Anestesi Inhalasi
-
Upload
husna-nadia -
Category
Documents
-
view
29 -
download
6
description
Transcript of Anestesi Inhalasi
Anestesi InhalasiHusna Nadia1102010126
Pembimbing : dr. Agus Saptiady, Sp.An
Kepaniteraan Klinik Ilmu AnestesiologiFakultas Kedokteran Universitas YARSI
Obat anestesia inhalasi adalah obat anestesia yang berupa gas atau cairan mudah menguap, yang diberikan melalui pernafasan pasien.
Campuran gas atau uap obat anestesia dan oksigen masuk mengikuti udara inspirasi, mengisi seluruh rongga paru, selanjutnya mengalami difusi dari alveoli ke kapiler sesuai dengan sifat fisik masing-masing gas
Obat anestesi inhalasi biasanya dipakai untuk pemeliharaan pada anestesi umum, akan tetapi juga dapat dipakai sebagai induksi, terutama pada pasien anak-anak.
Gas anestesi inhalasi yang banyak dipakai adalah isofluran dan dua gas baru lainnya yaitu sevofluran dan desfluran. Sedangkan pada anak-anak, halotan dan sevofluran paling sering dipakai
Open DropPenderita menghirup masker atau kain kasa yang ditetesi dengan obat anestesia Semi ClosedPenderita menghirup obat anestesia dari suatu alat ( EMO,Mesin anestesi lain,dsb) Closed SystemDengan suatu alat, obat anestesia yang dikeluarkan oleh penderita dapat dihirup kembali. Sehingga cara ini menghemat pemakaian obat anestesia
Cara pemberian anestesi inhalan ada 3 macam, yaitu :
Dalamnya anestesi bergantung pada kadar anestetik di sistem saraf pusat
Membrane alveoli dengan mudah dapat dilewati zat anestetik secara difusi dari alveoli ke aliran darah dan sebaliknya.
Tetapi, bila ventilasi alveoli terganggu, misalnya pada emfisema paru, pemindahan anestetik akan terganggu
FARMAKOKINETIK ANESTESI INHALASI
Faktor yang menentukan kecepatan transfer anestetik di jaringan otak ditentukan oleh:
Anestetik yang mudah larut, diperlukan jumlah yang lebih banyak untuk menaikkan tekanan parsial di darah sehingga timbulnya induksi lebih lama.
A. Kelarutan anestetik dalam darah
Kadar anestetik yang tinggi akan mempercepat transfer anestetik ke darah, sehingga akan meningkatkan kecepatan induksi anesthesia
B. Kadar anestetik dalam udara inspirasi
Hiperventilasi mempercepat masuknya gas anestesi ke sirkulasi dan jaringan, pada anestetik yang mudah larut dalam darah (halotan, dietileter)
D. Kecepatan aliran darah paruBertambah cepat aliran darah paru
bertambah cepat pula pemindahan anestetik dari udara inspirasi ke darah
C. Ventilasi paru
Obat anestesia umum inhalasi yang berupa cairan yang mudah menguap.◦ Derivat halogen hidrokarbon.◦ Halothan◦ Trikhloroetilen◦ Khloroform
Derivat eter◦ Dietil eter◦ Metoksifluran◦ Enfluran◦ Isofluran
Obat anestesia umum yang berupa gas.◦ Nitrous oksida (N2O)◦ Siklopropan
Berdasarkan kemasannya, obat anestesia umum inhalasi ada 2 macam, yaitu :
Sebagian besar gas anestesi dikeluarkan lagi oleh badan lewat paru. Sebagian lagi dimetabolisir oleh hepar dengan sistem oksidasi sitokrom P450.
Sisa metabolisme yang larut dalam air dikeluarkan melalui ginjal.
ELIMINASI
N2O dalam ruangan berbentuk gas tak berwarna, bau manis, tak iritasi, tak terbakar dan beratnya 1,5 kali berat udara.
Zat ini dikemas dalam bentuk cair dalam silinder warna biru 9000 liter atau 1800 liter dengan tekanan 750 psi atau 50 atm.
1. N2O
Pemberian anestesi dengan N2O harus disertai O2 minimal 25%.
Gas ini bersifat anestetik lemah, tetapi analgesianya kuat, sehingga sering digunakan untuk mengurangi nyeri menjelang persalinan.
