Anggota kehidupan keluarga

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan buaian tempat anak melihat cahaya kehidupan pertama, sehingga apapun yang dicurahkan dalam sebuah keluarga akan meninggalkan kesan yang mendalam terhadap watak, pikiran serta sikap dan perilaku anak. Sebab tujuan dalam membina kehidupan keluarga adalah agar dapat melahirkan generasi baru sebagai penerus perjuangan hidup orang tua. Untuk itulah orang tua mempunyai tanggung jawab dan kewajiban dalam pendidikan anak-anaknya. Totalitas sikap orang tua dalam memperhatikan segala aktivitas anak selama menjalani rutinitasnya sebagai pelajar sangat diperlukan agar si anak mudah dalam mentransfer ilmu selama menjalani proses belajar, di samping itu juga agar ia dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal. Perhatian orang tua dapat berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan terhadap belajar, pemberian motivasi dan penghargaan, serta pemenuhan fasilitas belaja B. Rumusan Masalah 1. Apakah Makna Keluarga ? 2. Bagaimana Hadiah/ Penghargaan Dalam Keluarga ? 3. Apa Fungsi dan Peran Keluarga ? 1

Transcript of Anggota kehidupan keluarga

Page 1: Anggota kehidupan keluarga

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga merupakan buaian tempat anak melihat cahaya kehidupan

pertama, sehingga apapun yang dicurahkan dalam sebuah keluarga akan

meninggalkan kesan yang mendalam terhadap watak, pikiran serta sikap dan

perilaku anak. Sebab tujuan dalam membina kehidupan keluarga adalah agar

dapat melahirkan generasi baru sebagai penerus perjuangan hidup orang tua.

Untuk itulah orang tua mempunyai tanggung jawab dan kewajiban dalam

pendidikan anak-anaknya.

Totalitas sikap orang tua dalam memperhatikan segala aktivitas anak

selama menjalani rutinitasnya sebagai pelajar sangat diperlukan agar si anak

mudah dalam mentransfer ilmu selama menjalani proses belajar, di samping

itu juga agar ia dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal. Perhatian

orang tua dapat berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan

terhadap belajar, pemberian motivasi dan penghargaan, serta pemenuhan

fasilitas belaja

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Makna Keluarga ?

2. Bagaimana Hadiah/ Penghargaan Dalam Keluarga ?

3. Apa Fungsi dan Peran Keluarga ?

4. Bagaimana Keluarga Sebagai Sistem Sosial ?

C. Tujuan

1. Untuk mengatahui Makna Keluarga

2. Untuk mengatahui Hadiah/ Penghargaan Dalam Keluarga

3. Untuk mengatahui Fungsi dan Peran Keluarga

4. Untuk mengatahui Keluarga Sebagai Sistem Sosial

1

Page 2: Anggota kehidupan keluarga

BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna Keluarga

Keluarga berfungsi sebagai penanaman nilai-nilai agama kepada anak

agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar. Keluarga berkewajiban

mengajar, membimbing atau membiasakan anggotanya untuk mempelajari

dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Bagi kebanyakan anak, lingkungan keluarga merupakan lingkungan

pengaruh inti, setelah itu sekolah dan kemudian masyarakat. Keluarga

dipandang sebagai lingkungan dini yang dibangun oleh orang tua dan orang-

orang terdekat. Dalam bentuknya keluarga selalu memiliki kekhasan. Setiap

keluarga selalu berbeda dengan keluarga lainnya.

Ia dinamis dan memiliki sejarah “perjuangan, nilai-nilai, kebiasaan”

yang turun temurun mempengaruhi secara akulturatif (tidak tersadari).

Sebagian ahli menyebutnya bahwa pengaruh keluarga amat besar dalam

pembentukan pondasi kepribadian anak. Keluarga yang gagal membentuk

kepribadian anak biasanya adalah keluarga yang penuh konflik, tidak bahagia,

tidak solid antara nilai dan praktek, serta tidak kuat terhadap nilai-nilai yang

rusak.

Sejalan dengan modernitas, sekolah memang berperan sebagai in loco

parentis atau mengambil alih peran orang tua. Tetapi institusi sekolah tidak

akan mampu mengambil alih seluruh peran orang tua dalam pendidikan anak.

Globalisasi, kalau ditinjau dari dampak kultural dan kemajuan teknologi,

merupakan wahana ‘penjajahan’ oleh kultur yang dominan. Nilai-nilai budaya

dominan ini yang sebagian besar tidak sesuai dengan timbangan moral

Indonesia sudah menembus kamar-kamar dan sekeliling kita.

