Anis Pioderma

7
Pioderma a. Pioderma adalah infeksi kulit purulen (bernanah) di epidermis dan dermis yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan Streptococcus B hemolyticus [1,2]. b. Pembagian pioderma [1,2]: Primer : infeksi kulit pada kulit normal ( Impetigo, folikulitis, furunkel, karbunkel, ektima,dll). Sekunder: infeksi kulit yang disertai penyakit kulit yang lain sebelumnya. Penyakit kulit yang lain disertai pioderma sekunder disebut impentigenisata. c. Manifestasi klinik (jenis-jenis) piodeerma [3,4]: 1. Impetigo Impetigo Krustosa Lesi awal berupa makula eritematosa berukuran 1-2 mm, segera berubah menjadi vesikel atau bula. Karena dinding vesikel tipis, mudah pecah dan mengeluarkan secret seropurulen kuning kecoklatan. Selanjutnya mengering dan membentuk krusta berlapis-lapis. Krusta mudah dilepaskan, di bawah krusta terdapat daerah erosive yang mengeluarkan sekret sehingga krusta kembali menebal. Predileksi : Pada wajah atau ekstremitas setelah trauma Efloresensi/sifat-sifatnya: macula eritematosa miliar sampai lentikular, difus; pustule miliar sampai lentikular; krusta kuning kecoklatan, nerlapis-lapis, mudah diangkat. Impetigo Bulosa Vesikel sampai bulla timbul mendadak pada kulit sehat, bervariasi mulai miliar hingga lentikular,

description

hbkbkbkbkbkhbjhvgbkmokpokomjoiuhuinmniybi

Transcript of Anis Pioderma

Pioderma

a. Pioderma adalah infeksi kulit purulen (bernanah) di epidermis dan dermis yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan Streptococcus B hemolyticus [1,2]. b. Pembagian pioderma [1,2]: Primer : infeksi kulit pada kulit normal ( Impetigo, folikulitis, furunkel, karbunkel, ektima,dll). Sekunder: infeksi kulit yang disertai penyakit kulit yang lain sebelumnya. Penyakit kulit yang lain disertai pioderma sekunder disebut impentigenisata.

c. Manifestasi klinik (jenis-jenis) piodeerma [3,4]:1. ImpetigoImpetigo KrustosaLesi awal berupa makula eritematosa berukuran 1-2 mm, segera berubah menjadi vesikel atau bula. Karena dinding vesikel tipis, mudah pecah dan mengeluarkan secret seropurulen kuning kecoklatan. Selanjutnya mengering dan membentuk krusta berlapis-lapis. Krusta mudah dilepaskan, di bawah krusta terdapat daerah erosive yang mengeluarkan sekret sehingga krusta kembali menebal.

Predileksi : Pada wajah atau ekstremitas setelah traumaEfloresensi/sifat-sifatnya: macula eritematosa miliar sampai lentikular, difus; pustule miliar sampai lentikular; krusta kuning kecoklatan, nerlapis-lapis, mudah diangkat.

Impetigo Bulosa

Vesikel sampai bulla timbul mendadak pada kulit sehat, bervariasi mulai miliar hingga lentikular, dapat bertahan 2-3 hari. Berdinding tebal dan ada hipopion. Jika pecah menimbulkan krusta yang coklat datar dan tipis.

Predileksi : ketiak, dada, punggung dan ekstremitas atas dan bawah.Efloresensi/sifat-sifatnya: tampak bula dengan dinding tebal dan tipis, miliar hingga lentikular, kulit sekitarnya tak menunjukkan peradangan, kadang-kadang tampak hipopion.

2. Ektima

Keluhan : gatal. Lesi awal berupa vesikel atau vesikopustula di atas kulit yang eritematosa, membesar dan pecah, terbentuk krusta tebal dan kering yang sukar di lepas dari dasarnya. Jika krusta dilepas terdapat ulkus dangkal. Jika keadaan umum baik akan sembuh sendiri dalam waktu 3 minggu, meninggalkan jaringan parut yang tidak berarti. Jika keadaan umum buruk dapat menjadi gangrene.

Predileksi: Ekremitas bawah, wajah dan ketiakEfloresensi/sifat-sifatnya: Makula eritematosa lentikular hingga nummular, vesikel dan pustula miliar hingga nummular, difus, simetris serta krusta kehijauan yang sukar dilepas.

