Anggaran Dasar

23
ANGGARAN DASAR PERSATUAN INSINYUR INDONESIA Kongres PII ke XVIII – 2009 Di Manado MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Insinyur BAB II NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 2 Nama Pasal 3 Jangka Waktu Pasal 4 Tempat Kedudukan BAB III AZAS, DASAR, BENTUK, DAN SIFAT Pasal 5 Azas Pasal 6 Dasar Pasal 7 Bentuk Organisasi Pasal 8 Sifat BAB IV MAKSUD DAN TUJUAN, TUGAS DAN WEWENANG Pasal 9 Maksud dan Tujuan Pasal 10 Tugas dan Wewenang Pasal 11 Usaha BAB V KODE ETIK Pasal 12 Kode Etik BAB VI ANGGOTA DAN WARGA Pasal 13 Anggota Pasal 14 Hak dan Kewajiban Anggota Pasal 15 Warga Page 2 of 44 Pasal 16 Hak dan Kewajiban Warga Pasal 17 Berakhirnya Keanggotaan BAB VII ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN Pasal 18 Perangkat Organisasi Pasal 19 Dewan Penasehat Pasal 20 Dewan Insinyur Pasal 21 Pengurus Pusat Pasal 22 Majelis Kehormatan Insinyur Pasal 23 Dewan Pakar Pasal 24 Badan Kejuruan dan Badan Sekerja Pasal 25 Cabang Pasal 26 Wilayah Pasal 27 Badan Pelaksana Dan Direksi Eksekutif Pasal 28 Forum Anggota Muda Pasal 29 Yayasan dan Badan Usaha Pasal 30 Badan Tetap & Badan-badan lainnya BAB VIII KEKUASAAN, MUSYAWARAH, DAN RAPAT Pasal 31 Kekuasaan Pasal 32 Musyawarah Pasal 33 Kongres

description

Anggaran Dasar PII

Transcript of Anggaran Dasar

  • ANGGARAN DASARPERSATUAN INSINYUR INDONESIA

    Kongres PII ke XVIII 2009Di Manado

    MUKADIMAH

    BAB I KETENTUAN UMUMPasal 1 Insinyur

    BAB II NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKANPasal 2 NamaPasal 3 Jangka WaktuPasal 4 Tempat Kedudukan

    BAB III AZAS, DASAR, BENTUK, DAN SIFATPasal 5 AzasPasal 6 DasarPasal 7 Bentuk OrganisasiPasal 8 Sifat

    BAB IV MAKSUD DAN TUJUAN, TUGAS DAN WEWENANGPasal 9 Maksud dan TujuanPasal 10 Tugas dan WewenangPasal 11 Usaha

    BAB V KODE ETIK

    Pasal 12 Kode EtikBAB VI ANGGOTA DAN WARGAPasal 13 AnggotaPasal 14 Hak dan Kewajiban AnggotaPasal 15 Warga Page 2 of 44Pasal 16 Hak dan Kewajiban WargaPasal 17 Berakhirnya Keanggotaan

    BAB VII ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN

    Pasal 18 Perangkat OrganisasiPasal 19 Dewan PenasehatPasal 20 Dewan InsinyurPasal 21 Pengurus PusatPasal 22 Majelis Kehormatan InsinyurPasal 23 Dewan PakarPasal 24 Badan Kejuruan dan Badan SekerjaPasal 25 CabangPasal 26 WilayahPasal 27 Badan Pelaksana Dan Direksi EksekutifPasal 28 Forum Anggota MudaPasal 29 Yayasan dan Badan UsahaPasal 30 Badan Tetap & Badan-badan lainnya

    BAB VIII KEKUASAAN, MUSYAWARAH, DAN RAPAT

    Pasal 31 KekuasaanPasal 32 MusyawarahPasal 33 Kongres

  • Pasal 34 Kongres Luar BiasaPasal 35 Konvensi NasionalPasal 36 Musyawarah CabangPasal 37 Musyawarah WilayahPasal 38 Korum & Pengambilan KeputusanPasal 39 Rapat Pimpinan NasionalPasal 40 Rapat Pengurus PusatPasal 41 Rapat Pengurus BK atau BSPasal 42 Rapat Pengurus CabangPasal 43 Rapat Pengurus Wilayah

    BAB IX KEKAYAAN

    Pasal 44 KeuanganPasal 45 Pengelolaan Kekayaan Page 3 of 44

    BAB X PERUBAHAN ANGGARAN DASAR , ANGGARANRUMAH TANGGA, DAN PEMBUBARAN

    Pasal 46 Perubahan Anggaran DasarPasal 47 Perubahan Anggaran Rumah TanggaPasal 48 Pembubaran Organisasi

    BAB XI PENUTUP

    Pasal 49 Aturan PeralihanPasal 47 Penutup Page 4 of 44

    MUKADIMAH

    Bahwa berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, ilmu pengetahuan dan teknologitelah dapat dikembangkan melalui upaya terus-menerus baik secara perorangan,kelompok, kerjasama antar kelompok, maupun antar bangsa.

    Bahwa sesungguhnya pembangunan nasional adalah upaya segenap bangsaIndonesia yang dilaksanakan secara konsisten, berkesinambungan,dan berkelanjutan, serta terus-menerus meningkat, menuju tercapainya masyarakat adil,makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

    Bahwa Insinyur Indonesia sebagai insan dunia ikut bertanggung jawab untukmengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui peningkatankemampuan sumber daya manusia agar tangguh, handal dan dapat dipercaya.Bahwa Insinyur Indonesia sebagai insan bangsa Indonesia, bertanggung jawabuntuk mengambil peran strategis yang menentukan arah pembangunan nasionalmelalui peningkatan kemampuan profesional insinyur dalam memadukan ilmupengetahuan dan teknologi, aneka matra keterampilan, kesantunan dan ketaatanetika serta etos kerja, dalam melaksanakan kewajiban pekerjaan keinsinyuranuntuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.

    Bahwa Insinyur Indonesia merasa perlu untuk menghimpun diri dalam suatuorganisasi profesi, agar dapat meningkatkan darma baktinya kepada bangsa dannegara secara terarah, terpadu dan berkesinambungan.

    Maka dengan ridlo Tuhan Yang Maha Esa serta didorong oleh keinginan luhuruntuk mewujudkan cita-cita bangsa dan aspirasi profesi maka didirikanlahPersatuan Insinyur Indonesia, dengan Anggaran Dasar sebagai berikut ini. Page 5 of 44

  • BAB IKETENTUAN UMUM

    Pasal 1Insinyur

    Yang dimaksud dengan Insinyur adalah gelar profesi bagi seorang yang telah memiliki gelar akademik sebagai sarjana teknik, sarjana pertanian dan/atau sarjana teknik terapan, lulusan program studi teknik terkait yang telah terakreditasi olehlembaga akreditasi perguruan tinggi yang berwenang, dan telah terdaftar sebagai Anggota Persatuan Insinyur Indonesia.

    BAB IINAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

    Pasal 2 Nama

    Organisasi ini dinamakan "PERSATUAN INSINYUR INDONESIA", yangdisingkat PII, dan dalam bahasa Inggris adalah Institution of Engineers,Indonesia.

    Pasal 3Jangka Waktu

    PII didirikan pada tanggal 23 Mei 1952 di Bandung, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, dan telah disahkan sebagai Badan Hukum dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. JA5/33/15 tanggal 11 Juni1952. Page 6 of 44.

    Pasal 4Tempat Kedudukan

    PII bertempat kedudukan sebagai berikut :1. Pengurus Pusat berkedudukan di ibukota Republik Indonesia.2. Wilayah berkedudukan di ibukota Propinsi.3. Cabang berkedudukan di tempat-tempat, baik di dalam atau pun di luar negeri,di mana terdapat konsentrasi anggota PII dalam jumlah yang dipersyaratkanoleh Anggaran Dasar ini.4. Badan Kejuruan dan Badan Sekerja Teknologi tingkat nasional berkedudukandi ibukota Republik Indonesia.

    BAB IIIAZAS, DASAR, BENTUK, DAN SIFAT

    Pasal 5Azas

    PII berazaskan keprofesionalan dan pengembangan ilmu pengetahuan danteknologi, dengan berpegang pada iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esaserta tidak bertentangan dengan ideologi dan dasar negara Republik Indonesia.

    Pasal 6Dasar

    PII berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

    Pasal 7Bentuk Organisasi

    PII adalah organisasi profesi yang berbentuk perkumpulan yang terbuka denganjaringan pusat dan daerah. Page 7 of 44

    Pasal 8Sifat

  • PII adalah organisasi profesi yang bersifat nasional, bebas, mandiri, non-partisandan nirlaba.

