anestesi.pdf

download anestesi.pdf

of 30

Transcript of anestesi.pdf

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    1/30

    6

    BABII

    TINJAUANPUSTAKA

    2.1.IntubasiEndotrakeal

    Perlengkapan jalan nafas yang ditempatkan ke dalam trakea sudah

    diperkenalkan sejak abad ke19 ketika dipergunakan untuk resusitasi pada kasus

    orangtenggelam.Keterampilanprosedur inisudahmulaisempurnasejakkirakira

    100 tahun yang lalu oleh Chevalier Jackson seorang spesialis otorinolaringologi.

    Laryngoskop Jackson telah didesain tetapi secara cepat dimodifikasi oleh ahli

    anestesiologi untuk keperluan intubasi endotrakeal. Arthur E. Guedel, Ralph M.

    Waters, dan Ivan Macintosh telah secara cepat memanfaatkan pipa trakeal,

    dipergunakan untuk menjagajalan nafas pasien, memberikan ventilasi positif ke

    dalamparuparu,danaksesyangtepatuntuk lapanganoperasipadapembedahan

    kepaladanleher.15

    Salah satu usaha yang mutlak harus dilakukan oleh seorang dokter anestesi

    adalah menjaga berjalannya fungsi organ tubuh pasien secara normal,tanpa

    pengaruhyangberartiakibatprosespembedahantersebut.Pengelolaanjalannafas

    menjadisalahsatubagianyang terpentingdalamsuatu tindakananestesi.Karena

    beberapa efek dari obatobatan yang dipergunakan dalam anestesi dapat

    mempengaruhikeadaanjalannafasberjalandenganbaik.Salah satuusahauntuk

    menjaga jalan nafas pasien adalah dengan melakukan tindakan intubasi

    endotrakeal, yakni dengan memasukkan suatu pipa kedalam saluran pernapasan

    bagian atas. Karena syarat utama yang harus diperhatikandalam anestesi umum

    adalah menjaga agarjalan nafas selalu bebas dan nafas dapat berjalan dengan

    lancarsertateratur.16

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    2/30

    7

    2.1.1 TujuanIntubasiEndotrakealTujuan dilakukannya intubasi endotrakeal adalah untuk membersihkan

    saluran trakeobronkial, mempertahankan jalan nafas agar tetap paten,

    mencegah aspirasi serta mempermudah pemberian ventilasi dan oksigenasi

    bagipasienoperasi.Padadasarnya,tujuanintubasiendotrakealadalah:

    a. Mempermudahpemberiananesthesia.b. Mempertahankan jalan nafas agar tetap bebas serta mempertahankan

    kelancaranpernapasan.

    c. Mencegahkemungkinan terjadinya aspirasi lambung (padakeadaan tidaksadar,lambungpenuhdantidakadareflexbatuk).

    d. Mempermudahpengisapansekrettrakeobronkial.e. Pemakaianventilasimekanisyanglama.f. Mengatasiobstruksilaringakut.17

    2.1.2 IndikasidanKontraindikasiIndikasi bagi pelaksanaan intubasi endotrakeal menurut Gisele tahun 2002

    antaralain:

    a. Keadaan oksigenasi yang tidak adekuat yang tidak dapat dikoreksidenganpemberiansuplaioksigenmelaluimaskernasal.

    b. Keadaan ventilasi yang tidak adekuat karena meningkatnya tekanankarbondioksidadiarteri.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    3/30

    8

    c. Kebutuhanuntukmengontroldanmengeluarkansekretpulmonalatausebagaibronchialtoilet.

    d. Menyelenggarakan proteksi terhadap pasien dengan keadaan yanggawatataupasiendenganrefleksakibatsumbatanyangterjadi.

    e. Padapasienyangmudahtimbullaringospasme.f. Trakeostomi.g. Padapasiendenganfiksasivocalcord.17

    2.1.3 PosisiPasienuntukTindakanIntubasiGambaran klasik yang benar adalah leher dalam keadaan fleksi ringan,

    sedangkan kepala dalam keadaan ekstensi. Ini disebut sebagai Sniffing in the air

    position.Kesalahanyangumumadalahmengekstensikankepaladanleher.16,17

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    4/30

    9

    Gambar1.SniffingPosition18

    2.1.4 PersiapanintubasiendotrakealPersiapanuntukintubasitermasukmempersiapkanalatalatdanmemposisikan

    pasien. ETT sebaiknya dipilih yang sesuai. Pengisian cuff ETT sebaiknya di tes

    terlebih dahulu dengan spuit 10 milliliter. Jika menggunakan stylet sebaiknya

    dimasukkankeETT.

