Anfisma_kolesterol
description
Transcript of Anfisma_kolesterol
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kolesterol merupakan masalah kompleks dalam tubuh
manusia. Menjadi sebuah dilema bagi siapapun yang belum tahu
betul dengan manfaat dan bahaya kolesterol. Di satu sisi memiliki
manfaat yang tak tergantikan dalam tubuh manusia di lain sisi
kolesterol sangat berbahaya dalam tubuh. Apabila jumlah kolesterol
jahat mendominasi jumlah kolesterol baik bisa jadi itu bisa
menyebabkan beberapa penyakit seperti diabetes, stroke dan
penyakit serangan jantung. Fokus kita kali ini adalah tentang
hubungan kolesterol jantung dan Aterosklerosis.
Ada dua jenis kolesterol dalam tubuh manusia yaitu kolesterol
(High Density Lipoprotein) dan kolesterol jenis LDL (Low Density
Lipoprotein). Kolesterol HDL merupakan kolesterol baik dalam
tubuh manusia karena mempunyai peran penting dalam
pembentukan dinding – dinding atau membrane sel dan hormone
yang dibutuhkan oleh tubuh. Sedangkan LDL merupakan kolesterol
jahat dalam tubuh manusia karena bisa menghambat aliran darah ke
jantung yang bisa menyebabkan seseorang terkena penyakit jantung.
Dari sini kita mulai memahami hubungan jantung dan kolesterol.
Ada hubungan yang sangat erat sebagai sebab akibat antara jantung
dan kolesterol. Standard normal kolesterol dalam darah adalah
sejumlah 200 mg/dl. Apabila anda memiliki jumlah kolesterol HDL
(kolesterol baik) lebih banyak daripada kolesterol LDL (kolesterol
jahat) ini berarti anda aman dari kemungkinan terkena penyakit
1
jantung. Hal tersebut akan berlaku sebaliknya jika anda memiliki
kadar kolesterol jahat LDL jauh lebih banyak dari jumlah kolesterol
baik HDL dalam tubuh. Kedua jenis kolesterol dalam tubuh ini terus
berperang untuk mendominasi perannya masing – masing dalam
tubuh.
Kesehatan memang sangat penting, maka dari itu kita jangan
sampai lupa akan kesehatan yang harus dijaga, dari berbagai macam
penyakit yang ada dan berbagai pengobatan dilakukan, makalah ini
di buat agar menambah ilmu agar mengehui dengan upaya kesehatan
yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat dengan pengobatan
sendiri. Upaya kesehatan di selenggarakan dalam bentuk kegiatan
dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
di laksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
I.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat
ditentukan rumusan masalahnya yaitu:
I.2.1 Apa yang dimaksud dengan kolesterol?
I.2.2 Apa penyebab dari kolesterol?
I.2.3 Bagaimana cara mengontol dan mencegah kolesterol?
I.2.4 Bagaimana sistem pengangkutan kolesterol dalam tubuh?
I.2.5 Bagaimana efek kolesterol dalam tubuh?
2
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dari masalah yang telah dijelaskan diatas
adalah:
I.3.1 Untuk mengetahui pengerteian dari kolesterol.
I.3.2 Untuk mengetahui penyebab dari kolesterol
I.3.3 Untuk mengetahui cara mengontrol dan mencegah kolesterol
I.3.4 Untuk mengetahui sistem penganguktan kolesterol dalam tubuh
I.3.5 Untuk mengetahui efek kolesterol dalam tubuh
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Kolesterol
Kolesterol merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh hati.
Kolesterol dapat ditemukan diseluruh tubuh dan berperan penting
terhadap terhadap fungsi tubuh sehari-hari (Dali S. Naga, 1992).
Selain itu, kolesterol merupakan bahan semacam lilin dan
seperti lemak yang sesungguhnya diperlukan untuk kesehatan kita.
Kolesterol merupakan komponen esensial dari setiap sel dan
diperlukan oleh tubuh untuk melakukan banyak fungsi dasar.
