ANISOMETROPIA

26
ANISOMETROPIA MEGA PUTRI KUSUMA DEWI G1A212062 FK UNSOED

description

anisometropi

Transcript of ANISOMETROPIA

ANISOMETROPIAMEGA PUTRI KUSUMA DEWIG1A212062

FK UNSOED

ANATOMI

MEDIA REFRAKSI KORNEA HUMOR AQUOS LENSA VITREOUS

KORNEA

Jaringan transparan yang ukuran dan strukturnya sebanding dengan kristal sebuah jam tangan kecil

Kornea dewasa tebal 0,54mm ditengah, 0,65mm ditepi, diameternya 11,5mm

Lapisan : Lapisan Epitel (Lapisan Bowman (lapisan jernih aseluler)StromaMembran Descement (membran elastik yang jernih dan membran basalis dari endotel kornea)

Lapisan Endotel

HUMOR AQUOS

Diproduksi oleh Korpus Siliaris

LENSA

Strukur bikonveks, avaskuler, tak berwarna, hampir transparan sempurna

Tebal sekitar 4mm, diameter 9mm

Dibelakang iris, digantung oleh zonula zilii yang menghubungkan dengan korpus siliare.

Kapsula lensa membran yg semipermeable yang akan memperbolehkan air dan elektrolit masuk

Komposisi 65% air, 35% protein

VITREOUS

Suatu badan gelatin yang jernih dan avaskular yang membentuk 2/3 volume dan berat mata

Komposisi : 99% air, 1% kolagen dan asam hialuronat

FISIOLOGI REFRAKSI

Mata dianggap sebagai kamera

Sistem refraksi menghasilkan bayangan kecil, terbalik di retina

Rangsangan diterima oleh sel batang dan sel kerucut di retina diteruskan ke saraf optik (n.II) korteks serebri pusat penglihatan tampak sebagai lapisan ruang tegak, supaya bayangan tidak kabur, kelebihan cahaya diserap oleh lap. Epitel pigmen di retina

Emetrop dalam keadaan mata istirahat / tidak berakomodasi, sinar sejajar yang datang dibiaskan tepat di fovea sentralis dari retina, tepat dibagian dalam makula lutea

AKOMODASI

Kesanggupan mata untuk memperbesar daya pembiasnya

Mekanisme akomodasi ada 2 teoriHELMHOLTZ kalau m.siliaris berkontraksi, maka iris dan badan siliar, digerakkan ke depan bawah, sehingga zonula zillii jadi kendor, lensa menjadi lebih cembung, karena elastisitasnya sendiri

TSCHERNIG bila m.siliaris berkontraksi, maka iris dan badan siliar digerakkan ke belakang atas, sehingga zonula zillii menjadi tegang, juga bagian perifer lensa menjadi tegang, sedang bagian tengahnya didorong ke sentral dan menjadi cembung

TRIAS AKOMODASIKonvergensiMiosisAkomodasi lensa

KEADAAN REFRAKSI MATA

Emetropia keadaan refraksi mata, dimana semua sinar yang sejajar, yang datang dari jarak tak terhingga dan jatuh pada mata yang dalam keadaan istirahat, akan dibiaskan tepat di retina

Ametropia keadaan refraksi mata, dimaa sejajar yang datang dari jarak tak terhingga dan jatuh dimana dalam keadaan istirahat tidak pernah dikumpulkan tepat di retina.

MACAM AMETROPIA

Hipermetrop kelainan refraksi dimana sinar yang sejajar datang dari jarak tak terhingga, oleh mata yang dalam keadaan istirahat dibiaskan dibelakang retina

Miopia kelainan refraksi dimana sinar sejajar datang dari jarak tak terhingga, oleh mata mata dalam keadaan istirahat dibiaskan di depan retina

Astigmatisma kelainan refraksi dimana sinar sejajar datang dari jarak tak tertentu, refraksi dalam tiap meridian tidak sama

ANISOMETROPIA

Gangguan penglihatan dimana kedua mata terdapat perbedaan antara kedua mata lebih dari atau sama dengan 2,5 dioptri yang akan menyebabkan perbedaan bayangan 5% atau lebih

ETIOLOGI

Kongenital dan anisometropia karena pertumbuhan muncul diseabkan oleh perbedaan pertumbuhan dari kedua bola mata

Anisometropia didapat disebabkan oleh afakia uniokular setelah pengangkatan lensa pada katarak atau disebabkan oleh implantasi lensa intra okuler dengan kekuatan yang salah