    BAB IVTUJUAN, TUGAS DAN WEWENANG DAN USAHA

    Pasal 9Maksud Dan Tujuan

    PII bertujuan untuk :1. Menjadi organisasi profesi keinsinyuran secara nasional yang memilikikesetaraan dan diakui internasional.2. Memupuk keprofesionalan korsa Insinyur Indonesia, meningkatkan jiwa sertasemangat persatuan nasional dalam mendarma baktikan kompetensinya kepadakepentingan bangsa dan negara melalui peningkatan nilai tambah perwujudancita-cita bangsa.3. Meningkatkan kepedulian dan tanggap profesional terhadap permasalahan,tantangan, serta peluang pembangunan nasional maupun daerah melaluioptimasi pemberdayaan kompetensi profesional secara integratif.4. Mendorong keprofesionalan dalam penguasaan, pengembangan, pemanfaatanilmu pengetahuan dan inovasi teknologi untuk meningkatkan kemandirian dankesejahteraan umat manusia pada umumnya dan khususnya rakyat Indonesia.

    Pasal 10Tugas Dan Wewenang

    PII adalah organisasi profesi yang merupakan wadah berhimpunnya para InsinyurIndonesia, untuk secara bersama meningkatkan kemanfaatannya bagi bangsa dannegara, serta penguasaan, pengembangan dan pemberdayaan ilmu pengetahuandan teknologi serta kompetensi, untuk nilai tambah kesejahteraan umat manusiapada umumnya, khususnya rakyat Indonesia, dengan tugas dan wewenang:Page 8 of 441. Meningkatkan peran dan tanggung jawab profesional profesi InsinyurIndonesia dalam pembangunan daerah, nasional, regional dan internasional.2. Meningkatkan kompetensi profesional Insinyur Indonesia sehingga berdayasaing internasional yang mampu menjawab tantangan dalam kancah lokal,nasional, regional dan internasional.3. Membina dan mengembangkan kegiatan yang dapat mendorong terciptanyaiklim untuk tumbuh-berkembangnya profesi keinsinyuran Indonesia.4. Memberikan pengakuan atas keprofesionalan Insinyur Indonesia bagi Anggotayang telah memenuhi syarat untuk itu dalam bentuk Sertifikat InsinyurProfesional, serta melakukan evaluasi atas keprofesionalan Insinyur Indonesiatersebut secara berkala.5. Melakukan penilaian atas prestasi Insinyur Indonesia secara berkala, sertamemberikan penghargaan bagi prestasi yang unggul, dan mempromosikanprestasi yang unggul itu secara luas.6. Melakukan penelitian dan pengembangan dalam bidang ilmu pengetahuan danteknologi serta pengembangan kompetensi keinsinyuran.7. Memberikan pemahaman dan menerapkan Kode Etik keinsinyuran bagianggota.8. Melaksanakan bimbingan dan pengawasan terhadap Insinyur Indonesia agardalam menjalankan profesinya selalu menjunjung tinggi nilai moral sertamentaati Kode Etik dan peraturan perundang-undangan yang berlaku bagiprofesi keinsinyuran.9. Menyelenggarakan kegiatan advokasi dan edukasi profesi keinsinyuran.10. Membentuk prasarana dan sarana keorganisasian untuk melaksanakan kegiatanpengembangan dan pembinaan kompetensi profesi dan kesejahteraan Anggotadi pusat maupun daerah.11. Membangun sarana pengembangan dan pembinaan kompetensi profesikeinsinyuran Indonesia yang diakui dunia internasional denganmenyelenggarakan program-program pengembangan kompetensi profesikensinyuran secara konsisten dan berkelanjutan. Page 9 of 44

  • Pasal 11Usaha

    Dalam usahanya untuk mencapai maksud dan tujuannya serta tugas danwewenangnya, PII dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan peningkatanprofesi keinsinyuran, termasuk kegiatan pengkajian, penelitian danpengembangan, pendidikan dan pelatihan, sertifikasi keprofesionalan, danpenghargaan prestasi, secara mandiri dan bebas dari pengaruh siapa pun,dengan tetap mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, AnggaranDasar dan Anggaran Rumah Tangga, Kode Etik PII, dan Keputusan-KeputusanKongres PII.

    BAB VKODE ETIK

    Pasal 12Kode Etik

    1. PII memiliki Kode Etik yang dimaksudkan untuk menjaga martabat dankehormatan profesi Insinyur Indonesia, yaitu sebagaimana terlampir.2. Kode Etik menjadi landasan bagi sikap dan tata-laku setiap Insinyur Indonesia.3. Anggota wajib mentaati dan melaksanakan Kode Etik serta ketentuan-ketentuanpelaksanaannya sebagaimana diatur oleh Majelis Kehormatan Insinyur.4. Bimbingan dan pengawasan atas pelaksanaan Kode Etik dilaksanakan olehMajelis Kehormatan Insinyur.5. Penetapan dan perubahan atas Kode Etik dilakukan oleh dan dalam KongresPII.

    BAB VIANGGOTA DAN WARGA

    Pasal 13Anggota

    Anggota PII terdiri dari: Page 10 of 441. Anggota Biasa.2. Anggota Luar Biasa.

    Pasal 14Hak Dan Kewajiban Anggota

    Setiap Anggota PII:1. Berkewajiban mentaati dan melaksanakan ketentuan dalam AnggaranDasar,Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres PII dan Peraturan-peraturan PII lainnya, termasuk kewajiban membayar iuran anggotasebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.2. Berkewajiban memelihara rasa kebersamaan dan solidaritas sesama anggotaPII.3. Berkewajiban menjaga nama baik PII dan menjunjung tinggi Kode Etik PII.4. Berhak mengikuti semua program kegiatan PII yang secara resmidiselenggarakan di lingkungan PII.5. Berhak untuk menyampaikan pendapat, usulan dan saran dalam musyawarahdan pertemuan PII.6. Berhak untuk memilih dan dipilih bagi jabatan kepengurusan di tingkatnasional dan daerah serta pada berbagai perangkat organisasi.7. Berhak untuk mendapatkan advokasi dalam pelaksanaan kerja profesinya.

    Pasal 15Warga

    Warga PII terdiri dari:1. Anggota, yaitu perorangan warganegara Indonesia yang memenuhi persyaratanuntuk menjadi Anggota.2. Mitra Profesi, yaitu perorangan warganegara asing yang memenuhi persyaratansebagai Mitra Profesi.

  • 3. Organisasi Mitra, yaitu lembaga, organisasi atau badan usaha yang berkaitanerat dengan profesi keinsinyuran, yang memenuhi persyaratan sebagaiOrganisasi Mitra.4. Tokoh Kehormatan, yaitu perorangan warganegara Indonesia maupun asingyang memenuhi persyaratan sebagai Tokoh Kehormatan. Page 11 of 44

    Pasal 16Hak Dan Kewajiban Warga

    Setiap Warga PII:1. Berkewajiban mentaati dan melaksanakan ketentuan dalam Anggaran Dasar,Anggaran Rumah Tangga, Peraturan dan Keputusan yang sah yang dikeluarkanoleh PII, termasuk kewajiban membayar iuran anggota sebagaimana diaturdalam Anggaran Rumah Tangga.2. Berkewajiban memelihara rasa kebersamaan dan solidaritas sesama warga PII.3. Berkewajiban menjaga nama baik PII dan menjunjung tinggi Kode Etik PII.4. Berhak mengikuti semua program kegiatan PII yang secara resmidiselenggarakan di lingkungan PII.5. Berhak untuk menyampaikan pendapat, usulan dan saran dalam musyawarahdan pertemuan PII.

    Pasal 17Berakhirnya Keanggotaan

    Keanggotaan berakhir:1. Atas permintaan sendiri.2. Karena meninggal dunia.3. Karena dipecat atau diberhentikan berdasarkan Keputusan Kongres.

    BAB VIIORGANISASI dan KEPENGURUSAN

    Pasal 18Perangkat Organisasi

    Perangkat organisasi PII adalah.1. Dewan Penasehat.2. Dewan Insinyur.3. Pengurus Pusat.4. Majelis Kehormatan Insinyur.5. Dewan Pakar.6. Badan Kejuruan. Page 12 of 447. Badan Sekerja Teknologi8. Cabang9. Wilayah10. Forum Anggota Muda.11. Yayasan dan Badan Usaha.12. Badan-Badan lain yang dibentuk Pengurus Pusat dalam memenuhi kebutuhanyang mendesak, dengan mandat Kongres PII.