Kolesterol membantu hati menghasilkan empedu, yang diperlukan
untuk mencerna lemak, dan merupakan bahan pembentuk yang
darinya tubuh membuat kalenjar adrenal dan hormon seks.
Kolesterol juga membentuk jubah pelindung disekitar dinding sel
dan selubung mielin saraf, serta bekerja sebagai pelumas pada
dinding arteri, membantu kelancaran aliran darah (Ronald K, 1991).
Kolesterol dalam jumlah seimbang sangat penting bagi tubuh.
Terlalu sedikit kolesterol tidaklah sehat, sama dengan terlalu
banyak. Kadar kolesterol di bawah 135 bisa merupakan tanda
adanya stres kalenjer adrenal, kerusakan hati yang berat (akibat
bahan kimia, obat, atau hepatitis), serta gangguan autoimun atau
“penyerangan diri sendiri” seperti alergi, lupus, dan artritis rematoid.
Kadar kolesterol yang menurun juga telah dihubungkan dengan
kanker dan gangguan fungsi kekebalan tubuh secara umum yang
tampak melalui kelelahan (Ronald K, 1991).
4
Jika jumlah lebih banyak dari yang bisa diproses dan
digunakan oleh tubuh, kolesterol bisa disimpan dalam dinding
pembuluh darah, dimana kemudian menjadi berbahaya bagi tubuh.
Kenaikan kadar kolesterol, yaitu angkannya lebih dari 200,
merupakan faktor risiko tunggal yang paling penting pada penyakit
jantung koroner (Ronald K, 1991).
Hubungan antara kadar kolesterol dan penyakit jantung sangat
rumit, karena kenyataannya bahwa tubuh menghasilkan dua bentuk
utama dari kolesterol. Kolesterol dibawa melalui aliran darah dalam
dua komponen protein : lipoprotein berdensitas rendah (Low
Density Lipoprotein/HDL) dan lipoprotein berdensitas tinggi (High
Density Lipoprotein/HDL). LDL dianggap kolesterol yang “jahat”,
atau merusak, karena membawa kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh
dan pembuluh darah dimana kolesterol itu kemudian tinggal di
dalam sel-sel yang melapisi dinding arteri. Sedangkan HDL
dianggap “baik”, atau melindungi, karena membaawa kolesterol dari
dinding arteri ke hati, di mana kolesterol dipecah untuk dibuang dari
tubuh (Lars Heslet.1991).
II.2 Penyebab Kolesterol
II.2.1 Penyebab Tingginya Kadar Kolesterol (Dali S. Naga, 1992)
Kadar kolesterol darah bisa dipengaruhi oleh apa yang kita
makan. Jika kolesterol yang ada lebih banyak dibanding mekanisme
alami tubuh untuk menghadapinya, kolesterol bisa menempel
dinding dalam pembuluh darah, membuatnya jadi lebih sempit.
Karena digunakan oleh hati untuk menghasilkan kolesterol,
konsumsi lemak jenuh dalam jumlah berlebihan bisa meningkatkan
kadar kolesterol darah secara signifikan. Daging merah berlemak
5
dan produk susu merupakan sumber utama kolesterol dan lemak
jenuh dari makanan. Selain itu, lemak jenuh yang telah digunakan
atau telah digoreng, diasap, diawetkan, atau disimpan, juga tepung
telur dan moldly cheese (sering ditemukan pada makanan siap saji),
mengandung jumlah oksi-kolesterol yang tinggi dan meningkatkan
kadar kolesterol darah.
Makanan dan keadaan berikut paling berperan dalam
menyebabkan kadar kolesterol yang tinggi :
1. Kekurangan asam amino akibat asupan protein berkualitas
rendah
2. Kekurangan antioksidan ( vitamin C dan E, selenium, dan
seng) akibat rendahnya asupan buah dan sayuran.
