anggaran sektor publik

26
PROSES ANGGARAN DAN PROSES ANGGARAN DAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

description

teknik PPBS

Transcript of anggaran sektor publik

Page 1: anggaran sektor publik

PROSES ANGGARAN DAN PROSES ANGGARAN DAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKAKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

PROSES ANGGARAN DAN PROSES ANGGARAN DAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIKAKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Page 2: anggaran sektor publik

AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

SECARA PRINSIP SAMA DENGAN AKT MAN. SEKTOR PRIVAT IMPLEMENTASI PERLU MODIFIKASI

PERENCANAAN PENGENDALIAN

Page 3: anggaran sektor publik

AKTIVITAS UTAMA DALAM AKT. MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK

• Partisipasi dalam proses perencanaan level strategis maupun dalam level operasional. penyusunan kebijakan, formulasi rencana-rencana dan anggaran-anggaran dinyatakan dalam satuan uang.

• Inisiatif dan penyusunan tuntunan untuk pengambilan keputusan. penentuan, analisis, presentasi dan intepretasi terhadap informasi yang relevan.

• Kontribusi dalam proses monitoring dan kontrol terhadap kinerja PEMBERIAN laporan berkala, baik organisasi secara keseluruhan maupun segmen yang ada. Laporan ini juga berisi komparasi antara target dengan realisasi anggaran

Page 4: anggaran sektor publik

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

• Perencanaan tujuan dan sasaran dasar

• Perencanaan operasional• Penganggaran• Pengendalian dan pengukuran• Pelaporan, analisis dan umpan

balik

Page 5: anggaran sektor publik

SKEMA

Revisi rencana operasional

Revisi Anggaran

Pelaksanaan

Revisi/modifikasi tujuan dan sasaran dasar

Penentuan Tujuan dan sasaran dasar

Perencanaan Operasional

Pengendalian dan Pengukuran

Penganggaran Pelaporan, Analisis & Umpan

balik

Gambar 2.1 : Perencanaan Manajerial dan Proses Pengendalian pada organisasi sektor publik

Page 6: anggaran sektor publik

CONTOH : PROSES COSTINGSEKTOR PRIVAT SEKTOR PUBLIKRelatif Bersifat Variabel keterkaitan dengan proses dapat ditelusuri

Bersifat Diskresioner (tetap disahkan pada awal periode). tidak mempunyai relasi kuat dengan beberapa level akvitas. (besaran kos bergantung pada banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh instansi terkait dan jumlahnya sulit ditentukan - misal : pemadam kebakaran, kepolisian, dsb)

Adaptif terhadap perubahan pasar (sangat tentatif)

bersifat kaku dan birokratis

fleksibilitas rendah). •Kegiatan dan kos harus diestimasi secara akurat•Rencana Manajerial dan Sistem Pengendalian sangat penting Penyediaan Informasi

1

Page 7: anggaran sektor publik

G a m b a r 2 . 2 : P r o s e s P e n g e n d a l i a n p a d a O r g a n i s a s i S e k to r P u b l i k

U mpan balik

A nggaran P engenda lian dan pengukuran

P e laporan A na lisis

Page 8: anggaran sektor publik

Siklus Anggaran Siklus Anggaran Tahap persiapan anggaran Tahap persiapan anggaran

((preparationpreparation))

Tahap ratifikasi Tahap ratifikasi ((approval/ratificationapproval/ratification))

Tahap implementasi Tahap implementasi ((implementationimplementation))

Tahap pelaporan dan evaluasi Tahap pelaporan dan evaluasi ((reporting & evaluationreporting & evaluation))

Page 9: anggaran sektor publik

Bagan Siklus anggaranPersiapan Anggaran

(Preparation)

Persiapan Anggaran

(Preparation)

Ratifikasi (Approvalratificati

on)

Ratifikasi (Approvalratificati

on)

Pelaporan Dan Evaluasi

(Reporting & Evaluation)

Pelaporan Dan Evaluasi

(Reporting & Evaluation)