    Pasal 19Dewan Penasehat

    1. Dewan Penasehat bertugas memberikan nasehat, baik diminta maupun tidak,untuk kemajuan PII.2. Dewan Penasehat terdiri dari tokoh-tokoh terkemuka yang mempunyaiketeladanan dalam menjalankan profesinya serta mempunyai kepedulianterhadap profesi keinsinyuran.3. Dewan Penasehat diangkat oleh Pengurus Pusat.4. Dewan Penasehat sekurang-kurangnya beranggotakan 5 (lima) orang dengankepengurusan yang terdiri dari seorang Ketua merangkap Anggota, seorangWakil Ketua merangkap Anggota, dan seorang Sekretaris merangkap Anggota.5. Sekretaris Dewan Penasehat adalah Ketua Purna, yaitu Ketua Umum pada masabakti sebelumnya.

  • 6. Masa bakti anggota Dewan Penasehat adalah sesuai dengan jangka waktu masabakti Pengurus Pusat, dengan dapat dilakukan perpanjangan untuk periodeberikutnya. Dan pergantian antar waktu anggota Dewan Penasehatdimungkinkan.7. Bilamana dipandang perlu Pengurus Wilayah, Pengurus Cabang, Pengurus BKdan Pengurus BST dapat mengangkat Penasehat yang jumlahnya disesuaikandengan kebutuhan.

    Pasal 20Dewan Insinyur

    1. Dewan Insinyur adalah Majelis pemangku kepentingan untuk mengkajikebijakan dan strategi pembangunan nasional berkaitan dengan peran Page 13 of 44keinsinyuran.2. Dewan Insinyur terdiri dari:a. Unsur Badan Kejuruan dan Badan Sekerja Teknologi.b. Unsur Mantan Ketua Umum.c. Unsur Yayasan.d. Perorangan yang dapat memberikan sumbangsihnya bagi pencapaian tujuandan fungsi Dewan Insinyur.3. Jumlah anggota Dewan Insinyur diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.4. Anggota Dewan Insinyur ditetapkan oleh Kongres PII berdasarkan usulanPengurus Pusat.5. Masa bakti anggota Dewan Insinyur adalah sesuai dengan jangka waktu masabakti Pengurus Pusat, dengan dapat dilakukan perpanjangan untuk periodeberikutnya. Pergantian antar waktu anggota Dewan Insinyur dimungkinkan.6. Tugas dan wewenang Dewan Insinyur adalah:a. Merumuskan kebijakan nasional guna mengembangkan profesi keinsinyuran,dan hal-hal lain yang diamanatkan oleh Kongres PII.b. Menyelenggarakan pertemuan Dewan Insinyur sekurang-kurangnya 1(satu)kali dalam setahun.7. Dewan Insinyur dipimpin Ketua yang dipilih oleh dan dari antara anggotaDewan Insinyur itu sendiri.8. Sekretaris Dewan Insinyur dijabat unsur Pengurus Pusat sebagai SekretarisBukan Anggota.

    Pasal 21Pengurus Pusat

    1. Tugas dan wewenang Pengurus Pusat adalah:a. Melaksanakan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tanggaserta ketetapan-ketetapan Kongres yang pelaksanaannya menjadi tugaskepengurusannya.b. Mengindahkan pertimbangan dan/atau keputusan Dewan Penasehat, DewanInsinyur, dan Majelis Kehormatan Insinyur.c. Melaksanakan tugas-tugas organisasi lainnya.d. Mengelola tata-usaha serta kekayaan organisasi.2. Ketua Umum dengan dibantu oleh Wakil Ketua Umum membentuk Pengurus Page 14 of 44Pusat dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelahberakhirnya Kongres yang mengangkatnya.3. Pengurus Pusat dalam waktu selambat-lambatnya 60 (enam puluh) harikalender setelah terbentuk, harus sudah menyusun dan mensahkan berlakunyaTata-Kerja Kepengurusan yang berisikan:a. Uraian tugas dan tanggung jawab setiap anggota Pengurus.b. Mekanisme organisasi dan tata-tertib rapat Pengurus.4. Masa bakti Pengurus Pusat adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak berakhirnyaKongres yang mengangkatnya. Begitu pula perangkat organisasi lainnya yangterkait dengan kerja kepengurusan Pengurus Pusat mempunyai masa baktiyang sama.5. Ketua Umum tidak dapat dipilih kembali.6. Ketua Umum bertanggung-jawab kepada Kongres, dan menyampaikanpertanggung-jawaban pelaksanaan kerja kepengurusannya di akhir masa

  • baktinya kepada dan di dalam Kongres PII berikutnya.7. Ketua Umum mewakili PII secara hukum, di dalam maupun di luar pengadilan.8. Dalam hal Ketua Umum berhalangan tetap atau tidak tetap dalam menjalankantugas kepengurusannya, Wakil Ketua Umum dengan serta mertamenggantikannya sebagai pelaksana tugas Ketua Umum.9. Wakil Ketua Umum dipilih oleh dan dalam Kongres PII dan wakil KetuaUmum yang terpilih secara serta-merta ditetapkan sebagai Ketua Umum padamasa bakti kepengurusan Pengurus Pusat berikutnya.10. Apabila Wakil Ketua Umum berhalangan tetap, maka Sekretaris Jenderalmelaksanakan tugas Wakil Ketua Umum, dan Kongres berikutnya memilihsekaligus seorang Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum.11. Apabila Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum keduanya berhalangan tetap,maka Sekretaris Jenderal melaksanakan tugas Ketua Umum untuk dalamwaktu 30(tiga Puluh) hari menyelenggarakan Kongres PII luar biasa untukmemilih sekaligus seorang Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum.12. Pengurus Pusat terdiri dari:a. Pengurus Harian.b. Pengurus Lengkap. Page 15 of 4413. Pengurus Harian terdiri dari:a. Ketua Umum.b. Wakil Ketua Umum.c. Ketua Purna.d. Sekretaris Jenderal.e. Ketua Bidang, yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan PengurusPusat,sekurang-kurangnya 1(satu) orang.f. Ketua-Ketua Komite.g. Wakil Sekretaris Jenderal, yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhanPengurus Pusat, sekurang-kurangnya 1(satu) orang.h. Bendahara Umum.i. Wakil Bendahara, yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan Pengurus Pusat,Sekurang-kurangnya 1(satu) orang.14. Pengurus Pusat membentuk Komite-Komite, yang sekurang-kurangnya terdiridari:a. Komite Keanggotaan.b. Komite Akreditasi Dan Sertifikasi.c. Komite Pendidikan Dan Pelatihan.d. Komite Kerjasama Internasional.15. Pengurus Lengkap terdiri atas Pengurus Harian dan para anggota pengurusBidang dan Komite.16. Pengurus Pusat dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh suatu BadanPelaksana yang dipimpin Direktur Ekesekutif.17. Badan Tetap/Biro, Forum,Panitia, Tim dan kepanitiaan lainnya dapat dibentuksesuai dengan kebutuhan. Page 16 of 44

    Pasal 22Majelis Kehormatan Insinyur

    1. Majelis Kehormatan Insinyur merupakan perangkat organinsasi PII yangberfungsi secara aktif menegakkan Kode Etik dan tata-laku keprofesian (code ofconduct) Insinyur Indonesia dalam menjalankan profesinya.2. Majelis Kehormatan Insinyur bertugas untuk memberikan nasehat danpertimbangan pada Pengurus Pusat, baik diminta ataupun tidak, dalammasalah-masalah yang berkaitan dengan etika profesi serta tata-lakukeprofesian Anggota.3. Majelis Kehormatan Insinyur mempunyai wewenang untuk mengusulkan padaPengurus Pusat, tindakan yang perlu diambil Pengurus Pusat dalam masalahpelaksanaan etika profesi terhadap Anggota.4. Majelis Kehormatan Insinyur bertugas memberikan saran pada Pengurus Pusat,dalam memberikan advokasi bagi Anggota yang menghadapi masalah dalammenjalankan profesinya.5. Majelis Kehormatan Insinyur bertugas memberikan saran pada Pengurus Pusat,

