu rata-rata yang dibutuhkan Perseroan dalam menagih piutangnya dan rasio perputaran piutang (receivable turnover) yang menunjukkan berapa kali dana yang ditanam dalam piutang berputar dalam setahun.

Rasio lama penagihan rata-rata pada tahun 2017 dan 2016 adalah sebesar 17 hari. Sedangkan rasio perputaran piutang untuk tahun 2017 dan 2016 adalah sebesar 21. Hal ini menunjukkan upaya Grup dalam menjaga kualitas umur piutang. Perusahaan telah membentuk provisi atas penurunan nilai piutang yang diyakini mencukupi untuk menutupi risiko gagal bayar dari konsumen.

RASIO EFISIENSIEFFICIENCY RATIO 2017 2016

Penjualan Bersih terhadap rata-rata Piutang Usaha (dalam kali)/Net sales to average receivables (times)

21 21

Jangka Waktu rata-rata penagihan (dalam hari)/Average collection (days) 17 17

STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN PERMODALAN

Perseroan senantiasa berupaya mempertahankan struktur modal yang optimal guna meminimalisir beban modal. Hal ini dilakukan tidak hanya untuk menjaga kelangsungan bisnis Perseroan namun juga memberikan imbal hasil kepada para pemegang saham dan manfaat yang lebih luas kepada para pemangku kepentingan lainnya.

Perseroan tidak memiliki kebijakan khusus terkait struktur permodalan, namun pada praktiknya, kami telah memenuhi ketentuan perpajakan yang berlaku (Peraturan Kementerian Keuangan No.169/PMK.010/2015) di mana rasio DER maksimum yang diperbolehkan untuk kepentingan pajak adalah 4:1. Dalam hal ini, Perseroan memiliki rasio DER sebesar 0,7.

Pada tahun 2017, MPM memiliki struktur modal pada tahun 2016 yang terdiri atas utang dengan porsi 52,5% dan modal pemegang saham dengan porsi 47,5%. Komposisi utang dalam struktur modal menunjukkan penurunan, sedangkan komponen modal pemegang saham meningkat dibandingkan tahun 2016 sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Collectability LevelThe Company’s collectability level is shown by the average collection period, which indicates the average period of time it takes the Company to collect its receivables and the receivables turnover ratio, which indicates the efficiency of managing receivables within a year.

The average collection period in 2017 and 2016 was 17 days, while the receivables turnover ratio for both years stood at 21. This reflects the Group’s efforts to maintain the age of its receivables. The Company has made sufficient provision for impairment losses to compensate the risk of consumer default.

CAPITAL STRUCTURE AND POLICY

The Company strives to maintain an optimal capital structure in order to minimize capital expenses. This is done not only to sustain the continuity of the business but also to deliver ade-quate returns to the shareholders and additional benefits to other stakeholders.

The Company does not have any particular capital structure policy but in practice, we are in compliance with the prevailing tax regulations (Finance Ministry Regulation No.169/PMK.010/2015), where the maximum ratio of DER allowed for tax purposes is 4:1. At current figures, Company’s DER is 0.7

MPM’s capital structure in 2017 consisted of 52.5% debt and 47.5% equity. The debt portion decreased and the equity portion increased compared to the 2016 position, as shown in the table below:

107FUTURE NOW




URAIANDESCRIPTION 2017 2016 PERSENTASE

PERCENTAGE

Liabilitas jangka pendek/Current liabilities 2.161.452 4.427.840 (51,2%)

Liabilitas jangka panjang /Non-current liabilities 2.954.079 4.850.913 (39,1%)

Jumlah liabilitas/Total liabilities 5.115.531 9.278.753 (44,9%)

Jumlah ekuitas/Total equity 4.625.045 5.647.472 (18,1%)

Jumlah liabilitas dan ekuitas/Total liabilities and equity 9.740.576 14.926.225 (34,7%)

Persentase jumlah liabilitas terhadap jumlah liabilitas dan ekuitas/Percentage of total liabilities to total liabilities and equity

52,5% 62,2% (9,7%)

Persentase jumlah ekuitas terhadap jumlah liabilitas dan ekuitas /Percentage of total equity to total liabilities and equity

47,5% 37,8% 9,7%

Per tanggal 31 Desember 2017, komposisi pemegang saham MPM adalah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. sebesar 48,6%, Morninglight Investment S.a.r.l Luxemburg sebesar 15,3%, Claris Investment Pte. Ltd. Singapura sebesar 6,8%, Komisaris dan Direksi sebesar 2,8%, masyarakat 20,5% dan saham tresuri sebesar 5,9%. Penjelasan lebih detail bisa dibaca pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseoran.

IKATAN MATERIAL INVESTASI BARANG MODAL

Tidak terdapat ikatan material untuk investasi barang modal selain yang sudah dilaporkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

REALISASI INVESTASI BARANG MODAL

Sepanjang tahun 2017, Perseroan telah merealisasikan investasi barang modal sebagai berikut:



JENIS INVESTASI TYPE OF INVESTMENT

TUJUAN INVESTASI INVESTMENT OBJECTIVE

NILAI INVESTASI INVESTMENT VALUE

Tanah/Land Pendukung operasional/Operational support 16.064Bangunan/Buildings Pendukung operasional/Operational support 11.965Perlengkapan bangunan/Building equipment

Peningkatan kapasitas infrastruktur/Increasing the capacity of infrastructure

1.020

Mesin/Machinery Peningkatan kapasitas produksi /Increasing the capacity of production

3.388

Peralatan/Equipment Pendukung Operasional pabrik/Operational support 2.860Kendaraan/Vehicles Peningkatan kapasitas armada/Increasing the capacity of fleet 442.796Peralatan kantor/Office equipment Pendukung Operasional /Operational support 15.232Sarana dan prasarana/Facilities and infrastuctures

Peningkatan kapasitas infrastruktur/Increasing the capacity of infrastructure

1.862

Aset dalam pembangunan/Assets under construction

Konstruksi atas gudang dan pabrik/Warehouse and factory construction

175.529

Aset Tetap /Total Fixed Assets 670.716

Per 31 December 2017, the composition of MPM’s shareholders was: PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. with 48.6% of the shares; Morninglight Investment S.a.r.l Luxemburg with 15.3%; Claris Investment Pte. Ltd. Singapore with, 6.8%; the Commissioners and Directors, 2.8%, the public with 20.5% and treasury stocks with 5.9%. Detail information can be found in the Company’s Consolidated Financial Statements.

MATERIAL COMMITMENTS FOR CAPITAL INVESTMENT

The Company did not exercise any material commitment for capital investment, except as reported in the notes of consolidated financial statements.

CAPITAL INVESTMENT REALIZATION

In 2017, the Company’s capital investment realization was as follows:



INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL PELAPORAN

Tidak terdapat kejadian-kejadian penting yang terjadi setelah tanggal pelaporan yang berdampak signifikan pada laporan keuangan Perseroan.

PROSPEK USAHA

Secara umum, Bank Indonesia memperkirakan situasi perekonomian akan lebih baik pada tahun 2018. Pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan sedikit lebih baik dibandingkan tahun 2017, walaupun masih diwarnai perlambatan ekonomi di negara-negara maju. Namun pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang diperkirakan akan lebih baik, karena didorong oleh perbaikan harga komoditas.

Penyebab keadaan ini diantaranya adalah karena perekonomian global yang masih belum sepenuhnya pulih, harga komoditas yang masih belum sepenuhnya stabil, dan rencana kenaikan The Fed Fund Rate yang akan menyebabkan nilai tukar rupiah fluktuatif. Meski demikian, pemerintah dan bank sentral terus berupaya mengambil berbagai tindakan yang dibutuhkan.

Lebih lanjut, perbaikan pada beberapa indikator makro ekonomi masih belum dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia, yang terlihat dari penjualan nasional kendaraan bermotor, terutamanya sepeda motor baru dan mobil baru segmen komersial yang masih mengalami kontraksi pada tahun 2017. Selain itu, tekanan dan belum stabilnya harga komoditas pun telah menyebabkan kemampuan mencicil konsumen yang berada pada daerah yang tergantung pada komoditas menjadi terhambat.

Dengan semakin menyusutnya pasar pembiayaan kendaraan bermotor karena kontraksi pada penjualan kendaraan bermotor, namun pada saat yang sama, jumlah pelaku usaha masih sama, telah menyebabkan tingkat persaingan pada industri ini menjadi semakin ketat.

Kendati demikian, perekonomian Indonesia diperkirakan tetap stabil dengan ekspektasi pertumbuhan sebesar 5,1%-5,2%. Bahkan Bank Dunia memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih tinggi, yaitu 5,3%. Proyeksi yang positif ini memberikan sinyal bahwa perekonomian Indonesia akan tetap kokoh dalam menghadapi potensi risiko global.

Walaupun terdapat ekspektasi positif, namun dua asosiasi kendaran bermotor terbesar, AISI dan GAIKINDO, tetap berhati-hati dengan memproyeksikan pertumbuhan pada tahun 2018 sebesar 5,0% untuk penjualan motor sedangkan penjualan mobil diperkirakan stabil atau flat.

MATERIAL INFORMATION AND FACTS SUBSEQUENT TO THE REPORT DATE

No significant events occurred after the date of financial reporting that have a significant effect on Company’s consolidated financial statements.

BUSINESS PROSPECTS

Overall, Bank Indonesia expects to see an improvement in the economy in 2018. Projections for global economic growth are slightly better than in 2017, despite the ongoing slowdown in developed economies. However, in developing economies, rising commodity prices are expected to drive stronger growth.

This situation is the consequence of a global economy that has not yet fully recovered, some ongoing volatility in commodity prices, and the US Fed’s plans to increase rates for several times, which will lead to fluctuations in the Rupiah exchange rate. However, the government and the central bank continue to take the requisite actions.

Moreover, some Indonesians have yet to feel the improvement in certain macroeconomic indicators, as is evident from domestic motor vehicle sales, and particularly new motorcycles and new cars in the commercial segment, which was still contracting in 2017. In addition, the ongoing lack of stability in commodity prices has put pressure on the repayment ability of consumers in commodity-dependent areas.

While the market for motor vehicle financing has shrunk due to the contraction in motor vehicle sales, the number of players has not changed, resulting in increasingly tight competition in this sector.

The Indonesian economy is nevertheless expected to remain stable, with growth projections in the 5.1%-5.2% range. The World Bank is projecting even higher growth for Indonesia, at 5.3%. These positive projections signal that the Indonesian economy will remain robust in the face of potential global risks.

Despite these positive signals, the two largest motor vehicle associations, AISI and GAIKINDO, remain cautious, projecting a 5.0% growth in motorcycle sales in 2018 and a flat outlook for car sales.

109FUTURE NOW


RENCANA STRATEGIS 2018

Di tahun 2018, kami melihat adanya peluang untuk membuka potensi nilai Perseroan, tidak hanya dari bisnis yang sudah ada, namun juga melalui merger dan akuisisi, kemitraan strategis, serta kemitraan teknologi.

Di segmen Distribusi dan Ritel, Perseroan akan berfokus pada peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya di seluruh dealer yang sudah ada serta melakukan promosi dan meluncurkan produk-produk baru secara lebih aktif.

Di segmen Aftermarket, Perseroan akan terus meningkatkan kualitas produk dan portofolio produk dan memperkuat jaringan distribusi, memberdayakan agen eksisting maupun yang baru dalam jaringannya.

Di segmen Transportasi, Perseroan akan meningkatkan produktivitas dan memperbaiki manajemen aset untuk mencapai return on assets yang lebih baik.

Sedangkan di segmen Anak Usaha Lainnya, Perseroan akan terus menerapkan pertumbuhan secara hati-hati dengan tujuan mempertahankan kualitas aset, dan di saat yang bersamaan, fokus pada pembiayaan produk dengan imbal hasil yang lebih besar, memperoleh dana dengan biaya seoptimal mungkin, selain memperdalam hubungan dengan pelanggan dan rekan usaha serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses.

PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN REALISASI DI TAHUN 2017 Angka-angka pada tabel ini menggunakan notasi Bahasa Indonesia(dalam jutaan Rupiah)


URAIAN DESCRIPTION

2017

TARGETTARGET

REALISASI REALIZATION

PERSENTASE REALISASI PERCENTAGE REALIZATION

Pendapatan Bersih/Net Revenue 18.444.496 16.086.087 (12,8%)

Laba Bruto/Gross Profit 2.117.442 1.835.198 (13,3%)

Laba Bersih/Net Profit 563.177 412.626 (26,7%)

Laba Utama/Core Earnings * 457.415 403.255 (11,8%)

Struktur Modal/Capital Structure 5.044.316 4.625.045 (8,3%)*) Laba Utama merupakan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di luar pos laba rugi yang sekali waktu, tidak berulang dan tidaktercantum di laporan

keuangan konsolidasian. Core earnings is net profit attributable to owners of the Company, excluding one-time, non-recurring profit and loss items and not stated in the consolidated financial statements.

Pendapatan BersihPerseroan berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp16.086 miliar, yang mana berada di bawah target yang telah ditetapkan di awal tahun 2017. Hal ini dikarenakan adanya penurunan penjualan kendaraan roda dua dan roda empat.

STRATEGIC PLAN 2018

Looking towards 2018, we see a number of opportunities to unlock the Company’s potential value, not only in the existing business, but also through mergers and acquisitions, strategic partnerships, and technology partnerships.

In the Distribution and Retail segment, the Company will focus on driving productivity and cost efficiency across our existing dealers and more actively promoting and launching new products.

In the After Market segment, the Company will continue to improve product and portfolio quality as well as strengthening the distribution network and empowering new and existing agents in the network.

In the Transportation segment, the Company will continue to boost productivity while improving asset management to achieve a better return on assets.

In the Others segment, the Company will continue to pursue a prudent growth strategy in order to maintain asset quality, and at the same time, focus on financing products with a higher return, seek funds at optimal costs, and deepen relationships with customers and business partners to improve the efficiency and effectiveness of our processes.

COMPARISON BETWEEN TARGETS AND REALIZATION IN 2017

IncomeThe Company booked Rp16,086 billion in income, below the guidance announced at the beginning of 2017. This was largely attributable to decline in two-wheel and four-wheel sales.



Laba BrutoLaba bruto Perseroan juga berada di bawah target sebesar 13,3% seiring dengan penurunan pendapatan.

Laba BersihLaba bersih Perseroan tercatat sebesar Rp413 miliar, 26,7% di bawah target awal tahun yang telah dicanangkan.

Laba UtamaLaba Utama Perseroan tercatat sebesar Rp403 miliar, 11,8% di bawah target awal tahun. Laba Utama merupakan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di luar pos laba rugi yang sekali waktu, tidak berulang dan tidak tercantum di laporan keuangan konsolidasian.

Struktur ModalPerseroan tidak mengalami perubahan signifikan dalam struktur modal selama tahun 2017 ataupun mengubah kebijakan terhadap struktur modal.

TARGET/PROYEKSI TAHUN 2018

Di tahun 2018, kami melihat adanya peluang untuk membuka potensi nilai Perseroan, tidak hanya dari bisnis kami yang sudah ada, namun juga melalui merger dan akuisisi, kemitraan strategis, serta kemitraan teknologi. Adapun tema pertumbuhan utama Perseroan adalah pengembangan rantai pasokan (supply chain) dan meninggalkan bisnis model pipeline serta beralih ke model bisnis platform. Untuk mengakomodir strategi ini, kami sedang membentuk sebuah Ekosistem yang diberi nama MPM Planet, dimana kami menciptakan sebuah “window” bagi masyarakat untuk mengaksesnya dalam bentuk aplikasi RallyPoints.

Sebagai perusahaan induk, kami menargetkan adanya pertumbuhan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar 5-10% dan 15-20%. Selain itu, Perseroan juga memiliki target kapitalisasi pasar sebesar USD 1 miliar dalam lima tahun mendatang, Untuk mencapai hal tersebut, kami tengah berusaha mengurangi ketergantungan akan penjualan kendaraan konvensional dan berupaya melakukan inovasi serta mengembangkan bisnis baru melalui penggunaan teknologi guna memberikan hasil yang berlipat ganda bagi bisnis kami.

ASPEK PEMASARAN

Untuk strategi pemasaran maupun pangsa pasar dapat dilihat pada bagian Tinjauan Per Segmen Usaha.

Gross ProfitThe Company’s gross profit was below the target by 13.3%, in line with the decline in revenue.

Net ProfitThe Company recorded a net profit of Rp413 billion, 26.7% below the target announced at the beginning of the year.

Core Earning The Company recorded a net profit of Rp403 billion, 11.8% below the initial target. Core earnings is net profit attributable to owners of the Company, excluding one-time, non-recurring profit and loss items and not stated in the consolidated financial statements.

Capital Structure The Company did not experience any significant change in its capital structure in 2017, or make any changes to its capital structure policy.

TARGETS/PROJECTIONS FOR 2018

In 2018, we will be looking for opportunities to unlock the Company’s potential values, not only from our existing business but also through mergers and acquisitions, as well as strategic and technology partnerships. A key growth theme will be the development of our supply chain as we move away from a ‘pipeline’ business model to a ‘platform’ model. To house this strategy, we are establishing an Ecosystem that we call MPM Planet, to which we created a “window” for people to access this planet in the form of our RallyPoints application.

As a holding company, we are targeting revenue and net profit growth of 5-10% and 15-20%, respectively. In addition, we have set a market capitalization target of USD 1 billion in the next five years. To achieve this, we will gradually decrease our dependence on conventional sales of vehicles as we seek to innovate and grow new businesses, using technology to create a multiplier effect on our businesses.

MARKETING ASPECTS The marketing strategy and market share can be seen in the Review by Business Segment section.

111FUTURE NOW


DIVIDEN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN

Dalam menentukan pembagian dividen, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan mempertimbangkan sejumlah faktor seperti kondisi bisnis secara umum, kondisi operasional dan keuangan Perseroan, kebutuhan pendanaan di masa depan, inisiatif manajemen modal, pembayaran pajak dan segala ketentuan yang membatasi dalam kontrak maupun peraturan perundang-undangan yang terkait pembayaran dividen dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi. Kebijakan Perseroan dalam menentukan besaran rasio pembayaran dividen adalah sebesar 40,0% dari laba bersih setelah pajak.

Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 26 Oktober 2017, para pemegang saham Perseroan, menyetujui pembagian dividen interim tunai berdasarkan laporan keuangan interim konsoliadasian Perseroan per tanggal 30 Juni 2017, yaitu sebesar Rp443 miliar atau Rp105 per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 29 November 2017.

Berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dilaksanakan pada 19 Mei 2017, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp35 per saham atas laba bersih pada tahun buku 2016, yaitu yang merupakan dividen interim tunai sebesar Rp43 miliar atau Rp10 per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 16 Desember 2016 dan dividen tunai sebesar Rp108 miliar atau Rp25 per saham yang dibayarkan pada tanggal 20 Juni 2017.

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 31 Mei 2016, pemegang saham memutuskan pembayaran dividen tunai sebesar Rp73 miliar atau Rp17 per saham. Selain itu, pada 16 Desember 2016, Perseroan juga membagikan dividen interim untuk tahun buku 2016 kepada para Pemegang Saham sejumlah Rp10 per lembar saham dengan total nilai sebesar Rp43 miliar. Pembagian dividen ini ditetapkan berdasarkan pencapaian pendapatan dan profitabilitas Perseroan yang membaik di atas industri.

DIVIDENDS AND DIVIDEND POLICY

When determining the dividend payment, the Board of Commissioners and Board of Directors take into account a number of factors, such as the general business conditions, the Company’s operational and financial condition, future funding requirements, capital management initiatives, tax payments, other stipulations under any contract, other regulations on dividends and any other factors deemed relevant by the Directors. The Company’s policy on the maximum payment ratio is 40.0% of its net profit after tax.

According to the resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 26 October 2017, the shareholders declared a interim cash dividend of Rp443 billion, or Rp105 per share, based on consolidated interim financial statements on 30 June 2017, which was paid on 29 November 2017.

At the Annual General Meeting of Shareholders on 19 May 2017, the shareholders agreed on a cash dividend of Rp35 per share on the net profit of 2016: interim cash dividend of Rp43 billion or Rp10 per share, which was paid on 16 December 2016 and cash dividend of Rp108 billion or Rp25 per share ,which was paid on 20 June 2017.

According to the resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders on 31 May 2016, the shareholders declared a cash dividend of Rp73 billion or Rp17 per share. On 16 December 2016, the Company also paid an interim dividend for fiscal year 2016 to the shareholders at a value of Rp10 per share, with a total value of Rp43 billion. The distribution of the dividend was decided on the basis of the Company’s revenues and profitability, with regard to which the Company outperformed the industry.



MANAGEMENT AND EMPLOYEE SHARE OWNERSHIP PROGRAM (MESOP)

In October 2013, the Company initiated long-term incentive plans in the form of share grant to its key management. These share-based long-term incentive plans are contingent based upon the achievement of certain vesting conditions, namely market and non-market performance conditions. The estimated total grant cost at grant dates was Rp149 billion which would vest in several tranches between 2016 and 2018.

In 2014, the Company initiated additional long-term incentive plan in the form of share grant to its key management. The additional plan would vest in several tranches between 2017 and 2019. The estimated total grant cost as at 31December 2014 was Rp26 billion.

In 2015, the Company amended the long-term share-based incentive plan granted to its key management. During the year, as a result of the share-based incentive plan, the Company recognized the respective increase in the other equity component an amount by Rp1 billion and Rp18 billion as at 31 December 2017 and 2016, the total share-based compensation is Rp41 billion and Rp40 billion, respectively. The estimated total grant cost as at 31 December 2017 and 2016 was Rp26 billion and Rp27 billion, respectively.

The fair values of the Company’s share-based compensation plans is measured based on the calculation by qualified appraisers using Monte Carlo simulation.

The simulation is using income approach technique, in which the fair values are based on discounted cash flow models. It considers market price of the Company’s shares at grant date, and the assumptions and inputs used include historical volatility of benchmarked entities, best estimate of dividend yield, risk-free interest rates, and possibilities of achieving the vesting conditions.

KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN (MESOP)

Pada bulan Oktober 2013, Perseroan memulai program insentif jangka panjang berbasis saham untuk manajemen intinya. Pembayaran kompensasi jangka panjang berbasis saham ini tergantung kepada pencapaian kondisi tertentu, yaitu kondisi kinerja pasar dan bukan pasar. Estimasi jumlah biaya program pada saat diberlakukan adalah sebesar Rp149 miliar, yang akan terlaksana dalam beberapa tahap selama kurun waktu antara 2016 dan 2018.

Pada tahun 2014, Perseroan memulai tambahan program insentif jangka panjang berbasis saham untuk manajemen intinya. Program tambahan ini akan terlaksana dalam beberapa tahap selama kurun waktu antara 2017 dan 2019. Estimasi jumlah biaya program pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp26 miliar.

Pada tahun 2015, Perseroan mengubah program insentif jangka panjang berbasis saham untuk manajemen intinya. Selama tahun berjalan, sebagai akibat program insentif berbasis saham ini, Perseroan mengakui penambahan di komponen ekuitas lainnya masing-masing sejumlah Rp1 miliar dan Rp18 miliar pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, jumlah kompensasi berbasis saham masing-masing sebesar Rp41 miliar dan Rp40 miliar. Estimasi jumlah biaya program pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp26 miliar dan Rp27 miliar.

Nilai wajar program kompensasi berbasis saham Perseroan diukur berdasarkan perhitungan dari penilai berkualifikasi dengan menggunakan simulasi Monte Carlo.

Simulasi ini menggunakan teknik pendekatan penghasilan, dimana nilai wajar didasarkan pada model arus kas terdiskonto. Simulasi ini mempertimbangkan harga pasar saham Perseroan di tanggal pemberian, dan asumsi dan input yang digunakan termasuk volatilitas historis dari entitas pembanding, estimasi terbaik dari penghasilan dividen, suku bunga bebas risiko, dan kemungkinan tercapainya kondisi vesting.

113FUTURE NOW


INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, PENGGABUNGAN/PELEBURAN USAHA, AKUISISI, RESTRUKTURISASI UTANG/MODAL, TRANSAKSI AFILIASI, DAN TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN

NO TANGGAL DATE

TRANSAKSI TRANSACTION

PIHAK AFILIASI RELATED PARTY

SIFAT HUBUNGAN AFILIASI NATURE OF RELATIONSHIP

PENJELASAN KEWAJARAN TRANSAKSI

EXPLANATION OF THE FAIRNESS OF THE

TRANSACTION

PEMENUHAN KETENTUAN TERKAIT

FULFILLMENT OF RELEVANT PROVISIONS


Pemberian Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee) dari:1) PT Mitra Pinasthika

Mulia2) PT Federal Karyatama3) PT Mitra Pinasthika

Mustika Rentuntuk menjamin Fasilitas Jangka Menengah Dual Tranche sebesar Rp1.250.000.000.000,- dan USD150.000.000 yang diterima oleh Perseroan dari Mandated Lead Arrangers sebagai berikut:i) The Bank of Tokyo-

Mitsubishi UFJ, Ltdii) DBS Bank Ltdiii) PT Bank DBS Indonesiaiv) Citibank N.A., Cabang

Indonesiav) PT Bank ANZ Indonesiavi) Overseas-Chinese

Banking Corporation Limited

vii) PT Bank OCBC NISP Tbk

viii) Sumitomo Mitsui Banking Corporation

berdasarkan “Facility Agreement for a USD150,000,000 and IDR1,250,000,000,000 Dual Tranche Term Facility”.

Fasilitas Pinjaman tersebut digunakan oleh Perseroan untuk (i) pembayaran kembali Surat Utang (Notes) Senior dengan jumlah pokok sebesar USD200.000.000 yang diterbitkan oleh MPM Global Pte Ltd, berkedudukan di Singapura, anak Perusahaan Perseroan yang dimiliki oleh Perseroan sepenuhnya, dan (ii) penggunaan lainnya, yaitu mendukung berbagai inisiatif dan pengembangan bisnis Perseroan.

1) PT Mitra Pinasthika Mulia

2) PT Federal Karyatama

3) PT Mitra Pinasthika Mustika Rent

1) PT Mitra Pinasthika Mulia

2) PT Federal Karyatama

3) PT Mitra Pinasthika Mustika Rent

Perseroan adalah pemegang 99.99% saham dalam MPMulia, FKT dan MPMRent

The Company holds 99.99% of the shares of MPMulia, FKT and MPMRent

Berdasarkan Peraturan IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu (selanjutnya disebut “Peraturan No. IX.E.1”), Transaksi Afiliasi tersebut memenuhi kualifikasi sebagai Transaksi Afiliasi yang hanya diwajibkan untuk dilaporkan kepada OJK (dahulu Bapepam-LK) dan tidak diwajibkan melengkapi “Laporan Penilaian dan Pendapat Kewajaran atas Transaksi.”

Pursuant to Rule IX.E.1, Annex to the Decision of the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) No. Kep-412/BL/2009 dated 25 November 2009 regarding Certain Related Party Transactions and Conflict of Interest Transactions (henceforth referred to as Rule “Peraturan No. IX.E.1”), this Related Party transaction fulfills the qualifications for a Related Party transaction that needs only to be reported to the OJK (formerly Bapepam-LK) and is not required to provide a “Report on the Value and Opinion on the Fairness of the Transaction.”

Transaksi Afiliasi telah dilaporkan oleh Perseroan kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia, pada tanggal 18 Agustus 2017, dengan Surat No. L.MPM/Corsec-091/VIII/17, yaitu untuk memenuhi Ketentuan dalam (i) Peraturan No. IX.E.1 dan (ii) Peraturan No. I.E, Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No.: Kep-306/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang Kewajiban Penyampaian Informasi (selanjutnya disebut “Peraturan Bursa No. I.E”).

The Company reported this Related Party transaction to the OJK and the Indonesia Stock Exchange on 18 August 2017 by Letter No. L.MPM/Corsec-091/VIII/17, in order to fulfil the provisions of (i) Rule No. IX.E.1 and (ii) Rule No. I.E, Annex to the Decision of the Board of Directors of PT Bursa Efek Jakarta No.: Kep-306/BEJ/07-2004 date 19 July 2004 regarding Information Reporting Requirements (henceforth referred to as “Stock Exchange Rule No. I.E”).

MATERIAL INFORMATION ABOUT INVESTMENTS, EXPANSION, DIVESTMENTS, MERGER/DISSOLUTION OF THE BUSINESS, ACQUISITIONS, DEBT/CAPITAL RESTRUCTURING, TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES, AND TRANSACTIONS CARRYING A CONFLICT OF INTEREST



NO TANGGAL DATE






TRANSACTION



Corporate Guarantees from:1) PT Mitra Pinasthika

Mulia2) PT Federal Karyatama3) PT Mitra Pinasthika

Mustika Rentto guarantee medium term Dual Tranche facility of Rp1,250,000,000,000 and USD 150,000,000 which was received by the Company from the following Mandated Lead Arrangers:i) The Bank of Tokyo-

Mitsubishi UFJ, Ltdii) DBS Bank Ltdiii) PT Bank DBS Indonesiaiv) Citibank N.A., Cabang

Indonesiav) PT Bank ANZ Indonesiavi) Overseas-Chinese

Banking Corporation Limited

vii) PT Bank OCBC NISP Tbk

viii) Sumitomo Mitsui Banking Corporation

based on the “Facility Agreement for a USD150,000,000 and Rp1,250,000,000,000 Dual Tranche Term Facility.

The Company used this loan facility (i) to repay Senior Notes with a principal of USD 200,000,000 hat were issued by MPM Global Pte Ltd, domiciled in Singapore, a wholly-owned subsidiary of the Company, and (ii) for other purposes, namely supporting the Company’s various initiatives and business development.

115FUTURE NOW


NO TANGGAL DATE






TRANSACTION



8 Desember December 2017

Pada tanggal 08 Desember 2017, telah ditandatangani Settlement Agreement oleh dan antara Perseroan dan PT Mitra Pinasthika Mustika Auto (selanjutnya disebut “MPMAuto”), yaitu terkait dengan kesepakatan atas penyelesaian hak dan kewajiban antara Perseroan dan MPMAuto berdasarkan Perjanjian Pemusatan Kas Operasional (Treasury Center) No. MPM/AGR-062/XII/16 tertanggal 15 Desember 2016 beserta seluruh perubahan dan addendumnya (selanjutnya secara bersama-sama disebut “Perjanjian Treasury Center”).(i) Bahwa Perjanjian

Treasury Center tersebut di atas adalah Transaksi Afiliasi yang telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 19 Desember 2016;

(ii) Bahwa berdasarkan Settlement Agreement, telah disepakati antara lain penyelesaian hak dan kewajiban Perseroan dan MPMAuto (selanjutnya secara bersama-sama disebut “Para Pihak”) yaitu sebesar Rp347.627.844.477 (tiga ratus empat puluh tujuh miliar enam ratus dua puluh tujuh juta delapan ratus empat puluh empat ribu empat ratus tujuh puluh tujuh Rupiah);

(iii) Bahwa sebagai pelaksanaan dan realisasi dari Settlement Agreement beserta seluruh perubahan dan addendumnya, akan direalisasikan selambat-lambatnya pada tanggal 31 Desember 2017 atau tanggal lain yang disepakati sesuai dengan syarat dan ketentuan yang disepakati dalam Settlement Agreement.

Penandatanganan Settlement Agreement dan perjanjian pelaksanaannya dilakukan dalam rangka efisiensi, yaitu mengurangi beban hutang dan beban operasional serta biaya overhead MPMAuto



Bahwa hubungan afiliasi dalam Transaksi Afiliasi adalah sebagai berikut:(i) Perseroan adalah

pemegang/pemilik 99,9998% saham dalam MPMAuto; dan

(ii) Salah seorang anggota Direktur Perseroan, yaitu Bapak Agung Cahyadi Kusumo juga menjabat sebagai Komisaris dalam MPMAuto.

The relationships in the Related Party transaction are as follows:(i) The Company owns

99.9998% of the shares of MPMAuto; and

(ii) One of the Directors of the Company, Mr Agung Cahyadi Kusumo, is also a Commissioner of MPMAuto.

Berdasarkan Peraturan IX.E.1, Transaksi Afiliasi tersebut memenuhi kualifikasi sebagai Transaksi Afiliasi yang hanya diwajibkan untuk dilaporkan kepada OJK (dahulu Bapepam-LK) dan tidak diwajibkan melengkapi “Laporan Penilaian dan Pendapat Kewajaran atas Transaksi.”

Pursuant to Rule IX.E.1, this Related Party transaction fulfills the qualifications for a Related Party transaction that needs only to be reported to the OJK (formerly Bapepam-LK) and is not required to provide a “Report on the Value and Opinion on the Fairness of the Transaction.”

Bahwa atas Transaksi Afiliasi ini telah telah dilaporkan oleh Perseroan kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia, pada tanggal 14 Desember 2017, dengan Surat No. L.MPM/Corsec-165/XII/17, yaitu untuk memenuhi Ketentuan dalam (i) Peraturan No. IX.E.1, (ii) Peraturan Bursa No. I.E serta sebelumnya juga telah dilaporkan Kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 19 Desember 2017 dengan surat No. L.MPM/Corsec-080/IX/16 dalam rangka pemenuhan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 31/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang Keterbukaan Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik

The Company reported this Related Party transaction to the OJK and the Indonesia Stock Exchange on 14 December 2017, by Letter No. L.MPM/Corsec-165/XII/17, in order to fulfil the provisions of (i) Rule No. IX.E.1, and (ii) Stock Exchange Rule No. I.E. It was also reported to the OJK and the Indonesia Stock Exchange on 19 December 2017 by letter No. L.MPM/Corsec-080/IX/16 in order to comply with OJK Rule No. 31/POJK.04/2015 dated 16 December 2015 regarding the Disclosure of Material Information or Facts by Issuers or Public Companies .



NO TANGGAL DATE






TRANSACTION



On 08 December 2017, a Settlement Agreement was signed by and between the Company and PT Mitra Pinasthika Mustika Auto (henceforth referred to as “MPMAuto”), which was related to the agreement on the settlement of rights and obligations between the Company and MPMAuto based on the Treasury Center Agreement No. MPM/AGR-062/XII/16 dated 15 December 2016 together with all amendments and addenda thereof (henceforth jointly referred to as the “Treasury Center Agreement”).

(i) Whereas the aforementioned Treasury Center Agreement is a Related Party transaction that was reported to the Financial Services Authority (OJK) on 19 December 2016;

(ii) Whereas pursuant to the Settlement Agreement, it was agreed, among other matters, that the settlement of the rights and obligations of the Company and MPMAuto (hereafter jointly referred to as “The Parties”) in the amount of Rp347,627,844,477 (three hundred forty-seven billion six hundred twenty-seven million eight hundred forty-four thousand four hundred seventy-seven Rupiah);

(iii) Whereas the implementation of the Settlement Agreement and all amendments and addenda thereof, will be realized no later than 31 December 2017 or another date agreed in accordance with the provisions agreed in the Settlement Agreement.

The Settlement Agreement and implementation guarantees were signed in the interests of efficiency, that is, to reduce the debt expenses and operational expenses as well as the overheads of MPMAuto.

117FUTURE NOW


REALI ZATION OF PUBLIC OFFERING PROCEEDS

The Company did not exercise any public offering in 2017 and 2016.

LEGAL AND REGULATORY CHANGES WITH SIGNIFICANT IMPACTS FOR THE COMPANY

There were no legal and regulatory changes that resulted in significant impacts to the Company’s financial performance in 2017.

CHANGES IN FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS WITH IMPACTS FOR THE COMPANY

There were no significant changes in financial accounting standards with significant impacts on consolidated financial statements in 2017.

INFORMATION ABOUT THE CONTINUITY OF THE BUSINESS

The Company does not foresee any significant event that may have impact on the continuity of the business. The assumptions used by the management can be found in the Board of Directors Report and the Board of Commissioners Report where Board of Commissioners and Board of Directors have summarised the business performance of the latest fiscal year as well as their view on the business prospects.

REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM

Perseroan tidak melakukan Penawaran Umum pada tahun 2017 dan 2016.

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERSEROAN

Sepanjang 2017, tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berdampak signifikan pada kinerja keuangan Perseroan.

PERUBAHAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PERSEROAN

Sepanjang 2017, tidak terdapat perubahan standar akuntansi keuangan yang berdampak signifikan pada kinerja keuangan Perseroan.

INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA

Perseroan tidak melihat adanya peristiwa penting yang dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis Perseroan. Asumsi-asumsi yang digunakan oleh manajemen dapat dilihat pada Laporan Direksi dan Laporan Dewan Komisaris dimana Dewan Komisaris dan Direksi telah membuat ringkasan kinerja bisnis untuk tahun buku terakhir serta pandangan mereka mengenai prospek bisnis.



TINJAUAN FUNGSI PENDUKUNGOverview of Supporting Functions

SUMBER DAYA MANUSIA

Pengelolaan SDM di Lingkungan Perseroan

Perseroan senantiasa melakukan penyempurnaan atas implementasi kebijakan pengelolaan SDM baik di Perseroan maupun di level anak-anak perusahaan agar setiap unit bisnis tersebut memiliki struktur organisasi yang selaras dengan tujuan strategis Perseroan. Hal ini dilakukan agar tercipta struktur biaya yang lebih efisien dan kompetitif dengan berpedoman pada prinsip cost leadership, tanpa harus mengorbankan kualitas layanan dan produk yang dihasilkan, serta dengan tetap mengutamakan kualitas pengembangan karyawan dan tingkat kesejahteraan karyawan yang kompetitif dibandingkan perusahaan lainnya. Perseroan berkomitmen untuk senantiasa melakukan peningkatan peran fungsi SDM yang tidak hanya menjalankan fungsi administratif, melainkan juga berfokus pada peningkatan kompetensi perilaku, keterampilan teknis, dan budaya kerja karyawan yang sejalan dengan tujuan dan arah strategi bisnis Perseroan. Oleh karenanya, di sepanjang tahun 2017, Perseroan kembali memantapkan langkah untuk membangun kapasitas dan meningkatkan kualitas SDM yang ada agar senantiasa dapat menghasilkan generasi penerus yang unggul dan andal, serta profesional.

HUMAN RESOURCES

Human Resource Management in the Company

We are constantly enhancing the implementation of human resource management policies at both the Company and the subsidiary level so that the organizational structure of each business unit is aligned with the Company’s strategic objectives. This is done to create a more efficient and competitive cost structure based on the principle of cost leadership, without sacrificing the quality of services and goods produced, and to continue to prioritize the quality of employee development and keep employee welfare competitive with other companies. The Company is committed to continuously enhancing the role of the HR function so that it is not only administrative, but also focused on upgrading the behavioral competence, technical skills and working culture in line with the objectives and direction of our business strategy. During 2017, therefore, the Company re-established the steps to build capacity and improve the quality of our human resources in order to generate reliable and professional succession pipeline.

Kebijakan pengelolaan SDM Perseroan di tahun 2017 berfokus pada 3 (tiga) hal yaitu Cost Leadership, Stronger Employer Brand, dan Talent Acquisition.

In 2017, the Company’s HR management policy focused on three initiatives: Cost Leadership, Stronger Employer Brand, and Talent Acquisition.

119FUTURE NOW


Fokus Kebijakan SDM Tahun 2017

Di sepanjang tahun 2017, fokus kebijakan pengelolaan SDM Perseroan berfokus pada 3 (tiga) hal yaitu Cost Leadership, Stronger Employer Brand, dan Talent Acquisition.

Cost LeadershipDi sepanjang tahun ini, Perseroan berfokus pada kebijakan Cost Leadership di setiap aspek bisnis perusahaan, tak terkecuali dalam hal pengelolaan SDM yaitu dalam hal efisiensi personnel cost. Adapun rumusan kegiatan Cost Leadership yang dijalankan Perseroan di sepanjang tahun 2017, antara lain:

Focus of Human Resource Policy in 2017

In 2017, the Company’s HR management policy focused on three initiatives: Cost Leadership, Stronger Employer Brand, and Talent Acquisition.

Cost LeadershipDuring the year, the Company focused on implementing the Cost Leadership policy in every aspect of the business, not least in the case of human resource management, where the focus was on personnel cost efficiency. The Cost Leadership activities formulated and run by the Company in 2017 included the following:

1

COST LEADERSHIP KEY ACTIONS1.

__________

PRODUCEDHR DASHBOARD

2.__________

MANAGED HEADCOUNT

3.__________

INTRODUCED NEW REWARDMANAGEMENT SYSTEM

4.__________

IMPLEMENTED OPCOS EFFICIENCY PROGRAMS

ProducedamonthlyHRDashboardtoenableabettercontroltowardHRmetrics:• Revenue/headcount• Salesefficiency• Costperheadcount• Regrettableloss• Etc

Implementedabetterstrategicmanpowerplan:• Numberofheadcountis

managed• Revenue/headcountis

increasing

• Introducednewrewardsystemcall“Partnership/Kemitraan”thatsignificantlyreducefixcost

• Revisedsalesincentiveschemerewardingproductivityandminimizingfixcost.

§ Shiftedrewardsfromnonperformerstoperformersbyintroducingnewsalaryincreasematrixandbonusmatrix

§ Broughtrewardsclosertomarketbysettingtotalremunerationatmarketmedian

§ Enhancedinternalequitybyusingcompareratiosystem

• Redesignedorganization• Cutinefficiency• Managedpoor

performers

Cost/headcount

inefficiencies

scheme to rewardproductivity and to minimize fix cost



Stronger Employer BrandInisiatif kebijakan ini dirancang Perseroan dalam rangka menarik minat para mahasiswa tingkat akhir yang berprestasi dan dinilai potensial menjadi karyawan Perseroan. Dalam rangka mengembangkan inisiatif kebijakan ini, Perseroan telah menjalin kerja sama dengan beberapa universitas terkemuka di Indonesia, antara lain UPH, UMN, dan SGU. Selain itu, Perseroan yang kini tengah berfokus dalam membangun basis digitalnya dan menggaungkan ‘GOING DIGITAL’, juga telah meluncurkan sebuah aplikasi recruitment tool yang berfungsi sebagai Talent Descriptor yang dapat digunakan oleh semua users di Grup MPM dalam melakukan penilaian terhadap hasil rekrutmen calon karyawan mereka.

Talent AcquisitionDi sepanjang tahun 2017, Perseroan telah melakukan banyak perbaikan kualitas sistem SDM terutama dalam hal talent acquisition.

Inisiatif Program Penguatan SDM Tahun 2017

Program-program berikut adalah fokus MPM pada tahun 2017, antara lain:

• Employer Branding Guna meningkatkan citra Perseroan di mata para anak

muda berbakat, selama beberapa tahun terakhir Perseroan telah banyak melakukan sejumlah kegiatan regular bersama universitas yang sudah menjadi rekanan Perseroan. Pada tahun 2017, Perseroan kembali mengadakan kegiatan engagement tersebut bersama beberapa universitas, termasuk Prasetiya Mulya, SBM-ITB dan Unversitas Pelita Harapan (UPH).

Selain kegiatan reguler di Prasetiya Mulya, pada acara Career Day yang diadakan di tanggal 31 Juli 2017, para mahasiswa Master degree memilih Perseroan sebagai "The Most Favorite Company”, mengalahkan perusahaan-perusahaan terkemuka lainnya.

Di tahun 2017, Perseroan pertama kali menjalin kerja sama

dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) dengan menjadi salah satu sponsor utama acara "2017 UPH Festival", yaitu acara OSPEK bagi mahasiswa UPH yang berlangsung selama sepekan bertempat di UPH (16-19 Agustus 2017), dimana acara tersebut diisi dengan kegiatan seminar, sesi sosial dan keagamaan, acara olahraga (maraton), seni dan pertunjukan musik. Melalui program sponsorship ini, Perseroan diperbolehkan memasang foto Perseroan baik di spanduk besar maupun spanduk kecil di sekitar perimeter universitas dan berbagai titik strategis area universitas, serta pemasangan video iklan di berbagai media yang tersedia di masing-masing universitas, seperti TV wall, TV kiosk, dan situs resmi universitas.

Pada acara UPH tersebut, Perseroan turut difasilitasi dengan adanya stan berukuran besar yang berada tepat di tengah

Stronger Employer BrandWe designed this initiative to attract high achieving final-year students who have potential as employees of the Company. In developing this policy initiative, we worked with several leading universities in Indonesia, such as UPH, UMN and SGU. In addition, the Company, which is currently focused on ‘GOING DIGITAL’, also launched a recruitment tool application that functions as a Talent Descriptor, which can be used by anyone in the MPM Group to assess the results of their recruitment.

Talent AcquisitionThroughout 2017, the Company made several improvements to improve the quality of the HR system, particularly with regard to talent acquisition.

HR Development Initiatives Program in 2017

The following programs, among others, were a key focus for MPM in 2017:

• Employer Branding In order to enhance the Company’s image in the eyes of

talented young people, over the past few years, the Company has undertaken a number of activities with several universities, as well as carrying out regular activities with our partnered universities. In 2017, the Company reorganized a number of engagement activities with several universities, including Prasetiya Mulya, SMB-ITB and Pelita Harapan University (UPH).

In addition to our regular activities, at Prasetiya Mulya’s Career

Day which was held on 31 July 2017, the Company was selected by Master’s degree students as "The Most Favorite Company”, defeating several other more prominent companies.

In 2017, the Company began a new collaboration with Pelita

Harapan University (UPH) by becoming one of the main sponsors of the "2017 UPH Festival", a week-long orientation event for new UPH students which took place at UPH on 16-19 August 2017 The event comprised seminars, social and religious sessions, a sports event (marathon), art and musical performances. Under tour sponsorhip program, sponsorees can display photos of the Company on large or small banners around the perimeter of the university and at various strategic points on the campus, and play video advertisements on the various media available at the university concerned, such as wall TVs, TV kiosks, and the university’s official website.

At the UPH event, the Company had a large stand in the middle of the festival yard, which was used by RallyPoints to give

121FUTURE NOW


halaman festival, yang kemudian digunakan oleh RallyPoints untuk mensosialisasikan produknya. Sebagai informasi, acara ini dihadiri oleh lebih dari 4000 siswa UPH, 1500 siswa SMA, 2000 orang tua, 500 guru dan kepala sekolah, serta ribuan masyarakat lainnya.

• Menyesuaikan Nilai-Nilai Perusahaan Perseroan melakukan penyegaran atas nilai-nilai perusahaan yang

mencakup pendalaman visi dan misi perusahaan serta pemetaan mengenai sikap dan perilaku yang diharapkan dimiliki oleh setiap karyawan di semua jenjang dan di semua perusahaan operasi. Proses penyegaran tersebut selanjutnya menghasilkan suatu rumusan nilai baru bagi Perseroan yang meliputi 3 (tiga) aspek, yaitu: bagaimana seluruh karyawan berpikir, merasakan, dan bertindak. Adapun aspek rasional yang senantiasa didorong agar dimiliki oleh semua karyawan adalah kemampuan berpikir progresif (progressive thinking); sementara aspek emosional mengacu pada bagaimana karyawan secara aktif senantiasa merasa memiliki Perusahaan ini (active ownership), dan aspek perilaku mengacu pada tindakan yang kolaboratif dari semua elemen perusahaan.

• Menguatkan Budaya Kerja Berbasis Kinerja Peranan SDM secara menyeluruh di dalam Grup MPM

senantiasa ditinjau secara berkala dan selalu ditingkatkan baik dari sisi utilisasi pemanfaatan teknologi yang dimiliki maupun dalam hal membangun sikap mental yang mendukung pencapaian tujuan tersebut. Selain itu, Perseroan turut memberikan pembekalan secara terus menerus kepada seluruh karyawan agar dapat tercipta basis pengelolaan kinerja SDM yang efektif. Peranan SDM secara disiplin berguna untuk memfasilitasi penerapan tahapan perencanaan kinerja, monitoring selama tahun berjalan, dan evaluasi akhir periode dengan sistem umpan balik dan diskusi yang konstruktif antara karyawan dan atasannya masing-masing.

information about its products. For information, the event was attended by more than 4,000 UPH students, 1,500 high school students, 2,000 parents, 500 teachers and principals, as well as thousands of other communities.

• Updating Our Corporate Values We revisited our corporate values or credo, giving greater

depth to the corporate vision and mission and mapping the attitudes and behaviors expected of all employees at all levels and in all MPM’s operating companies. This process resulted in a reformulation of our credo, which covers three key aspects: how our people think (rational), feel (emotional) and act (behavioral). The rational aspect we embrace is progressive thinking, the emotional aspect we seek is active ownership of our actions, and the behavioral aspect is collaboration in every part of the business.

• Strengthening a Performance-Based Work Culture The role of HR in the MPM Group is regularly reviewed and

improved, in terms of both optimizing technology and building the mental attitudes that will support the achievement of our objectives. In addition, we ensure that employees are regularly briefed and debriefed in order to create an effective foundation for performance management. The role of human resource management in this is to facilitate the stages of performance planning, monitoring throughout the year, and a final evaluation with constructive feedback and discussion between the employees and their respective line managers.

MPM terpilih sebagai “The Most Favorite Company”, di acara Career Day Prasetiya Mulya.

MPM selected as “The Most Favorite Company” at Prasetiya Mulya’s Career Day.”



• MPM Young Talent Program Merupakan program pelatihan intensif yang berlangsung

selama 12 bulan dan dikhususkan hanya untuk lulusan baru perguruan tinggi terbaik, baik dari dalam maupun luar negeri. Adapun program intensif ini meliputi sesi tatap muka di kelas, pendampingan, tugas kerja dimana kemampuan para peserta senantiasa diasah agar mampu memecahkan masalah dan memimpin dengan baik. Dalam masa periode pelatihan intensif tersebut, setiap peserta ditempatkan di 4 (empat) perusahaan yang merupakan bagian dari Grup MPM selama tiga bulan lamanya untuk masing-masing perusahaan. Pengalaman langsung di tempat kerja inilah yang diharapkan dapat membangun wawasan, mengembangkan pengetahuan teknis dan non-teknis, dan meningkatkan kemampuan para peserta dalam berinteraksi dengan berbagai macam kelompok. Selain itu, setiap peserta juga diwajibkan untuk menyerap nilai-nilai Grup MPM, mengutamakan pelayanan baik kepada pelanggan, dan adaptif terhadap perubahan iklim bisnis.

Pada tahun 2017, Young Talent Program telah merekrut total 19 bakat muda dan efektif dimulai pada 1 Desember 2017. Adapun peserta yang telah menuntaskan program ini akan diserap oleh semua perusahaan operasi di Grup MPM. Hal ini sudah dibuktikan dari peserta Young Talent Program angkatan

• MPM Young Talent Program This is an intensive, 12-month training program specifically

for the best new university graduates, both from Indonesia and abroad. The program covers face-to-face sessions in the classroom, mentoring, and work assignments which hone the participants’ problem-solving and leadership abilities. During the training period, each participant undergoes four 3-month placements in four different companies in the MPM Group. This direct workplace experience is expected to build participants’ insight, develop their technical and non-technical knowledge, and increase their ability to interact with various different groups. Moreover, each participant is also required to take on the values of the MPM Group, prioritize good service to customers, and be adaptive to changes in the business climate.

For the 2017 Young Talent Program we recruited a total of 19 young talents, who began on 1 December 2017. Participants who complete the program will be absorbed by the operating companies in the MPM Group, as was the case for the 29 participants in the Young Talent Program’s 2015 and 2016

123FUTURE NOW


intake, all of whom successfully completed their training and graduated to the Supervisor level. Some of them were even immediately entrusted to take up managerial positions (heads of department) in their respective operating companies, such as MPMFinance, MPMRent and FKT.

• MPM Academy The Company considers that having professional employees

with a high level of quality and integrity is an asset that can support the optimization of the overall performance of the business. As a reflection of the Company’s commitment to strengthening the quality and capability of its human resource, we launched the MPM Academy, which serves as a training and development center for all employees. If in 2016, this program focuses on the aspects of leadership character development and skills development, then in 2017 the focus group-wide was geared towards excellence in project management. As part of the MPM Academy program throughout 2017, among others:

2015 dan 2016 yang berjumlah 29 peserta, dimana seluruhnya berhasil menyelesaikan masa pendidikan mereka dan lulus ke jenjang Supervisor, bahkan beberapa dari mereka langsung mendapatkan kepercayaan untuk memegang posisi manajerial (kepala departemen) di perusahaan operasi masing-masing, seperti di MPMFinance, MPMRent dan FKT.

• MPM Academy Perseroan senantiasa memandang bahwa keberadaan

karyawan yang profesional, berkualitas dan berintegritas merupakan aset bagi Perseroan yang dapat mendukung optimalisasi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Oleh karenanya, sebagai wujud atas kesungguhan Perseroan dalam membangun kualitas dan kapabilitas SDM-nya, Perseroan meluncurkan MPM Academy yang difungsikan sebagai pusat pelatihan dan pengembangan seluruh karyawan. Jika di tahun 2016, program ini berfokus pada aspek pengembangan karakter kepemimpinan dan pengembangan keterampilan, maka di tahun 2017, fokus program ini lebih banyak mengarah pada keunggulan dalam hal manajemen proyek. Adapun yang merupakan bagian dari program MPM Academy di sepanjang 2017, antara lain:



1. AgilePM (Agile Project Management) Seiring dengan pesatnya ekspansi bisnis Perseroan, dapat

dipastikan bahwa seluruh karyawan Perseroan baik di level menengah maupun di level atas akan senantiasa membutuhkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola dan melaksanakan berbagai proyek yang menjadi tugas dan tanggung jawab masing-masing. Oleh karena itu, program pelatihan AgilePM dirancang bagi seluruh karyawan di tingkat manajerial (Manager/Senior Manager, General Manager, Direktur) yang tergabung di dalam Grup MPM dan dimaksudkan untuk membekali setiap karyawan dengan standardisasi dan memperbarui ilmu pengetahuan serta keterampilan terbaik dalam mengelola proyek. Ke depan, diharapkan setiap perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan atas seluruh inisiatif kegiatan Perseroan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien untuk memperoleh hasil yang lebih produktif.

2. Program Pelatihan dan Pengembangan Lainnya Di Grup MPM, sebagian besar program pelatihan terdiri dari

program pelatihan teknis (29%), pelatihan di bidang SDM (20%), dan program pengembangan bisnis, pemasaran, keuangan, dan akuntansi (18%).

Contoh pelatihan teknis yang dilakukan di level anak-anak perusahaan meliputi, namun tidak terbatas pada, hal berikut:a) Sistem manajemen pergudangan, teknik pemeliharaan

utilitas pabrik, dan sistem orbiter di FKT.b) Akademi mekanik, peningkatan keselamatan pengemudi,

dan keterampilan dalam menagih hutang secara profesional di MPMRent.

c) Kemampuan dalam hal penggunaan komputer dan cakap dalam hal telekomunikasi di MPMulia.

Contoh topik pelatihan di bidang SDM meliputi, namun tidak terbatas pada, hal berikut:a) Wawancara berdasarkan perilaku, untuk meningkatkan

kemampuan perekrut dan user dalam memilih kandidat yang tepat.

b) Employer branding, untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam menghasilkan aktivitas branding yang dirancang lebih baik dan menarik kandidat berkualitas lebih tinggi.

c) Mengimplementasikan skema gaji dan skema insentif yang terbaik.

Contoh topik pelatihan di bidang pengembangan bisnis/pemasaran/keuangan/akuntansi meliputi, namun tidak terbatas pada, hal berikut:a) Analisis pemasaran strategis, untuk tingkat manajer ke

atas.b) Pemodelan keuangan dan intelijensi bisnis, khusus bagi

anggota tim pengembangan bisnis.c) Seminar penyegaran pajak, keuangan, dan akuntansi,

khusus bagi anggota tim terkait.

1. AgilePM (Agile Project Management) Along with the rapid expansion of our businesses, it's

without question that our middle and upper-level employees will need the knowledge and skills of managing and executing the myriad of projects in their hands. Therefore, AgilePM training program is designed for all managerial-level employees (Manager/Senior Manager, General Manager, Director) across the MPM Group and intended to equip our employees with standardized and best-practice knowledge as well as skills in managing projects. Moving forward, it’s expected that every planning, execution and monitoring of all of the Company's initiatives will be carried in a more effective and efficient manner as well as yield more productive outcomes.

2. Others Training & Development Programs In the MPM Group, most of the training programs consist of

technical training programs (29%), human resources training (20%), and business development, marketing, finance and accounting programs (18%).

Samples of technical training in the subsidiaries level include, but not limited to, the following:a) Warehouse management system, plant utility maintenance

technique, and orbiter system at FKT.b) Mechanic academy, driver's safety driving enhancement,

and professional debt collection skills at MPMRent.

c) Computer proficiency and telecommunication courtesy at MPMulia.

Samples of HR training topics include, but not limited to, the following:a) Behavior-based interview, to enhance both recruiters and

users' skill in selecting the right candidate.

b) Employer branding, to improve the HR ability in producing better-designed branding activities and entice higher quality candidates.

c) The implementation of best-practice pay scale and incentive scheme design.

Samples of business development/marketing/finance/accounting topics include, but not limited to, the following:a) Strategic marketing analytics, for upper-level managers.

b) Financial modeling and business intelligence, especially for the business development team members.

c) Tax, finance and accounting refreshment seminars, especially for related team members.

125FUTURE NOW


• Developing a Competitive Remuneration Scheme To attract and retain the best talent, the MPM Group is

committed to remunerating all employees appropriately. We therefore regularly review the remuneration and facilities we offer to ensure that it remains appropriate and competitive on the external labor market.

• Increasing Employee Engagement We deeply appreciate the contribution each of our people

makes to the Company, and we therefore not only offer competitive remuneration and other benefits, but strive to create a conducive and enjoyable working environment. We believe that a pleasant and positive work atmosphere helps to increase engagement and encourages consistently optimal performance. As part of our ongoing activities, we facilitate a range of Fun@Work activities such as division gatherings and forums, sports and hobby communities, sharing sessions between employees, family gatherings, cultural activities, and celebrations of national and religious holidays, with employees encouraged to be actively and directly involved in the preparation and implementation of each activity.

• Employee Composition The composition of the Company’s employees is discussed in

full in the chapter MPM In Brief, on page 61-62.

• Mengembangkan Skema Remunerasi yang Kompetitif Dalam rangka menarik dan mempertahankan para talen

terbaik perusahaan, Grup MPM berkomitmen untuk selalu memberikan fasilitas remunerasi yang sesuai kepada seluruh karyawan. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa mengkaji fasilitas remunerasi yang telah diberikan secara berkala guna memastikan bahwa kesesuaian remunerasi yang ditawarkan Perseroan selalu berada pada tingkat yang tepat dan kompetitif di pasar tenaga kerja eksternal.

• Meningkatkan Keterlibatan Karyawan Perseroan sangat mengapresiasi kontribusi setiap karyawannya,

oleh karenanya Perseroan tidak hanya memberikan tawaran remunerasi yang kompetitif serta tunjangan-tunjangan lainnya, tetapi juga senantiasa berupaya untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif dan menyenangkan. Perseroan meyakini bahwa suasana kerja yang nyaman dan positif mampu meningkatkan keterlibatan karyawan dan mendorong kinerja optimal yang konsisten. Sebagai bagian dari kegiatan yang berkelanjutan, Perseroan terus menghidupkan rangkaian kegiatan Fun@Work, dimana perusahaan memfasilitasi kegiatan karyawan seperti forum gathering divisi, mengembangkan komunitas olahraga dan hobi, sharing session antara karyawan, family gathering, kegiatan kebudayaan, nasional dan perayaan hari besar agama dimana Perseroan melibatkan sebagian besar karyawan untuk aktif terlibat langsung dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan.

• Komposisi Karyawan Pembahasan lebih lanjut mengenai komposisi karyawan

Perseroan telah diungkapkan pada Bab Sekilas MPM, di halaman 61-62.

Karyawan yang profesional, berkualitas dan berintegritas merupakan aset bagi Perseroan.

Having professional employees with a high level of quality and integrity is an asset for the Company.



TEKNOLOGI INFORMASI

Gambaran Umum Sistem TI di Perseroan

Perseroan memandang bahwa infrastruktur Teknologi Informasi (TI) yang modern dan andal senantiasa menjadi bagian strategis yang tak terpisahkan dari seluruh aktivitas bisnis Perseroan. Kebijakan TI yang berlaku baik di Perseroan (kantor pusat) maupun di lingkungan anak-anak perusahaan senantiasa dikembangkan dengan landasan pemikiran yang sama, yaitu bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan sehingga senantiasa dapat meningkatkan kenyamanan konsumen.

INFORMATION TECHNOLOGY

General Overview of the Company’s IT System

We believe that modern and reliable Information Technology (IT) infrastructure is an integral part of the Company’s business activities. IT policy in the Company (head office) and in the subsidiaries is continuously developed and updated on the basis of our common goal, which is to improve service quality in order to consistently enhance consumer convenience.

Perseroan telah memiliki Cloud Technology yang berfungsi sebagai penunjang sistem Teknologi Informasi (TI) dalam menjalankan seluruh inisiatif strategis bisnis Perseroan yang lebih efisien dan dalam transformasi bisnis usaha Perseroan menjadi berbasis platform.

The Company’s Cloud Technology has served as a support for the Information Technology (IT) system in making all the Company’s strategic business initiatives more efficient and for the Company’s transformation to a platform-based business.

127FUTURE NOW


We ensure that the management and development of IT systems in the Company is aligned with our implementation of good corporate governance and the Company’s overall business strategy. Therefore, in order to maximize the benefits of our existing technology platform, we have adopted an enterprise-wide technology architecture approach.

IT Implementation in 2017

As a manifestation of the Company’s commitment to improving the quality of IT implementation, by the end of 2017, the momentum of the digital transformation of our business had been realized in a number of strategic initiatives such as RallyPoints, Third Party Logistics (3PL) operations, E-logistics, Bidbox , Points of Sale (POS), mobile workshop and big data. In 2017, the Company’s Cloud Technology has served as a support for the Information Technology (IT) system in making all the Company’s strategic business initiatives more efficient and for the Company’s transformation to a platform-based business.

Pengelolaan dan pengembangan sistem TI di lingkungan Perseroan dipastikan berjalan selaras dengan implementasi praktik Tata Kelola Perusahaan Yang Baik dan yang berlaku di Perseroan, serta senantiasa mengacu pada strategi bisnis Perseroan secara keseluruhan. Oleh karenanya, guna memaksimalkan manfaat platform teknologi yang sudah dimilki, Perseroan menerapkan pendekatan arsitektur teknologi enterprise-wide. Implementasi TI Tahun 2017

Sebagai wujud nyata atas komitmen Perseroan dalam meningkatkan kualitas implementasi TI nya, hingga akhir tahun 2017, momentum transformasi digitalisasi bisnis Perseroan masih terus berlanjut sebagaimana telah direalisasikan ke dalam sejumlah inisiatif strategis seperti RallyPoints, Third Party Logistics (3PL) operations, E-logistics, Bidbox, Point of Sales (POS), mobile workshop & big data. Di tahun 2017 ini, Cloud Technology yang telah dimiliki oleh Perseroan berfungsi sebagai penunjang sistem TI dalam menjalankan seluruh inisiatif bisnis Perseroan yang lebih efisien dan dalam transformasi bisnis usaha Perseroan menjadi berbasis platform.


FUTURE NOW

Good Corporate

129FUTURE NOW


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Dalam menjalankan seluruh kegiatan bisnis Perseroan, kami menjunjung tinggi kelima prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, termasuk upaya kami untuk memastikan transparansi dalam mengungkapkan informasi kepada publik.

In all of our business activities, we uphold the five principles of good corporate governance, which include our effort to ensure transparency in all our disclosures to the public.


FUTURE NOW TATA KELOLA PERUSAHAAN

PENDAHULUANIntroduction

Dalam menjalankan kegiatan bisnis dan operasionalnya sehari-hari, Perseroan selalu berupaya untuk membangun iklim bisnis yang sehat dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/”GCG”) di seluruh lini bisnis Perseroan. Pada implementasinya, Perseroan senantiasa meningkatkan kualitas implementasi GCG yang efektif dan efisien dengan tetap berpedoman pada regulasi dan peraturan yang berlaku, di antaranya:• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 21/

POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dengan peraturan pelaksananya yaitu Surat Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka.

• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 29/ POJK.04/2016 tentang Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

• Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) No. 30/ POJK.04/2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

• Pedoman Kebijakan Perusahaan.• Pedoman Umum Good Corporate Governance yang berlaku.

PRINSIP-PRINSIP PELAKSANAAN GCGCorporate Governance PrinciplesGuna mewujudkan implementasi GCG yang efisien dan efektif, Perseroan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip GCG yang berlaku umum di lingkungan Perseroan, antara lain:• Transparansi Merupakan salah satu prinsip GCG yang berkaitan dengan

keterbukaan dalam hal pengungkapan informasi yang material, relevan, akurat, dan tepat waktu kepada seluruh pemegang saham maupun pemangku kepentingan. Dalam hal pengungkapan tersebut, Perseroan berinisiatif untuk tidak hanya mengungkapkan informasi atau isu yang disyaratkan oleh peraturan Perundang-Undangan pada situs web resmi Perseroan (www.mpmgroup.co.id), tetapi juga hal-hal penting lainnya yang dinilai dapat memengaruhi pengambilan keputusan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya, seperti pengungkapan atas Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Pengumuman melalui situs web Bursa Efek Indonesia dan situs web Perseroan.

In carrying out its day-to-day business operations, the Company consistently strives to create a healthy business climate by implementing the principles of Good Corporate Governance (GCG) throughout our business. We are continuously raising the quality of effective and efficient GCG implementation by referring to prevailing rules and regulations that govern it, including:

• Financial Services Authority (Otoritas Jasa Keuangan, or ‘OJK’) Regulation No. 21/POJK.04/2015 regarding the Application of the Corporate Governance Guidelines for Public Companies and their implementing regulations, namely OJK Circular Letter No. 32/SEOJK.04/2015 regarding the Corporate Governance Guidelines for Public Companies.

• OJK Regulation No. 29/ POJK.04/2016 regarding the Annual Report of an Issuer or Public Company.

• OJK Circular Letter No. 30/ POJK.04/2016 regarding the Format and Content of the Annual Report of an Issuer or Public Company.

• Corporate Policy Manual.• The prevailing General Guidelines on Good Corporate Governance.

To achieve efficient and effective GCG implementation, the Company consistently applies the following universally accepted principles of GCG in our business environment:• Transparency

This relates to openness with regard to the relevant, accurate and timely disclosure of material financial information to all shareholders and stakeholders. The Company has taken the initiative of not only disclosing the information or issues required by law on our corporate website (www.mpmgroup.co.id), but also other important matters that could influence the decision making of our shareholders and other stakeholders, such as the Annual Report, financial statements and announcements, both on the Indonesia Stock Exchange website and the Company website.

131FUTURE NOW

PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk 2017 Annual ReportGOOD CORPORATE GOVERNANCE

• Akuntabilitas Merupakan salah satu prinsip GCG yang mengatur tentang

kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggungjawaban atas kinerja yang telah dijalankan secara transparan dan wajar guna mencapai tujuan Perseroan.

• Tanggung Jawab Merupakan salah satu prinsip GCG yang mengatur tentang

kepatuhan dan tanggung jawab Perseroan dalam mematuhi Perundang-Undangan yang berlaku, serta menjamin bahwa Perseroan telah menjalankan kewajiban Tanggung Jawab Sosial Perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sebagai bagian dari pemangku kepentingan Perseroan guna membangun iklim bisnis yang harmonis agar keberlangsungan usaha Perseroan dalam jangka panjang senantiasa terjaga.

• Independensi Merupakan salah satu prinsip GCG yang mengatur Perseroan

agar dalam menjalankan kegiatan pengelolaan bisnisnya senantiasa dilakukan secara profesional serta bebas dari benturan kepentingan, pengaruh atau tekanan dari pihak manapun sebagaimana telah diatur di dalam Perundang-Undangan yang berlaku di Indonesia.

• Kewajaran dan Kesetaraan Merupakan salah satu prinsip GCG yang mengutamakan

kesetaraan, keseimbangan, dan keadilan dalam menjamin perlindungan hak-hak para pemegang saham maupun pemangku kepentingan lainnya.

ROADMAP GCG/GCG ROADMAP

KETE

RAN

GAN

REM

ARKS Pendirian Perusahaan

Melakukan penawaran saham perdana kepada publik (Initial Public Offering/”IPO”) dan resmi menyandang status sebagai Perusahaan Terbuka (Tbk).

Pengembangan GCG GCG Sebagai Budaya

Establishment of the Company

Conducting an Initial Public Offering (IPO) and gaining Public Company (Tbk) status.

GCG Development GCG as a Culture

1987 2013 2014-2016 2016-2018

INDI

KATO

R PE

NCA

PAIA

NAC

HIE

VEM

ENT

INDI

CATO

RS

Pemenuhan Terhadap Undang-Undang Perseroan Terbatas (“PT”) dalam hal pengelolaan dan pengawasan Perseroan.

1. Penunjukan Dewan Komisaris dan Direksi termasuk Komisaris Independen dan Direktur Independen.

2. Pembentukan Komite Audit.3. Penunjukan Kepala Audit Internal.4. Pembentukan Komite Nominasi dan

Remunerasi.5. Pembentukan Komite Tata Kelola

Perusahaan.

1. Memaksimalkan penggunaan situs web resmi sebagai media transparansi kepada Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan.

2. Penyempurnaan Kebijakan terkait GCG.

3. Penyusunan dan penyempurnaan Pedoman Kebijakan Perusahaan (Corporate Policy Manual).

4. Sosialisasi GCG kepada seluruh lapisan organisasi.

1. Mempertahankan implementasi GCG setiap saat.

2. Upaya Peningkatan atas hasil penilaian terhadap pelaksanaan GCG.

Fulfillment of the Limited Liability Company Law in managing and supervising the Company.

1. Appointment of the Board of Commissioners and Board of Directors, including Independent Commissioners and Directors.

2. Establishment of the Audit Committee.3. Appointment of the Head of Internal

Audit.4. Establishment of the Nomination and

Remuneration Committee.5. Establishment of the Corporate

Governance Committee.

1. Maximising the use of the website as a medium to increase transparency to the Shareholders and Stakeholders.

2. Updating policies related to GCG.3. Development and updating of the

Corporate Policy Manual.4. Dissemination of GCG to all levels

of the organization.

1. Upholding GCG implementation at all times.

2. Efforts to improve the results of the GCG assessment.

• Accountability This relates to the clarity of the functions, structures, systems and responsibility for performance that are operated transparently and fairly to achieve the Company’s objectives.

• Responsibility This relates to the Company’s responsibility to comply with the prevailing laws, and provides assurance that the Company has fulfilled its Corporate Social Responsibility obligations to the environment and to the public, as the Company’s stakeholders, in order to create a harmonious business climate to safeguard the Company’s long-term sustainability.

• Independence This relates to the Company’s professionalism I operating the business in a manner that is free of any conflict of interest, influence or pressure from any party, as specified in the prevailing laws in Indonesia.

• Fairness and Equality This principle prioritizes equality, balance and justice in protecting the rights of the shareholders and other stakeholders



STRUKTUR DAN MEKANISME GCGCorporate Governance Structure and Mechanism

Implementasi GCG yang efektif dan efisien di lingkungan Perseroan dijalankan dengan senantiasa mengacu pada ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”), Anggaran Dasar Perseroan, dan peraturan lainnya terkait pasar modal. Pada pelaksanaannya, Perseroan telah memiliki struktur GCG terdiri dari organ utama antara lain Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), Dewan Komisaris dan Direksi. Sebagai implementasi praktik Tata Kelola Perusahaan, dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Nominasi dan Renumerasi, Komite Tata Kelola Perusahaan/Good Corporate Governance (“Komite GCG”) dan Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan, Audit Internal dan Tim Manajemen Risiko. Masing-masing komite dan unit kerja tersebut telah memiliki kewenangannya dan bekerja secara independen guna memenuhi fungsi, peran dan tanggung jawabnya, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Hubungan hierarkis/Hierarchical relationshipHubungan pengawasan/Supervision relationshipHubungan koordinasi/Coordination relationship

Dewan KomisarisBOC

DireksiBOD

Direktur UtamaPresident Director

RUPSGMS

Tim Manajemen Risiko

Risk Management Team

Komite AuditAudit

Committee

Komite Tata Kelola Perusahaan

GCG Committee

Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

Unit Audit Internal Internal Audit Unit

Komite Nominasi & Remunerasi

Nomination &Remuneration

Committee

GCG is implemented effectively and efficiently in the Company by consistently referring to the provisions of Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Companies (the "Company Law"), the Articles of Association of the Company and other regulations related to the capital market. The Company has put in place a GCG structure of which the main organs are the General Meeting of Shareholders (“GMS”), the Board of Commissioners and the Board of Directors. In implementing their duties and responsibilities, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee, the Nomination and Remuneration Committee, and the Corporate Governance Committee, while the Board of Directors is assisted by the Corporate Secretary, the Internal Audit Unit and the Risk Management Team. Each committee and work unit has its own authority and works independently to execute its functions, roles and responsibilities in accordance with the Article of Association and the prevailing laws and regulations.

133FUTURE NOW


IMPLEMENTASI KEGIATAN GCG TAHUN 2017GCG Implementation in 2017

Perseroan memiliki komitmen yang tinggi dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG di setiap aspek dan di seluruh kegiatan bisnis maupun operasional Perseroan, serta dalam membina hubungan dengan pemangku kepentingan.

Kegiatan Tata Kelola Perusahaan yang dilakukan Perseroan di sepanjang tahun 2017 bertujuan untuk mempertahankan hasil dari implementasi kegiatan Tata Kelola Perusahaan yang telah berlangsung, baik yang mengacu kepada Anggaran Dasar, pedoman GCG, Pedoman Kebijakan Perusahaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengupayakan segala sumber daya Perseroan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya Perseroan.

HASIL PENILAIAN PENERAPAN GCG 2017Results of GCG Implementation in 2017

Hingga saat ini, Perseroan belum melakukan penilaian terhadap penerapan GCG di lingkungan Perseroan baik secara internal maupun eksternal. Sejauh ini, penilaian penerapan GCG Perseroan hanya berdasarkan rekomendasi yang didapatkan dari partisipasi Annual Report Award (ARA) yang diselengarakan setiap tahun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sementara itu, pengendalian atas fungsi kepatuhan Perseroan khususnya yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan hanya digunakan sebagai perangkat pengawasan dan untuk pemenuhan peraturan dan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan, tidak ada formalitas atau metodologi khusus yang dibuat oleh Perseroan untuk hal ini.

The Company has a strong commitment to implement the principles of GCG in every aspect of all our business activities and operations, and to fostering our relationship with our stakeholders.

The Company's Corporate Governance activities in 2017 were aimed at sustaining the results of the Corporate Governance implementation that has already taken place, whether referring to the Articles of Association, the GCG guidelines, Corporate Policy Guidelines, or the prevailing laws and regulations, as well as efforts to improve the quality and professionalism of the Company's resources.

We have yet to conduct either an internal or external assessment of corporate governance in the Company. Until now, our evaluation of GCG has been based on the recommendations provided through our participation in the Annual Report Awards (ARA) organized every year by the Financial Services Authority (OJK).

Meanwhile, control over the Company’s compliance, particularly in relation to the laws and regulations, is only used as a monitoring tool and to ensure our compliance with corporate governance rules and principles; the Company has not specified any formalities or methodology for this purpose.



RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)General Meeting of Shareholders (GMS)

Uraian Mengenai RUPS

Mengacu pada UUPT, RUPS adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam UUPT ini dan/atau Anggaran Dasar. Di dalam RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan Perseroan dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris, sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dalam RUPS dan tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan. Mata acara rapat lain-lain tidak berhak disetujui oleh RUPS, kecuali semua pemegang saham yang hadir atau wakilnya menyetujui adanya penambahan mata acara rapat.

Pelaksanaan RUPS Tahun 2017/Annual GMS Implementation In 2017

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) 19 Mei 2017/Annual General Meeting of Shareholders (“AGMS”) 19 May 2017

Tahap-tahapPhases

Pemberitahuan mata acara RUPST kepada Otoritas Jasa KeuanganNotice of AGMS agenda to Financial Services Authority

5 April 2017

Pengumuman RUPSTAGMS Announcement

12 April 2017• Harian Bisnis Indonesia/Bisnis Indonesia daily• Situs web IDX dan MPMX/IDX and Company websites

Pemanggilan RUPSTAGMS Invitation

27 April 2017• Harian Bisnis Indonesia/Bisnis Indonesia daily• Situs web IDX dan MPMX/IDX and Company websites

Pengumuman Ringkasan Risalah RUPSTAnnouncement of AGMS Summary

23 Mei/May 2017• Harian Bisnis Indonesia/Bisnis Indonesia daily• Situs web IDX dan MPMX/IDX and Company websites

Penyampaian Akta Berita Acara RUPST kepada OJKSubmission of Deed of AGMS Meeting Minutes to OJK

19 Juni/June 2017

Mata AcaraAgenda

1. Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2016 sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2016.

2. Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2016.

3. Penetapan gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2017.

4. Persetujuan Penunjukkan Kantor Akuntan Publik untuk memeriksa Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2017.

1. To approve the Company’s Annual Report and ratify the Consolidated Financial Statements for fiscal year 2016 as well as grant full release and discharge (acquit et de charge) to the Board of Directors and Board of Commissioners for their management and supervisory actions in fiscal year 2016.

2. To determine the use of the Company’s net profit for fiscal year 2016.

3. To determine the salaries or honoraria and other benefits for the members of the Board of Directors and Board of Commissioners for fiscal year 2017.

4. To approve the appointment of a Public Accounting Firm to audit the Company’s Financial Statements for fiscal year 2017.

Explanation of the GMS

As specified in the Company Law, the GMS is an organ of the Company that possesses an authority not given to the Board of Directors or Board of Commissioners, within the limits specified in the Company Law and/or the Articles of Associaiton. In the GMS, the shareholders are entitled to receive information related to the Company from the Board of Directors and/or Board of Commissioners, provided that it is related to the items on the GMS agenda and does not conflict with the interests of the Company. Other agenda items may not be approved by the GMS, unless all the shareholders present, or their proxies, approve the addition of said items.

135FUTURE NOW


KeputusanResolutions

Agenda Pertama

1. Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun Buku 2016, yang terdiri dari Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Direksi, serta mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, beserta penjelasannya yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan sesuai laporan No.: L.16-5250-7/III.24.014 tanggal 24 Maret 2017, dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”.

2. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah dijalankan selama periode tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, sejauh tindakan pengurusan dan pengawasan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2016.

First Agenda 1. Accepted and approved the Company’s Annual Report

for fiscal year 2016, which consists of the Supervisory Report of the Board of Commissioners and the Report of the Board of Directors, and ratified the Consolidated Financial Statements of the Company for the fiscal year ended on 31 December 2016, together with its explanations thereof, which had been audited by Public Accountants Siddharta Widjaja & Rekan based on report No.: L.16-5250-7/III.24.014 tanggal 24 March 2017, with an "Unqualified Opinion".

2. Granted full release and discharge (acquit et decharge) to all members of the Board of Directors for their management actions and to all members of the Board of Commissioners for their supervisory actions during the year ended on 31 December 2016, insofar as such actions are reflected in the Company’s Annual Report and Consolidated Financial Statements for the fiscal year ended on 31 December 2016.

Agenda Kedua

1. Menetapkan dan menyetujui agar Laba Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Perseroan untuk Tahun Buku 2016 sebesar Rp360.751.518.353,- (Tiga Ratus Enam Puluh Miliar Tujuh Ratus Lima puluh Satu Juta Lima Ratus Delapan Belas Ribu Tiga Ratus Lima Puluh Tiga Rupiah), digunakan dengan rincian sebagai berikut: • Sebesar Rp35,- per saham dibagikan sebagai

dividen tunai, yang akan diperhitungkan sebagai dividen interim sebesar Rp10,- per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 16 Desember 2016 kepada Pemegang Saham sehingga sisanya sebesar Rp25,- per saham akan dibayarkan kepada Pemegang Saham; dan

• Sisanya akan disisihkan sebagai Saldo Laba/Retained Earning.