3. Folikulitis

Folikulitis superfisialmerupakan salah satu jenis folikulitis yang juga disebut sebagai Bockhart of Impetigo.Lesi berbentuk bulat atau pustul dengan dasar eritematosa. Dapat berupa bentuk pustul berwarna kuning yang dapat menghilang dalam 7 sampai 10 hari tanpa membentuk sikatris. Biasanya disertai rasa gatal. Pertumbuhan rambut sendiri tidak terganggu kadang-kadang penyakit ini ditimbulkan oleh discharge (sekret) dari luka dan abses.

Predileksi: daerah berambut, paling sering pada kulit kepala dan ekstremitas.Efloresensi/sifat-sifatnya: berupa macula eritematosa, papula, pastula, dan krusta miliar sampai lentikular, regional sesuai dengan pertumbuhan rambut.

Folikulitis profundaGambaran klinis sama seperti folikulitis superficial. Sycosis barbae merupakan folikulitis profunda dengan inflamasi perifolikuler yang terjadi pada daerah wajah atau atas bibir.

4. Furunkel

Sakit dan nyeri pada daerah lesi. Lesi mula-mula berupa infiltrate kecil, dalam waktu singkat membesar membentuk nodula eritematosa berbentuk kerucut. Kemudian pada tempat rambut keluar tampak bintik-bintikputih sebagai mata bisul. Nodus tadi aka melunak (supurasi) menjadi abses yang akan memecah melalui lokus minorisresistensie yaitu muara folikel, rambut menjadi rontok/terlepas.

Predileksi: sering pada bagian tubuh yang berambutdan mudah terkena iritasi, gesekan atau tekanan; atau pada daerah yang lembap seperti ketiak, bokong, punggung leher, dan wajah.Eflorensia/sifat-sifatnya: mula-mula berupa macula eritematosalentikular nummular setempat, kemudian menjadi nodula lentikularnumular berbentuk kerucut.

5. Karbunkel

keluhan berupa nyeri pada lesi dan malaise. Lesi mula-mula berupa infiltrate kecil, dalam waktu singkat membesar menjadi nodus-nodus eritematosa berbentuk kerucut. Kemudian pada tempat rambut keluar tampak bintik putih sebagai mata bisul. Nodus-nodus tadi akan melunak menjadi abses yang akan memecah melalui lokus minoris resitensie yaitu muara folikel.

Predileksi: tengkuk, punggung, dan bokong.Efloresensi/sifat-sifatnya: macula eritematosa kemudian menjadi nodula lentikular hingga nummular, regional, bentuk teratur dan tampak fistula mengeluarkan sekret putih/kental.

6. Erisipelas, Selulitis, Flegmon

Erisipelas lesi dimulai dengan luka-luka kecil di kulit selanjutnya menjadi merah cerah, berbatas tegas, edema dan nyeri tekan. Terasa panas pada perabaan dan di bagian tengah ditemukan vesikel atau bula. Sedangkan selulitis merupakan kelanjutan dari erisipelas yang membedakan pada selulitis radang meluas sampai ke jaringan bawah kulit. Sementara itu, flegmon merupakan selulitis yang mengalami supurasi.

Predileksi: kaki, tangan, wajahEfloresensi/ sifat-sifatnya: macula eritematosa nummular hingga plakat, berbatas tegas, edematosa, di bagian tengah ditemukan vesikel atau bula lentikular.

7. Abses Multiple Kelenjar KeringatInfeksi pada kelenjar keringat berupa abses multipel tidak nyeri berbentuk kubah. Kondisi ini paling sering pada anak-anak. Biasanya muncul saat daya tahan tubuh turun (karena malnutrisi, morbili), banyak keringat.Predileksi:di tempat yang memiliki kelenjar keringat. Kelainan ini mirip dengan furunkulosis, tetapi pada furunkulosis terasa nyeri, bentuknya seperti kerucut dengan pustul di tengah dan relatif lebih cepat memecah. Efloresensi/ sifat-sifatnya: lesi yang muncul dapat berupa nodus eritematosa, multipel, tidak nyeri, berbentuk kubah dan lama memecah.8. HidraadenitisInfeksi kelenjar apokrin, biasanya disebabkan oleh S.aureus. Infeksi terjadi pada kelenjar apokrin. Seringkali didahului oleh trauma, seperti banyak keringat, pemakaian deodoran atau rambut ketiak digunting.Predileksi: paling banyak di ketiak, perineum. Efloresensi/sifat-sifatnya: Ruam berupa nodus dengan kelima tanda radang akut. Kemudian dapat melunak menjadi abses dan memecah membentuk fistel dan disebut hidradenitis supurativa. Pada yang menahun dapat terbentuk abses, fistel, dan sinus yang multiple.