    Berhasilnya intubasisangattergantungdariposisipasien,kepalapasienharus

    setentang dengan pinggang anestesiologis atau lebih tinggi untuk mencegah

    ketegangan pinggang selama laringoskopi. Persiapan untuk induksi dan intubasi

    juga melibatkan preoksigenasi rutin. Preoksigenasi dengan nafas yang dalam

    denganoksigen100%.18

    Persiapanuntukintubasiantaralain:

    a) Jalurintravenayangadekuatb) Obatobatanyangtepatuntukinduksidanrelaksasiototc) Pastikanalatsuctiontersediadanberfungsid) Peralatanyangtepatuntuklaringoskopitermasuklaryngoskopdengan

    bladeyangtepat,ETTdenganukuranyangdiinginkan,jelly,danstylet

    e) Pastikan lampu laringoskop hidup dan berfungsi serta cuff ETTberfungsi

    f) Sumber oksigen, sungkupdengan ukuranyang tepat,ambubagdansirkuitanestesiyangberfungsi

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    5/30

    10

    g) Monitor pasien termasuk elektrokardiografi, pulse oksimeter dantekanandarahnoninvasive

    h) Tempatkan pasien pada posisi Sniffing Position selama tidak adakontraindikasi

    i) Alatalatuntukventilasij) AlatmonitoringkarbondioksidauntukmemastikanETTdalamposisi

    yangtepat.19

    Gambar2.AlatalatIntubasiEndotrakeal19

    2.1.5 CaraIntubasiEndotrakealMulutpasien dibuka dengan tangan kanan dangagang laringoskopdipegang

    dengan tangankiri.Daun laringoskopdimasukkandari sudutkanandan lapangan

    pandangakanterbuka.Daunlaringoskopdidorongkedalamronggamulut.Gagang

    diangkatkeatasdengan lengankiridanakan terlihatuvula, faringsertaepiglotis.

    Ekstensi kepala dipertahankan dengan tangan kanan. Epiglotis diangkat sehingga

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    6/30

    11

    tampakaritenoiddanpitasuarayangtampakkeputihanberbentukhurufV.Jeratan

    bibir antara gigi dan blade laringoskop sebaiknya dicegah. Tracheal tube diambil

    dengantangankanandanujungnyadimasukkanmelewatipitasuarasampaibalon

    pipa tepat melewati pita suara. Bila perlu, sebelum memasukkan pipa asisten

    dimintauntukmenekan laringkeposteriorsehinggapitasuaraakandapattampak

    dengan jelas. Bila mengganggu, stylet dapat dicabut. Ventilasi atau oksigenasi

    diberikandengantangankananmemompabalondantangankirimemfiksasi.Balon

    pipa dikembangkan dan daun laringoskop dikeluarkan selanjutnya pipa difiksasi

    denganplester.

    Dada dipastikan mengembang saat diberikan ventilasi. Sewaktu ventilasi,

    dilakukanauskultasidadadengansteteskop,diharapkansuaranafaskanandankiri

    sama. Bila dada ditekan terasa ada aliran udara di pipa endotrakeal. Bila terjadi

    intubasi endotrakeal yang terlalu dalam akan terdapat tandatanda berupa suara

    nafas kanan berbeda dengan suara nafas kiri, kadangkadang timbul suara

    wheezing,sekret lebihbanyakdantahananjalannafasterasa lebihberat.Jikaada

    ventilasi ke satu sisi seperti ini, pipa ditarik sedikit sampai ventilasi kedua paru

    sama.Sedangkanbilaterjadiintubasikedaerahesofagusmakadaerahepigastrium

    ataugasterakanmengembang,terdengarsuarasaatventilasi (denganstetoskop),

    kadangkadang keluar cairan lambung, dan makin lama pasien akan nampak

    semakinmembiru.Untukhaltersebutpipadicabutdan intubasidilakukankembali

    setelahdiberikanoksigenasiyangcukup.16,18

    2.2.PipaEndotrakeal.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    7/30

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    8/30

    13

    Usia DiameterDalam(mm) Panjang(cm)

    Bayi 3,5 12

    Anak 4+usia/4 14+umur/2

    Dewasa

    Perempuan 7,07,5 24

    LakiLaki 7,59,0 24

    Keterangan: mm=millimeter cm=sentimeter

    2.2.1. CuffSistemPadaPipaEndotrakealKebanyakan ETT untuk dewasa memiliki system inflasi cuff yang terdiri dari

    valve,pilotballoon, inflating tubedancuff.Valvemencegahudarakeluarsetelah

    pengisiancuff.Pilotballoonmenyediakanudarauntukpengisiancuffdanberfungsi

    sebagaipanduan.Inflatingtubeberfungsiuntukmenghubungkanvalvedengancuff

    dan menyatukan dengan dinding pipa. Dengan menutupi trakea, cuff ETT

    memberikantekananpositifdandapatmengurangiaspirasi.TTtanpacuffbiasanya

    digunakanpadaanak anakuntukmeminimalisasiresikotraumaakibattekanandan

    batuk setelah intubasi. Ada dua tipeutama dari cuff ETT yaituhighpressure low

    volumedan lowpressurehighvolume.Cuffyanghighpressurememilikihubungan

    denganiskemikdankerusakanmukosatrakeasehinggakurangcocokuntukintubasi

    yanglama.Cufflowpressurekemungkinandapatmeningkatkannyeritenggorokan,

    aspirasi,ekstubasispontan,dankesulitan insersi.Karenacuff lowpressurekurang

    menyebabkan kerusakan mukosa, maka cuff tipe ini lebih dianjurkan dalam

    pemakaiannya. Tekanan cuff tergantung dari beberapa faktor antara lain inflasi

    volum, diameter cuff dan hubungannya dengan trakea, regangan cuff dan trakea

    dantekananintratorakal.Tekanancuffmungkinmeningkatselamaanestesiumum

    yangdisebabkanolehdiffus N2OdarimukosatrakeakedalamcuffETT.18

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    9/30

    14

    Cuffhighvolumelowpressuredikatakanmemilikiefekminimalterhadapgangguan

    mukosatrakeadaripadacuffhighpressure lowvolume.Cuff lowpressurekadang

    kadang dengan mudah menjadi over inflasi sehingga menghasilkan tekanan yang

    akanmelewatitekananperfusikapiler.