2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk: melakukan pembayaran dividen tunai dan menetapkan tata cara pembagian serta jadwal pembayaran dividen tunai termasuk untuk hadir dan menghadap pejabat yang berwenang di Bursa Efek atau instansi lain terkait, serta mengajukan dan meminta persetujuan atas jadwal pelaksanaan pembayaran dividen tunai tersebut.

Second Agenda 1. Determined and approved that the Profit Attributable

to the Owner of the Company for fiscal year 2016 amounting to Rp360,751,518,353.- (Three hundred and sixty billion, seven hundred and fifty-one million, five hundred and eighteen thousand, three hundred and fifty-three Rupiah), should be used as follows: • The amount of Rp35,- per share to be distributed

as a cash dividend, which will be calculated as an interim dividend of Rp10,- per share and will be paid on 16 December 2016 to the Shareholders such that the remaining Rp25,- per share will be paid to the Shareholders; and

• The remainder will be allocated as Retained Earnings.

2. Authorized the Board of Directors with substitution rights to: make the payment of the cash dividend and determine the payment procedure and schedule, including meeting with the competent authorities at the Stock Exchange or other relevant agencies, and proposing and seeking approval for said cash dividend payment schedule.

Agenda Ketiga

Menyetujui dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris dalam menetapkan besarnya gaji, honorarium, dan tunjangan lainnya yang diterima Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan pada Tahun Buku 2017.

Third Agenda

Approved and authorized the Board of Commissioners to determine the amount of the salary, honorarium, and other benefits to be received by the Board of Directors and Board of Commissioners in fiscal year 2017.

Agenda Keempat

Memberikan kewenangan penuh kepada Dewan Komisaris Perseroan dalam menunjuk dan menetapkan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan tahun buku 2017, sepanjang memenuhi kriteria; dan termasuk untuk menetapkan honorariumnya serta persyaratan lainnya sehubungan dengan penunjukan kantor akuntan publik tersebut.

Fourth Agenda

Authorized the Board of Commissioners to appoint a Public Accounting Firm registered with the Financial Services Authority to audit the Company’s financial statements for fiscal year 2017, provided that they fulfill the criteria; and ot determine the honorarium and any other requirements in relation to the appointment of the public accountant.



RealisasiRealization

Keputusan #1Telah direalisasikan

Resolution #1Completed



Keputusan #3Telah direalisasikan. Tanggal pembayaran dividen final tunai: 20 Juni 2017

Resolution #3Completed. Date of payment of the final cash dividend: 20 June 2017

Keputusan #4Telah direalisasikan. Perseroan telah menunjuk KAP Siddharta Widjaja & Rekan (KPMG) dan atas penunjukan KAP tersebut Perseroan telah memenuhi persyaratan yang diwajibkan dalam POJK No. 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik Dalam Kegiatan Jasa Keuangan

Resolution #4Completed. The Company has appointed KAP Siddharta Widjaja & Partner (KPMG) and therefore the Company has fulfilled the requirements as stated in POJK no. 13/POJK.03/2017 about the Use of Public Accountant Services and Public Accounting Firm in Financial Services Activities

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) 27 Juli 2017/Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”) 27 July 2017

Tahap-tahapPhases

Pemberitahuan Notification

8 Juni/June 2017

Pengumuman Announcement

16 Juni/June 2017• Harian Bisnis Indonesia/Bisnis Indonesia daily• Situs web IDX dan MPMX/IDX and MPMX websites

Pemanggilan Invitation

5 Juli/July 2017• Harian Bisnis Indonesia/Bisnis Indonesia daily• Situs web IDX dan MPMX/IDX and MPMX websites

Ringkasan Risalah RUPSLBSummary of EGMS

31 Juli/July 2017• Harian Bisnis Indonesia/Bisnis Indonesia daily• Situs web IDX dan MPMX/IDX and MPMX websites

Penyampaian Akta Berita Acara RUPSLB kepada OJKSubmission of Deed of EGMS Meeting Minutes to OJK


Mata AcaraAgenda

1. Persetujuan pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk memberikan jaminan Perusahaan (corporate guarantee) sehubungan dengan pemberian fasilitas pinjaman dengan jumlah lebih dari 50% dari total ekuitas Perseroan

2. Persetujuan Pemberlian kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan pembelian kembali saham Perseroan

1. Approval to authorize the Board of Directors to provide a corporate guarantee in relation to the granting of a loan facility of more than 50% of the Company’s total equity.

2. Approval to authorize the Board of Directors to buy back the Company’s shares.


Agenda Pertama

1. Menyetujui tindakan Direksi Perseroan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman dengan jumlah lebih dari 50% dari total ekuitas Perseroan serta menyetujui pemberian jaminan perusahaan (corporate guarantee) oleh beberapa anak perusahaan Perseroan;

2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman serta pemberian jaminan perusahaan (corporate guarantee) oleh beberapa anak perusahaan Perseroan.

First Agenda 1. Approved the action of the Board of Directors to obtain

a loan facility of more than 50% of the Company’s total equity and approved the provision of a corporate guarantee by some of the Company’s subsidiaries;

2. Authorized the Board of Directors with substitution rights to take the necessary action to obtain the loan facility as well as the the provision of a corporate guarantee by some of the Company’s subsidiaries.

Agenda Kedua

1. Menyetujui tindakan Direksi Perseroan untuk melakukan pembelian kembali saham Perseroan dengan jumlah sebanyak-banyaknya sekitar Rp120.000.000.000,- (seratus dua puluh miliar Rupiah) termasuk biaya perantara pedagang efek dan dan biaya lainnya sehubungan dengan membatasi harga Pembelian Kembali Saham maksimal sebesar Rp1.200,- (seribu dua ratus Rupiah) per saham, yang akan dilaksanakan sejak tanggal 28 Juli 2017 sampai dengan 31 Desember 2017.

Second Agenda 1. Approved the Board of Directors’ action to buy

back the Company’s shares for the amount of Rp120,000,000,000,- (one hundred and twenty billion Rupiah) including the broker-dealer’s fees and other fees in connection with limiting the price of the share buyback to a maximum of Rp1,200,- (one thousand two hundred Rupiah) per share, which will be executed from 28 July 2017 until 31 December 2017.

137FUTURE NOW


2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan untuk menyetujui pelaksanaan pembelian kembali saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di Bursa Efek Indonesia termasuk untuk menyatakan hasil pembelian kembali saham Perseroan.

3. Menyetujui dan memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan baik secara bersama-sama maupun individual, untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan atas hal-hal yang disampaikan dan/atau diputuskan dalam mata acara Rapat ini, termasuk menetapkan syarat-syarat pelaksanaan pembelian kembali saham Perseroan dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, menghadap dan/atau hadir di hadapan pejabat yang berwenang dan/atau Notaris untuk menandatangani akta-akta yang diperlukan, untuk menyampaikan keterangan-keterangan, untuk membuat dan menandatangani semua dokumen-dokumen yang diperlukan dan melakukan segala tindakan yang dianggap perlu, tanpa ada yang dikecualikan.

2. Authorized the Board of Directors with substitution rights in accordance with the Articles of Association to approve the implementation of the Company’s issued and listed shares, including the declaration of the results of the share buyback.

3. Authorized the Board of Directors jointly and individually to take any necessary actions in relation to the implementation of the matters raised and/or decided in this Meeting agenda, which shall include determining the conditions for the share buyback with due attention to the provisions and the prevailing laws and regulations, meeting the competent authorities and/or a Notary to sign the deed(s) required, submitting information, drawing up and signing all the necessary documents and taking any actions deemed necessary, without exception.






RUPSLB 26 Oktober 2017/EGMS 26 October 2017

Tahap-tahapPhases


11 September 2017


19 September 2017• Harian Bisnis Indonesia/Bisnis Indonesia daily• Situs web IDX dan MPMX/IDX and MPMX websites


4 Oktober/October 2017• Harian Bisnis Indonesia/Bisnis Indonesia daily• Situs web IDX dan MPMX/IDX and MPMX websites


30 Oktober/October 2017• Harian Bisnis Indonesia/Bisnis Indonesia daily• Situs web IDX dan MPMX/IDX and MPMX websites


23 November 2017

Mata AcaraAgenda

Pembagian dividen interim tunai Perseroan Payment of the Company’s interim cash dividend


1. Menyetujui usul Direksi Perseroan untuk pembagian dividen interim tunai Perseroan yaitu sebesar Rp105,00 (seratus lima Rupiah) per saham atau dengan jumlah keseluruhan tidak lebih dari Rp450.000.000.000,00 (empat ratus lima puluh miliar Rupiah);

2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk: melakukan pembayaran dividen interim tunai dan menetapkan tata cara pembagian serta jadwal pembayaran dividen tunai termasuk untuk hadir dan menghadap pejabat yang berwenang di Bursa Efek Indonesia atau instansi lain terkait, serta mengajukan dan meminta persetujuan atas jadwal pelaksanaan pembayaran dividen tunai tersebut.

1. Approved the proposal of the Board of Directors of the Company to pay an interim cash dividend in the amount of Rp105,00 (one hundred and five Rupiah) per share or a total amount of not more than Rp450,000,000,000.00 (four hundred and fifty billion Rupiah);

2. Authorized the Board of Directors with substitution rights to: make the payment of the interim cash dividend and determine the payment procedure and schedule for the cash dividend including meeting the competent authorities at the Indonesia Stock Exchange or other related institutions, and proposing and seeking approval for the payment schedule.


Telah direalisasikan. Tanggal pembayaran dividen inter-im tunai: 29 November 2017 dengan jumlah total sebesar Rp443.047.814.055.

Completed. Date of payment of interim cash dividend: 29 November 2017 with total amount of Rp443,047,814,055.



RUPSLB 15 Desember 2017/EGMS 15 December 2017

Tahap-tahapPhases


1 November 2017


8 November 2017• Harian Bisnis Indonesia/Bisnis Indonesia daily• Situs web IDX dan MPMX/IDX and MPMX websites


23 November 2017• Harian Bisnis Indonesia/Bisnis Indonesia daily• Situs web IDX dan MPMX/IDX and MPMX websites

Ralat Pemanggilan Correction of Invitation

11 Desember/December 2017• Harian Bisnis Indonesia/Bisnis Indonesia daily• Situs web IDX dan MPMX/IDX and MPMX websites


19 Desember/December 2017• Harian Bisnis Indonesia/Bisnis Indonesia daily• Situs web IDX dan MPMX/IDX and MPMX websites


9 Januari/January 2018

Mata AcaraAgenda

Persetujuan atas Perubahan Susunan Direksi Perseroan Approval of the Change in the Composition of the Board of Directors of the Company


1. Menerima dan menyetujui pengunduran diri Bapak Troy Parwata dari jabatannya selaku Direktur Perseroan dengan mengucapkan terima kasih atas kontribusinya selama menjabat sebagai Direktur Perseroan, serta memberikan pelepasan dan pelunasan (acquit et de charge) atas tindakan-tindakannya selama menjabat selaku Direktur Perseroan dan sepanjang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku;

2. Menyetujui pengangkatan Ibu Beatrice Kartika sebagai Direktur Perseroan, menggantikan Bapak Troy Parwata terhitung sejak Rapat ini ditutup;

3. Menyetujui perubahan susunan Direksi Perseroan terhitung sejak Rapat ini ditutup dengan masa jabatan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, yaitu menjadi sebagai berikut:- Direktur Utama : Rudy Halim- Direktur : Agung Cahyadi Kusumo- Direktur : Andi Esfandiari- Direktur : Beatrice Kartika - Direktur Independen : Titien Supeno

4. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan atas hal-hal yang disampaikan dan/atau diputuskan dalam Mata Acara Rapat, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menyatakan kembali sebagian atau seluruh keputusan Rapat dalam suatu akta notaris, mengajukan permohonan kepada pihak/pejabat yang berwenang untuk persetujuan dan melakukan pemberitahuan atas perubahan Anggaran Dasar Perseroan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1. Accepted the resignation of Mr. Troy Parwata as a Director of the Company with appreciation for his contribution while serving as a Director, and granted full release and discharge (acquit et decharge) from his actions while serving as a Director insofar as they do not contravene the applicable law;

2. Approved the appointment of Ms. Beatrice Kartika as a Director of the Company, to replace Mr. Troy Parwata as of the closing of this Meeting;

3. Approved the change in the composition of the Board of Directors as of the closing of this meeting with a term of office as specified in the provisions of:

- President Director : Rudy Halim- Director : Agung Cahyadi Kusumo- Director : Andi Esfandiari- Director : Beatrice Kartika - Independent Director : Titien Supeno

4. Authorized the Board of Directors with substitution rights to take any and all actions necessary for the implementation of the matters raised and/or decided in the Meeting Agenda, including but not limited to restating part or all of the Meeting Resolutions in a notarial deed, applying to the competent authorities for approval and providing notice of changes to the Articles of Association of the Company to the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia, insofar as they do not contravene the provisions of the prevailing laws and regulations.

Keputusan Telah direalisasikan

Resolution Completed

139FUTURE NOW


Keputusan RUPS Tahun 2016 dan Realisasinya/2016 AGMS Resolutions and RealizationRUPST 31 Mei 2016/AGMS 31 May 2016

KEPUTUSAN MATA ACARA 1RESOLUTIONS OF AGENDA 1

REALISASIREALIZATION

1. Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2015, yang terdiri dari Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, Laporan Direksi, dan termasuk Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, serta mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk periode tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, beserta penjelasannya yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan sesuai laporan No.: L.15-5250-16/III.10.003 tanggal 10 Maret 2016, dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”.

2. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah dijalankan selama periode tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, sejauh tindakan pengurusan dan pengawasan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2015.

1. Accepted and approved the Company’s Annual Report for the Fiscal Year of 2015, which consists of the Supervisory Report of the Board of Commissioners, Report of the Board of Directors, and including the Use of Proceeds Report from the Initial Public Offering of the Company, and ratified the Consolidated Financial Statements of the Company for the fiscal year ended on December 31, 2015 together with its explanations thereof, which had been audited by Public Accountant Siddharta Widjaja & Rekan based on the Report No. : L.15-5250-16/III.10.003 dated March 10, 2016, with an "Unqualified Opinion".

2. Granted full release and discharge (acquit et decharge) to all members of the Board of Directors and to all members of the Board of Commissioners from their action in managing and supervising within the fiscal year ended on December 31, 2015 , as long as such actions are reflected in the Company’s Annual Report and the Consolidated Financial Statements of the Company for the Fiscal Year ended on December 31, 2015.

Telah direalisasikan di tahun 2016

Completed in 2016



1. Menetapkan dan menyetujui agar Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2015 sebesar Rp284.946.049.426,- (Dua Ratus Delapan Puluh Empat Miliar Sembilan Ratus Empat Puluh Enam Juta Empat Puluh Sembilan Ribu Empat Ratus Dua Puluh Enam Rupiah) digunakan dengan rincian sebagai berikut: • Sebesar Rp75.870.375.692,- (Tujuh Puluh

Lima Miliar Delapan Ratus Tujuh Puluh Juta Tiga Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Enam Ratus Sembilan Puluh Dua Rupiah) dibagikan sebagai dividen tunai kepada Pemegang Saham, atau sebesar Rp17,- (Tujuh Belas Rupiah) per lembar saham. Jumlah tersebut adalah sebesar 26,6% dari laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan

• Sisanya akan disisihkan sebagai Saldo Laba/Retained Earning.

2. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk: melakukan pembayaran dividen tunai dan menetapkan tata cara pembagian serta jadwal pembayaran dividen tunai termasuk untuk hadir dan menghadap pejabat yang berwenang di Bursa Efek atau instansi lain terkait, serta mengajukan dan meminta persetujuan atas jadwal pelaksanaan pembayaran dividen tunai tersebut.

1. Define and Approved that the Profits of the Company for the Fiscal year of 2015 amounted Rp284,946,049,426 (Two hundred eighty four billion nine hundred forty six million forty nine thousand four hundred and twenty six Rupiah) was allocated with the following details:

• An amount of Rp75,870,375,692 (Seventy Five Billion Eight Hundred Seventy Million Three Hundred and Seventy Five Thousand Six Hundred Ninety Two Rupiah) designated as the cash dividend to be paid to Shareholders or amounting Rp17 (seventeen Rupiah) per share. Total number are equal to 26.6% from profit being attributed to the parent company; and

• The remainder determined as Retained Earnings to support the Company’s Development.

2. To grant power and authority to the Company’s Management/the Board of Directors with the substitution rights: to resolve the payment and to set the schedule and procedures for distribution of cash dividend and to meet the authorized officer in Stock Exchange or another related institution to propose and seek the approval for its payment schedule.


Completed in 2016



Menyetujui dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris dalam menetapkan besarnya gaji, honorarium, dan tunjangan lainnya yang diterima Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan pada Tahun Buku 2016.

Approval and granting of power to the Board of Commissioners to determine the remuneration, honorarium, and other benefits to the Board of Directors and Board of Commissioners for fiscal year of 2016.


Completed in 2016





Memberikan kewenangan penuh kepada Direksi Perseroan dalam menunjuk dan menetapkan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan tahun buku 2016, sepanjang memenuhi kriteria; dan termasuk untuk menetapkan honorariumnya serta persyaratan lainnya sehubungan dengan penunjukan kantor akuntan publik tersebut.

To grant full authority to the Board of Directors to appoint and determine a Registered Public Accountant to perform the audit on the Company’s Financial Statements for Fiscal Year of 2016 as long as it can fulfill the requirements; and also to determine a honorarium of the appointed Registered Public Accountant.


Completed in 2016



1. Mengangkat Bapak Rudy Halim sebagai Direktur Utama Perseroan terhitung sejak ditutupnya RUPST Perseroan, dengan masa jabatan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.

2. Menyetujui untuk merubah susunan Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya RUPST ini, sehingga untuk selanjutnya akan menjadi sebagai berikut: - Direktur Utama : Rudy Halim- Direktur : Troy Parwata- Direktur : Agung Cahyadi Kusumo- Direktur Independen : Titien Supeno - Direktur : Andi Esfandiari

1. To appoint Mr. Rudy Halim as President of the Company from the closing of AGMS with period as stipulated under the Company’s Article of Association.

2. Approved the change in the composition of the Board of Directors as follows:

- President Director : Rudy Halim- Director : Troy Parwata- Director : Agung Cahyadi Kusumo- Independent Director : Titien Supeno - Director : Andi Esfandiari


Completed in 2016



1. Menyetujui rencana Perseroan untuk menggunakan Treasury Stock dalam pelaksanaan Program Insentif Jangka Panjang atau Long Term Incentive (LTI).

2. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan tindakan dan segala pengurusan atas pelaksanaan Program LTI tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada menandatangani dokumen-dokumen maupun perjanjian, dan atau mengambil keputusan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut diatas, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1. Approve the Company’s plan for using the Treasury Stock for the implementation of the Long Term Incentive Program or Long Term Incentive (LTI).

2. Authorize the Board of Directors to take action and

all arrangements for the implementation of the LTI program, including but not limited to signed documents and agreements, or take the necessary decisions with respect to the above mentioned decision, in accordance with the prevailing regulations.

Telah selesai secara bertahap sesuai dengan Keputusan Direksi Perseroan

Completed in phases in accordance with the Resolution of the Board of Directors of the Company

141FUTURE NOW


Perseroan memiliki Dewan Komisaris sebagai bagian penting yang bertugas secara bersama-sama dalam mengawasi kinerja Direksi, dan memberikan rekomendasi kepada Direksi perihal strategi, kebijakan dan kegiatan operasional Perseroan, termasuk melakukan kajian risiko dan pengawasan audit. Dalam pelaksanaannya, Dewan Komisaris Perseroan dibantu oleh 3 (tiga) komite, antara lain Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan, dan Komite Tata Kelola Perusahaan.

Kriteria Dewan Komisaris

Seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan senantiasa memenuhi persyaratan kriteria sebagaimana tertuang di dalam Anggaran Dasar, Charter Dewan Komisaris, maupun POJK 33/2014.

Prosedur Penunjukkan/Pemilihan dan Pemberhentian/Pengunduran Diri Dewan Komisaris

Anggota Dewan Komisaris Perseroan diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi, dengan masa jabatan yang terhitung sejak pengangkatannya hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan kelima. Dalam pelaksanaannya, RUPS dapat sewaktu-waktu memberhentikan anggota Dewan Komisaris dengan tetap berpedoman pada Anggaran Dasar Perseroan, dan peraturan Perundang-Undangan yang belaku.

Komposisi dan Masa Jabatan Dewan Komisaris

Berdasarkan Anggaran Dasar, susunan Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 6 (enam) orang dimana 1 (satu) orang bertindak sebagai Komisaris Utama dan 2 (dua) orang bertindak sebagai Komisaris Independen, sementara sisanya sebagai Anggota Dewan Komisaris. Adapun komposisi Dewan Komisaris Perseroan per 31 Desember 2017, sebagai berikut:

NAMANAME

JABATANPOSITION

DASAR PENGANGKATANBASIS OF APPOINMENT

TAHUN BERAKHIRYEAR ENDED

Edwin Soeryadjaya Komisaris UtamaPresident Commissioner

Keputusan Pemegang Saham tertanggal 13 Februari 2013Shareholders’ Resolution dated 13 February 2013

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk Tahun Buku 2017 yang diadakan pada tahun 2018Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal Year 2017 to be held in 2018


Keputusan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 20 September 2013 Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 20 September 2013

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

The Company has a Board of Commissioners that is collectively tasked with the supervision of the performance of the Board of Directors, and provide recommendations to the Board of Directors regarding the Company’s strategy, policies and operational activities, including risk assessments and audit oversight. In performing this task, the Board of Commissioners is assisted by 3 (three) committees, the Audit Committee, the Nomination and Remuneration Committee and the Corporate Governance Committee.

Membership Criteria of the Board of Commissioners

All members of the Board of Commissioners fulfill the criteria specified in the Articles of Association, the Board of Commissioners’ Charter, and POJK 33/2014.

Procedure for the Appointment/Selection and Termination/Resignation of the Board of Commissioners

Members of the Board of Commissioners are appointed and dismissed by the GMS, taking into consideration the recommendations of the Nomination and Remuneration Committee, for a period that is calculated from the date of appointment until the fifth Annual General Meeting of Shareholders after that date. The GMS may, at any time, dismiss a member of the Board of Commissioners with reference to the Articles of Association of the Company and the prevailing laws and regulations.

Composition and Term of Office of the Board of Commissioners

Pursuant to the Articles of Association, the composition of the Board of Commissioners consists of 6 (six) people, one of whom acts as the President Commissioner and two of whom act as Independent Commissioners, while the rest are members of the Board of Commissioners. The composition of the Board of Commissioners of the Company as per 31 December 2017, was as follows:



NAMANAME

JABATANPOSITION





Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk Tahun Buku 2017 yang diadakan pada tahun 2018Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal Year 2017 to be held in 2018


Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 22 Mei 2015.Resolution of the Annual General Meeting of Shareholders on 22 May 2015

Istama Tatang Siddharta Komisaris IndependenIndependent Commissioner




Komisaris Independen

Kriteria Penentuan Komisaris IndependenPerseroan memiliki 2 (dua) Komisaris Independen bernama Bapak Istama Tatang Siddharta dan Bapak Simon Halim. Komposisi Komisaris Independen Peseroan telah memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku terutama dalam POJK 33/2014, yaitu sebagai berikut:1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai

wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Perseroan pada periode berikutnya;

2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan;

3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau pemegang saham utama Perseroan;

4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.

Independensi Komisaris IndependenPara Komisaris Independen Perseroan telah memenuhi kriteria yang disyaratkan dalam POJK 33/2014 tersebut di atas pada saat pengangkatan dan selama menjabat sebagai Komisaris Independen. Masing-masing Komisaris Independen telah menandatangani Surat Pernyataan (masing-masing tertanggal 14 Maret 2013) terkait independensinya tersebut dan telah menyerahkannya kepada Perseroan.

Rangkap Jabatan

Informasi mengenai rangkap jabatan Dewan Komisaris dapat dilihat pada Bab Profil Perusahaan, Sub-Bab Profil Dewan Komisaris, halaman 52-55.

Independent Commissioners

Criteria for the Appointment of Independent Commissioners The Company has 2 (two) Independent Commissioners, Mr. Istama Tatang Siddharta and Mr. Simon Halim. Both of the Company’s Independent Commissioners fulfill the requirements of the prevailing laws and regulations, particularly POJK 33/2014, which are as follows:1. Has not worked for or had any authority or responsibilities

for planning, leading, controlling, or supervising the activities of the Company in the last 6 (six) months, unless they are being reappointed as an Independent Commissioner of the Company for the following period;

2. Does not own any shares either directly or indirectly in the Company;

3. Does not have any affiliation with the Company, members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, or the Company’s controlling shareholder;

4. Does not have any business relationship, either directly or indirectly, that is relate to the Company’s business activities.

Independence of the Independent CommissionersThe Company’s Independent Commissioners have fulfilled the above-mentioned criteria specified in POJK 33/2014 at the time of their appointment and throughout their terms as Independent Commissioners. Each Independent Commissioner has signed a Statement (each dated 14 March 2013) concerning their independence and submitted it to the Company.

Concurrent Positions

Information regarding the concurrent positions held by members of the Board of Commissioners can be seen in the Chapter ‘Company Profile’ under the sub-heading Profile of the Board of Commissioners, on page 52-55.

143FUTURE NOW


Kebijakan Mengenai Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris

Kebijakan Mengenai Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris yang diatur dalam Charter Dewan Komisaris, yaitu dalam menentukan komposisi anggota Dewan Komisaris, selain mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan Perseroan, Perseroan juga mempertimbangkan keberagaman kandidat anggota Dewan Komisaris Perseroan. Komposisi Dewan Komisaris Perseroan ditentukan tanpa diskriminatif dan merupakan perpaduan dalam hal kualifikasi akademik, keahlian, pengalaman, usia, dan jenis kelamin (gender).

Disamping itu, setiap proses pencalonan anggota Dewan Komisaris kepada pemegang saham untuk disetujui pengangkatannya wajib mendapatkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan. Sesuai dengan Charter Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Nominasi dan Remunerasi mempunyai tugas dan tanggung jawab terkait fungsi nominasi antara lain untuk memastikan bahwa Anggota Dewan Komisaris memiliki keahlian yang memadai dan berasal dari berbagai latar belakang yang diperlukan Perseroan.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris secara bersama-sama memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengawasi aktivitas pengelolaan bisnis Perseroan yang dijalankan oleh Direksi sebagaimana tertuang di dalam Charter Dewan Komisaris, antara lain:1. Wajib mengawasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi.

2. Wajib memastikan keterselenggaraan pelaksanaan GCG di setiap kegiatan usaha pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi Perseroan.

3. Membentuk komite-komite yang bekerja di bawahnya guna mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, terdiri dari: a. Komite Audit.b. Komite Nominasi dan Remunerasi.c. Komite Tata Kelola Perusahaan.

4. Wajib memastikan bahwa komite yang telah dibentuk senantiasa menjalankan tugasnya secara efektif.

5. Berkoordinasi dengan Direksi dalam menumbuhkan, memastikan dan mengawasi kepatuhan Perseroan terhadap peraturan internal maupun eksternal.

6. Wajib melaporkan informasi mengenai kepemilikan dan setiap perubahan kepemilikan atas saham Perseroan sesuai dengan ketentuan POJK yang berlaku.

7. Memberi persetujuan atas tindakan Direksi sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan.

Policy on the Diversity of the Board of Commissioners

The policy on the diversity of the composition of the Board of Commissioners, which is articulated in the Board of Commissioners’ Charter, is that in determining the membership of the Board of Commissioners, as well as taking into consideration the condition and requirements of the Company, the Company will also consider the diversity of the candidate Commissioners. The composition of the Board of Commissioners is determined without discrimination and represents an assortment of academic qualifications, expertise, experience, age, and gender. In addition, candidates for the Board of Commissioners must be proposed to the shareholders for approval upon the recommendation of the Company’s Nomination and Remuneration Committee. As specified in the Nomination and Remuneration Committee (NRC) Charter, the NRC has duties and responsibilities related to the nomination function, including ensuring that the members of the Board of Commissioners have the appropriate skills and backgrounds required by the Company.

Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners

In performing their supervisory function, the Board of Commissioners has collective duties and responsibilities in overseeing the management of the Company’s business activities by the Board of Directors, as specified in the Board of Commissioners’ Charter, including:1. To supervise the implementation of the tasks and

responsibilities of the Board of Directors, and provide advice to them.

2. To ensure that GCG is implemented in every business activity at all levels or ranks of the organization.

3. To establish committees that work under their supervision to support the effective implementation of their duties and responsibilities, consisting of the: a. Audit Committee. b. Nomination and Remuneration Committee. c. Good Corporate Governance Committee.

4. To ensure that the committees that have been established consistently perform their duties effectively.

5. To coordinate with the Board of Directors in developing, ensuring and supervising the Company’s compliance with all internal and external regulations.

6. To report any information regarding the ownership and any change of ownership of the Company’s shares pursuant to the prevailing POJK provisions.

7. To approve the actions of the Board of Directors as stipulated in the Company’s Articles of Association.



Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tahun 2017

Sebagai realisasi atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris Perseroan telah mengadakan rapat berkala untuk membahas persoalan dan mengevaluasi kinerja Direksi Perseroan, pencapaian target Perseroan serta penelaahan atas laporan pelaksanaan kegiatan komite-komite yang dimiliki oleh Perseroan.

Dalam Rapat Gabungan dengan Direksi, Dewan Komisaris juga secara aktif langsung memberikan nasehat dan rekomendasi kepada Direksi mengenai hal-hal yang terkait dengan kegiatan operasional dan pencapaian target Perseroan.

Charter Dewan Komisaris

Dengan berpedoman pada POJK 33/2014, Dewan Komisaris Perseroan telah memiliki tata tertib kerja atau piagam (Charter) sejak 21 Juli 2014 (selanjutnya “Charter Dewan Komisaris” tersebut beserta perubahan atau penambahannya secara bersama-sama disebut “Charter Dewan Komisaris”) yang berfungsi sebagai acuan dalam melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya yang bertujuan untuk melayani kepentingan Perseroan, para pemegang saham, dan para pemangku kepentingan lainnya guna mencapai visi dan misi Perseroan. Charter Dewan Komisaris mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Tujuan.2. Komposisi dan Kriteria.3. Masa Jabatan. 4. Rangkap Jabatan. 5. Etika Kerja. 6. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris. 7. Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris Utama. 8. Waktu Kerja dan Rapat. 9. Hak dan Wewenang. 10. Hubungan Kerja. 11. Penilaian Kinerja dan Evaluasi. 12. Pengkajian dan Pembaruan.

Program Orientasi Bagi Anggota Dewan Komisaris Baru Tahun 2017

Pada prakteknya, program pengenalan atau orientasi bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan yang baru akan dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan. Di tahun 2017, Perseroan tidak menjalankan program khusus terkait orientasi bagi Anggota Dewan Komisaris baru karena tidak adanya Anggota Dewan Komisaris yang baru.

Implementation of the Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners in 2017

In executing its duties and responsibilities, the Board of Commissioners holds regular meetings to discuss issues and evaluate the performance of the Board of Directors, the achievement of the Company’s targets and to review reports on the activities of the Company’s committees.

In their Joint Meetings with the Board of Directors, the Board of Commissioners actively provides advice and recommendations to the Board of Directors regarding matters related to the operational activities and target achievement of the Company.

Charter of the Board of Commissioners

In accordance with POJK 33/2014 on the Board of Directors and Board of Commissioners of an Issuer or Public Company, the Board of Commissioners has had a set of working rules or charter since 21 July 2014 (referred to, with all its amendments, as the “Board of Commissioners’ Charter”) which serves as a reference for the implementation of their tasks, authority and responsibilities, which are intended to serve the interests of the Company, the shareholders and other stakeholders in achieving the Company’s vision and mission. The Board of Commissioners’ Charter covers the following:

1. Purpose.2. Composition and Criteria.3. Term of Office. 4. Concurrent Positions. 5. Work Ethic. 6. Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners. 7. Duties and Responsibilities of the President Commissioner. 8. Working Hours and Meetings. 9. Rights and Authority. 10. Work Relations. 11. Performance Assessment and Evaluation. 12. Assessment and Updates.

Orientation Program for New Members of the Board of Commissioners in 2017

The introduction or orientation program for new members of the Board of Commissioners is carried out by the Corporate Secretary. In 2017, the Company did not run any orientation programs for new members of the Board of Commissioners because there was no new members were appointed.

145FUTURE NOW


Kebijakan dan Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Rapat dengan Direksi, Rapat Bersama, dan Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris

Kebijakan Rapat Dewan KomisarisDewan Komisaris secara rutin menyelenggarakan rapat berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap 2 (dua) bulan, kecuali apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, baik melalui permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

Dalam pelaksanaanya, rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama dan bila yang bersangkutan berhalangan hadir maka rapat Dewan Komisaris tetap dapat berlangsung dengan mendelegasikan wewenang kepada anggota Dewan Komisaris lainnya sebagai pengganti pemimpin rapat.

Frekuensi dan Kehadiran Rapat Dewan KomisarisDi sepanjang tahun 2017, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan 6 (enam) kali rapat Dewan Komisaris sebagaimana tersaji pada tabel berikut ini:

NAMANAME

JABATANPOSITION

JUMLAH PERTEMUANNUMBER OF MEETINGS

KEHADIRANATTENDANCE

TINGKAT KEHADIRAN (%)LEVEL OF ATTENDANCE (%)


6 5 83,3%


6 6 100%


6 5 83,3%


6 6 100%


6 5 83,3%


6 6 100%

Agenda Rapat Dewan Komisaris

TANGGAL RAPATMEETING DATE

AGENDA/PEMBAHASAN RAPATAGENDA/MEETING DISCUSSION

23 Februari/February 2017

Pencapaian tahun 2016 2016 Achievement

30 Mei/May 2017 Diskusi internal Internal discussion27 Juli/July 2017 Diskusi Auditor untuk Laporan Keuangan Tahun

2017Discussion with Auditor for 2017 Annual Report

19 September/September 2017

Rapat Anggaran Perdana untuk Tahun Buku 2018 First Budget Meeting for Fiscal Year 2018

30 Oktober/October 2017 Pembaruan GCG GCG Renewal4 Desember/December 2017

Persetujuan Anggaran 2018 Approval of 2018 Budget

Policy and Frequency of Meetings of the Board of Commissioners, Joint Meetings with the Board of Directors, and Rate of Attendance of Members of the Board of Commissioners

Policy on Meetings of the Board of CommissionersThe Board of Commissioners holds regular scheduled meetings at least once (1x) every 2 (two) months, unless more are deemed necessary by one or more members of the Board of Commissioners, either at the written request of one or more members of the Board of Commissioners or at the written request of one or more shareholders who jointly represent 1/10 (one-tenth) or more of all the shares with voting rights.

Boards of Commissioners’ meetings are chaired by the President Commissioner. If he or she is unable to attend, the meeting goes ahead by delegating authority to one of the other member of the Board of Commissioners to chair the meeting.

Frequency and Attendance of Board of Commissioners’ MeetingsIn 2017, the Board of Commissioners held 6 (six) Board of Commissioners’ meetings, as shown in the table below:

Board of Commissioners’ Meetings Agenda



Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

Kebijakan RapatSelain rutin mengadakan rapat berkala, Dewan Komisaris dan Direksi juga wajib mengadakan rapat gabungan secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam setiap 4 (empat) bulan. Pada tahun 2017, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah menyelenggarakan 4 (empat) kali rapat gabungan sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

NAMANAME

JABATANPOSITION


KEHADIRANATTENDANCE



4 3 75%


4 4 100%


4 4 100%


4 4 100%


4 4 100%


4 4 100%


4 4 100%

Agung Cahyadi Kusumo Direktur Director

4 4 100%

Andi Esfandiari Direktur Director

4 4 100%

Beatrice Kartika *) Direktur Director

n/a n/a n/a

Titien Supeno Direktur IndependenIndependent Director

4 4 100%

*) Baru menjabat 15 Desember 2017/Took office on 15 December 2017

Agenda Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi




1. Update dalam hal general 2. Update masalah keuangan3. Update masalah SDM4. Update Perkembangan Bisnis

1. Update on general affairs2. Update on finance3. Update on HR issues4. Update on business development

30 Mei/May 2017 1. Update dalam hal general 2. Update masalah SDM3. Update Perkembangan Bisnis

1. Update on general affairs2. Update on HR issues3. Update on business development

27 Juli/July 2017 1. Update dalam hal general 2. Update masalah keuangan3. Update masalah SDM4. Update Perkembangan Bisnis

1. Update on general affairs2. Update on finance3. Update on HR issues4. Update on business development

30 Oktober/October 2017 1. Update dalam hal general 2. Update masalah keuangan3. Update masalah SDM4. Update Perkembangan Bisnis & Hubungan

Investor

1. Update on general affairs2. Update on finance3. Update on HR issues4. Update on business development & Investor

Relations

Joint Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors

Meeting PolicyIn addition to their regular scheduled meetings, the Board of Commissioners and Board of Directors are also required to convene joint meetings at least once every four months. In 2017, the Board of Commissioners and Board of Directors held 4 (four) join meetings, as shown in the table below:

Agenda of Joint Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors

147FUTURE NOW


Kebijakan Penilaian Sendiri (Self-Assessment) Dewan Komisaris

Sesuai dengan Charter Dewan Komisaris, penilaian kinerja dan evaluasi akan dilakukan dengan self-assessment secara berkala serta menggunakan tolok ukur atau kriteria Penilaian yang telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi, yaitu antara lain:a) Pencapaian pelaksanakan Rapat Dewan Komisaris;b) Kehadiran dan partisipasi anggota Dewan Komisaris;

c) Ketertiban administrasi;d) Integritas dan keterbukaan anggota Dewan Komisaris;

e) Partisipasi dan kontribusi dalam fungsi pengawasan Perseroan.

Kebijakan Terkait Pengunduran Diri Anggota Dewan Komisaris Apabila Terlibat Dalam Kejahatan Keuangan

Sesuai dengan Charter Dewan Komisaris, dalam hal terjadi anggota Dewan Komisaris yang terlibat dalam kejahatan keuangan, maka yang bersangkutan wajib mengundurkan diri sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan.

Penilaian Kinerja Komite di bawah Dewan Komisaris

Perseroan memiliki 3 (tiga) komite yang bekerja di bawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komite Tata Kelola Perusahaan. Selama tahun 2017, kinerja ketiga komite tersebut secara garis besarnya telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan Charter masing-masing, sebagai berikut:

Komite Audit- Melakukan pembahasan rutin dengan Internal Audit

Perusahaan terkait rencana pelaksanaan audit internal.- Memberi masukan dan arahan atas temuan Internal Audit

Perusahaan, termasuk melakukan pemantauan atas tindak lanjut penyelesaiannya.

- Menggelar pertemuan berkala antara Komite Audit, Manajemen Perseroan dan Auditor Eksternal sebelum finalisasi Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan setiap periode Triwulan, guna menelaah dan mengevaluasi penyajian laporan keuangan, penggunaan metode akuntansi, dan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku.

- Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan jasa audit atas Informasi keuangan historis tahunan (audit laporan keuangan) untuk tahun buku 2017.

Self-Assessment of the Board of Commissioners

As specified in the Board of Commissioners’ Charter,The Board’s performance is assessed and evaluated through a regular self-assessment using the indicators or assessment criteria recommended by the Nomination and Remuneration Committee, which include:a) Holding Board of Commissioners’ Meetings;b) Attendance and participation of members of the Board of

Commissioners;c) Administrative order;d) Integrity and transparency of members of the Board of

Commissioners;e) Participation and contribution to the supervision of the

Company.

Policy on the Resignation of Members of the Board of Commissioners if They are Involved in Financial Crimes

In accordance with the Charter of the Board of Commissioners, in the event that any member of the Board of Commissioners is involved in a financial crime, the person concerned must resign from the Board of Commissioners.

Performance Assessment of the Committees Under the Board of Commissioners

The Company has 3 (three) committees that work under the Board of Commissioners: the Audit Committee, the Nomination and Remuneration Committee and the GCG Committee. In 2017, the three committees in general performed well and in accordance with the provisions of their respective Charters, as follows:

Audit Committee- Held routine discussions with the Internal Audit on the Internal

Audit implementation plan.- Provided input and direction on the findings of the Internal

Audit, including monitoring the completion of follow-up actions.

- Held regular meetings between the Audit Committee, the Management and the External Auditor before finalizing the Company’s consolidated financial statements each quarter, in order to review and evaluate the presentation of the financial statements, the accounting methods used, and compliance with the prevailing accounting standards.

- Gave recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of the Public Accounting Firm to audit the financial statements for book year 2017.



Komite Nominasi dan Remunerasi- Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja

anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun.

- Memberikan rekomendasi tentang paket atau sistem remunerasi, fasilitas dan serta program kepemilikan saham, untuk Direksi dan Dewan Komisaris serta untuk manajemen anak perusahaan Perseroan.

- Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait dengan pengunduran diri anggota Direksi dan calon penggantinya untuk disampaikan ke pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan.

Komite Tata Kelola Perusahaan- Memberikan arahan kepada manajemen dalam implementasi

kepatuhan dan pelaksanaan prinsip tata kelola perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, khususnya dengan diberlakukannya peraturan-peraturan baru;

- Memberikan arahan kepada manajemen dalam implementasi manajemen risiko termasuk pengelolaan risiko yang efektif dan efisien di seluruh jajaran manajemen dalam Grup MPM;

- Memberikan arahan kepada manajemen Perseroan dalam meningkatkan kualitas dalam kegiatan-kegiatan Tanggung Jawab Sosisal Perusahaan yang berkelanjutan dalam pengembangan masyarakat sekitar dan tanggung jawab sosial, yang dilakukan oleh Grup MPM ataupun melalui MPMFoundation.

Program Pendidikan/Pelatihan Dewan Komisaris Tahun 2017

Penjelasan lengkap mengenai rincian kegiatan pendidikan/pelatihan yang telah diikuti oleh Dewan Komisaris Perseroan di sepanjang 2017 dapat dilihat pada Bab “Profil Perusahaan”, Sub-Bab “Pelatihan/Pendidikan”, halaman 75.

Nomination and Remuneration Committee- Assisted the Board of Commissioners in evaluating the

performance of the members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners based on the agreed indicators.

- Provided recommendations on the remuneration package and system, facilities and share ownership program, for the Board of Directors and Board of Commissioners, as well as for the management of the Company’s subsidiaries.

- Provided recommendations to the Board of Commissioners on the resignation of members of the Board of Directors and the candidates to replace to be proposed to the shareholders at the GMS.

Corporate Governance Committee- Provided direction to the management on compliance and

the implementation of corporate governance principles in line with the prevailing provisions, particularly regarding the implementation of new regulations;

- Provided direction to the management on the implementation of Risk Management, including effective and efficient risk management throughout the management of the MPM Group.

- Provided direction to the management on improving the quality of the ongoing Corporate Social Responsibility activities to develop local communities and fulfill corporate social responsibility carried out by the MPM Group or through the MPMFoundation.

Board of Commissioners’ Education and Training Program in 2017

Details of the education and training undertaken by the Board of Commissioners in 2017 can be seen in the “Company Profile” Chapter under the sub-heading Education/Training”, on page 75.

149FUTURE NOW


DIREKSIBoard of Directors

Direksi merupakan organ penting Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas jalannya kepengurusan perusahaan dalam rangka mencapai kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan dengan tetap berpedoman pada ketentuan yang diatur di dalam Anggaran Dasar Perseroan.

Kriteria Direksi

Seluruh anggota Direksi Perseroan harus senantiasa memenuhi persyaratan atau kriteria yang tertuang pada Anggaran Dasar maupun POJK 33/2014.

Prosedur Penunjukan/Pemilihan dan Pemberhentian/Pengunduran Diri Direksi

Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan mempertimbangkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi yaitu dengan masa jabatan terhitung sejak tanggal pengangkatan hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan kelima. Dalam pelaksanaanya, RUPS dapat sewaktu-waktu memberhentikan anggota Direksi dengan tata cara yang sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Komposisi dan Masa Jabatan Direksi

Berdasarkan Anggaran Dasar, susunan Direksi Perseroan per 31 Desember 2017 terdiri dari 5 (lima) orang yang salah satunya bertindak sebagai Direktur Utama, 1 (satu) orang sebagai Direktur Keuangan, 1 (satu) orang sebagai Direktur Pengelola, 1 (satu) orang sebagai Direktur Independen dan Direktur Sumber Daya Manusia, dan 1 (satu) orang sebagai Direktur. Adapun komposisi Direksi Perseroan per 31 Desember 2017, sebagai berikut:

NAMANAME

JABATANPOSITION




Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 31 Mei 2016Resolution of the Annual General Meeting of Shareholders on 31 May 2016

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk Tahun Buku 2017 yang diadakan pada tahun 2018Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal Year 2017, which will be held in 2018

Agung Cahyadi Kusumo Direktur PengelolaManaging Director

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 10 Desember 2013Resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 10 December 2013

The Board of Directors is a key organ of the Company that has full authority and responsibility for managing the business in accordance with the purpose and objectives of the Company, and represents the Company both in and out of a court of law with reference to the provisions of the Company’s Articles of Association.

Criteria of the Board of Directors

All members of the Board of Directors must fulfill the requirements or criteria specified in the Articles of Association and POJK 33/2014.

Procedure for the Appointment/Selection and Termination/Resignation of the Board of Directors

Members of the Board of Directors are appointed and dismissed by the General Meeting of Shareholders (GMS), taking into consideration the recommendations of the Nomination and Remuneration Committee, for a period that is calculated from the date of appointment until the fifth Annual General Meeting of Shareholders after that date. The GMS may, at any time, dismiss a member of the Board of Directors by the procedures specified in the Articles of Association and the prevailing laws and regulations.

Composition and Term of Office of the Board of Directors

Pursuant to the Articles of Association, the composition of the Board of Directors as per 31 December 2017 comprised 5 (five) people, 1 (one) of whom acts as the President Director, 1 (one) as the Finance Director, one as the Managing Director, 1 (one) as the Independent Director and Human Resources Director, and 1 (one) as a Director. The composition of the Board of Directors of the Company as per 31 December 2017 was as follows:



NAMANAME

JABATANPOSITION




Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 22 Mei 2015.Resolution of the Annual General Meeting of Shareholders on 22 May 2015.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk Tahun Buku 2017 yang diadakan pada tahun 2018Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal Year 2017, which will be held in 2018

Beatrice Kartika Direktur KeuanganFinance Director

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 15 Desember 2017Resolution of the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 15 December 2017

Titien Supeno Direktur Independen dan Direktur Sumber Daya ManusiaIndependent Director and Human Resources Director

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tertanggal 10 Februari 2013.Resolution of the General Meeting of Shareholders on 10 February 2013

Direktur Independen

Perseroan memiliki seorang Direktur Independen bernama Titien Supeno yang kriterianya telah memenuhi ketentuan Anggaran Dasar, POJK No. 33/2014, dan juga telah memenuhi persyaratan kriteria Direktur Independen sebagaimana ditentukan dalam Peraturan No I-A, Lampiran I Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014, tentang Perubahan Peraturan I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat .

Rangkap Jabatan

Informasi mengenai rangkap jabatan Direksi dapat dilihat pada Bab Profil Perusahaan, Sub-Bab Profil Direksi, halaman 56-60.

Kebijakan Mengenai Keberagaman Komposisi Direksi

Kebijakan mengenai keberagaman komposisi Direksi diatur dalam Charter Direksi, dimana dalam menentukan komposisi anggota Direksi, selain mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan Perseroan, Perseroan juga mempertimbangkan keberagaman kandidat anggota Direksi. Komposisi Direksi Perseroan ditentukan tanpa diskriminatif dan merupakan perpaduan dalam hal kualifikasi akademik, keahlian, pengalaman, usia, dan jenis kelamin (gender).

Di dalam setiap proses pencalonan anggota Dewan Komisaris kepada pemegang saham untuk disetujui pengangkatannya, wajib mendapatkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan. Sesuai dengan Charter Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Nominasi dan Remunerasi mempunyai tugas dan tanggung jawab terkait fungsi nominasi antara lain untuk memastikan bahwa Anggota Direksi memiliki keahlian yang memadai dan berasal dari berbagai latar belakang yang diperlukan Perseroan.

Independent Director

The Company has an Independent Director, Titien Supeno, who has fulfilled the criteria in the provisions of the Articles of Association and POJK No. 33/2014, and also meets the criteria for an Independent Director as specified in Regulation No I-A, Attachment I of the Decree of the Board of Directors of PT Bursa Efek Indonesia Number: Kep-0001/BEI /01-2014 dated 20 January 2014, regarding the Amendment of Regulation I-A on the Listing of Shares and Non-Share Equity Securities Issued by Listed Companies .

Concurrent Positions

Information regarding the concurrent positions held by members of the Board of Directors can be seen in the Chapter ‘Company Profile’ under the sub-heading Profile of the Board of Directors, on page 56-60.

Policy on the Diversity of the Board of Directors

The policy on the diversity of the composition of the Board of Directors, which is articulated in the Board of Directors’ Charter, is that in determining the membership of the Board of Directors, as well as taking into consideration the condition and requirements of the Company, the Company will also consider the diversity of the candidate Directors. The composition of the Board of Directors is determined without discrimination and represents an assortment of academic qualifications, expertise, experience, age, and gender.

Candidates for the Board of Directors must be proposed to the shareholders for approval upon the recommendation of the Company’s Nomination and Remuneration Committee (NRC). As specified in the NRC Charter, the NRC has duties and responsibilities related to the nomination function a including ensuring that the members of the Board of Directors have the appropriate skills and backgrounds required by the Company.

151FUTURE NOW


Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Berdasarkan Charter Direksi, tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut: 1. Wajib mengelola Perseroan sesuai dengan kewenangan dan

tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

2. Wajib menyusun Rencana Strategis Perseroan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Wajib menjunjung tinggi dan mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG dalam menjalankan setiap kegiatan usaha Perseroan di seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

4. Wajib menumbuhkan, memastikan, dan mengawasi kepatuhan Perseroan terhadap peraturan internal maupun eksternal.

5. Wajib menindaklanjuti hasil temuan audit dan rekomendasi dari Divisi Audit Internal Perusahaan dan Akuntan Publik, serta hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain dengan ketentuan sebagai berikut: a. Anggota Direksi wajib menghadiri exit meeting audit internal,

audit eksternal, maupun audit Otoritas Jasa Keuangan yang berkaitan dengan pemeriksaan fungsi yang dipimpinnya.

b. Anggota Direksi yang tidak dapat hadir dalam exit meeting, wajib mengetahui dan menandatangani laporan exit meeting.

6. Apabila diperlukan, Direksi dapat membentuk satuan kerja khusus untuk memastikan bahwa hasil tindak lanjut audit telah diimplementasikan dengan baik.

7. Apabila diperlukan, Direksi dapat membentuk Satuan Kerja untuk memastikan pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, namun tidak terbatas pada: a. Satuan Kerja Manajemen Risiko. b. Satuan Kerja Audit Internal. c. Satuan Kerja Kepatuhan.

8. Apabila diperlukan, Direksi dapat membentuk Komite-Komite di bawahnya untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya yang sekurang-kurangnya terdiri dari Komite Manajemen Risiko.

9. Wajib memastikan bahwa satuan kerja yang dibentuk telah menjalankan tugasnya secara efektif.

10. Tanpa mengurangi tanggung jawab Direksi, Direksi dapat memberi kuasa tertulis kepada seorang atau lebih kuasa untuk dan atas nama Perseroan melakukan perbuatan hukum tertentu sebagaimana yang diuraikan dalam surat kuasa.

Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing Direksi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

NAMANAME

FUNGSIFUNCTION

RUANG LINGKUP & TANGGUNG JAWABSCOPE OF WORK & RESPONSIBILITIES


Bertanggung jawab dalam mengkoordinasi seluruh kegiatan operasional Grup MPM, menentukan, mengelola, dan mengendalikan pengawasan manajemen Perseroan, serta menentukan dan mengawasi strategi usaha serta mengambil keputusan dan tindakan strategis yang dibutuhkan untuk mendukung dan mencapai maksud dan tujuan Grup MPM.

Responsible for coordinating all the operational activities of the MPM Group; determining, managing, and controlling the supervision of the Company’s management; and deciding and supervising business strategies as well as taking the decisions and strategic actions needed to support and achieve the purpose and objectives of the MPM Group.

Duties and Responsibilities of the Board of Directors

Pursuant to the Board of Directors’ Charter, the Board’s duties and responsibilities are as follows 1. To manage the Company in line with their authority and

responsibilities as specified in the Articles of Association and the prevailing laws and regulations.

2. To prepare the Company’s short-term and long-term Strategic Plans.

3. To uphold and implement the principles of GCG in all the Company’s business activities at all levels or ranks of the organization.

4. To instill, ensure and supervise the Company’s compliance with internal and external regulations.

5. To follow up the audit findings and recommendations of the Company’s Internal Audit Division and the Public Accountant, as well as the results of the oversight of the Financial Services Authority and/or other authorities with the following provisions: a. Members of the Board of Directors must attend exit

meetings of the Internal Audit, external audit, and audits by the Financial Services Authority that are related to audits of the functions they lead.

b. Members of the Board of Directors who do not attend an exit meeting must acknowledge and sign the exit meeting report.

6. If necessary, the Board of Directors may establish specific work units to ensure that the audit follow up actions are implemented properly.

7. If necessary, the Board of Directors may establish work units to ensure the implementation of GCG principles, including but not limited to: a. Risk Management work unit. b. Internal Audit work unit. c. Compliance work unit.

8. If necessary, Board of Directors may establish committees under its supervision to support the effective implementation of its duties and responsibilities, which should at least include a Risk Management Committee.

9. To ensure that the work units established carry out their work effectively.

10. Without prejudicing their responsibility, the Board of Directors may delegate authority in writing to one or more persons to act for or on behalf of the Company in specific legal matters as specified in the written power of attorney.

The duties and responsibilities of each member of the Board of Directors are shown in the following table:



NAMANAME

FUNGSIFUNCTION

RUANG LINGKUP & TANGGUNG JAWABSCOPE OF WORK & RESPONSIBILITIES

Agung Cahyadi Kusumo

Direktur PengelolaManaging Director

Bertanggung jawab untuk mengelola dan mengendalikan rencana serta pelaksanaan Grup MPM yang berhubungan dengan pegembangan bisnis dan inisiatif, hubungan investor dan juga komunikasi perusahaan.

Responsible for managing and controlling the MPM Group’s plans and implementation related to business development and initiatives, investor relations and corporate communications.


Bertanggung jawab untuk mengelola rencana strategis untuk bisnis Grup MPM.

Responsible for managing the strategic plans for the business of the MPM Group.Beatrice Kartika Direktur Keuangan

Finance DirectorBertanggung jawab untuk mengelola dan mengendalikan rencana serta pelaksanaan Grup MPM yang berhubungan dengan anggaran Perusahaan, treasury, kegiatan akuntansi, termasuk penyusunan laporan keuangan, perpajakan, manajemen keuangan dan teknologi informasi.

Responsible for managing and controlling the MPM Group’s plans and implementation related to the budget, treasury and accounting activities, including the preparation of financial statements, taxation, financial management and information technology.

Titien Supeno Direktur Independen dan Direktur Sumber Daya ManusiaIndependent Director and Human Resources Director

Bertanggung jawab dalam mengelola dan mengendalikan rencana serta pelaksanaan Grup MPM yang berhubungan dengan Sumber Daya Manusia.

Responsible for managing and controlling the MPM Group’s plans and implementation related to human resources.

Charter Direksi

Dengan berpedoman pada POJK No. 33/2014, Dewan Komisaris Perseroan telah memiliki tata tertib kerja atau piagam (charter) sejak 24 Juni 2014 (selanjutnya Charter Direksi tersebut beserta perubahan atau penambahannya secara bersama-sama disebut “Charter Direksi”). Charter Direksi menjadi Pedoman Tata Tertib Kerja bagi Direksi dalam memainkan peranannya di Perseroan yang bertujuan untuk melayani kepentingan Perseroan, para pemegang saham, dan para pemangku kepentingan lainnya dalam mencapai Visi dan Misi Perseroan. Charter Direksi ini mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Tujuan. 2. Komposisi dan Kriteria. 3. Masa Jabatan. 4. Rangkap Jabatan. 5. Etika Kerja. 6. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 7. Waktu Kerja dan Rapat8. Hak dan Wewenang. 9. Hubungan Kerja. 10. Penilaian Kerja dan Evaluasi. 11. Pengkajian dan Pembaruan.

Program Orientasi Bagi Anggota Direksi Baru Tahun 2017

Dalam prakteknya, program pengenalan atau orientasi untuk anggota Direksi Perseroan yang baru dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan dan dalam hal ini Perseroan belum mempunyai program khusus untuk orientasi bagi Anggota Direksi baru.

Charter of the Board of Directors

In accordance with POJK No. 33/POJK, the Board of Directors has had a set of working rules or charter since 24 June 2014 (referred to, with all its amendments, as the “Board of Directors’ Charter”). The Board of Directors’ Charter serves as the Rules of Conduct that guide the Board of Directors in their role in the Company, which is to serve the interests of the Company, its shareholders and other stakeholders in achieving the Company’s Vision and Mission. The Board of Directors’ Charter covers the following:

1. Purpose.2. Composition and Criteria.3. Term of Office. 4. Concurrent Positions. 5. Work Ethic. 6. Duties and Responsibilities of the Board of Directors. 7. Working Hours and Meetings. 8. Rights and Authority. 9. Work Relations. 10. Performance Assessment and Evaluation. 11. Assessment and Updates

Orientation Program for New Members of the Board of Directors in 2017

In practice, new members are inducted or orientated by the Corporate Secretary. The Company has not applied a specific orientation program for new members of the Board of Directors.

153FUTURE NOW


Kebijakan dan Frekuensi Rapat Direksi, Rapat Bersama Dewan Komisaris, dan Tingkat Kehadiran Anggota Direksi

Kebijakan Rapat DireksiRapat Direksi diselenggarakan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan dan/atau dapat dilakukan 2 (dua) kali dalam sebulan apabila dinilai perlu oleh Direksi. Agenda pembahasan dalam rapat Direksi umumnya membahas tentang kinerja keuangan dan performance bisnis secara konsolidasi dimana setiap kebijakan dan keputusan strategis wajib diputuskan melalui rapat Direksi, serta membahas agenda lainnya yang berkaitan dengan pengembangan bisnis, dan sumber daya manusia.

Dalam pelaksanaannya, rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama dan bila yang bersangkutan berhalangan hadir maka rapat Direksi tetap dapat berlangsung dengan mendelegasikan wewenang kepada anggota Direksi lain sebagai pengganti pemimpin rapat.

Frekuensi dan Kehadiran Rapat Direksi Di sepanjang tahun 2017, Direksi telah menyelenggarakan 15 (lima belas) kali rapat Direksi sebagaimana tersaji pada tabel berikut ini:

NAMANAME

JABATANPOSITION


KEHADIRANATTENDANCE



15 15 100%

Agung Cahyadi Kusumo Direktur Director

15 15 100%


15 15 100%

Beatrice Kartika*) Direktur Director

15 n/a n/a

Titien Supeno Direktur Independen Independent Director

15 15 100%

*) Ibu Beatrice Kartika diangkat sebagai Direktur Perseroan sejak tanggal 15 Desember 2017/Ms. Beatrice Kartika was appointed as the Company’s Director as of December 15, 2017.

Agenda Rapat Direksi

No. TANGGAL RAPATMEETING DATE


1 12 Januari/January 2017 1. Update Keuangan 2. Update Perkembangan Bisnis 3. Update dalam hal SDM

1. Update on Finance2. Update on Business Development3. Update on HR issues

2 25 Januari/January 2017 1. Update Keuangan 2. Update dalam hal SDM 3. Update Perkembangan Bisnis & Hubungan

Investor

1. Update on Finance2. Update on HR issues3. Update on Business Development & Investor

Relations3 8 Februari/February 2017 1. Update Keuangan

2. Update Perkembangan Bisnis 3. Update dalam hal SDM


4 22 Februari/February 2017 1. Update Keuangan 2. Update Perkembangan Bisnis 3. Update dalam hal SDM


5 22 Maret/March 2017 1. Update Keuangan 2. Update Perkembangan Bisnis 3. Update dalam hal SDM


Policy and Frequency of Meetings of the Board of Directors, Joint Meetings With the Board of Commissioners, and Rate of Attendance of Members of the Board of Directors

Policy on Meetings of the Board of DirectorsBoard of Directors’ meetings are held at least once every month and may be held twice a month if deemed necessary by the Board of Directors. The agenda for discussion in Board of Directors’ meetings typically covers the financial performance and the performance of the consolidated businesses, for which every strategic policy and decision must be decided by a meeting of the Board of Directors, as well as other matters related to the development of the business, and human resources.

Board of Directors’ meetings are chaired by the President Director and if he or she is unable to attend, the meeting goes ahead by delegating authority to one of the other Directors to chair the meeting.

Frequency of and Attendance at Board of Directors’ MeetingsIn 2017, the Board of Directors held 15 (fifteen) meetings, as shown in the following table:

Board of Directors' Meeting Agenda



No. TANGGAL RAPATMEETING DATE


6 13 April 2017 1. Update Keuangan 2. Update Perkembangan Bisnis

1. Update on Finance2. Update on Business Development

7 24 Mei/May 2017 1. Update Keuangan 2. Update Perkembangan Bisnis

1. Update on Finance2. Update on Business Development

8 21 Juni/June 2017 1. Update Keuangan 2. Update Perkembangan Bisnis 3. Update dalam hal SDM


9 13 Juli/July 2017 1. Update Keuangan 2. Update Perkembangan Bisnis 3. Update dalam hal SDM


10 26 Juli /July 2017 Update Keuangan Update on Finance11 29 Agustus/August 2017 1. Update Keuangan

2. Update Perkembangan Bisnis 3. Update dalam hal SDM


12 18 September 2017 1. Update Keuangan 2. Presentasi Rencana Hubungan Investor3. Update dalam hal SDM

1. Update on Finance2. Presentation on Plans for Investor Relations3. Update on HR issues

13 10 Oktober/October 2017 1. Update Keuangan 2. Update Perkembangan Bisnis 3. Update dalam hal SDM


14 8 November 2017 1. Update Keuangan 2. Update Perkembangan Bisnis 3. Update dalam hal SDM


15 6 Desember /December 2017

1. Update Keuangan 2. Update dalam hal SDM

1. Update on Finance2. Update on HR issues

Kebijakan Penilaian Sendiri (Self-Assessment) Direksi

Sesuai dengan Charter Direksi, penilaian kinerja dan evaluasi akan dilakukan dengan self-assessment secara berkala serta menggunakan tolok ukur atau kriteria Penilaian yang telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi serta disepakati oleh Direksi, yaitu antara lain:a) Pencapaian target bisnis yang harus dicapai;b) Pencapaian rencana jangka pendek dan jangka panjang

Perseroan;c) Pencapaian anggaran dan pendapatan.

Kebijakan Terkait Pengunduran Diri Anggota Direksi Apabila Terlibat Dalam Kejahatan Keuangan

Sesuai dengan Charter Direksi, dalam hal terjadi anggota Direksi yang terlibat dalam kejahatan keuangan, maka yang bersangkutan wajib mengundurkan diri sebagai anggota Direksi Perseroan.

Ikhtisar Tugas Direksi yang Terkait Dengan Kinerja Perseroan

Untuk tahun buku Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, ikhtisar dari tugas dan tanggung jawab Direksi yang terkait dengan kinerja Perseroan adalah sebagai berikut:a) Penjualan atas 244.985 lembar saham atas nama Perseroan

pada MPMFinance yang merupakan 20% dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh MPMFinance;

b) Pembayaran kembali Surat Utang (Notes) Senior dengan jumlah pokok sebesar USD 200.000.000 yang diterbitkan oleh MPM Global Pte Ltd;

Self-Assessment of the Board of Directors

As specified in the Board of Directors’ Charter, the Board’s performance is assessed and evaluated through a regular self-assessment using the indicators or criteria recommended by the Nomination and Remuneration Committee and agreed by the Board of Directors, which include:a) Achievement of business targets;b) Achievement of the Company’s short and long-term

plans;c) Budget and revenue achievement.

Policy on the Resignation of Members of the Board of Directors if They are Involved in Financial Crimes

In accordance with the Board of Directors’ Charter, in the event that any member of the Board of Directors is involved in a financial crime, the person concerned must resign from the Board of Directors.

Highlights of the Duties of the Board of Directors with Regard to Company Performance

For the fiscal year ended on 31 December 2017, the highlights of the implementation of the Board of Directors’ duties and responsibilities with regard to the Company’s performance were as follows:a) The sale of 244,985 shares owned by the Company in

MPMFinance, representing 20% of all the shares issued by MPMFinance;

b) The repayment of Senior Notes with a principal of USD 200,000,000 issued by MPM Global Pte Ltd;

155FUTURE NOW


c) Penandatanganan perjanjian Dual Tranche Term Facility sebesar USD150 juta dan Rp1,3 triliun dari Mandated Lead Arrangers yang terdiri dari 8 bank, yaitu The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd, DBS Bank Ltd. dan PT Bank DBS Indonesia, Citibank, N.A. Indonesia Branch, PT Bank ANZ Indonesia, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan PT Bank OCBC NISP Tbk, serta PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia;

d) Memfasilitasi kreativitas dan produktivitas tenaga kerja dan juga meningkatkan kualitas pengembangan keahlian tenaga kerja yang efektif dan efisien;

e) Secara berkelanjutan menyelenggarakan MPM Young Talent Program sebagai upaya suksesi dan kaderisasi dalam Grup MPM;

f) Penurunan cost of funds dalam rangka efisiensi operasional Perseroan dan anak perusahaannya;

g) Perencanaan untuk mengembangkan bisnis usaha di bidang logistik dan mobile digital yang terintegrasi dengan kegiatan usaha utama Grup MPM;

h) Melakukan upaya-upaya untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan purna jual bagi konsumen;

i) Pemberdayaan yang berkelanjutan dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Grup MPM untuk masyarakat sekitar.

Penilaian Kinerja Satuan Kerja di Bawah Direksi

Direksi tidak membentuk komite yang berada di bawah Direksi, tetapi dengan mengacu kepada Charter Direksi dalam rangka memastikan pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam Perseroan, maka Direksi telah membentuk Satuan Kerja berikut ini:1. Satuan Kerja Manajemen Risiko Direksi telah membentuk Tim Manajemen Risiko yang juga

berkoordinasi dengan Komite GCG. Berdasarkan penilaian Direksi, Tim Manajemen Risiko telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik selama tahun 2017.

2. Satuan Kerja Audit Internal Direksi telah membentuk Unit Audit Internal yang juga

berkoordinasi dengan Komite Audit dalam melaksanakan tugasnya. Berdasarkan penilaian Direksi, Unit Audit Internal telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik selama tahun 2017.

3. Satuan Kerja Kepatuhan Satuan Kerja dalam Perseroan dijalankan oleh Sekretaris

Perseroan yang juga berkoordinasi dengan Komite GCG dalam melaksanakan tugasnya. Berdasarkan Penilaian Direksi, Sekretaris Perusahaan sebagai satuan kerja Kepatuhan, telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik selama tahun 2017.

Program Pendidikan/Pelatihan Direksi Tahun 2017

Penjelasan lengkap mengenai rincian kegiatan pendidikan/pelatihan yang telah diikuti oleh Direksi Perseroan di sepanjang 2017 dapat dilihat pada Bab “Profil Perusahaan”, Sub-Bab “Pelatihan/Pendidikan”, halaman 75.

c) The signing of a Dual Tranche Term Facility worth USD150 million and Rp. 1.25 trillion from the Mandated Lead Arrangers who comprise 8 banks: the Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd, DBS Bank Ltd., and PT Bank DBS Indonesia, Citibank, N.A. Indonesia Branch, PT Bank ANZ Indonesia, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited and PT. Bank OCBC NISP Tbk, as well as PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia;

d) Facilitating the creativity and productivity of the employees and raising the quality of effective and efficient competency development;

e) Continuously holding the MPM Young Talent Program as a means of securing succession and preparation within the MPM Group;

f) Reducing the cost of funds in relation to the efficient operation of the Company and its subsidiaries;

g) Planning for the development of the business in the field of logistics and mobile digital which are integrated into the core business activities of the MPM Group;

h) Taking measures to further improve the quality of after sales services for consumers;

i) Sustainable empowerment of the surrounding communities through the MPM Group’s Corporate Social Responsibility.

Performance Assessment of the Work Units Under the Board of Directors

The Board of Directors has not formed any committees under its supervision, but with reference to the Board of Directors’ Charter, in the interests of ensuring the application of GCG principles in the Company, the Board of Directors has established the following work unit:1. Risk Management Work Unit

The Board of Directors has established a Risk Management Team which also coordinates with the GCG Committee. Based on the assessment by the Board of Directors, the Risk Management Team executed its duties and responsibilities well in 2017.

2. Internal Audit Work UnitThe Board of Directors has established an Internal Audit Unit which also coordinates with the Audit Committee in the implementation of its duties. Based on the assessment by the Board of Directors, the Internal Audit Unit executed its duties and responsibilities satisfactorily in 2017.

3. Compliance Work UnitThis function is performed by the Corporate Secretary, which also coordinates with the GCG Committee in the implementation of its duties. Based on the assessment by the Board of Directors, the Corporate Secretary, the Compliance work unit, executed its duties and responsibilities well in 2017.

Board of Directors Education and Training Program in 2017Full details of the education and training undertaken by the Board of Directors in 2017 can be seen in the “Company Profile” Chapter under the sub-heading Education/Training”, on page 75.



PENILAIAN TERHADAP KINERJA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIPerformance Assessment of the Board of Commissioners and Board of Directors

Penilaian Kinerja Dewan Komisaris

KebijakanKebijakan penilaian kinerja Dewan Komisaris adalah berdasarkan Charter Dewan Komisaris.

Kriteria dan Pihak yang Melakukan PenilaianKriteria/tolok ukur penilaian kinerja Dewan Komisaris Perseroan, yang telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi, diatur lebih lanjut dalam Charter Dewan Komisaris tanpa mengesampingkan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan, yaitu antara lain sebagai berikut:a) Pencapaian pelaksanakan Rapat Dewan Komisaris.b) Kehadiran dan partisipasi anggota Dewan Komisaris.

c) Ketertiban administrasi.d) Integritas dan keterbukaan anggota Dewan Komisaris.

e) Partisipasi dan kontribusi dalam fungsi pengawasan Perseroan.

Penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris dilakukan secara self-assessment sesuai dengan Charter Dewan Komisaris.

Prosedur Pelaksanaan Penilaian Kinerja Dewan Komisaris

Hasil Penilaian Kinerja Dewan Komisaris diungkapkan dalam Laporan Tahunan dan disampaikan kepada Pemegang Saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk disetujui.

Mekanisme Pengunduran Diri Dewan Komisaris Berdasarkan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Charter Dewan Komisaris, seorang anggota Dewan Komisaris dapat mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberikan pemberitahuan secara tertulis mengenai maksudnya sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri tersebut dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri.

Performance Assessment of the Board of Commissioners

PolicyThe policy on the performance assessment of the Board of Commissioners is based on the Board of Commissioners’ Charter.

Criteria and Party that Conducts the AssessmentThe performance assessment criteria/indicators for the Board of Commissioners, which have been recommended by the Nomination and Remuneration Committee, are further regulated in the Board of Commissioners’ Charter, without prejudicing the provisions in the Articles of Association of the Company, and are as follows:a) Holding Board of Commissioners’ meetings.b) Attendance and participation as a member of the Board of

Commissioners.c) Administrative order.d) Integrity and transparency of members of the Board of

Commissioners.e) Participation in and contribution to the supervision of the

Perseroan.

The performance assessment of the Board of Commissioners is conducted by self-assessment in accordance with the Board of Commissioners’ Charter.

Implementation Procedure for the Board of Commissioners’ Performance AssessmentThe results of the Board of Commissioners’ performance assessment are announced in the Annual Report and presented to the Shareholders of the Company at the Annual General Meeting of Shareholders for their approval.

Resignation Mechanism for the Board of Commissioners In accordance with the provisions of the Articles of Association and the Board of Commissioners’ Charter, a member of the Board of Commissioners may resign from his or her position by announcing said intention in writing no less than 60 (sixty) days before the date of their resignation. The Company must convene a GMS to decide on the resignation request within 90 (ninety) days of receiving the resignation letter.

157FUTURE NOW


Penilaian Kinerja Direksi

KebijakanKebijakan penilaian kinerja anggota Direksi adalah berdasarkan Charter Direksi.

Kriteria dan Pihak yang Melakukan AssessmentKriteria/tolok ukur penilaian kinerja Direksi Perseroan, yang telah mendapatkan rekomendasi dari Komite Nominasi dan Remunerasi, diatur lebih lanjut dalam Charter Direksi tanpa mengesampingkan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan, yaitu antara lain sebagai berikut:a) Pencapaian target bisnis yang harus dicapai;b) Pencapaian rencana jangka pendek dan jangka panjang

Perseroan;c) Pencapaian anggaran dan pendapatan

Penilaian terhadap kinerja Direksi dilakukan secara self-assessment sesuai dengan Charter Direksi.

Prosedur Pelaksanaan Assessment Kinerja Direksi

Hasil Penilaian Kinerja Dewan Komisaris diungkapkan dalam Laporan Tahunan dan disampaikan kepada Pemegang Saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk disetujui.

Mekanisme Pengunduran Diri Direksi dan Pemberhentian SementaraBerdasarkan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Charter Direksi, seorang anggota Direksi dapat mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberikan pemberitahuan secara tertulis mengenai maksudnya sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri tersebut dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri.

Berdasarkan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan UUPT, seorang anggota Direksi dapat diberhentikan untuk sementara waktu oleh Dewan Komisaris dengan menyebutkan alasannya. Apabila ada anggota Direksi yang diberhentikan sementara oleh Dewan Komisaris, maka Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah tanggal pemberhentian sementara. Dalam hal RUPS tidak dapat mengambil keputusan atau setelah lewatnya jangka waktu RUPS tidak diselenggarakan, maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal.

Performance Assessment of the Board of Directors

PolicyThe policy on the performance assessment of the Board of Directors is based on the Board of Directors’ Charter.

Criteria and Party that conducts the AssessmentThe performance assessment criteria/indicators for the Board of Directors, which have been recommended by the Nomination and Remuneration Committee, are further regulated in the Board of Directors’ Charter without prejudicing the provisions in the Articles of Association of the Company, and are as follows:a) Achievement of the business targets;b) Achievement of the Company’s short and long-term plans;

c) Budget and revenue achievement.

The performance assessment of the Board of Directors is conducted by self-assessment in accordance with the Board of Directors’ Charter.

Implementation Procedure for the Board of Directors’ Performance AssessmentThe results of the Board of Directors’ performance assessment are announced in the Annual Report and presented to the Shareholders of the Company at the Annual General Meeting of Shareholders for their approval.

Mechanisms for the Resignation and Suspension of the Board of Directors In accordance with the provisions of the Articles of Association and the Board of Directors’ Charter, a member of the Board of Directors may resign from his or her position by announcing said intention in writing no less than 60 (sixty) days before the date of their resignation. The Company must convene a GMS to decide on the resignation request within 90 (ninety) days of receiving the resignation letter.

According to the provisions of the Articles of Association of the Company and the Company Law, a member of the Board of Directors may be suspended for a period by the Board of Commissioners, for a stated reason. If a member of the Board of Directors is suspended by the Board of Commissioners, the Company must convene a GMS within no more than 90 (ninety) days after the date of the suspension. If the GMS does not take a decision or a GMS is not convened within that period, the suspension is cancelled.



Kebijakan Remunerasi

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan memberikan otoritas untuk menentukan keseluruhan jumlah remunerasi setiap tahun kepada Dewan Komisaris. Dewan Komisaris kemudian memerintahkan Komite Nominasi dan Remunerasi untuk mengusulkan paket remunerasi, berdasarkan indikator di bawah ini. Kemudian Dewan Komisaris, yang bertindak atas wewenang yang dilimpahkan oleh RUPS, menyetujui jumlah akhir tersebut.

Prosedur Penetapan Remunerasi

KEBIJAKAN REMUNERASI BAGI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIRemuneration Policy of the Board of Commissioners and the Board of Directors

Dewan KomisarisBOC

DireksiBOD


meninjau struktur dan jumlah remunerasi

Dewan Komisaris dan Direksi

Nomination & Remuneration Committee reviews the structure and amount of remuneration

of the Board of Commissioners and the

Board of Directors

Komite memberikan rekomendasi mengenai

peningkatan remunerasi tahun berikutnya untuk Dewan Komisaris dan

Direksi

The Committee makes recommendations

regarding the remuneration increase in the following year for the Board of Commissioners

and the Board of Directors

Rekomendasi kemudian akan dievaluasi oleh Dewan Komisaris

Recommendations will then be evaluated by the Board of

Commissioners

Rekomendasi yang telah dievaluasi akan diusulkan oleh Dewan Komisaris

dalam Rapat Umum Pemegang Saham, berdasarkan persetujuan pemegang

saham

Recommendations that have been evaluated will be proposed by the

Board of Commissioners in the General Meeting of Shareholders, based on the

shareholders' approval

Prosedur ini berlaku bagi Dewan Komisaris dan Direksi

This procedure applies to the Board of Commissioners and the Board of

Directors

1 2

3

4

5


NOMINATION & REMUNERATION

COMMITTEE

Remuneration Policy

The Annual General Meeting of Shareholders delegates the authority to determine the amount of the remuneration every year to the Board of Commissioners. The Board of Commissioners then orders the Nomination and Remuneration Committee to propose a remuneration package, based on the indicators below. The Board of Commissioners, acting on the authority delegated to them by the GMS, then approves the final amount.

Procedure for Determining the Remuneration

159FUTURE NOW


Struktur Remunerasi

Struktur remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:1. Kompensasi Manajemen Inti2. Imbalan pasca kerja

Kompensasi Personil Manajemen Inti

Yang termasuk personil manajemen inti adalah komisaris dan direksi dari Perseroan dan entitas anak. Kompensasi yang dibayarkan atau terutang kepada personil manajemen inti adalah sebagai berikut:

Angka pada tabel menggunakan notasi Bahasa IndonesiaNumerical notations in table and graph are in Indonesian

Jumlah (dalam juta Rupiah)Amount (in million Rupiah)

Persentase dari Total BebanPercentage of Total Expenses

2017 2016 2017 2016

Kompensasi Manajemen IntiKey Management Compensation

65.273 64.602 5,80% 5,61%

Imbalan pasca kerjaPost-employment benefits

369 438 0,03% 0,04%

Total 65.642 65.040 5,83% 5,65%

Indikator Penetapan Remunerasi

Setiap Direktur dan Komisaris Perseroan berhak menerima remunerasi yang sepadan dengan tanggung jawab, pengalaman, pengetahuan dan keterampilannya. Faktor-faktor lain yang dapat dipertimbangkan ketika menentukan jumlah remunerasi adalah sebagai berikut: 1. Melakukan perbandingan secara berkala terhadap

perusahaan dalam industri sejenis2. Kinerja keuangan Perseroan dan pemenuhan kewajiban

keuangan3. Kinerja, tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-

masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris.

Pencapaian tujuan kinerja jangka pendek dan jangka panjang senantiasa selaras dengan strategi Perseroan.

