Angkot Dan Angkudes

7
PENDAHULUAN Angkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan masayarakat secara bersama- sama dengan membayar tarif. Tujuan dasar dari penyediaan angkutan umum, Wells (1975) mengatakan adalah menyediakan pelayanan angkutan yang baik- andal, nyaman, aman, cepat dan murah, untuk umum. Secara umum dapat dikatakan angkutan umum selalu kalah bersaing dengan kendaraan pribadi. Sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, banyak orang yang mampu membeli kendaraan pribadi. Banyak alasan untuk memiliki kendaraan pribadi, antara lain karena masalah privasi dan kenyamanan. Namun dibalik kebaikannya, kepemilikan kendaraan pribadi terlalu banyaka juga menimbulkan masalah. Banyaknya kendaraan pribadi berarti kemacetan yang semakin banyak di jalan. Hal ini dikarenakan jumlah peningkatan kendaraan pribadi tidak sebanding dengan kapasitas jalan. Semakin banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan umum, semakin efektif pula penggunaan jalan raya. Dengan kata lain, kendaraan umum merupakan salah satu pemecahan masalah yang dihadapi hampir semua kota besar di dunia: kemacetan. Angkutan kota atau biasa disingkat angkot adalah salah satu jenis transportasi perkotaan yang merujuk kepada kendaraan umum dengan rute yang sudah ditentukan. Tidak seperti bus yang mempunyai halte sebagai tempat pemberhentian yang sudah

description

dasasadsacxzcxzcsacsdfdsvv

Transcript of Angkot Dan Angkudes

PENDAHULUANAngkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan masayarakat secara bersama- sama dengan membayar tarif. Tujuan dasar dari penyediaan angkutan umum, Wells (1975) mengatakan adalah menyediakan pelayanan angkutan yang baik- andal, nyaman, aman, cepat dan murah, untuk umum. Secara umum dapat dikatakan angkutan umum selalu kalah bersaing dengan kendaraan pribadi. Sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, banyak orang yang mampu membeli kendaraan pribadi. Banyak alasan untuk memiliki kendaraan pribadi, antara lain karena masalah privasi dan kenyamanan. Namun dibalik kebaikannya, kepemilikan kendaraan pribadi terlalu banyaka juga menimbulkan masalah.Banyaknya kendaraan pribadi berarti kemacetan yang semakin banyak di jalan. Hal ini dikarenakan jumlah peningkatan kendaraan pribadi tidak sebanding dengan kapasitas jalan. Semakin banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan umum, semakin efektif pula penggunaan jalan raya. Dengan kata lain, kendaraan umum merupakan salah satu pemecahan masalah yang dihadapi hampir semua kota besar di dunia: kemacetan.Angkutan kota atau biasa disingkat angkot adalah salah satu jenis transportasi perkotaan yang merujuk kepada kendaraan umum dengan rute yang sudah ditentukan. Tidak seperti bus yang mempunyai halte sebagai tempat pemberhentian yang sudah ditentukan, angkutan kota dapat berhenti dan menaikkan atau menurunkan penumpang dimana saja.KONDISI EKSISTINGData hasil survei angkot jalur TA Jalur operasi : Tumpang Arjosari Jumlah armada : 12 angkot Jarak tempuh: 20,2 km Waktu tempuh: 1 s/d 1,5 jam ( tergantung situasi dijalan ) Kecepatan tempuh: 30 s/d 60 km/jam Kebutuhan bensin: 4 liter ( pergi pulang ) Penghasilan rata-rata: Rp 30.000 Rp 50.000 / hari Kapasitas penumpang: 13 orang penumpang Tarif UmumDari : 1. Tumpang Arjosari : Rp 6.0002. Tumpang Bugis Wendit : Rp 4.0003. Tumpang Pakis: Rp 3.500Dari : 1. Arjosari Bunut Pakis: Rp 4.0002. Arjosari Pasir: Rp 5.0003. Jarak dekat: Rp 3.000 Pelajar1. Jarak dekat: Rp 2.0002. Jarak jauh : Rp 3.000