    Gambar4.AnatomialirandarahpadasubmukosaTrakea.23

    R D Seegobin dalam tulisannya menilai trachealmucosal bloodflow dalam

    hubungannyadengantekanancuffyangberbeda.Padatekanan25cmH2Omukosa

    anteriordanposteriortampakseragamdanukuranpembuluhdarahyangnormal.

    Pada tekanan 30 cmH2O mukosa anterior diatas cincin trakea lebih merah

    dibandingkan daerah intercartilage. Pada tekanan 40 cmH2O mukosa anterior di

    atas cincincartilage sangatpucat.Mukosaposteriorjugapucat.Pada tekanan50

    cmH2Omukosaanteriordiatascincintrakeamenjadilebihpucatdantidaktampak

    alirandarahpadasubmukosa.Padatekanan60100cmH2Otidakadaalirandarah

    padasubmukosa.23

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    10/30

    15

    Gambar 5. Efek tekanan cuff pada

    aliran darah mokosa ke mukosa

    trakea anterior a. 30 cmH2O. b. 40

    cmH2O. c. 50 cmH2O. d. 100

    cmH2O.23

    Gambar 6. Efek tekanan cuff pada

    arteriol submukosa posterior. a. 30

    cmH2O.b.40 cmH2O. c.80 cmH2O.

    d.100cmH2O.23

    Tekanan cuff ETT dihantarkan ke mukosa dan dinding trakea, ketika

    tekanannya tinggi dapat menyebabkan iskemik pembuluh darah dan perubahan

    perubahan mukosa lainnya seperti, kehilangan siliar, ulkus, perdarahan, subglotis

    stenosis, trakeal oesophageal fistel dan granuloma. Belum ada konsensus yang

    menyatakantekanancuffmaksimumuntukmencegahtrakealinjury.Noordindalam

    penelitiannya menganjurkan tidak lebih dari 30 cmHg. Pada percobaan manusia

    juga dianjurkan tidak lebih dari 30 cmHg. Emanuel Celice Castilho menyatakan

    dalamkesimpulan penelitiannya,pada percobaan terhadaphewanpercobaan,TT

    denganhighvolumelowpressurediisidenganudarayangcukupmembuattekanan

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    11/30

    16

    25 cmH2O atau tekanan minimal untuk mencegah kebocoran selama ventilasi

    menghasilkanminorinjurypadamukosatrakeayangkontakdengancuff,dantidak

    adaperbedaanantarakeduatekanan.23,24

    Gambar7.AlatukurtekanancuffETT,Endotest(RUSCH)

    KadangkadangkomplikasidapatterjadiakibatdarikurangnyapengisiancuffTT

    tersebut.Lazimnyahighvolume lowpressure tidakdapatmencegahmikroaspirasi

    walaupun tekanan cuff sampai 60 cmH2O, walaupun beberapa penelitian

    menyarankan 25 cmH2O sudah cukup. Tanpa adanya suatu Guideline, banyak

    clinicianmempertimbangkan20cmH2Odapatdibuatmenjadibatasbawahuntuk

    tekanan cuff dewasa. Lamholt dkk merekomendasikan tekanan cuff 25 cmH2O

    sebagai tekanan minimum untuk mencegah aspirasi dan kebocoran melalui cuff.

    Seegobin dan Hasselt menyimpulkan dalam penelitiannya merekomendasikan

    tekanan cuff tidak lebih dari 30 cmH2O,jadi tekanan cuff harus dipertahankan

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    12/30

    17

    antara 20 30 cmH2O. Papiya Sengupta dkk dalam akhir penelitiannya

    menganjurkanbahwatekanancuffharusdiukurdenganmanometerdan,bila perlu

    dikoreksi.Padapenelitiansebelumyamenyatakanbahwatekanancuffselaludiluar

    dugaan bila diukur dengan palpasi manual. Braz dkk menemukan tekanan cuff

    sampai40cmHgpada91%pasiendiPACUsetelahanestesidenganN2O,55%pada

    pasienICU(IntensiveCareUnit)dan45%padapasienPACU(PostAnesthesiaCare

    Unit) dengan anestesi tanpa N2O. Jose Reinaldo dkk dalam artikelnya

    menyimpulkanbahwa tekanancuffTTdi ICUdanPACUsecara rutinsangat tinggi

    dansangatsignifikantinggidenganpenggunaanN2O.tekanancuffETTharusrutin

    diukur untukmeminimalisasitraumapadatrakea.25,26

    2.3. NyeriTenggorokanpascageneralanestesiintubasiendotrakealNyeri tenggorokan adalah rasa tidak nyaman, sakit, atau rasa gatal di

    tenggorok dan menyebabkan rasa sakit pada saat menelan. Nyeri tenggorokan

    setelahoperasimerupakannyeri inflamasiyang terjadipada90%pasiendengan

    intubasi endotrakeal. Faktor faktor yang menyebabkan termasuk ukuran ETT dan

    jeniscuffyangdigunakanmenunjukkanfaktorpentingsebagaipenyebab.Penyebab

    utamaadalah iritasiolehpengisiancuffpipaendotrakealpadamukosatrakea.Hal

    tersebut sering terjadi pada bagian posterior pita suara, daerah medial aritenoid

    danposteriordarikrikoidsertabagiananteriordari trakea.Cuffpipaendotrakeal

    diimplikasikan sebagai penyebab dari kerusakan yang serius pada mukosa trakea

    akibat intubasi yang lama. Penggunaan tekanan tinggi pada mukosa trakeajuga

    dapat menyebabkan nyeri tenggorokan. Intubasi endotrakeal rutin pada

    pembedahan elektif dapat menyebabkan perubahan patologis, trauma dan

    kerusakansyarafdimanapadaakhirnyamenyebabkannyeritenggorokan.