Remuneration Structure

The structure of the Board of Directors’ and Board of Commissioners’ remuneration is as follows:1. Key Management Compensation2. Post-employment benefits

Key Management Compensation

Key management personnel includes commissioners and directors of the Company and subsidiaries. Compensation paid or payable to key management personnel are as follows:

Indicators for Determining the Remuneration

Every Director and Commissioner of the Company is entitle to receive remuneration commensurate with their responsibilities, experience, knowledge and expertise. Other factors that may be take into consideration when determining the amount of the remuneration are as follows: 1. Periodic benchmarking against other companies in the industry;

2. Company performance and fulfillment of its financial obligations;

3. The performance, duties, responsibilities and authority of each member of the Board of Directors and Board of Commissioners.

The achievement of short and long term performance objectives is consistently aligned with the Company’s strategy.



Kelu

arga

Fam

ily

PSU

1 2 3 4 5 6 7 8 9

MPMulia MPMAuto MPMMobil FKT MPMParts MPMRent MPMFinance MPMInsurance ACT

D K D K D K D K D K D K D K D K D K

ES - ✓ - - - ✓* - - - - - - - - - - - - - -

TH - - - ✓* - - - - - - - - - - - - - - - -

DW - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

CJ - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

IT - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

SH - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

RH - - - - - - - - - - - ✓* - ✓* - - - - - ✓

AK - - - - - ✓ - - - ✓* - ✓ - - - - - ✓ ✓* -

AE - ✓ - - - - - - - - - - - - - - - ✓* - -

BK - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

TS - - - ✓ - - - ✓ - - - - - - - - - - - -

Catatan/Notes:

D : Direktur (*Utama)/Director (*President)K : Komisaris (*Utama)/Commissioner (*President)PSU : Pemegang Saham Utama = PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. /Major Shareholders=PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.

Pengungkapan mengenai hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali serta anak perusahaan sebagai salah satu kriteria yang digunakan untuk mengukur independensi Dewan Komisaris dapat dilihat pada tabel di bawah ini, yang meliputi:1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota

Direksi lainnya;2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan

Komisaris;3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang

Saham Utama;4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan

anggota Komisaris lainnya; dan

5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama.

PENGUNGKAPAN HUBUNGAN AFILIASI ANGGOTA DIREKSI, DEWAN KOMISARIS DAN PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN/ATAU PENGENDALI DAN/ATAU ANAK PERUSAHAANAffiliated Relationship of the Board of Commissioners, Board of Directors, Major and/or Controling Shareholders and/or Subsidiaries

The disclosure of affiliate relationships between members of the Board of Directors, Board of Commissioners, and the Controlling Shareholders as well as the subsidiaries is one of the criteria used to measure the independence of the Board of Commissioners and can be seen in the table below, which covers:1. Affiliate relationships between members of the Board of Directors

and other members of the Board of Directors;2. Affiliate relationships between members of the Board of Directors

and members of the Board of Commissioners;3. Affiliate relationships between members of the Board of Directors

and the Controlling Shareholders;4. Affiliate relationships between members of the Board

of Commissioners and other members of the Board of Commissioners; and

5. Affiliate relationships between members of the Board of Commissioners and the Controlling Shareholders.

ES : Edwin Soeryadjaya

TH : Tossin Himawan DW : Danny Walla CJ : Lee Chul Joo IT : Istama Tatang Siddharta

SH : Simon Halim

RH : Rudy Halim AK : Agung Cahyadi Kusumo

AE : Andi Esfandiari BK : Beatrice Kartika TS : Titien Supeno

161FUTURE NOW


Komite Audit

Komite Audit Perseroan dibentuk oleh dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris untuk membantu fungsi pengawasan Dewan Komisaris terhadap Direksi dalam menjalankan rencana usaha Perseroan serta memberikan nasihat/arahan yang berkaitan dengan penilaian kecukupan sistem pengendalian internal, kecukupan pelaporan dan pengungkapan laporan keuangan, serta tugas-tugas lain sebagaimana sudah tercantum dalam Piagam (Charter) Komite Audit.

Keanggotaan Komite Audit

Komite Audit diangkat oleh Dewan Komisaris dan diketuai oleh Komisaris Independen. Keanggotaan Komite Audit telah ditetapkan sebagaimana tertuang di dalam Surat Penunjukan No. L.MPM/SK-Kom.001/2013 tanggal 19 Februari 2013. Adapun susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

NAMANAME

JABATANPOSITION

PERIODEPERIOD

Istama Tatang Siddharta Ketua/Chairman 2013 - 2018Simon Halim Anggota/Member 2013 - 2018Kurniawan Tedjo Anggota/Member 2013 - 2018

Profil Ketua dan Anggota Komite Audit

Profil lengkap Bapak Istama Tatang Siddharta dan Bapak Simon Halim dapat dilihat pada Bab Profil Perusahaan, sub-bab Profil Dewan Komisaris, di halaman 55.

KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARISCommittees Under the Board of Commissioners

Kurniawan TedjoAnggota Komite Audit

Warga Negara Indonesia, 66 tahun, berdomisili di Jakarta.

Beliau telah menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2013 berdasarkan Surat Penunjukan No. L.MPM/SK-Kom.001/2013 tanggal 19 Februari 2013.

Beliau menyelesaikan pendidikannya di Universitas Indonesia dengan mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi Manajemen (1981) dan Sarjana Ekonomi Akuntansi (1996).

Audit Committee

The Company’s Audit Committee was established by and is directly responsible to the Board of Commissioners to assist them in their supervision of the Board of Directors’ running of the Company’s business and their provision of advice/guidance in relation to the assessment of the adequacy of the internal control system, the adequacy of financial reporting and disclosures, and other duties as stated in the Audit Committee Charter.

Audit Committee Membership

The Audit Committee is appointed by the Board of Commissioners and chaired by the Independent Commissioner. The membership of the Audit Committee is as stipulated in the Letter of Appointment No.: L.MPM/SK-Kom.001/2013 dated 19 February 2013. The membership composition of the Audit Committee per 31 December 2017 was as follows:

Profile of the Chairman and Members of the Audit CommitteeThe full profiles of Mr Istama Tatang Siddharta and Mr Simon Halim can be seen in the Company Profile chapter, under the sub-heading Profile of the Board of Commissioners, on page 55

Audit Committee Member

Indonesian citizen, 66 years old, domiciled in Jakarta.

He has served as a member of the Company's Audit Committee since 2013 pursuant to Letter of Appointment No. L.MPM/SK-Kom. 001/2013 dated 19 February 2013.

He completed his education at the University of Indonesia, obtaining a Bachelor of Economics degree in Management Accounting Economics (1981) and a Bachelor of Economics degree in Accounting (1996).



Sebelum bergabung dengan Perseroan beliau terakhir bekerja di PT Astra International Tbk selama 25 tahun sampai usia pensiun dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Audit Internal Sales Operation (2007). Beliau juga pemegang beberapa Sertifikasi International yang menunjukkan kompetensinya atas bidang yang dikuasainya seperti Certified Internal Auditor (CIA), Certified Control Self-Assessment (CCSA) dan Certified Risk Management Assurance (CRMA) yang diperoleh dari Institute Internal Auditors (IIA Global) dan merupakan angota IIA. Selain itu beliau juga memperoleh Certified Fraud Examiner (CFE) dari Association of Certified Fraud Examiner (ACFE) USA dan juga sebagai anggota ACFE.

Sebagai tambahan, beliau juga memperoleh BKP (Bersertifikat Konsultan Pajak) Brevet C dan menjadi anggota IKPI (Ikatan Konsultan Pajak Indonesia cabang Jakarta Utara. Beliau juga sampai sekarang masih menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Kalbe Farma Tbk.

Periode dan Masa Jabatan Komite Audit

Masa kerja anggota Komite Audit dilarang melebih lama masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan hanya dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) periode berikutnya.

Persyaratan Komite Audit

Persyaratan keanggotaan Komite Audit Perseroan, antara lain:

1. Wajib memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu berkomunikasi dengan baik;

2. Wajib menjaga kerahasiaan semua informasi, baik informasi Perseroan maupun informasi konsumen Perseroan;

3. Wajib menjunjung tinggi kepentingan Perseroan di atas kepentingan pribadi;

4. Setiap anggota Komite Audit dilarang mengambil keuntungan pribadi yang dapat mengakibatkan kerugian Perseroan atau berkurangnya keuntungan Perseroan;

5. Wajib memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya yang terkait dengan layanan jasa atau kegiatan usaha Perseroan, proses audit, manajemen risiko dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya;

6. Wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan oleh Perseroan;

7. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan pelatihan;

8. Wajib memiliki paling sedikit 1 (satu) anggota yang berlatar belakang pendidikan dan keahlian di bidang akutansi dan keuangan;

9. Bukan meruapakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lainnya yang memberi jasa asuransi, jasa non-asuransi, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam 6 (enam) bulan terakhir;

Before joining the Company he worked for 25 years, until his retirement, at PT Astra International Tbk, reaching the position of Head of Internal Audit for the Sales Operation (2007). He holds several international certificates that indicate his competence in his field, such as Certified Internal Auditor (CIA), Certified Control Self-Assessment (CCSA) and Certified Risk Management Assurance (CRMA) from the Institute of Internal Auditors (IIA Global) and is a member of the IIA. In addition, he holds certification as a Certified Fraud Examiner (CFE) from the ACFE ( Association of Certified Fraud Examiner USA) and is a member of the ACFE.

He also holds the BKP (Certified Tax Consultant) Brevet C and is a member of IKPI (the Indonesian Association of Tax Consultants), North Jakarta branch. He also serves concurrently as a member of the Audit Committee of PT Kalbe Farma Tbk.

Period and Term of the Audit Committee

The term of members of the Audit Committee may not exceed the term of office of the Board of Commissioners as specified in the Articles of Association of the Company and the may only be appointed for 1 (one) subsequent period.

Requirements of the Audit Committee

The membership requirements of the Audit Committee include the following:1. Must have high integrity, be capable, knowledgeable and

experienced in their field, and have good communication skills;

2. Must maintain the confidentiality of all information, whether related to the Company r to the Company’s customers;

3. Must hold the Company’s interests above their own;

4. All members of the Audit Committee are prohibited from taking personal advantages that could be detrimental to the Company or reduce the profits of the Company;

5. Must understand the financial statements, the Company’s business, particularly that which is related to the Company’s services or business activities, the audit process, Risk Management and the laws and regulations pertaining to the Capital Market as well as other relevant laws and regulations;

6. Must comply with the Audit Committee’s code of conduct as stipulated by the Company;

7. Be prepared to continuously improve their competencies through education and training;

8. The Committee must have at least one member with an educational background and expertise in accounting and finance;

9. Must not work for a Public Accounting Firm, Legal Consulting Firm, Public Assessment Services Firm or other party that has provided insurance, non-insurance, assessment and/or consulting services to the Company in the last 6 (six) months;

163FUTURE NOW


10. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali Komisaris Independen;

11. Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Perseroan;

12. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Perseroan baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut;

13. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perseroan;

14. Tidak mempunyaI hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.

Komite Audit bertindak secara independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

The Audit Committee acts independently in implementing its duties and responsibilities.

Independensi Komite Audit

Seluruh anggota Komite Audit Perseroan telah memenuhi syarat independensi sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Charter Komite Audit. Anggota Komite Audit bukanlah karyawan Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang menyediakan jasa kepada Perseroan, atau tidak memegang jabatan yang terkait dengan pengelolaan Perseroan selama enam bulan terakhir, tidak memiliki saham di Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan tidak memiliki hubungan bisnis langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan dan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pemegang saham mayoritas Perseroan.

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Komite Audit

Komite Audit bertindak secara independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab, antara lain sebagai berikut:1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan

dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait informasi keuangan Perseroan;

10. Must not have worked or had any authority and responsibilities for the planning, leading, control or supervision of the Company in the last 6 (six) months, except for the Independent Commissioner;

11. Does not hold any shares either directly or indirectly in the Company;

12. In the event that a member of the Audit Committee holds shares in the Company either directly or indirectly as a result of a legal event, the shares must be transferred to another party within no more than 6 (six) months after receiving said shares;

13. Does not have any affiliate relationship with members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, or the Company’s majority shareholders;

14. Does not have any business relationship that is either directly or indirectly relate to the Company’s business activities.

Independence of the Audit Committee

All members of the Company’s Audit Committee fulfill the independence requirements as stipulated in the regulations of the Financial Services Authority and the Audit Committee Charter. The members of the Audit Committee are not employees of any Public Accounting Firm, Legal Consulting Firm, Public Assessment Services Firm or any other party that has provided services to the Company, and do not hold any positions related to the management of the Company in the last six months, do not own shares in the Company, either directly or indirectly, and do not have any business relationships either directly or indirectly with the Company and do not have any affiliate relationships with members of the Board of Commissioners or Board of Directors or with the Company’s majority shareholders.

Duties, Responsibilities and Authority of the Audit Committee

The Audit Committee acts independently in implementing its duties and responsibilities. In performing its function, the Audit Committee has the following duties and responsibilities, among others:1. Scrutinizing the financial information that will be released by

the Company to the public and/or the authorities, including the financial statements, projections, and other reports related to the Company’s financial information;



2. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;

3. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;

4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan imbalan atas (fee);

5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;

6. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah Dewan Komisaris;

7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;

8. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Perseroan; dan

9. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit memiliki wewenang sebagai berikut:1. Mengakses dokumen, data, dan informasi Perseroan tentang

karyawan, dana, aset, dan sumber daya perusahaan yang diperlukan;

2. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal, manajemen ririko, dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab komite Audit;

3. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugas (jika diperlukan); dan

4. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.

Laporan Kegiatan Komite Audit Tahun 2017

Selama tahun 2017, dalam rangka menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit telah melakukan kegiatan-kegiatan berikut ini dan telah melaporkannya kepada Dewan Komisaris:- Pembahasan rutin dengan Internal Audit Perusahaan terkait

rencana pelaksanaan audit internal.- Memberi masukan dan arahan atas temuan Internal Audit

Perusahaan, termasuk melakukan pemantauan atas tindak lanjut penyelesaiannya.

- Menggelar pertemuan berkala antara Komite Audit, Manajemen Perseroan dan Auditor Eksternal sebelum finalisasi Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan setiap periode Triwulan, guna menelaah dan mengevaluasi penyajian laporan keuangan, penggunaan metode akuntansi, dan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku.

2. Reviewing compliance with the laws and regulations that pertain to the Company’s activities;

3. Providing independent opinion in the event of a difference of opinion between the management and the accountant regarding the services they provide;

4. Making recommendations to the Board of Commissioners about the appointment of the Accountant based on their independence, scope of work, and fee;

5. Reviewing the conduct of audits by the internal auditors and overseeing the implementation of the follow-up by the Board of Directors on the findings of the internal auditors;

6. Reviewing the implementation of Risk Management by the Board of Directors, if the Company does not have a risk monitoring function under the Board of Commissioners;

7. Review complaints relating to the Company's accounting and reporting process;

8. Reviewing and advising the Board of Commissioners in relation to potential conflicts of interest of the Company; and

9. Maintaining the confidentiality of the Company’s documents, data and information.

In implementing its duties, the Audit Committee has the following authority:1. To access the Company’s documents, data, and information

regarding its employees, funds, assets, and resources, as required;

2. To communicate directly with employees, including the Board of Directors and the parties performing the functions of the Internal Audit, risk management and accounting in relation to the duties and responsibilities of the Audit Committee;

3. To involve independent parties from outside the membership of the Audit Committee who are needed to assist in the implementation of their duties (if required); and

4. To exercise any other authority delegated by the Board of Commissioners.

Report on Audit Committee Activities in 2017

In 2017, in respect of implementing their duties and responsibilities, the Audit Committee carried out the following activities and reported them to the Board of Commissioners: - Routine discussions with the Internal Audit regarding the

implementation of the Internal Audits.- Provided advice and guidance on the findings of the Internal

Audit, and monitored their follow-up.

- Organized regular meetings between the Audit Committee, the Management and the External Auditor before finalizing the Company’s consolidated financial statements every quarter, to review and evaluated the presentation of the financial statements, the accounting methods, and compliance with the prevailing accounting standards.

165FUTURE NOW


- Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk melakukan jasa audit atas Informasi keuangan historis tahunan (audit laporan keuangan) untuk tahun buku 2017.

Charter Komite Audit

Perseroan telah memiliki Charter Komite Audit sejak tahun 2013 ("Charter Komite Audit"), yang berfungsi sebagai pedoman bagi Komite Audit dalam memahami lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenangnya, serta juga berfungsi untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan kegiatan pengawasan di lingkungan Perseroan.

Rapat Komite Audit

Pelaksanaan rapat Komite Audit diselenggarakan secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan. Namun demikian, pelaksanaan rapat juga dapat diadakan sewaktu-waktu apabila diminta oleh Dewan Komisaris atau terdapat kejadian penting dan mendesak yang terjadi di bidang area pengawasannya. Sepanjang tahun 2017, Komite Audit Perseroan telah mengadakan 6 (enam) kali rapat sebagaimana tersaji pada tabel di bawah ini:

NAMA ANGGOTA KOMITE AUDITNAME OF AUDIT COMMITTEE MEMBER

JUMLAH PERTEMUANMEETING FREQUENCY

KEHADIRANATTENDANCE


Istama Tatang Siddharta 6 6 100%Simon Halim 6 6 100%Kurniawan Tedjo 6 5 83.3%

Agenda Rapat Komite Audit



20 Maret/March 2017 Laporan Keuangan Tahunan Perseroan dan Entitas Anak Periode 31 Desember 2016

Financial Statements of the Company and its Subsidiaries for the period ended 31 December 2016

21 April/April 2017 Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak Periode 31 Maret 2017

Interim Consolidated Financial Statements of the Company and its Subsidiaries for the period ended 31 March 2017

25 Juli/July 2017 1. Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak 30 Juni 2017, termasuk pemberian rekomendasi penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku 2017

2. Presentasi Unit Internal Audit

1. Interim Consolidated Financial Statements of the Company and its Subsidiaries for the period ended 30 June 2017, including recommendations on the appointment of the Public Accounting Firm for fiscal year 2017

2. Internal Audit Unit presentation

25 Agustus/Augustus 2017

Presentasi dan update dari Unit Internal Audit Presentation and update by the Internal Audit Unit

24 Oktober /October 2017 1. Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak 30 September 2017

2. Internal Audit Unit Presentation and update

1. Interim Consolidated Financial Statements of the Company and its Subsidiaries for the period ended 30 September 2017

2. Internal Audit Unit Presentation and update


1. Presentasi dari KAP2. Internal Audit Unit Presentation and update

1. Presentation by the Public Accounting Firm2. Internal Audit Unit Presentation and update

- Made recommendations to the Board of Commissioners on the appointment of the Public Accounting Firm for the audit of the Company’s financial statements for fiscal year 2017.

Audit Committee Charter

The Company has had an Audit Committee Charter, since 2013 (the "Audit Committee Charter"), which serves as a guideline for the Audit Committee on understanding the scope of their work, responsibilities and authority, and also serves to assist the Board of Commissioners in performing their supervisory function over the Company.

Audit Committee Meetings

Audit Committee meetings are held at least once every 3 (three) months. However, meetings may also be held at any time if requested by the Board of Commissioners or if an important or urgent matter arises in their areas of supervision. In 2017, the Audit Committee held 6 (six) meetings, as presented in the table below:

Audit Committee Meetings Agenda



Program Pendidikan/Pelatihan Komite Audit Tahun 2017

Penjelasan lengkap mengenai rincian kegiatan pendidikan/pelatihan yang telah diikuti oleh Komite Audit Perseroan di sepanjang 2017 dapat dilihat pada Bab “Profil Perusahaan”, Sub-Bab “Pelatihan/Pendidikan”, halaman 76. Komite Nominasi dan Remunerasi (“KNR”)

Keanggotaan KNR

KNR diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris. Keanggotaan KNR paling kurang terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, yaitu dengan ketentuan:a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota, yang merupakan

komisaris Independen; danb. Anggota lainnya yang dapat berasal dari:

• Anggota Dewan Komisaris;• Pihak yang berasal dari luar perseroan, yang tidak

memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan, anggota direksi, anggota Dewan Komisaris, atau pemegang saham utama Perseroan; atau

• Karyawan manajerial yang membidangi Fungsi Sumber Daya Manusia (SDM).

c. Dalam hal anggota KNR ditetapkan lebih dari 3 (tiga) orang maka anggota komisaris independen wajib memilki proporsi mayoritas dalam komite tersebut.

d. Pihak yang berasal dari luar Perseroan tidak merangkap jabatan sebagai anggota komite lainnya yang dimiliki Perseroan.

e. Anggota KNR tidak boleh menjabat sebagai anggota direksi pada Perseroan.

f. Ketua KNR berhak mengusulkan penggantian anggota komite jika salah seorang dari anggota komite berakhir masa jabatannya, mengundurkan diri, diberhentikan, berhalangan tetap atau meninggal dunia.

Keanggotaan KNR telah ditetapkan sebagaimana tertuang di dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. L.MPM/SK-Kom.003/2013 tanggal 19 Februari 2013 dan perubahannya dalam Keputusan Dewan Komisaris tanggal 26 Juni 2015. Adapun susunan keanggotaan KNR Perseroan per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

NAMANAME

JABATANPOSITION

PERIODEPERIOD

Istama Tatang Siddharta Ketua/Chairman 2013 - 2018

Edwin Soeryadjaya Anggota/Member 2013 - 2018

Tossin Himawan Anggota/Member 2015 - 2018

Audit Committee Education/Training Program in 2017

Details of the education/training undertaken by the Audit Committee in 2017 can be seen in the “Company Profile” chapter under the sub-heading “Training/Education”, on page 76.

Nomination and Remuneration Committee (“NRC”)

Membership of the NRC

The NRC is appointed and dismissed by the Board of Commissioners. The NRC comprises at least 3 (three) members, with the following provisions:a. 1 (one) chairperson/member, who is an Independent

Commissioner; andb. Other members who may be drawn from:

• Members of the Board of Commissioners;• Parties from outside the Company, who do not have any

affiliation with the Company, members of the Board of Directors, members of the Board of Commissioners, or the Company’s majority shareholders; or

• Managerial-level employees from the Human Resources department.

c. If there are more than 3 members of the NRC, the Independent Commissioners must make up the majority of the membership.

d. Parties from outside the Company should not service concurrently on any other committees of the Company.

e. Members of the NRC may not be members of the Board of Directors of the Company.

f. The NRC Chairman is entitled to propose a change in the committee membership if one of the members comes to the end of his or her term, resigns, is dismissed, is unable to continue or is deceased.

The membership of the NRC is as stipulated in the Decision Letter of the Board of Commissioners No. L.MPM/SK-Kom.003/2013 dated 19 February 2013 and the amendment of the Decision of the Board of Commissioners dated 26 June 2015. The membership composition of the Company’s NRC per 31 December 2017 was as follows:

167FUTURE NOW


Profil Ketua & Anggota KNR

Profil lengkap Bapak Istama Tatang Siddharta, Bapak Edwin Soeryadjaya, dan Bapak Tossin Himawan dapat dilihat pada Bab Profil Perusahaan, sub-bab Profil Dewan Komisaris, di halaman 52, 53 dan 55.

Periode dan Masa Jabatan KNR

Masa jabatan seluruh anggota KNR Perseroan dilarang melebihi lama masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan hanya dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) periode berikutnya. Anggota KNR yang telah berakhir masa jabatannya dapat diperpanjang untuk 1 (satu) periode berikutnya berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.

Independensi KNR

Bapak Istama Tatang Siddharta selaku Ketua KNR Perseroan telah memenuhi syarat independensi sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan Piagam KNR.

Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang KNR

1. Terkait dengan tugas remunerasi, KNR memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut: a. Merekomendasikan sistem remunerasi bagi Dewan

Komisaris dan Direksi untuk selanjutnya diajukan guna memperoleh persetujuan RUPS. Aspek-aspek yang termasuk di dalamnya meliputi:1) Format remunerasi yang menarik dan dapat

memotivasi Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan perseroan sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh pemegang saham;

2) Format remunerasi yang sedemikian rupa sehingga dapat menghubungkan dan menilai keberhasilan/penghargaan yang di dapat Perseroan dengan kinerja individual baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi;

3) Kebijakan, tingkat, dan struktur remunerasi memberikan keselarasan antara kepentingan/kebutuhan Dewan Komisaris dan Direksi dengan tuntutan serta target yang telah ditetapkan pemegang saham;

b. Merekomendasikan gaji, tantiem, santunan purna jabatan dan kompensasi bagi Dewan Komisaris, Sekretaris Dewan Komisaris (apabila ada) dan Direksi;

Profile of the Chairman and Members of the NRC

Full profiles of Mr Istama Tatang Siddharta, Mr Edwin Soeryadjaya, and Mr Tossin Himawan can be seen in the Company Profile chapter under the sub-heading Profile of the Board of Commissioners, on page 52, 53 and 55.

Period and Term of Office of the NRC

The period of office of all the members of the NRC may not exceed the term of office of the Board of Commissioners, as specified in the Articles of Association of the Company and they may only be appointed for 1 (one) subsequent period. Members of the NRC who have come to the end of their term may have their term extended for 1 (one) further period, based on a decision of the Board of Commissioners.

Independence of the NRC

Mr. Istama Tatang Siddharta, as the Chairman of the NRC, fulfills the independence requirements stipulated in the Regulations of the Financial Services Authority and the NRC Charter.

Duties, Responsibilities and Authority of the NRC

1. With regard to remuneration, the NRC has the following duties and responsibilities:a. Recommending the remuneration system for the Board

of Commissioners and Board of Directors to be proposed to the GMS for their approval. This covers the following aspects:1) The remuneration format should be attractive and

able to motivate the Board of Commissioners and Board of Directors in their running of the Company in line with the targets set by the shareholders;

2) The remuneration format should be able to assess and link the Company’s achievements/rewards with the individual performance of the Directors and Commissioners;

3) The remuneration policy, level and structure should align the interests of the Board of Directors and Board of Commissioners with the demands and targets set by the shareholders.

b. Recommending the salaries, bonuses, post-retirement benefits and compensation for the Board of Commissioners, the secretary of the Board of Commissioners (if any) and the Board of Directors;



c. Merekomendasikan manfaat (benefit) lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi;

d. Membantu Komisaris untuk dalam menyusun pengungkapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi secara individual dan bersama-sama di dalam laporan tahunan Perseroan;

e. Mempertimbangkan hal-hal lain berkaitan dengan remunerasi atau syarat pekerjaan yang diberlakukan bagi Dewan Komisaris dan Direksi;

f. Memberikan rekomendasi tentang sistem kompensasi serta manfaat lainnya dalam hal dilakukannya program pengurangan pegawai;

g. Senantiasa melakukan studi banding, survei, dan penelitian dalam rangka mengembangkan sistem remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi;

h. Mengkaji sistem pemberian imbalan yang berlaku diperseroan dan merekomendasikan upaya perbaikan dan penyelarasannya.

2. Terkait dengan tugas nominasi, KNR memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut:a. Mengkaji komposisi dan besarnya keanggotaan Dewan

Komisaris dan Direksi untuk memastikan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi memiliki keahlian yang memadai dan berasal dari berbagai latar belakang yang diperlukan Perseroan;

b. Membantu Dewan Komisaris dalam menetapkan rincian tugas (job description) dan persyaratan penunjukkan, termasuk kriteria-kriteria bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi;

c. Merekomendasikan sistem nominasi dan evaluasi kinerja yang transparan bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang selanjutnya diajukan untuk memperoleh persetujuan RUPS;

d. Mengkaji sistem manajemen karir yang diterapkan di Perseroan dan merekomendasikan upaya perbaikan dan penyelarasannya.

3. Dalam melaksanakan tugasnya, KNR berwenang untuk:a. Dengan sepengetahuan Dewan Komisaris, KNR

melakukan komunikasi secara langsung dengan direksi, unit kerja, dan/atau pihak lain yang terkait dengan penerapan sistem nominasi dan remunerasi dalam Perseroan.

b. Melalui Dewan Komisaris, meminta Direksi agar melakukan upaya-upaya yang optimal dalam penerapan sistem nominasi dan remunerasi di Perseroan.

Laporan Kegiatan KNR Tahun 2017

Selama tahun 2017, KNR telah melakukan kegiatan-kegiatan berikut ini dan telah melaporkannya kepada Dewan Komisaris, berikut ini:- Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja

anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun.

c. Recommending other benefit for the Board of Commissioners and Board of Directors;

d. Assisting the Board of Commissioners in preparing the disclosure of the Board of Commissioners’ and Board of Directors’ remuneration individually and jointly in the Company’s annual report;

e. Taking into consideration other matters related to remuneration or the jo requirements that apply to the Board of Commissioners and Board of Directors;

f. Giving recommendations on the compensation system and other benefits in the event of an employee retrenchment program;

g. Continuously conducting comparative studies, surveys and research with regard to the development of the remuneration system for the Board of Commissioners and Board of Directors;

h. Studying the Company’s existing compensation system and making recommendations on its renewal and improvement.

2. With regard to the nomination function, the NRC has the following duties and responsibilities:a. Studying the composition and size of the Board of

Commissioners’ and Board of Directors’ membership to ensure that the members of the Board of Commissioners and Board of Directors have the appropriate expertise and backgrounds required by the Company;

b. Assisting the Board of Commissioners to define the job descriptions and requirements for appointment, including the criteria for members of the Board of Commissioners and Board of Directors;

c. Recommending transparent nomination and performance assessment systems for the Board of Commissioners and Board of Directors, which are then proposed to the GMS for their approval;

d. Studying the Company’s career management system and making recommendations on its renewal and improvement.

3. In implementing its duties, the NRC is authorized as follows:a. With the knowledge of the Board of Commissioners,

the NRC can communicate directly with the Board of Directors, work units, and/or other parties in relation to the application of the nomination and remuneration systems in the Company.

b. Through the Board of Commissioners, request the Board of Directors to make optimal efforts in the application of the nomination and remuneration systems in the Company.

Report on the Activities of the NRC in 2017

In 2017, the NRC undertook the following activities and reported them to the Board of Commissioners:

- Assisted the Board of Commissioners in the performance assessment of the members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners based on the specified indicators.

169FUTURE NOW


- Memberikan rekomendasi tentang paket atau sistem remunerasi, fasilitas dan serta program kepemilikan saham, untuk Direksi dan Dewan Komisaris serta untuk manajemen anak perusahaan Perseroan.

- Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait dengan pengunduran diri anggota Direksi dan calon penggantinya untuk disampaikan ke pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan.

Rapat KNR

Pelaksanaan rapat KNR diselenggarakan secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. Namun demikian, pelaksanaan rapat juga dapat diadakan sewaktu-waktu apabila diminta oleh Dewan Komisaris atau terdapat kejadian penting dan mendesak yang terjadi di bidang area pengawasannya. Sepanjang tahun 2017, KNR Perseroan telah mengadakan 3 (tiga) kali rapat sebagaimana tersaji pada tabel di bawah ini:

NAMA ANGGOTA KNRNAME OF NRC MEMBER


KEHADIRANATTENDANCE


Istama Tatang Siddharta 3 3 100%Edwin Soeryadjaya 3 3 100%Tossin Himawan 3 3 100%

Agenda Rapat KNRDi sepanjang tahun 2017, KNR Perseroan telah menyelenggarakan 3 (tiga) kali rapat yang membahas, antara lain:1. Rekomendasi mengenai usulan struktur remunerasi Direksi

dan Dewan Komisaris Perseroan.

2. Rekomendasi sehubungan dengan pengunduran diri Direktur.3. Rekomendasi mengenai calon Direktur.

Charter KNR

Perseroan telah memiliki Piagam (Charter) KNR yang perubahan terakhirnya tertanggal 19 Agustus 2016 (secara bersama-sama disebut “Charter KNR”), yang berfungsi sebagai pedoman bagi KNR dalam menjalankan fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya di lingkungan Perseroan.

Kebijakan Suksesi Direksi

Sesuai dengan tekad Perseroan untuk senantiasa dapat menciptakan karakter kepemimpinan yang kuat dari dalam perusahaan, maka Perseroan terus berupaya untuk mengidentifikasi dan mengembangkan kualitas para pemimpin Perseroan yang berada di level Direksi. Guna mengeksekusi cita-cita tersebut, Perseroan telah memiliki sebuah kebijakan yang diimplementasikan melalui sistem pengembangan bakat yang mendalam khusus untuk karyawan internal dan pencarian bakat lainnya yang berasal dari kandidat eksternal perusahaan.

- Provided recommendations on the remuneration package or system, facilities and stock ownership program for the Board of Directors and Board of Commissioners as well as for the management of the Company’s subsidiaries.

- Provided recommendations to the Board of Commissioners in relation to the resignation of a member of the Board of Directors and their replacement, to be proposed to the Extraordinary General Meeting of Shareholders.

NRC Meetings

Meetings of the NRC are held at least once every 4 (four) months. However, meetings may also be held at any time if requested by the Board of Commissioners or if an important or urgent matter arises within their area of supervision. In 2017, the NRC held 3 (three) meetings, as presented in the table below:

NRC Meeting AgendasIn 2017, the NRC held 3 (three) times meetings to dicsuss, among other matters:1. Recommendations on the proposed remuneration structure

for the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company;

2. Recommendations in relation to the resignation of a Director;3. Recommendations on candidates for the new Director.

NRC Charter

The Company has had a NRC Charter which its latest amendment was dated 19 August 2016 (collectively referred to as the NRC Charter”), which serves as a guideline for the NRC in the performance of their function, duties, and responsibility in the Company.

Board of Directors Succession Policy

In keeping with the Company's determination to consistently create strong leadership characteristics within the Company, the Company strives to identify and develop leadership qualities for the Board of Directors level. In order to realize this ambition, the Company’s policy is implemented through a comprehensive talent development system specifically for internal employees, and seeks other talent in the form of external candidates.



Setiap tahunnya, Perseroan berkomitmen untuk melakukan review dan kalibrasi bakat secara berkala terutama untuk tingkat manajerial ke atas. Adapun kebijakan ini turut diberlakukan di level anak perusahaan yaitu dengan melakukan review atas calon kandidat yang melamar di perusahaan tersebut, lalu kemudian diajukan untuk maju ke tahapan seleksi berikutnya di tingkat induk perusahaan atau di Perseroan. Sehingga pada akhirnya, Perseroan dapat memiliki daftar para calon kandidat yang dinilai berbakat dan terbaik dari berbagai anak perusahaan untuk bergabung baik di Perseroan ataupun di level anak perusahaan.

Adapun seluruh kandidat yang masuk ke dalam daftar tersebut, dipastikan adalah orang-orang yang secara konsisten telah menunjukkan komitmen tinggi dalam menunjukkan kinerja yang maksimal dan memiliki kualitas kepemimpinan yang kuat di dalam dirinya. Selanjutnya, para calon kandidat tersebut akan mendapatkan penilaian lebih lanjut dari pihak ketiga yang telah menjadi rekanan Perseroan dalam hal pengembangan dan pencarian bakat SDM. Setelah itu, para calon kandidat akan dilibatkan dalam kegiatan pengembangan SDM yang dapat terdiri dari pelatihan keterampilan, pendampingan, dan proyek menyeluruh.

Khusus untuk kandidat pengganti Direksi akan ditunjuk dan/atau dipertimbangkan oleh KNR sebelum diangkat sesuai dengan keputusan Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Hingga akhir tahun 2017, sekitar 12% dari komposisi Direksi di Grup MPM dipromosikan secara internal. Dengan proporsi yang demikian, Perseroan berharap perusahaan dapat tumbuh lebih tinggi dan melaju lebih kencang lagi seiring dengan kemajuan berbagai inisiatif manajemen talenta kami.

Persyaratan Anggota KNR

Perseroan telah menetapkan sejumlah persyaratan yang wajib dipenuhi oleh anggota KNR Perseroan, antara lain:a. Setiap anggota KNR wajib memiliki tingkat integritas, akhlak

dan moral yang tinggi dalam pelaksanaan kerjanya;b. Setiap anggota KNR menjaga kerahasiaan semua informasi,

baik informasi Perseroan maupun informasi konsumen Perseroan;

c. Setiap anggota KNR wajib dilarang mengambil keuntungan pribadi yang dapat mengakibatkan kerugian Perseroan atau berkurangnya keuntungan Perseroan;

Program Pendidikan/Pelatihan KNR Tahun 2017

Penjelasan lengkap mengenai rincian kegiatan pendidikan/pelatihan yang telah diikuti oleh KNR Perseroan di sepanjang 2017 dapat dilihat pada Bab “Profil Perusahaan”, Sub-Bab “Pelatihan/Pendidikan”, halaman 76.

Every year, the Company is committed to reviewing and calibrating its talent, particularly for the managerial level and above. This policy is also applied in the subsidiaries by reviewing candidates who apply the said companies, them proposing them for the subsequent selection at the holding level. Eventually, the Company will have a list of candidates who are judged to be the best talent from the subsidiaries to either join the Company or the subsidiaries.

All the candidates on this list are. People who have consistently demonstrated a high level of commitment and maximal performance, and possess strong leadership qualities. These candidates will undergo further appraisal by third parties that partner the Company in its search for and development of talented human resources. After that, the candidates will participate in human resource development activities that may consist of skills training, mentoring, and comprehensive projects.

Candidates to succeed members of the Board of Directors will be identified and/or considered by the NRC before being appointed by a decision of the shareholders at the General Meeting of Shareholders. As of the end of 2017, approximately 12% of the Directors in the MPM Group were promoted internally. With this proportion, the Company expects to expand and accelerate its growth as our talent management initiatives progress.

Requirements of NRC

The Company has specified a number of requirements that must be met by members of the NRC, including the following:a. Every member of the NRC must carry out their work with high

integrity, ethics and morals;b. Every member of the NRC must maintain the confidentiality of

information, concerning both the Company and its customers;

c. Every member of the NRC is prohibited from taking personal advantage that could be detrimental to the Company or reduce its profits;

NRC Education/Training Program in 2017

Details of the education/training undertaken by the NRC in 2017 can be seen in the “Company Profile” chapter under the sub-heading “Training/Education”, on page 76.

171FUTURE NOW


Komite Tata Kelola Perusahaan ("GCG")

Perseroan membentuk Komite GCG guna membantu Dewan Komisaris dalam mengidentifikasi implementasi praktik tata kelola perusahaan di lingkungan Perseroan.

Profil Komite Tata Kelola Perusahaan

Seluruh anggota Komite Tata Kelola Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris. Keanggotaan Komite Komite Tata Kelola Perusahaan telah ditetapkan sebagaimana tertuang di dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. L.MPM/SK-Kom.002/2013 tanggal 19 Februari 2013 yang telah dirubah dengan Keputusan Dewan Komisaris tertanggal 26 Juni 2015.

Adapun susunan keanggotaan Komite GCG Perseroan per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

NAMANAME

JABATANPOSITION

Eric Marnandus Ketua/ChairmanDanny Walla Anggota/MemberSimon Halim Anggota/Member

Corporate Governance Committee ("GCG")

The Company has established a Corporate Governance Committee to assist the Board of Commissioners in upholding the implementation of corporate governance practices in the Company.

Profile of the Corporate Governance Committee

Every member of the Corporate Governance Committee is appointed and dismissed by the Board of Commissioners. The membership of the Corporate Governance Committee is as stipulated in the Decision Letter of the Board of Commissioners No. L.MPM/SK-Kom.002/2013 dated 19 February 2013, which was amended by a Decision of the Board of Commissioners dated 26 June 2015. The membership composition of the GCG Committee per 31 December 2017 was as follows:

Eric MarnandusKetua Komite GCG


Beliau diangkat menjadi Ketua Komite GCG MPM pada tahun 2015 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris tertanggal 26 Juni 2015.

Beliau mendapatkan gelar Sarjana jurusan Riset Operasional dan Teknik Industri dari Cornell University (2000) dan gelar Master of Business Administration dari University of California di Berkeley (2006). Selain itu beliau juga lulus ujian Chartered Financial Analyst Level III (2006).

Sebelum bergabung dengan Perseroan, Beliau bekerja di McKinsey & Company (2007-2010) dengan posisi terakhir sebagai Engagement Manager dan sempat menjabat sebagai Quantitative Research Associate di JPMorgan Chase & Company (2000-2004).

Chairman of the GCG Committee


He was appointed as the Chairman of MPM’s GCG Committee in 2015 pursuant to a Decision of the Board of Commissioners dated 26 June 2015.

He obtained a Bachelor’s degree in Operational Research and Industrial Engineering from Cornell University (2000) and a Master of Business Administration degree from the University of California at Berkeley in 2006. He also qualified as a Chartered Financial Analyst Level III in 2006.

Before joining the Company, he worked at McKinsey & Company (2007-2010), where his last position was as Engagement Manager, and served as a Quantitative Research Associate at JPMorgan Chase & Company (2000-2004).

Profil lengkap Bapak Danny Walla dan Bapak Simon Halim dapat dilihat pada Bab Profil Perusahaan, sub-bab Profil Dewan Komisaris, di halaman 54 dan 55.

Full profiles of Mr. Danny Walla and Mr. Simon Halim can be seen in the Company Profile chapter under the sub-heading Profile of the Board of Commissioners, on page 54 and 55.



Periode dan Masa Jabatan Komite GCG

Masa jabatan seluruh anggota Komite GCG adalah tidak lebih dari lama masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan hanya dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) periode berikutnya berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.

Independensi Anggota Komite GCG

Bapak Simon Halim, selaku anggota Komite GCG telah memenuhi syarat independensi sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

Tugas dan Wewenang Komite GCG

Komite GCG Perseroan bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengkaji kebijakan tata kelola perusahaan (Corporate Governance) yang berlaku di Perseroan secara menyeluruh serta menilai konsistensi penerapannya, termasuk hal-hal sebagai berikut:1. Meninjau dan mengkaji ulang secara berkala prinsip-prinsip

dan persyaratan-persyaratan GCG yang berlaku di Perseroan serta memastikan bahwa prinsip-prinsip dan persyaratan-persyaratan tersebut masih relevan serta telah dilaksanakan sepenuhnya di Perseroan;

2. Memastikan dilakukannya assessment atas implementasi GCG di Perseroan, baik yang dilakukan sendiri (self-assessment) ataupun yang dilakukan dengan dibantu oleh eksternal konsultan.

Dalam melaksanakan tugasnya, komite GCG berwenang untuk:1. Dengan sepengetahuan Dewan Komisaris melakukan

komunikasi secara langsung dengan Direksi dan/atau unit kerja terkait dengan implementasi GCG;

2. Melalui Dewan Komisaris, meminta direksi agar melakukan upaya-upaya yang optimal dalam penerapan prinsip-prinsip GCG di Perseroan.

Laporan Kegiatan Komite GCG Tahun 2017

Selama tahun 2017, Komite GCG telah melakukan kegiatan-kegiatan berikut ini dan telah melaporkannya kepada Dewan Komisaris, berikut ini:- Memberikan arahan kepada manajemen dalam implementasi

kepatuhan dan pelaksanaan prinsip GCG sesuai dengan ketentuan yang berlaku, khususnya dengan diberlakukannya peraturan-peraturan baru;

Period and Term of Office of the GCG Committee

The period of office of all the members of the GCG Committee may not exceed the term of office of the Board of Commissioners, as specified in the Articles of Association of the Company, and they may only be appointed for 1 (one) subsequent period, based on a decision of the Board of Commissioners.

Independence of the Members of the GCG Committee

Mr. Simon Halim, as member of the Corporate Governance Committee, respectively, meet the independence requirements in compliance with Financial Services Authority Regulations.

Duties and Authority of the GCG Committee

The Company’s GCG Committee is tasked with assisting the Board of Commissioners in reviewing the Company’s Corporate Governance policies and evaluating the consistency of their application, covering the following:1. To observe and regularly review the GCG principles and

requirements in the Company and ensure that they remain relevant and are fully implemented by the Company;

2. To ensure that assessments are conducted of the implementation of GCG in the Company, whether by self-assessment or with the assistance of external consultants.

In performing its duties, the GCG Committee is authorized to do the following:1. With the knowledge of the Board of Commissioners, to

communicate directly with the Board of Directors and/or work units in relation to GCG implementation;

2. Through the Board of Commissioners, to request the Board of Directors to make optimal efforts with regard to the application of the GCG principles in the Company.

Report on the Activities of the Corporate Governance Committee in 2017

In 2017, the GCG Committee undertook the following activities and reported them to the Board of Commissioners:

- Provided guidance to the management on compliance and the implementation of GCG principles in accordance with the prevailing provisions, particularly the implementation of new regulations;

173FUTURE NOW


- Memberikan arahan kepada manajemen dalam implementasi manajemen risiko termasuk pengelolaan risiko yang efektif dan efisien di seluruh jajaran manajemen dalam Grup MPM.

- Memberikan arahan kepada manajemen Perseroan dalam meningkatkan kualitas dalam kegiatan-kegiatan Corporate Social Responsibility yang berkelanjutan dalam pengembangan masyarakat sekitar dan tanggung jawab sosial, yang dilakukan oleh Grup MPM ataupun melalui Yayasan MPM.

Rapat Komite GCG

Pelaksanaan rapat Komite GCG diselenggarakan secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. Namun demikian, pelaksanaan rapat juga dapat diadakan sewaktu-waktu apabila diminta oleh Dewan Komisaris atau terdapat kejadian penting dan mendesak yang terjadi di bidang area pengawasannya. Sepanjang tahun 2017, Komite GCG telah mengadakan 3 (tiga) kali rapat sebagaimana tersaji pada tabel di bawah ini:

NAMA ANGGOTA KOMITE TATA KELOLA PERUSAHAANNAME OF CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE MEMBER


KEHADIRANATTENDANCE


Eric Marnandus 3 3 100%Danny Walla 3 3 100%Simon Halim 3 3 100%

Agenda Rapat Komite GCG




1. Update Manajemen Risiko MPM Grup2. Update Pelaksanaan CSR

1. Update on MPM Group Risk Management2. Update on CSR implementation

15 Juni/June 2017 1. Update Manajemen Risiko MPM Grup2. Update Pelaksanaan CSR

1. Update on MPM Group Risk Management2. Update on CSR implementation

11 Oktober/October 2017 1. Update Manajemen Risiko MPM Grup2. Update Pelaksanaan CSR3. Update Pelaksanaan GCG

1. Update on MPM Group Risk Management2. Update on CSR implementation3. Update on GCG Implementation

Piagam Komite Tata Kelola Perusahaan

Perseroan telah memiliki Piagam (Charter) Komite GCG yang perubahan terakhirnya tertanggal 16 Agustus 2016 (selanjutnya Charter Komite GCG tersebut beserta perubahan atau penambahannya secara bersama-sama disebut “Charter Komite GCG”), yang berfungsi sebagai pedoman bagi Komite GCG untuk membantu tugas dan fungsi Dewan Komisaris dalam menerapkan asas-asas GCG pada setiap aspek bisnis Perseroan guna mewujudkan iklim usaha yang sehat, efisien, dan transparan.

- Provided guidance to the management on the implementation of risk management, including the effective and efficient management of risks at all levels of management in the MPM Group.

- Provided guidance to the management on improving the quality of sustainable Corporate Social Responsibility and social responsibility activities for the development of the surrounding communities, carried out by the MPM Group of through its MPMFoundation.

GCG Committee Meetings

Meetings of the GCG Committee are held at least once every 4 (four) months. However, meetings may also be held at any time if requested by the Board of Commissioners or if an important or urgent matter arises within their area of supervision. In 2017, the GCG Committee held 3 (three) meetings, as shown in the table below:

GCG Committee Meeting Agenda

GCG Committee Charter

The Company has had a GCG Committee Charter, which its latest amendment was dated 16 August 2016 (collectively referred to as the “GCG Committee Charter”), which serves as a guideline for the GCG Committee in supporting the duties and functions of the Board of Commissioners in applying the principles of GCG in every aspect of the Company’s business to create a healthy, efficient and transparent business climate.



Persyaratan Anggota Komite GCG

Persyaratan keanggotaan Komite GCG Perseroan, antara lain sebagai berikut:a. Setiap anggota Komite GCG wajib memiliki tingkat integritas,

akhlak dan moral yang tinggi dalam pelaksanaan kerjanya;b. Setiap anggota Komite GCG menjaga kerahasiaan semua

informasi, baik informasi Perseroan maupun informasi konsumen Perseroan;

c. Setiap anggota Komite GCG wajib menjunjung tinggi kepentingan Perseroan di atas kepentingan pribadi;

d. Setiap anggota Komite GCG dilarang mengambil keuntungan pribadi yang dapat mengakibatkan kerugian Perseroan atau berkurangnya keuntungan Perseroan.

Program Pendidikan/Pelatihan Komite Tata Kelola Perusahaan Tahun 2017

Penjelasan lengkap mengenai rincian kegiatan pendidikan/pelatihan yang telah diikuti oleh Komite GCG di sepanjang 2017 dapat dilihat pada Bab “Profil Perusahaan”, Sub-Bab “Pelatihan/Pendidikan”, halaman 77.

Requirements of the GCG Committee

The membership requirements of the GCG Committee include the following:a. Every member of the GCG Committee must carry out their work

with high integrity, ethics and morals;b. Every member of the GCG Committee must maintain the

confidentiality of information, concerning both the Company and its customers;

c. Every member of the GCG Committee must place the Company’s interests ahead of their own;

d. Every member of the GCG Committee is prohibited from taking personal advantage that could be detrimental to the Company or reduce its profits.

GCG Committee Education/Training Program in 2017

Details of the education/training undertaken by the GCG Committee in 2017 can be seen in the “Company Profile” chapter under the sub-heading “Training/Education”, on page 77.

Perseroan terus berupaya untuk mengidentifikasi dan mengembangkan kualitas para pemimpin Perseroan yang berada di level Direksi untuk menciptakan karakter kepemimpinan yang kuat dari dalam perusahaan.

The Company strives to identify and develop leadership qualities for the Board of Directors level in order to realize strong leadership character within the company.

175FUTURE NOW


Sekretaris Perusahaan merupakan salah satu organ di dalam organisasi yang berperan dalam hal komunikasi antara Perseroan dengan sesama organ perusahaan, juga dalam membangun relasi yang baik antara Perseroan dengan stakeholders lainnya. Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab dalam memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan dan membantu Direksi serta Dewan Komisaris dalam mengambil keputusan berdasarkan praktik GCG yang berlaku.

Profil Sekretaris Perusahaan

F. Bernadeth Conny Ponto


Beliau diangkat menjadi Sekretaris Perusahaan Perseroan pada tahun 2017 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. L.MPM/Dir-025/VIII/17 tanggal 24 Agustus 2017 tentang Penunjukan Sekretaris Perusahaan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. Sebelum penunjukannya tersebut, Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Bapak Troy Parwata.

Beliau mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran, Bandung (2000) dan bergabung dengan Perseroan sejak tanggal 1 Agustus 2017.

Beliau memulai karier profesionalnya di kantor hukum Hutabarat, Halim dan Rekan (2000-2001) dan memiliki keahlian khusus dalam menangani bidang hukum korporasi dan kepatuhan khususnya sebagai in-house corporate counsel sejak tahun 2001. Selanjutnya, Beliau juga pernah menjadi Legal Manager di Danone Aqua Group (2001-2004), Head of Corporate Legal Department Baramulti Group (2004-2011), Group Head Legal PT Darmex Agro (2011-2014), dan sebelum bergabung dengan Perseroan di tahun 2017, Beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan yang merangkap jabatan sebagai Legal & Compliance Senior Manager di PT Baramulti Suksessarana Tbk (2015-2017).

The Corporate Secretary is one of the organs in the organization that plays a role in the communication between the Company and other corporate organs, and in building good relationships between the Company and other stakeholders. Moreover, the Corporate Secretary is also responsible for ensuring the Company’s compliance with the laws and regulations, and assisting the Board of Directors and Board of Commissioners to make decisions based on GCG practices.

Corporate Secretary Profile

F. Bernadeth Conny Ponto


She was appointed as the Company’s Corporate Secretary in 2017 pursuant to Decision Letter of the Board of Directors No. L.MPM/Dir-025/VIII/17 dated 24 August 2017 regarding the Appointment of the Corporate Secretary of PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. Before her assignment above, Mr. Tory Parwata was the Corporate Secretary of the Company.

She obtained a Bachelor’s degree in Law from the Law Faculty of Padjadjaran University, Bandung (2000) and joined the Company on 1 August 2017.

She began her professional career with the law form of Hutabarat, Halim dan Rekan (2000-2001) and has specific expertise in corporate law and compliance, particularly as an in-house corporate counsel since 2001. She later served as the Legal Manager at the Danone Aqua Group (2001-2004), Head of Corporate Legal Department at the Baramulti Group (2004-2011), Group Head Legal at PT Darmex Agro (2011-2014), and prior to joining the Company in 2017, she was the Corporate Secretary as well as Legal & Compliance Senior Manager at PT Baramulti Suksessarana Tbk (2015-2017).

SEKRETARIS PERUSAHAANCoporate Secretary



Sekretaris Perusahaan berperan dalam membangun relasi yang baik antara Perseroan dengan stakeholders lainnya.

The Corporate Secretary is responsible in building good relationships between the Company and other stakeholders.

TATA KELOLA PERUSAHAAN176 PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk Laporan Tahunan 2017

FUTURE NOW

Tugas & Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan

Dalam pelaksanaannya, Sekretaris Perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab, antara lain: a) Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan

perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.b) Mengkoordinasikan sosialisasi atas peraturan perundang-

undangan yang berlaku serta meminta saran dan rekomendasi dari Komite Tata Kelola Perusahaan mengenai pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan.

c) Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Perseroan untuk mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

d) Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:1. Keterbukaan informasi kepada masyarakat;2. Penyampaian laporan yang diwajibkan bagi Emiten atau

Perusahaan Publik secara tepat waktu kepada instansi pemerintah yang berwenang;

3. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;

4. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Manajemen Perseroan, termasuk tetapi tidak terbatas Rapat Direksi dan Rapat Dewan Komisaris;

5. Pelaksanaan program orientasi terhadap Perusahaan bagi anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris.

Duties and Responsibilities of the Corporate Secretary

The Corporate Secretary’s duties and responsibilities include the following: a) To monitor developments in the capital market, particularly in

the laws and regulations that pertain to the capital market.b) To coordinate the dissemination of the prevailing laws and

regulations and to seek the advice and recommendations of the Corporate Governance Committee on the implementation of compliance and corporate governance.

c) To provide input to the Board of Directors and Board of Commissioners to comply with capital market laws and regulations.

d) To assist the Board of Directors and Board of Commissioners in the implementation of corporate governance, covering:1. Disclosure of information to the public;2. Timely submission of reports that are mandatory for

Issuers or Public Companies to the government agencies concerned;

3. Organizing and documenting the General Meeting of Shareholders;

4. Organizing and documenting Management Meetings, including but not limited to the meetings of the Board of Directors and meetings of the Board of Commissioners;

5. Conducting the orientation to the Company for new members of the Board of Directors and/or Board of Commissioners.

177FUTURE NOW


e) Sebagai penghubung antara Perseroan dengan pemegang saham Perseroan Otoritas Jasa Keuangan dan pemangku kepentingan.

Program Pendidikan/Pelatihan Sekretaris Perusahaan Tahun 2017

Penjelasan lengkap mengenai rincian kegiatan pendidikan/pelatihan yang telah diikuti oleh Sekretaris Perseroan di sepanjang 2017 dapat dilihat pada Bab “Profil Perusahaan”, Sub-Bab “Pelatihan/Pendidikan”, halaman 76.

Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan pada 2017

Di sepanjang tahun 2017, Sekretaris Perusahaan Perseroan telah menjalankan sejumlah tugas dan tanggung jawabnya, antara lain:1. Mempersiapan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku

2017; 2. Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan Rapat

Umum Pemegang Saham Tahunan dan Paparan Publik Perseroan yang diadakan pada tanggal 19 Mei 2017 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal (i) 27 Juli 2017, (ii) 26 Oktober 2017, dan (iii) 15 Desember 2017;

3. Menyampaikan laporan berkala, laporan insidentil dan keterbukaan Informasi yang diwajibkan terhadap Perseroan, kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia dengan tepat waktu;

4. Mengatur administrasi dan melakukan koordinasi Rapat Manajemen dan Komite Perseroan, serta penyusunan Kalender Tahunan Kegiatan Rapat (Calendar of Event);

5. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, yaitu dengan ikut aktif berpartisipasi dalam sosialisasi, workshop dan seminar, serta memberikan sosialisasi internal dan analisa atas peraturan-peraturan baru yang dikeluarkan;

6. Menjalin dan menjaga komunikasi antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan lembaga penunjang pasar modal serta institusi lainnya.

e) To serve as a liaison between the Company and the shareholders, the Financial Services Authority and stakeholders.

Corporate Secretary Education/Training Program in 2017

Details of the education/training undertaken by the Corporate Secretary in 2017 can be seen in the “Company Profile” chapter under the sub-heading “Education/Training”, on page 76.

Implementation of the Corporate Secretary’s Duties in 2017

In 2017, the Corporate Secretary of the Company implemented a number of its duties and responsibilities, as follows:1. Prepared the Company’s Annual Report for fiscal year 2017;

2. Coordinated the planning and implementation of the Annual General Meeting of Shareholders Public Expose on 19 May 2017 and the Extraordinary General Meetings of Shareholders on (i) 27 July 2017, (ii) 26 October 2017, and (iii) 15 December 2017;

3. Submitted regular reports, incidental reports and information disclosures as required of the Company, promptly to the Financial Services Authority and the Indonesia Stock Exchange;

4. Organized the administration and coordinated meetings of the Management and Committees of the Company, and compiled the annual Calendar of Events;

5. Monitored developments in the capital market, particularly the laws and regulations pertaining to the capital market, by actively participating in dissemination, workshops and seminars, and provided internal dissemination and analysis of the newly issued regulations;

6. Promoted and maintained communication between the Company and the Financial Services Authority, the Indonesia Stock Exchange, and PT Kustodian Sentral Efek Indonesia as well as other capital market supporting agencies and institutions.



HUBUNGAN INVESTORInvestor Relations

Perseroan meyakini bahwa komunikasi yang baik, teratur dan terbuka dengan pemegang saham akan membangun kepercayaan dan pemahaman baik, hingga akhirnya menghasilkan nilai pemegang saham yang maksimal. Sejak dibentuk pada tahun 2013, Divisi Hubungan Investor telah menjadi penghubung antara Perseroan dengan komunitas pasar modal mengenai kondisi keuangan, kinerja dan prospek Perseroan.

Tugas dan Tanggung Jawab Hubungan Investor

Divisi Hubungan Investor bertugas dan bertanggung jawab langsung di bawah koordinasi Direktur Pengelola untuk mempertahankan interaksi aktif dan hubungan erat dengan pelaku utama pasar modal, yang meliputi pemegang saham, investor dan analis. Atas landasan tersebut, Divisi Hubungan Investor secara proaktif menyampaikan informasi yang diperlukan oleh investor dan analis melalui berbagai metode dan saluran media. Laporan-laporan untuk melengkapi informasi Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan disediakan di situs web Perseroan di www.mpmgroup.co.id

Aktivitas Hubungan Investor Tahun 2017

Divisi Hubungan Investor Perseroan secara rutin bertatap muka dengan para investor baik melalui one on one meetings, konferensi investor, road show di dalam dan luar negeri, serta kunjungan investor atas dasar permintaan. Di tahun 2017, Divisi Hubungan Investor Perseroan telah berpartisipasi di sejumlah acara dan program berskala besar serta mengadakan berbagai inisiatif, meliputi:1. Menghadiri 5 (lima) konferensi:

• Citi Asia Pacific Investor Conference/22-23 Februari 2017, Singapore.• CIMB 11th Annual Indonesia Conference/3-5 Mei 2017, Bali.• CLSA Conference/11-15 September 2017, Hong Kong.• 10th Annual dbAccess Indonesia Conference/7 November 2017,

Jakarta.• Citi ASEAN Stars of the Next Decade/22 November 2017, Singapore.

2. NDR Lokal & 1 NDR Asing dengan:• Indopremier Securities – 4 Local Buy Sides. • Yuanta Securities – 3 Local Buy Sides.• Decker & Co – 4 Foreign Buy Sides.

3. Kunjungan Pabrik Baru Federal Oil bersama: 8 Analis dari berbagai perusahaan sekuritas terkemuka.4. Mengadakan lebih dari 100 1-on-1 meeting:

• Menjalin komunikasi dan hubungan dengan lebih dari 80 buy side melalui konferensi, kunjungan perusahaan, conference call, rapat broker.

• Bekerja sama dengan lebih dari 20 broker (lokal dan asing) untuk meningkatkan kesadaran Perseroan.

The Company believes that positive, organized and open communication with the shareholders will build trust and understanding, and ultimately maximize shareholder value. Since its establishment in 2013, the Investor Relations Division has been the link between the Company and the capital market community with regard to the Company’s financial condition, performance and prospects.

Duties and Responsibilities of the Investor Relations Division

The Investor Relations Division is directly responsible, under the coordination of the managing Director, to maintain active interaction and close relationships with key capital market players, who include the shareholders, investors and analysts. On this basis, the Investor Relations Division proactively delivers the information needed by investors and analysts through various methods and media channels. The reports to complement the abovementioned information, among others the Quarterly Financial Statements, Midyear Financial Statements and the Annual Financial Statement are made available on the Company’s website at www.mpmgroup.co.id.

Investor Relations Activities in 2017

The Investor Relations Division regularly meets face-to-face with investors through one-on-one meetings, investor conferences, road shows in Indonesia and overseas, and investor visits on requests. In 2017, the Investor Relations Division participated in a number of large-scale events and programs and took several initiatives, as follows:1. Attended 5 (five) conferences:

• Citi Asia Pacific Investor Conference/22-23 February 2017, Singapore.• CIMB 11th Annual Indonesia Conference/3-5 May 2017, Bali.• CLSA Conference/11-15 September 2017, Hong Kong.• 10th Annual dBAccess Indonesia Conference/7 November 2017,

Jakarta.• Citi ASEAN Stars of the Next Decade/22 November 2017, Singapore.

2. Local NDR & 1 foreign NDR with:• Indopremier Securities – 4 Local Buy Sides. • Yuanta Securities – 3 Local Buy Sides.• Decker & Co – 4 Foreign Buy Sides.

3. Visit to the new Federal Oil factory: 8 analysts from leading securities companies.4. Held more than 100 of 1-on-1 meetings:

• Established communication and relationship with more than 80 buy side through conferences, company visits, conference calls and brokers’ meetings.

• Work together with more than 20 foreign and local brokers to raise the Company’s profile.

179FUTURE NOW


UNIT AUDIT INTERNALInternal Audit Unit

Unit Audit Internal (“UAI”) Perseroan merupakan salah satu unit kerja di dalam perusahaan yang berperan dalam melaksanakan tugas pemantauan dan evaluasi atas pengendalian internal perusahaan, juga memberikan pandangan serta keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif guna meningkatkan nilai serta memperbaiki kinerja operasional Perseroan. Pembentukan UAI bertujuan untuk mendukung pelaksanaan dan pengawasan praktek GCG yang efektif di Perseroan sebagaimana tugas dan tanggung jawabnya telah disesuaikan seperti yang disyaratkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. UAI dipimpin oleh Kepala UAI yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Pada pelaksanaannya, Kepala Unit Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, sementara Auditor Internal yang bertugas di UAI bertanggung jawab langsung kepada Kepala UAI Perseroan.

Profil Kepala UAI

The Company’s Internal Audit Unit (“IAU”) is one of the work units that plays a role in monitoring and evaluating the Company’s internal controls, and provides opinions, assurance and independent and objective consultation to improve the value and operational performance of the Company. The establishment of the IAU was intended to support the effective implementation and supervisory of GCG practices in the Company, as mandated in Financial Services Authority Regulation No. 56/POJK.04/2015 dated 23 December 2015 on the Establishment and Guidelines for the Internal Audit Charter. The IAU is currently chaired by the Head of the IAU, who is appointed and dismissed by the President Director with the approval of the Board of Commissioners. The Head of the IAU is directly responsible to the President Director, while the Internal Auditors assigned to the IAU are directly responsible to the Head of the IAU of the Company.

Profile of the Head of IAU

Ernest Alto


Beliau menjabat sebagai Kepala UAI Perseroan sejak tahun 2017 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. L.MPM/Corsec-064/VIII/2017 tanggal 24 Agustus 2017 tentang Penunjukan Kepala Unit Audit Internal PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk.

Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi di Bidang Akuntansi dari Universitas Padjajaran, Bandung (1995) dengan Register Negara Akuntan No. D-14281 yang telah diperbaharui menjadi No. RNA 20146. Meraih gelar Master di bidang Manajemen dari Indonesian Institute for Management Development (IPMI), Jakarta (2005) dan meraih gelar Master di bidang Hukum dari Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta (2011).

Beliau juga merupakan anggota Institute Internal Auditors (IIA) dan mendapat sertifikasi sebagai Certified Internal Auditor (CIA) (CSN 37212) (2002), Beliau juga memperoleh sertifikasi sebagai Certified Management Accountant (CMA) (CID-0441) (2006) dari ICMA Australia.

Beliau memulai karier profesionalnya di kantor akuntan Prasetio Utomo dan Rekan (Arthur Andersen & Co) (1995-1999). Selanjutnya, Beliau juga pernah menjadi Corporate Controller di Media Indonesia Group (1999-2002), Kemudian Beliau menduduki berbagai posisi di PT Siemens Indonesia (2002-2015) mulai dari Head of Internal Audit (2002-2007), Head of Business Administration (2005-2007), Regional Compliance Officer (2008-2014), dan Chief Risk Officer (2014-2015). Sebelum bergabung dengan Perseroan di tahun 2017, Beliau menjabat sebagai VP Risk, Compliance dan Performance Management di PT Tetranet Aplikasi Solusi (Telkomtelstra) (2015-2017).


He was appointed as the Head of the Company’s IAU in 2017 pursuant to Decision Letter of the Board of Directors No. L.MPM/Corsec-064/VIII/2017 dated 24 August 2017 regarding the Appointment of the Head of the Internal Audit Unit of PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk.

He graduated with a Bachelor of Economics degree in Accounting from Padjajaran University, Bandung in 1995 as State Registered Accountant No. D-14281, which was later updated to No. RNA 20146. He obtained a Master’s degree in Management from the Indonesian Institute for Management Development (IPMI), Jakarta, in 2005 a Master’s in Law from the University of Indonesia, Salemba, Jakarta in 2011.

He is also a member of the Institute of Internal Auditors (IIA) and became a Certified Internal Auditor (CIA) (CSN 37212) in 2002. He also obtained his Certified Management Accountant (CMA) (CID-0441) qualification in 2006 from ICMA Australia.

He began his professional career at the accounting firm of Prasetio Utomo dan Rekan (Arthur Andersen & Co) (1995-1999). He later served as Corporate Controller at the Media Indonesia Group (1999-2002), and held various positions at di PT Siemens Indonesia (2002-2015), from Head of Internal Audit (2002-2007), to Head of Business Administration (2005-2007), Regional Compliance Officer (2008-2014), and Chief Risk Officer (2014-2015). Before joining the Company in 2017, he served as VP Risk, Compliance and Performance Management at PT Tetranet Aplikasi Solusi (telkomtelstra) (2015-2017).



Kualifikasi/Sertifikasi Sebagai Profesi Audit Internal

Saat ini, Perseroan mendorong agar seluruh anggota Audit Internal Perseroan memiliki sertifikasi di bidang Audit Internal, seperti Certified Internal Audit (CIA), Certified Information System Auditor (CISA) dan Certified Management Accountant (CMA).

Independensi Audit Internal

Seluruh personil auditor internal harus menjaga independensinya baik dalam melakukan pemeriksaan maupun dalam melakukan aktivitas-aktivitas lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut, Kepala UAI beserta seluruh auditor internal dilarang untuk:1. Rangkap tugas atau melakukan tugas-tugas operasional

Perseroan di luar fungsi audit internal.2. Berinisiatif atau menyetujui transaksi-transaksi di luar UAI.3. Melakukan aktivitas yang bertentangan dengan kepentingan

Perseroan (conflict of interest) atau yang mengakibatkan tidak dapat melakukan tugas secara objektif.

Kode Etik Auditor Internal

1. Integritas Integritas auditor internal menimbulkan kepercayaan dan dengan

demikian menjadi dasar kepercayaan pada penilaian mereka.2. Objektivitas Auditor internal menunjukkan tingkat objektivitas profesional

tertinggi dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi tentang aktivitas atau proses yang sedang diperiksa. Auditor internal membuat penilaian yang seimbang terhadap semua keadaan yang relevan dan tidak terlalu dipengaruhi oleh kepentingan mereka sendiri atau oleh orang lain dalam membentuk penilaian.

3. Kerahasiaan Auditor internal menghormati nilai dan kepemilikan informasi

yang mereka terima dan tidak mengungkapkan informasi tanpa wewenang yang sesuai kecuali ada kewajiban hukum atau profesional untuk melakukannya.

4. Kompetensi Auditor internal menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan

pengalaman yang dibutuhkan dalam kinerja layanan audit internal.

Program Pelatihan Dalam Rangka Mengembangkan Kompetensi Auditor Internal Tahun 2017

Penjelasan lengkap mengenai rincian kegiatan pendidikan/pelatihan yang telah diikuti oleh Auditor Internal Perseroan di sepanjang 2017 dapat dilihat pada Bab “Profil Perusahaan”, Sub-Bab “Pelatihan/Pendidikan”, halaman 77.

Qualifications/Certification as Professional Internal Auditors

The Company is currently encouraging all members of the Internal Audit to obtain specific internal audit certification, such as Certified Internal Auditor (CIA), Certified Information System Auditor (CISA) and Certified Management Accountant (CMA).

Independence of the Internal Auditors

All the internal auditors must ensure their independence, both when auditing and in their other activities. With regard to this, the Head of the IAU and all the internal auditors are prohibited from:

1. Concurrently performing operational duties in the Company other than as part of the Internal Audit function.

2. Initiating or approving transactions outside the IAU.3. Undertaking activities that involve a conflict of interest) with

the Company or that could cause them not to carry out their duties objectively.

Internal Auditors Code of Conduct

1. Integrity The integrity of the internal auditors creates trust and is

therefore the foundation for the trust in their assessments.2. Objectivity Internal auditors display the highest level of professional

objectivity in the collection, evaluation, and communication of information about the activities or processes they are auditing. Internal auditors make balanced assessments of all relevant situations and are not overly influenced by their own interests or those of other people in making their assessments.

3. Confidentiality Internal auditors respect the value and ownership of the

information they receive and do not make any unauthorized disclosures of this information unless there is a legal or professional obligation to do so.

4. Competence Internal auditors apply the knowledge, skills and experience

required in the performance of Internal Audit services.

Training Program to Develop Internal Auditor Competencies In 2017

Full details of the training/education undertaken by the Company’s Internal Auditors in 2017 can be seen in the Bab “Company Profile” chapter under the sub-heading “Training/Education”, on page 77.

181FUTURE NOW


Unit Audit Internal Perseroan berperan dalam melaksanakan tugas pemantauan dan evaluasi atas pengendalian internal perusahaan.

The Company’s Internal Audit Unit plays a role in monitoring and evaluating the Company’s internal controls.

Struktur dan Kedudukan UAI

Dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari, Kepala UAI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama Perseroan. Sebagaimana tertuang di dalam Piagam Audit Internal, struktur dan kedudukan UAI adalah sebagai berikut:1. UAI dipimpin oleh seorang Kepala UAI.2. Kepala UAI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama

atas persetujuan Dewan Komisaris.3. Direktur Utama dapat memberhentikan Kepala UAI setelah

mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika Kepala UAI tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor di UAI sebagaimana diatur dalam Piagam Audit Internal dan/atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas.

4. Kepala UAI bertanggung jawab kepada Direktur Utama.5. Auditor yang duduk dalam UAI bertanggung jawab secara

langsung kepada Kepala UAI.

Per 31 Desember 2017, jumlah auditor internal Perseroan di dalam UAI tercatat sebanyak 26 orang.

Tugas dan Tanggung Jawab

Berdasarkan isi Piagam UAI, tugas dan tanggung jawab UAI adalah sebagai berikut:1. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja UAI tahunan.2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal

Perseroan.3. Memeriksa dan menilai efisiensi serta efektivitas di bidang

keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.

4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen.

5. Membuat laporan hasil audit untuk selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

6. Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang disarankan dalam laporan audit.

7. Bekerja sama dengan Komite Audit.8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan UAI

yang dilakukannya.9. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

Structure and Position of the IAU

In carrying out his day-to-day activities, the Head of the IAU is directly responsible to the Company’s President Director. As stipulated in the IAU Charter, the structure and position of the IAU is as follows:1. The IAU is chaired by the Head of the IAU.2. The Head of the IAU is appointed and dismissed by the President

Director with the approval of the Board of Commissioners.3. The President Director can be terminated by the Head

of the IAU after obtaining the approval of the Board of Commissioners, if the Head of the IAU does not fulfill the requirements to be an auditor in the IAU as specified in the Internal Audit Charter and/or fails to or is incapable of performing their duties.

4. The Head of the IAU is responsible to the President Director.5. The auditors in the IAU are directly responsible to the Head

of the IAU.

Per 31 December 2017, there are 26 internal auditors in the Company’s IAU.

Duties and Responsibilities

According to the IAU Charter, the duties and responsibilities of the IAU are as follows:1. To prepare and implement the annual Internal Audit work plan.2. To test and evaluate the implementation of internal controls in

the Company.3. To audit and assess efficiency and effectiveness in the finance,

accounting, operational, human resources, marketing and information technology functions as well as other activities.

4. To provide suggestions for improvement and objective information about the activities being audited at all levels of management.

5. To produce audit reports for submission to the President Director and the Board of Commissioners.

6. To monitor, analyze and report on the implementation of follow up actions recommended in the audit reports.

7. To work with the Audit Committee.8. To prepare a program to evaluate the quality of the IAU

activities.9. To perform special audits if required.



Piagam Audit Internal

Sejak 19 Februari 2013 Perseroan telah memiliki Piagam Audit Internal yang berfungsi sebagai pedoman bagi UAI dalam menjalankan kegiatannya, seperti mengenai ruang lingkup, struktur, kedudukan, tugas dan tanggung jawab auditor internal. Piagam UAI Perseroan memuat tentang:1. Visi dan Misi.2. Ruang Lingkup.3. Struktur dan Kedudukan.4. Tugas dan Tanggung Jawab.5. Wewenang.6. Independensi7. Pertanggungjawaban8. Syarat Auditor

Pelaksanaan Kegiatan UAI di Tahun 2017

· Kegiatan UAI telah dilakukan sesuai dengan standar audit internal.

· Pelaksanaan kegiatan UAI pada tahun 2017 berdasarkan rencana audit tahunan berbasis risiko yang telah disetujui oleh Direktur Utama Perseroan. Kegiatan audit ini meliputi seluruh anak perusahaan beserta cabang-cabangnya yang berada di seluruh Indonesia.

· UAI melakukan review terhadap proses bisnis yang sedang berjalan untuk memastikan efektifitas sistem pengendalian internal agar risiko dapat dikurangi.

· Rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan UAI disampaikan kepada Komite Audit untuk dimintakan sarannya dan dilaporkan kepada Direktur Utama Perseroan secara berkala serta dimonitor pelaksanaannya secara terus menerus.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL (SPI)Internal Control System (ICS)Dalam rangka peningkatan penerapan Good Corporate Governance dan prinsip kehati-hatian dalam pengurusan dan pengelolaan Perseroan, manajemen berkomitmen untuk meningkatkan etika kerja dan integritas yang tinggi serta menciptakan suatu budaya yang menekankan kepada pentingnya penerapan SPI yang andal dan efektif pada setiap jenjang organisasi.

Penerapan SPI secara efektif membantu Perseroan dalam pengendalian keuangan dan operasional, menjamin tersedianya informasi dan laporan yang akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran terhadap prinsip kehati-hatian.

Internal Audit Charter

Since 19 February 2013 the Company has had an IAU Charter which serves as a guideline for the execution of the IAU’s activities, regarding for example the scope, structure, position, duties and responsibilities of the internal auditors. The Company’s IAU Charter covers the following:1. Vision and Mission.2. Scope.3. Structure and Position.4. Duties and Responsibilities.5. Authority.6. Independence.7. Accountability.8. Auditor Requirements

IAU Activities in 2017

• The IAU activities were carried out in accordance with Internal Audit standards.

• The IAU activities in 2017 were based on the risk-based annual audit plan which was approved by the President Director of the Company. These audit activities cover all the subsidiaries and their branches, which are located all over Indonesia.

• The IAU reviewed the existing business processes to ensure the effectiveness of the internal control systems in order to reduce risks.

• Recommendations for improvement as the results of the IAU activities were submitted to the Audit Committee for their advices and periodically reported to the Company’s President Director their implementation was monitored on an ongoing basis.

To strengthen the application of Good Corporate Governance and prudential principles in the administration and management of the Company, the management has committed to improving work ethics and integrity, and to creating a culture that emphasizes the importance of a reliable and an effective ICS at every level of the organization.

The effective application of the ICS supports the Company in controlling its finances and operations, guarantees the availability of accurate information and reports, increases compliance with the prevailing laws and regulations, and reduces the risk of loss, deviation and breach of prudential principles.

183FUTURE NOW


Implementasi Sistem Pengendalian Internal (SPI)

Pengendalian KeuanganPengendalian internal sangat penting untuk pencatatan transaksi yang akurat dan penyusunan laporan keuangan yang dapat diandalkan. Perseroan perlu mencapai tujuan pelaporan keuangan untuk memenuhi kewajiban eksternal. Banyak kegiatan bisnis melibatkan volume transaksi yang tinggi dan banyak penilaian setiap hari. Tanpa pengendalian internal yang memadai untuk memastikan pencatatan transaksi yang tepat, data keuangan yang dihasilkan dapat menjadi tidak dapat diandalkan dan mengurangi kemampuan manajemen untuk membuat keputusan, serta kredibilitasnya dengan pemegang saham, regulator, dan publik.

Perseoran menerapkan sistem pengendalian keuangan dengan menyediakan informasi keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum kepada manajemen, para pemegang saham, serta pemangku kepentingan untuk menjadi dasar pengambilan keputusan.

Untuk memenuhi tujuan tersebut, semua asesmen laporan keuangan yang relevan yang terkait dengan semua akun dan pengungkapan penting perlu ditangani.• Keberadaan atau Terjadinya (Existence/Occurence) - Aset,

kewajiban dan kepemilikan dimiliki pada tanggal tertentu, dan transaksi tercatat merupakan kejadian yang benar-benar terjadi selama periode tertentu.

• Kelengkapan (Completeness) - Semua transaksi dan kejadian dan keadaan lain yang terjadi selama periode tertentu, dan seharusnya diakui pada periode tersebut, sebenarnya telah dicatat.

• Hak dan Kewajiban (Rights & Obligation) - Aset adalah hak, dan kewajiban adalah kewajiban, entitas pada tanggal tertentu.

• Penilaian atau Penugasan (Valuation or Assignment) - Komponen aset, tanggung jawab, pendapatan dan biaya dicantumkan pada jumlah yang sesuai sesuai dengan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Transaksi secara matematis benar dan diringkas secara tepat, dan dicatat dalam buku dan catatan entitas.

• Penyajian dan Pengungkapan (Presentation and Disclosure) - Item dalam pernyataan digambarkan dengan benar, diurutkan dan diklasifikasikan. Pernyataan presentasi dan pengungkapan biasanya dipertimbangkan secara keseluruhan untuk semua akun penting sebagai bagian dari proses penutupan laporan keuangan.

Pelaksanaan kegiatan UAI pada tahun 2017 berdasarkan rencana audit tahunan berbasis risiko yang telah disetujui oleh Direktur Utama perusahaan.

