Anesthesia Class

55
Batch I, Part IV Halim Sudono Anesthesia Class

Transcript of Anesthesia Class

Page 1: Anesthesia Class

Batch I, Part IV

Halim Sudono

Anesthesia Class

Page 2: Anesthesia Class

1. The gate control theory:

a. Sepenuhnya salah

b. Pernyataan bahwa impuls ditransmisikan oleh mekanoreseptor

ambang rendah akkan menurunkan signal nosiseptif yang

disampaikan ke tingkat integrasi persepsi yang lebih tinggi

c. Menjelaskan mekanisme gamma reflex loop

d. Merupakan dasar pemahaman konduksi saltatory

Page 3: Anesthesia Class
Page 4: Anesthesia Class

2. Signal reguler dan sering yang dapat dilalui ke sistem saraf pusat dan

melalui proses sensitisasi pusat disebut:

a. "Windup"

b. Difusi

c. Archicerebellum redundancy

d. Schmidt-Lanterman syndrome

Page 5: Anesthesia Class
Page 6: Anesthesia Class

3. Konsekuensi dari "windup" termasuk:

a. Refleks Quicker

b. Peningkatan miksi dan defekasi

c. Stimulasi repetitif dari serabut perifer tipe C yang menghasilkan peningkatan persepsi secara gradual dari stimulus yang terlepas dari peningkatan di dalam intensitas stimulus

d. Pelepasan sekuensial dari serabut yang mana memproduksi g - mediated pain.

Page 7: Anesthesia Class
Page 8: Anesthesia Class

4. Sianosis:

a. Merupakan gambaran hiperkarbia

b. Terlihat pada anemia defisiensi besi

c. Terlihat ketika terjadi penurunan kadar Hb sebanyak 2g/100ml

d. Sering terlihat pada Polycythaemia rubra vera

e. Merupakan gambaran awal keracunan sianida

Page 9: Anesthesia Class
Page 10: Anesthesia Class

5. Hiperventilasi:

a. dapat menyebabkan penurunan pH

b. menurunkan kadar kalsium terion

c. menyebabkan metabolik alkalosis

d. meningkatkan standard bicarbonat

e. menyebabkan hipotensi

Page 11: Anesthesia Class

6. Seorang laki-laki dewasa korban kecelakaan lalu lintas dibawa ke UGD suatu

Rumah Sakit dalam keadaan tidak sadar, terdapat fraktur femur kanan terbuka dan

masih tampak darah merembes keluar dari luka, pasien sudah diatas brankar UGD

RS. Saudara sebagai dokter jaga di UGD RS tersebut, yang pertama kali dilakukan :

a. Melakukan anamnesis kepada pengantar pasien

b. Memasang bidai untuk memfiksasi femur dan membalut lukanya

c. Memeriksa dan membebaskan jalan nafas

d. Memasang infus RL menggunakan kanula iv. 18 G dan transfusion

e. Meminta foto rontgen tulang femur kanan ke unit Radiologi

Page 12: Anesthesia Class

7. Pada pasien dalam kasus di atas, pernyataan berikut yang benar adalah:

a. Harus segera dilakukan CPR

b. penurunan kesadaran pasti karena trauma kepalanya (cedera otak berat)

c. fraktur femur berarti perdarahan lebih dari 1,5 liter

d. kemungkinan pasien mengalami shock hipovolumik

e. harus segera diberikan Piracetam dan Citikolin intra vena

Page 13: Anesthesia Class

Fracture Site Amount (mL)

Radius and ulna 150-250

Humerus 250

Pelvis 1500-3000

Femur 1000

Tibia and Fibula 500

Page 14: Anesthesia Class

8. Pasien perempuan 60 tahun diantar keluarganya ke UGD suatu RS karena nafasnya berat dan gelisah, dari anamnesis didapatkan keadaan tsb sering kambuh, sesak nafasnya mereda bila istirahat di tempat tidur dengan 2 bantal. Pernyataan berikut yg benar adalah :