Pada akhir anestesi setelah N2O dihentikan, maka N2O akan cepat keluar mengisi alveoli, sehingga terjadi pengenceran O2 dan terjadilah hipoksia difusi. Untuk menghindari terjadinya hipoksia difusi, berikan O2 100% selama 5-10 menit.
Dalam praktik anestesia, N2O digunakan sebagai obat dasar dari anestesia umum inhalasi dan selalu dikombinasikan dengan oksigen dengan perbandingan N2O : O2 70 : 30 (untuk pasien normal), 60 : 40 (untuk pasien yang memerlukan tunjangan
oksigen yang lebih banyak), atau 50 : 50 (untuk pasien yang beresiko tinggi).
Penggunaan Klinik
Halotan berbentuk cairan tidak berwarna
Berbau enak, Tidak mudah terbakar Tidak mudah meledak meskipun
dicampur dengan oksigen, Tidak iritatif dan mudah rusak bila
terkena cahaya, tetapi stabil disimpan memakai botol warna gelap.
2. HALOTAN
20% halotan dimetabolisir terutama di hepar secara oksidatif dan reduktif
Indikasi kontra :- Pada penderita gangguan hepar, - Pernah dapat halotan dalam waktu kurang
tiga bulan atau - Pasien obesitas
Metabolisme
- Digunakan terutama sebagai komponen hipnotik dalam pemeliharaan anestesia umum.
- Mempunyai efek analgetik ringan - relaksasi otot ringan.
Pada bayi dan anak-anak yang tidak kooperatif, halotan digunakan untuk induksi bersama-sama dengan N2O secara inhalasi.
Penggunaan klinis
Induksi inhalasi 2-4%, Induksi anak 1.5 – 2%. Onset (induksi) : 10 menit Dosis pemeliharaan adalah 1 – 2%(dapat dikurangi bila digunakan bersama N2O atau narkotik) Pemeliharaan pada anak 0.5 – 2% Waktu pulih sadar sekitar 10 menit setelah
obat dihentikan
Dosis
SSP- Depresi pusat kesadaran (hipnotik), Depresi pusat sensorik (analgesi), Depresi pusat motorik (kelemahan otot) - Vasodilatasi pembuluh darah otak (tidak dipilih untuk anestesi kraniotomi)
GinjalMenurunkan aliran darah ke ginjal dan laju filtrasi glomerulus (sementara)
Kardiovaskular- Ventrikel Ekstra Sistole (VES) - Ventrikel Takikardia (VT)- Ventrikel Fibrilasi (VF).
HeparKonsentrasi 1.5 vol% : penurunan aliran darah hepar 20-30% nekrosis (“hepatitis post-halthane)
Enfluran (etran, aliran) merupakan halogenisasi eter dan cepat populer setelah ada kecuriagan gangguan fungsi hepar oleh halotan
Enfluran yang dimetabolisme hanya 2-8% oleh hepar menjadi produk non- volatil yang dikeluarkan lewat urin. Sisanya dikeluarkan lewat paru dalam bentuk asli. Induksi dan pulih dari anestesia lebih cepat dibanding halotan
3. ENFLURAN
Induksi : 2-3% bersama dengan N2O Untuk pemeliharaan :
◦ nafas spontan : 1- 2,5%◦ nafas kendali : 0,5-1%
Dosis
Efek Farmakologi
SSP- Pada dosis tinggi menimbulkan “twitching” (tonik-klonik) pada otot muka dan anggota gerak- Tidak dianjurkan untuk pasien epilepsi
Ginjal- Menurunkan aliran darah ginjal, menurunkan laju filtrasi glomerolus - Hati hati penggunaan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal
Kardiovaskular- depresi kontraktilitas miokard, disritmia jarang terjadi,- Hipotensi dapat terjadi akibat menurunnya curah jantung
HeparGangguan fungsi hati ringan bersifat reversibel
Obat anestesi isomer dari enfluran, merupakan cairan tidak berwarna dan berbau tajam
menimbulkan iritasi jalan nafas Tidak mudah terbakar Tidak terpengaruh cahaya Proses induksi dan pemulihannya
relatif cepat (masih lebih lambat dibandingkan dengan sevofluran)
4. ISOFLURAN
Induksi : 2-3% bersamasama dengan N2O. Pemeliharaan :
◦ pola nafas spontan : 1-2,5%◦ nafas kendali berkisar antara 0,5-1%
Pada pasien yang mendapat anestesi isofluran kurang dari 1 jam akan sadar kembali sekitar 7 menit setelah obat dihentikan.
