Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

31

Transcript of Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Page 1: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang
Page 2: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Latar Belakang

Hepatitis B

• Penyakit infeksi yang disebabkan oleh VHB.

Penularan Infeksi VHB

• Salah satunya melalui hub. seksual

Insiden pada PSK

• Prevalensi HBsAg Positif pada PSK di Jakarta Barat sebesar 20% (astuti, 2005).

Page 3: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Rumusan Masalah

Kelompok resiko tinggi

• PSK di Pamanukan Kab. Subang

Data epidemiologi prevalensi HBsAg

• Belum diketahui, oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai infeksi VHB pada PSK di pamanukan Kab. Subang

Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran HBsAg pada PSK

di Pamanukan Kab. Subang?

Page 4: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Pembatasan Masalah

• Berjumlah 20 orang PSK di Pamanukan Kab. Subang

• Sampel berasal dari darah vena dan menggunakan

tabung vakum antikoagulan Heparin.

Page 5: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Tujuan

• Untuk mengetahui gambaran HBsAg pada PSK di Pamanukan Kab. Subang.

Manfaat

• Memberikan informasi kepada penulis khususnya & umumnya kepada pembaca mengenai infeksi VHB pd PSK di Pamanukan Kab. Subang

• Memberikan informasi kepada PSK di Pamanukan Kab. Subang ttg hasil penelitian & bahaya infeksi VHB serta pencegahannya.

Page 6: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

TINJAUAN PUSTAKA

Page 7: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Virus Hepatitis B

1. Etiologi

2. Struktur

3. Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg)

4. Patogenesis

5. Siklus replikasi

6. Epidemiologi

7. Cara Penularan

8.Gambaran Klinis

9. Diagnosis

10. Pencegahan

11. Metode Pemeriksaan

Page 8: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Struktur VHB

• Virus DNA

• Diameter 42 nm

• Bagian luar : HBsAg

• Bagian dalam Nukleokapsid (HBcAg, DNA untai ganda)

Page 9: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Gejala Klinik VHB

• Fase prodormal, yaitu terdapat keluhan yang tidak khas

seperti mual, sebah, anoreksia dan demam. Fase dapat

berlangsung 3-14 hari.

• Fase ikterik, yaitu air seni berwarna seperti teh, kulit

menguning, serta keluhan menguat yang dapat

berlangsung 1-6 minggu.

• Fase penyembuhan, yaitu saat sudah terbentuk anti-

HBs.

Page 10: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Cara Penularan H

ori

zon

tal transfusi darah,

Hemodialisa, menindik telinga, pembuatan tato, pengobatan tusuk jarum (akupuntur), kebiasaan menyuntik diri sendiri dg jarum yg tidak steril

Vert

ikal

Seorang ibu hamil yang mengidap Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkannya.

Hub

un

ga

n s

eksua

l

Homoseksual

Heteroseksual

Page 11: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Pencegahan

Pemakaian kondom

Vaksin Hepatitis B

Page 12: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Respon Imun VHB

• Respons imun non-spesifik diikuti oleh naiknya kadar

Interferon (IFN).

• Respon imun spesifik : seluler dan humoral

• Respons imun seluler berupa proses sitolitik yang akan

menyebabkan pecahnya sel-sel hati yang terinfeksi.

• Respons imun humoral terjadi melalui proses

terbentuknya anti-HBs yang ikut membantu eliminasi

VHB.

• Bila proses yang terjadi pada Hepatitis B Akut tidak

efektif sehingga sel yang terinfeksi tidak berhasil

dihilangkan seluruhnya, akan terjadi infeksi Hepatitis B

Kronik

Page 13: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

METODOLOGI PENELITIAN

Page 14: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

• Metode deskriptif dengan

pendekatan cross-

sectional.

Persiapan alat, bahan & sampel

Pengisian lembar informed consent & kuisioner

Pengambilan sampel darah

Pengolahan sampel

(pembuatan plasma)

Pemeriksaan HBsAg

Hasil

Page 15: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Populasi

• Seluruh PSK di

Pamanukan Kab.

Subang.

Sampel

• Sampel plasma PSK di

Pamanukan Kab. Subang

sebanyak 20 orang yg

diambil secara acak &

telah menyatakan setuju

pada lembar informed

consent.

Page 16: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Alat

No Nama Alat Jml

1 Box Es 1 buah

2 Centrifuge 1 buah

3 HBsAg Rapid Test 20 buah

4 Holder 1 buah

5 Jarum 20 buah

6 Tabung vakum 20 buah

7 Torniquet 1 buah

Bahan

No. Nama Bahan Jml

1 Alkohol Secukupnya

2 Darah 80ml

3 Kapas Secukupnya

4 Plester Secukupnya

Page 17: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Prosedur Penelitian

Page 18: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Pengolahan sampel (pembuatan plasma)

• Sampel yang didapat dipisahkan dari plasma, sampel

darah dibiarkan 20-30 menit pada suhu ruangan, sampel

terpisah menjadi 2 lapisan selanjutnya disentrifus pada

kecepatan 3000 rpm selama 15 menit. Plasma yang

terbentuk, dipisahkan dari sel-sel darah.