    Sebuah penelitian terhadap aliran darah mukosa trakea pada kelinci

    menunjukkan cuff denganhighpressure low volume dengan tekanan sampai >30

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    13/30

    18

    mmHg (39 cmH20) menyebabkan mukosa trakea menjadi iskemik. Penggunaan

    tekananyangtinggipadamukosatrakeasangatberperanterhadapterjadinyanyeri

    tenggorokan setelah operasi. Ketika cuff dengan dinding tipis, low pressure

    diperkenalkan, aliran darah tidak terganggu dalam tekanan 80120 mmHg,

    walaupundemikiantekanancuffyangdirekomendasikanharusdipertahankanpada

    tekanan

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    14/30

    19

    merokok lebih dari 20 batang/hari mempunyai angka kejadian komplikasi jalan

    napasataspascaanesthesia6kali lebihbanyakdibandingkandenganpasienyang

    tidakmerokok.Walaupunnyeri tenggorokan setelahoperasidapathilangdengan

    spontantanpapengobatan,penangananpencegahandapatmeningkatkankwalitas

    perawatanpasiensetelahoperasi.44,49

    2.4. KORTIKOSTEROID

    Gambar8.StrukturkimiaDexamethason34

    Fisiologi dan manfaat klinis kelenjar adrenal pertama sekali diperkenalkan

    olehThomasAddisonkirakira150 tahunyang lalu.Medulaadrenalbertanggung

    jawab untuk sintesis dan sekresi noradrenalin dan adrenalin, dan mempunyai

    perananpentingpadaresponsimpatispadasaatbahayaatauresponstress.Korteks

    adrenal menghasilkan dua hormone, yaitu mineralokortikoid dan glukokortikoid

    denganstrukturkimiadasarpadaintisteroiddimanamempunyaiefekfisiologiyang

    berbeda. Hormon mineralokortikoid disekresi oleh sel bagian luar dari korteks

    adrenal(zonaglomerulosa)danefeknyadominanterhadapkeseimbangancairan

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    15/30

    20

    dan elektrolit. Hormone glukokortikoid hidrokortison dan kortikosteron disintesis

    oleh bagian dalam korteks adrenal ( zona fasikulata dan zona retikularis ) dan

    mempunyaiefekkomplekspadametabolismekarbohidratdanprotein.Selama50

    tahun terakhir, berbagai campuran sintetis dengan properti yang sama dengan

    hidrokortison disintesis dan beberapa diantaranya telah digunakan pada dunia

    kedokteran.30

    Tabel2.Jenisjeniskortikosteroid,potensidanmasakerja34

    Obat Potensi

    Anti

    Inflamasi

    MasaKerja

    Kortisol

    Kortison

    Fludrokortison

    Prednison

    Prednisolon

    6Metylprednisolon

    Triamkinolon

    Betamethason

    Dexamethason

    1

    0,8

    10

    4

    4

    5

    5

    25

    25

    Pendek

    Pendek

    Sedang

    Sedang

    Sedang

    Sedang

    Sedang

    Panjang

    Panjang

    Keterangan :Pendek:812jam;Sedang;1236jam;Panjang :3672jam

    2.4.1Farmakodinamik

    Tabel3.Efekglukokortikoidterhadapberbagaisistem.33

    Fungsi Terhadap

    Tubuh

    DeskripsiAktifitas

    AntiInflamasi Stabilisasi membran lisosom dan mencegah pelepasan

    enzimproteolitikselamaprosesinflamasi.

    Regulasi

    TekananDarah

    Berpotensiasi dengan Norepineprin untuk

    vasokonstriksi.TanpaGlukokortikoidaksivasokonstriksi

    menurundantekanandarahturun.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    16/30

    21

    Metabolisme

    Karbohidrat danProtein

    Menurunkanproteindiotot,meningkatkanasamamino

    plasma, meningkatkan aktifitas enzim yang diperlukanuntukglukogenesis,dapatmenyebabkan diabetes,dan

    menyebabkanresistensiinsulin.

    Metabolisme

    Lemak

    Menyebabkanpenggunaan lemaksebagaienergy(efek

    positif ),danmenyebabkanakumulasicadangan lemak

    ditubuh,menyebabkanbuffalohumbdanmoonface.

    Gangguan

    ResponeImmune

    MenurunkanproduksilimfositdanEosinofildengancara

    menyebabkan atrofi kelenjar timus, mencegah

    pelepasan sitokin, menurunkan aktifitas sel B dan T

    padaresponeimmune.

    Stress Sebagai mekanisme proteksi, kortikosteroid dilepaskan

    selama priode stress. Pelepasan adrenalin atau

    noradrenalinolehmedullaadrenalselamastress.

