ANGKA MELEK HURUF (AMH) - 11sos1 fileshare - Blog11sos.weebly.com/uploads/6/3/5/6/635634… · PPT...

45
KEGUNAAN Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratiomerupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratioyang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Transcript of ANGKA MELEK HURUF (AMH) - 11sos1 fileshare - Blog11sos.weebly.com/uploads/6/3/5/6/635634… · PPT...

KEGUNAAN

Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratiomerupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratioyang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

2.Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin

(sex ratio)Melalui komposisi penduduk menurut jenis

kelamin dapat diketahui : rasio jenis kelamin (sex ratio)

Sex ratio adalah perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan

Contoh soal 1

Kota X memiliki jumlah penduduk laki-laki sebanyak 36.000 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 40.000 jiwa.

Berapakah sex ratio Kota X?Apakah artinya?

Contoh soal 2

Hasil sensus penduduk tahun 2000 menunjukan data Provinsi Papua sbb:Penduduk laki-laki berjumlah 1.171.160 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 1.062.370 jiwa.

Sex ratio provinsi Papua adalah?Apakah artinya?

Golongan Umur Laki-laki Perempuan

Laki-laki + Perempuan

 [1]  [2]  [3]  [4] 0 – 4 tahun 9.732.578 9.362.573 19.095.1515 – 9 tahun 11.089.478 10.474.467 21.563.94510 – 14 tahun 10.956.648 10.349.448 21.306.09615 – 19 tahun 10.103.778 9.693.143 19.796.92120 – 24 tahun 9.533.960 9.911.219 19.445.17925 – 29 tahun 9.078.324 9.601.769 18.680.09330 – 34 tahun 8.543.620 8.876.409 17.420.02935 – 39 tahun 8.186.060 8.268.040 16.454.10040 – 44 tahun 7.273.553 7.216.349 14.489.90245 – 49 tahun 6.303.669 6.079.149 12.382.81850 – 54 tahun 5.175.796 4.765.268 9.941.06455 – 59 tahun 3.755.532 3.506.647 7.262.17960 – 64 tahun 2.748.283 2.863.544 5.611.82765 – 69 tahun 1.957.037 2.155.128 4.112.16570 – 74 tahun 1.448.024 1.541.903 2.989.92775 tahun +  1.388.188  1.435.703  2.823.891 

 Jumlah107.274.528

106.100.759 213.375.287

•Survei Antar Sensus Badan Pusat Statistik/BPS, 2005] 

b. Komposisi penduduk menurut kriteria sosial

1. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan. Penduduk dikelompokkan menurut:

1 Usia sekolah2 Tingkat kepandaian membaca &

menulis (melek huruf/literacy)

3 Tingkat pendidikan yang ditamatkan

4 Jenis pendidikan yang ditempuh

Penduduk usia sekolah Contoh data

sensus penduduk Jawa Timur 2010

usia jumlah

7 – 12 th

3 806 927

13 - 15 1 933 845

16 - 18 1 810 625

19 - 24 3 331 895

Angka partisipasi sekolah (APS)

Angka Partisipasi Sekolah (APS) menunjukkan besaran penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah.

ANGKA MELEK HURUF (AMH)

Penduduk dikatakan melek huruf jika dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya.

Pendidikan yang ditamatkan &ditempuh

Contoh:Tidak sekolah 40,4%Belum tamat SD 33,3%Tamat SD 19,6%Tamat SLP 4,4%Tamat SLA 2,6%Tamat Akad./PT0 ,4% 

2. Komposisi menurut ciri-ciri ekonomi1 Jenis pekerjaan

2 Status kepegawaian

3 Tingkat pendapatan

3. Komposisi menurut tempat tinggal

Misalnya dari data Sensus 1971 diketahui sbb :

a.Penduduk yang tinggal b.di daerah kota 17,4 %b. Penduduk yang tinggal di daerah pedesaan 72,6 %