The IAU activities in 2017 were based on the risk-based annual audit plan which was approved by the President Director of the Company.

Implementation of the Internal Control System

Financial ControlInternal control is critically important for the accurate recording of transactions and preparation of reliable financial statements. The Company needs to achieve their financial reporting objectives in order to fulfill external obligations. Many business activities involve a high volume of transaction and a great deal of assessments every day. Without adequate internal controls to ensure that transactions are recorded properly, the financial data produced may become unreliable, reducing management’s capacity to make decisions, and reducing their credibility with the shareholders, the regulator, and the public.

The Company has implemented a financial control system by providing financial information in accordance with the prevailing financial accounting standards to management, the shareholders, and the stakeholders, to form the basis for their decision making.

To meet this objective, all assessments of the relevant financial statements that are related to all accounts and important disclosures need to be signed.• Existence/Occurrence – Assets, obligations and ownership

on a certain date, and transactions recorded are events that actually happened in a certain period.

• Completeness – All transactions and events and other conditions that take place within a certain period, and should be recognized in that period, should have been recorded.

• Rights & Obligations – Assets are rights, and liabilities are obligations, of the entity on a certain date.

• Valuation or Assignment – The components of assets, liabilities, revenue and expenses are recorded in the appropriate amount and in accordance with the Financial Accounting Standards Guidelines (PSAK). Transactions are mathematically correct and summarized appropriately, and recorded in the entity’s books and records.

• Presentation and Disclosure - Items in statements are correctly presented, ordered and classified., Presentation and disclosure statements are usually considered for all important accounts as part of the financial statement closing process.



Pengendalian OperasionalPengendalian Internal yang berkaitan dengan tujuan operasional membantu manajemen untuk memahami sejauh mana tujuan operasional perseroan tercapai.

Perseoran menerapkan sistem pengendalian operasional dengan menerapkan kebijakan dan prosedur yang membantu pencapaian tujuan operasional dan secara wajar memastikan bahwa undang-undang dan peraturan yang berlaku dipatuhi.

Tujuan operasional dan kepatuhan juga relevan untuk pencapaian sasaran pelaporan keuangan. Oleh karena itu, semua proses di luar pelaporan keuangan juga harus dipertimbangkan saat membuat dan menilai pengendalian internal atas pelaporan keuangan dan pengungkapan.

Kesesuaian SPI Dengan COSO

Perseroan telah menerapkan SPI yang mengacu pada kerangka pengendalian internal dari COSO (Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission) yang memiliki tujuan sebagai berikut:1. Tujuan Operasional - efektivitas dan efisiensi operasi entitas

perusahaan, termasuk sasaran kinerja operasional dan keuangan, dan menjaga aset perusahaan.

2. Tujuan Pelaporan - laporan keuangan dan non keuangan baik internal dan eksternal memenuhi prinsip keandalan, ketepatan waktu, transparansi, atau persyaratan lainnya seperti yang ditetapkan oleh regulator, standar yang diakui secara umum, atau kebijakan entitas perusahaan.

3. Tujuan Kepatuhan - kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dimana entitas itu tunduk.

Prinsip pengendalian internal perusahaan mencakup komponen sebagai berikut:1. Lingkungan Pengendalian

• Organisasi menunjukkan komitmen terhadap integritas dan nilai etika.

• Dewan Komisaris menunjukkan independensi dari manajemen dan melaksanakan pengawasan perkembangan dan kinerja pengendalian internal.

• Direksi menetapkan, dengan pengawasan dewan, struktur, garis pelaporan, dan otoritas dan tanggung jawab yang tepat dalam mencapai tujuan.

• Organisasi menunjukkan komitmen untuk menarik, mengembangkan, dan mempertahankan individu yang kompeten yang selaras dengan tujuan perusahaan.

• Organisasi meminta tanggung jawab masing-masing individu untuk tanggung jawab pengendalian internal mereka dalam mengejar tujuan.

2. Penilaian Risiko• Organisasi menetapkan tujuan yang jelas untuk

memungkinkan identifikasi dan penilaian risiko yang berkaitan dengan tujuan.

• Organisasi mengidentifikasi risiko terhadap pencapaian

Operational Control Internal controls that are related to operational objectives can assist management to understand the extent to which the operational objectives are being achieved.

The Company deploys an operational control system by implementing policies and procedures that support the achievement of operational objectives and fairly ensure that the prevailing laws and regulations are adhered to.

Operational and compliance objectives are also relevant for the achievement of financial reporting objectives. Therefore, all processes outside of financial reporting should also be considered when creating and assessing internal controls over financial reporting and disclosure.

Alignment of the ICS With COSO

The Company has implemented an ICS that refers to the COSO (Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission) internal control framework, which has the following objectives:1. Operational Objectives – the effectiveness and efficiency of

the entity’s operations, including operational and financial performance targets, and safeguarding company assets..

2. Reporting Objectives – both internal and external financial and non-financial reports fulfill the principles of reliability, timeliness, transparency, and other requirements stipulated by the regulator, generally recognized standards, or company policies.

3. Compliance Objectives – compliance with the prevailing laws and regulations to which the entity is subject .

The Company’s internal control principles cover the following components:1. Environmental Control

• The organization demonstrates its commitment to integrity and ethical values.

• The Board of Commissioners demonstrates its independence of management and exercises oversight over the development and performance of the internal controls.

• The Board of Directors determines, with the oversight of the board, the proper structure, reporting lines, and authority and responsibilities to achieve the objectives.

• The organization demonstrates its commitment to attracting, developing and retaining competent individuals in line with the company’s objectives.

• The organization requests individual accountability for internal control responsibilities in the pursuit of its objectives.

2. Risk Assessment • The organization sets clear objectives to all for the

identification and assessment of risks related to the objectives.

• The organization identifies risks to the achievement

185FUTURE NOW


tujuannya dan menganalisa risiko sebagai dasar untuk menentukan bagaimana risikonya dikelola.

• Organisasi mempertimbangkan potensi kecurangan dalam menilai risiko terhadap pencapaian tersebut tujuan.

• Organisasi mengidentifikasi dan menilai perubahan yang dapat berdampak signifikan terhadap sistem pengendalian internal.

3. Kegiatan Pengendalian• Organisasi memilih dan mengembangkan kegiatan

pengendalian yang berkontribusi terhadap mitigasi risiko dalam rangka pencapaian tujuan sampai tingkat yang dapat diterima.

• Organisasi memilih dan mengembangkan kegiatan pengendalian umum melalui teknologi untuk mendukung pencapaian tujuan.

• Organisasi menerapkan kegiatan pengendalian melalui kebijakan yang menetapkan apa yang diharapkan dan prosedur yang membuat kebijakan tersebut berjalan.

4. Informasi dan Komunikasi• Organisasi memperoleh atau menghasilkan dan

menggunakan informasi yang relevan dan berkualitas untuk mendukung fungsi pengendalian internal.

• Organisasi secara internal mengkomunikasikan informasi, termasuk tujuan dan tanggung jawab untuk pengendalian internal, yang diperlukan untuk menunjang berfungsinya pengendalian internal.

• Organisasi berkomunikasi dengan pihak luar mengenai hal-hal yang mempengaruhi fungsi pengendalian internal.

5. Kegiatan Pengawasan• Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan

evaluasi untuk memastikan apakah komponen pengendalian internal ada dan berfungsi.

• Organisasi mengevaluasi dan mengkomunikasikan kekurangan pengendalian internal secara tepat waktu kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan tindakan korektif, termasuk manajemen senior dan Direksi.

Perusahaan telah menerapkan konsep tiga lini pertahanan, dimana pada Lini Pertama, manajemen operasional bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal dan risiko perusahaan. Lini kedua adalah fungsi dari manajemen risiko, pengendalian, kepatuhan, Kualitas Kesehatan Keselamatan dan Lingkungan (K3L), keamanan yang secara rutin mengevaluasi sistem pengendalian internal dan risiko perusahaan. Lini ketiga adalah fungsi audit internal yang melakukan audit terhadap Lini Pertama dan Lini Kedua.

Efektivitas Pelaksanaan SPI Tahun 2017

Perseroan telah melakukan evaluasi terhadap SPI Perseroan dalam kaitannya dengan pengelolaan risiko dan juga melalui kegiatan UAI. Perbaikan atas sistem pengendalian internal dilakukan secara berkelanjutan dan diawasi pelaksanaannya untuk memastikan tercapainya tujuan pengendalian internal tersebut.

of its objectives and analyzes the risks as a basis for determining how they are managed.

• The organization considers the potential for fraud in assessing risks to the achievement of those objectives.

• The organization identifies and assesses changes that could have a significant impact on the internal control system.

3. Control Activities• The organization selects and develops control activities

that contribute to risk mitigation in order to reach an acceptable level of objective achievement.

• The organization selects and develops general control activities through technology to support the achievement of objectives.

• The organization implements control activities through policies that define what is expected and the procedures that make the policies work.

4. Information and Communication• The organization obtains or produces and uses relevant,

quality information to support the internal control function.

• The organization internally communicates the information, including the objectives and responsibility for internal controls, that is necessary to support the functioning of the internal controls.

• The organization communicates with external parties on matters that affect the internal control function.

5. Oversight Activities • The organization selects, develops and does evaluations

to ensure that the internal control components are present and functioning.

• The organization evaluates and promptly communicates any deficiencies in the internal controls to the parties responsible for taking corrective actions, including senior management and the Board of Directors.

The Company implements the three line defense concept, where on the first line, the operational management is responsible for the internal control system and corporate risk. The second line is the risk management, control, compliance, Health, Safety and Environment Quality, and security functions, which routinely evaluate the internal control system corporate risk. The third line is the Internal Audit function, which audits the first and second lines.

Effectiveness of ICS Implementation in 2017

The Company has evaluated its ICS in its relationship to risk management and through the activities of the IAU. The internal control system is being continuously improved and supervised to ensure the achievement of the internal control objectives.



AUDITOR EKSTERNALExternal Auditor

Guna menjamin independensi atas penyajian laporan keuangan Perseroan dan untuk memenuhi ketentuan dalam Pasal 68 ayat (1) sub (c) UUPT dan Peraturan OJK No. 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik Dalam Kegiatan Jasa Keuangan, Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2017 telah diaudit dengan menggunakan jasa auditor eksternal independen yang telah ditunjuk oleh Perseroan, yaitu Kantor Akuntan Publik (KAP) Siddharta, Widjaja & Rekan, yaitu berdasarkan: (i) Keputusan Pemegang Saham Perseroan dalam Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan tanggal 19 Mei 2017;(ii) Rekomendasi Komite Audit Perseroan tanggal 25 Juli 2017;

dan(iii) Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 27 Juli 2017.

Nama KAP dan Akuntan Publik yang Melakukan Audit Laporan Keuangan Tahunan Selama 5 Tahun Terakhir

PERIODE PENUGASANASSIGNMENT

PERIOD

KANTOR AKUNTAN PUBLIK REGISTERED PUBLIC

ACCOUNTANT

ALAMATADDRESS

DITANDATANGANI OLEHAKUNTAN PUBLIK

SIGNED BY PUBLIC ACCOUNTANT

TANGGALDATE

BIAYAFEES

JASA YANG DIBERIKANSERVICES

2013 Siddharta & Widjaja 33rd Floor Wisma GKBIJl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210, Indonesia

Fajar Andrianto, S.E., CPA

3 Maret/March 2014

USD110.165 Jasa audit laporan keuanganFinancial statements audit service

2014 Siddharta, Widjaja & Rekan

33rd Floor Wisma GKBIJl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210, Indonesia

Dra. Tohana Widjaja, MBA, CPA

10 Maret/March 2015



33rd Floor Wisma GKBI Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210, Indonesia

Dra. Tohana Widjaja, MBA, CPA

10 Maret/March 2016




Budi Susanto, S.E., M.B.A, CPA

24 Maret/March 2017




Harry Widjaja, S.E., CPA 28 Maret/March 2018


Jasa Lain yang Diberikan KAP

Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk oleh Perseroan dalam rangka melakukan jasa audit atas Informasi keuangan historis tahunan/laporan keuangan tahunan, untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, yaitu KAP Siddharta, Widjaja & Rekan, tidak memberikan jasa-jasa lain kepada Perseroan.

To guarantee the independence of the presentation of its financial statements and in compliance with the provisions of Article 68 paragraph (1) sub (c) of the Company Law and the OJK Regulation No. 13/POJK.03/2017 on the Use of the Services of Public Accountants and Public Accounting Firms in Financial Services Activities, the Financial Statements which ended on 31 December 2017 was audited by an independent external auditor that had been appointed by the Company, the Public Accounting Firms (KAP) Siddharta, Widjaja & Rekan, based on the following:(i) Resolution of the Company’s Shareholders at the Annual

General Meeting of Shareholders on 19 May 2017;(ii) Recommendation of the Audit Committee dated 25 July

2017; and(iii) Decision of the Board of Commissioners dated 27 July 2017.

Names of Public Accounting Firms and Public Accountants that have Audited the Financial Statements in the Last 5 Years

Other Services Rendered by the Public Accounting Firm

The Public Accounting Firm that was appointed by the Company to conduct an audit of the historial financial information in the annual report and financial statements for the fiscal year ending on 31 December 2017, namely KAP Siddharta, Widjaja & Rekan, did not provide any other services for the Company.

187FUTURE NOW


General Implementation of Risk Management in the Company

The Company’s Risk Management system has been implemented since February 2015, when the Board of Directors kicked it off, followed by activities to introduce the Risk Management based on the SNI ISO 31000. The Company’s implementation of Risk Management is part of the effort to implement the OJK recommendations so that all the risk management process operate more formally and rigorously, which is expected to increase asset quality and optimize business growth. The Company recognizes that the effective and efficient operation of the Risk Management system can be a strong foundation in safeguarding the business continuity of the Company in future.

Currently, Risk Management in the Company is systematic, structured, and mandatory at all levels of management to minimize the possibility of risks that could have adverse consequences of impede the achievement of the Company’s objectives.

In carrying out all activities related to Risk Management, the Company consistently refers to the ISO 31000 as the standard for Risk Management, as formally adopted by the Company on 25 May 2015.

Risk Management Structure and Organization

To support the effective and efficient implementation of the Risk Management system in the Company, on 10 May 2016, the Company formally established the Company’s Risk Management Team, which serves to ensure the smooth coordination of Risk Management in the Company and the alignment of Risk Management practices with the risk appetite and risk philosophy decided by the Board of Commissioners. The Team also plays a role in supervising the effective implementation of Risk Management, both in the Company and its subsidiaries.

Risk Management Team MembershipThe provisions concerning the Risk Management Team are set out in the Risk Management Team Charter, as follows:1. The Risk Management Team consists of a chair and at least

2 (two) members.2. The members of the Risk Management Team should at least

consist of:

MANAJEMEN RISIKORisk Management

Penerapan Umum Manajemen Risiko di Lingkungan Perseroan

Implementasi sistem manajemen risiko Perseroan telah diberlakukan sejak Februari 2015 yang ditandai dengan kick off penerapan manajemen risiko oleh Direksi Perseroan dan dilanjutkan dengan kegiatan pengenalan manajemen risiko berbasis SNI ISO 31000. Implementasi manajemen risiko di lingkungan Perseroan dilakukan sebagai bagian dari upaya dalam menjalankan rekomendasi OJK agar seluruh proses pengelolaan risiko dapat berjalan lebih formal dan ketat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas mutu aset dan mengoptimalkan pertumbuhan usaha. Perseroan menyadari bahwa dengan berjalannnya sistem manajemen risiko yang efektif dan efisien dapat menjadi salah satu fondasi kuat dalam menjaga kelangsungan bisnis usaha Perseroan di masa depan.

Saat ini, pengelolaan manajemen risiko di lingkungan Perseroan telah berjalan secara sistematis, terstruktur, dan wajib diberlakukan di seluruh jajaran manajemen guna meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko-risiko yang dapat berakibat negatif atau menghambat pencapaian tujuan Perseroan.

Dalam menjalankan seluruh aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan manajemen risiko, Perseroan senantiasa melandaskan pelaksanaannya dengan merujuk pada ISO 31000 sebagai standar manajemen risiko Perseroan sebagaimana telah resmi diadopsi Perseroan per 25 Mei 2015.

Struktur dan Organisasi Manajemen Risiko

Guna mendukung efektivitas dan efisiensi implementasi sistem manajemen risiko di lingkungan Perseroan, maka sejak tanggal 10 Mei 2016, Perseroan secara formal membentuk Team Manajemen Risiko Perseroan, yang berperan untuk memastikan kelancaran koordinasi manajemen risiko di Perseroan dan kesesuaian praktik manajemen risiko dengan risk appetite dan risk philosophy yang telah ditetapkan Dewan Komisaris. Tim ini juga sekaligus berperan dalam mengawasi efektivitas implementasi manajemen risiko baik di Perseroan termasuk entitas anak-anak perusahaan.

Keanggotaan Team Manajemen RisikoKetentuan mengenai Team Manajemen Risiko Perseroan diatur dalam Charter Team Manajemen Risiko, sebagai berikut:1. Team Manajemen Risiko terdiri dari ketua dan minimal 2 (dua)

orang anggota.2. Anggota Team Manajemen Risiko sekurang-kurangnya terdiri

dari:



a) Direktur Utama/CEO Group dan Direktur Perseroan yang sekurang-kurangnya membawahi:- Divisi Keuangan dan Akuntansi

b) Kepala Divisi yang membawahi fungsi Manajemen Risiko Perseroan.

c) Kepala Divisi yang membawahi fungsi Audit Internal Perseroan.

d) Kepala Divisi yang membawahi fungsi Legal/Kepatuhan Perseroan.

3. Ketua Team Manajemen Risiko adalah Direktur Utama Grup Perseroan sedangkan Sekretariat Team Manajemen Risiko adalah Kepala Divisi yang membawahi Fungsi Manajemen Risiko Perseroan.

4. Sekretariat Team Manajemen Risiko bertanggung jawab untuk mengelola pelaksanaan rapat Team Manajemen Risiko.

5. Anggota Team Manajemen Risiko diangkat oleh Direksi Perseroan melalui Surat Keputusan Pengangkatan.

6. Keanggotaan Team Manajemen Risiko melekat pada jabatan sehingga masa jabatan keanggotaan Team Manajemen Risiko sama dengan masa jabatan perorangan.

Keanggotaan Team Manajemen Risiko diangkat pertama kalinya berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. L.MPM/SK-Dir.001/2016 tanggal 10 Mei 2016 yang telah dirubah dengan Surat Keputusan Direksi No. L.MPM/Dir-036/XII/2017 tanggal 15 Desember 2017, yaitu sebagai berikut:

Ketua : Rudy HalimAnggota : Beatrice KartikaAnggota : Ernest AltoAnggota : F. Bernadeth Conny PontoAnggota/Sekretariat : Hendrawan Tjio

Tugas Team Manajemen Risiko Perseroan adalah sebagai berikut:1. Menyusun kebijakan, strategi, dan pedoman penerapan

manajemen risiko baik di Perseroan maupun anak-anak Perseroan.

2. Memantau profil risiko seluruh Grup (Enterprise Wide Risk) dan pelaksanaan langkah-langkah mitigasi yang sudah dijalankan untuk risiko strategis Grup MPM.

3. Merekomendasikan perbaikan dan penyempurnaan atas implementasi manajemen risiko di Perseroan dan entitas anak perusahaan.

4. Mengkaji dan menyetujui langkah-langkah taktis dalam melaksanakan mitigasi risiko di Perseroan dan entitas anak perusahaan untuk risiko yang bersifat strategis di tingkat Grup dan/atau memiliki dampak terhadap lebih dari satu perusahaan dalam lingkungan Perseroan dan entitas anak perusahaan.

5. Mengkoordinasikan pelaksanaan langkah-langkah mitigasi risiko yang melibatkan lebih dari satu perusahaan dalam lingkungan Perseroan dan entitas anak perusahaan.

6. Mengkaji dampak keputusan bisnis strategis dan/atau yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities) dan memberikan rekomendasi langkah mitigasi risiko.

a) Group President Director/CEO and the Directors of the Company that lead at least the:

- Finance and Accounting Divisionb) Head of the Division that leads the Risk Management

function in the Company.c) Head of the Division that leads the Internal Audit function

in the Company.d) Head of the Division that leads the Legal/Compliance

function in the Company.3. The Chairman of the Risk Management Team is the President

Director of the Company while the Risk Management Team Secretary is the Head of the Division that leads the Risk Management function in the Company.

4. The Secretary of the Risk Management Team is responsible for managing the meetings of the Risk Management Team.

5. The members of the Risk Management Team are appointed by the Board of Directors by a Decree Letter on the Appointment.

6. The membership of the Risk Management Team is ex officio, thus the term of the members of the Risk Management Team is the same as the term of the individual concerned.

The membership of the Risk Management Team was appointed for the first time pursuant to Decision Letter of the Board of Directors No.: L.MPM/SK-Dir.001/2016 dated 10 May 2016, which was later amended by Decision Letter of the Board of Directors No. L.MPM/Dir-036/XII/2017 dated 15 December 2017, as follows:Chairman : Rudy HalimMember : Beatrice KartikaMember : Ernest AltoMember : F. Bernadeth Conny PontoMember/Secretary : Hendrawan Tjio

The duties of the Company’s Risk Management Team as follow:1. Developing policies, strategies, and guidelines for the

implementation of Risk Management both in the Company and the subsidiaries.

2. Monitor the Enterprise-Wide Risk profile and implementing the mitigation measures already implemented for the strategic risks in the MPM Group.

3. Recommending improvements and updates of the Risk Management implementation in the Company and the subsidiaries.

4. Studying and approving tactical measures for risk mitigation in the Company and the subsidiaries for strategic risks at the Group level and/or risks that will impact more than one of the companies in the Company and the subsidiaries.

5. Coordinating risk mitigation measures that involve more than one of the companies in the Company and the subsidiaries.

6. Studying the impact of decisions on business strategies and/or irregularities, and providing recommendations on risk mitigation measures.

189FUTURE NOW


Dalam upaya membudayakan Tata Kelola Perusahaan yang baik, Team Manajemen Risiko Perseroan secara berkala melakukan komunikasi dan konsultasi dengan komite Tata Kelola Perseroan untuk meminta saran/rekomendasi dalam penanganan risiko-risiko prioritas.

Pengelolaan Risiko di Perseroan

Pengelolaan risiko di lingkungan Perseroan dilakukan dengan cara melakukan penilaian atas risiko secara terstrukur guna mengidentifikasi dan menganalisis ketidakpastian yang mungkin timbul dalam menyasar target organisasi. Adapun proses penilaian risiko meliputi beberapa tahapan, yaitu:

1. Identifikasi Risiko Aktivitas identifikasi risiko bertujuan untuk menemukan risiko,

sumber risiko, area dampak risiko, peristiwa dan penyebabnya, serta potensi akibatnya. Selanjutnya, target dari tahapan ini adalah membuat daftar risiko secara komprehensif dan luas yang dinilai dapat memengaruhi pencapaian target, baik meningkatkan, menghalangi, memperlambat atau bahkan menggagalkan pencapaian target organisasi. Proses identifikasi risiko ini penting untuk dilakukan secara luas dan mendalam serta komprehensif, karena risiko yang tidak teridentifikasi pada tahapan ini tidak akan diikutsertakan pada proses-proses berikutnya. Identifikasi risiko ini juga dilakukan terhadap sumber-sumber risiko, baik yang di dalam kendali maupun yang diluar kendali organisasi.

2. Analisis risiko Analisis risiko adalah proses untuk memahami natur dan tingkat

risiko sehingga Pemangku Risiko dapat membuat keputusan apakah suatu risiko perlu diberi perlakuan atau tidak. Pada pelaksanaanya, Pemangku Risiko wajib mendokumentasikan setiap langkah dalam asesmen risiko untuk setiap jenis risiko. Analisis risiko meliputi kegiatan-kegiatan yang menganalisis sumber risiko dan pemicu terjadinya risiko, dampak positif dan negatifnya, serta kemungkinan terjadinya. Selanjutnya, hasil analisis risiko ini akan menjadi masukan bagi proses evaluasi risiko dan proses pengambilan keputusan mengenai perlakuan terhadap risiko tersebut.

3. Evaluasi Risiko Evaluasi Risiko adalah proses untuk memutuskan risiko mana

yang membutuhkan perlakuan lebih lanjut dan dalam rangka apa. Evaluasi risiko dilakukan dengan berbasis pada analisis risiko, dimana hal ini mencakup penentuan suatu risiko tertentu setelah kontrol terkini dijalankan lalu dibandingkan dengan tingkat risiko yang dapat diterima atau ditolerir, serta diprioritaskan untuk mendapatkan perlakuan lebih lanjut. Selanjutnya, hasil dari proses evaluasi risiko ini akan menjadi masukan untuk diolah lebih lanjut pada tahapan pengendalian risiko.

In order to cultivate Good Corporate Governance, the Risk Management Team regularly communicates and consults with the Company’s GCG Committee to request suggestions/recommendations for handling priority risks.

Risk Management in the Company

Risk management in the Company is undertaken by assessing the risks in a structured manner to identify and analyze the uncertainties that may arise in pursuing the organization’s targets. The process of risk assessment includes several stages, namely:

1. Risk Identification Risk identification is aimed at identifying risks, risk sources,

risk impact areas, events and causes, and their potential consequences. Furthermore, the target of this stage is to create a comprehensive and broad list of risks that are deemed to be able to influence the achievement of targets, whether increasing, impeding, slowing or even preventing the achievement of organizational targets. It is important that the risk identification process is done widely, in depth and comprehensively, since risks that are not identified at this stage will not be included in subsequent processes. The identification of these risks also includes the sources of risk, both those within and beyond the control of the organization.

2. Risk Analysis Risk analysis is the process of understanding the nature

and the level of risk so that Risk Stakeholders can make a decision about whether a risk needs to be treated or not. Risk Holders must document every step in the risk assessment for each type of risk. Risk analysis includes activities that analyze the source of the risk and risk triggers, positive and negative impacts, and the likelihood of occurrence. Moreover, the results of this risk analysis will be used as input for the risk evaluation process and decision-making process regarding the treatment of those risks.

3. Risk Evaluation Risk Evaluation is the process of deciding which risks require

further treatment and in what order. Risk evaluation is based on risk analysis, which includes determining a particular risks after the current controls are applied and then comparing them with acceptable or tolerable levels of risk, and prioritizing them for further treatment. The outcome of the risk evaluation process will be input for further processing at the risk control stage.



4. Pengendalian Risiko Setelah seluruh risiko selesai diidentifikasi, dianalisa dan

dievaluasi, proses selanjutnya adalah Perseroan melakukan pengendalian/perlakuan risiko (risk treatment). Adapun jenis pengendalian risiko di Perseroan meliputi antara lain menghindari risiko, mengurangi risiko, berbagi risiko, dan menerima risiko. Berikut beberapa contoh klasifikasi pengendalian risiko yang dijalankan Perseroan:1. Mengurangi risiko yaitu melakukan perlakuan (mitigasi)

risiko untuk mengurangi kemungkinan timbulnya risiko atau mengurangi dampak risiko bila terjadi, atau mengurangi keduanya. Contoh jenis pengendalian yang dilakukan antara lain dengan membuat atau merevisi Kebijakan/SOP, menjaga hubungan baik dengan pihak ke-3, membeli/mengganti/memperbaiki alat/parts, mengembangkan sistem informasi, melaksanakan kebijakan/SOP, hedging, dll.

2. Berbagi risiko (risk sharing/transfer), yaitu suatu tindakan untuk mengurangi kemungkinan timbulnya risiko atau dampak risiko. Hal ini dilakukan antara lain melalui asuransi, outsourcing pekerjaan, subcontracting, menjaminkan kredit, tindak lindung transaksi nilai mata uang asing, dll.

3. Menghindari risiko (risk avoidance), berarti tidak melaksanakan atau meneruskan kegiatan yang menimbulkan risiko tersebut.

4. Menerima risiko (risk acceptance) yaitu tidak melakukan perlakuan apapun terhadap risiko tersebut.

Perseroan resmi membentuk Team Manajemen Risiko PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, yang berperan untuk memastikan kelancaran koordinasi manajemen risiko di Perseroan dan mengawasi efektivitas implementasi manajemen risiko di Grup MPM, baik di Perseroan termasuk entitas anak-anak perusahaan.

The Company formally established the Risk Management Team of PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, which plays a role in ensuring the smooth coordination of risk management in the Company and oversees the effectiveness of risk management implementation in the MPM Group, whether in the Company including subsidiaries.

4. Risk Control After all risks have been identified, analyzed and evaluated,

the next process the Company performs is risk control. The types of risk control in the Company include risk aversion, risk reduction, risk sharing, and risk-taking. The following are examples of the risk control classification used by the Company:

1. Reducing risks, that is by mitigating the risk to reduce the likelihood of it arising, or to reduce the impact of the risk if it occurs, or to reduce both. An example of the type of control is developing or revising policies/SOPs, maintaining good relations with third parties, purchasing/replacing/repairing equipment/parts, developing information systems, implementing policies/SOPs, hedging, etc.

2. Risk sharing/transfer, an action to reduce the likelihood of the risk arising or the impact of the risk. This includes, among other things, insurance, outsourcing jobs, subcontracting, credit guarantees, hedging foreign currency transactions, etc.

3. Risk avoidance, or not taking or continuing actions that could lead to the risk.

4. Risk acceptance, or not taking any action against the risk.

191FUTURE NOW


Jenis-Jenis Risiko dan Upaya Mitigasi

Team Manajemen Risiko telah melaksanakan proses identifikasi, analisa, evaluasi, dan pengendalian risiko dalam rangka menentukan jenis-jenis risiko yang dihadapi Perseroan serta upaya mitigasi apa saja yang perlu dilakukan. Oleh karenanya, berdasarkan proses identifikasi risiko yang telah dilakukan di sepanjang tahun 2017, Perseroan mendeteksi adanya 8 (delapan) jenis risiko yang dapat memengaruhi kinerja Perseroan, antara lain:

1. Risiko Keuangan Merupakan jenis risiko yang timbul karena fluktuasi target

keuangan atau ukuran moneter perusahaan karena gejolak berbagai variabel makro. Risiko keuangan Perseroan mencakup risiko kredit, risiko likuiditas, risiko suku bunga, dan risiko nilai tukar mata uang, dan fluktuasi harga bahan baku.

Upaya Mitigasi: Pengelolaan risiko ini dilakukan melalui lindung nilai (hedging)

untuk menjamin kebutuhan dana dalam mata uang asing, pengelolaan kas secara hati-hati, selalu memonitor kondisi perekonomian domestik dan global, serta menjaga kecukupan bahan baku dan barang jadi.

2. Risiko Kepatuhan, Hukum, dan Tata Kelola Merupakan jenis risiko yang timbul karena kegagalan

Perseroan dalam menaati peraturan dan Perundang-Undangan yang berlaku ataupun jika terjadi ketidaksesuaian terhadap penerapan GCG di lingkungan Perseroan.

Upaya Mitigasi: Perseroan secara dari waktu ke waktu melakukan evaluasi

kepatuhan dengan selalu menjalankan rekomendasi yang diberikan OJK terkait implementasi GCG di lingkungan Perseroan. Antisipasi adanya perubahan peraturan terkait industri Perseroan dan kondisi makroekonomi yang dapat memberikan peluang bagi Perseroan untuk berkembang.

3. Risiko Aset, Liabilitas, dan Pasar Merupakan jenis risiko yang timbul karena menurunnya

kualitas aset dan meningkatnya posisi liabilitas Perseroan. Sementara, risiko pasar merupakan jenis risiko yang muncul sebagai akibat dari terjadinya volatilitas pasar.

Upaya Mitigasi: Perseroan senantiasa memantau kualitas asetnya dengan

ketat dan selalu memastikan bahwa Perseroan telah memenuhi semua kewajibannya dengan baik.

4. Risiko Operasional Merupakan jenis risiko yang timbul karena terjadi kegagalan

operasional yang berpotensi timbul karena terhentinya kegiatan usaha akibat bencana alam dan hal-hal lain di luar kendali Perseroan.

Risk Types and Mitigation

The Risk Management Team has implemented a process of identifying, analyzing, evaluating, and controlling risks in order to ascertain the types of risk the Company is exposed to, and to take any necessary measures to mitigate them. Therefore, based on the risk identification processes carried out throughout 2017, the Company detected 8 (eight) types of risk that could affect the performance of the Company, including:

1. Financial Risk This type of risk arises as a result of fluctuations in the Company’s

financial targets or monetary indicators due to volatility in various macro variables. The Company’s financial risks include credit risks, liquidity risks, interest rate risks, and exchange rate risks, as well as fluctuations in raw material prices.

Mitigation: These risks are managed through hedging to guarantee

funds denominated in foreign currencies, prudent cash management, constant monitoring of domestic and global economic conditions, and maintaining adequate raw materials and finished goods.

2. Compliance, Legal and Governance Risks These risks could arise from the Company’s failure to abide

by the prevailing laws and regulations or in the event of any incompatibility in the application of GCG in the Company.

Mitigation: From time to time, the Company evaluates compliance

by consistently following the OJK’s recommendations on the implementation of GCG in the Company. We anticipate that changes in the regulations governing the Company’s industry and the macroeconomic conditions could offer growth opportunities for the Company.

3. Asset, Liability, and Market Risks This type of risk could arise as a result of a reduction asset

quality and an increase in the Company’s liability position. Meanwhile, market risks can arise as a result of market volatility.

Mitigation: The Company always closely monitors the quality of

its assets and always ensures that it has fulfilled all its obligations properly.

4. Operational Risks This risks can arise due to operational failure which has the

potential to halt the business activities as a result of a natural disaster or other matters beyond the Company’s control.



Upaya Mitigasi: Risiko ini memiliki kemungkinan kecil terjadi tetapi akan

berdampak sangat besar untuk operasional perusahaan. Perseroan harus senantiasa siap dalam mengantisipasi risiko tersebut dengan cara menerapkan program asuransi yang memadai untuk seluruh aset Perseroan.

5. Risiko Strategis dan Bisnis Merupakan jenis risiko yang timbul karena adanya

ketidaksesuaian strategi dan persaingan usaha yang dapat menyebabkan dampak negatif terhadap Perseroan.

Upaya Mitigasi: Perseroan senantiasa menentukan strategi bisnis secara

seksama melalui proses yang ketat. Perseroan juga selalu berupaya untuk menjadi pemain unggul dengan memberikan pelayanan terbaik dan terlengkap bagi konsumen.

6. Risiko Struktur Direksi dan Dewan Komisaris

Merupakan jenis risiko yang timbul karena kegagalan Perseroan dalam memelihara komposisi pengurus (Direksi dan Dewan Komisaris atau yang setara) terbaik yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi.

Upaya Mitigasi: Pada pelaksanaan proses rekrutmen level Direksi dan Dewan

Komisaris, Perseroan telah melakukan serangkaian tahapan seleksi antara lain uji kemampuan dan kepatutan, pengalaman kerja, pendidikan dan pelatihan serta perilaku pengurus.

7. Risiko Sumber Daya Manusia Merupakan jenis risiko yang timbul karena kurangnya jumlah

SDM yang dimiliki Perseroan atau adanya kekurangan dari sisi kompetensi.

Upaya Mitigasi: Perseroan telah merancang program recruitment karyawan

baru secara berkesinambungan dengan menyelenggarkan program management trainee, sharing knowledge, dan program pencarian talent internal.

8. Risiko Reputasi Merupakan jenis risiko yang timbul karena suatu perbuatan/

tindakan apapun yang dapat mengganggu keberlangsungan bisnis usaha Perseroan.

Upaya Mitigasi: Perseroan selalu memantau serta menjaga citra/reputasinya

di mata publik dengan senantiasa menjamin bahwa semua karyawan telah bekerja secara profesional dengan mengedepankan prinsip integritas. Selain itu, Perseroan juga telah menyosialisasikan nilai-nilai perusahaan dan pedoman perilaku yang wajib dipatuhi oleh seluruh karyawan Perseroan.

Mitigation: These risks have a low probability but will have a significant

impact on the Company’s operations. The Company must always be vigilant in anticipating such risks by using adequate insurance for all the Company’s assets.

5. Strategic and Business Risks The risks arise due to an incompatibility between the strategy

and the business competition which could have a negative impact on the Company.

Mitigation: The Company constantly determines its business strategy

carefully through a rigorous process. The Company also consistently strives to be the best player by providing the best and most complete service for consumers.

6. Risks related to the Structure of the Board of Directors and Board of Commissioners

These risks arise as a result of the Company’s failure to maintain an optimal management composition (Board of Directors and Board of Commissioners or their equivalent) that has high competence and integrity.

Mitigation: The recruitment process for the Board of Directors and Board

of Commissioners, level involves a series of selection stages that includes, among other matters, a fit and proper test, work experience, education and training as well as the behavior of the managers.

7. Human Resource Risks This type of risk arises from an insufficient number of

employees in the Company or gaps in their competence.

Mitigation: The Company has designed an ongoing recruitment program

for new employees by organizing management trainee and knowledge sharing programs, and an internal talent search program.

8. Reputational Risks These types of risk arise as a result of any action that could

interfere with the Company’s business continuity.

Mitigation: The Company constantly monitors and maintains its public

image/reputation by ensuring that all the employees work professionally and prioritize the principle of integrity. In addition, the Company has disseminated the corporate values and guidelines on conduct that must be observed by all the Company’s employees.

193FUTURE NOW


Evaluasi Efektivitas Implementasi Manajemen Risiko Tahun 2017

Perseroan melakukan penilaian atas efektivitas implementasi manajemen risiko dengan tujuan untuk memperbaharui data risiko (penyebab, dampak, kemungkinan beserta skor risiko) serta mengantisipasi apabila muncul risiko baru dari hasil perlakuan risiko pada siklus sebelumnya yang difasilitasi oleh fungsi Manajemen Risiko.

Hasil dari proses tersebut diketahui bahwa seluruh risiko yang teridentifikasi dapat diproteksi dengan menerapkan kontrol yang memadai dan perencanaan mitigasi terintegrasi. Selanjutnya risiko-risiko tersebut di monitor secara berkesinambungan untuk meningkatkan upaya antisipasi dalam menghadapi berbagai kemungkinan.

Pelatihan & Sertifikasi Manajemen Risiko

Adapun pelatihan yang diikuti oleh unit Manajemen Risiko di tahun 2017, adalah sebagai berikut:

NAMA PELATIHAN/LOKAKARYA/SEMINARNAME OF TRAINING/WORKSHOPS/SEMINARS

TEMPAT & TANGGALPLACE & DATE


Certified Risk Management Professional (CRMP) Juli/July 2017 LSPMR

Risk Management Project (inhouse-training) Februari/February 2017 Wimconsult

GOOD CORPORATE GOVERNANCE 193FUTURE NOW


Evaluation of the Effectiveness of Risk Management Implementation in 2017

The Company conducted an assessment of the effectiveness of its Risk Management with the objective of updating the risk data (cause, impact, probability and risk score) and anticipating the emergence of new risks from the results of the previous risk cycle, which is facilitated by the Risk Management function.

From the results of this process it was ascertained that all the identified risks could be protected against by implementing adequate and planning integrated mitigation. These risks will be monitored continuously to improve our anticipatory efforts in being prepared for any possibility.

Risk Management Training & Certification

The training undertaken by the Risk Management unit in 2017 was as follows:



PERKARA HUKUM TAHUN 2017 Litigation in 2017

Selama tahun 2017, Perseroan dan anak perusahaannya, termasuk seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris, tidak terlibat dalam suatu perkara hukum yang dapat mempengaruhi kondisi Perseroan secara material.

SANKSI ADMINISTRATIF Administrative SanctionDi sepanjang tahun 2017, Perseroan tidak pernah mendapatkan sanksi administratif dari pihak manapun selama menjalankan kegiatan bisnis dan operasionalnya.

AKSES DAN TRANSPARANSI INFORMASI Access to and Transparency of Information

Perseroan senantiasa memberikan layanan dan membuka akses informasi terkait Perseroan yang seluas-luasnya kepada para stakeholders. Sepanjang tahun ini, ketersediaan informasi terkini seperti pergerakan harga saham, aksi korporasi, kinerja usaha dan informasi penting lainnya yang berkaitan dengan Perseroan dapat diakses atau dapat menghubungi: • Situs web resmi Perseroan: www.mpmgroup.co.id • Email:

- Hubungan Investor: [email protected] Corporate Communications: [email protected]

• Telepon : 021-29710170 Fax : 021-29110320

In 2017, the Company and its subsidiaries, including all the members of the Board of Directors and Board of Commissioners, were not involved in any legal case that could materially affect the Company’s condition.

In 2017, the Company was not subject to any administrative sanctions from any party while conducting its business and operational activities.

The Company constantly provides broad access to information about the Company to the stakeholders. During this year, the latest information such as share price movements, corporate actions, business performance and other important information related to the Company can be accessed or may contact through: • Company’s website: www.mpmgroup.co.id • Email:

- Investor Relations: [email protected] Corporate Communications: [email protected]

• Phone : 021-29710170• Facsimile : 021-29110320

195FUTURE NOW


PEDOMAN PERILAKU DAN BUDAYA PERSEROAN Code of Conduct and Values of the Company

Keberadaan Pedoman Perilaku di Lingkungan Organisasi

Sejak Agustus 2014, Perseroan telah memiliki Pedoman Perilaku yang resmi diberlakukan sebagai pedoman bagi seluruh insan Perseroan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Isi Pedoman Perilaku

Pokok-Pokok Pedoman Perilaku Perseroan:1. Kepatuhan terhadap Perundang-undangan.2. Kebijakan Anti-Korupsi.3. Hadiah, Hiburan dan Pemberian Lainnya.4. Konflik Kepentingan.5. Hubungan Pemerintah.6. Perilaku Bisnis.7. Hubungan Pelanggan, Pemegang Saham, Prinsipal dan

Pemangku Kepentingan Lain.8. Tempat Kerja Positif.9. Melindungi Properti.10. Melindungi Informasi Rahasia.11. Memperdagangkan Informasi Orang Dalam.12. Pelaporan dan Pencatatan Keuangan.13. Lingkungan.14. Pengungkapan Publik.15. Mengajukan Pertanyaan dan Melaporkan Pelanggaran.

Pengungkapan Pedoman Perilaku Berlaku Bagi Seluruh Level Organisasi

Perseroan telah memiliki Pedoman Perilaku yang berfungsi sebagai dasar bagi seluruh karyawan dalam berperilaku sehari-hari guna mencapai tujuan Perseroan. Adapun, Pedoman Perilaku tersebut berlaku sama dan setara terhadap seluruh karyawan termasuk jajaran Direksi dan Dewan Komisaris baik Perseroan maupun anak perusahaan.

Sosialiasi Pedoman Perilaku dan Nilai-Nilai Budaya

Sebagai komponen penting dari GCG Perseroan, Pedoman Perilaku Perseroan dikembangkan dan ditelaah kembali untuk penyesuaian kebijakan dengan perkembangan peraturan dan praktik-praktik yang berlaku saat ini. Upaya sosialisasi telah dilakukan secara regular, baik di Perseroan maupun anak perusahaan. Secara lengkap, Pedoman Perilaku Perseroan dapat di unduh melalui situs web Perseroan.

Sanksi dan Jumlah Pelanggaran Pedoman Perilaku

Secara keseluruhan, Pedoman Perilaku ini telah dilaksanakan dengan baik oleh Perseroan. Setiap penyimpangan yang dilakukan akan dikenakan sanksi sesuai dengan kebijakan Perseroan yang telah ditetapkan atau berdasarkan Peraturan Perusahaan.

Sepanjang tahun 2017, tidak terdapat pengaduan yang masuk terkait pelanggaran Pedoman Perilaku ini.

Existence of a Code of Conduct in the Organization

Since August 2014, the Company has had a Code of Conduct which is formally used as the guidelines for all members of the Company in the performance of their duties and responsibilities.

Content of the Code of Conduct

Key Points of the Code of Conduct:1. Compliance with the Laws and Regulations.2. Anti-Corruption Policy.3. Gifts, Entertainment and Other Gratuities.4. Conflict of Interest.5. Government relations.6. Business Conduct.7. Relations with Customers, Shareholders, Principals and

Other Stakeholders.8. Positive Workplace.9. Protecting Property.10. Protecting Confidential Information.11. Trading Insider Information.12. Financial Reporting and Recording.13. Environment.14. Public Disclosure.15. Making Inquiries and Reporting Violations.

Applicability of the Code of Conduct for All Levels of the Organization

The Company has a Code of Conduct that provides a foundation for the day-to-day behavior of all employees in order to achieve the Company’s objectives. The Conduct Manual applies equally to all employees, including the members of the Board of Directors and Board of Commissioners, either the Company or the subsidiaries.

Dissemination of the Code of Conduct and Corporate Values

As an important component of GCG in the Company, the Code of Conduct is developed and reviewed to adapt the policies to developments in the current regulations and practices. The Code of Conduct is disseminated regularly, both at the Company’s level and in the subsidiaries. The Company’s Code of Conduct can be fully downloaded in through the Company’s website.

Sanctions and Number of Breaches of the Code of Conduct

In general, the Code of Conduct has been properly implemented by the Company. Sanctions are imposed for any deviation from the stipulated policies or based on the provision of the Company Regulation. In 2017, there were no complaints received regarding to breaches of the Code of Conduct.



SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN Violation Reporting System

Mekanisme Penyampaian dan Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran

Setiap pelaporan atau pertanyaan dapat disampaikan melalui:1. Anak Perusahaan:

• Speak up box.• Email address khusus yang dibuat untuk pelaporan ini.• Atasan Langsung.• Head of HR.• Direktur Utama Anak Perusahaan.

2. Perseroan (kantor pusat)::• Speak up box.• Direktur Sumber Daya Manusia.• Email : [email protected].

Perlindungan Bagi Whistleblower

Perseroan senantiasa memberikan jaminan perlindungan kepada pelapor yang beritikad baik, salah satunya dilakukan dengan menjaga kerahasiaan identitas pelapor guna meminimalisir risiko tertentu yang dapat merugikan pelapor di kemudian hari.

Alur Penanganan Pengaduan

Terdapat beberapa saluran bagi karyawan untuk melaporkan potensi pelanggaran Kode Etik Bisnis. Pada awalnya, mereka, didorong untuk melapor kepada manajer mereka. Namun, jika mereka tidak mau karena tidak merasa nyaman atau tidak dapat melakukan hal ini, mereka dapat menggunakan saluran komunikasi yang telah disediakan (anonim jika perlu) baik di tingkat anak perusahaan maupun di tingkat Korporat seperti tercantum di atas. Semua laporan whistleblower ditangani dengan penuh kerahasiaan.

Pihak Yang Mengelola Pengaduan

Pada tingkat anak perusahaan, semua laporan yang masuk akan dikelola oleh Head of HR dan Direktur Utama masing-masing anak perusahaan, sedangkan di tingkat korporat, semua laporan yang masuk akan dikelola oleh Direktur Sumber Daya Manusia yang dibantu oleh tim Sumber Daya Manusia dan Direktur Utama Perseroan. Untuk kedepannya, Perseroan akan membentuk komite khusus yang juga melibatkan Direksi untuk menangani pelaporan dan pengambilan keputusan untuk kasus-kasus pelanggaran Pedoman Perilaku.

Mechanism for the Submission, Management and Reporting of Violations

Reports or inquiries may be submitted through :1. Subsidiaries:

• Speak up box.• Email address specifically for such reports.• Line manager.• Head of HR.• President Director of the subsidiary.

2. The Company (head office):• Speak up box.• Director of Human Resources.• Email : [email protected].

Protection for Whistleblowers

The Company always guarantees the protection of people who report in good faith, among other ways by protecting the identity of the reporter to minimize the risk of certain risks that could be detrimental to the reporter in future.

Complaint Handling Flow

There are various channels for employees to report potential violations of the Code of Business Conduct. In the first instance, they are encouraged to report to their manager. However, if they are unwilling, do not feel comfortable or cannot do this, they can use the communication channels provided (anonymously if necessary) at the subsidiary and the corporate level as stated above. All whistleblower reports are handled in full confidence.

Party Managing the Complaints

At the subsidiary level, all reports received are managed by the Head of HR and the President Director of the respective subsidiary, while at the corporate level, all reports received are managed by the Director of Human Resources with the assistance of the Human Resource team and the Company’s President Director. In future, the Company will establish a special committee that will also involve the Board of Directors to handle reports and make decisions on cases of violations of the Code of Conduct.

197FUTURE NOW


Sanksi/Tindak Lanjut atas Pengaduan yang Telah Selesai Diproses Pada Tahun 2017

Semua laporan yang masuk telah ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang berlaku.

Sepanjang tahun 2017, tidak terdapat pengaduan yang masuk terkait pelanggaran sistem whistleblowing.

Kebijakan Komunikasi Perseroan dengan Pemegang Saham/Investor dan Kreditur

Perseroan telah memiliki kebijakan yang mengatur tentang Kebijakan Komunikasi Perseroan Dengan Pemegang Saham/Investor dan Kreditur, antara lain: 1. Hubungan dengan Pemegang Saham dan/atau Kreditur

menganut prinsip equitable treatment sehingga tidak terjadinya penyampaian informasi secara asimetris.

Di Perseroan, terdapat beberapa saluran bagi karyawan untuk melaporkan potensi pelanggaran Pedoman Perilaku Bisnis.

In the Company, there are several channels for employees to report potential violations of the Code of Business Conduct.

Sanctions/Follow-Up on Complaints Processed in 2017

All reports received are followed up in accordance with the applicable procedures and policies.

In 2017, there were no complaints received regarding to breaches of the whistleblowing system.

Policy on Company Communications with Shareholders/Investors and Creditors

The Company has a policy that governs its communications with shareholders/Investors and creditors, as follows:

1. In relations with shareholders and/or creditors, we adopt the principle of equitable treatment so that there is no asymmetric provision of information.



2. Fungsi Investor Relations dengan dibantu Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan semua kebutuhan Pemegang Saham dan/atau Kreditur atas informasi Perseroan dapat dipenuhi dengan memperhatikan norma-norma kerahasiaan dan perundang-undangan yang berlaku

3. Seluruh informasi yang disampaikan kepada Pemegang Saham dan/atau Kreditur harus dikoordinasikan validitas dan ketepatannya oleh Sekretaris Perusahaan sebelum diberikan

4. Cakupan informasi yang dapat diberikan kepada Pemegang Saham dan/atau Kreditur adalah: a. Garis besar prospek Perseroan untuk memberikan

wawasan atau pandangan dalam memperkirakan hari depan serta kemungkinan yang akan terjadi pada Perusahaan

b. Hal-hal yang berkaitan dengan strategi pencapaian laba serta arahan tujuan Perseroan

c. Rincian informasi keuangan, akuntansi maupun hal-hal lainnya yang dipersyaratkan oleh otoritas terkait

d. Semua catatan dan data kepemilikan saham 5. Agar kepercayaan serta rasa kepastian para pemegang

saham dan/atau kreditur dapat selalu terjaga, Perseroan perlu secara teratur dan berkala mengumumkan kinerja dan rencana Perusahaan melalui media massa dan lembaga-lembaga terkait

Kebijakan Pencegahan Insider Trading

Kebijakan pencegahan Insider Trading diatur dalam Corporate Policy Manual dan Pedoman Perilaku Perseroan, khususnya dalam Kebijakan Hubungan dengan Pemegang Saham dan/atau Kreditur, yaitu menganut prinsip equitable treatment sehingga tidak terjadinya penyampaian Informasi secara asimetris. Kebijakan tersebut juga mengatur mengenai pengaturan pengungkapan Informasi dengan memperhatikan norma-norma kerahasiaan serta cakupan Informasi yang dapat diberikan kepada pemegang saham.

Kebijakan Anti-Korupsi dan Anti-Fraud

Dalam rangka pemenuhan atas kepatuhan terhadap seluruh aspek regulasi yang berlaku di Indonesia, serta guna menjunjung tinggi implementasi pilar-pilar GCG yang efektif dan efisien di lingkungan perusahaan, Perseroan telah memiliki kebijakan Anti-Korupsi dan Anti-Fraud yang mengatur dan wajib ditaati oleh seluruh insan Perseroan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di Perseroan, sebagaimana telah tertuang di dalam Corporate Policy Manual dan Pedoman Perilaku.

2. The Investor Relations function, assisted by the Corporate Secretary, is responsible for ensuring that all the shareholders and/or creditors’ requirements for the Company’s information can be fulfilled, taking into account confidentiality norms and the prevailing laws and regulations.

3. The validity and accuracy of the information delivered to shareholders and/or creditors must be coordinated by the Corporate Secretary before being released.

4. The scope of information that can be given to the shareholders and/or creditors is as follows: a. Outline of the Company’s prospects to provide insights

or views on the future forecasts and possibilities for the Company

b. Matters related to the strategy for achieving profits and the direction of the Company

c. Detailed financial and accounting information, or other matters required by the related authorities

d. All shareholding records and data 5. To maintain the shareholders’ and/or creditors’ trust and

provide a sense of certainty, the Company should regularly make announcements on its performance and plans through the mass media and other related institutions.

Prevention of Insider Trading Policy

The prevention of Insider Trading is regulated in the Company’s Corporate Policy Manual and Code of Conduct, specifically in the Policy on Communications with the Shareholders and/or Creditors, which upholds the principle of equitable treatment in order to prevent any asymmetric provision of information. This policy also regulates the arrangements for the disclosure of information by taking into account confidentiality norms as well as the scope of the information that can be provided to the shareholders.

Anti-Corruption and Anti-Fraud Policy

In respect of complying with all aspects of the regulations that apply in Indonesia, and to effectively and efficiently uphold the pillars of GCG in the Company, the Company has developed an Anti-corruption and Anti-Fraud policy that regulates and is mandatory for all members of the Company in carrying out their duties and responsibilities in the Company, as set out in the Corporate Policy Manual and the Code of Conduct.

199FUTURE NOW


Kebijakan Tentang Seleksi dan Peningkatan Kemampuan Pemasok

Perseroan telah memiliki kebijakan yang mengatur tentang Seleksi dan Peningkatan Kemampuan Pemasok, antara lain: 1. Seleksi pemasok, termasuk wewenang dan pendelegasiannya,

dimaksudkan untuk mendapatkan produk atau jasa dengan kualitas terbaik dan harga yang paling menguntungkan Perseroan. Secara periodik Perseroan melakukan kajian kinerja para pemasoknya berdasarkan kriteria teknis dan harga, termasuk mutu pasokan, ketepatan waktu penyerahan dan layanan bagi permintaan mendadak. Proses kajian kinerja ini didokumentasikan dan diterapkan dengan konsekuen.

2. Perseroan memelihara Daftar Pemasok (Approved Vendor List dan Preferred Vendor List) bagi para pemasok yang disetujui dan terbukti layak dan Inadequate Vendor List bagi para pemasok yang dinyatakan tidak layak.

Kebijakan Pemberian Insentif Jangka Panjang Kepada Direksi dan Karyawan

Sebagai implementasi dari Kebijakan Pemberian Insentif Jangka Panjang, Perseroan telah menjalankan Program Long Term Incentive Grant 1 dimana pemberian insentif tersebut berupa pemberian saham sebagai apresiasi kepada manajemen inti Grup MPM atas kontribusi dan pencapaiannya terhadap target perusahaan. Program Long Term Incentive Grant 1 tersebut dilakukan dengan menggunakan saham tresuri dan karenanya telah mendapatkan persetujuan pemegang saham berdasarkan keputusan RUPST Perseroan yang diadakan pada tanggal 31 Mei 2016.

Perseroan telah memiliki kebijakan yang mengatur tentang Komunikasi dengan Pemegang Saham/Investor dan Kreditur, Pencegahan Insider Trading, Anti-Korupsi dan Anti-Fraud, Seleksi dan Peningkatan Kemampuan Pemasok, serta Pemberian Insentif Jangka Panjang Kepada Direksi dan Karyawan.

The Company has a policy that governs its communications with shareholders/Investors and creditors, Prevention of Insider Trading, Anti-Corruption and Anti-Fraud, Selection and Improvement of Supplier Capacity and the Provision of Long-Term Incentives to the Board of Directors and Employees.

Policy on the Selection and Improvement of Supplier Capacity

The Company has a policy that governs the selection and capacity improvement of suppliers, which includes: 1. Supplier selection, including the authority for this and its

delegation, is intended to obtain the best quality products or services at the most advantageous price for the Company. The Company periodically reviews the performance of its suppliers based on technical and price criteria, including supply quality, on-time delivery and on-demand service. The performance review process is documented and implemented consequently.

2. The Company keeps an Approved Vendor List and Preferred Vendor List for proven suppliers and an Inadequate Vendor List of suppliers who are not capable.

Policy on the Provision of Long-Term Incentives to the Board of Directors and Employees

As the implementation of the Policy on the Provision of Long-Term Incentives, the Company has implemented the Long-Term Incentive Grant 1 Program in which the granting of such incentives is in the form of shares as an appreciation to the core management of the MPM Group for their contributions and achievement of the corporate targets. The Long Term Incentive Grant 1 Program is implemented by using treasury shares and has therefore been approved by the shareholders pursuant to a resolution of the AGMS of the Company held on 31 May 2016.



PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKASURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NO. 32/SEOJK.04/2015TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKAPrinciples of Listed Companies GovernanceCircular Letter of OJK No.32/SEOJK.04/2015Pertaining Public Company’s Guideline of Corporate Governance

NO PRINSIP DAN REKOMENDASIPRINCIPLE AND RECOMMENDATION

PENJELASANEXPLANATION

PENERAPAN DI PERSEROANIMPLEMENTATION IN THE COMPANY

I Prinsip 1/1st Principle Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)To Improve the Value of General Meeting of Shareholders’ (GMS) Execution

1. Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan pemegang saham.

- Setiap saham dengan hak suara yang dikeluarkan mempunyai satu hak suara (one share one vote). Pemegang saham dapat menggunakan hak suaranya pada saat pengambilan keputusan, terutama dalam pengambilan keputusan dengan cara pengumpulan suara (voting). Namun demikian, mekanisme pengambilan keputusan dengan cara pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun tertutup belum diatur secara rinci.

- Perusahaan Terbuka direkomendasikan mempunyai prosedur pengambilan suara dalam pengambilan keputusan atas suatu mata acara RUPS. Adapun prosedur pengambilan suara (voting) tersebut harus menjaga independensi ataupun kebebasan pemegang saham. Sebagai contoh, dalam pengumpulan suara voting tangan sesuai dengan instruksi pilihan yang ditawarkan oleh pimpinan RUPS. Sedangkan, dalam pengumpulan suara (voting) secara tertutup dilakukan pada keputusan yang membutuhkan kerahasiaan ataupun atas permintaan pemegang saham, dengan cara menggunakan kartu suara ataupun dengan penggunaan electronic voting.

Perseroan sudah memenuhi Prinsip 1 Butir 1

Tata cara mengenai pengambilan suara baik secara terbuka maupun secara tertutup diatur di dalam Anggaran Dasar Perseroan. Dalam pelaksanaan RUPS Tahunan dan Luar Biasa, mekanisme pengambilan suara merupakan bagian dari Tata Tertib RUPS yang diinformasikan kepada para pemegang saham di awal RUPS atau dibagikan kepada pemegang saham.

Public Company has methods or procedures of voting both open and close voting, in order to emphasize independency, and interests of shareholders

- Each share has one vote. Shareholders may use their vote in decision-making, especially by voting during the process of decision-making. However, the mechanism of decision-making by voting has not been arranged in a detailed manner whether it is in public or in private.

- The public company should have a voting procedure in decision-making according to the agenda of the GMS. The procedure should also maintain the independence and the freedom of the shareholders. For example, the public voting is done by raising hands according to the instruction of choice that has been offered by the chairman of the meeting. On the other hand, private voting is done by either voter cards or electronic voting. This is done to maintain the privacy or according to the request of the shareholders.

The Company is in compliant with Principle 1 Point 1

The procedures for voting, both for public and private are set forth in the Articles of Association of the Company. In the Annual and Extraoridnary GMS, the voting mechanism is covered in the Code of Conduct of the GMS that every shareholder is informed of at the start of the GMS or distributed to the shareholders.

2. Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan.

Kehadiran seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka bertujuan agar setiap anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dapat memperhatikan, menjelaskan, dan menjawab secara langsung permasalahan yang terjadi atau pertanyaan yang diajukan oleh pemegang saham terkait mata acara dalam RUPS.


Seluruh anggota Direksi hadir dan mayoritas anggota Dewan Komisaris hadir dalam RUPS Tahunan yang diadakan pada tahun 2017. Direksi Perseroan memberikan laporan dan rekaman kepada anggota Dewan Komisaris Perseroan yang tidak hadir untuk dapat mengetahui secara detail mengenai jalannya RUPS Tahunan.

The Board of Directors and Board of Commissioners of the public company are present in the AGMS.

The presence of the Board of Directors and Board of Commissioners of the public company is required so that the Board of Directors and Board of Commissioners are able to observe, explain, and answer directly the agendarelated problems or questions that are given by the shareholders in the GMS.


All members of the Board of Directors were present and the majority of the members of the Board of Commissioners were present at the AGMS in 2017. The Board of Directors provided the report and a recording of the meeting to Commissioners who did not attend so that they could be informed of the detailed proceedings of the AGMS.

201FUTURE NOW





3 Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs web Perusahaan Terbuka paling sedikit selama 1 (satu) tahun.

Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 34 ayat (2) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, Perusahaan Terbuka wajib membuat ringkasan risalah RUPS dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing (minimal dalam bahasa Inggris), serta diumumkan 2 (dua) hari kerja setelah RUPS diselenggarakan kepada masyarakat, yang salah satunya melalui situs web Perusahaan Terbuka. Ketersediaan ringkasan risalah RUPS pada situs web Perusahaan Terbuka memberikan kesempatan bagi pemegang saham yang tidak hadir untuk mendapatkan informasi penting dalam penyelenggaraan RUPS secara mudah dan cepat. Oleh karena itu, ketentuan tentang jangka waktu minimal ketersediaan ringkasan risalah RUPS di situs web dimaksudkan untuk menyediakan kecukupan waktu bagi pemegang saham untuk memperoleh informasi tersebut.


Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs resmi Perseroan, yaitu www.mpmgroup.co.id selama lebih dari satu tahun.

The summary of meeting minutes of the GMS is available on the public company website for at least 1 (one) year.

The public company is obligated to make summary of meeting minutes of the GMS in Bahasa Indonesia and in a foreign language (at least in English). It must be announced in 2 (two) working days after the meeting is executed for the public through the public company website. The availability of the summary of meeting minutes provides an opportunity to absent shareholders to get important information during the meeting quickly and easily. The provisions of how long the summary of meeting minutes may be available is to determine the adequate time for shareholders to retrieve the information.


A summary of the GMS is available on the Company’s website at www.mpmgroup.co.id for more than one year.

II Prinsip 2/2nd Principle Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau InvestorIncreasing the Quality of Communication Between the Public Company and Shareholders or Investors

1 Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau investor.

Adanya komunikasi antara Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dimaksudkan agar para pemegang saham atau investor mendapatkan pemahaman lebih jelas atas informasi yang telah dipublikasikan kepada masyarakat, seperti laporan berkala, keterbukaan informasi, kondisi atau prospek bisnis dan kinerja, serta pelaksanaan tata kelola Perusahaan Terbuka. Disamping itu, pemegang saham atau investor juga dapat menyampaikan masukan dan opini kepada manajemen Perusahaan Terbuka.

Kebijakan komunikasi dengan para pemegang saham atau investor menunjukan komitmen Perusahaan Terbuka dalam melaksanakan komunikasi dengan para pemegang saham atau investor. Dalam kebijakan tersebut dapat mencakup strategi, program, dan waktu pelaksanaan komunikasi, serta panduan yang mendukung pemegang saham atau investor untuk berpartisipasi dalam komunikasi tersebut.


Hingga saat ini, Perseroan sudah memiliki kebijakan yang mengatur tentang hubungan komunikasi antara Perseroan dengan Pihak Luar, termasuk dengan pemegang saham atau investor.

The public company has a communication policy with shareholders or investors.

The communication between the public company and shareholders/investors aims for a clearer understanding of information that has been made public, such as newsletters, information disclosure, business prospects and performance, as well as the execution of public company’s governance. In addition, shareholder/investors may also give suggestions and opinions to the management of the public company

The communication policy with shareholders/investors shows the commitment of the public company in implementing communication with shareholders/investors. The policy comprises strategies, programs, time of communication, and guidelines that support shareholders/investors in participating in the communication.


The Company has a policy that governs the communications between the Company and external parties, including shareholders and investors.






2 Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan pemegang saham atau investor dalam situs web.

Pengungkapan kebijakan komunikasi merupakan bentuk transparansi atas komitmen Perusahan Terbuka dalam memberikan kesetaraan kepada semua pemegang saham atau investor atas pelaksanaan komunikasi. Pengungkapan informasi tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan peran pemegang saham atau investor dalam pelaksanaan program komunikasi Perusahaan Terbuka.


Pedoman Perilaku yang telah diungkapkan dalam situs web Perseroan berisi antara lain pedoman atau kebijakan mengenai hubungan dengan pemegang saham atau pemangku kepentingan lainnya termasuk investor. Detail nomor telepon, facsimili, dan alamat email telah diungkapkan di situs web Perseroan, sebagai beberapa cara pemegang saham atau investor atau pemangku kepentingan untuk melakukan komunikasi dengan Perseroan.

The public company discloses the communication policy that the public company has with shareholders/ investors on the website

The disclosure of communication policy is a form of transparency and equality the public company is committed to give to all shareholders/investors under the execution of communication. The disclosure also aims for an increase of participation and role shareholders/investors have in executing the public company’s communication program.


The Code of conduct which is available in th Company’s website consist among other the guidelines or the policy on the relation with the shareholders or stakeholders including investors. Details on phone number, facsimile, and email addresses were disclosed in the Company’s website as the communication means with the Company.

III Prinsip 3/3rd Principle Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan KomisarisStrengthening the Membership and Composition of the Board of Commissioners

1. Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka.

Jumlah anggota Dewan Komisaris dapat mempengaruhi efektivitas pelaksanaan tugas dari Dewan Komisaris. Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka wajib mengacu kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang paling kurang terdiri dari 2 (dua) orang berdasarkan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka yang antara lain yang meliputi karakteristik, kapasitas, dan ukuran, serta pencapaian tujuan dan pemenuhan kebutuhan bisnis yang berbeda diantara Perusahaan Terbuka. Namun demikian, jumlah anggota Dewan Komisaris yang terlalu besar berpotensi dapat mengganggu efektivitas pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris.


Jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan saat ini sebanyak 6 (enam) orang dimana jumlah tersebut telah disesuaikan dengan kondisi Perseroan

The stipulation of number of commissioners will determine the condition of the public company.

The number of commissioners may affect the effectivity of how the Board of Commissioners execute their duties. The stipulation of number of the public company’s commissioners must refer to the applicable legislation. At least 2 (two) individuals are chosen according to the regulations of OJK on Board of Commissioners. Additionally, the conditions of the public company, which ranges from characteristics, capacity, size, achievement of objectives, and fulfillment of business needs that differs within the company, must be taken into consideration. However, the large number of Board of Commissioners has a large potential to hinder the effectivity to execute the functions of Board of Commissioners.


The Company’s Board of Commissioners currently has 6 (six) members, which is appropriate for the Company’s condition.

2. Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.

Komposisi Dewan Komisaris merupakan kombinasi karakteristik baik dari segi organ Dewan Komisaris maupun anggota Dewan Komisaris secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Karakteristik tersebut dapat tercermin dalam penentuan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka. Komposisi yang telah memperhatikan kebutuhan Perusahaan Terbuka merupakan suatu hal yang positif, khususnya terkait pengambilan keputusan dalam rangka pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang lebih luas.


Komposisi anggota Dewan Komisaris Perseroan sudah memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan dan pengalaman sebagaimana telah diatur di dalam Piagam Dewan Komisaris.

The composition stipulation of the Board of Commissioners pays attention to the diversity of required skills, knowledge, and experiences.

The composition of Board of Commissioners is a combination of characteristics as a whole or as individuals according to the needs of the public company. These characteristics may be reflected through the stipulation of required skills, knowledge, and experiences in executing the supervising and counseling duties by the Board of Commissioners. Composition that pays attention to the needs of the public company is a positive sign, especially in relation to the decision-making on the execution of supervising duties that considers a wider range of aspects.


The composition of the Board of Commissioners of the Company takes into account the mix of expertise, knowledge and experience, as specified in the Board of Commissioners’ Charter.

203FUTURE NOW





IV Prinsip 4/4th Principle Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.Increasing the Quality of Performing Duties and Responsibilities of Board of Commissioners

1. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris.

Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) Dewan Komisaris merupakan suatu pedoman yang digunakan sebagai bentuk akuntabilitas atas penilaian kinerja Dewan Komisaris secara kolegial. Self-assessment atau penilaian sendiri dimaksud dilakukan oleh masing-masing anggota untuk menilai pelaksanaan kinerja Dewan Komisaris secara kolegial, dan bukan menilai kinerja individual masing-masing anggota Dewan Komisaris. Dengan adanya self-assessment ini diharapkan masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat berkontribusi untuk memperbaiki kinerja Dewan Komisaris secara berkesinambungan.

Dalam kebijakan tesebut dapat mencakup kegiatan penilaian yang dilakukan beserta maksud dan tujuannya, waktu pelaksanaannya secara berkala, dan tolok ukur atau kriteria penilaian yang digunakan sesuai dengan dengan rekomendasi yang diberikan oleh fungsi nominasi dan remunerasi Perusahaan Terbuka, di mana adanya fungsi tersebut telah diwajibkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

Perseroan memenuhi Prinsip 4 Butir 1

Kebijakan penilaian (self-assessment) Dewan Komisaris telah diatur dalam Piagam Dewan Komisaris.

The Board of Commissioners has a self-assessment policy to evaluate the performance of the Board of Commissioners.

The Board of Commissioners’ self-assessment policy is a guideline used as a form of accountability in collegially assessing the performance of the Board of Commissioners. The self assessment is done individually by the commissioners to evaluate the performance of the Board of Commissioners, and not the individual performances of the commissioners. It is expected that each commissioner is able to contribute to a better overall performance by doing the self assessment

The policy may comprise the activity of assessment, the purposes and objectives, the periods of execution, and the standard or assessment criteria used based on the recommendation given by Nomination and Remuneration Function for Public Companies. The required functions are according to the regulations of OJK on the Nomination and Remuneration Committees for Public Companies.


The policy on the self-assessment of the Board of Commissioners is set out in the Board of Commissioners’ Charter.

2. Kebijakan penilaian sendiri (self- assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.

Pengungkapan kebijakan self-assessment atas kinerja Dewan Komisaris dilakukan tidak hanya untuk memenuhi aspek transparansi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, namun juga untuk memberikan keyakinan khususnya kepada para pemegang saham atau investor atas upaya-upaya yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kinerja Dewan Komisaris. Dengan adanya pengungkapan tersebut pemegang saham atau investor mengetahui mekanisme check and balance terhadap kinerja Dewan Komisaris.


Kebijakan penilaian (self-assessment) Dewan Komisaris telah diautur di dalam Piagam Dewan Komisaris dan hasilnya diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perseroan

The self assessment policy that evaluates the performance of the Board of Commissioners is disclosed in this year’s Annual Report of the public company

The disclosure of the self assessment policy on the performance of the Board of Commissioners is executed not only to fulfill the transparency aspect as a form of responsibility, but also to convince the shareholders/investors of the acknowledgement of Board of Commissioners’ efforts to increase their performance. By disclosing the policy, the shareholders/investors are able to know the check and balance mechanism for the Board of Commissioners’ performance.


The policy on the self-assessment of the Board of Commissioners is set out in the Board of Commissioners’ Charter and the result of such self-assessment has been disclosed in the Annual Report of the Company.

3. Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.

Kebijakan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris yang terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan kebijakan yang dapat meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap Perusahaan Terbuka, sehingga integritas perusahaan akan tetap terjaga. Kebijakan ini diperlukan untuk membantu kelancaran proses hukum dan agar proses hukum tersebut tidak mengganggu jalannya kegiatan usaha. Selain itu, dari sisi moralitas, kebijakan ini membangun budaya beretika di lingkungan Perusahaan Terbuka. Kebijakan tersebut dapat tercakup dalam Pedoman ataupun Kode Etik yang berlaku bagi Dewan Komisaris.

Selanjutnya, yang dimaksud dengan terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan adanya status terpidana terhadap anggota Dewan Komisaris dari pihak yang berwenang. Kejahatan keuangan dimaksud seperti manipulasi dan berbagai bentuk penggelapan dalam kegiatan jasa keuangan serta Tindakan Pidana Pencucian Uang sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.


Perseroan telah menyusun suatu kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan sebagaimana diatur dalam Piagam Dewan Komisaris.






The Board of Commissioners has a resignation policy if a commissioner is committed to a financial crime.

The resignation policy for a commissioner who is involved in a financial crime is a policy that may increase the confidence of stakeholders in the public company, so that the integrity of the company still remains. This policy is necessary to help ease the legal proceedings and avoid any disruptions in the company’s activity. In addition to the morality, this policy builds the ethical culture in the environment of the public company. The policy may comprise code of ethics that is applicable to the Board of Commissioners

An involvement in financial crime refers to the conviction of a commissioner by the authority. Financial crimes refer to manipulation and a variety of financial frauds in financial services. It also includes Money Laundering as stated in Act no. 8 of 2010 on the Prevention and Combating of Money Laundering.


The Company has developed a policy on the resignation of a member of the Board of Commissioners if they are involved in any financial crime, as stated in the Board of Commissioners’ Charter.

4. Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi.

Berdasarkan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, komite yang menjalankan fungsi nominasi mempunyai tugas untuk menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi calon anggota Direksi. Salah satu kebijakan yang dapat mendukung proses Nominasi sebagaimana dimaksud adalah kebijakan suksesi anggota Direksi. Kebijakan mengenai suksesi bertujuan untuk menjaga kesinambungan proses regenerasi atau kaderisasi kepemimpinan di perusahaan dalam rangka mempertahankan keberlanjutan bisnis dan tujuan jangka panjang perusahaan.


Perseroan telah memiilki Komite Nominasi dan Remunerasi yang berfungsi dan bertanggung jawab dalam menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi.

The Board of Commissioners or Committee that executes the nomination and remuneration function arranges the succession policy in the process of nominating a director.

According to the regulations of OJK on the Nomination and Remuneration Committees for Public Companies, the committee that executes the nomination function is tasked with arranging the policy and criteria needed for the process of nominating a candidate director. One of the policies that may support the nomination process is the succession of a director. The succession policy aims for maintaining the continuity of the regeneration or the leadership cadre in the company to preserve the business’ progression and the long-term goal of the company


The Company has a Nomination and Remuneration Committee which functions and is responsible for preparing the succession policy in the process of nominating member of the Board of Directors.

V Prinsip 5/5th Principle Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi DireksiStrengthening the Membership and Composition of Board of Directors1. Penentuan jumlah anggota Direksi

mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta efektivitas dalam pengambilan keputusan.

Sebagai organ perusahaan yang berwenang dalam pengurusan perusahaan, penentuan jumlah Direksi sangat mempengaruhi jalannya kinerja Perusahaan Terbuka. Dengan demikian, penentuan jumlah anggota Direksi harus dilakukan melalui pertimbangan yang matang dan wajib mengacu pada ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, dimana berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang. Disamping itu, dalam penentuan jumlah Direksi harus didasarkan pada kebutuhan untuk mencapai maksud dan tujuan Perusahaan Terbuka dan disesuaikan dengan kondisi Perusahaan Terbuka yang meliputi karakteristik, kapasitas, dan ukuran Perusahaan Terbuka serta bagaimana tercapainya efektivitas pengambilan keputusan Direksi.


Jumlah anggota Direksi Perseroan saat ini sebanyak 5 orang dimana jumlah tersebut telah disesuaikan dengan kondisi Perseroan.

The stipulation of number of directors will consider the condition of the public company as well as the effectivity in decisionmaking.

As the organ of the company authorized in managing the company, the stipulation of number of directors will affect the performance of the public company. Therefore, the stipulation must be taken into serious consideration and must be according to the applicable regulations, where, according to the regulations of OJK on Board of Directors and Board of Commissioners for Public Companies, it must consist of 2 (two) individuals. In addition, the stipulation must be based on the needs to achieve the purposes, goals, and conditions of the public company. The conditions comprise characteristics, capacity, and size of the company as well as the effectivity of decision-making made by the Board of Directors


The Company’s Board of Directors currently has 5 members, which is appropriate for the condition of the Company.

2. Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan.

Seperti halnya Dewan Komisaris, keberagaman komposisi anggota Direksi merupakan kombinasi karakteristik yang diinginkan baik dari segi organ Direksi maupun anggota Direksi secara individu, sesuai dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Kombinasi tersebut ditentukan dengan cara memperhatikan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang sesuai pada pembagian tugas dan fungsi jabatan Direksi dalam mencapai tujuan Perusahaan Terbuka. Dengan demikian, pertimbangan kombinasi karakteristik dimaksud akan berdampak dalam ketepatan proses pencalonan dan penunjukan individual anggota Direksi ataupun Direksi secara kolegial.

Perseroan sudah memenuhi Prinsip 5 Butir 2Komposisi anggota Direksi Perseroan sudah memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan oleh Perseroan, dimana hal tersebut tercermin dari profil masing-masing anggota Direksi.

The composition stipulation of the Board of Directors pays attention to the diversity of required skills, knowledge, and experiences

Similar to the Board of Commissioners, the diversity of composition in the Board of directors is a combination of characteristics as a whole or as individuals, according to the needs of the public company. This combination is taken into consideration by paying attention to the required skills, knowledge, and experiences for the tasks and job functions of a director in order to achieve the goals of the public company. Therefore, the consideration of these characteristics will impact on nominating or choosing a director, collegially or individually


The composition of the Board of Directors The Company has taken into account the mix of expertise, knowledge and experience needed by the Company, which is reflected in the profile of each member of the Board of Directors.

205FUTURE NOW





3. Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi.

Laporan Keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan Terbuka, yang wajib disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia dan juga peraturan OJK terkait, antara lain peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai penyajian dan pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka. Berdasarkan peraturan perundangundangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai tanggung jawab Direksi atas Laporan Keuangan, Direksi secara tanggung renteng bertanggung jawab atas Laporan Keuangan, yang ditandatangani Direktur Utama dan anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan.

Dengan demikian, pengungkapan dan penyusunan informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan akan sangat tergantung pada keahlian, dan/atau pengetahuan Direksi, khususnya anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan. Adanya kualifikasi keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi yang setidaknya dimiliki anggota Direksi dimaksud dapat memberikan keyakinan atas penyusunan Laporan Keuangan, sehingga Laporan Keuangan tersebut dapat diandalkan oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi terkait Perusahaan Terbuka dimaksud. Keahlian dan/atau pengetahuan tersebut dapat dibuktikan dengan latar belakang pendidikan, sertifikasi pelatihan, dan/atau pengalaman kerja terkait.


Perseroan memiliki anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi dan keuangan serta memiliki keahlian dan pengetahuan di bidang Akuntansi, yaitu Ibu Beatrice Kartika yang saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan. Profil beliau bisa dilihat pada halaman 57.

The director who oversees accounting or finance has the skills and/or knowledge in accounting.

A financial statement is a report on management accountability of the resources owned by the public company, which must be prepared and presented according to the financial accounting standards generally accepted in Indonesia and also rules that the OJK is related to, which the Capital Markets Law regulates the presentation and disclosure of financial statements of the public company. Based on the Capital Markets Law regulating the responsibilities of directors on financial statements, the Board of Directors are responsible for the financial statements, which are signed by the president director and the director that oversees accounting or finance.