    Gangguan

    Sistem Syaraf

    Pusat

    Menyebabkaneksitasineuronatauotak,menyebabkan

    euporia, kecemasan, depresi, psikosis, dan

    meningkatkanaktifitasmotorpadasebagianindividu.

    2.4.1.1.EfekAntiInflamasidanImmunosuppressif

    Glukokortikoidsecaradramatismenurunkanmanifestasidari inflamasi.Hal ini

    disebabkanolehefeknyayangbesarpadakonsentrasi,distribusidanfungsileukosit

    periferdanefeksupresinyapadasitokin inflamasidankemositokindanmediator

    mediator inflamasi. Karakteristik dari inflamasi adalah ekstravasasi dan infiltrasi

    leukositkedalamjaringan.Prosesinidiperantaraiolehinteraksimolekulwhitecell

    denganendothelialcelldandihambatolehglukokortikoid.31

    Kortikosteroid memiliki efek anti inflamasi yang luas dengan menghambat

    semua faserespon inflamasi termasukpembengkakan,kemerahandansakitserta

    proliferasi pada inflamasi kronik. Inflamasi ditekan dengan mekanisme yang luas.

    Padasirkulasiimmunokompetenseldanmakropagmenurundanformasimediator

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    17/30

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    18/30

    23

    Semua respon inflamasi dihambat oleh glukokortikoid, kecuali pada

    penyebabnya.Pada inflamasiakutglukokortikoidmenurunkan transudasijaringan

    danedema,menurunkandiapedesisneutrophildanmakropagdanmencegahjalur

    immunoglobulin ke jaringan inflamasi. Tepatnya, glukokotikoid menurunkan

    akumulasi dan aktivitas limfositdan neutrophil padajaringan inflamasi, terutama

    menurunkansintesisdanpelepasansitokin,interleukindanfaktorperlekatansel.

    Kebanyakan glukokortikoid memiliki potensi anti inflamasi yang berbeda

    beda,kortisonedanhidrokortisonratarata30kalikurangkuatdaribetamethason

    ataudexamethason.30

    2.4.1.2. EfekSampingPenggunaanjangka panjang ataujangka pendek dengan dosis tinggi dapat

    menimbulkangejaladan tandaCushingSyndromeyaitupenyakityangdisebabkan

    oleh produksi endogen yang berlebihan dari hormone glukokortikoid. Beberapa

    gejaladantandanyatermasukpunggungkerbau(punggungbelakangleher),moon

    face,kulitberminyakdanjerawat,osteoporosis,garisgarismerahpadaperutdan

    panggul,kulitgelapdankegemukan.Duakategoridariefektoksikyangdisebabkan

    oleh penggunaan terapi kortikosteroid yaitu, disebabkan dari withdrawal terapi

    steroid dan pemakaian dalam waktu lama. Efek samping dari kedua kategori

    tersebutsangatpotensialmengancamnyawadansangatdianjurkanuntukpenilaian

    hatihatiterhadapresikodankeuntungannyapadasetiappasien.33,34

    2.4.2. Farmakokinetik Semua glukokortikoid merupakan senyawa yang mudah larut dalam lemak

    dan mengalami absorbsi di usus kecil menuju ke protein plasma yang kemudian

    dimetabolisme di hati. Setelah absorbsi, lebih dari 90 % kortisol dalam plasma

    kembalikeproteindalamkeadaannormal.Setelahpenggunaanoral,secarafisiologi

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    19/30

    24

    steroid hidrokortison dan kortikosteron dibawa dengan ikatan kuat oleh globulin

    plasma(transcortin).Padahal lainglukokortikoidalamidansintetikdibawaoleh

    albumin.Duaproteinplasmadiperhitungkanuntukhampirsemua ikatansteroid,

    kortikosteroid binding globulin ( CBG, transcortin ) dan albumin. CBG adalah

    globulinyangdisekresiolehhatiyangmemiliki ikatankuatdengansteroiddimana

    albumin mempunyai ikatan yang rendah. Farmakokinetik dari glukokortikoid

    mungkintidakmenggambarkanmasakerjanya,beberapametabolitnyamerupakan

    derivateyangaktif.Beberapasteroid(dexamethasondanbetamethason)mungkin

    berefek4872jam.Glukokortikoidjugadiabsorbsikesistemikdaritempatsuntikan

    padapenggunaanlokal,sepertiruangsinovial,konjungtiva,kulitdansalurannafas.

    30,34

    Tabel4.Interaksikortikosteroiddenganobatobatlain.33

    JenisObat ObjekObat Deskripsi

    Barbiturat Kortikosteroid Menurunkanefekfarmakologi

    Kolestiramin

    Kontrasepsi

    Oral

    Hidrokortison

    Kortikosteroid

    Menurunkanefekhidrokortison

    Konsentrasi kortikosteroid dapat

    meningkatdanmenurunkanclereance

    Estrogen Kortikosteroid Clereancekortikosteroiddapatmenurun

    Hidantoin Kortikosteroid Clereance kortikosteroid dapat meningkat,

    menghasilkanpenurunanefektrapeutik.

    Ketokonazol Kortikosteroid Clereancekortikosteroiddapatmenurun.