Waktu ramai penumpang : Saat pergi ke pasar dan pulang dari pasar Kendala di jalan : kondisi jalan bergelombangPEMBAHASANAngkutan UmumAda beberapa angkutan umum dengan moda transportasi darat yang berada di kota dan kabupaten malang. salah satunya adalah angkutan umum kota (angkot) untuk trayek dalam kota dan angkutan umum desa (angkudes) untuk trayek kabupaten malang. untuk mobil yang digunakan baiknagkutan kota maupun angkutan desa biasanya memakai mobil jenis carry. Angkot yang beroperasi di dalam kota malang biasanya berwarna biru tua dengan kode garis warna yang beragam untuk membedakan jalurnya, contoh : Arjosari Dinoyo Landungsari (ADL) dengan garis warna abu-abu , Landungsari Dinoyo Hamid Rusdi (LDG) dengan garis warna putih. Sedangkan untuk angkutan umum dengan jalur luar kota ( dari kota malang ke kabupaten malang atau ke kota Batu) dengan warna mobil selain biru tua, contoh : Lawang Arjosari (LA) dengan mobil berwarna hijau, Batu Landungsari (BL) dengan mobil berwarna ungu muda. Ada sekitar 25 trayek angkot di kota malang dan 80 % wilayah di kota malang dilalui oleh ke-25 angkot tersebut. Sedangkan untuk di kabupaten malang angkutan desa sekitar 45 trayek angkutan. tidak semua agkot di kota malang beroperasi 24 jam hanya angkot yang melewati jalur tengah saja yang melayani penumpang 24 jam seperti angkot AG via alun-alun. Sedangkan untuk trayek di kabupaten malang hanya beroperasi dari pagi hingga malam hari. Angkutan umum desa dengan kode TA ( Tumpang Arjosari ) adalah salah satu moda transportasi darat antar kabupaten kota yang menghubungkan terminal Tumpang di kecamatan Jeru, Kabupaten Malang dengan terminal arjosari dikecamatan blimbing, kota malang. angkutan desa ini berwarna dasar putih dengan garis hijau disekiling badan mobil. Trayek Dan Ruas JalanAngkutan desa dengan kode TA (Tumpang Arjosari) melewati jalur sebagai berikut :Berangkat :Terminal Tumpang Jl. Raya Tumpang Jl. Jeru Jl. Raya Jeru Jl. Sumber Pasir Jl. Raya Pakis Jl. Raya Bunut Wetan Jl. Raya Asrikaton Jl. Wendit Jl. Laksda Adi Sucipto Jl. A. Yani Jl. Raden Intan Terminal Arjosari.Kembali :Terminal Arjosari Jl. Simpang Panji Suroso Jl. Raya Panji Suroso Jl. Laksda Adi Sucipto Jl. Wendit Jl. Raya Asrikaton - Jl. Raya Bunut Wetan Jl. Raya Pakis Jl. Sumber Pasir Jl. Raya Jeru Jl. Jeru Jl. Raya Tumpang.Untuk ruas jalan yang dilalui angkutan desa TA tersebut, keadaan jalannya masih tergolong baik. Hanya sesekali ada jalan yang bergelombang. Kendala yang dihadapi selama menaiki angkutan desa TA ini adalah karena jalan yang relatif lengang terkadang supir angkutan desa tersebut mengemudikan mobil secara ugal-ugalan. Waktu yang diperlukan angkutan desa TA untuk melintasi trayek dari Terminal Tumpang sampai Terminal Arjosari berkisar 1 sampai 1,5 jam.Tarif yang dibebankan pada penumpang untuk angkutan desa TA ini bervariasi. Tarif terbagi menjadi 2 yaitu untuk pelajar dan untuk umum, untuk umum sendiri tarif diberlakukan tergantung jarak yang ditempuh, jauh ataupun dekat jarak tarifnya tidak sama. Umumnya sebuah angkutan umum diisi oleh kurang lebih 10 penumpang, tetapi tidak jarang penumpangnya hingga lebih dari 10 orang. Perilaku sopir angkutan kota yang sering berhenti mendadak dan disembarang tempat sering dihubungkan dengan penyebab kemacetan. Terkadang juga sebuah angkutan kota selalu menepi dengan waktu yang lama untuk menunggu penumpang.Seperti kota besar lainnya di Indonesia, sistem pelayanan angkutan umum Kota dan Kabupaten Malang belum dapat dikatakan humanis. Humanis disini dapat diartikan, belum layak, belum sesuai dengan peruntukan sebenarnya dan diperlakukan layaknya seorang penumpang dimana privasi, kenyamanan, keamanan, tepat waktu, dan biaya yang dikeluarkan sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Masyarakat Kota dan Kabupaten Malang dan sebagian besar mahasiswa yang tidak membawa kendaraan pribadi umumnya menggunakan angkutan umum untuk bepergian dan melakukan aktivitasnya seperti bekerja, ke sekolah/kampus, ke pasar, dan melakukan aktivitas ekonomi sosial lainnya. Beberapa karakteristik angkutan umum di Kota dan di Kabupaten Malang yang memiliki resiko tinggi untuk mengalami kecelakaan di jalan raya adalah : - Dikemudikan secara ugal- ugalan- Supir sering emosional, tidak disiplin dan ngantuk.- Angkut kapasitas berlebihan.- Fungsi mesin mencurigakan dan fisik kendaraan yang rusak.- Tidak ada kelengkapan keselamatan.Alasan terbesar penyebab masyarakat Kota dan Kabupaten Malang masih enggan menggunakan transportasi angkutan umum adalah masih kurang layaknya sebuah angkutan umum digunakan sebagai pilihan angkutan. Jika point penting jenis transportasi yang layak jalan digunakan dimana bangku yang bersih, jumlah penumpang tidak berlebihan, termasuk fasilitasnya seperti kemacetan yang bersumber dari kurangnya kesadaran masyarakat pemakai transportasi itu sendiri. Untuk itu perlu perubahan pandangan masyarakat dalam penyelesaian masalah angkutan umum dari semua kalangan yang terlibat dalam proses angkutan umum. Untuk kalangan menengah keatas, harga tidak menjadi masalah. Yang terpenting adalah aman, nyaman, tepat waktu, dan juga tidak harus pindah jenis angkutan. Hal ini memang masih sulit dilakukan mengingat banyaknya angkutan di kota Malang yang harus disesuaikan dengan wilayahnya masing- masing.Namun yang terpenting adalah usaha dari pemerintah sendiri dalam mengatasi permasalahan sistem angkutan transportasi umum ini. Pendekatan yang baik dan benar dapat mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum mengingat harga BBM yang naik harusnya menjadi dasar pemerintah dalam memperbaiki pelayanan transportasi publik di kota Malang umumnya, sehingga dengan beralihnya masyarakat untuk menggunakan angkutan umum dapat mengurangi masalah kemacetan yang semakin parah di kota Malang ini.