Therefore, the disclosure and organization of financial information that is presented in the financial statements highly depends on the skills and/or knowledge of the Board of Directors, mainly the Director who oversees accounting or finance. The skills or knowledge qualification that a director has in accounting may create a convincing financial statement that stakeholders are able to rely on as a groundwork in making an economic decision related to the public company. Those skills and knowledge may be validated based on education background, training certification, and relevant job experiences.


The Company has a member of the Board of Directors who leads the accounting and finance divisions who has expertise and knowledge in the field of accounting, namely Ms Beatrice Kartika, who is currently the Director of Finance. Her profile can be seen on page 57.

VI Prinsip 6/6th Principle Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.Increasing the Quality of Performing Duties and Responsibilities of Board of Directors1. Direksi mempunyai kebijakan penilaian

sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Direksi.

Seperti halnya pada Dewan Komisaris, kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) Direksi merupakan suatu pedoman yang digunakan sebagai bentuk akuntabilitas atas penilaian kinerja Direksi secara kolegial. Self-assessment atau penilaian sendiri dimaksud dilakukan oleh masing-masing anggota Direksi untuk menilai pelaksanaan kinerja Direksi secara kolegial, dan bukan menilai kinerja individual masing-masing anggota Direksi. Dengan adanya self-assessment ini diharapkan masing-masing anggota Direksi dapat berkontribusi untuk memperbaiki kinerja Direksi secara berkesinambungan.

Dalam kebijakan tesebut dapat mencakup kegiatan penilaian yang dilakukan beserta maksud dan tujuannya, waktu pelaksanaannya secara berkala, dan tolok ukur atau kriteria penilaian yang digunakan sesuai dengan dengan rekomendasi yang diberikan oleh fungsi nominasi dan remunerasi Perusahaan Terbuka, dimana pembentukan fungsi tersebut telah diwajibkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.


Kebijakan penilaian (self-assessment) Direksi telah diatur di dalam Piagam Direksi.

The Board of Directors have a self -assessment policy to evaluate the performance of the Board of Directors.

Similar to the Board of Commissioners, the Board of Directors’ self- assessment policy is a guideline used as a form of accountability in collegially assessing the performance of the Board of Directors. The self-assessment is done individually by the directors to evaluate the performance of Board of Directors, and not the individual performances of the directors. It is expected that each director is able to contribute to a better overall performance by doing the self-assessment.

The policy may comprise the activity of assessment, the purposes and objectives, the periods of execution, and the standard or assessment criteria used based on the recommendation given by Nomination and Remuneration Function for Public Companies. The required functions are according to the regulations of OJK on the Nomination and Remuneration Committees for Public Companies.


The policy on the self-assessment of the Board of Director is set in the Board of Director’s Charter.






2. Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui laporan tahunan Perusahaan Terbuka.

Pengungkapan kebijakan self-assessment atas kinerja Direksi dilakukan tidak hanya untuk memenuhi aspek transparansi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, namun juga untuk memberikan informasi penting atas upaya-upaya perbaikan dalam pengelolaan Perusahaan Terbuka. Informasi tersebut sangat bermanfaat untuk memberikan keyakinan kepada pemegang saham atau investor bahwa terdapat kepastian pengelolaan perusahaan terus dilakukan ke arah yang lebih baik. Dengan adanya pengungkapan tersebut pemegang saham atau investor mengetahui mekanisme check and balance terhadap kinerja Direksi.


Kebijakan penilaian (self-assessment) Direksi telah diatur di dalam Charter Direksi dan hasilnya diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perseroan

The self-assessment policy that evaluates the performance of the Board of Directors is disclosed in this year’s Annual Report of the public company

The disclosure of the self-assessment policy on the performance of Board of Directors is executed not only to fulfill the transparency aspect as a form of responsibility, but also to deliver important information on the improvement efforts regarding the public company. This information is very useful to convince shareholders/investors that the management of the company is constantly heading towards a better direction. By disclosing the policy, the shareholders/investors are able to know the check and balance mechanism for the Board of Directors’ performance.


The policy on the self-assessment of the Board of Directors is set out in the Board of Directors’ Charter and the result of such self-assessment has been disclosed in the Annual Report of the Company.

3. Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan.

Kebijakan pengunduran diri anggota Direksi yang terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan kebijakan yang dapat meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap Perusahaan Terbuka, sehingga integritas perusahaan akan tetap terjaga. Kebijakan ini diperlukan untuk membantu kelancaran proses hukum dan agar proses hukum tersebut tidak mengganggu jalannya kegiatan usaha. Selain itu, dari sisi moralitas, kebijakan ini akan membangun budaya beretika di lingkungan Perusahaan Terbuka. Kebijakan tersebut dapat tercakup dalam Pedoman ataupun Kode Etik yang berlaku bagi Direksi.

Selanjutnya, yang dimaksud dengan terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan adanya status terpidana terhadap anggota Direksi dari pihak yang berwenang. Kejahatan keuangan dimaksud seperti manipulasi dan berbagai bentuk penggelapan dalam kegiatan jasa keuangan serta Tindakan Pidana Pencucian Uang sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.


Perseroan telah memiliki suatu kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan sebagaimana direkomendasikan, yang dicantumkan dalam Piagam Direksi.

The Board of Directors have a resignation policy if the member committed to financial crime.

The resignation policy for a Director who is committed to a financial crime is a policy that may increase the confidence of stakeholders in the public company, so that the integrity of the company still remains. This policy is necessary to help ease the legal proceedings and avoid any disruptions in the company’s activity. In addition to the morality, this policy builds the ethical culture in the environment of the public company. The policy may comprise code of ethics that is applicable to the Board of Directors.

An involvement in financial crime refers to the conviction of a director by the authority. Financial crimes refer to manipulation and a variety of financial frauds in financial services. It also includes Money Laundering as stated in Act no. 8 of 2010 on the Prevention and Combating of Money Laundering.


The Company has a policy on the resignation of a member of the Board of Directors if they are involved in a fiancial crime as recommended, which is stated in the Board of Directors’ Charter.

VII Prinsip 7/7th PrincipleMeningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku KepentinganIncreasing the Company’s Governance Aspect By Means of Stakeholders Participation1. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan

untuk mencegah terjadinya insider trading.

Seseorang yang mempunyai informasi orang dalam dilarang melakukan suatu transaksi Efek dengan menggunakan informasi orang dalam sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang mengenai Pasar Modal. Perusahaan Terbuka dapat meminimalisir terjadinya insider trading tersebut melalui kebijakan pencegahan, misalnya dengan memisahkan secara tegas data dan/atau informasi yang bersifat rahasia dengan yang bersifat publik, serta membagi tugas dan tanggung jawab atas pengelolaan informasi dimaksud secara proporsional dan efisien.

The Company sudah memenuhi Prinsip 7 Butir 1

Perseroan telah memilki kebijakan mengenai insider trading sebagaimana dalam Corporate Policy Manual dan juga di dalam Pedoman Perilaku Perseroan, diatur mengenai pedoman perdagangan Informasi orang dalam.

The public company has the policy to prevent the occurrence of insider trading.

An individual who has inside information is prohibited from engaging in a securities transaction using the information as defined in the Capital Markets Law. The public company is able to minimize insider trading by means of prevention policy, such as strictly separating public data and/or information from confidential data and/ or information, as well as splitting tasks and responsibilities for managing information proportionally and efficiently.


The Company has the policy pertaining to the insider trading as set out in the Corporate Policy Manual and also in the Company’s Code of Conduct, there is also guidance for insider trading.

207FUTURE NOW





2. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti-korupsi dan anti-fraud.

Kebijakan anti korupsi bermanfaat untuk memastikan agar kegiatan usaha Perusahaan Terbuka dilakukan secara legal, prudent, dan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Kebijakan tersebut dapat merupakan bagian dalam kode etik, ataupun dalam bentuk tersendiri. Dalam kebijakan tersebut dapat meliputi antara lain mengenai program dan prosedur yang dilakukan dalam mengatasi praktik korupsi, balas jasa (kickbacks), fraud, suap dan/atau gratifikasi dalam Perusahaan Terbuka. Lingkup dari kebijakan tersebut harus menggambarkan pencegahan Perusahaan Terbuka terhadap segala praktik korupsi baik memberi atau menerima dari pihak lain.


Perseroan telah memilki kebijakan mengenai anti korupsi dan anti fraud sebagaimana dalam Corporate Policy Manual dan juga di dalam Pedoman Perilaku Perseroan.

The public company has an anti-corruption policy and anti-fraud policy

The anti-corruption policy is useful to ensure the activities at the public company are executed legally, prudently, and according to the principles of good governance. The policy is its own form or a part of code of ethics. The policy comprises programs and procedures that are able to resolve the practice of corruption, kickbacks, fraud, bribery, and/or gratification within the public company. The scope of the policy must depict the public company’s prevention against all practices of corruption on both the giving and receiving from other parties.


The Company has the policy pertaining to the anti-corrputionand anti-fraud as set out in the Corporate Policy Manual and also in the Company’s Code of Conduct.

3. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor.

Kebijakan tentang seleksi pemasok atau vendor bermanfaat untuk memastikan agar Perusahaan Terbuka memperoleh barang atau jasa yang diperlukan dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang baik. Sedangkan kebijakan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor bermanfaat untuk memastikan bahwa rantai pasokan (supply chain) berjalan dengan efisien dan efektif. Kemampuan pemasok atau vendor dalam memasok/memenuhi barang atau jasa yang dibutuhkan perusahaan akan mempengaruhi kualitas output perusahaan.

Dengan demikian, pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut dapat menjamin kontinuitas pasokan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas yang dibutuhkan Perusahaan Terbuka. Adapun cakupan kebijakan ini meliputi kriteria dalam pemilihan pemasok atau vendor, mekanisme pengadaan yang transparan, upaya peningkatan kemampuan pemasok atau vendor, dan pemenuhan hak-hak yang berkaitan dengan pemasok atau vendor.


Perseroan telah memilki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor.

The public company has a policy on selecting and increasing the ability of suppliers or vendors.

The policy on selecting suppliers or vendors is useful to ensure the public company has the goods and services with competitive prices and good qualities. Additionally, the policy on increasing the ability of suppliers or vendors is useful to ensure the supply chain to operate efficiently and effectively. The ability of suppliers or vendors in providing or fulfilling the goods or services needed by the company will affect the company’s output quality

The execution of these policies may guarantee supply continuity from both quantity and quality needed by the public company. These policies comprise criteria in choosing suppliers or vendors, transparency mechanisms in procurement, the effort in increasing the ability of suppliers or vendors, and compliance in rights of suppliers or vendors.


The Company has the policy pertaining to selection and improvement of supplier capacity.

4. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur.

Kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pinjaman kepada kreditur. Tujuan dari kebijakan dimaksud adalah untuk menjaga terpenuhinya hak-hak dan menjaga kepercayaan kreditur terhadap Perusahaan Terbuka. Dalam kebijakan tersebut mencakup pertimbangan dalam melakukan perjanjian, serta tindak lanjut dalam pemenuhan kewajiban Perusahaan Terbuka kepada kreditur.


Perseroan telah memilki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur.

The public company has a policy on complying creditors’ rights.

The policy on complying creditors’ rights is used as a guide to get a loan for creditors. The goal of this policy is to fully preserve the rights and creditors’ confidence in the public company. The policy comprises the consideration on entering into agreements, and following up on the compliance of creditors’ rights by the public company.


The Company has the policy pertaining to the complying on creditors’ right.






5. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan sistem whistleblowing.

Kebijakan sistem whistleblowing yang telah disusun dengan baik akan memberikan kepastian perlindungan kepada saksi atau pelapor atas suatu indikasi pelanggaran yang dilakukan karyawan atau manajemen Perusahaan Terbuka. Penerapan kebijakan sistem tersebut akan berdampak pada pembentukan budaya tata kelola perusahaan yang baik. Kebijakan sistem whistleblowing mencakup antara lain jenis pelanggaran yang dapat dilaporkan melalui sistem whistleblowing, cara pengaduan, perlindungan dan jaminan kerahasiaan pelapor, penanganan pengaduan, pihak yang mengelola aduan, dan hasil penanganan dan tindak lanjut pengaduan.


Perseroan memiliki kebijakan sistem whistleblowing sebagaimana telah diuraikan pada halaman 196.

The public company has a policy on the whistleblowing system.

The whistleblowing policy that has been well organized will assure witnesses or informers of their protection from an indication of violation done by an employee or management of the public company. The execution of this policy will impact on the establishment of good governance. This policy comprises types of violations that are able to be reported through the whistleblowing system, a guide on accusation, protection and insurance of informer’s confidentiality, handling the accusation, the party who handles the accusations, the outcome after handling the situation, and the actions taken after the accusation.


The Company has a policy on the whistleblowing system as explained on page 196.

6. Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan.

Insentif jangka panjang merupakan insentif yang didasarkan atas pencapaian kinerja jangka panjang. Rencana insentif jangka panjang mempunyai dasar pemikiran bahwa kinerja jangka panjang perusahaan tercermin oleh pertumbuhan nilai dari saham atau target-target jangka panjang perusahaan lainnya. Insentif jangka panjang bermanfaat dalam rangka menjaga loyalitas dan memberikan motivasi kepada Direksi dan karyawan untuk menigkatkan kinerja atau produktivitasnya yang akan berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Adanya suatu kebijakan insentif jangka panjang merupakan komitmen nyata Perusahaan Terbuka untuk mendorong pelaksanaan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan Karyawan dengan syarat, prosedur dan bentuk yang disesuaikan dengan tujuan jangka panjang Perusahaan Terbuka. Kebijakan dimaksud dapat mencakup antara lain maksud dan tujuan pemberian insentif jangka panjang, syarat dan prosedur dalam pemberian insentif, dan kondisi dan risiko yang harus diperhatikan oleh Perusahaan Terbuka dalam pemberian insentif. Kebijakan tersebut juga dapat tercakup dalam kebijakan remunerasi Perusahaan Terbuka yang ada.


Perseroan telah memiliki kebijakan insentif jangka panjang untuk Direksi.

The public company has a policy on giving long-term incentives to Directors and employees.

Long-term incentives are incentives given based on the achievement of long-term performance. The plan of long-term incentives has the basic premise that the company’s long-term performance is reflected on the growth in value of the shares or long-term targets of other companies. Long-term incentives are useful in preserving loyalty and motivating directors and employees to perform better or become more productive, as these will impact on the long-term performance of the company.

The policy on long-term incentives is the company’s commitment to give incentives to directors and employees under the terms, procedures, and forms that are in accordance to the long-term goal of the public company. This policy comprises the purposes and objectives of giving long-term incentives, the terms and procedures of giving incentives, as well as the conditions and risks that must be mindful of by the public company when giving an incentive. This policy is also consisted in the remuneration policy of the public company


The Company has a policy on long-term incentives for the Board of Directors.

209FUTURE NOW





VIII Prinsip 8/8th Principle Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan InformasiIncreasing the Implementation of Information Disclosure

1. Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas selain situs web sebagai media keterbukaan informasi.

Penggunaan teknologi informasi dapat bermanfaat sebagai media keterbukaan informasi. Adapun keterbukaan informasi yang dilakukan tidak hanya keterbukaan informasi yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan, namun juga informasi lain terkait Perusahaan Terbuka yang dirasakan bermanfaat untuk diketahui pemegang saham atau investor. Dengan pemanfaatan teknologi informasi secara lebih luas selain situs web diharapkan perusahaan dapat meningkatkan efektivitas penyebaran informasi perusahaan. Meskipun demikian, pemanfaatan teknologi informasi yang dilakukan tetap memperhatikan manfaat dan biaya perusahaan.


Perseroan telah memanfaatkan penggunaan teknologi Informasi secara luas selain situs web Perseroan sebagai media keterbukaan Informasi yaitu Perseroan menyediakan fasilitas web conference untuk diakses oleh Investor saat diadakannya Investor Gathering secara berkala.

The public company utilizes information technology more openly as the media of information disclosure.

The use of information technology may be useful as a media of information disclosure. In addition to the informations mentioned in the regulations, useful informations regarding the public company will also be disclosed to shareholders/investors. By using the information technology more openly, it is expected the company may increase their effectivity in sharing the company's information. Nevertheless, the use of information technology has to also pay attention to how it will cost and benefit the company.


The Company has utilized the information technology more openly other than the Company’s website as the information disclosure media whereas the Company provided a web conference to be accessed by the Investors in the periodically Investors Gathering.

2. Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui pemegang saham utama dan pengendali.

Peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai penyampaian laporan tahunan Perusahaan Terbuka telah mengatur kewajiban pengungkapan informasi mengenai pemegang saham yang memiliki 5% (lima persen) atau lebih saham Perusahaan Terbuka, serta kewajiban pengungkapan informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Perusahaan Terbuka baik langsung maupun tidak langsung sampai dengan pemilik manfaat terakhir dalam kepemilikan saham tersebut. Dalam Pedoman Tata Kelola ini direkomendasikan untuk mengungkapkan pemilik manfaat akhir atas kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain mengungkapkan pemilik manfaat akhir dari kepemilikan saham oleh pemegang saham utama dan pengendali.

Perseroan sudah comply dengan Prinsip 8 Butir 2

Perseroan sudah mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perseroan paling sedikit 5% (lima persen) dalam Laporan Tahunan.

The public company's Annual Report discloses the final beneficial owner of shares in the ownership of the Public Company at least 5% (five percent), in addition to the disclosure of the final beneficial ownership of the public company through the main shareholder and controller.

The regulations on the capital markets sector which regulates the delivery of the public company's annual report has also regulated the compliance of information disclosure on the shareholder who has 5% or more of the company's shares, as well as of direct or indirect information disclosure on the main shareholder and controller of the company up to the final beneficial owner of the shares ownership. In the guideline of governance, it is advised to disclose the final beneficial owner who owns at least 5% of the public company's shares in addition to disclosing the final beneficial owner of the shares ownership by the main shareholder and controller.

The Company is compliant Principle 8 Point 2

The Company has disclosed the final beneficial owner who owns at least 5% of the Company's shares in the Annual Report.


FUTURE NOW

Corporate Social

MPM telah membangun citra merek yang positif dengan terus memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan masyarakat luas.

MPM has built a positive brand image by continuing to provide the best for our customers and the wider community.

211FUTURE NOW


TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


FUTURE NOW TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

MPM menjalankan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dengan mengacu pada Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Dan dalam perkembangannya, CSR tidak lagi menjadi sebuah kewajiban moral bagi perusahaan melainkan berubah menjadi sebuah strategi baru yang dapat digunakan untuk kepentingan perusahaan.

Komitmen MPM dalam melaksanakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan diwujudkan dalam berbagai kegiatan CSR yang meliputi pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan sosial budaya.

Dalam melaksanakan CSR, Perseroan menerapkan kebijakan bahwa pelaksanaan program dapat dilakukan di masing-masing lokasi anak perusahaan dengan koordinasi dan persetujuan Kantor Pusat di bawah pengawasan dari Yayasan Mitra Pinasthika Mustika (YMPM) yang didirikan pada tahun 2013. Sehingga perencanaan program bisa disusun dengan riil dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan di area tersebut. Manfaat lain adalah kedekatan dan keakraban antara Perseroan dengan masyarakat atau instansi terkait dalam rangka kesamaan tujuan yaitu pembangunan masyarakat dan lingkungan sekitar.

MPM telah membangun citra merek yang positif dengan terus memberikan yang terbaik bagi pelanggan dan masyarakat luas. Nilai-nilai dasar Perseroan yang luhur dalam menjalankan usaha dan berkontribusi untuk pembangunan, patut dikenal oleh masyarakat luas sebagai reputasi MPM yang baik.

Pada tahun 2017 Perseroan telah menetapkan rencana kegiatan yang diharapkan dapat diterima dan dirasakan manfaatnya secara berkelanjutan. Untuk itu implementasi program CSR Perseroan dilakukan melalui berbagai kegiatan sebagai berikut:

MPM runs its Corporate Social Responsibility (CSR) for its broad range of stakeholders by referring to Law No. 40 of 2007 on the Limited Liability Company. In its development, social responsibility is no longer a moral obligation for the company but has been changed to a new strategy that can be used for the benefit of the company.

MPM‘s commitment in implementing Corporate Social Responsibility was carried out in various CSR activities that include education, health, environment, and socio-culture.

In its CSR implementation, the Company applies a policy that allows program implementation to be conducted in each operating company with coordination and approval from Headquarters under the supervision of Mitra Pinasthika Mustika Foundation (YMPM), established in 2013. Program planning is arranged based on real and effective targets tailored to the needs of the respective areas. Programs are also designed to establish a close relationship between the Company and the community or related institution in achieving a common goal, namely the betterment of society and the environment.

MPM has built a positive brand image by continuing to provide the best for our customers and the wider community. The basic values of the Company that is noble in running the business and contribute to development should be known by the public as the good reputation of MPM.

In 2017, the Company has established various activities that able to contribute sustainable benefits. The implementation of CSR programs is conducted through various activities as follows:

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Praktik Tanggung Jawab Sosial perusahaan MPM berakar pada pemikiran pendiri MPM, William Soeryadjaya mengenai komitmen Perseroan yang telah diterapkan sejak 1987. MPM memandang bahwa menjadi bagian dari masyarakat yang lebih besar, kesetaraan antara masyarakat dan dimana perusahaan berada merupakan hal yang sangat penting. Tujuan MPM adalah terjalinnya hubungan yang harmonis antara Perusahaan dengan masyarakat sekitar, dan masyarakat dapat merasakan manfaat positif dari keberadaan MPM.

MPM’s Corporate Social Responsibility practice is rooted in the mindset of our founder, William Soeryadjaya, about the company’s commitment that has been implemented since 1987. MPM considers being a part of the larger society in which people and companies have equal stances to be very important. MPM aims intertwine relationship between the Company and the surrounding community, so that the community may feel the positive benefits from the presence of MPM.

213FUTURE NOW

PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk 2017 Annual ReportCORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

CSR TERHADAP LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (LK3)CSR Toward Health, Safety and the Environment (HSE)

Aktivitas pilah sampahSorting waste activities

Aksi tanam 250 bibit pohonPlanting 250 saplings

Dalam mengelola semua aspek kegiatan operasional, Perseroan memiliki komitmen untuk selalu mempertimbangkan penuh dampak yang timbul terhadap para pemangku kepentingan. Untuk itu di setiap kegiatan usaha, Perseroan selalu berusaha untuk sepenuhnya menegakkan peraturan terkait lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja dengan tujuan meminimalkan dampak negatif dan meningkatkan dampak positif dari setiap praktek bisnis Perseroan.

PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Program-program yang telah dilakukan antara lain:• Penanaman 250 Bibit Pohon Pada tanggal 5 Mei 2017, MPMFinance berinisiatif melakukan

aksi peduli lingkungan di Hutan Kota Manjul yang dikelola langsung oleh BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) dan Dinas Kehutanan DKI Jakarta dengan menanam 250 bibit pohon. Aksi ini dimaksudkan untuk membantu rehabilitasi kondisi hutan kota yang semakin gundul akibat banyaknya aktifitas manusia, serta untuk mengendalikan banjir dari hulu sungai.

• Bank Sampah Yayasan Mitra Pinasthika Mustika (YMPM) bekerja sama

dengan Diferensia Foundation dalam program Bank Sampah di Desa Cibeber II, Bogor pada bulan Oktober 2017. Melalui program ini warga desa diberikan edukasi mengenai pemilahan sampah organic dan non-organic dan bagaimana menyalurkan sampah bernilai ekonomi kepada Bank Sampah. Sehingga masyarakat terdorong untuk berperan aktif di dalamnya dan mendapatkan keuntungan ekonomi dari menabung sampah. Selain mendapatkan keuntungan ekonomi, lingkungan menjadi bersih dan sehat.

In managing all operational aspects, the Company commits to always taking into account all impacts on stakeholders. The Company strives to fully enforce regulations related to health, safety and the environment by alleviating the negative impacts and promoting the positive impacts of all of the Company's business practices.

ENVIRONMENTAL MANAGEMENT

Following are the programs that have been implemented:• Planting 250 Saplings On 5th May 2017, MPMFinance initiated environment

awareness action in Manjul City Forest which is directly managed by BKSDA (Natural Resources Conservation Center) and the Forestry Department of DKI Jakarta by planting 250 saplings. This action is intended to rehabilitate the deforested urban forest due to the large number of human activities, as well as to control flooding from upstream.

• Waste Bank In October 2017, Mitra Pinasthika Mustika Foundation

(YMPM) collaborated with the Diferensia Foundation on Waste Bank program in Cibeber II village, Bogor. In this program, we educate the villagers on how to sorting out the waste between organic and non-organic, and how the villagers can sell waste with monetary value to the Waste Bank. So people are encouraged to take an active role in it and gain economic benefits from saving trash. in addition to economic gain, the environment will be well conserved.



• MPMulia Improve Access to Clean Water In December 2017, MPMulia together with Honda motorcycle

community donated 2 water cisterns to improve access to clean water and sanitation, as well as 10 waste containers to the people of Sukapura, Probolinggo.

• Waste Management As lubricant company, FKT is committed to properly managing

waste resulted from its operations. Waste treatment is done actively based on the sorting of B3 and Non B3 waste. B3 waste is processed to B3 waste partner or 3rd party according to permit and applicable legislation.

USE OF MATERIAL The use of materials by the Company is divided between office supplies and materials needed for other operations. The materials used in the office consist primarily of paper. A reduction in paper consumption is essential today because of the wide range of adverse effects that it causes.

Including the cutting down of forests and the harmful waste that results from the paper production process, including liquid, gaseous, and solid waste.

The Company seeks to reduce paper consumption through a number of initiatives, such as using both sides of a sheet of paper, sending documents by email so that only the most important pages are printed, and the recycling of waste paper.

In addition, savings in paper use are also achieved by educating employees to use recycled paper for day-to-day operations.

• MPMulia Bantu Akses Air Bersih Di bulan Desember 2017, MPMulia bersama dengan

Komunitas Motor Honda mendonasikan 2 tandon air untuk menambah akses air bersih dan meningkatkan sanitasi serta 10 bak sampah kepada masyarakat Sukapura, Probolinggo.

• Pengelolaan Limbah Sebagai perusahaan penghasil pelumas, FKT sangat peduli

terhadap pengelolaan sampah yang dihasilkan dari kegiatan operasionalnya. Pengolahan limbah dilakukan secara aktif dengan berbasis kepada pemilahan limbah B3 dan Non-B3. Limbah B3 diolah ke Pengolah Limbah B3 rekanan atau pihak ke-3 sesuai ijin dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PENGGUNAAN MATERIAL Penggunaan material dalam bisnis Perseroan terbagi atas lingkup keperluan kantor, serta material yang dibutuhkan dalam operasional lain. Pengungkapan material yang digunakan di kantor dalam laporan ini berupa penggunaan kertas. Pengurangan konsumsi kertas menjadi desakan hari ini karena luasnya faktor yang berkenaan dengan dampaknya.

Mulai dari material dasar berupa batang pohon yang harus terus ditebang tiap waktunya, potensi manfaat yang hilang akibat terus berkurangnya pohon, serta limbah dari proses produksi kertas yang juga sangat besar, baik dalam bentuk cair, gas, dan padatan. Perseroan berusaha mengurangi konsumsi kertas dengan beberapa inisiatif, seperti pemakaian kertas bolak-balik, membiasakan mengirim dokumen dengan email, sehingga hanya mencetak halaman yang paling penting, serta pemakaian kembali kertas bekas. Selain itu penghematan kertas dilakukan dengan mengedukasi karyawan menggunakan kertas “recycle” dalam operasional sehari-hari.

215FUTURE NOW


KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Perseroan sangat menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset penting dalam menjalankan kegiatan usaha serta mempertahankan posisinya di pasar yang semakin kompetitif. Perseroan memiliki komitmen untuk melakukan pengelolaan SDM yang berfokus pada peningkatan kualitas dan kompetensi. Beberapa praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja yang diberikan kepada karyawan MPM.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan berkomitmen untuk tidak mempekerjakan tenaga kerja dibawah umur serta memastikan sistem keselamatan karyawan telah memenuhi peraturan keselamatan yang berlaku di Indonesia.

Beberapa Program dan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dilakukan melibatkan lebih dari 270 karyawan FKT, antara lain:1. Pelatihan Security2. Pelatihan Dasar K33. Pelatihan Teknisi K3 Listrik4. Pelatihan Emergency Response Plan5. Pelatihan Ahli K3 Umum6. Sertifikasi Life Saver CPR7. Pelatihan Basic 5K8. Analisis Aspek Dampak Lingkungan9. Pelatihan Safety Equipment (APAR)10. Pelatihan 7 Waste11. Pelatihan Panitia Pembina Keselamatan & Kesehatan Kerja12. Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala (MCU) kepada

karyawan di Pabrik Cilegon.

Pada periode ini tidak ada insiden kecelakan kerja yang fatal dan menyebabkan kematian. Hal ini mencerminkan hasil positif dari komitmen Perseroan dalam menjalankan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Semua praktik ketenagakerjaan kami sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan kami memberikan kesempatan kerja setara bagi setiap individu terlepas dari jenis kelamin, etnis, agama atau ras mereka. Semua karyawan kami memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan kompetensinya melalui berbagai program pelatihan yang difasilitasi oleh Perseroan. Kebijakan remunerasi kami memperhitungkan kinerja, posisi dan kontribusi karyawan terhadap kemajuan Perusahaan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penjelasan lebih lanjut mengenai hal-hal ini dapat ditemukan di bagian Sumber Daya Manusia.

OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY

The Company believes that people (Human Resources) are an important asset for business activities and for maintaining the Company’s place in an increasingly competitive market. The Company is committed to managing human resources by focusing on quality and competence improvement. MPM aspires to good practice on employment, health and work safety.

In its business activities, the Company has a policy against employment of minors, and ensures employee safety systems in compliance with the prevailing safety regulations in Indonesia.

Some of Training Programs and Occupational Health and Safety conducted involved 270 employees of FKT, among others:

1. Security Training2. Training and Certification Basic OHS 3. Training and Certification OHS Electrician 4. Emergency Response Plan training5. Training and Certification OHS Expert 6. Training and certification Life Saver CPR7. Basic 5K training8. Environmental Impact Analysis9. Safety Equipment training (Fire Extinguisher) 10. 7 Waste management11. Training HSE Committee12. Carry out periodic medical check up to all employees in

Cilegon factory.

There was no fatal work accidents recorded during this period. This exemplifies the Company's strong commitment to implementing the MPM Occupational Safety and Health Program.

All our labor practices are in compliance with the prevailing laws and regulations, and we provide equal employement opportunities for individuals regardless of their gender, ethnicity, religion or race. All our employees have the same opportunity to develop their competence through the various training programs facilitated by the Company. Our remuneration policy takes into account employee performance, position and contribution to the Company’s progress, with due regard to the prevailing laws and regulations. A further explanation of these matters can be found in the section on Human Resources.



CSR DI BIDANG KEMASYARAKATANCSR Toward Community

MPMParts Sales Academy

Program pengembangan sosial dan kemasyarakatan MPM mengacu pada pilar edukasi, kesehatan dan sosial budaya. Yang kemudian diwujudkan dalam program-program yang fokus pada pembangunan pendidikan, dan kegiatan perbaikan gizi dan kesehatan masyarakat.

PEMBANGUNAN PENDIDIKAN

Pendidikan memiliki peranan yang besar dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia. MPM memiliki kepedulian untuk terus mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia, antara lain melalui kegiatan:• Life Skill Training Centre (LSTC) Program pelatihan otomotif roda dua untuk memberikan

bekal kepada peserta untuk membuka bengkel mandiri sesuai pelatihan. Melalui pelatihan ini sekaligus mengajak peserta untuk menjadi Mitra Usaha bagi PMP dan FKT.

• Kelas Motivasi YMPM bersinergi dengan FKT, PMP dan Yayasan Indonesia

Setara mengadakan 6 kelas motivasi untuk komunitas di Balai Latihan Kerja Banten, Bekasi, PPKD Selatan, PPKD Timur, PPKD Pusat dan PPKD Utara. Kelas motivasi ini memberikan pengetahuan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan semangat kepada para peserta yang ingin memasuki dunia kerja.

• Program Beasiswa MPMulia memberikan beasiswa kepada 30 anak kurang mampu

di Malang untuk dapat terus melanjutkan pendidikannya.

The social and community development programs of MPM subscribe to education, health and socio-culture pillars. They are implemented through programs that promote the development of education, the community and nutrition and health development for surrounding community.

EDUCATION DEVELOPMENT

Education plays a major role in human resource quality development. MPM is committed to continuously supporting education improvement in Indonesia, through these following activities:• Life Skill Training Centre (LSTC) A program that provides technical automotive training

(two-wheel) to equip participants who plan to run their own workshop business with the right knowledge. Through this training we also invite participants to be Retail Partnership of PMP and FKT.

• Motivation Class YMPM in synergy with FKT, PMP and Indonesia Foundation

Setara held 6 motivation classes for community in Banten Occupational Training Center (OTC), Bekasi, South PPKD, East PPKD, PPKD Central and North PPKD. This motivational class provides knowledge to increase confidence, enthusiasm and confidence to the participants who want to enter the workforce.

• Scholarship MPMulia provides scholarships to 30 unfortunate children in

Malang so they may continue their education.

217FUTURE NOW


Ayo Membaca!Let's Read!

Kegiatan PosyanduPosyandu Activities

• Ayo Membaca! Berangkat dari keinginan menumbuhkan kebiasaan membaca

di kalangan anak-anak, kegiatan Ayo Membaca! yang diinisiasi oleh MPMFinance sejak 2016 ini kembali dilakukan di tahun 2017 dengan menambah jumlah lokasi penerima manfaat meliputi RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak) Akasia Jakarta Selatan, Bone, Palopo, Waingapu, Praya, Kendari dan Berau. Melalui program ini juga diajarkan pentingnya menabung dan bagaimana melakukan percencanaan, dan pengelolaan keuangan pribadi yang baik.

PENINGKATAN GIZI & KESEHATAN MASYARAKAT

Beberapa program untuk membantu peningkatan gizi dan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat yang telah dijalankan diantaranya:• Revitalisasi Posyandu dan Program Bubur Bayi Kegiatan yang dilakukan oleh YMPM bekerja sama dengan

Diferensia Foundation di Desa Cibeber II, Bogor ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan kemampuan kader, manajemen dan fungsi posyandu. Di saat yang sama para kader dan ibu-ibu rumah tangga diberikan pemahaman tentang gizi yang diperlukan oleh balita sehingga mereka mampu membuat bubur balita yang cukup gizi.

• Ayo Membaca! (Let’s Read!) Aspired to encourage reading habits in children, the Ayo

Membaca! program which initiated by MPMFinance since 2016 was back in 2017 by increasing the number of locations of beneficiaries such as RPTRA (Child Friendly Open Space) Akasia in South Jakarta, Bone, Palopo, Waingapu, Praya, Kendari and Berau. This activity was also aimed at cultivating the importance of saving and learns on how to plan and manage their personal finances.

NUTRITION IMPROVEMENT & HEALTH PROGRAM

Some programs to help improve nutrition and community health awareness that has been implemented:

• Posyandu Revitalization This activity was organized through the joint efforts of YMPM

and the Diferensia Foundation in Cibeber II village, Bogor, to empower the community and improve the nutritional status and health of mothers and children through posyandu (integrated community health post). The activity focused on improving the operation of the posyandu as well as strengthening the capacity of its cadres and management. At the same time, the cadres and mothers were given knowledge and training for better understanding of the nutritional needs of babies and toddlers so they can make a sufficiently nutritions.



EdukasiSafety Riding

Donor Darah Blood Donation

Servis GratisFree Service

• Donor Darah MPMFinance mengadakan acara donor darah “Sahabat

MPMFinance” pada tanggal 27 Oktober 2017 sebagai gerakan peduli terhadap kesetiakawanan sosial dan berhasil mengumpulkan 53 kantong darah yang diberikan kepada PMI Jakarta Selatan.

• Program Sosial-Budaya- Hari Transportasi Nasional Memperingati Hari Transportasi Nasional di bulan April 2017,

MPMulia memberikan pengetahuan kepada anak-anak usia dini bagaimana berlalu-lintas yang baik serta pengetahuan rambu-rambu dan membagikan 30 helm anak-anak di Alun-alun Sidoarjo.

- Edukasi Safety Riding Pengetahuan mengenai cara berkendara dengan aman

sangat penting demi keselematan diri pengemudi dan orang-orang di sekitarnya. Pada September 2017 MPMulia bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan Polisi untuk mengadakan kegiatan edukasi ini kepada 60 peserta.

- Servis Gratis untuk Pengendara Difabel Pada bulan November 2017 bertempat di Gedung Srimulat

Surabaya, MPMulia memberikan servis gratis untuk 200 motor pengendara difabel. Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan rasa kesetiakawanan sosial.

• Blood Donation MPMFinance held blood donation with theme “Sahabat

MPMFinance” on 27th October 2017 as a movement of social solidarity and managed to collect 53 bags of blood given to South Jakarta Red Cross.

• The Disasters and Humanitarian Relief- National Transportation Day Celebrating National Transportation Day on April 2017,

MPMulia distributed 30 helmets to children in Alun-alun Sidoarjo, as well as giving education on road safety awareness.

- Safety Riding Education Safety riding knowledge is critical because it affects not only

drivers but also passengers and other in the traffic area. In September 2017, MPMulia in cooperation with the Surabaya City Government and the Surabaya Police held Safety Riding education to 60 participants.

- Free Service for Disabled Riders In November 2017 at Srimulat Building Surabaya, MPMulia

provides free service for 200 motorcycles of disabled riders. This activity is intended to increase the sense of social solidarity.

219FUTURE NOW


Sebagai perusahaan yang menghadapi pelanggan, kepuasan pelanggan adalah prioritas, dan kami secara konsisten berusaha untuk memastikan bahwa pelanggan merasa aman dan nyaman dalam menggunakan produk dan layanan kami. Untuk tujuan ini, kami berinisiatif untuk meningkatkan kesadaran konsumen dan pengetahuan tentang keamanan produk kami di tahun 2017, seperti pelatihan, uji coba, layanan gratis dan talk show, sebagai berikut:• Talkshow dengan MPMFinance dan Mobil 123 Mobil 123 mengundang sejumlah blogger otomotif yang

diadakan pada tanggal 28 Februari 2017, di mana MPMFinance bermaksud memberi para tamu pemahaman yang lebih baik tentang kekuatannya sebagai perusahaan pembiayaan. Ini termasuk reputasi, pengalaman, layanan terbaik, rencana pembayaran fleksibel, keamanan dan asuransi selama masa kredit.

• Daihatsu Sirion Test Drive Diadakan pada tanggal 19 September 2017 di tempat parkir

Gedung Lippo Kuningan level P7, kegiatan ini memberi pengunjung kesempatan untuk menguji coba Daihatsu Sirion dan mempelajari lebih lanjut tentang fitur-fiturnya.

CSR TERHADAP KONSUMENCSR Toward Consumers

Talkshow dengan MPMFinance &Mobil 123

Daihatsu Sirion Test Drive

As a customer-facing company, customer satisfaction is a priority, and we consistently seek to ensure that customers feel safe, secure and comfortable using our products and services. To this end, we took initiatives means to improve consumer awareness and knowledge about the safety of our products in 2017, such as trainings, test drives, free services and talk shows, as follows:

• Talk Show with MPMFinance and Mobil 123 Mobil 123 invited a number of automotive bloggers to this

event, held on 28 February 2017, in which MPMFinance set out to give the guests a better understanding of its strengths as a financing company. These include its great reputation, experience, excellent service, flexible payment plans, security and insurance for the duration of the credit period.

• Daihatsu Sirion Test Drive Held on 19 September 2017 on level P7 of the Lippo Kuningan

Building car park, this activity gave visitors an opportunity to test drive a Daihatsu Sirion and learn more about its features.



PENDANAANFunding

Selama tahun 2017, melalui seluruh Anak Perusahaan dan Yayasan Mitra Pinasthika Mustika, Perseroan telah mengeluarkan dana untuk program CSR sebesar Rp110.315.500.

RENCANA KE DEPANCooperative Approach Going Forward

MPM bertujuan untuk menjadi perusahaan dimana keberadaan kami akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi bagi individu dan ekosistem di dalam MPM. Menyambungkan mitra usaha kami dengan kesempatan, membantu setiap individu dan masyarakat meraih harapan, mimpi dan mewujudkan ambisinya. Ini adalah tujuan kami sebagai perusahaan Smart Mobility yang ingin menyatukan Indonesia melalui ilmu pengetahuan, data dan integrasi sosial yang lebih baik.

Berdasarkan tujuan tersebut, Tanggung Jawab Sosial perusahaan di tahun 2018 akan mengarah kepada Creating Shared Value (CSV) atau Menciptakan Manfaat Bersama. CSV akan menjadi pedoman dasar bagaimana MPM dapat menciptakan manfaat bersama untuk membantu mengembangkan individu dan ekosistem yang berkembang dan tangguh, dan mendukung penghidupan yang lebih baik.

MPM percaya bahwa CSV dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi pemegang saham dan masyarakat, melalui semua hal yang dilakukan oleh Perusahaan. CSV merupakan strategi bisnis yang memungkinkan kami untuk menargetkan aktivitas dimana kami dapat mengoptimalkan penciptaan manfaat bersama bagi pemegang saham, juga bagi masyarakat.

In 2017, the Company spent a total of Rp110,315,500 on Corporate Social Responsibility programs, generated from Operating Companies internal funds and Mitra Pinasthika Mustika Foundation.

MPM aims to be a company where our existence will boost economic growth for individuals and ecosystems within MPM. Connecting our business partners with opportunities, helping every individual and society to achieve their hopes, dreams and realize their ambitions. This is our goal as a Smart Mobility company that focusing on moving Indonesia closer together with better knowledge, data and social integration.

Looking at the purpose, the Corporate Social Responsibility in 2018 will be directed towards Creating Shared Value (CSV). CSV will be the fundamental guiding principle for how MPM creates value to develop thriving and resilient individual and ecosystem, and support better livelihoods for those we live and work with.

MPM believes that CSV can have a long-term positive impact on shareholders and society, through all the Company’s actions. CSV is a business strategy that allows us to target activities where we can optimize the creation of mutual benefits for shareholders, as well as for the society.

221FUTURE NOW


Improve the performance of the company through CSV thereby increasing

productivity

Improve Stakeholder Relationship & Reputation

The existence of a positive brand image by promoting good CSV Program in the

organization

MPM CSV OBJECTIVE

BASIS

GOALSENABLER

POLICY & DIRECTION

MPM VISION:To positively impact lives through smart mobility & social integration

OUR COMMITMENT:CSV as the DNA of the Company

MPM HO MPM OPCOS

ORGANIZATION

FOCUS

Empowering entrepreneurs

across the value chain

Empowering youth with effective

education & access to entrepreneurship

ECONOMIC EMPOWERMENT

EDUCATION CONCERNS

TECHNOLOGY CONCERNS

Applying tech solution to

address social challenge

Positively impact live by creating shared value to relevant stakeholders in MPM ecosystem

PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbkdan Entitas Anak/and Subsidiaries

223FUTURE NOW


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Consolidated Financial Statements

31 DESEMBER 2017 DAN 2016/31 December 2017 and 2016

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk DAN ENTITAS ANAK/

PT MITRA PINASTHIKA MUST/KA Tbk AND SUBSIDIARIES

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 AS OF 31 DECEMBER 2017 AND 2016

PT Dharma Intisawit Nugraha


PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk AND SUBSIDIARIES

DAFTAR ISI/CONTENTS Halaman/Page

SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB/

DIRECTORS’ STATEMENT OF RESPONSIBILITY

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016/

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

AS OF 31 DECEMBER 2017 AND 2016 -------------------------------------------------------------- 1 - 2

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF

LAIN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016/

CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND

OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2017 AND 2016 ----------------------------------- 3 - 4

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN


CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2017 AND 2016 ------------------------------------- 5 - 6

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN


CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2017 AND 2016 ------------------------------------- 7

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2017 AND 2016 ------------------------------------- 8 - 102

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/

INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

1



LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016/

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS OF 31 DECEMBER 2017 AND 2016

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

Catatan/ 31 Desember/December

ASET Notes 2017 2016 ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 4 1.241.107 1.285.079 Cash and cash equivalents

Piutang usaha 5 895.168 743.662 Trade receivables

Piutang premi 99.801 89.122 Premium receivables

Piutang pembiayaan konsumen 6 - 1.725.396 Consumer financing receivables

Piutang sewa pembiayaan 7 - 614.216 Finance lease receivables

Piutang nonusaha 196.432 290.803 Non-trade receivables Persediaan 8 534.471 709.536 Inventories

Investasi di surat berharga 45.183 19.710 Investment in securities

Aset derivatif 14 7.159 31.628 Derivative assets Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka 48.297 40.847 Prepaid value added tax

Pembayaran dimuka lainnya 110.021 139.405 Other prepayments

Aset yang dimiliki untuk dijual - 29.180 Assets held for sale

JUMLAH ASET LANCAR 3.177.639 5.718.584 TOTAL CURRENT ASSETS

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang pembiayaan konsumen 6 - 1.939.151 Consumer financing receivables Piutang sewa pembiayaan 7 - 952.671 Finance lease receivables

Investasi pada entitas asosiasi 10 936.338 55.289 Investments in associates

Deposit jaminan 11 810.786 798.145 Guarantee deposits Aset reasuransi 156.295 135.636 Reinsurance assets

Aset derivatif 14 77.320 45.351 Derivative assets

Investasi di surat berharga 74.337 68.398 Investment in securities Pajak penghasilan yang dapat

dikembalikan 108.184 228.368 Refundable income tax

Aset pajak tangguhan 9f 125.206 99.171 Deferred tax assets

Aset tetap, neto 12 3.390.300 3.520.883 Fixed assets, net

Goodwill 13a 769.859 1.193.544 Goodwill

Aset takberwujud lainnya 13b 11.372 14.339 Other intangible assets Aset tidak lancar lainnya 102.940 156.695 Other non-current assets

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 6.562.937 9.207.641 TOTAL NON-CURRENT ASSETS

JUMLAH ASET 9.740.576 14.926.225 TOTAL ASSETS

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian, yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian ini.

See Notes to the Consolidated Financial Statements, which

form an integral part of these consolidated financial

statements.

2



LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 (Lanjutan)/

CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS OF 31 DECEMBER 2017 AND 2016 (Continued)


Catatan/ 31 Desember/December

LIABILITAS DAN EKUITAS Notes 2017 2016 LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

Utang bank jangka pendek 15 233.124 547.043 Short-term bank loans

Utang usaha 16 963.271 961.707 Trade payables

Utang pajak penghasilan 9a 45.480 43.850 Income tax payables

Utang pajak lainnya 9b 45.270 35.212 Other tax payables

Utang reasuransi 44.865 58.538 Reinsurance payables

Utang lainnya 17 199.682 304.873 Other payables

Pendapatan ditangguhkan 62.822 71.949 Unearned income

Estimasi liabilitas klaim 120.169 82.531 Estimated claims liabilities

Liabilitas derivatif 14 35.271 38.404 Derivative liabilities

Beban akrual 18 174.907 148.999 Accrued expenses Pinjaman jangka panjang, bagian yang jatuh

tempo dalam setahun 19 236.591 2.134.734

Current maturities of long-term borrowings

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 2.161.452 4.427.840 TOTAL CURRENT LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam setahun 19 2.662.193 1.611.695)

Long-term borrowings, net of current maturities

Surat utang jangka menengah 20 - 299.636) Medium term notes

Utang obligasi 21 - 2.695.855) Bonds payable

Liabilitas derivatif 14 23.899 15.420) Derivative liabilities

Pendapatan ditangguhkan 220.407 151.996) Unearned revenue

Liabilitas pajak tangguhan 9f 118 5.405) Deferred tax liabilities

Liabilitas imbalan kerja 22 47.462 70.906) Employee benefits liabilities JUMLAH LIABILITAS JANGKA

PANJANG 2.954.079 4.850.913) TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES

JUMLAH LIABILITAS 5.115.531 9.278.753) TOTAL LIABILITIES

EKUITAS

EQUITY

Modal saham dengan nilai nominal Rp 500 (dalam Rupiah penuh) per saham: Modal dasar - 10.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor -

4.462.963.276 saham 23a 2.231.482 2.231.482

Share capital at par value of Rp 500 (in whole Rupiah) per share:

Authorized capital - 10,000,000,000 shares

Issued and paid-up capital - 4,462,963,276 shares

Tambahan modal disetor 24 1.470.582 1.468.694 Additional paid-in capital

Saham tresuri 23b (250.207) (159.503) Treasury stocks

Komponen ekuitas lainnya 32 (433.095) (583.281) Other equity components

Saldo laba: Retained earnings:

Telah ditentukan penggunaannya 105.298 105.298 Appropriated

Belum ditentukan penggunaannya 1.397.189 1.814.297 Unappropriated Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada

pemilik entitas induk 4.521.249 4.876.987 Equity attributable to owners of

the Company

Kepentingan nonpengendali 25 103.796 770.485 Non-controlling interests

JUMLAH EKUITAS 4.625.045 5.647.472 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 9.740.576 14.926.225 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY


merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan

konsolidasian ini.



statements.

3






FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2017 AND 2016


Tahun berakhir 31 Desember/

Catatan/ Years ended 31 December

Notes 2017 2016*

OPERASI YANG DILANJUTKAN CONTINUING OPERATIONS

Pendapatan neto 26 16.086.087 16.605.462 Net revenues

Biaya pokok pendapatan 27 (14.250.889) (14.820.717) Cost of revenues

LABA BRUTO 1.835.198 1.784.745 GROSS PROFIT

Beban usaha 28 (1.126.093) (1.150.184) Operating expenses

Pendapatan lainnya 29 136.349 124.822 Other income Beban lainnya (49.366) (16.890) Other expenses

LABA USAHA 796.088 742.493 OPERATING PROFIT

Pendapatan keuangan 98.589 103.953 Finance income Biaya keuangan (436.849) (335.004) Finance costs

Bagian atas laba entitas asosiasi 10 24.047 4.687 Share of profit of associates

LABA SEBELUM PAJAK 481.875 516.129 PROFIT BEFORE TAX

Beban pajak penghasilan 9c,9d (194.087) (185.949) Income tax expense

LABA NETO DARI OPERASI YANG

DILANJUTKAN

287.788 330.180

NET PROFIT FROM CONTINUING

OPERATIONS

LABA NETO DARI OPERASI YANG

DIHENTIKAN 34a

124.838

80.116 NET PROFIT FROM DISCONTINUED

OPERATION

LABA TAHUN BERJALAN 412.626 410.296 PROFIT FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN,

SETELAH PAJAK PENGHASILAN:

OTHER COMPREHENSIVE INCOME,

NET OF INCOME TAX:

Pos yang tidak akan direklasifikasi ke

laba rugi

Item that will not be reclassified to

profit or loss

Pengukuran kembali program

imbalan pasti

(1.319)

37.751

Remeasurements of defined

benefit liability

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke

laba rugi

Items that will be reclassified to

profit or loss

Perubahan nilai wajar neto dari lindung nilai atas arus kas

83.202

(30.603)

Net changes in fair value of cash flows hedges

Lainnya 6 972 Other

Jumlah penghasilan komprehensif lain,

setelah pajak penghasilan

81.889 8.120

Total other comprehensive income,

net of income tax

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF

494.515

418.416)

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

*Disajikan kembali (lihat Catatan 3t) *As restated (see Note 3t)



konsolidasian ini.



statements.

4




UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 (Lanjutan)/


FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2017 AND 2016 (Continued)



Catatan/ Years ended 31 December

Notes 2017 2016*

LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN

KEPADA:

PROFIT ATTRIBUTABLE TO:

Pemilik entitas induk 384.404 360.751 Owners of the Company

Kepentingan nonpengendali 28.222 49.545 Non-controlling interests

412.626 410.296

JUMLAH PENGHASILAN

KOMPREHENSIF YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA:

TOTAL COMPREHENSIVE

INCOME ATTRIBUTABLE TO: Pemilik entitas induk 470.404 397.765 Owners of the Company

Kepentingan nonpengendali 24.111 20.651 Non-controlling interests

494.515 418.416

LABA PER SAHAM DASAR

(DALAM RUPIAH PENUH) 31

89 84 BASIC EARNINGS PER SHARE

(IN WHOLE RUPIAH)

LABA PER SAHAM DARI OPERASI

YANG DILANJUTKAN

(DALAM RUPIAH PENUH) 31

64 73

BASIC EARNINGS PER SHARE FROM

CONTINUING OPERATIONS

(IN WHOLE RUPIAH)




konsolidasian ini.



statements.

5



LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016/

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2017 AND 2016


Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to owners of the Company

Saldo laba/Retained earnings

Catatan/

Notes

Modal saham/

Share

capital

Tambahan

modal disetor/

Additional

paid-in capital

Saham

tresuri/

Treasury

stocks

Komponen

ekuitas lainnya/

Other equity

components

Telah

ditentukan

penggunaannya/

Appropriated

Belum

ditentukan

penggunaannya/

Unappropriated

Jumlah/

Total

Kepentingan

nonpengendali/

Non-controlling

interests

Jumlah

ekuitas/

Total equity

Saldo per 31 Desember 2015 2.231.482 1.466.851 (143.628) (602.748) 105.298 1.533.898) 4.591.153) 749.094) 5.340.247) Balance as of 31 December 2015

Laba tahun berjalan - - -) -) - 360.751) 360.751) 49.545) 410.296) Profit for the year

Penghasilan komprehensif lain, setelah

pajak penghasilan - - -) 2.527) - 34.487) 37.014) (28.894) 8.120)

Other comprehensive income, net of

income tax

Kompensasi berbasis saham 22 - - -) 17.622) - -) 17.622) -) 17.622) Share-based compensation

Saham tresuri 23b - 1.843 (15.875) -) - -) (14.032) -) (14.032) Treasury stocks

Dividen tunai 23c - - -) -) - (115.827) (115.827) -) (115.827) Cash dividends

Lainnya - - -) (682) - 988) 306) 740) 1.046) Other

Saldo per 31 Desember 2016 2.231.482 1.468.694 (159.503) (583.281) 105.298 1.814.297) 4.876.987) 770.485) 5.647.472) Balance as of 31 December 2016

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan

konsolidasian ini.

See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.

6



LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 (Lanjutan)/

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2017 AND 2016 (Continued)


Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to owners of the Company

Saldo laba/Retained earnings

Catatan/

Notes

Modal saham/

Share

capital

Tambahan

modal disetor/

Additional

paid-in capital

Saham

tresuri/

Treasury

stocks

Komponen

ekuitas lainnya/

Other equity

components

Telah

ditentukan

penggunaannya/

Appropriated

Belum

ditentukan

penggunaannya/

Unappropriated

Jumlah/

Total

Kepentingan

nonpengendali/

Non-controlling

interests

Jumlah

ekuitas/

Total equity

Saldo per 31 Desember 2016 2.231.482 1.468.694 (159.503) (583.281) 105.298 1.814.297 4.876.987 770.485 5.647.472 Balance as of 31 December 2016

Laba tahun berjalan - - - - - 384.404 384.404 28.222 412.626 Profit for the year

Penghasilan komprehensif lain, setelah

pajak penghasilan - - - 87.195 - (1.195) 86.000 (4.111) 81.889

Other comprehensive income, net of

income tax

Kompensasi berbasis saham 22 - - - 1.473 - - 1.473 - 1.473 Share-based compensation

Saham tresuri 23b - 1.888 (90.704) - - - (88.816) - (88.816) Treasury stocks

Dividen tunai 23c - - - - - (550.632) (550.632) - (550.632) Cash dividends

Penjualan entitas anak - - - 61.522 - (249.685) (188.163) (690.792) (878.955) Sales of a subsidiary

Lainnya - - - (4) - - (4) (8) (12) Other

Saldo per 31 Desember 2017 2.231.482 1.470.582 (250.207) (433.095) 105.298 1.397.189 4.521.249 103.796 4.625.045 Balance as of 31 December 2017

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan

konsolidasian ini.

See Notes to the Consolidated Financial Statements, which form an integral part of these consolidated financial statements.

7



LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016/

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2017 AND 2016



Years ended 31 December

2017 2016 ARUS KAS DARI

AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM

OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 16.131.203 17.010.899) Cash receipts from customers

Pembayaran kas kepada pemasok (14.214.426) (14.803.394) Cash payments to suppliers

Pembayaran kas untuk aktivitas operasi lainnya (663.270) (774.247)

Cash payments for other operating activities

Pembayaran kas kepada karyawan (397.991) (754.440) Cash payments to employees

Penerimaan bunga 99.355 98.442) Receipts of interest Pembayaran bunga (429.785) (317.246) Payments of interest

Pembayaran pajak penghasilan (136.735) (240.663) Payments of income tax

Kas neto dari aktivitas operasi 388.351 219.351) Net cash from operating activities

ARUS KAS DARI

AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM

INVESTING ACTIVITIES Perolehan aset tetap dan

aset tidak lancar lainnya (260.762) (727.837)

Acquisition of fixed assets and other

non-current assets

Perolehan surat berharga (33.330) (73.901) Acquisition of securities Uang muka pembelian aset tetap (2.562) (38.138) Advances for purchases of fixed assets

Uang muka yang diterima dari penjualan

entitas asosiasi - 38.120

Advance receipt from sales of investment in

associates

Penerimaan dari penjualan aset yang dimiliki untuk dijual 47.150 24.143

Proceeds from sales of assets held for sale

Penerimaan dari penjualan aset tetap 90.771 220.836 Proceeds from sales of fixed assets Penerimaan dari penjualan entitas anak 395.588 - Proceeds from sales of a subsidiary

Perolehan investasi pada entitas asosiasi - (4.162) Acquisition of investment in associates

Kas neto dari (digunakan untuk) aktivitas investasi 236.855 (560.939) Net cash from (used in) investing activities

ARUS KAS DARI

AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM

FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari utang bank jangka pendek 1.031.214 4.388.550 Proceeds from short-term bank loans

Pembayaran utang bank jangka pendek (1.345.518) (4.344.709) Repayments of short-term bank loans

Penerimaan dari pinjaman jangka panjang 3.112.227 2.948.911 Proceeds from long-term borrowings Pembayaran pinjaman jangka panjang (97.982) (3.019.528) Repayments of long-term borrowings

Pembayaran utang obligasi (2.729.660) - Repayments of bonds payable

Penerimaan dari surat utang jangka menengah - 299.505 Proceeds from medium term notes Pembayaran dividen (550.632) (115.827) Dividend payments

Penerimaan dari penjualan saham tresuri 7.610 6.538 Proceeds from sale of treasury stock

Perolehan saham tresuri (96.428) (20.570) Acquisition of treasury stocks Lainnya (9) 210 Other

Kas neto (digunakan) dari untuk aktivitas

pendanaan (669.178) 143.080 Net cash (used in) from financing

activities

Penurunan neto

kas dan setara kas (43.972) (198.508) Net decrease in

cash and cash equivalents

Kas dan setara kas,

awal tahun 1.285.079

1.483.587 Cash and cash equivalents,

beginning of year

Kas dan setara kas,

akhir tahun 1.241.107 1.285.079 Cash and cash equivalents,

end of year



konsolidasian ini.



statements.






FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2017 AND 2016


8

1. UMUM 1.GENERAL

a. Pendirian dan informasi lain Perseroan a. Establishment and other information of the Company

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (“Perseroan”)

didirikan berdasarkan akta notaris Ny. Rukmasanti

Hardjasatya, SH., di Jakarta No. 2 tanggal

2 November 1987 dan diubah dengan akta No. 6

tanggal 1 Juli 1988; akta-akta ini disetujui

berdasarkan keputusan Menteri Kehakiman No. C2-

7013.HT.01.01 Th 88 tanggal 11 Agustus 1988,

didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Jakarta Utara dengan No. 241/Leg/1988 tanggal

29 Agustus 1988, dan diumumkan dalam Tambahan

No. 1025 pada Berita Negara No. 77 tanggal

23 September 1988.

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (the “Company”) was

established by deed of notary public Mrs. Rukmasanti

Hardjasatya, SH., Jakarta No. 2 dated 2 November 1987

and amanded with deed No. 6 dated 1 July 1988; these

deeds were approved by Decree of Minister of Justice

under No. C2-7013.HT.01.01 Th 88 dated 11 August

1988, registered at the North Jakarta District Court under

No. 241/Leg/1988 on 29 August 1988, and published in

Supplement No. 1025 to the State of Gazette No. 77 on

23 September 1988.

Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali

mengalami perubahan, perubahan selanjutnya

dilakukan dengan akta notaris Jose Dima Satria, SH.,

M.Kn., No. 17 tanggal 15 Februari 2013 antara lain

mengenai, perubahan status Perseroan dari semula

perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka,

perubahan nama Perseroan menjadi PT Mitra

Pinasthika Mustika Tbk, peningkatan modal dasar

menjadi Rp 5.000.000, perubahan nilai nominal

saham dari sebesar Rp 1.000.000 (Rupiah penuh)

menjadi sebesar Rp 500 (Rupiah penuh), penerbitan

saham baru setelah penawaran umum perdana saham

biasa untuk pemegang obligasi konversi, dan

perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk

disesuaikan dengan Peraturan Pasar Modal.

Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-

07271.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 19 Februari

2013 dan diumumkan dalam Tambahan No. 80720

pada Berita Negara No. 48 tanggal 14 Juni 2013.

The Company’s Articles of Association have been amended

several times, further amendment was effected by deed of

notary public Jose Dima Satria, SH., M.Kn., No. 17 dated

15 February 2013, concerning among others, the change of

the Company’s status from private company to a public

company, the change of the Company’s name to PT Mitra

Pinasthika Mustika Tbk, the increase of authorized share

capital stock to Rp 5,000,000, the change of the nominal

value of shares from Rp 1,000,000 (whole Rupiah) to

Rp 500 (whole Rupiah) per share, issuance of new common

shares after the initial public offering to convertible bonds

holders, and the changes in the Company’s Articles of

Association to comply with the Capital Market Regulation.

The amendment was approved by Decree of the Minister of

Justice and Human Rights No. AHU-07271.AH.01.02.Tahun

2013 dated 19 February 2013, and published in Supplement

No. 80720 to the State of Gazette No.48 dated 14 June

2013.

Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris

Jose Dima Satria, SH., M.Kn., No. 13 tanggal 8 Juni

2015 antara lain mengenai perubahan anggota Dewan

Komisaris dan Direksi dan perubahan Anggaran

Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan

Pasar Modal. Perubahan tersebut telah mendapatkan

Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran

Dasar dan Perubahan Data Perseroan dari Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-

AH.01.03-0942965 dan No.AHU-AH.01.03-0942966

tanggal 17 Juni 2015.

The latest amendment was effected by deed of notary public

Jose Dima Satria, SH., M.Kn., No. 13 dated 8 June 2015,

concerning changes in the tenure of the Board of

Commissioners and Directors and changes in the

Company’s Articles of Association in order to comply with

the Capital Market Regulation. The Minister of Justice and

Human Rights has acknowledged the receipt of the

Company’s notification regarding the changes of articles of

association and Company’s data through letters No. AHU-

AH.01.03-0942965 and No. AHU-AH.01.03-0942966 dated

17 June 2015.








9

1. UMUM (Lanjutan) 1.GENERAL (Continued)

a. Pendirian dan informasi lain Perseroan

(Lanjutan) a. Establishment and other information of the Company

(Continued)

Perseroan bergerak dalam bidang, baik secara langsung

maupun tidak langsung melalui entitas anak dan

asosiasinya, distribusi kendaraan bermotor roda dua

dan suku cadang dengan merek Honda di wilayah Jawa

Timur dan Nusa Tenggara Timur, penjualan ritel

kendaraan bermotor roda empat dan suku cadang

dengan merek Nissan dan Datsun, penyewaan

kendaraan, pabrikasi minyak pelumas, asuransi

kerugian dan aktivitas pembiayaan. Perseroan memulai

operasi komersial sejak 1988.

The Company is engaged in, either directly or indirectly

through its subsidiaries and associates, distribution of two-

wheel vehicle and spare parts under Honda brand in East

Java and East Nusa Tenggara areas, four-wheel vehicle

and spare parts retail sales under Nissan and Datsun

brands, vehicle rental, production of oil lubricants, general

insurance, and financing activities. The Company

commenced its commercial operations in 1988.

Kantor Perseroan beralamat di Lippo Kuningan, lantai

26, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-12, Kuningan, Jakarta

12940.

The Company’s office is located at Lippo Kuningan, 26th

floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-12, Kuningan, Jakarta

12940.

Laporan keuangan konsolidasian disetujui untuk

diterbitkan oleh Direktur pada tanggal 28 Maret 2018. The consolidated financial statements were approved for

issuance by the Directors on 28 March 2018.

b. Penawaran umum perdana saham Perseroan b. The Company’s initial public offering

Pada tanggal 20 Mei 2013, Perseroan memperoleh

Surat Pernyataan Efektif No. S-136/D.04/2013 dari

Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) untuk melakukan

penawaran umum perdana saham biasa atas nama

sejumlah 970.000.000 saham dengan nilai nominal

Rp 500 (dalam Rupiah penuh) per saham kepada

masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (“BEI”).

Saham tersebut ditawarkan dengan harga Rp 1.500

(dalam Rupiah penuh) per saham.

On 20 May 2013, the Company obtained Effective

Statement Letter No. S-136/D.04/2013 from the Financial

Services Authority of Indonesia (“OJK”) to conduct an

initial public offering (“IPO”) of 970,000,000 common

shares with par value of Rp 500 (in whole Rupiah) per

share through the Indonesia Stock Exchange (“BEI”).

The shares were offered at a price of Rp 1,500 (in whole

Rupiah) per share.








10


c. Struktur grup c. Group structure

Perseroan memiliki kepemilikan secara langsung dan

tidak langsung di entitas anak berikut: The Company has direct and indirect ownerships in the

following subsidiaries:

Entitas anak/

Subsidiary

Domisili/

Domicile

Jenis usaha/

Nature of business

Tahun

dimulainya

operasi

komersial/

Year of

commencing

commercial

operations

Periode

pelaporan dari

laporan

keuangan/

Reporting

period of

financial

statements

Persentase kepemilikan efektif/

Percentage of effective ownership

Jumlah aset sebelum eliminasi/

Total assets before elimination

2017 2016 2017 2016

Kepemilikan langsung/Direct ownership

PT Mitra Pinasthika Mustika

Rent (“MPMR”)

Tangerang Penyewaan

kendaraan/

Vehicle rental

2008 31 Desember/

December

99,99 99,99 2.744.033 2.976.164

PT Mitra Pinasthika Mulia

(“MP Mulia”)

Jakarta Penjualan

kendaraan roda dua

dan komponen

pendukung/

Sales of two-wheel

vehicles and its

supporting

components

2011 31 Desember/

December

99,99 99,99 1.603.652 1.747.552


Finance (“MPMF”) 2)

Jakarta Pembiayaan

konsumen, sewa

guna usaha dan anjak

piutang/Consumer

financing, leasing

and factoring

1994 31 Desember/

December

40,00 60,00 - 5.730.552

PT Federal Karyatama

(“FKT”)

Jakarta Pabrikasi dan

pengemasan minyak

pelumas/

Manufacturing and

packaging of oil

lubricant

1988 31 Desember/

December

100,00 100,00 1.262.932 1.144.630

PT Asuransi Mitra Pelindung

Mustika (“AMPM”)

Jakarta Asuransi umum/

General insurance

2012 31 Desember/

December

56,87 56,87 782.898 594.081


Auto

(“MPM AUTO”)

Tangerang Penjualan kendaraan

roda empat dan

komponen

pendukung/

Sales of four-wheel

vehicles and its

supporting

components

2013 31 Desember/

December

100,00 100,00 311.414 723.069

PT Mitra Pinastika Mustika

Mobil (“Mobil”)

Jakarta Perdagangan

kendaraan bermotor

baru dan bekas dan

komponen

pendukung/ Trading

of new and used

motor vehicles and

supporting

components

2014 31 Desember/

December

100,00 100,00 5.103 2.045








11


c. Struktur grup (Lanjutan) c. Group structure (Continued)

Entitas anak/ Subsidiary

Domisili/ Domicile

Jenis usaha/ Nature of business

Tahun dimulainya

operasi komersial/

Year of commencing commercial operations

Periode pelaporan dari

laporan keuangan/ Reporting period of financial

statements Persentase kepemilikan efektif/

Percentage of effective ownership Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination

2017 2016 2017 2016

MPM Global Pte. Ltd. (“MPM Global”)

Singapura/ Singapore

Keuangan - Didirikan sehubungan dengan penerbitan obligasi (Catatan 21)/ Finance - Established in connection with bonds issuance (Note 21)

2014 31 Desember/ December

100,00 100,00 1.223.410 2.528.817

PT Putra Mustika Prima (“PMP”)

Jakarta Distribusi minyak pelumas/Distribution of oil lubricant


100,00 100,00 183.733 122.070

PT Ananta Cipta Tama (“ACT”) 1)

Jakarta Investasi, konsultasi manajemen dan layanan konsultasi/ Investment, management consulting and advisory services


100,00 100,00 7.546 5.201

Kepemilikan tidak langsung melalui/Indirect ownership through MPMR PT Grahamitra Lestarijaya

(“GML”) Jakarta Penyewaan

kendaraan/Vehicle rent


99,99 99,99 155.392 213.221

PT Surya Anugerah Kencana (“SAK”)

Jakarta Penyewaan kendaraan/Vehicle rent


100,00 100,00 150.761 164.492

PT Balai Lelang Asta Nara Jaya (“BLN”)

Tangerang Jasa lelang/Auction services


100,00 100,00 47.350 21.175

PT MPM Oto (“MPMO”) Jakarta Perdagangan umum dan kendaraan bermotor, jasa dan agen perwakilan/ General and motor vehicle trading, service and agency


100,00 100,00 2.083 2.093

PT Dayakarya Solusi Sejati (“DSS”)

Tangerang Layanan jasa alih daya/Outsourcing services


100,00 100,00 96.418 80.611

PT Mitra Pinasthika Mustika Logistik (“MPM LOG”) 3)

Jakarta Jasa pengurusan transportasi darat, laut dan udara, jasa lainnya (kecuali jasa di bidang hukum dan pajak), perdagangan, dan perbengkelan/ Land, sea and air freight forwarding service, other services (except tax and law), trading and workshop


100,00 100,00 15.495 -








12


c. Struktur grup (Lanjutan) c. Group structure (Continued)


Domisili/ Domicile

Jenis usaha/ Nature of business

Tahun dimulainya

operasi komersial/

Year of commencing commercial operations

Periode pelaporan dari

laporan keuangan/ Reporting period of financial

statements Persentase kepemilikan efektif/

Percentage of effective ownership Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination

2017 2016 2017 2016

Kepemilikan tidak langsung melalui/Indirect ownership through MPM Global MPM Excelsior Pte. Ltd.

(“MPM Excelsior”) Singapura/ Singapore

Keuangan – Didirikan sehubungan dengan penerbitan obligasi (Catatan 21)/ Finance – Established in connection with bonds issuance (Note 21)


100,00 100,00 1.384.366 2.707.505

Kepemilikan tidak langsung melalui/Indirect ownership through ACT PT Armada Maha Karya

(“AMK”) 4)

Jakarta Perdagangan umum dan kendaraan bermotor dengan jual beli, sewa beli, jual beli dengan cicilan, sewa kendaraan dan perdagangan dengan menggunakan perangkat lunak/ General and motor vehicle trading, by selling, leases, leases with installment, vehicle rental and trading using software


100,00 - 5.837 -

PT Ananta Karya Tama (“AKT”) 5)

Jakarta Investasi, konsultasi manajemen dan jasa advisory/Investment, management consultant and advisory service


100,00 - 2.400 -

1) Pada tanggal 16 Mei 2016, ACT didirikan dengan penyetoran modal senilai Rp 5.000.

1) On 16 May 2016, ACT was incorporated by capital injections of Rp 5,000.

2) Di Mei 2017, Perseroan menjual 20% kepemilikan sahamnya dan setelahnya berhenti mengkonsolidasi MPMF.

2) In May 2017, the Company sold its 20% share ownership and afterwards ceased from consolidating MPMF.

3) Di tahun 2017, MPM Logistik didirikan dengan penyetoran modal senilai Rp 500.

3) In 2017, MPM Logistik was incorporated by capital injections of Rp 500.

4) Di tahun 2017, AMK didirikan dengan penyetoran modal senilai Rp 2.500.

4) In 2017, AMK was incorporated by capital injections of Rp 2,500.

5) Di tahun 2017, AKT didirikan dengan penyetoran modal senilai Rp 2.500.

5) In 2017, AKT was incorporated by capital injections of Rp 2,500.

Perseroan dan entitas anak secara kolektif disebut sebagai “Grup”.

The Company and subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.

Grup memiliki segmen operasi sebagai berikut: The Group has the following reportable segments:

Entitas anak/Subsidiary Distribusi dan ritel (sebelumnya Distribusi)

MPM Motor (sebelumnya/previously Marketing Sales Operation), MP Mulia, MPM AUTO, Mobil

Distribution and retail (previously Distribution)

Aftermarket (sebelumnya Consumerparts) FKT, PMP

Aftermarket (previously Consumerparts)

Transportasi (sebelumnya Servis otomotif) MPMR, GML, SAK, BLN, MPMO, DSS, MPM LOG

Transportation (previously Automotive service)

Lainnya ACT, AMK, AKT, AMPM Others








13


d. Komisaris, direksi, komite audit dan karyawan

d. Commissioners, directors, audit committee and employees

Susunan anggota komisaris, direksi dan komite audit Perseroan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s commissioners, directors and audit committee as of 31 December 2017 and 2016 were as follows:

31 Desember/ December 2017

31 Desember/ December 2016

Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama Edwin Soeryadjaya Edwin Soeryadjaya President Commissioner Komisaris Lee Chul Joo Lee Chul Joo Commissioner Komisaris Danny Walla Danny Walla Commissioner Komisaris Tossin Himawan Tossin Himawan Commissioner Komisaris Independen Istama Tatang Siddharta Istama Tatang Siddharta Independent Commissioner Komisaris Independen Simon Halim Simon Halim Independent Commissioner

Direksi Directors

Direktur Utama Rudy Halim Rudy Halim President Director Direktur Beatrice Kartika Troy Parwata Director

Direktur Agung Cahyadi Kusumo Agung Cahyadi Kusumo Director Direktur Andi Esfandiari Andi Esfandiari Director

Direktur Independen Titien Supeno Titien Supeno Independent Director

Komite audit Audit committee Ketua Istama Tatang Siddharta Istama Tatang Siddharta Chairman

Anggota Kurniawan Tedjo Kurniawan Tedjo Member

Anggota Simon Halim Simon Halim Member

Sekretaris Perseroan Fransiska Bernadeth Conny Ponto Troy Parwata Corporate Secretary

Kepala Unit Audit Internal Ernest Alto Henny Soetio 1) Head of the Internal Audit Unit

1) Berhenti di 1 Januari 2017 1) Resigned on 1 January 2017

Per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, karyawan

tetap Grup masing-masing sebanyak 2.296 karyawan

dan 4.161 karyawan.

As of 31 December 2017 and 2016, the Group’s

permanent employees were 2,296 employees and 4,161

employees, respectively.








14

2. DASAR PENYUSUNAN 2. BASIS OF PREPARATION OF THE

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

a. Pernyataan kepatuhan a. Statement of compliance

Laporan keuangan konsolidasian disusun dan

disajikan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan

di Indonesia (“SAK”) dan Peraturan Bapepam-LK

No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan

Keuangan.

The consolidated financial statements have been prepared

and presented in accordance with Indonesian Financial

Accounting Standards (“SAK”) and the Bapepam-LK

Regulation No. VIII.G.7 regarding Financial Statements

Presentation Guidelines.

b. Prinsip konsolidasi b. Basis of consolidation

Laporan keuangan konsolidasian merupakan

konsolidasian dari laporan keuangan Perseroan

dengan laporan keuangan entitas anak (Catatan 1c).

The consolidated financial statements represent the

consolidation of the financial statements of the Company

with the financial statements of its subsidiaries (Note 1c).

Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal Perseroan

memperoleh pengendalian secara efektif dan tidak

lagi dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian

tersebut tidak lagi dimiliki.

Subsidiaries are consolidated from the date on which the

Company obtains effective control, and are no longer

consolidated from the date such control ceases.

Suatu pengendalian atas entitas anak dianggap ada

bilamana Perseroan terekspos terhadap, atau

memiliki hak atas, imbal hasil variabel dari

keterlibatannya dengan entitas anak dan memiliki

kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil

tersebut melalui kekuasaannya atas entitas anak.

Perseroan akan menilai kembali apakah masih

memiliki kendali jika ada perubahan atas satu atau

lebih unsur pengendalian. Ini termasuk situasi

dimana hak protektif yang dimiliki (seperti yang

dihasilkan dari hubungan pinjaman) menjadi

substantif dan mengakibatkan Perseroan memiliki

kekuasaan atas suatu entitas.

Control over an investee is presumed to exist if the

Company is exposed to, or has rights to, variable returns

from its involvement with the investee and has the ability

to affect those returns through its power over the investee.

The Company reassesses whether it still has control if

there are changes to one or more of the elements of the

control. This includes circumstances in which protective

rights held (e.g. those resulting from a lending

relationship) become substantive and lead to the Company

having power over an entity.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam

penyusunan laporan keuangan konsolidasian telah

diterapkan secara konsisten oleh Grup.

The accounting policies adopted in the consolidated

financial statements have been consistenly applied by the

Group.

Saldo dan transaksi signifikan antar perusahaan,

termasuk penghasilan dan beban, dieliminasi secara

penuh. Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi

antar perusahaan yang belum direalisasi, dieliminasi

dalam laporan keuangan konsolidasian.

Significant intercompany balances and transactions,

including income and expenses, are eliminated in full.

Unrealized gains and losses resulting from intercompany

transactions are eliminated in the consolidated financial

statements.








15



(Lanjutan) (Continued)

b. Prinsip konsolidasi (Lanjutan) b. Basis of consolidation (Continued)

Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam

periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut

dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian

sejak tanggal pengendalian dimulai. Bila

pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil

usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan

keuangan konsolidasian untuk periode dimana

pengendalian masih berlangsung.

Where control of an entity is obtained during a financial

period, its results are included in the consolidated

financial statements from the date on which control

commences. Where control ceases during a financial

period, its results are included in the consolidated

financial statements for the part of the period during

which control still existed.

Perubahan yang mempengaruhi persentase

kepemilikan dan ekuitas entitas anak disajikan

sebagai selisih transaksi dengan pihak nonpengendali

dalam bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan

konsolidasian.

Changes affecting the percentage of ownership and equity

of subsidiaries are presented as difference in value arising

from transactions with non-controlling interests within the

equity section of the consolidated statement of financial

position.

Kepentingan nonpengendali diakui pada tanggal

kombinasi bisnis yang selanjutnya disesuaikan

dengan proporsi atas perubahan ekuitas entitas anak.

Non-controlling interests is recognized at the date of

business combination and adjusted by proportion of

changes in equity of subsidiaries.

Kepentingan nonpengendali disajikan pada bagian

ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian,

terpisah dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada

pemilik entitas induk. Laba atau rugi dan setiap

komponen pendapatan komprehensif lain

diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan

kepada kepentingan nonpengendali berdasarkan

proporsi kepemilikan.

Non-controlling interests is presented in the consolidated

statement of financial position within equity, separately

from the equity attributable to the owners of the Company.

Profit or loss and each component of other comprehensive

income are attributed to the owners of the Company and

to the non-controlling interests based on the ownership

interest proportionally.

Selisih lebih antara harga perolehan dan bagian

Perseroan atas nilai wajar aset neto entitas anak yang

diakuisisi yang dapat diidentifikasikan dibukukan

sebagai goodwill. Goodwill tidak diamortisasi dan

diuji penurunan nilai setiap tahunnya.