Pembukuan Pembukuan dan dan

PerhitunganPerhitungan

Pembukuan Pembukuan dan dan

PerhitunganPerhitunganPelaksanaPelaksanaan Belanjaan BelanjaPelaksanaPelaksanaan Belanjaan Belanja

Penerimaan Penerimaan PendapatanPendapatanPenerimaan Penerimaan PendapatanPendapatan

Penelaahan Penelaahan Otorisasi Otorisasi

Kredit Kredit AnggaranAnggaran

Penelaahan Penelaahan Otorisasi Otorisasi

Kredit Kredit AnggaranAnggaran

Implementasi (Implementati

on)

Implementasi (Implementati

on)

Page 10: anggaran sektor publik

Jenis Anggaran Sektor Publik

Jenis Anggaran Sektor Publik

Traditional Budget

Traditional Budget

New Public Manageme

nt

New Public Manageme

nt

IncrementalismIncrementalism

Line-itemLine-item

Planing Programming Planing Programming and Budgeting-system and Budgeting-system

(PPBS)(PPBS)

Planing Programming Planing Programming and Budgeting-system and Budgeting-system

(PPBS)(PPBS)

Zero Based Zero Based Budgeting (ZBB)Budgeting (ZBB)

Zero Based Zero Based Budgeting (ZBB)Budgeting (ZBB)

Performance Performance BudgetingBudgeting

Performance Performance BudgetingBudgeting

Cara Penyusunan

Struktur & Susunan

Page 11: anggaran sektor publik

Incrementalism BudgetIncrementalism BudgetPenekanan dan tujuan utama pendekatan tradisional adalah

pengawasan dan pertanggungjawaban yang sentralistik

Incrementalism hanya memodifikasi jumlah rupiah pada item anggaran yang sudah ada berbasis data tahunan sebelumnya

tanpa kajian

incrementalism cenderung menerima konsep harga pokok pelayanan historis (historic cost of service)

Tanpa memperhatikan pertanyaan seperti: Apakah pelayanan tertentu masih dibutuhkan/masih menjadi prioritas?

Apakah pelayanan yang diberikan telah terdistribusi secara adil & merata?

Apakah pelayanan diberikan secara ekonomis dan efisien?

Apakah pelayanan yang diberikan mempengaruhi pola kebutuhan publik?

Page 12: anggaran sektor publik

Line-item BudgetLine-item BudgetMetode line-item budget tidak memungkinkan untuk menghilangkan item-item tertentu yang

telah ada dalam struktur anggaran meski secara riil item tersebut sudah tidak relevan

Tidak memungkinkan untuk dilakukan penilaian kinerja secara akurat

Satu-satunya tolok ukur yang dapat digunakan semata-mata pada ketaatan dalam menggunakan

dana yang diusulkan.

Page 13: anggaran sektor publik

Kelemahan Anggaran Tradisional

Kelemahan Anggaran Tradisional

Hubungan yang tidak memadai (terputus) antara anggaran tahunan dengan rencana pembangunan jangka panjang

Pendekatan incremental menyebabkan sejumlah besar pengeluaran tidak diteliti secara menyeluruh efektivitasnya

Lebih berorientasi pada input dari pada aoutput Sekat-sekat antar departemen yang kaku Proses anggaran terpisah untuk pengeluaran rutin

dan pengeluaran modal/investasi Anggaran tradisional bersifat tahunan Sentralisasi penyiapan anggaran Persetujuan anggaran yang terlambat Sistem informasi finansial yang tidak memadai

Page 14: anggaran sektor publik

New Public Management New Public Management “Reinventing Government” (Osborne dan Gaebler, 1992):

Pemerintah katalis: fokus pada pemberian pengarahan bukan produksi pelayanan publik

Pemerintah milik masyarakat: memberdayakan masyarakat daripada melayani

Pemerintah yang kompetitif: menyuntikkan semangat kompetisi dalam pemberian pelayanan publik