Sedangkan pada tindakan 5-6jam, kembali sadar sekitar 11 menit setelah obat dihentikan
Dosis
Efek Farmakologi
SSP- Tidak menimbulkan vasodilatasi dan perubahan sirkulasi serebrum, tidak pengaruh TIK, memiliki efek proteksi serebri- Obat pilihan anestesi kraniotomi
Ginjal- Toksisitas pada ginjal tidak terjadi
Kardiovaskular- Efek depresinya pada otot jantung dan pembuluh darah lebih ringan - Obat pilihan pada pasien dengan kelainan kardiovaskular
Sevofluran dikemas dalam bentuk cairan, tidak berwarna, tidak eksplosif, tidak berbau,
Stabil di tempat biasa (tidak perlu tempat gelap) Obat ini tidak bersifat iritatif terhadap jalan nafas
sehingga baik untuk induksi inhalasi. Proses induksi dan pemulihannya paling cepat
dibandingkan dengan obat-obat anestesi inhalasi yang ada pada saat ini
5. Sevofluran
Induksi : 3,0-5,0% bersama-sama dengan N2O Pemeliharaan :
◦ pola nafas spontan : 2,0-3,0%◦ nafas kendali : 0,5-1%
Dosis
Efek Farmakologi
SSP- Efek depresinya pada SSP hampir sama dengan isofluran- Sedikit meningkatkan TIK
Kardiovaskular- Dibandingkan dengan isofluran, sevofluran menyebabkan penurunan tekanan darah lebih sedikit
Otot Rangka- Relaksasi otot dapat terjadi pada anestesi yang cukup dalam dengan sevofluran. - Proses induksi, laringoskopi dan intubasi dapat dikerjakan tanpa bantuan obat pelemas otot
Desfluran merupakan halogenasi eter yang rumus bangun dan efek klinisnya sama dengan isofluran.
Desfluran sangat mudah menguap dibandingkan dengan agen volatile yang lain. Memerlukan alat penguap khusus (TEC-6)
Desfluran bersifat iritatif, sehingga tidak ideal untuk induksi
6. Desfluran
N2O Halotan Enflura
nIsofluran
Desfluran Sevofluran
Kardiovaskuler
Tekanan darah
↑↓
↓↓
↓↓
↓↓
↓↓
↓
Laju nadi ↑ ↓ ↑ ↑ ↑ ↑
Tahanan vaskuler ↑ ↑ ↓ ↓↓ ↓
Curah jantung ↑ ↓ ↓↓ ↑ ↑ atau ↓ ↓
Respirasi
Volume tidal
↓
↓↓
↓↓
↓↓
↓
↓
Laju napas ↑ ↑↑ ↑↑ ↑ ↑ ↑
PaCO2 Istirahat ↑ ↑ ↑↑ ↑ ↑↑ ↑
Tabel Farmakologi klinik anestetik inhalasi
’Challenge’ ↑ ↑ ↑↑ ↑ ↑↑ ↑
Serebral
Aliran darah
↑
↑↑
↑
↑
↑
↑
Tekanan intrakranial ↑ ↑↑ ↑↑ ↑ ↑ ↑
Laju metabolisme ↑ ↓ ↓ ↓↓ ↓↓ ↓↓
’Seizure’ ↓↓ ↓ ↑ ↓ ↓ ↓ Blokade
Pelumpuh otot non-depol
↑
↑↑
↑↑↑
↑↑↑
↑↑↑
↑↑
Ginjal
Aliran darah
↓↓
↓↓
↓↓
↓↓
↓
↓
Laju filtrasi Glomerulus
↓↓ ↓↓ ↓↓ ↓↓ ? ?
Output urin ↓↓ ↓↓ ↓↓ ↓↓ ? ?
Hepar
Aliran darah
↓
↓↓
↓↓
↓
↓
↓
Metabolisme 0.004% 15-20% 2-5% 0.2% <0.1% 2-3%
Terimakasih