The excess of the acquisition cost of the Company’s

proportionate share in the underlying fair value of an

acquired subsidiary’s identifiable net assets is recognized

as goodwill. Goodwill is not amortized and is tested for

impairment annually.

c. Laporan arus kas c. Statement of cash flows

Laporan arus kas konsolidasian menyajikan

perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas

operasi, investasi dan pendanaan disusun dengan

metode langsung.

The consolidated statement of cash flows presents the

changes in cash and cash equivalents from operating,

investing and financing activities, and is prepared using

the direct method.

d. Dasar pengukuran d. Basis of measurement

Laporan keuangan konsolidasian disusun atas dasar akrual dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali dimana standar akuntansi mensyaratkan pengukuran pada nilai wajar.

The consolidated financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except where the accounting standards require fair value measurement.








16

2. DASAR PENYUSUNAN 2. BASIS OF PREPARATION OF THE LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Lanjutan) (Continued)

e. Mata uang fungsional dan penyajian e. Functional and presentation currency

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perseroan termasuk entitas anak, kecuali MPM Global dan MPM Excelsior, yang mata uang fungsionalnya adalah Dolar Amerika Serikat. Semua informasi keuangan yang disajikan dalam Rupiah telah dibulatkan ke dalam jutaan terdekat.

The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the functional currency of the Company including subsidiaries, except for MPM Global and MPM Excelsior, the functional currency of which is the US Dollar. All financial information presented in Rupiah has been rounded to the nearest million.

Untuk keperluan konsolidasi aset dan liabilitas MPM Global dan MPM Excelsior dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan. Pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi, sedangkan transaksi ekuitas dijabarkan dengan menggunakan kurs historis. Selisih yang timbul dari hasil penjabaran diakui di penghasilan komprehensif lain.

For consolidation purposes, MPM Global and MPM Excelsior’s assets and liabilities are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at the reporting dates. Revenues and expenses are translated using the exchange rates prevailing at transaction dates, while equity transactions are translated using the historical rates. The resulting translation adjustment is recognized in other comprehensive income.

f. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi f. Use of judgments, estimates and assumptions

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan SAK mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Walaupun estimasi tersebut berdasarkan pemahaman terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan terkini, hasil aktual dapat berbeda dari nilai yang telah di estimasi.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with SAK requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although those estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from the estimated amounts.

Estimasi dan asumsi yang mendasarinya ditinjau secara berkesinambungan. Perubahan terhadap estimasi akuntansi diakui secara prospektif.

Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized prospectively.

Informasi mengenai asumsi dan estimasi ketidakpastian yang memiliki risiko signifikan terjadinya penyesuaian yang material dalam satu tahun buku berikutnya termasuk didalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian berikut ini:

Information about assumptions and estimation uncertainties that have a significant risk of resulting in a material adjustment within the next financial year are included in the following notes of the consolidated financial statements:

Catatan 5: Piutang usaha; kecukupan cadangan kerugian penurunan nilai

Note 5: Trade receivables; adequacy of allowance for impairment losses

Catatan 6: Piutang pembiayaan konsumen; kecukupan cadangan kerugian penurunan nilai

Note 6: Consumer financing receivables; adequacy of allowance for impairment losses

Catatan 7: Piutang sewa pembiayaan; kecukupan cadangan kerugian penurunan nilai

Note 7: Finance lease receivables; adequacy of allowance for impairment losses

Catatan 9: Pemanfaatan rugi pajak Note 9:Utilization of tax losses

Catatan 13: Asumsi utama yang digunakan dalam proyeksi arus kas terdiskonto untuk tujuan uji penurunan nilai goodwill

Note 13: Key assumptions used in the discounted cash flows projections for the purpose of impairment testing on goodwill

Catatan 22c: Pengukuran kewajiban imbalan pasti; asumsi aktuarial

Note 22c: Measurement of defined benefits obligation; actuarial assumptions








17




f. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi

(Lanjutan)

f. Use of judgments, estimates and assumptions

(Continued)

Pada saat mengukur nilai wajar suatu aset atau

liabilitas, Grup sedapat mungkin menggunakan data

pasar yang dapat diobservasi. Nilai wajar

dikategorikan menjadi berbagai level di dalam

hirarki nilai wajar berdasarkan input yang digunakan

dalam teknik penilaian, sebagai berikut:

When measuring the fair value of an asset or liability, the

Group uses observable market data as far as possible. Fair

values are categorized into different levels in a fair value

hierarchy based on the inputs used in the valuation techniques as follows:

Level 1: harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di

pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.

Level 1: quoted prices (unadjusted) in active markets

for identical assets or liabilities.

Level 2: input selain harga kuotasian yang

termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi

untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung

(yaitu sebagai harga) atau tidak langsung (yaitu

ditentukan dari harga).

Level 2: inputs other than quoted prices included in

Level 1 that are observable for the asset or liability,

either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices).

Level 3: input yang tidak dapat diobservasi untuk

aset atau liabilitas.

Level 3: inputs for the asset or liability that are not

based on observable market data (unobservable inputs).

Informasi lebih lanjut mengenai asumsi yang dibuat

dalam pengukuran nilai wajar termasuk di dalam

catatan atas laporan keuangan konsolidasian berikut ini:

Further information about the assumptions made in

measuring fair values is included in the following notes to the consolidated financial statements:

Catatan 12: Nilai wajar aset tetap untuk tujuan pengungkapan

Note 12: Fair values of fixed assets for disclosure purpose

Catatan 34: Nilai wajar instrumen keuangan Note 34: Fair values of financial instruments

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

YANG SIGNIFIKAN POLICIES

Kebijakan akuntansi dibawah ini telah diterapkan secara

konsisten terhadap seluruh periode yang disajikan di

laporan keuangan konsolidasian ini.

The accounting policies set out below have been applied

consistently to all periods presented in these consolidated

financial statements.

a. Setara kas a. Cash equivalents

Deposito berjangka pendek dengan jatuh tempo

awalnya dalam 3 bulan atau kurang dianggap sebagai

setara kas.

Short-term time deposits with original maturities within

three months or less are considered as cash equivalents.








18


YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) POLICIES (Continued)

b. Penilaian persediaan b. Inventory valuation

Persediaan diukur menurut harga yang lebih rendah

antara harga perolehan dan nilai realisasi neto. Harga

perolehan ditentukan dengan metode first-in-first-out

dan termasuk biaya perolehan persediaan dan biaya

lain yang timbul sampai persediaan berada dalam

lokasi dan kondisi saat ini. Biaya atas barang jadi

termasuk porsi overhead produksi yang sesuai

berdasarkan kapasitas normal operasi.

Inventories are measured at the lower of cost and net

realizable value. Cost is determined using the first-in-

first-out method and includes expenditures incurred in

acquiring the inventories and other costs incurred in

bringing them to their present location and condition.

Cost of finished products includes an appropriate share of

production overhead based on normal operating capacity.

Nilai realisasi neto adalah taksiran harga jual dalam

kegiatan usaha normal, dikurangi estimasi biaya

penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan

untuk melakukan penjualan.

Net realizable value is the estimated selling price in the

ordinary course of business, less the estimated costs of

completion and the estimated costs necessary to make the

sale.

c. Aset yang dimiliki untuk dijual c. Assets held for sale

Aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki

untuk dijual ketika nilai tercatatnya akan dipulihkan

terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui

pemakaian berlanjut dan penjualannya sangat mungkin

terjadi. Aset ini dicatat pada nilai yang lebih rendah

antara jumlah tercatat atau nilai wajar setelah dikurangi

biaya untuk menjual.

Assets are classified as assets held for sale when their

carrying amount is to be recovered principally through a

sale transaction rather than through continuing use and a

sale is considered highly probable. These assets are stated

at the lower of carrying amount or fair value less costs to

sell.

Kerugian penurunan nilai awal atau selanjutnya diakui

atas penurunan nilai aset ke nilai wajar dikurangi

dengan biaya untuk menjual aset. Keuntungan diakui

atas peningkatan nilai wajar dikurangi biaya untuk

menjual aset, tetapi tidak boleh melebihi akumulasi

rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya.

Keuntungan atau kerugian yang sebelumnya tidak

diakui pada tanggal penjualan aset diakui pada tanggal

penghentian pengakuan.

An impairment loss is recognized for any initial or

subsequent write-down of the asset to fair value less costs

to sell. A gain is recognized for any subsequent increases in

fair value less costs to sell of an asset, but not in excess of

any cumulative impairment loss previously recognized. A

gain or loss not previously recognized by the date of the

sale of the asset is recognized at the date of derecognition.

Aset tidak boleh disusutkan atau diamortisasi selama

diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual. Aset

yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual

disajikan secara terpisah dari aset lainnya dalam

laporan posisi keuangan konsolidasian.

Assets are not depreciated or amortized while they are

classified as held for sale. Assets classified as held for sale

are presented separately from the other assets in the

consolidated statement of financial position.








19


YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)

d. Instrumen keuangan d. Financial instruments

Aset keuangan Grup terdiri dari:

Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang premi, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan, piutang nonusaha, dan deposit jaminan yang dikategorikan sebagai “Pinjaman yang diberikan dan piutang”

The Group’s financial assets comprise:

Cash and cash equivalents, trade receivables, premium receivables, consumer financing receivables, finance lease receivables, non-trade receivables, and guarantee deposits, which are categorized as “Loans and receivables”

Aset derivatif (Catatan 3e) Derivative assets (Note 3e)

Investasi di surat berharga efek ekuitas yang dikategorikan sebagai “nilai wajar melalui laba rugi”

Investment in equity securities classified as “fair-value-through-profit or loss”

Investasi di surat berharga efek utang yang dikategorikan sebagai “investasi dimiliki hingga jatuh tempo”

Investment in debt securities classified as “held-to-maturity investments”

Liabilitas keuangan Grup terdiri dari:

Utang bank jangka pendek, utang usaha, utang reasuransi, utang lainnya (kecuali uang muka dari pelanggan dan uang muka dari penjualan entitas asosiasi), beban akrual (kecuali akrual kompensasi karyawan), pinjaman jangka panjang, surat utang jangka menengah dan utang obligasi yang dikategorikan sebagai “Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi”

The Group’s financial liabilities comprise:

Short-term bank loans, trade payables, reinsurance payables, other payables (excluding advances from customers and advance from sale of investment in an associate), accrued expenses (excluding accrued employee compensation), long-term borrowings, medium term notes and bonds payable which are categorized as “Financial liabilities measured at amortized cost”

Liabilitas derivatif (Catatan 3e) Derivative liabilities (Note 3e)

Suatu instrumen keuangan diakui pada saat Grup menjadi pihak dari ketentuan kontrak suatu instrumen keuangan. Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat hak kontraktual Grup atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika aset dialihkan ke pihak lain tanpa mempertahankan pengendalian atau pada saat secara substansial seluruh risiko dan manfaat telah dialihkan. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika kewajiban Grup berakhir, atau dilepaskan atau dibatalkan.

A financial instrument is recognized when the Group becomes a party to the contractual provisions of the instrument. Financial assets are derecognized when the Group’s contractual rights to the cash flows from the financial assets expire, i.e. when the asset is transferred to another party without retaining control or when substantially all risks and rewards are transferred. Financial liabilities are derecognized if the Group’s obligations expire, or are discharged or cancelled.

Pada pengukuran awal, aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar, ditambah biaya transaksi signifikan yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan. Biaya perolehan diamortisasi diukur dengan mendiskontokan jumlah aset dengan menggunakan suku bunga efektif, kecuali efek diskonto tidak signifikan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang mendiskontokan arus kas masa depan yang diharapkan ke nilai bersih tercatat, pada pengakuan awal. Efek bunga atas penerapan metode suku bunga efektif diakui dalam laba rugi konsolidasian.

Financial assets that are categorized as loans and receivables and held-to-maturity investments are initially measured at fair value, plus any significant directly attributable transaction cost. Subsequent to initial measurement, they are carried at amortised cost, net of allowance for impairment loss, if necessary. Amortized cost is measured by discounting the asset amounts using the effective interest rate, unless the effect of discounting would be insignificant. The effective interest rate is the rate that discounts expected future cash flows to the net carrying amount, on initial recognition. Interest effects from the application of the effective interest method are recognized in the consolidated profit or loss.








20



d. Instrumen keuangan (Lanjutan) d. Financial instruments (Continued)

Cadangan kerugian penurunan nilai diakui untuk aset

keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang

diberikan dan piutang, bila terdapat bukti obyektif

bahwa Grup tidak akan mampu memulihkan nilai

tercatat aset keuangan sesuai dengan ketentuan

jangka waktu awal dari instrumen tersebut.

An impairment provision is recognized for financial assets

that are categorized as loans and receivables when there

is objective evidence that the Group will not be able to

recover the carrying amounts according to the original

terms of the instrument.

Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih

antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini dari

estimasi arus kas yang didiskonto menggunakan

suku bunga efektif awal. Perubahan cadangan

penurunan nilai diakui dalam laba rugi

konsolidasian.

The amount of the impairment loss is the difference

between the carrying amount of the financial asset and the

present value of its estimated future cash flows discounted

at the original effective interest rate. Changes in the

impairment provision are recognized in the consolidated

profit or loss.

Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami

penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan

pembayaran oleh debitur, restrukturisasi piutang oleh

Grup dengan persyaratan yang tidak mungkin

diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan

keuangan, indikasi bahwa debitur akan dinyatakan

pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang

terkait dengan kelompok aset keuangan seperti

memburuknya status pembayaran debitur dalam

kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang

berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam

kelompok tersebut.

Objective evidence that financial assets are impaired can

include default or delinquency by a borrower,

restructuring of a loan or advance by the Group on terms

that the Group would not otherwise consider, indications

that a borrower will enter into bankruptcy, or other

observable data relating to a group of assets such as

adverse changes in the payment status of borrowers in the

conditions that correlate with defaults.

Grup mempertimbangkan bukti penurunan nilai atas

aset keuangan baik secara spesifik dan kolektif.

Seluruh aset keuangan individual yang signifikan

dievaluasi secara spesifik. Aset keuangan individual

yang signifikan lainnya yang tidak secara spesifik

dilakukan penurunan nilai, akan dievaluasi secara

kolektif untuk setiap penurunan nilai yang terjadi

tetapi belum teridentifikasi. Aset keuangan yang

tidak signifikan secara individu dievaluasi secara

kolektif bersamaan dengan aset keuangan yang

memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Aset

keuangan dimana penurunan nilainya dievaluasi

secara individual dan penurunan nilainya telah

diakui, tidak lagi termasuk ke dalam evaluasi

kolektif.

The Group considers evidence of impairment for financial

assets at both a specific asset and collective level. All

individually significant financial assets are assessed for

specific impairment. Other individually significant

financial assets not specifically impaired are then

collectively assessed for any impairment that has been

incurred but not yet identified. Financial assets that are

not individually significant are collectively assessed for

impairment by grouping together such financial assets

with similar risk characteristics. Financial assets that are

individually assessed for impairment and for which an

impairment loss is recognized are no longer included in a

collective assessment of impairment.

Pada tanggal pelaporan, Grup menentukan bukti

penurunan nilai atas piutang pembiayaan konsumen

dan piutang sewa pembiayaan secara kolektif karena

manajemen telah mengevaluasi bahwa piutang

pembiayaan konsumen dan piutang sewa

pembiayaan ini memiliki karakteristik risiko kredit

yang serupa.

At each reporting date, the Group determines evidence of

impairment for consumer financing receivables and

finance lease receivables at a collective level because

management has assessed that these consumer financing

receivables and finance lease receivables have similar

credit risk characteristics.








21




Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Grup menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai.

\ In assessing collective impairment, the Group uses statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.

Sebagian dari piutang nonusaha merupakan piutang yang berasal dari jaminan aset pembiayaan konsumen untuk pelunasan piutang pembiayaan konsumen maupun piutang sewa pembiayaan, yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai tercatat piutang terkait atau nilai realisasi neto dari jaminan aset pembiayaan tersebut. Selisih antara nilai tercatat dan nilai realisasi neto piutang dicatat sebagai penyisihan kerugian penurunan nilai piutang lain-lain dan dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.

Part of non-trade receivables represents receivables derived from financed assets collaterals owned by customers for settlement of their consumer finance receivables or finance lease receivables, which is presented at the lower of the carrying value of the related receivables or the net realizable value of the financed assets collaterals. The difference between the carrying value and the net realizable value of receivables is recorded as allowance for impairment losses of other receivables and is charged to the current year profit or loss.

Grup menerima aset pembiayaan dari konsumen dan membantu untuk menjual aset pembiayaan tersebut sehingga konsumen dapat melunasi saldo utang pembiayaan.

The Group receives financed assets from customers and assists them in selling their financed assets so that the customers are able to settle the outstanding financing payables.

Konsumen memberi kuasa kepada Grup untuk menjual aset pembiayaan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Selisih lebih antara hasil penjualan aset pembiayaan dengan saldo piutang dikembalikan kepada pelanggan. Sedangkan selisih kurang dibebankan sebagai kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen.

In case of default, customers give the right to the Group to sell the financed assets or take any other actions to settle the outstanding receivables. Excess of the proceeds from sales of financed assets and the outstanding receivables is refunded to customers. The shortage is accounted as impairment losses on consumer finance receivables.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar, dikurangi dengan biaya transaksi signifikan yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan tersebut diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities that are categorized as financial liabilities measured at amortized cost are initially measured at fair value less any significant directly attributable transaction costs. Subsequent to initial recognition, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method.








22




Aset dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan

nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan

konsolidasian ketika Grup memiliki hak yang dapat

dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling

hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat

untuk menyelesaikan secara neto, atau pada saat aset

tersebut direalisasi dan liabilitasnya tersebut

diselesaikan secara simultan.

Financial assets and liabilities are offset and the net

amount is presented in the consolidated statement of

financial position when the Group has legally enforcable

right to offset the recognized amounts and intends either

to settle on a net basis, or when the asset is realized and

the liability is settled simultaneously.

Pendapatan dan beban disajikan neto hanya jika

diperkenankan oleh standar akuntansi.

Income and expenses are presented on a net basis only

when permitted by accounting standards.

e. Instrumen keuangan derivatif e. Derivative financial instruments

Seluruh instrumen keuangan derivatif diakui sebagai

aset atau liabilitas pada laporan posisi keuangan

konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai

wajar instrumen derivatif yang tidak memenuhi

persyaratan akuntansi lindung nilai diakui pada laba

rugi konsolidasian periode berjalan.

All derivative financial instruments are recognized as

either assets or liabilities in the consolidated statement of

financial position at their respective fair value. Changes in

fair value of derivative instruments that do not qualify for

hedge accounting are recognized in the current period

consolidated profit or loss.

Untuk derivatif yang digunakan dalam suatu

hubungan lindung nilai, perubahan nilai wajarnya

diakui dalam laba agar dapat salinghapus dengan

perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai, yang

memiliki kaitan dengan risiko yang dilindung nilai,

atau diakui sebagai pendapatan komprehensif lain,

sepanjang derivatif tersebut efektif untuk saling

hapus dengan perubahan arus kas yang dilindung

nilai sampai dengan saat item yang dilindung nilai

mempengaruhi laba. Bagian perubahan nilai wajar

instrumen derivatif yang tidak efektif diakui secara

langsung pada laba rugi konsolidasian.

For derivatives designated in hedging relationships,

changes in the fair value are either offset through earnings

against the change in fair value of the hedged item

attributable to the risk being hedged, or recognized in

other comprehensive income, to the extent the derivative is

effective at offsetting the changes in cash flows being

hedged until the hedged item affects earnings. Any

ineffective portion of the changes in fair value of hedging

instruments is recognized immediately in the consolidated

profit or loss.

Untuk seluruh hubungan lindung nilai, Grup secara

formal mendokumentasikan hubungan lindung nilai

yang dibentuk serta tujuan dan strategi manajemen

risiko yang melatarbelakangi lindung nilai, instrumen

lindung nilai, transaksi yang dilindung nilai, sifat

risiko yang dilindung nilai, bagaimana keberlanjutan

hubungan ekonomi antara instrumen lindung nilai

dan risiko yang dilindung nilai atau bagaimana

efektivitas instrumen lindung nilai dalam salinghapus

risiko yang dilindung nilai akan dievaluasi, dan suatu

penjelasan mengenai metode yang akan digunakan

untuk mengukur ketidakefektifan.

For all hedging relationship, the Group formally

documents the hedging relationship and its risk-

management objective and strategy for undertaking the

hedge, the hedging instrument, the hedged transaction, the

nature of the risk being hedged, how the continuity of the

economic relationship between the hedging instrument and

the hedged risk or the hedging instrument’s effectiveness in

offsetting the hedged risk will be assessed, and a

description of the method used to measure any

ineffectiveness.








23



e. Instrumen keuangan derivatif (Lanjutan) e. Derivative financial instruments (Continued)

Grup menghentikan akuntansi lindung nilai pada saat

Perseroan memutuskan bahwa instrumen derivatif

tidak lagi efektif untuk salinghapus dengan arus kas

sehubungan dengan risiko yang dilindung nilai,

instrumen derivatif berakhir, dihentikan, atau

manajemen memutuskan untuk menghentikan

lindung nilai arus kas. Dalam seluruh situasi dimana

akuntansi lindung nilai dihentikan dan instrumen

derivatif tetap berlaku, Perseroan terus mengakui

instrumen derivatif tersebut pada nilai wajarnya pada

laporan posisi keuangan konsolidasian dan mengakui

perubahan nilai wajar yang terjadi setelahnya pada

laba rugi konsolidasian.

The Group discontinues hedge accounting when it

determines that the derivative instrument is no longer

effective in offsetting cash flows attribute to the hedged

risk, the derivative instrument expires, is terminated, or

management determines to remove the designation of the

cash flow hedge. In all situations in which hedge

accounting is discontinued and the derivative instrument

remains outstanding, the Company continues to carry the

derivative instrument at its fair value on the consolidated

statement of position and recognizes any subsequent

changes in the consolidated profit or loss.

f. Akuntansi pembiayaan konsumen f. Accounting for consumer financing

Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan

sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, dan

setelah pengakuan awal, dicatat pada biaya perolehan

diamortisasi dengan menggunakan metode suku

bunga efektif setelah dikurangi cadangan kerugian

penurunan nilai, jika diperlukan. Baik metode suku

bunga efektif dan cadangan kerugian penurunan nilai

dibahas di Catatan 3d.

Consumer financing receivables are classified as loans

and receivables, and subsequent to initial recognition, are

carried at amortized cost using the effective interest

method, net of allowance for impairment loss, if

necessary. Both the effective interest method and

allowance for impairment loss are discussed in Note 3d.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum

diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan

pembayaran angsuran yang akan diterima dari

konsumen dan jumlah pokok pembiayaan, yang

diakui sebagai pendapatan sepanjang jangka waktu

kontrak berdasarkan tingkat pengembalian efektif

dari piutang pembiayaan konsumen.

Unearned consumer financing income represents the

difference between total installments to be received from

consumers and the principal amount financed, which is

recognized as income over the term of the contract based

on effective rate of return on the related consumer

financing receivables.

Piutang pembiayaan konsumen yang pembayaran

angsurannya menunggak lebih dari 90 hari

diklasifikasikan sebagai piutang bermasalah dan

pendapatan pembiayaan konsumen diakui pada saat

pendapatan tersebut diterima (cash basis). Bila

terjadi wanprestasi, piutang pembiayaan konsumen

dapat diselesaikan dengan menjual kendaraan

bermotor yang didanai.

Consumer financing receivable installment that are

overdue for more than 90 days are classified as non-

performing receivables and the related consumer

financing income is recognized only when it is actually

collected (cash basis). In the events of default, consumer

finance receivables can be settled by selling the financed

motor vehicles.

Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan

konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan

kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan atau

kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi

konsolidasian periode berjalan.

Early termination of a contract is treated as a cancellation

of the existing consumer financing contract and the

resulting gains or losses are recognized in the current

period consolidated profit or loss.

Pemulihan piutang yang telah dihapusbukukan

diakui sebagai pendapatan lainnya pada saat

diterima.

Recoveries from written-off receivables are recognized as

other income upon receipt.








24



f. Akuntansi pembiayaan konsumen (Lanjutan) f. Accounting for consumer financing (Continued)

Jaminan kendaraan untuk pelunasan piutang

pembiayaan konsumen diukur sebesar nilai terendah

antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen

atau nilai realisasi neto dari jaminan kendaraan milik

pelanggan tersebut. Selisih antara nilai tercatat dan

nilai realisasi neto dicatat sebagai penyisihan

kerugian penurunan nilai atas piutang pembiayaan

konsumen dan dibebankan pada laba rugi

konsolidasian periode berjalan.

Collateral vehicles for the settlement of consumer

financing receivables are measured at the lower of

carrying value of the related consumer financing

receivables or the net realizable value of the customer’s

motor vehicle collaterals. The difference between the

carrying value and the net realizable value is recorded as

impairment losses of consumer financing receivables and

is charged to the current period consolidated profit or

loss.

Grup menerima aset pembiayaan dari konsumen dan

membantu untuk menjual aset pembiayaan tersebut

sehingga konsumen dapat melunasi saldo utang

pembiayaan.

The Group receives financed assets from customers and

assists them in selling their financed assets so that the

customers are able to settle the outstanding financing

payable.

Konsumen memberi kuasa kepada Grup untuk

menjual aset pembiayaan ataupun melakukan

tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang

bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian

pembiayaan. Selisih lebih antara hasil penjualan aset

pembiayaan dengan saldo piutang dikembalikan

kepada pelanggan. Sedangkan selisih kurang akan

dibebankan sebagai penyisihan kerugian penurunan

nilai piutang pembiayaan konsumen dan piutang

sewa pembiayaan.

In case of default, customers give the power of attorney to

the Group to sell the financed assets or take any other

actions to settle the outstanding receivables. Excess for

the proceeds from sales of financed assets and the

outstanding receivables is refunded to customers. The

shortage is charged to allowance for impairment losses on

consumer finance receivables and finance lease

receivables.

Pengakuan pendapatan bunga dibahas di Catatan 3q. Recognition of the interest income is discussed in Note 3q.

g. Investasi pada entitas asosiasi g. Investments in associates

Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup

memiliki pengaruh yang signifikan, namun tidak

memiliki pengendalian (seperti yang didefinisikan di

Catatan 2b) atau pengendalian bersama, atas

kebijakan finansial dan operasional entitas tersebut.

Pengaruh signifikan dianggap ada pada saat Grup

memiliki antara 20% dan 50% hak suara entitas

asosiasi.

Associates are those entities in which the Group has

significant influence, but not control (as defined in

Note 2b) or joint control, over the entities’ financial and

operating policies. Significant influence is presumed to

exist when the Group holds between 20% and 50% of the

voting power of the associate.

Investasi pada entitas asosiasi dicatat menggunakan

metode ekuitas dan diakui pada saat awal sebesar

harga perolehan. Pada saat porsi kerugian milik Grup

melebihi jumlah kepentingan di entitas asosiasi,

jumlah tercatatnya tersebut berkurang sampai nol,

dan pengakuan kerugian lebih lanjut dihentikan

kecuali Grup memiliki kewajiban untuk melakukan

pembayaran, atau telah melakukan pembayaran, atas

nama entitas asosiasi.

Investments in associates are accounted for using the

equity method and are recognized initially at cost. When

the Group’s share of losses exceeds the interests in an

equity-accounted associate, the carrying amount of that

interests is reduced to zero, and the recognition of

further losses is discontinued except to the extent that the

Group has an obligation, or has made payments, on

behalf of the associate.








25

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 3.SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING YANG PENTING (Lanjutan) POLICIES (Continued)

h. Aset tetap h. Fixed assets

Tanah disajikan sebesar harga perolehan (termasuk biaya legal untuk memperoleh tanah) dan tidak diamortisasi.

Land is presented at acquisition cost (including legal costs incurred in transactions to acquire the land) and is not amortized.

Aset tetap lainnya diukur menggunakan model biaya, pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan dan selanjutnya dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung sejak bulan aset tersebut siap digunakan dengan estimasi masa manfaatnya berikut:

Other fixed assets are measured using cost model, i.e. initially measured at cost and subsequently net of accumulated depreciation and accumulated impairment losses. Depreciation is computed from the month such assets are ready to be used over the following estimated useful lifes:

Tahun/Years

Bangunan 10 – 20 Buildings Perlengkapan bangunan 4 Building equipment Mesin dan peralatan 4 – 8 Machinery and equipment Kendaraan 4 – 8 Vehicles Peralatan kantor 3 – 8 Office equipment Sarana dan prasarana 3 – 8 Facilities and infrastructures

Metode penyusutannya adalah sebagai berikut: The depreciation methods are as follows:

Sejak Juli 2017/ Since July 2017

Sebelum Juli 2017/ Prior to July 2017

Bangunan Garis lurus/ Straight line Garis lurus/ Straight line Buildings

Mesin Unit produksi/ Units of

production Garis lurus/ Straight line Machines Peralatan Garis lurus/ Straight line Garis lurus/ Straight line Equipment Kendaraan Garis lurus/ Straight line Garis lurus/ Straight line Motor vehicles Peralatan kantor Garis lurus/ Straight line Garis lurus/ Straight line Office equipment Sarana dan prasarana Garis lurus/ Straight line Garis lurus/ Straight line Facilities and infrastructures

Aset dalam pembangunan merupakan akumulasi dari biaya-biaya bahan, peralatan serta biaya lainnya yang berkaitan langsung dengan penyelesaian aset tetap, termasuk biaya pinjaman. Akumulasi biaya tersebut akan direklasifikasi ke dalam kategori aset tetap yang bersangkutan pada saat pekerjaan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.

Assets under construction represent the accumulated costs of materials, equipment and other costs directly related to construction of fixed assets, including borrowing costs. The accumulated cost is reclassified to the related categories of fixed assets when that asset under construction is completed and ready for its intended use.

Biaya pinjaman yang berhubungan langsung dengan perolehan atau konstruksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari nilai perolehan aset tersebut. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika aset kualifikasian tersebut telah diperoleh atau konstruksinya selesai dan siap untuk digunakan.

Borrowing costs directly attributable to the acquisition or construction of qualifying assets are capitalized as part of the cost of those assets. Capitalization of borrowing costs ceases when the qualifying assets are acquired or their constructions are completed and ready for use.

Beban pemeliharaan normal dibebankan ke laba rugi konsolidasian periode berjalan; sedangkan pemugaran, penambahan dan perluasan yang menambah masa manfaat atau kapasitas aset tetap dikapitalisasi. Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari aset tetap, dan laba atau rugi yang terjadi diakui di laba rugi konsolidasian periode berjalan.

Normal maintenance expenses are charged to the current period consolidated profit or loss; while renovation, betterments, and expansion that increase the useful life or capacity of the assets are capitalized. Fixed assets that are no longer utilized or sold are removed from fixed assets, and the gains or losses are recognized in the current period consolidated profit or loss.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan dikaji ulang setiap akhir tahun dan pengaruh setiap perubahan estimasi tersebut diperlakukan secara prospektif.

The useful lifes, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.








26



i. Aset takberwujud dan goodwill i. Intangible assets and goodwill

Goodwill dari akuisisi entitas anak disajikan sebagai

aset takberwujud. Untuk pengukuran awal goodwill,

lihat Catatan 3t.

Goodwill that arises on the acquisition of subsidiaries is

presented as intangible assets. For the measurement of

goodwill at initial recognition, see Note 3t.

Setelah pengukuran awal, goodwill diukur pada

biaya perolehan dikurangi akumulasi kerugian

penurunan nilai. Untuk investasi pada entitas

asosiasi, nilai tercatat goodwill termasuk di dalam

nilai tercatat investasi dan rugi penurunan nilai

dialokasi seluruhnya terhadap nilai tercatat investasi

pada entitas asosiasi tersebut.

Subsequently, goodwill is measured at costs less

accumulated impairment losses. In respect of investments

in associates, the carrying amount of goodwill is included

in the carrying amount of the investment and any

impairment loss is allocated to the carrying amount of the

equity accounted investee as a whole.

Aset takberwujud lainnya yang diperoleh, yang

terdiri dari kontrak dengan pelanggan, hubungan

dengan pelanggan dan ijin perangkat lunak

komputer, memiliki masa manfaat yang terbatas, dan

diukur pada biaya perolehan dikurangi akumulasi

amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

The acquired other intangible assets, which comprise

customer contracts, customer relationships and computer

software licenses, have finite useful lives, and are

measured at cost less accumulated amortization and

accumulated impairment losses.

Amortisasi diakui di laba atau rugi atas dasar garis

lurus selama estimasi masa manfaat aset takberwujud

tersebut, sejak tanggal aset tersebut tersedia untuk

digunakan. Estimasi masa manfaat dari aset

takberwujud yang diperoleh Grup adalah 5 tahun.

Amortization is recognized in profit or loss on a straight-

line basis over the estimated useful lives of intangible

assets, from the date they are available for use. The

estimated useful life of the Group’s acquired intangible

assets is 5 years.

Pengeluaran setelahnya dikapitalisasi hanya ketika

pengeluaran tersebut meningkatkan manfaat

ekonomis masa depan dari aset yang bersangkutan.

Subsequent expenditures are capitalized only when they

increase the future economic benefits embodied in the

specific asset to which they relate.

Aset takberwujud juga termasuk biaya legal yang

ditangguhkan, yang timbul pada saat memperbaharui

hak atas tanah, yang diamortisasi atas dasar garis

lurus selama jangka waktu hak tersebut.

Intangible assets also include deferred legal costs

incurred in transactions to renew land rights, which are

amortized on a straight-line basis over the usage term of

the rights.

j. Penurunan nilai aset nonkeuangan selain goodwill j. Impairment of non-financial assets other than goodwill

Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai

tercatat aset nonkeuangan untuk menentukan apakah

terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat

indikasi tersebut, nilai terpulihkan aset nonkeuangan

tersebut diestimasi.

At each reporting date, the Group asseses the carrying

amount of non-financial assets to determine whether there

is any indication of impairment. If any such indication

exists, then the recoverable amount of the non-financial

asset is estimated.








27



j. Penurunan nilai aset nonkeuangan selain goodwill

(Lanjutan) j. Impairment of non-financial assets other than goodwill

(Continued)

Kerugian penurunan nilai diakui apabila nilai tercatat

suatu aset atau unit penghasil kas melebihi nilai

terpulihkan. Unit penghasil kas adalah kelompok aset

terkecil teridentifikasi yang menghasilkan arus kas

masuk yang sebagian besar independen dari aset

lainnya. Kerugian penurunan nilai diakui di laba rugi

konsolidasian.

An impairment loss is recognized if the carrying amount

of an asset or a cash-generating unit exceeds its

recoverable amount. A cash-generating unit is the

smallest identifiable asset group that generates cash flows

that largely are independent from other assets.

Impairment losses are recognized in the consolidated

profit or loss.

Nilai terpulihkan dari suatu aset atau unit penghasil

kas adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi

biaya untuk menjualnya dengan nilai pakainya.

Dalam menaksir nilai pakai, estimasi arus kas masa

depan didiskonto ke nilai kininya menggunakan

tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan

penilaian pasar kini atas nilai waktu dari uang dan

risiko spesifik atas aset atau unit penghasil kas

tersebut.

The recoverable amount of an asset or a cash-generating

unit is the greater of its fair value less cost to sell and its

value in use. In assessing value in use, the estimated

future cash flows are discounted to their present value

using a pre-tax discount rate that reflects current market

assessments of the time value of money and the risks

specific to the asset or cash-generating unit.

Kerugian penurunan nilai yang diakui di periode

sebelumnya ditelaah pada setiap tanggal pelaporan

apakah terdapat indikasi bahwa kerugian telah

menurun atau tidak ada lagi. Rugi penurunan nilai

dibalik jika terdapat perubahan estimasi yang

digunakan untuk menentukan nilai terpulihkannya.

Rugi penurunan nilai dibalik hanya sebatas nilai

tercatat aset atau unit penghasil kas tersebut tidak

melebihi nilai tercatat yang ditentukan, neto setelah

dikurangi penyusutan atau amortisasi, bila kerugian

penurunan nilai tidak diakui.

Impairment losses recognized in prior periods are

assessed at each reporting date for any indications that

the loss has decreased or no longer exists. An impairment

loss is reversed if there has been a change in the

estimates used to determine the recoverable amount. An

impairment loss is reversed only to the extent that the

asset or cash-generating unit’s carrying amount does not

exceed the carrying amount that would have been

determined, net of depreciation or amortization, if no

impairment loss had been recognized.

k. Provisi k. Provisions

Provisi diakui jika, sebagai akibat peristiwa masa

lalu, Grup memiliki kewajiban masa kini, baik

bersifat hukum maupun bersifat konstruktif, yang

dapat diestimasi secara andal dan kemungkinan besar

penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus

keluar sumber daya yang mengandung manfaat

ekonomi. Provisi ditentukan dengan mendiskontokan

estimasi arus kas masa depan pada tingkat diskonto

sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar

kini atas nilai waktu dari uang dan risiko yang terkait

dengan liabilitas yang bersangkutan, kecuali

pengaruh dari pendiskontoan tidak signifikan.

A provisions is recognized if, as a result of a past event,

the Group has a present legal or constructive obligation

that can be estimated reliably and it is probable that an

outflow of economic benefits will be required to settle the

obligation. Provisions are determined by discounting the

estimated future cash flows at a pre-tax rate that reflects

current market assessments of the time value of money and

the risks specific to the liability, unless the effect of

discounting are insignificant.








28



l. Premi yang belum merupakan pendapatan atas

kontrak asuransi l. Unearned premiums on insurance contracts

Premi yang belum merupakan pendapatan

merupakan porsi pendapatan premi asuransi yang

diterima atau yang akan diterima terkait dengan

risiko yang masih dipertanggungkan pada tanggal

pelaporan. Cadangan ini diakui pada saat kontrak

diakui dan premi dikenakan kepada pelanggan, dan

dicatat sebagai pendapatan premi selama jangka

waktu kontrak sesuai dengan pola pertanggungan

asuransi yang diatur dalam kontrak.

The unearned premiums represents portion of insurance

premiums received or receivable that relates to risks that

have not yet expired at the reporting date. The reserve is

recognized when contracts are entered into and premiums

are charged, and is brought to account as premium

income over the term of the contract in accordance with

the pattern of insurance coverage provided under the

contract.

Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menelaah risiko

yang masih dipertanggungkan dan melakukan tes

kecukupan liabilitas untuk menentukan apakah klaim

yang diperkirakan akan terjadi melebihi premi yang

belum merupakan pendapatan. Perhitungan ini

menggunakan estimasi kini atas arus kas masa

depan berdasarkan kontrak asuransi setelah

memperhitungkan hasil investasi yang diharapkan

dihasilkan dari aset terkait cadangan teknis asuransi

kerugian. Jika estimasi ini menunjukkan bahwa nilai

tercatat premi yang belum merupakan pendapatan

tidak mencukupi, kekurangan tersebut diakui dalam

laba rugi konsolidasian dengan membentuk cadangan

untuk kekurangan premi.

At each reporting date, the Group reviews its unexpired

risk and performs a liability adequacy test to determine

whether there is any overall excess of expected claims

over unearned premiums. This calculation uses current

estimates of future contractual cash flows after taking

account of the investment return expected to arise on

assets relating to the relevant non-life insurance technical

provisions. If these estimates show that the carrying

amount of the unearned premiums is inadequate, the

deficiency is recognized in the consolidated profit or loss

by setting up a provision for premium deficiency.

m. Imbalan kerja m. Employment benefits

Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits

Liabilitas atas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar

nilai kini dari estimasi jumlah imbalan pasca-kerja di

masa depan yang timbul dari jasa yang telah

diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa

lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris

berkualifikasi dengan menggunakan metode

projected unit credit.

The liability for post-employment benefits is calculated at

the present value of estimated future benefits that the

employees have earned in return for their services in the

current and prior periods. The calculation is performed

by a qualified actuary, using the projected unit credit

method.








29



m. Imbalan kerja (Lanjutan) m. Employment benefits (Continued)

Imbalan pasca-kerja (Lanjutan) Post-employment benefits (Continued)

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pengukuran kembali aktuarial dari liabilitas imbalan pasca-kerja diakui segera dalam penghasilan komprehensif lain. Ketika manfaat atas program berubah atau ketika terjadi kurtailmen program, dampak perubahan atas manfaat sehubungan dengan jasa lalu atau keuntungan atau kerugian atas kurtailmen diakui segera dalam laba rugi.

Gains or losses arising from actuarial remeasurements of the obligation for post-employment benefits are recognized immediately in other comprehensive income. When the benefits of a plan change or when a plan is curtailed, the resulting change in benefits that relates to past service or the gain or loss on curtailment is recognized immediately in profit or loss.

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Other long-term employee benefits

Liabilitas neto atas imbalan kerja jangka panjang selain imbalan pasca-kerja adalah nilai dari imbalan di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Keuntungan atau kerugian aktuaria yang timbul diakui di laba rugi konsolidasian pada saat terjadi.

The net obligation in respect of long-term employee benefits other than post-employment benefits is the amount of future benefits that employees have earned in return for their services in the current and prior periods. Any actuarial gains and losses are recognized in the consolidated profit or loss in the period in which they arise.

Kompensasi berbasis saham Share-based compensations

Nilai wajar saat tanggal pemberian kompensasi berbasis saham ke karyawan diakui sebagai beban karyawan, beserta perubahan terkaitnya di ekuitas, selama periode sampai dengan karyawan berhak tanpa syarat atas kompensasi tersebut. Nilai yang diakui sebagai beban disesuaikan untuk merefleksikan kompensasi yang kondisi jasa dan kinerja bukan-pasarnya diharapkan untuk dipenuhi, sedemikian rupa sehingga nilai yang akhirnya diakui adalah suatu beban yang didasarkan pada kompensasi yang memenuhi kondisi jasa dan kinerja bukan-pasar terkait pada saat tanggal ketereksekusian (vesting). Untuk kompensasi berbasis saham dengan kondisi pasar dan non-vesting, nilai wajar saat tanggal pemberiannya diukur untuk merefleksikan kondisi tersebut dan tidak terdapat penyesuaian atas selisih antara hasil yang diharapkan dan aktualnya.

The grant-date fair value of share-based compensation granted to employees is recognized as an employee expense, with a corresponding change in equity, over the period that the employees become unconditionally entitled to the compensation. The amount recognized as an expense is adjusted to reflect the compensations for which the related service and non-market performance conditions are expected to be met, such that the amount ultimately recognized as an expense is based on the compensations that meet the related service and non-market performance conditions at the vesting date. For share-based compensations with market and non-vesting conditions, the respective grant-date fair value is measured to reflect such conditions and there is no true-up for differences between expected and actual outcomes.








30



n. Sewa n. Leases

Sewa kendaraan diklasifikasikan sebagai sewa

pembiayaan jika persyaratan sewa tersebut secara

substansi mengalihkan seluruh risiko dan manfaat

kepemilikan aset kepada penyewa. Sewa lainnya

diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Vehicle leases are classified as finance leases whenever

the terms of the lease transfer substantially all the risks

and rewards of asset ownership to the lessee. All other

leases are classified as operating leases.

Seluruh tagihan sewa pembiayaan diakui sebagai

piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi

neto dalam sewa pembiayaan tersebut. Pengakuan

pendapatan sewa pembiayaan dialokasikan pada

periode akuntansi sedemikian rupa sehingga

mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik

yang konstan atas investasi neto dalam sewa

pembiayaan.

Am Amounts due from lessees under finance leases are

recorded as receivables at the amount of the net

investment in the leases. Finance lease income is

allocated to accounting periods to reflect a constant

periodic rate of return on the net investment outstanding

in respect of the finance leases.

Apabila aset sewa pembiayaan dijual kepada penyewa sebelum berakhirnya masa sewa pembiayaan, maka selisih antara harga jual dan investasi neto sewa pembiayaan dicatat sebagai laba atau rugi dalam laba rugi konsolidasian.

If the finance leased asset are sold to the lessee before the end of the lease term, the difference between the selling price and the net investment in finance lease is recorded as a gain or a loss in consolidated profit or loss.

Apabila aset sewa pembiayaan ditarik (repossessed) dan kemudian dijual, maka jumlah tercatat aset tersebut dikeluarkan dari investasi neto sewa pembiayaan dan akun-akun yang terkait, dan laba atau rugi yang terjadi dicatat dalam laba rugi konsolidasian.

If the finance leased asset are repossessed and subsequently sold, their costs are removed from the net investments in the finance lease and related accounts, and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated profit or loss.

Pengakuran pendapatan sewa operasi dibahas di

Catatan 3q.

Recognition of income from operating lease is discussed

in Note 3q.

Apabila aset sewa operasi dijual, maka biaya

perolehan dan akumulasi penyusutan dikeluarkan

dari akun yang bersangkutan dan laba atau rugi yang

terjadi diakui dalam laba rugi konsolidasian periode

yang bersangkutan.

If the operating lease assets are sold, the cost and the

related accumulated depreciation are removed from the

accounts and any resulting gain or loss is reflected in the

current period consolidated profit or loss.

o. Modal saham o. Share capital

Biaya tambahan yang secara langsung dapat

diatribusikan kepada penerbitan saham biasa atau

opsi disajikan pada ekuitas sebagai pengurang

penerimaan, setelah dikurangi pajak.

Incremental costs directly attributable to the issuance of

new ordinary shares or options are presented in equity as

a deduction, net of tax, from the proceeds.








31



p. Saham tresuri p. Treasury stock

Saham tresuri diukur sebesar imbalan yang

dibayarkan, termasuk biaya transaksi signifikan yang

dapat diatribusikan secara langsung (dikurangi pajak

penghasilan), dan dikurangkan dari ekuitas yang

dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Pada saat diterbitkan kembali, Perseroan mengakui

sebesar imbalan yang diterima, dikurangi biaya

transaksi signifikan yang dapat diatribusikan secara

langsung, dan diakui secara langsung di ekuitas yang

dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Kerugian atau keuntungan yang timbul dari

pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan

saham tresuri tidak diakui di laba rugi konsolidasian.

Treasury stock is measured at consideration paid,

including any significant directly attributable transaction

costs (net of income taxes), and is deducted from equity

attributable to the owners of the Company. Upon

reissuance, the Company recognizes any consideration

received, net of any significant directly attributable

transaction costs, and is recognized directly in equity

attributable to the owners of the Company. Gains or

losses arising from purchase, sale, issuance or

cancellation of treasury stock is not recognized in the

consolidated profit or loss.

q. Pengakuan pendapatan q. Recognition of revenue

Pendapatan atas penjualan barang diukur dengan

nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat

diterima, setelah dikurangi retur penjualan, diskon

dagang dan rabat. Pendapatan diakui ketika terdapat

bukti yang persuasif bahwa risiko dan manfaat

kepemilikan telah dipindahkan secara signifikan

kepada pembeli, kemungkinan besar akan terdapat

pemulihan imbalan, biaya yang terjadi dan

kemungkinan pengembalian barang dapat diukur

secara andal, dan manajemen tidak lagi ikut serta

atas pengelolaan barang tersebut. Bila besar

kemungkinannya bahwa diskon akan diberikan dan

jumlahnya dapat diukur secara andal, diskon diakui

sebagai pengurang pendapatan ketika penjualan

diakui.

Revenue from the sales of products is measured at the fair

value of the consideration received or receivable, net of

returns and allowances, trade discounts and volume

rebates. Revenue is recognized when persuasive evidence

exists that significant risks and rewards of ownership have

been significantly transferred to the buyer, recovery of the

consideration is probable, the associated costs and

possible return of goods can be estimated reliably, and

there is no continuing management involvement with the

goods. If it is probable that discounts will be granted and

the amount can be measured reliably, the discount is

recognized as a reduction of revenue when the sales are

recognized.

Pendapatan bunga yang timbul dari piutang

pembiayaan konsumen dan piutang sewa

pembiayaan diakui ketika Grup menjadi pihak dari

ketentuan kontrak piutang tersebut, dan dihitung

dengan menggunakan metode suku bunga efektif

yang dibahas di Catatan 3d.

Interest income arising from consumer financing and

finance lease receivables are recognized when the Group

becomes a party to the contractual provisions of the

receivables, and it is calculated using the effective interest

method that is discussed in Note 3d.

Pendapatan sewa dari sewa operasi dimana Grup

yang menjadi lessor diakui dengan dasar garis lurus

selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi

dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi

ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan

dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa

sewa.

Am Rental revenue from operating lease where the Group is

the lessor is recognized on a straight-line basis over the

term of the lease. Initial direct costs incurred in

negotiating and arranging an operating lease are added

to the carrying amount of the leased asset and recognized

on a straight-line basis over the lease term.

Premi bruto terdiri dari jumlah premi yang diterima

dan akan diterima untuk seluruh periode yang

diasuransikan oleh kontrak selama suatu periode

akuntansi, dan diakui pada tanggal dimana polis

asuransi menjadi efektif.

Gross written premiums comprise total premiums received

and receivable for the whole period of cover provided by

contracts that are entered into during the accounting

period, and are recognized on the date on which the

policy commences.








32



r. Pendapatan keuangan dan beban keuangan r. Finance income and finance costs

Pendapatan keuangan terdiri dari pendapatan bunga

dari dana yang diinvestasikan, pendapatan, dividen,

keuntungan dari penjualan aset keuangan yang

diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk

dijual, dan keuntungan nilai wajar atas aset keuangan

pada nilai wajar melalui laba rugi

Finance income comprises interest income on funds

invested, dividends income, gains on the disposal of

financial assets classified as available-for-sale, and fair

value gains on financial assets carried at fair-value-

through-profit-or-loss.

Biaya keuangan terdiri dari beban bunga atas

pinjaman segmen diluar jasa keuangan, kerugian

penjualan aset keuangan tersedia untuk dijual,

kerugian nilai wajar atas aset keuangan pada nilai

wajar melalui laba rugi, dan kerugian penurunan nilai

pada aset keuangan (selain piutang usaha, piutang

lainnya, piutang pembiayaan konsumen, dan piutang

sewa pembiayaan).

Financial costs comprise interest expense on borrowings

of non-financial service segments, losses on disposal of

available-for-sale financial assets, fair value losses on

financial assets carried at fair-value-through-profit-or-

loss, and impairment losses recognized on financial assets

(other than trade, other, consumer financing, and finance

lease receivables).

Laba rugi kurs dilaporkan neto sebagai pendapatan

keuangan atau beban keuangan tergantung apakah

pergerakan kurs di posisi laba neto atau rugi neto.

Foreign exchange gains and losses are reported on a net

basis as either finance income or finance cost depending

on whether foreign currency movements amount to a net

gain or a net loss.

Biaya pinjaman yang tidak secara langsung dapat diatribusikan kepada perolehan, konstruksi atau produksi suatu aset kualifikasian diakui di laba rugi konsolidasian menggunakan metode suku bunga efektif.

Borrowing costs that are not directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset are recognized in profit or loss using the effective interest method.

s. Pajak penghasilan s. Income taxes

Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan

pajak tangguhan penghasilan badan. Pajak kini dan

pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali jika

terkait dengan transaksi yang diakui di penghasilan

komprehensif lain atau diakui langsung di ekuitas.

Pajak kini atau pajak tangguhan yang timbul dari

pencatatan awal kombinasi bisnis, pengaruh

pajaknya dimasukkan dalam pencatatan awal

kombinasi bisnis.

Pajak kini adalah utang atau piutang pajak yang

diharapkan atas penghasilan kena pajak atau rugi

pajak selama tahun berjalan, dengan menggunakan

tarif pajak yang berlaku atau secara substantif telah

berlaku pada tanggal pelaporan, dan penyesuaian

terhadap utang pajak tahun-tahun sebelumnya.

Income tax expense comprises current and deferred

corporate income taxes. Current and deferred taxes are

recognized in profit or loss, except when they relate to

items that are recognized in other comprehensive income

or directly in equity. Where current tax or deferred tax

arises from the initial accounting for a business

combination, the tax effect is included in the accounting

for the business combination.

Current tax is the expected tax payable or receivable on

the taxable income or loss for the year, using tax rates

enacted or substantively enacted at the reporting date,

and any adjustment to tax payable in respect of previous

years.








33



Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer

antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan

pelaporan keuangan, dengan nilai yang digunakan

untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur

dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan

untuk diterapkan atas perbedaan temporer pada saat

pembalikan, berdasarkan peraturan yang berlaku

atau secara substantif berlaku pada tanggal

pelaporan. Metode ini juga mengharuskan

pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti

kompensasi rugi pajak, apabila besar kemungkinan

manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.

Deferred tax is recognized in respect of temporary

differences between the carrying amounts of assets and

liabilities for financial reporting purposes, and the

amounts used for taxation purposes. Deferred tax is

measured at the tax rates that are expected to be applied to

temporary differences when they reverse based on the laws

that have been enacted or substantively enacted at the

reporting date. This method also requires the recognition

of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to

the extent that realization of such benefits is probable.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan saling

hapus di laporan posisi keuangan konsolidasian,

kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk

entitas yang berbeda, sesuai dengan penyajian aset

dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax asset and liability are offset in the

consolidated statement of financial position, except if they

are for different legal entities, in the same manner the

current tax asset and liability are presented.

Pajak final yang dibayarkan atas beberapa jenis

pendapatan tidak dianggap sebagai pajak penghasilan

jika pendapatan tersebut bukan berasal dari aktivitas

utama yang menghasilkan pendapatan.

Final tax paid on certain types of income is not

considered as income tax when such income is not from

the primary revenue generating activities.

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan

metode akuisisi di tanggal akuisisi, tanggal dimana

pengendalian dialihkan ke Grup. Definisi

pengendalian adalah sebagaimana dibahas di Catatan

2b.

Business combinations are accounted for using the

acquisition method as at the acquisition date, the date

when control is transferred to the Group. Definition of

control is as described in Note 2b.

Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai

agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai

wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap

kepentingan nonpengendali dari pihak yang

diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak

pengakuisisi mengukur kepentingan nonpengendali

pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar

ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan

nonpengendali atas aset neto yang teridentifikasi dari

entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang

timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam

beban operasi.

The cost of an acquisition is measured as the aggregate of

the consideration transferred, measured at acquisition

date fair value, and the amount of any non-controlling

interest in the acquiree. For each business combination,

the acquirer measures the non-controlling interest in the

acquiree either at fair value or at the proportionate share

of the non-controlling interest in the acquiree’s

identifiable net assets. Acquisition costs incurred are

directly expensed and included in operating expenses.

s. Pajak penghasilan (Lanjutan) s. Income taxes (Continued)

t. Kombinasi bisnis t. Business combination








34



Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup

mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan

yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil

alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual,

kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada

pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pengelompokan

derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang

diakuisisi.

When the Group acquires a business, it assesses the

financial assets acquired and liabilities assumed for

appropriate classification and designation in accordance

with the contractual terms, economic circumstances and

pertinent conditions as at the acquisition date. This

includes the separation of embedded derivatives in host

contracts by the acquiree.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara

bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali

kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada

nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui

keuntungan atau kerugian yang dihasilkan sebagai

laba rugi.

If the business combination is achieved in stages, the

acquisition date fair value of the acquirer’s previously

held equity interest in the acquiree is remeasured to fair

value at the acquisition date and the acquirer recognizes

the resulting gains or losses as profit or loss.

Imbalan kontijensi yang dialihkan ke pihak

pengakuisisi diakui pada nilai wajar tanggal akuisisi.

Perubahan nilai wajar atas imbalan kontijensi

setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai

aset atau liabilitas, akan diakui sebagai laba rugi atau

penghasilan komprehensif lain sesuai dengan

PSAK 55 (2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan

dan Pengukuran. Jika diklasifikasikan sebagai

ekuitas, imbalan kontijensi tidak diukur kembali dan

penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam

ekuitas.

Any contingent consideration to be transferred to the

acquirer will be recognized at fair value at the acquisition

date. Subsequent changes to the fair value of the

contingent consideration which is deemed to be an asset

or liability, will be recognized in accordance with

PSAK 55 (2014), Financial Instruments: Recognition and

Measurements either in profit or loss or as other

comprehensive income. If the contingent consideration is

classified as equity, it is not remeasured until it is finally

settled within equity.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada

harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai

agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah

setiap kepentingan nonpengendali atas jumlah dari

aset neto teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas

yang diambil alih. Jika imbalan tersebut lebih rendah

dari nilai wajar aset neto entitas anak yang

diakuisisi, selisih tersebut diakui di laba rugi

konsolidasian.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost

being the excess of the aggregate of the consideration

transferred and the amount recognized for non-controlling

interests over the net identifiable assets acquired and

liabilities assumed. If this consideration is lower than the

fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the

difference is recognized in the consolidated profit or loss.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah

tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan

nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill

yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak

tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap unit

penghasil kas milik Grup yang diharapkan akan

menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut,

terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari

pihak yang diakuisisi ditetapkan atas unit penghasil

kas tersebut.

After initial recognition, goodwill is measured at cost less

any accumulated impairment losses. For the purpose of

impairment testing, goodwill acquired in a business

combination is, from the acquisition date, allocated to

each of the Group’s cash-generating units that are

expected to benefit from the combination, irrespective of

whether other assets or liabilities of the acquiree are

assigned to those cash-generating units.

t. Kombinasi bisnis (Lanjutan) t. Business combination (Continued)








35



Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu unit

penghasil kas dan sebagian operasi di unit penghasil

kas tersebut dihentikan, maka goodwill tersebut

termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut

ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari

pelepasan operasi, yang diukur berdasarkan nilai

relatif operasi yang dihentikan dan porsi unit

penghasil kas yang ditahan.

Where goodwill forms part of a cash-generating units and

part of the operation within that cash-generating units is

disposed-of, such goodwill is included in the carrying

amount of the operation when determining the gain or loss

on disposal of the operation, which is measured based on

the relative values of the operation disposed-of and the

portion of the cash-generating units retained.

Kombinasi bisnis entitas sepengendali dibukukan

menggunakan metode penyatuan kepemilikan, dan

selisih antara nilai imbalan yang diterima dengan

nilai tercatat yang timbul dibukukan dalam pos

tambahan modal disetor.

Business combination between entities under common

control is accounted for using the pooling of interests

method, and the difference between the consideration

received and the carrying amount arising from such

transaction is recorded in the additional paid-in capital

caption.

Operasi yang dihentikan

Operasi yang dihentikan adalah suatu komponen dari

bisnis, operasi, dan arus kas yang bisa dipisahkan

secara jelas dari komponen lainnya yang mana:

- Mewakili lini bisnis utama tersendiri atau operasi

geografis;

- Bagian dari suatu rencana terkoordinasi untuk

melepaskan suatu lini bisnis tersendiri atau

operasi geografis; atau

- Suatu entitas anak yang diperoleh khusus untuk

dijual kembali

Discontinued operations

A discontinued operation is a component of the business,

the operations and cash flows of which can be clearly

distinguished from the rest of the components and which:

- Represents a separate major line of business or

geographical area of operations;

- Is part of a single coordinated plan to dispose a

separate major line of business or geographical area

of operations; or

- Is a subsidiary acquired exclusively with a view to re-

sale.

Klasifikasi sebagai operasi yang dihentikan terjadi

pada saat pelepasan atau pada saat operasi tersebut

memenuhi kriteria untuk diklasifikasi sebagai

dimiliki untuk dijual, bila terjadi lebih dahulu.

Jika suatu operasi diklasifikasikan sebagai operasi

yang dihentikan, laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain pembanding disajikan ulang

seolah-olah operasi tersebut telah dihentikan sejak

awal periode komparatif.

Classification as a discontinued operation occurs on

disposal or when the operation meets the criteria to be

classified as held-for-sale, if earlier.

When an operation is classified as a discontinued

operation, the comparative statement of profit or loss and

other comprehensive income is re-presented as if the

operation had been discontinued from the start of the

comparative period.

t. Kombinasi bisnis (Lanjutan) t. Business combination (Continued)








36



u. Penjabaran mata uang asing u. Foreign currency translation

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata

uang fungsional Grup (Rupiah) dengan

menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal

transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata

uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan

menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal

pelaporan.

Transactions in foreign currencies are translated to the

Group’s functional currency (Rupiah) at the rates

prevailing at transaction date. Monetary assets and

liabilities denominated in foreign currencies are

translated to Rupiah at exchange rates prevailing at

reporting date.

Laba atau rugi kurs mata uang asing dari aset dan

liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya

perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal

periode, yang disesuaikan dengan suku bunga efektif

dan pembayaran selama periode berjalan, dengan

biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing

yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan

menggunakan kurs pada akhir periode pelaporan.

The foreign exchange gain or loss on monetary assets and

liabilities is the difference between amortized cost in

Rupiah at the beginning of the period, adjusted for

effective interest rate and payments during the period, and

the amortized cost in foreign currency translated into

Rupiah at the exchange rate at the end of the reporting

period.

Aset dan liabilitas nonkeuangan dalam mata uang

asing yang diukur pada nilai historis dijabarkan

dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.

Non-monetary assets and liabilities denominated in a

foreign currency that are measured at historical cost are

translated using the exchange rate at the date of

transaction.

Laba rugi kurs atas aset keuangan dan liabilitas

keuangan yang timbul dari aktivitas operasi disajikan

sebagai penghasilan dan beban didalam hasil

aktivitas operasi.

Foreign currency gains and losses on financial assets and

liabilities that arise from operating activities are

presented as income and expenses within results from

operating activities.

v. Segmen operasi v. Operating segment

Segmen operasi adalah suatu komponen dari Grup

yang melakukan aktivitas bisnis yang menghasilkan

pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk

pendapatan dan beban terkait atas transaksi dengan

komponen lain, yang hasil operasinya dikaji ulang

secara regular oleh pengambil keputusan operasional

tentang sumber daya yang dialokasikan kepada

segmen tersebut dalam menilai kinerjanya.

An operating segment is a component of the Group that

engages in business activities from which it may earn

revenues and incur expenses, including revenues and

expenses relating to transactions with other components,

whose operating results are regulary reviewed by the

chief operating decision maker to make decisions about

resources to be allocated to the segment and assess its

performance.

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang

konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan

kepada Direksi sebagai pengambil keputusan

operasional Grup.

Operating segments are reported in a manner consistent

with the internal reporting provided to Directors as the

Group’s chief operating decision maker.








37



w. Laba per saham w. Earnings per share

Laba per saham dihitung dengan membagi laba

periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada

pemilik entitas induk dengan total rata-rata

tertimbang saham beredar/ditempatkan dalam

periode yang bersangkutan.

Am Earnings per share are calculated by dividing profit for

the period attributable to the owners of the Company,

respectively by the weighted average of total

outstanding/issued shares during the period.

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang

beredar selama periode tersebut dan untuk semua

periode sajian disesuaikan untuk peristiwa, selain

konversi instrumen berpotensi saham biasa, yang

telah mengubah jumlah saham biasa yang beredar

tanpa disertai perubahan sumber daya.

The weighted average of total outstanding/issued shares

during the period and all presented periods is adjusted

for events, except for the conversion of instrument that

potentially is ordinary shares, that has changed the total

of outstanding shares without a corresponding change in

resources.

x. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi x. Related parties transactions

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, istilah

pihak berelasi yang digunakan sesuai dengan

PSAK 7, Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi.

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan

pihak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas

laporan keuangan konsolidasian.

In these consolidated financial statements, the related

party terms used are in accordance with PSAK 7, Related

Party Disclosures. All significant transactions and

balances with related parties, are disclosed in the notes to

the consolidated financial statements.

y. Kontrak asuransi y. Insurance contract

Kontrak asuransi adalah kontrak dimana Grup menerima risiko asuransi yang signifikan dari pemegang polis dengan menyetujui untuk memberikan kompensasi jika suatu kejadian masa depan yang tidak pasti berdampak merugikan pemegang polis. Sebagai panduan umum, Grup menentukan apakah suatu kontrak asuransi memiliki risiko asuransi yang signifikan yang dengan membandingkan manfaat yang dibayar dengan manfaat yang akan terutang jika kejadian yang diasuransikan tidak terjadi.

An insurance contract is a contract under which the Group accepts significant insurance risk from the policyholder by agreeing to compensate the policyholder if a specified uncertain future event adversely affects the policyholder. As a general guideline, the Group determines whether it has significant insurance risk, by comparing benefit paid with the benefit payable if the insured event did not occur.

Suatu kontrak yang memenuhi syarat sebagai kontrak asuransi akan tetap merupakan kontrak asuransi hingga seluruh hak dan kewajiban berakhir atau kadaluwarsa.

Once a contract has qualified as insurance contract, it remains an insurance contract until all rights and obligations are extinguished or expired.








38



z. Reasuransi z. Reinsurance

Untuk mengurangi risiko penutupan, Grup membagi risiko asuransi dengan perusahaan reasuransi tertentu melalui perjanjian reasuransi treaty proporsional dan non-proporsional (excess of loss), serta perjanjian reasuransi fakultatif.

To reduce its underwriting risk, the Group cedes its insurance risk with certain reinsurance companies under proportional and non-proportional (excess of loss) treaty reinsurance, as well as facultative reinsurance agreement.

Pemulihan reasuransi yang diharapkan dicatat sebagai pengurang beban klaim. Grup tetap bertanggung jawab kepada pemegang polis atas kerugian yang direasuransikan bahkan jika reasuradur tidak dapat memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian reasuransi.

Expected reinsurance recoveries are recorded as a deduction from claim expenses. The Group remains liable to policyholders for reinsured losses even if the reinsurers are unable to meet their obligations under reinsurance agreements.

Aset reasuransi merupakan hak kontraktual neto Grup berdasarkan perjanjian reasuransi, yaitu jumlah pemulihan dari klaim reasuransi yang terdiri dari bagian reasuradur atas premi yang belum merupakan pendapatan dan pemulihan dari reasuransi atas estimasi liabilitas klaim. Nilai aset reasuransi ditentukan secara konsisten dengan cara penentuan premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi liabilitas klaim, berdasarkan syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.

Reinsurance assets represent the Group’s net contractual rights in reinsurance agreement, i.e., amounts recoverable under reinsurance claims comprising reinsuance premiums attributable to unearned premiums and reinsurance recoverable on estimated claim liabilities. Reinsurance assets are measured in a manner consistent with the corresponding unearned premiums and estimated claim liabilities, in accordance with the terms of the related reinsurance contracts.

Aset reasuransi ditelaah penurunan nilainya pada setiap tanggal pelaporan, atau lebih awal jika terdapat indikasi penurunan nilai selama tahun pelaporan. Penurunan nilai terjadi ketika terdapat bukti obyektif, sebagai hasil dari kejadian yang terjadi setelah pengakuan awal aset reasuransi, yang mungkin menyebabkan Grup tidak menerima jumlah keseluruhan sesuai dengan persyaratan kontrak dan kejadian tersebut memiliki dampak yang dapat diukur secara andal atas jumlah yang akan diterima Grup dari reasuradur. Jumlah tercatat dari aset reasuransi dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan. Jika, pada tahun berikutnya, jumlah estimasi kerugian atas penurunan nilai meningkat atau menurun disebabkan oleh kejadian yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, rugi penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Kerugian atas penurunan nilai pada aset reasuransi diakui dalam laba rugi konsolidasi.

Reinsurance assets are reviewed for impairment at each reporting date, or more frequently when an indication of impairment arises during the reporting year. Impairment occurs when there is objective evidence, as the result of an event that occurs after initial recognition of the reinsurance asset, that the Group may not receive all amounts due under the terms of the contract and the event has a reliably all amounts measurable impact on the amounts that the Group will receive from the reinsurer. The carrying amount of the reinsurance asset is reduced through the use of an allowance account. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The impairment loss on reinsurance assets is recognized in consolidated profit or loss.








39



aa. Piutang premi aa. Premium receivables

ab. Estimasi liabilitas klaim ab. Estimated claim liabilities

Estimasi liabilitas klaim diukur berdasarkan estimasi

seluruh biaya dari semua klaim yang terjadi namun

belum diselesaikan pada tanggal pelaporan, baik

telah dilaporkan maupun belum dilaporkan, termasuk

biaya pengurusan klaim dan pengurang dari nilai

residu/salvage dan komponen pemulihan lainnya

yang diharapkan. Penundaan dapat dialami dalam

pemberitahuan dan penyelesaian beberapa jenis

klaim, sehingga biaya keseluruhan klaim tidak dapat

diketahui dengan pasti pada tanggal pelaporan.

Liabilitas dihitung pada tanggal pelaporan dengan

menggunakan berbagai teknik proyeksi klaim

aktuarial standar. Liabilitas tersebut didiskonto untuk

mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Tidak ada

cadangan yang dibentuk untuk cadangan ekualisasi

atau bencana. Liabilitas dihentikan pengakuannya

ketika kewajiban untuk membayar klaim berakhir,

diselesaikan atau dibatalkan.

The estimated claim liabilities is measured based on the

estimated ultimate cost of all claims incurred but not

settled at the reporting date, whether reported or not,

together with related claims handling costs and reduction

for the expected value of salvage and other recoveries.

Delays can be experienced in the notification and

settlement of certain types of claims; therefore, the

ultimate cost of these cannot be known with certainty at

the reporting date. The liability is calculated at the

reporting date using a range of standard actuarial claim

projection techniques. The liability is discounted for the

time value of money. No provision for equalization or

catastrophe reserves is recognized. The liabilities are

derecognized when the obligation to pay a claim expires,

is discharged or is cancelled.

Piutang premi diakui ketika terjadinya dan diukur

pada saat pengakuan awal sebesar nilai wajar dari

pembayaran yang diterima atau dapat diterima.

Setelah pengakuan awal, piutang premi diukur

sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan

menggunakan metode suku bunga efektif.

Premium receivables are recognized when due and

measured on initial recognition at the fair value of the

consideration received or receivable. Subsequent to

initial recognition, premium receivables are measured at

amortized cost using the effective interest method.








40

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

2017 2016

Kas 6.619 13.779 Cash on hand

Kas di bank pihak ketiga: Cash in third party banks:

Rupiah Rupiah

PT Bank ANZ Indonesia 508.813 237.604 PT Bank ANZ Indonesia

PT Bank Central Asia Tbk 121.932 117.209 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Permata Tbk 15.077 127.717 PT Bank Permata Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 6.509 7.308 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. 5.935 4.776 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.

PT Bank Pan Indonesia Tbk 4.338 2.333 PT Bank Pan Indonesia Tbk

Citibank N.A., Indonesia 2.373 283 Citibank N.A., Indonesia

PT Bank CIMB Niaga Tbk 2.071 10.791 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.594 1.243 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank DBS Indonesia 1.207 341 PT Bank DBS Indonesia

PT Bank Resona Perdania 313 616 PT Bank Resona Perdania

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 206 2.778 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

PT Bank OCBC NISP Tbk 4 678 PT Bank OCBC NISP Tbk

Lainnya 1.410 2.638 Other

671.782 516.315

Dolar Amerika Serikat US Dollar

PT Bank CIMB Niaga Tbk 99.791 91.672 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank ANZ Indonesia 83.732 107.483 PT Bank ANZ Indonesia

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. 16.317 3.068 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.

PT Bank Central Asia Tbk 11.519 3.803 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Permata Tbk 41 11.636 PT Bank Permata Tbk

Deutsche Bank Indonesia 3 13.456 Deutsche Bank Indonesia

Standard Chartered Bank Indonesia - 44.403 Standard Chartered Bank Indonesia

PT Bank Resona Perdania - 3.864 PT Bank Resona Perdania

DBS Singapore - 236 DBS Singapore

Lainnya 47 1.812 Other

211.450 281.433

Dolar Singapura

Singapore Dollar PT Bank Pan Indonesia Tbk 107 547 PT Bank Pan Indonesia Tbk








41

4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)

2017 2016

Deposito berjangka pada pihak ketiga: Time deposits in third parties:

Rupiah Rupiah

PT Bank Danamon Indonesia Tbk 50.000 84.500 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

PT Bank Permata Tbk 50.000 32.000 PT Bank Permata Tbk

PT Bank Sahabat Sampoerna 48.500 15.000 PT Bank Sahabat Sampoerna

PT Bank J Trust Indonesia (sebelumnya PT Bank Mutiara Tbk) 47.000 29.000

PT Bank J Trust Indonesia (previously PT Bank Mutiara Tbk)

PT Bank Bukopin Tbk 43.000 12.500 PT Bank Bukopin Tbk

PT Bank OCBC NISP Tbk 26.500 67.500 PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank KEB Hana Indonesia 20.500 47.000 PT Bank KEB Hana Indonesia

PT Bank Victoria International Tbk 15.000 - PT Bank Victoria International Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk 10.000 34.307 PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Bank Pan Indonesia Tbk 8.000 31.500 PT Bank Pan Indonesia Tbk

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 7.000 8.750

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbkac

PT Bank UOB Indonesia 7.000 6.000 PT Bank UOB Indonesia

PT Bank Mega Tbk 6.000 6.000 PT Bank Mega Tbk

PT Bank Mayapada International Tbk 2.750 2.750 PT Bank Mayapada International Tbk

PT Bank Royal Indonesia 2.500 2.500 PT Bank Royal Indonesia

PT Bank ICBC Indonesia 2.002 2.002 PT Bank ICBC Indonesia

PT Bank Dinar Indonesia 2.000 2.000 PT Bank Dinar Indonesia

PT Bank ICB Bumiputera Tbk 1.250 1.250 PT Bank ICB Bumiputera Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.147 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

PT Bank Mitraniaga Tbk 1.000 1.000 PT Bank Mitraniaga Tbk

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk - 5.000

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - 1.000 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

PT Bank Multi Artha Sentosa - 1.000 PT Bank Multi Artha Sentosa

351.149 392.559


PT Bank ANZ Indonesia PT Bank ANZ Indonesia

PT Bank Permata Indonesia - 38.122 PT Bank Permata Indonesia

PT Bank DBS Indonesia - 34.934 PT Bank DBS Indonesia

- 7.390

- 80.446

Kas dan setara kas 1.241.107 1.285.079 Cash and cash equivalents

2017 2016

Kisaran tingkat suku bunga per tahun atas

deposito berjangka:

Range of interest rates per annum

for time deposits:

Rupiah 5,00% - 7,50% 6,50% - 9,50% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0,25% - 0,75% 0,20% - 0,75% US Dollar

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak ada saldo

kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak berelasi. As of 31 December 2017 and 2016, there is no cash and cash

equivalents deposited at any related party.








42

5. PIUTANG USAHAPIHAK KETIGA 5. TRADE RECEIVABLES

2017 2016

Piutang usaha 953.775 780.797) Trade receivables

Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (58.607) (37.135) Less: allowance for impairment losses

895.168 743.662)

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai

berikut: The movement of allowance for impairment loss is as follows:

2017 2016

Saldo awal 37.135 ) 26.167) Beginning balance

Penambahan cadangan, setelah pemulihan 30.137 23.760) Increase in allowance, net of amount recovered

Penghapusan (8.665) (12.792) Written-off

Saldo akhir 58.607 37.135) Ending balance

Manajemen menilai bahwa cadangan kerugian penurunan

nilai tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak

tertagihnya piutang usaha.

Management has assessed that the allowance for impairment

losses is adequate to cover losses on uncollectible trade

receivables.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, tidak ada

piutang usaha yang dijaminkan. As at 31 December 2017 and 2016, there is no trade receivable

pledged as collateral.


piutang usaha dari pihak berelasi. As at 31 December 2017 and 2016, there is no trade receivable

from any related party.

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES

2016

Piutang pembiayaan konsumen bruto 4.660.387) Gross consumer financing receivables

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui (875.151) Unearned consumer financing income 3.785.236)

Dikurangi: cadangan kerugian

penurunan nilai secara kolektif (120.689) Less: allowance for collective

impairment losses Piutang pembiayaan konsumen, neto 3.664.547) Consumer financing receivables, net

Bagian lancar, neto (1.725.396) Current portion, net

Bagian tidak lancar, neto 1.939.151) Non-current portion, net


berikut: The movement in allowance for impairment loss is as follow:

2016

Saldo awal 108.168) Beginning balance Penambahan cadangan 238.201) Increase in allowance

Penghapusan (225.680) Written-off

Saldo akhir 120.689) Ending balance








43

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES



nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan

kerugian dari tidak tertagihnya piutang.


losses is adequate to cover possible losses on uncollectible

receivables.

Piutang pembiayaan konsumen dijamin oleh Bukti

Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan

bermotor terkait.

The consumer financing receivables are secured by the related

certificates of ownership (BPKB) of the corresponding

vehicles.

Pada tanggal 31 Desember 2016, piutang pembiayaan

konsumen bruto yang dijadikan jaminan atas pinjaman

jangka panjang (Catatan 19) sebesar Rp 2.925.264.

As at 31 December 2016, gross consumer finance receivables

pledged as collateral for long-term borrowings (Note 19)

amounted to Rp 2,925,264.

2016

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: Average interest rates per annum:

Kendaraan bermotor roda empat 18,45% Four-wheel vehicles

Kendaraan bermotor roda dua 22,79% Two-wheel vehicles

Pada tanggal 31 Desember 2016, tidak ada piutang

pembiayaan konsumen dari pihak berelasi.

As at 31 December 2016, there was no consumer financing

receivable from any related party.

Grup tidak lagi mengakui piutang pembiayaan konsumen

sejak melepaskan pengendalian atas MPMF di Mei 2017

(lihat Catatan 34).

The Group no longer recognizes consumer financing

receivables since relinguishing control over MPMF in May

2017 (see Note 34).

7. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 7. FINANCE LEASE RECEIVABLES

2016

Tagihan sewa pembiayaan bruto, jatuh tempo dalam

periode:

Gross finance lease receivables, due in

periods of: Kurang dari setahun Less than a year

Rupiah 741.952) Rupiah

Dolar Amerika Serikat 67.381) US Dollar >1 – 5 tahun >1 – 5 years

Rupiah 1.066.065) Rupiah Dolar Amerika Serikat 53.158) US Dollar

1.928.556) Nilai sisa yang terjamin 970.742) Guaranteed residual value

Investasi sewa pembiayaan bruto 2.899.298) Gross investment in finance leases Dikurangi: Less:

Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui: Unearned finance lease income:

Rupiah (331.589) Rupiah Dolar Amerika Serikat (10.592) US Dollar

Simpanan jaminan (970.742) Guarantee deposits

Investasi neto dalam sewa pembiayaan, sebelum cadangan

kerugian penurunan nilai 1.586.375)

Net investment in finance leases,

before allowance for impairment losses Cadangan kerugian penurunan nilai (19.488) Allowance for impairment losses

Investasi neto dalam sewa pembiayaan setelah cadangan kerugian penurunan nilai 1.566.887)

Net investment in finance leases, after allowance for impairment losses

Bagian lancar (614.216) Current portion

Bagian tidak lancar 952.671) Non-current portion








44

7. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 7. FINANCE LEASE RECEIVABLES (Lanjutan) (Continued)


berikut: The movement of allowance for impairment losses is as

follows:

2016

Saldo awal 5.362) Beginning balance

Penambahan kerugian penurunan nilai 23.987) Addition of allowance for impairment

Penghapusan piutang selama tahun berjalan (9.861) Write-off of receivables during the year

Saldo akhir 19.488) Ending balance


nilai telah memadai untuk menutupi kemungkinan

kerugian dari tidak tertagihnya piutang.


losses is adequate to cover losses on uncollectible receivables.

Pada tanggal 31 Desember 2016, piutang sewa

pembiayaan bruto yang dijadikan jaminan atas pinjaman

jangka panjang (Catatan 19) sebesar Rp 1.250.763.

As at 31 December 2016, gross finance lease receivables

pledged as collateral for long-term borrowings (Note 19)

amounted to Rp 1,250,763.

Pada tanggal 31 Desember 2016, terdapat piutang sewa

pembiayaan bruto yang dijadikan jaminan atas surat utang

jangka menengah sebesar Rp 398.076 (Catatan 20).