    Rifampisin Kortikosteroid Clereance kortikosteroid dapat meningkat,

    menghasilkanpenurunanefektrapeutik.

    Kortikosteroid Anti Efek Anti Kolinesterase mungkin

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    20/30

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    21/30

    26

    peptikum, inflammatory bowel desease, hipertensi, osteoporosis, riwayat kejang

    ataudiabetes.GlukokortikoidtermasukdalamobatPregnancyCategoryCsehingga

    harushatihatibiladigunakanpadawanitahamildanmenyusui.33

    2.5. LIDOKAINObatanestesilocalsintetikpertamaditemukanadalahgolonganester,prokain

    diperkenalkan oleh Einhorn pada tahun 1905. Lidokain disintetik sebagai obat

    anestesi lokalgolonganamidaolehLofgrenpadatahun1943.Lidokainmerupakan

    obat yang mula kerja cepat, kuat dan masa kerja lebih panjang dibandingkan

    prokain. Tidak seperti prokain, lidokain efektif sebagai obat topical dan memiliki

    efektifitastinggisebagaiobatantiaritmia.Karenaalasanini,lidokaindijadikanobat

    standarterhadapobatanestesilokallainnya.

    Obat anestesi lokal terdiri dari lipofilik dan hidrofilik secara terpisah

    dihubungkan oleh rantai hydrocarbon. Perbedaan penting antara golongan ester

    dan golongan amida adalah rantai penghubung antara lipofilik dan hidrofiliknya,

    ester ( CO )danamida ( NHC ),berhubungandengan tempatmetabolismdan

    potensial terhadap reaksi alergi.35 Lidokain terdiri dari gugus lipofilik ( biasanya

    merupakansuatucincinaromatic)yangdihubungkansuaturantaiperantara(jenis

    amide ) dengan suatu gugus yang mudah mengion ( amine tersier ). Anestesi

    merupakanbasalemah.Dalampenerapantrapeutik,merekaumumnyadisediakan

    dalambentukgaramagarlebihmudahlarutdanstabil.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    22/30

    27

    Gambar10.StrukturkimiaLidokain3

    Tabel5.Physicochemicalobatanestesilokal.3

    Nama Obat

    pKa

    Mula

    Kerja

    Potensi Toksisitas Ikatan

    Protein

    Lama

    kerja

    Bupivakain Tinggi Tinggi Lama

    Levobupivakain

    8,1

    Tinggi Sedang Lama

    Etidokain Tinggi Tinggi Lama

    Lidokain Sedang Rendah Sedang

    Mepivakain Sedang Rendah Sedang

    Prilokain Sedang Rendah Sedang

    Ropivakain Sedang Sedang Lama

    Kokain Tinggi Lama

    Amethokain Sedang Sedang Sedang

    Prokain Rendah Rendah Pendek

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    23/30

    28

    2.5.1. Farmakokinetik Lidokain efektif bila diberikan secara intra vena. Pada pemberian intra vena

    mulakerja4590detik.Kadarpuncakplasmadicapaidalamwaktu12menitdan

    waktu paruh 30120 menit. Hampir semuanya lidokain dimetabolisme di hepar

    menjadimonoethylglcinexcylidide melalui oksidatif dealkylation, kemudian diikuti

    dengan hidrolisis menjadixylidide.Monoethylglcinexcylidide mempunyai aktivitas

    sekitar 80 % dari lidokain sebagai antidisritmia sedangkan xylidide hanya

    mempunyaiaktivitasantidisritmia10%.Xylididediekskresidalamurinsekitar75%

    dalambentuk4hydroxy2,6dimethylaliniline.Lidokaindalamplasma50% terikat

    oleh albumin. Pada penderita payah jantung dan penyakit hepar dosis harus

    dikurangikarenawaktuparuhdanvolumdistribusinyaakanmemanjang.38

    2.5.2. MekanismeKerjaAnestesi lokalmemblokhantaran syarafdenganmenurunkanataumencegah

    peningkatan permeabilitas membrane terhadap Na+ di mana secara normal

    dihasilkanolehdepolarisasiringanmembrane.Mekanismeinidisebabkanlangsung

    oleh interaksidenganvoltasegerbangnatriumchanel.Sebagaiagenanestesipada

    syaraf, ambang batas untuk rangsangan listrik meningkat secara gradual, aksi

    potensial menurun, hantaran impuls menjadi lambat dan hantaran syaraf gagal.

    LocalanestesidapatmemblokchanelK+dalamkonsentrasitinggi.

    34

    Sebagaianestesi lokal, lidokainmenstabilisasimembranesyarafdengancara

    mencegah depolarisasi pada membrane syaraf melalui penghambatan masuknya

    ion natrium. Obat anestesi lokal mencegah transmisi impuls syaraf ( blokade

    konduksi)denganmenghambatperjalananionNatrium(Na+)melaluisaluran ion

    selektif Na+dalammembranesyaraf(butterworthdanstricharrtz1990).Saluran

    Natrium sendiri merupakan reseptor spesifik untuk molekul anestesi lokal.

    Kemacetan pembukaan saluran Natrium oleh molekul anestesi lokal sedikit

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    24/30

    29

    memperbesar hambatan keseluruhan permeabilitas Na+. Kegagalan permeabilitas

    saluran ion terhadap ion Natrium, memperlambat peningkatan kecepatan

    depolarisasi sehingga ambang potensial tidak dicapai dan dengan demikian

    potensialaksitidakdisebarkan.