  • untuk menyelesaikan masalah-masalah sertifikasi kompetensi, pelanggaranKode Etik dan tata-laku keprofesian.6. Anggota Majelis Kehormatan Insinyur ditunjuk berdasarkan kemampuan,integritas, dan etika profesionalnya yang tinggi, serta perhatian danpemahamannya yang luas terhadap profesi Insinyur.7. Anggota Majelis Kehormatan Insinyur ditetapkan oleh Kongres atas usulandari Dewan Insinyur.8. Majelis Kehormatan Insinyur di pimpin oleh seorang ketua merangkapanggota, seorang wakil ketua merangkap anggota dan seorang sekretarismerangkap anggota yang dipilih oleh dan dari antara anggota MajelisKehormatan Insinyur itu sendiri.9. Sidang Majelis Kehormatan Insinyur bersifat tertutup dan rahasia, kecualibilamana ditentukan atau diputuskan lain oleh sidang tersebut.10. Semua pembiayaan kegiatan Majelis Kehormatan Insinyur dibebankan kepadaPengurus Pusat.11. Masa bakti anggota Majelis Kehormatan Insinyur adalah sesuai dengan jangkawaktu masa bakti Pengurus Pusat, dengan dapat dilakukan perpanjangan untukperiode berikutnya. Dan pergantian antar waktu anggota Majelis KehormatanInsinyur dimungkinkan. Page 17 of 44

    Pasal 23Dewan Pakar

    1. Dewan Pakar berfungsi memberikan pemikiran, pertimbangan dan pendapatyang bersifat keilmuan dan kompetensi keinsinyuran serta menerima danmenyalurkan aspirasi masyarakat umum yang berkaitan dengan pengembangankeinsinyuran kepada Pengurus Pusat.2. Dewan Pakar beranggotakan para tokoh keinsinyuran Indonesia yang memilikikemampuan dalam penguasaan teknologi dan keinsinyuran yang diakui dandihormati di lingkungan profesi keinsinyuran.3. Dewan Pakar Dewan pakar diangkat oleh pengurus Pusat, dan terdiri dariseorang ketua merangkap anggota, seorang sekretaris merangkap anggota sertaanggota-anggota.4. Masa bakti anggota Dewan Pakar adalah sesuai dengan jangka waktu masa baktiPengurus Pusat, pergantian antar waktu anggota Dewan Pakar dimungkinkan.

    Pasal 24Badan Kejuruan dan Badan Sekerja Teknologi

    1. Badan Kejuruan, yang disingkat BK, adalah wadah berhimpunnya para Insinyuryang didirikan berdasarkan kesamaan kejuruannya, yaitu disiplin ilmupengetahuan dan teknologi keinsinyurannya.2. Badan Sekerja Teknologi, yang disingkat BST, adalah wadah berhimpunnyapara Insinyur yang didirikan berdasarkan kesamaan bidang pekerjaan, walaupunberaneka-ragam kejuruannya.3. Pembentukan BK dan/atau BST yang baru dilakukan atas prakarsa sekurangkurangnya 10(sepuluh) orang anggota PII sekejuruan atau sebidang - sekerja,yang disetujui oleh pengurus pusat berdasarkan pertimbangan Dewan Insinyur.4. Pengurus BK dan/atau Pengurus BST di tingkat nasional masing-masingsekurang-kurangnya terdiri dari:a. Ketua.b. Wakil Ketua.c. Sekretaris.d. Bendahara.e. Perangkat kepengurusan yang menyelenggarakan pengembangan profesi di Page 18 of 44bidangnya , dan program sertifikasi ke profesionalan bagi BK dan/atau BST.f. Anggota Pengurus.5. Pembentukan cabang BK dan/atau BST di daerah dimungkinkan, apabila didaerah tersebut sudah terbentuk Cabang PII, dan ditingkat nasional sudahterbentuk BK dan /atau BST yang bersangkutan.6. Kepengurusan cabang BK dan/atau BST di daerah merupakan bagian yangtidak terpisahkan dan merupakan kelengkapan dari Pengurus Cabang PII di

  • daerah yang bersangkutan.7. Pengurus BK dan BST tingkat nasional dipilih serta ditetapkan oleh dan dalamKonvensi Nasional BK dan BST yang bersangkutan, dan disahkan olehPengurus Pusat.8. Pengurus BK dan/atau BST menyampaikan pertanggung-jawaban pelaksanaankerja kepengurusannya di akhir masa baktinya kepada dan di dalam KonvensiNasional BK dan/atau BST yang bersangkutan.9. Masa bakti Pengurus BK dan Pengurus BST di tingkat nasional maupun daerahmasing-masingnya adalah 3 (tiga) tahun.10. Dalam hal 6 (enam) bulan setelah masa bakti suatu Pengurus BK atau BSTterlampaui belum juga diselenggarakan Konvensi Nasional untuk pemilihankepengurusan baru tanpa alasan yang jelas, maka Pengurus Pusat berwenangmenunjuk suatu kepengurusan sementara yang bertugas untuk sesegeramungkin melaksanakan Konvensi Nasional bagi memilih Pengurus BK atauPengurus BST baru.

    Pasal 25Cabang

    1. Cabang, sebagai perangkat organisasi di tingkat daerah, adalah wadah tempatseluruh warga PII mengembangkan kegiatan organisasi dan profesinya di daerahyang bersangkutan.2. Cabang dapat dibentuk oleh sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) Anggotaaktif yang berdomisili di suatu daerah yang sama, serta disahkanpembentukannya oleh Pengurus Pusat.3. Nama dari Cabang disesuaikan dengan nama daerah tempat Cabang ituberdomisili. Page 19 of 444. Pengurus Cabang adalah perangkat kepengurusan di tingkat daerah dengankepengurusan yang sekurang-kurangnya terdiri dari:a. Ketua.b. Sekretaris.c. Bendahara.d. Perangkat kepengurusan yang menyelenggarakan pengembangan profesi dantata laksana program sertifikasi didaerahnya.5. Pengurus Cabang dipilih serta ditetapkan oleh dan dalam Musyawarah Cabangyang bersangkutan. Dan disahkan oleh Pengurus Pusat.6. Pengurus Cabang menyampaikan pertanggung-jawaban pelaksanaan kerjakepengurusannya di akhir masa baktinya kepada dan di dalam MusyawarahCabang7. Masa bakti Pengurus Cabang adalah 3 (tiga) tahun.8. Dalam hal 6 (enam) bulan setelah masa bakti suatu Pengurus Cabang terlampauibelum juga diselenggarakan Musyawarah Cabang untuk pemilihankepengurusan baru, maka Pengurus Pusat, berwenang menunjuk suatukepengurusan sementara yang bertugas untuk sesegera mungkin melaksanakanMusyawarah Cabang bagi memilih Pengurus Cabang baru.

    Pasal 26Wilayah

    1. Di setiap Propinsi yang mempunyai lebih dari 1 (satu) cabang, dapat membentukPengurus Wilayah yang berkedudukan di ibukota Propinsi untuk bertindaksebagai koordinator wilayah, dengan persetujuan Pengurus Pusat.2. Pengurus Wilayah adalah perangkat kepengurusan di tingkat Propinsi yangkepengurusannya ditetapkan berdasarkan kesepakatan Cabang-Cabang diwilayah yang bersangkutan dalam Musyawarah Wilayah di wilayah yangbersangkutan, serta disahkan oleh Pengurus Pusat.3. Pengurus Wilayah sekurang-kurangnya terdiri dari:a. Ketua.b. Wakil Ketuac. Sekretaris.

  • d. Bendahara.e. Anggota Pengurus yang menangani hubungan kelembagaan ditingkat propinsi Page 20 of 444. Pengurus Wilayah bertugas mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan Cabang yangada di Propinsi yang bersangkutan agar dapat lebih efektif dan optimal,terutama:a. Komunikasi dan kerjasama external dengan kelembagaan tingkat Propinsi.b. Sinkronisasi dan harmonisasi administrasi Cabang-Cabang.c. Sinergi program kegiatan antar Cabang.d. Pemekaran PII ke daerah-daerah yang belum terbentuk Cabangnya di Propinsiyang bersangkutan.e. Kegiatan keorganisasian lainnya yang bukan merupakan kegiatan pelayananAnggota.5. Pengurus Wilayah menyelenggarakan Musyawarah Wilayah yang diikutiCabang-Cabang di Propinsi yang bersangkutan sekurang-kurangnya 6 (enam)bulan sekali.6. Pengurus Wilayah menyampaikan pertanggung-jawaban pelaksanaan kerjakepengurusannya di akhir masa baktinya kepada dan di dalam MusyawarahWilayah di Propinsi yang bersangkutan.7. Masa bakti Pengurus Wilayah adalah 3 (tahun).8. Dalam hal 6 (enam) bulan setelah masa bakti suatu Pengurus Wilayahterlampaui belum juga diselenggarakan Musyawarah Wilayah untuk pemilihankepengurusan baru, maka Pengurus Pusat berwenang menunjuk suatukepengurusan sementara yang bertugas untuk sesegera mungkin mendapatkankesepakatan Cabang-Cabang bagi pembentukan Pengurus Wilayah baru..9. Semua pembiayaan kegiatan Pengurus Wilayah dibebankan kepada CabangCabang yang ada pada Propinsi yang bersangkutan.10. Semua pembiayaan kegiatan Pengurus Wilayah dibebankan kepada CabangCabang yang ada pada Propinsi yang bersangkutan.