Piramida penduduk

KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN DAPAT DIGAMBARKAN

DALAM BENTUK BAGAN ATAU GRAFIK YANG DISEBUT PIRAMIDA PENDUDUK

INFORMASI YANG DAPAT DIPEROLEH DARI PIRAMIDA PENDUDUK :

1. STRUKTUR PENDUDUK2. SEX RATIO3. JUMLAH PENDUDUK USIA

PRODUKTIF, BELUM PRODUKTIF, DAN TIDAK PRODUKTIF

4. DEPENDENCY RATIO (RASIO KETERGANTUNGAN)

Gambar Piramida PendudukIndonesia, 1971

75+70-7465-6960-6455-5950-5445-4940-4435-3930-3425-2920-2415-1910-14

5-90-4

Kelompok Umur

0246810

Jutaan

0 2 4 6 8 10

Jutaann

Laki-laki Perempuan

Jenis- jenis piramida penduduk

1. Piramida ekspansif/progresif

Jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Tipe ini umumnya terdapat di negara-negara yang mempunyai angka kelahiran dan angka kematian tinggi. Tipe ini terdapat pada negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat akibat dari masih tingginya angka kelahiran dan sudah mulai menurunnya angka kematian.Negara-negara yang termasuk tipe ini : Indonesia, Malaysia, Philipina, India, Costa Rica, dan Nigeria.

2.Piramida stasioner

Jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama, kecuali pada kelompok umur tertentu. Tipe ini terdapat pada negara-negara yang mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah.Contoh : terdapat pada negara-negara Eropa, misalnya Jerman,

3. Piramida konstruktif/regresif

Jika penduduk yang berada dalam kelompok termuda jumlahnya sedikit. Tipe ini terdapat di negara-negara dimana angka kelahiran turun dengan cepat, dan angka kematiannya rendah.Contoh : Jepang, dan negara-negara di Eropa Barat, misal Swedia, dan Spanyol.AS

KUALITAS PENDUDUK

UKURAN KUALITATIF DARI MANUSIA MENURUT KRITERIA TERTENTU

1. PENDIDIKAN - amh (ANGKA MELEK HURUF) - Tingkat pendidikan yang ditamatkan - aps (angka partisipasi sekolah)2. KESEHATAN3. TINGKAT KESEJAHTERAAN

ASPEK-ASPEK KEPENDUDUKAN

1.KELAHIRAN (FERTILITAS/NATALITAS) DALAM PENGERTIAN DEMOGRAFI (KEPENDUDUKAN) KELAHIRAN ADALAH KEMAMPUAN RIIL DARI SEORANG

WANITA UNTUK MELAHIRKAN DICERMINKAN DARI BANYAKNYA BAYI YANG LAHIR HIDUP.

1. Angka kelahiran kasar/crude birth rate (CBR)

Keterangan : B : Banyaknya kelahiran pada tahun tertentu P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun k : Bilangan konstan dengan nilai 1000

Contoh: Di kelurahan Tirtamarta pada

tahun2005 tercatat jumlah kelahiran sebesar

60, Jumlah penduduk pertengahan

tahun 2005 adalah 15.000, berapa angka

kelahiran kasarnya?

Jawab:B = 60P = 15.000k = 1000

= 4Artinya di kelurahan Tirtamarta pada tahun 2005 tercatat 4 kelahiran per 1000 penduduk

Mengapa disebut angka kelahiran kasar?

Karena tidak memisahkan penduduk laki-laki dan perempuan begitu juga dengan usia.

2. Angka kelahiran menurut usia/ age specific birth rate

(ASBR)

Pengukuran kelahiran ini mempertimbangkan pembagian menurut golongan umur .

ASBR ialah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran setiap 1000 wanita golongan umur tertentu.

ASBR dapat dihitung dengan rumus sbb:

Keterangan : Bx : Jumlah anak yang lahir dari wanita kelompok umur tertentu. Px : jumlah wanita pada kelompok umur tertentu k : konstanta (1000)

contoh

Pada suatu wilayah diketahui jumlah penduduk wanita umur 19 – 30 tahun adalah 3. 825.000. Jumlah kelahiran nya adalah 967.000 bayi. Hitunglah angka

ASBR nya!