3. Kekurangan biotin dan karnitin (bahan yang berhubungan
dengan vitamin B) akibat pengolahan serelia utuh
4. Kekurangan asam lemak esensial akibat asuhan lemak
berkualitas rendah
5. Asupan alkohol yang berlebihan
6. Asupan lemak terhidrogenasi atau lemak olahan secara
berlebihan (lemak babi, lemak untuk kue kering atau
shortening, minyak biji kipas, minyak kelapa sawit, margarin,
dan lain-lain) yang ditemukan pada banyak makanan olahan
7. Asupan zat tepung yang berlebihan (jagung, kentang putih, dan
lain-lain)
8. Asupan gula secara berlebihan yan ditemukan pada banyak
makanan olahan
9. Kekurangan serat akibat kurangnya asupan buah dan sayuran
10. Alergi makanan
6
11. Kekurangan hormon (testosteron, DHEA, estrogen, hormon
pertumbuhan, dan lain-lain)
12. Disfungsi hati
13. Meningkatkan kerusakan jaringan akibat infeksi, radiasi,
kerusakan fungsi hati, atau aktivitas oksidatif.
II.2.2 Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi
Ada beberapa kemungkinan alasan mengapa kadar kolesterol
menjadi tinggi dan dapat juga dikendalikan, namun ada juga yang
tidak dapat dikendalikan. Dibawah ini beberapa faktor yang
menyebabkan kadar kolesterol dalam darah menjadi tinggi
(Braverman, 2006). :
1. Usia Dan Jenis Kelamin
Peningkatan kadar kolesterol dalam batas tertentu merupakan
hal alami yang terjadi dalam proses penuaan. Dengan kata lain,
semakin tua kita, semakin banyak waktu yang kita miliki untuk
merusak tubuh. Kadar kolesterol meningkat tinggi seiring usia pada
pria dan wanita. Pada pria kadar kolesterol tingggi terlihat pada usia
usia antara 45 sampai 54 tahun. Sedangkan pada wanita, kadar
kolesterol tertinggi pada usia antara 55 sampai 64 tahun.
Kecenderungan ini menunjukkan penyakit jantung yang berbeda
antara pria dan wanita, dengan kejadianpenyakit jantung koroner
pada wanita biasanya lebih lambat 10 tahun dibandingkan pria.
2. Pola Makan
Orang yang paling berisiko memiliki kadar kolesterol tinggi
adalah mereka yang menerapkan pola makan yang mengandung
kadar lemak jenuhyang tinggi. Lemak jenuh (ditemukan pada
daging, mentega, keju, dan krim) meningkatkan kadar kolesterol
7
LDL dalam darah. Namun, pola makan yang sehat dapat
menurunkan kadar kolesterol sekirat 5-10%, bahkan lebih.
Mengurangi asupan lemak jenuh (menggantinya dengan lemak tak
jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda) dan makan lebih banyak
buah, sayur, salad, sterol tumbuhan dan kedelai juga dapat
membantu. Cara memasak seperti memanggang yang lebih sehat
daripada menggoreng juga dapat dilakukan.
3. Berat Badan
Berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi
lebih banyak efek buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat
meningkatkan trigliserida dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
4. Kurang Bergerak
Tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat
dianjurkan untuk banyak bergerak. Kurang bergerak dapat
meningkatkan LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan HDL
(kolesterol baik).
5. Penyakit Tertentu
Bisa saja kita sudah berusaha menjauhi makanan berlemak
tetapi kolesterol masih tinggi. Kemungkinan itu kita Memiliki
penyakit tertentu seperti diabetes atau hipotiroidisme sehingga dapat
menyebabkan kolesterol kita menjadi tinggi.
6. Merokok
Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang
beredar di tubuh hanya kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika
tidak dikendalikan bisa berakibat fatal.Itulah beberapa Penyebab
Kolesterol Tinggi (detikhealth) yang bisa saja terjadi pada setiap
orang dan perlu diketahui pula dikatakan memiliki kadar kolesterol
8
normal jika ukurannya 160-200 mg sedangkan masuk kondisi
berbahaya jika sudah di atas 240 mg sehingga menyebabkan stroke.
7. Riwayat Penyakit Keluarga
Hiperkolesterolemia familial (HF) adalah istilah untuk sindrom
kolesterol tinggi yang bersifat diturunkan dari generasi ke generasi.