a. Penyebab sesak nafasnya adalah serangan Asthma Bronchiale

b. Paru paru pasien mengalami radang akut

c. Kemungkinan pasien mengalami shock kardiogenik

d. Pasien menderita gagal ginjal kronis dengan odem paru

e. Pasien adalah penderita PPOM dengan eksaserbasi akut

Page 15: Anesthesia Class

9. Pada scenario kasus di atas tindakan yang segera dilakukan adalah

(disamping terus tetap melakukan pemeriksaan fisik pasien):

a. Nebulizer salbutamol

b. Intubasi dan bantuan nafas dengan ventilator

c. Bed rest setengah duduk dan oksigen 101/menit dg NRM

d. Pasang infuse Na Cl 0,9 % 60 tetes/mnt

e. Berikan Furosemid 40 mg iv

Page 16: Anesthesia Class

10. Pada suatu klinik pratama, seorang pasien laki-laki dewasa mendadak lemas, pingsan dan nafas cepat setelah mendapat suntikan penicillin intra muskuler. Pernyataan berikut benar:

a. Pasien tersebut mengalami shok distributive

b. Pasien mengalami henti jantung (Cardiac Arrest)

c. Pasien mendapatakan obat overdosis

d. Pasien mengalami efek samping obat

e. Pasien tersebut mengalami hipoglikemia

Page 17: Anesthesia Class

Types of shock

Page 18: Anesthesia Class

11. Tindakan yang harus segera dilakukan untuk kasus tersebut adalah :

a. Segera dirujuk ke RS terdekat

b. Injeksi adrenalin 1 ampul intra mulskuler

c. Injeksi Dexametason 1 ampul intra vena

d. Injeksi D40% bolus

e. Lakukan CPR

Page 19: Anesthesia Class

12. Pasien laki-laki dewasa korban tawuran masal, dada kanan mendapat luka tusuk panah

jarum (ujung paku), yg kemudian dicabutnya sendiri. Dua jam kemudian dibawa teman

temannya ke UGD RS Kabupaten dalam keadaan tidak sadar, sesak nafas, gerak nafas dada

tidak simetris, tekanan darah 80/50 mmHg N 120 x/menit. Diagnosis yang paling mungkin :

a. Shock Hemorrhagik

b. Shock hipovolemik

c. Shock kardiogenik

d. Shock neurogenic

e. Shock obstruktif

Page 20: Anesthesia Class

13. Pada pasien soal di atas, tindakan yang harus segera dilakukan :

a. Intubasi dan bantuan nafas dengan Ambu bag dan oksigen

b. CT-Scan Thorax

c. Infus RL 1 liter lepas klem

d. Pungsi thorax pada SIC 2 linea medioclavicula dextra

e. Rujuk ke RS klas A

Page 21: Anesthesia Class

14. Pada pasien shock septic yang sedang diresusitasi dengan loading RL dan norepinefrin kontinyu 0,05 mikrogram/kgBB/menit, didapatkan kesadaran compos mentis, laju nafas 20 kalio/menit, tidak sianotik, tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 120 kali/menit, akral hangat, produksi urin 0,2 cc/kg BB/jam, dari analisa gas darah diidapatkan asidosis metabolik, maka langkah yang harus dilakukan :

a. Norepinefrin diturunkan dosisnya secara bertahap (disapih)