ANISOMETROPIA TERJADI APABILA Hipermetropia dan miopia

Hipermetropia/miopia/astigmatisma dan emetropia

Hipermetropia dan hipermetropia dengan derajat refraksi yang tidak sama

Miopia dan miopia dengan derajat refraksi yang tidak sama

Astigmatisma dan astigmatisma dengan derajat yang tidak sama

KLASIFIKASI

Simple emetropia dengan miopia atau hipermetropia simple

Compound kedua mata hipermetropia atau miopia, tetapi salah satunya lebih tinggi

Mixed hipermetropia dengan miopia

Simple astigmatisma normal dan miopia atau hipermetropia astigmatisma

Compound astigmatisma kedua mata astigmatisma dengan derajat yang berbeda

TINGKATAN ANISOMETROPIA (SLOANE) Kecil beda refraksi lebih kecil dari 1,5D

Sedang beda refraksi antara 1,5D – 2,5D

Besar beda refraksi ;ebih besar dari 2,5D

GEJALA (FRIEDENWALD)

Sakit kepalaelombang

Kedua mata tidak enak, panas, tegang

Spesifik Pusing Mual Melihat ganda Kesulitan memperkirakan jarak suatu benda Melihat lantai yang bergelombang

KELAINAN KLINIK AKIBAT ANISOMETROPIA Akibat perbedaan visus strabismus, ambliopia

Akibat perbedaan bayangan aniseikonia kel.distorsi dan streotipik

ANISEIKONIA

Kelinan penglihatan binokuler dimana bayangan yang terbentuk tidak sama ukuran, bentuk atau keduanya.

Aniseikonia fisiologis aniseikonia degan perbedaan besarnya bayangan antara mata satu dengan yang lain, masih jatuh pada panum fusional area

Aniseikonia abnormal/klinik perbedaan bayangan yang diterima oleh kedua mata sehingga timbul gangguan stereotipik, distorsi, selanjutnya dapat terjadi gangguan fusi berupa diplopiasupresi pada mata yang visusnya kurang baik hingga ambliopiadeviasi bola mata/strabismus

PEMERIKSAAN

Tes aniseikonia Pemeriksa berdiri 2 meter di depan penderita Pemeriksa membentangkan tangan ke samping Penderita menentukan perbandingan panjang tangan pemeriksa Pemeriksa memajukan tangannya kedepan dengan jari terbuka Penderita kembali menentukan perbandingan panjang tangan pemeriksa

Pemeriksaan stereopsis dengan tes lang two pencil Pemeriksa memegang pensil vertikal di depan pasien Pasien diminta untuk memegang pensil lain, menyentuhakan ujungnya ke ujung pensil pemeriksa,menyentuhkan dari atasdan dilakukan dengan cepat

Lakukan beberapa kali Kesan : bila saat kedua mata dibuka hasil tes baik, dan ketika salah satu mata ditutup tes tidak baik adanya steropsis dalam keadaan binokular secara kasar

Pemeriksaan Distorsi Pasien berjalan dan melihat kebawah dengan penglihatan bnokular dengan kacamata yang sudah dilakukan koreksi refraksi subjektif monokuler

Kesan :

tidak enak dan pusing (+)Pengurangan kekuatan lensa bertahap dan nyaman (-)

Pemeriksaan eikonometer standart

Alat khusus yang dirancang untuk aniseikoniaPenderita memakai filter floroid didepan matanya utuk melihat proyektor dengan target yang memiliki elemen tertentu yang terpolarisasi ehingga antara kedua ata dapat melihat target yang berbeda secara bersamaan

Bisa menilai aniseikonia vertikal maupun horizontal

DIAGNOSIS

Pemeriksaan retinoskopi dinilai reflek fundus untuk bisa mengetahui hipermetropia, miopia atau astgmatisma

Menentukan perbedaan kekuatan refraksi antara kedua bola mata

Menentukan derajat anisometropia

PENATALAKSANAAN

Kacamata beda hingga 4D

Lensa kontak untuk derajat berat

Kacamata aniseikonia

Modalitas dari pengobatanImplantasi IOL untuk afakia uniokulerRefractive cornea surgery miopia unilateral tinggi, astigmatisma, hipermetropia

Pengangkatan dari lensa kristal jernih untuk miopia unilateral yang sangat tinggi (operasi fucala)

KOMPLIKASI

Diplopia

Ambliopia

Strabismus kompensasi mata terhadap perbedan kekuatan refraksi kedua mata

Kebutaan monokuler

TERIMAKAS

IH