Anfis Bone

24
K K ONSEP DASAR SISTEM ONSEP DASAR SISTEM MUSKULOSKELETAL MUSKULOSKELETAL NS. Asriel Talaran, S.Kep. NS. Asriel Talaran, S.Kep. STIKES KURNIA JAYA PERSADA 2015 STIKES KURNIA JAYA PERSADA 2015

description

antomi tulang

Transcript of Anfis Bone

  • KONSEP DASAR SISTEM MUSKULOSKELETAL

    NS. Asriel Talaran, S.Kep.STIKES KURNIA JAYA PERSADA 2015

  • Tinjauan FisiologikSistem muskuloskeletal meliputi tulang, persendian, otot, tendon, dan bursa.Masalah yang berhubungan dengan struktur ini sangat sering terjadi dan mengenai semua kelompok usia. Masalah sistem muskuloskeletal biasanya tidak mengancam jiwa, namun mempunyai dampak yang bermakna terhadap aktifitas dan produktifitas penderita.

  • fisiologikStruktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25% berat badan, dan otot menyusun kurang lebih 50%. Kesehatan dan baiknya fungsi sistem muskuloskeletal sangat tergantung pada sistem tubuh yang lain. Struktur tulang memberi perlindungan terhadap organ vital, termasuk otak, jantung, dan paru. Kerangka tulang merupakan kerangka yang kuat untuk menyangga struktur tubuh.

  • Otot yang melekat ke tulang memungkinkan tubuh bergerak. Matriks tulang menyimpan kalsium, fosfor, magnesium, dan fluor. Lebih dari 99% kalsium tubuh total terdapat dalam tulang. Sumsum tulang merah yang terletak di dalam rongga tulang menghasilkan sel darah merah dan putih dalam proses yang dinamakan hematopoiesis. Kontraksi otot menghasilkan suatu usaha mekanik untuk gerakan produksi panas untuk mempertahankan temperatur tubuh

  • AnatomikAda 206 tulang dalam tubuh manusia, yang terbgi dalam 4 kategori: tulang panjang tulang pendek tulang pipih tulang tak teratur Bentuk dan konstruksi tulang tertentu ditentukan oleh fungsi dan daya yang bekerja padanya.

  • Tulang tersusun atas sel, matriks protein dan deposit mineral. Sel-selnya terdiri atas tiga jenis dasar osteoblast, osteosit, dan osteoklast. Osteoklast adalah sel multinuklear (berinti banyak) yang berperan dalam penghancuran, resorbsi dan remodeling tulang.

  • Osteoblast berfungsi dalam pementukan tulang dengan mensekresikan matriks tulang. Matriks tersusun atas 98% kolagen dan 2% substansi dasar {glukosaminoglikan (asam polosakarida) dan proteoglikan}. Matriks merupakan kerangka dimana garam-garam mineral anorganik ditimbun. Osteosit adalah sel dewasa yang terlibat dalam pemeliharaan fungsi tulang dan terletak dalam osteon (unit matriks tulang). Osteoklast adalah sel multinuklear (berinti banyak) yang berperan dalam penghancuran, resorbsi dan remodeling tulang.

  • Proses Penyembuhan TulangKebanyakan patah tulang sembuh melalui osifikasi endokondral. Ketika tulang mengalami cedera, fragmen tulang tidak hanya ditambal dengan jaringan parut. Namun tulang mengalami regenerasi sendiri. Ada beberapa thapan dalam penyembuhan tulang: (1) inflamasi, (2) proliferasi sel, (3) pembentukan kalus, (4) penulangan kalus, dan (5) remodeling menjadi tulang dewasa.

  • Fase Inflamasi

  • Fase Proliferasi

  • Pembentukan kallus

  • Oksifikasi

  • Remodelling

  • Proses penyembuhan tulang dapat dipantau dengan pemeriksaan radiologi. Imobilisasi harus memadai sampai tampak tanda-tanda adanya kalus pada gambaran sinar-x. Kemajuan program terapi (dalam hal ini pemasangan gips pada pasien yang mengalami patah tulang femur telah ditinggalkan dan diimobilisasi dengan traksi skelet) ditentukan dengan adanya bukti penyembuhan patah tulang.

  • Sistem PersendianTulang-tulang dalam tubuh dhubungkan satu sama lain dengan sendi atau artikulasi yang memungkinkan berbagai macam gerakan. Berapapun besarnya gerakan yang mungkin dilakukan, hubungan antara dua tulang atau lebih dinamakan sendi. Ada tiga macam sendi: sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.

  • SinartrosisSendi sinartrosis adalah sendi yang tak dapat digerakkan, misalnya adalah sendi pada tulang tengkorak

  • Amfiartrosis

  • DiartrosisJenis Sendi DiartrosisSendi Peluru, misalnya pada persendian panggul dan bahu, memungkinkan gerakan bebas penuh. Sendi Engsel memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah dan contohnya adalh siku dan lutut. Sendi Pelana memungkinkan gerakan pada dua bidang yang saling tegak lurus. Sendi pada dasar ibu jari adalah sendi pelana dua sumbu.

  • Sendi Pivot contohnya adalah sendi antara sendi radius dan ulna. Memungkinkan rotasi untuk melakukan aktivitas seperti memutar pegangan pintu.Sendi Peluncur memungkinkan gerakan terbatas ke semua arah dan contohnya adalah sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan.