Page 19: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Pemeriksaan HBsAg (MONO™ Test)

• Prinsip

One Step HBsAg Test adalah teknik immunoassay dg koloid emas

untuk mendeteksi HBsAg dalam serum/plasma manusia. Sampel

mula-mula bereaksi dg konjugat berupa monoklonal antibodi &

koloid emas yang terdapat pada bantalan sampel. Campuran

tersebut lalu bermigrasi disepanjang membran dengan gaya kapiler

& bereaksi dengan anti-HBsAg pada daerah tes. Jika sampel

mengandung HBsAg maka akan terbentuk garis di membran pada

daerah tes. Jika antigen tidak ada dalam sampel maka tidak akan

terbentuk garis di membran pada daerah tes & menunjukkan hasil

negatif. Campuran tersebut akan terus bermigrasi menuju daerah

kontrol, pada membran kontrol ini akan terbentuk garis yg

menunjukkan bahwa tes tersebut valid.

Page 20: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Cara kerja

• Siapkan alat dan bahan pemeriksaan plasma pada suhu

kamar.

• Buka test device dari kemasan dan segera gunakan

• Dengan posisi vertikal tambahkan 100µl plasma ke

dalam spesimen well (s) pada test device, kemudian

nyalakan timer.

• Tunggu hingga garis muncul dengan jelas.

• Baca hasil hingga 15 menit.

Page 21: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Interpretasi Hasil

Gambar 3.2. Interpretasi Hasil Pemeriksaan HBsAg

Keterangan:

• Negatif : terbentuk 1 strip merah pada area kontrol

• Positif : terbentuk 2 strip merah pada area kontrol dan tes

• Invalid : tidak terbentuk strip merah

2 1 3

Page 22: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Pengolahan & Analisis Data

• Data yang diperoleh

kemudian dilakukan

pengolahan data dengan

menghitung persentase

HBsAg positif dan

persentase HBsAg

negatif.

Waktu & Tempat Penelitian

Waktu

• Bulan Maret 2012

Tempat

• Di Laboratorium Puskesmas Pamanukan dan Laboratorium Imunologi STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi

Page 23: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

Page 24: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Hasil Penelitian ID Sampel Usia

Responden

(Th)

Hasil

Pemeriksaan HBsAg

A 29 Negatif

B 36 Negatif

C 19 Negatif

D 30 Negatif

E 45 Negatif

F 17 Negatif

G 17 Negatif

H 39 Negatif

I 23 Negatif

K 35 Negatif

L 25 Negatif

M 31 Negatif

N 29 Negatif

O 32 Positif

P 35 Negatif

Q 22 Negatif

R 22 Negatif

S 21 Negatif

T 20 Negatif

Tabel 4.1 sampel O dengan usia 32 tahun, didapatkan hasil pemeriksaan HBsAg positif.

Page 25: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Pembahasan

• Y = N x100 %

X

Maka, Persentase HBsAg positif :

• Y₁ = 1 x 100% = 5%

20

Persentase HBsAg negatif :

• Y₂ = 19 x 100% = 95%

20

Keterangan :

• Y₁ = Persentase HBsAg positif

• Y₂ = Persentase HBsAg negatif

• X ₁ = Sampel positif

• X ₂ = Sampel negatif

• N = Jumlah sampel

• Berdasarkan hasil penelitian terhadap 20 sampel pekerja seks komersial di Pamanukan Kabupaten Subang didapat persentase HBsAg positif sebesar 5% dan persentase HBsAg negatif sebesar 95%.

Page 26: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

• Dari hasil penelitian didapat HBsAg positif sebesar 5%, tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurnianto (2001) di Peleman Suradai Kabupaten Tegal didapatkan HBsAg positif sebesar 5-10%.

• Menurut tingginya prevalensi infeksi VHB, WHO (2002) membagi dunia menjadi 3 macam daerah yaitu endemisitas tinggi 10-15%, endemisitas sedang 2-10% dan endemisitas rendah < 2%.

• Hasil penelitian menunjukkan satu sampel HBsAg positif (5%) sehingga lokalisasi penelitian termasuk daerah infeksi VHB dengan endemisitas sedang.

Page 27: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

• Pada penelitian ini terdapat 1 responden dengan HBsAg positif yaitu responden berusia 32 tahun.

• Penelitian Hernandez, dkk. dan Figueroa, dkk. (1998) melaporkan risiko infeksi meningkat dengan bertambahnya usia.

• Tingkat pendidikan responden adalah tamat SD, Hernandez, dkk. (1998) melaporkan risiko infeksi meningkat pada subyek dengan pendidikan rendah.

• Responden jarang menggunakan kondom. Brook (1998, dalam Lubis, 2008) mengatakan kondom dapat digunakan untuk mencegah penularan Hepatitis B melalui hubungan seksual.

Page 28: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

SIMPULAN & SARAN

Page 29: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Simpulan

• Setelah dilakukan penelitian maka dapat disimpulkan

bahwa dari 20 sampel pekerja seks komersial di

Pamanukan Kabupaten Subang persentase HBsAg

positif sebesar 5 %, sedangkan persentase HBsAg

negatif 95 %.

Page 30: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang

Saran

Dari hasil penelitian dapat disarankan :

• Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan

jumlah sampel yang lebih banyak, mengingat

terbatasnya waktu pada penelitian ini.

• Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut pada lokasi

yang berbeda.

Page 31: Annisa Nurul Chaerani Ppt Sidang