Pemerintah yang digerakkan oleh misi: mengubah organisasi yang digerakkan oleh peraturan menjadi organisasi yang digerakan oleh misi

Pemerintah yang berorientasi hasil: membiayai hasil bukan masukkan Pemerintah berorintasi pada pelanggan: memenuhi kebutuhan

pelanggan, bukan birokrasi Pemerintah wirausaha: mampu menciptakan pendapatan dan tidak

sekedar membelanjakan Pemerintah antisipatif: berupaya mencegah daripada mengobati Pemerintah desentralisasi: dari hierarkhi menuju partisipatif dan tim

kerja Pemerintah berorientasi pada (mekanisme) pasar: mengadakan

perubahan dengan mekanisme pasar (sistem insentif) dan bukan mekanisme administratif (sistem prosedur dan pemaksaan)

Page 15: anggaran sektor publik

Karakteristik Umum Pendekatan NPM

Karakteristik Umum Pendekatan NPM

Komprehensif/komparatif

Terintegrasi dan lintas departemen

Proses pengambilan keputusan yang rasional

Berjangka panjang

Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas

Analisis total cost dan benefit (termasuk opportunity cost)

Berorientasi input, output, dan outcome, bukan sekedar input

Adanya pengawasan kinerja

Page 16: anggaran sektor publik

Perbandingan Anggaran Tradisional Dengan Anggaran Berbasis Pendekatan New Public

Management (NPM)

Perbandingan Anggaran Tradisional Dengan Anggaran Berbasis Pendekatan New Public

Management (NPM)

Anggaran Tradisional New Public Management

Sentralisasi Desentralisasi & develoved management

Berorientasi pada input Berorientasi pada input, output dan outcome (value for money)

Tidak terkait dg. Perenc. jangka panjang Utuh dan komprehensif dengan perencanaan jangka panjang

Line-item dan incrementalism Berdasarkan sasaran kinerja

Batasan dept. yang kaku (rigid department) Lintas departemen (cross department)

Menggunakan aturan klasik: Zero-Base Budgeting, Planning, Vote Accounting Programming Budgeting System

Prinsip anggaran Bruto Sistematik dan rasional

Bersifat tahunan Bottom-up budgeting

Spesifik Komprehensif

Page 17: anggaran sektor publik

Performance BudgetingPerformance Budgeting

Performance Budgeting didasarkan

pada Tujuan dan Sasaran

Kinerja

Performance Budgeting didasarkan

pada Tujuan dan Sasaran

Kinerja

Mengharuskan adanya Indikator Kinerja, Standar Kinerja,

Standar Biaya dan Benchmark dari setiap

jenis pelayanan

Mengharuskan adanya Indikator Kinerja, Standar Kinerja,

Standar Biaya dan Benchmark dari setiap

jenis pelayanan

Dasar HukumDasar Hukum PP No. 105/2000PP No. 105/2000PP No. 108/2000PP No. 108/2000

Penilaian kinerja didasarkan pada

pelaksanaan value for money

dan budget effectively

Penilaian kinerja didasarkan pada

pelaksanaan value for money

dan budget effectively

Page 18: anggaran sektor publik

Zero Based Budgeting Zero Based Budgeting

Konsep Zero Based Budgeting dapat menghilangkan incrementalism dan line-item karena anggaran diasumsikan mulai dari nol (zero-based).

Penyusunan anggaran yang bersifat incremental mendasarkan besarnya realisasi anggaran tahun ini untuk menetapkan anggaran tahun depan.

Penentuan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini, bukan data tahun sebelumnya.

Dengan ZBB seolah-olah proses anggaran dimulai dari hal yang sama sekali baru.