Singkatnya, kadar kolesterol yang tinggi tersebut ditentukan oleh
gen yang cacat dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk
menghindarinya. Penyandang HF memiliki kadar kolesterol yang
sangat tinggi (biasanya 8-12 mmol/L, seringkali lebih dan jarang
sekali di bawah nilai tersebut. Penyandang HF lebih berisiko terkena
aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular. HF dimulai sejak lahir
dan menetap seumur hidup.
II.3 Cara Mengontrol dan Mencegah Kolesterol
II.3.1 Cara Mencegah Kolesterol
Kadar kolesterol di dalam darah penting untuk tetap dipantau.
Karena dengan demikian status kesehatan tubuh kita dapat terdeteksi
lebih awal sebelum kita mendapatkan sinyal keluhan dari gejala-
gejala hiperkolesterol. Kadar kolesterol yang perlu diperhatikan
adalah keseimbangan kadar antara kolesterol HDL dan LDL.
Sementara untuk Trigliserida sendiri penting pula diperhatikan untuk
terpantau harus diangka yang tetap rendah.
Kolesterol HDL dianjurkan memiliki kadar yang harus lebih
tinggi ketimbang kadar kolesterol LDL. Karena kolesterol HDL
adalah penolong dalam mencegah terjadinya timbunan plak lemak
yang disebabkan oleh kolesterol LDL. Guna menilai apakah kadar
kolesterol seseorang tinggi atau rendah, semuanya mengacu pada
pedoman umum yang telah digunakan diseluruh dunia yakni
9
pedoman dari NCEP ATP III (National cholesterol Education
Program, Adult Panel Treatment III), dimana telah ditetapkan bahwa
:
1. Total kolesterol : NNilai Normal < 200 mg/dl Perbatasan tinggi
200 – 239 mg/dl Tinggi > 240 mg/dl
2. LDL kolesterol : Optimal < 100 mg/dl Mendekati optimal 100
– 129 mg/dl Perbatasan tinggi 130 – 159 mg/dl Tinggi 160 –
189 mg/dl Sangat tinggi > 190 mg/dl
3. HDL kolesterol : Rendah < 40 mg/dl Tinggi 60 mg/dl
4. Trigliserida : Normal < 150 mg/dl Perbatasan tinggi 150 -199
mg/dl Tinggi 200 – 499 mg/dl Sangat tinggi > 499 mg/dl
Risiko tinggi untuk mendapatkan PJK (Penyakit Jantung
Koroner) dan stroke sangat erat berhubungan dengan kadar
kolesterol yang tinggi, terlebih mereka yang memiliki faktor risiko
lebih dari dua seperti hipertensi (tekanan darah tinggi) , diabetes
mellitus (kencing manis), merokok, obesitas (kegemukan) dan
seseorang yang memiliki faktor bawaan. Mereka yang berada
dikelompok berisiko tinggi ini harus memperhatikan atau
memperbaiki pola hidup sehari-hari, sehingga dianjurkan untuk diet
rendah lemak, berolah raga cukup, menjaga berat badan yang
seimbang dan berhenti merokok. Seseorang dengan kadar kolesterol
tinggi memang kurang merasakan gangguan.
II.3.2 Cara Mencegah Kolesterol
Kolesterol dikatakan sebagai pemicu berbagai gangguan
kesehatan, seperti hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke.
Sebenarnya kolesterol adalah unsur yang dibutuhkan oleh tubuh,
kadar yang berlebihan dalam tubuhlah yang menyebabkan berbagai
10
penyakit.Berikut langkah-langkah yang diketahui dapat
mengendalikan kadar kolesterol dalam darah :
1. Mengetahui kadar kolesterol
Periksakan kadar kolesterol Anda secara reguler.
Umumnya dokter menyarankan agar kadar kolesterol total
seseorang berada di bawah 200 mg/dL, dengan kadar LDL
(kolesterol jahat) di bawah 130, dan HDL (kolesterol baik)
berada di atas 40. Jika hasil tes Anda tidak konsisten berada
dalam rentang angka tersebut, dokter cenderung menyarankan
untuk melakukan tes ulang, jika hasilnya tetap maka Anda akan
segera menjalani terapi pengendalian kolesterol.