    Pasal 27Badan Pelaksana Organisasi dan Direksi Eksekutif

    1. Guna menjamin kelancaran pengelolaan tugas organisasi dalam rangkamengimplementasikan kebijakan Pengurus Pusat dan mengelola kegiatanorganisasi secara keseluruhan, Pengurus Pusat dapat mengangkat suatu BadanPelaksana yang dipimpin oleh suatu Direksi Eksekutif sesuai kebutuhan dankemampuan keuangan PII.2. Badan Pelaksana adalah organisasi atau perorangan di luar struktur Page 21 of 44keorganisasian PII yang bekerja dengan penuh waktu serta diangkat dandiberhentikan oleh Pengurus Pusat berdasarkan ikatan perjanjian kerja untukjangka waktu tertentu.3. Direktur Eksekutif haruslah seorang sarjana, yang memiliki kemampuanmanajemen dan komunikasi, serta mempunyai pengetahuan yang cukupmengenai profesi keinsinyuran, mempunyai dedikasi tinggi, memilikikemampuan komunikasi luas, bekerja penuh waktu, serta diangkat dandiberhentikan oleh Pengurus Pusat.4. Semua pembiayaan kegiatan Badan Pelaksana dibebankan kepada Pengurus

    Pusat.Pasal 28

    Forum Anggota Muda1. Forum Anggota Muda, yang disingkat FAM adalah perangkat organisasi yangdibentuk untuk mewadahi dinamika warga baru PII kategori Anggota Biasayang berusia setinggi-tingginya 35 tahun demi kepentingan pembinaan dankaderisasi anggota.2. Pengesahan kepengurusan FAM dilakukan pada tingkatan/lingkungan masingmasing sebagai berikut:a. Ditingkat nasional disahkan oleh Pengurus Pusat.b. Ditingkat daerah disahkan oleh Pengurus Cabang.c. Di lingkungan BK dan BST disahkan oleh Pengurus BK dan BST yangbersangkutan.

  • 3. FAM memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan kegiatan sepanjang tidakbertentangan dengan kebijakan Pengurus yang mengesahkannya.4. Semua kegiatan FAM harus dilaporkan dan dipertanggung-jawabkan kePengurus yang mengesahkannya.5. Pergantian pengurus FAM disemua tingkatan dilakukan melalui Temu AnggotaFAM pada tingkatan dimana anggota FAM tersebut berada, yangpenyelenggaraannya diadakan bersamaan dengan penggantian Pengurus PIIditingkat tersebut.

    Pasal 29Yayasan Dan Badan Usaha Page 22 of 44

    1. PII dalam melaksanakan kegiatannya untuk mencapai tujuan organisasi, baiksendiri maupun berkerjasama dengan pihak lain, dapat membentuk Yayasandan/atau Badan Usaha yang didirikan dan dikelola oleh Pengurus Pusat,Pengurus Cabang, Pengurus BK dan/atau Pengurus BST, sesuai denganperaturan perundang-undangan yang berlaku.2. Pembentukan Yayasan dan/atau Badan Usaha sebagaimana ayat 1 diatas, harusmendapatkan persetujuan dalam musyawarah tertinggi perangkat organisasidimana Yayasan dan/atau Badan Usaha tersebut didirikan serta pengesahan dariDewan Insinyur.3. Pengurus Yayasan dan Badan Usaha terdiri dari sekurang-kurangnya:a. Badan Pengawas.b. Badan Pengurus/Pengelola.Dengan tetap memenuhi ketentuan perundangan yang berlaku mengenai bentukorganisasi dan kepengurusan Yayasan dan Badan Usaha.4. Seluruh kegiatan Yayasan dan Badan Usaha yang dibentuk harus dipertanggungjawabkan dengan menyampaikan Laporan Tahunan kepada Pengurus yangmembentuknya dengan tembusan kepada Dewan Insinyur.5. Seluruh aktivitas kegiatan dari Yayasan dan Badan Usaha yang dibentuksebagaimana ayat 1 diatas,harus menjunjung tinggi nilai-nilai moral &kepatutan yang berlaku umum serta tatakelola kelembagaan yang baik.( goodCorporate governance).6. Dewan Insinyur melalui Pengurus Pusat dapat membekukan Yayasan dan/atauBadan Usaha yang dibentuk sebagaimana ayat 1 diatas, apabila aktivitaskegiatannya menyimpang dari peraturan ,pelanggaran tata kelola kelembagaanyang baik dan/ atau merugikan Persatuan Insinyur Indonesia secarakeseluruhan.

    Pasal 30Badan Tetap & Badan-badan Lain

    1. Badan Tetap terdiri dari Biro-Biro yang merupakan perangkat organisasi yangdibentuk Pengurus Pusat untuk membantu pelaksanaan tugasnya, khususnyauntuk mewujudkan kebijakan Komite-Komite dalam pelaksanaannya seharihari.2. Rincian tugas, kewenangan dan tanggung-jawab Biro ditetapkan oleh Komite Page 23 of 44yang bersangkutan, dengan persetujuan Pengurus Pusat.3. Personil Biro diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus Pusat atas usulanKomite.4. Personil Biro adalah personil Badan Pelaksana yang ditempatkan di Biro, yangkarena itu personil Biro berada di bawah pengendalian Badan Pelaksana.5. Biro dipimpin oleh Kepala Biro dengan sekurang-kurangnya 1 (satu) orang staf.6. Semua pembiayaan kegiatan Biro dibebankan kepada Pengurus Pusat.7. Guna meningkatkan peran dan tanggung jawab profesional terutama untukhal-hal yang berhubungan dengan strategi dan kebijakan dalam pengembanganprofesi Keinsinyuran, Pengurus Pusat dapat membentuk Badan-Badan yangbersifat otonom dibawah koordinasi dan pengendalian pengurus pusat denganpersetujuan Kongres, yaitu Badan Pengkajian Center for Engineering andIndustrial Policy Studies yang disingkat CEIPS serta Badan-Badan lainnya yangdirasa perlu untuk menangani hal-hal yang belum ditangani oleh fungsikepengurusan yang ada, baik di tingkat Pusat, di tingkat Cabang, maupun ditingkat BK dan atau BST, yang bertanggung jawab kepada pengurus yang

  • membentuknya.8. Badan tetap selain Biro yang dibentuk oleh Pengurus Pusat sebagaimanadisebutkan diatas adalah perangkat otonom yang dipimpin oleh seorang Direkturyang ditunjuk oleh Pengurus Pusat.6. Badan-Badan tetap memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan kegiatansepanjang tidak bertentangan dengan kebijakan Pengurus Pusat.7. Semua kegiatan dari Badan Tetap harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan ke Pengurus Pusat.9. Semua pembiayaan terkait dengan kegiatan Badan-Badan yang dibentukdibebankan kepada Pengurus Pusat. Page 24 of 44

    BAB VIIIKEKUASAAN, MUSYAWARAH DAN RAPAT

    Pasal 31Kekuasaan

    Kekuasaan tertinggi di lingkungan PII berada pada:1. Kongres di tingkat nasional.2. Konvensi Nasional di lingkungan BK dan BST.3. Musyawarah Cabang di tingkat daerah.