As at 31 December 2016, the gross finance lease receivables

pledged as collateral for medium term notes amounted to

Rp 398,076 (Note 20).

2016

Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: Average interest rates per annum:

Rupiah 15,34% Rupiah Dolar Amerika Serikat 8,49% US Dollar

Pada tanggal 31 Desember 2016, tidak terdapat piutang sewa pembiayaan dari pihak berelasi.

As at 31 December 2016, there was no finance lease receivable from any related party.

Grup tidak lagi mengakui piutang sewa pembiayaan sejak melepaskan pengendalian atas MPMF di Mei 2017 (lihat Catatan 34).

The Group no longer recognizes finance lease receivables since relinguishing control over MPMF in May 2017 (see Note 34).

8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES

2017 2016

Barang dagangan dan barang jadi 447.549 531.401) Merchandise inventories and finished products

Bahan baku 45.744 40.814) Raw materials

Barang dagangan dalam perjalanan 37.808 139.939 Merchandise inventories in transit

Kendaraan bekas 4.142 - Used vehicles

535.243 712.154)

Dikurangi: penurunan nilai realisasi neto (772) (2.618) Less: net realizable value write-downs

534.471 709.536)


nilai cukup untuk menutup kerugian karena penurunan

nilai persediaan.


losses is adequate to cover the losses due to the decline in the

value of inventories.








45

8. PERSEDIAAN (Lanjutan) 8. INVENTORIES (Continued)

Persediaan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016,

telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko

lainnya selama persediaan dalam penyimpanan dan dalam

perjalanan, dengan jumlah keseluruhan nilai

pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1.293.145 dan

Rp 2.185.667. Manajemen menilai bahwa jumlah

pertanggungan asuransi ini memadai untuk menutupi

kerugian yang mungkin timbul.

The inventories as of 31 December 2017 and 2016, were covered

by insurance against loss of fire and other risks during storage

and transport in the amounts equivalent to Rp 1,293,145 and

Rp 2,185,667, respectively. Management has assessed that the

total insurance coverage is adequate to cover possible losses.


persediaan yang dijaminkan. As at 31 December 2017 and 2016, there is no inventory pledged

as collateral.

9. PERPAJAKAN 9. TAXATION

a. Utang pajak penghasilan a. Income tax payables

Merupakan utang pajak penghasilan pasal 25 dan 29. Represent article 25 and 29 income tax payables.

b. Utang pajak lainnya terdiri dari:

b. Other tax payables consist of:

2017 2016

Pajak penghasilan: Income tax: Pasal 21 7.914 15.399 Article 21

Pasal 22 398 294 Article 22

Pasal 23 dan 4(2) 12.018 7.969 Article 23 and 4(2) Pasal 26 1.480 6.359 Article 26

Pajak Pertambahan Nilai 23.460 5.191 Value Added Tax

45.270 35.212

c. Komponen beban (manfaat) pajak penghasilan adalah

sebagai berikut: c. The components of income tax expense (benefit) were

as follows:

2017 2016*

Perseroan The Company

Kini - -) Current

Tangguhan (57.627) (6.685) Deferred

(57.627) (6.685) Entitas anak Subsidiaries

Kini 248.094 220.205 Current

Tangguhan 3.620 (27.571) Deferred

251.714 192.634)

Konsolidasian Consolidated

Kini 248.094 220.205 Current

Tangguhan (54.007) (34.256) Deferred

194.087 185.949







FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2017 AND 2016 (Continued) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus/In millions of Rupiah, unless otherwise specified)


46

9. PERPAJAKAN (Lanjutan) 9. TAXATION (Continued)

d. Rekonsiliasi antara laba konsolidasian sebelum pajak

penghasilan dengan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

d. The reconciliation between consolidated profit before

income tax and income tax expense is as follows:

2017 2016*

Laba konsolidasian sebelum pajak dari operasi yang dilanjutkan 481.875 516.129

Consolidated profit before income tax from continuing

operations Eliminasi transaksi dengan entitas anak 692.070 395.491 Elimination of transactions with subsidiaries Laba sebelum pajak penghasilan entitas

anak (981.205) (772.991) Subsidiaries’ profit before

income tax

Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan 192.740) 138.629) The Company’s profit before income tax Beban pajak penghasilan dihitung dengan

tarif pajak yang berlaku (25%) 48.185 34.657 Income tax expense at tax

rate of 25%

Pengaruh pajak dari perbedaan permanen (108.063) (56.393) Tax effect of permanent differences Rugi pajak yang tidak diakui periode

berjalan 2.251 15.051 Current period unrecognized tax

loss Beban (manfaat) pajak penghasilan: Income tax expense (benefit):

Perseroan (57.627) (6.685) The Company

Entitas anak 251.714 192.634 Subsidiaries

Beban pajak penghasilan 194.087 185.949 Income tax expense

e. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak dengan utang pajak penghasilan Perseroan adalah sebagai berikut:

e. The reconciliation between the Company’s profit before income tax and income tax payable is as follows:

2017 2016

Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan 192.740 138.629 Profit before income tax of the Company

Perbedaan temporer: Temporary differences: Kompensasi karyawan 10.985 5.776 Employee compensation

Imbalan pasca kerja 1.210 837 Post employee benefits

Penyusutan aset tetap (396) 18.984 Depreciation of fixed assets

Jasa tenaga ahli 9.564 1.144 Professional fee

21.363 26.741

Perbedaan tetap: Permanent differences: Penghasilan dividen (413.991) (299.994) Dividend income

Pendapatan bunga kena pajak final (33.616) (7.250) Interest income subject to final tax Kompensasi karyawan 17.223 14.471 Employee compensation

Beban bunga (39.790) 52.662 Interest expense


(432.251) (225.575)

Rugi pajak (218.148) (60.205) Taxable loss

Dalam menghitung pajak penghasilan kini untuk tahun berakhir 31 Desember 2017, Perseroan telah mempertimbangkan masukan yang timbul dari pemeriksaan pajak baru-baru ini.

In calculating the current income tax for the year ended 31 December 2017, the Company has taken into consideration the comments arising from the recent tax examinations.









47


e. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak dengan utang pajak penghasilan adalah sebagai berikut (Perseroan) (Lanjutan):

e. The reconciliation between profit before income tax

and income tax payable is as follows (The Company) (Continued):

2017 2016

Utang pajak penghasilan badan: Corporate income tax payables:

Perseroan - - The Company


45.480 43.850

Jumlah rugi fiskal Perseroan dalam laporan keuangan konsolidasian ini didasarkan atas perhitungan sementara pada tanggal laporan keuangan ini diterbitkan. Perseroan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (”SPT”) pajak penghasilan badan.

The amount of the Company’s tax loss in these consolidated financial statements is based on preliminary calculations as of the date these financial statements are issued. The Company has not submitted its corporate income tax return.

f. Saldo pajak tangguhan yang diakui, dan pergerakan selama periode berjalan terdiri dari:

f. Recognized deferred tax balances, and the movement thereof during the period comprised the following:

31 Desember/

December 2016

Diakui di

laba rugi

tahun berjalan/

Recognized

in profit or loss during

the year

Diakui di

penghasilan

komprehensif lain/

Recognized in other

comprehensive income

31 Desember/

December 2017 Perseroan: The Company:

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets

Liabilitas imbalan kerja 4.743 303 272 5.318 Employee benefits obligation Kompensasi berbasis

saham 3.240 2.746 - 5.986 Share-based compensation

Beban akrual lainnya 1.671 2.391 - 4.062 Other accruals Rugi pajak yang dapat

dikompensasi - 52.287 - 52.287 Tax loss carry forward

9.654 57.727 272 67.653

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities

Penyusutan aset tetap (2.693) (100) - (2.793) Depreciation of fixed assets

6.961 57.627 272 64.860 Entitas anak Subsidiaries

Aset pajak tangguhan, neto 86.805 (3.620) (22.957) 60.228 Deferred tax asset, net 93.766 54.007 (22.685) 125.088

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Perseroan 64.860 The Company

Entitas anak 60.346 Subsidiaries

125.206

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities

Perseroan - The Company

Entitas anak (118) Subsidiaries

(118)








48


f. Saldo pajak tangguhan yang diakui, dan pergerakan

selama periode berjalan terdiri dari (Lanjutan):

f. Recognized deferred tax balances, and the movement

thereof during the period comprised the following

(Continued):

31 Desember/

December 2015

Diakui di laba rugi

tahun

berjalan/ Recognized

in profit or

loss during

the year

Diakui di penghasilan

komprehensif

lain/ Recognized in

other comprehensive

income

31 Desember/

December 2016 Perseroan: The Company:

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets

Liabilitas imbalan kerja 5.403) 209 (869) 4.743 Employee benefits obligation

Kompensasi berbasis saham 1.796) 1.444 - 3.240 Share-based compensation

Beban akrual lainnya 1.385) 286 - 1.671 Other accruals

Lindung nilai arus kas 108.846) - (108.846) - Cash flow hedge

117.430) 1.939 (109.715) 9.654 Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities

Penyusutan aset tetap (7.439) 4.746 - (2.693) Depreciation of fixed asset

109.991) 6.685 (109.715) 6.961 Entitas anak Subsidiaries

Aset pajak tangguhan, neto 58.587) 14.905 13.313 86.805 Deferred tax asset, net 168.578) 21.590) (96.402) 93.766

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Perseroan 6.961 The Company

Entitas anak 92.210 Subsidiaries

99.171

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities Perseroan - The Company

Entitas anak (5.405) Subsidiaries

(5.405)








49


f. Saldo pajak tangguhan yang diakui, dan pergerakan selama periode berjalan terdiri dari (Lanjutan):

f. Recognized deferred tax balances, and the movement thereof during the period were comprised of the following (Continued):

Pada 31 Desember 2017 dan 2016, Perseroan dan entitas anak memiliki rugi fiskal yang dapat di kompensasi yang akan berakhir di tahun antara 2018 dan 2021.

As of 31 December 2017 and 2016, the Company and subsidiaries had tax loss carry-forwards which will expire between 2018 and 2021.

2017 2016

Rugi fiskal yang dapat di kompensasi Tax loss carry-forwards

Perseroan 465.942 255.155 The Company


773.276 477.283

Aset pajak tangguhan yang belum diakui sebagai berikut:

The following deferred tax assets have not been recognized as follow:

2017 2016

Rugi fiskal yang dapat di kompensasi Tax loss carry-forwards



138.033 119.321

Lindung nilai arus kas Cash flow hedge


185.121 187.095

Aset pajak tangguhan tidak diakui sehubungan dengan item ini karena tidak memungkinkan laba fiskal pada masa mendatang akan tersedia untuk dikompensasi dimana Grup bisa memanfaatkan keuntungan dari hal ini.

Deferred tax assets have not been recognized with respect to these items because it is not probable that future taxable profits will be available against which the Group can utilize the benefits there from.

g. Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Perseroan dan masing-masing entitas anaknya menghitung, menetapkan dan membayar sendiri jumlah pajak yang terutang secara individu. Otoritas pajak dapat menetapkan atau mengubah hak dan/kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu yang ditentukan sesuai ketentuan yang berlaku.

g. Under the taxation laws of Indonesia, the Company

and its respective subsidiaries submit individual tax returns on the basis of self assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.

Dalam menentukan nilai pajak kini dan pajak tangguhan, Perseroan dan entitas anak mempertimbangkan dampak dari posisi pajak yang tidak pasti dan apakah penambahan pajak dan bunga mungkin terjadi. Manajemen menilai bahwa nilai tercatat dari berbagai pajak yang dapat dikembalikan bisa dipulihkan, dan akrual atas liabilitas pajak cukup untuk semua tahun pajak yang belum diperiksa berdasarkan penelaahan banyak faktor yang relevan, termasuk interpretasi dari peraturan pajak dan pengalaman sebelumnya. Penilaian dilakukan berdasarkan estimasi dan asumsi dan melibatkan pertimbangan mengenai kejadian di masa mendatang. Informasi baru yang tersedia menyebabkan manajemen mengubah pertimbangannya berkaitan pemulihan aset pajak yang ada dan realisasi dari liabilitas pajak. Perubahan tersebut akan berdampak pada beban pajak pada periode dimana perubahan tersebut terjadi.

In determining the amounts of current and deferred taxes, the Company and subsidiaries take into account the impact of uncertain tax positions and whether additional taxes and interest may be due. Management has assessed that carrying amounts of various refundable taxes are recoverable, and the accruals for tax liabilities are adequate for all open tax years considering all relevant factors, including the interpretations of tax regulations and prior experience. The assessment relies on estimates and assumptions and may involve judgment about future events. New information may become available that causes management to change its judgment regarding the recoverability of existing tax assets and realization of the tax liabilities. Such changes will impact tax expense in the period in which the change occurs.








50

10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES

Mutasi di tahun berjalan adalah sebagai berikut: Movement during the year is as follows:

2017

Saldo awal/

Beginning

balance

Penambahan/

Addition

Bagian atas

laba (rugi)

neto/

Share in net

profit (loss)

Bagian atas

penghasilan

komprehensif

lain/Share in

other

comprehensive

income

Pelepasan/

Disposal

Saldo akhir/

Ending

balance


Finance1) - 905.461 24.053 2.662 - 932.176


Finance1)

PT Asuransi FPG Indonesia2) 49.676 - - - (49.676) - PT Asuransi FPG Indonesia2)

Lainnya 5.613 - (6) - (1.445) 4.162 Other

55.289 905.461 24.047 2.662 (51.121) 936.338

2016

Saldo awal/

Beginning

balance

Penambahan/

Addition

Bagian atas laba

(rugi) neto/

Share in net

profit (loss)

Dividen/

Dividend

Saldo akhir/

Ending

balance

PT Asuransi FPG Indonesia 45.160 - 4.731) (215) 49.676 PT Asuransi FPG Indonesia

Lainnya 1.495 4.162 (44) -) 5.613 Other

46.655 4.162 4.687) (215) 55.289

1)Grup berhenti mengkonsolidasi MPMF sejak melepaskan pengendalian di Mei 2017, tetapi tetap mempertahankan 40%

kepemilikan dan memperlakukan investasi atas MPMF yang ada

sebagai entitas asosiasi (lihat Catatan 34)

1)The Group ceases from consolidating MPMF since relinguishing control in May 2017, but still retains 40% ownership and accounts

for its remaining investment in MPMF as associate (see Notes 34)

2)Dijual di Januari 2017 2)Sold in January 2017

Harga pasar kuotasian tidak tersedia untuk mencerminkan

nilai wajar investasi diatas.

Quoted market prices are not available to reflect the fair

values of the above investments.

Ringkasan informasi keuangan entitas yang dicatat

dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut: A summary of financial information of the equity-accounted

investees is as follows:

2017

PT Mitra Pinasthika Mustika Finance PT Mitra Pinasthika Mustika Finance

Persentase kepemilikan 40%) Percentage ownership interest

Aset 7.406.128 Assets

Liabilitas (5.612.361) Liabilities

Aset neto (100%) 1.793.767 Net assets (100%) Penyesuaian 536.673 Adjustments

Aset neto setelah penyesuaian (100%) 2.330.440 Net assets after adjustments (100%)

Kepemilikan Grup atas aset neto (40%) 932.176 Group’s share of net assets (40%)

Nilai tercatat atas kepemilikan

di entitas asosiasi

932.176

Carrying amount of interest

in associate

Pendapatan 849.272 Revenue

Laba (100%) 60.133 Profit (100%)

Kepemilikan Grup atas laba neto (40%) 24.053 Group’s share in net of profit (40%)








51

10. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI 10. INVESTMENTS IN ASSOCIATES (Lanjutan) (Continued)

2016

PT Asuransi FPG Indonesia PT Asuransi FPG Indonesia Persentase kepemilikan 20%) Percentage ownership interest Aset 706.571) Assets Liabilitas (499.303) Liabilities

Aset neto (100%) 207.268) Net assets (100%) Penyesuaian 41.112) Adjustments

Aset neto setelah penyesuaian (100%) 248.380) Net assets after adjustments (100%) Kepemilikan Grup atas aset neto (20%) 49.676) Group’s share of net assets (20%)

Nilai tercatat atas kepemilikan

di entitas asosiasi

49.676) Carrying amount of interest

in associate Pendapatan 165.116) Revenue Laba (100%) 23.655) Profit (100%) Kepemilikan Grup atas laba neto (20%) 4.731) Group’s share in net of profit (20%)

Pada tanggal 19 Desember 2016, Grup memutuskan

untuk menjual kepemilikannya di PT Asuransi FPG

Indonesia (“FPG”) sebesar 164.000 saham dengan nilai

nominal Rp l00.000 (dalam Rupiah penuh) senilai

Rp 53.000. Perjanjian jual beli ini tergantung pada

pemenuhan kondisi berikut:

On 19 December 2016, the Group resolved to sell its

ownership in PT Asuransi FPG Indonesia (“FPG”) of

164,000 shares at nominal value of Rp 100,000 (in whole

amount Rupiah) at an amount of Rp 53,000. The sell and

purchase agreement is conditional upon fulfillment of the

following conditions:

a. Keberhasilan pembayaran pertama oleh pembeli; a. The successful first payment by the purchaser;

b. Persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan Indonesia

(“OJK”) untuk perubahan struktur kepemilikan

saham FPG yang dihasilkan dari perjanjian jual beli

telah diperoleh dan tidak dicabut;

b. The approval from the Financial Services Authority of

Indonesia ("OJK") for the change in the shareholding

structure of FPG resulting from the sale and purchase

agreement have been obtained and not revoked;

c. Perjanjian pengakhiran atas perjanjian pemegang

saham FPG antara Grup dan Golden Eight Group

Limited (pemegang saham mayoritas dari FPG) telah

diberikan oleh Grup ke pembeli; dan

c. The termination agreement of shareholders’ agreement

of FPG between the Group and Golden Eight Group

Limited (majority shareholder of FPG) have been

delivered by the Group to the purchaser; and

d. Semua jaminan tetap benar dan tepat dalam semua

hal yang material.

d. All warranties remain true and correct in all material

aspects.

Grup telah menerima pembayaran pertama sebesar

Rp 38.120 di Desember 2016 (Lihat Catatan 17). Di

Desember 2016, Grup memperoleh persetujuan dari OJK

berkaitan dengan perubahan struktur kepemilikan saham

dari FPG. Kemudian pada Januari 2017, Grup

mengadakan perjanjian pengakhiran dengan pemegang

saham mayoritas dari FPG.

The Group had received the first payment amounted to

Rp 38,120 in December 2016 (See Note 17). In December

2016, the Group obtained the approval from OJK with

regard to the change in the shareholding structure of FPG.

Subsequently in January 2017, the Group entered the

termination agreement with the majority shareholder of

FPG.








52

11. DEPOSIT JAMINAN 11. GUARANTEE DEPOSITS

Merupakan jaminan Grup berupa deposito berjangka

Rupiah yang dibatasi penggunaannya pada: Represent the Group’s collateral in the form of restricted

Rupiah time deposits placed at:

2017 2016

PT Astra Honda Motor (pemasok utama) 791.734 779.980 PT Astra Honda Motor (main supplier) Lainnya 19.052 18.165 Other 810.786 798.145

12. ASET TETAP, NETO 12. FIXED ASSETS, NET

2017

Pengurangan Reklasifikasi

melalui dari aset dalam

penjualan

entitas anak/

pembangunan/

Reclassifications

Saldo awal/ Deductions from assets Saldo akhir/

Beginning Penambahan/ Pengurangan/ through sales under Reklasifikasi/ Ending

balance Additions Deductions of a subsidiary construction Reclassifications Balance

Biaya perolehan: Acquisition cost:

Tanah 512.329 16.064 (77.058) (70) - - 451.265 Land

Bangunan 657.274 11.965 (31.523) (1.017) 253.352 - 890.051 Buildings

Perlengkapan bangunan 19.151 1.020 (1.627) (1.969) 3.161 - 19.736 Building equipment

Mesin dan peralatan 124.372 2.860 (24.334) (19.368) (83.530) - - Machinery and equipment

Mesin - 3.388 - - 212.947 - 216.335 Machinery

Peralatan - - - - 177.751 - 177.751 Equipment

Kendaraan 2.769.228 442.796 (565.117) (1.210) 954 (16.721) 2.629.930 Vehicles

Peralatan kantor 186.177 15.232 (910) (53.570) 2.346 - 149.275 Office equipment

Sarana dan prasarana 78.214 1.862 (252) (44.157) 46.013 - 81.680 Facilities and infrastructures

4.346.745 495.187 (700.821) (121.361) 612.994 (16.721) 4.616.023

Aset dalam pembangunan 477.204 175.529 (1.390) - (612.994) - 38.349

Assets under construction

4.823.949 670.716 (702.211) (121.361) - (16.721) 4.654.372

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:

Bangunan (132.280) (39.801) 13.487 716 - - (157.878) Buildings

Perlengkapan bangunan (16.067) (1.882) 727 1.480 - - (15.742) Building equipment

Mesin dan peralatan (104.712) (19.475) 23.078 17.098 84.011 - - Machinery and equipment

Mesin - (10.604) - - - - (10.604) Machinery

Peralatan - - - - (84.011) (84.011) Equipment

Kendaraan (864.011) (297.056) 292.524 361 - 11.318 (856.864) Vehicles

Peralatan kantor (139.224) (25.055) 561 49.280 - - (114.438) Office equipment

Sarana dan prasarana (46.772) (5.154) 81 27.310 - - (24.535) Facilities and infrastructures

(1.303.066) (399.027) 330.458 96.245 - 11.318 (1.264.072)

Nilai tercatat 3.520.883 (5.403) 3.390.300 Carrying amount








53

12. ASET TETAP, NETO (Lanjutan) 12. FIXED ASSETS, NET (Continued)

2016

Reklasifikasi Reklasifikasi

dari aset dalam dari (ke) aset

pembangunan/ Reklasifikasi yang dimiliki

Reclassifications antara jenis aset/ untuk dijual/

Saldo awal/ from assets Reclassifications Reclassification Saldo akhir/

Beginning Penambahan/ Pengurangan/ under among type from (to) assets Ending

balance Additions Deductions construction of assets held for sale Balance

Biaya perolehan: Acquisition cost:

Tanah 513.782) 430) (1.883) -) -) -) 512.329) Land

Bangunan 542.896) 6.277) (6.032) 93.490) -) 20.643) 657.274) Buildings

Perlengkapan bangunan 66.669) 2.259) (93) -) (49.707) 23) 19.151) Building equipment

Mesin dan peralatan 104.039) 9.895) (46) -) 10.484) -) 124.372) Machinery and equipment

Kendaraan 2.704.365) 497.478) (382.202) 328) -) (50.741) 2.769.228) Vehicles

Peralatan kantor 168.614) 15.148) (1.005) -) 3.420) -) 186.177) Office equipment

Sarana dan prasarana 33.010) 4.314) (212) 4.856) 35.803) 443) )78.214) Facilities and infrastructures

4.133.375) 535.801) (391.473) 98.674) -) (29.632) )4.346.745)

Aset dalam pembangunan 319.937) 255.941) -) (98.674)

-) 477.204)

Assets under construction

4.453.312) 791.742) (391.473) -) -) (29.632) 4.823.949)

Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation:

Bangunan (94.376) (36.955) 3.000) -) -) (3.949) (132.280) Buildings

Perlengkapan bangunan (44.856) (6.682) 93) -) 35.386) (8) (16.067) Building equipment

Mesin dan peralatan (68.012) (26.262) 46) -) (10.484) -) (104.712) Machinery and equipment

Kendaraan (770.464) (315.077) 193.699) -) -) 27.831) (864.011) Vehicles

Peralatan kantor (106.717) (32.827) 997) -) (677) -) (139.224) Office equipment

Sarana dan prasarana (17.880) (4.688) 212) -) (24.225) (191) (46.772) Facilities and infrastructures

(1.102.305) (422.491) 198.047) -) -) 23.683) (1.303.066)

Nilai tercatat 3.351.007) (5.949) 3.520.883) Carrying amount

Sejak Juli 2017, FKT mengubah metode penyusutan yang diterapkan atas mesin dari sebelumnya metode garis lurus menjadi metode unit produksi, yang mana telah dikaji akan mencerminkan pola manfaat yang diterima yang lebih relevan dan akurat. Perubahan ini diterapkan secara prospektif.

Since July 2017, FKT changes the depreciation method applied on machines from previously straight-line method to units-of-production method, which is assessed to reflect a more relevant and accurate pattern of the benefits consumed. The change is applied prospectively.

2017 2016 Penyusutan dibebankan pada: Depreciation expenses are charged to:

Biaya pokok pendapatan 330.774 336.281 Cost of revenues

Beban usaha (Catatan 28) 68.253 72.961 Operating expenses (Note 28)

Beban penyusutan dari operasi yang dihentikan

-

13.249

Depreciation expenses from discontinued operation

399.027 422.491

Rincian keuntungan penjualan dan pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:

Details of gains on sale and disposal of fixed assets are as follows:

2017 2016 Penerimaan dari penjualan aset tetap 404.863 220.836) Proceeds from sale of fixed assets Nilai tercatat (353.336) (193.426) Carrying amounts

51.527 27.410)








54


Informasi relevan lainnya: Other relevant information:

Tidak ada biaya pinjaman yang dikapitalisasi sebagai aset

dalam pembangunan selama tahun 2017 dan 2016.

There is no borrowing cost capitalized to assets under

construction during 2017 and 2016.

Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan

risiko lainnya yang jumlahnya menurut penilaian

manajemen memadai untuk menutupi kerugian atas aset

yang dipertanggungkan.

Fixed assets are insured against loss of fire and other risks

at an amount that management has assessed is adequate to

cover possible losses on the insured assets.

Pada tanggal 31 Desember 2017, manajemen telah mengkaji

estimasi masa manfaat aset tetap dan telah menemukan

mereka untuk menjadi sesuai. Masa manfaat didasarkan pada

periode estimasi di mana manfaat ekonomi masa depan yang

akan diterima oleh Grup, dengan mempertimbangkan

perubahan yang merugikan tak terduga dalam keadaan atau

peristiwa-peristiwa.

As of 31 December 2017, management has reviewed the

estimated useful lives of fixed assets and has found them to

be appropriate. The useful lives are based on the estimated

period over which future economic benefits will be

received by the Group, taking into account any unexpected

adverse changes in circumstances or events.

Manajemen menilai bahwa nilai tercatat semua aset tetap

Grup dapat dipulihkan seluruhnya dan oleh karena itu, tidak

diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.

Management has assessed that the carrying amounts of the

Group’s fixed assets are fully recoverable and therefore,

no allowance for impairment losses is necessary.

2017 2016 Aset tetap disusutkan penuh tapi

masih digunakan 206.769

165.030 Fully depreciated fixed assets but

still in use Jaminan keagenan ke PT Astra

Honda Motor 166.327

174.347 Pledged as dealership guarantee to

PT Astra Honda Motor Jaminan pinjaman jangka panjang

(Catatan 19) 70.994

52.454 Collateral for long-term borrowings (Note 19)

Aset dalam pembangunan: Assets under construction: Jenis aset Bangunan dan

peralatan kantor Bangunan dan

peralatan kantor Type of assets

Persentase penyelesaian 73% - 86% 25% - 87% Percentage of completion Perkiraan selesai 2018 2017 Estimated to be completed

Nilai pertanggungan asuransi 4.331.235 3.798.314 Sum insured Nilai wajar aset tetap 3.605.237 4.255.116 Fair value of fixed assets Perolehan asset tetap yang masih terutang 126.593 156.837 Acquisitions of fixed assets still payable








55


Nilai wajar dari aset tetap diukur menggunakan teknik

berikut:

The fair value of fixed asset is measured using the

following techniques:

- Tanah: perbandingan pasar (nilai wajar level 3) - Land: market comparison (fair value level 3)

Model penilaian ini mempertimbangkan harga pasar

kuotasian untuk tanah yang serupa apabila tersedia, dan

lalu menambahkan elemen-elemen yang dapat

mempengaruhi nilai tanah tersebut seperti, antara lain,

tipe kepemilikan tanah, lingkungan fisik, akses, lokasi

dan kondisi pasar. Secara umum, nilai wajar tanah akan

naik bila harga pasar kuotasian yang menjadi dasar

perhitungan naik dan elemen-elemen yang dijelaskan

diatas membaik, begitupula sebaliknya.

The valuation model considers quoted market prices

for similar lands when they are available, and then it

incorporates elements that may affect the land’s value

such as, among others, the title of land’s ownership,

physical environment, accessibility, location and

market conditions. In general, the fair value of the

land increases if the quoted market prices that form

the basis of calculation increase and the elements as

described above get better, and vice versa.

- Aset tetap lainnya: biaya pengganti yang disusutkan

(nilai wajar level 3)

Model penilaian ini mempertimbangkan biaya yang

diperkirakan akan dikeluarkan untuk memperoleh aset

tersebut dalam kondisi pasar saat ini, dikurangi

akumulasi penyusutan berdasarkan umur manfaat aset

tersebut, yang ditentukan melalui pemeriksaan kini atas

kerusakan fisik dan juga keusangan fungsi dan ekonomi.

Secara umum, nilai wajar aset tetap akan naik bila

estimasi biaya pengganti perolehan naik dan/atau tingkat

kerusakan fisik dan keusangan menurun, dan begitupula

sebaliknya.

- Other fixed assets: depreciated replacement cost

(fair value level 3)

The valuation model considers the estimated costs

incurred to acquire the asset at present market condition,

less the accumulated depreciation based on its useful

life, which is determined through inspection on current

physical deterioration, as well as functional and

economic obsolescence. In general, the fair value of

the fixed assets increases if the estimated acquisition

cost increased and/or the level of physical

deterioration and obsolescence decreased, and vice

versa.

ASET TAKBERWUJUD 17. GOODWILL AND OTHER INTANGIBLE LAINNYA ASSETS

13. GOODWILL DAN ASET TAKBERWUJUD 13. GOODWILL AND OTHER

LAINNYA INTANGIBLE ASSETS

a. Goodwill a. Goodwill

Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, jumlah nilai

tercatat goodwill yang dialokasikan pada setiap unit

penghasil kas (“UPK”) adalah sebagai berikut:

For the purpose of impairment testing, the aggregate

carrying amounts of goodwill allocated to each cash

generating unit (“CGU”) is as follows:

2017 2016

MPMR 769.859 769.859 MPMR MPMF - 423.685 MPMF

769.859 1.193.544

Grup tidak lagi mengakui goodwill MPMF sejak

melepaskan pengendalian di Mei 2017 (lihat Catatan

34).

The Group no longer recognizes MPMF’s goodwill

since relinguishing control in May 2017 (see Note

34).








56


LAINNYA (Lanjutan) INTANGIBLE ASSETS (Continued)

a. Goodwill (Lanjutan) a. Goodwill (Continued)

Setiap akhir tahun, Perseroan menguji penurunan nilai

UPK diatas dan goodwill yang dialokasikan. Every year-end, the Company tests the impairment of

the above CGUs and the goodwill allocated to it.

Untuk tujuan pengukuran penurunan nilai UPK dan

goodwill yang teralokasi, mulai tahun 2015, Perseroan

menggabungkan UPK-UPK yang memiliki jenis

usaha utama penyewaan kendaraan. Penggabungan

UPK tersebut didasarkan pada analisa independensi

arus kas, serta cara manajemen memonitor operasi

dan membuat keputusan berkaitan dengan

penggunaan atau pelepasan aset UPK, yang telah

mengalami perubahan terutama sejak penggunaan

merek MPMR sebagai identitas tunggal, serta

terpusatnya segala pengambilan keputusan strategis di

tingkat manajemen MPMR.

For the purpose of impairment test of the CGUs and

the allocated goodwill, starting in 2015, the Company

merged the CGUs which have vehicle rent as their

main business. The merger of the CGUs is based on

an analysis taking into consideration the

independence of cash inflows, and the manners in

which management monitors operations and makes

decision about continuing or disposing of assets,

which have changed mainly following the use of

MPMR brand as a single identity, and also the

centralization of strategic decision making at

MPMR’s management.

Untuk setiap UPK dan goodwill yang teralokasi

sebagaimana dimaksud di atas, jumlah terpulihkan

pada tanggal pelaporan adalah berdasarkan nilai

pakainya yang diukur secara umum dengan cara

mendiskontokan arus kas masa depan yang dihasilkan

dari penggunaan UPK dimaksud secara berkelanjutan.

For every CGU above and goodwill allocated to it,

the recoverable amount at each reporting period was

determined based on their value in use, which were

generally measured by discounting the future cash

flows generated from the continuing use of the CGU.

Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan

nilai terpulihkan pada tanggal pelaporan adalah

sebagai berikut:

Key assumptions used in the calculation of

recoverable amounts as at reporting dates are as

follows:

2017 2016

MPMR MPMR MPMF

Tingkat pertumbuhan tetap 5,30% 5,50% 5,00% Terminal growth rate Tingkat diskonto 11,00% 12,50% 17,77% Discount rate Tingkat pertumbuhan

pendapatan (rata-rata selama lima tahun kedepan) 16,00% 5,50% 8,69%

Revenue growth rate (average for the next five years)

Tingkat perluasan armada kendaraan (rata-rata selama lima tahun kedepan) 28,00% (2,04%) -

Vehicle fleet expansion rate (average for the next five years)

Tingkat kenaikan beban penyusutan (rata-rata selama lima tahun kedepan) 21,24% 6,27% -

Depreciation expense incremental rate (average for the next five years)

Tingkat pertumbuhan tetap diestimasi dengan

mempertimbangkan pertumbuhan organik UPK

tersebut untuk selamanya dan pertumbuhan makro

ekonomi Indonesia yang diharapkan.

The terminal growth rate is estimated by taking into

account the CGU’s organic growth in perpetuity and

the expected growth of macro economy in Indonesia.

Tingkat diskonto merupakan nilai setelah pajak yang

diestimasikan berdasarkan tingkat biaya modal rata-

rata tertimbang yang relevan terhadap industri UPK

yang bersangkutan.

The discount rate is a post-tax measure estimated

based on the weighted average cost of capital relevant

to the respective CGU’s industry.








57


LAINNYA (Lanjutan) INTANGIBLE ASSETS (Continued)

a. Goodwill (Lanjutan) a. Goodwill (Continued)

Arus kas masa depan digunakan sebagai dasar

perhitungan dalam model arus kas terdiskonto,

dimana arus kas ini didasarkan pada tren hasil dari

aktivitas komersial UPK masing-masing.

The future cash flows are included in the discounted

cash flow model and are based on the yield trend of

the respective CGU’s commercial activities.

Perluasan armada kendaraan, dan kenaikan

depresiasinya, seiring dengan pertumbuhan

pendapatan yang diperkirakan berdasarkan hasil masa

depan yang diharapkan dengan mempertimbangkan

hal-hal seperti indikator ekonomi yang stabil, seperti

GDP per kapita, suku bunga, kurs mata uang dan

tingkat inflasi yang mempengaruhi daya beli.

The expansion of vehicle fleet, and the increase in the

depreciation expenses, corresspond with the revenue

growth that is forecasted based on expectations of

future outcome, taking into account factors such as

stable economic indicators, which include GDP per

capital, interest rates, exchange rates and inflation

rates that influence purchasing power.

Berdasarkan pengujian penurunan nilai diatas,

manajemen menyimpulkan bahwa nilai tercatat

goodwill tidak mengalami penurunan nilai.

Based on the impairment testing above, management

has concluded that the carrying amount of goodwill is

not impaired.

b. Aset takberwujud lainnya

b. Other intangible assets

Mutasi saldo aset takberwujud lainnya adalah sebagai

berikut: The movement of other intangible assets is as follows:

2017 2016 Harga perolehan: Cost:

Saldo awal 78.735 78.735) Beginning balance

Penambahan - -) Addition


Akumulasi amortisasi: Accumulated amortization: Saldo awal (64.396) (49.242) Beginning balance

Penambahan (2.967) (15.154) Addition

Saldo akhir (67.363) (64.396) Ending balance

11.372 14.339)

Aset takberwujud lainnya terdiri dari kontrak pelanggan

dan hubungan pelanggan. Other intangible assets consist of customer contracts

and customer relationships.








58

14. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF 14. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS

2017 2016 Derivatif yang ditujukan untuk

lindung nilai:

Derivatives designated in hedging relationships:

Kontrak foreign currency option 4.564 18.301) Foreign currency option contracts

Kontrak cross currency-interest rate swap -

(649) Cross currency-interest rate

swap contracts Kontrak interest rate swap 20.745 4.704) Interest rates swap contracts Derivatif yang tidak ditujukan untuk

lindung nilai -

799) Derivatives not designated in

hedging relationships

25.309 23.155)

Aset lancar 7.159 31.628) Current assets

Aset tidak lancar 77.320 45.351) Non-current assets Liabilitas jangka pendek (35.271) (38.404) Current liabilities

Liabilitas jangka panjang (23.899) (15.420) Non-current liabilities

25.309 23.155)

Lindung nilai arus kas Cash flows hedges

Grup menggunakan kontrak foreign currency option, kontrak cross currency-interest rate swap dan kontrak interest rate swap untuk melindungnilaikan risiko variabilitas pada arus kas yang dapat diatribusikan terhadap kurs mata uang asing atas utang obligasi dan utang bank, dan suku bunga atas utang bank dengan suku bunga mengambang yang didenominasi dalam mata uang asing.

The Group used foreign currency option contracts, cross currency-interest rate swap contracts, and interest rates swap contracts to hedge the risk of variability in cash flows that are attributable to foreign currency rates of bonds payable and bank loan, and interest rate on its floating rate bank loans denominated in foreign currencies.

Pergerakan perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif yang ditujukan untuk lindung nilai arus kas yang berhubungan dengan bagian efektif dari lindung nilai arus kas diakui sebagai pendapatan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

The movement of the fair value changes on derivative instruments designated for cash flows hedges that relate to the effective portion of cash flow hedges recognized in other comprehensive income was as follows:

2017 2016

Saldo awal sebelum pajak penghasilan tangguhan dan operasi yang dihentikan (409.548) (451.300)

Balance, beginning of the year before deferred income tax and discontinued

operation

Saldo dari operasi yang dihentikan sebelum pajak penghasilan tangguhan

61.522

-

Balance from discontinued operation, beginning of the year before deferred income tax

Saldo awal konsolidasi sebelum pajak penghasilan tangguhan (348.026) (451.300)

Consolidated balance, beginning of the year before deferred income tax

Perubahan neto bagian efektif atas perubahan nilai wajar

157.217 41.752

Net changes in the effective portion of changes in fair value

Jumlah sebelum pajak penghasilan tangguhan (190.809) (409.548) Sum before deferred income tax Pajak penghasilan tangguhan 1.611 40.470 Deferred income tax Saldo, akhir tahun (189.198) (369.078) Balance, end of year Kepentingan non-pengendali, neto setelah

pajak penghasilan -

33.254 Non-controlling interest, net of

income tax Lindung nilai atas arus kas yang dapat

diatribusikan kepada pemilik entitas induk (Catatan 32) (189.198) (335.824)

Cash flow hedge attributable to

owners of the Company (Note 32)








59



a. Kontrak foreign currency option a. Foreign currency option contracts

(i) Perseroan

(i) The Company

Kontrak foreign currency option yang diadakan

oleh Perseroan dengan beberapa bank memiliki

ketentuan pada tanggal 31 Desember 2017

sebagai berikut:

The foreign currency option contracts entered

into by the Company with various bank had the

terms as of 31 December 2017 as follows:


Jumlah nilai nosional USD 150.000.000) Total notional amounts

Tingkat premi 1,87% - 1,93% Premium rate Tanggal efektif 13 September/September 2017) Effective date

Tanggal jatuh tempo 13 September/September 2022 Maturity date

Nilai wajar USD 713.796 Rp 9.670 Fair value

Perubahan nilai wajar dari nilai intrinsik setiap

kontrak di atas digunakan oleh Perseroan untuk

lindung nilai atas arus kas dari fluktuasi nilai

tukar USD/IDR saat pembayaran pokok utang

bank Perseroan sebesar USD 150.000.000

(Catatan 19) yang akan jatuh tempo pada tanggal

13 September 2022, dengan pembayaran

pertamanya dimulai pada tanggal 15 Juli 2018.

The changes in fair value of the related

contracts’ intrinsic value are used by the

Company to hedge the changes in cash flows

arising from USD/IDR exchange rate

fluctuations in the repayment of

USD 150,000,000 principal of the Company’s

bank loan (Note 19) due on 13 September 2022,

which the first payments commencing on 15 July

2018.

Sesuai dengan yang tertera di dalam kontrak foreign currency option tersebut, Perseroan akan menerima dari pihak ketiga jumlah tertentu dalam USD jika nilai tukar USD/IDR di atas Rp 13.190 (Rupiah penuh), namun demikian jumlah yang akan diterima berbeda untuk rentang nilai tukar yang berbeda. Perseroan akan menerima jumlah maksimal dari kontrak jika nilai tukar USD/IDR lebih dari Rp 13.190 (Rupiah penuh) namun kurang dari atau sama dengan Rp 15.240 (Rupiah penuh), dan jumlah yang lebih rendah dan rata jika nilai tukar USD/IDR sama dengan atau lebih dari Rp 15.240 (Rupiah penuh).

As stipulated in the foreign currency option contracts, the Company is to receive from the counter parties settlement amounts in USD if the USD/IDR spot rate exceeds Rp 13,190 (whole Rupiah), however the amounts vary for different spot rate ranges. The Company shall get maximum settlement amounts from the contracts if the USD/IDR spot rate is more than Rp 13,190 (whole Rupiah) but less than or equal to Rp 15,240 (whole Rupiah), and lower and flat settlement amounts if the USD/IDR spot rate is equal to or more than Rp 15,240 (whole Rupiah).








60



a. Kontrak foreign currency option (Lanjutan) a. Foreign currency option contracts (Continued)

(i) Perseroan (Lanjutan)

(i) The Company (Continued)


oleh Perseroan dengan beberapa bank memiliki


sebagai berikut:


into by the Company with various bank had the

terms as of 31 December 2016 as follows:



Tingkat premi 2,10% - 2,20% Premium rate Tanggal efektif 19 September/September 2014 Effective date


Nilai wajar USD 3.379.080 Rp 45.401 Fair value

Perubahan nilai wajar dari nilai intrinsik setiap

kontrak di atas digunakan oleh Perseroan untuk

lindung nilai atas arus kas dari fluktuasi nilai

tukar USD/IDR saat pembayaran pokok utang

obligasi Perseroan sebesar USD 200.000.000

(Catatan 21) yang akan jatuh tempo pada tanggal

19 September 2019, serta pembayaran enam kali

pertama bunga tengah tahunan utang obligasi

tersebut yang pembayaran pertamanya dimulai

pada tanggal 19 Maret 2015.

The changes in fair value of the related

contracts’ intrinsic value are used by the

Company to hedge the changes in cash flows

arising from USD/IDR exchange rate

fluctuations in the repayment of

USD 200,000,000 principal of the Company’s

bonds payable (Note 21) due on 19 September

2019, and the payments of the first six

consecutive semi-annual interest on the bonds

payable commencing on 19 March 2015.

Sesuai dengan yang tertera di dalam kontrak foreign currency option tersebut, Perseroan akan menerima dari pihak ketiga jumlah tertentu dalam USD jika nilai tukar USD/IDR di atas Rp 12.000 (Rupiah penuh), namun demikian jumlah yang akan diterima berbeda untuk rentang nilai tukar yang berbeda. Perseroan akan menerima jumlah maksimal dari kontrak jika nilai tukar USD/IDR lebih dari Rp 14.000 (Rupiah penuh) namun kurang dari atau sama dengan Rp 15.000 (Rupiah penuh), dan jumlah yang lebih rendah dan rata jika nilai tukar USD/IDR sama dengan atau lebih dari Rp 16.000 (Rupiah penuh).

As stipulated in the foreign currency option contracts, the Company is to receive from the counter parties settlement amounts in USD if the USD/IDR spot rate exceeds Rp 12,000 (whole Rupiah), however the amounts vary for different spot rate ranges. The Company shall get maximum settlement amounts from the contracts if the USD/IDR spot rate is more than Rp 14,000 (whole Rupiah) but less than or equal to Rp 15,000 (whole Rupiah), and lower and flat settlement amounts if the USD/IDR spot rate is equal to or more than Rp 16,000 (whole Rupiah).








61




(i) Perseroan (Lanjutan) (i) The Company (Continued)

Pada Agustus 2015, Perseroan meningkatkan perlindungan atas risiko nilai tukar mata uang untuk pembayaran pokok obligasi di tahun 2019, dengan mengadakan penambahan dua kontrak foreign currency option. Kontrak yang diadakan dengan beberapa bank dan memiliki ketentuan pada tanggal 31 Desember 2016 sebagai berikut:

In August 2015, the Company increased the overall currency risk protection for the repayment of the bond’s principal in 2019, by entering into two additional foreign currency option contracts. The contracts were entered into with various bank and had the terms as of 31 December 2016 as follows:



Tingkat premi 0,740% - 0,725% Premium rate Tanggal efektif 19 September/September 2014 Effective date


Nilai wajar USD (438.976) Rp (5.898) Fair value

Sebagai hasil dari penambahan instrumen terkait

dengan lindung nilai, Perseroan telah secara

efektif memperluas cakupan perlindungan yang

dihasilkan dari perubahan nilai wajar atas nilai

intrinsik semua kontrak. Instrumen gabungan

memberikan perlindungan penuh kepada

Perseroan atas fluktuasi nilai tukar USD/IDR jika

nilai tukar USD/IDR melebihi Rp 12.000

(Rupiah penuh) tetapi kurang dari atau sama

dengan Rp 15.000 (Rupiah penuh). Instrumen

gabungan, namun demikian, hanya akan

menyediakan perlindungan maksimal Rp 3.000

(Rupiah penuh), apabila nilai tukar USD/IDR

melebihi Rp 15.000 (nilai penuh) tetapi kurang

dari atau sama dengan Rp 16.000 (Rupiah

penuh). Jika nilai tukar lebih dari Rp 16.000

(Rupiah penuh), perlindungan maksimal adalah

Rp 1.000 (Rupiah penuh).

As a result of the use of the additional

instruments in the hedging relationships, the

Company has effectively expanded the protection

coverage resulting from the changes in the fair

value of all contracts’ intrinsic value. The

combined instruments provide the Company with

full protection against USD/IDR exchange rate

fluctuations if the USD/IDR spot rate exceeds

Rp 12,000 (whole Rupiah) but is less than or

equal to Rp 15,000 (whole Rupiah). The

combined instruments, however, will only

provide protection capped at Rp 3,000 (whole

Rupiah) if the USD/IDR spot rate exceeds

Rp 15,000 (whole Rupiah) but is less than or

equal to Rp 16,000 (whole Rupiah). If the

USD/IDR spot rate exceeds Rp 16,000 (whole

Rupiah), the protection is capped at Rp 1,000

(whole Rupiah).

Kontrak ini berakhir di September 2017, ketika

Perseroan melunasi utang obligasi terkait

(Catatan 21) dan melakukan penyelesaian atas

kontrak foreign currency option yang ada.

These contracts end in September 2017, when the

Company settles the related bonds payable (Note

21) and executes the existing foreign currency

option contracts.








62




(ii) MPMR (ii) MPMR

2017 2016

Jumlah nilai nosional USD 8.750.000) USD 13.750.000) Total notional amounts

Tingkat premi 5,45% 5,45% Premium rate

Tanggal efektif 30 September/September 2015 Effective date Tanggal jatuh tempo 30 September/September 2019 Maturity date

Nilai wajar USD (376.889) Rp (5.106) USD (675.068) Rp (9.070) Fair value

Perubahan nilai wajar dari nilai intrinsik kontrak

di atas digunakan untuk lindung nilai atas arus

kas dari fluktuasi nilai tukar USD/IDR saat

pembayaran pokok triwulanan utang bank

sebesar USD 1.250.000. Jumlah keseluruhan

pokok utang bank yang dilindung nilai adalah

sebesar USD 20.000.000, dengan pembayaran

terakhir jatuh pada tanggal 30 September 2019.

The changes in fair value of the above contract’s

intrinsic value are used to hedge the changes in

cash flows arising from USD/IDR exchange rate

fluctuations in its USD 1,250,000 quarterly

repayment of bank loan principal. The total

amount of the bank loan principal hedged is

USD 20,000,000, with the last repayment due on

30 September 2019.

Instrumen derivatif di atas memberikan

perlindungan penuh kepada MPMR jika nilai

tukar USD/IDR melebihi atau sama dengan

Rp 15.000 (Rupiah penuh) tetapi kurang dari

Rp 17.000 (Rupiah penuh) untuk tanggal

penyelesaian sampai dengan 29 September 2017,

dan kurang dari Rp 18.000 (Rupiah penuh) untuk

tanggal penyelesaian setelahnya. Instrumen

derivatif, namun demikian, hanya akan

memberikan perlindungan maksimal sebesar

Rp 2.000 (Rupiah penuh) jika nilai tukar

USD/IDR melebihi atau sama dengan Rp 17.000

(Rupiah penuh) untuk tanggal penyelesaian

sampai dengan 29 September 2017, dan

perlindungan maksimal sebesar Rp 3.000

(Rupiah penuh) jika nilai tukar USD/IDR

melebihi atau sama dengan Rp 18.000 (Rupiah

penuh) untuk tanggal penyelesaian setelahnya.

The derivative instrument above provides MPMR

with full protection against USD/IDR exchange

rate fluctuations if the USD/IDR spot rate

exceeds or equals to Rp 15,000 (whole Rupiah)

but is less than Rp 17,000 (whole Rupiah) for

settlement prior to or on 29 September 2017, and

less than Rp 18,000 (whole Rupiah) for

subsequent settlement. The derivative

instruments, however, will only provides

protection capped at Rp 2,000 (whole Rupiah) if

the USD/IDR spot rate exceeds or equals to

Rp 17,000 (whole Rupiah) for settlement prior to

or on 29 September 2017, and protection capped

at Rp 3,000 (whole Rupiah) if the USD/IDR spot

rate exceeds or equals to Rp 18,000 (whole

Rupiah) for subsequent settlement.








63

14. INSTRUMEN KEUANGAN DERIVATIF 14. DERIVATIVE FINANCIAL INSTRUMENTS (Lanjutan) (Continued)


(iii) MPMF (iii) MPMF

Perubahan nilai wajar dari nilai intrinsik atas

kontrak-kontrak ini digunakan untuk lindung

nilai atas arus kas dari fluktuasi nilai tukar

USD/IDR saat pembayaran pokok pinjaman

bank.

The changes in fair values of these contracts’

intrinsic values are used to hedge the changes in

cash flows arising from USD/IDR exchange rate

fluctuations upon repayment of the principal of

bank loans.


oleh MPMF dengan pihak ketiga memiliki


sebagai berikut:


into by MPMF with the following third parties

had the terms as of 31 December 2016 as

follows:

2016

Jumlah nosional USD 134.393.667) JPY 2.495.000.000) Notional amounts

Nilai wajar (5.577) (6.555) Fair value

Harga eksekusi (Rupiah penuh) 12.920 - 14.020) 113,91 - 128,43) Strike price (whole Rupiah)

Rentang nilai tukar yang seluruhnya dilindung nilai (Rupiah

penuh) 14.830 - 16.000) 135,91 - 154,00)

Range of fully hedge exchange rate

(whole Rupiah)

Rentang nilai tukar yang sebagian dilindung nilai (Rupiah

penuh) >16.250) 149,00 - 156,00)

Range of partially hedge exchange

rate (whole Rupiah)

Tanggal jatuh tempo 26 Januari/ January-)

24 Desember/ December

2019)

30 September/ September-

24 Desember/ December

2019)

Maturity dates

Grup tidak lagi mengakui kontrak derivatif

MPMF sejak melepaskan pengendalian atas

MPMF di Mei 2017 (lihat Catatan 34).

The Group no longer recognizes MPMF’s

derivative contracts since relinguishing control

over it in May 2017 (see Note 34).

b. Kontrak cross currency-interest rate swap b. Cross currency-interest swap contracts

MPMF mengadakan perjanjian-perjanjian cross

currency-interest rate swap dengan tujuan lindung

nilai risiko fluktuasi arus kas yang ditimbulkan oleh

kurs mata uang dan tingkat suku bunga atas pinjaman

yang diterima dalam mata uang asing dengan tingkat

suku bunga mengambang.

MPMF entered into cross currency-interest rate

swap contracts to hedge the risks of fluctuations in

cash flows arising from exchange rates and interest

rates on its borrowings denominated in foreign

currencies which bear floating interest rates.

Pada tanggal 31 Desember 2016, rincian kontrak cross

currency-interest rate swap adalah sebagai berikut:

As at 31 December 2016, the details of the cross

currency-interest rate swap contracts were as follow:

Mata

uang/

Jumlah nosional (dalam mata

uang asal)/Notional amounts

(in original currency)

Tingkat suku bunga setahun (%)/

Interest rate per annum (%)

Nilai wajar/

Fair value

Currency 2016 2016 2016

Kontrak cross-

currency interest

rate swap

Rp (649)

Cross-currency

interest

rate swap contracts

Yang akan diterima USD 38.707.592 1 bulan/month LIBOR + 2,75 -

3 bulan/month LIBOR + 2,50

To be received

Yang akan dibayar Rp 507.916 3,80 – 12,65 To be paid








64


b. Kontrak cross currency-interest rate swap (Lanjutan) b. Cross currency-interest swap contracts (Continued)

Tanggal jatuh tempo dari kontrak derivatif adalah

sebagai berikut:

The maturity dates of derivative contracts were as

follows: 2016

Kontrak cross-currency interest rate swap 13 April/April 2017 -

28 Januari/January 2019

Cross-currency interest rate swaps

Grup tidak lagi mengakui kontrak derivatif MPMF

sejak melepaskan pengendalian atas MPMF di Mei

2017 (lihat Catatan 34).

The Group no longer recognizes MPMF’s derivative

contracts since relinguishing control over it in May

2017 (see Note 34).

c. Kontrak interest rate swap c. Interest rate swap contracts

(i) Perseroan (i) The Company

Perseroan mengadakan perjanjian-perjanjian

cross currency-interest rate swap dengan tujuan

lindung nilai risiko fluktuasi arus kas yang

ditimbulkan oleh kurs mata uang dan tingkat

suku bunga atas pinjaman yang diterima dalam

mata uang asing dengan tingkat suku bunga

mengambang.

The Company entered into cross currency-

interest rate swap contracts to hedge the risks of

fluctuations in cash flows arising from exchange

rates and interest rates on its borrowings

denominated in foreign currencies which bear

floating interest rates.

Pada tanggal 31 Desember 2017, rincian kontrak

interest rate swap adalah sebagai berikut:

As at 31 December 2017, the details of the

interest rate swap contracts were as follows:

2017

USD IDR

Jumlah nosional (dalam mata uang asal) 150.000.000 700.000

Notional amounts (in original currency)

Tanggal jatuh tempo 13 September/

September 2022

13 September/

September 2022

Maturity date

Nilai wajar USD 2.333.719 USD (802.466)

Fair value Rp 31.617 Rp (10.872)

(ii) MPMF (ii) MPMF

MPMF mengadakan perjanjian-perjanjian cross

currency-interest rate swap dengan tujuan

lindung nilai risiko fluktuasi arus kas yang

ditimbulkan oleh kurs mata uang dan tingkat

suku bunga atas pinjaman yang diterima dalam

mata uang asing dengan tingkat suku bunga

mengambang.

MPMF entered into cross currency-interest rate

swap contracts to hedge the risks of fluctuations

in cash flows arising from exchange rates and

interest rates on its borrowings denominated in

foreign currencies which bear floating interest

rates.








65


c. Kontrak interest rate swap (Lanjutan) c. Interest rate swap contracts (Continued)

(ii) MPMF (Lanjutan) (ii) MPMF (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2016, rincian kontrak

interest rate swap adalah sebagai berikut:

As at 31 December 2016, the details of the

interest rate swap contracts were as follows:

2016

Jumlah nosional (dalam mata uang asal) USD 94.083.333

Notional amounts (in original currency)

Tanggal jatuh tempo 22 Maret/March 2019 - Maturity date


Grup tidak lagi mengakui kontrak derivatif

MPMF sejak melepaskan pengendalian atas

MPMF di Mei 2017 (lihat Catatan 34).

The Group no longer recognizes MPMF’s

derivative contracts since relinguishing control

over it in May 2017 (see Note 34).

d. Derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai d. Derivatives not designated in hedging relationships

Pada tanggal 31 Desember 2016, instrument derivatif yang tidak ditujukan untuk lindung nilai adalah kontrak forward foreign exchange, yang digunakan oleh Grup untuk mengelola dampak keuangan dari risiko nilai tukar valuta asing.

As of 31 December 2016, the derivatives not designated in hedging relationship were forward foreign exchange contracts used by the Group in managing the exposure to foreign currency exchange risks.

Tipe

kontrak/ Contract

type

Jumlah nosional/ Notional amount

Tingkat kontrak/

Contract rate

Nilai wajar/

Fair value

Tanggal efektif/

Effective date Tanggal jatuh tempo/

Maturity date

ANZ Banking

Group Limited, Cabang Singapura/

5 Desember/ 14 Maret/

Singapore Branch Beli/Buy USD 3.000.000 13.200 - 13.760 USD 59.469 Rp 799 December 2016 March 2017

15. UTANG BANK JANGKA PENDEK 15. SHORT-TERM BANK LOANS

Merupakan utang bank jangka pendek dengan kreditur pihak ketiga.

Represent short-term bank loans with third party lenders.

2017 2016

PT Bank ANZ Indonesia 125.245 199.939 PT Bank ANZ Indonesia PT Deutsche Bank Indonesia 100.140 - PT Deutsche Bank Indonesia PT Bank Central Asia Tbk 4.926 3.411 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk 2.813 1.844 PT Bank Permata Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - 200.349 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Citibank, N. A., Indonesia - 141.500 Citibank, N. A., Indonesia

233.124 547.043

2017 2016

Kisaran suku bunga per tahun: Range of interest rates per annum: Rupiah 5,60% - 10,43% 6,95% - 11,50% Rupiah

Pembayaran pokok pinjaman selama tahun Repayments of principal during berjalan 1.345.518 4.344.709 the year

Grup diwajibkan oleh krediturnya untuk memenuhi batasan-batasan termasuk batasan rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, Grup mematuhi pembatasan yang ada.

The Group is required by the lenders to comply with covenants including financial ratio covenants. As at 31 December 2017 and 2016, the Group has complied with the covenants.








66

16. UTANG USAHA 16. TRADE PAYABLES

Merupakan utang untuk perolehan kendaraan untuk tujuan penyewaan kendaraan, pembelian barang dan jasa dari pihak ketiga.

Represent payables arising from acquisitions of vehicles for vehicle rental purpose, purchases of goods and services from third parties.

2017 2016

Rupiah 903.156 929.583 Rupiah Dolar Amerika Serikat 60.115 32.124 US Dollar

963.271 961.707

Grup tidak memberikan garansi atau jaminan atas utang usaha diatas.

The Group does not provide any guarantee or collateral for the above trade payables.

17. UTANG LAINNYA 17. OTHER PAYABLES

2017 2016

Uang muka dari pelanggan 86.629 62.541 Advances from customers

Pembelian aset tetap 32.102 79.548 Acquisition of fixed assets Pendaftaran kendaraan 28.665 25.876 Vehicle registration

Deposit jaminan dari pelanggan 22.420 70.631 Customers’ guarantee deposits Pemasaran dan iklan 5.982 11.994 Marketing and advertising

Uang muka dari penjualan entitas

asosiasi (Catatan 10) - 38.120

Advance from sale of investment in an

associate (Note 10) Lainnya 23.884 16.163 Other

199.682 304.873

18. BEBAN AKRUAL 18. ACCRUED EXPENSES

2017 2016

Pemasaran dan iklan 53.467 27.658 Marketing and advertising

Kompensasi karyawan 47.053 58.939 Employee compensation Jasa tenaga ahli 21.299 15.615 Professional fees

Distribusi, pergudangan dan pengepakan 9.765 8.469 Distribution, warehousing and packaging

Premi asuransi 2.679 4.593 Insurance premium Perbaikan dan pemeliharaan 1.537 1.509 Repair and maintenance

Sewa kendaraan 1.104 2.661 Vehicle rental

Bunga pinjaman 59 2.872 Interest from borrowings Lainnya 37.944 26.683 Other

174.907 148.999

19. PINJAMAN JANGKA PANJANG 19. LONG-TERM BORROWINGS

2017 2016

Pinjaman sindikasi 2.710.205 2.351.698) Syndicated loans Pinjaman bank 117.585 1.376.738) Bank loans

Pinjaman dari pihak selain bank 70.994 17.993) Non-bank loans

2.898.784 3.746.429)

Bagian yang jatuh tempo dalam setahun (236.591) (2.134.734) Current maturities

Bagian jangka panjang,

setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam setahun 2.662.193 1.611.695)

Long-term portions,

net of current maturities








67

19. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan) 19. LONG-TERM BORROWINGS (Continued)

2017

Setara Rupiah/ Rupiah

equivalent

Dalam ribuan

Dolar AS/ In thousands

of USD

Tahun jatuh

tempo/ Year of maturity

Pinjaman sindikasi: Syndicated loans: Rupiah Rupiah

PT Bank DBS Indonesia 231.972 - 2022 PT Bank DBS Indonesia PT Bank ANZ Indonesia 116.048 - 2022 PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 115.979 - 2022 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Citibank N.A., Indonesia 115.979 - 2022 Citibank N.A., Indonesia

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. 115.507 - 2022 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. 695.485

Dolar Amerika Serikat US Dollar PT Bank ANZ Indonesia 336.149 24.812 2022 PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 336.149 24.812 2022 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Citibank N.A., Indonesia 336.111 24.809 2022 Citibank N.A., Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. 334.623 24.699 2022 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank OCBC NISP Tbk 327.613 24.182 2022 PT Bank OCBC NISP Tbk Oversea-Chinese Banking Corporation, Ltd.

217.905 16.084 2022

Oversea-Chinese Banking Corporation, ltd,

DBS Bank Ltd. 126.170 9.313 2022 DBS Bank Ltd. 2.014.720

2.710.205

Pinjaman bank: Bank loans:


The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. 117.585 8.679 2019 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.

Pinjaman dari pihak selain bank: Non-bank loans:

Rupiah Rupiah PT Mitra Pinasthika Mustika Finance 65.473 - 2020 PT Mitra Pinasthika Mustika Finance PT Toyota Astra Financial Services 3.711 - 2018 PT Toyota Astra Financial Services PT Astra Credit Companies 1.810 - 2019 PT Astra Credit Companies

70.994

Jumlah 2.898.784 Total

Bagian yang jatuh tempo dalam setahun (236.591)

Current maturities Bagian jangka panjang, setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam setahun 2.662.193 Long-term portions, net of

current maturities








68


2016

Setara Rupiah/ Rupiah

equivalent

Dalam ribuan

Dolar AS/ In thousands

of USD

Tahun jatuh

tempo/ Year of maturity

Pinjaman sindikasi: Syndicated loans: Dolar Amerika Serikat Dolar Amerika Serikat

Standard Chartered Bank (Hong Kong) Ltd.

2.063.899))

153.609

2019


Yen Jepang Japan Yen

Standard Chartered Bank Indonesia 287.799 21.420 2019 Standard Chartered Bank Indonesia

2.351.698 Pinjaman bank: Bank loans:

Rupiah Rupiah PT Bank Mizuho Indonesia 199.921 - 2017 PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk 134.905 - 2017 PT Bank CIMB Niaga Tbk The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. 109.717 - 2017 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. PT Bank Permata Tbk 94.932 - 2017 PT Bank Permata Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk 93.747 - 2017 PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank KEB Hana Indonesia 50.258 - 2018 PT Bank KEB Hana Indonesia PT Indonesia Eximbank 47.198 - 2018 PT Indonesia Eximbank PT Bank Victoria International Tbk 44.376 - 2018 PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Agroniaga Tbk 42.300 - 2018 PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank QNB Kesawan 14.233 - 2017 PT Bank QNB Kesawan PT Bank Danamon Indonesia Tbk 10.633 - 2018 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk 7.924 - 2017 PT Bank Mega Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk 3.006 - 2017 PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk 2.804 - 2017 PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk PT Bank Central Asia Tbk 2.610 - 2017 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Resona Perdania 1.800 - 2017 PT Bank Resona Perdania 860.364


The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. 256.898) 19.120 2019 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd.

PT Bank ANZ Indonesia 180.496) 13.434 2019 PT Bank ANZ Indonesia PT Bank Resona Perdania 55.436) 4.126 2019 PT Bank Resona Perdania


23.544)

1.752

2019 Standard Chartered Bank

(Hong Kong) Ltd.

516.374)

1.376.738)

Pinjaman dari pihak selain bank: Non-bank loans: Rupiah Rupiah

PT Toyota Astra Financial Services 13.541) 2017 PT Toyota Astra Financial Services PT Astra Credit Companies 4.452) 2017 PT Astra Credit Companies

17.993) Jumlah 3.746.429) Total

Bagian yang jatuh tempo dalam setahun (2.134.734) Current maturities Bagian jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam setahun 1.611.695)

Long-term portions, net of current maturities








69


2017 2016

Kisaran suku bunga per tahun: Range of interest rates per annum:

Rupiah 8,34% - 12,80% 5,95% - 15,00% Rupiah

Dolar Amerika Serikat 3,53% - 4,00% 1,10% - 4,44% USD

Jumlah pembayaran pokok pinjaman jangka panjang adalah

sebagai berikut: The amounts principal repayments of the long-term

borrowings were as follow:

2017 2016

Rupiah 30.922 2.052.748 Rupiah Dolar Amerika Serikat 67.060 960.494 USD

Yen Jepang - 6.286 Japan Yen

97.982 3.019.528

Dana yang diperoleh digunakan untuk, antara lain, modal

kerja, pendanaan umum, dan investasi.

The funds received were used for, among others, working

capital, general funding, and investment.

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, pinjaman jangka

panjang dijaminkan dengan aset Grup berikut ini:

As of 31 December 2017 and 2016, long-term borrowings

were secured by the Group’s assets as follow:

2017 2016

Aset tetap (Catatan 12) 70.994 52.454 Fixed assets (Note 12)

Piutang pembiayaan konsumen (Catatan 6) - 2.925.264 Consumer financing receivables (Note 6) Piutang sewa pembiayaan (Catatan 7) - 1.250.763 Finance lease receivables (Note 7)

Pinjaman Sindikasi Pada tanggal 16 Agustus 2017, Grup mengadakan Perjanjian Fasilitas dengan sindikasi bank yang terdiri dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., DBS Bank Ltd., Citibank, N. A. (cabang Indonesia), Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, PT Bank ANZ Indonesia, PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank OCBC NISP Tbk sebagai Pelaksana Utama yang diberi Mandat (Mandated Lead Arrangers), dimana The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., berlaku sebagai Agen Fasilitas (Facility Agent) dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., cabang Jakarta berlaku sebagai Agen Pembayar (Paying Agent).

Fasilitas tersebut terdiri dari “Tranche A” sebesar USD 150 juta dan “Tranche B” sebesar Rp 1.250.000 serta dijaminkan tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan oleh Perseroan dan beberapa entitas anak (semuanya disebut “Entitas Anak Penjamin”), kecuali MPM Auto, Mobil, PMP, AMPM, ACT, AMK, MPM Global dan MPM Excelsior.

Fasilitas ini ini dikenakan bunga sebesar LIBOR dan JIBOR ditambah persentase tertentu, masing-masing untuk fasilitas “Tranche A” dan “Tranche B”, dengan jatuh tempo pada tanggal 13 September 2022 dibayar setiap kuartal sebesar 2,5% dari pokok terutang dimulai dari tanggal 15 Juli 2018 sampai dengan 15 Juli 2022, sisanya di tanggal jatuh tempo.

Syndicated Loans On 16 August 2017, the Group entered into a Facility Agreement with a syndicate of banks consisting of The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., DBS Bank Ltd., Citibank, N. A. (Indonesia branch), Oversea-Chinese Banking Corporation Limited, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, PT Bank ANZ Indonesia, PT Bank DBS Indonesia and PT Bank OCBC NISP Tbk as Mandated Lead Arrangers, for which The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., acts as the Facility Agent and The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta branch, acts as the Paying Agent.

This facility consists of “Tranche A” amounting to USD 150 million and “Tranche B” amounting to Rp 1,250,000, which are unconditionally and irrevocably guaranteed by the Company and certain subsidiaries (collectively referred to as “the Subsidiary Guarantors”), excluding MPM Auto, Mobil, PMP, AMPM, ACT, AMK, MPM Global and MPM Excelsior.

This facility bears interest at LIBOR and JIBOR plus a certain percentage, for “Tranche A” and “Tranche B” facility, respectively, with a maturity date of 13 September 2022, is paid on a quarterly basis of 2.5% of principal owed starting from 15 July 2018 until 15 July 2022, and the remaining is on due date.








70


Grup menggunakan fasilitas pinjaman ini digunakan untuk

membiayai kembali fasilitas Senior Notes (Catatan 21) dan

untuk tujuan umum lainnya.

The Group uses this loan facility for refinancing the Senior

Notes facility (Note 21) and for other general corporate

purposes.

Grup diwajibkan oleh krediturnya untuk memenuhi, antara

lain, batasan rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember

2017 dan 2016, Grup mematuhi pembatasan yang ada.

The Group is required by the lenders to comply with,

among others, financial ratio covenants. As at

31 December 2017 and 2016, the Group has complied with

the covenants.

Grup tidak lagi mengakui pinjaman jangka panjang milik

MPMF sejak melepaskan pengendalian atas MPMF di

Mei 2017 (lihat Catatan 34).

The Group no longer recognizes long-term borrowings that

belong to MPMF since relinguishing control over it in May

2017 (see Note 34).

20. SURAT UTANG JANGKA MENENGAH 20. MEDIUM TERM NOTES

2016

Nilai nominal 300.000) Nominal value

Biaya emisi yang belum diamortisasi (364) Unamortized issuance costs

299.636)

Surat utang jangka menengah (“MTN”) MPM Finance I Tahun 2016 diterbitkan oleh Grup dalam 2 seri dengan rincian sebagai berikut:

Medium term notes (MTN) MPM Finance I Tahun 2016 were issued by the Group in 2 series which have the following details:

Nilai nominal/

Nominal valule

Tanggal penerbitan/

Issuance date

Tanggal jatuh tempo/

Maturity date

Tingkat bunga/

Interest rate

Seri A Rp 140.000 11 Maret/March 2016 11 Maret/March 2019 8,52% A Series Seri B Rp 160.000 28 April/April 2016 28 April/April 2019 7,77% B Series

Dana yang diperoleh dari penerbitan MTN tersebut digunakan untuk mengembangkan usaha dan modal kerja.

The proceeds from the issuance of MTN were used to develop the business and working capital.

Berdasarkan perjanjian penerbitan MTN, Grup diwajibkan untuk memenuhi, antara lain, batasan rasio keuangan. Sampai dengan 31 Desember 2016, Grup mematuhi pembatasan keuangan seperti yang tertera diperjanjian penerbitan MTN.

Under the MTN issuance agreement, the Group is required to comply with, among others, financial ratio covenants. Through 31 December 2016, the Group has complied with the financial covenants stipulated in the MTN issuance agreement.

Pada tanggal 31 Desember 2016, MTN dijaminkan dengan piutang sewa pembiayaan bruto sebesar Rp 398.076 (Catatan 7).

As at 31 December 2016, MTN were secured by the gross finance lease receivables amounting to Rp 398,076 (Note 7).

Grup tidak lagi mengakui surat utang jangka menengah milik MPMF sejak melepaskan pengendalian atas MPMF di Mei 2017 (lihat Catatan 34).

The Group no longer recognizes medium term notes that belong to MPMF since relinguishing control over it in May 2017 (see Note 34).








71

21. UTANG OBLIGASI 21. BONDS PAYABLE

2016

Senior Notes (nominal USD 200 juta) 2.687.200) Senior Notes (nominal of USD 200 million)

Biaya transaksi yang belum diamortisasi (42.531) Unamortized transaction costs

Biaya bunga yang masih harus dibayar 51.186) Accrued interest

2.695.855)

Senior Notes, USD 200 juta

Pada tanggal 19 September 2014, MPM Global, entitas anak yang dimiliki penuh oleh Perseroan, menerbitkan Senior Notes senilai USD 200.000.000 (“Notes”) jatuh tempo pada tanggal 19 September 2019, yang dijaminkan tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan oleh Perseroan dan beberapa entitas anak (semuanya disebut “Entitas Anak Penjamin”), kecuali MPMF, AMPM, dan MPM Excelsior. Notes ini memiliki tingkat bunga 6,75% per tahun, terutang setiap setengah tahunan di belakang pada tanggal 19 Maret dan 19 September setiap tahunnya, dimulai pada tanggal 19 Maret 2015. Wali amanat penerbitan, Notes adalah DB International Trust (Singapore) Limited. Notes ini terdaftar di Singapore Exchange Securities Trading Limited. Pada saat penerbitannya, Notes mendapatkan peringkat B+ oleh Standard & Poor’s and BB- oleh Fitch. Fitch mengafirmasi Notes berada diperingkat yang sama pada bulan Desember 2016. Lebih lanjut, Standard & Poor’s mengafirmasi peringkat kredit korporasi Perseroan di B+ pada bulan Desember 2016.

Senior Notes, USD 200 million

On 19 September 2014, MPM Global, the Company’s wholly owned subsidiary, issued USD 200,000,000 Senior Notes (“the Notes”) maturing on 19 September 2019, which were unconditionally and irrevocably guaranteed by the Company and certain subsidiaries (collectively referred to as “the Subsidiary Guarantors”), excluding MPMF, AMPM, and MPM Excelsior. The Notes bear interest at 6.75% per annum, payable semi-annually in arrears on 19 March and 19 September of each year, commencing on 19 March 2015. The trustee of the Notes was DB International Trust (Singapore) Limited. The Notes were listed on the Singapore Exchange Securities Trading Limited. The Notes, upon issuance, were rated B+ by Standard & Poor’s and BB- by Fitch. Fitch affirmed the Notes at the same rating in December 2016. Further, Standard & Poor’s affirmed the Company’s corporate credit rating at B+ in December 2016.

Saat melaksanakan transaksi, Perseroan memenuhi peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2 tentang ”Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama”. Perseroan melaporkan penerbitan Notes kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 23 September 2014.

When entering the transaction, the Company complied with the regulation of Bapepam and LK No. IX.E.2 regarding “Material Transactions and Changes of Core Business”. The Company reported the issuance of the Notes to the Indonesia Financial Services Authority (OJK) on 23 September 2014.








72

21. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 21. BONDS PAYABLE (Continued)

Grup menggunakan hasil penerbitan Notes untuk melunasi

sejumlah utang bank di Perseroan dan MPMR, dan untuk

tujuan belanja barang modal, termasuk pengembangan

bisnis MPM Auto dan konstruksi pabrik pengolahan

pelumas dan pembotolan baru milik FKT.

The Group uses the net proceeds from the Notes issuance to

repay amounts outstanding under certain bank facilities at

the Company and MPMR, and for capital expenditure

purposes, including the expansion of MPM Auto’s business

and the construction of FKT’s new lubricant manufacturing

and bottling factory.

Kapanpun sebelum tanggal 19 September 2017, MPM

Global memiliki hak opsi untuk menarik sampai dengan

35% dari jumlah nilai pokok Notes dengan dana dari hasil

penawaran saham, sebagaimana didefinisikan di dalam

perjanjian penerbitan Notes, dengan harga sebesar 106,75%

dari nilai pokok, ditambah dengan bunga yang masih harus

dibayar dan belum terbayar sampai dengan tanggal

penarikan. Setiap saat sebelum tanggal 19 September 2017,

MPM Global juga dapat menarik seluruh atau sebagian

Notes pada harga 100% dari nilai pokok Notes, ditambah

dengan premium yang telah ditentukan dalam perjanjian

penerbitan Notes, ditambah dengan bunga yang masih

harus dibayar dan belum terbayar sampai dengan tanggal

penarikan.

At any time prior to 19 September 2017, MPM Global is

entitled at its option to redeem up to 35% of the aggregate

principal amount of the Notes with the net cash proceeds of

one or more equity offerings, as defined in the Notes

indenture, at a redemption price of 106.75% of the principal

amount, plus any accrued and unpaid interest to the

redemption date. At any time prior to 19 September 2017,

MPM Global may also redeem all or a part of the notes at a

redemption price equal to 100% of the principal amount of

the Notes, plus the applicable premium as stipulated in the

Notes indenture, plus any accrued and unpaid interest to the

redemption date.

Lebih lanjut, pada tanggal 19 September 2017 atau

kapanpun setelah tanggal tersebut, MPM Global dapat

menarik seluruh atau sebagian Notes dengan harga sebesar

103,375% dan 101,688% dari nilai pokok, jika penarikan

dilakukan masing-masing dalam periode dua belas bulanan

yang dimulai pada tanggal 19 September 2017 dan 2018,

ditambah bunga yang masih harus dibayar dan belum

terbayar.

Further, at any time on or after 19 September 2017, MPM

Global may redeem all or a part of the Notes at the

redemption prices of 103.375% and 101.688% of the

principal amount if the redemption is made during the

twelve-month period beginning on 19 September 2017 and

2018, respectively, plus any accrued and unpaid interest.

Notes ini dijamin dengan hak prioritas pertama atas

jaminan sebagai berikut:

1. Gadai saham oleh Perseroan atas seluruh modal saham

yang dimiliki oleh Perseroan dalam MPM Global;

2. Gadai saham oleh MPM Global atas seluruh modal

saham yang dimiliki oleh MPM Global dalam MPM

Excelsior; dan

3. Pemindahan oleh MPM Global dan MPM Excelsior

atas hak-hak mereka dalam pinjaman antar

perusahaan.

The Notes are secured by first priority liens on the following

collateral:

1. A share charge by the Company of all the capital stock

held by the Company in MPM Global;

2. A share charge by MPM Global of all the capital stock

held by MPM Global in MPM Excelsior; and

3. An assignment by each of MPM Global and MPM

Excelsior of their rights in their respective

intercompany loans.








73

21. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 21. BONDS PAYABLE (Continued)

Perjanjian penerbitan Notes membatasi Perseroan dan

Entitas Anak Penjamin untuk, diantaranya:

1. Mengikat atau menjamin Pinjaman tambahan,

sebagaimana didefinisikan di dalam perjanjian, dan

menerbitkan saham preferen;

2. Melakukan investasi atau pembayaran atas sesuatu

yang termasuk dalam Pembatasan Pembayaran,

sebagaimana didefinisikan di dalam perjanjian;

3. Menandatangani perjanjian yang membatasi

kemampuan Entitas Anak yang Dibatasi, sebagaimana

ditentukan di dalam perjanjian, untuk membayar

dividen dan mengalihkan aset atau memberikan

pinjaman antar perusahaan;

4. Menerbitkan atau menjual saham Entitas Anak yang

Dibatasi;

5. Menerbitkan jaminan oleh Entitas Anak yang

Dibatasi;

6. Melakukan transaksi-transaksi dengan pemegang

saham atau Pihak Terafiliasi, sebagaimana ditentukan

di dalam perjanjian;

7. Mengadakan suatu Hak Gadai sebagaimana ditentukan

di dalam perjanjian;

8. Menjual aset-aset;

9. Melakukan aktivitas di bidang usaha lain; atau

10. Melakukan suatu konsolidasi atau merger.

The Notes indenture limits the Company and its Subsidiary

Guarantors to, among other things:

1. Incur or guarantee additional Indebtedness, as

defined in the indenture, and issue preferred stock;

2. Make investments or other specified Restricted

Payments, as defined in the indenture;

3. Enter into agreements that restrict the Restricted

Subsidiaries’, as defined in the indenture, ability to

pay dividends and transfer assets or make

intercompany loans;

4. Issue or sell capital stock of Restricted Subsidiaries;

5. Issue guarantees by Restricted Subsidiaries

6. Enter into transactions with equity holders or

Affiliates, as defined in the indenture;

7. Create any Lien as defined in the indenture;

8. Sell assets;

9. Engage in different business activities; or

10. Effect a consolidation or merger.

Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan mematuhi

pembatasan yang ada.