2. Menjaga keseimbangan berat badan
Jika bobot tubuh Anda berlebih, menguranginya adalah
salah satu cara untuk mengendalikan kadar kolesterol darah.
Penelitian telah menunjukkan bahwa berat badan yang berlebih
mengganggu proses metabolisme tubuh menghancurkan lemak.
Sehingga sekalipun Anda hanya mengonsumsi sedikit lemak,
tidak terlihat penurunan kadar kolesterol yang berarti.
Mengurangi 2,5 - 4,5 kg dapat memperbaiki kadar kolesterol.
Namun tak perlu melakukan diet ketat. Upayakan saja
penurunan berat sebanyak 0,3 - 0,5 kg dalam seminggu.
3. Aktvitas fisik rutin
Salah satu cara mengendalikan kadar kolesterol adalah
berolahraga secara rutin. Jalan kaki atau jenis olahraga ringan
lain yang dilakukan secara rutin, akan membantu
11
meningkatkan kadar HDL. Pastikan saja bahwa Anda
berolahraga 30 menit setiap hari, 5 hari dalam seminggu.
4. Berkenalan dengan lemak baik
Jika telah terdiagnosa bahwa kadar kolesterol Anda
tergolong tinggi, dokter biasanya memberi saran agar Anda
menurunkan konsumsi lemak. Hati-hati, jangan menghentikan
konsumsi lemak, melainkan menguranginya. Sebaiknya Anda
mengonsumsi jenis makanan yang mengandung lemak tak
jenuh tunggal, seperti selai kacang, avokad, minyak Zaitundan
kanola, serta kacang-kacangan. Penelitian telah membuktikan
bahwa jenis lemak ini membantu menurunkan kadar LDL dan
trigliserida dalam darah, dan meningkatkan HDL.
5. Mengonsumsi multivitamin
Sekalipun telah mengonsumsi makanan sehat, tetap ada
kemungkinan tubuh kita kekurangan unsur nutrisi tertentu.
Untuk mengatasi kondisi ini, para ahli kesehatan menyarankan
untuk mengonsumsi multivitamin/makanan suplemen untuk
mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dan menurunkan risiko
penyakit jantung.
II.2.4 Sistem Pengangkutan Kolesterol
Kolesterol tidak dapat bergerak sendiri didalam tubuh karena
tidak larut dalam air. Oleh karena itu, kolesterol diangkut sebagai
bagian dari struktur yang bernama lipoprotein. Bayangkan
lipoprotein seperti kereta yang mengangkut kolesterol ke seluruh
tubuh kita.
Kolesterol itu sendiri tidak berubah. Pengangkutan kolesterol,
yaitu ‘ kereta’ atau lipoprotein, yang menentukan apa yang terjadi
12
dengan kolesterol yang bawanya. Kolesterol LDL mengagkut
kolesterol dari hati, tempatnya diproduksi ke jaringan tubuh yang
memerlukan. LDL merupakan transporter kolesterol terbanyak di
dalam darah. Sedangkan kolesterol HDL mengangkut kelebihan
kolesterol dari jaringan dan membawanya kembali ke hati untuk
diproses kembali atau dibuang dari tubuh.
Trigliserida termasuk ‘si jahat’ yang juga perlu diwaspadai.
Seperti kolesterol LDL, kadar trigliserida yang tinggi juga dikaitkan
dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan penyakit vaskuler
lainnya. Orang dengan kadar trigliserida tinggi (saat ini batasannya
di atas 1,7 mmol/L), seringkali memiliki kadar kolesterol tinggi,
kolesterol LDL tinggi, dan kolesterol HDL rendah. Hal tersebut
seperti tiga serangkai walaupun kadar trigliserida yang tinggi
membawa risiko sendiri, namun risiko itu semakin bertambah bila
disertai kadar kolesterol HDL rendah, keadaan yang sering terjadi
pada penyandang diabetes atu prediabetes. Penigkatan kadar
trigliserida juga membuat kolesterol LDL semakin merusak dan
bersifat toksis pada dinding arteri (semakin menjadi jahat) dan
mengurangi efek menguntungkan kolesterol HDL yang baik.