Page 19: anggaran sektor publik

Keunggulan Zero Based Budgeting

Keunggulan Zero Based Budgeting

Menghasilkan alokasi sumber daya secara lebih efisien

Fokus pada value for money

Memudahkan untuk mengidentifikasi terjadinya inefisiensi dan inefektivitas biaya

Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer

Meningkatkan partisipasi manajemen level bawah dalam proses penyusunan anggaran

Sistematik untuk menggeser status quo dan mendorong organisasi untuk selalu menguji alternatif aktivitas dan pola perilaku biaya serta tingkat pengeluaran

Page 20: anggaran sektor publik

Kelemahan Zero Based Budgeting

Kelemahan Zero Based Budgeting

Time consuming, teoritis dan tidak praktis

Cenderung menekankan manfaat jangka pendek

Implementasinya membutuhkan teknologi yang maju

Proses merangking dan mereview ribuan paket keputusan berpotensi mempengaruhi keputusan yang tidak objektif

Dibutuhkan staf yang memiliki keahlian yang mungkin tidak dimiliki organisasi

Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua paket keputusan harus masuk dalam anggaran

Menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi

Page 21: anggaran sektor publik

Planning, Programming, And Budgeting System

(PPBS)

Planning, Programming, And Budgeting System

(PPBS)

PPBS merupakan teknik penganggaran yang didasarkan pada teori sistem yang berorientasi pada output dan tujuan.

Sistem anggaran PPBS tidak mendasarkan pada struktur organisasi tradisional yang terdiri dari divisi-divisi, namun berdasarkan program.

PPBS ditujukan untuk membantu manajemen pemerintah dalam membuat keputusan alokasi sumber daya secara lebih baik, karena sumber daya yang dimiliki pemerintah terbatas, sementara tuntutan masyarakat tidak terbatas jumlahnya.

Page 22: anggaran sektor publik

Karakteristik PPBS

Karakteristik PPBS

Berfokus pada tujuan dan aktivitas (program) untuk mencapai tujuan

Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang akan datang

Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi

Dilakukan analisis secara sistematik atas berbagai alternatif program, yang meliputi:

(a) identifikasi tujuan

(b) identifikasi secara sistematik alternatif program

(c) estimasi biaya total dari masing-masing alternatif program

(d) estimasi manfaat (hasil) yang ingin diperoleh

Page 23: anggaran sektor publik

Kelebihan PPBS

Kelebihan PPBS

Memudahkan dalam pendelegasian tanggung jawab dari manajemen puncak ke manajemen menengah

Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja

Memperbaiki kualitas pelayanan melalui pendekatan sadar biaya (cost-consciousness/cost awareness) dalam perencanaan program

Lintas departemen sehingga dapat meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kerja sama antar departemen

Menghilangkan program yang overlapping atau bertentangan dengan pencapaian tujuan organisasi

Menggunakan teori marginal utility, sehingga mendorong alokasi sumber daya secara optimal.

Page 24: anggaran sektor publik

Kelemahan PPBS

Kelemahan PPBS

Membutuhkan sistem informasi yang canggih, ketersediaan data, adanya sistem pengukuran, dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi

Membutuhkan biaya yang besar karena PPBS membutuhkan teknologi yang canggih

Sulit untuk diimplementasikan

Mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai kumpulan manusia yang kompleks

Merupakan teknik anggaran yang statistically oriented.

Pengaplikasian PPBS menghadapi masalah teknis. Hal ini terkait dengan sifat program atau kegiatan yang lintas departemen sehingga menyulitkan dalam melakukan alokasi biaya. Sementara itu sistem akuntansi dibuat berdasarkan departemen, bukan program

Page 25: anggaran sektor publik

Proses Implementasi PPBSProses Implementasi PPBS

Menentukan tujuan umum organisasi dan tujuan unit organisasi dengan jelas

Mengidentifikasi program-program dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Mengevaluasi berbagai alternatif program dengan menghitung cost-benefit dari masing-masing program

Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya yang kecil

Alokasi sumber daya ke masing-masing program yang disetujui

Page 26: anggaran sektor publik

Susun anggaran sekolah SMA “X” dengan menggunakan teknik Incrementalism dan Planning, Programming, And Budgeting

System (PPBS)

SOAL…….!!!!!!