Dalam konteks ini, keluarga bisa dimetafora sebagai sebuah benteng

yang mampu menciptakan ‘imunisasi’ bukan ‘sterilisasi’. Pendekatan

imunisasi bermakna bahwa anak tetap berperan aktif dalam lingkungan global

tetapi pendidikan dalam keluarga memberinya kekebalan terhadap pengaruh-

pengaruh negatif dari globalisasi. Dengan kata lain, putra-putri kita diarahkan

2

Page 3: Anggota kehidupan keluarga

untuk secara optimal meraih manfaat dan nilai positif dari globalisasi.

Idealnya, kita arahkan mereka untuk menjadi ‘pemain’, bukan ‘penonton’

apalagi ‘obyek’ globalisasi. Sedangkan ‘sterilisasi’ akan berdampak kurang

baik bagi pertumbuhan anak dan bisa menumbuhkan sikap eskapisme dan

isolatif.

Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting dalam menumbuh

kembangkan fitrah beragama anak. Menurut Hurlock dalam Syamsu (2001 ;

138) Keluarga merupakan “Training Centre” bagi penanaman nilai-nilai.

Pengembangan fitrah atau jiwa beragama anak, seyogianya bersamaan

dengan perkembangan kepribadiannya, yaitu sejak lahir bahkan lebih dari itu

sejak dalam kandungan.

Pendidikan dalam lingkungan keluarga sebaiknya diberikan sedini

mungkin St. Franciscus Xaverius mengatakan: “Give me the children until are

seven and anyone may have them afterward”. Sedangkan menurut Sayyidina

Ali bin Abi Thalib (RA), seorang sahabat utama Rasulullah Muhammad

(SAW), menganjurkan: Ajaklah anak pada usia sejak lahir sampai tujuh tahun

bermain, ajarkan anak peraturan atau adab ketika meraka berusia tujuh

sampai empat belas tahun, pada usia empat belas sampai dua puluh satu

tahun, jadikanlah anak sebagai mitra orang tuanya.

B. Hadiah/ Penghargaan Dalam Keluarga

Ketika kita berpikir untuk memberi hadiah, biasanya kita memikirkan

apa yang mau dibeli. Namun jika Anda diajak mengingat kembali hadiah

yang pernah Anda terima, mungkin yang paling Anda ingat bukanlah hadiah

berbentuk materi—namun bisa jadi jenis hadiah yang sangat menyentuh hati

dan jiwa. 

Hal itu bisa jadi dalam berbagai bentuk, selain hal-hal materi, yang

menunjukkan orang-orang menyatakan cinta mereka kepada Anda. Ada lima

hadiah cinta yang bisa kita berikan kepada keluarga yang dapat membuat

perbedaan besar dalam hidup mereka:

3

Page 4: Anggota kehidupan keluarga

1. Memberi perhatian dan kasih sayang

Kita semua ingin diperhatikan, namun banyak dari kita yang tidak

memberi perhatian dan kasih sayang untuk orang lain. Kenangan terindah

yang bisa diberikan kepada orang yang kita cintai  adalah mendengarkan

dengan sepenuh hati, untuk memahami dan menerima, bukannya

menghakimi, dan untuk bersikap terbuka, bukannya takut disakiti.

Pikirkan tentang seseorang yang terakhir kali benar-benar

mendengarkan Anda dan memberi Anda pemahaman dan penerimaan.

Perasaan dipahami dan diterima dengan penuh perhatian dan kasih sayang

adalah salah satu perasaan terbaik di dunia. Daripada mencurahkan upaya

agar diperhatikan orang lain, mengapa tidak mencurahkan upaya untuk

memberikan orang lain? Anda mungkin akan terkejut betapa indah rasanya

ketika Anda bisa memberikan hadiah ini pada keluarga Anda.

2. Memberi keberanian

Salah satu hadiah terbaik yang dapat kita berikan kepada orang-

orang terdekat adalah keberanian kita sendiri. Ini artinya memiliki

keberanian untuk berdiri di sisi yang menurut kita benar, untuk bersikap

jujur tentang apa yang kita inginkan dan tidak inginkan, apa yang akan kita

lakukan dan tidak akan lakukan, apa yang bisa dan apa yang tidak bisa kita

terima. 

Artinya memiliki keberanian untuk mengendalikan diri kita, walau

jika orang lain tidak menyenanginya. Ini berarti menolak perilaku yang

mengendalikan kita yang berasal dari rasa takut akan: kemarahan,

penolakan, perlawanan, namun sebaliknya berusaha jujur dan

mengendalikan diri. Ini artinya bersedia untuk menghadapi konflik dan

bukannya melarikan diri dari masalah.