  • Pada sendi yang dapat digerakkan, ujung persendian tulang ditutupi oleh tulang rawan hialin yang halus. Persendian tulang tersebut dikelilingi oleh selubung fibrus kuat kapsul sendi. Kapsul dilapisi oleh membran, sinovium, yang mensekresikan cairan pelumas dan peredam getaran ke dalam kapsul sendi. Maka, permukaan tulang tidak dapt kontak langsung. Pada beberapa sendi sinovial, terdapat diskus fibrokartilago di antara permukaan tulang rawan sendi. Bagian ini merupakan peredam getaran.

  • Ligamen (pita jaringan ikat fibrus) mengikat tulang dalam sendi. Ligamen dan tendon otot yang melintasi sendi, menjaga stabilitas sendi. Pada beberapa sendi, ligamen antara sendi (mis. Ligamen krusiatum di lutut) terletak di dalam kapsul sendi dan memperkuat stabilitas sendi. Bursa adalah suatu kantung berisi cairan sinovial yang terletak di titik pergeseran. Bursa biasanya merupakan bantalan bagi pergerakan tendon, ligamen dan tulang di siku, lutut, dan beberapa sendi lainnya.

  • Terima KasihNext

    *GJKJJLK

    Osteoblast berfungsi dalam pementukan tulang dengan mensekresikan matriks tulang. Matriks tersusun atas 98% kolagen dan 2% substansi dasar {glukosaminoglikan (asam polosakarida) dan proteoglikan}. Matriks merupakan kerangka dimana garam-garam mineral anorganik ditimbun. *Osteosit adalah sel dewasa yang terlibat dalam pemeliharaan fungsi tulang dan terletak dalam osteon (unit matriks tulang). *Inflamasi. Dengan adanya ptah tulang, tubuh mengalami respon yang sama dengan bila ada cedera di lain tempat dalam tubuh. Terjadi perdarahan dalam jaringan yang cedera dan terjadi pembentukan hematoma pada tempat patah tulang. Ujung fragmen tulang mengalami devitalisasi karena terputusnya pasokan darah. Tempat cedera kemudian akan diinvasi oleh makrofag (sel darah putih besar), yang akan membersihakan daerah tersebut. Terjadi inflamasi, pembengkakan dan nyeri. Tahap inflamasi berlangsung beberap hari dan hilang dengan berkurangnya pembengkakan dan nyeri. *Proliferasi Sel. Dalam sekitar lima hari, hematoma akan mengalami organisasi. Terbentuk benang-benang fibrin dalam jendalan darah, membentuk jaringan untuk revaskularisasi, dan invasi fibroblast dan osteoblast. Fibroblast dan osteoblast ( berkembang dari osteosit, sel endotel, dan sel periosteum), akan menghasilkan kolagen dan proteoglikan sebagai matriks kolagen pada patahan tulang. Terbentuk jaringan ikat fibrus dan tulang rawan (osteoid). Dari periosteum, tampak pertumbuhan melingkar. Kalus tulang rawan tersebut dirangsang oleh gerakan mikro minimal pada tempat patah tulang. Tetapi gerakan yang berlebihan akan merusak struktur kalus. Tulang yang sedang aktif tumbuh menunjukkan potensial elektro negati*Pembentukan Kalus. Pertumbuhan jaringan berlanjut dan lingkaran tulang rawan tumbuh mencapai sisi lain sampai celah sudah terhubungkan. Fragmen patahan tulang digabungkan dengan jaringan fibrus, tulang rawan, dan tulang serat imatur. Bentuk kalus dan volume yang dibutuhkan untuk menghubungkan defek secara langsung berhubungan dengan jumlah kerusakan dan pergeseran tulang. Perlu waktu 3 sampai 4 minggu agar fragmen tulang tergabung dalam tulang rawan atau jaringan fibrus. Secara klinis, fragmen tulang tak bisa lagi digerakkan.

    *Osifikasi. Pembentukan kalus mulai mengalami penulangan dalam 2 sampai 3 minggu patah tulang melalui proses penulangan endokondral. Mineral terus menerus ditimbun sampai tulang benar-benr telah bersatu dengan keras. Permukaan kalus tetap bersifat tetap elektronegatif. Pada patah tulang orang dewasa normal, penulangan memerlukan waktu 3 sampai 4 bulan. *Remodeling. Tahap akhir perbaiakn patah tulang meliputi pengambilan jaringan mati dan reorganisasi tulang baru ke susunan struktural sebelumnya. Remodeling memerlukan waktu berbulan-bulan sampai bertahun-tahun tergantung beratnya modifikasi tulang yang dibutuhkan, fungsi tulang, dan pada kasus yang melibatkan tulang kompak dan kanselus stres fungsional pada tulang. Tulang kanselus mengalami penyembuhan dan remodeling lebih cepat dari pada tulang kortikal kompak, khususnya pada titik kontak langsung. Ketika remodeling telah sempurna, muatan permukaan patah tulang tidak lagi negatif.

    *Amfiartrosis, seperti sendi pada vertebra dan simfisis pubis, memungkinkan gerakan terbatas. Tualng dipisahkan oleh tulang rawan fibrus.*Diartrosis adalah sendi yang mampu digerakkan secara bebas.

    *