    Pasal 32Musyawarah dan Rapat

    Musyawarah dan Rapat dilingkungan PII terdiri dari :1. Kongres dan/ atau Kongres Luar Biasa2. Konvensi Nasional di lingkungan BK dan/atau BST.3. Musyawarah Cabang4. Musyawarah Wilayah pada propinsi yang mempunyai lebih dari 1(satu)cabang.5. Temu Anggota FAM pada tingkatan masing-masing.6. Rapat Pimpinan Nasional7. Rapat Pengurus lengkap8. Rapat Pengurus harian9. Rapat Pengurus BK dan/atau Pengurus BST10.Rapat Koordinasi Wilayah11.Rapat Pengurus Cabang12.Disamping tersebut diatas, terdapat pula Sidang Majelis KehormatanInsinyur, Rapat Dewan Insinyur, Rapat Dewan Pakar, dan Temu NasionalForum Anggota Muda yang secara rinci diatur dalam peraturan danketentuan dari masing-masing perangkat organisasi.13.Konvensi Insinyur Indonesia adalah Forum pertemuan antara pemangkukepentingan Insinyur Indonesia yang diselenggarakan oleh PII sekurangkurangnya dua tahun sekali untuk saling bertukar informasi yangmenyangkut masalah-masalah kebijakan nasional yang terkait denganperkembangan kompetensi profesi keinsinyuran. Page 25 of 44

    Pasal 33Kongres

    1. Kongres adalah musyawarah tertinggi organisasi PII yang dihadiri oleh:a. Peserta Kongres, yang terdiri dari:i. Pengurus Pusat.ii. Utusan Cabang.iii. Utusan BK dan Utusan BST.b. Peninjau Kongres, yang terdiri dari :i. Undangan Pengurus Pusat,ii. Anggota Dewan Insinyur,iii. anggota Majelis Kehormatan Insinyur,iv. Anggota Pengurus Pusat,

  • v. Utusan Pengurus Wilayah ,vi. Anggota PII yang berminat hadir sebagai Peninjau.2. Kongres diselenggarakan sekali dalam 3(tiga) tahun oleh Pengurus Pusat.3. Kongres memiliki kewenangan dan kewajiban untuk:a. Menetapkan perubahan AD dan ART PII.b. Menilai pertanggung-jawaban Pengurus Pusat mengenai hal-hal yang telahdikerjakan selama masa bakti kepengurusannya.c. Menetapkan Garis-garis Besar Program Kerja PII.d. Memberhentikan Ketua Umum Lama dan mengangkat Ketua Umum Baru.e. Memilih dan mengangkat seorang Wakil Ketua Umum, yang akan menjadiKetua Umum pada masa bakti sesudah masa bakti yang mendatang. Danapabila Wakil Ketua Umum masa bakti sebelumnya berhalangan tetap untukmenjalankan tugas sebagai Ketua Umum maka Kongres sekaligus jugamemilih dan mengangkat Ketua Umum yang baru untuk masa bakti yangmendatang.f. Menetapkan anggota Majelis Kehormatan Insinyur.g. Menetapkan anggota Dewan Insinyur.h. Mengubah di mana perlu dan menetapkan pedoman pokok dan kebijakanorganisasi.i. Membahas dan menetapkan hal-hal lain yang perlu, dengan tidakmenyimpang dari ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran RumahTangga organisasi. Page 26 of 44j. Menetapkan tempat penyelenggaraan Kongres berikutnya.4. Ketentuan mengenai hak suara dalam Kongres adalah sebagai berikut:a. Pengurus Pusat sebagai peserta Kongres memiliki 5 (lima) suara.b. Setiap Cabang memiliki masing-masing 1 (satu) suara.c. Setiap BK dan BS memiliki masing-masing 1(satu) hak suara.d. Peninjau Kongres tidak memiliki hak suara.5. Setiap Peserta dan Peninjau Kongres mempunyai hak bicara.6. Setiap Peserta dan Peninjau dalam kongres mempunyai hak untukmenyampaikan pendapat/usulan dan tanggapan.7. Tatacara pelaksanaan Kongres diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

    Pasal 34Kongres Luar Biasa

    1. Kongres Luar Biasa hanya dapat diadakan atas penetapan Dewan Insinyurberdasarkan permohonan tertulis dari:a. Pengurus Pusatdan/ataub. Pengurus Cabang, Pengurus BK dan Pengurus BST yang jumlahnyasekurang-kurangnya (setengah) dari masing-masing jumlah Cabang, jumlahBK dan jumlah BST pada saat yang bersangkutan.2. Kongres Luar Biasa hanya dianggap sah bilamana dihadiri oleh perwakilan yangsah dari sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) jumlah Cabang serta BK danBST pada saat yang bersangkutan.3. Ketentuan-ketentuan lainnya untuk Kongres Luar Biasa adalah sebagaimanajuga ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk Kongres.

    Pasal 35Konvensi Nasional

    1. Konvensi Nasional BK atau BST adalah musyawarah tertinggi organisasi BKatau BST yang bersangkutan, yang dihadiri oleh:a. Peserta Konvensi Nasional BK atau BS, yang terdiri dari anggota yangterdaftar dalam BK atau BST yang bersangkutan dan Pengurus BK atauPengurus BST yang bersangkutan.b. Peninjau Konvensi Nasional BK atau BST, yang terdiri dari undangan Page 27 of 44Pengurus BK atau Pengurus BST yang bersangkutan dan anggota BK atauBST yang lainnya yang berminat hadir sebagai Peninjau.

  • 2. Konvensi Nasional BK dan BST diselenggarakan sekali dalam 3 (tiga) tahunoleh masing-masing Pengurus BK dan Pengurus BST yang bersangkutan.3. Konvensi Nasional BK atau BS memiliki kewenangan dan kewajiban untuk:a. Menilai pertanggung-jawaban Pengurus BK atau Pengurus BST mengenaihal-hal yang telah dikerjakan selama masa bakti kepengurusannya.b. Menetapkan Garis-garis Besar Program BK atau BST.c. Memberhentikan Ketua BK atau BST yang lama dan mengangkat Ketua BKatau BST yang baru.d. Membahas bakuan kompetensi dan sertifikasi keprofesionalan di kejuruannya.e. Membahas tatakerja keinsinyuran yang unggul (engineering best practices) dikejuruannya atau bidang kerjanya.4. Tatacara pelaksanaan Konvensi Nasional BK atau BST diatur terlebih jauhdalam Anggaran Rumah Tangga.

    Pasal 36Musyawarah Cabang

    1. Musyawarah Cabang adalah musyawarah tertinggi organisasi PII di tingkatdaerah yang dihadiri oleh:a. Peserta Musyawarah Cabang, yang terdiri dari Anggota yang terdaftar dalamCabang yang bersangkutan dan Pengurus Cabang yang bersangkutan.b. Peninjau Musyawarah Cabang, yang terdiri dari undangan Pengurus Cabangyang bersangkutan.2. Musyawarah Cabang diselenggarakan sekali dalam 3 (tiga) tahun olehPengurus Cabang yang bersangkutan.3. Musyawarah Cabang memiliki kewenangan dan kewajiban untuk:i. Menilai pertanggung-jawaban Pengurus Cabang mengenai hal-hal yangtelah dikerjakan selama masa bakti kepengurusannya.ii. Menetapkan Garis-garis Besar Program Cabang.iii. Memberhentikan Ketua Cabang yang lama dan mengangkat KetuaCabang yang baru.4. Tatacara pelaksanaan Musyawarah diatur terlebih jauh dalam Anggaran RumahTangga. Page 28 of 44

    Pasal 37Musyawarah Wilayah

    1. Musyawarah Wilayah adalah Rapat Anggota Wilayah adalah musyawarahtertinggi organisasi PII di tingkat wilayah yang dihadiri oleh:a. Peserta Rapat Musyawarah Wilayah, yang terdiri dari Pengurus Cabangdiwilayah yang bersangkutan.b. Peninjau Rapat Musyawarah Wilayah, yang terdiri dari undangan PengurusWilayah yang bersangkutan.2. Musyawarah Wilayah diselenggarakan sekali dalam 3 (tiga) tahun olehPengurus Wilayah yang bersangkutan.3. Musyawarah Wilayah memiliki kewenangan dan kewajiban untuk:i. Menilai pertanggung-jawaban Pengurus Wilayah mengenai hal-hal yangtelah dikerjakan selama masa bakti kepengurusannya.ii. Menetapkan Garis-garis Besar Program Wilayah.iii. Memberhentikan Ketua Wilayah yang lama dan mengangkat KetuaWilayah yang baru.4. Tatacara pelaksanaan Musyawarah Wilayah diatur terlebih jauh dalam AnggaranRumah Tangga.

    Pasal 38Kuorum & Pengambilan Keputusan

    1. Sidang dalam musyawarah-musyawarah di lingkungan PII dinyatakan sah bilapeserta sidang telah memenuhi kuorum yaitu jumlah pemegang hak suara yanghadir sebagai peserta sidang sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlahpemegang hak suara keseluruhan.2. Apabila kuorum untuk suatu sidang tidak terpenuhi maka dimulainya sidangditunda sebanyak-banyaknya 2(dua) kali penundaan yang masing-masing

  • selama-lamanya 15(lima belas) menit. Dan setelah itu dengan berapun jumlahpeserta sidang yang hadir, sidang dinyatakan sah untuk dapat dimulai.3. Keputusan dalam musyawarah-musyawarah di lingkungan PII diambilberdasarkan hikmah dalam kebijaksanaan permusyawaratan untuk mencapaimufakat.4. Bila permusyawaratan tidak mencapai mufakat, maka keputusan diambilmenurut suara terbanyak. Page 29 of 445. Suara terbanyak dinyatakan mencapai keputusan bila disetujui oleh sekurangkurangnya (satu per dua ) ditambah 1 (satu) dari jumlah pemegang suara yangsah dalam suatu persidangan musyawarah yang memenuhi kuorum. Kecualiuntuk keputusan mengenai hal-hal tertentu yang persyaratan suara terbanyaknyaditetapkan berbeda dalam Anggaran Dasar ini.