9. Pionika Didahului trauma mulai infeksi pada lipatan kuku dan terlihat jaringan kuku membengkak ,nyeri dapat mengeluarkan pus kemudian menjalar ke matriks dan lempeng kuku.10. Ulkus PiogenikUlkus dengan gambaran klinisnya tidak khas dan disertai pus diatasnya.11. Staphylococcus Scalded Skin Syndrome Dikenal sebagai penyakit Ritter. Awalnya demam tinggi disertai infeksi saluran nafas atas.Predileksi: muka, leher, ketiak, telapak tangan dan kaki.Efloresensi/sifat-sifatnya: awalnya mendadak timbul eritema pada muka,leher, ketiak dan lipatan paha. Dalam waktu 1-2 hari akan muncul bula berdinding kendur dan tanda nikolsky positif. Tampak daerah erosive pada 2-3 hari disertai pengelupasan. d. Perbedaan klinis dan tanda khas Impetigo Krustosa dan Impetigo Bulosa [5]:DiferensiasiIMPETIGO KRUSTOSAIMPETIGO BULOSA

Usia Anak Anak, dewasa

GejalaGejala prodormal (-), erosi tanpa ulkus, krusta tebal berwarna kuning maduGejala prodormal (-), erosi tanpa ulkus

Lesi Kulit

Eritema, vesikel pecah menjadi krusta yang tebal berwarna kuning madu dan dasar erosi.Eritema, bula hipopion bila pecah menjadi koleret.

Predileksiwajahperi oral / nasalketiak, dada, punggung, ekstremitas atas dan bawah

Pemeriksaan mikrobiologiStreptococcus B Hemolyticus

Staphylococcus aureus

e. Pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis pioderma yaitu [6]: pemeriksaan histopatologis ditemukan sel-sel radang leukosit. Pemeriksaan mikrobiologi : kultur jaringa. bahan untuk pemeriksaan dari pus dengan cara swabbing. Dari sediaan tersebut kita dapat membedakan penyebab kuman penyakit tersebut. Jika pada sediaan terlihat kuman tersusun tersendiri, berpasangan, bergerombol serta tersusun seperti rantai pendek maka kuman penyebabnya yaitu Staphylococcus aureus atau staphylococcus epidermidis. Sedangkan jika ditemukan kuman berbentuk kokus tunggal maka kuman penyebabnya yaitu Streptococcus.

f. Straphylococcus Scalded Skin Sindrom adalah infeksi kulit yang timbul secara mendadak mengakibatkan rusaknya epidermis (epidermolisis) disebabkan oleh bakteri staphylococcus aureus dan paling sering menyerang anak dibawah 5 tahun [7].

g. Gambaran klinis yang khas dari S4 yaitu [7]:Gejala prodromal berupa demam dan iritabel.- Ruam berupa makula eritem tampak pertama kali di sekitar mulut dan hidung. Kulit tampak halus yang kemudian menyebar generalisata dan kemudian tampak seperti "sandpaper".- Lesi terutama pada daerah fleksor, terutama lipat paha, aksila dan leher.- Setelah 1-2 hari kulit menjadi berkerut dan dapat terjadi bula, mudah mengelupas (Nikolskys sign), kulit nyeri bila disentuh. Selanjutnya 2-3 hari permukaan kulit menjadi kering dan berkrusta. - Penyembuhan terjadi setelah 10-14 hari

h. Diagnosa banding S4 yaitu NET ( Nekrolisis Epidermal Toksik) [7].

i. Phlegmon adalah keradangan supuratif akut yang mempengaruhi jaringan akut subkutan dan tanpa batas yang jelas [8].

j. Penatalaksanaan phlegmon yaitu jika belum terbentuk abses beri terapi konservatif beri antibiotic IV dan pertimbangkan kemungkinan operasi tergantung perkembangan penderita 48-72 jam. Jika sudah terbentuk abses maka rekomendasikan terapi pembedahan. Dan kemungkinan terjadinya kolaps jalan napas sangat besar maka pertimbangkan trakeostomi [8].