Jawab : Bx = 967.000 Px = 3.825. 000 k = 1.000

ASBR = 253 jiwa

3. GENERAL FERTILITY RATE (GFR) (ANGKA KELAHIRAN UMUM)

Banyaknya jumlah kelahiran per 1.000 wanita berumur 15 – 49 tahun.

(usia tersebut merupakan rentang usia produktif melahirkan)

2. KEMATIAN(mortalitas)

1. Angka kematian Kasar/crude death rate (CDR)

angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 orang dalam waktu setahun

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian :

Bencana alam

Wabah penyakit

Rendahnya tingkat kesehatan dan kecukupan gizi

Rumus:

Keterangan : D : jumlah kematian pada tahun tertentu P : jumlah penduduk pada pertengahan tahun k : konstanta (1.000)

contoh

Dalam suatu wilayah diketahui jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2010, adalah 7.241.500 jiwa. Sedangkan jumlah kematiannya adalah 659.000.

Hitunglah angka kematian kasarnya!

Jawab:

D = 659.340 P = 7 .241.500

CDR = 91 jiwa

2. AGE SPECIFIC DEATH RATE(ASDR)

Angka kelahiran tinggi > 30 kelahiran sedang 20 – 30

kelahiran rendah < 20

Angka kematian tinggi > 20 kematian sedang 10 – 20 kematian rendah < 10

3. PERPINDAHAN PENDUDUK(MIGRASI)

FAKTOR PENDORONG (PUSH FACTOR) Makin berkurangnya sumber-sumber alam (SDA

tidak kurang) Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal,

akibat masuknya teknologi yang menggunakan mesin-mesin

Adanya tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku, di daerah asal. (ketidakamanan sosial)

Tidak cocok lagi dengan adat budaya/kepercayaan di daerah asal.

Bencana alam baik banjir, kebakaran musim kemarau atau adanya wabah penyakit, dll.

Fasilitas,teknologi umum tidak memadai

FAKTOR PENARIK Adanya rasa superior di tempat yang baru atau

kesempatan untuk memasuki lapangan pekerjaan yang cocok.

Kesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih

tinggi. Keadaan lingkungan dan keadaaan hidup yang

menyenangkan. (lingkungan sosial aman) Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai tempat

berlindung. Adanya aktivitas kota besar, tempat-tempat hiburan,

pusat kebudayaan. Fasilitas /teknologi yang memadai

Ukuran-ukuran migrasi 1.Angka Mobilitas Ratio perbandingan

antarpenduduk yang pindah dalam waktu

tertentu dengan banyaknya jumlah

penduduk

m : angka mobilitasM : jumlah perpindahanP : jumlah penduduk

Lanjutan ukuran mobilitas2. Angka migrasi masuk Ratio banyaknya migran yang masuk tiap

1.000. penduduk daerah tujuan dalam jangka waktu setahun.

mi = migrasi masukI = jumlah migrasi masukP = jumlah penduduk daerah tujuan

Lanjutan ukuran migrasi 3. Angka Migrasi Keluar Ratio banyaknya migrasi yang

keluar tiap 1.000 penduduk daerah asal dalam jangka waktu tertentu

Mo = angka migrasi keluarO = jumlah migrasi keluarP = jumlah penduduk daerah asal

Lanjutan migrasi 3. migrasi neto yaitu selisih antara jumlah migrasi

masuk Dan jumlah migrasi keluar pada suatu

daerah dalam waktu 1 tahunMn = tingkat migrasi nettoMi = jumlah migrasi masukMo = jumlah migrasi keluar

Lanjutan migrasi 4. migrasi bruto yaitu angka yang menunjukkan banyaknya perpindahan kejadian

penduduk yaitu migrasi masuk dan keluar dibagi jumlah penduduk daerah asal dan tujuan