b. Kecepatan norepinefrin kontinyu dinaikkan

c. Dosis antibiotic dinaikkan

d. Transfusi darah (packed red cells) 250 cc

e. Loading HES 500 cc

Page 22: Anesthesia Class

15. Pada kasus di atas, pernyataan berikut benar:

a. Target resusitasi telah tercapai

b. Perfusi darah sistemik belum cukup

c. Karena sepsis maka dosis antibiotika harus yang tertingggi

d. Transfusi diperlukan untuk mengganti perdarahan yang hilang

e. Pilihan utama untuk cairan adalah HES

Page 23: Anesthesia Class
Page 24: Anesthesia Class
Page 25: Anesthesia Class

16. Seorang laki-laki dengan berat 50 kg akan mempunyai :

a. Tidal volume sekitar 500 ml

b. Dead space fisiologis 300 ml

c. Minute volume 2500 ml

d. Alveolar ventilation 3000 ml

e. Dead space anatomis 200 ml

Page 26: Anesthesia Class

• VD = 2mL/kg => 100 mL

• VT = 6 mL/kg => 300 mL

• RR = 12-20x/menit

• VA = RR x (VT-VD) => 2400-4000 mL

• MV = RR x VT => 3600 – 6000 mL

Page 27: Anesthesia Class

17. Apakah yang dimaksud dengan dead space pathologis

a. Adanya perfusi tanpa ventilasi

b. Adanya ventilasi tanpa perfusi

c. Contoh pada kasus atelectasis

d. Adanya obstruksi pada alveolus

e. Contoh pada trakea dan rongga hidung dead space areitout

Page 28: Anesthesia Class

18. Dimana pada bagian di bawah ini yang mempunyai tekanan parsial

CO2 (PCO2) yang tertinggi

a. gas exhalasi

b. gas di dalam alveoli

c. di darah arteri sistemik

d. di darah vena sistemik

e. semua di atas mempunyai pCO2 yang sama (40 mmHg)

Page 29: Anesthesia Class
Page 30: Anesthesia Class

19. Di bagian mana di percabangan bronkhial yang mempunyai

kemampuan untuk pertukaran gas ?

a. bronchiolus terminalis

b. bronkhiolus respiratorik

c. alveoli

d. segmental bronchi

e. ductus alveolus

Page 31: Anesthesia Class
Page 32: Anesthesia Class

20. Yang mana dari pernyataan di bawah ini yang benar mengenai lung

volume dan kapasitas pada orang dalam kondisi istirahat

a. TLC > VC > TV > FRC

b. TLC > FRC > VC > TV

c. TLC > VC > FRC > TV

d. TLC > FRC > TV >VC

e. TLC> TV > VC > FRC

Page 33: Anesthesia Class
Page 34: Anesthesia Class

21. Pernyataan mengenai kondisi paru yang muncul seiring dengan

meningkatnya umur?

a. Vital capacity paru meningkat

b. residual volume menurun

c. functional residual capacity menurun

d. inspiratory capacity meningkat

e. expiratory reverse volume menurun

Page 35: Anesthesia Class
Page 36: Anesthesia Class

22. Kondisi ganguan nafas seperti atelektase pulmonal adalah

a. tidak ada ventilasi dan perfusi

b. ada ventilasi dengan perfusi

c. pathological dead space

d. shunting

e. anatomical dead space

Page 37: Anesthesia Class

23. Kondisi tekanan parsial oksigen arteri (Pa02) s 50 mmlig atju tekinan parsial karbondioksida arteri (Paco2) 50 mmHg atau lebih besar dalam keadaan istirahat pada ketinggian permukaan laut saat menghidurp udara ruangan disebut :

a. hipoksia hipoksik

b. hipoksia stagnan

c. gagal nafas

d. hipoksia sitotoksik

e. asfiksia

Page 38: Anesthesia Class

24. Apa yang ditemukan pada kondisi pulmonary edema

a. penurunan delivery oksigen (DO2) dan penurunan delivery CO2

(DCO2)

b. penurunan DO2 tetapi tidak ada efek pada DCO2

c. penurunan DCO2 tetapi tidak ada efek pada DO2

d. tidak ada efek pada DO2 maupun DCO2

e. tidak ada efek pada DO2 maupun DCO2 kecuali area difusi juga

Page 39: Anesthesia Class

25. Manajemen airway definitive adalah

a.Chin lift

b.intubasi ETT, surgical crichoriodotomy, surgical tracheostomy

c.Head extension

d.TAM (Triple Airway Manouvre)

e.LMA (Laryngeal Mass Airway).

Page 40: Anesthesia Class

BLOOD GAS ANALYSIS

Page 41: Anesthesia Class
Page 42: Anesthesia Class
Page 43: Anesthesia Class
Page 44: Anesthesia Class
Page 45: Anesthesia Class
Page 46: Anesthesia Class
Page 47: Anesthesia Class
Page 48: Anesthesia Class
Page 49: Anesthesia Class
Page 50: Anesthesia Class
Page 51: Anesthesia Class
Page 52: Anesthesia Class
Page 53: Anesthesia Class
Page 54: Anesthesia Class
Page 55: Anesthesia Class

THANK YOU