Ketika kita memiliki keberanian untuk menghadapi konflik dan

mengatakan yang sebenarnya, kita tidak hanya memberikan teladan

keberanian pada keluarga, namun kita memberikan kesempatan bagi orang

4

Page 5: Anggota kehidupan keluarga

yang kita cintai untuk melangkah menghadapi kebenaran  dan belajar

untuk menjadi berani.

3. Memberi bantuan

Kita hidup di bumi untuk belajar mencintai diri sendiri dan sesama,

serta membantu satu sama lain. Salah satu hadiah terbaik yang dapat kita

berikan kepada keluarga adalah peran melayani. Membantu orang lain

mengisi hati dan jiwa dengan cara yang tidak biasa. Jika anak-anak tidak

pernah melihat orangtua mereka melayani dan membantu orang lain,

mereka mungkin tidak pernah bisa merasakan kebahagian dan pencapaian

yang berasal dari memberi. Salah satu hadiah terbaik yang dapat kita

berikan kepada keluarga adalah untuk menunjukkan bagaimana melayani

dan membantu.

4. Memberi kreativitas

Kita semua dilahirkan dengan berbagai cara untuk mengekspresikan

kreativitas. Mengekspresikan kreativitas adalah cara mendalam untuk

berhubungan dengan jiwa, karena kreativitas merupakan ekspresi langsung

dari jiwa. Memberikan keluarga Anda dengan banyak cara untuk

mengekspresikan kreativitas mereka adalah hadiah yang besar. Kreativitas

dapat diekspresikan dalam begitu banyak cara—memasak, kerajinan,

membangun sesuatu, musik, seni, jalan-jalan, bercerita, menulis, humor,

fotografi dan video—kemungkinannya tak terbatas! Proyek keluarga yang

kreatif sesungguhnya luar biasa dalam membangun kedekatan keluarga.

5. Memberi kegembiraan

Berbagi adalah hadiah terbaik untuk diberikan kepada orang lain.

Berbagi adalah sesuatu yang menular—tawa dan canda dapat membantu

orang lain mengurangi  kemurungan dan kehampaan, dan merasa

bersemangat kembali.

5

Page 6: Anggota kehidupan keluarga

Ketika kita bisa berbagi, kita merasakan ketulusan yang luar biasa,

ketulusan yang timbul dari keinginan tulus dalam memberi. Ketulusan kita

dapat membawa penerangan bagi seluruh keluarga. Anak-anak

menyukainya ketika orangtua mereka riang, romantis, dan menyenangkan.

Canda tawa dalam keluarga adalah salah satu pengalaman paling berharga

dalam hidup.

Kita harus berupaya memberikan hadiah-hadiah ini setiap hari,

bukan hanya selama musim liburan atau pada acara khusus. Hadiah ini

jauh lebih penting daripada hal materi yang kita beli untuk seseorang.

Bahkan, kita mungkin tidak begitu terfokus pada hadiah materi jika kita

sering memberikan hadiah cinta—kepedulian, kasih sayang, keberanian,

pelayanan, kreativitas, dan ketulusan.

C. Fungsi dan Peran Keluarga

Beberapa fungsi keluarga adalah (Narwoko dan Suyanto, 2004, p. 214-217) :

1. Fungsi Pengaturan Keturunan

Dalam masyarakat orang telah terbiasa dengan fakta bahwa kebutuhan

seks dapat dipuaskan tanpa adanya prekreasi (mendapatkan anak) dengan

berbagai cara, misalnya kontrasepsi, abortus, dan teknik

lainnya. Meskipun sebagian masyarakat tidak membatasi kehidupan seks

pada situasi perkawinan, tetapi semua masyarakat setuju bahwa keluarga

akan menjamin reproduksi. Karena fungsi reproduksi ini

merupakan hakikat untuk kelangsungan hidup manusia dan sebagai dasar

kehidupan sosial manusia dan bukan hanya sekadar kebutuhan biologis

saja.

Fungsi ini didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sosial, misalnya

dapat melanjutkan keturunan, dapat mewariskan harta kekayaan, serta

pemeliharaan pada hari tuanya. Pada umumnya masyarakat mengatakan

bahwa perkawinan tanpa menghasilkan anak merupakan suatu kemalangan

6

Page 7: Anggota kehidupan keluarga

karena dapat menimbulkan hal-hal yang negatif. Bahkan ada yang

berpendapat bahwa semakin banyak anak semakin banyak mendapatkan

rezeki, terutama hal ini dianut oleh orang-orang Cina dan

dihubungkan dengan keagamaan, karena semakin banyak anak semakin

banyak yang memuja arwah nenek moyangnya.

2. Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan

Fungsi ini untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak

hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar

si anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya

tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jadi, dengan kata lain,

anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik

dan tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak

harus memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan dan

tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat

berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai

sarana-sarananya.

Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari

kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi

emosionalnya. Karena itulah keluarga merupakan perantara antara

masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa kepribadian

seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang

berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga,

khususnya seorang ibu.

3. Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi

Urusan-urusan pokok untuk mendapatkan suatu kehidupan dilaksanakan

keluarga sebagai unit-unit produksi yang seringkali dengan mengadakan

pembagian kerja di antara anggota-anggotanya.

Jadi, keluarga bertindak sebagai unit yang terkoordinir dalam produksi

ekonomi. Ini dapat menimbulkan adanya industri-industri rumah dimana

semua anggota keluarga terlibat di dalam kegiatan pekerjaan atau mata

7

Page 8: Anggota kehidupan keluarga

pencaharian yang sama. Dengan adanya fungsi ekonomi maka hubungan

di antara anggota keluarga bukan hanya sekadar hubungan yang dilandasi

kepentingan untuk melanjutkan keturunan,

akan tetapi juga memandang keluarga sebagai sistem hubungan kerja.

Suami tidak hanya sebagai kepala rumah tangga, tetapi juga sebagai kepala

dalam bekerja. Jadi, hubungan suami-istri dan anak-anak dapat dipandang

sebagai teman sekerja yang sedikit banyak juga dipengaruhi oleh

kepentingan-kepentingan dalam kerja sama. Fungsi ini jarang sekali

terlihat pada keluarga di kota dan bahkan fungsi ini dapat dikatakan

berkurang atau hilang sama sekali.

4. Fungsi Pelindung

Fungsi ini adalah melindungi seluruh anggota keluarga dari berbagai

bahaya yang dialami oleh suatu keluarga. Dengan adanya negara, maka

fungsi ini banyak diambil alih oleh instansi negara.

5. Fungsi Penentuan Status

Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan status yang besar, maka

keluarga akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu

sehingga tiap-tiap anggota keluarga mempunyai hak-hak istimewa.

Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan. Hak-hak istimewa

keluarga, misalnya menggunakan hak milik tertentu, dan lain sebagainya.

Jadi, status dapat diperoleh melalui assign status maupun ascribed status.

Assign Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam

lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan

karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seseorang yang

dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dsb. Sedangkan Ascribed

Status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras,

kasta, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya.

6. Fungsi Pemeliharaan

8

Page 9: Anggota kehidupan keluarga

Keluarga pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang

sakit, menderita, dan tua. Fungsi pemeliharaan ini pada setiap masyarakat

berbeda-beda, tetapi sebagian masyarakat membebani keluarga dengan

pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya bila mereka tergantung

pada masyarakat. Seiring dengan perkembangan masyarakat yang makin

modern dan kompleks, sebagian dari pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini

mulai banyak diambil alih dan dilayani oleh lembaga-lembaga masyarakat,

misalnya rumah sakit, rumah-rumah yang khusus melayani orang-orang

jompo.

7. Fungsi Afeksi

Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan kasih sayang atau

rasa dicintai. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa kenakalan yang

serius adalah salah satu ciri khas dari anak yang sama

sekali tidak pernah mendapatkan perhatian atau merasakan kasih sayang.

Di sisi lain, ketiadaan afeksi juga akan menggerogoti kemampuan seorang

bayi untuk bertahan hidup

D. Keluarga Sebagai Sistem Sosial

Keluarga merupakan kesatuan yang terkecil di dalam masyarakat

tetapi menempatikedudukan yang primer dan fundamental dalam kehidupan

manusia. Sedangkan Ki Hajar Dewantoro seperti yang dikutip Sugiyanto

(1999 : 25) menyatakan ³Keluarga adalahkumpulan beberapa orang yang

karena terikat oleh satu turunan tingkah laku, mengerti danmerasa berdiri

sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak

bersamasama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing

anggotanya´. Dariuraian di atas dapat disimpulkan pengertian keluarga adalah

suatu kelompok social terkecildari masyarakat yang terdiri atas kumpulan

orang yang terikat oleh suatu hubungan darah, perkawinan atau adopsi yang

memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok

tertentu lainnya.1) Keluarga IntiDinamakan juga nuclear family , yang terdiri

atas ayah, ibu dan anak yang belummenikah. Mereka mempunyai ikatan

secara hukum (agama), biologi, psikologis dan sosialekonomi yang dilandasi

9

Page 10: Anggota kehidupan keluarga

cinta kasih dan tanggung jawab.2) Keluarga LuasDinamakan juga extended

family yang terdiri atas keluarga inti ditambah dengananak-anak yang telah

menikah, serta anggota keluarga yang lain, seperti kakak dan adik darisuami

istri, mertua, paman, bibi dan keponakan yang tinggal dalam satu

rumah.Setelah mengetahui pengertian didalam keluarga, keluarga sendiri

memiliki sistemsosial sendiri guna menjalani interaksi sosialnya.