    Pasal 39Rapat Pimpinan Nasional

    1. Rapat Pimpinan Nasional, yang disingkat RAPIMNAS adalah musyawarahuntuk menyusun, membahas dan mengevaluasi ketetapan operasional organisasi,serta pelaksanaan program PII, baik Pengurus Pusat, Cabang maupun BK danBST. yang diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali di antara dua Kongres.2. RAPIMNAS dihadiri oleh unsur-unsur Dewan Penasehat, Majelis KehormatanInsinyur, Dewan Insinyur, Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah, PengurusCabang, Pengurus BK, Pengurus BST dan Badan-Badan di lingkungan PII. Sertajuga Anggota yang berminat sebagai Peninjau.3. RAPIMNAS diselenggarakan oleh Pengurus Pusat.4. Keputusan yang diambil dalam RAPIMNAS tidak boleh bertentangan dengankeputusan Kongres dan Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangga PII.

    Pasal 40Rapat Pengurus Pusat

    Rapat Pengurus Pusat terdiri dari:1. Rapat Pengurus Lengkap:a. Dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.b. Diikuti oleh:i. Pengurus Lengkapii. Dewan Pakar.c. Dipimpin oleh Ketua Umum atau anggota Pengurus Pusat lain yang ditunjukKetua Umum, dengan didampingi Sekretaris Jenderal.2. Rapat Pengurus Harian:a. Dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali.b. Diikuti oleh: Page 30 of 44i. Pengurus Harianii. Anggota kepengurusan PII lainnya yang dipandang perlu hadir sehubungandengan masalah yang dibahas dalam rapat.c. Dipimpin oleh Ketua Umum atau anggota Pengurus Pusat lain yang ditunjukKetua Umum, dengan didampingi Sekretaris Jenderal.

    Pasal 41Rapat Pengurus BK atau BST

    Rapat Pengurus BK atau BST terdiri dari:1. Rapat Pengurus Lengkap BK atau BST:a. Dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.b. Diikuti oleh:i. Pengurus Lengkapii. Majelis Penilai Sertifikasi Insinyur Profesional.c. Dipimpin oleh Ketua Umum atau anggota Pengurus BK atau BST lain yangditunjuk Ketua Umum, dengan didampingi Sekretaris Umum.2. Rapat Pengurus Harian:a. Dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali.

  • b. Diikuti oleh:i. Pengurus Harianii. Anggota kepengurusan BK atau BST lainnya yang dipandang perlu hadirsehubungan dengan masalah yang dibahas dalam rapat.c. Dipimpin oleh Ketua Umum atau anggota Pengurus BK atau BST lain yangditunjuk Ketua Umum, dengan didampingi Sekretaris Umum

    Pasal 42Rapat Pengurus Cabang

    Rapat Pengurus Cabang terdiri dari:1. Rapat Pengurus Lengkap Cabang :a. Dilaksanakan sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali.b. Diikuti oleh:i. Pengurus Lengkapii. Dewan Penasehat Page 31 of 44iii.Pengurus BK atau BST setempatc. Dipimpin oleh Ketua Cabang atau anggota Pengurus lain yang ditunjukKetua Cabang, dengan didampingi Sekretaris .2. Rapat Pengurus Harian:a. Dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali.b. Diikuti oleh:i. Pengurus Harianii. Anggota kepengurusan PII lainnya yang dipandang perlu hadirsehubungan dengan masalah yang dibahas dalam rapat.c. Dipimpin oleh Ketua Cabang atau anggota Pengurus lain yang ditunjukKetua , dengan didampingi Sekretaris .

    Pasal 43Rapat Koordinasi Wilayah

    Rapat koordinasi Wilayah diatur sebagai berikut :1. Dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.2. Peserta rapat koordinasi wilayah adalah :i. Pengurus Lengkap Wilayahii. Pengurus Cabang-cabang dalam propinsi yang bersangkutan.iii. Anggota kepengurusan PII lainnya diwilayah tersebut danPengurus Cabang yang ada diwilayah tersebut, yang dipandangperlu hadir sehubungan dengan masalah yang dibahas dalamrapat.3. Dipimpin oleh Ketua pengurus Wilayah atau Wakil Ketua pengurus Wilayahatau salah satu ketua cabang yang ditunjuk ketua wilayah, dengan didampingisekretaris pengurus wilayah.

    BAB IXKEKAYAANPage 32 of 44

    Pasal 44Keuangan

    1. Sumber Keuangan PII diperoleh dari:a. Uang pangkal keanggotaan.b. Iuran keanggotaan.c. Biaya sertifikasi keprofesionalan.d. Sumbangan dan/atau usaha lain yang sah, tidak mengikat, sertasesuai dengan azas dan tujuan PII.2. Proporsi bagian dana yang diperuntukkan bagi kegiatan Cabang serta BKdan BST diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.3. Pengelolaan keuangan Pengurus Pusat dan perangkatnya dilaksanakanterpusat di bawah pengendalian Pengurus Pusat secara transparan dan

  • akuntabel sesuai dengan norma akuntansi yang berlaku.4. Laporan keuangan Pengurus Pusat harus diaudit secara teratur setiap tahunoleh Akuntan Publik.

    Pasal 45Pengelolaan Harta Milik (Asset)

    1. Harta milik (Asset) PII terdiri atas dana milik PII, dan harta lainnya yangdiperoleh PII dengan sah, termasuk tetapi tidak terbatas pada sumbangan, iuranpara anggota PII, hibah dan penerimaan lainnya yang sah dan tidak mengikat.2. Pengurus Pusat, Pengurus BK dan Pengurus BST serta Pengurus Cabang wajibmengelola dengan baik seluruh harta milik (asset) PII selama masa baktinya.3. Keputusan untuk memindahkan hak milik, menggadaikan atau menjaminkanbaik benda bergerak maupun tidak bergerak Harta Milik organisasi, harusdiputuskan dalam rapat Pengurus Lengkap, dan dengan pertimbangan DewanInsinyur. Page 33 of 44

    BAB XPERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH

    TANGGA, DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

    Pasal 46Perubahan Anggaran Dasar

    1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan dalam Kongres atas usulyang diajukan oleh:a. Dewan Insinyur.dan/ataub. Sekurang-kurangnya 1/3 (satu per tiga) dari jumlah pemegang hak suaradalam Kongres.2. Perubahan Anggaran Dasar harus mendapat persetujuan dari sekurangkurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah pemegang hak suara yang sah dalamsuatu persidangan Kongres yang memenuhi kuorum.

    Pasal 47Perubahan Anggaran Rumah Tangga

    1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga dilakukan dalam Kongres atas usul yangdiajukan oleh:a. Pengurus Pusat.dan/ataub. Sekurang-kurangnya 1/3 (satu per tiga) dari jumlah pemegang hak suaradalam Kongres.2. Perubahan Anggaran Rumah Tangga juga dapat dilakukan oleh Pengurus Pusatdibawah pengawasan Dewan insinyur apabila telah terlebih dahulu ditetapkanoleh Kongres untuk melimpahkan wewenang perubahan Anggaran RumahTangga yang tersebut dalam Pasal 47 ayat 1 di atas ini kepada Dewan Insinyur.3. Pelimpahan wewenang Kongres sebagaimana ayat 4 diatas untuk melakukanperubahan Anggaran Rumah Tangga harus mendapat persetujuan dari sekurangkurangnya (satu per dua) ditambah 1 (satu) dari jumlah pemegang hak suarayang sah dalam suatu persidangan Kongres yang memenuhi kuorum. Page 34 of 44

    Pasal 48Pembubaran Organisasi

    1. Pembubaran PII hanya dapat diputuskan dalam Kongres Luar Biasa yang khususdiadakan hanya untuk maksud tersebut dan harus disetujui oleh sekurangkurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah pemegang hak suara yang sah dalamsuatu persidangan Kongres Luar Biasa yang memenuhi kuorum.2. Sisa Harta Milik(asset) organisasi sesudah terlebih dahulu diambil untukpelunasan semua hutang-hutang dan ongkos-ongkos pembubaran harusdiserahkan kepada suatu badan (perkumpulan) yang bertujuan sosial.