Kadar trigliserida dalam darah seringkali dikelompokkan
bersama kadar kolesterol. Trigliserida merupakan lemak yang
terdapat pada daging, produk susu, dan minyak goreng, serta
merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Trigliserida juga
ditemukan dalam simpanan lemak tubuh dan berasal dari pecahan
lemak di hati. Seperri kolesterol, trigliserida merupakan lemak yang
bersirkulasi dalam darah. Kolesterol LDL, HDL, dan trigliserida
disebut ‘lipid darah’.
13
II.5 Efek Kolesterol Bagi Tubuh
Riset selama dekade menjunjukkan bahwa kolesterol hanya
bersembunyi dalam sel-sel yang melapisi arteri, tidak selalu berubah
menjadi plak yang menyumbat arteri. Kini diduga proses oksidasi
yang membuat komponen LDL dari kolesterol menjadi begitu
berbahaya. Oksidasi terjadi bila sistem antioksidan dalam tubuh
tidak dapat menetralkan molekul-molekul tak stabil yang berubah
secara negatif dan bernama radikal bebas. Radikal bebas terjadi
secara alamiah dalam tubuh atau bisa diawali oleh paparan terhadap
polutan lingkunganseperti asap rokok, bahan kimia, obat bebas dn
obat resep dokter, logam berat, dan stres.
Tanpa perlindungan antioksidan yang cukup, kolesterol HDL
bergabung dengan oksigen dan membentuk oksi-kolesterol.
Substansi ini bekerja di dalam dinding arteri radikal bebas yang
sangat reaktif, di mana substansi ini mengiritasi dinding arteri, yang
memulai proses peradangan, dan akhirnya turut menyebabkan
pembentukan plak. Jika tidak diatasi, plak ini akhirnya akan sama
sekali menutup arteri yang terkena atau pecah dan hancur,
menyebabkan angina, dan mungkin, serangan jantung stroke.
Karena kolesterol merupakan campuran antara kolesterolbaik
(HDL) dan jahat (LDL), pemeriksaan kadar kolesterol
dikelompokkan menjadi kolesterol total (jumlah LDL dan HDL
yang beredar dalam darah), dan trigliserida. Semakin tinggi jumlah
kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida, semakin tinggi
risiko penyakit jantung. Sebaliknya, semakin tinggi kadar kolesterol
HDL, semakin rendah risiko masalah jantung.
14
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi
menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol
sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Jumlah
kolesterol yang ada di tubuh kita harus seimbang dengan kebutuhan.
Dengan begitu tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi bila jumlahnya
berlebihan, salah satunya akibat terlau sering makan makanan
mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah akan
meningkat.
Penyebab utama Kolesterol kebanyakan adalah karena
makanan. Tapi selain makanan ternyata ada penyebab lain yang
perlu diketahui.Kadar kolesterol di dalam darah penting utnuk tetap
dipantau. Karena dengan demikian status kesehatan tubuh kita dapat
terdeteksi lebih awal sebelum kita mendapatkan sinyal keluhan dari
gejala-gejala hiperkolesterol
Langkah-langkah berikut diketahui dapat mengendalikan kadar
kolesterol dalam darah adalah : Mengetahui kadar kolesterol,
Menjaga keseimbangan berat badan, Aktvitas fisik rutin, Berkenalan
dengan lemak baik dan Mengonsumsi multivitamin.
15
DAFTAR PUSTAKA
Braverman, E. and Braverman, D.2006. Penyakit Jantung & Penyembuhannya secara Alami. Jakarta: Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer
Dali S. Naga. 1992. Pengantar Teori kolesterol. Jakarta: Besbats
Hambleton, Ronald K. 1991. Fundamentals keperawatan. London : Sage Publications
Lars Heslet.1991.Kolesterol. Jakarta : Penerbit Kesaint Blanc
16