    Saluran Na+ ada dalam keadaan diaktivasiterbuka, tidak diaktivasi tertutup dan

    istirahattertutup selama berbagai fase aksi potensial. Pada membrane syaraf

    istirahat, saluranNa+didistribusidalamkeseimbangandiantarakeadaan istirahat

    tertutupdantidakdiaktivasitertutup.Denganikatanyangselektifterhadapsaluran

    Na+dalamkeadaan tidakdiaktivasitertutup,molekulanestesi lokalmenstabilisasi

    saluran dalam konfigurasi ini dan mencegah perubahan mereka menjadi dalam

    keadaan istirahattertutup dan diaktivasiterbuka terhadap respon impuls syaraf.

    SaluranNa+dalamkeadaantidakdiaktivasitertutuptidakpermeabelterhadapNa

    +

    sehingga konduksi impuls syaraf dalam bentuk penyebaran potensial aksi tidak

    dapat terjadi. Hal ini diartikan bahwa ikatan obat anestesi lokal pada sisi yang

    spesifikyangterletekpadabagiansebelahdalamsaluranNa+sebaikpenghambatan

    saluran Na+ dekat pembukaan eksternalnya mempertahankan saluran ini dalam

    keadaantidakdiaktivasitertutup.18

    Gambar11.MekanismeKerjaObatAnalgetik

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    25/30

    30

    Bila konsentrasi yang meningkat dari suatu anestesi lokal diterapkan pada

    suatuserabutsyaraf,makanilaiambangeksitasiakanmeningkat,konduksi impuls

    lambat, kecepatan potensial aksi menurun, amplitude potensial berkurang, dan

    akhirnya kemampuan untuk membangkitkan potensial aksi akan hilang. Efek

    progresif inidiakibatkanoleh adanya ikatan antara anestesi lokal dengan saluran

    ionNatriumyangsemakinmeningkat.Padasetiapsaluranion,ikatanmenghasilkan

    penghambatan arus ion Natrium. Apabila arus ion Natrium dihambat sepanjang

    serabut syaraf maka impuls yang melewati daerah yang dihambat tidak terjadi.

    Pada dosis minimum yang diperlukan untuk menghambat impuls, potensial aksi

    tidakdipengaruhisecaraberarti.35

    Bila lidokain digunakan secara intravena, konsentrasi neurotransmitter

    acethylcholin meningkat pada cairan cerebrospinal, dimana akan menyebabkan

    penghambatan descending pain pathway yang menghasilkan analgesia

    kemungkinan pengikatan reseptor muskarinik, inhibisi reseptor glysin, dan

    pelepasanopioidendogenyangpadaakhirnyamenyebabkananalgesia.Disamping

    mekanisme ini,ketika lidokainsampaipadaspinalcord langsungatausecaratidak

    langsung menurunkan post sinap depolarisasi diperantarai oleh NmethylD

    aspartate. Lidokain intravena menurunkan respon inflamasi dari iskemikjaringan

    dankerusakanjaringan.36

    PreklinikaldanclinicalstudymenunjukkanNatriumChanelBlocker termasuk

    lidokain,diberikansistemikatauintratekal,efektifmenghambatpain.Efekanalgesik

    ini dapat dicapai dengan dosis minimal lidokain, dimana tidak meningkatkan

    ambangbatasnyerinociceptifataukonduksiaxon.Hal inidilaporkanolehWallace

    etal.yangmenyatakanbukanefekutamaolehsistemiklidokaininfusepadapanas,

    dinginatauambangbatasmekanikal.PenemuaninisesuaidenganBachetal,yang

    menunjukkanlidokainintravenamenurunkanneuropathicpaintanpaefekterhadap

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    26/30

    31

    system sensorik. Penggunaan bolus lidokain 2 mg/kg BB sama dengan yang

    dinyatakanWallaceetal.yangmenunjukkanpenurunanpainscoredanbersamaan

    dengan pengurangan ukuran lapangan receptive dimana nyeri ditunjukkan. Mula

    kerjaterhadappenghambatanaktivitasneuronpadadorsalhornspinalsetelahintra

    venalidokainterjadidalam57menit.Aksiantihiperalgesiapadasistemiklidokain

    terutamapadaspinalcord.Efekanalgesiklidokainintravenadiperkuattidakhanya

    menghambat Channel Natrium, tetapi juga memblok NmethylDaspartate dan

    reseptor neurokinin. Pada pemberian tunggal lidokain intra vena menghasilikan

    konsentrasilidokainyangkuatdancukuplamadalamCSFuntukberaksipadadorsal

    horn.Olehkarena itudisarankanpenggunaan lidokain intravenauntukmenekan

    impulsnociceptive.39

    2.5.3. EfekterhadapjantungPada kardiovaskular lidokain menekan dan memperpendek periode refrakter

    dan lama potensial aksi dari sistem HisPurkinje dan otot ventrikel secara

    bermakna, tetapi kurang berefek pada atrium. Lidokain menekan aktivitas listrik

    jaringan aritmogenik yang terdepolarisasi , sehingga lidokain sangat efektif untuk

    menekan aritmia yang berhubungan dengan depolarisasi, tetapi kurang efektif

    terhadap aritmia yang terjadi padajaringan polarisasi normal ( fibrilasi atrium ).