  • BAB XIPENUTUP

    Pasal 49Aturan Peralihan

    1. Bilamana diperlukan, Pengurus Pusat dapat mengeluarkan PeraturanPengurus Pusat, Peraturan Tata Kerja, disamping Peraturan Tata TertibRapat, yang seluruhnya tidak boleh bertentangan dengan ketentuanketentuan dalam Anggaran Dasar ini dan Anggaran Rumah Tangga.2. Hal-hal yang belum atau tidak diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur danditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.3. Apabila timbul perbedaan penafsiran terhadap suatu ketentuan dalamAnggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, maka hal itu diputuskanoleh Pengurus Pusat atas pertimbangan Dewan Insinyur.Pasal 50Penutup1. Penjelasan Anggaran Dasar merupakan pelengkap dan bagian yang tidakterpisahkan dari Anggaran Dasar ini dimaksudkan untuk menghindarkan Page 35 of 44penafsiran dan interpretasi yang berbeda terhadap isi dan bunyi dari Bab,Pasal, Ayat dan Butir, maupun Sub-butir dari Anggaran Dasar ini.2. Setelah Anggaran Dasar PII yang lama mengalami perubahan-perubahan,maka Anggaran Dasar PII ini disahkan oleh Kongres Nasional XVIII PIItahun 2009 di Manado.Ditetapkan di : MANADOTanggal : 8 Desember 2009

    KONGRES NASIONAL XVIIIPERSATUAN INSINYUR INDONESIA

  • PENJELASANBAB I

    KETENTUAN UMUMPasal 1Insinyur

    Cukup JelasBAB II

    NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

    Pasal 2Nama

    Cukup JelasPasal 3

    Jangka WaktuCukup Jelas

    .Pasal 4

    Tempat KedudukanJumlah anggota tertentu yang disyaratkan untuk pembentukan penguruscabang adalah dipelopori oleh sekurang-kurangnya 25 orang yang telah

    menjadi anggota PII yang masih aktif.BAB III

    AZAS, DASAR, BENTUK, DAN SIFATPasal 5

    Azas Page 37 of 44Cukup Jelas

    Pasal 6Dasar

    Cukup JelasPasal 7

    Bentuk OrganisasiCukup Jelas

    Pasal 8Sifat

    Cukup JelasBAB IV

    TUJUAN, TUGAS DAN WEWENANG DAN USAHAPasal 9

    Maksud Dan TujuanCukup Jelas

    Pasal 10Tugas Dan Wewenang

    Tugas & wewenang untuk mencapai maksud dan tujuan dari PII Page 38 of 44Pasal 11Usaha

    Cukup Jelas

    BAB VKODE ETIK

  • Pasal 12Kode Etik

    Kode Etik adalah Kode Etik Profesi Insinyur Indonesia, yang senantiasadisesuaikan dari waktu ke waktu.

    BAB VIANGGOTA DAN WARGA

    Pasal 13Anggota

    Mahasiswa yang sedang mengikuti program studi Teknik dan /Teknik Pertanian diPerguruan tinggi dapat menjadi anggota PII dengan status sebagai anggota

    Mahasiswa yang merupakan anggota Luar biasa. Ketentuan dan persyaratanmenjadi anggota Biasa dan Luar Biasa diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

    PII

    Pasal 14Hak Dan Kewajiban Anggota

    Cukup JelasPage 39 of 44

    Pasal 15Warga

    Warga PII terdiri dari keanggotaan perorangan baik nasional maupun asing dankeanggotaan institusi, yang memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam Anggaran

    Rumah Tangga.Tokoh Kehormatan adalah setiap orang yang diangkat dan diterima sebagai

    anggota atas dasar penilaian dan penghargaan karena berjasa dalam memajukanpengembangan kompetensi keinsyuran dan profesi Insinyur dan atau telah banyak

    berjasa dalam pengembangan organisasi PII.Pasal 16

    Hak Dan Kewajiban Warga

    Cukup Jelas

    Pasal 17Berakhirnya Keanggotaan

    Pelanggaran tindak pidana dengan ancaman pidana 5(lima) tahun atau lebih dantelah mendapat kekuatan hukum tetap dinyatakan sebagai pelanggaran Kode Etik.

    Dengan berakhirnya keanggotaan selain karena meninggal dunia, maka semuafasilitas yang diberikan terkait dengan eksistensi PII dicabut dan dinyatakan

    tidak berlaku.

    BAB VIIORGANISASI dan KEPENGURUSAN

    Pasal 18Perangkat Organisasi

    Cukup JelasPage 40 of 44

    Pasal 19Dewan Penasehat

    Ketentuan Rapat dan pertemuan dewan Penasehat, kuorum dan pengambilankeputusan, serta penyampaian pertimbangan dan nasehat ke pada pengurus

    Pusat diatur dalam Anggaran Rumah TanggaPasal 20

  • Dewan InsinyurTata cara pemilihan angota Dewan Insinyur serta mekanis rapat dan

    pengambilan keputusan diatur dalam anggaran Rumah TanggaPasal 21

    Pengurus PusatYang dimaksud dengan berhalangan tetap yaitu tidak dapat menjalankan tugasnyayang diakibatkan karena sakit permanent, meninggal dunia, mengundurkan diri,

    dikenai sanksi pelanggaran kode etik/pidana lainnya.Pasal 22

    Majelis Kehormatan InsinyurCukup Jelas

    Pasal 23Dewan Pakar

    Tata cara pemilihan angota Dewan pakar serta mekanis rapat dan pengambilankeputusan diatur dalam anggaran Rumah Tangga Page 41 of 44

    Pasal 24Badan Kejuruan dan Badan Sekerja Teknologi

    Pasal 25Cabang

    Yang dimaksud dengan Anggota aktif adalah anggota PII yang masih terdaftardan memenuhi kewajibannya sebagai anggota berdasarkan data dari Komite

    keanggotaan Pengurus Pusat PII.Pasal 26Wilayah

    Cukup Jelas

    Pasal 27Badan Pelaksana Organisasi dan Direksi Eksekutif

    Rincian Tugas, wewenang dan tanggung jawab Direktur Eksekutif diatur dalamAnggaran Rumah Tangga

    Pasal 28Forum Anggota Muda

    Cukup JelasPasal 29

    Yayasan Dan Badan UsahaCukup Jelas

    Pasal 30Badan Tetap & Badan-badan Lain

    Cukup Jelas Page 42 of 44BAB VIII

    KEKUASAAN, MUSYAWARAH DAN RAPAT

    Pasal 31KekuasaanCukup Jelas

    Pasal 32Musyawarah dan Rapat

    Rincian penyelenggaraan Sidang Majelis Kehormatan Insinyur, Rapat DewanInsinyur, Rapat Dewan Pakar, dan Temu Nasional Forum Anggota Muda diatur

    dalam Anggaran Rumah TanggaRincian penyelenggaraan Konvensi Insinyur Indonesia diatur dalam Anggaran

    Rumah TanggaPasal 33Kongres

    Cukup JelasPasal 34

    Kongres Luar BiasaKongres luar biasa hanya dapat diadakan dalam keadaan mendesak yang

    ditetapkan oleh Dewan Insinyur.

  • Pasal 35Konvensi Nasional

    Cukup JelasPasal 36

    Musyawarah CabangCukup Jelas Page 43 of 44

    Pasal 37Musyawarah Wilayah

    Cukup JelasPasal 38

    Kuorum & Pengambilan KeputusanCukup Jelas

    Pasal 39Rapat Pimpinan Nasional

    Cukup JelasPasal 40

    Rapat Pengurus PusatCukup Jelas

    Pasal 41Rapat Pengurus BK atau BST

    Cukup JelasPasal 42

    Rapat Pengurus CabangCukup Jelas

    Pasal 43Rapat Koordinasi Wilayah

    Cukup JelasBAB IX

    KEKAYAANPasal 44

    KeuanganCukup Jelas Page 44 of 44

    Pasal 45Pengelolaan Harta Milik (Asset)

    Cukup JelasBAB X

    PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAHTANGGA, DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

    Pasal 46Perubahan Anggaran Dasar

    Cukup JelasPasal 47

    Perubahan Anggaran Rumah TanggaCukup Jelas

    Pasal 48Pembubaran Organisasi

    Cukup JelasBAB XI

    PENUTUP

    Pasal 49Aturan Peralihan

    Cukup Jelas