As of 31 December 2016, the Company complied with the

covenants.

Pada tanggal 19 September 2017, Perseroan melunasi

seluruh saldo Notes yang terutang sebesar USD 200 juta

pada harga 103,375% dari nilai pokoknya, ditambah bunga

yang belum dibayar hingga tanggal penarikan.

On 19 September 2017, the Company settled the entire

outstanding Notes balance amounting to USD 200 million at

redemption price of 103.375% of the principal amount, plus

unpaid interest to the redemption date.








74

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA 22. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

Liabilitas imbalan kerja Employee benefits liabilities

2017 2016

Imbalan pasca-kerja 39.430 62.050) Post-employment benefits

Imbalan kerja jangka panjang lainnya 8.032 8.856) Other long-term employee benefits 47.462 70.906)

a. Imbalan pasca-kerja a. Post-employment benefits

Grup mengakui liabilitas imbalan pasca-kerja atas karyawan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.

The Group recognizes the post-employment benefits liabilities for its qualifying employees in accordance with Labor Law No. 13/2003.

Mutasi liabilitas imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut:

The movement of post-employment benefits liability is as follows:

2017 2016 Saldo awal 86.664 119.386) Beginning balance Diakui di laba rugi: Recognized in profit or loss:

Biaya jasa kini 16.603 22.259) Current service costs Biaya jasa lalu (593) -) Past service costs

102.674 141.645)

Diakui di penghasilan komprehensif lain Recognized in other comprehensive income laba aktuarial yang timbul dari: Actuarial gain arising from: - Asumsi demografis - -) Demographic assumptions - - Asumsi keuangan (4.089) (50.495) Financial assumptions -

98.585 91.150)

Imbalan yang dibayarkan (10.935) (3.960) Benefits paid Lainnya (1.990) (526) Other

85.660 86.664)) Ending balance

Nilai wajar aset program (8.794) (24.614) Fair value of plan assets Saldo operasi yang dihentikan (37.436) -) Balance from discontinued operation


Mutasi nilai wajar aset program adalah sebagai berikut:

The movement in the fair value of plan assets is as follows:

2017 2016

Saldo awal (24.614) -) Beginning balance Kontribusi yang dibayar selama tahun berjalan (3.113) (24.614)

Contributions paid during the year

Penarikan dana 9.909 -) Withdrawal Saldo operasi yang dihentikan 10.000 -) Balance from discontinued operation Lainnya (976) -) Other Saldo akhir (8.794) (24.614) Ending balance

Dana aset program diinvestasikan sebagian besar di kas dan deposito berjangka, yang mana nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya.

The plan assets’ funds are majority invested in cash and time deposits, in which their carrying amounts approximate their fair values.








75

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA (Lanjutan) 22. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (Continued)

Liabilitas imbalan kerja (Lanjutan) Employee benefits liabilities (Continued)

b. Imbalan kerja jangka panjang lainnya b. Other long-term employee benefit

Grup menyediakan imbalan kerja jangka panjang bagi karyawan yang telah bekerja selama suatu periode tertentu. Imbalan menjadi terutang pada tanggal yang telah ditentukan.

The Group provides long-service benefits for its employees who have worked for a certain number of years. The benefits become payable on specified anniversary dates.

Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang adalah sebagai berikut:

A summary of movement of the long-service benefits liabilities is as follow:

c. Asumsi aktuarial c. Actuarial assumptions

Asumsi dasar aktuarial yang digunakan dalam

perhitungan nilai liabilitas pada tanggal pelaporan adalah

sebagai berikut:

Principal actuarial assumptions used in computing the

amount of the obligation as as at reporting dates were

as follows:

2017 2016

Tingkat diskonto per tahun 7,1% 8,3% Discount rate per annum

Kenaikan gaji masa depan per tahun 5,0% 5,0% Future salary increment per annum

Tingkat kematian TMI’11 TMI’11 Mortality rate

Tingkat disabilitas 10% dari tingkat kematian/

10% of mortality rate

10% dari tingkat kematian/

10% of mortality rate

Disability rate

Tingkat pengunduran diri per tahun 10% untuk karyawan sebelum

usia 30 dan akan menurun

secara linear sampai 0% pada

usia 53/

10% for employees with age of

less than 30 and will linearly

decrease to 0% at the age of 53

10% untuk karyawan sebelum

usia 30 dan akan menurun

secara linear sampai 0% pada

usia 53/

10% for employees with age of

less than 30 and will linearly

decrease to 0% at the age of 53

Resignation rate per annum

Tingkat diskonto digunakan dalam menentukan nilai kini kewajiban imbalan kerja pada tanggal penilaian. Secara umum, tingkat diskonto biasanya ditentukan sesuai dengan ketersediaan obligasi pemerintah dengan kualitas tinggi yang ada di pasar aktif pada tanggal posisi keuangan.

The discount rate is used in determining the present value of the benefit obligation at valuation date. In general, the discount rate is usually determined in line with the availability of high quality government bond in the active capital market at the financial position date.

Asumsi tingkat kenaikan gaji di masa depan memproyeksikan kewajiban imbalan kerja mulai dari tanggal penilaian sampai dengan usia pensiun normal. Tingkat kenaikan gaji pada umumnya ditentukan berdasarkan penyesuaian inflasi terhadap tingkat upah dan kenaikan masa kerja.

The future salary increment assumption projects the benefit obligation starting from the valuation date up to the normal retirement age. The increase rate of salary is generally determined based on inflation adjustment to pay scales and increase in length of service.

2017 2016

Saldo awal 8.856) 7.929) Beginning balance Biaya imbalan kerja 2.473 1.996) Benefits cost Imbalan yang dibayarkan (1.633) (829) Benefits paid Lainnya (1.664) (240) Other









76


Liabilitas imbalan kerja (Lanjutan) Employee benefits liabilities (Continued)

d. Analisa sensitivitas d. Sensitivity analysis

Kemungkinan perubahan yang wajar pada tanggal

pelaporan atas satu dari asumsi aktuaria yang relevan,

dengan catatan asumsi lain tidak mengalami perubahan,

akan mengakibatkan perubahan jumlah liabilitas imbalan

kerja sebagaimana ditunjukkan di bawah ini.

Reasonably possible changes at the reporting dates to

one of the relevant actuarial assumptions, holding

other assumptions constant, would have affected the

employee benefits liabilities by the amounts shown

below.

e. Informasi historis e. Historical information

Kompensasi berbasis saham Share-based compensations

Pada bulan Oktober 2013, Perseroan memulai program

insentif jangka panjang berbasis saham untuk manajemen

intinya. Pembayaran kompensasi jangka panjang berbasis

saham ini tergantung kepada pencapaian kondisi tertentu,

yaitu kondisi kinerja pasar dan bukan pasar. Estimasi jumlah

biaya program pada saat diberlakukan adalah sebesar

Rp 149.000, yang akan terlaksana dalam beberapa tahap

selama kurun waktu antara 2016 dan 2018.

In October 2013, the Company initiated long-term

incentive plans in the form of share grant to its key

management. These share-based long-term incentive plans

are contingent based upon the achievement of certain

vesting conditions, namely market and non-market

performance conditions. The estimated total grant cost at

grant dates was Rp 149,000 which would vest in several

tranches between 2016 and 2018.

Pada tahun 2014, Perseroan memulai tambahan program

insentif jangka panjang berbasis saham untuk manajemen

intinya. Program tambahan ini akan terlaksana dalam

beberapa tahap selama kurun waktu antara 2017 dan 2019.

Estimasi jumlah biaya program pada tanggal 31 Desember

2014 adalah sebesar Rp 25.958.

In 2014, the Company initiated additional long-term

incentive plan in the form of share grant to its key

management. The additional plan would vest in several

tranches between 2017 and 2019. The estimated total

grant cost as at 31 December 2014 was Rp 25,958.

Pada tahun 2015, Perseroan mengubah program insentif

jangka panjang berbasis saham untuk manajemen intinya.

Selama tahun berjalan, sebagai akibat program insentif

berbasis saham ini, Perseroan mengakui penambahan di

komponen ekuitas lainnya masing-masing sejumlah

Rp 1.473 dan Rp 17.622 pada tanggal 31 Desember 2017

dan 2016, jumlah kompensasi berbasis saham masing-

masing sebesar Rp 40.974 dan Rp 39.501 (Catatan 32).

Estimasi jumlah biaya program pada tanggal 31 Desember

2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp 26.232

dan Rp 26.537.

In 2015, the Company amended the long-term share-based

incentive plan granted to its key management. During the

year, as a result of the share-based incentive plan, the

Company recognized the respective increase in the other

equity component an amount by Rp 1,473 and Rp 17,622

as at 31 December 2017 and 2016, the total share-based

compensation is Rp 40,974 and Rp 39,501, respectively

(Note 32). The estimated total grant cost as at

31 December 2017 and 2016 was Rp 26,232 and Rp

26,537, respectively.

2017 2016

Kenaikan/

Increase

Penurunan/

Decrease

Kenaikan/

Increase

Penurunan/

Decrease Tingkat bunga diskonto (pergerakan 1%) (5.548) 7.716 (9.415) 8.196) Discount rate (1% movement) Tingkat kenaikan gaji (pergerakan 1%) 7.200 (5.172) 7.840) (9.247) Salary increment rate (1% movement)

2017

2016

2015

2014

2013

Nilai kini kewajiban imbalan 39.430 62.050 119.386 128.453 76.427 Present value benefit obligation Penyesuaian kewajiban di masa lalu (6.611) (11.910) (35.303) 8.949 9.988 Experience adjustment on liability








77


Kompensasi berbasis saham (Lanjutan) Share-based compensations (Continued)

Nilai wajar program kompensasi berbasis saham Perseroan

diukur berdasarkan perhitungan dari penilai berkualifikasi

dengan menggunakan simulasi Monte Carlo.

The fair values of the Company’s share-based

compensation plans is measured based on the calculation

by qualified appraisers using Monte Carlo simulation.

Simulasi ini menggunakan teknik pendekatan penghasilan,

dimana nilai wajar didasarkan pada model arus kas

terdiskonto. Simulasi ini mempertimbangkan harga pasar

saham Perseroan di tanggal pemberian, dan asumsi dan

input yang digunakan termasuk volatilitas historis dari

entitas pembanding, estimasi terbaik dari penghasilan

dividen, suku bunga bebas risiko, dan kemungkinan

tercapainya kondisi vesting.

The simulation is using income approach technique, in

which the fair values are based on discounted cash flow

models. It considers market price of the Company’s shares

at grant date, and the assumptions and inputs used include

historical volatility of benchmarked entities, best estimate

of dividend yield, risk-free interest rates, and possibilities

of achieving the vesting conditions.

23. MODAL SAHAM 23. SHARE CAPITAL

Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, modal dasar Perseroan adalah sebesar Rp 5.000.000 (10.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per saham).

As of 31 December 2017 and 2016, the Company’s authorized share capital amounted to Rp 5,000,000 (10,000,000,000 shares at nominal value of Rp 500 (whole Rupiah) per share).

a. Struktur pemegang saham a. Shareholding

Struktur pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrycom, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:

The Company’s shareholding as of 31 December 2017 and 2016 based on the records maintained by PT Datindo Entrycom, the share administrator, was as follows:

2017

Pemegang saham

Jumlah saham/ Number of

shares

Persentase/ Percentage

Jumlah nominal/ Nominal

value Shareholders

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk 2.169.770.735 48,62 1.084.885 PT Saratoga Investama Sedaya Tbk Morninglight Investment S.a.r.l.

Luksemburg 684.227.847

15,33

342.114 Morninglight Investment S.a.r.l.

Luxembourg Claris Investment Pte. Ltd. Singapura 303.338.347 6,80 151.669 Claris Investment Pte, Ltd. Singapore Komisaris dan Direksi: Commissioners and Directors:

Edwin Soeryadjaya (Komisaris Utama) 130.000 0,00 65

Edwin Soeryadjaya (President Commissioners)

Drs. Tossin Himawan (Komisaris) 68.289.100 1,53 34.145 Drs. Tossin Himawan (Commissioners) Ir. Danny Walla (Komisaris) 51.978.000 1,17 25.989 Ir. Danny Walla (Commissioners) Rudy Halim (Direktur Utama) 5.459.100 0,12 2.730 Rudy Halim (President Directors) Agung Cahyadi Kusumo

(Direktur) 635.600 0,01 318 Agung Cahyadi Kusumo

(Director) Beatrice Kartika (Direktur) 101.000 0,00 50 Beatrice Kartika (Director)

Masyarakat (kepemilikan dibawah 5%) 914.716.962 20,50 457.345 Public (each ownership below 5%)

4.198.646.691 94,08 2.099.310 Saham tresuri 264.316.585 5,92 132.172 Treasury stocks

4.462.963.276 100,00 2.231.482








78

23. MODAL SAHAM (Lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (Continued)

a. Struktur pemegang saham (Lanjutan) a. Shareholding (Continued)

2016

Pemegang saham

Jumlah saham/ Number of

shares

Persentase/ Percentage

Jumlah nominal/ Nominal

value Shareholders

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk 1.526.270.735 34,20 763.135 PT Saratoga Investama Sedaya Tbk Morninglight Investment S.a.r.l.

Luksemburg 684.227.847

15,33

342.114 Morninglight Investment S.a.r.l.

Luxembourg PT Nugraha Eka Kencana 643.500.000 14,42 321.750 PT Nugraha Eka Kencana Claris Investment Pte. Ltd. Singapura 303.338.347 6,80 151.669 Claris Investment Pte, Ltd. Singapore Komisaris dan Direksi: Commissioners and Directors:

Drs. Tossin Himawan (Komisaris) 67.879.700 1,52 33.940 Drs. Tossin Himawan (Commissioners) Ir. Danny Walla (Komisaris) 51.978.000 1,16 25.989 Ir. Danny Walla (Commissioners) Rudy Halim (Direktur Utama) 1.057.100 0,02 529 Rudy Halim (President Directors) Agung Cahyadi Kusumo

(Direktur) 156.000 0,00 78 Agung Cahyadi Kusumo

(Director) Masyarakat (kepemilikan dibawah 5%) 1.017.546.347 22,81 508.773 Public (each ownership below 5%)

4.295.954.076 96,26 2.147.977 Saham tresuri 167.009.200 3,74 83.505 Treasury stocks

4.462.963.276 100,00 2.231.482

b. Saham tresuri b. Treasury stocks

Perseroan melakukan pembelian kembali sebagian

saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia,

yang diperkenankan sesuai Peraturan OJK

No. 2/POJK.04/2013 tanggal 23 Agustus 2013.

Pembelian kembali tersebut dilakukan secara bertahap

dalam beberapa periode di tahun 2013 dan 2014, yakni

dari tanggal 29 Agustus sampai dengan 28 November

2013 dan dari tanggal 9 Desember 2013 sampai dengan

8 Maret 2014. Selama tahun 2015 dan 2016, periode

pembelian kembali adalah dari tanggal 24 Agustus

sampai dengan 23 November 2015, dari tanggal

30 November 2015 sampai dengan 31 Januari 2016 dan

dari tanggal 1 Februari 2016 sampai dengan 1 Mei

2016. Pada tanggal 31 Desember 2017, Perseroan

memiliki saham tresuri sebanyak 264.316.585 lembar

saham dengan nilai sebesar Rp 250.207 (31 Desember

2016: 167.009.200 lembar saham dengan nilai sebesar

Rp 159.503).

The Company repurchased its shares publicly traded on

the Indonesia Stock Exchange, as permitted by OJK

Regulation No. 2/POJK.04/2013 dated 23 August 2013.

The repurchase was executed gradually in several

periods in 2013 and 2014, from 29 August to

28 November 2013 and from 9 December 2013 to

8 March 2014. In 2015 and 2016, the repurchase

periods were from 24 August to 23 November 2015,

from 30 November 2015 to 31 January 2016 and from

1 February 2016 to 1 May 2016. As at 31 December

2017, the Company had 264,316,585 shares of treasury

stocks for a total price of Rp 250,207 (as of

31 December 2016: 167,009,200 shares for a total price

of Rp 159,503).

c. Pengelolaan modal c. Capital management

Tujuan Perseroan dalam mengelola modal adalah untuk

menjaga kelangsungan usaha Perseroan, dalam rangka

memberikan pengembalian kepada pemegang saham

dan manfaat kepada pemegang saham dan pemegang

kepentingan lainnya, dan mempertahankan struktur

modal yang optimal untuk meminimalkan beban modal.

Dalam rangka mempertahankan struktur modal,

Perseroan dapat dari waktu ke waktu menyesuaikan

jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang

saham, mengeluarkan saham baru dengan penempatan

terbatas dan menaikkan/menurunkan pinjaman.

The objective of the Company when managing capital is

to safeguard the ability of the Company to continue as a

going concern, in order to provide returns for

shareholders and benefits for other stakeholders, and to

maintain an optimal capital structure to minimize the

effective cost of capital. In order to maintain the capital

structure, the Company may from time to time adjust the

amounts of dividends paid to shareholders, issue private

placement of new shares, and increase/decrease debt

levels.








79

23. MODAL SAHAM (Lanjutan) 23. SHARE CAPITAL (Continued)

Pada 26 Oktober 2017 dengan persetujuan dewan

komisaris dan RUPS, direksi memutuskan pembagian

dividen tunai interim sebesar Rp 443.048.

At 26 October 2017, with the board of commissioners'

and AGMS approval, board of directors declared

interim cash dividends of Rp 443,048.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal

19 Mei 2017, yang telah diaktakan dengan Akta Notaris

No. 71 tertanggal 19 Mei 2017 dari Notaris Jose Dima

Satria, SH, M.Kn, dan sesuai dengan keterbukaan

informasi Perseroan perihal laporan informasi atau

fakta material tertanggal 23 Mei 2017, pemegang

saham memutuskan pembagian dividen tunai sebesar

Rp 107.584.

At the Annual General Meeting of Shareholders on

19 May 2017, of which minutes were notarized under

Notarial Deed No. 71 dated 19 May 2017 of Notary Jose

Dima Satria, SH, M.Kn, which is also consistent with the

public disclosure of the Company regarding report of

material information or fact dated 23 May 2017, the

shareholders declared cash dividends of Rp 107,584.

Pada 16 November 2016, dengan persetujuan dewan

komisaris dan RUPS, direksi memutuskan pembagian

dividen tunai interim sebesar Rp 42.959.

At 16 November 2016, with the board of commissioners'

and AGMS approval, board of directors declared

interim cash dividends of Rp 42,959.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal

31 Mei 2016, yang telah diaktakan dengan Akta Notaris

No. 72 tertanggal 31 Mei 2016 dari Notaris Jose Dima

Satria, SH, M.Kn, dan sesuai dengan keterbukaan

informasi Perseroan perihal laporan informasi atau fakta

material tertanggal 23 Juni 2016, pemegang saham

memutuskan pembagian dividen tunai sebesar

Rp 72.868.

At the Annual General Meeting of Shareholders on

31 May 2016, of which minutes were notarized under

Notarial Deed No. 72 dated 31 May 2016 of Notary Jose

Dima Satria, SH, M.Kn, which is also consistent with the

public disclosure of the Company regarding report of

material information or fact dated 23 June 2016, the

shareholders declared cash dividends of Rp 72,868.

Perseroan disyaratkan oleh Undang-undang Perseroan

Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk menyisihkan sampai

dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor ke

dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan.

The Company is also required by the Limited Liability

Company Law No. 40 Year 2007 to allocate and

maintain a non-distributable reserve fund until the said

reserve reaches 20% of the issued and paid-up capital.

Sejumlah Rp 105.298 dari saldo laba ditetapkan sebagai

dana cadangan sesuai dengan Anggaran Dasar

Perseroan.

Rp 105,298 of the retained earnings has been

appropriated in accordance with the Company’s Article

of Association.

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR 24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Merupakan tambahan modal disetor yang timbul dari

transaksi berikut:

Represents additional paid-in capital arising from the

following transactions:

2017 2016

) Penawaran umum saham perdana 970.000) 970.000) Initial public offering

Konversi dari obligasi konversi 572.833) 572.833) Conversion of convertible bonds

Pelaksanaan hak pembelian saham 44.630) 44.630) Exercising the right to purchase shares Biaya penerbitan saham (120.612) (120.612) Share issuance costs

Keuntungan penjualan saham tresuri 3.731 1.843) Gain on sale of treasury stocks

1.470.582 1.468.694)

c. Pengelolaan modal (Lanjutan) c. Capital management (Continued)








80

25. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 25. NON-CONTROLLING INTERESTS

Tabel berikut menyajikan informasi berkaitan dengan

entitas anak Grup yang memiliki kepentingan non-

pengendali yang material, sebelum eliminasi intra-grup:

The following table summarises the information relating to

each of the Group’s subsidiaries that has material non-

controlling interests, before any intra-group eliminations:

MPMF

Entitas anak lainnya

dengan kepentingan nonpengendali tidak

material/

Other subsidiaries with immaterial non-

controlling interests

Jumlah/

Total

31 Desember 2017: - 103.796 103.796 31 December 2017:

31 Desember 2016: 31 December 2016: Persentase kepemilikan kepentingan

nonpengendali 40,00%) Non-controlling interest’s

percentage of ownership

Aset lancar 2.743.552) Current assets

Aset tidak lancar 2.987.000) Non-current assets

Liabilitas jangka pendek (2.196.703) Current liabilities Liabilitas jangka panjang (1.835.040) Non-current liabilities

Aset neto 1.698.809) Net assets

Aset neto milik kepentingan

nonpengendali 679.524) 90.961 770.485 Net assets attributable to

non-controlling interests

Pendapatan neto 1.126.523) Net revenues

Laba neto 80.116) ) Net profit Penghasilan komprehensif lain (72.898) Other comprehensive income

Jumlah penghasilan komprehensif 7.218) Total comprehensive income

Laba yang dialokasikan kepada kepentingan nonpengendali 32.046) 17.499) 49.545)

Profit allocated to non-controlling interests

Penghasilan komprehensif lain yang dialokasikan kepada kepentingan

nonpengendali (29.159) 265 (28.894)

Other comprehensive income allocated to non-controlling

interests

Arus kas digunakan untuk aktivitas

operasi (397.317)

Cash flows used in

operating activites

Arus kas digunakan untuk aktivitas

investasi (5.094)

Cash flows used in investing

activities

Arus kas dari aktivitas pendanaan 403.806) Cash flows from financing activities

Kenaikan neto kas dan setara kas 1.395)

Net increase in cash and

cash equivalents

Di Mei 2017, Perseroan menjual 20% kepemilikan

sahamnya atas MPMF, yang bergerak di bidang sewa

guna usaha dan pembiayaan konsumen, dan setelahnya

melepaskan pengendalian dan berhenti mengkonsolidasi

laporan keuangannya (lihat Catatan 34).

In May 2017, the Company sold its 20% share ownership at

MPMF, which engaged in leasing and consumer finance,

and afterwards relinguished control and ceased from

consolidating its financial statements (see Note 34).








81

26. PENDAPATAN NETO 26. NET REVENUES

2017 2016*

Penjualan neto ke pihak ketiga: Net sales to third parties:

Kendaraan bermotor roda dua dan roda

empat beserta suku cadangnya 13.237.973 13.759.641

Two and four-wheel vehicles

including the spare parts Minyak pelumas 1.702.962 1.686.603 Oil lubricant

14.940.935 15.446.244

Pendapatan neto dari pihak ketiga: Net revenues from third parties: Sewa kendaraan 968.814 1.062.948 Vehicle lease


1.145.152 1.159.218

16.086.087 16.605.462

Tidak ada pendapatan dari pelanggan individu yang

melebihi 10% dari jumlah pendapatan neto.

No revenues earned from individual customers had value

exceeding 10% of total net revenues.

27. BIAYA POKOK PENDAPATAN 27. COST OF REVENUES

2017 2016*

Barang dagangan 1 Januari 654.029 695.172 Merchandise inventories 1 January

Pembelian tahun berjalan 11.880.799 12.855.543 Purchases during the year

Barang dagangan 31 Desember (448.162) (654.029) Merchandise inventories 31 December

Biaya pokok penjualan dari aktivitas dagang 12.086.666 12.896.686 Cost of sales from trading activities

Biaya pokok penjualan dari produksi sendiri: Cost of sales from own production:

Biaya bahan baku 1.023.240 992.953 Raw materials used

Gaji karyawan dan kompensasi lainnya 14.467 46.835

Employees’ salaries and other

compensations

Biaya penyusutan aset tetap 32.879 21.232 Depreciation of fixed assets Biaya overhead lainnya 18.957 17.996 Other factory overhead

Jumlah biaya produksi 1.089.543 1.079.016 Total production costs

Barang jadi 1 Januari 6.279 7.982 Finished goods 1 January

Barang jadi 31 Desember (7.977) (6.279) Finished goods 31 December

Biaya pokok penjualan dari aktivitas produksi 1.087.845 1.080.719 Cost of sales from production activities

Biaya pendapatan dari aktivitas sewa kendaraan 1.000.714 793.144 Cost of revenues from vehicle lease activities

Biaya pendapatan lainnya 75.664 50.168 Other cost of revenues

14.250.889 14.820.717

Rincian pemasok dengan jumlah nilai pembelian yang

melebihi 10% dari jumlah pendapatan neto adalah sebagai

berikut:

The details of supplier from whom the Group made

purchases with value of more than 10% of the total net

revenues are as follow:

2017 2016

PT Astra Honda Motor 11.142.142 11.904.948 PT Astra Honda Motor









82

28. BEBAN USAHA 28. OPERATING EXPENSES

2017 2016*

Kompensasi karyawan 420.395 440.373 Employee compensation Iklan dan promosi 211.205 203.561 Advertising and promotion Biaya alih daya 85.327 59.551 Outsourcing fees Transportasi dan penyimpanan 81.701 91.821 Transportation and storage Penyusutan aset tetap 68.253 72.961 Depreciation of fixed assets Jasa tenaga ahli 50.232 52.321 Professional fees Sewa 32.947 33.781 Rental Kerugian penurunan nilai aset keuangan 30.137 23.760 Impairment losses of financial assets Perbaikan dan pemeliharaan 22.439 26.251 Repair and maintenance Pajak dan lisensi 20.551 22.797 Tax and licenses Perjalanan dinas 14.956 15.307 Travelling Telekomunikasi 13.156 13.258 Telecommunication Utilitas 10.726 11.504 Utilities Peralatan kantor 10.571 13.916 Office supplies Amortisasi 7.760 21.749 Amortization Biaya keanggotaan 6.705 9.130 Membership fees Lainnya 39.032 38.143 Other

1.126.093 1.150.184

29. PENDAPATAN LAINNYA 29. OTHER INCOME

2017 2016*

Bea balik nama kendaraan 52.894 47.814 Vehicle registration fees

Keuntungan penjualan aset tetap 45.293 14.186 Gains on sale of fixed assets Pendapatan investasi 1.935 - Investing income

Keuntungan selisih kurs 1.569 21.624 Gain on foreign exchange

Pemulihan piutang tak tertagih - 12.951 Bad debt recovery Lainnya 34.658 28.247 Other

136.349 124.822

30. SEGMEN OPERASI 30. OPERATING SEGMENTS

Grup memiliki empat segmen operasi. Setiap segmen

menawarkan produk dan jasa yang berbeda, dan dikelola

secara terpisah karena perbedaan model bisnis dan strategi

pemasaran. Ikhtisar berikut menjelaskan hasil operasional

segmen operasi Grup:

The Group has four reportable segments. Each segment

offers different products and services, and is managed

separately because each has different business model and

marketing strategies. The following summary describes the

result of the operations of the Group’s reportable segments:

Distribusi dan ritel (sebelumnya dikategorikan sebagai

Distribusi) termasuk pembelian, penjualan dan jasa

atas kendaraan bermotor roda dua dan empat.

Distribution and retail (previously categorized as

Distribution) includes purchasing, sales and services of

two and four-wheel vehicles.

Aftermarket (sebelumnya dikategorikan sebagai

Consumerparts) termasuk manufaktur dan penjualan

minyak pelumas atas kendaraan bermotor roda dua dan

empat.

Aftermarket (previously categorized as Consumer parts)

includes manufacturing and sales of oil lubricants for

two-wheel and four-wheel motor vehicles.

Transportasi (sebelumnya dikategorikan sebagai Servis

otomotif) termasuk penyediaan solusi atas jasa

transportasi.

Transportation (previously categorized as Automotive

service) includes transportation service solution

provider.

Lainnya termasuk perdagangan dengan menggunakan

perangkat lunak, dan jasa keuangan termasuk bidang

asuransi kerugian. Sampai dengan April 2017, segmen

ini termasuk operasi yang dihentikan (Catatan 34).

Others includes trading using software, and financial

service includes general insurance business. Through

April 2017, this segment includes the discontinued

operation (Note 34).









83

30. SEGMEN OPERASI (Lanjutan) 30. OPERATING SEGMENTS (Continued)

Untuk tahun berakhir

31 Desember 2017:

Distribusi dan ritel/

Distribution and retail Aftermarket

Transportasi/

Transportation

Lainnya/

Others

Eliminasi/

Elimination

Konsolidasian/

Consolidated

For the year ended

31 December 2017:

Pendapatan neto 14.405.914 2.007.164 1.323.861 218.269 (1.869.121) 16.086.087 Net revenues

Biaya pokok pendapatan (13.614.842) (1.375.440) (1.012.204) (82.619) 1.834.216 (14.250.889) Cost of revenues

Laba bruto 791.072 631.724 311.657 135.650 (34.905) 1.835.198 Gross profit

Beban usaha (541.455) (284.379) (129.631) (80.944) 34.792 (1.001.617) Operating expenses

Pendapatan keuangan 47.212 3.952 3.750 19.679 - 74.593 Finance income

Biaya keuangan (34.018) (1.490) (141.623) (45) - (177.176) Finance costs

Penghasilan lainnya 71.149 3.829 11.880 3.586 (631) 89.813 Other income

Beban lainnya (17.282) (767) (24.458) (73) - (42.580) Other expenses

Laba sebelum pajak 316.678 352.869 31.575 77.853 (744) 778.231 Profit before tax

Beban pajak penghasilan (96.229) (88.222) (27.268) (16.042) (477) (228.238) Income tax expense

Laba segmen dilaporkan 220.449 264.647 4.307 61.811 (1.221) 549.993 Reportable segment profit

Bagian atas laba entitas asosiasi 24.047 Share of profit of associates

Beban neto Perseroan yang tidak

dialokasikan, setelah pajak penghasilan:

The Company’s unallocated expense,

net of income tax:

Biaya nonkeuangan, neto (26.579) Other than finance costs, net

Biaya keuangan (259.673) Finance cost

Laba neto dari operasi yang

dilanjutkan, setelah pajak penghasilan 287.788

Net profit from continuing

operations, net of income tax


dihentikan, setelah pajak penghasilan 124.838 Net profit from discontinued

operation, net of income tax

Laba konsolidasian 412.626

Consolidated profit








84



31 Desember 2017 (Lanjutan):



Transportasi/

Transportation

Lainnya/

Others

Eliminasi/

Elimination

Konsolidasian/

Consolidated

For the year ended

31 December 2017 (Continued):

Pendapatan dari: Revenues from:

- pelanggan ekternal 12.842.628 1.744.055 1.316.067 183.337 - 16.086.087 external customers -

- segmen operasi yang sama 1.546.756 253.839 - - (1.800.595) - same operating segments -

- segmen operasi lain 16.530 9.270 7.794 34.932 (68.526) - other operating segments -

Jumlah pendapatan 14.405.914 2.007.164 1.323.861 218.269 (1.869.121) 16.086.087

Total revenues

Beban penyusutan dan amortisasi 46.039 42.877 303.514 1.868 (3.950) 390.348 Depreciation and amortization expense

Beban yang tidak dialokasikan

16.439 The Company’s unallocated expense

Beban penyusutan dan amortisasi

dari operasi yang dihentikan

5.737

Depreciation and amortization expense

from discontinued operations

Jumlah beban penyusutan dan

Amortisasi

412.524

Total depreciation and amortization

expense








85



31 Desember 2016*:



Transportasi/

Transportation

Lainnya/

Others

Eliminasi/

Elimination

Konsolidasian/

Consolidated

For the year ended

31 December 2016*:

Pendapatan neto 15.234.969 1.959.935 1.094.563 132.149 (1.816.154) 16.605.462 Net revenues

Biaya pokok pendapatan (14.395.452) (1.343.639) (807.763) (50.167) 1.776.304 (14.820.717) Cost of revenues

Laba bruto 839.517 616.296 286.800 81.982 (39.850) 1.784.745 Gross profit

Beban usaha (577.243) (276.067) (144.296) (52.569) (12.860) (1.063.035) Operating expenses

Pendapatan keuangan 53.853 6.677 19.930 16.512 - 96.972 Finance income

Biaya keuangan (61.603) (3) (191.929) - - (253.535) Finance costs

Penghasilan lainnya 64.424 7.690 45.738 2.737 (4.468) 116.121 Other income

Beban lainnya (2.019) (631) (10.481) (17) - (13.148) Other expenses

Laba sebelum pajak 316.929 353.962 5.762 48.645 (57.178) 668.120 Profit before tax

Beban pajak penghasilan (81.223) (84.326) (3.385) (8.103) (926) (177.963) Income tax expense

Laba segmen dilaporkan 235.706 269.636 2.377 40.542 (58.104) 490.157 Reportable segment profit

Beban neto Perseroan yang tidak

dialokasikan, setelah pajak penghasilan:

The Company’s unallocated expense,

net of income tax:

Biaya nonkeuangan, neto (78.506) Other than finance costs, net

Biaya keuangan (81.471) Finance cost


dilanjutkan, setelah pajak penghasilan 330.180

Net profit from continuing

operations, net of income tax


dihentikan, setelah pajak penghasilan 80.116 Net profit from discontinued

operation, net of income tax

Laba konsolidasian 410.296

Consolidated profit









86



31 Desember 2016* (Lanjutan):



Transportasi/

Transportation

Lainnya/

Others

Eliminasi/

Elimination

Konsolidasian/

Consolidated

For the year ended

31 December 2016* (Continued):

Pendapatan dari: Revenues from:

- pelanggan ekternal 13.732.230 1.694.612 1.082.350 96.270 - 16.605.462 external customers -

- segmen operasi yang sama 1.462.633 256.163 - - (1.718.796) - same operating segments -

- segmen operasi lain 40.106 9.160 12.213 35.880 (97.359) - other operating segments -

Jumlah pendapatan 15.234.969 1.959.935 1.094.563 132.150 (1.816.155) 16.605.462

Total revenues

Beban penyusutan dan amortisasi 47.699 30.598 320.340 1.613 (3.734) 396.516 Depreciation and amortization expense

Beban yang tidak dialokasikan

34.475 The Company’s unallocated expense

Beban penyusutan dan amortisasi

dari operasi yang dihentikan

16.163

Depreciation and amortization expense

from discontinued operation

Jumlah beban penyusutan dan

Amortisasi

447.154

Total depreciation and amortization

expense









87


Sehubungan dengan utang obligasi Grup (Catatan 21), manajemen mengkategorisasikan laporan posisi keuangan Perseroan dan entitas anak menjadi entitas anak di luar jasa keuangan, yang juga merupakan entitas anak penjamin, dan entitas anak jasa keuangan. Pengkategorisasiannya adalah sebagai berikut:

In relation to the Group’s bonds payable (Note 21), management categorizes the statement of financial position of the Company and subsidiaries into non-financial service subsidiaries, which are also subsidiary guarantors, and financial service subsidiaries. The categorization is as follows:


Diluar jasa keuangan: Non-financial services: Distribusi MPM Marketing Sales Operation, MP Mulia, MPM AUTO, Mobil Distribution Consumer parts FKT, PMP Consumer parts Servis otomotif MPMR, GML, SAK, BLN, MPMO, DSS Automotive services

Jasa keuangan MPMF, AMPM Financial services

Aset dan liabilitas Perseroan yang tidak dialokasikan disajikan sebagai bagian dari kategori diluar jasa keuangan.

The Company’s unallocated assets and liabilities are presented as part of non-financial service category.

Angka yang disajikan adalah setelah eliminasi antara entitas anak sekategori, tapi sebelum eliminasi antara entitas anak tidak sekategori.

Amounts presented are after elimination among subsidiaries under the same category, but before elimination among subsidiaries under different category.

Jasa keuangan/ Financial services

Diluar jasa keuangan/ Non-financial services

Eliminasi antar kategori/ Elimination between

categories Konsolidasian/ Consolidated

2016 2016 2016 2016 Kas dan setara kas 972.434 312.645 -) 1.285.079 Cash and cash equivalents

Aset lancar lainnya 1.492.029 3.054.693 (113.217) 4.433.505 Other current assets

JUMLAH ASET LANCAR 2.464.463 3.367.338 (113.217) 5.718.584 TOTAL CURRENT

ASSETS Aset tetap, neto 2.987.039 537.572 (3.728) 3.520.883 Fixed assets, net

Aset tidak lancar lainnya 4.035.417 7.200.500 (5.549.159) 5.686.758 Other non-current asset

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 7.022.456 7.738.072 (5.552.887) 9.207.641

TOTAL NON-CURRENT ASSETS

JUMLAH ASET 9.486.919 11.105.410 (5.666.104) 14.926.225 TOTAL ASSETS








88


Jasa keuangan/ Financial services

Diluar jasa keuangan/ Non-financial services

Eliminasi antar kategori/ Elimination between

categories Konsolidasian/ Consolidated

2016 2016 2016 2016 Utang bank jangka pendek 305.691 241.352 -) 547.043 Short-term bank loans Pinjaman jangka panjang,

bagian yang jatuh tempo dalam setahun 84.483 2.055.050 (4.799) 2.134.734 Current maturities of

long-term borrowings Liabilitas jangka pendek

Lainnya 1.337.521 499.690 (91.148) 1.746.063 Other current liabilities

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 1.727.695 2.796.092 (95.947) 4.427.840

TOTAL CURRENT LIABILITIES

Pnjaman jangka panjang,

setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam setahun 129.928 1.490.909 (9.142) 1.611.695

Long-term borrowings, net of current maturities

Surat utang jangka menengah - 299.636 -) 299.636 Medium term notes Utang obligasi - 2.701.214 (5.359) 2.695.855 Bonds payable Liabilitas jangka panjang

Lainnya 2.742.699 334.963 (2.833.935) 243.727 Other non-current liabilities

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 2.872.627 4.826.722 (2.848.436) 4.850.913

TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES

JUMLAH LIABILITAS 4.600.322 7.622.814 (2.944.383) 9.278.753 TOTAL LIABILITIES

JUMLAH EKUITAS 4.886.597 3.482.596 (2.721.721) 5.647.472 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS

DAN EKUITAS 9.486.919 11.105.410 (5.666.104) 14.926.225

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY








89

31. LABA PER SAHAM 31. EARNINGS PER SHARE

2017 2016*

Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 384.404 360.751

Profit attributable to the owners of the Company

Jumlah saham beredar/ditempatkan rata-rata

tertimbang 4.314.209.737 4.297.281.090 Weighted average of total

outstanding/issued shares Laba per saham dasar (dalam Rupiah penuh) 89 84 Basic earnings per share (in whole Rupiah)

Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 384.404 360.751

Profit attributable to the owners of the Company

Laba dari operasi yang dihentikan

yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (Catatan 34) (109.496) (48.070)

Profit from discontinued operation

attributable to the owners of the Company (Note 34)

Laba dari operasi yang dilanjutkan yang dapat

diatribusikan kepada pemilik entitas induk 274.908 312.681

Profit from continuing operations

attributable to the owners of the Company Jumlah saham beredar/ditempatkan rata-

rata tertimbang 4.314.209.737 4.297.281.090 Weighted average of total

outstanding/issued shares

Laba per saham dari operasi yang dilanjutkan (dalam Rupiah penuh) 64 73

Basic earnings per share from continuing operations (in whole Rupiah)

Struktur modal Grup hanya terdiri dari saham biasa.

Tidak terdapat pengaturan yang dapat mendilusi laba per

saham.

The Group's capital structure is consists of only common

stocks. There is no arrangement that can dilute the

earnings per shares.

32. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA 32. OTHER EQUITY COMPONENTS

2017 2016

Lindung nilai atas arus kas (189.198) (335.824) Cash flow hedges

Perolehan kepentingan nonpengendali tanpa

perubahan kepentingan (309.038) (309.038)

Acquisition of non-controlling interests

without a change in control Kompensasi berbasis saham (Catatan 22) 40.974 39.501) Shared-based compensation (Note 22)

Penjabaran laporan keuangan

dalam mata uang asing 13.517 13.511)

Translation of financial statements

in foreign currency

Selisih transaksi dengan entitas sepengendalian

atas pelepasan operasi yang dihentikan 12.966 12.966)

Difference in value arising from disposal of

discontinued operations to an entity under

common control

Lainnya (2.316) (4.397) Other

(433.095) (583.281)









90

33. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI 33. RELATED PARTY INFORMATION

Pihak-pihak berelasi dan sifat hubungannya adalah

sebagai berikut: The related parties and the nature of relationships are as

follows:

Sifat Hubungan Pihak berelasi/Related parties Nature of relationship

Pemegang saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk Shareholder

Personil manajemen inti Komisaris dan direksi/

Commisioners and directors

Key management personnel

Kompensasi personil manajemen inti Key management compensation

Yang termasuk personil manajemen inti adalah

komisaris dan direksi dari Perseroan dan entitas anak.

Kompensasi yang dibayarkan atau terutang kepada

personil manajemen inti adalah sebagai berikut:

Key management personnel includes commissioners and

directors of the Company and subsidiaries. Compensation

paid or payable to key management personnel are as

follows:

Jumlah/

Amount

Persentase dari total beban/

Percentage of total expenses

2017 2016 2017 2016

Kompensasi manajemen inti 46.135 64.602 4,09% 5,62% Key management compensation

Imbalan pasca-kerja 369 438 0,03% 0,04% Post-employment benefits

46.504 65.040 4,12% 5,65%

34. OPERASI YANG DIHENTIKAN 34. DISCONTINUED OPERATION

Di Mei 2017, Perseroan menjual 20% kepemilikan

sahamnya atas MPMF, yang bergerak di bidang sewa

guna usaha dan pembiayaan konsumen, ke rekan

strategisnya saat ini, JACCS Co., Ltd., Jepang, dan

setelahnya melepaskan pengendalian dan berhenti

mengkonsolidasi laporan keuangannya.

In May 2017, the Company sold its 20% share ownership in

MPMF, which engaged in leasing and consumer finance, to

its current strategic partner, JACCS Co., Ltd., Japan, and

afterwards relinguished control and ceased from

consolidating its financial statements.

Penjualan sebagian saham tersebut didasarkan pada

strategi Perseroan untuk memfokuskan dan meningkatkan

lini bisnis utamanya, otomotif konsumen. Setelah

selesainya penjualan, Grup akan terus berkomitmen untuk

mendukung MPMF dengan memberikan akses ke jaringan

dan saluran bisnis Grup.

The partial share sale is based on the Company’s strategy to

focus and grow its core consumer automotive business.

Upon the completion of the sales, the Group will continue its

commitment to support MPMF by providing access to the

Group’s business network and channels.

MPMF bukan merupakan operasi yang dihentikan atau

diklasifikasikan untuk dijual di tanggal

31 Desember 2016. Laporan laba rugi dan penghasilan

komprehensif lain pembanding untuk tahun yang berakhir

pada 31 Desember 2016 telah disajikan ulang untuk

memisahkan operasi yang dihentikan dari operasi yang

dilanjutkan (lihat Catatan 34).

MPMF was not a discontinued operation or classified as

held-for-sale at 31 December 2016. The comparative

statement of profit or loss and other comprehensive income

for the year ended 31 December 2016 has been represented

to show the discontinued operation separately from

continuing operations (see Note 34).








91

34. OPERASI YANG DIHENTIKAN (Lanjutan) 34. DISCONTINUED OPERATION (Continued)

a. Hasil usaha operasi yang dihentikan setelah eliminasi a. Results of discontinued operations after eliminations

Periode empat bulan berakhir 30 April 2017/

Four-month period ended 30 April 2017

Tahun berakhir 31 Desember 2016/

Year ended 31 December 2016

Pendapatan neto 384.795 1.126.523 Net revenues

Beban pokok pendapatan (126.358) (270.875) Cost of revenues

Laba bruto 258.437 855.648 Gross profit Beban usaha (220.706) (807.617) Operating expenses

Pendapatan lainnya

13.086 46.662 Other income

Pendapatan keuangan 766 12.026 Finance income Hasil aktivitas usaha 51.583 106.719 Results from operating activities

Beban pajak penghasilan (13.228) (26.603) Income tax expense Hasil aktivitas usaha, setelah pajak 38.355 80.116 Results from operating activities, net of tax Keuntungan penjualan operasi yang

dihentikan 86.483 - Gain on sale of discontinued operation

Laba dari operasi yang dihentikan

124.838

80.116 Net profit from discontinued operation

Laba dari operasi yang dihentikan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk

109.496

48.070 Net profit from discontinued operation

attributable to the owners of the Company

b. Arus kas dari (digunakan untuk) operasi yang dihentikan

b. Cash flows from (used in) discontinued operations

Periode empat bulan berakhir 30 April 2017/

Four-month periods ended 30 April 2017

Tahun berakhir 31 Desember 2016/

Year ended 31 December 2016

Kas neto: Net cash: Digunakan untuk aktivitas operasi (328.263) (397.317) Used in operating activities Digunakan untuk aktivitas investasi (6.463) (5.094) Used in investing activities Dari aktivitas pendanaan 308.927 403.806 From financing activities

Arus kas neto periode berjalan (25.799) 1.395 Net cash flows for the period








92

34. OPERASI YANG DIHENTIKAN (Lanjutan) 34. DISCONTINUED OPERATION (Continued)

c. Dampak pelepasan atas laporan posisi keuangan

konsolidasian Grup c. Effect of disposal on the consolidated financial position

of the Group

Tanggal/ As of 30 April/April 2017

Kas dan setara kas 57.143 Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan konsumen 1.719.656 Consumer financing receivables Piutang sewa pembiayaan 4.000.672 Finance lease receivables Piutang nonusaha 201.499 Non-trade receivables Aset derivatif 12.279 Derivative assets Aset tetap, neto 25.116 Fixed assets, net Pembayaran dimuka lainnya 29.699 Other prepayments Aset tak berwujud lainnya 15.969 Other intangible assets Aset pajak tangguhan 33.556 Deferred tax assets Aset tidak lancar lainnya 35.523 Other non-current assets Utang lainnya (167.508) Other payables Utang pajak penghasilan (13.285) Income tax payables Liabilitas derivatif (44.619) Derivative liabilities Pinjaman jangka panjang (3.855.613) Long-term borrowings Surat utang jangka menengah (301.780) Medium-term notes Liabilitas imbalan kerja (21.327) Employee benefits liabilities

Aset neto 1.726.980 Net assets

Goodwill 423.685 Goodwill

2.150.665

Imbalan yang diterima tunai 452.731 Consideration received, satisfied in cash Kas dan setara kas yang dilepas (57.143) Cash and cash equivalents disposed of

Kas masuk neto 395.588 Net cash inflows

Perseroan masih mempertahankan kepemilikan 40% atas MPMF, dan segera setelah penjualan telah dirampungkan,

Perseroan memberlakukan sisa investasinya sebagai entitas

asosiasi sebesar nilai wajar pada saat pelepasan sebesar Rp 905.461 yang didasarkan pada arus kas masa depan yang

didiskonto dan disesuaikan dengan realisasi harga jual.

The Company still retains 40% ownership over MPMF, and immediately upon completion of the sales, the Company

accounts for its remaining investment as associate at its fair

value upon disposal at Rp 905,461 that is based on discounted future cash flows adjusted with the recent realized selling

price.

Asumsi utama yang digunakan antara lain: The primary assumptions used are as among others:

Tingkat pertumbuhan tetap 5% Terminal growth rate Tingkat diskonto 17.77% Discount rate

Tingkat pertumbuhan pendapatan rata-rata selama lima tahun kedepan 8.69%

Average revenue growth rate for the next five years








93

35. INSTRUMEN KEUANGAN DAN 35. FINANCIAL INSTRUMENTS AND

MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Instrumen keuangan Financial instruments

Tabel di bawah menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar

aset dan liabilitas keuangan, termasuk levelnya dalam

hirarki nilai wajar. Informasi di dalam tabel tidak

termasuk nilai wajar aset dan liabilitas keuangan yang

tidak diukur pada nilai wajar, yang nilai tercatatnya

diperkirakan mendekati nilai wajarnya.

The following table shows the carrying amounts and fair

values of financial assets and liabilities, including their

levels in the fair value hierarchy. It does not include fair

value information for financial assets and financial

liabilities not measured at fair value if the carrying amount

is a reasonable approximation of fair value.

Nilai tercatat/Carrying amount Nilai wajar/Fair value

2017

Nilai wajar/

Fair value

Pinjaman

yang

diberikan dan

piutang/

Loans and

receivables

Investasi

dimiliki

hingga jatuh

tempo/

Held-to-

maturity

investment

Liabilitas

keuangan

yang diukur

pada biaya

perolehan

diamortisasi/

Financial

liabilities

measured at

amortized

cost

Level 1/

Level 1

Level 2/

Level 2

Level 3/

Level 3

Aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar/Financial assets measured at

fair value

Aset derivatif/Derivative assets 84.479 - - - - 84.479 -

Investasi di surat berharga/

Investment in equity securities 32.194 -

- - 32.194 - -

Aset keuangan yang tidak diukur pada

nilai wajar/Financial assets not

measured at fair value

Kas dan setara kas/

Cash and cash equivalents - 1.241.107 - - - - -

Piutang usaha/Trade receivables - 895.168 - - - - -

Piutang premi/Premium receivables - 99.801 - - - - -

Piutang nonusaha/Non-trade receivables - 196.432 - - - - -

Investasi di surat utang/

Investment in debt securities - -

87.326 - - 88.233 -

Deposit jaminan/Guarantee deposits - 810.786 - - - - -

Liabilitas keuangan yang

diukur pada nilai wajar/Financial

liabilities measured at fair value

Liabilitas derivatif/Derivative liabilities 59.170 - - - - 59.170 -

-


tidak diukur pada nilai

wajar/Financial liabilities not


Utang bank jangka pendek/

Short-term bank loans - - - 233.124 - - -

Utang usaha/Trade payables - - - 963.271 - - -

Utang reasuransi/Reinsurance payables - - - 44.865 - - -

Utang lainnya/Other payables - - - 113.053 - - -

Beban akrual/Accrued expenses - - - 127.854 - - -

Pinjaman jangka panjang/

Long-term borrowings - -

- 2.898.784 - - -








94


MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Nilai tercatat/Carrying amount Nilai wajar/Fair value

2016

Nilai wajar/

Fair value

Pinjaman

yang

diberikan dan

piutang/

Loans and

receivables

Investasi

dimiliki

hingga jatuh

tempo/

Held-to-

maturity

investment

Liabilitas

keuangan

yang diukur

pada biaya

perolehan

diamortisasi/

Financial

liabilities

measured at

amortized

cost

Level 1/

Level 1

Level 2/

Level 2

Level 3/

Level 3

Aset keuangan yang diukur pada nilai

wajar/Financial assets measured at

fair value

Aset derivatif/Derivative assets 76.979 - - - - 79.979 -

Investasi di surat berharga/

Investment in securities 19.710 - - - 19.710 - -

Aset keuangan yang tidak diukur pada

nilai wajar/Financial assets not


Kas dan setara kas/

Cash and cash equivalents - 1.285.079 - - - - -

Piutang usaha/Trade receivables - 743.662 - - - - -

Piutang premi/Premium receivables - 89.122 - - - - -

Piutang pembiayaan konsumen/

Consumer financing receivables - 3.664.547

- - - - 3.696.695

Piutang sewa pembiayaan/

Finance lease receivables - 1.566.887

- - - - 1.598.711

Piutang nonusaha/Non-trade receivables - 290.803 - - - - -

Investasi di surat utang/

Investment in debt securities - -

68.398 - - 69.225 -

Deposit jaminan/Guarantee deposits - 798.145 - - - - -


diukur pada nilai wajar/Financial

liabilities measured at fair value

Liabilitas derivatif/Derivative liabilities 53.824 - - - - 53.824 -

-


tidak diukur pada nilai

wajar/Financial liabilities not


Utang bank jangka pendek/

Short-term bank loans - - - 547.043 - - -

Utang usaha/Trade payables - - - 961.707 - - -

Utang reasuransi/Reinsurance payables - - - 58.538 - - -

Utang lainnya/Other payables - - - 204.212 - - -

Beban akrual/Accrued expenses - - - 90.060 - - -

Pinjaman jangka panjang/

Long-term borrowings - -

-

3.746.429 - - -

Surat utang jangka menengah/

Medium Term Notes - - - 299.636 - - -

Utang obligasi/Bonds payable - - - 2.695.855 2.756.960 - -








95



Tabel di bawah ini menunjukkan teknik penilaian yang digunakan dalam mengukur nilai wajar level 2 dan level 3, termasuk input tidak terobservasi signifikan yang digunakan dalam penilaian, jika ada.

The following tables show the valuation techniques used in measuring level 2 and level 3 fair values, as well as any significant unobservable inputs used.

a. Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar. a. Financial instruments measured at fair values.

Jenis/Type Teknik penilaian/Valuation technique

Input tidak terobservasi yang signifikan/Significant

unobservable inputs

Keterkaitan antara input tidak terobservasi yang signifikan

dengan pengukuran nilai wajar/Inter-relationship

between significant unobservable inputs and fair

value measurement

Kontrak foreign currency option/Foreign currency option contract

Model penilaian opsi: Nilai wajar dihitung dengan mempertimbangkan, antara lain, kurs di tanggal pelaporan,

volatilitas harga dipasar, dan suku bunga bebas risiko./Option pricing

model: The fair value are calculated by considering, among others,

exchange rates at reporting date, volatility prices at market, and risk-

free interest rates.

Tidak berlaku/ Not applicable


Kontrak cross currency-interest swap dan kontrak interest rate swap/Cross currency-interest rate swap and interest rates swap contracts

Teknik pendekatan penghasilan: Nilai wajar didasarkan pada model

nilai kini neto dan arus kas terdiskonto, dibandingkan dengan

instrumen sejenis yang harga pasarnya dapat di observasi. Asumsi

dan input yang digunakan dalam teknik penilaian adalah termasuk

tingkat bunga bebas risiko dan suku bunga pembanding dan credit spread

yang digunakan dalam prakiraan tingkat diskonto premium, harga obligasi dan nilai valuta asing./

Income approach technique: The fair values are based on net present value

and discounted cash flow models, comparison with similar instruments for which market observable prices exist and other valuation models. Assumptions and inputs used in

valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates

and credit spreads used in estimation discount rates, bond prices and

foreign currency exchange rates.










96



a. Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai

wajar

a. Financial instruments not measured at fair values

Jenis/Type Teknik penilaian/Valuation technique

Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financing receivables

Piutang sewa pembiayaan/Finance lease receivables

Arus kas terdiskonto: Model penilaian berdasarkan nilai kini pelunasan

yang diharapkan, didiskontokan menggunakan tingkat diskonto yang telah disesuaikan dengan risiko Grup. Bila tingkat diskonto naik, nilai

wajar turun./

Discounted cash flows: The valuation model considers the present value of expected collections, discounted using the Group’s risk-

adjusted discount rate. If the discount rate increases, the fair values

decrease.

Manajemen risiko keuangan Financial risk management

Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup

adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko suku bunga,

dan risiko nilai tukar mata uang asing.

The main risks arising from the financial instruments of the

Group are credit risk, liquidity risk, interest rate risk, and

foreign exchange risk.

a. Risiko kredit a. Credit risk

Risiko kredit Grup timbul terutama dari risiko kerugian

jika pelanggan gagal memenuhi kewajiban

kontraktualnya.

The credit risk of the Group mainly arises from risk of

losses if customers fail to discharge their contractual

obligations.

Dalam manajemen risiko kredit pelanggan, yang

sebagian besar berasal dari aktivitas pembiayaan, Grup

menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan

prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan atas

portofolio kredit secara berkesinambungan, dan

melakukan pengelolaan penagihan angsuran piutang.

To manage the risk of customer credit, which mainly

originated from financing activities, the Group applies

prudent credit acceptance policies, performs ongoing

credit portfolio monitoring, and manages receivable

collection.

Grup memperoleh jaminan berupa kendaraan bermotor

dari piutang pembiayaan konsumen. Untuk pelanggan

yang merupakan sub-dealer dan pengecer, Grup

menganjurkan mereka untuk mengikuti program

“dealer financing”, memutuskan untuk tidak mengikuti

program ini, Grup mengharuskan mereka untuk

menempatkan jaminan berupa simpanan di bank

dan/atau jaminan lainnya.

The Group obtains collateral in the form of motor

vehicles for its consumer financing receivables. For

customers that are sub-dealers and retailers, the Group

encourages them to join the dealer financing program,

in which this program will expedite the settlements of

their receivables. If they decide to not join the program,

the Group requires them to place collateral in the form

of term deposits and/or other types of collateral.

Untuk menghindari konsentrasi risiko, Bank dan setara

kas ditempatkan di beberapa lembaga keuangan yang

memiliki reputasi yang baik.

To avoid concentration of risk, cash in banks and cash

equivalents is deposited at several financial institutions

of good standing.

Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi

keuangan konsolidasian, ekposur akhir terhadap risiko

kredit sama dengan nilai tercatat.

For financial assets recognized in the consolidated

statement of financial position, the ultimate exposure to

credit risk is equal to their carrying amounts.








97

35. INSTRUMEN KEUANGAN DAN 35. FINANCIAL INSTRUMENTS AND MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

Manajemen risiko keuangan (Lanjutan) Financial risk management (Continued) a. Risiko kredit (Lanjutan) a. Credit risk (Continued)

Konsentrasi risiko kredit dari aset keuangan Grup per 31 Desember 2017 dan 2016 berdasarkan segmen operasi adalah seperti yang ditunjukkan dibawah ini:

The concentration of credit risk of the Group’s financial assets based on operating segment as at 31 December 2017 and 2016 was as shown below:

Nilai tercatat/Carrying amount

Distribusi

dan ritel/

Distribution

and retail Aftermarket

Transportasi/

Transportation Lainnya/ Others

Yang tidak dapat

dialokasi/ Unallocated Jumlah/Total

31 Desember 2017 31 December 2017 Bank dan setara

kas 159.192 289.044 111.279 262.957 412.016 1.234.488 Cash in banks and cash

equivalents Piutang usaha 354.427 235.108 257.256 46.754 1.623 895.168 Trade receivables Piutang premi - - - 99.801 - 99.801 Premium receivables Piutang nonusaha 38.326 720 44.968 15.518 96.900 196.432 Non-trade receivables Investasi di surat

berharga - - - 119.520 - 119.520 Investment in securities Aset derivatif - - - - 84.479 84.479 Derivative assets

Deposit jaminan 808.447 - - - 2.339 810.786 Guarantee deposits

1.360.392 524.872 413.503 544.550 597.357 3.352.635

31 Desember 2016 31 December 2016 Bank dan setara

kas 134.123 229.142 55.206 285.507 567.322 1.271.300 Cash in banks and cash

equivalents Piutang usaha 216.756 220.932 274.993 30.981 - 743.662 Trade receivables Piutang premi - - - 89.122 - 89.122 Premium receivables Piutang

pembiayaan konsumen - - - 3.664.547 - 3.664.547

Consumer financing receivables

Piutang sewa pembiayaan - - - 1.566.887 - 1.566.887 Finance lease receivables

Piutang nonusaha 13.162 5.016 20.131 238.223 14.271 290.803 Non-trade receivables Investasi di surat

berharga - - - 88.108 - 88.108 Investment in securities Aset derivatif - 799 - 21.984 54.196 76.979 Derivative assets

Deposit jaminan 796.589 31 - - 1.525 798.145 Guarantee deposits

1.160.630 455.920 350.330 5.985.359 637.314 8.589.553

Pembagian aset keuangan berdasarkan kualitas kreditnya disajikan di bawah ini:

Distribution of financial assets by their credit quality is summarized below:

Tidak ada jatuh tempo

kontraktual/No contractual

maturity

Belum jatuh tempo dan

tidak mengalami penurunan

nilai/Neither past due nor

impaired

Telah jatuh tempo tetapi


nilai/Past due but not

impaired

Dievaluasi secara

individu/ Individually

assessed

Penyisihan penurunan nilai/ Allowance for

impairment losses

Jumlah/ Total

31 Desember 2017 31 December 2017

Bank dan setara kas 884.486 350.002 - - - 1.234.488 Cash in banks and cash

equivalents Piutang usaha - 357.963 528.931 66.881 (58.607) 895.168 Trade receivables Piutang premi - 76.796 23.005 - - 99.801 Premium receivables Piutang nonusaha - 75.798 32.595 - - 108.393 Non-trade receivables Investasi di surat

berharga 32.194 87.326 - - - 119.520 Investment in securities Aset derivatif - 84.479 - - - 84.479 Derivative assets

Deposit jaminan - 810.786 - - - 810.786 Guarantee deposits

916.680 1.843.150 584.531 66.881 (58.607) 3.352.635








98


Manajemen risiko keuangan (Lanjutan) Financial risk management (Continued)

a. Risiko kredit (Lanjutan) a. Credit risk (Continued)

Ikhtisar analisis umur piutang usaha, piutang premi, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan dan piutang nonusaha yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai, dievaluasi penurunan nilai secara kolektif dan secara individu:

Summary of aging analysis of trade receivables, premium receivables, consumer financing receivables, finance lease receivables and non-trade receivables which are past due but not impaired, collectively and individually assessed:

Tidak ada jatuh tempo

kontraktual/No contractual

maturity

Belum jatuh tempo dan


nilai/Neither past due nor

impaired

Telah jatuh tempo tetapi

tidak mengalami penurunan nilai/Past

due but not impaired

Dievaluasi secara

kolektif/ Collectively

assessed

Dievaluasi secara

individu/ Individually

assessed

Penyisihan penurunan

nilai/ Allowance for

impairment losses

Jumlah/ Total


Bank dan setara kas 798.295 473.005 - - - -) 1.271.300 Cash in banks and cash

equivalents Piutang usaha - 479.110 264.552 - 37.135 (37.135) 743.662 Trade receivables Piutang premi - 72.016 17.106 - 739 (739) 89.122 Premium receivables Piutang pembiayaan

konsumen - --- - 3.785.236 - (120.689) 3.664.547 Consumer financing

receivables s Piutang sewa

pembiayaan - -- - 1.586.375 - (19.488) 1.566.887 Finance lease

receivables Piutang nonusaha - 129.030 - 228.784 - (67.011) 290.803 Non-trade receivables Investasi di surat

berharga 19.710 68.398 - - - -) 88.108 Investment in securities Aset derivatif - 76.979 - - - -) 76.979 Derivative assets

Deposit jaminan - 798.145 - - - -) 798.145 Guarantee deposits

818.005 2.096.683 281.658 5.600.395 37.874 (245.062) 8.589.553

< 3 bulan/ months

3 – 12 bulan/ months > 1 tahun/ year

Jumlah / Total

31 Desember 2017 31 December 2017 Piutang usaha 377.581 218.231 - 595.812 Trade receivables Piutang premi 19.396 3.609 - 23.005 Premium receivables Piutang nonusaha 10.609 21.986 - 32.595 Non-trade receivables

407.586 243.826 - 651.412

31 Desember 2016 31 December 2016 Piutang usaha 137.251 164.436 - 301.687 Trade receivables Piutang premi 13.937 3.908 - 17.845 Premium receivables Piutang pembiayaan konsumen 3.658.960 126.276 - 3.785.236 Consumer financing receivables Piutang sewa pembiayaan 1.561.411 24.964 - 1.586.375 Finance lease receivables Piutang nonusaha 69.103 89.026 70.655 228.784 Non-trade receivables

5.440.662 408.610 70.655 5.919.927








99




a. Risiko kredit (Lanjutan) a. Credit risk (Continued)

Definisi dari kualitas kredit Grup adalah sebagai berikut: The Group’s credit quality definitions are as follow:

Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan

nilai: eksposur menunjukkan laba yang tinggi atau

stabil, likuiditas yang memadai, yang secara umum

direfleksikan dengan pembayaran komitmen terhadap

Grup secara tepat waktu. Sumber pembayaran dapat

diidentifikasikan secara jelas.

Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan

nilai: eksposur dimana pembayaran bunga

kontraktual atau pokok telah jatuh tempo, tetapi Grup

meyakini bahwa belum terdapat penurunan nilai atas

dasar tahap penagihan piutang saat ini.

Dievaluasi secara kolektif: eksposur yang masih

lancar, beberapa dalam tahap awal keterlambatan

pembayaran dan sebagian telah gagal untuk

melakukan pembayaran, atau pembayaran tidak

penuh, sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam

perjanjian pembiayaan konsumen.

Dievaluasi secara individu: eksposur dimana nasabah

dalam tahap awal dari keterlambatan pembayaran.

Grup mempertimbangkan bahwa nasabah tidak

mungkin menyelesaikan kewajiban kreditnya secara

menyeluruh, atau sebagian, sesuai dengan persyaratan

kontraktual dalam perjanjian pembiayaan konsumen.

Neither past due nor impaired: exposure exhibit high

or stable earnings, adequate liquidity, as generally

evidenced by prompt repayment of its commitment with

the Group. Source of payment can be clearly

identifiable.

Past due but not impaired: exposures indicated by past

due payments of contractual interest or principal,

however the Group believes no impairment is yet

necessary on the basis of the stage of collection of the

outstanding receivables.

Collectively assessed: exposures which are still

current, some are in the early stage of delinquency, and

some have failed to make payments or made only

partial payments, in accordance with the contractual

terms of the consumer financing agreements.

Individually assessed: exposures indicated by debtors

in the early stages of delinquencies and have failed to

make payments. The Group considers that the debtors

are unlikely to pay their credit obligation in full, or

partial, in accordance with the contractual terms of the

consumer financing agreements.

b. Risiko likuiditas b. Liquidity risk

Risiko likuiditas merupakan risiko dimana Grup akan

menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajibannya

sehubungan dengan liabilitas keuangan yang

diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset

keuangan yang lain.

Liquidity risk is the risk that the Group will encounter

difficulty in meeting the obligations associated with its

financial liabilities that are settled by delivering cash or

another financial asset.

Untuk mengurangi risiko likuiditas, Grup

mendiversifikasi sumber dana. Selain dari modal dan

penerimaan angsuran pelanggan, Grup memperoleh

sumber dana dari pinjaman dari pihak ketiga.

To mitigate the liquidity risk, the Group diversifies

funding resources. Besides capital and customer’s

installment collection, the Group generates funding

resources from third party borrowings.

Grup mengelola risiko ini dengan memadankan jatuh

tempo aset dengan liabilitas, sehingga kas yang

dihasilkan dari aset yang jatuh tempo cukup untuk

membayar liabilitas yang jatuh tempo pada periode

yang sama. Selain itu, risiko likuiditas dikelola secara

berkesinambungan melalui pengawasan arus kas

99ctual, estimasi arus kas masa depan, pengendalian

profil jatuh tempo aset dan liabilitas, serta

pemeliharaan kecukupan saldo kas dan fasilitas

perbankan.

The Group manages this risk by matching the maturity of

assets and liabilities, so that the cash generated from

matured assets is sufficient to cover liabilities maturing

in the same period. In addition, liquidity risk is managed

on an ongoing basis through supervising the actual cash

flows, estimating future cash flows, controlling the

maturity profile of assets and liabilities, as well as

maintaining sufficient cash balance and bank facilities.








100




b. Risiko likuiditas (Lanjutan) b. Liquidity risk (Continued)

Berikut adalah jatuh tempo kontraktual dari liabilitas

keuangan, termasuk estimasi pembayaran bunga:

The following are the contractual maturities of financial

liabilities, including estimated interest payments:

Nilai

tercatat/

Carrying

amount

Arus kas

kontraktual/

Contractual

cash flows

Kurang dari

1-3 bulan/

Less than 1-3

months

> 3 – 12

bulan/

months

Lebih dari

1 tahun/

More than

1 year

31 December 2017 31 December 2017

Liabilitas non-

derivatif Non-derivative

liabilities

Utang bank jangka pendek (233.124) (233.202) (233.202) - - Short-term bank loans

Utang usaha (963.271) (963.271) (933.914) (29.357) - Trade payables

Utang reasuransi (44.865) (44.865) (43.738) (1.127) - Reinsurance payables Utang lainnya (113.053) (113.053) (48.331) (64.722) - Other payables

Beban akrual (127.854) (127.854) (119.987) (7.867) - Accrued expenses

Pinjaman jangka panjang (2.898.784) (3.478.704) (66.542) (327.331) (3.084.909)

Long-term borrowings

(4.380.951) (4.960.949) (1.445.636) (430.404) (3.084.909)

Liabilitas derivatif (59.170) Derivative liabilities Arus kas masuk - - - - - Cash inflow

Arus kas keluar - (105.096) (10.032) (21.181) (73.883) Cash outflow

(59.170) (105.096) (10.032) (21.181) (73.883)


Liabilitas non-

derivatif Non-derivative

liabilities

Utang bank jangka pendek (547.043) (569.333) (354.943) (((214.390) -) Short-term bank loans

Utang usaha (961.707) (961.707) (959.222) (2.485) -) Trade payables

Utang reasuransi (58.538) (58.538) (58.538) -) -) Reinsurance payables Utang lainnya (204.212) (204.212) (204.212) -) -) Other payables

Beban akrual (90.060) (90.060) (90.060) -) -) Accrued expenses

Pinjaman jangka panjang (3.746.429) (4.211.818) (575.973) (1.841.594) (1.794.251) Long-term borrowings

Surat utang jangka

menengah (299.636) (358.663) (6.159) (18.539) (333.965) Medium term notes

Utang obligasi (2.695.855) (3.231.358) (90.693) (90.693) (3.049.972) Bonds payables

(8.603.480) (9.685.689) (2.339.800) (2.167.701) (5.178.188)

Liabilitas derivatif (53.824) Derivative liabilities

Arus kas masuk -) 432.701) 67.317) 201.949) 163.435) Cash inflow

Arus kas keluar -) (514.710) (89.176) (236.071) (189.463) Cash outflow

(53.824) (82.009) (21.859) (34.122) (26.028)








101



c. Risiko pasar c. Market risk

i. Risiko suku bunga i. Interest rate risk

Grup memiliki aset dan liabilitas keuangan berbunga dengan tingkat suku bunga variabel dan tetap dengan berbagai periode jatuh tempo. Aset dan liabilitas keuangan dengan tingkat suku bunga variabel yang dimiliki Grup terekspos fluktuasi arus kas yang diakibatkan oleh perubahan suku bunga, sementara aset dan liabilitas keuangan dengan tingkat suku bunga tetap terekspos risiko perubahan nilai wajar yang diakibatkan oleh perubahan suku bunga. Untuk mengatasi risiko-risiko ini, Grup menjalankan kebijakan untuk menyesuaikan profil suku bunga dan jangka waktu aset dan liabilitas keuangan; dan aktivitas lindung nilai (Catatan 14).

The Group has both variable-rate and fixed-rate interest-bearing financial assets and liabilities with various time spans. The Group’s variable-rate financial assets and liabilities are exposed to fluctuation in cash flows due to changes in interest rate, while the fixed-rate financial assets and liabilities are exposed to a risk of change in their fair value due to changes in interest rates. To mitigate these risks, the Group employs a policy of approximately matching the interest rate profile and time span of its financial assets and liabilities; and hedging activities (Note 14).

Perusahaan melakukan contract interest rate swap (Catatan 14) untuk mengatasi risiko fluktuasi tingkat bunga variabel.

The Company entered into interest rate swap contracts (Note 14) to mitigate the risk of variable interest rate fluctuation.

36. ASET ATAU LIABILITAS MONETER NETO 36. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIES DALAM MATA UANG ASING DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Grup memiliki aset dan liabilitas dalam Dolar Amerika Serikat dengan rincian sebagai berikut (dalam satuan penuh, kecuali jumlah setara Rupiah):

The Group has assets and liabilities denominated in USD as follows (in full amounts, except for Rupiah equivalent):

2017

USD Setara Rupiah/

Rupiah equivalent

Aset: Assets:

Kas dan setara kas 15.615.368 211.557 Cash and cash equivalents

Liabilitas: Liabilities:

Utang usaha (4.437.186) (60.115) Trade payables Pinjaman jangka panjang (157.388.913) (2.132.305) Long-term borrowings (161.826.099) (2.192.420)

Liabilitas neto (146.210.731) (1.980.863) Net liabilities Instrumen keuangan derivatif, jumlah

nosional (Catatan 14): Derivative financial instruments, notional

amount (Note 14): Kontrak foreign currency option 150.000.000 2.032.200 Foreign currency option contracts

Posisi neto 3.789.269 51.337 Net position

ii. Risiko nilai tukar mata uang asing ii. Foreign exchange risk

Grup terekspos pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama dari pinjaman dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dari bank dan utang obligasi. Risiko ini, sampai pada batas tertentu, berkurang dengan adanya sebagian pendapatan Grup yang dihasilkan dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan aktivitas lindung nilai (Catatan 14).

The Group is exposed to foreign exchange rate risk mainly from the USD bank loans and bonds payable. This risk is, to some extent, mitigated by the Group’s partially USD denominated revenue and hedging activities (Note 14).








102

36. ASET ATAU LIABILITAS MONETER NETO 36. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIES

DALAM MATA UANG ASING DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES


2016

USD

Setara Rupiah/ Rupiah equivalent

Aset: Assets: Kas dan setara kas 26.974.248 362.426 Cash and cash equivalents Piutang sewa pembiayaan 8.183.016 109.947 Finance lease receivables

35.157.264 472.373

Liabilitas: Liabilities:

Utang usaha (2.390.890) (32.124) Trade payables Pinjaman jangka panjang (213.461.745) (2.868.072) Long-term borrowings

Utang obligasi (203.809.616) (2.738.386) Bonds payable

(419.662.251) (5.638.582) Liabilitas neto (384.504.987) (5.166.209) Net liabilities Instrumen keuangan derivatif, jumlah

nosional (Catatan 14): Derivative financial instruments, notional

amount (Note 14): Kontrak cross currency-interest rate swap 38.707.592 520.075 Cross currency-interest rate swap contracts Kontrak foreign currency option 276.229.192 3.711.415 Foreign currency option contracts

314.936.784 4.231.490

Posisi neto (69.568.203) (934.719) Net position

Aset dan liabilitas dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan Dolar Amerika Serikat, dengan menggunakan kurs pada akhir periode pelaporan.

Assets and liabilities denominated in other foreign

currencies are presented in US Dollar equivalent

using the exchange rate prevailing at the end of the

reporting period.

Pada tanggal 31 Desember 2017 and 2016, kurs nilai

tukar yang digunakan adalah masing-masing sebesar

Rp 13.548 (Rupiah penuh) dan Rp 13.436 (Rupiah penuh)

untuk 1 Dolar Amerika Serikat (“USD”).

As at 31 December 2017 and 2016, the exchange

rates used were Rp 13,548 (whole Rupiah) and

Rp 13,436 (whole Rupiah), respectively, for 1 United

States Dollar (“USD”).

Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada

tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 dijabarkan dengan

menggunakan kurs tengah mata uang asing mendekati

tanggal dimana laporan keuangan konsolidasian ini

disetujui oleh manajemen untuk diterbitkan sebesar

masing-masing Rp 13.708/1 Dolar Amerika Serikat dan

Rp 13.332/1 Dolar Amerika Serikat, maka posisi neto

mata uang asing Grup akan naik masing - masing sekitar

Rp 606 dan Rp 7.235.

If assets and liabilities in foreign currencies as of

31 Desember 2017 and 2016 had been translated

using the middle rates near the dates when these

consolidated financial statements were approved by

management for issuance of Rp 13,708/USD 1, and

Rp 13,332/USD 1, respectively, the net foreign

currency position of the Group would have increased

by approximately Rp 606 and Rp 7,235, respectively.

Q;LI;l

Siddharta Widjaja & Rekan Registered Public Accountants 33rd Floor Wisma GKBI

28, JI. Jend. Sudirman

Jakarta 10210

Indonesia

+62 (0) 21 574 2333 / 574 2888

Laporan Auditor lndependen

No.: L.17 - 5250 - 18/III.28.010

Para Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk:

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk dan entitas anaknya, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2017, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan konsolidasian

Manajemen bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.

Independent Auditors' Report

No.: L.17 - 5250-18/IIl.28.010

The Shareholders, Board of Commissioners and Directors

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk:

We have audited the consolidated financial statements of PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk and its subsidiaries, which comprise the consolidated statement of financial position as of 31 December 2017, the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income, changes in equity, and cash flows for the year then ended, and a summary of significant accounting policies and other explanatory information.

Management's responsibility for the consolidated financial statements

Management is responsible for the preparation and fair presentation of these consolidated financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and for such internal control as management determines is necessary to enable the preparation of consolidated financial statements that are free from material misstatement, whether due to fraud or error.

Auditors' responsibility

Our responsibility is to express an opinion on these consolidated financial statements based on our audit. We conducted our audit in accordance with Standards on Auditing established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we comply with ethical requirements and p lan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the consolidated financial statements are free from material misstatement.

Srddharta W1d1a1a & Rekan - Registered Public Accountants, an Indonesian partnership and a member firm of the KPMG network of independent member ftrms aff1hated with KPMG International Cooperative r KPMG International"). a Swiss entity. L<:ens~No. : 916/KM 1/2014

~

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyaj ian material dalam laporan keuangan konsolidasian, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

Opini

Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua ha! yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk dan entitas anaknya tanggal 3 1 Desember 2017, serta kinerj a keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

An audit involves performing procedures to obtain audit evidence about the amounts and disclosures in the consolidated financial statements. The procedures selected depend on auditors' judgment, including the assessment of the risks of material misstatement of the conducted financial statements, whether due to fraud or error. In making those risk assessments, the auditors consider internal control relevant to the entity's preparation and fair presentation of the consolidated financial statements in order to design audit procedures that are appropriate in the circumstances, but not for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entity's internal control. An audit also includes evaluating the appropriateness of accounting policies used and the reasonableness of accounting estimates made by management, as well as evaluating the overall presentation of the consolidated financial statements.

We believe that the audit evidence we have obtained is sufficient and appropriate to provide a basis for our audit opinion.

Opinion

In our opinion, the consolidated financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated financial position of PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk and its subsidiaries as of 3 I December 2017, and their consolidated financial performance and cash flows for the year then ended in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

Kantor Akuntan Publik/Registered Public Accountants Siddharta Widjaja & Rekan

Harry Widjaja, S.E., CPA Izin Akuntan Publik/Public Accountant License No. AP.1214

Jakarta, 28 Maret 2018 Jakarta, 28 March 2018

PT MITRA PINASTHIKA MUSTIKA Tbk

Lippo Kuningan, 26th FloorJl. H.R. Rasuna said Kav. B-12 Kuningan, Jakarta 12940Indonesia

T. +62 21 2871 0170

F. +62 21 2911 0320

www.mpmgroup.co.id

ANNIVERSARY - mpmgroup.co.idmpmgroup.co.id/public/uploads/2018/04/MPMX_Corsec_045_Penyampaian... ·...

Documents

Transcript of ANNIVERSARY - mpmgroup.co.idmpmgroup.co.id/public/uploads/2018/04/MPMX_Corsec_045_Penyampaian... ·...