    Efek toksisitasjantung akibat tingginya konsentrasi plasma dapat terjadi karena

    lidokain menghambat saluran Natrium jantung. Pada konsentrasi rendah obat

    anestesi lokal, efek pada saluran Natrium ini mungkin memperbesar sifat

    antidisritmiajantung. Tetapijika konsentrasi plasma berlebihan, saluran Natrium

    jantung cukup dihambat sehingga konduksi dan automatisasi didepresi dan

    merugikan.Melambatnya impulscardiakmelaluijantungyangditunjukkandengan

    pemanjanganintervalPRdancomplekQRSpadaelektrokardiografi.Toksisitaspada

    jantungdihubungkanterhadapefeklangsungpadaototjantungyaitukontraktilitas,

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    27/30

    32

    automatisasi, ritme dan konduktivitas jantung. Dosis intra vena 24 mg/kg BB

    terhadapkontraktilitasjantungpadamanusiaminimal.18,38

    2.5.4. ToksisitasLidokainGelala awal darikomplikasi SSP adalah rasa tebal lidah, agitasi, disorientasi,

    euphoria, pandangan kabur dan mengantuk. Toksisitas lidokain terhadap CNS

    terjadisecarabifasik.ManifestasiawaladalaheksitasiSSPdenganmasalahberupa

    kejang.ManifestasiyangberikutnyaadalahdepresiSSPdenganberhentinyakejang

    dandiikutidenganhilangnyakesadaran,depresinafas,hinggaberhentinyanafas.

    Efek bifasik ini terjadi karena obat anestesi lokal memblok inhibitorypathway (

    menghasilkan stimulasi ) dan kemudian dengan cepat memblok inhibitory dan

    excitatorypathway (menghasilkanhambatan luasSSP).Konsentrasi tinggidalam

    serumdarisuatuanestesi lokalmenyebabkanefekpadakardiovaskular.Lidokain

    memblok Channel Natrium melalui mekanisme fastin slowout. Pada jantung

    mekanisme inimendepresidepolarisasi selama fase0potensialaksijantungdan

    mungkin menyebabkan aritmia. Tambahannya konduksi yang melalui Sinoatrial

    Node

    dan AtrioventricularNode di tekan. Bila tidak diobati, toksisitas lidokain

    dapatmenyebabkankejang,depresidanhentinapas,hipotensi,hentijantungdan

    kematian.

    Penyebab tersering dari keracunan lidokain adalah kesalahan dosis. Dosis

    maksimum yang direkomendasikan adalah 35 mg/kgBB tanpa adrenalin dan

    sampai7mg/kgBBbiladenganadrenalin.Rasa tebal lidah,pandangankaburdan

    mengantukadalah gejala awaldengankonsentrasi plasma >5mcg/ml, hilangnya

    kesadaranpadakonsentrasi>10mcg/ml,diikutidengankejangpada1218mcg/ml,

    danakhirnyadepresinapasdanjantungpadakonsentrasi2024mcg/ml.CD100 (

    convulsandose)padamanusiaadalah57mg/kgBBdenganboluscepatintravena.

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    28/30

    33

    CD50adalahdengan24mg/kgBBboluscepat intravena.Toksisitas lidokaintidak

    akanterjadi dengankonsentrasiplasmakurangdari5mcg/ml.

    Saat ini dilaporkan dosis bervariasi antara 11,5 mg/kgBB bolus intravena.

    Secara umum dosis ini menghasilkan konsentrasi plasma 1,3 3,7 mcg/ml. Pada

    dosisinitidakadapeningkatantoksisitaslidokain.40,41

    Tujuan utama dari pengobatan toksisitas lidokain adalah pertahankanjalan

    napas dan penanganan terhadap kejang. Penanganan toksisitas lidokain adalah

    hentikan segera pemberian obat dan persiapan untuk penanganan reaksi yang

    terjadi. Pastikan oksigenasi yang adekuat melalui facemask atau intubasi.

    Anticonvulsan seperti benzodiazepin dan barbiturat adalah obat pilihan untuk

    mengatasikejangyangterjadi,phenytointidakefektifdansebaiknyadicegah.Pada

    reaksi yang berat system kardiovaskular dimonitor dan terapi supportif berupa

    cairan intra vena dan vasopressor diperlukan. Asidosis metabolik dapat terjadi

    sehinggapenggunaannatriumbikarbonatdapatdipertimbangkan.40

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    29/30

    34

    2.6. KERANGKATEORIGENERALANESTESI

    INTUBASI ENDOTRAKEAL

    NYERITENGGOROKAN

    DEXAMETHASON

    LIDOKAIN

    TEKANANCUFF TRAUMAIRITASITRAKEA

    INFLAMASI

    Iskemik

    Stabilisasimembran

    Anal etik

    PelepasanMediator

    Sitokin,COX2,TNF,PTG

    AktifitasNeutropyldan

    limfositmeningkat

    Eksitasisensorikneuron

    Hambatan chanel

    Natrium

    Hambatan

    Descending Pathwaymedullaspinalis

    Universitas Sumatera Utara

  • 8/13/2019 anestesi.pdf

    30/30

    2.7. KERANGKAKONSEP

    GENERALANESTESI

    INTUBASI ENDOTRAKEAL

    NYERITENGGOROKAN

    LIDOKAINDEXAMETHASON