Ikatan famili itu akan mempunyai berbagai fungsi sosial, kesatuan

hukum, upacara-upacara ritual dan juga pendidikan anak.segala perilaku

manusia senantiasa diatur menurut cara-cara tertentu yang telah

disepakati bersama, contohnya dalam lembaga keluarga, seorang kepala

keluarga tidak bisa semaunyasendiri pulang malam harus izin istri, harus

menafkahi, dan mengerjakan peranannya.1) Peranan ayah dapat dirumuskan :

(a) Sumber kekuasaan dan dasar identifikasi.(b) Bertanggung jawab untuk

memenuhi kebutuhan keluarga.(c) Perlindungan ancaman dari luar.(d)

Pendidik dari segi rasional.2) Peranan ibu dapat dirumuskan :(a) Pemberi rasa

aman, sumber kasih sayang.(b) Tempat mencurahkan isi hati.(c) Mengatur

kehidupan rumah tangga.(d) Pembimbing kehidupan rumah tangga.(e)

Pendidikan segi emosional.(f) Penyimpan tradisi.

   Hal berikut yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial di dalam

keluarga. Setelahmelakukan interaksi tersebut tidak luputnya akan terjadinya

penurunan garis keturunan.Hubungan- hubungan garis keturunan tersebut

yang merupakan sistem untuk menghubungkan interaksi sosial di dalam

keluarga

10

Page 11: Anggota kehidupan keluarga

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga

atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia,

keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat

terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu” (Narwoko dan Suyanto,

2004, p. 14).

Keluarga dapat dibedakan menjadi dua, yakni keluarga batih atau

keluarga inti (conjugal family) dan keluarga kerabat (consanguine family).

Conjugal Family atau keluarga batih didasarkan atas ikatan perkawinan dan

terdiri dari seorang suami, istri, dan anak-anak mereka yang belum kawin.

Lain halnya dengan consanguine family. Keluarga hubungan kerabat sedarah

atau consanguine family tidak didasarkan pada pertalian kehidupan suami

istri, melainkan pada pertalian darah atau ikatan keturunan dari sejumlah

orang kerabat.

Keluarga kerabat terdiri dari hubungan darah dari beberapa generasi

yang mungkin berdiam pada satu rumah atau mungkin pula berdiam pada

tempat lain yang berjauhan. “Kesatuan keluarga consanguine ini disebut juga

sebagai extended family atau keluarga luas

B. Saran

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak

terdapat kesalahan dan kekurangan oleh karena itu kritik dan saran dari para

pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah kami selanjutnya.

11

Page 12: Anggota kehidupan keluarga

DAFTAR PUSTAKA

http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2050236-definisi-jenis-dan-

fungsi-keluarga/#ixzz1UqQ0Z8uJ

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2204202-pengertian-

remaja/#ixzz1iYOfYZxG

didown load 7/15/04. 6. http://www.google= peran keluarga dalam perkembangan

anak.com

P. Mardi santoso/A.M.Nuchajatie pengantar sosiologi untuk SMA jilid 1,

literature media sukses. Jl madrasah No. 38, Pekayon. Pasar Rebo, Jaarta Timur

12

Page 13: Anggota kehidupan keluarga

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan

Rahmat dan Hidayah- NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat

dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran

ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an-NYA Makalah dengan judul

"Anggota Kehidupan Keluarga”

Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai

pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi

perbaikan-perbaikan lebih lanjut.

Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan

manfaat bagi yang membutuhkan.

Bima, Oktober 2014

Penulis

13i

Page 14: Anggota kehidupan keluarga

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................... 1

B. Rumusan masalah.......................................................................... 1

C. Tujuan............................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Makna Keluarga............................................................................. 2

B. Hadiah/ Penghargaan Dalam Keluarga.......................................... 3

C. Fungsi dan Peran Keluarga............................................................ 6

D. Keluarga Sebagai Sistem Sosial.................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 11

B. Saran.............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 12

14ii